Laporan Praktikum Teknik Analisa Sampel
Laporan Praktikum Teknik Analisa Sampel
Laporan Praktikum Teknik Analisa Sampel
Oleh :
NAMA : GREGORIAN SINTIA TIKA DEWA
NIM : 31180231
GRUP : A
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
1.Menentukan kadar kolesterol dalam suatu serum atau darah dengan menggunakan
reaksi Liebarmann Burchad
2. Menentukan kualitas lemak dan minyak.
1.1 Kolesterol
FFA terbentuk akibat adanya reaksi oksidasi, yaitu reaksi antara oksigen di
udara dengan radikal bebas senyawa penyusun minyak goreng. Selain itu makin
seringnya digunakan untuk menggoreng, maka kadar FFA pada minyak tersebut
akan semakin meningkat. Selain itu kadar FFA juga dapat meningkat ketika
semakin lama limbah minyak goreng itu disimpan. Secara fisik, kadar FFA dapat
dirasakan dari aroma limbah minyak goreng. Semakin tinggi kadar FFA nya
maka akan semakin tengik aroma nya. Hal tersebut dapat terjadi karena
terjadinya reaksi oksidasi asam lemak bebas yang menghasilkan peroksida,
karbonil, dan aldehida. (Rubianto, 2016)
Keadaan
Bau - Normal
Rasa - Normal
Warna - Putih kuning pucat sampai kuning
Kadar air % b/b 0,01 - 0,30
Asam lemak bebas
Asam laurat * % b/b Maks 0,30
Asam linolenat % b/b Maks 2,00
Asam palmitat* % b/b Maks 0,30
Asam oleat* % b/b Maks 0,30
Bilangan asam mg KOH/g Maks 0,60
Bilangan peroksida mg O2/100 g Maks 1,00
BAB II
METODOLOGI
Setelah dingin, residu dilarutkan dalam 2 mL klorofom dan pada saat yang sama
dibuat seri larutan standart kolesterol yang mengandung kolesterol. Lalu
ditambahkan campuran asam asetat anhidrat-asam sulfat (30:1 v/v) sebanyak 2
mL pada tabung reaksi dan dicampur kuat-kuat
Ditambahkan kloroform pada ke-6 tabung masing-masing 2 ml, 1.8 ml, 1.6 ml,
1.4 ml, 1.2 ml dan 1 ml.
Ditambahkan asam asetat anhidrid –asam sulfat (30 : 1 v/v) pada ke-6 tabung
masing-masing 2 ml.
Diinkubasikan ke-6 tabung dalam ruang gelap selama 10 – 15 menit dan diukur
absorbansi nya pada panjang gelombang 680 nm. Kemudian diukur nilai OD dan
dicatat masing-masing pada tabung.
Dititrasikan dengan 0,1N 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 hingga warna kuning hampir hilang. Lalu
ditambahkan 0,5 mL larutan pati 1% dan dilanjutkan titrasi hingga warna biru
mulai hilang.
Dititrasikan dengan larutan 0,1 NaOH yang telah distandarisasi hingga warna
merah jambu tercapaiHASIL
dan tidak hilang selama 30 detik.
BAB III
A. Kurva standart
Konsentrasi Nilai OD
0 0
0,01 0,01
0,02 0,02
0,03 0,03
0,04 0,04
0,05 0,05
Rumus : M1 x V1 = M2 x V2
Tabung 1 : 0,2 x 0 = M2 x 4
0 𝑥 0,1
M2 = =0
4
1.5
1
0.5515
0.5 0.28
0.1135 0.133
0
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
-0.5
-1
Konsentrasi Larutan
Sampel OD
𝑚𝐿 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 𝑥 𝑁𝑡𝑖𝑐
Angka peroksida : x 1000
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
6 𝑥 0,01
= x 1000
5
= 12 mili.equi/kg
Dalam praktikum kali ini digunakan sampel minyak jelantah untuk mengetahui
berapa nilai angka peroksida yang terdapat di dalam nya. Pertama sampel minyak
jelantah ditimbang dalam 250 mL erlemenyer bertutup lalu ditambahkan larutan asam
asetat kloroform dan larutan jenuh KI. Campuran larutan tersebut kemudian
didiamkan selama 1 menit sambil sekali dua kali digojog dan tambahkan aquadest.
Selanjutnya adalah titrasikan campuran larutan tersebut dengan 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 hingga
terbentuk warna kuning. Setelah warna kuning terbentuk ditambahkan larutan pati dan
dilakukan titrasi hingga warna biru hilang. Tentukan angka peroksida yang ada dalam
minyak tersebut dengan menggunakan rumus angka peroksida.
Dari hasil yang telah diperoleh diatas, didapatkan nilai dari angka peroksida pada
minyak jelantah sebesar 12 mili.equi/kg. Hal tersebut membuktikan bahwa minyak
jelantah tersebut telah teroksidasi atau dengan kata lain minyak tersebut telah rusak
dan tidak bagus untuk digunakan kembali karena pada umum nya standar baku dari
minyak goreng menurut SNI adalah sebesar 10 mili.equi/kg.
Proses oksidasi atau kerusakan dari minyak goreng tersebut dapat terjadi karena
minyak goreng terlalu sering digunakan serta disimpan terlalu lama. Jika minyak
goreng disimpan terlalu lama maka akan menyebabkan terjadinya reaksi autooksidasi.
Menurut (Winarno,1992) autooksidasi sendiri adalah pembentukan radikal bebas yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, gas,
panas, enzim, peroksida lemak atau hidroperoksida dan logam.
Oksidasi pada minyak goreng sendiri pada umumnya terjadi dimulai dengan
pembentukan peroksida dan hidroperoksida. Ikatan rangkap asam lemak tak jenuh
dari minyak dapat dibebaskan dari suatu energi sehingga akan memicu terbentuknya
radikal bebas di dalam minyak jelantah tersebut.
28,4 x 1000
= 0,466 %
Dalam praktikum kali ini digunakan sampel susu murni untuk mengetahui
kandungan asam lemak bebas. Dalam proses penentuan nya digunakan larutan
alkohol netral yang panas sebanyak 50 mL dan 2 mL indikator phenolphthalein (PP).
Selanjutnya larutan tersebut ditritasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang telah
distandarisasi hingga terbentuk warna merah jambu dan tidak hilang hingga 30 detik.
Setelah larutan berwarna merah jambu terbentuk dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus % dari FFA.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh, susu murni mempunyai kandungan FFA
sebesar 0,466 %. FFA sendiri merupakan suatu faktor penentu kualitas suatu susu
murni. Menurut (Rubianto, 2016) kadar FFA yang terdapat dalam suatu susu dapat
diketahui dari aromanya. Jika minyak tersebut memiliki aroma yang sangat tengik
maka kadar FFA yang terdapat di dalam nya sangat tinggi.
Bau tengik yang terdapat dalam susu tersebut disebabkan oleh adanya radikal dan
juga oksigen yang nantinya akan membentuk peroksida aktif. Kemudian peroksida
aktif ini akan membentuk hidroperoksida yang mempunyai sifat tidak stabil dan akan
membentuk atom dengan rantai karbon yang pendek. Senyawa rantai karbon yang
pendek sendiri pada umumnya memiliki aroma yang sangat tengik seperti pada
aldehida dan juga keton.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan 2 sampel dari darah ayam yang masing
terdapat kandungan kolesterol sebesar 0,0130 dan 0,0116
2. Kualitas dari lemak dan minyak dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan terhadap
angka peroksida dan juga penentuan jumlah FFA nya. Dari sampel minyak jelantah yang
digunakan diperoleh angka peroksida nya sebesar 12 mili.equi/kg dan jumlah FFA nya
sebesar 0,466%
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. A. Neil., Reece B. Jane., Mitchell. G. Lawrence. 2000. Biologi : Edisi kelima –
jilid 1. Erlangga. Jakarta
Rohman, Abdul dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Gray, J.I. and F.J. Monahan. 1992. Pengukuran Oksidasi Lipid Dalam Daging dan Produk
Daging Segar. Trend Food Science Technology 3 : 315-319.