43+JIPJISK+VOL+13+NO+3+Juli+2023+Hal+1083 1088+ (Muhammad+Ansyari Bety)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Volume 13 Nomor 3, Juli 2023


e-ISSN 2549-8134; p-ISSN 2089-0834
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK DENGAN ASMA DI


UGD
Muhammad Ansyari, Muhammad Riduansyah*, Malisa Ariani, Umi Hanik Fetriyah
Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Jl. Pramuka No.2, Pemurus
Luar, Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70238, Indonesia
*[email protected]

ABSTRAK
Asma dapat terjadi karena munculnya inflamasi kronis pada jalan napas karena hiperaktivitas bronkus
dan obstruksi jalan napas. Penyakit ini menganggu terbawanya oksigen ke paru-paru dan rongga dada.
Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman keluarga dalam
merawat anak dengan asma Di UGD Puskesmas Cempaka Kab Banjar. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi deskriptif. Populasi penelitian ini adalah
keluarga yang memiliki anak penyakit asma, Berdasarkan data yang diperoleh peneliti memilih
partisipan sebanyak 4 partisipan. Teknik pengambilan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam. Hasil dianalisa dengan analisa tematik.
Hasil penelitian didapatkan hasil 3 tema besar yaitu (1) Konsep Asma dimana Semua keluarga
mengungkapkan bahwa asma ada sesak dan tidak tahu tentang jenis asma. Mereka umumnya memiliki
pengetahuan yang sama tentang asma. (2) tindakan keluarga yang langsung membawa anaknya
kepelayananan kesehatan yang menjadi hal prioritas pada anak (3) Respon Tenaga Kesehatan langung
memberikan respon cepat pada pasien anak yang datang dengan asma. Simpulan dari penelitian ini
adalah pengalaman keluarga dalam merawat anak dengan asma di UGD yaitu memiliki pengetahuan
yang kurang tentang asma namun telah memiliki respon yang sangat baik serta cepat dalam hal
membawa kepelayananan kesehatan. Hasil penelitian ini didapatkan 3 tema yan dapat dikatakan
mempengaruhi perawatan asma pada anak terutama yang memaparkan berbagai pengalaman keluarga
yang mengalami asma pada anak antara lain tema konsep asma, tindakan keluarga dan respon tenaga
kesehatan.

Kata kunci: asma; keluarga; merawat

FAMILY EXPERIENCE IN TREATING CHILDREN WITH ASTHMA IN


EMERGENCY ROOM

ABSTRACT
Asthma can occur due to the appearance of chronic inflammation in the airways due to bronchial
hyperactivity and airway obstruction. This disease interferes with the carrying of oxygen to the lungs
and chest cavity. The purpose of this study was to get an overview of the family's experience in caring
for children with asthma in the emergency room of the Cempaka Health Center, Banjar Regency. The
method used in this study uses a descriptive phenomenological qualitative design. The population of this
study were families who had children with asthma. Based on the data obtained, the researchers chose
4 participants. The sampling technique used purposive sampling technique. Data collection techniques
with observation and in-depth interviews. The results were analyzed by thematic analysis. The results
of the study showed that there were 3 major themes, namely (1) the concept of asthma where all families
said that they had shortness of breath and did not know about the type of asthma. They generally have
the same knowledge about asthma. (2) the actions of families who directly bring their children to health
services which are a priority for children (3) The response of health workers directly provides a quick
response to pediatric patients who come with asthma. The conclusion of this study is the experience of
families in caring for children with asthma in the ER, namely having less knowledge about asthma but
having a very good and fast response in terms of bringing health services. The results of this study
obtained 3 themes which can be said to influence asthma care in children, especially those that describe

1083
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 13 No 3, Juli 2023
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

various experiences of families experiencing asthma in children, including the theme of the concept of
asthma, family actions and responses of health workers.

Keywords: asthma; family; caring

PENDAHULUAN
Asma terjadi karena adanya masalah atau gangguan inflamasi kronis pada jalan napas
(Nugroho, Supriyo, Sumarni, & Amirudin, 2023). Penyakit ini didasari karena hiperaktivitas
bronkus dan obstruksi pada jalan napasnya (Ilyas, 2016). Gejala yang muncul pada kasus asma
ini adalah terjadinya gangguan pernapasan yaitu terasa sesak, terjadinya batuk produktif
terutama pada malam hari atau menjelang pagi, selanjutnya ada rasa dada tertekan (Sarina &
Widiastuti, 2023). Asma memiliki faktor risiko yang mana menyebabkan reaksi hingga muncul
gejala tadi. Faktor resiko tadi dapat terjadi karena interaksi antara faktor penjamu seperti
predisposisi genetik dan faktor lingkungan (Nursalam, Hidayati, & Sari, 2009).

WHO menyatakan sekitar 300 juta orang di seluruh dunia terjangkit asma. Data menyebutkan
sekitar 250.000 dari data jangkitan asma telah mengalami kematian (Natul & Yona, 2021).
Mayoritas kematian karena asma ini terjadi pada negara dengan ekonomi rendah-sedang. Kasus
asma terus mengalami peningkatan terutama di negara-negara berkembang yang mana dapat
terjadi akibat perubahan gaya hidup dan peningkatan polusi udara (Olaniyan et al., 2017). Data
dari Kementerian Kesehatan RI, (2018) menyampaikan prevalensi asma di Indonesia sebanyak
4,5% dari populasi yaitu sekitar 11.179.032 (Susetha, 2020). Penyakit asma yang diderita ini
dapat berpengaruh pada disabilitas dan kematian dini, terlebih terjadi pada anak usia 10-14
tahun dan orang tua usia 75-79 tahun. Sedangkan pada selain usia tersebut terjadi lebih banyak
yang menunjukkan efek disabilitas. Melihat data yang ada asma termasuk dalam 14 besar
penyakit yang menyebabkan disabilitas di seluruh dunia (Nolanda, 2019).

Data dari Riset Kesehatan Dasar menyatakan prevalensi asma tertinggi ada di provinsi DI
Yogyakarta yaitu sebesar 4,5%. Sedangkan presentase di provinsi Jawa Tengah sebesar 1,8%
atau 132.565 kasus. Asma menjadi prevalensi penderita asma anak di Indonesia usia 1-4 tahun
sebesar 1,6% dan usia 5-14 tahun sebesar 1,9% (Kemenkes RI, 2019). Hasil studi pendahuluan
yang dilakukan didapatkan jumlah pasien anak yang mengalami asma pada bulan Januari
sebanyak 3 orang, Februari 2 orang, Maret 1 pasien, dan September 1 pasien total ada 7 pasien.
Peneliti juga mendapatkan bahwa anak yang masuk dengan asma di unit gawat darurat
ditangani langsung tanpa menunggu urusan administrasi, tidak lebih 3 menit anak di berikan
terapi nebulizer sebagai penanganan pertama, 10 menit dilakukan evaluasi apakah anak masih
mengalami sesak jika masih sesak akan di berikan lagi nebulizer kedua. Melihat masalah yang
ada maka peneliti bertujuan mendapatkan gambaran tentang pengalaman keluarga dalam
merawat anak dengan asma di UGD Puskesmas Cempaka Kabupaten Banjar.

METODE
Penelitian ini menggunakan desain kualitatif jenis fenomenologi. Populasi penelitian ini adalah
keluarga yang memiliki anak penyakit asma. partisipan sebanyak 4 partisipan Metode
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara
mendalam (indepth interview). Hasil dianalisa dengan analisa tematik.

HASIL
Hasil penelitian ini di peroleh melalui wawancara dengan beberapa partisipan, tema yang
teridentifikasi dari hasil penelitian adalah sebanyak 3 tema utama yang memaparkan berbagai
pengalaman keluarga yang mengalami asma pada anak. Tema tersebut adalah: (1) Konsep

1084
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 13 No 3, Juli 2023
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Asma (2) tindakan keluarga (3) Respon Tenaga Kesehatan.

Tema 1: Pengetahuan Asma


Hasil peneliti ini menemukan 2 subtema yaitu sesak napas dan ketidaktahuan jenis asma.
Kategori sesak napas di buktikan dengan beberapa penyataan dari partisipan. Kategori
ketidaktahuan memberikan gambaran ketidaktahuan partisipan dengan pengklasifikasian asma
atau jenis asma.
Definisi Asma
Gambaran pemahaman tantang sesak napas mendapatkan kutipan sebagai berikut:
Asma tukah, Sesak biasanya (P1)
Asma itu kalau ada sesak napaknya itu (P2)
Asma ngitu orang nang ngalih behinak (P3)
Asma nang kada kawa behinak (P4)

Jenis asma
Uraian ketidaktahuan keluarga tentang jenis asma di ungkapkan dari hasil wawancara sebagai
berikut:
Kurang tahu mas (P2)
Kada tahu ku lah (P3)
Kada paham aku (P4)
Kutipan di atas partisipan dapat menyebutkan tentang asma tapi pada jenis asma hampir seluruh
partisipan tidak tahu tentang jenis asma.

Tema 2: Tindakan Keluarga


Tindakan keluarga merupakan hal yang utama di lakukan oleh keluarga bila mana terdapat anak
yang mengalami sesak secara langsung. Respon keluarga dan tindakan cepat keluarga yang
langsung membawa ke pelayanan kesehatan menjadi hal yang menjadi prioritas keluarga pada
anak. Hasil wawancara peneliti dengan partisipan di dapatkan sub tema yaitu segera ke
pelayanan kesehatan dan memberikan air hangat.
Segera kepelayanan kesehatan
Uraian kategori segera kepelayanan kesehatan diungkap dari hasil wawancara di bawah ini:
Langsung membawa anak jika napa-napa (P1)
Ke puskesmas karena dekat dengan rumah (P2)
Ii kasian kemantri puskesmas,rajin tu inya batuk pank dulu esoknya ngalih behinak langsung
ae membawa kepuskesmas (P3)
Langsung ke puskesmas cempaka ku bawa ka mantra dahulu (P4)

Memberikan Air Hangat


Uraian kategori memberikan air hangat di ungkap dari hasil wawancara sebagai berikut:
Jika di rumah di minumi air hangat saat lemah dan letih (P2)
Di minumi air hangat (P3)
Ku minumi banyu hangat (P4)

Tema 3: Respon Tenaga Kesehatan


Respon tenaga kesehatan merupakan tindakan yang yang sangat penting dalam mekanisme
pelayanan dalam hal tindakan keperawatan. Hasil wawancara dengan partisipan didapatkan
tenaga kesehatan langsung memberikan tindakan penanganan sehingga kateori yang didapatkan
adalah respon cepat.

1085
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 13 No 3, Juli 2023
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Respon cepat
Respon cepat yang di berikan oleh tenaga kesehatan merupakan sesuatu yang penting, berikut
hasil wawancara peneliti dengan keluarga pada pasien yang memiliki anak yang menderita
asma, sebagai berikut:
Pas datang tu langsung diperiksanya dan diuap (P1)
Responnya cepat cepat aja rata-rata gercep (P2)
Pas mendengar anakku bebunyi langsung buhannya bediri mendatangi(P3)
Lansgung di beri tindakan di asapi (P4)

PEMBAHASAN
Konsep Asma
Konsep asma terbentuk dari tema gambaran keluarga yang memiliki penyakit asma. Tema
tersebut di bentuk menjadi sub tema yaitu sesak dan ketidaktahuan tentang jenis asma. Semua
keluarga mengungkapkan bahwa asma ada sesak dan tidak tahu tentang jenis asma. Mereka
umumnya memiliki pengetahuan yang sama tentang asma. Asma adalah kondisi saat saluran
udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan lendir berlebih sehingga
menyebabkab sulit bernapas (Holst, Sabedin, Sabedin, & Vermehren, 2023). Asma dapat terjadi
dalam kondisi ringan namun tetap saja mengganggu aktivitas sehari-hari, dalam kondisi yang
lanjut dapat menyebabkan serangan yang mengancam jiwa (Erna, 2023).

Pada kasus asma kondisi yang terjadi adalah kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas
berbunyi (Sugandi, 2023). Pada saat terjadinya serangan penderita seringnya merasakan tidak
nyaman dan membutuhkan bantuan orang terdekat untuk memenuhi kebutuhan akibat
ketidaknyamanan yang terjadi (Dewi, Kartinah, Rahayuningsih, Kristanto, & Zahra, 2023).
Cahyaningsih (2018) menyebutkan keluarga memiliki peran atau pengaruh utama dan penting
dalam pelayanan kesehatan fisik maupun mental setiap anggota keluarganya. Pengetahuan
tentang penyakit dalam keluarga adalah focus utama agar dapat menciptakan keluarga yang
sehat. Sejalan dengan 5 tugas keluarga yang pertama yaitu mengenali masalah kesehatan.
Dengan keluarga mengenali masalah kesehatan diharapkan dapat mengambil keputusan
terhadap keluarganya yang sakit serta dapat merawat keluarganya yang sakit. Selain itu dengan
mengenali masalah atau memiliki pengetahuan yang cukup maka diharapkan dapat
memodifikasi lingkungan dalam dan luar rumah yang berdampak terhadap kesehatan keluarga
serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Salamung et al., 2021). Melihat hal ini maka
jelas dapat diambil tema konsep asma harus dipahami oleh keluarga agar dapat merawat
anggota keluarga yang sakit.

Tindakan keluarga
Tindakan keluarga dalam memberikan pertolongan pada anak yang mengalami asma baik
dengan cara membawa anak kepelayanan kesehatan terdekat atau pun tenaga kesehatan
merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah kegawatan pada anak yang
mengalami asma. Anak-anak bergantung pada orang tua untuk pengendalian asma (Ajmala,
Lestari, Fathana, & Hidayat, 2023). Tingkat pengetahuan keluarga tentang asma pada anak
memang mempengaruhi tingkat pengendalian asma (Abu-Shaheen, Nofal, & Heena, 2016). Hal
ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa pengetahuan mempengaruhi persepsi penyakit, dan
pada akhirnya mempengaruhi manajemen dan motivasi untuk memastikan pengendalian yang
memadai. Hasmira, (2016) menyebutkan dalam penelitiannya yang bertujuan mengetahui sikap
keluarga terhadap pencegahan kekambuhan penyakit asma di Kelurahan Abeli Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari didapatkan Sikap keluarga dalam pencegahan kekambuhan
penyakit asma secara umum kategori baik sebanyak 43 responden (89,6%) da nkategori kurang
sebanyak 5 responden (10,4%)

1086
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 13 No 3, Juli 2023
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Respon Tenaga Kesehatan


Respon tenaga kesehatan diperlukan dalam menolong pasien yang mengalami kegawatan. Pada
pasien anak yang memiliki asma sangat penting adanya respon dari pihak tenaga kesehatan baik
itu waktu maupun tindakan yang dilakukan seperti pemberian nebulizer. Menurut IDAI (2016)
seharusnya obat pengendali asma diberikan dalam bentuk inhalasi namun pemberian secara
inhalasi membutuhkan teknik yang khusus dan sulit bagi pasien yang masih berusia 3 tahun
sehingga diberikan dalam bentuk oral dengan ketentuan pemberian tidak dalam jangka panjang
(Kasrin, Pratiwi, & Rizkifani, 2022). Waktu Tanggap merupakan gabungan dari response time
dari saat pasien tiba di pintu puskesmas sampai dengan saat respon petugas melayani pasien
di IGD hingga selesainya tindakan (Simandalahi, Morika, Sartiwi, Indah, & Dewi, 2019).
Putra, Sholehah, Handoko, & Rahman, (2022) dalam penelitian tentang waktu tangga pada
pasien asma didapatkan hubungan antara Waktu Tanggap (response time) dengan kepuasan
pelayanan kegawatdaruratan pada penderita asma di UGD Puskesmas Kotaanyar Kabupaten
Probolinggo yaitu p value sebesar 0,000 dan nilai coefficient correlation r = 0,828
artinya response time berpengaruh pada kepuasan pelayanan kegawatdaruratan kuat.

SIMPULAN
Hasil penelitian didapatkan kesimpulan adanya gambaran pengalaman keluarga dalam merawat
anak dengan asma Di UGD Puskesmas Cempaka Kab Banjar pengalaman keluarga yang
mengalami asma pada anak memiliki pengetahuan yang kurang tentang asma namun telah
memiliki respon yang sangat baik serta cepat dalam hal membawa kepelayananan kesehatan.
Hasil penelitian ini didapatkan 3 tema yan dapat dikatakan mempengaruhi perawatan asma pada
anak terutama yang memaparkan berbagai pengalaman keluarga yang mengalami asma pada
anak antara lain tema konsep asma, tindakan keluarga dan respon tenaga kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Abu-Shaheen, A. K., Nofal, A., & Heena, H. (2016). Parental Perceptions and Practices toward
Childhood Asthma. BioMed Research International, 2016, 6364194.
https://doi.org/10.1155/2016/6364194

Ajmala, I. E., Lestari, R., Fathana, P. B., & Hidayat, M. (2023). Seminar Awam: Kenali Asma Dan
Tangani Dengan Tepat. Jurnal PEPADU, 4(1), 49–52.

Dewi, E., Kartinah, Rahayuningsih, F. B., Kristanto, B., & Zahra, R. C. (2023). Upaya Peningkatan
Literasi Tentang Self-Management. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(1), 1–2.

Erna. (2023). Mengenal Asma. Retrieved from https://sardjito.co.id/2019/10/30/mengenal-asma/

Hasmira. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Peserta Didik Tunarungu Kelas Dasar
Iii Di Slb Ypac Makassar Skripsi. Universitas Negeri Makassar.

Holst, S. S., Sabedin, E., Sabedin, E., & Vermehren, C. (2023). A Shift in Asthma Treatment According
to New Guidelines: An Evaluation of Asthma Patients’ Attitudes towards Treatment Change.
International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(4).
https://doi.org/10.3390/ijerph20043453

Ilyas, M. (2016). Antisipasi dan tatalaksana kegawatdaruratan respirasi pada jamaah haji. UNHAS.

Kasrin, D., Pratiwi, L., & Rizkifani, S. (2022). Penggolongan Obat Berdasarkan Peresepan Obat Asma
Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr Agoesdjam Ketapang. Journal Syifa Sciences and Clinical
Research (JSSCR), 4(1), 179–189.

Kemenkes RI. (2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9),
1689–1699.

1087
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 13 No 3, Juli 2023
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Natul, F. K., & Yona, S. (2021). Buteyko Breathing Technique (Bbt) Terhadap Perubahan Nilai Peak
Expiratory Flow Rate (Pefr) Dan Kualitas Hidup Penderita Asma. Jurnal Keperawatan Silampari,
5(1), 478–487. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2965

Nolanda, A. D. (2019). Prevalensi Penyakit Asma Rawat Jalan Pada Anak Usia 1-17 Tahun Di RSUD
Berkah Pandeglang Periode 1 Agustus 2018- 31 JULI 2019. Univeristas Kristen Indonesia.

Nugroho, P., Supriyo, Sumarni, & Amirudin, Z. (2023). Studi Kasus : Efektivitas Latihan Batuk Efektif
Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Asma Bronkial Di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kraton
Pekalongan. The Journal of Cross Nursing Copyright, 4(1), 1–8. Retrieved from
https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/LIK

Nursalam, Hidayati, L., & Sari, N. P. W. P. (2009). Asthma Risk Factors and Prevention Behaviour
Relate to Asthma Level of Control. Jurnal Ners, 4(1), 9–18.

Olaniyan, T., Jeebhay, M., Röösli, M., Naidoo, R., Baatjies, R., Künzil, N., … Dalvie, M. A. (2017). A
prospective cohort study on ambient air pollution and respiratory morbidities including childhood
asthma in adolescents from the western Cape Province: study protocol. BMC Public Health,
17(1), 712. https://doi.org/10.1186/s12889-017-4726-5

Putra, A. K. M., Sholehah, B., Handoko, Y. T., & Rahman, H. F. (2022). Hubungan Waktu Tanggap
(Respon Time) Dengan Kepuasan Pelayanan Kegawatdaruratan Pada Pasien Asma Di Unit Gawat
Darurat. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(2), 713–720.
https://doi.org/https://doi.org/10.37287/jppp.v4i2.956

Salamung, N., Pertiwi, M. R., Ifansyah, M. N., Riskika, S., Maurida, N., Suhariyati, … Rumbo, H.
(2021). Keperawatan Keluarga ( FAMILY NURSING ). (Risnawati, Ed.). Pamekasan: Duta Media
Publishing.

Sarina, D. D., & Widiastuti, S. (2023). Analisis Asuhan Keperawatan Melalui Intervensi Clapping Dan
Postural Drainage Dengan Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Dengan Diagnosa
Bronchopneumonia. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM, 6(3), 1101–
1109.

Simandalahi, T., Morika, H. D., Sartiwi, W., Indah, R., & Dewi, S. (2019). Hubungan Response Time
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien DI. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 5(2), 127–132.

Sugandi, T. H. (2023). Pengetahuan Mahasiswa Kedokteran UNS Tentang Pertolongan Pertama


Penyakit Asma pada Anak-Anak. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.

Susetha, M. (2020). Asuhan Keperawatan pada Anak Asma bronkial dengan Ketidakefektifan bersihan
Jalan napas di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis. Universitas Bhakti Kencana
Bandung.

1088

Anda mungkin juga menyukai