Lapkas Jiwa

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN JAGA

DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Hanny Ardian Cholis (1102012107)


Pembimbing : dr.Metta Desvini PS, Sp.KJ
IDENTITAS
 Nama : Tn. A
 Jenis Kelamin : laki-laki
 Tempat/tgl lahir : Jakarta , 30 November 1990
 Usia : 29 tahun
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Pendidikan : SMK
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Status pernikahan : Belum menikah
 Alamat : Jakarta
 Tanggal masuk RS : 15 April 2019
KELUHAN UTAMA
 Alloanamnesis (didapat dari ibu pasien hubungan dengan
pasien ibu kandung)
Ibu pasien mengaku pasien sering marah marah tanpa sebab
dan membanting –banting barang sejak 1 minggu SMRS.

 Autoanamnesis
Pasien mengaku sering mengeluh nyeri kepala sejak 1 minggu
SMRS, pasien juga menyadari sering marah marah kepada
orangtua pasien.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dibawa orang tuanya , orang tua pasien
mengaku pasien sering marah-marah dan membanting banting
benda yang ada dirumah. Orangtua pasien juga mengaku selama
menunggu antrian di rumah sakit pasien memukuli kursi dan
pasien teriak teriak dan mengamuk. Pasien juga pernah memukul
pacarnya karena ketahuan selingkuh. Setelah dilakukan
autoanamnesa pasien mengaku 1 minggu ini pasien sering marah-
marah tanpa sebab yang jelas dan juga kepalanya sering terasa
nyeri. Pasien juga mengaku melihat harimau putih, dan mendengar
suara-suara bisikan yang tidak jelas, sambil sesekali tercium bau
bangkai yang tidak jelas asal nya dari mana. Pasien juga bisa
melakukan komunikasi dengan bahasa hewan seperti kucing ,
anjing, dan ayam. Pasien juga merasa yakin bahwa orang-orang
disekitarnya sering membicarakannya.
Sejak 1 bulan yang lalu pasien di PHK dari perkerjaannya karena
dikatakan pekerjaannya tidak memenuhi target. Pasien mengaku
menjadi lebih murung, sedih dan kurang percaya diri terhadap
tetangga – tetangga pasien. Selain itu pasien juga merasa minat
dalam beraktivitas berkurang, merasakan cepat lelah walaupun
sedikit aktifitas, nafsu makan dan tidurnya juga menjadi berkurang
karena terus –terusan merasa bersalah. Pasien juga lebih sering
mengurung diri di kamar dan merasa ingin mengakhiri hidupnya
saja .
Pasien mengatakan bahwa merasa bersalah karena menjadi tulang
punggung keluarga karena tidak mampu menghidupi keluarganya,
sedangkan selama ini seluruh keluarganya bergantung kepadanya.
Pasien mengaku kedua orangtuanya sering membuatnya marah
karena selalu meminta uang kepada pasien, sedangkan pasien sudah
tidak lagi bekerja. Pasien merasa beban yang ditanggungnya terasa
berat ditambah sebentar lagi pasien akan menikah dan
membutuhkan biaya baru sebagai seorang suami. Selain itu
pacarnya yang telah dipacarinya selama 3 tahun berselingkuh
dengan lelaki lain dikarenakan pasien tak kunjung melamar
pacarnya tersebut. Sehingga menambah masalah baru pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat psikiatri sebelumnya
Pasien belum pernah berobat maupun didagnosis sebagai
gangguan psikiatri sebelumnya.

 Riwayat Medis Umum


Pasien tidak pernah punya riwayat kejang yang berulang
maupun riwayat trauma kepala akibat kecelakaan.
RIWAYAT PENGGUNAAN ALKOHOL
NAPZA

Pasien mengaku pernah meminum alkohol diajak teman


kerjanya sebanyak kurang lebih dua kali dalam 1 tahun ini.
Penggunaan NAPZA disangkal oleh pasien.
RIWAYAT PREMORBID
 Masa Prenatal
Pasien lahir spontan, merupakan kehamilan yang diharapkan,
pasien lahir kurang bulan, selama kehamilan ibu kontrol rutin
dibidan. Penyulit saat hamil dan saat melahirkan disangkal.
 Masa Kanak-Kanak Dini (0-3 tahun)
Pasien dirawat oleh ibunya sendiri tanpa bantuan asisten
rumah tangga, mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun lebih.
 Masa Kanak-Kanak Pertengahan (3-7 tahun)
Pasien mulai masuk ke sekolah, dan bersosialisas baik degan
teman-teman sekolahnya.
RIWAYAT PREMORBID
 Masa Kanak Akhir dan Pubertas (11-18 tahun)
Pada saat pasien masuk SMK merupakan anak yang sering
dibully oleh teman-temanya menggunakan kata –kata yang
tidak pantas.
 Masa Dewasa
Pasien memiliki pekerjaan awalnya adalah di perusahaan
kredit motor, selama 3 bulan kemudian berhenti karena
banyak tekanan dari teman kantornya, kemudian bekerja di
pegadaian BPKP selama 1 bulan yang di PHK di karenakan
pasien tidak mencapai target perusahaan. Selain itu, Pasien
menjalin hubungan dengan wanita sejak 3 tahun yang lalu.
RIWAYAT KELUARGA

Pasien mengaku kakak pertama pasien mengalami depresi dan


juga kakak pasien yang ketiga pernah menjalani perawatan di
rumah sakit jiwa.
STATUS MENTAL
DESKRIPSI UMUM
 Penampilan
Laki-laki tampak sesuai dengan usianya, berpakaian cukup rapi
dengan rambut pendek, dan mengenakan baju berwarna hijau dan
celana olahraga hitam, tampak cukup bersih, kuku kaki dan tangan
juga telah di potong, menggunakan sandal jepit sebagai alas kaki.
 Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien tidak tampak gaduh gelisah, tidak ada gerakan gerakan yang
tidak disadari, pasien juga tampak duduk dengan tenang saat di
anamnesis.
 Sikap terhadap pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan bersahabat, sopan dan menjwab
seluruh pertanyaan dengan baik.
MOOD DAN AFEK, PEMBICARAAN
 Mood : Hipotimia
 Afek : Menyempit
 Keserasian Afek : Afek serasi

 Pembicaraan pasien spontan, lancar , volume suara pelan


namun dapat terdengar, intonasi suara naik turun tidak
monoton atau datar, artikulasi baik dan jelas, bicara banyak,
dengan kualitas pembicaraan baik.
GANGGUAN PERSEPSI
 Halusinasi :
 Halusinasi auditorik, pasien mendengar suara suara yang tidak
jelas, dan juga mendengar bahasa binatang yang dimengertinya
 Halusinasi visual, melihat macan ptuih berada di sekitar rumah
sakit
 Halusinasi olfactorius, pasien mencium bau bangkai yang tidak
jelas asalnya
 Ilusi : Tidak ada
 Depersonalisasi : Tidak ada
 Derealisasi : Tidak ada
PROSES PIKIR, ISI PIKIR
 Produktivitas : Koheren
 Kontinuitas : Tidak ada
 Hendaya Bahasa : Tidak ada

 Waham : Waham rujukan, merasa oramg yang


disekitarnya membicarkannya.
 Preokupasi : Ada, pasien ingin pulang dan menikah
 Obsesi : Tidak ada
 Ide referensi : Tidak ada
 Fobia : Tidak Ada
FUNGSI KOGNITIF DAN KESADARAN
 Kesadaran : Composmentis , GCS 15
 Orientasi : Tidak ada disorientasi waktu, tempat, orang
 Daya ingat : Daya ingat segera, jangka pendek, sedang dan
panjang baik
 Konsentrasi dan Perhatian : Baik, dapat melakukan seven serial test dan
mengeja dunia secara terbalik yaitu ainud
 Kemampuan Membaca dan Menulis : Baik, pasien mampu membaca dan
menulis
 Kemampuan visuospasial : Baik, pasien dapat menggabar pola yang
diperintahkan
 Pikiran abstrak : Baik, pasien dapat menyebutkan peribahasa
 Intelegensia : Baik, pasien mengetahui jawaban dari pertanyaan umum
 Pengendalian Impuls : Pasien mampu mengedalikan impuls
dengan baik dan terkendali
 Daya nilai sosial : Baik, pasien mampu bersosialisai dengan
teman-teman di ruang perawatan
 Uji daya nilai : Baik, saat diberikan ilustrasi menemukan
sebuah dompet yang dilakukan pasien adalah membawa
dompet tersebut dan menyerahkan kepada petugas keamanan
 Tilikan : Tilikan 6, pasien mengetahui bahwa dirinya sakit,
dan membutuhkan bantuan, dan mengaku ingin sembuh dari
penyakitnya
 Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Internus dalam batas normal
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tanda vital : TD : 120/80 N: 88 RR :18 S: 36,7 ͦC
Kepala : Normocephale dalam batas normal
Thorax : Bentuk dan gerak simetris
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur dan
gallop tidak ada
Pulmo : Vesikuler breathing sound simetris kanan kiri ,
tidak ada rhonki dan wheezing
Abdomen : Datar, supel, bising usus normal, tidak ada
nyeri tekan, hepar dan lien tidak terba
membersar
Ektremitas : Akral hangat, CRT <2”
STATUS NEUROLOGIS
Ransang Meningeal : Tidak ada
Mata : Pupil bulat , Isokor
Gerakan bola mata : Normal, ke segala arah
Reflek Pupil : Reflek cahaya langsung dan tidak
langsung positif
Motorik : Dalam batas normal
Tonus otot : 5555 5555
Kekuatan : Dalam batas normal
Koordinasi : Dalam batas normal
Sensorik : Dalam batas normal
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA DAN
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pasien tn. A berusia 29 tahun datang dibawa orang tua dengan
keluhan sering marah marah tanpa sebab dan membanting-
banting barang sejak 1 minggu SMRS. Pasien juga mengaku
sudah 1 minggu ini sering marah marah, merasa kepalanya
sangat nyeri, bahkan pernah memukul pacar pasien. Pasien
mengalami halusinasi auditori berupa suara-suara yang tidak
jelas, dan dapat mendengar binatang berbicara. Pasien juga
berhalusinasi visual dengan meihat harimau putih berada di
sekitar rumah sakit, dan halusinasi olfactorius mencium bau
bangkai yang tidak jelas asalnya. Pada pasien juga terdapat
waham rujukan dimana selalu merasakan orang disekitarnya
sedang membicarakannya.
1 bulan yang lalu, pasien di PHK dari pekerjaannya
sehingga pasien murung, sedih, dan kurang percaya diri,
minat dalam beraktivitas berkurang, cepat lelah, nafsu
makan dan tidur juga berkurang. Pasien juga terus-
menerus merasa bersalah karena merupakan tulang
punggung keluarga, ditambah lagi masalah dirinya
dengan pacar yang ingin segera dinikahi. Semenjak saat
itu pasien jadi lebih sering mengurung diri di kamar dan
ingin mengakhiri hidupnya.
Pasien tidak pernah mendapat perawatan apapun sebelumnya,
tidak pernah menggunakan NAPZA, hanya sesekali meminum
alkohol dengan teman-temanya. Selain itu dua orang kakak pasien
menderita depresi dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit
jiwa. Pada riwayat pramorbid di dapatkan saat SMK pasien sempat
dibully oleh teman sekelasnya , dan saat sebelum bekerja di BPKB,
pasien berkerja di kredit motor selama 3 bulan berhenti karena
sering mendapat tekanan dari teman-temannya. Dalam anamnesa
penampilannya cukup baik,bersikap kooperatif. Mood hipotimia,
afek menyempit dan serasi. Pembicaraan cukup baik, terdapat
preokupasi dengan selalu berulang-ulanng mengatakan ingin
pulang dan menikah. Fungsi kognitif pasien secara keselurahan baik
dan dapat mengendalikan impuls. Daya nilai nya baik, tilikan 6 ,
dapat dipercaya.
DAFTAR MASALAH
 Organobiologi
Pasien memiliki faktor resiko dari keluarga yaitu kedua kakak
pasien menderita depresi dan sempat di rawat di Rumah sakit
jiwa
 Psikologik
Halusinasi auditori, halusinasi visual, halusinasi olfaktori,
waham rujukan, preokupasi
 Lingkungan dan faktor sosial
 Masalah dengan pekerjaan yaitu di PHK karna target tidak tercapai
 Masalah dengan keluarga yaitu pasien merupakan tulang punggung
keluarga
 Masalah dengan pacar karena ingin segera dinikahi
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
 AKSIS I : Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
 AKSIS II :-
 AKSIS III :-
 AKSIS IV :
 Masalah dengan pekerjaan yaitu di PHK karna target tidak tercapai
 Masalah dengan keluarga yaitu pasien merupakan tulang punggung
keluarga
 Masalah ekonomi yaitu pacar karena ingin segera dinikahi dan
memerlukan biaya untuk menikah dan menjadi suami
 AKSIS V : GAF saat diperiksa : 50-41
GAF terbaik satu tahun terakhir : 100-91
PENATALAKSANAAN
 Farmakoterapi
 Fluoxetin 1x20 mg
 Psikoterapi
 Terapi Kognitif
 Terapi Interpersonal
 Terapi Perilaku
 Terapi Keluarga
PROGNOSIS

 Quo Ad vitam : Dubia ad Bonam


 Quo Ad functionam : Dubia ad Malam
 Quo Ad Sanationam : Dubia ad Malam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai