Laporan PBL Kelompok 3 Kelurahan Temas-1
Laporan PBL Kelompok 3 Kelurahan Temas-1
Laporan PBL Kelompok 3 Kelurahan Temas-1
KELOMPOK 3
ANGGOTA
1. ADELIA DWI PANGASTUTI 160612613640
2. ANIS ROSIDAH 160612613617
3. DIASH AGIE PERMATA 160612613672
4. DINI RAHMASARI SYURINDA 160612613663
5. DWI NASHIRO MILLA ROSYA 160612613683
6. ERANIO RAMADANSA B. 160612613646
7. MUHAMMAD FARIDL ALWI 160612613650
8. MUSTIKO WIYONO WIDODO 160612613645
9. ROSITA DEWI AMBARWATI 160612613660
10. SITI ISTIQOMAH 160612613630
i
LAPORAN PBL KOMUNITAS
Disusun Oleh:
Anggota:
1. Adelia Dwi Pangastuti 160612613640
2. Anis Rosidah 160612613617
3. Diash Agie Permata 160612613672
4. Dini Rahmasari Syurinda 160612613663
5. Dwi Nashiro Milla Rosya 160612613683
6. Eranio Ramadansa Berlian 160612613646
7. Muhammad Faridl Alwi 160612613650
8. Mustiko Wiyono Widodo 160612613645
9. Rosita Dewi Ambarwati 160612613660
10. Siti Istiqomah 160612613630
Tantra Soma Pandega, S.STP., M.Si Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH
NIP. 19870220 200602 1 001 NIP. 198911162019032017
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat
FIK-UM
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
dengan lancar dan baik. Penyelesaian Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL)
Komunitas ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, dan saran dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT karena atas kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik
secara moriil maupun materiil
3. Bapak Tantra Soma Pandega, S.STP., M.Si selaku Kepala Kelurahan
Temas sebagai tempat Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas serta
selaku pendamping lapangan yang membimbing kami ketika terjun di
masyarakat
4. Ibu Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH dan Ibu Farah Paramita, S.Gz.,
M.PH selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) selama Praktik
Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
5. Perangkat dan Masyarakat Kelurahan Temas yang telah mengizinkan dan
mengikuti program Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Praktik Belajar Lapangan
(PBL) Komunitas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas ini kearah kesempurnaan. Kami
berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca, akhir kata kami
sampaikan terimakasih.
Malang, Agustus 2019
Penyusun
iii
RINGKASAN
Temas adalah salah satu nama kelurahan yang berada di wilayah
Kecamatan Batu Kota Batu. Kelurahan Temas memiliki 11 Rukun Warga (RW)
dengan jumlah warga sebanyak 18.126 jiwa yang terdiri dari 9.188 jiwa berjenis
kelamin laki-laki dan 8.938 jiwa berjenis kelamin perempuan, dimana RW 08 dan
11 merupakan sasaran program PBL kelompok 3. Berdasarkan hasil penyebaran
kuesioner, diperoleh data permasalahan yang terdapat di RW 08 dan RW 11 yaitu
(1) tingginya angka kejadian stunting di RW 08, (2) tingginya angka kejadian
ISPA di RW 11, (3) kurangnya penyuluhan dan pelatihan gizi di RW 11, (4)
kurang tertibnya proses pemotongan hewan ayam sesuai dengan standar di RPH-A
RW 11, (5) tingginya angka kesakitan gigi pada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum.
Setelah dilakukan FGD (Focuss Group Disscussion) didapatkan lima program
yang telah disepakati bersama yaitu: (1) mural painting sebagai upaya pencegahan
stunting di RW 08, (2) sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas) di RW 11, (3) sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “isi
piringku” di RW 11, (4) sosialisasi dan pembagian poster SOP RPH-A, (5)
sosialisasi kesehatan gigi melalui media panggung boneka dan praktik gosok gigi
pada siswa kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum. Setelah seluruh program
dilaksanakan, didapatkan hasil sebegai berikut (1) terdapat pemahaman
pengetahuan masyarakat RW 08 setelah diberi program mural painting mengenai
stunting, (2) terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 tentang
penyakit ISPA setelah diberikan sosialisasi mengenai ISPA, (3) terdapat
pemahaman pengetahuan masyarakat RW 11 mengenai gizi setelah dilakukan
sosialisasi dan diberi leaflet mengenai gizi, (4) tidak terdapat peningkatan yang
berarti pada pengetahuan dan perilaku masyarakat RPH-A mengenai standar
proses pemotongan hewan ayam, (5) terdapat peningkatan pengetahuan pada
siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum mengenai cara menggosok gigi setelah
diberikan sosialisasi dan pelatihan kesehatan gigi.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Data Situasi Desa ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 14
1.3 Tujuan................................................................................................... 15
1.4 Manfaat Program .................................................................................. 15
BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA
2.1 Program Kerja ...................................................................................... 17
2.1.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka
dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI
Ihya’ul Ulum ............................................................................ 17
2.1.2 Sosialisasi Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam ......... 20
2.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas)....................................................................... 22
2.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting ............. 24
2.1.5 Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” ..................................... 26
2.2 Kalender Kerja ..................................................................................... 28
v
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Hasil yang dicapai ................................................................................ 31
3.1.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka
dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 MI
Ihya’ul Ulum ............................................................................ 31
3.1.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam ......... 34
3.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas)....................................................................... 40
3.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting ............. 46
3.1.5 Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” ..................................... 50
3.2 Hambatan Pelaksanaan Program .......................................................... 54
3.2.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Menggunakan Media Panggung
Boneka dan Teeth Song ............................................................ 54
3.2.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam......... 55
3.2.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas)....................................................................... 55
3.2.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting ............. 56
3.2.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” ............ 56
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 57
4.2 Saran ..................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59
LAMPIRAN .................................................................................................... 60
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Sarana Kesehatan................................................................... 3
Tabel 1.2 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 08.......................... 4
Tabel 1.3 Data Kejadian Stunting RW 08 ...................................................... 6
Tabel 1.4 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 11.......................... 6
Tabel 1.5 Data Kejadian Stunting RW 11 ...................................................... 9
Tabel 1.6 Hasil Penyebaran Kuesioner RPH-A ..............................................10
Tabel 1.7 Hasil Penyebaran Kuesioner Siswa/i MI Ihya’ul Ulum ..................12
Tabel 2.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi Kesehatan Gigi
Melalui Media Panggung Boneka pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI
Ihya’ul Ulum ...................................................................................19
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian
Poster SOP RPH-A .........................................................................21
Tabel 2.3 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian
Stiker ISPA .....................................................................................23
Tabel 2.4 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Mural Painting sebagai
Upaya Pencegahan Stunting ............................................................25
Tabel 2.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian
Leaflet Gizi “Isi Piringku” ..............................................................27
Tabel 2.6 Kalender Kerja ................................................................................28
Tabel 3.1 Ketercapaian Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui
Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa
Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum ................................................. 31
Tabel 3.1.1 Persentase Hasil Observasi Siswa/i MI Ihya’ul Ulum tentang
Gosok Gigi ...................................................................................33
Tabel 3.2 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP
RPH-A .............................................................................................34
Tabel 3.2.1 Persentase Hasil Observasi Tentang Pengangkutan dan
vii
Penampungan Ayam ...................................................................37
Tabel 3.2.2 Persentase Hasil Observasi Tentang Pemeriksaan Antemortem .37
Tabel 3.2.3 Persentase Hasil Observasi Tentang Pengistirahatan dan Puasa
Makan bagi Ayam ........................................................................38
Tabel 3.2.4 Persentase Hasil Observasi Tentang Penyembelihan Ayam .......38
Tabel 3.2.5 Persentase Hasil Observasi Tentang Pencabutan Bulu Ayam ....39
Tabel 3.2.6 Persentase Hasil Observasi Tentang Pengeluaran Isi Perut
Ayam ...........................................................................................39
Tabel 3.2.7 Persentase Hasil Observasi Tentang Pemeriksaan Postmortem .39
Tabel 3.2.8 Persentase Hasil Observasi Tentang Pendistribusian Karkas
Ayam ...........................................................................................40
Tabel 3.3 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA .....40
Tabel 3.3.1 Persentase Pengetahuan Mengenai ISPA ....................................43
Tabel 3.3.2 Persentase Pengetahuan Mengenai Penyebab ISPA ...................44
Tabel 3.3.3 Persentase Pengetahuan Mengenai Penularan ISPA ...................44
Tabel 3.3.4 Persentase Pengetahuan Mengenai Tanda dan Gejala ISPA ......45
Tabel 3.3.5 Persentase Pengetahuan Mengenai Pencegahan ISPA ................45
Tabel 3.4 Ketercapaian Program Mural Painting sebagai Upaya Pencegahan
ISPA ................................................................................................46
Tabel 3.4.1 Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Program
Mural Painting sebagai Upaya Pencegahan Stunting ...................49
Tabel 3.5 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku” .........................................................................................50
Tabel 3.5.1 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Program Sosialisasi
dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” .................................52
Tabel 3.5.2 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Keramahan dan
Kesopanan Petugas......................................................................52
Tabel 3.5.3 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Kejelasan Informasi
yang diberikan .............................................................................52
viii
Tabel 3.5.4 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pemahaman Materi
yang diberikan .............................................................................53
Tabel 3.5.5 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Metode Penyampaian
Materi ..........................................................................................53
Tabel 3.5.6 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Media Penyampaian
Materi ...........................................................................................54
Tabel 3.5.7 Persentase Audience Terhadap Pengadaan Program Serupa........54
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Kelurahan Temas ................................................................ 2
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Absensi Mahasiswa.................................................................60
Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner ................................................61
Lampiran 3 Informed Concent ...................................................................79
Lampiran 4 Kuesioner Pendahuluan ..........................................................81
Lampiran 5 Hasil Laporan FGD .................................................................90
Lampiran 6 Matriks Planning of Action (POA) ......................................... 104
Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta................................................................ 105
Lampiran 8 Materi ...................................................................................... 112
Lampiran 9 Pre-test dan Post-test .............................................................. 127
Lampiran 10 Satuan Acara Pembelajaran (SAP) ....................................... 136
Lampiran 11 Berita Acara .......................................................................... 151
Lampiran 12 Dokumentasi ......................................................................... 157
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kelurahan Temas memiliki 11 Rukun Warga (RW) dengan jumlah warga
sebanyak 18.126 jiwa yang terdiri dari 9.188 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
8.938 jiwa berjenis kelamin perempuan. Jumlah total Kartu Keluarga (KK) di
Kelurahan Temas adalah 5528 KK, dan jumlah total rumah mencapai 4977 rumah.
RW 08 dan RW 11 adalah salah satu sasaran Praktik Belajar Lapangan (PBL).
Jumlah Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di RW 08 adalah 5 RT dengan jumlah
KK sebanyak 387 KK dan jumlah rumah sebanyak 373 rumah, sedangkan jumlah
Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di RW 11 adalah 4 RT dengan jumlah KK
sebanyak 320 KK dan jumlah rumah sebanyak 276 rumah (Kelurahan Temas, 2017).
Berikut merupakan gambar peta Kelurahan Temas.
2
Berdasarkan sisi kesehatan, Kelurahan Temas ini berada dalam wilayah kerja
Puskesmas Sisir. Berdasarkan data sekunder yang dimiliki oleh pihak puskesmas,
diperoleh data sarana kesehatan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Sarana Kesehatan
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas Sisir -
2. Puskesmas Pembantu (Pustu) 1
3. Pondok Bersalin Desa (Polindes) -
4. Rumah Sakit Swasta -
5. Rumah Bersalin Swasta -
6. Dokter Praktik Swasta 2
7. Dokter Gigi Swasta -
8. Bidan Praktik Swasta -
1.1.1 RW 08
Data langsung yang dikumpulkan oleh mahasiswa PBL UM 2019 pada RW 8
hanya melalui wawancara kepada stakeholder di RW 08, sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut:
3
Tabel 1.2 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 08
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
POSYANDU
1 Apakah pencatatan posyandu di RW 8 sudah lengkap? 5 100 0 0
2 Apakah ada program posyandu yang tidak berjalan? 0 0 5 100
3 Apakah ada program posyandu yang berasal dari limpahan
5 100 0 0
pustu?
4 Apakah dalam kegiatan posyandu selalu dipantau oleh
5 100 0 0
petugas kesehatan?
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi? 3 60 2 40
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
0 0 5 100
masyarakat?
7 Apakah posyandu selalu melakukan laporan tahunan
5 100 0 0
secara rutin?
INDUSTRI
8 Apakah disini terdapat industri? 5 100 0 0
9 Apakah setiap industri disini sudah memiliki limbah
3 60 2 40
pembuangan sendiri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar? 0 0 5 100
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri? 0 0 5 100
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin? 4 80 1 20
BENCANA
13 Apakah pernah terjadi bencana disini? 0 0 5 100
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
0 0 5 100
bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah tenaga kesehatan disini telah mencukupi? 5 100 0 0
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu
5 100 0 0
sudah sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai? 4 80 1 20
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai
5 100 0 0
SOP dan nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan
5 100 0 0
aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, ODGJ, TB 0 0 5 100
dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
2 40 3 60
mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang 3 60 2 40
4
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti
pembagian PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat
peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, 0 0 5 100
PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
0 0 5 100
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
0 0 5 100
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban? 0 0 5 100
27 Apakah masih ada warga yang membuang limbah cair
0 0 5 100
sembarangan?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
3 60 2 40
nyamuk?
POTENSI DESA
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
4 80 1 20
yang dilaksanakan di sini?
30 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut? 4 80 1 20
31 Apakah dalam kegiatan komunitas selalu melibatkan
0 0 5 100
tenaga kesehatan?
INDONESIA SEHAT
32 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
0 0 5 100
lingkungan tempat tinggal Anda?
33 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 0 0 5 100
34 Apakah banyak keluarga disini yang tidak memiliki BPJS /
0 0 5 100
KIS?
Berdasarkan tabel 1.1 diperoleh bahwa tidak pernah ada program usulan yang
berasal dari masyarakat, sehingga dapat dipastikan hal ini merupakan pokok
permasalahan dari rendahnya partisipasi masyarakat, karena tidak adanya ikatan
kebutuhan antara posyandu dengan masyarakat. Berdasarkan tabel 1.1 juga diperoleh
hasil sebesar 60% responden menyatakan bahwa tidak pernah ada pelatihan mengenai
gizi. Sebesar 100% responden juga menyatakan bahwa pihak RT maupun RW tidak
pernah membuat peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa di RW 08 Kelurahan Temas masih kurang dalam hal penyuluhan
dan pelatihan gizi.
5
Mahasiswa PBL UM 2019 juga melakukan pengumpulan data lebih detail ke
bidan desa, dan diperoleh data stunting sebagai berkut:
Tabel 1.3 Data Kejadian Stunting RW 08
Klasifikasi
No Nama Usia BB TB
TB/U BB/U BB/TB
1. Az 13 9.4 71 Pendek Gizi Baik Normal
2. En 18 9 77 Pendek Gizi Baik Normal
Sangat
3. Ez 42 10 90 Pendek Gizi Buruk
Kurus
4. S 56 14.5 99 Pendek Gizi Buruk Normal
Sangat
5. Ag 47 14.5 87 Gizi Baik Gemuk
Pendek
1.1.2 RW 11
Pada sebaran wawancara dan kuesioner di RW 11 dibagi menjadi tiga
kelompok responden, yaitu kelompok stakeholder, kelompok masyarakat, dan
kelompok sekolah.
1. Kelompok Stakeholder
Berikut merupakan kuesioner dan hasil penyebaran kuesioner pada
kelompok stakeholder di RW 11.
Tabel 1.4 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 11
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
POSYANDU --- RT
1 Apakah pencatatan posyandu di RW 8 sudah
2 50 2 50
lengkap?
2 Apakah ada program posyandu yang tidak berjalan? 1 25 3 75
3 Apakah ada program posyandu yang berasal dari
0 0 4 100
limpahan pustu?
4 Apakah dalam kegiatan posyandu selalu dipantau
4 100 0 0
oleh petugas kesehatan?
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi? 2 50 2 50
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan 0 0 4 100
6
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
masyarakat?
7 Apakah posyandu selalu melakukan laporan tahunan
3 75 1 25
secara rutin?
INDUSTRI
8 Apakah disini terdapat industri? 3 75 1 25
9 Apakah setiap industri disini sudah memiliki limbah
0 0 4 100
pembuangan sendiri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga
4 100 0 0
sekitar?
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri? 3 75 1 25
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin? 1 25 3 75
BENCANA
13 Apakah pernah terjadi bencana disini? 1 25 3 75
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
0 0 4 100
bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah tenaga kesehatan disini telah mencukupi? 3 75 1 25
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas /
4 100 0 0
pustu sudah sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai? 3 75 1 25
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah
4 100 0 0
sesuai SOP dan nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat,
4 100 0 0
dan aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, 1 25 3 75
ODGJ, TB dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat
1 25 3 75
setempat mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah
yang berdampak pada gizi masyarakat setempat, 2 50 2 50
seperti pembagian PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat
peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi 0 0 4 100
seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan
0 0 4 100
persalinan ke dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang
1 25 3 75
air bersih?
7
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki
3 75 1 25
jamban?
27 Apakah masih ada warga yang membuang limbah
1 25 3 75
cair sembarangan?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan
2 50 2 50
jentik nyamuk?
POTENSI DESA
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian,
4 100 0 0
pkk, dsb) yang dilaksanakan di sini?
30 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas
3 75 1 25
tersebut?
31 Apakah dalam kegiatan komunitas selalu
0 0 4 100
melibatkan tenaga kesehatan?
INDONESIA SEHAT
32 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita
1 25 3 75
TB di lingkungan tempat tinggal Anda?
33 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 1 25 3 75
34 Apakah banyak keluarga disini yang tidak memiliki
2 50 2 50
BPJS / KIS?
8
1.4 didapatkan hasil hasil penyebaran kuesioner pada stakeholder di RW 11
diperoleh hasil sebesar 75% responden menyatakan bahwa tidak pernah ada
pelatihan mengenai gizi. Sebesar 100% responden juga menyatakan bahwa pihak
RT maupun RW tidak pernah membuat peraturan mengenai kewajiban pemenuhan
gizi.Dapat disimpulkan bahwa di RW 08 Kelurahan Temas masih kurang dalam
hal penyuluhan dan pelatihan gizi.
Selain pengumpulan hasil data primer, terdapat data penunjang lain yang
merupakan data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Sisir danbidan desa
setempat. Dari data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Sisir menyebutkan
bahwa pada tahun 2018 penyakit tertinggi adalah ISPA yang menyerang orang
dewasa sebanyak 5.392 orang dan yang menyerang balita sebanyak 2.051 anak.
Sedangkan dari data bidan di Kelurahan Temas menyebutkan bahwa pada bulan
Januari-Maret 2019 terdapat 16 orang yang mengalami ISPA di RW 11.
Sedangkan angka tersebut naik pada bulan April-Juni 2019 sebesar 27 orang yang
mengalami ISPA di RW 11.Hal ini menjadikan RW 11 dengan penduduk
penderita ISPA tertinggi di Kelurahan Temas.
Selain pengumpulan data sekunder berupa data penderita ISPA, di RW 11
juga masih ada kejadian stunting. Terdapat 11 balita yang mengalami kejadian
stunting.Berikut merupakan data kejadian stunting di RW 11.
Tabel 1.5 Data Kejadian Stunting RW 11
Klasifikasi
No Nama Usia BB TB
TB/U BB/U BB/TB
1. Aq 45 13.3 92 Pendek Gizi Baik Normal
2. N 20 9.3 76 Pendek Gizi Baik Normal
3. H 55 15.1 97 Pendek Gizi Baik Normal
4. M. A 38 12 88 Pendek Gizi Baik Normal
5. F 9 7 66 Pendek Gizi Baik Normal
6. UF 8 7.9 67 Pendek Gizi Baik Normal
7. R 10 8 68 Pendek Gizi Baik Normal
Sangat
8. AV 23 9.1 76 Gizi Kurang Normal
Pendek
Sangat
9. KH 13 7.5 67 Gizi Kurang Normal
Pendek
9
Berdasarkan tabel 1.5 diketahui tingginya angka stunting di RW 08 ini
dapat diketahui dari data-data penunjang yang diperoleh dari bidan desa.
Berdasarkan data sekunder tersebut menyatakan terdapat 9 balita yang mengalami
kejadian stunting. Angka ini bisa dikatakan cukup tinggi untuk kejadian stunting di
RW 11 Kelurahan Temas ini.
10
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam
19 90 2 10
pada suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses
7 33 14 67
perendaman ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
PENANGANAN KARKAS
13 Apakah ayam yang sudah dipotong didinginkan dalam
5 24 16 76
suatu tempat?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman karkas
18 86 3 14
menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah limbah padat (bulu, jeroan) ayam yang telah
13 62 8 38
dipotong dilakukan pengolahan?
17 Apakah limbah cair (darah, air cucian) ayam yang sudah
7 33 14 67
dipotong dilakukan pengolahan?
11
3. Kelompok Sekolah (Siswa-Siswi MI Ihya’ul Ulum)
Kelompok sekolah terdiri dari pemilik siswa-siwi MI Ihya’ul Ulum. Jumlah
total siswa-siswi di MI Ihya’ul Ulum adalah sebanyak 172 orang. Pada penentuan
sampling yang akan dipilih untuk dijadikan responden, digunakan perhitungan
N
menggunakan Rumus Slovin yaitu = 1+Ne² . Berdasarkan perhitungan tersebut
Selain pengumpulan hasil data primer, terdapat data penunjang lain yang
merupakan data sekunder yang didapatkan dari data Puskesmas yang melakukan
kunjungan pemeriksaan ke MI Ihya’ul Ulum pada bulan Mei 2019. Berdasarkan
data kunjungan tersebut, didapatkan sebesar 128 siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
yang mengalami sakit gigi berupa karies.Jumlah ini dinyatakan cukup banyak,
mengingat jumlah total siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum sejumlah 172 siswa.
12
Berdasarkan tabel 1.6 pada hasil penyebaran kuesioner pada siswa-siswi
MI Ihya’ul Ulum didapatkan hasil sebesar 87.6% responden menyatakan bahwa
siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum sering membeli jajan di luar sekolah. Berdasarkan
tabel 1.6 pada hasil penyebaran kuesioner pada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
didapatkan hasil sebesar 85.1% responden menyatakan bahwa siswa-siswi MI
Ihya’ul Ulum hanya mencuci tangan hanya dengan air tanpa menggunakan sabun.
Pada tabel 1.6 pada hasil penyebaran kuesioner pada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
didapatkan hasil sebesar 59.5% responden menyatakan bahwa siswa-siswi MI
Ihya’ul Ulum banyak yang mengalami sakit gigi, dari data sekunder juga dapat
dilihat bahwa jumlah anak yang mengalami sakit gigi cukup banyak yaitu sebesar
128 siswa.
Masalah-masalah yang ditemukan setelah proses penyebaran kuesioner
kemudian dikerucutkan menjadi beberapa prioritas masalah yang telah didiskusikan
bersama para stakeholder yaitu ketua RW dan ketua RT di masing-masing RW
maupun dengan kepala sekolah pada saat FGD (Focus Group Discussion). Berikut
merupakan prioritas masalah RW 08, RW 11, RPH-A, dan MI Ihya’ul Ulum yang
telah ditentukan yaitu (1) Tingginya angka kejadian stunting di RW 08, (2) Tingginya
angka kejadian ISPA di RW 11, (3) Kurangnya penyuluhan dan pelatihan gizi di RW
11, (4) Kurang tertibnya proses pemotongan hewan ayam sesuai dengan standar di
RPH-A RW 11, (5) Tingginya angka kesakitan gigi pada siswa-siswi MI Ihya’ul
Ulum.
Selain untuk menentukan prioritas masalah, kegiatan FGD ini dilakukan juga
untuk membahas dan menentukan program apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut. Terdapat lima program yang telah disepakati bersama
yaitu: (1) mural painting sebagai upaya pencegahan stunting di RW 08, (2) sosialisasi
dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) di RW 11, (3)
sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “isi piringku” di RW 11, (4) sosialisasi dan
pembagian poster SOP RPH-A, (5) sosialisasi kesehatan gigi melalui media
13
panggung boneka dan praktik gosok gigi pada siswa kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul
Ulum.
Berdasarkan kelima program yang telah disepakati tersebut, diharapkan dapat
memberikan pengetahuan, wawasan, dan perubahan perilaku yang lebih sehat pada
masyarakat RW 08 dan RW 11 mengenai pentingnya menjaga gizi balita agar
terhindar dari kejadian stunting; pentingnya mengetahui penyebab, gejala, dan
pencegahan ISPA; pentingnya menjaga pola makan dan gizi seimbang sesuai
program pemerintah yaitu “Isi Piringku” untuk menjaga kesehatan tubuh; pentingnya
mengetahui proses pemotongan hewan ayam yang sesuai dengan standar; dan
pentingnya menanamkan bagaimana cara gosok gigi yang benar agar terhindar dari
sakit gigi.
14
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan pada
laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI
Ihya’ul Ulum mengenai cara menggosok gigi setelah diberikan sosialisasi dan
pelatihan kesehatan gigi
2. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat pemilik dan petugas
RPH-A mengenai standar proses pemotongan hewan ayam setelah diberi poster
mengenai standar pemotongan hewan ayam
3. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 tentang penyakit
ISPA setelah diberikan sosialisasi mengenai ISPA
4. Untuk mengetahui pemahaman pengetahuan masyarakat RW 08 setelah mengenai
stunting setelah diadakan program kerja mural mengenai stunting
5. Untuk mengetahui pemahaman pengetahuan masyarakat RW 11 mengenai gizi
setelah dilakukan sosialisasi dan diberi leaflet mengenai gizi pada program
pemerintah “Isi Piringku”
15
3. Manfaat bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat menjadi lebih baik dalam
menjaga kesehatan guna meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Kelurahan
Temas.
4. Manfaat bagi Mahasiswa
Memberikan ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa dalam berkomunikasi,
mengetahui kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat, menentukan prioritas
masalah, dan menyusun hingga mengimplementasikan serta melakukan evaluasi
program yang bertujuan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang
ada.
16
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
17
5. Kelompok PBL membagikan doorprize kepada siswa yang bertanya dan
menjawab pertanyaan dan kelompok PBL membagikan lembar post test kepada
sasaran.
18
Tabel 2.1Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada
Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Nama Sarana dan Penanggung
No Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi
Kegiatan prasarana Jawab
1. Sosialisasi MI 24 Sasaran: Siswa-siswi kelas 1 Microphone, 1. Sosialisasi pengetahuan 1. Muhammad
Kesehatan Ihya’ul Septemb dan 2 MI Ihya’ul Ulum sound system, kesehatan gigi Faridl Alwi
Gigi Melalui Ulum er 2019 kursi, meja besar, 2. Demonstrasi cara 2. Dwi Nashiro
Media Stakeholder: Puskesmas Sisir, boneka tangan, menggosok gigi yang Milla Rosya
Pangung Kepala Sekolah MI Ihay’ul sikat gigi, pasta benar
Boneka dan Ulum gigi, gelas plastic 3. Sesi Tanya jawab/ kuis
Praktik Gosok kecil
Gigi pada
Siswa Kelas 1
dan 2 di MI
Ihay’ul Ulum
Program kerja ini dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019 di aula MI Ihya’ul Ulul Kelurahan Temas
Kota Batu pada saat jam ekstrakurikuler sekolah. Sasaran program kerja ini adalah siswa-siswi kelas 1 dan 2 berjumlah 43
siswa.Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan metode panggung boneka. Metode ini dipilih karena untuk
mempermudah sasaran dalam memahami materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini terdiri dari pembukaan,
penyampaian materi, praktik menggosok gigi kuis tanya jawab, dan penutupan. Materi kesehatan gigi dan mulut membahas
tentang pengertian, penyebab, dampak, cara mengatasi dan cara pencegahan. Sasaran sangat antusias saat mendengarkan
materi berupa cerita sakit gigi. Selain penyampaian materi, program kerja ini juga terdapat praktik menggosok gigi dengan
benar yang sebelumnya siswa-siswa sudah diberitahu untuk membawa sikat dan pasta gigi. Panitia menyediakan air dan
gelas, kemudian dibagikan kepada setiap peserta. Setelah kegiatan inti berlangsung, terdapat kuis dimana peserta diberikan
pertanyaan lalu jawaban yang benar akan mendapatkan hadiah.
19
2.1.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)
pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
Sosialisasi dan pembagian poster Standar Operasional Prosedur (SOP) pada
Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas, Batu
merupakan salah satu program kerja yang berhasil dirumuskan dan dijalankan oleh
kelompok 3 Praktek Belajar Lapangan (PBL) Kelurahan Temas, Batu. Latar belakang
yang menjadi alasan kenapa kelompok kami memilih program tersebut untuk
diterapkan di RW 11 adalah, dari semua RW di Kelurahan Temas, RW 11 merupakan
RW yang paling banyak industri rumah pemotongan hewan khususnya pemotongan
ayam, dimana menurut kelompok kami perhatian dari pihak kelurahan masih kurang
untuk industri rumah pemotongan ayam tersebut.
Hampir di semua RT dari RT 01 sampai dengan RT 04 yang berada di
kawasan RW 11, ada RPH-A, jika dijumlah keseluruhan terdapat 22 RPH-A di RW
11. Mulai dari RPH-A dengan skala kecil sampai dengan skala besar. Bahkan ada
beberapa RPH-A yang setiap harinya bisa menghasilkan daging ayam 6-8 kwintal,
namun berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok 3, didapatakan
bahwa masih banyak RPH-A yang tidak melakukan SOP dengan benar, bahkan untuk
pekerjanya sendiri masih sangat banyak yang tidak menggunakan APD, padahal
risiko pekerjaan tersebut terbilang tinggi, mulai dari awal ayam datang sampai
dengan ayam dijual di pasar, oleh karena itu kelompok 3 mengusulkan program kerja
yaitu sosialisasi tentang bagaimana SOP pemotongan ayam yang baik dan benar
menurut Undang-undang untuk didiskusikan dengan perwakilan ketua RT dan ketua
RW, dan hasil dari diskusi yaitu semua stakeholder setuju dengan ajuan program
kerja kami, dengan adanya sosialisasi dan pembagian SOP pemotongan ayam yang
baik dan benar, maka diharapkan para pemilik RPH-A pada umumnya dan para
pekerja pada khususnya dapat melakukan proses pemotongan ayam dengan aman,
sehat dan benar sehingga bisa menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan
kelayakan ayam yang diedarkan dipasaran.
20
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure) pada RPH-A (Rumah
Pemotongan Hewan-Ayam)
Sasaran dan Sarana dan
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Materi Penanggung Jawab
stakeholder prasarana
1. Sosialisasi dan RW 11, Kelurahan 4 September 2019 Sasaran: Pemilik ATK, laptop, Pedoman SOP pemotongan 1. Anis Rosidah
Pembagian Poster Temas, Batu RPH-A RW 11 pedoman ayam, antara lain: 2. Adelia Dwi
Standar kuesioner, 1. Undang-undang Nomor 18 Pangastuti
Operasional Stakeholder: Ketua wawancara, Tahun 2009 tentang
Prosedur (SOP) RT 01-04 dan Ketua poster SOP RPH- Peternakan dan Kesehatan
pada Rumah RW 11 A Hewan
Pemotongan 2. Direktorat Jenderal
Hewan-Ayam Peternakan dan Kesehatan
(RPH-A) RW 11, Hewan, Kementrian Pertanian
Kelurahan Temas, 2010 tentang Pedoman
Batu Produksi dan Penanganan
Daging yang Higienis
Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW
11, Kelurahan Temas, Batu dilaksanakan pada tanggal 4 September 2019 dimana sasaran dari pelaksanaan program tersebut yaitu
pemilik RPH-A RW 11 dengan pertimbangan dan persetujuan dari stakeholder yaitu Ketua RT 01-04 dan Ketua RW_11.
21
2.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Sosialisai dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
adalah salah satu program kerja kelompok tiga yang diadakan di RW 11 Kelurahan
Temas Kota Batu.ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan Infeksi akut yang
menyerang satu komponen saluran pernapasan bagian atas.Bagian saluran pernapasan
atas yang terkena bisa meliputi hidung, sinus, faring, dan laring (Nelson,
2003).Apabila hal ini tidak di berikan tindak lanjut secara cepat dan tepat dapat
memperparah kondisi ISPA itu sendiri.
Program sosialisasi ISPA disini membahas tentang definisi, penyebab,
klasifikasi atau tingkatan penyakit ISPA, tanda dan gejala terjangkit penyakit ISPA,
dan cara pencegahan serta tindakan yang harus dilakukan saat terjangkit ISPA.
Sedangkan program tambahan yaitu pembagian stiker ISPA, yang berisikan tanda dan
gejala serta pencegahan ISPA.Tujuan dari kedua program kerja ini adalah sebagai
upaya preventif dan promotif terhadapa penyakit ISPA, sehingga diharapkan
masyarakat mampu memahami dan menerapkan bagaimana upaya-upaya pencegahan
penyakit ISPA yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat RW 11.
Program kerja sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut) ini dilakukan karena berdasarkan data laporan puskesmas pembantu
dimana dari 11 RW yang ada di Kelurahan Temas, RW 11 merupakan RW yang
memiliki data tertinggi angka kejadian ISPA pada berbagai umur. Angka kejadian
dari bulan Januari sampai Juni terdapat 44 orang terkena penyakit ISPA, maka dari
itu kelompok tiga melaksanakan program kerja sosialisasi dan pembagian stiker
ISPA.
22
Tabel 2.3 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
Nama Sarana dan
No Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi Penanggung Jawab
Kegiatan prasarana
1. Sosialisasi RT 1,3, dan 4 RW 11 1. Selasa, 3 Sasaran: ibu –ibu PKK ATK, buku 1. Program sosialisasi ISPA: 1. Rosita Dewi
dan Kelurahan Temas, September RW 11 catatan, definisi, penyebab, Ambarwati
pembagian sedangkan RT 2 tidak dapat 2019 di RT 4 laptop,LCD, klasifikasi atau tingkatan 2. Siti Istiqomah.
stiker ISPA dilakukan sosialisasi karena 2. Jumat, 6 Stakeholder: ibu RW 11, Pedoman penyakit ISPA, tanda dan
(Infeksi jadwal yang bertabrakan September ibu RT 1,2,3,dan 4. kuisioner pre dan gejala terjangkit penyakit
Saluran serta 2019 di RT 3 post test, daftar ISPA, dan cara pencegahan
Pernafasan misscomunicationdengan 3. Minggu, 8 hadir. serta tindakan yang harus
Akut) bu ketua RT 1. September dilakukan saat terjangkit
2019 di RT 1 ISPA.
2. Program pembagian stiker
ISPA: tanda dan gejala serta
pencegahan ISPA.
Program sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dilakukan dengan metode ceramah dan
tanya jawab antar pemateri dan peserta. Program ini dilakukan di setiap RT (1,2,3,4) RW 11 Kelurahan Temas Kota Malang,
namun dalam pelaksanaannya sosialisasi hanya dapat dilakukan di RT 1,3, dan 4 RW 11 Kelurahan Temas, sedangkan RT 2
tidak dapat dilakukan sosialisasi karena jadwal yang bertabrakan serta misscomunication dengan bu ketua RT 1.Sasaran dalam
program ini adalah ibu –ibu PKK RW 11, dengan dukungan stakeholder yang terdiri dari ibu RW 11, ibu RT 1,2,3,dan 4.
Program sosialisasi ISPA disini membahas tentang definisi, penyebab, klasifikasi atau tingkatan penyakit ISPA, tanda dan gejala
terjangkit penyakit ISPA, dan cara pencegahan serta tindakan yang harus dilakukan saat terjangkit ISPA, sedangkan program
tambahan yaitu pembagian stiker ISPA, yang berisikan tanda dan gejala serta pencegahan ISPA. Tujuan dari kedua program
kerja ini adalah sebagai upaya preventif dan promotif terhadapa penyakit ISPA, sehingga diharapkan masyarakat mampu
memahami dan menerapkan bagaimana upaya-upaya pencegahan penyakit ISPA yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat RW 1.
23
2.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Mural painting sebagai upaya pencegahan stunting merupakan salah satu
program kerja kelompok tiga yang dilaksanakan di RW 08, Kelurahan Temas, Kota
Batu.Program kerja ini merupakan salah satu upaya promotif dan preventif mengenai
kejadian stunting.Stunting sendiri merupakan permasalahan gizi kronik pada saat
masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang dimulai sejak saat lahir atau
awal kehidupan, penilaian hal ini dapat dikemukakan dengan adanya nilai z-score
tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) yang
didasarkan oleh standar pertumbuhan oleh WHO (WHO, 2010).
Mural painting sebagai upaya pencegahan stunting ini dipilih dan
dilaksanakan di RW 08 dikarenakan tepat di RW dari data sekunder yang kami amati
terdapat penderita stunting. Dalam program mural ini kami memberikan beberapa sub
bahasan atau topik yang berbeda di setiap bagian satu dinding yaitu, definisi
mengenai stunting, dampak yang terjadi jika terkena kejadian stunting baik dampak
jangka pendek maupun dampak jangka panjang, kemudian terdapat ciri-ciri stunting,
penanggulangan stunting, sanitasi total berbasis lingkungan untuk mencegah stunting,
serta isi piringku yang bertujuan untuk memberikan informasi proporsi makan yang
tepat agar tidak terjadi stunting.
Program mural ini dilaksanakan dengan pemanfaatan beberapa dinding yang
terdapat di wilayah RW 08, yang kemudian dialanjutkan dengan proses
penggambaran dan pengecatan sesuai dengan sub topiknya, dengan adanya program
mural ini diharapkan masyarakat mampu memahami apa yang dimaksdkan dengan
stunting baik dari segi pengertian, ciri-ciri, dampak, cara penanggulanganya serta
menerapkan kesadaran mereka terhadap asupan gizi yang seharusnya diperoleh untuk
meningkatkan derajat kesehatannya dan orang-orang disekitarnya.
24
Tabel 2.4Rekapitulasi Pelaksanaan Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Sarana dan Penanggung
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi
prasarana Jawab
1. Mural Kampung RW 08, Kelurahan Minggu 5-7 Sasaran : seluruh Dinding, alat Definisi stunting, ciri- 1. Diash Agie
Sehat Sadar Gizi Temas, Kota Batu masyarakat RW 08, tulis, alat lukis, ciri stunting, dampak Permata
kecuali RT 01 dan 04, cat, air, pedoman jangka pendek dan 2. Mustiko
dikarenakan lokasi yang kuesioner pre test panjang, cara Wiyono
terpisah dari lingkup RW dan post test penanggulangan Widodo
08 stunting, sanitasi
Stakeholder : berbasis berbasis total,
Ketua RW 08, Kelurahan dan isi piringku.
Temas, Kota Batu
Mural painting sebagai upaya pencegahan stunting ini dilakukan di RW 08, Kelurahan Temas Kota Batu. Program
kerja ini dilaksanakan pada minggu ke 5 hingga ke 7, sasaran kegiatan program ini adalah seluruh masyarakat di RW 08
kecuali masyarakat yang berada di wilayah RT 1 dan 4 dikarenakan wilayah ini terpisah lokasi dan tidak menjadi satu
lingkup di RW 08. Program mural ini merupakan program yang dilaksanakan sebagai upaya promotif dan preventif pada
kejadian stunting yang mana di wilayah RW 08 ini terdapat beberapa kejadian stunting. Program kerja ini dilaksanakan
dengan proses pemanfaatan dinding yang berada di wilayah RW 08, kemudian membuat sketsa gambar yang mana dietiap
dindngnya memiliki sub topik atau bahasan yang berbeda. Topik di setiap dindingnya yaitu mulai dari definisi stunting,
dampak jangka pendek maupun jangka panjang jika terkena stunting, cir-ciri stunting, penanggulangan stunting, sanitasi
total berbasis lingkungan, dan isi piringku. Tujuan dari pelaksanaan program kerja ini adalah agar masyarakat di
lingkungan RW 08 lebih memahami akan terjadinya stunting, memberikan pemahaman akan dampak, ciri-ciri, hingga cara
menanggulangi stunting itu sendiri, memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga perilaku terhadap lingkungan serta
memberikan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya mengatur proporsi makan yang seimbang mulai sejak dini.
25
2.1.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” merupakan program
pengganti dari program yang sebelumnya telah disetujui yaitu program sosialisasi
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Akan tetapi, karena keterbatasan waktu maka
program tersebut harus diganti dengan program sosialisasi dan pembagian leaflet gizi
“Isi Piringku”. Sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” adalah salah satu
program kerja kelompok tiga yang diadakan di posyandu di RW 11 Kelurahan Temas
Kota Batu. Istilah you are what you eat sudah cukup banyak didengar masyarakat,
namun makna dari istilah tersebut perlu diresapi dan diinternalisasi oleh setiap
individu bahwa zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang kita
konsumsi membawa pengaruh terhadap sistem tubuh.Maka tidak salah bila dikatakan
bahwa asupan makanan menentukan kesehatan. Makan bukan untuk sekadar
kenyang, tetapi perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh,
karena itu, masyarakat hendaknya mengetahui apa itu piring makanku yang dapat
menjadi acuan bagi kita setiap kali makan (Kemenkes RI, 2017).
Program pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” disini membahas tentang apa
saja yang harus ada pada piring makan kita. Seperti, asupan karbohidrat, protein,
vitamin, dan mineral seimbang, hal ini dikarenakan tidak ada satupun jenis makanan
yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, untuk itu,
konsumsilah pangan yang beragam, dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-
buahan memiliki porsi paling banyak, yakni separuh bagian piring setiap makan (satu
kali sajian). Sementara itu, separuh bagian priring lainnya dapat diisi dengan
makanan pokok yang bisanya mengandung karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak
mengandung protein (porsi protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat)
(Kemenkes RI, 2017). Tujuan dari program kerja ini adalah agar meningkatnya
perilaku masyarakat dalam melakukan pola makan yang baik dan benar.
26
Tabel 2.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Sarana dan
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi Penanggung Jawab
prasarana
1. Sosialisasi dan Posyandu RW 11 Minggu ke 8 Sasaran: Ibu-ibu yang Leaflet gizi “isi Materi mengenai gizi seperti 1. Dini Rahmasari
pembagian Leaflet Kelurahan Temas. mengikuti kegiatan piringku” makanan sehat, lauk pauk, Syurinda
gizi “isi piringku” posyandu di RW 11 sayur-sayuran dan buah-buahan 2. Eranio Ramadansa
Berlian
Stakeholder: Ketua RW 11
Kelurahan Temas
Program pembagian leaflet gizi “isi piringku” dilakukan dengan menyebarkan leaflet gizi kepada peserta
posyandu.Program ini dilakukan di posyandu yang bertempat di RW 11 Kelurahan Temas Kota Batu.Sasaran dalam
program ini adalah ibu-ibu yang mengikuti kegiatan posyandu di RW 11 Kelurahan Temas, dengan dukungan stakeholder
yaitu ketua RW 11 Kelurahan Temas. Program pembagian leaflet gizi “isi piringku” disini membahas tentang apa saja
yang harus ada pada piring makan kita, seperti, asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Tujuan dari
program kerja ini adalah agar meningkatnya perilaku masyarakat dalam melakukan pola makan yang baik dan benar.
27
2.2 Kalender Kerja
Berikut merupakan kalender kerja Kelompok 3 Kelurahan Temas selama kegiatan Praktik Belajar Lapangan
berlangsung.
Tabel 2.6 Kalender Kerja
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pengantar PBL
1
Komunitas
Perencanaan dan
2
pengumpulan data
Rekapitulasi data,
analisis data,
3 penentuan prioritas
masalah dan alternatif
solusi masalah
Pelaksanaan Focus
Grup Discussion
(FGD):
4 a. FGD RW 08
b. FGD RW 11
c. FGD MI Ihya’ul
Ulum
Persiapan Program:
a. Sosialisasi
Kesehatan Gigi
Melalui Media
Panggung Boneka
5
dan Praktik Gosok
Gigi
b. Sosialisasi dan
penyebaran SOP
RPH-A
28
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
c. Sosialisasi dan
Pembagian Stiker
ISPA
d. Mural Painting
Sebagai Upaya
Pencagahan
Stunting
e. Sosialisasi dan
Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku”
Pelaksanaan
Program:
a.Sosialisasi
Kesehatan Gigi
Melalui Media
Panggung Boneka
dan Praktik Gosok
Gigi
b. Sosialisasi dan
penyebaran SOP
6 RPH-A
c. Sosialisasi dan
Pembagian Stiker
ISPA
d. Mural Painting
Sebagai Upaya
Pencagahan
Stunting
e. Sosialisasi dan
Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku”
Evaluasi Program:
7
a.Sosialisasi
29
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kesehatan Gigi
Melalui Media
Panggung Boneka
dan Praktik Gosok
Gigi
b. Sosialisasi dan
penyebaran SOP
RPH-A
c. Sosialisasi dan
Pembagian Stiker
ISPA
d. Mural Painting
Sebagai Upaya
Pencagahan
Stunting
e. Sosialisasi dan
Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku”
Penutupan PBL
8
Komunitas
30
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
31
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
3. Penyusunan Penyusunan Tersusunnya Tersusunnya skenario
media skenario skenario panggung boneka
panggung panggung panggung boneka
boneka boneka
Penyusunan Tersusunnya Tersusunnya properti
properti properti panggung panggung boneka
panggung boneka
boneka
4. Implementasi Penyuluhan 1. 70% kehadiran Kehadiran peserta
program menggunaka peserta sebanyak 93%, dan
n media 2. 100% program terlaksana
panggung terlaksananya secara keseluruhan
boneka program
penyuluhan
kesehatan gigi
melalui media
panggung
boneka dan
praktik gosok
32
wawancara dengan pihak Kepala Sekolah dan observasi siswa MI Ihya’ul Ulum yang
kemudian berdasarkan hasil FGD disepakati program penyuluhan kesehatan gigi
melalui media panggung boneka dan praktik gosok gigi.
Berdasarkan hasil kesepakatan maka dibentuklah susunan kepanitian untuk
mempersiapkan segala keperluan sosialisasi yang akan dilakukan pada tanggal 24
Agustus 2019 di Aula MI Ihya’ul Ulum. Persiapan yang dilakukan meliputi
penyusuna skenario, panggung boneka, dan boneka tangan. Implementasi program
dihadiri 93 % peserta dengan 93% diantaranya mampu mengukuti praktik sikat gigi
dengan benar.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan dilakukan secara
langsung dengan pembagian pre-test dan post test pada audience. Program Sosialisasi
Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa
Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum, Kelurahan Temas, Kota Batu ini selanjutnya kami
harap tidak hanya berhenti pada diadakan sosialisasi saja. Harapannya, di kemudian
hari juga bisa dilakukan pelatihan atau kebijakan lain yang dapat mencegah ataupun
menangani masalah kesehatan gigi di MI Ihya’ul Ulum.
Berikut merupakan hasil pre-test dan post-test setelah dilaksanakannya
program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik
Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Tabel 3.1.1 Persentase Hasil Observasi Pengetahuan Siswa/i MI Ihya’ul Ulum tentang Gosok
Gigi
No Pre test Post test Selisih
Pertanyaan Benar Salah Benar Salah Peningakatan
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Pengetahuan tentang waktu gosok
76 24 92 8 16
gigi yang benar
2 Pengetahuan tentang penyebab
78 22 94 6 16
sakit gigi
3 Pengetahuan tentang cara
73 27 92 8 19
mencegah sakit gigi
4 Pengetahuan tentang cara
63 37 84 16 21
menggosok gigi yang benar
33
Berdasarkan hasil tabel 3.1.1 observasi pre-test dan post-test diperoleh hasil
bahwa terdapat peningkatan pada seluruh pertanyaan yang ada, pada poin 1
mengalami peningkatan sebesar 16%, poin 2 sebesar 16% pon 3 sebesar 19% dan
poin 4 sebesar 21%. Rata – rata peningkatan sebesar 18%.
Jangka Panjang:
1. 70% Tidak terjadi
peningkatan peningkatan yang
34
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
ketersediaan cukup berarti dalam
sarana dan penyediaan sarana
prasarana dalam prasarana dalam
proses proses pemotongan
pemotongan ayam, karena masih
ayam sesuai banyak RPH-A yang
dengan SOP mempertahankan
yang telah cara mereka dalam
disebarkan pewadahan dan
2. 70% pengiriman karkas.
peningkatan
perilaku Tidak terjadi
masyarakat perubahan perilaku
(pemilik dan yang signifikan pada
petugas) dalam pemilik dan petugas
penerapan RPH-A. Akan tetapi
proses telah ada beberapa
pemotongan pemilik RPH-A yang
ayam dengan melakukan
benar pemeriksaan
antemortem pada
ayam sebelum
disembelih.
4 Monitoring Monitoring 1. 70% Tidak terjadi
dan dan evaluasi peningkatan peningkatan yang
Evaluasi program ketersediaan cukup berarti dalam
sarana dan penyediaan sarana
prasarana dalam prasarana dalam
proses proses pemotongan
pemotongan ayam, karena masih
ayam sesuai banyak RPH-A yang
dengan SOP mempertahankan
yang telah cara mereka dalam
disebarkan pewadahan dan
2. 70% pengiriman karkas.
peningkatan
perilaku Tidak terjadi
masyarakat perubahan perilaku
(pemilik dan yang signifikan pada
petugas) dalam pemilik dan petugas
penerapan RPH-A. Akan tetapi
proses telah ada beberapa
pemotongan pemilik RPH-A yang
ayam dengan melakukan
benar pemeriksaan
antemortem pada
ayam sebelum
disembelih.
35
Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur (SOP) pada
Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu,
diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data primer. Rangkaian program
selanjutnya adalah proses diskusi dengan stakeholder yang berupa kegiatan Focuss
Group Discussion (FGD). Diskusi bersama para stakeholder yang dalam hal ini
dihadiri oleh ketua RW 11, Ketua RT 01, Ketua RT 02, Ketua RT 03, Ketua RT 03,
Ketua RT 04, dan beberapa perwakilan Ibu-Ibu Kader Posyandu dan PKK, dari
kegiatan FGD tersebut diperoleh hasil yaitu para stakeholder menyetujui akan
diadakannya program Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional
Prosedur (SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) di RW 11.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk Rumah Pemotongan
Hewan Ayam (RPH-A) yang kami kutip dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dari Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan Tahun 2010 tentang Pedoman Produksi dan Penanganan
Daging yang Higienis dalam bentuk poster. Setelah poster selesai dibuat, dilakukan
diseminasi poster ke Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) yang berada di
lingkungan RW 11, dalam proses diseminasi, tidak lupa dilakukan sosialisasi tentang
langkah-langkah Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Pemotongan Hewan
Ayam (RPH-A) yang baik dan benar. Kemudian poster tersebut ditempel di
lingkungan kerja Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) tersebut.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan satu minggu setelah
sosialisasi dan menempel poster Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah
Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A), hal tersebut dilakukan dengan metode observasi
dan pengisian checklist pada lembar post test yang telah kami susun, dari evaluasi
yang kami lakukan didapat hasil bahwa tidak terjadi peningkatan yang cukup berarti
dalam penyediaan sarana prasarana dalam proses pemotongan ayam, karena masih
banyak RPH-A yang mempertahankan cara mereka dalam pewadahan dan
pengiriman karkas. Kemudian juga tidak terjadi perubahan perilaku yang signifikan
36
pada pemilik dan petugas RPH-A.Akan tetapi telah ada beberapa pemilik RPH-A
yang melakukan pemeriksaan antemortem pada ayam sebelum disembelih.
Program Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas,
Kota Batu ini selanjutnya kami harap tidak hanya berhenti pada diadakan sosialisasi
dan pembagian poster saja. Harapannya, di kemudian hari juga bisa dilakukan
pelatihan atau pembagian alat pelindung diri untuk para pekerja di rumah
pemotongan hewan ayam (RPH-A) di RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu.
Berikut merupakan hasil pre-test dan post-test setelah dilaksanakannya
program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)
pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
a. Pengangkutan dan penampungan ayam
Tabel 3.2.1 Persentase Hasil Observasi tentang Pengangkutan dan Penampungan Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pengangkutan
100 - 100 -
ayam
Penampungan
100 - 100 -
ayam
37
dan ceker
Pemeriksaan
24 76 24 76 -
pernapasan
Pemeriksaan
pergerakan 24 76 24 76 -
kepala
38
mengalir sampai
berhenti
Berdasarkan tabel 3.2.4 penyembelihan ayam, diperoleh hasil bahwa 100%
(21 tempat) RPH-A telah menyembelih ayam dengan benar. Sedangan hanya
sekitar 76% (16 tempat) RPH-A yang membiarkan darah mengalir sampai berhenti
pada saat pre-test yang kemudian meningkat menjadi 85% (18 tempat) pada post-
test
e. Pencabutan Bulu
Tabel 3.2.5 Persentase Hasil Observasi tentang Pencabutan Bulu Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Perendaman dengan
100 - 100 - -
air panas
Pencabutan bulu
100 - 100 - -
ayam
Berdasarkan tabel 3.2.5 pencabutan bulu ayam diperoleh hasil bahwa 100%
(21 tempat) RPH-A telah melakukan pencabutan bulu dengan benar.
f. Pengeluaran isi perut
Tabel 3.2.6 Persentase Hasil Observasi tentang Pengeluaran Isi Perut Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pengeluaran isi
100 - 100 - -
perut ayam
Berdasarkan tabel 3.2.6 pengeluaran isi perut ayam diperoleh hasil bahwa
100% (21 tempat) RPH-A melakukan pengeluaran isi perut dengan benar.
g. Pemeriksaan postmortem
Tabel 3.2.7 Persentase Hasil Observasi tentang Pemeriksaan Postmortem
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pembersihan karkas
dengan air 100 - 100 - -
bertekanan
Perendaman karkas
85 15 85 15 -
dalam bak air
39
bersih (± menit)
Pendinginan dalam
bak air dingin (± 30 24 76 24 76 -
menit)
3.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja sosialisasi dan pembagian stiker ISPA.
Tabel 3.3 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut)
Tahapan Standart Ketercapaian
No Indikator Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1 Perencanaa Data Mendapatkan Data diperoleh
n Masalah sumber data lengkap. Data primer
Kesehatan primer dan diperoleh
40
Tahapan Standart Ketercapaian
No Indikator Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
sekunder berdasarkan
wawancara setiap RT
yang kemudian
dianalisis dalam
proses pengambilan
kesimpulan. Data
sekunder diperoleh
berdasarkan data
puskesmas pembantu
dan data dari
puskesmas sisir.
Menentukan Tercapainya Diperoleh
prioritas kesepakatan kesepakatan
masalah dengan terkait prioritas
masyarakat masalah melalui
setempat diskusi dengan
mengenai tokoh masyarakat
masalah yang
menjadi fokus
program kedepan
Menentukan Tercapainya Diperoleh
solusi kesepakatan kesepakatan
masalah dengan terkait solusi
masyarakat masalah melalui
terkait diskusi dengan
solusi masalah tokoh masyarakat
Kesepakatan Tercapainya Diperoleh
pelaksanaan kesepakatan kesepakatan terkait
program dengan perencanaan
masyarakat pelaksanaan program
terkait melalui diskusi
perencanaan dengan tokoh
program masyarakat
2. Pembentuka Susunan Terbentuknya Terbetuknya susunan
n panitia susunan panitia panitia beserta
beserta jobdesknya
jobdesknya
Penentuan Diperolehnya Sasaran: ibu–ibu
sasaran dan tempat PKK di tiap RT
tempat berdasarkan Tempat: rumah ibu
penyuluhan kesepakatan yang PKK RT
telah dilakukan
dengan sasaran
Penentuan Telah diperolehya RT 1: 3 September
tanggal tanggal/waktu 2019
pelaksanaan pelaksanaan RT 2: -
RT 3: 6 September
2019
RT 4: 7 September
41
Tahapan Standart Ketercapaian
No Indikator Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
2019
Materi Diperolehnya - Pengertian ISPA
penyuluhan materi yang - Data ISPA
nantinya akan - Penyebab ISPA
disampaikan pada - Jenis/tingkatan
kegiatan ISPA
sosialisasi - Tanda, gejala, dan
pengobatan ISPA
- Pencegahan ISPA
3 Pelaksanaa Kehadiran Peserta hadir Kehadiran peserta
n peserta 85% 90%
Penyuluhan Penyuluhan Penyuluhan
dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan pada
tepat waktu pada tanggal 30, tanggal 3, 6 dan 7
31 Agustus dan 1, September 2019
3 September
Peserta 3 peserta dapat 3 peserta dapat
antusias menerima menerima feedback
terhadap feedback materi materi yang
penyuluhan disampaikan pemateri
Peningkatan Adanya Peningkatan
pre-test dan peningkatan dari pengetahuan sebesar
post test pre-test ke post- 15%
test
Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) RW
11, Kelurahan Temas, Kota Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan
data primer. Rangkaian program selanjutnya adalah proses diskusi dengan
stakeholder yang berupa kegiatan Focuss Group Discussion (FGD). Diskusi bersama
para stakeholder yang dalam hal ini dihadiri oleh ketua RW 11, Ketua RT 01, Ketua
RT 02, Ketua RT 03, Ketua RT 03, Ketua RT 04, dan beberapa perwakilan Ibu-Ibu
Kader Posyandu dan PKK, dari kegiatan FGD tersebut diperoleh hasil yaitu para
stakeholder menyetujui akan diadakannya program Sosialisasi dan Pembagian Stiker
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di RW 11.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun panitia berseta
tanggung jawab apa saja yang perlu dilakukan oleh tiap sie, sepeti penentuan tanggal
pelaksanaan, mengecek lokasi penyuluhan, menyusun materi penyuluhan,
menyiapkan konsumsi, dan keperluan lainnya. Pada pelaksanaannya dilakukan di tiap
42
RT, RT 1 pada tanggal 3 September 2019, RT 3 pada tanggal 6 September 2019, dan
RT 4 pada tanggal 7 September 2019.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan dilakukan secara
langsung dengan pembagian pre-test dan post test pada audience. Peningkatan
pengetahuan rata – rata sebesar 15 %, dengan target audince 85 % dan pada saat
pelaksanaannya mencapai 90%, sehingga dapat ditarik kesimpulan terdapat
perbedaan pengetahuan antara audience antara sebelum sosialisasi dengan sebelum
sosialisasi.
Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut) RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu ini selanjutnya kami harap tidak hanya
berhenti pada diadakan sosialisasi saja. Harapannya, di kemudian hari juga bisa
dilakukan penanganan ataupun kegiatan lain yang dapat mencegah meningkatnya
angka ISPA di RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu.
Berikut merupakan hasil pre-test dan post-test setelah dilaksanakannya
program sosialisasi dan pembagian stiker ISPA. Sosialisasi ini dilakuan pada tanggal
3, 6 dan 7 September 2019 di rumah ibu RT (1,3, dan 4) bersamaan dengan kegiatan
PKK RT. Berikut ini adalah hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut.
1. Pengetahuan mengenai ISPA
Tabel 3.3.1 Persentase Pengetahuan Mengenai ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 66 34 70 30 4
2. 2 - - - -
3. 3 55 45 80 20 25
4. 4 73 27 82 18 9
43
9%.Dari 73% menjadi 82%.Berdasarkan tabel 3.2.1 maka dapat disimpulkan
bahwa peserta sosialisasi saat ini telah mengetahui ISPA.
2. Pengetahuan Mengenai Penyebab ISPA
Tabel 3.3.2 Persentase Pengetahuan Mengenai Penyebab ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 50 50 63 37 13
2. 2 - - - -
3. 3 65 35 95 5 30
4. 4 74 26 86 14 12
44
4. Pengetahuan mengenai tanda dan gejala ISPA
Tabel 3.3.4 Persentase Pengetahuan Mengenai Tanda dan Gejala ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 60 40 63 37 3
2. 2 - - - -
3. 3 65 35 95 5 30
4. 4 79 21 89 11 10
45
3.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja mural painting sebagai upaya pencegahan stunting.
Tabel 3.4 Ketercapaian Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1 Perencanaan Data Diperolehnya data Diperolehnya data
Masalah baik primer primer mengenai
Kesehatan maupun sekunder kesehatan terutama
mengenai data dari wawancara oleh
kesehatan Ketua RW 08, dan
beberapa masyarakat,
diperolehnya data
sekunder lengkap
yang didapatkan dari
Puskemas Pembantu,
yang kemudian di
olah untuk
mengetahui
permasalahan apa
saja yang terjadi dan
memiliki jumlah yang
tinggi
Menentukan Terpilihnya satu Diperolehnya satu
Prioritas fokus masalah fokus permasalahan
Masalah yang akan dari beberapa
dijadikan program permasalahan yang
kerja sebagai ada, dan disepakati
penanganan oleh Ketua RW, dan
masalah yang ada, masyarakat melalui
yang di diskusi bersama
diskusikan
bersama
masyarakat ketua
RW dan
masyarakan
setempat
Menentukan Tercapainya Diperolehnya
Solusi solusi yang telah pemecahan masalah
Masalah disepakati oleh berupa solusi yang
masyarakat, dan telah disepakati oleh
ketua RW Ketua RW dan
masyarakat yang
mana hal ini menjadi
program kerja kami
kedepanya
Kesepakatan Tercapainya Diperolehnya
Pelaksanaan kesepakatan kesepakatan dengan
Program dengan masyarakat dan
46
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program masyarakat
Ketercapaian dan Ketua RW terkait
Ketua RW pelaksaan program
mengenai kerja melalui diskusi
perencanaan bersama
pelaksanaan
program
2 Pembentuka Susunan Terbentuknya Terbentuknya
n Panitia susunan paitia susunan panitia
dengan masing- dengan masing-
masing masing jobdesknya
jobdesknya
Penentuan Diperolehnya Sasaran: seluruh
Sasaran dan tempat masyarakat di
tempat pelaksanaan yang wilayah RW 08 yang
mana telah mana terdiri dari
disepakati oleh 2,3,5
sasaran Tempat : pelaksanaan
pada dinding yang
berada RW 08
tepatnya RT 03
Penentuan Diperolehnya izin V Pelaksanaan Mural
tanggal waktu dimulainya dimulai dari minggu
pelaksanaan pelaksanaan oleh ke 5-7 saat kegiatan
Ketua RW beserta PBL (Praktik Belajar
masyarakat Lapangan)
berlangsung
Materi Tersusunyamateri 1. Definisi Stunting
apa saja yang 2. Ciri- ciri stunting
nantinya akan 3. Dampak jangka
dituangkan dan di pendek stunting
implementasikan 4. Dampak jangka
di setiap panjang stunting
dindingnya 5. Penanggulangan
stunting
6. Sanitasi Total
Berbasis
Lingkungan
7. Isi Piringku
3 Pelaksanaan Proses Terlaksananya Terselesaikannya
penggambar penggambaran di semua gambar di
an setiap bagian setiap dindingnya.
dinding sesuai
dengan sub topik
47
Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting RW 8,
Kelurahan Temas, Kota Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data
primer. Diperolehnya data primer mengenai kesehatan terutama dari wawancara oleh
Ketua RW 08, dan beberapa masyarakat, diperolehnya data sekunder lengkap yang
didapatkan dari Puskemas Pembantu, yang kemudian diolah untuk mengetahui
permasalahan apa saja yang terjadi dan memiliki jumlah yang tinggi. Selanjutnya
melakukan perumusan prioritas masalah, untuk RW 8 hanya dilakukan melalui
stakeholder setempat, termasuk dalam hal pengambilan keputusannya.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun panitia berseta
tanggung jawab apa saja yang perlu dilakukan oleh tiap sie, sepeti penentuan tanggal
pelaksanaan, mengecek lokasi, menyusun materi, dan keperluan lainnya. Tempat
pelaksanaanya dilakukan pada dinding yang berada RW 08 tepatnya RT 03.
Pelaksanaan Mural dimulai dari minggu ke 5-7 saat kegiatan PBL (Praktik Belajar
Lapangan) berlangsung
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan seminggu setelah
selesai pengecatan dengan melakukan wawancara singkat kepada masyarakat sekitar
untuk mengetahui respon mereka terhadap program mural painting. Program Mural
Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting RW 8, Kelurahan Temas, Kota Batu ini
selanjutnya kami harap tidak hanya berhenti pada diadakan melalaui kegiatan ini saja,
namun harapannya, di kemudian hari juga bisa dilakukan penanganan ataupun
kegiatan lain yang dapat mencegah meningkatnya angka stunting di RW 11,
Kelurahan Temas, Kota Batu.
Program ini dilakukan pada bulan September 2019 di RW 8 bersama dengan
pemuda RW. Berikut ini adalah hasil kepuasan audience yang dicapai dari kegiatan
tersebut.
48
Tabel 3.4.1 Hasil Surevi Kepuasan Masyarakat terhadap Program Mural Painting Sebagai
Upaya Pencegahan Stunting RW 8
Ketidak
Kepuasan
No Pertanyaan puasan
(%)
(%)
Apakah Anda puas dengan adannya progam sosialisasi stunting
1 dengan metode mural ini? 83 17
Apakah Anda puas terhadap hasil mural yang dikerjakan oleh
2 90 10
anggota kelompok bersama pumuda RW 8?
Apakah Anda puas terhadap kejelasan informasi yang tercamtum di
3 90 10
dinding terkait materi stunting?
4 Apakah Anda puas dengan materi yang tercamtum di dinding? 87 13
Apakah Anda puas dengan metode penyampaian materi yang
5 97 3
digunakan pada progam ini?
Apakah Anda puas dengan media yang digunakan pada
6 97 3
penyampaian materi?
Apakah menurut Anda perlu diadakan progam serupa untuk
7 80 20
menambah kegiatan yang terdapat di RW 8 ini?
49
bahwa kepuasan dari 30 warga RW 8 sebesar 80% jika diadakan progam serupa
untuk menambah kegiatan yang terdapat di RW 8, sehingga dapat disimpulkan
sebesar 80% atau 24 orang di Rw 8 menyatakan “PUAS”.
50
Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” RW 11 Kelurahan
Temas, Kota Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data primer.
Diperolehnya data primer mengenai kesehatan terutama dari wawancara oleh Ketua
RW 08, dan beberapa masyarakat, diperolehnya data sekunder lengkap yang
didapatkan dari Puskemas Pembantu, yang kemudian diolah untuk mengetahui
permasalahan apa saja yang terjadi dan memiliki jumlah yang tinggi. Selanjutnya
melakukan perumusan prioritas masalah, untuk RW 11 hanya dilakukan melalui FGD
dan didapatkan hasil perumusan program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku” RW 11.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun panitia berseta
tanggung jawab apa saja yang perlu dilakukan oleh tiap sie, sepeti penentuan tanggal
pelaksanaan, mengecek lokasi, menyusun materi, dan keperluan lainnya. Tempat
pelaksanaanya dilakukan pada dinding yang berada RW 11 tepatnya di posyandu RW
11.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan seacara langsung
dengan pembagian kuesioner untuk mengetahui respon mengenai porgram sosialsasi
dan pembaigan leaflet “Isi Piringku”. Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku” RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu ini selanjutnya kami harap
tidak hanya berhenti pada diadakan melalaui kegiatan ini saja, namun harapannya, di
kemudian hari juga bisa dilakukan kegiatan lain yang dapat meningkatkan
kemampuan masyarakat mengenai gizi seimbang di RW 11, Kelurahan Temas, Kota
Batu.
51
Berikut merupakan hasil survei kepuasan setelah dilaksanakannya program
sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “isi Piringku”.
a. Kepuasan responden terhadap program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku”
Tabel 3.5.1 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Program Sosialisasi dan Pembagian
Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
23 100 0 0
52
informasi yang disampaikan dikarenakan saat penyampaian materi terkadang
terganggu dengan suara tangisan dan keramaian anak-anak. Hal tersebut yang
menyebabkan kurang efektifnya penyampaian materi yang diberikan.
d. Kepuasan responden terhadap pemahaman materi yang diberikan
Tabel 3.5.4 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Pemahaman Materi yang diberikan
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
16 69.6 7 30.4
53
f. Kepuasan responden terhadap media penyampaian materi
Tabel 3.5.6 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Media Penyampaian Materi
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
19 82.6 4 17.4
54
penyuluhan yang berdampak terhadap berkurangnya waktu penyampaian
materi
2. Tempat praktik gosok gigi berganti berada didalam kelas yang seharusnya
berada di halaman sekolah
3.2.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)
pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam).
1. Pemilik rumah pemotongan hewan ayam (RPH-A) yang menolak untuk
kami wawancarai.
2. Penyesuaian waktu pada saat kami melakukan pengumpulan data primer
yang ternyata bertepatan dengan beberapa RPH-A sudah selesai melakukan
proses pemotongan ayam.
3.2.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut)
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisasi dan pembagian stiker ISPA.
1. Terjadinya miss comunication dengan pihak RT mengenai jam dan jadwal
PBL karena saatfocus group discussion pihak RT tidak datang.
2. Keterlambatan program kerja karena berbarengan dengan program kerja
lain.
3. Keterbatasan pendanaan untuk konsumsi dan stiker.
4. Tidak adanya survei lokasi sehingga tidak tahu kebutuhan apa saja yang
ada dilapangan.
55
3.2.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku”:
1. Ketidakhadiran masyarakat, pemuda-pemudi, dan seluruh Ketua RT saat
melaksanakan FGD (Focus Group Discusion).
2. Cuaca yang sangat terik membuat banyak waktu yang terbuang
dikarenakan kami harus berhenti melaksanakan pengecatan.
3. Banyaknya kerusakan pada dinding yaitu, dinding berlubang, lapuk,
banyak terdapat bekas gambaran, berlumut, yang membuat kami harus
bekerja dua kali.
4. Kurangnya tenaga manusia saat pelaksanaan program.
3.2.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku”.
1. Terbatasnya tempat yang menyebabkan kurang efektifnya penyampaian
materi dilihat dari penggunaan media dan metode sosialisasinya.
2. Program sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” masuk di
dalam kegiatan posyandu yang sebenarnya juga dirasa kurang efektif,
karena respondenyang datang tidak menetap (setelah melakukan kegiatan
di posyandu langsung pulang), serta pada saat pelaksanaan program ada
kegiatan sosialisasi lain dari pihak puskesmas.
56
BAB IV
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja yang telah dilaksanakan, terdapat kesimpulan yang
dapat ditarik sari setiap program kerjanya sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul
Ulum mengenai cara menggosok gigi setelah diberikan sosialisasi dan pelatihan
kesehatan gigi, dengan jawaban benar pada soal pre-test sebesar 45% responden
menjawab benar dan meningkat menjadi 92% responden menjawab benar pada
soal post-test.
2. Tidak terdapat peningkatan yang berarti pada pengetahuan dan perilaku
masyarakat pemilik dan petugas RPH-A mengenai standar proses pemotongan
hewan ayam setelah diberi poster mengenai standar pemotongan hewan ayam. Hal
ini ditunjukkan pada beberapa poin yaitu:
a. pada penyediaan sarana prasarana proses pemotongan hewan ayam, masih
banyak RPH-A yang mempertahankan cara mereka dalam pewadahan dan
pengiriman karkas
b. pada proses penyembelihan hewan ayam hanya beberapa pemilik RPH-A yang
melakukan pemeriksaan antemortem pada ayam sebelum disembelih
3. Terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 tentang penyakit ISPA
setelah diberikan sosialisasi mengenai ISPA:
a. pada responden RT 1 sebesar 66% menjawab dengan benar pada soal pre-test
dan meningkat menjadi 70% responden menjawab benar pada soal post-test
b. pada responden RT 3 sebesar 55% menjawab dengan benar pada soal pre-test
dan meningkat menjadi 80% responden menjawab benar pada soal post-test
c. pada responden RT 3 sebesar 73% menjawab dengan benar pada soal pre-test
dan meningkat menjadi 82% responden menjawab benar pada soal post-test
57
4. Tingkat pemahaman pengetahuan masyarakat RW 8 terhadap program mural
painting rata-rata sebesar 87%.
5. Tingkat pemahaman pengetahuan masyarakat RW 11 mengenai gizi setelah
dilakukan sosialisasi dan diberi leaflet mengenai gizi pada program pemerintah
“Isi Piringku” sebesar 69,6%.
3.4 Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk keberlanjutan PBL Komunitas
berikutnya adalah:
1. Kepada pihak Kelurahan Temas diharapkan dapat menempatkan sasaran untuk
pelaksanaan kegiatan PBL Komunitas di RW yang benar-benar membutuhkan
intervensi dan implementasi program kerja guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatnya.
2. Kepada mahasiswa angkatan selanjutnya diharapkan dapat meneruskan program
kerja kegiatan PBL sebelumnya dan membuat program kerja baru sesuai
kebutuhan serta lebih aktif dalam pelaksanaan PBL Komunitas berikutnya.
58
DAFTAR RUJUKAN
59
Lampiran 1 Absensi Mahasiswa
60
Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner
DRAFT VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
KELOMPOK PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KOMUNITAS
RW 08 DAN RW 11 KELURAHAN TEMAS KOTA BATU
Divalidasi Oleh:
Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH
Farah Paramita, S.Gz., M.PH
Disusun Oleh:
1. Adelia Dwi Pangastuti 160612613640
2. Anis Rosidah 160612613617
3. Diash Agie Permata 160612613672
4. Dini Rahmasari Syurinda 160612613663
5. Dwi Nashiro Milla Rosya 160612613683
6. Eranio Ramadansa Berlian 160612613646
7. Muhammad Faridl Alwi 160612613650
8. Mustiko Wiyono Widodo 160612613645
9. Rosita Dewi Ambarwati 160612613660
10. Siti Istiqomah 160612613630
61
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA STAKEHOLDER
Definisi
Instrumen wawancara kepada stakeholder merupakan instrumen dalam
melakukan kegiatan studi observasi situasi derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan
Temas Kecamatan Batu Kota Batu.Instrumen wawancara terlampir merupakan
pedoman terstandar yang telah divalidasi oleh Dosen Pembimbing Akademik
kelompok 3 (tiga) Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas untuk mengetahui
gambaran derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Temas. Instrumen wawancara
kepada stakeholder ini terdiri dari 35 pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
stakeholder yang terdapat di RW 08 yaitu ketua RT 1, 2, 3, dan 4 serta stakeholder
yang terdapat di RW 11 yaitu ketua RT 1, 2, 3, 4, dan 5 Kelurahan Temas Kecamatan
Batu Kota Batu.
Tujuan
Tujuan dari instrumen wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran
derajat kesehatan masyarakat melalui studi observasi situasi derajat kesehatan
masyarakat dalam rangka perbaikan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Temas
Kecamatan Batu Kota Batu.
62
A. KISI – KISI INSTRUMEN WAWANCARA
Analisis
Tanggap Dampak 13
Mengetahui Bencana
Tentang
Penyelamatan Peraturan Pemerintan
Penyelenggaraan
Dan Evakuasi Republik Indonesia Nomor 21
Penanggulangan
Masyarakat 14 Tahun 2008
Bencana Di RW
Setempat Terdampat
Darurat Bencana Bencana
Pemenuhan
Kebutuhan 14
Dasar
Perlindungan 14
63
Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan
Terhadap
Kelompok
Rentan
Tenaga
15
Mengetahui Kesehatan
Tentang Sediaan Undang-Undang Republik
Sumber Daya 16
Sumberdaya Farmasi Indonesia Nomor 36 Tahun
Kesehatan
Dibidang Alat Kesehatan 17 2009 Tentang Kesehatan
Kesehatan Fasilitas
18
Pelayanan
Mengetahui Kuratif 19
Undang-Undang Republik
Tentang Pelayanan
Indonesia Nomor 36 Tahun
Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif 20
2009 Tentang Kesehatan
Kesehatan
Mengetahui Pelatihan 21
Peraturan Presiden Nomor 42
Gerakan Nasional Percepatan Diskusi 21
Tahun 2013 Tentang Gerakan
Percepatan Perbaikan Gizi Intervensi 22
Nasional Perbaikan Gizi
Perbaikan Gizi Advokasi 23
Persalinan
Dengan Tenaga 24
Kesehatan
Menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan
Mengetahui 25
air bersih Nomor
Tentang Pedoman
PHBS Rumah Menggunakan 2269/Menkes/Per/XI/2011
Pembinaan 36
Tangga Jamban Tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup
Pengelolaan Perilaku Hidup Bersih Dan
Bersih Dan Sehat
Limbah Cair 27 Sehat
Rumah Tangga
Memberantas
28
Jentik Nyamuk
Kesukarelaan
Atau Partisipasi 29, 30
Mengetahui Peraturan Menteri Kesehatan
Aktif
Tentang Nomor 65 Tahun 2013
Kemampuan
Pelaksanaan Dan 31 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Potensi untuk mandiri
Pembinaan Dan Pembinaan
Kemampuan
Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat
Untuk
Masyarakat 32 Bidang Kesehatan
Merumuskan
Kegiatan
Penderita Tb Peraturan Menteri Kesehatan
Mendapat 33, 34 Republik Indonesia Nomor 39
Mengetahui
Pengobatan Tahun 2016 Tentang Pedoman
Tentang Program Indonesia Sehat
Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Keluarga
35 Indonesia Sehat Dengan
Memiliki JKN Pendekatan Keluarga
64
B. PEDOMAN WAWANCARA
No Pertanyaan Jawaban
POSYANDU---rt
1 Bagaimanakah pencatatan data di posyandu?
2 Ada berapa program dalam posyandu?
3 Ada berapa program yang berasal dari limpahan pustu?
4 Apakah dalam kegiatan selalu dipantau petugas kesehatan
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi?
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
masyarakat?
7 Apakah selalu ada laporan tahunan?
INDUSTRI
8 Berapakah jumlah industri di sini?
9 Dimanakah pembuangan limbah industri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar?
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri?
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin?
BENCANA
13 Bencana apa yang pernah terjadi disini?
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi?
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu sudah
sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai?
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/
nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti pembagian
PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat peraturan
mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban?
27 Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah
tangga?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
nyamuk?
POTENSI DESA
65
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini?
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut?
32 Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga
kesehatan?
INDONESIA SEHAT
33 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini?
35 Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki
BPJS / KIS?
66
C. VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
67
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti
pembagian PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat
peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang,
PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban?
27 Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair
rumah tangga?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
nyamuk?
POTENSI DESA
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini?
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut?
32 Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan
tenaga kesehatan?
INDONESIA SEHAT
33 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini?
35 Apakah masih banyak keluarga disini yang belum
memiliki BPJS / KIS?
68
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA SISWA-SISWI MI IHYA’UL ULUM
Definisi
Instrumen wawancara kepada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum merupakan
instrumen dalam melakukan kegiatan studi observasi situasi derajat kesehatan
masyarakat di Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.Instrumen wawancara
terlampir merupakan pedoman terstandar yang telah divalidasi oleh Dosen
Pembimbing Akademik kelompok 3 (tiga) Praktik Belajar Lapangan (PBL)
Komunitas untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan
Temas. Instrumen wawancara kepada pihak sekolah ini terdiri dari 15 pertanyaan
yang akan ditanyakan kepada siswa-siswi di sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang
berlokasi di RW 11 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.
Tujuan
Tujuan dari instrumen wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran
derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat usia sekolah dasar melalui studi
observasi situasi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka perbaikan derajat
kesehatan masyarakat Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.
69
A. KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan
PERILAKU Cuci Tangan
HIDUP Cuci tangan
BERSIH menggunakan 2
DAN SEHAT sabun
(PHBS)
Cuci tangan
menggunakan air 7
yang mengalir
Fasilitas tempat
3, 4, 13
cuci tangan
Konsumsi Mengkonsumsi
1, 5, 10,
makan dan makanan dan
11, 19
minuman minuman sehat
Mencuci tangan PERATURAN MENTERI
9
sebelum makan KESEHATAN REPUBLIK
Kantin sehat 12 INDONESIA NOMOR:
2269/MENKES/PER/XI/2011
Penggunaan Penggunaan
6, 8, 14
jamban jamban sehat
Membuang Membuang
sampah sampah di tempat 15
sampah
Pemilahan
15
tempat sampah
Tidak merokok Penerapan
kawasan bebas 16
asap rokok
Tidak meludah Tidak meludah di
di sembarang sembarang 17
tempat tempat
Memberantas Penerapan 3M
jentik nyamuk (Menguras,
18
menutup, dan
mengubur)
Menggosok Kebiasaan
20, 21
gigi menyikat gigi
70
B. PEDOMAN WAWANCARA
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air
3 Air di sekolahku keruh
4 Air di sekolahku berbau
5 Aku sering minum air kran
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB
9 Aku mencuci tangan sebelum makan
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah
11 Aku jarang membawa bekal makanan
12 Kantin di sekolah bersih
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan
14 Aku biasanya BAB di sungai
15 Aku jarang membuang sampah
71
C. VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
72
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA PEMOTONG AYAM
Definisi
Instrumen wawancara kepada kader pemotong ayammerupakan instrumen
dalam melakukan kegiatan studi observasi situasi derajat kesehatan masyarakat di
Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.Instrumen wawancara terlampir
merupakan pedoman terstandar yang telah divalidasi oleh Dosen Pembimbing
Akademik kelompok 3 (tiga) Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas untuk
mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Temas. Instrumen
wawancara kepada pemotong ayam ini terdiri dari 17 pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada para warga yang bekerja sebagai pemotong ayam di RW 08 dan
RW 11 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.
Tujuan
Tujuan dari instrumen wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran
derajat kesehatan masyarakat melalui studi observasi situasi derajat kesehatan
masyarakat dalam rangka perbaikan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Temas
Kecamatan Batu Kota Batu.
73
A. KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
74
Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan
Kementerian Pertanian 2010
Direktorat Kesehatan
Masyarakat Veteriner Dan
Proses setelah
Pewadahan dan Pasca Panen Direktorat
ayam siap kemas 15
pengiriman karkas Jenderal Peternakan
dan kirim
Kesehatan Dan Hewan
Kementerian Pertanian 2010
75
B. PEDOMAN WAWANCARA
No Pertanyaan Jawaban
PERIZINAN
Apakah pemotongan ayam disini sudah mempunyai
1
perizinan dari bupati/ walikota?
Apakah pemotongan ayam disini sudah menjamin
2
kehalalan produk hewan?
SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A
3 Apakah pada tempat pemotongan ayam terdapat pembagian
tempat bersih dan tempat kotor?
4 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses pemotongan
ayam menggunakan mesin?
5 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses pencabutan
bulu ayam menggunakan mesin pencabut bulu ayam?
6 Apakah ada proses perawatan peralatan sebelum maupun
sesudah penggunaan?
7 Apakah dalam proses pemotongan ayam selalu menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD)?
8 Apakah tempat pemotongan ayam selalu dibersihkan setelah
digunakan?
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
9 Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga penyembelih?
PROSES PENYEMBELIHAN AYAM
10 Apakah sebelum dilakukan proses pemotongan ayam,
dilakukan pemeriksaan kesehatan produk hewan (keaktifan
ayam; kebersihan bulu, mata, mulut, dan kloaka; warna
jengger; pernafasan; dan pergerakan kepala)?
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam pada
suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses perendaman
ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
13 Adakah pemeriksaan akhir sesudah berakhirnya proses
penyembelihan pada ayam?
PENANGANAN KARKAS
14 Adakah tempat khusus yang digunakan untuk mendinginkan
daging ayam yang telah dipotong?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman karkas
menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah ada pengolahan limbah padat (bulu, jeroan) ayam
yang telah dipotong?
17 Apakah ada pengolahan limbah cair (darah, air cucian) ayam
yang sudah dipotong?
76
C. VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
PERIZINAN
Apakah pemotongan ayam disini sudah
1
mempunyai perizinan dari bupati/ walikota?
Apakah pemotongan ayam disini sudah
2
menjamin kehalalan produk hewan?
SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A
3 Apakah pada tempat pemotongan ayam terdapat
pembagian tempat bersih dan tempat kotor?
4 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses
pemotongan ayam menggunakan mesin?
5 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses
pencabutan bulu ayam menggunakan mesin pencabut
bulu ayam?
6 Apakah ada proses perawatan peralatan sebelum
maupun sesudah penggunaan?
7 Apakah dalam proses pemotongan ayam selalu
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)?
8 Apakah tempat pemotongan ayam selalu dibersihkan
setelah digunakan?
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
9 Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga penyembelih?
PROSES PENYEMBELIHAN AYAM
10 Apakah sebelum dilakukan proses pemotongan ayam,
dilakukan pemeriksaan kesehatan produk hewan
(keaktifan ayam; kebersihan bulu, mata, mulut, dan
kloaka; warna jengger; pernafasan; dan pergerakan
77
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
kepala)?
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam
pada suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses
perendaman ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
13 Adakah pemeriksaan akhir sesudah berakhirnya proses
penyembelihan pada ayam?
PENANGANAN KARKAS
14 Adakah tempat khusus yang digunakan untuk
mendinginkan daging ayam yang telah dipotong?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman
karkas menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah ada pengolahan limbah padat (bulu, jeroan)
ayam yang telah dipotong?
17 Apakah ada pengolahan limbah cair (darah, air cucian)
ayam yang sudah dipotong?
78
Lampiran 3 Informed Concent
INFORMED CONCENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(___________________)
79
INFORMED CONCENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(___________________)
80
Lampiran 4 Kuesioner Pendahuluan
81
Lampiran 4.1 Kuesioner pada Stakeholder
82
7. Apakah selalu ada laporan tahunan?
o Ya
o Tidak
8. Berapakah jumlah industri disini?
o Kurang dari 2
o Lebih dari 2
9. Dimanakah pembuangan limbah industri?
o Sungai/ wetland non aktif/ selokan
o Memiliki tempat pembuangan pribadi
10. Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar?
o Ya
o Tidak
11. Apakah ada kerusakan akibat limbah industri?
o Ya
o Tidak
12. Apakah pihak indutri telah melakukan izin?
o Ya
o Tidak
13. Bencana apa yang pernah terjadi disini?
14. Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penanganan bencana?
o Ya
o Tidak
15. Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi?
o Ya
o Tidak
16. Apakah obat yang disediakan oleh Puskesmas/ Puskesmas Pembantu sudah
sesuai kebutuhan?
o Ya
o Tidak
83
17. Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai?
o Ya
o Tidak
18. Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/ nyaman?
o Ya
o Tidak
19. Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman?
o Ya
o Tidak
20. Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang membutuhkan, misalnya
penyandang narkoba, TBC, dan sebagainya?
o Ya
o Tidak
21. Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat mengenai gizi?
o Ya
o Tidak
22. Apakah ada subsidi atau bantuan dari Pemerintah yang berdampak pada gizi
masyarakat setempat, seperti pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
gratis?
o Ya
o Tidak
23. Apakah pihak RT/ RW setempat pernah membuat peraturan menenai kewajiban
pemenuhan gizi seimbang, PMT (Pemberian Makanan Tambahan), dan
sebagainya?
o Ya
o Tidak
84
24. Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke dukun/ bukan ke petugas
kesehatan?
o Ya
o Tidak
25. Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air bersih?
o Ya
o Tidak
26. Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban?
o Ya
o Tidak
27. Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah tangga?
28. Apakah disini sudah digerakkan pmberantasan jentik nyamuk?
o Ya
o Tidak
29. Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, PKK, dan sebagainya) yang
dilaksanakan disini?
o Ya
o Tidak
30. Berapa jumlah kegiatan komunitas disini?
o Kurang dari 2
o Lebih dari 2
31. Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut?
o Ya
o Tidak
32. Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga kesehatan?
o Ya
o Tidak
85
33. Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TBC di lingkungan tempat
tinggal Anda?
o Ya
o Tidak
34. Apakah penderita TBC sudah tertengani disini?
o Ya
o Tidak
35. Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki BPJS/ KIS?
o Ya
o Tidak
86
Lampiran 4.2 Kuesioner pada RPH-A
Nama :
Alamat :
Jabatan :
No Pertanyaan Jawaban
PERIZINAN
87
No Pertanyaan Jawaban
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
PENANGANAN KARKAS
88
Lampiran 4.3 Kuesioner pada Siswa-Siswi MI Ihya’ul Ulum
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas :
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air
3 Air di sekolahku keruh
4 Air di sekolahku berbau
5 Aku sering minum air kran
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB
9 Aku mencuci tangan sebelum makan
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah
11 Aku jarang membawa bekal makanan
12 Kantin di sekolah bersih
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan
14 Aku biasanya BAB di sungai
15 Aku jarang membuang sampah
16 Di sekolah ada yang merokok
17 Aku biasanya meludah sembarangan
18 Di sekolah banyak nyamuk
19 Aku tidak pernah sarapan
20 Aku jarang menyikat gigi
21 Aku sering sakit gigi
89
Lampiran 5 Hasil Laporan FGD
90
Lampiran 5.1 Hasil Laporan FGD Stakeholder RW 08
91
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman? 5 100 0 0
Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
20 0 0 5 100
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
21 2 40 3 60
mengenai gizi?
Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
22 berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti 3 60 2 40
pembagian PMT gratis?
Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat peraturan
23 0 0 5 100
mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
24 0 0 5 100
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
25 0 0 5 100
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban? 0 0 5 100
Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah
27 4 80 1 20
tangga?
Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
28 3 60 2 40
nyamuk?
POTENSI DESA
Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
29 4 80 1 20
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini? 4 80 1 20
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut? 4 80 1 20
Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga
32 0 0 5 100
kesehatan?
INDONESIA SEHAT
Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
33 0 0 5 100
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 0 0 5 100
Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki
35 0 0 5 100
BPJS / KIS?
B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara dan
data sekunder tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya jumlah program posyandu
2. Penyuluhan dan pelatihan gizi
92
3. Data penyakit stunting
Indikator Keberhasilan
Jangka Panjang:
1. 100% masyarakat ikut serta mengembangkan program mural
kampung sehat sadar gizi
2. 80% peningkatan pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat
D. SARAN PROGRAM
Tidak ada
E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder di RW 08,
didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3 Kelurahan Temas PBL UM
2019 akan mengadakan program kerja “Mural Painting Kampung Sadar Sehat Gizi”
di RW 08 Kelurahan Temas.
93
Lampiran 5.2 Hasil Laporan FGD Stakeholder RW 11
94
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman? 4 100 0 0
Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
20 1 25 3 75
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
21 1 25 3 75
mengenai gizi?
Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
22 berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti 2 50 2 50
pembagian PMT gratis?
Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat peraturan
23 0 0 4 100
mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
24 0 0 4 100
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
25 1 25 3 75
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban? 3 75 1 25
Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah
27 1 25 3 75
tangga?
Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
28 2 50 2 50
nyamuk?
POTENSI DESA
Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
29 4 100 0 0
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini? 4 100 0 0
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut? 3 75 1 25
Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga
32 0 0 4 100
kesehatan?
INDONESIA SEHAT
Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
33 1 25 3 75
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 1 25 3 75
Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki
35 2 50 2 50
BPJS / KIS?
B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara dan
data sekunder tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya jumlah program posyandu
2. Limbah industri
95
3. Limbah rumah tangga
4. Penyuluhan dan pelatihan gizi
5. Data penyakit ISPA tertinggi
Jangka Panjang:
80% peningkatan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan
terjadinya ISPA
D. SARAN PROGRAM
Beberapa program yang disarankan untuk dilakukan adalah sosialisasi kepada
ibu-ibu PKK di setiap RT yang terdapat di RW 11. Adapun materi yang disarankan
adalah mengenai:
1. Gizi
2. Sanitasi lingkungan
3. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
4. Pemberantasan jentik nyamuk
96
E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder (Ketua RT 1, 2,
3, dan 4) di RW 11, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3
Kelurahan Temas PBL UM 2019 akan mengadakan program kerja “Sosialisasi dan
Pembagian Stiker ISPA” di RW 11 Kelurahan Temas.
97
Lampiran 5.3 Hasil Laporan FGD RPH-A
REKAPITULASI DAN USULAN PROGRAM HASIL WAWANCARA RPH-A
(RUMAH PEMOTONGAN HEWAN AYAM)
98
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
daging ayam yang telah dipotong?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman karkas
18 90 2 10
menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah ada pengolahan limbah padat (bulu, jeroan) ayam
12 60 8 40
yang telah dipotong?
17 Apakah ada pengolahan limbah cair (darah, air cucian) ayam
7 35 13 65
yang sudah dipotong?
B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara
tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Perizinan
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Proses perendaman setelah penyembelihan
Proses Pemotongan Hewan
4. Pemeriksaan akhir setelah penyembelihan
5. Pewadahan
6. Pengolahan limbah cair
99
Sasaran Pemilik dan petugas RPH-A
Implementasi Program Sosialisasi dan penyebaran SOP RPH-A di setiap tempat RPH-A
Jangka Pendek:
1. 100% tersebarnya SOP RPH-A pada pemilik RPH-A
2. 100% terpasangnya SOP RPH-A di tempat-tempat RPH-A
Jangka Panjang:
Indikator Keberhasilan 2. 80% peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dalam
proses pemotongan ayam sesuai dengan SOP yang telah
disebarkan
3. 80% peningkatan perilaku masyarakat (pemilik dan petugas)
RPH-A dalam penerapan proses pemotongan ayam dengan
benar
D. SARAN PROGRAM
Beberapa program yang disarankan untuk dilakukan adalah pembantuan
advokasi kepada DLH (DInas Lingkungan Hidup)/ pihak Kelurahan mengenai
penataan pembuangan limbah pengaktifan wetland.
E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder (Ketua RT 1, 2,
3, dan 4) di RW 11, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3
Kelurahan Temas PBL UM 2019 akan mengadakan program kerja “Sosialisasi dan
Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure) RPH-A (Rumah
Pemotongan Hewan Ayam)” di RW 11 Kelurahan Temas.
100
Lampiran 6.4 Hasil Laporan FGD MI Ihya’ul Ulum
REKAPITULASI DAN USULAN PROGRAM HASIL WAWANCARA
SISWA-SISIWI MI IHYA’UL ULUM
101
B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara dan
data sekunder tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Siswa-siswi mencuci tangan hanya menggunakan air
2. Siswa sering membeli kue di luar sekolar
3. Siswa sering mengalami sakit gigi
4. Data penyakit gigi siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
102
Usulan program kedua yang kami ajukan mengenai permasalahan CTPS (Cuci
Tangan Pakai Sabun) yang terdapat di MI Ihya’ul Ulum adalah “Sosialisasi CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun)”
Program Sosialisasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
merupakan salah satu program yang ditujukan kepada
Definisi Program
siswa/i usia sekolah sebagai upaya promotif dan preventif
terjadinya penyakit diare.
Diharapkan dengan adanya program ini, siswa/i mampu
menerapkan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan
Tujuan
sebagai tindakan pencegahan penyakit diare dan
peningkatan derajat kesehatan.
Sasaran Siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum
Implementasi Program Sosialisasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
Jangka Pendek:
3. 70% kehadiran peserta
4. 100% terlaksananya program sosialisasi CPTS
5. 80% siswa/I paham dengan materi yang diberikan
Indikator Keberhasilan
Jangka Panjang:
80% Adanya perubahan perilaku siswa/i dalam upaya
peningkatan kesehatan
D. SARAN PROGRAM
Tidak ada
E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder di MI Ihya’ul
Ulum, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3 Kelurahan Temas PBL
UM 2019 akan mengadakan program kerja “Sosialisasi Kesehatan Gigi dengan
Menggunakan Media Panggung Boneka dan Teeth Song” dan “Sosialisasi CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun)” di MI Ihya’ul Ulum RW 11 Kelurahan Temas.
103
Lampiran 6 Matriks Plan of Action (POA)
104
Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta
105
Lampiran 7.1 Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Panggung
Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
106
107
Lampiran 7.2 Daftar Hadir Peserta Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
108
109
110
Lampiran 7.3 Daftar Hadir Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
111
Lampiran 8 Materi
112
Lampiran 8.1 Materi Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka
dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Setelah memakan permen dan coklat, Alika bergegas untuk mandi. Seperti
biasa, Alika membersihkan tubuh menggunakan sabun, keramas dengan sampo.
Tetapi dia lupa tidak menggosok giginya.
Keesokan harinya, Alika merintih kesakitan sambil memegang pipinya. Umi
Alika datang menghampiri Alika di kamar.
113
Alika :Gigi Alika Sakit, Umi
Umi Alika : Tadi Alika habis makan apa saja? Kok sampai sakit gigi?
Alika : Tadi di ruang tamu Alika makan banyak permen dan coklat.
Habisnya enak dan bikin nasih sih, Umi
Umi Alika : Pantas saja kalau begitu. Lalu apakah Alika sudah menggosok gigi
setelah makan permen dan coklat?
Alika : Alika lupa menggosok gigi, Umi
Umi Alika : Nah makin lengkap aja sih dek. Kan Umi selalu bilang, Alika boleh
suka makan permen dan coklat serta makanan manis lainnya. Tapi
Alika juga harus ingat, harus menggosok gigi setelah makan
makanan yang manis
Alika : Iya Umi, Alika Lupa
Umi Alika : Alika tau akibatnya kalau makan permen, coklat dan makan manis
yang berlebih lalu tidak menggosok gigi?
Alika : Tidak tau Umi
Umi Alika : Akibatnya adalah didalam gigi akan terdapat banyak kuman dan
bakteri yang berkembang biak. Gigi berlubang, gusi bengkak, dan
bau mulut tidak sedap. Akhirnya gigi Alika bisa dicabut karena tidak
sehat dan kotor. Alika mau kalau giginya ompong?
Alika : Alika nggak mau giginya dicabut, Umi. Nanti malah kayak nenek
yang giginya tinggal dua
Umi Alika : Nah maka dari itu Alika harus rajin menggosok gigi. Nanti malam
kita ke dokter ya dek. Biar nanti Alika diperiksa sama dokter.
Alika : Kalau nanti tambah sakit gimana Umi?
Umi Alika : Dokter itu mengobati Alika. Inshaallah nanti Allah yang
menyembuhkan Alika
Alika : Oh begitu, Umi. Nanti kita ke dokter ya biar gigi Alika segera
sembuh
114
Ketika malam hari, Alika bersama Umi pergi ke dokter untuk memeriksakan
gigi Alika yang sakit. Sesampainya disana mereka bertemu dengan dokter cantik nan
ramah yang biasa dipanggil Dokter Cindy.
115
Gigi adalah bagian tubuh yang harus kita jaga agar tetap sehat dan kuat.
Semua manusia pasti memiliki gigi. Terdapat di dalam mulut dan berjumlah lebih
dari satu. Jika tidak dijaga dan dibersihkan dengan baik maka akan menimbulkan
gigi berlubang, gusi bengkak, hingga gigi harus dicabut agar tidak sakit lagi.
Maka rajinlah menggosok gigi 3 kali sehari, pagi hari, setelah makan, dan
sebelum tidur yaa..
116
Lampiran 8.2 Materi Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP RPH-A
117
Lampiran 8.3 Materi Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
118
119
120
121
122
Lampiran 8.4 Materi Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
123
124
Lampiran 8.5 Materi Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
125
126
Lampiran 9 Pre-test dan Post-test
127
Lampiran 9.1 Pre-test dan Post-test Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui
Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI
Ihya’ul Ulum
128
129
Lampiran 9.2 Pre-test dan Post-test Program Sosialisasi dan Pembagian SOP RPHA
Pre Test
NO PROSEDUR CHECK
LIST
1. Ayam turun dari mobil, ditranfer ke tempat penampungan
2. Pemeriksaan antemortem :
- Keaktifan ayam
- Kebersihan mulut, hidung, dan kloaka
- Warna jengger dan ceker
- Pernafasan
- Pergerakan kepala
3. Ayam diistirahatkan dan puasa makan
4. Ayam disembelih dengan menggunakan pisau tajam
5. Darah dibiarkan mengalir sampai berhenti
6. Ayam direndam menggunakan air panas (suhu dan durasi sesuai
dengan kriteria)
7. Pencabutan bulu ayam
8. Pengeluaran isi perut
9. Pemeriksaan postmortem :
- Pembersihan daging dengan air bertekanan
- Perendaman daging dalam bak air bersih (+ 10 menit)
- Pendingingan dalam bak air dingin (+ 30 menit)
10. Daging diletakkan di krat yang sudah diberi es
11. Pengiriman daging ayam dilakukan dengan memasukkan daging
ke dalam box yang diberi es di atasnya
130
Post Test
131
Lampiran 9.3 Pre-test dan Post-test Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
132
133
Lampiran 9.4 Pre-test dan Post-test Program Mural Painting Sebagai Upaya
Pencegahan Stunting
134
Lampiran 9.5 Survei Kepuasan Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku”
Atas nama pelaksana Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku” memohon ketersediaan Bapak/ Ibu/ Sdr/i untuk mengisi kuesioner
kepuasan audience terhadap program yang diberikan ini. Tujuan dari pengisian
kepuasan audience ini adalah untuk melihat sejauh mana Anda merasa puas dengan
adanya program ini dan untuk melihat apakah program seperti ini bisa dijadikan salah
satu kegiatan yang terdapat di Posyandu RW 11 Kelurahan Temas ini.
Nama :
Tabel Kepuasan Masyarakat
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah Anda puas dengan adanya program sosialisasi dan
1.
pembagian leaflet ini?
Apakah Anda puas terhadap keramahan dan kesopanan petugas
2.
saat menyampaikan informasi kegiatan?
Apakah Anda puas terhadap kejelasan informasi yang diberikan
3.
petugas terkait materi gizi?
4. Apakah Anda puas dengan paham materi yang diberikan?
Apakah Anda puas terhadap metode penyampaian materi yang
5.
digunakan pada program sosialisasi ini?
Apakah Anda puas dengan media yang digunakan saat
6.
penyampaian materi?
Apakah menurut Anda perlu diadakan program serupa untuk
7.
menambah kegiatan yang terdapat di Posyandu RW 11 ini?
135
Lampiran 10 Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
136
Lampiran 10.1 SAP Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung
Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
137
IV. Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran : Panggung Boneka Tangan
b. Langkah pokok:
1. Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
3. Menyelesaikan masalah
V. Persiapan
Dimulai dengan analisis masalah dan data yang ada kemudian ditentukan
waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
XIII. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Durasi
Kegiatan Penyuluhan Tindakan Peserta
Pendahuluan Pembukaan dengan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri.
Menjelaskan garis besar Memperhatikan
kegiatan penyuluhan
Membagikan pre-test Menjawab soal 10 menit
Penyajian Penyampain materi kesehatan Memperhatikan 20 menit
gigi melalui media panggung
boneka
Menyanyikan lagu “Ayo Memperhatikan dan 10 menit
Gosok Gigi” menirukan
Praktik menggosok gigi yang Memperhatikan dan 20 menit
baik dan benar menirukan
Quiz Menjawab 10 menit
Penutupan Membagikan post-test Menjawab soal 10 menit
Menutup pertemuan Memperhatikan 5 menit
138
VI. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pengorganisasian dilakukan tujuh hari sebelum pelaksanaan program
b. Kesiapan dalam pembagian tugas masing-masing anggota
2. Evaluasi proses
a. Waktu bersamaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di MI Ihya’ul Ulum
b. Peserta sangat antusias mendengarkan cerita dari panggung boneka tangan
c. Peserta aktif dalam kuis yang diadakan oleh panitia
d. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan hingga program slesai
diselenggarakan
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan menangkap informasi yang diberikan dengan dapat
menjawab pre-test dan post-test yang diberikan serta dapat mempraktikkan cara
menggosok gigi yang benar.
139
Lampiran 10.2 SAP Program Sosialisasi dan Pembagian SOP RPH-A
140
III. Materi
(Terlampir)
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis model sosialisasi: ceramah
b. Langkah pokok: memberikan poster standar operasional prosedur (SOP)
pemotongan ayam yang benar dan memberikan sosialisasi kepada tiap-tiap pemilik
dan pekerja di rumah pemotongan hewan ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan
Temas, Batu
V. Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Sosialisasi Tindakan Peserta
Memberikan salam, memperkenalkan
Memperhatikan
diri
Pendahuluan 10 menit
Menjelaskan garis besar kegiatan dan
Memperhatikan
maksud sosialisasi
Membagikan Poster SOP RPH-A Memperhatikan
Penyajian Memberikan sosialisasi terkait materi Fleksibel
Memperhatikan
yang terdapat dalam poster
Membagikan survei kepuasan Menjawab soal 30 menit
Penutupan
Menutup pertemuan Memerhatikan 5 menit
VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan tempat, waktu, dan materi
b. Pengorganisasian dilakukan tiga hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan sosialisasi dimulai setelah para pekerja selesai melakukan
pemotongan ayam
b. Perlu dilakukan koordinasi lebih lagi agar mengetahui waktu selesai
pemotongan ayam
c. Manajemen waktu perlu ditingkatkan lagi karena pada beberapa RPH-A
terdapat pekerja yang meminta kami untuk sosialisasi secara singkat
141
3. Evaluasi Hasil
a. Seluruh peserta telah mendapatkan poster
b. Sebagian besar peserta mengerti dan memahami apa yang telah disosialisasikan
berdasarkan materi yang terdapat dalam poster
142
Lampiran 10.3 SAP Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
143
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis penyuluhan adalah ceramah
b. Langkah–langkah pokok
1. Membuat suasana penyuluhan yang mampu memberikan pendidikan kesehatan
yang baik
2. Meningkatkan pemahaman dengan adanya sesi tanya-jawab
3. Menyelesaikan masalah
V. Kegiatan
Penentuan waktu dalam sosialisasi di RW 11 pada RT 1, 2, 3 dan 4 serta
mempersiapkan dan menyusun referensi materi tentang penyakit ISPA.
Implementasi
Proses Waktu
Kegiatan Sosialisasi Tindakan Peserta
Pendahuluan Memberikan salam pembuka, perkenalan Memperhatikan dan 15 menit
pemateri dan pemateri , membuka menjawab soal pre test.
penyuluhan, menjelaskan urutan kegiatan
dan membagikan pre test.
Penyajian Pemateri melakukan penyuluhan tentang Menperhatikan dan 30 menit
Menjelaskan pengertian penyakit ISPA, bertanya apa yang belum
Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit jelas atau butuh
ISPA, Menjelaskan ciri-ciri tingkatan penjelasan mengenai
penyakit ISPA, Menjelaskan upaya ISPA.
pencegahan dan pengobatan pada penyakit
ISPA, setelah kegiatan sosialisasi maka
diadakan sesi tanya–jawab.
Penutup Membagikan post test dan menutup acara Menjawab soal post test 15 menit
sosialisasi ISPA. dan memperhatikan.
VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Pengorganisasian dilakukan 2 minggu sebelum kegiatan
b. Persiapan dalam pembagian tugas masing-masing anggota kelompok
2. Evaluasi Proses
a. Jadwal yang masih bertabrakan di RT 3 dan 2, maka sosialisasi dilakukan hanya di RT
1, 3, dan 4.
b. Beberapa peserta melakukan contekan dan mencari jawaban di internet saat pre test
c. Peserta kurang fokus terhadap materi
144
d. Peserta kurang aktif dalam melakukan Tanya jawab
3. Evaluasi Hasil
Peserta sosialisasi memiliki hasil post test yang meningkat dibanding pre test
145
Lampiran 10.4 SAP Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
146
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis motode sosialisasi: Mural
b. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pendidikan kesehatan dengan memanfaatkan keadaan
lingkungan
2. Meningkatkan pemahaman dengan melihat dan membaca konten yang
dimuralkan
3. Diharapkan memberikan solusi atas permasalahan
V. Kegiatan
Penentuan waktu dan tempat mural serta mencari konten tentang stunting
VI. Evaluasi
a. Pengorganisasian dilakukan tujuh hari sebelumnya
b. Kesiapan dalam pembagian tugas masing-masing anggota
c. Kurangnya koordinasi dengan pemuda RW
d. Biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan prediksi awal
e. Kekurangan piqmen warna
f. Kurang memperhitungkan kegunaan piqmen warna sehingga mengakibatkan
perbedaan warna
147
g. Kesibukan anggota kelompok sehingga pengerjaan mural dilakukan hanya di
waktu senggang
h. Diharapkan dengan sosialisai dengan metode mural ini, masyarakat akan
mendapatkan pengetahuan tentang stunting dan dapat menjawab pre post test.
148
Lampiran 10.5 SAP Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
149
V. Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Sosialisasi Tindakan Peserta
Memberikan salam, memperkenalkan
Memperhatikan
diri
Pendahuluan 10 menit
Menjelaskan garis besar kegiatan dan
Memperhatikan
maksud sosialisasi
Membagikan leaflet gizi Isi Piringku Memperhatikan
Penyajian Memberikan sosialisasi terkait materi Fleksibel
Memperhatikan
yang terpapar dalam leafket
Membagikan survei kepuasan Menjawab soal 30 menit
Penutupan
Menutup pertemuan Memerhatikan 5 menit
VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan tempat, waktu, dan materi
b. Pengorganisasian dilakukan tiga hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan sosialisasi dimulai bersamaan dengan dimulainya kegiatan posyandu
b. Beberapa peserta pulang terlebih dahulu sebelum diberi survei kepuasan
3. Evaluasi Hasil
a. Seluruh peserta telah mendapatkan leaflet
b. Sebagian besar peserta mengerti dan memahami apa yang telah disosialisasikan
berdasarkan materi yang terdapat dalam leaflet
150
Lampiran 11 Berita Acara
151
Lampiran 11.1 Berita Acara Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media
Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul
Ulum
152
Lampiran 11.2 Berita Acara Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP RPH-A
153
Lampiran 11.3 Berita Acara Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
154
Lampiran 11.4 Berita Acara Program Mural Painting Sebagai Upaya Penegahan
Stunting
155
Lampiran 11.5 Berita Acara Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku”
156
Lampiran 12 Dokumentasi
157
Lampiran 12.1 Dokumentasi Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung
Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum
158
Lampiran 12.2 Dokumentasi Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA di RW 11
Keluraha Temas Kota Batu
Foto pengisian form pre test dan post test Foto stiker ISPA
159
Lampiran 12.3 Dokumentasi Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP RPH-A di RW
11 Kelurahan Temas Kota Batu
160
Lampiran 12.4 Dokumentasi Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di
RW 08 Kelurahan Temas Kota Batu
161
162
Lampiran 12.5 Dokumentasi Leaflet Gizi “Isi Piringku”di Posyandu RW 11
Kelurahan Temas Kota Batu
163