Laporan Magang Udah Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSEBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


DPRD KOTA MEDAN
Oleh :

Livia Sri Handayani


NIM. 0502183317

Program Studi
AKUNTANSI SYARI’AH

AKUNTANSI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021/2022
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG

PENGARUH PENYAJIAN DAN AKSEBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP


TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DPRD KOTA
MEDAN

Nama : Livia Sri Handayani


NIM : 0502183317
Program Studi : Akuntansi Syariah
No. SK Magang : B-10373/EB.I/kS.02/12/2021
Tanggal SK Magang : 09 Desember 2021
Lama Magang : 1 Bulan (17 Januari – 17 Februari 2022)
Tempat Magang : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara
Jl. Imam Bonjol No.05 Petisah Tengah,
Kota Medan, Sumatera Utara

Medan, 2022

TIM KERJA PRAKTEK


TANDA TANGAN
(MAGANG)

1. Dosen Pembimbing
Julian Nasution, M.E

2. Pembimbing Perusahaan
Agus Suyanto

3. Ketua Program Studi

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan rasa bersyukur atas rahmat dan keberkahan Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini yang merupakan salah satu persyaratan akademik untuk
menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Akuntansi Syariah.

Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan pada saat melakukan magang di mulai
tanggal 17 Januari sampai dengan 17 Februari 2022.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan magang ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis,
menyampaikan ucapan terimakasih, kepada:

1. Kepada kedua orang tua, ayah dan Ibu yang telah memberikan cinta dan didikan
yang luar biasa, sehingga bisa sampai di titik ini.
2. Bapak Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Marliyah Suryadi, MA selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Mustafa Kamal Rokan, MH selaku Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
6. Ibu Dr. Hj. Yenni Samri J Nst, MA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Syariah di
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
7. Bapak Hendra Hermain, M,Pd selaku Sekretaris Prodi Akuntansi Syariah pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
8. Ibu Dr. Kamilah SE.Ak,MSi,CA selaku Kepala Laboratorium yang telah
mendampingi dan memberikan arahan sehingga Laporan Magang ini dapat
terselesaikan.
9. Ibu Juliana Nasution, M.E selaku Dosen Pembimbing Magang yang telah
mendampingi dan memberikan arahan sehingga Laporan Magang ini dapat
terselesaikan.
10. Bapak Agus Suyanto selaku Komisaris Perusahaan yang telah memberikan arahan
selama dilaksanakannya Kerja Praktek (Magang).
11. Sahabat seperjuangan magang yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan magang ini.

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan pemahaman, pengetahuan yang


penulis miliki pada laporan magang ini. Maka, dari itu kritik dan saran sangat
dibutuhkan oleh penulis untuk ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 03 Maret 2022


Penulis,

Livia Sri Handayani

ii
NIM. 0502183317

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………………….…i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….…iii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….………………………………..1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………...1


B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………….3
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………..3
D. Tempat dan Waktu………………………………………………………………………………..4

BAB II PROFIL TEMPAT MAGANG………………………………………………………………………5

A. Sejarah Perusahaan………………………………………………………………………………..5
B. Struktur Organisasi…………………………………………………………………………………5
C. Pembagian Kerja…………………………………………………………………………………….6

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN………………………………………………….…7

A. Deskripsi Kegiatan Magang…………………………………………………………………….7


B. Fenomena……………………………………………………………………………………………..9
C. Kajian Teori……………………………………………………………………………………………10
D. Pembahasan dan Analisis……………………………………………………………………….10

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………………14

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………14
B. Saran…………………………………………………………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….15

LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………………..16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi………………………………………………………………………….6

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem good governance dimana dalam
sistem ini Negara Indonesia mengacu pada pertumbuhan pembangunan, ekonomi, politik
dan administrasi guna mengelola urusan-urusan Negara. Dalam penyelenggara Negara tak
lepas dari masalah akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan Negara,
karena aspek keuangan Negara menduduki posisi strategis dalam proses pembangunan
bangsa, baik dari segi sifat, jumlah maupun pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan,
dan kestabilan perekonomian bangsa (Aliyah et al., 2012).

Menurut (Mardiasmo, 2009), pada dasarnya pembuatan laporan keuangan adalah


suatu bentuk kebutuhan transparansi yang merupakan syarat pendukung adanya suatu
akuntabilitas yang berupa keterbukaan Pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya
publik demi kesejahteraan masyarakat.

Menurut (Mulyana, 2006), menguji secara empiris apakah penyajian neraca daerah
dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap upaya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik
penyajian neraca daerah maupun aksesibilitas laporan keuangan keduannya berpengaruh
positif secara signifikan terhadap upaya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah. Berdasarkan pertentangan hasil beberapa penelitian di atas, peneliti
tertarik untuk menganalisis lebih lanjut mengenai pengaruh penyajian laporan keuangan
daerah dan aksebilitas laporan keuangan daerah terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah. Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah merupakan proses
pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pertanggungjawaban, serta pengawasan yang benar-benar dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan DPRD terkait dengan kegagalan maupun
keberhasilannya sebagai bahan evaluasi tahun berikutnya. Masyarakat tidak hanya memiliki
hak untuk mengetahui pengelolaan keuangan tetapi berhak untuk menuntut
pertanggungjawaban atas pengaplikasian serta pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah
tersebut.

Akuntabilitas sangat berperang penting dalam hal proses pengelolaan keuangan di


sector Pemerintah Daerah karena dijadikan sebagai asas atau dasar mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan, pengawasan yang benar-benar dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan dari pihak Pemerintah kepada masyarakat. Sehingga di butuhkanlah
sebuah penyajian dan aksesibilitas laporan keuangan yang benar-benar bisa di pertanggung
jawabkan dengan rinci dan terbuka kepada masyarakat (Hehanussa, 2015).

Menurut (Sukhemi, 2013), meneliti mengenai proses untuk mewujudkan


akuntabilitas publik. Proses akuntabilitas publik ternyata mengalami perjalanan yang sangat
panjang. Hal ini dibuktikan dengan saluran untuk mewujudkan akuntabilitas publik yang
dimulai dari pelayan masyarakat kemudian menuju ke arah menteri, parlemen, pengadilan
dan ombudsman baru menuju ke arah masyarakat. Fenomena yang terjadi dalam
perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan
akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat maupun Daerah. Laporan keuangan
pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik pusat
maupun daerah. Kemampuan untuk memberikan aksesibilitas, tingkat pengungkapan

1
laporan keuangan kepada stakeholder adalah kriteria yang menentukan tingkat akuntabilitas
keuangan Daerah.

Menurut Ratna (Amalia, 2009) telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk
menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh penyajian laporan keuangan dan
aksesibilitas laporan keuangan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah. Penyajian
laporan keuangan yang lengkap dan secara langsung tersedia dan aksesibilitas bagi pengguna
informasi menentukan sejauh mana transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
daerah tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa (1) Penyajian laporan
keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi keuangan daerah. (2)
Aksesibilitas laporan keuangan daerah berpengaruh dan signifikan terhadap penggunaan
informasi keuangan daerah.

Salah satu upaya konkret untuk mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan


negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang
memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi
pemerintahan yang telah diterima secara umum. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang
No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Untuk memberikan
layanan kepada masyarakat, pemerintah daerah dituntut lebih responsif atau cepat dan
tanggap (Septa, 2018).

Terdapat 3 (tiga) mekanisme yang dapat dilaksanakan daerah agar lebih responsif,
transparan, dan akuntabel serta selanjutnya dapat mewujudkan good governance yaitu: (1)
mendengarkan suara atau aspirasi masyarakat serta membangun kerjasama pemberdayaan
masyarakat, (2) memperbaiki internal rules dan mekanisme pengendalian, dan (3)
membangun iklim kompetisi dalam memberikan layanan terhadap masyarakat serta
marketisasi layanan. Ketiga mekanisme tersebut saling berkaitan dan saling menunjang
untuk memperbaiki efektivitas pengelolaan pemerintahan daerah (Lewier, 2016).

Kantor dprd kota medan merupakan salah satu entitas pelaporan yang diwajibkan
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Dibandingkan dengan
wilayah atau sebagian daerah pemerintahan lainnya yang dalam proses penyajian laporan
keuangannya masih mengalami kendala-kendala atau masalah-masalah Pemerintah dprd
kota medan berturut-turut memperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) oleh hasil
audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan mulai dari tahun
anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2015. Hal ini menunjukkan Bahwa
Pemerintah Kabupaten Gowa konsisten terhadap penyusunan dan aksesibilitas laporan
keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap
Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah DPRD Kota Medan”

Dalam pelaksanaan akuntabilitas dilingkungan instansi pemerintah, perlu


diperhatikan antara lain (Halim dan Iqbal (2012):

a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi akuntabel.

b. Merupakan suatu system yang dapat menjamin penggunaan sumber daya


“konsisten” dengan peraturan perundangan yang berlaku.

c. Dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2
d. Jujur, obyektif, transparan.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penyajian laporan keuangan
daerah dan aksebilitas laporan keuangan berpengaruh terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah pada kota medan.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka, rumusan pada penelitian
ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh penyajian laporan keuangan daerah terhadap


transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah DPRD Kota
Medan.
2. Bagaimanakah pengaruh aksebiltas laporan keuangan daerah terhadap
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah DPRD Kota
Medan ?
3. Bagaiamanakah pengaruh penyajian laporan keuangan daerah dan aksebilitas
laporan keuangan daerah secara bersam-sama terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daera DPRD Kota Medan.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah sebagaimana tersebut


diatas,maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh penyajian laporan keuangan terhadap


Transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah DPRD Kota
Medan
2. Untuk mengetahui pengaruh aksesibilitas laporan keuangan daerah terhadap
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah DPRD Kota
Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh penyajian laporan keuangan daerah dan
aksesibilitas laporan keuangan secara bersama-sama terhadap transparasi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah pada DPRD Kota Medan.

Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat meberikan manfaat bagi berbagai
pihak antara lain :

1. Bagi Universitas, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi


sebagai perbandingan bagi peneliti lain dengan materi yang berhubungan
dengan akuntansi sektor publik serta sebagai tambahan perpustakaan yang
sudah ada.

2. Bagi pemerintah Kota Medan, Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi dalam hal penyajian laporan keuangan dan
aksesibilitas laporan keuangan dalam rangka peningkatan Transparasi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

3. Bagi Peneliti, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan


pengetahuan bagi peneliti tentang penyajian laporan keuangan dan
aksesibilitas laporan keuangan daerah kabupaten Ponorogo dan untuk
mengaplisikasikan teoriteori yang dipelajari selama kuliah dalam
permasalahan yang nyata dimasyarakat.

3
4. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam penelitian selanjutnya dan sumbangan karya yang dapat
menambah perbendaharaan pustaka bidang akuntansi.

D. Tempat dan Waktu

Penulis melakukan pelaksanaan Kerja Praktrk ( Magang ) pada Kantor DPRD Provinsi
Suamtera utara yang beralamt di Jl. Imam Bonjol N0.5 Petisah Tengah, Kec. Medan
Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20231.

Selama proses magang penulis ditempatkan dibagian Komisi D Selama Kurang Lebih 2
bulan yang dimulai jam kerja dari 08.00 WIB – 17.00 WIB

4
BAB II

PROFIL TEMPAT MAGANG

A. Sejarah Perusahaan

Propinsi Sumatera Utara pertama kalinya dibentuk pada tanggal 15 April 1948
berdasarkan Undang – Undang No. 10 Tahun 1948, daerah ini meliputi Keresidenan Aceh,
Sumatera Timur dan Tapanuli Utara.

Pembentukan Propinsi Sumatera Utara di atas berdasarkan surat Keputusan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah Ting kat I Sumatera Utara No. 19 Tahun 1973 tertanggal 13
Agustus yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Propinsi Sumatera Utara.

Sebelumnya berdasarkan surat penetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia


( PPKI ) tanggal 19 Agustus 1945, Sumatera Utara menjadi sebuah propinsi dan daerah
administrasi. Seperti halnya di Pulau Jawa, berangsur – angsur dibentuk Komite Nasional
Daerah yang kedudukannya diatur melalui Maklumat Gubernur Sumatera Utara tertanggal
12 April 1946 No 2 / MGS yang isinya sesuai dengan Undang – Undang No 1 Tahun 1945.

Dalam Maklumat tersebut ditetapkan bahwa Komite Nasional Daerah dibentuk di


Propinsi dan Keresidenan, sehingga Propinsi dan keresidenan itu menjadi kota otonom.
Dearah – daerah tersebut memiliki Dewan Perwakilan Rakyat yang mengatur rumah
tangganya sendiri.

DPRD membentuk suatu Badan Eksekutif, yang terdiri dari 5 orang anggota Dewan yang
bertugas menjalankan pemerintahan sehari – hari dan kepala daerah menjadi ketua serta
merangkap anggota. Berdasarkan maklumat tersebut di atas, anggota Dewan Perwakilan
Rakyat di Sumatera Utara berjumlah 100 orang yang mewakili 100.000 penduduk.

B. Struktur Organisai Perusahaan

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai struktur


organisasi, Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas – tugas wewenang dan tanggung
jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang ditetapkan serta bagaimana hubungan satu
dengan yang lain

 Pimpinan Dewan

1) Ketua DPRD : Baskami Ginting


2) Wakil Ketua I : Harun Mustofa Nasution
3) Wakil Ketua II : Irham Buana Nasution, SH,M.HUM
4) Wakil Ketua III : Rahmansyah Sibarani
5) Wakil Ketua IV : Drs. Misno Adisyah Putra

 Sekretariat DPRD
1. Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Utara : H. Afifi Lubis, SH
2. Kabag Umum : Drs. Muda Sakti
3. Kabag Persidangan dan Perundang-undangan: Luthfi solihin Sirait S.STP,MAP.
4. Kabag Program dan Keuangan : Efi Julianti S.KOM,M.Si
5. Kabag Fasilitasi Anggaran dan Pengawasan : Nuraini SE, MSP
6. Kasubag Tata Usaha dan Kepegawaian : Hj. Tini
7. Kasubbag Persidangan : Normalia Zubair S.STP,Msi
8. Kasubbag Perencanaan dan Penganggaran : Juliana Siahaan, SE
9. Kasubbag Fasilitasi Penganggaran : Ardiyar Rahwani, S.SOS, M,Ap
10. Kasubbag Rumah Tangga : Hamdan Rifai G, SH
11. Kasubbag Kajian Perundang-undangan : Sri Wahyuni, SH
12. Kasubbag Verifikasi : Sri Wahyuni, ST

5
13. Kasubbag Fasilitas Pengawasan : Rosmaini, SE, MSP
14. Kasubbag Perlengkapan : Ali Syahrin
15. Kasubbag Humas, Protokol, dan Publikasi : M. Sofyan Tanjung, S.Sos
16. Kasubbag Akuntansi dan Pealporan : Hendra Syahputra, S.Sos
17. Kasubbag Kerjasama dan Aspirasi :M.Yuswin Ramadhan Lubis,SH,M,SP

18. Job Description Perusahaan

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada Kantor DPRD Provinsi
Sumatera Utara sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

DPRD PROVINSI
SUMATERA UTARA

SEKRETARIS DPRD
PROVINSI SUMATERA
UTARA

Ka. BAGIAN PERUNDANG- Ka. BAGIAN


Ka. BAGIAN
Ka. BAGIAN UMUM UNDANGAN, PERSIDANGAN INFORMASI &
RISALAH KEUANGAN
PROTOKOL

Ka. SUBBAG. TATA Ka. SUBBAG Ka. SUBBAG.


Ka. SUBBAG.
USAHA & PERSIDANGAN KOMISI PROTOKOL/HUB.
PERBENDAHARAAN
KEPEGAWAIAN & FRAKSI DPRD ANTAR LEMBAGA

Ka. SUBBAG Ka. SUBBAG.


Ka. SUBBAG. Ka. SUBBAG.
PERLENGKAPAN DAN PERUNDANG-
AKUNTANSI INFORMASI
PERINDUSTRIAN UNDANGAN

Ka. SUBBAG. RUMAH Ka. SUBBAG Ka. SUBBAG


Ka. SUBBAG.
TANGGA & PERENCANAAN & PELAYANAN
PENGKAJIAN HUKUM
PERAWATAN ANGGARAN MASYARAKAT

6
BAB III

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A, Deskripsi Kegiatan Magang

Magang merupakan suatu program yang tercantum dalam kurikulum di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang wajib dilaksanakan
oleh mahasiswa dengan tujuan agar mahasiswa yang bersangkutan dapat mengembangkan
keterampilan dan memahami etika pekerjaan serta untuk mendapatkan kesempatan dalam
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada relevansinya dengan kurikulum
pendidikan.

Penulis melaksanakan kegiatan magang Di Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara selama
kurun waktu 1 bulan.

Adapun bentuk kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan kerja praktek
(Magang) di Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

LOG BOOK /LAPORAN HARIAN MAGANG di PERUSAHAAN/UMKM

Wakt Bagian/
Tgl Kegiatan
u Dept.
1. Mendistribusikan Nota Surat SPPD ke ruangan Pak Maswir.
07.30 2. Merekap ulang tiket dan hotel dewan dan staff
17
– KOMISI 3. Memfoto copy surat-surat undangan, resume, materi rapat untuk dibawa
Januari
16.00 D Kunjungan Kerja ke D.I Yogyakarta.
2022
WIB 4. Mengarsipkan SPPD keberangkatan Dewan dan Staff Komisi D DPRD Provsu
Untuk kunjungan kerja ke Jakarta.
1. Mengurus Surat Pernyataan Pengeluaran Rill ke Jakarta (Konsultasi/Audiensi).
2. Mempersiapkan bahan-bahan rapat dengar pendapat dengan PT. KAI (Persero
07.30
18 Divre I.
– KOMISI
Januari 3. Merekap ulang tiket dan hotel dewan dan staff.
16.00 D
2022 4. Mendistribusikan Surat Pernyataan Rill Anggota Dewan Komisi D (KunKer ke
WIB
Jakarta) ke Ruangan Sekwan.

1. Merekap ulang data tiket dan bill hotel Dewan dan Staff Komisi D DPRD Provsu
untuk pertinggal di komputer.
07.30
19 2. Memfotocopy tiket dan bill hotel Dewan dan Staff Komisi D DPRD Provinsi
– KOMISI
Januari Sumatera Utara.
16.00 D
2022 3. Meminta No Surat Nota Dinas, dan mendistribusikan Surat Pernyataan Rill ke
WIB
Ruangan Sekwan.
4. Meng karbon SPPD Dewan dan Staff Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara.
07.30 1. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua
20
– KOMISI 2. Membuat dan mendistribusikan SPPR Anggota Dewan Komisi D yang ke Jakarta
Januari
16.00 D dan Yogyakarta ke Sekwan.
2022
WIB 3. Menyiapkan absensi, materi, undangan, Proyektor dll untuk Rapat Komisi D
1. Menyiapkan absensi, materi, undangan, LCD dll untuk Rapat Dengar Pendapat
dengan PT. PLN (Persero) Regional I Sumbagut.t.
07.30 2. Mem fotocopy Bahan Rapat PT. PLN (Persero) Regional I Sumbagut sebagai
21
– KOMISI arsip.
Januari
16.00 D 3. Menerima surat masuk dan membuat disposisi Komisi D DPRD Provinsi
2022
WIB Sumatera Utara dan Stanby di ruangan Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara
4. Merekap ulang data tiket dan bill hotel Dewan dan Staff Komisi D DPRD Provsu
untuk pertinggal di komputer.
07.30 1. Menyiapkan absensi, materi, undangan, Proyektor, bahan-bahan, dll untuk
24
– KOMISI Rapat Komisi D.
Januari
16.00 D 2. Mendistribusikan surat undangan Rapat Komisi D DPRD Provsu ke Ruangan
2022
WIB Persidangan, Sekwan dan Ketua.

7
3. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua.
1. Menyiapkan absensi, materi, undangan, Proyektor, bahan-bahan, dll untuk
Rapat Komisi D.
07.30
25 2. Menerima surat masuk dan mebuat disposisi Komisi D DPRD Provinsi Sumatera
– KOMISI
Januari Utara dan Stanby di ruangan Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara.
16.00 D
2022 3. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua
WIB
4. Mendistribusikan surat undangan rapat kerja dengan mitra melalui fax dan
email
1. Mengkonfirmasi ulang surat undangan yang telah dikirim melalui telepon bahw
07.30 surat sudah diterima.
26
– KOMISI 2. Memfotocopy bahan-bahan rapat, absensi, nota dinas kue dan
Januari
16.00 D mendistribusikannya ke TU, sekwan dll.
2022
WIB 3. Membantu mempersiapkan konsumsi,infokus,bahan-bahan rapat di ruang
Komisi D untuk rapat bersama Dinas Perhubungan Provsu
1. Meminta no surat undangan untuk rapat kerja dengan mitra Dinas Bina Marga
07.30 dan Bina Konstruksi, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provsu.
27
– KOMISI 2. Mendistribusikan surat undangan rapat kerja dengan mitra melalui fax dan
Januari
16.00 D email
2022
WIB 3. Menghubungi mitra surat undangan yang sudah diterima mitra melalui telpon
dan email
1. Memfotocopy bahan-bahan rapat, absensi, nota dinas kue dan
07.30 mendistribusikannya ke TU, sekwan dll.
28
– 2. Membagikan bahan – bahan rapat untuk rapat dengan Dinas Perumahan dan
Januari KOMISI C
16.00 Kawasan Permukiman Provsu
2022
WIB 3. Mempersiapkan kebutuhan rapat Kerja dengan Dinas Perumahan dan Kawasa
Permukiman Provsu
1. Mempersiapkan konsumsi,infokus,bahan-bahan rapat di ruang Komisi D untuk
07.30 rapat bersama Dinas Perhubungan Provsu
31
– KOMISI 2. Memfotocopy bahan-bahan rapat, absensi, nota dinas kue dan
Januari
16.00 D mendistribusikannya ke TU, sekwan dll.
2022
WIB 3. Menghubungi mitra surat undangan yang sudah diterima mitra melalui telpon
dan email
1. Mempersiapkan kebutuhan rapat Kerja dengan Dinas Sumber Daya Air, Cipta
07.30 Karya dan Tata Ruang Provsu
02
– KOMISI 2. Mempersiapkan konsumsi,infokus,bahan-bahan rapat di ruang Komisi D untuk
Februar
16.00 D rapat bersama Dinas Perhubungan Provsu
i 2022
WIB 3. Mengetik nama-nama Mitra Kerja Komisi D DRPD Provinsi Sumatera Utara untu
pertinggal file arsip Komisi D
1. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua da
07.30
03 stand by di ruangan Komisi D.
– KOMISI
Februar 2. Menerima surat masuk dan mebuat disposisi Komisi D DPRD Provinsi Sumatera
16.00 D
i 2022 Utara.
WIB
3. Membuat nota permohonan SPPD Komisi D
1. Membuat Nota Dinas SPPD dewan dan staf komisi D DPRD Provsu untuk
07.30 penerbitan SPPD Konsultasi/ Audiensi Komisi D DPRD Provsu ke DPR RI
04
– KOMISI 2. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua.
Februar
16.00 D 3. Membuat dan mendistribusikan SPPR Anggota Dewan Komisi D yang ke Jakarta
i 2022
WIB dan Yogyakarta ke Sekwan.
4. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua
1. Mengurus berkas-berkas SPPD Dewan untuk kunjungan kerja ke D.I Yogyakarta
07.30
07 2. Mengurus Surat Pernyataan Pengeluaran Rill ke Jakarta (Konsultasi/Audiensi).
– KOMISI
Februar 3. Merekap ulang tiket dan hotel dewan dan staff.
16.00 D
i 2022 4. Mendistribusikan Nota Surat SPPD
WIB
5. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua
07.30 1. Mengarsipkan SPPD keberangkatan Dewan dan Staff Komisi D DPRD
08
– KOMISI ProvsuUntuk kunjungan kerja ke Jakarta.
Februar
16.00 D 2. Merekap ulang tiket dan hotel dewan dan staff.
i 2022
WIB 3. Meminta No Surat Nota Dinas, dan mendistribusikan Surat Pernyataan Rill ke

8
Ruangan Sekwan.
4. Mengarsipkan Nota Dinas
1. Mengkarbon SPPD Dewan dan Staff Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara.
07.30 2. Menerima surat masuk dan mebuat disposisi Komisi D DPRD Provinsi Sumatera
09
– KOMISI Utara dan Stanby di ruangan Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Februar
16.00 D 3. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua.
i 2022
WIB 4. Mempersiapkan Surat undangan, materi, SPPD dewan dan PNS untuk kunjunga
kerja ke kab. Batubara, Asahan, dan Kota Tanjung Balai.
1. Menerima surat masuk dan mebuat disposisi Komisi D DPRD Provinsi Sumatera
Utara
07.30
10 2. Menerima surat masuk dan membukukan surat masuk serta mendistribusikan
– KOMISI
Februar nya ke fraksi masing- masing anggota Dewan Komisi D.
16.00 D
i 2022 3. Membuat dan mendistribusikan SPPR Anggota Dewan Komisi Dyang ke Jakarta
WIB
ke Sekwan.
4. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua
1. Menerima surat masuk dan membuat disposisi Komisi D DPRD Provinsi
Sumatera Utara Membuat nota permohonan SPPD Komisi D
07.30 2. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua da
11
– KOMISI stand by di ruangan Komisi D.
Februar
16.00 D 3. Membuat dan mendistribusikan SPPR Anggota Dewan Komisi D yang ke Jakarta
i 2022
WIB ke Sekwan.
4. Mencari alamat/telpon/fax/email mitra kerja untuk Konsultasi/ Audiensi Komi
D DPRD Provsu ke DPR RI.
14 07.30 KOMISI 1. Mengurus berkas-berkas SPPD Dewan untuk kunjungan kerja ke D.I Yogyakarta
Februar – D 2. Mengurus Surat Pernyataan Pengeluaran Rill ke Jakarta (Konsultasi/Audiensi).
i 2022 16.00 3. Merekap ulang tiket dan hotel dewan dan staff.
WIB 4. Mendistribusikan Nota Surat SPPD
5. Membuat Nota Dinas dan mendistribusikan surat ke TU, Sekwan dan Ketua
15 07.30 KOMISI 1. Mempersiapkan konsumsi,infokus,bahan-bahan rapat di ruang Komisi D untuk
Februar – D rapat bersama Dinas Perhubungan Provsu
i2022 16.00 2. Memfotocopy bahan-bahan rapat, absensi, nota dinas kue dan
WIB mendistribusikannya ke TU, sekwan dll.
3. Menghubungi mitra surat undangan yang sudah diterima mitra melalui telpon
dan email

B. Fenomena

Selama penulis melaksanakan kegiatan Kerja Praktek (Magang) di Bagian Komisi D kami
merasakan kenyamanan dan kesenangan saat berada di lingkungan Kantor DPRD Provinsi
Sumatera Utara terkhusus pada Komisi D karena disana tempat berkumpulnya orang- orang
hebat dan tidak mudah untuk orang – orang dalam belajar sesungguhnya di luar kampus.
Walaupun kami tidak ditempatkan sesuai program studi namun kami sangat banyak
mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru yang mungkin orang diluar sana belum
mengetahui hal tersebut.

Saya selaku penulis berusaha untuk membuat dan menyelesaikan laporan magang ini
dengan sepenuhnya, dengan tidak mudah saya harus membuat laporan magang ini sesuai
dengan jurusan saya walaupun tidak ditempatkan sesuai dengan jurusan saya. Tetapi saya
sangat bersyukur bisa magang dikantor DPRD Provinsi Sumatera Utara.

C. Kajian Teori

Yudhoyono 92022) menyatakan bahwa DPRD akan mampu menggunakan hakhak nya
secara tepat, melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif serta menempatkan

9
kedudukannya secara proporsional jika setiap anggota mempunyai pengetahuan yang cukup
dalam hal konsepsi teknis penyelenggaraan pemerintahan, kebijakan public dan sebagainya.
Pengetahuan yang akan dibutuhkan dalam melakukan pengawasan keuangan daerah salah
satunya adalah pengetahuan tentang anggaran.

Menurut Truman dalam Sopanah et al (2003) pengetahuan erat kaitannya dengan


Pendidikan dari pengalaman. Ketiganya mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu
Tindakan. Pengalaman dan pengetahuan yang tinggi akan sangat membantu seseorang
dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya sesuai dengan kedudkan anggota DPRD
sebagai wakil rakyat. Seharusnya mereka adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang tinggi dalam bidang kemasyarakatan dan kenegaraan.

Anggaran meupakan dokumen penting sebagai hasil keputusan kebijakan mengenai


prioritas dan tujuan program yang menggambarkan upaya pelayanan pemerintah dan untuk
mengukur kinerja atas dampak dan efektifitas kegiatan secara keseluruhan (steiss, 2002; 217

D. Analisis dan Pembahasan

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan Akuntabilitas


Pengelolaan Keuangan Daerah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial penyajian laporan keuangan


kantor dprd kota medan berpengaruh signifikan dan positif terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Penyajian informasi yang utuh dalam laporan
keuangan akan menciptakan transparansi dan nantinya akan menciptakan akuntabilitas
(Nordiawan, 2010). Penyajian laporan keuangan yang baik adalah salah satu faktor untuk
meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Oleh sebab itu pemerintah
daerah harus bisa menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan yang diterima umum. Pengungkapan atas laporan keuangan merupakan
elemen penting untuk menciptakan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Ini berarti,
semakin baik penyajian laporan keuangan pemerintah daerah maka akan berimplikasi
terhadap peningkatan terwujudnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena
itu, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa penyajian laporan keuangan daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah diterima. Artinya, dengan meningkatnya penyajian laporan keuangan
daerah akan berimplikasi terhadap peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Fauziyah & Handayani, 2017) yang menyatakan
bahwa ketika penyajian laporan keuangan daerah dilakukan dengan baik, maka akan
berimplikasi terhadap peningkatan terwujudnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Sehingga untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah maka pemerintah
harus menyajikan laporan keuangan dengan baik dan benar. Dengan adanya penyajian
laporan keuangan daerah yang baik dan benar serta memenuhi karakteristik laporan
keuangan, maka dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Semakin
baik penyajian laporan keuangan daerah tentu akan memperjelas pelaporan keuangan
pemerintah daerah karena semua transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan peraturan
yang ada dan disajikan dengan lengkap dan jujur dalam laporan keuangan pemerintah
daerah. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi kelalaian dan kecurangan dalam
pengelolaan keuangan daerah. Sehingga pengelolaan keuangan daerah dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa

10
variabel penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah kantor dprd kota medan, dengan demikian Hipotesis pertama
dapat diterima (Menolak H0).

Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Transparansi dan Akuntabilitas


Pengelolaan Keuangan Daerah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Aksesibilitas Laporan Keuangan


Daerah kantor dprd kota medan berpengaruh signifikan dan positif terhadap transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintahan. Untuk menciptakan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, pemerintah daerah harus menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan kepada masyarakat dengan
mengembangkan sistem informasi keuangan daerah. Selain menyajikan laporan keuangan,
hal lain yang perlu dilakukan pemerintah daerah adalah memberikan kemudahan akses
laporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan. Alasannya adalah apalah artinya
menyajikan laporan keuangan tapi tidak memberikan kemudahan akses bagi pengguna
laporan keuangan, maka usaha untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah tidak akan berjalan maksimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Mustofa, 2012) yang mengatakan bahwa
aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh terhadap laporan keuangan. Yang berarti
semakin tinggi persepsi pengguna laporan keuangan mengenai akses yang mudah oleh
pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat luas agar dapat mengetahui atau memperoleh
laporan keuangan dengan mudah, maka semakin tinggi tingkat akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa variabel
aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah di kantor dprd kota medan, dengan demikian Hipotesis kedua dapat
diterima (Menolak H0).

Pengaruh Penyajian dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi


dan Akuntabilitas Keuangan Daerah kantor DPRD Sumut

Hasil pengujian juga membuktikan bahwa penyajian laporan keuangan daerah dan
aksesibilitas laporan keuangan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif
terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Dengan demikian,
hipotesis ketiga yang menyatakan Penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibilitas
laporan keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah terbukti dan diterima. Hasil empiris ini
menunjukkan bahwa dengan menyajikan laporan keuangan daerah dan memberikan
kemudahan akses terhadap laporan keuangan daerah bagi para pengguna ternyata akan
mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Dengan
demikian, hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Mulyana
(2006).

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan sebuah sarana mengkomunikasikan informasi


keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam
PSAK No. 1 menyatakan laporan keuangan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan disusun untuk membantu investor dan kreditor sekarang serta pemakai

11
lain dalam menilai jumlah, waktu, dan kepastian dari penerimaan kas dari deviden atau
bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo dari sekuritas dari pinjaman.
Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian
informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial
perfomance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat
keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Menurut (Bandariy, 2011), laporan keuangan
pada umumnya terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan
ekuitas.

Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi terstruktur posisi keuangan


akibat transaksi yang dilakukan. Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan
komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Adanya tuntutan yang
semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi
manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik, salah satunya adalah
informasi akuntansi berupa laporan keuangan, Mardiasmo (2009).

Menurut Nordiawan (2010), tujuan penyajian laporan keuangan adalah:

1) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk


membiayai seluruh pengeluaran

2) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi


dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan

3) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan

4) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh


kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya

5) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan


berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya

6) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan.

Aksesibilitas Laporan Keuangan

Aksesibilitas menurut perspektif tata ruang adalah keadaan atau ketersediaan


hubungan dari suatu tempat ketempat lainnya atau kemudahan seseorang atau kendaraan
untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan aman, nyaman, serta kecepatan
yang wajar. Aksesibilitas laporan keuangan merupakan kemudahan bagi seseorang untuk
memperoleh informasi mengenai laporan keuangan, Mulyana (2006). Aksesibilitas laporan
keuangan merupakan kemudahan bagi seseorang untuk memperoleh informasi mengenai
laporan keuangan. Akuntabilitas yang efektif tergantung kepada akses publik terhadap
laporan keuangan yang dapat dibaca dan dipahami, Mulyana (2006).

Menurut Mardiasmo (2002), laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik


yang harus diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi
keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik.
Pertanggungjawaban publik mensyaratkan organisasi publik untuk memberikan laporan
keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability dan
sstewardship). Masyarakat sebagai pihak yang memberi kepercayaan kepada pemerintah

12
untuk mengelola keuangan publik berhak untuk mendapatkan informasi keuangan
pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah
berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan
Akuntabilitas yang efektif tergantung kepada akses publik terhadap laporan keuangan yang
dapat dibaca dan dipahami (Dewi et al., 2018).

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Menurut (Negara, 2000) akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah merupakan


pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan. Sasarannya adalah laporan keuangan yang mencakup
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan instansi pemerintah daerah.
Instrumen utama dari akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah adalah anggaran
pemerintah daerah, data yang secara periodik dipublikasikan, laporan tahunan dan hasil
investigasi dan laporan umum lainnya yang disiapkan oleh agent yang independen. Anggaran
tahunan secara khusus mempunyai otoritas legal untuk pengeluaran dana publik, sehingga
proses penganggaran secara keseluruhan menjadi relevan untuk manajemen fiskal dan untuk
melaksanakan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pengendalian pada berbagai tingkat
operasi, Shende dan Bennet (2004).

Pemerintah harus dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.


Untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melakukan reformasi dalam penyajian
laporan keuangan, yakni pemerintah harus mampu menyediakan semua informasi keuangan
relevan secara jujur dan terbuka kepada publik, karena kegiatan pemerintah adalah dalam
rangka melaksanakan amanat rakyat, Mulyana (2006). Akuntabilitas yang efektif tergantung
kepada akses publik terhadap laporan pertanggungjawaban maupun laporan temuan yang
dapat dibaca dan dipahami. Dalam demokrasi yang terbuka, akses ini diberikan oleh media
seperti surat kabar, majalah, radio, stasiun televisi, website (internet), dan forum yang
memberikan perhatian langsung atau peranan yang mendorong akuntabilitas pemerintah
terhadap masyarakat (Masyhur, 2017).

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat ditarik simpulan sebagai
berikut Penyajian laporan keuangan berpengaruh positif terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah di kantor dprd sumut, Aksesibilitas laporan
keuangan berpengaruh positif terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah di kantor dprd kota medan dan Penyajian dan aksesibilitas laporan
keuangan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah di kantor dprd kota medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah penyajian laporan
keuangan daerah dan aksebilitas laporan keuangan memiliki pengaruh positif dalam
peningkatan transparansi dan akuntabilitas laporan laporan keuangan daerah.
Pemerintah daerah seharusnya mampu menyajikan laporan keuangan daerah sesuai
dengan standar akuntansi pemrintahan. Dan sudah sewajarnya pegelolaan keuangan
daerah dilakukan secara transparan dan akuntabel kepada masyarakat selaku
pemangku kepentingan didaerah tersebut.

B. Saran

Penulis menyadari tulisan ini jauh dari kata sempuena namun, inilah hasil dari jurnal
yang penulis kerjakan Ketika melaksanakan magang di Kantor DPRD Provinsi Sumatera
Utara. Lebih dan kurang saya mohon ampun kepada Allah sebhana Wata’ala serta kepada
seluruh jajaran, sekian dan terimakasih…

14
DAFTAR PUSTAKA
Septa, P. (2018). Pengaruh penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan
terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan kabupaten ponorogo. Doctoral
Dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Dewi, Citra, A., & Mildawatii, T. (2018). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
Urnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 7(4).
Fauziyah, M. R., & Handayani, N. (2017). Pengaruh penyajian dan aksesibilitas laporan
keuangan daerah terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Jurnal Ilmu Dan
Riset Akuntansi, 53(9), 1689–1699.
Hehanussa, S. J. (2015). PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN
AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA AMBON Salomi. 2,
82–90.
Aliyah, Siti, & Nahar, A. (2012). Pengaruh penyajian laporan keuangan daerah dan
aksesibilitas laporan keuangan daerah terhadap transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Jepara. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 8(2),
137–150.

15
LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan Praktik (Magang)

16
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
Jl.Williem Iskandar Pasar V Medan Estate 20371 Telp. (061) 6615683-6622925 Fax. 6615683
Nomor : B-10373/EB.I/KS.02/12/2021 09
Desember 2021

Lampiran : 1 Lembar

Hal : Permohonan Magang Mahasiswa

Yth. Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Utara


KANTOR DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA
Jl. Imam Bonjol No.5, Petisah Tengah, Kec. Medan
Petisah Kota Medan, SumateraUtara 20231

Di
Tempat

Assalamulaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, sehubungan dengan Program Magang Mahasiswa


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara Medan, dengan ini
kami mohon Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan Izin Pelaksanaan Magang
kepada Mahasiswa sebagai berikut:

No NAMA NIM Jurusan/Semester


01 Livia Sri Handayani 0502183317 Akuntansi Syariah/VII (Tujuh)
02 Aura Tania Rozika 0502183313 Akuntansi Syariah/VII (Tujuh)
03 Narasyah Salmehira 0502183224 Akuntansi Syariah/VII (Tujuh)
04 Nadhrah Adlina Ritonga 0502182078 Akuntansi Syariah/VII (Tujuh)
05 Muhammad Hafiz 0502181010 Akuntansi Syariah/VII (Tujuh)

Waktu Pelaksanaan: 17 Januari 2022 s/d 17 Februari 2022

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perkenan Bapak/Ibu diucapkan
terima kasih.

Medan, 09 Desember 2021


a.n. DEKAN
Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kelembagaan

Digitally Signe Dr.


Marliyah, M. Ag

NIP. 197601262003122003

Tembusan:

- Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara Medan

17
info : Silahkan scan QRCode diatas dan klik link yang muncul, untuk mengetahui keaslian surat

Surat Balasan Kantor Magang

18

Anda mungkin juga menyukai