Bab I Edit

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antenatal care atau sering disingkat sebagai ANC merupakan salah

satu komponen yang diwajibkan pada masa kehamilan, di mana antenatal

adalah suatu pemeriksaan kehamilan yang berfokus pada observasi

kehamilan, edukasi kehamilan, sampai mencakup mempersiapkan ibu dalam

menghadapi persalinannya yang di lakukan oleh petugas kesehatan.

Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum

sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini

cenderung akan menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan

pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk

deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting untuk segera

ditangani (Ekasari, 2019).

Pada pelayanan antenatal care terpadu yang dilakukan di fasilitas

kesehatan terdiri dari pemeriksaan penimbangan berat badan, mengukur

tinggi badan, mengukur LILA atau lingkar lengan atas dengan menggunakan

meteran, melakukan pengukuran tekanan darah dan USG atau ultra sonografi

dengan tujuannya melihatnya perkembangan janin dan ibu selama kehamilan,

dalam pemeriksaan antenatal ibu di fokuskan untuk mempersiapkan

persalinan dan memperketat pengawasan pada ibu hamil selain itu antenatal

juga membantu ibu untuk memperoleh informasi seputar kehamilan

(Direktorat Kesehatan Keluarga, 2020).


2

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022, standarisasi

kunjungan ANC disarankannya untuk melakukannya kunjungan antenatal

sebanyak 6 kali selama kehamilan yang terdiri dari : 2 kali pemeriksaan

kehamilan di trimester awal, 1 kali pemeriksaan kehamilan di trimester dua,

dan 3 kali pemeriksaan kehamilan di trimester tiga yang bisa di lakukan di

tempat-tempat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik dan

rumah sakit terdekat yang didampingi oleh bidan ataupun perawat. (WHO,

2022).

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 sampai dengan 2021

cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 cenderung fluktuatif. Pada tahun

2021 angka K4 sebesar 88,8%, angka ini meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya (Kemenkes RI, 2021).

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB menunjukkan bahwa pada

tahun 2021, jumlah ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak

109.961 orang yang terdiri dari : Lombok Barat sebanyak 17.790 orang

(13,5%), Lombok Tengah sebanyak 22.460 orang (20,4%), Lombok Timur

sebanyak 25.768 orang (23,4%), Sumbawa sebanyak 9.583 orang (8,7%),

Dompu sebanyak 6.647 orang (6,0%), Bima sebanyak 11.321 orang (10,3%),

Sumbawa Barat sebanyak 3.177 orang (2,9%), Lombok Utara sebanyak 3.977

orang (3,6%), Kota Mataram sebanyak 8.579 orang (7,8%) dan Kota Bima

sebanyak 3.659 orang (3,3%) (Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2021).


3

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur menunjukkan

bahwa pada tahun 2021, jumlah ibu hamil yang datang memeriksakan

kesehatannya di tempat pelayanan kesehatan sebanyak 25.768 orang dan dari

bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2022, jumlah ibu hamil yang

datang memeriksakan kesehatannya di tempat pelayanan kesehatan sebanyak

16.626 orang (Dinas Kabupaten Lombok Timur, 2022).

Adapun dampak apabila ibu tidak melakukannya kunjungan antenatal

secara rutin dan berkala dampaknya adalah ibu tidak dapat mengetahui

perkembangan kehamilan dan perkembangan janin, hal ini yang

menyebabkannya terjadinya risiko untuk komplikasi bahkan kematian

maternal. Salah satu permasalahan pada ibu hamil adalah kurangnya

pengetahuan ibu seputar kehamilan dan pelayanan kesehatan baru yang

berdampak kepada pelayanan dan kunjungan antenatal pada ibu hamil

(Muliati, dkk 2020)

Selain tingkat pengetahuan, adapun sikap positif ibu hamil selama

melakukan ANC terbentuk karena di dukung dengan fasilitas kesehatan dan

pengetahuan ibu seputar kehamilan, sebaliknya sikap negatif terbentuk

apabila pengetahuan ibu kurang tentang kehamilan (Ariestanti, dkk, 2020).

Sikap ibu hamil sendiri menjadi faktor yang mempengaruhi

ketidakteraturan kunjungan ANC Terpadu yang dilakukan oleh ibu hamil.

Sikap merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran

(kognitif), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek

di lingkungan sekitarnya. Sikap yang dihasilkan oleh ibu hamil berdasarkan


4

kualitas pelayanan yang didapatkan ibu saat melakukan kunjungan antenatal.

Sikap ibu tentang kuallitas pelayanan antenatal yang ada dibagi menjadi dua

yaitu sikap positif yaitu sikap ibu memberikan penilaian dan penghargaan

yang baik tentang pelayanan antenatal dan sikap negatif yaitu sikap ibu

memberikan penilian dan penghargaan tidak baik tentang pelayanan antenatal

yang dilakukan oleh bidan. Sikap ibu tentang kualitas pelayanan antenatal

juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang

dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan

dan lembaga agama dan faktor emosional (Azwar, 2018).

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022,

kunjungan ANC yang dianjurkan adalah minimal 6 kali selama masa

kehamilan yaitu dua kali selama trimester I, satu kali selama trimester II dan

tiga kali selama trimester III. Pelayanan ANC di Indonesia menggunakan

standar pelayanan 10T, standar pelayanan yang dimaksud adalah (1) timbang

berat badan dan ukur tinggi badan, (2) ukur tekanan darah, (3) pengukuran

lingkar lengan atas (LLA), (4) ukur tinggi fundus uteri, (5) tentukan

presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), (6) skrining status imunisasi

tetanus dan berikan imunisasi TT bila diperlukan, (7) beri tablet Fe, (8)

periksa laboratorium, (9) tatalaksana kasus dan (10) temu wicara (Kemenkes

RI, 2020)

Perlunya konseling dan penyuluhan yang lebih intensif dari petugas

kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya

pemeriksaan kehamilan secara rutin sehingga ibu dapat mengetahui keadaan


5

dirinya dan janin. Konseling dan penyuluhan yang benar biasanya

memberikan kepuasan kepada ibu hamil karena mereka merasa mendapat

informasi yang lengkap tentang kehamilan. Salah satu upaya menurunkan

tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai

bersalin. Maka diperlukan pendamping yang mengerti dan memahami sosial

budaya masyarakat sehingga bisa memberikan informasi, bimbingan dan

motivasi kepada ibu hamil dan keluarganya. Salah satu aspek yang

mendukung keberhasilan konsep pelayanan antanenatal care terpadu dan

komprehensif adalah pengetahuan ibu (Yanti, 2016).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Desa

Suradadi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC terpadu dari

bulan Juli tahun 2022 sebanyak 76 orang. Kemudian dari hasil wawancara

dengan 15 orang ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC terpadu

menunjukkan bahwa 9 orang ibu hamil diantaranya mengatakan bahwa belum

memahami dengan baik tentang manfaat dan tujuan pemeriksaan ANC

terpadu sedangkan 6 orang ibu hamil lainnya mengatakan bahwa sudah

memahami tentang manfaat dan tujuan dilakukannya pemeriksaan ANC

terpadu secara rutin ke tempat pelayanan kesehatan (Polindes Suradadi,

2022).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil

tentang pemeriksaan ANC terpadu di Desa Suradadi.


6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu : “Apakah Ada Pengaruh Penyuluhan Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan ANC Terpadu di

Desa Suradadi?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu

hamil tentang pemeriksaan ANC terpadu di Desa Suradadi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan ANC

terpadu sebelum diberikan penyuluhan di Desa Suradadi.

b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan ANC

terpadu sesudah diberikan penyuluhan di Desa Suradadi.

c. Mengidentifikasi sikap ibu hamil tentang pemeriksaan ANC terpadu

sebelum diberikan penyuluhan di Desa Suradadi.

d. Mengidentifikasi sikap ibu hamil tentang pemeriksaan ANC terpadu

sesudah diberikan penyuluhan di Desa Suradadi.

e. Menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil

tentang pemeriksaan ANC terpadu di Desa Suradadi.

f. Menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu hamil tentang

pemeriksaan ANC terpadu di Desa Suradadi.


7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi dan

wawasan tentang pemeriksaan ANC terpadu yang harus disampaikan

melalui penyuluhan kepada ibu ibu hamil agar pengetahuannya tentang

pemeriksaan ANC terpadu dapat ditingkatkan dengan baik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

acuan atau literatur untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang pemeriksaan

ANC dengan cara memberikan penyuluhan dan bimbingan

konseling agar pengetahuan dan sikap tentang kunjungan ANC

dapat ditingkatkan dengan baik.

b. Bagi Bidan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan untuk

bidan dan tenaga kesehatan lainnya, agar selalu memberikan

informasi kesehatan tentang pemeriksaan ANC Terpadu kepada

masyarakat khususnya ibu hamil dengan tujuan agar ibu lebih rutin

dalam melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan.


8

c. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan ANC terpadu demi

menjaga kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur

atau refrensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

lebih lanjut tentang pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu

hamil tentang pemeriksaan ANC terpadu.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
penelitian Penelitian Penelitian
Desak Ketut Pengaruh Metode Hasil penelitian Persamannya Perbedaannya
Sugiartini penyuluhan penelitian menunjukkan yaitu : yaitu : variabel
(2018) kesehatan yang ada pengaruh variabel dependent yang
tentang deteksi digunakan penyuluhan independent diteliti berbeda,
dini adalah pra kesehatan yang diteliti dimana pada
kegawatdarurat experimen tentang deteksi sama yaitu penelitian yang
an maternal dengan one dini kegawat tentang dilakukan oleh
terhadap group pre daruratan penyuluhan. Desak variabel
motivasi ibu test post test maternal Kemudian dependentnya
hamil dalam design, terhadap metode adalah motivasi
melakukan dengan uji motivasi ibu penelitian ibu hamil dalam
antenatal care paired t- hamil dalam yang melakukan ANC
(ANC) di test. Sampal melakukan digunakan sedangkan pada
Puskesmas yang antenatal care juga sama penelitian yang
Kubutambahan digunakan (ANC) di yaitu : pra akan peneliti
1 sebanyak Puskesmas ekxperimen lakukan variabel
20 orang Kubutambahan dengan one dependentnya
ibu hamil 1 tahun 2018 group pre test adalah
dengan nilai p = post test. pengetahuan ibu
0,000 < 0,05 hamil tentang
pemeriksaan ANC
terpadu. Selain itu,
waktu dan tempat
penelitiannya juga
berbeda.
9

Hayatun Nisa Pengaruh Metode Hasil penelitian Persamannya Perbedaannya


(2017) pendidikan penelitian menunjukkan yaitu : terdapat pada
kesehatan yang bahwa ada variabel variabel
tentang digunakan pengaruh dependent independentnya.
antenatal care adalah pendidikan yang diteliti Pada
terhadap quasi kesehatan sama yaitu penelitiannya
pengetahuan eksperiment tentang tentang Hayatun Nisa,
ibu hamil al design antenatal care pengetahuan variabel
tentang dengan terhadap ibu hamil indepentnnya
antenatal care rancangan pengetahuan ibu tentang adalah pendidikan
di Puskesmas the one hamil tentang antenatal kesehatan
Banguntapan II group pre- antenatal care di care . sedangkan pada
Bantul posstest Puskesmas penelitian yang
design. Banguntapan II akan peneliti
Jumlah Bantul. lakukan variabel
sampelnya independent
sebanyak adalah
45 penyuluhan.
responden Kemudian waktu
dan tempat
penelitian serta
metode penelitian
yang digunakan
juga berbeda.
Verawati Pengaruh Metode Hasil penelitian Persamaannya Perbedaannya
Lamama penyuluhan penelitian menunjukkan terletak pada terletak pada
(2015) tentang yang ada pengaruh variabel metode penelitian
pemeriksaan digunakan penyuluhan independent yang digunakan,
kehamilan adalah tentang dan pada penelitian
terhadap deskriftip pemeriksaan dependentnya yang dilakukan
peningkatan analitik kehamilan yaitu sama- oleh Verawati
pengetahuan dengan terhadap sama meneliti menggunakan
ibu hamil di rancangan peningkatan tentang deskriptif analitik
Puskesmas eksperimen. pengetahuan ibu penyuluhan sedangkan pada
Tungoi Jumlah hamil di dan penelitian yang
Kecamatan sampel yang Puskesmas pengetahuan akan peneliti
Lolayan digunakan Tungoi ibu hamil lakukan
Kabupaten sebanyak 52 Kecamatan tentang menggunakan pra
Bolaang orang. Lolayan pemeriksaan eksperimental
Mongondow Analisis Kabupaten kehamilan. dengan desain one
statistik yang Bolaang group pre test dan
digunakan Mongondow post test.
adalah uji tahun 2015 Kemudian analisis
paired dengan nilai p = data yang
sample t-test. 0,000 < 0,05. digunakan juga
berbeda. Begitu
juga dengan waktu
dan tempat
penelitian juga
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai