Materi 3 Microskill Dan Tahapan Konseling
Materi 3 Microskill Dan Tahapan Konseling
Materi 3 Microskill Dan Tahapan Konseling
(KETERAMPILAN)
dan TAHAPAN dalam
KONSELING
1 MUKA
a.Ekspresi Wajah Cerah, ceria, tenang Kaku, muram, melamun
b.Mata Ada kontak mata, alamiah, melihat dan Sedikit atau tidak ada kontak mata,
memperhatikan saat yang lain berbicara mengalihkan padangan saat mahasiswa
berbicara
2 KEPALA
a.Anggukan Melakukan anggukan jika setuju, menggeleng Kaku
jika tidak setuju
b.Posisi Tegak Miring, kebelakang, menunduk
3 POSISI TUBUH
a.Posisi Agak condong kearah mahasiswa Tegak kaku, bersandar, miring
b.Jarak Agak dekat ke mahasiswa Menjauh
c.Duduk Akrab, berhadapan, menyamping Berpaling, kurang akrab
4 TANGAN/LENGAN
a.Variasi gerakan Gerakan berubah sesuai keadaan Kaku, monoton
b.Isyarat Digunakan Tidak bertujuan
c.Sentuhan Jika perlu Tak karuan
d.Gerakan Untuk menekankan ucapan konselor Tanpa Makna
5 MENDENGARKAN
a.Kesabaran Sampai ucapan mahasiswa selesei Memutus pembicaraan mahasiswa
b.Diam Menanti saat yang tepat Berbicara terus menerus tnpa diam
c.Perhatian Terarah/fokus dg lwn bicara Terpecah/buyar
mengajukan pertanyaan
sampai diperoleh gambaran
yang jelas.
PRIMARY EMPATHY
“Saya bisa merasakan betapa khawatirnya Anda saat ini”
“Saya bisa mengerti kalau Budi bingung sekali...”
“Tampaknya Adi sedih sekali ya...”
“Kelihatannya Anda cemas sekali...”
“Saya dapat merasakan Anda sangat bingung saat ini...”
ADVANCED ACCURATE EMPATHY
“ Seandainya saya jadi Santi..... Sayapun akan merasakan sedih-
bingung-marah atas apa yang terjadi.........”
1. Membangun hubungan
2. Identifikasi dan penilaian masalah
3. Menentukan sasaran dan intervensi konseling
4. Evaluasi konseling dan terminasi
Tujuan :
Supaya mahasiswa (mahasiswa) dapat menjelaskan
masalah-masalahnya, keprihatinan yang dimilikinya,
distress serta alasan dia datang kondisi konseling
yang baik
Menentukan sampai sejauh mana mahasiswa mengenali
kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan
kesediannya untuk melakukan komitmen
KEPRIBADIAN KONSELOR
Mempunyai minat yang tinggi kepada orang lain
Mampu mengendalikan diri, emosi dan prasangka
KETRAMPILAN KONSELOR
Mampu berkomunikasi secara efektif
Daya observasi yang tajam
Terbuka dengan pendapat orang lain
Empati yang tinggi
Mampu mengidentifikasi masalah psikologis-sosial-budaya
KUALITAS INTERAKSI ANTARA KONSELOR &
mahasiswa
FAKTOR SITUASIONALPusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional
2. IDENTIFIKASI &
PENILAIAN MASALAH
VERBAL PREPARATION
Melalui ucapan-ucapannya konselor mempersiapkan mahasiswa bahwa konseling sudah akan
segera berakhir final summary statement.
BUKA JALUR KEMUNGKINAN FOLLOW UP
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk untuk kembalikan apabila diperlukan.
Waspadai kemungkinan ketergantungan mahasiswa.
KEMUNGKINAN MERUJUK
Rujukan langkah yang tepat bagi konselor ketika menyadari
“batas-batas”kemampuannya dalam menghadapi mahasiswa dengan karakteristik dan masalah
tertentu.
Sebelum merujuk kepada psikolog, usahakan untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan
mahasiswa agar mhsw tidak merasa dilempar
FORMAL LEAVE TAKING (“PAMIT” SECARA FORMAL)
Usahakan suasananya menyenangkan dan penuh kepercayaan.
Menurunnya kecemasan
mahasiswa.
Adanya perubahan
perilaku mahasiswa ke
arah yang lebih positif,
sehat, dan dinamis.
Adanya rencana hidup
masa depan dengan
program yang jelas.
Terjadinya perubahan
sikap positif Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional
mahasiswa sudah merasa
mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri
Saat respon mahasiswa positif
dan mampu menunjukkan
pemahaman diri sendiri
Bila sasaran / tujuan akhir dari
“kontrak” telah tercapai
Bila konselor dan mahasiswa
merasa tidak mendapat
manfaat dari sesi konseling
yang berlangsung
Konteks awal ketika konseling
dimulai, mengalami perubahan