Peran Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Musrenbang Desa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI

MASYARAKAT PADA MUSRENBANG DESA SAWAH


KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
TAHUN 2015

DARMA YULIANDA
NIM : 1401121127

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan

(musrenbang)

desa

merupakan suatu forum yang diadakan oleh pemerintah desa bersama dengan
masyarakat desa guna menampung aspirasi-aspirasi dari masyarakat mngenai
rencana pembangunan untuk dijadikan program prioritas pembangunan yang
dibutuhkan masyarakat di desa. Artinya pemerintah tidak hanya sebagai provider
dan pelaksana, melainkan lebih berperan sebagai fasilitator dan katalisator dari
pembangunan, sehingga dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan, masyarakat
mempunyai hak untuk terlibat dan memberikan masukan dalam mengambil
keputusan.
Konsep musyawarah menunjukkan bahwa musrenbang bersifat
partisipatif dan dialogis. Musyarawah pembangunan yang diadakan oleh
Pemerintah Desa disebut Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Desa. Musrenbang yang bermakna, akan membangun kesepahaman tentang
kepentingan dan kemajuan desa, dengan memotret potensi dan sumber-sumber
pembangunan yang tersedia baik dari dalam desa sendiri maupun dari luar desa.
Oleh karena itu diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat dalam
musyawarah tersebut. Pentingnya partisipasi dari masyarakat ini mengingat hasil
dari pembangunan hakekatnya untuk masyarakat itu sendiri. Musyawarah
merupakan istilah yang sebenarnya sudah jelas berarti merupakan forum untuk
merembukkan sesuatu dan berakhir pada pengambilan kesepakatan atau
pengambilan keputusan bersama. Musyawarah merupakan salah satu asas dasar
negara Indonesia.
Seharusnya partisipasi masyarakat di desa dalam musrenbang lebih
terasa mengingat masyarakat di desa yang masih homogen, dimana rasa
kekeluargaan dan gotong royong masih kental terjaga. Namun kenyataannya tidak
demikian, pelaksanaan musrenbang yang merupakan wadah pengumpulan aspirasi

acapkali tidak berjalan dengan seperti apa prinsip semestinya. Ini datang dari
masih adnya masyarakat desa yang bersikap apatis menanggapi musrenbang ini.
Partisipasi masyarakat desa dalam musrenbang mungkin saja dapat
ditingkatkan melalui penguatan kapasitas para tokoh-tokoh masyarakat melalui
pengaruh yang diberikan. Adapun tokoh masyarakat yang dimaksud seperti tokoh
adat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh intelektual. Namun sayangnya
tokoh-tokoh masyarakat sendiripun masih belum dapat memainkan peran yang
maksimal dalam kegitan mempengaruhi masyarakat dalam peningkatan partisipasi
tersebut. Yang seharusnya tokoh masyarakat ini adalah orang yang paling
mempunyai kedekatan ikatan emosional dengan masyarakat untuk mengakomodir
berbagai gagasan-gagasan untuk kepentingan masyarakat.
Di Desa Sawah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
Singingi, peran tokoh masyarakat masih belum seperti yang diharapkan dalam
mempengaruhi masyarakat agar dapat meningkatkan partisipasinya dalam
musrenbang. Gejala

yang timbul akibat permasalahan tersebut tidak hanya

berasal dari tokoh masyarakat tetapi juga pada masyarakat itu sendiri tersebut
antara lain;
1. Tokoh masyarakat kurang aktif dan peduli dalam mendorong tingkat
partisipasi masyarakat.
2. Masyarakat bersikap apatis dalam penyelenggaraan musrenbang itu
sendiri.
3. Tokoh masyarakat terkotak-kotak sehingga terkesan pilih kasih
dalam memberikan saran dan masukan pada masyarakat di beberapa
dusun.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat identifikasi masalah dari latar belakang yang telah
disebutkan sebelumnya, penulis mengambil rumusan masalah untuk makalah ini
yaitu;
1. Bagaimana peran tokoh masyarakat

dalam meningkatkan partisipasi

masyarakat pada musrenbang Desa Sawah Kecamatan Kuantan Tengah


Kabupaten Kuantan Singingi?

2. Apa faktor yang mempengaruhi peran tokoh masyarakat dalam meningkatkan


partisipasi masyarakat pada musrenbang Desa Sawah Kecamatan Kuantan
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran tokoh
masyarakat

dalam meningkatkan partisipasi dalam musrenbang Desa Sawah

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

1.3.2 Manfaat
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:
a. Manfaat akademis: memberikan sumbangan secara ilmiah dan akademis
terhadap pengembangan teori terkait peran tokoh masyarakat.
b. Sebagai masukan bagi tokoh masyarakat guna memberikan pengetahuan
dan pemberdayaan terhadap masyarakat agar dapat meningkatkan
partisiapasinya dalam musrenbang di Desa Sawah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Studi Terdahulu


Beberapa penelitian mengenai peran tokoh masyarakat dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap musyawarah perencana
pembangunan pernah dilakukan oleh:
1) Erich S.P Manolang (2013) dengan jurnal berjudul Peran Tokoh
Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan desa (suatu studi di Desa
Naha Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Sangihe) dimana dalam
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa peran tokoh masyarakat dalam
perencanaan pembangunan telah menghasilkan perencanaan pembangunan
yang efektif untuk meningkatkan pembangunan serta perinsip demokrasi
di Desa Naha Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Sangihe. Pada bagian
lain perannya masih rendah oleh berbagai keterbatasan sumber daya,
dengan uraian sebagai berikut:
1. Peran tokoh masyarakat dalam perencanaan pembangunan belum
belum memperhatikan aspirasi masyarakat yang memenuhi sikap
saling percaya dan terbuka karena masyarakat tidak dilibatkan
langsung dalam proses pengusulan program masalah dan
kebutuhan di tingkat lingkungan, sebagian besar melakukan proses
pengusulan program tersebut di tingkat lingkungan dimana hanya
perwakilan masyarakat saja yang dillibatkan dalam kegiatan
tersebut.
2. Tokoh masyarakat berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam perencanaan pembangunan Partisipatif namun peran
masyarakat masih rendah dalam kegiatan pengusulan program
masalah kebutuhan masyarakat tingkat lingkungan.

2) I Putu Wahyu Mantrawan, Piers Andreas Noak dan Tedi Erviantono (2016)
jurnal yang berjudul Peran Elit Desa dalam Partisipasi di Tingkat Lokal
dalam Perumusan Musrembang di Desa Blahbatuh Kabupaten Gianyar.
Penelitian ini mengggunakan metode deskriptif- kualitatif. Analisis
kulitatif dilakukan untuk mendeskripsikan peran elite dalam hal ini tokoh
masyarakat melihat peran mereka hanya sebatas memberikan ide, dan
tidak melakukan intervensi bahwa ide tersebut harus dilakukan sehingga
menambah ketidak partisipasian dari masyarakat desa untuk mampu
berkembang.
3) Riska Purawouw (2016) jurnal yang berjudul Peran Tokoh Masyarakat
dalam Meningkatkan Partisipasi Pembangunan. Penelitian ini lebih
mengkaji permasalahan pada peran tokoh masyarakat. Indikasi dari
permasalahan tersebut diatas adalah: pertama, kualitas rekam jejak tokoh
masyarakat masih belum menunjukkan kepemimpinan yang universal,
dimana tokoh masyarakat masih lebih cenderung dipengaruhi oleh ikatanikatan primordialnya. Kedua, masih rendahnya rasa memiliki dan rasa
bertanggung jawab dari tokoh masyarakat yang ada, kecenderungan tokoh
masyarakat lebih kepada kelompok/golongan yang terikat primordial,
seperti satu suku, satu agama, satu profesi.
4) Chenny Engglyn Wungow (2016) jurnal yang berjudul Peran Tokoh
Masyarakat dalam Pembuatan Peraturan Desa (Studi Di Desa Lolombulan
Makasili Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan) dalam
penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa peran tokoh masyarakat
masih rendah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Fenomena yang
muncul antara lain;
1. Tokoh Masyarakat berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam perencanaan pembangunan partisipatif namun peran
masyarakat masih rendah dalam kegiatan pengusulan program
masalah kebutuhan masyarakat tingkat lingkungan. Masyarakat
secara keseluruhan belum memperoleh peluang yang sama dalam
menyampaikan

pemikiran

dalam

Musrenbang

Desa

dan

Kecamatan,

karena

kegiatan

tersebut

dilakukan

ditingkat

lingkungan di mana hanya perwakilan masyarakat saja yang hadir.


2. Peran Tokoh Masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam hal perencanaan pembangunan agar supaya
perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan mengacu pada
semua peraturan yang berlaku, serta menjunjung etika dan tata nilai
masyarakat. Namun unsur legalitas ini belum dilakukan dengan
baik kerana ada beberapa tahapan dalam petunjuk teknis
Musrenbang yang belum dilaksanakan.
3. Serta penyampaian ide dan gagasan dari tokoh masyarakat hanya
sebagai formalitas.
5) Delti Alvenia Buka (2016) dengan jurnal berjudul Peranan Tokoh
Masyarakat

dalam

Pembuatan

Rancangan

Pembangunan

Jangka

Menengah Desa (RPJM Desa) (Studi di Desa Ponompiaan Kecamatan


Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow). Penelitian ini didasarkan atas
peran dari tokoh masyarakat dalam pembuatan RPJM Desa. Berdasarkan
hasil penelitian di atas mengenai peranan tokoh masyarakat

dalam

pembuatan rencana pembangunan jangka menengah desa, tidak terlepas


dari berbagai hambatan ataupun tantangan. Hambatan ini seperti peran
serta dari tokoh masyarakat yang kadang rendah dan kadang tinggi dalam
membantu masyarakat dalam menyampaikan ide ide atau aspirasi
mereka untuk pembangunan di desa pada saat diadakannya musyawara
desa, juga masih adanya masyarakat yang kurang dalam berpartisipasi
serta kurangnya

kesadaran akan

Ponompiaan.

2.2 Kerangka Teori


2.2.1 Peran Tokoh Masyarakat

pentingnya

pembangunan Desa

Peran atau peranan (role) merupakan aspek dinamis dari


kedudukan, yaitu seseorang yang melaksanakan hakhak dan kewajibannya.
Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan-kesempatan yang diberikan masyarakat kepadanya. Pentingnya
peranan

adalah

karena

ia

mengatur

perilaku

seseorang.

Peranan

menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat menyesuaikan


perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. 1
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, tokoh diartikan sebagai
rupa, wujud dan keadaan, bentuk dalam arti jenis badan, perawakan, orang
yang terkemuka atau kenamaan didalam lapangan politik suatu masyarakat.
Tokoh ini memberikan pengaruh terhadap berbagai keputusan karena
dijadikan sebagai panutan didalam masyarakat.
Tokoh masyarakat ialah orang yang disegani dan dihormati
secara luas oleh masyarakat dan dapat menjadi faktor yang menyatukan
suatu bangsa-negara.2 Tokoh masyarakat, tentunya merupakan representasi
dari adanya sifat-sifat kepemimpinan yang menjadi acuan bagi masyarakat
dalam mewujudkan harapan serta keinginan-keinginan masyarakat sehingga
tokoh masyarakat, tidak bisa dilepaskan dari sifat kepemimpinan yang
tercermin didalam diri tokoh masyarakat tersebut. Kepemimpinan ini
kemudian menjadi panutan, sebab warga masyarakat mengidentifikasikan
diri kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai penyambung lidah
masyarakat.
Tokoh masyarakat yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
masyarakat itu sendiri merupakan instrumen yang sangat erat kaitannya
dengan perkembangan masyarakat terutama masyarakat yang masih berada
pada lingkungan pedesaan. Peran ini kemudian menjadi faktor yang

1 . Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi suatu pengantar (edisi revisi). Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, hlm 212-213
2 . Surbakti. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT. Grasindo. Hlm. 40

signifikan didalam proses mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek,


sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.3
Pada hakikatnya tokoh masyarakat ialah orang yang mempunyai
peranan yang besar dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki
kekuasaan yaitu kemampuan mempengaruhi orang atau kelompok lain
sesuai dengan keinginan dirinya.4 Tentu saja ketokohan seseorang dalam
masyarakat, tidak bisa dilepaskan dengan suatu kekuasaan. Sejarah
menunjukan bahwa banyak kejadian diwarnai dari segi

kepemimpinan

seorang tokoh masyarakat.


2.2.2 Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai keikutsertaan,
keterlibatan dan kebersamaan anggota masyarakat dalam suatu kegiatan
tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan tersebut
dimulai dari gagasan, perumusan kebijaksanaan, hingga pelaksanaan
program. Partisipasi masyarakat sangat erat kaitannya dengan kekuatan atau
hak

masyarakat, terutama dalam penyampaian aspirasi dalam rencana

pembangunan untuk pembangunan yang dibutuhkannya.


Menurut Conyers ada tiga alasan utama mengapa partisipasi
masyarakat mempunyai sifat sangat penting. Alasan pertama partisipasi
masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai
kondisi, kebutuhandan sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya
program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal. Kedua, bahwa
masyarakat akan lebih mempercayai kegiatan atau proram pembangunan
jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena
mereka akan lebih mengetahui seluk beluk program tersebut dan akan
mempunyai rasa memiliki terhadap program tersebut. Ketiga, karena timbul
3 . Riska Porawouw.Peran Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Pembangunan.
Manado: Jurnal Online Mahasiswa UNSRAT. Hlm.6

4 . Miriam Budiardjo. 1972. Dasar-Dasar ilmu politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Hlm. 10

anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan


dalam proses pembangunan.5
Purawow dalam jurnalnya yang membahas peran tokoh masyarakat
dalam meningkatkanan partisipasi pembangunan menyebutkan partisipasi

masyarakat memiliki keuntungan dari segi sosial, politik, perencanaan dan


keuntungan lainnya, yaitu:
1. Dari pandangan sosial, keuntungan utamanya adalah untuk mengaktifkan
populasi perkotaan yang cenderung individualistik, tidak punya komitmen
dan dalam kasus yang ekstrim teralienasi. Di dalam proses partisipasi ini,
secara simultan mempromosikan semangat komunitas dan rasa kerjasama
dan keterlibatan.
2. Dari segi politik, lebih mempromosikan partisipasi masyarakat disbanding
demokrasi perwakilan sebagai hak demokrasi dari setiap orang untuk
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi publik juga
akan membantu dewan dan para pembuat keputusan lainnya untuk
mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai permintaan-permintaan dan
aspirasi konstituen mereka atau semua pihak yang akan terpengaruh, dan
sensitivitas pembuatan keputusan dapat dimaksimalkan jika ditangani secara
tepat.
3. Dari segi perencanaan, partisipasi menyediakan sebuah forum untuk
saling tukar gagasan dan prioritas, penilaian akan kepentingan umum dalam
dinamikanya serta diterimanya proposal-proposal perencanaan.6
2.2.3 Musrenbang
Musyawah pembanguan desa merupakan suatu upaya pemerintah
desa dengan masyarakat desa

untuk berperan aktif berpatisipasi pada

pembuatan dan peencanaan pembangunan desa. Musyawarah pembangunan


5 . Diana Conyers. 1991. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Ed 2.
(Penerjemah: Susetiawan). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hlm. 154-155
6 . Riska Purawouw. Jurnal berjudul PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM
MENINGKATKANAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN. Hlm.9

ini sendiri telah dijelaskan pada undang-undang nomor 25 tahun 2004 pasal 1
ayat 21 yang menyatakan bahwa:
Musyawarah perencanaan pembangunan yang selajutnya
disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam
rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan
rencana pembangunan Daerah 7
Musrenbang desa ebagaimana yang dijelaskan dalam panduan
penyelenggaraan Musrenbang desa yaitu:
Musrenbang desa adalah forum dialogis antara pemerintah desa dengan
pemangku kepentingan lainnya untuk mediskusikan dan
menyepakati program pembangunan yang dapat memajukan
keadaan desa. Dalam musrenbang desa pemerintah desa dan
berbagai komponen warga bekerjasama memikirkan cara
memajukan desanya melalui program pembangunan desa.8
Penyelenggaran Musrenbang ini merupakan satu tugas pemerintah
desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa. Dengan adanya musrenbang diharapkan
mampu

utnuk

menampung

aspirasi

masyarakat

untuk

mendukung

pembangunan yang baik.

7 . Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional
8 . Baca Rianingsih Djohani. 2008. Panduan Penyelenggaraan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa (Cetakan Pertama).Perpustakaan Nasional : Katalog
Dalam Terbitan (KDT) . Hlm. 5.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran Tokoh Masyarakat dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat


pada Musrenbang Desa Sawah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
Kuantan Singingi.

1. Memberikan masukan dan saran pada forum musyawarah desa untuk


penjaringan masalah tingkat dusun
2. Tokoh pemuda melakukan pendekatan kepada beberapa remaja, pemuda
dan pemudi untuk membuat organisasi pemuda kemudian mengadakan
rapat sebagai wadah sosialisasi
Hasil : Pembuatan lapangan Takraw, Alat Latihan Bola Kaki, Pembuatan
Lapangan Volly ball dan pelatihan keterampilan pemuda.
3. Ttokoh pendidikan memberikan pengarahan kepada warga agar selalu
memotivasi anak-anaknya untuk melanjutkan sekolah. Memberikan
pandangan tentang perencanaan mutu pendidikan sesuai perkembangan
jaman.
Hasil : pembangunan masjid, pembangunan gedung PAUD, pembangunan
gedung TK dan pembangunan gedung MDA.
4. Memberikan masukan dalam proses penyusunan alternatif tindakan
pemecahan masalah pada lokakarya di tingkat desa dengan membuat skala
prioritas
5. Memberikan tambahan pemikiran dalam menyusun legenda dan sejarah
desa bersama pemerintah desa

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Peran Tokoh Masyarakat dalam Meningkatkan


Partisipasi Masyarakat pada Musrenbang Desa Sawah Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

1. Penyebaran tokoh masyarakat yang tidak merata di tiap-tiap dusun


memunculkan sikap yang cenderung tidak seimbang dalam memberikan
masukan dan pandangan dalam musyawarah ditingkat dusun
2. Sosialisasi yang minim dari tokoh masyarakat sehingga tidak mampu
memobilisasi warga untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan musrenbang.
3. Peran berdasarkan untung rugi. Tokoh masyarakat hanya menunggu jika
ada proyek yang diberikan oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai