Keefektifan Organisasi Kel.3

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

KEEFEKTIFAN ORGANISASI

Menurut Stephen P Robbin, mendefenisikan bahwa Keefektifan organisasi yaitu


sebagai tingkatan pencapain organisasi atas tujuan jangka pendek (tujuan), dan jangka
panjang (cara). Pemilihan itu mencerminkan konstituensi strategis, minat pengevaluasi, dan
tingkat kehidupan organisasi

MODEL PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI

Mengenai efektivitas organisasi terdapat beberapa kriteria pengukuran berdasarkan


model-model pendekatan yang digunakan.Quinn dan Rohrbough (Kasim,1993) mengusulkan
empat model atau perspektif teoritis mengenai kriteria efektivitas organisasi, yaitu (1) model
tujuan rasional (rasional goal model),(2) model hubungn manusia (human relations model),
(3) model sistem terbuka (open system model) dan (4) model proses internal (internal system
model).

1).Model tujuan rasional

Model tujuan rasional menekankan kepada perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi,


dan produktivitas.Kelebihan model tujuan rasional dalam mengevaluasi efektivitas organisasi
adalah karena penilaian keberhasilan organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi,
bukan berdasarkan penilaian atas dasar kriteria pribadi (value judgment) si penilai. Di lain
pihak, pendekatan yang berdasarkan tujuan ini dilakukan obyek tivitasnya, karena kenyataan
sebagian besar organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang saling bertentengan, dan tujuan
resmi (formal) biasanya tidak jelas.

2).Model Hubungan Manusia

Model hubungn manusia lebih menekankan pada moral karyawan, kepemimpinan,


pengembangan sumber daya manusia dan aspek peranan informal dari perilaku
organisasi.Kekuatan model ini yang utama adalah bahwa anggota organisasi diperlakukan
sebagai manusia.Tidak semata-mata sebagai salah satu faktor produksi.Tapi model ini juga
mempunyai kelemahan.Robeyy (1982) menyatakan bahwa model ini cenderung mengabaikan
perspektip makro( organisasi secara keseluruhan ) dan hampir sepenuhnya memfokuskan
pada aspek manusia. Perrow (1979) meragukan kebenaran model ini karena hanya ada sedikit
bukti empiris untuk mendukung teori-teori hubungan manusia dalam model hubungan
manusia.
3).Model Sistem Terbuka

Model sistem terbuka memfokuskan pada hubungan antara organisasi dengan


lingkunganya secara teoritis,model ini lebih komprehensif daripada model-model lainya,
sebab organisasi dianggap sebagai suatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih
luas.Di lain pihak,pendekatan yang komprehensif tersebut tidak mungkin direalisasikan
dalam studi yang sebenarnya karena kompleksnya model dan hubungan antara elemen-
elemenya.Kelemahan lain adalah pandangan yang mengasumsikan bahwa organisasi
dianggap bersifat reaktif semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungan .

4).Model Proses Internal

Model proses internal memusatkan perhatianya pada proses pengolahan informasi dan
pembuatan keputusan dalam organisasi.Tahapan model ini adalah karena pengevaluasian
efektivitas organisasi lebih berdasarkan proses daripada pengevaluasian berdasarkan tujuan
akhir ( steers ,1977 ) di lain pihak, model ini juga mempunyai kelemahan. Habeerstron
(1965) mengatakan bahwa model proses internal mempunyai kesulitan dalam
mengidentifikasikan,mengkur,dan melaporkan proses-proses internal organisasi. Scott (1977)
mengingatkan bahwa penekanan pada proses internal mungkin bisa menjurus pada
penggantian tujuan dengan cara ( alat ), tetapi tidak bisa keluar dari kesulitan dalam memilah
kriteria keberhasilan,apakah “tujuan akhir yang diiginkan” atau “proses yang diinginkan”.

EMPAT TAHAPAN SIKLUS ORGANISASI

Terdapat empat tahapan siklus organisasi yang bisa di ambil di antaranya adalah
sebagai berikut :

1).Tahapan Kewirausahaan

Dalam tahapan ini, organisasi baru lahir.Seperti manusia yang baru lahir, mereka ingin
mempertahankan kehidupannya. Dalam organisasi, konsep berpikir top manajer cenderung
kepada produk dan pasar yang akan dituju. Sedikit sekali membutuhkan birokrasi yang ruwet,
yang terpenting bisa tahan banting dan merebut pasar adalah tujuan utama.

Kesulitan nya,Membutuhkan pemimpin yang berjiwa kepemimpinan. Ada banyak


pemimpin,tetapi yang pemimpin yang mempunyai jiwa kepimpinan jarang. Hal ini yang
diperlukan ketika suatu organisasi mulai berkembang. Mereka membutuhkan sosok itu untuk
mengakomodir semua pegawai yang bekerja di dalamnya agar tetap berorientasi pada target.
Pendiri organisasi bisa menjadi pemimpin, bisa juga tidak. Jika pendiri merasa dirinya tidak
cukup mempunyai kompentensi untuk mempimpin, bisa merekrut pemimpin yang lebih
berpengalaman.

2).Tahapan Hubungan Manusia

Tahapan ini melanjutkan inovasi dari tahap sebelumnya, namun misi dari organisasi
menjadi jelas. Komunikasi dan struktur di dalam organisasi pada dasarnya tetap
informal. Para anggota kerja keras dan memperlihatkan komitmen yang tinggi terhadp
organisasi. Pada tahap ini sebanding dengan pertumbuhan. Ciri dari tahapan ini adalah:

a.Tujuan,visi dan misi organisasi

b.Inovasi yang tinggi

c.Komitmen karyawan yang tinggi dari suatu organisasi

d.Struktur organisasi yang jelas

e.Komunikasi dalam struktur organisasi bersifat formal

f.Para anggota bekerja sama,bekerja keras dan memperlihatkan komitmen yang tinggi
terhadap organisasi

3).Tahapan Formalisasi dan Kontrol

Struktur dari organisasi menjadi mantap pada tahap ini. peraturan dan prosedur formal
dipaksakan. Inovasi kurang ditekankan, sedangkan efesiensi dan stabilitas ditekankan. Pada
tahap ini, organisasi eksis di atas kehadiran semua individu. Peraturan-peraturan telah
diperjelas agar organisasi tidak terancam.Ciri dari tahapan ini adalah:

a. Struktur organisasi yang sudah mantap (posisi semakin baik)


b. Peraturan/prosedur di lakukan secara formal
c. Efisiensi & stabilisasi di tekan
d. Inovasi di kurangi
e. Pengambilan keputusan bersifat konservatif
f. Posisi senior pada organisasi memegang kekuasaan
g. Peraturan-peraturan lebih di jelas
h. Semua kepergiatan berdasarkan peraturan & formalisasi
4).Tahapan Pengayaan Struktur
Dalam tahap ini, organisasi mendiversifikasi produk dan jasanya.Manajemen mencari
produk baru dan peluang untuk tumbuh. Struktur Organisasi tersebut menjadi lebih kompleks
dan makin diperluas. Pengambilan keputusan makin didesentralisasikan.Ciri-ciri tahapan ini
adalah:

a).Struktur organisasi menjasi kompleks/di perluas

b).Pengambilan Keputusan di desentralisasikan

c).Diversifikasi (perubahan) akan di laksanakan

d).Perluasan Struktur/elaborasi

Empat tahapan yang paling penting dalam daur hidup organisasi. Menciptakan
perbedaan masalah dan peluang yang nyata. Pada saat terjadi kemunduran, para manajer
dalam organisasi kemungkinan akan menghadapi tingkat konflik, permainan politik yang
bertambah, penolakan yang meningkat terhadap perubahan, kehilangan kredibilatas, dan
motivasi pegawai semakin runtuh.

Anda mungkin juga menyukai