Pra 11 60 Membuat Plate Offset Lithpgraphy
Pra 11 60 Membuat Plate Offset Lithpgraphy
Pra 11 60 Membuat Plate Offset Lithpgraphy
Offset Lithography
GRA. PRA.011
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJ URUAN
DIREKTORAT J ENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004
Modul GRA.PRA.011 2
Membuat Plate
Offset Lithography
Penyusun
Agus Nugroho
Editor
Soeryanto
Tri Riyanto
2004
Modul GRA.PRA.011 3
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk
Bidang Keahlian Grafika, khususnya Program Keahlian Persiapan dan Produksi
Grafika. Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan
kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang
menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul,
baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan digunakan
sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai komptensi kerja
standar yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, setting dengan
bantuan komputer, serta divalidasi dan diujcobakan empirik secara terbatas.
Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara ujicoba
empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Harapannya, modul yang
telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk
membekali peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun
demikian, karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka
modul ini masih akan selalu diminta masukan untuk bahan perbaikan atau revisi
agar supaya selalu relevan dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan
terima kasih. Dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak,
terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer modul, tenaga
Modul GRA.PRA.011 4
ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
menyelesaikan penyusunan modul ini.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk
melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada
azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada
perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja
dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat.
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
peserta diklat SMK Bidang Keahlian Grafika, atau praktisi yang sedang
mengembangkan bahan ajar modul SMK.
J akarta, Desember 2004
a.n. Direktur J enderal Pendidikan
Dasar dan Menengah
Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,
Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc.
NIP 130 675 814
Modul GRA.PRA.011 5
Kata Pengantar
ada setiap pemelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu
diperlukan media yang sesuai dan tepat. Sebagai salah satu bahan ajar
yang tepat digunakan untuk siswa SMK adalah berupa modul. Modul selain dipakai
sebagai sumber belajar bagi siswa juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan tertentu. Sehingga proses pemelajaran yang tepat guna
akan dapat dicapai.
alam modul ini akan dipelajari pembuatan pelat cetak offset untuk
keperluan pencetakan pada mesin offset. Pembuatan acuan pelat cetak
offset memerlukan ketelitian dalam meletakan film pada acuan cetak maupun
ketepatan waktu yang diberikan dalam proses penyinaran. Karena hasil dari
pekerjaan tersebut dilanjutkan pada bagian offset untuk dilakukan pencetakan,
maka kualitas pelat cetak sangat berpengaruh. Sehingga proses pembuatan acuan
cetak perlu dikerjakan secara teliti dan benar.
ntuk mendapatkan pelat cetak yang siap dipakai untuk mencetak, maka
hal tersebut dapat dikerjakan dengan 2 cara, yaitu dari model film
positif/negatif yang dibuatkan ke pelat cetak atau secara langsung dari computer
print pada pelat cetak yang disebut dengan CtP (Computer to Plate). Namun
demikian pemrosesan dari film ke pelat cetak sampai saat ini masih digunakan
pada dunia industri percetakan. Sehingga selayaknya Anda menguasai pekerjaan
tersebut. Diharapkan setelah mempelari modul ini Anda melanjutkan ke modul
berikutnya untuk mempelajari teknik pembuatan pelat cetak yang lain.
Surabaya, Desember 2004
Penyusun
Agus Nugroho
P
D
U
Modul GRA.PRA.011 6
Daftar Isi
? Halaman Sampul...................................................................... 1
? Halaman Francis....................................................................... 2
? Kata Pengantar ........................................................................ 3
? Kata Pengantar ........................................................................ 5
? Daftar Isi................................................................................. 6
? Peta Kedudukan Modul.............................................................. 8
? Daftar J udul Modul ................................................................... 9
? Mekanisme Pemelajaran............................................................ 10
? Glosary ................................................................................... 11
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi............................................................................ 13
B. Prasarat............................................................................. 13
C. Petunjuk Penggunaan Modul................................................ 14
D. Tujuan Akhir ...................................................................... 15
E. Kompetensi........................................................................ 16
F. Cek Kemampuan................................................................. 18
II. PEMELAJ ARAN
A. Rencana Belajar Siswa.................................................... 19
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1..................................................... 20
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................... 20
b. Uraian Materi .......................................................... 20
c. Rangkuman............................................................ 31
d. Tugas .................................................................... 33
e. Tes Formatif ........................................................... 33
f. Kunci J awaban........................................................ 34
g. Lembar Kerja ......................................................... 35
2. Kegiatan Belajar 2..................................................... 37
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................... 37
b. Uraian Materi .......................................................... 37
c. Rangkuman............................................................ 42
d. Tugas .................................................................... 42
Modul GRA.PRA.011 7
e. Tes Formatif ........................................................... 42
f. Kunci J awaban........................................................ 42
g. Lembar Kerja ......................................................... 43
III. EVALUASI
A. Tes Tertulis........................................................................ 47
B. Tes Praktik......................................................................... 48
KUNCI J AWABAN
A. Tes Tertulis........................................................................ 49
B. Lembar Penilaian Tes Praktik................................................ 51
IV. PENUTUP............................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 55
Modul GRA.PRA.011 8
Peta Kedudukan Modul
GRA:PRA:001:1
LULUS
GRA:PRA:001:2
GRA:PRA:002
GRA:PRA:003
GRA:PRA:004
GRA:PRA:005
GRA:PRA:006
GRA:PRA:007
GRA:PRA:008
GRA:PRA:009
GRA:PRA:010
GRA:PRA:011
GRA:PRA:014
GRA:SUP:001
GRA:SUP:002
GRA:SUP:012
Modul GRA.PRA.011 9
Daftar J udul Modul
No. Kode Modul Judul Modul
1 GRA:PRA:001:1 Pembuatan desain secara manual
2 GRA:PRA:001:2 Pembuatan desain dengan komputer
3 GRA:PRA:002 Menyusun huruf/type setting
4 GRA:PRA:003 Mengerjakan scanning
5 GRA:PRA:004 Mengerjakan fotoreproduksi
6 GRA:PRA:005 Menggabungkan image secara manual
7 GRA:PRA:006 Menggabungkan image secara elektronik
8 GRA:PRA:007 Menyiapkan layout untuk siap ke film/plate
9 GRA:PRA:008 Membuat output image
10 GRA:PRA:009 Membuat proof image
11 GRA:PRA:010 Membuat dan mencetak coba plate relief/letterpress
12 GRA:PRA:011 Membuat plate offset lithography
13 GRA:PRA:014 Membuat plate ganda untuk beberapa image
14 GRA:SUP:001 Mengaplikasikan prinsip keselamatan dan & kesehatan
kerja
15 GRA:SUP:002 Mengaplikasikan Standard mutu
16 GRA:SUP:012 Kalkulasi grafika
Modul GRA.PRA.011 10
Mekanisme Pemelajaran
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Kerjakan Cek
Kemampuan
Nilai <=7
Nilai 7>=
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Evaluasi
Tertulis &
Praktik
Nilai 7>=
Modul
berikutnya/ Uji
Kompetensi
Nilai < 7
Modul GRA.PRA.011 11
Glosary
I STI LAH KETERANGAN
Bar register Alat yang digunakan untuk menyatukan film
separasi warna atau antara film dan pelat cetak
yang akan disinari
Color Bar Pedoman warna yang disertakan pada proses print
pada film atau pelat cetak ofset
Color Separation Proses pemisahan warna yang terdiri dari cyan,
magenta, yellow dan black
Color Strip Petunjuk warna yang ada pada film atau pelat cetak
Densitometer Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas
kehitaman image pada film atai pelat cetak
Developer Cairan kimia sebagai bahan pengembang pelat
cetak yang memiliki fungsi menimbulkan image
pada permukaan pelat
Gom arabika Bahan yang digunakan untuk memberikan lapisan
pelindung pada pelat cetak
Grey scale Skala tangga keabuan; merupakan tingkatan
keabuan titik raster dari 5% s.d 95 %
I mposisi Penempatan kompoisi halaman sesuai teknik lipat
dan jilid yang akan dipakai
Image setter Perangkat ouput yang menghasilkan film laten
image
Mesin proof Mesin yang digunakan untuk melakukan proof pelat
cetak ofset
Platemaker Perangkat yang digunakan untuk melakukan proses
penyinaran dari film ke pelat cetak ofset
Presensitized plate
Pelat cetak yang dibuat oleh pabrik pembuat pelat
cetak ofset
Proof Cetak coba dari suatu halaman publikasi yang
digunakan untuk mengecek keakurasian hasil
susunan
Prosesor Film Perangkat yang dipergunakan untuk memroses film
latent image menjadi film visible image
Prosesor Pelat Perangkat yang digunakan untuk memroses pelat
cetak menjadi pelat cetak yang siap dicetak
Punch register Peralatan yang digunakan untuk melubangi film
atau pelat cetak agar register bar masuk ke lubang
tersebut
Modul GRA.PRA.011 12
Register Posisi yang saling menumpuk dengan tepat antara
warna yang satu dengan warna lainnya
Sensitized plate
Pelat cetak terbuat dari seng yang dilapisi dengan
bahan peka cahaya
Ultra Violet Sinar yang digunakan pada lampu platemaker yang
memiliki sifat konstan dan tidak mudah membias
Modul GRA.PRA.011 13
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
alam modul ini anda akan mempelajari jenis-jenis pelat cetak yang
digunakan pada mesin offset. Selain itu anda juga mempelajari teknik
penyinaran pelat cetak offset menggunakan mesin kontak pelat. Dalam
melakukan proses pengembangan dapat dilakukan dua cara, yaitu secara
manual atau menggunakan mesin prosesor pelat. Agar hasil pembuatan pelat
cetak memenuhi standar kualitas pencetakan, maka dalam memberikan
waktu penyinaran pada pelat cetak harus diberikan secara tepat. Dengan
penyinaran yang terlalu lama atau terlalu sedikit akan berpengaruh terhadap
rekaman image pada pelat cetak. Sehingga sangat disarankan sebelum
menentukan waktu penyinaran, sebaiknya terlebih dahulu menentukan
standar penyinaran sebagai acuan dalam proses penyinaran. Tetapi hal
tersebut juga dapat dilakukan berdasar beberapa pengalaman yang
dilakukan dalam proses pembuatan pelat cetak. Setelah proses pembuatan
pelat cetak selesai, lakukan juga koreksi pelat untuk melihat apakah terdapat
bagian-bagian yang tidak kita inginkan terekam dalam pelat tersebut.
Kemudian untuk melakukan perawatan pelat cetak, lakukan proses
perawatan dengan baik, misalnya dengan memberikan bahan tertentu pada
pelat cetak atau menyimpan pada tempat yang aman.
B. Prasarat
alam mempelajari modul ini Anda harus dapat melakukan pemotretan
menggunakan kamera reproduksi yang menghasilkan film negative
atau film positive. Tetapi film yang dihasilkan dapat juga dari proses output
menggunakan image setter. Kemudian pastikan pula bahwa image tersebut
D
D
Modul GRA.PRA.011 14
memiliki kualitas yang baik dengan terlebih dahulu mengukur kehitaman film
menggunakan densitometer. Keterampilan akan montase film juga sangat
diperlukan, karena hasil montase merupakan model utama untuk proses
pembuatan pelat cetak. Kemudian anda juga harus menguasai teknik
mengoperasikan peralatan kontak plate dan prosesor plate. Pelajari juga
modul sebelumnya, karena materi ini berhubungan dengan modul tersebut.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan
teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang
sedang anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai
sejauh mana pengetahuan yang telah anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah anda kerjakan dan 70 %
terjawab dengan benar, maka anda dapat langsung menuju Evaluasi
untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban anda
tidak mencapai 70% benar, maka anda harus mengikuti kegiatan
pemelajaran dalam modul ini.
4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam
penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.
6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat,
jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.
7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan
bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
Modul GRA.PRA.011 15
8. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:
o Mengenal bahan dan peralatan pembuatan pelat cetak
o Mengoperasikan mesin kontak pelat
o Mengoperasikan mesin prosesor pelat
o Mengerjakan pembuatan acuan pelat cetak ofset
o Melakukan perawatan terhadap perangkat yang telah digunakan.
Modul GRA.PRA.011 16
E. Kompetensi
KOMPETENSI : Membuat plate offset lithography
KODE : GRA:PRA:011(A)
DURASI PEMELAJ ARAN : 60 J am @ 45 menit
A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 2 1 1 1 1
KONDISI KINERJ A
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya ;
? SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
? Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
? Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
? Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang membuat plate offset lithography
? Dalam proses pembuatan ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure yang berlaku ditempat kerja, OH &
S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
MATERI POKOK PEMELAJ ARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJ A LI NGKUP BELAJ AR
SI KAP PENGETAHUAN KETERAMPI LAN
1. Memilih dan
menyiapkan plate
?Spesifikasi pekerjaan di-
mengerti
?Plate dipilih sesuai
kebutuhan spesifikasi
pekerjaan
?Plate disiapkan sesuai
spesifikasi mesin cetak
yang akan digunakan.
?Spesifikasi dalam
menyiapkan plate
?Memilih macam plate
sesuai spesifikasi
?Menyiapkan plate sesuai
spesifikasi mesin cetak
?Cermat
?Teliti
?Tanggungjawab
?Bekerja sesuai
prosedur
?Mengikuti perintah
kerja
?Pemilihan jenis plate
?Pemilihan spesifikasi
plate (ukuran)
?Memproses plate
sesuai dengan
spesikasi mesin
cetak
Modul GRA.PRA.011 17
MATERI POKOK PEMELAJ ARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJ A LI NGKUP BELAJ AR
SI KAP PENGETAHUAN KETERAMPI LAN
2. Mengerjakan plate
dengan alat pembuat
plate offset
lithography
?Plate disinari, tempat
dibersihkan, film posisikan
tepat, vacuum,
penyinaran secara tepat
dan benar.
?Plate setelah disinari
diproses.
?Plate diperiksa
kualitasnya, disesuaikan
dengan spesifikasi
pekerjaan.
?Plate dilindungi dan
disiapkan untuk proses
selanjutnya.
?Proses pembuatan plate
offset lithography
?Proses pengembangan
plate
?Penggunaan bahan pelin-
dung plate
?Cermat
?Teliti
?Tanggungjawab
?Bekerja sesuai
?prosedur
?Mengikuti perintah
kerja
?Teknik penyinaran
plate secara tepat
dan benar
?Teknik memeriksa
kualitas plate
?Teknik melindungi
plate
?Melakukan pemerik-
saan peralatan plate
dan bahan
pengembang
?Melakukan proses pe-
nyinaran dan
pengem-bangan
?Melakukan proses
pelin-dungan
Modul GRA.PRA.011 18
F. Cek Kemampuan
1. J elaskan tujuan dilakukannya pembuatan acuan pelat cetak offset!
2. Sebutkan jenis pelat cetak ofset!
3. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan pelat
cetak ofset!
4. J elaskan proses pengembangan pelat cetak secara manual
5. J elaskan langkah pembuatan pelat cetak offset!
6. J elaskan pengaruh waktu penyinaran terhadap hasil pelat cetak!
7. J elaskan mengapa grey scale sangat diperlukan dalam proses
pembuatan acuan cetak ofset!
8. J elaskan fungsi proof pada pelat cetak ofset!
9. J elaskan fungsi gum pada pelat cetak ofset!
10. J elaskan fungsi punch register!
Modul GRA.PRA.011 19
BAB. I I
PEMELAJ ARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Membuat plate offset lithography
Sub Kompetensi : 1. Memilih dan menyiapkan pelat
2. Mengerjakan plate dengan alat pembuatan plate
ofset lithography
J enis
Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Tanda
Tangan
Guru
Modul GRA.PRA.011 20
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan kegiatan pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat:
- mengenal bahan pembuatan pelat positif
- mengenal peralatan pembuatan pelat offset
- mengoperasikan perangkat kontak pelat offset
- mengoperasikan perangkat prosesor pelat offset
- melakukan proses pengembangan pelat offset secara manual.
b. Uraian materi
MENGENAL J ENIS PELAT CETAK OFSET
elat cetak ofset adalah keping atau lembaran logam tipis (Zn)
yang salah satu permukaannya atau dua permukaannya dilapisi
dengan bahan peka cahaya. Pelat berdasarkan bahan peka cahaya
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Sensitized plate
2) Presensitized plate
Bahan dasar pelat sensitized adalah terbuat dari seng (zn) yang dilapisi
dengan bahan peka cahaya. Campuran bahan peka cahaya yang
digunakan adalah amonium bichromate, albumen, gom arabika, salatin
dan dextrin.
Sedangkan pelat presensitized adalah pelat cetak yang dibuat oleh
pabrik pembuat pelat cetak ofset. Menurut cara kerjanya, pelat
presensitized dapat terbagi menjadi 2 jenis pelat, yaitu pelat negatif dan
P
Modul GRA.PRA.011 21
Pelat permukaan
Pelat etsa
pelat positif. Pelat negatif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada
bagian yang terkena sinar akan mengeras dan bagian yang tidak
terkena sinar akan larut bila dicuci menggunakan bahan developer.
Pelat positif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang
terkena sinar akan larut dan bagian yang tidak terkena sinar akan
mengeras bila dicuci dengan menggunakan bahan developer.
elat cetak offset yang sekarang ini banyak digunakan adalah jenis
pelat presensitized yang permukaannya sudah mengandung
lapisan bahan peka cahaya. Pelat yang digunakan untuk mencetak
memiliki permukan yang terbagi dua daerah, yaitu daerah yang tidak
ada gambarnya (non image area) dan daerah yang bergambar (image
area). Daerah yang bersih atau tidak mencetak dari pelat itu tidak
mengandung gambar teks atau perwujudan yang lain. Karena
mempunyai sifat mengandung air, daerah ini menyerap air dan
mengandung lapisan air yang tipis pada permukaannya. Ini akan
menolak masuknya tinta bila rol bergulung diatasnya. Daerah
bergambar atau perwujudan lain pada pelat merupakan daerah cetak,
yang sedikit berminyak sifatnya sehingga menolak melekatnya air, tetapi
menerima melekatnya tinta. Plate ofset dibedakan dalam beberapa jenis
yaitu:
1) Pelat-pelat permukaan
adalah plate-plate yang
paling umum dipakai,
terutama dengan mesin-
mesin cetak yang lebih kecil dan duplikator-duplikator, bagian yang
mencetak sepermukaan dengan bagian yang bersih.
2) Pelat-pelat yang dietsa dalam,
yaitu acuan dietsa sampai
P
Modul GRA.PRA.011 22
kedalaman tertentu sedikit dibawah permukaan bidang-bidang
yang tidak mencetak.
3) Pelat relief, bidang-bidang yang tidak mencetak pada plate relief
akan larut mencapai suatu kedalaman dibawah bidang-bidang yang
akan mencetak.
4) Pelat logam ganda adalah plate dengan banyak permukaan, sedikit
timbul atau sedikit dietsa di bawah sekeliling permukaannya
sehingga membentuk logam tambahan.
5) Pelat-pelat bi-logam,
terdiri 2 lapisan: Lapisan
atas chromium yang keras
dan menyerap air dan
lapisan tembaga yang
menangkap tinta.
6) Pelat-pelat tri-logam mengandung lapisan ketiga sebagai dasar
yang dapat berupa seng, baja atau alumunium.
MODEL FILM
odel film yang akan diproses pada pelat cetak ofset terdiri dari 2
jenis, yaitu:
1) Film positif
2) Film negatif
M
Pelat bimetal
Pelat bi-logam Pelat tri-logam
Modul GRA.PRA.011 23
Model film yang akan disinari
Bila menggunakan film positif,
maka pelat cetak yang
digunakan adalah pelat cetak
positif. Sedangkan bila
menggunakan film negatif,
maka pelat cetak yang
digunakan adalah pelat cetak
negatif. Tetapi tidak menutup
kemungkinan apabila model
yang digunakan sebaliknya,
sebagai contoh film negatif
menggunakan pelat positif yang
menghasilkan pelat cetak
dengan image positif. Atau film
positif menggunakan pelat negatif yang menghasilkan pelat cetak
dengan image negatif. Hal ini dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Sebelum berkembang image setter sebagai penghasil film,
dimana pada proses kontak film ke pelat untuk suratkabar digunakan
film negatif, yang dikontak menggunakan pelat negatif. Dengan
menggunakan film negatif, maka tidak perlu lagi membuat film positif
yang tentunya akan menghemat biaya pemrosesan film positif.
MENEMPATKAN FI LM PADA PELAT CETAK OFSET
ilm yang akan disinari pada pelat cetak ofset harus diletakkan
dengan benar sebelum dilakukan proses penyinaran. Format
tersebut harus disesuaikan dengan format mesin cetak offset yang akan
digunakan untuk mencetak. Letak posisi film yang akan disinari harus
pada posisi simetris antara bagian kanan dan kirinya. Kemudian pada
sisi atas film harus diletakkan pada jarak tertentu dengan
F
Modul GRA.PRA.011 24
memperhatikan griper mesin cetak, awal kertas dan awal cetakan.
Sehingga kertas yang akan digunakan untuk mencetak juga harus
dipersiapkan sebaik mungkin agar tidak terlalu besar atau terlalu kecil
ukurannya.
PERALATAN PEMBUATAN ACUAN CETAK OFSET
ntuk melakukan proses penyinaran
pada pelat cetak ofset digunakan
perangkat yang disebut dengan mesin
kontak pelat (Platemaker). Pada mesin ini
sinar yang digunakan adalah berupa sinar
Ultra Violet (UV), karena sifat sinarnya
U
Menempatkan pofifi film pada pelat cetak
Mesin Platemaker digital
Modul GRA.PRA.011 25
Panel input data
yang konstan dan tidak mudah membias.
Peralatan platemaker sekarang ini telah
dilengkapi dengan pengaturan waktu
penyinaran secara digital, pengaturan vacum
dan penyimpanan memori penyinaran. Agar
pada saat proses penyinaran tidak terjadi
pembiasan sinar, maka pada peralatan
tersebut juga dilengkapi dengan korden
penutup pada di sekeliling sisinya. J arak
antara lampu dengan pelat yang akan
disinari juga harus diperhitungkan,
jangan sampai terlalu jauh atau terlalu
dekat. Pada peralatan platemaker yang
telah dibuat oleh pabriknya, untuk
ukuran jarak lampu biasanya telah
dibuat standar. Ukuran pelat cetak yang
diproses juga bervariasi dari ukuran
terkecil sampai terbesar.
Platemaker model lama
MENENTUKAN STANDAR PENYINARAN PELAT CETAK OFSET
alam memberikan penyinaran pada pelat cetak ofset harus
menggunakan standar waktu yang tepat. Untuk menetapkan
waktu penyinaran, maka sebaiknya dilakukan uji coba penyinaran pada
pelat cetak dengan menggunakan beberapa waktu yang berbeda.
Penetapan waktu penyinaran tersebut ditentukan oleh hasil densiti pada
grey scale yang dipakai sebagai standar densitinya. Grey scale yang
digunakan dapat ditempatkan ketika melakukan penyinaran pada film
D
Modul GRA.PRA.011 26
atau ketika melakukan proses penyinaran pada pelat cetak ofset.
Biasanya grey scale ditempatkan pada sisi-sisi bagian bawah atau
samping diluar area cetak. Sedangkan langkah-langkah menentukan
standar penyinaran pada pelat cetak dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Potong pelat cetak ofset dengan ukuran tertentu (disesuaikan
dengan ukuran grey scale).
2) Tempatkan pelat cetak pada bidang pelat pada platemaker.
3) Tempatkan grey scale diatas pelat cetak dengan posisi emulsi grey
scale dan emulsi pelat cetak saling bertemu.
4) Tutup bagian ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6 dan seterusnya dengan
kertas hitam, sehingga pada bagian 1(satu) saja yang akan
disinari.
5) Tentukan waktu penyinaran, misalnya 30 detik.
6) Tutup kaca penutup pelat cetak dengan memberikan vacuum.
7) Lakukan proses penyinaran tahap pertama dengan melakukan
expose.
8) Setelah selesai tahap pertama, lakukan penyinaran tahap kedua
dengan menutup pada bagian ke-3, ke-4, ke-5, ke-6 dan
seterusnya dengan kertas hitam.
Modul GRA.PRA.011 27
9) Lakukan penyinaran tahap kedua dengan waktu 30 detik.
10) Setelah selesai kemudian lakukan penyinaran tahap ketiga dengan
menutup bagian ke-4, ke-5, ke-6 dan seterusnya dengan kertas
hitam.
11) Lakukan penyinaran tahap ketiga dengan waktu 30 detik.
12) Setelah selesai kemudian lakukan penyinaran tahap keempat
dengan menutup bagian ke-5, ke-6 dan seterusnya dengan kertas
hitam.
13) Lakukan penyinaran tahap keempat dengan waktu 30 detik.
14) Setelah selesai kemudian lakukan penyinaran tahap kelima dengan
menutup bagian ke-6 dan seterusnya dengan kertas hitam.
15) Lakukan penyinaran tahap kelima dengan waktu 30 detik.
Modul GRA.PRA.011 28
16) Setelah selesai lakukan penyinaran tahap berikutnya dengan waktu
30 detik setiap tahapnya, sampai semua bagian tersinari.
17) Kemudian lakukan proses pengembangan secara manual.
18) Ukurlah menggunakan densitometer untuk menentukan pada
bagian mana yang memiliki densiti sama dengan model grey scale.
19) Bila pada tahap ke enam memiliki densiti yang sama, maka dapat
ditentukan waktu penyinaran standar dengan waktu 6 x 30 detik =
150 detik atau 2,5 menit.
MELAKUKAN PROSES PENGEMBANGAN PELAT CETAK OFFSET
roses pengembangan pelat cetak ofset dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu:
1) Secara manual
2) Menggunakan prosesor pelat cetak
Pengembangan pelat cetak secara manual dilakukan dengan
memberikan cairan developer pada bagian permukaan pelat secara
merata. Kemudian menggunakan spon yang halus seka permukaan
pelat secara merata dan teratur. Bila cairan developer bekerja, maka
pada pelat cetak positif dengan model film positif bagian yang terkena
sinar akan rontok sedangkan yang tidak terkena sinar akan mengeras
dan membentuk image. Pada pelat negatif pada bagian yang terkena
sinar akan mengeras dan bagian yang tidak terkena sinar akan rontok.
Setelah diberikan cairan developer, maka bersihkan sisa cairan tersebut
dengan membilasnya dengan air.
P
Modul GRA.PRA.011 29
PENGEMBANGAN PELAT CETAK SECARA MANUAL
Tuangkan
developer pada
pelat cetak
Seka pelat cetak
menggunakan
spon
Seka secara
merata
Bersihkan spon
dari bahan
developer
Seka permukaan
pelat cetak secara
merata
Bersihkan
permukaan pelat
dengan air
Bersihkan bagian
punggung pelat
dengan air
Modul GRA.PRA.011 30
elain pengembangan secara manual,
pelat cetak ofset yang telah dilakukan
proses penyinaran dapat dikembangkan
menggunakan peralatan prosesor pelat. Bila
menggunakan prosesor pelat, maka pelat
cukup dimasukkan pada prosesor tersebut dan
secara otomatis prosesor akan memroses pelat tersebut. Sebab dalam
prosesor telah terdapat cairan developer dan rol-rol pembawa pelat
yang membawa ke bagian developer dan seterusnya sampai pada
bagian pengering, sehingga diperoleh pelat cetak yang siap untuk
dipergunakan untuk mencetak. Penggunaan prosesor pelat harus
diperhatikan lamanya/kecepatan rol pembawa pelat berjalan yang
secara langsung juga mempengaruhi hasil pelat cetak. Dengan
developer yang dipakai untuk beberapa kali pengembangan tentu
waktu/kecepatan proses pengembangan akan berbeda apabila
developer telah digunakan berkali-kali.
PENGGUNAAN DENSITOMETER
ensitometer dipergunakan untuk mengukur densiti pelat hasil
pengembangan. Dengan menggunakan densitometer akan
diketahui apakah pelat tersebut telah memenuhi standar yang telah
ditentukan atau belum. Untuk melihat titik raster dipergunakan loupe
pada grey scale yang telah terpasang pada pelat cetak.
S
D
Prosesor pelat cetak
Pengaturan proses pengembangan Bak cairan pengembang
Modul GRA.PRA.011 31
PERAWATAN PELAT CETAK OFFSET
erawatan pada pelat cetak ofset dilakukan untuk menghindari
kerusakan pada image yang telah diproses. Biasanya perawatan
dilakukan sebelum pelat cetak digunakan untuk mencetak. Perawatan
dilakukan dengan melapisi pada seluruh permukaan pelat yang telah
diproses menggunakan gom arabika. Kemudian bila pelat cetak tersebut
akan dipakai mencetak, bersihkan lapisan gom dengan membilas
menggunakan air. Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk pelat cetak
yang telah digunakan mencetak dan akan disimpan untuk digunakan
mencetak pada waktu berikutnya. Dengan memberikan lapisan gom
selain menghindari kerusakan akibat
goresan pada imagenya, dapat juga
sebagai pelindung dari cahaya terbuka
yang langsung mengenai pelat cetak.
Agar lebih aman lagi setelah diberi
lapisan gom, simpanlah pada almari pelat
khusus dengan dibungkus kertas khusus.
c. Rangkuman
Pelat berdasarkan bahan peka cahaya dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu Sensitized plate dan Presensitized plate.
? Bahan dasar pelat sensitized adalah terbuat dari seng (zn) yang
dilapisi dengan bahan peka cahaya. Campuran bahan peka cahaya
yang digunakan adalah amonium bichromate, albumen, gom
arabika, salatin dan dextrin.
P
Bahan melindungi pelat cetak
Modul GRA.PRA.011 32
? Pelat presensitized adalah pelat cetak yang dibuat oleh pabrik
pembuat pelat cetak ofset.
? Menurut cara kerjanya, pelat presensitized dapat terbagi menjadi 2
jenis pelat, yaitu pelat negatif dan pelat positif.
? Pelat negatif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang
terkena sinar akan mengeras dan bagian yang tidak terkena sinar
akan larut bila dicuci menggunakan bahan developer.
? Pelat positif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang
terkena sinar akan larut dan bagian yang tidak terkena sinar akan
mengeras bila dicuci dengan menggunakan bahan developer.
? Plate ofset dibedakan dalam beberapa jenis yaitu:
1) Pelat-pelat permukaan adalah pelat-pelat yang paling umum
dipakai, terutama dengan mesin-mesin cetak yang lebih kecil dan
duplikator-duplikator, bagian yang mencetak sepermukaan
dengan bagian yang bersih.
2) Pelat-pelat yang dietsa dalam, yaitu acuan dietsa sampai
kedalaman tertentu sedikit dibawah permukaan bidang-bidang
yang tidak mencetak.
3) Pelat relief, bidang-bidang yang tidak mencetak pada plate relief
akan larut mencapai suatu kedalaman dibawah bidang-bidang
yang akan mencetak.
4) Pelat logam ganda adalah plate dengan banyak permukaan,
sedikit timbul atau sedikit dietsa di bawah sekeliling
permukaannya sehingga membentuk logam tambahan.
5) Pelat-pelat bi-logam, terdiri 2 lapisan: Lapisan atas chromium
yang keras dan menyerap air dan lapisan tembaga yang
menangkap tinta.
6) Pelat-pelat tri-logam mengandung lapisan ketiga sebagai dasar
yang dapat berupa seng, baja atau alumunium.
Modul GRA.PRA.011 33
? Model film yang akan diproses pada pelat cetak ofset terdiri dari 2
jenis, yaitu Film positif dan Film negatif.
? Bila menggunakan film positif, maka pelat cetak yang digunakan
adalah pelat cetak positif.
? Bila menggunakan film negatif, maka pelat cetak yang digunakan
adalah pelat cetak negatif.
? Dalam penyinaran dari model film ke pelat cetak digunakan
peralatan yang disebut dengan platemaker.
? Agar diperoleh penyinaran yang terstandar, maka perlu dilakukan tes
penyinaran pada beberapa tahap.
? Proses pengembangan pelat cetak dapat dilakukan secara manual
atau menggunakan prosesor.
? Untuk mengukur density pelat cetak yang telah diproses digunakan
alat yang disebut densitometer.
? Agar permukaan pelat cetak yang telah diproses tidak mudah
tergores atau rusak, maka perlu diberikan lapisan pelindung
menggunakan gom arabika.
d. Tugas
1). Buatlah kliping potongan jenis-jenis pelat cetak ofset!
2). Buatlah kliping bermacam-macam mesin platemaker!
3). Buatlah kliping bermacam-macam mesin prosesor pelat cetak!
4). Buatlah bagan proses penyinaran pelat cetak ofset!
5). Buatlah bagan proses pengembangan secara manual!
e. Tes Formatif
1) J elaskan kriteria dari pelat cetak ofset!
2) Sebutkan jenis pelat cetak ofset berdasarkan bahan peka cahaya!
Modul GRA.PRA.011 34
3) J elaskan yang disebut dengan pelat negatif!
4) J elaskan yang disebut dengan pelat positif!
5) J elaskan tujuan proses pengembangan pelat cetak ofset!
6) J elaskan fungsi prosesor pelat cetak ofset!
7) J elaskan yang dimaksud dengan pelat-pelat permukaan!
8) J elaskan fungsi gom arabika!
f. Kunci J awaban
1) Pelat cetak ofset adalah keping atau lembaran logam tipis (Zn)
yang salah satu permukaannya atau dua permukaannya dilapisi
dengan bahan peka cahaya.
2) Berdasarkan bahan peka cahay pelat cetak dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu sensitized plate dan presensitized plate.
3) Pelat negatif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang
terkena sinar akan mengeras dan bagian yang tidak terkena sinar
akan larut bila dicuci menggunakan bahan developer.
4) Pelat positif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang
terkena sinar akan larut dan bagian yang tidak terkena sinar akan
mengeras bila dicuci dengan menggunakan bahan developer.Proof
hasil imposisi dipergunakan untuk mengoreksi nomor halaman hasil
montase dan posisi dari image/gambar yang telah dimontase.
5) Pengembangan pelat cetak digunakan untuk menimbulkan image
yang telah dilakukan proses penyinaran.
6) Prosesor digunakan untuk melakukan porses pengemban secara
masinal hingga mendapatkan pelat cetak siap untuk dicetak.
7) Pelat-pelat permukaan adalah pelat-pelat yang paling umum
dipakai, terutama dengan mesin-mesin cetak yang lebih kecil dan
Modul GRA.PRA.011 35
duplikator-duplikator, bagian yang mencetak sepermukaan dengan
bagian yang bersih
8) Gom arabika digunakan untuk melapisi pelat cetak yang telah
diproses agar tidak mudah rusak.
g. Lembar Kerja
1). Alat
- Densitometer
- Lup
- Mesin kontak plate/platemaker
- Mesin prosesor pelat
- Gunting
- Kater
- Pemotong pelat cetak
- Penggaris besi
2). Bahan
- Model Film hasil montase (positif)
- Selotipe
- Cairan Developer plate
- Spon
- Korektor plate
3). Keselamatan Kerja
a. Periksa panel listrik yang berhubungan dengan peralatan yang
akan dipergunakan.
b. Ikuti prosedur pengoperasian peralatan dengan benar (sesuai
instruksi).
c. Pakailah masker untuk menghindari aroma cairan kimia.
d. Cek kembali aliran listrik setelah selesai bekerja.
Modul GRA.PRA.011 36
4). Langkah Kerja
Melakukan pembuatan pelat positif dengan model
film positif
a. Menyiapkan film yang akan dibuatkan pelat cetak.
b. Menyiapkan pelat cetak.
c. Menyiapkan bahan pengembang.
d. Meletakkan pelat cetak yang akan disinari pada bidang pelat di
mesin platemaker.
e. Meletakkan film positif diatas pelat cetak dengan posisi emulsi
film bertemu emulsi pelat cetak.
f. Memberikan selotipe pada ujung-ujung film pada pelat cetak
agar film tidak mudah bergeser.
g. Menghidupkan platemaker.
h. Menutup bidang pelat.
i. Menentukan waktu penyinaran pelat cetak.
j. Memberikan vacuum.
k. Melakukan expose pelat cetak dengan menekan tombol expose.
l. Melakukan proses pengembangan secara manual atau
menggunakan prosesor bila proses expose selesai.
Modul GRA.PRA.011 37
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat:
- menggunakan platemaker
- menggunakan prosesor plate
- melakukan proses pembuatan pelat cetak separasi warna
- melakukan perawatan pelat cetak ofset
- melakukan perawatan mesin
b. Uraian Materi
roses pembuatan pelat cetak untuk model film separasi warna
dilakukan dengan 4 tahap pembuatan. Karena separasi warna
terdiri dari 4 warna, yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Blcak, maka perlu
disiapkan empat pelat cetak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan pelat untuk setiap warna sama dengan ketika melakukan
proses penyinaran untuk satu warna. Yang perlu diperhatikan adalah
density pelat cetak agar hasil cetak yang berwarna dapat sesuai denan
hasil proof.
PERALATAN PEMBUATAN ACUAN CETAK OFSET
ntuk melakukan proses penyinaran pada pelat cetak separasi
warna digunakan perangkat yang disebut dengan mesin kontak
pelat (Platemaker). Selain itu persiapkan juga peralatan punch register
yang digunakan untuk melubangi pelat cetak. Antara lubang pada pelat
cyan, magenta, yellow dan black harus memiliki posisi yang sama.
Sebab bila posisi itu tidak sama akan berpengaruh pada hasil register
P
U
Modul GRA.PRA.011 38
pelat cetak. Kemudian ketika proses proses penyinaran akan dilakukan,
pergunakan register bar untuk menyatukan
antara film dengan pelat cetak yang akan
diproses.
Loupe Register bar dan Pin register Punch register
MODEL FILM SEPARASI
odel film yang akan diproses pada pelat cetak ofset terdiri dari 4
warna, yaitu film untuk warna cyan, warna magenta, warna
yellow dan warna black. Agar penumpukan antara keempat warna
tersebut register, maka pada film hasil montase harus dilakukan
pelubangan pada sisi atasnya menggunakan puncher register. Sehingga
apabila keempat film tersebut disatukan menggunakan register bar,
maka pada image akan saling menumpuk dengan membentuk image full
color. Perhatikan pula pada film hasil montase untuk dilengkapi dengan
grey scale dan color strip. Tetapi biasanya pada film yang dihasilkan dari
image setter telah dilengkapi dengan grey scale maupun color strip
ketika melakukan proses print ke film. Hal tersebut berguna untuk
mengukur densiti film dan melihat ketepatan hasil cetak antara warna
yang satu dengan warna lainnya.
MENEMPATKAN FILM PADA PELAT CETAK OFSET
ilm yang akan disinari pada pelat cetak ofset harus diletakkan
dengan benar sebelum dilakukan proses penyinaran. Format
tersebut harus disesuaikan dengan format mesin cetak offset yang akan
M
F
Modul GRA.PRA.011 39
Menempatkan pofifi film
pada pelat cetak
Proses penyinaran pada pelat cetak
digunakan untuk mencetak. Letak posisi
film yang akan disinari harus pada
posisi simetris antara bagian kanan dan
kirinya. Kemudian pada sisi atas film
harus diletakkan pada jarak tertentu
dengan memperhatikan griper mesin
cetak, awal kertas dan awal cetakan.
Sehingga kertas yang akan digunakan
untuk mencetak juga harus dipersiapkan sebaik mungkin agar tidak
terlalu besar atau terlalu kecil ukurannya. Kemudian pelat yang akan
diproses pada bagian bawahnya diberi bar register dengan posisi
tonjolan pada register bar harus masuk pada lubang punch register
pelat cetak. Hal ini dilakukan agar terjadi register antara pelat warna
yang satu dengan warna lainnya. Kemudian beri selotipe pada bagian
ujung film agar tidak mudah bergeser.
MELAKUKAN PENYINARAN PELAT CETAK
alam memberikan
penyinaran pada
pelat cetak ofset harus
menggunakan standar waktu yang
telah ditentukan berdasarkan hasil
tes penyinaran. Sehingga
penyinaran untuk setiap warna pelat
cetak ahrus menggunakan waktu
yang standar dari masing-masing
warna. Karena pelat cetak yang
akan diproses adalah untuk separasi
D
Modul GRA.PRA.011 40
warna, maka lakukan proses penyinaran untuk setiap pelat cetak secara
bergantian. Proses penyinaran dapat dilakukan tidak berurut dari setiap
warnanya.
MELAKUKAN PROSES PENGEMBANGAN PELAT CETAK OFFSET
roses pengembangan pada pelat cetak ofset seaprasi warna dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan prosesor pelat.
Bila dilakukan secara manual, maka harus hati-hati bila melakukan
pengembangan untuk warna yellow. Karena image pada yellow sangat
tipis, maka jangan sampai terlalu lama terkena bahan developer.
Sedangkan pengembangan menggunakan prosesor dilakukan dengan
memasukkan pelat hasil penyinaran pada mesin prosesor. Penggunaan
prosesor pelat harus diperhatikan lamanya/kecepatan rol pembawa
pelat berjalan yang secara langsung juga mempengaruhi hasil pelat
cetak. Dengan developer yang dipakai untuk beberapa kali
pengembangan tentu waktu/kecepatan proses pengembangan akan
berbeda apabila developer telah digunakan berkali-kali.
Bagian-bagian prosesor pelat cetak
P
Modul GRA.PRA.011 41
Densitometer
Refleksi/Transmisi
PENGGUNAAN DENSITOMETER
ensitometer dipergunakan untuk mengukur densiti pelat hasil
pengembangan. Dengan menggunakan densitometer akan
diketahui apakah pelat tersebut telah memenuhi standar yang telah
ditentukan atau belum. Untuk melihat titik raster dipergunakan loupe
pada grey scale yang telah terpasang pada pelat cetak. Pengukuran
menggunakan densitometer harus dilakukan untuk setiap warna
pelatnya.
PERAWATAN PELAT CETAK OFFSET
erawatan pada pelat cetak ofset dilakukan untuk menghindari
kerusakan pada image yang telah diproses. Biasanya perawatan
dilakukan sebelum pelat cetak digunakan untuk mencetak. Perawatan
dilakukan dengan melapisi pada seluruh permukaan pelat yang telah
diproses menggunakan gom arabika. Kemudian bila pelat cetak tersebut
akan dipakai mencetak, bersihkan lapisan gom dengan membilas
menggunakan air. Pemberian lapisan gom pada pelat cetak dilakukan
untuk keempat pelat separasi tersebut.
Dengan memberikan lapisan gom selain menghindari kerusakan akibat
goresan pada imagenya, dapat juga sebagai pelindung dari cahaya
terbuka yang langsung mengenai pelat cetak. Agar lebih aman lagi
D
P
Densitometer Refleksi Densitometer Transmisi
Modul GRA.PRA.011 42
setelah diberi lapisan gom, simpanlah pada almari pelat khusus dengan
dibungkus kertas khusus.
c. Rangkuman
? Proses pembuatan pelat cetak untuk model film separasi warna
dilakukan dengan 4 tahap pembuatan.
? Agar pelat cetak hasil penyinaran memiliki register antara pelat yang
satu dengan pelat lainnya, maka harus dipasang dengan register bar
pada masing-masing pelat cetak.
? Pemberian grey scale dan color strip sangat berguna untuk
mengetahui density pelat dan ketepatan hasil cetak.
d. Tugas
1). Buatlah kliping potongan pelat cetak untuk warna cyan!
2). Buatlah kliping potongan pelat cetak untuk warna magenta!
3). Buatlah kliping potongan pelat cetak untuk warna yellow!
4). Buatlah bagan proses penyinaran pelat cetak ofset!
e. Tes Formatif
1) J elaskan fungsi register bar!
2) J elaskan fungsi punch register!
3) J elaskan fungsi grey scale dan color strip!
4) J elaskan pengaruh waktu penyinaran pada pelat cetak!
5) J elaskan langkah proses pengembangan secara manual!
Modul GRA.PRA.011 43
f. Kunci J awaban
1) Register dipergunakan untuk menyatukan antara pelat cetak dan
film yang akan dilakukan proses penyinaran.
2) Punch register dipergunakan untuk melubangi register pelat cetak.
3) Grey scale dan color strip dipergunaakn untuk mengecek density
pelat cetak dan menentukan posisi warna cetak antara warna yang
satu dengan warna lainnya.
4) Kelebihan penyinaran pada pelat cetak akan menghasilkan iamge
yang tidak jelas. Sedangkan kekurangan penyinaran menyebabkan
pelat cetak kelebihan density.
5) Pengembangan pelat cetak secara manual dilakukan dengan
memberikan cairan developer pada bagian permukaan pelat secara
merata. Kemudian menggunakan spon yang halus seka permukaan
pelat secara merata dan teratur. Setelah diberikan cairan
developer, maka bersihkan sisa cairan tersebut dengan
membilasnya dengan air.
g. Lembar Kerja
1). Alat
- Densitometer
- Lup
- Mesin kontak plate/platemaker
- Mesin prosesor pelat
- Gunting
- Kater
- Pemotong pelat cetak
- Penggaris besi
- Punch register
Modul GRA.PRA.011 44
- Register bar
2). Bahan
- Model Film hasil montase (separasi warna)
- Selotipe
- Cairan Developer plate
- Spon
- Korektor plate
3). Keselamatan Kerja
a. Periksa panel listrik yang berhubungan dengan peralatan yang
akan dipergunakan.
b. Ikuti prosedur pengoperasian peralatan dengan benar (sesuai
instruksi).
c. Pakailah masker untuk menghindari aroma cairan kimia.
d. Cek kembali aliran listrik setelah selesai bekerja.
4). Langkah Kerja
Melakukan pembuatan pelat separasi warna
a. Menyiapkan film yang akan dibuatkan pelat cetak terdiri dari
film cyan, magenta, yellow dan black..
b. Menyiapkan 4 pelat cetak.
c. Menyiapkan bahan pengembang.
d. Memasang register bar pada pelat cetak.
e. Meletakkan pelat cetak untuk warna cyan yang akan disinari
pada bidang pelat di mesin platemaker.
f. Meletakkan film positif warna cyan diatas pelat cetak dengan
posisi emulsi film bertemu emulsi pelat cetak tepat pada
lubang punch register.
Modul GRA.PRA.011 45
g. Memberikan selotipe pada ujung-ujung film pada pelat cetak
agar film tidak mudah bergeser.
h. Menghidupkan platemaker.
i. Menutup bidang pelat.
j. Menentukan waktu penyinaran pelat cetak.
k. Memberikan vacuum.
l. Melakukan expose pelat cetak dengan menekan tombol
expose.
m. Menempatkan pelat cetak yang telah disinari pada tempat
penyimpanan sementara.
n. Memasang register bar pada pelat cetak ke 2.
o. Meletakkan pelat cetak untuk warna magenta yang akan
disinari pada bidang pelat di mesin platemaker.
p. Meletakkan film positif warna magenta diatas pelat cetak
dengan posisi emulsi film bertemu emulsi pelat cetak tepat
pada lubang punch register.
q. Memberikan selotipe pada ujung-ujung film pada pelat cetak
agar film tidak mudah bergeser.
r. Menghidupkan platemaker.
s. Menutup bidang pelat.
t. Menentukan waktu penyinaran pelat cetak.
u. Memberikan vacuum.
v. Melakukan expose pelat cetak dengan menekan tombol
expose.
w. Menempatkan pelat cetak yang telah disinari pada tempat
penyimpanan sementara.
x. Memasang register bar pada pelat cetak ke 3.
y. Meletakkan pelat cetak untuk warna yellow yang akan disinari
pada bidang pelat di mesin platemaker.
Modul GRA.PRA.011 46
z. Meletakkan film positif warna yellow diatas pelat cetak
dengan posisi emulsi film bertemu emulsi pelat cetak tepat
pada lubang punch register.
aa. Memberikan selotipe pada ujung-ujung film pada pelat cetak
agar film tidak mudah bergeser.
bb. Menghidupkan platemaker.
cc. Menutup bidang pelat.
dd. Menentukan waktu penyinaran pelat cetak.
ee. Memberikan vacuum.
ff. Melakukan expose pelat cetak dengan menekan tombol
expose.
gg. Menempatkan pelat cetak yang telah disinari pada tempat
penyimpanan sementara.
hh. Memasang register bar pada pelat cetak ke 4.
ii. Meletakkan pelat cetak untuk warna black yang akan disinari
pada bidang pelat di mesin platemaker.
jj. Meletakkan film positif warna black diatas pelat cetak dengan
posisi emulsi film bertemu emulsi pelat cetak tepat pada
lubang punch register.
kk. Memberikan selotipe pada ujung-ujung film pada pelat cetak
agar film tidak mudah bergeser.
ll. Menghidupkan platemaker.
mm. Menutup bidang pelat.
nn. Menentukan waktu penyinaran pelat cetak.
oo. Memberikan vacuum.
pp. Melakukan expose pelat cetak dengan menekan tombol
expose.
qq. Menempatkan pelat cetak yang telah disinari pada tempat
penyimpanan sementara.
Modul GRA.PRA.011 47
rr. Melakukan proses pengembangan secara manual atau
menggunakan prosesor pada keempat pelat cetak secara
bergantian.
Modul GRA.PRA.011 48
BAB. III
EVALUASI
A. Tes Tertulis
J awablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan beberapa jenis pelat cetak offset!
2. J elaskan funsgi grey scale dan color strip!
3. J elaskan fungsi dari peralatan punch register!
4. J elaskan alasan mengapa pelat cetak yang telah selesai diproses harus diberi
lapisan pelindung!
5. J elaskan bahan dasar pelat sensitized!
6. J elaskan prinsip kerja pelat positif!
7. J elaskan prinsip kerja pelat negatif!
8. J elaskan fungsi register bar pada pelat cetak!
9. Apakah yang terjadi bila pelat cetak terlalu lama dalam developer?
10. Apakah yang terjadi bila pelat cetak terlalu cepat dalam developer?
Modul GRA.PRA.011 49
B. Tes Praktik
Lakukan pembuatan pelat cetak offset dari model film separasi warna
dengan criteria sebagai berikut:
1. Film yang digunakan adalah film positif.
2. Montase film terdiri dari unsur teks dan gambar berwarna.
3. Pengembangan pelat cetak dilakukan secara manual atau menggunakan
prosesor pelat.
4. Ukurlah densiti pelat menggunakan densitometer
5. Koreksi hasil pelat dengan korektor.
Modul GRA.PRA.011 50
KUNCI J AWABAN
A. Tes Tertulis
1. Plate ofset dibedakan dalam beberapa jenis yaitu:
a. Pelat-pelat permukaan adalah pelat-pelat yang paling umum dipakai,
terutama dengan mesin-mesin cetak yang lebih kecil dan duplikator-
duplikator, bagian yang mencetak sepermukaan dengan bagian yang
bersih.
b. Pelat-pelat yang dietsa dalam, yaitu acuan dietsa sampai kedalaman
tertentu sedikit dibawah permukaan bidang-bidang yang tidak mencetak.
c. Pelat relief, bidang-bidang yang tidak mencetak pada plate relief akan
larut mencapai suatu kedalaman dibawah bidang-bidang yang akan
mencetak.
d. Pelat logam ganda adalah plate dengan banyak permukaan, sedikit timbul
atau sedikit dietsa di bawah sekeliling permukaannya sehingga
membentuk logam tambahan.
e. Pelat-pelat bi-logam, terdiri 2 lapisan: Lapisan atas chromium yang keras
dan menyerap air dan lapisan tembaga yang menangkap tinta.
f. Pelat-pelat tri-logam mengandung lapisan ketiga sebagai dasar yang
dapat berupa seng, baja atau alumunium.
2. Pemberian grey scale dan color strip sangat berguna untuk mengetahui
density pelat dan ketepatan hasil cetak.
3. Punch register digunakan untuk melubangi pelat cetak sebagai tempat
register bar.
4. Agar permukaan pelat cetak yang telah diproses tidak mudah tergores atau
rusak.
Modul GRA.PRA.011 51
5. Bahan dasar pelat sensitized adalah terbuat dari seng (zn) yang dilapisi
dengan bahan peka cahaya. Campuran bahan peka cahaya yang digunakan
adalah amonium bichromate, albumen, gom arabika, salatin dan dextrin.
6. Pelat positif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang terkena
sinar akan larut dan bagian yang tidak terkena sinar akan mengeras bila
dicuci dengan menggunakan bahan developer.
7. Pelat negatif adalah pelat yang prinsip kerjanya pada bagian yang terkena
sinar akan mengeras dan bagian yang tidak terkena sinar akan larut bila
dicuci menggunakan bahan developer.
8. Register bar digunakan untuk menepatkan posisi pelat cetak/film antara
warna yang satu dengan warna lainnya.
9. Bila pelat cetak yang telah disinari terlalu lama dalam developer maka image
yang muncul akan semakin tipis.
10. Bila pelat cetak yang telah disinari terlalu cepat dalam developer maka image
yang muncul akan semakin tebal.
Modul GRA.PRA.011 52
B. Lembar Penilaian Tes Praktik
Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Nama J enis Pekerjaan :
PEDOMAN PENI LAI AN
No. Aspek Penilaian
Skor
Maks.
Skor
Perolehan
Keterangan
1 2 3 4 5
Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
5
I
Sub total 5
Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Prosedur mengoperasikan platemaker
2.2. Cara memasang pelat cetak
2.3. Cara memasang film pada pelat cetak
2.4. Cara melakukan proses penyinaran
2.5. Cara melakukan proses pengembangan
5
5
8
10
12
II
Sub total 40
Kualitas Produk Kerja
3.1. Pelat cetak memenuhi standard density
3.2. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu
yang telah ditentukan
25
10
III
Sub total 35
Sikap/ Etos Kerja
4.1. Tanggung jawab
4.2. Ketelitian
4.3. Inisiatif
4.4. Kemandirian
2
4
2
2
IV
Sub total 10
Laporan
5.1. Sistimatika penyusunan laporan
5.2. Kelengkapan bukti fisik
4
6
Sub total 10
V
Total 100
Modul GRA.PRA.011 53
KRI TERI A PENI LAI AN
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
? Alat dan bahan disiapkan sesuai
kebutuhan
? Alat dan bahan disiapkan tidak
sesuai kebutuhan
5
1
II Proses (Sistematika & Cara
Kerja)
2.1. Prosedur mengoperasikan
platemaker
2.2. Cara memasang pelat cetak
2.3. Cara memasang film pada
pelat cetak
2.4. Cara melakukan proses
penyinaran
2.5. Cara melakukan proses
pengembangan
? Menghidupkan platemaker
dengan prosedur yang benar
? Menghidupkan platemaker
dengan prosedur yang kurang
benar
? Pelat cetak ditempatkan pada
posisi yang benar
? Penempatan posisi pelat cetak
kurang benar
? Film diletakan pada pelat cetak
tepat pada register bar
? Film diletakan pada pelat cetak
tanpa register bar
? Proses penyinaran dilakukan
sesuai standard waktu
? Tidak menggunakan standard
waktu dalam penyinaran
? Pengembangan dilakukan dengan
prosedur yang tepat
? Pengembangan dilakukan tanpa
prosedur
5
1
5
1
8
1
10
1
12
1
III Kualitas Produk Kerja
3.1. Hasil cetak sesuai dengan
instruksi
? Hasil cetak sesuai dengan
ketentuan
? Hasil susunan disimpan tidak
dalam media penyimpanan yang
ditentukan
25
2
Modul GRA.PRA.011 54
3.2. Pekerjaan diselesaikan dengan
waktu yang telah ditentukan
? Menyelesaikan pekerjaan lebih
cepat dari waktu yang ditentukan
? Menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu
? Menyelesaikan pekerjaan melebihi
waktu yang ditentukan
10
8
1
IV Sikap/ Etos Kerja
4.1. Tanggung jawab
4.2. Ketelitian
4.3. Inisiatif
4.4. Kemandirian
? Membereskan kembali alat dan
bahan yang dipergunakan
? Tidak membereskan alat dan
bahan yang dipergunakan
? Tidak banyak melakukan
kesalahan kerja
? Banyak melakukan kesalahan
kerja
? Memiliki inisiatif bekerja
? Kurang/tidak memiliki inisiatif
kerja
? Bekerja tanpa banyak diperintah
? Bekerja dengan banyak diperintah
2
1
4
1
2
1
2
1
V Laporan
5.1. Sistimatika penyusunan
laporan
5.2. Kelengkapan bukti fisik
? Laporan disusun sesuai sistimatika
yang telah ditentukan
? Laporan disusun tanpa sistimatika
? Melampirkan bukti fisik hasil
penyusunan
? Tidak melampirkan bukti fisik
4
1
6
2
Modul GRA.PRA.011 55
BAB.IV
PENUTUP
etelah menyelesaikan modul ini, maka Anda diharapkan dapat melakukan
proses pembuatan pelat cetak offset untuk model film positif dan film
negatif. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil
evalusi dalam modul ini, maka Anda dapat melanjutkan ke topik/modul
berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji
kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak
dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah
menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah
menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa
nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan
verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian hasil tersebut
dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu
dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi
yang dikeluarkan oleh dunia industri atau lembaga sertifikasi profesi.
S
Modul GRA.PRA.011 56
DAFTAR PUSTAKA
Gary G. Field, 1992, Color And I ts Reproduction, Graphic Arts Technical
Foundation, Pittsburgh, Pennsylvania, United State Of Amerika.
J . Michael Adams and David D. Faux, 1977, Printing Technology A Medium of
Visual Communications, Duxbury Press, North Scituate,Massachusetts,USA.
------------, 1990, Ozazol Printing Programme, Hoechst Aktiengesellschaft,
Geschaftsbereich Informationstechnik, Wiesbaden, Western Germany.
Rini. S, 1995, Membuat Acuan Cetak Ofset, Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, J akarta.
.