CYBERLOAFING
CYBERLOAFING
CYBERLOAFING
PENDAHULUAN
Internet merupakan bagian dari bidang informasi dan teknologi yang semakin
canggih dari masa ke masa. Ozler dan Polat (2012) mengemukakan bahwa
mengerjekan berbagai macam urusan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
132,7 juta orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya penggunaan
industri dan organisasi secara global. Lim (2002) mengemukakan bahwa bagi
perusahaan, internet dapat memberikan motivasi untuk menemukan cara baru agar
tujuan perusahaan dapat tercapai. Selain itu, internet memberikan peluang bagi
dunia industri untuk melakukan pekerjaan agar lebih mudah, karena jangkauannya
yang luas dan tidak terbatas waktu. Oleh karena adanya fasilitas internet,
1
Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
tahun 2016, diketahui bahwa komposisi pengguna internet Indonesia paling tinggi
diduduki oleh kalangan karyawan yaitu sebesar 62%. Blanchard dan Henle (2008)
mengemukakan bahwa apabila mengakses internet saat ini dianggap menjadi hal
internet sebagai tujuan hiburan dan tidak berkaitan dengan pekerjaan juga akan
State University tahun 2013, terdapat 60% sampai 80% karyawan yang
perusahaan. Salah satu kerugian dengan adanya internet di tempat kerja ialah
akses internet tersebut dapat dilakukan dengan teknologi dari perusahaan misalnya
komputer atau bisa juga dari gadget miliki pribadi yang dibawa karyawan saat
bekerja.
2
tanggung jawab karyawan, mengancam keamanan perusahaan, bahkan dapat
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang dapat penulis
perilaku cyberloafing.
3
BAB II
PEMBAHASAN
untuk hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan selama jam kerja. Definisi
dengan penggunaan akses internet miliki perusahaan selama jam kerja untuk
browsing situs-situs untuk tujuan pribadi dan memeriksa (termasuk meneruma dan
mengirim) email personal. Kelompok situs hiburan seperti Facebook dan Youtube
penggunaan email dan internet yang tidak berhubungan dengan pekerjaan oleh
sengaja selama jam kerja untuk keperluan pribadi dengan teknologi internet yang
cyberloafing merupakan perilaku menggunakan internet pada saat jam kerja untuk
kegiatan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan dan dilakukan dengan internet
4
2.2 Jenis-jenis Cyberloafing
menjadi dua kategori utama, yaitu aktivitas browsing dan emailing. Aktivitas yang
melihat hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan pada saat jam kerja.
memeriksa email yang tidak berhubungan dengan pekerjaan pada sata jam kerja.
perilaku yang masih dapat di toleransi, namun jenis cyberloafing ini tetap
mengurangi produktivitas.
bentuk yang lebih serius. Perilaku ini kasar dan berpotensi melakukan hal-
hal yang tidak baik seperti perjudian online, mengunduh lagu, dan
5
hal yang menyimpang. Sementara karyawan yang melakukan serious
informasi. aktivitas ini terdiri dari pencarian informasi seperti situs berita.
kesenangan ini terdiri dari aktivitas game online atau mengunduh musik
d. Aktivitas emosi virtual, yaitu sisa dari aktivitas internet lainnya seperti
a. Faktor individual
6
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki sikap
alasan pribadi dan ada hubungan positif antara sikap positif terhadap
2. Kepribadian
cyberloafing.
penyalahgunaan internet.
4. Demografis
7
Garret dan Danziger (Ozler & Polat, 2012)) menemukan bahwa status
perilaku cyberloafing.
b. Faktor organisasional
8
aktifitas itu sendiri. Sanksi yang diberikan pada karyawan yang melakukan
3. Dukungan manajerial
meniru rekan kerja menganggap hal tersebut sebagai bentuk keadilan dala
orgnisasi.
9
bila memiliki sikap kerja yang tidak baik. Adapun faktor-faktor yang dapat
6. Karakteristik pekerjaan
cyberloafing.
c. Faktor situasional
salah satu sumber yang biasanya memicu terjadinya cyberloafing. Jarak fisik
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pada saat jam kerja untuk kegiatan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan dan
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan adalah untuk bisa lebih
karyawannya. Adapun saran yang dapat diberikan kepada para karyawan baik
yang mamiliki perilaku cyberloafing maupun tidak, agar lebih bijak lagi dalam
perkembangan perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
APJII. (2016). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia survey 2016.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 34.
Blanchard, A. L., & C. A. Henle. (2008). The interaction of Work Stressor and
Organizational sanctions on Cyberloafing. Journal of Managerial Issues,
20(3). ISSN: 1045-3695.
Johnson, J. J., & Ugray, Z. (2007). Employee internet abuse: Policy versus reality.
Issues in Information Systems, 8(2), 214-219.
Li, S. & Chung, T. (2006). Internet function and Internet addictive behavior.
Computers in Human Behavior, 22, 1067-1071.
Lim, V. (2002). The IT way of loafing on the job: cyberloafing, neutralizing and
organizational justice. Journal of Organizational Behaviour, 23, 675-694.
DOI: 10.1002/job.161.
12