(PPT) Stroke Non Haemorrhagic - Sherly Aprilia Perel Puteri
(PPT) Stroke Non Haemorrhagic - Sherly Aprilia Perel Puteri
(PPT) Stroke Non Haemorrhagic - Sherly Aprilia Perel Puteri
NON HAEMORRHAGIC
Oleh :
dr. Sherly Aprilia Perel Puteri
Pembimbing :
dr. Amelia Nasrin
Kumpulan tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan fungsi otak fokal /global
menyebabkan kematian tanpa ada penyebab lain selain vaskuler
Stroke Non
Haemorrhagic Stroke Haemorrhagic
PENDAHULUAN
Saraswati, D, R., & Khariri.
(2021). US
A
7 jt (3,0%)
CIN
A
1,8% (pedesaan), 9,4% (perkotaan)
INDONESI
A
RSUD Dr. Haryoto Lumajang
Riskesdas dalam 12 (Des 2022-Jan 2023)
tahun terakhir : Penyebab kematian
terbanyak ke-3 LK 11/1000 Dari 40 penderita stroke :
2007 : 8,3% sebanyak 138.268 jiwa PR 10,9/1000
2013 : 12,1% (9,7%) dari total *(12 pasien non haemorrhagic)*
2018 : 10,9% kematian Usia 75 tahun ke atas 50,2/1000 *(9 pasien haemorrhagic)*
PENDAHULUAN
80 - 85 % (SNH), 20% (SH) dapat disebabkan o/ ICH atau SAH
SNH tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak, disebabkan ↓aliran darah ke otak
(mengganggu kebutuhan darah & O2 di jaringan otak)
(disebabkan oleh thrombosis & emboli)
Azmi E (2012),
Dari 107 pasien stroke :
RSUD Arifin Achmad
73 pasien mengalami stroke non haemorrhagic
Provinsi Riau
PENDAHULUAN
Secara umum, dikenal 2 faktor risiko
MEROKOK, ↓AKTIVITAS
HIPERTENSI
FISIK , KONSUMSI TIDAK SEHAT,
ALKOHOL, dll
Balgis, Sumardiyono (2022) :
Terdapat hubungan antara HT
dengan stroke
Riw. HT 129.000 kali berisiko
stroke iskemik Semakin cepat keluarga membawa pasien ke layanan kesehatan
Semakin ↑ angka keberhasilan pengobatan pasien stroke
02
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. L
Usia : 61 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Gunung Melintang, Kuantan Hilir – Kuansing
No. MR : 00141796
Tanggal MRS : 04 Oktober 2023
KELUHAN UTAMA
Lemah anggota gerak kanan sejak 4 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
• Pasien datang ke IGD RSUD Teluk Kuantan rujukan PKM Basrah d/k lemah
anggota gerak kanan sejak 9 hari SMRS & memberat 4 hari ini. Kelemahan
terjadi bersamaan pada lengan & tungkai kanan. Keluhan tersebut awalnya
membuat pasien hanya menyeret saat berjalan.
• Lemah anggota gerak muncul perlahan – lahan saat pasien bangun tidur.
Lemah yang dirasakan membuat anggota gerak kanan pasien sama sekali tidak
dapat digerakkan sehingga pasien tidak dapat beraktivitas. Keluhan disertai
dengan bibir mencong ke kiri dan berbicara menjadi pelo.
RIWAYAT PENYAKIT
•
SEKARANG
Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala yang dirasakan seperti tertekan
pada bagian belakang yang hilang timbul sejak 1 minggu SMRS (+)
namun keluhan sudah berkurang saat di IGD.
• Demam (+) sejak 2 hari SMRS. Mual dan muntah (-), pandangan kabur
atau ganda (-), penurunan kesadaran (-), kejang (-), riwayat terjatuh (-).
BAB dan BAK dalam batas normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
o Riwayat tekanan darah tinggi (+) tidak terkontrol
o Riwayat DM (-), penyakit jantung (-), alergi (-), keganasan
RIWAYAT PENYAKIT
o
o
KELUARGA
Riwayat tekanan darah tinggi (-)
Riwayat DM (-), penyakit jantung (-), alergi (-), keganasan
RIWAYAT KEBIASAAN
o Pasien seorang IRT
o Jarang berolahraga
o Mengkonsumsi makanan berminyak dan bersantan
o Merokok (-) dan alkohol (-)
PEMERIKSAAN UMUM
o Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
o Tekanan Darah : 152/103 mmHg
o Denyut nadi : 105 x/menit
o Suhu : 38,5 C
o BB : 55 kg
o TB : 158 cm
o IMT : 22 kg/m2 (normoweight)
PEMERIKSAAN UMUM
• Kepala : CA (-/-), SI(-/-)
N. I (Olfactorius)
N. II (Opticus)
Kanan Kiri Keterangan
Daya penglihatan 6/6 6/6 Normal
Lapang pandang Normal Normal Normal
Pengenalan warna Normal Normal Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Nervus Cranialis
N. III (Occulomotorius)
N. IV (Trochlearis)
N. V (Trigeminus)
N. VI (Abduscens)
N. VIII (Vestibulocochlearis)
N. IX (Glossopharingeus)
N. X (Vagus)
N. XI (Accessorius)
N. XII (Hypoglossus)
Refleks patologis
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Hoffman-Tromer (-) (-)
Refleks patologis (-)
Refleks primitif
Palmomental (-) (-)
Snout (-) (-)
MERIKSAAN NEUROLOGI
5. FUNGSI KOORDINASI
Stroke infark
STROKE ASSESSMENT TOOLS
Siriraj score
Consciousness (C) : Composmentis (0)
Vomitting (V) : No (0)
Headache within 2 hours (H) : No (0)
Diastolic blood pressure (DBP) : 69 mmHg (103)
Atheroma (A) : Yes (1)
• Hemiparesis dextra
Diagnosis Klinis
• Parese N. VII dan N. XII dextra tipe sentral
Elektrolit
Natrium 128 mmol/L () 136 - 145 mmol/L
Kalium 3.5 mmol/L 3.1 - 5.3 mmol/L
Klorida 119.5 mmol/L () 97 - 111 mmol/L
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Interpretasi:
RONTGEN THORAX (04/10/2023)
Kesan :
Cor : Dalam batas normal
Pulmo : Dalam batas normal
HASIL PEMERIKSAAN
ELEKTROKARDIOGRAFI/EKG (04/10/2022)
PENUNJANG
Interpretasi:
o Irama : Sinus
o Frekuensi : 100 bpm
o Regularitas : Reguler
o Aksis : Normoaxis
o Gelombang P : 0,08 s
o P-R interval : 0,16 s
o Kompleks QRS : 0,06 s
o Segmen-ST : Isoelektrik
o Gelombang T : normal
Kesan:
Sinur rhytm (HR 100 x/i)
DIAGNOSIS AKHIR
Ketidaklengkapan fasilitas di RSUD Teluk Kuantan, sehingga diagnosa etiologi stroke tidak dapat
ditegakkan
CT Scan : baku emas dalam menegakkan diagnosis Stroke, dapat mendeteksi stroke
haemorrhagic (gambar hiperdens) beserta luas perdarahan ataupun non haemorrhagic
(gambaran hipodens)
Stroke Stroke
Stroke Lakunar
kardioemboli kriptogenik
• Sistem Karotis
LOKASI LESI • Sistem Vertebrobasiler
• Hemoragik (ICH/SAH)
KELAINAN PATOLOGIS • Non Hemoragik (Trombosis/Emboli)
STROKE HEMORAGIC
• Pecahnya pembuluh darah otak yang menyebabkan keluarnya darah
ke jaringan parenkim otak, ruang cairan cerebrospinal di sekitar
otak atau keduanya.
• Dibagi menjadi :
Perdarahan Perdarahan
Intracerebral (ICH) Subarakhnoid (SAH)
Perdarahan
Intracerebral (ICH)
Perdarahan
Subarakhnoid (SAH)
FAKTOR RISIKO STROKE
Tidak Dapat Dapat
Dimodifikasi Dimodifikasi
≥150/90 mmHg Usia ≥60 tahun tanpa penyakit diabetes dan cronic kidney disease
TD wajib dipantau hingga TDs <180 mmHg dan TDd <105 mmHg selama 24 jam
setelah pemberian trombolitik
DISTRIBUSI
ARTERI SEREBRAL
DISTRIBUSI
ARTERI SEREBRAL
• Suplai darah ke lobus frontal,
prefrontal, korteks motorik
primer, korteks sensorik
primer, dan korteks motorik
tambahan.
• Melibatkan korteks serebri
sisi medial fungsi motoric
& sensorik ekstremitas bawah
• Infark ACA defisit
sensorik dan motorik
kontralateral pada
ekstremitas bawah
DISTRIBUSI
ARTERI SEREBRAL
• Memperdarahi permukaan lateral
otak dan ganglia basalis serta
kapsula internal melalui empat
segmen (M1, M2, M3, dan M4)
• Melibatkan korteks serebri sisi
lateral fungsi motorik dan
sensorik yang melibatkan wajah dan
ekstremitas atas
• Infark MCA hemiparesis
kontralateral, kelumpuhan
wajah, dan kehilangan sensorik
pada wajah dan ekstremitas atas.
DISTRIBUSI ARTERI
SEREBRAL
• Memeperdarahi lobus oksiptal dan
bagian inferior dari lobus temporal
(superfisial) dan thalamus dan bagian
posterior dari kapsula interna, serta
struktur otak bagian dalam lainnya
(profunda)
• Infark pada PCA :
• defisit visual dan somatosensori
gangguan stereognosis, sensasi taktil,
dan propiosepsi (superficial PCA)
• hipersomnolen, defisit kognitif,
kelainan pada mata, hipoestesia,
dan ataksia (profunda PCA)
KLINIS STROKE INFARK
Stroke trombus Stroke Emboli
Lebih lambat dan biasanya dilalui TIA Mendadak, dapat disertai nyeri kepala beberapa jam
sebelumnya
Tidak di temui sumber emboli atau pendarahan Ada ditemukan sumber emboli misalnya jantung dan
A.carotis
Sumbatan akibat proses pembentukan trombus di Sumbatan berasal dari tempat lain misalnya trombus yang
pembuluh darah otak itu sendiri lepas dari jantung ataupun arteri karotis
Lebih jarang pada usia muda Lebih sering pada usia muda
Terjadi pada saat istirahat Terjadi saat beraktivitas
Tidak disertai penurunan kesadaran Dapat terjadi penurunan kesadaran
Distribusi merata Sering ke arteri serebri media karena lebih besar dan lurus
PERBEDAAN STROKE HEMORAGIK &
Gejala atau pemeriksaan INFARK
Infark Hemoragik
Gejala yang mendahului TIA (+) TIA (-)
Beraktivitas/istirahat istirahat beraktivitas
Nyeri kepala dan muntah jarang Sangat sering dan hebat
Penurunan kesadaran waktu onset jarang Sering
o Assessment tool:
o Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM)
o Siriraj Stroke Score (SSS).
PERDARAHA
N
gambaran hiperdens dengan atau tanpa
INFAR
terkenanya permukaan kortikal
K
area hipodens fokal diikuti oleh teritoral
vascular, distribusi ’watershed’
HIPERDENS ARTERI
INTRAKRANIAL
BESAR INSIDENT
adanya material embolik vaskular IL
‘silent’ infark, subdural, tumor, aneurisme
besar, malformasi arteriovena
KALSIFIKA
SI
hiperdens dalam atau menempel pada dinding
pembuluh darah
ALGORITMA
UNTUK
MENGEVALUASI
PASIEN DENGAN
DIAGNOSIS
KLINIS STROKE
TATALAKSANA STROKE INFARK
Tujuan pengobatan
Mengembalikan aliran darah kembali ke area otak yang terganggu
secepat mungkin
TATALAKSANA STROKE INFARK
Terapi farmakologi:
Trombolitik
Antiplatelet
Antikoagulan
Neuroprotektan
TATALAKSANA STROKE INFARK
Trombolitik
• Lemah anggota gerak sebelah kanan sejak 9 hari Stroke : gangguan serebral, fokal/global,
SMRS dan memberat 4 hari ini. Muncul mendadak dengan klinis menetap >24 jam atau
perlahan, saat pasien bangun tidur (menyeret saat berakhir dengan kematian tanpa ditemukan
berjalan) penyakit selain ggn vascular.
• Bicara pelo (+) mulut mencong ke kiri
• Riw. HT (+)
• Tonus Spastik
• Hiperrefleks (+) Hemiparesis Dextra Tipe UMN
Paresis N. VII Dextra Tipe Sentral
PEMBAHASAN
Persarafan sentral area nukleus fasialis di batang otak :
Berdasarkan Siriraj Score, didapatkan hasil -4,7, yaitu • Diagnosa pasti pada pasien tetap harus
<-1 : STROKE INFARK ditegakkan berdasarkan
CT SCAN KEPALA
PEMBAHASAN
PERBANDINGAN STROKE INFARK DENGAN STROKE HEMORAGIK PADA
KASUS
Gejala dan Tanda Stroke Infark Stroke Hemoragik Kasus
Gejala yang mendahului TIA (+) 50% TIA (-) (+)
Beraktivitas/istirahat Istirahat Sering pada waktu aktifitas Saat istirarahat
fisik
Nyeri kepala dan muntah Jarang Sangat sering dan hebat (-)
Penurunan kesadaran waktu onset Jarang Sering (-)
Gejala TIK /papilledema Jarang papilledema Papiledema dan perdarahan Tidak dilakukan
subhialoid funduskopi
PEMBAHASAN
PERBANDINGAN STROKE INFARK EC TROMBOSIS DAN EMBOLI
Kriteria Diagnosis Trombosis Emboli Kasus
Umur Usia tua (50-70 tahun) Usia muda Usia 61 tahun
Onset Perjalanan Sering saat istirahat Sering terjadi saat beraktivitas Saat Istirahat
• Komposmentis GCS 15
Pemeriksaan • Hemiparesis dextra tipe UMN
Fisik • Parese N. VII dan XII dextra tipe UMN
• Dari anamnesis pasien sebelumnya mengalami nyeri kepala hebat & riwayat
hipertensi yang tidak terkontrol
O2 4 lpm via NK ↑ masukan oksigen ke jaringan tubuh terutama otak sehingga dapat
mencegah hipoksia otak lanjutan.
Omeprazole
Pencegah terjadinya stress ulcer akibat pengaruh obat-obatan
(Gastroprotektor: PPI)