Artikel Ekonomi Islam Kel.11
Artikel Ekonomi Islam Kel.11
Artikel Ekonomi Islam Kel.11
Dosen Pembimbing:
Luqman Hakim
Disusun Oleh:
Production is a process that generates value for goods and services for human
needs. In the production process must be managed properly, one of the ways is by
monitoring performance. With performance monitoring it is hoped that it can help
MSMEs. Production does not mean only producing something physically, but also
making goods produced from several production activities. The principles of Islamic
economics can be summarized in four principles, namely monotheism, balance, will,
freedom, and responsibility. Islamic business ethics, namely the value system of good,
bad, Right and wrong as well as our attitude and the rules of the business world refer to
and are guided by the Al-Qur'an and Hadith, in other words living in business according
to Allah's commands and avoiding His prohibitions. Production activities are basically
related to the level of moral values and Islamic techniques, especially in relation to the
quality of the goods produced. Because it starts with organizing the factors of
production, selecting production goods, production processes, quality assurance
(quality), marketing and consumer services must be in accordance with Islamic ethics
and morals. Not only obeying the commands and prohibitions of Allah SWT and His
Messenger, but also by practicing ethics, humans will be able to better understand the
essence behind a command and prohibition. The purpose of this study was to find out
how the application of business ethics to the production of risollaku. The method of
analysis of this research is descriptive qualitative, namely analyzing the application of
Islamic business ethics to the production of risollaku in Bandung.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting dalam
perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari sisi jumlah usaha maupun dari sisi
penyerapan tenaga kerja melewati penciptaan sektor-sektor usaha. Perekonomian kini
telah mengalami modernisasi baik dari segi produksi, konsumsi bahkan dalam
mendistribusikan sebuah produk yang akan menjadi bahan untuk memperoleh suatu
keuntungan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku
UMKM. Para pelaku UMKM kini kebanyakan menggunakan mesin sebagai alat
produksinya, yang bersifat memudahkan dan mempercepat proses produksi.
Salah satu home industry yang cukup memberikan keuntungan untuk produsen
adalah bidang produksi makanan terutama pada proses produksi. Produsen yang
menaruh perhatian pada sumber bahan baku dan alat-alat produksinya akan
mendapatkan hasil yang berbeda dengan produsen lain yang tidak memperhatikan
sumber bahan bakunya dan hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu
kegiatan UMKM yang berada di kota bogor barat adalah industri risol berupa frozen
food atau olahan beku. Dalam produksinya, pembuatan kulit risoles dimulai dengan
memanaskan teflon penggorengan di atas kompor, kemudian mencelupkan bagian
belakang teflon tersebut ke dalam wadah berisikan adonan kulit risol dan kembali
menaruh teflon tersebut dengan cara terbalik di atas kompor hingga matang. Dan ketika
panas segera di isi dengan isian risoles lalu dicelupkan kembali ke adonan tepung
untuk dibaluri tepung roti. Dari proses produksi tersebut pabrik risollaku mampu
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan bagi penduduk sekitarnya
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
menghasilkan suatu barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumen
dimulai dari bahan mentah menjadi barang jadi. Dalam mengolah bahan baku tentunya
dibutuhkan factor-faktor lain seperti modal, tenaga kerja, dan teknologi. Begitupun
islam, yang mengatur kehidupan manusia dalam segala hal salah satunya adalah
produksi yang mana seorang produsen dituntut untuk selalu berpedoman kepada
ekonomi islam. Dan sesuai dengan etika produksi islam. Produksi dalam ekonomi islam
sendiri merupakan setiap bentuk aktivitas yang dilakukan untuk mewujudkan manfaat
atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang
telah disediakan oleh Allah SWT sehingga menjadi maslahat yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia, oleh karenanya aktivitas produksi hendaknya berorientasi pada
kebutuhan masyarakat luas. Jadi produksi dalam perspektif islam adalah sebuah
aktivitas yang menghasilkan suatu produk atau jasa dengan cara mengeksplorasi
sumber sumber ekonomi yang disediakan Allah SWT sehingga menjadi maslahat, untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Tujuannya adalah untuk menciptakan maslahah yang optimum secara
keseluruhan dalam berbagai pihak. Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamanya
adalah memaksimalkan maslahah, memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada
dalam bingkai dan tujuan hukum islam. Prinsip dari produksi islam itu sendiri
menghasilkan sesuatu yang halal dan merupakan akumulasi dari semua proses
produksi mulai dari sumber bahan baku hingga jenis produk yang dihasilkan baik
berupa barang maupun jasa. Tujuan maslahah bagi umat manusia sejatinya memiliki
empat prinsip yaitu tauhid, keseimbangan, kehendak bebas serta tanggung jawab.
Dalam penulisan ini, penulis berusaha menganalisis seputar konsep etika
produksi dalam ekonomi islam pada industri home industry Risollaku di Bogor Barat.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Faktor-faktor Produksi
Ibnu khaldun berpendapat bahwa faktor produksi hanya tiga, yaitu modal, tenaga
kerja, dan tanah. Namun berbeda dengan ibnu khaldun, M. Umar Chapra
menambahkan bahwa organisasi merupakan salah satu bagian dalam faktor-
faktor produksi. Sehingga secara umum para ahli ekonomi menyebutkan bahwa
produksi memiliki berbagai faktor di antaranya adalah:
a. Sumber daya alam (tanah)
islam telah mengakui tanah sebagai suatu faktor produksi yang penting
mencakup semua sumber daya alam yang digunakan dalam proses
produksi baik yang ada di permukaan bumi maupun yang terkandung di
dalamnya.
b. tenaga kerja
tenaga kerja ialah faktor produksi yang telah diakui di berbagai sistem
ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Tenaga kerja
didefinisikan sebagai usaha jasmani maupun rohani untuk memuaskan
suatu kebutuhan manusia. Dapat dikatakan bahwa tenaga kerja
merupakan pangkal produktivitas dari semua faktor produksi, yanag mana
faktor produksi tersebut tidak akan bisa menghasilkan suatu barang/jasa
apapun tanpa adanya tenaga kerja
c. modal
merupakan bentuk kekayaan yang memberikan penghasilan bagi
pemiliknya atau suatu kekayaan yang dapat menghasilkan suatu hasil
yang akan digunakan untuk menghasilkan kekayaan yang lainnya.
d. organisasi
Dengan adanya organisasi, setiap kegiatan produksi memiliki penanggung
jawab untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. sebagai salah satu faktor
produksi, organisasi merupakan pernaungan segala unsur-unsur produksi.
dari keempat faktor produksi di atas, Imam Al-Ghazali menambahkan dua
faktor produksi lain yaitu:
a) teknologi
di era ini semua pastinya akan berhubungan dengan teknologi,
teknologi memiliki peranan besar dalam sektor produksi karena
dapat lebih banyak menghasilkan barang yang berkualitas.
b) bahan baku
Bahan baku terdiri dari dua macam yaitu bahan baku langsung
maupun tidak langsung. ketika seorang produsen akan
memproduksi suatu barnag/jas, maka salah satu yang harus
diperhatikan adalah bahan baku apakah bahan tersebut tersedia,
layak digunakan atau dapat menghambat jalannya proses produksi.
D. Tujuan produksi dalam perspektif Islam
Nejatullah Siddiqi menjelaskan bahawa produksi dalam ekonomi islam tidak
semata-mata untuk mencapai keuntungan duniawi melainkan untuk keuntungan
ukhrawi. Beberapa tujuan produksi ini diantaranya:
1. Merealisasikan keuntungan seoptimal mungkin
Ketika memproduksi bukan sekedar produksi rutin ataupun asal produksi
melainkan harus betul-betul memperhatikan realisasi keuntungan, namun
demikian tujuan tersebut berbeda dengan produsen yang berusahan
meraih keuntungan sebesar-besarnya saja.
2. Memenuhi kebutuhan keluarga
Seorang muslim wajib memenuhi kecukupannya sendiri dan orang yang
wajib dinafkahinya.
3. Mempersiapkan sebagai kebutuhan pada generasi penerusnya.
Produsen harus mampu menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat
bagi kehidupan di masa mendatang dan menyadari bahwa sumber daya
ekonomi tidak hanya di peruntukkan bagi manusia yang hidup di masa
sekarang, tapi juga untuk generasi selanjutnya.
4. Pembebasan dari ikatan ketergantungan ekonomi
Produksi merupakan sarana yang paling penting dalam kegiatan ekonomi.
Laju perekonomian suatu negara tersebut akan maju apabila masyarakat
nberperilaku produktif. Sedangkan masyarakat yang konsumtif akan
menjadi tawanan belenggu perekonomian dan politik dari bangsa lain.
5. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah SWT
Bertujuan membawa implikasi yang sangat luas, sebab produksi tidak
akan selalu menghasilkan keuntungan material, namun produksi tetap
harus berlangsung, sebab ia akan memberikan keuntungan yang lebih
besar berupa pahala di akhirat.
E. Prinsip dalam kegiatan ekonomi Islam
Seorang produsen muslim tidak boleh menganggap cukup hanya karena
produksi tersebut halal. tetapi harus mencermati saran dan cara produksinya.
adapun beberpa prinsip produksi dalam ekonomi islam, yaitu:
a. Keadilan dalam produksi
Dalam melakukan kegiatan produksi tidak boleh mengarah pada riba atau
kezaliman yang mana akan dapat menghilangkan keadilan pada ekonomi
islam itu sendiri.
b. Produksi yang ramah lingkungan
dengan membatasi polusi dan pencemaran lingkungan dapat mencegah
kerusakan di muka bumi ini agar ketersediaan sumber daya alam tetap
terjaga dan dapat digunakan semaksimal mungkin oleh makhluk hidup
yang ada di dalamnya,
c. Orientasi dan target produksi
pada awalnya sistem ekonomi islam lebih melekat dengan kesejahteraan
masyarakat. targetnya adalah menciptakan kehidupan yang layak dan
telah dianjurkan islam bagi manusia.
d. Terjadinya keseimbangan antara aktivitas produksi untuk kehidupan dunia
akhirat
e. Aktivitas produksi dilandasi oleh moral dan akhlak mulia
Seorang muslim harus menggunakan kemampuan akalnya serta
profesionalitasnya dalam mengelola sumber daya. Karena faktor produksi
yang digunakan untuk menyelenggarakan proses produksi yang sifatnya
tidak terbatas, sehingga manusia perlu berusaha mengoptimalkan
kemampuan yang telah Allah SWT berikan kepada mereka.
Moralitas Produksi Islam. Aktivitas produksi dalam Islam telah
dikendalikan oleh sistem moral. Moral menjadi rujukan untuk
menghasilkan barang dan jasa, mengefisienkan kinerja dan produktivitas,
serta meningkatkan laba. Urgensi moral dalam produksi bermakna
penghormatan manusia sebagai mahluk Tuhan, pengamalan
kemampuannya sebagai khalifah, serta menjalankan fungsi sosial bagi
masyarakat. Argumen ini membantah eksistensi manusia hanya sebagai
makhluk ekonomi.
Dalam perspektif makhluk ekonomi, moral terpisah dari ekonomi.
Sebaliknya dalam Islam, perilaku produksi adalah perwujudan bentukk
ibadah, moralitas, dan ketundukan manusia kepada Tuhan-Nya.
Menyepelekan dimensi moral menyebabkan keterasinga ekonomi dari
kehidupan manusia. Produsen dalam Islam mengimplementasikan nilai
moral dalam AlQur’an dan As-Sunnah dalam hal untuk memenuhi
permintaan akan konsumen, proses produksi, mendapatkan modal,
pertumbuhan usaha, serta diversifikasi produk untuk keberlangsungans
usaha. Karena tidak lepas dari nilai moral, produksi berpengaruh ecara
langsung pada kehidupan sosial.
a. Kesimpulan
- Produksi atau al-intaj merupakan kegiatan yang menambah kegunaan
barang baik sama ataupun lebih baik dari sebelumnya
- Faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan produksi adalah sumber daya
alam, tenaga kerja, modal, dan organisasi yang terdiri dari teknologi dan
bahan baku
- Tujuan dari proses produksi adalah mendapat keuntungan secara optimal,
memenuhi dan mempersiapkan segala kebutuhan untuk keluarga dan
generasi selanjutnya, mengurangi ketergantungan ekonomi, serta menjadi
sarana sosial dan ibadah kepada Allah SWT
- Prinsip dalam produksi dalam ekonomi islam adalah keadilan, ramah
lingkungan, jelas terkait orientasi dan target, serta terjadinya
keseimbangan antara aktivitas sosial dan agama