Homecare Kel 1 DM

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Pengkajian Home Care Klien dengan

DM
Kelompok 1:

Ainnurahmah Kamila
Amefa Krismon Tika Rahayu
Ayu Ici Kumala
Cheptya Nabila
Cici Paramida
Cindi Amelia
Kasus Diabetes Mellitus
Ny. S datang ke rumah sakit pada 14 Juli 2018 diantar oleh suaminya.
Pasien mengeluh lututnya ngilu, saat lapar klien mengatakan keluar keringat
dingin dan merasa ingin pingsan. Ny. S mengatakan menderita diabetes mellitus
dari awal Januari 2018. Ny. S bila makan nasinya lebih sedikit dari sayurnya,
kencingnya biasa, penglihatan baik. Untuk mengatasi keluhan ini Ny. S rutin
memeriksakan diri ke Puskesmas dan saat ini masih rutin minum obat
glibenklamid 1 x 1, arthrifen dan B-komplek 3 x 1 diminum saat kaki terasa
capek atau ngilu-ngilu. Sebelumnya Ny. S mengatakan kurang mengerti tentang
diit dan penyakit yang dideritanya. Saat perawat datang melakukan pengkajian,
didapatkan hasil TD: 130/80 mmHg, nadi: 78 x/menit, suhu: 36,1 0C, respirasi:
20 x/menit, BB: 53 kg. Test urin negatif dan hasil terakhir GDS Ny. S pada
bulan Mei: 192 mg/dl, Juni: 209 mg/dl, dan Juli: 250 mg/dl. Sebelumnya Ny. S
mempunyai kebiasaan minum yang manis-manis (kopi). Diit yang dilakukan Ny.
S adalah hanya mengurangi porsi makan dan menghindari mengkonsumsi
makanan yang manis-manis.
Format pengkajian keperawatan
home care
IDENTITAS UMUM
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Margodadi
Komposisi keluarga

No. Nama L/P Umur Hub. keluarga Pekerjaan Pendidikan

1. Tn. M L 53th. Suami Buruh SD


2. Tn. D L 25th. Anak Wiraswasta SMP
Status Kesehatan Anggota Keluarga

Keluarga Ny. S sebelumnya tidak ada yang


menderita penyakit diabetes mellitus seperti yang dialami Ny.
S saat ini. Anak dan suami Ny. S sehat-sehat saja, tetapi
bapak Ny. S meninggal karena stroke.
a. Genogram (tiga generasi):
Keterangan:
Stroke : Perempuan

1977
: Laki-laki

: Laki-laki meninggal

: Pasien

: Tinggal serumah
DIMENSI BIOLOGIS
1. Usia klien: 55 tahun
2. Fungsi fisiologis
• Sistem Pencernaan
Ny. S mengatakan saat lapar, klien mengeluarkan keringat dingin
dan merasa ingin pingsan.
• Sistem Respirasi
Respirasi: 20/menit (tidak ada masalah)
• Sistem Kardiovaskuler
TD: 130/80 mmHg (tidak ada masalah)
• Sistem Ekskresi dan Urinaria
Ny. S mengatakan kencing biasa saja di siang hari, tetapi di malam
hari selalu ingin kencing.
• Sistem Reproduksi: tidak ada masalah.
• Sistem Persyarafan : tidak ada masalah
DIMENSI PSIKOLOGIS
• Status emosional
Ny. S mengatakan cemas dengan penyakitnya dan bertanya pada perawat
apakah penyakitnya bisa sembuh.

• Strategi koping
Ny. S mengatakan penyakitnya kehendak Allah SWT.

• Riwayat sakit mental


Ny. S mengatakan tidak ada riwayat sakit mental.

• Interaksi dalam keluarga


Ny. S mengatakan selama ini terbuka dengan anggota keluarga.

• Interaksi dengan tetangga


Ny. S mengatakan selama ini sering ikut kegiatan dengan masyarakat seperti
setiap malam Jumat secara rutin mengikuti yasinan, dan setiap Selasa siang
mengikuti kegiatan pengajian ke masjid, keluarga sangat akrab dengan
lingkungan sekitar.
DIMENSI FISIK
a. Klien
• TD: 130/80 mmHg, nadi: 78 x/menit, suhu: 36,10C, respirasi: 20 x/menit,
BB: 53 kg.
• Klien mengeluh lututnya ngilu, saat lapar klien mengatakan keluar
keringat dingin dan merasa ingin pingsan.
• Kencingnya biasa saja di siang hari, tetapi di malam hari selalu ingin
kencing
• Klien mengatakan kulit terasa kering.
b. Lingkungan rumah
• Lokasi rumah: lokasi rumah klien jauh dari fasilitas kesehatan
(puskesmas).
• Keamanan lingkungan: keamanan di rumah Ny. S cukup baik, lantainya
bersih tidak licin, lantai datar dan tidak ada tepian benda yang berbahaya.
• Sanitasi lingkungan
• Di dalam rumah: lantai bersih, rumah tidak lembab, ventilasi cukup dan
jendela bisa dibuka.
• Di luar rumah: di perkarangan rumah terlihat kotor, banyak daun-daun
berserakan. Ada tempat sampah di depan rumah, jarak rumah ke septic
tank 10 meter, keluarga Ny. S menggunakan sumur gali.
DIMENSI SOSIAL
1) Pendidikan : SD
2) Sosial dan ekonomi : Ny. S mengatakan di keluarga, suami
dan anaknya yang mencari nafkah. Pendapatan sebulan Tn.
M (suami) sebesar 1.500.000.
3) Pekerjaan : IRT
4) Hubungan sosial dengan tetangga :
Ny. S mengatakan hubungannya dengan tetangga baik,
setiap malam jumat selalu ikut yasinan dan setiap selasa
siang mengikuti kegiatan pengajian ke masjid, keluarga
sangat akrab dengan lingkungan sekitar.
5) Agama : islam
6) Budaya : Ny. S mengatakan berasal dari suku Jawa, maka
selama ini keluarga Ny. S menjalankan budaya-budaya Jawa
DIMENSI PERILAKU
1) Pola diet
Ny. S mengatakan makan nasinya lebih sedikit dari sayurnya,
Ny. S mempunyai kebiasaan suka minum yang manis-manis
(kopi), diet yang dilakukan klien sejauh ini hanya mengurangi
porsi makan dan menghindari mengonsumsi makanan yang
manis-manis.
2) Perilaku kesehatan (merokok, konsumsi obat, dll)
Ny. S mengatakan saat ini masih rutin minum obat
glibenklamid 1 x 1, arthrifen dan B-komplek 3 x 1 diminum
saat kaki terasa capek atau ngilu-ngilu.
3) Istirahat
Ny. S mengatakan susah tidur, karena setiap malam terbangun
untuk berkemih. Di waktu luang, Ny. S sering menonton tv.
Lanjutan...
◦ Aktivitas DIMENSI SISTEM KESEHATAN
Ny. S mengatakan selama ini
aktivitasnya terganggu karena • Pelayanan kesehatan yang
lututnya ngilu, dan saat lapar klien digunakan
mengatakan keluar keringat dingin Ny. S mengatakan selama ini
dan merasa ingin pingsan. Namun, selalu memeriksakan diri ke
sejauh ini klien tetap beraktivitas puskesmas.
mandiri sebagai ibu rumah tangga.
◦ Perilaku safety • Adakah hambatan dalam
Klien mengatakan selama ini memanfaatkan fasilitas
mengurangi porsi makan dan kesehatan
menghindari konsumsi makanan Ny. S mengatakan memiliki
yang manis-manis, rutin memeriksa hambatan, karena fasilitas
diri ke puskesmas dan rutin minum
obat ketika kakinya terasa capek kesehatan seperti puskesmas
atau ngilu-ngilu. jauh dari rumah.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Keterbatasan Kurang
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit diabetes
mellitus (pengertian, tanda, gejala, akibat lanjut dan
untuk pengetahuan
pengobatan atau perawatan) mengakses pada Ny. S
- Ny. S mengatakan kurang begitu mengerti tentang diit informasi. tentang
penderita diabetes mellitus.
Ny. S mengatakan jika makan nasinya lebih sedikit dan
penyakit
-
sayurnya banyak. Diabetes
- Ny. S mengatakan takut dan stres setelah mengetahui Mellitus.
terkena penyakit diabetes mellitus.
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit diabetes
mellitus penyakit keturunan.
DO:
- Klien terlihat menggelengkan kepala saat ditanya penyakit
diabetes mellitus (pengertian, penyebab, dan
perawatannya).
2. DS: Kesulitan Kurang
- Ny. S mengatakan keluar keringat
dingin bila lapar dan rasa ingin
memahami pengetahuan
pingsan informasi, kesalah tentang diet.
- Ny. S mengatakan makannya lebih pahaman
sedikit dari biasanya
memahami
- Ny. S mengatakan makanan yang
dimakannya tidak ditimbang informasi, belum
DO: mengetahui
- Klien mengkonsumsi glibenclamid
informasi tentang
- hasilnya negatif
- Makan klien hanya sedikit, ¼ porsi DM.
dewasa
Diagnosa Keperawatan

DX 1 : Kurang pengetahuan Ny. S tentang penyakit


diabetes mellitus b.d Keterbatasan untuk mengakses
informasi.
DX 2: Kurang pengetahuan tentang diet b.d
Kesulitan memahami informasi, kesalah pahaman
memahami informasi, belum mengetahui informasi
tentang DM.
Intervensi
INTERVENSI DX 1  Kunjungan Pertama :
Tujuan jangka panjang : pengetahuan 1. Bina hubungan saling percaya
klien tentang penyakit DM meningkat
2. Identifikasi tingkat pengetahuan klien tentang
Tujuan jangka pendek : penyakit DM
Setelah kunjungan Home Care selama 3 × 3. Identifikasi tingkat pengetahuan keluarga
kunjungan pengetahuan klien tentang tentang penyakit Ny. S
penyakit DM meningkat. Dengan kriteria :
 Kunjungan Kedua :
1) Klien mampu menyebutkan
pengertian, tanda gejala, faktor 1. Kembali mengidentifikasi tingkat
penyebab, komplikasi, dan perawatan pengetahuan klien tentang penyakit DM
pasien dengan penyakit DM. 2. Observasi mengenai status emosi pasien saat
2) GDS turun ini

3) TD normal 3. Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi


yang mencetuskan cemas
Lanjutan
 Kunjungan Kedua :
1. Kembali mengidentifikasi tingkat pengetahuan klien tentang
penyakit DM
2. Observasi mengenai status emosi pasien saat ini
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan
cemas
 Kunjungan Ketiga :
1. Pertimbangkan dukungan keluarga terhadap perilaku yang
kondusif bagi kesehatan
2. Manfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektifitas gaya hidup atau modifikasi prilaku
kesehatan.
INTERVENSI DX 2
Tujuan jangka panjang : pengetahuan klien tentang Diet
Tujuan jangka pendek
Setelah kunjungan Home Care selama 3 × kunjungan pengetahuan klien
tentang Diet DM meningkat. Dengan kriteria :
1) Klien mampu menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk pasien
dengan penyakit DM
2) Klien mampu menjelaskan makanan yang harus dihindari untuk pasien
dengan penyakit DM.
3) GDS terkontrol.
4) Berat badan stabil.
5) TTV normal
 Kunjungan Pertama :
◦ Dukung klien untuk memeriksa perilakunya sendiri
◦ Pilah pilah perilaku menjadi bagian bagian kecil untuk dirubah menjadi
unit perilaku yang terukur (misal, mengurangi kebiasaan minum kopi)
 Kunjungan Kedua :  Kunjungan Ketiga :
1. Menyarankan klien 1. Membantu klien untuk
memeriksakan GDS memilih makanan
secara rutin kesukaan yang sesuai
2. Meginstruksikan klien dengan diet yang
untuk menghindari disarankan
makanan yang 2. Mengajarkan klien untuk
dipantang dan membuat diary makanan
mengkonsumsi yang yang dikonsumsi, jika
diperbolehkan diperlukan.
Implementasi
IMPLEMENTASI DX 1
 Kunjungan Pertama :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan klien tentang penyakit DM
3. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit Ny. S
 Kunjungan Kedua :
1. Kembali mengidentifikasikan tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
DM
2. Mengobservasi mengenai status emosi pasien saat ini
3. Membantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan cemas
 Kunjungan Ketiga :
1. Mempertimbangkan dukungan keluarga terhadap perilaku yang
kondusif bagi kesehatan
2. Memanfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektifitas gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
Implementasi DX 2
 Kunjungan Pertama :
1. Mendukung klien untuk memeriksa perilakunya sendiri
2. Mempilah pilah perilaku menjadi bagian bagian kecil
untuk dirubah menjadi unit perilaku yang terukur (misal,
mengurangi kebiasaan minum kopi)
 Kunjungan Kedua :
1. Menyarankan klien memeriksakan GDS secara rutin
2. Meginstruksikan klien untuk menghindari makanan yang
dipantang dan mengkonsumsi yang diperbolehkan
 Kunjungan Ketiga :
1. Membantu klien untuk memilih makanan kesukaan yang
sesuai dengan diet yang disarankan
2. Mengajarkan klien untuk membuat diary makanan yang
dikonsumsi, jika diperlukan.
Evaluasi
Dx 1 O:
S: 1) GDS 210 mg/dl.
1) Ny. S dan Keluarga mampu
menyebutkan pengertian DM 2) TD 120/80 mmHg.
2) Ny. S dan Keluarga mampu 3) Nadi 80 x/mnt.
menyebutkan 2 dari 5 tanda dan
gejala DM 4) Suhu 36 °C.
3) Ny. S mampu menyebutkan 2 dari 5 5) RR 18 x/mnt.
faktor penyebab DM
A : Masalah teratasi sebagian.
4) Ny. S mampu menyebutkan 2 dari 5
komplikasi DM P : Lanjutkan intervensi
5) Ny. S mampu menjelaskan selanjutnya.
perawatan penyakit DM.
Dx 2 O:
S: 1. GDS: 210 mg/dl.
1. Ny. S dan Keluarga mampu 2. TD: 130/90 mmHg.
menyebutkan 3 dari 6 3. Nadi: 88 x/mnt.
makanan yang dianjurkan
untuk penderita DM. 4. Suhu: 36,8 °C.
2. Ny. S dan Keluarga mampu 5. RR: 16 x/mnt.
menyebutkan semua 6. BB: 53 kg
makanan yang tidak
diperbolehkan untuk
7. Intensitas klien
penderita DM. mengkonsumsi kopi saat ini
hanya segelas belimbing.
3. Klien mengatakan akan
mengurangi kebiasaannya A: Masalah teratasi sebagian.
meminum kopi.
P: Rencanakan perlu atau
tidaknya kunjungan selanjutnya
bersama klien, untuk
melanjutkan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai