1085-Article Text-2899-1-10-20190422
1085-Article Text-2899-1-10-20190422
1085-Article Text-2899-1-10-20190422
COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
[email protected], [email protected]
____________________________________________________________________________
Abstrak
Political Marketing merupakan rangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis jangka panjang
dan jangka pendek,untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih. Menjelang PemiluApril
2019 partai politik dan calon legislatif melakukan kampanye politik melalui media digital.Media
sosial, website, dan aplikasi merupakan jenis media digital yang digunakan oleh partai sebagai
kampanye politiknya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas digital dalam political
marketing di pemilihan umum 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
melakukan observasi pada media digital partai politik dan caleg serta wawancara dengan partai politik.
Hasil penelitiannya adalah dalam kampanye, yang menjadi product adalah platform partai, price
dalam penggunaan media digital lebih murah dibandingkan dengan kegiatan politik secara offline.
Kreativitas digital dibutuhkan dalam mempromosikan partai politik dan calegnya ditentukan oleh
place,segmentation dan positioningnya. Bentuk kreatif digitalnya adalah video, grafis humor politik,
komik politik, teks serta konten kreatif lainnya.Kreativitas digital merupakan elemen penting dalam
political marketing untuk meraih calon pemilih yang tidak bisa terlepas dari teknologi komunikasi.
Dalam menentukan kreativitas, tutur digital disesuaikan dengan format masing-masing bentuk media
sosial dan target calon pemilih. Pengunaan tutur digital dalam bentuk dialog maupun teks menjadi
pesan yang bermakna dalam pemasaran politik untuk memperebutkan calon pemilih khususnya pada
pemilu 2019 mendatang.
___________________________________________________________________________
capres,Amien Rais, membuat situs web
PENDAHULUAN pribadi www.m-amienrais.com. Situs
Pemasaran politik merupakan tersebut kurang begitu populer karena pada
rangkaian aktivitas terencana, strategis tapi saat itu kampanye melalui internet atau
juga taktis,berdimensi jangka panjang dan penggunaan situs web belum biasa dalam
jangka pendek,untuk menyebarkan makna tradisi berdemokrasi di Indonesia.
politik kepada para pemilih.Perkembangan (Tabroni,2014:159) masyarakat masih
demokrasi di Indonesia menghendaki terbiasa dengan kampanye media secara
pemilihan wakil rakyat dipilih langsung konvensional dengan membuat TVC
oleh rakyat. Dalam era digital ini ataupun spanduk dan flyer.Tampilan
dibutuhkan pemasaran politik yang tepat website politik pada tahun 2014 masih
sasaran. Internet menjadi media yang saat berkisaran pada konten yang sifatnya
ini efektif selain media konvensional seremoni, jadwal kegiatan atau informasi
(radio dan tv) dalam penyampaian pesan singkat lainnya .
pemasaran politik. Dengan perkembangan teknologi
Indonesia telah menggunakan komunikasi terutama internet telah
internet dalam berkampanye pada Pilpres memberikan perubahan yang besar bagi
2004. Pada saat itu, salah satu dunia politik di Indonesia. Berdasarkan
115
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
116
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
sesungguhnya hendak ditawarkan dan biaya iklan, publikasi, rapat besar hingga
dijual oleh partai politik kepada calon biaya administrasi pengorganisasian tim
pemilih memiliki tiga kategori yaitu, kampanye. Harga psikologis mengacu
Platform partai (Party Platform) yang pada harga persepsi psikologi, misalnya
berisikan konsep-konsep partai, identitas apakah pemilih merasa nyaman dengan
ideologi dari masing-masing partai dan latar belakang- etnis agama, pendidikan,
program kerja sebuah institusi politik. dll seorang kandidat. Harga citra nasional
Kategori kedua adalah Catatan masa lalu berkaitan dengan apakah pemilih merasa
sebuah partai (Past Record), yaitu apa saja kandidat tersebut bisa memberikan citra
yang telah dilakukan dan yang telah positif bagi bangsa dan negara, serta bisa
mampu diwujudkan partai politik pada menjadi kebanggaan nasional atau
masa lalu dan kategori ketiga adalah tidak.Firmanzah mengutip Lock dan Harris
Karakteristik individu (Personal menjelaskan bahwa ketika melakukan
Characteristic), yaitu karakteristik dari pembelian produk politik, orang tidak
sebuah pemimpin (ketua umum partai atau dikenakan harga/biaya. Tetapi sewaktu
tokoh di balik partai politik) atau kandidat pemungutan suara, pemilih memberikan
(calon anggota legislatif) yang dapat dan mengorbankan kepercayaan (trust) dan
memberikan citra (image), simbol dan keyakinan (beliefs) kepada partai atau
kredibilitas sebuah produk politik.Produk kandidat.
dalam politik bersifat tidak nyata, sangat Keempat yaitu place atau penempatan.
terkait dengan sistem nilai. Penempatan (place) berkaitan erat dengan
Kedua Promotion atau promosi. cara lembaga politik itu hadir di
Dalam sebuah promosi tidak semua media masyarakat termasuk kemampuannya
dapat dijadikan ajang untuk melakukan dalam berkomunikasi dengan para pemilih
saluran promosi, media yang digunakan, atau calon pemilih. Kampanye politik
harus dipikirkan media apa yang paling memang harus bisa menyentuh segenap
efektif dalam mentransfer pesan politik. lapisan masyarakat. Hal itu Niffenegger
Sebaiknya promosi politik harus dan Smith dalam Firmanzah, dapat dicapai
disesuaikan dengan target sasaran partai dengan melakukan segmentasi publik.
tersebut. Promosi partai politik ataupun Sebuah institusi politik harus bisa
caleg tidak hanya terjadi semasa periode mengidentifikasi, memetakan struktur serta
kampanye, aktivitas promosi harus karakteristik masyarakat. Pemetaan ini bisa
dilakukan terus menerus dan permanen. dilakukan berdasarkan geografis (wilayah),
Salah satu cara yang paling efektif dalam demografis (pendidikan, pekerjaan, usia,
promosi institusi politik adalah dengan dll), dan keberpihakan pemilih (pendukung
selalu memperhatikan masalah penting tradisional, jumlah massa mengambang,
yang dihadapi oleh sebuah komunitas di dan persentase golput).
mana institusi politik itu berada. Dengan Konsep selanjutnya yang mendukung
demikian, publik akan selalu merasakan 4P adalah Segmentasi dan Positioning
kehadiran institusi politik tersebut. Jika hal Tiap-tiap kelompok memiliki karakteristik
ini dilakukan oleh institusi politik maka yang berbeda satu sama lain, karena itu,
akan terbangun kepercayaan publik. pendekatan yang dilakukan terhadap setiap
Ketiga Price atau harga. Dalam kelompok pun harus berbeda-beda. Dalam
pemasaran politik, harga mencakup banyak pemasaran politik, pemetaan segmentasi
hal, mulai dari ekonomi, psikologis sampai pemilih atau objek kampanye penting
citra nasional. Harga ekonomi meliputi untuk merancang strategi agar dapat masuk
semua biaya yang dikeluarkan institusi pada wilayah-wilayah masyarakat yang
politik selama periode kampanye baik lebih detail dengan perangkat yang sudah
117
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
118
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
digital, yang juga banyak dikenal dengan menawarkan suatu interactivity inilah yang
istilah many-media, secara sederhana merupakan konsep sentral dari pemahaman
dihubungkan dengan utilisasi tentang new media. (Flew, 2002: 11-22).
(pendayagunaan) dari media atau Media sosial menjadi salah satu jenis
kombinasi dari media-media yang tepat yang dilahirkan dari new media. Media
untuk topik tertentu dalam rangka untuk sosial merupakan media yang digunakan
memaksimalkan kelancaran komunikasi. untuk memublikasikan konten, seperti
Untuk membuat media digital maka profil, akivitas, atau bahkan pendapat
dibutuhkan kreativitas, dari kreativitas ini pengguna, juga sebagai media yang
maka akan lahir sebuah pemikiran baru di memberikan ruang bagi komunikasi dan
mana pemikiran atau ide tersebut menjadi interaksi dalam jejaring sosial di ruang
suatu hal yang berbeda di media digital siber (Nasrullah, 2018 : 51). Media Sosial
tersebut kreativitas dalam media digital adalah jaringan untuk melakukan
bisa memberi informasi, mengingatkan, komunikasi melalui teks, foto, grafik,
membujuk atau mendorong seseorang video, animasidi mana di dalamnya
pengguna media digital tersebut untuk terdapat interaktivitas antara pengguna
melakukan atau memiliki pola pikir yang yang satu dengan yang lainnya. Media
dibentuk oleh media digital tersebut. sosial mempermudah para penggunanya
Penggunaan media digital kemudian untuk dapat berbagi konten baik dalam
berkembang dalam pemasaran politik, di bentuk teks, foto, video, grafik dengan
Indonesia saat ini partai dan caleg ramai- mudah dan bisa langsung dikomentari oleh
ramai membuat konten-konten yang kreatif pengguna media sosial lainnya yang juga
agar berbeda dengan lainnya, tidak hanya saling terhubung satu dengan lainnya.
berupa foto melainkan sudah dalam bentuk Terdapat beberapa macam media
video dengan konsep atau tema yang sosial yang ada di dunia ini, misalnya
berbeda-beda. Bahkan kreativitas digital Facebook, Twitter, Instagram, Youtube,
dituangkan dalam bentuk aplikasi yang aplikasi pesan (Whatsapp, Line, BBM, dll),
bermanfaat bagi masyarakat. LinkedIn, dan beberapa macam media
Kreativitas digital inilah yang bisa sosial lainnya. Di masing-masing platform
mendorong para masyarakat untuk tersebut memiliki karakteristik tersendiri
memilih mereka bahkan bisa menyebarkan baik dari sisi konten maupun penggunanya.
ke kelompoknya karena konten yang Misalnya di Facebook, teks dapat ditulis
dibuat tidak monoton melainkan terdapat dengan panjang, namun di Twitter tidak
unsur kreatif autentik yang membedakan demikian, dikarenakan Twitter memiliki
partai atau caleg tersebut dengan lainnya. batasan kata sehingga tidak bisa
mengupload teks yang panjang. Demikian
Media Sosial juga dengan Instagram yang lebih
New media merupakan media yang menekankan kepada konten foto dan
menawarkan digitisation, convergence, Youtube yang lebih menekankan kepada
interactiviy, dan development of network video dengan durasi lebih dari satu menit.
terkait pembuatan pesan dan penyampaian Media sosial sering dihubungkan
pesannya. Kemampuanya menawarkan dengan kebebasan demokrasi informasi
interaktifitas ini memungkinkan pengguna karena mengubah seseorang dari pembaca
dari new media memiliki pilihan informasi konten, menjadi penerbit konten. Ini
apa yang dikonsumsi, sekaligus merupakan pergeseran dari mekanisme
mengendalikan keluaran informasi yang siaran, berakar pada percakapan antara
dihasilkan serta melakukan pilihan-pilihan penulis, orang, dan teman sebaya. Unsur
yang diinginkannya. Kemampuan fundamental media sosial adalah pertama,
119
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
media sosial melibatkan saluran sosial ekonomi, dan sosial keluarganya. Kedua
yang berbeda dan online menjadi saluran Pola komunikasinya sangat terbuka
utama. Kedua, media sosial berubah dari dibandinggenerasi-generasi sebelumnya.
waktu ke waktu, artinya media sosial terus Ketiag, pemakai media sosial yang fanatik
berkembang. Ketiga, media sosial bersifat dan kehidupannya sangat terpengaruh
partisipatif. “penonton/ khalayak” dengan perkembangan teknologi.Keempat
mempunyai hak bicara dianggap kreatif, Lebih terbuka dengan pandangan politik
sehingga dapat memberikan komentar dan ekonomi, sehingga mereka terlihat
(Evans, 2008: 34). sangat reaktif terhadap perubahan
lingkungan yang terjadi di sekelilingnya.
Generasi Milenial Dan terakhir memiliki perhatian yang lebih
Generasi milenial disebut juga terhadap kekayaan
dengan generasi Y merupakan generasi
setelah generasi X. Generasi milenial METODE PENELITIAN
tersebut berasal dari millennials yang Pada penelitian ini digunakan
diciptakan oleh dua pakar sejarah dan paradigma penelitian konstruktivisme
penulis Amerika, William Strauss dan Neil dimana pada paradigma ini akan
Howe dalam beberapa bukunya. Millenials diterapkan metode kualitatif yang akan
generation atau generasi Y juga akrab menghasilkan, menemukan, atau
disebut generation me atau echo boomers. membantah suatu teori atau model tertentu.
Secara harfiah memang tidak ada Hasil akhir dalam paradigma ini adalah
demografi khusus dalam menentukan suatu kebenaran merupakan perpaduan
kelompok generasi yang satu ini. Namun, pendapat yang bersifat relatif, subjektif dan
para pakar menggolongkannya spesifik mengenai hal-hal tertentu. Dalam
berdasarkan tahun awal dan paradigma ini juga digunakan penafsiran
akhir(http://www.republika.co.id/berita/kor dan logika induktif atau logika
an/inovasi/16/12/26/ois64613-mengenal- penemuan/induksi analisis (Salim, 2001 :
generasi-millennial).Generasi Milenial, 43).
adalah kelompok manusia yang lahir di Pendekatan penelitian yang
atas tahun 1980-an hingga 1997. Mereka digunakan adalah pendekatan kualitatif.
disebut milenial karena satu-satunya Pendekatan ini bertujuan untuk
generasi yang pernah melewati milenium menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya
kedua sejak teori generasi ini diembuskan melalui pengumpulan data sedalam-
pertama kali oleh Karl Mannheim pada dalamnya. Dalam pendekatan ini yang
1923 (https://tirto.id/selamat-tinggal- lebih ditekankan adalah persoalan
generasi-milenial-selamat-datang-generasi- kedalaman data dan bukan banyaknya data.
z-cnzX). Periset menjadi bagian integral dari data.
Generasi milenial ini banyak Jenis penelitian yang dipakai dalam
menggunakan teknologi komunikasi instan penelitian ini adalah jenis penelitian yang
seperti email, SMS, instant messaging dan bersifat deskriptif, di mana jenis ini
media sosial seperti Facebook dan Twitter, bertujuan untuk membuat deskripsi secara
dengan kata lain generasi Y atau generasi sistematik, faktual, akurat tentang fakta
milenial adalah generasi yang tumbuh pada (Agus dan Zuhri, 2015 : 85).
era internet booming (Lyons, Metode yang digunakan dalam
2004).Generasi ini memiliki ciri antara lain penelitian ini adalah metode deskriptif
(Lyons, 2004) : pertama Karakteristik kualitatif. Metode ini menurut Nazir (2011
masing-masing individu berbeda, :52) adalah satu metode dalam meneliti
tergantung dimana ia dibesarkan, strata status kelompok manusia, suatu subjek,
120
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran semistruktur. Pada jenis wawancara ini
atau pun kelas peristiwa pada masa pewawancara biasanya mempunyai daftar
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif pertanyaan tertulis tapi memungkinkan
ini adalah membuat deskripsi, gambaran untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan
atau lukisan secara sistematis serta secara bebas, yang terkait dengan
hubungan antar fenomena yang diselidiki. permasalahan. Wawancara ini dilakukan
secara bebas, tapi terarah dengan tetap
berada pada jalur pokok permasalahan
Teknik Pengumpulan Data yang akan ditanyakan dan telah disiapkan
Pada penelitian ini data akan terlebih dahulu (Kriyantono, 2012 : 100 –
didapat melalui tiga macam teknik 102).
pengumpulan data, yaitu : 1) Observasi Peneliti akan mewawancarai
adalah interaksi (perilaku) dan percakapan Kepala Divisi Sosial Media Partai
yang terjadi di antara subjek yang diriset Solidaritas Indonesia (PSI), dikarenakan
dan teknik di mana periset mengamati beliau adalah pihak yang mengetahui
secara langsung objek yang diteliti. mengenai konten-konten di sosial media
Observasi memiliki dua jenis, yaitu PSI yang digunakan menjadi pemasaran
observasi partisipan dan observasi non politik. Teknik selanjutnya adalah 3) Studi
partisipan. Pada penelitian ini jenis Pustaka, Dokumentasi danInternet. Dalam
observasi yang digunakan adalah observasi penelitian ini juga menggunakan teknik
non partisipan, yaitu observasi di mana pengumpulan data melalui studi pustaka.
periset tidak memosisikan dirinya sebagai Data dari teknik ini akan diperoleh dari
anggota kelompok yang diteliti atau periset buku-buku dan jurnal serta penelitian
hanya bertindak mengibservasi tanpa ikut lainnya yang disesuaikan dengan topik
terjun melakukan aktivitas seperti yang yang diambil. Selain itu peneliti juga
dilakukan kelompok yang diriset, baik menggunakan dokumentasi sebagai teknik
kehadirannya diketahui atau tidak pengumpulan data. Dokumentasi yang
(Kriyantono, 2012 : 64-65, 110-112). digunakan berupa video dan foto yang
Pada penelitian ini observasi yang terdapat pada media sosial beberapa partai
dilakukan adalah mengamati konten digital politik dan calon legislatif. Pada tahap
yang diupload pada media sosial Partai kedua, sehingga dapat memberi jawaban
politik dan media sosial Calon Anggota atas permasalah penelitian.
Legislatif (Caleg) yang mengikuti pemilu Teknik Keabsahan Data
2019. Peneliti tidak terjun secara langsung Keabsahan suatu data dalam
dalam pembuatan konten tapi hanya penelitian kualitatif sangat diperlukan. Hal
mengobservasi media sosial, website dan ini dikarenakan adanya
aplikasipartai politik dan caleg. subyektivitaspeneliti dalam penelitian
2) Wawancara adalah percakapan kualitatif, padahal untuk mencapai
antara periset (seseorang yang berharap obyektivitas dari sebuah metode ilmiah,
mendapatkan informasi) dan informan bukanlah menjauhkan subyektivitas, atau
(seseorang yang diasumsikan mempunyai menjauhkan diri sendiri dari observasi
informasi penting tentang suatu objek yang dilakukan terhadap suatu obyek.
(Berger, 2000 : 111). Wawancara Akan tetapi sebaliknya untuk mencapai
merupakan metode pengumpulan data obyektivitas itu, diperlukan pengambilan
yang digunakan untuk memperoleh keputusan berdasarkan nilai oleh peneliti
informasi langsung dari sumbernya. Jenis (Arifin, 2012 : 16).
wawancara yang digunakan dalam Dalam penelitian ini, keabsahan data
penelitian ini adalah wawancara akan menggunakan Analisis Triangulasi, di
121
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
mana teknik ini menganalisis jawaban ranah media siber, tetapi tidak semua
subjek dengan meneliti kebenarannya partai memanfaatkan media digital secara
dengan data empiris (sumber data lainnya) optimal dalam political
yang tersedia. Triangulasi dalam hal ini marketingnya.Berdasarkan konsep 4P yang
adalah sebagai pengecekan data dari pertama adalahProduk.Produk yang
berbagai sumber. Terdapat beberapa jenis ditawarkan partai politik dalam
traingulasi yaitu triangulasi sumber, berkampanye adalah platform partai yang
triangulasi waktu, triangulasi teori, berisikan konsep,identitas politik dan
triangulasi periset dan triangulasi metode. program kerja.Partai maupun calon
Jenis triangulasi yang digunakan dalam legislatif membuat kreativitas dalam
penelitian ini adalah triangulasi metode, kampanyenya dengan menggunakan
yaitu usaha mengecek keabsahan data atau identitas partai politik :penggunaan
mengecek keabsahan temuan riset. lambang partai, warna partai,dan visi misi
Triangulasi metode dapat dilakukan partai. Di dalamnya melekat janji dan
dengan menggunakan lebih dari satu harapan akan masa depan, juga terdapat
teknik pengumpulan data untuk visi yang bersifat aktif, karenanya hasil
mendapatkan yang sama (Kriyantono, dari produk politik bisa dinikmati dalam
2012 : 71).Adapun keabsahan data ini akan jangka panjang.
dicek melalui teknik pengumpulan data Kreativitas digital adalah pemikiran
yang digunakan yaitu observasi, yang dimiliki seseorang atau kelompok
wawancara, studi pustaka, dokumentasi dengan pendekatan baru dan unik dalam
dan internet. menemukan solusi terhadap suatu
permasalahan di media digital yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terkoneksi dengan jaringan internet.
Hasil penelitian ini menjelaskan Political marketing membutuhkan
bahwa pada pemilihan umum 2019 media kreativitas dalam menarik calon pemilih.
siber yaitu media sosial,website hingga Kreativitas dalam media digital
aplikasi menjadi media bagi para partai mengarahkan pada masyarakat yang telah
politik dan calon legislatif untuk memasuki masyarakat informasi.
memasarkan partai dan diri mereka kepada Partai politik yang secara aktif
calon pemilih. Masing-masing partai mengelola media siber mereka terutama
politik dan kandidat memiliki konsep yang sosial media serta website dan aplikasi
berbeda-beda hal ini tentu dikaitkan akan terus mengasah kreativitas konten
dengan target pemilih yang mereka sasar. digital mereka. Bentuk kreativitas digital
Partai politik pemilu 2019 antara lain dalam penyampain pesan politik partai
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai politik dan calon legislatif berupa konten
Gerindra, Partai PDI Perjuangan, Partai video audio,gambarstill serta artikel.
Golkar,Partai Garuda, Partai Keadilan Konten audio visual berupa video visi,
Sejahtera (PKS), Partai Persatuan misi partai, iklan komedi politik, video
Pembangunan (PPP) Partai Nasional pengenalan calon legislatif, bahkan
Demokrat (Nasdem), Partai Berkarya, progam talkshow. Berikut beberapa konten
Partai Persatuan Indonesia (PERINDO), kreativitas digital partai dan calon
Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai legislatifnya dalam bentuk audio visual:
Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura,
Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang
(PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia (PKPI). Keenambelas partai
tersebut melakukan kampanye politik pada
122
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
123
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
124
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
125
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
126
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
tayang, namun ada juga pilihan Anggaran Sedangkan penggunaan media sosial
selama masa promosi. pada tiap kampanye memiliki target
Promotion,place,segmentation dan audience yang berbeda pula. Menurut
positioning. Merupakan konsep political Halimah sebagai Kepala Divisi Sosial
marketing selanjutnya. Kreativitas digital Media Partai Solidaritas Indonesia (PSI) :
yang dibutuhkan dalam mempromosikan “sebagian besar konten PSI itu video,
ideologi partai politik serta program kerja karena diresearch bahwa orang Indonesia,
calon legislatifnya ditentukan oleh anak muda tidak membaca lagi. orang di
place,segmentation dan positioningnya. IG adalah orang yang visual banget Ada
Penggunaan media sosial sebagai political yang membaca tapi demografinya sudah
marketing sesuai untuk target pemilih umur 29 -35 tahun dan biasanya ada di
milenial. FB. Di youtube itu untuk video panjang
Survei oleh Centre For Strategic and karena orang yang nonton youtube
International Studies (CSIS) periode 23-30 tujuannya adalah untuk menonton. “
Agustus 2017, dijelaskan bahwa kelompok Halimah pun mengatakan anak
milenial di Indonesia cukup optimistis milenial saat ini tidak menyediakan
terhadap masa depan pemerintahan dirinya untuk digurui, mereka hanya
Indonesia.Mayoritas respondennya, melihat media sosial untuk hiburan.
sebanyak 82,5 persen, optimis terhadap Karena sebagai first votersmereka adalah
kemampuan pemerintah meningkatkan kelompok yang secara psikologis keras
pembangunan. Sebanyak 75,3 persen juga kepala, sehingga tidak bisa melakukan
optimistis terhadap kemampuan bentukhard selling. Seperti artikel panjang
pemerintah meningkatkan kesejahteraan politik maupun pemberitaan monoton
masyarakat. Data tersebut menunjukkan tentang pembelajaran politik.
bahwa anak muda tidak apatis terhadap Kreativitas digital yang muncul
situasi politik.Preferensi politik generasi berdasarkan observasi peneliti pada media
milenial bisa jadi berubah mengikuti sosial,website hingga aplikasi lebih banyak
bagaimana arah kampanye politik, digunakan oleh PKS,PSI, dan Perindo
bagaimana kandidat pemimpin dalam bentuk poster digital dan konten
merepresentasikandirinya, hingga video kreatif. Sedangkan partai lainnya
konsolidasi organ partai politik dan masih mengusung konsep lama dengan
penggalangan massa(https://tirto.id/sana- hanya memperkenalkan calon legislatif dan
sini-ngaku-milenial-bagaimana-peta kegiatan politiknya.
milenial-indonesia-cX5W).
Generasi milenial pada pemilu 2019 KESIMPULAN
nanti menyumbang 23 persen dari total Cara mengemas konten dan cara
keseluruhan suara pada Pemilu 2019 memasarkan serta strateginya menjadi hal
(Tirto.id). Hal ini tentu menjadi rebutan yang penting dalam media sosial, terlebih
bagi para partai politik dan calon anggota generasi milenial yang cukup konsen dan
legislatif untuk meraih suara generasi banyak menghabiskan waktu mereka di
milenial, salah satunya, hal ini menjadi media sosial.Seiring jalannya waktu, media
salah satu alasan partai politik dan calon sosial tidak hanya dipakai untuk sekedar
anggota legislatif menggunakan media berkomunikasi tetapi juga mulai dipakai
sosial untuk memasarkan partai atau oleh banyak orang untuk memasarkan
dirinya kepada generasi milenial dengan produk atau barangnya, termasuk dalam
memakai kreativitas digital pada setiap dunia politik. Media sosial sekarang
strategi pemasaran politik di media sosial. digunakan sebagai media untuk melakukan
pemasaran politik baik oleh partai politik,
127
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
calon anggota legislatif (caleg), dan juga Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik
calon presiden. Murahnya biaya yang Praktis Riset Komunikasi. Jakarta :
harus dikeluarkan ketika melakukan Kencana Prenada Media Group.
pemasaran politik di media sosial, Lyons, S. (2004). An exploration of
menjadikan media ini banyak digunakan generational values in life and at work.
oleh pihak-pihak yang berkepentingan. ProQuest Dissertations and Theses, 441-
Strategi pun perlu digunakan agar 441 . Retrieved from
pemasaran tersebut sesuai dengan sasaran Moleong, Lexy.J. 2011. Metode
yang ingin dicapai oleh pemasaran. Penelitian Kualitatif (edisi revisi).
Kreativitas digital dalam political Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
marketing yang dilakukan oleh partai Nasrullah, Rulli. 2018. Etnografi
politik beserta calon legislatifnya dalam Virtual. Bandung : Simbiosa Rekatama
bentuk audio visual,gambarstill dan teks. Media
Kreativitas digital audio visual yang Nazir.Mohammad,Ph.D.(2011).
disajikan berupa iklan partai, video Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia
komedi, talkshow politik dan kegiatan Indonesia
partai. Sedangkan untuk gambar still Salim, Agus. 2001. Teori dan
kreativitas yang disajikan berupa poster Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta :
digital calon legislatif, infografis dan PT. Tiara Wacana Yogya.
komik politik. Untuk teks kreativitas Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
disajikan dalam bentuk caption hingga Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
hashtag pada postingan media sosial dan Alfabeta.
bentuk teks panjang pada artikel.
Dalam menentukan kreativitas, tutur Jurnal :
digital sangat disesuaikan dengan format
masing-masing bentuk media sosial dan Agus, Simon P.R dan Zuhri, Saifuddin.
target calon pemilih. Pengunaan tutur 2015. Objektivitas Pemberitaan PT
digital dalam bentuk dialog maupun teks Merpati Nusantara di Media Online
menjadi pesan yang bermakna dalam (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan
pemasaran politik untuk memperebutkan Tentang Pailit PT Merpati Nusantara di
calon pemilih khususnya pada pemilu 2019 Media Online Tempo.Com). Surabaya :
mendatang. Jurnal Imu Komunikasi Vol.7 No. 2
Oktober 2015 UPN “Veteran” Jawa Timur.
REFERENSI Eko Harry Susanto. 2017. Media Sosial
Arifin, Anwar. 2012. Setangkai Bunga Sebagai Pendukung Jaringan Komunikasi
Riset Komunikasi. Jakarta : Universitas Politik. Fakultas ilmu komunikasi
Persada Indonesia. Universitas Tarumanegara. Jurnal
Berger, Arthur Asa. 2000. Media and ASPIKOM, Volume 3 Nomor 3, Juli 2017
Communication Research Methods. Yanuar Surya Putra. 2016. Theoritical
London : Sage Publications Review : Teori Perbedaan Generasi. STIE
Evans, Dave, (2008). Social Media AMA Salatiga. Among Makarti Vol.9
Marketing An Hour A Day, Canada : No.18, Desember 2016
Wiley Publishing, Inc Internet :
Flew, Terry. 2002. New Media: An https://psi.id/berita/content/kenapa-psi/
Introduction. New York: Oxford https://tirto.id/selamat-tinggal-generasi-
University Press milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX
http://ezproxy.um.edu.my/docview/305
203456?accountid=28930
128
PROSIDING COMNEWS 2019
e-ISSN 2656-730X
https://id.techinasia.com/4-
karakteristik-millennial
https://tirto.id/sana-sini-ngaku-
milenial-bagaimana-peta-milenial-
indonesia-cX5W
http://www.republika.co.id/berita/koran
/inovasi/16/12/26/ois64613-mengenal-
generasi-millennial
129