Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi: Mellasanti Ayuwardani Administrasi Binis,, Politeknik Negeri Semarang
Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi: Mellasanti Ayuwardani Administrasi Binis,, Politeknik Negeri Semarang
Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi: Mellasanti Ayuwardani Administrasi Binis,, Politeknik Negeri Semarang
Mellasanti Ayuwardania*
a Administrasi Binis, [email protected], Politeknik Negeri
Semarang
ABSTRACT
Occupational safety and health (OHS) issues in Indonesia are generally still not optimal. This is
indicated by the high number of work accidents. Low or poor employee health programs result in
a tendency for low productivity levels. The purpose of this study was to analyze the effect of
occupational safety and health on the work productivity of field engineering employees of
Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa Kebumen Regency. Data were collected from 35 field
engineering employees of Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa using a questionnaire. The
data analysis methods used are validity test, reliability test, simple linear regression, t test and
coefficient of determination with the help of IBM SPSS 24 software. The results of simple linear
regression analysis show that Y = 8.288 + 0.263 X which means that occupational safety and
health has a positive effect on work productivity. The t test results show that occupational safety
and health (K3) has a significant effect on work productivity with a tcount value of 4.824 greater
than the t table with a significance value of 0.000. The coefficient of determination is 0.396,
which means that the occupational safety and health variable contributes 39.6% to the work
productivity variable. While the remaining 0.604 or 60.4% is influenced by other factors not
examined in this study.
ABSTRAK
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia secara umum masih belum optimal.
Hal ini ditunjukkan dengan angka kecelakaan kerja yang masih tinggi. Program kesehatan
pegawai yang rendah atau buruk mengakibatkan kecenderungan tingkat produktivitas rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan teknik lapangan Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa
Kabupaten Kebumen. Pengumpulan data dilakukan dari 35 orang karyawan teknik lapangan
Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis data
yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier sederhana, uji t dan koefisien
determinasi dengan bantuan software IBM SPSS 24. Hasil analisis regresi linier sederhana
menunjukkan bahwa Y = 8,288 + 0,263 X yang berarti keselamatan dan kesehatan kerja
berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Hasil uji t menunjukkan bahwa keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja dengan nilai t hitung
sebesar 4,824 lebih besar dari ttabel dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai koefisien determinasi
sebesar 0,396 yang berarti variabel keselamatan dan kesehatan kerja memberikan kontribusi
74
sebesar 39,6% terhadap variabel produktivitas kerja. Sedangkan sisanya 0,604 atau 60,4%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
1. PENDAHULUAN
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia secara umum masih
belum optimal[1]. Hal ini ditunjukkan dengan angka kecelakaan kerja yang masih
tinggi[1]. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPJS Ketenagakerjaan Indonesia
(2019) tercatat kasus kecelakaan kerja mengalami peningkatan sepanjang tahun
2017 hingga tahun 2019[1]. Pada tahun 2019 terjadi sebanyak 182.835 kasus
kecelakaan kerja yang mengakibatkan 3.172 orang meninggal, 35 orang cacat total
tetap, 2.984 orang cacat sebagian dan 3.072 orang cacat fungsi[1].
Data dari International Labour Organization (ILO) mencatat bahwa setiap hari orang
meninggal akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja dengan jumlah lebih
dari 2,78 juta kematian per tahun[1]. Kecelakaan kerja terjadi tidak hanya
menyebabkan kematian, kerugian materi dan pencemaran lingkungan. Kecelakaan
kerja juga dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan produktivitas
kerja[2].
International Labour Organization (2013) menyatakan Jika tempat kerja aman dan
sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka secara efektif dan
efisien[5]. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak terorganisir dan banyak terdapat
bahaya, kerusakan dan absen sakit yang tidak terhindarkan mengakibatkan
hilangnya pendapatan bagi pekerja dan produktivitas berkurang bagi
perusahaan[5].
Pekerjaan karyawan teknik lapangan di Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa
Kabupaten Kebumen berlangsung di luar kantor seperti memasang sambungan air
dan memperbaiki kebocoran sambungan pipa air baik itu di rumah warga, instansi
maupun fasilitas umum seperti jalan raya. Medan kerja karyawan teknik tidak selalu
menjamin keamanan dan keselamatan mereka. Oleh sebab itu perlu adanya
langkah untuk menjaga keamanan dan keselamatan diri dari bahaya yang mungkin
terjadi saat bekerja seperti penggunaan alat pelindung diri (APD). Selain itu,
pekerjaan karyawan teknik yang berada di pengolahan air juga perlu diperhatikan
keamanan dan keselamatannya karena pekerjaannya berhubungan langsung
dengan mesin pengolah air dan bahan kimia seperti tawas, kapur dan kaporit.
Dilihat dari penelitian sebelumnya oleh Wahyuni, Suyadi dan Hartanto (2018)
dengan judul “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada PT Kutai Timber Indonesia (Studi Kasus pada PT
Kutai Timber Indonesia Kota Probolinggo)” menunjukkan hasil keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan[6]. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Sinuhaji (2019) dengan
judul “Penerapan K3 terhadap Produktivitas Kerja Karyawan” menunjukkan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan[7]. Berdasarkan penelitian oleh Suradi dkk. (2020)
tentang Penerapan K3 Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan pada PT Pelangi
Sukses Indonesia menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja (X1) dan
kesehatan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktifitas
kerja karyawan PT Pelangi[8].
Berdasarkan dari latar belakang di tersebut, maka permasalahan pada penelitian ini
adalah “Bagaimana Pengaruh Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Teknik Lapangan Perumda Air Minum Tirta
Bumi Sentosa Kabupaten Kebumen”.
2. PERMASALAHAN PENELITIAN
3. TINJAUAN PUSTAKA
a. Kuantitas Kerja[10]
Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam
jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau telah
ditetapkan oleh lembaga/perusahaan[10].
b. Kualitas Kerja[10]
Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan
mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh pekerja, dalam hal ini
merupakan suatu kemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan
c. Ketepatan Waktu[10]
Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan
pada awal waktu yang telah ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi
dengan hasil output, serta mampu memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi pegawai
terhadap suatu aktivitas yang disediakan di awal waktu sampai menjadi
output[10].
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan
akibat kerja dan penyakit kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan dan penyakit kerja[11].
a. Pembiayaan kesehatan[13]
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan
untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat[13].
b. Pelayanan kesehatan[13]
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat[13].
Peralatan pada umumnya lebih tahan lama (masa manfaatnya lebih lama)
jika dibandingkan dengan perlengkapan (supplies). Istilah peralatan dalam
akuntansi mengacu pada mesin, perabot dan peralatan kantor, kendaraan,
komputer, perangkat elektronik dan mesin perkantoran[13].
d. Prosedur[13]
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang
harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu
memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama[13].
f. Wewenang pekerjaan[13]
Wewenang pekerjaan adalah kekuasaan menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi dan secara umum tugas didefinisikan sebagai
kewajiban atau suatu pekerjaan yang harus dikerjakan seseorang dalam
pekerjaannya[13].
g. Kelalaian[13]
Kelalaian adalah suatu sikap ketika melakukan suatu perbuatan yang
berbentuk sifat kekurang hati-hatian yang bersangkutan baik akibat tidak
memikirkan akan timbulnya suatu resiko padahal seharusnya hal itu
dipikirkannya (kelalaian yang tidak disadari) [13].
4. METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan teknik lapangan di Perumda Air
Minum Tirta Bumi Sentosa Kabupaten Kebumen yang berjumlah 35 orang.
Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik non probability sampling berupa
sampel jenuh, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam
penelitian ini ialah semua karyawan teknik lapangan di Perumda Air Minum Tirta
Bumi Sentosa yang berjumlah 35 orang.
Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan kuesioner dapat dinyatakan valid. Uji
validitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 24. Pada penelitian ini
jumlah sampel yang diambil adalah n= 35 dengan df = n-2 atau 33 dan tingkat
signifikansi 0,05 sehingga diperoleh rtabel = 0,3338. Setiap butir pertanyaan
memiliki nilai r hitung > r tabel, sehingga dapat diartikan seluruh butir
pertanyaan valid.
Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan[16]. Kuesioner dapat
dikatakan reliabel jika jawaban atas pernyataan tersebut konsisten[16].
Hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3
berikut:
2. Uji Hipotesis
1. “Jika nilai t hitung < t tabel atau nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima atau Ha
ditolak.”
2. “Jika nilai t hitung > t tabel atau nilai Sig. < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha
diterima.”
Hasil uji t dalam penelitian ini terhadap produktivitas kerja, dapat dilihat pada
tabel 4 sebagai berikut:
Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah n = 35 dengan df = n-2
atau 33 dan tingkat signifikansi 0,05 sehingga diperoleh ttabel = 2,034. Dapat
dilihat nilai thitung sebesar 4,824 lebih besar daripada ttabel sebesar 2,034, maka Ho
ditolak dan Ha diterima artinya keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan teknik lapangan Perumda Air Minum Tirta
Bumi Sentosa Kabupaten Kebumen.
Analisis deskriptif tanggapan responden dengan uji three box method menunjukkan
bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja serta produktivitas kerja
menghasilkan interpretasi tinggi. Hasil uji signifkansi (uji t) menunjukkan bahwa
nilai signifikansi variabel keselamatan dan kesehatan sebesar 0,000 yang berarti di
bawah 0,05 dengan thitung 4,824 lebih besar dari ttabel sebesar 2,034, sehingga dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja.
Dilihat dari angka indeks pada variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dengan nilai indeks tertinggi sebesar 31,2 yaitu pada item pernyataan mengenai
Pengaruh Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Teknik Lapangan (Mellasanti Ayuwardani)
83
Sedangkan nilai indeks terendah sebesar 23,6 yaitu pada item pernyataan mengenai
karyawan yang mengalami kecelakaan/sakit akibat kerja akan dirujuk ke rumah
sakit yang ditentukan perusahaan. Dengan demikian perusahaan diharapkan lebih
memperhatikan tindakan penanganan apabila terjadi kecelakaan/sakit akibat kerja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] BPJS Ketenagakerjaan. 2020. Laporan Tahunan 2020 Pertumbuhan Agresif untuk
Perlindungan Berkelanjutan. Jakarta: BPJS Ketenagakerjaan Indonesia.
[2] Enny, Mahmudah. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: UBHARA
Manajemen Press.
[3] Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media
Group.
[4] Sedarmayanti. 2017. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Mandar Maju.
[5] International Labour Organization. Safety and Health at Work. Diakses pada
tanggal 24 Juli 2021, dari https://www.ilo.org/global/topics/safety-and-health-at-
work/lang--en/index.htm.
[6] Wahyuni, N., Suyadi, B., dan Hartanto, W. 2018. Pengaruh Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Kutai
Timber Indonesia. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan,
Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(1), 99-104.
[7] Sinuhaji, Effendi. 2019. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 7(2), 11-15.
[8] Suradi, dkk. 2020. Penerapan K3 Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada PT.
Pelangi Sukses Indonesia. ILTEK: Jurnal Teknologi, 15(01), 47-49.
[9] Pramana, Dodi. 2020. Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Pada Kantor Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Jurnal
Administrasi Dan Perkantoran Modern, 9(2), 1-11.
[10] Purwati, S., Sitepu, M., dan Panjaitan, F. 2017. Analisis Pengaruh Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt Timah (Persero) Tbk). Jurnal Progresif
Manajemen Bisnis, 20(2), 1-10.
[11] Enny, Mahmudah. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: UBHARA
Manajemen Press.
Pengaruh Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Teknik Lapangan (Mellasanti Ayuwardani)
84
[13] Bagaskara, Aditya H. 2018. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Antaran Sentral Pengolahan Pos PT Pos
Indonesia. Tugas Akhir, Politeknik Negeri Semarang.
[14] Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
[15] Muhidin , Sambas Ali, Maman Abdurrahman. 2007. Analisis korelasi regresi dan
jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
[16] Yuandari, E. dan Rahman, R.T. 2014. Metodologi Penelitian dan Statistik. Bogor: In
Media.
[17] Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25
Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.