Pengendalian Tikus (Kantor Kesehatan Pelabuhan)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Pelatihan Pengendalian Tikus

KKP kelas II Samarinda


25 Juli 2019

Pengendalian Tikus
(Kantor Kesehatan Pelabuhan)

Kementerian Kesehatan RI
Badan Litbang Kesehatan
Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit
2019
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Pengendalian tikus di
Definisi dan Tujuan pelabuhan
pengendalian Tikus
Pengendalian Tikus di Kapal
Pengetahuan dasar dan pesawat
Pengendalian Tikus Penutup
Mengenali Tanda
Kehidupan Tikus
PENDAHULUAN
1. Pes merupakan penyakit tular rodensia. Penyakit Karantina yang termaktub dalam
International Health Regulations/IHR), revisi dari International Sanitary
regulations (ISR) tahun 1951 yang diadopsi menjadi UU No. 1 tahun 1962.
2. Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP) unit pelaksana teknis
dibidang pemberantasan dan
pencegahan penyakit menular
dalam lingkungan Depkes RI
(Kepmenkes RI No.
630/Menkes/SK/XII/1985,pasal
1 & 2)
3. Upaya yang dilakukan oleh KKP dalam program pemberantasan tikus, meliputi
upaya pemberantasan tikus di kapal dan pesawat, serta upaya pemberantasan
tikus di pelabuhan
4. Upaya tersebut, diharapkan Indonesia bisa bebas dari penyakit pesdiharapkan
Indonesia bisa bebas dari penyakit pes,
Definisi Pengendalian tikus

Suatu tindakan atau kegiatan dengan menggunakan


cara yang baru diperkenalkan ataupun yang sudah
ada, dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu
menurunkan populasi tikus pada tingkat yang lebih
rendah daripada populasi tikus apabila kegiatan
tersebut tidak dilakukan.
TUJUAN PENGENDALIAN TIKUS
Mengurangi/mencegah/menghambat peningkatan populasi tikus
ketingkat yang tidak merugikan bagi kepentingan manusia
(WHO, 1991)
Menurut WHO (1991) ada 2 unsur utama pengendalian tikus di
lingkungan rumah yaitu

1. meniadakan kebutuhan hidup tikus


2. membuat atau melengkapi struktur bangunan rumah dengan
bahan anti tikus (rat proofing).
Pengetahuan dasar pengendalian tikus (WHO, 1991)

1. Kemampuan untuk mengidentifikasi jenis tikus


termasuk yang jarang menimbulkan masalah
2. Mengetahui biologi dan perilaku tikus, meliputi habitat,
pergerakan, dan kebiasaan makan
3. Mengetahui tanda kehadiran tikus
4. Mengetahui, sifat ciri, bentuk formulasi, resistensi dan
cara terbaik menggunakan rodentisida, serta
mengetahui bahaya rodentisida bagi manusia.
Mengenali Tanda Kehidupan Tikus
bekas gigitan

1 Gnawing (bekas gigitan) Sarang tikus

2 Burrows (galian /lubang tanah)


kotoran tikus

3 Dropping (kotoran tikus)


A – House Mouse / Field Mouse
B – Roof Rat
C – Norway Rat
D – CockRoach
E – Termites
F – Bed Bug
G – Bat
H – Snake

4 Runways (jalan tikus)


I – Raccoon
K – Possum
L – Skunk
M – Spider
O – Squirrel
P – Bee/Wasp

5 Foot print (bekas telapak kaki).


jalan tikus

Tanda lain : Adanya bau tikus, bekas


6 urine dan kotoran tikus, suara, bangkai
tikus (WHO, 1972).
Sarang tikus. bekas telapak kaki
https://www.plunketts.net/blog/field-mice-winter/
TATA LAKSANA PEMBERANTASAN TIKUS
Pemberantasan Tikus di Wilayah Pemberantasan Tikus di Kapal dan di
Pelabuhan Pesawat Di kapal
Dilaksanakan di daerah perimeter Dilakukan dengan
pelabuhan 1. Teknik pengawasan sanitasi kapal
1. Teknik perbaikan sanitasi 2. Teknik pengendalian tikus secara mekanik
lingkungan pemukiman (perangkap)
2. Teknik pengendalian tikus secara 3. Teknik pengendalian tikus secara kimiawi
mekanik dan mekanik (Fumigasi, Rodentisida)
3. Teknik pengendalian tikus secara
biologi
4. Teknik pengendalian tikus secara
kimiawi (rodentisida, fumigasi
(dengan Posphine).
Pemberantasan Tikus di Wilayah Pelabuhan
Teknik Perbaikan Sanitasi Lingkungan
Tujuan; menciptakan lingkungan yang tidak sesuasi untuk
kehidupan tikus
a) Menyimpan semua makanan atau bahan makanan
dengan rapi di tempat yang kedap tikus.
b) Menampung sampah dan sisa makanan ditempat
sampah yang terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
mudah dibersihkan, bertutup rapi dan terpelihara
dengan baik.
c) Tempat sampah tersebut hendaknya diletakkan di
atas fondasi beton atau semen, rak atau tonggak.
d) Sampah harus selalu diangkut secara rutin minimal
sekali sehari.
e) Meningkatkan sanitasi tempat penyimpanan
barang/alat sehingga tidak dapat dipergunakan tikus
untuk berlindung atau bersarang.
Teknik pengendalian tikus secara mekanik
Rat Proofing
tujuan untuk mencegah masuk dan keluarnya tikus dalam
ruangan serta mencegah tikus bersarang di bangunan
tersebut.
1. Membuat fondasi, lantai dan dinding bangunan terbuat dari
bahan yang kuat, dan tidak ditembus oleh tikus.
2. Lantai hendaknya terbuat dari bahan beton minimal 10 cm.
3. Dinding dari batu bata atau beton dengan tidak ada
keretakan atau celah yang dapat dilalui oleh tikus.
4. Semua pintu dan dinding yang dapat ditembus oleh tikus
(dengan gigitannya), dilapisi plat logam hingga sekurang-
kurangnya 30 cm dari lantai. Celah antara pintu dan lantai
maksimal 6 mm.
5. Semua lubang atau celah yang ukurannya lebih dari 6 mm,
harus ditutup dengan adukan semen.
6. Lubang ventilasi hendaknya ditutup dengan kawat kasa
yang kuat dengan ukuran lubang maksimal 6 mm.
Barrier Fisik;
Menutup lubang dinding rumah (tempat pipa kabel, pipa
air minum atau pipa pembuangan limbah RT

Suara Ultrasonik;
Suara ultrasonic pengusir tikus atau pembunuh tikus
yaitu suara diatas batas pendengaran manusia (20 kHZ-
20.000 kHz)
Gelombang elektromagnetik;
Pengembangan suara ultrasonic untuk menimbulkan
gangguan fisiologis tikus

Pemasangan perangkap;
Penggunaan berbagai macam bentuk perangkap baik
yang berumpa maupun tidak berumpan.
 Pemilihan dan jumlah perangkap Perangkap Mati (snap trap)
 Umpan
 Penentuan waktu dan lokasi penangkapan
tikus
Pittfall trap
Digunakan di Perangkap Sherman
kebun, padang Digunakan di pepohonan untuk
rumput dll. menangkap tikus yang sifatnya arboreal
(di atas tanah).
Pemasangan perangkap lebih
efektif digunakan setelah
dilakukan poisoning, dimana
tikus yang tidak mati karena
poisoning, dapat ditangkap
dengan perangkap (Ehler
et.al, 1950).
Perangkap kawat Perangkap Longworth
Perangkap ini sering disebut sebagai single trap (perangkap tunggal) Sesuai digunakan untuk di hutan, saat
ini digunakan untuk di daerah pemukiman. survei membutuhkan waktu yg lama,
Umpan Tikus Kelapa bakar

Omnivora
Pakan mengandung volatil (Sudarmaji,
2018)
Dimetil sulfida (aroma creamy, fishy, Serealia
dan nuansa tumbuhan)
Dimetil sulfoksida (aroma fatty, oily
dan cheesy)
Ikan asin

Tikus dan madu Tikus dan selai kacang Tikus dan Marshmallow

Daging/bakso

Tikus dan daging Tikus dan buah Tikus dan coklat


Teknik pengendalian tikus secara biologi
• Pengendalian tikus dengan
menggunakan hewan predator tikus
• Pengendalian tikus dengan
menggunakan organisme patogenik,
parasit, dan genetis

reptilia mammalia Pemanfaatan tikus

Aves / bangsa
patogen
burung
Teknik pengendalian tikus secara kimiawi (Sudarmaji, 2018; Priyambodo, 1995)

Penggunaan bahan kimia Racun tikus terbagi menjadi dua


umpan beracun golongan, yaitu;
fumigasi / pengemposan 1. single dose poison dan multiple
zat penarik / attractant dose poison.
zat penolak / repellent 2. Racun tikus yang biasa
digunakan adalah arsen,
pemandul / chemosterilant
strychnine, phospor,
zinkphosphide, redsquill, barium
karbonat, atau senyawa yang
mengandung salah satu atau
lebih dari yang tersebut di atas.
Termasuk didalamnya
rodentisida yang relatif lebih
baru yaitu 1080 (ten eighty),
Umpan beracun siap Antu, Warfarin, dan Pival.
pakai
PEMBERANTASAN TIKUS DI KAPAL
Pemeriksaan Sanitasi Kapal
Pemeriksaan dilakukan terhadap semua ruangan meliputi
(WHO, 1999):
a) Haluan, biasanya digunakan sebagai tempat tali kapal,
gudang cat dan peralatan deck kapal, dan rantai jangkar.
b) Palka yaitu ruangan cargo, bagi kapal type General Cargo
dan kapal type curah (Bulk Ship), atau ruang penyimpan
kontainer bagi kapal type Container Ship atau tanki bagi
kapal type Tanker Ship, tetapi untuk kapal tipe Bulk Ship,
Tanker Ship, dan Container Ship bagian ini bisa diabaikan
karena biasanya tidak didapati kehidupan tikus.
c) Ruang hunian awak kapal dan penumpang apabila kapal
penumpang, ruangan meliputi anjungan, kamar peta (chart
room), kamar radio, kamar ABK dan kamar penumpang,
dapur, pantry, gudang perbekalan, toilets dsb. d) Kamar
mesin.
Fumigasi
Fumigasi kapal dalam rangka
penerbitan Deratting Certificate
dilakukan oleh Badan
Usaha/Rekanan Fumigator, dan
dibawah pengawasan KKP yang
berwenang guna menghindari
kemungkinan penyebaran pes
bubo oleh tikus atau pinjal tikus.
Pemberian racun tikus dan pemasangan perangkap di kapal.
1. Racun diletakkan di dalam dan di luar kapal
yang diperkirakan menjadi jalan tikus,
terutama di tempat yang dicurigai sebagai
sarang tikus.
2. Setiap racun yang diletakkan, harus diberi
tanda, sebagai alas meletakkan racun
tersebut.
Pemasangan perangkap di Kapal
Pemasangan perangkap di kapal pada
prinsipnya sama dengan pemasangan
rodentisida, yaitu ditempatkan di daerah
“runways”, dan dipasang pada sore hari,
kemudian dilakukan pemeriksaan di pagi hari
• Cara bijak mengendalikan tikus adalah
pengendalian sanitasi dan dikombinasikan dengan
cara lain yang berkesinambungan.

• Faktor kehidupan manusia yang utama


diperhatikan, karena tujuan pengendalian tikus
adalah untuk kesejahteraan manusia sendiri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai