Laporan PBL Kelompok 3 Kelurahan Temas-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 174

LAPORAN PBL KOMUNITAS

KELURAHAN TEMAS KECAMATAN BATU


KOTA BATU
TANGGAL 24 JULI – 13 SEPTEMBER 2019

KELOMPOK 3

ANGGOTA
1. ADELIA DWI PANGASTUTI 160612613640
2. ANIS ROSIDAH 160612613617
3. DIASH AGIE PERMATA 160612613672
4. DINI RAHMASARI SYURINDA 160612613663
5. DWI NASHIRO MILLA ROSYA 160612613683
6. ERANIO RAMADANSA B. 160612613646
7. MUHAMMAD FARIDL ALWI 160612613650
8. MUSTIKO WIYONO WIDODO 160612613645
9. ROSITA DEWI AMBARWATI 160612613660
10. SITI ISTIQOMAH 160612613630

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019

i
LAPORAN PBL KOMUNITAS

KELURAHAN TEMAS KECAMATAN BATU


KOTA BATU
TANGGAL 24 JULI – 13 SEPTEMBER 2019

Disusun Oleh:
Anggota:
1. Adelia Dwi Pangastuti 160612613640
2. Anis Rosidah 160612613617
3. Diash Agie Permata 160612613672
4. Dini Rahmasari Syurinda 160612613663
5. Dwi Nashiro Milla Rosya 160612613683
6. Eranio Ramadansa Berlian 160612613646
7. Muhammad Faridl Alwi 160612613650
8. Mustiko Wiyono Widodo 160612613645
9. Rosita Dewi Ambarwati 160612613660
10. Siti Istiqomah 160612613630

Telah disahkan dan diterima baik oleh:

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Tantra Soma Pandega, S.STP., M.Si Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH
NIP. 19870220 200602 1 001 NIP. 198911162019032017

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat
FIK-UM

drg. Rara Warih Gayatri, M.PH


NIP. 198202192008012002

ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
dengan lancar dan baik. Penyelesaian Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL)
Komunitas ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, dan saran dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT karena atas kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik
secara moriil maupun materiil
3. Bapak Tantra Soma Pandega, S.STP., M.Si selaku Kepala Kelurahan
Temas sebagai tempat Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas serta
selaku pendamping lapangan yang membimbing kami ketika terjun di
masyarakat
4. Ibu Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH dan Ibu Farah Paramita, S.Gz.,
M.PH selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) selama Praktik
Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
5. Perangkat dan Masyarakat Kelurahan Temas yang telah mengizinkan dan
mengikuti program Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Praktik Belajar Lapangan
(PBL) Komunitas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
Laporan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas ini kearah kesempurnaan. Kami
berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca, akhir kata kami
sampaikan terimakasih.
Malang, Agustus 2019

Penyusun

iii
RINGKASAN
Temas adalah salah satu nama kelurahan yang berada di wilayah
Kecamatan Batu Kota Batu. Kelurahan Temas memiliki 11 Rukun Warga (RW)
dengan jumlah warga sebanyak 18.126 jiwa yang terdiri dari 9.188 jiwa berjenis
kelamin laki-laki dan 8.938 jiwa berjenis kelamin perempuan, dimana RW 08 dan
11 merupakan sasaran program PBL kelompok 3. Berdasarkan hasil penyebaran
kuesioner, diperoleh data permasalahan yang terdapat di RW 08 dan RW 11 yaitu
(1) tingginya angka kejadian stunting di RW 08, (2) tingginya angka kejadian
ISPA di RW 11, (3) kurangnya penyuluhan dan pelatihan gizi di RW 11, (4)
kurang tertibnya proses pemotongan hewan ayam sesuai dengan standar di RPH-A
RW 11, (5) tingginya angka kesakitan gigi pada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum.
Setelah dilakukan FGD (Focuss Group Disscussion) didapatkan lima program
yang telah disepakati bersama yaitu: (1) mural painting sebagai upaya pencegahan
stunting di RW 08, (2) sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas) di RW 11, (3) sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “isi
piringku” di RW 11, (4) sosialisasi dan pembagian poster SOP RPH-A, (5)
sosialisasi kesehatan gigi melalui media panggung boneka dan praktik gosok gigi
pada siswa kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum. Setelah seluruh program
dilaksanakan, didapatkan hasil sebegai berikut (1) terdapat pemahaman
pengetahuan masyarakat RW 08 setelah diberi program mural painting mengenai
stunting, (2) terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 tentang
penyakit ISPA setelah diberikan sosialisasi mengenai ISPA, (3) terdapat
pemahaman pengetahuan masyarakat RW 11 mengenai gizi setelah dilakukan
sosialisasi dan diberi leaflet mengenai gizi, (4) tidak terdapat peningkatan yang
berarti pada pengetahuan dan perilaku masyarakat RPH-A mengenai standar
proses pemotongan hewan ayam, (5) terdapat peningkatan pengetahuan pada
siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum mengenai cara menggosok gigi setelah
diberikan sosialisasi dan pelatihan kesehatan gigi.

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Data Situasi Desa ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 14
1.3 Tujuan................................................................................................... 15
1.4 Manfaat Program .................................................................................. 15
BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA
2.1 Program Kerja ...................................................................................... 17
2.1.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka
dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI
Ihya’ul Ulum ............................................................................ 17
2.1.2 Sosialisasi Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam ......... 20
2.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas)....................................................................... 22
2.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting ............. 24
2.1.5 Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” ..................................... 26
2.2 Kalender Kerja ..................................................................................... 28

v
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Hasil yang dicapai ................................................................................ 31
3.1.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka
dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 MI
Ihya’ul Ulum ............................................................................ 31
3.1.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam ......... 34
3.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas)....................................................................... 40
3.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting ............. 46
3.1.5 Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” ..................................... 50
3.2 Hambatan Pelaksanaan Program .......................................................... 54
3.2.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Menggunakan Media Panggung
Boneka dan Teeth Song ............................................................ 54
3.2.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam......... 55
3.2.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Atas)....................................................................... 55
3.2.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting ............. 56
3.2.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” ............ 56
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 57
4.2 Saran ..................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59
LAMPIRAN .................................................................................................... 60

vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Sarana Kesehatan................................................................... 3
Tabel 1.2 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 08.......................... 4
Tabel 1.3 Data Kejadian Stunting RW 08 ...................................................... 6
Tabel 1.4 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 11.......................... 6
Tabel 1.5 Data Kejadian Stunting RW 11 ...................................................... 9
Tabel 1.6 Hasil Penyebaran Kuesioner RPH-A ..............................................10
Tabel 1.7 Hasil Penyebaran Kuesioner Siswa/i MI Ihya’ul Ulum ..................12
Tabel 2.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi Kesehatan Gigi
Melalui Media Panggung Boneka pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI
Ihya’ul Ulum ...................................................................................19
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian
Poster SOP RPH-A .........................................................................21
Tabel 2.3 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian
Stiker ISPA .....................................................................................23
Tabel 2.4 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Mural Painting sebagai
Upaya Pencegahan Stunting ............................................................25
Tabel 2.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian
Leaflet Gizi “Isi Piringku” ..............................................................27
Tabel 2.6 Kalender Kerja ................................................................................28
Tabel 3.1 Ketercapaian Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui
Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa
Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum ................................................. 31
Tabel 3.1.1 Persentase Hasil Observasi Siswa/i MI Ihya’ul Ulum tentang
Gosok Gigi ...................................................................................33
Tabel 3.2 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP
RPH-A .............................................................................................34
Tabel 3.2.1 Persentase Hasil Observasi Tentang Pengangkutan dan

vii
Penampungan Ayam ...................................................................37
Tabel 3.2.2 Persentase Hasil Observasi Tentang Pemeriksaan Antemortem .37
Tabel 3.2.3 Persentase Hasil Observasi Tentang Pengistirahatan dan Puasa
Makan bagi Ayam ........................................................................38
Tabel 3.2.4 Persentase Hasil Observasi Tentang Penyembelihan Ayam .......38
Tabel 3.2.5 Persentase Hasil Observasi Tentang Pencabutan Bulu Ayam ....39
Tabel 3.2.6 Persentase Hasil Observasi Tentang Pengeluaran Isi Perut
Ayam ...........................................................................................39
Tabel 3.2.7 Persentase Hasil Observasi Tentang Pemeriksaan Postmortem .39
Tabel 3.2.8 Persentase Hasil Observasi Tentang Pendistribusian Karkas
Ayam ...........................................................................................40
Tabel 3.3 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA .....40
Tabel 3.3.1 Persentase Pengetahuan Mengenai ISPA ....................................43
Tabel 3.3.2 Persentase Pengetahuan Mengenai Penyebab ISPA ...................44
Tabel 3.3.3 Persentase Pengetahuan Mengenai Penularan ISPA ...................44
Tabel 3.3.4 Persentase Pengetahuan Mengenai Tanda dan Gejala ISPA ......45
Tabel 3.3.5 Persentase Pengetahuan Mengenai Pencegahan ISPA ................45
Tabel 3.4 Ketercapaian Program Mural Painting sebagai Upaya Pencegahan
ISPA ................................................................................................46
Tabel 3.4.1 Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Program
Mural Painting sebagai Upaya Pencegahan Stunting ...................49
Tabel 3.5 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku” .........................................................................................50
Tabel 3.5.1 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Program Sosialisasi
dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” .................................52
Tabel 3.5.2 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Keramahan dan
Kesopanan Petugas......................................................................52
Tabel 3.5.3 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Kejelasan Informasi
yang diberikan .............................................................................52

viii
Tabel 3.5.4 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pemahaman Materi
yang diberikan .............................................................................53
Tabel 3.5.5 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Metode Penyampaian
Materi ..........................................................................................53
Tabel 3.5.6 Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Media Penyampaian
Materi ...........................................................................................54
Tabel 3.5.7 Persentase Audience Terhadap Pengadaan Program Serupa........54

ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Kelurahan Temas ................................................................ 2

x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Absensi Mahasiswa.................................................................60
Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner ................................................61
Lampiran 3 Informed Concent ...................................................................79
Lampiran 4 Kuesioner Pendahuluan ..........................................................81
Lampiran 5 Hasil Laporan FGD .................................................................90
Lampiran 6 Matriks Planning of Action (POA) ......................................... 104
Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta................................................................ 105
Lampiran 8 Materi ...................................................................................... 112
Lampiran 9 Pre-test dan Post-test .............................................................. 127
Lampiran 10 Satuan Acara Pembelajaran (SAP) ....................................... 136
Lampiran 11 Berita Acara .......................................................................... 151
Lampiran 12 Dokumentasi ......................................................................... 157

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Data Situasi Desa


Temas adalah salah satu nama kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan
Batu Kota Batu. Kelurahan Temas memiliki batas wilayah di sebelah utara yang
berbatasan dengan Desa Pandanrejo, di sebelah timur berbatasan dengan Desa
Torongrejo, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Oro-Oro Ombo, dan di
sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sisir. Luas wilayah kelurahan Temas
adalah 323 Ha yang terdiri dari luas lahan pertanian ± 2,4 Ha, luas lahan wilayah
kering ± 189 Ha, luas pemukiman ± 198 Ha, lahan untuk industri 0,5 Ha, tanah
waqof 1,5 Ha, perkantoran 4,5 Ha, dan pasar seluas 4 Ha. Wilayah Kelurahan
Temas termasuk wilayah dataran tinggi berbukit dengan suhu maksimum 35ºC dan
suhu minimum 25ºC dengan ketinggian 900 m dari permukaan air laut (Kelurahan
Temas, 2017).
Secara geologis tanah Kelurahan Temas dibagi menjadi empat, yaitu tanah
andosol, tanah kambisol, tanah aluvial, dan tanah latosol. Jenis tanah tersebut cocok
digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Kelurahan Temas mengikuti perputaran
dua iklim yaitu hujan dan kemarau. Keadaan hidrologi di Kelurahan Temas dilalui
oleh saluran irigasi teknis yang berfungsi untuk mengairi sawah dan sekaligus
sebagai alternatif sumber air bagi penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang
saluran air tersebut. Jaringan PDAM sudah menjangkau kawasan Kelurahan Temas.
Sumber mata air lain yang terdapat di Kelurahan Temas adalah sumur bor (Kelurahan
Temas, 2017). Kondisi masyarakat Temas secara umum termasuk dalam golongan
ekonomi menengah ke bawah, dengan dominan pekerjaan sebagai petani / penggarap
sawah dan pedagang kecil dengan penghasilan yang tidak tetap (Kelurahan Temas,
2017).

1
Kelurahan Temas memiliki 11 Rukun Warga (RW) dengan jumlah warga
sebanyak 18.126 jiwa yang terdiri dari 9.188 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
8.938 jiwa berjenis kelamin perempuan. Jumlah total Kartu Keluarga (KK) di
Kelurahan Temas adalah 5528 KK, dan jumlah total rumah mencapai 4977 rumah.
RW 08 dan RW 11 adalah salah satu sasaran Praktik Belajar Lapangan (PBL).
Jumlah Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di RW 08 adalah 5 RT dengan jumlah
KK sebanyak 387 KK dan jumlah rumah sebanyak 373 rumah, sedangkan jumlah
Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di RW 11 adalah 4 RT dengan jumlah KK
sebanyak 320 KK dan jumlah rumah sebanyak 276 rumah (Kelurahan Temas, 2017).
Berikut merupakan gambar peta Kelurahan Temas.

Gambar 1.1 Peta Kelurahan Temas


Sumber: (Kelurahan Temas, 2017)

2
Berdasarkan sisi kesehatan, Kelurahan Temas ini berada dalam wilayah kerja
Puskesmas Sisir. Berdasarkan data sekunder yang dimiliki oleh pihak puskesmas,
diperoleh data sarana kesehatan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Sarana Kesehatan
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas Sisir -
2. Puskesmas Pembantu (Pustu) 1
3. Pondok Bersalin Desa (Polindes) -
4. Rumah Sakit Swasta -
5. Rumah Bersalin Swasta -
6. Dokter Praktik Swasta 2
7. Dokter Gigi Swasta -
8. Bidan Praktik Swasta -

Berdasarkan pernyataan – pernyataan sebelumnya tentunya belum cukup


untuk bisa menggambakan kondisi dan situasi terkini dari Kelurahan Temas, maka
dari itu kelompok mahasiswa PBL UM melakukan pengumpulan data data kembali
untuk bisa dianalisis dan dicarai pokok masalah yang ada di Kelurahan Temas. Data
yang dikumpulkan pada PBL UM 2019 kali ini meliputi data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner
kepada stakeholder (Ketua RW, Ketua RT, bidan desa, dan kepala sekolah), serta
kepada penduduk dan siswa. Data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen
yang dimiliki oleh Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT, bidan desa, dan kader-kader
posyandu, sehingga diperoleh data dari kedua RW sebagai berikut:

1.1.1 RW 08
Data langsung yang dikumpulkan oleh mahasiswa PBL UM 2019 pada RW 8
hanya melalui wawancara kepada stakeholder di RW 08, sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut:

3
Tabel 1.2 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 08
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
POSYANDU
1 Apakah pencatatan posyandu di RW 8 sudah lengkap? 5 100 0 0
2 Apakah ada program posyandu yang tidak berjalan? 0 0 5 100
3 Apakah ada program posyandu yang berasal dari limpahan
5 100 0 0
pustu?
4 Apakah dalam kegiatan posyandu selalu dipantau oleh
5 100 0 0
petugas kesehatan?
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi? 3 60 2 40
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
0 0 5 100
masyarakat?
7 Apakah posyandu selalu melakukan laporan tahunan
5 100 0 0
secara rutin?
INDUSTRI
8 Apakah disini terdapat industri? 5 100 0 0
9 Apakah setiap industri disini sudah memiliki limbah
3 60 2 40
pembuangan sendiri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar? 0 0 5 100
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri? 0 0 5 100
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin? 4 80 1 20
BENCANA
13 Apakah pernah terjadi bencana disini? 0 0 5 100
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
0 0 5 100
bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah tenaga kesehatan disini telah mencukupi? 5 100 0 0
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu
5 100 0 0
sudah sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai? 4 80 1 20
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai
5 100 0 0
SOP dan nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan
5 100 0 0
aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, ODGJ, TB 0 0 5 100
dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
2 40 3 60
mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang 3 60 2 40

4
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti
pembagian PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat
peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, 0 0 5 100
PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
0 0 5 100
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
0 0 5 100
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban? 0 0 5 100
27 Apakah masih ada warga yang membuang limbah cair
0 0 5 100
sembarangan?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
3 60 2 40
nyamuk?
POTENSI DESA
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
4 80 1 20
yang dilaksanakan di sini?
30 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut? 4 80 1 20
31 Apakah dalam kegiatan komunitas selalu melibatkan
0 0 5 100
tenaga kesehatan?
INDONESIA SEHAT
32 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
0 0 5 100
lingkungan tempat tinggal Anda?
33 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 0 0 5 100
34 Apakah banyak keluarga disini yang tidak memiliki BPJS /
0 0 5 100
KIS?

Berdasarkan tabel 1.1 diperoleh bahwa tidak pernah ada program usulan yang
berasal dari masyarakat, sehingga dapat dipastikan hal ini merupakan pokok
permasalahan dari rendahnya partisipasi masyarakat, karena tidak adanya ikatan
kebutuhan antara posyandu dengan masyarakat. Berdasarkan tabel 1.1 juga diperoleh
hasil sebesar 60% responden menyatakan bahwa tidak pernah ada pelatihan mengenai
gizi. Sebesar 100% responden juga menyatakan bahwa pihak RT maupun RW tidak
pernah membuat peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa di RW 08 Kelurahan Temas masih kurang dalam hal penyuluhan
dan pelatihan gizi.

5
Mahasiswa PBL UM 2019 juga melakukan pengumpulan data lebih detail ke
bidan desa, dan diperoleh data stunting sebagai berkut:
Tabel 1.3 Data Kejadian Stunting RW 08
Klasifikasi
No Nama Usia BB TB
TB/U BB/U BB/TB
1. Az 13 9.4 71 Pendek Gizi Baik Normal
2. En 18 9 77 Pendek Gizi Baik Normal
Sangat
3. Ez 42 10 90 Pendek Gizi Buruk
Kurus
4. S 56 14.5 99 Pendek Gizi Buruk Normal
Sangat
5. Ag 47 14.5 87 Gizi Baik Gemuk
Pendek

Berdasarkan tabel 1.2 diperoleh hasil terdapat 5 balita yang mengalami


kejadian stunting dengan dua diantaranya sampai mengalami gizi buruk, dan satu
diantaranya memiliki tinggi badan yang sangat pendek.

1.1.2 RW 11
Pada sebaran wawancara dan kuesioner di RW 11 dibagi menjadi tiga
kelompok responden, yaitu kelompok stakeholder, kelompok masyarakat, dan
kelompok sekolah.
1. Kelompok Stakeholder
Berikut merupakan kuesioner dan hasil penyebaran kuesioner pada
kelompok stakeholder di RW 11.
Tabel 1.4 Hasil Penyebaran Kuesioner Stakeholder RW 11
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
POSYANDU --- RT
1 Apakah pencatatan posyandu di RW 8 sudah
2 50 2 50
lengkap?
2 Apakah ada program posyandu yang tidak berjalan? 1 25 3 75
3 Apakah ada program posyandu yang berasal dari
0 0 4 100
limpahan pustu?
4 Apakah dalam kegiatan posyandu selalu dipantau
4 100 0 0
oleh petugas kesehatan?
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi? 2 50 2 50
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan 0 0 4 100

6
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
masyarakat?
7 Apakah posyandu selalu melakukan laporan tahunan
3 75 1 25
secara rutin?
INDUSTRI
8 Apakah disini terdapat industri? 3 75 1 25
9 Apakah setiap industri disini sudah memiliki limbah
0 0 4 100
pembuangan sendiri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga
4 100 0 0
sekitar?
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri? 3 75 1 25
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin? 1 25 3 75
BENCANA
13 Apakah pernah terjadi bencana disini? 1 25 3 75
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
0 0 4 100
bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah tenaga kesehatan disini telah mencukupi? 3 75 1 25
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas /
4 100 0 0
pustu sudah sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai? 3 75 1 25
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah
4 100 0 0
sesuai SOP dan nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat,
4 100 0 0
dan aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, 1 25 3 75
ODGJ, TB dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat
1 25 3 75
setempat mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah
yang berdampak pada gizi masyarakat setempat, 2 50 2 50
seperti pembagian PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat
peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi 0 0 4 100
seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan
0 0 4 100
persalinan ke dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang
1 25 3 75
air bersih?

7
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki
3 75 1 25
jamban?
27 Apakah masih ada warga yang membuang limbah
1 25 3 75
cair sembarangan?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan
2 50 2 50
jentik nyamuk?
POTENSI DESA
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian,
4 100 0 0
pkk, dsb) yang dilaksanakan di sini?
30 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas
3 75 1 25
tersebut?
31 Apakah dalam kegiatan komunitas selalu
0 0 4 100
melibatkan tenaga kesehatan?
INDONESIA SEHAT
32 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita
1 25 3 75
TB di lingkungan tempat tinggal Anda?
33 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 1 25 3 75
34 Apakah banyak keluarga disini yang tidak memiliki
2 50 2 50
BPJS / KIS?

Berdasarkan tabel 1.4 didapatkan hasil hasil penyebaran kuesioner pada


stakeholder di RW 11 diperoleh hasil sebesar 100% yang menyatakan bahwa
program yang berasal dari limpahan pustu hanya ada kurang dari tiga program dan
tidak pernah ada program usulan yang berasal dari masyarakat. Berdasarkan 1.4
didapatkan hasil penyebaran kuesioner pada stakeholder di RW 11 diperoleh hasil
sebesar 100% responden menyatakan bahwa pembuangan limbah industri masih di
sungai, wetland non aktif, ataupun selokan. Pada pertanyaan lain mengenai limbah
industri juga didapatkan hasil sebsar 75% responden menyatakan ada kerusakan
akibat limbah industri. Berdasarkan tabel 1.4 didapatkan hasil penyebaran
kuesioner pada stakeholder di RW 11 diperoleh hasil sebesar 75% responden
menyatakan bahwa pembuangan limbah cair rumah tangga masih di sungai. Pada
pertanyaan lain tentang kepemilikan jamban, didapatkan hasil sebesar 75%
responden menyatakan ada beberapa warga yang masih belum memiliki jamban
pribadi sehingga warga tersebut masih BAB di aliran sungai. Berdasarkan Tabel

8
1.4 didapatkan hasil hasil penyebaran kuesioner pada stakeholder di RW 11
diperoleh hasil sebesar 75% responden menyatakan bahwa tidak pernah ada
pelatihan mengenai gizi. Sebesar 100% responden juga menyatakan bahwa pihak
RT maupun RW tidak pernah membuat peraturan mengenai kewajiban pemenuhan
gizi.Dapat disimpulkan bahwa di RW 08 Kelurahan Temas masih kurang dalam
hal penyuluhan dan pelatihan gizi.
Selain pengumpulan hasil data primer, terdapat data penunjang lain yang
merupakan data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Sisir danbidan desa
setempat. Dari data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Sisir menyebutkan
bahwa pada tahun 2018 penyakit tertinggi adalah ISPA yang menyerang orang
dewasa sebanyak 5.392 orang dan yang menyerang balita sebanyak 2.051 anak.
Sedangkan dari data bidan di Kelurahan Temas menyebutkan bahwa pada bulan
Januari-Maret 2019 terdapat 16 orang yang mengalami ISPA di RW 11.
Sedangkan angka tersebut naik pada bulan April-Juni 2019 sebesar 27 orang yang
mengalami ISPA di RW 11.Hal ini menjadikan RW 11 dengan penduduk
penderita ISPA tertinggi di Kelurahan Temas.
Selain pengumpulan data sekunder berupa data penderita ISPA, di RW 11
juga masih ada kejadian stunting. Terdapat 11 balita yang mengalami kejadian
stunting.Berikut merupakan data kejadian stunting di RW 11.
Tabel 1.5 Data Kejadian Stunting RW 11
Klasifikasi
No Nama Usia BB TB
TB/U BB/U BB/TB
1. Aq 45 13.3 92 Pendek Gizi Baik Normal
2. N 20 9.3 76 Pendek Gizi Baik Normal
3. H 55 15.1 97 Pendek Gizi Baik Normal
4. M. A 38 12 88 Pendek Gizi Baik Normal
5. F 9 7 66 Pendek Gizi Baik Normal
6. UF 8 7.9 67 Pendek Gizi Baik Normal
7. R 10 8 68 Pendek Gizi Baik Normal
Sangat
8. AV 23 9.1 76 Gizi Kurang Normal
Pendek
Sangat
9. KH 13 7.5 67 Gizi Kurang Normal
Pendek

9
Berdasarkan tabel 1.5 diketahui tingginya angka stunting di RW 08 ini
dapat diketahui dari data-data penunjang yang diperoleh dari bidan desa.
Berdasarkan data sekunder tersebut menyatakan terdapat 9 balita yang mengalami
kejadian stunting. Angka ini bisa dikatakan cukup tinggi untuk kejadian stunting di
RW 11 Kelurahan Temas ini.

2. Kelompok Usaha (Pemilik atau Pekerja di RPH-A)


Kelompok Usaha terdiri dari pemilik atau pekerja di RPH-A. Responden
kelompok usaha terdiri dari 21 responden yang diambil dari jumlah total 22 RPH-
A yang berada di RW 11. Berikut merupakan kuesioner dan hasil penyebaran
kuesioner pada kelompok usaha yaitu pemilik dan pekerja di RPHA.
Tabel 1.6 Penyebaran Kuesioner RPH-A
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
PERIZINAN
1 Apakah pemotongan ayam disini memiliki izin? 8 38 13 62
2 Apakah pemotongan ayam disini menjamin kehalalan
21 100 0 0
produk hewan?
SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A
3 Apakah pada tempat pemotongan ayam terdapat
18 85 3 15
pembagian tempat bersih dan tempat kotor?
4 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses
21 100 0 0
pemotongan ayam menggunakan mesin?
5 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses
pencabutan bulu ayam menggunakan mesin pencabut bulu 13 62 8 38
ayam?
6 Apakah terdapat perawatan peralatan sebelum maupun
19 90 2 10
sesudah penggunaan?
7 Apakah dalam proses pemotongan ayam selalu
9 43 12 57
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)?
8 Apakah tempat pemotongan ayam selalu dibersihkan
21 100 0 0
setelah digunakan?
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
9 Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga penyembelih? 8 38 13 62
PROSES PENYEMBELIHAN AYAM
10 Apakah sebelum dilakukan proses pemotongan ayam,
dilakukan pemeriksaan kesehatan produk hewan (keaktifan
13 62 8 38
ayam; kebersihan bulu, mata, mulut, dan kloaka; warna
jengger; pernafasan; dan pergerakan kepala)?

10
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam
19 90 2 10
pada suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses
7 33 14 67
perendaman ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
PENANGANAN KARKAS
13 Apakah ayam yang sudah dipotong didinginkan dalam
5 24 16 76
suatu tempat?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman karkas
18 86 3 14
menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah limbah padat (bulu, jeroan) ayam yang telah
13 62 8 38
dipotong dilakukan pengolahan?
17 Apakah limbah cair (darah, air cucian) ayam yang sudah
7 33 14 67
dipotong dilakukan pengolahan?

Berdasarkan tabel 1.6 diketahui hasil penyebaran kuesioner pada pemilik


dan pekerja RPH-Adi RW 11 diperoleh hasil sebesar 62% yang menyatakan
bahwa RPH-A ini belum memperoleh perizinan dari bupati ataupun walikota.
Berdasarkan tabel 1.6 diketahui ada beberapa pernyataan responden mengenai
pertanyaan dalam proses pemotongan hewan ayam yang menjadi masalah. Pada
pertanyaan mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) didapatkan hasil
sebesar 57% responden menyatakan bahwa tidak pernah memakai APD lengkap
selama proses pemotongan hewan, mereka juga mengatakan bahwa
ketidaknyamanan merupakan salah satu alasannya. Sebesar 67% responden
menyatakan bahwa tidak ada suhu tertentu dalam proses perendaman ayam.
Sebesar 76% responden menyatakan tidak ada pemeriksaan akhir sesudah
berakhirnya proses penyembelihan dan tidak ada tempat khusus yang digunakan
untuk mendinginkan daging ayam yang telah dipotong. Pada tabel 1.6 diketahui
hasil penyebaran kuesioner pada pemilik dan pekerja RPH-Adi RW 11 diperoleh
hasil sebesar 67% responden yang menyatakan bahwa tidak ada pengolahan
limbah cair dari ayam yang telah dipotong. Limbah cair yang dihasilkan biasanya
langsung dibuang ke aliran sungai.

11
3. Kelompok Sekolah (Siswa-Siswi MI Ihya’ul Ulum)
Kelompok sekolah terdiri dari pemilik siswa-siwi MI Ihya’ul Ulum. Jumlah
total siswa-siswi di MI Ihya’ul Ulum adalah sebanyak 172 orang. Pada penentuan
sampling yang akan dipilih untuk dijadikan responden, digunakan perhitungan
N
menggunakan Rumus Slovin yaitu = 1+Ne² . Berdasarkan perhitungan tersebut

didapatkan hasil responden sebesar 121 responden. Berikut merupakan kuesioner


dan hasil penyebaran kuesioner pada kelompok sekolah.
Tabel 1.7 Penyebaran Kuesioner Siswa/i MI Ihya’ul Ulum
Jawaban
No Pernyataan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah 101 83.5 20 16.5
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air 103 85.1 18 14.9
3 Air di sekolahku keruh 12 9.9 109 90.1
4 Air di sekolahku berbau 16 13.2 105 86.8
5 Aku sering minum air kran 15 12.4 106 87.6
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah 12 9.9 109 90.1
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir 17 14 104 86
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB 0 0 121 100
9 Aku mencuci tangan sebelum makan 106 87.6 15 12.4
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah 106 87.6 15 12.4
11 Aku jarang membawa bekal makanan 93 76.9 28 23.1
12 Kantin di sekolah bersih 116 95.9 5 4.1
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan 46 38 75 62
14 Aku biasanya BAB di sungai 0 0 121 100
15 Aku jarang membuang sampah 52 43 69 57
16 Di sekolah ada yang merokok 0 0 121 100
17 Aku biasanya meludah sembarangan 8 6.6 113 93.4
18 Di sekolah banyak nyamuk 21 17.3 100 82.7
19 Aku tidak pernah sarapan 29 24 92 76
20 Aku jarang menyikat gigi 14 11.6 107 88.4
21 Aku sering sakit gigi 72 59.5 49 40.5

Selain pengumpulan hasil data primer, terdapat data penunjang lain yang
merupakan data sekunder yang didapatkan dari data Puskesmas yang melakukan
kunjungan pemeriksaan ke MI Ihya’ul Ulum pada bulan Mei 2019. Berdasarkan
data kunjungan tersebut, didapatkan sebesar 128 siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
yang mengalami sakit gigi berupa karies.Jumlah ini dinyatakan cukup banyak,
mengingat jumlah total siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum sejumlah 172 siswa.

12
Berdasarkan tabel 1.6 pada hasil penyebaran kuesioner pada siswa-siswi
MI Ihya’ul Ulum didapatkan hasil sebesar 87.6% responden menyatakan bahwa
siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum sering membeli jajan di luar sekolah. Berdasarkan
tabel 1.6 pada hasil penyebaran kuesioner pada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
didapatkan hasil sebesar 85.1% responden menyatakan bahwa siswa-siswi MI
Ihya’ul Ulum hanya mencuci tangan hanya dengan air tanpa menggunakan sabun.
Pada tabel 1.6 pada hasil penyebaran kuesioner pada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum
didapatkan hasil sebesar 59.5% responden menyatakan bahwa siswa-siswi MI
Ihya’ul Ulum banyak yang mengalami sakit gigi, dari data sekunder juga dapat
dilihat bahwa jumlah anak yang mengalami sakit gigi cukup banyak yaitu sebesar
128 siswa.
Masalah-masalah yang ditemukan setelah proses penyebaran kuesioner
kemudian dikerucutkan menjadi beberapa prioritas masalah yang telah didiskusikan
bersama para stakeholder yaitu ketua RW dan ketua RT di masing-masing RW
maupun dengan kepala sekolah pada saat FGD (Focus Group Discussion). Berikut
merupakan prioritas masalah RW 08, RW 11, RPH-A, dan MI Ihya’ul Ulum yang
telah ditentukan yaitu (1) Tingginya angka kejadian stunting di RW 08, (2) Tingginya
angka kejadian ISPA di RW 11, (3) Kurangnya penyuluhan dan pelatihan gizi di RW
11, (4) Kurang tertibnya proses pemotongan hewan ayam sesuai dengan standar di
RPH-A RW 11, (5) Tingginya angka kesakitan gigi pada siswa-siswi MI Ihya’ul
Ulum.
Selain untuk menentukan prioritas masalah, kegiatan FGD ini dilakukan juga
untuk membahas dan menentukan program apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut. Terdapat lima program yang telah disepakati bersama
yaitu: (1) mural painting sebagai upaya pencegahan stunting di RW 08, (2) sosialisasi
dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) di RW 11, (3)
sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “isi piringku” di RW 11, (4) sosialisasi dan
pembagian poster SOP RPH-A, (5) sosialisasi kesehatan gigi melalui media

13
panggung boneka dan praktik gosok gigi pada siswa kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul
Ulum.
Berdasarkan kelima program yang telah disepakati tersebut, diharapkan dapat
memberikan pengetahuan, wawasan, dan perubahan perilaku yang lebih sehat pada
masyarakat RW 08 dan RW 11 mengenai pentingnya menjaga gizi balita agar
terhindar dari kejadian stunting; pentingnya mengetahui penyebab, gejala, dan
pencegahan ISPA; pentingnya menjaga pola makan dan gizi seimbang sesuai
program pemerintah yaitu “Isi Piringku” untuk menjaga kesehatan tubuh; pentingnya
mengetahui proses pemotongan hewan ayam yang sesuai dengan standar; dan
pentingnya menanamkan bagaimana cara gosok gigi yang benar agar terhindar dari
sakit gigi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan dan program kerja yang telah
disepakati, makan rumusan masalah pada laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengetahuan siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum setelah
dilakukannya program sosialisasi dan pelatihan kesehatan gigi melalui panggung
boneka?
2. Bagaimanakah pengetahuan pemilik dan petugas RPH-A setelah dilakukannya
program sosialisasi dan pembagian poster SOP RPH-A?
3. Bagaimanakah pengetahuan masyarakat RW 11 setelah dilakukannya program
sosialisasi ISPA?
4. Bagaimanakah tingkat pemahaman masyarakat RW 08 setelah dilakukannya
program mural painting pencegahan stunting?
5. Bagaimanakah tingkat pemahaman masyarakat RW 11 setelah dilakukannya
program sosialisasi dan pembagian leaflet “Isi Piringku”?

14
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan pada
laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI
Ihya’ul Ulum mengenai cara menggosok gigi setelah diberikan sosialisasi dan
pelatihan kesehatan gigi
2. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat pemilik dan petugas
RPH-A mengenai standar proses pemotongan hewan ayam setelah diberi poster
mengenai standar pemotongan hewan ayam
3. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 tentang penyakit
ISPA setelah diberikan sosialisasi mengenai ISPA
4. Untuk mengetahui pemahaman pengetahuan masyarakat RW 08 setelah mengenai
stunting setelah diadakan program kerja mural mengenai stunting
5. Untuk mengetahui pemahaman pengetahuan masyarakat RW 11 mengenai gizi
setelah dilakukan sosialisasi dan diberi leaflet mengenai gizi pada program
pemerintah “Isi Piringku”

1.4 Manfaat Program


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, dan program-program yang telah
disepakati, manfaat program kerja yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat
Meningkatkan peran jurusan Kesehatan Masyarakat dalam praktik pengabdian
masyarakat dengan sasaran bidang kesehatan masyarakat
2. Manfaat bagi Kelurahan Temas
Membantu pihak Kelurahan Temas dalam membantu dan mengatasi permasalahan
kesehatan masyarakat Kelurahan Temas.

15
3. Manfaat bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat menjadi lebih baik dalam
menjaga kesehatan guna meningkatkan derjat kesehatan masyarakat Kelurahan
Temas.
4. Manfaat bagi Mahasiswa
Memberikan ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa dalam berkomunikasi,
mengetahui kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat, menentukan prioritas
masalah, dan menyusun hingga mengimplementasikan serta melakukan evaluasi
program yang bertujuan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang
ada.

16
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA

2.1 Program Kerja


Berikut merupakan program kerja yang telah disepakati dan dilaksanakan
untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat Kelurahan Temas.
2.1.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik
Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Program penyuluhan kesehatan gigi melalui mediapanggung boneka dan
praktik gosok gigi pada siswa kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum merupakan kegiatan
yang dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan situasi di RW 11 mengenai
kesehatan gigi dan mulut pada anak dengan penderita jumlah karies gigi sebanyak 25
anak. Kesehatan gigi pada anak merupakan bagian penting dari menjaga kebersihan
diri yang perlu untuk disosialisasikan agar bisa menjadi langkah pencegahan dari
terjadinya karies gigi dan gigi berlubang yang dapat menyebabkan kesakitan. Media
yang digunakan berupa panggung boneka dikarenakan sasaran akan lebih mudah
menerima materi yang akan disampaikan. Target capaian pada program ini adalah
tersampaikannya materi kesehatan gigi dan mulut melalui media panggung boneka
dan siswa bisa mengingat kesehatan gigi dan mulut dengan teeth song, sehingga,
kami melakukan program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan model
pelaksanaan sebagai berikut:
1. Dilaksanakan di aula MI Ihya’ul Ulum RW 11 Kelurahan Temas dengan diikuti 38
siswa dari kelas 1 dan 2.
2. Kelompok PBL membagikan lembar pre test kuesioner kepada sasaran.
3. Kelompok PBL menyampaikan materi kesehatan gigi dan mulut dan praktik
menggosok gigi.
4. Sesi tanya jawab/ kuis.

17
5. Kelompok PBL membagikan doorprize kepada siswa yang bertanya dan
menjawab pertanyaan dan kelompok PBL membagikan lembar post test kepada
sasaran.

18
Tabel 2.1Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada
Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Nama Sarana dan Penanggung
No Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi
Kegiatan prasarana Jawab
1. Sosialisasi MI 24 Sasaran: Siswa-siswi kelas 1 Microphone, 1. Sosialisasi pengetahuan 1. Muhammad
Kesehatan Ihya’ul Septemb dan 2 MI Ihya’ul Ulum sound system, kesehatan gigi Faridl Alwi
Gigi Melalui Ulum er 2019 kursi, meja besar, 2. Demonstrasi cara 2. Dwi Nashiro
Media Stakeholder: Puskesmas Sisir, boneka tangan, menggosok gigi yang Milla Rosya
Pangung Kepala Sekolah MI Ihay’ul sikat gigi, pasta benar
Boneka dan Ulum gigi, gelas plastic 3. Sesi Tanya jawab/ kuis
Praktik Gosok kecil
Gigi pada
Siswa Kelas 1
dan 2 di MI
Ihay’ul Ulum
Program kerja ini dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019 di aula MI Ihya’ul Ulul Kelurahan Temas
Kota Batu pada saat jam ekstrakurikuler sekolah. Sasaran program kerja ini adalah siswa-siswi kelas 1 dan 2 berjumlah 43
siswa.Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan metode panggung boneka. Metode ini dipilih karena untuk
mempermudah sasaran dalam memahami materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini terdiri dari pembukaan,
penyampaian materi, praktik menggosok gigi kuis tanya jawab, dan penutupan. Materi kesehatan gigi dan mulut membahas
tentang pengertian, penyebab, dampak, cara mengatasi dan cara pencegahan. Sasaran sangat antusias saat mendengarkan
materi berupa cerita sakit gigi. Selain penyampaian materi, program kerja ini juga terdapat praktik menggosok gigi dengan
benar yang sebelumnya siswa-siswa sudah diberitahu untuk membawa sikat dan pasta gigi. Panitia menyediakan air dan
gelas, kemudian dibagikan kepada setiap peserta. Setelah kegiatan inti berlangsung, terdapat kuis dimana peserta diberikan
pertanyaan lalu jawaban yang benar akan mendapatkan hadiah.

19
2.1.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)
pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
Sosialisasi dan pembagian poster Standar Operasional Prosedur (SOP) pada
Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas, Batu
merupakan salah satu program kerja yang berhasil dirumuskan dan dijalankan oleh
kelompok 3 Praktek Belajar Lapangan (PBL) Kelurahan Temas, Batu. Latar belakang
yang menjadi alasan kenapa kelompok kami memilih program tersebut untuk
diterapkan di RW 11 adalah, dari semua RW di Kelurahan Temas, RW 11 merupakan
RW yang paling banyak industri rumah pemotongan hewan khususnya pemotongan
ayam, dimana menurut kelompok kami perhatian dari pihak kelurahan masih kurang
untuk industri rumah pemotongan ayam tersebut.
Hampir di semua RT dari RT 01 sampai dengan RT 04 yang berada di
kawasan RW 11, ada RPH-A, jika dijumlah keseluruhan terdapat 22 RPH-A di RW
11. Mulai dari RPH-A dengan skala kecil sampai dengan skala besar. Bahkan ada
beberapa RPH-A yang setiap harinya bisa menghasilkan daging ayam 6-8 kwintal,
namun berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok 3, didapatakan
bahwa masih banyak RPH-A yang tidak melakukan SOP dengan benar, bahkan untuk
pekerjanya sendiri masih sangat banyak yang tidak menggunakan APD, padahal
risiko pekerjaan tersebut terbilang tinggi, mulai dari awal ayam datang sampai
dengan ayam dijual di pasar, oleh karena itu kelompok 3 mengusulkan program kerja
yaitu sosialisasi tentang bagaimana SOP pemotongan ayam yang baik dan benar
menurut Undang-undang untuk didiskusikan dengan perwakilan ketua RT dan ketua
RW, dan hasil dari diskusi yaitu semua stakeholder setuju dengan ajuan program
kerja kami, dengan adanya sosialisasi dan pembagian SOP pemotongan ayam yang
baik dan benar, maka diharapkan para pemilik RPH-A pada umumnya dan para
pekerja pada khususnya dapat melakukan proses pemotongan ayam dengan aman,
sehat dan benar sehingga bisa menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan
kelayakan ayam yang diedarkan dipasaran.

20
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure) pada RPH-A (Rumah
Pemotongan Hewan-Ayam)
Sasaran dan Sarana dan
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Materi Penanggung Jawab
stakeholder prasarana
1. Sosialisasi dan RW 11, Kelurahan 4 September 2019 Sasaran: Pemilik ATK, laptop, Pedoman SOP pemotongan 1. Anis Rosidah
Pembagian Poster Temas, Batu RPH-A RW 11 pedoman ayam, antara lain: 2. Adelia Dwi
Standar kuesioner, 1. Undang-undang Nomor 18 Pangastuti
Operasional Stakeholder: Ketua wawancara, Tahun 2009 tentang
Prosedur (SOP) RT 01-04 dan Ketua poster SOP RPH- Peternakan dan Kesehatan
pada Rumah RW 11 A Hewan
Pemotongan 2. Direktorat Jenderal
Hewan-Ayam Peternakan dan Kesehatan
(RPH-A) RW 11, Hewan, Kementrian Pertanian
Kelurahan Temas, 2010 tentang Pedoman
Batu Produksi dan Penanganan
Daging yang Higienis

Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW
11, Kelurahan Temas, Batu dilaksanakan pada tanggal 4 September 2019 dimana sasaran dari pelaksanaan program tersebut yaitu
pemilik RPH-A RW 11 dengan pertimbangan dan persetujuan dari stakeholder yaitu Ketua RT 01-04 dan Ketua RW_11.

21
2.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Sosialisai dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
adalah salah satu program kerja kelompok tiga yang diadakan di RW 11 Kelurahan
Temas Kota Batu.ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan Infeksi akut yang
menyerang satu komponen saluran pernapasan bagian atas.Bagian saluran pernapasan
atas yang terkena bisa meliputi hidung, sinus, faring, dan laring (Nelson,
2003).Apabila hal ini tidak di berikan tindak lanjut secara cepat dan tepat dapat
memperparah kondisi ISPA itu sendiri.
Program sosialisasi ISPA disini membahas tentang definisi, penyebab,
klasifikasi atau tingkatan penyakit ISPA, tanda dan gejala terjangkit penyakit ISPA,
dan cara pencegahan serta tindakan yang harus dilakukan saat terjangkit ISPA.
Sedangkan program tambahan yaitu pembagian stiker ISPA, yang berisikan tanda dan
gejala serta pencegahan ISPA.Tujuan dari kedua program kerja ini adalah sebagai
upaya preventif dan promotif terhadapa penyakit ISPA, sehingga diharapkan
masyarakat mampu memahami dan menerapkan bagaimana upaya-upaya pencegahan
penyakit ISPA yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat RW 11.
Program kerja sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut) ini dilakukan karena berdasarkan data laporan puskesmas pembantu
dimana dari 11 RW yang ada di Kelurahan Temas, RW 11 merupakan RW yang
memiliki data tertinggi angka kejadian ISPA pada berbagai umur. Angka kejadian
dari bulan Januari sampai Juni terdapat 44 orang terkena penyakit ISPA, maka dari
itu kelompok tiga melaksanakan program kerja sosialisasi dan pembagian stiker
ISPA.

22
Tabel 2.3 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA
Nama Sarana dan
No Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi Penanggung Jawab
Kegiatan prasarana
1. Sosialisasi RT 1,3, dan 4 RW 11 1. Selasa, 3 Sasaran: ibu –ibu PKK ATK, buku 1. Program sosialisasi ISPA: 1. Rosita Dewi
dan Kelurahan Temas, September RW 11 catatan, definisi, penyebab, Ambarwati
pembagian sedangkan RT 2 tidak dapat 2019 di RT 4 laptop,LCD, klasifikasi atau tingkatan 2. Siti Istiqomah.
stiker ISPA dilakukan sosialisasi karena 2. Jumat, 6 Stakeholder: ibu RW 11, Pedoman penyakit ISPA, tanda dan
(Infeksi jadwal yang bertabrakan September ibu RT 1,2,3,dan 4. kuisioner pre dan gejala terjangkit penyakit
Saluran serta 2019 di RT 3 post test, daftar ISPA, dan cara pencegahan
Pernafasan misscomunicationdengan 3. Minggu, 8 hadir. serta tindakan yang harus
Akut) bu ketua RT 1. September dilakukan saat terjangkit
2019 di RT 1 ISPA.
2. Program pembagian stiker
ISPA: tanda dan gejala serta
pencegahan ISPA.
Program sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dilakukan dengan metode ceramah dan
tanya jawab antar pemateri dan peserta. Program ini dilakukan di setiap RT (1,2,3,4) RW 11 Kelurahan Temas Kota Malang,
namun dalam pelaksanaannya sosialisasi hanya dapat dilakukan di RT 1,3, dan 4 RW 11 Kelurahan Temas, sedangkan RT 2
tidak dapat dilakukan sosialisasi karena jadwal yang bertabrakan serta misscomunication dengan bu ketua RT 1.Sasaran dalam
program ini adalah ibu –ibu PKK RW 11, dengan dukungan stakeholder yang terdiri dari ibu RW 11, ibu RT 1,2,3,dan 4.
Program sosialisasi ISPA disini membahas tentang definisi, penyebab, klasifikasi atau tingkatan penyakit ISPA, tanda dan gejala
terjangkit penyakit ISPA, dan cara pencegahan serta tindakan yang harus dilakukan saat terjangkit ISPA, sedangkan program
tambahan yaitu pembagian stiker ISPA, yang berisikan tanda dan gejala serta pencegahan ISPA. Tujuan dari kedua program
kerja ini adalah sebagai upaya preventif dan promotif terhadapa penyakit ISPA, sehingga diharapkan masyarakat mampu
memahami dan menerapkan bagaimana upaya-upaya pencegahan penyakit ISPA yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat RW 1.

23
2.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Mural painting sebagai upaya pencegahan stunting merupakan salah satu
program kerja kelompok tiga yang dilaksanakan di RW 08, Kelurahan Temas, Kota
Batu.Program kerja ini merupakan salah satu upaya promotif dan preventif mengenai
kejadian stunting.Stunting sendiri merupakan permasalahan gizi kronik pada saat
masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang dimulai sejak saat lahir atau
awal kehidupan, penilaian hal ini dapat dikemukakan dengan adanya nilai z-score
tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) yang
didasarkan oleh standar pertumbuhan oleh WHO (WHO, 2010).
Mural painting sebagai upaya pencegahan stunting ini dipilih dan
dilaksanakan di RW 08 dikarenakan tepat di RW dari data sekunder yang kami amati
terdapat penderita stunting. Dalam program mural ini kami memberikan beberapa sub
bahasan atau topik yang berbeda di setiap bagian satu dinding yaitu, definisi
mengenai stunting, dampak yang terjadi jika terkena kejadian stunting baik dampak
jangka pendek maupun dampak jangka panjang, kemudian terdapat ciri-ciri stunting,
penanggulangan stunting, sanitasi total berbasis lingkungan untuk mencegah stunting,
serta isi piringku yang bertujuan untuk memberikan informasi proporsi makan yang
tepat agar tidak terjadi stunting.
Program mural ini dilaksanakan dengan pemanfaatan beberapa dinding yang
terdapat di wilayah RW 08, yang kemudian dialanjutkan dengan proses
penggambaran dan pengecatan sesuai dengan sub topiknya, dengan adanya program
mural ini diharapkan masyarakat mampu memahami apa yang dimaksdkan dengan
stunting baik dari segi pengertian, ciri-ciri, dampak, cara penanggulanganya serta
menerapkan kesadaran mereka terhadap asupan gizi yang seharusnya diperoleh untuk
meningkatkan derajat kesehatannya dan orang-orang disekitarnya.

24
Tabel 2.4Rekapitulasi Pelaksanaan Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Sarana dan Penanggung
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi
prasarana Jawab
1. Mural Kampung RW 08, Kelurahan Minggu 5-7 Sasaran : seluruh Dinding, alat Definisi stunting, ciri- 1. Diash Agie
Sehat Sadar Gizi Temas, Kota Batu masyarakat RW 08, tulis, alat lukis, ciri stunting, dampak Permata
kecuali RT 01 dan 04, cat, air, pedoman jangka pendek dan 2. Mustiko
dikarenakan lokasi yang kuesioner pre test panjang, cara Wiyono
terpisah dari lingkup RW dan post test penanggulangan Widodo
08 stunting, sanitasi
Stakeholder : berbasis berbasis total,
Ketua RW 08, Kelurahan dan isi piringku.
Temas, Kota Batu
Mural painting sebagai upaya pencegahan stunting ini dilakukan di RW 08, Kelurahan Temas Kota Batu. Program
kerja ini dilaksanakan pada minggu ke 5 hingga ke 7, sasaran kegiatan program ini adalah seluruh masyarakat di RW 08
kecuali masyarakat yang berada di wilayah RT 1 dan 4 dikarenakan wilayah ini terpisah lokasi dan tidak menjadi satu
lingkup di RW 08. Program mural ini merupakan program yang dilaksanakan sebagai upaya promotif dan preventif pada
kejadian stunting yang mana di wilayah RW 08 ini terdapat beberapa kejadian stunting. Program kerja ini dilaksanakan
dengan proses pemanfaatan dinding yang berada di wilayah RW 08, kemudian membuat sketsa gambar yang mana dietiap
dindngnya memiliki sub topik atau bahasan yang berbeda. Topik di setiap dindingnya yaitu mulai dari definisi stunting,
dampak jangka pendek maupun jangka panjang jika terkena stunting, cir-ciri stunting, penanggulangan stunting, sanitasi
total berbasis lingkungan, dan isi piringku. Tujuan dari pelaksanaan program kerja ini adalah agar masyarakat di
lingkungan RW 08 lebih memahami akan terjadinya stunting, memberikan pemahaman akan dampak, ciri-ciri, hingga cara
menanggulangi stunting itu sendiri, memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga perilaku terhadap lingkungan serta
memberikan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya mengatur proporsi makan yang seimbang mulai sejak dini.

25
2.1.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” merupakan program
pengganti dari program yang sebelumnya telah disetujui yaitu program sosialisasi
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Akan tetapi, karena keterbatasan waktu maka
program tersebut harus diganti dengan program sosialisasi dan pembagian leaflet gizi
“Isi Piringku”. Sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” adalah salah satu
program kerja kelompok tiga yang diadakan di posyandu di RW 11 Kelurahan Temas
Kota Batu. Istilah you are what you eat sudah cukup banyak didengar masyarakat,
namun makna dari istilah tersebut perlu diresapi dan diinternalisasi oleh setiap
individu bahwa zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang kita
konsumsi membawa pengaruh terhadap sistem tubuh.Maka tidak salah bila dikatakan
bahwa asupan makanan menentukan kesehatan. Makan bukan untuk sekadar
kenyang, tetapi perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh,
karena itu, masyarakat hendaknya mengetahui apa itu piring makanku yang dapat
menjadi acuan bagi kita setiap kali makan (Kemenkes RI, 2017).
Program pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” disini membahas tentang apa
saja yang harus ada pada piring makan kita. Seperti, asupan karbohidrat, protein,
vitamin, dan mineral seimbang, hal ini dikarenakan tidak ada satupun jenis makanan
yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, untuk itu,
konsumsilah pangan yang beragam, dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-
buahan memiliki porsi paling banyak, yakni separuh bagian piring setiap makan (satu
kali sajian). Sementara itu, separuh bagian priring lainnya dapat diisi dengan
makanan pokok yang bisanya mengandung karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak
mengandung protein (porsi protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat)
(Kemenkes RI, 2017). Tujuan dari program kerja ini adalah agar meningkatnya
perilaku masyarakat dalam melakukan pola makan yang baik dan benar.

26
Tabel 2.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Sarana dan
No Nama Kegiatan Tempat Waktu Sasaran dan stakeholder Materi Penanggung Jawab
prasarana
1. Sosialisasi dan Posyandu RW 11 Minggu ke 8 Sasaran: Ibu-ibu yang Leaflet gizi “isi Materi mengenai gizi seperti 1. Dini Rahmasari
pembagian Leaflet Kelurahan Temas. mengikuti kegiatan piringku” makanan sehat, lauk pauk, Syurinda
gizi “isi piringku” posyandu di RW 11 sayur-sayuran dan buah-buahan 2. Eranio Ramadansa
Berlian
Stakeholder: Ketua RW 11
Kelurahan Temas

Program pembagian leaflet gizi “isi piringku” dilakukan dengan menyebarkan leaflet gizi kepada peserta
posyandu.Program ini dilakukan di posyandu yang bertempat di RW 11 Kelurahan Temas Kota Batu.Sasaran dalam
program ini adalah ibu-ibu yang mengikuti kegiatan posyandu di RW 11 Kelurahan Temas, dengan dukungan stakeholder
yaitu ketua RW 11 Kelurahan Temas. Program pembagian leaflet gizi “isi piringku” disini membahas tentang apa saja
yang harus ada pada piring makan kita, seperti, asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Tujuan dari
program kerja ini adalah agar meningkatnya perilaku masyarakat dalam melakukan pola makan yang baik dan benar.

27
2.2 Kalender Kerja
Berikut merupakan kalender kerja Kelompok 3 Kelurahan Temas selama kegiatan Praktik Belajar Lapangan
berlangsung.
Tabel 2.6 Kalender Kerja
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pengantar PBL
1
Komunitas
Perencanaan dan
2
pengumpulan data
Rekapitulasi data,
analisis data,
3 penentuan prioritas
masalah dan alternatif
solusi masalah
Pelaksanaan Focus
Grup Discussion
(FGD):
4 a. FGD RW 08
b. FGD RW 11
c. FGD MI Ihya’ul
Ulum
Persiapan Program:
a. Sosialisasi
Kesehatan Gigi
Melalui Media
Panggung Boneka
5
dan Praktik Gosok
Gigi
b. Sosialisasi dan
penyebaran SOP
RPH-A

28
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
c. Sosialisasi dan
Pembagian Stiker
ISPA
d. Mural Painting
Sebagai Upaya
Pencagahan
Stunting
e. Sosialisasi dan
Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku”
Pelaksanaan
Program:
a.Sosialisasi
Kesehatan Gigi
Melalui Media
Panggung Boneka
dan Praktik Gosok
Gigi
b. Sosialisasi dan
penyebaran SOP
6 RPH-A
c. Sosialisasi dan
Pembagian Stiker
ISPA
d. Mural Painting
Sebagai Upaya
Pencagahan
Stunting
e. Sosialisasi dan
Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku”
Evaluasi Program:
7
a.Sosialisasi

29
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kesehatan Gigi
Melalui Media
Panggung Boneka
dan Praktik Gosok
Gigi
b. Sosialisasi dan
penyebaran SOP
RPH-A
c. Sosialisasi dan
Pembagian Stiker
ISPA
d. Mural Painting
Sebagai Upaya
Pencagahan
Stunting
e. Sosialisasi dan
Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku”
Penutupan PBL
8
Komunitas

30
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Hasil-Hasil yang Dicapai


Berikut merupakan hasil yang dicapai pada program kerja yang telah
dilaksanakan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat Kelurahan Temas.
3.1.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka danPraktik
Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja sosialisasi kesehatan gigi melalui media panggung boneka dan praktik gosok
gigi pada siswa kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum.
Tabel 3.1 Ketercapaian Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan
Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1. Pendataan Analisis 100% data primer  Data sekunder
dan analisis situasi dan data sekunder didapatkan dari
situasi terpenuhi puskesmas sisir dan
data primer
didapatkan melalui
wawancara dengan
pihak Kepala Sekolah
dan observasi siswa
MI Ihya’ul Ulum
FGD Menemukan  Disepakati program
(Focuss minimal satu penyuluhan
Grup prioritas masalah kesehatan gigi
Discussion) dan satu program melalui media
panggung boneka dan
praktik gosok gigi
2. Pembentukan Penentuan Terbentuknya  Terbentuknya
susunan susunan susunan kepanitiaan
panitia kepanitiaan
beserta
pembagian
tugas

Penentuan Disepakatinya  Program dilaksanaka


waktu dan waktu dan tempat pada tanggal 24
tempat pelaksanaan Agustus 2019 di Aula
pelaksanaan program MI Ihya’ul Ulum
program

31
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
3. Penyusunan Penyusunan Tersusunnya  Tersusunnya skenario
media skenario skenario panggung boneka
panggung panggung panggung boneka
boneka boneka
Penyusunan Tersusunnya  Tersusunnya properti
properti properti panggung panggung boneka
panggung boneka
boneka
4. Implementasi Penyuluhan 1. 70% kehadiran  Kehadiran peserta
program menggunaka peserta sebanyak 93%, dan
n media 2. 100% program terlaksana
panggung terlaksananya secara keseluruhan
boneka program
penyuluhan
kesehatan gigi
melalui media
panggung
boneka dan
praktik gosok

Praktik Sebanyak 70%  Sebanyak 93% siswa


menggosok siswa mampu mampu mengikui
gigi mengikui mempraktikkan sikat
mempraktikkan gigi dengan benar
sikat gigi dengan
benar
Pembagian Adanya 
pre-test dan peningkatan
post-test pengetahuan
siswa
mengerjakan soal
pre-test dan post-
test
5. Monitoring Monitoring 80% siswa/i 
dan Evaluasi dan Evaluasi paham dengan
Program materi kesehatan
gigi yang
disampaikan
melalui media
panggung boneka

Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik


Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum, Kelurahan Temas, Kota
Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data primer sekunder. Data
sekunder didapatkan dari puskesmas sisir dan data primer didapatkan melalui

32
wawancara dengan pihak Kepala Sekolah dan observasi siswa MI Ihya’ul Ulum yang
kemudian berdasarkan hasil FGD disepakati program penyuluhan kesehatan gigi
melalui media panggung boneka dan praktik gosok gigi.
Berdasarkan hasil kesepakatan maka dibentuklah susunan kepanitian untuk
mempersiapkan segala keperluan sosialisasi yang akan dilakukan pada tanggal 24
Agustus 2019 di Aula MI Ihya’ul Ulum. Persiapan yang dilakukan meliputi
penyusuna skenario, panggung boneka, dan boneka tangan. Implementasi program
dihadiri 93 % peserta dengan 93% diantaranya mampu mengukuti praktik sikat gigi
dengan benar.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan dilakukan secara
langsung dengan pembagian pre-test dan post test pada audience. Program Sosialisasi
Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa
Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum, Kelurahan Temas, Kota Batu ini selanjutnya kami
harap tidak hanya berhenti pada diadakan sosialisasi saja. Harapannya, di kemudian
hari juga bisa dilakukan pelatihan atau kebijakan lain yang dapat mencegah ataupun
menangani masalah kesehatan gigi di MI Ihya’ul Ulum.
Berikut merupakan hasil pre-test dan post-test setelah dilaksanakannya
program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik
Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Tabel 3.1.1 Persentase Hasil Observasi Pengetahuan Siswa/i MI Ihya’ul Ulum tentang Gosok
Gigi
No Pre test Post test Selisih
Pertanyaan Benar Salah Benar Salah Peningakatan
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Pengetahuan tentang waktu gosok
76 24 92 8 16
gigi yang benar
2 Pengetahuan tentang penyebab
78 22 94 6 16
sakit gigi
3 Pengetahuan tentang cara
73 27 92 8 19
mencegah sakit gigi
4 Pengetahuan tentang cara
63 37 84 16 21
menggosok gigi yang benar

33
Berdasarkan hasil tabel 3.1.1 observasi pre-test dan post-test diperoleh hasil
bahwa terdapat peningkatan pada seluruh pertanyaan yang ada, pada poin 1
mengalami peningkatan sebesar 16%, poin 2 sebesar 16% pon 3 sebesar 19% dan
poin 4 sebesar 21%. Rata – rata peningkatan sebesar 18%.

3.1.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)


pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja sosialisasi dan pembagian poster SOP RPH-A.
Tabel 3.2 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1 Pendataan 1. Analisis 100% data primer 95% data primer
dan situasi terpenuhi  terpenuhi
Analisis 2. FGD FGD terlaksana
Situasi (Focuss dengan baik
Grup 
Discussio)

2 Penyusuna Mencari 100% tersusunnya Materi diperoleh dari


n SOP materi SOP RPH-A 2 sumber yaitu:
RPH-A mengenai sesuai dengan 1. Undang-undang
kebijakan Kesmavet Nomor 18 Tahun
dan (Kesehatan 2009 tentang
peraturan Masyarakat Peternakan dan
RPH-A Veteriner) dan Kesehatan Hewan
Kementan 2. Direktorat Jenderal

(Kementerian Peternakan dan
Pertanian) Kesehatan Hewan
Tahun 2010
tentang Pedoman
Produksi dan
Penanganan
Daging yang
Higienis
3 Diseminasi Pembagian Jangka Pendek:
SOP RPH- SOP RPH-A 100% 95% SOP terpasang
A ke setiap terpasangnya SOP  di RPH-A RW 11
RPH-A RPH-A

Jangka Panjang:
1. 70% Tidak terjadi
peningkatan peningkatan yang

34
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
ketersediaan cukup berarti dalam
sarana dan penyediaan sarana
prasarana dalam prasarana dalam
proses proses pemotongan
pemotongan ayam, karena masih
ayam sesuai  banyak RPH-A yang
dengan SOP mempertahankan
yang telah cara mereka dalam
disebarkan pewadahan dan
2. 70% pengiriman karkas.
peningkatan
perilaku Tidak terjadi
masyarakat perubahan perilaku
(pemilik dan yang signifikan pada
petugas) dalam pemilik dan petugas
penerapan RPH-A. Akan tetapi
proses telah ada beberapa
pemotongan  pemilik RPH-A yang
ayam dengan melakukan
benar pemeriksaan
antemortem pada
ayam sebelum
disembelih.
4 Monitoring Monitoring 1. 70% Tidak terjadi
dan dan evaluasi peningkatan peningkatan yang
Evaluasi program ketersediaan cukup berarti dalam
sarana dan penyediaan sarana
prasarana dalam  prasarana dalam
proses proses pemotongan
pemotongan ayam, karena masih
ayam sesuai banyak RPH-A yang
dengan SOP mempertahankan
yang telah cara mereka dalam
disebarkan pewadahan dan
2. 70% pengiriman karkas.
peningkatan
perilaku Tidak terjadi
masyarakat perubahan perilaku
(pemilik dan yang signifikan pada
petugas) dalam  pemilik dan petugas
penerapan RPH-A. Akan tetapi
proses telah ada beberapa
pemotongan pemilik RPH-A yang
ayam dengan melakukan
benar pemeriksaan
antemortem pada
ayam sebelum
disembelih.

35
Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur (SOP) pada
Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu,
diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data primer. Rangkaian program
selanjutnya adalah proses diskusi dengan stakeholder yang berupa kegiatan Focuss
Group Discussion (FGD). Diskusi bersama para stakeholder yang dalam hal ini
dihadiri oleh ketua RW 11, Ketua RT 01, Ketua RT 02, Ketua RT 03, Ketua RT 03,
Ketua RT 04, dan beberapa perwakilan Ibu-Ibu Kader Posyandu dan PKK, dari
kegiatan FGD tersebut diperoleh hasil yaitu para stakeholder menyetujui akan
diadakannya program Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional
Prosedur (SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) di RW 11.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk Rumah Pemotongan
Hewan Ayam (RPH-A) yang kami kutip dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dari Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan Tahun 2010 tentang Pedoman Produksi dan Penanganan
Daging yang Higienis dalam bentuk poster. Setelah poster selesai dibuat, dilakukan
diseminasi poster ke Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) yang berada di
lingkungan RW 11, dalam proses diseminasi, tidak lupa dilakukan sosialisasi tentang
langkah-langkah Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Pemotongan Hewan
Ayam (RPH-A) yang baik dan benar. Kemudian poster tersebut ditempel di
lingkungan kerja Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) tersebut.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan satu minggu setelah
sosialisasi dan menempel poster Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah
Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A), hal tersebut dilakukan dengan metode observasi
dan pengisian checklist pada lembar post test yang telah kami susun, dari evaluasi
yang kami lakukan didapat hasil bahwa tidak terjadi peningkatan yang cukup berarti
dalam penyediaan sarana prasarana dalam proses pemotongan ayam, karena masih
banyak RPH-A yang mempertahankan cara mereka dalam pewadahan dan
pengiriman karkas. Kemudian juga tidak terjadi perubahan perilaku yang signifikan

36
pada pemilik dan petugas RPH-A.Akan tetapi telah ada beberapa pemilik RPH-A
yang melakukan pemeriksaan antemortem pada ayam sebelum disembelih.
Program Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan-Ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas,
Kota Batu ini selanjutnya kami harap tidak hanya berhenti pada diadakan sosialisasi
dan pembagian poster saja. Harapannya, di kemudian hari juga bisa dilakukan
pelatihan atau pembagian alat pelindung diri untuk para pekerja di rumah
pemotongan hewan ayam (RPH-A) di RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu.
Berikut merupakan hasil pre-test dan post-test setelah dilaksanakannya
program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)
pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
a. Pengangkutan dan penampungan ayam
Tabel 3.2.1 Persentase Hasil Observasi tentang Pengangkutan dan Penampungan Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pengangkutan
100 - 100 -
ayam
Penampungan
100 - 100 -
ayam

Berdasarkan hasil tabel 3.2.1 observasi pre-test dan post-test diperoleh


hasil bahwa 100% RPH-A melakukan kegiatan pengangkutan dan penampungan
ayam dengan benar.
b. Pemeriksaan antemortem
Tabel 3.2.2 Persentase Hasil Observasi tentang Pemeriksaan Antemortem
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pemeriksaan
48 52 71 29 23
keaktifan ayam
Pemeriksaan
kebersihan
24 76 29 71 6
mulut, hidung,
dan kloaka
Pemeriksaan
24 76 24 76 -
warna jengger

37
dan ceker
Pemeriksaan
24 76 24 76 -
pernapasan
Pemeriksaan
pergerakan 24 76 24 76 -
kepala

Berdasarkan tabel 3.2.2 pemeriksaan antemortem diperoleh hasil bahwa


hanya beberapa RPH-A yang melakukan pemeriksaan antemortem, antara lain:
terdapat 48% (10 tempat) RPH-A yang melakukan pemeriksaan keaktifan ayam
pada pre-test yang kemudian meningkat menjadi 71% (15 tempat) pada post-test.
Terdapat 24% (5 tempat) RPH-A yang melakukan pemeriksaan kebersihan mulut,
hidung, dan kloaka pada pre-test dan meningkat menjadi 29 (6 tempat) pada post-
test, sedangkan pada item pemeriksaan warna jengger dan ceker; pemeriksaan
pernapasan; serta pemeriksaan pergerakan kepala tidak terdapat perbedaan pada
hasil pre-test dan post-test.
c. Pengistirahatan dan puasa makan bagi ayam
Tabel 3.2.3 Persentase Hasil Observasi tentang Pengistirahatan dan Puasa Makan bagi
Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pengistirahatan
100 - 100 - -
Ayam
Puasa Makan
100 - 100 - -
bagi Ayam

Berdasarkan tabel 3.2.3 pengistirahatan dan puasa makan bagi ayam


diperoleh hasil bahwa 100% (21 tempat) RPH-A ayam sudah menerapkan kegiatan
tersebut.
d. Penyembelihan ayam
Tabel 3.2.4 Persentase Hasil Observasi tentang Penyembelihan Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Penyembelihan
100 - 100 - -
ayam
Darah dibiarkan 76 24 85 15 9

38
mengalir sampai
berhenti
Berdasarkan tabel 3.2.4 penyembelihan ayam, diperoleh hasil bahwa 100%
(21 tempat) RPH-A telah menyembelih ayam dengan benar. Sedangan hanya
sekitar 76% (16 tempat) RPH-A yang membiarkan darah mengalir sampai berhenti
pada saat pre-test yang kemudian meningkat menjadi 85% (18 tempat) pada post-
test
e. Pencabutan Bulu
Tabel 3.2.5 Persentase Hasil Observasi tentang Pencabutan Bulu Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Perendaman dengan
100 - 100 - -
air panas
Pencabutan bulu
100 - 100 - -
ayam

Berdasarkan tabel 3.2.5 pencabutan bulu ayam diperoleh hasil bahwa 100%
(21 tempat) RPH-A telah melakukan pencabutan bulu dengan benar.
f. Pengeluaran isi perut
Tabel 3.2.6 Persentase Hasil Observasi tentang Pengeluaran Isi Perut Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pengeluaran isi
100 - 100 - -
perut ayam

Berdasarkan tabel 3.2.6 pengeluaran isi perut ayam diperoleh hasil bahwa
100% (21 tempat) RPH-A melakukan pengeluaran isi perut dengan benar.
g. Pemeriksaan postmortem
Tabel 3.2.7 Persentase Hasil Observasi tentang Pemeriksaan Postmortem
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Pembersihan karkas
dengan air 100 - 100 - -
bertekanan
Perendaman karkas
85 15 85 15 -
dalam bak air

39
bersih (± menit)
Pendinginan dalam
bak air dingin (± 30 24 76 24 76 -
menit)

Berdasarkan tabel 3.2.7 pemeriksaan postmortem diperoleh hasil bahwa


100% (21 tempat) RPH-A telah membersihkan karkas dengan benar, 85% (18
tempat) RPH-A telah melakukan perendaman karkas dalam bak air bersih, dan
sebanyak 24% (5 tempat) RPH-A te;ah melakukan pendinginan dalam bak air
dingin.
h. Pendistribusian karkas
Tabel 3.2.8 Persentase Hasil Observasi tentang Pendistribusian Karkas Ayam
Pre test Post test Selisih
Prosedur Sesuai Tidak Sesuai Tidak Peningakatan
(%) Sesuai (%) (%) Sesuai (%) (%)
Karkas
diletakkan di
24 76 24 76 -
krat yang sudah
diberi es
Pengiriman
karkas
menggunakan 24 76 24 76 -
box yang diberi
es

Berdasarkan tabel 3.2.8 pendistribusian karkas diperoleh hasil sebanyak


24% (5 tempat) RPH-A meletakkan karkas dalam krat yang sudah diberi es dan
melakukan pengiriman menggunakan box yang diberi es di atasnya.

3.1.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja sosialisasi dan pembagian stiker ISPA.
Tabel 3.3 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut)
Tahapan Standart Ketercapaian
No Indikator Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1 Perencanaa Data Mendapatkan Data diperoleh
n Masalah sumber data  lengkap. Data primer
Kesehatan primer dan diperoleh

40
Tahapan Standart Ketercapaian
No Indikator Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
sekunder berdasarkan
wawancara setiap RT
yang kemudian
dianalisis dalam
proses pengambilan
kesimpulan. Data
sekunder diperoleh
berdasarkan data
puskesmas pembantu
dan data dari
puskesmas sisir.
Menentukan Tercapainya Diperoleh
prioritas kesepakatan kesepakatan
masalah dengan terkait prioritas
masyarakat masalah melalui
setempat  diskusi dengan
mengenai tokoh masyarakat
masalah yang
menjadi fokus
program kedepan
Menentukan Tercapainya Diperoleh
solusi kesepakatan kesepakatan
masalah dengan terkait solusi

masyarakat masalah melalui
terkait diskusi dengan
solusi masalah tokoh masyarakat
Kesepakatan Tercapainya Diperoleh
pelaksanaan kesepakatan kesepakatan terkait
program dengan perencanaan
masyarakat  pelaksanaan program
terkait melalui diskusi
perencanaan dengan tokoh
program masyarakat
2. Pembentuka Susunan Terbentuknya Terbetuknya susunan
n panitia susunan panitia panitia beserta

beserta jobdesknya
jobdesknya
Penentuan Diperolehnya Sasaran: ibu–ibu
sasaran dan tempat PKK di tiap RT
tempat berdasarkan Tempat: rumah ibu

penyuluhan kesepakatan yang PKK RT
telah dilakukan
dengan sasaran
Penentuan Telah diperolehya RT 1: 3 September
tanggal tanggal/waktu 2019
pelaksanaan pelaksanaan RT 2: -

RT 3: 6 September
2019
RT 4: 7 September

41
Tahapan Standart Ketercapaian
No Indikator Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
2019
Materi Diperolehnya - Pengertian ISPA
penyuluhan materi yang - Data ISPA
nantinya akan - Penyebab ISPA
disampaikan pada - Jenis/tingkatan

kegiatan ISPA
sosialisasi - Tanda, gejala, dan
pengobatan ISPA
- Pencegahan ISPA
3 Pelaksanaa Kehadiran Peserta hadir Kehadiran peserta

n peserta 85% 90%
Penyuluhan Penyuluhan Penyuluhan
dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan pada
tepat waktu pada tanggal 30,  tanggal 3, 6 dan 7
31 Agustus dan 1, September 2019
3 September
Peserta 3 peserta dapat 3 peserta dapat
antusias menerima menerima feedback

terhadap feedback materi materi yang
penyuluhan disampaikan pemateri
Peningkatan Adanya Peningkatan
pre-test dan peningkatan dari pengetahuan sebesar

post test pre-test ke post- 15%
test
Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) RW
11, Kelurahan Temas, Kota Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan
data primer. Rangkaian program selanjutnya adalah proses diskusi dengan
stakeholder yang berupa kegiatan Focuss Group Discussion (FGD). Diskusi bersama
para stakeholder yang dalam hal ini dihadiri oleh ketua RW 11, Ketua RT 01, Ketua
RT 02, Ketua RT 03, Ketua RT 03, Ketua RT 04, dan beberapa perwakilan Ibu-Ibu
Kader Posyandu dan PKK, dari kegiatan FGD tersebut diperoleh hasil yaitu para
stakeholder menyetujui akan diadakannya program Sosialisasi dan Pembagian Stiker
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di RW 11.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun panitia berseta
tanggung jawab apa saja yang perlu dilakukan oleh tiap sie, sepeti penentuan tanggal
pelaksanaan, mengecek lokasi penyuluhan, menyusun materi penyuluhan,
menyiapkan konsumsi, dan keperluan lainnya. Pada pelaksanaannya dilakukan di tiap

42
RT, RT 1 pada tanggal 3 September 2019, RT 3 pada tanggal 6 September 2019, dan
RT 4 pada tanggal 7 September 2019.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan dilakukan secara
langsung dengan pembagian pre-test dan post test pada audience. Peningkatan
pengetahuan rata – rata sebesar 15 %, dengan target audince 85 % dan pada saat
pelaksanaannya mencapai 90%, sehingga dapat ditarik kesimpulan terdapat
perbedaan pengetahuan antara audience antara sebelum sosialisasi dengan sebelum
sosialisasi.
Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut) RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu ini selanjutnya kami harap tidak hanya
berhenti pada diadakan sosialisasi saja. Harapannya, di kemudian hari juga bisa
dilakukan penanganan ataupun kegiatan lain yang dapat mencegah meningkatnya
angka ISPA di RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu.
Berikut merupakan hasil pre-test dan post-test setelah dilaksanakannya
program sosialisasi dan pembagian stiker ISPA. Sosialisasi ini dilakuan pada tanggal
3, 6 dan 7 September 2019 di rumah ibu RT (1,3, dan 4) bersamaan dengan kegiatan
PKK RT. Berikut ini adalah hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut.
1. Pengetahuan mengenai ISPA
Tabel 3.3.1 Persentase Pengetahuan Mengenai ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 66 34 70 30 4
2. 2 - - - -
3. 3 55 45 80 20 25
4. 4 73 27 82 18 9

Berdasarkan tabel 3.3.1 menunjukkan bahwa pemahaman ibu PKK tiap RT


berbeda – beda. Pada keseluruhan RT mengalami peningakatan pada RT 1
mengalami peningkatan sebesar 4% dari 66% menjadi 70%. Pada RT 3 mengalami
peningkatam 25% dari 55% menjadi 80%. Pada RT 4 mengalami peningkatan

43
9%.Dari 73% menjadi 82%.Berdasarkan tabel 3.2.1 maka dapat disimpulkan
bahwa peserta sosialisasi saat ini telah mengetahui ISPA.
2. Pengetahuan Mengenai Penyebab ISPA
Tabel 3.3.2 Persentase Pengetahuan Mengenai Penyebab ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 50 50 63 37 13
2. 2 - - - -
3. 3 65 35 95 5 30
4. 4 74 26 86 14 12

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa pemahaman ibu PKK tiap RT


berbeda – beda. Pada keseluruhan RT mengalami peningakatan pada RT 1
mengalami peningkatan sebesar 13% dari 50% menjadi 63%. Pada RT 3
mengalami peningkatam 30% dari 65% menjadi 95%. Pada RT 4 mengalami
peningkatan 12% dari 74% menjadi 86%. Berdasarkan tabel maka dapat
disimpulkan bahwa peserta sosialisasi saat ini telah mengetahui mengenai
penyebab ISPA.
3. Pengetahuan mengenai penularan ISPA
Tabel 3.3.3 Persentase Pengetahuan Mengenai Penularan ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 46 54 78 22 32
2. 2 - - - -
3. 3 78 22 90 10 12
4. 4 86 14 98 2 12

Berdasarkan tabel 3.2.1 menunjukkan bahwa pemahaman ibu PKK tiap RT


berbeda – beda. Pada keseluruhan RT mengalami peningakatan pada RT 1
mengalami peningkatan sebesar 32% dari 46% menjadi 54%. Pada RT 3
mengalami peningkatam 12% dari 78% menjadi 22%. Pada RT 4 mengalami
peningkatan 12% dari 86% menjadi 98%. Berdasarkan tabel 3.2.1 maka dapat
disimpulkan bahwa peserta sosialisasi saat ini telah mengetahui mengenai
penularan ISPA.

44
4. Pengetahuan mengenai tanda dan gejala ISPA
Tabel 3.3.4 Persentase Pengetahuan Mengenai Tanda dan Gejala ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 60 40 63 37 3
2. 2 - - - -
3. 3 65 35 95 5 30
4. 4 79 21 89 11 10

Berdasarkan tabel 3.2.1 menunjukkan bahwa pemahaman ibu PKK tiap RT


berbeda – beda. Pada keseluruhan RT mengalami peningakatan pada RT 1
mengalami peningkatan sebesar 3% dari 60% menjadi 63%. Pada RT 3 mengalami
peningkatam 30% dari 65% menjadi 95%.Pada RT 4 mengalami peningkatan 10%
dari 79% menjadi 89%.Berdasarkan tabel 3.2.1 maka dapat disimpulkan bahwa
peserta sosialisasi saat ini telah mengetahui mengenai tanda dan gejala ISPA.
5. Pengetahuan mengenai pencegahan ISPA
Tabel 3.3.5 Persentase Pengetahuan Mengenai Pencegahan ISPA
Pre test Post test Selisih
No RT Salah peningakatan
Benar (%) Salah (%) Benar (%) (%)
(%)
1. 1 80 20 98 2 18
2. 2 - - - - -
3. 3 78 22 95 5 17
4. 4 85 15 95 5 10

Berdasarkan tabel 3.2.1 menunjukkan bahwa pemahaman ibu PKK tiap RT


berbeda–beda. Pada keseluruhan RT mengalami peningakatan pada RT 1
mengalami peningkatan sebesar 18% dari 80% menjadi 98%. Pada RT 3
mengalami peningkatam 17% dari 78% menjadi 95%. Pada RT 4 mengalami
peningkatan 10% dari 85% menjadi 95%. Berdasarkan tabel 3.2.1 maka dapat
disimpulkan bahwa peserta sosialisasi saat ini telah mengetahui mengenai
pencegahan ISPA.

45
3.1.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja mural painting sebagai upaya pencegahan stunting.
Tabel 3.4 Ketercapaian Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1 Perencanaan Data Diperolehnya data  Diperolehnya data
Masalah baik primer primer mengenai
Kesehatan maupun sekunder kesehatan terutama
mengenai data dari wawancara oleh
kesehatan Ketua RW 08, dan
beberapa masyarakat,
diperolehnya data
sekunder lengkap
yang didapatkan dari
Puskemas Pembantu,
yang kemudian di
olah untuk
mengetahui
permasalahan apa
saja yang terjadi dan
memiliki jumlah yang
tinggi
Menentukan Terpilihnya satu  Diperolehnya satu
Prioritas fokus masalah fokus permasalahan
Masalah yang akan dari beberapa
dijadikan program permasalahan yang
kerja sebagai ada, dan disepakati
penanganan oleh Ketua RW, dan
masalah yang ada, masyarakat melalui
yang di diskusi bersama
diskusikan
bersama
masyarakat ketua
RW dan
masyarakan
setempat
Menentukan Tercapainya  Diperolehnya
Solusi solusi yang telah pemecahan masalah
Masalah disepakati oleh berupa solusi yang
masyarakat, dan telah disepakati oleh
ketua RW Ketua RW dan
masyarakat yang
mana hal ini menjadi
program kerja kami
kedepanya
Kesepakatan Tercapainya Diperolehnya
Pelaksanaan kesepakatan kesepakatan dengan
Program dengan masyarakat dan

46
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program masyarakat
Ketercapaian dan Ketua RW terkait
Ketua RW pelaksaan program
mengenai kerja melalui diskusi
perencanaan bersama
pelaksanaan
program
2 Pembentuka Susunan Terbentuknya  Terbentuknya
n Panitia susunan paitia susunan panitia
dengan masing- dengan masing-
masing masing jobdesknya
jobdesknya
Penentuan Diperolehnya  Sasaran: seluruh
Sasaran dan tempat masyarakat di
tempat pelaksanaan yang wilayah RW 08 yang
mana telah mana terdiri dari
disepakati oleh 2,3,5
sasaran Tempat : pelaksanaan
pada dinding yang
berada RW 08
tepatnya RT 03
Penentuan Diperolehnya izin V Pelaksanaan Mural
tanggal waktu dimulainya dimulai dari minggu
pelaksanaan pelaksanaan oleh ke 5-7 saat kegiatan
Ketua RW beserta PBL (Praktik Belajar
masyarakat Lapangan)
berlangsung
Materi Tersusunyamateri  1. Definisi Stunting
apa saja yang 2. Ciri- ciri stunting
nantinya akan 3. Dampak jangka
dituangkan dan di pendek stunting
implementasikan 4. Dampak jangka
di setiap panjang stunting
dindingnya 5. Penanggulangan
stunting
6. Sanitasi Total
Berbasis
Lingkungan
7. Isi Piringku
3 Pelaksanaan Proses Terlaksananya  Terselesaikannya
penggambar penggambaran di semua gambar di
an setiap bagian setiap dindingnya.
dinding sesuai
dengan sub topik

47
Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting RW 8,
Kelurahan Temas, Kota Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data
primer. Diperolehnya data primer mengenai kesehatan terutama dari wawancara oleh
Ketua RW 08, dan beberapa masyarakat, diperolehnya data sekunder lengkap yang
didapatkan dari Puskemas Pembantu, yang kemudian diolah untuk mengetahui
permasalahan apa saja yang terjadi dan memiliki jumlah yang tinggi. Selanjutnya
melakukan perumusan prioritas masalah, untuk RW 8 hanya dilakukan melalui
stakeholder setempat, termasuk dalam hal pengambilan keputusannya.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun panitia berseta
tanggung jawab apa saja yang perlu dilakukan oleh tiap sie, sepeti penentuan tanggal
pelaksanaan, mengecek lokasi, menyusun materi, dan keperluan lainnya. Tempat
pelaksanaanya dilakukan pada dinding yang berada RW 08 tepatnya RT 03.
Pelaksanaan Mural dimulai dari minggu ke 5-7 saat kegiatan PBL (Praktik Belajar
Lapangan) berlangsung
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan seminggu setelah
selesai pengecatan dengan melakukan wawancara singkat kepada masyarakat sekitar
untuk mengetahui respon mereka terhadap program mural painting. Program Mural
Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting RW 8, Kelurahan Temas, Kota Batu ini
selanjutnya kami harap tidak hanya berhenti pada diadakan melalaui kegiatan ini saja,
namun harapannya, di kemudian hari juga bisa dilakukan penanganan ataupun
kegiatan lain yang dapat mencegah meningkatnya angka stunting di RW 11,
Kelurahan Temas, Kota Batu.
Program ini dilakukan pada bulan September 2019 di RW 8 bersama dengan
pemuda RW. Berikut ini adalah hasil kepuasan audience yang dicapai dari kegiatan
tersebut.

48
Tabel 3.4.1 Hasil Surevi Kepuasan Masyarakat terhadap Program Mural Painting Sebagai
Upaya Pencegahan Stunting RW 8
Ketidak
Kepuasan
No Pertanyaan puasan
(%)
(%)
Apakah Anda puas dengan adannya progam sosialisasi stunting
1 dengan metode mural ini? 83 17
Apakah Anda puas terhadap hasil mural yang dikerjakan oleh
2 90 10
anggota kelompok bersama pumuda RW 8?
Apakah Anda puas terhadap kejelasan informasi yang tercamtum di
3 90 10
dinding terkait materi stunting?
4 Apakah Anda puas dengan materi yang tercamtum di dinding? 87 13
Apakah Anda puas dengan metode penyampaian materi yang
5 97 3
digunakan pada progam ini?
Apakah Anda puas dengan media yang digunakan pada
6 97 3
penyampaian materi?
Apakah menurut Anda perlu diadakan progam serupa untuk
7 80 20
menambah kegiatan yang terdapat di RW 8 ini?

Poin 1 menunjukkan bahwa kepuasan dari 30 orang di RW 8 sebesar 83%


setelah dilakukan program sosialisasi stunting dengan metode mural, sehingga dapat
disimpulkan sebesar 83% atau 25 orang di Rw 8 menyatakan “PUAS”. Poin 2
menunjukkan bahwa kepuasan dari 30 orang RW 8 sebesar 90% terhadap hasil mural
yang dikerjakan oleh anggota kelompok bersama pemuda RW 8, sehingga dapat
disimpulkan sebesar 90% atau 27 orang di RW 8 menyatakan “PUAS”. Poin 3
menunjukkan bahwa kepuasan dari 30 warga RW 8 sebesar 90% terhadap kejelasan
informasi yang tercantum di dinding terkait materi stunting, sehingga dapat
disimpulkan sebesar 90% atau 27 orang di Rw 8 menyatakan “PUAS”. Poin 4
menunjukkan bahwa kepuasan dari 30 warga RW 8 sebesar 87% terhadap materi
yang tercantum di dinding, sehingga dapat disimpulkan sebesar 87% atau 26 orang di
RW 8 menyatakan “PUAS”. Poin 5 menunjukkan bahwa kepuasan dari 30 warga RW
8 sebesar 97% terhadap metode penyampaian materi yang digunakan pada progam,
sehingga dapat disimpulkan sebesar 97% atau 29 orang di RW 8 menyatakan
“PUAS”. Poin 6 menunjukkan bahwa kepuasan dari 30 warga RW 8 sebesar 97%
dengan media yang digunakan pada penyampaian materi, sehingga dapat disimpulkan
sebesar 97% atau 29 orang di Rw 8 menyatakan “PUAS”. Poin 7 menunjukkan

49
bahwa kepuasan dari 30 warga RW 8 sebesar 80% jika diadakan progam serupa
untuk menambah kegiatan yang terdapat di RW 8, sehingga dapat disimpulkan
sebesar 80% atau 24 orang di Rw 8 menyatakan “PUAS”.

3.1.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”


Berikut merupakan hasil-hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya program
kerja sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku”.
Tabel 3.5 Ketercapaian Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
No Tahapan Indikator Standar Ketercapaian Keterangan
Program Ketercapaian Ya Tidak
1 Pendataan 1. Analisis 100% data primer 100% data primer
dan Analisis situasi terpenuhi terpenuhi
Situasi 2. FGD  FGD terlaksana
(Focuss dengan baik
Grup
Discuss
ion)
2 Pencarian Mencari 1. 100%
materi gizi materi tersusunnya 
“Isi mengenai leaflet
Piringku” gizi “Isi mengenai gizi
Piringku” “isi piringku”
2. 100%
tersusunnya 
instrumen
survei kepuasan
3 Pembagian Membagikan 1. 70% kehadiran
leaflet gizi leaflet gizi peserta 
“Isi “Isi sosialisasi
Piringku” Piringku” 2. 100%
terbaginya
leaflet gizi “Isi 
Piringku”
kepada seluruh
kehadiran
peserta
4 Monitoring Monitoring 70% peningkatan - -
dan evaluasi dan evaluasi perilaku
program masyarakat dalam
melakukan pola
makan yang baik
dan benar

50
Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku” RW 11 Kelurahan
Temas, Kota Batu, diawali dengan analisis situasi dan pengumpulan data primer.
Diperolehnya data primer mengenai kesehatan terutama dari wawancara oleh Ketua
RW 08, dan beberapa masyarakat, diperolehnya data sekunder lengkap yang
didapatkan dari Puskemas Pembantu, yang kemudian diolah untuk mengetahui
permasalahan apa saja yang terjadi dan memiliki jumlah yang tinggi. Selanjutnya
melakukan perumusan prioritas masalah, untuk RW 11 hanya dilakukan melalui FGD
dan didapatkan hasil perumusan program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku” RW 11.
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun panitia berseta
tanggung jawab apa saja yang perlu dilakukan oleh tiap sie, sepeti penentuan tanggal
pelaksanaan, mengecek lokasi, menyusun materi, dan keperluan lainnya. Tempat
pelaksanaanya dilakukan pada dinding yang berada RW 11 tepatnya di posyandu RW
11.
Monitoring dan evaluasi dalam program ini dilakukan seacara langsung
dengan pembagian kuesioner untuk mengetahui respon mengenai porgram sosialsasi
dan pembaigan leaflet “Isi Piringku”. Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet
Gizi “Isi Piringku” RW 11, Kelurahan Temas, Kota Batu ini selanjutnya kami harap
tidak hanya berhenti pada diadakan melalaui kegiatan ini saja, namun harapannya, di
kemudian hari juga bisa dilakukan kegiatan lain yang dapat meningkatkan
kemampuan masyarakat mengenai gizi seimbang di RW 11, Kelurahan Temas, Kota
Batu.

51
Berikut merupakan hasil survei kepuasan setelah dilaksanakannya program
sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “isi Piringku”.
a. Kepuasan responden terhadap program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku”
Tabel 3.5.1 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Program Sosialisasi dan Pembagian
Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
23 100 0 0

Berdasarkan tabel 3.5.1 menunjukkan bahwa seluruh respondenyang


berarti sebesar 100% responden menyatakan bahwa mereka puas dengan adanya
program ini.
b. Kepuasan responden terhadap keramahan dan kesopanan petugas
Tabel 3.5.2 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Keramahan dan Kesopanan Petugas
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
23 100 0 0

Berdasarkan tabel 3.5.2 menunjukkan bahwa seluruh respondenyang


berarti sebesar 100% respondenmenyatakan bahwa sikap petugas ramah dan sopan
selama memberikan sosialisasi mengeenai gizi.
c. Kepuasan responden terhadap kejelasan informasi yang diberikan
Tabel 3.5.3 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Kejelasan Informasi yang diberikan
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
18 78.3 5 21.7

Berdasarkan tabel 3.5.3 menunjukkan bahwa sebesar 78.3%


respondenmenyatakan bahwa mereka puas dengan kejelasan informasi yang
diberikan oleh petugas. Sebesar 21.7% respondenmenyatakan bahwa mereka tidak
puas dengan kejelasan informasi yang diberikan oleh petugas. 21.7%
respondenyang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan informasi yang
diberikan petugas menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kurang jelasnya

52
informasi yang disampaikan dikarenakan saat penyampaian materi terkadang
terganggu dengan suara tangisan dan keramaian anak-anak. Hal tersebut yang
menyebabkan kurang efektifnya penyampaian materi yang diberikan.
d. Kepuasan responden terhadap pemahaman materi yang diberikan
Tabel 3.5.4 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Pemahaman Materi yang diberikan
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
16 69.6 7 30.4

Berdasarkan tabel 3.5.4 menunjukkan bahwa sebesar 69.6%


respondenmenyatakan bahwa mereka puas dengan pemahaman materi yang
diberikan.Sebesar 30.4% responden menyatakan tidak puas dengan pemahaman
materi yang diberikan. Pemahaman materi ini diukur melalui pertanyaan-
pertanyaan terkait materi yang ada pada leaflet yang telah dibagikan.
e. Kepuasan responden terhadap metode penyampaian materi
Tabel 3.5.5 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Metode Penyampaian Materi
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
20 87 3 13

Berdasarkan tabel 3.5.5 menunjukkan bahwa sebesar 87% responden


menyatakan bahwa mereka puas terhadap metode penyampaian materi. Sebesar
13% responden menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap metode
penyampaian materi. Responden yang menyatakan tidak puas terhadap metode
penyampaian materi mengatakan bahwa sebaiknya sosialisasi atau penyampaian
materi dilakukan secara bersama-sama, tidak diberi edukasi per individu, serta bisa
juga metode penyampaian ditambahkan dengan pelatihan memasak.Tetapi karena
keterbatasan waktu, tempat, dan responden maka petugas tidak dapat melakukan
sosialisasi secara bersama-sama.

53
f. Kepuasan responden terhadap media penyampaian materi
Tabel 3.5.6 Persentase Kepuasan Masyarakat terhadap Media Penyampaian Materi
Puas Tidak Puas
Ʃ % Ʃ %
19 82.6 4 17.4

Berdasarkan tabel 3.5.6 menunjukkan bahwa sebesar 82.6%


respondenmenyatakan bahwa mereka puas dengan adanya program ini. Sebesar
17.4% respondenmenyatakan bahwa mereka tidak puas dengan media
penyampaian materi.Para responden ini mengharapkan adanya pemutaran video
tentang memasak dan pengolahan bahan masakannya untuk menambah
pemahaman responden terkait materi yang diberikan.
g. Pendapat responden terhadap pengadaan program serupa
Tabel 3.5.7 Pendapat Masyarakat terhadap Pengadaan Program Serupa
Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
23 100 0 0

Berdasarkan tabel 3.5.7 menunjukkan bahwa seluruh respondenyang


berarti sebesar 100% responden menyatakan bahwa mereka puas dengan adanya
program ini.

3.2 Hambatan Pelaksanaan Program


Berikut merupakan hambatan-hambatansaat pelaksanaan program kerja untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat Kelurahan Temas.
3.2.1 Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan Praktik
Gosok Gigi pada Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisai kesehatan gigi di MI Ihya’ul Ulum.
1. Kurangnya koordinasi dengan guru kelas, sehingga mengakibatkan
membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengkondisikan siswa peserta

54
penyuluhan yang berdampak terhadap berkurangnya waktu penyampaian
materi
2. Tempat praktik gosok gigi berganti berada didalam kelas yang seharusnya
berada di halaman sekolah
3.2.2 Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure)
pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam)
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP (Standart Operational
Procedure) pada RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan Ayam).
1. Pemilik rumah pemotongan hewan ayam (RPH-A) yang menolak untuk
kami wawancarai.
2. Penyesuaian waktu pada saat kami melakukan pengumpulan data primer
yang ternyata bertepatan dengan beberapa RPH-A sudah selesai melakukan
proses pemotongan ayam.
3.2.3 Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut)
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisasi dan pembagian stiker ISPA.
1. Terjadinya miss comunication dengan pihak RT mengenai jam dan jadwal
PBL karena saatfocus group discussion pihak RT tidak datang.
2. Keterlambatan program kerja karena berbarengan dengan program kerja
lain.
3. Keterbatasan pendanaan untuk konsumsi dan stiker.
4. Tidak adanya survei lokasi sehingga tidak tahu kebutuhan apa saja yang
ada dilapangan.

55
3.2.4 Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku”:
1. Ketidakhadiran masyarakat, pemuda-pemudi, dan seluruh Ketua RT saat
melaksanakan FGD (Focus Group Discusion).
2. Cuaca yang sangat terik membuat banyak waktu yang terbuang
dikarenakan kami harus berhenti melaksanakan pengecatan.
3. Banyaknya kerusakan pada dinding yaitu, dinding berlubang, lapuk,
banyak terdapat bekas gambaran, berlumut, yang membuat kami harus
bekerja dua kali.
4. Kurangnya tenaga manusia saat pelaksanaan program.
3.2.5 Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”
Berikut merupakan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program
kerja sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku”.
1. Terbatasnya tempat yang menyebabkan kurang efektifnya penyampaian
materi dilihat dari penggunaan media dan metode sosialisasinya.
2. Program sosialisasi dan pembagian leaflet gizi “Isi Piringku” masuk di
dalam kegiatan posyandu yang sebenarnya juga dirasa kurang efektif,
karena respondenyang datang tidak menetap (setelah melakukan kegiatan
di posyandu langsung pulang), serta pada saat pelaksanaan program ada
kegiatan sosialisasi lain dari pihak puskesmas.

56
BAB IV
PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja yang telah dilaksanakan, terdapat kesimpulan yang
dapat ditarik sari setiap program kerjanya sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul
Ulum mengenai cara menggosok gigi setelah diberikan sosialisasi dan pelatihan
kesehatan gigi, dengan jawaban benar pada soal pre-test sebesar 45% responden
menjawab benar dan meningkat menjadi 92% responden menjawab benar pada
soal post-test.
2. Tidak terdapat peningkatan yang berarti pada pengetahuan dan perilaku
masyarakat pemilik dan petugas RPH-A mengenai standar proses pemotongan
hewan ayam setelah diberi poster mengenai standar pemotongan hewan ayam. Hal
ini ditunjukkan pada beberapa poin yaitu:
a. pada penyediaan sarana prasarana proses pemotongan hewan ayam, masih
banyak RPH-A yang mempertahankan cara mereka dalam pewadahan dan
pengiriman karkas
b. pada proses penyembelihan hewan ayam hanya beberapa pemilik RPH-A yang
melakukan pemeriksaan antemortem pada ayam sebelum disembelih
3. Terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat RW 11 tentang penyakit ISPA
setelah diberikan sosialisasi mengenai ISPA:
a. pada responden RT 1 sebesar 66% menjawab dengan benar pada soal pre-test
dan meningkat menjadi 70% responden menjawab benar pada soal post-test
b. pada responden RT 3 sebesar 55% menjawab dengan benar pada soal pre-test
dan meningkat menjadi 80% responden menjawab benar pada soal post-test
c. pada responden RT 3 sebesar 73% menjawab dengan benar pada soal pre-test
dan meningkat menjadi 82% responden menjawab benar pada soal post-test

57
4. Tingkat pemahaman pengetahuan masyarakat RW 8 terhadap program mural
painting rata-rata sebesar 87%.
5. Tingkat pemahaman pengetahuan masyarakat RW 11 mengenai gizi setelah
dilakukan sosialisasi dan diberi leaflet mengenai gizi pada program pemerintah
“Isi Piringku” sebesar 69,6%.

3.4 Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk keberlanjutan PBL Komunitas
berikutnya adalah:
1. Kepada pihak Kelurahan Temas diharapkan dapat menempatkan sasaran untuk
pelaksanaan kegiatan PBL Komunitas di RW yang benar-benar membutuhkan
intervensi dan implementasi program kerja guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatnya.
2. Kepada mahasiswa angkatan selanjutnya diharapkan dapat meneruskan program
kerja kegiatan PBL sebelumnya dan membuat program kerja baru sesuai
kebutuhan serta lebih aktif dalam pelaksanaan PBL Komunitas berikutnya.

58
DAFTAR RUJUKAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2017). Sehat Berawal dari Piring


Makanku. Jakarta.
Nelson. 2003. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kelurahan Temas. 2017. Profil Desa Kelurahan Temas.
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2010 Tentang
Pedoman Produksi dan Penanganan Daging yang Higienis.

59
Lampiran 1 Absensi Mahasiswa

60
Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner
DRAFT VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA
KELOMPOK PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KOMUNITAS
RW 08 DAN RW 11 KELURAHAN TEMAS KOTA BATU

Divalidasi Oleh:
Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH
Farah Paramita, S.Gz., M.PH

Disusun Oleh:
1. Adelia Dwi Pangastuti 160612613640
2. Anis Rosidah 160612613617
3. Diash Agie Permata 160612613672
4. Dini Rahmasari Syurinda 160612613663
5. Dwi Nashiro Milla Rosya 160612613683
6. Eranio Ramadansa Berlian 160612613646
7. Muhammad Faridl Alwi 160612613650
8. Mustiko Wiyono Widodo 160612613645
9. Rosita Dewi Ambarwati 160612613660
10. Siti Istiqomah 160612613630

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
AGUSTUS 2019

61
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA STAKEHOLDER

Definisi
Instrumen wawancara kepada stakeholder merupakan instrumen dalam
melakukan kegiatan studi observasi situasi derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan
Temas Kecamatan Batu Kota Batu.Instrumen wawancara terlampir merupakan
pedoman terstandar yang telah divalidasi oleh Dosen Pembimbing Akademik
kelompok 3 (tiga) Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas untuk mengetahui
gambaran derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Temas. Instrumen wawancara
kepada stakeholder ini terdiri dari 35 pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
stakeholder yang terdapat di RW 08 yaitu ketua RT 1, 2, 3, dan 4 serta stakeholder
yang terdapat di RW 11 yaitu ketua RT 1, 2, 3, 4, dan 5 Kelurahan Temas Kecamatan
Batu Kota Batu.

Tujuan
Tujuan dari instrumen wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran
derajat kesehatan masyarakat melalui studi observasi situasi derajat kesehatan
masyarakat dalam rangka perbaikan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Temas
Kecamatan Batu Kota Batu.

62
A. KISI – KISI INSTRUMEN WAWANCARA

Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan


Pengolahan
1
Data
Penyusunan
Rencana 2
Tahunan
Permendagri No 54 Tahun
Analisis,
Tugas Posyandu 2007
Monitoring,
Mengetahui 3,4
Dan Evaluasi
Kegiatan
Program
Posyandu Yang
Partisipasi
Ada Di RW 5
Masyarakat
Setempat
Penyaluran
Aspirasi 6
Masyarakat
Fungsi Posyandu
Pelaksanaan
Kebijakan 7
Pemerintah
Jumlah industri 8
Pengurangan
9
Limbah
Pengelolaan
Pengangkutan
Limbah Industri 9
Limbah
Mengetahui PP RI No 101 Tahun 2014
Pemanfaatan
Tentang 10 Tetnatng Pengelolaan Limbah
Limbah
Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan
Kerusakan
Limbah Industri Pencemaran 11 Beracun
Lingkungan
Lingkungan
Perubahan
Hidup 11
Lingkungan
Izin AMDAL 12
Izin Lingkungan
Izin UKPL 12
Penanggulangan Pengkajian
13
Bencana Ancaman

Analisis
Tanggap Dampak 13
Mengetahui Bencana
Tentang
Penyelamatan Peraturan Pemerintan
Penyelenggaraan
Dan Evakuasi Republik Indonesia Nomor 21
Penanggulangan
Masyarakat 14 Tahun 2008
Bencana Di RW
Setempat Terdampat
Darurat Bencana Bencana
Pemenuhan
Kebutuhan 14
Dasar
Perlindungan 14

63
Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan
Terhadap
Kelompok
Rentan
Tenaga
15
Mengetahui Kesehatan
Tentang Sediaan Undang-Undang Republik
Sumber Daya 16
Sumberdaya Farmasi Indonesia Nomor 36 Tahun
Kesehatan
Dibidang Alat Kesehatan 17 2009 Tentang Kesehatan
Kesehatan Fasilitas
18
Pelayanan
Mengetahui Kuratif 19
Undang-Undang Republik
Tentang Pelayanan
Indonesia Nomor 36 Tahun
Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif 20
2009 Tentang Kesehatan
Kesehatan
Mengetahui Pelatihan 21
Peraturan Presiden Nomor 42
Gerakan Nasional Percepatan Diskusi 21
Tahun 2013 Tentang Gerakan
Percepatan Perbaikan Gizi Intervensi 22
Nasional Perbaikan Gizi
Perbaikan Gizi Advokasi 23
Persalinan
Dengan Tenaga 24
Kesehatan
Menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan
Mengetahui 25
air bersih Nomor
Tentang Pedoman
PHBS Rumah Menggunakan 2269/Menkes/Per/XI/2011
Pembinaan 36
Tangga Jamban Tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup
Pengelolaan Perilaku Hidup Bersih Dan
Bersih Dan Sehat
Limbah Cair 27 Sehat
Rumah Tangga
Memberantas
28
Jentik Nyamuk
Kesukarelaan
Atau Partisipasi 29, 30
Mengetahui Peraturan Menteri Kesehatan
Aktif
Tentang Nomor 65 Tahun 2013
Kemampuan
Pelaksanaan Dan 31 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Potensi untuk mandiri
Pembinaan Dan Pembinaan
Kemampuan
Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat
Untuk
Masyarakat 32 Bidang Kesehatan
Merumuskan
Kegiatan
Penderita Tb Peraturan Menteri Kesehatan
Mendapat 33, 34 Republik Indonesia Nomor 39
Mengetahui
Pengobatan Tahun 2016 Tentang Pedoman
Tentang Program Indonesia Sehat
Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Keluarga
35 Indonesia Sehat Dengan
Memiliki JKN Pendekatan Keluarga

64
B. PEDOMAN WAWANCARA
No Pertanyaan Jawaban
POSYANDU---rt
1 Bagaimanakah pencatatan data di posyandu?
2 Ada berapa program dalam posyandu?
3 Ada berapa program yang berasal dari limpahan pustu?
4 Apakah dalam kegiatan selalu dipantau petugas kesehatan
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi?
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
masyarakat?
7 Apakah selalu ada laporan tahunan?
INDUSTRI
8 Berapakah jumlah industri di sini?
9 Dimanakah pembuangan limbah industri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar?
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri?
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin?
BENCANA
13 Bencana apa yang pernah terjadi disini?
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi?
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu sudah
sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai?
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/
nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti pembagian
PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat peraturan
mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban?
27 Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah
tangga?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
nyamuk?
POTENSI DESA

65
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini?
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut?
32 Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga
kesehatan?
INDONESIA SEHAT
33 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini?
35 Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki
BPJS / KIS?

66
C. VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA

Petunjuk pengisian lembar validasi!


Berilah tanda(v) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang
menurut Anda sesuai!
Skor Validator:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Buruk
1 : Sangat Buruk
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
POSYANDU
1 Bagaimanakah pencatatan data di posyandu?
2 Ada berapa program dalam posyandu?
3 Ada berapa program yang berasal dari limpahan pustu?
4 Apakah dalam kegiatan selalu dipantau petugas kesehatan
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi?
6 Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
masyarakat?
7 Apakah selalu ada laporan tahunan?
INDUSTRI
8 Berapakah jumlah industri di sini?
9 Dimanakah pembuangan limbah industri?
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga
sekitar?
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri?
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin?
BENCANA
13 Bencana apa yang pernah terjadi disini?
14 Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
bencana?
SUMBERDAYA KESEHATAN
15 Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi?
16 Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu
sudah sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai?
18 Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/
nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan
aman?
20 Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang

67
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
21 Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
mengenai gizi?
22 Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti
pembagian PMT gratis?
23 Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat
peraturan mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang,
PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
24 Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
25 Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban?
27 Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair
rumah tangga?
28 Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
nyamuk?
POTENSI DESA
29 Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini?
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut?
32 Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan
tenaga kesehatan?
INDONESIA SEHAT
33 Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini?
35 Apakah masih banyak keluarga disini yang belum
memiliki BPJS / KIS?

Malang, 9 Agustus 2019


Validator

Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH


NIP. 198911162019032017

68
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA SISWA-SISWI MI IHYA’UL ULUM

Definisi
Instrumen wawancara kepada siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum merupakan
instrumen dalam melakukan kegiatan studi observasi situasi derajat kesehatan
masyarakat di Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.Instrumen wawancara
terlampir merupakan pedoman terstandar yang telah divalidasi oleh Dosen
Pembimbing Akademik kelompok 3 (tiga) Praktik Belajar Lapangan (PBL)
Komunitas untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan
Temas. Instrumen wawancara kepada pihak sekolah ini terdiri dari 15 pertanyaan
yang akan ditanyakan kepada siswa-siswi di sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang
berlokasi di RW 11 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.

Tujuan
Tujuan dari instrumen wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran
derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat usia sekolah dasar melalui studi
observasi situasi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka perbaikan derajat
kesehatan masyarakat Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.

69
A. KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan
PERILAKU Cuci Tangan
HIDUP Cuci tangan
BERSIH menggunakan 2
DAN SEHAT sabun
(PHBS)
Cuci tangan
menggunakan air 7
yang mengalir

Fasilitas tempat
3, 4, 13
cuci tangan

Konsumsi Mengkonsumsi
1, 5, 10,
makan dan makanan dan
11, 19
minuman minuman sehat
Mencuci tangan PERATURAN MENTERI
9
sebelum makan KESEHATAN REPUBLIK
Kantin sehat 12 INDONESIA NOMOR:
2269/MENKES/PER/XI/2011
Penggunaan Penggunaan
6, 8, 14
jamban jamban sehat
Membuang Membuang
sampah sampah di tempat 15
sampah
Pemilahan
15
tempat sampah
Tidak merokok Penerapan
kawasan bebas 16
asap rokok
Tidak meludah Tidak meludah di
di sembarang sembarang 17
tempat tempat
Memberantas Penerapan 3M
jentik nyamuk (Menguras,
18
menutup, dan
mengubur)
Menggosok Kebiasaan
20, 21
gigi menyikat gigi

70
B. PEDOMAN WAWANCARA

Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air
3 Air di sekolahku keruh
4 Air di sekolahku berbau
5 Aku sering minum air kran
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB
9 Aku mencuci tangan sebelum makan
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah
11 Aku jarang membawa bekal makanan
12 Kantin di sekolah bersih
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan
14 Aku biasanya BAB di sungai
15 Aku jarang membuang sampah

71
C. VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA

Petunjuk pengisian lembar validasi!


Berilah tanda(v) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang
menurut Anda sesuai!
Skor Validator:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Buruk
1 : Sangat Buruk
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air
3 Air di sekolahku keruh
4 Air di sekolahku berbau
5 Aku sering minum air kran
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB
9 Aku mencuci tangan sebelum makan
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah
11 Aku jarang membawa bekal makanan
12 Kantin di sekolah bersih
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan
14 Aku biasanya BAB di sungai
15 Aku jarang membuang sampah

Malang, 9 Agustus 2019


Validator

Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH


NIP. 198911162019032017

72
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA PEMOTONG AYAM

Definisi
Instrumen wawancara kepada kader pemotong ayammerupakan instrumen
dalam melakukan kegiatan studi observasi situasi derajat kesehatan masyarakat di
Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.Instrumen wawancara terlampir
merupakan pedoman terstandar yang telah divalidasi oleh Dosen Pembimbing
Akademik kelompok 3 (tiga) Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas untuk
mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Temas. Instrumen
wawancara kepada pemotong ayam ini terdiri dari 17 pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada para warga yang bekerja sebagai pemotong ayam di RW 08 dan
RW 11 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu.

Tujuan
Tujuan dari instrumen wawancara ini adalah untuk mendapatkan gambaran
derajat kesehatan masyarakat melalui studi observasi situasi derajat kesehatan
masyarakat dalam rangka perbaikan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Temas
Kecamatan Batu Kota Batu.

73
A. KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA

Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan


Mengetahui Perizinan 1 Undang-Undang Nomor 18
kesehatan dan Tahun 2009 Tentang
Perizinan
keselamatan kerja Kehalalan 2 Peternakan dan Kesehatan
pada tempat Hewan
pemotongan ayam Sanitasi bangunan 3 Direktorat Kesehatan
Sanitasi peralatan 4, 5, 6, Masyarakat Veteriner dan
Syarat
dan mesin 7 Pasca Panen Direktorat
pembangunan
Jenderal Peternakan
RPH-A Sanitasi
8 Kesehatan dan Hewan
lingkungan
Kementerian Pertanian 2010
Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan
Sesuai dengan Hewan Kementerian
Syarat tenaga
ajaran mayoritas 9 Pertanian 2010 Tentang
penyembelih
masyarakat Pedoman Produksi dan
Penanganan Daging yang
Higienis
Hidup 10 Direktorat Jenderal
Sehat 10 Peternakan dan Kesehatan
Persyaratan ayam Hewan, Kementerian
yang akan Pertanian 2010 tentang
disembelih Bersih 10 Pedoman Produksi dan
Penanganan Daging yang
Higienis
Direktorat Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan
Proses Pemeriksaan
Pasca Panen Direktorat
penyembelihan antemorten (pra 10
Jenderal Peternakan
ayam sembelih)
Kesehatan dan Hewan
Kementerian Pertanian 2010
Mengetahui Perendaman ayam Undang-undang Nomor 18
kesehatan dan di suhu air panas Tahun 2009 tentang
11, 12
keselamatan kerja tergantung umur Peternakan dan Kesehatan
pada tempat ayam Hewan
pemotongan ayam Pengolahan
Penyelesaian 16
limbah padat Direktorat Kesehatan
penyembelihan
Pengolahan Masyarakat Veteriner Dan
17
limbah cair Pasca Panen Direktorat
Pemeriksaan Jenderal Peternakan
postmorten (pasca 13 Kesehatan Dan Hewan
sembelih) Kementerian Pertanian 2010
Direktorat Kesehatan
Pencucian dan Masyarakat Veteriner Dan
Penanganan
pendinginan 14 Pasca Panen Direktorat
karkas
daging Jenderal Peternakan
Kesehatan Dan Hewan

74
Konsep Indikator Parameter Butir Peraturan
Kementerian Pertanian 2010
Direktorat Kesehatan
Masyarakat Veteriner Dan
Proses setelah
Pewadahan dan Pasca Panen Direktorat
ayam siap kemas 15
pengiriman karkas Jenderal Peternakan
dan kirim
Kesehatan Dan Hewan
Kementerian Pertanian 2010

75
B. PEDOMAN WAWANCARA

No Pertanyaan Jawaban
PERIZINAN
Apakah pemotongan ayam disini sudah mempunyai
1
perizinan dari bupati/ walikota?
Apakah pemotongan ayam disini sudah menjamin
2
kehalalan produk hewan?
SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A
3 Apakah pada tempat pemotongan ayam terdapat pembagian
tempat bersih dan tempat kotor?
4 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses pemotongan
ayam menggunakan mesin?
5 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses pencabutan
bulu ayam menggunakan mesin pencabut bulu ayam?
6 Apakah ada proses perawatan peralatan sebelum maupun
sesudah penggunaan?
7 Apakah dalam proses pemotongan ayam selalu menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD)?
8 Apakah tempat pemotongan ayam selalu dibersihkan setelah
digunakan?
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
9 Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga penyembelih?
PROSES PENYEMBELIHAN AYAM
10 Apakah sebelum dilakukan proses pemotongan ayam,
dilakukan pemeriksaan kesehatan produk hewan (keaktifan
ayam; kebersihan bulu, mata, mulut, dan kloaka; warna
jengger; pernafasan; dan pergerakan kepala)?
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam pada
suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses perendaman
ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
13 Adakah pemeriksaan akhir sesudah berakhirnya proses
penyembelihan pada ayam?
PENANGANAN KARKAS
14 Adakah tempat khusus yang digunakan untuk mendinginkan
daging ayam yang telah dipotong?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman karkas
menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah ada pengolahan limbah padat (bulu, jeroan) ayam
yang telah dipotong?
17 Apakah ada pengolahan limbah cair (darah, air cucian) ayam
yang sudah dipotong?

76
C. VALIDASI INSTRUMEN WAWANCARA

Petunjuk pengisian lembar validasi!


Berilah tanda(v) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban yang
menurut Anda sesuai!
Skor Validator:
5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Buruk
1 : Sangat Buruk

Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
PERIZINAN
Apakah pemotongan ayam disini sudah
1
mempunyai perizinan dari bupati/ walikota?
Apakah pemotongan ayam disini sudah
2
menjamin kehalalan produk hewan?
SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A
3 Apakah pada tempat pemotongan ayam terdapat
pembagian tempat bersih dan tempat kotor?
4 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses
pemotongan ayam menggunakan mesin?
5 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses
pencabutan bulu ayam menggunakan mesin pencabut
bulu ayam?
6 Apakah ada proses perawatan peralatan sebelum
maupun sesudah penggunaan?
7 Apakah dalam proses pemotongan ayam selalu
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)?
8 Apakah tempat pemotongan ayam selalu dibersihkan
setelah digunakan?
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
9 Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga penyembelih?
PROSES PENYEMBELIHAN AYAM
10 Apakah sebelum dilakukan proses pemotongan ayam,
dilakukan pemeriksaan kesehatan produk hewan
(keaktifan ayam; kebersihan bulu, mata, mulut, dan
kloaka; warna jengger; pernafasan; dan pergerakan

77
Skor Validasi
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
kepala)?
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam
pada suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses
perendaman ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
13 Adakah pemeriksaan akhir sesudah berakhirnya proses
penyembelihan pada ayam?
PENANGANAN KARKAS
14 Adakah tempat khusus yang digunakan untuk
mendinginkan daging ayam yang telah dipotong?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman
karkas menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah ada pengolahan limbah padat (bulu, jeroan)
ayam yang telah dipotong?
17 Apakah ada pengolahan limbah cair (darah, air cucian)
ayam yang sudah dipotong?

Malang, 9 Agustus 2019


Validator

Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH


NIP. 198911162019032017

78
Lampiran 3 Informed Concent

INFORMED CONCENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Kelas :
Dengan adanya lembar persetujuan menjadi responden ini, maka saya
menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden sehubungan dengan
studi observasi yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang dengan judul
observasi “Studi Observasi Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat di RW 8 dan RW
11 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu”
Demikian lembar persetujuan ini saya buat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, Agustus 2019


Responden,

(___________________)

79
INFORMED CONCENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Jabatan :
Dengan adanya lembar persetujuan menjadi responden ini, maka saya
menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden sehubungan dengan
studi observasi yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang dengan judul
observasi “Studi Observasi Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat di RW 8 dan RW
11 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu”
Demikian lembar persetujuan ini saya buat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, Agustus 2019


Responden,

(___________________)

80
Lampiran 4 Kuesioner Pendahuluan

81
Lampiran 4.1 Kuesioner pada Stakeholder

GAMBARAN KONDISI KESEHATAN


Kuesioner ini ditujukan untuk stakeholder RW 08 dan 11 untuk mengetahui
gambaran umum kondisi kesehatan yang ada disana. Mohon kesediaan saudara untuk
mengisi. Terimakasih.
Nama :
RW :
RT :

1. Bagaimanakah pencatatan data di posyandu?


o Lengkap
o Kurang Lengkap
2. Ada berapa program dalam posyandu?
o Kurang dari 3
o Lebih dari 3
o Yang lain:
3. Ada berapa program yang berasal dari limpahan pustu?
o Kurang dari 3
o Lebih dari 3
4. Apakah dalam kegiatan selalu dipantau petugas kesehatan?
o Ya
o Tidak
5. Apakah masyarakat aktif berpartisipasi?
o Ya
o Tidak
6. Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan masyarakat?
o Ya
o Tidak

82
7. Apakah selalu ada laporan tahunan?
o Ya
o Tidak
8. Berapakah jumlah industri disini?
o Kurang dari 2
o Lebih dari 2
9. Dimanakah pembuangan limbah industri?
o Sungai/ wetland non aktif/ selokan
o Memiliki tempat pembuangan pribadi
10. Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar?
o Ya
o Tidak
11. Apakah ada kerusakan akibat limbah industri?
o Ya
o Tidak
12. Apakah pihak indutri telah melakukan izin?
o Ya
o Tidak
13. Bencana apa yang pernah terjadi disini?
14. Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penanganan bencana?
o Ya
o Tidak
15. Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi?
o Ya
o Tidak
16. Apakah obat yang disediakan oleh Puskesmas/ Puskesmas Pembantu sudah
sesuai kebutuhan?
o Ya
o Tidak

83
17. Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai?
o Ya
o Tidak
18. Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/ nyaman?
o Ya
o Tidak
19. Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman?
o Ya
o Tidak
20. Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang membutuhkan, misalnya
penyandang narkoba, TBC, dan sebagainya?
o Ya
o Tidak
21. Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat mengenai gizi?
o Ya
o Tidak
22. Apakah ada subsidi atau bantuan dari Pemerintah yang berdampak pada gizi
masyarakat setempat, seperti pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
gratis?
o Ya
o Tidak
23. Apakah pihak RT/ RW setempat pernah membuat peraturan menenai kewajiban
pemenuhan gizi seimbang, PMT (Pemberian Makanan Tambahan), dan
sebagainya?
o Ya
o Tidak

84
24. Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke dukun/ bukan ke petugas
kesehatan?
o Ya
o Tidak
25. Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air bersih?
o Ya
o Tidak
26. Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban?
o Ya
o Tidak
27. Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah tangga?
28. Apakah disini sudah digerakkan pmberantasan jentik nyamuk?
o Ya
o Tidak
29. Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, PKK, dan sebagainya) yang
dilaksanakan disini?
o Ya
o Tidak
30. Berapa jumlah kegiatan komunitas disini?
o Kurang dari 2
o Lebih dari 2
31. Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut?
o Ya
o Tidak
32. Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga kesehatan?
o Ya
o Tidak

85
33. Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TBC di lingkungan tempat
tinggal Anda?
o Ya
o Tidak
34. Apakah penderita TBC sudah tertengani disini?
o Ya
o Tidak
35. Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki BPJS/ KIS?
o Ya
o Tidak

86
Lampiran 4.2 Kuesioner pada RPH-A

Nama :
Alamat :
Jabatan :

No Pertanyaan Jawaban
PERIZINAN

Apakah pemotongan ayam disini sudah


1 mempunyai perizinan dari bupati/
walikota?

Apakah pemotongan ayam disini sudah


2
menjamin kehalalan produk hewan?

SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A

Apakah pada tempat pemotongan ayam


3 terdapat pembagian tempat bersih dan
tempat kotor?

Apakah peralatan yang digunakan dalam


4 proses pemotongan ayam menggunakan
mesin?

Apakah peralatan yang digunakan dalam


proses pencabutan bulu ayam
5
menggunakan mesin pencabut bulu
ayam?

Apakah ada proses perawatan peralatan


6
sebelum maupun sesudah penggunaan?

Apakah dalam proses pemotongan ayam


7 selalu menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD)?

Apakah tempat pemotongan ayam selalu


8
dibersihkan setelah digunakan?

87
No Pertanyaan Jawaban
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH

Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga


9
penyembelih?

PROSES PENYEMBELIHAN AYAM


Apakah sebelum dilakukan proses
pemotongan ayam, dilakukan
pemeriksaan kesehatan produk hewan
10
(keaktifan ayam; kebersihan bulu, mata,
mulut, dan kloaka; warna jengger;
pernafasan; dan pergerakan kepala)?
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN

Apakah setelah proses penyembelihan,


11
ayam direndam pada suhu air tertentu?

Apakah suhu air yang digunakan dalam


12 proses perendaman ayam berkisar antara
58º C sampai 60º C?

Adakah pemeriksaan akhir sesudah


13 berakhirnya proses penyembelihan pada
ayam?

PENANGANAN KARKAS

Adakah tempat khusus yang digunakan


14 untuk mendinginkan daging ayam yang
telah dipotong?

PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS

Apakah dalam proses pewadahan saat


15 pengiriman karkas menggunakan wardah
tertutup?

Apakah ada pengolahan limbah padat


16
(bulu, jeroan) ayam yang telah dipotong?

Apakah ada pengolahan limbah cair


17 (darah, air cucian) ayang yang sudah
dipotong?

88
Lampiran 4.3 Kuesioner pada Siswa-Siswi MI Ihya’ul Ulum

Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelas :

Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air
3 Air di sekolahku keruh
4 Air di sekolahku berbau
5 Aku sering minum air kran
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB
9 Aku mencuci tangan sebelum makan
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah
11 Aku jarang membawa bekal makanan
12 Kantin di sekolah bersih
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan
14 Aku biasanya BAB di sungai
15 Aku jarang membuang sampah
16 Di sekolah ada yang merokok
17 Aku biasanya meludah sembarangan
18 Di sekolah banyak nyamuk
19 Aku tidak pernah sarapan
20 Aku jarang menyikat gigi
21 Aku sering sakit gigi

89
Lampiran 5 Hasil Laporan FGD

90
Lampiran 5.1 Hasil Laporan FGD Stakeholder RW 08

REKAPITULASI DAN USULAN PROGRAM HASIL WAWANCARA


STAKEHOLDER (KETUA RT 1, 2, 3, 4, DAN 5) RW 08

Focuss Group Disscussion


A. Hasil Rekapitulasi Data Wawancara
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
POSYANDU --- RT
1 Bagaimanakah pencatatan data di posyandu? 5 100 0 0
2 Ada berapa program dalam posyandu? 0 0 5 100
3 Ada berapa program yang berasal dari limpahan pustu? 0 0 5 100
4 Apakah dalam kegiatan selalu dipantau petugas kesehatan 5 100 0 0
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi? 4 80 1 20
Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
6 0 0 5 100
masyarakat?
7 Apakah selalu ada laporan tahunan? 5 100 0 0
INDUSTRI
8 Berapakah jumlah industri di sini? 0 0 5 100
9 Dimanakah pembuangan limbah industri? 3 60 2 40
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar? 0 0 5 100
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri? 0 0 5 100
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin? 4 80 1 20
BENCANA
13 Bencana apa yang pernah terjadi disini? 0 0 5 100
Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
14 0 0 5 100
bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi? 5 100 0 0
Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu sudah
16 5 100 0 0
sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai? 4 80 1 20
Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/
18 5 100 0 0
nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN

91
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman? 5 100 0 0
Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
20 0 0 5 100
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
21 2 40 3 60
mengenai gizi?
Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
22 berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti 3 60 2 40
pembagian PMT gratis?
Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat peraturan
23 0 0 5 100
mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
24 0 0 5 100
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
25 0 0 5 100
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban? 0 0 5 100
Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah
27 4 80 1 20
tangga?
Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
28 3 60 2 40
nyamuk?
POTENSI DESA
Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
29 4 80 1 20
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini? 4 80 1 20
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut? 4 80 1 20
Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga
32 0 0 5 100
kesehatan?
INDONESIA SEHAT
Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
33 0 0 5 100
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 0 0 5 100
Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki
35 0 0 5 100
BPJS / KIS?

B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara dan
data sekunder tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya jumlah program posyandu
2. Penyuluhan dan pelatihan gizi

92
3. Data penyakit stunting

C. USULAN PROGRAM MAHASISWA


Usulan program yang kami ajukan mengenai permasalahan yang terdapat di
RW 8 adalah “Mural Painting Kampung Sehat Sadar Gizi”

Program Mural Kampung Sehat Sadar Gizi merupakan salah satu


program sebagai upaya promotif dan preventif kejadian stunting.
Dengan adanya program ini, diharapakan masyarakat mampu
Definisi Program
memahami dan menerapkan kesadaran mereka terhadap asupan
gizi yang seharusnya diperoleh untuk meningkatkan derajat
kesehatannya dan orang-orang disekitarnya.
Memberikan pengetahuan mengenai stunting sebagai upaya
Tujuan
perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih baik
Sasaran Warga RW 08
Implementasi Program Mural mengenai stunting
Jangka Pendek:
80% peserta paham dengan pesan mural yang digambarkan

Indikator Keberhasilan
Jangka Panjang:
1. 100% masyarakat ikut serta mengembangkan program mural
kampung sehat sadar gizi
2. 80% peningkatan pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat

D. SARAN PROGRAM
Tidak ada
E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder di RW 08,
didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3 Kelurahan Temas PBL UM
2019 akan mengadakan program kerja “Mural Painting Kampung Sadar Sehat Gizi”
di RW 08 Kelurahan Temas.

93
Lampiran 5.2 Hasil Laporan FGD Stakeholder RW 11

REKAPITULASI DAN USULAN PROGRAM HASIL WAWANCARA


STAKEHOLDER( KETUA RT 1, 2, 3, DAN 4) RW 11

Focuss Group Disscussion


A. HASIL REKAPITULASI DATA WAWANCARA
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
POSYANDU --- RT
1 Bagaimanakah pencatatan data di posyandu? 2 50 2 50
2 Ada berapa program dalam posyandu? 1 25 3 75
3 Ada berapa program yang berasal dari limpahan pustu? 0 0 4 100
4 Apakah dalam kegiatan selalu dipantau petugas kesehatan 4 100 0 0
5 Apakah masyarakat aktif berpartisipasi? 2 50 2 50
Apakah pernah ada program yang berasal dari usulan
6 0 0 4 100
masyarakat?
7 Apakah selalu ada laporan tahunan? 3 75 1 25
INDUSTRI
8 Berapakah jumlah industri di sini? 3 75 1 25
9 Dimanakah pembuangan limbah industri? 0 0 4 100
10 Apakah ada limbah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar? 4 100 0 0
11 Apakah ada kerusakan akibat limbah industri? 3 75 1 25
12 Apakah pihak industri telah melakukan izin? 1 25 3 75
BENCANA
13 Bencana apa yang pernah terjadi disini? 1 25 3 75
Apakah pernah ada penyuluhan mengenai penangan
14 0 0 4 100
bencana?
SUMBER DAYA KESEHATAN
15 Apakah jumlah kesehatan telah mencukupi? 3 75 1 25
Apakah obat yang disediakan oleh puskesmas / pustu sudah
16 4 100 0 0
sesuai kebutuhan?
17 Apakah alat kesehatan yang dibutuhkan memadai? 3 75 1 25
Apakah fasilitas kesehatan yang diberikan sudah sesuai/
18 4 100 0 0
nyaman?
PELAYANAN KESEHATAN

94
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
19 Apakah pengobatan yang diberikan cepat, tepat, dan aman? 4 100 0 0
Apakah ada tempat rehabilitasi bagi orang yang
20 1 25 3 75
membutuhkan, misalnya penyandang narkoba, tb dsb?
GIZI MASYARAKAT
Apakah pernah ada pelatihan pada masyarakat setempat
21 1 25 3 75
mengenai gizi?
Apakah ada subsidi atau bantuan dari pemerintah yang
22 berdampak pada gizi masyarakat setempat, seperti 2 50 2 50
pembagian PMT gratis?
Apakah pihak RT/RW setempat pernah membuat peraturan
23 0 0 4 100
mengenai kewajiban pemenuhan gizi seimbang, PMT dsb?
PHBS RUMAH TANGGA
Apakah warga disini ada yang melakukan persalinan ke
24 0 0 4 100
dukun / bukan ke petugas kesehatan?
Apakah ada warga disini memiliki masalah tentang air
25 1 25 3 75
bersih?
26 Apakah masih ada warga yang tidak memiliki jamban? 3 75 1 25
Dimana biasanya masyarakat membuang limbah cair rumah
27 1 25 3 75
tangga?
Apakah disini sudah digerakkan pemberantasan jentik
28 2 50 2 50
nyamuk?
POTENSI DESA
Apakah terdapat kegiatan komunitas (pengajian, pkk, dsb)
29 4 100 0 0
yang dilaksanakan di sini?
30 Berapa jumlah kegiatan komunitas disini? 4 100 0 0
31 Apakah warga aktif dalam kegiatan komunitas tersebut? 3 75 1 25
Apakah dalam kegiatan komunitas masih melibatkan tenaga
32 0 0 4 100
kesehatan?
INDONESIA SEHAT
Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat penderita TB di
33 1 25 3 75
lingkungan tempat tinggal Anda?
34 Apakah penderita TB sudah tertangani disini? 1 25 3 75
Apakah masih banyak keluarga disini yang belum memiliki
35 2 50 2 50
BPJS / KIS?

B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara dan
data sekunder tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya jumlah program posyandu
2. Limbah industri

95
3. Limbah rumah tangga
4. Penyuluhan dan pelatihan gizi
5. Data penyakit ISPA tertinggi

C. USULAN PROGRAM MAHASISWA


Usulan program yang kami ajukan mengenai permasalahan yang terdapat di
RW 11 untuk masalah penyakit ISPA adalah “Sosialisasi dan Pembagian Stiker
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)”

Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA (Infeksi Saluran


Pernafasan Akut) merupakan salah satu program yang bertujuan
sebagai upaya preventif dan promotif untuk penyakit ISPA.
Definisi Program Dengan adanya program ini, diharapakan masyarakat mampu
memahami dan menerapkan bagaimana upaya-upaya pencegahan
penyakit ISPA yang dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat
kesehatannya dan orang-orang disekitarnya.
Memberikan pengetahuan mengenai ISPA (pengertian, penyebab,
Tujuan tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan) sebagai upaya
perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih baik
Sasaran Ibu-ibu PKK
Sosialisasi dan pembagian stiker ISPA (Infeksi Saluran
Implementasi Program
Pernafasan Akut)
Jangka Pendek:
3. 70% kehadiran peserta sosialisasi
4. 70% peserta paham dengan materi yang disampaikan
5. 100% dari kehadiran peserta mendapat stiker
Indikator Keberhasilan

Jangka Panjang:
80% peningkatan perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan
terjadinya ISPA

D. SARAN PROGRAM
Beberapa program yang disarankan untuk dilakukan adalah sosialisasi kepada
ibu-ibu PKK di setiap RT yang terdapat di RW 11. Adapun materi yang disarankan
adalah mengenai:
1. Gizi
2. Sanitasi lingkungan
3. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
4. Pemberantasan jentik nyamuk

96
E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder (Ketua RT 1, 2,
3, dan 4) di RW 11, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3
Kelurahan Temas PBL UM 2019 akan mengadakan program kerja “Sosialisasi dan
Pembagian Stiker ISPA” di RW 11 Kelurahan Temas.

97
Lampiran 5.3 Hasil Laporan FGD RPH-A
REKAPITULASI DAN USULAN PROGRAM HASIL WAWANCARA RPH-A
(RUMAH PEMOTONGAN HEWAN AYAM)

Focuss Group Disscussion


A. HASIL REKAPITULASI DATA WAWANCARA
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
PERIZINAN
1 Apakah pemotongan ayam disini sudah mempunyai
8 40 12 60
perizinan dari bupati/ walikota?
2 Apakah pemotongan ayam disini sudah menjamin kehalalan
20 100 0 0
produk hewan?
SYARAT PEMBANGUNAN RPH-A
3 Apakah pada tempat pemotongan ayam terdapat pembagian
17 85 3 15
tempat bersih dan tempat kotor?
4 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses pemotongan
20 100 0 0
ayam menggunakan mesin?
5 Apakah peralatan yang digunakan dalam proses pencabutan
13 65 7 35
bulu ayam menggunakan mesin pencabut bulu ayam?
6 Apakah ada proses perawatan peralatan sebelum maupun
18 90 2 10
sesudah penggunaan?
7 Apakah dalam proses pemotongan ayam selalu
8 40 12 60
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)?
8 Apakah tempat pemotongan ayam selalu dibersihkan setelah
20 100 0 0
digunakan?
SYARAT TENAGA PENYEMBELIH
9 Apakah ada syarat khusus menjadi tenaga penyembelih? 7 35 13 65
PROSES PENYEMBELIHAN AYAM
10 Apakah sebelum dilakukan proses pemotongan ayam,
dilakukan pemeriksaan kesehatan produk hewan (keaktifan
12 60 8 40
ayam; kebersihan bulu, mata, mulut, dan kloaka; warna
jengger; pernafasan; dan pergerakan kepala)?
PENYELESAIAN PENYEMBELIHAN
11 Apakah setelah proses penyembelihan, ayam direndam pada
19 95 1 5
suhu air tertentu?
12 Apakah suhu air yang digunakan dalam proses perendaman
7 35 13 65
ayam berkisar antara 58º C sampai 60º C?
13 Adakah pemeriksaan akhir sesudah berakhirnya proses
4 20 16 80
penyembelihan pada ayam?
PENANGANAN KARKAS
14 Adakah tempat khusus yang digunakan untuk mendinginkan 4 20 16 80

98
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
daging ayam yang telah dipotong?
PEWADAHAN DAN PENGIRIMAN KARKAS
15 Apakah dalam proses pewadahan saat pengiriman karkas
18 90 2 10
menggunakan wardah tertutup?
16 Apakah ada pengolahan limbah padat (bulu, jeroan) ayam
12 60 8 40
yang telah dipotong?
17 Apakah ada pengolahan limbah cair (darah, air cucian) ayam
7 35 13 65
yang sudah dipotong?

B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara
tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Perizinan
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Proses perendaman setelah penyembelihan
Proses Pemotongan Hewan
4. Pemeriksaan akhir setelah penyembelihan
5. Pewadahan
6. Pengolahan limbah cair

C. USULAN PROGRAM MAHASISWA


Usulan program yang kami ajukan mengenai permasalahan proses
pemotongan hewan adalah dengan pemberian “Sosialisasi dan Pembagian Poster
SOP (Standart Operational Procedure) RPH-A (Rumah Pemotongan Hewan-
Ayam)”

Program Poster SOP (Standart Operational Procedure) RPH-A


(Rumah Pemotongan Hewan-Ayam) merupakan suatu program
yang ditujukan sebagai upaya pembenahan prosedur pemotongan
hewan ayam yang sesuai dengan standar. Program ini diberikan
Definisi Program kepada masyarakat yang memiliki RPH-A dan/atau masyarakat
yang bekerja di RPH-A. Dengan adanya program ini, diharapkan
pemilik RPH-A menerapkan kebijakan mengenai proses
pemotongan hewan ayam sesuai dengan standar dan prosedur
yang berlaku
Memberikan pengetahuan sebagai upaya perubahan perilaku
Tujuan masyarakat (pemilik dan petugas) RPH-A yang lebih baik (sesuai
dengan standar yang berlaku)

99
Sasaran Pemilik dan petugas RPH-A
Implementasi Program Sosialisasi dan penyebaran SOP RPH-A di setiap tempat RPH-A
Jangka Pendek:
1. 100% tersebarnya SOP RPH-A pada pemilik RPH-A
2. 100% terpasangnya SOP RPH-A di tempat-tempat RPH-A

Jangka Panjang:
Indikator Keberhasilan 2. 80% peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana dalam
proses pemotongan ayam sesuai dengan SOP yang telah
disebarkan
3. 80% peningkatan perilaku masyarakat (pemilik dan petugas)
RPH-A dalam penerapan proses pemotongan ayam dengan
benar

D. SARAN PROGRAM
Beberapa program yang disarankan untuk dilakukan adalah pembantuan
advokasi kepada DLH (DInas Lingkungan Hidup)/ pihak Kelurahan mengenai
penataan pembuangan limbah  pengaktifan wetland.

E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder (Ketua RT 1, 2,
3, dan 4) di RW 11, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3
Kelurahan Temas PBL UM 2019 akan mengadakan program kerja “Sosialisasi dan
Pembagian Poster SOP (Standart Operational Procedure) RPH-A (Rumah
Pemotongan Hewan Ayam)” di RW 11 Kelurahan Temas.

100
Lampiran 6.4 Hasil Laporan FGD MI Ihya’ul Ulum
REKAPITULASI DAN USULAN PROGRAM HASIL WAWANCARA
SISWA-SISIWI MI IHYA’UL ULUM

Focuss Group Disscussion


A. Hasil Rekapitulasi Data Wawancara
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak
Ʃ % Ʃ %
1 Aku suka beli jajan di luar sekolah 101 83.5 20 16.5
2 Aku mencuci tangan hanya dengan air 103 85.1 18 14.9
3 Air di sekolahku keruh 12 9.9 109 90.1
4 Air di sekolahku berbau 16 13.2 105 86.8
5 Aku sering minum air kran 15 12.4 106 87.6
6 Aku jarang mandi sebelum berangkat sekolah 12 9.9 109 90.1
7 Aku mencuci tangan dengan air tidak mengalir 17 14.1 104 85.9
8 Aku tidak mencuci tangan setelah BAB 0 0 121 100
9 Aku mencuci tangan sebelum makan 106 87.6 15 12.4
10 Aku sering membeli jajan di luar sekolah 106 87.6 15 12.4
11 Aku jarang membawa bekal makanan 93 76.9 28 23.1
12 Kantin di sekolah bersih 116 95.9 5 4.1
13 Kamar mandi di sekolah jarang dibersihkan 46 38 75 62
14 Aku biasanya BAB di sungai 0 0 121 100
15 Aku jarang membuang sampah 52 43 69 57
16 Di sekolah ada yang merokok 0 0 121 100
17 Aku biasanya meludah sembarangan 8 6.6 113 93.4
18 Di sekolah banyak nyamuk 21 17.4 100 82.6
19 Aku tidak pernah sarapan 29 24 92 76
20 Aku jarang menyikat gigi 14 11.6 107 88.4
21 Aku sering sakit gigi 72 59.5 49 40.5

101
B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah yang ditemukan dari hasil rekapitulasi data wawancara dan
data sekunder tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Siswa-siswi mencuci tangan hanya menggunakan air
2. Siswa sering membeli kue di luar sekolar
3. Siswa sering mengalami sakit gigi
4. Data penyakit gigi siswa-siswi MI Ihya’ul Ulum

C. USULAN PROGRAM MAHASISWA


Usulan program pertama yang kami ajukan mengenai permasalahan sakit gigi
yang terdapat di MI Ihya’ul Ulum adalah “Sosialisasi Kesehatan Gigi dengan
Menggunakan Media Panggung Boneka dan Teeth Song”

Program Sosialisasi Kesehatan Gigi dengan Menggunakan


Media Panggung Boneka dan Teeth Song merupakan salah
Definisi Program satu program yang ditujukan kepada siswa/i usia sekolah
sebagai upaya promotif dan preventif dalam hal kesehatan
gigi.
Diharapkan dengan adanya program ini, siswa/i mampu
Tujuan menerapkan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan
sebagai tindakan pencegahan sakit gigi.
Sasaran Siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum
Implementasi Program Sosialisasi dan teeth song mengenai kesehatan gigi
Jangka Pendek:
1. 80% siswa/i hafal lirik teeth song
2. 80% siswa/i paham dengan materi kesehatan gigi yang
disampaikan melalui panggung boneka
Indikator Keberhasilan
Jangka Panjang:
80% Adanya perubahan perilaku siswa/i dalam upaya
peningkatan kesehatan gigi

102
Usulan program kedua yang kami ajukan mengenai permasalahan CTPS (Cuci
Tangan Pakai Sabun) yang terdapat di MI Ihya’ul Ulum adalah “Sosialisasi CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun)”
Program Sosialisasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
merupakan salah satu program yang ditujukan kepada
Definisi Program
siswa/i usia sekolah sebagai upaya promotif dan preventif
terjadinya penyakit diare.
Diharapkan dengan adanya program ini, siswa/i mampu
menerapkan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan
Tujuan
sebagai tindakan pencegahan penyakit diare dan
peningkatan derajat kesehatan.
Sasaran Siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum
Implementasi Program Sosialisasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
Jangka Pendek:
3. 70% kehadiran peserta
4. 100% terlaksananya program sosialisasi CPTS
5. 80% siswa/I paham dengan materi yang diberikan
Indikator Keberhasilan
Jangka Panjang:
80% Adanya perubahan perilaku siswa/i dalam upaya
peningkatan kesehatan

D. SARAN PROGRAM
Tidak ada

E. KESIMPULAN
Dari hasil FGD yang telah dilakukan dengan para stakeholder di MI Ihya’ul
Ulum, didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa Kelompok 3 Kelurahan Temas PBL
UM 2019 akan mengadakan program kerja “Sosialisasi Kesehatan Gigi dengan
Menggunakan Media Panggung Boneka dan Teeth Song” dan “Sosialisasi CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun)” di MI Ihya’ul Ulum RW 11 Kelurahan Temas.

103
Lampiran 6 Matriks Plan of Action (POA)

104
Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta

105
Lampiran 7.1 Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Panggung
Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum

106
107
Lampiran 7.2 Daftar Hadir Peserta Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA

108
109
110
Lampiran 7.3 Daftar Hadir Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”

111
Lampiran 8 Materi

112
Lampiran 8.1 Materi Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka
dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum

NASKAH PANGGUNG BONEKA GOSOK GIGI


Pada hari Sabtu, Alika bermain boneka sendiri di rumah. Alika melihat di
ruang tamu ada permen dan coklat sisa lebaran. Karena suka dan tertarik dengan
makanan manis, Alika bermain sambil memakan permen dan coklat yang ada. Dia
memakan semua kue coklat itu. Hingga tak lama Umi Alika datang.

Scene 1 (Ruang Tamu Rumah Alika)


Alika : Wah ada banyak permen dan coklat nih, makan aja deh daripada
mubadzir
Tak lama kemudian, Umi Alika datang.
Umi Alika : Main apa dek?
Alika : Main boneka, Umi
Umi Alika : Wah sama makan permen dan coklat ya dek. Jangan banyak-banyak
ya dek. Setelah makan yang manis-manis jangan lupa gosok gigi oh
ya. Karena kalau tidak gosok gigi nanti giginya bisa sakit.
Alika : Siap, Umi
Umi ALika : Yasudah adek lanjut main dulu. Umi mau ke dapur dulu ya

Setelah memakan permen dan coklat, Alika bergegas untuk mandi. Seperti
biasa, Alika membersihkan tubuh menggunakan sabun, keramas dengan sampo.
Tetapi dia lupa tidak menggosok giginya.
Keesokan harinya, Alika merintih kesakitan sambil memegang pipinya. Umi
Alika datang menghampiri Alika di kamar.

Scene 1 (Ruang Tamu Rumah Alika)


Umi Alika : Kamu kenapa dek?

113
Alika :Gigi Alika Sakit, Umi
Umi Alika : Tadi Alika habis makan apa saja? Kok sampai sakit gigi?
Alika : Tadi di ruang tamu Alika makan banyak permen dan coklat.
Habisnya enak dan bikin nasih sih, Umi
Umi Alika : Pantas saja kalau begitu. Lalu apakah Alika sudah menggosok gigi
setelah makan permen dan coklat?
Alika : Alika lupa menggosok gigi, Umi
Umi Alika : Nah makin lengkap aja sih dek. Kan Umi selalu bilang, Alika boleh
suka makan permen dan coklat serta makanan manis lainnya. Tapi
Alika juga harus ingat, harus menggosok gigi setelah makan
makanan yang manis
Alika : Iya Umi, Alika Lupa
Umi Alika : Alika tau akibatnya kalau makan permen, coklat dan makan manis
yang berlebih lalu tidak menggosok gigi?
Alika : Tidak tau Umi
Umi Alika : Akibatnya adalah didalam gigi akan terdapat banyak kuman dan
bakteri yang berkembang biak. Gigi berlubang, gusi bengkak, dan
bau mulut tidak sedap. Akhirnya gigi Alika bisa dicabut karena tidak
sehat dan kotor. Alika mau kalau giginya ompong?
Alika : Alika nggak mau giginya dicabut, Umi. Nanti malah kayak nenek
yang giginya tinggal dua
Umi Alika : Nah maka dari itu Alika harus rajin menggosok gigi. Nanti malam
kita ke dokter ya dek. Biar nanti Alika diperiksa sama dokter.
Alika : Kalau nanti tambah sakit gimana Umi?
Umi Alika : Dokter itu mengobati Alika. Inshaallah nanti Allah yang
menyembuhkan Alika
Alika : Oh begitu, Umi. Nanti kita ke dokter ya biar gigi Alika segera
sembuh

114
Ketika malam hari, Alika bersama Umi pergi ke dokter untuk memeriksakan
gigi Alika yang sakit. Sesampainya disana mereka bertemu dengan dokter cantik nan
ramah yang biasa dipanggil Dokter Cindy.

Scene 3 (Ruang Periksa Dokter)


dr. Cindy : Halo adek. Ada yang bisa dokter bantu?
Alika : Gigi Alika sakit dokter. Kata Umi, penyebabnya karena terlalu
banyak makan permen dan coklat
dr. Cindy : Nah benar apa yang dibilang Umi Alika. Apalagi ditambah dengan
tidak menggosok gigi sebelum tidur malam
Alika : Alika kemarin lupa tidak menggosok gigi dokter
dr. Cindy : Baiklah kalau begitu. Dokter periksa dulu ya

Beberapa saat kemudian


dr. Cindy : Gigi geraham Alika berlubang dan gusinya membengkak sehingga
giginya menjadi sakit
Alika : Lalu apa yang harus Alika lakukan dokter?
dr. Cindy : Dokter akan member obat untuk meredakan rasa sakitnya. Alika
harus lebih rajin menggosok gigi. Boleh makan permen dan coklat, tapi jangan lupa
menggosok gigi sebelum tidur malam.
Alika : Baik dokter
dr. Cindy : Nanti obatnya diminum 3x sehari ya Alika. Inshaallah nanti Alika
sembuh
Alika : Terimakasih banyak dokter
Umi Alika : Nah sekarang Alika sudah paham pentingnya menggosok gigi
sebelum tidru kan? Alika langsung tidur. Gosok gigi dulu baru boleh
tidur. Lalu jangan lupa berdoa dek
Alika : Siap, Umi

115
Gigi adalah bagian tubuh yang harus kita jaga agar tetap sehat dan kuat.
Semua manusia pasti memiliki gigi. Terdapat di dalam mulut dan berjumlah lebih
dari satu. Jika tidak dijaga dan dibersihkan dengan baik maka akan menimbulkan
gigi berlubang, gusi bengkak, hingga gigi harus dicabut agar tidak sakit lagi.
Maka rajinlah menggosok gigi 3 kali sehari, pagi hari, setelah makan, dan
sebelum tidur yaa..

116
Lampiran 8.2 Materi Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP RPH-A

117
Lampiran 8.3 Materi Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA

118
119
120
121
122
Lampiran 8.4 Materi Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

123
124
Lampiran 8.5 Materi Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”

125
126
Lampiran 9 Pre-test dan Post-test

127
Lampiran 9.1 Pre-test dan Post-test Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui
Media Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI
Ihya’ul Ulum

128
129
Lampiran 9.2 Pre-test dan Post-test Program Sosialisasi dan Pembagian SOP RPHA

Pre Test

CHECK LIST STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA RPH-A


KELURAHAN TEMAS, BATU

NO PROSEDUR CHECK
LIST
1. Ayam turun dari mobil, ditranfer ke tempat penampungan
2. Pemeriksaan antemortem :
- Keaktifan ayam
- Kebersihan mulut, hidung, dan kloaka
- Warna jengger dan ceker
- Pernafasan
- Pergerakan kepala
3. Ayam diistirahatkan dan puasa makan
4. Ayam disembelih dengan menggunakan pisau tajam
5. Darah dibiarkan mengalir sampai berhenti
6. Ayam direndam menggunakan air panas (suhu dan durasi sesuai
dengan kriteria)
7. Pencabutan bulu ayam
8. Pengeluaran isi perut
9. Pemeriksaan postmortem :
- Pembersihan daging dengan air bertekanan
- Perendaman daging dalam bak air bersih (+ 10 menit)
- Pendingingan dalam bak air dingin (+ 30 menit)
10. Daging diletakkan di krat yang sudah diberi es
11. Pengiriman daging ayam dilakukan dengan memasukkan daging
ke dalam box yang diberi es di atasnya

130
Post Test

CHECK LIST STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA RPH-A


KELURAHAN TEMAS, BATU
NO PROSEDUR CHECK
LIST
1. Ayam turun dari mobil, ditranfer ke tempat penampungan
2. Pemeriksaan antemortem :
- Keaktifan ayam
- Kebersihan mulut, hidung, dan kloaka
- Warna jengger dan ceker
- Pernafasan
- Pergerakan kepala
3. Ayam diistirahatkan dan puasa makan
4. Ayam disembelih dengan menggunakan pisau tajam
5. Darah dibiarkan mengalir sampai berhenti
6. Ayam direndam menggunakan air panas (suhu dan durasi sesuai dengan
kriteria)
7. Pencabutan bulu ayam
8. Pengeluaran isi perut
9. Pemeriksaan postmortem :
- Pembersihan daging dengan air bertekanan
- Perendaman daging dalam bak air bersih (+ 10 menit)
- Pendingingan dalam bak air dingin (+ 30 menit)
10. Daging diletakkan di krat yang sudah diberi es
11. Pengiriman daging ayam dilakukan dengan memasukkan daging ke
dalam box yang diberi es di atasnya

131
Lampiran 9.3 Pre-test dan Post-test Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA

132
133
Lampiran 9.4 Pre-test dan Post-test Program Mural Painting Sebagai Upaya
Pencegahan Stunting

KUESIONER KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PROGAM


SOSIALISASI STUNTING DENGAN METODE MURAL
Atas nama pelaksana Progam Sosialisasi Stunting dengan Metode Mural
memohon ketersediaan Bapak/Ibu Sdr/i untuk mengisi kuesioner kepuasan
audience terhadap progam yang diberikan. Tujuan dari pengisian kepuasan
audience ini adalah untuk melihat sejauh mana Anda merasa puas dengan adanya
progam ini dan untuk melihat apakah progam seperti ini bisa dijadikan salah satu
kegiatan berkelanjutan di RW 8 Kelurahan Temas ini.
Nama:
Tabel Kepuasan Masyarakat
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah Anda puas dengan adannya progam sosialisasi stunting
1
dengan metode mural ini?
Apakah Anda puas terhadap hasil mural yang dikerjakan oleh
2
anggota kelompok bersama pumuda RW 8?
Apakah Anda puas terhadap kejelasan informasi yang tercamtum
3
di dinding terkait materi stunting?
Apakah Anda puas dengan paham materi yang tercamtum di
4
dinding?
Apakah Anda puas dengan metode penyampaian materi yang
5
digunakan pada progam ini?
Apakah Anda puas dengan media yang digunakan pada
6
penyampaian materi?
Apakah menurut Anda perlu diadakan progam serupa untuk
7
menambah kegiatan yang terdapat di RW 8 ini?

134
Lampiran 9.5 Survei Kepuasan Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku”

KUESIONER KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM


SOSIALISASI DAN PEMBAGIAN LEAFLET GIZI “ISI PIRINGKU”

Atas nama pelaksana Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku” memohon ketersediaan Bapak/ Ibu/ Sdr/i untuk mengisi kuesioner
kepuasan audience terhadap program yang diberikan ini. Tujuan dari pengisian
kepuasan audience ini adalah untuk melihat sejauh mana Anda merasa puas dengan
adanya program ini dan untuk melihat apakah program seperti ini bisa dijadikan salah
satu kegiatan yang terdapat di Posyandu RW 11 Kelurahan Temas ini.

Nama :
Tabel Kepuasan Masyarakat
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah Anda puas dengan adanya program sosialisasi dan
1.
pembagian leaflet ini?
Apakah Anda puas terhadap keramahan dan kesopanan petugas
2.
saat menyampaikan informasi kegiatan?
Apakah Anda puas terhadap kejelasan informasi yang diberikan
3.
petugas terkait materi gizi?
4. Apakah Anda puas dengan paham materi yang diberikan?
Apakah Anda puas terhadap metode penyampaian materi yang
5.
digunakan pada program sosialisasi ini?
Apakah Anda puas dengan media yang digunakan saat
6.
penyampaian materi?
Apakah menurut Anda perlu diadakan program serupa untuk
7.
menambah kegiatan yang terdapat di Posyandu RW 11 ini?

135
Lampiran 10 Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

136
Lampiran 10.1 SAP Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung
Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung Boneka dan
Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul Ulum

Pokok Bahasan : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Sasaran : Siswa-siswi kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum
Hari/Tanggal : Sabtu/24 Agustus 2019
Tempat : Aula MI Ihya’ul Ulum Kelurahan Temas Kota Batu
Waktu : 90 menit

I. Tujuan Instruksi Umum (TIU)


Mengenalkan tentang kesehatan gigi dan mulut, baik dari pengertian,
penyebab, dampak, cara mengatasi, cara mencegah serta cara menggosok gigi yang
benar guna mengurangi atau mengatasi kesehatan gigi dan mulut khususnya kelas 1
dan 2 di MI Ihya’ul Ulum RW 11 Kelurahan Temas Kota Batu.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan diharapakn peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian kesehatan gigi dan mulut
b. Mengetahui penyebab kesehatan gigi dan mulut
c. Mengetahui dampak dari tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut
d. Mengetahui cara mengatasi kesehatan gigi dan mulut
e. Mengetahui cara mencegah kesehatan gigi dan mulut
f. Mengetahui cara menggosok gigi yang benar
III. Materi
(Terlampir)

137
IV. Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran : Panggung Boneka Tangan
b. Langkah pokok:
1. Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
3. Menyelesaikan masalah
V. Persiapan
Dimulai dengan analisis masalah dan data yang ada kemudian ditentukan
waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
XIII. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Durasi
Kegiatan Penyuluhan Tindakan Peserta
Pendahuluan Pembukaan dengan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri.
Menjelaskan garis besar Memperhatikan
kegiatan penyuluhan
Membagikan pre-test Menjawab soal 10 menit
Penyajian Penyampain materi kesehatan Memperhatikan 20 menit
gigi melalui media panggung
boneka
Menyanyikan lagu “Ayo Memperhatikan dan 10 menit
Gosok Gigi” menirukan
Praktik menggosok gigi yang Memperhatikan dan 20 menit
baik dan benar menirukan
Quiz Menjawab 10 menit
Penutupan Membagikan post-test Menjawab soal 10 menit
Menutup pertemuan Memperhatikan 5 menit

138
VI. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pengorganisasian dilakukan tujuh hari sebelum pelaksanaan program
b. Kesiapan dalam pembagian tugas masing-masing anggota
2. Evaluasi proses
a. Waktu bersamaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di MI Ihya’ul Ulum
b. Peserta sangat antusias mendengarkan cerita dari panggung boneka tangan
c. Peserta aktif dalam kuis yang diadakan oleh panitia
d. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan hingga program slesai
diselenggarakan
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan menangkap informasi yang diberikan dengan dapat
menjawab pre-test dan post-test yang diberikan serta dapat mempraktikkan cara
menggosok gigi yang benar.

139
Lampiran 10.2 SAP Program Sosialisasi dan Pembagian SOP RPH-A

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Program Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A)

Pokok Bahasan : Sosialisasi dan Pembagian Poster Standar Operasional


Prosedur (SOP) pada Rumah Pemotongan Hewan Ayam
(RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas, Batu
Sasaran : Pemilik dan pekerja di Rumah Pemotongan Hewan Ayam
(RPH-A) RW 11, Kelurahan Temas, Batu
Hari/Tanggal : Rabu, 4 September 2019
Tempat : Lokasi Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) RW 11,
Kelurahan Temas, Batu
Waktu : Fleksibel (mengikuti waktu kegiatan pemotongan ayam di
RPH-A)

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Mengenalkan dan menjelaskan standar operasional prosedur yang baik dalam
pelaksanaan pemotongan ayam di Rumah Pemotongan Hewan Ayam (RPH-A) RW
11, Kelurahan Temas, Batu sebagai upaya penurunan risiko kecelakaan kerja dan
peningkatan kesehatan pekerja.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan sosialisasi dan poster, diharapkan peserta mampu:
1. Mengetahui standar operasional prosedur (SOP) pemotongan ayam yang baik
2. Mengetahui risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di lingkungan rumah
pemotongan hewan ayam (RPH-A) dan upaya apa saja yang bisa menguranginya
3. Mengetahui dan menerapkan standar operasional (SOP) pemotongan ayam yang
baik sehingga dapat meningkatkan kesehatan pekerja

140
III. Materi
(Terlampir)
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis model sosialisasi: ceramah
b. Langkah pokok: memberikan poster standar operasional prosedur (SOP)
pemotongan ayam yang benar dan memberikan sosialisasi kepada tiap-tiap pemilik
dan pekerja di rumah pemotongan hewan ayam (RPH-A) RW 11, Kelurahan
Temas, Batu
V. Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Sosialisasi Tindakan Peserta
Memberikan salam, memperkenalkan
Memperhatikan
diri
Pendahuluan 10 menit
Menjelaskan garis besar kegiatan dan
Memperhatikan
maksud sosialisasi
Membagikan Poster SOP RPH-A Memperhatikan
Penyajian Memberikan sosialisasi terkait materi Fleksibel
Memperhatikan
yang terdapat dalam poster
Membagikan survei kepuasan Menjawab soal 30 menit
Penutupan
Menutup pertemuan Memerhatikan 5 menit

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan tempat, waktu, dan materi
b. Pengorganisasian dilakukan tiga hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan sosialisasi dimulai setelah para pekerja selesai melakukan
pemotongan ayam
b. Perlu dilakukan koordinasi lebih lagi agar mengetahui waktu selesai
pemotongan ayam
c. Manajemen waktu perlu ditingkatkan lagi karena pada beberapa RPH-A
terdapat pekerja yang meminta kami untuk sosialisasi secara singkat

141
3. Evaluasi Hasil
a. Seluruh peserta telah mendapatkan poster
b. Sebagian besar peserta mengerti dan memahami apa yang telah disosialisasikan
berdasarkan materi yang terdapat dalam poster

142
Lampiran 10.3 SAP Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA

Pokok Pembahasan : Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA


Sasaran : Ibu PKK RW 11
Hari/Tanggal : Minggu 6-7 (3 September 2019 di RT 4 , 6 September 2019
RT 3, 8 September 2019 di RT 1).
Tempat : Rumah Ketua RT 1,3,4.
Waktu : 60 Menit

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Mengenalkan pengertian ISPA, penyebab ISPA, pembagian dan ciri-ciri
tingkatan penyakit ISPA, serta upaya pencegahan dan pengobatan ISPA. Sosialisasi
ini dilakukan agar ibu–ibu RW 11 Kelurahan Temas mampu meningkatkan
pengetahuan dan mencegah ISPA.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan sosialisasi diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian penyakit ISPA
b. Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit ISPA
c. Menjelaskan ciri-ciri tingkatan penyakit ISPA
d. Menjelaskan upaya pencegahan dan pengobatan pada penyakit ISPA
III. Materi
(Terlampir)

143
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis penyuluhan adalah ceramah
b. Langkah–langkah pokok
1. Membuat suasana penyuluhan yang mampu memberikan pendidikan kesehatan
yang baik
2. Meningkatkan pemahaman dengan adanya sesi tanya-jawab
3. Menyelesaikan masalah
V. Kegiatan
Penentuan waktu dalam sosialisasi di RW 11 pada RT 1, 2, 3 dan 4 serta
mempersiapkan dan menyusun referensi materi tentang penyakit ISPA.
Implementasi
Proses Waktu
Kegiatan Sosialisasi Tindakan Peserta
Pendahuluan Memberikan salam pembuka, perkenalan Memperhatikan dan 15 menit
pemateri dan pemateri , membuka menjawab soal pre test.
penyuluhan, menjelaskan urutan kegiatan
dan membagikan pre test.
Penyajian Pemateri melakukan penyuluhan tentang Menperhatikan dan 30 menit
Menjelaskan pengertian penyakit ISPA, bertanya apa yang belum
Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit jelas atau butuh
ISPA, Menjelaskan ciri-ciri tingkatan penjelasan mengenai
penyakit ISPA, Menjelaskan upaya ISPA.
pencegahan dan pengobatan pada penyakit
ISPA, setelah kegiatan sosialisasi maka
diadakan sesi tanya–jawab.

Penutup Membagikan post test dan menutup acara Menjawab soal post test 15 menit
sosialisasi ISPA. dan memperhatikan.

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Pengorganisasian dilakukan 2 minggu sebelum kegiatan
b. Persiapan dalam pembagian tugas masing-masing anggota kelompok
2. Evaluasi Proses
a. Jadwal yang masih bertabrakan di RT 3 dan 2, maka sosialisasi dilakukan hanya di RT
1, 3, dan 4.
b. Beberapa peserta melakukan contekan dan mencari jawaban di internet saat pre test
c. Peserta kurang fokus terhadap materi

144
d. Peserta kurang aktif dalam melakukan Tanya jawab
3. Evaluasi Hasil
Peserta sosialisasi memiliki hasil post test yang meningkat dibanding pre test

145
Lampiran 10.4 SAP Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Program Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

Pokok Bahasan : Sosialisasi Stunting dengan Metode Mural


Sasaran : Warga RW 08
Hari/Tanggal :
Waktu : ± Satu bulan

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Mengenalkan apa yang dimaksud dengan stunting yang meliputi gambar
perbandingan anak stunting dengan tidak stunting, pengertian, gelaja, dampak jangka
pendek, dampak jangka panjang, peyebab dan pencegahan stunting dengan metode
Mural guna meningkatkan pengetahuan dan memperindah lingkungan di RW 08
Kelurahan Temas.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah melakukan Mural di tembok area RW 08 diharapkan warga dapat:
a. Memahami yang dimaksud dengan stunting
b. Memahami apa saja gejala stunting
c. Memahami dampak jangka pendek dan panjang stunting
d. Memahami peyebab stunting
e. Memahami bagaimana pencegahan stunting
III. Materi
(Terlampir)

146
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis motode sosialisasi: Mural
b. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pendidikan kesehatan dengan memanfaatkan keadaan
lingkungan
2. Meningkatkan pemahaman dengan melihat dan membaca konten yang
dimuralkan
3. Diharapkan memberikan solusi atas permasalahan
V. Kegiatan
Penentuan waktu dan tempat mural serta mencari konten tentang stunting

Proses Tindakan Kegiatan Waktu


Melakukan FGD dengan kutua RW
Tahap I Mempersiapkan materi konten mural Satu hari
Survey tembok yang cocok dan strategis
Melakukan mural dengan konten sebagai berikut:
1. Gambar perbandingan anak stunting dengan tidak
stunting
2. Pengertian
Tahap II 3. Gelaja ± Satu bulan
4. Dampak jangka pendek
5. Dampak jangka panjang
6. Peyebab
7. Pencegahan stunting
Melakukan Pre post test Dilaksanakan tujuh
Tahap III hari setelah selesai
mural

VI. Evaluasi
a. Pengorganisasian dilakukan tujuh hari sebelumnya
b. Kesiapan dalam pembagian tugas masing-masing anggota
c. Kurangnya koordinasi dengan pemuda RW
d. Biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan prediksi awal
e. Kekurangan piqmen warna
f. Kurang memperhitungkan kegunaan piqmen warna sehingga mengakibatkan
perbedaan warna

147
g. Kesibukan anggota kelompok sehingga pengerjaan mural dilakukan hanya di
waktu senggang
h. Diharapkan dengan sosialisai dengan metode mural ini, masyarakat akan
mendapatkan pengetahuan tentang stunting dan dapat menjawab pre post test.

148
Lampiran 10.5 SAP Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi Piringku”

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Program Sosialisasi dan Pembagian Leafket Gizi “Isi Piringku”

Pokok Bahasan : Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi Isi Piringku


Sasaran : Ibu-ibu Posyandu RW 08
Hari/Tanggal : Jum’at, 13 September 2019
Tempat : Tempat posyandu
Waktu : Fleksibel (mengikuti jam posyandu berlangsung  3 jam)

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Mengenalkan dan menjelaskan apa itu program Isi Piringku, bagaimana dan
berapa takaran asupan gizi yang baik untuk dikonsumsi, serta manfaat setiap sumber
bahan makanan yang dikonsumsi untuk meningkatkan pengetahuan sebagai upaya
perubahan perilaku pola makan yang lebih baik.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan sosialisasi dan leaflet, diharapkan peserta mampu:
1. Mengetahui dan menjelaskan apa itu program Isi Piringku
2. Mengetahui dan menjelaskan berapa takaran asupan gizi yang yang dikonsumsi
3. Mengetahui dan menjelaskan manfaat mengkonsumsi tiap-tiap sumber bahan
makanan
4. Merubah perilaku pola makan menjadi lebih baik sesuai program Isi Piringku
III. Materi
(Terlampir)
IV. Model Pembelajaran
a. Jenis model sosialisasi: ceramah
b. Langkah pokok: memberikan leaflet program gizi Isi Piringku dan memberikan
sosialisasi kepada tiap-tiap ibu yang menghadiri kegiatan posyand

149
V. Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Sosialisasi Tindakan Peserta
Memberikan salam, memperkenalkan
Memperhatikan
diri
Pendahuluan 10 menit
Menjelaskan garis besar kegiatan dan
Memperhatikan
maksud sosialisasi
Membagikan leaflet gizi Isi Piringku Memperhatikan
Penyajian Memberikan sosialisasi terkait materi Fleksibel
Memperhatikan
yang terpapar dalam leafket
Membagikan survei kepuasan Menjawab soal 30 menit
Penutupan
Menutup pertemuan Memerhatikan 5 menit

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan tempat, waktu, dan materi
b. Pengorganisasian dilakukan tiga hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan sosialisasi dimulai bersamaan dengan dimulainya kegiatan posyandu
b. Beberapa peserta pulang terlebih dahulu sebelum diberi survei kepuasan
3. Evaluasi Hasil
a. Seluruh peserta telah mendapatkan leaflet
b. Sebagian besar peserta mengerti dan memahami apa yang telah disosialisasikan
berdasarkan materi yang terdapat dalam leaflet

150
Lampiran 11 Berita Acara

151
Lampiran 11.1 Berita Acara Program Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media
Panggung Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 di MI Ihya’ul
Ulum

152
Lampiran 11.2 Berita Acara Program Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP RPH-A

153
Lampiran 11.3 Berita Acara Program Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA

154
Lampiran 11.4 Berita Acara Program Mural Painting Sebagai Upaya Penegahan
Stunting

155
Lampiran 11.5 Berita Acara Program Sosialisasi dan Pembagian Leaflet Gizi “Isi
Piringku”

156
Lampiran 12 Dokumentasi

157
Lampiran 12.1 Dokumentasi Sosialisasi Kesehatan Gigi Melalui Media Panggung
Boneka dan Praktik Gosok Gigi pada Siswa Kelas 1 dan 2 MI Ihya’ul Ulum

158
Lampiran 12.2 Dokumentasi Sosialisasi dan Pembagian Stiker ISPA di RW 11
Keluraha Temas Kota Batu

Foto pengisian form pre test dan post test Foto stiker ISPA

Foto saat penyuluhan di RT 3 Foto saat penyuluhan di RT

Foto saat penyuluhan di RT 1 Foto bersama di RT 1

159
Lampiran 12.3 Dokumentasi Sosialisasi dan Pembagian Poster SOP RPH-A di RW
11 Kelurahan Temas Kota Batu

160
Lampiran 12.4 Dokumentasi Mural Painting Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di
RW 08 Kelurahan Temas Kota Batu

161
162
Lampiran 12.5 Dokumentasi Leaflet Gizi “Isi Piringku”di Posyandu RW 11
Kelurahan Temas Kota Batu

163

Anda mungkin juga menyukai