2128 6442 3 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal.

84 - 93

JURNAL CYBER PR
Fakultas Ilmu Komunikasi
Univesitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website


Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari*, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)


Jl. Hang Lekir I No 8, Gelora, Jakarta Pusat, Indonesia
*Email korespondensi: [email protected]

Abstract - Humas of the Ministry of Social Affairs expected to follow the development of
communication and information technology, in supporting government policies by using the internet,
so it can be referred as cyber public relations. However, the implementation of cyber public relations
as government public relations often faced with the limitations of bureaucratic rules. Therefore, this
study aims to describe the public relations activities of the Ministry of Social Affairs as cyber public
relations, and the implementation in managing the website www.kemensos.go.id. The methodology is
qualitative descriptive. Data analysis using model interactive by Miles and Hubberman. The research
results, can described that the Ministry of Social Public Relations as cyber PR carries out activities
to collect, manage, present, and communicate all social-related information through the management
of the website. Based on its development, the Ministry of Social Affairs website’s, which is managed by
the publication and news sub-section, is a dynamic website. That is the website’s is always updated
periodically according to agency needs, relevant to the factual conditions of the community, also
contains several derivative web pages that are connected to each other.
Keywords: cyberpr; government public relations; ministry of social affairs; website

Abstrak - Humas Kementerian Sosial perlu mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi dalam mengerjakan tugasnya mendukung kebijakan pemerintah, dengan memanfaatkan
internet, sehingga dapat disebut sebagai cyber public relations. Namun demikian, implementasi cyber
public relations sebagai humas pemerintah kerap berhadapan dengan batasan aturan birokrasi. Karena
itu penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aktivitas humas Kemensos sebagai cyber public relations,
dan implementasinya dalam pengelolaan website www.kemensos.go.id. Penggunaan metode
penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data interaktif menurut Miles dan Huberman.
Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa Humas Kemensos sebagai cyber public relations
melakukan aktivitas menghimpun, mengelola, menyajikan, dan mengomunikasikan segala informasi
terkait kesejahteraan sosial melalui pengelolaan websitenya. Berdasarkan pengembangannya, website
Kemensos yang dikelola sub bagian publikasi dan pemberitaan, merupakan website dinamis. Artinya,
situs website Kemensos selalu di perbaharui (up to date) secara berkala sesuai kebutuhan instansi,
relevan dengan kondisi faktual masyarakat, juga memuat beberapa halaman web turunan yang saling
terhubung satu sama lain.
Kata kunci: cyber public relations; humas pemerintah; kementerian sosial; website

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi berdampak terhadap semua
bidang pekerjaan. Demikian pula pekerjaan kehumasan (Public Relations). Pada semua jenis
organisasi, termasuk humas pemerintah dalam hal ini humas kementerian, dituntut untuk

84
ISSN (online) 2798 - 0561
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/cyberpr
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

mengikuti perkembangan tersebut. Internet dan semua jenis media sosial telah menjadi
kebutuhan sehari-hari untuk menyebarkan dan memperoleh informasi bagi semua jenis
instansi dan organisasi.
Demikian halnya dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Berdasarkan
Peraturan Presiden No 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial Republlik Indonesia
(Kemensos) dalam (Perpres, 2015), dinyatakan bahwa Kemensos mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan dibidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial,
perlindungan sosial dan penanganan fakir miskin untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan Negara, dan inklusivitas. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, Kemensos menyelenggarakan fungsi: 1) Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
kebijakan dibidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan
sosial, dan penanganan fakir miskin; 2) Penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang
tidak mampu; 3) Penetapan standar rehabilitasi sosial; 4) Koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kemensos; 5) Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung
jawab Kemensos; 6) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kemensos; 7)
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kemensos di daerah; 8)
Pelasanaan pendidikan dan latihan, penelitian dan pengembangan penyuluhan sosial; 9)
Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kemensos.
Humas Kemensos RI bekerja berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2015 pasal (2) butir (i) yaitu melaksanakan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kemensos. Karena itu, Biro Humas Kemensos memiliki tugas:
monitoring aspirasi masyarakat, pelaksana urusan pemberitaan dan publikasi, pelaksana
dokumentasi dan perpustakaan, dan pelaksana hubungan antarlembaga.
Dalam dunia pemerintahan, untuk istilah/pengertian public relations digunakan istilah
Hubungan Masyarakat (Humas) (Wardah & Yasir, 2017). Adapun basis profesi humas/ PR
pemerintah sebagai fungsi manajemen yang mengatur pembentukan dan pemeliharaan
hubungan baik antara organisasi dan publiknya. Humas/PR berperan penting untuk
meningkatkan pelayanan publik. Demikianlah arti penting humas/PR dalam membantu
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik /good governance.
Ada dua peran yang di miliki oleh humas pemerintah, yaitu peran taktis (jangka
pendek) dan peran strategis (jangka panjang). Dalam peran taktis (jangka pendek) humas
pemerintah berupaya memberikan pesan-pesan dan informasi yang efektif dapat memotivasi
rakyat dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap rakyat melalui pesan-pesan yang
di sampaikan. Dalam jangka strategis (jangka panjang) humas pemerintahan berperan aktif
dalam proses pengambilan keputusan, dalam memberikan proses sumbang saran, gagasan dan
ide yang kreatif secara cemerlang untuk melaksanakan program kerja yang bersangkutan.
(Ruslan, 2012).
Dalam melaksanakan fungsi humas pemerintah, tidak terlepas dari pelayanan
informasi publik. Berdasarkan Undang-undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, disebutkan bahwa informassi publik adalah informasi yang dihasilkan,
disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu badan publik, yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau penyelenggaraan badan publik lainnya
yang sesuai dengan undang-undang, serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan
publik.
Peran Humas Pemerintah khususnya setelah era reformasi yang semakin berkembang
menjadi sangat penting. Masyarakat menuntut adanya transformasi informasi dari Pemerintah,

85
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

sekaligus berperan besar sebagai komunikator pemerintah guna menyebarluaskan informasi


ke seluruh stakeholder pemerintah. (Sani, Hidayat, & Sjafirah, 2020)
Pengelolaan informasi publik melalui website resmi yang dikelola oleh instansi
pemerintah diharapkan semakin mempercepat proses interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat. Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi ditujukan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menghidupkan aktivitas masyarakat guna
mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik, serta berfungsi menjadi portal informasi,
interaksi, dan transaksi bagi pemerintah dengan masyarakat maupun pihak-pihak lain.
(Indrajit, 2016).
Pihak yang menjalankan peran dan fungsi Humas/PR secara online dikenal dengan
istilah cyber PR (Irawan, 2017)). Pada saat bersamaan, dalam perkembangannya, humas
pemerintah memiliki metode dan strategi baru melalui internet sebagai sarana berkomunikasi
dengan publiknya, yang disebut sebagai cyber public relations. Jika sebelumnya kegiatan PR
mengandalkan pusaran informasi pada media-media konvensional seperti televisi dan surat
kabar maka ditengah gempuran inovasi internet yang terus berkembang pesat dan bervariasi,
kini kegiatan PR beralih kepada jalur digital. Cyber PR umum dilihat sebagai sebuah bentuk
pengoperasian fungsi di dunia maya dalam praktik kerja Cyber PR. Kemudian, keuntungan
dari Cyber PR diantaranya terhindar dari kendala jarak dan waktu, mempermudah komunikasi
dua arah, sehingga interaksi di antara keduanya menjadi lebih personal.
Hal tersebut tidak bisa dilakukan langsung oleh media seperti televisi dan surat kabar.
Keuntungan lainnya lagi ialah hemat. Dalam Cyber PR, biaya internet jauh lebih murah
dibandingkan dengan biaya yang digunakan untuk pembuatan iklan baik di surat kabar
ataupun televisi (Aprinta, 2014) dalam (Shabana & Patrianti, 2018)
Humas pemerintah dapat langsung menyebarkan informasi dengan demikian dapat
mengubah pandangan publik terhadap kinerja pemerintah (Himaturipa et al, 2020). Cyber PR
merupakan kegiatan kehumasan menggunakan internet untuk membangun atau
mempertahankan merek, kepercayaan, dan citra organisasi kepada khalayak yang bersifat
interaktif.
Dapat dikatakan bahwa peran cyber PR adalah fungsi humas/PR menggunakan
gabungan media online dan media cetak, kombinasi dari publikasi online dan offline. Cyber
PR dilihat sebagai bentuk pengoperasian fungsi PR di dunia maya.
Salah satu produk cyber PR adalah website. Website adalah kumpulan dari halaman -
halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang
tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah halaman web
adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang
hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protocol yang menyampaikan informasi
dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua
publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang
sangat besar. Halaman- halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang
biasa disebut homepage. URL mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki,
hyperlink-hyperlink yang ada dihalaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu
mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan (Yazid, 2015).
Website juga dapat dikatakan sebagai kumpulan halaman dan suatu domain yang
memuat berbagai informasi untuk dibaca atau dilihat oleh pengguna internet melalui sebuah
mesin pencari. Informasi yang dapat dimuat dalam sebuah website umumnya berupa konten
gambar, ilustrasi, video dan teks untuk beragam kepentingan.
Tampilan awal sebuah website dapat diakses melalui halaman utama (homepage)
menggunakan browser dengan menuliskan URL yang tepat. Dalam sebuah homepage, juga

86
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

memuat beberapa halaman web turunan yang saling terhubung satu sama lain. Contoh website
yaitu: google, Twitter, FaceBook, detik, CNN, atau Kemensos.go.id.
Website merupakan salah satu media yang paling sering diakses dan digunakan untuk
mencari informasi, sekaligus sebagai sarana komunikasi. Berdasarkan pengembangannya,
jenis website dapat dikelompokkan menjadi: a) website statis, yaitu website yang memiliki
tampilan yang tetap dan tidak banyak mengalami perubahan. Contohnya, website yang
menampilkan profil perusahaan. b) website dinamis, yaitu website yang mengalami
perubahan terus menerus sesuai kebutuhan dan relevansi dari bisnis dan perkembangan
zaman. Website dinamis memiliki tampilan yang lebih interaktif, menyediakan fitur kolom
komentar dan chatting. Contohnya; blog, situs berita online, e-commerce, sistem informasi. c)
website interaktif, yaitu website yang dirancang untuk dapat saling berinteraksi antar
penggunanya. Jenis situs website ini biasanya tergolong kedalam platform media sosial
seperti FaceBook dan Instagram.
Adapaun manfaat website yaitu: a) membangun personal branding, b)
memperkenalkan produk dan jasa, c) sebagai wadah untuk membagikan informasi, d)
mendapatkan traffic dan menghassilkan uang (dengan optimasi yang benar, mulai dari teknis
hingga optimasi On Page dan Off Page dengan SEO).
Seorang PR tidak hanya handal tapi juga harus tanggap untuk memanfaatkan media-
media terbaru sebagai instrumen aplikasi tugasnya. Akhir-akhir ini muncul kecenderungan
baru dimana media online digunakan sebagai media komunikasi, termasuk dalam public
relations. Praktik kegiatan humas yang mengandalkan internet biasa dikenal dengan istilah
electronic public relations (e-pr) atau cyber public relations, yaitu seorang PR yang
menggunakan internet sebagai media publisitas (Onggo, 2004) dalam (Yuliawati & Irawan,
2016). Jika media konvensional seperti surat kabar/ koran hanya dapat melakukan one to
many relations, internet dapat mengembangkan one to one.
Sejak tahun 1990-an, media online muncul menjadi media baru yang sangat kuat di
dunia. Internet telah hampir menjadi sinonim dari sebuah konsep media baru saat ini. Esensi
dari e-pr adalah percepatan informasi. Internet telah mengubah cara banyak perusahaan dalam
menangani kontak pers dan kegiatan yang berhubungan dengan media relations. Selain itu
keuntungan yang dapat diperoleh antara lain jangkauan secara global/dunia, banyaknya
informasi yang tersedia dan aktual, mengembangkan investor relations, dapat mempertinggi
kontak dengan media, akses yang mudah, biaya efisien. Pemanfaatan internet memberikan
kemampuan kepada praktisi humas, khususnya humas pemerintah untuk meningkatkan akses
pelayanan dan pemberian informasi kepada publik selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu
(Darmastuti, 2007). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan melalui e-pr, yakni: 1) e-mail, 2)
chat, 3) mailing list, 4) newsgroup, 5) www (world wide web), 6) e-newsletters. Internet
membuka pintu untuk komunikasi dua arah antara perusahaan dan publiknya. Kelleher (2007)
mengatakan bahwa fungsi PR adalah berhubungan dengan konsep interaktivity. (Yuliawati &
Irawan, 2016)
Hal tersebut sejalan dengan Gita Aprinta E.B (2014) mengungkapkan sejalan dengan
perkembangan teknologi, maka kegiatan komunikasi public relations dirasa tidak cukup jika
hanya mengandalkan media massa tradisional. Animo masyarakat terhadap aktivitas digital
bisa dibilang cukup tinggi, terutama dalam mengakses informasi dalam (Shabana & Patrianti,
2018).
Untuk memperkuat penelitian ini, maka perlu dilakukan kajian literatur melalui
penelitian terdahulu sehingga memperlihatkan kebaruan dan perbedaan penelitian ini dengan
sebelumnya. Adapun penelitian pertama dilakukan (Trisnani, 2018) dengan judul
Implementasi E-Government Public Relations Sebagai Peningkatan Pelayanan Publik,
Dilingkungan Pemerintah Daerah Di Jawa Timur Dan Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini

87
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

menggunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, latar belakang


penelitian ini, di era digital sudah seharusnya pelayanan publik menggunakan kanal-kanal
yang terintegrasi untuk memudahkan masyarakat mencari informasi. Hasilnya ASN sebagian
besar memahami pelayanan publik secra online, ASN secara individu sebagian besar
menggunakan media sosial. ASN sebagian besar menggnakan Instant Messaging. Sikap ASN
terhadap penerapan integrasi jaringan sebagian besar sangat setuju. Hasil penelitian ini,
termasuk kategori positif karena jumlah rata-rata ASN Pablic relations memiliki Pemahaman,
kecenderungan dan perilaku setuju menggunakan TIK dan Media sosial serta integrasi
jaringan lebih dari 50%.
Penelitian kedua oleh (Purnama, Adnan, & Prasetio, 2016) dengan judul Pengelolaan
Konten Website Pemerintah (Studi kasus website www.subang.go.id pada Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Subang). Penelitian ini Dalam tata kelola (good governance)
harus selalu mengedepankan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholder) yang
terlibat didalamnya, termasuk yang dilakukan oleh pemerintah sebuah sebagai institusi publik
yang melayani kepentingan masyarakat. Pemerintah daerah di era desentralisasi menjadi salah
stau sumber acuan dalam pengelolaan kebijakan pemerintah dengan memanfaatkan dan
memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pemanfaatan TIK
dalam sistem pengelolaan pemerintah daerah diterapkan melalui e-government dalam rangka
menciptakan tata kelola pemerintah yang baik, salah satu bentuknya dengan penggunaan
website Pemda.
Melalui website subang.go.id Pemerintah Kabupaten Subang yang dikelola oleh
Diskominfo, menjadi ujung tombak pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada publik.
Untuk mengetahui strategi pengelolaan konten website subang.go.id miliki pemkab Subang,
maka dilakukan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan
studi kasus. Penelitian ini menemukan hasil berupa permasalahan terkait dengan pengelolaan
website oleh Diskominfo Pemkab Subang. Diantara persoalan yang masih dihadapi berkaitan
dengan pengelolaan konten website subang.go.id adalah masih kurangnya koordinasi dalam
pengelolaan website, terbatasnya SDM pengelola website, tidak dilakukannya pembaruan
konten, tampilan website yang kurang menarik, rendahnya interaktivitas antara pengelola
dengan pengguna website, serta kurangnya akses masyarakat dalam memanfaatkan website,
tampilan website yang monoton.
Mengacu pada standard pengelolaan konten website, maka permasalahan masih terjadi
pada level riset, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Salah satu temuan penting dari
munculnya permasalahan pengelolaan website subang.go.id adalah masih terpisahnya dan
tidak adanya koordinasi dalam hal tugas dan tanggung jawab antara bagian Humas Pemkab
Subang yang sebatas sebagai pemasok informasi di satu sisi, dengan peran Diskominfo
Pemkab Subang sebagai pihak yang bertugas memublikasikan informasi.
Berdasarkan pemaparaan latarbelakang sebelumnya, maka tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan aktivitas Humas Kemensos RI sebagai Cyber PR dan menganalisis
implementasi Cyber PR kemensos RI dalam pengelolaan websitenya.

METODOLOGI
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Studi kasus ini dipilih dengan berdasarkan pada cara peneliti dalam
memilih strategi pengelolaan konten website oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Kabupaten Subang dan permasalahan di dalamnya sebagai karakter kasus khas
yang menjadi nilai penting dalam metode studi kasus sebagaimana diungkapkan Stake (dalam
(Creswell, 2018) dan (Yuliani & Dida, 2018) bahwa studi kasus kualitatif dapat disusun untuk
mengilustrasikan kasus yang unik, kasus yang memiliki kepentingan yang tidak biasa dalam

88
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

dirinya dan perlu dideskripsikan atau diperinci. Sementara itu, paradigma menggunakan
kontruktivisme memungkinkan peneliti memahami realitas sosial berdasarkan interpretasi
yang dibangun atas dasar pemaknaan peneliti pada perilaku sosial yang ada.
Paradigma konstruktivisme memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk memahami
realitas sosial sebagai produk makna sebagaimana diungkapkan (Moleong, 2016) bahwa
paradigma konstruktivis ialah paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang
meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu
pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap
socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial
yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka.
Sejalan dengan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif,
menggunakan teknik analisis data kualitatif secara interaktif. Analisis dalam pandangan ini
meliputi tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
(Sugiyono, 2016). Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga orang
staf subbag Publikasi dan Pemberitaan Biro Humas Kemensos RI. Data sekunder diperoleh
berdasarkan isi website Kemensos RI. Analisis data dilakukan bersamaan saat pengumpulan
data, dengan cara melakukan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Penelitian
kualitatif bersifat subyektif, karena instrument penelitian adalah diri peneliti. Karena itu,
untuk menjaga nilai keilmiahan digunakan criteria kualitas penelitian yaitu trustworthyness
dan authenticity. Objek penelitian ini adalah Cyber PR Kemensos, sedangkan subjek
penelitian adalah Humas Kemensos RI

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam praktik Humas/PR, para personilnya dimungkinkan untuk memahami banyak
pengetahuan serta wawasan dalam menjalankan perannya. Humas/PR juga harus mampu
merancang sistem komunikasi sekaligus membentuk media komunikasi yang menyertainya,
baik dalam bentuk cetak, elektronik, maupun online media.
Peran Cyber PR pemerintah dalam melaksanakan aktivitas sebagai pengelola
komunikasi pemerintah dengan publiknya, memberikan dan memilih sarana penyebaran
informasi internet yang akurat sebagai bentuk publikasi pemerintahan.
Kementerian Sosial dibawah kepemimpinan Menteri Tri Rismaharani tidak hanya
menggarap persoalan-persoalan yang bersifat teknis dan sebatas kelompok marginal,
melainkan juga melibatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam penyelanggaraan
pelayanan kesejahteraan sosial.
Pada tingkat nasional, Kementerian Sosial RI juga memberikan masukan-masukan
penting pada pemerintah untuk menyusun kebijakan-kebijakan public yang berorientasi pada
kesejahteraan sosial, karena kesejahteraan bagi warga Negara Indonesia dijamin oleh UUD
1945.Dalam konteks ini Kementerian Sosial RI menjalankan salah satu fungsi pemerintah
didalam sebuah system Negara atau pemerintahan, agar penyelenggaraan kesejahteraan sosial
di negeri ini berjalan dijalur yang tepat.
Adapun Biro Humas berada di bawah Sekretariat Jenderal Kemensos RI, dengan sub-
sub bagian: sub bagian publikasi dan pemberitaan, sub bagian dokumentasi dan perpustakaan,
dan sub bagian hubungan antar lembaga.
Kegunaan website resmi Kementerian Sosial (Kemensos) RI ini untuk memberikan
berita-berita resmi maupun kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh Kemensos RI misalnya,
informasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak internal Kemensos di pusat,
informasi mengenai kegiatan di kantor wilayah, layanan pengaduan masyarakat melalui
online, informasi mengenai produk sosial, publikasi dalam bentuk lain (siaran pers, pidato
menteri, majalah, info internal). Terdapat banyak situs untuk melihat kegiatan atau akses apa

89
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

saja yang dikelola oleh Humas Kementerian Sosial RI seperti Cek Bansos, DTKS Kemensos,
Program Keluarga Harapan).
Cyber Public Relations Kemensos RI bertanggung jawab dalam memberikan usulan
atau masukan- masukan yang langsung di terima dan dipercayai pihak manajemen. Dalam hal
ini, berwenang atas masalah dan penyelesaian hal-hal yang berhubungan dengan publik
perusahaan. Staff bagian Publikasi dan Pemberitaan memberikan penjelasan:
“biasanya dalam menanggapi permasalahan yang ada dan mencari solusinya, tentu
tahap awalnya harus ada perencanaannya. Kan kita juga melihat respon dari public
terutama masyarakat bagaimana mereka memandang Kementerian Sosial RI. Jadi
setelah itu, membuat suatu gagasan bagaimana mendesain pesan komunikasi dan
menggunakan sarana internet, serta media seperti apa yang pantas agar segala
informasi dapat tersampaikan dengan baik.”
Cyber PR Kemensos RI berupaya memberikan informasi yang mudah dipahami dan
diterima oleh public. Maka dari itu sebelum mem-posting berbagai informasi ke media online
dan media social yang ada, ada beberapa tahapan pihak Humas Kemensos RI dalam
mendesain informasi online: Melakukan perencanaan dengan mengevaluasi keluhan
masyarakat, Mendesain atau menulis pesan yang cocok, dan Pemilihan media online yang
tepat.
Beberapa hal yang melatarbelakangi penggunaan Cyber PR diantaranya: a)Tuntutan
Zaman Era Digital Perkembangan teknologi dalam ramah digital saat ini semakin pesat.
Secara umum manusia memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa terlepas dari perangkat yang
serba digital. Teknologi menjadi alat yang mampu memenuhi kebutuhan manusia dalam hal
informasi, pekerjaan dan sebagainya.b)Eksistensi. Instansi pemerintah, menjadikan aktivitas
Cyber PR menjadi kegiatan yang harus dilakukan dan menjadi kebutuhan banyak pihak baik
internal maupun eksternal. Memenuhi dan menjalankan suara masyarakat juga dapat
meningkatkan citra lembaga pemerintahan. Termasuk menyebarkan dan menerima informasi
dengan cara yang mudah dan dapat diakses kapanpun melalui media online. Seperti yang
disampaikan oleh staff sub-bagian Opini Publik Biro Humas Kemensos RI:
“Cara humas mempertahankan citra baik tentunya sejalan dengan kinerja Kemensos,
baik dari sisi penanggulangan kemiskinan, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial
dan tusi-tusi lainnya dari Kemensos. Citra baik bisa ada dan terjaga bilamana apa
yang dilakukan oleh Kemensos dapat langsung dirasakan oleh masyarakat luas”.

Hal ini yang "ditangkap" oleh Humas Kemensos, melalui konten-konten di sosial
media (testimoni penerima manfaat), media massa melalui press release dan juga website.
Citra baik juga dijaga dengan interaksi yang berlangsung antara Kementerian dengan
masyarakat, bilamana ada pertanyaan atau aduan dari masyarakat, Kemensos bisa dengan
cepat menindaklanjutinya. c) Kemudahan Publisitas. Melibatkan media online mempermudah
Public Relations Kemensos RI dalam melaksanakan fungsi publisitasnya. Apabila Public
Relations konvensional media yang biasa digunakan adalah elektronik dan massa, maka pada
aktivitas Cyber Public Relations hanya membutuhkan internet dengan memilih media online
yang tepat. Dalam hal ini Cyber Public Relations dapat melakukan aktivitas penyebaran
informasi sangat mudah dan di tempuh dengan intensitas waktu yang singkat. Masyarakatpun
dapat merasakan kemudahan dalam mengakses informasi seperti yang sampaikan oleh staff
sub-bagian Opini Publik Biro Humas Kemensos RI seperti berikut:
“Publikasi melalui website dibagi dalam beberapa bagian, yakni press release, berita
terkinu, berita foto dan videi. Mencakup tidak hanya giat Menteri Sosial atau pejabat
tinggi lainnya, tapi juga giat-giat yang dilakukan setiap lini di Kementerian Sosial
dalam hal penanganan permasalahan sosial.

90
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

Media kontemporer yang digunakan dalam aktivitas Public Relations bersifat online karena
dapat memudahkan menjangkau masyarakat sehingga sangat efisien bagi praktisi PR dalam
melakukan pekerjaannya.
Proses Implementasi Cyber PR Kementerian Sosial RI dapat dikelompokkan
menjadi: Optimalisasi Website. Dalam penerapan kegiatan Cyber Public Relations tentu ada
proses di dalamnya. Humas Kementerian Sosial RI menggunakan website sebagai wadah
untuk menyampaikan informasi dan memperkenalkan profile instansi. Sumber daya manusia
yang tersedia juga menjadi salah satu yang harus mumpuni dan berkompeten dalam
menangani sosial media sebagai Public Relations. Dari hasil wawancara dengan staff sub-
bagian Opini Publik Biro Humas Kemensos RI disampaikan sebagai berikut:
“Tentu harus memiliki skill sebagai PR, apalagi sejak ada jabatan fungsional.
Jabatan fungsional sendiri merupakan jabatan yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu, dalam hal ini Komunikasi / PR. Selanjutnya disebut dengan
Pranata Humas yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan kegiatan pelayanan
informasi dan kehumasan, meliputi perencanaan pelayanan informasi dan
kehumasan, hubungan kelembagaan, dan hubungan personil, dan pengembangan
pelayanan informasi dan kehumasan.”)

Untuk media sosial, Kementerian Sosial RI masih aktif dan berperan dalam beberapa
media sosilal. Dalam hal ini Biro Humas Kemensos RI berupaya untuk memaksimalkan dan
memanfaatkan kinerja media sosial sebagai sarana informasi yang up to date dan bersifat dua
arah (two way communications). Seperti Instagram, Facebook, dan Twitter yang banyak
digunakan publik saat ini. Seperti yang disampaikan oleh Bu Intan selaku Staff bagian
publikasi dan pemberitaan sebagai berikut:
“Sosial media lainnya yang Kemensos miliki ada Facebook, Instagram dan Twitter.
Saat ini seluruh sosial media Kemensos masih aktif dalam penyampaian informasi ke
masyarakat. Namun Kemensos melihat alur dari kenaikan dan penurunan ketertarikan
sosmed itu sendiri, misalnya saat ini masyarakat lebih tertarik dengan Instagram,
maka Kemensos membuat konsep untuk membuat informasi yang akan disampaikan
lebih menarik di platform sosmed tersebut. Tapi Kemensos tetap memaksimalkan
penggunaan seluruh sosial media agar penyebaran informasi merata.”

Pihak Humas/PR kemensos RI juga mengoptimalisasikan Youtube sebagai wadah


yang sangat berguna untuk mempublikasikan segala kegiatan dan informasi Kementerian
Sosial RI yang dikemas secara menarik dalam bentuk audiovisual. Dalam penyebaran
informasi melalui website, diakui tidak ada kendala yang di alami oleh pihak Biro Humas
Kementerian Sosial RI secara birokrasi dan koordinasi. Karena, jalur komunikasi antara Biro
Humas dengan pimpinan tertinggi terjalin dengan baik. Biro Humas juga mampu
menterjemahkan hal-hal yang menjadi keinginan dari pimpinan-pimpinan di Kemensos.
Kementerian Sosial RI juga memberikan dan menyebarkan informasi kepada
masyarakat, memastikan agar publik mengerti dan memahami pemberitaan atau publikasi
tersebut. Hal ini menjadi tujuan dari upaya menyebarkan informasi melalui media dengan cara
yang lebih menarik, mengingat perkembangan teknologi yang digunakan oleh masyarakat.
Adapun penanggungjawab dari setiap hal yang di publikasikan melalui media website
Kemensos RI adalah Kepala Sub Bagian Pemberitaan dan Publikasi. Sementara itu, terkait
dengan evaluasi, secara rutin dilakukan beberapa kali dalam setahun. Terlebih bila ada hal-hal
yang dinilai tidak sesuai dengan rencana kerja Biro Humas.

91
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

SIMPULAN
Aktivitas Cyber PR pada kemensos RI yaitu menghimpun, mengelola, menyajikan dan
mengomunikasikan segala informasi terkait kesejahteraan sosial rakyat Indonesia
menggunakan internet, secara khusus menggunakan website www.kemensos.go.id.
Biro Humas mengaplikasikan undang-undang keterbukaan informasi publik dengan
memanfaatkan media internet sebagai penghubung arus komunikasi dua arah antara
pemerintah dengan masyarakat. Website sangat membantu masyarakat dalam memperoleh
informasi tentang kesejahteraan sosial. Humas melakukan evaluasi pengelolaan website
sebagai media informasi publik adalah dengan melakukan pemeriksaan perangkat, karena
pengelolaan website ini menggunakan perlengkapan-perlengkapan pendukung untuk
pengelolaannya, seperti perangkat lunak dan perangkat keras, tidak hanya itu juga memeriksa
domain-domain yang terjadi kesalahan diluar dugaan. Berdasarkan pengembangannya,
website Kemensos RI yang dikelola sub bagian publikasi dan pemberitaan, merupakan
website dinamis. Artinya, situs website Kemensos selalu di perbaharui (up to date) secara
berkala sesuai kebutuhan instansi, relevan dengan kondisi faktual masyarakat, juga memuat
beberapa halaman web turunan yang saling terhubung satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W. (2018). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. United Kingdom: SAGE Publications Inc.
Himaturipa, R., Maarif, A. A., & Abidin, Y. Z. (2020). Pengelolaan Website Sebagai Media
Informasi Publik. Reputation: Jurnal Hubungan Masyarakat, 2(2), 201–220.
https://doi.org/https://doi.org/10.15575/reputation. v2i2.233
Indrajit, R. E. (2016). Konsep dan Strategi Electronic Government. Yogyakarta: Andi.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Pera Irawan, E. (2017). Pemanfaatan Website Pada Aktivitas Cyber PR dalam Mendukung e-
Government di Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Komunikasi), 19(2), 163–177.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33164/iptekkom.19.2.2017.163-177
Peraturan Presiden tentang Kementerian Sosial Republlik Indonesia. , Pub. L. No. No 46
Tahun 2015.
Purnama, H., Adnan, A., & Prasetio, A. (2016). Strategi Humas Siber Melalui Pengelolaan
Konten Website Pemerintah (Studi kasus website www.subang.go.id pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Subang). Jurnal Komunikasi, 2(2), 19–25.
Ruslan, R. (2012). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sani, A., Hidayat, M., & Sjafirah, N. A. (2020). Pemahaman Petugas Kehumasan
Kementerian Dalam Negeri Tentang Peran Humas Pemerintah. PRofesi Humas Jurnal
Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 4(2), 215. https://doi.org/10.24198/prh.v4i2.23528
Shabana, A., & Patrianti, T. (2018). Cyber-PR Dalam E-Musrenbang Di Pemerintah Kota
Tangerang Selatan. Communication, 9(2), 105. https://doi.org/10.36080/comm.v9i2.734
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
https://doi.org/10.1111/j.1365-2036.2009.03946.x
Trisnani, T. (2018). Implementasi E-Government Public Relations Sebagai Peningkatan
Pelayanan Publik, Dilingkungan Pemerintah Daerah Di Jawa Timur Dan Nusa Tenggara
Barat. Jurnal Komunika : Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, 7(3), 165–175.
https://doi.org/10.31504/komunika.v7i3.1781
Wardah, M., & Yasir, Y. (2017). Pengelolaan Website sebagai Media Informasi Publik pada

92
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin
Jurnal Cyber PR, Volume 2, No. 1, Juni 2022, Hal. 84 - 93

Bagian Humas dan Informasi Pemerintah Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 4(1), 1–15.
Yazid, T. P. (2015). Implementasi Cyber Public Relations Melalui Pengelolaan Website
Pemerintah. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 160–173. Retrieved from
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/view/3345
Yuliani, R., & Dida, S. (2018). Personal Branding Selebritas dan Bisnis Online Shop.
Mediator: Jurnal Komunikasi, 11(1), 10–19.
https://doi.org/10.29313/mediator.v11i1.3617
Yuliawati, & Irawan, E. P. (2016). Peran Cyber Public Relations Humas Polri Publik Secara
Online. Jurnal Politikom Indonesia, 1(1), 208–220.
https://doi.org/https://doi.org/10.35706/jpi.v1i1.308

93
Implementasi Cyber Public Relations Dalam Pengelolaan Website Kementerian Sosial RI
Rizky Setiawan, Natalina Nilamsari, Radja Erland Hamzah, Kusnul Arifin

Anda mungkin juga menyukai