Dokumen Tata Kelola Upt PKM Sikui 2024 Fixx
Dokumen Tata Kelola Upt PKM Sikui 2024 Fixx
Dokumen Tata Kelola Upt PKM Sikui 2024 Fixx
BAB – TATA
UPT
PUSKESMAS
SIKUI
2024
DOKUMEN
PPK-BLUD
DOKUMEN TATA KELOLA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen Tata Kelola Badan Layanan
Usaha Daerah (BLUD) UPT Puskesmas Sikui.
Sejalan dengan era implementasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), UPT Puskesmas
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dapat menerapkan Badan Layanan Usaha Daerah
(BLUD) agar pelayanan publik dibidang kesehatan dapat lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan dengan
Praktik Bisnis yang Sehat.
Dalam mewujudkan penyelenggaraan BLUD tersebut harus didukung oleh Tata Kelola
Puskesmas yang baik, meliputi kelembagaan, prosedur kerja, pengelompokan fungsi dan
pengelolaan sumber daya manusia. Dengan disusunya dokumen Pola Tata Kelola UPT Puskesmas
Sikui ini, diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan Tata Kelola yang akuntabel dalam
rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, yaitu tercapainya Kecamatan Sehat demi
terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Sony Istarony,S.Kep.Ns
NIP: 19850422 200903 1 002
HALAMA
N HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. PENGERTIAN TATA KELOLA.......................................................................................1
C. TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA........................................................................2
D. RUANG LINGKUP TATA KELOLA................................................................................2
E. DASAR HUKUM TATA KELOLA...................................................................................2
F. PERUBAHAN TATA KELOLA...........................................................................................3
G. SISTEMATIKA PENULISAN...........................................................................................3
BAB II KELEMBAGAAN..............................................................................................................4
A. KELEMBAGAAN..............................................................................................................4
B. PROSEDUR KERJA...........................................................................................................25
C. PENGELOMPOKAN FUNGSI..........................................................................................34
D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA..............................................................35
E. PENGELOLAAN KEUANGAN........................................................................................40
F. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH............................................................49
BAB II PENUTUP...........................................................................................................................51
A. KESIMPULAN...................................................................................................................51
B. SARAN................................................................................................................................51
LAMPIRAN
HALAMAN
BAB II KELEMBAGAAN
GAMBAR 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS SIKUI.......................7
GAMBAR 2.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BLUD UPT PUSKESMAS SIKUI..........15
GAMBAR 2.3 ALUR PENDAFTARAN UPT PUSKESMAS SIKUI............................................26
GAMBAR 2.4 ALUR PEMERIKSAAN UMUM UPT PUSKESMAS SIKUI...............................27
GAMBAR 2.5 ALUR PELAYANAN PASIEN UPT PUSKESMAS SIKUI.................................28
GAMBAR 2.6 ALUR PELAYANAN RUANG TINDAKAN UPT PUSKESMAS SIKUI...........29
GAMBAR 2.7 ALUR PELAYANAN KEFARMASIAN UPT PUSKESMAS SIKUI...................30
GAMBAR 2.8 ALUR PELAYANAN IBU DAN ANAK UPT PUSKESMAS SIKUI..................31
GAMBAR 2.9 ALUR PELAYANAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS SIKUI...............32
GAMBAR 2.10 ALUR PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT UPT PUSKESMAS SIKUI........33
HALAMAN
BAB II KELEMBAGAAN
TABEL 2.1 ANALISIS BEBAN KERJA & PENGELOLA SDM ................................36
A. LATAR BELAKANG
Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah
daerah di Indonesia yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang jasa yang dijual tanpa mengutamakan untuk mencari keuntungan, dengan
prinsip efektif dan efisiensi.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak
terpisah dari pemerintah daerah. Hal ini berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola
pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Penetapan Puskesmas menjadi BLUD, maka diharapkan dapat meningkatkan tanggung
jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam menyajikan layanan kesehatan yang menjadi hak
penerima manfaat terutama Peserta program Jaminan Kesehatan. Sementara itu, menteri/
pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.
Perubahan ini merupakan hal penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional
untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang
makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Puskesmas dengan status BLUD, menganut sistem penganggaran berbasis kinerja. Sistem
tersebut dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan
pelayanan kepada masyarakat seperti UPT Puskesmas. Untuk itu, maka UPT Puskesmas dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas,
efektifitas dan efesiensi sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik
maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan
Badan Layanan Umum. Untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD), ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan
substantive, teknis dan administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, maka persyaratan administratif yang harus
dimiliki oleh UPT Puskesmas yaitu adanya Pola Tata Kelola.
G. SISTIMATIKA PENULISAN
Sistimatika dalam penulisan dokumen Pola Tata Kelola UPT Puskesmas Sikui :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : A. KELEMBAGAAN
1. Gambaran Singkat Puskesmas
2. Struktur Organisasi dan Tata Laksana
B. PROSEDUR KERJA
C. PENGELOMPOKAN FUNGSI
D. PENGELOLAAN SDM
E. PENGELOLA KEUANGAN
F. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH
: PENUTUP
BAB LAMPIRA
III N
A. KELEMBAGAAN
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tata hubungan kerja antar
bagan dan garis kewenangan, tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan
pelayanan dan penunjang pelayanan.
d. Struktur Organisasi, Pembina dan Pengawas serta Uraian Tugas setelah Penerapan
BLUD
1) Struktur Organisasi
Dalam rangka penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), organisasi
Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. Susunan organisasi dalam
penerepan pengelolaan keuangan, Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Daerah
terdiri dari:
a) Pemimpin BLUD
b) Pejabat Keuangan
c) Pejabat Teknis
Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati/Walikota. Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab terhadap
Bupati/Wallkota, sedangkan Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis bertiinggung jawab
kepada Pemimpin BLUD Puskesmas.
3. Tata Laksana
a. Dewan pengawas
Dewan pengawas BLUD adalah satuan fungsional yang bertugas melakukan pembinaan
dan pengawasan dan pengendalian ointernal terhadap pengelolaan BLUD yang dilakukan
oleh pejabat pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Dewan
pengawas dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah. Pembentukan Dewan Pengawas
dilakukan apabila Puskesmas telah memenuhi persyaratan tentang Dewan Pengawas
yaitu:
1) Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas
Keanggotaan Dewan Pengawas
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlaj 3 (Tiga) orang dapat terdiri dari Unsur –
Unsur:
b. Pemimpin BLUD
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 dan
Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018, Kepala UPT
Puskesmas Sikui bertindak sebagai Pemimpin BLUD Puskesmas.
c. Pejabat Keuangan
Dengan mengacu pada pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2012
Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak sebagai Pejabat keuangan dan berfunsi sebagai
penanggung jawab keuangan Puskesmas yang melipoputi funsi berbendaharaan, funsi
akutansi,fungsi verifikasi dan pelaporan.
1) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat keuangan
a) Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas diberhentikan oleh Bupati Barito Utara
b) Pejabat Keuangan bertanggung jawab kepada pemimpin
BLUD Puskesmas
c) Pejabat Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh bendahara
penerima dan bendahara pengeluaran
d) Pejabat keuangan, Bendahara Penerima dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat
oleh Pegawai Negeri Sipil
e) Standar Kompetensi:
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berijazah stidak- tidaknyya D3
Sehat jasmani dan rohani
Cakap melaksankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan
sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku
Mempunyai kemampuan melakukan administrasi kepegawaian
Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi perkantoran
Mempunyai kemampuan melaksankan administari barang
Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi rumah tangga
Mempunyai kemampuan melaksankan adminiztrasi penyusunan
program dan laporan
2) Tugas Pejabat Keuangan BLUD
Selain melaksankan tugas sebagai kepala sub Bagian Tata Usaha, Pejabat Keuangan BLUD
Puskesmas memiliki tugas sebagai berikut:
a) Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b) Mengoordanisakan penyusunan RBA;
c) Menyiapak DPA;
d) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e) Menyelenggarakan pengelolaan kas;
f) Melakukan pengelolaan utang,piutang, dan investasi;
g) Menyusun kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada di bawah
penguasaanya;
h) Menyelenggarakan akutansi dan penyusunan laporan keuangan; dan
d. Pejabat Teknis
Dengan mengacu pada pasal 11 Perturan Menteri dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018.
Koordinator Pelayanan Kesehatan bertindak sebagai pejabat teknis dan berfungsi sebagai
penanggung jawab teknis operasional dan pelayanan di bidangnya.
1) Pengangkatan dan pemberhetian Pejabat Teknis
a) Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Barito Utara
b) Pejabat Teknis bertanggung sawab kepada Pmimpin BLUD.
c) Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil atau pegawai
pemerinta dengan Perjanjia Kerja, sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.
d) BLUD Puskesmas dapat mengangkat Pejabat Teknis BLUD dari professional
lainnya seusi dengan kebutuhan Profesionalitas, kemampuan keuangan dan
berdasarkan prinsif efesiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan
pelayanan.
e) Pejabat Teknis BLUD Puskesmas yang berasal dati tenaga professional alinnya
dapat dipoekerjakan secara kontrak atau tetap
f) Pejabat teknis BLUD Puskesmas dari tenaga professional lainnya diangkat untuk
masa jabatan paling lama 5 (lina) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu)
kali periode masa jabatan berikutnya jikapaling tingggi berusia 60 (enam puluh)
tahun.
g) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat Teknis BLUD yang berasal dari pegawai
Negeri Sipil disesuaikan dengan ketentuan perundang – undangan di bidan
kepegawaian.
h) Pebgabgkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat Teknis BLUD ditetapkan
berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktis bisnis yang sehat. Kompetensi
merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat Teknis BLUD
berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
melaksankan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan keseuaian
antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan kemampuan keuangan
BLUD.
2) Standar kompetensi:
a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Berijazah setidak – tidaknya D3
c) Sehat jasmani dan rohani
d) Cakap melaksankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan, sesuai
perundang – undangan yang berlaku.
e) Menguasai secara umum tentang segala fasilitas dan pelaynan UPT Puskesmas
Sikui
f) Menguasai pedoman pelayanan, prosedur pelayanan dan stanrae
pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya.
g) Memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan mutu pelayanan Puskesmas.
f. Pegawai BLUD
1) Pegawai BLUD menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja BLUD
2) Pegawai BLUD bersal dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undang.
3) Pegawai BLUD dapat diangkat dari tenaga professional lainnya sesuai dengan
kebutuhan profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efesiensi,
ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
4) Pegawai BLUD dari tenaga professional lainnya dipekerjakan secara kontrak atau
tetap dan dilaksankan sesuai jumlah dan komposisi yang telah disetujui BPPKAD.
B. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dalam tata kelola Puskesmas mengambarkan hubungan dan mekanisme
kerja antar posisi jabatan dan fungsi organisasi. Prosedur kerja Puskesmas dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan kesehatan perorangan maupun
pelayanan kesehatan masyarakat, dituangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP)
pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan serta pelayanan manajemen, meliputi:
1. Ruang pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Pemeriksaan Poli KIA/KB
4. Ruang Perawatan ( Nifas )
5. Ruang Tindakan
6. Ruang Bersalin
7. Ruang Pemeriksaan Gigi
8. Ruang Imunisasi
9. Ruang Poli Gizi
10. Ruang PKPR
11. Ruang Farmasi
12. Ruang Laboratorium
Waktu tunggu yang diperlukan pada pendaftaran pasien sekitar kurang dari 5 menit
PASIEN DATANG
R. PENDAFTARAN
R. PELAYANAN KIA
LAB
APOTEK
PASIEN PULANG
Gambar 2.8 Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak UPT Puskesmas Sikui
MELAKUKAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM SESUAI PERMINTAAN
RUJUKAN
R. PENDAFTARAN
TINDAKAN
APOTEK PULANG
Gambar 2.10 Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Sikui
3. Fungsi Pendukung/Penunjang
Fungsi pendukung/penunjang di Puskesmas dilaksanakan oleh penanggung jawab dan
pelaksana:
a. Laboratorium dan pemeriksaan penunjang
b. Kefarmasian dan obat-obatan
c. Pengelolaan alat kesehatan/kedokteran
2. Pengangkatan Pegawai
Pola rekrutmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada UPT
Puskesmas Sikui Kabupaten Barito Utara adalah sebagai berikut:
a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UPT Puskesmas
Sikui dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
c. Sistem remunerasi
1) Pengaturan remunerasi
Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai
dengan tingkat tanggung jawab dan profesionalisme. Kompone remunerasi meliputi:
a) Gaji, yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap bulan
E. PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Struktur Anggaran
Struktur anggaran BLUD Puskesmas terdiri dari:
a. Pendapatan BLUD Pendapatan
BLUD terdiri dari:
1) Jasa Layanan
Jasa layanan berupa imbalan yang diperoleh langsung oleh puskesmas dari jasa
layanan yang diberikan kepada masyarakat. Jasa layanan puskesmas diperoleh dari
jenis layanan yang diberikan kepada pasien yang berkunjung atau mendapatkan
pelayanan kesehatan puskesmas meliputi: kunjungan loket, konsultasi, pemeriksaan,
tindakan dan pemeriksaan penunjang.
b. Belanja BLUD
Belanja BLUD puskesmas terdiri dari:
1) Belanja Operasi
Belanja operasi mencakup seluruh belanja untuk menjalankan tugas dan fungsi
meliputi:
a) Belanja pegawai;
b) Belanja barang dan jasa;
c) Belanja bunga dan belanja lainnya.
2) Belanja Modal
Belanja modal mencakup seluruh belanja untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari 12 (dua belas bulan) untuk digunakan dalam
kegiatan puskesmas. Belanja modal meliputi belanja tanah,
c. Pembiayaan BLUD
Pembiayaan BLUD Puskesmas adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya.
Jenis pembiayaan meliputi:
1) Penerimaan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan puskesmas meliputi:
a) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya;
b) Divestasi;
c) Penerimaan utang/pinjaman
2) Pengeluaran pembiayaan Penguluaran
pembiayaan meliputi:
a) Investasi;
b) Pernbayaran pokok utang/pinjaman.
RBA Puskesmas menganut pola anggaran fleksibel dengan suatu presentase ambang batas.
RBA juga disertai Standar Pelayanan Minimal.
Konsolidasi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikrut;
a. Pendapatan BLUD yang berasal dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dan pendapatan
lain yang sah, dikonsolidasikan ke dalam RKA puskesmas pada akun pendapatan
daerah pada kode rekening kelompok pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan
asli daerah yang sah dengan obyek pendapatan dari BLUD;
b. Belanja yang sumber dananya berasal Pendapatan BLUD (jasa layanan, hibah, hasil
kerjasama dan pendapatan Iain yang sah) dan Sisa Lebih Perhitungan Anggatun (SILPA)
BLUD dikonsolidasikan ke dalam RKA puskesmas pada akun belanja daerah yang
selanjutnya dirinci dalam J (satu) program, 1 (satu) kegiatan, I (satu) output dan jenis
belanja. Belanja BLUD tersebut dialokasikan untuk membiayai program peningkatan
pelayanan serta kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan;
c. Pembiayaan BLUD dikonsolidasikan ke dalam RKA Puskesmas selanjutnya
dikonsolidasikan pada akun pembayaran pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
selaku Bendahara Umum Daerah;
d. BLUD Puskesmas dapat melakukan pergeseran rincian belanja sepanjang tidak melebihi
pagu anggaran dalam jenis belanja pada DPA untuk selanjutnya disampaikan kepada
PPKD;
e. Rincian belanja dicantumkan dalam RBA
4. Pelaksanaan Anggaran
Tahapan pelaksana anggaran BLUD puskesmas meliputi ketentuan sebagai berikut:
a. Puskesmas menyusun DPA BLUD berdasarkan peraturan daerah tentang APBD untuk
diajukan kepada PPKD. DPA memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan BLUD.
5. Pengelola Belanja
Pengelola Belanja BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume
kegiatan pelayanan. Fleksibilitas yang dimaksud adalah belanja yang disesuaikan
6. Pengelola Barang
Pengadaan barang dan/atau jasa di puskesmas BLUD mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari APBD dilaksanakan berdasarkan
ketentuan peratutan perundangan mengenai barang/jasa pemerintah.
b. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama
dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, diberikan fleksibilitas berupa pembebasar.
sebagian atau seluruhnya dari peraturan perundang- undangan mengenai pengadaan
barang/jasa pemerintah.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang dan/atau jasa diatur dengan Peraturan
Bupati untuk menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih
murah, proses pengadaan yang sederhana, cepat, serta mudah menyesuaikan dengan
kebutuhan untuk mendukung kelancaran pelayanan puskesmas.
d. Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat, dilakukan sesuai
dengan kebijakan pengadaan dari memberi hibah atau Peraturan Bupati sepanjang
disetujui oleh pemberi hibah.
Pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dengan ketentuan:
7. Tarif Layanan
Puskesmas mengnakan Tarif Layanan sebagai imbalan atas penyediaan layanan barang/jasa
kepada masyarakat berupa besaran Tarif dan/atau Pola Tarif. Penyusun Tarif Layanan
sesuai ketentuan berikut:
a. Tarif Layanan bisa disusun atas dasar:
1) Perhitungan biaya per unit layanan. Bertujuan untuk menutup seluruh atau
sebagiandari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa atas layanan
yang disediakan puskesmas. Cara perhitungan dengan akuntansi biaya.
2) Hasil per investasi dana. Menggambarkan tingkat pengembalian dari investasi yang
dilakukan oleh puskesmas selama periode tertentu
3) Jika Tarif Layanan tidak dapat ditentukan atas dasar perhitungan biaya per unit
layanan atau hasil per investasi, maka Tarif ditentukan dengan perhitungan atau
penetapan lain yang berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Besaran Tarif disusun dalam bentuk:
1) Nilai nominal uang; dan/atau
2) Persentase atas harga patokan, indeks harga, kurs, pendapatan kotor/bersih, dan/atau
penjualan kotor/bersih.
c. Pola Tarif merupakan penyusunan Tarif Layanan dalam bentuk formula.
Proses penetapan Tarif Layanan sebagai berikut:
a. Pemimpin BLUD puskesmas menyusun Tarif Layanan puskesmas dengan
mempertimbangkan kebutuhan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan
kompetensi sehat dalam penetapan Tarif Layanan yang dikenakan kepada masyarakat
serta batas waktu penetapan Tarif.
b. Pemimpin BLUD puskesmas mengusulkan Tarif Layanan puskesmas kepada Bupati
berupa usulan Tarif Layanan baru dan/atau usulan perubahan Tarif Layanan.
c. Usulan Tarif Layanan dilakukan secara keseluruhan atau per unit layanan.
d. Untuk penyusunan Tarif Layanan, pemimpin BLUD dapat membentuk tim yang berdiri
dari:
1) Dinas Kesehatan
2) Pengelolaan Keuangan Daerah
3) Unsur Perguruan Tinggi
4) Lembaga Profesi
e. Tarif Layanan diatur dengan Peraturan Bupati dan disampaikan kepada pimpinan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
9. Kerjasama BLUD
Puskesmas dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan berdasarkan prinsip efiensi, efektivitas, ekonomis dan saling
menguntungkan. Prinsip saling menguntungkan dapat berbentuk finansial dan/atau non
finansial
12. Defisit
Defisit anggaran merupakan selisih kurang antara pendapatan dengan belanja BLUD.
Dalam hal anggaran diperkirakan defisit ditetapkan pembiayaan untuk menutupi defisit
tersebut antara lain dapat bersumber dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya dan
penerimaan pinjaman.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uaraian bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagaai
berikut:
1. Seluruh kebijakan Puskesmas harus berpedoman pada dan tidak bertentangan dengan Pola
Tata Kelola ini. Kebijakan puskesmas tidak terbatas pada Surat Keputusan Bupati, Surat
Edaran Kepala Dinas Kesehatan, dan seluruh Buku Pedoman Puskesmas. Kebijakan
Puskesmas yang telah diterbitkan dan bertentangan dengan Pedoman Tata Kelola ini wajib
disesuaikan.
2. Pola Tata Kelola ini ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk disesuaikan dengan
fungsi, tanggung jawab, dan wewenang organ-organ puskesmas serta perubahan lingkungan
yang terjadi.
3. Setiap perubahan terhadap Pola Tata Kelola harus disetujui oleh Bupati.
4. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam pedoman ini tetap mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Pola Tata Kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Bupati Barito Utara.
B. SARAN
Untuk kesempurnaan Pola Tata Kelola Keuangan BLUD Puskesmas ini, maka dapat
direvisi menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan keperluan prioritas
program layanan dan yang dipelukan oleh masyarakat.
SONY ISTARONY,S.Kep.,Ns
UPT Puskesmas Sikui NIP 19850422 200903 1 002
Meja screening
Anamnesa
Pemeriksaan
Rencana Perawatan
Tindakan Rujuk
Resep
(jika diperlukan)
Apotek
8. Hal-hal yg
perlu diperhatikan
9. Unit terkait 1. Loket Pendaftaran
2. Poli Umum
3. Laboratorium
4. Farmasi
10. Dokumen Terkait 1. Buku Register
2. Rekam Medis
11. Rekaman Historis No Yg diubah Isi perubahan Tgl mulai
perubahan diberlakukan
PROSEDUR PEMERIKSAAN KIMIA
DARAH GLUKOSA, KOLESTEROL, ASAM
URAT (STICK)
No Dokumen: 801/ 187 /PKM-
SIKUI/UKP/2023
SOP No Revisi :
TglTerbit : 20 Januari 2023
Halaman : 1 s/d 3
Sony Istarony,S.Kep.Ns
UPT Puskesmas Sikui NIP:1985042220090310
02
1. Pengertian Test kimia klinik adalah test untuk mengetahui glokosa, kolesterol dan
asam urat
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol, asam urat dan
sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan
penunjang diagnostic
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 802/066 /PKM-SIKUI/ADM/2023 tentang
jenis- jenis pemeriksaan laboratorium
4. Referensi Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat/ Bahan Alat :
a. Lancet
b. BeneCheck
c. Strip glukosa / asam urat / kolesterol
d. Tissue
e. Handcone
f. Masker
g. Jas Lab
Bahan :
a. Kapas alkohol
b. Darah kapiler
6. Prosedur/langkah- Cara Kerja :
langkah 1. Petugas menerima permintaan pemeriksaan kimia darah
meliputi gula darah, kolesterol dan asam urat.
2. Petugas Laboratorium menkonfirmasi identitas pasien.
3. Petugas Laboratorium menjelaskan dan memberitahu kepada
pasien tentang sampel/spesimen yang akan diambil dan
diperiksa.
4. Petugas laboratorium mencuci tangan dan menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri) dan mempersiapkan alat dan bahan.
5. Siapkan alat BeneCheck, pasang chip (memory) dan pasang
strip pemeriksaan
6. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol dan tunggu
sampai kering
7. Pegang bagian bawah yang akan di tusuk supaya tidak
bergerak dan tekan sedikit untuk mengurangi rasa sakit
8. Tusuk dengan lancet steril, darah harus keluar dengan
sendirinya tanpa harus di tekan
9. Tetesan darah pertama di hapus dengan kapas kering
10. Masukan spesimen darah ke dalam strip BeneCheck, tunggu
hasil kurang lebih 1 menit dan hasil keluar
11. Petugas melepaskan APD dan mencuci tangan
12. Catat hasil pemeriksaan
Nilai Normal :
Glukosa Darah Puasa : < 126 mg/dl
Glukosa Darah Sewaktu : < 200 mg/dl
Kolesterol : < 200 mg/dl
Asam Urat : L: 3,5-7,2, P : 2,6-6,0 mg/dl
7. Diagram Alir/
Bagan Alir
8. Unit terkait Poli umum, Poli Gigi, Laboratorium ,KIA
Intepretasi Hasil :
Aglutinasi pada anti A, golongan darah A
Aglutinasi pada anti B, golongan darah B
Aglutinasi pada anti A dan anti B, golongan darah AB
Tidak ada aglutinasi pada anti A dan anti B, golongan darah O
Aglutinasi pada anti D, Rhesus Positif
7. Diagram Alir/ Bagan
Petugas menerima permintaan pemeriksaan golongan darah
Alir
No Dokumen : 801/146/PKM-
SIKUI/UKP/20230 / /PKM-8.
SOP No Revisi :
Tgl Terbit : 19 Januari 2023
Halaman : 1 s/d 2
UPT PUSKESMAS SONY ISTARONY,S.Kep.,Ns
SIKUI NIP 19850422 200903 1 002
a. Melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan
keabsahan resep
b. Melakukan pemeriksaan
kesesuaian farmasetik
c. Mengkaji aspek klinis
d. Menetapkan ada tidaknya
masalah terkait obat
e. Mengkomunikasikan ke
dokter tentang masalah
resep apabila diperlukan
Melakukan penyiapan dan
penyerahan obat dan bahan
medis habis pakai ke pasien
8. Hal-hal yg
perlu diperhatikan
9. Unit terkait 1. Apotek
2. Poli Umum
10. Dokumen Terkait 1. Resep
1. Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien untuk
keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi
kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif,
kuratif, rehabilitative, dan promotif.
2. Tujuan Agar setiap pasien dapat dipenuhi kebutuhan gizi secara optimal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sikui Nomor : 802 / 002 / PKM-SIKUI / ADM /
2023 tentang Jenis Pelayanan dan Kegiatan di UPT Puskesmas Sikui
4. Referensi Buku Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas, Kementrian Kesehatan RI tahun
2018
5. Alat/Bahan 1. Timbangan BB
2. Pengukur TB
3. Pita LILA
4. Alat Tulis
5. Kalkulator
6. Lefleat