Valentinehursepuny 201083049 12032015

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 136

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA FK UNPATTI

DAN AKPER LATUMETEN AMBON TENTANG INFLUENZA DAN


VAKSINASI INFLUENZA TAHUN 2014

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

VALENTINE HURSEPUNY
NIM. 2010-83-049

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2015

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

: Valentine Hursepuny

NIM

: 2010 83 049

Fakultas

: Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA FK UNPATTI
DAN AKPER LATUMETEN AMBON TENTANG INFLUENZA DAN
VAKSINASI INFLUENZA TAHUN 2014
Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari skripsi
orang lain. Apabila dikemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dari
gelar kesarjanaanya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Ambon, Maret 2015


Pembuat Pernyataan

Valentine Hursepuny
NIM. 2010 83 049

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena
atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FK Unpatti dan Akper
Latumeten Ambon tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza Tahun 2014.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon.
Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan
skripsi ini. Namun berkat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak,
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Th. Pentury, M.Si, selaku Rektor Universitas Pattimura. dr. J.
Manuputty, MPH selaku Dekan Fakultas Kedokteran, segenap para Dosen dan
seluruh Staf yang turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2. dr. Farah Ch. Noya, MHPEd, selaku Ketua Program Studi Pre-klinik dan
Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan mulai
dari penyusunan proposal, perencanaan penelitian hingga penyelesaian
penulisan skripsi ini.
3. dr. Ivanmorl Ruspanah, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang berguna dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Jeany Wattimena, SKM., M. Epid., M. Sc. M. Phil., selaku pembimbing
statistik yang telah memberikan bimbingan, dan arahan terutama dalam bidang

iii

iv

statistik dalam pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian yang sangat
berguna dalam penulisan skripsi ini.
5. dr. Vebiyanti, M. Sc, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran
dan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
6. dr. Roberth Chandra, M.Kes, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
saran dan masukan kepada penulis yang berguna dalam perbaikan skripsi ini.
7. dr. Amanda G. Manuputty, selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.
8. dr. Nathalie E. Kailola selaku pembimbing akademik dan dr. Theresia N.
Seimahuira, MKMrepro yang senantiasa membimbing dan memberi dukungan
bagi penulis.
9. Pimpinan, para Dosen dan seluruh Staf Akper Latumeten Ambon yang telah
membantu hingga penelitian dapat terlaksana di Akper Latumeten.
10. Terima kasih kepada orang tua, Drs. Yongki J. Hursepuny, MBA dan
Costavina Siahaya juga kepada adik-adik Bryan Gideon Hursepuny,
Alexandro Hursepuny dan Joy Krisna Hursepuny yang memberikan dukungan
dan doa bagi penulis untuk tetap berusaha menyelesaikan perkuliahan.
11. Keluarga besar Hursepuny Siahaya, terlebih khusus Mama Lin dan Kitin
yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
12. Beytriks H.G. Pattiasina, Andhika N. Frabes dan Marthen Y. Matakupan yang
membantu melakukan penelitian.

13. Teman-teman Piamater (FK Angkatan 2010), terlebih khusus: Merlyn,


kQueen, Eva, Jenny, Ege, Fey, Dennis dan Alm. Mejers, terima kasih buat
waktu yang telah kita lewati bersama, baik dalam suka mau pun duka.
14. Seluruh mahasiswa FK Unpatti (Costa Vera, Soleus, Aesculapius dan
Adventitia), untuk Holistic Group dan seluruh mahasiswa Akper Latumeten
Ambon tingkat I III yang sudah membantu penulis dalam penyelesaian
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
perbaikan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat terutama
untuk ilmu Pendidikan Kedokteran. Semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati
kita semua.

Ambon,

Maret 2015

Penulis

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FK Unpatti dan Akper


Latumeten Ambon tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza Tahun 2014

ABSTRAK
Influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang
dapat menjadi kronis serta menyebabkan kematian. Vaksinasi merupakan metode
paling efektif untuk mencegah influenza. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku tentang influenza dan
vaksinasi influenza pada mahasiswa FK Unpatti dan Akper Rumkit Tk. II dr. J.A.
Latumeten Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan survei
yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dimulai pada
bulan Agustus Desember 2014. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa
FK Unpatti dan Akper Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon yang diambil
menggunakan tehnik stratified random sampling. Tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku dari 220 responden dikumpulkan dari kuesioner dan dianalisis
menggunakan Epi Info 7.1.4.0. Hasil penelitian menunjukkan 3 responden
(1,36%) memiliki pengetahuan yang baik; 122 responden (55,45%) memiliki
sikap yang cukup baik dan 5 responden (2,27%) memiliki perilaku yang baik
terhadap influenza dan vaksinasi influenza. Sangat dibutuhkan edukasi dan
strategi komunikasi untuk meningkatkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
mengenai influenza dan vaksinasi influenza.
Kata kunci: Pengetahuan, sikap, perilaku, influenza, vaksinasi influenza.

vi

Knowledge, Attitude and Practice among Medical Students of Pattimura


University and Latumeten Nursing Academy Ambon about Influenza and
Influenza Vaccination year 2014

ABSTRACT
Influenza is a contagious disease caused by influenza virus, can cause serious
illness and death. Vaccination remains the most effective method to prevent
influenza. The purpose of this study is to know the level of knowledge, attitude and
practice about influenza and influenza vaccination among medical students of
Pattimura University and nursing academy of Hospital Lv. II dr. J. A. Latumeten
Ambon. This study is a descriptive study using survey method in a cross sectional
design. The questionnaire as instrument contains 41 questions devided for three
subcomponent knowledge, attitude and practice. This study started from August
until December 2014. Study sample were medical students of Pattimura
University and nursing academy of Hospital Lv. II dr. J. A. Latumeten Ambon.
The study sample is taken with stratified random sampling technique. The level of
knowledge, attitude and practice about influenza and influenza vaccination of 220
respondents were collected using questionnaires. The data were analyzed using
Epi Info 7.1.4.0. The result showed 3 respondents (1,36%) as good knowledge;
122 respondents (55,45%) as good attitudes and 5 respondents (2,27%) as good
practices about influenza and influenza vaccination. Education and
communication strategies for improving the level of knowledge, attitude and
practice about influenza and influenza vaccination are strongly needed.
Keywords

: Knowledge, attitude, practice, influenza, influenza vaccination.

vii

DAFTAR ISI
Ha
Halaman
HALAMAN JUDUL.

HALAMAN PENGESAHAN....

ii

KATA PENGANTAR .

iii

ABSTRAK

vi

DAFTAR ISI.

viii

DAFTAR TABEL.....

xii

DAFTAR GAMBAR.....

xiv

DAFTAR LAMPIRAN.....

xv

BAB I PENDAHULUAN..

1.1. Latar Belakang...

1.2. Rumusan Masalah..

1.3. Tujuan Penelitian...

1.4. Manfaat Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.

2.1. Influenza........

2.1.1. Definisi..

2.1.2. Epidemiologi.

2.1.3. Etiologi..

2.1.4. Jenis-jenis Influenza..

10

2.1.5. Kelompok Risiko Tinggi terhadap Komplikasi Influenza.

13

2.1.6. Patofisiologi..

14

viii

ix

2.1.7. Manifestasi Klinis..

18

2.1.8. Diagnosis

21

2.1.9. Komplikasi.

23

2.1.10. Penatalaksanaan.

24

2.1.11. Pencegahan.

27

2.2. Vaksinasi Influenza....

29

2.3. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku...

32

2.3.1. Pengetahuan (Knowledge).

32

2.3.2. Sikap (Attitude)..

34

2.3.3. Perilaku atau Tindakan (Practice).

35

2.4. Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (Knowledge, Attitude and


Practice) ....

36

2.5. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Kedokteran dan Bidang


Kesehatan terhadap Influenza dan Vaksinasi Influenza

39

2.6. Kerangka Teori..

41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

42

3.1. Desain Penelitian....

42

3.2. Waktu dan tempat penelitian....

42

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian....

42

3.3.1. Populasi.

42

3.3.2. Sampel Penelitian...

42

3.3.3. Tehnik Pengambilan Sampel.

43

3.4. Kriteria Restriksi....

44

3.5. Kerangka Konsep.

44

3.6. Definisi Operasional.

45

3.7. Instrumen Penelitian.

45

3.8. Pengumpulan Data.

46

3.9. Pengolahan dan Analisis Data..

47

3.10. Alur Penelitian..

48

3.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian..

48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

50

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian.

50

4.2. Gambaran Umum Responden

50

4.3. Pengetahuan

Responden

tentang

Influenza

dan

Vaksinasi

Influenza
4.4. Sikap

Responden

tentang

Influenza

dan

Vaksinasi

Influenza.
4.5. Perilaku

Responden

tentang

Influenza

dan

53

57

Vaksinasi

Influenza.

60

4.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Responden


berdasarkan Angkatan..

63

4.7. Pembahasan

64

4.7.1.Pengetahuan..

64

4.7.2.Sikap..

66

4.7.3.Perilaku.

67

4.7.4.Kajian Pengetahuan, Sikap dan Perilaku tentang Influenza dan

xi

Vaksinasi Influenza

68

4.8. Keterbatasan Penelitian..

71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

72

5.1. Kesimpulan

72

5.2. Saran.

72

DAFTAR PUSTAKA.

74

LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Hal
Halaman

Tabel

Judul

2.1

Terapi antiviral untuk pengobatan dan pencegahan influenza


berdasarkan usia..

26

3.1

Definisi operasional

45

3.2

Jadwal Penelitian

49

4.1

Data jumlah responden penelitian...

51

4.2

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin.

51

4.3

Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia

52

4.4

Distribusi frekuensi responden berdasarkan angkatan

53

4.5

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang


influenza dan vaksinasi influenza..

54

4.6

Sebaran responden berdasarkan pengetahuan spesifik...

55

4.7

Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin.

55

4.8

Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan usia

56

4.9

Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan angkatan

56

4.10

Distribusi responden berdasarkan sikap mengenai influenza


dan vaksinasi influenza...

57

4.11

Sebaran responden berdasarkan sikap spesifik...

58

4.12

Distribusi sikap responden berdasarkan jenis kelamin...

59

4.13

Distribusi sikap responden berdasarkan usia..

59

xiii

4.14

Distribusi sikap responden berdasarkan angkatan..

4.15

Distribusi responden berdasarkan perilaku tentang influenza

60

dan vaksinasi influenza..

60

4.16

Sebaran responden berdasarkan perilaku spesifik..

61

4.17

Distribusi perilaku responden berdasarkan jenis kelamin..

62

4.18

Distribusi perilaku responden berdasarkan usia.

62

4.19

Distribusi perilaku responden berdasarkan angkatan.

63

4.20

Distribusi

tingkat

pengetahuan,

sikap

dan

perilaku

berdasarkan angkatan..

63

xiv

DAFTAR GAMBAR
Hal
Halaman

Gambar

Judul

2.1

Penyebaran influenza di dunia..

2.2

Virus influenza..

2.3

Percampuran genetik yang memungkinkan timbulnya strain


virus baru

2.4

15

Gambaran awal infeksi virus influenza di permukaan traktus


respiratorius

17

2.5

Produksi vaksinasi influenza.

30

3.1

Kerangka alur penelitian

48

4.1

Grafik

distribusi

frekuensi

responden

berdasarkan

jenis

kelamin..

51

4.2

Grafik distribusi frekuensi responden berdasarkan usia.............

52

4.3

Grafik

distribusi

responden

berdasarkan

tahun

angkatan..
4.4

Grafik distribusi pengetahuan responden tentang influenza dan


vaksinasi influenza.

4.5

54

Grafik distribusi sikap responden tentang influenza dan


vaksinasi influenza.

4.6

53

57

Grafik distribusi perilaku responden tentang influenza dan


vaksinasi influenza.

60

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Judul

Kuesioner Survei Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mahasiswa


FK Unpatti dan Akper Latumeten terhadap Influenza dan
Vaksinasi Influenza

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lembar Persetujuan Responden

Data Penelitian

Data Hasil Jawaban Kuesioner

Hasil Pengolahan Data Penelitian dengan Epi Info 7.1.4.0

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Virus influenza merupakan virus RNA yang termasuk dalam famili
Orthomyxoviridae. Virus influenza terbagi atas tiga tipe, yaitu influenza tipe A, B
dan C. Virus influenza tipe A adalah patogen manusia yang paling virulen dan
berat. Berdasarkan respon antibodi terhadap virus tipe A, virus ini diklasifikasikan
menjadi serotipe yang berbeda. Penamaan serotipe ini diperoleh setelah melalui
konfirmasi dan pengurutan berdasarkan jumlah kematian pandemi manusia.
Serotipe virus influenza tipe A diurutkan menjadi H1N1/Flu Spanyol tahun 1918
dan Flu Babi tahun 2009, H2N2/Flu Asia tahun 1957, H3N2/Flu Hongkong tahun
1968, H5N1/Flu Burung tahun 2004, H7N9 di China tahun 2013, H7N7, H1N2,
H9N2, H7N2, H7N3, H10N7.1
Jika dibandingkan dengan virus influenza tipe A, virus tipe B sangat
jarang dan hanya memiliki satu spesies yang menyerang manusia. Virus influenza
tipe B mengalami mutasi lebih lambat dibandingkan tipe A oleh karena
keragaman genetik jenis virus ini tidak sebanyak tipe A, serotipe influenza B
hanya ada satu.1 Sama dengan virus influenza tipe B, virus tipe C juga tidak
bervariasi, hanya ada satu spesies. Virus tipe C menginfeksi manusia dan hewan
(ditemukan pada anjing dan babi). Virus jenis ini jarang menimbulkan penyakit
yang berat, lebih sering ditemukan pada anak-anak sebagai penyebab flu ringan.2,3
Epidemi virus tipe C hanya bersifat lokal dan sangat jarang.3,4

Influenza menyebar ke seluruh dunia dalam epidemi musiman, yang


menimbulkan kematian sampai jutaan orang pada beberapa tahun, estimasi
menunjukkan angka 250.000 dan 500.000 kematian setiap tahunnya5, bahkan
sampai jutaan orang pada beberapa tahun pandemik. Rata-rata 41.400 orang
meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun
1979 sampai 2001 karena influenza.6
Kasus pandemi virus influenza A (H1N1) tahun 2009 telah diidentifikasi
di Amerika Serikat dan Meksiko, dan kemudian menyebar dengan cepat ke daerah
lainnya di dunia. Tahun 2009 virus H1N1 adalah virus influenza triplereassortant yang mengandung gen dari manusia, babi, dan unggas. Kasus
pandemi virus influenza A (H1N1) menyebabkan 426 pasien dari 20 provinsi di
China dirawat di rumah sakit dari Mei hingga Juni 2009.7 Di Thailand terjadi
peningkatan kasus Influenza Like Illness (ILI) terutama disebabkan oleh influenza
A (H1N1)pdm09, dengan peningkatan proporsi influenza tipe B.8
Data pengawasan Influenza Like Illness (ILI) di 24 Puskesmas dan Severe
Acute Respiratory Infection (SARI) di 30 Rumah Sakit Indonesia yang dilaporkan
oleh Institut Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2012)9,
menunjukkan adanya peningkatan dari kasus influenza dari Oktober 2011 hingga
Februari 2012. Surveilans penyakit dan penelitian menunjukkan bahwa influenza
musiman (A/H1N1, A/H3N2 atau B) mengakibatkan angka morbiditas dan
mortalitas yang tinggi di Indonesia. Lebih dari 15% pasien dengan penyakit yang
menyerupai influenza dan penyakit saluran pernapasan akut yang berat, positif
terhadap virus influenza.10

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku11 tahun 2013


pasien yang menderita influenza yang dirawat inap secara total pada rumah sakit
di Provinsi Maluku berjumlah 17 pasien, sedangkan untuk pasien rawat jalan
berjumlah 320 pasien. Pasien influenza yang dirawat inap tahun 2010 berjumlah 9
pasien, 2011

berjumlah 25 pasien dan 2013 berjumlah 17 pasien. Indikator

kinerja surveilans ISPA berat di Indonesia (SIBI)10 per rumah sakit sentinel
(sampai dengan 31 Maret 2014) melaporkan kasus positif influenza di RSUD dr.
M. Haulussy Ambon berjumlah 5 pasien dengan persentase sebesar 8 %.
Data hasil survei KAP (Knowledge, Attitude and Practice) atau PSP
(Pengetahuan, Sikap dan Perilaku) sangat penting untuk perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pencegahan suatu penyakit dalam hal ini influenza. Survei KAP/PSP
terhadap influenza ini dapat mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan
responden, sikap responden terhadap influenza, sikap responden terhadap
penderita influenza, sistem kesehatan di Indonesia yang mendukung pencegahan
influenza, pandangan responden bilamana terjadi influenza, rencana tindakan
yang hendak ditempuh bila terjadi influenza pada orang sekitar responden dan
pada dirinya sendiri.12
Sebagai langkah pencegahan virus influenza, aktivitas vaksinasi
merupakan salah satu pilihan. Vaksinasi terhadap influenza tersedia bagi
penduduk negara-negara berkembang, juga tersedia bagi hewan atau ternak.13
Oleh karenanya penggunaan vaksinasi sangat tergantung pula pada pandangan
penatalaksana ataupun petugas kesehatan dan persepsi masyarakat negara
berkembang terhadap influenza dan vaksinasinya. Di Indonesia, sering ditemukan

petugas kesehatan dan masyarakat yang mempunyai persepsi bahwa influenza


adalah penyakit yang ringan dan bisa sembuh sendiri tanpa perlu langkah
vaksinasi ataupun pengobatan.14 Seringkali pandangan petugas kesehatan maupun
masyarakat berubah bilamana terjadi kasus flu baru. Cara ini tentu cukup
terlambat, apalagi bila persepsi berubah justru setelah kejadian luar biasa. Oleh
karena itu, sebagai langkah awal, studi yang bersifat survei kepada tenaga
kesehatan dan kedokteran mengenai KAP/ PSP terkait influenza menjadi penting.
Sebagai bagian dari calon tenaga kesehatan, survei KAP terkait influenza juga
diperlukan di tingkat mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dianggap perlu dilakukan penelitian
mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa kedokteran dan bidang
kesehatan tentang influenza dan vaksinasi influenza.

1.2. Rumusan Masalah


Survei KAP/PSP terhadap influenza dan vaksinasi influenza diperlukan
untuk pengidentifikasian pengetahuan, sikap dan pilihan tindakan yang ditempuh
oleh subyek. Dalam hal ini, masalah utama yang ingin diteliti adalah KAP dari
mahasiswa Fakultas Kedokteran dan bidang kesehatan yang pada masa yang akan
datang akan berkarya di tengah masyarakat. Survei KAP terhadap influenza dan
vaksinasi influenza pada komunitas mahasiswa kedokteran dan bidang kesehatan
dipandang penting dilakukan sebab akan mengarah pada perencanaan penyebaran
informasi dan perencanaan pendidikan di bidang tersebut. Pandangan subyek akan
menentukan langkah selanjutnya terkait dengan influenza dan vaksinasi influenza.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa kedokteran dan bidang
kesehatan terhadap influenza dan vaksinasi influenza
1.3.2. Mengetahui tingkat sikap mahasiswa kedokteran dan bidang kesehatan
tentang influenza dan vaksinasi influenza.
1.3.3. Mengetahui tingkat perilaku mahasiswa kedokteran dan bidang kesehatan
tentang influenza dan vaksinasi influenza.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Penelitian ini

diharapkan dapat

menambah

wawasan

mahasiswa

kedokteran dan bidang kesehatan, khususnya mahasiswa Fakultas


Kedokteran Universitas Pattimura Ambon dan Akademi Keperawatan
Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon, mengenai influenza dan
vaksinasi influenza.
1.4.2. Memberikan gambaran bagi pihak fakultas mengenai tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku mahasiswa kedokteran dan bidang kesehatan terhadap
influenza dan vaksinasi influenza.
1.4.3. Sebagai

bahan referensi

bagi

perpustakaan

Fakultas

Kedokteran

Universitas Pattimura Ambon dan sebagai media pembelajaran dan dapat


mengaplikasikannya dalam ilmu pendidikan terkait.
1.4.4. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat agar mengetahui tentang
penyakit influenza dan vaksinasi terhadap influenza.

1.4.5. Sebagai informasi atau masukan bagi Dinas Kesehatan sebagai tindakan
promotif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku terkait
influenza dan vaksinasi influenza.

1.4.6. Sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang


berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan penulis sekaligus
mengembangkan

kemampuan

kemampuan analisis penelitian.

di

bidang

penelitian

serta

mengasah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Influenza
2.1.1

Definisi
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang

disebabkan oleh virus influenza.12,15 Terutama ditandai oleh demam, nyeri otot,
sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk nonproduktif.15

2.1.2

Epidemiologi
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat

dilingkungan masyarakat. Walaupun ringan penyakit ini tetap berbahaya untuk


yang berusia sangat muda dan usia dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang
terbatas.15

Gambar 2.1 Penyebaran influenza di dunia


Sumber: World Health Organization. Influenza update no 207: 2014.8

Di Amerika Utara, penyebaran influenza berkurang, tetapi meningkat pada


wilayah tertentu. Influenza A (H1N1)pdm09 merupakan penyebab utama, dan
influenza B juga terdeteksi mengalami peningkatan. Pada negara-negara di Eropa
epidemiologi bervariasi, peningkatan influenza pada wilayah utara dan timur, dan
penurunan di wilayah bagian barat-daya. Influenza A (H1N1)pdm09 dan A
(H3N3) merupakan penyebab utama di wilayah tersebut.8
Penelitian di Asia Tenggara16 menunjukkan bahwa influenza musiman
menyebabkan penyakit yang parah. Influenza dikaitkan dengan 10.6, 13.4 dan 8.3
kematian per 100.000 penduduk di Guangzhou (China), Hong Kong dan
Singapura. Di Thailand, rata-rata kejadian influenza dengan pneumonia terbanyak
ditemukan pada anak-anak dengan usia < 5 tahun (236 per 100.000) dan pada usia
75 atau lebih tua (375 per 100.000), dan jumlah pasien influenza di rumah sakit
sekitar 36.413 dan 322 diantaranya meninggal dunia.
Infeksi virus avian influenza A (H5N1) dikonfirmasi oleh National
Institute of Health Research and Development (NIHRD) dan Kementerian
Kesehatan dan dilaporkan ke WHO, sampai sekarang ini kasus influenza A
(H5N1) di Indonesia berjumlah 191 kasus dengan 159 diantaranya meninggal
dunia, 8 diantaranya meninggal di tahun 2012. Selama tahun 2013, telah
ditemukan 3 kasus positif influenza A (H5N1) pada manusia di provinsi Jawa
Barat, dan semuanya meninggal dunia.17
Di Indonesia, pada tahun 2003 - 2007, virus influenza diidentifikasi sekitar
20.1% (4.236/21.030) pada pasien dengan gejala menyerupai influenza, dengan
20.1% (4.015/20.012) pasien rawat jalan, dan 21,7% (221/1.018) pasien dirawat

di rumah sakit. Meskipun data Indonesia tentang dampak ekonomi dari influenza
tidak tersedia, Thailand memperkirakan bahwa kerugian ekonomi karena
influenza sebesar 23,4 62,9 juta dolar US setiap tahunnya.16

2.1.3

Etiologi
Virus influenza merupakan virus RNA yang termasuk dalam famili

Orthomyxoviridae. Virus influenza terbagi atas tiga tipe, yaitu influenza tipe A, B
dan C. Virus influenza tipe A dan B merupakan patogen utama pada manusia dan
memiliki morfologi yang sama.18,19

HA

NA

Gambar 2.2 Virus Influenza


Sumber: Centers for Disease Control and Prevention. Images of influenza viruses seasonal
influenza (flu).20

Strain virus influenza diberi nama menurut protein inti (misalnya A, B,


atau C), asal spesies (misalnya unggas, atau babi), daerah geografi asal isolasinya,
nomor serial, dan subtipe glikoprotein antigenik permukaannya. Molekul
glikoprotein antigenik permukaan utama yang dimiliki virus Influenza A dan B
ada 2 yaitu hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA). HA adalah glikoprotein

10

permukaan yang berikatan dengan residu asam sialat pada glikoprotein sel epitel
saluran napas. Ikatan ini sangat penting untuk mengawali suatu infeksi. Setelah
replikasi virus, virion keturunannya juga masih terikat pada sel inang (host).
Selanjutnya NA akan memutuskan ikatan itu dan membebaskan virion-virion
tersebut. NA juga bertindak menetralkan agregasi virion pada sekret saluran napas
yang dimediasi oleh HA.21

2.1.4

Jenis-jenis Influenza
Influenza terbagi atas beberapa tipe dalam penyebarannya. Secara

epidemiologi, influenza dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu seasonal influenza,


pandemic influenza dan zoonotic atau variant influenza.

1. Influenza Musiman (Seasonal Influenza)


Influenza musiman adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus
influenza. Ada 3 jenis virus influenza musiman antara lain tipe A, B dan C. Virus
influenza beredar di seluruh bagian dunia. Kasus influenza tipe C terjadi lebih
jarang dari influenza tipe A dan B. Itu sebabnya hanya virus influenza A dan B
yang termasuk dalam vaksin influenza musiman.22
Influenza musiman terjadi bervariasi secara geografis dan dipengaruhi
oleh iklim. Di daerah beriklim sedang, aktivitas influenza umumnya terjadi
selama bulan-bulan musim dingin. Influenza musiman di belahan bumi utara
mungkin mulai sedini Oktober dan berlangsung sampai Mei. Influenza musiman
di belahan bumi selatan mulai terjadi pada bulan April dan berlangsung hingga

11

September. Di daerah tropis dan subtropis, influenza musiman

dapat terjadi

sepanjang tahun.23
Infeksi virus influenza dapat menyebabkan penyakit pada semua
kelompok umur. Angka infeksi tertinggi pada anak-anak, dan tingkat penyakit
parah dan kematian yang tertinggi pada usia 65 tahun, anak-anak < 2 tahun, dan
orang-orang dari segala usia yang memiliki kondisi medis yang mendasari yang
meningkatkan risiko terhadap komplikasi influenza. Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) memperkirakan kematian akibat influenza tahunan di
Amerika Serikat dari tahun 1976 sampai 2006, berkisar dari yang terendah sekitar
3.000 orang sampai yang tertinggi sekitar 49.000 orang; 90% dari kematian terjadi
pada orang tua dengan usia 65 tahun.23

2. Pandemi Influenza (Pandemic Influenza)


Pandemi influenza adalah wabah global. Pandemi influenza terjadi ketika
virus flu baru muncul pada manusia dengan daya tahan tubuh yang rendah,
sehingga memungkinkan virus untuk menyebar dengan mudah dari manusia ke
manusia di seluruh dunia. Tiga pandemi influenza terjadi pada abad ke-20: "flu
Spanyol" 1918-1919, "flu Asia" 1957-1958 dan 1968-1969 "flu Hong Kong".
Pada tahun 2009, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi
global H1N1.24
Virus influenza H1N1 yang berasal dari strain manusia, babi dan burung
awalnya dilaporkan pada bulan April 2009 di Meksiko dan kemudian menyebar
ke seluruh dunia. Kasus pandemi influenza (H1N1) tahun 2009 telah dikonfirmasi

12

di sebagian besar negara-negara lain di seluruh dunia oleh Organisasi Kesehatan


Dunia (WHO).25
Virus flu burung H5N1, menyebabkan pandemi influenza diseluruh dunia.
Selama terjadi pandemi influenza, sekitar 30% atau lebih individu dapat menderita
influenza. Tindakan pencegahan kesehatan masyarakat, termasuk penutupan
sekolah, larangan perjalanan, dan karantina terhadap individu yang terinfeksi
dapat menyebabkan gangguan sosial. Petugas kesehatan juga harus mendorong
pasien untuk mengembangkan rencana kesiapsiagaan mereka bersama keluarga
terhadap kejadian pandemi influenza.12

3. Zoonotik Influenza (Zoonotic Influenza)


Virus influenza B beredar di antara manusia, sedangkan virus influenza A
beredar di antara banyak populasi hewan. Reservoir untuk virus influenza A
adalah burung liar, terutama unggas air. Virus influenza A yang ditemukan pada
burung biasanya disebut virus flu burung (avian influenza). Virus influenza A
pada babi beredar luas di seluruh dunia. Virus influenza A juga dapat ditemukan
di spesies hewan lain seperti ayam buras, kucing, anjing, kuda, dan kelelawar.
Tingkat keparahan penyakit sama dengan yang terlihat pada influenza musiman.23
Dari tahun 2003 sampai pertengahan 2012, >600 kasus infeksi pada
manusia dari highly pathogenic avian influenza (HPAI) virus (H5N1) telah
dilaporkan secara global, dengan angka kematian sekitar 60%. Sebagian besar
infeksi manusia dengan virus HPAI H5N1 telah terjadi setelah kontak langsung
atau dekat dengan unggas yang terinfeksi sakit atau mati. Virus HPAI H5N1

13

tersebar luas pada unggas di beberapa negara di Asia dan Timur Tengah dan
dianggap endemik pada unggas di 6 negara: Bangladesh, China, Mesir, India
(West Bengal), Indonesia, dan Vietnam. Dari tahun 2003 sampai pertengahan
tahun 2012, 87% dari semua kasus pada manusia telah terjadi di negara-negara
tersebut. Infeksi manusia dengan virus avian influenza A lainnya, meskipun
jarang, telah dilaporkan, termasuk H7N2, H7N3, H7N7, dan H9N2.23

2.1.5

Kelompok Risiko Tinggi


Virus influenza sangat mudah menular dari seorang ke orang yang lain.

Penyakit influenza mempunyai potensi membuat penyakit kronis sehingga


menimbulkan komplikasi. Ketika gejala seperti flu diidentifikasi pada populasi
secara umum, kelompok penduduk tertentu lebih rentan terhadap komplikasi
influenza dan karena itu harus dilakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui
gejala influenza.26
Influenza tidak berbahaya dan mudah sembuh, namun pada kelompok
dengan risiko tinggi daya tahan tubuh lebih rendah sehingga menyebabkan
penyakit influenza saja sudah cukup berbahaya bagi mereka. Kelompok risiko
tinggi memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat influenza.39
Kelompok yang termasuk diantaranya:
1. Anak-anak dengan usia < 5 tahun. Influenza pada anak dapat berkembang
menjadi pneumonia;26-31

14

2. Orang tua usia 65 tahun. Influenza pada orang tua muncul dengan kondisi
yang lebih parah, dengan perkembangan yang lebih cepat, dan insiden yang
lebih tinggi dari pneumonia dibandingkan dengan yang lebih muda;26-31
3. Wanita hamil. Infeksi influenza selama periode ini dapat menyebabkan
memburuknya penyakit yang mendasari, yang kadang bersifat fatal;26-29,31
4. Penyakit saluran napas kronis, penyakit kardiovaskular (tidak termasuk
hipertensi), gagal ginjal, gangguan hati, gangguan darah, gangguan sistem
saraf, penyakit metabolik dan endokrin, infeksi HIV atau penggunaan
imunosupresan;26-31
5. Penggunaan aspirin jangka panjang pada usia 6 bulan sampai 16 tahun.26-29,31
Penggunaan aspirin jangka panjang dapat berisiko mengalami sindroma Reye
setelah mendapat infeksi virus influenza;12
6. Penghuni rumah jompo dan fasilitas perawatan kronis lainnya;28,29

2.1.6

Patofisiologi
Penyebaran penyakit ini melalui media droplet, pada waktu batuk dan

melalui partikel yang berasal dari sekret hidung atau tenggorok yang melayang
diudara (airborne) terutama diruangan yang tertutup dan sesak dipenuhi manusia.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui paparan air dan permukaan yang
terkontaminasi oleh kotoran burung.15,21 Penularan influenza dari unggas atau babi
ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.19
Masa inkubasi virus influenza berkisar antara 18 jam sampai 4 hari.15,19
Dengan demikian, dimungkinkan untuk transmisi terjadi melalui orang-orang

15

tidak bergejala, yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi
penyakit. Infeksi virus terjadi pada saat timbulnya gejala atau sebelum timbulnya
penyakit (0-24 jam) berlanjut selama 5-10 hari. Pada pasien yang mengalami
penurunan daya tahan tubuh, dapat bertahan selama berminggu-minggu sampai
berbulan-bulan. Sebagian besar kasus avian influenza terinfeksi melalui kontak
langsung dengan unggas hidup. Hemaglutinin tipe 5 menempel dengan baik pada
sel-sel di bagian pernapasan burung dan dengan demikian dapat menyebar dengan
mudah diantara spesies burung. Secara teori mutasi dari protein hemagglutinin
bisa mengakibatkan virus menciptakan strain yang mudah untuk dipindahkan dari
manusia ke manusia dan menyebabkan pandemi diseluruh dunia.19

Gambar 2.3 Percampuran genetik yang memungkinkan timbulnya strain virus baru.
Sumber: Hien, TT, de Jong M, Farrar J. Avian influenzaa challenge to global health care
structures. N Eng J Med 2004;351:2363.32

Influenza tipe A (H5N1) yang memiliki delapan segmen, terjadi koinfeksi


pada kedua strain pada unggas dan manusia. Koinfeksi tersebut juga dapat terjadi

16

pada babi, hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan virus baru yang mudah
menyebar ke manusia.32
Dalam udara yang mengandung virus influenza yang terhirup ke dalam
saluran napas, virus akan melekat pada epitel permukaan saluran pernapasan
untuk kemudian bereplikasi dalam sel tersebut. Setelah virus berhasil menerobos
masuk ke dalam sel, terjadi replikasi virus selama 4-6 jam sehingga dalam waktu
singkat virus dapat menyebar ke sel di dekatnya. Partikel-partikel virus baru ini
kemudian akan menggabungkan diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat
meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain. Lokasi utama dari infeksi yaitu pada
sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan
intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan
terjadinya desintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan
inklusi.15
Neuraminidase (NA) virus mulai menghancurkan asam neuraminik.
Influenza tipe A dan B melekat pada reseptor sel-sel epitel yang mengandung
asam sialik oleh protein hemaglutinin (HA). Proses ini menyebabkan masuknya
proton ke dalam virion (uncoating). Setelah uncoating dari virus dan transportasi
RNP ke dalam inti, transkripsi dan replikasi genom virus berlangsung dalam inti
nukleoprotein virus akan disintesis dalam sitoplasma dan masuk ke dalam inti
untuk membentuk nukleokapsid dengan RNA virus yang dilepaskan ke
sitoplasma. Setelah ekspor RNPs ke dalam sitoplasma, glikoprotein virus berada
di membran sitoplasma. NA membersihkan virus dan membran sel asam sialik.
Setelah virus berada diluar sel, NA menghilangkan asam sialik dari lendir di

17

saluran pernapasan, sehingga memungkinkan virus untuk mencapai sel-sel epitel


lainnya. Akhirnya, HA dihidrolisis oleh enzim protease untuk membentuk HA1
dan HA2. Sejumlah kecil sel yang terinfeksi virus influenza akan bereplikasi
menghasilkan sejumlah besar virion progeni yang baru.12,26 Virus akan melekat
pada epitel sel di hidung dan bronkus.14

Protein M2
Virus Influenza
Asam Sialik

Protein
Hemaglutinin

Protein
Neuraminidase

Permukaan sel
traktus
respiratorius

Glikoprotein

Gambar 2.4 Gambaran awal infeksi virus influenza di permukaan sel traktus respiratorius.
Sumber: Centers for Disease Control and Prevention. Images of influenza viruses seasonal
influenza (flu).22

Respon sel inang (host) terhadap infeksi influenza melibatkan interaksi


kompleks antibodi humoral, antibodi lokal, imunitas seluler, interferon dan
pertahanan sel inang lain. Respon antibodi serum, yang dapat dideteksi pada
minggu kedua setelah infeksi primer, yang diukur dengan berbagai teknik seperti
hemagglutination inhibition (HI), complement fixation (CF), neutralization,
enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), dan antineuraminidase antibody

18

assay. Antibodi terhadap hemaglutinin menjadi mediator yang paling penting dari
sistem imun; dalam beberapa penelitian, titer H1 40 dikaitkan dengan
perlindungan dari infeksi. Produksi antibodi di saluran pernapasan yang
didominasi oleh IgA dan juga memainkan peran utama dalam perlindungan
terhadap infeksi. Berbagai respon imun diperantarai oleh sel, baik antigen-spesifik
dan antigen-nonspesifik, dapat dideteksi dini setelah infeksi dan tergantung pada
sistem imun sel inang. Respon ini meliputi proliferasi sel T, sel T sitotoksik, dan
aktivitas natural killer (NK) sel.12
Tanda dan gejala sistemik influenza seperti demam, sakit kepala, dan
mialgia berhubungan dengan induksi sitokin pro-inflamasi dan kemokine.
Ditemukan peningkatan kadar berbagai sitokin, termasuk IFN-, IFN-, IL-6,
TNF-, IL-8, IL-1, IL-10, MCP-10 dan MIP-1/MIP-1.12,26 Ekspresi sitokin
seperti MCP-1, IP-10 dan MIG sering ditemukan pada pasien influenza A
(H5N1), yang mungkin sebagai respon untuk pneumonia berat dan kerusakan
banyak organ dalam kasus ini.26

2.1.7

Manifestasi Klinis
Secara umum tanda dan gejala influenza pada manusia mulai dari infeksi

pada mata (konjungtivitis) sampai pada gejala influenza-like illness (seperti


pneumonia, gawat napas, pneumonia viral) seringkali disertai mual, muntah, diare
dan perubahan neurologi.33 Demam tinggi (39-40C), dingin dan kaku serta gejala
sistemik seperti sakit kepala, nyeri otot dan sendi, kelemahan pada ekstremitas
dan kehilangan nafsu makan.26,27 Kadang juga didapatkan keluhan sakit

19

tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan perasaan tidak nyaman di bagian


retrosternal.15,26
Tanda dan gejala influenza juga berbeda pada kelompok tertentu yang
tergolong sebagai kelompok risiko tinggi terhadap komplikasi influenza. Oleh
sebab itu perlu diketahui tanda dan gejala pada masing-masing kelompok risiko
tersebut antara lain:

1. Gejala pada Bayi dan Anak-anak


Gejala influenza pada bayi tidak khas dan kadang didiagnosa sebagai
kejang demam. Influenza pada neonatus jarang, namun dapat berkembang
menjadi pneumonia dan tanda-tanda sepsis, seperti letargi, tidak mau minum susu
dan apneu.26
Selama terjadinya influenza, > 40 % anak usia belum sekolah dan 30 %
anak usia sekolah dapat terserang influenza. Infeksi virus influenza pada anak
menunjukan gejala ringan seperti demam, batuk, hidung berair/ pilek, sesak napas,
sakit tenggorokan, sakit kepala, kadang mengeluhkan nyeri otot, muntah dan
diare.26

2. Gejala pada Orang Tua


Kelompok pasien usia diatas 65 tahun. Influenza pada orang tua muncul
dengan kondisi yang lebih parah, dengan perkembangan yang lebih cepat, dan
insiden yang lebih tinggi dari pneumonia dibandingkan dengan yang lebih muda.
Kerusakan pada organ lain yang berhubungan dengan influenza berupa

20

miokarditis viral, gagal jantung, infark miokard akut, dan bahkan encephalitis atau
kontrol gula darah yang buruk.26

3. Gejala pada Ibu Hamil


Selain demam dan batuk, ibu hamil pada trimester kedua dan
ketiga rentan terhadap pneumonia dengan cepat timbulnya dyspnea, hipoksemia
atau bahkan sindrom gangguan pernapasan akut [Acute Respiratory Distress
Syndrome-(ARDS)], yang dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur,
gawat janin intrauterin dan kematian. Infeksi influenza selama periode ini dapat
menyebabkan memburuknya penyakit yang mendasari, yang kadang bersifat fatal.
Kegagalan terapi antivirus yang tepat dalam waktu dua hari setelah onset
dikaitkan dengan peningkatan mortalitas pada populasi ini.26

4. Gejala pada Pasien dengan Defisiensi Sistem Imun


Pasien dengan defisiensi sistem imun, termasuk penerima organ transplantasi, pasien HIV/AIDS dan penggunaan imunosupresan jangka panjang, memiliki
risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi influenza sekali terinfeksi. Pasien
biasanya mengalami demam, batuk, dyspneu dan sianosis, yang dapat
menyebabkan terjadinya kematian.26

5. Gejala pada kasus Influenza berat yang berhubungan dengan Pneumonia


Pneumonia yang terkait dengan influenza A (H1N1, H2N2, H3N2) terjadi
terutama pada bayi, anak-anak muda, orang tua, kelompok dengan penurunan

21

daya tahan tubuh. Berdasarkan data di China pada tahun 200926 influenza A
(H1N1) menyebabkan radang paru-paru berat pada dewasa muda, obesitas, wanita
hamil dan dengan penyakit kronis, serta hipoksemia yang refrakter. Infeksi
dengan avian influenza yang sangat patogen sering dapat berkembang menjadi
cedera paru akut, yang dapat menyebabkan terjadinya kematian.

2.1.8

Diagnosis
Menetapkan diagnosis pada saat terjadi wabah tidak akan banyak

mengalami kesulitan. Wabah influenza kadang-kadang terhambat oleh diagnosis


penyakit lain. Diagnosis pasti penyakit influenza dapat diperoleh melalui isolasi
virus maupun melalui pemeriksaan serologis.15
Uji konfirmasi yang dilakukan untuk menetapkan diagnosis influenza
antara lain:
1. Isolasi dan kultur virus digunakan untuk mengisolasi influenza virus dari
spesimen saluran napas.15,26 Dianjurkan untuk pasien influenza seperti yang
dites negatif untuk uji antigen cepat atau immunofluorescence assay selama
musim

influenza.

Isolasi

virus

merupakan

standar

untuk

deteksi

laboratorium.26
2. Uji Real Time Nested PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk H5.15,26,34
3. Uji serologis digunakan untuk menentukan titer influenza IgM dan IgG
antibodi spesifik virus.26 Uji serologis dapat digunakan jika isolasi atau
deteksi antigen hasilnya negatif, tidak memadai, atau tidak tersedia.34 Uji
serologis yang perlu dilakukan antara lain:

22

a. Immunofluorescence (IFA) test: ditemukan antigen positif dengan


menggunakan antibody monoclonal Influenza A H5N1.15,26
b. Uji netralisasi: didapatkan kenaikan titer antibodi spesifik influenza
A/H5N1 sebanyak 4x dalam paired serum dengan uji netralisasi.15
c. Uji penapisan:
1) Rapid Test untuk mendeteksi Influenza A.15,34
2) HI Test dengan darah kuda untuk mendeteksi H5N1.15,34
3) Enzyme Immunoassay (ELISA) untuk mendeteksi H5N1.15,34
Pemeriksaan laboratorium lainnya perlu dilakukan untuk dapat mengetahui
berat ringannya derajat penyakit. Pemeriksaan tersebut antara lain:
1. Hematologi: hemoglobin, leukosit, trombosit, hitung jenis leukosit, total
limfosit. Umumnya ditemukan leukopeni, limfositopeni atau limfositosis
relatif dan trombositopeni.15 Leukopeni ditemukan pada awal infeksi virus dan
kemudian kembali normal atau sedikit meningkat setelah infeksi.12
2. Kimia: albumin/globulin, SGOT/SGPT, ureum, kreatinin, kreatin kinase dan
analisa gas darah (AGD). Umumnya dijumpai penurunan albumin,
peningkatan SGOT/SGPT, peningkatan ureum dan kreatinin, peningkatan
kreatin kinase, analisa gas darah dapat normal atau abnormal. Kelainan
laboratorium sesuai dengan perjalanan penyakit dan komplikasi yang
ditemukan.15
3. Pemeriksaan radiologi: pemeriksaan foto thorax PA dan lateral (bila
diperlukan). Dapat ditemukan gambaran infiltrat di paru yang menunjukkan
bahwa kasus ini adalah pneumonia.12

23

2.1.9

Komplikasi
Virus influenza sangat mudah menular dari seorang ke orang yang lain.

Influenza mempunyai potensi membuat penyakit kronis sehingga menimbulkan


komplikasi.26

1. Pneumonia Bakteri Sekunder


Pneumonia bakteri sekunder dilaporkan dalam 5 15 % pasien,
memburuknya kondisi umum pasien dalam 2 sampai 4 hari setelah onset
terjadinya influenza atau memburuknya penyakit bahkan setelah periode
pemulihan, gejala berupa demam tinggi, batuk, sputum yang purulen, dyspnea,
dan tanda-tanda konsolidasi paru (peningkatan leukosit dan neutrofil).26
Bakteri patogen yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus
aureus [methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)],

Streptococcus

pneumoniae atau Haemophilus influenzae.21,26

2. Pneumonia oleh Mikroba Patogen Lainnya


Pneumonia oleh mikroba patogen lainnya disebabkan oleh Chlamydia,
Mycoplasma, Legionella pneumophila, dan jamur (Aspergillus). Pneumonia yang
berhubungan dengan influenza tidak mempan terhadap terapi antiinfeksi, harus
dicurigai sebagai infeksi jamur. Pneumonia yang disebabkan oleh mikroba
patogen ini sering mempengaruhi pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) dan dapat memperburuk kondisinya.26

24

3. Sindroma Reye
Sindroma ini merupakan komplikasi influenza ekstrapulmoner yang lebih
banyak dijumpai pada infeksi virus influenza tipe B. Gejalanya berupa mual,
muntah selama 1-2 hari diikuti beberapa gejala dan tanda gangguan susunan saraf
pusat seperti perubahan status mental, kelelahan umum, delirium, koma, hingga
kejang.21 Sindroma Reye terutama mengenai anak-anak usia antara 6 bulan
sampai 16 tahun, khususnya pada penggunaan aspirin atau obat analgetik dan
antipiretik lainnya yang mengandung asam salisilat.21,26

2.1.10 Tatalaksana
Prinsip penatalaksanaan influenza adalah istirahat, peningkatan daya tahan
tubuh, pengobatan antiviral dan terapi suportif seperti pemberian antibiotik.
Penatalaksanaan influenza dilakukan secara tepat untuk mencegah semakin
beratnya penyakit dan mencegah terjadinya kematian.15

2.1.9.1 Terapi Antiviral

Terapi antiviral memegang peranan utama dalam pemberantasan infeksi


virus avian influenza.21 Untuk dewasa dan anak yang dicurigai influenza dengan
konfirmasi laboratorium, dan termasuk sebagai risiko tinggi terhadap komplikasi,
pengobatan antivirus harus dimulai dalam waktu 48 jam dari onset terlepas dari
penyakit yang mendasari, vaksinasi sebelumnya dan tingkat keparahan
influenza.26

25

1. Inhibitor Neuraminidase (NA)


Zanamivir dan Oseltamivir berasal dari satu golongan obat inhibitor
neuraminidase dan terbukti aktif terhadap virus influenza A maupun B. Obat
tersebut merupakan analog asam sialat yang secara kompetitif menghambat
neuraminidase (NA) pada permukaan virus influenza A dan B. Dengan demikian,
menghalangi fungsi NA dengan inhibitor spesifik adalah cara yang efektif untuk
mengobati influenza.21
Oseltamivir (dosisnya 2 x 75 mg perhari selama 5 hari. Zanamivir
(diberikan dalam bentuk inhalasi; dosis 2 x 10 mg perhari selama 5 hari).
Zanamivir pernah dilaporkan menimbulkan bronkospasme pada pasien asma. Efek
samping Oseltamivir berupa mual dan muntah.21,26,35

2. Inhibitor M2
Amantadine dan rimantadine dan memiliki struktur yang hampir serupa,
dan hanya aktif terhadap virus influenza A. Obat ini bekerja dengan cara merusak
protein M2 virus influenza, yang membentuk saluran proton pada dinding
membran virus yang sangat diperlukan untuk replikasi virus.21
Dosis yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 2x100 mg perhari
untuk 3-5 hari. Dosis harus diturunkan pada penderita lanjut usia atau pada
penderita gangguan fungsi ginjal.21,35 Amantadine dan rimantadine tidak
direkomendasikan tahun 2006-2007 karena resisten terhadap virus Influenza
A/H3N2.26

26

Tabel 2.1. Terapi antiviral untuk pengobatan dan pencegahan influenza berdasarkan usia.
Kelompok Usia
Obat Antivirus
Anak-anak 12 th
13- 64 th
65 th
Oseltamivir
Pengobatan, influenza A Usia 1-12, dosis bervariasi 2 x 75 mg per 2 x 75 mg per
dan B
tergantung usiaa
oral
oral
Pencegahan, influenza A Usia 1-12, dosis bervariasi 75 mg PO qd
75 mg PO qd
dan B
tergantung usiab
Zanamivir
Pengobatan, influenza A Usia 7-12, 10 mg bid 2 x 10 mg 2 x 10 mg
dan B
inhalasi
inhalasi
inhalasi
Pencegahan, influenza A Usia 5-12, 10 mg qd inhalasi 10
mg
qd 10 mg qd
dan B
inhalasi
inhalasi
Amantadinec
Pengobatan, influenza A Usia 1-9, 5 mg/kg terbagi Usia 10, 2 x 100 mg/hari
dan B
dalam 2 dosis, sampai 150 100 mg perhari
mg/hari
Pencegahan, influenza A Usia 1-9, 5 mg/kg terbagi Usia 10, 2 x 100 mg/hari
dan B
dalam 2 dosis, sampai 150 100 mg perhari
mg/hari
Rimantadinec
Pengobatan, influenza A Tidak tersedia
2 x 100 mg 100-200
dan B
perhari
mg/hari
Pencegahan, influenza A Usia 1-9, 5 mg/kg terbagi Usia 10, 2 x 100-200
dan B
dalam 2 dosis, sampai 150 100 mg perhari
mg/hari
mg/hari
Sumber: Kasper DL, Faucy AS, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL. Harrisons the
principles of internal medicine. 18th ed.12
Keterangan:
a
<15 kg: 30 mg bid; >15-23 kg: 45 mg bid; > 23-40kg: 60 mg bid; >40 kg: 75 mg bid.
b
<15 kg: 30 mg qd; >15-23 kg: 45 mg qd; > 23-40kg: 60 mg qd ; >40 kg: 75 mg qd.
c
Amantadine dan rimantadine tidak direkomendasikan tahun 2006-2007 karena resisten terhadap
virus Influenza A/H3N2.

2.1.9.2.Terapi Suportif
Pengobatan suportif meliputi terapi simptomatik untuk mengatasi demam,
nyeri kepala dan pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi dan oksigen. Obat untuk
menurunkan demam dan analgesik yang dianjurkan adalah parasetamol.21
Penggunaan salisilat harus dihindari (terutama pada anak-anak usia < 18 tahun)
karena berisiko menimbulkan sindroma Reye.11,21
Antibiotik hanya diberikan untuk komplikasi tertentu seperti pneumonia
bakterial, otitis media, dan sinusitis. Pemberian antibiotik ditentukan berdasarkan

27

hapusan atau pewarnaan Gram atau kultur dahak dan spesimen lainnya. Bila
bakteri penyebab tidak diketahui dari pemeriksaan spesimen, maka antibiotik
empirik yang efektif untuk mengatasi kuman patogen utama (Streptococcus
pneumoniae, Staphylococcus aureus atau Haemophilus influenza) harus dipilih,
misalnya sefalosporin generasi-3 (ceftriaxone) atau quinolon spectrum luas
(Levofloxaxin, Gatifloxacin, Moxifloxacin) dikombinasi dengan Nafcillin,
Oxacillin, atau Vancomycin bila ada kecurigaan kuat adanya infeksi S. aureus.21

2.1.11 Pencegahan
Influenza musiman menyebar sangat cepat dari manusia ke manusia,
sehingga pencegahan dan pengendalian proaktif lebih penting daripada
tindakan pengobatan.27 Tenaga kesehatan dan kedokteran diharapkan waspada
dan menjalankan beberapa tindakan pencegahan.21
Beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Tindakan pencegahan standar
Perhatikan dengan seksama kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan semua penderita atau bahan-bahan yang berpotensi terkontaminasi
sekret pernapasan.21
2. Tindakan pencegahan kontak
Dianjurkan untuk menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung
sebelum kontak dengan penderita.21
3. Perlindungan mata

28

Dianjurkan untuk menggunakan kaca mata pelindung (google), dan


perlindungan wajah (face shield) pada saat mendekat penderita dengan jarak
sekitar 1 meter.21
4. Tindakan pencegahan penularan melalui udara
Penderita seharusnya dirawat dalam ruangan khusus untuk mencegah
penularan melalui udara dengan koridor bertekanan udara negatif, penggantian
udara 6-12 kali setiap jam, saluran pengeluaran udara atau resirkulasi udara
yang disaring dengan filter khusus.21
5. Kebersihan Pribadi dan Pendidikan Kesehatan
Kebersihan pribadi dan pendidikan kesehatan perlu diketahui oleh masyarakat
agar dapat terhindar dari penyakit influenza.26 Oleh sebab itu hal-hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
a. Ventilasi ruangan yang baik;26,30
b. Menghindari tempat-tempat yang padat selama epidemi influenza;26,30
c. Saat batuk atau bersin tutup mulut dan hidung dengan tisu dan buang dalam
tempat sampah;26,30
d. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir selama 10 detik setelah
batuk, bersin atau membersihkan hidung, dan sebelum menyentuh orang
lain;26,30
e. Menghindari tangan yang kotor dari mulut, mata dan hidung;26,30
f. Mengurangi aktifitas diluar rumah selama pandemi influenza;26,30
g. Konsultasi ke dokter selama periode pandemi influenza.26,30

29

2.2. Vaksinasi Influenza


Vaksinasi influenza sangat diperlukan dan paling efektif untuk mencegah
dan

mengendalikan

influenza

serta

komplikasinya.26

Vaksin

influenza

mengandung virus yang tidak aktif, diproduksi dari virus yang tumbuh pada
embrio ayam.36 Vaksin influenza mengandung virus subtipe A dan B saja karena
subtipe C tidak berbahaya.15
Virus influenza selalu berubah-ubah, setiap tahun vaksinasi influenza
dibuat untuk melindungi dari virus yang menyebabkan flu tahunan. Menurut
Centers for Disease Control and Prevention (CDC)38 sebaiknya vaksinasi
influenza diberikan setiap tahun. Vaksin ini merupakan pertahanan terbaik
melawan influenza. Vaksin influenza yang dinonaktifkan melindungi dari 3 - 4
jenis virus influenza. Anak-anak usia 6 bulan sampai 8 tahun sebaiknya
mendapatkan dua dosis pada tahun pertama saat divaksinasi. Vaksin influenza
dengan dosis tinggi tersedia bagi usia 65 tahun ke atas. Bagi orang dewasa sehat,
vaksin tersebut biasanya memberikan perlindungan 70 - 90 % terhadap infeksi
selama kira-kira setahun. Vaksin tersebut tidak dianjurkan untuk orang yang
mempunyai alergi terhadap telur.30 Setelah vaksinasi 5 % individu mengalami
demam ringan dan gejala sistemik ringan 8 - 24 jam, dan sampai sepertiga
mengeluhkan kemerahan atau nyeri di tempat vaksinasi.12

30

Gambar 2.5 Produksi vaksinasi influenza


Sumber: Lambert LC, Fauci AS. Influenza vaccines for the future. N Engl J Med 2010;363:203644.37

Di Indonesia vaksinasi influenza sudah dilakukan, namun pemberiannya


masih terbatas kepada para jamaah haji sebelum berangkat ke Arab Saudi,16,39
sesuai dengan anjuran dari Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI pada tahun 2000.
Vaksinasi influenza pada jamaah haji hanya dianjurkan pada kelompok berisiko
tinggi tertentu saja, seperti jamaah usia > 65 tahun, memiliki penyakit jantung,
paru kronik, diabetes mellitus dan jamaah yang sistem imunnya terganggu.

31

Sampai saat ini belum terdapat laporan resmi regional maupun nasional mengenai
insidens, angka morbiditas dan mortalitas influenza karena sebagian besar orang
masih menganggap bahwa influenza merupakan penyakit yang ringan. 39
Vaksinasi influenza dianjurkan terutama untuk:
1. Anak-anak berusia > 6 bulan;30
2. Orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun.30,32 Vaksinasi direkomendasikan
bagi orang tua dengan usia 65 tahun, karena dalam kelompok ini prevalensi
orang yang berisiko tinggi meningkat, dan masih rendahnya angka vaksinasi
influenza;39
3. Wanita hamil trimester kedua atau ketiga kehamilan antara bulan juni dan
oktober;30
4. Pasien penderita penyakit kronis yang berdampak terhadap jantung dan paruparu, atau memerlukan tindak lanjut medis secara berkala, orang yang
mengalami defisiensi sistem imun, termasuk infeksi HIV;21,30
5. Staf, sukarelawan, pengunjung dan penghuni panti jompo;21,30
6. Dokter, perawat, dan tenaga lain di rumah sakit dan rawat jalan, termasuk
tenaga di gawat darurat (seperti paramedis dan teknisi) dan anggota
keluarganya;21,30
7. Wisatawan yang berencana akan berkunjung ke bagian dunia di mana sedang
terjadi pandemi influenza.30

32

2.3.Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


2.3.1

Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan adalah seperangkat pemahaman, pengertian dan ilmu sebagai

kapasitas seseorang untuk membayangkan dan mempersepsi suatu topik. Tingkat


pengetahuan adalah domain yang penting dalam pembentukan sikap dan tindakan
seseorang.40 Meskipun demikian, tingkat pengetahuan tidak serta merta tercermin
dalam sikap dan tindakan seseorang.18
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindra manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.41 Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang terdiri dari 6 tingkatan.
Dimana tingkatan pengetahuan tersebut mencakup kompetensi ketrampilan
intelektual dari yang sederhana sampai domain yang paling kompleks. Adapun
tingkatan pengetahuan tersebut adalah:
1. Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu, tahu ini merupakan pengetahuan yang paling rendah.41,42
2. Memahami (Comprehention), yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.41,42

33

3. Aplikasi (Aplication), yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang


telah dipelajari pada situasi tahu kondisi yang seterusnya.41,42
4. Analisis (Analysis), yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.41,42
5. Sintesis (Synthesis), kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam
bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang telah ada.41,42
6. Evaluasi (Evaluation), adalah kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.41,42
Seseorang akan berperilaku berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya
dengan berpikir manfaat yang akan terjadi jika ia bertindak.42 Menurut
Notoatmodjo dalam Atmawati41, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah:
1. Sosial ekonomi
Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, dan
ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, dimana ekonomi baik tingkat
pendidikan akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga.41
2. Kultur (budaya, agama)
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena
informasi baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada
dan agama yang dianut.41

34

3. Pendidikan
Makin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan
mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut.41
4. Pengalaman
Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, bahwa pendidikan yang
tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang
maka pengalaman akan makin banyak.41

2.3.2 Sikap (Attitude)


Sikap adalah pengambilan posisi seseorang terhadap suatu topik, cara
untuk menentukan pandangan pribadi. Idealnya sikap positif memberikan praktik
yang positif pula terhadap suatu penyakit, meskipun demikian pada kenyataannya
tidak selalu demikian.18,40
Dalam penentuan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan
emosi memegang peranan penting. Sikap tidak sama dengan perilaku dan tidak
selalu mencerminkan tindakan seseorang, sebab seringkali terjadi dimana
seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya.
Mengetahui sikap tidak berarti dapat memprediksi perilaku.42
Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:
1. Menerima (receiving)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan (objek).41
2. Merespon (responding)

35

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas


yang diberikan.41
3. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.41
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
risiko.41

2.3.3

Perilaku atau tindakan (Practice)


Perilaku adalah tindakan atau perilaku individu dalam menanggapi

stimulus.32,41 Namun, dalam memberikan respon sangat tergantung pada


karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan.42 Tindakan atau
perilaku dapat diamati, suatu hal yang nyata bukan hanya pemikiran, melainkan
sudah memasuki ranah tingkah laku yang riil.18
Menurut Kar dalam Atmawati41, perilaku kesehatan seseorang atau
masyarakat ditentukan oleh beberapa faktor :
1. Behavior intention: niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
kesehatan atau perawatan kesehatannya.41
2. Social support: dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya.41
3. Accessibility of information: ada tidaknya informasi tentang kesehatan atau
fasilitas kesehatan.41
4. Personal autonomy: otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini
mengambil tindakan atau keputusan.41

36

5. Action situation: situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak


bertindak.41

2.4. Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (Knowledge, Attitude and


Practice)
Survei KAP (Knowledge, Attitude and Practice) atau PSP (Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku) adalah studi mewakili populasi tertentu untuk mengumpulkan
informasi tentang pengetahuan partisipan, hal-hal yang diyakini dan dilakukan
dalam kaitannya dengan suatu topik pengetahuan.40
Studi KAP melalui survei dapat secara cepat mengidentifikasi secara
umum pengetahuan, sikap dan praktik yang dilakukan kelompok tertuju mengenai
suatu penyakit atau topik terkait kesehatan.18,41,43 Survei KAP dapat diadakan
sebelum suatu intervensi dirancang atau pada saat suatu aktivitas. Fungsifungsinya beragam. Pada saat sebelum suatu aktivitas, survei KAP berguna untuk
menentukan perencanaan intervensi. Kondisi awal dan umum hasil survei KAP
memberikan gambaran, aktivitas yang perlu diadakan agar pengetahuan, sikap dan
praktik meningkat. Identifikasi awal tingkat pengetahuan sebagai hasil survei
KAP ini akan memberikan efisiensi intervensi yang diperlukan. Jika survei KAP
dilaksanakan pada saat aktivitas, maka hasil survei bermanfaat pada monitoring
KAP terhadap topik tertentu.40 Survei KAP/PSP dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan, masalah dan hambatan dalam pelaksanaan program,
serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan.
Survei KAP mengenai penyakit-penyakit infeksi dalam perjalanan

37

manusia diadakan bagi para pelancong di Eropa oleh European Travel Advisory
Board. Hasil survei ini memberikan masukan terhadap pemerintah dan penyedia
layanan perjalanan dan otoritas transportasi terutama udara, agar memberikan
edukasi kepada pelancong mengenai kemungkinan dan pencegahan penularan
penyakit-penyakit infeksi. Meskipun para pelancong mayoritas mengaku telah
mengetahui informasi umum tentang kemungkinan penyakit infeksi, hanya sekitar
setengah populasi yang mengaku mendapatkan nasihat terkait kesehatan
menghindari penyakit infeksi.44
Survei KAP mengenai suatu topik juga berguna untuk memberikan
edukasi bagi komunitas target. Survei mengenai vaksinasi influenza terhadap para
dokter akan berguna untuk menentukan kapabilitas dokter praktik dalam
mengidentifikasi pasien penderita influenza dalam tingkatan parah ataupun
tidak.44-46 Survei serupa pada tenaga kesehatan seperti perawat berguna tak hanya
untuk

melihat tingkat

pengetahuan terhadap topik terkait

tetapi

juga

mengidentifikasi kemungkinan praktik yang akan ditempuh. Survei KAP terhadap


vaksin influenza di Hong Kong48 menunjukkan rendahnya tingkat penerimaan
para perawat di Hong Kong terhadap vaksin influenza. Hal semacam ini
menunjukkan perlunya pendekatan pada pilihan bersikap dan bertindak.
Sementara itu pada tingkatan komunitas sekolah seperti kepala sekolah,
guru, bagian administratif, survei KAP terhadap influenza musiman dan terhadap
H1N1 influenza berguna untuk menentukan sasaran langkah selanjutnya.49 Pihak
sekolah maupun pemerintah kemudian dapat menentukan edukasi yang tepat
termasuk pentingnya seluruh stakeholder menyadari perannya meskipun tidak

38

langsung berhadapan dengan murid sekolah.


Pada tingkat komunitas, survei KAP dilakukan untuk menentukan
perencanaan aktivitas oleh lembaga kesehatan negara atau langkah kebijakan
pemerintah. Studi di Itali tentang KAP terhadap avian influenza pada orang
dewasa menyimpulkan bahwa orang dewasa di Italia kurang memahami avian
influenza termasuk penularan dan pencegahannya.50 Oleh karena itu dalam kasus
seperti ini studi KAP menjadi masukan bermakna bagi pemerintah dan lembaga
kesehatan serta pendidikan kedokteran untuk memberikan edukasi yang tepat bagi
masyarakat. Di sisi lain, studi KAP tentang avian influenza di China51
mendapatkan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai avian influenza sudah
tinggi baik di pedesaan dan di perkotaan. Dalam kasus semacam ini, pemerintah
negara lain mungkin dapat bercermin pada otoritas China mempelajari cara-cara
edukasi dan kebijakan terkait avian influenza.
Dalam bidang lainnya, misalnya peternak, survei KAP terhadap avian
influenza juga dipandang penting. Pengetahuan yang rendah diiringi dengan sikap
yang semadyanya mengenai avian influenza serta perilaku tanpa cuci tangan
setelah beternak merupakan hasil survei di kalangan peternak unggas di Itali.52
Survei KAP serupa juga dilakukan di kalangan petani dan peternak di Nepal yang
mayoritas mengerti tentang pandemi avian influenza namun pengetahuan
mengenai penanganan ternak maupun pencegahan penyebaran belum memadai.53
Cara ini tentu mengundang perhatian dan perlunya tindakan yang segera dari
instansi terkait. Survei KAP di Vietnam mengenai H5N1 juga bertujuan untuk
mengintervensi langsung dengan edukasi penduduk di pedesaan yang kebanyakan

39

bertani dan beternak.54 Tak hanya survei bagi penduduk dewasa, survei KAP
terhadap usia sekolah mengenai avian influenza juga diperlukan untuk
memberikan informasi yang tepat.49,54 Dengan demikian keganaan survei KAP
langsung pada tujuan jangka menengah dan panjang bagi masyarakat.

2.5. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Kedokteran dan Bidang


Kesehatan Terhadap Influenza dan Vaksinasi Influenza
Hingga kini penanganan influenza di Indonesia belum optimal. Sosialisasi
belum maksimal untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap bahaya
influenza. Kurangnya sensitivitas petugas kesehatan untuk menegakkan diagnosa
kasus avian influenza. Hal ini dilihat dari tingkat pengetahuan yang kurang
tentang influenza dan tindakan pencegahan yang dilakukan. Diperlukan sosialisasi
lebih intens tentang standar penanganan (SOP) terhadap kasus avian influenza di
rumah sakit, terutama yang menyangkut deteksi dini untuk menurunkan angka
kematian (case fatality rate) yang tertinggi di dunia.44
Perhatian pada tingkat pendidikan kedokteran dan bidang kesehatan sudah
semakin tampak jelas. Pendidikan tingkat tinggi dipandang sebagai cara bijaksana
untuk mengintervensi profesi kedokteran dan bidang kesehatan sehingga kelak
ketika mahasiswa lulus dapat berkarya sesuai dengan keilmuan dan harapan
masyarakat. Oleh karenanya, survei KAP tentang suatu topik penyakit dan
pencegahan amat berguna bagi mahasiswa bidang kedokteran dan kesehatan serta
bagi institusi. Hasil survei akan menunjukkan tingkatan mahasiswa dan intervensi

40

lanjut yang barangkali diperlukan oleh institusi pendidikan kedokteran dan profesi
bidang kesehatan.
Survei yang dilakukan di Universitas Tehran untuk mahasiswa tingkat
pertama kedokteran dan mahasiswa klinik bagian ilmu penyakit dalam
menyebutkan mayoritas responden merasa akan lebih percaya diri dan dapat
bertindak dengan benar bila informasi tentang avian influenza mereka peroleh
terlebih dahulu.55 Studi sistematic review mengenai pilihan tenaga kesehatan dan
kedokteran untuk diberi vaksin influesnza atau tidak menunjukkan mayoritas studi
memperlihatkan kaitan antara pengetahuan dengan pilihan sikap terhadap vaksin
influenza musiman ataupun pandemik.56 Oleh karena itu intervensi untuk
membentuk sikap itu melalui pengetahuan sedapat mungkin disampaikan dengan
menarik dan mengemuka. Dunia pendidikan formal, saat mahasiswa kedokteran
dan profesi kesehatan menuntut ilmu tentu sebaiknya memanfaatkan dirinya agar
dapat memberikan intervensi yang bermakna.

41

2.6. Kerangka Teori

VIRUS INFLUENZA

INFEKSI PADA
MANUSIA

PROMOTIF DAN
PREVENTIF

INFLUENZA

1. PATOFISIOLOGI
2. MANIFESTASI
KLINIS
3. KOMPLIKASI

VAKSINASI
INFLUENZA
TATA LAKSANA
1. ISTIRAHAT
2. TERAPI ANTIVIRAL
3. TERAPI SUPORTIF

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan survei yang menggunakan
desain penelitian cross sectional.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon, dan di kampus Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten
Ambon. Waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus 2014 dan berakhir pada
bulan Desember 2014.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon dan Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon.
Penentuan populasi ini dengan alasan keterjangkauan.

3.3.2 Sampel Penelitian


Pengambilan sampel dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Pattimura Ambon dan mahasiswa Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II dr. J.A.
Latumeten Ambon. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak stratifikasi.

42

43

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel


Data diambil dari mahasiswa tingkat pertama, kedua, ketiga dan keempat pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon dan seluruh tingkat
pada mahasiswa Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten
Ambon. Peneliti akan menggunakan tabel random dengan menghubungkan nomor
yang keluar dari tabel acak dengan nomor absensi mahasiswa pada tiap tingkatan.
Rumus perhitungan jumlah sampel mengikuti rumusan deskriptif kategorik:

n = besar sampel; Z = derivat baku alpha, yang ditetapkan oleh peneliti. Dalam
kasus ini peneliti menetapkan = 5% sehingga dapat ditemukan Z = 1.96
P = proporsi kategori yang akan diteliti. Dalam hal ini belum ada sumber
kepustakaan khusus untuk di Indonesia, oleh karenanya untuk menjamin besar
sampel maksimal, maka P ditentukan sebesar 0.5. Q = [1 - P] = 0.5
d = presisi penelitian yang ditentukan oleh peneliti sebesar 0.1.

Berdasarkan rumus besar sampel diatas, maka akan ditemukan n = 96 responden.


Untuk mengantisipasi kesalahan atau seandainya ada subyek penelitian yang
dropout, maka jumlah jumlah sampel ditambah 10 % sehingga:
n2 = n1 + 10 % n1 = 96 + (10 % x 96) = 105,6 = 106 responden

44

Oleh karena peneliti mengambil dua populasi pada mahasiswa FK Unpatti dan
Akper Latumeten maka masing-masing diambil 106 responden.

3.4. Kriteria Restriksi


Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
dan mahasiswa Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon
tahun ajaran 2014/2015 (daftar registrasi) semester satu, tiga, lima dan tujuh.

3.5. Kerangka Konsep

Mahasiswa Kedokteran dan


Bidang Kesehatan

Pengetahuan

Sikap

Perilaku

Keterangan:
= Variabel bebas
= Variabel terikat

Influenza dan vaksinasi


terhadap Influenza

45

3.6. Definisi Operasional


Variabel

Definisi Operasional

Pengetahuan

Seperangkat
pemahaman, pengertian
dan
ilmu
sebagai
kapasitas
seseorang
untuk membayangkan
dan mempersepsi suatu
topik.40
Pengetahuan
yang
dimaksud
khususnya
berkaitan
dengan influenza dan
vaksinasi influenza.
Pengambilan
posisi
seseorang
terhadap
suatu topik, cara untuk
menentukan pandangan
pribadi.18,40 Sikap yang
dimaksud
khususnya
terhadap influenza dan
vaksinasi influenza.

Sikap

Perilaku

Tindakan atau perilaku


individu
dalam
menanggapi
stimulus.32,41 Perilaku
yang dimaksud adalah
perilaku
terhadap
influenza dan vaksinasi
influenza.

Cara
Pengukuran
Kuesioner

Skala
Pengukuran

Ordinal

Menurut Arikunto57:
1. Baik jika jumlah
skor responden >
76 %
2. Cukup jika jumlah
skor responden 56
75 %
3. Kurang
jika
jumlah
skor
responden < 56 %

Kuesioner

Ordinal

Kuesioner

Ordinal

1. Baik jika jumlah


skor responden >
76 %
2. Cukup jika jumlah
skor responden 56
75 %
3. Kurang
jika
jumlah
skor
responden < 56 %
1. Baik jika jumlah
skor responden >
76 %
2. Cukup jika jumlah
skor responden 56
75 %
3. Kurang
jika
jumlah
skor
responden < 56 %

Hasi Ukur

3.7. Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
dikembangkan oleh tim RSPI58 yang terdiri dari pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa kedokteran dan bidang kesehatan
terhadap influenza dan vaksinasi influenza. Kuesioner ini terakhir digunakan pada
bulan Mei 2014 di FK Universitas Katolik Atma Jaya. Kuesioner terdiri dari 41
pertanyaan (lampiran 1) dengan tiga aspek penilaian. Dua puluh pertanyaan untuk
pengetahuan tentang influenza dan vaksinasi influenza (pertanyaan nomor 6-25),

46

sebelas pertanyaan untuk sikap terhadap influenza dan vaksinasi influenza


(pertanyaan nomor 26-36), dan lima pertanyaan terakhir untuk perilaku terhadap
influenza dan vaksinasi influenza (pertanyaan nomor (37-41).

3.8. Pengumpulan Data


Persetujuan setelah penjelasan (Informed consent) akan diminta sebelum memulai
pengisian kuesioner (lampiran 2). Data akan dikumpulkan menggunakan
kuesioner (lampiran 1) yang dikembangkan oleh tim RSPI.58 Untuk memastikan
keterisian kuesioner, peneliti akan melakukan wawancara. Follow-up akan
dilakukan bilamana kuesioner belum terisi sepenuhnya. Data demografik
dikumpulkan setelah pemberian informed consent. Setiap hari seorang
pewawancara akan berusaha untuk mendapatkan 10 responden. Sehingga
pengumpulan data diharapkan selesai dalam waktu 2-3 minggu dengan
memperhitungkan penundaan dan pencarian ulang terhadap responden yang sulit
ditemui. Pengambilan responden ditentukan dengan acak sederhana dengan cara
mengaitkan tabel acak terhadap daftar hadir tiap angkatan. Kemudian, tim peneliti
akan menghubungi responden yang ditentukan dan membuat perjanjian untuk
bertemu dengan responden guna wawancara terstruktur untuk pengisian kuesioner
tentang KAP influenza dan vaksinasi influenza. Semua pewawancara akan
mengikuti pelatihan tiga hari sebelum mengadakan pengisian kuesioner agar
terdapat persamaan persepsi dalam pengisian kuesioner. Pelatihan juga bertujuan
agar pengumpul data fasih mengenali isi kuesioner. Dua minggu setelah pelatihan,
para pengumpul data berkumpul dan mengevaluasi hasil pengumpulan data. Bila

47

terdapat kesulitan pencarian data maka tim peneliti akan menyelesaikan kesulitan
itu. Keputusan akan diambil bila diperlukan tambahan alokasi waktu untuk
melakukan wawancara untuk mencapai target minimal sesuai perhitungan sampel
di atas.

3.9. Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data dibantu dengan piranti lunak Epi Info 7.1.4.0. Data akan
dimasukkan segera setelah wawancara. Data antar pengumpul data dipertukarkan
dan dilakukan re-entry dengan file yang berbeda. Kedua data kemudian dicek
kembali, koreksi dilakukan bilamana data tidak saling sesuai. Data cleaning akan
dilakukan sebelum analisis oleh peneliti. Kedua file (pertama dan kedua) akan
dibandingkan. Jika ada perbedaan diantara keduanya, kuesioner asli akan
dijadikan dasar dalam melakukan koreksi. Pemeriksaan logis data deskripsi akan
dilakukan sebagai fungsi monitoring dan dilakukan koreksi bilamana perlu
terutama pada data-data yang seharusnya tidak terjawab. Analisis deskriptif akan
dilakukan pada seluruh data.

48

3.10. Alur Penelitian


Berikut ini adalah alur jalannya penelitian yang akan dilaksanakan.

Mahasiswa kedokteran dan


bidang kesehatan

Kriteria Penelitian
Kuesioner KAP
Memenuhi kriteria restriksi
Kuesioner
penelitian

Melatih

Subyek penelitian

Pengisian kuesioner dan wawancara

Pewawancara
Analisis data dan penyusunan
laporan penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian

3.11. Etika Penelitian


Tinjauan etik akan dilakukan oleh Komite Etik Penelitian, Fakultas Kedokteran,
Universitas Pattimura Ambon. Formulir tinjauan etik yang tersedia di Fakultas
Kedokteran Universitas Pattimura Ambon akan digunakan sebagai registrasi
penelitian ini kepada Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon disertai dengan proposal yang telah disetujui.

49

3.12. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
2014

Kegiatan

Penyusunan proposal
Seminar proposal
Perbaikan proposal
Pengajuan Etik Penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan

dan

data
Penyusunan Skripsi
Ujian Skripsi

analisis

2015
9

10

11

12

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Lokasi Penelitian


Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II Dr. J. A. Latumeten berlokasi di
Jalan dr. Tamaela No.2, berdiri sejak tahun 2003 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.03.2.4.1.3027. Pada tahun 2008 Akper Rumkit
Tk. II Dr. J. A. Latumeten telah terakreditasi B dari Badan PPSDM yang
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Badan
PPSDM

Kesehatan

Departemen

Kesehatan

Nomor:

HK.00.04.4.2.02179,

kemudian pada tanggal 27 Mei 2011 beralih bina Ke Yayasan Wahana Bhakti
Karya Husada (YWBKH) dibawah naungan Kopertis Wilayah XII Maluku.
Adapun visi dari Akper Latumeten yaitu menjadikan Akademi
Keperawatan Rumkit Tk. II Dr. J. A. Latumeten sebagai institusi pendidikan yang
terakreditasi dan mampu menghasilkan tenaga ahli madya keperawatan yang
handal. Sejak berdiri tahun 2003 sampai sekarang ini jumlah lulusan mahasiswa
dari angkatan 1 9 sebanyak 954 mahasiswa. Jumlah mahasiswa pada T.A.
2014/2015 sebanyak 413 mahasiswa yang terbagi dalam tingkat I, II dan III.

4.2.Gambaran Umum Responden


Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Pattimura dan Akademi Keperawatan Rumkit Tk. II dr. J.
A. Latumeten Ambon. Response rate dalam penelitian ini sebesar 100 %.

50

51

Tabel 4.1. Data jumlah responden penelitian


Mahasiswa
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Pattimura
108

Persentase
(%)

Mahasiswa
Akper Rumkit
Tk. II dr. J. A.
Latumeten

Persentase
(%)

Jumlah
Responden

Persentase
(%)

49,09

112

50,91

220

100

4.2.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Dari 220 responden yang ikut dalam penelitian ini, mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan, sebanyak 82,14% pada mahasiswa Akper Latumeten
dan 72,22% pada mahasiswa FK Unpatti seperti yang terlihat pada tabel 4.2 dan
gambar 4.1. Hal ini dikarenakan dalam populasi jumlah perempuan lebih banyak
dari laki-laki sehingga responden yang terambil juga lebih banyak perempuan.

Persentase (%)

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin
Pendidikan
Total
LakiPersentase
Perempuan
Persentase
laki
(%)
(%)
20
17,86
92
82,14
112
D3
30
27,78
78
72,22
108
S1
50
22,73
170
77,27
220
Total

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Persentase

(%)
100
100
100

Laki-laki
Perempuan

D3

S1
Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.1. Grafik Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

52

4.2.2. Distribusi Responden berdasarkan Usia


Dari tabel 4.3 dan gambar 4.2 didapatkan responden penelitian memiliki
rentang usia dari 16 31 tahun. Usia responden pada mahasiswa Akper
Latumeten terbanyak berusia 19 tahun (33,93%). Usia responden pada mahasiswa
FK Unpatti sebagian besar berusia 18 dan 19 tahun (25,93%).

Persentase (%)

Usia
Responden
(Tahun)
16
17
18
19
20
21
22
24
25
27
28
31
Total

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia


D3
Persentase
S1
Persentase
Total
(%)
(%)
1
13
27
38
21
4
3
1
1
1
1
1
112

0,89
1,61
24,11
33,93
18,75
2,57
2,68
0,89
0,89
0,89
0,89
0,89
100

4
11
28
28
25
11
1
0
0
0
0
0
108

3,70
10,10
25,93
25,93
23,15
10,19
0,93
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
100

5
24
55
66
46
14
4
1
1
1
1
1
220

Persentase
(%)
2,27
10,91
25,00
30,00
20,91
6,82
1,82
0,45
0,45
0,45
0,45
0,45
100

40

16

35

17

30

18
19

25

20

20

21

15

22

10

24

25
27

0
D3

S1
Usia Responden

Gambar 4.2. Grafik Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia

28
31

53

4.2.3. Distribusi Responden berdasarkan Angkatan


Dari tabel 4.4 distribusi responden berdasarkan angkatan didapatkan
terbanyak pada angkatan 2014 yaitu sebesar 69 responden dengan 39 responden
dari mahasiswa Akper Latumeten dan 30 responden dari mahasiswa FK Unpatti.
Angkatan 2011 hanya 21 responden dari mahasiswa Kedokteran karena pada
mahasiswa Akper masa pendidikannya sampai tahun ketiga saja.
Tabel 4.4. Distribusi Responden berdasarkan Angkatan
Angkatan
Pendidikan
2011
2012
2013
2014
37
36
39
21
27
30
30
21
64
66
69

D3
S1
Total

Total
112
108
220

Jumlah Responden

50
40
30

2011

20

2012
2013

10

2014
0
D3

S1
Pendidikan

Gambar 4.3 Grafik Distribusi Responden berdasarkan Tahun Angkatan

4.3.Pengetahuan Responden tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza


Pengetahuan responden tentang influenza dan vaksinasi influenza dilihat
dari beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan yang terdiri dari 20 pertanyaan.
Skor nilai pertanyaan responden, pengetahuan baik bila jumlah nilai skor > 76%,
pengetahuan cukup bila jumlah nilai skor 56-75% dan pengetahuan kurang baik

54

bila jumlah nilai skor < 56%. Berdasarkan kategori tersebut, maka dapat dilihat
pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.5. Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang Influenza dan Vaksinasi
Influenza
Hasil
Pendidikan
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
0
0,00
6
5,36
106
94,64
112
D3
3
2,78
6
5,56
99
91,67
108
S1
3
1,73
12
5,45
205
93,18
220
Total

Hasil Pengetahuan

Persentase (%)

100
80
60
Baik
40

Cukup

20

Kurang

0
D3

S1
Pendidikan

Gambar 4.4. Grafik Distribusi Pengetahuan Responden tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.4 terlihat bahwa sebanyak 209
responden (93,18%) dari total responden memiliki pengetahuan yang kurang
tentang influenza dan vaksinasi influenza. Sedangkan yang memiliki pengetahuan
cukup sebesar 12 responden (5,45%) dan yang memiliki pengetahuan baik hanya
sebanyak 3 responden (2,78%), yaitu pada mahasiswa FK Unpatti.
Pada tabel 4.6 dapat dilihat sebagian besar responden kurang memiliki
informasi tentang gejala dan penyebab influenza, tindakan pencegahan untuk
influenza, pemeriksaan laboratorium untuk influenza, berapa sering mendapatkan
vaksinasi influenza serta kurangnya informasi mengenai vaksinasi influenza.

55

Tabel 4.6. Sebaran Responden berdasarkan Pengetahuan Spesifik


Jawaban
Pengetahuan Responden
Ya
%
Tidak
Gejala penyakit influenza :
Demam
139
63,18
81
Batuk
89
40,45
131
Susah Bernapas
75
34,09
145
Nyeri Otot
28
12,73
192
Sakit Tenggorokan
44
20,00
176
Pilek
191
86,82
29
Bersin
121
55,00
99
Diare
2
0,91
218
Muntah
1
0,45
219
Mual
3
1,36
217
Sakit Kepala
75
34,09
145
Influenza disebabkan oleh virus
137
62,27
83
Tindakan pencegahan dengan cara cuci
21
9,55
199
tangan
Tindakan pencegahan dengan cara menjaga
99
45,00
121
jarak dengan penderita influenza
Tindakan pencegahan dengan cara vaksinasi
17
7,73
203
Tahu ada pemeriksaan lab untuk influenza
98
44,55
122
Sudah memiliki pengetahuan yang cukup
56
25.45
164
tentang influenza
Tahu ada vaksin influenza
97
44,09
123
Kapan dilakukan vaksinasi influenza
27
12,27
193
Sudah memiliki informasi yang cukup
17
7,73
203
tentang vaksin influenza

%
36,82
59,55
65,91
87,27
80,00
13,18
45,00
99,09
99,55
98,64
65,91
37,73
90,45
55,00
92,27
55,45
74,55
55,91
87,73
92,27

Pada penelitian ini juga akan dibahas mengenai distribusi tingkat


pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan tahun angkatan
responden.
1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin responden
dapat dilihat pada tabel 4.6. Jumlah responden yang memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang tentang influenza dan vaksinasi influenza lebih banyak pada
perempuan dibandingkan pada laki-laki.
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Tabel 4.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Jenis Kelamin


Pengetahuan
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
1
2,00
3
6,00
46
92,00
50
2
1,18
9
5,29
159
93,53
170
3
1,36
12
4,45
205
93,18
220

%
100
100
100

56

2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan Usia


Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan dengan usia responden,
sebagian besar responden pada usia 16 sampai 31 tahun memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang baik terhadap influenza dan vaksinasi influenza.
Semua responden pada kelompok usia 16, 17 dan 24-31 tahun memiliki
pengetahuan yang kurang. Hanya masing-masing 1 responden pada usia 19, 20
dan 22 tahun yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai influenza dan
vaksinasi influenza.

Usia
16
17
18
19
20
21
22
24
25
27
28
31
Total

Tabel 4.8. Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Usia


Pengetahuan
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
0
0,00
0
0,00
5
100
5
0
0,00
0
0,00
24
100
24
0
0,00
2
3,64
53
93,36
55
1
1,52
2
3,03
63
95,45
66
1
2,17
3
6,52
42
91,30
46
0
0,00
5
33,33
10
66,67
15
1
25,00
0
0,00
3
75,00
4
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
3
1,36
12
5,45
205
93,18
220

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden berdasarkan Angkatan


Pada tabel 4.9 dapat dilihat distribusi tingkat pengetahuan responden
berdasarkan angkatan mahasiswa. Angkatan 2013 dan 2014 memiliki jumlah
responden dengan tingkat pengetahuan kurang baik yang terbanyak, yaitu
sebanyak 66 responden, diikuti oleh angkatan 2012 sebanyak 59 responden dan
angkatan 2011 sebanyak 14 responden.

57

Angkatan
2011
2012
2013
2014
Total

Tabel 4.9. Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Angkatan


Pengetahuan
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
2
9,52
5
23,81
14
66,67
21
1
1,56
4
6,25
59
92,19
64
0
0,00
0
0,00
66
100
66
0
0,00
3
4,35
66
95,65
69
3
1,36
12
5,45
205
93,18
220

%
100
100
100
100
100

4.4.Sikap Responden tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza


Sikap responden tentang influenza dan vaksinasi influenza dilihat dari
beberapa pertanyaan yang terdiri dari 11 pertanyaan. Pengukuran sikap dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan
sikap responden. Skor nilai responden dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu
baik, cukup dan kurang. Sikap dikatakan baik jika jumlah skor > 76%, dikatakan
cukup jika jumlah skor 5675% dan kurang jika jumlah skor < 56 %. Berdasarkan
kategori tersebut, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini.
Tabel 4.10. Distribusi Responden berdasarkan Sikap mengenai Influenza dan Vaksinasi Influenza
Hasil
Total
Pendidikan
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
D3
33
29,46
71
63,39
8
7,14
112
S1
38
35,19
51
47,22
19
17,59
108
Total
71
32,27
122
55,45
27
12,27
220

Persentase (%)

Hasil Sikap
70
60
50
40
30
20
10
0

Baik
Cukup
Kurang
D3

S1
Pendidikan

Gambar 4.5. Grafik Distribusi Sikap Responden tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza

58

Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa sebanyak 122
responden (52,49%) memiliki sikap yang cukup baik tentang influenza dan
vaksinasi influenza.
Dapat dilihat hasil jawaban responden menyikapi influenza dan vaksinasi
influenza pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Sebaran Responden berdasarkan Sikap Spesifik
Jawaban
Sikap Responden
Ya
%
Tidak
Bersedia melakukan tes atau pemeriksaan
176
80,00
44
lab untuk mengetahui adanya infeksi virus
influenza
Meminta pasien yang memiliki gejala
160
72,73
60
influenza melakukan pemeriksaan lab untuk
influenza
Pentingkah vaksinasi influenza bagi petugas
210
95,45
10
kesehatan
Mau divaksinasi dengan biaya sendiri
191
86,82
29
Mau divaksin jika biaya gratis
215
97,73
5
Anjurkan vaksinasi influenza bagi pasien
204
92,73
16
Kepada anak-anak
176
80,00
44
Kepada wanita hamil
23
10,45
197
Kepada orang tua
127
57,73
93
Kepada orang dengan penyakit kronis
47
21,36
173

%
20,00

27,27

4,55
13,18
2,27
7,27
20,00
89,55
42,27
78,64

Sebagian besar responden menjawab ya untuk bersedia melakukan


pemeriksaan laboratorium jika memiliki gejala influenza yaitu sebanyak 176
responden (80,00%). Sebagian besar responden menjawab ya untuk meminta
pasien melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu sebanyak 160 responden
(72,73%), sebagian besar responden menjawab vaksinasi penting bagi petugas
kesehatan sebanyak 210 responden (95,45%). Sebanyak 204 responden (92,73%)
menjawab ya untuk menganjurkan vaksinasi influenza kepada pasien. Lebih
banyak responden menganjurkan vaksinasi kepada anak-anak (80,00%) dan orang
tua (57,73%). Pada penelitian ini juga akan dibahas mengenai distribusi sikap
responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan angkatan responden.

59

1. Distribusi Sikap Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Pada tabel 4.12 dapat dilihat sikap responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel tersebut menunjukkan mayoritas responden baik perempuan maupun lakilaki memiliki persentase lebih banyak pada sikap yang cukup baik tentang
influenza dan vaksinasi influenza.
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Tabel 4.12. Distribusi Sikap Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Sikap
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
16
32,00
27
54,00
7
14,00
50
55
32,35
95
55,88
20
11,76
170
71
32,27
122
55,45
27
12,27
220

%
100
100
100

2. Distribusi Sikap Responden berdasarkan Usia


Distribusi sikap berdasarkan usia responden pada kelompok usia antara
17-20 tahun memiliki sikap yang baik terhadap influenza dan vaksinasi influenza.
Pada kelompok usia 27-31 tahun mayoritas memiliki sikap yang kurang baik.

Usia
16
17
18
19
20
21
22
24
25
27-31
Total

Tabel 4.13. Distribusi Sikap Responden berdasarkan Usia


Sikap
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
0
0,00
4
80,00
1
20,00
12
50,00
11
45,83
1
4,17
21
38,18
29
52,73
5
9,09
16
24,24
39
59,09
11
16,67
17
36,96
25
54,35
4
8,70
3
20,00
9
60,00
3
20,00
1
25,00
2
50,00
11
25,00
1
100
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1
100
0
0,00
1
100
0
0,00
71
32,27
122
55,45
27
12,27

Total

5
24
55
66
46
15
4
1
1
1
220

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

3. Distribusi Sikap Responden berdasarkan Angkatan


Angkatan 2014 adalah angkatan dengan jumlah responden terbanyak yang
memiliki sikap yang baik, yaitu sebanyak 31 responden. Sebagian besar
responden angkatan 2011, 2012 dan 2013 memiliki sikap yang cukup baik tentang

60

influenza dan vaksinasi influenza. Data mengenai distribusi sikap responden


berdasarkan angkatan dapat dilihat pada tabel 4.14.

Angkatan
2011
2012
2013
2014
Total

Tabel 4.14. Distribusi Sikap Responden berdasarkan Angkatan


Sikap
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
4
19,05
10
47,62
7
33,33
20
31,25
39
60,94
5
7,81
16
24,24
39
59,09
11
16,67
31
44,93
34
49,28
4
5,80
71
32,27
122
55,45
27
12,27

Total

21
64
66
69
220

100
100
100
100
100

4.5. Perilaku Responden tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza


Perilaku responden tentang influenza dan vaksinasi influenza diukur
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan yang berhubungan dengan
perilaku. Skor perilaku responden dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu
baik, cukup dan kurang. Perilaku dikatakan baik jika skor >76%, perilaku
dikatakan cukup jika skor 5675% dan perilaku dikatakan kurang jika skor <56%.
Tabel 4.15. Distribusi Responden berdasarkan Perilaku tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza
Hasil
Pendidikan
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
D3
1
0,89
1
0,89
110
98,21
112
S1
4
3,70
11
10,19
93
86,11
108
Total
5
2,27
12
5,45
203
92,27
220

Persentase (%)

Hasil Perilaku
120
100
80
60
40
20
0

Baik
Cukup
Kurang
D3

S1
Pendidikan

Gambar 4.6. Distribusi Sikap Responden tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza

61

Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.6 dapat dilihat sebanyak 203
responden (92,27%) memiliki perilaku yang kurang baik terhadap influenza dan
vaksinasi influenza. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden
mengobati sendiri jika terinfeksi influenza, asupan nutrisi kurang diperhatikan,
tidak berkonsultasi ke dokter, tidak pernah divaksinasi influenza dan tidak
melakukan tindakan pencegahan berupa cuci tangan dan isolasi diri. Sebaran
responden berdasarkan perilaku spesifik dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16. Sebaran Responden berdasarkan Perilaku Spesifik
Jawaban
Perilaku Responden
Ya
%
Tidak
Yang dilakukan jika terinfeksi atau
menderita influenza:
1. Mengobati Sendiri
128
58,18
92
2. Pergi ke dokter
71
32,27
149
3. Istirahat
101
45,91
119
4. Pengobatan tradisional
3
1,36
217
5. Nutrisi
7
3,18
213
Pernah divaksinasi influenza
10
4,55
210
Vaksinasi dalam 1 tahun terakhir
2
0,91
218
Asal biaya vaksinasi
1. Bayar Sendiri
9
90,00
2. Dari kantor
0
0,00
3. Dari asuransi
0
0,00
4. Orang tua
1
10,00
5. Pemerintah
0
0,00
Yang dilakukan saat influenza untuk
menghindari orang lain tertular:
1. Memakai masker
192
87,27
28
2. Menutup hidung dan mulut ketika batuk
110
50,00
110
dan bersin
3. Mencuci tangan sesudah batuk dan bersin
21
9,55
199
4. Isolasi diri
109
49,55
111

41,82
67,73
54,09
98,64
96,82
95,45
99,09

12,73
50,00
90,45
50,45

Distribusi perilaku responden akan dibahas berdasarkan jenis kelamin, usia


dan angkatan responden.

1. Distribusi Perilaku Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Distribusi perilaku responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 4.17. Perilaku responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan perilaku

62

yang kurang baik tentang influenza dan vaksinasi influenza lebih banyak pada
perempuan (94,71%) dibandingkan pada laki-laki (84,00%).
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Tabel 4.17. Distribusi Perilaku Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Perilaku
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
2
4,00
6
12,00
42
84,00
50
3
1,76
6
3,53
161
94,71
170
5
2,27
12
5,45
203
92,27
220

%
100
100
100

2. Distribusi Perilaku Responden berdasarkan Usia


Distribusi perilaku berdasarkan usia responden dapat dilihat pada tabel
4.18. Tabel menunjukkan sebagian besar responden berdasarkan rentang usia
antara 16-31 tahun memiliki perilaku yang kurang baik terhadap influenza dan
vaksinasi influenza. Semua responden pada kelompok usia 17 dan 22-31 tahun
memiliki perilaku yang kurang baik.

Usia
16
17
18
19
20
21
22
24
25
27
28
31
Total

Tabel 4.18. Distribusi Perilaku Responden berdasarkan Usia


Perilaku
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
1
20,00
0
0,00
4
80,00
5
0
0,00
0
0,00
24
100
24
1
1,82
4
7,27
50
90,91
55
0
0,00
4
6,06
62
93,94
66
3
6,52
1
2,17
42
91,30
46
0
0,00
3
20,00
12
80,00
15
0
0,00
0
0,00
4
100
4
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
0
0,00
0
0,00
1
100
1
5
2,27
12
5,45
203
92,27
220

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

3. Distribusi Perilaku Responden berdasarkan Angkatan


Distribusi perilaku responden berdasarkan angkatan, didapatkan lebih banyak
responden angkatan 2013 yang memiliki tingkat perilaku yang kurang baik,

63

diikuti angkatan 2012, 2014 dan 2011. Hal ini dapat terlihat pada tabel 4.16
berikut ini.

Angkatan
2011
2012
2013
2014
Total

Tabel 4.19. Distribusi Perilaku Responden berdasarkan Angkatan


Perilaku
Total
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
1
4,76
3
14,29
17
80,95
21
2
3,13
2
3,13
60
93,75
64
0
0,00
4
6,06
62
93,94
66
2
2,90
3
4,35
64
92,75
69
5
2,27
12
5,45
203
92,27
220

%
100
100
100
100
100

4.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Responden


berdasarkan Angkatan
Distribusi tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku responden tentang
influenza dan vaksinasi influenza yang memiliki tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku yang kurang dari angkatan 2013, 2014, 2012 dan 2011. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.20. Distribusi Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku berdasarkan Angkatan
Angkatan
Pengetahuan
Sikap
Perilaku
2011
%
2012
%
2013
%
2014
%
Total
%

Baik

Cukup

Kurang

Baik

Cukup

Kurang

Baik

Cukup

Kurang

2
9,52
1
1,56
0
0,00
0
0,00
3
1.36

5
23,81
4
6,25
0
0,00
3
4,35
12
5,45

14
66,67
59
92,19
66
100
66
95,65
205
93,18

4
19,05
20
31,25
16
24,24
31
44,93
71
32,37

10
47,62
39
60,94
39
59,09
34
49,28
122
55,45

7
33,33
5
7,81
11
16,67
4
5,80
27
12,27

1
4,76
2
3,13
0
0,00
2
2,90
5
2,27

3
14,29
2
3,13
4
6,06
3
4,35
12
5,45

17
80,95
60
93,74
62
93,94
64
92,75
203
92,27

Berdasarkan tabel 4.17 terlihat sebagian besar untuk tiap angkatan


memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang tentang influenza dan
vaksinasi influenza.

64

4.7. Pembahasan
4.7.1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan berperan penting dalam pembentukan sikap dan
tindakan seseorang.18 Dari hasil penelitian ini sebanyak 205 responden (93,18%)
memiliki pengetahuan yang kurang tentang influenza dan vaksinasi influenza.
Pengetahuan responden tentang influenza dan vaksinasi influenza berdasarkan
jenis kelamin didapatkan bahwa pengetahuan yang kurang baik dimiliki 93,53%
responden perempuan dan 92,00% responden laki-laki. Hal ini disebabkan jumlah
responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki.
Apabila dihubungkan dengan latar belakang pendidikan bidang kedokteran
dan kesehatan maka hasil ini dapat dikatakan kurang baik. Sebagian besar
responden merasa belum memiliki pengetahuan atau informasi yang cukup
tentang influenza dan vaksinasi influenza. Responden juga menganggap influenza
sebagai penyakit yang ringan dan bisa sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan
ataupun langkah pencegahan seperti vaksinasi.
Tingkat pengetahuan jika dihubungkan dengan usia responden, maka dari
usia 16 31 tahun sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang
baik. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan semakin bertambahnya
usia, pengalaman dan tingkat kematangan seseorang juga bertambah sehingga
ilmu dan informasi yang didapatkan juga semakin banyak.61
Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan angkatan, angkatan 2011 pada
mahasiswa FK memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 14 responden
(66,67%). Angkatan 2012, 2013 dan 2014 baik pada mahasiswa FK Unpatti

65

maupun mahasiswa Akper Latumeten memiliki tingkat pengetahuan yang kurang


baik. Angkatan 2013 tingkat pengetahuan kurang baik yang paling banyak, yaitu
sebanyak 66 responden (100%). Hal ini disebabkan masa kuliah yang baru
sebentar (3 semester pada angkatan 2013 dan 1 semester pada angkatan 2014) dan
belum banyak mendapatkan materi tentang influenza dan vaksinasi influenza di
kampus. Walaupun begitu responden seharusnya bisa mendapatkan informasi
tentang influenza dan vaksinasi influenza dari internet, media cetak dan keluarga,
tetapi terkadang informasi yang didapatkan kurang terpercaya sehingga responden
memperoleh informasi yang salah tentang influenza dan vaksinasi influenza. Pada
penelitian Khun et al60 dan penelitian Miftahudin dan Kartinah65, sebagian besar
responden mendapatkan pengetahuannya dari televisi. Mereka yang menonton
televisi, memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik dibandingkan
dengan yang tidak menonton televisi. Begitu pula dengan penelitian Albano et
al67, menunjukkan sebagian besar responden memperoleh informasi dari media
(63,5%). Maka perlu diketahui selanjutnya darimana sajakah sumber pengetahuan
responden tentang influenza dan vaksinasi influenza.
Sebagian besar responden memiliki informasi yang kurang mengenai
vaksinasi influenza (92,27%). Hal ini juga didapati pada penelitian Bali et al62,
yang menyebutkan kurangnya pengetahuan mengenai ketersediaan vaksin
influenza dan kesalahpahaman petugas kesehatan terkait efektivitas vaksin,
menyebabkan rendahnya persentase petugas kesehatan yang melakukan vaksinasi
influenza. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa tingkat pertama kedokteran
menyebutkan dapat bertindak dengan benar bila informasi tentang influenza

66

mereka dapatkan terlebih dahulu.50 Pada penelitian sebelumnya, pengetahuan


yang baik akan mempengaruhi penerapan praktek pencegahan penyakit.43

4.7.2. Sikap
Mengenai sikap, hasil penelitian ini mendapatkan bahwa sebanyak 122
responden memiliki sikap yang cukup baik (55,45%) tentang influenza dan
vaksinasi influenza. Hal ini juga didapatkan pada penelitian Purimahua68,
sebanyak 41 responden (50,6%) memiliki sikap yang baik. Responden cenderung
bersikap baik untuk melindungi dirinya dari influenza, mayoritas responden
merasa penting melakukan vaksinasi influenza (95,45%). Tetapi untuk orang lain
mereka belum tentu bersikap demikian. Hal ini terlihat dalam hal menganjurkan
vaksinasi influenza kepada pasien, mereka kurang memperhatikan pasien seperti
ibu hamil, orang tua dan orang dengan penyakit kronis yang tergolong dalam
kelompok risiko tinggi terhadap komplikasi influenza.
Menurut Aziz dalam Sari61, pengetahuan mengenai suatu objek baru
menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan atau kecenderungan untuk
bertindak sesuai pengetahuan tersebut. Semakin banyak informasi yang
didapatkan berperan penting dalam pembentukan sikap seseorang, sehingga
informasi mengenai influenza dan vaksinasi influenza akan membentuk dan
mempengaruhi sikap seseorang.64 Tetapi sikap tersebut belum menjamin bahwa
mahasiswa akan berperilaku atau bertindak dengan baik dalam pencegahan
penyakit. Sikap positif yang dimiliki responden kemungkinan disebabkan dalam
menjawab pertanyaan selalu menjawab hal-hal yang baik, karena sikap

67

merupakan respon yang masih tertutup dan tidak tampak, sehingga meskipun
mahasiswa memiliki sikap yang cukup baik tentang influenza dan vaksinasi
influenza belum tentu mahasiswa berperilaku sesuai dengan sikapnya.

4.7.3. Perilaku
Mayoritas responden dengan persentase sebesar 77,73% memiliki perilaku
yang kurang baik terhadap influenza dan vaksinasi influenza. Tindakan
pencegahan dan pengobatan responden terkait dengan influenza masih sangat
kurang. Hal ini terlihat sebanyak 210 responden (95,45%) belum pernah
divaksinasi influenza. Beberapa responden yang tidak bersedia untuk melakukan
vaksinasi menganggap influenza tidak berbahaya dan vaksin influenza tidak ada.
Penelitian yang dilakukan oleh Pfeil et al43, menunjukkan mayoritas dari
responden (72,6% dari 938) tidak pernah menerima vaksinasi influenza. Mereka
tidak menerima vaksinasi karena merasa jarang terinfeksi influenza, vaksin tidak
efektif dan merasa tidak nyaman dengan efek samping vaksin. Penelitian oleh
Wong et al48 menunjukkan rendahnya tingkat penerimaan para perawat di Hong
Kong terhadap vaksin influenza. Penelitian yang dilakukan oleh Mak et al66 di
Hong Kong, menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan mahasiswa
kedokteran, tindakan vaksinasi influenza relatif lebih rendah pada dokter. Hal ini
karena pada kurikulum pendidikan kedokteran sekarang ini telah mempelajari
tentang pengendalian penyakit menular.
Menurut Notoatmojo64, seseorang setelah mengetahui sebuah stimulus
atau obyek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap

68

apa yang diketahuinya, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau


mempraktekkan perilaku kesehatan. Pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan
perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut ia memiliki
alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan. Palestin dalam Sari61
menyebutkan salah satu dari berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku yang
berkaitan dengan kesehatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan
mengenai penyakit tersebut. Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi
perilakunya. Sehingga jika pengetahuan responden kurang mengenai influenza
dan vaksinasinya maka perilakunya juga akan kurang. Hal ini dapat terlihat pada
pengetahuan dan perilaku dari responden penelitian ini dimana keduanya memiliki
hasil yang kurang baik terhadap influenza dan vaksinasi influenza.

4.7.4. Kajian Pengetahuan, Sikap dan Perilaku tentang Influenza dan


Vaksinasi Influenza
Pengetahuan responden yang kurang baik akan mempengaruhi sikap dan
perilakunya terkait dengan influenza dan vaksinasi influenza. Pada penelitian ini
didapatkan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, tetapi mereka
dapat bersikap cukup baik. Hal ini juga didapati pada penelitian Said63, responden
yang berpengetahuan cukup, tetapi masih bersikap negatif dan responden yang
berpengetahuan kurang, tetapi bersikap yang positif. Hal ini disebabkan oleh
pengetahuan bukanlah faktor tunggal pembentukan sikap yang positif. Perubahan
sikap dipengaruhi oleh faktor kognisi dan komunikasi. Faktor kognisi menyatakan
perubahan pengetahuan, pengalaman dan pendidikan. Pengalaman pribadi dapat

69

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dan dilakukan dengan cara


mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah.
Faktor komunikasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan sampai timbul
rasa percaya diri. Sehingga perlu diketahui selanjutnya faktor apa saja yang
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku responden terkait influenza dan
vaksinasi influenza. Berbeda dengan hasil penelitian Miftahudin dan Kartinah65,
yang menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan responden, maka sikap
responden pun akan semakin baik pula. Pengetahuan akan segi manfaat dan akibat
buruk sesuatu hal akan membentuk sikap, kemudian dari sikap itu akan muncul
niat. Niat yang selanjutnya akan menentukan apakah kegiatan akan dilakukan atau
tidak.61
Pengetahuan tentang penyakit influenza merupakan langkah awal yang
perlu diketahui oleh setiap individu terutama yang tergolong dalam kelompok
risiko tinggi terhadap komplikasi influenza. Karena pengetahuan tentang influenza
dan vaksinasi influenza merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi
perilaku pencegahan penyebaran penyakit influenza. Pengetahuan yang kurang
baik pada penelitian ini menyebabkan responden kurang memahami tentang
manfaat dari pencegahan dan penatalaksanaan influenza sehingga menganggap
penyakit influenza tidak memerlukan tindakan vaksinasi ataupun pengobatan.
Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin baik juga
tindakan pencegahan penyakit menular.42 Semakin lama masa kuliah responden
tingkat pengetahuannya akan semakin baik dan pengetahuan yang baik tersebut
akan mempengaruhi perilaku responden menjadi baik juga.61 Semakin tinggi

70

tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi pola pikir dan sikap seseorang
sehingga akan menimbulkan perilaku yang baik untuk melakukan tindakan
pencegahan.41
Hingga kini penanganan influenza di Indonesia belum optimal. Hal ini
terlihat dari tingkat pengetahuan yang kurang dan tindakan pencegahan yang
dilakukan. KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) diperlukan untuk
meningkatkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa kedokteran dan
bidang kesehatan terkait influenza dan vaksinasi influenza. Menurut penelitian
Dominguez et al59, edukasi perlu dilakukan untuk memperbaiki kesalahpahaman
terhadap penerimaan vaksinasi influenza dari pada hanya meningkatkan
pengetahuan mengenai influenza dan vaksinasi influenza. Kesalahpahaman
tersebut antara lain mengenai efektifitas vaksin, ketersediaan dan efek samping
vaksin. Petugas kesehatan yang tidak bersedia untuk melakukan vaksinasi
dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang vaksinasi influenza. Kurangnya KIE
inilah yang kemungkinan besar terjadi sesuai dengan hasil yang didapatkan pada
penelitian ini, dimana mayoritas responden memiliki pengetahuan yang kurang
terkait vaksinasi influenza sehingga sebagian besar responden tidak pernah
mendapatkan vaksinasi influenza.
Edukasi dan strategi komunikasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
pengetahuan, serta sikap dan perilaku mahasiswa FK Unpatti dan Akper
Latumeten. Dengan pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik diharapkan
responden dapat lebih memperhatikan berbagai upaya pencegahan terkait

71

influenza, sehingga pencegahan dan penanggulangan penyakit influenza lebih


maksimal.

4.8. Keterbatasan Penelitian


Keterbatasan waktu dan sumber daya untuk melakukan wawancara lebih
mendalam dengan mahasiswa. Beberapa responden yang saat dilakukan
wawancara kurang kooperatif karena suasana ruangan yang tidak mendukung
(ramai, cuaca panas dan bentrok dengan waktu kuliah) sehingga responden
terkesan tergesa-gesa dalam memberikan jawaban sehingga jawaban yang
diberikan cenderung sekedarnya saja. Meskipun telah diberitahukan sebelumnya
bahwa informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan digunakan hanya untuk
kepentingan penelitian serta diberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya
apabila ada hal yang kurang dimengerti.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
5.1.1. Distribusi responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak
1,36%, cukup baik sebanyak 5,45% dan kurang baik sebanyak 93,18%.
5.1.2. Distribusi responden yang memiliki tingkat sikap baik sebanyak 32,27%,
cukup baik sebanyak 55,45% dan kurang baik sebanyak 12,27%.
5.1.3. Distribusi responden yang memiliki tingkat perilaku baik sebanyak 5,00%,
cukup baik sebanyak 17,27% dan kurang baik sebanyak 77,73%.

5.2. Saran
5.2.1. Saran peneliti bagi responden
Peneliti menyarankan kepada seluruh responden agar dapat membaca lebih
banyak lagi informasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku terhadap influenza dan vaksinasi influenza.
5.2.2. Saran peneliti bagi pihak kampus
Peneliti

menyarankan

bagi

pihak

kampus

untuk

meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa dengan cara komunikasi,


informasi dan edukasi tentang influenza dan vaksinasi influenza.

72

73

5.2.3. Saran peneliti bagi masyarakat


Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan agar masyarakat dapat
memahami pentingnya kesehatan yang baik sehingga dapat menerapkan
pencegahan penyakit influenza yang sering ditemui pada masyarakat.
5.2.4. Saran peneliti bagi instansi terkait
Untuk vaksin influenza sendiri di kota Ambon belum tersedia. Hal ini
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku responden mengenai
influenza dan vaksinasi influenza. Melalui penelitian ini diharapkan
pemerintah bersama pihak terkait dapat mempertimbangkan ketersediaan
vaksin influenza.
5.2.5. Saran peneliti bagi bidang penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pengetahuan,
sikap dan perilaku terhadap kejadian influenza.

DAFTAR PUSTAKA

1. Basler CF. Influenza viruses: basic biology and potential drug targets. Infect
Disord Drug Targets. 2007;7(4):28293.
2. Katagiri S, Ohizumi A, Homma M. An outbreak of type C influenza in a
childrens home. J Infect Dis. 1983;148(1):516.
3. Matsuzaki Y, Sugawara K, Mizuta K, Tsuchiya E, Muraki Y, Hongo S, et al.
Antigenic and genetic characterization of influenza C viruses which caused
two outbreaks in Yamagata City, Japan, in 1996 and 1998. J Clin Microbiol.
2002;40(2):4229.
4. Taubenberger JK, Morens DM. The pathology of influenza virus infections.
Annu Rev Pathol. 2008;3:499522.
5. World Health Organization. Global alert and response (GAR) [Internet]. 2012
Feb 22 [cited 2014 Jan 27]. Available from: http://www.who.int/csr/en/
6. Nguyen AM, Noymer A. Influenza mortality in the United States, 2009
pandemic: burden, timing and age distribution. Plos One. 2013;8(5):e64198.
7. Cao B, Li XW, Mao Y, Wang J, Lu HZ, Chen YS, et al. Clinical features of
the initial cases of 2009 pandemic influenza A (H1N1) virus infection in
China. N Engl J Med. 2009;361:2507-17.
8. World Health Organization. Influenza update no 207 [Internet]. 2014 Mar 24
[cited

2014

Mar

25].

Available

from:

http://www.who.int/influenza/surveillance_monitoring/updates/latest_update_
GIP_surveillance/en/
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Flu burung merupakan salah satu
risiko kesehatan masyarakat [Internet]. 2012 Jun 9 [cited 2014 Mar 5].
Available from: http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1940
10. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Prevalensi penyakit pasien rawat inap dan
rawat jalan Provinsi Maluku tahun 2010-2013. 2014.
11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin surveilans ISPA berat di
Indonesia (SIBI): April 2014 [Internet]. [cited 2014 Juni 28]. Available from:

74

75

http://ispa.pppl.depkes.go.id/?/unduh/31
12. Kasper DL, Faucy AS, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL.
Harrisons the principles of internal medicine. 18th ed. USA: The McGrawHill companies: 2010. p.1493.
13. World Health Organization. Antiviral drugs for pandemic (H1N1) 2009:
definitions and use [Internet]. 2009 Dec 22 [cited 2014 Jan 7]. Available from:
http://www.who.int/csr/disease/swineflu/frequently_asked_questions/antiviral
s/definitions_use/en/
14. Sedyaningsih ER, Isfandari S, Soendoro T, Supari SF. Towards mutual trust,
transparency and equity in virus sharing mechanism: the avian influenza case
of Indonesia. Ann Acad Med Singapore. 2008;37(6):4828.
15. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi kelima. Jilid III. Jakarta: InternaPublishing. 2010.
16. Kosasih H, Bratasena A, Pangesti K, Laras K, Samaan G. Managing seasonal
influenza:

oseltamivir treatment

policy in

Indonesia. Acta Medica

Indonesiana. 2014;46(1):58-65.
17. World Health Organization. Avian influenza situation in Indonesia update
[Internet].

2012

Aug

08

[cited

2014

Mar

11].

Available

from:

http://www.who.int/csr/don/2012_08_10b/en/
18. Data Collection the KAP Survey Model. Knowledge, attitudes, and practice
survey model [Internet]. 2011 [cited 2014 Jan 27]. Available from:
http://issuu.com/doctorsoftheworld/docs/mdm_guide_kap_survey_2011
19. Derlet RW. Influenza [Internet]. 2014 Mar 7 [cited 2014 Mar 11]. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/219557-overview#a0104
20. Centers for Disease Control and Prevention. Images of influenza viruses
seasonal

influenza

(flu).

[cited

2014

Mar

11].

Available

from:

www.cdc.gov/flu
21. Wibisono MJ, Winariani, Hariadi S. Buku ajar ilmu penyakit paru 2010.
Surabaya: 2010. p227-32.
22. World Health Organization. Influenza (seasonal) [Internet]. 2014 March [cited
2014

July

25].

Available

from:

76

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs211/en/
23. Greenbaum A, Bresee J. Yellow book travelers health chapter 3: Influenza
[Internet].

2014

[cited

2014

July

25].

Available

from:

http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2014/chapter-3-infectious-diseasesrelated-to-travel/influenza
24. Infectious Diseases Society of America. What is pandemic influenza?
[Internet].

[cited

2014

July

25].

Available

from:

www.idsociety.org/What_is_Pandemic_Influenza/
25. Department of Health Australian. Types of influenza [Internet]. [cited 2014
July

25].

Available

from:

http://www.flupandemic.gov.au/internet/panflu/publishing.nsf/Content/types-1
26. Zhong N, Li Y, Yang Z, Wang C, Liu Y, et al. Chinese guidelines for
diagnosis and treatment of influenza (2011). J Thorac Dis. 2011;3:274-289.
27. Cao B, Li XW, Mao Y, Wang J, Lu HZ, Lie X, et al. Clinical features of the
initial cases of 2009 pandemic influenza A (H1N1) virus infection in China. N
Engl J Med. 361;26.
28. Centers for Disease Control and Prevention Health Alert Network. Notice to
clinicians: early reports of pH1N1-associated illnesses for the 2013-14
influenza seasonal [Internet]. 2013 Dec 24 [cited 2014 Mar 11]. Available
from: http://www.bt.cdc.gov/HAN/han00359.asp
29. Centers for Disease Control and Prevention. Influenza vaccination a summary
for clinicians health professionals seasonal influenza (Flu) [Internet]. [cited
2014

Mar

11].

Available

from:

http://www.cdc.gov/flu/professionals/vaccination/vax-summary.htm
30. New South Wales Government. Lembar data penyakit menular influenza
[Internet].

[cited

2014

Mar

11].

Available

from:

http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/publicationpdfs/diseases-and-conditions/7205/doh-7205-ind/
31. World Health Organization. Guidelines for pharmacological management of
pandemic influenza A(H1N1) 2009 and other influenza viruses part I
[Internet].

2010

[cited

2014

Mar

11].

Available

from:

77

http://www.who.int/csr/resources/publications/swineflu/h1n1_guidelines_phar
maceutical_mngt.pdf?ua=1
32. Hien, TT, de Jong M, Farrar J. Avian influenza a challenge to global health
care structures. N Eng J Med. 2004;351:2363.
33. Centers for Disease Control and Prevention. Avian influenza A virus
infections of humans. Atlanta, GA: US Department of Health and Human
Services, CDC; 2013. Available from: http://www.cdc.gov/flu/avian/geninfo/avian-flu-humans.htm
34. Dwyer DE, Smith DW, Catton MG, Barr IG. Laboratory diagnosis of human
seasonal and pandemic influenza virus infection. MJA. 2006;185:S48S53.
35. Dolin R. The Cleveland clinic intensive review of internal medicine. 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2009. Chapter 88: Influenza;
p.778-83.
36. Huda N. Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang imunisasi
dasar lengkap di Puskesmas Ciputat tahun 2009 [Skripsi]. Jakarta: Universitas
Islam Negeri. 2009.
37. Lambert LC, Fauci AS. Influenza vaccines for the future. N Engl J Med.
2010;363:2036-44.
38. Centers for Disease Control and Prevention. Influenza vaccine inactivated
2013-2014

Indonesian.

Available

from:

http://www.immunize.org/vis/indonesian_flu_inactive/
39. Health Technology Assesment Indonesia. Imunisasi influenza untuk anak dan
dewasa

[Internet].

2003

[cited

2014

may

21].

Available

from:

http://buk.depkes.go.id
40. World

Health

Organization.

Advocacy,

communication

and

social

mobilization for TB control: a guide to developing knowledge, attitude and


practice surveys [Internet]. 2008 [cited 2014 Jan 8]. Available from:
http://www.who.int/tb/people_and_communities/advocacy_communication/en
41. Atmawati C. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang asi dengan perilaku
perawatan payudara postpartum di rumah bersalin An Nissa Surakarta
[Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 2010.

78

42. Rinendy D. Hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa profesi


dengan tindakan pencegahan penyakit menular di RS Gigi dan Mulut
Universitas Jember [Skripsi]. Jember: Universitas Jember. 2012.
43. Pfeil A, Mutsch M, Hatz C, Szucs T. A cross-sectional survey to evaluate
knowledge, attitudes and practices (KAP) regarding seasonal influenza
vaccination among European travellers to resource-limited destinations. BMC
Public Health. 2010;10:402.
44. Van Herck K, Castelli F, Zuckerman J, Nothdurft H, van Damme P, Dahlgren
A, et al. Knowledge, attitudes and practices in travel-related infectious
diseases: The European Airport Survey. J Travel Med. 2004;11:38.
45. Davis MM, Mc Mahon SR, Santoli JM, Schwartz B, Clark SJ. A national
survey of physician practices regarding influenza vaccine. J Gen Intern Med.
2002;17(9):6706.
46. Hollmeyer HG, Hayden F, Poland G, Buchholz U. Influenza vaccination of
health care workers in hospitalsA review of studies on attitudes and
predictors. Vaccine. 2009; 27(30):393544.
47. Nichol KL, Zimmerman R. Generalist and subspecialist physicians
knowledge, attitudes, and practices regarding influenza and pneumococcal
vaccinations for elderly and other high-risk patients: A nationwide survey.
Arch Intern Med. 2001;161(22):27028.
48. Wong SY, Wong EL, Chor J, Kung K, Chan PK, Wong C, et al. Willingness
to accept H1N1 pandemic influenza vaccine: A cross-sectional study of Hong
Kong community nurses. BMC Infect Dis. 2010;10:316.
49. Ha C, Rios LM, Pannaraj PS. Knowledge, attitudes, and practices of school
personnel regarding influenza, vaccinations, and school outbreaks. J Sch
Health. 2013;83(8):554 61.
50. Giuseppe GD, Abbate R, Albano L, Marinelli P, Angelillo IF. A survey of
knowledge, attitudes and practices towards avian influenza in an adult
population of Italy. BMC Infect Dis. 2008; 8(1):36.
51. Xiang N, Shi Y, Wu J, Zhang S, Ye M, Peng Z, et al. Knowledge, attitudes
and practices (KAP) relating to avian influenza in urban and rural areas of

79

China. BMC Infect Dis. 2010; 10(1):34.


52. Abbate R, Di Giuseppe G, Marinelli P, Angelillo I. Knowledge, attitudes, and
practices of avian influenza, poultry workers, Italy. Emerg Infect Dis.
2006;12(11):17625.
53. Neupane D, Khanal V, Ghimire K, Aro AR, Leppin A. Knowledge, attitudes
and practices related to avian influenza among poultry workers in Nepal: a
cross sectional study. BMC Infect Dis. 2012;12:76.
54. Manabe T, Thuy PTP, Can VV, Takasaki J, Huyen DTT, Chau NTM, et al.
Impact of educational intervention concerning awareness and behaviors
relating to avian influenza (H5N1) in a high-risk population in Vietnam. Plos
One. 2011;6(8):e23711.
55. Salamati P, Koochak HE, Dabiran S, Sabzevary MS, Naderan M, Eghbali A.
Attitudes, concerns, perceived impact and coping strategies for avian influenza
among the first year medical students and interns in Tehran University of
Medical Sciences. Acta Med Iran. 2012;50(9):6417.
56. Herzog R, lvarez-Pasquin MJ, Daz C, Del Barrio JL, Estrada JM, Gil .
Are healthcare workers intentions to vaccinate related to their knowledge,
beliefs and attitudes? a systematic review. BMC Public Health. 2013;13:154.
57. Arikunto S. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006.
58. Tim Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Survei
pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa bidang kesehatan. Jakarta. 2014.
59. Domnguez A, Godoy P, Castilla J, Soldevilla N, Toledo D, Astray J.
Knowledge of and attitudes to influenza vaccination in healthy primary
healthcare workers in Spain, 2011-2012. Plos One. 2013 Nov;8(11):e81200.
60. Khun M, Heng C, Kasuya H, Sakamoto J. Knowledge, attitudes and practices
towards avian influenza influenza A (H5N1) among Cambodian women: A
cross-sectional study. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. 2012;727734.
61. Sari D. Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai HIV/AIDS pada
mahasiswa program studi pendidikan dokter Universitas Tanjungpura [Naskah

80

Publikasi]. Pontianak: Universitas Tanjungpura. 2011.


62. Bali NK, Ashraf M, Ahmad F, Khan UH, Widddowson M, Lal RB, et al.
Knowledge, attitude, and practice about the seasonal influenza vaccination
among healthcare workers in Srinagar, India. Influenza and Other Respiratory
Virus. 2012;7(4):540-545.
63. Said RM, Thaha MR, Syafar M. KIE untuk peningkatan pengetahuan, sikap
dan praktik pencegahan dan penanggulangan penyakit flu burung di
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
2010;5(1):23-28.
64. Notoadmojo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
2005:37-75.
65. Miftahudin A, Kartinah. Hubungan pengetahuan tentang flu burung dengan
sikap masyarakat yang memelihara ungas di wilayah Mojogedang. Berita Ilmu
Keperawatan. 2008;1(4):157-162.
66. Mak KK, YiuYF, Ko KL, Hui SH, Mak KM, Mak L, et al. Attitudes and
perceptions of influenza vaccination among Hong Kong doctors and medical
students before the 2009 pandemic. European Journal of Public Health.
2012;23(2):257-262.
67. Albano L, Matuozzo A, Marinelli P, Di Giuseppe G. Knowledge, attitudes and
behavior of hospital health-care workers regarding influenza A/H1N1 : a cross
sectional survey. BMC Infect Dis. 2014;14:208.
68. Purimahua SL. Pengetahuan dan sikap peternak unggas terhadap kejadian
penyakit flu burung serta dampak ekonomi stamping out di Desa Allakuang
Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap tahun 2007. MKM. 2008;3(1):4551.

Lampiran 1: Kuesioner KAP


SURVEY PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA FK UNPATTI
DAN POLTEKKES AMBON TENTANG INFLUENZA DAN VAKSINASI INFLUENZA
TAHUN 2014
1. ID Responden dan Pewawancara
Tanggal Wawancara :
Nama Pewawancara :
Nomor Responden :
2. Karakteristik Responden
Dibaca oleh pewawancara : Saya akan mulai menanyakan beberapa pertanyaan tentang data Anda.
No

Pertanyaan

Q1 Jenis kelamin
Q2 Program pendidikan

Q3 Tahun angkatan

Q4 Berapa umur anda saat ini?


Q5 Apakah anda pernah menderita influenza?

Jawaban

Alur Pertanyaan

1. Laki-laki
2. Perempuan
1. D3
2. S1
1. 2011
2. 2012
3. 2013
4. 2014
1. tahun
2. Tidak bersedia menjawab
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu

Pengetahuan (Knowledge )
Menurut anda, apa gejala penyakit influenza?
(lingkari jawaban yang disampaikan oleh responden, jangan probing)
a. demam
1. Ya
2. Tidak
b. batuk
1. Ya
2. Tidak
c. susah bernapas/ nafas pendek
1. Ya
2. Tidak
d. nyeri otot
1. Ya
2. Tidak
e. sakit tenggorokan
1. Ya
2. Tidak
f. hidung berair/ pilek
1. Ya
2. Tidak
g. bersin
1. Ya
2. Tidak
h. diare
1. Ya
2. Tidak
i. muntah
1. Ya
2. Tidak
j. mual
1. Ya
2. Tidak
k. lainnya (tuliskan)
..
1. Bakteri
2. Virus
Menurut Anda, apa penyebab penyakit
Q7
3. Terlalu capek
influenza? (jawaban boleh lebih dari satu)
4. ..
DIBACA OLEH PEWAWANCARA:
Q6

Selanjutnya kita akan fokus pada penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza, bukan influenza/ flu
seperti yang diketahui orang pada umumnya seperti masuk angin, kecapekan, alergi,dll dan juga bukan flu burung.

Menurut anda, bagaimana/ melalui apa anda


Q8 dapat tertular virus influenza ? (jawaban
boleh lebih dari satu)

Menurut anda, tindakan apa yang perlu


dilakukan untuk mencegah penularan
Q9
influenza? (jawaban boleh lebih dari satu,
jangan probing)

Menurut anda, jika terkena infeksi virus


influenza apakah dapat sembuh sendiri atau
Q10
membutuhkan pengobatan dari petugas
kesehatan?
Apakah menurut anda pasien influenza bisa
Q11 meninggal (selalu ringan atau bisa parah) ?
Apakah anda mengetahui bahwa ada
tes/ pemeriksaan laboratorium untuk
Q12
mengkonfirmasi adanya infeksi virus
influenza?

1. Percikan ludah waktu batuk


atau bersin
2. Melalui sentuhan/ tangan
yang terkontaminasi
3. Lainnya: .
1. Cuci tangan/ sanitizer
2. Tutup mulut dan hidung
waktu batuk atau bersin
3. Menjaga jarak dengan
penderita flu
4. Menggunakan masker
5. Vaksinasi
6. Lainnya: .
1. Sembuh sendiri
2. Membutuhkan pengobatan
3. Tidak tahu
1. Ya
2. Tidak
3. Ragu-ragu
1. Ya
2. Tidak

1. Rapid diagnostic test


2. RT-PCR
3. Kultur Virus
4. Tidak Tahu
5. Lainnya: .
Menurut anda, apakah anda sudah
1. Ya
mempunyai pengetahuan/ informasi yang
2. Tidak
cukup tentang influenza?
3. Ragu-ragu
1. Tentang gejalanya
2. Tentang pemeriksaan
Jika tidak, pengetahuan/ informasi apa lagi
laboratorium
yang anda butuhkan? (jelaskan, boleh lebih
3. Tentang pengobatannya
dari satu)
4. Tentang pencegahannya
(penggunaan APD)
5. Lainnya: .
Pernahkah anda mendengar tentang adanya 1. Ya
vaksin influenza?
2. Tidak
Jika ya, apa jenis vaksin influenza yang anda 1. Suntik/ injeksi
ketahui? (boleh probing, jawaban bisa lebih
2. Tetes mulut
dari satu)
3. Semprot hidung
4. Lainnya:
Menurut anda, berapa sering kita harus
1. Setiap tahun
mendapatkan vaksin influenza?
2. Tidak Tahu
3. Lainnya: .
Apakah menurut anda, anda memiliki
1. Ya
informasi yang cukup tentang vaksin
2. Tidak

Jika ya, tahukah anda jenis tes/ pemeriksaan


Q13 influenza apa yang akan anda minta?
(jawaban boleh lebih dari satu)

Q14

Q15

Q16

Q17

Q18
Q19

Q16
Q15
Q15

Q17
Q19

Q21
Q20

influenza?
Jika tidak, informasi tentang apa yang anda
butuhkan? (boleh probing jawaban boleh
Q20
lebih dari satu)

Menurut Anda, seberapa efektifkah


Q21 vaksinasi influenza dapat mencegah Anda
dari influenza?
Menurut anda, berapa kira-kira anda harus
membayar untuk mendapatkan vaksinasi
Q22
influenza? (boleh probing, pilih nilai
tertinggi yang disebutkan oleh responden)
Menurut anda, vaksinasi influenza dapat
Q23 menyebabkan anda terkena influenza?
Menurut anda, tanpa vaksinasi anda merasa
Q24 lebih mudah terinfeksi virus influenza?
Pernahkan anda kontak, berada dalam satu
Q25 ruangan atau merawat pasien flu burung?

3. Ragu-ragu
1. Efek samping vaksin
2. Periode perlindungan
3. Akses dan ketersediaan
4. Pembiayaan
5. Strain/ jenis vaksin
6. Lainnya: .
1. Efektif
2. Tidak efektif
3. Tidak tahu
1. < 100.000 rupiah
2. 100.000-200.000 rupiah
3. > 200.000 rupiah
4. Tidak Tahu
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu

Q20

Sikap (Attitude )
Jika anda memiliki gejala influenza,
bersediakah melakukan test/ pemeriksaan
Q26
laboratorium untuk mengetahui adanya
infeksi virus influenza?
Apakah anda akan meminta pemeriksaan
laboratorium untuk influenza jika anda
Q27
nantinya menemui pasien yang mempunyai
gejala influenza?

Q28

Q29

Q30

Q31

1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu

1. Perlindungan diri
Apa alasan anda mau divaksinasi influenza? 2. Perlindungan pada keluarga
(boleh lebih dari satu)
3. Perlindungan pada pasien
4. Tidak ada alasan
5. Lainnya: .
Pentingkah vaksinasi influenza bagi petugas 1. Ya
kesehatan?
2. Tidak
3. Ragu-ragu
1. Influenza tidak berbahaya
2. Vaksinnya mahal
Kenapa tidak/ ragu-ragu? (jawaban bisa lebih 3. Vaksin tidak ada/ tersedia
dari satu)
4. Takut pada efek samping
5. Takut disuntik
6. Perlindungan singkat ( < 1
tahun)
Jika biaya vaksinasi influenza < 100.000.
1. Ya
Apakah anda mau vaksinasi influenza
2. Tidak
dengan biaya sendiri?
3. Ragu-ragu

Q31
Q30
Q30

Jika biaya vaksinasi influenza gratis. Apakah 1. Ya


Q32 anda mau vaksinasi influenza?
2. Tidak
3. Ragu-ragu
1. Efek Samping
2. Kepercayaan antiMengapa anda tidak mau divaksinasi
vaksin
Q33 influenza? (boleh probing, jawaban boleh
3. Risiko rendah
lebih dari satu)
4. Tidak ada alasan
5. Lainnya: .

Q34
Q33
Q33

Apakah anda akan menganjurkan vaksinasi


Q34 influenza bagi pasien anda nantinya?

Q35
Q36
Q36

Q35 Jika ya, kepada siapa/ pasien yang mana?

Q36 Jika tidak/ tidak tahu, kenapa?

1. Ya
2. Tidak
3. Tidak tahu
1. Anak-anak
2. Wanita hamil
3. Orangtua
4. Orang dengan penyakit
kronis
5. Lainnya: .
1. Tidak bermanfaat
2. Banyak efek samping
3. Mahal
4. Lainnya:

Perilaku (Practice )
Apa yang anda lakukan jika anda
terinfeksi/ menderita influenza (jawaban
Q37
boleh lebih dari satu, jangan probing)

Pernahkah anda mendapatkan vaksinasi


Q38 influenza?
Apakah anda mendapatkan vaksinasi
Q39 influenza dalam 12 bulan/ 1 tahun terakhir?

Q40

Atas biaya dari mana vaksinasi influenza


yang anda lakukan? (pilih satu saja)

Apa yang anda lakukan saat influenza untuk


Q41 menghindari orang lain tertular?

1. Mengobati sendiri
2. Pergi ke dokter
3. Istirahat
4. Pengobatan tradisional atau
ke dukun
5. Lainnya: .
1. Ya
2. Tidak
3. Ragu-ragu
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak Ingat
1. Bayar sendiri
2. Dari kantor/ tempat bekerja
3. Dari asuransi
4. Lainnya:
1. Memakai masker
2. Menutup hidung dan mulut
ketika batuk dan bersin
3. Mencuci tangan sesudah
batuk dan bersin
4. Isolasi diri
5. Lainnya: .

Demikian seluruh pertanyaan kami. Terima Kasih atas waktu yang diberikan pada kami!

Lampiran 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jln. dr.Tamaela Kampus PGSD Ambon 97117.
Telp/Fax : (0911) 344982; E-mail: [email protected]

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Judul Penelitian :
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FK Unpatti dan Akper Latumeten
Ambon tentang Influenza dan Vaksinasi Influenza Tahun 2014
Peneliti :
Nama : Valentine Hursepuny
Status : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
Alamat : Hunuth
Peneliti memohon kesediaan Saudara/Saudari untuk berpartisipasi menjadi
responden penelitian tersebut di atas. Sebelumnya peneliti akan menjelaskan
tentang penelitian sebagai berikut :
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai pengetahuan, sikap dan
perilaku mahasiswa FK Unpatti dan Akper Latumeten Ambon tentang Influenza
dan Vaksinasi Influenza Tahun 2014.
Manfaat bagi subjek penelitian :
Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini Saudara/Saudari dapat mengetahui
tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap influenza dan vaksinasi
influenza.
Kerahasiaan identitas/catatan penelitian :
Semua data yang didapat dari Saudara/Saudari akan dijamin kerahasiaannya.
Ambon,

Agustus 2014

Peneliti

Valentine Hursepuny

Lampiran 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jln. dr.Tamaela Kampus PGSD Ambon 97117.
Telp/Fax : (0911) 344982; E-mail: [email protected]

LEMBARAN PERSETUJUAN RESPONDEN


(Informed Concent)

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama

Umur

Alamat

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap maka saya telah
memahami tujuan, manfaat, prosedur, dan penjaminan kerahasiaan identitas saya
dalam penelitian ini. Oleh karena itu, tanpa adanya paksaan dari pihak lain saya
bersedia secara sukarela untuk menjadi responden dalam penelitian ini, serta
mengikuti semua proses yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Ambon2014
Tanda Tangan Peneliti

Tanda tangan responden

Valentine Hursepuny

(...........................................)

Disetujui oleh komite etik FK Unpatti


SK No. 51/FK-KOM.ETIK/VIII/2014
Tgl. 22 Agustus 2014

Lampiran 4

DATA PENELITIAN
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

JK Pendidikan Angkatan Usia


P
S1
2014
17
P
S1
2014
17
P
S1
2014
18
P
S1
2014
17
P
S1
2014
17
P
S1
2014
18
P
S1
2014
18
P
S1
2014
17
L
S1
2014
17
L
S1
2014
18
P
S1
2014
16
P
S1
2014
17
L
S1
2014
19
P
S1
2014
16
L
S1
2014
17
P
S1
2014
19
P
S1
2014
17
P
S1
2014
16
P
S1
2014
18
P
S1
2014
18
L
S1
2014
18
P
S1
2014
18
P
S1
2014
18
L
S1
2014
17
L
S1
2014
18
P
S1
2014
17
L
S1
2014
18
P
S1
2014
18
P
S1
2014
18
P
S1
2014
16
P
S1
2011
20
L
S1
2011
20
P
S1
2011
21
P
S1
2011
20
P
S1
2011
21
P
S1
2011
21
L
S1
2011
21
P
S1
2011
20
L
S1
2011
21
P
S1
2011
21
P
S1
2011
20
P
S1
2011
21
P
S1
2011
21
P
S1
2011
20
P
S1
2011
22
P
S1
2011
21
P
S1
2011
20
P
S1
2011
19

Skor
17
15
13
15
11
13
9
12
18
16
15
9
18
10
13
12
14
11
11
14
9
16
10
13
15
16
17
13
17
14
13
14
20
12
19
8
20
29
19
19
15
15
16
13
28
15
15
11

Pengetahuan Skor

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
CUKUP
KURANG
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
BAIK
KURANG
KURANG
KURANG

13
9
7
11
11
6
10
8
10
9
9
8
7
2
11
10
10
8
9
10
8
9
12
9
11
10
12
9
10
8
10
1
12
10
7
9
9
12
9
8
5
7
6
7
4
8
9
7

Sikap Skor Perilaku


BAIK
2
KURANG
CUKUP
3
KURANG
CUKUP
3
KURANG
BAIK
3
KURANG
BAIK
4
KURANG
KURANG 2
KURANG
BAIK
2
KURANG
CUKUP
2
KURANG
BAIK
3
KURANG
CUKUP
2
KURANG
CUKUP
3
KURANG
CUKUP
1
KURANG
CUKUP
3
KURANG
KURANG 1
KURANG
BAIK
3
KURANG
BAIK
1
KURANG
BAIK
3
KURANG
CUKUP
1
KURANG
CUKUP
3
KURANG
BAIK
3
KURANG
CUKUP
1
KURANG
CUKUP
2
KURANG
BAIK
3
KURANG
CUKUP
3
KURANG
BAIK
3
KURANG
BAIK
3
KURANG
BAIK
4
KURANG
CUKUP
6
CUKUP
BAIK
3
KURANG
CUKUP
2
KURANG
BAIK
5
CUKUP
KURANG 3
KURANG
BAIK
4
KURANG
BAIK
5
CUKUP
CUKUP
2
KURANG
CUKUP
2
KURANG
CUKUP
3
KURANG
BAIK
5
CUKUP
CUKUP
4
KURANG
CUKUP
5
CUKUP
KURANG 3
KURANG
CUKUP
4
KURANG
KURANG 1
KURANG
CUKUP
3
KURANG
KURANG 4
KURANG
CUKUP
3
KURANG
CUKUP
2
KURANG
CUKUP
3
KURANG

49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

P
P
L
P
P
L
L
L
P
P
L
P
L
P
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
L
P
L
P
P
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
P
L
P

S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1

2011
2011
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2011
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012

19
21
20
19
18
19
18
20
18
21
19
19
19
18
18
19
20
18
18
19
18
19
18
18
18
19
20
19
18
19
19
20
19
19
20
20
18
20
19
20
20
19
19
20
19
19
19
20
20
18
19
20

13
15
16
12
12
11
17
17
10
13
15
18
14
11
12
16
15
14
14
7
12
11
13
11
12
18
11
9
13
13
11
11
12
15
14
12
17
13
15
13
18
13
11
7
10
26
15
16
17
14
15
15

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
BAIK
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

3
4
8
10
8
11
5
8
10
5
6
10
8
10
9
6
7
11
9
6
7
7
6
6
10
10
8
8
7
8
10
5
11
7
8
10
8
8
10
9
7
11
6
12
6
9
8
9
13
11
3
10

KURANG
KURANG
CUKUP
BAIK
CUKUP
BAIK
KURANG
CUKUP
BAIK
KURANG
KURANG
BAIK
CUKUP
BAIK
CUKUP
KURANG
CUKUP
BAIK
CUKUP
KURANG
CUKUP
CUKUP
KURANG
KURANG
BAIK
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
KURANG
BAIK
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
BAIK
KURANG
BAIK
KURANG
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
BAIK
KURANG
BAIK

2
3
4
4
3
3
2
5
4
2
1
2
5
3
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
4
2
3
2
5
3
4
3
3
2
3
5
4
1
2
3
6
3
4
2
2
4
4
3
4
3
3
2

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
BAIK
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152

P
P
P
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P

S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3

2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2013
2013
2013
2013

18
19
20
20
19
20
20
19
19
19
17
20
17
17
18
17
17
18
17
17
20
19
19
18
17
18
18
24
20
28
16
18
17
17
19
18
18
18
18
19
19
19
17
20
18
18
18
31
19
19
18
18

21
14
15
13
12
11
16
13
8
12
16
19
15
14
16
14
15
9
10
12
9
10
10
8
8
19
13
15
22
15
8
8
12
12
14
15
10
15
9
9
17
8
9
10
9
18
9
12
9
12
12
16

CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

7
CUKUP
7
CUKUP
11
BAIK
10
BAIK
7
CUKUP
7
CUKUP
11
BAIK
8
CUKUP
9
CUKUP
9
CUKUP
7
CUKUP
10
BAIK
9
CUKUP
10
BAIK
10
BAIK
9
CUKUP
10
BAIK
10
BAIK
10
BAIK
10
BAIK
10
BAIK
8
CUKUP
11
BAIK
7
CUKUP
8
CUKUP
11
BAIK
9
CUKUP
11
BAIK
11
BAIK
9
CUKUP
9
CUKUP
9
CUKUP
9
CUKUP
7
CUKUP
9
CUKUP
10
BAIK
7
CUKUP
8
CUKUP
10
BAIK
9
CUKUP
10
BAIK
5 KURANG
4 KURANG
8
CUKUP
10
BAIK
8
CUKUP
10
BAIK
7
CUKUP
5 KURANG
9
CUKUP
8
CUKUP
10
BAIK

3
3
5
2
5
3
6
3
1
4
3
4
3
3
6
4
3
3
3
3
1
2
3
3
2
5
3
4
4
4
1
3
3
1
3
2
2
2
2
1
3
3
3
1
3
3
2
1
2
3
4
2

KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
CUKUP
KURANG
BAIK
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
BAIK
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204

P
P
P
L
P
P
L
L
P
L
L
P
L
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
L

D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3

2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012

18
18
19
19
18
17
19
19
18
19
18
19
21
19
18
19
17
19
19
20
18
19
20
18
19
19
19
19
18
18
18
25
21
20
20
19
20
21
20
20
20
20
19
20
20
20
19
20
20
19
27
21

11
6
11
12
18
14
10
9
11
11
15
14
10
10
15
12
13
11
10
9
18
13
10
10
11
12
16
11
14
17
13
12
17
12
10
10
10
8
11
12
10
10
10
13
18
13
16
7
21
10
14
16

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG

8
6
7
9
10
8
5
7
9
9
8
8
7
9
10
5
10
9
9
8
9
10
8
9
9
10
9
7
9
9
8
4
10
8
9
8
10
9
8
8
6
9
7
7
10
10
9
7
9
9
9
10

CUKUP
KURANG
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
KURANG
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
KURANG
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KURANG
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
KURANG
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK

1
2
1
3
3
2
3
3
1
2
2
1
3
1
2
3
2
3
3
3
3
2
1
2
4
2
2
4
4
3
1
1
3
2
3
3
3
3
2
4
3
2
2
2
2
3
2
4
4
2
2
3

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220

P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
L
P
P

D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3
D3

2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012

22
19
19
19
19
19
19
20
20
19
19
22
19
18
20
22

17
10
18
15
19
15
21
16
11
15
12
17
12
17
13
17

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
CUKUP
KURANG
CUKUP
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

8
9
9
10
9
8
11
11
9
10
9
10
7
9
7
9

CUKUP
CUKUP
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
BAIK
BAIK
CUKUP
BAIK
CUKUP
BAIK
CUKUP
CUKUP
CUKUP
CUKUP

3
2
3
2
2
3
4
2
3
3
3
3
2
2
1
2

KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG
KURANG

Lampiran 5
DATA JAWABAN HASIL PENGETAHUAN KUESIONER KAP INFLUENZA DAN VAKSINASI INFLUENZA

\
No

Q6
a b c d e f g h i

j k l

m n o

Q7

Q8

Q9

1 2 3 1 2 3 4 5 6

Q10 Q11 Q12

Q13
1

Q14 Q16

Q17
1

Q18 Q19 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Skor

1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0

17

1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

15

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

13

1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

15

1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

11

1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

13

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0

0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1

12

0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0

18

10

0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

16

11

1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1` 1 1 0 0

15

12

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1

13

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

18

14

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0

10

15

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

13

16

1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0

12

17

1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0

14

18

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

11

19

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1

11

20

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14

21

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

22

1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0

16

23

0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

10

24

1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1

13

25

1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0

15

26

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0

16

27

0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0

17

28

1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

13

29

1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0

17

30

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

14

31

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0

13

32

0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14

33

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1

20

34

1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

12

35

1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

19

36

0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

37

0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

20

38

1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

28

39

1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1

19

40

1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0

19

41

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1

15

42

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

15

43

0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1

16

44

0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

13

45

1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1

28

46

0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1

15

47

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0

15

48

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0

11

49

0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

13

50

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

15

51

1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

16

52

1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

12

53

1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

12

54

1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

11

55

0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

17

56

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

17

57

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0

10

58

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1

13

59

1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

15

60

0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

18

61

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

14

62

1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

11

63

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0

12

64

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0

16

65

1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1

15

66

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

14

67

0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14

68

0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

69

0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

12

70

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

11

71

1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

13

72

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

11

73

1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1

12

74

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0

18

75

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0

11

76

1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

77

0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

13

78

1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0

13

79

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

11

80

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

11

81

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0

12

82

1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

15

83

0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0

14

84

1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

12

85

1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0

17

86

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1

13

87

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

15

88

1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

13

89

1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

18

90

1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

13

91

1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

11

92

0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0

93

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1

10

94

1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

26

95

0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

15

96

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

16

97

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0

17

98

0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1

14

99

0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1` 1 0 0

15

100 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

15

101 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

21

102 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

14

103 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1

15

104 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

13

105 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1

12

106 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

11

107 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

16

108 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1

13

109 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

110 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

12

111 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

16

112 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0

19

113 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

15

114 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14

115 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

16

116 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

14

117 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

15

118 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

119 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

10

120 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

12

121 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

122 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

10

123 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

10

124 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

125 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

126 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

19

127 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

13

128 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

15

129 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

22

130 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0

15

131 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

132 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

133 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

12

134 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0

12

135 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

14

136 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

15

137 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

10

138 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

15

139 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

140 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

141 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

17

142 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

143 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

144 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

10

145 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

146 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0

18

147 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

148 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

12

149 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

150 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

12

151 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

12

152 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0

16

153 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

11

154 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

155 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

1 0 0 0 0 1 0 0

11

156 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

12

157 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

18

158 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

14

159 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

10

160 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

161 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1

11

162 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

11

163 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

15

164 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

14

165 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0

10

166 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

10

167 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0

15

168 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

12

169 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0

13

170 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

11

171 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10

172 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

173 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

18

174 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

13

175 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10

176 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

10

177 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

11

178 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0

12

179 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

16

180 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0

11

181 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14

182 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0

17

183 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

13

184 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

12

185 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

17

186 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

12

187 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

10

188 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10

189 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

10

190 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

191 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

11

192 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

12

193 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10

194 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

10

195 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10

196 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1

13

197 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

18

198 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

13

199 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0

16

200 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

201 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1

21

202 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

10

203 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14

204 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0

16

205 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0

17

206 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10

207 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0

18

208 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0

15

209 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1

19

210 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1

15

211 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

21

212 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

16

213 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

11

214 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

15

215 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

12

216 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0

17

217 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

12

218 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

17

219 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0

13

220 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0

17

Keterangan :
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10

: Question 6
: Question 7
: Question 8
: Question 9
: Question 10

Q11
Q12
Q13
Q14
Q16

: Question 11
: Question 12
: Question 13
: Question 14
: Question 16

Q17
Q18
Q19
Q20
Q21

: Question 17
: Question 18
: Question 19
: Question 20
: Question 21

Q22
Q23
Q24
Q25

: Question 22
: Question 23
: Question 24
: Question 25

0 : Jawaban SALAH
1 : Jawaban BENAR

DATA JAWABAN HASIL SIKAP DAN PERILAKU KUESIONER KAP INFLUENZA DAN VAKSINASI INFLUENZA
SIKAP
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Q26 Q27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1

Q28
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

2
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1

3
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1

Q29 Q30 Q31 Q32


1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*1
0
*6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Q33
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Q35

Q34
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1

2
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

3
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1

4
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1

Q36
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Skor Q37 Q38 Q39 Q40


13
9
7
11
11
6
10
8
10
9
9
8
7
2
11
10
10
8
9
10
8
9
12
9
11
10
12

1
0
1
1
2
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

PERILAKU
Q41
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1

2
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0

3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1

4
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1

Skor
2
3
3
3
4
2
2
2
3
2
3
1
3
1
3
1
3
1
3
3
1
2
3
3
3
3
4

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1

1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1

1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1

0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1

1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
*1,6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0

1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1

1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1

0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0

0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1

1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
*1,4
0
0
*3,4
0
0
0
0
0
*3
0
0
0
*1,4
0
0
0
*1
*3
0
0
0
0
*1
0
0
*3
0
0

9
10
8
10
1
12
10
7
9
9
12
9
8
5
7
6
7
4
8
9
7
3
4
8
10
8
11
5
8
10
5
6
10

1
1
1
2
1
1
2
0
0
1
2
1
2
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
0
0
1
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1

0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1

0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0

6
3
2
5
3
4
5
2
2
3
5
4
5
3
4
1
3
4
3
2
3
2
3
4
4
3
3
2
5
4
2
1
2

61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93

1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1

1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0

1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0

0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0

1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
*1,6
0
0
0
*1,3
0
0
*1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0

0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1

0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
*3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

8
10
9
6
7
11
9
6
7
7
6
6
10
10
8
8
7
8
10
5
11
7
8
10
8
8
10
9
7
11
6
12
6

1
1
1
1
2
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
2
1
1
1
1
0
1
2
1
0
0
1
1
1
1
0
1

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0

0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1

5
3
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
4
2
3
2
5
3
4
3
3
2
3
5
4
1
2
3
6
3
4
2
2

94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126

1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0

0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1

1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1

0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1

0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1

0
0
0
0
0
*1,2
0
0
0
0
0
0
*1,4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*3
0

9
8
9
13
11
3
10
7
7
11
10
7
7
11
8
9
9
7
10
9
10
10
9
10
10
10
10
10
8
11
7
8
11

1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
0
2
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1

1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1

1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1

0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1

4
4
3
4
3
3
2
3
3
5
2
5
3
6
3
1
4
3
4
3
3
6
4
3
3
3
3
1
2
3
3
2
5

127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159

0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0

1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*1,3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0

1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1

1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
*1
0
0
0
0
*3
0
0
0
0
0

9
11
11
9
9
9
9
7
9
10
7
8
10
9
10
5
4
8
10
8
10
7
5
9
8
10
8
6
7
9
10
8
5

1
1
0
2
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
2
0
0
1
0
1
1
1
0

0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1

1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0

0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1

3
4
4
4
1
3
3
1
3
2
2
2
2
1
3
3
3
1
3
3
2
1
2
3
4
2
1
2
1
3
3
2
3

160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192

1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1

0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0

0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0

0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

7
9
9
8
8
7
9
10
5
10
9
9
8
9
10
8
9
9
10
9
7
9
9
8
4
10
8
9
8
10
9
8
8

1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
2
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1

0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1

3
1
2
2
1
3
1
2
3
2
3
3
3
3
2
1
2
4
2
2
4
4
3
1
1
3
2
3
3
3
3
2
4

193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220

0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1

0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1

1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1

0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0

0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

6
9
7
7
10
10
9
7
9
9
9
10
8
9
9
10
9
8
11
11
9
10
9
10
7
9
7
9

1
1
0
0
0
0
0
2
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1

0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1

Keterangan :

: Question 26
Q27 : Question 27
Q28 : Question 28
Q26

: Question 31
Q32 : Question 32
Q33 : Question 33
Q31

Q36
Q37
Q38

: Question 36
: Question 37
: Question 38

Q41

: Question 41

0 : Jawaban SALAH
1 : Jawaban BENAR

3
2
2
2
2
3
2
4
4
2
2
3
3
2
3
2
2
3
4
2
3
3
3
3
2
2
1
2

: Question 29
Q30 : Question 30
Q29

: Question 34
Q35 : Question 35
Q34

Q39
Q40

: Question 39
: Question 40

Lampiran 6

Epi Info
Current Data Source: C:\Users\ACER\Documents\KAP Influenzaxxx fixed.xlsx:Pengetahuan$
Record Count: 220 (Deleted Records Excluded) Date: 1/27/2015 7:09:10 PM
JENIS KELAMIN Frequency Percent Cum. Percent
50

22.73%

22.73%

Perempuan

170

77.27%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Laki-Laki

UMUR Frequency Percent Cum. Percent


16

2.27%

2.27%

17

24

10.91%

13.18%

18

55

25.00%

38.18%

19

66

30.00%

68.18%

20

46

20.91%

89.09%

21

15

6.82%

95.91%

22

1.82%

97.73%

24

0.45%

98.18%

25

0.45%

98.64%

27

0.45%

99.09%

28

0.45%

99.55%

31

0.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Total

Angkatan
PENDIDIKAN

2011

2012

2013

2014

37

36

Row%

0.00%

33.04%

32.14%

34.82% 100.00%

Col%

0.00%

57.81%

54.55%

56.52%

50.91%

21

27

30

30

108

Row%

19.44%

25.00%

27.78%

27.78% 100.00%

Col%

100.00%

42.19%

45.45%

43.48%

49.09%

21

64

66

69

220

9.55%

29.09%

30.00%

D3

S1

TOTAL
Row%
Col%

39

Total
112

31.36% 100.00%

100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Hasil_Pengetahuan
PENDIDIKAN

BAIK

CUKUP KURANG
0

Row%

0.00%

5.36%

Col%

0.00%

50.00%

51.71%

50.91%

99

108

2.78%

5.56%

100.00%

50.00%

48.29%

49.09%

12

205

220

1.36%

5.45%

93.18% 100.00%

100.00% 100.00%

100.00% 100.00%

D3

S1
Row%
Col%
TOTAL
Row%
Col%

106

Total
112

94.64% 100.00%

91.67% 100.00%

Angkatan
HASIL_PENGETAHUAN

2011

2012

2013

2014

Total

BAIK

Row%

66.67%

33.33%

0.00%

0.00% 100.00%

Col%

9.52%

1.56%

0.00%

0.00%

1.36%

12

Row%

41.67%

33.33%

0.00%

Col%

23.81%

6.25%

0.00%

4.35%

5.45%

14

59

66

66

205

Row%

6.83%

28.78%

32.20%

Col%

66.67%

CUKUP

KURANG

21

64

66

9.55%

29.09%

30.00%

TOTAL
Row%
Col%

92.19% 100.00%

25.00% 100.00%

32.20% 100.00%
95.65%

93.18%

69

220

31.36% 100.00%

100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

GEJALA DEMAM Frequency Percent Cum. Percent


81

36.82%

36.82%

Ya

139

63.18%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

GEJALA BATUK Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

GEJALA NAPAS PENDEK

131

59.55%

59.55%

89

40.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Frequency Percent Cum. Percent

Tidak
Ya
Total

145

65.91%

65.91%

75

34.09%

100.00%

220 100.00%

100.00%

GEJALA NYERI OTOT Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

192

87.27%

87.27%

28

12.73%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Ya
Total

GEJALA PILEK Frequency Percent Cum. Percent


29

13.18%

13.18%

Ya

191

86.82%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

GEJALA BERSIN Frequency Percent Cum. Percent


99

45.00%

45.00%

Ya

121

55.00%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

GEJALA DIARE Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

218

99.09%

99.09%

0.91%

100.00%

220 100.00%

100.00%

GEJALA MUNTAH Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

219

99.55%

99.55%

0.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

GEJALA MUAL Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

217

98.64%

98.64%

1.36%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Ya
Total

GEJALA SAKIT KEPALA Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

145

65.91%

65.91%

75

34.09%

100.00%

220 100.00%

100.00%

BAKTERI Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

193

87.73%

87.73%

27

12.27%

100.00%

220 100.00%

100.00%

VIRUS Frequency Percent Cum. Percent


83

37.73%

37.73%

Ya

137

62.27%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

CAPEK Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

186

84.55%

84.55%

34

15.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

DEBU Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

154

70.00%

70.00%

66

30.00%

100.00%

220 100.00%

100.00%

DROPLET Frequency Percent Cum. Percent


8

3.64%

3.64%

Ya

212

96.36%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

SENTUHAN Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

174

79.09%

79.09%

46

20.91%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Ya
Total

DEBU Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

216

98.18%

98.18%

1.82%

100.00%

220 100.00%

100.00%

CUCI TANGAN Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

199

90.45%

90.45%

21

9.55%

100.00%

220 100.00%

100.00%

TUTUP MULUT Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

109

49.55%

49.55%

Ya

111

50.45%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

JAGA JARAK Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

121

55.00%

55.00%

99

45.00%

100.00%

220 100.00%

100.00%

PAKAI MASKER Frequency Percent Cum. Percent


31

14.09%

14.09%

Ya

189

85.91%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

VAKSINASI Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

203

92.27%

92.27%

17

7.73%

100.00%

220 100.00%

100.00%

DTT
Tidak
Ya
Total

Frequency Percent Cum. Percent


196

89.09%

89.09%

24

10.91%

100.00%

220 100.00%

100.00%

PASIEN MENINGGAL Frequency Percent Cum. Percent


Ragu-Ragu
Tidak
Ya
Total

4.09%

4.09%

123

55.91%

60.00%

88

40.00%

100.00%

220 100.00%

100.00%

TES LAB Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

122

55.45%

55.45%

98

44.55%

100.00%

220 100.00%

100.00%

RDT Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total
PCR
Tidak
Ya
Total

214

97.27%

97.27%

2.73%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Frequency Percent Cum. Percent


216

98.18%

98.18%

1.82%

100.00%

220 100.00%

100.00%

KULTUR Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

180

81.82%

81.82%

40

18.18%

100.00%

220 100.00%

100.00%

TIDAK TAHU Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

170

77.27%

77.27%

50

22.73%

100.00%

220 100.00%

100.00%

LUPA Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

217

98.64%

98.64%

1.36%

100.00%

220 100.00%

100.00%

PENGETAHUAN CUKUP Frequency Percent Cum. Percent


Ragu-Ragu

69

31.36%

31.36%

Tidak

95

43.18%

74.55%

Ya

56

25.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Total

ADA VAKSIN INFLUENZA Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

123

55.91%

55.91%

97

44.09%

100.00%

220 100.00%

100.00%

KAPAN DIVAKSIN Frequency Percent Cum. Percent


14

6.36%

6.36%

Saat Sakit

0.45%

6.82%

Sering

0.45%

7.27%

27

12.27%

19.55%

Tiap 3 Bln

4.09%

23.64%

Tiap 6 Bln

18

8.18%

31.82%

Tiap Bulan

10

4.55%

36.36%

Tidak tahu

140

63.64%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

1x

Setiap Tahun

PENGETAHUAN VAKSIN INFLUENZA Frequency Percent Cum. Percent


Ragu-Ragu
Tidak
Ya
Total

21

9.55%

9.55%

182

82.73%

92.27%

17

7.73%

100.00%

220 100.00%

100.00%

EFEKTIVITAS VAKSIN Frequency Percent Cum. Percent


131

59.55%

59.55%

Tidak Efektif

11

5.00%

64.55%

Tidak Tahu

78

35.45%

100.00%

Efektif

220 100.00%

Total

100.00%

BIAYA VAKSIN Frequency Percent Cum. Percent


<100000

126

57.27%

57.27%

>200000

3.18%

60.45%

100000-200000

28

12.73%

73.18%

Tidak Tahu

59

26.82%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Total

VAKSIN MENYEBABKAN INFLUENZA Frequency Percent Cum. Percent


133

60.45%

60.45%

Tidak Tahu

12

5.45%

65.91%

Ya

75

34.09%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Tidak

Total

TANPA VAKSIN MUDAH TERINFEKSI Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

76

35.00%

35.00%

Tidak Tahu

10

4.55%

39.55%

Ya

133

60.45%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

KONTAK FLU BURUNG Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

220 100.00%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Hasil Sikap
PENDIDIKAN
D3

BAIK
33

KURANG
79

Total
112

Row%

29.46%

70.54% 100.00%

Col%

46.48%

53.02%

50.91%

38

70

108

S1
Row%

35.19%

64.81% 100.00%

Col%

53.52%

46.98%

49.09%

71

149

220

TOTAL
Row%

32.27%

67.73% 100.00%

Col%

100.00%

100.00% 100.00%

Angkatan
HASIL SIKAP

2011

2012

2013

2014

BAIK

20

16

Row%

5.63%

28.17%

22.54%

43.66% 100.00%

Col%

19.05%

31.25%

24.24%

44.93%

32.27%

17

44

50

38

149

Row%

11.41%

29.53%

33.56%

25.50% 100.00%

Col%

80.95%

68.75%

75.76%

55.07%

67.73%

21

64

66

69

220

9.55%

29.09%

30.00%

KURANG

TOTAL
Row%
Col%

31

Total

31.36% 100.00%

100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

BERSEDIA TES LAB Frequency Percent Cum. Percent


44

20.00%

20.00%

Ya

176

80.00%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

PASIEN TES LAB Frequency Percent Cum. Percent


59

26.82%

26.82%

0.45%

27.27%

Ya

160

72.73%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak
Tidak Tahu

71

VAKSINASI PENTING Frequency Percent Cum. Percent


Ragu-Ragu

1.36%

1.36%

Tidak

3.18%

4.55%

Ya

210

95.45%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

BIAYA < 100000 Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

17

7.73%

7.73%

Tidak Tahu

12

5.45%

13.18%

Ya

191

86.82%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

GRATIS

Frequency Percent Cum. Percent

Ragu-Ragu

1.36%

1.36%

Tidak

0.91%

2.27%

Ya

215

97.73%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

ANJURKAN VAKSINASI INFLUENZA Frequency Percent Cum. Percent


12

5.45%

5.45%

1.82%

7.27%

Ya

204

92.73%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak
Tidak Tahu

ANAK Frequency Percent Cum. Percent


44

20.00%

20.00%

Ya

176

80.00%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

WANITA HAMIL Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

197

89.55%

89.55%

23

10.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

ORTU Frequency Percent Cum. Percent


93

42.27%

42.27%

Ya

127

57.73%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

PENYAKIT KRONIS Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

173

78.64%

78.64%

47

21.36%

100.00%

220 100.00%

100.00%

PETUGAS KESEHATAN Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

217

98.64%

98.64%

1.36%

100.00%

220 100.00%

100.00%

PETERNAK Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

219

99.55%

99.55%

0.45%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Hasil_Perilaku
PENDIDIKAN

BAIK

CUKUP KURANG

Total

Row%

0.89%

0.89%

98.21% 100.00%

Col%

20.00%

8.33%

54.19%

50.91%

11

93

108

Row%

3.70%

10.19%

86.11% 100.00%

Col%

80.00%

91.67%

45.81%

49.09%

12

203

220

2.27%

5.45%

92.27% 100.00%

100.00% 100.00%

100.00% 100.00%

D3

S1

TOTAL
Row%
Col%

110

112

Angkatan
HASIL_PERILAKU

2011

2012

2013

2014

Total

BAIK

Row%

20.00%

40.00%

0.00%

Col%

4.76%

3.13%

0.00%

2.90%

2.27%

12

Row%

25.00%

16.67%

33.33%

Col%

14.29%

3.13%

6.06%

4.35%

5.45%

17

60

62

64

203

Row%

8.37%

29.56%

30.54%

31.53% 100.00%

Col%

80.95%

93.75%

93.94%

92.75%

92.27%

21

64

66

69

220

9.55%

29.09%

30.00%

CUKUP

KURANG

TOTAL
Row%
Col%

40.00% 100.00%

25.00% 100.00%

31.36% 100.00%

100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

MENGOBATI SENDIRI Frequency Percent Cum. Percent


92

41.82%

41.82%

Ya

128

58.18%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

KE DOKTER Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

149

67.73%

67.73%

71

32.27%

100.00%

220 100.00%

100.00%

ISTIRAHAT Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

119

54.09%

54.09%

Ya

101

45.91%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

TRADISIONAL Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

217

98.64%

98.64%

1.36%

100.00%

220 100.00%

100.00%

Ya
Total

NUTRISI Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

213

96.82%

96.82%

3.18%

100.00%

220 100.00%

100.00%

PERNAH DI VAKSINASI Frequency Percent Cum. Percent


Ragu-Ragu
Tidak
Ya
Total

10

4.55%

4.55%

200

90.91%

95.45%

10

4.55%

100.00%

220 100.00%

100.00%

VAKSIN 1 THN TERAKHIR Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

218

99.09%

99.09%

0.91%

100.00%

220 100.00%

100.00%

BIAYA DARI MANA Frequency Percent Cum. Percent


Bayar Sendiri

4.09%

4.09%

Orang Tua

0.45%

4.55%

Tidak

210

95.45%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

CUCI TANGAN Frequency Percent Cum. Percent


Tidak
Ya
Total

199

90.45%

90.45%

21

9.55%

100.00%

220 100.00%

100.00%

TUTUP HIDUNG Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

110

50.00%

50.00%

Ya

110

50.00%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

PAKAI MASKER Frequency Percent Cum. Percent


28

12.73%

12.73%

Ya

192

87.27%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

Tidak

ISOLASI DIRI Frequency Percent Cum. Percent


Tidak

111

50.45%

50.45%

Ya

109

49.55%

100.00%

Total

220 100.00%

100.00%

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Jln. Dr. Tamaela Kampus PGSD Ambon. Telp/fax : 0911 344982. Email [email protected]

BIODATA PENELITI

NAMA

: Valentine Hursepuny

NIM

: 2010-83-049

Tempat Tanggal Lahir

: Ambon, 18 April 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

E-mail

: [email protected]

Nama Orang Tua


a. Ayah

: Drs.Yongki J. Hursepuny, MBA

b. Ibu

: Costavina Siahaya

Pekerjaan Orang Tua


a. Ayah

: Pensiunan

b. Ibu

: Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan
a. SD

Sekolah Dasar kelas 1 di SD Kristen II Hunuth/ Durian Patah


Sekolah Dasar kelas 2 di SD PDK 11 Ambon
Sekolah Dasar kelas 3 di SD Negeri 32 Manado
Sekolah Dasar Kelas 4-6 di SD Kristen II Kotamobagu
b. SMP

SMP kelas 1-2 di SMP Katolik Theodorus Kotamobagu


SMP kelas 3 di SMP Katolik Don Bosco Bitung
c. SMA

: SMA Negeri 1 Bitung

d. Perguruan Tinggi : Universitas Pattimura

Anda mungkin juga menyukai