CJR Desa Kota
CJR Desa Kota
CJR Desa Kota
Perencanaan Kota
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan hormat syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat dan bimbinganNya sehingga critical journal review ini dapat
terselesaikan dengan baik. Adapun judul jurnal yang akan saya review adalah
Jurnal yang membahas tentang perencanaan pembangunan sebuah kota.
Akhir kata semoga Critical Journal ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam rangka meraih pendidikan yang berkualitas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
RINGKASAN REVIEW JURNAL
5
2.2 Ringkasan Jurnal
2.2.1 Jurnal Pertama
Pendekata wilayah atau regional pada perencanaan pembangunan
kabupaten/kota merupakan suatu kehrusan, jika kabupaten kota ingin mencapai
hasil yang optimal dan efesien, Namn, pendekatan regional harus dipadukan
dengan pendekatan sektoral karena masing-masing mempunyai kemampuan
dalam menyukseskan suatu pembangunan.
Pendekatan wilayah sebagai basis perencanaan oengembangan wilayah
harus diorientasikan kepada : kemampuan bertindak lokal da;am kerangka berpkir
global, memperhitungkan kelayakan masa kini dalam pertimbangan masa depan,
lebih fleksibel dan dinamis dalam framework yang oasti. Pendekatan wilayah
harus memfokuskan pada masyarakat setempat dengan memanfaatkan keterlibatan
masyarakat luas termasuk pada akademisi, investor, budayawan, praktisi, dan
lain-lain.
Hal ini sangatlah pening mengingat perencanaan pembangunan dengan
pendekatan wilayah memerlukan kerjasama antar daerah untuk mencapai
keuntungan dan manfaat bersama. Dengan kerjasama antar daerah yang baik akan
menghasilkan efisiensi yang tinggi dan daerah-daerah yang terlpbat kerja sama
akan mampu bersinergi dan hasilya akan jauh lebih baik dari apa yang diperoleh
jika pembangunan daerahnya dilakukan sendiri-sendiri.
Daalam perncanaan wilayah, sistem trasnportasi merupakan salah satu
aspek dalam sistem infrastruktur wilayah, kebutuahan akan infrastruktur wilayah
misalnya transportasi, tidak terlepas dari peran dan fungsinya terhadap
pembangunan wilayah. Peran dan fungsi prasarana wilayah dalam pembangunan
adalah sebagai pengarah pembentukan struktur tata ruang, pemenuh kebutuhan
wilayah, dan pengikat wilayah. Sehubungan dengan hal tersebut, pendekatan
wilayah dalam perenacanaan pembangunan perlu memperhatikan kerkasama
dalam oengadaan orasaeaba tarnsportasi yang mungkin dilakukan.
6
2.2.2 Jurnal Kedua
Dampak dari globalisasi terhadap tata ruang kota dapat dilihat dari
perubahan pola keterkaitan ruang, infrastruktur kota, berubahnya bentuk dan
status kota, serta pergeseran lokasi aktivitas kota. Keempat hal ini sebenarnya
saling terkait, dimana satu dengan yang lainnya saling menunjang. Namun
keempat hal ini sangat dipengaruhi oleh produktivitas ekonomi kota.
Seiring pula dengan desentralisasi dan otonomi daerah bagi pembangunan
perkotaan, berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
650/989/IV/Bangda, tanggal 5 Juni 2000 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Program Dasar Pembangunan Perkotaan (PDPP), menyebutkan bahwa,
“Pengertian pembangunan perkotaan adalah semua pembangunan yang dilakukan
pemerintah, masyarakat dan swasta di wilayah kota dan perkotaan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi daerah.” Oleh karena itu, hakikat pembangunan perkotaan
adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan warga
kota khususnya yang didukung oleh ketangguhan unsur kelembagaan
pemerintahan dan kemasyarakatan dalam mewujudkan cita-cita warga kota.
Selama ini kita telah menciptakan inisiatif yang ter-fragmentasi pada
perkembangan atau pertumbuhan ekonomi, perlindungan keserasian lingkungan,
persamaan sosial, dan peran serta masyarakat. Konsep dari keberlanjutan ini
membuat kita berpikir akan integrasi dan saling hubungan atau jejaring
(networking) karena kita harus menghadapi konsekuensi yang tidak diinginkan
dari fragmentasi yang telah berlangsung. Tantangannya adalah untuk mencapai
tujuan kita di satu area dan pada waktu yang sama mengingatkan kemampuan kita
untuk mencapai tujuan-tujuan kita di area-area yang berbeda. Dengan kata lain,
tantangannya adalah untuk membuat pilihan-pilihan strategis yang membuat
perubahan-perubahan positif pada semua kota dan daerah.
Pertama, Dinamika pembangunan kota berkelanjutan tidak sekedar
mengandung pengertian keberlanjutan ekologis atau biofisik semata-mata,
melainkan juga keberlanjutan sosio-kultural dan keberlanjutan ekonomis. Untuk
menciptakan kota yang berkelanjutan diperlukan lima prinsip dasar yang dikenal
7
dengan Panca E yaitu Environment (Ecology), Economy (Employment), Equity,
Engagement, dan Energy). Untuk kasus kota di Indonesia, masih ada lagi dua E
yang lain yaitu Etika Pembangunan dan Estetika Kota. Kedua, Perencanaan kota
secara komprehensif berbasis hukum integratif, dengan adanya sumbangan
terpenting dari pendidikan tata ruang sebagai ilmu interdisiplin adalah pola pikir
yang bersifat menyeluruh (comprehensive) dan terpadu (integrated). Pemikiran
menyeluruh dan terpadu yang dibawa oleh suatu pengetahuan interdisiplin mampu
mengisi kekosongan yang ditinggalkan disiplin pengetahuan lain. Pengisian
kekosongan itu sangat diperlukan dalam praktek pengambilan keputusan tata
ruang dalam pengertian luas. Penerapan hukum integratif terhadap suatu rencana
tata ruang kota berkelanjutan menjamin bahwa setiap warga kota memiliki akses
terhadap kebebasannya dalam beraktifitas, adanya persamaan derajat dan hak di
antara sesamanya, keamanan dan kestabilan, sehingga memberi kenyamanan di
lingkungannya.
8
BAB III
PEMBAHASAN REVIEW JURNAL
9
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/40838-ID-perencanaan-kota-secara-
komprehensif-berbasis-hukum-integratif-menuju-pembanguna.pdf
( 14/10/18, 10:33 Am).
https://www.researchgate.net/publication/42362915_Perencanaan_Pembangunan_
KabupatenKota_Melalui_Pendekatan_Wilayah_Dan_Kerja_Sama_Antardaerah
( 14/10/18, 10:33 Am).
10