Analisis - Kebijakan Publik - CAK

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 73

ANALISIS

KEBIJAKAN PUBLIK

Pelatihan Calon Analis Kebijakan


Contents

Pengantar Kebijakan Publik

Analisis Kebijakan Publik

Tehnik Analisis Kebijakan Publik


JENIS-JENIS KEBIJAKAN PUBLIK

 Substantive
Suatu kebijakan dilihat dari substansi masalah
yang dihadapi oleh pemerintah
contoh : kebijakan pendidikan, ekonomi, dll
 Procedural
Suatu kebijakan dilihat dari pihak-pihak yang
terlibat dalam perumusannya (policy
stakeholders)
contoh : dalam pembuatan kebijakan meski ada
instansi yang secara fungsional berwenang tetapi
dalam pelaksanaan pembuatannya melibatkan
berbagai instansi/organisasi lain
JENIS-JENIS KEBIJAKAN PUBLIK
 Distributive
Suatu kebijakan yang mengatur tentang pemberian
pelayanan/keuntungan kepada individu-individu, kelompok-
kelompok, atau perusahaan
contoh : tax holiday
 Redistributive
Suatu kebijakan yang mengatur tentang pemindahan alokasi
kekayaan, pemilikan, atau hak-hak
contoh : kebijakan tentang pembebasan tanah untuk kepentingan
umum
 Regulatory
Suatu kebijakan yang mengatur tentang pembatasan/ pelarangan
terhadap perbuatan/tindakan
contoh : kebijakan larangan memiliki dan menggunakan senjata api
JENIS-JENIS KEBIJAKAN PUBLIK

 Material Policy
Suatu kebijakan yang mengatur tentang pengalokasian sumber-
sumber material yang nyata bagi penerimanya
contoh : kebijakan pembuatan rumah sederhana
 Public Goods & Private goods policies
Public goods policy : suatu kebijakan yang mengatur tentang
penyediaan barang/pelayanan2 oleh pemerintah, untuk
kepentingan orang banyak
contoh : kebijakan penyediaan jalan umum
Private goods policy : suatu kebijakan yang mengatur tentang
penyediaan barang/pelayanan2 oleh pihak swasta untuk
kepentingan individu2 di pasar bebas, dengan imbalan
contoh : kebijakan penyediaan barang-barang untuk keperluan
perorangan, misalnya hotel dll
TERMINOLOGI KEBIJAKAN (POLICY)
 Kebijakan sebagai label untuk suatu bidang kegiatan tertentu
 Kebijakan sebagai ekspresi mengenai tujuan umum atau
keadaan yang dikehendaki
 Kebijakan sebagai proposal di bidang teretntu
 Kebijakan sebagai keputusan yang dibuat oleh pemerintah
 Kebijakan sebagai pengesahan formal (formal authorization)
 Kebijakan sebagai program
 Kebijakan sebagai output, aatu apa yg dihasilkan
 Kebijakan sebagai outcome
 Kebijakan sebagi teori atau model
 Kebijakan sebagai proses atau tahapan yang perlu
dilaksanakan
SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK

 Keseluruhan pola kelembagaan


dalam pembuatan kebijakan publik
yang melibatkan hubungan di
antara 4 elemen sistem kebijakan
publik
SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK

Elemen
Timbul karena Pembuatan
Terlibat
keadaan Kebijakan
berbagai
s alah /peristiwa yang macam
Publik
Ma ijakan melatarbelakangi,
Keb lik bisa jg ditimbulkan
policy
Pu b stakeholders ,
oleh kebijakan bersifat politis

Tindakan yang Dampaknya


dimaksudkan terhadap sasaran
untuk yang perlaku
n atau keadannya Dampaknya
k a memecahkan
ebija masalah atau ingin dipengaruhi/ terhadap
K
u blik mencapai diubah oleh kelompok
P sasaran
tujuan tertentu kebijakan publik
tsb
 Model Dasar Proses Kebijakan
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK

Tahap ini mulai dari perumusan masalah sampai


Perumusan dengan dipilihnya alternatif untuk direkomendasikan
Kebijakan dan disahkan oleh pejabat yang berwenang

Pelaksanaan kebijakan publik setelah disahkan oleh


Implementasi
pejabat yang berwenang. 3 Bentuk implementasi kebijakan
Kebijakan
dilakukan langsung oleh pemerintah, pemerintah hanya
mengatur, campuran antara pemerintah dan swasta

Proses kegiatan pengawasan terhadap implementasi


Monitoring kebijakan yaitu untuk memperoleh informasi tentang
Kebijakan seberapa jauh tujuan kebijakan itu tercapai

Evaluasi Bertujuan untuk menilai apakah perbedaan sebelum dan


Kebijakan setelah kebijakan itu diimplementasikan
ANALISIS
KEBIJAKAN
PUBLIK
Tugas Analis kebijakan/policy analyst
• Membantu merumuskan cara untuk mengatasi/
memecahkan masalah
• Menyediakan informasi tentang apa konsekuensi dari
alternatif kebijakan
• Mengidentifikasi issue publik yang perlu menjadi
agenda kebijakan pemerintah

Keputusan akhir ada pada Policy


Makers (pembuat kebijakan)
Policy Relevant Information

Metodologi analisis kebijakan


menyediakan informasi yang berguna
untuk menjawab 5 pertanyaan:
1. Permasalahan yang ada
2. Kebijakan yang pernah dibuat dan bagaimana
hasilnya
3. Seberapa bermakna hasil tersebut dalam
memecahkan masalah
4. Alternatif kebijakan apa yang ada
5. Dan Hasil apa yang dapat diharapkan
 Untuk membuat kebijakan diperlukan informasi yang berkualitas.
Informasi yg memiliki kualitas penting bagi efektivitas kebijakan
publik.
 Syarat2 informasi yg baik
- Ketersediaan : informasi dapat diperoleh bagi yg
hendak memanfaatkannya
- Mudah dipahami : mudah dipahami pembuat kebijakan
- Relevan : relevan dengan permasalahannya
- Bermanfaat : bermanfaat bagi pembuat kebijakan
- Tepat waktu : tersedia ketika pembuat kebijakan ingin
- segera memecahkanmasalah
- Andal : dapat diandalkan kebenarannya
- Akurat : bersih dari kesalahan, jelas, tepat
- Konsisten : tidak mengandung kontradiksi
Informasi yang Relevan dengan Kebijakan
Policy problem : masalah2 kebijakan
Policy outcomes : informasi tentang
hasil-hasil kebijakan
Policy performance : informasi tentang

kinerja kebijakan
Policy futures : informasi tentang
kebijakan di masa depan
Policy action : informasi tentang
tindakan-tindakan kebijakan
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

 Pengertian
Aktivitas intelektual dan praktis yang
ditujukan untuk menciptakan, secara kritis
menilai, dan mengkomunikasikan
pengetahuan tentang dan dalam proses
kebijakan
 Pemetaan Pemikiran
Suasana Konflik

Politician’s driven Stakeholders


driven

Politis Deliberatif

Cakupan Terbatas Cakupan Luas

Teknis Strategis

Administrator’s/
bureaucrat’s/ Policy Analyst
technocrat’s driven driven

Suasana Stabil
Sumber : Nugroho
 Analisis kebijkan mempunyai pola sesuai karakter kebijakan
yang hendak dirumuskan

 Kuadran teknis
Ѳ Isu kebijakan yang mempunyai lingkup terbatas, tetapi mempunyai konflik
rendah, dapat digunakan pola analisis kebijakan yang teknis. Pola teknis ini
biasanya mempunyai pola Administrator’s/ bureaucrat’s/
technocrat’s driven. Isu kebijakan dianalisis dengan metode teknis,
menggunakan pendekatan rational choice dan tujuannya dapat dihitung
secara cost and benefit yang hampir eksak.

 Kuadran Strategis
Ѳ Isu kebijakan yang mempunyai lingkup luas dan mempunyai konflik rendah
atau stabil, dapat digunakan pola analisis kebijakan strategis. Pola teknis ini
biasanya analisis kebijakna diserahkan pada ahli analisis kebijakan.
 Lanjutan

 Kuadran Politis
Ѳ Isu kebijakan berada pada rentang area yg sempit, tetapi mempunyai
tingkat konflik tinggi. Pada area ini pola yg paling mungkin adalah tawar
menawar secara poliik, sehingga meskipun awalnya diawali oleh birokrat,
tehnokrat, atau ahli analisis kebijakan, akhirnya terpulang pada tawar
menawar para aktor politik

 Kuadran Deliberatif
Ѳ Isu kebijakan yang mempunyai lingkup luas dan mempunyai konflik tinggi,
dapat digunakan pola analisis kebijakan strategis. Pola teknis ini misalnya
dalam mengatasi konflik, maka metode penyelesaiaannya harus berasal dari
pihak2 yg berkonflik. Juga relevan untuk isu-isu kebijakan yang dapat
mengundang clash action, atau kondisi di mana pemerintah dilawan/
digugat oleh rakyatnya.
 Prinsip dasar analisis kebijakan
Sebagian besar analisis kebijakan gagal memproduksi
‘analisis kebijakan’ karena:
- tidak mampu membedakan antara analisis kebijakan dan
penelitian kebijakan. Analisis kebijakan dilaksanakan
dengan segera, dengan memaksimalkan sumberdaya yang
ada.
-analisis kebijakan sering dianggap sama dengan analisis
politik. Analisis politik ditujukan untuk memenangkan
persaingan di antara kelompok politik, sementara analisis
kebijakan adalah menemukan pilihan terbaik untuk semua
-analisis kebijakan bukanlah tehnik yg sebagian besar berisi
technical feasibility studies, sehingga mengedepankan
perhitungan statistik daripada administrative judgement
 Konfigurasi analisis kebijakan
Analisis kebijakan perlu memahami bahwa
rekomendasi kebijakan mempunyai lima
dimensi judgement (pertimbangan secara
nilai untuk membuat keputusan) , yakni
- keilmuan dan metodologi
- sosial-budaya
- politik dan legal
- manajerial
- etika
 Pertimbangan keilmuan dan metodologi
Analisis kebijakan harus dianalisis sesuai dengan ilmu analisis kebijakan
dan dengan metode yg dikembangkan dalam analisis kebijakan
 Pertimbangan manajerial
Rekomendasi kebijakan dapat dilaksanakan secara manajemen
 Pertimbangan sosial-budaya
Kebijakan dapat diterima dalam struktur sosisl yang ada dan dalam
sistem nilai yang dimiliki masyarakat
 Pertimbangan politik dan legal
Kebijakan sesuai dengan sistem hukum yang ada dan apakah secara
politik dapat diterima olehpara pihak, khususnya kekuatan2 politik yg
ada
 Pertimbangan etika
Kebijakan bertujuan untuk memberikan kebaikan, juga secara
kemanusiaan, tidak hanya benar secara metode keilmuan, manajerial,
sos-bud, politik-legal
 Analisis Kebijakan Publik di Indonesia
- Pola policy analyst’s driven (strategis) masih jarang
digunakan, pola yang seharusnya policy analyst’s driven
masih government/technocrat driven. Tidak sedikit
kebijakan yang bertumbukan - > memperebutkan
‘wilayah kekuasaan’
- Indonesia cenderung membawa isu kebijakan ke kuadran
teknis dan/atau politis. Bahkan kuadran teknis dipaksa
masuk kuadran politis. Banyak kebijakan publik di
Indonesia berisikan hasil ‘tawar menawar’
- Dijumpai Kebijakan direduksi sebagai isu teknis dan legal
- Tidak mudah mencari profesional analisis kebijakan
- Di sisi lain terdapat ketidaktahuan dan ketidakpedulian
akan arti penting analisis kebijakan bagi setiap kebijakan
 Analisis kebijakan publik is a must bagi
perumusan kebijakan, namun analisis
kebijakan publik bukanlah segala-galanya
karena pada akhirnya yang menentukan
adalah pembuat keputusan

Analisis kebijakan berada di antara dua sisi : kebutuhan praktis kekuasaan dan
kewajiban etis membela kepentingan publik
Langkah2 analis kebijakan

 Perumusan masalah kebijakan


 Penentuan tujuan
 Perumusan alternatif
 Penentuan kriteria
 Penilaian alternatif
 Perumusan rekomendasi
Perhatian dalam Analisis Kebijakan
Publik
 Perhatian terhadap problems/masalah dan
hubungan antara kebijakan publik dengan
masalah tersebut
 Perhatian terhadap content (isi) dari
kebijakan publik
 Perhatian terhadap apa yang dilakukan dan
tidak dilakukan oleh pembuat kebijakan
(lebih fokus pada input dan proses)
 Perhatian terhadap konsekuensi-
konsekuensi dari kebijakan dalam kaitannya
dengan output dan outcomes.
Analysis of policy dengan analysis for policy
Analysis of policy
 Batasan sebuah kebijakan, yaitu analisis yang difokuskan
pada bagaimana, mengapa, dan kapan serta diperuntukkan
bagi siapa (target group) sebuah kebijakan dibuat.
 Isi dari kebijakan, yaitu analisis yang melibatkan deskripsi
dari suatu kebijakan tertentu dan bagaimana kebijakan
tersebut dibuat serta keterkaitannya dengan kebijakan yang
telah ada sebelumnya. Dan dalam menganalisisnya dapat
pula menggunakan kerangka teoritikal/nilai yang ditujukan
untuk memberikan masukan (kritik) terhadap sebuah
kebijakan.
 Monitoring dan evaluasi kebijakan, yaitu analisis yang
dimaksudkan untuk menguji apakah sebuah kebijakan telah
menunjukkan kinerja sesuai tujuannya dan seberapa besar
dampak kebijakan bagi problem yang ada.
Analysis for policy

 Dukungan Kebijakan (Policy advocacy), yaitu


analisis yang mencakup riset dan argumen-
argumen yang dimaksdukan untuk memberikan
pengaruh terhadap agenda kebijakan baik dari
lingkungan internal maupun eksternal pemerintah.
 Informasi bagi sebuah kebijakan (Information for
policy), yaitu bentuk dari analisis yang
dimaksudkan untuk memberikan masukan (supply
informasi) bagi proses pembuatan kebijakan.
Analisis ini dapat berupa kajian/riset mendalam
baik secara internal maupun eksternal atau
rekomendasi keputusan. Kegiatan ini mungkin
dapat membantu dalam menyaring opsi-opsi atau
juga menawarkan rekomendasi opsi kebijakan.
 Kontinuum Analisis Kebijakan
EX-ANTE ANALYSIS DALAM SIKLUS
KEBIJAKAN PUBLIK

Evalua Policy
Evaluasisi Identifikasi
Identifikasi Options
(Ex-post
(Ex-post Masalah
Masalah
Analysis
Analysis)) EEx-ante
x-ante
AAnalysis
nalysis
Formulasi
Formulasi
Monitoring
Monitoring Kebijakan
Kebijakan

Penetapan
Penetapan
Implementasi
Implementasi Kebijakan
Kebijakan

EEx-ante
x-ante
AAnalysis
nalysis
MONITORING DAN EVALUASI (EX-POST ANALYSIS)
DALAM SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK

Evalua Review
Evaluasisi Identifikasi
Identifikasi
(Ex-post
(Ex-post Masalah
Masalah
Analysis
Analysis)) EEx-ante
x-ante
AAnalysis
nalysis
Formulasi
Formulasi
Monitoring
Monitoring Kebijakan
Kebijakan

Penetapan
Penetapan
Implementa
Implementasisi Kebijakan
Kebijakan

EEx-ante
x-ante
Analysis
Analysis

32
Contoh pertanyaan
Tipe Pertanyaan Penelitian
Ex-ante 1. Apakah inisiatif akan berhasil atau gagal?
Before 2. Faktor apa yang bisa mempengaruhi keberhasilan?
3. Apakah resiko dan asumsinya? Apakah tidak diketahui?
4. Apakah costs and benefits-nya?
On-going 1. Apakah inisiatif berjalan sesuai rencana?
During 2. Apakah inisiatif dilanjutkan?
(policy 3. Tindakan korektif apa yang bisa dilakukan?
maintenance & 4. Apakah perhitungan cost and benefit-nya masih valid?
monitoring)
Ex-post 1. Apakah inisiatif bisa mencapai tujuan?
After 2. Bagaimana dampaknya? (secara ekonomi, sosial,
lingkungan, dll), dampaknya langsung/tidak, adakah
dampak yang tidak dikehendaki?
3. Apakah inisiatif bisa diperluas/diujicobakan di tempat
lain?
4. Pelajaran apa yang bisa diambil ( lessons learned)?
PROSES ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK (Menurut Dunn)

Menghasilkan Menyediakan Menyediakan


informasi informasi informasi
mengenai mengenai nilai dari mengenai
kondisi2 yg konsekuensi kegunaan alternatif
menimbulkan alternatif kebijakan kebijakan dalam
masalah di masa memecahkan
kebijakan mendatang masalah

Definisi Prediksi Preskripsi Deskripsi Evaluasi

Menyediakan Menghasilkan
informasi mengenai informasi tentang
konsekuensi di masa konsekuensi
mendatang dari sekarang dan
penerapan alternatif masa lalu dari
kebijakan, termasuk diterapkannya
jika tidak melakukan alternatif kebijakan
sesuatu
 Tahapan perumusan masalah
Pertanyaan utk
What can you see that causes you to think there’s a problem?
Mendefinisikan
Where is it happening?
Masalah
How is it happening?
When is it happening?
With whom is it happening? (Hint: Don't jump to "Who is causing the problem?“)

Why is it happening?
Write down a 5-sentence description of the problem in terms of "The
following should be happening, but isn't ...”

The following is happening and should be: ..." As much as


possible, be specific in your description, including what is
happening, where, how, with whom & why.
•Alternatif yg ada dinilai secara relatif berdasarkan standar tertentu,
dan bukan sekedar standar yg memuaskan.
•Penilaian terhadap alternatif yg ada dilakukan secara sistematis,
sehingga semua alternatif yg diusulkan akan dipertimbangkan.
Kriteria Umum •Alternatif yg ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
Pemilihan organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yg
terlibat didalamnya.
Alternatif •Alternatif yg ada dinilai berdasarkan dampak yg mungkin
ditimbulkannya, baik secara langsung, maupun tidak.
•Alternatif yg paling layak dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas.
SOLUTION ANALYSIS

SOLUTION ANALYSIS MENGKOMUNIKASIKAN


PROBLEM ANALYSIS KEBIJAKAN
4. Memilih kriteria evaluasi
Mengkomunikasikan
1.Memahami terhadap alternatif solusi rekomendasi2
problem: 5. Mengidentifikasi alternatif2
a. menilai tanda-tanda kebijakan
permasalahan 6. Evaluasi : memprediksikan
b. mengkonstruksikan dampak dari alternatif dan
permasalahan memberikan penilaian
dalam berdasarkan kriteria yg
suatu framework telah ditetapkan
c. identifikasi variable 7. Merekomendasikan
kebijakan tindakan2
2.Menetukan dan
menjelaskan tujuan2 dan
hambatan2 yg relevan PENGUMPULAN
3.Memilih metode solusi
INFORMASI
Mengumpulkan dan
mengorganisasikan data yg
relevan, teori, dan fakta2, untuk
menilai problem dan
memprediksikan konsekuensi
alternatif kebijakan Sumber :
Weimer - Vinig
prosedur umum yang dipakai dalam
pemecahan masalah

 Definisi : menghasilkan informasi mengenai kondisi-kondisi


yang menimbulkan masakah kebijakan
 Prediksi : menyedikan informasi mengenai konsekuensi di
masa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan
(termasuk jika tidak melakukan sesuatu)
 Preskripsi : Menyediakan informasi mengenai nilai dan
konsekuensi alternatif kebijakan di masa mendatang
 Deskripsi : Menghasilkan informasi mengenai konsekuensi
masa sekarang dan masa lalu dari diterapkannya alternatif
kebijakan
 Evaluasi : Menghasilkan informasi mengenai kegunaan
alternatif kebijakan dalam memecahkan masalah.
ANALISIS KEBIJAKAN DELIBERATIF
Implementasi Good Governance
dalam analisis kebijakan publik

dikenal juga dg model kebijakan


argumentatif

melibatkan publik
 Proses deliberatif

Isu Dialog Keputusan Kebijakan


Kebijakan Publik Musyawarah Publik

Analisis
Pemerintah
Kebijakan
(Administrasi
Publik)
 Model Analisis
- Problem tree + Objective tree analysis
- Evaluasi model CIPOO
- Cost and Benefit
- Regulatory Impact Analysis
- Extended Cost and Benefit
- Policy matrix
- Peramalan
- Regresi
- Meta Analysis -> menganalisis analisis
- Dll
Problem Tree Analysis/Analisis Sebab akibat
Meningkatnya
Impak Meningkatnya kepadatan
permasalahan penduduk
sosial akibat
urbanisasi Meningkatnya arus
Persoalan urbanisasi di DKI
inti Jakarta

Penyebab Mudahnya Kruangnya Kurangnya


perpindahan pembangu dorongan
Meningkatnya
penduduk nan perpindahan
pembangunan
dari luar DKI fasilitas di Kota penduduk ke daerah
Jakarta daerah- Jakarta lain
daerah
Analisis
Tujuan/sasaran
Mengurangi
dampak sosial
Mengurangi
urbanisasi
Goals kepadatan
Mengurangi arus urbanisasi penduduk
di DKI Jakarta
Objective

Strategi
Membatasi Mendorong
tinggal di Membangun Membatasi perpindahan
Jakarta fasilitas di pembangunan penduduk ke
daerah di Jakarta daerah lain
Nilai guna moneter

Efisiensi
ekonomi

Efisiensi
Teknis

Efektifitas Ekonomi
Contoh Model Evaluasi Kebijakan

Costs

Inputs

Process

Outputs

Outcomes
Model Evaluasi
Tipe Kriteria Pertanyaan
penilaian
Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah
tercapai?

Efisiensi Berapa banyak dipergunakan sumber


daya?

Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang


diinginkan telah memecahkan masalah?

Pemerataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan


dengan merata kepada kelompok target
yang berbeda?
Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan,
preferensi, atau nilai kelompok-kelompok
tertentu?
Ketepatan Apakah hasil yang diinginkan benar-benar
berguna atau bernilai?
 Kerangka Contoh : Project Trans Jakarta

berpikir
Tujuan Indikator Data dan Sumber data
(Logical /Kriteria Operasional
Penilaian
Framework)
Program - Meningkatnya - Data jumlah pengguna
Framework untuk bertujuan jumlah transportasi umumi
untuk pengguna ( Badan Pengelola
mengorganisasikan meningkatkan transportasi Trans Jakarta )
disain penelitian pengguna umum
transportasi - Menurunnya - Data rata-rata jumlah
dan ukuran2
umum jumlah pengguna pengguna
penilaian pengguna kendaraan pribadi
Mengurangi kendaraan
kemacetan pribadi - Data tingkat
- Penurunan kemacetan
kemacetan
PANDUAN PENGGUNAAN CBA DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Cost and Benefit
Tahapan :
1. Mengidentifikasi impak yang Costs Benefits Net Benefit/
relevan-setiap impak (milyar) (milyar) Benefits
(milyar)
Cost
(milyar)
diberikan klasifikasi benefit
dan cost bagi masing2 No 0 0 0 n.a
project
2. Menghitung nilai moneter 1 10 9 10
Project A
(monetized) impak tersebut
ProjectB 10 30 20 3
3. Melakukan koreksi impak yg
dihitung secara moneter di ProjectC 4 8 4 2
masa mendatang dengan
mempertimbangkan faktor ProjectD 2 4 2 2
waktu dan resiko
Project 7 21 14 3
dan menghitung net benefit C&D
4. Memilih alternatif
Project E 10 8 -2 0.8
Tahapan Extended Cost and Benefit Analysis

All costs and benefits of the


new program/project are taken
into consideration to the
society as a whole Sumber : GGGI, 2018
Peramalan kebijakan
1. Peramalan ekstrapolasi
ramalan yg didasarkan atas ekstrapolasi hari ini
ke masa depan, menggunakan logika induktif.
Tehnik, estimasi tren linear, time series, dll.
2. Peramalan teoritis
ramalan didasarkan teori, menggunakan logika
deduktif
3. Peramalan penilaian pendapat (judgemental
forecasting) ramalan yang didasarkan pada
penilaian para ahli atau pakar
EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK

 Suatu pengkajian secara sistematik dan


empiris terhadap akibat-akibat dari suatu
kebijakan dan program pemerintah dan
kesesuainnya dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh kebijakan tersebut.
 Kesulitannya antara lain tujuan2 dalam
kebijakan publik tidak ditulis secara jelas
 Evaluasi merupakan kegiatan politis
 Evaluasi mempunyai fungsi memberikan
masukan untuk penyempurnaan suatu
kebijakan
EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
 Bentuk
√Administrative Evaluation
dibatasi pada pengkajian tentang efisiensi penyampaian
pelayanan pemerintah dan penentuan apakah
penggunaan dana oleh pemerintah telah sesuai dengan
tujuan yg telah dicapai

√Judicial Evaluation
pengkajian apakah kebijakan yang dibuat pemerintah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, apakah
tidak melanggar HAM dan hak-hak individu

√Political Evaluation
Evaluasi politis masuk dalam proses kebijakan hanya
pada waktu-waktu tertentu
EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
Evaluasi kinerja kebijakan dilakukan
dengan melakukan penilaian
komprehensif terhadap :
1. Pencapaian target kebijakan
(output)
2. Pencapaian tujuan kebijakan
(outcome)
3. Kesenjangan (gap) antara
target dan tujuan dg
Evaluasi kinerja pencapaian
kebijakan dilakukan 4. Pembandingan (benchmarking)
untuk menilai hasil dengan kebijakan yang sama di
yang dicapai oleh tempat lain
suatu kebijakan 5. Identifikasi faktor pendukung
setelah kebijakan keberhasilan dan kegagalan sehingga
dilaksanakan menyebabkan kegagalan, dan
memberikan rekomendasi untuk
menanggulangi kesenjangan
 Stakeholder Analysis
-digunakan ketika policy diformulasikan
atau diimplementasikan, untuk mengetahui peran
yg mungkin dimainkan stakeholder (berpengaruh) dalam
penentuan keputusan, implementasi, maupun
outcomenya
- untuk membantu mengidentifikasi kepentingan ( interest)
masing- masing stakeholder yang perlu diperhatikan ketika
menentukan keputusan
- diarahkan untuk menganalisa bagaimana policy constituent,
interest mereka, harapan, kekuatan dan intensitas interest
masing2 stakeholder, dan resource yg dimiliki yang dapat
menghasilkan outcome dari suatu perubahan kebijakan,dll
- dilakukan tindakan2 tertentu untuk mengelola kepentingan
stakeholder agar bisa mendorong tercapainya tujuan
kebijakan
Contoh Matrik Analisa Stakeholder
Group Interest Ketersediaan Kemampuan Posisi/
Resource memobilisasi sikap
resource terhadap
suatu isu
kebijakan
Nama kelompok Mengestimasi Rangkuman
stakeholder tingkat perkiraan tentang
kepentingan sumber daya yg
kelompok dimiliki kel
stakeholder stakeholder atau
terhadap isu sejauh mana mrk
kebijakan memiliki akses

(misal dari (termasuk


tinggi ke informasi
rendah) keuangan, status,
legitimasi, dll)
Juga bs
mengenali apa
sesungguhnya
interest
masing2
kelompok
stakeholder
Contoh : kebijakan untuk meningkatkan suply air bersih
Stakeholder Interest Interest Power Assessment Approach
Level Level of Impact
Poor household - Equity issue in High Medium Extremely Managed carefully, do
service access important not privatized
- Tariff that is
affordable
Non poor - Payment for the Medium Low Fairly Keep consumer
household service access important satisfaction
- Adequate water
supply
Business - Payment for the Medium Low Fairly Keep consumer
customer service access important satisfaction
- Ensure their
water demand
for business
operation is met
Agricultural Controlling water Medium Medium Fairly Negotiate
interest near resource for important
town agricultural activity
The World Bank Providing technical High High Extremely Convinced,
and financial important Work closely
assistance
NGO and - Protecting rights High Medium Fairly Provide adequate
Consumer of the important information
Rights consumer,
aspecially the
poor
Private Operator - Gaining revenue High Low Fairly Provide adequate
 Pengumpulan Data

Focus Group Discussion

In-depth interview

Survey

Observasi

Studi Literatur
 Metode penelitian umum (Nazir,1998)
1. Metode Sejarah
2. Metode deskripsi , yang dibedakan menjadi :
- metode survei
- metode deskriptif berkesinambungan
- metode studi kasus
- metode analisis pekerjaan dan aktivitas
- metode studi komparasi
- metode studi waktu dan gerakan
3. Metode eksperimental
4. Metode ground research
5. Metode penelitian tindakan-> penelitian untuk mengembangkan
metode kerja yang terbaik
 Policy Recommendation
Menentukan alternatif yang terbaik dan alasannya
Kriteria dikembangkan sesuai dengan permasalahan, tujuan yg hendak dicapai, alternatif yg tersedia

Kriteria Utama
√ Efektivitas √ Pemerataan(equity)
√ Efisiensi √ Responsivitas
√ Kecukupan √ Kelayakan
Kriteria
Efektivitas : berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil
yang diharapkan

Efisiensi : berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk


menghasilkan menghasilkan tingkat efektivitas yang
dikehendaki
Kecukupan : berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas

memuaskan kebutuhan nilai, atau kesempatan yang


Pemerataan : menumbuhkan adanya
berkenaan dengan masalah distribusi manfaat
pemerataan
kebijakan

Responsivitas : berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat


memuaskan kebutuhan , preferensi, atau nilai kelompok-
kelompok yang menjadi target kebijakan
Efektivitas : berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai
hasil yang diharapkan
 Kriteria lain
- Politik : alternatif mana yang paling banyak
mendapat dukungan dari para aktor kebijakan
- Administratif : apakah secara
administratif/organisatoris dapat dilaksanakan
atau apakah ada organisasi yang melaksanakan
- Teknologi: apakah untuk alternatif2 tersebut
didukung oleh tersedianya teknologi yg
dibutuhkan
- Sosial,budaya, agama, hankam : apakah
alternatif-alternatif tersebut feasible (layak) dari
segi sosial, budaya, agama, hankam dll
 Perumusan Alternatif
- Alternatif adalah pilihan tentang cara
atau alat yang dapat digunakan
mencapai tujuan/sasaran
- Alternatif dapat diperoleh dari hasil
analisis sasaran
Seringkali pilihan status quo / do nothing
Tidak dipertimbangkan karena telah terbukti
tidak memberikan manfaat

Namun bisa saja kondisi status quo / do


nothing memberikan manfaat tertinggi
mengatasi masalah kebijakan tertentu,
sehingga perlu disertakan sebagai alternatif
 Simple Structure Goals/Alternative Matrix

Goals Kriteria Policy Alternatif


Goals A Kriteria A1 Policy I Policy II Policy III
(Status Quo)
Kriteria A2 Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak
dan penilaian

Kriteria A3 Prediksi impak dan


penilaian
Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak
dan penilaian

Kriteria A4 Prediksi impak dan


penilaian
Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak
dan penilaian

Goals B Kriteria B1 Prediksi impak dan


penilaian
Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak
dan penilaian

Kriteria B2 Prediksi impak dan


penilaian
Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak
dan penilaian

Goals C Kriteria C1 Prediksi impak dan


penilaian
Prediksi impak dan
penilaian
Prediksi impak
dan penilaian
Goals Alternatif Kriteria Jumlah
Kebijakan
Pol Ek Keu Adm Efekti
fitas

Objective: Membatasi 1 2 5 1 3 12
tinggal di
Mengurangi
arus
Jakarta
urbanisasi di
DKI Jakarta
Membangun 5 5 1 2 4 17
daerah

Membatasi 1 1 2 2 3 9
pembangunan-
pembangunan di
Jakarta
Membangun 5 5 1 2 3 16
transportasi ke
daerah lain
 Menentukan bobot atau prioritas
Dalam penilaian untuk pemilihan lebih lanjut, angka-
angka ini bisa saja belum final mengingat prioriatas
kriteria bisa berbeda

Maka ditentukan nilai bobot msing-masing kriteria


sesuai dengan pertimbangan dalam hubungan dengan
tujuan yg lebih tinggi atau lebih mendesak.

Misal prioritas pada peningkatan daya saing nasional


yang mendesak, sementara persatuan dan kesatuan
nasional dipandang sudah mantap, maka kriteria dapat
dinilai sebagai berikut
(contoh)

Kriteria politik : 3
Kriteria ekonomi : 5
Kriteria keuangan : 2
Kriteria administrasi : 3
Kriteria efektifitas :4
Goals Alternatif Kriteria Jumlah
Kebijakan
Pol Ek Keu Adm Efekti
fitas

Objective: Membatasi 1x3 2x5 5x2 1x3 3x4 38


tinggal di
Mengurangi
arus
Jakarta
urbanisasi di
DKI Jakarta
Membangun 5x3 5x5 1x2 2x3 4x4 64
daerah

Membatasi 1x3 1x5 2x2 2x3 3x4 30


pembangunan-
pembangunan di
Jakarta
Membangun 5x3 5x5 1x2 2x3 3x4 60
transportasi ke
daerah lain
Pohon Keputusan
DISKUSI KELOMPOK
 Tentukanlah/rumuskanlah salah satu masalah kebijakan
yang Sdr ketahui
 Rumuskan dalam bentuk sebab akibat
(lakukan problem tree analisis)
 Rumuskan tujuan/sasaran
(lakukan analisis tujuan/sasaran)
 Tentukan alternatif-alternatif kebijakan yang
dipertimbangkan dan argumentasinya (alasan)
 Tentukan beberapa kriteria untuk memilih alternatif terbaik
dan argumentasinya
 Tentukan bobot/prioritas untuk masing-masing kriteria
 Tentukan pilihan kebijakan

Anda mungkin juga menyukai