Laporan Erlinda Rahmawati
Laporan Erlinda Rahmawati
Laporan Erlinda Rahmawati
Oleh
ERLINDA RAHMAWATI
NIM: 17401163029
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
MENYETUJUI
MENGESAHKAN
DEKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT,
yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan di Koperasi Baitul Tamwil
Muhammadiyah Campurdarat Tulungagung dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tersenandungkan diantara doa para hambanya, semoga
Allah selalu melimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW sebagai
rahmatan lil alamin yang telah membawa petunjuk kebenaran kepada seluruh
umat manusia.
Terselesainya laporan akhir ini tak lepas dari kerja sama kawan-kawan serta
bimbingan dari dosen kami serta bantuan dari banyak pihak. Tak lupa kiranya
kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga tugas ini
dapat terselesaikan tepat waktu, khususnya kepada:
1. Dr. Maftukhin, M. Ag selaku Rekot Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Muhammad Aqim Adlan, M.E.I selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
Institut Agama Islam Negeri Tulugagung.
4. Sri Eka Astitiningsih, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing lapangan II
5. Elfa Septi Hanani, S. E selaku Dosen Pamong di Koperasi Syariah Baitul
Tamwil Muhammadiyah Surya Dana Campurdarat Tulungagung.
6. Pimpinan dan Seluruh karyawan Koperasi Syariah Baitul Tamwil
Muhammadiyah Surya Dana Campurdarat Tulungagung yang telah
memberikan waktu serta pengarahan kepada penulis di dalam
melaksanakan penelitian.
7. Semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan laporan ini
Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan balasan yang tiada terkira
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan
Praktik Pengalaman Lapangan ini. Peneliti hanya bisa mendoakan semoga amal
ibadahnya diterima disisi Allah SWT sebagai amal yang mulia.
iii
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca pada
umumnya. Dengan segala kerendahan hati, peneliti menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan oleh peneliti dalam
perbaikan laporan ini.
Erlinda Rahmawati
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Bank Islam adalah lembaga keuangan yang memiliki misi (risalah)
dan metodologi (manhaj) yang eksklusif, misi yang bukan sekedar ada
pada jumlah nominal investasi, tetapi juga mencakup pada jenis, objek,
dan tujuannya itu sendiri. Bank Islam harus berfungsi untuk
menginvestasikan dana masyarakat sesuai dengan anjuran Islam yang
efektif, produktif, dan untuk kepentingan umat Islam. Seiring dengan
berkembangnya sistem keuangan yang berbasis syariah, memunculkan
berbagai bentuk lembaga keuangan syariah salah satunya yaitu koperasi
syariah.1
Koperasi syariah merupakan koperasi yang prinsip kegiatan, tujuan,
dan kegiatan usahanya berdasarkan sumber syariah Islam. Koperasi
syariah bertujuan mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai dengan
norma dan moral Islam dan menciptakan persaudaraan dan keadilan
sesama anggota.2 Dengan perkembangan perekonomian masyarakat yang
semakin modern, persaingan antar lembaga keuangan semakin ketat.
Lembaga keuangan syariah, termasuk Koperasi syariah bersaing untuk
mendapatkan daya tarik terhadap calon anggotanya.
Adanya Baitul Tamwil Muhammadiyah mempunyai daya tarik
tersendiri. Baitul Tamwil Muhammadiyah termasuk salah satu perwujudan
dari sistem syariah yang mampu melayani ekonomi menengah ke bawah.
Munculnya Baitul Tamwil Muhammadiyah memberikan kemudahan bagi
usaha mikro dan kecil untuk memperoleh pembiayaan tanpa mendapatkan
bunga yang tinggi. Sehingga masyarakat kecil dapat mengembangkan dan
meningkatkan hasil usahanya.
Salah satu koperasi syariah yang ada di Campurdarat yaitu Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat. Koperasi Syariah BTM Surya
1
Veithzal Rivai dan Arviya Arivin, Islamic Banking: sebuah teori, konsep dan aplikasi,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 316-317.
2
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama), hlm. 424.
1
Dana Campurdarat merupakan suatu badan usaha yang melaksanakan
kegiatan dengan prinsip-prinsip koperasi dan berdasarkan azaz
kekeluargaan serta mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya. Sama halnya seperti Lembaga Keuangan Syariah pada
umumnya. Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat juga
menawarkan berbagai macam-macam produk baik penghimpunan dana
maupun pembiayaan. Untuk produk pembiayaan diantaranya yaitu,
Murabahah dan Musyarakah. Sedangkan untuk produk penghimpunan
dana meliputi SIWADA dan Simpanan Berjangka.
Dengan banyak bermunculnya Baitul Tamwil Muhammadiya saat
ini, salah satu permasalahan yang di hadapi Koperasi Syariah BTM Surya
Dana Campurdarat yaitu mengenai bagaimana cara Koperasi Syariah BTM
Surya Dana Campurdarat dapat meningkatkan jumlah calon anggota dan
mempertahankan anggotanya. Banyak lembaga lain yang sejenis yang
menawarkan dengan prodak yang sama untuk menarik minat anggota dan
calon anggota. Hal ini yang salah satu faktor yang menjaadi hambatan di
Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat.
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam
menawarkan produk dan jasa di lembaga keuangan syariah adalah
persentase margin dan bagi hasil. Penentuan margin dan bagi hasil untuk
calon anggota pembiayaan perlu dikaji lebuh mendalam. Tujuan sebuah
lembaga keuangan syariah selain untuk mendapatkan profit harus
menekankan mengenai keadilan. Keadilan merupakan salah satu
karakteristik bagi umat Islam. Dalam penentuan margin dan bagi hasil di
lembaga keuangan syariah tidak boleh memberatkan salah satu pihak.
Penentuan margin dan bagi hasil di lembaga keuangan syariah harus
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada, baik faktor internal
maupun faktor internal. Sehingga dengan tingkat margin dan bagi hasil
yang sesuai dapat meningkatkan jumlah anggota pembiayaan.
Berdasarkan dasar pemikiran di atas, penulis tertarik untuk
menyusun laporan praktik pengalaman lapangan (PPL) dengan judul
2
"Analisis Penetapan Margin dan Bagi Hasil untuk Calon Anggota dalam
Pengajuan Pembiayaan di Koperasi Syariah Baitul Tamwil
Muhammadiyah Surya Dana Campurdarat"
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penetapan margin dan bagi hasil di Koperasi
Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Dana Campurdarat.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor dalam penetapan margin dan bagi
hasil di Koperasi Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Dana
Campurdarat.
3. Untuk mengetahui perkembangan calon anggota yang mengajukan
pembiayaan di Koperasi Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya
Dana Campurdarat.
C. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini pihak Koperasi Syariah
BTM Surya Dana Campurdarat dapat menjadikan pertimbangan dalam
menetapkan margin dan bagi hasil di Koperasi Syariah Baitul Tamwil
Muhammadiyah Surya Dana Campurdarat.
2. Kegunaan Praktis
1. Bagi pihak lembaga Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat.
Hasil penelitian ini dapat memberikan saran-saran atau
masukan kepada pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat dalampenetapan margin dan bagi hasil.
2. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi penambahan
referensi dan tambahan-tambahan buku di perpustakaan IAIN
Tulungagung.
3. Bagi peneliti lebih lanjut
3
Hasil pnelitian ini dapat menambah informasi untuk dijadikan
bahan referendi dan bahan pertimbangan untuk melakukan
penelitian sejenis di masa yang akan datang.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 7 Januari
2019 – 08 Februari 2019. Adapun tempat pelakasanaan praktik PPL ini
adalah di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat dengan
jadwal efektif enam hari praktik dalam satu minggu yang dimulai pada
pukul 08.00 WIB sampai 13.00 WIB, khusus hari sabtu pukul 08.00 –
12.00 WIB.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
3
Hasil wawancara dengan Pak Muthohar dan Pak Suhartoyo, tanggal 26 Januari 2019, jam
11.30 di kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
5
1) Menyediakan pembiayaan fasilitas pembiayaan modal kerja
dengan persayaratan mudah dan ringan kepada anggota.
2) Penyediaan fasilitas simpanan yang aman dan amanah dengan
sistem bagi hasil yang kompetitif.
3) Pengelolaan keuangan yang sehat dan transparan kepada
anggota.
4) Peningkatan hasil usaha untuk mewujudkan kesejahteraan
anggota.
5) Pengelolaan organisasi yang terstruktur dan sistematis.
6) Melakukan partisipasi aktif dalam membangun kemaandirian
anggota.
7) Melaksanakan norma-norma kebaikan dan memiliki nilai sosial
sehingga keberadaan koperasi mampu memberikan nilai
tambah bagi anggota dan masyarakat luas.
3. Struktur Organisasi Kopsyah BTM Surya Dana Campurdarat4
Struktur Organisasi
Kopsyah BTM Surya Dana Campurdarat
Rapat Anggota
Pengurus: Pengawas:
1. Sutoyo (ketua) 1. Koordinator: Muthohar
2. Sairan Marzuki (Wakil Ketua) 2. Anggota: Suhartoyo
3. Moch Ircham (Sekretaris)
4. Anang Romi (Bendahara 1)
5. Lang Satrianto (Bendahara 2)
Pengelola:
1. Sumini (Kasir)
2. Elfa Septi (Akuntansi)
3. Dwi Agus (Juru Tagih)
4. Edi Solekan (Juru Tagih)
4. Lokasi Kopsyah BTM Surya Dana Campurdarat
4
Berdasarkam buku Rapat Anggota Tahunan Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat tahun 2019
6
Kopsyah BTM Surya Dana berada di Jl. Suko Makmur No. 05
Kauman Campurdarat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan:
a. Dekat dengan pasar
Lokasi Kopsyah BTM Surya Dana berada di dekat pasar
tradisional Kecamatan Campurdarat sehingga banyak para
pedagang yang mengajukan pembiayaan untuk tambahan modal
berdagang. Hal ini merupakan peluang dan keuntungan bagi pihak
Kopsyah BTM Surya Dana Campurdarat.
b. Dekat dengan Instansi Pemerintah
Keberadaannya yang dekat dengan instansi pemerintahan
yaitu komando militer (KORAMIL) Campurdarat, dan lembaga-
lembaga pendidikan menambah nilai strategis atas keberadaan
Koperasi Syariah BTM Surya Dana.
c. Dekat dengan perumahan penduduk
Lokasi yang dekat dengan perumahan penduduk
memungkinkan masyarakat untuk menggunakan jasa Kopsyah
BTM Surya Dana baik untuk pembiayaan maupun penghimpunan.
d. Lokasi strategis dan mudah dijangkau
Lokasi Kopsyah BTM Surya Dana berada di jalur utama
sebagai penghubung daerah Tulungagung selatan dengan daerah-
daerah lain di Kabupaten Tulungagung. Letak Kopsyah BTM
Surya Dana mudah dilalui alat transportasi, sehingga memudahkan
anggota atau calon anggota untuk mengaksesnya.
e. Keamanan lingkungan
Lokasi Kopsyah BTM Surya Dana dekat dengan perumahan
penduduk serta KORAMIL Campurdarat menambah kepercayaan
anggota dan calon anggota terhadap Kopsyah BTM Surya Dana
dalam menggunakan jasanya. Serta keamanan lingkungan juga
terjamin.
7
Masyarakat di sekitar lokasi Kopsyah BTM Surya Dana
banyak yang memberikan dukungan berdirinya organisasi
tersebut.5
5. Produk-produk Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
a. Produk Penghimpunan Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat
1) Tabungan Siwada
Tabungan SIWADA (Simpanan Wadiah) merupakan
simpanan yang bisa disetor dan ditarik sewaktu-waktu oleh
nasabah. Pada tabungan Pada tabungan Siwada tidak terdapat
biaya administrasi bulanan. Tabungan Siwada dan yang
mengendap sebesar Rp 20.000 dan bagi hasil 0,2 dari pokok
pinjaman. Besarnya bagi hasil tabungan SIWADA tidak tetap.
2) Simpanan Berjangka
Simpanan Berjangka merupakan simpanan yang tidak
bisa ditarik sewaktu-waktu. Simpanan ini hanya bisa diambil
apabila sudah jatuh tempo, misalnya 1 tahun. Namun apabila
terjadi kondisi darurat dan pemilik dana menginginkan
pengambilan dana sebelum jatuh tempo maka calon anggota
atau anggota akan dikenakan biaya pinalti ( biaya administrasi
penarikan). Anggota atau calon anggota yang ingin mempunyai
simpanan berjangka di Koperasi Syariah Surya Dana
Campurdarat, minimal penyetoran yaitu Rp 1.000.000,00.
Biasanya, setiap bulan calon anggota dan anggota akan
memperoleh bagi hasil tetap sebesar 0,8 dari pokok.
b. Produk Penyaluran Dana Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat
1) Pembiayaan Musyarakah
5
Hasil wawancara dengan Ibu Elfa selaku Dosen Pamong, tanggal 24 Januari 2019, jam
11.00 di kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
8
Pembiayaan dengan akad musyarakah merupakan akad
perjanjian kerjasama yang terjadi antara pemilik dana. Dalam
hal ini praktik pembiayaan musyarakah di Kopsyah BTM
Surya Dana pihak lembaga memberikan modal kepada anggota
dengan ketentuan setiap bulan anggota dan calon anggota harus
mengangsur pokok dan bagi hasil. Bagi hasil untuk
pembiayaan musyarakah sebesar 1,8% dari pokok pinjaman.
Pada pembiayaan ini diperuntukkan untuk pedagang,
karyawan, dan seseorang yang mempunyai penghasilan tetap
setiap bulan.
2) Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah yaitu
jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
yang telah disepakati. Pada pembiayaan ini pembayaran harga
pokok dibayarkan pada akhir akad perjanjian, sedangkan
pembayaran margin dilakukan secara angsuran untuk setiap
bulan. Margin yang dibayarkan setiap bulannya sebesar 2,5 %
dari pokok pinjaman. Pada pembiayaan murabahah ini biasanya
diperuntukkan untuk petani dan peternak.6
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di Koperasi Syariah
BTM Surya Dana Campurdarat
Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang I yang diselenggarakan
kampus IAIN Tulungagung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
berlangsung mulai tanggal 07 Januari 2019 sampai dengan tanggal 08
Februari 2019. Jam kerja di Kopsyah BTM Surya Dana Campurdarat
dibuka mulai pukul 08.30-14.00 di hari Senin-Kamis, di hari Jumat mulai
pukul 08.30-13.00, sedangkan di hari Sabtu mulai pukul 08.30-12.00.
Selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung banyak
kegiatan yang kami lakukan baik di kantor maupun di luar kantor. Adapun
6
Hasil wawancara dengan Bu Elfa selaku Dosen Pamong, tanggal 24 Januari 2019, jam
11.00 di kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
9
hal-hal yang dikerjakan ketika di dalam kantor, misalnya membantu
persiapan sebelum operasional kantor dengan menyapu membersihkan
ruangan, melakukan kegiatan administrasi kantor seperti pencatatan
identitas agunan ke dalam buku besar dan mengisi surat tagihan untuk
nasabah yang telat membayar angsuran serta pencatatan ke dalam buku
besar. Kegiatan lain yang peneliti lakukan yaitu merapikan dan
mengarsipkan laporan-laporan, seperti laporan transaksi kas, laporan
pertanggungjawaban baki kas, laporan total saldo pinjaman, laporan
transaksi simpanan, dan laporan transaksi pinjaman. Peneliti juga
merapikan surat-surat perjanjian antara nasabah dan pihak lembaga berupa
surat perjanjian dengan akad musyarakah dan akad murabahah.
Kegiatan lain yang peneliti lakukan di dalam kantor yaitu, Peneliti
juga mengisi bukti setoran tabungan anggota koperasi, mengisi daftar
anggota modal penyertaan tahun 2017 koperasi syariah BTM Surya Dana
Campurdarat, mencatat surat masuk dan keluar, dan menyetempel surat
tagihan, slip Penerimaan Uang Pencairan Pembiayaan serta menyetempel
Bukti Angsuran Pembiayaan.
Adapun kegiatan lain yang peneliti lakukan yaitu melakukan
pencatatan ke dalam slip Jurnal, memberikan alamat anggota yang melakukan
pembiayaan pada koperasi di laporan koletabilitas pinjaman. memasukkan
nomor telepon anggota dan calon anggota ke buku register surat tagihan
berdasarkan data yang ada di komputer serta mengecek data nasabah di
komputer untuk mengetahui nasabah yang sudah mengangsur atau belum
mengangsur, kemudian data nasabah yang sudah mengangsur tersebut di
tandai di buku register surat tagihan. penelitis juga menghitung uang receh
(koin) dan memasukkan ke dalam klip, serta melakukan cek fisik barang
agunan untuk calon anggota yang melakukan pembiayaan.
Waktu kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung, tanggal
26 Januari 2019 bertepatan dengan Rapat Anggota Tahunan Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat, sehingga kami membantu
10
persiapan RAT seperti melipat dan menata kardus serta menghadiri dalam
proses kegiatan RAT di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
Penelitijuga mengamati untuk calon anggota yang mengajukan
pembiayaan di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
Pengamatan terkait bagi hasil pada pembiayaan musyarakah maupun
pembiayaan murabahah. Kegiatan lain yang penulis lakukan yaitu
mencatat di buku besar Musyarakah untuk calon anggota yang
mengajukan pembiayaan Musyarakah. Pencatatan ini seperti bagi hasil
yang diberikan kepada calon anggota pembiayaan, jumlah pinjaman yang
diminta calon anggota, serta jatuh tempo dari akad pembiayaan tersebut.
Adapun kegiatan peneliti yang berada di luar kantor yaitu ikut Bapak
Dwi selaku juru tagihke rumah anggota dan calon anggota untuk
memberikan surat tagihan dan menagih tunggakan angsuran. Kagiatan lain
yang peneliti lakukan di luar kantor yaitu promosi dan membagikan
brosur ke masyarakat-masyarakat Desa Wates, Pakel, Ngentrong, Pojok,
dan desa Pelem. Penulis mempromosikan produk-produk yang ditawarkan
di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.Target konsumen dari
kegiatan promosi ini yaitu petani, ibu rumah tangga, pasar, dan seseorang
yang mempunyai usaha di rumah. Dalam hal ini, penulis menjelaskan
mekanisme dan penetapan margin dan bagi hasil yang diterima untuk
calon anggota pembiayaan. Sehingga berdasarkan kegiatan-kegiatan
peneliti, peneliti ingin mengkaji lebih mendalam mengenai margin dan
bagi hasil yang ada di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
C. Permasalahan di Lapangan
Setiap Lembaga Keuangan Syariah tentunya memiliki suatu
permasalahan. Permasalahan tersebut bisa ditimbulkan dari faktor
internalmaupun ditimbulkan dari faktor eksternal. Selama kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan berlangsung peneliti menemukan beberapa
permasalahan khususnya margin dan bagi hasil baik di dalam kantor
maupun di luar kantor, yaitu sebagai berikut:
11
1. Di dalam Kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
Selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di dalam kantor,
peneliti menemukan permasalahan mengenai margin dan bagi hasil
yaitu sebagai berikut:
a. Mengenai penetapan margin dan bagi hasil
Saat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di dalam kantor,
peneliti mengamati mengenai calon anggota dalam mengajukan
pembiayaan di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
Setiap pengajuan pembiayaan calon anggota, pihak lembaga selalu
menawarkan produk-produk pembiayaan di Koperasi Syariah BTM
Surya Dana Campurdarat. Berdasarkan pengamatan dari setiap
calon anggota pembiayaan, peneliti mengetahui besarnya margin
dan bagi hasil yang diberikan oleh pihak Koperasi Syariah BTM
Surya Dana Campurdarat kepada pihak calon anggota pembiayaan.
Dari pengajuan pembiayaan ini, nominal margin dan bagi hasil
yang diberikan berbeda tergantung dari akad pembiayaan dan
mengenai jumlah angsuran bagi hasil yang dibayarkan setiap bulan
oleh calon anggota berbeda antara calon anggota yang satu dengan
yang lain. Besarnya jumlah angsuran yang dibayarkan setiap bulan
besarnya sesuai dengan pokok pinjaman calon anggota.
b. Mengenai perkembangan Calon Anggota Koperasi Syariah BTM
Surya Dana Campurdarat
Saat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan peneliti
mengamati kegiatan transaksi yang ada di dalam kantor. Dari
kegiatan transaksi yang ada di dalam kantor, salah satunya yaitu
calon anggota yang mengajukan pembiaayan di Koperasi Syariah
BTM Surya Dana Campurdarat. Dalam satu minggu, selalu ada
kegiatan pencairan dana untuk calon anggota. Sehingga peneliti
ingin mengetahui perkembangan calon anggota yang mengajukan
12
pembiayaan. Selain itu, peneliti ingin mengetahui kelebihan-
kelebihan dalam pengajuan pembiayaan yang ada di Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat, yang dapat menyebabkan
perkembangan calon anggota bertambah.
2. Di luar Kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
Permasalahan lain terkait bagi hasil Margin dan bagi ketika
peneliti melakukan promosi di desa Wates, Ngentrong, Sodo, Pelem
dan Pojok. Banyak masyarakat dari desa tersebut yang belum
mengetahui konsep margin dan bagi hasil. Sehingga penulis
menjelaskan mengenai konsep margin dan bagi hasil dan kelebihan
apabila menggunakan pembiayaan di Koperasi Syariah Surya Dana
Campurdarat. Peneliti menjelaskan mengenai pemberian bagi hasil
untuk calon anggota pembiayaan, dan respon masyarakat berbeda-
beda. Namun dari beberapa respon masyarakat, terdapat respon yang
mengganggap tingkat margin dan bagi hasil yang diberikan Koperasi
Syariah BTM Surya Dana ringan, dan sistem angsuran yang
ditawarkan tidak memberatkan masyarakat. Sehingga dengan adanya
respon masyarakat yang menganggap margin dan bagi hasil yang
ringan, peneliti tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
fakor-faktor dari pihak lembaga Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat dalam menetapkan mergin dan bagi hasil kepada calon
anggota pembiayaan.
Apabila dilihat dari permasalahan baik di dalam kantor maupun di
luar kantor, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam mengenai
penetapan margin dan bagi hasil yang diberikan kepada calon anggota
dalam pengajuan pembiayaan, dan peneliti ingin mengetahui faktor-faktor
dalam menetapkan margin dan bagi hasil serta tingkat perkembangan
calon anggota pembiayaaan di Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat.
D. Tanggapan dari Lembaga Tempat PPL
13
Tanggapan dari pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat mengenai penetapan margin dan bagi hasil pembiayaan
selalu menganalisa berdasarkan faktor eksternal dan internal yang ada.
Faktor-faktor dalam penetapan margin dan bagi hasil sangat penting
keberlangsungan lembaga. Penetapan tingkat margin dan bagi hasil bukan
semata-mata diputuskan oleh pihak lembaga saja, melainkan berdasarkan
keputusan Rapat Anggota. Pihak lembaga selalu memberikan tingkat
margin dan bagi hasil yang ringan dan disesuaikan dengan tingkat
pengahasilan masyarakat setempat. Tentunya, dalam penetapan margin
dan bagi hasil juga berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak yang
tercantum dalam akada perjanjian. Akad perjanjian dibuat dan
ditandatangai oleh kedua belah pihak sebelum pinjaman calon anggota
dicairkan oleh pihak lembaga. Mekanisme pembayaran pinjaman untuk
calon anggota terdapat dua pilihan yang nantinya tidak akan memberatkan
calon anggota. Pihak lembaga terus memberikan kemudahan-kemudahan
sistem pembayaran angsuran dan tingkat margin dan bagi hasil yang tidak
memberatkan calon anggota. Terkait dengan calon anggota pihak lembaga
juga memberikan penjelasan, apabila calon anggota yang telah melakukan
pembiayaan beberapa kali dan nantinya menjadi anggota di Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat, akan mendapatkan SHU di akhir
tutup buku/akhir periode. Hal ini menyebabkan perkembangan calon
anggota yang mengajukan pembiayaan semakin meningkat.
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Marjin Keuntungan
a. Penetapan marjin keuntungan
Secara teknis yang dimaksud marjin keuntungan adalah
persentase tertentu yang ditetapkan per tahun, perhitungan marjin
keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun
ditetapkan sebanyak 360 hari, perhitungan marjin keuntungan
secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan. Pada umumnya
asabah pembiayaan melakukan pembayaran secara angsuran.
Tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa
berdasarkan akad murabahah, salam, istishna' dan atau ijarah
disebut sebagai piutang. Besarnya piutang tergantung pada plafond
pembiayaan (harga beli ditambah harga pokok) yang tercantum di
dalam Perjanjian Pembiayaan.7
b. Faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan
margin dan bagi hasil di bank syariah antara lain:
1) Komposisi Pendanaan
Bagi bank syariah yang pendanaanya sebagian besar
diperoleh dari dana giro dan tabungan, yang nisbah nasabah
tidak setinggi deposito (bahwa bonus/athaya untuk giro cukup
rendah karena diserahkan sepenuhnya pada kebijakan bank
syariah), maka penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil
bank) akan lebih kompetitif jika dibandingkan suatu bank yang
pendanaannya prosi terbesar dari deposito.
2) Tingkat Persaingan
7
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Kalimedia,2015),
hlm. 156.
15
Jika tingkat kompetisi ketat, porsi keuntungan bank tipis,
sedangkan tingkat persaingan masih longgar bank dapat
mengambil keuntungan lebih tinggi.
3) Risiko Pembiayaan
Pada pembiayaan pada sektor yang berisiko tinggi, bank
dapat mengambil keuntungan lebih tinggi dibanding yang
berisiko sedang.
4) Jenis Nasabah
Yang dimaksud adalah nasabah prima dan nasabah biasa.
Bagi nasabah prima, dimana usahanya besar dan kuat bank
cukup mengmbil keuntungan tipis, sedangkan untuk
pembiayaan kepada nasabah biasa diambil keuntungan yang
lebih tinggi.
5) Kondisi Perekonomian
Siklus ekonomi meliputi kondisi: revival, boom/puncak,
resesi dan depresi.jika perekonomian secara umum berada pada
dua kondisi pertama, dimana usaha berjalan lancar, maka bank
dapat mengambil kebijakan pengambilan keuntungan yang
lebih longgar. Namun pada kondisi lainnya (resesi dan depresi)
bank tidak merugipun sudah bagus keuntungan sangat tipis.8
6) Tingkat keuntungan yang diharapkan bank
Secara tradisional, hal ini (spread bank) terkait dengan
masalah keadaan perekonomian pada umumnya dan juga risiko
atas suatu sektor pembiayaan, atau pembiayaan terhadap
debitur dimaksud. Namun demikian, apapun kondisinya serta
siapapun debiturnya, bank dalam operasionalnya, setiap tahun
tertentu telah menetapkan berapa besar keuntungan yang
dianggarkan. Anggaran keuntungan inilah yang akan
8
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah...., hlm. 157-158.
16
berpengaruh pada kebijakan penentuan besarnya margin
ataupun nisbah bagi hasil untuk bank.9
c. Referensi Margin Keuntungan
Yang dimaksud referensi margin keuntungan adalah margin
keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank
Syariah.Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan
rekomendasi, usul dan saran dari tim ALCO Bank Syariah, dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut.
1) Direct Competitor's Market Rate (DCMR)
Yang dimaksud dengan Direct Competitor's Market Rate
(DCMR) adalah tingkat margin keuntungan rata-rata perbankan
syari'ah atau tingkat margin keuntungan rata-rata perbankan
syari'ah yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok
competitor langsung, atau tingkat margin keuntungan bank
syari'ah tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai
competitor langsung terdekat.
2) IndirectCompetitor's Market Rate (ICMR)
Yang dimaksud dengan IndirectCompetitor's Market
Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga perbankan
konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank
konvensional yang rapat dalam ALCO ditetapkan sebagai
kelompok competitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku
bunga bank konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO
ditetapkan sebagai competitor tidak langsung yang terdekat.
3) Expected Competitive Return fot Investors (ECRI)
Yang dimaksud dengan Expected Competitive Return fot
Investors (ECRI) adalah target bagi hasil kompetitif yang
diharapkan dpat dibeerikan kepada dana pihak ketuga.
4) Acquiring Cost
17
Yang dimaksud dengan Acquiring Cost adalah biaya
yang dkeluarkan oleh bank yang langsung terkait dengan upaya
untuk memperoleh dana pihak ketiga.
5) Overhead Cost
Yang dimaksud dengan Overhead Cost adalah biaya
yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait dengan
upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.10
2. Bagi Hasil
a. Pengertian Bagi Hasil
Bagi Hasil adalah pembagian atas hasil usaha yang telah
dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan perjanjian yaitu pihak
nasabah dan pihak bank syariah. Dalam hal terdapat dua pihak
yang melakukan perjanjian usaha, maka hasil atas usaha yang
dilakukan oleh kedua pihak atau salah satu pihak, akan dibagi
sesuai porsi masing-masing pihak yang melakukan akad perjanjian.
Pembagian hasil usaha dalam perbankan syariah ditetapkan dengan
menggunakan nisbah. Nisbah yaitu persentase yang disetujui oleh
kedua pihak dalam menentukan bagi hasil atas usaha yang
dikerjasamakan.11Nisbah bagi hasil merupakan presentase tertentu
yang disebutkan dalam akad kerja sama usaha (mudharabah dan
musyarakah) yang telah disepakati anatara nasabah investor.12
b. Penetapan Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan
Bank syariah menerapkan Nisbah Bagi Hasil terhadap
produk-produk pembiayaan yang berbasis Natural Umcertainty
Contracts (NUC), yakni akad bisnis yang tidak memberikan
kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah (amount)
maupun waktu (timing), seperti mudharabah dan musyarakah.
10
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009), hlm. 280-281.
11
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 95.
12
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah...., hlm. 167.
18
Penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan
mempertimbangkan sebagai berikut.
1) Referensi tingkat (margin) keuntungan
Yang dimaksud referensi tingkat (margin) keuntungan
adalah referensi tingkat (margin) keuntungan yang ditetapkan
oleh rapat ALCO.
2) Perkiraan tingkat keuntungan bisnis/proyek yang dibiayai
Perkiraan tingkat keuntungan bisnis/proyek yang dibiayai
dihitung dengan mempertimbangkan sebagai berikut:
a) Perkiraan Penjuala
(1) Volume penjualan setiap transaksi atau volume
penjualan setiap bulan.
(2) Sales Turn-Over atau frekuensi penjualan setiap bulan.
(3) Fluktuasi harga penjualan.
(4) Rentang harga penjualan yang dapat dinegoisasikan.
(5) Margin keuntungan setiap transaksi.
b) Lama Cash to cash cycle:
(1) Lama proses barang
(2) Lama persediaan
(3) Lama piutang
c) Perkiraan Biaya-biaya Langsung
Yang dimaksud biaya-biaya langsung adalah biaya
yang langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan seperti
biaya pengangkutan, biaya pengemasan, dan biaya-biaya
lain yang lazim dikategorikan dalam cost of goods sold
(COGS).13
d) Perkiraan Biaya-biaya Tidak Langsung
Yang dimaksud biaya-biaya tidak langsung adalah
biaya yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan
penjualan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan,
13
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah...., hlm. 170.
19
dan biaya-biaya lain yang lazim dikategorikan dalam
overhead cost (OHC).
e) Delayed Factor
Delayed Factor adalah tambahan waktu yang
ditambahkan pada cash to cash cycle untuk mengantisipasi
timbulnya keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada
bank.14
c. Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil
1) Faktor langsung
Di antara faktor langsung (direct factor) yang dapat
mempengaruhi tingkat bagi hasil meliputi; investmen rate,
jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (Profit
sharing ratio)
a) Investmen rate, merupakan prosentase aktual dana yang
dapat diinvestasikan dari total dana yang terhimpun. Jika
80% dana yang terhimpun diinvestasikan, berarti 20% nya
dicadangkan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan, merupakan
jumlah dana dari berbagai sumber yang dapat
diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan salah satu metode; rata-rata saldo minimum
bulanan dan rata-rata total saldo. Investmen rate dikalikan
dengan jumlah dana yang tersedia akan menghasilkan
jumlah dana aktual yang digunakan.15
c) Nisbah (profit sharing ratio), merupakan proporsi
pembagian hasil usaha.
2) Faktor tidak langsung
14
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah...., hlm. 171.
Muhammad, Manajemen Bank Syari'ah, (Yogyakarta, UPP AMP YKPN, 2005), hlm.
15
110-111.
20
Faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi tingkat
bagi hasil meliputi; penentuan butirpendapatan dan biaya serta
kebijakan akuntansi.
a) Penentuan biaya dan pendapatan
Shohibul maal dan mudhorib akan melakukan share
baik dalam pendapatan maupun biaya. Pendapatan yang di
bagihasilkan setelah dikurangi dengan biaya dapat juga
pendapatan kotor. Jika semua biaya ditanggung lembaga
maka hal ini disebut dengan revenue sharing.
b) Kebijakan akuntansi
Bagi hasil akan dibayarkan sesuai dengan kebijakan
akuntansinya. Karena pengakuan pendapatan dan biaya
sesuai dengan periode akuntansi.16
3. Calon Anggota
Calon anggota adalah seseorang yanng belum melunasi simpanan
pokok yang ditetapkan oleh koperasi sebagaiman tercantum dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar Rumah Tangga Koperasi.
Namun meskipun calon anggota belum menjadi anggota di koperasi
calon anggota dapat memperoleh jasa pelayanan di koperasi.17
4. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.
Dengan kata lain pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan
untuk mendukung investasi yang telah direncakan.18
b. Tujuan Pembiayaan
16
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta, UII Press,
2004), 123hlm. 110-111.
17
Hasil wawancara dengan Ibu Sumini, tanggal 12 Januari 2019, jam 12.00 di kantor
Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
18
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta:
Kalimedia,2015), hlm. 2.
21
Secara umum, tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan
tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro.
Secara makro, dijelaskan bahwa pembiayaan bertujuan untuk:
1) Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak
dapat akses ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat
melakukan akses ekonomi.
2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk
pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan.
3) Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan
memberikan peluang bagi masyarakat agar mampu
meningkatkan daya produksinya.
4) Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya
sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan
maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.
5) Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha
produktif mampu melaksanakan aktivitas kerja, berarti mereka
kan memperoleh pendapatan dan hasil usahanya.
Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka
untuk:
1) Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka
memiliki tujuan tertinggi, yaitu memaksimalkan laba.
2) Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan
agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha
harus mampu meminimalkan resiko yang mungkin timbul.
3) Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya
ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara
sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber
daya modal.19
19
Veithzal Rivai dan Arviya Arivin,..., hlm. 681-682.
22
4) Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan
masyarakat ada pihak yang kelebihan dana semestara ada pihak
yang keurangan dana.20
Produk pembiayaan di Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat terdapat dua pembiayaan yaitu pembiayaan dengan
prinsip Musyarakah dan pembiayaan dengan prinsip Musyarakah
1) Pembiayaan dengan Prinsip Musyarakah
a) Pengertian Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai kesepakatan. Keuntungan dibagi diantara
para mitra pra disepakati rasio, sedangkan kerugian
ditanggung oleh masing-masing pasangan ketat dalam
proporsi kontribusi modal masing-masing.
b) Landasan Syariah
(1) Landasan al-Qur'an, firman Allah SWT dalam surat
Shad;24
Artinya: Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah
berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu
itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan
Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada
sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat
sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa
20
Veithzal Rivai dan Arviya Arivin, Islamic Banking…,hlm. 682.
23
Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada
Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
(2) Hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW.
bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
berfirman, 'Aku pihak ketiga dari dua orang yang
berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati
lainnya," (HR. Abu Dawud no 2936, dalam kitab al-
Buyu, dan Hakim).21
2) Pembiayaan dengan prinsip Murabahah
a) Pengertian Pembiayaan dengan Prinsip Murabahah
Ba'i al-Murabahah yaitu jual beli barang pada harga
semula dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati.
Dalam istilah teknis perbankan syari'ah murabahah ini
diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara
Bank Syariah denag nasabah, diamana bank menyediakan
pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau untuk modal
kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar
kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank = (harga beli
bank+margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan.
b) Landasan Syariah
(1) Landasan dari Al-Qur'an
...
...
"... Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba..." (al-Baqarah:275)
(2) Al-Hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Tiga hal yang didalamnya terdapat
keberkahan: Jual beli secara tangguh, muqaradhah
21
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah...., hlm. 179.
24
(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.22
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dimaksudkan untuk menggali informasi tentang
ruang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu
mengungkap hasil penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh para
peneliti. Penelitian terdahulu juga dapat dijadikan sebagai acuan oleh
peneliti.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratna Flarida dengan judul
Analisis Pelaksanaan dan Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan
Musyarakah di BMT Binamas Purworejo. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Teknik analisis
yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah teknik triangulasi,
sedangkan untuk pemeriksaan data menggunakan cross check. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang harus dipenuhi
dalam pembiayaan musyarakah yaitu, 1) mitra mengisi formulir
permohonan pembiayaan dan melengkapi berkas-berkas yang ditemukan.
2) untuk melakukan perhitungan bagi hasil harus ditetapkan nisbah
terlebih dahulu. 3) pembagian keuntungan masih belum sesuai dengan
Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000. 4) BMT Binamas Purworejo
berdasarkan Fatwa DSN No. 15/DSN-MUI/IX/2000 telah memenuhi
ketentuan yang difatwakan. 5) penanganan kredit macet di BMT Bianamas
Purworejo dilakukan dengan cara emberikan denda keterlambatan dan
biaya penagiham, akad ulang, dan eksekusi jaminan.23
C. Analisis Terhadap Hasil Temuan Studi
1. Penetapan Margin dan Bagi Hasil di Koperasi Syariah BTM
Surya Dana Campurdarat
22
Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), hlm. 102.
23
Ratna Fladira, Analisis Pelaksanaan dan Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan
Musyarakah di BMT Binamas Purworejo, (Skripsi: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta 2018), hlm. 92-93.
25
Produk pembiayaan yang ditawarkan di Koperasi Syariah BTM
Surya Dana meliputi pembiayaan musyarakah dan murabahah.
Pembiayaan ini berupa uang/sejumlah modal yang diberikan kepada
pihak lembaga kepada anggota dan calon anggota. Penetapan besaran
margin dan bagi hasil ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pihak
lembaga dengan pihak calon anggota yang tercantum dalam akad
perjanjian. Antara pihak lembaga dan calon anggota pembiyaan,
apabila sudah terjadi kesepakatan antara pihak lembaga dan calon
anggota keduannya bertanda tangan dalam akad perjanjian. Presentase
bagi hasil untuk pembiayaan Musyarakah di Koperasi Surya Dana
Campurdarat sebesar 1,8% sedangkan untuk pembiayaan Murabahah
sebesar 2,5%. Nominal margin dan bagi hasil merupakan salah satu
faktor penting bagi suatu anggota dan calon anggota.
Implementasi penerapan besarnya pembayaran margin dan bagi
hasil yang harus dibayar setiap bulan tergantung dari jumlah pinjaman.
semakin besar pinjaman maka pembayaran angsuran margin atau bagi
hasil semakin besar. Karena besarnya nominal pembayaran margin dan
bagi hasil dihitung berdasarkan presentase margin dan bagi hasil dikali
pokok pinjaman. Pembayaran angsuran untuk calon anggota
pembiayaan, setiap bulan harus membayar pokok pinjaman dan bagi
hasil, sedangkan untuk pembiayan Murabahah calon anggota hanya
membayar bagi hasil, dan pokok pinjaman di bayar saat jatuh tempo.
Namun apabila sebelum jatuh tempo calon anggota sudah dapat
melunasi pembiayaanya, pembayaran bagi hasil dihitung sampai bulan
terkahir pelunasan angsuran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan Margin dan Bagi
Hasil di Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
Tulungagung
Berdasarkan hasil wawancara dengan bu Elfa selaku dosen
pamong dalam kegiatan PPL ini, penetapan bagi hasil untuk
pembiayaan Musyarakah 1,8% dan untuk pembiayaan murabahah
26
sebesar 2,5% sudah dianalisis berdasarkan faktor internal dan
eksternal. Misalnya sebagai berikut:
a. Komposisi Pendanaan
Sebagian besar dana dari Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat berasal dari pihak ketiga. Maka, pihak lembaga
berkewajiban memberikan bonus atau bagi hasil untuk pihak
deposan. Sehingga pihak lembaga harus benar-benar menganalisis
mengenai dana pihak ketiga agar mempermudah dalam
menentukan margin dan bagi hasil yang akan diberikan kepada
calon anggota pembiayaan.
b. Resiko Pembiayaan
Penetapan 1,8% dan 2,5% berdasarkan pada tingkat resiko
dalam pembiayaan. Semakin besar jumlah pembiayaan yang
diminta calon anggota maka semakin besar pula jumlah nominal
mrgin dan bagi hasil yang akan dibayarkan setiap bulan. Oleh
karena itu, penetapan margin dan bagi hasil bertujuan untuk
mengurangi resiko pembiayaan apabila terdapat nasabah yang
macet.
c. Tingkat Persaingan
Dalam hal ini pihak lembaga dalam menentukan margin dan
bagi hasil dilihat berdasarkan tingkat persaingan untuk koperasi
sejenis. Apabila di daerah sekitar lembaga tidak terdapat koperasi
yang sejenis, maka pihak lembaga dapat menaikkan tingkat margin
dan bagi hasil.
d. Kondisi Nasabah
Lembaga Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
menetapkan margin dilihat dari tingkat pendapatan nasabah
setempat. Jika pembiayaan di lembaga diperuntukkan untuk
masyarakat dengan ekonomi menengah, pihak lembaga tidak
memungkinkan untuk menetapkan margin dan bagi hasil yang
tinggi.
27
e. Kondisi Perekonomian
Pihak lembaga dalam menetapkan margin dan bagi hasil
dilihat dari kondisi perekonomian yang ada. Jika rata-rata calon
anggota pembiayaan, mata pencahariannya seperti petani,
pedagang, atau seseorang yang tiak pasti pendapatannya per bulan,
maka pihak lembaga dalam menentukan margin dan bagi hasil
tidak akan rendah.
f. Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh pihak Koperasi Syariah
Penetapan margin dan bagi hasil sebesar 1,8% dan margin
sebesar 2,5% dikarenakan pihak lembaga dapat memprediksi
berapa pendapatannya. Sehingga dengan diketahuinya pendapatan
dari suatu lembaga Koperasi Syariah, pihak lembaga dapat
mengetahui dan menentukan bagi hasil yang akan diberikan oleh
deposan.24
3. Perkembangan Jumlah Calon Anggota Koperasi Syariah BTM
Surya Dana Campurdarat
Tabel 3.1
Perkembangan Jumlah Calon Anggota Penuh Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat Tulungagung
Tahun Jumlah Calon Anggota Pembiayaan
2016 357
2017 529
2018 642
Sumber: Buku Catatan Simpanan Pokok Anggota Koperasi Syariah
BTM Surya Dana Campurdarat tahun 2018.
Berdasarkan data di atas, tingkat perkembangan calon anggota
pembiayaan dari tahun ke tahun semakin meningkat. tahun 2018
merupakan penigkatan terbanyak, sedangkan untuk tahun 2016 calon
anggota pembiayaan di Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat
jumlahnya paling sedikit dengan 357 calon anggota pembiayaan.
24
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Elfa selaku Dosen Pamong, tanggal 14 Januari,
jam 09.00 WIB, di kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
28
Dengan meningkatnya jumlah calon anggota pembiayaan, peneliti
tertarik untuk mengetahui alasan dari meningktnya calon anggota.
berdasarkan hasil wawancara, perkembangan calon anggota
yang semakin meningkat disebabkan karena mudahnya mekanisme
pembayaran yang diberikan pihak lemba. Pihak lembaga mempunyai
mekanisme dalam pembayaran angsuran. Misalnya, untuk pembiayaan
murabahah anggota dan calon anggota setiap bulan hanya mengangsur
margin sebesar 2,5% dari pokok pinjaman dan untuk pokok
pinjamannya dibayar ketika sudah jatuh tempo, sehingga ini akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi anggota dan calon anggota
pembiayaan khususnya petani yang kesulitan membayar angsuran
pokok pinjaman setiap bulan. Sedangkan untuk pembiayaan
musyarakah anggota dan calon anggota setiap bulan harus membayar
pokok pinjaman dan bagi hasil sebesar 1,8% dari pokok pinjaman,
sehingga ini tidak memberatkan anggota dan calon anggota apabila
harus membayar jumlah pokok pembiayaan di akhir akad perjanjian.
Selain itu, Bertambahnya jumlah anggota dan calon anggota karena
tidak adanya survey untuk anggota dan calon anggota yang
mengajukan pembiayaan di Koperasi Syariah Surya Dana
Campurdarat. Pihak lembaga juga memberikan keringan untuk calon
anggota yang kesulitan membayar pinjaman, yaitu seperti
perpanjangan akad. 25
25
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sumini, tanggal 5 Januari, jam 09.00 WIB, di
kantor Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka
dapat ditarik kesimpulan:
1. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan langsung oleh
penulis kepada pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat, menunjukkan bahwa presentase margin sebesar 2,5%
untuk pembiayaan murabahah dan 1,8% untuk pembiayaan
musyarakah. Semakin besar jumlah pembiayaan maka nominal margin
dan bagi hasil yang akan diangsur setiap bulan oleh calon anggota
semakin besar. Pembayaran angsuran untuk calon anggota
pembiayaan, setiap bulan harus membayar pokok pinjaman dan bagi
hasil, sedangkan untuk pembiayan Murabahah calon anggota hanya
membayar bagi hasil, dan pokok pinjaman di bayar saat jatuh tempo.
2. Alasan penetapan margin dan bagi hasil untuk mengurangi resiko
pembiayaan. Namun penetapan margin dan bagi hasil di Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat sudah dianalisis berdasarkan
faktor eksternal dan internal lembaga. Misalnya, dianalisis dari faktor
persaingan, maupaun faktor lokasi, tingkat keuntungan yang
diharapkan pihak Koperasi Syariah maupun tingkat kewajiban yang
harus dibayarkan untuk deposan.
3. Berdasarkan wawancara dan data yang di peroleh dari Koperasi
Syariah BTM Surya Dana Campurdarat, perkembangan calon anggota
pembiayaan dari tahun ke tahun semakin meningkat. hal ini kidrenakan
adanya kemudahan dalam pembayaran angsuran. Dan adanya
keringanan melalui perpanjangan akad apabila terdapat calon anggota
pembiayaan yang tidak bisa membayar pinjamnnya.
30
B. SARAN
1. Untuk Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
Berdasarkan hasil penelitian di atas sebaiknya Koperasi Syariah
BTM Surya Dana Campurdarat lebih berinovasi lagi mengenai produk
pembiayaan. Selain itu, untuk Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat terkait dengan penetapan margin dan bagi hasil harus
tetap mempertimbangkan kondisi internal maupun eksternal, supaya
dengan penetapan bagi hasil yang hanya ditetapkan pihak lembaga
tidak terlalu memberatkan calon anggota.
2. Untuk karyawan Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat
Diharapkan untuk karyawan Koperasi Syariah BTM Surya Dana
Campurdarat lebih meningkatkan promosi dalam produk pembiayaan
agar semakin tahun perkembangan calon anggota semakin meningkat.
3. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Diharapkan untuk pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
untuk lebig sering memonitoring secara berkala untuk mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Selain itu
diharapkan untuk fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk lebih
menambah waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
supaya mahasiswa lebih memperoleh pengalaman dalam kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan.
4. Untuk peneliti yang akan datang
Diharapkan peneliti yang akan datang dapat mengembangkan
pengetahuan yang berkaitan dengan penetapan margin dan bagi hasil
untuk calon anggota dalam pengajuan pembiayaan di Koperasi Syariah
BTM Surya Dana Campurdarat. Selain itu diharapkan peneliti yang
akan datang untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi
calon anggota dalam mengajukan pembiayaan dan masih banyak
variabel lain yang dapat meningkatkan calon anggota selain margin
dan bagi hasil.
31
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad, Syafi'i Antonio. 2000. Bank Syariah dari Teori ke Praktik,
Jakarta: Gema Insani.
Binti Nur Asiyah. 2015. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Kalimedia.
Ismail, Perbankan Syariah. 2011. Jakarta: Kencana. 2011.
Fladira, Ratna. 2018. Analisis Pelaksanaan dan Perhitungan Bagi Hasil
Pembiayaan Musyarakah di BMT Binamas Purworejo. Skripsi: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Karim, Adiwarman. 2009. Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers..
Sholihin, Ifham Ahmad.2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Muhammad, Manajemen Bank Syari'ah. 2005. Yogyakarta, UPP AMP YKPN.
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta,
UII Press, 2004.
32