A. Metode Diskusi
A. Metode Diskusi
A. Metode Diskusi
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori
Menurut Sumiati dan Asra (2009:141), diskusi adalah salah satu metode
serius tentang suatu masalah objektif yang berasal dari bahasa Latin yaitu
(Hendrikus, 2009: 96). Sementara menurut Tarigan (2008: 40) hakikat diskusi
kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan suatu kegiatan kerja sama atau
Selain itu, Maidar (1988: 37) menyatakan bahwa diskusi pada dasarnya
merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam
pendapatnya dengan teratur, 5) kalau ada kesimpulan atau keputusan hal itu
yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk
terjadi, dimana interaksi antar siswa yang terlibat, saling tukar menukar
aktif.
beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah cara atau
a. Diskusi kelas
c. Simposium
d. Diskusi panel
beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan
e. Seminar
melalui gagasan pikiran dan tukar pendapat yang dipandu oleh orang ahli.
f. Lokakarya
Menurut Supriadie dalam Abdul Majid (2013 : 203) lokakarya adalah
yang biasanya merupakan tindak lanjut dari hasil seminar sehingga hal-hal
Karakteristik Diskusi
Dalam penggunaan metode diskusi, bahan pelajaran harus dikemukakan dengan topik
permasalahan atau persoalan yang akan menstimulus siswa menyelesaikan
permasalahan/persoalan. Untuk menjawab atau menyelesaikan permasalahan/persoalan
tersebut, perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa sebagai anggota
dalam kelompok tersebut. Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak
berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas
siswa dalam diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa dalam diskusi harus dibimbing dan
dapat diterapkan cara berpikir yang ilmiah. Secara langsung maupun tidak langsung
siswa akan ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran. Di samping
itu siswa akan terlatih dalam kemampuan bekerja sama dan kemampuan berbahasa
secara lisan maupun tulisan.
Fungsi Diskusi
Diskusi kelompok dapat memberikan sumbangan yang berharga terhadap belajar siswa,
antara lain: Membantu siswa untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik
daripada memutuskan sendiri. Siswa tidak terjebak kepada jalan pemikiran sendiri yang
kadangkadang salah, penuh prasangka dan sempit. Diskusi kelompok/kelas memberi
motifasi terhadap berfikir dan meningkatkan perhatian kelas terhadap apa yang sedang
mereka pelajari. Diskusi juga membantu mengerahkan atau mendekatkan hubungan
antara 17 kegiatan kelas dengan tingkat perhatian dan derajat pengertian dari pada
anggota kelas. Untuk mencari suatu keputusan suatu masalah. Untuk menimbulkan
kesanggupan pada siswa dalam merumuskan pikirannya secara teratur sehingga dapat
diterima orang lain. Untuk membiasakan siswa mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri, dan membiasakan sikap toleran. Apabila
dilaksanakan dengan cermat maka diskusi merupakan cara belajar yang menyenangkan
dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepasan ide-ide, uneg-uneg dan
pendalaman wawasan mengenai sesuatu sehingga dapat pula mengurangi ketegangan-
ketegangan batin dan mendatangkan keputusan dalam mengembangkan kebersamaan
kelompok sosial
Tujuan Diskusi
Adapun tujuan dari diskusi, sebagai berikut.
(1) Siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan
masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain
(2) Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih
kehidupan yang demokratis
(3) Memberi kemungkinan pada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan
untuk
memecahkan suatu masalah bersama.
Roestiyah (2008: 19) menyebutkan ada enam langkah agar diskusi kelompok
dapat lebih berhasil, yaitu sebagai berikut :
a. Menjelaskan tugas kepada siswa
b. Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu
2. Pelaksanaan Diskusi
a. Menyampaikan pengarah diskusi yang berupa lembar kerja atau
masalah yang harus didiskusikan.
b. Sisi Negatif
1) Jalannya diskusi seringkali didominasi oleh siswa yang pandai sehingga
mengurangi peluang siswa yang lain untuk berpartisipasi.
2) Jalannya diskusi sering dipengaruhi oleh pembicaraan yang menyimpang
dari topik pembahasan masalah, sehingga pembahasan melebar kemana-
mana.
3) Diskusi biasanya lebih banyak memboroskan waktu, sehingga tidak
sejalan dengan prinsip efisiensi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli di atas, maka dapat penulis
simpulkan secara umum mengenai kelebihan dan kekurang metode diskusi
di antaranya:
a. Berfikir untuk lebih kritis.
b. Memecahkan masalah bersama-sama.
c. Menghargai adanya perbedaan pendapat.
d. Suasana kelas menjadi lebih hidup.
e. Adanya siswa yang tidak berpartisipasi dalam diskusi.
f. Lebih dikuasai dengan orang-orang yang pandai.
g. Memerlukan waktu yang banyak.