Tutorial 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Tutorial 1

Ajabar Linear Elementer I


MATA4112

Oleh :
Tri Maryono Rusadi, S.Si., M.Si.
MATRIKS

DEFINISI.
Matrik adalah susunan bilangan dalam bentuk persegi panjang yang diapit dengan
kurung “( )” atau „[ ]”.

Matrik biasanya dilambangkan dengan huruf kapital, matriks mempunyai ukuran yagn
dituliskan sebagai m x n, m menyatakan banyaknya baris dan n menyatakan
banyaknya kolom.

Secara umum matriks berukuran m x n dituliskan seperti berikut:

 a11 a12 ... a1n 


a a2 n 
a22 ... i  1, 2,..., m
A   21   aij  , dengan 
   j  1, 2,..., n
 
 am1 am 2 ... amn 
MATRIKS

Contoh :
JUMLAH SISWA DI SMK NEGERI 3

kelas Data disamping jika


kelamin Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
dituliskan dalam bentuk
matriks didapat matriks
PRIA ehhlhhllll
18 19 18 berikut

WANITA 17 21 20

18 19 18  a11  18, a12  19, a13  18


A  a21  17, a22  21, a23  20
17 21 20
OPERASI ANTAR MATRIKS

PENJUMLAHAN MATRIKS

Penjumlahan dua buah matriks didefinisikan sbb:

Definisi :
Jika dua matriks i  1,2,..., m i  1,2,..., m
A  aij  ,  , B  bij  , 
 j  1,2,..., n  j  1,2,..., n
dijumlahkan, jumlah dua matriks tersebut didefinisikan sbb:

i  1, 2,..., m
A  B   aij  bij  , 
 j  1, 2,..., n
Perhatikan dua matriks dapat dijumlahkan apabila ukurannya sama
artinya jumlah baris dan jumlah kolomnya sama
OPERASI ANTAR MATRIKS
Contoh :

Diketahui tiga matriks

2 4
2 3 2 5 3 4 6 2  
A  , B  , C  5 1
6 4 7 3 1 5 2 5
7 3 
 2  3 3  4 2  6 5  2  5 6 8 7 
A B     
 6  1 4  5 7  2 3  5   7 9 9 8 
• Pada pejumlahan A dan B Unsur-unsur seletak (posisinya sama) dijumlahkan,
• Matriks A dan matriks C tidak dapat dijumlahkan karena ukurannya tidak sama
OPERASI ANTAR MATRIKS

DEFINISI
Perkalian matriks baris A   a1 a2 a3 am  dengan matriks kolom

 b1  adalah matriks AB   a1b1 a2b2 a3b3 ambm 


b  Perhatikan, dua matriks A dan B dapat dikalikan apabila
 2 jumlah baris kolom matriks A sama dengan jumlah baris
B   b3  matriks B
  Contoh : A  1 3 5 7
 
bm  8 
6  AB  8 18 20 14
B   
4
 
2
OPERASI ANTAR MATRIKS

DEFINISI

Hasilkali matriks A yang berukuran m x k dengan matriks B yang berukuran k x n


adalah matrik AB yang berukuran m x n yang unsur pada baris ke i kolom ke j nya adalah
perkalian matriks baris ke i dari A dengan kolom ke j dari matriks B.

Perhatikan : Unrtuk mengalikan dua buah matriks haruslah jumlah kolom matriks
pertama sama dengan jumlah baris matriks kedua.

Contoh :
2 3
 2 3 4  2.2  3.1  4.4 2.3  3.2  4.3
A  B  1 2 AB   
  5.2  4.1  6.4 5.3  4.2  6.3 
 5 4 6   4 3
 23 24
AB   
 38 41 
OPERASI BINER

DEFINISI
Operasi biner pada himpunan K yang tak hampa adalah suatu fungsi atau
pemetaan (*) dari KxK ke dalam K. Untuk setiap a dan b anggota K,
operasi antara a dan b dituliskan sebagai (*)(a,b) = a*b.

Contoh : Misalkan pada himpunan bilangan real R kita definisikan operasi


biner (*) seperti berikut untuk setiap a, b anggota R, (*)(a,b) = 2a+2b
Jika a = 3 dan b = 5 maka (*)(a,b) =( *)(3,5) = 2.3 + 2. 5 = 16
SIFAT ASOSIATIF PERKALIAN MATRIKS

Dalil
Jika A matriks m x n , B matriks n x k, C matriks k x q maka (AB)C=A(BC)

Contoh 2 1 0 1 2
1 1 2  1 2
A   , B   1  , C   2 0
 
 2 1 0   0 1 1   1
0 
2 1 0 1 2 
1 1 2    3 5 3  3 5 3   13 9 
AB     1 2 1    , ( AB)C    2 0   
 2 1 0   0 1 1  5 4 1 
 5 4 1  0 1   13 11
   
 2 1 0  1 2   4 4  4 4
( BC )  1 2 1   2 0   5 3 , A( BC )  
1 1 2   13 9 
  5 3   
0 1 1  0 1   2 1   2 1 0  2 1  13 11
 
SIFAT DISTRIBUTIF PERKALIAN MATRIKS

Dalil
a. Jika A matriks m x n, B dan C matriks n x k, maka A (B + C) = AB + AC
b. Jika P dan Q Matriks p x s dan R matriks s x t, maka (P + Q)R = PR + QR

Contoh :
1   1 0 0
1 1 0  2  , A ( B  C )  1 1 0 2  2
A   , B   2  , C   0  , B  C    1 2 1    7 
1 2 1   1   2   3    3  
 

1   1
1 1 0   3 1 1 0   1 3  1 2
AB   
   5 
2 , A C  
1 2 1    2  AB  AC           A (B  C )
0 ,
1 2 1  1      2    5   2   7 
   
PERKALIAN MATRIKS DENGAN BILANGAN REAL

Definisi
Jika A = [a ] suatu matriks, perkalian matriks A dengan bilangan real c, (ditulis
ij
cA) adalah c[ aij], yakni matriks yang ukurannya sama dengan ukuran matriks
A dan unsur pada baris ke i kolom ke j nya adalah caij..

Contoh :
 1 1 
Jika kita ambil A  1/ 3 2  , c  3
 0 2 / 3

 3 1 3  (1)  3 3
maka cA  Ac  3  13 3  2   1 6 
3  0 3  23  0 2 
PERKALIAN MATRIKS DENGAN BILANGAN REAL

Dalil

Jika A matriks mn, c bilangan real, C matriks diagonal mm yang unsur
diagonalnya = c, dan D matriks diagonal nn yang unsur diagonalnya = c,
maka CA = AD = cA.

Contoh
 2 0 0 0
 
1 1 1 0   2 0   0 2 0 0
Jika A    , c  2 , maka matriks C   dan D   
0 1 2 1   0 2   0 0 2 0
 
 0 0 0 2

memenuhi CA  AD  2 A
MATRIKS BUJUR SANGKAR DAN SIFAT-SIFATNYA

Matriks bujur sangkar adalah matriks yang jumlah baris dan jumlah kolomnya
sama. Jadi ukuran matriks bujur sangkar adalah nxn. Karena matriks bujur
sangkar adalah juga matriks maka sifat-sifat matriks juga berlaku pada matriks
bujur sangkar.
Definisi
Invers suatu matriks bujur sangkar A (orde m) adalah matriks bujursangka A1
yang memenuhi AA1  A1 A  I m . ( I m = matriks satuan orde m)

Contoh :
1 0 
Tentukan invers matriks A    Kita misalkan inversnya adalah
 0 2
1 p q 1 0  p q  1 0 
A   Kita tentukan p, q, r, s sehingga memenuhuhi   r s   0 1 
r s 0 2    
Dengan menggunakan perkalian matriks didapat p= -1, q= 0, r= 0, s= 0,5
Definisi
Matriks bujursangkar yang tidak mempunyai invers disebut matriks
singular. Matriks bujursangkar yang bukan matriks singular, disebut
matriks tak singular.

Berkaitan dengan invers matriks ada suatu besaran yang sering digunakan,
yaitu determinan suatu matriks. Untuk matriks 2x2 determinan ditentukan
sebagai berikut :
a b  Contoh :
Misalkan ada matriks A   3 2
 c d  Jika A
Determinan A didefinisikan sebagai :
3 4
Maka determinan A adalah,
a b
det A   ad  bc
c d det A (3 4)  (2  3)  6
Dalil
Matriks A tak singular, jika dan hanya jika detA  0.

Contoh :
 2 1
Matriks A   Adalah singular karena det A  (2 1)  (12)  0
 2 1 
Dalil
Jika A dan B matriks tak singular berukuran sama, maka AB punya invers,
1 1 1
dan ( AB)  B A
Dalil
Transpos suatu matriks A = [aij ] yang berukuran mn adalah matriks
berukuran nm yang unsur pada baris ke i kolom ke j nya adalah aji .

Transpos daris suatu matriks A dituliskan sebagai : AT   aijT    a ji 


   
Contoh :
0 1  2 1
2 
Matriks A    Transpos A adalah A   0
T
1
1 1 3 
  1 3 

3 2 1  3 1 1
  T
 2 0 4
B  1 0 2  Transpos B adalah B  
1 4 2  1 2 2 

Anda mungkin juga menyukai