Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi: Tinjauan Literatur
Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi: Tinjauan Literatur
Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi: Tinjauan Literatur
https://jurnal.iainambon.ac.id/index.php/JTI/article/view/6855
How to Cite: Rizal, R., Alberida, H. (2024). Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi: Tinjauan Literatur. Al-Alam:
Islamic Natural Science Education Journal, 3(1) 35-43. DOI: https://doi.org/10.33477/al-
alam.v3i1.6855
PENDAHULUAN
Pendidikan abad 21 adalah pendidikan dimana ilmu pengetahuan, teknologi dan
pengetahuan berkembang. Abad ke-21 menuntut banyak perubahan di berbagai bidang
kehidupan. Salah satu perubahan abad 21 adalah adanya tuntutan baru dalam dunia
pendidikan seperti kebutuhan untuk memecahkan masalah yang semakin kompleks.
Rahmi dan Alberida (2017) berpendapat bahwa kemampuan berpikir diperlukan ketika
menghadapi tuntutan yang berbeda dalam waktu yang terus berubah. Keterampilan
abad 21 adalah: 1) keterampilan komunikasi, 2) keterampilan kolaborasi, 3) berpikir
kritis dan pemecahan masalah, dan 4) kreativitas.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam membangun masa
depan yaitu mengubah sumber daya manusia menjadi pelaku yang produktif. Salah satu
langkah pemerintah dalam hal ini adalah memperbaharui kurikulum agar selalu
mengikuti zaman. Dalam hal ini, tolak ukur peningkatan mutu pendidikan adalah
pekerjaan negara untuk mencapai hasil belajar siswa. Dengan bantuan pendidikan dapat
terbentuk manusia yang membangun diri dan bangsanya, dalam hal ini mutu
pendidikan harus ditingkatkan. Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan beberapa
cara, yaitu dengan mengembangkan kurikulum, memperbaiki kualitas lingkungan
belajar, dan memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan. Jika diperhatikan metode
ini, guru berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pengoperasian kurikulum,
sedangkan siswa adalah subjek aktif. Komunikasi antara guru dan siswa sangat penting
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran adalah korelasi peserta didik dengan guru dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar dimana guru dan peserta didik saling bertukar
informasi. Tujuan pembelajaran (learning objective) adalah tingkah laku yang
berhubungan dengan hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki atau dikuasai oleh
peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Menurut
(Syafi’i,W.,dkk., 2011) Pembelajaran merupakan bagian penting dari proses
pembelajaran, karena pengalaman belajar yang dialami peserta didik selama
pembelajaran sangat penting dalam perkembangan kemampuan kognitif, psikomotorik
dan afektifnya yang pada gilirannya menentukan kualitas pendidikan.
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan di dunia dalam segala
aspeknya, baik itu antara makhluk hidup, lingkungan, atau interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungan. Selain itu, biologi merupakan salah satu pendidikan dan langkah
awal bagi seorang anak dalam mengenal dan memahami konsep-konsep alam, sehingga
ia dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikirnya sedemikian rupa
sehingga ia dapat berpartisipasi aktif dalam penerapan ilmunya dalam perkembangan
dunia teknologi. Tujuan pendidikan biologi adalah membentuk sikap positif terhadap
biologi, memahami keteraturan, keindahan alam, dan mendorong sikap ilmiah melalui
pengembangan pengalaman, penerapan konsep dan prinsip biologi serta perlindungan
lingkungan (Harahap et al., 2019).
Resti Rizal dan Heffi Alberida / Al-Alam: INSEJ 3(1) (2024) Hal 35-43
37
Kemampuan pemecahan masalah perlu dikuasai peserta didik agar siap dalam
menghadapi masalah nyata sehari-hari. Banyak konsep biologi yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Namun, banyak peserta didik yang mengalami kesulitan
dalam memecahkan masalah karena peserta didik terkadang hanya mengingat konsep
tetapi tidak memahaminya sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar. Peserta
didik beranggapan bahwa biologi selalu menjadi mata pelajaran yang membosankan
karena menuntut peserta didik untuk menghafalkan semua konsep yang ada di dalam
buku. Selain itu, guru lebih menitikberatkan pada pencapaian target konsep pelajaran
dari pada keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, padahal seharusnya peserta
didik terlibat aktif dalam pelajaran biologi. Pembelajaran yang tidak melibatkan peserta
didik menjadikan peserta didik pasif dan malas belajar, sehingga tidak mendengarkan
penjelasan guru di kelas (Indrawan et al., 2022).
Salah satu keterampilan berpikir yang dapat digunakan untuk memecahkan
suatu masalah adalah kemampuan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif yang
dikembangkan dalam pembelajaran meliputi fluid thinking, flexible thinking, original
thinking, dan developmental thinking. Dengan berpikir kreatif peserta didik akan
berinovasi dengan mengutarakan ide-ide yang nantinya akan memiliki nilai dalam
meningkatkan kualitas dirinya sendiri.
Menurut Heldina & Alberida (2021) pendidik dapat melatih keterampilan
berpikir kreatif peserta didik melalui suasana proses pembelajaran di kelas dengan
menerapkan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada tiap peserta didik untuk
mengemukakan setiap gagasan yang dimiliki secara bebas namun tetap dalam
bimbingan pendidik sebagai fasilitator. Pemberian latihan berupa pertanyaan dalam
bentuk pemecahan masalah akan berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan
berpikir kreatif peserta didik untuk mengatasi lemahnya kemampuan berpikir kreatif
peserta didik adalah dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan sebuah keterampilan dan kemampuan
terhadap peserta didik untuk memahami suatu masalah dan menemukan solusi dalam
menyelesakan masalah dengan mengunakan strategi atau metode yang berbeda.
Berpikir kreatif dapat membantu peserta didik dalam belajar karena diajak untuk
menganalisis dan memecahkan suatu masalah dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dan membuat peserta didik mau berpartisipasi dalam
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik adalah
dengan menggunakan model problem based learning.
Model pembelajaran problem based learning adalah model yang menggunakan
masalah kehidupan nyata yang kompleks untuk mendorong peserta didik
mengidentifikasi dan mengeksplorasi konsep dan prinsip yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Peserta didik bekerja dalam kelompok
belajar, menggabungkan pengetahuan kolektif mereka, berkomunikasi dan
mengintegrasikan informasi (Hasanah et al., 2018).
38 Al-Alam: Islamic Natural Science Education Journal - 3(1), 2024
METODE
Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mengumpulkan
berbagai teori yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan
cara merujuk berbagai artikel dari jurnal yang terakreditasi atau terindeks yang
membahas penerapan model pembelajaran problem based learning terhadap
kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran biologi. Pencarian artikel
menggunakan database ERIC dan Google Scholar dengan kata kunci problem based
learning dan kemampuan berpikir kreatif.
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh dari 20 artikel
jurnal terakreditasi atau terindeks yang berkaitan dengan penerapan model
pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta
didik dalam pembelajaran biologi. Data tersebut dikumpulkan dengan cara mencari
dokumen-dokumen dari jurnal yang relevan dengan variable penelitian.
Resti Rizal dan Heffi Alberida / Al-Alam: INSEJ 3(1) (2024) Hal 35-43
39
DAFTAR PUSTAKA