Skripsi: Oleh
Skripsi: Oleh
Skripsi: Oleh
Oleh:
VIOTHALIA STANZA
150100154
SKRIPSI
Oleh:
VIOTHALIA STANZA
150100154
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perilaku Menyusui Ibu Pasca Melahirkan
dalam Upaya Pemberian ASI Ekslusif di Puskesmas Padang Bulan” ini sebagai
salah satu syarat kelulusan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari orangtua dan berbagai pihak, mulai dari pemilihan topik dan judul
hingga terbentuk hasil skripsi yang sudah mumpuni ini. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp. S(K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Yetty Machrina, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan banyak waktu dan tanpa mengenal lelah dalam memberikan
dorongan, bimbingan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
3. dr. Betty, M.Ked(PA), Sp.PA, selaku ketua dosen penguji dan dr. Siti
Syarifah, M. Biomed, selaku anggota dosen penguji yang telah
memberikan nasihat dan saran yang sangat membangun sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya.
4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
yang telah membagikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Kepala Puskesmas Padang Bulan, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas Padang Bulan.
6. Ayahanda Kombes Pol Hanung Triwiyoso dan Ibunda tercinta Nur Aida
Kurniawati selaku orangtua penulis, yang telah mengasuh, membesarkan
dan membimbing serta senantiasa memberikan semangat, kasih saying dan
doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis,
Lampiran Halaman
Lampiran A Daftar Riwayat Hidup………………………….…. 41
Lampiran B Halaman Pernyataan Orisinil…………….……….. 42
Lampiran C Persetujuan Komisi Etik………………………….. 43
Lampiran D Surat Izini Penelitian……………………………… 44
Lampiran E Surat Balasan Puskesmas………….……………… 45
Lampiran F Lembar Penjelasan……………………………..… 46
Lampiran G Lembar kesediaan………………………………... 47
Lampiran H Kuesioner………………………………………… 48
Lampiran I Rincian Pemasukan Data…………………………. 49
AA : Arachidonic acid
AIDS : Acquired immune deficiency syndrome
ASI : Air susu ibu
DHA : Decosahexanoic acid
HIV : Human immunodeficiency virus
MDGs : Millenium development goals
PASI : Pengganti Air Susu Ibu
PIH : prolactin-inhibiting hormone
PRH : prolactin-releasing hormone
UNICEF : United nations childrens fund
WHO : World health organization
PENDAHULUAN
1 .1 LATAR BELAKANG
eksklusif?
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar payudara
ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi
yang diproduksi sejak masa kehamilan (Wiji, 2013).
Menurut Ida (2011), ASI dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan pertama ASI yang keluar berwarna
kekuning-kuningan (lebih kuning dibanding susu mature), agak kental dan kasar
yang muncul segera setelah melahirkan. Kolostrum terasa agak kasar karena
mengandung butir-butir lemak, bekas-bekas epitel, leukosit, dan limfosit. Atau,
dengan kata lain kolostrum adalah cairan pelancar dan pembersih saluran-saluran
ASI. Kolostrum keluar pada hari petama sampai hari keempat dengan komposisi
yang selalu berubah dari hari ke hari. Jumlah kolostrum yang dikeluarkan sangat
bervariasi berkisar 10-100 ml/hari dengan rata-rata sekitar 30 ml atau sekitar 3
sendok makan.
Adapun kandungan dan manfaat kolostrum dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi seimbang
dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi
yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Mengingat bahwa
kecerdasan anak berkaitan dengan otak maka jelas bahwa ASI merupakan faktor
utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan pertumbuhan otak.
Sementara itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk
pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan ( Wijaya 2018).
Pemberian ASI Eksklusif sampai dengan bayi berusia enam bulan akan menjamin
tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. ASI
mengandung nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh
optimal, yaitu :
a. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa (gula susu) dan jumlahnya relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Laktosa berfungsi sebagai salah
satu sumber untuk otak, mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang
pertumbuhan Lactobasillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus
bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
b. Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Sekitar 50% kalori ASI
berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5-4,5%. Walaupun kadar
lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida
Selain itu komposisi ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi
yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang
terdapat dalam ASI tersebut.ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang
berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. Selain
mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whey dan
Caseinyang sesuai untuk bayi. Rasio Whey dengan Casein merupakan salah satu
keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung Whey lebih
banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah
diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey : Casein
adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap( DEPKES RI, 2002).
Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam
lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan
untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI
sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan (DEPKES RI,
2002).
Jamu tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan,
dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
(PERMENKES RI/No: 003/MENKES/PER/I/2010). Jamu yang sering
dikonsumsi masyarakat pasca melahirkan adalah jamu uyup – uyup.
Ketika ibu mulai memberi makanan bayi selain ASI dikenal dengan
pengganti air susu ibu (PASI). Antara usia 4 sampai 6 bulan ibu akan mulai
memberikan makanan padat kepada bayinya. Perkenalkan makanan padat satu per
satu dan dalam jumlah kecil di awal. Beberapa bayi menjadi sembelit jika diberi
terlalu banyak makanan padat sejak dini. Ibu dapat memberikan bayi sedikit air
satu atau dua kali sehari, biasanya setelah usia enam bulan. Ibu juga dapat
memberikan susu formula, biasanya diencerkan dengan air, tidak boleh melebihi
beberapa ons per hari (dua hingga empat ons), terlalu banyak susu formula dapat
menyebabkan obesitas. Anak-anak yang diberi susu formula berlebih memiliki
lebih banyak lemak dalam tubuh daripada mereka yang diberi susu formula
normal. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan berat badan yang lebih cepat
sebagai bayi menyebabkan anak-anak mendapatkan proporsi jaringan lemak yang
lebih tinggi (massa lemak) ketika mereka lebih tua. ( Singhal et al., 2010).
1. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2010).
Faktor yang mempengaruhi perilaku
Menurut Green dan Kreuter dalam Notoatmodjo (2010), menganalisis
bahwa faktor perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama :
a. Faktor-faktor predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor yang melatarbelakangi perubahan
perilaku yang menyediakan pemikiran rasional atau motivasi terhadap
suatu perilaku. Faktor ini meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai, dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung
Faktor pendukung adalah faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku individu atau organisasi termasuk tindakan/
ketrampilan. Faktor ini meliputi ketersediaan, keterjangkauan sumber
daya pelayanan kesehatan, prioritas dan komitmen masyarakat dan
pemerintah dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan
c. Faktor-faktor pendorong
Faktor pendorong adalah faktor yang mendorong atau memperkuat
terjadinya perilaku. Faktor ini memberikan penghargaan/ insentif
untuk ketekunan atau pengulangan perilaku. Faktor penguat ini terdiri
dari tokoh masyarakat, petugas kesehatan, guru, keluarga dan
sebagainya.
1. Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang
akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
2. Respon terpimpin (guide response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.
3. Mekanisme (mecanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah
mancapai praktik tingkat tiga.
Kandungan ASI
ASI Manfaat ASI
Pengetahuan
Perilaku menyusui Sikap
Tindakan
METODE PENELITIAN
Kriteria inklusi :
• Ibu pasca melahirkan yang memiliki bayi ≦6 bulan
• Menyusui
• Bersedia menjadi responden
n= 4 p q N____
d2 ( N – 1 ) + 4 p q
Keterangan :
N = besar populasi = 532
n = besar sampel
d = kesalahan absolut yang dapat ditolerir = 0,1
p = harga proporsi di populasi = 0,5
q = 1- P
Z2 1 - ∝/2 = nilai distribusi normal baku = 1,962 atau dibulatkan menjadi 4
n = ___4 (0,5) (0,5) 532____
(0,01) ( 531) + (4 ) (0,5) (0,5)
n = 84
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
5. Skala Ukur
Skala ukur yang di pakai pada penelitian ini adalah nominal.
Berdasarkan tabel 4.1, kelompok usia yang paling banyak pada penelitian
ini adalah usia antara 25 – 35 tahun yaitu sebanyak 51 orang (60,7%), pendidikan
terakahir responden paling banyak adalah lulusanSMA yaitu sebanyak 56 orang
(66,7%), sebanyak 83,3 % pekerjaan responden adalah IRT atau ibu rumah
tangga.
Dalam perilaku pemberian ASI eksklusif pengetahuan ibu dibutuhkan.
Menurut Notoadmodjo (2010) mengatakan bahwa pendidikan seseorang
berhubungan dengan kehidupan sosialnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang
maka ia akan lebih memperhatikan masalah kesehatannya.Pada penelitian ini ibu
yang melakukan inisiasi menyusu dini adalah sebagian besar merupakan lulusan
SMA dan sarjana (95,3%).
Berdasarkan tabel 4.2, yang paling banyak dilakukan ibu pasca melahirkan
adalah inisiasi menyusu dini (IMD) yaitu sebanyak 72 orang (85,7%), kemudian
yang tidak melakukan inisiasi menyusu dini (tidak IMD) dikarenakan ASI tidak
keluar yaitu sebanyak 12 orang (14,3%). Dilakukan juga penelitian mengenai
inisiasi menyusu dini (IMD) di Puskesmas Seberang Padang pada tahun 2017 oleh
Rahayu yang memiliki hasil data yaitu dari 75 bayi yang lahir tahun 2016,
terdapat 59 bayi atau sebesar 78,6% bayi yang dilakukan inisiasi menyusu dini
oleh ibu (Rahayu, 2017). Pentingnya dilakukan inisiasi menyusu dini dikarenakan
inisiasi dini mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Upaya ibu dalam meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi
makanan pelancar ASI dapat dilihat pada tabel 4.3 :
Tabel 4.3 Distribusi jenis makanan pelancar ASI.
Konsumsi Makanan Jumlah (n) Persentase (%)
Tidak konsumsi makanan 18 21,4
Konsumsi 1 jenis makanan 35 41,7
Konsumsi > 1 jenis makanan 31 36,9
Total 84 100
Berdasarkan tabel 4.6, terlihat bahwa 71,4 % atau sebanyak 60 orang ibu
pasca melahirkan membawa bayinya saat bekerja atau berpergian, kemudian
diikuti sebanyak 24 orang responden memompa ASI agar bayi tetap mendapatkan
ASI. Untuk ibu yang membawa bayi nya berpergian maka tidak memopa ASI nya
Lama usia bayi dalam mendapatkan ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel
4.7 :
Jenis pengganti air susu ibu (PASI) yang diberikan oleh ibu kepada bayi
terdapat berbagai jenis.Adapaun jenis pengganti air susu ibu dapat dilihat pada
tabel 4.8 :
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Hasil dari penelitian ini memberikan saran antara lain :
1. Dapat dilakukan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif dan jenis
makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi ASI.
2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui aspek budaya
terhadap jenis makanan &minuman untuk meningkatkan produksi ASI.
NIM : 150100154
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pelatihan :
1. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2015
PERNYATAAN
Medan, 2018
penulis,
Materai
Rp 6.000
Viothalia Stanza
150100154.
LEMBAR PENJELASAN
Salam Sejahtera,
Pertama–tama saya ucapkan terima kasih kepada ibu yang bersedia meluangkan
waktu membaca lembar penjelasan ini.
Saya Viothalia Stanza, mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Perilaku
Menyusui Ibu Pasca Melahirkan dalam Upaya Pemberian ASI Ekslusif di
Puskesmas Padang Bulan “.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku menyusui ibu pasca
melahirkan dalam upaya memberikan ASI eksklusif kepada bayi agar
memberikan edukasi yang lebih baik dalam upaya pemberian ASI ekslusif.
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada ibu.
Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerja sama ibu untuk memberikan jawaban
yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini.
Jawaban yang ibu berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini
dan tidak akan disalahgunakan untuk kepentingan lain. Partisipasi ibu bersifat
bebas dan tanpa paksaan.
Bila terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, saya
persilahkan Ibu menghubungi saya pada nomor telepon 082162141111.
Demikian penjelasan ini saya sampaikan, atas partisipasi dan kesediaan ibu saya
ucapkan terima kasih.
Medan, 2018
Viothalia Stanza
NIM. 150100154
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini telah memahami maksud dan tujuan penelitian dan menyatakan
bersedia/tidak bersedia (*) ikut dalam penelitian ini.
Medan, 2018
Responden
( )
Lampiran H. Kuesioner
6. Sampai kapan ibu akan memberikan ASI kepada bayi secara eksklusif?
a. < 6 bulan
b. 6 bulan
7. Apakah jenis PASI yang ibu berikan kepada bayi ibu?
a. Susu formula
b. Air putih
c. Air teh manis
d. Bubur susu
e. Dan lain-lain, sebutkan (…………………..)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent