Pembentukan Sikap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Pembentukan sikap

Pengertian sikap

Sikap dalah suatu reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat Tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas akan tetapi merupakan “predisposisi” tindakan atau perilaku sikap itu masih merupakan
reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka lebih dapat dijelaskan
lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan terhadap objek( Notoatmodjo,2003).

Azwar (1995) menyatakan sikap dikategorikan menjadi tiga orientasi pemikiran yaitu
berorientasi pada respons, berorientasi pada kesiapan respons, dan berorientasi pada skema
triadik. Sikap berorientasi pada respons adalah perasaan mendukung atau memihak (favourable)
atau tidak memihak (unfavourable) pada suatu objek sikap berorientasi pada kesiapan proses
adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu (Riyanto ,2013.

Menurut Sarnoff (dalam Sarwono,2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan


untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably)
terhadap objek objek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield ( dalam Sears,1999) berpendapat
bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional emosional
perseptual dan kognitif mengenai aspek dunia individu.

Sedangkan La Pierre (dalam Azwar,2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola
perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana sikap adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah
terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalah pandangan atau
perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu. Sikap senantiasa
diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa objek. Sikap diarahkan kepada benda-
benda, orang, peristiwa, pandangan, lembaga, norma, dan lain-lain
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-
pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam
manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan
perasaan tentu di dalam menanggapi objek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain
itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap
objek atau situasi.

Ciri-ciri sikap 

Sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Sikap tidak dibawa sejak lahir 

Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu objek .Oleh
karenanya maka sikap terbentuk selama perkembangan individu yang bersangkutan.
Karena terbentuk selama perkembangan maka sikap dapat berubah , Dapat dibentuk
dan dipelajari , Namun kecenderungannya sikap bersifat tetap .

b. Sikap selalu berhubungan dengan objek 

Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objek tertentu melalui persepsi


terhadap objek tersebut .

c. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek 

Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu  orang maka ia akan menunjukkan
sikap yang negatif pada kelompok orang tersebut .

d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar 

Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung
lama bertahan , tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri seseorang maka sikap
relatif dapat berubah 

e. Sikap mengandung perasaan atau motivasi

Sikap terhadap sesuatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif maupun negatif.
Sikap juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk berperilaku.
Tahap Pembentukan Sikap

Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap dimulai dari proses


belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalaman- pengalaman pribadi
seseorang dengan objek tertentu,seperti orang, benda, atau peristiwa dengan cara
menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana
seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses
belajar sosial dengan orang lain.

Sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam :

1. Adopsi
Kejadian-kejadian dan peristiwa peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus-
menerus , lama-kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan
mempengaruhi terbentuknya suatu sikap. 
2. Diferensiasi
Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman,sejalan dengan
bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis sekarang
dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk
sikap tersendiri pula. 
3. Integrasi
Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap , dimulai dengan berbagai
pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu sehingga akhirnya
terbentuk sikap mengenal hal tersebut.
4. Trauma
Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan , yang meninggalkan
kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan .Pengalaman-pengalaman
yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap. 
Menurut Taksonomi Bloom (1956) dalam Riyanto (2013) tahapan sikap terdiri dari :

1. Menerima
Tahap sikap menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan
(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,
gejala dll.
2. Menanggapi
Tahap sikap menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dalam membuat
reaksi terhadapnya.
3. Menilai
Sikap menilai adalah memberikan atau penghargaan terhadap suatu kegiatan atau
objek sehingga apabila kegiatan tersebut tidak dikerjakan, dirasakan akan
membawa kerugian atau penyesalan. Menilai merupakan tingkat efektif yang
lebih tinggi lagi daripada menerima dan menanggapi.
4. Mengelola
Tahap sikap mengelola adalah mempertemukan perbedaan nilai sehingga
terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. 
5. Menghayati
Sikap menghayati adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu
membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Di
antara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah :

1. Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus


meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional dalam situasi yang
melibatkan emosi ,  penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih
lama berbekas.  

2. Kebudayaan

B.F. Skinner (dalam Azwar,2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk


kebudayaan)  dalam membentuk kepribadian seseorang kepribadian tidak lain
daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement
(penguatan, ganjaran) yang dimiliki pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap
dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.

3. Orang lain yang dianggap penting 

Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang-orang
yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan
untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut. 

4. Media massa 

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi,radio, biografi,


mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi
tersebut, apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5. Institusi pendidikan dan agama

Sebagai suatu sistem,  institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat
dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk , garis pemisah
antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan ,diperoleh dari pendidikan dan
dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. 
1. Faktor emosi dalam diri 

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang.  Kadang-kadang ,suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari
oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera
berlalu begitu prestasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih
persisten dan lebih tahan lama ,  contohnya bentuk sikap yang didasari oleh emosional
adalah prasangka.

Fungsi Sikap
Katz (Luthans, 1955) menjelaskan empat fungsi sikap, keempatfungsi sikap itu adalah fungsi
penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri,fungsi ekspresi nilai, dan fungsi pengetahuan.

1) Fungsi penyesuaian diri, berarti bahwa orang cenderung mengembangkan sikap yang
akan membantu untuk mencapaitujuan secara maksimal. Sebagai contoh, seseorang
cenderung menyukai partai politik yang mampu memenuhi dan mewakili aspirasi-
aspirasinya. Di Negara Inggris dan Astralia, seorang pengangguran akan cenderung
memilih partai buruh yang kemungkinan besar dapat membuka lapangan pekerjaan baru
atau member tunjangan lebih besar.
2) Fungsi pertahanan diri mengacu pada pengertian bahwa sikap dapat melindungi
seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan tentang dirinya. Sebagai contoh
fungsi ini adalah perilaku proyeksi. Proyeksi adalah atribusi ciri-ciri yang tidak diakui
oleh diri seorang dalam dirinya kepada orang lain. Melalui proyeksi, ia seakan-akan tidak
akan memiliki ciri-ciri itu
3) Fungsi ekspresi nilai berarti bahwa sikap membantu ekspresi positive nilai-nilai dasar
seseorang, memamerkan citra dirinya,dan aktualisasi diri. Contoh , si Fithra mungkin
memiliki citra diri sebagai seorang “Konsevative” yang hal itu akan mempengaruhi
sikapnya tentang demokrasi atau sikapnya tentang perubahan sosial.
4) Fungsi pengetahuan berarti bahwa sikap membantu seseorang menetapkan standar
evaluasi terhadap sesuatu hal. Standar itu menggambarkan keteraturan, kejelasan, dan
stabilitas kerangkaacu pribadi seseorang dalam menghadapi objek atau peristiwa
disekelilingnya. Contoh fungsi pengetahuan sikap misalnya adalah pemilik sepeda motor
akan mengubah sikap positif terhadap sepeda motor seiring dengan peningkatan status
sosialnya. Iasekarang memutuskan untuk membeli mobil karena ia yakin bahwa mobil
lebih sesuai dengan status sosialnya yang baru,yaitu sebagai manager tingkat menengah
sebuah perusahaan level menengah.

https://www.scribd.com/document/393748950/MAKALAH-pembentukan-sikap

Anda mungkin juga menyukai