LP N Askep Ginekologi Dinda N.K

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MATERNITAS
_________________________________________________

GINEKOLOGI ABORTUS INKOMPLIT

Disusun Oleh :

NAMA : Dinda Nurmilati Kasanah

NIM : P17201082036

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFINISI
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin mampu hidup diluar kandungan
(Nugroho,2010).
Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam
uterus dimana perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung
pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian placental site masih terbuka sehingga
perdarahan berjalan terus (Sujiyatini dkk,2009)
Abortus inkomplit adalah perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagaian dari hasil
konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikal yang tertinggal pada desidua atau
plasenta ( Ai Yeyeh, 2010).

ETIOLOGI
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor
sebagai berikut:

1. Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi


Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin dan cacat bawahan
yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat
terjadi karena :
a) Faktor kromosom, gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk
kromosom seks.
b) Faktor lingkungan endometrium
Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.
Gizi ibu kurang karena anemia atau jarak kehamilan terlalu pendek.
2. Pengaruh luar
a) Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi
b) Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi
terganggu.
3. Kelainan Pada Plasenta
a) Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga plasenta tidak dapat berfungsi.
b) Gangguan pada pembuluh darah plasenta yang diantaranya pada penderita diabetes
mellitus
c) Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga menimbulkan
keguguran.
4. Penyakit Ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, sifilis, anemia dan penyakit
menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, dan penyakit diabetesmilitus.

PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi jaringan yang
menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga
menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum menembus desidua serta
mendalam sehingga hasil konsepsi dapat keluar seluruhnya. Apabila kehamilan 8-14 minggu villi
khoriasli sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna dan
menimbulkan banyak perdarahan dari pada plasenta.
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat, maka dia dapat diliputi
oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi
proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion menjadi kurang oleh sebab diserap.
Ia menjadi agak gepeng. Dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis.
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya maserasi, kulit
terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena terasa cairan dan seluruh janin
bewarna kemerah-merahan (Ai Yeyeh, 2010).
Pathway

TANDA DAN GEJALA


1. Abortus inkomplit ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus,
sehingga sisanya memberikan gejala klinis sebagai berikut:
a) Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
b) Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis
c) Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat
d) Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tinggi
e) Dapat terjadi degenerasi ganas/koriokarsinoma (Manuaba, 2010).
2. Gejala lain dari abortus incomplit antara lain:
a) Perdarahan biasa sedikit/banyak dan biasa terdapat bekuan darah .
b) Rasa mules (kontraksi) tambah hebat.
c) perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari
vulva
d) Ostium uteri eksternum atau serviks terbuka.
e) Pada pemeriksaan vaginal, jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang
sudah menonjol dari eksternum atau sebagian jaringan keluar.
f) Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan dapat menyebabkan syok
(Maryunani, 2009).

PENATALAKSAAN MEDIS
a. Pemeriksaan umum:
Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien, termasuk tanda-tanda vital.
Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang 90 mmHg,
nadi lebih 112 kali per menit).
Jika dicurigai terjadi syok, segera lakukan penanganan syok. Jika tidak terlihat tanda-tanda
syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi
wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk
memulai penanganan syok dengan segera.
Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu.
Pasang infus dengan jarum infus besar (16 G atau lebih), berikan larutan garam fisiologik atau
ringer laktat dengan tetesan cepat 500 cc dalam 2 jam pertama (Syaifuddin, 2006).
b. Penanganan Abortus Inkomplit
Menentukan besar uterus, kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok dan sepsis)
Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan < 16 minggu, evakuasi sisa
hasil konsepsi dengan: Aspirasi Vacum Manual merupakan metode evakuasi yang terpilih.
Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika AVM tidak tersedia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Darah
Kadar Hb, dimana Hb normal pada ibu hamil adalah ≥ 11 gr% (TM I dan TM III 11 gr % dan
TM II 10,5 gr %).
b. Urine
Untuk memeriksa protein urine dan glukosa urine.untuk klien dengan kehamilan dan persalinan
normal protein dan glukosa urine negatif.
c. USG
Untuk memeriksa apakah kantong gestasi masih utuh dan cairan amnion masih ada.

KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama: Sakit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak.
3. Riwayat Kesehatan
4. Riwayat Pembedahan
5. Riwayat penyakit yang pernah dialami
6. Riwayat kesehatan keluarga
7. Riwayat kesehatan reproduksi
8. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas: Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai
dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
9. Riwayat seksual: Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang
digunakan serta keluahn yang menyertainya.
10. Riwayat pemakaian obat: Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral, obat
digitalis dan jenis obat lainnya.
b. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
Hal yang diinspeksi antara lain : mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi,
lesi terhadap drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fisik, dan seterusnya.
Palpasi
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit
atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau
mencubit kulit untuk mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal
Perkusi
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya
cairan , massa atau konsolidasi.
Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki
bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
Auskultasi
Mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen
untuk bising usus atau denyut jantung janin.(Johnson & Taylor, 2005 : 39).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (0077) Nyeri akut b.d kontraksi uterus d.d pola nafas berubah, frekuensi nadi meningkat,
sikap protektif
2. (0023) Hipovolemia b.d perdarahan aktif d.d frekuensi nadi meningkat, turgor kulit
menurun
3. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya pendarahan dan proses kuretase
4. Ansietas berhubungan dengan Ancaman terhadap keselamatan bayi yang di kandungnya.
5. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Editor, Renata Komalasari Ed.4. EGC. Jakarta. 2004
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Tinjauan Kasus
Seorang perempuan usia 40 th dibawa ke IGD RS Syaiful Anwar, mengalami abortus inkomplit.
Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 118x/menit, frekuensi nafas 28x/menit. Pasien
mengatakan merasakan nyeri di bagian abdomen, nyeri dirasakan seperti ditusuk dan semakin
bertambah saat bergerak.
1.      Pengkajian
a.       Identitas klien
Nama                                : Ny.R
Umur                                : 40 tahun
Jenis kelamin                    : Perempuan
Agama                              : Islam
Status Perkawinan            : Kawin
Pendidikan                        : SMA
Pekerjaan                          : Ibu Rumah Tangga
Alamat                              : Jl.Ijen, Malang
Tgl. Masuk RS                  : 18 Mei 2020
Tgl. Pengkajian                 :18 Mei 2020
No CM                              : 64**
Ruangan                            : Gynekology RS. Syaiful Anwar

Identitas Penanggung Jawab


Nama                                 : Tn.T
Umur                                 : 42 Tahun
Jenis kelamin                     : Laki Laki
Alamat                              : Jl.Ijen, Malang
Pekarjaan                           : Pedagang
Hub. Dengan klien            : Suami px
c. Riwayat Kesehatan
Saat di bawa rumah sakit px mengeluh nyeri pada bagian abdomen, nyeri terasa seperti di tusuk
tusuk dan semakin menjadi ketika di buat untuk bergerak
a)      Keluhan Utama
Nyeri pada bagian abdomen
b)      Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan lemas dan pusing, pada saat dilakukan palpasi pada daerah perut bagian
bawah klien mengeluh nyeri, skala nyeri 8 (0-10). Nyeri dirasakan semakin bertambah saat
bergerak .Klien mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di lakukan.
c)      Riwayat kesehatan masa lalu
Pada saat dikaji pada tanggal 18 mei 2020, sebelum masuk rumah sakit klien mengalami
perdarahan pada jalan lahir. Lalu keluarga membawa klien ke rumah sakit, Klien mengatakan
kehamilannya baru 2 bulan. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak mempunyai riwayat
operasi sebelumya, klien juga tidak mempunyai riwayat alergi. Pada kehamilan yang lalu klien
tidak merasakan keluhan yang berarti.
d)     Riwayat Obstetrik dan Ginekologi
a.       Riwayat Ginekologi
1)      Riwayat mensturasi
Klien pertama kali mendapatkan mensturasi pada usia 14 tahun, lamanya mensturasi 4-5 hari
setiap bulannya, siklus haid 28 hari secara teratur,klien tidak mengalami keluhan saat mensturasi.
2)      Riwayat perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah 2 kali, dari pernikahannya yang pertama klien di karunia
seorang anak perempuan, sekarang tinggal bersama ayah kandungnya.
3)      Riwayat KB (keluarga Berencana)
Selama menikah klien menggunakan kontrasepsi suntik, selama menggunakan kontrasepsi suntik
haidnya lancar tetapi sedikit – sedikit. Klien mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi
kembali.
b.      Riw ayat Obstetrik
1)      Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel 3.1
Riwayat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
No Jk Cara Tempat Bb Komplikasi Umur Kesehatan
Lahir persalinan lahir dan masalah anak
dan selama sekarang
penolong proses
persalinan
1 P Normal Dirumah 2600 Tidak ada 10 tahun Sehat
oleh paraji

2)      Riwayat kehamilan terakhir


Klien dengan P1A1, dengan umur kehamilan 8 minggu, klien tidak mengalami mual muntah
pada usia kehamilan trisemester pertama. Klien memeriksakan kehamilannya 1 kali. Sebelumnya
klien menggunakan alat tes kehamilan untuk mengetahui kehamilannya.

e)      Pola kebiasaan sehari- hari


Tabel 3.2
Pola kebiasaan sehari-hari
No Data Di rumah Di rumah Sakit
1. Pola Nutrisi 2-3 kali sehari 3 kali sehari
a.    Pola Makan Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
           Frekuensi 2-3 piring sehari 3 piring sehari
           Jenis Makanan 1 piring habis ½ piring habis
           Jumlah Tidak ada Tidak ada
           Porsi Tidak ada Tidak ada
           Pantangan
           Keluhan
b.     Pola Minum 5-6 gelas sehari 5 gelas sehari
           Frekuensi 1200 ml sehari 900 cc
           Jumlah Air putih Air putih
           Jenis Tidak ada Tidak ada
           Pantangan Tidak ada Tidak ada
           Keluhan
2 Pola Eliminasi
a.     BAB Tidak tentu Tidak tentu
           Frekuensi Kuning pekat Kuning pekat
           Warna Khas feses Khas feses
           Bau Padat Padat
           Konsentrasi Tidak ada Tidak ada
           Keluhan
b.    BAK 5 kali/hari Tidak tentu
           Frekuensi 500 cc 300 cc
           Jumlah Kuning bening Kuning bening
           Warna Khas urin Khas urin
           Bau Tidak ada Tidak ada
           Alat Bantu Tidak ada Tidak ada
           keluhan

3 Pola Tidur dan Istirahat Siang dan malam Siang dan malam
         waktu tidur 9 jam Tidak tentu
         lama Tidur Tidak ada Tidak ada
         kebiasaan pengantar tidur
         kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
         keluhan Tidak ada Tidak ada
4 Pola aktivitas dan latihan Tidak bekerja Tidak ada
         kegiatan dalam pekerjaan
         olahraga Jalan santai Tidak ada
         kegiatan di waktu luang Jarang Tidak ada
         keluhan
Tidak ada Tidak ada
5 Personal Hygiene putih Putih
         kulit Panjang Panjang
         rambut 2 kali / hari 1 kali sehari
         mandi Bersih Bersih
         mulut dan gigi Rapi dan bersih Rapi dan bersih
         pakaian Panjang dan Panjang dan
         kuku bersih bersih
Tidak di kaji Memakai
         vulva hygiene pembalut
Tidak ada Keguguran
         keluhan

6 Ketergantungan Fisik Tidak merokok Tidak


         merokok Tidak suka Tidak
         minimam keras Tidak ada Tidak ada
         obat – obatan Tidak ada Abortus
         keluhan

f)       pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan Umum
Kesadaran              : compos mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah                   : 90/60
Nadi                                  : 118 kali/ menit
Respirasi                            : 28 kali / menit
Suhu                                  : 36,5 c
b.      Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut panjang dan berwarna hitam kemerahan, tidak
ada benjolan dan tidak ada nyeri.
c.       Mata
Bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, bisa melihata dengan jelas, mengecil saat diberi
reflek cahaya, konjungtiva anemis, tidak ada tanda – tanda radang.
d.      Hidung
Bentuk hidung simetris antara kiri dan kanan, dapat mencium bau kayu putih, tidak ada sinus,
tidak ada tanda-tanda peradangan
e.       Mulut
Bentuk mulut simetrois, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada bau mulut.
f.       Tenggorokan
Ada reflek menelak, tidak ada tanda – tanda peradangan, tidak ada nyeri.
g.      Telinga
Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, dapat mendengar dengan baik, tidak ada
peradangan dan nyeri.
h.      Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada nyeri.
i.        Dada / Thorax
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola napas teratur, irama jantung teratur, S1 dan S2,
mamae tidak ada benjolan. CRT kembali < 2 detik.
j.        Abdomen
Perut bersih, ada nyeri saat di palpasi, bising usus 6x/menit

k.      Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut, sudah 2 kali ganti perdarahan banyak,
warna darah merah pekat.
l.        Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan otot
tangan 5/5, otot kaki 5/5, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
g)      Pemeriks aan Penunjang
Tabel 3.3
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil Normal Interpretasi
Pemeriksaan
18 mei Hemoglobin 10,8 13-18 L/ 12-16 P Menurun
2020
Leukosit 13700 4000-10000 Meningkat
Hematokrit 34,7 40-48 L/ 37-47 P Menurun
Trombosit 291000 150000-450000 Normal
Eritrosit 3,83 4,2-5,4 p/ 4,6-6,2 L Menurun

h)      Terapi yang diberikan


Tabel 3.4
Terapi yang diberikan
Tgl dan jam Jenis Terapi Rute Dosis
18 Mei Amoxcilin Oral 3x500 mg
2020
19.00
metronidazol Oral 3 x 500 mg
Oxitosin Inj
19 Mei Amoxcilin 3 x 500 mg
2020
Metronidazol 3 x 500 mg
e
Ketorolax 3x1
Analisa Data
Tabel 3.5
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Pre kuret Faktor stres (0077)Nyeri akut
1 Ds : klien ↓
mengatakan nyeri Perdarahan nekrosis
ketika di lakukan ↓
palpasi pada daerah Hasil konsepsi terlepas
perut. dari uterus

Do : klien tampak uterus berkontraksi
meringis, skala ↓
nyeri 3(0-5). TD Hasil konsepsi tidak
100/80 nadi 80 keluar
kali/menit ↓
Tidak keluar secara
sempurna

Nyeri akut

2 Ds : klien Perdarahan nekrosis (0080)Ansietas


mengatakan tidak ↓
tahu tentang Hasil konsepsi terlepas
penyakitnya, dan dari uterus
takut dengan ↓
tindakan yang akan uterus berkontraksi
dilakukan ↓
TD 90/60 nadi 118 Hasil konsepsi tidak
kali/menit keluar

Do : klien tampak Tidak keluar secara
bingung, cemas, sempurna
dan bertanya-tanya ↓
tentang tindakan Tindakan kuretase
kuret yang a kan ↓
dilakukan Ansietas

Post Kuret Perdarahan nekrosis (0142)Resiko


3 Ds : klien ↓ infeksi
mengatakan Hasil konsepsi terlepas
mengalami dari uterus
perdarahan ↓
uterus berkontraksi
Do : 1 pembalut ↓
penuh, warna Hasil konsepsi tidak
merah segar, bau keluar
khas darah ↓
TD 9-/60 nadi 118 Tidak keluar secara
kali/menit sempurna

Tindakan kuretase

Perdarahan

Resiko infeksi

2.    Diagnosa keperawatan

1.      (0077) Nyeri akut b.d kerusakan jaringan intrauteri d.d tampak meringis, gelisah, bersikap
protektif
2.      (0080) Ansietas b.d penyakit akut d.d tampak gelisah, tampak tegang, merasa bingung
3.      (0142) Resiko infeksi d.d perdarahan, keadaan vulva lembab, penurunan hemoglobin

3.      Rencana tindakan keperawatan


Nama   : NY.R    
Usia     : 29 thn                             
No. RM           : 730663
Dx                   : abortus inkomplit
Tabel 3.6
Rencana tindakan keperawatan
Tgl Diagnosa PERENCANAAN Paraf
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
18 (0077) Nyeri Tupen : setelah 1. Management Nyeri (08238) 1. Memberikan edukasi mengenai
mei akut b.d dilakukan tindakan 2. O : -Observasi skala nyeri keadaan umum klien
2020 kerusakan keperawatan 1 x 24 3. –Identifikasi respon nyeri non verbal 2.Mengetahui tingkat nyeri yang di
jaringan jam masalh teratasi 4. T: -Berikan teknik nonfarmakologis alami klien
intrauteri d.d sebagian dengan untuk mengurangi rasa nyeri 3.Mengurangi nyeri pada klien
tampak kriteria hasil: 5. E: -Jelaskan penyebab, periode, dan 4.Untuk menghilangkan nyeri
meringis,       Nyeri berkurang pemicu nyeri
gelisah, bersikap      TTV dalam batas 6. –Jelaskan strategi Pereda nyeri
protektif normal 7. K: -Kolaborasi pemberian analgetik
TD 120/80, nadi 80
x/menit, respirasi 20
x/ menit
18 Mei  (0080) Ansietas Tupan : setelah 1. Management Kenyamanan 1.     Untuk mengetahui keadaan
2020 b.d penyakit dilakukan tindakan Lingkungan (08237) umum klien
akut d.d tampak keperawatan 3 x 24 2. O: -Monitor kondisi kulit, terutama2.     Untuk mengetahui sejauh mana
gelisah, tampak jam cemas teratasi di area yg tidak nyaman/tonjolan tingkat ansietas klien
tegang, merasa Tupen : setelah 3. T: -Fasilitasi kenyamanan 3.       Meningkatkan rasa kontrol
bingung dilakukan tindakan lingkungan terhadap situasi
keperawatan 1 x 24 4. –Atur posisi yang nyaman 4.     Pengetahuan dapat membantuan
jam masalah teratasi 5. –Hindari paparan kulit terhadap menurunkan tingkat ansietas
sebagian, dengan iritasi 5.     Mengetahui sejauh mna
kriteria hasil : 6. E: -Jelaskan management informasi dapat di terima
      Cemas berkurang lingkungan
7. –Ajarkan cara manajemen sakit
20 Mei  (0142) Resiko Tupan : setelah 1. Edukasi pencegahan infeksi 1.    Peningkatan tekanan darah, nadi
2020 infeksi d.d dilakukan tindakan (12406) respirasi, suhu dapat mengetahui
perdarahan, keperawatan 3 x 24 2. O: -Periksa kesiapan adanya infeksi
keadaan vulva jam infeksi teratasi. menerima informasi 2.    Mengetahui adanya pengeluaran
lembab, Tupen : setelah 3. T: -Siapkan materi, Faktor darah, warna, bau.
penurunan dilakukan tindakan factor penyebab, cara 3.    Untuk mencegah infeksi
hemoglobin keperawatan 1 x 24 identifikasi dan pencegahan 4.    Untuk mencegah infeksi dan
jam masalah teratasi 4. –Berikan kesempatan untuk membantu proses penyembuhan
sebagian, dengan bertanya 5.    Membantu mencegah infeksi
kriteria hasil :
      TTV dalam batas E: -Jelaskan tanda dan gejala
normal. TD 120/80, infeksi local dan sistemik
nadi 80 x/menit, -Anjurkan membatasi
respirasi 21x/menit pengunjung
      Tidak terdapat tanda -Anjurkan kecukupan njtrisi
– tanda infeksi dan cairan yang dibutuhkan
(tubor, lubor, dolor, -Anjurkan cara merawat
kalor, fungsiolesa) kuliat area yang sakit/edema
:
5.      Implementasi dan Evaluasi
Tabel 3.7
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa Tgl Implementasi Evaluasi Paraf


Gangguan 18 mei1.     mengobservasi  tanda – tanda S : klien mengatakan
rasa nyaman 20115 vital nyeri ketika di lakukan
nyeri b.d 2.     Mengobservasi skala nyeri, palpasi di daerah perut
kerusakan lokasi, frekuensi, O : klien tampak
jaringan 3.     Mengajarkan klien teknik meringis, skala nyeri 5
intrauteri relaksasi dan distraksi (1-10), TD 100/80, nadi
80 x/menit
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi di
lanjutkan

Cemas b.d 1.      Mengobservasi tanda – tanda S  : klien mengatakan


kurangnya vital tidak tahu tentang
pengetahuan 2.      Mengkaji tingkat ansietas penyakitnya, dan takut
tentang bklien dengan tindakan yang
prosedur 3.      Mendengarkan masalah klien akan dilakukan
kuretase yang 4.      Menjelaskan prosedur O : klien tampak
akan di kuretase bingung, cemas, dan
lakukan 5.      Mengevaluasi/ memvalidasi bertanya-tanya
tentang informasi yang di A : masalah belum
berikan teratasi
P : intervensi di
lanjutkan
Resiko 1.   Memantau TTV, setiap 4 jam S : klien mengatakan
infeksi b.d sekali mengalami perdarahan
perdarahan, 2.    Mengkaji kondisi
keadaan pengeluaran darah, warna dan O : 1 pembalut penuh,
vulva lembab bau. warna merah segar, bau
3.    Menganjurkan klien khas darah
melakukan personal hygiene :
ganti balutan A : masalah belum
4.    Memberikan penyuluhan teratasi
pendidikan kesehatan tentang
perawatan post kuret di rumah P : intervensi di
hentikan
Catatan Perkembangan
Tabel 3.8
Catatan perkembangan
Diagnosa Hari dan Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Gangguan rasa 19 mei 2015 S  : klien mengatakan nyeri
nyaman nyeri b.d Jam 14.30 ketika di lakukan palpasi      
kerusakan jaringan pada daerah perut.
intrauteri O  : klien tampak meringis, skala
nyeri 3(0-5). TD 100/80 nadi 80
kali/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Observasi tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Observasi skala nyeri, lokasi,
frekuensi
R/skala nyeri 3 ( 0 – 5 )
3.      Ajarkan klien teknik relaksasi
dan distraksi
R/ klien mengatakan bersedia
untuk mlakukan teknik elksasi
afas dalam dan distraksi.
E : klien masih merasa nyeri
R : pengkajian dilanjutkan
Cemas b.d 19 Mei 2015 S :klien mengatakan tidak tahu
kurangnya Jam 08.30 tentang penyakitnya, dan takut
pengetahuan tentang dengan tindakan yang akan
prosedur kuretase dilakukan
yang akan di O : klien tampak bingung,
lakukan cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan
dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Mengobservasi tanda – tanda
vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien
3.      Mendengarkan masalah klien
4.      Menjelaskan prosedur kuretase

E : klien masih merasa cemas


R : pengkajian dilanjutkan

Cemas b.d Hari ke 2 S :klien mengatakan tidak tahu


kurangnya tanggal  20 Mei tentang penyakitnya, dan takut
pengetahuan tentang 2015 dengan tindakan yang akan
prosedur kuretase dilakukan
yang akan di O : klien tampak bingung,
lakukan cemas, dan bertanya-tanya
tentang tindakan yang akan
dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1,2,3,4,5
I:
1.      Mengobservasi tanda – tanda
vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2.      Mengkaji tingkat ansietas bklien
3.      Mendengarkan masalah klien
4.      Menjelaskan prosedur kuretase
5.      Mengevaluasi/ memvalidasi
tentang informasi yang di
berikan
E : klien sudah tidak merasa
cemas
R : pengkajian dilanjutkan

Resiko infeksi b.d Tanggal 20 mei S : klien mengatakan mengalami


perdarahan, keadaan 2015 perdarahan
vulva lembab O : 1 pembalut penuh, warna
merah segar, bau khas darah
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:
1.      Memantau TTV, setiap 4 jam
sekali
2.      Mengkaji kondisi pengeluaran
darah, warna dan bau.
3.      Menganjurkan klien melakukan
personal hygiene : ganti balutan
4.      Memberikan penyuluhan
pendidikan kesehatan tentang
perawatan post kuret di rumah
E : klien mengatakan keluaran
darah dari jalan lahir
R : pengkajian di lanjutkan
Resiko infeksi b.d S:
perdarahan, keadaan O:
vulva lembab A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan (pasien
pulang)
FORMAT PENGKAJIAN GANGGUAN REPRODUKSI
Nama Mahasiswa : Dinda Nurmilati Kasanah
N I M : P17210182036
Tanggal Pengkajian :
Ruang / RS :

A. DATA UMUM KLIEN


Identitas klien
   

Nama                                : Ny.R


Umur                                : 40 tahun
Jenis kelamin                    : Perempuan
Agama                              : Islam
Status Perkawinan            : Kawin
Pendidikan                        : SMA
Pekerjaan                          : Ibu Rumah Tangga
Alamat                              : Jl.Ijen, Malang
Tgl. Masuk RS                  : 18 Mei 2020
Tgl. Pengkajian                 :18 Mei 2020
No CM                              : 64**
Ruangan                            : Gynekology RS. Syaiful Anwar

B. ANAMNESA

1. Diagnosa Medis : Abortus Inkomplit

2. Keluhan Utama :……Nyeri pada bagian perut………………….

Riwayat penyakit sekarang :Klien mengatakan lemas dan pusing, pada saat dilakukan palpasi
pada daerah perut bagian bawah klien mengeluh nyeri, skala nyeri 8 (0-10). Nyeri dirasakan
semakin bertambah saat bergerak .Klien mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di
lakukan.
3. Riwayat penyakit /kesehatan yang lalu : Klien tidak mempunyai riwayat penyakit

4. Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada riwayat penyakit keluarga

5. Riwayat menstruasi :

a.Menarchea : Umur 14 th
b.Siklus : normal…………….
c.Jumlah : 40-55 cc………………….
d.Lamanya :…5-7 hari…………….
e.Keteraturan :…teratur………………………….
f.Dismenorhea :…hanay di hari pertama menstruasi……………………………
g. Masalah khusus : tiadak ada masalah kusus
6. Riwayat perkawinan
1.Status perkawinan : kawin
2.Dengan suami : iya
3.Lama perkawinan : 20 tahun

7. Riwayat KB……………………

8. Pola aktivitas sehari-hari……………………………………………………….


1. Makan dan minum : baik dan teratur
2. Pola eliminasi : baik 1 kali sehari
3. Pola istirahat dan tidur : 5-7 jam perhari
4. Kebersihan diri : baik dan bersih

9. Riwayat psikososial…………………………………………………………………….

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : baik .

2. Tanda vital ( TD/ND/ RR/ Suhu ) : 90/60 mmHg, 112x/mnt, 28x/mnt, 36.5 c .

3. Pemeriksaan kepala leher :

4. Pemeriksaan integument…………………………………………………….

5. Dada dan thorax………………………………………………………………….

6. Payudara………………………………………………………………………………..

7. Abdomen…………………………………………………………………………………

8. Genetalia…………………………………………………………………………………

9. Ektremitas…………………………………………………………………………….

10. Pemeriksaan neurologis………………………………………………………

11. Pemeriksaan penunjang………………………………………………………

12. Terapi/pengobatan/penatalaksaan……………………………………
ANALISA DATA

KEMUNGKINAN
DATA PENUNJANG MASALAH
PENYEBAB

DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAFTAR MASALAH

NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


DX MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Tanggal NO Tanda
Keperawatan Kriteria dan
DX tangan
Standart
CATATAN KEPERAWATAN

NO NO. TINDAKAN TTD


TANGGAL
DIAGNOSA

EVALUASI

NO
DX TANGGAL TANGGAL TANGGAL

S : S : S :

O : O : O :

A : A : A :

P : P : P :

Anda mungkin juga menyukai