150-Article Text-917-1-10-20230222

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PTK, Vol.3 No.

2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan


Metode Eksperimen Kelas VI Sekolah Dasar
1*A.
Diterima: Muh Ali, 2Satriawati, 3Rahma Nur
22 Desember 2022 1,3Universitas Muhammadiyah Buton, 2Universitas Megarezky
Revisi:
8 Februari 2022
Terbit:
21 Februari 2023

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada tema tokoh dan penemuan
dengan menggunakan metode eksperimen di kelas VI SD Negeri Keraton Kota Baubau. Jenis penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI di SD Negeri Keraton Kota
Baubau yang berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes hasil belajar siswa,
observasi siswa, dan observasi guru. Hasil pra siklus siswa yang mencapai nilai standar yaitu 6 siswa dan
yang belum mencapai nilai standar yaitu 13 siswa dengan nilai rata-rata kelas 55,26. Hasil belajar siswa
yang mencapai nilai standar pada siklus I yaitu 9 siswa dan yang belum mencapai nilai standar yaitu 10
siswa dengan nilai rata-rata kelas 57,36. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai standar pada siklus II yaitu
16 siswa dan yang belum mencapai nilai standar yaitu 3 siswa dengan nilai rata-rata kelas 71,57. Hasil ini
membuktikan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI pada
tema tokoh dan penemuan di SD Negeri Keraton Kota Baubau.
Kata Kunci— hasil belajar, metode eksperimen, sekolah dasar

Abstract— This study aims to improve science learning outcomes on the theme of figures and inventions
using experimental methods in class VI of SD Negeri Keraton, Baubau City. This type of research is
Classroom Action Research. The subjects of this study were 19 students in class VI at the Keraton State
Elementary School, Baubau City. The data collection techniques used are student learning achievement
tests, student observations, and teacher observations. The pre-cycle results of students who achieved
standard scores were 6 students and those who had not achieved standard scores were 13 students with a
class average score of 55.26. The learning outcomes of students who achieved standard scores in cycle I
were 9 students and those who had not achieved standard scores were 10 students with a class average
score of 57.36. The learning outcomes of students who achieved standard scores in cycle II were 16 students
and those who had not achieved standard scores were 3 students with a class average score of 71.57. These
results prove that the use of the experimental method can improve science learning outcomes for class VI
on the theme of figures and inventions at SD Negeri Keraton, Baubau City.
Keywords— learning outcomes, experimental methods, elementary school
This is an open access article under the CC BY-SA License.

Penulis Korespondensi:
A. Muh Ali,
Universitas Muhammadiyah Buton,
Email: [email protected]

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar
menjadi manusia yang memiliki karakter dan dapat hidup dengan mandiri (Fitriani, 2019).
Pendidikan juga merupakan investasi pada pengembangan sumber daya manusia, dimana

114 PTK: Jurnal Tindakan Kelas| Hal:114-121


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

pentingnya peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan oleh
karena itu upaya untuk memajukan pendidikan sangat digalakkan oleh pemerintah (Rudi
Ramadhan, 2022). Pendidikan akan berjalan dengan baik jika diterapkan system belajar yang
optimal. Pembelajaran adalah inti dari proses penyelenggaraan pendidikan (Safiudin &
Filsaroneng, 2022).
Pembelajaran tidak hanya melibatkan kondisi internal siswa tetapi juga melihat kondisi
eksternalnya. Kondisi eksternal yang mempengaruhi proses pembelajaran seperti bahan ajar,
suasana pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar (Lubis, 2021). Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu faktor internal dan eksternal
(Jayanti, 2020). Faktor internal yaitu umur, temperamen, keadaan fisik dan tingkat kelelahan,
motivasi, serta disiplin kerja sedangkan faktor eksternal berupa keadaan kelas, cuaca, bahan dan
sebaganya. Proses pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal siswa
tetapi bagaimana guru memilih strategi yang tepat Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara
yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang
meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada
siswa (Endang Nuryasana, 2020). Dalam penelitian ini , peneliti memilih salah satu strategi
pembelajaran yang mengaitkan tema dalam beberapa mata pelajaran yang dikenal dengan
pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran (Irsan & Yulan, 2021) Pembelajaran tematik menyatukan beberapa aspek yakni sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dari berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan
dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan,
dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia (Dadan Suryana, 2022). Tema memiliki makna dari
berbagai konsep dasar sehingga konsep dasar yang dipelajari siswa tidak hanya Sebagian (Nahak,
Degeng, & Widiati, 2019). Berbagai metode dapat dipilih oleh guru untuk melangsungkan proses
belajar mengajar terhadap siswa dengan agar lebih efektif. Banyaknya metode yang berkembang
tentunya bukan menjadikan seorang pengajar bingung atau susah menentukan metode apa yang
dipakai dalam pembelajaran tetapi akan mempermudah seorang pengajar menentukan metode
yang sesuai dengan keadaan siswa dan mata pelajaran yang di berika (Easy Safira, Hadi Sunaryo,
2021) Semakin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar maka akan semakin
efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.
Terlepas dari metode mana yang akan digunakan, terdapat prinsip yang harus dipertimbangkan
yaitu metode tersebut hendaknya tidak hanya terfokus pada aktivitas guru saja melainkan juga

PTK: Jurnal Tindakan Kelas | Hal: 114-121 115


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

pada aktivitas siswa. Profesionalitas guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai dengan tema atau pokok bahasan serta dengan memperhatikan minat belajar yang
terdapat pada siswa selain faktor –faktor lainnya juga memiliki peran yang tidak kalah penting
dalam usaha mengubah hasil belajar IPA siswa yang semula rendah atau dibawah KKM sehingga
dapat diusahakan meningkat semaksimal mungkin melampaui KKM (Effiyati Prihatini, 2017).
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperoleh pengalaman belajar yang nyata bagi
siswa adalah metode eksperimen. Metode Eksperimen yang digunakan dalam pembelajaran yang
dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat terlibat langsung di dalamnya
yaitu melalui pembelajaran berbasis praktikum yang terdapat pada metode eksperimen.
Penerapan metode eksperimen mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa hasil wawancara
yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengn metode eksperimen sehingga mereka
menjadi termotivasi untuk belajar (Solikati, 2021). Salah satu metode yang dapat melibatkan
siswa secara langsung dalam pembelajaran IPA adalah metode eksperimen (Awansyah, 2022).
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri , mengikuti sesuatu proses, mengamati suatu objek, menganalis
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau suatu proses
(Haniyah, Bektiarso, & Wahyuni, 2021). Beberapa hasil penelitian relevan tentang penggunaaan
metode eksperimen di sekolah mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen dapat membuat pembelajaran lebih bermakna, siswa lebih aktif pada saat
belajar, serta memberikan hasil belajar yang optimal (Guntur, Zainal, 2022), dari beberapa hasil
penelitian tersebut sehingga bisa disimpulan matetode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar IPA di sekolah dasar.
Penelitian ini menekankan pada mata pelajaran IPA sesuai dengan defenisi kompetensi
pengetahuan IPA adalah pemahaman terhadap sejumlah konsep dan informasi mengenai muatan
materi IPA yang harus dikuasai oleh siswa melalui kegiatan bermakna dan dinyatakan dalam
rentang nilai tertentu (Adi Merta, Darsana, & Surya Abadi, 2020). Adapun alasan peneliti memilih
mata pelajaran IPA materi tema tokoh dan penemuan sebab siswa di sekolah tersebut kesulitan
mendalami muatan materi yang berhubungan dengan tokoh dan penemuan sehingga
membutuhkan metode yang bisa mengurangi kesulitan tersebut salah satunya yakni metode
eksperimen . Pembelajaran IPA di sekolah dasar tidak hanya menekankan terhadap pengetahuan
tentang fakta-fakta, konsep-konsep dan pengertian IPA melainkan juga menekankan pada
pengembangan keterampilan menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Fitrianingsi dalam (Baiq Rohmi Khalida,
2021).

116 PTK: Jurnal Tindakan Kelas| Hal:114-121


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

II. METODE

Dalam pendidikan formal, yang banyak dikembangkan guru di sekolah adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) karena sasaran atau subjek penelitiannya adalah siswa (Susilowati, 2018) .
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas jenis eksperimental dimana
diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan
efisien di dalam suatu kegiatam belajar mengajar (Mardinugroho, 2021). Dengan penelitian
tindakan kelas, penulis dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya
dalam proses pembelajaran (Hariatin, 2022). Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri
Keraton, Jln. Sultan Labuke Kelurahan Melai Kecamatan Murhum Kota Baubau dengan jumlah
19 orang siswa. Subjek penelitian dipilih dengan cara memilih kelompok belajar kelas VI
kemudian meminta izin terhadap guru kelas untuk melakukan penelitian di kelas tersebut. teknik
sampling yang akan digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Dengan menggunakan
purposive sampling, sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti yang didasarkan atas kriteria
atau pertimbangan tertentu sehingga tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan
dalam teknik random, kriteria yang dimaksud adalah siswa memiliki karakteristik wilayah yang
sama yakni di wilayah keratin Buton, juga memiliki karakteristik tingkat perkembangan yang
sama. Peneliti memilih kelas VI dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya sebagai sampel
untuk diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini tes hasil
belajar. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan setelah mendapatkan hasil
belajar siswa, sobservasi guru dan siswa. Data-data tersebut dianalisis dengan membuat
tabulasi, interval dan distribusi frekuensi yang dilakukan pada setiap siklus.

Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc Tagart

PTK: Jurnal Tindakan Kelas | Hal: 114-121 117


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

Penjelasan siklus di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan


masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian
dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya
me siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode eksperimen
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan
yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat


rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan kebutuhan pembelajaran mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi pembelajaran,
lembar observasi guru dan siswa, soal tes evaluasi dan media yang dibutuhkan dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Setelah tahap perencanaan selanjutnya tahap pelaksanaan.
Pada tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari Kamis-Jum’at tanggal
18-19 Agustus 2022 di kelas VI SD Negeri Keraton Kabupaten Kota Baubau. Adapun proses
belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada tanggal 19 Agustus
dimana pada akhir proses belajar mengajar untuk siklus I maka diadakan tes hasil belajar siswa.
Dengan diadakan sebuah tes tersebut dapat kita ketahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal yang diberikan. Hasil penelitian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa
kelas VI SD Negeri Keraton Kabupaten Kota Baubau menggunakan metode eksperimen. Peneliti
melaksanakan proses pembelajaran sesuai tahapran rancangan pembelajaran dan metode yang
digunakan yakni metode eksperimen . Hasil dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat
dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 2. Diagram Siklus 1

118 PTK: Jurnal Tindakan Kelas| Hal:114-121


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

Berdasarkan gambar 2 diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah
57,36 dengan presentase ketuntasan belajar siswa adalah 47,36%. Dari 19 siswa yang tuntas
belajar sebanyak 9 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan.
Pada tindakan siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan karena belum sesuai target yang di
tetapkan yakni nilai rata rata adalah 60 dan presentasi ketuntasan klasikal yang ditetapkan adalah
80 %. Salah satu alasan mengapa nilai pada siklus 1 belum memenuhi target adalah peneliti belum
menerapkan secara maksimal metode eksperimen khususnya pada kelengkapan alat eksperimen
yang masih kurang. Berdasarkan siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa belum mencapai
presentase ketuntasan belajar, untuk itu peneliti melanjutkan penelitian tindakan kelas ini pada
siklus II. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 23
Agustus 2022. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sudah ada. Pada hari Selasa tanggal 23 Agustus 2022 diadakan tes hasil belajar siswa. Hasil
Pelaksanaan pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Gambar 3. Diagram siklus 2

Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa yang dicapai adalah 71,57.
Dari 19 siswa terdapat 16 siswa yang mencapai KKM dengan 11 orang siswa laki-laki dan 5
orang siswa perempuan. Dari hasil tersebut telah mencapai nilai ketuntasan klasikal yaitu 84,21%
dari indikator ketuntasan yang ditetapkan yakni 80%.
Setelah dilaksanakan tes pada siklus II terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa dapat
dilihat dari nilai rata-rata siswa yang mencapai KKM atau dinyatakan tuntas yakni 16 siswa
dengan memperoleh nilai rata-rata 71,57. Hal ini disebabkan peneliti memperbaiki kesalahan
yang terjadi selama pelaksanaan siklus 1. Karena nilai di siklus ke dua sudah memenuhi maka
peneliti tidak melanjutkan ke siklus ke 3. Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran
IPA tema Tokoh dan Penemuan menjadi lebih bermakna dan siswa bisa lebih aktif dalam proses
belajar. Aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran
lebih bermakna dan menyenangkan sehingga materi IPA dapat dipahami dengan baik oleh
siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Guntur dan Zainal (2022) yang menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat membuat pembelajaran lebih

PTK: Jurnal Tindakan Kelas | Hal: 114-121 119


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

bermakna, siswa lebih aktif pada saat belajar, serta memberikan hasil belajar yang optimal. Bila
ditinjau dari nilai hasil belajar siswa dalam tema tokoh dan penemuan mengalami peningkatan
setiap siklusnya.

IV. KESIMPULAN

Pada siklus I dengan menerapkan metode eksperimen diperoleh nilai rata-rata yang dicapai
yaitu 57,36. Dari 19 siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 orang sedangkan yang tidak
mencapai KKM sebanyak 10 orang. Hal ini masih jauh dibawah presentase ketuntasan secara
klasikal yaitu 80 % dan perlu dilakukan adanya tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga dapat dicapai dengan maksimal. Pada siklus II dengan menerapkan metode
eksperimen diperoleh jumlah nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 71,57. Hasil tersebut telah
mencapai nilai kriteria keberhasilan penelitian yaitu 80%. Sehingga bisa disimpulkan metode
eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar tematik di sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini
diharapkan kepada guru dapat menggunakan metode eksperimen saat menerapkan materi tematik
di sekolah dasar, dan bagi mahasiswa dapat menjadikan penelitian ini sebagia referensi untuk
melakukan penelitian yang lebih dalam.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Merta, I. K. S., Darsana, I. W., & Surya Abadi, I. B. G. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran
Visual Auditory Kinestethic Bernuansa Lingkungan Terhadap Kompetensi Pengetahuan
IPA. Indonesian Journal Of Educational Research And Review, 3(1), 65.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.23887/Ijerr.V3i1.24871.
Awansyah, P. (2022). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkansikap Ilmiah Dan
Prestasi Belajar Siswa. DIADIK, 12(1).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.33369/Diadik.V12i1.21390.
Baiq Rohmi Khalida, I. G. A. (2021). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VI SD. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 4(2).
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.23887/Jippg.V4i2.
Dadan Suryana, A. H. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik Anak Usia
Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(2). Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V6i2.1413.
Easy Safira, Hadi Sunaryo, P. (2021). Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi Terhadap
Kedisiplinan Dan Prestasi Belajar. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 9(2),
169–188. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.26740/Jepk.V9n2.P169-188.
Effiyati Prihatini. (2017). Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar IPA. Jurnal Formatif, 7(2), 172–179.
Https://Doi.Org/Ttp://Dx.Doi.Org/10.30998/Formatif.V7i2.1831.
Endang Nuryasana, N. D. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Strategi Mengajar Untuk
Mningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(5).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.47492/Jip.V1i5.177.
Fitriani, S. (2019). Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia Siswa
Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan Dan

120 PTK: Jurnal Tindakan Kelas| Hal:114-121


PTK, Vol.3 No.2 Mei 2023
ISSN: 2747-1977 (Print) / 2747-1969 (Online)
DOI: https://doi.org/10.53624/ptk.v3i2.150

Pembelajaran Sekolah Dasar. Https://Doi.Org/10.30651/Else.V3i2.3011.


Guntur, Zainal, Y. Y. (2022). Penerapan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SD. Pinisi Jurnal PGSD UNM, 2(1). Https://Doi.Org/10.26858.
Haniyah, L., Bektiarso, S., & Wahyuni, S. (2021). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT(Numbered Head Together) Disertai Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA
Fisika SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika FKIP Universitas Jember, 3(1).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.19184/Jpf.V3i1.23239.
Hariatin. (2022). Kemampuan Menulis Siswamelalui Metode Berbasis Kompetensi: Penelitian
Tindakan Kelas Di Sdnbaujeng 1. Jurnal PTK, 3(1), 1–9.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.53624/Ptk.V3i1.101.
Irsan, A. L. N. G., & Yulan, T. Y. (2021). Analisis Kesulitan Implementasi Pembelajaran Tematik
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6),
4392–4399. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.31004/Edukatif.V3i6.1475.
Jayanti, I. (2020). Analisis Faktor Nternal Dan Eksternal Kesulitan Belajar Atematika Kelas V.
SISTEMA: JURNAL PENDIDIKAN, 1(1).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24903/Sjp.V1i1.602.
Lubis, M. S. (2021). Belajar Dan Mengajar Sebagai Suatu Proses Pendidikan Yang Berkemajuan.
JURNAL LITERASIOLOGI, 5(2), 95–105.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.47783/Literasiologi.V5i2.222.
Mardinugroho, S. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Sifat Mekanik Bahan Melalui Latihan
Konversi Satuan. Jurnal JIRA, 2(11).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.47387/Jira.V2i11.236.
Nahak, K. E. N., Degeng, I. N. S., & Widiati, U. (2019). Pembelajaran Tematik Di SD. Jurnal
Pendidikan, 4(6), 785–794.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.17977/Jptpp.V4i6.12527.
Rudi Ramadhan, H. P. (2022). Peran Kepala Sekolah Dalam Manajemen Pembelajaran Pada
Masa Pandemi Di Mts Miftahul Huda Karawang. Jurnal Pendidikan, 10(2), 235–245.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.36232/Pendidikan.V10i2.2215.
Safiudin, A. M. A., & Filsaroneng. (2022). Penggunaan Metode Card Short Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Tema 1 Organ Gerak Hewan Dan Manusia. Taksonomi Jurnal
Pendidikan Dasar, 2(1), 40–45.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.35326/Taksonomi.V2i1.2221.
Solikati, N. (2021). Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Rangkaian Listrik Sederhana
Dengan Metode Eksperimen. Jurnal Terapan Pendidikan Dasar Dan Menengah, 1(2).
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.28926/Jtpdm.V1i1.1.
Susilowati, D. (2018). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Solusi Alternatif Problematika
Pembelajaran. JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA. https://doi.org/10.29040/jie.v2i01.175.

PTK: Jurnal Tindakan Kelas | Hal: 114-121 121

Anda mungkin juga menyukai