Jurnal Alvin Apriadi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Peran Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

(Studi Di Desa Wanadadi Kabupaten Banjarnegara)


Tinjauan Ekonomi Islam

The Role of Village-Owned Enterprises in Improving Community Welfare


(Study in Wanadadi Village, Banjarnegara Regency)
Islamic Economic Review

M. Alvin Apriadi
STAI Tanbihul Ghofilin Banjarnegara
*Correspondence Email : [email protected]

Article history: Submitted: July 24, 2023 | Revised: August 29, 2023 | Accepted: September 16, 2023

Abstrak
Pembangunan merupakan suatu orientasi dalam kegiatan untuk memajukan bangsa, termasuk proses,
Salah satunya Pembangunan desa yang harus dilakukan secara berencana dan menyentuh kebutuhan real
masyarakat desa, Untuk mewujudkan pembangunan desa tersebut, dibutuhkan peran partisipasi
masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakatlah yang lebih mengetahui permasalahan dan potensi desa
sehingga dalam hal ini masyarakat adalah sentral dari proses pembangunan desa itu sendiri. Di dalam
Jurnal ini yang ini peneliti yaitu mengenai Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat agar program BUMDes tepat guna dan sasaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaiman peran BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yangdi tinjau sisi ekonomi islam. Jenis penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah Deskriptif
Kualitatif, data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder

Kata Kunci: BUMDes, Kesejahteraan, Ekonomi Islam

Abstract
Development is an orientation in activities to advance the nation, including processes, one of which is
village development which must be carried out in a planned manner and touch the real needs of the
village community. village so that in this case the community is the center of the village development
process itself. In this journal, researchers are concerned with the Role of Village-Owned Enterprises
(BUMDes) in Improving Community Welfare so that the BUMDes program is effective and targeted.
This study aims to find out how the role of BUMDes is in improving people's welfare in terms of Islamic
economics. The type of research used in this journal is descriptive qualitative, the data in this study were
obtained from primary data and secondary data.

Keywords: BUMDes, Welfare, Islamic Economics

Pendahuluan
Kesejahteraan penduduk sangat di perlukan untuk menciptakan peningkatan
kehidupan yang lebih baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun, politik. Namun
kesejahteraan penduduk desa di indonesia masih tergolong rendah dan ekonomi masih
dalam tahap pertumbuhan yang menjadikan kesejahteraan penduduk indonesia sangat
perlu untuk di tingkatkan dengan cara memberdayakan daerah, Pemerdayaan daerah
memang memerlukan waktu jauh lebih panjang dari pada pembenahan Perpajakan dan
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara) dalam kaitannya sebagai kekuatan potensial guna

93
EISSN 2961-9394
Volume :2
Nomor :2
Bulan : July-December
Tahun : 2023
Halaman : 93-98

mengatasi berbagai masalah baru maupun struktural yang melilit perekonomian


indonesia (Faisal Basri & Haris Munandar 2009).
Pembangunan merupakan suatu orientasi dalam kegiatan untuk memajukan
bangsa, termasuk proses perwujudan cita-cita negara untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera, Salah satunya Pembangunan desa yang harus di lakukan secara
berencana dan menyatuh kebutuhan ril masyarakat desa. Oleh karena itu, pembangunan
harus di dasarkan pada potensi dan kelemahan desa. Untuk mewujudkan pembangunan
desa itu, di butuhkan peran partisipasi masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakatlah
yang lebih mengetahui permasalahan dan potensi desa sehingga dalam hal ini
masyarakat adalah sentral dari proses pembangunan desa Wanadadi.

Landasan Teori
Teori Joseph Schumpeter ini dalam buku Rudy Badrudin (2015: 122)
menjelaskan tentang perkembangan ekonomi yang di artikan sebagai peningkatan
output total masyarakat terdiri pertumbuhan ekonomi dan pembanguan ekonomi.
Berdasarkan telah Pustaka yang penulis lakukan, ada beberapa penelitian yang
relavan dengan penelitian ini, penelitian tersebut antara lain: Skripsi karya Tasbih Fajri
Mahasiswa Universitas Hasannudin, Makasar 2015 Yang di beri judul “Peran Kepala
Desa Dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Di Desa Labbo Kec. Tampobulu
Kab. Banateng”.

Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang dilakukan seorang peniliti untuk
mengumpulkan, mengklarifikasi, menganalisis data yang ada ditempat penelitian
dengan dengan menggunakan ukuran-ukuran dan pengetahuan, hal ini dilakukan untuk
mengungkap suatu kebenaran. Dalam sebuah penelitian, metode mempunyai peranan
yang penting untuk mencapai tujuan yang di harapkan, Dalam pembahasan penelitian
ini, penulis menggunakan metode seperti jenis penelitian, sumber data, tehnik
pengumpulan data, dan analisis data.

Hasil dan Pembahasan


Peran Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
BUMDes menurut Maryunani (2008; 35) adalah Lembaga usaha desa yang
dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat
perekonomian desa dan membangun kerekatan sosial masyarakat yang dibentuk
berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Jadi BUMDes adalah suatu Lembaga Usaha
yang artinya memiliki fungsi untuk melakukan usaha dalam rangka mendapatkan suatu
hasil seperti keuntungan atau laba.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Merupakan sebuah Lembaga yang di
bentuk dan didirikan oleh pemerintahan desa yang kepemilikan modal dan Pengelolanya
dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. BUMDes merupakan pilar
perekonomian desa yang berfungsi sebagai Lembaga sosial (social institution) yang
berpihak pada kepentingan masyarakat serta mencari keuntungan. Selain dari pada itu
BUMDes merupakan suatu bentuk Usaha yang dilakukan oleh suatu desa untuk
menghasilkan suatu produksi yang dapat meningkatkan keuangan desa.

94
Defenisi yang disematkan pada BUMDes dalam UU Desa yaitu badan usaha
yang seluruh atau Sebagian modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untung sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
Menurut UU No. 32 Thn 2004 Pasal 213 ayat 3 tentang pemerintahan daerah, yang
menyatakan bahwa sebagai suatu Lembaga ekonomi modal usahanya dibangun atas
inisiatif masyarakat dan menganut atas mandiri. Ini berarti pemenuhan modal usaha
BUMDes dapat mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar, seperti dari Pemrintah
desa atau pihak lain, bahkan melalui pihak ketiga (Undang-undang No. 32 Tahun 2004)
tentang pemerintahan desa.
Kemudian dijelaskan pada Peraturan Mentri Dalam Negri No. 39 Th 2010
Tentang Badan Usaha Milik Desa dinyatakan bahwa BUMDes adalah usaha desa yang
di bentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaanya
dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat (Peraturan Mentri Dalam Negri No. 29
Tahun 2010). Selain itu BUMDes selanjutnya dijelaskan dalam pasal 78 pada peraturan
Pemerintah No. 72 Th. 2005 Tentang Desa dinyatakan bahwa, dalam rangka
meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa mendirikan Badan
Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa (ayat 1). Pembentukan
BUMDes ditetapkan dalam peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan (ayat 2), Bentuk badan usaha milik desa sebagaimana di maksud
pada ayat 1 harus berbadan hukum ( ayat 3).
Badan Usaha Milik Desa merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang
berfungsi sebagai Lembaga sosial (sosial institation) dan komersial (commercial
institation). BUMdes sebagai Lembaga sosial berpihak kepada kepentingan masyarakat
melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai Lembaga
komersial bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya local (barang
dan jasa) ke pasar, Dalam menjalankan usahanya prinsip efesiensi dan efektifitas harus
selalu di tekankan.

Teori Peningkatan dan Kesejahteraan


Kata Peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari keadaan atau sifat
yang negative berubah menjadi positive. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat
berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil sebuah proses atau dengan
tujuan peningkatan. Sedangkan Kualitas adalah menggambarkan nilai dari suatu objek
karena terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana
saat suatu usaha atau proses telah sampai titik tersebut maka akan timbul perasaan puas
dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.
Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang berarti aman Sentosa dan
Makmur dan dapat berarti selamat dari gangguan. Kesejahteraan bukanlah hal yang
baru, baik dalam wacan global maupun nasional. Dalam membahas analisis tingkat
kesejahteraan itu meliputi keamanan, keselamatan, dan kemakmuran. Pengertian
menurut W.J.S Porwadamita adalah suatu keadaan yang aman, Sentosa, dan Makmur.
Dalam arti lain jika kebutuhan akan keamanan,keselamatan, kemakmuran ini dapat
terpenuhi, maka akan tercapai lah Kesejahteraan.

95
EISSN 2961-9394
Volume :2
Nomor :2
Bulan : July-December
Tahun : 2023
Halaman : 93-98

Definisi Ekonomi Islam


Tinjauan dapat diartikan sebagai sudut pandang ekonomi adalah kata yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos dan momos, kata oikos berarti rumah tangga,
sedangkan nomos memiliki arti mengatur. Maka secara garis besar ekonomi diartikan
sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Ke nyataanya, ekonomi
bukan hanya rumah tangga suatu keluarga, melainkan bisa ekonomi suatu desa, kota,
dan bahkan negara (Ika Yunia & Abdul Kadir 2014). Sedangkan islam adalah agama
yang diturunkan oleh ALLAH SWT, melalui Nabi Muhammad SAW (Imam taufik
KPBI 544).
Ekonomi Islam yang biasa juga dikatakan dengan ekonomi syariah juga
merupakan salah satu system ekonomi dimana “Ekonomi Syariah merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi yang diilhami oleh
nilai-nilai islam” Seperti ilmu lainya, segala sesuatu yang menyangkut tentang rakyat
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan sosial karena pada hakikatnya manusia adalah
mahluk sosial. Dalam Konteks ekonomi islam juga merupakan ilmu pengetahuan sosial
namun di landaskan pada konsep islam.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa ekonomi islam sangat
menggambarkan ekonomi yang sangat menjunjung tinggi moral islam, dibangun dengan
ajaran tauhid/kebenaran hati. Sebagaimana Rosululloh memberikan contoh-contoh
berekonomi yang baik dan benar. Ekonomi islam didasarkan pada moral tinggi dan
ahlak mulai sehingga prilaku manusia dalam aktifitas ekonominya tidak akan pernah
menyimpang dari kebeneran, kejujuran, keadilan, dan semua ahlak mulia lainya (Hasan
aedy 2007). Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori dalam Muhammad
Nejatulloh AshShidqi (1991; 9) dikemukakan “Demi Allah, Aku tidak
mengkhawatirkan kemiskinan mu, tetapi lebih mengkhawatirkan akan kemewahan
duniawi, yang kamu peroleh lalu kamu saling berlomba mengadakan persaingan
diantara sesamamu sebagaiamana telah dilakukan oleh orang-orang sebelum kamu dan
telah diberikan kemewahan juga” Hal itu akan membinasakan kamu sebagaimana ia
akan membinasakan mereka.
Atas dasar uraian itu, dapat di nyatakan aktivitas ekonomi dalam pandangan
islam bertujuan untuk:
1. Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana.
2. Memenuhi kebutuhan keluarga.
3. Memenuhi kebutuhan jangka panjang.

Sumber Ekonomi Islam


1. Al-0ur’an
Merupakan hujjah bagi manusia. Hukum-hukum yang terkadnung di dalamnya
merupakan dasar hukum yang wajib dipatuhi, karena Al-qursn merupakan kalam Al-
Kholiq yang diturunkan dengan jalan qothi dan tidak dapat diragukan sedikit pun
kepastiannya. Berbagai Argumentasi telah menujukan bahwa alquran datang dari Allah
dan Dia merupakan mukjizat yang mampu menundukan manusia dan tidak ada yang
mampu melawanya. Al-Qur’an sebagai sumber yang esensial di dalamnya hanya
mengatur mengenai kaidah-kaidah hukum secara umum terpelihara. Sebagaimana
Firman Allah dalam Q,S Al-Hijr/5; 9 yang berbunyi sebagai berikut:

96
“Sesungguhnya Kami-Lah yang menurunkan Al-Quran dan Sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya”.
2. As-sunnah
Secara defenitif, Khalaf mengatakan bahwa sunnah ialah sesuatu yang datang
dari Rosulullah SAW, baik ucapan, perbuatan, maupun ketatapan (taqriron). Sunnah
Qouliyah adalah segala sabda Rosululloh berbagai hal dan permasalahan , Sunnah
Fi’liyah adalah perbuatan Rosululloh misalnya Sholat, Zakat, Puasa dan Haji. Adapun
Sunnah Taqririyah adalah perbuatan beberapa sahabat maupun perbuatannya (Ismail
Nawawi 2009).
Allah Berfirman dalam Q.S An-Nisa/4; 80 sebagai berikut:
“Barang siapa yang mentaati Rosul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah, Dan
barang siapa yang berpaling dari ketaatan, Maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemeliharaan bagi mereka”.
3. Ijma’
Adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan dalam suatu hukum dalam
agama berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits dan suaatu perkataan yang terjadi.
4. 0iyas
ialah menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan suatu hukum suatu
perkara yang baru belom ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam
sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga di
hukum sama.

Simpulan
Berdasakan Hasil Pembahasan yang telah dijelaskan di atas, Maka dapat di tarik
kesimpulannya sebagai berikut:
BUMDes sangat membantu dan meringankan beban masyarakat miskin di desa
Wanadadi tapi dengan syarat kegiatan atau usaha yang dikelola harus dijalankan dengan
baik dan sesuai koridornya masing-masing bahkan jika program ini di berlakukan untuk
setiap daerah-daerah yang tertinggal maka daerah tersebut juga akan semakin
meningkat.
BUMDes Wanadadi memang sudah sesuai dengan ekonomi islam, ini
dikarenakan BUMDes di Desa Wanadad sudah sangat relavan dengan prinsip-prinsip
ekonomi islam yakni kerja, kompensasi, dan efesiensi, Selain itu kegiatan BUMDes
juga tidak mengambil bunga yang terlalu banyak dan rata-rata masyarakat tidak
mengeluhkan bunga pengambilan pinjaman. Jadi bisa dikatakan bahwa tidak ada unsur
riba di dalamnya.

Daftar Rujukan
Aedy Hasan, 2007. Indahnya Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta.
Azwar Saefuddin, 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu
Social Lainnya. Cet. IV: Kencana Prenada Media Group.
Basri faisal dan Munandar Haris, 2009, Lanskap Ekonomi Indonesia: Kajian dan
Renungan terhadap masalah-masalah structural, tranformasi baru, dan
Prospek perekonomian Indonesia Jakarta; Kencana.

97
EISSN 2961-9394
Volume :2
Nomor :2
Bulan : July-December
Tahun : 2023
Halaman : 93-98

Damin Sudarman, 2012, Menjadi peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, prestasi,


dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan penelitian pemula bidang
ilmu-ilmu sosial, Pendidikan dan Humaniro Bandung; CV Pustaka Setia.
Departemen Agama RI. 2002. Al -Qur’an dan Terjemahan, Surabaya: Karya Agung.
Fajri Tasbih, 2015. Peran kepala desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) Di Desa Labbo Kec Tompobulu Kab. Bantaeng “Universitas
Hasanuddin Makasar”.
Fauzia Ika Yunia dan Riyadi Abdul Kadir, 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqoshid Al-Syariah, Jakarta: PT Adhitya Andre Dina Agung.
Justaman, 2014 “Peran PNPM terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin
di Kelurahan Bittoeng Kec. Duampanua Kab.Pinrang” STAIN Parapare.
Kementrian Agama RI. 2013. Al-Qur’an dan Terjemahan, Mikhroj Khaza Ilmu.
Peraturan Pemerintah No. 72 Th. 2005 Tentang Desa.
Pusat Kajian dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP) Buku Panduan Pendirian dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa ( Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya: Malang, 2007)

98

Anda mungkin juga menyukai