DDM M Arrijal (L1a119152)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME DASAR-DASAR MANAJEMEN

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS JAMBI

Nama : M Arrijal Firdaus

NIM : L1A119152

Kelas : R-001

PENGARAHAN (ACTUATING)

Definisi Actuating (pengarahan)

Actuating (pengarahan) adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan


mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar
terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.Dengan kata lain actuating
adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada
perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.(organizing).

Konsep Pengarahan

Tujuan Pengarahan Menjamin Kontinuitas perencanaan Membudayakan prosedur standar


Menghindari kemungkinan yg tak berarti Membina disiplin kerja (naiknya produktivitas kerja)
Membina motivasi yang terarah. Fungsi Pengarahan (Leading) Menggerakkan orang lain untuk
menyelesaikan pekerjaan Membina moral Memotivasi bawahan.

1. COORDINATING
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu
komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan  perbedaan kepentingan sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai .
2. MOTIVATING
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam
manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka
kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.
3. COMMUNICATION
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja
yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan kerjasama (teamwork) yang baik dalam
berbagai kegiatan perusahaan.
4. COMMANDING
Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus
memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil
karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.

PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Definisi Pengendalian ( Controlling)

Adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, sehingga pelaksanaan
kerja dan rencana kerja yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan.

Tujuan pengendalian :
1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
rencana.
2. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan-penyimpangan.
3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.

Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk


menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan.
Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil
akhir diketahui. Dengan pengendalian diharapkan pemanfaatan unsure-unsur manajemen efektif
dan efisien.

 ASAS-ASAS PENGENDALIAN
1. Asas tercapainya tujuan
Pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan
untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari rencana.
2. Asas efisiensi
Pengendalian itu efisisen, jika dapat menghindari dari penyimpangan rencana.
3. Asas tanggung jawab pengendalian
Pengendalian hanya dapat dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan rencana.
4. Asas pengendalian terhadap masa depan
Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan penyimpangan-penyimapngan
yang akan terjadi, baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Asas pengendalian langsung
Teknik control yang paling efektif ialah mengusahakan adanya bawahan yang berkualitas
baik.
6. Asas refleksi rencana
Pengendalian harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan
susunan rencana.
7. Asas penyesuaian dengan organisasi
Pengendalian harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
8. Asas pengendalian individual
Pengendalian dan teknik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer.
9. Asas standar
Pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat yang akan
dipergunakan sebagai tolok ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai.
10. Asas pengendalian terhadap strategi
Pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap
faltor-faktor yang strategis dalam perusahaan.
11. Asas pengecualian
Efisiensi dalam pengendalian membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap factor
pengecualian dalam keadaan tertentu atau tidak sama.
12. Asas pengendalian fleksibel
Pengendalian harus luwes untuk menghindari kegagalan pelaksanaan rencana.
13. Asas peninjauan kembali
Sistem pengendalian harus ditinjau berkali-kali, agar system yang digunakan berguna untuk
mencapai tujuan.
14. Asas tindakan
Pengendalian dapat dilakukan, apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-
penyimpangan rencana, organisasi, staffing, dan actuating.

Proses dan Cara Pengendalian

Dalam proses pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini :

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.


2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan
bila ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan
sesuai dengan rencana.
5. Tipe-Tipe Kontrol

Ada 4 tipe cara dalam pengendalian manajemen, yaitu :

1. Pengendalian dari dalam organisasi (kontrol internal)


Adalah pengendalian yang dilakukan oleh oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk dari
dalam organisasi itu sendiri (dalam satu atap). Aparat/unit pengendalian ini bertugas
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilai
kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil
suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya
(internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan di tingkat
departemen.
2. Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)
Adalah pengendalian yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi
terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itu
pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk
minta bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan
Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.

3. Pengendalian preventif
Pengendalian preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum rencana itu
dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah terjadinya
kekeliruan/kesalahan.

4. Pengendalian represif
Pengendalian represif adalah pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan
pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam
pengendalian anggaran disebut post- audit).

1. Budget

Adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk
mencapai hasil tersebut. Apabila tidak sesuai dengan budget, baik pemerimaan maupun
pengeluaran maupun hasil yang diperoleh maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat
penyimpangan

Tipe tipe budget :

a. Sales budget
b. Production buget
c. Cost production budget
d. Step budget
e. Purchasing budget
f. Personnel budget
g. Cash & Financial budget
h. Master budget
2. Non-Budget
Alat pengenalian non budget:
a. Personal observation, pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan
terhadap para bawahan yang sedang bekerja.
b. Report, laporan yang dibuat oleh para manajer.
c. Financial statement, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari Balance sheet
dan Income Statement (neraca rugi laba).
d. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian yang tealh berlalu.
e. Break event point, suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak
mendapat laba ataupun rugi.
f. Intenal Audit, pengendalian yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan yang
meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut masalah
keuangan.

PENJELASAN 6M

6 M yang dimaksud antara lain adalah

1. Man

Man disini berupa tenaga kerja. Ini merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah usaha.

Contoh : kalau dalam bidang pembenihan ikan hias, Sumber Daya Man yang dimaksud adalah
petani ikan hias yang mampu melakukan pembenihan terhadap ikan hias tersebut.

2. Money

Money disini berupa modal usaha atau biasanyan berupa uang. Pada dasarnya semua
kegiatan membutuhkan modal awal dimana kita bisa melakukan hal-hal berupa pengorbanan
yang akan membuat modal tersebut akan kembali menjadi modal dan memiliki tambahan yang
kita sebut untung.

Contoh : Pada saat membuka usaha pembenihan ikan hias harus ada modal usaha untuk membeli
peralatan dan juga benih-benih ikan.
3. Material

Material yang dimaksud disini adalah bahan yang dibutuhkan selama berkegiatan atau
membuka usaha.

Contoh : dalam usaha pembenihan ikan hias dibutuhkan bahan-bahan berupa benih ikan atau
induk ikan dan pakannya.

4. Machine

Machine yang dimaksud adalah berupa peralatan yang digunakan.

Contoh : dalam pembenihan ikan hias kita membutuhkan alat-alat seperti kolam sebagai media
hidup ikan dan aerator sebagai alat untuk menyaring kotoran yang terdapat pada air.

5. Methode

Methode disini adalah cara kerja atau sistem kerja yang dapat dilakukan untuk mewujudkan
tujuan dalam melakukan suatu usaha

Contoh : Metode pemijahan ikan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan banyak hasil ataupun
metode pengairan dan pemilihan induk ikan.

6. Market

Market disini adalah berupa pemasaran. Tentunya pada akhir usaha diperlukan pemsaran
yang berguna untuk menghasilkan keuntungan terhadap modal-modal awal yang dibutuhkan
untuk suatu barang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai