2207-Article Text-6535-1-10-20140321
2207-Article Text-6535-1-10-20140321
2207-Article Text-6535-1-10-20140321
ABSTRACT
The studies entitled Fitoakumulasi Mercury By Root Crops Spinach Thorns ( Amarantus
spinosus Linn ) In Contaminated Soil has been done with the purpose of remediation
time know effect on the ability of plant roots to absorb mercury thorn spinach and
determine the maximum concentration of mercury that accumulates in the roots of
spinach plants thorns in the remediation time . The method used in this study is defined
as phytoremediation technology recovery , cleanup , removal or reduction of
contaminants in soil or water by using the help of plants . Time remediation consists of 4
stages 7 , 14 , 21 and 42 days . While planting media concentration is 25 ppm , 50 ppm ,
75 ppm and 100 ppm . The maximum concentration of adsorbed on the roots of spinach
plants thorns is 0 , the dry weight of roots harvested at a institusen empire with a
concentration of 100 ppm , the remediation time is day 14 ( P2 ) . And the ability of the
roots to absorb mercury remediation significantly different with respect to time .
Keywords : Phytoremediation, Mercury Metal, Plant spinach, remediation time, and Mercury
concentration in growing media .
ABSTRAK
Penilitian yang berjudul Fitoakumulasi Merkuri Oleh Akar Tanaman Bayam Duri (Amarantus
Spinosus Linn) Pada Tanah Tercemar telah dilakukan dengan tujuan mengetehui pengaruh
waktu remediasi terhadap kemampuan akar tanaman bayam duri dalam menyerap merkuri dan
mengetahui konsentrasi merkuri yang terakumulasi maksimum pada akar tanaman bayam duri
pada waktu remediasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah fitoremediasi yang
didefinisikan sebagai teknologi pemulihan, pembersihan, penghilangan atau pengurangan zat
pencemar dalam tanah atau air dengan mengunakan bantuan tanaman. Waktu remediasi terdiri
atas 4 tahap yaitu 7, 14, 21 dan 42 hari. Sedangkan konsentrasi media penanaman yaitu 25
ppm, 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm. Konsentrasi maksimum yang terserap pada akar tanaman
bayam duri adalah 0,4625 g/mg berat kering akar yang dipanen pada media tanan dengan
konsentrasi 100 ppm, pada waktu remediasi yaitu hari ke 14 (P2). Serta kemampuan akar
dalam menyerap merkuri berbeda nyata terhadap waktu remediasi.
Kata kunci: Fitoremediasi, Logam Merkuri, Tanaman bayam duri, Waktu remediasi, dan
Konsentrasi media tanam.
bibit tanaman bayam duri mencapai tinggi ke oven dengan suhu 60oC selama 2 jam,
kira-kira 3 – 4 cm (dengan daun 3 – 4 helai) dinginkan pada suhu ruang. Selanjutnya di
kurang lebih 10 hari. Bibit tanaman bayam tambahkan 5 ml K2S2O8 5% dan diamkan
duri siap dipindah ke media penelitian selama satu malam. Setelah itu tambahkan
(pot). 6 ml NH2OH.HCl 10 % (diamkan selama 5
menit dan sekali –kali dihomogenkan).
Disaring dengan kertas saring whatman No serapan atom pada panjang gelombang
42, fitral hasil penyaringan dimasukan 253,7 nm tanpa nyala (flameless)
kedalam labu takar 100 ml dan dicukupkan menggunakan hybrid vapour generator, hal
volumenya hingga tanda batas. ini dikarenakan merkuri mudah menguap.
Sebanyak 50 ml larutan sampel
b. Pembuatan Deret larutan standar
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan
Sebanyak 5 ml larutan baku
dicukupkan volumenya hingga tanda batas
(merkuri 1000 ppm) dimasukkan dalam
dengan akuades.
labu ukur 50 ml dan diimpitkan dengan
Sampel yang telah siap diuji
akuades. Selanjutnya 5 ml dari larutan
diperlakukan serupa dengan perlakuan
merkuri 100 ppm tersebut, diimpitkn
larutan standar yakni ditambahkan 10 ml
kembali dengan akuades dalam labu 50 ml.
asam sulfat 10 N dan 5 ml larutan SnCl2
Kemudian dengan perlakuan sama larutan
kemudian diukur dengan alat AAS. Kadar
merkuri 10 ppm dibuat menjadi 1 ppm
Hg dalam sampel ditentukan menggunakan
(1000 ppb).
kurva kalibrasi yang telah dibuat
Pembuatan larutan standar 0; 10 ; 20; 30;
sebelumnya.
40; 50; 75; dan 100 ppb dan sebagai blanko
digunakan larutan 0 ppb. Larutan baku Perhitungan dan Analisa Data
1000 ppb dipipet ke dalam labu ukur 100
Analisis sampel dilakukan dengan cara:
ml masing-masing 0; 1; 2; 3; 4; 5; 7,5 dan
10 ml yang kemudian ditambahkan 1. Penentuan kadar air sampel
akuades hingga tanda batas. (BPT-BPPP DEPTAN, 2005)
Rumus:
c. Pengukuran dengan Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA) w2 − w3
Kadar Air = x 100%
w2 − w1
Penentuan merkuri dalam sampel
Dimana:
dilakukan dengan SSA menggunakan
W1 = Berat cawan kosong
metode Cold Vapor secara kurva kalibrasi
W2 = Berat cawan + sampel
dengan mengukur absorban dari larutan
sebelum pemanasan
standar dan larutan sampel hasil dekstruksi.
W3 = Berat cawan + sampel setelah
Sebanyak 100 ml dari masing-masing
pemanasan
larutan standar ditambahkan 10 ml asam
2. Penentuan konsentrasi dan berat
sulfat 10 N dan 5 ml larutan SnCl2
logam merkuri (Darmono, 1995)
kemudian diukur dengan spektrofotometer
2005). Dari hasil yang diperoleh, panen tanaman bayam duri mengalami
kedua (P2) memiliki nilai konsentrasi yang keracunan.
tinggi jika dibandingkan dengan panen
3.2. Pengaruh Waktu Remediasi
pertama (P1), ketiga (P3) dan keempat terhadap Kemampuan Akar
(P4). Hal ini menunjukkan bahwa bahwa Tanaman Bayam Duri Dalam
Menyerap Merkuri (Hg)
Fitoakumulasi logam merkuri oleh akar
tanaman bayam duri mencapai maksimum Konsentrasi logam merkuri pada
pada umur 14 hari tanam. Grafik akar tanaman bayam duri (ppm berat kering
merkuri pada akar tanaman bayam duri Konsentrasi tersebut tampak berbeda, baik
dibanding pada bagian daun. Proses 100 ppm, pada waktu remediasi yaitu
akumulasi sangat tergantung pada hari ke 14 (P2),
kemampuan akar dalam memobilisasi 2. Kemampuan akar dalam menyerap
bahan pencemar. Sedangkan pengaruh merkuri berbeda terhadap waktu
konsentrasi media penanaman terhadap remediasi .
nilai faktor biokonsentrasi, juga
V. DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
satu (BCF < 1) dan terlihat pada Gambar 4 Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian
berikut ini. dan Pengembangan Pertanian.
2005. Petunjuk Teknis Analisis
Kimia Tanah, Tanaman, Air
dan Pupuk. DEPTAN. Agro
Inovasi, Bogor.
(http//its.ac.id/personal/files
, diakses 01 Mei 2010)