Makalah Kapita Selekta Khadafi Implementasi Guru Kreatif Dan Berkarakter Melalui Pendekatan Happy Lea
Makalah Kapita Selekta Khadafi Implementasi Guru Kreatif Dan Berkarakter Melalui Pendekatan Happy Lea
Makalah Kapita Selekta Khadafi Implementasi Guru Kreatif Dan Berkarakter Melalui Pendekatan Happy Lea
MAKALAH
Oleh
Khadafi Ramadhani (2125.0037)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulisan makalah dapat terselesaikan, makalah yang berjudul “
Implementasi Guru Kreatif Dan Berkarakter Melalui Pendekatan Happy
Learning” sebagai salah satu tugas perkuliahan dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.
Makalah yang disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kapita Selekta
Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
Pendidikan islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian guru yang kreatif................................................................3
B. Pengertian guru yang bekarakter.........................................................4
C. Pengertian pendekatan happy learning pada poses belajar mengajar 4
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu tindakan untuk menumbuhkan,
mengembangkan potensi, pikiran, kepribadian dan keahlian, sehingga
pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu faktor
penentu bagi kemajuan suatu bangsa. (Bintari, H. R. 2016:16) Akan tetapi
sampai saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan dan
masih memerlukan peningkatan.
Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu di antaranya adalah
meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini dapat
difahami karena kualitas sistem pendidikan secara keseluruhan berkaitan
dengan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Uraian di atas
menggambarkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kunci
utama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. (Kartowagiran, B. 2016:2)
Komponen pendidikan yang paling menentukan karena peran dan
fungsinya yang amat strategis adalah guru. Karena demikian besar peran dan
fungsinya yang harus dimainkan oleh guru, hingga ada yang berpendapat
andaikata tidak ada gedung sekolah, tidak ada kurikulum dan komponen
pendidikan lainnya, namun masih ada guru dan murid, maka kegiatan
pendidikan masih akan bisa berjalan.
Sejalan dengan terjadinya perubahan paradigm tersebut maka guru
dimasa sekarang dituntut agar semakin kreatif dan berkarakter, serta dapat
diimplementasiakn dalam kegiatan belajar mengajar ysng semakin
mnyenangkan, menggembirakan, menggairahkan, menginspirasi dan
mencerahkan peserta didik.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana guru yang kreatif?
2. Bagaimana guru yang bekarakter?
3. Bagaimana pendekatan happy learning pada poses belajar mengajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui guru yang kreatif
2. Untuk mengetahui guru yang bekarakter
3. Untuk mengetahui pendekatan happy learning pada poses belajar mengajar
3
BAB II
PEMBAHASAN
dan diteliti dengan metode ilmiah. Akhirnya di tangan Comte lahir suatu
cabang ilmu yang diperkenalkannya dengan nama”sosiologi”.
2. Pendekatan psikologis
Psikologi sebagai ilmu merupakan pegetahuan yang di peroleh
dengan pendekatan ilmiah, dan merupakan pengetahuan yang di peroleh
dengan penelitian-penelitian ilmiah. Oleh karenanya sebagai salah satu ciri
psikologi sebagai suatu ilmu adalah berdasarkan data empiris di samping
data tersebut di peroleh secara sistematis, ( Morgan, dkk,1984 ). Namun,
lebih spesifik lagi psikologi lebih banyak di kaitkan dengan kehidupan
organism manusia. Bruno (1987), membagi pengertian psikologi dalam
tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama psikologi
adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, adalah ilmu
pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “tingkah laku” organism.
3. Pendekatan historis
Historis artinya sejarah, menurut Ismaun menyatakan bahwa
sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan (a body of
knowledge) tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat
manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis
berdasarkan asas-asas, prosedur, dan metode serta teknik ilmiah yang
diakui oleh para sejarawan. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah
sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang
peristiwa dan cerita sejarah. Sejarah sebagai ilmu ialah suatu disiplin,
cabang pengetahuan tentang masa lalu, yang berusaha menuturkan dan
mewariskan pengetahuan mengenai masa lalu suatu masyarakat tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru yang kreatif dan berkarakter adalah guru yang memiliki
kompetensi kepribadian yang baik sebagai salah satu syarat guru yang
professional. Guru semacam ini sangat dibutuhkan dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam membangun karakter peserta
didik yang mandiri, kreatif, inovatif, berani mengambi keputusan yang
diperhitungkan , berani mengambil tanggung jawab ataskeputusannya,
memiliki integritas pribadi, bermoral dan berakhlak mulia, berusaha
mengambil hikmah dan mamfaat atas determinasiketerbatasan yang ada pada
dirinya.
Pendektan happy learning adalah penddekatan yang bertumpu pada
psikologi peserta didik yaitu sebagai makhluk yang pada dasarnya lebih suka
diperlakukan dengan cara yang halus dari pada kasar, dan cara yang
menyenangkan dari pada cara yang menakutkan. Happy learning terkait
dengan metode pembelajaran yang bertumpu pada pencuptaan suasana
lingkungan yang kondusif, sistem, sarana prasarana dan lainnya yang
memungkinkan berbagai potensi , bakat dan minat peserta didik dapat
dieksplorasi dan ditumbuhkan, dalam suasana yang partisipatif, aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
B. Saran
Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis
masih banyak kekeliruan dan kesalahan. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca tentunya yang bersifat
membangun.
1
DAFTAR PUSTAKA