Makalah Dinamika Nkri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN


DALAM KONTEKS NKRI

DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK :

1) MOH. AZIS
2) MOH. AZIZ MUSLIM
3) DIKI PRASETYO
4) MOH ANWAR SIDDIQ

XII – MIPA 4/MIPA 5

SMA PGRI2 KAYEN


TAHUN PELAJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah yang berjudul “Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Negara Kesatuan
Republik Indonesia” sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, memberikan dukungan
dan motifasinya, dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu, kami harapkan
kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat menulis makalah yang lebih baik lagi.
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................................. iv
PENDAHULUAN..............................................................................................................................................iv
1.1                  Latar Belakang...............................................................................................................................iv
1.2                  Tujuan Penulisan............................................................................................................................iv
1.3                  Manfaat Penulisan.........................................................................................................................iv
BAB II................................................................................................................................................................ 1
PEMBAHASAN.................................................................................................................................................1
2.1                  Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia................................................................................1
2.1.1   Tujuan NKRI....................................................................................................................................1
2.1.2   Fungsi NKRI....................................................................................................................................1
2.1.3   Sifat Negara......................................................................................................................................2
2.1.4   Unsur-Unsur Negara........................................................................................................................2
2.2                  Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa....................................................3
2.2.1   Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa.....................................................................................3
2.2.2   Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa..................................................................4
2.2.3   Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa...............................................................................4
2.2.4   Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan..............................................................................5
2.2.5   Makna Bhinneka Tunggal Ika..........................................................................................................5
2.2.6   Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa.........................................................................6
2.2.7   Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah NKRI.........................................6
2.2.8   Sikap dan Perilaku dalam Mempertahankan NKRI..........................................................................7
2.2.9   Memupuk Sikap Cinta Tanah Air dalam Berbagai Kehidupan.........................................................8
BAB III...............................................................................................................................................................9
PENUTUP..........................................................................................................................................................9
3.1                  Kesimpulan.....................................................................................................................................9
3.2                  Saran..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam
rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan mengandung arti
bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia Persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan
berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempuh dalam jangkauan waktu yang
lama sekali. (http://kamuspkn.upi.edu/materi-148-memahami-makna-negarakesatuan-republik
indonesia-nkri.html?m=1)
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua
unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan
kebudayaan. Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran
kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur
kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar
diseleksi oleh bangsa Indonesia.

1.2         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.         Untuk mengetahui hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.        Untuk mengetahui persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa.

1.3         Manfaat Penulisan
Adapun manfaat khusus penyusunan makalah ini yaitu:
a.         Agar dapat mengetahui hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.        Agar dapat mengetahui persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia

Untuk memahami mengenai negara, maka terlebih dahulu akan diawali dengan penelusuran kata
negara secara literal. Istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state(bahasa
Inggris), staat (bahasa Belanda dan Jerman), dan etat (bahasa Prancis). Kata staat, state, etat diambil
dari bahasa Latin statusatau satum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang
memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.

Kata status atau satum lazim diartikan sebagai standing  atau station (kedudukan). Istilah ini


dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama dengan istilah
status civitasi atau status republicae.Dari pengertian yang terakhir inilah, kata status pada abad ke-16
dikaitkan dengan kata negara. (Hartati, Atik., Sarwono. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Marsmedia)

Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara kebangsaan modern.
Pembentukan negara kebangsaan modern didasarkan pada semangat kebangsaan atau disebut
nasionalisme. Nasionalisme merupakan tekad dari orang-orang yang ada di wilayah itu (masyarakat
bangsa) untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga
masyarakat itu berbeda dalam ras, etnik, budaya, agama, bahkan dalam sejarah sekalipun.Istilah
negara di ambil dari bahasa Inggris, yakni state istilah ini sudah di gunakan sejak zaman Yunani
kuno. Aristoteles dalam bukunya Politica sudah merumuskan pengertian negara. Saat itu, Polisyang
berarti sebagai negara kota yang berfungsi sebagai tempat tinggal bersama warga negara dengan
pemerintah dan benteng untuk menjaga keamanan dari serangan musuh. Selain itu, Plato memandang
bahwa negara timbul karena adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan
mendorong mereka untuk bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan.

Negara disebut organisasi kekuasaan politik karena dapat memaksakan kekuasaan tersebut secara sah
pada semua orang yang ada didalam wilayahnya, mengatur hubungan, menyelanggarakan ketertiban
dan menetapkan tujuan bersama. (https://www.scribd.com/document/362113057/dinamika-
persatuan-dan-kesatuan-bangsa-sebagai-upaya-menjaga-dan-mempertahankan-nkri-docx).

2.1.1   Tujuan NKRI

Charles E. Merriam, dalam bukunya A History Of American PoliticalTheories mengemukakan lima


tujuan yang ingin dicapai oleh negara kesatuan, yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan,
kesejahteraan, dan kebebasan. Kelima tujuan tersebut dapat direduksi menjadi kesejahteraan atau
kemakmuran bersama. (Erwin, Muhammad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Republik
Indonesia. Bandung: Refika Aditama).

Tujuan dibentuknya negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 di alinea IV. Terdapat
empat tujuan nasional negara Indonesia, yaitu sebagai berikut:

a.         Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

1
b.        Memajukan kesejahteraan umum.

c.         Mencerdaskan kehidupan bangsa.

d.        Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.

2.1.2   Fungsi NKRI

Sejalan dengan tujuan nasional dan tujuan pembangunan nasional bangsa, NKRI memiliki fungsi-
fungsi antara lain:

a.         Fungsi pertahanan, yaitu menyelenggarakan pertahanan dalam rangka menjaga kedaulatan


wilayah dan kemerdekaan bangsa.

b.        Fungsi keamanan, yaitu menyelenggarakan tindakan pengaman dan penertiban untuk


menciptakan tertib kehidupan yang aman.

c.         Fungsi pemerintahan, yaitu menyelenggarakan dan menjalankan tugas-tugas pemerintah,


birokrasi, dan pelayanan kepada masyarakat.

d.        Fungsi kesejahteraan, yaitu menyelenggarakan pembangunan di berbagai bidang untuk


kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

e.         Fungsi keadilan, yaitu membuat dan melaksanakan peraturan dalam kebijakan secara adil
serta memberi rasa keadilan kepada masyarakat.

2.1.3   Sifat Negara

Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh organisasi
lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-sifat antara lain:

a.         Memaksa, peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh warga
negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-alat negara dapat memaksa dengan
menerapkan sanksi hukum yang tegas.

b.        Memonopoli, negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti contoh negara
dapat melarang pendirian organisasi atau agama baru yang dilarang oleh Undang-undang.

c.         Mencakup semua, hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-undangan berlaku
pada semua orang. (http://nurnazilahpkn.blogspot.co.id/2010/07/hakekatfungsitujuan-dan-sifat-
negara.html).

2
2.1.4   Unsur-Unsur Negara

Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-negara Pan-


Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur :

a.         Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara.  Rakyat dalam suatu negara
meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri atas warga negara dan
bukan warga negara. Warga negara ada dua, yaitu warga negara asing atau warga negara keturunan
atau warga negara yang ditetapkan dengan undang-undang. Penduduk adalah setiap orang yang
mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara. Penduduk terdiri atas warga negara (Mayoritas) atau
bukan warga negara (Minoritas). Warga negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan
negara dan penduduk terikat karena tempat tinggal.

b.        Wilayah Negara

Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh tempat baik
berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-batas tertentu.
Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra teritorial.

c.         Pemerintah yang Berdaulat

Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan yang ditentukan
dalam undang-undang  dasar negara tersebut. Secara teori bentuk pemerintahan dapat dikelompokkan
atas bentuk republik dan bentuk kerajaan.

Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat atau dipilih.

d.        Pengakuan dari negara lain

Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan memberi kemudahan
dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan terpenuhinya kebutuhan. Pengakuan dari
negara lain ada dua macam, yaitu:

1.        Pengakuan De Facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di sebuah
wilayah telah berdiri sebuah negara.

2.        Pengakuan De Jure, yaitu pernyataan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya sebuah
negara.(https://www.scribd.com/document/362113057/dinamikpersatuan-dan-kesatuan-bangsa-
sebagai-upaya-menjaga-dan-mempertahankan-nkri-docx.) 

2.1.5   Bentuk Negara

Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi kekuasaan antara
berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara bebas menentukan bentuk
negaranya masing-masing. Bentuk negara secara umum dibagi atas negara kesatuan dan negara
serikat (Federasi).

a.         Negara Kesatuan

3
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh negara yang berkuasa
hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah.

b.        Negara Serikat

negara serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara, yang disebut
negara bagian. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di
negara bagian.

berikut ini adalah tabel mengenai Hakikat Negara Indonesia

No Aspek Informasi Uraian

1. Pengertian negara Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu
dan di organisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya
memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan
keluar. 

2. Unsur-unsur Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan


negara oleh negara-negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara
harus memiliki unsur :

a.    Penduduk yang tetap.

b.    Wilayah tertentu.

c.    Pemerintah.

d.    Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain. 

3. Bentuk negara a.       Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di
mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah
yang mengatur seluruh daerah.

b.      Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan


dari beberapa negara, yang disebut negara bagian.

4. Tujuan negara Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan


mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan
rakyatnya.

5. Tujuan Negara Dari Pembukaan Alinea keempat tersebut, tujuan Negara Kesatuan
Indonesia Republik Indonesia terdiri dari:

4
1.      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum


3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial

2.2         Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama,
budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat
multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural
background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila
dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya,
bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana
dahsyat.

Nation And Character Building sebagai cita-cita membentuk kebudayaan nasional sebagai wahana
pemersatu bangsa cenderung belum terwujud. Malah akhir-akhir ini semangat yang menjurus pada
kesukubangsaan semakin bertambah besar sepertinya semangat mengutamakan paham suku bangsa
lebih beradab dan maju ketimbang suku bangsa yang lainnya cenderung tumbuh.

Padahal semangat Kesukubangsaan yang lebih mengutamakan kebesaran suku-bangsanya di tengah-


tengah negara yang multikultur ini tentunya tidak sejalan dengan paham kebangsaan yang
dikembangkan sejak negara ini berdiri.

Pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan itikad menjaga, melindungi,
mempersatukan dan membangun bangsa untuk mampu meraih kemajuan adab, setara dengan bangsa-
bangsa maju lainnya di dunia seolah-olah menjadi barang usang yang sudah ditinggalkan. Manifesto
kultural Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan tekat untuk membentuk kohesi sosial dan integrasi
sosial, serta menyiratkan landasan mutualisme (kebersamaan, dalam perasaan maupun perilaku) dan
kerjasama yang didasarkan atas kepentingan bersama dan perasaan kebersamaan, itu pun semakin
pudar. Padahal makna dari manifesto kultural itu adalah tertanamnya perasaan saling memiliki dan
menghargai sesama warganegara Indonesia, meski dengan latar belakang etnik dan kebudayaan yang
berbeda-beda.

2.2.1   Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan
dan kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.” Indonesia. Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia
ditinjau dari segi geografis dan dari segi bangsa. Dari segi geografis, Indonesia berarti bagian bumi
yang membentang dari 95° sampai

141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara sampai 11° Lintang Selatan atau wilayah yang terbentang
dari Sabang sampai Merauke.

5
Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa senasib dan sepenanggungan yang
bermukim di dalam wilayah itu. Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa
yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas
dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

2.2.2   Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Cita-cita bangsa indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
kedua. Penjabaran secara terperinci tentang tujuan negara Indonesia adalah tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 alineia keempat, yaitu:

a.         Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b.        Memajukan kesejahteraan umum.

c.         Mencerdaskan kehidupan bangsa.

d.        Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.

Penjabaran selanjutnya mengenai  tujuan negara Indonesia terdapat dalam tujuan pembangunan


nasional Indonesia, penetapan visi, misi, strategis, dan agenda pembangunan nasional untuk tiap lima
tahun ke depan akan dituangkan dalam tiap rencana pembangunan jangka menengah (rpjm) tiap lima
tahun sekali. (Hartati, Atik., Sarwono. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Marsmedia).

Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan
berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang
lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-
royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas
kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses
Akulturasi (percampuran kebudayaan).

Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain
yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa
Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut
kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalanmusyawarah dan mufakat. Hal itulah yang
mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain
sebagainya. Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah
sebagai berikut:

a.         Perasaan senasib.

b.        Kebangkitan Nasional.

c.         Sumpah Pemuda.

6
d.        Proklamasi.
2.2.3   Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia apabila dikaji lebih jauh,
terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami lalu kita amalkan. Prinsip-
prinsip itu adalah:

a.         Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang
majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

b.        Prinsip Nasionalisme Indonesia, kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita
mengagung-agungkan bangsa kita sendiri.Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa
lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain,
sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga
bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c.         Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan


Tuhan Yang Maha Esa. yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya,
terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.

d.        Prinsip Wawasan Nusantara, dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan


dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita  nasional.

e.         Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan  Reformasi, dengan semangat persatuan


Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur.

2.2.4   Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan

Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan antara lain Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan
Wilayah Indonesia.  Pepatah mengatakan “Bersatu Kita Teguh,  Bercerai Kita Runtuh”.  Oleh karena
itu yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:

a.         Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah. Meningkatkan


kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.

b.        Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c.         Memberikan otonomi daerah.

d.        Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum.

e.         perlindungan, jaminan serta menjunjung  tinggi hak asasi manusia.

f.         Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat  merasa terlindungi.


7
g.        Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

h.        Mengembangkan semangat kekeluargaan, yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan atau
“budayakan saling bertegur sapa”.

i.          Menghindari penonjolan sara dan perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku, bahasa, agama serta adat istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka kita tidak boleh
melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu yang harus kita hindari
antara lain, egoisme, ekstrimisme, sukuisme, profinsialisme, acuh tak acuh tidak peduli terhadap
lingkungan, fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya.

2.2.5   Makna Bhinneka Tunggal Ika

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau Kitab
Sutasoma karangan Empu Tantular. Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna
walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya
namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu
kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama. Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika juga
terdapat pada lambang negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung
Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata
tersebut dapat pula diartikan Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Bhinneka Tunggal Ika adalah  motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa
Kuno  dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Kalimat ini
merupakan kutipan  dari sebuah Kakawin Jawa Kuno, yaitu Kakawin Sutasoma, karangan Mpu
Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin ini istimewa karena  mengajarkan
toleransi antar umat.

Sejak Negara Republik Indonesia ini didirikan (merdeka), para pendiri bangsa dengan dukungan
penuh seluruh rakyat telah sepakat mencantumkan kalimat “Bhinneka Tunggal Ika” pada lambang
negara Garuda Pancasila. Kalimat itu sendiri diambil dari falsafah Nusantara yang sejak jaman
Kerajaan Majapahit juga sudah dipakai sebagai motto pemersatu wilayah di kawasan Nusantara. Ini
artinya, bahwa sudah sejak dulu sekali, jauh sebelum jaman menjadi modern seperti sekarang, jauh
sebelum bangsa ini menjadi terdidik dengan tingkat intelektualitas tinggi seperti sekarang, kesadaran
akan hidup bersama di dalam keberagaman sudah tumbuh dan menjadi jiwa serta semangat anak-
anak banga di negeri ini.

Tetapi memasuki abad 21, di mana anak-anak bangsa Indonesia telah menjadi bangsa yang terdidik,
bangsa yang banyak sekali punya orang pintar alias kaum inteletual yang ilmunya bahkan diperoleh
dari sekolah-sekolah tinggi di luar negeri, sebuah kata, yaitu “pluralisme” yang artinya sama dengan
keberagaman, tiba-tiba saja menjadi istilah yang begitu gencar disebut. Setiap orang seakan kurang
yakin dengan keintelekannya bila tidak menyebut kata pluralisme setiap kali bicara, berdiskusi,
berpidato dan lain sebagainya.(http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makna-persatuan-dan-
kesatuan-bangsa.html).

2.2.6   Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Padahal salah satu misi utama kedatangan Islam di muka bumi ini adalah menyebarluaskan rasa kasih
sayang, kerukunan, kedamaian, persatuan dan kesatuan. Tak hanya antar-sesama manusia, tetapi juga
pada makhluk-makhluk Allah lainnya, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, air, bumi, hutan, dan lain
sebagainya. Karena itu sulit dipahami jika manusia yang satu dengan yang lainnya tidak berusaha
8
mewujudkan perdamaian. Misi perdamaian Islam juga tercermin dalam kata ‘Islam’ itu sendiri yang
berarti selamat, sejahtera, aman, dan damai.

Tetapi menyatakan Islam berarti salam damai saja tak cukup. Setiap individu Muslim harus
membuktikan tak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting lagi dengan amal perbuatan, bahwa
Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan betul-betul mengorientasikan diri dengan cara
damai pula. merupakan perintah Islam yang harus dilakukan dengan cara-cara yang baik, damai,
persuasif, hikmah, kebijaksanaan dan pengajaran yang baik. bukan dengan cara yang justru
mengandung kemungkaran, seperti pemaksaan, kekerasan, apalagi terorisme.

Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik
dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan
perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Untuk dapat
memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat sepuluh hal yang perlu
dilakukan:

a.         Berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan.

b.        Bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja.

c.         Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah.

d.        Selalu membuat perencanaan.

e.         Memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi.

f.         Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain.

g.        Rasional dan percaya kepada kemampuan iptek.

h.        Menjunjung tinggi keadilan.

i.          Berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.

2.2.7   Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah NKRI

Cinta tanah air berarti cinta pada negeri tempat kita memperoleh penghidupan dan mengalami
kehidupan semenjak lahir sampai akhir hayat. Seseorang yang cinta kepada tanah aimya senantiasa
berusaha agar negerinya tetap aman, sentosa, dan sejahtera.Cinta tanah air dan bangsa adalah suatu
sikap yang ketulusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan untuk kejayaan tanah air dan
kebahagiaan bangsanya. Sebagaiwarga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap
tanah air dan bangsa, yaitu dengan cara :

a.         Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.

b.        Tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan yang merugikan tanah air.

9
c.         Setia dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bangsa yang cinta kepada tanah airnya akan selalu tanggap dan waspada terhadap setiap
kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Unsur-unsur
tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan
keamanan negara serta kelangsungan hidup bangsa. Oleh karena itu sebagai warga negarayang baik,
rasa kebanggaan itu hendaknya diwujudkan dalam karsa dan karya yang baik untuk kemajuan
bangsanya. Setiap warga negara harus merasa terpanggil untuk memelihara dan mempertahankan
jengkal demi jengkal tanah air apabila ada bangsa-bangsa lain yang mencoba menjajah kembali
negara kita.

Dikemukakan dalam Pasal 26 Ayat (1) UUD 1945 bahwa,yang menjadi warga negara Indonesia ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Yang dimaksud dengan penduduk Republik Indonesia ialahwarga
negara Republik Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia dan orarrg asing yang
menetap atau bertempat tinggal dan bekerja di Indonesia.Isi pasal di atas menyatakan bahwa warga
negara Indonesia sudah selayaknya tidak memandang suku atau melihat dari mana asalnya.

Sikap membeda-bedakan itu dapat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Sebagai
warga negara Republik Indonesia harus mampu menggalang rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara dalam mengisi kemerdekaan. Dalam hubungan itu, perasaan cinta tanah air dapat diwujudkan
dengan cara menjaga nama baik bangsa dan tanah air Indonesia, berjiwa dan berkepribadian
Indonesia, bangga bertanah air Indonesia, dengan penduduk dan adat istiadat yangberbhinneka, tidak
akan melakukan perbuatan dan tindakan yang merugikan tanah air dan bangsa, serta setia dan taat
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian pula, adanya Ikrar Sumpah Pemuda yang mengakui bahwa kita. Bertanah air satu, tanah air
Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita harus bangga mempunyai tanah air
Indonesia, di mana pun kita berada. Keberadaan Indonesia dalam hubungannya dengan bangsa lain
dapat kita lihat di antaranya adanya kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara
lain, baik di kawasan ASEAN maupun tingkat dunia.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya negara bangsaIndonesia. Sejak saat
itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak menentukan nasib dan arah bangsanya
sendiri.Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah terjadi upaya  untuk menggantikan
bentuk negara. Misalnyamenggantikan bentuk negara kesatuan menjadi negara serikat. Hal ini terjadi
pada tahun 1949 sampai dengan tahun 1950. Akan tetapi, upaya untuk menggantikan bentuk negara
itu selalu tidak bertahan lama. Indonesia kembali kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara
kesatuan itu tetap dipertahankan.

Daerah juga memiliki peranan yang penting dalam perjuangan merebut dan mempertahankan
kemerdekaan. Sejarah telah membuktikan bahwa tanpa peran rakyat di seluruh daerah belum tentu
tercapai perjuangan kemerdekaan. Demikian juga peran daerah pada saat ini memiliki peran yang
sangat penting. Kekayaan alam yang dimiliki daerah merupakan kekayaan bersama seluruh rakyat
Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan
pemerintahan yang lebih berkeadilan dan lebih merata, maka prinsip desentralisasi atau otonomi
daerah diharapkan mampu mengatasi persoalan yang muncul dalam kerangka NKRI.

Sejarah perjuangan  bangsa dan peran daerah dalam perjuangan berdiri NKRI mengandung nilai-nilai
yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, seperti Perjuangan melawan penjajah oleh daerah
memiliki arah tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Tokoh pejuang daerah merupakan
tokoh pejuang bangsa Indonesia, persatuan dan kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi
bangsaIndonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Bangsa Indonesia telah sepakat
membentuk negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilihan yang tepat. Mengutamakan
10
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan dan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara.

Kebanggaan terhadap daerah masing-masing perlu terus ditanamkan dan ditumbuhkembangkan


dalam masyarakat. Kekhususan dan keragaman daerah tetap terus dipelihara baik di bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya. Namun, dikembangkan sesuai perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini mengandung makna kebanggaan dan kemandirian tidak
mengakibatkan proses perpecahanbangsa dan negara.

Kewenangan mengurus urusan pemerintahan sendiri tidak berarti tidak mentaati peraturan
pemerintah pusat, apalagi mengarah pada pemisahan daerah dari negara kesatuan.Sikap
etnosentrisme yang mengandung makna sikap yang menganggap budaya daerahnya sebagai budaya
yang tertinggi secara berlebihan dan budaya daerah lain dianggap lebih rendah. Sikap ini dalam
kehidupan nampak antara lain sikap mengutamakan kelompok daerahnya, memilih pemimpin atas
dasar asal daerah, memaksakan budaya daerah kepada orang lain, dan sebagainya.

Beberapa kerusuhan dalam masyarakat terkadang dapat dipengaruhi oleh faktor kedaerahan, seperti
kerusuhan antarpenonton sepakbola, antarwarga dalam masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu
sikap etnosentrisme yang sempit harus di hindari.Upaya bela negara danpertahanan keamanan negara
ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa
Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Setiap warga negara,
tanpa kecuali sesuai dengan kedudukannya masing-masing memiliki hak dan kewajiban untuk turut
serta dalam upaya bela negara, pertahanan, dan keamanan negara. Kita sebagai pelajar dan generasi
muda berkewajiban mewujudkan nilai-nilai perjuangan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam berbagai lingkungan kehidupan secara nyata.

2.2.8   Sikap dan Perilaku dalam Mempertahankan NKRI

Bangsa Indonesia dalam kehidupan negaranya memiliki sesuatu wawasan nasional yang disebut
Wawasan Nusantara. Hakikat Wawasan Nusantara adalah cara pandang yang utuh dan menyeluruh
dalam lingkup Nusantara demi kepentingan nasional Indonesia. Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia megenai diri dan lingkungannya yang serba beragan dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan tetap menghargai dan menghormati
ke-Bhinnekaan di dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.

Kita memandang bangsa Indonesia dengan nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat
Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat
Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”. Dalam GBHN disebutkan
bahwa hakikat wawasan nusantara di wujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantasa sebagai
satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. (Nugroho Suryo., Pangalih
Fajar., Dkk. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: Pratama Mitra Aksara).

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang dapat menyebabkan perpecahan di
tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keragaman tersebut seharusnya dapat menjadi sebuah
kekuatanuntuk menangkal semua gangguan atau ancaman yang ingin memecah belah persatuan
bangsa sebagai ketahanan nasional. Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI.

11
a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, yang artinyamenjaga seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.

b.        Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan
negara, dan mempererat persatuan bangsa.

c.         Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa


persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang
Saka Merah Putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.

d.        Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yaitu semangat mewujudkan


persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan Nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.

e.         Memiliki Wawasan Nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus


dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu, antara
lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. Ketentuan lainnya
dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.

2.2.9   Memupuk Sikap Cinta Tanah Air dalam Berbagai Kehidupan

Sebagai generasi muda, hal yang seharusnya dilakukan saat ini sebagai persiapan untuk
menggantikan generasi tua di masa yang akan datang, yaitu dengan membina persatuan dan kesatuan.
Dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa, berbagai cara dapat dilakukan untuk
menumbuhkan sikap cinta tanah air. Rasa cinta terhadap tanah air diawali dengan rasa
memiliki sense of belongingterhadap negara kita. Hal ini didasarkan atas rasa bangga berbangsa dan
bertanah air Indonesia. Sebagai bangsa yang berbudaya dan beradab, tentunya kita harus memelihara
dan mengembangkan kebudayaan warisan nenek moyang.

Rasa semangat kebangsaan menyuburkan rasa cinta tanah air yang akan membangkitkan kemauan
untuk membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar negara
Pancasila dan UUD 1945. Kecintaan tersebut akan menghapuskan rasa kesukuan yang sempit dan
mendorong usaha untuk meratakan pembangunan.Semuanya itu akan menjadi benteng kemungkinan
tumbuhnya pikiran-pikiran yang berbau separatisme (memisahkan diri dan mendirikan negara baru)
ataupun rasialisme (menonjolkan suku sendiri).

Cinta tanah air dan semangat kebangsaan adalah suatu sikap yang berlandaskaan ketulusan dan
keikhlasan hati dengan perwujudan tindakanyang nyata demi terbentuknya keutuhan dan
kemakmuran bangsa. Maka dari itu, warga negara memiliki kewajiban berperilaku cinta tanah air di
antaranya adalah sebagai berikut:

a.         Berusaha menjaga dan mengharumkan nama baik negara dengan memberikan kontribusi
nyata melalui prestasi-prestasi yang dihasilkan serta tidak mencemarkan nama baik negara.

b.        Memberikan bantuan, baik moral maupun materil demi kepentingan negara, salah satu
contohnya adalah dengan membayar pajak.

c.         Mencintai dan senantiasa menggunakan produk dalam negeri.

12
d.        Selalu bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD.

e.         Senantiasa berusaha menjaga, mempertahankan, dan mengembangkan budayaIndonesia


hingga tataraninternasional.(http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-persatuan-dan-
kesatuan-bangsa.html).

13
BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka
dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika,
Nasionalisme Indonesia, kebebasan bertanggung jawab, wawasan nusantara dan prinsip untuk
mewujudkan cita-cita pada era reformasi.

Meningkatkan keadilan dan tidak membeda bedakan antar suku bangsa. Arti Bhinneka Tunggal Ika
adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau Kitab Sutasoma karangan Empu
Tantular. Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat
banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang
sebangsa dan setanah air. Membangun persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi
kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini
amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian
kompetitif. Bangsa Indonesia terdiri dari kolektifitas kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat
majemuk. Dari segi etnitasnya terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997) dengan tidak kurang dari
300 jenis bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa suku bangsa
(Koentjaraningrat,1993). Penduduknya sudah mencapai 200 juta, yang menempatkan Indonesia pada
urutan keempat dunia. Suatu masyarakat yang multikultural tidak dapat disamakan dengan
masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter, akan tetapi sekaligus juga
tidak dapat disamakan pula dengan masyarakat yang memiliki diferensiasi atau spesialiasi yang
tinggi.

Multikultural bangsa sebagai sesuatu yang lebih dari hanya keragaman kebudayaan. Masyarakat yang
benar-benar bersifat plural hanyalah apabila ada sesuatu keanekaragaman yang resmi diakui di dalam
sistem dasar dari kelembagaan-kelembagaan yang diwajibkan. Multikultural dapat terjadi di
Indonesia karena Letak geografis Indonesia, perkawinan campur dan

3.2         Saran

Indonesia memang suatu bangsa yang multicultural, bangsa yang berdiri dari bebagai macam suku,
budaya, ras dan berbagai bahasa. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi kita sebagai
bangsa indonesia untuk bersatu dan berjuang untuk bangsa yang terdiri dari bermacam-macam kultur
ini. Kita harus bersatu dengan bangsa yang lain dan bersama-sama, bergotong royong untuk
mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata dunia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Civicpedia, 2017. Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah.

http://civicpedia.blogspot.co.id/2017/03sika-tanahair-dengan-memahami sejarah.html. Diakses pada


tanggal 19 Januari 2018, pukul 15:00 WITA.

Dwiadjayu, 2017. Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebahai Upaya Menjaga dan
Mempertahankan NKRI.

https://www.scribd.com/document/362113057/dinamika-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-sebagai-
upaya-menjaga-dan-mempertahankan-nkri-docx. Diakses pada tanggal 15 Januari 2018, pukul 15:30
WITA.

Hartati, Atik., Dan Sarwono. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Marsmedia.

Halimi, Muhammad, Dadang. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Republik


Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum  Dan Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Kristina, Febiola., Istiqomah., Dan Sa’idah. 2017. Makalah Integrasi Nasional dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. Tanjung Selor: SMA NEGERI 1 Tanjung Selor.

Lukman, 2017. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

http://www.mikirbae.com/2017/01/hakikat-negara-kesatuan-republik.html

Diakses pada tanggal 15 Januari 2018, pukul 15:45 WITA.

Manaruh,  Ahmad. 2017. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

http://www.lebahganteng.com/2017/01/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html. Diakses pada


tanggal 20 Januari 2018, pukul 09:05 WITA.

Mulana, Rafik. 2015. Memahami Makna Negara Kesatuan Republik Indonesia.

http://kamuspkn.upi.edu/materi-148-memahami-makna-negarakesatuan-republik indonesia-
nkri.html?m=1. Diakses pada tanggal 14 Januari 2018. pukul 18:30 WITA.

Mulyana, Dedi. 2015. Makalah persatuan dan Kestuan Bangsa.

http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html. Diakses
pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:07 WITA.

Nazilah, Nur. 2010. Hakikat Fungsi, Tujuan, Tujuan, dan Sifat Negara.

http://nurnazilahpkn.blogspot.co.id/2010/07/hakekat-fungsi-tujuan-dansifat-negara.html. Diakses
pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:00 WITA.
15
Noviasi, 2010. Negara Kesatuan Republik Indonesia.

http://noviaasti.blogspot.co.id/2010/12/negara-kesatuan-republik-indonesia-nkri.html. Diakses pada


tanggal  16 Januari 2018, pukul 15:50 WITA.

Nugroho, Suryo., Pangalih, Fajar., Dkk. 2013. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.


Bandung: Pratama Mitra Aksara.

Pramono, Agus. 2016. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

http://www.aguscs.com/2016/11/arti-penting-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html. Diakses pada


tanggal 20 Januari 2018, pukul 09:00 WITA.

Sriwati, 2015. Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

http://www.markijar.com/2015/11/persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html

Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:05 WITA.

Utamidarojah, Nur. 2016. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan.

https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-3/bab-3-memelihara-semengat-persatuan/b-arti-penting-
persatuan-dan-kesatuan-indonesia/. Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:06 WITA.

16

Anda mungkin juga menyukai