ASKEP MATER MINGGU KE 1 KEPUTIHAN (Inayatul)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS) PADA Nn.N DI DESA PACING


KABUPATEN REMBANG

INAYATUL ILAH
2008029

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJAR 2021
A. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian: Rabu, 07 April 202 Jam : 09.00-13.00

I. Identitas

Nama pasien :Nn.N


Umur :21 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Belum Pekerja
Alamat :Desa Pacing Kabupaten Rembang
DiagnosaMedis : Keputihan (Flour Albus)

Penanggung jawab :
Nama : Ny.A
Umur : 50 Tahun
Hubungandg pasien : Ibu kandung
Suku/bangsa :Jawa/ Indonesia
Agama :Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
II. RiwayatKeperawatan

1.Keluhan Utama: Klien mengatakan saat ini sedang mengalami keputihan.


2.Riwayat kesehatan Sekarang : Klien mengatakan saat ini sedang
keputihan. Klien mengatakan dirinya belum pernah mendapat pengobatan
apapun dan klien mengatakan tidak ada alergi obat.
3.Riwayat kesehatan yang lalu : Klien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit menular atau riwayat keturunan.
4. Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan dalam keluarganya tidak
ada yang menderita penyakit menular.
5. Riwayat Reproduksi : Klien mengatakan belum pernah hamil.
a. Riwayat haid
Menarche : 12 tahun
Siklushaid : 28 hari
Durasihaid : 7 hari
Keluhan haid : Klien mengatakan saat menstruasi suka nyeri pada awal
bulan menstruasi.
. Riwayat Obstetri :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Anak


No Tahun Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Jenis BB PJ
Kehamilan Klmn
2 1998 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Perempuan 45 150
(-) (-)

6. Riwayat Keluarga Berencana


1. Genogram

Keterangan
= laki-laki = perempuan

= meninggal = garis keluar

= Nn.N

Keterangan : Klien Nn. N mengalami keputihan


7. Pengkajian Pola Fungsional Gordon
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : Keluarga klien
mengatakan jika ada anggota kelurga yang sakit selalu di bawa ke
pelayanan kesehatan.
b. Polanutrisi :
- Sebelum sakit : Klien mengatakan makan sebanyak 3x/hari, minum
6 gelas/hari porsi 1 gelas sedang.
- Sesudah sakit : Klienmengatakanmakansebanyak 2x/hari, minum 4
gelas/hari porsi 1 gelas sedang.
c. Pola eliminasi ;
-Sebelum sakit : Klien mengatakanBAB 1x sehari, warna kecoklatan,
bau khas, keluhan tidak ada, BAK 4x-5x sehari,
warna kuning jernih, bau khas, keluhan tidak ada.
-Sesudah sakit: KlienmengatakanBAB 1x sehari, warna kecoklatan,
bau khas, keluhan tidak ada, BAK 4x sehari, warna
kuning jernih, bau khas, keluhan tidak ada.
d. Pola aktivitas dan latihan : Klien mengatakan sebelum keputihan
biasanya melakukan kegiatan bersih – bersih rumah dan suka
beraktifitas.
e. Pola kebutuhan rasa nyaman nyeri
Klien tidak merasakan nyeri
f. Pola tidur dan istirahat :
- Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidur selama 8 jam
pada malam hari.
- Sesudah sakit : Klien mengatakan sama saja tidur 7 jam.
g. Pola persepsi diri dan kognitif : Klien mengatakan kalau menstruasi
selalu nyeri, kalau mengalami keputihan klien mengatakan tidak
nyaman..
h. Pola hubungan social : Klien mengatakan tidak pernah.
i. Pola seksualitas dan reproduksi : Klien berjenis perempuan dan
belum menikah/kawin
j. Persepsi diri dan konsep diri :
- Persepsi diri : klien selalu uka beraktifitas tetapi tidak nyaman
dengan keputihan yang sangat kental..
- Konsep diri :
1.Indentitas diri : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah
perempuan
2.Peran diri : Klien berperan sebagai anak yang tiap hari suka
bersih - bersih rumah
3.Ideal diri : Klien ingin bisa bekerja
4.Body image : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah semua bagian tubuhnya.
k. Pola Mekanisme Koping : Klien mengatakan bahwa dia tidak
nyaman dengan keputihan, klien hanya bisa mengeluh.
l. Pola nilai dan kepercayaan/agama :
- Sebelum sakit : Klien mengatakan agama islam sholat 5 waktu dan
suka memba al-quran.
- Sesudah sakit : Klien mengatakan apakah keputihan itu masih bisa
sholat 5 waktu..
8. Pemeriksaan fisik
- Kesadaran : Composmentis
GCS : E4, M5, V6
- TTV : TD : 110/80 mmhg.
Suhu : 370C
Nadi : 85x/menit
RR : 20x/menit
- BB : 45
- TB : 150 cm
- LILA : - Lingkar kepala, lingkar tangan, lingkar dada
- Kepala : tidak terdapat benjolan, rambut warna hitam.
- Mata : Kemampuan Penglihatan = normal.
- Hidung : Bersih, tidak terdapat secret, tidak ada perdarahan, dan tidak
ada benjolan.
- Telinga : Simetris, pendengaranya normal, dan tidak menggunakan alat
bantu dengar.
- Mulut : Tidak ada gangguan bicara, lembab, gigi berwarna putih tidak
berbau, tidak ada nyeri, tidak ada kesulitan dalam menelan.
- Leher : - normal dan tidak ada benjolan.
- Dada :
a. Jantung : Inspeksi: Simetris, ictus cordis tidak nampak

Palpasi : Tidak teraba nyeri tekan

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Bunyi jantung Lup Dup

b. Paru paru : Inspeksi: Bentuk dada simetris

Palpasi:Tidak teraba nyeri tekan

Perkusi: Sonor

Auskultasi: Vesikuler

c. Abdomen : Inspeksi: Simetris


Auskultasi: Bising usus 14x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak teraba nyeri tekan

- Genitalia : Bersih, tidak terdapat luka dan tanda infeksi.


- Ekstrimitas : Kulit bersih, warna kulit kuning langsat, turgor kulit baik,
tidak terdapat edema, tidak terpasang infus.
- Kulit : Warna kulit kuning langsat matang bersih dan tidak terdapat luka
9. Data Penungjang :
Pemeriksaan Diagnostik : Keputihan
Program Therapi : Klien melakukan tarik nafas dalam
Klien melakukan terapi yoga
Diit : -

B. ANALISADATA
Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi TTD

Rabu DS :Klien mengatakan Perubahan Infeksi


sedang keputihan. Kenyamanan sistem
07-04-2021 INA
reproduksi
DO: Klien tampak tidak
Jam 09.00-
nyaman pada keputihan di
13.00
area vagina kewanitaan.

TD:110/80mmhg
N:80x/menit

S : 370C
Kurangnya
Rabu DS: Klien mengatakan Ansietas
pengetahuan
merasa tidak nyaman
07-04-2021 (cemas)
dengan keputihan. INA
Jam 09.00-
Do: TD : 110/90 mmhg
13.00
Suhu : 370C

Nadi : 90x/menit

- Klien sering bertanya


tentang keputihan yang
dialami
C. DIAGNOSAKEPERAWATAN.
1. Perubahan kenyamanan berhubungan dengan infeksi pada sistem
reproduksi
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

D. INTERVENSIKEPERAWATAN
Tgl/ jam Diagnosa Tujuan & Intervensi TTD
keperawatan
Kriteria Hasil

Rabu Perubahan Setelah dilakukan -Observasi ttv.


kenyaman b/d tindakan keperawatan
07-04-21 -Beri lingkungan INA
infeksi sistem selama 3x24 jam
yang nyaman.
(09.00- reproduksi diharapkan nyeri
13.00) dapat berkurang -Ajarkan klien
dengan KH: ganti pakaian
dalam setiap 4 jam
1. TTV dalam
sekali/ setelah
normal
BAK
2. Mengetahui
faktor -Anjurkan agar
penyebab klien segera
keputihan mengeringkan
3. Tidak terdapat daerah genetalia
keputihan sehabis BAB /
BAK dengan
Tissue atau lap
kering.

-Ajarkan klien
membuat ramuan
daun sirsak.

-Kaji kecemasan
Rabu Ansietas Setelah dilakukan pasein
(cemas) tindakan keperawatan
07-04-21 -Berikan INA
berhubungan selama 3x 24jam
lingkungan yang
(09.00- dengan diharapkan cemas
tenanag dan
13.00) kurangnya pada pasien berkurang
nyaman.
pengetahuan. dengan KH:
-Ajarkan relaksasi
1.Keluhan cemas
nafas dalam untuk
berkurang
mengurangi
2.Klien mampu kecemasan
mengontrol

3.Klien lebih nyaman


dan rileks

4.TTV dalam batas


normal

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. Tgl/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon TTD
Jam
Rabu Perubahan kenyaman -Mengobservasi DS:Pasien
07/4/21 b/d infeksi sistem TTV mengatakan
11.00 reproduksi bersedia di ttv INA
DO: TD:
110/80
mmhg,
N: 80x/menit
S: 370C
Ajarkan klien DS: klien
untuk mengganti mengatakan
pakaian/celana bersedia.
dalam 4 jam Do: -.
sekali / sehabis
BAK
Menganjurkan DS:Paein
agar klien segera bersedia
mengeringkan
DO : -
daerah genetalia
sehabis BAB /
BAK ( sebaiknya
dengan Tissue
atau lap kering )

Mengajarkan cara DS:Klien


mengurangi mengatakan
keputihan dengan bersedia.
bahan herbal
DO:Klien
alami daun sirsak
memperhatik
an cara
membuat
minuman
daun sirsak
untuk
mengurangi
keputihan
Rabu Ansietas (cemas) Mengaji tingkat DS:Pasien
07/4/21 berhubungan dengan kecemasan pasein mengatakan
14.00 kurangnya cemas
pengetahuan dengan
penyakit
keputihanya
DO : pasien
tampak
cemas
Memerikan DS : -
lingkungan yang DO :Pasien
tenanag dan tampak
nyaman. sedikit lebih
tenang

Mengajarkan DS :Pasien
relaksasi nafas bersedia
dalam untuk DO :Pasien
mengurangi tampak
kecemasan tenang

Kamis Perubahan kenyaman -Mengobservasi DS:Pasien


08/4/21 b/d infeksi sistem TTV mengatakan
10.00 reproduksi bersedia di INA
ttv
DO:
TD:120/80
mmhg,
N: 80x/menit
S: 370C
Ajarkan klien DS:klien
untuk mengganti mengatakan
pakaian/celana bersedia.
dalam 4 jam Do: -.
sekali / sehabis
BAK
Menganjurkan DS:Paein
agar klien segera bersedia
mengeringkan
DO : -
daerah genetalia
sehabis BAB /
BAK ( sebaiknya
dengan Tissue
atau lap kering )

Mengajarkan cara DS:Klien


mengurangi mengatakan
keputihan dengan bersedia.
bahan herbal
DO:Klien
alami daun sirsak
memperhatik
an cara
membuat
minuman
daun sirsak
untuk
mengurangi
keputihan
Kamis Ansietas (cemas) Mengaji tingkat DS:Pasien
08/4/21 berhubungan dengan kecemasan pasein mengatakan
12.00 kurangnya cemas INA
pengetahuan dengan
penyakit
keputihanya
DO : pasien
tampak
cemas
Memerikan DS : -
lingkungan yang DO :Pasien
tenanag dan tampak
nyaman. sedikit lebih
tenang

Mengajarkan DS :Pasien
relaksasi nafas bersedia
dalam untuk DO :Pasien
mengurangi tampak
kecemasan tenang

Jumat Perubahan kenyaman -Mengobservasi DS:Pasien


09/4/21 b/d infeksi sistem TTV mengatakan
10.00 reproduksi bersedia di INA
ttv
DO: TD:
110/80
mmhg,
N: 80x/menit
S: 370C
Ajarkan klien DS: klien
untuk mengganti mengatakan
pakaian/celana bersedia.
dalam 4 jam Do: -.
sekali / sehabis
BAK
Menganjurkan DS:Paein
agar klien segera bersedia
mengeringkan
DO : -
daerah genetalia
sehabis BAB /
BAK ( sebaiknya
dengan Tissue
atau lap kering )

Mengajarkan cara DS:Klien


mengurangi mengatakan
keputihan dengan bersedia.
bahan herbal
DO:Klien
alami daun sirsak memperhatik
an cara
membuat
minuman
daun sirsak
untuk
mengurangi
keputihan
Jumat Ansietas (cemas) Mengaji tingkat DS:Pasien
08/4/21 berhubungan dengan kecemasan pasein mengatakan
11.00 kurangnya cemas INA
pengetahuan dengan
penyakit
keputihanya
DO : pasien
tampak
cemas
Memerikan DS : -
lingkungan yang DO :Pasien
tenanag dan tampak
nyaman. sedikit lebih
tenang
Mengajarkan DS :Pasien
relaksasi nafas bersedia
dalam untuk DO :Pasien
mengurangi tampak
kecemasan tenang

G. EVALUASI
Tgl / jam Diagnosa kep Evaluasi TTD
Rabu Perubahan S: Klien mengatakan tidak
07/04/202 kenyaman b/d nyaman dengan keputihan.
1 infeksi sistem O: Td: 110/80 mmhg INA
15.00 reproduksi N: 80x/menit
S:37 C
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji ulang ttv
- Memberitahu klien untuk
selalu ganti
pakaian/celana dalam
setiap 4 jam
sekali/sehabis BAK
- Menganjurkan untuk
rutin minum rebusan
daun sirsak untuk
Ansietas (cemas) mengurangi keputihan
Rabu berhubungan S: Klien mengatakan cemas
07/04/202 dengan kurang dengan penyakitnya INA
1 pengetahuan O:- Klien tampak cemas
15.30 Klien tampak bertamya-
tanya tentang penyakitnya
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Klien tingkat kecemasan
- Berikan posisi yang
tenang dan nyaman
- Ajarkan relaksasi nafas
dalam
Kamis Perubahan S: Klien mengatakan tidak
08/04/202 kenyaman b/d nyaman dengan keputihan.
1 infeksi sistem O: Td: 120/80 mmhg INA
15.00 reproduksi N: 80x/menit
S:37 C
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji ulang ttv
- Memberitahu klien untuk
selalu ganti
pakaian/celana dalam
setiap 4 jam
sekali/sehabis BAK
- Menganjurkan untuk
rutin minum rebusan
daun sirsak untuk
Ansietas (cemas) mengurangi keputihan
Kamis berhubungan S: Klien mengatakan masih
08/04/202 dengan kurang cemas dengan keadaanya INA
1 pengetahuan O:- Klien tampak cemas
15.30 Klien tampak bertamya-
tanya tentang penyakitnya
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Klien tingkat kecemasan
- Berikan posisi yang
tenang dan nyaman
- Ajarkan relaksasi nafas
dalam
Jumat Perubahan S: Klien mengatakan tidak
09/04/202 kenyaman b/d nyaman dengan keputihan.
1 infeksi sistem O: Td: 110/80 mmhg INA
15.00 reproduksi N: 80x/menit
S:37 C
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji ulang ttv
- Memberitahu klien untuk
selalu ganti
pakaian/celana dalam
setiap 4 jam
sekali/sehabis BAK
- Menganjurkan untuk
rutin minum rebusan
daun sirsak untuk
Ansietas (cemas) mengurangi keputihan
Jumat berhubungan S: Klien mengatakan sudah
09/04/202 dengan kurang tidak cemas lagi INA
1 pengetahuan O:- Klien tampak rileks
15.30 Klien tampak tidak cemas
A: masalah sudah teratasi
P: Pertahankan intervensi
- Ajarkan relaksasi nafas
dalam ketika cemas

H. PEMBAHASAN
Pada tinjauan teori ditemukan diagnosis Gangguan rasa nyaman
berhubungan dengan infeksi candida dan Ansietas berhubungan dengan kurang
terpajannya informasi.Intervensi pada diagnosa gangguan rasa nyaman yaitu
anjurkan klien agar menjaga daerah lipatan paha supaya tetap kering, anjurkan
klien agar mengganti pakaian dalam setiap 4 jam sekali atau sehabis BAK,
anjurkan agar klien segera mengeringkan daerah genetalia sehabis BAB / BAK
(sebaiknya dengan Tissue atau lap kering), anjurkan klien membersihkan daerah
kewanitaan dengan rebusan daun sirih 2-3 kali/hari. Kemudian untuk intervensi
pada diagnosa ansietas yaitu kaji penyebab cemas klien yang lainnya, berikan
informasi yang nyata tentang penyakitnya, berikan kesempatan bertanya pada
pasiennya, berikan umpan balik yang berhubungan dengan penyakitnya.

Pada asuhan keperawatan yang saya lakukan mengacu diagnosa pada


tinjauan teori yaitu gangguan rasa nyaman dan ansietas dengan intervensi sesuai
dengan SDKI SLKI dan SIKI. Intervensi yang dilakukan pada diagnosa pertama
yaitu ajarkan membersihkan daerah kewanitaan dengan rebusan daun sirih. Pada
diagnosa kedua intervensi yang dilakukan yaitu edukasi untuk mengurangi
kecemasan. Kemudian implementasinya menganjurkan klien agar menjaga daerah
lipatan paha supaya tetap kering, menganjurkan klien agar mengganti pakaian
dalam setiap 4 jam sekali atau sehabis BAK, menganjurkan agar klien segera
mengeringkan daerah genetalia sehabis BAB / BAK (sebaiknya dengan Tissue
atau lap kering), memberikan rebusan daun sirih.

Hal ini sesuai dengan jurnal yang dilakukan oleh Sri Wulan di tahun 2019 dengan
judul Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap Keputihan
Patologis Pada Remaja Putri, peneliti berpendapat bahwa dengan pemberian daun
sirih merah berpengaruh dalam mengatasi keputihan patologispada remaja putri.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Zumrotul Ulfa di tahun 2018 dari
penelitian ini penulis mengambil benang merah bahwa ada pengaruh dalam
mengatasi keputihan pada siswi.

DOKUMENTASI
JURNAL
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK
(ANNONA MURICATA LINN) TERHADAP KEJADIAN
KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA WANITA USIA SUBUR

Effectiveness Of Granting Of Sirsak Leaf Extract ( Annova


Muricata Linn) On The Event Of pathological Derivity In Subur
Aged Woman

Tutik Hidayati1, Iis Hanifah 2, Lisa Hastiyani 3

1. Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

Ekstrak daun sirsak, Keputihan, Wanita Usia Subur

Riwayat artikel
Diajukan: Agustus
2020
Diterima:
September 2020

PenulisKorespond
ensi:
- TutikHidayati
- Stikes
Hafshawaty
Pesantren
ZainulHasan
- afithuafda2702
@gmail.com

Kata Kunci:
Abstrak
Penelitian di Jawa Timur menunjukan 75% wanita mengalami
Masalah keputihan keputihan minimal satu kali seumur hidup, dan 45% bisa mengalami
merupakan masalah keputihan sebanyak dua kali atau lebih (Aini, 2014). Data keputihan
yang sejak lama patologis di Kabupaten Probolinggo sebesar 1,91 % pada tahun
menjadi persoalan 2019. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal
bagi kaum wanita, 29 Januari 2020 dengan cara pengambilan data sekunder dari 44
khususnya pada kunjungan pasien, yang mengalami keputihan patologis sebanyak
wanita usia subur 32 orang di Puskesmas Pajarakan pada tahun 2019 dan data
yang tidak banyak keputihan patologis di Puskesmas Pajarakan pada bulan Januari dan
tahu apa itu Februari 2020 sebanyak 4 orang. Karakterisrik penyebab keputihan
keputihan dan tidak (fluor albus) pada wanita usia subur yaitu seperti usia, status
memperdulikan pernikahan, paritas, status pendidikan, status pekerjaan. Tujuan
persoalan tersebut. penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun
Padahal keputihan sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kejadian keputihan
bisa menjadi sangat patologis pada wanita usia subur Penelitian ini menggunakan
fatal bila lambat pendekatan metode penelitian kuantitatif. penelitian ini
ditangani (Rozi, menggunakan kohort prospektif. Populasi : Seluruh wanita usia
2013). Umumnya subur yang mengalami keputihan patologis di Puskesmas Pajarakan
wanita yang Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo bulan januari sampai
menderita desember tahun 2016 sejumlah 32 responden. Tehnik pengumpulan
keputihan data dengan kuesioner, lembar observasi (ceklis), SOP. Hasil
mengeluarkan penelitian didaptkan dengan uji statistik Mann Whitney di dapatkan
lendir tersebut nilai ƿ value = 0,000 yang artinya lebih kecil dari α 0,05 sehingga
terlalu banyak dan ada efektivitas pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata
menimbulkan bau Linn) terhadap kejadian keputihan patologis pada wanita usia subur
yang tidak enak. di Puskesmas Pajarakan Kecamatan Pajarakan
KabupatenProbolinggo.
Abstract
The problem of vaginal discharge is a problem that has
long been a problem for women, especially in women of
childbearing age who do not know much about vaginal
discharge and do not care about the problem. Though
leucorrhoea can be very fatal if it is slowly handled
(Rozi, 2013). Generally women who suffer from
leucorrhoea secrete too much and cause an unpleasant
odor. Research in East Java shows that 75% of women
experience vaginal discharge at least once in a lifetime,
and 45% can experience vaginal discharge twice or
more (Aini, 2014). Pathological vaginal discharge data
in Probolinggo District was 1.91% in 2014. Based on a
preliminary study conducted on January 29, 2017 by
taking secondary data from 44 patient visits, which
experienced pathological vaginal discharge as many as
32 people at Pajarakan Health Center in 2016 and data
pathological leucorrhoea in Pajarakan Community
Health Center in January and February 2017 as many
as 4 people. Characteristics of causes of vaginal
discharge (fluor albus) in women of childbearing age
such as age, marital status, parity, educational status,
employment status. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of soursop leaf extract
(Annona muricata Linn) on pathological vaginal
discharge in women of childbearing age. This study used
a quantitative research method approach. this study uses
a prospective cohort. Population: All women of
childbearing age who have pathological leucorrhoea at
Pajarakan Community Health Center, Pajarakan
Subdistrict, Probolinggo District, from January to
December 2016 were 32 respondents. Data collection
techniques with
questionnaires,observationsheets(checklist),SOP.Theres
ultsofthestudywere

135
obtained with the Mann Whitney statistical test to get a value ƿ value = 0,000, which
means smaller than α 0.05 so that there is effectiveness in the administration of soursop
leaf extract (Annona muricata Linn) on the incidence of pathological vaginal discharge
in women of childbearing age in Pajarakan Health Center, Pajarakan District
Probolinggo.

usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk


Pendahuluan hamil.

Masalah keputihan merupakan masalah Keputihan patologis menyerang sekitar

yang sejak lama menjadi persoalan bagi 50% kehidupan wanita dan mengenai hampir

kaum wanita, khususnya pada wanita usia pada semua umur. Data penelitian tentang

subur yang tidak banyak tahu apa itu kesehatan reproduksi menunjukan bahwa 75%

keputihan dan tidak memperdulikan wanita di Dunia mengalami keputihan paling

persoalan tersebut. Padahal keputihan bisa tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya

menjadi sangat fatal bila lambat ditangani bisa mengalami sebanyak lebih dari dua kali

(Rozi, 2013). Umumnya wanita yang (Asri, 2012).Data dari WHO (2012)

menderita keputihan mengeluarkan lendir kasus infeksi trikomonas vaginalis terjadi

tersebut terlalu banyak dan menimbulkan pada wanita usia 15-49 tahun. Jumlah kasus

bau yang tidakenak. penyakit infeksi organ reproduksi (akibat bakteri,

Keputihan bukan suatu penyakit jamur, parasit dan virus

tersendiri, tetapi dapat merupakan gejala


dari penyakit lain. Keputihan yang
berlangsung terus menerus dalam waktuyang
cukup lama dan menimbulkan keluhan,
perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk mengetahui penyebabnya. Masalah
keputihan patologis ini adalah karena
terjadinya infeksi jamur, bakteri, ataupun
virus (Shadine,2009).
Menurut Suparyanto (2011) yang
dimaksud dengan Wanita Usia Subur
(WUS) adalah wanita yang keadaan organ
reproduksinya berfungsi dengan baik antara
umur 20-45 tahun. Puncak kesuburan ada
pada tentang pada usia 20-29 tahun, pada
Adapun penyebab keputihan terjadi
trikomonas vaginalis, vaginal bacterial, karena adanya infeksi, ketidak seimbangan
sifilis, kandida albicans dan hormon, gejala suatu penyakit tertentu,
gonorrheae) yang diobati pada tahun rusaknya keseimbangan biologis dan
2011-2013 di negara Indonesia yaitu keasaman (pH) lingkungan vagina, kurang
berkisar 246.448 kasus (Depkes RI, menjaga kebersihan vagina, stres, tidak
2013). Penelitian di Jawa Timur segara mengganti pembalut saat menstruasi,
menunjukan 75% wanita mengalami tidak menjaga pola hidup sehat, bergonta
keputihan minimal satu kali seumur ganti pasangan dalam berhubungan sex,
hidup, dan 45% bisa mengalami sering menggaruk vagina (Syafni, 2012).
keputihan sebanyak dua kali atau lebih Karakterisrik penyebab keputihan (fluor
(Aini, 2014). Data keputihan patologis albus) pada wanita usia subur yaitu seperti
di Kabupaten Probolinggo sebesar 1,91 usia, status pernikahan, paritas, status
% pada tahun 2019. Berdasarkan studi pendidikan, status pekerjaan (Lisnawati,
pendahuluan yang dilakukan pada 2013).
tanggal 29 Januari 2020 dengan cara Dampak keputihan patologis dapat
pengambilan data sekunderdari terjadi perlengketan pada rahim, saluran
44 kunjungan pasien, yang mengalami telur atau tuba fallopi sampai pembusukan
keputihan patologis sebanyak 32 orang indung telur oleh infeksi yang berat bisa
di Puskesmas Pajarakan pada tahun terjadi tuba ovarium abses atau kantung
2019 dan data keputihan patologis di nanah yang menekan saluran telur dan
Puskesmas Pajarakan pada bulan indung telur, apabila kedua sisi kanan dan
Januari dan Februari 2020 sebanyak 4 kiri dari tuba ovarium yang tertekanabses
orang.

maka dapat dikatakan bahwa wanita tidak asam Thrikloro-Asetat 40-50% atau salep Asam
akan bisa mendapatkan keturunan atau Salisilat 20-40% (digunakan dengan cara
mandul (Sukma, 2009). dioleskan), metronidazole untuk mengobati
Keputihan yang disebabkan oleh keputihan yang disebabkan oleh bakteri comonas
infeksi upaya penanganannya dapat vaginalis dan gardnerella, (nistatin, mikonazole,
dilakukan dengan cara farmakologi dan non klotrimazole, dan friconazole) digunakan untuk
farmokologi. Upaya farmakologi mengobati keputihan yang disebabkan oleh jamur
menggunakan asiklovir untuk mengobati Candida Albican, larutan antiseptik hanya
keputihan yang disebabkan oleh virus berfungsi membersihkan cairan keputihan yang
herpes, podovilin 25% mengobati keputihan keluar dari vagina pemberian hormon estrogen
yang disebabkan oleh kondiloma, larutan berbentuk tablet dan krim yang dilakukan pada
penderita yang sudah memasuki masa (ceklis), SOP. Analisa data menggunakan uji
menopause atau lanjut usia(Bahari,2012). Mann Whitney (U- Test).
Adapun upaya non farmakologi yaitu
dengan metode pengobatan tradisional Hasil dan Pembahasan
dilakukan dengan memanfaatkan beberapa HASIL
jenis tumbuhan obat yang dapat ditemui 1. Pemberian Ekstrak DaunSirsak
dengan mudah di alam sekitar, seperti
pemanfaatan buah pisang masak, cranberry, Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
jahe, lengkuas, kunyit, jeruk lemon, daun berdasarkan Pemberian Ekstrak Daun Sirsak
sirsak (Annona muricata Linn), daun sirih pada wanita usia subur di Puskesmas
(Bahari,2012). Pajarakan Kecamatan PajarakanKabupaten
Probolinggo.
Metodologi
Kriteria Frekuensi Prosentase
Penelitian ini menggunakan pendekatan diberi 16 50,0
metode penelitian kuantitatif. pendekatan tidak diberi 16 50,0
penelitian ini menggunakan kohort Jumlah 32 100
prospektif. Populasi : Seluruh wanita usia Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan dari 32

subur yang mengalami keputihan patologis responden bahwa pemberian ekstrak daun

di Puskesmas Pajarakan Kecamatan sirsak yang diberi dan yang tidak diberi

Pajarakan Kabupaten Probolinggo bulan sebanyak 16 (50,0 %).

januari sampai desember tahun 2019


sejumlah 32 responden. Tehnik pengambilan 2. Kejadian Fluor Albus patologis yang

sampel menggunakan simple random tidak diberi ekstrak daun sirsak

sampling. Instrumen penelitian


menggunakan kuesioner, lembarobservasi Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan kejadian Fluor Albus patologis
yang tidak diberi ekstrak daun sirsak pada
wanita usia subur di Puskesmas Pajarakan
Kecamatan Pajarakan Kabupaten
Probolinggo.

Kriteria Frekuensi Prosentase


diberi 16 100
tidak diberi 0 0
Jumlah 16 100
patologis sebanyak 16 orang (100 %).

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan dari 3. Kejadian Fluor Albus patologis yang


16 responen bahwa semua responden diberi ekstrak daunsirsak
masih mengalami Fluor Albus

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden 0,05 maka sesuai dengan dasar


berdasarkan kejadian Fluor Albus patologis pengambilan keputusan dalam Uji
yang diberi ekstrak daun sirsak pada wanita Mannn Whitney dapat disimpulkan
usia subur di Puskesmas Pajarakan bahwa Ha di terima. Penerimaan
Kecamatan Pajarakan Kabupaten terhadap Ha mengandung pengertian
Probolinggo. bahwa ada efektivitas pemberian
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan dari 16 ekstrak daun sirsak (Annona muricata
responen bahwa sebagian besar responden Linn) terhadap kejadian keputihan
tidak mengalami Fluor Albus patologis patologis pada wanita usia subur di
sebanyak 10 orang (62,5 %). Puskesmas Pajarakan Kecamatan
Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
Analisis Data
Hasil analisis data dengan
Tabel 4 Efektifitas pemberian ekstrak daun menggunakan uji Nonparametrik
sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap dengan jenis uji statistik dengan
kejadian keputihan patologis pada wanita menggunakan Mann Whitney
usia subur di Puskesmas Pajarakan didapatkan nilai p value = 0,000
Kecamatan Pajarakan Kabupaten yangantinya lebih kecil dari α 0,05
Probolinggo. sehingga Ha diterima. Kesimpulan dari
hasil ujianalisa
Hasil Observasi
Mann-Whitney U 48.000
Wilcoxon W
184.000
Z
-3.754
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
Exact Sig. [2*(1-tailed
.002a
Sig.)]

Berdasarkan Tabel 4 hasil dari output diatas


diketahui nilai Asymp.Sig sebesar 0,000 <
data adalah terdapat perbedaan terhadapat paritas, pendidikan, pekerjaan, perilaku yang
efektifitas pemberian ekstrak daun sirsak tidak sehat, dan tingkat pengetahuan. Usia
(Annona Muricata Linn) terhadap kejadian adalah lama waktu hidup sejak dilahirkan
keputihan patologis pada wanita usia subur di pada wanita yang sudah menikah dapat
Puskesmas Pajarakan Kecamatan meningkatkan resiko mengalami fluor albus
kemungkinan karena perilaku aktivitas
seksual. Secara fisiologis keluarnya getah
Kriteria yang Frekuensi Presentase
yang berlebih dari vulva dapat dijumpai
diberi (f) (%)
6 37,5 salah satunya pada waktu ovulasi, dan saat
Tidak 10 62,5 mendapatkan rangsangan seksual sebelum
Jumlah 16 100 atau saat koitus (Murtiastutik, 2008). Paritas
Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
yaitu banyaknya kelahiran hidup yang
dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN,
Pembahasan
2007). Menurut Prawirohardjo (2009),
paritas dapat dibedakan menjadi primipara,
Kejadian Keputihan Patologis pada wanita
multipara dan grandemultipara. Wanita yang
usia subur yang tidak diberi ekstrak daun
sering melahirkan berisiko menderita fluor
sirsak (Annona muricara Linn) di Puskesmas
albus, ini diakibatkan dengan trauma
Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten
persalinan, perubahan hormonal dan nutrisi
Probolinggo.
selama kehamilan. Pada wanita yang

Karakteristik yang dapat melahirkan lebih dari 3 kali (multiparitas)

mengakibatkan keputihan patologis pada wanita berpotensi menyebabkan terjadinya kanker

usia subur antara lain usia, status pernikahan, leher rahim (Wiknjosastro, 2008).
Pendidikansecara

umum adalah segala upaya yang aktivitas bekerja dengan aktivitas beristirahat
direncanakan untuk mempengaruhi orang yang tidak seimbang akan memicu terjadinya
lain, baik individu, kelompok, atau stres. Stres yang terjadi akan memicu hormon
masyarakat sehingga mereka melakukan apa stres yang berakibat negatif. Pada beberapa
yang di harapkan oleh pelaku pendidikan wanita beban stres yang terlalu berat akan
(Notoatmodjo, 2008). Bagi wanita bekerja menyebabkan terjadinya keputihan. Beberapa
waktu adalah segalanya praktis lebih ahli berpendapat keputihan pada wanita bekerja
diutamakan walaupun dari segi pemenuhan disebabkan oleh tingkat produksi hormon stres
nutrisi harian justru tidak seimbang. yang tinggi (Intan, 2015). Pemakaian celana yang
Beberapa pekerjaan yang terlau berat berbahan sintesis yang ketat, WC yang kotor,
ataupun kurangnya keseimbangan antara sering bertukar celana dalam atau handuk dengan
orang lain, membasuh organ kewanitaan orang (50,0 %) dan hampir setengah
kearah yang salah, kelelahan, tidak segera responden dengan grandemultipara
mengganti pembalut, stres, sabun pembersih sebanyak 8 orang (25,0 %). Pada faktor
yang berlebihan, lingkungan kotor, kadar yang ke empat dengan hasil penelitian yang
guladarah yang tinggi dan hormon yang sesuai dengan tabel 5.4 dari 32 responden
tidak seimbang (Ayuningsih, 2009). bahwa hampir setengah responden
Pengetahuan atau kognitif merupakan berpendidikan SMP sebanyak 12 orang
domain yang sangat penting dalam (37,5%) dan tidak satupun responden yang
membentuk tindakan seseorang memiliki pendidikan PT (Perguruan Tinggi)
(Notoatmodjo,2010). (0 %), kemudian faktor kelima yang dapat
Dalam penelitian ini kejadian mempengaruhi kejadian keputihan patologis
keputihan patologis pada wanita usia subur yaitu pekerjaan. Hal ini sesuai dengan hasil
dengan faktor pertama mempengaruhi penelitian pada tabel 5.5 menunjukkandari
kejadian keputihan patologis yaitu usia. 32 responden bahwa sebagian besar
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian pada responden tidak bekerja sebanyak 29 orang
Tabel 5.1 diketahui dari 32 resonden (90,6%). Faktor yang keeman yang dapat
sebanyak 23 orang (71,9 %) sebagian besar mempengaruhi keputihan patologis yaitu
berusia > 35 tahun dan tidak satupun perilaku yang tidak sehat. Hal ini sesuai
responden yang berusia < 20 tahun. Faktor dengan hasil penelitian pada tabel 5.6
yang kedua status pernikahan pada wanita menunjukkan dari 32 responden bahwa
usia subur yang hasil penelitian pada tabel sebagian besar responden berperilaku tidak
5.2 diketahui dari 32 responden diperoleh sehat sebanyak 19 orang (59,4 %), kemudian
semua sudah menikah sebanyak 32 orang faktor ketujuh yang dapat mempengaruhi
(100 %), faktor ke tiga yaitu paritas. Hasil kejadian keputihan patologis tingkat
inisesuaidenganhasilpenelitianpadatabel pengetahuan. Hal ini sesuai hasil penelitian
5.3 menunjukkan dari 32 responden bahwa pada tabel 5.7 menunjukkan dari 32
setengahnya adalah multipara sebanyak16 responden bahwa sebagian besar tingkat
pengetahuan responden adalah baik
sebanyak 18 orang (56,2%).
Responden yang tidak diberikan
perlakuan pada penelitian ini akan tetep
mengalami keputihan patologis, yang dapat
mengakibatkan responden mengalami
keputihan patologis atau bahkan dapat
mengakibatkan keputihan patologis menjadi
lebih parah. Daun sirsak adalah bagian dari
tanaman sirsak yang memiliki panjang 6-8
Kejadian Keputihan Patologis pada cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar,
wanita usia subur yang diberi berbentuk bulat telur, ujungnya lancip
ekstrak daun sirsak (Annona pendek, daun bagian atas mengkilap hijau
muricara Linn) di Puskesmas dan pucat kusam di bagian bawah daun,
Pajarakan Kecamatan Pajarakan berbentuk lateral. Daun sirsak memiliki bau
Kabupaten Probolinggo. tajam menyengat dengan tangkaidaun

pendek ekitar 3-10 mm (Adi, 2011). Daun sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu,
sirsak aman untuk dikonsumsi yang dan lain lain (Mardiana, 2011). Kandungan daun
mengandung senyawa anti-bakteri, anti- sirsak yang bersifat anti bakteri dan mengandung
virus, dan anti parasit yang bekerja secara senyawa golongan steroid, alkaloid, flavonoid,
aktif dalam dosis dan cara penyajian yang tanin yang dapat menghambat pertumbuhan
tepat. Ramuan berbahan daun sirsak dapat bakteri E. Coli, Proteus vulgaris, Salmonella
menjadi alternatif pengobatan untuk tyhimurium, Klebsiella, Candida albicans
keputihan bagi kaum wanita (Indra, 2013). (Solomon., dkk, 2014). Hasil penelitian Agista
Cara membuat ekstrak daun sirsak menurut yaitu “Uji daya hambat ekstrak daun sirsak
Hieronymus (2013) yaitu ambil 10-15 terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans
lembar daun sirsak (yang cukup tua tapi tahun 2016” mekanisme kerja flavonoid yaitu
masih hijau) kemudian cara mengolahnya menggangu proses difusi makanan ke dalam sel
adalah cuci daun sirsak dengan air mengalir sehingga pertumbuhan jamur terhenti atau jamur
hingga bersih (sebaiknya cuci daun sirsak tersebut mati (Sirait, 2007). Tidak diketahui
dengan air mengalir, jangan direndam), secara pasti zat aktif mana yang berpengaruh
kemudian rebus daun sirsak dengan 3 gelas dalam menghambat pertumbuhan Candida
air (600 cc), hingga tersisa menjadi 1 gelas albicans.
(200 cc), setelah itu dinginkan air rebusan Menurut penelitian dari Mohanis, dkk
hingga hangat kemudian segera minum dan tahun 2013 “Penggunaan air rebusan daun sirih
diminum 2 kali sehari. Manfaatkan dari merah (Piper Crocatum) terhadap penyembuhan
daun sirsak adalah sebagai pengobatan keputihan pada wanita usia
alternatif untuk pengobatan kanker, yakni
dengan mengkonsumsi air rebusan daun
sirsak. Selain itu untuk pengobatan kanker,
tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk
pengobatan demam, keputihan, diare, anti
kejang, anti jamur, anti parasit, anti mikroba,
subur (WUS)”. Berdasarkan hasil Hasil data dengan menggunakan uji
penelitian pH sebelum dilakukan Nonparametrik dengan jenis uji statistik
penggunaan air rebusan daun sirih Mannn Whitney didapatkan nilai ƿ
merah didapat rata-rata 2.00, SD 0.000, value0,000 yang artinya lebih kecil dari α
Min 2 dan Max 2. pH 0,05. Kesimpulan dari hasil uji analisis data
sesudah dilakukan penggunaan air adalah ada efektivitas pemberian ekstrak
rebusan daun sirih merah didapat rata- daun sirsak (Annona muricata Linn)
rata 1.21, SD 0.410, Min 1 dan Max terhadap kejadian keputihan patologis pada
2.Terdapat perbedaan yang signifikan wanita usia subur di Puskesmas Pajarakan
antara pH sebelum dan pH sesudah Kecamatan Pajarakan Kabupaten
diberikan air rebusan daun sirih merah Probolinggo.
terhadap penyembuhan keputihan pada Daun sirsak merupakan bagian dari
Wanita Usia Subur. Ada juga tanaman sirsak yang paling sering
kandungan tannin pada daunnya yang digunakan sebagai obat (Mardiana dan
bermanfaat mengurangi sekresi cairan Juwita, 2012). Kandungaan daun sirsak yang
pada vagina. Oleh sebab itu sangat bersifat anti bakteri dan mengandung
dianjurkan kepada Wanita Usia Subur senyawa golongan steroid, alkaloid,
(WUS) yang mengalami keputihan flavonoid, tanin yang dapat menghambat
untuk menggunakan air rebusan daun pertumbuhan bakteri E. Coli, Proteus
sirih dalam penyembuhannya. vulgaris, Salmonella tyhimurium, Klebsiella,
Candida albicans (Solomon., dkk, 2014).
Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Tanda dan gejala keputihan dapat dilihat
Sirsak (Annona Muricata Linn) dari jumlah cairan, warna, bau, dan
Terhadap Kejadian Keputihan konsistensi. Pada keputihan normal, jumlah
Patologis Di Puskesmas Pajarakan cairannya sedikit, warnanya putih jernih,
Kecamatan Pajarakan bau yang ditimbulkan tidak menyengatdan
KabupatenProbolinggo.

khas dengan konsistensi agak lengket. Menurut hasil penelitian yang dilakukan
Sedangkan keputihan yang abnormal oleh Wayan mustika, dkk pada tahun 2014
jumlahnya lebih banyak, warnanya dapat tentang “Penggunaan air rebusan daun sirih
kuning, coklat, kehijauan, bahkan terhadap keputihan fisiologis di kalangan remaja
kemerahan, baunya dapat berbau asam, putri mahasiswa Poltekes Denpasar” Hasil
amis, bahkanbusuk. penelitian yang diberoleh, sebelum menggunakan
Konsistensinya bisa cair atau putih rebusan air daun sirih didapat sebagian besar
kental seperti susu (Indarti, 2007). responden tidak mengalami keputihan 336 orang
(94,38%) dan responden yang mengalami mengalami keputihan patologis
keputihan fisiologis sebanyak 20 orang (5, sebanyak 10 orang(62,5%).
62%). Berdasarkan hasil penelitian yang 3. Hasil Uji Nonparametik dengan uji
telah dilakukan, setelah diberi perlakuan statistik Mann Whitney di dapatkan nilai
dengan pemberian rebusan air daun sirih ƿ value = 0,000 yang artinya lebih kecil
selama 5 hari, dengan penggunaan air daun dari α 0,05 sehingga ada efektivitas
sirih 2 x sehari diperoleh responden yang pemberian ekstrak daun sirsak (Annona
tidak keputihan sebnayak 19 orang muricata Linn) terhadap kejadian
(95%),hanya keputihan patologis pada wanita
1 orang (1%) yang masih mengalami usiasubur di Puskesmas Pajarakan
keputihan pada periode menstruasi 1 buan Kecamatan Pajarakan Kabupaten
berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan Probolinggo.
kandungan dalam daun sirih seperti eugenol,
dapat mematikan jamur candida albicans Daftar Pustaka
sebagai penyebab keputihan dan tannin, Adi, Wicaksono. 2011. Kalahkan
berupa astringen, mengurangi seresi cairan Kankerdengan Sirsak. Edisi 1.
pada liang vagina. Citra Media Mandiri.3
Bahari, H. 2012. Cara Mudah Atasi
Simpulan
Keputihan. Yogyakarta: Buku Biru
1. Kejadian keputihan patologis pada
Mardiana, L dan Juwita, R. 2012.
wanita usia subur yang tidak diberi
Ramuandan Khasiat Sirsak
ekstrak daun sirsak (Annona muricara
Terbukti SecaraIlmiah Tumpas
Linn) di Puskesmas Pajarakan
Penyakit Kanker.
Kecamatan Pajarakan Kabupaten
Penebar Swadaya. Depok
Probolinggo, seluruh responden
Mardiana, L dan Ratnasari, J. 2011.
mengalami keputihan patologis
RamuanDan Khasiat Sirsak. Jakarta :
sebanyak 16 orang(100%).
PenebarSwadaya.
2. Kejadian keputihan patologis pada
Lisnawati. 2013. Asuhan Kebidanan
wanita usia subur yang diberi ekstrak
TerkiniKegawatan Maternal dan
daun sirsak (Annona muricara Linn) di
Neonatal. Trin Info Media. Jakarta
Puskesmas Pajarakan Kecamatan
Rozi, M. F. 2013. Mengatasi
Pajarakan Kabupaten Probolinggo,
KankerServiks. Yogyakarta.
menunjukkan dari 16 responen bahwa
Aulia Publishing.
sebagian besar respondentidak
Shadine, M. 2009. Penyakit Wanita.
Yogykarta : Mitra Setia.
Solomon-Wisdom, G.O., S. C. Ugoh,
and B. Mohammed,
PhytochemicalScreening and
Antimicrobialactivities of
Annona muricata Linnleaf
extract. American Journal of
Biological, Chemical and
Pharmaeutical Sciences. 2014 :
2(1);
1-7.
Sukma. 2009. Dampak Dari
Keputihan. Di Akses 20
februari 2017, di unduh dari
:
www://eprints.undip.ac.id/4246/
1/27 51.pdf
Suparanto. 2010. Panduan
Kesehatanwanita. Jakarta :
Satria Anggara
Wiknjosastro, 2008. Ilmu
Kandungan. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai