6 Inge de Laila S-Dikonversi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Artikel Penelitian

___ _____________ _ _ _ _ _ _ __ _______ ____ _ _ _ _ _ _ ___

Hubungan Dukungan Suami dengan Kelengkapan Kunjungan ANC di


Puskesmas Lubuk Buaya
Inge De Laila S1, Ida Rahmah Burhan2, Tuti Handayani3
1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang
2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang
3
Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang

ABSTRACT
Latar Belakang. Melakukan kunjungan ANC sesuai standar Objective. This study aims to determine the relationship
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan status between husband's support for the completeness of ANC visits
kesehatan ibu hamil dalam rangka menurunkan angka for pregnant women at Lubuk Buaya Health Center.
kematian ibu di Indonesia. Cakupan ANC di Puskesmas Lubuk Method. This research is an observational descriptive study
Buaya yang belum mencapai target dalam dua tahun terakhir, with a cross sectional design. This study is an analytical study
menggambarkan bahwa masih ada ibu hamil yang tidak using a cross sectional design and analyzed by using the Chi-
melakukan kunjungan ANC sesuai standar. Keterlibatan suami square test. Consecutive sampling was used, with a total
selama kehamilan dapat menjadi faktor pendorong untuk objects of 36 pregnant women who visited the Lubuk Buaya
memeriksakan kehamilan. Health Center from January in 2019 untill February in 2019
Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan with a gestational age ≥ 36 weeks. Data were taken by using a
dukungan suami terhadap kelengkapan kunjungan ANC ibu questionnaire to assess husband's support.
hamil di Puskesmas Lubuk Buaya. Result. A total of 52.8% of pregnant women had complete
Metode. Penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan ANC according to standard (K4). Good husband support for
desain cross sectional dan dianalisis dengan menggunakan uji pregnant women found 61.1% of the total respondents. There
chi-square. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam are statistically significant correlation between husband's
penelitian ini adalah consecutive sampling dengan jumlah support and the completeness of ANC visits (p = 0.003).
sampel sebanyak tiga puluh enam orang ibu hamil yang Conclusion. For this reason, health workers need to provide
berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya dari bulan Januari 2019 information and education about the maternal health during
- Februari 2019 dengan usia kandungan ≥ tiga puluh enam pregnancy not only to pregnant women, but also to their
minggu. Data diambil menggunakan kuesioner untuk menilai husbands.
dukungan suami. Keywords. ANC visits, K4, husband’s support
Hasil. Sebanyak 52.8% ibu hamil melakukan ANC lengkap
sesuai standar (K4). Dukungan suami baik pada ibu hamil Apa yang sudah diketahui tentang topik ini?
ditemukan sebanyak 61.1 % dari total responden Berdasarkan
dari hasil penelitian terdapat hubungan antara dukungan suami Kunjungan ANC dipengarui oleh tingkat pengetahuan,
dengan kelengkapan kunjungan ANC (=0.003). sikap, peran keluarga serta peran bidan.
Kesimpulan. Adanya hubungan yang signfikan antara dukungan
suami dengan kelengkapan kunjungan ANC. Untuk itu tenaga
Apa yang ditambahkan pada studi ini?
kesehatan perlu memberikan informasi dan pendidikan
tentang kesehatan ibu hamil tidak hanya kepada ibu hamil Dukungan suami termasuk faktor yang memperkuat
tetapi juga kepada suaminya. terjadinya perubahan perilaku/reinforcing factors.
Kata kunci: kunjungan ANC, K4, dukungan suami
CORRESPONDING AUTHOR
Background. Conducting ANC visits according to standards is
Name: Inge De Laila S
one way to improve the health status of pregnant women in Phone: +6282288100673
order to reduce maternal mortality in Indonesia. The coverage E-mail:[email protected]
of the ANC at the Lubuk Buaya Health Center has not reached
its target in the past two years. This illustrates that there are ARTICLE INFORMATION
still pregnant women who don’t make ANC visits according to Received: September 23rd, 2020
standards. Husband's involvement during pregnancy can be a Revised: October 15th, 2020
reinforcing factor in ANC visits. This study discussed the Available online: October 31st, 2020
characteristics of elderly patients who received the first
chemotherapy in RSUP dr. M. Djamil Padang.

http://jikesi.fk.unand.ac.id 1
INGE DE LAILA S. / JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA - VOL. 1 NO. 2
(2020)

Pendahuluan pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut


Komplikasi selama kehamilan, persalinan dan memperlihatkan tingkat kepatuhan ibu hamil
pascamelahirkan merupakan penyebab utama dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kematian dan kecacatan di kalangan wanita usia kesehatan.6
reproduksi di negara berkembang. Angka Cakupan K1 dan K4 di Indonesia dari tahun
kematian ibu merupakan risiko yang terkait 2015 sampai 2017 terlihat sedikit penurunan
dalam setiap kehamilan, yaitu risiko obstetri.1 dalam cakupan K4 yaitu dari 87,48% menjadi
Meningkatkan kesehatan ibu merupakan 86,57%. Pada tahun 2017 didapatkan sebelas
indikator Millenium Development Goals poin ke provinsi yang pencakupan K4 nya dibawah target,
lima dan terkait dalam tujuan ketiga didalam termasuk Sumatera Barat dengan cakupan K4
Sustainable Development Goals. Indikator ini sebesar 74,09%.8 Dalam kurun waktu tiga tahun
berguna untuk memonitor hal-hal yang terakhir 2015-2017 cakupan K4 di Sumbar
berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.2 mengalami penurunan dari 89,9% menjadi
Berdasarkan data dari WHO, kematian ibu akibat 74,09%.9 Secara umum, dalam 2 tahun ini
komplikasi selama kehamilan dan persalinan telah program K4 di Padang sudah mencapai target
menurun 43% dari perkiraan 532.000 pada tahun yaitu 95 %.10 Peneliti masih menemukan
1990 menjadi 303.000 pada tahun 2015. 1 Puskesmas di Kota Padang yang cakupan K1 dan
Penurunan AKI per tahun kurang dari setengah K4 nya masih dibawah target, yaitu Puskesmas
persen yang diharapkan untuk mencapai target Lubuk Buaya. Berdasarkan laporan tahunan Dinas
Millenium Development Goals.3 Kesehatan Kota Padang, tercatat penurunan
Salah satu cara meningkatkan derajat cakupan K1 dari 92.5% menjadi 87.9% dan K4
kesehatan ibu hamil adalah memperkuat dari 87.9% ke 82.2%.
Antenatal Care (ANC), yaitu pelayanan kesehatan Ada banyak faktor yang berperan didalam
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu kelengkapan kunjungan ANC, diantaranya tingkat
hamil yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan pengetahuan, sikap, peran keluarga serta peran
kebidanan.4 Hal ini membawa ibu hamil lebih bidan. Berdasarkan hasil penelitian yang
dekat ke tenaga kesehatan dan meningkatkan dilakukan oleh Fitrayeni dkk tahun 2015,
peluangnya untuk bertahan hidup.5 Persyaratan didapatkan 63% responden memiliki tingkat
minimal frekuensi jumlah kunjungan pelayanan pengetahuan rendah, 67,4% memiliki sikap
ibu hamil di tiap trimester, yaitu satu kali pada negative dan 58,7% responden menyatakan suami
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), tidak mendukung. Untuk itu diperlukan upaya
satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan untuk meningkatkan peran dan dukungan suami
12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga agar ibu hamil dapat melaksanakan kunjungan
(usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu ANC dengan lengkap.11
pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin Keterlibatan suami dalam kunjungan antenatal
perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin dan kesiapan mereka dalam menghadapi kasus
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan darurat juga diperlukan disamping pengetahuan
penanganan dini komplikasi kehamilan.6 dan kesadaran suami tentang kebutuhan fisik,
Indikator K1 ideal dan K4 adalah indikator emosional dan sosio-ekonomi dari istri mereka
untuk melihat frekuensi yang merujuk pada yang hamil.12 Hal ini didukung oleh teori
periode trimester saat melakukan pemeriksaan perubahan perilaku menurut Lawrence Green,
kehamilan.7 Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil perilaku seseorang terhadap pelayanan kesehatan
yang telah memperoleh pelayanan antenatal dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan predisposing factors, enabling factors, dan
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja reinforcing factors. Dukungan suami termasuk
pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan faktor yang memperkuat terjadinya perubahan
K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah perilaku/reinforcing factors.13 Berdasarkan
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan masalah tersebut, penulis ingin melakukan
standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal penelitian mengenai hubungan dukungan suami
yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan terhadap kelengkapan kunjungan ANC ibu hamil
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja di Puskesmas Lubuk Buaya.
Metode Data Demografi f %
ANC
lengkap
Jenis peneltian ini adalah analitik obervasionaL
Pekerjaan Ibu
dengan desain penelitian cross sectional. Ibu Rumah Tangga 25 69,4 11
Penelitian dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya PNS 2 5,6 2
Pegawai Swasta 3 8,3 2
Kota Padang yang dimulai sejak September 2018 -
Wirausaha 2 5,6 1
Februari 2019. Populasi pada penelitian ini Lain-lain 4 11,1 3
adalah seluruh ibu hamil yang bertempat tinggal Jumlah Paritas
<2 25 69,4 16
di wilayah Puskesmas Lubuk Buaya pada tahun
≥2 11 30,6 3
2018-2019. Jumlah 36 100 19
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 ibu
hamil dengan teknik pengambilan sampel yaitu Berdasarkan tabel 1 responden terbanyak
concecutive sampling yaitu setiap ibu hamil yang berada pada kelompok umur 20-35 tahun
berkunjung ke Puskesmas dan memenuhi kriteria (86,1%). Pendidikan terakhir responden
inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi terbanyak pada tingkatan SMA (38.9%), pekerjaan
diwawancara sampai jumlah sampel minimal yang dominan dikalangan responden adalah ibu
terpenuhi. rumah tangga (69.4%). Lebih dari separuh jumlah
Data diperoleh dengan cara wawancara paritas responden terbilang sedikit yaitu <2
menggunakan kuesioner yang berupa daftar (69,4%).
pernyataan tertulis dengan skala likert yang
digunakan untuk mengetahui dukungan suami. 2. Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC
Data Kunjungan ANC diperoleh dari buku KIA. (K1&K4)
Data dianalisis secara statistik menggunakan
analisis Chi-square.

Hasil
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lubuk
Buaya pada bulan Januari 2019-Februari 2019.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil yang bertempat tinggal di wilayah
Puskesmas Lubuk Buaya. Sampel yang digunakan
pada penelitian ini berjumlah 36 orang dengan
teknik pengambilan sampel consecutive sampling
K4
dengan memilih ibu hamil dengan usia kehamilan
≥ 36 minggu yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi sampai didapatkan jumlah sampel
Tidak
minimal. LengkapLengkap
48%52%

1. Karakteristik Responden

Tabel 1. Karakteristik Responden Ibu Hamil usia


Kehamilan ≥ 36 Minggu
ANC Gambar 1. Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC (K1&K4)
Data Demografi f % lengkap
Usia (tahun)
<20 tahun 0 0,00 0 Berdasarkan gambar 1 dari total sampel 36
20-35 tahun 31 86,1 17 orang ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 36
>35 tahun 5 13,9 2
minggu, didapatkan bahwa sebanyak 52,8 % ibu
Pendidikan Terakhir
SD 1 2,8 0 hamil mendapat pelayanan kesehatan minimal 1x
SMP 6 16,7 3 pada waktu kehamilan trimester pertama (K1).
SMA/SMK 14 38,9 7
D3 3 8,3 2
Ibu hamil yang memiliki kunjungan ANC lengkap
S1 8 22,2 4 sesuai standar (K4) sebanyak 52,8% dari total
Lain-lain 4 11,1 3 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

http://jikesi.fk.unand.ac.id 175
seluruh ibu yang melakukan ANC tidak lengkap, sebanyak 47,2% atau 17 orang dari 36 responden.
tidak berkunjung pada waktu trimester awal Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ika tahun
kehamilan. 2012 di Depok, ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC teratur ditemukan sebanyak
3. Distribusi Distribusi Frekuensi Dukungan 90,2% dari total responden, sedangkan yang tidak
Suami melakukan ANC tidak teratur sebanyak 9,8%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan
ANC dalam penelitian ini salah satunya adalah
paritas yang sedikit.14 Lebih dari separuh jumlah
responden dengan paritas yang sedikit (<2) juga
didapatkan dalam penelitian ini sebanyak 69,4%.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan Elsa Gebri Utami di Puskesmas
Sungayang tahun 2017, sebanyak 68,3% ibu hamil
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami melakukan kunjungan ANC lengkap sesuai
standar. Ibu hamil yang berkunjung kebanyakan
Berdasarkan gambar 2 ditemukan 61,1 % ibu berumur 20-35 tahun, rata-rata tingkat
hamil mendapatkan dukungan yang baik dari pendidikan responden yaitu tamatan SMA, dan
suaminya selama kehamilan. sebagian besar ibu hamil tidak bekerja. 15
Karakteristik responden yang sama didapatkan
4. Hubungan Dukungan Suami dengan dalam hasil penelitian ini, yaitu responden
Kelengkapan Kunjungan ANC terbanyak berada pada kelompok umur 20-35
tahun (86,1%). Pendidikan terakhir responden
Tabel 2. Hubungan Dukungan Suami terhadap terbanyak pada tingkatan SMA (38.9%), pekerjaan
Kelengkapn Kujungan ANC yang dominan dikalangan responden adalah ibu
Kelengkapan
Kunjungan ANC rumah tangga (69.4%).
Dukungan Total p Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
suami Tidak
Lengkap Lengkap value seluruh ibu hamil yang tidak melakukan ANC
f % f % F % hamil data kunjungan ANC tidak lengkap
Baik 16 72,7 6 27,3 22 100
Kurang 3 21,4 11 78,6 14 100 0,003
Total 19 52,8 17 47,2 36 100

Berdasarkan tabel 2, didapatkan bahwa


sebanyak 72,7 % responden yang mendapatkan
dukungan baik dari suami melakukan kunjungan
ANC secara lengkap dibandingkan dengan
responden yang kurang mendapat dukungan
suami, hanya 27,3 % yang melakukan kunjungan
ANC lengkap. Hasil penelitian ini didapatkan p-
value <0,05 yaitu sebesar 0,003 yang artinya
terdapat hubungan antara dukungan suami
dengan kelengkapan kunjungan ANC.

Pembahasan
Distribusi Frekuensi Kelengkapan Kunjungan
ANC (K1&K4)
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan
lebih dari separuh jumlah ibu hamil yang memiliki
ANC lengkap sesuai standar sebanyak 19 orang
atau 52,8% dari total responden, sedangkan ibu
secara lengkap, tidak melakukan kunjungan pada
trimester awal kehamilan. Pemeriksaan pada awal
kehamilan sangat penting untuk memberi
informasi pada ibu hamil mengenai pemilihan
makanan selama kehamilan karena pada trimester
awal terjadi tahapan organogenesis yang
membutuhkan nutrisi yang adekuat. Ibu hamil
yang tidak melakukan kunjungan diawal
kehamilan akan melewatkan pemeriksaan ANC
dan edukasi dari tenaga kesehatan, sehingga hal-
hal yang dapat menjadi penyulit dalam kehamilan
dan persalinan tidak terdeteksi sejak awal.16
Persyaratan minimal frekuensi jumlah
kunjungan pelayanan ibu hamil di tiap trimester,
yaitu satu kali pada trimester pertama (usia
kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali
pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36
minggu).6 Kelengkapan kunjungan ANC pada ibu
hamil dipengaruh oleh faktor internal dan
eksternal.17 Faktor internal berasal dari dalam diri
ibu hamil seperti usia, paritas, tingkat pendidikan,
sikap, dan pengetahuan ibu. Faktor eksternal yaitu
faktor yang berasal dari lingkungan sekitar besar berpendidikan tinggi (minimal SMA). Data
meliputi pelayanan fasilitas kesehatan, media ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang
informasi, jarak tempat tinggal, peran bidan dan mendapatkan dukungan yang baik dari suami
dukungan suami.13 memiliki persentase yang lebih besar dalam
melakukan kunjungan ANC secara lengkap yang
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami secara statistik menunjukkan hubungan yang
Hasil distribusi frekuensi dukungan suami ibu bermakna dengan p-value <0.05 yaitu sebesar
hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk 0,003.
Buaya didapatkan bahwa 22 orang atau sebanyak Hasil penelitian yang dilakukan oleh A.A
61,1% responden mendapatkan dukungan yang Marsita di Makassar tahun 2015 terhadap 80 ibu
baik dari suaminya. Ditemukan 38,9 % ibu hamil hamil, didapatkan adanya hubungan antara
yang kurang mendapat dukungan suami yaitu 14 dukungan suami dengan kelengkapan kunjungan
orang dari 36 total responden. Berdasarkan ANC dengan p-value sebesar 0,003.19 Penelitian
penelitian Rismawati yang dilakukan di Makassar yang dilakukan oleh Ni Nyoman tahun 2013 di Bali
tahun 2012 didapatkan dukungan suami yang terhadap 69 responden menunjukkan bahwa
mendukung sebanyak 86,7% dan yang tidak terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
mendukung sebanyak 13,3% dari 35 total cakupan pelayanan antenatal. Dengan uji regresi
responden.18 Hal ini juga sejalan dengan logistik dengan p=0,03 (p<0,05) dimana ibu
penelitian yang dilakukan oleh A.A Marsita tahun dengan dukungan keluarga yang tinggi memiliki
2015 di Pontianak didapatkan hasil yang lebih cakupan ANC 8 kali lebih tinggi dari ibu yang
tinggi yaitu 85% atau 65 dari 80 ibu hamil memiliki dukungan keluarga rendah.23
mendapatkan dukungan suami yang baik.19 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, bahwa
Indonesia mencanangkan program Suami dukungan suami termasuk kedalam faktor
SIAGA (Siap, Antar, Jaga) dan Pencegahan pendorong terjadinya perubahan perilaku, yaitu
Komplikasi (P4K). Program-program ini melakukan kunjungan ANC.13 Dalam menjalani
menunjukkan pentingnya partisipasi keluarga kehamilan dan persiapan kelahiran tidak hanya
dalam kehamilan dan persalinan.20 Oleh karena itu semata-mata urusan wanita tetapi juga suami.
para suami diharapkan untuk membahas masalah- Hasil penelitian Anna Kurniati dkk tahun 2017 di
masalah terkait kehamilan dan berpartisipasi aktif Indonesia menunjukkan bahwa adanya
selama pemeriksaan kehamilan,persalinan dan signifikansi dari hubungan suami SIAGA dengan
nifas.21 Bentuk dari dukungan suami yang dilihat pemanfaatan layanan kesehatan ibu sehingga hal
didalam penelitian ini ada empat jenis, yaitu ini dapat mewujudkan target pemerintah untuk
dukungan informasional, penilaian, emosional dan menurunkan angka kematian ibu di Indonesia. 20
instrumental.22 Selain dukungan suami yang merupakan faktor
eksternal, masih ada faktor internal yang
Hubungan Dukungan Suami terhadap mempengaruhi seperti pekerjaan dan
Kelengkapan ANC pendidikan.17 Ibu yang berpendidikan tinggi akan
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 61,1% semakin tinggi tingkat kepedulian terhadap
ibu hamil yang mendapat dukungan yang baik kebutuhannya selama hamil dan semakin baik
dari suami. Pada ibu hamil yang mendapat pola pikirnya terhadap kesehatan. sehingga
dukungan suami yang baik, 72,7 % melakukan walaupun ibu tidak mendapat dukungan suami
ANC lengkap dan 27,3 % tidak melakukan ANC yang baik, akan tetap pergi melakukan ANC.24
lengkap. Ibu hamil dengan dukungan suami yang
baik namun tidak melakukan ANC lengkap Simpulan
sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan
Persentase ibu hamil dengan dukungan suami kesimpulan sebagai berikut: Lebih dari separuh
kurang didapatkan 38,9%, yang melakukan ibu hamil sudah melakukan kunjungan pada
kunjungan ANC lengkap sebanyak 21,4 % dan trimester awal kehamilan dan melakukan
yang melakukan ANC tidak lengkap sebanyak kunjungan ANC secara lengkap sesuai waktu yang
78,6%. Ibu yang tetap melakukan ANC lengkap ditentukan. Lebih dari separuh ibu hamil (61,1%)
walaupun suami kurang mendukung sebagian mendapatkan dukungan yang baik dari suami
selama kehamilan. Terdapat hubungan antara (Skripsi). Fakuktas Kedokteran. Universitas Andalas;
2017.
dukungan suami dengan kelengkapan kunjungan
16. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Perencanaan
ANC di Puskesmas Lubuk Buaya. Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
Stiker. Jakarta; 2009.
17. Notoadmojo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Ucapan Terima Kasih
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 45–62.
Penulis telah banyak mendapat bantuan dari 18. Rismawati, Suhartatik, Sjafaraenan. Hubungan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Hamil
Terhadap Pemeriksaan Antenatal Care di RSKDIA Siti
mengucapkan terima kasih kepada .seluruh pihak Fatimah Makassar Tahun 2012. 2013;2(1):1–8.
yang telah mendukung dan memberikan arahan 19. Marsita AA. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
kepada penulis,. Kepada Kepala Puskesmas Lubuk Dukungan Suami Terhadap Kunjungan Antenatal
Care di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II.
Buaya dan penanggung jawab bagian KIA yang 2015;1–18.
telah memberikan izin melaksanakan penelitian . 20. Kurniati A, Chen C, Efendi F, Ku LE, Berliana SM.
Suami SIAGA : male engagement in maternal health
in Indonesia. 2017;32(8)1–9.
Daftar Pustaka 21. Maternal and Neonatal Health Program of Johns
1. World Health Organization. Trends in maternal Hopkins University. Mobilizing for Impact:
mortality: 1990 to 2015. estimates by WHO, UNICEF, Indonesia’s SIAGA Campaign Promotes Shared
UNFPA, World Bank Group and the United Nations Responsibility. Baltimore; 2004.
Population Division. Geneva; 2015. 22. Friedman MM. Keperawatan keluarga : Riset, teori
2. United Cities and Local Government Asia Pacific.
dan praktik. In Jakarta: EGC; 2010. p. 168–70.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang Perlu
Diketahui oleh Pemerintah Daerah. UCLG. Jakarta; 23. Nyoman N, Agustini M, Suryani N, Murdani P.
2017. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan
3. World Health Organization. Millenium of Dukngan Keluarga dengan Cakupan Pelayanan
Development Goals (MDGs) [Internet]. WHO. 2015. Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng I.
https://www.who.int/topics/millennium_developme Jurnal Magister Kedokteran Keluarga. 2013;1(1):67–
nt_goals/maternal_health/en/ - Diakses September 79.
2018.
24. Yenita A, Shigeko H. Factors influencing the use of
4. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
antenatal care in rural West Sumatra, Indonesia. BMC
Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan
Pregnancy Childbirth. 2012;12(9):8.
Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta; 2010.
5. Akowuah JA, Agyei-Baffour P, Awunyo-Vitor D.
Determinants of antenatal healthcare utilisation by
pregnant women in third trimester in peri-urban
Ghana. J Trop Med. 2018;2018:8.
6. Kementrian Kesehatan Republk Indonesia. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta; 2016.
7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset
kesehatan dasar (2013). Jakarta; 2013.
8. Kementrian Kesehatan Republk Indonesia. Profil
Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta; 2018.
9. Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar. Profil Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016. Padang; 2017.
10. Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Kesehatan Kota
Padang tahun 2017. Padang; 2018.
11. Fitrayeni, Suryati, Faranti RM. Penyebab Rendahnya
Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran. J Kesehat
Masy Andalas. 2015;10(1):101–7.
12. Sokoya M, Rn, Bnsc, Farotimi A, Ojewole, Foluso.
Women’s perception of husbands’ support during
pregnancy, labour and delivery. IOSR J Nurs Heal Sci
Ver I. 2014;3:45–50.
13. Notoadmojo S. Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. p. 43–7.
14. Priani IF. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keteraturan ibu hamil melakukan kunjungan
Antenatal Care di Puskesmas Ciamis Kota Depok
(Skripsi). Fakultas Keperawatan. Universitas
Indonesia; 2012.
15. Utami GE. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungayang Kab.Tanah Datar tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai