Lkbun 2020 Audited
Lkbun 2020 Audited
Lkbun 2020 Audited
REPUBLIK INDONESIA
BENDAHARA
UMUM
NEGARA
TAHUN 2020(audited)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN
BENDAHARA UMUM
NEGARA
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami selaku
Bendahara Umum Negara (BUN) menyajikan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
(LKBUN) Tahun 2020 Audited sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
LKBUN Tahun 2020 Audited mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 221/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 216/PMK.05/2015 Tentang Tata Cara Penyusunan Dan Penyampaian Laporan
Keuangan Bendahara Umum Negara, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 278/PMK.05/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited terdiri atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas;
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain itu, LKBUN Tahun 2020 Audited juga menginformasikan upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan dalam menindaklanjuti temuan pemeriksaan
BPK tahun-tahun sebelumnya.
LKBUN Tahun 2020 Audited ini merupakan upaya nyata dalam meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan BUN. Kami menyadari LKBUN Tahun
2020 Audited masih belum sempurna. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan, saran,
maupun kritik yang membangun dari para pengguna (stakeholders). Kami sebagai BUN akan
terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan LKBUN secara akurat dan tepat
waktu.
Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara
Kata Pengantar i
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited yang terdiri dari (i)
Laporan Realisasi Anggaran, (ii) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, (iii)
Neraca, (iv) Laporan Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan
Ekuitas dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah
merupakan tanggung jawab kami, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan badan
lainnya yang berada di luar kendali Bendahara Umum Negara.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara untuk Tahun
Anggaran 2020 pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan selaku
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Konsolidasian Bendahara Umum Negara berupa
Neraca per tanggal 31 Desember 2020, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara. Semua
informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah penyajian manajemen Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan atas nama Bendahara Umum Negara.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,
dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit
dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai peraturan terkait dengan tujuan
untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
kami tidak memberi pendapat semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa
Laporan Keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang
terkait.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................................... i
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ......................................................................................................................... iii
PERNYATAAN TELAH DIREVIU ...................................................................................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. vii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................................................................. xiii
RINGKASAN .............................................................................................................................................................. 1
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN .................................................................................................................... 1
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH ......................................................................................... 2
3. NERACA ................................................................................................................................................................ 2
4. LAPORAN OPERASIONAL ................................................................................................................................... 3
5. LAPORAN ARUS KAS ........................................................................................................................................... 3
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ....................................................................................................................... 4
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ............................................................................................................ 4
Daftar Isi ix
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
x Daftar Isi
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
I. LAMPIRAN
A. LAMPIRAN LRA
LB.1. Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah Per Akun Tahun 2020 ...................................................................LB1
LB.2. Realisasi Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 ......................................................LB2
LB.3. Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 …………………………………………………………….LB3
LB.4. Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Per Daerah ........................................................................LB4
B. LAMPIRAN NERACA
LD 1a Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum Dalam Rupiah ................................................ LD1A
LD1b Rekening Pemerintah di Bank Indonesia Dalam Valuta Asing ................................................................... LD1B
LD.2. Rekening Pemerintah Lainnya ................................................................................................................. LD2
LD.3. Penjelasan Selisih Saldo LKBUN ……………………………………………………………………………………………… LD3
LD.4. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020............................................................... LD4
LD.5. Kas pada Kementerian Negara/Lembaga berasal dari Hibah Langsung per 31 Desember 2020 ................ LD5
LD 5a. Daftar Setoran PNBP dari Kelebihan Pembayaran Bunga/Margin Program PEN di Perbankan……………. . LD5A
LD.6. Rincian Kas Pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2020 ............................................................ LD6
LD.7. Uang Muka Rekening Khusus ................................................................................................................. LD7
LD.8. Rincian Piutang Dividen dan Denda per 31 Desember 2020 .................................................................... LD8
LD 8a. Piutang TKDD …………………………………………………………………………………………………....................... LD8A
LD.9. Rincian Aset Kredit Eks BPPN ................................................................................................................ LD9
LD.10. Aset Kredit Eks Kelolaan PT PPA ......................................................................................................... LD10
LD.11. Piutang Eks BDL................................................................................................................................... LD11
LD.11a Rincian Debitur dan Saldo Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman .………………………………………. LD11A
LD.12. Penyisihan Piutang tidak Tertagih per 31 Desember 2020 …………………………..……………………………. LD12
LD.12a Daftar Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman ……………………………………………………………….. LD12A
LD.13. Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan ....................................................................... LD13
LD.14. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM .................................................... LD14
LD.15. Aset Inventaris Eks BPPN ................................................................................................................... LD15
LD.16. Jumlah dan Nilai Aset Properti Eks BPPN per 31 Desember 2020 ........................................................ LD16
LD.17. Rincian Aset Nostro ............................................................................................................................ LD17
LD.18. Surat Berharga Non Saham Eks BPPN .................................................................................................. LD18
LD.19. Aset Saham Eks BPPN ......................................................................................................................... LD19
LD.20. Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT.PPA ............................................................................................... LD20
LD.21. Surat Berharga Eks Kelolaan PT PPA ................................................................................................... LD21
LD.22. Aset Saham Eks Kelolaan PT PPA ........................................................................................................ LD22
LD.23. Nilai Pasar Atas ABMA/T Yang Belum Dapat Dilunasi/Diselesaikan ....................................................... LD23
LD.24. Nilai Pasar Atas ABMA/T Yang Ditetapkan Besaran Kompensasinya .................................................... LD24
LD.25. Daftar ABMA/T Yang Telah Diterbitkan KMK Pelepasan Pada Tahun 2020 .......................................... LD25
LD.26. Daftar Barang Milik Negara Eks BMN Idle yang Diserahkan Kepada Pengguna Barang Atau Pemda
Periode Tahun 2020 ............................................................................................................................ LD26
LD.27. Utang Retur KPPN................................................................................................................................ LD27
Daftar Isi xi
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
C. LAMPIRAN LO
LE.1 Rincian Pendapatan-LO Bagian Pemerintah atas Laba BUMN .................................................................... LE1
LE. 2 Rincian Pendapatan Hibah Langsung Per Kementerian Negara/Lembaga .................................................... LE2
D. MATRIKS TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSANAAN
ATAS LKBUN TAHUN 2019
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BBM : Bahan Bakar Minyak
BDL : Bank Dalam Likuidasi
BEI : Bursa Efek Indonesia
BHMN : Badan Hukum Milik Negara
BI : Bank Indonesia
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
BLU : Badan Layanan Umum
BP MIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
BPHTB : Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPT : Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
BPYBDS : Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
BRR : Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
BULOG : Badan Urusan Logistik
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUN : Bendahara Umum Negara
CFO : Chief Financial Officer
CGI : Consultative Group on Indonesia
COO : Chief Operating Officer
CPA : Contract Price Aramco
CPI : Consumer Price Index
DAK : Dana Alokasi Khusus
DAU : Dana Alokasi Umum
DAU : Dana Abadi Umat
DBH : Dana Bagi Hasil
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DJA : Direktorat Jenderal Anggaran
DJBC : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
DJP : Direktorat Jenderal Pajak
DJPb : Direktorat Jenderal Perbendaharaan
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
EDI : Electronic Data Interchange
PG : Public Goods
PIP : Pusat Investasi Pemerintah
PKP2B : Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
PMA : Penanaman Modal Asing
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri
PMN : Penyertaan Modal Negara
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
PPh : Pajak Penghasilan
PPN : Pajak Pertambahan Nilai
PPnBM : Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PSL : Past Service Liability
PSO : Public Service Obligation
PT PPA : PT Perusahaan Pengelolaan Aset
PT PLN (Persero) : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
RANTF : Recovery of Aceh Nias Trust Fund
RDI : Rekening Dana Investasi
RIPPEN : Rekening Investasi Pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional
RPD : Rekening Pembangunan Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SABL : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-Lain
SABS : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAIP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah
SAKUN : Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
SAL : Sisa Anggaran Lebih
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SAPBL : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Badan Lainnya
SAPP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
SAPPP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Penerusan Pinjaman
SATD : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
SATK : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus
SAU : Sistem Akuntansi Umum
SAUP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah
SBN : Surat Berharga Negara
SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
SDA : Sumber Daya Alam
SiAP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat
SIBOR : Singapore Interbank Offered Rate
SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Sikubah : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
Daftar Singkatan xv
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
RINGKASAN
Sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara (BUN) menyusun Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat. Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standr Akuntansi Pemerintahan, Laporan Keuangan Pokok terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Selain itu, LKBUN Tahun 2020 ini juga
menginformasikan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk menindaklanjuti temuan
pemeriksaan BPK.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem
Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara.
Dalam rangka pelaksanaan SABUN, Kementerian Keuangan selaku BUN membentuk unit akuntansi dan
pelaporan berupa Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN (UAP BUN) pada unit eselon I terkait
pada Kementerian Keuangan. Khusus untuk SATK, karena UAP BUN TK tersebar pada beberapa unit eselon I,
Menteri Keuangan menetapkan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN Transaksi
Khusus (UAKP BUN TK).
LKBUN Tahun 2020 merupakan gabungan laporan keuangan entitas pelaporan BUN, informasi keuangan yang
berada dalam pengelolaan Bendahara Umum Negara (BUN), dan unit-unit terkait lainnya yang mengelola dan/atau
menguasai aset Pemerintah yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan kementerian Negara/lembaga, yang
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lampiran I Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual).
Ringkasan 1
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
Ringkasan LRA BUN Tahun 2020 disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
3. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan BUN mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
dana pada tanggal 31 Desember 2020.
Jumlah Aset per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp4.367,01 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp383,34 triliun, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp3.173,08 triliun, Aset Tetap sebesar Rp841 miliar
dan Aset Lainnya sebesar Rp809,75 triliun.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp6.562,28 triliun yang terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek sebesar Rp639,66 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp5.922,62 triliun.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Neto per 31 Desember 2020 adalah sebesar minus Rp2.195,27 triliun.
2 Ringkasan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
4. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional memberikan informasi tentang ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas
dan penggunaannya yang dikelola oleh BUN untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintah Tahun 2020.
Laporan Operasional memberikan informasi bahwa pendapatan operasional selama Tahun 2020 adalah
Rp322,63 triliun, beban operasional sebesar Rp1.539,24 triliun dan defisit kegiatan non operasional sebesar
Rp46,47 triliun, sehingga terdapat Defisit sebesar Rp1.263,07 triliun.
Ringkasan Laporan Operasional BUN Tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Kegiatan Operasional
Ringkasan 3
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
Ringkasan Laporan Arus Kas Tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Saldo Awal Kas BUN, KPPN, BLU, dan di K/L 235.477.658.828.423 240.152.602.171.525
Koreksi Saldo Awal
Saldo Awal Kas BUN, KPPN,BLU, dan di K/L setelah
235.477.658.828.423 240.152.602.171.525
Koreksi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462)
(225.929.135.037.521)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (297.334.891.678.470)
4 Ringkasan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
(Dalam Rupiah)
TA 2020 TA 2019 (Audited)
URAIAN CATATAN
ANGGARAN REALISASI % REALISASI
Face LRA 5
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
6 Face LRA
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
Face LRA 7
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
8 Face LRA
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
Face LPSAL 9
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
10 Face LPSAL
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
BENDAHARA UMUM NEGARA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2020 dan 31 DESEMBER 2019
(Dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020
Audited
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia D.2.1.1.1 165.359.616.060.407 135.363.107.144.280
dan Bank Umum dalam Rupiah
Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia D.2.1.1.2 33.154.459.239.296 16.045.907.330.236
dan Bank Umum dalam Valuta Asing
Kas di Rekening Pemerintah Lainnya D.2.1.1.3 2.885.728.029.464 2.934.993.297.016
Kas di Rekening Kas di KPPN D.2.1.1.4 3.545.188.057.685 2.891.119.214.103
Kas Dalam Transito D.2.1.1.5 - 52.495.330
Kas di Bendahara Pengeluaran D.2.1.1.6 731.061.274.902 234.188.766.627
Kas Lainnya pada Kementerian Negara/Lembaga D.2.1.1.7 3.862.816.464.090 1.634.561.936.239
Kas Lainnya dan Setara Kas D.2.1.1.8 26.602.876.282 55.958.989
Kas pada Badan Layanan Umum D.2.1.1.9 57.688.418.512.516 56.554.199.281.529
Jumlah Kas dan Setara Kas 267.253.890.514.642 215.658.185.424.349
Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam Deposito D.2.1.1.10 66.750.000.000.000
Jumlah Investasi Jangka Pendek 66.750.000.000.000
Uang Muka
Uang Muka dari Rekening Khusus D.2.1.1.11 11.763.117.361 5.455.736.715
Jumlah Uang Muka 11.763.117.361 5.455.736.715
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) D.2.1.1.12 17.149.403.624 416.666.684
Uang Muka Belanja (Prepayment) D.2.1.1.13 15.000.000
Jumlah Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) 17.164.403.624 416.666.684
Piutang
Pendapatan yang masih harus diterima D.2.1.1.14 1.718.206.278.296
Piutang Bukan Pajak D.2.1.1.15 135.281.871.626.297 121.727.173.168.564
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya D.2.1.1.16 6.586.899.675.108 6.197.466.897.279
Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman D.2.1.1.17 22.427.918.639.595 23.110.067.194.249
(Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang D.2.1.1.18 (116.709.954.387.611) (104.810.761.753.159)
Bukan Pajak)
Piutang PFK D.2.1.1.19 605.426.556 912.908.715
Jumlah Piutang 49.305.547.258.241 46.224.858.415.648
Persediaan
Persediaan D.2.1.1.20 2.293.705.512 2.708.106.030
Jumlah Persediaan 2.293.705.512 2.708.106.030
Jumlah Aset Lancar 383.340.658.999.380 261.891.624.349.426
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Dana Bergulir D.2.1.2.1 58.150.909.777.379 47.117.342.143.810
Dana Bergulir Diragukan Tertagih D.2.1.2.2 (5.263.474.230.423) (1.120.492.707.453)
Investasi Jangka Panjang Non Permanen D.2.1.2.3 89.459.149.834.715 51.422.761.195.268
Lainnya
Investasi Jangka Panjang Non Permanen D.2.1.2.4 (298.094.636.894) (256.632.185.268)
Lainnya Diragukan Realisasinya
Jumlah Investasi Non Permanen 142.048.490.744.777 97.162.978.446.357
Investasi Permanen
Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah D.2.1.2.5 2.403.279.903.397.823 2.397.253.380.483.284
Investasi Permanen Badan Layanan Umum D.2.1.2.6 8.913.486.508 8.913.486.508
Investasi Permanen Lainnya D.2.1.2.7 627.739.496.594.177 506.775.859.457.526
Jumlah Investasi Permanen 3.031.028.313.478.508 2.904.038.153.427.318
Jumlah Investasi Jangka Panjang 3.173.076.804.223.285 3.001.201.131.873.675
Face Neraca 11
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020
Audited
ASET TETAP
Tanah D.2.1.3.1 26.594.107.000 26.594.107.000
Peralatan dan Mesin D.2.1.3.2 471.432.057.006 459.546.351.995
Gedung dan Bangunan D.2.1.3.3 19.148.539.300 2.410.401.454
Jalan, Irigasi, dan Jaringan D.2.1.3.4 823.449.447.255 612.562.339.397
Aset Tetap Lainnya D.2.1.3.5 86.210.919.219 83.346.134.691
Konstruksi Dalam Pengerjaan D.2.1.3.6 10.813.332.400 8.385.587.978
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap D.2.1.3.7 (596.170.209.259) (484.684.727.375)
Jumlah Aset Tetap Kotor 1.437.648.402.180 1.192.844.922.515
Jumlah Aset Tetap Bersih 841.478.192.921 708.160.195.140
ASET LAINNYA
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman D.2.1.4.1 59.898.131.927.338 57.465.257.010.430
Piutang Jangka Panjang Lainnya D.2.1.4.2 2.041.561.899.152 2.020.217.900.758
(Peny.PiutangTakTertagih Piutang Jangka D.2.1.4.3 (2.919.430.541.484) (2.886.640.475.352)
Panjang)
Jumlah Piutang Jangka Panjang bersih 59.020.263.285.006 56.598.834.435.836
Aset Lainnya D.2.1.4.4
Aset Tak Berwujud 174.606.628.395 170.966.863.195
Dana yang Dibatasi Penggunaannya 351.598.431.226.842 184.868.272.082.194
Dana Cadangan Penjaminan 8.039.049.000.000 4.448.466.000.000
Dana Kelolaan Badan Layanan Umum 9.581.161.805.699 53.731.897.004.834
Dana Jangka Panjang 24.438.022.968.567 0
Aset Lain-lain 619.341.232.421.759 587.279.754.484.932
Aset Lainnya dari Ekuitas pada UBL 17.297.142.477.109 11.808.679.526.194
Jumlah Aset Lainnya kotor 1.030.469.646.528.371 842.308.035.961.349
(Akumulasi Penyusutan pada Aset Lainnya) D.2.1.4.5 (279.734.491.691.667) (245.994.495.684.690)
Jumlah Aset Lainnya bersih 750.735.154.836.704 596.313.540.276.659
Jumlah Aset Lainnya Bersih 809.755.418.121.710 652.912.374.712.495
JUMLAH ASET 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga D.2.2.1.1 4.033.372.635.177 5.709.145.435.339
Utang Kepada Pihak Ketiga D.2.2.1.2 21.197.828.127.030 113.413.000.161.885
Utang Bunga D.2.2.1.3 78.397.479.060.871 67.847.210.447.268
Utang Subsidi D.2.2.1.4 20.411.311.149.154 11.234.735.172.695
Utang Transfer D.2.2.1.5 43.869.090.853.813 48.735.153.480.379
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang D.2.2.1.6 416.211.761.249.698 316.207.520.991.548
Unamortized Discount (222.819.437.000) (127.084.431.000)
Unamortized Premium 226.991.689.000 215.059.457.000
Utang Surat Berharga Negara-Jangka Pendek D.2.2.1.7 55.780.000.000.000 79.110.000.000.000
Unamortized Discount (497.081.275.000) (1.134.143.215.000)
Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan D.2.2.1.8 31.200.542 1.540.939
Pendapatan Diterima di Muka D.2.2.1.9 75.251.376.584 83.861.957.996
Pendapatan Yang Ditangguhkan D.2.2.1.10 179.632.783.759 197.917.075.973
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 639.662.849.413.628 641.492.378.075.022
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara D.2.2.2.1 4.832.289.530.565.900 3.714.851.256.058.415
Unamortized Discount (46.614.743.504.000) (37.092.489.249.000)
Unamortized Premium 44.178.329.970.000 38.946.454.751.000
Utang Kepada Dana Pensiun dan THT D.2.2.2.2 0 669.808.470.045
Pembiayaan Surat Berharga Ditangguhkan D.2.2.2.3 11.299.218.500.000
Utang Jangka Panjang Subsidi D.2.2.2.4 18.422.169.463.379 16.988.193.854.354
Utang Jangka Panjang-Pinjaman Dalam Negeri D.2.2.2.5 10.781.832.927.370 8.663.939.872.341
12 Face Neraca
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020
Audited
Utang Jangka Panjang DN Lainnya D.2.2.2.6 288.136.705.320.121 223.356.881.813.243
Jumlah Utang Jangka Panjang DN 5.158.493.043.242.770 3.966.384.045.570.398
Utang Jangka Panjang Luar Negeri
Utang Jangka Panjang Pinjaman Luar Negeri D.2.2.2.7 764.106.403.002.755 667.750.107.263.114
Utang Jangka Panjang LN Lainnya D.2.2.2.8 25.119.765.919 24.499.064.239
Jumlah Utang Jangka Panjang LN 764.131.522.768.674 667.774.606.327.353
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 5.922.624.566.011.444 4.634.158.651.897.751
JUMLAH KEWAJIBAN 6.562.287.415.425.072 5.275.651.029.972.773
EKUITAS (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)
JUMLAH EKUITAS NETTO (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736
Face Neraca 13
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
14 Face Neraca
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
(Dalam Rupiah)
A. KEGIATAN OPERASIONAL
I. Pendapatan
1. Pendapatan Negara Bukan Pajak 293.205.749.718.963 411.529.101.958.925
a. Pendapatan Sumber Daya Alam E.2.1.1 80.621.158.121.343 141.903.281.637.689
Pendapatan dari Kekayaan Negara 170.294.841.425.980 237.410.883.862.102
b. E.2.1.2
Dipisahkan
Pendapatan Negara Bukan Pajak 42.289.750.171.640 32.214.936.459.134
c. E.2.1.3
Lainnya
2. Pendapatan Hibah E.2.1.4 29.429.991.316.424 15.060.946.520.033
a. Pendapatan Hibah Dalam Negeri 21.365.855.163.212 8.209.767.397.950
b. Pendapatan Hibah Luar Negeri 8.064.136.153.212 6.851.179.122.083
Jumlah Pendapatan E.2.1 322.635.741.035.387 426.590.048.478.958
II. Beban
1. Beban Pegawai E.2.2.1 130.777.314.653.581 121.933.290.201.249
2. Beban Persediaan E.2.2.2 1.610.760.743 2.642.647.512
3. Beban Jasa E.2.2.3 423.637.028.796 -
4. Beban Pemeliharaan E.2.2.4 14.058.027 23.833.797
5. Beban Barang Lainnya E.2.2.5 703.402.870.771 508.445.958.173
6. Beban Bunga E.2.2.6 317.892.180.673.151 277.233.309.943.610
7. Beban Subsidi E.2.2.7 199.767.540.841.311 189.329.386.425.202
8. Beban Hibah E.2.2.8 5.798.660.821.822 6.476.207.286.209
9. Beban Transfer E.2.2.9 752.583.826.022.245 812.767.334.158.535
10. Beban Penyusutan dan Amortisasi E.2.2.10 30.219.866.095.282 29.360.157.231.511
11. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.2.2.11 14.848.467.826.650 (2.659.440.632.095)
12. Beban Lain-Lain E.2.2.12 86.222.605.803.664 59.258.654.583.764
Jumlah Beban E.2.2 1.539.239.127.456.043 1.494.210.011.637.467
Surplus (Defisit) Kegiatan Operasional (1.216.603.386.420.656) (1.067.619.963.158.519)
Face LO 15
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
16 Face LO
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
BENDAHARA UMUM NEGARA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
Face LAK 17
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
18 Face LAK
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
(Dalam Rupiah)
Face LPE 19
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
20 Face LPE
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA
TAHUN 2020 AUDITED
A. PENJELASAN UMUM
1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka menghadapi Ancaman yang membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan menjadi Undang-Undang;
6. Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor
45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 yang telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program PEN Dalam Rangka
Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi COVID-19
dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional;
11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
12. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 214/PMK.05/2013 tentang
Bagan Akun Standar;
14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 278/PMK.05/2014 Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara;
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 221/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.05/2015 Tentang Tata
Cara Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara;
17. Peraturan Menteri Keuangan nomor 225/PMK.05/2019 sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 234/PMK.05/2020 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Pusat.
Kewenangan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa kewenangan
Menteri Presiden dalam pengelolaan fiskal dikuasakan kepada Menteri Keuangan. Salah satu tugas
Keuangan selaku Menteri Keuangan dalam menjalankan kewenangan pengelolaan fiskal (Chief Financial
Bendahara Umum Officer/CFO) tersebut adalah melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara. Bendahara
Negara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi
bendahara umum negara. Tugas ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan fungsi BUN.
Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa
Menteri Keuangan selaku BUN berwenang untuk:
1. menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;
2. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
3. melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara;
4. menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara;
5. menunjuk bank dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan
penerimaan dan pengeluaran anggaran negara;
6. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan anggaran
negara;
7. menyimpan uang negara;
8. menempatkan uang negara dan mengelola/menatausahakan investasi;
9. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna Anggaran atas
beban rekening kas umum negara;
10. melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah;
11. memberikan pinjaman atas nama pemerintah;
12. melakukan pengelolaan utang dan piutang negara;
13. mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan;
7. Belanja Lain-lain yaitu transaksi untuk membiayai kegiatan yang sifatnya tidak biasa
dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial,
dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah pusat/daerah;
8. Transaksi Khusus antara lain:
a. belanja/ beban pengeluaran untuk keperluan hubungan internasional;
b. belanja/ beban Fasilitas Penyiapan Proyek;
c. belanja/ beban Dukungan Kelayakan;
d. PNBP yang dikelola oleh DJA, kecuali laba BUMN;
e. aset yang berada dalam pengelolaan DJKN;
f. belanja/beban Jamman sosial, belanja/beban selisih harga beras Bulog, dan
pelaporan akumulasi iuran pensiun;
g. pendapatan dan belanja/ beban untuk pengelolaan kas negara;
h. utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pegawai;
i. utang PFK Pajak Rokok;
j. pendapatan dan beban untuk pengelolaan penerimaan negara;
k. belanja/ beban pengeluaran untuk keperluan layanan perbankan; dan
l. pendapatan dan beban untuk pengelolaan rekening valas pada kuasa BUN daerah
9. Badan Lainnya yaitu transaksi pada Badan Lainnya (yayasan dan lembaga non
struktural) baik yang melalui APBN maupun yang tidak melalui mekanisme APBN;
Pelaksanaan anggaran yang dilaksanakan Menteri Keuangan selaku BUN di atas dari sisi
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawabannya telah
ditetapkan Kode Bagian Anggaran BUN (BABUN) yaitu BA 999.
Berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyusun Laporan Arus Kas
(LAK). Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun
dan menyajikan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Entitas Pelaporan terdiri dari:
1. Pemerintah Pusat;
2. Pemerintah Daerah;
3. Kementerian Negara/Lembaga; dan
4. Bendahara Umum Negara.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan tugas BUN serta sesuai
ketentuan sebagaimana tersebut di atas, Menteri Keuangan selaku BUN merupakan entitas
pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara. Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara disusun dan disajikan sesuai Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan dihasilkan dari Sistem Akuntansi BUN (SA-BUN).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara merupakan konsolidasian Laporan Keuangan
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (LK BABUN) dan Laporan Keuangan Kuasa BUN
yang menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK),
Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih (LPSAL) beserta Catatan atas Laporan Keuangan.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan oleh UAPBUN, UAKP BUN TK, dan UAK
BUN Pusat dan Daerah, UA BUN melakukan proses konsolidasi setiap semester dan
tahunan dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara yang
dilaksanakan dengan cara menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari masing-masing
laporan serta melakukan eliminasi terhadap akun timbal balik (reciprocal accounts).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara per 31 Desember 2020 merupakan
konsolidasian dari Laporan Keuangan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu
BUN dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN yang
disajikan per 31 Desember 2020, yang meliputi:
No. BA Uraian Jumlah Satker
1 999.00 UAPBUN Akuntansi Pusat (UAPBUN AP) 181
2 999.01 BA BUN Pengelola Utang Pemerintah (DJPPR) 1
3 999.02 BA BUN Pengelola Hibah (DJPPR) 4
4 999.03 BA BUN Pengelola Investasi (DJKN) 12
5 999.04 BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman (DJPb) 1
6 999.05 BA BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa (DJPK) 176
7 999.07 BA BUN Pengelola Belanja Subsidi (DJA) 18
8 999.08 BA BUN Pengelola Belanja Lain-lain (DJA) 15
9 999.99 Transaksi Khusus 28
10 999.09 Badan Lainnya: Yayasan dan LNS*) (DJPb) 1
Total Satuan Kerja 437
Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara dan Jumlah Satker
Dengan demikian, selaku UABUN/entitas pelaporan adalah Kementerian Keuangan c.q.
Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Sedangkan
anggaran dan transaksi BA-BUN dilaksanakan oleh Unit Eselon I di Kementerian Keuangan
yang sekaligus sebagai Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara
(UAPBUN)/entitas akuntansi.
aplikasi SPAN. Kebijakan penyajian LK Kuasa BUN Tingkat KPPN dan Direktorat PKN
dengan SPAN secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Transaksi penerimaan dan pengeluaran dari penerbitan SP2D atau dokumen yang
dipersamakan yang dilakukan oleh KPPN dan membebani rekening yang dikelola
Direktorat PKN disajikan dalam Laporan Arus Kas Kuasa BUN Direktorat PKN serta
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca pada KPPN;
2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran dana retur SP2D dari rekening retur yang
dikelola oleh Direktorat PKN disajikan dalam LAK LK Kuasa BUN Direktorat PKN, dan
neraca pada KPPN. Untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran atas rekening retur
yang dikelola oleh KPPN disajikan dalam LAK dan neraca KPPN bersangkutan;
3. Transaksi penerimaan negara melalui rekening penerimaan yang dikelola KPPN Khusus
Penerimaan disajikan LAK KPPN Khusus Penerimaan serta LRA dan neraca KPPN mitra
kerja Satuan Kerja.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited disusun dengan
berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan tentang sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Keuangan nomor 221/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 216/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara;
2. Peraturan Menteri Keuangan nomor 218/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pusat
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Hibah;
5. Peraturan Menteri Keuangan nomor 169/PMK.05/2018 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Keuangan nomor 179/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pengelolaan Pemberian Pinjaman Pinjaman;
7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 83/PMK.05/2018 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transfer Daerah dan Dana Desa;
8. Peraturan Menteri Keuangan nomor 217/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 264/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Belanja Subsidi;
9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 265/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain;
10. Peraturan Menteri Keuangan nomor 219/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Badan Lainnya;
11. Peraturan Menteri Keuangan nomor 127/PMK.05/2018 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Keuangan nomor 256/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara disusun dengan menggunakan mata uang
Rupiah.
pada neraca UAPBUN agar tidak terjadi duplikasi penyajian. Dalam hal terdapat
realisasi pos-pos neraca yang bersifat reciprocal, dilakukan eliminasi (reciprocal
elimination).
3. Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Arus Kas menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama periode
tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non-
keuangan, pembiayaan, dan non-anggaran. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data
penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN
yang meliputi data penerimaan dan pengeluaran kas melalui Rekening Kas Umum
Negara, Subrekening Kas Umum Negara, Rekening Kas Saldo Anggaran Lebih,
Rekening Kas Penempatan, Rekening Khusus, Rekening Penerimaan, dan Rekening
Pengeluaran termasuk transaksi pendapatan dan belanja operasional pada BLU.
UAPBUN AP menyusun LAK dengan menjumlahkan pos-pos yang sama pada LAK
seluruh UAKBUN Daerah dan UAKBUN Pusat.
4. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Bendahara Umum Negara untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintah sampai dengan periode 31 Desember 2020.
Laporan Operasional disusun berdasarkan data pendapatan dan beban atas kegiatan
operasional serta kegiatan nonoperasional yang dilakukan oleh seluruh UAPBUN dan
UAKPBUN TK. Dalam rangka penyajian Laporan Operasional Konsolidasian BUN,
UABUN menyajikan pos-pos Laporan Operasional berdasarkan hasil konsolidasi pos-
pos Laporan Operasional yang disajikan pada Laporan Operasional seluruh UAPBUN
dan UAKPBUN TK.
5. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan Ekuitas
disusun berdasarkan data ekuitas akhir tahun lalu yang merupakan ekuitas awal tahun
berjalan ditambah surplus/defisit yang dihasilkan oleh Laporan Operasional ditambah
koreksi karena dampak kumulatif kebijakan akuntansi dan transaksi antar entitas.
6. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya pos-pos Saldo Anggaran Lebih Awal, Penggunaan Saldo
Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan, Koreksi
Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya, dan Saldo Anggaran Lebih Akhir.
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang prinsip-prinsip akuntansi
yang digunakan dalam penyusunan LKBUN, penjelasan, daftar terinci, atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Laporan Realisasi APBN disusun dengan menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual,
yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas disusun berdasarkan basis akrual
yaitu pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber
daya ekonomi danpada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Penyusunan dan penyajian LKBUN Tahun 2020 Audited mengacu Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I (Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual). Dengan demikian, dalam penyusunan
LKBUN telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LKBUN ini adalah:
1. Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar
diakui pada saat dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak
kas diterima pada perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas
KUN diterima pada KUN atau pada saat pengesahan pendapatan oleh BUN. Akuntansi
pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Pengecualian terhadap asas bruto pada penyusunan LKBUN Tahun 2020 Audited
adalah untuk penerimaan minyak dan gas bumi (migas) yang ditampung dalam rekening
antara (rekening 600.000.411980) dan penerimaan panas bumi (rekening
508.000.084980). Hal ini dilandasi bahwa earnings process atas penerimaan migas
dan panas bumi tersebut belum selesai, karena penerimaan migas pada rekening
600.000.411980 dan penerimaan panas bumi pada rekening 508.000.084980 masih
harus memperhitungkan unsur-unsur kewajiban Pemerintah seperti under/over lifting,
DMO fee, dan pengembalian (reimbursement) PPN dan PBB. Penerimaan migas pada
rekening 600.000.411980 dan penerimaan panas bumi pada rekening
508.000.084980 diakui sebagai “Pendapatan yang Ditangguhkan”. Selanjutnya,
terhadap pengeluaran-pengeluaran kewajiban Pemerintah yang membebani rekening
tersebut akan dikeluarkan terlebih dahulu, baru kemudian disetor ke Kas Negara
sebagai penerimaan negara (PNBP).
Pendapatan yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran BUN merupakan data
penerimaan kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN berupa realisasi
pendapatan pada seluruh UAPBUN dan UAKP BUN TK.
Sedangkan data realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dari UAPBUN AP berfungsi
2. Pendapatan-LO
Pendapatan-LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah dalam hal ini UAPBUN yang diakui sebagai
diakui pada saat penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
telah timbul hak dibayar kembali. Hak tersebut dapat diakui sebagai Pendapatan-LO apabila telah timbul
tagih hak tagih atas suatu pendapatan atau telah terdapat suatu realisasi pendapatan yang
ditandai dengan adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (atau tidak setelah
dikompensasikan dengan pengeluarannya). Dalam hal besaran pengurang terhadap
pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto
dapat dikecualikan.
3. Belanja
Belanja diakui Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
pada saat kas periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
keluar dari KUN oleh Pemerintah Pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN atau
pada saat pengesahan belanja oleh BUN. Khusus pengeluaran melalui Bendahara
Pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan pada muka lembar(face) laporan keuangan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja.
Belanja yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran merupakan gabungan dari
seluruh belanja Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN selaku
pengguna anggaran BUN dan Unit Akuntansi Koordinator Pembantu BUN TK.
Untuk transaksi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja tahun berjalan,
menggunakan mata anggaran (akun) yang sama dengan mata anggaran (akun)
realisasinya, tetapi dibedakan dalam penggunaan dokumen sumber. Jika terjadi
pengembalian pendapatan/belanja pada tahun anggaran berjalan, maka langsung
mengurangi realisasi pendapatan/belanja dengan mata anggaran pendapatan/belanja
yang berkenaan.
SiLPA dalam LRA BUN merupakan selisih antara pendapatan BA BUN, belanja BA BUN,
dan pembiayaan BA BUN.
4. Beban
Beban diakui Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi
pada saat: pendapatan yang hilang, atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam
(1) terjadinya periode pelaporan yang berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran,
penurunan konsumsi aset, atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat: (1) terjadinya
manfaat ekonomi; penurunan manfaat ekonomi; (2) potensi jasa atau terjadinya konsumsi aset; (3)
(2) potensi jasa timbulnya kewajiban.
atau terjadinya Pengakuan Beban karena penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada
konsumsi aset; saat terdapat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
(3) timbulnya bersangkutan/berlalunya waktu. Pengakuan beban karena konsumsi aset adalah saat
kewajiban. terjadinya pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban
dan/atau konsumsi aset non kas dalam kegiatan operasional pemerintah. Pengakuan
beban karena timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain
kepada Pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari Kas Umum Negara. Timbulnya
kewajiban antara lain diakibatkan penerimaan manfaat ekonomi dari pihak lain yang
belum dibayarkan atau akibat perjanjian dengan pihak lain atau karena ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Beban yang disajikan pada Laporan Operasional merupakan gabungan dari seluruh
beban Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN selaku pengguna
anggaran BUN dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu
BUN TK.
5. Pembiayaan
Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah, baik penerimaan maupun
diakui pada saat pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran
kas diterima/ Pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
keluar dari KUN anggaran. Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada KUN serta pada saat
terjadinya pengeluaran kas dari KUN. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran), meskipun
penyajian dalam LKBUN secara neto. Penyajian pagu anggaran pembiayaan
menggunakan data yang bersumber dari pagu APBN dan APBN-P.
Nilai pembiayaan dalam rangka penarikan pinjaman luar negeri dan pembayaran cicilan
pokok atas pinjaman luar negeri yang disajikan baik pada Laporan Realisasi APBN
maupun Laporan Arus Kas berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN (data Ditjen Perbendaharaan selaku Kuasa
BUN). Sementara itu, saldo pinjaman/utang luar negeri yang disajikan pada Neraca
LKBUN berdasarkan saldo pinjaman/utang luar negeri yang disajikan pada Neraca
Bagian Anggaran 999.01 (Pengelolaan Utang) oleh Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko. Perbedaan data penarikan pinjaman luar negeri antara Ditjen Perbendaharaan
selaku Kuasa BUN dan Ditjen Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko selaku Kuasa
Pengguna Anggaran dijelaskan pada CaLK.
6. Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering
atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
7. Aset
Aset terdiri dari Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah
Aset Lancar, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
Investasi Jangka sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh
Panjang, Aset masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-
Tetap dan Aset
keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-
Lainnya
sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset
ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan
Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar Suatu aset diklasifikasikan sebagai Aset Lancar jika berupa kas dan setara kas
terdiri dari kas serta diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dan setara kas, dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri
investasi jangka dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan.
pendek, piutang, Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
dan persediaan valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal
neraca.
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo uang persediaan (UP) yang belum
disetorkan ke kas negara atau belum dipertanggungjawabkan sampai dengan
tanggal pelaporan. Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan dalam Neraca
LKBUN menggunakan data Kas Bendahara Pengeluaran menurut data KPPN yang
telah diverifikasi dengan data Kementerian Negara/Lembaga.
Kas Lainnya dan Setara Kas dapat berupa bunga dan jasa giro atas rekening
Bendahara Pengeluaran, pungutan pajak, dan pengembalian belanja yang belum
disetor ke kas negara, serta kas penerimaan hibah dan dana yang berasal dari
SPM-LS Bendahara Pengeluaran yang belum dibayarkan kepada pihak ketiga.
Kas pada BLU merupakan Saldo Kas pada BLU yang telah disahkan pendapatan
dan belanja ke KPPN, tidak termasuk pendapatan dan belanja BLU yang belum
disahkan ke KPPN.
Kas di BLU yang merupakan dana kelolaan yang belum digulirkan/diinvestasikan
disajikan sebagai Aset Lainnya.
Kas di Kementerian Negara/Lembaga merupakan Saldo Kas yang berada di
Kementerian Negara/Lembaga yang berasal dari pengesahan hibah dalam bentuk
uang yang langsung diterima oleh Kementerian Negara/Lembaga.
Peralatan dan tetap juga mencakup biaya-biaya atas pembangunan aset tetap yang sampai
Mesin, Jalan, dengan tanggal pelaporan sedang dalam proses pengerjaan dan dilaporkan sebagai
Irigasi, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). KDP dipindahkan ke aset tetap yang
Jaringan,Aset bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan siap digunakan.
Tetap Lainnya Aset Tetap dilaporkan berdasarkan neraca UAPBUN/UAKPBUN TK per 31
dan KDP Desember 2020 pada harga perolehan.
Sesuai ketentuan pasal 40 ayat (40 dan (5) Peraturan Menteri Keuangan nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, pengakuan aset
tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2018 didasarkan pada nilai
satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga
yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah),
dan
2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).
Pengeluaran yang tidak memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di
atas tidak dikapitalisasi sebagai penambah nilai aset (diperlakukan sebagai biaya),
kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Nilai satuan minimum
kapitalisasi juga dikecualikan terhadap aset tetap yang diperoleh dari
transfer/pengalihan/pertukaran.
Pengeluaran yang memenuhi batasan minimum kapitalisasi diperlakukan sebagai
penambah nilai Aset Tetap.
Menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
lampiran IPSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan
(depresiasi). Dalam LKBUN Tahun 2020 Audited, seluruh aset tetap yang dikelola
oleh UAPBUN selaku pengguna barang telah disusutkan/didepresiasi. Kebijakan
akuntansi umur ekonomis dan nilai buku aset secara nasional sebagai dasar
penyusutan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
247/PMK.06/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Selain berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.06/2014,
terdapat beberapa aset dalam pengelolaan BA BUN yang tata cara penyusunannya
diatur tersendiri. Pengaturan khusus tersebut meliputi:
1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK Nomor 233/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Aset Berupa Barang Milik Negara Yang
Berasal Dari Perjanjian Kerjasama/Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK Nomor 236/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Aset Berupa Barang Milik Negara Yang
Berasal Dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
3) Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Nomor PER-1/KN/2013 tentang
Petunjuk Teknis Penyusutan BMN yang berasal dari KKKS berupa Aset
Lainnya pada Laporan Keuangan Transaksi Khusus Bendahara Umum Negara;
4) Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Nomor PER-08/KN/2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusutan Barang Milik Negara yang Berasal Dari Aset Eks
Pertamina;
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi, dan aset tetap.
terdiri dariTagihan Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Penjualan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Dana yang
Angsuran (TPA), Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Tagihan Tuntutan
Ganti Rugi (TGR), TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah
Dana yang secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari
Dibatasi kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan
Penggunaannya, angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan
Aset Tak penjualan angsuran.
Berwujud, dan
Aset Lain-lain. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri
bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian
yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan Tagihan TGR yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar (Lihat Kebijakan
Akuntansi pada Aset Lancar).
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya
hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti rekening
cadangan subsidi/PSO, rekening cadangan Dana Bagi Hasil, rekening dana
reboisasi, serta dana lain yang sejenis.
Aset Tak Berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan
franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa dan
operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi
Penggunaannya. Aset Lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang
dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah, aset yang dikelola pihak lain seperti
aset pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset
(PT PPA) dan Tim Koordinasi, dan aset pemerintah yang digunakan oleh
Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) minyak dan gas bumi. Di samping itu,
piutang macet Kementerian Negara/Lembaga yang dialihkan penagihannya kepada
Kementerian Keuangan juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.
Aset KKKS yang disajikan pada LKBUN Tahun 2020 Audited adalah aset KKKS
yang telah dilakukan inventarisasi dan penilaian yang belum diserahkan kepada
Pemerintah. Aset KKKS yang belum diserahkan dan belum dilakukan inventarisasi
dan penilaian tidak dicatat dalam neraca, namun diungkapkan dalam CaLK. Aset
yang telah diserahkan kepada Pemerintah c.q Kementerian ESDM dan sudah
dilakukan inventarisasi dan penilaian, dicatat dalam neraca sebagai aset tetap
atau persediaan.
Terhadap pengakuan Aset KKKS sebagai Aset Lain-lain, Pemerintah tidak
mengakui adanya kewajiban atas pengakuan aset tersebut. Hal ini didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi yang menyatakan bahwa seluruh barang dan peralatan yang
secara langsung digunakan dalam Kegiatan Usaha Hulu yang dibeli Kontraktor
menjadi Milik/Kekayaan Negara. Dengan demikian, Pemerintah tidak mengakui
adanya kewajiban atas pengakuan Aset KKKS.
Termasuk dalam Aset Lainnya adalah dana kelolaan BLU yang masih berupa kas
yang belum digulirkan dan piutang penerusan pinjaman yang berasal dari Naskah
Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP) tahun 2009 dan setelah tahun 2009.
Terkait dengan pelaporan Badan Lainnya diantaranya Otorita Asahan, Yayasan
Gedung Veteran, dan Taman Mini Indonesia Indah disajikan sebagai Aset Lainnya
dari Ekuitas Pada Unit Badan Lainnya.
8. Kewajiban
Kewajiban terdiri Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
dari kewajiban mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah. Dalam konteks
Jangka Pendek pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
dan Kewajiban pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga
Jangka Panjang internasional. Kewajiban Pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai
yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum
sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang
Bunga/Biaya Pinjaman (accrued interest), Utang Subsidi, Utang SBN Jangka
Pendek, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. Utang SBN Jangka Pendek adalah
instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto yang berjangka
waktu kurang dari 12 bulan. Utang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam
kurun waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal tanggal pelaporan disajikan
sebagai bagian lancar.
Termasuk juga bentuk utang kepada pihak ketiga adalah kewajiban pemerintah
kepada badan usaha yang mendapat penugasan sebagai operator untuk
menyalurkan dan menyediakan kebutuhan energi yang dalam pelaksanaannya,
terdapat selisih kurang antara penerimaan (harga jual) dengan biaya produksinya.
Pengakuan Utang Kompensasi Jangka Pendek:
Kewajiban kompensasi kepada badan usaha yang mendapat penugasan sebagai
operator untuk menyalurkan dan menyediakan energi diakui pada saat:
1) terdapat kekurangan penerimaan badan usaha berdasarkan perhitungan badan
usaha yang telah diverifikasi/ diaudit oleh instansi yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh pemerintah; dan/ atau
2) penetapan besaran final nilai kompensasi oleh pemerintah.
Penetapan besaran final nilai kompensasi oleh pemerintah menjadi dasar
penyesuaian atas nilai kompensasi sebelumnya yang ditetapkan berdasarkan hasil
perhitungan badan usaha yang telah diverifikasi/ diaudit oleh instansi yang di
tunjuk.
Dalam hal besaran final nilai kompensasi ditetapkan akan dibayarkan lebih dari 12
(dua belas) bulan, maka kewajiban kompensasi diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang-utang jangka panjang lainnya.
Pengukuran Utang Kompensasi Jangka Pendek:
Kewajiban pemerintah kepada badan usaha yang mendapat penugasan sebagai
operator untuk menyalurkan dan menyediakan energi diakui sebesar:
1) kekurangan penenmaan badan usaha berdasarkan perhitungan badan usaha
yang telah diverifikasi/ diaudit oleh instansi yang ditunjuk dan ditetapkan oleh
pemerintah; dan/ atau
2) besaran final nilai kompensasi yang ditetapkan oleh pemerintah
Termasuk dalam kewajiban jangka pendek adalah kewajiban Pemerintah terkait
dengan penerimaan migas yang masuk ke rekening 600.000.411980 dan
508.000.084980, seperti under lifting, DMO fee, dan pengembalian
(reimbursement) PPN dan PBB, yang akan dibayarkan kepada kontraktor kontrak
kerjasama berdasarkan verifikasi yang dilakukan Pemerintah bersama SKK Migas.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah
tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka panjang pemerintah terdiri dari utang luar negeri dan utang
dalam negeri. Utang Luar Negeri Pemerintah adalah pinjaman program dan
pinjaman proyek yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
Utang jangka panjang pemerintah dapat bersumber dari sumber pinjaman dan
sumber penerbitan SBN Jangka Panjang.
Utang jangka panjang dari sumber pinjaman diakui pada saat tanggal valuta (value
date) sebagaimana tercantum dalam Notice of Disbursement (NoD), dan diukur
sebesar nilai nominal sesuai dengan yang tercantum dalam NoD. Nilai utang jangka
panjang dari sumber pinjaman disajikan sebagai utang jangka panjang di Neraca
dalam pos kewajiban jangka panjang.
Utang jangka panjang dari sumber pinjaman menggunakan mata uang asing
dilakukan penjabaran ke dalam nilai rupiah dengan ketentuan sebagaimana
pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan.
Obligasi jenis ini dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di
pasar sekunder.
Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau
perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. ORI
memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan
secara periodik. Kupon ORI dibayarkan sebulan sekali (monthly). ORI dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
Saving Bond Ritel (SBR) adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau
perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. SBR
memiliki tingkat kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with
floor) dan dibayarkan secara periodik. Kupon SBR dibayarkan sebulan sekali
(monthly). SBR tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder, namun ada fasilitas pencairan sebelum jatuh
tempo (early redemption).
Sukuk Tabungan (ST) adalah adalah produk investasi berbasis syariah yang
diterbitkan oleh Pemerintah, yang ditujukan bagi investor individu Warga Negara
Indonesia. Sukuk Tabungan merupakan varian dari Sukuk Ritel yang merupakan
instrumen investasi yang khusus ditujukan bagi individu Warga Negara Indonesia.
Sebagai salah satu varian produk Sukuk Negara untuk investor individu. Sukuk
Tabungan dapat lebih terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia
karena minimum pembelian yang lebih rendah (Rp1 juta). Sukuk Tabungan juga
memberikan imbalan mengambang dengan imbalan/kupon minimal setiap bulan
(floating with floor), dan memiliki jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan
tabungan investasi masyarakat (2 tahun). Meskipun Sukuk Tabungan
tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun ada fasilitas pencairan
sebelum jatuh tempo (early redemption).
Variable Rate (VR) Bonds adalah obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat
kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi tertentu. Referensi
tingkat bunga yang digunakan untuk seri VR ditetapkan dalam ketentuan dan
persyaratan (terms and conditions) penerbitan masing-masing seri. Saat ini
terdapat beberapa referensi yang digunakan antara lain Suku Bunga Acuan Bank
Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate dan tingkat Suku Bunga Reverse Repo Bank
Indonesia tenor 3 (tiga) bulan. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga)
bulan sekali. Obligasi VR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder.
Zero Coupon (ZC) Bonds adalah obligasi negara tanpa bunga yang dijual secara
diskonto. ZC dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di
pasar sekunder.
Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia (SUP kepada BI) merupakan jenis
surat utang yang tidak dapat diperdagangkan (non-tradable). SUP kepada BI terdiri
dari SU002. SU004. SU007. dan SRBI-01
SU-002 dan SU-004 adalah jenis utang Pemerintah kepada Bank Indonesia
berkaitan dengan program penjaminan dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI). SU-002 setelah restrukturisasi memiliki tingkat bunga sebesar 0,1 persen
pertahun (dari sebelumnya 1 persen), pokoknya diamortisasi dengan jatuh tempo
Nilai nominal atas utang luar negeri Pemerintah merupakan kewajiban Pemerintah
kepada pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai yang diatur dalam
kontrak perjanjian dan belum diselesaikan sampai tanggal pelaporan. Utang dalam
bentuk sekuritas dinilai berdasarkan nilai historis.
Termasuk dalam kelompok kewajiban adalah Promissory Notes yang diterbitkan
oleh Pemerintah dalam rangka keanggotaan pada lembaga internasional.
Promissory Notes yang akan dilunasi/dibayar kurang dari 1 (satu) tahun setelah
tanggal pelaporan disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Promissory Notes
yang akan dilunasi/dibayar lebih dari 1 (satu) tahun disajikan sebagai kewajiban
jangka panjang.
c. Konversi Pinjaman
Konversi pinjaman merupakan strategi Direktorat Jenderal Pengelola Pinjaman dan
Risiko (DJPPR) selaku BA BUN 999.01 dalam melakukan pengelolaan portofolio
utang pemerintah yang berasal dari penarikan pinjaman.
Konversi pinjaman sebagaimana dimaksud dilakukan melalui pertukaran atau
konversi yang disetujui oleh pemberi pinjaman (kreditur) dengan memanfaatkan
tingkat suku bunga yang rendah untuk pinjaman dan/atau disertai dengan konversi
mata uang asing lama dengan mata uang asing baru yang disepakati.
Pada saat tanggal pelaksanaan konversi pinjaman, dapat mengakibatkan selisih
lebih atau kurang perhitungan hasil pelaksanaan konversi pinjaman yang
mempengaruhi nilai outstanding pinjaman dalam mata uang asing baru terkonversi
maupun penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah.
Selisih lebih perhitungan hasil pelaksanaan konversi pinjaman merupakan nilai
outstanding pinjaman yang belum terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya
ke dalam rupiah lebih besar dari nilai outstanding pinjaman yang terkonversi dan
penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah, sehingga nilai outstanding
pinjaman yang terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah
menjadi lebih besar dari semula.
Selisih kurang perhitungan hasil pelaksanaan konversi pinjaman merupakan nilai
outstanding pinjaman yang belum terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya
ke dalam rupiah lebih kecil dari nilai outstanding pinjaman yang terkonversi dan
penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah, sehingga nilai outstanding
pinjaman yang terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah
menjadi lebih kecil dari semula.
Dalam hal hasil pelaksanaan konversi pinjaman menghasilkan selisih lebih
perhitungan, maka nilai selisih lebih perhitungan dicatat sebagai beban
penyesuaian untuk disajikan di Laporan Operasional menggunakan akun 596611
(Beban Lain-lain) dan menambah nilai outstanding utang jangka panjang pinjaman
terkait di Neraca.
Dalam hal hasil pelaksanaan konversi pinjaman menghasilkan selisih kurang
perhitungan, maka nilai selisih kurang perhitungan dimaksud dicatat sebagai
pendapatan penyesuaian untuk disajikan di Laporan Operasional menggunakan
akun 491311 (Pendapatan Penyesuian Lainnya) dan mengurangi nilai outstanding
utang jangka panjang pinjaman terkait di Neraca.
Dalam penyajian LKBUN Tahun 2020 Audited, sebagai dasar kebijakan serta perlakuan
selisih kurs atas investasi pada bentuk mata uang asing dan mata uang rupiah, di mana
investasi dalam mata uang asing, selisih kursnya masuk pada Laporan Operasional dan
investasi mata uang rupiah yang dasar pencatatannya menggunakan mata uang asing
yang dirupiahkan, selisih kursnya masuk dalam komponen LPE.
Selain itu, secara khusus pencatatan selisih kurs atas Kas BUN di BI dalam mata uang
asing (valas) dalam penyusunan LKBUN Tahun 2020 Audited diatur tersendiri melalui
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-19/PB/2016 tentang
Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs pada Rekening Milik BUN. Dalam Perdirjen tersebut
antara lain mengatur bahwa dalam rangka pengelolaan kas, Kuasa BUN dapat:
a. menyimpan kas dalam mata uang asing;
b. melakukan konversi;
c. melakukan kiriman uang atau pemindahbukuan antar Rekening Milik BUN dalam
mata uang asing yang sama; dan/atau
sebagai akun 163119 (Dana Lainnya). Pada buku besar konsolidasian BUN,
nilai akun 163119 akan dieliminasi sebesar nilai akun 164111 dengan akun
kontra 391111. Eliminasi akun 163119 akan mempengaruhi neraca BUN pada
pos Dana Yang Dibatasi Penggunaannya, sedangkan akun 391111 akan
mempengaruhi LPE BUN pada pos Koreksi Lain-Lain;
(2) Kebijakan konsolidasi atas akun Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada
BLU, dan Kas Lainnya di K/L dari Hibah pada buku besar seluruh satker
lingkup Pemerintah Pusat untuk disajikan pada laporan keuangan UAPBUN-AP
mengakibatkan nilai Kas di Bendahara Pengeluaran pada UAPBUN-AP
termasuk Kas di Bendahara Pengeluaran pada Bagian Anggaran BUN. Oleh
karena itu pada buku besar konsolidasian BUN dilakukan eliminasi kembali
atas akun 111611 dan 111613 beserta akun kontranya yaitu 399911 senilai
saldo yang berada di Bagian Anggaran BUN. Eliminasi akun 111611 dan
111613 akan mempengaruhi neraca BUN pada pos Kas di Bendahara
Pengeluaran, sedangkan akun 399911 akan mempengaruhi LPE BUN pada pos
Ekuitas BUN di K/L.
15. Panduan Penerapan SAP Pada Masa Pandemi Covid-19
Pemerintah telah menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai Bencana Non Alam tingkat
nasional. Pada akhir Maret 2020, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan,
sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 pada
tanggal 16 Mei 2020. Perppu ini memberikan kekuasaan yang luas bagi Pemerintah
untuk mengambil langkah dan kebijakan yang diperlukan, sehingga dampak Pandemi
Covid-19 tidak meluas dan segera dapat diselesaikan.
Pemerintah melakukan berbagai kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 di bidang
kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pengamanan ekonomi nasional yang
berdampak pada perubahan kebijakan fiskal dan penganggaran. Pemerintah Pusat dan
Daerah merevisi APBN/APBD TA. 2020 melalui refocusing dan realokasi belanja non-
prioritas untuk dialihkan pada upaya percepatan penanganan dampak Pandemi Covid-
19. Perubahan anggaran tersebut direalisasikan dan dipertanggungjawabkan dalam
bentuk laporan keuangan (LKPP/LKPD). Transaksi keuangan pemerintah yang terkait
dengan langkah dan kebijakan ini selanjutnya harus dipertanggungjawabkan dalam
laporan keuangan pemerintah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
Dalam rangka memberikan panduan penerapan SAP dalam penyusunan laporan
keuangan pada masa Pandemi Covid-19, Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)
memberikan penjelasan, sebagai berikut:
a. KSAP memandang bahwa tidak ada sebuah bagian SAP yang menjadi tidak dapat
diberlakukan karena adanya Pandemi Covid-19 sampai dengan tanggal
dikeluarkannya panduan ini
b. Penyusun laporan keuangan menggunakan SAP yang sesuai dan relevan dalam
mencatat dan melaporkan transaksi dan kondisi yang terjadi. Beberapa PSAP dan
Buletin Teknis (Bultek) yang terkait dengan kegiatan penanganan Pandemi Covid-
19 antara lain:
1) PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan
Untuk menangani Pandemi Covid-19 Pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk menambah utang dalam rangka mendanai pengeluaran belanja
penanganan Pandemi Covid-19. Penundaan beberapa kegiatan pemerintah
kemungkinan menyebabkan persediaan menjadi lebih lama tidak tersalurkan
dan konstruksi dalam pekerjaan tertunda penyelesaiannya. Hal ini akan
menyebabkan perubahan siginifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya,
sehingga harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
2) PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Berbasis Kas
Program penanganan Pandemi Covid-19 akan berdampak pada perubahan
APBN/APBD tahun 2020 dan realisasinya dilaporkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA). Pos-pos dalam LRA akan mengalami perubahan signifikan
dibandingkan pada tahun sebelumnya, untuk itu perubahan tersebut harus
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
3) PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Dalam rangka pengungkapan yang memadai, informasi penanganan Pandemi
Covid-19 dapat diungkapkan secara memadai, antara lain:
a) Pada bagian kebijakan fiskal keuangan dan ekonomi makro dijelaskan
dampak Pandemi Covid-19 pada entitas dan kebijakan fiskal, perubahan
anggaran dan kondisi ekonomi makro yang terdampak Pandemi Covid19.
b) Ikhtisar pencapaian target keuangan menjelaskan dampak Pandemi Covid-
19 terhadap pencapaian keuangan.
c) Kebijakan akuntansi menjelaskan bahwa kegiatan penanganan Pandemi
Covid-19 tidak disajikan dalam pos luar biasa karena pengaruh Pandemi
Covid-19 hampir menyebar di seluruh pos laporan keuangan.Untuk itu
dampak Pandemi Covid-19 akan dijelaskan pada pengungkapan pos-pos
laporan kuangan yang terdampak signifikan.
d) Pos-pos laporan keuangan yang berdampak signifikan atas Pandemi Covid-
19 menjelaskan perubahan pos-pos tersebut sebagai dampak dari realokasi
atau refocusing anggaran misalnya: belanja tak terduga, belanja barang,
dan belanja modal. Dampak penurunan aktivitas ekonomi yang berdampak
pada pendapatan dan beberapa kebijakan pemerintah yang berdampak
pada peningkatan utang, penundaan proyek pemerintah yang berdampak
pada konstruksi pada penyelesaian dan persediaan.
4) PSAP 06 Akuntansi Investasi
Kebijakan pemerintah dalam rangka stabilisasi sistem keuangan yang
dilakukan melalui penempatan modal negara pada BUMN/korporasi/swasta,
baik melalui penanaman modal langsung maupun melalui lembaga keuangan,
serta kemungkinan penurunan nilai kepemilikan pemerintah akibat adanya
BUMN yang merugi.
5) PSAP 09 Kewajiban
Kewajiban pemerintah yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan regulasi
dan kontrak yang telah berjalan diakui sesuai dengan PSAP Kewajiban.
Kebijakan utang khusus yang dilakukan dalam rangka penanganan Pandemi
Covid-19 perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
6) Buletin Teknis 13 Akuntansi Hibah
Kegiatan pemberian hibah oleh Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah,
kepada lembaga atau kepada masyarakat secara langsung, serta kegiatan
pemberian hibah oleh pemerintah daerah kepada lembaga atau kepada
masyarakat secara langsung maupun penerimaan hibah oleh pemerintah yang
berasal dari pemerintah atau lembaga lain serta yang berasal dari masyarakat
secara langsung dilaporkan dalam laporan keuangan mengikuti ketentuan atau
merujuk pada Buletin Teknis ini.
c. Pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa. Namun penanganan Pandemi
Covid-19 tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan
penganggaran yang sepenuhnya di bawah kendali Pemerintah. Dampak
penanganan Pandemi Covid-19 mempengaruhi kebijakan fiskal pemerintah dan
berdampak pada makro ekonomi sehingga mempengaruhi hampir seluruh pos dalam
laporan keuangan. Untuk itu tidak diperlukan penyajian pos khusus dalam Laporan
Operasional dan penambahan pos baru dalam Laporan Keuangan.
16. Pemulihan Ekonomi Nasional
Pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19) di Indonesia selain membawa risiko
bagi kesehatan masyarakat dan bahkan merenggut korban jiwa, juga berdampak
terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara,
dan peningkatan belanja negara dan pembiayaan. Oleh karena itu diperlukan berbagai
upaya oleh Pemerintah untuk melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian
nasional, dengan fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial (social
safety net), serta pemulihan perekonomian termasuk untuk dunia usaha dan
masyarakat yang terdampak.
Dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19),
Pemerintah telah menetapkan kebijakan dengan mengundangkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2O19 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan (Perppu 1/2O2O) yang
telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2O2O tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2O2O tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (UU 2/2020.
Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, sejalan dengan penerbitan Perppu Nomor 1
Tahun 2O2O yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 2 Tahun 2O2O, Pemerintah
telah mengundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2O2O tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung
Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional
(PP 23/2O2O), yang antara lain mengatur mengenai program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN), salah satunya dengan menggunakan modalitas Penempatan Dana
kepada bank peserta untuk disalurkan kepada bank pelaksana yang telah melakukan
restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan
modal kerja bagi pelaku Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta
Koperasi.
Dukungan Pemerintah terhadap pemulihan perekonomian bagi dunia usaha dan
masyarakat terdampak merupakan bukti nyata kehadiran Pemerintah bagi kegiatan
dunia usaha yang mengalami gangguan yang signifikan baik dalam proses produksi,
distribusi, dan kegiatan operasional lainnya sebagai bagian dari dampak pandemi Virus
Disease 2O19 (COVID-19).
Berkenaan dengan belum membaiknya perekonomian akibat pandemi Corona Virus
Disease 2O19 (COVID-19), dan masih diperlukannya kelangsungan pelaksanaan
kebijakan pemulihan ekonomi bagi Pelaku Usaha, Pemerintah perlu menetapkan
kebijakan yang dapat mengakselerasi pelaksanaan program PEN.
17. Kebijakan Akuntansi dalam Situasi Pandemi dan/atau Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan
Untuk keperluan penyajian kebijakan keuangan negara dalam situasi pandemi dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas
sistem keuangan, Bendahara Umum Negara melakukan penyajian dan pengungkapan
dalam laporan keuangan paling sesikit pada:
a. Catatan atas Laporan Keuangan kebijakan akuntansi
b. Penjelasan per Pos Laporan Keuangan yang terpengaruh
c. Cacatan Penting Lainnya sesuai dengan kebutuhan pengungkapan.
Realisasi PNBP Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2020 sebesar Rp173.352.231.331.410 atau
113,76 persen dari target sebesar Rp152.385.568.738.000. Realisasi PNBP Tahun 2020
tersebut lebih kecil Rp66.270.773.197.162 atau turun 27,66 persen dibandingkan dengan
realisasi tahun 2019. Realisasi PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii)
Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan; dan (iii) PNBP Lainnya.
Rincian realisasi Penerimaan SDA Tahun 2020 dan Tahun 2019 adalah sebagai berikut.
No Uraian 2020 2019
1 Pendapatan Minyak Bumi 44.868.847.085.493 83.622.340.876.020
2 Pendapatan Gas Bumi 24.211.325.322.339 37.467.520.404.392
3 Pendapatan Pertambangan dan Panas Bumi 1.889.276.706.760 1.895.246.863.593
Jumlah 70.969.449.114.592 122.985.108.144.005
Setoran Bagian Pemerintah atas Pendapatan Pertambangan Panas Bumi (SDA Non
Migas)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara TA 2020, target Pendapatan Panas Bumi tahun 2020 ditetapkan dalam APBN
Tahun 2020 sebagaimana dirinci melalui Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020 sebesar
Rp1.196.647.807.000 yang terdiri atas pendapatan pengusahaan panas bumi (PNBP Khusus
BUN) sebesar Rp1.100.401.643.000 dan target pendapatan PNBP yang merupakan bagian
dari penerimaan PNBP Kementerian ESDM yaitu pendapatan iuran tetap panas bumi sebesar
Rp31.980.859.000 dan pendapatan iuran produksi/royalti panas bumi sebesar
Rp64.265.304.000.
Namun demikian, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara TA 2020, target pendapatan panas bumi di atas mengalami
perubahan menjadi sebesar Rp1.342.907.344.000 yang terdiri atas pendapatan pengusahaan
panas bumi (PNBP Khusus BUN) sebesar Rp1.240.645.795.000 dan target pendapatan PNBP
yang merupakan bagian dari penerimaan PNBP Kementerian ESDM yaitu pendapatan iuran
tetap panas bumi sebesar Rp33.979.663.000 dan pendapatan iuran produksi/royalti panas
bumi sebesar Rp68.281.886.000.
Realisasi Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi (Pendapatan LRA) untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.889.276.706.760 atau mencapai 152,28 persen
dari target pendapatan pengusahaan panas bumi tahun 2020 sebesar Rp1.240.645.795.000.
Keseluruhan pendapatan panas bumi Satker PNBP Khusus BUN Pengelola Panas Bumi adalah
merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi adalah PNBP yang berasal dari setoran bagian
pemerintah (disetor oleh pengusaha panas bumi existing) setelah dikurangi dengan kewajiban
perpajakan (reimbursement PPN dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan) dan pungutan
lainnya (penggantian bonus produksi). Realisasi setoran bagian pemerintah periode 1 Januari
2020 sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp2.628.336.146.024 lebih tinggi sebesar
Rp377.002.065.818 atau sebesar 16,75 persen dari realisasi setoran bagian pemerintah
periode yang sama pada TA 2019 sebesar Rp2.251.334.080.206. Peningkatan setoran bagian
pemerintah ini terutama disebabkan oleh:
1. Peningkatan rata-rata realisasi kurs beli pada periode penyetoran bagian pemerintah
Januari sd Desember 2020 sebesar Rp14.599,65. Pada periode yang sama di tahun
sebelumnya rata-rata realisasi kurs sebesar Rp14.071.
2. Adanya setoran bagian pemerintah dari PT Geo Dipa Energi (PT GDE) wilayah kerja
Patuha pada Triwulan I sd Triwulan IV TA 2020 sebesar Rp56.479.971.411. Sedangkan
pada periode yang sama di tahun sebelumnya PT GDE wilayah kerja Patuha belum
menyetorkan bagian pemerintah.
Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember
2020 sebesar Rp1.889.276.706.760 lebih rendah sebesar Rp5.970.156.832 atau turun
sebesar 0,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar
Rp1.895.246.863.592.
Penurunan pendapatan pengusahaan panas bumi tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
disebabkan adanya pencadangan penggantian bonus produksi periode 1 Januari 2020 sd 31
Desember 2020 yang meningkat sebesar 17,42 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2019. Meningkatnya pencadangan penggantian bonus produksi ini karena pada Triwulan
I sd Triwulan IV TA 2020 PT GDE wilayah kerja Patuha telah menyetorkan bagian pemerintah
ke rekening panas bumi. Sesuai PMK No.201/PMK.02/2017 tentang Mekanisme Penggantian
atas Pembayaran Bonus Produksi kepada Pengusaha Panas Bumi, bonus produksi dapat
digantikan kepada pengusaha panas bumi sepanjang pengusaha telah membayar setoran
bagian pemerintah dan diterima di rekening panas bumi. Sehingga atas pembayaran bonus
produksi PT Geo Dipa Energi wilayah Patuha telah dapat dicadangkan di rekening panas bumi
pada tahun 2020. Rincian realisasi PNBP panas bumi dapat dilihat sebagai berikut.
No Uraian Tahun 2020 Tahun 2019 %∆
a Setoran Bagian Pemerintah (SBP) 2.628.336.146.024 2.251.334.080.206 16,75%
b Reimbursement PPN 269.365.422.844 464.995.937.027 -42,07%
c PBB Pertambangan Panas Bumi 384.008.328.296 361.728.617.338 6,16%
d Penggantian bonus produksi panas bumi 93.593.771.284 79.707.801.470 17,42%
e Pendapatan SBP Pertambangan Panas Bumi (a-b-c-d) 1.881.368.623.600 1.344.901.724.370 39,89%
PNBP panas bumi yang berasal dari saldo cadangan
f 299.075.904 550.345.139.224 -99,95%
reimbursement PPN
Pendapatan SBP Pertambangan Panas Bumi setelah
g 1.881.667.699.504 1.895.246.863.593 -0,72%
ditambahkan saldo cadangan reimbursement PPN (e+f)
Pendapatan SBP Pertambangan Panas Bumi yang berasal dari
h 7.609.007.259
kekurangan penyetoran bagian pemerintah
Total Pendapatan SBP panas bumi (g+h) 1.889.276.706.763 1.895.246.863.593 -0,32%
Realisasi Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi selama 1 Januari 2020 sd 31 Desember 2020
di atas berasal dari setoran bagian Pemerintah atas tujuh Wilayah Kerja Pertambangan Panas
Bumi (terdiri atas delapan Pengusaha panas bumi) setelah dikurangi dengan kewajiban
perpajakan (reimbursement PPN, Pajak Bumi dan Bangunan, serta penggantian bonus produksi
panas bumi) dengan rincian sebagaimana disajikan sebagai berikut.
Badan Usaha Wilayah Kerja Jumlah (Rp)
PT Pertamina Geothermal Energy Kamojang, Jawa Barat 309.253.067.451
PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong, Sulut 36.317.900.781
PT Pertamina Geothermal Energy Ulubelu, Lampung 44.807.328.092
Star Energy Geothermal Salak, Ltd
Gn. Salak, Jawa Barat 612.789.273.340
Star Energy Geothermal Salak Pratama, Ltd
Star Energy Geothermal Darajat I, Ltd
Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd Darajat, Jawa Barat 322.020.380.882
PT Darajat Geothermal Indonesia
Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd Wayang Windu, Jabar 595.943.433.286
PT Geo Dipa Energy Dieng, Jawa Tengah 1.828.304.067
PT Geo Dipa Energy 13.851.865.659
Total 1.881.368.623.600
*) Pencadangan PBB sebesar Rp55.442.929.958 adalah pencadangan PBB untuk Wilayah
Kerja yang belum menyetorkan bagian Pemerintah.
Rincian Realisasi Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 dapat dilihat pada
lampiran LRA 2 (halaman LB2).
Uraian Realisasi
999.01 (Pengelola Utang) 10.821.032.792.360
Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah 4.585.718.321.300
Pendapatan Premium atas SBSN Dalam Negeri/ Rupiah 6.234.076.973.700
Pendapatan Anggaran Lain-lain 1.237.497.360
999.02 (Pengelola Hibah) 28.292.121.967
Penerimaan Kembali Belanja Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu 28.292.121.967
999.03 (Pengelola Investasi Pemerintah) 124.272.877.729
Pendapatan Lain-lain 124.272.877.729
999.04 (Pengelola Penerusan Pinjaman) 1.469.351.779.986
Pendapatan Bunga dari Piutang dan Pemberian Pinjaman 1.414.878.784.678
Pendapatan Jasa Bank dari Pemberian Pinjaman 318.415.000
Pendapatan Biaya Lain-lain Pemberian Pinjaman 52.556.762.832
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pengembalian Pemberian Pinjaman 274.478.770
Pendapatan Denda Penyaluran Kredit Program 923.608.306
Pendapatan Anggaran Lain-lain 399.730.400
999.05 (Pengelola Belanja Transfer Daerah) 3.264.533.372.596
Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa TAYL 3.264.533.372.596
999.07 (Pengelola Belanja Subsidi) 981.767.804.526
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 59.534.638
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Thd Pihak Lain/Ketiga 876.468.004
Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 77.396.466
Penerimaan Kembali Belanja Subsidi Tahun Anggaran Yang Lalu 980.754.405.418
999.08 (Pengelola Belanja Lain-Lain) 11.756.793.171
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 106.735.894
Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 112.476.835
Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran Yang Lalu 11.367.591.637
Pendapatan Anggaran Lain-lain 169.988.805
999.99 (Pengelola Transaksi Khusus) 19.601.231.133.146
Pendapatan dari Surplus Otoritas Jasa Keuangan 110.135.193
Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan Usaha 1.791.094.298.166
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi 254.641.392
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening dan Pengelolaan Keuangan 9.481.152.223.598
Pendapatan Denda 924.297.168
Pendapatan Lain-lain 8.327.695.537.629
Jumlah 36.302.238.675.481
Pendapatan pada unit pengelola utang berasal dari pengelolaan transaksi SBN mayoritas
berasal dari transaksi terkait penjualan Obligasi Negara dan SBSN dalam rupiah berupa
pendapatan premium atas transaksi penerbitan SUN dan SBSN. Di samping itu, Pendapatan
Negara Bukan Pajak Lainnya juga berasal dari pendapatan atas transaksi MOCK (Uji coba
Sistem Penjualan Ritel). Adapun pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp1.237.197.360
berasal dari pengelolaan transaksi Pinjaman yang merupakan transaksi pengembalian kelebihan
pembayaran pinjaman Belgia atas loan id 22629000. Selain itu terdapat pengembalian
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya berasal dari transaksi pembelian SBN Ritel yang tidak
sesuai persyaratannya sehingga dikembalikan kepada yang bersangkutan sebesar
Rp3.350.000.000.
Penerimaan kembali belanja hibah tahun anggaran yang lalu (akun 425916) sebesar
Rp28.292.121.967 berasal dari setoran pengembalian belanja hibah dari pemerintah daerah
atas hibah Water Resources and Irrigation Sector Management Project (WISMP)-2, Integrated
Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP), dan terutama
Hibah Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (Hibah RR).
Pengembalian belanja hibah atas hibah RR mencapai Rp28.223.958.967 atau 99,76 persen
dari total pendapatan dari aktifitas pengelolaan hibah. Hibah RR mempunyai karakteristik
penyaluran yang berbeda dengan jenis hibah dalam negeri lainnya karena tidak bersifat
reimbursement melainkan dana disalurkan terlebih dahulu kepada pemerintah daerah kemudian
di akhir tahun anggaran dana yang tidak terserap dikembalikan kepada pemerintah pusat.
Penerimaan bukan pajak lainnya sebesar Rp124.272.877.729 pada unit pengelola investasi
pemerintah (999.03) merupakan Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Loss Limit sebesar
Rp124.272.877.729 yang diterima dari PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo. Pendapatan
tersebut merupakan pendapatan IJP loss limit untuk pelaku usaha UMKM sebagai salah satu
program penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Sesuai dengan Pasal 11 ayat 4 sampai dengan 7 PMK nomor 71/PMK.08/2020 tentang Tata
Cara Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam pemberian dukungan berupa loss
limit, PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo yang melaksanakan penjaminan atas pemenuhan
kewajiban finansial atas kredit modal kerja yang diberikan oleh perbankan kepada pelaku
UMKM, pemerintah mendapatkan PNBP atas IJP loss limit. Dalam pelaksanaan terkait PNBP
loss limit, telah diatur bahwa tarif PNBP IJP loss limit ditetapkan sebesar 1 persen per tahun
dari plafon pinjaman yang dijamin oleh PT Askrindo dan PT Jamkrindo, serta atas PNBP
tersebut diterima Pemerintah maksimal 15 hari kerja setelah subsidi IJP diterima oleh PT
Askrindo dan PT Jamkrindo. Adapun realisasi PNBP yang berasal dari pendapatan IJP loss limit
adalah sebagai berikut.
Penerimaan bukan pajak lainnya pada unit pengelola investasi pemberian pinjaman (999.04)
sebesar Rp1.469.351.779.986 diperoleh dari aktifitas pemberian pinjaman yaitu Pendapatan
Bunga, Pendapatan Denda, dan Pendapatan Lain-Lain. Bagian terbesar dari pendapatan
tersebut adalah pendapatan bunga yaitu sebesar Rp1.467.753.962.510 atau 99,89 persen
dari total pendapatan pengelola pemberian pinjaman.
Penerimaan kembali transfer ke daerah dan dana desa Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) pada
unit pengelola transfer ke daerah dan dana desa (999.05) sebesar Rp3.264.533.372.596
didominasi oleh penerimaan atas lebih bayar DBH TAYL yang penyelesaiannya melalui
pemotongan penyaluran kurang bayar DBH sebesar Rp1.892.530.499.355 (57,97 persen) dan
penerimaan kembali transfer DAK Nonfisik TAYL sebesar Rp1.234.412.570.678 (37,81
persen). Selebihnya merupakan penerimaan kembali transfer TAYL atas DAK Fisik sebesar
Rp555.550 (0,0001 persen) dan Dana Desa sebesar Rp98.504.181.441 (3,01 persen), DK
DIY sebesar Rp33.423.771.779 (1,02 persen), dan DAU sebesar Rp5.661.793.793 (0,17
persen). Atas PNBP dari Dana Desa tersebut terdiri dari sisa Dana Desa dari kegiatan
rekonsiliasi pada RKUD dan RKD tahun 2015-2019 sebesar Rp98.480.465.441 dan setoran
sisa Dana Desa TA 2017 pada Desa Alimmebung atas temuan LHP APIP sebesar
Rp23.716.000.
Penerimaan kembali belanja subsidi tahun anggaran yang lalu pada unit pengelola belanja
subsidi (999.07) sebesar Rp980.754.405.418 didominasi oleh pelunasan piutang PT PLN
(Persero) atas kelebihan pembayaran subsidi listrik tahun 2019 sebesar Rp954.683.455.264
(97,34 persen). Selain itu terdapat pengembalian belanja subsidi bantuan uang muka
perumahan sebesar Rp23.815.179.542 (2,43 persen), pengembalian kelebihan belanja subsidi
subsidi bunga kredit program sebesar Rp2.254.526.612 (0,23 persen), dan pengembalian
belanja subsidi benih sebesar Rp876.468.004 (0,09 persen).
Realisasi pendapatan negara BA Belanja Lain-lain (999.08) Tahun 2020 sebesar
Rp11.756.793.171 seluruhnya merupakan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) lainnya.
Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp348.999.222.035 atau 96,74% dari
realisasi Tahun 2019 sebesar Rp360.756.015.206. Penurunan realisasi secara umum
disebabkan oleh penurunan pendapatan atas setoran penjualan Cadangan Beras Pemerintah
dalam rangka operasi pasar akibat telah diterapkan PMK Nomor 88/PMK.02/2020 yang
mengatur mekanisme pengelolaan CBP mekanisme pengelolaan CBP mulai tahun 2020 menjadi
sistem penggantian. Dengan mekanisme tersebut, penyaluran CBP tidak lagi menggunakan
persediaan pemerintah melainkan menggunakan stok bulog dan selanjutnya untuk kegiatan
Operasi pasar Pemerintah hanya membayarkan selisih antara harga pembelian (HPB) dengan
harga pejualan atas penggunaan beras yang disalurkan.
Penerimaan PNBP lainnya pada unit pengelola transaksi khusus (999.99) adalah sebesar
Rp19.601.231.133.146 (yang mencakup 53,99 persen dari seluruh PNBP lainnya BUN
sebesar Rp36.302.238.675.481). Penerimaan tersebut terutama berasal dari penerimaan
akumulasi iuran pensiun dari PT. Taspen dan PT. Asabri sebesar Rp7.948.205.994.000 (40,55
persen) untuk pembiayaan THR tahun 2020 para penerima pensiun sesuai dengan PMK Nomor
38/PMK.02/2020, pendapatan atas penempatan uang negara pada Bank Indonesia sebesar
Rp6.202.570.814.568 (31,64 persen), pendapatan dari selisih kurs dalam pengelolaan
rekening milik BUN sebesar Rp1.843.093.197.361 (9,40 persen), pendapatan minyak mentah
(DMO) sebesar Rp1.349.251.006.233 (6,88 persen), dan pendapatan dari pelaksanaan
Treasury Notional Pooling sebesar Rp784.356.353.108 (4,00 persen).
Kenaikan realisasi penerimaan hibah terutama dipengaruhi oleh hibah terkait dengan Pilkada,
hibah dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19, dan meningkatnya pemahaman dan
kesadaran K/L untuk melaporkan pendapatan hibah langsung kepada BUN. Terkait dengan
pandemi COVID-19 yang melanda tanah air sejak awal tahun 2020, terdapat hibah dari donor
dalam negeri maupun luar negeri kepada Pemerintah untuk menanggulangi COVID-19 tersebut.
Sampai dengan periode Tahun 2020, terdapat 213 hibah yang telah diregistrasi oleh Direktorat
Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, DJPPR dan Kanwil DJPb.
Realisasi Belanja BUN Realisasi Belanja BUN Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.535.863.762.087.909 atau 94,66
persen dari anggaran sebesar Rp1.515.286.260.910.000. Realisasi Belanja BUN terdiri dari
(i) Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp773.333.585.931.730 dan (ii) Transfer ke Daerah dan
Dana Desa sebesar Rp762.530.176.156.179.
Realisasi Belanja Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020 adalah sebesar Rp773.333.585.931.730
Pemerintah Pusat atau 90,96 persen dari anggaran sebesar Rp850.186.439.474.000. Belanja Pemerintah Pusat
menurut jenis belanja antara lain terdiri atas: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Pembayaran
Bunga Utang, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, dan Belanja Lain-lain.
B.2.2.1.1.Belanja Pegawai
Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai Tahun 2020 adalah sebesar Rp135.564.022.333.491 atau sebesar
98,49 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp137.638.890.824.000. Realisasi tersebut jika
dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp126.878.527.745.495 mengalami
kenaikan sebesar Rp8.685.494.587.996 atau 6,85 persen. Kenaikan tersebut terjadi karena
terdapat kenaikan jumlah penerima manfaat pensiun sebanyak 134.307 orang pada Tahun
2020 dan adanya kenaikan belanja iuran Jaminan Kesehatan atas kenaikan tarif iuran yang
dibayar pemerintah dari semula 3 persen menjadi 4 persen serta kenaikan dasar perhitungan
iuran yang semula hanya gaji pokok dan tunjangan keluarga menjadi gaji, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan/umum, tunjangan profesi dan tunjangan kinerja/tambahan penghasilan
sesuai dengan Perpres Nomor 75 Tahun 2019.
Belanja pegawai terdiri dari belanja pensiun dan uang tunggu sebesar
Rp125.525.829.327.121 dan belanja program jaminan sosial pegawai sebesar
Rp10.038.193.006.370.
Belanja Barang pada satker TK DJPb sebesar Rp435.799.548.221 atau 71,59 persen dari
anggarannya sebesar Rp608.715.796.000. Realisasi tersebut terdiri dari:
a. Belanja Fee Pelayanan Bank/Pos Persepsi sebesar Rp434.776.843.000.
b. Belanja Jasa Pelayanan Perbendaharaan sebesar Rp1.022.705.221.
Belanja Barang pada satker TK BKF (984438) sebesar Rp60.485.394.165 atau 84,49 persen
dari anggarannya sebesar Rp71.590.958.000. Adanya kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia telah diupayakan untuk tidak
berpengaruh kepada pembayaran kontribusi dan trust fund. Seluruh pembayaran kontribusi dan
trust fund Pemerintah Republik Indonesia kepada Organisasi Internasional dapat dilakukan
secara optimal sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan serta tidak terdapat perubahan
anggaran. Realisasi lebih rendah dari pagu anggaran, dikarenakan keberhasilan BKF dalam
menegosiasi pembayaran kontribusi terhadap USAID Trust Fund. Pada Tahun Anggaran 2018
dan 2019 tagihan dari USAID berjumlah 15 Milyar sehingga pada perencanaan Tahun
Anggaran 2020 dianggarkan sebesar 15 Milyar. Namun, BKF berhasil menegosiasi tagihan
tersebut sehingga hanya ditagihkan 5 Milyar dan BKF dapat melakukan penghematan sebesar
10 Milyar. Selain itu, terdapat selisih kurs antara kurs yang dianggarkan dengan kurs saat
pembayaran, sehingga menyebabkan terjadinya selisih antara pagu anggaran dan realisasi
pembayaran kepada Organisasi Internasional. Realisasi pembayaran kontribusi dan trust fund
pada Tahun Anggaran 2020 merupakan pembayaran kontribusi kepada 10 Organisasi
Internasional dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2020
Mata
Uraian Anggaran SP2D Tgl SP2D Kurs SP2D (IDR)
Uang
OFID 5.472.000.000 USD 380.000 25-Jun-20 14.231 5.407.780.000
OECD BEPS
852.863.000 EUR 53.800 30-Dec-20 17.330,11 932.359.918
Project
OECD GFTEI 887.513.000 EUR 42.353,93 25-Jun-20 16.004,91 677.870.631
USAID Trust Fund 15.000.000.000 IDR 5.000.000.000 25-Jun-20 1 5.000.000.000
ASEAN ICT Fund 1.440.000.000 USD 100.000 28-Dec-20 14.184 1.418.400.000
ADF 43.243.200.000 USD 3.003.000 30-Dec-20 14.105 42.357.315.000
MAC 31.595.000 EUR
3.429,93 25-Jun-20 16.004,89 54.895.652
MCAA 61.347.000 EUR
CTS 787.500.000 EUR 50.000 30-Dec-20 17.330,11 866.505.500
TCF IAEA 3.814.940.000 EUR 229.839 13-Jul-20 16.403,95 3.770.267.464
JUMLAH 71.590.958.000 60.485.394.165
Realisasi belanja barang pada satker DJPPR per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp642.613.635.152 atau sebesar 98,45 persen dari pagu anggaran Tahun 2020 sebesar
Rp652.729.357.000. Realisasi tersebut terdiri dari realisasi Belanja Dukungan Kelayakan
SPAM Umbulan senilai Rp326.070.000.000; Belanja Dukungan Kelayakan SPAM Kota Bandar
Lampung senilai Rp258.800.000.000; Belanja Fasilitas Penyiapan Proyek senilai
Rp56.979.435.152; dan Belanja Kompensasi Penugasan Dukungan Loss Limit
Rp764.200.000.
Belanja Kontribusi Dana Dukungan Kelayakan, pencairan dananya dilakukan mengikuti jadwal
yang telah ditetapkan pada Surat Dukungan Kelayakan setelah syarat kemajuan proyek, baik
dari sisi konstruksi maupun finansial, telah terpenuhi., Pada tahun anggaran 2020, terdapat
dua kali pencairan dana Dukungan Kelayakan untuk Proyek SPAM Umbulan Tahap IV dan
Tahap V yang belum diselesaikan di tahun 2019. Selain itu, terdapat penambahan alokasi dan
pencairan dana dukungan kelayakan untuk Proyek KPBU SPAM Kota Bandar Lampung Tahap
I dan II senilai Rp258.800.000.000.
Realisasi belanja fasilitas penyiapan proyek Tahun 2020 terjadi penurunan capaian keluaran
yang mempengaruhi jumlah penggantian biaya penugasan fasilitas penyiapan proyek kepada
BUMN Pelaksana Penugasan hingga tanggal 31 Desember 2020.
Kenaikan realisasi belanja transaksi khusus di DJPPR pada tahun 2020 juga dipengaruhi
adanya penambahan satker pengelola pembayaran kompensasi penugasan dukungan loss limit
yang realisasinya mencapai Rp764.200.000 pada tahun 2020.
Realisasi Cicilan Bunga Realisasi belanja pembayaran bunga utang Tahun 2020 adalah sebesar
Utang Rp314.088.112.296.556 atau 92,71 persen dari anggaran sebesar
Rp338.784.308.000.000. Realisasi belanja pembayaran bunga utang Tahun 2020 tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp38.566.946.886.337 atau 14 persen dari realisasi Tahun
2019. Kenaikan tersebut seiring adanya pertambahan utang pada tahun 2019 dan 2020.
Realisasi tersebut terdiri dari pembayaran bunga utang luar negeri sebesar
Rp16.933.374.767.759, pembayaran bunga utang Surat Berharga Negara sebesar
Rp296.564.017.745.293, dan pembayaran bunga pinjaman dalam negeri senilai
KEGIATAN/SUBKEGIATAN /JENIS
KODE 2020 2019
BELANJA/RINCIAN
541211 Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara - Rupiah 192.575.813.259.737 164.546.102.741.906
Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Obligasi
541211 (2.696.798.459.183) (2.534.916.148)
Negara - Rupiah
Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban lainnya Bunga
541219 120.809.813.682 114.302.414.090
Obligasi Negara
541231 Belanja Pembayaran Bunga Pinjaman Dalam Negeri 590.719.783.504 562.706.663.882
541251 Belanja Bunga Obligasi Negara - Valas 38.562.302.013.661 36.176.738.014.155
Belanja Biaya/Kewajiban lainnya - Bunga Obligasi
541259 68.027.322.426 81.057.207.629
Negara
Pengembalian Belanja Biaya/Kewajiban lainnya -
541259 (205.532.550)
Bunga Obligasi Negara
541311 Belanja Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang 40.605.007.432.371 31.858.862.017.421
Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban lainnya
541312 156.387.006.408 132.542.448.817
Imbalan SBSN Jangka Panjang
Belanja Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang
541341 9.804.289.137.500 8.887.673.175.000
- Valas
Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban lainnya
541342 26.758.809.000 23.014.923.000
Imbalan SBSN Jangka Panjang Valas
Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban
541342 - (14.117.000)
lainnya Imbalan SBSN Jangka Panjang Valas
Belanja Pembayaran Discount Surat Perbendaharaan
542111 1.272.955.870.000 3.037.865.016.000
Negara Dalam Negeri
Belanja Pembayaran Discount Obligasi Negara
542121 7.455.070.912.768 4.532.429.118.500
Dalam Negeri
542141 Biaya Pembayaran Discount Obligasi Negara Valas 685.576.218.100 352.839.801.000
Belanja Pembayaran Loss on Bond Redemption atas
544111 - 383.890.000.000
Pembelian Kembali Obligasi
Belanja Pembayaran Discount SBSN - Jangka
545111 7.494.703.691.373 2.075.094.115.600
Panjang
545131 Belanja Pembayaran Discount SPN-Syariah 433.320.250.000 1.313.399.375.000
JUMLAH PEMBAYARAN BUNGA UTANG DALAM NEGERI 297.154.737.528.797 254.075.967.998.852
Pengembalian belanja pembayaran bunga Obligasi Negara – Rupiah (akun 541211) TA 2020
sebesar Rp2.696.798.459.183 merupakan pengembalian belanja yang berasal dari kontribusi
BI atas PG sebesar Rp1.753.214.980.000, kontribusi BI atas NPG sebesar
Rp941.773.886.995, dan pengembalian atas kelebihan pembayaran bunga atas SRBI-
01/MK/2003 sebesar Rp1.809.592.188. Rincian selengkapnya atas kontribusi BI
sebagaimana pada Catatan Penting Lainnya.
Realisasi pembayaran bunga Pinjaman Dalam Negeri mengalami kenaikan dibandingkan
realisasi Tahun 2019 sebesar 4,98 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya pertambahan
Pinjaman Dalam Negeri pada tahun 2019.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar
Rp192.023.203.430.000 dengan rincian sebagai berikut.
NO FUNGSI, SUB FUNGSI, PROGRAM, KEGIATAN ANGGARAN
01 Pelayanan Umum 11.542.556.273.000
01.90 Pelayanan Umum Pemerintahan 11.542.556.273.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 11.542.556.273.000
Pengelolaan Subsidi Pajak 11.542.556.273.000
04 Ekonomi 174.753.270.534.000
04.01 Perdagangan, Pengembangan Usaha, Koperasi dan UKM 49.734.224.438.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 49.734.224.438.000
Pengelolaan Subsidi Bunga Kredit Program 91.163.319.000
Pengelolaan Subsidi IJP KUR dan Bunga KUR 49.237.486.783.000
Pengelolaan Subsidi Bea Masuk 405.574.336.000
04,03 Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan 24.527.384.696.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 24.527.384.696.000
Pengelolaan Subsidi Pupuk 24.527.384.696.000
04,05 Bahan Bakar dan Energi 95.607.369.467.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 95.607.369.467.000
Pengelolaan Subsidi Energi 95.607.369.467.000
04,08 Transportasi 4.716.604.391.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 4.716.604.391.000
Pengelolaan Subsidi PSO Perkeretaapian 2.670.304.391.000
Pengelolaan Subsidi PSO Angkutan Laut 2.046.300.000.000
04,09 Telekomunikasi dan Informatika 167.687.542.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 167.687.542.000
Pengelolaan Subsidi PSO untuk Informasi Publik Bidang Pers 167.687.542.000
06 Perumahan dan Fasilitas Umum 5.394.307.000
06.90 Perumahan dan Fasilitas Umum Lainnya 5.394.307.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 5.394.307.000
Pengelolaan Subsidi Bunga untuk Air Bersih 5.394.307.000
11 Perlindungan Sosial 5.721.982.316.000
11.04 Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak-Anak dan Keluarga 5.721.982.316.000
11.07 Bantuan Perumahan 5.721.982.316.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 5.721.982.316.000
Pengelolaan Subsidi Perumahan 5.721.982.316.000
JUMLAH TOTAL 192.023.203.430.000
DIPA belanja subsidi listrik sebesar Rp62.658.474.777.000 terdiri dari anggaran subsidi listrik
reguler sebesar Rp51.039.894.936.000 dan anggaran diskon listrik sebesar
Rp11.618.579.841.000. Anggaran diskon listrik seluruhnya bersumber dari pergeseran
anggaran BA 999.08 Belanja Lain-lain. Dari anggaran diskon listrik sebesar
Rp11.618.579.841.000, anggaran yang masuk dalam Perpres no. 72 tahun 2020 tentang
Perubahan atas Perpres no. 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN TA
2020 sebesar Rp3.455.069.445.000.
DIPA belanja subsidi pupuk sebesar Rp35.477.464.269.000, sedangkan anggaran yang masuk
dalam Perpres no. 72 tahun 2020 sebesar Rp24.527.384.696.000. Penambahan anggaran
sebesar Rp10.950.079.573.000 digunakan untuk penambahan volume penyaluran pupuk
bersubsidi dan pembayaran kekurangan bayar subsidi pupuk tahun 2017, 2018, dan 2019.
DIPA belanja subsidi elpiji sebesar Rp32.810.891.192.000, sedangkan anggaran yang masuk
dalam Perpres no. 72 tahun 2020 sebesar Rp23.456.496.586.000. Penambahan anggaran
karena adanya perubahan parameter harga minyak mentah Indonesia/ICP dan nilai tukar
Rupiah.
DIPA belanja subsidi pajak DTP sebesar Rp24.674.640.178.000, sedangkan anggaran yang
masuk dalam Perpres no. 72 tahun 2020 sebesar Rp11.542.556.273.000. Penambahan
anggaran sebesar Rp13.132.083.905.000 digunakan untuk keperluan penyelesaian
kekurangan pembayaran subsidi pajak penghasilan ditanggung pemerintah berdasarkan hasil
audit BPK RI atas LKPP Tahun 2018 sebesar Rp1.222.760.000.000 dan dalam rangka
penanganan pandemi COVID-19 sebesar Rp11.909.323.905.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 dan Tahun 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
31 Desember 2020 Kenaikan/(Penurunan)
Uraian Tahun 2019
Anggaran Realisasi (Rp) %
Belanja Subsidi
- Reguler 167.335.740.196.000 162.834.571.951.075 201.802.566.846.111 (38.967.994.895.036) (19,31)
- PC PEN 73.883.438.543.000 33.396.883.327.801 - 33.396.883.327.801 100,00
Jumlah 241.219.178.739.000 196.231.455.278.876 201.802.566.846.111 (5.571.111.567.235) (2,76)
Terdapat pengembalian belanja selama Tahun 2020 sebesar Rp30.571.010.462, yaitu pada
satker Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR dengan rincian:
1. Belanja Subsidi bunga/subsidi margin program PEN pada satker Ditjen Perbendaharaan
sebesar Rp27.895.068.769
2. Belanja Subsidi Bunga KPR sebesar Rp21.125.152
3. Belanja Subsidi Bunga KPR -Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar Rp.2.654.816.541
Rincian realisasi belanja subsidi menurut jenis subsidi Tahun 2020 dan 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Persentase
Uraian 2020 2019 Kenaikan/ (Penurunan) Kenaikan/
(penurunan)
Subsidi Reguler 162.834.571.951.076 201.802.566.846.111 (38.967.994.895.035)
Subsidi Minyak Solar 13.621.677.403.000 27.287.776.810.886 (13.666.099.407.886) - 50,08
Subsidi Minyak Tanah 1.304.445.320.933 2.770.731.238.258 (1.466.285.917.325) - 52,92
Subsidi Elpiji 32.810.891.192.000 54.150.841.096.873 (21.339.949.904.873) - 39,41
Subsidi Listrik 49.655.080.902.612 52.666.457.809.744 (3.011.376.907.132) - 5,72
Subsidi PPh DTP 12.762.355.715.792 11.153.533.500.306 1.608.822.215.486 14,42
Subsidi BM-DTP 142.402.113.700 354.326.302.000 (211.924.188.300) - 59,81
Subsidi Bunga KKP dan Energi 12.650.384.255 6.047.109.076 6.603.275.179 109,20
Subsidi Bungan Kredit Biofuel (KPEN-RP) 25.519.545.572 13.481.673.580 12.037.871.992 89,29
Subsidi Risk Sharing KKPE 12.293.309.096 0 12.293.309.096 100,00
Subsidi Imbalan Jasa Penjamin KUR 156.480.235.150 47.813.614.505 108.666.620.645 227,27
Subsidi Kredit Sektor Peternakan 1.530.671.052 7.726.239.785 (6.195.568.733) - 80,19
Subsidi Kredit Resi Gudang 703.395.225 456.859.098 246.536.127 53,96
Subsidi Pupuk 31.099.691.311.154 34.308.308.749.200 (3.208.617.438.046) - 9,35
Subsidi PT KAI 2.548.745.105.810 2.169.074.920.170 379.670.185.640 17,50
Subsidi/PSO PT. PELNI 2.046.299.999.387 1.817.907.763.920 228.392.235.467 12,56
Subsidi PSO lainnya 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800) - 2,74
Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 13.570.736.962.454 10.613.838.563.082 2.956.898.399.372 27,86
Subsidi Bunga KPR 2.751.757.280.884 3.529.392.366.828 (777.635.085.944) - 28,26
Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000 748.720.000.000 (589.262.000.000) - 369,54
Subsidi PEN 33.396.883.327.801 0 33.396.883.327.801
Subsidi Diskon Listrik - Penanganan Pandemi Covid-19 11.448.439.134.297 0 11.448.439.134.297 100,00
Subsidi BUM Perumahan - Penanganan Pandemi covid-19 367.038.000.000 0 367.038.000.000 100,00
Subsidi Bunga KPR - Penanganan Pandemi Covid-19 115.747.765.525 0 115.747.765.525 100,00
Subsidi KUR - Penanganan Pandemi Covid-19 4.984.218.342.076 0 4.984.218.342.076 100,00
Subsidi PPh-DTP-Penanganan Pandemi covid-19 2.393.934.838.886 0 2.393.934.838.886 100,00
Subsidi BM-DTP-Penanganan Pandemi covid-19 91.076.746.670 0 91.076.746.670 100,00
Subsidi Bunga/Margin Prog PEN- Penanganan Pandemi Covid-19 7.822.284.347.056 0 7.822.284.347.056 100,00
Subsidi IJP Program PEN - Penanganan Pandemi Covid-19 1.100.716.317.494 0 1.100.716.317.494 100,00
Subsidi PPN-DTP-Penanganan Pandemi covid-19 1.936.218.632.936 0 1.936.218.632.936 100,00
Subsidi Pupuk Pogram PEN-Penanganan Pandemi 3.137.209.202.861 0 3.137.209.202.861 100,00
Jumlah 196.231.455.278.877 201.802.566.846.111 (5.571.111.567.234) - 2,76
Realisasi Belanja Subsidi Tahun 2020 pada 8 (delapan) Kementerian Negara/Lembaga sebagai
berikut.
a. Kementerian Keuangan
Pada 31 Desember 2020, Kementerian Keuangan menerima anggaran Belanja Subsidi
sebesar Rp172.101.145.863.000. Realisasi belanja subsidi samapai dengan 31 Desember
2020 sebesar Rp133.419.365.158.088 atau 77,52 persen dari pagu anggaran. Pada
Tahun 2019 realisasi belanja subsidi sebesar Rp148.057.052.337.606, sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp14.637687.179.518 (9,89 persen). Rincian Belanja Subsidi per Unit
Eselon I Kementerian Keuangan Tahun 2020 dan Tahun 2019 disajikan pada tabel berikut.
Tahun 2020 Tahun 2019
NO UNIT ESELON I
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
1 Ditjen Anggaran 110.405.161.060.000 108.840.533.952.842 178.168.084.488.000 136.875.806.955.761
Rincian Realisasi Belanja Subsidi per jenis subsidi Tahun 2020 dan 2019 disajikan pada
tabel berikut.
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019 N aik/turun %
Re gule r 110.207.147.839.537 148.057.052.337.606 -3,78499E+13 -26
Subsidi M inyal Solar 13.621.677.403.000 27.287.776.810.886 -13.666.099.407.886 -50,08
Subsidi M inyak Tanah 1.304.445.320.933 2.770.731.238.258 -1.466.285.917.325 -52,92
Subsidi Elpiji 32.810.891.192.000 54.150.841.096.873 -21.339.949.904.873 -39,41
Subsidi Listrik 49.655.080.902.612 52.666.457.809.744 -3.011.376.907.132 -5,72
Subsidi PPh DTP 12.762.355.715.792 11.153.533.500.306 1.608.822.215.486 14,42
Subsidi Bunga KKP dan Energi 12.650.384.255 6.047.109.076 6.603.275.179 109,20
Subsidi Bunga Risk Sharing KKPE 12.293.309.096 - 12.293.309.096 100,00
Subsidi Bunga Kre dit Biofue l (KPEN -RP) 25.519.545.572 13.481.673.580 12.037.871.992 89,29
Subsidi Kre dit Se ktor Pe te rnakan 1.530.671.052 7.726.239.785 -6.195.568.733 -80,19
Subsidi Kre dit Re si Gudang 703.395.225 456.859.098 246.536.127 53,96
PEN 23.212.217.318.552 - 23.212.217.318.552 100,00
Subsidi Diskon Listrik - Pe nanganan Pande mi c ovid-19
11.448.439.134.297 - 11.448.439.134.297 100,00
Subsidi PPh-DTP-Penanganan Pande mi c ovid-19 2.393.934.838.886 - 2.393.934.838.886 100,00
Subsidi PPN -DTP-Pe nanganan Pandemi c ovid-19 1.936.218.632.936 - 1.936.218.632.936 100,00
IJP Prog PEN - Pe nanganan Pande mi Covid-19 1.100.716.317.494 - 1.100.716.317.494 100,00
Bunga/M argin Prog PEN -Penanganan Pande mi Covid-19
6.332.908.394.939 - 6.332.908.394.939 100,00
Jumlah 133.419.365.158.089 148.057.052.337.606 - 14.637.687.179.517 -9,89
%
No Keterangan Anggaran Realisasi
APBNP
1 Subsidi BBM 14.935.795.091.000 14.926.122.723.933 99,94%
a. Minyak Solar 13.621.679.053.000 13.621.677.403.000 100,00%
b. Minyak Tanah 1.314.116.038.000 1.304.445.320.933 99,26%
2 Subsidi LPG 3 Kg 32.810.891.192.000 32.810.891.192.000 100,00%
3 Subsidi Listrik 62.658.474.777.000 61.103.520.036.909 97,52%
a. Subsidi listrik murni 51.039.894.936.000 49.655.080.902.612 97,29%
b. Diskon listrik 11.618.579.841.000 11.448.439.134.297 98,54%
Jumlah 110.405.161.060.000 108.840.533.952.842 98,58%
Perbandingan realisasi pembayaran belanja subsidi BBM dan LPG tabung 3 Kg pada
Periode Tahun Anggaran 2020 dengan Periode TA 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.
Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun)
Uraian Jenis Belanja
Tahun 2020 Tahun 2019 Rp %
Belanja Subsidi Minyak Solar 13.621.677.403.000 27.287.776.810.886 (13.666.099.407.886) (50,08)
Belanja Subsidi Minyak Tanah 1.304.445.320.933 2.770.731.238.258 (1.466.285.917.325) (52,92)
Belanja Subsidi Elpiji Tabung 3 Kg 32.810.891.192.000 54.150.841.096.873 (21.339.949.904.873) (39,41)
Jumlah 47.737.013.915.933 84.209.349.146.017 (36.472.335.230.084) (43,31)
Realisasi belanja subsidi BBM JBT dan LPG Tabung 3 Kg Periode Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp47.737.013.915.933 lebih rendah sebesar Rp20.565.131.136.154 atau
30,11 persen dibandingkan realisasi belanja pada Periode Tahun Anggaran 2019 (Audited)
sebesar Rp68.302.145.052 disebabkan oleh perubahan kebijakan tetap subsidi solar dari
Rp2.000/liter pada Tahun 2019 menjadi Rp1.000/liter pada Tahun 2020, realisasi volume
konsumsi JBT Tahun 2020 yang lebih rendah, harga produk LPG yang lebih rendah, dan
pembayaran kekurangan subsidi tahun lalu pada Tahun 2020 yang lebih rendah.
Realisasi pembayaran subsidi listrik pada Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar
Rp61.103.520.036.909, yang terdiri atas 2 jenis, yaitu Subsidi Listrik Reguler dan Diskon
Tarif Rumah Tangga, dengan rincian masing-masing sebagai berikut:
Pembayaran sebesar Rp49.655.080.902.612 merupakan pembayaran subsidi Listrik
tahun 2020 kepada PT PLN (Persero), termasuk penerimaan kembali beban subsidi
anggaran tahun lalu yang telah di set-off dengan pembayaran tagihan subsidi bulan
Mei Tahun 2020.
Pembayaran sebesar Rp11.448.439.134.297 merupakan pembayaran Diskon Tarif
Rumah Tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi serta Diskon Tarif Bisnis dan
Industri daya 450 VA kepada PT PLN (Persero) yang termasuk dalam program
perlindungan sosial dalam rangka menghadapi dampak Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).
Sementara itu, perbandingan realisasi Subsidi Listrik Tahun 2020 dan Tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Realisasi Belanja (Rp) N aik/ (Turun)
Uraian Jenis Belanja
Tahun 2020 Tahun 2019 Rp %
Belanja Subsidi Listrik Reguler 49.655.080.902.612 52.666.457.809.744 -3.011.376.907.132 -5,72
Diskon Tarif Tenaga Listrik 11.448.439.134.297 0 11.448.439.134.297 -
Jumlah 61.103.520.036.909 52.666.457.809.744 8.437.062.227.165 16,02
Adapun Realisasi Belanja Subsidi PPh DTP TA 2020 adalah sebagai berikut:
1. Subsidi PPh DTP atas komoditas panas bumi diberikan dalam rangka menciptakan
iklim investasi yang kondusif dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber daya panas
bumi untuk pembangkitan energi/listrik. Berdasarkan pelaksanaannya, realisasi
belanja subsidi tersebut per 31 Desember 2020 adalah Rp2.289.521.634.000 yang
merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020 dan pembayaran utang subsidi
jangka pendek atas kurang bayar Tahun 2018 sebesar Rp675.386.963.094.
2. Subsidi PPh DTP atas bunga, imbal hasil dan penghasilan jasa pihak ketiga atas jasa
yang diberikan kepada Pemerintah dalam penerbitan dan/atau pembelian
kembali/penukaran Surat Berharga Negara di pasar internasional, tetapi tidak
termasuk jasa konsultan hukum lokal (PPh DTP SBN Valas), diberikan dalam rangka
menjaga daya saing instrument utang luar negeri. Berdasarkan pelaksanaannya,
realisasi belanja subsidi PPh DTP SBN Valas sampai dengan 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp9.249.770.944.000 yang merupakan pembayaran atas tagihan
2020 dan pembayaran utang subsidi jangka pendek atas kurang bayar 2017 dan
2018 yang masing-masing sebesar Rp415.864.639.275 dan Rp131.452.598.140.
3. Subsidi PPh DTP atas pembayaran Recurrent Cost SPAN yang dibiayai oleh Rupiah
Murni diberikan sebagai fasilitas bagi pelaksana Kontrak Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN) untuk pelaksanaan warranty dan post warranty SPAN.
Realisasi PPh DTP Recurrent Cost SPAN berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp303.138.000 yang merupakan pembayaran atas tagihan 2020 dan
pembayaran utang subsidi jangka pendek atas kurang bayar 2017 dan 2018 yang
masing-masing sebesar Rp12.343.148 dan Rp43.456.135.
4. Subsidi PPN DTP atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan /atau Jasa Kena
Pajak (JKP) yang Diperlukan Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19 kepada
Pihak Tertentu merupakan bentuk insentif ini diberikan dalam rangka melindungi
segenap bangsa Indonesia, dengan cara mendukung ketersediaan obat-obatan, alat
kesehatan, dan pendukung lainnya dalam rangka penanganan pandemi COVID-19.
Berdasarkan PMK Nomor 143/PMK.03/2020, badan/instansi pemerintah yang
ditunjuk untuk melakukan penanganan pandemi COVID -19, rumah sakit rujukan
pasien pandemi COVID -19, serta pihak lain yang ditunjuk untuk membantu
penanganan pandemi COVID -19 dapat memperoleh Fasilitas PPN DTP atas barang
dan jasa yang digunakan untuk keperluan penanganan pandemi COVID -19. Realisasi
PPN DTP atas Alat Kesehatan berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp1.936.218.632.936 yang merupakan pembayaran atas tagihan
Tahun 2020.
5. Subsidi PPh Pasal 21 DTP atas Penghasilan yang Diterima oleh Pegawai Dengan
Kriteria Tertentu diberikan kepada pegawai yang memperoleh penghasilan dari
pemberi kerja dengan kriteria tertentu sesuai dengan PMK Nomor 86/PMK.03/2020
jo. PMK Nomor 110/PMK.03/2020. Dengan demikian pegawai yang memiliki NPWP
dan penghasilan bruto yang bersifat tetap dan teratur yang disetahunkan tidak lebih
dari Rp200 juta pada sektor-sektor tertentu akan mendapatkan penghasilan
tambahan dalam bentuk pajak yang tidak dipotong pemberi kerja tetapi diberikan
secara tunai kepada pegawai. Pemberian fasilitas ini dilakukan dengan tujuan
membantu pegawai yang terdampak pandemi COVID-19 sehingga daya belinya ikut
terangkat dan sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional. Realisasi PPh Pasal
21 DTP berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp1.709.586.633.777 yang merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020.
6. Subsidi PPh Final atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Sesuai Ketentuan Sebagaimana
Dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 merupakan fasilitas
perpajakan yang diberikan dengan tujuan membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19 serta mendukung pemulihan
ekonomi nasional sebagaimana dijelaskan dalam PMK Nomor 86/PMK.03/2020.
Pelaku UMKM mendapat fasilitas Pajak Penghasilan Final tarif 0,5 persen (PP
23/2018) yang ditanggung pemerintah. Realisasi PPh Final DTP bagi UMKM
berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp671.166.848.877
yang merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020.
7. Subsidi PPh Final Jasa Konstruksi atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Penerima Program Percepatan Peningkatan Tata
Guna Air Irigasi (P3-TGAI) merupakan fasilitas perpajakan yang diberikan pemerintah
Tahun 2020
Uraian Jenis Belanja Realisasi 2019 Selisih
Pagu Realisasi
Subsidi Bunga KKP-E 14.596.970.000 12.650.384.255 6.047.109.076 6.603.275.179
Subsidi Bunga KPEN-RP 58.976.244.000 25.519.545.572 13.481.673.580 12.037.871.992
Subsidi Risk Sharing KKP-E 12.558.650.000 12.293.309.096 - 12.293.309.096
Subsidi Bunga KUPS 2.843.555.000 1.530.671.052 7.726.239.785 (6.195.568.733)
Subsidi Bunga S-SRG 2.186.306.000 703.395.225 456.859.098 246.536.127
Subsidi Bunga PEN 27.197.182.900.000 6.332.908.394.939 6.332.908.394.939
Jumlah 27.288.344.625.000 6.385.605.700.139 27.711.881.539 6.357.893.818.600
Pagu Anggaran tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami kenaikan yang
sangat besar disebabkan adanya penambahan pagu untuk belanja subsidi bunga/margin
dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui revisi DIPA
ke 01 tanggal 6 Juli 2020 menjadi Rp27.288.344.625.000
Prosentase realisasi tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami penurunan
dari 36,80 persen menjadi 23,40 persen disebabkan pagu penyaluran belanja subsidi
Bunga termasuk untuk pembayaran subsidi bunga/margin Program PEN namun secara nilai
realisasi mengalami kenaikan yang besar.
Pencairan SP2D belanja subsidi bunga/subsidi margin dalam rangka mendukung program
pemulihan ekonomi nasional (PEN) adalah sebesar Rp6.360.803.463.708 dan terdapat
pengembalian belanja sebesar Rp27.895.068.769 sehingga realisasi belanja subsidi
bunga/subsidi margin program pemulihan ekonomi nasional (PEN) adalah
Rp6.332.908.394.939. Dari realisasi belanja subsidi sebesar Rp6.332.908.394.939, di
antaranya sebesar Rp2.545.523.579.930, per 31 Desember 2020 masih tersimpan di
rekening penampungan bank/lembaga penyalur dan belum didistribusikan kepada penerima
subsidi.
Jika realisasi belanja subsidi per 31 Desember 2020 tersebut dibandingkan dengan pagu
masing-masing skema, terlihat bahwa 3 (tiga) skema dengan persentase terbesar adalah:
1. Subsidi Risk Sharing Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (RS-KKPE) dengan realisasi
sebesar Rp12.293.309.096 atau 97,89 persen dari pagu sebesar
Rp12.558.650.000;
2. Subsidi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan realisasi sebesar
Rp12.981.358.895 atau 88,93 persen dari pagu sebesar Rp14.596.970.000;
3. Subsidi Kredit Usaha Penggemukan Sapi dengan realisasi sebesar Rp1.199.696.412
atau 42,19 persen dari pagu sebesar Rp2.843.555.000.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Dari Alokasi Pagu sebesar Rp9.733.000.000.000 tersedia terdapat realisasi pembayaran
belanja Subsidi sebesar Rp1.100.716.317.494 atau 11,31 persen dari pagu anggarannya.
Realisasi tersebut merupakan belanja IJP program PEN dalam Penanganan pandemi
COVID-19 yang terdiri dari:
No. Uraian Realisasi
1 Belanja Subsidi IJP Pelaku Usaha Koperasi dan IJP Loss Limit 9.105.288.357
2 Belanja Subsidi IJP Pelaku UMKM 1.091.611.029.137
Jumlah 1.100.716.317.494
2. Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
- Penanganan Pandemi COVID-19 - Subsidi IJP atas Pelaksanaan Program PEN
sebesar Rp1.091.611.029.137 untuk pembayaran Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
pelaku UMKM dengan rincian:
No. Penjamin Cakupan UMKM Realisasi
1 Askrindo 310.871 564.146.717.045
2 Jamkrindo 435.736 527.464.312.092
Jumlah 746.607 1.091.611.029.137
b. Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian sampai dengan 31 Desember 2020 menerima alokasi dana belanja
subsidi sebesar Rp35.477.464.269.000 yang seluruhnya dialokasikan untuk belanja
subsidi pupuk. Realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 sebesar
Rp34.236.900.514.015 atau 96,50 persen dari pagu anggaran. Pada Tahun 2019
realisasi belanja subsidi sebesar Rp34.308.308.749.200 sehingga apabila dibandingkan
dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 mengalami penurunan
sebesar Rp71.408.235.185 atau 0,21 persen. Rincian pagu dan realisasi sampai dengan
31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
% Real
URAIAN ANGGARAN REALISASI
thd Angg
Belanja Subsidi Pupuk 24.925.159.175.000 23.684.605.208.943 95,02
Belanja Pembayaran Utang Subsidi 7.415.086.103.000 7.415.086.102.211 100,00
Jumlah Belanja Reguler 32.340.245.278.000 31.099.691.311.154 96,16
Belanja Subsidi Pupuk PEN 3.137.218.991.000 3.137.209.202.861 100,00
Jumlah Belanja 67.817.709.547.000 65.336.591.825.169 96,34
Anggaran belanja subsidi pupuk PEN hanya merupakan tambahan alokasi pupuk di
beberapa daerah tertentu dan tidak ada perbedaan antara mekanisme penyaluran pupuk
subsidi reguler dan PEN. Perkembangan Serapan Subsidi Pupuk Berdasarkan DIPA
TA.2020 adalah sebagai berikut:
JENIS PUPUK PAGU (Rp.) PAGU (Rp.) REVISI REALISASI (Rp.) %
UREA 11.517.835.576.000 10.612.785.484.000 10.206.572.838.293 96,17
SP-36 1.575.000.000.000 1.488.943.000.000 1.377.483.007.514 92,51
ZA 1.349.167.500.000 1.235.938.500.000 1.051.287.646.010 85,06
NPK 11.045.344.880.000 10.604.016.831.000 10.256.086.668.325 96,72
ORGANIK 1.140.033.600.000 983.475.360.000 793.175.048.801 80,65
UREA COVID-19 2.642.329.791.000 2.642.323.010.144 100,00
SP-36 COVID-19 315.000.000.000 314.998.116.717 100,00
ZA COVID-19 179.889.200.000 179.888.076.000 100,00
KURANG BAYAR 2017 45.080.940.000 45.080.939.271 100,00
KURANG BAYAR 2018 5.712.863.663.000 5.712.863.662.940 100,00
KURANG BAYAR 2019 206.520.317.000 206.520.317.000 100,00
KURANG BAYAR 2019
1.450.621.183.000 1.450.621.183.000 100,00
Tahap II
JUMLAH 26.627.381.556.000 35.477.464.269.000 34.236.900.514.015 96,50
Realisasi belanja subsidi pupuk sebesar Rp34.236.900.514.015 untuk penyaluran 8,2 juta
ton pupuk bersubsidi tahun 2020 serta pembayaran kekurangan bayar subsidi pupuk tahun
2017, 2018, dan 2019. Sisa penyaluran tahun 2020 yang telah disetujui pembayarannya
telah dicatat pada utang jangka panjang subsidi.
c. Kementerian Komunikasi dan Informatika
Pada Tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika menerima alokasi anggaran
belanja subsidi sebesar Rp167.687.542.000. Realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020
sebesar Rp151.853.103.000 atau sebesar 90,56 persen dari pagu anggaran. Pada Tahun
2019 realisasi belanja subsidi sebesar Rp156.132.228.800, sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp4,279.125.000 atau 2,74 persen. Adapun rincian realisasi belanja
per produk disajikan pada tabel berikut:
Belanja Subsidi pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2019
terdapat pada 2 (dua) Unit Eselon 1 yaitu:
e. Kementerian Perhubungan
Pada 31 Desember 2020, Kementerian Perhubungan menerima alokasi dana Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi sebesar Rp4.716.604.390.000.
Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 sebesar Rp4.595.045.105.197 atau 97,42
persen dari pagu anggarannya, sedangkan realisasi Belanja Subsidi Tahun 2019 sebesar
Rp3.986.982.684.090. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi Belanja
Subsidi 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp608.062.421.720 atau 15,25
persen. Pagu dan realisasi per jenis subsidi pada Kementerian Perhubungan sampai 31
Desember 2020 sebagaimana dalam tabel berikut.
Tahun 2020
Jenis Subsidi Tahun 2019 Naik/(Turun) %
Anggaran Tahun 2019
Subsidi/PSO PT PELNI 2.046.300.000.000 2.046.299.999.387 2.169.074.920.170 (122.774.920.783) (5,66)
Subsidi/PSO PT KAI 2.670.304.390.000 2.548.745.105.810 1.817.907.763.920 730.837.341.890 40,20
Jumlah 2.670.304.390.000 2.548.745.105.810 1.817.907.763.920 730.837.341.890 40,20
Realisasi belanja tersebut termasuk pembayaran utang PSO tahun 2019 sebesar
Rp335.708.303.387. Utang tersebut sesuai Hasil Pemeriksaan BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan) Nomor: 19/AUDITAMA VII/PDTT/06/2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Berita
Acara Hasil Verifikasi Nomor:03/BA-VER/TUNGGAKAN-PSO/XI/2020 tanggal 05
November 2020.
2) Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Pada 31 Desember 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian menerima alokasi
anggaran untuk kegiatan PSO PT Kereta Api (Persero) sebesar Rp2.670.304.390.000.
Realisasi belanja subsidi/PSO PT KAI per 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.548.745.105.810 atau 95,45 persen dari pagu anggarannya.
Sementara itu, realisasi belanja subsidi Tahun 2019 sebesar Rp2.169.074.920.170.
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020
mengalami
Terdapat informasi terkait realisasi PSO KAI sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan PSO Perkeretaapian TA 2020 mengalami kenaikan nilai
anggaran sebesar 12,50 persen jika dibandingkan dengan TA 2019 (dari
Rp2.373.678.465.000 menjadi Rp2.670.304.390.000). Kenaikan nilai tersebut
dikarenakan adanya:
Perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api.
Penambahan Kereta Api Penugasan (KA Bandara Internasional Adi
Soemarmo)
Perpanjangan Lintas Pelayanan untuk KA Siliwangi dan KA Lokal Cibatuan.
b) Efek yang ditimbulkan dari adanya pandemi COVID-19 berupa penurunan jumlah
penumpang yang cukup signifikan sehingga Pemerintah dan PT KAI (Persero)
sepakat untuk melakukan amandemen kontrak guna menyesuaikan kebutuhan
nilai PSO Perkeretaapian serta memaksimalkan penyerapan anggaran belanja
subsidi PSO Perkeretaapian. Perbandingan antara nilai kontrak awal dengan
adendum PSO Perkeretaapian TA 2020 sebagai berikut:
Kontrak PSO Perkeretaapian
Naik (Turun)
Kontrak Awal Addendum
2.670.304.390.000 2.519.153.675.392 (5,66)
g. Kementerian Perindustrian
Pada 31 Desember 2020, Kementerian Perindustrian memperoleh alokasi anggaran
belanja subsidi BM-DTP sebesar Rp974.961.336.000. Realisasi belanja subsidi BM-DTP
31 Desember 2020 sebesar Rp226.434.877.370.000 (23,23 persen) dan realisasi
belanja subsidi BM-DTP Tahun 2019 sebesar Rp343.623.198.000, sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi BMDTP 31 Desember 2020
mengalami penurunan sebesar Rp117.188.320.630.000.
Berikut adalah perbandingan realisasi belanja subsidi BM DTP pada Kementerian
Perindustrian 31 Desember 2020 dan 2019.
Unit Eselon I Tahun 2020 Tahun 2019 NAIK/(TURUN) Persen
Ditjen Industri Agro 71.527.436.764 2.040.617.000 69.486.819.764 3405,19%
Ditjen IKFT 96.190.862.700 182.949.778.000 (86.758.915.300) -47,42%
Ditjen IKMA - 227.273.000 (227.273.000) -
Ditjen ILMATAE 58.716.527.906 157.075.975.000 (98.359.447.094) -62,62%
Jumlah 226.434.827.370 342.293.643.000 (115.858.815.630) -33,85%
Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa oleh
Industri Sektor Tertentu Yang Terdampak Pandemi COVID-19 sebesar
Rp583.287.000.000. Total anggaran belanja subsidi Kementerian Perindustrian TA 2020
sebesar Rp974.961.336.000 berada pada 4 Unit Eselon I yaitu Direktorat Jenderal
Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika; Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Farmasi, dan Tekstil; Direktorat Jenderal Industri Agro; dan Direktorat Jenderal
Industri Kecil, Menengah, dan Aneka dengan rincian sebagai berikut Adapun anggaran dan
realisasi belanja subsidi BM DTP per unit eselon I Kementerian Perindustrian tahun 2020
tersaji dalam tabel berikut.
Uraian Anggaran Realisasi Persen
Belanja Subsidi Reguler 391.674.336.000 135.358.130.700 34,56
Ditjen Industri Agro 2.100.000.000 1.672.587.000 79,65
Ditjen IKFT 237.462.549.000 96.190.862.700 40,51
Ditjen ILMATAE 152.111.787.000 37.494.681.000 24,65
Ditjen IKMA - - -
Belanja Subsidi COVID-19 583.287.000.000 91.076.746.670 15,61
Ditjen Industri Agro 276.333.000.000 69.854.899.764 25,28
Ditjen IKFT 192.205.000.000 - 0,00
Ditjen ILMATAE 114.337.000.000 21.221.846.906 18,56
Ditjen IKMA 412.000.000 - 0,00
Jumlah 974.961.336.000 226.434.877.370 23,23
Kegiatan Belanja Subsidi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah ini dilaksanakan oleh unit
Eselon I Kementerian Perindustrian dengan rincian sebagai berikut.
Terdapat kendala di aspek uji klinis yang terlalu dekat dengan batas akhir
pemanfaatan BMDTP COVID .
Produk yang diusulkan berupa pipe tube sudah dilakukan investasi di dalam negeri
selama masa pandemi sehingga tidak ada realisasi (substitusi impor).
Produksi/utilitas sektor industri mengalami penurunan, serta Fasilitas BM DTP
COVID-19 yang hanya berlaku efektif untuk 2 bulan saja (November-Desember
2020). Akibatnya, telah terdapat perubahan rencana produksi dari perusahaan
pemohon.
Rincian realisasi sektor industri BMDTP Ditjen ILMATAE dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Uraian Anggaran Realisasi %
Pembuatan Komponen Kendaraan Bermotor
1 dan/atau Komponen AMMDes (Alat Mekanis 131.319.954.000 27.853.349.000 21,21%
Mutiguna Pedesaan)
2 Pembuatan Sepeda Motor Listrik 40.295.000 30.273.000 75,13%
Pembuatan Bagian Tertentu Alat Besar
3 903.279.000 567.069.000 62,78%
dan/atau Perakitan Alat Besar
4 Pembuatan Alat dan Mesin Pertanian 499.999.000 185.045.000 37,01%
Pembuatan Peralatan Komponen Boiler dan
5 4.448.262.000 823.914.000 18,52%
Ketenagalistrikan
Pembuatan Komponen dan/atau Produk
6 10.999.998.000 6.324.543.000 57,50%
Elektronika
7 Pembuatan Peralatan Telekomunikasi 300.000.000 - 0,00%
8 Pembuatan Kabel Serat Optik 3.600.000.000 1.710.488.000 47,51%
Subsidi BMDTP Terhadap industri Terdampak
9 114.337.000.000 21.221.846.906 18,56%
COVID-19
Industri Alat Kesehatan dan Peralatan Rumah
10 430.000.000 - 0,00%
Sakit
11 Industri Ventilator 2.000.000.000 - 0,00%
Industri Pembuatan Kendaraan Bermotor Roda
12 165.000.000 - 0,00%
Dua atau Tiga
13 Industri Penunjang Perkapalan 1.000.000.000 - 0,00%
14 Industri Pembuatan Sepeda 39.242.000.000 19.908.378.030 50,73%
Industri Pembuatan Kemasan Kaleng, Tutup
15 20.000.000.000 184.304.265 0,92%
Botol (Crown Cork) dan Jaket Baterai
Industri Pembuatan Komponen dan/atau
16 30.000.000.000 - 0,00%
Produk Elektronika
17 Industri Pembuatan Kabel Serat Optik 5.000.000.000 - 0,00%
Industri Pembuatan Smart Card Berupa Kartu
18 Plastik, Kartu Plastik Security, Kartu 10.000.000.000 1.129.164.611 11,29%
Elektronik Dan Kartu Telepon Seluler
Penyebab rendahnya realisasi pada sektor Industri Kimia Farmasi dan Tekstil diantaranya
karena:
1) Pandemi COVID-19 yang menyebabkan kegiatan ekspor dan impor terhenti .
2) Pengajuan RIB tidak lolos verifikasi karena negara pengimpor sudah memiliki
perjanjian FTA .
3) Permintaan menurun dikarenakan dampak COVID sehingga mengurangi produksi.
4) Penetapan kebijakan BMDTP COVID-19 terlalu mendadak dan waktu pelaksanaan
yang terlalu singkat.
Penyebab rendahnya realisasi pada sektor Industri Agro Permintaan menurun dikarenakan
dampak COVID sehingga mengurangi produksi Bahan baku diproduksi di dalam negeri.
h. BPOM
Pada Tahun 2020, BPOM memperoleh alokasi anggaran belanja subsidi BM-DTP sebesar
Rp13.900.000.000. Realisasi 31 Desember 2020 sebesar Rp7.043.983.000.
Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 sebesar Rp7.043.983.000 atau 50,68
persen dari pagu anggarannya, sedangkan realisasi Belanja Subsidi Tahun 2019 sebesar
Rp10.703.104.000. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi Belanja Subsidi
31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp3.659.121.000.
Komposisi realisasi Belanja Satker Badan Pengawas Obat dan Makanan menurut jenis
belanja hanya terdiri dari belanja subsidi yang di gunakan untuk pembayaran Subsidi Bea
Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk pembuatan Infus. Belanja subsidi Bea
Masuk Ditanggung Pemerintah merupakan belanja non kas.
Pagu yang disetujui Menteri Keuangan melalui Surat Direktur Jenderal Anggaran Nomor
SP DIPA-999.07.1.971150/2020 tanggal 20 Desember 2019 perihal Penyampaian DIPA
BUN Pengelolaan Belanja Subsidi (BA 999.07) Satker badan Pengawas Obat dan Makanan
untuk Keperluan Fasilitas Bea Masuk Tahun 2020 adalah sebesar Rp13.900.000.000
dengan rincian belanja subsidi BMDTP untuk 6 industri farmasi sebagai berikut.
Rencana Impor
PMK Realisasi
No. Nama Industri Penerima BMDTP Barang (RIB)/SKEP
1 PT Widatra Bhakti No 548/KM.4/2020 7.857.599.290 4.684.554.000
2 PT Otsuka Indonesia No 711/KM.4/2020 4.282.184 1.292.696.000
3 PT DEXA MEDICA No 643/KM.4/2020 929.679.524 614.504.000
4 PT FERRON PAR PHARMACEUTICAL No.642/KM.4/2020 441.307.250 327.426.000
5 PT TRIYASA NAGAMAS FARMA No. 765/KM.4/2020 375.475.100 152.950.000
PT FONKO INTERNATIONAL
6 No. 641/KM.4/2020 11.212.936 7.853.000
PHARMACETICLAS
Jumlah - 9.619.556.284 7.079.983.000
Bahan yang mendapatkan BMDTP TA 2020 yaitu LDPE Pharmaceutical Grade (LDPE
3220 dan 3020 D, Botol kaca, Komponen alat suntik, Aluminium caps, Sumbat Untuk
kegunaan farmasi, Rubber Stoper, Endosteine, Ursodeoxychlic Acid, Clobazam,
Dobutamine hydrochloride, Valproic Acid. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019
penurunan realisasi Tahun 2020 dikarenakan:
1) Adanya pandemi COVID-19, menyebabkan permintaan obat (bukan obat COVID) dan
infus dasar berkurang sehingga IF mengurangi produksi dan importasi bahan bahan
baku obat dan material bahan kemas yang telah direncanakan.
2) Peraturan Pemerintah terkait PSBB menyebabkan beberapa Industri Farmasi
mengurangi operasional produksinya.
3) Adanya perubahan penggunaan jenis material bahan kemas per Januari 2021 oleh
PT. Otsuka Indonesia hal ini sudah mendapatkan persetujuan Badan POM sehingga
industri yang dimaksud tidak dapat memanfaatkan fasilitas BMDTP secara
maksimal.
4) Negara produsen Eropa sedang menghadapi musim dingin sehingga kegiatan produksi
dan pengiriman barang menurun. Oleh sebab itu, PT Widatra tidak dapat
menambahkan realisasi importasi LDPE dari Jerman pada Desember 2020 karena RIB
BMDTP TA 2020 hanya berlaku hingga 31 Desember, dikhawatirkan saat barang
datang tidak bisa menggunakan fasilitas BMDTP.
i. Kementerian BUMN
Pada 31 Desember 2020, Kementerian BUMN memperoleh alokasi anggaran belanja
subsidi/subsidi margin untuk kredit/pembiayaan UMKM sebesar Rp2.371.000.000.000.
Realisasi belanja subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.457.106.553.933 atau
61,46 persen dari pagu anggarannya.
Rincian realisasi Belanja Subsidi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020
adalah sebagai berikut:
1) Realisasi dari tagihan subsidi bagi debitur PT Pegadaian periode bulan Mei s.d.
Oktober 2020 sebesar Rp422.525.664.525.
a) Tagihan Periode Bulan Mei 2020 sebesar Rp107.766.373.157;
b) Tagihan Periode Bulan Juni 2020 sebesar Rp85.972.403.463;
c) Tagihan Periode Bulan Juli 2020 sebesar Rp75.530.456.572;
d) Tagihan Periode Bulan Agustus 2020 sebesar Rp62.258.302.706;
e) Tagihan Periode Bulan September 2020 sebesar Rp48.932.293.373;
f) Tagihan Periode Bulan Oktober 2020 sebesar Rp42.065.835.254.
Tagihan Periode Bulan Mei s.d. Juli 2020 telah dicairkan pada Bulan Oktober 2020,
sedangkan Tagihan Periode Bulan Agustus s.d. Oktober 2020 telah dicairkan pada
Bulan November 2020
2) Realisasi dari tagihan subsidi bagi debitur PT PNM periode bulan Mei s.d. Oktober
2020 sebesar Rp1.034.580.889.408. Rincian tagihan dan realisasi sebagai berikut:
a) Tagihan Periode Bulan Mei Tahap I 2020 sebesar Rp119.613.007.638;
b) Tagihan Periode Bulan Mei Tahap II 2020 sebesar Rp71.819.786.584;
c) Tagihan Periode Bulan Juni 2020 sebesar Rp155.694.552.055;
Realisasi Belanja Hibah Tahun 2020 adalah sebesar Rp6.275.907.926.228 atau 70,15 persen
dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA Tahun 2020 sebesar Rp8.946.227.133.000.
Realisasi Belanja Hibah Tahun 2020 lebih kecil Rp200.297.735.817 atau turun 3,09 persen
dari realisasi Tahun 2019.
Alokasi anggaran Belanja Hibah Tahun 2020 adalah sebesar Rp8.946.227.133.000.dengan
rincian sebagai berikut:
1. Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Satker 985251) berdasarkan APBN adalah sebesar
Rp3.283.491.968.000.
2. Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari
Penerimaan Dalam Negeri/Rupiah Murni (Satker 985261) berdasarkan APBN adalah
sebesar Rp5.629.591.355.000.
3. Alokasi anggaran Belanja Hibah Ke Luar Negeri berdasarkan SP DIPA-
999.02.1.977263/2020, tanggal 17 Juli 2020 adalah sebesar Rp132.232.000.
4. Alokasi anggaran Belanja Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing yang
bersumber dari Rupiah Murni (Satker 985252) adalah sebesar Rp33.011.578.000.
Realisasi Belanja Hibah Tahun 2020 lebih rendah Rp200.297.735.817 atau turun 3,09 persen
dari realisasi Tahun 2019 sebesar Rp6.476.205.662.045. Realisasi belanja hibah tersebut
terdiri dari Banking Commission sebesar Rp130.909.594, belanja hibah kepada Pemerintah
Luar Negeri sebesar Rp29.411.577.792 dan belanja hibah kepada Pemerintah Daerah sebesar
Rp6.246.365.438.842.
Satker 977263
Berdasarkan SP DIPA-999.02.1.977263/2020, tanggal 20 November 2019, alokasi anggaran
Belanja Hibah (Satker 977263) untuk tahun 2020 yaitu sebesar Rp132.232.000, dan sampai
dengan 31 Desember 2020 terdapat realisasi belanja pembayaran biaya/kewajiban lainnya
terkait pendapatan/belanja hibah (Banking Commission) kepada MUFG Bank Tokyo Japan
sebesar Rp130.909.594 atau sebesar 99 persen dari jumlah yang dianggarkan. Tingkat
penyerapan belanja hibah Tahun 2020 sebesar 99 persen lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan penyerapan anggaran belanja hibah pada tahun 2019 sebesar 93,29 persen.
Satker 985252
Realisasi belanja pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792 atau 89,09
persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp33.011.578.000. Realisasi belanja hibah
pada tahun 2020 terdiri dari belanja hibah kepada pemerintah luar negeri sebesar
Rp29.411.577.792.
Realisasi Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri sebesar Rp29.411.577.792. Pada
tahun 2020, terdapat beberapa usulan hibah yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri
yang disetujui oleh Kelompok Kerja (Pokja) Penilaian Pemberian Hibah untuk dimasukkan ke
dalam Daftar Rencana Pemberian Hibah (DRPH) 2020, namun mengingat perkembangan di
lapangan, hibah DRPH 2020 yang dapat dieksekusi adalah hibah untuk Renovasi Queen
Victoria School tahap II di Negara Fiji.
Selain hibah terencana yang masuk ke dalam DRPH, terdapat hibah tidak terencana (non-
DRPH) di beberapa negara mitra. Pada tahun 2020, terdapat beberapa hibah non-DRPH yang
telah memperoleh persetujuan Komite Pengarah LDKPI yaitu hibah untuk bantuan perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagai penanganan COVID-19 kepada Negara
Fiji, Kepulauan Solomon dan Timor Leste dengan rincian sebagai berikut (dalam miliar Rupiah):
Satker 985251
Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Satker 985251) berdasarkan APBN adalah sebesar
Rp3.283.491.968.000. Realisasi Belanja Hibah Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp1.884.793.475.371 atau sebesar 57,40 persen dari pagu
anggarannya. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-to-y),
realisasi mengalami penurunan baik secara besaran maupun persentase yaitu sebesar
Rp8.215.527.370 atau 0,43 persen. Pada tahun 2019 realisasi belanja Hibah Luar Negeri
tercatat sebesar Rp1.893.009.002.741 atau sebesar 66,93 persen dari pagu anggarannya.
Perbandingan alokasi dan realisasi Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber
dari Hibah atau Pinjaman Luar Negeri pada tahun 2020 dan 2019 dapat dilihat pada grafik
berikut ini:
Rincian nilai atas Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari Hibah atau Pinjaman
Luar Negeri (Satker 985251) Tahun 2020 dan 2019 dapat dilihat pada table berikut ini:
Realisasi belanja per jenis hibah Tahun 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hibah Air Minum
Pagu anggaran Hibah Air Minum pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp100.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu TA 2019 sebesar Rp1.017.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, tidak terdapat realisasi pada belanja Hibah
Air Minum atau sebesar 0 persen dari pagu anggarannya sehingga tidak terdapat output.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah
Air Minum Tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan baik secara jumlah
maupun output. Pada tahun 2019 realisasi Hibah Air Minum tercatat sebesar
Rp1.017.000.000 atau sebesar 100 persen dari pagu anggarannya dengan output
sebanyak 471 sambungan rumah.
Penurunan pagu dan realisasi tersebut disebabkan karena Hibah Air Minum merupakan
jenis hibah yang bersifat multiyears yang dimulai di tahun 2012 dan sebagian besar
daerah telah selesai melaksanakan program hibah sebelum tahun 2019. Sedangkan tidak
adanya realisasi Hibah Air Minum pada Tahun 2020 disebabkan karena terdapat
perubahan skema hibah dari berbasis output menjadi berbasis kinerja dengan sasaran
daerah penerima baru. Tahun 2020 difokuskan pada perencanaan, kegiatan dan
reimbursement yang akan dimulai pada Tahun 2021.
Belanja Hibah Leuser tahap ketiga dan tahap keempat baru tercatat pada Tahun 2020
setelah DJPK menerima Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan dari DJPB.
Penyaluran Hibah Leuser dilaksanakan melalui tata cara Pembiayaan Pendahuluan yaitu
cara pembayaran yang dilakukan oleh Pemberi PHLN sebagai penggantian dana atas
pelaksanaan kegiatan yang terlebih dahulu membebani APBD. Kreditanstalt für
Wiederaufbau (KWF) atau Bank Pembangunan Jerman sebagai lender akan melakukan
transfer langsung ke Provinsi Aceh dengan skema reimbursement. Kendala dalam proses
pembukuan penyaluran Hibah Leuser adalah karena Pemberi PHLN akan melakukan
verifikasi melalui pihak ketiga (verifikator) independen yang ditunjuk langsung oleh
pemberi PHLN. Proses verifikasi tersebut memiliki prosedur yang rumit dan panjang
sehingga mengakibatkan proses pembayaran dari KWF membutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan capaian Output Hibah Leuser adalah terlaksananya konservasi
keanekaragaman hayati dan pelestarian iklim dengan memberdayakan masyarakat pada
3 Kabupaten, antara lain Kab. Aceh Selatan, Kab. Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam.
Capaian Output FMSRB pada tahun 2020 yaitu terlaksananya kegiatan konstruksi
partisipatif, antara lain:
a. Embung sebanyak 22 unit;
b. Dam Parit sebanyak 8 unit;
c. Paket drainase di 74 desa;
d. irigasi perpompaan sebanyak 11 unit;
e. sumur resapan sebanyak 8 unit;
f. Tembok Penahan Tanah sebanyak 19 unit;
g. Jalan Usaha Tani (JUT) sebanyak 26 unit, dan
h. Jaringan Irigasi Desa (Jides) sebanyak 16 unit.
READ-SI Tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2019 realisasi
Hibah READ-SI tercatat sebesar Rp19.592.224.497 atau sebesar 38,62 persen dari
pagu anggarannya. Untuk capaian output READSI pada Tahun 2020 antara lain sebagai
berikut:
a. Studi Evaluasi Kegiatan Usaha Non-Farm dan Peluang Pasar sebanyak 4 paket;
b. Pelatihan Teknis dan Manajemen bagi Penyuluh Pendamping Program READSI
sebanyak 30 angkatan (576 orang);
c. Pengadaan materi penyuluhan;
d. Sertifikasi benih padi;
e. Sekolah Lapang Komoditas bagi kelompok tani Program READSI sebanyak 779 paket
(19.475 orang);
f. Bantuan sarana produksi pertanian bagi 1.194 kelompok tani;
g. Bantuan sarana IT bagi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan lokasi
program;
h. Sosialisasi peningkatan kesadaran gizi keluarga petani.
Satker 985261
Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari Penerimaan
Dalam Negeri/Rupiah Murni (Satker 985261) Tahun 2020 adalah sebesar
Rp5.629.591.355.000, dengan rincian sebagaimana dijelaskan grafik berikut ini:
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi penyaluran belanja hibah pada Satker
985261 tercatat sebesar Rp4.361.571.709.199 atau 77,48 persen dari pagu anggarannya.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-to-y), realisasi
mengalami peningkatan secara besaran dari Rp4.348.512.664.346 pada Tahun 2019
meningkat menjadi Rp4.361.571.709.199 pada Tahun 2020, namun secara persentase
terhadap pagu anggaran mengalami penurunan dari 90,72 persen pada Tahun 2019 menjadi
77,48 persen pada Tahun 2020. Perbandingan alokasi dan realisasi Belanja Hibah Kepada
Pemerintah Daerah yang Bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri/Rupiah Murni pada tahun
2020 dan 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Dari data di atas dapat dilihat bahwa Hibah pariwisata dalam rangka Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) merupakan jenis hibah baru dan memiliki angka terbesar dibandingkan jenis
hibah lainnya. Perbandingan persentase realisasi penyaluran hibah ke daerah dapat di lihat
pada grafik berikut ini:
2020 berjumlah 44 pemerintah daerah. Jumlah penerima Hibah tersebut juga mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2019 yang disalurkan kepada 50 pemerintah
daerah.
2. Hibah Pengelolaan Nationwide Water Hibah Program/ Hibah Air Minum
Pagu anggaran Hibah Air Minum pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp699.300.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu anggaran Tahun 2019 sebesar
Rp900.000.000.000. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing agency, pagu
tersebut tidak dimaksimalkan penggunaannya. Berdasarkan SPPH, Pagu Hibah Air
Minum berjumlah Rp695.282.000.000, sehingga pada Tahun 2020 terdapat self
blocking pagu anggaran Hibah Air Minum sebesar Rp4.018.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Air Minum sebesar
Rp589.547.069.014 atau sebesar 84,79 persen dari pagu anggarannya dengan output
sejumlah 230.124 sambungan rumah. Jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah Air Minum Tahun 2020 mengalami penurunan
baik secara jumlah maupun output. Pada tahun 2019, realisasi Hibah Air Minum tercatat
sebesar Rp710.517.080.829 atau sebesar 78,95 persen dari pagu anggarannya dengan
output sejumlah 259.591 sambungan rumah. Penurunan tersebut disebabkan oleh
dampak terjadinya pandemi COVID-19 yang membatasi kinerja pelaksanaan kegiatan
karena fokus pemerintah daerah pada pencegahan dan penanggulangan penyebaran
pandemi COVID-19.
Hibah Air Minum dibedakan menjadi 2 yaitu Hibah Air Minum Perkotaan dan Hibah Air
Minum Pedesaan. Hibah Air Minum Perkotaan Tahun 2020 dialokasikan kepada 116
pemerintah daerah, namun terdapat 5 daerah tidak diberikan pertimbangan penyaluran
dari Kementerian PUPR selaku executing agency, sehingga Hibah Air Minum Perkotaan
Tahun 2020 disalurkan kepada 111 pemerintah daerah dengan total realisasi sebesar
Rp462.296.000.000. Sedangkan Hibah Air Minum Pedesaan Tahun 2020 dialokasikan
kepada 77 pemerintah daerah, namun terdapat 2 daerah yang menolak/tidak bersedia
mengikuti program Hibah Air Minum dan 4 daerah lainnya tidak diberikan pertimbangan
penyaluran dari Kementerian PUPR selaku executing agency, sehingga Hibah Air Minum
Perdesaan Tahun 2020 disalurkan kepada 71 pemerintah daerah dengan total realisasi
sebesar Rp127.251.069.014. Penyaluran untuk Hibah Air Minum ini baru terealisasi di
Bulan Desember 2019 dikarenakan proses verifikasi atas permintaan penyaluran hibah
daerah di executing agency baru selesai dilaksanakan di akhir November, sehingga surat
rekomendasi penyaluran baru disampaikan di bulan Desember.
3. Hibah Jalan Daerah
Pagu anggaran Hibah Jalan Daerah pada Tahun 2020 adalah sebesar
Rp630.002.581.000 Pagu anggaran ini mengalami kenaikan dari pagu anggaran Tahun
2019 sebesar Rp500.000.000.000. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing
agency, pagu tersebut tidak dimaksimalkan penggunaannya. Berdasarkan SPPH, Pagu
Hibah Jalan Daerah berjumlah Rp630.002.298.000, sehingga pada Tahun 2020
terdapat self blocking pagu anggaran Hibah Jalan Daerah sebesar Rp283.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Jalan Daerah sebesar
Rp547.837.926.003 atau sebesar 86,96 persen dari pagu anggarannya dengan output
sepanjang 1.153,1 km. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
(y-on-y), realisasi Hibah Jalan Daerah Tahun 2020 mengalami peningkatan baik secara
besaran maupun output. Pada tahun 2019, realisasi Hibah Jalan Daerah tercatat
Rp404.628.537.517 atau sebesar 80,92 persen dari pagu anggarannya dengan output
sepanjang 797 km. Peningkatan juga terjadi pada daerah penerima program Hibah Jalan
Daerah dari 10 pemerintah daerah pada Tahun 2019 menjadi 14 pemerintah daerah pada
Tahun 2020.
4. Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
Pagu anggaran Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (Hibah RR) pada TA
2020 adalah sebesar Rp920.288.774.000. Pagu anggaran ini mengalami penurunan
yang sangat signifikan dari pagu TA 2019 sebesar Rp3.293.346.474.000. Penurunan
tersebut disebabkan karena penyesuaian terhadap dampak bencana yang terjadi pada
tahun sebelumnya. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing agency, pagu tersebut
tidak dimaksimalkan. Berdasarkan SPPH, Pagu Hibah RR berjumlah
Rp915.931.467.000, sehingga pada Tahun 2020 terdapat self blocking pagu anggaran
Hibah RR sebesar Rp 4.357.307.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah RR sebesar
Rp915.931.467.000 atau sebesar 99,53 persen dari pagu anggarannya. Realisasi Hibah
RR Tahun 2020 Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-
y) mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada tahun 2019, realisasi Hibah RR
tercatat sebesar Rp3.160.228.546.000 atau sebesar 95,96 persen dari pagu
anggarannya. Sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi belanja hibah RR
mengalami penurunan Rp2.244.297.079.000 atau 71,02 persen. Penurunan tersebut
disebabkan oleh berkurangnya jumlah daerah terdampak bencana yang harus segera
dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun
2019. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah daerah penerima Hibah RR juga
mengalami penurunan, pada tahun 2020 sebanyak 70 pemerintah daerah sedangkan
pada Tahun 2019 sebanyak 130 pemerintah daerah.
5. Hibah Pariwisata
Hibah Pariwisata dialokasikan sebagai pre-kondisi untuk reaktivasi pariwisata nasional
melalui pemberian safety net bagi industri wisata (hotel dan restoran) dan bantuan
kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan lingkungan wisata yang bersih, sehat, dan
sesuai standar operasional prosedur COVID-19 sehingga dapat membantu sektor
pariwisata untuk kembali bergerak. Sasaran Hibah Pariwisata yaitu pemerintah daerah
yang saat ini sedang mengalami gangguan finansial serta recovery penurunan PAD bagi
pemerintah daerah akibat Pandemi COVID-19 dan Industri hotel dan restoran yang
memenuhi kriteria penerima hibah.
Pagu anggaran Hibah Pariwisata pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp
3.300.000.000.000 sebagaimana dituangkan dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-
265/MK.2/2020 hal Penetapan Pergeseran Anggaran BA BUN Dari Subbagian Anggaran
Bendahara Umum Negara Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Subbagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Hibah (BA 999.02) untuk Kegiatan
Hibah Pariwisata.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Pariwisata sebesar
Rp2.264.647.247.182 atau sebesar 68,63 persen dari pagu anggarannya. Hibah
Pariwisata Tahun 2020 dialokasikan kepada 101 pemerintah daerah, namun terdapat 1
daerah yang menolak mengikuti Hibah pariwisata yaitu Kab. Malang, dan 3 daerah yang
tidak memberikan respon yaitu Kab. Dogiyai, Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Kab. Bulungan,
sehingga Hibah Pariwisata Tahun 2020 disalurkan kepada 97 pemerintah daerah.
Penyaluran Hibah Pariwisata dilakukan 2 tahap sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran Hibah pariwisata Dalam
Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Tahap I sebesar Rp1.605.225.270.570 disalurkan kepada 97 pemerintah daerah.
b. Tahap II sebesar Rp659.421.976.612 disalurkan kepada 47 daerah.
Rendahnya realisasi Hibah Pariwisata disebabkan oleh Waktu Pelaksanaan program
relatif sangat singkat yaitu sekitar bulan Oktober – Desember 2020, adanya
pembatasan sosial di daerah sebagai bagian dari penangan Pandemi di daerah
berpengaruh pada kecepatan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan, dan pemahaman
daerah atas pengelolaan Hibah relatif belum baik.
Berdasarkan data dari executing agency, output sementara atas Hibah Pariwisata terdiri
dari 97 pemerintah daerah, 6.818 industri hotel, dan 7.625 industri restoran. Angka
pasti atas output Hibah Pariwisata pada industri hotel dan restoran dapat diketahui
berdasarkan laporan dari pemerintah daerah penerima Hibah Pariwisata yang
disampaikan ke DJPK paling lambat tanggal 28 februari 2020 sesuai dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran Hibah pariwsata
Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020.
Realisasi Belanja
Uraian
2020 2019
UAP BUN Belanja Lain-lain (999.08)
Belanja Cadangan Fiskal Lainnya (Risiko Kenaikan TTL) - 7.456.451.880.000
Belanja Cadangan Beras Pemerintah 2.083.584.096.722 571.552.261.391
Belanja Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Papua 108.794.852.646 114.869.543.225
dan Papua Barat
Belanja Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta PBPU 4.118.240.745.500
dan BP Kelas III - Penanganan Pandemi COVID-19
Belanja Lain-lain Program Kartu Prakerja - Penanganan Dampak 18.252.242.050.924
Pandemi COVID-19
Belanja Lain-lain Pembayaran Dana Bantuan - Penanganan 1.688.040.000.000 -
Dampak Pandemi COVID-19
Belanja Lain-lain 93.190.951.884.849 2.368.674.111.397
Realisasi Belanja Bruto 119.441.853.630.641 10.511.547.796.013
Pengembalian Belanja 3.073.093.437 14.599.380.641
Jumlah Realisasi Belanja Neto dari 999.08 119.438.780.537.204 10.496.948.415.372
UAP BUN Transaksi Khusus (999.99)
Belanja Fee Pelayanan Bank/Pos Persepsi - 512.413.199.000
Belanja Jasa Pelayanan Perbendaharaan - 1.429.584.714
Belanja Pembayaran Selisih Harga Beras Bulog 53.116.712.664 53.917.840.896
Rugi Selisih Kurs Dalam Pengelolaan Rekening 543.291.772.307 635.037.508.667
Penyesuaian Selisih Kurs Invoice/SPP/SP2D dan Exotic
66 -
Currency
Jumlah Realisasi Belanja Netto dari 999.99 596.408.485.037 1.202.798.133.277
Realisasi Belanja Neto 120.035.189.022.241 11.699.746.548.649
Terjadi perubahan kebijakan penyajian belanja fee pelayanan bank/pos persepsi dan belanja
jasa pelayanan perbendaharaan dimana semula disajikan sebagai belanja lain-lain pada tahun-
tahun sebelumnya pada tahun ini disajikan sebagai belanja barang.
Realisasi Transfer ke Realisasi belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 sebesar
Daerah dan Dana Desa Rp762.530.176.156.179 atau 98,72 persen dari anggaran sebesar
Rp772.380.975.050.000. Dibandingkan dengan Tahun 2019 realisasi belanja transfer ke
daerah dan dana desa mengalami penurunan sebesar Rp50.443.246.986.434 atau 6,20
persen.
Transfer ke Daerah dan Dana Desa terdiri dari Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana
Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DIY serta Dana Desa sebagaimana tabel berikut.
Rincian Realisasi Transfer Daerah per Akun Tahun 2020 dapat dilihat di Lampiran LRA 3
(halaman LB3).
Realisasi Transfer ke Realisasi belanja Transfer ke Daerah Tahun 2020 sebesar Rp691.429.657.572.323 atau
Daerah 98,61 persen dari anggaran sebesar Rp701.190.975.050.000. Transfer ke Daerah terdiri dari
Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DIY.
%
Jenis Dana Pagu 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Perubahan
DTU 478.782.222.354.000 475.518.812.742.551 524.890.210.970.419 -9,41%
DBH 94.400.698.127.000 93.906.361.247.000 103.979.972.414.419 -9,69%
DAU 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 420.910.238.556.000 -9,34%
DTK 183.032.025.000.000 176.578.831.927.772 186.394.672.896.195 -5,27%
DAK Fisik 53.787.350.000.000 50.175.976.373.103 64.165.654.543.270 -21,80%
DAK non Fisik 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 122.229.018.352.925 3,41%
Jumlah 661.814.247.354.000 652.097.644.670.323 711.284.883.866.614 -8,32%
Bayar DBH TA 2019 sehingga pagu DBH menjadi Rp94.400.698.127.000 dengan rincian Pagu
DBH Pajak sebesar Rp47.675.050.585.844 dan Pagu DBH SDA sebesar
Rp46.725.647.541.156.
Nilai realisasi Dana Bagi Hasil TA 2020 terdiri dari realisasi transfer DBH reguler sebesar
Rp54.341.597.947.263 dan realisasi transfer Kurang Bayar DBH sebesar
Rp39.564.763.299.737. Rincian realisasi dana bagi hasil dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
Jumlah DBH PPh Pasal 21 28.426.800.493.662 28.426.800.493.662 100% 20.714.393.426.624
Reguler 15.889.332.087.000 15.889.332.087.000 100% 17.490.765.102.000
Kurang Bayar 12.537.468.406.662 12.537.468.406.662 100% 3.223.628.324.624
Jumlah DBH PPh Pasal 25/29 2.732.210.188.302 2.732.210.188.302 100% 1.358.694.128.906
Reguler 1.184.946.040.400 1.184.946.040.400 100% 1.310.845.560.000
Kurang Bayar 1.547.264.147.902 1.547.264.147.902 100% 47.848.568.906
Jumlah 31.159.010.681.964 31.159.010.681.964 100% 22.073.087.555.530
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH PPh sampai dengan 31 Desember T.A. 2020 secara keseluruhan mengalami
kenaikan, yaitu sebesar Rp9.085.923.126.434 atau sebesar 41,16 persen yang terjadi
karena meningkatnya Pagu DBH PPh periode 31 Desember TA 2020 dibandingkan dengan
Pagu DBH PPh periode 31 Desember T.A. 2019. Peningkatan Pagu DBH PPh terjadi karena
target penerimaan PNBP dari PPh T.A. 2020 mengalami kenaikan. Selain itu DBH PPh
telah disalurkan 100 persen sampai dengan periode 31 Desember T.A. 2020 dan pada
Tahun Anggaran 2020 Kurang Bayar PPh tahun sebelumnya sebagian telah disalurkan
sebagai upaya dalam penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, realisasi transfer
DBH PBB periode 31 Desember TA 2020 secara keseluruhan mengalami penurunan yaitu
sebesar Rp3.960.935.440.880 atau sebesar 23,18 persen hal ini terjadi karena turunnya
Pagu DBH PBB periode 31 Desember TA 2020 dibanding dengan Pagu DBH PBB periode
31 Desember TA 2019. Turunnya Pagu DBH PBB tersebut disebabkan target penerimaan
PNBP dari PBB TA 2020 mengalami penurunan.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Gas Bumi 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan sangat signifikan,
yaitu sebesar Rp6.101.460.215.476 atau sebesar 36,45 persen, hal ini terjadi karena
turunnya Pagu DBH Gas Bumi 31 Desember TA 2020 dibanding dengan Pagu DBH Gas
Bumi 31 Desember TA 2019. Turunnya Pagu DBH Gas Bumi tersebut disebabkan target
penerimaan PNBP dari Gas Bumi TA 2020 mengalami penurunan.
Produksi (royalti) sebesar Rp34.033.519.547 atau sebesar 100 persen dari pagu
anggaran.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Panas Bumi pada 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan, yaitu
sebesar Rp39.407.052.824 atau sebesar 2,87 persen. Penurunan pada realisasi Panas
Bumi ini disebabkan turunnya Pagu DBH Panas Bumi 31 Desember TA 2020 dibandingkan
dengan Pagu DBH Panas Bumi 31 Desember TA 2019. Penurunan Pagu DBH Panas Bumi
disebabkan karena target penerimaan PNBP Panas Bumi TA 2020 mengalami penurunan.
Realisasi DBH Panas Bumi tersebut terdiri dari:
Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
Bagian Pemerintah 1.279.312.384.817 1.279.312.384.817 100% 1.343.782.258.914
Reguler 793.385.656.000 793.385.656.000 100% 473.848.279.100
Kurang Bayar 485.926.728.817 485.926.728.817 100% 869.933.979.814
Iuran Tetap 19.835.096.985 19.835.096.985 100% 25.475.508.238
Reguler 17.575.245.450 17.575.245.450 100% 16.061.848.600
Kurang Bayar 2.259.851.535 2.259.851.535 100% 9.413.659.638
Iuran Produksi 34.033.519.547 34.033.519.547 100% 3.330.287.021
Reguler 33.883.812.500 33.883.812.500 100% 1.984.817.100
Kurang Bayar 149.707.047 149.707.047 100% 1.345.469.921
Jumlah 1.333.181.001.349 1.333.181.001.349 100% 1.372.588.054.173
Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
IIUPH/IHPN 93.134.468.793 91.076.111.043 97,79% 125.609.666.482
Reguler 47.405.538.450 45.347.180.700 95,66% 66.054.906.169
Kurang Bayar 45.728.930.343 45.728.930.343 100% 59.554.760.313
PSDH 740.027.248.798 724.686.133.648 97,93% 788.389.239.806
Reguler 523.875.428.763 508.534.313.613 97,07% 332.197.400.924
Kurang Bayar 216.151.820.035 216.151.820.035 100% 456.191.838.882
Dana Reboisasi 690.695.792.188 481.051.463.688 69,65% 1.205.086.979.469
Reguler 613.086.925.000 403.442.596.500 65,81% 788.491.529.140
Kurang Bayar 77.608.867.188 77.608.867.188 100% 416.595.450.329
Jumlah 1.523.857.509.779 1.296.813.708.379 85,10% 2.119.085.885.757
Capaian realisasi DAU hingga 31 Desember 2020 adalah sebesar 99,28 persen terhadap
anggaran DAU. Capaian ini tidak optimal hingga 100 persen dari pagu anggaran dipengaruhi
oleh antara lain:
1. Relaksasi penyaluran DAU bulan Februari sampai dengan Agustus 2020 terhadap daerah
yang belum memenuhi ketentuan persyaratan penyaluran serta DAU bulan September dan
Oktober 2020 terhadap seluruh daerah sesuai dengan amanat PMK Nomor
101/PMK.07/2020;
2. Terdapat 11 daerah tidak disalurkan DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan dan
29 daerah tidak disalurkan DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap II karena
daerah dimaksud tidak menyampaikan syarat penyaluran hingga batas waktu yang
ditetapkan terlampaui dan daerah yang tidak memenuhi ketentuan syarat penyaluran
sesuai PMK Nomor 8/PMK.07/2020; dan
3. Tidak dilakukan penyaluran DAU Tambahan Pendanaan Penggajian PPPK karena regulasi
yang mengatur penetapan besaran gaji dan tunjangan PPPK ditetapkan pada akhir
September 2020.
Jika dibandingkan, realisasi DAU per 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp39.297.787.060.449, atau sebesar 9,34 persen dari realisasi DAU pada periode yang sama
tahun 2019 sebesar Rp420.910.238.556.000. Penurunan tersebut disebabkan alokasi DAU
Formula TA 2020 dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 juga mengalami penurunan
sebesar 8,94 persen dari alokasi DAU Formula TA 2019 disebabkan penurunan Pendapatan
Dalam Negeri Neto (PDN) dalam APBN TA 2020. Selain itu, penurunan realisasi DAU terjadi
karena penyaluran DAU TA 2020 dikaitkan dengan syarat basis kinerja dimana penyaluran
DAU dilakukan oleh Menteri Keuangan c.q. Dirjen Perimbangan Keuangan dengan
memperhatikan laporan Belanja Pegawai dan khusus DAU bulan April ditambah laporan Belanja
Infrastruktur Daerah, laporan Pemenuhan Indikator Layanan Pendidikan, dan laporan
Pemenuhan Indikator Layanan Kesehatan dari Pemerintah Daerah sesuai dengan PMK Nomor
139/PMK.07/2019.
Realisasi DAU hingga 31 Desember 2020 merupakan realisasi DAU neto setelah dikurangi
dengan pemotongan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap I
TA 2020 sebesar Rp23.934.000. Pemotongan atas lebih salur tersebut sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 24/KM.7/2020 tentang Pemotongan Dana Alokasi Umum
Bulan November Tahun 2020 atas Lebih Salur Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan
Pendanaan Kelurahan Tahap I Tahun Anggaran 2020 Kota Depok.
Realisasi DAU hingga 31 Desember 2020 merupakan realisasi bruto yang di dalamnya
termasuk pemotongan atas penyaluran DAU dengan jumlah keseluruhan potongan sebesar
Rp30.661.793.793 untuk 7 (tujuh) pemerintah daerah. Pemotongan atas penyaluran DAU
tersebut merupakan:
Jika dibandingkan, nilai realisasi DAK Fisik Tahun Anggaran 2020 mengalami penurunan yang
cukup signifikan terhadap realisasi periode yang sama T.A. 2019. Turunnya realisasi DAK
Fisik tersebut disebabkan penurunan pagu DAK Fisik dari adanya kebijakan refocusing pagu
anggaran dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional yang mengatur:
1. PMK Nomor: 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun Anggaran 2020 dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional,
terdapat pengurangan pagu DAK Fisik dari Rp72.249.800.000.000 menjadi
Rp45.071.604.217.000. Namun, khusus untuk penanganan pandemi COVID-19
dialokasikan dana sebesar Rp768.950.897.439;
2. PMK Nomor 76/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Cadangan Dana Alokasi Khusus Fisik
Tahun Anggaran 2020, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dialokasikan Cadangan
Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp8.555.438.549.000 (dengan
rincian: alokasi Rp8.715.745.783.000 dan blokir Rp160.307.234.000);
Dari tabel di bawah dapat dijelaskan, total nilai penyaluran transfer DAK Fisik Cadangan
sebesar Rp7.285.623.090.246 atau 83,59 persen dari total pagu sebesar
Rp8.715.745.783.000. Persentase pagu terbesar pada Transfer DAK Fisik Cadangan adalah
DAK Fisik Reguler Bidang Jalan sebesar 17,43 persen dari total pagu 16 Bidang, namun untuk
persentase realisasi terbesar sampai dengan TA 2020 pada DAK Fisik Affirmasi Bidang
Perumahan dan Pemukiman sebesar 97,79 persen.
Terdapat selisih pagu DAK Fisik cadangan sebesar Rp160.307.234.000 antara nilai pagu yang
disajikan dalam Laporan Keuangan Transfer ke Daeran dan Dana Desa sebesar
Rp8.555.438.549.000. Selisih tersebut berasal dari pagu DAK Fisik yang belum ditetapkan
daerahnya sehingga belum dialokasikan kepada satuan kerja KPPN selaku penyalur Dak Fisik.
Akibatnya pagu tersebut tidak terkonsolidasi pada laporan keuangan koordinator unit
akuntansi pengguna anggaran DAK Fisik dan Dana Desa (Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Perubahan Alokasi Anggaran dan DIPA dalam rangka dalam rangka penanganan COVID-19
Sehubungan dengan perubahan alokasi DAK Fisik dalam rangka merespon adanya dampak
COVID-19 telah dilakukan revisi DIPA sesuai penetapan perubahan alokasi DAK Fisik.
Berdasarkan Perpres nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN TA 2020, pagu DAK Fisik
ditetapkan sebesar Rp72,25 triliun dengan Surat Pengesahan DIPA Nomor SP DIPA-999.05-
0/2019. Sehubungan dengan perubahan DAK Fisik berdasarkan Perpres nomor 54 Tahun 2020
dan PMK nomor 35/PMK.07/2020, pagu DAK Fisik menjadi sebesar Rp54,1 triliun dan telah
dilakukan mekanisme revisi DIPA DAK Fisik. Selanjutnya untuk mengakomodasikan perubahan
alokasi DAK Fisik menjadi Rp53,7 triliun dan perincian alokasi cadangan DAK Fisik per daerah
sesuai Perpres nomor 72 Tahun 2020, telah dilakukan mekanisme revisi DIPA kembali untuk
transfer DAK Fisik.
Anggaran dan Realisasi Program PC-PEN terkait Cadangan DAK Fisik
Cadangan DAK Fisik termasuk dalam program PC-PEN cluster Sektor K/L dan Pemda yang
meliputi Jenis Reguler, Penugasan, dan Afimasi serta tersebar dalam Bidang Air Minum,
Industri Kecil dan Menengah, Irigasi, Jalan, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian,
Perumahan dan Permukiman, Sanitasi, dan Transportasi Perdesaan. Sampai dengan 31
Desember 2020, Cadangan DAK Fisik telah disalurkan senilai Rp7.285.623.090.246 atau
83,59 persen dari alokasi sebesar Rp8.715.745.783.000 dengan penyerapan tenaga kerja
sebesar 920.636 orang. Penyaluran Cadangan DAK Fisik dilakukan senilai kontrak yang
diajukan daerah untuk dimintakan penyaluran. Berdasarkan kriteria dan mekanisme
pengalokasian Cadangan DAK Fisik, terdapat sisa cadangan DAK Fisik yang belum dirinci
sebesar Rp160.307.234.000. Selanjutnya, sisa Cadangan DAK Fisik tetap berada di RKUN
dan tidak dialokasikan kembali kepada daerah mengingat ketidaksesuaian dengan kriteria dan
mekanisme pengalokasian.
Anggaran dan Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan dalam rangka penanganan COVID-19
Revisi RK DAK Fisik Bidang Kesehatan untuk penanganan COVID-19 dilakukan melalui yaitu
Subbidang Pelayanan Rujukan (Menu Pembangunan/Rehabilitasi Ruang Isolasi dan Menu
Pengadaan Alat Kesehatan Ruang Isolasi COVID -19), Subbidang Penguatan RS Rujukan
Nasional/Provinsi/Regional Pariwisata (Menu Pembangunan/ Rehabilitasi Ruang Isolasi dan
Menu Pengadaan Alat Kesehatan Ruang Isolasi COVID -19), serta Subbidang Peningkatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Menu BHP P2P dan Menu Peralatan P2P dan
STBM) sesuai Surat Dirjen Perimbangan Keuangan nomor S-121/PK/2020 taggal 20 Maret
2020 hal Pedoman Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Kesehatan terkait Penanganan COVID -19.
Besaran RK dan realisasi penyaluran sampai dengan 12 Mei 2020 pada 3 Subbidang tersebut
adalah sebagai berikut.
No Subbidang Nilai RK (Rp) Penyaluran (Rp)
1 Pelayanan Rujukan 527.845.342.101 527.845.342.101
2 Penguatan RS Rujukan 144.037.691.115 144.037.691.115
3 Peningkatan dan Pencegahan Pengendalian Penyakit 97.067.864.223 97.067.864.223
Jumlah 768.950.897.439 768.950.897.439
RK untuk penanganan COVID -19 yang telah disalurkan oleh KPPN adalah Rp768,9 miliar. Dari
nilai penyaluran tersebut, kontrak atas menu penanganan COVID-19 yang telah dilaporkan
Pemda dalam aplikasi OMSPAN senilai Rp707,15 miliar sehingga terdapat selisih Rp61,75
miliar. Selisih penyaluran dengan kontrak RK penanganan COVID-19 tersebut kemudian
diperhitungkan dengan penyaluran relaksasi Bidang Kesehatan sesuai PMK No.
101/PMK.07/2020 yaitu penyaluran dilakukan sejumlah nilai kontrak DAK Fisik per
jenis/bidang/subbidang.
Kebijakan Relaksasi Penyaluran untuk Mendukung PC-PEN
Adanya pandemi COVID-19 membuat pelaksanaan DAK Fisik tahun 2020 di daerah menjadi
terhambat. Dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai akibat dari
pandemi COVID-19, Pemerintah memberikan kebijakan relaksasi percepatan penyaluran dan
penggunaan DAK Fisik melalui PMK No. 101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan
Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease ( COVID -19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional,
yang ditetapkan pada tanggal 5 Agustus 2020. Pokok-pokok relaksasi penyaluran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Penyaluran yang semula dilakukan bertahap, menjadi dilakukan secara sekaligus
sesuai/sebesar batch nilai daftar kontrak kegiatan yang disampaikan Pemerintah Daerah;
2. Batas akhir penyampaian dokumen persyaratan penyaluran selain cadangan DAK Fisik
kepada KPPN semula 21 Juli 2020 diperpanjang menjadi 31 Agustus 2020.
3. Batas akhir penyampaian kontrak Cadangan DAK Fisik semula 31 Agustus 2020
diperpanjang menjadi 30 September 2020;
4. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output tidak menjadi syarat penyaluran pada
tahun berjalan, namun tetap diminta untuk menyampaikan paling lambat 15 Desember
2020 dan laporan tersebut dapat diperbaharui sebagai syarat penyaluran DAK Fisik TA
berikutnya.
Perbandingan Realisasi DAK Nonfisik TA 2020 dan TA 2019 dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019 %∆
Dana TPG PNSD 50.859.259.952.000 52.001.837.749.380 -2,20%
Dana TKG PNSD 1.318.819.302.000 1.977.231.267.885 -33,30%
Dana Tamsil Guru PNSD 327.713.164.000 463.968.756.915 -29,37%
Dana BOK 13.823.392.139.376 10.129.087.154.156 36,47%
Dana BOKB 1.881.382.284.000 1.923.557.400.000 -2,19%
Dana PK2UKM 191.909.875.000 199.819.750.000 -3,96%
Dana Pelayanan Adminduk 961.258.000.000 907.500.000.000 5,92%
Dana BOP PAUD 3.998.367.300.000 3.825.313.850.204 4,52%
Dana BOP Kesetaraan 1.174.932.300.000 1.262.258.736.500 -6,92%
Dana BOP Museum dan Taman Budaya 135.432.000.000 127.476.500.000 6,24%
Dana Pelayanan Kepariwisataan 141.098.945.000 210.693.561.000 -33,03%
Dana Bantuan BLPS - - -
Dana Cadangan BOS Reguler - - -
Dana BOS 51.589.290.293.293 49.200.273.626.885 4,86%
Jumlah 126.402.855.554.669 122.229.018.352.925 3,41%
Realisasi DAK Non Fisik per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp
4.173.837.201.744 atau 3,41 persen dari realisasi DAK Non Fisik pada periode yang sama
Tahun 2019 sebesar Rp122.229.018.352.925 sebagaimana tabel. Hal ini disebabkan oleh
kenaikan realisasi tahun 2020 atas Dana BOK, Pelayanan Adminduk, BOP PAUD, BOP Museum
dan Taman Budaya serta Dana BOS.
Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD
Realisasi Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD tahun 2020 sebesar
Rp50.859.259.952.000 atau 99,96 persen dari pagu Dana TPG PNSD sebesar
Rp50.881.143.000.000. Realisasi Dana TPG jika dibandingkan nominal realisasi pada periode
yang sama Tahun 2019, maka terdapat penurunan sebesar 2,20 persen. Hal ini dipengaruhi
oleh penurunan alokasi Dana TPG sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan
dengan alokasi tahun 2019. Jika dibandingkan antara persentase realisasi tahun 2020
terhadap anggarannya dengan persentase realisasi tahun 2019 terhadap anggarannya, maka
capaian realisasi tahun 2020 sebesar 99,96 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian
realisasi tahun 2019 sebesar 91,44 persen.
Realisasi Dana TPG PNSD sampai dengan 31 Desember 2020 sesuai dengan nota rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-9 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan I TA 2020, nota rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-5 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan II, nota rekomendasi ke-1
s.d. rekomendasi ke-10 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan III TA 2020, dan nota
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan IV. Berikut
rincian rekomendasi penyaluran dana TPG PNSD:
Re ko me n d a si
No Ura ia n Re ko me n d a si
Pe n ya lu ra n
1. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW I Ke -1 s.d . ke -9 15.437.282.357.000
2. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW II Ke -1 s.d . ke -5 12.658.521.382.000
3. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW II I Ke -1 s.d . ke -10 12.646.364.134.000
4. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW IV Ke -1 s.d . ke -3 10.117.092.079.000
J u mla h 50.859.259.952.000
N Alo ka si Re ko me n d a si
Ura ia n Po to n g a n
o Pe n ya lu ra n Pe n ya lu ra n
1. Re ko me n d a si Ta h a p I 4.854.316.241.000 396.182.995.435 4.458.133.245.565
2. Re ko me n d a si Ta h a p II 4.795.757.320.000 4.162.191.277 4.791.595.128.723
J u mla h 9.650.073.561.000 400.345.186.712 9.249.728.374.288
2. Realisasi Dana BOK Tambahan sebesar Rp4.173.318.578.376 atau 99,99 persen dari
pagu Dana BOK Tambahan sebesar Rp4.173.330.000.000. Realisasi Dana BOK
Tambahan sesuai dengan nota dinas rekomendasi gelombang 1 sampai dengan
rekomendasi gelombang 6 penyaluran Dana BOK Tambahan TA 2020 sebagai berikut:
No Ta h a p Pe n ya lu ra n N ila i Pe n ya lu ra n
1 G e lo m b a n g I 24.219.115.063
2 G e lo m b a n g I I 34.138.079.131
3 G e lo m b a n g I I I Ta h a p I 1.298.875.500.000
4 G e lo m b a n g I I I Ta h a p I I 794.943.000.000
5 G e lo m b a n g I V 909.531.055.314
6 G e lo m b a n g V 552.997.952.673
7 G e lo m b a n g VI 558.613.876.195
J u mla h 4.173.318.578.376
Pencatatan realisasi Dana BOK merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang
didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp400.345.186.712 yang
diperhitungkan pada rekomendasi ke-1 Penyaluran Dana BOK Tahap I dan Tahap II.
Adapun pada rekomendasi ke-2 Penyaluran Dana BOK Tahap I tidak memperhitungkan sisa
dana di RKUD sebagai akibat ditetapkannya KMK nomor 6/KM.7/2020 tetang Penyaluran
Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Dalam Rangka Pencegahan dan/atau Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan mulai rekomendasi ke-2 Penyaluran Dana BOK Tahap II tidak memperhitungkan sisa
dana di RKUD sebagai akibat ditetapkannya PMK nomor 101/PMK.05/2020. Pencatatan
realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD
berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Realisasi Dana BOKB per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.881.382.284.000 atau 99,61
persen dari pagu Dana BOKB TA 2020. Realisasi tersebut turun 2,19 persen bila dibandingkan
dengan realisasi BOKB pada periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh
penurunan alokasi Dana BOKB sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 apabila
dibandingkan dengan alokasi tahun 2019.
Realisasi Dana BOKB sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-7 Penyaluran Dana BOKB Tahap I TA 2020 dan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. ke-14 Penyaluran Dana BOKB Tahap II TA 2020. Pencatatan realisasi
Dana BOKB merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa
dana di RKUD TAYL sebesar Rp256.863.199.121. Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai
dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD berdasarkan PMK Nomor
83/PMK.07/2018.
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 497.410.331.000 48.466.615.842 448.943.715.158
s.d. ke-7 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 463.847.669.000 37.273.106 463.810.395.894
s.d ke-16 Tahap II
Jumlah 961.258.000.000 48.503.888.948 912.754.111.052
Realisasi Dana Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (Dana BOP
PAUD)
Realisasi Dana BOP PAUD per 31 Desember 2020 sebesar Rp3.998.367.300 atau 99,59
persen dari pagu Dana BOP PAUD TA 2020. Realisasi tersebut di dalamnya termasuk Realisasi
Dana Cadangan BOP PAUD sebesar Rp5.617.800.000. Realisasi Dana BOP PAUD mengalami
kenaikan sebesar 4,52 persen dari periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh
penyesuaian sasaran siswa dan adanya relaksasi penyaluran Dana BOP PAUD melalui PMK
Nomor 101/PMK.07/2020.
Realisasi Dana BOP PAUD sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-7 Penyaluran Dana BOP PAUD Tahap I TA 2020,
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-10 Penyaluran Dana BOP PAUD Tahap II TA 2020,
rekomendasi Tahap I dan Tahap II Kabupaten Manokwari Selatan, dan rekomendasi Dana
Cadangan Tahap I dan Tahap II BOP PAUD TA 2020. Pencatatan realisasi Dana BOP PAUD
merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa dana di RKUD
TAYL sebesar Rp299.444.292.497. Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai dengan
kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Berikut
rincian rekomendasi penyaluran dana BOP PAUD:
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 2.074.461.900.000 299.444.292.497 1.775.017.607.503
s.d. ke-7 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 1.918.242.000.000 - 1.918.242.000.000
s.d. ke-10 Tahap II
Rekomendasi Penyaluran
3. Tahap I dan Tahap II Kab. 45.600.000 - 45.600.000
Manokwari Selatan
Rekomendasi Penyaluran
4. 3.289.800.000 - 3.289.800.000
Dana Cadangan Tahap I
Rekomendasi Penyaluran
5. 1.817.700.000 - 1.817.700.000
Dana Cadangan Tahap II
Rekomendasi Penyaluran
6. Dana Cadangan Tahap II 510.300.000 - 510.300.000
Gelombang II
Jumlah 3.998.367.300.000 299.444.292.497 3.698.923.007.503
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 598.583.750.000 188.108.152.799 410.475.597.201
s.d ke-8 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran
2. - (348.700.000) 348.700.000
Kurang Salur Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
3. 575.954.950.000 - 575.954.950.000
s.d. ke-7 Tahap II
Rekomendasi Penyaluran
Tahap I dan Tahap II Kab.
4. 378.600.000 - 378.600.000
Boven Digoel dan Kab.
Manokwari Selatan
Rekomendasi Penyaluran
5. Tahap I dan Tahap II Kab. 15.000.000 - 15.000.000
Nduga
Jumlah 1.174.932.300.000 187.759.452.799 987.172.847.201
Realisasi Dana BOP Kesetaraan sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-8 Penyaluran Dana BOP Kesetaraan Tahap I TA 2020,
rekomendasi kurang salur Dana BOP Kesetaraan Tahap I, rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi
ke-7 Penyaluran Dana BOP Kesetaraan Tahap II TA 2020 dan rekomendasi Tahap I dan Tahap
II Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Manokwari Selatan, dan Kabupaten Nduga.
Pencatatan realisasi Dana BOP Kesetaraan merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang
didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp187.759.452.799. Pencatatan
realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD
berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Realisasi Dana BOP Museum dan Taman Budaya sebagaimana tabel terdiri atas:
1. realisasi Dana BOP Museum sebesar Rp100.432.000.000 atau 99,41 persen dari pagu
Dana BOP Museum sebesar Rp101.032.000.000. Realisasi Dana BOP Museum sesuai
dengan nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana BOP Museum
Tahap I dan rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-11 Penyaluran Dana BOP Museum
Tahap II TA 2020; dan
2. realisasi Dana BOP Taman Budaya sebesar R35.000.000.000 atau 100 persen dari pagu
Dana BOP Taman Budaya sebesar Rp35.000.000.000. Realisasi Dana BOP Taman
Budaya sesuai dengan nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran
Dana BOP Taman Budaya Tahap I TA 2020 dan rekomendasi ke-1 s.d rekomendasi ke-5
Penyaluran Dana BOP Taman Budaya Tahap II TA 2020.
Pencatatan realisasi Dana BOP Museum dan Taman Budaya merupakan pencatatan realisasi
secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp16.769.510.048.
Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi
TKDD berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018.
Adapun rincian rekomendasi penyaluran dana BOP Museum dan Taman Budaya Tahun 2020
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
BOP Museum 100.432.000.000 16.769.510.048 83.662.489.952
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 50.516.000.000 16.769.510.048 33.746.489.952
s.d. ke-3 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 49.916.000.000 - 49.916.000.000
s.d. ke-11 Tahap II
BOP Taman Budaya 35.000.000.000 - 35.000.000.000
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 17.500.000.000 - 17.500.000.000
s.d. ke-3 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 17.500.000.000 - 17.500.000.000
s.d. ke-5 Tahap II
Jumlah 135.432.000.000 16.769.510.048 118.662.489.952
Kebijakan DAK Nonfisik Tahun Anggaran 2020 dalam rangka Pencegahan COVID-19
a. Dana BOK Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas dapat digunakan untuk kegiatan
surveilans COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan, antara lain:
1) Alat Pelindung Diri (APD);
2) Masker;
3) Hand sanitizer;
4) Sarung tangan;
5) Bahan disinfektan; dan
6) Formulir penyelidikan epidemologi dan pemantauan kontak.
b. Dana BOK Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat digunakan untuk pengambilan dan/atau
pengiriman rujukan pengujian specimen COVID-19 ke laboratorium yang ditunjuk
pemerintah.
Realisasi Dana Insentif Realisasi Transfer DID periode TA 2020 telah mencapai Rp18.455.285.206.000 atau 99,76
Daerah persen dari pagu anggarannya sebesar Rp18.500.000.000.000. Jika dibandingkan TA 2019
sebesar Rp9.694.447.489.000, realisasi Transfer Dana DID TA 2020 tersebut mengalami
kenaikan sebesar Rp8.760.837.717.000 atau 90,37 persen. Realisasi DID dengan jumlah
tersebut meliputi:
Jenis
Cluster Program Anggaran Realisasi Output
Dana
- Kesehatan Pemulihan Ekonomi
DID - Perlindungan Sosial dan/atau penanganan
Tambahan - Dukungan UMKM Covid- 19 bidang Rp5,00triliun Rp4,96triliun 312 Pemda
2020 kesehatan dan bantuan
sosial
Total Dana Insentif Daerah terkait PC-PEN Rp5,00triliun Rp4,96triliun 312 Pemda
Alokasi DID tambahan tidak dipisahkan berdasarkan cluster penggunaan, namun dalam
penggunaannya, Pemda diminta untuk dapat mengelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok
penggunaan. Tiga kelompok penggunaan tersebut adalah pertama pemulihan ekonomi di
daerah seperti industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), koperasi, dan pasar
tradisional; kedua adalah penanganan COVID-19 bidang kesehatan; dan ketiga adalah
bidang bantuan sosial. Kemudian Pemda diminta untuk dapat menyampaikan laporan
realiasi penggunaan DID tambahan dan capaian output di akhir tahun. Output DID
Tambahan tahun 2020 per 29 April 2021 dapat dilihat pada tabel berikut:
Penanganan
Penanganan
Pemulihan COVID-19
Alokasi COVID-19 Total %
Ekonomi bidang
bidang Bansos
Kesehatan
5,0 T 1,57 T 1,25 T 0,34 T 3,15 T 62,98%
49,71% 39,58% 10,71% 100,00%
Sebagaimana ditampilkan pada Tabel diatas, besaran penggunaan DID tambahan dapat
dikelompokkan sebagai berikut pemulihan ekonomi daerah sebesar 49,71%, penanganan
COVID-19 bidang kesehatan sebesar 39,58%; dan bidang bantuan sosial sebesar 10,71%.
Program PEN melalui DID ditujukan untuk dapat memberikan insentif bagi daerah yang
berkinerja baik dalam penanggulangan dampak COVID-19 dan dapat mendorong daerah
untuk dapat mencontoh daerah yang berkinerja baik tersebut. DID tambahan perlu
disalurkan dalam rentang waktu yang cukup agar pemda dapat menyampaikan rencana
penggunaan di awal dan penyaluran dapat didasarkan pada kinerja pelaksanaan di daerah.
4. Penambahan Kode Output DID dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Berkenaan dengan adanya alokasi DID Tambahan pada tahun 2020, maka pada tahun
2020 telah dilakukan permohonan penambahan kode output terkait penyaluran dana
tersebut melalui nota dinas nomor ND-498/PK.2/2020 tanggal 16 Juni 2020 hal
Permohonan Penambahan Output BA BUN 999.05 Penyaluran Dana Insentif Daerah untuk
Pemulihan Ekonomi Naional. Berdasarkan nota dinas tersebut kode output untuk DID
Tambahan yaitu 5869.003 dan nomenklatur output kegiatan Penyaluran Dana Insentif
Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.
Hal ini berkaitan dengan pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan, yang mengatur bahwa
untuk memudahkan perencanaan kegiatan, koordinasi pelaksanaan, dan monitoring dan
evaluasi kinerja, pengalokasian dana penanganan pandemic COVID-19 dilakukan
berdasarkan klasifikasi akun khusus COVID-19. Klasifikasi akun khusus untuk DID
Tambahan dilakukan dengan penambahan kode output yang merupakan bagian akun DID
( Akun 643111).
Realisasi Dana Realisasi Transfer DK-DIY tahun 2020 adalah sebesar Rp1.320.000.000.000 yaitu 100
Keistimewaan DIY persen dari pagu anggarannya. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2019 yang
berjumlah Rp1.200.000.000.000, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 10 persen.
Peningkatan ini dikarenakan kenaikan pagu DK-DIY tahun 2020. Adapun kenaikan pagu DK-
DIY tahun ini mengindikasikan naiknya kebutuhan pendanaan penyelenggaraan keistimewaan
DIY.
Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, penyaluran Transfer DK-DIY dengan jumlah
tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) tahap penyaluran, penyaluran Tahap I sebesar Rp198 miliar,
penyaluran Tahap II sebesar Rp858 miliar dan penyaluran Tahap III sebesar Rp264 miliar.
Tahun 2020
Uraian Realisasi 2019
Pagu Realisasi %
Tahap I 198.000.000.000 15% 180.000.000.000
Tahap II 1.320.000.000.000 858.000.000.000 65% 780.000.000.000
Tahap III 264.000.000.000 20% 240.000.000.000
Jumlah 1.320.000.000.000 1.320.000.000.000 100% 1.200.000.000.000
Realisasi Dana Otonomi Realisasi Dana Otsus pada Tahun 2020 sejumlah Rp19.556.727.696.000 atau 100 persen
Khusus dari pagu anggaran sebesar Rp19.556.727.696.000. Jika dibandingkan dengan realisasi pada
Tahun 2019 sebesar Rp20.979.943.308.000, mengalami penurunan sebesar
Rp1.423.215.612.000 atau sebesar 6,78 persen. Penurunan ini dikarenakan adanya
penyesuaian pagu sesuai dengan PMK Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer
ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional. Rincian realisasi per jenis Dana Otsus TA 2020 dibandingkan dengan
TA 2019 tersaji pada tabel dan gambar berikut.
Tahun 2020
JENIS DANA Realisasi 2019
Anggaran Realisasi %
Selanjutnya secara rinci disajikan pada tabel di bawah ini, realisasi penyaluran per jenis Dana
dengan memperhitungkan potongan TAYL dan penyaluran kembali sisa Dana TA 2019, serta
pencatatan-nya pada LRA untuk periode sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
Penyaluran Tahap I
Penyaluran Kembali
Jenis Dana memperhitungkan Penyaluran Tahap II Penyaluran Tahap III Total Realisasi
Sisa Dana TA 2019
sisa Dana TA 2019
Dana Otsus
1.253.601.858.475 3.399.875.257.000 1.012.981.645.525 1.888.819.587.000 7.555.278.348.000
Provinsi Aceh
Dana Otsus
532.143.909.838 2.379.912.680.000 1.054.464.543.162 1.322.173.711.000 5.288.694.844.000
Provinsi Papua
DTI Provinsi
199.141.465.206 1.220.073.784.000 614.241.057.794 677.818.769.000 2.711.275.076.000
Papua
Dana Otsus
Provinsi Papua 498.697.125.972 1.019.962.577.000 181.277.925.028 566.645.876.000 2.266.583.504.000
Barat
DTI Provinsi
331.067.782.001 780.703.166.000 189.400.994.999 433.723.981.000 1.734.895.924.000
Papua Barat
Jumlah 2.814.652.141.492 8.800.527.464.000 3.052.366.166.508 4.889.181.924.000 19.556.727.696.000
Pada Tahun 2020 tidak disalurkan Dana Desa kepada 56 Desa di Konawe sebesar
Rp41.250.935.474 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Berdasarkan nota dinas Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan nomor ND-
228/PK/2019 tanggal 16 Desember 2019 hal Status Penyaluran Dana Desa untuk 56
Desa di Kabupaten Konawe, disampaikan agar KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
dhi KPPN Kendari tidak melakukan penyaluran Dana Desa Tahap III Tahun 2019 untuk 56
Desa di Kabupaten Konawe yang status pembentukannya bermasalah, sampai dengan
adanya kejelasan status baik secara substansi maupun hukum.
2. Menindaklanjuti rekomendasi dari Direktur Jenderal PK, Direktur PA menerbitkan ND-
488/PB.2/2020 tanggal 28 Mei 2020 hal Status Penyaluran Dana Desa untuk 56 Desa di
Kabupaten Konawe kepada Direktur SITP untuk melakukan pemblokiran secara sistem
pada aplikasi OMSPAN sehingga 56 desa tersebut tidak dapat diusulkan penyalurannya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keterlanjuran penyaluran karena berdasarkan nota dinas
Dirjen Perimbangan Keuangan pada angka 1, agar dilakukan penundaan penyaluran sampai
dengan adanya kejelasan status baik secara substansi maupun hukum.
3. Dalam perkembangannya 56 Desa tersebut berubah menjadi 52 Desa dikarenakan adanya
satu Desa yang dihapuskan dan penggabungan tiga Desa ke Desa lainnya. Pada akhir
tahun 2020, Menteri Dalam Negeri menetapkan Kepmendagri Nomor 146.1-4717 Tahun
2020 tentang Penetapan Nama, Kode dan Jumlah Desa Seluruh Indonesia Tahun 2020.
Kepmendagri dimaksud pada prinsipnya memuat penegasan status hukum seluruh desa di
Indonesia termasuk didalamnya desa-desa di Kabupaten Konawe. Meskipun Kepmendagri
dimaksud ditetapkan pada bulan Desember 2020, namun Dana Desa TA 2020 kepada 52
desa tersebut tidak disalurkan karena dokumen Kepmendagri diterima Kementerian
Keuangan setelah batas akhir penyaluran Dana Desa telah terlampaui.
Perubahan Alokasi Dana Desa
Berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020, anggaran Dana Desa mengalami penyesuaian dari semula Rp72,0 triliun
menjadi Rp71,19 triliun atau turun sebesar Rp810 miliar. Penyesuaian pagu anggaran
dilakukan dengan memperhatikan realisasi penyerapan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya
(penghematan alamiah). Penyesuaian sebesar Rp810 miliar didistribusikan secara merata
kepada semua desa dengan cara mengurangi Alokasi Dasar yang diterima masing-masing desa
sebesar Rp10,8juta.
B.2.4. Pembiayaan
Realisasi Pembiayaan Realisasi Pembiayaan Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.193.293.831.252.053 atau 114,83
persen dari anggaran sebesar Rp1.039.217.391.725.000. Jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2019 sebesar Rp402.051.510.185.251, realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp791.242.321.066.803 atau 196,80 persen. Pembiayaan terdiri dari (i) Pembiayaan
Dalam Negeri, dan (ii) Pembiayaan Luar Negeri. Realisasi Pembiayaan yang akan diuraikan di
bawah ini adalah realisasi Pembiayaan berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelola oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Rincian realisasi
pembiayaan Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
bersumber dari penggunaan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL). Penggunaan SAL tersebut
merupakan salah satu sumber penerimaan pembiayaan anggaran dalam APBN tahun 2020.
Tabel di bawah ini menampilkan realisasi Penerimaan Pembiayaan dalam kurun waktu tahun
2015 sampai dengan 2020.
Tahun Target DIPA Realisasi Persentase
2015 4.785.365.489.000,00 4.854.747.273.706 101,45%
2016 6.349.669.260.000,00 6.780.671.045.834 106,79%
2017 4.047.359.878.000,00 4.816.530.007.277 119,00%
2018 3.884.993.412.000,00 4.829.999.737.177 124,32%
2019 4.229.683.534.000,00 4.438.174.482.674 104,93%
2020 10.506.050.881.000,00 4.646.479.738.112 44,23%
Realisasi pemberian pinjaman tahun 2020 hanya mencapai 44,23 persen disebabkan adanya
restrukturisasi SLA dan adanya debitur yang menunggak pembayaran cicilan pokok tersebut
akibat mengalami kesulitan keuangan di masa pandemi. Beberapa diantaranya adalah: PT
Barata Indonesia, PT Djakarta Lloyd, PT Amarta Karya, PT ISN, PTPN VI, PT INHUTANI III,
dan PT Len Industri.
Privatisasi dan Penjualan Pembiayaan dari privatissi dan penjualan asset program restrukturisasi tidak dianggarkan
Aset Program dalan APBN 2020. Namun terdapat realisasi sebesar Rp299.524.709.410 yang berarti
Restrukturisasi mengalami peningkatan sebesar Rp119.542.554.248 atau 66,42 persen jika dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2019. Penerimaan Privatisasi dan Penjualan Aset Program
Restrukturisasi berasal dari penerimaan pengelolaan aset eks BLBI dari Pengelolaan atas Aset
Program Restrukturisasi Perbankan yang dilakukan DJKN melalui mekanisme pengurusan aset
kredit oleh Panitia Urusan Piutang Negara, penjualan secara lelang aset properti, penebusan
aset properti, penjualan secara lelang aset inventaris, pengelolaan surat berharga dan saham,
dan pengelolaan aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero) di mana yang dicatat
sebagai penerimaan pembiayaan adalah yang telah tercatat dalam aplikasi monitoring SPAN
pada modul Penerimaan setoran ke RKUN (FIRA) dan pada modul SIMPONI. Rincian Realisasi
Penjualan Aset Program Restrukturisasi Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks BPPN terdiri dari realisasi pengelolaan aset
eks BPPN, realisasi pengelolaan aset eks Kelolaan PT PPA, dan realisasi pengelolaan aset eks
BPPN aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA.
Penerimaan hasil pengelolaan aset eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) serta hasil
pengelolaan aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero) berasal dari pembayaran
dan/atau pelunasan dalam rangka penyelesaian/pengurusan piutang negara, penjualan melalui
lelang aset properti dan/atau aset inventaris, penebusan aset properti, pencairan aset nostro,
pelepasan aset saham/surat berharga dan penjualan melalui lelang barang jaminan obligor
Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) yang telah disetorkan oleh unit-unit terkait
ke Rekening Kas Umum Negara Dalam Rupiah 502.000000.980 MAK 711312 baik secara
langsung maupun lewat modul SIMPONI.
Berdasarkan data yang berasal dari data modul FIRA pada OMSPAN dan data modul SIMPONI
selama Periode Periode Tahun 2020, DJKN c.q. Direktorat PKNSI selaku unit pengelola aset
eks BPPN dan eks Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) telah membukukan
penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks BPPN yang telah diterima di Rekening Kas
Umum Negara (RKUN) sebesar Rp259.445.722.509.
Penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks Bank Dalam Likuidasi (BDL) diperoleh dari
hasil pembayaran/pelunasan aset kredit yang telah diserahkan pengurusannya kepada Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN), penjualan barang jaminan diambil alih/aset properti,
pendapatan bunga dari obligasi, dan deviden dari saham yang telah disetorkan oleh unit-unit
terkait ke Rekening Kas Umum Negara Dalam Rupiah 502.000000.980 Mata Anggaran
Penerimaan (MAP) 711313 Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks
BDL, baik secara langsung maupun lewat Modul Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI).
Berdasarkan data yang berasal dari Modul SIMPONI selama Periode Tahun 2020, telah
tercatat setoran per MAP 711313 sebesar Rp40.078.986.899. Direktorat PKNSI selaku unit
pengelola aset eks BDL telah melakukan analisa dan pengakuan terhadap penerimaan pada
MAP 711313 tersebut dan berdasarkan hasil rekonsiliasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) selaku Anggota PUPN maka terdapat setoran yang harus direklas
dari MAP 817713 menjadi MAP 711313 dan terdapat beberapa transaksi yang dibukukan
pada SIMPONI harus dilakukan perbaikan transaksi kepada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan untuk pemecahan transaksi (split transaction). Berdasarkan analisa dan
menindaklanjuti hasil rekonsiliasi tersebut maka hasil pengelolaan aset yang menjadi hak
pemerintah diperhitungkan sebagai pengurang piutang Pemerintah pada BDL Periode Tahun
2020 sebesar Rp40.078.986.901.
sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2020 yang kemudian direvisi Kembali dengan Perpres No 72
Tahun 2020. Realisasi Surat Berharga Negara Neto, terdiri dari penerimaan SBN sebesar
Rp1.541.252.304.258.674 dan pengeluaran untuk pembayaran/pelunasan SBN sebesar
Rp364.099.976.355.881.
Anggaran SBN Neto pada APBN Tahun 2020 sebesar Rp389.322.O45.700.000 diubah
dengan adanya Perpres 72 Tahun 2020 bahwa pada Tahun 2020 SBN Neto menjadi sebesar
Rp1.173.738.188.593.000 dengan tujuan untuk melaksanakan kebijakan dan langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemic Corona Virus Disease 2019
(COVID-l9) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
dan/atau stabilitas sistem keuangan, dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2020.
Rincian Realisasi Surat Berharga Negara Neto Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Penerimaan Surat Berharga Negara 1.541.252.304.258.670 921.482.794.531.714
711411 Penerbitan/Penjualan Surat Perbendaharaan Negara 44.700.000.000.000 89.340.000.000.000
Penerimaan Penerbitan/Penjualan Surat
711412 12.710.000.000.000
Perbendaharaan Negara - PC PEN Non Public Goods
711421 Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara 418.307.456.000.000 443.560.323.000.000
711422 Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara 8.651.350.806.018 8.348.270.101.000
Penerimaan penerbitan/penjualan Obligasi
711423 397.560.000.000.000
Negara - PC PEN Public Goods
Penerimaan penerbitan/penjualan Obligasi
711424 164.320.000.000.000
Negara - PC PEN Non Public Goods
711441 Penerbitan/Penjualan SBSN Jangka Panjang 287.312.041.951.158 163.086.014.982.928
711442 Penerimaan Imbalan dibayar dimuka SBSN Jk. Panjang 4.203.740.452.656 2.899.618.230.714
711451 Penjualan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 26.150.000.000.000 37.360.000.000.000
711461 Penerbitan SBSN dlm rangka Pembiayaan Proyek-PBS 18.184.995.048.842 28.311.796.017.072
711611 Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara-Valas 123.490.220.000.000 119.059.172.200.000
711641 Penerbitan/Penjualan SBSN Valas Jangka Panjang 35.662.500.000.000 29.517.600.000.000
Pembayaran/Pelunasan Surat Berharga Negara 364.099.976.355.881 475.194.193.410.100
721311 Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara 73.580.000.000.000 109.440.000.000.000
721321 Pelunasan Obligasi Negara 92.315.279.584.376 152.775.247.814.326
721321 Pengembalian Pelunasan Obligasi Negara -114.248.454.169 -143.741.083.940
721322 Pelunasan Obligasi Negara melalui Pembelian Kembali 0 6.870.000.000.000
721324 Pembayaran Utang Bunga Obligasi Negara 8.114.851.323.018 8.033.396.484.000
721341 Pelunasan SBSN Jangka Panjang 105.818.864.000.000 92.013.671.000.000
Pembayaran Imbalan dibayar dimuka SBSN - Jk
721343 4.279.978.152.656 2.691.011.895.714
Panjang
721351 Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 33.310.000.000.000 41.050.000.000.000
721511 Pelunasan Obligasi Negara - Valas 46.795.251.750.000 40.999.607.300.000
721541 Pelunasan SBSN Valas - Jangka Panjang 0 21.465.000.000.000
Jumlah SBN Neto 1.177.152.327.902.790 446.288.601.121.614
Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara dan Penerimaan Imbalan Dibayar Dimuka SBSN
Jangka Panjang merupakan penerimaan yang terjadi karena tanggal penerbitan SBN berbeda
dengan tanggal pembayaran pembayaran kupon (bunga atau imbalan). Penerimaan Utang
Bunga Obligasi Negara dan Penerimaan Imbalan Dibayar Dimuka SBSN Jangka Panjang akan
dibayarkan sesuai dengan jadual pembayaran kupon (bunga atau imbalan).
Realisasi Pengeluaran SBN 2020 sebesar Rp364.099.976.355.881 dan TA 2019 sebesar
Rp475.194.193.410.000.
Realisasi pengeluaran pembiayaan SBN sampai dengan 31 Desember 2020 terdapat
didalamnya Pengeluaran atas Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara dalam bentuk Rupiah
sebesar Rp8.114.851.323.018 dan Pengeluaran atas Penerimaan Imbalan Dibayar Dimuka
SBSN Jangka Panjang dalam bentuk Rupiah sebesar Rp4.279.978.152.656 dengan total
realisasi sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp12.394.829.475.674. Pengembalian
Pengeluaran Pelunasan Obligasi Negara sebesar Rp114.248.454.169 merupakan penyetoran
kelebihan pembayaran angsuran pokok atas SRBI-01/MK/2003.
Pada Tahun Anggaran 2020, penarikan pinjaman berasal dari BUMN, yaitu Bank Mandiri dan
PT.BNI dan tidak terdapat penarikan pinjaman dari Perusahaan Daerah. Realisasi Pinjaman
Dalam Negeri dari Bank Mandiri dan BNI merupakan bagian dari realisasi perjanjian Pinjaman
Dalam Negeri yang ditandatangani tahun 2019-2020 dengan Bank Mandiri dan BNI. Pinjaman
Dalam Negeri digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan pada Kementerian Pertahanan
dan Kepolisian Republik Indonesia. Penerimaan pinjaman dalam Negeri tersebut digunakan
untuk membiayai 50 kegiatan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dan 13
kegiatan pengadaan Alat Material Khusus (Almatsus) Kepolisian Republik Indonesia masing-
masing sebesar Rp3.322.227.049.831 dan Rp445.154.571.519.
dokumen DIPA. Rincian alokasi investasi kepada Lembaga/Badan Lainnya dijelaskan dalam
tabel berikut.
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
Satker DJKN 4.000.000 15.000.000 19.000.000 4.000.000 15.000.000 19.000.000
PMN Kepada LPEI 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
PMN Kepada LPI 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
Satker DJPPR (Dit. PRKN) 1.000.000 5.000.000 6.000.000 1.000.000 5.000.000 6.000.000
PMN Kepada LPEI 1.000.000 5.000.000 6.000.000 1.000.000 5.000.000 6.000.000
Total 5.000.000 20.000.000 25.000.000 5.000.000 20.000.000 25.000.000
Pembiayaan Anggaran Pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Investasi
Pemerintah (BA 999.03), DPPN termasuk dalam Pembiayaan Investasi kepada BLU. Adapun
rianciannya sebagai berikut:
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
Dit SMI DJPb 14.014.580 - 14.014.580 11.014.580 - 11.014.580
BLU PIP 1.000.000 - 1.000.000 1.000.000 - 1.000.000
BLU BPDLH 2.014.580 - 2.014.580 2.014.580 - 2.014.580
Dana Abadi Penelitian 5.000.000 - 5.000.000 4.000.000 - 4.000.000
Dana Abadi Kebudayaan 1.000.000 - 1.000.000 1.000.000 - 1.000.000
Dana Abadi Perguruan Tinggi 5.000.000 - 5.000.000 3.000.000 - 3.000.000
Satker BLU LPDB - 1.292.000 1.292.000 - 1.292.000 1.292.000
Satker BLU PPDPP 9.000.000 - 9.000.000 9.000.000 9.000.000
Total 23.014.580 1.292.000 24.306.580 20.014.580 1.292.000 21.306.580
Kesesuaian antara jumlah tagihan dan realisasi pembayaran komitmen tahun anggaran 2020
adalah sebagai berikut:
No Uraian No Alokasi Realisasi
1 International Fund for Agricultural Development (IFAD) USD 3.000.000 3.000.000
2 International Development Association (IDA) - Non Tunai USD 3.360.000 3.360.000
3 International Development Association (IDA) IDR 169.000.000.000 169.000.000.000
4 Islamic Development Bank (IDB) USD 5.817.153 5.817.153
The Islamic Corporation for the Development of the
5 USD 2.968.335 2.968.335
Private Sector (ICD)
6 Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) USD 3.000.000 3.000.000
Islamic Corporation for the Insurance of Investment and
7 USD 175.088 175.088
Export Credit (ICIEF)
International Bank for Reconstruction and Development
8 USD
(IBRD) General Capital Increase
16.539.059 16.539.059
International Bank for Reconstruction and Development
9 USD
(IBRD) Selective Capital Increase
Investasi Pemerintah
Realisasi Investasi Pemerintah dalam rangka program PEN sebesar Rp38.412.627.567.235)
yang merupakan realisasi investasi pemerintah dalam rangka PEN yang dialokasikan kepada
KPA Satker Kementerian BUMN, dan pinjaman PEN daerah yang dialokasikan kepada UAP
DJPK. Rincian atas realisasi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut.
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
Satker KBUMN - 19.650.000 19.650.000 - 19.650.000 19.650.000
PT GIA 8.500.000 8.500.000 8.500.000 8.500.000
PT KAI 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Perum Perumnas 650.000 650.000 650.000 650.000
PTPN III 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
PT Krakatau Steel 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
UAP DJPK - 20.000.000 20.000.000 - 18.762.630 18.762.630
Pinjaman PEN Daerah 20.000.000 20.000.000 18.762.630 18.762.630
Total - 39.650.000 39.650.000 - 38.412.630 38.412.630
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, yang kemudian rinciannya ditetapkan dalam KMK
Nomor 525/PMK.02/2020 tentang Perubahan Kedua Atas KMK nomor 381/KMK.02/2020
tentang Penetapan RIncian Pembiayaan Anggaran Pada Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara Pengelolaan Investasi Pemerintah (BA 999.03), sebesar Rp3.590.583.000.000.
Kewajiban penjaminan yang dianggarkan pada tahun 2020 untuk mengantisipasi kondisi gagal
bayar (default) dari pihak terjamin dalam mendukung program percepatan pembangunan proyek
infrastruktur nasional dan program penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah, Pemerintah
akan menggunakan dana kewajiban penjaminan dalam rekening dana cadangan penjaminan
pemerintah dan rekening dana jaminan penugasan pembiayaan infrastruktur daerah.
Secara umum, kewajiban penjaminan pemerintah tahun 2020 diklasifikasikan dalam tiga
kategori yaitu (i) Penjaminan Pemerintah untuk Penugasan Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Nasional, dan (ii) Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan yang
ditunjuk dalam rangka pelaksanaan program PEN, dan (iii) Penjaminan Pemerintah untuk
Penugasan Penyediaan Pembiayaan Infrastruktur Daerah kepada BUMN.
Kewajiban penjaminan tahun 2020 dialokasikan kepada KPA Satker DJPPR (Dit. EAS) dan
KPA Satker DJPPR (Dit. PRKN) masing-masing sebesar Rp3.421.066.000.000 dan
Rp169.527.000.000 sebagaimana telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) masing-masing KPA. Rincian realisasi kewajiban tahun 2020 dijelaskan pada tabel
berikut.
Alokasi Tahun 2020 (ribuan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (ribuan Rupiah)
Uraian
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
DJPPR (Dit. PRKN) 169.517.000 - 169.517.000 169.517.000 - 169.517.000
DJPPR (Dit. EAS) 421.066.000 3.000.000.000 3.421.066.000 421.066.000 3.000.000.000 3.421.066.000
Total 590.583.000 3.000.000.000 3.590.583.000 590.583.000 3.000.000.000 3.590.583.000
Penarikan pinjaman luar Realisasi Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Tahun 2020 adalah sebesar
negeri Rp141.112.305.195.604 atau sebesar 97,33 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN 2020 sebesar Rp144.985.176.587.000. Adapun realisasi Tahun 2019 sebesar
Rp74.210.001.746.454. Dengan demikian realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp66.902.303.449.150 atau 90,15 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun
2019. Penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari (i) penarikan pinjaman tunai, dan (ii) penarikan
pinjaman kegiatan.
Pinjaman tunai dapat menggunakan policy matrix, yaitu kumpulan kebijakan yang digunakan
sebagai collateral dalam proses pencairan pinjaman. PInjaman tunai juga dapat menggunakan
Disbursement Linked Indicators yang selanjutnya disingkat DLI adalah indikator-indikator
capaian berupa target-target yang harus dicapai yang telah diverifikasi oleh verifikator
independen yang dijadikan dasar penarikan PHLN. Selain itu juga dapat menggunakan non
policy matrix misalnya Emergency Assistance dalam penarikan pinjaman tunai.
Pada Tahun Anggaran 2020, realisasi penarikan pinjaman tunai sebagaimana termuat pada
tabel berikut:
Pada Tahun Anggaran 2020, terdapat pinjaman tunai yang ditujukan untuk pembiayaan COVID-
19 sebagaimana termuat pada tabel berikut:
Penarikan pinjaman Realisasi penarikan pinjaman kegiatan Tahun 2020 adalah sebesar Rp38.852.625.818.729
kegiatan atau sebesar 131,51 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020 sebesar
Rp29.543.939.837.000. Adapun realisasi Tahun 2019 sebesar Rp37.492.371.462.406.
Dengan demikian realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar
Rp1.360.254.356.323 atau 3,63 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.
Pinjaman kegiatan merupakan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai
kegiatan/proyek pembangunan tertentu yang menjadi prioritas pembangunan yang disusun oleh
BAPPENAS dengan mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah, berdasarkan usulan
dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN.
Pemberian pinjaman Realisasi pengeluaran pembiayaan pemberian pinjaman luar negeri Tahun 2020 adalah sebesar
Rp3.631.888.376.473 atau 77,34 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
sebesar Rp4.695.837.625.000. Realisasi pemberian pinjaman mengalami penurunan sebesar
Rp2.084.592.725.907 atau 36,47 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.
Seluruh realisasi pemberian pinjaman merupakan Pengeluaran Pembiayaan Rekening Dana
Investasi/Rekening Pembangunan Daerah (RDI/RPD) akun (725) kepada pemerintah daerah dan
BUMN.
Pengeluaran Pembiayaan dalam laporan ini hanya terdiri dari Pemberian Pinjaman Luar Negeri
meliputi Pemberian Pinjaman Luar Negeri Kepada Daerah dan Pemberian Pinjaman Luar Negeri
Kepada BUMN. Realisasi Pemberian Pinjaman Luar Negeri kepada Daerah Tahun 2020 adalah
sebesar Rp239.447.430.651. Realisasi ini berdasarkan dokumen Surat Perintah
Pembukuan/Pengesahan (SP3) Tahun Anggaran 2020 yang seluruhnya diterbitkan atas
Pemberian Pinjaman Luar Negeri kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Realisasi tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp1.731.792.414.843 atau turun 33,80 persen bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019. Sedangkan realisasi Pemberian Pinjaman Luar
Negeri kepada BUMN Tahun 2020 adalah sebesar Rp3.392.440.945.822. Realisasi tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp1.731.792.414.843 atau turun 33,80 persen bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019. Realisasi ini berdasarkan dokumen Surat Perintah
Pembukuan/Pengesahan (SP3) Tahun Anggaran 2020 yang diterbitkan atas Pemberian
Pinjaman Luar Negeri kepada 3 (tiga) BUMN, yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara, PT
Pertamina, dan PT Sarana Multi Infrastruktur dengan rincian sebagaimana terdapat pada tabel
berikut.
Cara
No Nama BUMN Jumlah (Rp)
Penarikan
LC 417.454.722.592
PL 1.619.228.057.531
1. PT. Perusahaan Listrik Negara
PP 42.370.015.739
Jumlah 2.079.052.795.862
LC 0
PL 1.227.746.000.000
2. PT Sarana Multi Infrastruktur
PP 0
Jumlah 1.227.746.000.000
LC 53.570.181.455
3. PT Pertamina PL 32.071.968.505
Jumlah 85.642.149.960
Jumlah 3.392.440.945.822
Pada Tahun 2020, terdapat 3 (tiga) buah NoD dengan value date Tahun 2019 yang diluncurkan
(carry over) ke Tahun Anggaran 2020. Hal tersebut disebabkan karena ketidakcukupan pagu
DIPA Pemberian Pinjaman Tahun Anggaran 2019. Ketiga buah NoD tersebut telah diterbitkan
SP3 pada bulan Juli 2020. NoD tersebut berasal dari Nodis LC dengan rincian terdapat pada
tabel berikut.
No Nama Lender No NoD Tanggal NoD Nilai NoD Nilai Ekuivalen Rupiah
1 ADB-3015-INO NOD-0219 03/12/2019 USD 147.875,07 2.089.474.739
2 ADB-3015-INO NOD-0220 05/12/2019 EUR 35.719,86 558.008.866
3 Exim China NOD-2111 20/09/2019 USD 4.109,00 57.875.338
Total 2.705.358.943
Tabel di bawah ini menampilkan realisasi Pengeluaran Pembiayaan dalam kurun waktu tahun
2015 sampai dengan tahun 2020.
Tahun Target DIPA Realisasi Persentase
2015 3.443.584.540.000,00 2.576.441.229.912 74,82%
2016 5.833.652.760.000,00 5.117.915.204.933 87,73%
2017 7.894.631.273.000,00 6.868.916.465.167 87,01%
2018 9.872.409.868.000,00 9.099.739.735.235 92,17%
2019 6.221.641.822.000,00 5.716.481.102.382 91,88%
2020 3.843.293.750.000,00 3.631.888.376.473 94,50%
Pembayaran cicilan pokok Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri Tahun 2020 adalah sebesar
utang luar negeri Rp90.999.290.652.394 atau 91,40 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
sebesar Rp99.557.770.169.000 yang berarti mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2019 sebesar Rp5.006.532.688.772 atau 5,82 persen. Realisasi tersebut
lebih kecil dari yang dianggarkan disebabkan oleh adanya penguatan kurs transaksi
pembayaran. Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri merupakan pembayaran
pokok utang luar negeri yang jatuh tempo pada Tahun 2020. Realisasi tersebut terdiri dari
pembayaran cicilan pokok pinjaman tunai sebesar Rp36.364.451.431.115, dan pembayaran
cicilan pokok pinjaman kegiatan sebesar Rp54.634.839.221.279 dengan rincian sebagai
berikut:
Debitur Tahun 2020 Tahun 2019
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Program 36.364.451.431.115 31.317.372.208.106
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Proyek 54.634.839.221.279 54.675.385.755.516
Pengembalian Pinjaman karena Pengeluaran Ineligible - -
Jumlah 90.999.290.652.394 85.992.757.963.622
Selain informasi sebagaimana dijelaskan di atas, terdapat informasi tambahan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penjelasan masing-masing cluster dan program PC-PEN dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sisa Pembiayaan untuk Program PEN yang Dibiayai dari Penerbitan SBN
Sisa Pembiayaan untuk Program PEN yang dibiayai dari penerbitan SBN sebesar Rp574.590.000.000.000 adalah
sebesar Rp57.116.330.873.078 yang terdiri dari Rp53.075.668.740.190 dari sisa untuk Public Goods dan
Rp4.040.662.132.888 dari sisa untuk Non Public Goods. Atas penggunaan sisa dana tersebut, ditetapkan kebijakan
sebagai berikut:
a. Sisa dana penerbitan SBN akan dimanfaatkan untuk pendanaan beberapa kegiatan penanganan pandemi Covid-19
bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional, sebagai berikut:
1) Sisa dana PC PEN PG sebesar Rp53,076 triliun untuk pendanaan kegiatan lanjutan penanganan pandemi Covid-
19 bidang kesehatan (program vaksinasi dan biaya perawatan pasien Covid-19)
2) Sisa dana PC PEN Non PG Rp4,041 triliun untuk pendanaan dukungan UMKM (kurang bayar subsidi bunga KUR
dan non KUR tahun 2020, serta tambahan untuk perpanjangan subsidi bunga KUR dan non KUR tahun 2021).
b. Alokasi pemanfaatan sisa dana PC PEN PG dan NPG akan terus dievaluasi sesuai dengan progres realisasi APBN
tahun 2021.
Dalam hal terjadi pengembalian belanja atau pengembalian atas pembiayaan PC PEN tahun 2020 pada tahun 2021,
maka pengembalian tersebut akan dicatat sebagai PNBP dari pengembalian belanja TAYL atau penerimaan pembiayaan
pada TA 2021. Namun demikian, pengembalian belanja atau penerimaan pembiayaan ini selanjutnya akan
diperhitungkan menambah sisa dana PC PEN PG dan NPG pada rekening khusus dan dilaporkan sebagai bagian dari
Dana yang Dibatasi Penggunaannya (DDP).
Dalam hal terdapat program/kegiatan PC PEN yang telah dikontrakkan pada tahun 2020 namun belum selesai,
tunggakan kegiatan PC PEN 2020, atau kegiatan yang tidak terlaksana, ditetapkan kebijakan sebagai berikut:
a. Untuk kegiatan penanganan PC-PEN yang telah dikontrakkan pada TA 2020 dan dilanjutkan pada TA 2021,
kegiatan dapat diusulkan untuk direviu dan dapat disetujui melalui refokusing/realokasi/revisi anggaran atau
sebagai penambahan anggaran untuk diperhitungkan sebagai bagian dari kegiatan PC PEN 2021.
b. Untuk tunggakan kegiatan PC-PEN TA 2020, dapat dilakukan penambahan anggaran setelah dilakukan reviu/audit,
dan akan diperhitungkan sebagai bagian dari kegiatan PC-PEN Tahun 2021.
c. Untuk kegiatan PC-PEN TA 2020 yang telah dialokasikan dan belum terlaksana, tidak diperhitungkan sebagai
bagian dari kegiatan PC-PEN Tahun 2021, selama tidak diusulkan kembali dalam pelaksanaan program/kegiatan
APBN TA 2021.
Kebijakan atas sisa dana kegiatan lainnya terkait program PC-PEN, maupun kegiatan Non PC-PEN dalam pelaksanaan
APBN TA 2020, baik yang berasal dari belanja atau pun pengeluaran pembiayaan, dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk masing-masing kegiatan.
Penggunaan sisa dana dari SBN PG dan NPG sebesar Rp 57,117 triliun ditambah pengembalian kepada reksus dalam
periode tahun 2021 sebagaimana kebijakan di atas, akan dilakukan perhitungan rampung akhir atas penggunaan dana
dimaksud dalam batasan kegiatan PG dan NPG sebagaimana yang disepakati oleh Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
tahun anggaran 2021. Perhitungan rampung akhir tersebut menjadi bagian dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
TA 2021 yang disampaikan dalam LKPP/LKBUN Tahun 2021.
BUMN terdampak. Dalam melaksanakan IPPEN Pemerintah dibantu oleh Pelaksana Investasi sebagai perpanjangan
tangan Pemerintah secara profesional untuk menilai mengingat IPPEN sangat berkaitan erat dengan kondisi dan proyeksi
keuangan dan operasional BUMN yang memerlukan dukungan, sehingga sangat diperlukan adanya skema yang baik dan
tepat dalam menguatkan kembali kemampuan ekonomi BUMN yang bersangkutan.
Pada tahun 2020, Pemerintah merealisasikan pengeluaran pembiayaan non permanen dalam rangka PEN sebesar
Rp19.650.000.000.000 sebagaimana dijelaskan pada bagian B.2.4.1.6 Penyertaan Modal Negara/Investasi
Pemerintah, yang telah dilakukan penyaluran investasi Pemerintah PEN kepada beberapa BUMN sebesar Rp
5.900.000.000.000 sebagaimana dijelaskan pada bagian D.2.1.2.1.3 Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya.
Per 31 Desember 2020, dana yang belum disalurkan kepada BUMN penerima investasi sebesar
Rp13.750.000.000.000.
Dalam Skema IPPEN Pemerintah, sedapatnya semua pihak termasuk pemegang saham maupun kreditur turut andil
dalam mengembalikan kemampuan ekonomi BUMN, sehingga pemberian modalitas investasi pemerintah PEN ini
terlaksana dengan efektif. Hal ini turut dipersyaratkan kepada BUMN yang terdampak, sebagaimana diatur dalam
Perjanjian Pelaksanaan Investasi. Dengan demikian, pencairan modalitas dukungan ini juga menjadi bergantung pada
efektifitas usaha BUMN yang bersangkutan dalam melakukan perbaikan sebagai sharing the pain /risk selain pemerintah
melalui IPPEN. Selanjutnya tata kelola pencairan dana tersebut juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2020 dan KMK 533/KMK.06/2020.
Sampai dengan 25 Mei 2021, sesuai dengan perjanjian pelaksanaan investasi dan kesesuaian dengan PMK
118/PMK.06/2020 telah dilaksanakan pemindahbukuan dari RIPPEN ke Rekening Penerima Investasi sesuai KMK
533/KMK.06/2020 dengan rincian sebagai berikut:
• PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp1.000.000.000.000
• PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar Rp627.409.598.719
Sebagaimana perjanjian pelaksanaan investasi, Pengaturan PMK 118/PMK.06/2020 dan KMK 533/KMK.06/2020
tentang Investasi Non Permanen Program Pemulihan Ekonomi Nasional (IP PEN), Pemerintah membutuhkan Rekening
Investasi Pemerintah PEN (RIPPEN) untuk dapat menyalurkan dana secara bertahap sesuai dengan perjanjian
investasinya sebagai mitigasi risiko Pemerintah atas risiko bisnis yang dapat terjadi. Dana IP PEN dalam RIPPEN
sebagai bukti komitmen Pemerintah kepada Stakeholder Penerima Investasi lainnya bahwa Pemerintah turut serta
sharing the pain untuk terlibat memulihkan keadaan keuangan Penerima Investasi akibat dampak pandemi Covid-19.
Sesuai dengan perjanjian investasi berikut adalah komitmen penyaluran 2021 sampai dengan paling lambat 2023.
Dalam miliar Rupiah
Komitmen yang Akan Saldo Dana
Pengeluaran
Dana 31 Des Disalurkan di 2021 yang Akan
Uraian s.d. 25 Mei
2020 (setelah 25 Mei Disalurkan di
2021
2021) 2022-2023
Komitmen Penyaluran 2021 (Garuda, PTPN,
6.645 1.627 5.018 -
Perumnas, Krakatau Steel)*
Komitmen Penyaluran 2022 (Garuda, PTPN)* 2.759 2.759
Komitmen Penyaluran 2023 (Garuda, PTPN)* 4.346 4.346
Total Komitmen 2021-2023 13.750 1.627 5.018 7.105
Namun demikian, Sesuai Perjanjian Investasi antara Pemerintah dan Pelaksana Investasi terdapat persyaratan yang
harus di penuhi oleh BUMN penerima investasi untuk penggunaan dana investasi yang ada pada Rekening Investasi
Pemerintah antara lain, sebagai berikut:
a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) direncanakan akan menerima investasi Pemerintah sebesar Rp8,5 triliun
yang akan disalurkan secara bertahap melalui skema penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Dana investasi
tersebut diperjanjikan untuk digunakan sebagai modal kerja. Penerbian OWK seri A sebesar Rp1 triliun akan
dilakukan setelah persyaratan terpenuhi antara lain rencana restruktrurisasi perusahaan, due diligence atas aspek
finansial dan legal, rencana penggunaan dana, persetujuan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, dipenuhi. .
Persyaratan pencairan berikutnya antara lain persetujuan RUPS, Dekom, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN,
dan progres restrukturasi perusahaan.
b. Perum Perumnas: Penerbitan Surat Utang Jangka Panjang (SUJP) seri selanjutnya akan dilakukan setelah
terpenuhinya syarat-syarat sesuai seri A dan tambahan persyaratan sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian,
termasuk pemenuhan Risiko Keuangan sesuai perjanjian
c. PT Perkebunan Nusantara III: Pencairan pertama dilakukan setelah Penerima Investasi menandatangani perjanjian
dengan kreditur PTPN Group sehubungan dengan Rencana Transformasi Keuangan Jangka Panjang (RTKJP) dan
telah berlaku efektif dan mengikat seluruh kreditur PTPN Group. Untuk Kemudian Penerima investasi akan
menerima Dana IP PEN sesuai dengan hasil verifikasi Konsultan Pengawas atas rencana penggunaan dana yang
dimasukkan dalam RAB IP PEN dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana sebelumnya serta Penerima
Investasi tidak dalam keadaan lalai terhadap ketentuan perjanjian IP PEN. termasuk menjaga Risiko Keuanganyang
tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasian IP PEN.
d. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk OWK Seri B sebesar Rp800 miliar dengan persyaratan pencairan antara lain:
persetujuan Dekom, RUPS, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN; dan perbaikan kinerja perusahaan.
Untuk penyaluran IP PEN pada tahun 2021 akan dipertanggungjawabkan pada LKPP/LKBUN Tahun 2021.
Pinjaman PEN Daerah digunakan untuk Pemberian Pinjaman oleh PT SMI kepada Pemerintah Daerah yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan PMK nomor 105/PMK.07/2020 beserta perubahannya. Jenis Pinjaman yang dapat diberikan
oleh PT SMI adalah Pinjaman Kegiatan dan Pinjaman Program. Untuk Tahun 2020, fokus pelaksanaan Pinjaman PEN
Daerah adalah pada Pinjaman Kegiatan.
Sampai dengan bulan Mei 2021, terdapat realisasi penyaluran kepada Pemda sebesar Rp1.985.204.371.398 dan
pengembalian dana ke RKUN sebesar Rp155.802.344, sehingga saldo dana pengelolaan Pinjaman PEN Daerah di
rekening PT SMI per 27 Mei 2021 adalah sebesar Rp9.154.163.203.710 yang ditargetkan untuk disalurkan dalam
tahun anggaran 2021 sebesar Rp8.505.223.860.401 dan sisanya sebesar Rp648.939.343.309 akan disalurkan paling
lambat tahun anggaran 2022. Untuk pinjaman daerah yang disalurkan pada tahun 2021, akan dipertanggungjawabkan
pada LKPP/LKBUN Tahun 2021.
Pengelolaan Utang
1. Pada tahun 2020, Pemerintah merespon kejadian luar biasa pandemi COVID-19 dengan menerbitkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Perpu
tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Undang-Undang No.2 Tahun 2020 tentang tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang.
Selanjutnya ditetapkan Perpres 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020, dimana Pemerintah memberikan tambahan alokasi belanja yang sangat
signifikan untuk Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Negara (PC-PEN). Di sisi lain, terdapat penurunan
kapasitas penerimaan negara sebagai dampak pandemi COVID-19, yang menyebabkan peningkatan defisit APBN dan
pada akhirnya kebutuhan pembiayaan meningkat, baik dari utang maupun non-utang.
Penanganan COVID-19 dan pelaksanaan program PEN sangat memerlukan kerja keras dan kerja sama dari seluruh pihak
agar dapat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran. Kementerian Keuangan bersama dengan Bank
Indonesia, OJK dan LPS telah dan akan terus melakukan koordinasi yang intensif dalam merumuskan dan
mengimplementasikan bauran berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dan efisien dalam rangka penanganan
COVID-19 dan pelaksanaan program PEN. Kebijakan fiskal yang bermuara pada pelebaran defisit juga diiringi dengan
peningkatan pengeluaran pembiayaan yang diperhitungkan dengan penuh kehati-hatian dan ditangani secara sinergi
antara Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia. Pemerintah mendapat dukungan yang sangat besar dari Bank
Indonesia melalui SKB I (Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor
190/KMK.08/2020 dan Nomor 22/4/KEP.GBI/2020 jo. Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan
Gubernur Bank Indonesia Nomor 565/KMK.08/2020 dan Nomor 22/15/KEP.GBI/2020) yang mengukuhkan BI sebagai
standby buyer di pasar perdana SBN. Selanjutnya dukungan BI juga berlanjut melalui mekanisme pembagian beban
(burden sharing) antara Pemerintah dan BI yang disepakati dalam SKB II (Keputusan Bersama Menteri Keuangan
Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 326/KMK.08/2020 dan Nomor 22/8/KEP.GBI/2020 jo.
Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 347/KMK.08/2020 dan
Nomor 22/9/KEP.GBI/2020).
SKB I yang ditetapkan bulan April 2020 memberikan kewenangan bagi BI untuk dapat membeli SBN pada pasar perdana
melalui lelang, lelang tambahan atau Green Shoe Option (GSO) dan penawaran langsung atau Private Placement (PP).
SKB I ini merupakan langkah bersama untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan pembiayaan utang tahun 2020.
Peranan BI dalam hal ini adalah sebagai backstop pembiayaan utang, di mana BI berjaga sebagai pembeli SBN pada
saat pasar tidak dapat menyerap kebutuhan pembiayaan utang. Hingga Desember 2020, total pembelian SBN oleh BI
(sesuai SKB I) mencapaI Rp75,86 triliun yang terdiri dari SUN sebesar Rp42,07 triliun dan SBSN sebesar Rp33,78
triliun.
Sementara itu, dalam SKB II yang ditetapkan bulan Juli 2020, BI menanggung sebagian atau keseluruhan beban untuk
penerbitan SBN yang ditujukan sebagai (a) belanja/pembiayaan Public Goods dalam rangka pembiayaan untuk belanja
Kesehatan, Perlindungan Sosial, dan sektoral K/L dan Pemda, (b) Belanja/Pembiayaan Non Public Goods dalam
mendukung UMKM dan korporasi. Skema burden sharing dilaksanakan dalam rangka menyediakan fiscal space dan
menjaga kesinambungan APBN dalam jangka menengah - panjang melalui pengendalian biaya utang di masa depan yang
meningkat karena penanganan COVID-19 dan PEN.
Hingga akhir Desember 2020, pelaksanaan penerbitan SBN untuk pemenuhan atas belanja/pembiayaan Public Goods,
sampai dengan 31 Desember 2020, telah dilakukan melalui 8 kali private placement dengan nilai Rp397,56 triliun. Untuk
pemenuhan pembiayaan belanja Non Public Goods dilaksanakan melalui 9 kali lelang dengan nilai Rp177,03 triliun.
Rincian pemenuhan pembiayaan Public Goods dan Non Public Goods sebagai berikut:
Selanjutnya, realisasi kontribusi yang dibayarkan oleh Bank Indonesia kepada Pemerintah, diakui serta dicatat oleh
Pemerintah sebagai pengurang belanja bunga. Bank Indonesia memberikan kontribusi untuk menanggung sebagian beban
belanja bunga yang ditanggung Pemerintah dengan rincian sebagai berikut:
2. Untuk tahun 2020, pagu dan realisasi SBSN proyek per masing-masing Kementerian/Lembaga sebagai berikut:
Tabel 1 Pagu dan Realisasi SBSN Proyek
3. Untuk menjamin keberlanjutan program pembangunan nasional di tengah situasi darurat bencana wabah COVID-19,
khususnya pelaksanaan pembangunan proyek melalui SBSN, Kementerian Keuangan merumuskan kebijakan melalui
surat nomor S-283/MK.08/2020 tanggal 9 April 2020 perihal Pelaksanaan Pembangunan Proyek Melalui SBSN Dalam
Situasi Darurat Bencana Wabah COVID-19 antara lain:
a. Untuk proyek/kegiatan SBSN dengan jenis kontrak tahun tunggal (single year contract/SYC) di tahun 2020,
diberikan penambahan waktu untuk pelaksanaan penyelesaian proyek/kegiatanm termasuk penyelesaian
pembayarannya, sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 15 Desember 2021.
b. Atas penambahan waktu penyelesaikan proyek/kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, tidak dikenakan
denda keterlambatan penyelesaian proyek/kegiatan, dan tidak diberlakukan ketentuan pemberian kesempatan
untuk penyelesaian lanjutan proyek/kegiatan paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender pada tahun anggaran
berikutnya sebagaimana tercantum dalam pasal 27 PMK 6/PMK.5/2019.
c. Adapun untuk proyek dengan jenis kontrak tahun jamak (multi years contract/MYC) dalam hal diperlukan dapat
diberikan perpanjangan waktu penyelesaian pelaksanaan proyek/kegiatan, yaitu dengan mengajukan perpanjangan
atas persetujuan kontrak tahun jamak dengan mengikuti ketentuan PMK 60/PMK.02/2018 tentang Persetujuan
Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri Keuangan.
4. Pada tahun 2020, nilai proyek SBSN SYC yang dilanjutkan pelaksanaannya ke tahun 2021 per masing-masing
Kementerian/Lembaga sebagai berikut:
5. Berdasarkan hasil Rekonsiliasi Data Penerimaan TA 2020, terdapat 2 (dua) Kementerian/Lembaga dengan total nilai
sebesar Rp126.001.628.819,00 yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri belum dapat dilakukan pengesahan
dikarenakan ketidakcukupan pagu anggaran sehingga belum terdapat pencatatan pada aplikasi SPAN, dengan rincian
sebagai berikut:
1 POLRI 115.381.080.633
2 KEMEN PU & PERA 10.620.548.186
Grand Total 126.001.628.819
6. Pada tahun 2020, Direktorat Pengelolaan Kas Negara telah melakukan pengembalian dana (refund) kepada Lender
sebesar Rp211.693.471.354,00 dikarenakan adanya refund ineligible dan prosedur administratif penutupan rekening.
Refund merupakan koreksi nilai ekuitas tahun lalu, sehingga tidak mempengaruhi akun penarikan pinjaman kegiatan.
Rincian refund tersebut terdiri dari Refund Ineligible:
Terdapat refund yang dilakukan Direktorat PKN pada tahun 2019 sesuai dengan WPR Nomor AA 026622 tanggal 23
Desember 2019 sebesar Rp5.043.409.588,34, namun tanggal valuta yang termuat pada NoD berada pada tahun 2020,
sehingga mengurangi nilai utang pada tahun 2020.
7. Terdapat pinjaman dengan nomor register 1GNMNYFA pada Kemen PUPR dan NOD tahun 2018 dengan nomor
01047034.0/C001 tanggal valuta 27 Juli 2018 dengan nilai EUR670.217,84 atau ekuivalen Rp11.357.980.669,13
yang belum SP3 sampai dengan 31 Maret 2020. Hal tersebut dikarenakan terdapat satker Tanggap Darurat
Permukiman Pusat dilikuidasi dan revisi DIPA selanjutnya ditangani oleh satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman.
1. Kebijakan TKDD TA 2020 Terkait Pandemi COVID -19 diluar Skema PC-PEN – Dana Transfer Khusus
Pada tahun 2020, Kebijakan DAK Fisik dan DAK Nonfisik mengalami perubahan yang cukup dinamis, baik dari sisi
kebijakan, pagu alokasi maupun dari sisi pelaksanaan/pengelolaan. Hal ini dilakukan terutama untuk merespon
mewabahnya pandemi COVID-19 yang membutuhkan penanganan secara cepat, baik untuk melakukan pencegahan dan
penanggulangan pandemi COVID-19, maupun dalam menghadapi dan mengantisipasi dampak buruk pandemi COVID-19
terhadap sektor ekonomi, kesehatan, dan sektor penting lainnya.
Berdasarkan Perpres Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN T.A. 2020, pagu DAK Fisik ditetapkan sebesar
Rp72,25 triliun dan DAK Nonfisik sebesar Rp130 triliun. Namun demikian, seiring perjalanan waktu untuk merespon
penanganan pandemi COVID-19, maka dilakukan perubahan kebijakan maupun pagu alokasi.
Beberapa kebijakan yang dikeluarkan secara cepat dan terukur oleh Pemerintah dalam merespon pandemi COVID-19,
antara lain adalah dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 6/KM.7/2020 tanggal 14 Maret 2020
tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Dana BOK Kesehatan dalam rangka Pencegahan dan/atau
Penanganan COVID-19.
Secara umum, kebijakan ini mengatur penambahan menu kegiatan untuk pencegahan dan/atau penanganan COVID-19.
Selain itu, kebijakan ini juga mengatur relaksasi persyaratan dan percepatan penyaluran pada menu kegiatan untuk
pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 tersebut.
Keputusan Menteri Keuangan tersebut juga memberikan akselerasi penyaluran Dana BOK, dimana penyaluran Dana BOK
tahap I tahun 2020 dilaksanakan ke pemerintah daerah tanpa mempersyaratkan penyampaian laporan realisasi Dana
BOK tahun anggaran yang lalu, serta penyaluran dilaksanakan dengan tidak memperhitungkan besaran sisa Dana BOK
di RKUD. Hal ini diharapkan dapat menjamin adanya dukungan pendanaan yang memadai bagi pemerintah daerah untuk
menjalankan operasional fasilitas kesehatan dalam rangka pencegahan dan/atau penanganan COVID -19. Kebijakan
relaksasi penyaluran Dana BOK untuk tahap I tahun 2020 terealisasi sebesar Rp4.458 miliar.
Kebijakan akselerasi penyaluran DAK Fisik dan Dana BOK juga diikuti dengan penyesuaian arah kebijakan penggunaan
Dana DAK Bidang Kesehatan. Sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.01.07/Menkes/215/2020 tentang Pemanfaatan DAK Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/atau Penanganan
COVID -19 T.A. 2020, perluasan penggunaan DAK Fisik Bidang Kesehatan meliputi Pembangunan/Rehab Ruang Isolasi
Tekanan/Non Tekanan Negatif, Mobile X-Ray, Ventilator dan Syringe/Infusion/Suction Pump/lainnya di 3 (tiga) Subbidang
DAK Fisik Bidang Kesehatan dengan realisasi refocusing sebesar Rp768,9 miliar. Adapun perluasan penggunaan dana
DAK Nonfisik Bidang Kesehatan meliputi:
1. Dana BOK Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas dapat digunakan untuk kegiatan surveilans COVID-19; dan
2. Dana BOK Provinsi, Kab/Kota dapat digunakan untuk pengambilan dan/atau pengiriman rujukan pengujian spesimen
COVID-19 ke laboraturium.
Dalam rangka dukungan terhadap pencegahan dan/atau penanganan COVID -19, pemerintah juga mengoptimalkan
penggunaan dan pemanfaatan DAK Nonfisik lainnya melalui kebijakan perluasan pemanfaatan Dana BOKB T.A. 2020.
Melalui Keputusan Kepala BKKBN nomor: 84/KEP/B1/2020, dimungkinkan adanya pemberian Honorarium bagi Petugas
Lapangan KB (PLKB) Non ASN dalam rangka memberikan penyuluhan/komunikasi, informasi, dan edukasi terkait dengan
pencegahan dan/atau penanggulangan COVID-19 dengan menambah dan/atau merubah operasional Integrasi Program
Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga serta Program Pembangunan lainnya di Kampung KB pada kegiatan
lokakarya mini tingkat desa dan kecamatan di Kampung KB. Dengan dibukanya kesempatan untuk pemberian Honorarium
bagi PLKB non ASN ini, diharapkan pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pencegahan dan/atau
penanggulangan COVID-19 bisa semakin digiatkan terutama untuk lokus Kampung KB.
Selanjutnya, Kementerian Keuangan juga kemudian menerbitkan Surat Menteri Keuangan nomor: S-247/MK.07/2020
tanggal 27 Maret 2020 tentang Penghentian Proses Pengadaan Barang/Jasa Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik TA 2020
yang diberlakukan untuk bidang selain bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan. Penghentian dilakukan pada seluruh
jenis dan tahapan proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan, baik melalui Penyedia maupun Swakelola, baik kegiatan
konstruksi maupun kegiatan lainnya. Kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa diperlukan konsentrasi dan
pendanaan besar di bidang Kesehatan sehingga perlu dilakukan pengalihan dan refocusing belanja, serta adanya
penurunan ekonomi dan penerimaan negara akibat dampak COVID-19, sehingga perlu dilakukan penghematan pada
beberapa jenis belanja.
Dalam merespon kondisi perekonomian nasional atas COVID-19, Pemerintah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan.
Kebijakan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tersebut kemudian diikuti dengan penerbitan Perpres nomor 54 Tahun 2020
tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, dan PMK
Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 dalam rangka
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional, di mana terdapat penyesuaian pagu DAK Fisik menjadi sebesar Rp54,1 triliun yang terdiri dari:
1) Alokasi DAK Fisik per jenis/bidang/subbbidang sebesar Rp45,07 triliun sesuai dengan kebijakan penghentian proses
pengadaan barang/jasa DAK Fisik TA 2020 untuk selain Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan; dan 2) Cadangan
DAK Fisik sebesar Rp9,1 triliun yang diperuntukkan untuk mendanai kebutuhan mendesak, terutama untuk pencegahan,
penanganan, dan mengatasi dampak COVID-19. Perpres tersebut juga menetapkan penyesuaian pagu DAK Nonfisik
menjadi sebesar Rp129,2 triliun.
Di bulan Juni 2020, Pemerintah melakukan revisi atas Perpres nomor 54 Tahun 2020 dengan menerbitkan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020. Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan untuk menjaga kualitas
dan kesinambungan APBN T.A. 2020 dalam rangka pemenuhan kebutuhan penanganan pandemi COVID-19 dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan, perlu
melakukan penyesuaian kembali terhadap Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara TA 2020.
Di dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020, pagu alokasi DAK Fisik ditetapkan sebesar Rp53,7 triliun termasuk didalamnya
penetapan rincian alokasi penggunaan Cadangan DAK Fisik per provinsi/kabupaten/kota sebesar Rp8,55 triliun dan sisa
pagu Cadangan DAK Fisik yang masih belum dirinci sebesar Rp160,03 miliar. Cadangan DAK Fisik merupakan bagian
dari Program PEN 2020 di mana Cadangan DAK Fisik ditujukan untuk mendukung pemulihan perekonomian daerah
dengan memulihkan kembali sebagian kegiatan-kegiatan DAK Fisik selain Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan yang
sempat dihentikan sesuai kebijakan kebijakan penghentian proses pengadaan barang/jasa. Kegiatan-kegiatan yang
dipulihkan tersebut merupakan kegiatan yang melibatkan stakeholder lokal secara optimal, seperti penyedia/pengembang
lokal, menggunakan material lokal dan diupayakan banyak menyerap tenaga kerja lokal, serta selesai dalam waktu 5
(lima) bulan. Tata cara pengelolaan Cadangan DAK Fisik TA 2020 diatur dalam PMK Nomor 76/PMK.07/2020 tentang
Pengelolaan Cadangan DAK Fisik T.A. 2020. Sementara itu berdasarkan Perpres nomor 72 Tahun 2020 pagu alokasi
DAK Nonfisik tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar Rp129,2 triliun.
Dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai akibat dari pandemi COVID-19, pada T.A. 2020
Pemerintah juga melakukan kebijakan relaksasi percepatan penyaluran dan penggunaan TKDD. Salah satunya adalah
berupa pemberian relaksasi persyaratan dan tahapan penyaluran DAK Fisik dari semula dilakukan secara bertahap
menjadi dilakukan secara sekaligus sebesar nilai kontrak kegiatan. Kebijakan ini diatur dalam PMK Nomor
101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020
untuk Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Pengaturan dalam PMK tersebut juga meliputi kebijakan relaksasi penyaluran Dana DAK Nonfisik pada T.A. 2020, selain
Dana BOS, TPG PNSD, Tamsil PNSD, TKG PNSD, BLPS dan BOK Tambahan. Kebijakan relaksasi penyaluran tersebut
berupa pemberian relaksasi persyaratan, yakni penyaluran DAK Nonfisik dilakukan setelah pemerintah daerah
menyampaikan laporan tanpa mempersyaratkan persentase minimal penyerapan dana dan tanpa memperhitungkan sisa
dana yang ada di RKUD. Hal ini diharapkan dapat memberikan fiscal space bagi pemerintah daerah, untuk mendukung
operasionalisasi pelayanan publik tetap berjalan, dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Sampai dengan
akhir tahun 2020, kebijakan relaksasi tersebut berdampak pada penyaluran DAK Nonfisik tahap II, dari potensi
penyaluran pagu tahap II sebesar Rp11.206,1 miliar, realisasinya mencapai sebesar Rp11.153,9 miliar (99,53%).
Program penanggulangan Stunting juga diwujudkan dengan konvergensi sumber-sumber pendanaan tersebut pada lokasi
prioritasnya. Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020, disebutkan bahwa terdapat 260 (dua ratus enam
puluh) provinsi/kabupaten/kota yang menjadi Lokus Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi, terdiri atas 100
(seratus) kabupaten/kota Lokus Prioritas Tahun 2018, 60 (enam puluh) kabupaten/kota Lokus Prioritas Tambahan Tahun
2019, dan 100 (seratus) kabupaten/kota lokus Prioritas tahun 2020.
DAK Fisik Tematik Penurunan Stunting
DAK Fisik berdasarkan PMK Nomor 61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting Terintegrasi terdiri atas DAK Fisik untuk
Bidang Kesehatan, Bidang Air Minum dan Bidang Sanitasi. Selaras dengan perubahan pagu DAK sesuai dengan Perpres
72 Tahun 2020, berikut gambaran umum atas penyaluran DAK Fisik Tematik Penurunan Stunting sebagai berikut:
dalam miliar rupiah
2020
No Bidang DAK Fisik TA 2020 Alokasi Sesuai Perpres
Jumlah Daerah Penyaluran %
72/2020
1 Kesehatan 461 557.48 473.13 84.87%
2 Sanitasi 149 526.01 501.88 95.41%
3 Air Minum 195 912.23 832.19 91.23%
TOTAL 1,995.72 1,807.20 90.55%
Sumber: Data Penyerapan DAK Fisik, DJPK 2020 (diolah) Status Per 20 Februari 2021
Untuk Tahun 2020, data penyaluran untuk DAK Fisik Bidang Air Minum yang mendukung penanganan Stunting
sudah mencapai 91,23% atau dari pagu Rp 912,23 Milyar telah tersalur Rp 832,19 Milyar dengan 195 daerah
lokasi yang disalurkan.
imunisasi, perbaikan gizi, promosi kesehatan, pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan dan upaya kesehatan
lainnya. Terkait kegiatan penunjang, BOK juga bisa membiayai kegiatan diantaranya meliputi kegiatan Poskesdes
dan Posyandu, pengelolaan administrasi BOK, rapat koordinasi lintas sektor, pendampingan musyawarah
masyarakat desa, orientasi kader kesehatan, penyuluhan kesehatan dan studi banding antar Puskesmas.
Tahun 2020, penyaluran BOK sudah mencapai Rp193,88 miliar atau 99,42% dari alokasinya, artinya hampir
seluruh daerah sudah mendapatkan penyaluran BOK Stunting dan realisasi penyerapan 61,56%.
3. DAK Non Fisik Stunting -BOPAUD
DAK Non Fisik Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (BOPAUD) adalah program pemerintah untuk
membantu penyediaan pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan anak usia dini yang
diberikan kepada satuan pendidikan anak usia dini dan satuan pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan anak usia dini untuk mendukung kegiatan operasional pendidikan.
Untuk BOP PAUD, penyaluran pada TA 2020 telah mencapai 100%. Dari total alokasi BOP Paud kepada 259 daerah
penerima program percepatan pencegahan Stunting, pemerintah juga memobilisasi sumber pendanaan melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,4T, sebanyak Rp1.378,24M (56,24%) digunakan untuk kegiatan pendukung
pembelajaran PAUD yang memuat submenu kegiatan pemberian makanan sehat kepada peserta didik PAUD, dimana
tidak ada alokasi untuk Stunting pada BOP PAUD serta pemberian makan sehat bagi peserta didik tergabung ke
beberapa subkompenen lainnya di pelaporan Kegiatan Pendukung Pembelajaran (sesuai dengan petunjuk teknis
penggunaan dari Kemendikbud).
Saldo Anggaran lebih Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari Akumulasi
Awal per SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan ditambah/dikurangi
1 Januari 2020 penyesuaian lain yang diperkenankan. Saldo Anggaran Lebih awal per 1 Januari 2020
adalah sebesar Rp212.698.374.791.778 yang merupakan Saldo Anggaran Lebih Fisik
per 31 Desember 2019. Saldo Anggaran Lebih Fisik meliputi Kas BUN, Kas di KPPN, Kas
di Bendahara Pengeluaran, Kas pada BLU yang sudah disahkan dan Kas Hibah di
Kementerian Negara/Lembaga yang sudah disahkan setelah memperhitungkan Utang
PFK, Utang Kepada Pihak Ketiga, dan penyesuaian karena selisih transaksi Kiriman Uang
dan selisih transaksi Rekening Khusus pada tahun 2019. Rincian Saldo Anggaran Lebih
Awal adalah sebagai berikut:
Uraian 1 Januari 2020 1 Januari 2019
Saldo Anggaran Lebih Awal
Kas BUN 151.409.014.474.516 114.834.181.946.110
Kas di KPPN 2.891.119.214.103 5.127.777.217.073
Kas di Bendahara Pengeluaran 234.188.766.627 285.150.273.469
Kas pada BLU yang sudah disahkan 56.554.199.281.529 55.010.642.052.353
Kas Hibah Langsung K/L yg telah Disahkan 1.634.561.936.239 726.888.630.744
Saldo Anggaral Lebih Awal sebelum
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL 212.723.083.673.014 175.984.640.119.749
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Pengurang
( 12.345.086.135) (277.316.178.796)
Fisik SAL
Utang kepada Pihak Ketiga Pengurang Fisik SAL ( 22.102.871) (485.172.315)
Selisih Kiriman Uang 52.495.332 (330.588.756.176)
Pendapatan Hibah dalam Rekening Khusus
(12.394.187.562) (134.534.327.816)
Ditangguhkan
Total Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL (24.708.881.236) (742.924.435.103)
Saldo Anggaran Lebih Awal 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646
Rincian Saldo Anggaran Lebih Awal Per 1 Januari 2020 dan 1 Januari 2019
SiLPA/SiKPA sampai SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan dan belanja, serta
dengan 31 penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN selama satu periode pelaporan.
Desember 2020 Nilai SiLPA/SiKPA tersebut tercermin pada akumulasi Arus Kas Bersih Aktivitas Operasi,
Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan pada LAK.
SiLPA pada Tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp245.596.076.264.968 dan Rp53.397.784.263.857. SiLPA Tahun 2020 mengalami
kenaikan sebesar Rp192.198.292.001.111 atau naik 359,94 persen dari Tahun 2019.
Kenaikan SiLPA tersebut tergambar pada kenaikan Arus Kas Bersih Tahun 2020 dari
Aktivitas Pendanaan sebesar Rp849.505.858.006.570 walaupun terdapat penurunan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi dan Aktivitas Investasi masing-masing sebesar
Rp585.901.809.364.514 dan Rp71.405.756.640.949 jika dibandingkan dengan Arus Kas
Bersih pada Tahun 2019.
Adapun rincian SiLPA adalah sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (297.334.891.678.470) (225.929.135.037.521)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1.299.991.054.425.414 450.485.196.418.840
SiLPA/(SiKPA) 245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
Rincian SILPA TA 2020 dan TA 2019
Pada tahun 2020, Pemerintah membuka Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid-19
dan PEN Public Goods (510000287980) dan Rekening Khusus Penanganan Pandemi
Covid-19 dan PEN Non Public Goods (510000288980) di Bank Indonesia. Rekening
tersebut digunakan untuk menampung dan mengelola hasil penerbitan SBN untuk
pemenuhan kebutuhan pembiayaan Public Goods dan Non Public Goods dalam rangka
penanganan dampak pandemi Covid-19 dan PEN. Per 31 Desember 2020, terdapat SiLPA
earmark Public Goods sebesar 53.075.668.740.190 dan Non Public Goods sebesar
4.040.662.132.888. Nilai SiLPA earmark direncanakan untuk digunakan dalam program
PC PEN pada tahun 2021.
Terdapat nilai sebesar Rp66.750.000.000.000 pada SiLPA yang merupakan saldo
penempatan dana pada Bank Umum Mitra baik di pusat maupun daerah dalam bentuk
manajemen kas Pemerintah. Penempatan dana pada Bank Umum Mitra merupakan salah
satu langkah Pemerintah untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui
bantuan likuiditas pada sektor perbankan.
Penyesuaian Penyesuaian Pembukuan pada Tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar
Pembukuan sampai minus Rp25.425.421.216 dan minus Rp1.666.230.746.416 . Penyesuaian Pembukuan
dengan Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp1.640.805.325.200 atau naik 98,47 persen
31 Desember 2020 dari Tahun 2019.
Penyesuaian Pembukuan merupakan penyesuaian/koreksi tahun berjalan akibat koreksi
SiLPA dan selisih kurs (unrealized), koreksi kas dan koreksi utang yang berpengaruh
terhadap perhitungan SAL.
Adapun rincian Penyesuaian Pembukuan adalah sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Koreksi SiLPA 447.536.410.409 ( 1.337.580.362.637)
Selisih Kurs Kas BUN (Unrealized) (227.575.834.013) (69.218.984.057)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BUN (211.693.471.353) (168.278.530.526)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas KPPN - -
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas Hibah ( 7.551.767.998) (9.921.980.606)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BLU (50.865.145.620) (62.087.570.751)
Koreksi Utang PFK (2) (121.911.422)
Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) (8.084.795) (55.874.460)
Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran (BUN) 24.732.472.156 (18.965.531.957)
Pembulatan - -
Jumlah Penyesuaian Pembukuan (25.425.421.216) (1.666.230.746.416)
5. Koreksi Kas BLU sebesar minus Rp50.865.145.620 merupakan koreksi atas saldo
Kas BLU yang sudah disahkan yang dilakukan oleh Kuasa BUN (KPPN) karena adanya
perekaman saldo awal BLU baru pada tahun 2020 sebesar Rp93.448.550.028,
koreksi pencatatan Kas BLU pada Universitas Negeri Malang akibat pemindahan sisa
dana SNMPTN-SBMPTN tahun 2019 yang belum dicatat sebesar minus
Rp70.432.626.825, koreksi reklasifikasi pencatatan Kas BLU menjadi Piutang BLU
dan Konstruksi Dalam Pengerjaan pada UIN Sumatera Utara sesuai rekomendasi BPK
sebesar minus Rp74.332.677.600, dan koreksi pencatatan lainnya sebesar
Rp451.608.777
Rincian koreksi Kas BLU pada tahun 2020 terdapat pada KPPN sebagai berikut:
No. KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Banda Aceh (001) 8.490.697.140
2 KPPN Jakarta II (019) 1.054.958.530.721
3 KPPN Bandung I (022) 1
4 KPPN Bogor (023) 1.072.289.448
5 KPPN Yogyakarta (030) (2.711.792.764)
6 KPPN Malang (032) (70.432.626.825)
7 KPPN Kupang (039) (230.821.103)
8 KPPN Ternate (062) 9.670.295.858
9 KPPN Jayapura (063) 5.688.598.709
10 KPPN Medan II (123) (74.332.677.600)
11 KPPN Surabaya II (135) (442.605.538)
12 KPPN Blitar (150) 68.526.668.873
13 KPPN Jakarta VII (182) (1.051.121.702.540)
Jumlah Koreksi Kas BLU (50.865.145.620)
Rincian Koreksi Kas BLU TA 2020
6. Koreksi Utang PFK sebesar minus Rp2 merupakan pembulatan pada SPAN.
7. Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) sebesar minus Rp8.084.795 merupakan
koreksi terhadap saldo Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) akibat adanya penyesuaian
selisih kurs pada Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) dalam valuta asing. Rincian
koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) yang dilakukan pada tahun 2020 dapat
dirinci sebagai berikut:
No. KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Jakarta II (019) 199.621
2 KPPN Khusus Pinjaman Dan Hibah (140) (9.603.990)
3 Direktorat Pengelolaan Kas Negara (999) 1.319.574
Jumlah Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (8.084.795)
Rincian Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) TA 2020
Penyesuaian Lain-lain Penyesuaian Lain-lain pada Tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar
sampai dengan 31 Rp490.055.695.596 dan Rp725.105.589.691. Penyesuaian Lain-lain Tahun 2020
Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp235.049.894.095 atau turun 32,42 persen dari Tahun
2019.
Penyesuaian lain-lain merupakan penyesuaian terhadap perhitungan catatan SAL yang
dilakukan sebagai hasil rekonsiliasi antara catatan SAL dengan fisik SAL pada akhir
periode pelaporan. Adapun rincian Penyesuaian Lain-lain adalah sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Penyesuaian Transaksi Kas Transitoris - -
Penyesuaian Transaksi RPL 481.201.524.869 211.994.966.699
Penyesuaian Transaksi Rekening Escrow (3.487.521.503) 47.987.539.000
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL TAYL yg 12.341.692.230 465.123.083.992
Perlu Dibalik pada Tahun Berjalan
Pembulatan - -
Jumlah Penyesuaian Lain-Lain 490.055.695.596 725.105.589.691
(Penyesuaian Perhitungan Catatan SAL)
Rincian Penyesuaian Lain-lain TA 2020 dan TA 2019
Rincian perhitungan Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal SAL 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646
Koreksi Saldo Awal SAL - -
Penggunaan SAL sebagai Pembiayaan TAB (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
SAL Awal setelah Penggunaan SAL & Koreksi Saldo 142.058.374.791.778 160.241.715.684.646
Awal
SiLPA (SiKPA) Tahun Berjalan 245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
SAL Akhir sebelum Penyesuaian SAL: 387.654.451.056.746 213.639.499.948.503
Penyesuaian Pembukuan:
Koreksi SiLPA 447.536.410.409 (1.337.580.362.637)
Selisih Kurs Kas di BUN (Unrelized) (227.575.834.013) (69.218.984.057)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BUN (211.693.471.353) (168.278.530.526)
Rincian perhitungan dan penjelasan dari Penyesuaian Catatan SAL yang dilakukan per 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut
1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Utang PFK 5.709.145.435.339 3.991.926.175.494
Saldo Akhir Utang PFK 4.033.372.635.177 5.709.145.435.339
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (1.675.772.800.162) 1.717.219.259.845
Mutasi Transaksi PFK (1.675.465.318.005) 1.716.415.098.932
Invoice PFK (307.482.159) 682.249.491
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi (2) (121.911.422)
Penjelasan Selisih: (2) (121.911.422)
Merupakan pembulatan pada SPAN
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Transaksi PFK - -
Rincian Perhitungan dan Penjelasan Utang Perhitungan Fihak Ketiga TA 2020 dan TA 2019
Rincian Perhitungan dan Penjelasan Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) TA 2020 dan TA 2019
Rincian Perhitungan dan Penjelasan Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2020 dan TA 2019
Rincian Perhitungan dan Penjelasan Rekening Pemerintah Lainnya TA 2020 dan TA 2019
5. Rekening Escrow
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Rekening Escrow 14.357.883.184.531 54.886.793.273.547
Saldo Akhir Rekening Escrow 57.769.594.900.865 14.357.883.184.531
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir 43.411.711.716.334 (40.528.910.089.016)
Mutasi Transaksi Rekening Escrow 43.408.224.194.831 (40.480.922.550.016)
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi (3.487.521.503) 47.987.539.000
Penjelasan Selisih :
Penyesuaian unsur Selisih Kurs di Rekening Escrow Dana
Cadangan Alutsista TNI AU dan Kemenhan serta Penyesuaian (3.487.521.503) 47.987.539.000
unsur SiLPA pada Rekening Escrow Menampung Pengembalian
Dana Talangan Dan Pencairan Asset BPR
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Rekening Escrow - -
6. Kas Transitoris
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Kas Transitoris - -
Saldo Akhir Kas Transitoris - -
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir - -
Mutasi Transaksi Kas Transitoris - -
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi - -
Penjelasan Selisih :
- -
-
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Kas Kas
Transitoris - -
Rincian Saldo Anggaran Lebih Akhir Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Dengan demikian, terdapat kenaikan Saldo SAL pada Tahun 2020 sebesar
Rp175.420.706.539.348 atau 82,47 persen dari Saldo SAL Tahun 2019.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
-1000
-2000
-3000
Kas di Rekening Jumlah Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum dalam Rupiah per
Pemerintah di Bank 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp165.359.616.060.407 dan
Indonesia dan Bank Rp135.363.107.144.280 atau mengalami kenaikan sebesar Rp29.996.508.916.127
Umum dalam Rupiah
(22.16%). Adapun secara umum perubahan saldo dalam rekening yang memiliki pengaruh
cukup signifikan terhadap kenaikan saldo kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia
dan Bank Umum dalam Rupiah adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan saldo pada pos kas di Rekening Kas Penempatan dalam Rupiah yang
menjadi rekening tujuan akhir dari transaksi penerimaan negara baik berupa
pendapatan negara maupun penerimaan pembiayaan.
2. Transaksi pindah buku dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Saldo
Anggaran Lebih dalam rangka pemindahan saldo SAL Likuid ke Rekening Saldo
Anggaran Lebih berdasarkan Berita Acara Perhitungan SAL Likuid dan SAL Non Likuid
2019 sesuai LKPP 2019 Audited senilai Rp46,9 triliun.
3. Transaksi pindah buku dari Rekening Rekening Kas Saldo Anggaran Lebih ke Rekening
Kas Umum Negara (RKUN) dalam rangka realisasi penggunaan dana SAL sebagai
instrumen pembiayaan dalam negeri sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun 2019
tentang APBN Tahun 2020 senilai Rp70,6 triliun.
4. Pembebanan rekening khusus SBSN dan Rekening Khusus PHLN di Bank Umum dalam
Rupiah yang mengurangi saldo audited tahun 2019 senilai Rp5,9 triliun.
5. Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat PKN melakukan jurnal penyesuaian
pada SPAN yang mengakibatkan bertambahnya saldo pada Rekening Kas Umum
Negara per 31 Desember 2020 sebesar Rp17.471.211.459.922, yang berasal dari:
a. Pemindahbukuan ke RKUN dalam rangka reimburse realisasi PG dan NPG
berdasarkan Berita Acara Perhitungan Rampung nomor BA-018/PB.3/2021 untuk
PG sebesar Rp16.242.360.386.209 dan NPG sebesar Rp283.047.126.112.
b. Adanya updating data realisasi belanja yang bersumber dari pembiayaan PC-PEN
dari Kementerian/Lembaga untuk Public Goods yang bertambah sebesar
Rp945.803.947.601, yang akan dibuatkan Berita Acara Perhitungan Rampung
untuk posisi Audited dan ditindaklanjuti dengan pemindahbukuan dana dari Rek
PG ke RKUN.
Jumlah Kas di Rekening Pemerintah tersebut merupakan saldo rekening pemerintah di BI
dan Bank Umum yang digunakan untuk menampung penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara, dengan rincian yang disajikan pada lampiran LD1a.
Kas di Rekening Jumlah Kas di Rekening Pemerintah Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Pemerintah Lainnya 2019 sebesar Rp2.885.728.029.464 dan Rp2.934.993.297.016 atau mengalami
penurunan sebesar Rp49.265.267.552 (1.68%) merupakan saldo Rekening Pemerintah
Lainnya yang ada di BI dan Bank Umum yang menampung rekening pemerintah selain
rekening penerimaan dan rekening pengeluaran pada lampiran LD2.
Kas di Rekening Saldo Kas di Rekening Kas di KPPN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Kas di KPPN Rp3.545.188.057.685 dan Rp2.891.119.214.103 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp654.068.843.582 (22.62%) merupakan saldo rekening KPPN Khusus Penerimaan pada
bank umum yang ditunjuk selaku Bank/Pos Persepsi, rekening retur pengeluaran dalam
valuta asing pada KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah lingkup Kanwil DJPB Provinsi DKI
Jakarta serta Rekening SUBRKUN KPPN Khusus Penerimaan pada Bank Indonesia.
Rincian Saldo Kas di KPPN adalah sebagai berikut:
1. Saldo Rekening Retur Pengeluaran KPPN Khusus Jakarta VI Dalam Valuta YEN
(609009111980) sebesar Rp400.953.
2. Saldo Rekening SUBRKUN KPPN Khusus Penerimaan pada Bank Indonesia sebesar
Rp3.545.187.656.732.
Terdapat selisih pembukuan antara KPPN dengan rekening koran Bank/Pos Persepsi dan
Lembaga Persepsi Lainnya. Telah dilakukan penelusuran selsih saldo yang hasilnya
dituangkan dalam berita acara kegiatan penelusuran selisih saldo antara pembukuan KPPN
Khusus Penerimaan dengan transaksi rekening koran.
Rincian penjelasan selisih dapat dilihat pada lampiran LD3.
Kas Dalam Transito Saldo Kas Dalam Transito per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp0
dan Rp52.495.330 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Kas Dalam Transito karena selisih kiriman
0 52.495.332
uang
Pembulatan (2)
Total 0 52.495.330
Daftar Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dapat dilihat pada lampiran LD4.
Kas pada Jumlah Kas pada Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Kementerian 2019 sebesar Rp3.862.816.464.090 dan Rp1.634.561.936.239 atau mengalami
Negara/Lembaga kenaikan sebesar Rp2.228.254.527.851 (136,32%) merupakan kas yang dikuasai,
dikelola, dan dibawah tanggung jawab Kementerian Negara/Lembaga yang berasal dari
selisih antara pendapatan dan belanja Hibah Langsung yang diterima Kementerian
Negara/Lembaga dan telah disahkan ke KPPN sampai dengan 31 Desember 2020.
Rincian saldo Kas pada Kementerian Negara/Lembaga yang berasal dari hibah langsung
dapat dilihat di lampiran LD5.
Kas Lainnya dan Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Setara Kas sebesar Rp26.602.876.282 dan Rp55.958.989 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp26.546.917.293 (47.439,95%). Akun ini merupakan Kas Lainnya dan Setara Kas yang
berasal dari BA 999.00, BA 999.07 dan BA 999.08. Detil menurut BA BUN adalah sebagai
berikut:
(dalam Rupiah)
No BA BUN 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. 999.00 0 0
2. 999.07 26.595.671.282 55.958.989
3. 999.08 7.205.000 0
Total 26.602.876.282 55.958.989
Kas Lainnya dan Setara Kas pada BA 999.07 per 31 Desember 2020 sebesar
Rp26.595.671.282. Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas tersebut, Rp26.539.712.293
atau 47.427,08% lebih besar dari Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember
2019 sebesar Rp55.958.989. Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2020
merupakan pendapatan jasa giro yang belum disetor per tanggal 31 Desember 2020. Kas
Lainnya dan Setara Kas tersebut hanya terdapat pada:
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas pada Kementrian PUPR terdapat pada Subsidi
Perumahan sebesar Rp25.496.883.307 dengan rincian sebagai berikut:
a. Ditjen Pembiayaan Perumahan sebesar Rp7.160.455 dengan rincian sebagai
berikut:
31 31
No. Satker Bank DESEMBER DESEMBER
2020 2019
1 Ditjen Pembiayaan Bank Jateng Syariah No. 206.152 105.163
Perumahan 5031002339
2 Ditjen Pembiayaan Bank BPD Sumbar No. Rek. 783.387 863.286
Perumahan 21000101014484
3 Ditjen Pembiayaan Bank NTT 134.894 -
Perumahan No. Rek 01601010000134
4 Ditjen Pembiayaan Bank SULUT GO 134.397 -
Perumahan No. Rek 01601240000019
5 Ditjen Pembiayaan Bank Hana No. Rek - 46.904
Perumahan 110121800105211
6 Ditjen Pembiayaan Bank Riau Kepri 35.919 -
Perumahan No.Rek.1010300011
7 Ditjen Pembiayaan Bank Nagari Syariah 19.025 31.814
Perumahan No.Rek 71000106000110
8 Ditjen Pembiayaan Bank BPD sulselbar 809.607 843.141
Perumahan No.Rek.1300020000316955
9 Ditjen Pembiayaan Bank BPD SumselBabel Syariah 2.947 11.463
Perumahan No.Rek.801320004
10 Ditjen Pembiayaan Bank BPD Sumut No. 1.605.336 1.307.940
Perumahan 01060000081
11 Ditjen Pembiayaan Bank BTN Syariah - 48.551.683
Perumahan rek. 7121002393
12 Ditjen Pembiayaan Bank Artha Graha - 0
Perumahan Rek. 1000030689
13 Ditjen Pembiayaan Bank Sulawesi Tengah 117.525 66.621
Perumahan Rek. 0010103666778
14 Ditjen Pembiayaan Bank Mandiri 2.397.053 1.987.388
Perumahan Rek. 1260007322810
15 Ditjen Pembiayaan Bank BPD Kalbar 508.280 2.132.910
Perumahan Rek. 1000001844
16 Ditjen Pembiayaan Bank Kalsel 245.074 -
Perumahan Rek. 0010015000056
17 Ditjen Pembiayaan Bank Jatim Syariah 160.860 10.676
Perumahan Rek. 6101005441
Total 7.160.455 55.958.989
b. Sebesar Rp128.000.000 adalah saldo SBUM pada Bank BNI, yang merupakan
realisasi atas 2019 yang tidak disalurkan ke rekening debitur dan pada tanggal
24 April 2021 telah disetor ke rekening kas negara.
c. Sebesar Rp152.000.000 adalah saldo SBUM pada Bank Mandiri, yang
merupakan realisasi atas 2019 yang tidak disalurkan ke rekening debitur dan pada
tanggal 30 April 2021 telah disetor ke rekening kas negara.
d. Sebesar Rp14.880.010.000 adalah sisa dana SBUM pada rekening tampungan
Bank BTN yang akan dikembalikan ke kas negara pada tahun 2020. Sisa dana
tersebut merupakan realisasi SBUM tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya.
e. Sebesar Rp10.329.712.852 merupakan kelebihan perhitungan pembayaran
Subsidi Bunga Kredit Perumahan (SSB/SBUM) bulan Desember 2020 dan telah
disetorkan ke kas negara pada tanggal 23 , 26, dan 30 April 2021.
2. Kementerian BUMN
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas pada Kementerian BUMN adalah sebesar
Rp1.098.787.975 dengan rincian:
a. Pengakuan atas pendapatan jasa giro (bersih) yang berasal dari rekening
penampungan dana subsidi yang belum tersalurkan ke debitur di rekening giro PT.
Pegadaian pada Bank Mandiri per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.018.636.175.
Pendapatan jasa giro (bersih) atas dana subsidi pada rekening giro PT Pegadaian
per 31 Maret 2021 sebesar Rp2.254.041.445. Jasa giro sebesar
Rp2.254.041.445 tersebut tersebut telah disetorkan ke kas negara tanggal 21
April 2021 dengan bukti NTPN No. 469C148VUIOTCKDU.
b. Pengakuan atas pendapatan jasa giro (bersih) atas dana subsidi yang tersimpan
di rekening penampungan/rekening giro PT PNM pada BNI nomor rekening
8889898140 per 31 Desember 2020 sebesar Rp80.151.800. Pendapatan jasa
giro (bersih) atas dana subsidi pada rekening giro PT PNM per 31 Maret 2021
sebesar Rp3.693.090.869. Jasa giro tersebut masih berada di rekening
penampungan dana subsidi pada PT PNM.
Saldo kas lainnya dan setara kas pada BA.999.08 per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp7.205.000 dan Rp0. Kas lainnya dan setara
kas merupakan sisa dana yang belum dikembalikan ke Kas Umum Negara pada posisi 31
Desember 2020 dari Program Kartu Prakerja sebesar Rp7.205.000.
atau instrumen penempatan uang negara lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk jangka waktu penempatan mulai 3 s/d 12 bulan.
Pada periode tahun 2020, tercatat saldo investasi dalam deposito pada neraca tingkat
Kuasa BUN Pusat adalah sebesar Rp66.750.000.000.000. Hal ini merupakan salah satu
langkah Pemerintah untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui
bantuan likuiditas kepada sektor perbankan dengan melakukan penempatan uang negara
pada bank umum mitra. Pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan menerbitkan PMK
Nomor 104/PMK.05/2020 tentang Penempatan Dana dalam rangka Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional. Penempatan uang negara pada bank umum mitra ini
diharapkan dapat membantu likuiditas perbankan sehingga perbankan dapat terus
menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor riil maupun UMKM, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mengakselerasi laju percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Penempatan uang negara sejumlah Rp66.750.000.000.000 terbagi ke-28 bank Bank
Umum Mitra dengan detil sebagai berikut:
Nominal Tgl Tgl Jatuh
No Nama Bank Bunga
Penempatan Penempatan Tempo
1 BPD Jabar Banten 2.500.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
2 Bank DKI 2.000.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
3 BPD Jateng 2.000.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
4 BPD Sulutgo 1.000.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
5 BPD DIY 1.000.000.000.000 14 Agt 2020 10-Feb-21 2,80%
6 BPD Jatim 2.000.000.000.000 14 Agt 2020 10-Feb-21 2,80%
7 BPD Bali 700.000.000.000 14 Agt 2020 10-Feb-21 2,80%
8 Bank Mandiri 15.000.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
9 Bank BRI 15.000.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
10 Bank BNI 7.500.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
11 Bank BTN 10.000.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
12 Bank Syariah Mandiri 1.000.000.000.000 30-Sep-20 30-Mar-21 2,84%
13 Bank BRI Syariah 1.000.000.000.000 30-Sep-20 30-Mar-21 2,84%
14 Bank BNI Syariah 1.000.000.000.000 30-Sep-20 30-Mar-21 2,84%
15 Bank Kalbar 500.000.000.000 2 Okt 2020 01-Apr-21 2,84%
16 Bank Sulselbar 1.000.000.000.000 2 Okt 2020 01-Apr-21 2,84%
17 Bank Sumut 1.000.000.000.000 9 Okt 2020 08-Apr-21 2,85%
18 Bank Jambi 300.000.000.000 9 Okt 2020 08-Apr-21 2,85%
19 BPD Aceh Syariah 300.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
20 BPD Sumatera Barat 250.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
21 BPD Bengkulu 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
22 BPD Sumselbabel 400.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
23 BPD Kalimantan Tengah 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
24 BPD Sulawesi Tengah 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
25 BPD Sulawesi Tenggara 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
26 BPD NTB 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
27 BPD NTT 100.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
28 BPD Makuku dan Maluku Utara 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
Belanja Dibayar Di Jumlah Belanja Dibayar di Muka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Muka (Prepaid) Rp17.149.403.624 dan Rp416.666.684 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp16.732.736.940 (4.015,86%). Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih
harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari telah
dibayarkannya secara penuh belanja, dan membebani anggaran tahun anggaran berjalan
namun barang atau jasa belum diterima.
Perbandingan belanja dibayar di muka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
dapat dilihat pada tabel berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
015 Kementerian Keuangan - -
- MPP Prakerja 0 0
- Otoritas Jasa Keuangan 0 416.666.684
- SKK Migas 17.149.403.624 0
Total 17.149.403.624 416.666.684
Sampai dengan 31 Desember 2020 terdapat beberapa hal yang mempengaruhi saldo
Piutang Negara Bukan Pajak (Laba BUMN) tersebut. Hal-hal tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Saldo piutang negara bukan pajak pada tanggal 1 Januari 2020 sebesar
Rp59.050.762.469 yang terdiri dari pokok dividen sebesar Rp24.991.123.902 dan
denda sebesar Rp34.059.638.567.
b. Selama Tahun Anggaran 2020 terdapat 128 BUMN yang telah menyampaikan
dokumen/risalah RUPS TB 2019 atau dokumen lainnya sesuai peraturan perundangan
kepada Kementerian Keuangan. Dengan demikian, pengakuan dan pengukuran awal
piutang negara bukan pajak dari dividen TB 2019 didasarkan pada tanggal pelaksanaan
RUPS dan nilai dividen yang ditetapkan sesuai dokumen/risalah RUPS atau dokumen
lainnya sesuai peraturan perundangan yang telah disampaikan oleh BUMN tersebut.
Dari pengakuan piutang sampai dengan 31 Desember 2020, seluruhnya telah dilunasi
kecuali piutang dividen TB 2019 PT Prasadha Pamunah Limbah sebesar
Rp1.177.753.794 yang akan jatuh tempo tanggal 1 Januari 2021.
Dengan demikian, sampai dengan 31 Desember 2020, saldo piutang negara bukan
pajak dari dividen TB 2019 sebesar Rp1.177.753.794.
c. Terdapat pembayaran Piutang Negara Bukan Pajak dari Bagian Pemerintah atas Laba
BUMN yang timbul sebelum TB 2019 sebesar Rp370.000.000. Pembayaran tersebut
merupakan pelunasan piutang negara bukan pajak dari pokok dividen PT Inhutani V
(1999) sebesar Rp300.000.000 dan denda keterlambatan PT Bina Karya (TB 2001)
sebesar Rp70.000.000.
d. Dengan demikian, Piutang Negara Bukan Pajak (Bagian Pemerintah atas Laba BUMN)
per tanggal 31 Desember 2020 tercatat menjadi sebesar Rp59.858.516.263 yang
terdiri dari pokok dividen sebesar Rp25.868.877.697 dan denda sebesar
Rp33.989.638.566.
Berdasarkan surat Asisten Deputi Bidang Keuangan atas nama Deputi Bidang Keuangan
dan Manajemen Risiko Nomor : S-12/DKU.MBU/A/03/2021 tanggal 30 Maret 2021,
sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan UAKPA BUN PNBP Laba BUMN TA
2020 Audited, terdapat 10 BUMN yang belum ada dokumen/risalah RUPS atau yang
dipersamakan yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan besaran dividen Tahun Buku
2019. Sepuluh BUMN tersebut yakni : Perum Perumnas, PT Asabri (Persero), PT Asuransi
Jiwasraya (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT
Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Perkebunan
Nusantara XIV, PT Asean Bintulu Fertilizer, PT Kawasan Industri Lampung.
Rincian Piutang Deviden dan Denda dapat dilihat pada lampiran LD8.
D.2.1.1.15.3. Piutang Transfer ke Daerah (BA 999.05)
Piutang Transfer ke Daerah BA 999.05 per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp12.358.299.808.360 dan Rp9.563.590.118.299 atau mengalami
peningkatan sebesar Rp2.794.709.690.06100 atau 29,22%. Aset yang disajikan
dalam Neraca Tahun Anggaran 2020 terdiri dari Piutang Transfer ke Daerah
sebagaimana rincian berikut:
(dalam Rupiah)
Rincian Aset TKDD
Piutang TKD 12.296.104.383.024
Piutang TKDD Lainnya 44.334.660.173
Piutang TKDD Diestimasi 17.860.765.163
TOTAL ASET 12.358.299.808.360
Piutang TKD
Piutang transfer ke Daerah yang disajikan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sejumlah Rp12.296.104.383.024 dan Rp9.436.680.927.179. Jika
dibandingkan dengan neraca T.A. 2019 audited, Piutang TKD pada T.A. 2020
mengalami peningkatan sebesar Rp2.859.423.455.845 atau 30,30%. sebagaimana
rincian pada tabel berikut ini:
(dalam Rupiah)
Rincian Piutang TKD 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Rincian lebih lanjut terkait Piutang TKD dapat dilihat di Lampiran LD8a
Piutang DBH
Piutang Transfer DBH Per 31 Desember TA 2020 tercatat sebesar
Rp7.652.864.361.849 dan mengalami penurunan sebesar Rp843.751.996.150 atau
sebesar 9,93% dari 31 Desember TA 2019 sebesar Rp8.496.616.357.999. Penurunan
Piutang Transfer Dana Perimbangan tersebut dikarenakan sepanjang Tahun Anggaran
2020 telah dilakukan pemotongan Lebih Bayar DBH melalui Perdirjen nomor 6 tahun
2020. Selain itu pada bulan Agustus T.A. 2020 juga telah diterbitkan PMK Nomor
113/PMK.07/2020 tentang Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH Pada Tahun
2020.
Piutang yang dicatat dalam Laporan Keuangan TKDD Satker DBH meliputi seluruh hak
Pemerintah Pusat atas lebih bayar transfer yang terjadi pada tahun anggaran 2018 dan
tahun anggaran sebelumnya. Piutang atas lebih bayar tersebut ditetapkan melalui PMK
No. 140/PMK.07/2019. PMK tersebut merupakan PMK penetapan kembali atas saldo
Lebih Bayar DBH untuk tahun s.d. 2017 (sebelumnya ditetapkan melalui PMK No.
259/PMK.07/2015, PMK No. 162/PMK.07/2016, PMK No. 187/PMK.07/2017, dan
PMK No. 103/PMK.07/2018) dan penetapan atas Lebih Bayar DBH untuk TA 2018.
Penyelesaian Piutang DAK Nonfisik per 31 Desember 2020 atas Sisa DAK Nonfisik TAYL
dilakukan melalui mekanisme:
1. Pemotongan Dana BOK, BOKB, BOP PAUD, Adminduk, PK2UKM, BOP Kesetaraan,
Pelayanan Kepariwisataan, dan BOP Museum pada bulan Februari, Maret, April, Mei,
Juni dan Juli Tahun 2020.
2. Penghapusan sisa piutang DAK Nonfisik sehubungan dengan ditetapkannya PMK
101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid -19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Atas hal tersebut telah
dilakukan koreksi pencatatan kembali atas piutang yang dihapuskan, karena sisa dana
DAK Nonfisik tetap akan diperhitungkan pada tahun anggaran 2021.
Piutang TPG PNSD, TKD PNSD, dan Tamsil Guru PNSD didasarkan pada data rekonsiliasi
Semester I per 28 April 2021 yang dilakukan oleh Kemendikbud dan DJPK dengan
pemerintah daerah. Berdasarkan data rekonsiliasi tersebut diketahui nilai sisa dana di
RKUD yang disajikan sebagai Piutang per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp602.655.891.659 dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis Dana Jumlah Daerah Piutang
1 Dana TPG PNSD 17 78.041.545.680
2 Dana TKG PNSD 368 326.344.399.159
3 Dana Tamsil Guru PNSD 331 198.269.946.820
Total 716 602.655.891.659
Selain daerah yang telah melaksanakan rekonsiliasi sebagaimana di atas, juga terdapat
daerah yang belum melakukan rekonsiliasi dengan nilai sisa dana di RKUD sebesar
Rp73.412.959.443. Nilai tersebut diperoleh dari laporan yang disampaikan oleh Pemda,
dengan rincian sebagai berikut:
Piutang sisa Dana BOS Tahun 2011 disajikan sebesar Rp175.812.962.511. Perubahan
mekanisme penyaluran dana BOS yang semula dari RKUN ke rekening pemerintah
kabupaten/kota menjadi dari RKUN ke rekening pemerintah provinsi menyebabkan adanya
sisa dana BOS sampai dengan tahun 2011 pada rekening pemerintah kabupaten/kota. Nilai
Piutang Dana BOS 2011 diperoleh dari sisa dana di 315 daerah yang tervalidasi dokumen
sumbernya mengacu pada Surat Deputi Kepala BPKP Nomor S-863/D4/02/2014 hal
Monitoring Sisa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp178.516.820.750. Atas nilai tersebut, telah dilakukan penyetoran melalui SSBP
sebesar Rp2.703.858.239 sehingga sisa dana BOS 2011 sebesar Rp175.812.962.511.
Selain nilai piutang atas Sisa Dana BOS 2011 yang disajikan di atas, terdapat sisa Dana
BOS 2011 di RKUD total sebesar Rp45.744.225.487 yang belum didukung dokumen
rekonsiliasi dengan pemda. Sisa dana tersebut tidak disajikan sebagai Piutang.
Saldo akhir piutang per 31 Desember 2020 sebesar Rp4.602.812.676.254 yang terdiri
dari sisa dana di RKUD tahun 2019 yang belum diperhitungkan sampai dengan akhir tahun
2020 sebesar Rp1.200.334.956.733 dan sisa dana di RKUD tahun 2020 sebesar
Rp3.402.366.719.521.
Piutang atas Sisa Piutang atas Sisa Total Piutang atas
No. Jenis Dana Dana di RKUD Dana di RKUD Sisa Dana di RKUD
Tahun 2019 Tahun 2020 TAYL
1.
BOK 1.153.592.259.000 1.837.523.953.848 2.991.116.212.848
2. BOKB 7.272.655.526 241.594.329.477 248.866.985.003
3. Pelayanan Adminduk 3.037.828.994 101.907.341.438 104.945.170.432
4. PK2UKM 394.400.775 22.685.998.808 23.080.399.583
5. BOP PAUD 2.701.440.000 330.604.986.010 333.306.426.010
6. BOP Kesetaraan 26.801.503.340 61.799.080.402 88.600.583.742
Pelayanan
7. 3.732.655.330 10.611.852.638 14.344.507.968
Kepariwisataan
BOP Museum dan
8. 2.913.213.768 17.170.322.730 20.083.536.498
Taman Budaya
9. TPG PNSD - 78.041.545.680 78.041.545.680
10. TKG PNSD - 326.344.399.159 326.344.399.159
11. Tamsil Guru PNSD - 198.269.946.820 198.269.946.820
12. BOS* - 175.812.962.511 175.812.962.511
Total 1.200.445.956.733 3.402.366.719.521 4.602.812.676.254
*) Piutang atas Sisa Dana BOS Tahun 2011
Selain sisa DAK Nonfisik di RKUD yang disajikan sebagai Piutang sebagaimana di atas,
terdapat pula sisa Dana BOS Tahun 2019 di RKUD. Adanya sisa dana tersebut dikarenakan
perubahan mekanisme penyaluran dana BOS yang semula dari RKUN ke rekening
Piutang DK DIY
Piutang transfer ke Daerah Satker DK DIY yang disajikan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 sejumlah Rp40.427.344.921 dan Rp33.423.771.779. Jika dibandingkan
dengan neraca TA 2019 audited, Piutang TKD Satker DK DIY pada TA 2020 mengalami
peningkatan sebesar Rp7.003.573.142 atau 20,95%.
Aset (Piutang) yang tercatat sebesar Rp40.427.344.921 merupakan sisa dana DK DIY TA
2020 yang telah diverifikasi dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi Laporan
Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan DIY Tahap III TA 2020, mengacu pada pasal 17
PMK No 15/PMK.07/2020 Pengelolaan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Piutang tersebut akan diperhitungkan pada penyaluran DK DIY melalui potongan SPM
Penyaluran DK DIY Tahap I TA 2021 sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 19 PMK Nomor
15/PMK.07/2020.
Piutang TKDD Lainnya
Piutang TKDD Lainnya per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar
Rp44.334.660.173 dan Rp0 atau meningkat sebesar 100%. Piutang TKDD Lainnya
tersebut merupakan Piutang Dana Desa atas pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi Sisa Dana
Desa pada RKUD dan RKD tahun 2015 s.d 2019. Kegiatan tersebut diatur berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa
sebagaimana diubah terakhir melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2020. Piutang TKDD Lainnya terdiri atas sisa Dana Desa pada daerah yang
telah melakukan rekonsiliasi sebesar Rp44.290.401.618, dan setoran sisa Dana Desa oleh
daerah yang belum selesai rekon dan melakukan penyetoran setelah tanggal 31 Desember
2020 sebesar Rp44.258.555.
Piutang TKD Diestimasi - DBH
Piutang Transfer Dana Perimbangan-Diestimasi per 31 Desember TA 2020 tercatat
sebesar Rp17.860.765.163 dan mengalami penurunan sebesar Rp109.048.425.957 atau
85,93% dibandingkan Piutang TKD Diestimasi per 31 Desember 2019 sebesar
Rp126.909.191.120. Penurunan Transfer Dana Perimbangan-Diestimasi dikarenakan
saldo per 31 Desember TA 2019 (telah direklasifikasi menjadi Piutang Transfer Dana
3. Kementerian BUMN
Piutang subsidi sebesar Rp127.080.415 merupakan selisih perhitungan subsidi yang
tidak sesuai ketentuan yang sudah disalurkan kepada debitur. Atas hal tersebut, PT
Pegadaian akan menyetorkan ke kas negara setelah dilakukan penagihan kepada
nasabah.
D.2.1.1.15.5. Piutang Belanja Lain-lain (BA 999.08)
Saldo piutang bukan pajak per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp2.280.649.900.253 dan Rp279.500.611.672. Piutang bukan pajak merupakan hak
atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan
namun belum diselesaikan pembayarannya. Perbandingan piutang bukan pajak per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
15 Kementerian Keuangan 1.984.913.848.996 0
18 Kementerian Pertanian 293.784.797.984 278.094.108.217
- SKK Migas 116.331.007 619.689.095
- OJK 458.678.521 786.814.360
- MPP Kartu Prakerja 1.376.243.745
Total 2.280.649.900.253 279.500.611.672
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan rincian piutang bukan pajak sebagai
berikut:
1. Saldo Piutang CBN merupakan nilai benih CBN pertanggal pelaporan yang
masih terdapat pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) dan PT. Pertani (Persero).
Nilai Piutang CBN per 31 Desember 2020 ini diperoleh berdasarkan Laporan
Hasil Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Atas Pengelolaan
Bagian Anggaran 999.08 Kegiatan Cadangan Benih Nasional (CBN) Pada
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan No: R.320/PW.130/G.3/12/2020
tanggal 3 Desember 2020.
Nilai Piutang CBN PT. Sang Hyang Seri (Persero) sebesar
Rp235.312.610.398,50 terdiri dari:
a. Persediaan bahan dan pestisida sebesar Rp109.232.000;
b. Uang muka fee pengelolaan CBN sebesar RP7.608.666.240;
a. Piutang Pada UAPBUN TK DJPB per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp737.059.502.586 dan Rp119.229.957.112 terdiri dari:
1. Piutang pada satuan kerja pensiun sebagai berikut:
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Keterlanjuran pembayaran pensiun (Uji Petik KC Semarang) 49.746.810
2 Keterlanjuran pembayaran pensiun (Uji Petik KC Bandung) 28.485.300
3 SUP Retur Bulan Desember 2020 taspen 14.676.643.627
4 SUP Kompensasi bulan Desember 2020 taspen 71.458.936.504
5 SUP lebih dari 3 bulan Desember 2020 taspen 177.117.839
Kelebihan pencairan belanja pensiun bulan Desember 2020
6 27.003.540.818
taspen
Kelebihan pendanaan bersama pensiun Ketigabelas tahun 2018
7 program penyesuaian pensiun Eks PNS Dephub pada PT KAI 887.016
(Persero) periode Oktober s.d. Desember 2020
Potongan utang non TGR (setoran Kasneg Non Dapem dan
8 5.548.212.647
Susulan Desember 2020)
9 Jasa Giro bulan Desember 2020 Taspen 1.673.661.600
10 Setor dan Retur bulan Desember 2020 Asabri 4.424.570.055
11 Jasa Giro bulan Desember 2020 asabri 195.743.535
12 Potongan utang non TGR (Non Dapem Desember 2020) asabri 302.299.727
Kelebihan Pencairan Belanja Pensiun Bulan Desember 2020
13 7.642.359.213
Asabri
Jumlah 133.182.204.691
b. Piutang PNBP UAPBUN TK DJA merupakan Piutang PNBP Migas 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp13.934.280.641.869 dan
Rp17.810.948.543.908 merupakan piutang yang berasal dari kegiatan usaha hulu
migas.
Jumlah tersebut terdiri dari piutang hasil penjualan minyak bumi bagian pemerintah,
hasil penjualan gas bumi bagian pemerintah, overlifting KKKS dan piutang PNBP migas
lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
Kenaikan/ (Penurunan)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) %
Hasil Penjualan Minyak 4.301.142.368.677 9.929.120.618.651 -5.627.978.249.975 -56,68
Hasil Penjualan Gas 3.318.844.378.814 4.391.218.488.982 -1.072.374.110.168 -24,42
Overlifting KKKS 6.315.358.781.084 3.488.934.962.005 2.826.423.819.079 81,01
PNBP Migas lainnya -1.064.886.705 1.674.474.270 -2.739.360.975 -163,6
Total Piutang 13.934.280.641.869 17.810.948.543.908 -3.876.667.902.039 -21,77
Saldo piutang PNBP Migas Jangka Pendek per 31 Desember 2020 sebesar
Rp13.934.280.641.869 adalah lebih rendah Rp3.876.667.902.039 dari posisi
per 31 Desember 2019.
Dari saldo piutang PNBP Migas Jangka Pendek per 31 Desember 2020 sebesar
Rp13.934.280.641.869 tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan
antara lain sebagai berikut:
1) Piutang yang berasal dari transaksi lifting migas bulan Desember 2020
yang belum jatuh tempo per 31 Desember 2020 sebesar
Rp5.534.042.761.659. Piutang dimaksud umumnya jatuh tempo dan
diselesaikan pada bulan Januari 2021.
2) Piutang yang berasal dari nilai estimasi overlifting KKKS berdasarkan data
SKK Migas sebesar Rp5.939.113.446.246.
3) Piutang yang berasal dari transaksi overlifting KKKS ConocoPhillips
(Grissik) Ltd. sebesar USD24.220.038,61 (ekuivalen Rp341.623.644.594)
atas periode tahun 2017 dan 2019 masing-masing sebesar
USD18.238.353 dan USD5.981.685,61. Nilai saldo piutang tersebut masih
berstatus dispute, disebabkan adanya perbedaan pendapat antara SKK
Migas dengan KKKS ConocoPhillips (Grissik) antara lain mengenai:
● Perbedaan Revenue sebagai akibat adanya isu Discrepancy Lifting
Minyak,
● Perbedaan Cost Recovery dikarenakan dispute pembebanan Interest
Cost Recovery,
● Perbedaan asumsi yang digunakan dalam perhitungan provisional
entitlement bulanan
Nilai piutang overlifting KKKS ConocoPhillips (Grissik) Ltd. tahun 2017
sebesar USD18.238.353 berdasarkan pada catatan SKK Migas yang
disampaikan melalui surat Nomor SRT-0414/SKKM0000/2018/S4 tanggal
8 Juni 2018 hal Tagihan Overlifting Minyak dan Gas Bumi KKKS
ConocoPhillips (Grissik) Ltd. Adapun nilai piutang overlifting KKKS
ConocoPhillips (Grissik) Ltd. tahun 2018 sebesar USD5.981.685,61
c. Piutang PNBP UAPBUN TK DJKN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
masing-masing sebesar Rp103.587.914.765.521 dan Rp92.926.007.460.705 terdiri
dari:
No Uraian 31 Desember 2020
Sewa BMN eks Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina c.q.
1 1.176.715.352.919
PT Pertamina EP
Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset Yang Timbul Dari
2 102.378.727.731.955
Pemberian BLBI
3 Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset KKKS 21.045.512.713
4 Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset Lain-lain 11.426.167.934
TOTAL 103.587.914.765.521
1) Piutang yang berasal dari UAKPA BUN TK Pengelola Aset Eks Pertamina.
Sampai dengan periode tahun 2020, nilai Piutang Bukan Pajak sebesar
Rp1.176.715.352.919 yang berasal dari UAKPA BUN TK Pengelola Aset
Eks Pertamina.
Perhitungan sewa aset eks Pertamina pada mulanya didasarkan pada surat
Menteri Keuangan Nomor S-23/MK.6/2009 tanggal 23 Januari 2009 yang
menjelaskan nilai objek sewa selama 32 Tahun sebesar
Rp9.472.807.941.523. Berdasarkan surat tersebut, seluruh BMN eks
Pertamina kelompok aset eks KKKS senilai Rp16,2 Triliun yang digunakan
oleh PT Pertamina (Persero) c.q. PT Pertamina EP disetujui untuk dikenakan
biaya sewa, kecuali terhadap aset berupa sumur dan tanah sepanjang
merupakan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP).
Selanjutnya, PT Pertamina (Persero) menyampaikan Laporan Inventarisasi
Aset Eks Pertamina kepada Menteri Keuangan melalui surat Nomor
194/C00000/2011-S0 tanggal 29 Maret 2011 perihal Sewa Aset Eks
Pertamina, yang menerangkan hasil inventarisasi aset eks Pertamina
kelompok eks KKKS yang digunakan oleh Pertamina berupa sumur, tanah,
peralatan, bangunan, dan aset lainnya, dengan pengelompokan sebagai
aset masih digunakan, aset tidak digunakan, aset digunakan anak
perusahaan lainnya, aset tidak ditemukan, dan aset dalam proses usul
hapus, dengan rincian sebagai berikut:
Untuk Saldo Piutang PNBP yang masih terdapat di Neraca, telah dilakukan
koordinasi dan pembahasan dengan Direktorat APK DJPb mengenai
perlakuan akuntansi atas saldo eksisting Piutang PNBP dalam Neraca
terkait perbedaan dasar perhitungan nilai sewa aset eks Pertamina periode
17 September 2003 s.d. 31 Desember 2016 dengan periode selanjutnya,
dan disetujui untuk tetap menyajikan di neraca sampai dengan adendum
perjanjian sewa. Adapun progres sampai dengan saat ini, DJKN telah
mengirimkan surat klarifikasi besaran nilai sewa Nomor S-514/KN.5/2021
tanggal 31 Maret 2021 hal Konfirmasi Besaran Piutang Atas Sewa BMN
Eks Pertamina oleh PT Pertamina EP. Atas surat tersebut, PT Pertamina
EP telah menyampaikan jawaban dengan surat Nomor melalui surat
Nomor 0169/PEP00000/2021-S0 tanggal 20 April 2021, meminta untuk
dilakukan pembahasan terlebih dahulu untuk sewa BMN Eks Pertamina.
Bagian Lancar Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Piutang Jangka 2019 sebesar Rp6.586.899.675.108 dan Rp6.197.466.897.279.
Panjang Lainnya Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya terdiri dari:
1. Bagian lancar atas piutang jangka Panjang lainnya Perum Perumnas yang jatuh tempo
1 (satu) tahun sejak tanggal pelaporan. Pengakuan dan Pengukuran Bagian Lancar atas
Piutang Jangka Panjang Lainnya tersebut berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor
S-693/MK.02/2019 tanggal 23 September 2019 mengenai restrukturisasi piutang
Perum Perumnas tahun buku 1991-1997. Saldo Bagian Lancar atas Piutang Jangka
Panjang Lainnya per 31 Desember 2020 sebesar Rp14.000.000.000 yang berasal
dari:
a. Saldo Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh tempo pada
akhir tahun 2020 sebesar Rp6.500.000.000 yang berasal dari saldo awal pada
tanggal 1 Januari 2020 sebesar Rp7.500.000.000 dikurangi pembayaran selama
tahun 2020 sebesar Rp1.000.000.000; dan
b. Penambahan nilai Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh
tempo pada akhir tahun 2021 sebesar Rp7.500.000.000.
2. Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2020 sebesar Rp2.233.941.033.473 jumlah ini
adalah bagian lancar piutang jangka panjang PT Minarak Lapindo Jaya sebesar
Rp773.382.049.559 dengan rincian sebagai berikut:
Bagian lancar piutang jangka panjang 2015 Rp193.345.512.390
Bagian lancar piutang jangka panjang 2016 Rp193.345.512.390
Bagian lancar piutang jangka panjang 2017 Rp193.345.512.390
Bagian lancar piutang jangka panjang 2018 Rp193.345.512.389
Jumlah Rp773.382.049.559
Ditambah bunga yang timbul hingga tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp201.079.332.884,83 dengan rincian sebagai berikut:
Bunga tahun 2015 Rp15.467.640.991,18
Bunga tahun 2016 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2017 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2018 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2019 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2020 Rp37.122.338.378,83
Jumlah Rp201.079.332.884,83
Jika dibandingkan dengan tahun 2019, maka pos Bagian Lancar Piutang Jangka
Panjang akan nampak sebagai berikut:
Saldo Akhir:
Saldo Bagian Lancar Piutang jangka panjang Yayasan Supersemar per 31 Desember
2020 sebesar Rp4.338.958.641.635.
D.2.1.1.17. BAGIAN LANCAR PIUTANG PEMBERIAN PINJAMAN
Bagian Lancar Jumlah Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman per 31 Desember 2020 dan 31
Piutang Pemberian Desember 2019 sebesar Rp22.427.918.639.595 dan Rp23.110.067.194.249.
Pinjaman Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman per 31 Desember 2020 terdiri dari:
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Bagian Lancar Piutang Pemberian
1. 12.471.476.202.383 13.156.182.595.276
Pinjaman
2. Piutang Lainnya Pemberian Pinjaman 9.500.275.401.357 9.422.059.227.749
Piutang Lainnya Pemberian Pinjaman
3. 456.167.035.855 531.825.371.224
untuk Penyesuaian Akrual
Jumlah 22.427.918.639.595 23.110.067.194.249
Bagian lancar piutang pemberian pinjaman terdiri dari piutang pokok, piutang denda,
piutang jasa bank, piutang biaya lain-lain dan piutang bunga.
Berikut merupakan daftar 10 (sepuluh) debitur yang memiliki Bagian Lancar Piutang
Pemberian Pinjaman terbesar per 31 Desember 2020;
(dalam rupiah)
Nilai Bagian Lancar Piutang
No. Nama Debitur
Pemberian Pinjaman
1. PT. P A N N 6.503.772.756.066,95
2. PT. Perusahaan Listrik Negara 3.333.697.958.298,04
3. PT. Merpati Nusantara Airlines 2.660.677.832.012,08
4. PT. Rajawali Nusantara Indonesia 1.042.153.559.220
5. PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 982.488.362.574,08
6. PT. Kertas Leces 749.817.814.012,54
7. Bank Dagang Nasional Indonesia (BBO) 679.507.916.686,87
8. PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 522.816.642.307,52
9. Bank Tabungan Negara 403.408.969.351,30
10. PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 338.352.618.486
Daftar lengkap debitur dan rincian saldo Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman
terdapat pada lampiran LD11a.
Penyisihan Piutang Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2020 dan 31
Tidak Tertagih Desember 2019 adalah sebesar minus Rp116.709.954.387.611 dan
Piutang Bukan Rp104.810.761.753.159 Rincian perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang
Pajak
Bukan Pajak adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Penyisihan Piutang Lainnya (BA
2.524.824.086 0
999.02)
2. Penyisihan Piutang Deviden
60.086.651.238 59.800.762.470
(BA 999.03)
3. Penyisihan Piutang Pemberian
11.834.441.111.041 11.747.096.771.948
Pinjaman (BA 999.04)
4. Penyisihan Piutang Subsidi
15.258.460.862 11.008.471.063
(BA 999.07)
5. Penyisihan Piutang Belanja Lain-
10.573.944.444 633.433.044
lain (BA 999.08)
6. Penyisihan Piutang (BA 999.99) 104.787.069.395.940 92.992.222.314.634
Jumlah 116.709.954.387.611 104.810.761.753.159
a. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman, dan
b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Lainnya Pemberian Pinjaman.
1. Penyisihan piutang tak tertagih piutang DJPB per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp3.685.297.513 dan Rp596.149.785 yang terdiri dari:
a. Penyisihan piutang tak tertagih satker 987361 sebesar Rp665.911.023 dari
piutang lancar sebesar Rp133.182.204.691;
b. Penyisihan piutang tak tertagih satker 999981 sebesar Rp3.019.386.490 dari
piutang lancar sebesar Rp603.877.298.824.
2. Penyisihan piutang tak tertagih piutang atas Aset Kredit Eks BPPN berasal dari
penyisihan piutang lain-lain.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih berasal dari penyisihan piutang lain-lain. Metode
penyisihan piutang tidak tertagih atas aset kredit eks BPPN, aset kredit eks Kelolaan
PT PPA (Persero), dan Aset Kredit yang diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero)
melakukan pembayaran hingga akhir tahun 2020, maka besaran nilai piutang sewa
tersebut dilakukan reklasifikasi ke dalam penyisihan piutang tidak tertagih.
4. Penyisihan piutang tak tertagihk Aset KKKS
Penyisihan piutang dihitung sebesar 50% dari saldo piutang lain-lain. Dikarenakan
terdapat kenaikan saldo piutang lain-lain maka penyisihan piutang tak tertagih per 31
Desember 2020 yang semula sebesar Rp9.962.370.048 menjadi sebesar
Rp10.522.756.356 sehingga muncul beban penyisihan piutang tak tertagih sebesar
Rp560.386.308.
5. Penyisihan piutang tak tertagih kepada Yayasan Supersemar
Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Yayasan
Supersemar per 1 Januari 2020 sebesar Rp(4.275.882.272.997).
Perhitungan untuk Penyisihan Piutang Tak Tertagih mengacu kepada Peraturan Menteri
Keuangan yang mengatur mengenai Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Bendahara Umum Negara. Ketentuan tersebut
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan
Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada
Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 207/PMK.06/2019. Besaran penyisihan
piutang tak tertagih piutang dihitung berdasarkan persentase nilai piutang sesuai
kualitas piutang sebagai berikut:
Dasar perhitungan Uraian Keterangan
Piutang yang
Klasifikasi piutang PMK No. 127/PMK.05/2018
dikelola oleh BUN
Tanggal putusan MA Nomor
Jatuh tempo piutang 8 Juli 2015
140/PK/Pdt/2015
Piutang tidak dilunasi lebih dari 3 (tiga)
Kualitas Macet
tahun sejak jatuh tempo
Dari nilai piutang setelah dikurangi
Persentase 100% dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan
Nilai agunan atau nilai barang sitaan per 31 Desember 2020 sebesar
Rp150.459.359.327 dengan rincian sebagai berikut:
1. Uang sebesar Rp323.759.327. Nilai tersebut berasal dari total nilai rekening yang
telah dilakukan pemblokiran dan pencairan (sesuai resume permohonan eksekusi
pencairan pelelangan dan pengosongan No. 72/Eks.Pdt/2015 jo.
No.904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel.) sebesar Rp242.404.759.586 setelah dikurangi
dengan nilai penyetoran ke kas negara sebesar Rp242.081.000.259 pada tanggal
28 November 2019.
Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) PMK 69/PMK.06/2014 jo. PMK 207/PMK.06/2019,
nilai barang sitaan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari
agunan berupa surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, surat berharga
negara, tabungan dan deposito yang diblokir pada bank, emas dan logam mulia.
2. Nilai aset sitaan sebesar Rp150.135.600.000. Nilai tersebut berasal dari 60% dari
nilai likuidasi aset sitaan berupa:
a. Tanah dan bangunan "Gedung Granadi" di Jalan H.R. Rasuna Said Kav 8-9 Blok
X/I, Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan (Aset Granadi)
sebesar Rp245.081.000.000 dan
b. Sebidang tanah dan bangunan di Jalan Raya Megamendung No. 6 RT 03 RW
03 Kampung Citalingkup, Desa Megamendung, Bogor (Aset Megamendung)
sebesar Rp5.145.000.000, berdasarkan hasil penilaian KJPP Toha, Okky, Heru
dan Rekan.
Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) PMK 69/PMK.06/2014 jo. PMK 207/PMK.06/2019
nilai barang sitaan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar 60% (enam puluh persen)
dari nilai jual objek pajak atas tanah bersertifikat hak milik (SHM), hak guna
bangunan (SHGB), atau hak pakai, berikut bangunan di atasnya.
Nilai koreksi penyisihan piutang tak tertagih sebagai berikut:
Saldo penyisihan piutang tak tertagih pada Bagian Lancar Piutang jangka Panjang
Yayasan Supersemar per 31 Desember 2020 sebesar Rp4.188.499.282.308,80.
6. Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang PNBP Migas per 31 Desember 2020
sebesar Rp685.031.241.017 merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang
jangka pendek migas dari piutang minyak bumi, gas bumi dan migas lainnya yang
ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Perhitungan besaran penyisihan
piutang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang
Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piuang
Tidak Tertagih, yaitu sebagai berikut:
- Piutang lancar adalah piutang yang belum jatuh tempo.
- Piutang Kurang Lancar adalah piutang yang sudah jatuh tempo sampai dengan 1
tahun setelah jatuh tempo.
- Piutang diragukan adalah piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 1 tahun sampai
dengan 3 tahun setelah jatuh tempo.
- Piutang macet adalah piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 3 tahun.
Piutang PFK Piutang PFK per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp605.426.556 dan
Rp912.908.715 yang berasal dari Piutang Pengembalian Kelebihan Penyaluran PFK Tahun
Anggaran Yang Lalu.
Piutang Pengembalian Kelebihan Penyaluran PFK Tahun Anggaran Yang Lalu (Akun
118122) adalah akun yang digunakan untuk menampung kelebihan penyaluran Dana PFK
Pegawai selama satu tahun kepada Badan Penyelenggara. Kelebihan penyaluran Dana PFK
Pegawai menunjukkan bahwa penerimaan Dana PFK Pegawai kurang dari penyaluran
(pembayaran) Dana PFK Pegawai kepada Badan Penyelenggara. Penerimaan PFK Pegawai
yang berkurang umumnya disebabkan oleh 2 (dua) hal, yakni di tahun berjalan terdapat:
a. koreksi transaksi penerimaan Dana PFK Pegawai berdasarkan permintaan dari
pemotong dan penyetor gaji/penghasilan tetap bulanan untuk dana PFK, dan
b. permintaan pengembalian kelebihan setoran/potongan penerimaan PFK Pegawai, yang
terjadi setelah Dana PFK Pegawai disalurkan ke Badan Penyelenggara.
D.2.1.1.20. PERSEDIAAN
Persediaan Saldo Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp2.293.705.512 dan Rp2.708.106.030 atau mengalami penurunan sebesar
Rp414.400.518 (15,30%). Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Perbandingan persediaan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebagai berikut.
(dalam Rupiah)
Dana Bergulir Nilai Dana Bergulir per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp58.150.909.777.379 dan Rp47.117.342.143.810. Dana bergulir merupakan dana yang
dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran
atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan
lainnya.
Dana bergulir yang dilaporkan merupakan dana bergulir yang bersumber dari Bagian
Anggaran 999.03 atau dana bergulir yang bersumber dari Bagian Anggaran Lainnya, dan
sedang dalam proses perguliran atau outstanding di masyarakat atau pihak ketiga lainnya.
Nilai dana bergulir yang disajikan sesuai dengan rincian:
No UNIT PENGELOLA 31 Desember 2020 31 Desember 2019
BLU Lembaga Pengelola Dana
1 4.816.029.013.768 3.640.385.771.818
Bergulir KUMKM
BLU Bidang Pendanaan
2 Sekretariat 4.271.993.794.927 4.271.993.794.926
Badan Pengelola Jalan Tol
BLU Pusat Pengelolaan Dana
3 42.596.006.813.832 34.404.077.877.505
Pembiayaan Perumahan
BLU Pusat Pembiayaan
4 0 1.306.171.462.908
Pembangunan Hutan
UAIP (Kementerian Lingkungan
5 17.912.211.670 18.019.135.685
Hidup dan Kehutanan - DNS)
6 BLU Pusat Investasi Pemerintah 4.560.647.415.498 3.152.741.173.643
BLU Lembaga Pengelola Modal
7 458.088.556.880 323.952.927.325
Usaha Kelautan dan Perikanan
BLU Badan Pengelola Dana
8 1.430.231.970.804 0
Lingkungan Hidup
JUMLAH 58.150.909.777.379 47.117.342.143.810
Jumlah 4.816.029.013.768
Nilai realisasi bersih dana bergulir merupakan potensi pengembalian atas dana bergulir yang
telah dicairkan dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada mitra koperasi dan UKM yang
mana pengembalian dana tersebut dikembalikan kepada LPDB-KUMKM sebagai Pengalihan
Dana Bergulir. Besarnya nilai realisasi bersih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya,
tertagihnya dana bergulir dari mitra Koperasi dan UKM (sebagai pengalihan) serta piutang
lancar dan piutang tidak lancar. LPDB-KUMKM mendapatkan nilai realisasi bersih dana
bergulir dari Biro Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM yang merupakan hasil dari
laporan masing-masing Deputi pelaksana program, LPDB- KUMKM melaksanakan
rekonsiliasi kas terkait dana pengalihan yang telah masuk ke rekening LPDB-KUMKM.
Dalam nilai dana bergulir tersebut termasuk di dalamnya terdapat penyaluran untuk
mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp1.292.000.000.000
dan sampai dengan 31 Desember 2020 total dana PEN yang telah disalurkan sebesar
Rp1.292.000.000.000 kepada 84 koperasi penerima. Penyaluran tersebut menggunakan
dana APBN yang diterima LPDB-KUMKM pada bulan Juli dan Desember tahun 2020.
Kebijakan pinjaman atau pembiayaan untuk besaran bunga program PEN LPDB-KUMKM
merujuk pada memorandum Direktur Utama nomor: KU.01.01/035/Mem/Dirut/X/2020
tentang kebijakan pelaksanaan perluasan penyaluran pinjaman atau pembiayaan dalam
rangka penanganan dampak COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tanggal 27
Oktober 2020, sebagai berikut:
1. Bunga serendah-rendahnya 3% p.a sliding untuk pola pembiayaan konvensional;
dan
2. Bagi hasil serendah-rendahnya 20%:80% dari pendapatan kotor untuk pola
pembiayaan Syariah.
D.2.1.2.1.2. Dana Bergulir Bidang Pendanaan Sekretariat BPJT
Dana Bergulir per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing
sebesar Rp4.271.993.794.927 dan Rp4.271.993.794.926 yang merupakan semua hak
atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum
diselesaikan pada akhir tahun anggaran.
Rincian Dana Bergulir Kementerian Pekerjaan Umum berupa piutang kepada Badan Usaha
Jalan Tol (BUJT) yang timbul dari penggunaan dana bergulir untuk pengadaan tanah jalan
tol yang Perjanjian Pengadaan Jalan Tol nya telah ditandatangani antara BPJT dan BUJT.
Piutang pada BUJT akan jatuh tempo dan dibayar kembali oleh BUJT kepada BLU BP Set
BPJT setelah pengadaan tanah selesai dan/atau jalan tol telah dioperasikan, mana yang
lebih dahulu tercapai.
Rincian Dana Bergulir BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol yang
digulirkan dan menjadi piutang pada BUJT adalah sebagai berikut :
BUJT/Ruas Jalan Tol 31 Desember 2020 31 Desember 2019
PT. Jasa Marga Surabaya-Mojokerto/ Surabaya –Mojokerto 177.572.865.231 177.572.865.230
PT. Pemalang Batang Toll Road / Pemalang – Batang 179.730.172.460 179.730.172.460
PT. Trans Marga Jateng / Semarang – Solo (Bawen – Kartasura) 113.488.299.560 113.488.299.560
PT. Marga Setiapuritama / Semarang – Batang 17.380.830.821 17.380.830.821
PT. Pejagan Pemalang Tol Road / Pejagan – Pemalang 236.007.138.972 236.007.138.972
PT. Translingkar Kita Jaya / Cinere – Jagorawi 399.993.673.322 399.993.673.322
PT. Transjabar Tol / Ciawi – Sukabumi 694.700.739.153 694.700.739.153
PT. Marga Kunciran Cengkareng/ Cengkareng-Batu Ceper-
765.536.356.328 765.536.356.328
Kunciran
PT. Marga Trans Nusantara / Kunciran – Serpong 645.432.549.442 645.432.549.441
PT. Citra Waspphutowa / Depok – Antasari 580.448.216.382 580.448.216.382
PT Jasa Marga Gempol Pasuruan - 1
PT. MTD-CPP Expressway / Cibitung-Cilincing 287.996.789.617 287.996.789.617
PT Cimanggis Cibitung Toll Way / Cimanggis-Cibitung 173.706.163.639 173.706.163.639
Jumlah 4.271.993.794.927 4.271.993.794.926
Ruas Semarang-Batang ditender ulang dan telah dibentuk BUJT baru untuk
menyelesaikan ruas jalan tol tersebut yaitu PT Jasamarga Semarang Batang
sebagai pemenang tender dengan PPJT Nomor 01/PPJT/BPJT/2016 tanggal 27
April 2016.
BUJT lama yaitu PT Marga Setiapuritama mengajukan permohonan arbitrase
kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) untuk diadakan dan
diselenggarakan pemeriksaan arbitrase (permohonan arbitrase) atas perselisihan
atau sengketa antara BPJT dan PT Marga Setiapuritama, dengan surat nomor
193/MSP-1601/AF/VIII/16 tanggal 18 Agustus 2016, dan telah didaftarkan di
Sekretariat BANI dengan Register Nomor 881/VIII/ARB-BANI/2016 tanggal 18
Agustus 2016. BANI telah memberikan keputusan pada tanggal 13 September
2017 namun PT Marga Setiapuritama tidak puas dengan keputusan BANI dan
kemudian menggugat keputusan BANI ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan
mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan BANI dengan Register Nomor
504/Pdt.G.Arb/2017/ PN.Jkt.Sel tanggal 9 Agustus 2017 dan PN Jakarta telah
memberikan keputusan pada tanggal 28 September 2017.
Kemudian PT Marga Setiapuritama mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan
Hukum ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Register Nomor
159/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Februari 2018. PN Jakarta Selatan
menolak gugatan tersebut pada tanggal 30 Agustus 2018. PT Marga Setiapuritama
kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Nomor
Register 199/PDT/2019/PT.DKI dan PT DKI Jakarta telah memberikan keputusan
pada tanggal 30 April 2019 yang pada intinya menguatkan keputusan Pengadilan
Negeri Jakarta.
b. Terdapat satu BUJT yaitu PT. Translingkar Kita Jaya (Ruas Cinere-Jagorawi) tidak
menyepakati hasil perhitungan dan tidak bersedia menandatangani Berita Acara
Rekonsiliasi (BAR) Nilai Pokok Pinjaman, Nilai Tambah, dan Denda Nilai Tambah
atas penggunaan dana bergulir untuk penggantian pembelian tanah dalam rangka
pengusahaan jalan tol Ruas Cinere-Jagorawi.
Satker BLU BP Set BPJT kemudian mengirimkan surat penagihan piutang pokok,
piutang nilai tambah dan piutang denda nilai tambah kepada PT Translingkar Kita
Jaya sebagai tindak lanjut dari setiap pelaksanaan rekonsiliasi.
PT Translingkar Kita Jaya telah mengirimkan surat kepada Sekretaris BPJT Nomor
D1-472-EB/1019 tanggal 10 Oktober 2019 perihal Konfirmasi Perhitungan Beban
Nilai Tambah Penggunaan Dana Bergulir Jalan Tol Cinere-Jagorawi yang berisi
bahwa PT Translingkar Kita Jaya mengakui masa pembebanan Nilai Tambah
sebatas hanya sampai dengan tanggal 27 Januari 2012 untuk Seksi II dan tanggal
4 Desember 2016 untuk Seksi III. PT Translingkar Kita Jaya telah membayarkan
Beban Nilai Tambah hingga batas waktu tersebut diatas dan dengan demikian
menurut PT Translingkar Kita Jaya saldo Hutang Nilai Tambah Layanan Dana
Bergulir sampai dengan tanggal 18 April 2019 adalah Nihil, sedangkan dalam
Perjanjian Layanan Dana Bergulir yang ditandatangani oleh kedua belah pihak diatur
mengenai jangka waktu pengenaan nilai tambah sampai dengan tanah telah selesai
dibebaskan atau jalan tol beroperasi atau pinjaman telah dilunasi dan seluruh
piutang dilunasi.
Keterangan:
a. Nilai Penyaluran Dana Bergulir
1) Nilai penyaluran selama tahun 2010 sebesar Rp242.656.944.516 untuk
membiayai 7.959 unit rumah tapak;
2) Nilai penyaluran selama tahun 2011 sebesar Rp3.688.272.535.411 untuk
membiayai 109.592 unit yang terdiri dari 109.458 unit rumah tapak dengan
nilai Rp3.682.137.853.511 dan 134 unit rumah susun dengan nilai
Rp6.134.681.900;
3) Nilai penyaluran selama tahun 2012 sebesar Rp2.587.256.538.729 untuk
membiayai 64.785 unit yang terdiri dari 64.780 unit rumah tapak dengan nilai
Rp2.587.063.685.999 dan 5 unit rumah susun dengan nilai Rp192.852.730;
4) Nilai penyaluran selama tahun 2013 sebesar Rp5.363.161.269.150 untuk
membiayai 102.714 unit yang terdiri dari 102.663 unit rumah tapak dengan
nilai Rp5.359.485.866.650 dan 51 unit rumah susun dengan nilai
Rp3.675.402.500;
5) Nilai penyaluran tahun 2014 sebesar Rp4.655.625.834.824 untuk membiayai
76.057 unit yang terdiri dari 76.023 unit rumah tapak dengan nilai
Rp4.652.243.259.824 dan 34 unit rumah susun dengan nilai
Rp3.382.575.000;
6) Nilai penyaluran tahun 2015 senilai Rp6.055.232.493.208 untuk membiayai
76.493 unit rumah tapak dan 5 rumah susun;
7) Nilai penyaluran tahun 2016 senilai Rp5.627.538.999.307 untuk membiayai
58.469 unit rumah tapak.
8) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2017 senilai Rp2.706.624.492.776 untuk
membiayai 23.763 unit rumah tapak dan 41 unit rumah susun.
9) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2018 senilai Rp5.895.206.726.677 untuk
membiayai 57.931 unit rumah tapak dan 8 unit rumah susun.
10) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2019 senilai Rp7.545.288.389.505 untuk
membiayai 77.680 unit rumah tapak dan 8 unit rumah susun.
11) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2020 senilai Rp11.231.193.635.691 untuk
membiayai 109.229 unit rumah tapak dan 24 unit rumah susun.
Atas dana bergulir pada BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan tidak
dilakukan penyisihan dikarenakan sesuai skema/perjanjian kerja sama dengan Bank Mitra,
semua risiko penyaluran ditanggung oleh bank mitra BLU PPDPP.
Dana Bergulir Nilai dana bergulir diragukan tertagih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Diragukan Tertagih adalah sebesar minus Rp5.263.474.230.423 dan minus Rp1.120.492.707.453. Terdapat
kenaikan signifikan pada nilai dana bergulir diragukan tertagih dari tahun 2019 ke tahun
2020 karena terdapat kenaikan nilai dana bergulir diragukan tertagih pada Satker BUN
Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol.
Akun dana bergulir diragukan tertagih merupakan penyisihan yang dibentuk untuk
mendapatkan nilai realisasi bersih dana bergulir. Secara rinci, penyisihan dana bergulir yang
diragukan tertagih dibentuk pada entitas sebagai berikut:
No UNIT PENGELOLA 31-Des-2020 31-Des-2019
BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir
1 (1.092.760.209.926) (1.014.120.465.977)
KUMKM
BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan
2 (4.041.142.318.299) (21.359.968.975)
Pengelola Jalan Tol
3 BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan - (61.295.924.258)
Kementerian Lingkungan Hidup dan
4 (17.912.211.670) (18.019.135.685)
Kehutanan
5 BLU LPMUKP (4.308.229.336) (5.697.212.558)
6 BLU BPDLH (107.351.261.192)
JUMLAH (5.263.474.230.423) (1.120.492.707.453)
1. BLU LPDB KUMKM
Nilai Dana Bergulir yang Diragukan Tertagih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 masing-masing sebesar Rp(1.092.760.209.926) dan Rp(1.014.120.465.977).
Dana bergulir yang diragukan tertagih termasuk di dalamnya dana bergulir yang telah
diserahkan pengurusannya kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) atas dasar
jumlah tunggakan pokok piutang dengan jumlah nilai dana bergulir yang diragukan
tertagih sebesar Rp620.200.273.721.
Rincian perhitungan penyisihan piutang diragukan tertagih pada BLU LPDB KUMKM
sebagai berikut :
Uraian Nilai
dapat tertagih sebagian atau seluruhnya sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.06/2018 tentang Penentuan Nilai Bersih Investasi Jangka Panjang
Nonpermanen dalam Bentuk Tagihan. Rincian Saldo Dana Bergulir Diragukan Tertagih
per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Dana Bergulir
BUJT/Ruas Jalan Tol Dana Bergulir BLU
Diragukan tertagih
PT. Jasa Marga Surabaya-Mojokerto/ Surabaya –Mojokerto 177.572.865.231 177.572.865.231
PT. Pemalang Batang Toll Road / Pemalang - Batang 179.730.172.460 179.730.172.460
PT. Trans Marga Jateng / Semarang – Solo (Bawen – Kartasura) 113.488.299.560 113.488.299.560
PT. Marga Setiapuritama / Semarang – Batang 17.380.830.821 17.380.830.821
PT. Pejagan Pemalang Tol Road / Pejagan – Pemalang 236.007.138.972 236.007.138.972
PT. Translingkar Kita Jaya / Cinere – Jagorawi 399.993.673.322 399.993.673.322
PT. Transjabar Tol / Ciawi – Sukabumi 694.700.739.153 694.700.739.153
PT. Marga Kunciran Cengkareng/ Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran 765.536.356.328 765.536.356.328
PT. Marga Trans Nusantara / Kunciran – Serpong 645.432.549.442 645.432.549.442
PT. Citra Waspphutowa / Depok – Antasari 580.448.216.382 580.448.216.382
PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways/Cibitung-Cilincing 287.996.789.617 143.998.394.809
PT Cimanggis Cibitung Toll Way / Cimanggis-Cibitung 173.706.163.639 86.853.081.820
Jumlah 4.271.993.794.927 4.041.142.318.299
Dalam Perjanjian Layanan Dana Bergulir antara Satker BLU BP Set BPJT dengan BUJT
disebutkan bahwa jatuh tempo perjanjian adalah ketika pembebasan lahan telah selesai
dilakukan ditandai dengan adanya surat pemberitahuan dari BPJT. Upaya penagihan
yang dilakukan dengan melakukan rekonsiliasi dengan para BUJT sekaligus
menyampaikan tagihan berdasarkan hasil rekonsiliasi.
Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19 ini, Menteri PUPR telah menerbitkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2020
tanggal 21 September 2020 tentang Stimulus dalam Pengusahaan Jalan Tol yang
Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 yang menyebutkan dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf g bahwa bentuk stimulus yang diberikan dalam bentuk penyelesaian kewajiban
BLU BPJT meliputi :
a. Pelunasan pokok pinjaman untuk ruas tol yang sudah beroperasi penuh paling lama
5 (lima) tahun sejak mekanisme disepakati.
b. Pelunasan pokok pinjaman untuk ruas tol yang beroperasi sebagian atau belum
beroperasi paling lama 5 (lima) tahun setelah beroperasi penuh.
c. Penyelesaian nilai tambah dan denda keterlambatan nilai tambah yang sudah
menjadi piutang berdasarkan pendapat hukum dari Kejaksaan Agung Republik
Indonesia dan diverifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Kemudian dalam Pasal 4 ayat (2) disebutkan bahwa penyelesaian kewajiban BLU-BPJT
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dituangkan dalam kesepakatan antara
BPJT dengan BUJT dan/atau BUMN yang diberi penugasan oleh pemerintah untuk
melaksanakan pengusahaan jalan tol yang dibuat paling lama 1 (satu) tahun sejak
Peraturan Menteri tersebut ditetapkan.
6. BLU BPDLH
Nilai Dana Bergulir Diragukan Tertagih - Lainnya adalah sebesar (Rp107.351.261.192).
Nilai tersebut terbentuk dari Koreksi Lain-lain sebesar (Rp76.386.036.992) dan Beban
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Lainnya sebesar (Rp5.889.337.475). BPDLH
menyisihkan piutang tak tertagih sesuai dengan PMK-168/PMK.06/2018 tentang
Penentuan Nilai Bersih Investasi Jangka Panjang Non Permanen dalam Bentuk Tagihan
dengan rincian sebagai berikut:
Nominal
Uraian Nilai Outstanding Tarif
Penyisihan
Kualitas Piutang Lancar 1.277.354.970.328 0,5% 6.386.774.852
Kualitas Piutang Kurang Lancar 56.291.274.524 10% 5.629.127.453
Kualitas Piutang Diragukan 2.503.642.872 50% 1.251.821.436
Kualitas Piutang Macet 94.083.537.451 100% 94.083.537.451
Lunas (1.454.372)
Jumlah Piutang 1.430.231.970.805 107.351.261.192
Investasi Jangka Investasi nonpermanen Lainnya merupakan investasi nonpermanen yang dimiliki oleh
Panjang Non Pemerintah selain Dana Bergulir. Investasi Nonpermanen Lainnya yang dilaporkan pada
Permanen Lainnya Laporan Keuangan BA 999.03 dengan rincian sebagai berikut:
1. Investasi Jangka Panjang Non Permanen IP PEN Kementerian BUMN
Rp5.900.000.000.000.
2. Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada UAIP Rp278.424.972.767.
3. Investasi Jangka Panjang Non Permanen (LPDP) Rp61.518.097.294.713.
4. Investasi Jangka Panjang Non Permanen (LDKPI) Rp3.000.000.000.000.
5. Investasi Jangka Panjang Non Permanen untuk Pinjaman PEN Daerah
Rp18.762.627.567.235.
Nilai investasi non permanen lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp78.319.626.457.264 dan Rp51.422.761.195.268.
1. Investasi Pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional
Investasi Pemerintah Non Permanen lainnya per 31 Desember 2020 dan 2019 dalam
rangka Pemulihan Ekonomi Nasional adalah masing-masing sebesar
Rp5.900.000.000.000 dan Rp0. Terdapat perbedaan angka yang signifikan antara
angka per 31 Desember 2020 dengan 2019 dikarenakan program pemulihan ekonomi
nasional baru dijalankan pada tahun 2020 sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang
telah menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai Bencana Non Alam tingkat nasional,
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan, sebagaimana telah ditetapkan menjadi
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 pada tanggal 16 Mei 2020. Adapun investasi
pemerintah non permanen yang telah tersalurkan kepada BUMN penerima adalah
sebagai berikut:
a. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp3.500.000.000.000 untuk mendanai
biaya operasional dan mendukung kinerja perusahaan yang terdampak pandemi
Covid-19.
b. Perum Perumnas sebesar Rp200.000.000.000 untuk membantu likuiditas
perusahaan dan dalam rangka melaksanan program pembangunan kawasan rumah
tapak yang tersebar di seluruh Indonesia.
c. PT Krakatau Steel sebesar Rp2.200.000.000.000 untuk memberikan relaksasi di
industri hilir dan industri pengguna.
2. Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada UAIP
Investasi nonpermanen pada UAIP per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp278.424.972.767 dan Rp4.089.232.181. Pada tahun 2020
investasi jangka panjang non permanen terdiri dari :
a. Investasi jangka panjang non permanen pada Kementerian Perindustrian
Investasi Non Permanen lainnya pada Kementerian Perindustrian merupakan
investasi yang terbentuk dari pinjaman kepada perusahaan Industri Tekstil dan
Produk Tekstil (ITPT) melalui Skim 2 dan diatur melalui Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/3/2008 tentang Program Restrukturisasi
Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil.
Skim 2 adalah pinjaman pembelian mesin dengan suku bunga rendah melalui sistem
modal padanan. Pengelolaan pinjaman dengan suku bunga rendah untuk
pembiayaan pembelian mesin/peralatan tersebut dilakukan melalui kerja sama
antara Ditjen BIM dengan Lembaga Pengelola Program (LPP). Proporsi modal
padanan untuk pembelian mesin tersebut adalah: perusahan ITPT sebesar 20%,
LPP sebesar 10% dan Kemenperin sebesar 70%. Pihak yang bertindak sebagai
LPP untuk penyaluran pinjaman pada tahun 2007 dan 2008 adalah PT PNM,
sedangkan untuk pinjaman TA 2009 adalah BSM.
Nilai realisasi bersih investasi jangka panjang yang dimiliki oleh Kementerian
Perindustrian adalah sebesar Rp0 yang merupakan nilai hasil pengurangan
investasi pokok dengan nilai investasi jangka panjang non permanen lainnya
diragukan realisasinya sebesar Rp4.089.232.181.
b. Investasi jangka panjang non permanen pada PT Karabha Digdaya, PT SEG
dan PT Aldevco
Investasi Non Permanen pada PT Karabha Digdaya, PT SEG dan PT Aldevco tahun
2020 senilai Rp274.335.740.586 merupakan pengalihan pencatatan aset saham
dari LK BUN Transaksi Khusus DJKN.
Rincian klasifikasi portofolio LPDP per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebagai berikut :
No. URAIAN Desember 2020 Desember 2019
1 Deposito 26.318.762.090.383 31.461.299.879.156
2 Obligasi menurut harga perolehan 35.199.335.204.330 19.957.372.083.931
a. Obligasi Negara HTM 32.562.335.204.330 17.270.372.083.931
b. Obligasi Korporasi HTM 100.000.000.000 0
c. Obligasi Korporasi AFS 2.537.000.000.000 2.687.000.000.000
Total 61.518.097.294.713 51.418.671.963.087
Hanya portofolio investasi yang bersumber dari pokok dana abadi yang disajikan di
LKBA 999.03. Nilai bruto/kotor investasi diperoleh dari harga perolehan portofolio
investasi. Berdasarkan rincian portofolio investasi pada table di atas , LPDP
menempatkan pokok dana abadi pada instrumen deposito, obligasi negara, dan obligasi
korporasi. Saldo deposito sebesar Rp26.318.762.090.383 diperoleh dari saldo
deposito secara menyeluruh per 31 Desember 2020 sebesar Rp29.590.012.090.383
dikurangi dengan saldo reinvestasi PNBP sebesar Rp3.571.250.000.000 (yang tidak
disajikan di LKBA 999.03).
4. Investasi Jangka Panjang Non Permanen BLU LDKPI (KPA Dit. Pusat Kebijakan
Regional dan Bilateral)
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan nomor
369/KMK.06/2020 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Dalam Rangka
Pembiayaan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional dan sesuai dengan nota
dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB nomor ND-854/PB.6/2020,
dengan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan nomor KMK-34/KMK.08/2020
tentang Pemindahan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja Sama Pembangunan
Internasional ke Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional, telah
dilakukan jurnal penyesuaian secara manual atas penerimaan pemindahbukuan saldo
DKPI dan DBI senilai Rp3.000.000.000.000 denga nmendebit Investasi Jangka
Panjang Non Permanen Lainnya dan mengkredit Ekuitas, sehingga nilai Investasi
Jangka Panjang Non Permanen Lainnya pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp3.000.000.000.000. Investasi jangka Panjang Non Permanen BLU LDKPI sampai
dengan 31 Desember2020 pada Surat Berharga Syariah Negara sebesar
Rp3.000.000.000.000.
5. Investasi Jangka Panjang Non Permanen untuk Pinjaman PEN Daerah
Berdasarkan jenis akunnya, jumlah aset yang di sajikan dalam Neraca Tahun Anggaran
2020 per 31 Desember 2020 sejumlah Rp18.762.627.567.235 merupakan Investasi
Non Permanen untuk Pinjaman PEN Daerah. Investasi Pemerintah tersebut
ditempatkan pada PT Sarana Multi Infrastruktur sebagai pengelola Pinjaman PEN
Daerah sesuai dengan pasal 4, BAB II , PRJ-2/PK/2020 yang telah diubah menjadi PRJ-
3/PK/2020.
Dari investasi pemerintah untuk pinjaman PEN Daerah yang di transfer langsung ke
rekening khusus PT Sarana Multi Infrastruktur yang kemudian dikelola sebagai
pinjaman PEN daerah yaitu dukungan pembiayaan yang diberikan oleh Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah berupa pinjaman untuk digunakan dalam rangka
melakukan percepatan pemulihan ekonomi di daerah sebagai bagian dari Program PEN.
Berdasarkan Laporan Tahunan Pengelolaan Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional
Untuk Pemerintah Daerah dari PT Sarana Multi Infrastruktur, jumlah perjanjian
pinjaman PEN yang di tandatangani oleh daerah dalam kurun waktu 13 Agustus sampai
dengan 31 Desember 2020 terdiri dari total Pemda sebanyak 28 Pemda (12 Provinsi,
12 Kabupaten, 4 Kota ), dan terdapat 2 Pemda berulang yaitu DKI Jakarta dan Jawa
Barat.
Investasi Permanen Nilai investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah, atau dapat disebut juga
Penyertaan Modal penyertaan modal Negara, per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Pemerintah Rp2.403.279.903.397.823 dan Rp2.397.253.380.483.284.
Investasi jangka panjang permanen PMN meliputi:
1. Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero;
2. Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum;
3. Penyertaan Modal Luar Negeri;
4. Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan Usaha Lainnya.
Uraian 31 Desember 2020 31 Des 2019
Nilai aset yang tercatat dalam Neraca tersebut bukan merupakan nilai aset BUMN
secara keseluruhan tetapi hanya terkait investasi jangka panjang permanen yang
dimiliki pemerintah.
2. PMN pada Perum
Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp31.286.007.429.465 dan Rp47.207.288.044.436.
Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum merupakan kepemilikan Negara pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berorientasi memberikan pelayanan umum namun
dengan tetap memperhatikan laba perusahaan. Kepemilikan Pemerintah pada BUMN
Perum dinilai PMN pada Perum dihitung menggunakan metode ekuitas. Pembinaan
BUMN berbentuk Perum dilakukan seluruhnya oleh Kementerian BUMN.
Pada tahun 2020, terdapat perubahan bentuk hukum Jamkrindo yang sebelumnya
Perum menjadi Persero sesuai PP Nomor 11 Tahun 2020 tanggal 17 Februari 2020
dalam rangka mendukung pembentukan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan.
Pendirian PT Jamkrindo (Persero) ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH No 25 tanggal 24 Februari 2020 dengan jumlah
modal ditempatkan dan disetor Negara RI sebesar Rp7.638.733.365.160 yang terbagi
dalam 1 lembar saham seri A Dwiwarna dan 7.638.732 lembar saham seri B.
3. PMN Luar Negeri
Penyertaan pada Lembaga Internasional merupakan Penyertaan Modal Negara
Indonesia pada Lembaga Keuangan Internasional per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp26.495.780.373.991 dan
Rp22.637.252.581.226.
a. UAKPA DJKN
Nilai Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan Usaha Lainnya pada UAKPA DJKN
terdiri dari Penyertaan pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT
Tuban Petrochemical Industries (PT TPI) pada audited Tahun 2020 dan Tahun
2019 Sebesar Rp26.379.835.228.900 dan Rp20.443.176.880.000.
URAIAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Lembaga Pembiayaan Ekspor
24.796.549.000.000 18.938.752.000.000
Indonesia) (UAKPA DJKN)
PT. Tuban Petrochemical
1.583.286.228.900 1.504.424.880.000
Industries (TPI)
Total 26.379.835.228.900 20.443.176.880.000
PT TPI didirikan pada 16 Maret 2001, pada awalnya, BPPN adalah pemilik 70%
saham PT TPI dan sisanya dikuasai oleh Grup Tirtamas Majutama. Pengakhiran
tugas BPPN pada 2004, mengakibatkan beralihnya kepemilikan 70% saham kepada
Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero) (PPA). Pada tahun 2019, komposisi kepemilikan saham TubanPetro
berubah dikarenakan adanya konversi MYB menjadi saham yang dilakukan sesuai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham
PT Tuban Petrochemical Industries. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan
penambahan modal saham melalui right issue yang seluruhnya diambil oleh PT
Pertamina (Persero), sehingga struktur kepemilikan TubanPetro terdiri dari PT
Pertamina (Persero) (51%), Kementerian Keuangan Republik Indonesia (46,99%)
dan PT Pertamina Pedeve Indonesia (2%) per 27 November 2019.
Badan Usaha Milik Negara/Lembaga terkecuali PT TPI, seluruhnya berada di bawah
pengawasan dan pembinaan Kementerian Keuangan berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan dan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
Memiliki potensi kontijensi yang sangat tinggi terhadap APBN;
Sinkronisasi stimulus fiskal terhadap infrastruktur yang dialokasikan kepada
Kementerian/Lembaga.
Salah satu fiscal tools yang digunakan dalam penentuan kebijakan fiscal oleh
Menteri Keuangan.
c. PMP pada Perseroan Terbatas Lainnya (minoritas) per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp2.600.069.371.672 dan
Rp2.786.422.786.500.
PMN pada Non BUMN merupakan kepemilikan Negara pada perusahaan dengan
persentase kepemilikan Negara kurang dari sama dengan 50%. Nilai PMN pada Non
BUMN dihitung menggunakan metode ekuitas atau metode biaya.
Metode ekuitas digunakan untuk Non BUMN yang kepemilikannya sebesar lebih dari
sama dengan 20%, Sedangkan metode biaya digunakan untuk Non BUMN yang
kepemilikannya di bawah 20%.
Pada Non BUMN dengan kepemilikan Negara dengan metode biaya, nilai penyertaan
negara pada Non BUMN tersebut tetap, sepanjang tidak ada penambahan
penyertaan yang dilakukan Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, nilai kepemilikan
negara pada Non BUMN tersebut tidak tergantung pada status laporan keuangan
Non BUMN tersebut, atau perubahan ekuitas.
Perusahaan Negara Non BUMN yang dimiliki oleh Pemerintah per 31 Desember
2020 adalah:
1. Kepemilikan dengan menggunakan metode ekuitas adalah:
b) PT Surabaya Indah Estate Rungkut (50%);
c) PT Jakarta Indah Estate Pulogadung (50%).
2. Kepemilikan dengan menggunakan metode biaya adalah:
a) PT Perkebunan Nusantara I (24%);
b) PT Perkebunan Nusantara II (10%);
c) PT Perkebunan Nusantara IV (10%);
d) PT Perkebunan Nusantara V (10%);
e) PT Perkebunan Nusantara VI (10%);
f) PT Perkebunan Nusantara VII (10%);
g) PT Perkebunan Nusantara VIII (13,7%);
h) PT Perkebunan Nusantara IX (10%);
i) PT Perkebunan Nusantara X (10%);
j) PT Perkebunan Nusantara XI (10%);
k) PT Perkebunan Nusantara XII (10%);
l) PT Perkebunan Nusantara XIII (10%);
m) PT Perkebunan Nusantara XIV (10%);
n) PT Nindya Karya (1%);
o) PT Rekayasa Industri (4,97%);
p) PT PANN Pembiayaan Maritim (0%);
q) PT Indosat Tbk (14,29%);
r) PT Bank Bukopin Tbk (3,18%);
s) PT Socfindo (10%);
t) PT Asean Bintulu Fertilizer (13%);
u) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (5%);
v) PT Kawasan Industri Lampung (20,36%);
w) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham
seri A
x) PT Timah Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
y) PT Aneka Tambang Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
z) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
aa) PT Istaka Karya (7,66%);
bb) PT Kimia Farma Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
cc) PT Indofarma Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
dd) PT Asuransi Jasa Indonesia (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
ee) PT Jasa Raharja (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
ff) PT Jaminan Kredit Indonesia (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
gg) PT Asuransi Kredit Indonesia (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
Pada Non BUMN dengan kepemilikan Negara dengan metode biaya, nilai penyertaan
negara pada Non BUMN tersebut tetap, sepanjang tidak ada penambahan
penyertaan yang dilakukan Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, nilai kepemilikan
negara pada Non BUMN tersebut tidak tergantung pada status laporan keuangan
Non BUMN tersebut, atau perubahan ekuitas.
d. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera)
Posisi penyertaan pada BP Tapera Pada tahun 2020 dan 2019 adalah sebesar
Rp2.665.762.456.124 dan Rp2.615.692.282.400. Peningkatan sebesar
Rp50.070.173.724 terdiri dari Surplus Rp48.853.825.850, Penghasilan
Komprehensif lainnya berupa selisih Perhitungan aktuaris Rp1.291.386.405 dan
dampak penerpan PSAK 71 sebesar minus Rp75.038.531.
BP Tapera memperoleh modal awal yang bersumber dari APBN yang merupakan
kekayaan negara yang dipisahkan. Modal Awal BP Tapera diatur melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2018 tentang Modal Awal BP Tapera. Ekuitas awal
tahun 2020 sebesar Rp2.615.692.282.400 terdiri dari Modal Awal sesuai realisasi
anggaran bulan Desember 2018 sebesar Rp2.500.000.000.000 dan
surplus/kenaikan jumlah investasi permanen periode Januari sampai dengan
Desember 2019.
e. Badan Usaha Lainnya pada UAKPA BKF
PMP Badan Usaha Lainnya pada UAKPA BKF merupakan Penyertaan pada ASEAN
Infrastructure Fund (AIF) dan International Rubber Consortium Limited (IRCo). Per
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 nilai Penyertaan Modal Pemerintah
pada AIF dan IRCo sebesar Rp1.749.021.240.000 dan Rp1.723.724.000.000.
Investasi Permanen Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Badan Layanan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Umum Nomor 74 Tahun 2012 (PP Nomor 74/2012), BLU tidak dapat melakukan investasi jangka
panjang, kecuali atas persetujuan Menteri Keuangan. Selain itu, investasi merupakan
kewenangan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Oleh karena itu, semua
investasi jangka panjang yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum akan dicatat dan
dilaporkan pada Laporan Keuangan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara,
tidak dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
menjadi induk Satuan Kerja Badan Layanan Umum.
Investasi Permanen Badan Layanan Umum terdiri atas:
No BLU 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 UIN Sumatera Utara Medan 2.276.292.008 2.276.292.008
2 PPK Gelora Bung Karno 6.637.194.500 6.637.194.500
Jumlah 8.913.486.508 8.913.486.508
Nilai investasi jangka panjang permanen BLU per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp8.913.486.508 dan Rp8.913.486.508. Nilai investasi pada BLU
UIN Sumatera Utara Medan sebesar Rp2.276.292.008 dan BLU PPK Gelora Bung Karno
sebesar Rp6.637.194.500
Investasi permanen BLU terdapat pada BLU Pengelola Kawasan dan BLU Pelayanan
Pendidikan. Adapun rincian investasi adalah sebagai berikut
1. Penyertaan modal oleh BLU PPK Gelora Bung Karno (Sekretariat Negara) pada PT
Senayan Trikarya Sempana (PT STS) dengan porsi kepemilikan sebesar 10% dengan
nilai sebesar Rp6.637.194.500. Tidak ada perubahan nilai kepemilikan BLU PPK Gelora
Bung Karno pada PT STS karena penyertaan BLU PPK Gelora Bung Karno dicatat
dengan metode biaya.
2. BLU Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan memiliki penyertaan pada
PT BPRS Paduarta Insani dengan kepemilikan sebanyak 3.518 lembar saham seri A dan
30.348 lembar saham seri B. Pada tahun 2019 terdapat penerbitan saham baru dari
BPRS yang tidak diambil bagian oleh UIN Sumatera Utara sehingga persentase
kepemilikan sahamnya turun atau terdilusi dari 30,82% menjadi 22,82%. Nilai
kepemilikan Pemerintah pada tahun 2020 sebesar Rp2.276.292.008.
D.2.1.2.7. INVESTASI PERMANEN LAINNYA
Investasi Permanen Nilai Investasi Permanen Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
Lainnya sebesar Rp627.739.496.594.177 dan Rp506.775.859.457.526.
Investasi Permanen Lainnya terdiri dari tiga akun akrual enam digit yakni:
- Penyertaan Modal Negara pada Bank Indonesia;
- Penyertaan Modal Negara pada Otorita/Lembaga Penjamin Simpanan;dan
- Penyertaan Modal Negara Lain-lain.
1. Penyertaan Modal Negara pada Bank Indonesia
Nilai Penyertaan Modal Negara pada Bank Indonesia per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp440.462.828.000.000 dan
Rp340.833.461.000.000. Terdapat mutasi sebesar Rp99.629.367.000.000.
Sesuai dengan penjelasan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, modal Bank Indonesia merupakan kekayaan negara dipisahkan. Oleh karena
itu, modal Bank Indonesia dicatat dan dilaporkan sebagai bagian dari investasi
permanen pada Laporan Keuangan BA 999.03.
Dengan mulai efektifnya Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia Nomor
15/13/PDG/2013 tentang Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia, mulai tahun
2014 Bank Indonesia tidak lagi menyajikan subklasifikasi ekuitas di Laporan Posisi
Keuangan dan tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen laporan
keuangan.
Bank Indonesia berpandangan bahwa Bank Indonesia sebagai entitas independen
menempatkan seluruh pemangku kepentingan pada prioritas yang setara, selain itu
Bank Indonesia beraktivitas bukan untuk memperoleh keuntungan atau laba, sehingga
Catatan:
1) Universitas Sebelas Maret sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2020 tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum Universitas Sebelas Maret. Proses Penetapan nilai kekayaan awal
dilakukan melalui penerbitan KMK Penetapan Nilai Kekayaan Awal (PNKA)
PTNBH UNS yang menjadi dasar pembukaan Neraca PTNBH. Oleh karena itu,
PTNBH UNS baru akan efektif berlaku pada tahun 2021 setelah KMK PNKA
ditetapkan.
2) Pada tahun 2020 Nilai KND pada PTNBH UI tidak dilakukan penyesuaian
mengingat terhadap perlakuan persediaan yang diserahkan kepada masyarakat
dalam hal ini ke PTNBH, dimana persediaan (BMN) tersebut telah tidak dikuasai
satker namun belum ada persetujuan hibah, maka baik usulan persetujuan ke
Kemendikbud (Pengguna Barang), ke Kemenkeu (Pengelola Barang) maupun ke
Presiden dapat menjadi dasar dimasukkan dalam “persediaan yang tidak
dikuasai” atau dikeluarkan dari neraca sesuai surat edaran S-7/KN/KN.2/2020
perihal Kebijakan terkait Aset dengan tujuan untuk diserahkan kepada
masyarakat.
b. BPJS
Investasi pada BPJS merupakan penyertaan negara pada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Sesuai Pasal 41 UU BPJS yang
kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2013
sebagaimana telah diubah PP Nomor 84 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan
Sosial Kesehatan, bahwa sumber aset BPJS Kesehatan diantaranya adalah modal
awal dari pemerintah yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak
terbagi atas saham serta hasil pengalihan aset BUMN yang menyelenggarakan
program jaminan kesehatan.
Untuk melaksanakan amanat UU dan PP tersebut, pada akhir tahun 2013
Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2013 tentang
Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang pada
salah satu pasalnya menetapkan nilai kekayaan awal BPJS sebesar
Rp500.000.000.000 berbentuk uang tunai dan merupakan kekayaan negara yang
dipisahkan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun Anggaran 2013.
Adapun modal yang bersumber dari hasil pengalihan aset BUMN yang
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan yaitu bersumber dari PT Askes
(Persero) pada tanggal 1 Januari 2014 sebesar Rp9.151.813.376.805 sehingga
total modal BPJS adalah sebesar Rp9.651.813.376.805. Jumlah tersebut telah
disahkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Nomor 510/KMK.06/2014
tertanggal 17 Oktober 2014 tentang Pengesahan Laporan Posisi Keuangan
Pembuka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Laporan Posisi
Keuangan Pembuka Dana Jaminan Sosial per 1 Januari 2014.
Selain membentuk BPJS Kesehatan, Pemerintah RI juga membentuk BPJS
Ketenagakerjaan. Modal BPJS Ketenagakerjaan berasal dari pengalihan aset dan
liabilitas PT Jamsostek (Persero) sebesar Rp7.323.338.452.469 sebagaimana
tercantum dalam LK Penutup PT Jamsostek (Persero) per 31 Desember 2013 dan
modal awal dari pemerintah yang merupakan kekayaan negara dipisahkan dan tidak
terbagi atas saham sebesar Rp500.000.000.000 sesuai PP Nomor 83 Tahun 2013.
D.2.1.3 ASET TETAP
Aset Tetap Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.437.648.402.180 dan Rp1.192.844.922.515. Jumlah tersebut merupakan nilai bruto
sebelum dikurangi Akumulasi Penyusutan, dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Tanah 26.594.107.000 26.594.107.000
Peralatan dan Mesin 471.432.057.006 459.546.351.995
Gedung dan Bangunan 19.148.539.300 2.410.401.454
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 823.449.447.255 612.562.339.397
Aset Tetap Lainnya 86.210.919.219 83.346.134.691
Konstruksi Dalam Pengerjaan 10.813.332.400 8.385.587.978
Jumlah Aset Tetap 1.437.648.402.180 1.192.844.922.515
D.2.1.3.1. Tanah
Saldo tanah per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp26.594.107.000
dan Rp26.594.107.000. Tidak ada perubahan dalam nilai. Tanah tersebut terdapat pada
Satuan Kerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam. Aset berupa tanah tersebut terletak di Jalan Simpang Parit Rampak – Simpang PT
Saipem Kabupaten Karimun, seluas 113.794 m2.
Nilai Aset Tanah tersebut merupakan nilai hasil penilaian BMN oleh KPKNL diperoleh
penambahan nilai aset (hasil reval) tanah sebesar Rp1.855.291.000 dari nilai sebelumnya
Rp24.738.816.000.
D.2.1.3.2. Peralatan dan Mesin
Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp471.432.057.006 dan Rp459.546.351.995. Saldo peralatan dan mesin per 31
Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp11.885.705.011 atau 2.59% dari tahun
2019. Perbandingan peralatan dan mesin per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
dapat dilihat pada tabel berikut:
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
112 Badan Pengusahaan 12.869.318.633 11.006.064.735
Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam
- Otoritas Jasa Keuangan 356.903.989.237 356.903.989.237
- SKK Migas 101.658.749.136 91.636.298.023
Total 471.432.057.006 459.546.351.995
Mutasi/perubahan Peralatan dan Mesin tersebut sebagai berikut.
Saldo Awal 459.546.351.995
Penambahan :
Pembelian 12.106.395.111
Pengurangan:
Koreksi 220.690.100
Saldo per 31 Desember 2020 471.432.057.006
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (431.119.995.473)
Nilai buku per 31 Desember 2020 40.312.061.533
(dalam Rupiah)
Kelompok Barang BP Batam SKK Migas Total per Kelompok
Alat Bantu 3.465.000 3.465.000
Alat Angkutan Darat tak Bermotor -
Alat Pengolahan -
Alat Angkutan Bermotor Udara 500 500
Alat Bengkel Tak Bermesin 5.170.000 5.170.000
Alat Ukur 6.800.000 6.800.000
Alat Pengolahan 13.706.000 19.242.300 32.948.300
Alat Kantor 269.598.898 795.251.470 1.064.850.368
Alat Rumah Tangga 506.737.500 1.166.761.813 1.673.499.313
Alat Studio 33.860.000 241.587.000 275.447.000
Alat komunikasi 6.105.000 100.290.500 106.395.500
Alat Pemancar - -
Alat Kedokteran 54.530.500 24.129.655 78.660.155
Alat Kesehatan Umum 6.435.000 6.435.000
Unit Alat Laboratorium 2.044.000 2.044.000
Alat Laboratorium Fisika
24.800.000
Nuklir/Elektronika 24.800.000
Alat Laboratorium
Standarisasi Kalibrasi & 11.814.000
Instrumentasi 11.814.000
Alat Laboratorium Lingkungan
411.435.493
Hidup 411.435.493
Persenjataan Non Senjata Api -
Alat Khusus Kepolisian 10.000.000 8.499.000 18.499.000
Komputer Unit 145.780.000 434.185.000 579.965.000
Peralatan Komputer 105.190.000 6.940.372.432 7.045.562.432
Alat Kerja Penerbangan 24.000.000 15.648.050 39.648.050
Peralatan Olahraga 61.824.000 61.824.000
Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat 657.132.000 657.132.000
TOTAL 1.863.253.898 10.243.141.213 12.106.395.111
- SKK Migas - -
Total 19.148.539.300 2.410.401.454
Mutasi nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan dapat dijelaskan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Saldo Awal 612.562.339.397
Penambahan :
Pembelian 224.332.102.768
Pengurangan : (13.444.994.910)
Saldo per 31 Desember 2020 823.449.447.255
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (149.005.824.893)
Nilai buku per 31 Des 2020 674.443.622.362
D.2.1.3.5. Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap
Lainnya per31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp86.210.919.219 dan
Rp83.346.134.691. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2020 tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp2.864.784.528 atau 3.44% dari saldo tahun 2019.
Perbandingan saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
112 Badan Pengusahaan 10.813.332.400 8.385.587.978
Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam
- Otoritas Jasa Keuangan - -
- SKK Migas - -
Total 10.813.332.400 8.385.587.978
Rincian Penambahan KDP per 31 Desember 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No Subsatker Nilai KDP
1 BP Kawasan Tanjungpinang
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan 2.278.768.600
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan 41.189.553.078
Aset Tetap Lainnya Dalam Pengerjaan 560.270.000
2 BP Kawasan Bintan
Peralatan dan Mesin Dalam Pengerjaan 5.996.715.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan 79.348.050.000
Aset Tetap Lainnya Dalam Pengerjaan 48.950.000
3 BP Kawasan Karimun
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan 1.994.313.750
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan 105.894.125.690
Aset Tetap Lainnya Dalam Pengerjaan 208.279.940
4 Kantor Perwakilan SKK Migas Sumbagut
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan 143.748.322
Jumlah 237.662.774.380
Akumulasi Saldo akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Penyusunan Aset adalah masing-masing sebesar minus Rp596.170.209.259 dan minus
Tetap Rp484.684.727.375. Akumulasi penyusutan terdiri dari:
1. Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp(431.119.995.473)
2. Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp(249.493.764);
3. Akumulasi penyusutan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp(149.005.824.893);
4. Akumulasi penyusutan aset tetap lainnya sebesar Rp(15.794.895.129).
Perbandingan akumulasi penyusutan aset per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
dapat dilihat pada Tabel berikut.
112 BP Batam
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (8.783.960.720) (7.029.540.634)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (249.493.764) (33.904.355)
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (149.003.411.318) (78.266.362.875)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (18.252.565) (10.951.539)
- Otoritas Jasa Keuangan
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (354.269.614.596) (338.090.472.441)
- SKK Migas
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (68.066.420.157) (46.097.241.509)
Akumulasi Penyusutan Jaringan (2.413.575) (804.525)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (15.776.642.564) (15.155.449.497)
Total (596.170.209.259) (484.684.727.375)
Jumlah Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp59.020.263.285.006 dan Rp56.598.834.435.836 atau mengalami peningkatan
sebesar Rp2.421.428.849.170 (4.28%).
Rincian Piutang Jangka Panjang adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Piutang Jangka Panjang Pemberian
59.898.131.927.338 57.465.257.010.430
Pinjaman
Piutang Jangka Panjang Lainnya 2.041.561.899.152 2.020.217.900.758
(Peny.Piutang Tak Tertagih Piutang
(2.919.430.541.484) (2.886.640.475.352)
Jangka Panjang)
Piutang Jangka Sampai dengan tanggal pelaporan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah
Panjang Pemberian Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman sebesar Rp59.898.131.927.338 dan
Pinjaman Rp57.465.257.010.430. Rincian adalah sebagai berikut :
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman 59.274.130.865.450 56.833.750.112.515
(153111)
Aset Lainnya Kredit Program (153117) 624.001.061.888 631.506.897.915
Jumlah 59.898.131.927.338 57.465.257.010.430
Berikut merupakan daftar 10 (sepuluh) debitur yang memiliki Piutang Jangka Panjang
Pemberian Pinjaman terbesar per 31 Desember 2020:
(dalam rupiah)
Nilai Piutang Jangka Panjang
No. Nama Debitur
Pemberian Pinjaman
1. PT. Perusahaan Listrik Negara 35.559.193.028.759
2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 7.642.325.626.335,36
3. PT. Sarana Multi Infrastruktur 5.093.659.892.984,95
4. PT. Perusahaan Gas Negara 4.992.684.902.225,15
5. PT. Pertamina 4.956.774.170.278,88
6. PT. Telekomunikasi Indonesia 384.468.404.555,19
7. Unit Pelaksana Proyek Perkebunan 289.978.988.354,61
8. Perusahaan Inti Rakyat 229.667.259.193,80
9. PT. Bank Mandiri 129.632.970.922,01
10. Redistribusi Ternak 96.598.407.966
Daftar lengkap debitur dan rincian saldo Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman
terdapat pada lampiran LD12a.
a. Saldo Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh tempo pada
akhir tahun 2020 sebesar Rp6.500.000.000.
b. Penambahan nilai Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh
tempo pada akhir tahun 2021 sebesar Rp7.500.000.000.
Dengan demikian, nilai piutang jangka panjang lainnya per 31 Desember 2020 sebesar
Rp47.225.637.648.
2. BA999.99
Jumlah Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 adalah sebesar
USD141.392.149 atau ekuivalen sebesar Rp1.994.336.261.504 yang seluruhnya
merupakan piutang migas yang berasal dari PT TPPI. Dalam jumlah tersebut di
dalamnya juga termasuk piutang yang berasal dari denda/penalty PT TPPI sebesar
USD2.158.778 atau ekuivalen sebesar Rp30.449.563.690. Saldo piutang jangka
panjang 2020 setelah dikurangi dengan penyisihan piutang jangka panjang adalah
sebesar Rp0, karena piutang ini digolongkan sebagai piutang macet dengan penyisihan
sebesar 100%.
Piutang tersebut merupakan kekurangan pembayaran atas transaksi penjualan
kondensat bagian negara yang harus dibayarkan oleh PT TPPI sebagai korporasi dalam
suatu perikatan perdata. Atas transaksi penjualan kondensat bagian Negara tersebut,
telah terdapat putusan hakim tipikor yang menyatakan bahwa telah terjadi kerugian
Negara dan diputuskan adanya uang pengganti yang harus dibayarkan oleh terdakwa.
Piutang uang pengganti tersebut juga dilaporkan sebagai piutang bukan pajak pada
Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia. Dengan demikian, hak pemerintah
atas kekurangan pembayaran penjualan kondensat bagian negara kepada PT TPPI
diakui secara perdata oleh BUN dan secara pidana oleh Kejaksaan Agung.
Atas piutang yang diakui oleh BUN tersebut, masih dalam proses koordinasi dengan
Kejaksaan RI untuk memastikan kejelasan status piutang kepada PT TPPI tersebut.
Berdasarkan notulensi hasil Rapat Konsultasi dan Koordinasi Dirjen Anggaran dengan
Jaksa Agung Muda dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) pada tanggal 24 Mei 2021,
dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Piutang Pemerintah pada PT TPPI yang dihasilkan dari sebuah proses hukum
perdata berdiri sendiri dan tidak saling meniadakan dengan piutang pemerintah
yang berasal dari proses hukum pidana. Dengan demikian, pencatatan piutang dari
dua proses tersebut tetap dapat dilakukan.
2. Penyelesaian piutang pemerintah yang tercatat di BUN cenderung lebih dapat
dieksekusi. Sedang penyelesaian piutang pemerintah yang berasal dari uang
pengganti sebesar USD128,57 juta sangat bergantung pada terpidana.
3. Apabila terpidana tidak memiliki kemauan atau kemampuan untuk membayar
secara tunai atau harta I aset terpidana tidak mencukupi untuk melunasi uang
pengganti sebesar USD128,57 juta, maka sesuai dengan putusan hakim kepada
terpidana akan dikenakan hukuman pengganti berupa hukuman kurungan badan.
Oleh karena itu, terdapat potensi tidak dapat diselesaikan.
4. Dengan mempertimbangkan kondisi di alas, maka penyelesaian piutang
pemerintah yang dilaksanakan secara hukum perdata akan memiliki potensi yang
lebih jelas untuk dapat diselesaikan dan dilaksanakan dengan pembayaran secara
tunai kepada pemerintah.
Menindaklanjuti hasil rapat tersebut, telah diterbitkan Surat Dirjen Anggaran Nomor
S-147/AG/2021 tanggal 25 Mei 2021 untuk mendapatkan pandangan hukum atas
Penyisihan Piutang Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
Tak Tertagih 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar minus Rp2.919.430.541.484 dan minus
Piutang Jangka Rp2.886.640.475.352 dengan perhitungan sebagai berikut:
Panjang No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Penyisihan Piutang Tidak
(920.371.716.215) (915.675.648.477)
Tertagih - Pemberian Pinjaman
2 Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih - Piutang Jangka (1.999.058.825.269) (1.970.964.826.875)
Panjang Lainnya
Total (2.919.430.541.484) (2.886.640.475.352)
1. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Pemberian Pinjaman
Sampai dengan 31 Desember 2020 jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih –
Pemberian Pinjaman adalah sebesar minus Rp920.371.716.215. Jumlah ini berasal dari
Penyisihan Tidak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman (156511)
sebesar minus Rp296.370.654.327, dan Penyisihan Tidak Tertagih – Aset Lainnya
Kredit Program (156513) sebesar minus Rp624.001.061.888.
2. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Lainnya
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp1.999.058.825.269 dan
Rp1.970.964.826.875.
Saldo penyisihan piutang jangka panjang berasal dari saldo piutang jangka panjang PT
TPPI yang digolongkan dalam piutang macet, yaitu dengan jumlah penyisihan sebesar
100%, sehingga penyisihan piutang jangka panjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp1.994.336.261.504 dan penyisihan Piutang Jangka Panjang Lainnya Perum
Perumnas sebesar sebesar Rp4.722.563.765.
Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.030.469.646.528.371 dan Rp842.308.035.961.349 atau mengalami kenaikan
sebesar Rp188.161.610.567.022 (22,34%).
Rincian Aset Lainnya adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Aset Tak Berwujud 174.606.628.395 170.966.863.195
Dana yang Dibatasi Penggunaannya 351.598.431.226.842 184.868.272.082.194
Dana Cadangan Penjaminan 8.039.049.000.000 4.448.466.000.000
Dana Kelolaan BLU 9.581.161.805.699 53.731.897.004.834
Dana Jangka Panjang 24.438.022.968.567
Aset Lain-lain 619.341.232.421.759 587.279.754.484.932
Aset Lainnya dr Ekuitas UBL 17.297.142.477.109 11.808.679.526.194
TOTAL 1.030.469.646.528.371 842.308.035.961.349
112 B P B a ta m
H a sil Ka jia n /p e ne litia n 4.675.607.750 3.301.927.750
A se t ta k b e rwu ju d la in n ya 224.450.000
- O to rita s Ja sa Ke u a n ga n
Software 31.915.327.104 31.915.327.104
Lise n si 49.611.738.008 49.611.738.008
- SKK M ig a s
Software 86.159.505.533 84.117.870.333
Lise n si 2.020.000.000 2.020.000.000
Total 174.606.628.395 170.966.863.195
Dana Yang Dibatasi Penggunaannya adalah uang yang merupakan hak Pemerintah,
namun dibatasi penggunaannya atau yang terikat penggunaannya untuk membiayai
kegiatan tertentu dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan atau uang yang merupakan hak pemerintah namun dibatasi
penggunaannya untuk membiayai kegiatan tertentu dalam waktu kurang dari 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan sebagai akibat ketetapan/keputusan baik
pemerintah maupun dari pihak diluar pemerintah misalnya pengadilan ataupun pihak
luar lainnya.
Direktorat PKN melaporkan pos aset yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian
dari aset lainnya dalam rangka mencatat kegiatan untuk tujuan tertentu. Saldo
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Neraca Tingkat Kuasa BUN Pusat tahun
2020 tercatat sebesar Rp118.830.237.152.177. Dana dibatasi penggunaannya
tersebut dieliminasi sebesar Rp21.789.049.000.000 yang terdiri dari:
Segmen
Akun Deskripsi Saldo Akhir
Bank
Dana Cadangan Penjaminan
163119 S0009 7.666.532.000.000
Pemerintah (519000126980)
Dana Jaminan Penugasan
163119 S2040 Pembiayaan Infrastruktur Daerah 372.517.000.000
(519000142980)
Rekening Investasi Pemerintah PEN
163134 90039 13.750.000.000.000
(519000151980)
Total 21.789.049.000.000
Jumlah 97.041.188.152.177
Saldo 31 Desember
No Nama dan Nomor Rekening Saldo 31 Desember 2020
2019
1 BUN Untuk Obligasi Dlm Rangka Penjaminan 82.107.368.550 82.107.368.550
Menteri Keuangan C.Q Direktur Jenderal Perbendaharaan Untuk
2 Menampung Pengembalian Dana Talangan Dan Pencairan Asset 89.942.361.389 91.028.834.813
BPR
3 Rekening Pembangunan Hutan 4.379.017.301.000 4.379.017.301.000
4 Rekening Cadangan Dana Reboisasi 167.860.809.595 167.860.809.595
5 Menteri Keuangan Pengeluaran untuk Surat Berharga Negara - 11.299.218.500.000
6 Rekening Khusus Dana PFK 5.695.887.440.489 3.944.311.378.234
7 Rekening Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional 2.000.000.000.000 -
8 Rekening Dana Bantuan Internasional 1.000.000.000.000 -
9 Rekening Dana Abadi Penelitian 990.000.000.000 -
10 Rekening Dana Cadangan Alutsista 1.200.489.343.997 4.961.313.086.907
Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid 19 dan PEN Public
11 - 53.075.668.740.190
Goods
Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid 19 dan PEN Non
12 - 4.040.662.132.888
Public Goods
13 Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi - 15.000.000.000.000
JUMLAH DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 15.605.304.625.020 97.041.188.152.177
Rekening Dana Yang Dibatasi Penggunaannya yang dikelola oleh Direktorat PKN
adalah sebagai berikut:
a. BUN Untuk Obligasi Dalam Rangka Penjaminan dengan nomor 502000002980
dibuka dengan dasar :
1) Keppres Nomor 120 Tahun 1998 tentang Penerbitan Jaminan Bank
Indonesia serta Penerbitan Jaminan Bank Oleh Bank Persero dan Bank
Pembangunan Daerah untuk Pinjaman Luar Negeri.
2) Keppres Nomor 193 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban
Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat.
Rekening ini digunakan untuk menampung dana yang berasal dari penerbitan
SU-004/MK/1999 tanggal 28 Mei 1999 dan digunakan untuk membayar
kewajiban negara serta untuk menjamin bank umum apabila terjadi krisis
moneter
Aliran uang rekening :
1) Sumber dana berasal dari penerbitan SU-004/MK/1999.
2) Pengeluaran dana dari Rekening BUN untuk Obligasi dalam Rangka
Penjaminan ditujukan ke bank penjamin.
b. Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Perbendaharaan Untuk Menampung
Pengembalian Dana Talangan Dan Pencairan Asset BPR (500000004980)
dibuka dengan tujuan untuk menampung pengembalian dana talangan dan
pencairan aset BPR. Dasar hukum pembukaan rekening adalah Kesepakatan
pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu melalui potongan SPM. Dan
jika KPA Satker tidak melakukan penihilan sampai dengan batas waktu yang
ditetapkan dalam PMK, maka Menteri Keuangan c.q Dirjen Perbendaharaan
langsung melakukan pemindahbukuan sisa dana dari rekening dana cadangan
alutsista ke Rekening Kas Umum Negara.
k. Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid-19 dan PEN Public Goods
(510000287980) dan Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
PEN Non Public Goods (510000288980) adalah dua rekening milik BUN yang
dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2020 berdasarkan dasar hukum sebagai
berikut:
1) PMK Nomor 103/PMK.05/2020 tanggal 6 Agustus 2020 tentang Tata
Cara Pengelolaan Rekening Khusus dalam rangka Pembiayaan
Penanganan Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional.
2) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: S-640/PB/2020 tanggal
27 Juli 2020 perihal Permohonan Pembukaan Rekening Penanganan
Pandemi COVID-19 dan PEN.
3) Surat Bank Indonesia Nomor 22/156/DPPT/Srt/B tanggal 28 Juli 2020
perihal Pembukaan Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
PEN.
Rekening tersebut digunakan untuk menampung dan mengelola hasil
penerbitan SBN untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan Public Goods dan
Non Public Goods dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 dan
PEN. Public Goods ditujukan untuk belanja barang/jasa atau insentif/bantuan
sosial untuk kepentingan umum yang mencakup pembiayaan untuk sektor
kesehatan dan perlindungan sosial serta program sektoral pada Kementerian
Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam rangka penanganan dampak
pandemi COVID-19 dan PEN, sedangkan Non Public Goods adalah belanja
subsidi, pemberian insentif dan stimulus fiskal lainnya yang mencakup
pembiayaan antara lain untuk memberikan insentif usaha, usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM), pembiayaan korporasi dan kegiatan insentif lainnya
dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 dan PEN.
Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat PKN melakukan jurnal
penyesuaian pada SPAN yang mengakibatkan terdapat perubahan saldo pada
Rekening PG dan NPG, yaitu:
1) Pemindahbukuan ke RKUN dalam rangka reimburse realisasi PG dan NPG
berdasarkan Berita Acara Perhitungan Rampung nomor BA-
018/PB.3/2021 untuk PG sebesar Rp16.242.360.386.209 dan NPG
sebesar Rp283.047.126.112.
2) Adanya updating data realisasi belanja yang bersumber dari pembiayaan
PC-PEN dari Kementerian/Lembaga untuk Public Goods yang bertambah
sebesar Rp945.803.947.601, yang akan dibuatkan Berita Acara
Perhitungan Rampung untuk posisi Audited dan ditindaklanjuti dengan
pemindahbukuan dana dari Rek PG ke RKUN.
Berdasarkan hal tersebut, maka posisi saldo pada Rekening PG dan NPG per
31 Desember 2020 berubah sebagai berikut:
Posisi Saldo Posisi Saldo
Realisasi 31 Desember 2020 Perubahan 31 Desember 2020
(Unaudited) (Audited )
Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
70.263.833.074.000 17.188.164.333.810 53.075.668.740.190
PEN Public Goods (PC-PEN PG)
Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
4.323.709.259.000 283.047.126.112 4.040.662.132.888
PEN Non Public Goods (PC-PEN NPG)
Pemerintah masih dalam proses identifikasi dan rekonsiliasi atas sisa dana
pengeluaran penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN tahun 2020 termasuk
yang ada pada Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid-19 dan PEN
Public Goods dan Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN
Non Public Goods per 31 Desember 2020, agar Pemerintah dapat
menggunakan sisa dana dimaksud untuk membiayai pelaksanaan lanjutan
kegiatan penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN Tahun 2021.
l. Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi (519000152980) adalah
Rekening milik BUN yang dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2020
berdasarkan KMK nomor 574/KMK.06/2020 tentang Penempatan Dana Modal
Awal Lembaga Pengelola Investasi Tahun Anggaran 2020 pada Rekening Milik
BUN. Rekening tersebut untuk menempatkan dana modal awal Lembaga
Pengelola Investasi yang telah dialokasikan pada UU APBN Tahun 2020
sebagaimana ditetapkan kembali dalam Perubahan Postur dan Rincian APBN
Tahun 2020 untuk mendukung kegiatan operasional dan kegiatan investasi
Lembaga Pengelola Investasi. Sesuai KMK tersebut, dalam rangka
pelaksanaan anggaran, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, DJKN ditunjuk
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
Penempatan dana tersebut dilakukan karena pada tanggal 31 Desember 2020,
Pemerintah masih melakukan proses penyiapan organ LPI. Berdasarkan
ketentuan pada Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang
Lembaga Pengelola Investasi, organ pada LPI terdiri atas Dewan Pengawas
dan Dewan Direktur.
Sesuai dengan KMK Nomor 60/KMK.06/2021 tentang Pemindahbukuan Dana
Modal Awal Lembaga Pengelolaan Investasi dari rekening Bendahara Umum
Negara ke rekening Lembaga Pengelola Investasi telah dilakukan proses
pemindahbukuan modal awal LPI dan diterima di rekening LPI pada tanggal 26
Februari 2021 sehingga menjadi dasar pencatatan Kembali Investasi
Pemerintah.
m. Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah (519.000.126980) atau disebut
RDCPP ini diperlukan dalam hal anggaran kewajiban penjaminan pemerintah
yang telah dialokasikan dalam APBN tidak habis digunakan dalam tahun
berjalan. Anggaran dimaksud dapat diakumulasikan dengan mekanisme
pemindahbukuan ke dalam rekening tersebut yang dibuka di Bank Indonesia
Aliran kas masuk dan kas keluar dari rekening ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
1) Dana masuk berasal dari pencairan alokasi DIPA Dana Kewajiban
Penjaminan Pemerintah yang tidak habis dipergunakan dalam tahun
anggaran berjalan oleh Direktur EAS DJPPR sebagai KPA ke RDCPP.
2) Dana keluar dari RDCPP akan disalurkan ke penerima jaminan atas
permintaan KPA guna melunasi kewajiban Pemerintah akibat pemberian
jaminan apabila pihak terjamin tidak dapat membayar kewajibannya
dengan kondisi sebagai berikut:
a) Anggaran Kewajiban Penjaminan tidak dianggarkan dalam APBN
tahun anggaran berjalan
b) Anggaran Kewajiban Penjaminan dianggarkan dalam APBN tahun
anggaran berjalan tetapi tidak mencukupi; atau
c) Sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak
dapat memenuhi kewajiban Kementerian/Lembaga kepada BUPI.
n. Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah
(519000142980) atau disebut Rekening DJPPID adalah rekening yang akan
digunakan untuk menampung dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, hasil pemotongan Dana Alokasi Umum
dan/atau Dana Bagi Hasil, dan/atau sumber-sumber dana lain yang sah
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dalam rangka membayar
terlebih dahulu sebagaimana telah diatur dalam PMK 125/PMK.08/2017
tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan
Infrastruktur Daerah, dimana nantinya rekening digunakan sebagai rekening
penampungan alokasi anggaran kewajiban jaminan pemerintah atas
penugasan pembiayaan infrastruktur daerah dalam hal tidak digunakan pada
tahun anggaran berjalan dan penampungan dana hasil pemotongan DAU
dan/atau DBH. Kemudian, dalam hal tidak terdapat alokasi anggaran
kewajiban jaminan pemerintah atas penugasan pembiayaan infrastruktur
daerah atau dana pada alokasi dimaksud tidak mencukupi untuk memenuhi
pembayaran kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI), maka rekening
dimaksud juga digunakan untuk membayar kewajiban penjaminan pemerintah
kepada PT. SMI. rekening DJPPID dimaksud dikategorikan pada Rekening
Lainnya Milik BUN.
o. Rekening Investasi Pemerintah PEN (519000151980) adalah Rekening milik
BUN yang dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2020 berdasarkan PMK
533/KMK.06/2020 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Investasi
Pemerintah dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional pada
Rekening Milik BUN. Rekening tersebut digunakan untuk mengelola dana
investasi Pemerintah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional
yaitu untuk menampung pencairan dana, pengembalian pokok dan
c. Dana Lainnya
Dana lainnya terdiri dari dana yang dititipkan pada rekening BLU LPDP sebesar
Rp8.990.000.000.000 sesuai dengan KMK 594/KMK.06/2020 tentang
Penempatan Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Kebudayaan dan Dana Abadi
Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2020 dan Pemindahbukuan Dana Abadi
Penelitian Tahun Anggaran 2019 pada Badan Layanan Umum Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan.
c. Kementerian BUMN
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian BUMN sebesar
Rp1.228.894.335.500 berada pada satker Sekretariat Kementerian BUMN,
dengan rincian sebagai berikut:
1) Saldo Dana Yang Dibatasi Penggunaannya untuk BUMN Penyalur PT
Pegadaian sebesar Rp313.926.453.730
2) Saldo Dana Yang Dibatasi Penggunaannya untuk BUMN Penyalur PT PNM
sebesar Rp914.967.881.770
d. Kementerian KUKM
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian KUKM sebesar
Rp188.385.194.139 berada pada satker Deputi Bidang Pembiayaan. Dana ini
berasal dari realisasi belanja subsidi bunga KUR yang gagal dilakukan
pembukuan ke rekening pinjaman debitur.
(dalam rupiah)
No Surat Nilai Pengembalian Keterangan
Nomor Tanggal Tambahan Akumulasi
1 B.1296- 14 Agustus 2020 78.138.143.707 78.138.143.707 1.397.233 rekening pada
DIR/KBM/0 saat dilakukan pembukuan
8/2020 rekening sudah tidak aktif
(periode Mei dan Juni
2020)
2 B.1711- 27 Oktober 2020 54.440.052.466 132.578.196.173 Gagal dilakukan
DIR/KBM/1 pembukuan karena
0/2020 rekening sudah closed
3 B.2077- 11 Desember 2020 46.262.307.372 178.840.503.545 Gagal dilakukan
DIR/MDB/1 pembukuan karena
0/2020 rekening sudah closed
4 B.412- 16 Maret 2021 9.544.690.594 188.385.194.139 Gagal dilakukan
DIR/MBD/0 pembukuan ke rekening
3/2021 pinjaman debitur
b. Biaya Pelatihan dan insentif peserta yang disalurkan selama periode Januari –
Maret 2021 sebesar Rp2.539.918.672.758 dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya Pelatihan sebesar Rp314.330.872.758.
2) Insentif Mencari Kerja sebesar Rp2.062.793.400.000.
3) Insentif survei sebesar Rp162.794.400.000.
c. Biaya Pelatihan dan insentif yang tidak berhasil disalurkan selama periode tahun
2021 sebesar Rp278.076.239.045 telah disetorkan ke Rekening Kas Umum
Negara tanggal 24 Maret 2021 dengan Nomor NTPN CE20F2G4UTH9JP44,
Dengan rincian sebagai berikut:
1) Biaya Pelatihan sebesar Rp235.192.668.045 tidak memenuhi verifikasi
dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2) Insentif Mencari Kerja sebesar Rp42.180.000.000 disebabkan karena
peserta tidak melakukan Upgrade Premium Account pada e-wallet Peserta.
3) Insentif survei sebesar Rp805.500.000 disebabkan karena peserta tidak
melakukan Upgrade Premium Account pada e-wallet Peserta.
Penjelasan atas kenaikan dan penurunan Saldo Aset Lainnya berupa Dana Yang
Dibatasi Penggunaannya yaitu:
a. Adanya kenaikan nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Taspen (Persero) dari
sebesar Rp151.428.469.320.652 pada 31 Desember 2019 menjadi sebesar
Rp171.445.743.035.527 pada 31 Desember 2020 terjadi karena dipengaruhi
oleh kenaikan hasil investasi dan nilai investasi AIP yang dikelola oleh PT.
Taspen (Persero), sesuai dengan Laporan Keuangan audited PT Taspen
(Persero).
b. Adanya kenaikan Nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Asabri (Persero) dari
Rp17.669.911.410.364 pada 31 Desember 2019 menjadi
Rp21.797.937.705.714 per 31 Desember 2020 dipengaruhi kenaikan hasil
dan nilai investasi yang dikelola PT Asabri (Persero) sesuai dengan Laporan
Keuangan audited PT Asabri (persero).
Catatan:
Saldo AIP per 31 Desember 2019 dicatat berdasakan Laporan Keuangan PT Asabri
2019 Unaudited.
6. Dana yang Dibatasi Penggunaannya atas Dana Kegiatan Pasca Operasi dan
Pemulihan Lingkungan atau Abandonment & Site Restoration (ASR)
Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya (Dana ASR) per 31 Desember 2020
adalah sebesar USD2.062.851.080,02 atau Rp29.096.514.483.668 (Kurs USD
Rp14.105) yang merupakan Dana Kegiatan Pasca Operasi dan Pemulihan
Lingkungan atau Abandonment and Site Restoration (ASR) dalam kegiatan usaha
hulu migas. Dari nilai tersebut, sebesar USD2.055.408.656,20 atau
Rp28.991.539.095.701 dikelola oleh SKK Migas yang disimpan pada Rekening
Dana ASR di Bank Mandiri, BNI dan BRI; dan sebesar USD7.442.423,82 atau
Rp104.975.387.981,10 dikelola oleh Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang
disimpan pada Rekening Dana ASR di Bank Syariah Mandiri atas ASR Wilayah Kerja
NSB yang dialihkelolakan dari SKK Migas kepada BPMA pada bulan Agustus tahun
2019. Rekening Dana ASR merupakan Rekening Bersama (rekening yang dikelola
SKK Migas/BPMA dan KKKS untuk menampung dana ASR) yang dibuka dengan
nama “ASR Wilayah Kerja” berdasarkan Perjanjian Rekening Bersama. Selain itu,
dari nilai sebesar USD2.062.851.080,02 tersebut, sebesar USD9.824.732,11 atau
Rp138.577.846.411,55 merupakan Nilai Dana ASR dengan mekanisme KBH –
Gross Split dan sisanya merupakan Nilai Dana ASR dengan mekanisme PSC- Cost
Recovery.
Dana ASR adalah akumulasi dana yang dicadangkan semata-mata untuk
melaksanakan kegiatan ASR yang disetorkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS) ke Rekening Bersama SKK Migas/BPMA dan KKKS yang digunakan hanya
untuk pemulihan lingkungan di wilayah kegiatan usaha hulu migas. Kegiatan
Abandonment and Site Restoration (ASR) atau Kegiatan Pasca Operasi adalah
kegiatan untuk penutupan sumur secara permanen, penghentian pengoperasian dan
menghilangkan kemampuan Fasilitas Produksi dan fasilitas penunjang untuk dapat
dioperasikan kembali termasuk pembongkarannya secara permanen serta
melakukan pemulihan lingkungan di Wilayah Kerja pada Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
Sesuai PP Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas Pasal 36,
KKKS sebagai pelaksana kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia,
wajib mengalokasikan dana untuk kegiatan pasca operasi kegiatan hulu migas.
Kewajiban tersebut dilakukan sejak dimulainya masa eksplorasi dan dilaksanakan
melalui rencana kerja dan anggaran. Pengeluaran yang terjadi dalam penanganan
pasca operasi sumur eksplorasi dan pemulihan lokasi pemboran akan dibebankan
sebagai Biaya Operasi (cost recoverable). Dana ASR dapat diajukan cost recovery
pada saat bersamaan setelah KKKS melakukan penyetoran ke rekening bersama.
Kebijakan akuntansi pencatatan Dana Abandonment & Site Restoration (ASR) telah
diatur sebelumnya dalam S-9405/MK.5/2015 tanggal 6 November 2015 yang
didalam pengaturannya disebutkan bahwa untuk Rekening Dana ASR on face dalam
laporan keuangan disajikan sebagai Aset Yang Dibatasi Penggunaanya (debet) dan
Kewajiban Tidak Lancar (kredit) pada Laporan Keuangan SKK Migas selaku Unit
Badan Lainnya (UBL) Bukan Satker. Pada LKBUN Tahun 2020, terdapat perubahan
kebijakan akuntansi pencatatan dana ASR berdasarkan kesepakatan antara
Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM dan SKK Migas yang tertuang dalam
Notulensi Rapat tanggal 21 Mei 2021 tentang Pembahasan Kebijakan Akuntansi
Pencatatan Dana Abandonment & Site Restoration (ASR) Yang Ditempatkan Pada
Rekening Bersama Antara SKK Migas dan KKKS Terkait Kegiatan Hulu Migas.
Kesepakatan substansi pengaturan kebijakan akuntansi Dana ASR tersebut
ditindaklanjuti dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-34/MK.5/2021 tanggal 23
Mei 2021 hal Kebijakan Akuntansi Pencatatan Dana Abandonment & Site
Restoration Yang Ditempatkan pada Rekening Bersama Antara SKK Migas dan
KKKS Terkait Kegiatan Hulu Migas, yang mengatur kebijakan akuntansi pencatatan
Dana Abandonment & Site Restoration (ASR) sebagai berikut
a) Kebijakan akuntansi dimaksud telah diatur sebelumnya dalam surat kami nomor
S- 9405/MK.5/2015 tanggal 6 November 2015 yang didalam pengaturannya
disebutkan bahwa untuk Rekening Dana ASR on face dalam laporan keuangan
disajikan sebagai Aset Yang Dibatasi Penggunaanya (debet) dan Kewajiban
Tidak Lancar (kredit) pada Laporan Keuangan SKK Migas selaku Unit Badan
Lainnya (UBL) Bukan Satker;
b) Untuk kepentingan transparansi dan akuntabilitas, penyajian Saldo Rekening
Dana ASR on face dalam laporan keuangan perlu disempurnakan menjadi
disajikan sebagai Aset/Dana Yang Dibatasi Penggunaannya (debet) dan
Kewajiban Tidak Lancar (kredit) pada Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara (LKBUN);
c) Selanjutnya agar SKK Migas dapat menyampaikan perhitungan jumlah Saldo
Rekening Dana ASR dari Kontrak Kerjasama yang menggunakan mekanisme
pengembalian biaya operasi (Cost Recovery) maupun dari Kontrak Kerjasama
yang berbentuk Kontrak Bagi Hasil Gross Split, disertai penjelasan yang
memadai untuk proses pencatatannya pada LKBUN dan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP);
d) Ketentuan mengenai Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, dan Pengungkapan
Dana ASR sebagaimana pengaturan sebelumnya dalam Surat Menteri Keuangan
nomor S- 9405/MK.5/2015 tanggal 6 November 2015 masih berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan maksud surat ini;
e) Kebijakan akuntansi ini dilaksanakan oleh Unit Akuntansi Bendahara Umum
Negara dalam Penyusunan LKBUN untuk dikonsolidasikan ke dalam LKPP yang
mulai diberlakukan sejak pelaporan tahun 2020.
Berdasarkan perubahan kebijakan akuntansi tersebut, maka Dana ASR yang
sebelumnya disajikan pada Laporan Keuangan SKK Migas selaku Unit Badan
Lainnya (UBL) Bukan Satker dan dikonsolidasikan pada LKBUN melalui Aset Lainnya
dari Ekuitas pada UBL, mulai Tahun 2020 disajikan langsung pada LKBUN sebagai
Aset/Dana Yang Dibatasi Penggunaannya (debet) dan Kewajiban Tidak Lancar
(kredit) pada Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).
Pada Tahun 2020, Pemerintah memberikan insentif relaksasi berupa penundaan
penyetoran Dana ASR sebesar USD38.900.339,70 kepada 30 KKKS.
Dana Penjaminan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp8.039.049.000.000 dan Rp4.448.466.000.000. Pada Tahun 2019, Berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 220/KMK.08/2019 tanggal 5 Maret 2019
tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran dalam Rangka Kewajiban Penjaminan
Pemerintah disepakati bahwa pencatatan atas saldo dana cadangan penjaminan
(pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN) dialihkan dari
satker 999986 (Direktorat PRKN) ke satker 970974 (Direktorat EAS)
Terdapat dua KPA Dana Penjaminan yakni Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan
Negara dan Direktorat Evaluasi Akuntansi dan Setelmen.
Dana Penjaminan yang dikelola Direktorat EAS sebesar Rp7.666.532.000.000 dan
digunakan untuk:
a. pemberian jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan pembangkit
listrik yang menggunakan batu bara;
b. pemberian jaminan dan subsidi bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka
percepatan penyediaan air minum;
c. pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerja sama Pemerintah dengan
badan usaha;
d. pemberian dan pelaksanaan jaminan Pemerintah atas pembiayaan infrastruktur
melalui pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN;
e. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan proyek pembangunan jalan tol;
f. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan penyelenggaraan kereta api
ringan/light rail transit terintegrasi di wilayah perkotaan;
g. pemberian jaminan Pemerintah Pusat untuk percepatan pelaksanaan proyek
strategis nasional;
h. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur
ketenagalistrikan;
i. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha Korporasi; dan
j. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha UMKM
Adapun Dana Penjaminan yang dikelola oleh Direktorat PRKN adalah sebesar
Rp372.517.000.000 dengan rincian penjaminan atas penugasan kepada PT Sarana
Multi Infrastruktur (Persero) dalam rangka penyediaan pembiayaan infrastruktur
daerah.
D.2.1.4.4.4. Dana Kelolaan Badan Layanan Umum
Nilai dana kelolaan BLU yang belum digulirkan per tanggal 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp9.581.161.805.699 dan Rp53.731.897.004.834.
Dana kelolaan BLU yang belum digulirkan adalah dana yang dikelola oleh BLU pengelola
dana yang bersumber dari BA 999.03 atau pengalihan dari Bagian Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga, yang belum digulirkan atau diinvestasikan sesuai dengan
pengganggarannya atau merupakan dana yang berasal dari pengembalian pokok
perguliran atas investasi, dan belum digulirkan atau diinvestasikan kembali.
Rincian dana kelolaan pada masing-masing BLU adalah sebagai berikut:
No Badan 31 Desember-2020 31-Des-2019
1 BLU Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup 584.350.728.196 0
2 BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan 1.459.107.186.168 651.036.122.495
3 BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 0 708.411.236.092
4 BLU Lembaga Penyalur Dana Bergulir KUMKM 1.882.337.457.583 1.756.677.326.054
5 BLU Lembaga Manajemen Aset Negara 1.324.102.406.130 45.742.466.421.161
6 BLU Pusat Investasi Pemerintah 3.439.352.584.502 3.847.258.826.357
7 BLU LPMUKP 891.911.443.120 1.026.047.072.675
JUMLAH 9.581.161.805.699 53.731.897.004.834
Dana kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp0 dan Rp708.411.236.092.
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor:77 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup dan Peraturan Mentari Keuangan
Nomor:137/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola
Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dimana Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan
(BLU Pusat P2H) akan terintegrasi kedalamnya, maka pada tanggal 29 September
2020 telah di lakukan serah terima Pengelolaan Dana Bergulir Yang Berasal Dari
Dana Reboisasi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepada Menteri
Keuangan yang tertuang dalam Berita Acara Serah Terima
Nomor:BA.1/MENLHK/SETJEN/SET.1/9/2020 dan Nomor:BA-105/MK.05/2020.
Termasuk yang diserahkan adalah dana kelolaan pada BLU P3H sehingga nilai dana
kelolaan pada BLU P3H per 31 Desember 2020 sebesar Rp0.
4. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana bergulir KUMKM
Nilai Dana Kelolaan Badan Layanan Umum LPDB-KUMKM per 31 Desember 2020
dan per 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp1.882.337.457.583 dan
Rp1.756.677.326.054.
Atas Dana Kelolaan Badan Layanan Umum LPDB-KUMKM sebesar
Rp1.882.337.457.583 tidak semuanya dana idle. Atas dana tersebut termasuk
dana yang dialokasikan untuk segera digulirkan dengan rincian sebagai berikut:
• Sudah Akad Belum Dicairkan Mitra Rp519.044.302.000
• Disetujui komite Rp361.019.187.500
Dan sisa dana tersebut sebesar Rp1.002.273.968.083 merupakan dana bergulir
yang siap untuk disalurkan pada tahun 2020. Saldo Dana Kelolaan Badan Layanan
Umum tersebut ditempatkan dalam Rekening Pokok LPDB-KUMKM dan Deposito
jangka pendek di beberapa Bank dengan rincian sebagaimana pada lampiran LD14.
24.438.022.968.567 -
Dana Jangka Panjang RpKenaikan/(Penurunan) 24.438.022.968.567
% Kenaikan/(Penurunan) -
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional oleh Lembaga
Manajemen Aset Negara, dana jangka panjang adalah dana hasil akumulasi dari
pembiayaan beserta hasil pengelolaannya untuk Pendanaan Pengadaan Tanah Proyek
Strategis Nasional, yang dikelola oleh LMAN.
Pada tahun 2020, melalui surat nomor S-941/PB/2020 tanggal 29 Desember 2020 hal
Ketentuan Lebih Lanjut Pengesahan Belanja Modal dan Penerimaan Pembiayaan atas
Pengadaan Tanah bagi PSN oleh LMAN dalam PER-20/PB/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran 2020,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan kebijakan penyajian atas dana
investasi untuk pendanaan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional pada pos Dana
Jangka Panjang (165211). Sebelumnya, penyajian atas dana tersebut dilakukan pada
pos Dana Kelolaan BLU yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan.
Posisi pos Dana Jangka Panjang pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp24.438.022.968.567. Mutasi tambah dan kurang untuk pos Dana Jangka Panjang
di tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Uraian Nominal (Rp)
Berdasarkan Surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) nomor KU.05.03-P/248
tanggal 30 Maret 2021, dari tahun 2016 hingga 31 Desember 2020, Badan Usaha
Jalan Tol (BUJT) telah merealisasikan dana talangan pengadaan tanah PSN (DTT)
Selisih antara realisasi DTT Badan Usaha dengan penggantian DTT oleh LMAN sebesar
Rp7.732.911.624.746 yang terdiri dari Rp7.730.875.959.046 untuk jalan tol dan
Rp2.035.665.700 untuk bendungan. Atas hal dimaksud, LMAN akan melakukan
rekonsiliasi dengan Badan Usaha terkait serta BPJT dan/atau Direktorat Sistem dan
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Lebih lanjut, Badan Usaha
akan menagihkan nilai tersebut melalui K/L kepada LMAN sesuai dengan regulasi PMK
Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi
Proyek Strategis Nasional oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.
Penggunaan dana investasi untuk pendanaan pengadaan tanah PSN yang dirinci per
tahun adalah sebagai berikut:
Uraian Nominal (Rp)
Alokasi APBN-P TA 2016 16.000.000.000.000
Alokasi APBN-P TA 2017 32.050.560.000.000
Alokasi APBN TA 2018 31.152.730.000.000
Alokasi APBN TA 2019 12.000.000.000.000
(-) Penggunaan di tahun 2017 untuk penggantian dana badan usaha -11.722.231.996.179
(-) Penggunaan di tahun 2018 untuk penggantian dana badan usaha -19.789.900.738.239
(-) Penggunaan di tahun 2018 untuk pembayaran langsung -1.461.797.730.377
(-) Penggunaan di tahun 2019 untuk penggantian dana badan usaha -11.255.023.776.662
(-) Penggunaan di tahun 2019 untuk pembayaran langsung -2.622.078.588.471
(-) Penggunaan di tahun 2020 untuk penggantian dana badan usaha -16.188.530.391.558
(-) Penggunaan di tahun 2020 untuk pembayaran langsung -3.766.644.434.006
Retur/pengembalian dana atas penggantian dana talangan proyek
(+) 21.928.205.059
jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar
Retur/pengembalian dana atas pembayaran langsung proyek LRT
(+) 19.012.419.000
Jabodebek
Posisi per 31 Desember 2020 24.438.022.968.567
Penjelasan atas aset tanah yang disajikan dalam Neraca adalah sebagai berikut:
1. Saldo awal merupakan tanah yang telah dilaporkan dalam LKBUN tahun
2019 (audited).
2. Mutasi tambah sebesar Rp7.236.063.916.759 berasal dari:
a. Terdapat penambahan aset baru pada KKKS PT Pertamina Hulu
Mahakam sebesar Rp259.816.124.
b. Terdapat penambahan aset baru perolehan sebelum tahun 2020 pada
KKKS VICO Indonesia LLC sebesar Rp119.220.794.719.
c. Terdapat penambahan aset baru perolehan sebelum tahun 2020 pada
KKKS PT Tropik Energi Pandan sebesar Rp1.080.508.498.
d. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap
dokumen Akta Jual Beli (AJB) yang dilakukan oleh KKKS Montd’or Oil
Tungkal sebesar Rp245.824.000.
e. Terdapat koreksi buka tutup penggabungan 5 line item BMN Tanah
menjadi 2 line/sertipikat tanah oleh KKKS Eni Muara Bakau sebesar
Rp4.667.604.083.
f. Terdapat koreksi buka tutup penggabungan line item BMN Tanah hasil
sertipikasi oleh KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori sebesar
Rp56.500.832.520.
g. Terdapat koreksi tambah dikarenakan alih kelola KKKS Terminasi
Conoco Phillips South Jambi kepada Jindi South Jambi B CO., LIMITED
sebesar Rp6.420.675.262.
h. Terdapat koreksi dikarenakan update nilai perolehan berdasarkan
dokumen kepemilikan yang dikuasai KKKS VICO CBM sebesar
Rp960.000.
i. Terdapat koreksi dari SKK Migas dikarenakan aset sebelumnya
saham eks BPPN. Rincian aset eks BPPN per 31 Desember 2020 sebagai berikut:
No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Terjadi perubahan terhadap jumlah aset properti eks BPPN yang dibukukan namun
tidak didukung dengan asli dokumen kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat
dan/atau covernote), yaitu bertambah sebanyak 3 unit yang disebabkan oleh:
1. Dokumen Copy, berkurang 2 aset karena diserahkelolakan kepada LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020 (dibukukan di
LMAN berdasarkan surat Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. S-11561/PB.6/2017 tanggal 27
Desember 2017).
Terdapat aset properti eks BPPN, baik sebagian maupun seluruh tanah
dan/bangunan, yang disewa oleh pihak ketiga yaitu:
1. Tanah seluas 782 m2 beserta bangunan di atasnya, terletak di Jalan Pemuda
No.18, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara (diikat hak tanggungan Bank Indonesia) disewakan dengan
nilai Rp108.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
389/MK.6/2016 tanggal 16 Desember 2016 dan S-42/MK.6/2017 tanggal 22
Februari 2017. Jangka waktu sewa 22 Februari 2017 s.d. 21 Februari 2020.
Sewa diperpanjang dengan nilai Rp350.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat
Aset Nostro yang tidak didukung dengan dokumen kepemilikan per 31 Desember
2020 sebesar Rp454.445.361.290,83, dokumen kepemilikan tersebut masih
dalam penelusuran oleh DJKN. Sehingga dalam hal aset nostro tersebut telah
memenuhi syarat pengakuan aset,aset nostro tersebut akan disajikan di Neraca.
bulan Rp41.000.000.
16. Tanah seluas 373 m2 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 58,
Kelurahan Rengasdengklok Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
barat disewakan dengan nilai Rp8.650.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan No. S-621/MK.6/2018 tanggal 26 Desember 2018.
Jangka waktu sewa 18 Januari 2019 s.d. 17 Januari 2020. Perhitungan
1 bulan Rp720.833,33.
17. Tanah seluas 423 m2 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 94,
Kelurahan Rengasdengklok Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
Barat disewakan dengan nilai Rp9.800.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-624/MK.6/2018 tanggal 26 Desember 2018.
Jangka waktu sewa 28 Januari 2019 s.d. 27 Januari 2020. Sewa
diperpanjang dengan nilai Rp17.315.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-234/MK.6/WKN.09/2020 tanggal 03 Juni
2020. Jangka waktu sewa 28 Januari 2020 s.d.27 Januari 2021.
Perhitungan 01 Januari 2020 s.d. 27 Januari 2020 sebesar
Rp816.666,67. Perhitungan 28 Januari 2020 s.d. 31 Desember 2020
sebesarRp15.872.083,33.
18. Sebagian tanah yang terletak di Jalan Serang-Cilegon Km. 7, Desa
Serdang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten luas 4.000 m2 disewakan
dengan nilai Rp180.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan No. S-84/MK.6/2018 tanggal 08 Februari 2019. Jangka waktu
sewa 14 Maret 2019 s.d. 13 Maret 2022. Perhitungan 12 bulan
Rp60.000.000.
19. Sebagian tanah yang terletak di Jalan Serang-Cilegon Km. 7, Desa
Serdang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten luas 10.000 m2 disewakan
dengan nilai Rp51.000.000 selama 1 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan No. S-94/MK.6/2019 tanggal 13 Februari 2019. Jangka waktu
sewa 11 Maret 2019 s.d. 10 Maret 2020. Perhitungan 2 bulan
Rp8.500.000.
20. Tanah seluas 120 m2 dan sebagian bangunan (lantai dasar) seluas 60 m2
yang terletak di Bintaro Jaya IX Blok E No. 1, Kelurahan Pondok Pucung,
Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten
disewakan dengan nilai Rp79.500.000 selama 3 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan No. S-112/MK.6/2018 tanggal 19 Februari 2019.
Jangka waktu sewa 12 Maret 2019 s.d. 11 Maret 2022. Selanjutnya aset
diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020 dan BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27
Agustus 2020. Perhitungan 01 Desember 2020 s.d. 27 Agustus 2020
sebesar Rp17.666.666,67.
21. Tanah seluas 45.725 m2 di Desa Salamnunggal (dh. Desa Karangnunggal),
Rp40.400.000.
34. Tanah seluas 19.337 m2 di Gang Kuburan Cina, Kelurahan Uma Sima,
Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa
Tenggara Barat disewakan dengan nilai Rp17.500.000 selama 5 tahun
sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-630/MK.6/2019 tanggal 04
September 2019. Jangka waktu sewa 10 Oktober 2019 s.d. 09 Oktober
2024. Perhitungan 12 bulan Rp3.500.000.
35. Tanah seluas 242 m2 dan bangunan seluas 110 m2 di Villa Permata Bogor,
Jalan Bangbarung Ujung No. 9, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor
Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai
Rp15.500.000 selama 1 tahun sesuai Risalah Lelang Nomor
1597/32/2019 tanggal 06 September 2019 dan Keputusan Menteri
Keuangan No. KMK-184/MK.6/2019 tanggal 30 Juli 2019. Jangka waktu
sewa 06 September 2019 s.d. 05 September 2020. Selanjutnya aset
diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020 dan BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27
Agustus 2020. Perhitungan 01 Januari 2020 s.d. 27 Agustus 2020
sebesar Rp10.333.333,33.
36. Tanah seluas 341 m2 dan bangunan seluas 128 m2 di Komplek Villa Intan
Permai Blok A No. 1, Desa Cibadak, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa
Barat disewakan dengan nilai Rp17.500.000 selama 5 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-356/MK.6/2019 tanggal 20 Mei 2019. Jangka
waktu sewa 02 Juli 2019 s.d. 01 Juli 2024. Perhitungan 12 bulan
Rp3.500.000.
37. Tanah seluas 3.048 m2 dan bangunan seluas 1.500 m2 di Jalan Ancol
Barat III Blok A5 Nomor 1-2, Kelurahan Ancol, Kecamatan Penjaringan,
Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta disewakan dengan nilai
Rp345.000.000 selama 3 (tiga) tahun sesuai Surat Menteri Keuangan
Nomor S-651/MK.6/2019 tanggal 18 September 2019. Jangka waktu
sewa 20 Januari 2020 s.d. 19 Januari 2023. Perhitungan 11 bulan
Rp105.416.666,67.
38. Tanah seluas 49 m2 dan bangunan di atasnya seluas 99 m2 di Jalan Irian
Barat No. 35/37, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara disewakan dengan nilai Rp36.000.000
selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-928/MK.6/2019
tanggal 23 Desember 2019. Jangka waktu sewa 13 Maret 2020 s.d. 12
Maret 2025. Perhitungan 10 bulan Rp6.000.000.
39. Tanah seluas 410 m2 dan bangunan di atasnya seluas 365 m2 di Jalan
Roa Malaka Selatan Nomor 27, Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan
Tambora, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta disewakan dengan
nilai Rp375.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan
45. Tanah seluas 78 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 234 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok E3, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp62.500.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-303/MK.6/2018 tanggal
28 Agustus 2020. Jangka waktu sewa 18 September 2020 s.d. 19
September 2025. Perhitungan 3 bulan Rp3.125.000.
46. Sebagian tanah dengan luas 31 m2 berikut bangunan yang yang terletak
di Perumahan Taman Asri Blok F2 No. 8, RT 01/RW 06, Kelurahan
Larangan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten
disewakan dengan nilai Rp4.800.000 selama 1 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan Nomor S-309/MK.6/2018 tanggal 10 September 2020. Jangka
waktu sewa 18 September 2020 s.d. 19 September 2021. Perhitungan 3
bulan Rp1.200.000.
47. Tanah seluas 96 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 288 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok F9/10, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp150.000.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-316/MK.6/2018 tanggal
17 September 2020. Jangka waktu sewa 24 September 2020 s.d. 25
September 2025. Perhitungan 3 bulan Rp7.500.000.
48. Tanah seluas 78 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 234 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok C2, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp120.000.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-348/MK.6/2018 tanggal
25 September 2020. Jangka waktu sewa 16 Oktober 2020 s.d. 17
Oktober 2025. Perhitungan 2 bulan Rp4.000.000.
49. Sebagian tanah dengan luas 438 m2 dan bangunan di atasnya dengan luas
680 m2 yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 79, Kampung
Cina, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota
Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat disewakan dengan nilai
Rp108.204.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
285/MK.6/2018 tanggal 14 Agustus 2020. Jangka waktu sewa 10
September 2020 s.d. 10 September 2023. Perhitungan 4 bulan
Rp12.022.666,67.
50. Sebagian tanah dan bangunan seluas 58,37 m2 yang terletak di
Perumahan Taman Asri Blok F2 No. 8 RT 01/RW 08, Kelurahan Larangan,
Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Provinsi Banten disewakan dengan
nilai Rp38.250.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor
S-179/MK.6/WKN.06/2020 tanggal 27 Oktober 2020. Jangka waktu
Saham eks kelolaan PT PPA merupakan saham telah free and clear pada saat
pembubaran BPPN dan termasuk aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA
hingga berakhirnya masa perjanjian pengelolaan aset tahun 2009. Pengelolaan
aset saham eks kelolaan PT PPA dilakukan sendiri oleh DJKN dengan
berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2015
tentang Pengelolaan Aset Eks Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Oleh Menteri Keuangan sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 138/PMK.06/2016. Pengelolaan aset saham eks kelolaan PT
PPA oleh DJKN meliputi pencatatan, menghadiri undangan RUPS serta
Saldo Akhir:
Saldo BMN idle yang telah diserahkan ke Pengelola Barang (setelah penyusutan) adalah
sebesar Rp75.042.226.330.
Terhadap aset di Jalan Brawijaya VIII No.30, Jakarta Selatan telah ditetapkan
status penggunaan-nya sebagai BMN pada Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 201/KM.6/2014 tanggal 14
Juli 2014 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu, aset tersebut telah
dihapuskan dari Daftar Barang.
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2008 tentang Penetapan
Status Aset Eks Pertamina Sebagai Barang Milik Negara, aset di Jalan Tanjung
34, Jakarta Pusat telah diperuntukkan menjadi BMN pada Kementerian Keuangan.
Untuk itu, telah diterbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 95 Kelurahan Gondangdia
Kecamatan Menteng tanggal 10 September 2012 atas nama Pemerintah Republik
Indonesia c.q. Kementerian Keuangan. Selanjutnya, aset di Jalan Tanjung 34,
Jakarta Pusat telah ditetapkan status penggunaan-nya sebagai BMN pada
Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
363/KM.6/2015 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada
Kementerian Keuangan c.q. Sekretariat Jenderal.
Aset di Jalan Dipati Ukur 31, Bandung telah ditetapkan status penggunaan-nya
sebagai BMN pada Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 364/KM.6/2015 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik
Negara Pada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 134/KM.6/2016 tentang
Penghapusan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Aset Eks Pertamina
tertanggal 16 Mei 2016 untuk Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Dipati
Ukur Nomor 31, Bandung dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
135/KM.6/2016 tentang Penghapusan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari
Aset Eks Pertamina tertanggal 16 Mei 2016 untuk Tanah dan Bangunan yang
terletak Jalan Tanjung Nomor 34, Menteng, Gondangdia, Jakarta Pusat
dihapuskan untuk Daftar Barang Pengelola untuk selanjutnya dicatatkan dalam
Daftar Barang Menteri Keuangan c.q. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan
selaku Pengguna Barang.
Dengan terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
114/KN/2016 tanggal 22 Februari 2016 tentang Penyerahkelolaan Barang Milik
Negara Yang Berasal Dari Aset Eks Pertamina Kepada Lembaga Manajemen Aset
Negara yang mengamanatkan untuk mengalihkan aset berupa tanah yang berlokasi
di Jalan Tarogong Nomor 33, Jakarta Selatan senilai Rp1.233.433.545.000
kepada Lembaga Manajemen Aset Negara. Dengan adanya kebijakan Direktur APK
sesuai surat Nomor S-11561/PB.6/2017 tanggal 27 Des 2017 tentang Kebijakan
dan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Pengelolaan Aset BUN
oleh LMAN, maka pencatatan aset BUN kelolaan LMAN berikut segala hak dan
kewajiban yang melekat tidak lagi dicatat dan disajikan pada Laporan Keuangan
BUN BA 999.99 Transaksi Khusus. Oleh karena itu, dilakukan transfer keluar atas
Jumlah 47.580.000.000
Selama tahun 2020 dilaksanakan 17 kali lelang barang gratifikasi dengan barang
yang laku terjual sebanyak 546 unit/buah/set/lembar dengan nilai perolehan
keseluruhan barang gratifikasi yang laku terjual sebesar Rp443.744.498.
Nilai PNBP lelang gratifikasi tahun 2020 sebesar Rp251.591.392 dengan rincian
sebagai berikut:
Namun demikian, pada tahun 2020 terdapat pendapatan diluar pelaksanaan lelang
sebesar Rp1.525.000 yang berasal dari surplus pembayaran pokok lelang tahun
2019.
PNBP dari penjualan lelang barang gratifikasi pada tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 14% dibandingkan PNBP dari penjualan lelang barang
gratifikasi pada tahun 2019. Hal ini disebabkan kondisi pandemi Covid-19 yang
menyebabkan aktivitas pengelolaan barang gratifikasi sempat terhenti karena
kondisi Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal ini menyebabkan proses penilaian dan lelang barang gratifikasi tidak dapat
dilaksanakan secara optimal.
Pada tahun 2020 dilakukan pemusnahan terhadap barang gratifikasi yang telah
kadaluwarsa dan barang yang kondisi fisiknya sudah rusak parah melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 16/KM.6/KN.5/2020 tanggal 08 September
2020. Pemusnahan tersebut dilakukan terhadap barang gratifikasi sebanyak 114
unit/buah/set/lembar dengan nilai sebesar Rp70.020.736 melalui Berita Acara
Pemusnahan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Barang Gratifikasi Nomor BA-
17/KN.5/2020 tanggal 25 September 2020.
Pada tahun 2020 dilakukan Penetapan Status Penggunaan (PSP) barang
gratifikasi kepada Kementerian Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 12/KM.6/KN.5/2020 tanggal 18 Juni 2020, Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 5/KM.6/KN.5/2020 tanggal 5 Agustus 2020, Keputusan Menteri Keuangan
Nomor KEP-3/KM.6/KN.5/2020 tanggal 29 Juli 2020 dan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 17/KM.6/KN.5/2020 tanggal 15 September 2020. Guna
menindaklanjuti Keputusan PSP tersebut, dilakukan serah terima barang dengan
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan melalui Berita Acara Serah Terima
Nomor BAST-5/KN.5/2020 tanggal 29 Juli 2020, BAST-10/KN.5/2020 tanggal 24
Agustus 2020, BAST-11/KN.5/2020 tanggal 24 Agustus 2020 dan BAST-
22/KN.5/2020 tanggal 09 Oktober 2020. Adapun data barang gratifikasi yang
Jumlah 13 58.567.000
Tahun 2020 dilakukan hibah BMN yang berasal dari barang gratifikasi kepada
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KM.6/KN.5/2020 tanggal 01 September
2020 berupa 1 buah tas tangan merk Braun Buffel dengan nilai sebesar
Rp2.000.000. Sebagai tindak lanjut keputusan hibah tersebut, telah
ditandatangani Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Barang
Nomor BAST-3/MK.6/KN.5/2020 tanggal 07 Oktober 2020.
Dengan demikian, saldo akhir barang gratifikasi yang dicatat sebagai aset lain-lain
adalah sebesar Rp114.187.474.701. Nilai tersebut merupakan barang gratifikasi
dalam pengelolaan DJKN sampai dengan 31 Desember 2020 dengan jumlah
barang sebanyak 1.190 unit/buah/set/lembar.
Pengelolaan barang gratifikasi selama tahun 2020 terpengaruhi kondisi pandemi
Covid-19 yang menyebabkan proses penilaian dan pelaksanaan lelang menjadi
tidak optimal mengingat himbauan untuk melaksanakan Work From Home (WFH)
dan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini membawa dampak
terhadap jumlah barang gratifikasi yang masih harus dikelola menjadi cukup
banyak di akhir tahun 2020.
2. Aset yang berasal dari Perjanjian kerjasama antara Pemerintah dan Badan
Internasional/Negara Asing
Aset yang berasal dari perjanjian antara pemerintah dan badan
internasional/negara asing per 01 Januari 2020 adalah sebanyak 1 unit kendaraan
mobil dengan nilai sebesar Rp228.400.000. Selama tahun 2020 tidak terdapat
penyerahan aset ke DJKN. Dengan demikian saldo aset yang berasal dari perjanjian
kerjasama antara pemerintah dan badan internasional/negara asing per 31
Desember 2020 adalah 1 unit aset dengan nilai sebesar Rp228.400.000.
3. Aset yang Berasal dari Pembubaran Badan yang Dibentuk Kementerian
Negara/Lembaga
Nilai aset dari pembubaran badan yang dibentuk K/L per 01 Januari 2020 adalah
Rp0. Selama tahun 2020 tidak ada penyerahan aset kepada DJKN. Dengan
demikian saldo aset yang berasal dari pembubaran badan yang dibentuk
kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.
Selain berupa prototype pesawat, aset eks proyek N250 juga berupa aset dalam
bentuk dokumen/HAKI. Apabila aset berupa prototype pesawat dicatat
menggunakan nilai hasil penilaian, untuk aset berupa dokumen/haki nilai BMN
dicatat mengacu kepada Surat Direksi dalam hal ini Direktur Umum dan Sumber
Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia (Persero) nomor
PTD/191/DU0000/07/2019 tanggal 10 Juli 2019 sebesar Rp675.950.000.000.
Untuk itu, aset-aset eks proyek N250 Gatotkaca yang berupa prototype, mockup
pesawat dan aset dokuman/HAKI diakui dan dicatat sebagai aset lain-lain.
Terhadap aset eks proyek N250 berupa prototype pesawat PA-01 dilakukan
pengelolaan dengan PSP kepada Kementerian Pertahanan melalui Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 166/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020. Untuk
menindaklanjuti KMK tersebut, dilaksanakan serah terima aset antara Pengelola
Barang dengan Kementerian Pertahanan melalui Berita Acara Serah Terima Nomor
BAST-16/KN.5/2020 tanggal 16 September 2020.
Terhadap aset eks proyek N250 berupa prototype pesawat PA-02, prototype
pesawat PA-03, Mock up pesawat N250 dan dokumen HAKI dilakukan
pengelolaan dengan PSP kepada LAPAN melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 163/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020, Nomor 164/KM.6/2020
tanggal 07 Agustus 2020, dan Nomor 165/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020.
Untuk menindaklanjuti KMK tersebut, dilaksanakan serah terima aset antara
Pengelola Barang dengan LAPAN melalui Berita Acara Serah Terima Nomor BA-
183/KN/2020 tanggal 23 November 2020.
Namun demikian, dalam perkembangannya LAPAN mengeluarkan pencatatan
terhadap dokumen HAKI sebesar Rp675.950.000.000 di dalam Laporan Keuangan
Tahun 2020 di dalam Laporan Keuangannya. Menindaklanjuti hal tersebut, masih
dilakukan koordinasi antara DJKN dan LAPAN terkait dengan rencana
penyelesaian dan pengelolaan aset berupa dokumen HAKI tersebut. Untuk itu
terhadap aset eks N250 berupa dokumen HAKI hanya diungkapkan di dalam
Hasil dari operasional pabrik PT TLI selama tahun 2020 adalah sebesar
Rp17.881.046.517. Namun demikian hingga tanggal 31 Desember 2020 PNBP
yang telah dibayarkan adalah sebesar Rp6.454.878.583 sehingga terhadap
sisanya sebesar Rp11.426.167.934 dicatat sebagai Piutang PNBP.
D.2.1.4.4.6.8 Aset Lain-Lain BA 999.03
Aset Lain-lain BA 999.03 per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp29.414.277.182.843 dan Rp29.273.033.202.796 berdasarkan instansi/unit
terkait dapat dirinci sebagai berikut (dalam Rp):
No. Rincian Jumlah
1 UAIP
- Aset eks Dana bergulir pada Kementerian Kelautan
13.234.602.981
dan Perikanan
2 BLU LMAN
- Aset eks kelolaan PT PPA 199.263.196.205
- Aset eks Pertamina 28.621.155.620.685
- Aset lain-lain BUN 580.623.762.972
TOTAL 29.414.277.182.843
Nilai Aset Lain-lain tersebut terdiri dari:
1) Aset eks Dana bergulir pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar
Rp13.234.602.981.
Dana bergulir pada Kementerian Kelautan merupakan bagian dari Program
Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Skala Kecil (PUPTSK) yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan
dan Perikanan sejak tahun 2004. Program PUPTSK terdiri dari beberapa kegiatan,
yaitu:
a) Optimasi Penangkapan Ikan (OPTIKAPI);
b) Optimasi Pelelangan Ikan (OPTILANPI);
c) Optimasi Pengolahan dan Distribusi Ikan (OPTIHANDIS);
d) Optimasi Kelompok Usaha Bersama (OPTIKUB).
Sasaran dari program PUPTSK adalah nelayan dan pengolah ikan skala kecil.
Mengingat pendidikan/keterampilan dan kondisi sosial ekonomi mereka pada
umumnya relatif rendah, maka diperlukan peran optimal Pemerintah dalam
memberdayakan mereka.
Dana bergulir yang dilaporkan pada dasarnya adalah bantuan barang dalam
program PUPTSK, dimana Kelompok Usaha Barang (KUB) penerima barang
mempunyai kewajiban untuk menggulirkan barangnya kembali kepada KUB lain,
dengan cara hasil dari operasional sebuah KUB disetorkan kepada instansi daerah
(UPT/Kantor Dinas) selaku pihak pembina yang akan meneruskannya kembali
kepada KUB lain yang membutuhkan, sehingga terjadi efek perguliran.
2) BLU LMAN
Aset lain-lain LMAN terdiri dari :
No. Rincian Jumlah
BLU LMAN
1 Aset eks kelolaan PT PPA (999.03) 199.263.196.205
2 Aset eks Pertamina (999.03) 28.621.155.620.685
3 Aset lain-lain BUN (999.03) 580.623.762.972
TOTAL 29.401.042.579.862
Posisi Aset Lain-lain BUN pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp580.623.762.972 yang seluruhnya merupakan Aset eks HTBI.
Penjelasan rincian pos asset-lain-lain BUN (999.03)
1) Aset Tanah Infrastruktur Proyek Strategis Nasional
Aset tanah infrastruktur PSN yang diperoleh melalui pembayaran
langsung dari Entitas kepada pihak yang berhak diakui sebagai aset sesuai
ketentuan pasal 69 ayat (1) PMK Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional dan
Pengelolaan Aset Hasil Pengadaan Tanah oleh Lembaga Manajemen Aset
Negara.
Aset tanah infrastruktur PSN yang diperoleh melalui skema penggunaan
dana badan usaha terlebih dahulu dan telah lolos verifikasi Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diakui sebagai aset
berdasarkan pada PMK Nomor 5/PMK.06/2019 tentang Perubahan atas
PMK Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan
Tanah bagi Proyek Strategis Nasional dan Pengelolaan Aset Hasil
Pengadaan Tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.
Dengan telah terbitnya PMK Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional oleh
Lembaga Manajemen Aset Negara, pencatatan aset hasil pengadaan
tanah oleh Entitas dilakukan sebesar ganti kerugian kepada pihak yang
berhak dalam skema pembayaran langsung dan sebesar penggantian dana
kepada badan usaha untuk skema penggunaan dana badan usaha terlebih
dahulu.
Entitas melakukan penghentian pengakuan atas aset hasil pengadaan
tanah setelah adanya pengesahan belanja modal oleh
kementerian/lembaga terkait. Pada PMK Nomor 139/PMK.06/2020
tersebut juga diatur bahwa pengakuan atas kewajiban yang timbul dari
selisih atas dana yang telah dibayarkan oleh badan usaha dengan
penggantian dana oleh Entitas diakui kewajiban dalam laporan keuangan
Pemerintah Pusat melalui kementerian/lembaga terkait.
Khusus untuk tahun 2020, sesuai dengan ketentuan peralihan pada Pasal
111 ayat (2), penyajian kewajiban yang timbul dari skema penggunaan
dana badan usaha masih mengacu pada ketentuan PMK Nomor
5/PMK.06/2019, di mana Entitas masih melakukan penyajian kewajiban
atas hasil verifikasi BPKP yang masih outstanding di tanggal 31 Desember
2020.
Saldo Aset Lain-lain BUN tanah infrastruktur PSN per 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp0 dengan rincian mutasi pada periode yang berakhir di
tanggal tersebut sebagai berikut:
Penyesuaian atas ekuitas bersih BPMIGAS per 13 November 2012 tidak dilakukan
lagi pada tahun 2018 berdasarkan Nota Dinas Menteri Keuangan Nomor ND-
1/MK.05/2018 tanggal 9 November 2018 hal Penyesuaian Kebijakan Pencatatan
Ekuitas Bersih Eks BP Migas, bahwa nilai ekuitas bersih eks BP Migas disajikan
pada Laporan Keuangan Badan Lainnya dan tidak lagi dicatat dan disajikan sebagai
Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara pada Laporan Keuangan BA BUN
Investasi Pemerintah (BA 999.03).
Selanjutnya terhadap penyesuaian pos Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca
Kerja dengan pertimbangan bahwa sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi
tanggal 13 November 2012 yang membubarkan kelembagaan BPMIGAS,
pemerintah telah menerbitkan beberapa payung hukum sebagai berikut:
a. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, yang mengatur
bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi kegiatan usaha hulu migas dialihkan ke
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang minyak dan gas
bumi, sampai dengan diterbitkannya peraturan yang baru.
b. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3135 K/08/MEM/2012 tentang Pengalihan
Tugas, Fungsi, dan Organisasi, dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi, yang antara lain menetapkan bahwa:
1) pelaksanaan tugas, fungsi dan organisasi dari Badan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi kepada Satuan Kerja Sementara
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKSP Migas);
2) Seluruh personalia Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi dialihkan kepada SKSP Migas.
c. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3136 K/73/MEM/2012, yang antara lain
menetapkan bahwa:
1) Para pekerja yang semula jabatannya sebagai Wakil Kepala dan Deputi pada
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas dialihkan pada
jabatan yang sama pada SKSP Migas;
2) Seluruh pejabat dan pekerja lainnya dialihkan sebagai pejabat dan pekerja
pada SKSP Migas dengan jabatan yang sama.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk digunakan bagi
kepentingan dan kesejahteraan PNS.
8. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Pengelola Keuangan Haji per tanggal 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp10.828.193.816.871
dan Rp4.833.706.243.205. Aset Lainnya sebesar Rp10.828.193.816.871
merupakan Aset Bersih Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji Tahun
2020 Audited sesuai hasil pemeriksaan BPK.
9. Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
Otoritas Jasa Keuangan ditetapkan sebagai UBL Satker dan UBL Bukan Satker. Hal
ini dilakukan mengingat OJK sebagai sebuah lembaga yang independen, namun di
sisi lain juga merupakan UBL Satker dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
(BA BUN) 999.08 (BA BUN Belanja Lain-Lain).
Aset bersih OJK selaku satker BA 999.08 per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sebesar Rp66.130.968.080 dan Rp88.028.106.884, berdasarkan laporan
keuangan tahun 2019 audited.
Selanjutnya, sebagai UBL Bukan Satker OJK mulai tahun 2014 mulai melakukan
pungutan. Pungutan ini dilakukan sehubungan dengan fungsi, tugas dan wewenang
OJK dalam pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sektor jasa
keuangan serta edukasi dan perlindungan konsumen sebagaima diatur dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas
Jasa Keuangan.
Dalam PP di atas, mengatur antara lain bahwa pungutan yang diterima OJK pada
tahun berjalan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional, administrasi,
pengadaan aset, serta kegiatan pendukung lainnya pada tahun anggaran berikutnya.
Dalam hal pungutan pada tahun berjalan melebihi kebutuhan OJK untuk tahun
anggaran berikutnya, kelebihan tersebut disetorkan ke kas negara.
Berdasarkan Laporan Keuangan Otoritas Jasa, nilai aset netto OJK per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp6.319.333.751.704 dan
Rp6.033.752.655.182.
Berdasarkan dua Laporan Keuangan OJK yaitu selaku satuan kerja BA BUN 999.08
dan OJK selaku lembaga independen, maka untuk konsolidasi Laporan Keuangan,
nilai aset bersih OJK adalah sebesar Rp6.253.202.783.624, yaitu nilai ekuitas
bersih OJK selaku lembaga dikurangi dengan nilai ekuitas OJK selaku satker BA
BUN 999.08. Hal ini dilakukan karena selaku satker BA BUN 999.08, laporan
keuangan telah dikonsolidasi pada LK BA BUN 999.08.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah sebesar minus Rp279.734.491.691.667 dan minus Rp245.994.495.684.690
dengan perhitungan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Aset Lainnya (BA 999.03) 15.663.753.446.186 14.192.979.469.899
2. Aset Lainnya (BA 999.08) 100.207.974.358 84.005.895.941
3. Aset Lainnya (BA 999.99) 263.970.530.271.123 231.717.510.318.850
Jumlah 279.734.491.691.667 245.994.495.684.690
Aset Properti:
Tanah dan bangunan di Jalan Dipati Ukur,
272.491.678 184.882.500
Bandung
Tanah dan bangunan di Jalan Agus Salim,
95.456.214 84.226.071
Jakarta Pusat
Tanah dan bangunan di Jalan Surabaya,
158.932.191 140.234.286
Jakarta Pusat
Sub Total Aset Properti 526.880.083 409.342.857
penyusutan aset lain-lain Aset Eks Pertamina, akumulasi penyusutan aset lain-lain aset
BMN Idle, akumulasi penyusutan aset KKKS dan akumulasi penyusutan aset PKP2B.
Kelompok 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Akumulasi penyusutan aset non tanah yang disajikan dalam Neraca terdiri dari:
1. Akumulasi penyusutan aset non tanah berupa HBM,
2. Akumulasi penyusutan aset non tanah berupa HBI.
Penjelasan atas penyusutan aset HBM yang disajikan dalam Neraca adalah sebagai
berikut:
Saldo Awal 31 Desember 2019 198.085.359.749.065
Mutasi Tambah Akumulasi Penyusutan: 43.204.724.077.272
Beban penyusutan tahun berjalan Non PIS 26.009.160.626.770
Beban Penyusutan PIS 169.852.546.190
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 9.471.181.375.577
Koreksi penyusutan BMN lama yg baru dilaporkan 752.002.570.493
Koreksi Tambah SKK Migas 2.110.548.038.699
Transfer In 89.282.267.536
Selisih pembulatan 395.385
Subsequent Expenditure (SE) 102.224.417.835
Alih Terima 4.500.471.838.787
Mutasi Kurang : 11.216.285.684.262
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 3.155.785.316.384
Penghapusan 60.648.360.193
Transfer Out 716.697.364.157
Selisih pembulatan 2.974
Koreksi Kurang SKK Migas 2.006.241.923.753
Alih Serah 5.263.707.362.846
Perbaikan Kurs 1.050.854.522
Dalam Proses Penghapusan/penjualan 12.154.499.434
Saldo Akhir 31 Desember 2020 230.073.798.142.076
1. Saldo awal merupakan penyusutan Aset HBM yang telah dilaporkan dalam LKPP
tahun 2019 (audited).
2. Penambahan penyusutan Aset HBM sebesar Rp43.204.724.077.272,berasal dari:
a. Beban penyusutan tahun berjalan untuk aset yang sudah tercatat sebelum
pelaporan Tahun 2020 sebesar Rp26.009.160.626.770.
b. Beban penyusutan tahun berjalan untuk aset PIS perolehan 31 Desember 2020
sebesar Rp169.852.546.190.
c. Koreksi tambah rekon UAKPA sebesar Rp9.471.181.375.577.
d. Transfer in sebesar Rp89.282.267.536 terdiri dari:
1) Bob Pertamina – Bumi Siak Pusako sebesar Rp1.304.898.144.
2) EMP Malacca Strait S.A sebesar Rp178.722.000.
3) PHE Siak sebesar Rp6.416.146.225.
4) PT Pertamina EP sebesar Rp78.383.833.443.
5) PT. Pertamina Hulu Energi WMO sebesar Rp2.876.661.426.
6) Medco Energi Bangkanai Limited sebesar Rp26.869.031.
7) Job Pertamina Petrochina Salawati sebesar Rp95.137.266.
e. Koreksi atas penyusutan aset perolehan sebelum 31 Desember 2020 yang baru
dilaporkan SKK Migas sebesar Rp752.002.570.493.
f. Selisih pembulatan sebesar Rp395.385.
g. Koreksi tambah pencatatan aset SKK Migas Rp2.110.548.038.699.
h. Subsequent Expenditure (SE) sebesar Rp102.224.417.835.
i. Koreksi tambah alih terima sebesar Rp4.500.471.838.787 terdiri dari:
1) PHE Ogan Komering sebesar Rp368.265.180.278.
2) PHE NSO (Gs) sebesar Rp2.514.300.173.251.
3) PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang sebesar Rp1.366.610.566.618.
4) PT. Pertamina Hulu Energi Raja Tempirai sebesar Rp73.341.043.460.
5) Jindi South Jambi B Co., Limited sebesar Rp177.954.875.180,73.
3. Pengurangan penyusutan Aset HBM sebesar Rp11.216.285.684.262 berasal dari:
a. Koreksi kurang rekon UAKPA sebesar Rp3.155.785.316.384.
b. Penghapusan BMN yang telah diterbitkan surat hapus bukunya oleh SKK Migas
sebesar Rp60.648.360.193.
c. Transfer Out sebesar Rp716.697.364.157.
d. Selisih pembulatan seebsar Rp2.974.
e. Koreksi kurang SKK Migas sebesar Rp2.006.241.923.753.
f. Dalam proses penghapusan karena penjualan sebesar Rp12.154.499.434.
g. Alih serah Rp5.263.707.362.846 terdiri dari:
1) KKKS Conocophillips South Jambi sebesar Rp206.141.246.605.
2) KKKS Job Pertamina Golden Spike Il sebesar Rp79.833.485.881.
3) KKKS Job Pertamina Petrochina Salawati sebesar Rp95.137.172
4) KKKS Job Pertamina Jadestone Energy Ltd. sebesar
Rp922.682.677.631.
1. Saldo awal merupakan penyusutan Aset HBI yang telah dilaporkan dalam
LKPP tahun 2019 (audited).
2. Penambahan Akumulasi Penyusutan HBI sebesar Rp17.511.758.420 berasal
dari:
a. Beban penyusutan tahun berjalan non PIS sebesar Rp11.650.798.942.
b. Beban penyusutan tahun berjalan untuk aset PIS sebesar
Rp656.035.712.
c. Koreksi tambah atas hasil rekon UAKPA sebesar Rp2.460.699.851.
d. Koreksi penyusutan BMN lama yang baru dilaporkan sebesar
Rp1.257.136.264.
e. Koreksi tambah SKK Migas sebesar Rp607.453.973.
f. Transfer in pada KKKS Petronas Carigali sebesar Rp340.080.850.
g. Alih terima sebesar Rp539.459.995.
h. Koreksi tambah perbaikan kurs Rp92.833.
Penjelasan atas nilai akumulasi penyusutan aset non tanah yang disajikan
dalam Neraca adalah sebagai berikut :
1. Saldo a wal merupakan penyusutan aset non tanah yang telah dilaporkan dalam
LKBUN tahun 2019 audited sebesar Rp28.435.139.542.608.
2. Penambahan Akumulasi penyusutan aset non tanah sebesar
Rp1.743.543.686.115 yang berasal dari Beban Penyusutan tahun berjalan.
3. Pengurangan Akumulasi penyusutan sebesar Rp2.171.336.357.962 terdiri dari:
a. Pelepasan asset sebesar Rp503.618.250.430 dengan rincian:
1) Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui lelang BMN sebesar
Rp13.343.339.017.
2) Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui pemusnahan dan
hibah sebesar Rp38.623.100.273.
3) Pelepasan asset karena pencatatan ganda sebesar
Rp451.651.811.141.
D.2.2. KEWAJIBAN
Utang Perhitungan Utang Perhitungan Fihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Pihak Ketiga Rp4.033.372.635.177 dan Rp5.709.145.435.339. dengan rincian sebagai berikut:
Saldo Utang PFK Pegawai dari saldo awal utang menurut akrual ditambahkan dengan penerimaan
PFK Pegawai Tahun 2020 ditambah/dikurangi saldo akhir piutang (menggambarkan potensi
penerimaan negara yang belum diterima sampai dengan tangal pelaporan) serta dipengaruhi oleh
koreksi utang (sesuai yg tercantum dalam LKTK Tahun 2019 audited).
Peningkatan Utang PFK Pegawai kepada BPJS Kesehatan terjadi karena terdapat peningkatan
penerimaan PFK yang berasal dari perubahan dasar perhitungan iuran kesehatan bagi Peserta
PPU untuk Pejabat Negara, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, PNS,
Prajurit, atau Anggota Polri yang sebelumnya hanya Gaji atau Upah pokok dan tunjangan keluarga
menjadi Gaji atau Upah pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum,
tunjangan profesi, dan tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan bagi PNS daerah.
2. UTANG PFK DJKN
Utang Perhitungan Fihak Ketiga DJKN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
sebesar Rp235.656.455 dan Rp439.698.651 merupakan Utang Perwalian/PFK Hasil
Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks BDL.
3. UTANG PFK DJPK
Utang Perhitungan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar sebesar
Rp2.815.784.887.193 dan Rp4.807.262.096.854 merupakan Hak daerah atas penerimaan
Pajak Rokok yang akan disetorkan pada periode penyetoran berikutnya. Penyetoran periode
Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan berdasarkan data penerimaan yang disampaikan melalui
Nota Dinas Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan. Jumlah tersebut akan
disetorkan pada bulan pertama triwulan berikutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 18 PMK
Nomor 41/PMK.07/2016 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 115/PMK.07/2013.
Utang Kepada Pihak Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Ketiga Rp21.197.828.127.030 dan Rp113.413.000.161.885 atau mengalami penurunan dari 2019 ke
2020 sebesar 92.215.172.034.855 (81,31%). Rincian utang kepada pihak ketiga adalah sebagai
berikut:
No. Instansi 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Kenaikan/Penurunan
Rp284.926.244.396 (241%). Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020 merupakan
utang kepada pihak ketiga dari pemerintah kepada penerima dana SP2D yang timbul akibat terdapat
dana SP2D yang gagal disalurkan akibat kesalahan pencantuman nama dan /atau nomor rekening
dana SP2D pada SPM yang belum dikoreksi dan disampaikan kembali kepada KPPN oleh oleh satuan
kerja terkait sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan penerimaan/pengeluaran non anggaran
pihak ketiga karena kesalahan sistem perbankan. Rincian utang kepada pihak ketiga terdiri dari :
No Utang Jumlah Penjelasan
2 Utang Jangka Pendek Lain-lain 223.294.665 Kewajiban ini berasal dari Kelebihan Limpah
Bank/Pos Persepsi sampai dengan tahun 2019
yang belum diminta pengembalian oleh Bank/Pos
Persepsi.
4 Utang kepada Pihak Ketiga 287.055.510 Utang Retur Migas dengan SP2D Nomor
Lainnya (Utang Retur) 209992803000047 Tanggal 20 November 2020
(dengan nilai valuta asing sebesar USD20.351,33
an. KG BERAU PETROLEUM LTD
Jumlah 403.356.201.213
Rincian utang retur di KPPN tersaji dalam Lampiran LD27.
D.2.2.1.2.2. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA BA 999.03
Nilai kewajiban jangka pendek merupakan utang kepada pihak ketiga BLU LMAN. Nilai per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.292.314.032.605 dan
Rp5.651.103.795.171, yang terdiri dari:
Kewajiban jangka pendek terdiri dari kewajiban penggantian dana talangan pendanaan pengadaan
tanah Proyek Strategis Nasional dan kewajiban kepada penyedia jasa terkait upgrade aset kelolaan
dengan rincian Sebagai berikut:
1. Kewajiban penggantian dana talangan pendanaan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional
sebesar Rp1.291.928.573.399.
2. Kewajiban kepada penyedia jasa terkait upgrade aset kelolaan sebesar Rp385.459.206 dengan
rincian sebagai berikut
Retensi pekerjaan pengawasan upgrade aset eks HTBI di Danadyaksa Cikini 2.453.000
Retensi pekerjaan standard minimum upgrade 4 unit Kondominium Kelapa Gading 61.438.053
TOTAL 385.459.206
1. KEMENTERIAN KEUANGAN
(dalam rupiah)
No Uraian Entitas 31 Desember 2020
Jumlah 1.199.870.519.021
3. SKK MIGAS
Utang kepada pihak ketiga sebesar Rp2.951.484.125 yang merupakan kewajiban yang masih
harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12
(dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.
4. Istana Kepresidenan
Istana Kepresidenan sebesar Rp257.088.500 yang merupakan kewajiban yang masih harus
dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan berupa tagihan biaya ekspedisi buku tulis yang belum
terbayar ditahun 2020.
Jumlah 937.778.057.916
1) PBB Migas
Pada Laporan Keuangan Tahun 2020 audited ini tidak terdapat saldo utang yang berasal
dari PBB Migas. Total tagihan awal PBB Migas tahun 2020 adalah Nihil, sedangkan total
tagihan yang dapat diproses pembayarannya setelah melalui tahap verifikasi dan proses
pengembalian tagihan oleh Ditjen Anggaran serta penagihan kembali oleh Ditjen Pajak
adalah sebesar Rp11.573.738.299.216. Dari total tagihan yang dapat dibayarkan
tersebut, penyelesaiannya dilakukan dalam 4 (empat) tahap dan melalui proses
29 PT SELERAYA 8.250.514.326
30 TATELY NV 21.587.108.472 -
37 PT TIARABUMIPETROLEUM 2.391.171.302 -
harga gas suar yang berlaku surut, maka nilai sementara underlifting PT PHE Tuban
Tahun 2017 yang diyakini oleh DJA adalah sebesar USD1,279,417.11 (nilai tagihan
sebesar USD2,048,837.40 dikurangi dengan pengurangan bagian pemerintah
sebesar USD769,420.28). Namun demikian, untuk meyakini nilai underlifting PT PHE
Tuban Tahun 2017 tersebut Ditjen Anggaran masih menunggu pandangan/pendapat
hukum dari Biro Hukum Kemenkeu terhadap norma ketentuan yang mengatur masa
berlaku retroaktif dalam Surat Menteri ESDM Nomor 7036/12/MEM.M/2017.
b) Terdapat tagihan underlifting pada KKKS PT Chevron Pacific Indonesia Tahun 2020
sebesar USD256,761,110.62 sebagaimana ditagihkan oleh SKK Migas melalui surat
Nomor SRT-0780/SKKMG0000/2020/S4 tanggal 10 Desember 2020 dan Nomor
SRT-0138/SKKMG0000/2021/S4 tanggal 18 Februari 2021 yang belum dapat di
proses penyelesaiannya/pembayarannya oleh Ditjen Anggaran. Terdapat 2 substansi
pokok yang masih perlu diteliti labih lanjut oleh Ditjen Anggaran, yaitu:
1) Mekanisme perhitungan atas tagihan underlifting KKKS PT Chevron Pacific
Indonesia yang ditagihkan oleh SKK Migas, yang menghasilkan angka tagihan
underlifting USD256,761,110.62.
2) Status atau posisi hukum dari Heads of Agreement (HoA) WK Rokan yang di
tandatangani oleh SKK Migas dan KKKS PT Chevron Pacific Indonesia, serta
diakui dan disetujui oleh Kementerian ESDM dan diakui oleh Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, apakah setara atau bagian yang
tidak terpisah dengan PSC KKKS PT Chevron Pacific Indonesia. Kepastian
mengenai status hukum dari HoA dimaksud menjadi penting untuk diperoleh
mengingat dalam HoA terdapat ketentuan atau norma kesepakatan yang
bertentangan dan/atau tidak diatur dalam PSC KKKS PT Chevron Pacific
Indonesia (PSC Induk).
7) Utang Fee Penjualan Migas
Utang fee penjualan Migas merupakan kewajiban Pemerintah sektor hulu migas yang
berasal dari tagihan fee atas penjualan migas bagian negara yang dilakukan oleh PT
Pertamina (Persero), pada 31 Desember 2020 terdapat saldo utang fee penjualan migas
sebesar Sebesar USD251,427,455 atau ekuivalen sebesar Rp3.546.384.266.330
menggunakan kurs per 31 Desember 2020 sebesar Rp14.105.
Utang Fee Penjualan Migas tersebut merupakan Tagihan fee penjualan migas bagian
negara untuk jenis LNG, Gas Pipa dan Minyak Mentah dan Kondensat Bagian
Negara/MMKBN periode 2016 s.d 2019 menggunakan kriteria dan besaran tarif imbalan
(fee) penjualan Migas Bagian negara dalam Kepmen ESDM Nomor
7.K/MG.05/MEM.M/2021.
Dari total saldo utang Fee Penjualan Migas Bagian Negara tersebut belum dapat diproses
pembayarannya sampai dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan oleh SKK Migas
sebagaimana diatur dalam PMK No 114/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Pembayaran
Imbalan (Fee) Kepada Penjual Minyak dan/atau Gas Bumi Bagian Negara yang Dibebankan
Pada Bagian Negara Dari Penerimaan Hasil Penjualan Minyak dan/atau Gas Bumi.
b. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA PANAS BUMI
Utang kepada pihak ketiga panas bumi adalah dana yang tersedia di rekening panas bumi
yang dialokasikan sebagai pencadangan untuk pengembalian (reimbursement) PPN panas
bumi, pencadangan pembayaran PBB panas bumi, dan pencadangan penggantian bonus
produksi panas bumi. Pada Neraca, diakui adanya utang pihak ketiga diestimasi, yaitu pada
saat pencadangan utang kepada Pengusaha (reimbursement PPN dan penggantian bonus
produksi) dan pencadangan pembayaran PBB panas bumi dalam rekonsiliasi triwulanan.
Adapun utang pihak ketiga reimbursement PPN dan utang pihak ketiga PBB panas bumi diakui
pada saat pengajuan tagihan dari pihak ketiga, sedangkan utang pihak ketiga penggantian
bonus produksi diakui pada saat diterbitkannya Kepmen ESDM tentang besaran bonus
produksi panas bumi.
Utang kepada pihak ketiga panas bumi per 31 Desember 2020 tersaji sebesar
Rp1.807.797.743.394. Rincian Utang kepada pihak ketiga panas bumi per 31 Desember
2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Uraian Jumlah
Jumlah 1.807.797.743.394
USD).
Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
Utang Bunga Jumlah Utang Bunga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp78.397.479.060.871 dan Rp67.847.210.447.268. Utang Bunga terdiri dari:
Utang Bunga Luar Negeri Tahun 2020 audited sebesar Rp2.094.849.675.690 mengalami penurunan
sebesar 47,24% dari Tahun 2019 sebesar Rp3.970.901.427.208. Utang Bunga Pinjaman Dalam
Negeri Tahun 2020 audited sebesar Rp116.096.050.634 mengalami kenaikan sebesar 4,57% dari
Tahun 2019 sebesar Rp111.018.797.511.
Utang Bunga Surat Berharga Negara sebesar Rp76.186.533.334.547, meningkat 16,79% dibanding
Tahun 2019. Utang Bunga SBN Tahun 2020 audited didalamnya termasuk penerimaan utang bunga
obligasi negara rupiah dan penerimaan imbalan diterima dimuka SBSN Jangka Panjang yang belum
dibayarkan sebesar Rp1.168.220.350.000.
Utang Subsidi Jumlah Utang Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp20.411.311.149.154. Jumlah Utang
Subsidi tersebut, Rp9.176.575.976.459 (81,68%) lebih besar dari Jumlah Utang Subsidi per per
31 Desember 2019 sebesar Rp11.234.735.172.695.
Terdapat Utang Subsidi Estimasi dikarenakan terdapat tagihan-tagihan yang telah disampaikan oleh
BUMN Operator/Bank/Lembaga Penyalur kepada KPA, namun KPA belum melakukan verifkasi atas
tagihan dimaksud yaitu sebesar Rp8.693.736.060.616 pada Kementerian Keuangan, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Koperasi dan UKM.
Rincian Utang Subsidi per Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2020 dapat disajikan
sebagaimana tabel berikut:
JUMLAH Kenaikan/
NO. K/L %
31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Penurunan)
a. DJA
Saldo Awal utang subsidi jangka pendek tahun 2020 sebesar Rp2.468.700.000.000.
Kemudian sampai dengan 31 Desember 2020 terdapat pembayaran kekurangan subsidi
BBM dan LPG Tabung 3 Kg sejumlah Rp2.468.698.062.155 yang berdampak pada
penurunan Utang Subsidi Jangka Pendek, yang terdiri atas:
o Rp1.021.996.954.166 merupakan pembayaran kekurangan JBT Jenis Minyak Solar
tahun 2018 kepada PT Pertamina (Persero);
o Rp21.661.045.834 merupakan pembayaran kekurangan subsidi JBT Jenis Minyak
Solar tahun 2018 kepada PT AKR Corporindo, Tbk.
o Rp190.670.411.505 merupakan pembayaran kekurangan subsidi JBT Jenis Minyak
Tanah kepada PT AKR Corporindo, Tbk, yang terdiri atas subsidi harga sebesar
Rp176.634.007.162 dan PPN atas JBT Jenis Minyak Tanah oleh PT Pertamina
(Persero) kepada Pemerintah sebesar Rp14.036.404.343.
b. DJP
Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020 dan per 31 Desember 2019 masing-masing
sebesar Rp0 dan Rp1.222.759.999.792. Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020
merupakan Utang Jangka Panjang Subsidi atas kekurangan bayar subsidi tahun 2017 sebesar
Rp13.772.923 dan tahun 2018 sebesar Rp1.222.746.226.869 yang kemudian
direklasifikasi ke akun Utang Subsidi/Kewajiban Jangka Pendek karena sudah dialokasikan
dalam APBN TA 2020.
c. DJPPR
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp262.373.737.435 yang
merupakan Utang Subsidi – Estimasi. Utang Subsidi–Estimasi adalah estimasi nilai tagihan
Imbal Jasa Penjaminan (IJP) periode Desember 2020 atas pelaksanaan penjaminan
pemerintah program PEN untuk pelaku usaha UMKM yang akan dibayarkan pada bulan
Januari 2021.
d. DJPB
Kewajiban jangka pendek berupa Utang Subsidi kredit program sebesar Rp1.871.179.031
yang berasal dari Saldo awal senilai Rp51.448.280.249 ditambah Berita Acara Verifikasi
(BAV) atas tagihan subsidi yang diterbitkan selama periode Januari s.d. Desember 2020 yang
belum diterbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebesar Rp77.078.793 dikurangi SPP
Tahun 2020 atas BAV yang diterbitkan sebelum tahun 2020 sebesar Rp49.004.461.789 dan
dikurangi SPP Tahun 2020 atas BAV yang diterbitkan pada subsequent event penyusunan
laporan keuangan Tahun 2019 sebesar Rp0 dan koreksi atas kesalahan pencatatan Utang
Subsidi pada penerbitan BAV Skema KPEN-RP Bank BRI Agro Periode Juli – September 2019
sebesar Rp649.718.222.
Saldo Utang Subsidi merupakan tagihan subsidi atas periode penyaluran :
1) Tahun 2016 sebesar Rp595.914.284.
2) Tahun 2017 sebesar Rp790.508.108.
3) Tahun 2018 sebesar Rp142.364.772.
4) Tahun 2019 sebesar Rp270.852.252.
5) Tahun 2020 sebesar Rp71.539.615.
Utang Transfer Jumlah Utang Transfer per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp43.869.090.853.813 dan Rp48.735.153.480.379. Rincian Utang Transfer disajikan sebagai
Kewajiban TKD sebesar Rp11.159.928.742.993 dan kewajiban TKD Estimasi sebesar
Rp32.709.162.110.820 sebagaimana tabel berikut ini:
(dalam rupiah)
Jenis Kewajiban 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. KEWAJIBAN TKD
Kewajiban TKD yang disajikan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sejumlah
Rp11.159.928.742.993 dan Rp10.316.654.476.421. Jika dibandingkan periode TA 2019,
Kewajiban TKD pada periode TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp843.274.266.572 atau
8,17%.
Kewajiban Transfer ke Daerah merupakan kewajiban jangka pendek yang muncul karena adanya
Kurang Bayar DBH dan kurang salur DAK Nonfisik. Kewajiban TKD per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 sebesar Rp11.159.928.742.993 dan Rp10.316.654.476.421.
Rincian Kewajiban TKD dapat dilihat pada Lampiran LD27a.
salur atau bayar dan belum diketahui secara definitif Pemda penerima yang kekurangan
salur/bayar dan/atau belum ditetapkan dalam dokumen penetapan kurang salur atau yang
dipersamakan sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan mengenai pengelolaan transfer
ke daerah dan dana desa. Pada Satker DBH, Kewajiban TKD Diestimasi merupakan kewajiban
jangka pendek yang muncul sebagai akibat adanya potensi selisih kurang antara realisasi
penerimaan Pajak dan PNBP Sumber Daya Alam yang dibagihasilkan dengan besaran DBH Pajak
dan PNBP SDA yang sudah disalurkan. Nilai yang tercantum merupakan hasil perhitungan
berdasarkan realisasi penerimaan negara yang tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) Audited dan akan menjadi definitif sebagai kewajiban TKD Dana Bagi Hasil setelah
mendapat penetapan dari Menteri Keuangan.
Kewajiban TKD Dana Bagi Hasil Estimasi per 31 Desember 2020 tercatat sebesar
Rp32.709.162.110.820 berdasarkan angka nota kesepakatan final antara DJPK, BPK dan
Kementerian/Lembaga.
Bagian Lancar Utang Bagian Lancar Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 merupakan reklasifikasi utang jangka
Jangka Panjang panjang yang akan jatuh tempo 12 bulan setelah tanggal neraca, Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang per 31 Desember 2020 sebesar Rp416.211.761.249.698. Unamortized Discount sebesar
minus Rp222.819.437.000 dan Unamortized Premium sebesar Rp226.991.689.000.
Jumlah
Akun Uraian
Tahun 2020 Tahun 2019
Jumlah
Akun Uraian
Tahun 2020 Tahun 2019
Discount Bagian Lancar Obligasi
213122 (40.510.984.000) (76.608.857.000)
Negara dalam Rupiah
Discount Bagian Lancar Obligasi
213124 (20.203.666.000) (3.493.166.000)
Negara dalam Valuta asing
Discount Bagian Lancar Surat
213126 Berharga Syariah Negara dalam (162.104.787.000) (46.982.408.000)
Rupiah
Rincian Bagian Lancar utang SBN dan Pinjaman termuat pada Lampiran LD28, LD29,LD29a, LD30,
dan LD31.
Utang Surat Berharga Utang Surat Berharga Negara – Jangka Pendek per 31 Desember 2020 sebesar
Negara - Jangka Rp55.780.000.000.000 dengan Unamortized Discount sebesar minus Rp497.081.275.000
Pendek
Akun Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Pendapatan Diterima di Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Muka Rp75.251.376.584 dan Rp83.861.957.996.
Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang sudah disetor ke Kas Umum Negara,
namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP. Pendapatan diterima
dimuka terdiri dari:
1. Pendapatan Diterima Dimuka pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang berasal dari KKKS per
31 Desember 2020 sebesar Rp51.093.085.212.
2. Pendapatan Diterima Dimuka pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang berasal dari
Kontraktor PKP2B per 31 Desember 2020 adalah Rp7.736.177.288.
3. Pendapatan Diterima di Muka Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI, nilai pendapatan diterima
di muka per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp5.805.384.167.
4. Pada UAKPA BUN TK Pengelola ABMA/T, nilai Kewajiban hingga akhir Tahun 2020 adalah
senilai Rp2.286.911.000 (dua miliar dua ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus sebelas
ribu rupiah) yaitu kewajiban jangka pendek yang merupakan pendapatan diterima di muka yang
berasal dari pembayaran pihak ketiga untuk kompensasi ABMA/T namun belum dapat
diterbitkan KMK pelepasan ABMA/T sampai dengan akhir Tahun 2020.
5. Kewajiban dalam Laporan Keuangan UAKPA BUN TK Pengelola Aset Eks Pertamina berupa
sewa dibayar dimuka yang dibayarkan penyewa pada 2020, kemudian menjadi pendapatan
sewa pada 2021. Di samping itu, terdapat lelang aset eks Pertamina yang barangnya belum
diambil oleh pembeli dan KMK terkait penghapusannya baru akan rilis di tahun 2021. Adapun
total kewajiban jangka pendek adalah Rp8.304.768.342.
6. Saldo pendapatan diterima di muka Tahun 2020 sebesar Rp25.050.575, merupakan PNBP
Migas Lainnya yang pembayaran atas Jasa Pemanduan dan Penundaan atas Kapal MT.
Petroleum 115 dikarenakan kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum kontrak kerja sama
ditandatangani (15 April 2020 sd. 20 April 2020). Selanjutnya, kelebihan pembayaran tersebut,
akan dikompensasikan terhadap kegiatan Jasa Pemanduan dan Penundaan berikutnya.
Pendapatan Yang Saldo Pendapatan Ditangguhkan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Ditangguhkan Rp179.632.783.759 dan Rp197.917.075.973, merupakan saldo penerimaan yang masih tersedia
di Rekening Migas per 31 Desember 2020, yang masih belum jelas peruntukkannya dan memerlukan
klarifikasi lebih lanjut.
Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara per 31 Desember 2020 sebesar
Surat Berhara Negara Rp4.832.289.530.565.900 dengan Unamortized Discount sebesar minus Rp46.614.743.504.000
dan Unamortized Premium sebesar Rp44.178.329.970.000.
Jumlah
Akun Uraian
Tahun 2020 Tahun 2019
Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri 4.832.289.530.565.900 3.714.851.256.058.410
221211 Utang Dalam Negeri Obligasi Negara 3.102.810.161.365.900 2.303.559.590.058.410
Dalam Rupiah
221221 Utang Dalam Negeri Obligasi Negara 881.909.104.200.000 797.964.262.000.000
Dalam Valuta Asing
221231 Surat Berharga Syariah Negara 609.901.015.000.000 402.032.052.000.000
Jangka Panjang dalam Rupiah
221241 Surat Berharga Syariah Negara 237.669.250.000.000 211.295.352.000.000
Jangka Panjang dalam Valuta Asing
Unamortized Discount (46.614.743.504.000) (37.092.489.249.000)
221251 Discount Obligasi Negara - dalam (30.804.319.902.000) (27.232.065.832.000)
rupiah
221252 Discount Obligasi Negara - dalam (3.561.491.182.000) (3.287.179.920.000)
valuta asing
221253 Discount SBSN - dalam rupiah (12.248.932.420.000) (6.573.243.497.000)
Utang Kepada Dana Saldo Utang Kepada Dana Pensiun dan THT per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
Pensiun dan THT sebesar Rp0 dan Rp669.808.470.045. Penurunan utang kepada Dana Pensiun dan THT (UPSL)
disebabkan adanya pengalihan dari kewajiban jangka Panjang menjadi utang jangka pendek,
mengingat UPSL tersebut akan dibayarkan pada tahun 2021 sesuai dengan skema pembayaran pada
Surat Menteri Keuangan Nomor S-132/MK.02/2019 tanggal 14 Februari 2019 hal Persetujuan
Pembayaran Unfunded Past service Liability Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil.
Utang Kepada Dana Pensiun terdiri dari Unfunded Past Service Liability (UPSL), yakni kewajiban
masa lalu yang belum terpenuhi dan diakui sebagai kewajiban oleh pemerintah kepada PT Taspen
(Persero) dan PT Asabri (Persero). Dasar pengakuan UPSL oleh pemerintah adalah penetapan jumlah
UPSL oleh Menteri Keuangan.
Kenaikan
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Penurunan)
UPSL 2012-2013 0 0 0
UPSL 2014-2015 0 0 0
Unfunded Past Service Liability (UPSL) Pegawai Negeri Sipil Program THT diatur dalam:
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Perhitungan,
Pengakuan, dan Pembayaran Unfunded Past Service Liability Program Tabungan Hari Tua
Pegawai Negeri Sipil yang Dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero) sebagaimana terakhir diubah
dengan PMK Nomor 144/PMK.02/2018.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Perhitungan,
Pengakuan, dan Pembayaran Unfunded Past Service Liability Program Tabungan Hari Tua Prajurit
TNI, Anggota POLRI, dan PNS Kementerian Pertahanan/POLRI yang Dilaksanakan oleh PT Asabri
(Persero).
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.02/2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 144/PMK.02/2018, UPSL yang diakui adalah UPSL yang terjadi akibat
adanya perubahan formula manfaat Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil.
Masih terdapat potensi UPSL THT Pemerintah kepada PT Asabri. Sehubungan dengan hal ini, PT
Asabri telah menyampaikan permohonan kontribusi Pemerintah atas UPSL program THT melalui
Surat Direksi Nomor R/AP.01/59-AS/XII/2020 tanggal 14 Desember 2020, yang disertai dengan
hasil perhitungan PT Asabri terkait UPSL THT Per 1 Januari 2013 sebesar Rp6.361.282.693.331.
Dalam PMK diatur bahwa PT Taspen (Persero) dan/atau PT Asabri (Persero) menyampaikan hasil
perhitungan UPSL kepada Menteri Keuangan untuk ditetapkan dan menjadi dasar pengakuan UPSL
sebagai kewajiban oleh Pemerintah.
Rincian UPSL yang masih menjadi kewajiban Pemerintah adalah sebagai berikut:
UPSL Pemerintah kepada PT Taspen (Persero) Tahun 2015-2016. Skema atas UPSL Program
Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil tersebut akan dilakukan secara sekaligus pada tahun 2021
sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-132/MK.02/2019 tanggal 14 Februari 2019 hal
Persetujuan Pembayaran Unfunded Past service Liability Program Tabungan Hari Tua Pegawai
Negeri Sipil. Dalam surat tersebut, utang pemerintah yang diakui sebesar Rp669.808.470.045 akan
dibayarkan sekaligus pada tahun 2021.
Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp18.422.169.463.379.
Subsidi Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi tersebut, lebih besar Rp1.433.975.609.025 dibandingkan
dengan jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2019 sebesar
Rp16.988.193.854.354.
Rincian Utang Jangka Panjang Subsidi per Kementerian Negara/Lembaga adalah sebagai berikut:
Jumlah Kenaikan/
No K/L %
31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Penurunan)
1 Keuangan 11.059.398.337.272 10.908.912.579.401 150.485.757.871 1,38
2 Pertanian 6.283.932.584.546 5.485.688.506.936 798.244.077.610 14,55
3 Perhubungan 1.078.838.541.561 593.592.768.017 485.245.773.544 81,75
Jumlah 18.422.169.463.379 16.988.193.854.354 1.433.975.609.025 8,44
1. Kementerian Keuangan
Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp11.059.398.337.272 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp10.908.912.579.401, terdapat
kenaikan Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp150.485.757.871 atau 1,38%.
Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp11.059.398.337.272
terdiri dari:
UAKPA BUN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 10.172.267.720.202 10.600.449.516.519
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 887.130.617.070 308.463.062.882
JUMLAH 11.059.398.337.272 10.908.912.579.401
3. Kementerian Perhubungan
Jumlah Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.078.838.541.561 dan per
31 Desember 2019 sebesar Rp593.592.768.017 dengan rincian sebagai berikut.
Rincian utang jangka panjang subsidi sebesar Rp1.078.838.541.561 adalah sebagai berikut:
a. Ditjen Perkeretaapian
Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp596.323.617.905 terdiri dari:
1) Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp110.501.878.520 yang merupakan
kekurangan pembayaran terhadap pelaksanaan PSO TA 2015 sebesar
Rp108.276.981.441 dan TA 2016 sebesar Rp2.224.897.079.
2) Utang jangka Panjang subsidi sebesar Rp485.821.739.385 berdasarkan berita acara
perhitungan subsidi pada PT.KAI oleh BPK.
b. Ditjen Perhubungan Laut
Sebesar Rp482.514.923.656 merupakan utang jangka panjang subsidi berdasarkan berita
acara perhitungan subsidi pada PT.Pelni oleh BPK.
Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Jangka Panjang Pinjaman Dalam Negeri per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Pinjaman Dalam Negeri 2019 sebesar Rp10.781.832.927.370 dan Rp8.663.939.872.341.
Jumlah Utang Jangka Panjang Pinjaman Dalam Negeri per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut
No Nama Nilai
1 BJB 0
2 BANK DKI 0
3 BANK JATENG 18.593.548.713
4 BANK MANDIRI 5.697.226.992.481
5 PT. BNI (PERSERO) 5.016.334.264.655
6 PT. BRI (PERSERO) 49.678.121.521
Jumlah 10.781.832.927.370
Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya audited per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
DN Lainnya sebesar Rp288.136.705.320.121 dan Rp223.356.881.813.243. Rincian Utang Jangka Panjang
Dalam Negeri Lainnya adalah sebagai berikut:
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 BA 999.04 1.911.927.727.159 1.911.927.727.159
2 BA 999.08 63.895.801.775.612 51.502.656.693.703
3 BA 999.09 0 843.916.661.365
4 BA 999.99 193.232.461.333.638 169.098.380.731.016
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
5 Dana atas Abandonment 29.096.514.483.668
and Site Restoration
(ASR)
Jumlah 288.136.705.320.121 223.356.881.813.243
a. BA 999.04
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang sampai 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp1.911.927.727.159 yang merupakan Kewajiban atas risksharing Kredit Program KUT TP
1998/1999. Kredit Usaha Tani (KUT) adalah salah satu skim Kredit Likuiditas Bank Indonesia
(KLBI) berupa pemberian kredit modal kerja yang diberikan BI kepada bank pelaksana untuk
disalurkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani melalui koperasi primer/LSM guna
membiayai usaha taninya dalam rangka intensifikasi padi, palawija, dan holtikultura. Terdapat
dua pola dalam penyaluran KUT, yaitu pola executing dan pola channeling. Penyaluran KUT TP
1998/1999 dilakukan dengan pola channeling yakni bank pelaksana terbatas hanya sebagai
penyalur (agen channeling) ke Koperasi/LSM. Sedangkan koperasi/LSM bertindak sebagai
executing yang bertanggung jawab atas penyaluran dan pelunasan KUT kepada dan dari
kelompok tani. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-628/MK.017/1998 tanggal 7
Desember 1998, pembagian risk sharing atas tunggakan KUT tersebut yaitu sebesar 52,25%
ditanggung Pemerintah, sebesar 42,75% ditanggung Bank Indonesia, dan sebesar 5% ditanggung
Perum Jamkrindo.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Nomor 091/LHP/XV/12/2010 tanggal 31 Desember
2010 diketahui bahwa realisasi penyaluran KUT TP 1999/1998 adalah sebesar
Rp7.677.429.744.359,79, terdapat pelunasan (BI mendebet rekening giro bank pelaksana di BI)
sebesar Rp1.968.960.319.699,61, sehingga masih terdapat tunggakan sebesar
Rp5.708.469.424.660,18. Dari tunggakan tersebut terdapat nilai yang belum disepakati berupa
penyaluran tidak didukung dokumen lengkap sebesar Rp1.539.052.034.110,09 dan tunggakan
yang tidak didukung Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebesar
Rp510.225.568.235,53. Dengan demikian, estimasi tunggakan yang dapat diperhitungkan untuk
risk sharing adalah sebesar Rp3.659.191.822.314,56. Risk sharing yang ditanggung Pemerintah
adalah sebesar 52,25%, sehingga Pemerintah mengakui adanya Kewajiban atas Risk Sharing
JBKP Premium PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk
wilayah Non Jamali sebesar Rp4.222.953.981.191 sesuai hasil reviu BPKP sebagaimana
disampaikan melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021, sehingga sisa
utang kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero) akibat kebijakan
penetapan HJE BBM JBKP Premium Non Jamali Tahun 2018 menjadi sebesar
Rp11.314.119.162.046.
4) Merujuk surat Menteri Keuangan nomor: S-109/MK.02/2021 hal permohonan pemeriksaan
perhitungan dana kompensasi tahun 2020, BPKP telah melakukan reviu atas perhitungan
kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020.
Berdasarkan Hasil Reviu Atas Perhitungan Dana Kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020
yang disampaikan oleh BPKP melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021,
dinyatakan bahwa perhitungan dana kompensasi BBM tahun 2020 atas penyaluran JBT dan
JBKP adalah sebesar Rp5.589.490.147.448. Sebelumnya berdasarkan Berita Acara
Rekonsiliasi atas Asersi Manajemen PT Pertamina (Persero) Nomor BA-23/AG.6/2021 terkait
Kelebihan dan/atau Kekurangan Penerimaan Sebagai Akibat dari Penetapan Harga Jual Jenis
BBM Tertentu Minyak Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan Premium Tahun 2020 antara
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dana Kompensasi dan Direktur Utama PT Pertamina
(Persero) yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021, disepakati bahwa nilai kompensasi
BBM tahun 2020 hasil asersi KPA menggunakan nilai kompensasi BBM sesuai hasil reviu
BPKP sebagaimana disampaikan melalui surat nomor: S-136/D404/2/2021 tanggal 22 Maret
2021, sebesar Rp5.589.490.147.448. Dimana Kompensasi atas kekurangan penerimaan PT
Pertamina (Persero) akibat penetapan HJE BBM JBT Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun
2019 sebesar Rp30.864.175.990.750, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-
361/MK.02/2020 tanggal 6 Mei 2020 hal Penyampaian Kebijakan Pengaturan Kekurangan
Penerimaan PT Pertamina (Persero) sebagai akibat dari Penetapan Harga Jual Eceran JBT
Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun 2019 menjadi sebesar Rp29.214.696.246.652
dengan rincian:
a. JBT Minyak Solar sebesar Rp16.389.880.533.600;
b. JBKP Premium Non Jamali sebesar Rp8.985.471.067.650; dan
c. JBKP Premium Jamali sebesar Rp5.488.824.389.500 diperhitungkan set off dengan
Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual JBKP Premium PT
Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk wilayah Jamali
sebesar Rp1.649.479.744.098 sesuai hasil reviu BPKP sebagaimana disampaikan
melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021 sehingga utang dana
kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero) akibat penetapan HJE
BBM JBKP Premium Jamali Tahun 2019 menjadi sebesar Rp3.839.344.645.402.
Berdasarkan BAR Pencatatan dan Penyajian Utang-Piutang Kompensasi Nomor BA-
24/AG.6/2020 dan 004/H00000/2020-S0 tanggal 15 Mei 2020, telah disepakati pencatatan
dan penyajian Utang-Piutang Tidak Lancar antara Pemerintah dengan PT Pertamina (Persero)
sebesar Rp51.502.656.693.703. Dalam hal terdapat perubahan atas pencatatan dan
penyajian utang-piutang kompensasi atas kekurangan penerimaan akibat penetapan HJE
BBM tahun 2018 dan 2019, maka BAR tersebut akan dilakukan revisi oleh kedua belah pihak.
Penyelesaian utang kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero)
dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan negara.
5) Berdasarkan Hasil Reviu Atas Perhitungan Dana Kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020
yang disampaikan oleh BPKP melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021,
dinyatakan Kekurangan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual JBT Minyak
Solar PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 sebesar
Rp298.816.254.300.
6) Berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-236/MK.02/2021 tanggal 26 Maret 2021 hal
Penyampaian Kebijakan Pengaturan Kekurangan Penerimaan PT AKR Corporindo, Tbk
sebagai akibat dari Penetapan Harga Jual Eceran JBT Minyak Solar Tahun 2019, dinyatakan
bahwa kekurangan penerimaan atas penetapan HJE JBT Minyak Solar Tahun 2019 pada PT
AKR Corporindo, Tbk sebesar Rp52.859.702.822,45. Dan utang tersebut diperhitungkan set
off dengan Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual JBT Minyak Solar
PT AKR Corporindo, Tbk. Tahun 2020 sebesar Rp15.872.676.459. Dimana kelebihan
penerimaan tersebut tertuang dalam Berita Acara Rekonsiliasi atas Asersi Manajemen PT
AKR Corporindo, Tbk. Nomor BA-22/AG.6/2021 terkait Kelebihan Penerimaan Sebagai Akibat
dari Penetapan Harga Jual Jenis BBM Tertentu Minyak Solar Tahun 2020 antara Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Dana Kompensasi dan Direktur Utama PT AKR Corporindo, Tbk.
yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021, disepakati bahwa nilai kompensasi BBM
tahun 2020 hasil asersi KPA menggunakan nilai kompensasi BBM sesuai hasil reviu BPKP
sebagaimana disampaikan melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021
yaitu sebesar Rp15.872.676.459, sehingga sisa utang dana kompensasi pada PT AKR
Corporindo, Tbk Tahun 2019 sebesar Rp36.987.026.363.
7) Di samping itu, pada akhir periode pelaporan TA 2020 (Audited) dilakukan reklasifikasi dari
kewajiban jangka pendek, yaitu Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya ke kewajiban jangka
Panjang, yaitu Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya sebesar Rp6.444.692.421.
Utang tersebut berasal dari sebagian kekurangan penerimaan akibat kebijakan penetapan HJE
BBM Minyak Solar Tahun 2018 sebesar Rp6.444.692.421 dari total kekurangan penerimaan
sebesar Rp29.312.490.670.766, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor
S-430/MK.02/2019 tanggal 28 Mei 2019 hal Penyampaian Kebijakan Pengaturan
Kekurangan Penerimaan PT Pertamina (Persero) sebagai akibat dari Penetapan Harga Jual
Eceran JBT Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun 2018.
8) Berdasarkan Hasil Reviu Atas Perhitungan Dana Kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020
yang disampaikan oleh BPKP melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021,
dinyatakan bahwa perhitungan dana Kompensasi Listrik Tahun 2020, terdapat kekurangan
penerimaan PT PLN (Persero) sebagai akibat dari penetapan Tarif Tenaga Listrik non-subsidi
bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2020 sebesar Rp17.904.507.732.862.
Dimana sebelumnya berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi atas Asersi Manajemen PT PLN
(Persero) Nomor BA-4/AG.6/2021 terkait Kekurangan Penerimaan atas Penetapan Tarif
Tenaga Listrik Tahun 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021 antara Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Dana Kompensasi dan Direktur Utama PT PLN (Persero),
disepakati bahwa nilai kompensasi listrik tahun 2020 hasil asersi KPA menggunakan nilai
kompensasi listrik sesuai hasil reviu BPKP sebagaimana disampaikan melalui surat nomor: S-
136/D404/2/2021 tanggal 22 Maret 2021, sebesar Rp17.904.507.732.862.
Pencatatan atas utang-piutang kompensasi yang terjadi dalam TA 2020 mengacu pada Nota
Kesepakatan Final, asersi manajemen badan usaha, dan hasil reviu BPKP atas Perhitungan Dana
Kompensasi yang dituangkan dalam asersi manajemen KPA serta hasil kesepakatan Rapat Tiga
Menteri. Pembayaran utang kompensasi TA 2020 di atas belum diperhitungkan dalam APBN TA
2021, kecuali dilakukan mekanisme revisi anggaran atau perubahan atas rincian postur APBN TA
2021.
c. BA 999.99
Utang jangka panjang dalam negeri lainnya BA 999.99 terdiri dari Akumulasi Iuran Pensiun (AIP)
yang dikelola oleh PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) sebesar
Rp193.232.383.165.340 dan Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya pada DJKN yang
berasal dari Aset Eks Pertamina sebesar Rp78.168.343 berisi uang pembayaran sewa yang
dibayarkan penyewa pada 2020, namun baru diakui menjadi pendapatan sewa setelah 2021..
AIP ini dicatat selain dicatat sebagai Aset Lainnya, juga dicatat sebagai utang karena merupakan
dana milik pihak ketiga yang dikuasai oleh pemerintah.
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan
sebesar Rp24.134.002.434.324 jika dibandingkan dengan Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Lainnya per 31 Desember 2019, yakni sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Penjelasan atas kenaikan dan penurunan Saldo Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya yaitu:
a. Adanya kenaikan nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Taspen (Persero) dari sebesar
Rp151.428.469.320.652 pada 31 Desember 2019 menjadi sebesar Rp171.445.743.035.527
pada 31 Desember 2020 terjadi karena dipengaruhi oleh kenaikan hasil investasi dan nilai
investasi AIP yang dikelola oleh PT. Taspen (Persero), sesuai dengan Laporan Keuangan audited
PT Taspen (Persero).
b. Adanya kenaikan Nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Asabri (Persero) dari
Rp17.669.911.410.364 pada 31 Desember 2019 menjadi Rp21.797.937.705.714 per 31
Desember 2020 dipengaruhi kenaikan hasil dan nilai investasi yang dikelola PT Asabri (Persero)
sesuai dengan Laporan Keuangan audited PT Asabri (persero).
d. Dana atas Abandonment and Site Restoration (ASR)
Nilai Utang Jangka Panjang dalam Negeri Lainnya sebesar Rp29.096.514.483.668,00
merupakan Dana Kegiatan Pasca Operasi dan Pemulihan Lingkungan atau Abandonment and Site
Restoration (ASR) dalam kegiatan usaha hulu migas yang dicadangkan semata-mata untuk
melaksanakan kegiatan ASR yang disetorkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ke
Rekening Bersama SKK Migas/BPMA dan KKKS yang digunakan hanya untuk pemulihan
lingkungan di wilayah kegiatan usaha hulu migas. Kegiatan Abandonment and Site Restoration
(ASR) atau Kegiatan Pasca Operasi adalah kegiatan untuk penutupan sumur secara permanen,
penghentian pengoperasian dan menghilangkan kemampuan Fasilitas Produksi dan fasilitas
penunjang untuk dapat dioperasikan kembali termasuk pembongkarannya secara permanen serta
melakukan pemulihan lingkungan di Wilayah Kerja pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri per 31 Desember 2020 dan per 31 Desember 2019
LN Perbankan sebesar Rp764.106.403.002.755 dan Rp667.750.107.263.114 dan merupakan posisi Utang Luar
Negeri yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca. Utang jangka panjang
pinjaman LN menggunakan akun 2221. Rincian Utang Jangka Panjang Luar negeri adalah sebagai
berikut:
5 KfW Fiscal and Public 1 Medium Term Expenditure Aligned with RPJM and SDGs
Expenditure Management Targets
Program (FPEMP 3) 2 Natonal Public Expenditure Framework Completed
Rincian utang jangka Panjang luar negeri sebagaimana terlampir pada LD30 dan LD31
Utang Jangka Panjang Nilai utang jangka panjang luar negeri lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
LN Lainnya sebesar Rp25.119.765.919 dan Rp24.499.064.239. Tidak terdapat tagihan pencairan hutang pada
periode per 31 Desember 2020. Kewajiban jangka panjang pada Lembaga Keuangan Internasional
IDA, MIGA dan CFC berupa promissory notes. Penurunan saldo utang jangka panjang berasal dari
perubahan kurs.
Lembaga
31 Desember 31 Des 2019
No Keuangan Mata Uang Asal Naik/(turun)
2020 (IDR) (IDR)
internasional
International
Development
1 IDR 5.237.901.545 5.237.901.545 5.237.901.545 -
Association
(IDA)
Multilateral
Investment
2 USD 1.135.018 16.009.440.240 15.777.885.218 231.555.022
and Guarantee
Agency (MIGA)
Common Fund
for
3 EUR 223.450 3.872.424.134 3.483.277.476 389.146.658
Commodities
(CFC)
Jumlah utang jangka panjang luar negeri 25.119.765.919 24.499.064.239 620.701.680
Jumlah utang jangka panjang dalam negeri - - -
Jumlah 25.119.765.919 24.499.064.239 620.701.680
Detail promissory note Pemerintah Indonesia pada IDA adalah sebagai berikut:
Total 5.237.901.544,95
D.2.3. EKUITAS
Ekuitas Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar minus
Rp2.195.273.055.887.776 dan minus Rp1.358.937.738.842.037.
diterbitkan sebelum tahun 2007, perhitungan nilainya yang disajikan dalam Laporan Keuangan Tahun 2007
(audited) menjadi saldo awal Discount dan Premium yang belum diamortisasi untuk tahun-tahun selanjutnya. Seri
SBN yang diterbitkan mulai 2007, nilai unamortized diskon/premium disajikan pada neraca dengan
memperhitungkan amortisasinya menggunakan metode garis lurus dan koefisiennya sebesar nilai unamortized
diskon/premium saat penerbitan yang diperhitungkan selama umur utang tersebut sampai dengan tanggal
pelunasannya
1. Kebijakan Pelaporan Utang Pemerintah
Dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan TA 2019, data utang proyek disusun berdasarkan Notice of
Disbursement yang dikirim oleh Lender dan pembayaran pokok kepada Lender. Hal tersebut telah sesuai
dengan PMK 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah.
2. Pembiayaan Luar Negeri melalui Mekanisme Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) dan Kreditur
Swasta Asing (KSA)
Sebagai implementasi dari Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata cara
Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian Keuangan dhi. DJPPR menyusun
Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) dalam hal Daftar Kegiatan yang disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala
Bappenas kepada Menteri Keuangan memuat indikasi pembiayaan yang bersumber dari Lembaga Penjamin
Kredit Ekspor (LPKE) atau Kreditur Swasta Asing (KSA).
Penggunaan sumber pembiayaan melalui LPKE dan KSA ditujukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Polri dengan pertimbangan terdapat kebutuhan untuk
mengakomodasi pengadaan alutsista dan almatsus TNI/Polri yang bersifat khusus.
Outstanding SBSN per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp961.553.482.844.152 (menggunakan kurs saat
penerbitan) atau sebesar Rp974.998.046.000.000 (menggunakan kurs 30 Desember 2020). Adapun
Outstanding asset per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 961.553.482.844.152 yang terdiri dari :
o BMN sebesar Rp425.359.753.649.474. Nilai ini merupakan nilai sebelum revaluasi adalah sebesar
Rp425.359.753.649.474 adapun nilai setelah revaluasi adalah sebesar
Rp891,548,308,362,290.00 (per April 2021).
C. BA 999.02
Penyusunan laporan keuangan BA 999.02 Tahun 2020 mencakup Pendapatan hibah terencana maupun langsung
yang telah dilakukan pengesahan sesuai amanat PMK Nomor 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Hibah serta PMK Nomor 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah, serta PMK
195/PMK.05/2019 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.
Sebagaimana tercantum dalam pasal 39 PMK No.99/PMK.05/2017 bahwa PA/KPA yang menerima Hibah
langsung dalam bentuk barang/jasa/surat berharga membuat dan menandatangani BAST bersama dengan Pemberi
Hibah. Berdasarkan pasal tersebut, sepanjang belum terdapat BAST antara pemberi dan penerima hibah, baik KL
maupun Kementerian Keuangan belum dapat mengakui hal tersebut sebagai pendapatan hibah tahun berjalan. Hal
tersebut karena belum terdapat perpindahan kepemilikan serta peralihan hak dan kewajiban dari donor kepada
penerima hibah.
Pada Belanja Hibah yang Bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri/Rupiah Murni terdapat 2 (dua) jenis Hibah
yang memiliki karakteristik penyaluran yang berbeda dengan belanja hibah dalam negeri lainnya, yaitu Hibah RR
dan Hibah Pariwisata karena kedua jenis hibah ini tidak bersifat reimbursement melainkan dana disalurkan terlebih
dahulu kepada pemerintah daerah melalui RKUD.
Terhadap dana Hibah RR dan Hibah Pariwisata yang tidak termanfaatkan harus dikembalikan ke RKUN. Bukti
pengembalian sisa dana harus disampaikan kepada executing agency bersamaan dengan penyampaian laporan
akhir atau secara terpisah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Penyampaian bukti pengembalian sisa dana hibah
merupakan kelengkapan penyelesaian pemanfaatan anggaran hibah RR maupun Hibah Pariwisata.
Penyaluran Hibah RR dilakukan secara sekaligus sejumlah yang tercantum dalam Perjanjian Hibah Daerah (PHD)
dengan jangka waktu pemanfaatan oleh Pemda adalah paling lambat 12 (dua belas) bulan setelah dana diterima
di RKUD dan dapat diperpanjang setelah mendapat persetujuan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). Perpanjangan waktu pelaksanaan kegiatan hibah kepada Pemda dapat diberikan paling banyak dua kali
perpanjangan yaitu perpanjangan pertama diberikan paling lama 12 bulan, dan perpanjangan kedua diberikan
paling lama 9 bulan. Dengan adanya pengaturan ini, sisa dana yang masih ada di RKUD dan tidak termanfaatkan
sulit untuk terindentifikasi.
Identifikasi data sisa dana Hibah RR yang masih terdapat pada RKUD dilakukan berdasarkan verifikasi laporan
yang disampaikan pemerintah daerah kepada BNPB selaku executing agency. Berikut data pemda penerima Hibah
RR yang telah dan belum menyampaikan laporan penggunaan dana Hibah RR:
Penyampaian Laporan
Tahun Daerah Penerima
Sudah Belum
2015 116 92 24
2016 92 60 32
2017 130 63 67
2018 13 1 12
2019 131 70 61
Terhadap pemerintah daerah yang belum menyampaikan laporan akhir penggunaan Dana Hibah RR, DJPK akan
mendorong pengelolaan pelaporan atas Hibah RR dan pengembalian sisa dana Hibah RR dari pemerintah daerah.
Selanjutnya pelaksanaan rekonsiliasi akan dilaksanakan secara berkala untuk memastikan perkembangan
pelaksanaan kegiatan serta penyampaian laporan dari pemerintah daerah
Atas saldo Piutang sisa dana hibah RR sebesar Rp27.718.682.691, pemerintah daerah telah melakukan
penyetoran ke RKUN sampai dengan 23 Mei 2021 sebesar Rp8.292.084.448. Selain itu, atas hibah RR Tahun
2019 yang pelaksanaan kegiatannya berakhir pada Tahun 2021, terdapat dua Pemerintah Daerah yang telah
menyampaikan laporan penggunaan dana hibah serta dokumen pengembalian sisa dana tersebut ke BNPB pada
Tahun 2021, yaitu Kabupaten Minahasa Tenggara sebesar Rp1.549.791.426 dan Kota Kendari sebesar
Rp175.105.300.
Terhadap Hibah Pariwisata, pada Diktum Kelimabelas KMK Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran
Hibah Pariwisata dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) TA 2020 mengatur bahwa setelah hibah
pariwisata dalam rangka PEN TA 2020 berakhir dan masih terdapat sisa dana hibah di RKUD, sisa dana hibah
tersebut disetorkan ke RKUN. Nilai sisa dana tersebut selanjutnya diungkapkan pada Laporan Akhir Hibah
Pariwisata yang telah mendapat reviu APIP daerah.
Ketentuan mengenai jangka waktu pelaksanaan Hibah Pariwisata diatur dalam Keputusan Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor KM/704/PL.07.02/M-K/2020 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi
Kreatif Nomor KM/694/Pl.07.02/M-K/2020 Tentang Petunjuk Teknis Hibah Pariwisata Dalam Rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020, yaitu jangka waktu pelaksanaan sampai dengan Desember 2020, dan
diatur pula dalam Pasal 10 Perjanjian Hibah Daerah, yaitu dalam hal kegiatan telah selesai dilaksanakan, sampai
dengan Desember 2020, namun masih terdapat sisa dana hibah, maka sisa dana hibah tersebut wajib disetorkan
kembali ke kas negara.
Terkait pengembalian sisa dana, Pasal 12 ayat (10) PMK Nomor 46/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Hibah
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampak
Akibat Pandemi Covid-19 mengatur bahwa penyetoran sisa dana ke RKUN adalah sampai dengan 6 (enam) bulan
terhitung sejak batas akhir waktu penyelesaian sasaran keluaran, atau 6 bulan sejak berakhirnya TA 2020 yaitu
30 Juni 2021. Dalam hal sisa dana belum disetorkan sampai dengan 30 Juni 2021, DJPK dapat melakukan
pemotongan DAU/DBH.
Untuk hibah pariwisata, sampai dengan tanggal 23 Mei 2021, dari 97 pemerintah daerah masih terdapat 10
pemerintah daerah yang belum menyampaikan sisa dana Hibah Pariwisata. Sampai saat ini, berdasarkan hasil
rekonsiliasi data DJPK dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tercatat sisa dana hibah pariwisata
sebesar Rp477.246.134.470.
D. BA 999.03
1. PTNBH UNIVERSITAS INDONESIA
Laporan keuangan Universitas Indonesia merupakan laporan keuangan PTNBH yang dikonsolidasikan nilai
aset netonya sebagai investasi permanen lainnya pada Laporan Keuangan Investasi Pemerintah BA BUN
999.03 (LKIP).
Berdasarkan Surat Rektor UI Nomor 683/UN2.R/KEU.3.1/2018 tanggal 19 April 2018 tentang Perhitungan
Pencatatan Terkait Aset Tetap UI yang berasal dari hibah Pemerintah pada Laporan Keuangan UI Tahun
2017, dijelaskan bahwa UI telah mencatat sejumlah aset hibah Pemerintah dari Pemerintah RI (Kementerian
Ristek Dikti dan Kementerian PUPR) kepada Universitas Indonesia. Pencatatan dilakukan berdasarkan hasil
audit KAP yang berpedoman ketentuan PSAK 16 Aset Tetap di mana Auditor berpendapat bahwa aset
tersebut dapat diakui sebagai aset tetap UI karena telah memenuhi kriteria dalam PSAK 116. Namun secara
peraturan perundang-undangan, aset tersebut masih tercatat sebagai BMN karena belum diterbitkan BAST
Hibah BMN yang menjadi dasar peralihan hak kepemilikan “Strata of Title”. Per tanggal 31 Desember 2020,
Aset yang belum ada dokumen BAST Hibah BMN antara lain:
Rincian aset yang belum ada dokumen BAST Hibah BMN pada tabel berikut ini:
Nilai tercatat
Nilai yang
sebagai Aset
ditambahkan
Nilai Perolehan / Tetap
No. Nama Aset Hibah Institusi Pemberi Hibah sebagai Aset Tetap
Nilai Wajar Universitas
Universitas
Indonesia (2017)
Indonesia (2019)
- DIPA UI
Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan,
Gedung Asrama
1 Kementerian Pekerjaan
Blok H1 16.545.400.000 - 16.545.400.000
Umum dan Perumahan
Rakyat
Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan,
2 Hibah RS UI Kementerian Pekerjaan -
1.072.343.623.551 1.067.221.375.179
Umum dan Perumahan
Rakyat
Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan,
3 Hibah Klinik Satelit Kementerian Pekerjaan 10.372.032.228 -
10.334.718.578
Umum dan Perumahan
Rakyat
Dari 11 Aset yang dihibahkan Pemerintah kepada UI pada tahun 2017, sampai dengan tahun 2020 status
aset yang telah selesai proses hibahnya dari Kementerian Ristekdikti dan Kementerian PUPR dengan rincian
sebagai berikut:
Nilai tercatat
Nilai yang
sebagai Aset
ditambahkan Nilai yang
Nama Aset Nilai Perolehan/ Tetap
No Institusi Pemberi Hibah sebagai Aset Tetap dihibahkan dari
Hibah Nilai Wajar Universitas
Universitas Pemberi Hibah
Indonesia (2017)
Indonesia (2019)
- DIPA UI
1 Alat dan Furniture Direktorat Jenderal 104.836.048.971 99.522.644.381 5.313.404.590 5.347.889.590
Gedung Fasilitas Pembelajaran dan
Rumpun Ilmu Kemahasiswaan
Kesehatan KEMENRISTEKDIKTI
2 Peralatan IT MERC Direktorat Jenderal 21.598.007.200 - - 21.598.007.200
UI Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
3 Peralatan Direktorat Jenderal 49.830.000.000 21.598.007.200 49.830.000.000
Laboratorium Pembelajaran dan
MERC UI Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
4 Peralatan Medical Direktorat Jenderal 3.837.744.000 - 49.830.000.000 3.837.744.000
dan Non Medical Pembelajaran dan
MERC UI Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
5 Furniture dan Direktorat Jenderal 24.368.312.958 3.837.744.000 24.368.312.957
Fixture MERC UI Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
6 Peralatan Medical Direktorat Jenderal 38.228.343.871 24.368.312.957 38.228.343.872
Research Pembelajaran dan
Laboratory Kemahasiswaan
Equipment MERC KEMENRISTEKDIKTI
UI
7 Peralatan Skill Direktorat Jenderal 16.830.777.445 38.228.343.872 16.830.777.444
Laboratory and Pembelajaran dan
Supporting Kemahasiswaan
Equipment MERC KEMENRISTEKDIKTI
UI
8 Gedung MERC UI Direktorat Jenderal 252.704.165.799 33.262.800.000 16.830.777.444 219.441.365.799
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
9 Gedung Asrama Direktorat Jenderal 37.480.500.000 37.480.500.000 18.363.932.684
Blok H2 Penyediaan Perumahan
Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat
10 Bangunan Genset Direktorat Jenderal 289.060.000 289.060.000
dan Tangki Air Penyediaan Perumahan
Asrama Gedung H2 Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat
Total 550.002.960.244 132.785.444.381 197.776.150.063 397.846.373.546
Pada tahun 2019, UI mendapatkan aset hibah dari Kementerian Ristekdikti berupa Gedung Rumah Sakit
Universitas Indonesia berikut sarana dan prasarananya dengan nilai hibah sebesar Rp1.082.715.656.970.
Aset tersebut telah dicatat sebagai aset Tetap UI mengacu berdasarkan dokumen hibah dan juga mengacu
pada PSAK 16. Namun proses administrasi hibah masih dalam tahap permohonan ke Kementerian Keuangan
sehingga hingga bulan Juni 2020 aset tersebut masih tercatat sebagai BMN di Kementerian Ristekdikti.
2. Kewajiban kontinjensi
a. kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali suatu entitas; atau
b. kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
1) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) suatu entitas mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
2) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Kewajiban Penjaminan
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun Anggaran 2020, kewajiban penjaminan adalah kewajiban yang secara potensial menjadi beban
Pemerintah akibat pemberian jaminan kepada kementerian negara/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha
Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dalam hal kementerian negara/lembaga, Pemerintah Daerah,
Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dimaksud tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman atau perjanjian kerjasama.
Kewajiban penjaminan belum diatur secara khusus dalam Standar Akuntansi Pemerintah dengan PSAP
tersendiri, tetapi di dalam PSAP No, 4 paragraf 58 tentang Catatan atas Laporan Keuangan sudah
mensyaratkan bahwa kewajiban kontijensi perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan,
Berdasarkan PMK Nomor 225/PMK.05/2019, kewajiban kontijensi tidak disajikan pada neraca pemerintah,
namun cukup diungkapkan dalam CaLK untuk setiap jenis kewajiban kontijensi pada akhir periode pelaporan.
Pengungkapan tersebut meliputi:
a. Karakteristik kewajiban kontijensi;
b. Estimasi dari dampak finansial yang diukur;
c. Indikasi tingkat ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya; dan
d. Kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga;
Lebih lanjut, IPSAS 19-Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets paragraph 100 juga
menyatakan bahwa “Unless the possibility of any outflow in settlement is remote, an entity should disclose
for each class of contingent liability at the reporting date a brief description of the nature of the contingent
liability and, where practicable:
a. An estimate of its financial effect, measured under paragraphs 44 to 62;
b. An indication of the uncertainties relating to the amount or timing of any outflow;
c. The possibility of any reimbursement.”
3. Dampak Covid 19 terhadap Nilai Investasi Permanen pada BUMN antara lain penilaian BUMN
terhadap Kelangsungan Usahanya
Covid 19 yang terjadi di berbagai negara dan pelaksanaan tindakan pencegahan yang diambil Pemerintah
seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah mulai dirasakan dampaknya pada akhir Triwulan I
Tahun 2020 dimana mulai terjadi penurunan pasar modal, penurunan harga komoditas (minyak dan gas),
volatilitas nilai tukar rupiah, peningkatan risiko kredit, maupun gangguan operasi bisnis BUMN.
Kondisi ini telah berdampak langsung terhadap sebagian besar pendapatan usaha BUMN dan secara tidak
langsung terhadap struktur neraca BUMN secara keseluruhan, diproyeksikan kondisi arus kas dan kinerja
keuangan BUMN akan mengalami tekanan yang cukup berat. Kondisi ini pada akhirnya akan berpengaruh
signifikan terhadap nilai investasi permanen pada BUMN.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah saat ini masih dalam tahapan melakukan analisis teknikal
dampak Covid-19 terhadap daya tahan keuangan per BUMN dan dampak secara keseluruhan dengan simulasi
skenario berdasarkan asumsi-asumsi kebijakan yang sudah dan akan ditetapkan Pemerintah.
Selanjutnya, BUMN juga diminta mengambil langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan secara
berkelanjutan sebagai berikut:
a. Efisiensi capex dan opex yang tidak termasuk kegiatan prioritas utama, termasuk negosiasi ulang dengan
para vendor.
b. Restrukturisasi pinjaman dan renegosiasi pinjaman dengan kreditor untuk menurunkan biaya bunga dan
memperpanjang tenor pinjaman
c. Secara aktif mencari alternatif pendanaan terkait utang dan pinjaman, termasuk optimalisasi fasilitas
kredit
d. Meningkatkan arus kas salah satunya dengan cara memperbaiki perputaran piutang usaha.
4. Kewajiban Penjaminan
Kewajiban penjaminan adalah:
a. kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali suatu entitas; atau
b. kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
1) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) suatu entitas mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
2) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal
f. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan penyelenggaraan kereta api ringan/light rail transit
terintegrasi di wilayah perkotaan;
g. pemberian jaminan Pemerintah Pusat untuk percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional;
h. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan;
i. Penugasan penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN;
j. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha Korporasi; dan
k. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha UMKM.
Amanat pengaturan pemberian jaminan
Sesuai Perpres Nomor 91/2007, Pemerintah memberikan jaminan penuh atas kewajiban pembayaran
pinjaman PT. PLN (Persero) kepada kreditor perbankan yang menyediakan pendanaan kredit perbankan dalam
rangka mendukung percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan batubara.
Kemudian melalui Perpres Nomor 29/2009, Pemerintah memberikan jaminan sebesar 70% atas pembayaran
kembali pokok kredit investasi PDAM kepada kreditor perbankan yang menyediakan pendanaan kredit
perbankan dalam rangka percepatan penyediaan air minum, sedangkan 30% sisanya menjadi risiko bank
pemberi kredit. Dari 70% jaminan Pemerintah tersebut selanjutnya akan dilakukan pembagian pembebanan,
dimana Pemerintah Pusat menanggung sebesar 40% yang akan diperhitungkan sebagai pinjaman dari
Pemerintah Pusat kepada PDAM, sedangkan 30% sebagai beban Pemerintah Daerah yang akan
diperhitungkan sebagai penyertaan modal Pemerintah Daerah, pinjaman Pemerintah Daerah dan/atau hibah
Pemerintah Daerah kepada PDAM.
Pemerintah melalui Perpres Nomor 78/2010 dan Nomor 38/2015 pasal 17 juga memberikan jaminan terhadap
proyek kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur (BUPI), dan sebagaimana Perpres Nomor 78/2010 pasal 4: penjaminan infrastruktur diberikan
atas risiko infrastruktur yang (a) lebih mampu dikendalikan, dikelola atau dicegah terjadinya, atau diserap
oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) daripada Badan Usaha, (b) bersumber (risk factor) dari
Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama, dan/atau (c) bersumber (risk factor) dari Pemerintah selain
Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama.
Kemudian melalui Perpres Nomor 100/2014 sebagaimana diubah dengan Perpres Nomor 117/2015,
Pemerintah memberikan jaminan penuh atas kewajiban pembayaran pinjaman dan obligasi PT Hutama Karya
(Persero) dalam rangka pembangunan jalan tol di Sumatera.
Pemerintah melalui Perpres Nomor 82/2015 memberikan jaminan penuh terhadap kewajiban pembayaran
pinjaman PT. PLN (Persero) kepada Lembaga Keuangan Internasional (LKI) yang menyediakan pendanaan
kredit jangka panjang setara pinjaman Pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur.
Kemudian melalui Perpres Nomor 49/2017, Pemerintah memberikan jaminan penuh atas kewajiban
pembayaran pinjaman dan obligasi PT. Kereta Api (Persero) dalam rangka mendukung proyek penyelengaraan
Light Rail Transit/LRT Jabodebek.
Pemerintah melalui Perpres Nomor 14/2017 memberikan jaminan penuh atas kewajiban pembayaran
pinjaman dan obligasi PT. PLN (Persero) dalam rangka mendukung percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan
(35GW).
Kemudian melalui Perpres Nomor 109/2020, Pemerintah memberikan jaminan atas risiko politik bagi
Kementerian /Lembaga /Pemda /BUMN /BUMD dalam Perjanjian Kerjasama/dokumen yang dipersamakan
dengan Badan Usaha dalam rangka mendukung Proyek Strategis Nasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174.PMK.08/2016 tentang Pemberian Jaminan kepada
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dalam rangka penugasan penyediaan
pembiayaan infrastruktur daerah, Menteri Keuangan telah menugaskan kepada PT SMI untuk menyediakan
pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur daerah dalam bentuk pinjaman daerah.
Dalam rangka pelaksanaan penjaminan pemerintah melalui badan usaha penjaminan di tahun 2020 kepada
pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Pemerintah telah menugaskan/menunjuk PT Jaminan
Kredit Indonesia/Jamkrindo (Persero) dan PT Asuransi Kredit Indonesia/Askrindo (Persero) untuk
melaksanakan penjaminan atas pemenuhan kewajiban finansial atas kredit modal kerja yang diberikan oleh
perbankan. Pada skema penjaminan tersebut, Pemerintah memberikan dukungan berupa pembayaran subsidi
Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dan dukungan loss limit kepada PT Jamkrindo (Persero) dan PT Askrindo
(Persero). Selanjutnya, Pemerintah menugaskan/ menunjuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
untuk memberikan penjaminan kredit modal kerja kepada pelaku usaha korporasi yang berorientasi ekspor
dan/atau padat karya yang tidak termasuk kategori BUMN dan UMKM. Pada skema penjaminan untuk pelaku
usaha korporasi ini, Pemerintah juga menugaskan PT PII untuk melaksanakan dukungan loss limit atas
penjaminan pemerintah. Dalam skema tersebut, Pemerintah memberikan dukungan penjaminan berupa
pembayaran IJP kepada LPEI dan pembayaran IJP loss limit kepada PT PII. Selain itu, Pemerintah juga
memberikan dukungan backstop loss limit atas skema penjaminan pemerintah untuk pelaku usaha korporasi.
Berdasarkan Pasal 36 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2020 diatur bahwa anggaran kewajiban penjaminan pada APBN diakumulasikan ke
rekening Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah yang digunakan untuk pembayaran klaim pada tahun
anggaran berjalan atau tahun anggaran berikutnya. Selain untuk percepatan pembangunan infrastruktur
nasional, dalam APBN TA 2020, juga terdapat alokasi anggaran untuk penjaminan program penyediaan
pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN, dimana alokasi anggaran tersebut akan digunakan apabila
terjadi klaim atas penjaminan pembiayaan infrastruktur daerah. Namun demikian, apabila tidak terdapat klaim
hingga akhir tahun berjalan, maka alokasi anggaran dimaksud akan dipindahbukukan untuk diakumulasikan
ke dalam rekening Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah.
Karakteristik Kewajiban Penjaminan Pemerintah
Kewajiban Pemerintah untuk membayar kepada kreditur atau badan usaha baru akan timbul jika pihak yang
dijamin (BUMN, BUMD, PJPK/Badan Usaha) tidak mampu memenuhi kewajibannya (mengalami default).
Akibatnya, kewajiban ini memiliki unsur ketidakpastian mengenai timbul/tidak timbulnya di masa depan,
termasuk mengenai jumlahnya yang tidak dapat diukur secara pasti.
Latar belakang timbulnya penjaminan antara lain sebagai berikut:
a. Perlu pembangunan infrastruktur sebagai penggerak perekonomian v.s. keterbatasan dana Pemerintah;
dan
b. Perlu dukungan fiskal dalam menarik peran swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui kerjasama
yang saling menguntungkan serta pembagian risiko yang wajar antara Pemerintah dan swasta.
Sebagai konsekuensi atas dukungan percepatan pembangunan proyek infrastruktur nasional, mekanisme
penjaminan oleh Pemerintah diberikan dalam dua bentuk, yaitu penjaminan kredit (perbankan dan obligasi)
dan penjaminan investasi.
Penjaminan kredit diberikan untuk mendukung pelaksanaan proyek 10.000 MW tahap I, proyek percepatan
penyediaan air minum, proyek jalan tol di Sumatera, proyek infrastruktur dengan skema pinjaman langsung,
proyek LRT Jabodebek, dan proyek infrastruktur ketenagalistrikan, yaitu Pemerintah menjamin kewajiban
pembayaran kredit perbankan dan/atau obligasi atas keenam program penjaminan dimaksud yang tidak dapat
dibayarkan oleh pihak terjamin. Sementara itu, penjaminan investasi diberikan bersama Pemerintah dan/atau
PT PII (Persero) dalam menjamin kewajiban keuangan pada proyek KPBU dan penjaminan risiko politik oleh
Pemerintah pada proyek strategis nasional.
Estimasi dari Dampak Finansial yang Diukur
Estimasi besaran alokasi anggaran kewajiban penjaminan pada tahun anggaran 2020 sebesar Rp590,58
miliar, yang terdiri atas anggaran kewajiban penjaminan untuk percepatan pembangunan infrastruktur
nasional sebesar Rp421,07 miliar dan anggaran kewajiban penjaminan untuk program penyediaan
pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN sebesar Rp169,52 miliar. Adapun alokasi anggaran
kewajiban penjaminan untuk percepatan pembangunan infrastruktur nasional tersebut dalam APBN TA 2020
sebagai konsekuensi dan komitmen dalam penerbitan jaminan pemerintah dan untuk mendukung mitigasi
risiko default dari program penjaminan untuk percepatan penyelenggaraan kereta api ringan/Light Rail Transit
(LRT) terintegrasi pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
Sampai dengan tahun 2020, tidak terdapat gagal bayar (default) pihak terjamin (BUMN, BUMD, PJPK/Badan
Usaha) yang mendapat jaminan Pemerintah untuk seluruh program penjaminan, sehingga Pemerintah tidak
mempunyai kewajiban pembayaran klaim penjaminan kepada kreditur/badan usaha untuk seluruh program
penjaminan atau NIHIL.
Sampai dengan triwulan IV tahun 2020 jumlah akumulasi pemberian penjaminan terhadap penugasan proyek-
proyek infrastruktur dari awal penerbitan jaminan tahun 2008 adalah 91 surat jaminan pemerintah dengan
nilai sebesar ekuivalen Rp588,08 triliun (USD26,09 miliar, Rp202,08 triliun dan EUR1,04 milar), dimana
terdapat 30 penjaminan yang telah berakhir sebesar ekuivalen Rp59,17 triliun (USD1,81 miliar dan Rp33,66
triliun) serta akumulasi posisi outstanding kredit dan eksposur investasi dari 9 program infrastruktur yang
telah diberikan penjaminan oleh Pemerintah posisi akhir triwulan IV tahun 2020 adalah sebesar ekuivalen
Rp288,75 triliun (USD14,53 miliar dan Rp75,29 triliun dan EUR0,49 miliar).
Rincian portofolio kewajiban penjaminan per program adalah sebagai berikut:
Indikasi Tentang Ketidakpastian Yang Terkait Dengan Jumlah Atau Waktu Arus Keluar Sumber
Daya
Terkait dengan dampak dari risiko global dan pandemik Covid-19 serta pemulihan ekonomi terhadap
Penjaminan Pemerintah, berikut asesmen risiko klaim Jaminan Pemerintah:
a. Peningkatan risiko klaim Jaminan Pemerintah pada April-Juni 2020 yang bersumber dari:
1) Penurunan lalu lintas kendaraan (traffic) secara signifikan untuk ruas JORR-S dan Akses Tanjung
Periok sebagai sumber pembayaran obligasi dan pinjaman PT Hutama Karya (Persero)
2) Penurunan kondisi keuangan dan cash flow PT PLN (Pesero) sebagai dampak depresiasi nilai tukar dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak kepada tidak terpenuhinya debt covenant kepada
lender dan investor.
3) Operasional LRT mengalami kemunduran dan menyebabkan terdapat risiko klaim terhadap
pembayaran pinjaman PT KAI.
4) Selain itu, pandemik Covid-19 dan pembatasan mobilitas menyebabkan tertundanya pelaksanaan
konstruksi seluruh proyek infrastruktur yang didanai melalui Jaminan Pemerintah.
b. Namun risiko klaim Jaminan Pemerintah mengalami penurunan mulai triwulan III hingga IV 2020
disebabkan:
1) Perbaikan atas penurunan lalu lintas kendaraan (traffic) untuk seluruh ruas Tol Sumatera serta JORR-
S dan Akses Tanjung Periok
2) Penurunan tekanan likuditas PLN yang disebabkan adanya pembayaran sebagian utang kompensasi
pemerintah serta penguatan nilai tukar yang menurunkan currency risk atas kewajiban pembayaran
dalam mata uang USD PLN ke IPP dan supplier gas sehingga menurunkan default risk PLN.
3) Mengingat operasional LRT mengalami kemunduran sampai dengan Juni 2022, maka risiko klaim
terhadap kewajiban pembayaran pinjaman PT KAI untuk proyek LRT yang seharusnya jatuh tempo
pada tahun 2020 telah dimitigasi dengan perpanjangan grace periode yg semula Juli 2020 menjadi
maksimal 6 bulan dari COD dengan maksimal pada Juli 2023. Dengan demikian, pada Q4 2020 tidak
ada eksposur klaim jaminan Pemerintah.
Untuk mencegah terjadinya gagal bayar, Pemerintah telah melakukan :
a. Pemantauan secara berkala pada proyek infrastruktur yang telah diberikan penjaminan yaitu melalui
pemantauan atas kondisi kesehatan keuangan dari pihak terjamin dan pemantauan atas penyelesaian
konstruksi proyek-proyek sesuai jadwal serta mempercepat operasionalisasi proyek yang berdampak
meningkatkan pendapatan bagi pihak terjamin.
b. Terhadap proyek jaminan Pemerintah yang berpotensi ter-klaim, Pemerintah melakukan langkah-langkah
mitigasi antara lain :
1) Proyek LRT Jabodebek
- Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait antara lain PT. KAI, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, serta sindikasi perbankan.
- Mendorong upaya PT KAI untuk melakukan negosiasi term and condition pinjaman sindikasi perbankan
khususnya terkait dengan penyesuaian Availability Period dan Grace Period sesuai dengan kesepakatan
target COD terakhir (Juli 2022) dan mendukung permohonan perubahan lingkup penjaminan jika
diperlukan.
2) Proyek FTP 1 PT PLN (Persero)
- PT PLN (Persero) diharuskan menyampaikan laporan progress proyek dan pinjamannya.
- Melakukan monitoring secara berkala terhadap proyek FTP 1 PT PLN (Persero) dimaksud.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pembahasan terhadap risiko-risiko
dan permasalahan yang muncul dan kemudian mencari solusi yang terbaik.
3) Proyek Jalan Tol pada Skema KPBU
- Koordinasi dengan pihak-pihak terkait antara lain PT PII dan Kementerian PUPR, untuk mencapai target
penyerahan tanah sesuai dalam Berita Acara Penyerahan Tanah,
- Koordinasi dengan pihak terkait yaitu PT PII dan Kementerian PUPR terkait potensi terjadinya
klaim/kompensasi tunai karena keterlambatan pengadaan tanah,
- Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran terkait mekanisme penganggaran alokasi pembayaran
klaim/kompensasi tunai oleh Kementerian PUPR sebagai PJPK,
- Mengupayakan Kementerian PUPR selaku PJPK dapat melakukan usaha terbaiknya dalam melakukan
pembayaran apabila terjadi klaim/kompensasi tunai dengan melakukan optimalisasi anggaran,
4) Proyek PLTU Jawa tengah dengan skema KPBU
- Melakukan koordinasi dengan pihak terkait melalui forum Komite Pemantauan Bersama terkait
permasalahan penyelesaian konstruksi PLTU.
Dengan melakukan langkah-langkah mitigasi, potensi timbulnya klaim dapat dimitigasi dengan baik sehingga
selama 2020 tidak terdapat klaim penjaminan
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Anggaran Kewajiban Penjaminan
Realisasi anggaran kewajiban penjaminan APBN TA 2020 bukan dikarenakan adanya klaim penjaminan,
melainkan pemindahbukuan guna menambah akumulasi saldo rekening dana cadangan penjaminan dan
rekening dana jaminan penugasan pembiayaan infrastruktur. Adapun sampai dengan akhir tahun 2020 pihak
yang dijamin oleh Pemerintah tidak mengalami default atau masih mampu memenuhi kewajibannya
berdasarkan perjanjian kredit atau perjanjian kerja sama.
Adapun saldo akumulasi pada rekening dana cadangan penjaminan pemerintah sampai dengan akhir tahun
2020 sebesar Rp7,67 triliun dan saldo rekening dana jaminan penugasan pembiayaan infrastruktur daerah
sebesar Rp372,52 miliar.
Proses administrasi holding BUMN Farmasi ini baru selesai dengan ditetapkannya Akta Notaris Aulia Taufani
SH Nomor 37 tanggal 31 Januari 2020 tentang Perjanjian Pengalihan Saham, Akta Notaris Aulia Taufani SH
Nomor 36 tanggal 31 Januari 2020 tentang Perubahaan Anggaran Dasar PT Bio Farma (Persero), dan laporan
kepemilikan saham PT Bio Farma (Persero) pada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk kepada Biro
Administrasi Efek dan Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 31 Januari 2020. Dengan demikian, terhitung
mulai tanggal 31 Januari 2020, kepemilikan negara pada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk berubah
menjadi minoritas dengan hanya 1 lembar saham Seri A Dwi Warna.
6. Pembentukan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan
Dalam Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan beranggotakan 5 BUMN dengan PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia (Persero)/ “Bahana” sebagai induk holding dan PT Jasa Raharja (Persero), PT Jasindo (Persero), PT
Askrindo (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero) sebagai anggotanya. Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan
dilakukan melalui inbreng saham seri B negara RI pada PT Jasa Raharja (Persero), PT Jasindo (Persero), PT
Askrindo (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero) kepada Bahana sesuai PP Nomor 20 Tahun 2020 dan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 146/KMK.06/2020 tanggal 26 Maret 2020, dengan nilai sebagai
berikut:
No. Perusahaan Lembar Saham Nilai (Rp)
1. PT Jasa Raharja (Persero) 8.499.999 25.166.005.013.882
2. PT Askrindo (Persero) 6.610.999 15.491.454.151.768
3. PT Jasindo (Persero) 424.999 4.689.845.293.945
4. PT Jamkrindo (Persero) 7.638.732 15.275.715.000.000
Total 60.623.019.459.595
Dalam rangka mendukung pembentukan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, dilakukan perubahan
bentuk hukum Jamkrindo yang sebelumnya Perum menjadi Persero sesuai PP Nomor 11 Tahun 2020 tanggal
17 Februari 2020. Pendirian PT Jamkrindo (Persero) ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH No 25 tanggal 24 Februari 2020 dengan jumlah modal ditempatkan dan
disetor Negara RI sebesar Rp7.638.733.365.160 yang terbagi dalam 1 lembar saham seri A Dwiwarna dan
7.638.732 lembar saham seri B.
Pada tanggal 31 Maret 2020 dilakukan perjanjian pengalihan hak atas saham negara RI pada PT Jasa Raharja
(Persero), PT Askrindo (Persero), PT Jasindo (Persero), PT Jamkrindo (Persero) kepada dan dalam rangka
penambahan penyertaan modal negara RI kedalam modal saham Bahana. Dengan demikian, kepemilikan
negara pada PT Jasa Raharja, PT Askrindo, PT Jasindo, PT Jamkrindo berubah menjadi minoritas dengan
hanya 1 lembar saham Seri A Dwi Warna.
Mengingat Laporan Keuangan Bahana per 31 Maret 2020 belum membukukan tambahan modal disetor
sebesar Rp60,6Triliun dan guna menghindari kurang saji (understated) nilai invetasi permanen, maka PT Jasa
Raharja, PT Askrindo, PT Jasindo dan PT Jamkrindo masih diklasifikasikan sebagai BUMN pada pelaporan
periode ini.
7. Investasi Pemerintah pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 dan Pasal 15, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 diatur bahwa:
Pasal 1: Pengendali adalah Pihak yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai kemampuan untuk
menentukan direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau dewan komisaris pada badan
hukum berbentuk koperasi atau usaha bersama dan/atau mempengaruhi tindakan direksi, dewan komisaris,
atau yang setara dengan direksi atau dewan komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha
bersama.
Pasal 15: Pengendali wajib ikut bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi
Syariah, perusahaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah yang disebabkan oleh Pihak dalam
pengendaliannya.
Kewajiban Pemerintah sebagai pengendali PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) belum
dapat diukur secara memadai karena perlu memastikan ada tidaknya tanggung jawab hukum Pemerintah
yang harus dibuktikan dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Berdasarkan
informasi terakhir, terhadap putusan pengadilan atas kasus pidana tersebut masih akan terus berproses pada
tahapan Banding ke Pengadilan Tinggi. Dalam hal diputus (incracht) bersalah kepada pelaku tindak pidana
akan dihukum dan hasil kejahatan yang merugikan negara disita untuk dikembalikan negara.
Dalam rangka penyelesaian permasalahan keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), sesuai POJK nomor
71/POJK.05/2016 PT Asuransi Jiwasraya telah menyusun Buku Rencana Penyelamatan Keuangan (RPK)
yang telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN selaku RPUS pada tanggal 11 September 2020 dan
telah dibahas dalam rapat koordinasi bidang perekonomian tanggal 14 September 2020. Dalam RPK tersebut
PT Asuransi Jiwasraya mengajukan tiga opsi fundamental yakni (i) opsi bail-out, (ii) opsi likuidasi, dan (iii)
opsi restrukturisasi dan bail-in yang mencakup dukungan Pemerintah untuk peningkatan modal. Setelah
mempertimbangkan berbagai aspek hukum, sosial, politik dan berbagai risiko lainnya, maka diputuskan opsi
restrukturisasi dan bail-in sebagai opsi yang paling optimal dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada para
pemegang polis.
Opsi Restrukturisasi dan Bail-In dijelaskan sebagai berikut:
1) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melakukan restrukturisasi seluruh portofolio polis eksisting, mengubah
produk dengan karakterisik manfaat pasti (defined benefit) menjadi iuran pasti (defined contribution) dan
disertai kemungkinan penyesuaian (haircut) nilai tunai dengan target penyelesaian restrukturisasi polis
pada tanggal 31 Mei 2021.
2) Sebagai induk Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan, PT BPUI (Persero) telah membentuk anak
usaha PT IFG Life, yang telah memperoleh izin usaha di bidang asuransi jiwa dari OJK pada tanggal 7
April 2021.
3) Setelah selesainya restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan memindahkan aset dan
liabilitas hasil restrukturisasi kepada PT IFG Life. Sementara portofolio gagal restrukturisasi dan aset
non-clean and clear akan tetap di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
4) Dalam rangka mempertahankan Risk Base Capital (RBC) IFG Life paling sedikit 120%, sebagai indikator
modalitas yang cukup sebagai perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan bisnisnya, Pemerintah
berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 2020 tentang APBN Tahun 2021 telah menganggarkan Pengeluaran
Pembiayaan untuk PMN kepada PT BPUI (Persero) yang nantinya akan bertindak selaku induk usaha IFG
Life sebesar Rp20 triliun kepada BPUI. Kajian atas PMN tersebut saat ini sedang dalam proses.
5) Selain dari PMN sumber pendanaan PT BPUI (Persero) dalam rangka peningkatan modal PT IFG Life
adalah dengan melakukan Fundraising dengan underlying deviden dari anak perusahaan PT BPUI
(Persero), yang diproyeksikan dapat menghimpun dana sebesar Rp4,7 triliun.
Sebagai bentuk peran dan tanggung jawab Pemerintah terhadap asuransi Asabri, Pemerintah sebagai
pemegang saham menyiapkan regulasi untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan penyesuaian bunga
aktuaria sebagai wujud pengawasan Pemerintah terhadap pengelolaan investasi PT Asabri (Persero). Selain
itu, Pemerintah tengah mengkaji strategi pemulihan keuangan PT Asabri (Persero). Pemerintah akan segera
menyelesaikan perbaikan regulasi terkait PT Asabri(Persero) , dimana sebagai wujud perbaikan tata kelola
dimaksud, Pemerintah telah membentuk Komite Pengawas Badan Penyelenggara Asuransi/Jaminan Sosial
sesuai KMK nomor 118/KMK.01/2020.
8. Dampak Penerapan PSAK 71, 72 dan 73 pada BUMN
Penerapan PSAK 71 berdampak terhadap pengklasifikasian dan pengukuran instrumen keuangan pada
Laporan Keuangan, serta perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan. Dalam
PSAK 71, instrumen keuangan tidak lagi diklasifikasikan berdasarkan intensi manajemen, tetapi berdasarkan
karakteristik arus kas kontraktual dan model bisnis. Perhitungan CKPN aset keuangan tidak lagi berdasarkan
prinsip incurred loss, tetapi berdasarkan prinsip expected credit loss.
Secara umum, PSAK 71 akan berdampak pada penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Negara tahun buku
2020 di mana efek kerugian penurunan nilai aset keuangan/piutang saldo tahun lalu akan berdampak terhadap
pengurangan saldo laba ditahan (retained earning) dan meningkatnya pencadangan yang dipicu oleh
pergerakan relatif risiko. Memperhatikan hal tersebut, BUMN telah melakukan antisipasi dampak penerapan
PSAK 71 pada nilai investasi permanen diestimasikan sebesar minus ±Rp39,4 Triliun.
Sementara itu penerapan PSAK 72 mengubah cara pengakuan pendapatan kontrak sehingga bisa dilakukan
secara bertahap sepanjang kontrak berlaku (over the time) maupun pada titik tertentu (at a point of time).
Penyesuaian atas pengakuan pendapatan ini pada akhirnya akan mempengaruhi nilai pendapatan, persediaan
dan piutang yang telah dibukukan sebelumnya apabila terdapat perubahan pengukuran yang signifikan. Hal
ini pada akhirnya akan berdampak juga pada koreksi saldo laba laba ditahan (retained earning). Berdasarkan
data yang dikumpulkan, terdapat koreksi pada nilai investasi permanen sebesar minus (±Rp4,52Triliun).
PSAK 73 yang mengharuskan penyewa membukukan hampir seluruh transaksi sewa sebagai sewa finansial.
Pembukuan sewa operasi hanya boleh dilakukan atas transaksi sewa yang memenuhi 2 syarat yaitu
berjangka pendek di bawah 12 bulan dan bernilai rendah. Secara umum, pengaruh penerapan PSAK 73
terhadap nilai investasi permanen kurang berdampak signifikan.
E. BA 999.04
1. Penyelesaian Piutang Negara Melalui Program Restrukturisasi Pinjaman PDAM
a. Untuk melaksanakan 9 agenda prioritas (Nawacita) yang diwujudkan dalam salah satu target RPJMN
2015-2019 yaitu 100% Akses Aman Air Minum, perlu segera mengupayakan perbaikan kondisi
keuangan PDAM yang saat ini mengalami utang macet sebesar Rp4,3 triliun (tingkat NPL 85%), agar
PDAM semakin bankable di tengah terbatasnya sumber pendanaan yang bersumber dari APBN/APBD.
b. Program 10 juta sambungan rumah harus didukung dengan perbaikan kemampuan keuangan PDAM
sehingga perlu upaya untuk mengubah hambatan di PDAM menjadi potensi pencapaian target.
c. Target MDGs untuk cakupan pelayanan air minum tahun 2019 adalah 100%, namun baru tercapai
71,14% di tahun 2016 dan 72,04% di tahun 2017.
d. Utang PDAM selama bertahun-tahun telah membebani PDAM, sehingga mempengaruhi kemampuan
PDAM dalam mencapai target yang ditetapkan.
Landasan hukum mekanisme penyelesaian piutang negara pada PDAM diatur dalam beberapa peraturan
perundang-undangan sebagai berikut:
a. PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Piutang Negara
yang Bersumber dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, RDI, dan RPD pada Badan Usaha Milik Daerah
Tertentu.
Skema penyelesaian piutang Negara dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.05/2020 sebagai
berikut:
a. Penjadwalan kembali seluruh kewajiban Pokok dan/atau.
b. Penghapusan seluruh kewajiban Non Pokok.
Pada Tahun 2020 terdapat 2 PDAM masih dalam proses penyelesaian utang, yaitu PDAM Kabupaten Nganjuk
(kewenangan penghapusan utang pada Presiden) dan PDAM Kota Ambon (kewenangan penghapusan utang
pada Menteri Keuangan).
Piutang Negara terhadap PDAM Kabupaten Nganjuk berupa Piutang Non Pokok senilai Rp11.253.042.579
telah mendapatkan persetujuan penghapusan secara bersyarat dari Presiden melalui Surat Menteri Sekretaris
Negara Nomor B-4089/Kemensetneg/Ses/PB.02/12/2016 Tanggal 20 Desember 2016. Sesuai dengan
ketentuan pasal 2 PP Nomor 14 Tahun 2005 jo. PP Nomor 35 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penghapusan
Piutang Negara/Daerah, piutang tersebut telah dihapusbukukan dari Neraca Pengelolaan Pemberian Pinjaman
tanpa dihapuskan dari hak tagih pemerintah. Penghapusan hak tagih Pemerintah akan dilakukan apabila
piutang negara pada PDAM Kabupaten Nganjuk mendapatkan penetapan penghapusan piutang negara secara
mutlak dari Presiden.
Piutang Negara terhadap PDAM Kota Ambon berupa Piutang Non Pokok senilai Rp589.182.544 telah
mendapatkan persetujuan penyelesaian piutang negara dari Menteri Keuangan melalui Surat Menteri Nomor
S-949/MK.052016 Tanggal 8 November 2016. Pada saat ini penyelesaian pinjaman PDAM Kota Ambon
masih dalam proses penyelesaian pinjaman Two Step Loan (TSL) dengan Bank Indonesia.
2. Penyelesaian Piutang Negara Melalui Program Restrukturisasi Pemda
a. Tunggakan pinjaman Pemda tidak selesai selama bertahun-tahun.
b. Pemda tidak dapat melakukan investasi infrastruktur melalui skema pinjaman karena masih terdapat
tunggakan pinjaman kepada pemerintah.
c. Membantu percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.
a. Penjadwalan kembali.
b. Perubahan persyaratan dan/atau.
c. Penghapusan tunggakan non pokok melalui skema debt swap untuk penyediaan sarana dan prasarana
pada fungsi pendidikan, kesehatan, dan/atau infrastruktur yang memberi manfaat langsung kepada
masyarakat.
Pada Tahun 2020 terdapat 2 Pemda yang telah mendapatkan penghapusan secara mutlak Piutang Negara
Non Pokok yaitu:
a. Pemkab Musi Rawas Rp263.817.337,08 melalui KMK 71/KMK.05/2020 tanggal 28 Februari 2020.
b. Pemkot Bitung Rp8.230.202.848,15 melalui KMK No. 267/KMK.05/2020 tanggal 29 Mei 2020.
Selain itu, terdapat 1 Pemda yang telah mendapatkan penghapusan secara bersyarat Piutang Negara Non
Pokok yaitu Pemkab Kepulauan Sangihe, penghapusan piutang negara secara bersyarat sebesar
Rp4.244.724.549 melalui KMK No. 352/KMK.05/2020 tanggal 24 Juli 2020.
Sampai dengan tahun 2020 terdapat 10 Pemda yang masih melaksanakan restrukturisasi, dengan rincian
sebagai berikut:
a. 4 Pemda dalam proses Penghapusan Secara Mutlak Piutang Negara Non Pokok di Presiden yaitu Pemkot
Palembang, Pemkot Singkawang, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Propinsi Riau.
b. 2 Pemda dalam proses penyelesaian restrukturisasi penyelesaian debt swap yaitu Pemkot Manado dan
Pemprov Maluku.
c. 2 Pemda dalam proses penyelesaian restrukturisasi penjadwalan pembayaran pokok yaitu Pemkab
Sangihe dan Pemkab Labuhan Batu.
d. 1 Pemda dalam proses penyelesaian pinjaman Two Step Loan (TSL) yaitu Pemkot Makassar.
e. 2 Pemda dalam proses persetujuan penyelesaian piutang negara yaitu Pemkab Lampung Utara dan Eks
Provinsi Timor Timur.
Berikut daftar Piutang Pemberian Pinjaman kepada Pemda yang telah mendapat penetapan penghapusan
piutang negara non pokok:
No Debitur Yang Surat Penetapan Nilai Piutang
Menetapkan non pokok
1 Pemkab Musirawas Menkeu 71/KMK.05/2020 263.817.337
2 Pemkot Bitung Menkeu 267/KMK.05/2020 8.230.202.848
Jumlah 8.494.020.185
Berikut daftar Piutang kepada Pemda yang masih melaksanakan Restrukturisasi
No Debitur Yang Surat Penetapan Nilai Piutang
Menetapkan non pokok
1 Pemprov Riau Presiden B-800/M.Sesneg/Sesmen/08/2014 14.328.031.497
2 Pemkot Palembang Presiden B-732/M.Sesneg/Sesmen/06/2013 64.933.488.506
3 Pemkot Singkawang Presiden B-800/M.Sesneg/Sesmen/08/2014 17.666.354.370
4 Pemerintah Aceh Presiden B-1372/Kemensetneg/Ses/PB.02/05/2019 23.833.926.048
Jumlah 120.761.800.421
3. Dampak Covid-19 terhadap piutang Negara yang berasal dari pemberian pinjaman kepada BUMN/PT/BHL
a. Restrukturisasi Penerusan Pinjaman Luar Negeri dalam rangka pembiayaan RIDF pada
PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI)
Sampai dengan Tahun 2020, PT SMI memiliki 5 (lima) Subsidiary Loan Agreement (SLA) untuk
pembiayaan dalam rangka Regional Infrastructure Development Program Funds (RIDF) dan Indonesia
Infrastructure Financial Funds (IIFF) dengan status pembayaran aktif, yakni:
No Nomor RDI/SLA Tujuan
1 AMA-464/SLA-1229/2012 Pinjama
Pembiayaan kegiatan infrastruktur IIFF
2 AMA-466/SLA-1230/2012 Pembiayaan kegiatan infrastruktur IIFF
3 SLA-1268/DSMI/2017 Tambahan pembiayaan kegiatan infrastruktur IIFF
4 SLA-1266/DSMI/2017 Pembiayaan kegiatan RIDF
5 SLA-1267/DSMI/2017 Pembiayaan kegiatan RIDF
Status keseluruhan pembayaran pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh PT SMI adalah lancar dengan
ditandai dengan pembayaran secara tepat waktu dan tepat jumlah atas tagihan pemerintah sesuai
dengan ketentuan di dalam perjanjian pinjaman (SLA).
Namun demikian, terdapat permohonan amandemen terkait dengan SLA pembiayaan kegiatan RIDF
sesuai dengan Nota Dinas Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko nomor ND-521/PB.4/2020
Tanggal 23 Juni 2020 hal Pinjaman World Bank No. 8714-ID dan AIIB No. 000012-1-IDN: Regional
Infrastructure Development Fund Project (RIDF)-konfirmasi penyesuaian tingkat suku bunga penerusan
pinjaman luar negeri. Permohonan penyesuaian tingkat bunga tersebut dilatarbelakangi oleh permohonan
dari PT SMI atas terjadinya negative carry dalam pelaksanaan pembiayaan RIDF. Negative carry
disebabkan perbedaan tingkat bunga antara pinjaman SLA dengan pinjaman RIDF kepada Pemda. Sesuai
perkiraan dari PT SMI bahwa hingga akhir program pembiayaan RIDF negative carry akan mencapai
Rp307,8 miliar yang dirasa memberatkan bagi keuangan perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Sistem Manajemen Investasi telah memberikan usulan atau
masukan berdasarkan hasil kajian aspek finansial maupun aspek legal terkait penyesuaian tingkat bunga
SLA RIDF melalui Nota Dinas nomor ND-521/PB.4/2020 tanggal 23 Juni 2020. Usulan yang diberikan
oleh Dit.SMI adalah penyesuaian tingkat bunga SLA RIDF tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan
mengacu pada PMK Nomor 108/PMK.05/2019 yaitu ditetapkan sebesar imbal hasil Surat Utang Negara
Seri Benchmark dengan tenor 10 tahun (setara jangka waktu Penerusan Pinjaman Luar Negeri).
Berdasarkan hal tersebut di atas, Menteri Keuangan meminta Bank Dunia untuk menyetujui permintaan
perubahan perjanjian atas pinjaman luar negeri dalam rangka pembiayaan RIDF melalui surat nomor S-
134/MK.8/2020 tanggal 29 Juni 2020. Proposal amandemen perjanjian yang tertuang pada surat
tersebut, antara lain berupa:
Penambahan komponen 3: Early Response and Recovery (ERRC), komponen ini merupakan dukungan
pemerintah dalam rangka penanganan dampak krisis yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
Perpanjangan Closing Date atas pinjaman SLA RIDF dari tanggal 31 Desember 2020 menjadi 31
Desember 2022.
Penghapusan klausul pada LA terkait tingkat suku bunga pada SLA dengan tujuan fleksibiitas atau
kemudahan kepada pemerintah untuk menyesuaikan tingkat bunga pinjaman pada SLA.
b. Pengajuan relaksasi penyelesaian piutang Negara pada BUMN terkait covid-19
Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa untuk beberapa BUMN sehingga mengalami kesulitan
dalam penyelesaian utang terhadap Negara. Terdapat beberapa BUMN yang mengajukan
restrukturisasi/relaksasi dalam penyelesaian utang terhadap Negara, diantaranya:
1) Bank Jatim - Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis)
2) PT Barata (Persero)
3) PT Djakarta Llyod (Persero)
4) Perum PPD
5) PT Amarta Karya (Persero)
F. BA 999.05
1. Ringkasan Realisasi Anggaran Program PC-PEN dan Capaian Output
Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2020 yang dialokasikan untuk Program PC-PEN
sebesar Rp49.689.075.783.000. Sampai dengan 31 Desember 2020, dari alokasi tersebut telah terealisasi
sebesar Rp40.151.245.347.643 (80,80%) yang menghasilkan output sebagai berikut:
a. 809.882 orang/bulan penerima Insentif Tenaga Kesehatan Daerah, Dana BOK Tambahan (data per 29
April 2021).
b. 8 Juta KPM BLT Desa, Dana Desa (data per 31 Desember 2020).
c. 920.636 tenaga kerja, DAK Fisik.
d. 312 Pemerintah Daerah, DID (cluster Kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan UMKM).
2. Penetapan kurang bayar, lebih bayar dan alokasi sementara kurang bayar DBH berdasarkan PMK Nomor
25/PMK.07/2021.
Penetapan Kurang Bayar, Lebih Bayar, dan alokasi sementara Kurang Bayar DBH meliputi kurang bayar DBH
Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2019, lebih
bayar DBH sampai dengan Tahun Anggaran 2018, lebih bayar DBH Tahun Anggaran 2019 dan alokasi
sementara kurang bayar DBH Tahun Anggaran 2020, dengan uraian sebagai berikut:
a. Kurang Bayar DBH Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp3.438.757.281.416, terdiri atas:
Bagian Daerah sebesar Rp3.317.353.017.726.
Biaya Pemungutan sebesar Rp121.404.263.690.
b. Lebih Bayar DBH sampai dengan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp6.613.096.183.770, terdiri atas:
Lebih Bayar DBH Pajak Penghasilan sebesar Rpl.264.319.072.730.
Lebih Bayar DBH Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp513.628.250.218.
Lebih Bayar DBH Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp3.337.065.903.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rpl.089.748.910.090.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara sebesar Rp3.664.424.773.555.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Panas Bumi sebesar Rp828.998.422.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar Rp74.264.368.550.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Perikanan sebesar Rp2.544.744.302.
c. Lebih Bayar DBH Tahun Anggaran 2019 sebesar Rpl.039.768.178.079, terdiri atas:
Lebih Bayar DBH Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp120.130.578.561.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp357.128.941.577.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara sebesar Rp275.092.357.702.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Panas Bumi berupa Iuran Tetap (landrent) sebesar
Rp542.096.485.
Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar Rp286.874.203.754.
d. Alokasi sementara Kurang Bayar DBH Tahun Anggaran 2020 ditetapkan sebesar
Rp9.907.810.566.250, terdiri atas:
Kurang Bayar DBH Pajak sebesar Rp7.897.248.455.500.
Kurang Bayar DBH Sumber Daya Alam sebesar Rp2.010.562.110.750.
Untuk penyalurannya, ditetapkan dalam KMK 3/KMK.7/2021 tentang Penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi
Hasil dan Penyelesaian Lebih Bayar pada Tahun 2021. Penyaluran sebagaimana terdapat dalam peraturan ini
meliputi, penyaluran PBB sektor Migas TA 2019 sebesar Rp3.438.757.281.416 dan penyaluran alokasi
sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil tahun 2021 sebesar Rp9.907.810.566.250 serta adanya
penyelesaian Lebih Bayar dengan memperhitungkan penyaluran Kurang Bayar sebesar
Rp2.396.430.919.807.
G. BA 999.07
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tidak ada kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi Laporan Keuangan
Kementerian PUPR BA 999.07 Tahun 2020. Pada Laporan Keuangan Belanja Subsidi (BA 999.07)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak dilampiri Laporan BMN karena tidak terdapat
BMN berupa Aset Lancar (persediaan), Aset Tetap dan Aset Lainnya pada Laporan Keuangan Belanja
Subsidi (BA 999.07) Kementerian PUPR.
2. Kementerian Perhubungan
Dampak Pandemi COVID-19 pada pelaksanaan anggaran belanja subsidi pada 2 (dua) UAKPA-BUN di
lingkungan Kementerian Perhubungan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Dampak Pandemi Covid 19 terhadap pelaksanaan subsidi PSO Pelni tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Banyaknya penutupan pelabuhan untuk kapal penumpang oleh pemerintah daerah/pusat dalam
rangka pemutusan rantai COVID-19 menyebabkan kapal melakukan portstay (tunggu labuh);
Turunnya jumlah penumpang yang diangkut, sebagai akibat dari pandemi
COVID-19 ataupun dari kebijakan pemerintah daerah/pusat untuk menutup pelabuhan.
b. Pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Dampak pandemi COVID-19 terhadap pelaksanaan PSO Perkeretaapian TA 2020 adalah sebagai berikut:
Pembatalan perjalanan sejumlah kereta api antarkota dan perkotaan guna mencegah penyebaran
virus COVID-19;
Penurunan jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19 ataupun adanya kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah/pusat dengan membatalkan sejumlah perjalanan kereta api.
3. Kementerian Komunikasi dan Informasi
a. Asersi Hasil Verifikasi KPA Subsidi/PSO untuk Informasi Publik Bidang Pers Tahun Anggaran 2020 dapat
dijelaskan bahwa jumlah tagihan dari BUMN Operator dan telah selesai diverifikasi KPA sebesar
Rp173.534.385.400. Jumlah tagihan tersebut yang telah dibayarkan dan menjadi realisasi Belanja
Subsidi pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp151.853.103.000 sehingga tidak terdapat tagihan yang
belum dibayarkan. Jumlah tagihan yang tidak disetujui untuk dibayar karena tidak lolos verifikasi adalah
sebesar Rp21.681.282.400.
b. Dalam melaksanakan tugas kewajiban umum/Public Service Obligation (PSO) Bidang Pers, Lembaga
Kantor Berita ANTARA yang beralamatkan di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 17 Jakarta 10110,
menerima anggaran dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi
dan Informatika periode Tahun Anggaran 2020 melalui DIPA Nomor DIPA-999.07.1.984192/2020
tanggal 31 Desember 2019 Bagian Anggaran 999.07 Pengelolaan Belanja Subsidi dengan kode satker
984192.
c. Adapun produk berita yang dihasilkan oleh PSO Antara adalah:
1) Berita Text
2) Berita Artikel
3) Berita Photo
4) Produk TV (Hardnews)
5) Produk TV (Features)
6) Infografis
7) Photo Story
rumah dan kebijakan PSBB. Namun demikian, dalam beberapa produksi produk, ANTARA berhasil
memenuhi capaian 100 persen. Sehingga situasi pandemi ini memang membutuhkan inovasi dan
kreatifitas dari pihak Perum LKBN ANTARA sehingga target Kewajiban Pelayanan Publik untuk Informasi
Publik Bidang Pers dapat tercapai dengan optimal.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
periode Tahun Anggaran 2020 mengelola Bagian Anggaran 999.07 Pengelolaan Belanja Subsidi dengan
Rekening sebagai berikut :
Nama Bank : Bank BNI Cabang Gambir
Nama Rekening : LKBN ANTARA
Nomor : 00730068758
Dalam melaksanakan tugas kewajiban umum/Publik Servise Obligation (PSO) Bidang Pers, Lembaga
Kantor Berita Antara yang beralamatkan di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110, menerima
anggaran dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan
Informatika Periode Tahun Anggaran 2020 melalui DIPA Nomor DIPA-999.07.1.984192/2020 tanggal
31 Desember 2019 Bagian Anggaran 999.07 Pengelolaan Belanja Subsidi dengan kode satker 984192.
Adapun produk berita yang dihasilkan oleh PSO Antara adalah :
1. Berita Text
2. Berita Artikel
3. Berita Photo
4. Produk TV (Hardnews)
5. Produk TV (Features)
6. Infografis
7. Photo Story
TV Kabel
3. Pelanggan Antara
Media Online
Media Cetak
Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
KBRI dan KJRI Luar Negeri
Kantor Berita dan Media Asing
Kedutaan Besar Negara Sahabat
TV dan Radio
Perusahaan Swasta
Kewajiban sebesar Rp9.237.818.000,- merupakan tagihan produk PSO LKBN ANTARA yang telah
diverifikasi pada bulan Juni 2020 dan akan dicairkan pada bulan Juli 2020.
Pandemi Covid-19 tidak menimbulkan dampak secara langsung untuk belanja subsidi di PSO LKBN Tahun
2020. PSO LKBN Antara berkontribusi memberikan diseminasi informasi berupa produk berita
perkembangan dan penanganan pandemi Covid-19.
4. Kementerian Pertanian
a. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
1) Berdasarkan surat dari PT.Sang Hyang Seri Nomor : 886/DIR/SHS.01/X/2020 tanggal 14 Oktober
2020 perihal penyelesaian Kewajiban Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI PT.SHS, bahwa kewajiban
tersebut dapat dilaksanakan Restrukturisasi atau penjadwalan pembayaran selama 10 (sepuluh)
tahun.
2) Hasil Rapat Pembahasan Subsidi Benih dan Subsidi Pupuk di dalam Kerangka RKP 2019 tanggal 5
Februari 2018 dengan BAPPENAS, bahwa subsidi benih pada tahun 2019 ditiadakan dengan
pertimbangan:
Konsistensi kebijakan tahun 2018 yang meniadakan Subsidi Benih
Mengurangi penumpukan bantuan dengan Program Kementerian Pertanian Lainnya yaitu
Bantuan Desa Mandiri Benih dan Pemberdayaan Penangkar benih.
3) Berdasarkan Surat Keterangan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, bahwa terdapat temuan hasil
audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian atas Pelaksanaan Kegiatan Subsidi Benih
Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 dan 2017, yaitu LHP Itjen Nomor
R.410/PW.130/G.3/10/2017, dengan total nilai temuan senilai Rp1.517.395.844,05 dan yang
sudah ditindak lanjuti dengan setoran senilai Rp22.911.094,25 di tahun 2018 dan 2019 serta
senilai Rp876.468.004 di tahun 2020, sehingga yang masih belum ditindak lanjuti senilai
Rp618.016.745,80.
4) LHP Itjen Nomor R.565/PW.130/G.3/12/2018, terdapat kelebihan pembayaran benih subsidi
terhadap perusahaan pelaksana public service obligation (PSO) senilai Rp357.135.000, Berdasarkan
hasil penelahaan dokumen kontrak pengadaan benih subsidi tahun 2017 antara kelompok
tani/penangkar dengan perusahaan PSO yang ditunjuk yaitu PT. Pertani dan PT. SHS di Provinsi
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua diketahui
adanya kelebihan bayar seluruhnya senilai Rp357.135.000 dan sudah dilakukan pembayaran oleh
PT. Pertani pada tanggal 18 September 2019 Rp22.952.269 dengan NTPN FB014782F2U7NST2
sehingga masih belum terbayar senilai Rp334.182.731.
b. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Pada Tahun Anggaran 2020 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian ditetapkan sebagai
penanggungjawab kegiatan penyaluran dana subsidi pupuk. Dalam pelaksanaannya Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan sebagai
dasar dalam pelaksanaan dana subsidi pupuk, peraturan tersebut adalah:
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.68/PMK.02/2016 tentang Tata Cara
Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.250/PMK.05/2010 tentang Tata Cara
Pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Atas Beban Bagian Anggaran Bendahara
Umum Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.256/PMK.05/2010 tentang Tata Cara
Penyimpanan dan Pencairan Dana Cadangan.
Direktorat Teknis lingkup Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang terkait dengan
pengelolaan anggaran subsidi pupuk adalah Direktorat Pupuk dan Pestisida. Pelaksanaan pengelolaan
anggaran subsidi pupuk berpedoman pada Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), adapun kegiatannya
meliputi: subsidi pupuk, subsidi harga melalui produsen (PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Sriwijaya,
PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT. Pupuk Kaltim). Anggaran subsidi pupuk
digunakan untuk kegiatan penyediaan dan penyaluran subsidi harga pupuk, penggantian biaya
produksi pupuk yang harus dibayar oleh pemerintah meliputi pupuk urea, ZA, SP-36, NPK serta pupuk
organik dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur mengenai kebutuhan
dan harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian Nomor 01 Tahun 2010 dan
Nomor 10 Tahun 2020. Pendistribusian subsidi pupuk kepada kelompok tani dilakukan melalui pola
tertutup berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya
ditataniagakan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di lini IV.
Sasaran kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah Petani yang telah bergabung dalam Kelompok
Tani dan melakukan usaha tani sub sektor tanaman pangan, perkebunan,hortikultura, dan/atau
peternakan dengan luasan paling luas 2 (dua) hektare setiap musim tanam serta Petani yang
melakukan usaha tani sub sector tanaman pangan pada PATB; dan/atau Petani yang melakukan usaha
tani sub sektor perikanan budi daya dengan luasan paling luas 1 (satu) hektare setiap musim tanam.
Alokasi anggaran subsidi pupuk tahun 2020 berdasarkan DIPA Nomor: SP DIPA-
999.07.1.98149/2020 yakni pagu anggaran subsidi pupuk senilai Rp26.627.381.556.000 dengan
alokasi pupuk bersubsidi total 7.949.303 ton terdiri dari : Urea sebanyak 3.274.303 ton; SP-36
sebanyak 500.000 ton; ZA sebanyak 750.000 ton; NPK 2.688.000 ton; NPK Formula Khusus 17.000
ton; Organik sebanyak 720.000 ton.
Sedangkan sesuai alokasi Permentan No. 1 Tahun 2020 juncto Nomor 10 Tahun 2020 dengan alokasi
pupuk bersubsidi total 7.949.303 ton terdiri dari : Urea sebanyak 3.274.303 ton; SP-36 sebanyak
500.000 ton; ZA sebanyak 750.000 ton; NPK 2.688.000 ton; NPK Formula Khusus 17.000 ton;
Organik sebanyak 720.000 ton.
5. Kementerian KUKM
a. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha
1) DIPA diterbitkan pada awal Triwulan III Tahun 2020, tidak direncanakan pada awal tahun
anggaran sehingga dalam pelaksanaannya sangat minim waktu.
2) Dalam pelaksanaan Subsidi Bunga/Subsidi Margin Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
bagi KUMKM regulasi yang diterbitkan pada awalnya belum sepenuhnya memenuhi ketentuan
pelaksanaan sehingga regulasi berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dalam waktu 1,5
bulan mengalami perubahan sebanyak 3 (tiga) kali.
3) Sarana prasarana dalam pendataan KUMKM Mitra Badan Layanan Umum (BLU) untuk
memenuhi regulasi yang diterbitkan berdasarkan PMK tersebut diatas masih mengalami
penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukan oleh Direktorat Sistem Manajemen Investasi
(SMI), Kementerian Keuangan melalui aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), sebagian
besar belum dapat dipahami oleh KUMKM dalam pendataannya sehingga menghambat
pendataan pengajuan subsidi (berulang-ulang).
b. Deputi Bidang Pembiayaan
Pagu anggaran belanja Subsidi IJP KUR dan Subsidi Bunga KUR TA 2020 didasarkan pada DIPA
dengan Surat Pengesahan Nomor SP-DIPA-999. 07.1.984620/2020 tanggal 31 Desember 2019
dengan Nama Satker Deputi Bidang Pembiayaan (Kode 984620) sebesar Rp13.950.340.033.000.
Berdasarkan Revisi 1 DIPA Satker Deputi Bidang Pembiayaan Nomor SP DIPA-
999.07.1.984620/2020 tanggal 10 Maret 2020, terdapat pergantian Pejabat Penanda Tangan SPM
Subsidi Bunga KUR dan Subsidi IJP KUR.
Dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Pandemi COVID-19, Subsidi
Bunga KUR mendapatkan tambahan anggaran yang berupa stimulus, yang telah ditetapkan dengan
Surat Pengesahan Nomor SP-DIPA-999.07.1.984620/2020 tanggal 26 Juni 2020 dengan Nama
Satker Deputi Bidang Pembiayaan (Kode 984620) sebesar Rp18.917.340.033.000.
6. Kementerian Keuangan
a. Ditjen Anggaran
1) Subsidi JBT, LPG Tabung 3 Kg, dan Listrik dianggarkan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
BBM, LPG Tabung 3 Kg, dan Listrik dengan harga yang terjangkau.
2) Sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian,
dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, BBM yang diberikan subsidi oleh Pemerintah adalah
Jenis BBM Tertentu yang terdiri atas Minyak Tanah (Kerosene) dan Minyak Solar (Gas Oil).
3) Menteri ESDM menetapkan harga dasar dan harga jual eceran Bahan Bakar Minyak. Harga dasar
terdiri atas biaya perolehan, biaya distribusi, dan biaya penyimpanan serta margin.
4) Harga jual eceran untuk Minyak Tanah sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Harga jual
eceran untuk Minyak Solar dihitung berdasarkan harga dasar ditambah dengan PPN dikurangi
subsidi dan ditambah Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
5) Subsidi JBT Jenis Minyak Tanah dan LPG Tabung 3 Kg terdiri dari subsidi harga dan PPN atas
penyerahan BBM Jenis Minyak Tanah dan LPG Tabung 3 Kg oleh badan usaha kepada Pemerintah.
Sedangkan, JBT Jenis Minyak Solar diberikan subsidi terbatas.
6) Penyaluran JBT dalam Tahun 2020 dilakukan melalui PT Pertamina (Persero) dan PT AKR
Corporindo Tbk (AKR). Sementara itu, penyaluran LPG Tabung 3 Kg dilakukan melalui PT
Pertamina (Persero).
7) LPG bersubsidi merupakan LPG Tabung 3 Kilogram dan diberikan kepada konsumen rumah tangga,
usaha mikro, Nelayan Sasaran, dan Petani Sasaran.
8) Subsidi listrik diberikan kepada masyarakat/pelanggan dengan golongan tariff yang harga jual
tenaga listrik rata-ratanya lebih rendah dari biaya pokok penyediaan tenaga listrik pada tegangan
di golongan tarif tersebut, kecuali golongan tarif yang telah menerapkan tarif keekonomian.
9) Pelaksanaan atas pemberian subsidi listrik melalui BUMN operator yaitu PT PLN (Persero).
b. Ditjen Perbendaharaan
Kewajiban diestimasi timbul pada saat kewajiban pemerintah atas aktivitas belanja subsidi yang belum
selesai proses bisnis transaksi rekonsiliasi dan verifikasinya sampai dengan periode pelaporan
keuangan tahunan. Kewajiban diestimasi tersebut diakui dan ditetapkan penetapannya oleh KPA BUN
Pengelolaan Belanja Subsidi pada saat derajat kepastian pembayaran dan nilainya dapat diestimasikan
secara andal. Dalam hal tagihan belanja subsidi tidak dapat diukur kepastian dan tidak dapat
diestimasikan nilainya secara andal, kewajiban diestimasi dijelaskan secara memadai di CaLK.
Kewajiban diestimasi merupakan tagihan dari Bank Penyalur yang sudah diajukan kepada KPPN
Khusus Investasi tetapi belum diverifikasi/masih dalam proses verifikasi (belum diterbitkan BAV). Nilai
tagihan yang belum diverifikasi/masih dalam proses verifikasi (belum diterbitkan BAV) sampai dengan
penyusunan laporan keuangan ini adalah sebesar Rp6.239.690.504.
Terdapat kenaikan pagu anggaran yang disebabkan penyaluran subsidi bunga/margin dalam rangka
mendukung program PEN sebesar Rp27.288.344.625.000.
c. Direktorat Jenderal Pajak
Berdasarkan administrasi dokumen sumber, subsidi PPh DTP yang tidak dapat dibayarkan per 31
Desember 2020 karena pagu anggaran tahun 2020 tidak mencukupi adalah sebesar Rp887.130.617.070,
yang terdiri dari Kurang Bayar di TA 2019 sebesar Rp308.463.062.882 dan Kurang Bayar di TA 2020
sebesar Rp578.667.554.188.
Pada Ditjen Pajak terdapat Laporan realisasi pemanfaatan insentif yang disampaikan oleh Wajib Pajak
untuk Masa Pajak s.d. November 2020 tetapi masih dalam proses dilakukan penelitian atas kesesuaian
antara laporan realisasi pemanfaatan insentif perpajakan dengan kelengkapan persyaratan dan dokumen
pendukungnya sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku senilai
Rp2.067.596.516.271, dengan rincian sebagai berikut.
Nilai Laporan
No Jenis Insentif Pemanfaatan Insentif Nilai Tagihan/SPM Selisih
oleh Wajib Pajak
1 PPh Pasal 21 - DTP 3.470.467.903.902 1.709.586.633.777 1.760.881.270.125
2 PPh Final PP 23 - DTP 782.340.637.124 671.166.848.877 111.173.788.247
PPh Final Jasa Konstruksi
3 27.158.819.375 13.181.356.232 13.977.463.143
(P3TGAI)-DTP
4 PPN DTP 2.117.462.771.644 1.936.218.632.936 181.244.138.708
5 PPN DTP Atas Kertas Koran 319.856.048 - 319.856.048
TOTAL 6.397.749.988.093 4.330.153.471.822 2.067.596.516.271
memerlukan waktu karena pandemi Covid-19 dan perhitungan biaya transportasi yang harus dikeluarkan
dengan nilai subsidi yang diterima oleh debitur.
c. Nasabah ULaMM dan Mekaar yang berhak untuk mendapatkan Subsidi Bunga/Subsidi Margin jumlahnya
relatif banyak dan lokasinya tersebar di seluruh Indonesia sehingga menyebabkan kendala dalam
penyampaian sosialisasi kepada seluruh nasabah yang eligible tersebut. Selain itu, dengan adanya
penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mengakibatkan akses karyawan Perusahaan
menuju lokasi nasabah menjadi terhalang.
8. Kementerian Perindustrian
BMDTP Kementerian Perindustrian pada TA 2020 tidak hanya mendapatkan anggaran untuk belanja
regular melainkan belanja untuk penanganan pandemi Covid-19 dikarenakan pandemi Covid-19 telah
menimbulkan kerugian material yang besar yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi,
penurunan penerimaan negara, dan mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional. Adanya anggaran untuk
penanganan pandemi Covid-19 ini diharapkan dapat mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19
terhadap produktivitas sektor industri, ketersediaan bahan baku dalam negeri, dan perlu memberikan
insentif fiskal atas impor barang dan bahan untuk proses produksi barang jadi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara. BMDTP Kementerian perindustrian ditangani oleh 4 Unit
Eselon I yaitu Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronika; Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil; dan Direktorat Jenderal Industri Agro; dan Direktorat
Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka.
H. BA 999.09
1. Entitas UAPBUN PBL
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
Lainnya, Selanjutnya terhadap daftar UBL sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor KEP-637/PB/2018 tahun 2018 terdapat 77 Unit Badan Lainnya.
Pada tahun 2020 terdapat penambahan 5 UBL baru dan pengurangan 12 UBL dengan rincian sebagai berikut:
Pada tahun 2020 terdapat penambahan 5 UBL baru dan pengurangan 12 UBL dengan rincian sebagai
berikut:
1. Penambahan 5 UBL Baru, antara lain:
a. Tim Pengembangan Vaksin Covid-19
b. Komite Penanganan Covid-19 dan PEN
c. Komite Cipta Kerja
d. Komite Nasional Geopark Indonesia
e. Komite Nasional Disabilitas
2. Pengurangan 12 UBL , antara lain:
a. Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
b. Badan Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda
a. Otorita Asahan
Otorita Asahan dibentuk berdasarkan Kepres Nomor 5 tahun 1976 sebagai Badan yang bertugas
mewakili Pemerintah dan bertanggung jawab atas kelancaran pembangunan dan pengembangan Proyek
Asahan.
Berdasarkan surat Direktur Jenderal Anggaran Nomor S-1788/A/2000 tanggal 4 Mei 2000 dinyatakan
bahwa sejak tahun 2000 Otorita Asahan tidak dibiayai APBN, dan selanjutnya akan disediakan oleh PT
Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Pada tanggal 8 Mei 2000 telah ditandatangani perjanjian sehubungan dengan penggantian biaya Otorita
Asahan (the Agreement Concerning the Reimbursment of Expenses of Otorita) antara PT. Inalum dan
Otorita Asahan, yang menyepakati hal-hal sebagai berikut:
PT Inalum akan mengganti sebagian dari pengeluaran Otorita Asahan atas jasa yang telah diberikan
kepada PT. Inalum, kecuali pengeluaran untuk kegiatan pemerintah dan administrasi yang dilakukan
Otorita Asahan seperti ijin dan lain-lain.
PT Inalum akan membayar kepada Otorita Asahan setiap tahun fiskal dengan basis seimbang
sebagaimana dilakukan pada NAA atas imbalan jasanya kepada PT Inalum. Basis seimbang berarti
pembayaran kembali kepada Otorita Asahan merupakan kompensasi atas pengeluaran Otorita Asahan
yang terjadi dalan rangka pemberian jasa kepada PT. Inalum seperti halnya kepada NAA. Jumlah
pembayaran kembali ke Otorita tersebut tidak melebihi jumlah yang dibayarkan PT. Inalum kepada NAA.
Pada tanggal 26 Maret 2002 dalam Shareholder Forum PT Inalum di Jakarta, telah disepakati bersama
bahwa atas penjualan alumunium yang tidak dapat diserap oleh pasar Indonesia, Otorita Asahan dapat
melakukan kerjasama dengan PT Inalum untuk menjual alumunium kepada pihak ketiga di luar negeri.
Sifat dan Kedudukan
1) Berada langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden;
2) Badan Pembina Proyek Asahan berkedudukan di Jakarta;
3) Otorita Pengembangan Proyek Asahan berkedudukan di Medan.
Tujuan Pendirian
Mewakili Pemerintah untuk mengawasi dan membantu pelaksanaan proyek Asahan baik selama masa
konstruksi maupun setelah perusahaan beroperasi sebagai tindak lanjut atas Perjanjian Induk mengenai
Pusat Listrik Tenaga Air dan Peleburan Aluminium Asahan (Proyek Asahan).
Tugas Pokok dan Fungsi
1) Memberikan fasilitas dan jaminan bagi pelaksanaan persetujuan induk secara tepat dan berhasil;
2) Mengamankan kepentingan-kepentingan Pemerintah dan PERSERO Pengusahaan serta
Pengembangan usaha Perlistrikan dan Peleburan Aluminium;
3) Mengawasi pelaksanaan Proyek sesuai dan di dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan dalam
Persetujuan Induk;
4) Memelihara kerjasama dan koordinasi secara terus menerus antara pihak-pihak dalam mencapai
tujuan Persetujuan Induk;
5) Menjamin agar tata cara perizinan dan pemberian jasa yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembangunan Proyek Asahan dapat berjalan lancar dan tertib;
6) Mengembangkan dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan Proyek Asahan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan;
7) Merencanakan dan mengendalikan pengembangan jangka panjang wilayah Proyek Asahan berserta
prasarananya dalam kerja sama dengan instansi yang bersangkutan;
8) Berdasarkan MOU antara PT Inalum dengan Otorita Asahan tanggal 7 Desember 1999, Otorita
Asahan ditugaskan untuk mengelola seluruh upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan serta
pemberdayaan masyarakat di sekitar Proyek Asahan dengan mengalokasikan dan memanfaatkan
environmental fund.
2) Direktur Umum
a) Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan adminsitrasi, keuangan, SDM,
hukum, teknik dan tata lingkungan.
b) Membantu Direktur Utama dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit
anjungan daerah, unit kerja di bawah BUMN, unit usaha dan unit kerja BPP, serta unit kerja
lainnya yang berada di lingkungan TMII.
3) Direktur Operasi
Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan operasional,
pembangunan, pemeliharaan dan keamanan
4) Direktur Budaya
a) Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan seni budaya, wisata, promosi dan
informasi, hubungan masyarakat dan keamanan.
b) Membantu Direktur Utama dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
tersebut dengan unit anjungan daerah, unit kerja di bawah Departemen/BUMN, unit usaha dan
unit kerja Badan Pengelola dan pengembangan, serta unit kerja lainnya yang berada di
lingkungan TMII.
BPP TMII membuat laporan secara periodik kepada Ketua Umum Yayasan Harapan Kita, tentang hasil
pelaksanaan dan pengelolaan TMII.
BPP TMII membuat laporan secara periodik kepada Ketua Umum Yayasan Harapan Kita, tentang hasil
pelaksanaan dan pengelolaan TMII.
c. Yayasan Gedung Veteran RI
Tanggal 22 Februari 1977 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 4
Tahun 1977 yang isinya:
1) Seluruh bangunan Gedung Veteran RI "Graha Purna Yudha" beserta tanahnya Kaveling 50 di Jalan
Jenderal Sudirman, Jakarta, adalah milik Negara Republik Indonesia.
2) Penguasaan dan pengelolaan Gedung Veteran dimaksud diserahkan kepada Yayasan Gedung Veteran
Republik Indonesia.
Tugas dan wewenang :
1) Yayasan Gedung Veteran Republik Indonesia bertugas mengurus dan memelihara Gedung dan
memanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan para Veteran Republik Indonesia serta
masyarakat umumnya.
2) Menyampaikan laporan pelaksanaan dan hasil pengelolaan gedung tersebut secara berkala kepada
Presiden RI.
Pelaksanaan administratif dari Keputusan Presiden ini dilaksanakan oleh Menteri Sekretaris Negara
bersama-sama Pimpinan Yayasan Gedung Veteran Republik Indonesia.
Pada tahun 1983, Kongres V LVRI di Medan menetapkan YGVRI sebagai anak organisasi LVRI, sebagai
salah satu unit pelaksana organik LVRI.
Sumber Dana
APBN (Kementerian Agama), Penerimaan Zakat, Infaq dan sedekah, amil, hibah dan non syariah.
e. Badan Wakaf Indonesia
Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang digariskan dalam Undang-
Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Kehadiran BWI, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 47,
adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali pertama,
Keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres)
Nomor 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta 13 Juli 2007. Jadi BWI adalah lembaga independen
untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari
pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat.
BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan beralamat di Gedung Bayt Al-
Quran Lantai 2, Jalan Pintu Utama Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13560.
Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Keanggotaan
Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan oleh Badan Wakaf Indonesia.
Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan
Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri. Pengusulan pengangkatan keanggotaan
Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia
(Pasal 55, 56, 57, UU No.41/2004).
Dasar Hukum
1) Badan Wakaf Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaannya.
Visi dan Misi
Visi Badan Wakaf Indonesia adalah “Terwujudnya lembaga independen yang dipercaya masyarakat,
mempunyai kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional dan internasional”.
Sedangkan misinya yaitu “Menjadikan Badan Wakaf Indonesia sebagai lembaga profesional yang mampu
mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan
pemberdayaan masyarakat”.
Tugas dan Wewenang
Sesuai Pasal 49 UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, BWI mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
1) Melakukan pembinaan terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf;
2) Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional;
3) Memberikan persetujuan dan/atau izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf;
4) Memberhentikan dan mengganti nazhir;
5) Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf;
6) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang
perwakafan;
Struktur Organisasi
1) Terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan;
2) Badan Pelaksana merupakan unsur pelaksana tugas Badan Wakaf Indonesia;
3) Dewan Pertimbangan merupakan unsur pengawas pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia;
4) Masing-masing dipimpin oleh 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua yang dipilih dari
dan oleh para anggota;
5) Susunan keanggotaan masing-masing Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan ditetapkan oleh
para anggota.
Sumber Dana
1) APBN selama 10 (sepuluh) tahun pertama dan dapat diperpanjang.
2) Dibebankan kepada Anggaran Kementerian Agama.
f. BAPERTARUM-PNS
Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disebut BAPERTARUM-
PNS didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1993 tentang
Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 46
tahun 1994 .
Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1993, BAPERTARUM- PNS didirikan
untuk membantu membiayai usaha-usaha peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam
bidang perumahan secara kegotongroyongan melalui tabungan perumahan. BAPERTARUM-PNS
mempunyai kewenangan dan otoritas sepenuhnya atas pengelolaan dan penyaluran dana tabungan yang
dikumpulkan dari potongan gaji masing-masing PNS di Pusat maupun di Daerah. Setinggi-tingginya 60%
dari jumlah dana tabungan disalurkan kepada PNS yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 5 tahun
untuk membantu uang muka pembelian rumah dengan fasilitas KPR bagi PNS yang belum mempunyai
rumah dan membantu sebagian biaya membangun rumah bagi PNS yang sudah memiliki tanah di daerah
tempat bekerja. Sekurang-kurangnya 40% dari jumlah dana tabungan disimpan dalam bentuk deposito
atau jenis investasi lain yang aman untuk pemupukan dana jangka panjang pada Bank Pemerintah yang
ditunjuk Menteri Keuangan. PNS yang belum pernah memanfaatkan bantuan uang muka pembelian
rumah atau bantuan sebagian biaya membangun rumah, pada saat berhenti sebagai PNS atau meninggal
dunia maka PNS yang bersangkutan berhak menerima kembali pokok tabungannya.
Pemotongan gaji PNS tersebut diberlakukan efektif pada pemotongan gaji bulan Februari 1993 untuk
pemotongan gaji bulan Januari dan Februari 1993 dan berakhir pada bulan yang bersangkutan berhenti
sebagai PNS. Dana tabungan tersebut disetor ke Rekening Menteri Keuangan untuk dan atas nama
BAPERTARUM-PNS pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
Besar potongan gaji tiap bulan dan bantuan uang muka pembelian rumah dan bantuan sebagian biaya
membangun masing-masing golongan adalah sebagai berikut:
2. Surat Menteri Keuangan Nomor S-449/MK.03/1993 tanggal 27 Februari 1993 perihal Penunjukan
PT Bank Tabungan Negara (PERSERO) sebagai Bank Pengelola Tabungan Perumahan Pegawai
Negeri Sipil, menunjuk BTN sebagai Bank Pengelola Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil.
3. Surat Menteri Keuangan Nomor S-311/Mk.03/2000 tanggal 27 Juni 2000 tentang penempatan
sebagian dana Taperum-PNS pada Bank Pemerintah selain Bank BTN, menunjuk Bank BNI, BRI dan
Bank Mandiri sebagai bank penyimpan dana Taperum-PNS dalam bentuk deposito.
Alur perolehan dan penempatan dana Taperum-PNS secara singkat sebagai berikut:
1. Untuk PNS Pusat, dana Taperum-PNS dipotong dari gaji yang bersangkutan setiap bulan, dan oleh
KPPN dibukukan di rekening kas negara sebagai dana PFK Taperum-PNS Pusat.
2. Untuk PNS Daerah, dana Taperum-PNS dipotong dari gaji yang bersangkutan setiap bulan dan oleh
Bendahara Umum Daerah disetor ke rekening kas negara melalui bank/pos persepsi sebagai
penerimaan PFK Taperum-PNS Daerah.
3. Setiap bulan dana PFK Taperum-PNS Pusat dan Daerah tersebut, berdasarkan permintaan Kepala
Pelaksana Sekretariat Bapertarum-PNS, ditransfer dari rekening kas negara ke rekening
“BAPERTARUM q.q. Menteri Keuangan” nomor 0001401-30-000151-5 pada bank BTN.
Selanjutnya pada saat yang sama berdasarkan perintah Direktur Jenderal Perbendaharaan dana
Taperum-PNS bagian 60% ditransfer ke rekening Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan PNS dengan nomor rekening 014.G.00000439.N pada bank BTN.
4. Untuk memperoleh hasil yang optimal sesuai amanat Pasal 6 ayat (2) Keppres Nomor 14 Tahun
1993, Dana Taperum-PNS bagian 40% dilakukan penempatan dalam bentuk deposito pada Bank
BTN dan pada Bank Umum lainnya yang ditunjuk Menteri Keuangan.
5. Sejak tahun 1993, rekening giro “BAPERTARUM q.q. Menteri Keuangan” nomor 0001401-30-
000151-5 pada Bank BTN, dibuka untuk menampung dana PFK Taperum-PNS akun 811211 dan
811912.
a. SPM ditandatangani Direktur Pengelolaan Kas Negara.
b. SP2D diterbitkan KPPN Jakarta II.
6. Sejak 1 Juli 2012 rekening giro BAPERTARUM-PNS q.q. Menteri Keuangan hanya terdapat pada
Bank BTN.
7. Berdasarkan surat Direktur Jenderal Perbendaharaan, 40% dana Taperum-PNS yang ditempatkan
dalam bentuk deposito pada bank yang ditunjuk Menteri Keuangan.
g. SKK MIGAS
Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-X/2012 tanggal 31 Desember 2012
menyatakan bahwa fungsi dan tugas BP MIGAS diambil alih oleh pemerintah c.q. kementerian terkait
sampai diundangkannya Undang-Undang yang baru yang mengatur hal sersebut. Berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 95 tahun 2012 tanggal 13 November 2012 tentang Pengalihan Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang sebelumnya dilaksanakan oleh BPMIGAS
dialihkan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang minyak dan gas bumi.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 09 Tahun 2013 tanggal 10 Januari 2013 tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, menyatakan bahwa
pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dilaksanakan oleh SKK Migas dan berlaku surut
mulai 13 November 2012.
I. BA 999.99
1. UAPBUN TK DJPB
a. Regulasi yang menjadi payung hukum program Pensiun bagi PNS dan TNI/Polri adalah UU Nomor 11
Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai dan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Militer
Sukarela karena belum ditetapkannya Peraturan Pemerintah mengenai Program Pensiun PNS
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Dengan belum terbentuknya dana pensiun, pembebanan belanja pensiun masih bersumber dari APBN,
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf (a) UU Nomor 11 Tahun 1969.
Undang-undang tersebut beserta regulasi turunannya mengamanatkan bahwa program Pensiun bagi PNS
dan TNI/Polri adalah Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit). Sedangkan mekanisme
pendanaan yang digunakan adalah pay as you go yang dibiayai dari APBN. Implikasi dari Program
Pensiun Manfaat Pasti dengan pendanaan Pay As You Go adalah Pemerintah membayarkan manfaat
pensiun pada saat pegawai sudah berhak menerima pensiun (sebagai penerima pensiun), yaitu ketika
yang bersangkutan memasuki usia pensiun sesuai peraturan perundangan-undangan.
Pencatatan hak dan kewajiban terkait Program Pensiun PNS dan TNI/Polri dilaksanakan dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2019 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.05/2020 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Pusat. Terkait penerapan PSAP Nomor 10 – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Kesalahan, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Dihentikan (Revisi 2020), dalam
hal penerapan lebih dini disarankan berdasarkan kesiapan entitas, Pemerintah telah mempertimbangkan
IPSAS 39 dan PSAK 24 dalam merumuskan kebijakan akuntansi mengenai pencatatan hak dan
kewajiban terkait program pensiun PNS dan TNI/Polri. Setelah mempertimbangkan IPSAS 39 dan PSAK
24, Pemerintah memilih kebijakan yaitu pengungkapan atas nilai kewajiban program pensiun PNS dan
TNI/Polri di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara akan berkoordinasi dengan KSAP untuk mendorong
percepatan penyelesaian PSAP yang terkait Kewajiban Jangka Panjang Pensiun PNS dan TNI/Polri.
Selanjutnya, Kementerian Keuangan akan mengimplementasikan PSAP mengenai hal tersebut segera
setelah PSAP berlaku. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Keuangan untuk senantiasa
mempedomani Standar Akuntansi Pemerintahan dalam menyajikan dan mengungkapkan informasi
keuangan negara di dalam Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara.
Nilai kewajiban jangka panjang program pensiun per 31 Desember 2020 merupakan hasil perhitungan
aktuaris badan penyelenggara (PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero)) berdasarkan asumsi-asumsi
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam surat nomor S-274/MK.02/2021 tanggal 13 April 2021
hal Permintaan Perhitungan atas Kewajiban Jangka Panjang Program Pensiun adalah sebesar
Rp2.928.926.839.599.440.
Asumsi-asumsi perhitungan kewajiban jangka panjang program pensiun yang ditetapkan Menteri
Keuangan adalah sebagai berikut:
NO Uraian Asumsi/Metoda
1 Tabel Mortalita GAM 1983
2 Selisih Usia Peserta dengan istri/suami Menggunakan data factual
3 Selisih Usia Peserta dengan Anak Menggunakan data factual
4 Skala Kenaikan Gaji 3,5%
5 Tingkat Bunga Aktuaria 7%
6 Tingkat Inflasi 2%
7 Metode Perhitungan Accrued Benefit Cost Method
Sedangkan asumsi-asumsi perhitungan kewajiban jangka panjang program pensiun yang digunakan pada
Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian Asumsi/Metoda
1 Tabel Mortalita GAM 1971
2 Selisih Usia peserta dengan istri/suami 5 tahun
3 Selisih Usia peserta dengan anak 25 tahun
4 Skala kenaikan gaji 2,5% per tahun
5 Tingkat bunga aktuaria 9,7%
6 Tingkat Inflasi 3% per tahun
7 Metode Penghitungan Projected Benefit Cost Method
Dampak perubahan asumsi/metoda perhitungan kewajiban jangka panjang program pensiun ialah
terdapat peningkatan kewajiban jangka panjang program pensiun PT Taspen (Persero) dari
Rp2.511.825.655.479.840 menjadi Rp2.583.314.764.599.440 dan penurunan kewajiban jangka
panjang program pensiun PT Asabri (Persero) dari Rp364.936.226.000.000 menjadi
Rp345.612.075.000.000.
Di samping itu, Pemerintah juga menguasai Dana Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) yang dipungut dari PNS
dan Anggota TNI/Polri yang dikelola oleh PT Taspen dan PT Asabri. Saldo dana AIP per 31 Desember
2020 dan per 31 Desember 2019, berturut–turut adalah sebesar Rp193,23 triliun dan Rp169,09 triliun.
Sesuai dengan regulasi yang ada, Dana AIP tersebut antara lain digunakan untuk (i) mengembalikan Nilai
Tunai Iuran Pensiun (NTIP) yang dibayarkan kepada PNS atau Anggota TNI/Polri yang berhenti bekerja
tanpa hak pensiun atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat menerima manfaat pensiun, (ii) mendukung
APBN sebagai dana talangan dalam pembayaran manfaat pensiun, (iii) biaya penyelenggaraan dan
pengembangan investasi oleh Badan Penyelenggara, serta (iv) Pinjaman Uang Muka Kredit Pemilikan
Rumah khusus untuk Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Berdasarkan Berita Acara Perhitungan AIP antara KPA dan badan penyelenggara yaitu PT Taspen dan
PT Asabri, saldo dana AIP yang dikelola oleh PT Taspen dan PT Asabri per 31 Desember 2020 dan per
31 Desember 2019, adalah sebagai berikut:
Dana AIP 31 Desember 2020 31 Desember 2019
AIP yang dikelola PT Taspen (Persero)*) 171.445.743.035.527 151.428.469.320.652
AIP yang dikelola PT Asabri (Persero)**) 21.786.640.129.813 17.669.911.410.364
Jumlah 193.232.383.165.340 169.098.380.731.016
*) Dana AIP PT Taspen 2020 (audited)
**) Dana AIP PT Asabri 2020 (audited)
Dibandingkan dengan data Per 31 Desember 2019, Dana AIP pada PT Taspen mengalami kenaikan
sebesar Rp20.017.273.714.875. Begitu pula dengan Dana AIP pada PT Asabri mengalami kenaikan
sebesar Rp4.116.728.719.449.
Karena AIP bukan merupakan Dana Pensiun dan belum memenuhi kriteria sebagai Aset Program dari
Dana Pensiun, maka Dana AIP tidak diperhitungkan dengan potensi kewajiban Manfaat Pasti Masa
Depan Program Pensiun Pemerintah.
b. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.05/2018 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 256/PMK.05/2015 Tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus, terdapat UAKPA BUN TK pengelola belanja/beban pengeluaran
untuk keperluan layanan perbankan yang dilaksanakan oleh unit eselon II di DJPb yang menangani
pengelolaan pengeluaran keperluan layanan perbankan. Akuntansi dan pelaporan keuangan atas
transaksi tersebut dilaksanakan oleh UAKPA BUN TK Satker Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(987361) yang mengelola belanja/beban Jaminan sosial, belanja/beban selisih harga beras Bulog, dan
pelaporan akumulasi iuran pensiun.
c. Berkaitan dengan Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) atau Iuran Dana Pensiun (IDP) pada PT Kereta Api
Indonesia / PT KAI (Persero), dapat disampaikan sebagai berikut:
1) AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) adalah senilai Rp1.184.599.297.663 sesuai dengan
Laporan Administratif Dana Belanja Pensiun Eks PNS Dephub pada PT KAI periode 31 Desember
2020.
2) Pada saat ini, AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) dikelola terpisah dari AIP PNS. Dalam hal
ini, AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) akan disetorkan ke dalam AIP PNS pada saat
program penyesuaian pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) berakhir, yakni pada saat
tidak ada lagi penerima pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero). Hal ini sesuai dengan PMK
Nomor 170/PMK.02/2016 tentang Penyediaan Dana Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) pasal 9 ayat (4), yang
berbunyi “Pada saat program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen
Perhubungan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) berakhir, Akumulasi Dana Pensiun Pegawai
PT Kereta Api Indonesia (Persero) disetorkan ke dalam akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri
Sipil.”
3) Sehubungan dengan poin b, maka nilai AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) tidak masuk ke
dalam Neraca Laporan Keuangan UAKPA BUN Satker Direktorat Jenderal Perbendaharaan (kode
satker 987361).
2. UAPBUN TK DJA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
a. Masih berlanjutnya pandemi COVID-19 yang berdampak kepada masih rendahnya harga minyak bumi
dunia, yaitu Brent dan WTI, selain itu terjadi penurunan kegiatan pemboran, pekerjaan ulang (workover),
pemeliharaan sumur (well services), adanya low demand gas dari buyer serta kegiatan operasional
lainnya yang terganggu (di antaranya hambatan pergerakan barang/material dari/ke lapangan. Situasi
ini akan berdampak pada penurunan realisasi penerimaan migas di tahun 2021. Realisasi sampai 30
Januari 2021 hanya mencapai Rp2,29 triliun, capaian tersebut tumbuh negatif 69,81 persen dibanding
periode yang sama tahun 2020.
b. Dari total saldo utang kepada pihak ketiga atas Reimbursement PPN per 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.008.902.741.845 telah diselesaikan sebesar Rp1.496.371.117.448 sampai dengan 11 Februari
2021.
c. Dari total saldo utang DMO Fee per 31 Desember 2020 sebesar USD152.498.958, telah diselesaikan
pembayaran sebesar USD78.779.684,30 sampai dengan 11 Februari 2021.
d. Dari total saldo utang Pajak Penerangan Jalan Non PLN sebesar Rp7.739.221.527 telah diselesaikan
seluruhnya pada bulan Januari 2021.
e. Telah diterbitkan Kepmen ESDM No. 7. K/MG.05/MEM.M/2021 tentang Perhitungan Besaran Imbalan
(Fee) Penjualan Migas Bagian Negara untuk PT Pertamina (Persero), tanggal 8 Januari 2021.
Ringkasan Hasil Kegiatan Usaha Hulu Migas Dari Kontrak Kerjasama Tahun 2020
Berikut ini adalah ringkasan hasil kegiatan usaha hulu migas dari kontrak kerjasama selama tahun 2020
(periode lifting Januari s.d. Desember) pada Kontraktor Kerja Sama (KKKS):
Jumlah
Lifting Oil MBBLS 258.481
Lifting Gas MMSCF 1.953.386
Gross Revenue (USD 000) 21.147.358
Total Recoverable (USD 000) 8.068.917
Government Share *) (USD 000) 8.462.247
Net Contractor Share (USD 000) 4.617.194
Net Underlifting Pemerintah (USD 000) 94.909
*) berdasarkan % Split Production Sharing Contract
keterangan:
MBBLS = 000 Barrels
MSCF = 000 Square Cubic Feet
ICP = Indonesian Crude Price
Data tersebut di atas berasal dari resume distribusi revenue dan entitlement Pemerintah dari masing-masing
KKKS yang masih belum final karena masih dalam proses riviu oleh SKK Migas.
1. Sebagaimana informasi dari pengusaha pada pembahasan realisasi work program & budget Triwulan I
Tahun 2020, kendala yang dihadapi pengusaha panas bumi sebagai dampak pelaksanaan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) untuk meminimalisir penularan COVID-19, dilakukan dengan melakukan
penjadwalan ulang (penundaan) pelaksanaan proyek-proyek pada tahun berikutnya.
2. Penjadwalan ulang (penundaan) pelaksanaan proyek-proyek pada tahun berikutnya berdampak pada
penurunan biaya operasi tahun berjalan sehingga dapat meningkatkan net operating Income (NOI).
3. Realisasi setoran bagian pemerintah (IDR) pada perode ini sebagaimana Tabel 6 cenderung mengalami
peningkatan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi setoran bagian pemerintah (USD)
dihitung dari 34% dikalikan NOI, dimana besar kecilnya NOI sangat dipengaruhi oleh realisasi penjualan
usaha (uap dan/atau listrik) dan pelaksanaan kegiatan yang menciptakan komponen biaya operasi seperti
biaya produksi, biaya pengeboran sumur (drilling cost), biaya pemeliharaan.
4. Penyesuaian jurnal yang dilakukan pada LKBUN ini hanya dilakukan atas transaksi yang berpengaruh
pada pos-pos akrual seperti beban dan utang. Penyesuaian beban dan utang dimaksud dilakukan terhadap
pencadangan dana di rekening panas bumi untuk pembayaran kewajiban pemerintah di sektor panas bumi
seperti reimbursement PPN, PBB, dan penggantian bonus produksi panas bumi. Besar kecilnya
pencadangan dana sangat dipengaruhi oleh realisasi setoran bagian pemerintah.
3. UAPBUN TK DJPK
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Rokok
Sesuai dengan Bab IV tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Rokok dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 115/PMK.07/2013 juncto PMK Nomor 102/PMK.07/2015 juncto PMK Nomor
41/PMK.07/2016 juncto PMK Nomor 11/PMK.07/2017 tentang Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran
Pajak Rokok, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian pembayaran Pajak Rokok karena
kesalahan penghitungan atau karena adanya pengembalian Cukai Rokok. Pengembalian kelebihan
pambayaran Pajak Rokok tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan pembayaran Pajak Rokok
berikutnya (kompensasi) atau dilakukan secara tunai. Atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
Pajak Rokok oleh Wajib Pajak Rokok, Kepala Kantor Bea dan Cukai melakukan penelitian kelengkapan berkas
permohonan dan memeriksa jangka waktu berlaku Tanda Bukti Kelebihan Pembayaran Pajak Rokok. Dalam
hal hasil penelitian telah sesuai, Kepala Kantor Bea dan Cukai menyampaikan surat permintaan kepada Kepala
KPPN untuk menerbitkan SKTB dilampiri copy lembar ke-1 SSBP yang telah mendapatkan NTPN. Setelah
diterbitkannya SKTB oleh Kepala KPPN, Kepala Kantor Bea dan Cukai menyampaikan surat rekomendasi
pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Rokok kepada DJPK dengan dilampiri dokumen permohonan dari
Wajib Pajak Rokok, tanda bukti kelebihan pembayaran Pajak Rokok, dan SKTB. Kemudian berdasarkan surat
rekomendasi tersebut, DJPK menerbitkan SKP-KP2R. Atas dasar SKP-KP2PR yang diterbitkan, pejabat
perbendaharaan Pajak Rokok menyelesaikan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Rokok melalui KPPN
Jakarta II.
Penggunaan Satker 999250 untuk Penerimaan dan Penyetoran Pajak Rokok
Perubahan satker 999247 menjadi satker 999250 dilakukan secara bertahap mulai tahun 2015 karena dalam
pelaksanaannya penerimaan Pajak Rokok masih menggunakan satker 999247 sedangkan satker 999250
digunakan untuk penyetoran Pajak Rokok.
Penggunaan satker 999250 pada tahun 2016 dioptimalkan dengan membelokkan secara otomatis/tersistem
terhadap penerimaan Pajak Rokok dari satker 999247 ke satker 999250 dimulai pada Oktober 2016
sehingga satker 999250 dapat menyajikan semua informasi penerimaan Pajak Rokok.
4. UAPBUN TK DJKN
a. ABMA/T
ABMA/T yang telah diketahui nilainya dan ditetapkan besaran kompensasinya berdasarkan Surat
Menteri Keuangan selanjutnya diproses tindak lanjut dengan prosedur pelepasan ABMA/T dengan
tahapan meliputi: pemberitahuan/penagihan kompensasi, konfirmasi/klarifikasi penerimaan Negara (bila
ada), dan proses penerbitan penetapan keputusan pelepasan ABMA/T (bila memenuhi syarat). Adapun
ABMA/T dengan penetapan besaran kompensasi yang masih berlaku (aktif) dan dalam proses tindak
lanjut penyelesaian/pelepasan yang dilakukan oleh Direktorat PKNSI sampai dengan akhir Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
Nomor dan Tanggal
No Data ABMA/T Surat Penetapan Nilai Pasar Aset Besaran Kompensasi Status
Kompensasi
1 Rumah Tinggal di Surat Menteri 7.503.853.000 7.503.853.000 Belum
Jalan Sumatera Keuangan Nomor S- dilunasi
Nomor 27 (d.h 13- 243/MK.6/2020
15) tanggal 22 Juni 2020
aset yang dibukukan sebagai Hutang Kepada Pemerintah di dalam Laporan Keuangan PT Pertamina
(Persero) sejak tahun 2003.
Dari total tagihan Piutang Sewa BMN per tanggal 30 September 2014 sebesar Rp3.182.271.417.855,
PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyetoran Piutang Sewa ke Rekening Kas Umum Negara pada
tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.227.577.829.637.
Selanjutnya, Kepala SKKMIGAS telah mengirimkan surat Nomor: SRT-1294/SKKO0000/2014/S4
tanggal 30 Desember 2014 hal Sewa Aset Eks Pertamina, yang menyampaikan bahwa dasar pengenaan
sewa adalah BMN eks Pertamina berupa equipment, bangunan dan aset lainnya senilai Rp
6.630.929.353.338, dengan biaya sewa sampai dengan Juni 2014 adalah sebesar Rp
2.227.577.829.636,98;
Selanjutnya telah dilakukan rekonsiliasi BMN yang dituangkan dalam Berita Acara Nomor BA-
01/KN.3/REKON.PEP/2015 tanggal 30 Desember 2015 dengan hasil bahwa aset sebanyak 42.989 unit
terdiri dari Tanah, Sumur, Bangunan, Equipment, dan Aset Lainnya dengan nilai Rp 16,2 triliun. Adapun
untuk aset berupa Bangunan, Equipment, dan Aset Lainnya sebanyak 34.120 unit dengan nilai Rp 8,4
Triliun. Berdasarkan hasil cek fisik oleh PT Pertamina EP, aset Berupa Bangunan, Equipment, dan Aset
Lainnya yang dipergunakan sebanyak 20.902 unit dengan nilai Rp6,6 triliun. Sehingga selisih aset yang
perlu diklarifikasi lebih lanjut sebanyak 13.218 unit dengan nilai Rp 1,79 trilun
Atas aset sebanyak 13.218 unit dengan nilai Rp 1,79 triliun, telah dilakukan pemetaan aset secara
keseluruhan.
Untuk Saldo Piutang PNBP yang masih terdapat di Neraca, telah dilakukan koordinasi dan pembahasan
dengan Direktorat APK DJPb mengenai perlakuan akuntansi atas saldo eksisting Piutang PNBP dalam
Neraca terkait perbedaan dasar perhitungan nilai sewa aset eks Pertamina periode 17 September 2003
s.d. 31 Desember 2016 dengan periode selanjutnya, dan disetujui untuk tetap menyajikan di neraca
sampai dengan tindak lanjut hasil pemetaan selesai dilaksanakan. Adapun koreksi atas saldo Piutang
akan dilakukan setelah proses pemetaan aset selesai dan dilakukan adendum perjanjian sewa.
Pada Tahun 2020 terdapat persetujuan pemanfaatan BMN dengan rincian sebagai berikut:
a. Sewa BMN kepada PT. Elnusa Tbk berupa 2 (dua) bidang tanah dengan total luas
6.510,08 m2 berikut bangunan diatasnya, terletak di Kabupaten Penukai Abab Lematang llir dan
Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, sebesar Rp2.160.000.000 selama 5 tahun mulai
Februari 2016 sampai dengan Januari 2021. Berikut detail sewa BMN Eks Pertamina oleh PT
Elnusa:
1) Perjanjian Sewa BMN antara Kemenkeu RI dengan PT Elnusa Tbk Nomor PRJ-
2/MK.6/KN.3/2020 tanggal 9 Maret 2020 dengan objek sewa berupa tanah dengan luas 4.611
m2 dan sebagian bangunan dengan luas 852,2 m2 yang berlokasi di Jalan Cirebon, Komplek
Pertamina EP Aset 2 Lapangan Pendopo, Kabupaten Pali. Jangka waktu sewa selama 5 tahun
mulai tanggal 9 Februari 2016 sampai dengan 8 Februari 2021, dengan harga sewa sebesar
Rp1.735.000.000.
2) Perjanjian Sewa BMN antara Kemenkeu RI dengan PT Elnusa Tbk Nomor PRJ-
1/MK.6/KN.3/2020 tanggal 9 Maret 2020 dengan objek sewa tanah dengan luas 1.899,08 m2
dan sebagian bangunan dengan luas 562,7 m2 yang berlokasi di Jalan Pramuka, Komplek
Pertamina EP Aset 2 Lapangan Prabumulih, Kotamdya Prabumulih, Sumatera Selatan. Jangka
waktu sewa selama 5 tahun terhitung mulai tanggal 1 Mei 2016 sampai dengan 30 April 2021.
Harga sewa sebesar Rp.425.000.000.
b. Sewa BMN kepada Bass Oil Sukananti Limited berupa 1 (satu) bidang tanah dengan total luas
791,07 m2 berikut bangunan diatasnya, terletak di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan,
sebesar Rp243.100.000, selama 5 tahun mulai Januari 2017 sampai dengan Januari 2021.
c. Sewa BMN kepada PT Pertamina (Persero) berupa 15 unit selain tanah dan/atau bangunan (Tanki-
04 beserta fasilitas terkait) terletak di Terminal Jatibarang Balongan, sebesar Rp614.651.000
selama 7 (tujuh) bulan mulai bulan Agustus 2020 sampai dengan Maret 2021.
c. ASET BLBI
1. Aset Kredit Eks BPPN
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 280/KMK.06/2009, Aset Kredit adalah aset yang
berupa tagihan bank terhadap para debiturnya yang menurut ketentuan perbankan telah masuk
dalam kolektibilitas 5 (lima)/macet, kemudian oleh bank dialihkan kepada BPPN dalam bentuk
tagihan atas piutang bank.
Aset Kredit eks BPPN diklasifikasikan menjadi Aset Kredit Asset Transfer Kit (ATK), aset Kredit
Non Asset Transfer Kit (Non ATK), dan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS).Aset
kredit ATK adalah aset kredit yang tercatat dalam Bunisys atau Sistem Aplikasi Pengganti Bunisys
(SAPB).Sedangkan, Aset kredit Non ATK adalah aset kredit yang tidak tercatat dalam Bunisys atau
SAPB. SAPB adalah sistem yang memuat informasi status dan kewajiban aset kredit.
Untuk mengetahui nilai aset kredit eks BPPN yang dikelola Kementerian Keuangan c.q. DJKN, pada
tahun 2009 dan 2011 telah dilakukan inventarisasi dan verifikasi terhadap berkas kasus aset kredit
eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Apabila dari hasil
inventarisasi dan verifikasi tersebut diketahui debitur telah memenuhi syarat ada dan besarnya
piutang negara maka hal tersebut ditindaklanjuti dengan penyerahan pengurusan piutang negara
kepada Panitia Urusan Piutang Negara dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
240/PMK.06/2016 tentang Pengurusan Piutang Negara.
Sesuai ketentuan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 256/PMK.05/2015 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Transaksi Khusus sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 127/PMK.05/2018, aset kredit ATK diakui sebagai piutang lain-lain sebesar nilai
yang tercatat dalam SAPB, sedangkan aset kredit Non ATK dan PKPS diakui sebagai piutang lain-
lain setelah ditandatanganinya Pernyataan Bersama (PB)/diterbitkannya Penetapan Jumlah Piutang
Negara (PJPN). Untuk aset kredit Non ATK dan PKPS yang belum ditandatangani PB/diterbitkan
PJPN disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Aset kredit ATK disajikan di Neraca sebesar nilai yang tercatat pada SAPB sedangkan aset kredit
Non ATK yang telah ditandatangani PB/PJPN disajikan di Neraca sebesar nilai dalam dokumen
PB/PJPN.Adapun untuk aset kredit Non ATK yang belum ditandatangani PB/diterbitkan PJPN
disajikan dalam tabel berikut:
Tagihan PKPS yang belum diterbitkan PB/PJPN oleh PUPN c.q. KPKNL yaitu:
No Uraian Saldo 31 Desember 2020
1 Bank Centris (BBKU), PT 897.678.554.101
Jumlah 897.678.554.101
Aset kredit berupa penyerahan aset kredit ke PUPN RP6.145.501.651.028 yang berasal dari selain
face dan CaLK (inventarisasi aset kredit dan tindak lanjut temuan BPK 2014) yang telah diungkapkan
pada LK UAKPA BLBI TA 2020 Audited.
Aset jaminan atas Aset kredit Eks BPPN (selain PKPS) dan Eks Kelolaan PT. PPA yang telah
diserahkan di PUPN setiap semesternya disajikan dalam Berita Acara Rekonsiliasi antara Direktorat
PKNSI dan KPKNL. Berdasarkan hasil rekonsiliasi semester II Tahun 2020 diketahui terdapat aset
jaminan dengan rekapitulasi.
Keterangan Unit
AJB 139
BPK 38
BPKB 658
Girik 294
SHGB 370
SHGU 6
SHM 816
SHP 10
Jumlah 2.331
ribu lima ratus empat puluh tujuh rupiah) atau sebesar 96,40% dari nilai hasil bersih lelang
sebagai pengurang kewajiban PT Bank Dagang Bali (Dalam Likuidasi) kepada Pemerintah c.q.
Kementerian Keuangan. Sedangkan nilai sebesar Rp10.680.331 (sepuluh juta enam ratus
delapan puluh ribu tiga ratus tiga puluh satu rupiah) atau sebesar 3,60% dari nilai hasil bersih
lelang merupakan hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah Eks PT Bank Dagang Bali,
(Dalam Likuidasi).
b. Penetapan Status Penggunaan Aset Inventaris
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 185/PMK.06/2019 tentang Pengelolaan
Aset Eks Bank Dalam Likuidasi Oleh Menteri Keuangan, telah diatur salah satu pengelolaan aset
inventaris adalah penetapan aset inventaris menjadi Barang Milik Negara. Aset Inventaris yang
ditetapkan menjadi Barang Milik Negara terlebih dahulu dilakukan penilaian untuk memperoleh
nilai wajar aset properti.
Dalam Pasal 68 telah diatur bahwa hasil pengelolaan aset berupa uang tunai atau non tunai
diperhitungkan sebagai pengurang piutang Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Dalam
Likuidasi yang tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/KM.6/2020 tanggal 24 Juli
2020 tentang Penetapan Status Penggunaan Aset Inventaris Eks Bank Dalam Likuidasi Sebagai
Barang Milik Negara Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Aset Inventaris dari Eks
Bank Dalam Likuidasi berupa 10 (sepuluh) buah koin Emas dengan dokumen perolehan adalah
Berita Acara Serah Terima Aset PT Bank Anrico (DL) antara Tim Likuidasi PT Bank Anrico (DL)
dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia tanggal 7 Juni 2007.
Penetapan status penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan nilai sebesar Rp223.565.000 (dua ratus dua puluh tiga juta lima ratus enam
puluh lima ribu rupiah) dimana sebagai pengurang kewajiban PT Bank Anrico (Dalam Likuidasi)
kepada Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan.
4. Dana Pihak Ketiga
MAP Nomor 817713 (Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset
Bekas Milik Eks Bank Dalam Likuidasi) merupakan pos penerimaan hak Nasabah Penyimpan Dana
selain Pemerintah eks Bank Dalam Likuidasi UP3, yang selanjutnya akan disetorkan oleh Pemerintah
ke rekening Nomor:
a) 0019955279 atas nama Otoritas Jasa Keuangan qq. Nasabah eks Bank Dalam Likuidasi pada
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk : untuk PT Bank Asiatic (Dalam Likuidasi)
b) 070-0004080201 atas nama Otoritas Jasa Keuangan qq. Nasabah eks Bank Dalam Likuidasi
pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk : untuk PT Bank Global Internasional, Tbk (DL) dan PT
Bank Dagang Bali (Dalam Likuidasi).
Penyetoran hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah eks Bank Dalam Likuidasi UP3
dimaksud dilaksanakan sesuai ketentuan penyetoran sebagaimana diatur dalam Nota Kesepahaman
antara Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan Nomor MoU-
07/MK.06/2015 – PRJ-39/D.01/2015 tanggal 30 April 2015 tentang Percepatan Penyelesaian
Kewajiban Bank Dalam Likuidasi eks Program Penjaminan kepada Pemerintah.
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Tahun 2012 mengungkapkan permasalahan antara lain Pemerintah belum menyajikan aset propeti
eks BPPN sejumlah 843 (delapan ratus empat puluh tiga) aset dengan nilai sebesar
Rp1.070.152.309.824. Terhadap permasalahan ini, Ditjen Kekayaan Negara telah melakukan
penelusuran terhadap selisih data tersebut dan menyampaikan hasil penelusuran kepada Tim Audit
Badan Pemeriksa Keuangan tanggal 9 September 2013. Selanjutnya, Kementerian Keuangan c.q.
Direktorat PKNSI menindaklanjuti melalui upaya sebagai berikut.
a) Menyampaikan surat kepada PT PPA (Persero) dengan nomor S-1509/KN.5/2014 tanggal 30
Juni 2014 terkait aset properti yang terjual selama periode pengelolaan oleh PT PPA (Persero).
b) Menyampaikan surat kepada Notaris/PPAT dengan nomor S-1501 s.d. S-1504/KN.5/2014
tanggal 30 Juni 2014 terkait penjualan aset properti yang dilakukan oleh BPPN.
c) Menyampaikan surat kepada Kantor Pertanahan Setempat dengan surat nomor S-1799 s.d. S-
1927/KN.5/2014 tanggal 25 Juli 2014 terkait permintaan klarifikasi dan konfirmasi kepada
pemegang hak atas tanah.
d) Menyampaikan surat kepada KPKNL dengan nomor S-2063/KN.5/2014 tanggal 28 Agustus
2014 guna meminta bantuan untuk melakukan peninjauan fisik atas aset-aset properti.
6. Aset Nostro
Dalam rangka penelusuran Aset Nostro, Direktorat PKNSI telah melakukan beberapa kegiatan,
antara lain berupa:
a) DJKN melalui surat Nomor S-1376/KN.5/2014 s.d. S-1381/KN.5/2014 tanggal 16 Juni 2014,
Direktorat PKNSI telah meminta informasi kepada Bank Indonesia dan 5 Bank Dalam Negeri
dimaksud, terkait keberadaan rekening nostro eks. BBO/BBKU di bank-bank tersebut. PT Bank
Mutiara mengkonfimasi rekening tersebut serta telah menyetorkannnya ke Rekening Kas Umum
Negara (RKUN) pada tanggal 18 September 2014 dan PT Bank BCA, Tbk Cabang Solo meminta
tambahan data mengenai rekening tersebut. Sedangkan tiga bank lainnya (Citibank, BRI, dan
BPR Tri Sejahtera Makmur) tidak memberikan tanggapan.
b) Menanggapi surat Direktorat PKNSI, DJKN nomor S-2369/KN.5/2014 tanggal 30 September
2014, Bank Indonesia melalui surat nomor 16/156/DPTP tanggal 26 November
2014,menyatakan bahwa rekening eks Bank Ficorinvest dan Bank Tata sebesar
Rp8.840.515.509 dan Rp1.187.712.121 merupakan koreksi fasilitas diskonto dan koreksi
overdraft (bukan aset nostro eks. BBO/BBKU) namun demikian BI masih melakukan penelitian
dan penelusuran. Untuk rekening senilai Rp406.733.525.331,33 BI belum menemukan
informasi mengenai data dimaksud. Sedangkan untuk rekening Bank Indover, tidak terdapat
nama bank eks. BBO/BBKU yang mengklaim dana ke Bank Indover, namun demikian sebagai
informasi terdapat tagihan Pemerintah kepada Trustee Indover Bank senilai EUR 338.538,20
yang berstatus dispute.
c) Selanjutnya, melalui surat undangan nomor UND-57/KN.5/2017 tanggal 25 Februari, DJKN
mengundang Bank Indonesia untuk melakukan rapat pembahasan dana nostro di Bank Indonesia
pada tanggal 5 Maret 2014. Dalam rapat tersebut, Bank Indonesia menyampaikan hal-hal
sebagai berikut:
Dalam sistem penatausahaan rekening Bank Indonesia, saat ini tidak tercatat rekening atas
nama eks. Bank BDNI. Terkait hal tersebut, Bank Indonesia meminta informasi yang lebih
rinci atas rekening dimaksud berupa nomor rekening, nama rekening, nominal dan periode
penyimpanan, untuk melakukan pengecekan apakah pernah ada rekening atas nama Bank
BDNI di Bank Indonesia dan apabila ada bagaimana proses penutupan rekening tersebut.
Sesuai penjelasan Bank Indonesia, penutupan rekening dilakukan setelah rekening tersebut
bersaldo nol.
Berdasarkan Dokumen Daftar Klaim dari Trustee Indover Bank per tanggal 20 Oktober
2009 yang disampaikan Bank Indonesia, diketahui bahwa terdapat tagihan Pemerintah RI
c.q. Kementerian Keuangan kepada Trustee Indover Bank yang berasal dari dana eks.
BBO/BBKU dengan nilai sebesar EUR 338.538,20 yang berstatus dispute, dengan Person
in Charge (PIC) Biro Bantuan Hukum Setjen Kemenkeu, namun berdasarkan Dokumen
Daftar Klaim per tanggal 10 September 2010, tagihan Kementerian Keuangan tersebut
telah bersaldo nol.
Bank Indonesia saat ini menatausahakan rekening eks. Bank Ficorinvest dan Bank Tata
dengan nilai sebesar Rp10.028.227.629,98, namun disebabkan kedua rekening tersebut
dibuka oleh internal Bank Indonesia terkait fasilitas diskonto dan koreksi overdraft maka
Bank Indonesia masih memerlukan waktu untuk melakukan penelitian dan penelusuran atas
dana di kedua rekening tersebut.
d) Pengelolaan Aset Nostro yang Tersimpan di Bank Ganesha
Tersimpan dan terkonfirmasi rekening eks BDR di Bank Ganesha sebesar Rp5.841.796.415,
namun PT Bank Ganesha juga menyatakan memiliki tagihan kontijensi kepada eks. BDR sebesar
Rp51.447.560.083.
Melalui surat Nomor S-2586/KN.5/2014 tanggal 15 Oktober 2014, DJKN telah meminta PT
Bank Ganesha untuk menyetorkan dana eks BPPN yang tersimpan di PT Bank Ganesha ke
rekening KUN. Melalui surat Nomor 277/Dir/XII/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT Bank
Ganesha menyampaikan bahwa terdapat kewajiban PT Bank Ganesha kepada eks BDR sebesar
Rp5.841.796.415, namun PT Bank Ganesha juga memiliki tagihan kontijensi kepada eks. BDR
sebesar Rp51.447.560.083 sehingga secara set off eks BDR masih mempunyai kewajiban
membayar kepada PT Bank Ganesha sebesar Rp45.605.763.668.
Melalui surat Nomor S-35/KN.5/2015 tanggal 8 Januari 2015 dan dan S-1157/KN.5/2015
tanggal 15 April 2015, DJKN telah meminta PT Bank Ganesha untuk menyetorkan
kewajibannya kepada eks BDR sebesar Rp5.841.796.415 ke Kas Negara karena dana tersebut
tidak dapat dilakukan set off sedangkan tagihan PT Bank Ganesha kepada eks BDR sebesar
Rp51.447.560.083 penyelesainya dilakukan melalui mekanisme APBN dan harus didukung
dengan dokumen yang lengkap.
Melalui surat nomor S-200/KN.5/2015 tanggal 16 Februari 2016, DJKN telah mengundang PT
Bank Ganesha untuk melakukan pembahasan, namun PT Bank Ganesha tidak hadir. Atas
ketidakhadiran tersebut, melalui surat No.088/DIR/II/16 tanggal 23 Februari 2016, PT Bank
Ganesha menyampaikan permintaan waktu untuk memastikan dan melengkapi data.
Pengelolaan aset saham yang disimpan di Kustodi Citibank meliputi pencatatan saham, monitoring
melalui Monthly Report, serta mencatat atau mengkoordinasikan pembagian dividen.Tim Pemeriksa
BPK RI telah melakukan pemeriksaan fisik atas Saham dan Surat Berharga milik Kementerian
Keuangan Republik Indonesia yang disimpan di kustodi Citibank.Pada saat pemeriksaan tersebut
berdasarkan infomasi dari Citibank, diketahui bahwa sebagian perusahaan yang sahamnya di simpan
di di kustodi Citibank telah tidak beroprasi lagi.
Berdasarkan hasil penelusuran diketahui 14 saham yang disimpan di kustodi Citibank Jakarta
berstatus aktif dan saat ini masih diperdagangkan di BEI. Melalui surat Nomor S-1348/KN.5/2014
s.d. S-1353/KN.5/2014 dan Nomor S-1367/KN.5/2014 s.d. S-1375/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
2014, Direktorat PKNSI telah meminta konfirmasi kepada para emiten penerbit saham tersebut,
atas kepemilikan saham eks. BPPN tersebut. Namun hingga akhir periode penyusunan Laporan
Keuangan, hanya 9 emiten dari 15 emiten yang disurati, yang menjawab surat Direktorat PKNSI
tersebut. Dari 9 emiten yang memberikan tanggapan hanya 2 emiten yang mengkonfirmasi
kepemilikan saham eks. BPPN sedangkan emiten lainnya tidak memberikan penjelasan tentang
kepemilikan saham eks. BPPN dan hanya menginformasikana nama Biro Administrasi Efeknya
masing-masing. Untuk aset saham eks BPPN yang status emitennya belum diketahui, Kementerian
Keuangan c.q. Direktorat PKNSI melalui surat Nomor S-1233/KN.5/2014 tanggal 28 Mei 2014 telah
meminta informasi kepada Ditjen Administrasi Hukum Umum, Kemenkumhan atas status emiten
tersebut, namun belum mendapat tanggapan.
Terkait saham PT Mulia Industrindo, Tbk berdasarkan hasil penelitian dokumen, 50.000.000 lembar
saham PT Mulia Industrindo, Tbk yang tersimpan di Kustodi Citibank bukan merupakan aset eks.
BPPN (Bank Bira). Berdasarkan Agency Agreement tanggal 15 Desember 1996, diketahui bahwa
30.000.000 lembar saham tersebut merupakan milik Willow Overseas Investment Limited, dan
berdasarkan Placement Agreement tanggal 4 April 1997, diketahui 20.000.000 saham PT Mulia
tersebut merupakan milik Crestlawn Ltd, Saham tersebut telah dikembalikan kepada Ery Yunasri &
Partners selaku kuasa Willow Overseas Investment Limited dan Crestlawn Ltd.
Berdasarkan surat PT Datyndo Entricom selaku Biro Adminstrasi Efek emiten nomor DE/X/2014-
7152 tanggal 9 Oktober 2014, diketahui saham PT Reksadana Perdana, Tbk dh. PT BDNI
Reksadana telah berubah bentuk menjadi unit KIK Reksadana Prima dengan jumlah konversi atas
saham 80.000.000 lembar saham milik Kementerian Keuangan adalah menjadi 29.625.788 unit
KIK. Saat ini pengkonversian saham milik Kementerian Keuangan menjadi unit KIK Reksadana Prima
belum dilakukan.
Pada tahun 2018 dilakukan reklasifikasi aset saham PT Sukarpaja Estetika Padang Golf dari aset
saham eks BPPN menjadi aset saham eks kelolaan PT PPA. Reklasifikasi tersebut dilakukan
berdasarkan Laporan Keuangan perseroan. Berdasarkan Laporan Keuangan perseroan tahun buku
2015, diketahui terdapat pencatatan Pinjaman Subordinasi perseroan kepada Kementerian
Keuangan cq. DJKN dh. PT PPA (Persero). Pinjaman Subordinasi tersebut dapat dikonversi menjadi
Transferable Membership.
Pada tahun 2020 saham PT Karabha Digdaya telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur
Kekayaan Negara Dipisahkan sesuai Surat Perintah Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor
PRIN-25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara Serah Terima tentang Pengelolaan
Aset Saham Nomor BA-1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020.
9. Aset Properti Eks Kelolaan PT PPA
Aset Properti eks kelolaan PT PPA adalah aset properti yang berasal dari BPPN yang tidak terkait
perkara di peradilan (free and clear) yang semula diserahkelolakan kepada PT Perusahaan Pengelola
Aset (Persero) kemudian dikembalikan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) kepada Menteri
Keuangan sesuai berita acara serah terima tanggal 27 Februari 2009 dan tidak diserahkelolakan
kembali oleh Menteri Keuangan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2015 tentang Pengelolaan Aset Eks
Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) oleh Menteri Keuangan sebagaimana diubah
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.06/2016, Pengelolaan Aset Properti eks
kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dilakukan dengan cara penjualan melalui lelang,
pemanfaatan, penggunaan untuk keperluan pemerintahan melalui Penetapan Status Penggunaan,
dan pelepasan hak dengan pemberian kompensasi.
Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012
mengungkapkan permasalahan antara lain aset properti eks kelolaan PT PPA belum disajikan dengan
nilai wajar dan agar penyajian aset properti eks kelolaan PT PPA diseragamkan dengan penyajian
aset properti eks BPPN dimana aset properti eks BPPN disajikan sesuai jumlah dokumen yang
dikuasai Kementerian Keuangan c.q. DJKN (antara lain Sertifikat, Girik, AJB, dsb) sedangkan aset
properti eks kelolaan PT PPA disajikan sesuai kode PRK yang berasal sejak awal penyerahan dari
PT PPA kepada Kementerian Keuangan c.q. DJKN, oleh karena itu, dilakukan penilaian terhadap sisa
aset properti eks kelolaan PT PPA serta penyajian jumlah aset properti eks kelolaan PT PPA
disesuaikan dengan penyajian aset properti eks BPPN.
Aset properti eks kelolaan PT PPA (Persero) yang didukung dengan asli dokumen kepemiilkan
(sertifikat / covernote) disajikan di Neraca sebesar nilai wajar, sedangkan yang tidak didukung
dengan asli dokumen kepemilikan diungkapkan di Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset properti eks kelolaan PT. PPA yang dibukukan namun tidak didukung dengan asli dokumen
kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote) per 31 Desember 2020 sejumlah
557 aset. Aset properti yang belum didukung dengan asli dokumen kepemilikan dan/atau covernote
sebagai berikut:
Pada tahun 2016, aset saham PT Asia Natural Resources Tbk, PT Jemblo Cable Company Tbk, PT
Sukapraja Estetika Padang Golf tidak diserahkelolakan kembali kepada PT PPA dan dicatat sebagai
aset saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat ini perdagangan saham PT Asia
Natural Resources Tbk di bursa telah di-suspend oleh BEI.
Pencatatan kepemilikan pemerintah pada PT. Tuban Petrochemical Industries (TPI) dicatat sebagai
Investasi Permanen pada BA 999.03. Kepemilikan pemerintah pada PT. TPI pada dasarnya adalah
investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Pada saatnya, pemerintah
akan melepaskan kepemilikannya kepada pihak yang tepat.
Pengelolaan PMN berupa aset saham pada PT. TPI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan aset eks badan khusus yang dibentuk dalam rangka
penyehatan perbankan. Pengelolaan aset eks BPPN pada dasarnya dalam rangka recovery atas BLBI
yang sudah dikeluarkan.
Pada Tahun 2020 saham PT Sejahtera Eka Graha telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur
Kekayaan Negara Dipisahkan BA 999.03 Aset Investasi sesuai Surat Perintah Direktur Jenderal
Kekayaan Negara nomor PRIN-25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara Serah
Terima tentang Pengelolaan Aset Saham Nomor BA-1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020.
11. Pengungkapan Penting Terkait Pemanfaatan Aset Properti Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT
PPA (Persero)
Aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) telah dilakukan optimalisasi dalam bentuk
pemanfaatan berupa sewa. Sampai dengan tahun 2020, jumlah persetujuan sewa yang
ditindaklanjuti dengan perjanjian sewa adalah sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) persetujuan, dengan
aset sebanyak 71 (tujuh puluh satu) lokasi dengan total PNBP sebesar Rp32.830.232.000.
12. Pengungkapan Penting Terkait Pemanfaatan Aset Properti eks BPPN dan eks Kelolaan PT
PPA (Persero) oleh Kementerian/Lembaga
Terhadap sebagian aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) telah dilakukan
penetapan status penggunaan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pada
Kementerian/Lembaga. Sejak tahun 2009 hingga 2019, telah dilakukan penetapan status
penggunaan sebanyak 208 aset. Rencana Penetapan Status Penggunaan aset properti eks BPPN
dan eks kelolaan PT PPA (Persero) dilakukan diantaranya dengan mengusulkan aset dalam program
sejuta rumah. Aset yang diusulkan dalam rangka Program Sejuta Rumah, sesuai surat Dirjen
Kekayaan Negara Nomor S-10/KN/2016 tanggal 11 Januari 2016 kepada Dirjen Penyediaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, adalah sebanyak 27 lokasi. Dari
27 lokasi tersebut, telah ditetapkan status penggunaan di 4 lokasi (terdiri atas 24 aset), yaitu di
Kab. Lampung Tengah, Kota Batam, Kota Padang, dan Kab. Gowa. Pada tahun 2020, Dirjen
Kekayaan Negara, melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor S-190/KN/2020 tanggal 17 Maret 2020, kembali mengusulkan 16 lokasi untuk
tujuan penyediaan rumah ASN, TNI, dan Polri serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sesuai surat Kementerian PUPR Nomor RU.0104-DR/404 tanggal 17 April 2020, Kementerian PUPR
sedang melakukan verifikasi lebih lanjut.
13. Pengungkapan Penting Terkait Serah Kelola Aset Properti Eks Bppn Dan Eks Kelolaan PT
PPA (Persero) Kepada Lembaga Manajemen Aset Negara
Salah satu bentuk pengelolaan aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) adalah
dengan melakukan serah kelola aset properti kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (Negara).
Serah kelola aset properti kepada LMAN dilakukan dalam beberapa tahap:
Serah kelola 4 unit aset properti eks BBO/BBKU terkait Hak Tanggungan Bank Indonesia
dengan pembayaran kompensasi kepada BI senilai Rp53.295.000.000. Dari 4 unit, telah
dilakukan penarikan oleh Pengelola Barang sebanyak 2 unit untuk kemudian dilakukan
penetapan status penggunaan kepada Kementerian Agama (digunakan sebagai kantor
BAZNAS).
4. Tanggal 27 Desember 2018
Serah kelola 12 unit aset properti eks PT PPA (Persero) senilai Rp12.752.216.000.
5. Tanggal 18 Desember 2019
Serah kelola 87 unit aset properti eks PT PPA (Persero) senilai Rp64.722.339.651.
14. Aset Kredit Eks Kelolaan PT. PPA (Persero)
Pengalihan Pencatatan aset Kredit Eks Kelolaan PT PPA (Persero) menjadi PMN PT. TPI
a. Salah satu aset kredit eks BPPN yang dikelola oleh Menteri Keuangan cq. DJKN adalah piutang
kepada TPI dalam bentuk Multi Years Bond (MYB) yang diterbitkan oleh TPI, dan Menteri
Keuangan sebagai satu-satunya Pemegang Obligasi (MYB Holder). TPI merupakan suatu holding
company yang bergerak di bidang industri petrokimia yang dibentuk pada tahun 2004, sebagai
tindak lanjut restrukturisasi yang dilakukan oleh BPPN terhadap utang-utang Grup Silakencana
Tirtalestari. Struktur kepemilikan TPI pada saat terbentuk adalah sebesar 70% dimiliki oleh
BPPN, dan sebesar 30% dimiliki oleh PT Silakencana Tirtalestari (PT ST). Setelah TPI
terbentuk, langkah selanjutnya dari kesepakatan restrukturisasi adalah diterbitkannya MYB
oleh TPI, dan BPPN adalah sebagai satu-satunya Bond Holder;
b. Berdasarkan Keppres Nomor 15 tahun 2004, Menteri Keuangan kemudian menggantikan
kedudukan BPPN sebagai pemegang saham di TPI, dan sekaligus juga sebagai MYB Holder.
Sampai dengan saat ini, DJKN telah melaksanakan pengelolaan aset kredit dimaksud dengan
berpedoman kepada ketentuan pengelolaan aset eks BPPN, dengan tujuan utama untuk
mewujudkan recovery aset kredit yang pada dasarnya merupakan piutang negara.
c. Dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan petrokimia Indonesia, diambil suatu tindakan
strategis dalam konteks pengelolaan aset kredit eks BPPN, yaitu melakukan konversi utang
(MYB) menjadi saham Menteri Keuangan di TPI dengan melakukan konversi utang TPI, sejalan
dengan isi Pasal 103 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan barang
Millik Negara/Daerah, yang menegaskan bahwa pengelolaan Barang Milik Negara yang berasal
dari badan khusus yang dibentuk dalam rangka penyehatan perbankan, diatur tersendiri dengan
Peraturan Menteri Keuangan
d. Konversi utang TPI pada dasarnya adalah strategi DJKN dalam pengelolaan aset kredit eks
BPPN, sebagaimana Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham PT Tuban
Petrochemical Industries, yang berbunyi bahwa pengelolaan penyertaan modal negara berupa
aset saham dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan aset eks Badan Khusus yang dibentuk dalam rangka penyehatan perbankan
e. Mengacu pada Sistem Akuntansi Pemerintah (vide. PP71 dan aturan turunannya), maka
kepemilikan saham pemerintah pada TPI sebesar Rp2.908.409.694.537,00 dalam bentuk
penyertaan modal negara, dicatatkan menjadi bagian dari investasi pemerintah berupa Investasi
Permanen, sehingga DJKN mencatat pada BA 999.03 Pengelolaan Investasi Pemerintah,
Sedangkan sisa utang TPI sebesar Rp645.087.207.200,00 tetap dicatatkan pada BA 999.99
Transaksi Khusus.
f. Penyertaan Modal Negara pada PT TPI bersifat non permanen karena pada saatnya,
pemerintah akan melepas bagian kepemilikannya dan diserahkan kepada PT PERTAMINA
Persero (tbk.) dengan maksud agar PT TPI dapat lebih berkembang
16. Pengungkapan Penting Terkait Inventarisasi Kelengkapan Data, Dokumen dan Peralihan, serta
Penguasaan Fisik atas Aset Eks BLBI
Kementerian Keuangan telah melakukan pemetaan terhadap aset properti eks BPPN dan eks
kelolaan PT PPA (Persero). Pemetaan atas aset properti eks BPPN dan eks PT PPA (Persero) masih
berdasarkan data rekapitulasi aset properti yang disandingkan dengan arsip dokumen penguasaan
dan pengalihan yang dimiliki Kementerian Keuangan berdasarkan hasil inventarisasi dan verifikasi
terhadap berkas/dokumen aset properti eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara pada tahun 2009 dan 2011, dengan hasil sebagai berikut:
a) Pemetaan Aset Properti eks BPPN
1) Terdapat 184 unit aset senilai Rp1.555.146.271.196,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan dan dokumen peralihan;
2) Terdapat 1.072 unit aset senilai Rp1.019.550.453.562,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun tidak dilengkapi dengan dokumen peralihan;
3) Terdapat 222 unit aset senilai Rp772.705.684.688,00 yang tidak dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun dilengkapi dengan dokumen peralihan;
4) Terdapat 709 unit aset yang tidak dilengkapi dengan dokumen kepemilikan dan dokumen
peralihan
b) Pemetaan Aset Properti eks kelolaan PT PPA (Persero)
1) Terdapat 1.195 unit aset senilai Rp3.247.509.025.705,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan dan dokumen peralihan
2) Terdapat 294 unit aset senilai Rp813.919.115.844,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun tidak dilengkapi dengan dokumen peralihan
3) Terdapat 31 unit aset senilai Rp686.157.637.452,00 yang tidak dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun dilengkapi dengan dokumen peralihan
4) Terdapat 557 unit aset senilai Rp1.725.818.297.515,00 yang tidak dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan dan dokumen peralihan
Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut atas data dan dokumentasi yang ada diketahui bahwa:
a) Aset properti yang ada dokumen sertifikatnya namun masa berlaku sertifikatnya sudah berakhir
sebanyak 643 aset
b) Aset properti yang tidak bersertifikat (hanya ada bukti Girik, SPH, AJB) sebanyak 1.463 aset
c) Aset properti yang dikuasai/diokupasi oleh pihak ketiga sebanyak 820 aset
Seluruh aset properti telah dilakukan pengamanan secara yuridis melalui kantor pertanahan. Pada
tahun 2020 telah dilakukan pemasangan papan nama pengamanan pada aset properti eks BPPN dan
eks Kelolaan PT PPA (Persero) sebanyak 326 unit.
Saat ini, Kementerian Keuangan sedang melakukan inventarisasi dan penelusuran atas dokumen
kepemilikan dan/atau dokumen peralihan aset properti, sebagai dasar penyajian aset properti eks
BPPN dan eks Kelolaan PT PPA (Persero) tersebut pada Laporan Keuangan selanjutnya.
Terhambatnya penyelesaian inventarisasi terjadi karena adanya pembatasan aktivitas selama
pandemi COVID-19 selama beberapa waktu yang meniadakan kegiatan inventarisasi dan verifikasi.
Selain itu, terdapat beberapa pegawai yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 (adanya cluster
Gedung Arsip DJKN), sehingga perlu dilakukan penutupan dan sterilisasi Gedung Arsip DJKN selama
beberapa minggu. Dengan demikian, kegiatan inventarisasi pada tahun 2020 terakhir dilaksanakan
per tanggal 25 November 2020.
Kegiatan inventarisasi, yang dilakukan tahun 2020 dan masih berlangsung pada tahun 2021, belum
sepenuhnya selesai dan belum dilakukan reviu oleh APIP, sehingga aset properti yang disajikan pada
Neraca belum berdasarkan hasil inventarisasi per 25 November 2020. Hasil inventarisasi aset
properti akan digunakan setelah kegiatan inventarisasi selesai dan dilakukan reviu oleh APIP, serta
akan disajikan pada LKBUN TK Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI periode Semester I Tahun
2022.
Atas piutang bukan pajak berupa aset kredit PKPS beserta jaminannya, pada tahun 2020
Kementerian Keuangan akan melakukan pemetaan atas jaminan aset kredit PKPS berdasarkan
inventarisasi dan penelusuran atas dokumen penguasaan dan pengalihan jaminan. Sedangkan aset
kredit yang tidak memiliki jaminan akan dilakukan penelitian dan penelusuran ke harta kekayaan
obligor, dan selanjutnya dilakukan upaya hukum melalui Kejaksaan Agung paling lambat pada tahun
2022.
d. PIUTANG BPLS
1) Dasar Pembayaran Jual Beli Tanah dan Bangunan Peta Area Terdampak (PAT) 22 Maret
2007
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 tentang UAKPA BUN Tk Pengelola Piutang dalam rangka
Dana Antisipasi Penanganan Lumpur Sidoarjo pasal 15 ayat (1):
“Dalam rangka penanganan masalah sosial kemasyarakatan, PT Lapindo Brantas membeli tanah dan
bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dengan pembayaran secara bertahap,
sesuai dengan peta area terdampak tanggal 22 maret 2007, dengan akta jual beli bukti kepemilikan
tanah yang mencantumkan luas tanah dan lokasi yang disahkan oleh Pemerintah”.
Ayat (2) :
“Pembayaran bertahap yang dimaksud, seperti yang telah disetujui dan dilaksanakan pada daerah
yang termasuk dalam peta area terdampak 4 Desember 2006, 20% (dua puluh perseratus)
dibayarkan dimuka dan sisanya dibayarkan paling lambat sebulan sebelum masa kontrak 2 (dua)
tahun habis”
PT Lapindo Brantas Inc. (LBI) merupakan badan hukum asing, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tidak dapat melakukan jual beli atas tanah dan bangunan di Indonesia. Untuk melaksanakan
kewajiban tersebut, dibentuk PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ).
Di dalam pelaksanaannya, proses pembayaran pelunasan jual beli tanah dan bangunan di wilayah
PAT 22 Maret 2007 yang dilakukan PT MLJ tidak lancar.
Berdasarkan Peraturan Presiden no. 76 tahun 2015 tentang pemberian dana antisipasi untuk
melunasi pembelian tanah dan bangunan milik masyarakat yang terkena luapan lumpur Sidoarjo
dalam PAT 22 Maret 2007, Pemerintah menyiapkan dana sebagai pelunasan pembayaran langsung
kepada masyarakat yang memiliki tanah dan bangunan dalam PAT 22 Maret 2007.
Dana yang telah digunakan tersebut menjadi pinjaman Lapindo Brantas Inc/PT Minarak Lapindo Jaya
kepada Pemerintah.
2) Kebijakan Pembayaran Jual Beli Tanah & Bangunan PAT 22-03-2007
Sesuai dengan tata cara pembayaran yang di atur dalam Perpres 14 tahun 2007 tentang UAKPA
BUN Tk Pengelola Piutang dalam rangka Dana Antisipasi Penanganan Lumpur Sidoarjo, pembayaran
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap I sebesar 20% dari nilai jual beli dan tahap II sebesar 80%
dari nilai jual beli.
Kebijakan MLJ dalam pelaksanaan pembayaran pembelian tanah dan bangunan milik warga PAT 22
Maret 2007 adalah sebagai berikut:
a) Pembayaran tahap I 20%, seluruhnya dibayar secara tunai kepada warga.
b) Pembayaran tahap II 80%, dibagi menjadi tiga jenis pembayaran sebagai berikut:
80% seluruhnya dibayar secara tunai kepada warga
Program Resettlement dengan formula tanah pekarangan/darat mendapat relokasi dengan
perbandingan 1:1 dari luas tanah asal + bangunan seluas tertentu (yang dibangun PT
Wahana Artha Raya) + “susuk” (kembalian) sebesar nilai sisa dari luas bangunan menurut
data Perjanjian Ikatan Jual Beli (PIJB), dengan tidak memperhitungkan uang muka 20%.
Warga yang menerima program resettlement, setelah 12 (dua belas) bulan diberikan
kesempatan untuk menjual kembali kepada MLJ (buyback) dengan nilai yang sama.
Dalam perhitungan selanjutnya, uang muka 20% yang tidak diperhitungkan dalam program
resettlement, dianggap pemberian uang kerohiman dalam bentuk bonus yang diberikan MLJ
kepada warga.
80% dibayar secara tunai kepada warga dengan memperhitungkan sisa pokok KPR warga
yang bersangkutan. Selanjutnya, sisa pokok KPR warga diselesaikan oleh MLJ kepada bank
yang terkait.
3) Piutang
Piutang Pokok sebesar Rp773.382.049.559 merupakan penggunaan Dana Antisipasi tahun 2015.
Telah dilakukan penagihan pinjaman dari BPLS atas Dana Antisipasi yaitu sudah dilakukan sebanyak
2 (dua) kali yaitu surat no. PMS.04.02/293/2016 tanggal 4 Oktober 2016 dan no.
PMS.04.02/281/2017 tanggal 31 Januari 2017.
Penyisihan piutang belum dilakukan dengan pertimbangan belum adanya metodologi untuk
melaksanakan penilaian lumpur Sidoarjo sehingga belum dapat ditentukan nilai tanah dan bangunan
yang diserahkan sebagai jaminan yang sekarang sudah terendam lumpur.
Pada tanggal 11 Februari 2020 telah diadakan pembahasan Penilaian Jaminan Pinjaman Dana
Antisipasi Lumpur Sidoarjo.
tersebut telah dibahas bersama Direktorat Penilaian dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha
Negara pada tangggal 7 Juli 2020 sesuai pelaksanaan Hukum Acara Perdata dengan
mempertimbangkan faktor keamanan.
10) Kejaksaan Agung telah menyampaikan surat permohonan penetapan penilai pemerintah kepada
Ketua Pengadilan Negeri Cibinong untuk dapat melakukan penilaian aset di Jalan Raya
Megamendung dalam rangka mendukung pelaksanaan lelang eksekusi (Surat Jamdatun Nomor B-
368/G/Gp.2/07/2020 tanggal 14 Juli 2020).
11) Direktorat PKNSI telah menyampaikan surat Nomor S-958/KN.5/2020 tanggal 15 September 2020
yang pada intinya meminta progres tindak lanjut penilaian aset.
12) Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN melalui surat Nomor B-616/G/Gp.2/11/2020 tanggal 04
November 2020 hal Permohonan Bantuan Biaya Appraisal Aset Tanah dan Bangunan Dalam Perkara
Yayasan Beasiswa Supersemar menyampaikan permintaan bantuan biaya penilaian aset sitaan oleh
KJPP dalam perkara perdata Piutang Yayasan Supersemar.
13) Menindaklanjuti surat tersebut, Direktur PKNSI telah menyampaikan surat Nomor S-
1171/KN.5/2020 tanggal 10 November 2020 yang pada intinya menyampaikan bahwa biaya
penilaian aset sitaan Yayasan Supersemar akan dibebankan pada POK Direktorat PKNSI.
14) Direktorat PKNSI menunjuk KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan ditunjuk sebagai pelaksana penilaian
aset yang telah diletakkan sita sebagaimana dimaksud pada poin Nomor 6. Kontrak pelaksanaan
penilaian aset dilaksanakan pada mulai tanggal 23 November sampai dengan 14 Desember 2020.
15) KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan telah menyerahkan hasil penilaian aset sitaan sebagaimana
dimaksud di atas. Selanjutnya, hasil penilaian tersebut akan digunakan sebagai dasar permohonan
lelang sita pengadilan dari Kejaksaan Agung kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
Cibinong.
f. ASET LAIN-LAIN
Terdapat transaksi penerimaan aset eks program N250 yang dicatat dalam Laporan Keuangan Aset
Lainnya dalam Pengelolaan DJKN. Terhadap aset eks proyek N250 berupa prototype pesawat PA-02,
prototype pesawat PA-03, Mock up pesawat N250 dan dokumen HAKI dilakukan pengelolaan dengan
PSP kepada LAPAN melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 163/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus
2020, Nomor 164/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020, dan Nomor 165/KM.6/2020 tanggal 07
Agustus 2020. Untuk menindaklanjuti KMK tersebut, dilaksanakan serah terima aset antara Pengelola
Barang dengan LAPAN melalui Berita Acara Serah Terima Nomor BA-183/KN/2020 tanggal 23 November
2020. Namun demikian, dalam perkembangannya LAPAN mengeluarkan pencatatan terhadap dokumen
HAKI di dalam Laporan Keuangannya. Menindaklanjuti hal tersebut masih dilakukan koordinasi antara
DJKN dan LAPAN terkait dengan rencana penyelesaian dan pengelolaan aset berupa dokumen HAKI
tersebut. Untuk itu, terhadap aset eks N250 berupa dokumen HAKI sebesar Rp675.950.000.000
dikeluarkan dari pencatatan aset lain-lain dan hanya diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
g. ASET PKP2B
Terdapat beberapa hal yang menjadi informasi selama Tahun Anggaran 2019 dalam penatausahaan aset
yang berasal dari PKP2B, antara lain:
1) Terdapat kontraktor PKP2B yang asetnya tidak/belum disajikan pada laporan keuangan Bendahara
Umum Negara Tahun 2020 audited pada PKP2B PT Indominco Mandiri Berdasarkan pasal 15 angka
1 Kontrak (perjanjian) Nomor 097.B.Ji/292/U/90 tanggal 5 Oktober 1990 antara pemerintah (dh.
PN Batubara) dengan PT Indominco Mandiri, dinyatakan bahwa “peralatan (termasuk suku cadang)
dan perlengkapan lainnya tersebut adalah milik Kontraktor.” Dengan demikian aset PKP2B PT
Indominco Mandiri tidak termasuk dalam BMN.
2) Pada tahun 2020 PT Arutmin Indonesia melalui surat keputusan menteri ESDM nomor 221
K/33/MEM/2020 tanggal 2 November 2020 resmi menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),
sehingga sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 26 tahun 2018 aset-aset yang dibeli oleh
PT Arutmin Indonesia pasca ditetapkan menjadi IUPK sudah tidak lagi menjadi milik negara
melainkan milik PT Arutmin Indonesia.
h. ASET KKKS
Selain aset KKKS yang disajikan pada Neraca LKBUN 31 Desember 2020, terdapat aset KKKS yang
tidak disajikan dalam Neraca LKBUN 31 Desember 2020, karena tidak memenuhi kriteria-kriteria
penyajian di neraca, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Aset Tanah
Saldo Awal 31 Desember 2019 13.472.698.350.945
Mutasi Tambah: 142.394.190.052
Koreksi Alih kelola KKKS Terminasi yang belum di IP 3.543.952.477
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 89.810.732.965
Koreksi Hasil Verifikasi Dokumen oleh KKKS 12.033.840.075
Koreksi Pelaporab Tanah Baru 37.005.664.535
Mutasi Kurang: 371.023.859.650
Reklas neraca hasil IP 185.791.372.140
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 32.147.436.179
Koreksi Hasil Verifikasi Dokumen oleh KKKS 148.924.561.954
Koreksi Alih kelola KKKS Terminasi yang belum di IP 3.543.952.477
Koreksi Pembenahan pencatatan 616.536.900
Saldo Akhir 31 Desember 2020 13.244.068.681.347
Tindak Lanjut Pembenahan Selisih Tanah Aset KKKS atas Temuan Pemeriksaan BPK
RI :
Terdapat 8 (delapan) KKKS yang dilakuan Off Balance Sheet karena hasil IP 2009/2010 senilai
Rp12.588.189.592.379. Dari keseluruhan KKKS tersebut, telah dilakukan Desk Review
terhadap Dokumen Perolehan dan Rekonsiliasi serta telah selesai dilakukan Tindak Lanjut
sebesar Rp231.174.692.625 dan masih terdapat 7 KKKS yang belum selesai dilakukan tindak
lanjut sebesar Rp12.554.802.402.024. Terhadap KKKS yang belum selesai dilakukan tindak
lanjut, telah dilakukan upaya perbaikan pencatatan tanah Off Balance Sheet dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. KKKS PT Pertamina E&P
Terdapat 18 aset telah diusulkan take out karena merupakan aset KMK 92 (nilai wajar
pada 9 Aset dengan eks pertamina masih berbeda) dan menjadi temuan di Dit.PKNSI DJKN
Kementerian Keuangan.
2. Eks KKKS VICO Indonesia LLC Sanga-Sanga
Temuan Off Balance sheet tanah pada eks KKKS VICO Indonesia LLC Sanga Sanga belum
selesai ditindaklanjuti, karena menunggu selesai dilakukan proses BAST (data catatan
tanah eks KKKS VICO Indonesia LLC Sanga sanga mengacu pada BAST tersebut).
3. KKKS PT Chevron Pacific Indonesia
Temuan Off Balance Sheet tanah pada KKKS PT Chevron Pacific Indonesia belum selesai
ditindaklanjuti karena masih dalam proses Inventarisasi dan Penilaian (IP) dan pelaporan
Unrecorded belum selesai 100%.
1) Mutasi tambah sebesar USD57.249 karena koreksi pembenahan asset pada KKKS Malacca
Strait.
2) Mutasi kurang sebesar USD192.582 berasal dari adanya alih serah dan/atau pembenahan
aset berdasarkan rekonsiliasi UAKPA pada KKKS CNOOC.
1) Mutasi tambah sebesar USD18.985.234 berasal dari Reklasifikasi dari Neraca akibat
pemutakhiran data kondisi barang oleh KKKS.
2) Mutasi kurang sebesar USD6.133.270 berasal dari adanya transaksi penjualan lelang
(transfer out) selisih pembulatan/alih serah, dan/atau pembenahan aset berdasarkan
rekonsiliasi UAKPA.
c) Aset Subsequence Expenditure (SE)
Saldo Awal (USD) Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir (USD)
(USD) (USD)
1.283.582.746,07 68.772.549,44 635.872.015,27 716.483.280,24
1) Mutasi Tambah aset sebesar USD68.772.549,44 berasal dari:
penambahan SE yang dilaporkan oleh SKK Migas,
Koreksi UAKPA BUN TK dalam rangka pembenahan pencatatan aset.
2) Mutasi Kurang aset sebesar USD635.872.015,27 berasal dari kapitalisasi SE yang reklas
ke neraca sebesar USD571.087.094,45 dan koreksi pembenahan aset sebesar
Rp64.784.921,82.
3) Terdapat SE pada 8 KKKS yaitu Premiere Oil Natuna Sea B.V, Chevron Indonesia
Company, Medco EP Natuna, Saka Indonesia Pangkah, Exxon Mobile Cepu, Petrochina
International Jabung Ltd, Pertamina EP dan VICO Indonesia dengan nilai perolehan
dibawah 50% nilai perolehan induk yang tidak dapat dikapitalisasi ke Neraca dengan
rincian sebagaimana berikut:
Kode Nama KKKS Nilai Perolehan (USD) Nilai Wajar (Rp)
A15 Medco EP Natuna 38.484.052 592.802.632.384
A23 Saka Pangkah 20.413.593 196.072.560.285
A80 Vico Sanga-sanga 627.211 9.256.878.800
A51 Premier Oil Natuna Sea BV 2.356.068 23.074.949.382
Petrochina
A47 International 5.045.207 49.618.324.309
Jabung LTD
Chevron Indonesia
A7 Company East 12.849.266 57.375.293.927
Kalimantan
A62 PT Pertamina EP 9.702.053 286.260.699.137
A39 ExxonMobil Cepu 19.249.891 260.242.761.350
Jumlah 108.727.341 1.474.704.099.574
Atas SE tersebut akan dilakukan penelusuran ke dokumen sumber SE oleh SKK Migas
untuk memastikan bahwa aset tersebut adalah tanah atau HBM. Hasil penelusuran
tersebut akan digunakan untuk perbaikan nilai aset KKKS dalam Laporan Keuangan.
d) Aset Perolehan sampai dengan Tahun 2010 yang dilaporkan pada 31 Desember 2020
Terdapat aset dengan perolehan sampai dengan tahun 2010 yang baru dilaporkan oleh SKK
Migas pada 31 Desember 2020 yang belum dilakukan inventarisasi dan penilaian sebagai
berikut:
Mutasi
Saldo Awal (USD) Mutasi Tambah(USD) Saldo Akhir (USD)
Kurang(USD)
5.911.524.305,49 112.870.743,40 243.569.456,19 5.780.825.592,70
Mutasi Tambah aset sebesar USD112.870.743,40 berasal dari perolehan sampai dengan
tahun 2010 yang baru dilaporkan oleh SKK Migas dan/atau koreksi pembenahan aset KKKS
oleh SKK Migas.
Mutasi Kurang aset sebesar USD243.569.456,19 berasal dari penjualan lelang/transfer
out/selisih pembulatan/alih serah, dan/atau pembenahan aset berdasarkan rekonsiliasi
UAKPA.
e) Aset dalam proses penghapusan
Terdapat aset yang sudah terjual. namun belum dapat dihapuskan karena belum diperoleh surat
hapus bukunya dari SKK Migas dan belum dilaporkan mutasi penghapusannya oleh KKKS
sebagai berikut:
Mutasi Tambah Mutasi Kurang
Saldo Awal (USD) Saldo Akhir (USD)
(USD) (USD)
152.159.457,76 4.223.248,79 49.418.099,23 106.964.607,32
Mutasi Tambah aset sebesar USD4.223.248,79 merupakan reklasifikasi aset yang di off-
balance ke CaLK dikarenakan sudah terjual lelang/dihibahkan/dialihstatuskan ke pihak ketiga
pada 31 Desember 2020 namun belum diterbitkan Surat Hapus Buku yang diterbitkan oleh
Mutasi tambah aset sebesar USD366.971,29 berasal dari perolehan sampai dengan tahun
2010 yang baru dilaporkan oleh SKK Migas dan/atau koreksi pembenahan aset KKKS oleh
SKK Migas.
Mutasi kurang aset sebesar USD378.957,69 berasal dari penjualan lelang/transfer out/selisih
pembulatan/alih serah, dan/atau pembenahan aset berdasarkan rekonsiliasi UAKPA.
Pendapatan Negara Bukan Pajak pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp293.205.749.718.963 dan Rp411.529.101.958.925. PNBP pada Tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar Rp118.323.352.239.962 atau turun 28,75%% bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Pendapatan Negara Bukan Pajak pada Tahun 2020 sebesar Rp293.205.749.718.963 terdiri dari
Pendapatan Sumber Daya Alam, Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan, dan PNBP Lainnya
dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1. Pendapatan Sumber Daya Alam 80.621.158.121.343 141.903.281.637.689
2. Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan 170.294.841.425.980 237.410.883.862.102
3. PNBP Lainnya 42.289.750.171.640 32.214.936.459.134
Jumlah 293.205.749.718.963 411.529.101.958.925
Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp29.429.991.316.424 dan
Rp15.060.946.520.033. Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp14.369.044.796.391 atau naik 95,41% bila dibandingkan dengan Tahun 2019.
Pendapatan Pendapatan Sumber Daya Alam pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Penerimaan Rp80.621.158.121.343 dan Rp141.903.281.637.689. Pendapatan SDA pada Tahun 2020 mengalami
SDA penurunan sebesar Rp61.282.123.516.346 atau turun 43,19% bila dibandingkan dengan Tahun 2019.
Pendapatan Sumber Daya Alam terdiri dari PNBP Sektor Migas dan Pendapatan Setoran Bagian
Pemerintah atas Pertambangan Panas Bumi. Pendapatan LO sektor hulu migas diakui pada saat
diterimanya tagihan atas piutang migas yang diterbitkan oleh SKK Migas. Sementara itu, Pendapatan LO-
Setoran Bagian Pemerintah (SBP) Pertambangan Panas Bumi diakui pada saat selesainya perhitungan hak
pemerintah atas Bagian Pendapatan Panas Bumi yaitu pada saat selesainya penyusunan kertas kerja
perhitungan PNBP sebagai dasar pemindahbukuan PNBP panas bumi dan/atau pada saat diterbitkannya
surat tagihan atas kekurangan pembayaran setoran bagian pemerintah. Adapun Pendapatan Sumber Daya
Alam pada Tahun 2020 sebesar Rp80.621.158.121.343 merupakan PNBP dari BUN Pengelola Transaksi
Khusus (BA 999.99) dengan rincian sebagai berikut:
sisi lain merupakan pendapatan pajak yang dilaporkan oleh DJP. Apabila tidak dilakukan koreksi,
penyajian total pendapatan negara dalam LKPP akan mengalami distorsi, karena menyajikan angka PBB
Migas sebanyak dua kali.
Pendapatan Minyak Bumi-LO merupakan nilai lifting SDA minyak bumi yang menjadi hak pemerintah,
yang secara akrual akan menambah nilai kekayaan bersih pemerintah. Pendapatan Minyak Bumi-LO
diakui pada saat ditetapkannya hak negara dari hasil penjualan dan/atau bagi hasil SDA minyak bumi
sesuai Kontrak Kerja Sama oleh SKK Migas dalam laporan pengiriman minyak bumi dan/atau surat
tagihan. Pendapatan Minyak Bumi-LO akan dikoreksi pada saat adanya pengakuan kewajiban jangka
pendek yang berasal dari PBB Migas yang dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Minyak Bumi,
sehingga Pendapatan Minyak Bumi-LO tahun 2020 adalah sebesar Rp52.511.224.852.254, yaitu
berasal dari nilai hak negara dari hasil penjualan dan/atau bagi hasil SDA minyak bumi sesuai Kontrak
Kerja Sama dikurangi dengan PBB Migas yang dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Minyak Bumi
Rp7.752.801.294.677.
Pendapatan Gas Bumi-LO merupakan nilai lifting SDA gas bumi yang menjadi hak pemerintah, yang
secara akrual menambah nilai kekayaan bersih pemerintah. Pendapatan Gas Bumi-LO diakui pada saat
ditetapkannya hak negara dari hasil penjualan dan/atau bagi hasil SDA gas bumi sesuai Kontrak Kerja
Sama oleh SKK Migas dalam laporan pengiriman gas bumi dan/atau surat tagihan. Pendapatan Gas
Bumi-LO akan dikoreksi pada saat adanya pengakuan kewajiban jangka pendek yang berasal dari PBB
Migas yang dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Gas Bumi, sehingga Pendapatan Gas Bumi-LO
tahun 2020 adalah sebesar Rp25.571.141.491.082 yaitu berasal dari nilai hak negara dari hasil
penjualan dan/atau bagi hasil SDA gas bumi sesuai Kontrak Kerja Sama, dikurangi PBB Migas yang
dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Gas Bumi sebesar Rp3.780.960.146.351.
b. pengurang pendapatan laporan operasional yaitu terkait penyelesaian pembayaran PBB panas bumi.
Memperhatikan hal tersebut di atas, dengan demikian perhitungan pendapatan PNBP Panas Bumi-LO
Tahun 2020 diperoleh dari SBP yang diterima triwulanan di rekening panas bumi dikurangkan dengan
jumlah pembayaran PBB panas bumi, sebagai berikut:
PNBP Panas Bumi-LO = Setoran bagian pemerintah – PBB panas bumi
Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO (Pendapatan LO) periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.538.791.778.007 meningkat sebesar Rp404.968.616.062 (Rp2.538.791.778.007 –
Rp2.133.823.161.945) atau sebesar 18,98% dibandingkan realisasi Pendapatan LO pada periode yang
sama tahun 2019.
Rincian realisasi Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember
2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
No Uraian Total
a Pendapatan Setoran Bagian Pemerintah triwulanan 2.679.274.883.335
1) PT Pertamina Geothermal Energy- Area Kamojang 335.444.378.436
2) PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong 116.547.672.746
3) PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu 169.130.445.402
4) Star Energy Geothermal Salak, Ltd 758.154.278.100
5) Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd 511.380.567.818
6) Star Energy Geothermal Wayang Windu, Ltd 699.473.630.396
7) PT Geo Dipa Energy area Dieng 27.315.730.811
8) PT Geo Dipa Energy area Patuha 61.828.179.626
Pendapatan setoran bagian pemerintah dari kekurangan
b penyetoran bagian pemerintah SEGWWL TB 2016 berdasarkan 2.944.412.453
hasil audit BPKP
Pendapatan setoran bagian pemerintah dari kekurangan
c penyetoran bagian pemerintah SEGS TB 2016 berdasarkan hasil 3.258.750.007
audit BPKP
Pendapatan setoran bagian pemerintah dari kekurangan 1.274.405.142
d penyetoran bagian pemerintah SEGD II TB 2016 berdasarkan
hasil audit BPKP
e Tagihan PBB panas bumi TA 2020 (147.960.672.930)
f Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO ( a - b) 2.538.791.778.007
Sesuai Nota Dinas Direktur Jenderal Pajak Nomor ND-347/PJ/2020 tanggal 10 Juni 2020, PBB panas
bumi yang ditagihkan pada TA 2020 sebesar Rp384.008.328.296. Sementara itu, pencadangan PBB
s.d. Triwulan III TA 2020 sebesar Rp384.008.328.296 (Rp235.732.424.035 + Rp105.492.196.694 +
Rp42.783.707.567).
Tagihan PBB panas bumi TA 2020 yang dapat diakui sebagai pengurang pendapatan LO TA 2020
sebesar pencadangan PBB pada Triwulan II dan Triwulan III TA 2020, yaitu Rp147.960.672.930.
Sedangkan perlakuan atas pencadangan PBB pada rekonsiliasi perhitungan PNBP Triwulan I TA 2020
(dibukukan pada Triwulan IV Tahun 2019) sebesar Rp235.732.424.035 diakui sebagai koreksi lain-lain
karena telah diperhitungkan sebagai beban pada penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019 audited.
Sesuai Nota Dinas Dirjen Anggaran Nomor ND-457/AG/2020 tanggal 26 Juni 2020 hal pembayaran PBB
Tahun 2020, telah dibayarkan PBB panas bumi TA 2020 sebesar Rp341.224.620.729. Selanjutnya atas
kekurangan pembayaran PBB panas bumi sebesar Rp42.783.707.567 diselesaikan pada tahap kedua
melalui Nota Dinas Dirjen Anggaran Nomor ND-730/AG/2020 tanggal 08 September 2020 hal
pembayaran PBB Tahun 2020 Tahap Kedua.
Pendapatan E.2.1.2. Pendapatan dari Kekayaaan Negara yang Dipisahkan
Bagian Pendapatan Bagian Pemerintah dari Kekayaan Negara Dipisahkan pada Tahun 2020 dan 2019 masing-
Pemerintah masing sebesar Rp170.294.841.425.980 dan Rp237.410.883.862.102. Pendapatan Bagian Pemerintah
atas Laba dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan sebesar Rp170.294.841.425.980 tersebut mengalami penurunan
BUMN sebesar Rp67.116.042.436.122 atau 28,27% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Pendapatan Bagian
Pemerintah dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan terdiri dari Pendapatan Bagian Laba BUMN dan
Pendapatan Penyesuaian Nilai Investasi yang terdapat pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah
(999.03) dan BA BUN Pengelola Transaksi Khusus (999.99) dengan rincian sebagai berikut:
Pendapatan Dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah
adalah sebesar Rp148.813.230.938.242 turun Rp58.505.745.099.157 atau turun sebesar 28,22% jika
dibandingkan dengan tahun 2019. Hal ini dikarenakan penurunan pada pendapatan penyesuaian nilai investasi
sebesar Rp52.474.923.086.551 atau 33,49% jika dibandingkan pada tahun 2019.
Pendapatan Bagian Pemerintah dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan Tahun 2020 sebesar
Rp148.813.230.938.242 dapat dirinci sebagai berikut:
Sesuai PMK 169/PMK.05/2018 Entitas akuntansi yang mencatat realisasi pendapatan dan piutang
dividen, yaitu UAKPA BUN yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal
Anggaran c.q. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak (Satker BUN 999.03.984501). Pendapatan
bagian laba BUMN (dividen) yang diakui oleh UAKPA PNBP (984501) adalah pendapatan bagian laba
BUMN equity method dan cost method.
a. cost method , Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan
karakteristik metode biaya, diakui pada saat pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman
pembagian dividen, atau setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara oleh badan usaha (investee).
Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan karakteristik metode
biaya, diukur sebesar:
- Nilai berdasarkan konfirmasi dan/atau Bukti Penerimaan Negara atau yang dipersamakan atas
setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara; dan/atau
- Nilai berdasarkan pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman pembagian dividen tunai
atau yang dipersamakan dari dan/atau kepada badan usaha (investee).
b. equity method , Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan
karakteristik metode ekuitas, diakui pada saat Pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman
pembagian dividen tunai sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau yang
dipersamakan; dan/atau Setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara oleh badan usaha
(investee). Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan karakteristik
metode ekuitas, diukur sebesar:
- Nilai berdasarkan pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman pembagian dividen tunai
sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau yang dipersamakan; dan/atau
- Nilai berdasarkan konfirmasi dan/atau Bukti Penerimaan Negara atau yang dipersamakan atas
setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara
Rincian Pendapatan dari Bagian Laba BUMN Tahun 2020 dibandingkan Tahun 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Bagian Laba BUMN Perbankan 23.987.948.592.740 18.595.470.253.531
2 Pendapatan Bagian Laba BUMN Non Perbankan 20.610.792.214.653 32.034.092.566.468
Total 44.598.740.807.393 50.629.562.819.999
Rincian pendapatan dari bagian laba BUMN dapat dilihat di dalam lampiran E.1
Pendapatan penyesuaian investasi merupakan Pendapatan penyesuaian nilai investasi yang berasal dari
bagian pemerintah atas pendapatan operasional entitas badan usaha (investee) yang menambah nilai
investasi pemerintah dan pendapatan penyesuaian nilai investasi Lainnya yang merupakan
pendapatan pada UAKPA BKF PPKIM (984393) atas penyesuaian nilai investasi.
Pendapatan Penyesuaian Investasi pada BA BUN 999.03 pada tahun 2020 dan 2019 terdiri dari:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Kementerian BUMN (986917) 74.420.764.364.697 130.677.060.212.979
2 Kekayaan Negara Dipisahkan - DJKN (977191) 3.468.961.940.048 3.041.254.413.015
3 Dit EAS – DJPPR (970974) 19.440.154 19.410.348
4 UAIP (999244) 26.217.927.680.100 22.733.265.756.658
5 Direktorat SMI DJPB (961671) 57.962.880.000 122.121.142.000
6 Dirjen Pembiayaan - Kementerian PUPR 48.853.825.850 115.692.282.400
Jumlah 104.214.490.130.849 156.689.413.217.400
uang rupiah. Dari empat BUMN yang menggunakan mata Uang dollar dimaksud dua diantaranya
membukukan laba sehingga dicatat sebagai pendapatan penyesuaian investasi adalah PT Pertamina
dan PT Krakatau Steel. Pada 2020 kurs yang digunakan untuk nilai nilai laba rugi adalah Rp14.577.
Rincian Pendapatan Penyesuaian Investasi pada satuan kerja Kementerian BUMN dapat dirinci
sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 BUMN Persero 73.137.524.322.439 127.863.560.760.604
2 BUMN Perum 1.222.239.560.856 2.668.425.952.375
3 Non BUMN (minoritas) 61.000.481.402 145.073.500.000
Jumlah 74.420.764.364.697 130.677.060.212.979
Pendapatan yang dibukukan Badan Usaha (Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Resiko)
senilai Rp19.440.154 merupakan pendapatan lain-lain yang berasal dari laba ditahan/bagi hasil
deposito mudharabah dari penempatan dana Perusahaan Penerbit SBSN II dan Perusahaan Penerbit
SBSN III, Perusahaan Penerbit SBSN IV dan Perusahaan Penerbit SBSN V yang ada di PT. Bank
Syariah Mandiri Cabang Jakarta Thamrin. Perusahaan SBSN merupakan Special Purpose Vehicle
(SPV) maka perusahaan mendepositokan seluruh modal usaha SBSN pada PT. Bank Syariah Mandiri,
dan bunga jasa giro deposito tersebut menjadi laba perusahaan. Terjadi peningkatan sebesar
Rp29.806 atau 0,15% apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2019 yang sebesar
Rp19.410.348.
Pendapatan Penyesuaian pada UAIP sebesar Rp26.217.927.680.100 terdiri dari kenaikan nilai
Investasi permanen lainnya yang bersumber dari Surplus/Defisit operasional pada Lembaga Otoritas
(LPS) dan Investasi lain-lain pada PTNBH dan BPJS. Pendapatan Penyesuaian pada UAIP pada tahun
2020 mengalami kenaikan apabila dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp3.484.661.923.442 atau
sebesar 15,33%. Rincian pendapatan Penyesuaian Nilai Investasi UAIP sebagai berikut:
Pendapatan Penyesuaian Tahun 2020 pada Direktorat SMI DJPb sebesar Rp57.962.880.000 dan
pada Tahun 2019 sebesar Rp122.121.142.000 merupakan kenaikan nilai wajar investasi LPDP
dalam bentuk asset keuangan (ditempatkan pada obligasi korporasi) yang memenuhi karateristik
available for sale.
Pendapatan penyesuaian nilai investasi pada Dirjen Pembiayaan Kementerian PUPR, modal Awal BP
Tapera (987253) sebesar Rp48.853.825.850 merupakan bagian pemerintah atas laba operasional
tahun berjalan yang dibukukan pada Laporan Keuangan Modal Awal BP Tapera. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2019 terdapat penurunan sebesar Rp66.838.456.550 atau 57,77%.
Pendapatan Dari Kekayaan Negara Dipisahkan pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus Tahun 2020
sebesar Rp21.481.610.487.738 turun sebesar Rp8.610.297.336.965 atau 28,61% jika dibandingkan dengan
tahun 2019. Pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan tersebut merupakan setoran PNBP yang berasal
dari Sisa Surplus Bank Indonesia. Dasar hukum adanya PNBP dari Sisa Surplus BI adalah pasal 62 UU
No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia dan
terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Surplus dari hasil kegiatan Bank Indonesia
akan dibagi sebagai berikut:
1. 30 persen untuk Cadangan Tujuan;
2. sisanya dipupuk sebagai Cadangan Umum sehingga jumlah modal dan Cadangan Umum
menjadi 10 persen dari seluruh kewajiban moneter.
Sisa surplus setelah dikurangi pembagian tersebut di atas diserahkan kepada Pemerintah. Dalam hal
modal termasuk Cadangan Umum telah mencapai 10 persen dari kewajiban moneter, sisa surplus yang
merupakan bagian Pemerintah terlebih dahulu harus digunakan untuk membayar kewajiban Pemerintah
Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Investasi yang sebesar Rp124.444.954.525
mengalami kenaikan sebesar Rp78.377.352.584 atau naik 170,14% dibanding PNBP Lainnya pada
Tahun 2019. Pendapatan PNBP tersebut berupa Pendapatan Anggaran Lain-lain sebesar Rp0,
Pendapatan UAIP yaitu pendapatan bunga yang bersumber dari selisih kenaikan/penurunan nilai Dana
Cadangan Reboisasi (DNS) dengan dana bergulir pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sebesar Rp172.076.796 dan Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (penjaminan korporasi) sebesar
Rp124.272.877.729. Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (penjaminan korporasi) pada UAKPA
Direktorat EAS merupakan Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Loss Limit. Sesuai dengan Pasal 11
ayat 4 sampai dengan 7 PMK nomor 71/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah
Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan
Ekonomi Nasional Dalam pemberian dukungan berupa loss limit, PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo
dikenakan IJP loss limit dan disetor ke kas negara sebagai PNBP.
Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman pada Tahun 2020 sebesar
Rp1.437.683.546.073 mengalami penurunan sebesar Rp185.916.088.294 atau turun 11,45% bila
dibandingkan dengan Tahun 2019. Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Penerusan
Pinjaman pada Tahun 2020 sebesar Rp1.437.683.546.073 terdiri dari:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, 1.433.059.820.126 1.535.730.810.774
dan Pengelolaan Keuangan
2 Pendapatan Denda 3.256.896.966 86.724.204.738
3 Pendapatan lain-lain 1.366.828.981 1.144.618.855
Jumlah 1.437.683.546.073 1.623.599.634.367
Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Belanja Subsidi sebesar Rp1.186.920.545
mengalami kenaikan sebesar Rp1.115.648.605 atau naik 1.565,34% bila dibandingkan dengan
tahun 2019. Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Belanja Subsidi tersebut terdiri dari
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) dan pendapatan denda keterlambatan pada Bank
pelaksana yang terlambat menyalurkan SBUM Perumahan pada Ditjen Pembiayaan Perumahan
Kementerian PUPR sebesar Rp88.132.570 serta pendapatan Jasa Giro pada Kementerian BUMN
sebesar Rp1.098.787.975.
Rincian PNBP lainnya sebesar Rp88.132.570 pada Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR
adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan 10.736.104 71.271.940
2 Pendapatan Denda 77.396.466 -
Jumlah 88.132.570 71.271.940
Rincian PNBP Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi sebesar Rp1.098.787.975 yang berasal
dari Kementerian BUMN adalah:
a. Pengakuan atas pendapatan jasa giro setelah dikurangi pajak giro yang belum tersalurkan ke
debitur yang ditempatkan pada rekening giro PT Pegadaian yang belum disetor ke Kas Negara
per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.018.636.175.
b. Pengakuan atas pendapatan jasa giro setelah dikurangi pajak giro yang belum tersalurkan ke
debitur atas rekening penampungan PT PNM dengan nomor rekening 8889898140 yang belum
disetor ke kas negara per 31 Desember 2020 sebesar Rp80.151.800.
Pendapatan PNBP Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain pada Tahun 2020 sebesar
Rp1.985.264.915.345 mengalami peningkatan sebesar Rp1.985.102.686.320 atau naik
1.223.642,12%% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Peningkatan paling besar pada Pendapatan
Anggaran Lain-Lain satker Direktorat Jenderal Anggaran (Dana Kompensasi) berasal dari kelebihan
pembayaran kompensasi pada tahun 2020 kepada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo,
Tbk sebesar Rp1.984.913.848.996.
Pendapatan PNBP Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain yang sebesar
Rp1.985.264.915.345 adalah:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Jasa 68.600.709 71.678.605
2 Pendapatan Iuran dan Denda 112.476.835 90.550.420
3 Pendapatan Lain-lain 1.985.083.837.801 -
Jumlah 1.985.264.915.345 162.229.025
Pendapatan jasa sebesar Rp68.600.709 merupakan pendapatan jasa giro yang terdapat pada Ditjen
Tanaman Pangan. Pendapatan ini merupakan pendapatan berupa jasa giro dari dana pengelolaan CBN
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2020, dengan rincian: PT. SHS (Persero) sebesar Rp9.598.816
dan PT. PERTANI (Persero) sebesar Rp59.001.893.
Pendapatan iuran dan denda sebesar Rp112.476.835, terdapat pada:
No Uraian TA 2020
1 Istana Kepresidenan 25.288.000
2 MPP Kartu Prakerja 692.076
3 BP Batam 105.955
4 SKK Migas 86.390.804
Jumlah 112.476.835
Terkait dengan pandemi COVID-19 yang melanda tanah air sejak awal tahun 2020, terdapat hibah dari
donor dalam negeri maupun luar negeri kepada Pemerintah untuk menanggulangi COVID-19 tersebut.
Sampai dengan periode Tahun 2020 (Audited), terdapat 213 hibah yang telah diregistrasi oleh Direktorat
Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, DJPPR dan Kanwil DJPb.
Dari 213 register hibah, terdapat 211 register yang telah dilakukan pengesahan pendapatan hibahnya
dengan total realisasi pendapatan hibah terkait Covid-19 sebesar Rp884.762.239.530.
Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 sebesar Rp29.429.991.316.424 terdiri dari Pendapatan Hibah
terencana dan langsung dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Hibah Dalam Negeri
a. Melalui Kuasa BUN (Terencana) - -
b. Tdk Melalui Kuasa BUN (langsung) 21.365.855.163.212 8.209.767.397.950
- Hibah Uang 16.998.016.624.642 3.673.078.332.679
- Hibah Barang 4.362.717.987.979 4.535.834.189.821
- Hibah Jasa 5.120.550.591 854.875.450
- Hibah Surat Berharga - -
Jumlah 21.365.855.163.212 8.209.767.397.950
Rincian Beban Pegawai pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus adalah sebagai berikut:
Akun Keterangan Jumlah
513111 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS 29.314.378.952.698
513112 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS Daerah 69.086.913.515.972
513113 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS TNI/Kemhan 2.463.464.225.970
513114 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS Polri 520.962.367.358
513115 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS Eks Pegadaian 15.260.510.362
513121 Beban Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Polri (Lama) 2.716.884.157.925
513122 Beban Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Kemhan 8.032.725.886.272
513123 Beban Pensiun dan Uang Tunggu Polri 4.406.353.833.297
513131 Beban Pensiun dan Uang Tunggu Pejabat Negara 152.472.939.043
513132 Beban Pensiun dan Uang Tunggu Hakim 163.219.254.075
Kontribusi APBN Sebagai Pendanaan Bersama Dalam Pembayaran Pensiun
513141 635.200.868.889
Eks PNS Kemhub pada PT KAI
513151 Beban Tunjangan Veteran 3.051.459.586.880
513152 Beban Dana Kehormatan Veteran 25.226.133.750
513153 Beban Tunjangan PKRI dan KNIP 13.469.229.100
513211 Beban Askes PNS 6.528.319.916.377
513212 Beban Askes Pejabat Negara 218.754.909.000
513231 Beban Askes TNI/Kemhan 1.284.853.698.336
513241 Beban Askes Polri 1.327.148.114.048
513251 Beban Askes Veteran 105.709.414.968
513271 Beban Program Jaminan Kecelakaan Kerja Pegawai 232.880.412.882
513281 Beban Program Jaminan Kematian Pegawai 481.656.726.379
Jumlah 130.777.314.653.581
Secara lebih rinci beban barang lainnya pada BA BUN 999.99 dapat disajikan sebagai berikut:
a. Jumlah Beban Operasional keperluan pembayaran kontribusi dan trust fund pada organisasi
internasional per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp60.789.235.619 yang merupakan Beban
Barang Barang Lainnya yang berasal dari tagihan Organisasi Internasional pada Tahun Anggaran
2020 (OFID, USAID Trust Fund, ASEAN ICT Fund, ADF, OECD BEPS Project, GFTEI, CTS, MAC,
MCAA, dan TCF IAEA) yang dihitung menggunakan kurs tengah BI pada tanggal SPM.
31 Desember 2020 Belanja
Organisasi Kontribusi
Internasional Mata pada OI TA
Anggaran Tagihan Tgl SPM Kurs
Uang 2020
OFID 5.472.000.000 USD 380.000,00 24-Jun-20 14.160,00 5.380.800.000
OECD BEPS 852.863.000 EUR 53.800,00 29-Dec-20 17.337,21 932.741.898
OECD GFTEI 887.513.000 EUR 42.353,97 24-Jun-20 16.032,66 679.046.801
USAID Trust 15.000.000.000 IDR 5.000.000.000,00 24-Jun-20 1,00 5.000.000.000
ASEAN ICT Fund 1.440.000.000 USD 100.000,00 22-Dec-20 14.218,00 1.421.800.000
TCF IAEA 3.814.940.000 EUR 229.839,00 10-Jul-20 16.343,36 3.756.341.519
ADF 43.243.200.000 USD 3.003.000,00 22-Dec-20 14.218,00 42.696.654.000
MAC 31.595.000 EUR
3.429,93 24-Jun-20 16.032,66 54.990.902
MCAA 61.347.000 EUR
CTS 787.500.000 EUR 50.000,00 29-Dec-20 17.337,21 866.860.500
Jumlah 71.590.958.000 60.789.235.619
b. Jumlah Beban Kontribusi Fasilitas Penyiapan Proyek (PDF) per 31 Desember 2020 dan 2019
masing-masing sebesar Rp56.979.435.152 dan Rp92.809.622.349. Jumlah beban pada 31
Desember 2020 mengalami penurunan karena penurunan capaian keluaran yang mempengaruhi
jumlah penggantian biaya penugasan fasilitas penyiapan proyek kepada BUMN Pelaksana
Penugasan.
c. Beban Kontribusi Dukungan Kelayakan Proyek Kerja Sama
Jumlah beban per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp584.870.000.000 dan
Rp327.960.000.000. Terdapat kenaikan realisasi dikarenakan pada tahun 2019, Dukungan
Kelayakan pada Proyek KPBU SPAM Umbulan tahap IV dan V belum dapat dicairkan sehingga
dijadwalkan untuk dicairkan pada tahun 2020 sesuai dengan jadwal pada perubahan terakhir Surat
Dukungan Kelayakan Menteri Keuangan nomor S-112/MK.08/2020 tanggal 14 Februari 2020.
Selain itu pada tahun 2020 juga terdapat alokasi pencairan dukungan kelayakan untuk proyek
SPAM Kota Bandar Lampung sesuai dengan jadwal pada Surat Dukungan Kelayakan Menteri
Keuangan nomor S-426/MK.08/2018 tanggal 6 Juni 2018.
d. Beban Kompensasi Penugasan Dukungan Loss Limit (Satker 999903)
Jumlah beban per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar
Rp764.200.000 dan Rp0. Hal ini dikarenakan DIPA pembayaran kompensasi penugasan dukungan
loss limit baru diterbitkan pada TA 2020 sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional
sehingga tidak terdapat realisasi anggaran kompensasi penugasan dukungan loss limit pada TA
2019.
Pengembalian beban pembayaran bunga Obligasi Negara – Rupiah (akun 541211) TA 2020 sebesar
Rp1.809.592.188. merupakan pengembalian atas kelebihan pembayaran bunga atas SRBI-01/MK/2003.
Nilai beban bunga atas SBN yang disajikan dalam Laporan Operasional Tahun Anggaran 2020 termasuk
nilai beban discount sebagai penambah beban bunga. Nilai beban bunga atas beban diskon termasuk
beban discount atas SBN Jangka Pendek (SPN dan SPNS). Rincian beban diskon adalah sebagai berikut:
Beban Subsidi berasal pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (BA 999.07) dirinci jenis subsidi sebagai
berikut:
Beban Subsidi berasal pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (BA 999.07) dirinci jenis menurut Kementerian
Negara/Lembaga adalah sebagai berikut:
No Kementerian Negara/Lembaga TA 2020 TA 2019
1 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3.220.467.394.565 4.144.498.545.789
2 BUMN 228.085.138.018 0
3 Koperasi dan UKM 24.910.758.377.100 11.067.281.156.667
4 Perhubungan 5.080.290.878.742 4.446.738.381.308
5 Perindustrian 226.434.877.370 343.623.198.000
6 BPOM 7.043.983.000 10.703.104.000
7 Komunikasi dan Informatika 151.853.103.000 156.132.228.800
8 Pertanian 29.182.984.590.995 29.975.667.317.918
9 Keuangan 136.759.622.498.521 139.184.742.492.721
Jumlah 199.767.540.841.311 189.329.386.425.202
Beban Subsidi sampai dengan Tahun 2020 dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Beban Subsidi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sampai dengan Tahun 2020
sebesar Rp3.220.467.394.565. Beban Subsidi dimaksud terdiri dari:
Uraian Jenis Beban TA 2020 TA 2019
Beban Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 2.805.659.786 3.372.616.140
Beban Subsidi – Estimasi 3.844.236.745 185.574.245.218
Beban Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000 632.272.000.000
Pengembalian Beban Subsidi Bantuan Uang Muka
- (212.000.000)
Perumahan
Beban Subsidi Bunga KPR 2.571.594.857.661 3.328.973.642.611
Pengembalian Beban Subsidi Bunga KPR (21.125.152) (5.481.958.180)
Beban Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan -
367.038.000.000 -
Penanganan Pandemi COVID-19
Beban Subsidi Bunga KPR - Penanganan Pandemi COVID-19 118.402.582.066 -
Pengembalian Beban Subsidi Bunga KPR-Penanganan
(2.654.816.541) -
Pandemi COVID-19
Jumlah 3.220.467.394.565 4.144.498.545.789
a. Beban Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya sebesar Rp2.805.659.786 pada Satker Ditjen
Cipta Karya sebagai berikut:
Beban Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya NILAI
Realisasi Belanja Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya periode September 4.695.609.339
2019 s.d Agustus 2020
Penyesuaian akrual atas Tagihan Periode September s.d Desember 2019 yang (1.889.949.553)
dibayarkan di tahun 2020
Jumlah 2.805.659.786
2. Kementerian BUMN
Beban Subsidi Kementerian BUMN sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp228.085.138.018. Beban
subsidi sebesar Rp228.085.138.018 merupakan beban yang dihitung berdasarkan nilai belanja subsidi
yang dikurangi dengan kelebihan dana subsidi sebagaimana hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa BPK
Belanja Subsidi, yang belum disetorkan ke kas negara sampai dengan periode pelaporan. Beban
Operasional untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 berupa Beban Subsidi Bunga/
Subsidi Margin Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) - Penanganan Pandemi COVID-19 dengan
rincian sebagai berikut:
a. BUMN Penyalur PT PNM sebesar Rp119.613.007.638
b. BUMN Penyalur PT Pegadaian sebesar Rp108.472.130.380
3. Kementerian Koperasi dan UKM
Beban Subsidi Kementerian Koperasi dan UKM sampai dengan Tahun 2020 sebesar
Rp24.910.758.377.100 yang terdiri dari :
a. Realisasi pembayaran Subsidi Bunga KUR Reguler Tahun 2020 sebesar Rp11.668.118.071.287;
b. Realisasi pembayaran Subsidi Bunga KUR Tambahan (Program PEN) Tahun 2020 sebesar
Rp4.718.084.048.988;
c. Realisasi pembayaran Subsidi Bunga KUR Super Mikro (Program PEN) Tahun 2020 sebesar
Rp77.749.098.949;
d. Beban Subsidi bunga/margin Program PEN untuk Kredit/Pembiayaan UMKM (Non KUR) pada
Deputi Restrukturisasi Usaha sebesar Rp32.269.398.184.
e. Beban Subsidi Estimasi sebesar Rp8.414.537.759.692 merupakan beban Subsidi Estimasi
berdasarkan tagihan belum di verifikasi juga selisih-selisih tagihan yang belum lolos verifikasi
yang akan ditagihkan pada TA 2021, yang terdiri dari :
1) Tagihan Subsidi IJP KUR sebesar Rp1.057.695.718.173;
Tagihan Tahun
Realisasi Belanja Pembayaran 2020
Unit Eselon I Beban Subsidi
Subsidi Utang TAYL (-) Belum Dibayar
(+)
Ditjen Perkeretaapian 2.548.745.105.810 147.382.586.109 485.821.739.385 2.887.184.259.086
Ditjen Perhubungan Laut 2.046.299.999.387 335.708.303.387 482.514.923.656 2.193.106.619.656
Jumlah 4.595.045.105.197 483.090.889.496 968.336.663.041 5.080.290.878.742
5. Kementerian Perindustrian
Beban Subsidi Kementerian Perindustrian sampai Tahun 2020 sebesar Rp226.434.877.370. Beban
Subsidi merupakan beban subsidi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM-DTP) yang terdiri dari
subsidi regular dan subsidi COVID-19 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BEBAN SUBSIDI
Belanja Subsidi Reguler 135.358.130.700
Ditjen Industri Agro 1.672.587.000
Ditjen IKFT 96.190.862.700
Ditjen ILMATE 37.494.681.000
Ditjen IKMA -
Belanja Subsidi COVID-19 91.076.746.670
Ditjen Industri Agro 69.854.899.764
Ditjen IKFT -
Ditjen ILMATE 21.221.846.906
Ditjen IKMA -
Jumlah 226.434.877.370
6. Badan POM
Beban Subsidi Badan POM sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp7.043.983.000 yang merupakan
beban subsidi BM-DTP.
7. Kementerian Komunikasi dan Informatika
Beban Subsidi Kementerian Komunikasi dan Informatika sampai dengan Tahun 2020 sebesar
Rp151.853.103.000 yang merupakan Beban PSO LKBN ANTARA. Beban Operasional pada Bagian
Anggaran 999.07 (Beban Subsidi) Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2020
berupa Beban Subsidi yang digunakan untuk pembayaran produk dan layanan publik untuk informasi
publik bidang pers. Beban Subsidi yang tercatat merupakan tagihan PSO LKBN ANTARA yang telah
dibayarkan serta tagihan yang telah dilakukan verifikasi sesuai dengan Berita Acara Verifikasi.
Naik (Turun)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Rp %
Beban Operasional
Beban Subsidi 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800) (2.74)
Total Beban 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800) (2.74)
Operasional
Jumlah Beban Subsidi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar Rp4.279.125.800 atau 2,74%
dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
a. Terdapat penurunan volume realisasi produk pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.
Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan volume realisasi pada beberapa produk dan efisiensi
harga pokok produksi pada Tahun Anggaran 2020.
b. Adanya efisiensi harga pokok produksi yang mempengaruhi besaran subsidi, sebagaimana
tertuang pada Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kewajiban Pelayanan Publik untuk
Informasi Publik Bidang Pers Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Produk Kewajiban
Pelayanan Publik/Public Service Obligation (PSO) untuk informasi publik bidang Pers Tahun
Anggaran 2020, yang mengacu pada Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kewajiban
Pelayanan Publik untuk Informasi Publik Bidang Pers Nomor 7 Tahun 2019 tentang Komponen
Beban Pokok Produksi dalam Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Informasi
Publik Bidang Pers.
Beban Subsidi untuk produk PSO Bidang Pers tersebut meliputi:
- Produk Berita Teks Hardnews sebanyak 140.772 produk dengan nilai sebesar
Rp96.963.753.600 berupa berita tertulis yang disebarluaskan ANTARA serta memenuhi
kaidah jurnalistik dan mengandung unsur pendidikan, pencerahan, pemberdayaan dalam
kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening, empowering, nationalism/3E+1N)
yang disalurkan melalui jaringan satelit dan web kepada para pelanggan dan publik secara
luas.
- Produk Berita Artikel sebanyak 1.558 produk dengan nilai sebesar Rp4.268.764.200 berupa
berita tertulis yang disebarluaskan ANTARA serta mengandung opini, telaah, analisis, dan
kajian yang memenuhi kaidah jurnalistik dan mengandung unsur wawasan kebangsaan yang
disalurkan melalui jaringan satelit dan web kepada para pelanggan dan publik secara luas.
- Produk Berita Foto sebanyak 14.738 produk dengan nilai sebesar Rp12.098.424.200
berupa obyek foto yang bernilai berita kepada media massa pelanggan yang pada akhirnya
akan disebarluaskan kepada masyarakat secara luas.
- Produk Berita TV berupa program audio visual yang digunakan untuk kepentingan yang lebih
luas yaitu mendistribusikan program dan kegiatan baik dari Eksekutif, Legislatif, dan
Yudikatif serta permintaan dan kebutuhan stasiun TV dan mitra dalam bentuk:
1) Produk Berita TV Features berdurasi 30 menit sebanyak 40 produk dengan nilai sebesar
Rp15.076.796.000.
2) Produk Berita TV Hardnews sebanyak 6.500 produk dengan nilai sebesar
Rp20.724.600.000 berupa liputan kenegaraan (Presiden/Wapres, Kementerian, BUMN,
DPR RI, DPRD, Pemda, MA, MK, dan lain-lain) dalam bentuk berita lepas dan program
berita.
- Produk Infografis sebanyak 100 produk dengan nilai sebesar Rp1.555.170.000 berupa
tampilan informasi, data serta pengetahuan dalam bentuk visual grafis yang bertujuan untuk
menampilkan informasi yang lengkap secara komunikatif, efektif dan menarik, dilengkapi
dengan teks, grafis atau data statistik atau foto yang mengandung unsur pendidikan,
pencerahan, pemberdayaan, dalam kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening,
empowering, nationalism/3E+1N).
- Produk Photo Story sebanyak 50 produk dengan nilai sebesar Rp1.165.595.000 berupa
rangkaian cerita melalui foto yang memuat kejadian atau sebuah peristiwa menjadi semakin
bersifat informatif dan mudah dimengerti serta mengandung unsur pendidikan, pencerahan,
pemberdayaan, dalam kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening,
empowering, nationalism/3E+1N).
8. Kementerian Pertanian
Beban Subsidi Kementerian Pertanian sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp29.182.984.590.995.
Beban Subsidi merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang yang dibayarkan kepada Produsen
Pupuk untuk disalurkan kepada Petani. Rincian beban Subsidi sebagai berikut:
No Uraian Jenis Beban TA 2020 TA 2019
1 Beban Subsidi Benih - -
2 Beban Subsidi Pupuk 26.045.775.388.134 29.975.667.317.918
3 Beban Subsidi Pupuk PEN 3.137.209.202.861 -
Jumlah 29.182.984.590.995 29.975.667.317.918
Beban subsidi sampai dengan 31 Desember 2020 senilai Rp29.182.984.590.995 berada pada Eselon
I Ditjen PSP terdiri dari:
a. Penyaluran subsidi pupuk sampai dengan 31 Desember 2020 dengan rincian:
NO JENIS PUPUK PAGU (Rp.) PAGU (Rp.) REVISI REALISASI (Rp.) %
1 UREA 11.517.835.576.000 10.612.785.484.000 10.206.572.838.293 96,17
2 SP-36 1.575.000.000.000 1.488.943.000.000 1.377.483.007.514 92,51
3 ZA 1.349.167.500.000 1.235.938.500.000 1.051.287.646.010 85,06
4 NPK 11.045.344.880.000 10.604.016.831.000 10.256.086.668.325 96,72
5 ORGANIK 1.140.033.600.000 983.475.360.000 793.175.048.801 80,65
6 UREA COVID-19 2.642.329.791.000 2.642.323.010.144 100,00
7 SP-36 COVID-19 315.000.000.000 314.998.116.717 100,00
8 ZA COVID-19 179.889.200.000 179.888.076.000 100,00
JUMLAH 26.627.381.556.000 28.062.378.166.000 26.821.814.411.804 95,58
b. Beban subsidi sesuai hasil perhitungan BPK untuk kurang bayar sebesar Rp2.361.170.179.191.
9. Kementerian Keuangan
Beban Subsidi Kementerian Keuangan sampai dengan Tahun 2020 adalah sebesar
Rp136.759.622.498.521 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN KELOMPOK BEBAN TA 2020 TA 2019
Beban Subsidi Untuk Energi 115.696.203.812.743 128.607.805.153.344
Beban Subsidi Untuk Pajak DTP 15.912.597.718.143 10.557.240.293.147
Beban Subsidi Untuk Kredit Program 3.787.730.912.706 19.697.046.230
Beban Subsidi Untuk Imbal Jasa Penjaminan 1.363.090.054.929 -
Jumlah 136.759.622.498.521 139.184.742.492.721
Beban Subsidi Kementerian Keuangan sampai dengan 31 Desember 2020 dapat diuraikan per Eselon I
sebagai berikut:
No Eselon I Kemenkeu TA 2020 TA 2019
1 DJA 115.696.203.792.743 128.607.805.153.344
2 DJP 15.912.597.718.143 10.557.240.293.147
3 DJPPR 1.363.090.054.929 -
4 DJPb 3.787.730.912.706 19.697.046.230
Jumlah 136.759.622.478.521 139.184.742.492.721
Belanja Subsidi – Estimasi sebesar Rp262.373.737.435 yang merupakan Belanja Subsidi – Estimasi
untuk estimasi belanja Periode Desember 2020 yang akan di bayarkan di tahun 2021.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Beban operasional pada laporan keuangan ini merupakan Beban Subsidi yang diakui berdasarkan
Berita Acara Verifikasi (BAV) yang diterbitkan pada Tahun 2020 (tidak termasuk BAV subsequent
event LK Tahun 2019) atas tagihan subsidi periode Januari s.d. Desember 2020 dan SP2D atas
tagihan berupa SPP/SPM bunga program PEN dan Non PEN yang diajukan ke KPPN sampai dengan
31 Desember 2020.
Beban Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp3.787.730.912.706 yang terdiri dari subsidi PEN
sebesar Rp3.787.384.815.009 dan subsidi non PEN Rp346.097.697. Dibandingkan dengan periode
sebelumnya, per 31 Desember 2019 sebesar Rp19.697.046.230 terjadi kenaikan signifikan beban
subsidi sebesar Rp3.768.033.866.476. Kenaikan ini disebabkan oleh antara lain adanya penyaluran
subsidi bunga program PEN dalam rangka penanganan dampak covid-19.
Beban Dana Perimbangan pada Tahun 2020 sebesar Rp642.236.056.541.483 tersebut, mengalami
penurunan sebesar Rp68.876.162.112.832 atau turun 9,69% bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Secara rinci Beban Dana Perimbangan dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Dana Bagi Hasil (DBH) 87.032.902.063.295 104.713.947.999.521
2 Beban Dana Alokasi Umum (DAU) 381.612.451.495.551 420.910.238.556.000
3 Beban Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 50.175.976.373.103 64.165.654.543.270
4 Beban Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 123.414.726.609.534 121.322.377.555.524
Jumlah 642.236.056.541.483 711.112.218.654.315
Beban Transfer DBH Reguler per 31 Desember T.A. 2020 sebesar Rp54.341.600.717.638 mengalami
penurunan sebesar Rp12.080.757.469.045 atau turun 18,19% jika dibandingkan dengan tahun tahun
2019. Turunnya Beban transfer DBH Reguler disebabkan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan,
dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian APBN T.A. 2020. Selain itu juga dikarenakan turunnya
rencana penerimaan Pajak dan PNBP yang dibagihasilkan pada TA 2020. Rincian beban transfer DBH
Reguler sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Transfer DBH Pajak Reguler 29.340.665.467.802 33.447.566.719.550
2 Beban Transfer DBH SDA Reguler 25.000.935.249.836 32.974.791.467.133
Jumlah 54.341.600.717.638 66.422.358.186.683
Beban DBH Pajak untuk periode Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp29.340.665.467.802. Nilai tersebut
berasal dari kewajiban yang telah dibayar untuk masa periode sampai dengan 31 Desember TA 2020.
Jika dibandingkan Beban transfer DBH Pajak 31 Desember TA 2019, nilai Beban transfer DBH Pajak per
31 Desember TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp4.106.901.251.748 atau sebesar 12,28%.
Turunnya Beban transfer DBH Pajak Reguler disebabkan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan,
dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian APBN T.A. 2020. Selain itu, juga dikarenakan turunnya
rencana penerimaan Pajak yang dibagihasilkan pada T.A. 2020. Beban Transfer DBH Pajak secara terinci
tercantum pada tabel dibawah ini.
Beban transfer DBH SDA per 31 Desember 2020 sebesar Rp25.000.935.249.836. Jika dibandingkan
dengan Beban transfer DBH SDA per 31 Desember TA 2019, maka nilai Beban transfer DBH SDA per 31
Desember TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp7.973.856.217.297 atau sebesar 24,18%.
Penurunan jumlah beban transfer DBH SDA tersebut disebabkan turunnya pagu DBH SDA 31 Desember
TA 2020. Turunnya pagu DBH SDA TA 2020 ini dikarenakan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan,
dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian APBN T.A. 2020.Beban Transfer DBH SDA secara
terinci tercantum pada tabel dibawah ini.
Penambah beban Dana Bagi Hasil atas Timbulnya Estimasi Kewajiban Dana Bagi Hasil sampai dengan 31
Desember TA 2020 sebesar Rp32.709.162.110.820. Hal ini berdasarkan angka estimasi kewajiban Dana
Bagi Hasil yang didapat dari Nota Kesepakatan Final antara DJPK, BPK, dan Kementerian/Lembaga.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember 2019, nilai penambah beban DBH atas
Potensi/Estimasi KB periode 31 Desember 2020 mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar
Rp5.582.427.702.018 atau 14,60%. Hal ini disebabkan Realisasi Penerimaan DBH TA 2020 menurun
sehingga potensi/estimasi Kurang Bayar pada Tahun Anggaran 2020 lebih rendah selain itu dikarenakan
Pagu DBH TA 2020 lebih rendah dari TA 2019.
Adapun nilai pengurang Beban Dana Bagi Hasil atas timbulnya estimasi Piutang DBH per 31 Desember
2020 sebesar Rp17.860.765.163, jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember 2019,
maka pada TA 2020 ini mengalami penurunan sebesar Rp109.048.425.957 atau 85,93%. Penurunan ini
dikarenakan nilai estimasi Lebih Bayar sebesar Rp126.909.191.120 telah ditetapkan menjadi Lebih Bayar
Definitif berdasarkan PMK Nomor 113/PMK.07/2020 selain itu dikarenakan Pagu DBH TA 2020 lebih
rendah dari TA 2019.
Rincian penambah dan pengurang DBH atas potensi Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Penambah Beban DBH atas potensi KB 32.709.162.110.820 38.291.589.812.838
2 Pengurang Beban DBH atas potensi LB 17.860.765.163 126.909.191.120
Jumlah 32.691.301.345.657 38.418.499.003.958
mengalami penurunan sebesar Rp1.423.215.612.000 atau turun 6,78% dibandingkan dengan tahun
2019. Beban Dana Otonomi Khusus pada laporan ini merupakan kewajiban reguler yang terutang dan
telah terbayar untuk periode Tahun 2020. Jumlah Beban Dana Otsus Tahun 2019 sama dengan jumlah
realisasi Transfer Dana Otsus Tahun 2020.
Rincian Beban Dana Otonomi Khusus sebagaimana berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Dana Otonomi Khusus Prov Aceh 7.555.278.348.000 8.357.471.654.000
2 Beban Dana Otonomi Khusus Prov Papua 5.288.694.844.000 5.850.230.158.000
3 Beban Dana Otonomi Khusus Papua Barat 2.266.583.504.000 2.824.446.537.000
4 Beban Dana Tambahan Infrastruktur Prov Papua 2.711.275.076.000 2.507.241.496.000
5 Beban Dana Tambahan Infrastruktur Prov Papua Barat 1.734.895.924.000 1.440.553.463.000
Jumlah 19.556.727.696.000 20.979.943.308.000
realisasi DID Tahunan Tahun 2020, yaitu sebesar Rp18.455.285.206.000. Hal ini dikarenakan semua
SPM Transfer DID yang terbit pada periode tersebut telah terbayarkan (telah terbit semua SP2D nya).
Beban Transfer Dana Desa
Beban Dana Desa untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp71.100.518.583.856 dan Rp69.814.148.478.999. Beban Transfer Dana Desa TA 2020
mengalami peningkatan sebesar Rp1.242.035.444.684 atau 1,78%.
E.2.2.10. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Beban Penyusutan pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp30.219.866.095.282
Penyusutan dan Rp29.360.157.231.511. Beban penyusutan adalah beban untuk mencatat alokasi sistematis atas
nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
dan
Amortisasi bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat
ekonomi atas Aset Tak berwujud. Beban Penyusutan dan Amortisasi pada Tahun 2020 mengalami
kenaikan sebesar Rp859.708.863.771 atau naik 2,93% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban
Penyusutan dan Amortisasi pada Tahun 2020 dapat dirinci berdasarkan Bagian Anggaran BUN sebagai
berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 1.462.999.349.359 1.459.566.620.275
999.08 Pengelola Belanja Lain-lain 128.433.645.075 108.015.391.733
999.99 Pengelola Transaksi Khusus 28.628.433.100.848 27.792.575.219.503
Jumlah 30.219.866.095.282 29.360.157.231.511
Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN Pengelola Investasi Pemerintah (BA 999.03) pada Tahun
2020 yang sebesar Rp1.462.999.349.359 tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp3.432.729.084 atau
naik 0,24% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN
Pengelola Investasi Pemerintah tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (BA 999.08) pada Tahun 2020
yang sebesar Rp 128.433.645.075 tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp20.418.253.342 atau naik
18,90% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN
Pengelola Belanja Lain-lain tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 BP Batam
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 1.754.420.086 1.638.086.061
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 215.589.409 29.004.185
Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 70.737.048.443 45.057.875.311
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 7.301.026 7.301.026
Sedangkan Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) pada
Tahun 2020 yang sebesar Rp28.628.433.100.848 tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp835.857.881.345 atau naik 3,01% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Beban Penyusutan
dan Amortisasi pada BUN Pengelola Transaksi Khusus tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban penyusutan aset eks pertamina 693.191.740.268 676.017.302.807
2 Beban penyusutan aset pada pengelola BMN Idle 377.666.850 386.575.300
3 Beban penyusutan aset pada PKP2B 1.743.543.686.115 2.207.368.946.572
4 Beban penyusutan aset pada KKKS 26.191.320.007.615 24.908.802.394.824
Jumlah 28.628.433.100.848 27.792.575.219.503
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA 999.02 sebesar Rp2.524.824.086 merupakan beban
penyisihan piutang tidak tertagih–piutang PNBP lainnya atas sisa dana hibah RR dan Pariwisata yang
belum disetorkan kembali ke RKUN.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA 999.03 sebesar Rp4.144.157.605.153 merupakan
beban penyisihan piutang tidak tertagih–piutang PNBP dan beban dana bergulir diragukan tertagih
lainnya. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA BUN 999.03 telah sesuai dengan diterbitkan
PMK 168 tahun 2018 tentang penentuan nilai bersih investasi jangka panjang non permanen dalam
bentuk tagihan.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA BUN 999.03 dapat dirinci berdasarkan Kuasa
Pengguna Anggaran sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 KPA Direktorat PNBP DJA (984501) 755.888.769 6.222.563.766
2 KPA BLU LPDB (979403) 78.639.743.949 61.271.648.025
3 KPA BLU P2H (979851) 15.403.382.133 38.673.151.602
4 KPA BLU Set BPJT (984102) 4.019.782.349.324 (218.218.930)
5 KPA BLU LPMUKP (984848) (1.388.983.222) 5.697.212.558
6 KPA Dit. SMI (961617) 30.965.224.200 0
Jumlah 4.144.157.605.153 111.646.357.021
Rincian Beban Penyisihan Piutan Tak Tertagih pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah (999.03)
adalah sebagai berikut:
1. KPA Direktorat PNBP DJA (984501)
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada KPA Direktorat PNBP DJA pada 2020
Rp755.888.769 sedangkan pada 2019 adalah sebesar Rp6.222.563.766. Nilai beban penyisihan
piutang tertagih merupakan penyisihan piutang dividen lancar sebesar 0,5% dari nilai piutang lancar
2020 sebesar Rp1.177.753.794 dan penyisihan sebesar 10% dari penambahan nilai bagian lancar
atas piutang jangka panjang lainnya yang jatuh tempo pada akhir tahun 2021 sebesar
Rp7.500.000.000.
2. KPA BLU LPDB (979403)
Beban Dana Bergulir Diragukan Tertagih pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM) merupakan dana bergulir yang diragukan
tertagih termasuk dana bergulir yang telah diserahkan pengurusannya kepada Panitia Urusan Piutang
Negara (PUPN) atas dasar jumlah tunggakan pokok piutang. Dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Kolektibilitas Akumulasi Penyisihan Beban Penyisihan Akumulasi Penyisihan
Piutang Dana Bergulir Tahun Piutang Dana Bergulir Piutang Dana Bergulir
2019 (Audited) 2020 Desember 2020
Lancar 9.230.432.689 4.541.942.844 13.772.375.533
Kurang Lancar 875.391.524 (532.575.710) 342.815.814
Diragukan 3.722.724.354 (3.722.724.354) -
Macet 1.000.291.917.410 78.353.101.169 1.078.645.018.579
Jumlah 1.014.120.465.977 78.639.743.949 1.092.760.209.926
Penyisihan Dana bergulir diragukan tertagih sampai dengan 31 Desember 2020 Rp0 yang merupakan
nilai setelah dilakukan proses serah terima dari BLU ke BPDLH sesuai dengan nomor BAST : Nomor
BA-.51/P2H/KU/SET.1/11/2020 dan Nomor BA-02/BPDLH/2020 tanggal 5 November 2020.
4. KPA BLU Set BPJT (984102)
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Pokok Tak Tertagih untuk tahun 2020 dan Audited 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp4.019.782.349.324 dan minus Rp218.218.930. Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih merupakan beban untuk mencadangkan investasi non permanen BLU yang tak tertagih.
Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Dana Bergulir Dana Bergulir
BUJT/Ruas Jalan Tol Diragukan tertagih Beban Penyisihan Diragukan tertagih
2019 2020
PT. Jasa Marga Surabaya-Mojokerto/
887.864.326 176.685.000.905 177.572.865.231
Surabaya –Mojokerto
PT. Pemalang Batang Toll Road /
898.650.862 178.831.521.598 179.730.172.460
Pemalang - Batang
PT. Trans Marga Jateng / Semarang –
567.441.498 112.920.858.062 113.488.299.560
Solo (Bawen – Kartasura)
PT. Marga Setiapuritama / Semarang –
86.904.154 17.293.926.667 17.380.830.821
Batang
PT. Pejagan Pemalang Tol Road /
1.180.035.695 234.827.103.277 236.007.138.972
Pejagan – Pemalang
PT. Translingkar Kita Jaya / Cinere –
1.999.968.367 397.993.704.955 399.993.673.322
Jagorawi
PT. Transjabar Tol / Ciawi – Sukabumi 3.473.503.696 691.227.235.457 694.700.739.153
PT. Marga Kunciran Cengkareng/
3.827.681.782 761.708.674.546 765.536.356.328
Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran
PT. Marga Trans Nusantara / Kunciran –
3.227.162.747 642.205.386.695 645.432.549.442
Serpong
PT. Citra Waspphutowa / Depok –
2.902.241.082 577.545.975.300 580.448.216.382
Antasari
PT. MTD-CPP Expressway / Cibitung-
1.439.983.948 142.558.410.861 143.998.394.809
Cilincing
PT Cimanggis Cibitung Toll Way /
868.530.818 85.984.551.001 86.853.081.819
Cimanggis-Cibitung
Jumlah 21.359.968.975 4.019.782.349.324 4.041.142.318.319
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Pokok Tak Tertagih untuk 2020 sebesar Rp30.965.224.200 dan
audited tahun 2019 sebesar Rp0. Beban penyisihan piutang pokok tak tertagih pada KPA Dit SMI
merupakan beban penyisihan piutang tak tertagih pada BLU BPDLH. Dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Akumulasi Penyisihan Beban Penyisihan Akumulasi Penyisihan
Piutang Dana Bergulir Piutang Dana Piutang Dana Bergulir
Tahun 2019 (Audited) Bergulir 2020 Desember 2020
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih dari BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman (999.04) tahun
2020 sebesar Rp364.301.183.075 mengalami kenaikan sebesar Rp2.187.900.047.106 atau naik
119,98% dari tahun 2019 sebesar minus Rp1.823.598.864.031. Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih dihitung berdasarkan selisih antara akumulasi penyisihan piutang tak tertagih periode Tahun
Anggaran Berjalan dan akumulasi penyisihan piutang tak tertagih periode Tahun Anggaran Yang Lalu,
dikurangi dengan Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang dihapuskan. Penyisihan Piutang Tak Tertagih
dihapuskan apabila terdapat penghapusan piutang.
Rincian Beban Penyisihan Piutang pada BUN Pengelola Pemberian Pinjaman sebagaimana tabel berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
Beban Penyisihan Piutang - Bagian Lancar Penerusan
1 283.095.425.284 (1.418.855.537.098)
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang - Piutang Bunga Penerusan
2 76.483.483.010 (394.623.217.061)
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang – Piutang Denda Penerusan
3 26.207.043 360.720.573
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang - Piutang Jangka Panjang
4 12.201.903.765 (1.516.771.033)
Penerusan Pinjaman
5 Beban Penyisihan Piutang - Aset Lainnya Kredit Program (7.505.836.027) (8.964.059.412)
Jumlah 364.301.183.075 (1.823.598.864.031)
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih dari BA BUN Pengelola Belanja Subsidi (999.07) sebesar
Rp4.249.989.799 merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu
periode. Jumlah beban penyisihan piutang tak tertagih Tahun 2020 sebesar Rp4.249.989.799 bila
dibandingkan Tahun 2019 sebagai berikut:
Beban Penyisihan Piutang TA 2020 pada Kementerian Keuangan sebesar Rp9.924.569.245 diperoleh
dari penyisihan sebesar 0,5 persen atas piutang yang berasal dari koreksi atas kelebihan pembayaran
kompensasi pada tahun 2020 pada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo, Tbk. senilai
Rp1.984.913.848.996.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih dari BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) sebesar
Rp10.323.293.713.137 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Dana Pensiun &
1 343.253.753 (344.851.822)
THT
2 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset BLBI 9.236.195.393.635 (1.142.873.954.272)
3 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset Satker KKKS 560.386.308 (412.629.008)
4 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset Supersemar (87.382.990.688) (182.698.116.118)
5 Beban Penyisihan Piutang pada pengelola PNBP Migas - 379.946.955.427
6 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Kas Negara 2.745.893.975 129.998.102
Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset Eks
7 1.170.831.776.154
Pertamina
Jumlah 10.323.293.713.137 (946.252.597.691)
Selama periode Tahun 2020 terdapat Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada UAKPA BUN TK
Pengelola Piutang Kepada Yayasan Supersemar sebesar minus Rp87.382.990.688 dengan rincian
perhitungan sebagai berikut:
Beban Penyisihan Piutang PNBP Migas merupakan beban yang berasal dari penyisihan atas perkiraan
piutang PNBP migas jangka pendek yang tidak tertagih berdasarkan ketentuan dalam PMK Nomor
69/PMK.06/2014. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Underlifting KKKS Penyisihan Piutang PNBP
tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp0 dan sebesar Rp379.946.955.427.
Beban Lain-lain pada BUN Pengelola Investasi Pemerintah pada Tahun 2020 sebesar
Rp24.725.488.449.772 merupakan Beban Penyesuaian Nilai Investasi sebesar Rp24.725.488.449.772.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2019 terjadi peningkatan sebesar Rp7.456.339.385.592 atau 143,18%
utamanya dikarenakan peningkatan beban/rugi operasional BUMN pada KPA Kementerian BUMN. Rincian
Beban penyesuaian nilai investasi sebagai berikut:
Beban penyesuaian yang dibukukan KPA DJKN merupakan bagian pemerintah atas rugi operasional tahun
berjalan yang dibukukan Badan Usaha di bawah Kementerian Keuangan. Pada 2020 rugi pada PT Tuban
Petrochemical Industries (PT TPI yang dimiliki Pemerintah (46,99%) sebesar Rp48.464.076.300 dan
pada audited 2019 LPEI membubuhkan rugi senilai Rp4.710.849.000.000.
Beban Lain-lain dari BUN Pengelola Belanja Lain-lain (BA 999.08) sebesar Rp35.766.608.647.198
tersebut, mengalami kenaikan sebesar Rp32.664.734.379.745 atau naik 1053,06% bila dibandingkan
dengan tahun 2019. Kenaikan ini terjadi salah satunya karena adanya beban dalam rangka penanganan
Pandemi COVID-19 dan beban lain-lain BUN lainnya. Belanja Lain-lain pada BUN Pengelola Belanja Lain-
lain dapat dirinci sebagai berikut:
Beban Lain-Lain pada BUN Lainnya sebesar Rp12.315.017.585.414 terdapat pada Direktorat
Jenderal Anggaran didasarkan pada hasil reviu BPKP sebagaimana disampaikan melalui surat nomor:
S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021 yang terdiri dari:
- Pengakuan atas Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya atas kekurangan penerimaan
sebagai akibat dari penetapan harga jual JBT Minyak Solar PT Pertamina (Persero) bulan Januari
s.d. Desember Tahun 2020 sebesar Rp298.816.254.300;
- Pengakuan atas Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya atas kekurangan penerimaan PT
PLN (Persero) sebagai akibat dari penetapan Tarif Tenaga Listrik non-subsidi bulan Januari
sampai dengan Desember Tahun 2020 sebesar Rp17.904.507.732.862;
- Pengakuan atas Piutang Lainnya atas Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga
jual JBKP Premium PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk
wilayah Jamali sebesar Rp1.649.479.744.098 (Piutang telah dilakukan set-off dengan akun
221919: Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya);
- Pengakuan atas Piutang Lainnya atas Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga
jual JBKP Premium PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk
wilayah Non Jamali sebesar Rp4.222.953.981.191 (Piutang telah dilakukan set-off dengan
akun 221919: Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya);
- Pengakuan atas Piutang Lainnya atas Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga
jual JBT Minyak Solar PT AKR Corporindo, Tbk bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020
sebesar Rp15.872.676.459 (Piutang telah dilakukan set-off dengan akun 221919: Utang
Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya).
Beban Lain-lain Tahun 2020 sebesar Rp35.766.608.647.198 tersebut jika dirinci berdasarkan kegiatan
pada masing-masing satuan kerja sebagai berikut:
4 Kementerian Kominfo
Beban Bantuan Layanan Pos Universal 339.807.360.846 370.180.965.000
5 BP Batam
Beban Operasional Dewan Kawasan 18.983.263.303 25.572.541.220
Sedangkan Beban Lain-lain dari BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) tahun 2020 sebesar
Rp25.926.611.981.205 mengalami penurunan sebesar Rp13.152.297.375.876 atau turun 33,66% bila
dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban Lain-lain Pengelola Transaksi Khusus bila dirinci menurut satuan
kerja sebagai berikut:
No Uraian TA 2020
Satker Pengelola PNBP Pengelola Dana Pensiun, Askes,
1 Program THT, Belanja PPN BI RTGS, Belanja Selisih Harga 53.116.712.664
Beras Bulog (987361)
Beban Imbal Jasa Pelayanan Bank/Pos Persepsi -
Beban Jasa Pelayanan Perbendaharaan -
Beban Jasa Pembayaran Selisih Harga Beras Bulog 53.116.712.664
2 Satker Transaksi Khusus pada KPPN KPH (999928) 338.727.375
Beban Karena Rugi Selisih Kurs Dalam Pengelolaan
338.727.375
Rekening Milik BUN
3 Satker Transaksi Khusus Pengelola Kas Negara (999981) 542.953.044.932
Bebanpe Rugi selisih Kurs Dalam Pengelolaan Rekening
542.953.044.932
Milik BUN
4 Satker Pengelola Migas (984572) 24.390.020.073.105
Beban Pihak Ketiga Migas-Pajak Air Tanah 189.430.498
Beban Pihak Ketiga Migas-Pajak Penerangan Jalan Non
32.174.135.202
PLN
Beban Pihak Ketiga Migas-DMO Fee KKKS 7.100.908.928.692
Beban Pihak Ketiga Migas-Reimbursement PPN 6.097.587.552.284
Beban Pihak Ketiga Migas-Underliftng KKKS 11.159.160.026.429
5 Satker Pengelola Panas Bumi (984588) 940.183.423.129
Beban pembayaran reimbursement PPN 153.260.995.363
Beban pembayaran penggantian bonus produksi 91.134.138.274
Beban pihak ketiga diestimasi – reimbursement PPN 185.707.974.761
Beban pihak ketiga diestimasi – PBB panas bumi 313.977.040.220
Beban pihak ketiga diestimasi – penggantian bonus
-
produksi
Beban diestimasi setoran kepada pemerintah 196.103.274.511
Jumlah 25.926.611.981.205
Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar pada Tahun 2020 berdasarkan BA BUN dapat dirinci sebagai
berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman - (6.664.256.768)
999.08 Pengelola Belanja Lain-lain - (1.141.223.270)
999.99 Pengelola Transaksi Khusus (23.936.615.674) (475.332.238.844)
Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (23.936.615.674) (483.137.718.882)
Defisit Pelepasan Aset Non Lancar pada Tahun 2020 terdapat pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus
(999.99) sebesar defisit Rp23.936.615.674 terdiri dari Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar
Rp1.484.077.317 dan Beban Pelepasan Aset Non Lancar Rp25.420.692.991 dan dapat dirinci sebagai
berikut:
No Uraian Jumlah TA 2020
1 Satker DJKN PKP2B (984555) (3.792.404.627)
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 1.381.948.089
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (5.174.352.716)
2 Satker DJKN Pengelola Aset Lain-lain (984594) (515.765.234)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (515.765.234)
3 Satker DJKN Pengelola Aset KKKS (999242) (1.633.659.394)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (1.633.659.394)
Defisit Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp46.448.039.600.229 tersebut terdiri dari Defisit
dari Selisih Kurs Belum Terealisasi sebesar Rp60.812.697.041.229 dan Surplus dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp14.364.657.441.000 dengan rincian sebagaimana berikut:
Defisit Dari Selisih Kurs Belum Terealisasi sebesar Rp60.812.697.041.229 apabila dirinci berdasarkan
Bagian Anggaran BUN adalah sebagai berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.01 Pengelola Utang (64.657.209.984.972) 73.189.304.730.162
999.02 Pengelola Hibah (969.936) 1.624.164
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 756.762.489.032 (1.002.606.691.218)
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman 3.071.952.092.920 (2.185.144.460.560)
999.08 Pengelola Belanja Lain-Lain (44.890.200) 127.629.000
999.99 Pengelola Belanja Transaksi Khusus 15.844.221.927 (280.659.534.343)
Jumlah (60.812.697.041.229) 69.721.023.297.205
Defisit dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada Bagian Anggaran BUN Pengelola Utang (999.01) sebesar
Rp64.657.209.984.972 tersebut merupakan selisih antara Pendapatan Selisih Kurs yang belum teralisasi
sebesar Rp11.055.748.501.807 yang merupakan pendapatan atas selisih antara nilai neraca dan nilai
transaksi kewajiban dengan Beban Selisih Kurs yang belum terealisasi sebesar minus
Rp75.712.958.486.779 yang merupakan beban atas selisih antara nilai neraca dan nilai transaksi
kewajiban. Pendapatan dan Beban selisih kurs dapat dirinci antara selisih kurs atas pinjaman dan selisih
kurs atas SBN sebagaimana tabel berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019
Pendapatan selisih kurs yang belum terealisasi 11.055.748.501.807 74.089.260.418.750
Surat Berharga Negara 7.288.600.000.000 43.757.878.830.000
Pinjaman 3.767.148.501.807 30.331.381.588.750
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (75.712.958.486.779) (899.955.688.588)
Surat Berharga Negara (37.447.385.250.000) (61.212.600.000)
Pinjaman (38.265.573.236.779) (838.743.088.588)
Jumlah (64.657.209.984.972) 73.189.304.730.162
Suprlus (Defisit) dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Hibah (999.02) pada Tahun
2020 dan 2019 masing-masing sebesar defisit Rp969.936 dan surplus Rp1.624.164. Defisit Selisih Kurs
Belum Terealisasi Tahun 2020 sebesar Rp969.936 berasal dari beban kerugian selisih kurs belum
terealisasi atas transaksi pembayaran banking commission kepada MUFG Tokyo.
Rincian Defisit dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BA BUN Pengelola Hibah sebesar Rp969.936
pada BUN Pengelola Hibah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Investasi Pemerintah (999.03) pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar surplus Rp756.762.489.032 dan defisit
Rp1.002.606.691.218. Surplus dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Investasi
Pemerintah pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp1.759.369.180.250 atau 175,48% bila
dibandingkan dengan tahun 2019. Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BA 999.03
dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan selisih kurs belum terealisasi 757.383.190.712 875.315.394
2 Beban selisih kurs belum terealisasi (620.701.680) (1.003.482.006.612)
Jumlah 756.762.489.032 (1.002.606.691.218)
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp757.383.190.712 merupakan Pendapatan selisih kurs
yang belum terealisasi pada UAKPA BKF.
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional merupakan Pendapatan selisih kurs yang belum terealisasi pada
UAKPA BKF yaitu, adanya peningkatan atas investasi pada Lembaga Keuangan Internasional dan Badan
Usaha Lainnya Luar Negeri yang menggunakan mata uang asing dalam pencatatannya. Adapun rincian
pendapatan selisih kurs adalah sebagai berikut:
Pendapatan selisih
PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional kurs yang belum
491111
1 Asian Development Bank (ADB) 350.486.498.860
2 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) 34.111.336.617
3 International Development Association (IDA) 10.133.394.392
4 International Finance Corporation (lFC) 6.447.124.020
5 Multilateral Investment and Guarantee Agency (MIGA) 774.793.258
6 lslamic Development Bank (lDB) 170.052.018.896
7 International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) 420.260.600
8 The lslamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) 151.713.935
9 International Fund for AgriculturaI Development (IFAD) 15.292.415.590
10 Common Fund for Commodities (CFC) 599.052.089
11 The lslamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) 3.931.665.455
12 Credit Guarantee and Investment Facility 2.570.556.000
13 Asian lnfrastructure Investment Bank (AIIB) 137.115.121.000
Pendapatan selisih
PMN Lainnya kurs yang belum
491111
1 ASEAN Infrastructure Fund (AIF) 24.481.200.000
2 International Rubber Consortium Limited (IRCo) 816.040.000
Jumlah PMN Lainnya 25.297.240.000
JUMLAH PMN 757.383.190.712
Beban selisih kurs yang belum terealisasi pada UAKPA BKF pada laporan tahun 2020 dan Tahun 2019
adalah sebesar Rp620.701.680 dan Rp1.003.482.006.612.
Beban selisih kurs yang belum terealisasi pada UAKPA BKF merupakan kerugian Selisih Kurs yang belum
terealisasi. Nilai ini merupakan peningkatan nilai surat hutang/promissory notes akibat perubahan kurs. Beban
Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi UAKPA BKF rinciannya sebagai berikut:
Beban Selisih Kurs
No Lembaga Keuangan internasional Des 2020 Audited 2019
596211
Multilateral Investment and 16.009.440.240 15.777.885.218 231.555.022
1
Guarantee Agency (MIGA)
Common Fund for Commodities 3.872.424.134 3.483.277.476 389.146.658
2
(CFC)
International Development 5.237.901.545 5.237.901.545 -
3
Association (IDA)
Jumlah 25.119.765.919 24.499.064.239 620.701.680
Sedangkan Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Penerusan
Pinjaman (BA 999.04) pada Tahun 2020 adalah surplus sebesar Rp3.071.952.092.920 dan pada tahun
2019 defisit Rp2.185.144.460.560 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi 3.071.952.092.920 -
1
(491111)
2 Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (596211) - 2.185.144.460.560
Jumlah Suprlus (Defisit) 3.071.952.092.920 (2.185.144.460.560)
Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Penerusan Pinjaman Tahun 2020 mengalami
kenaikan dari semula defisit menjadi surplus dengan kenaikan sebesar Rp5.257.096.553.480 atau naik
240,58% bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (999.08) pada
Tahun 2020 dan 2019 adalah pada tahun 2020 defisit sebesar Rp44.890.200 dan pada tahun 2019
surplus sebesar Rp127.629.000. Surplus dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada Tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp172.519.200 atau turun 135,17% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Surplus
(Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (999.08) pada Tahun 2020
terdapat pada Setjen Kementerian Keuangan atas satker Pengelola Dana ICSID. Rincian Surplus Selisih
Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain Tahun 2020 sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi - 134.890.650
2 Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi 44.890.200 7.261.650
Jumlah Surplus Selisih Kurs Belum Terealisasi (44.890.200) 127.629.000
Selanjutnya Surplus (Defisit) dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BA BUN Pengelola Transaksi
Khusus pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar surplus Rp15.844.221.927 dan defisit
Rp280.659.534.343. Surplus (Defisit) dari Selisih Kurs Sebelum Realisasi pada BA BUN Pengelola
Transaksi Khusus pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp296.503.756.270 atau naik
105,65% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Surplus dari Selisih Kurs Belum Terealisasi dapat dirinci
berdasarkan satuan kerja dan jenis pendapatan/beban sebagai berikut:
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp14.364.657.441.000 apabila dirinci
berdasarkan Bagian Anggaran BUN adalah sebagai berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.01 Pengelola Utang 436.804.259.938
999.02 Pengelola Hibah 28.292.121.967 73.285.930.819
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 2.465.746.700.955 0
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman (1) 1
999.05 Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 447.820.189.076 2.255.866.626.578
999.07 Pengelola Belanja Subsidi 25.238.174.158 63.208.629.002
999.08 Pengelola Belanja Lain-Lain 10.174.607.178 (92.214.256.289.338)
999.99 Pengelola Belanja Transaksi Khusus 10.950.581.387.729 18.256.625.416.770
Jumlah 14.364.657.441.000 (71.565.269.686.168)
Rincian Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp436.804.259.938 pada BUN Pengelola
Utang (999.01) tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Penyesuaian Lainnya 789.384.139.736 -
Beban Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 352.579.879.798 -
Suprlus (Defisit) Dari Keg. Non Operasional Lainnya 436.804.259.938 -
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya 436.804.259.938 -
Berdasarkan Nota Dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor ND-417/PB.6/2021 tanggal
27 April 2021 hal Penyampaian Kebijakan Akuntansi Konversi Pinjaman, dalam hal hasil pelaksanaan
konversi pinjaman menghasilkan selisih lebih perhitungan, maka nilai selisih lebih perhitungan dimaksud
dicatat sebagai beban penyesuaian untuk disajikan di Laporan Operasional menggunakan akun 596611
(akun Beban Lain-lain) dan menambah nilai outstanding utang jangka panjang pinjaman terkait di Neraca.
Dalam hal hasil pelaksanaan konversi pinjaman menghasilkan selisih kurang perhitungan, maka nilai selisih
kurang perhitungan dimaksud dicatat sebagai pendapatan penyesuaian untuk disajikan di Laporan
Operasional menggunakan akun 491311 (akun Pendapatan Penyesuian Lainnya) dan mengurangi nilai
outstanding utang jangka panjang pinjaman terkait di Neraca. Dari 13 konversi pinjaman pada tahun 2020
terdapat Pendapatan Penyesuaian Lainnya sebesar Rp789.384.139.736,32 dan Beban dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp352.579.879.798,68
Rincian Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp28.292.121.967 pada BUN Pengelola
Hibah (999.02) tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 28.292.121.967 73.285.930.819
Beban Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
Suprlus (Defisit) Dari Keg. Non Operasional Lainnya 28.292.121.967 73.285.930.819
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya 28.292.121.967 73.285.930.819
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 adalah sebesar Rp28.292.121.967. Nilai tersebut
turun sebesar Rp44.993.808.852 atau 61,39% dibanding Tahun 2019 sebesar Rp73.285.930.819.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya tersebut berasal dari Penerimaan Kembali Be lanja Hibah
Tahun Anggaran Yang Lalu (akun 425916) yang merupakan setoran pengembalian belanja hibah dari
Pemerintah Daerah yang sifatnya tidak rutin. Setoran tersebut telah dapat diidentifikasi sebagai
pengembalian Belanja Hibah sebagaimana telah dijelaskan pada bagian Pendapatan-LRA.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah
(999.03) adalah sebesar Rp2.465.746.700.955. Surplus ini berasal dari Pendapatan Penyesuaian
Investasi Lainnya sebesar Rp2.952.898.418.742 dan Beban Penyesuaian Investasi Lainnya sebesar
Rp487.150.984.325. Beban Penyesuaian Investasi Lainnya berasal dari UAKPA BKF yang merupakan
penyesuaian nilai investasi hasil konfirmasi pada LKI. Berikut Rincian dari penyesuaian Investasi hasil
Konfirmasi:
PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional Hasil Konfirmasi
1 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (233.283.585.533)
2 lslamic Development Bank (lDB) (169.237.705.522)
3 The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) 366.730
4 International Fund for AgriculturaI Development (IFAD) (42.315.030.000)
5 The lslamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) (42.315.030.000)
Jumlah PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional (487.150.984.325)
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman
(999.04) Tahun 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp1 dan defisit Rp1 Surplus (Defisit) dari
Kegiatan Non Operasional Lainnya berupa Pembulatan (597111) berasal dari akumulasi pembulatan ke
atas dan pembulatan ke bawah.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(999.05) pada Tahun 2020 sebesar Rp447.820.189.076. Bila dibandingkan dengan tahun 2019 Surplus
Kegiatan Non Operasional pada BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa mengalami penurunan
sebesar Rp1.808.046.437.502 atau turun 80,14%. Penurunan ini terjadi pada satker DAK Nonfisik (Non
Dana BOS) karena penurunan jumlah penerimaan dari pengembalian TKDD TAYL, yang tidak terkait
dengan pengakuan dan penyelesaian piutang transfer, melalui potongan SPM/SP2D atas realisasi
transfer.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Satker DAU:
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Satker DAU per 31 Desember 2020 secara rinci terdiri 5.661.793.793
atas:
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Wakatobi yang diperhitungkan pada Rekomendasi ke-4 Penyaluran DAU Bantuan
Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp185.069.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Biak Numfor yang diperhitungkan pada Rekomendasi ke-11 Penyaluran DAU
Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp1.464.000.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Tapanuli Selatan yang diperhitungkan pada Rekomendasi ke-13 Penyaluran DAU
Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp370.138.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Lahat dan Kabupaten Timor Tengah Utara yang diperhitungkan pada Rekomendasi
ke-14 Penyaluran DAU Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 masing-
masing sebesar Rp370.138.000 dan Rp2.013.000.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Timor Tengah Utara yang diperhitungkan pada
Rekomendasi ke-8 Penyaluran DAU Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap II TA
2020 masing-masing sebesar Rp756.828.000 dan Rp502.620.793
No Uraian Jumlah
2 Pendapatan dr Kegiatan Non Operasional Lainnya DAK Nonfisik
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya DAK Nonfisik secara rinci terdiri atas: 343.653.658.292
- penerimaan atas Sisa Dana BOK TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana BOKB
Tahap II TA 2020 sebesar Rp4.162.191.277;
- penerimaan atas Sisa Dana BOKB TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana BOKB
Tahap I TA 2020 sebesar Rp56.292.632.626;
- penerimaan atas Sisa Dana BOP PAUD TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana
BOP PAUD Tahap I TA 2020 sebesar Rp133.445.405.714;
- penerimaan atas Sisa Dana Pelayanan Adminduk TAYL yang diperhitungkan terhadap
penyaluran Dana Pelayanan Adminduk TA 2020 Tahap I sebesar Rp10.978.734.098;
- penerimaan atas Sisa Dana PK2UKM TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana
PK2UKM TA 2020 Tahap I sebesar Rp3.892.592.192;
- penerimaan atas Sisa Dana BOP Kesetaraaan TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran
Dana BOP Kesetaraan TA 2020 Tahap I sebesar Rp103.434.010.926;
- penerimaan atas Sisa Dana Pelayanan Kepariwisataan TAYL yang diperhitungkan terhadap
penyaluran Dana Pelayanan Kepariwisataan TA 2020 Tahap I sebesar Rp14.642.934.161;
- penerimaan atas Sisa Dana BOP Museum TAYL yang diperhitungkan pada penyaluran Dana
BOP Museum Tahap I TA 2020 sebesar Rp16.769.510.048; dan
- pengembalian belanja DAK Non Fisik-Dana BOS Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar
Rp35.647.250.
3 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya DAK Fisik, DAK Non Fisik – Dana BOS,
dan Dana Desa
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional DAK Fisik, DAK Non Fisik – Dana BOS, dan Dana Desa 98.504.736.991
merupakan pengembalian Transfer DAK Fisik, Dana BOS dan Dana Desa tahun anggaran yang lalu.
Nilai potongan tersebut dibukukan sebagai PNBP. Pengembalian Transfer DAK Fisik, Dana BOS dan
Dana Desa sebesar Rp98.504.736.991 terdiri dari:
- Pengembalian Transfer DAK Fisik belanja atas lebih salur DAK Fisik pada Pemda Kabupaten Aceh
Barat Daya sebesar Rp555.550;
- penyetoran atas sisa Dana Desa dari Kegiatan Rekonsiliasi sisa Dana Desa pada RKUD dan RKD
Tahun 2015 s.d 2019 sebesar Rp98.480.465.441;
- setoran sisa Dana Desa TA 2017 pada Desa Alimmebung atas Temuan LHP APIP sebesar
Rp23.716.000
Terdapat kenaikan yang sangat signifikan pada Pendapatan dari Kegiatan Operasional sampai
dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp97.550.151.395 atau naik lebih dari 10.219,11%
dibandingkan Tahun 2019 sebesar Rp954.585.596. Hal ini disebabkan karena kenaikan setoran
pengembalian sisa Dana Desa hasil kegiatan Rekonsiliasi Sisa Dana Desa di RKUD dan RKD periode
2015 s.d 2019 yang disetorkan pada tahun 2020.
Jumlah 447.820.189.076
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (999.07) pada Tahun
2020 sebesar Rp25.238.174.158. Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya tahun 2020 pada BUN
Pengelola Belanja Subsidi mengalami penurunan sebesar Rp37.970.454.844 atau turun 60,07% bila
dibandingkan dengan tahun 2019.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi terdiri dari:
No Uraian TA 2020
1 Kementerian Keuangan 2.254.526.612
Terdapat pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan sebesar Rp2.254.526.612 berupa pengembalian
belanja subsidi KPEN-RP dikerenakan lebih salur kepada bank BRI sebesar
Rp1.862.973.659 dan bank Mandiri sebesar Rp391.552.953 yang periode pencairannya
sebelum tahun 2020 dan pengembalian belanja dilakukan pada tahun 2020 melalui
pemotongan SPM/SP2D.
2 Kementerian Pekerjaan Umum: 22.107.179.542
Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada Direktorat Jenderal Pembiayaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Periode yang
berakhir pada 31 Desember Tahun 2020 merupakan penerimaan kembali belanja subsidi
TAYL sebesar Rp22.107.179.542.
No Uraian TA 2020
3 Kementerian Pertanian: 876.468.004
Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian untuk Periode yang berakhir pada 31 Desember Tahun 2020
merupakan Rp876.468.004 merupakan penerimaan kembali belanja subsidi tahun anggaran
yang lalu
Jumlah 25.238.174.158
Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (999.07) pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar surplus Rp25.238.174.158 dan Defisit sebesar Rp0.
Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (999.08) pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp10.174.607.178 dan Defisit sebesar
Rp92.214.256.289.338. Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 mengalami kenaikan
sebesar Rp92.224.430.896.516 atau 100,01% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Surplus
(Defisit) Kegiatan Non Operasional BUN Pengelola Belanja Lain-lain sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL 11.039.455.798 13.937.356.328
2 Pendapatan perolehan aset lainnya - 6.000.000
3 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 239.950.170 934.237.008
4 Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (1.104.798.790) (477.483.046)
5 Beban Lain-lain Lainnya - (92.228.656.399.628)
Jumlah 10.174.607.178 (92.214.256.289.338)
Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola BA Belanja Lain-lain (999.08)
pada Tahun 2020 dan 2019 bila dirinci berdasarkan unit/satuan kerja adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Kementerian Keuangan - (92.221.660.378.492)
2 Kementerian Kominfo 6.703.352.996 58.242.893
3 BP Batam 208.869.799 2.033.774.956
4 Otoritas Jasa Keuangan 28.533.753 -
5 SKK Migas 3.233.850.630 5.312.070.655
Jumlah 10.174.607.178 (92.214.256.289.988)
Penerimaan Kembali Belanja Lain-Lain Tahun Anggaran Yang Lalu terdapat pada:
- Ditjen PPI, Kemenkominfo, sebesar Rp 6.703.352.996;
- BP Batam sebesar Rp208.869.799;
- OJK sebesar Rp28.533.753;
- SKK Migas sebesar Rp4.098.699.250;
Pendapatan dan beban penyesuaian nilai persediaan timbul karena kebijakan penilaian persediaan
menggunakan metode harga perolehan terakhir, terdiri dari:
- Pendapatan penyesuaian nilai persediaan, terdapat pada:
1. SKK Migas sebesar Rp239.950.170.
- Beban penyesuaian nilai persediaan, terdapat pada:
1. SKK Migas sebesar Rp1.104.798.790.
Selanjutnya Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Transaksi Khusus pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp10.950.581.387.729 dan Rp18.256.586.416.770.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Transaksi Khusus pada Tahun 2020
mengalami penurunan sebesar Rp7.306.004.029.041atau turun 40,02% bila dibandingkan dengan tahun
2019. Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya dapat dirinci berdasarkan satuan kerja dan jenis
pendapatan/beban sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Satker Pengelola PNBP Migas (984572) (3.786) 13
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (3.786) 13
2 Satker Pengelola Dana Pensiun, THT Dll (987361) 176.625.041.942 172.806.638.038
Penerimaan Kembali Belanja Kontribusi Sosial TAYL 176.625.041.942 172.806.638.038
3 Satker PKP2B (984555) 1.427.258.184.764 1.166.585.870.616
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 1.427.258.184.764 1.166.585.870.616
4 Satker Pengelola BMN KKKS (999242) 17.099.891.924.22
9.283.945.555.498
1
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 14.270.096.314.400 22.754.495.453.155
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (4.986.150.758.902) (5.654.603.528.934)
5 Satker DJKN Pengelola Aset Lain-lain (984594) 2.300.000
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 2.300.000
6 Satker Pengelola Asset Eks BLBI (978706) 36.800.000
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 36.800.000
7 Satker Pengelola Piutang Yayasan Supersemar (999966) 62.752.609.311 (182.698.116.118)
Beban Lain-lain 62.752.609.311 (182.698.116.118)
Jumlah 10.950.581.387.729 18.256.586.416.770
Adapun rincian Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya terdiri dari:
1. Penerimaan Kembali Belanja Kontribusi Sosial TAYL (425921) sebesar Rp176.625.041.942.
2. Jumlah pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN
yang berasal dari Kontraktor PKP2B untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019
adalah sebesar Rp1.427.258.184.764 dan Rp1.166.585.870.616 berasal dari Penambahan
pencatatan asset baru non tanah sebesar Rp694.749.820.079, penambahan dari Kapitalisasi
asset sebesar Rp735.559.698.588, dan koreksi audit karena selisih kurs penambahana asset PT
KPC sebesar Rp3.051.333.903.
3. Saldo Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN
yang Berasal dari KKKS untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp14.270.096.314.400.
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp1.365.494.635.300 berasal dari:
a. Pembulatan pada satker TK Migas sebesar Rp3.786;
b. Saldo Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang
Berasal dari KKKS untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah
Rp4.986.150.758.902 berasal dari:
1) Penggunaan material persediaan non-capital dalam operasional hulu migas senilai
Rp5.421.548.068.803.
2) Pengembalian (Return) penggunaan material persediaan dalam operasional hulu migas pada
2. Kontribusi yang dibayarkan oleh Bank Indonesia kepada Pemerintah, diakui serta dicatat oleh
Pemerintah sebagai Pendapatan-LO. Bank Indonesia memberikan kontribusi dalam skema Burden
Sharing termasuk yang terjadi saat tanggal penerimaan kontribusi BI terakhir sampai dengan
tanggal pelaporan dengan rincian sebagai berikut:
Penyesuaian Akrual Kontribusi Bank Indonesia yang disajikan LKBUN Tahun 2020 sebagaimana
tabel di atas, berbeda dengan yang disajikan oleh Bank Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
Kontribusi BI yang Kontribusi BI yang
No Uraian Selisih
tersaji pada LKBUN tersaji pada LKTBI
1 Penyesuaian Akrual PG 1.456.927.480.000 1.455.772.056.575 1.155.423.425
2 Penyesuaian Akrual NPG 255.535.887.600 255.536.113.005 (225.405)
Selisih Penyesuaian Akrual PG disebabkan karena pada LKBUN Tahun 2020 menghitung
berdasarkan pola perhitungan untuk pembayaran bunga yang sama dengan sistem BI-SSSS (Bank
Indonesia – Scripless Securities Settlement System) sedangkan BI pada LKTBI menghitung
menggunakan pola perhitungan pada FOMOBO (Front Office Midle Office Back Office) Bank
Indonesia. Selisih Penyesuaian NPG disebabkan adanya pembulatan pada LKTBI Tahun 2020
dimana angka pada LKTBI Tahun 2020 dalam satuan jutaan Rupiah.
2019 2020
b. Penyesuaian selisih kurs yang dihasilkan dari transaksi kiriman uang atau
pemindahbukuan antar rekening milik BUN yang menggunakan akun SiLPA (311211)
sebesar Rp612.543.545.563 .
2. Koreksi Selisih Kurs sebesar minus Rp227.575.834.013 merupakan nilai pendapatan atas
keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi dari proses revaluasi dan penyesuaian
kerugian selisih kurs yang belum terealisasi.
3. Penjelasan Koreksi Pembukuan sebesar minus Rp270.110.384.971 terdiri dari koreksi Kas
Hibah, koreksi Kas BLU dan koreksi kas di BUN dengan rincian berikut:
a. Koreksi Kas Hibah sebesar minus Rp7.551.767.998 merupakan jurnal koreksi kas hibah
karena kesalahan pengesahan pendapatan hibah tahun anggaran lalu, kesalahan
penanggalan SPHL, koreksi kesalahan segmen bank hibah, maupun koreksi saldo awal
hibah karena kesalahan akuntansi/pembukuan lainnya. Rincian koreksi Kas Hibah pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Surabaya I (031) (87.929.778)
2 KPPN Banjarmasin (045) (99.682.020)
3 KPPN Manado (049) (35.792.338)
4 KPPN Manokwari (065) (984.572.000)
5 KPPN Jakarta III (088) (4.064.724.267)
6 KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah (140) (288.353.396))
7 KPPN Curup (146) (27.500.000)
8 KPPN Jakarta VI (175) (1.963.214.199)
Jumlah Koreksi Kas Hibah (7.551.767.998)
b. Koreksi Kas BLU sebesar minus Rp50.865.145.620 merupakan koreksi atas saldo Kas
BLU yang sudah disahkan yang dilakukan oleh Kuasa BUN (KPPN) karena adanya
perekaman saldo awal BLU baru pada tahun 2020, penghapusan saldo BLU yang beralih
528 Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
status menjadi non BLU, dan koreksi saldo kas BLU untuk perbaikan
akuntansi/pembukuan lainnya. Rincian koreksi Kas BLU pada tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
No KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Banda Aceh (001) 8.490.697.140
2 KPPN Jakarta II (019) 1.054.958.530.721
3 KPPN Bandung I (022) 1
4 KPPN Bogor (023) 1.072.289.448
5 KPPN Yogyakarta (030) (2.711.792.764)
6 KPPN Malang (032) (70.432.626.825)
7 KPPN Kupang (039) (230.821.103)
8 KPPN Ternate (062) 9.670.295.858
9 KPPN Jayapura (063) 5.688.598.709
10 KPPN Medan II (123) (74.332.677.600)
11 KPPN Surabaya II (135) (442.605.538)
12 KPPN Blitar (150) 68.526.668.873
13 KPPN Jakarta VII (182) (1.051.121.702.540)
Jumlah Koreksi Kas BLU (50.865.145.620)
c. Koreksi Kas di BUN merupakan pengembalian dana (refund) pada Rekening Khusus di
KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sebesar minus Rp211.693.471.354. Direktorat
Pengelolaan Kas Negara telah melakukan pengembalian dana (refund) kepada Lender
dikarenakan adanya refund prosedur administratif penutupan rekening.
Penggunaan Dana SAL sebesar minus Rp70.640.000.000.000 merupakan Pembiayaan Lainnya
dalam APBN tahun 2020 yang seluruhnya bersumber dari penggunaan dana Saldo Anggaran
Lebih (SAL). Penggunaan SAL tersebut merupakan sumber penerimaan pembiayaan anggaran
dan sebagai Dana Cadangan Fiskal (fiscal buffer) untuk membiayai defisit serta pengeluaran
pembiayaan anggaran dalam APBN tahun 2020.
Sesuai PMK Nomor 206/PMK.05/2010 tentang Pengelolaan Saldo Anggaran Lebih sebagaimana
telah diubah dengan PMK Nomor 203/PMK.05/2013, Kas di Rekening Kas SAL telah dicatat
sebagai bagian dari Rekening Kas BUN di BI. Perlakuan yang sama terhadap Kas di Rekening
Khusus yang merupakan bagian dari Rekening Kas BUN di BI. Untuk Laporan Tahun 2020,
transaksi keuangan pada Rekening Khusus telah dicatat sesuai Sistem Akuntansi Pusat dan
dikonsolidasikan dalam Laporan Arus Kas ini.
Transaksi pendapatan dan belanja dari hibah langsung tunai yang diterima Kementerian
Negara/Lembaga dicatat melalui SPM/SP2D Pengesahan di KPPN.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya
dimasa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih
pada TA 2020 sebesar minus Rp757.060.086.481.976 menunjukkan bahwa pendapatan
operasional pemerintah tidak mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan operasional
pemerintah. Lebih rendahnya arus kas masuk dibandingkan dengan arus kas keluar
mengindikasikan rendahnya capaian realisasi penerimaan negara yang dipengaruhi oleh
perkembangan kondisi perekonomian domestik maupun global serta tingginya belanja
pemerintah seperti belanja subsidi.
Penerimaan Penerimaan Perpajakan pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Perpajakan Rp1.285.136.317.135.799 dan Rp1.546.141.893.392.193. Penerimaan Perpajakan pada TA
2020 mengalami penurunan sebesar Rp261.005.576.256.394 atau 16,88 persen dari TA
2019. Penerimaan Perpajakan terdiri dari Penerimaan Pajak Dalam Negeri sebesar
Rp1.248.415.111.170.305 dan Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional sebesar
800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0
PPh PPN BM PBB BPHTB Cukai Pajak
Lainnya
2019 2020
F.2.1.1.4. Cukai
Cukai pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp176.309.313.789.576
dan Rp172.421.940.270.562. Cukai padaTA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp3.887.373.519.014 atau 2,25 persen dari TA 2019. Adapun rincian Cukai adalah sebagai
berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Cukai Hasil Tembakau 170.239.842.643.814 164.872.445.405.658 3,26%
Cukai Ethyl Alkohol 241.784.163.000 122.528.191.000 97,33%
Cukai Minuman Mengandung Ethyl Alkohol 5.759.288.405.930 7.338.510.818.070 -21,52%
Denda Administrasi Cukai 56.239.915.199 73.182.280.071 -23,15%
Cukai Lainnya 12.158.661.633 15.273.575.763 -20,39%
Jumlah Cukai 176.309.313.789.576 172.421.940.270.562 2,25%
TA 201020102010 Rincian Cukai TA 2020 dan TA 20192010
200.000.000
150.000.000
100.000.000
50.000.000
0
SDA KND PNBP Lainnya BLU
2019 2020
100.000.000
50.000.000
2019 2020
Kenaikan belanja barang tersebut sebagian besar berasal dari Belanja Peralatan dan Belanja
Barang untuk Bantuan Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk
uang/barang dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19 antara lain berupa Bantuan
Pemerintah untuk Usaha Mikro (BPUM), belanja bantuan subsidi upah, belanja pengadaan
perlengkapan cold chain untuk vaksin COVID-19, dan lain-lain. Adapun rincian belanja barang
yang dicatat menggunakan akun khusus dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19 yaitu
sebagai berikut :
Uraian TA 2020
Belanja Barang 34.020.025.389.259
Belanja Jasa 2.892.181.830.024
Belanja Pemeliharaan 247.317.830.002
Belanja Perjalanan Dinas 961.601.392.507
Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda 944.049.338.229
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda 77.335.903.117.229
Jumlah Belanja Barang 116.401.078.897.250
Belanja Pembayaran Kewajiban Utang pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Belanja
sebesar Rp314.088.112.296.556 dan Rp275.521.174.533.693. Belanja Pembayaran
Pembayaran
Kewajiban Utang pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp38.566.946.886.337 atau 14
Kewajiban Utang
persen dari TA 2019. Belanja Pembayaran Kewajiban Utang adalah merupakan pembayaran
yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (outstanding principal), baik utang
dalam negeri maupun utang luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman, dan
pembayaran denda berupa imbalan bunga. Adapun rincian Belanja Pembayaran Kewajiban
Utang adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Bunga Utang 296.746.485.354.315 263.825.657.107.593 12,48%
Discount SUN 9.413.603.000.868 7.923.133.935.500 18,81%
Loss On Bond Redemtion 0 383.890.000.000 -100,00%
Discount SBSN 7.928.023.941.373 3.388.493.490.600 133,97%
Jumlah Pembayaran 314.088.112.296.556 275.521.174.533.693 14,00%
Kewajiban Utang
Namun pada TA 2020 terdapat setoran pembayaran kontribusi Bank Indonesia atas beban
bunga/imbalan SBN Program PEN kepada Pemerintah ke RKUN dalam Rupiah terkait
pembiayaan public goods maupun pembiayaan non-public goods atas skema burden sharing
sebesar Rp2.694.988.866.995 dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020
1. Pembayaran beban kontribusi atas SUN Seri VR0034 VR0035 VR0036 VR0037, 779.950.000.000
jatuh tempo tanggal 10-11-2020
2. Pembayaran beban kontribusi atas SBN Public Goods Seri 163.024.980.000
VR0038 VR0039 VR0040 VR0041, jatuh tempo tanggal 28-11-2020 s.d 30-11-
2020
3. Pembayaran beban kontribusi atas SBN Non Public Goods, jatuh tempo tanggal 15- 941.773.886.995
12-2020
4. Pembayaran beban kontribusi atas SUN Seri VR0042 VR0043 VR0044 VR0045, 810.240.000.000
jatuh tempo tanggal 28-12-2020
Jumlah Pembayaran kontribusi Bank Indonesia 2.694.988.866.995
Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri 2020 dan TA 2019 masing-masing
sebesar Rp16.933.374.767.759 dan Rp21.445.206.534.841. Pembayaran Bunga atas Utang
Luar Negeri mengalami penurunan sebesar Rp4.511.831.767.082 atau 21,04 persen dari TA
2019. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya kenaikan pada jumlah Pinjaman Tunai/Program
dan kenaikan biaya pinjaman kegiatan akibat dari percepatan penarikan pinjaman pada
Kementerian/Lembaga. Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri adalah merupakan
pembayaran bunga dan kewajiban lain atas pinjaman program dan pinjaman proyek. Adapun
rincian Belanja Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri TA 2020 dan TA 2019
Rincian Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara TA 2020 dan TA 2019
Selain itu pada TA 2020 terdapat kenaikan pada Belanja Subsidi Darurat Bencana dalam rangka
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar
Rp33.396.883.327.801 dengan rincian sebagai berikut:
Uraian TA 2020
Belanja Subsidi Listrik 11.448.439.134.297
Belanja Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 367.038.000.000
Belanja Subsidi Bunga KPR 115.747.765.525
Belanja Subsidi Bunga KUR 4.984.218.342.076
Belanja Subsidi PPh-DTP 2.393.934.838.886
Belanja Subsidi BM – DTP 91.076.746.670
Belanja Subsidi Bunga/Subsidi Margin Program PEN 7.822.284.347.056
Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program PEN 1.100.716.317.494
Belanja Subsidi PPN-DTP 1.936.218.632.936
Belanja Subsidi Pupuk Program PEN 3.137.209.202.861
Jumlah Belanja Subsidi dalam rangka PC-PEN 33.396.883.327.801
Belanja Hibah Belanja Hibah pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp6.275.907.926.228 dan Rp6.476.205.662.045. Belanja Hibah pada TA 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp200.297.735.817 atau 3,09 persen dari TA 2019. Belanja Hibah
merupakan Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri dan Hibah Kepada Pemerintah
Daerah. Adapun rincian Belanja Hibah adalah sebagai berikut:
No Provinsi TA 2020
1 Bali 1.063.988.989.972
2 DKI Jakarta 255.849.050.000
3 Banten 167.418.110.000
4 Jawa Timur 145.770.097.306
5 Jawa Barat 128.008.204.639
Kenaikan Belanja Bantuan Sosial didominasi oleh Penanggulangan Kemiskinan Dalam Bentuk
Uang yang sebagian besar merupakan bantuan sosial tunai untuk penanganan Pandemi COVID-
19 di Indonesia. Adapun rincian belanja bantuan sosial dalam rangka Penanganan Pandemi
COVID-19 yaitu sebagai berikut:
Uraian TA 2020
Belanja Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Sosial Dalam Bentuk Uang 125.000.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam Bentuk Uang 28.900.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial Dalam Bentuk Barang 4.505.850.000.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam Bentuk Uang 8.266.540.473.248
Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan Dalam Bentuk Uang 36.174.411.280.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana Dalam Bentuk Uang dan barang 15.986.897.715.573
Jumlah Belanja Bantuan Sosial untuk Penanganan Pandemi Covid-19 64.933.853.368.821
Belanja Lain-lain Belanja Lain-lain pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp120.035.189.519.041 dan Rp11.699.746.548.649. Belanja Lain-lain pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp108.335.442.970.392 atau 925,96% persen dari TA 2019.
Belanja Lain-lain merupakan belanja cadangan beras pemerintah, belanja ongkos angkut beras di
pedalaman Papua, rugi selisih kurs dalam rangka pengelolaan rekening milik BUN dan Belanja
lain-lain BUN Lainnya. Adapun rincian Belanja Lain-lain adalah sebagai berikut:
Kenaikan belanja lain-lain sebagian besar berasal dari kenaikan Belanja Lain-lain BUN yang
merupakan pembayaran sisa kompensasi tarif tenaga listrik tahun 2018 dan 2019, serta
pembayaran tagihan kurang bayar dana kompensasi selisih harga jual eceran BBM
Tahun 2018 dan 2019. Selain itu pada periode TA 2020 terdapat Belanja Lain-Lain Tanggap
Darurat yang merupakan belanja lain-lain dalam rangka Program PEN dan penanganan pandemi
COVID-19 yang tidak terdapat pada TA 2019, dengan rincian sebagai berikut:
Uraian TA 2020
Belanja Bantuan iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta PBPU dan BP Kelas III 4.118.240.745.500
Belanja Lain-lain Program Kartu Prakerja 18.252.242.050.924
Belanja Lain-lain Pembayaran Dana Bantuan 1.688.040.000.000
Jumlah Belanja Lain-lain untuk Penanganan Pandemi Covid-19 24.058.522.796.424
Transfer Dana Transfer Dana Bagi Hasil Pajak pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Bagi Hasil Pajak Rp44.283.738.827.545 dan Rp39.158.751.141.991. Transfer Dana Bagi Hasil Pajak pada
TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp5.124.987.685.554 atau 13,09 persen dari TA 2019.
Transfer Dana Bagi Hasil Pajak merupakan penyaluran oleh Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah berupa penerimaan pajak yang merupakan bagian pendapatan Pemerintah
Daerah.Adapun rincian Transfer Dana Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Bagi Hasil Pajak Penghasilan Perorangan 31.159.010.681.964 22.073.087.555.530 41,16%
Bagi Hasil PBB 13.124.728.145.581 17.085.663.586.461 -23,18%
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 44.283.738.827.545 39.158.751.141.991 13,09%
F.2.1.16. Transfer Dana Otonomi Khusus, Dana Keistimewaan D.I.Y, dan Dana Insentif
Daerah (DID)
Transfer Dana Dana Otonomi Khusus, Dana Keistimewaan D.I.Y, dan Dana Insentif Daerah (DID) pada TA
Otsus, Dana 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp39.332.012.902.000 dan
Keistimewaan Rp31.874.390.797.000. Dana Otonomi Khusus pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
DIY dan DID Rp7.457.622.105.000 atau 23,40 persen dari TA 2019. Dana Otonomi Khusus adalah dana
yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah. Penggunaan
Dana Otonomi Khusus ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Papua.
melaksanakan kebijakan Pemerintah Pusat. Adapun rincian Transfer Dana Alokasi Khusus Non
Fisik (Transfer Lainnya) adalah sebagai berikut:
Arus Kas Bersih Arus Kas bersih netto dari Aktivitas Investasi pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-
dari Aktivitas masing sebesar minus Rp298.626.891.678.470 dan minus Rp225.929.135.037.521. Arus
Investasi Aset Kas dari Aktivitas Investasi pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Non Keuangan Rp72.697.756.640.949 atau 32,18 persen dari TA 2019. Kenaikan arus kas bersih netto dari
Aktivitas Investasi pada TA 2020 terutama berasal dari adanya pembiayaan dana bergulir
serta penurunan arus kas keluar pada belanja modal, pengeluaran pengembangan pendidikan
nasional dan pengeluaran investasi pemerintah. Arus Kas dari Aktivitas Investasi menjelaskan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada
masyarakat di masa yang akan datang. Adapun rincian Arus Kas bersih netto dari Aktivitas
Investasi adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Arus Masuk 22.551.446.110.746 2.677.421.193.017 742,28%
Arus Keluar 321.178.337.789.216 228.606.556.230.538 40,49%
Arus Kas Bersih (298.626.891.678.470) (225.929.135.037.521) 32,18%
Penjualan Aset Pendapatan Penjualan Aset Program Restrukturisasi pada TA 2020 dan TA 2019 adalah
Restrukturisasi masing-masing sebesar Rp299.524.709.410 dan Rp179.982.155.162. Pendapatan Penjualan
Aset Program Restrukturisasi pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp119.542.554.248
atau 66,42 persen dari TA 2019. Penjualan Aset Program Restrukturisasi merupakan
penerimaan yang berasal dari Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset eks BPPN dan
Aset Bekas Milik eks Bank Dalam Likuidasi (BDL). Adapun rincian Pendapatan Penjualan Aset
Program Restrukturisasi adalah sebagai berikut:
Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Pembiayaan Dana Rp13.306.582.699.000 dan Rp8.200.000.000.000. Pembiayaan Dana Bergulir pada TA
Bergulir 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp5.106.582.699.000 atau 62,28% persen dari TA 2019.
Terdapat Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) sebesar Rp1.292.000.000.000.
Penyertaan Modal Penyertaan Modal Negara pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Negara Rp64.288.017.000.000 dan Rp23.565.076.593.824 . Penyertaan Modal Negara pada TA
2020 mengalami kenaikan sebesar Rp 40.722.940.406.176 atau 172,81% persen dari TA
2019. Penyertaan Modal Negara adalah penyertaan modal Pemerintah Pusat dalam rangka
pendirian, pengembangan, dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau
Badan Hukum lainnya yang dimiliki Negara/Daerah, PMN/Dana Investasi Pemerintah. Adapun
rincian Penyertaan Modal Negara adalah sebagai berikut:
Peningkatan Penyertaan Modal Negara disebabkan oleh adanya Penyertaan Modal Negara pada
BUMN dan Lembaga/Badan Lainnya dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar
Rp39.070.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
No. Badan Usaha TA 2020
1. PT. Hutama Karya 7.500.000.000.000
2. PT. Permodalan Nasional Madani 1.500.000.000.000
3. PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 6.000.000.000.000
4. PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia 500.000.000.000
5. PT. Bio Farma 2.000.000.000.000
6. PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia 1.570.000.000.000
7. Lembaga Pengelola Investasi 15.000.000.000.000
8. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 5.000.000.000.000
Jumlah Penyertaan Modal Negara pada BUMN & Lembaga/ Badan
39.070.000.000.000
Lainnya
2019. Pengeluaran Investasi Pemerintah adalah Pembiayaan untuk Pengadaan Tanah Proyek
Strategis Nasional dan Pembentukan Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah. Adapun rincian
Pengeluaran Investasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
No Provinsi TA 2020
1 PT Garuda Indonesia (Persero) 8.500.000.000
2 PT Kereta Api Indonesia (Persero) 3.500.000.000
3 Perum Perumnas 650.000.000
4 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 4.000.000.000
5 PT Krakatau Steel (Persero) 3.000.000..000
Jumlah 19.650.000.000
Dengan demikian, terdapat kenaikan Penerimaan pembiayaan SBN – Valuta Asing sebesar
Rp10.575.947.800.000 atau 7,12 persen dari TA 2019.
F.2.3.7. RDI/RPD
RDI/RPD RDI/RPD pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp3.631.888.376.473
dan Rp5.716.481.102.380. RDI/RPD pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp2.084.592.725.907 atau 36,47 persen dari TA 2019. RDI/RPD adalah pengeluaran
pemerintah atas penerusan pinjaman luar negeri yang diberikan untuk Pemda/BUMN/BUMD
melalui RDI/RPD
Kode
Uraian BA BUN Ekuitas Awal 2020 Ekuitas Awal 2019
BA
999.00 Akuntansi Pusat 235.598.925.870.278 240.346.823.847.144
999.01 BA BUN Utang Pemerintah (4.855.237.831.945.684) (4.528.433.007.279.710)
999.02 BA BUN Hibah - (865.152.763.986)
999.03 BA BUN Investasi Pemerin tah 3.068.899.999.552.034 2.947.997.677.874.020
999.04 BA BUN Pen erusan Pinjaman 66.000.624.057.095 64.990.613.861.755
999.05 BA BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa (39.171.563.362.080) (28.147.536.426.961)
999.06 BA BUN BSBL Likuidasi - -
999.07 BA BUN Belanja Subsidi (27.158.499.824.725) (40.246.427.692.358)
999.08 BA BUN Belanja Lain-lain (141.931.898.476.074) (56.901.277.884.729)
999.09 Badan Lainn ya 10.964.762.864.829 9.998.172.311.749
999.99 BA BUN Transaksi Kh usus 327.354.930.317.340 345.244.097.097.101
Jumlah Ekuitas Awal (1.354.680.550.946.987) (1.046.016.017.055.975)
Eliminasi (4.257.187.895.050) (4.282.946.632.922)
Ekuitas Setelah eliminasi (1.358.937.738.842.037) (1.050.298.963.688.897)
Ekuitas Awal
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
-1.000.000
-2.000.000
-3.000.000
-4.000.000
-5.000.000
Ekuitas Awal
-6.000.000
G.2.2. SURPLUS/DEFISIT LO
Surplus (defisit) LO Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada Per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar minus Rp1.263.075.362.636.559 dan minus
Rp1.070.325.430.266.354 . Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara
surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. Rincian
nilai Defisit LO adalah:
No UNIT
31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
KODE URAIAN
1 999.01 BA BUN Utang (372.127.908.822.227) (199.514.354.615.095)
2 999.02 BA BUN Hibah 23.657.096.822.547 8.658.026.788.807
3 999.03 BA BUN Investasi 121.827.539.678.470 187.522.074.906.646
Pemerintah
4 999.04 BA BUN Pemberian 4.145.334.455.917 1.255.389.781.071
Pinjaman
5 999.05 BA BUN Transfer ke (752.136.005.833.169) (810.511.467.531.957)
Daerah dan Dana Desa
6 999.07 BA BUN Belanja Subsidi (199.745.365.736.410) (189.269.321.816.137)
7 999.08 BA BUN Belanja Lain- (33.911.212.990.120) (95.423.212.975.807)
lain
8 999.99 BA BUN Transaksi (54.980.943.486.078) 26.766.157.091.168
Khusus
JUMLAH (1.263.271.465.911.070) (1.070.516.708.371.304)
Penyesuaian 196.103.274.511 191.278.104.950
JUMLAH AKHIR (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)
SURPLUS/DEFISIT LO
200.000
100.000
-
(100.000)
(200.000)
(300.000) SURPLUS/DEFISIT LO
(400.000)
(500.000)
(600.000)
(700.000)
(800.000)
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
-
(1.000.000)
PENJELASAN JUMLAH
I. SURPLUS (DEFISIT) KINERJA BERSIH (117.433.887.384)
II. EKUITAS LAINNYA
Pengembalian kelebihan pembayaran tahun anggaran yang lalu 0
III. Koreksi Ekuitas tahun lalu 0
a. KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS sebelum penyesuaian
(117.433.887.384)
(a=I+II+III)
b. Ditambah Mutasi Imbalan pasca kerja SKK Migas 106.188.225.196
c. Dikurang Mutasi Ekuitas SKK Migas satker 999.08 (3.690.122.900)
d. Ditambah Penyesuaian LK 2017 Audited LKBL dengan
0
SKK Migas
e. Dikurang penyesuaian Ekuitas BP Migas sesuai ND 0
Kemenkeu ND-1/MK.05/2018
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS setelah penyesuaian
(7.555.539.288)
(total = a+b- c+d+e)
g. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Badan Pengelola Keuangan Haji per tanggal 31
Desember 2020 adalah sebesar Rp5.994.487.573.666. merupakan kenaikan Ekuitas
Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji setelah penyesuaian. Mutasi
Ekuitas sebesar Rp5.994.487.573.666 merupakan surplus sebesar
Rp5.780.110.423.044 ditambah koreksi aset Neto senilai minus Rp71.489.078.457
dan koreksi Ekuitas atas Laporan Keuangan BPKH tahun 2019 Audited sebesar
Rp142.888.072.165. Covid-19 memberikan dampak pada pengurangan beban untuk
kegiatan ibadah haji karena kebijakan pemerintah Indonesia untuk membataslkan
kegiatan ibadah haji pada masa pandemi Covid 19.
h. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Otoritas Jasa Keuangan per tanggal 31 Desember
2020 adalah sebesar minus Rp307.478.235.326. merupakan kenaikan Ekuitas
Laporan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan setelah penyesuaian. Mutasi Ekuitas
sebesar sebesar minus Rp307.478.235.326merupakan perubahan Ekuitas dari OJK
sebagai satker BA 999.08. dengan rincian sebagai berikut :
Ke te ra n g a n J u m la h
a . s u rp lu s ( d e fis it) ta h u n b e rja la n 0
b . M u ta s i Eku ita s OJK s a tke r 999.08 307.478.235.326
c . ko re ks i e ku ita s : 0
p e n d a p a ta n (b e b a n )
Ko m p re h e n s if La in a ta s Lia b ilita s -
Im b a la n Ke rja
ko re ks i u ta n g s e to ra n Ke ka s
-
N e g a ra
Ko re ks i U ta n g P a ja k
-
P o to n g /P u n g u t Ta h u n 2015
Ko re ks i U ta n g P P h B a d a n Ta h u n
-
2016 d a n 2017
Ko re ks i B e b a n D ib a ya r Dim u ka -
d . P EN YESUA IA N SA LDO AU DI TED 0
KEN A IKAN /P EN U RUN A N EKUI TAS
- 307.478.235.326
s e te la h p e n ye s u a ia n (a - b +c +d )
G.2.3.6. Lain-lain
Koreksi Lain-lain Pos Lain-lain sampai dengan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp14.867.880.034.103 dan minus Rp52.239.378.543.852. Nilai lain-lain sebesar
Rp14.867.880.034.103 merupakan nilai koreksi lain-lain sebesar Rp32.399.741.139.053
ditambah eliminasi sebesar minus Rp17.531.861.104.950 yang merupakan eliminasi atas
transaksi Utang pihak ketiga yang merupakan bagian pemerintah yang belum dipindahbukukan
pada BA 999.99 Transaksi Khusus Panas Bumi.Rincian nilai pos lain-lain adalah sebagai
berikut:
UNIT
31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
KODE URAIAN
999.00 Akuntansi Pusat (52.043.109.619.352) (12.111.483.882.723)
999.01 BA BUN Utang Pemerintah 590.209.933.252 23.817.039.836
999.02 BA BUN Hibah 879.664.835.372 1.713.550.086.234
999.03 BA BUN Investasi Pemerintah 4.196.341.555.631 (56.554.564.930.800)
999.04 BA BUN Pemberian Pinjaman (2.705.358.870) 2.701.116.570
999.05 BA BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa 531.135.366.213 (4.212.787.952.888)
999.06 BA BUN BSBL Likuidasi - -
999.07 BA BUN Belanja Subsidi (1.358.176.531.478) 1.732.661.632.352
999.08 BA BUN Belanja Lain-lain (36.280.440.901) 216.262.939.952
999,09 BA BUN Badan Lainnya -
999.99 BA BUN Transaksi Khusus 79.642.661.399.186 17.116.302.925.293
JUMLAH 32.399.741.139.053 (52.073.541.026.174)
Penyesuaian (17.531.861.104.950) (165.837.517.678)
Lain-lain setelah penyesuaian Rp14.867.880.034.103 (Rp52.239.378.543.852)
Pos Lain-Lain pada Laporan Perubahan Ekuitas pada prinsipnya berasal dari koreksi dan/atau
penyesuaian yang menggunakan akun Ekuitas, koreksi nilai Utang pihak ketiga, reklasifikasi
Utang diestimasi, pemotongan atas lebih salur-Piutang PNBP, reklasifikasi Piutang Lain-Lain.
● Lain-Lain pada BA 999.00
Lain-Lain sebesar minus Rp52.043.109.619.352 pada 999.00 merupakan mutasi
transaksi atas akun SAL 311111, akun penggunaan SAL 311112 dan akun ekuitas
391111 pada ledger akrual.
Akun Rincian Akun Jumlah Mutasi
311111 SAL (52.495.330)
311112 Penggunaan SAL (70.640.000.000.000)
391111 Ekuitas 18.596.942.875.978
Junlah (52,043.109.619.352)
Rincian atas penyesuaian dampak kumulatif untuk Utang adalah sebagai berikut:
Penyesuaian Nilai Utang Proyek
NoD belum terbit SP3 (126.001.628.819)
Penyesuaian Saldo Awal 2020 (22.428.436.369)
SP3 Non 2020
610.779.717.615
Selisih Kurs Penarikan (111.449.610)
Refund 2020
5.043.409.588
Penyesuaian Tahun Berjalan (Debt Swap dan Konversi
122.928.320.850
Pinjaman
Pembulatan (2)
Total 590.209.933.252
Rincian atas penyesuaian tahun berjalan untuk Utang Proyek termuat dalam tabel-
tabel berikut :
Penyesuaian Tahun Berjalan
Penyesuaian Outs Belgia (22624000) 27.009.533.400
Penyesuaian Outs Belgia (22624000) 4.117.830.496
Penyesuaian Debt Swap USAID 927.314.559
Penyesuaian kfW 90.471.076.259
Penyesuaian KFAED 402.566.136
Total 122.928.320.850
Jumlah 4,196,341,555,631
Adapun penjelasan lebih lanjut atas rincian mutasi lain-lain masing masing KPA adalah
sebagai berikut:
a. Mutasi lain-lain pada KPA Dit PNBP DJA sebesar 1.220.000.001 yang terdiri dari:
● Penambahan ekuitas akibat penghapusan penyisihan piutang tidak tertagih atas
pembayaran piutang sebelum tahun buku 2019 dari PT Inhutani, PT Bina Karya,
dan Perum Perumnas sebesar Rp470.000.000
● Penambahan ekuitas akibat pengurangan penyisihan piutang tidak tertagih atas
piutang jangka panjang Perum Perumnas karena proses reklasifikasi sebagian nilai
piutang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun 2021 menjadi bagian lancar
atas piutang jangka panjang sebesar Rp750.000.000.
● Koreksi saldo penyisihan piutang negara bukan pajak atas pembulatan nilai
desimal sebesar Rp1.
b. Mutasi lain-lain pada LPDB KUMKM
Mutasi lain-lain pada KPA BLU LPDB KUMK sebesar Rp9.303.373.479 dengan
rincian perhitungan sebagai berikut:
Jumlah
Mutasi Tambah
(+) Pengalihan dari Program Kementerian Tahun 2019 12.138.529.882
(+) lebih bayar mitra 18.868.059
Mutasi Kurang
(-) Mutasi NRB Tahun2019 (2.854.024.462)
9.303.373.479
No Keterangan Nilai
i. BLU P3H
Mutasi Lain pada BLU P3H pada tahun 2020 sebesar Rp76.699.306.391
merupakan jurnal penyesuaian secara manual atas penghentian penyajian dana
j. BLU LDKPI
Mutasi Lain pada BLU LDKPI merupakan jurnal penyesuaian secara manual atas
penerimaan pemindahbukuan saldo DKPI dan DBI senilai Rp3.000.000.000.000,
sesuai dengan nota dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB nomor
ND-854/PB.6/2020, dan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan nomor
34/KMK.08/2020 tentang Pemindahan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja
Sama Pembangunan Internasional ke Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan
Internasional.
2. Kementerian KUKM
Jumlah Koreksi Lain-lain per 31 Desember 2020 pada deputi Pembiayaan senilai
minus Rp567.550.532.542.
3. Kementerian Perhubungan
Koreksi Lain-Lain sebesar Rp1 merupakan selisih antara nilai Utang Subsidi Jangka
Panjang pada Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor NKF-999.07/
112/PB.6/2020.
4. Kementerian Pertanian
Koreksi Lain-lain per 31 Desember 2020 senilai Rp10 adalah koreksi selisih
pembulatan atas pembayaran kurang bayar subsidi pupuk tahun 2017, 2018 dan
2019 yang telah dibayarkan di tahun 2020.
5. Kementerian Keuangan
Jumlah Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp806.636.142.345 terdiri dari :
a. Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Sebesar (Rp2.774.106.284) merupakan
nilai Berita Acara Verifikasi (BAV) yang terbit pada tahun anggaran 2020 atas
tagihan belanja subsidi untuk tahun anggaran 2019 atau sebelumnya yang
terdiri dari: koreksi penyesuaian Beban Subsidi KKPE sebesar
(Rp2.090.646.000), penyesuaian Beban Subsidi KPEN-RP sebesar
(Rp1.021.308.813), penyesuaian Beban Subsidi KUPS sebesar
(Rp108.826.215), dan penyesuaian Beban Subsidi SSRG sebesar
(Rp203.043.480). Dan terdapat koreksi atas pembatalan Utang Subsidi atas
penerbitan BAV Skema Beban Subsidi KPEN-RP Rp649.718.222 atas debitur
BRI Agro periode tagihan Juli-September 2019.
b. Subsidi Direktorat Jenderal Pajak terdapat terdapat Koreksi Lain-lain sebesar
Rp(535.819.023.867) terkait beban subsidi PPh DTP Panas Bumi triwulan IV
tahun 2019 yang tidak dapat dibebankan pada tahun 2019.
c. Direktorat Jenderal Anggaran terdapat Koreksi Lain-Lain Sebesar
Rp(268.043.012.194). Koreksi tersebut terdiri atas : Koreksi pembulatan atas
sisa utang subsidi JBT Jenis Minyak Tanah tahun 2018 sebesar Rp(1) dan
Penyesuaian pencatatan besaran utang subsidi JBT Jenis Minyak Tanah tahun
2018 untuk PT Pertamina (Persero) sebesar Rp(268.043.012.193).
Uraian Jumlah
No Uraian Jumlah
4.000
3.000
2.000
1.000
-
(1.000)
(2.000)
(3.000)
(4.000)
(5.000)
(6.000)
(7.000)
LAMPIRAN
LAPORAN KEUANGAN
BENDAHARA UMUM
NEGARA
KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)
1 2 3 4 5 4 7
422 Pendapatan Bagian Laba BUMN 65.000.000.000.000 66.080.543.541.337 101,66% 80.726.119.206.790 (14.645.575.665.453)
4221 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 43.800.000.000.000 44.598.933.053.599 101,82% 50.634.211.382.087 (6.035.278.328.488)
42213 Pendapatan Bagian Laba BUMN di Bawah Kementerian BUMN 43.800.000.000.000 43.888.106.053.599 100,20% 49.773.695.752.482 (5.885.589.698.883)
422131 Pendapatan Bagian Laba BUMN Perbankan di Bawah Kementerian BUMN 23.800.000.000.000 23.987.948.592.740 100,79% 18.595.470.253.531 5.392.478.339.209
422132 Pendapatan Bagian Laba BUMN Non Perbankan di Bawah Kementerian BUMN 20.000.000.000.000 19.900.157.460.859 99,50% 31.178.225.498.951 (11.278.068.038.092)
42214 Pendapatan Bagian Laba BUMN/Lembaga di Bawah Kementerian Keuangan - 710.827.000.000 860.515.629.605 (149.688.629.605)
422142 Pendapatan Bagian Laba BUMN/Lembaga Non Perbankan di Bawah Kementerian Keuangan - 710.827.000.000 860.515.629.605 (149.688.629.605)
422 PENDAPATAN DARI KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN (KND) 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
4222 Pendapatan dari KND Lainnya 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
42221 Pendapatan dari Surplus Lembaga 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
422211 Pendapatan dari Surplus Bank Indonesia 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA 32.850.000.000.000 36.302.238.675.481 110,51% 36.587.438.913.402 (285.200.237.921)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1
KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)
1 2 3 4 5 4 7
422 PENDAPATAN DARI KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN (KND) - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
4222 Pendapatan dari KND Lainnya - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
42221 Pendapatan dari Surplus Lembaga - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
422212 Pendapatan dari Surplus Otoritas Jasa Keuangan - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
425 PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA - 36.302.128.540.288 - 36.586.643.692.458 (284.515.152.170)
4251 Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN - 1.791.094.298.166 - 7.602.982.809.828 (5.811.888.511.662)
42511 Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang - - - 339.727.022.946 (339.727.022.946)
425114 Pendapatan Penjualan Cadangan Beras Pemerintah Dalam Rangka Operasi Pasar Murni - - 339.727.022.946 (339.727.022.946)
42514 Pendapatan atas Pengelolaan BMN dan Kekayaan Negara dari Pengelola Barang - 412.812.977.540 - 617.302.860.744 (204.489.883.204)
425141 Pendapatan atas Pengelolaan BMN yang Berasal dari KKKS - 183.014.419.130 352.293.827.465 (169.279.408.335)
425142 Pendapatan atas Pengelolaan BMN yang Berasal dari Kontraktor PKP2B - 127.784.000 10.953.567.000 (10.825.783.000)
425143 Pendapatan atas Pemanfaatan Aset Properti 2.777.775.000 5.753.350.000 (2.975.575.000)
425144 Pendapatan Atas Aset Saham dan Surat Berharga Lain 394.969.388 1.721.611.720 (1.326.642.332)
425145 Pendapatan Kompensasi Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa - 853.626.200 4.499.504.300 (3.645.878.100)
425149 Pendapatan atas Pengelolaan BMN dan Kekayaan Negara Lainnya dari Pengelola Barang - 225.644.403.822 242.081.000.259 (16.436.596.437)
42516 Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas - 1.371.808.038.537 6.639.121.111.138 (5.267.313.072.601)
425162 Pendapatan Minyak Mentah (DMO) - 1.349.251.006.233 6.280.139.425.933 (4.930.888.419.700)
425169 Pendapatan Lainnya dari Kegiatan Hulu Migas 22.557.032.304 358.981.685.205 (336.424.652.901)
42523 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Gratifikasi - 254.641.392 - 291.420.200 (36.778.808)
425235 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi - 254.641.392 291.420.200 (36.778.808)
KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)
1 2 3 4 5 4 7
4257 PENDAPATAN BUNGA, PENGELOLAAN REKENING PERBANKAN, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN - 21.894.017.097.373 - 18.041.375.259.884 3.852.641.837.489
42571 Pendapatan Bunga - 1.414.942.162.252 - 1.461.502.862.620 (46.560.700.368)
425713 Pendapatan Bunga dari Piutang dan Pemberian Pinjaman 1.414.878.784.678 1.427.160.584.693 (12.281.800.015)
425714 Pendapatan Bunga dari Pemberian Kredit Pemerintah - 34.297.104.173 (34.297.104.173)
425719 Pendapatan Bunga Lainnya - 63.377.574 45.173.754 18.203.820
42573 Pendapatan Premium atas Surat Berharga Negara - 10.819.795.295.000 - 8.713.038.583.942 2.106.756.711.058
425731 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah - 4.585.718.321.300 6.467.340.854.900 (1.881.622.533.600)
425733 Pendapatan Premium atas Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Dalam Negeri/Rupiah - 6.234.076.973.700 2.245.697.729.042 3.988.379.244.658
42574 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Pemerintah, Selisih Harga SBN, dan Fee Lainnya atas Transaksi Surat Berharga Negara - 126.291.954.262 9.190.199.110 117.101.755.152
425744 Pendapatan Bunga Reverse Repo 2.019.076.533 9.190.199.110 (7.171.122.577)
425747 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Loss Limit 124.272.877.729 - 124.272.877.729
42576 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan dan Penutupan Rekening - 331.212.647.537 - 102.820.065.606 228.392.581.931
425761 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan 1.261 - 1.261
425762 Pendapatan Jasa Bank dari Pemberian Pinjaman - 318.415.000 621.867.500 (303.452.500)
425763 Pendapatan Biaya Lain-lain Pemberian Pinjaman - 52.556.762.832 62.068.077.051 (9.511.314.219)
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) - 56.531.489.300 40.102.119.646 16.429.369.654
425765 Pendapatan dari Penutupan Rekening - 221.805.979.144 28.001.409 221.777.977.735
42577 Pendapatan atas Pengelolaan Rekening Tunggal Perbendaharaan (TSA) dan/atau atas Penempatan Uang Negara - 7.357.805.092.258 - 7.736.672.109.435 (378.867.017.177)
425772 Pendapatan atas Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum - 370.871.747.945 341.764.926.905 29.106.821.040
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1
KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)
1 2 3 4 5 4 7
425773 Pendapatan dari Pelaksanaan Treasury Notional Pooling - 784.362.529.745 334.653.594.490 449.708.935.255
425774 Pendapatan atas Penempatan Uang Negara pada Bank Indonesia - 6.202.570.814.568 7.060.253.588.040 (857.682.773.472)
42592 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu II - 237.882.405.469 308.842.085.674 (70.959.680.205)
425921 Penerimaan Kembali Belanja Kontribusi Sosial TAYL 237.882.405.469 308.842.085.674 (70.959.680.205)
KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)
1 2 3 4 5 4 7
43113 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - 16.998.016.624.642 3.671.078.332.679 13.326.938.291.963
431131 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Perorangan - 106.054.090.800 65.693.597.291
431132 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Lembaga/Badan Usaha - 136.446.170.086 292.430.943.086 (155.984.773.000)
431133 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Pemerintah Daerah - 16.677.597.815.474 3.310.864.612.302 13.366.733.203.172
431139 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Lainnya - 77.918.548.282 2.089.180.000 75.829.368.282
43123 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung Bentuk Uang - 1.300.917.711.407 1.232.593.695.958 68.324.015.449
431231 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung – Perorangan - 421.800.000 - 421.800.000
431232 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung – Bilateral - 490.258.603.112 686.083.404.317 (195.824.801.205)
431233 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung – Multilateral - 671.422.064.921 514.852.423.425 156.569.641.496
431239 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung - Lainnya - 138.815.243.374 31.657.868.216 107.157.375.158
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB2
5
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB2
6
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3
11
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3
12
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3
-
A.2.2 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 97,80% 2.841.819.445.331
654111 Transfer Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG) 50.881.143.000.000 50.859.259.952.000 99,96% 21.883.048.000
654112 Transfer Dana Tunjangan Khusus Guru 1.985.007.000.000 1.318.819.302.000 66,44% 666.187.698.000
654211 Transfer Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil 454.204.000.000 327.713.164.000 72,15% 126.490.836.000
654311 Transfer Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 53.012.041.850.000 51.589.290.293.293 97,32% 1.422.751.556.707
654711 Transfer Bantuan Operasional Kesehatan 13.881.962.745.000 13.823.392.139.376 99,58% 58.570.605.624
654712 Transfer Bantuan Operasional Keluarga Berencana 1.888.673.255.000 1.881.382.284.000 99,61% 7.290.971.000
654721 Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) 53.095.000.000 - 0,00% 53.095.000.000
654811 Transfer Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM 192.000.000.000 191.909.875.000 99,95% 90.125.000
654814 Transfer Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan 961.258.000.000 961.258.000.000 100,00% -
654821 Transfer Dana Pelayanan Kepariwisataan 142.150.000.000 141.098.945.000 99,26% 1.051.055.000
654911 Transfer Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD 4.014.724.000.000 3.998.367.300.000 99,59% 16.356.700.000
654912 Transfer Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan 1.195.308.000.000 1.174.932.300.000 98,30% 20.375.700.000
654921 Transfer Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya 136.032.000.000 135.432.000.000 99,56% 600.000.000
Dana Cadangan BOS Reguler 447.076.150.000 - 0,00% 447.076.150.000
13
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3
-
II DANA DESA 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87% 89.481.416.144
621111 Transfer Dana Desa 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87% 89.481.416.144
14
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4
Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9002 1230006072534 BANK MANDIRI 561.249.625.855 343.746.263.556 217.503.362.299 Duplikasi - 7.674.532
Perbedaan Pencatatan 217.394.004.004
Lain-lain 6.035.109
Pencatatan Lebih Limpah 110.997.718 217.503.362.299
M9003 1010000244 POS INDONESIA 89.052.187.502 89.052.418.729 - 231.227 RK Only - 2.421.296
Lain-lain - 1
Pencatatan Lebih Limpah 2.190.070 - 231.227
M9004 032901003434307 BANK RAKYAT INDONESIA 360.680.048.691 360.487.576.156 192.472.535 RK Only - 1.599.013
Pendebetan - 19.218.712
Duplikasi - 101.484.155
Settlement Only 3.829.500
Pendebetan 600.000
Perbedaan Pencatatan 310.344.915 192.472.535
M9005 3010194605 BANK NEGARA INDONESIA 1.435.635.416.938 1.435.635.416.938 - - -
M9008 0106778035 CITIBANK, N.A 1.986.715.277 1.986.715.277 - - -
M9009 0000260201360 BPD JAWA BARAT BANTEN 189.961.251.856 189.961.980.420 - 728.564 Duplikasi - 47.500
Pendebetan - 581.064
Lain-lain (Dibayar di CA Lain) - 100.000 - 728.564
M9010 1403008888 BPD SUMSEL BABEL 37.382.379.998 37.382.379.998 - - -
M9011 6655110000006913 MUFG BANK, LTD - - - - -
M9012 2003562620 BANK MAYBANK INDONESIA 722.556.866 36.551.640 686.005.226 Perbedaan Pencatatan 686.005.226 686.005.226
M9013 2063067717 BANK CENTRAL ASIA 150.237.179.749 22.705.462.070 127.531.717.679 RK Only - 7.395.171
Pendebetan 355.000
Perbedaan Pencatatan 127.538.757.850 127.531.717.679
M9014 1010000105 BPD RIAU KEPRI 36.098.403.793 36.098.403.793 - - -
M9016 0010001000091 BPD KALIMANTAN SELATAN 14.751.627.903 14.751.627.903 - - -
M9017 999002727 BANK BNI SYARIAH 88.407.683 88.407.683 - - -
M9019 00101010080460 BPD NUSA TENGGARA TIMUR 7.958.803.155 7.958.803.155 - - -
M9020 21000101014113 BPD SUMATERA BARAT 16.929.370.276 16.937.340.313 - 7.970.037 RK Only - 384.500
Duplikasi - 768.924
Settlement Only 5.351.333
Perbedaan Pencatatan - 12.164.196
Lain-lain - 3.750 - 7.970.037
M9021 00101010000052 BANK SULAWESI UTARA GORONTALO 55.911.815.995 55.912.054.742 - 238.747 Duplikasi - 5.200
RK Only - 233.547 - 238.747
M9022 10001060198469 BPD SUMATERA UTARA 59.363.486.064 59.304.451.499 59.034.565 Duplikasi - 27.302.172
Pendebetan 4.139.973
Pencatatan Lebih Limpah 82.196.764 59.034.565
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3
Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9023 1005643674 BANK PANIN 146.181.219 146.181.219 - - -
M9025 0011263186 BPD JAWA TIMUR 29.790.714.261 29.783.856.364 6.857.897 Settlement Only 2.821.328
Lain-lain - 180.000
Pencatatan Lebih Limpah 4.216.569 6.857.897
M9027 3320030825 BANK DBS INDONESIA - - - - -
M9028 0190785000 DEUTSCHE BANK AG - - - - -
M9030 0999080081 BANK PERMATA 3.505.824.637 3.505.824.637 - - -
M9031 1401390005391 BANK TABUNGAN NEGARA 56.820.426.628 56.825.259.128 - 4.832.500 Perbedaan Pencatatan - 4.832.500 - 4.832.500
M9032 0100103000247 BPD BALI 2.266.559.694 2.266.559.694 - - -
M9033 0000670199 BANK MIZUHO INDONESIA - - - - -
M9036 3273035743 BANK UOB INDONESIA - - - - -
M9038 0011104151 BPD KALIMANTAN TIMUR 26.582.534.782 26.582.534.782 - - -
M9039 7745145177 BANK SYARIAH MANDIRI 5.809.668.621 5.809.668.621 - - -
M9040 400925665003 HSBC INDONESIA - - - - -
M9041 3591462282 BANK DANAMON INDONESIA 2.194.914.369 1.358.338.239 836.576.130 Lain-lain (Pelimpahan 836.576.130 836.576.130
Tanggal 31-12-2020)
M9042 0010103000456 BPD BENGKULU 9.909.270.053 9.909.270.053 - - -
M9044 0010000416 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 19.907.164 19.907.164 - - -
M9046 11710100001 BANK ANZ INDONESIA - - - - -
M9047 10101088801 BANK DKI 2.539.205.932 2.539.205.932 - - -
M9048 1300020000307864 BPD SULSELBAR 57.772.821.360 57.779.496.905 - 6.675.545 Duplikasi - 6.675.545 - 6.675.545
M9049 30609946622 STANDARD CHARTERED BANK 3.951.581.357 3.951.581.357 - - -
M9050 001111001407 BPD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 3.810.097 3.810.097 - - -
M9051 20620017 BANK OF AMERICA - - - - -
M9052 110121500075511 BANK KEB HANA INDONESIA 968.510.689 968.510.689 - - -
M9061 0010101146061 BPD SULAWESI TENGAH 11.843.507.352 11.840.111.205 3.396.147 Pencatatan Lebih Limpah 3.396.147 3.396.147
M9062 0036359897 BANK SINARMAS 1.719.410.374 1.704.205.166 15.205.208 Perbedaan Pencatatan 15.205.208 15.205.208
M9063 1000010000032484 BPD KALIMANTAN TENGAH - - - - -
M9065 6650009100 JPMORGAN CHASE BANK 4.081.745.233 4.081.745.233 - - -
M9066 545800032330 BANK OCBC NISP 4.863.285.013 4.863.285.013 - - -
M9067 0120020100001239125 BANK ICBC INDONESIA 451.384.000 451.384.000 - - -
M9068 0101010741 BPD MALUKU 19.726.603.769 19.732.005.555 - 5.401.786 Duplikasi - 772.727
Settlement Only 27.273
Saldo Awal - 5.401.786
Pencatatan Lebih Limpah 745.454 - 5.401.786
M9069 0108888326 BPD KALIMANTAN BARAT 20.491.708.324 20.491.708.324 - - -
M9072 1000101000220 BPD PAPUA 77.594.361.527 84.073.479.027 - 6.479.117.500 RK Only - 23.829.923
Duplikasi - 62.204.703
Settlement Only 93.873.768
Pendebetan 9.413.061
Perbedaan Pencatatan - 6.496.369.703 - 6.479.117.500
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3
Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9073 1012030173 BANK MASPION INDONESIA - - - - -
M9074 2030004218 BANK COMMONWEALTH 5.608.828 - 5.608.828 Perbedaan Pencatatan 5608828 5.608.828
M9075 100010000114296 PT. BANK MNC INTERNATIONAL, Tbk - - - - -
M9076 00101010060449 BPD SULAWESI TENGGARA 22.576.039.148 18.988.406.825 3.587.632.323 Lain-lain (Kurang 3.587.632.323 3.587.632.323
pelimpahan akhir tahun
2020)
M9077 01034848005 BANK RESONA PERDANIA - - - - -
M9078 1009112345 BANK BUMI ARTA - - - - -
M9079 1100003247001 BANK QNB INDONESIA - - - - -
M9080 800065118400 BANK CIMB NIAGA 23.019.658.930 23.019.658.930 - - -
M9081 3000413517 BPD JAMBI 4.797.977.255 4.797.977.255 - - -
M9082 001018100183001 PT BANK CTBC INDONESIA - - - - -
M9083 1023833000 BANK BUKOPIN - - - - -
M9084 0309100100004 BANGKOK BANK PUBLIC CO. LTD - - - - -
M9085 018020012020287 BANK MEGA 383.015.476 383.015.476 - - -
M9086 3010166894 BANK MUAMALAT INDONESIA 666.202.076 666.202.076 - - -
M9088 90100800002 BANK MESTIKA DHARMA 88.500 88.500 - - -
M9089 00012100056 BANK GANESHA - - - - -
M9090 2007000050 BANK WOORI SAUDARA 1906 - - - - -
M9091 10030099991 BANK MAYAPADA INTERNATIONAL - - - - -
M9094 29381101 BANK SHINHAN INDONESIA - - - - -
M9095 01001016600017 BPD ACEH SYARIAH 29.401.574.452 29.401.574.452 - - -
M9096 1000128212 BANK MEGA SYARIAH - - - - -
M9097 8800100101 BANK BUKOPIN SYARIAH - - - - -
M9098 202001200002 BPD LAMPUNG 20.865.379.047 20.865.379.047 - - -
M9099 0010999880 BPD BANTEN - - - - -
M9100 1034410538 BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH 506.293.647 496.562.758 9.730.889 RK Only - 549.000
Perbedaan Pencatatan 9.730.889
Pencatatan Lebih Limpah 549.000 9.730.889
M9101 102034019360001 BANK JTRUST INDONESIA - - - - -
M9102 8881888884 BANK INDEX SELINDO - - - - -
M9103 5300985426 BANK MAYORA - - - - -
M9104 0000111000035 BANK JAWA BARAT BANTEN SYARIAH - - - - -
M9105 2000200018 BANK JASA JAKARTA - - - - -
M9106 0012106987009 BANK NUSA TENGGARA BARAT SYARIAH 28.111.554.864 28.111.554.864 - - -
M9107 172220004 BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL - - - - -
M9108 1034029900 BPD JAWA TENGAH 19.130.163.283 19.125.964.299 4.198.984 Settlement Only 4.198.984 4.198.984
M9109 2014104765909 BANK MANDIRI TASPEN 155.080 282.510 - 127.430 Duplikasi - 458.806
Lain-Lain 331.376 - 127.430
M9110 1000615729 BANK MULTIARTA SENTOSA - - - - -
M9111 0080102005599 PT TOKOPEDIA 2.486.042.073 2.486.042.073 - - -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3
Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9112 195100994733 PT FINNET INDONESIA - - - - -
M9113 377457833 PT BUKALAPAK.COM 40.430.326 2.647.390 37.782.936 RK Only - 1.251.782
Pendebetan - 1.707.515
Duplikasi - 2.706.790
Perbedaan Pencatatan 36.910.326
Lain-lain 72.000
Pencatatan Lebih Limpah 6.466.697 37.782.936
M9114 0401000288800845 BANK BNP PARIBAS INDONESIA - - - - -
M9115 112001000195307 PT MITRA PAJAKKU 46.157.107 46.157.107 - - -
M9116 10130200002 BANK NATIONAL NOBU - - - - -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4
2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
001 BANDA ACEH 1.530.657.995 - 944.027.956 586.630.039
002 LANGSA 0 7.543.000 7.543.000
003 MEULABOH 3.143.692 24.726.915 27.870.607
004 MEDANI 8.784.000 - 8.774.000 10.000
005 PEMATANG SIANTAR 0 - 0
006 PADANG SIDEMPUAN 668.109 14.304.391 14.972.500
007 GUNUNG SITOLI 315.220.330 - 309.951.330 5.269.000
008 PEKANBARU 0 82.100.000 82.100.000
009 TANJUNG PINANG 30.256.984 - 30.256.984 0
010 PADANG 164.146.000 64.968.243 229.114.243
011 BUKITTINGGI 96.735.182 - 84.335.182 12.400.000
012 JAMBI 137.314.118 138.059.912 275.374.030
013 SUNGAI PENUH 28.471.000 - 25.191.000 3.280.000
014 PALEMBANG 40.003.219 - 36.371.974 3.631.245
015 PANGKAL PINANG 0 66.533.524 66.533.524
016 BENGKULU 0 - 0
017 BANDAR LAMPUNG 95.036.200 - 62.524.200 32.512.000
018 JAKARTA I 190.332.837.106 11.140.880.004 201.473.717.110
019 JAKARTA II 1.780.180.682 - 1.310.535.829 469.644.853
020 SERANG 56.516.743 417.308.288 473.825.031
021 PURWAKARTA 0 188.223.473 188.223.473
022 BANDUNG I 0 1.599.014.400 1.599.014.400
023 BOGOR 356.398.675 - 349.080.575 7.318.100
024 CIREBON 32.555.000 - 29.713.000 2.842.000
025 TASIKMALAYA 52.935.639 - 25.257.429 27.678.210
026 SEMARANG I 35.874.200 - 35.874.200 0
027 PURWOREJO 0 - 0
028 SURAKARTA 0 - 0
029 PURWOKERTO 0 - 0
030 YOGYAKARTA 10.784.103 - 10.784.103 0
031 SURABAYA I 0 - 0
032 MALANG 0 30.039.000 30.039.000
033 MADIUN 10.664.000 45.102.900 55.766.900
034 KEDIRI 0 - 0
035 BONDOWOSO 0 - 0
036 PAMEKASAN 0 - 0
037 DENPASAR 268.331.608 - 268.331.608 0
038 MATARAM 73.679.000 - 52.948.429 20.730.571
039 KUPANG 201.339.315 - 27.457.747 173.881.568
040 ENDE 5.435.504 - 4.138.504 1.297.000
041 WAINGAPU 0 - 0
042 PONTIANAK 53.176.052 19.668.084 72.844.136
043 PALANGKARAYA 138.943.287 - 128.056.287 10.887.000
044 SAMPIT 25.770.000 - 25.770.000 0
045 BANJARMASIN 18.431.500 21.014.700 39.446.200
046 SAMARINDA 30.021.409 - 23.411.609 6.609.800
047 BALIKPAPAN 7.053 - 7.053 0
048 TARAKAN 0 23.463.000 23.463.000
049 MANADO 104.954.804 1.026.758.658 1.131.713.462
050 GORONTALO 1.640.005.454 - 1.356.495.832 283.509.622
051 PALU 0 - 0
052 POSO 85.210.800 - 85.210.800 0
053 LUWUK 16.832.000 18.254.550 35.086.550
054 MAKASSAR I 0 - 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4
2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
055 WATAMPONE 5.535.000 - 5.535.000 0
056 BANTAENG 4.748.000 - 4.748.000 0
057 PARE - PARE 1.776.000 - 1.776.000 0
058 PALOPO 0 - 0
059 MAJENE 2.728.108 - 2.728.108 0
060 KENDARI 114.794.000 - 46.588.400 68.205.600
061 AMBON 855.439.774 663.095.654 1.518.535.428
062 TERNATE 0 - 0
063 JAYAPURA 673.999.707 - 355.901.955 318.097.752
064 BIAK 0 - 0
065 MANOKWARI 435.795.247 - 228.214.042 207.581.205
066 SORONG 176.201.300 - 75.084.350 101.116.950
067 FAK - FAK 50.000.000 - 50.000.000 0
068 MERAUKE 145.335.532 - 117.129.802 28.205.730
070 LUBUK LINGGAU 0 - 0
071 BIMA 1.801.300 - 1.801.300 0
072 PEKALONGAN 98.594.720 - 98.594.720 0
073 BOJONEGORO 15.266.000 - 15.266.000 0
074 TAPAKTUAN 0 - 0
075 RANTAU PRAPAT 0 - 0
076 TANJUNG BALAI ASAHAN 0 - 0
077 SIJUNJUNG 0 - 0
078 MUARA BUNGO 0 - 0
079 SINTANG 0 - 0
080 BUNTOK 0 18.850.564 18.850.564
081 KOTABARU 229.696.322 - 189.696.322 40.000.000
082 TOLI - TOLI 6.090.000 60.424.000 66.514.000
083 TAHUNA 2.390.940 - 2.390.940 0
084 TUAL 0 7.475.000 7.475.000
085 NABIRE 0 - 0
086 KARAWANG 0 - 0
087 SUMEDANG 0 - 0
088 JAKARTA III 16.914.531.039 - 1.934.132.706 14.980.398.333
089 LHOKSEUMAWE 0 - 0
090 SOLOK 0 - 0
091 LUBUK SIKAPING 5.093.000 - 5.093.000 0
092 RENGAT 0 - 0
093 SINGKAWANG 0 25.491.000 25.491.000
094 KETAPANG 0 5.563.000 5.563.000
095 BANDUNG II 76.042.000 - 76.042.000 0
096 GARUT 0 - 0
097 PATI 0 - 0
098 MOJOKERTO 0 - 0
099 PACITAN 0 - 0
100 BANYUWANGI 0 - 0
101 SUMBAWA BESAR 0 - 0
102 PANGKALAN BUN 63.045.070 - 63.045.070 0
103 BAU-BAU 0 - 0
104 SAUMLAKI 45.969.500 - 45.969.500 0
105 KUTACANE 50.526.212 - 50.526.212 0
106 SIBOLGA 0 - 0
107 TANJUNG PANDAN 0 - 0
109 BATURAJA 13.560.000 22.024.000 35.584.000
110 BARABAI 0 7.588.000 7.588.000
111 RUTENG 12.485.500 - 12.485.500 0
112 TOBELO 31.277.050 - 31.277.050 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4
2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
113 WAMENA 17.354.000 131.283.082 148.637.082
115 MAGELANG 0 - 0
116 KOTABUMI 14.561.757 - 6.112.757 8.449.000
117 PUTUSSIBAU 0 70.509.406 70.509.406
118 TEGAL 0 67.814.000 67.814.000
119 SIDIKALANG 0 - 0
120 DUMAI 503.000 20.644.600 21.147.600
121 MANNA 153.447.000 - 153.447.000 0
122 TAKENGON 0 17.629.648 17.629.648
123 M E D A N II 139.734.011 - 117.070.911 22.663.100
124 TEBING TINGGI 0 - 0
125 BALIGE 52.287.200 - 52.287.200 0
126 METRO LAMPUNG 0 - 0
127 TANGERANG 0 - 0
128 SUKABUMI 0 - 0
129 KUDUS 0 99.684.800 99.684.800
130 CILACAP 4.292.109 - 4.292.109 0
131 JEMBER 0 - 0
132 SINGARAJA 0 - 0
133 JAKARTA IV 1.247.037.426 4.009.233.796 5.256.271.222
134 SEMARANG II 10.109.000 290.943.857 301.052.857
135 SURABAYA II 0 299.738.885 299.738.885
136 MAKASSAR II 10 - 10 0
137 BATAM 125.720.130 - 125.720.130 0
138 SERUI 0 - 0
139 JAKARTA V 2.671.399.506 1.185.208.864 3.856.608.370
140 KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH 0 - 0
141 TIMIKA 95.000 8.369.000 8.464.000
142 PAINAN 0 651.500 651.500
143 KUALA TUNGKAL 0 32.690.800 32.690.800
144 LAHAT 0 - 0
145 LIWA 0 - 0
146 CURUP 0 - 0
147 KUNINGAN 0 - 0
148 KLATEN 0 - 0
149 WONOSARI 0 - 0
150 BLITAR 0 - 0
151 TANJUNG 0 20.437.000 20.437.000
152 NUNUKAN 0 - 0
153 TANJUNG REDEP 0 - 0
154 AMLAPURA 0 - 0
155 BENTENG 0 - 0
156 KOLAKA 0 - 0
157 RAHA 0 40.680.000 40.680.000
158 KOTAMOBAGU 8.518.977 39.279.434 47.798.411
159 BANGKO 0 - 0
160 SEKAYU 21.848.000 - 21.848.000 0
161 RANGKASBITUNG 38.660.000 - 38.660.000 0
162 SRAGEN 0 - 0
163 PURWODADI 0 - 0
164 BANJARNEGARA 0 - 0
165 SIDOARJO 88.309.555 17.696.170 106.005.725
166 TUBAN 10.308.886 - 10.308.886 0
167 SANGGAU 0 - 0
168 PELAIHARI 0 - 0
169 SELONG 0 - 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4
2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
170 MAKALE 5.803.571 - 5.803.571 0
171 BEKASI 0 - 0
172 ATAMBUA 0 - 0
173 MASOHI 68.258.230 - 10.628.230 57.630.000
174 LARANTUKA 0 - 0
175 JAKARTA VI 7.717.029.998 483.932.229.301 491.649.259.299
176 WATES 0 - 0
177 SINJAI 0 - 0
178 MAMUJU 74.059.800 - 68.909.800 5.150.000
179 BITUNG 0 - 0
180 MARISA 0 - 0
181 MUKOMUKO 0 - 0
182 JAKARTA VII 3.888.398.047 122.619.414 4.011.017.461
185 TANJUNG SELOR 16.989.330 - 9.689.330 7.300.000
999 DIREKTORAT PKN 0 0 0
Grand Total 234.188.766.627 496.872.508.275 731.061.274.902
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5
2020 AUDITED
Kode KPPN KPPN NERACA LAJUR
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
001 BANDA ACEH - - -
002 LANGSA - - -
003 MEULABOH - - -
004 MEDAN I 16.916.272.300 30.245.741.778 47.162.014.078
005 PEMATANG SIANTAR 1.345.283.000 13.063.466.417 14.408.749.417
006 PADANG SIDEMPUAN 1.149.113.570 8.057.094.953 9.206.208.523
007 GUNUNG SITOLI 7.214.594.134 24.959.492.660 32.174.086.794
008 PEKANBARU 12.729.503.541 26.547.678.320 39.277.181.861
009 TANJUNG PINANG 2.032.490.014 69.239.262.935 71.271.752.949
010 PADANG 6.111.648.602 62.973.636.348 69.085.284.950
011 BUKITTINGGI 791.451.954 18.456.202.123 19.247.654.077
012 JAMBI 74.157.504.518 675.799.053 74.833.303.571
013 SUNGAI PENUH 8.722.330 1.838.426.470 1.847.148.800
014 PALEMBANG 6.315.574.426 13.708.317.989 20.023.892.415
015 PANGKAL PINANG 373.637.262 16.013.930.915 16.387.568.177
016 BENGKULU 2.450.895.037 51.412.050.282 53.862.945.319
017 BANDAR LAMPUNG 5.327.003.357 29.069.181.940 34.396.185.297
018 JAKARTA I 67.373.770.559 - 67.373.770.559 -
019 JAKARTA II - - -
020 SERANG 3.845.799.507 22.558.324.917 26.404.124.424
021 PURWAKARTA - - -
022 BANDUNG I 28.259.632.105 8.795.449.740 37.055.081.845
023 BOGOR 198.660.000 10.628.057.269 10.826.717.269
024 CIREBON 435.480.000 10.944.466.552 11.379.946.552
025 TASIKMALAYA 4.879.621.578 7.868.895.204 12.748.516.782
026 SEMARANG I 4.568.194.925 30.583.096.815 35.151.291.740
027 PURWOREJO 11.083.900 14.308.121.748 14.319.205.648
028 SURAKARTA 220.261.200 8.428.538.186 8.648.799.386
029 PURWOKERTO 33.728.279 6.429.207.254 6.462.935.533
030 YOGYAKARTA 8.992.489.266 6.858.030.689 15.850.519.955
031 SURABAYA I 14.815.561.908 63.611.665.686 78.427.227.594
032 MALANG 2.794.026.780 19.249.503.137 22.043.529.917
033 MADIUN 43.759.418 17.391.382.510 17.435.141.928
034 KEDIRI 8.057.044.932 13.198.216.986 21.255.261.918
035 BONDOWOSO 5.587.929 6.704.074.485 6.709.662.414
036 PAMEKASAN 1.715.915.500 12.914.975.260 14.630.890.760
037 DENPASAR 5.771.089.938 23.659.127.442 29.430.217.380
038 MATARAM 317.651.173 12.741.548.722 13.059.199.895
039 KUPANG 23.608.382.950 - 9.470.840.344 14.137.542.606
041 WAINGAPU - 9.099.874.025 9.099.874.025
042 PONTIANAK 3.070.452.914 15.237.918.136 18.308.371.050
043 PALANGKARAYA 11.815.115.981 54.218.832.072 66.033.948.053
044 SAMPIT - 10.608.379.847 10.608.379.847
045 BANJARMASIN 16.129.433.853 78.702.128.062 94.831.561.915
046 SAMARINDA 29.179.695.543 83.814.853.803 112.994.549.346
047 BALIKPAPAN 39.694.788.289 - 6.946.210.906 32.748.577.383
048 TARAKAN 325.863.854 5.659.955.909 5.985.819.763
049 MANADO 6.869.545.700 99.918.213.157 106.787.758.857
050 GORONTALO 319.080.983 23.788.588.841 24.107.669.824
051 PALU 1.915.392.297 87.617.240.524 89.532.632.821
052 POSO 37.917.923 19.192.387.826 19.230.305.749
053 LUWUK 1.174.344.550 13.623.895.839 14.798.240.389
054 MAKASSAR I 4.691.364.267 101.366.635.106 106.057.999.373
055 WATAMPONE 244.272.403 8.490.704.124 8.734.976.527
056 BANTAENG 49.901.028 5.619.602.595 5.669.503.623
057 PARE PARE 138.668.756 5.030.392.110 5.169.060.866
058 PALOPO 500.985.381 13.303.842.035 13.804.827.416
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5
2020 AUDITED
Kode KPPN KPPN NERACA LAJUR
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
059 MAJENE 250.000.000 3.715.710.000 3.965.710.000
060 KENDARI 3.027.905.524 37.778.073.153 40.805.978.677
061 AMBON 871.566.974 11.541.520.195 12.413.087.169
062 TERNATE 2.150.633.432 20.453.705.742 22.604.339.174
063 JAYAPURA 11.744.299.556 15.123.165.411 26.867.464.967
064 BIAK - 275.730.000 275.730.000
065 MANOKWARI 13.526.170.687 49.325.877.537 62.852.048.224
066 SORONG 2.137.179.200 3.504.891.000 5.642.070.200
067 FAK FAK 2.364.923 17.948.873.044 17.951.237.967
068 MERAUKE 3.597.096.911 39.901.292.872 43.498.389.783
070 LUBUK LINGGAU 1.160.620.062 11.698.725.497 12.859.345.559
071 BIMA 20.906.266 5.486.445.022 5.507.351.288
072 PEKALONGAN - 7.981.319.335 7.981.319.335
073 BOJONEGORO 23.362.700 12.643.869.440 12.667.232.140
074 TAPAKTUAN - - -
075 RANTAU PRAPAT 6.921.975.500 8.502.728.818 15.424.704.318
076 TANJUNG BALAI ASAHAN 1.087.352.720 10.488.249.535 11.575.602.255
077 SIJUNJUNG 1.425.575.468 5.616.591.679 7.042.167.147
078 MUARA BUNGO 1.759.000 7.773.557.055 7.775.316.055
079 SINTANG 84.829.183 12.940.123.300 13.024.952.483
081 KOTABARU 3.550.312.300 12.947.987.866 16.498.300.166
082 TOLI TOLI - 8.261.808.453 8.261.808.453
083 TAHUNA - - -
084 TUAL - 846.000.000 846.000.000
085 NABIRE 1.728.064 1.908.916.927 1.910.644.991
086 KARAWANG 1.144.120.713 9.813.261.019 10.957.381.732
087 SUMEDANG - - -
088 JAKARTA III 51.876.487.337 - 50.926.934.772 949.552.565
089 LHOKSEUMAWE - - -
090 SOLOK 258.853.661 6.785.697.495 7.044.551.156
091 LUBUK SIKAPING 329.432.197 8.260.491.043 8.589.923.240
092 RENGAT 1.171.470.200 16.168.438.987 17.339.909.187
093 SINGKAWANG 436.664.350 15.444.507.088 15.881.171.438
094 KETAPANG - 12.694.670.350 12.694.670.350
095 BANDUNG II 5.629.978.327 24.483.203.575 30.113.181.902
096 GARUT - - -
097 PATI 40.315.000 2.765.745.929 2.806.060.929
098 MOJOKERTO 3.044.481 9.321.231.228 9.324.275.709
099 PACITAN 60.053.900 6.329.267.256 6.389.321.156
100 BANYUWANGI 70.908.100 16.105.730.823 16.176.638.923
101 SUMBAWA BESAR 198.100 7.521.416.116 7.521.614.216
102 PANGKALAN BUN - - -
103 BAU BAU 201.491.220 7.243.716.385 7.445.207.605
105 KUTACANE - - -
106 SIBOLGA - 1.038.521.300 1.038.521.300
107 TANJUNG PANDAN 29.399.786 4.641.559.810 4.670.959.596
109 BATURAJA 16.871.155.436 23.210.633.980 40.081.789.416
110 BARABAI 312.645.036 10.735.210.776 11.047.855.812
111 RUTENG 288.513.160 12.924.650.961 13.213.164.121
112 TOBELO 440.989.000 2.336.242.700 2.777.231.700
113 WAMENA 1.699.965.000 24.380.281.359 26.080.246.359
115 MAGELANG 3.511.160 1.008.059.936 1.011.571.096
116 KOTABUMI 796.000 3.014.459.856 3.015.255.856
117 PUTUSSIBAU 1.210.043.475 10.353.636.599 11.563.680.074
118 TEGAL 133.500 11.549.713.651 11.549.847.151
119 SIDIKALANG 36.361.698.380 - 26.342.195.504 10.019.502.876
120 DUMAI 23.911.660.773 1.699.890.478 25.611.551.251
121 MANNA 195.915.659 12.896.633.611 13.092.549.270
123 MEDAN II 12.360.676 30.627.605.308 30.639.965.984
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5
2020 AUDITED
Kode KPPN KPPN NERACA LAJUR
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
124 TEBING TINGGI 73.115.963 8.039.982.095 8.113.098.058
125 BALIGE 116.658.590 22.951.372.424 23.068.031.014
126 METRO LAMPUNG 2.583.043.685 13.069.577.346 15.652.621.031
127 TANGERANG 5.123.768.738 22.108.080.186 27.231.848.924
128 SUKABUMI 4.250.125.228 18.932.575.765 23.182.700.993
129 KUDUS 22.376.921.048 - 18.079.659.445 4.297.261.603
130 CILACAP - - -
131 JEMBER 454.757.310 8.981.928.728 9.436.686.038
132 SINGARAJA 1.188.746.700 2.805.620.500 3.994.367.200
133 JAKARTA IV 2.125.000 - 2.125.000 -
134 SEMARANG II 1.292.649.552 41.265.332.424 42.557.981.976
135 SURABAYA II 6.559.766.500 22.182.759.068 28.742.525.568
136 MAKASSAR II - - -
137 BATAM 318.101.330 19.944.362.487 20.262.463.817
138 SERUI 302.000.000 6.852.746.975 7.154.746.975
139 JAKARTA V 173.521.428.533 - 173.521.428.533 -
140 KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH 381.127.668.775 206.578.675.471 587.706.344.246
141 TIMIKA - - -
142 PAINAN 19.845.796 5.521.386.022 5.541.231.818
143 KUALA TUNGKAL 4.050.581 5.838.314.155 5.842.364.736
144 LAHAT - 1.007.303.000 1.007.303.000
145 LIWA 6.119.475 2.300.198.232 2.306.317.707
146 CURUP 2.164.669.780 15.004.611.856 17.169.281.636
147 KUNINGAN - - -
148 KLATEN 197.538.576 15.882.163.710 16.079.702.286
149 WONOSARI 70.738.950 5.445.438.419 5.516.177.369
150 BLITAR 1.784.101.177 17.978.624.307 19.762.725.484
151 TANJUNG 3.659.000.000 1.859.399.900 5.518.399.900
152 NUNUKAN 33.997.498 4.692.633.294 4.726.630.792
153 TANJUNG REDEP 239.808.607 11.004.233.012 11.244.041.619
154 AMLAPURA 2.518.642.696 11.416.614.082 13.935.256.778
155 BENTENG 339.368.982 4.545.092.830 4.884.461.812
156 KOLAKA 26.422.120 8.687.902.000 8.714.324.120
157 RAHA 410.562.000 12.708.599.370 13.119.161.370
158 KOTAMOBAGU - 1.608.685.214 1.608.685.214
160 SEKAYU - - -
161 RANGKASBITUNG 479.052.345 6.165.402.242 6.644.454.587
162 SRAGEN 2.881.519 3.536.255.481 3.539.137.000
163 PURWODADI 23.147.108 10.716.752.487 10.739.899.595
164 BANJARNEGARA 116.793.937 9.834.772.948 9.951.566.885
165 SIDOARJO 204.722.000 33.491.567.414 33.696.289.414
166 TUBAN 11.721.000 10.924.649.902 10.936.370.902
167 SANGGAU 27.950.000 3.532.050.000 3.560.000.000
168 PELAIHARI - - -
170 MAKALE 254.511.200 14.109.052.862 14.363.564.062
171 BEKASI - - -
172 ATAMBUA 715.031.318 13.857.500.721 14.572.532.039
173 MASOHI - 2.873.570.000 2.873.570.000
175 JAKARTA VI 2.083.768.095 8.475.327.154 10.559.095.249
177 SINJAI - - -
178 MAMUJU 1.200.578.280 15.036.775.503 16.237.353.783
179 BITUNG 378.182.400 14.223.691.104 14.601.873.504
180 MARISA 116.949.440 2.525.297.410 2.642.246.850
181 MUKOMUKO 576.621.050 5.200.180.220 5.776.801.270
182 JAKARTA VII 393.531.970.511 - 64.081.724.638 329.450.245.873
185 TANJUNG SELOR 896.610.135 72.836.310.936 73.732.921.071
JUMLAH 1.634.561.936.239 2.228.254.527.851 3.862.816.464.090
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5a
DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN APRIL TAHUN 2021
Bank BTN 08/04/2021 999/07/983783 820210402567453 520200000990 A55DE3CIEO60698T 001764800308 U IDR 425915 16.581.837
Adira Dinamika Multi Finance 15/04/2021 999/07/983783 820210412315097 520009000990 A4BBD6U8E2FR3OEP 000000023790 U IDR 425915 9.155.522
PT BPR Sinar Mas Pelita 15/04/2021 999/07/983783 820210412313771 523022000990 50DC055DEDB29N5B 028659645992 U IDR 425915 7.683.161
Bank Sahabat Sampoerna 15/04/2021 999/07/983783 820210412316226 523014000990 C2D4D61QU7TEMPI2 000044692136 U IDR 425915 6.231.789
BPR BKK Karangmalang 15/04/2021 999/07/983783 820210413339172 520002000990 9EFE92G4UTJU20H4 210415743950 U IDR 425915 7.662.510
PT Sinar Mitra Sepadan 16/04/2021 999/07/983783 820210412313903 523014000990 4A3E83CIEO69FN9F 000044730354 U IDR 425915 42.599.886
Finance (SMS Finance)
Bank Mega 16/04/2021 999/07/983783 820210412315262 523426000990 9D41D2G4UTJT2OJU 210416000101 U IDR 425915 268.974.887
BPRS Insan Madani 19/04/2021 999/07/983783 820210412314786 525451000990 33D4961QU7TEMO52 FT21109D4VDM U IDR 425915 11.417.145
Perumda BPR Bank Purworejo 20/04/2021 999/07/983783 820210415564211 520008000990 1C99D1JNF31JOTDJ 080596399434 U IDR 425915 1.276.804
BPR Bandar jaya 20/04/2021 999/07/983783 820210416734624 550000513990 0FE1048VUIOQ3KD0 998565070151 U IDR 425915 322.202
BPR Alto Makmur 21/04/2021 999/07/983783 820210416704115 520002000990 1C25C55DEDB6FMJJ 210421981962 U IDR 425915 4.867.619
BPR Supra Artapersada 21/04/2021 999/07/983783 820210418791969 523011000990 6D6052G4UTK38DH1 210455047986 U IDR 425915 724.228
Dipo Star Finance 21/04/2021 999/07/983783 820210416683049 523022000990 CC1096U8E2FV9219 028766176352 U IDR 425915 104.313.220
BPR Shinta Putra Pengasih 21/04/2021 999/07/983783 820210418792496 520002000990 0317F61QU7TKSE1G 210421992552 U IDR 425915 2.699.904
BPR Ukabima Grazia 21/04/2021 999/07/983783 820210415562786 522950000990 B732D61QU7THPS12 210421000005 U IDR 425915 1.253.182
BPR Tridana Percut 21/04/2021 999/07/983783 820210416682105 520002000990 FA2FA55DEDB6F13P 210421998931 U IDR 425915 16.201
BPR Ambarketawang Persada 21/04/2021 999/07/983783 820210416683443 520008000990 470693CIEO6DL2DJ 977520557527 U IDR 425915 88.867
Total (Rp) 4.125.315.094
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5a
DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN MARET TAHUN 2021
DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN FEBRUARI TAHUN 2021
DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN JANUARI TAHUN 2021
2020 AUDITED
Kode
NERACA LAJUR
KPPN
KPPN Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
001 BANDA ACEH 108.397.132.011 24.693.485.614 133.090.617.625
004 MEDAN I 137.970.189.543 77.718.999.654 215.689.189.197
008 PEKANBARU 64.714.673.474 32.444.843.533 97.159.517.007
010 PADANG 308.093.740.670 175.886.808.719 483.980.549.389
011 BUKITTINGGI 24.464.518.816 21.683.400.761 46.147.919.577
012 JAMBI 104.794.225.276 80.039.158.892 184.833.384.168
014 PALEMBANG 482.345.212.355 150.505.266.746 632.850.479.101
016 BENGKULU 122.559.054.373 2.864.623.012 125.423.677.385
017 BANDAR LAMPUNG 309.903.713.396 37.227.131.138 347.130.844.534
018 JAKARTA I 13.314.838.109.633 (1.996.972.005.503) 11.317.866.104.130
019 JAKARTA II 28.446.273.927.188 (876.678.479.739) 27.569.595.447.449
020 SERANG 108.538.120.677 29.485.424.240 138.023.544.917
022 BANDUNG I 332.538.539.081 257.713.765.447 590.252.304.528
023 BOGOR 99.476.553.575 27.033.059.637 126.509.613.212
024 CIREBON 21.550.168.743 18.859.620.816 40.409.789.559
025 TASIKMALAYA 3.803.323.270 9.715.356.121 13.518.679.391
026 SEMARANG I 362.875.387.909 49.892.356.483 412.767.744.392
028 SURAKARTA 276.303.467.458 155.116.493.315 431.419.960.773
029 PURWOKERTO 136.777.112.247 6.812.255.381 143.589.367.628
030 YOGYAKARTA 284.722.272.750 218.956.886.821 503.679.159.571
031 SURABAYA I 238.013.294.148 116.138.157.710 354.151.451.858
032 MALANG 1.017.085.306.284 144.673.197.039 1.161.758.503.323
033 MADIUN 16.717.916.285 1.503.273.155 18.221.189.440
034 KEDIRI 72.799.651.779 35.897.912.052 108.697.563.831
035 BONDOWOSO 13.789.396.391 1.267.859.187 15.057.255.578
037 DENPASAR 228.944.509.783 255.191.604.657 484.136.114.440
038 MATARAM 141.240.644.729 23.020.341.851 164.260.986.580
039 KUPANG 169.810.632.645 (40.570.546.361) 129.240.086.284
042 PONTIANAK 287.112.111.780 63.306.151.092 350.418.262.872
043 PALANGKARAYA 383.863.702 10.962.624.949 11.346.488.651
045 BANJARMASIN 8.121.827.692 32.981.482.023 41.103.309.715
046 SAMARINDA 25.740.119.997 31.387.327.899 57.127.447.896
047 BALIKPAPAN 2.659.164.384 17.528.649.732 20.187.814.116
048 TARAKAN 27.027.698.813 46.194.020 27.073.892.833
049 MANADO 154.588.616.261 192.129.745.441 346.718.361.702
050 GORONTALO 22.437.048.582 (403.753.907) 22.033.294.675
051 PALU 123.616.998.214 18.593.195.055 142.210.193.269
054 MAKASSAR I 156.811.200.056 98.033.664.786 254.844.864.842
060 KENDARI 92.913.716.140 15.942.023.289 108.855.739.429
061 AMBON 17.772.544.708 6.679.435.864 24.451.980.572
054 TERNATE - 26.940.954.831 26.940.954.831
060 JAYAPURA 19.294.103.918 30.091.814.073 49.385.917.991
066 SORONG 7.341.260.152 3.326.434.044 10.667.694.196
073 BOJONEGORO 1.324.469.564 516.644.458 1.841.114.022
088 JAKARTA III 503.098.138.368 160.702.240.905 663.800.379.273
095 BANDUNG II 62.295.976.592 37.107.307.077 99.403.283.669
096 GARUT - 2.013.943.388 2.013.943.388
098 MOJOKERTO 5.960.924.508 3.917.119.978 9.878.044.486
100 BANYUWANGI 8.196.537.577 26.979.042 8.223.516.619
107 TANJUNG PANDAN 4.239.713.330 (4.239.713.330) -
115 MAGELANG 22.739.878.405 60.335.292.413 83.075.170.818
118 TEGAL 37.095.861.566 6.317.146.212 43.413.007.778
123 MEDAN II 94.503.721.023 5.891.399.286 100.395.120.309
124 TEBING TINGGI 982.491.161 2.857.910.626 3.840.401.787
127 TANGERANG 2.248.276.761.517 208.664.002.292 2.456.940.763.809
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD6
2020 AUDITED
Kode
NERACA LAJUR
KPPN
KPPN Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
128 SUKABUMI 3.116.608.305 1.060.862.553 4.177.470.858
131 JEMBER 8.041.666.997 7.586.549.247 15.628.216.244
132 SINGARAJA 11.824.097.572 5.320.251.159 17.144.348.731
133 JAKARTA IV 564.983.625.871 83.192.907.904 648.176.533.775
134 SEMARANG II 342.189.715.000 268.385.513.272 610.575.228.272
135 SURABAYA II 237.236.676.446 105.208.605.990 342.445.282.436
136 MAKASSAR II 315.887.993.941 230.210.346.074 546.098.340.015
137 BATAM 775.420.675.409 (3.418.060.074) 772.002.615.335
139 JAKARTA V - - -
148 KLATEN 28.137.721.822 77.028.934.136 105.166.655.958
150 BLITAR 7.066.461.823 87.668.897.793 94.735.359.616
153 TANJUNG REDEP 1.292.304.282 (207.282.554) 1.085.021.728
163 PURWODADI 76.491.643.113 23.287.624.886 99.779.267.999
165 SIDOARJO 2.447.434.024 21.747.309.732 24.194.743.756
171 BEKASI 37.236.101.135 (3.238.759.329) 33.997.341.806
175 JAKARTA VI 1.118.930.364.198 127.369.763.442 1.246.300.127.640
182 JAKARTA VII 2.140.020.649.092 31.239.300.840 2.171.259.949.932
JUMLAH 56.554.199.281.529 1.134.219.230.987 57.688.418.512.516
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD7
Total Piutang Total Penyisihan Piutang Tak Tertagih Total Net Realizable Value
Piutang Jangka Pendek (1+2+3+4)
121.084.153.912 64.809.215.004 56.274.938.908
1 Lancar
No Nama BUMN TAHUN BUKU Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (5%) Net Realizable Value Keterangan
3 Diragukan
No Nama BUMN TAHUN BUKU Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (50%) Net Realizable Value Keterangan
-
Jumlah - - -
4 Macet
No Nama BUMN Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (100%) Net Realizable Value Keterangan
PIUTANG TKDD
PER 31 DESEMBER 2020
a+b Total
Saldo 31 Desember 2020 Saldo
Mata Uang Saldo 31 Desember 2020 nilai konversi Mutasi Mata Uang Mutasi Konversi 31 Desember 2019
(Audited)
Dollar Amerika 585,236,495.26 8,370,052,355,208.52 1,265,079.78 252,262,788,763.96 583,971,415.48
Poundsterling 266,124.00 4,683,222,208.98 - (173,523,492.96) 266,124.00
Rupiah 8,971,380,583,761.72 8,971,380,583,761.72 4,590,607,771.68 4,590,607,771.68 8,966,789,975,990.04
Yen Jepang 5,615,941,858.85 745,803,256,391.33 - 27,150,270,916.61 5,615,941,858.85
Euro 12,826,978.45 206,263,649,751.20 - 6,309,077,620.42 12,826,978.45
Jumlah 18,298,183,067,321.70 290,139,221,579.71
b) ATK Lainnya
Mata Uang Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2020 Mutasi Mata Uang Mutasi konversi
(Unaudited) nilai konversi
Telah Dilakukan Pengurusan Oleh Dikelola Kantor Pusat Grand Total (31 Desember 2020)
PUPN
(Audited) (Audited)
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 1.299.150.000 1.299.150.000
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 108.990.024 108.990.024
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 34.584.020.410 34.584.020.410
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 69.168.040.820 69.168.040.820
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 62.099.370.000 62.099.370.000
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 30.938.810.689 30.938.810.689
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 112.771.449.858 112.771.449.858
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 425.983.823.549 425.983.823.549
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 8.693.911.800 8.693.911.800
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Fasilitas Restructuring 91.489.249.097 91.489.249.097
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Fasilitas Restructuring 1.212.685.353.878 1.212.685.353.878
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 26.981.928.648 26.981.928.648
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 537.678.898.460 537.678.898.460
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 45.000.000.000 45.000.000.000
PT Tuban Petrochemical Industries* MCB & MYB 645.087.207.200 811.643.881.275
Jumlah 3.304.570.204.432 3.471.126.878.507
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD10
Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019 Saldo 31 Desember 2019
No. Debitur Mata Uang
5 Debitur eks kelolaan PT PPA sesuai LHP BPK tahun anggaran 2013
No Nama debitur Mata uang Saldo31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019
1 PT Citra Makmur Asia Rupiah 24.561.586.875 24,561,586,875.00
2 Abdul Hadi Rupiah 4.911.933 4,911,933.42
3 Faridah Rupiah 2.528.941 2,528,941.32
4 Haryanto Rupiah 59.267 59,266.60
5 Zainal Abidin Rupiah 252.041 252,041.46
Total 24.569.339.058 24,569,339,057.80
Catatan
Kurs Tengah BI 31 Desember 2019 31 Desember 2018
1 Dollar Amerika 13.901,01 14.481,00
2 Yen Jepang 127,97 131,12
3 Deutschmark 7.970,32 8.466,87
4 Euro 15.588,60 16.559,75
5 Dollar Australia 9.739,06 10.211,29
6 Poundsterling 18.249,94 18.372,78
7 Dollar Singapura 10.320,74 10.602,97
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11
Setoran Kas Ke Rekg. BUN. 502.000000980 Total Pengembalian Saldo Hak Tagih
No. ASAL BANK BDL Jumlah Hak Tagih Atau Saldo Awal Pengembalian s.d Pengembalian Periode Tahun Pengembalian Periode
s.d. 31 Desember 2020 31 Desember 2020
Desember 2006 2007 s.d. 2019 s.d 31 Desember 2020
1 2 3 4 5 6 7 = Jumlah 4 s.d. 6 8=3-7
2 PT. Bank Guna Internasional 251.055.008.000,00 183.555.008.000,00 54.964.950.344,21 198.817.263,00 238.718.775.607,21 12.336.232.392,79
3 PT. Bank Harapan Sentosa 3.866.182.312.852,07 585.728.056.499,00 106.137.939.050,52 614.405.687,00 692.480.401.236,52 3.173.701.911.615,55
4 PT. Bank Citrahasta Dhanamanunggal 201.802.166.935,30 25.098.188.837,19 8.985.293.214,00 41.689.430,00 34.125.171.481,19 167.676.995.454,11
5 PT. Bank Kosagraha Semesta Sejahtera 201.812.614.291,48 46.872.202.071,00 52.288.033.866,83 81.818.182,00 99.242.054.119,83 102.570.560.171,65
8 PT. Sejahtera Bank Umum 1.687.349.515.372,53 857.387.217.393,65 378.668.685.137,15 1.067.782.446,00 1.237.123.684.976,80 450.225.830.395,73
9 PT. South East Asia Bank 899.399.023.305,99 99.302.719.380,89 97.522.520.581,79 3.218.885.017,00 200.044.124.979,68 699.354.898.326,31
11 PT. Astria Raya Bank 578.918.260.698,77 131.949.603.600,00 85.643.609.406,42 4.375.454.608,00 221.968.667.614,42 356.949.593.084,35
Total BDL Eks Dana Talangan 11.888.938.781.558,30 2.730.645.774.151,38 1.395.529.328.655,18 37.251.106.496,00 4.163.426.209.302,56 7.725.512.572.255,39
Bagian Lancar Piutang Piutang Bunga Piutang Denda Piutang Jasa Bank Piutang Biaya Lain-lain Piutang Bunga Jumlah Bagian Lancar
No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Piutang Pemberian
(115511) (115522) (115523) (115524) (115525) Penyesuaian (115531) Pinjaman
1 PT. P A N N 3.685.699.260.056,45 1.850.180.910.910,15 - 357.558.879.491,45 610.333.705.608,90 - 6.503.772.756.066,95
2 PT. Perusahaan Listrik Negara 3.015.343.817.100,01 - - 1.706.028,43 0,14 318.352.435.170,22 3.333.697.958.298,79
3 PT Merpati Nusantara Airlines 2.117.298.926.490,99 446.300.012.461,43 83.867.008.566,00 802.089.022,26 12.409.795.471,41 - 2.660.677.832.012,08
4 Bank Dagang Nasional Indonesia (BBO) 317.691.338.178,31 240.902.703.762,18 120.911.141.600,30 - 2.733.146,08 - 679.507.916.686,87
5 PT. Perusahaan Gas Negara 281.006.510.424,90 - - - - 25.388.408.793,20 306.394.919.218,11
6 PT. PINDAD 239.145.924.780,52 12.056.666.666,67 - 18.231.738.888,89 - - 269.434.330.336,08
7 PERTAMINA 231.517.830.802,26 - - 0,41 - - 16.614.957.146,68 248.132.787.948,53
8 PT.AAF (DL) 217.419.693.222,55 18.325.799.664,90 37.202.056.123,05 - - - 272.947.549.010,50
9 PT. Kertas Leces 196.303.528.057,32 165.384.538.550,88 383.321.814.289,79 4.714.296.233,18 93.636.881,37 - 749.817.814.012,54
10 PT. TELKOM 184.538.797.543,97 - - 14,11 - 3.518.617.079,92 188.057.414.638,00
11 PT. Industri Kapal 183.598.669.170,00 36.499.085.350,00 26.944.040,17 - 101.681.048.517,00 - 321.805.747.077,17
12 PT. DJAKARTA LLOYD 168.361.692.009,78 - - - - - 168.361.692.009,78
13 PT. PPI 137.061.286.989,39 - - - 136.664.662.108,27 - 273.725.949.097,66
14 BANK BUN (BBO) 130.025.930.220,24 118.303.153.846,75 51.644.362.350,46 - 2.715.573,72 - 299.976.161.991,17
15 PT.SMI 115.078.975.511,50 - 9,36 - - 71.700.079.119,57 186.779.054.640,43
16 PT. KKA 110.182.757.075,30 9.761.999.975,00 - 575.904.413,63 - - 120.520.661.463,93
17 BANK UPPINDO (BBKU) 109.308.055.418,76 101.149.923.169,99 25.272.599.089,76 - - - 235.730.577.678,51
18 PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 90.750.000.000,00 - - - 247.602.618.486,00 - 338.352.618.486,00
19 PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 89.246.502.566,00 150.797.206.987,13 - 226.093.498.870,96 56.679.433.883,43 - 522.816.642.307,52
20 BPD JATIM 87.705.601.164,00 13.291.768.326,20 - 25,69 - 61.797.008.092,88 - 162.794.377.557,39
21 PTPN XIV 83.478.220.137,08 54.199.897.911,18 - 62.586.024.525,73 1.849.020.924,94 - 202.113.163.498,93
22 BANK DAGANG BALI 68.175.836.000,00 36.183.583.472,17 13.987.028.756,53 - - - 118.346.448.228,70
23 PT. SANG HYANG SERI 66.000.000.000,00 44.600.594.330,00 137.645.843.539,79 - - - 248.246.437.869,79
24 PT. PG RAJAWALI II 59.654.348.051,57 - - 0,00 - 87.856.369.828,61 - 147.510.717.880,18
25 PEMKAB ACEH TIMUR 51.471.486.571,05 11.896.808.509,95 14.213.511.216,71 391.116.585,86 - - 77.972.922.883,57
26 Bank Tabungan Negara 49.761.069.922,00 36.166.481.140,79 317.481.418.288,51 - - - 403.408.969.351,30
27 BANK ASIA PASIFIC 35.930.747.280,52 20.671.069.852,10 7.812.228.826,75 - 83.563,64 - 64.414.129.523,01
28 PEMPROP DKI 33.629.623.428,22 - - - - 8.189.294.774,03 41.818.918.202,25
29 PT. PAL 26.335.002.748,00 - - - 131.106.759.526,00 - 157.441.762.274,00
30 PT. PERTANI 22.925.000.000,00 327.600.000,00 247.534.466,39 - 134.419.717.156,11 7.497.916,67 157.927.349.539,17
31 PT. MEGA ELTRA 22.138.917.076,00 - 1.048.215.107,22 - 23.170.787.632,74 - 46.357.919.815,96
32 Pengem.Ternak Rakyat 17.223.128.880,87 - - - - - 17.223.128.880,87
33 PT. BANK MANDIRI 16.202.588.999,68 - - - - 1.026.925.439,94 17.229.514.439,62
34 PT. KERTAS GOWA 13.508.059.348,00 1.696.000.000,00 - - - - 15.204.059.348,00
35 PT. INHUTANI II 9.974.393.604,89 1.575.599.474,11 - - - 50.348.522,39 11.600.341.601,39
36 PT. BARATA INDONESIA 9.729.325.080,53 - 127.882.310,31 - 65.134.114.787,84 - 74.991.322.178,68
37 BANK PAPAN 9.210.255.093,00 6.442.388.378,81 31.624.420.762,15 - 1.464.119,37 - 47.278.528.353,33
38 PT ISN 9.147.793.543,71 - 1.651.111,28 - 60.269.260.307,31 - 69.418.704.962,30
39 Peng.Ternak Kalsel 8.647.053.657,52 977.164.922,98 - - - - 9.624.218.580,50
40 PDAM KAB SORONG 7.848.975.555,25 8.280.003.419,74 14.449.185.057,01 - 10.955.247,88 - 30.589.119.279,88
41 PT. LEN INDUSTRI 7.625.371.638,73 4.619.280.686,10 72.904.766,13 - 18.426.163.335,36 56.907.866,12 30.800.628.292,44
42 PTPN VI 7.411.988.044,46 - - 0,00 - - - 7.411.988.044,46
43 KLP SINAR SIWO MEGO 7.118.804.762,97 5.155.123.444,17 4.659.235.359,46 - 1.997.320.078,40 - 18.930.483.645,00
44 PDK KOTA BANDUNG 6.745.619.853,64 13.479.698.996,43 - 136.879.869,92 7.345.549.116,75 - 27.707.747.836,74
45 PT.GARAM 6.655.475.860,68 - 108.079,89 - 63.571.466.605,08 - 70.227.050.545,65
46 PEMKAB MUARA ENIM 6.278.516.129,04 - - - 0,00 - 829.456.558,10 7.107.972.687,14
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11a
Bagian Lancar Piutang Piutang Bunga Piutang Denda Piutang Jasa Bank Piutang Biaya Lain-lain Piutang Bunga Jumlah Bagian Lancar
No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Piutang Pemberian
(115511) (115522) (115523) (115524) (115525) Penyesuaian (115531) Pinjaman
47 PDAM KAB BIAK 6.149.215.282,94 5.983.231.371,79 7.478.009.189,91 7.851.600,99 - - 19.618.307.445,63
48 UNIBANK (BBKU) 6.000.162.000,00 2.130.757.528,90 485.294.368,36 - - - 8.616.213.897,26
49 PEMKAB LAMPUNG UTR 5.656.499.149,09 15.446.326.243,75 - - - - 21.102.825.392,84
50 PEMKOT. BOGOR 5.484.766.176,84 - - - - 726.091.629,04 6.210.857.805,88
51 KLP SAMA BOTUNA 5.467.151.016,12 4.328.717.073,08 2.241.920.685,60 1.232.036.170,80 541.233.416,45 - 13.811.058.362,05
52 KLP SINAR RINJANI 5.230.392.951,58 4.035.515.251,36 2.316.275.758,23 - 1.448.132.096,55 - 13.030.316.057,72
53 KPI 4.237.146.789,00 3.384.527.779,11 14.113.825.421,64 - 2.871.756.897,70 - 24.607.256.887,45
54 SMALLHOLDER TEA PROJ 3.822.394.298,52 3.780.984.846,93 - - - - 7.603.379.145,45
55 PERUM P P D 3.808.863.186,89 - 917.683,16 - 20.339.815.839,33 - 24.149.596.709,38
56 PT. DOK SURABAYA 3.779.100.000,00 - 193.050,03 - 29.059.432.932,00 - 32.838.725.982,03
57 BANK BNI 3.249.724.179,00 - - - - 2.088.624,86 3.251.812.803,86
58 PEMKAB. BARRU 3.053.031.264,26 - - - - 251.461.223,95 3.304.492.488,21
59 PEMKOT. PALOPO 2.941.373.129,24 - - - - 463.108.129,31 3.404.481.258,55
60 KJUB PUSPETASARI 2.855.259.121,18 1.163.671.113,13 5.777.325.367,02 - 6.333.441,91 - 9.802.589.043,24
61 PEMKO BANDA ACEH 2.800.000.000,00 - - - - 268.322.885,75 3.068.322.885,75
62 PEMKO PARE-PARE 2.765.857.030,74 - 0,00 - - 419.962.737,64 3.185.819.768,38
63 LPEI 2.547.526.170,00 - - - - 2.086.371,94 2.549.612.541,94
64 PEMKAB. KAPUAS 2.516.129.032,26 - - 0,00 - - 455.868.113,71 2.971.997.145,97
65 PEMKAB SIDRAP 2.274.086.498,00 - - - - 42.323.276,52 2.316.409.774,52
66 PT. INHUTANI III 2.099.960.928,60 92.704.604,09 723.682,06 - - 9.926.398,65 2.203.315.613,40
67 PTPN XI 1.972.591.618,00 1.550.304.707,00 - - - - 3.522.896.325,00
68 PT. ABATOIR SURYA J. 1.923.171.247,04 1.900.999.801,98 - - - - 3.824.171.049,02
69 PDAM KAB LAMPUNG TNG 1.746.094.229,53 5.089.246.367,09 8.913.892.400,91 - - - 15.749.232.997,53
70 SUMATERA FISH. DP. 1.632.438.189,99 2.988.653.717,54 - - - - 4.621.091.907,53
71 KJUB PUSPETA LUWU 1.539.273.926,51 1.055.171.355,55 2.277.131.733,23 1.883.556.958,42 - - 6.755.133.973,71
72 PEMKO PALANGKARAYA 1.383.423.066,66 - - 0,00 - - 128.818.207,42 1.512.241.274,08
73 PEMKAB. MOROWALI 1.270.966.733,34 - - - - 146.810.779,55 1.417.777.512,89
74 PTPN XIV ex PT BMT 1.223.899.402,00 3.074.543.272,61 - - - - 4.298.442.674,61
75 PEMKAB. PARIGI M 1.166.666.667,00 - - - - 49.850.029,79 1.216.516.696,79
76 PEMKOT SAWAHLUNTO 1.166.666.666,66 - - - 0,00 - 134.762.960,38 1.301.429.627,04
77 PERUM PERINDO 1.061.538.461,64 129.330.769,18 - 0,00 - 247.987.179,52 27.246.153,85 1.466.102.564,19
78 PUSKUD JAWA TIMUR 1.060.121.135,95 1.035.991.142,49 - - - - 2.096.112.278,44
79 PT. KAI 1.018.506.528,73 - - 0,00 - - 165.507.310,92 1.184.013.839,65
80 KUD JATENG 898.922.359,34 938.353.271,72 - - - - 1.837.275.631,06
81 PEMKOT. CIMAHI 855.508.219,86 - - 0,00 - - 90.897.748,34 946.405.968,20
82 FISHERIES CREDIT PRJ 789.850.517,61 518.537.990,95 - - - - 1.308.388.508,56
83 KPPT SOSROBAHU HALAB 629.843.283,97 655.018.625,50 1.030.110.219,83 - 692.671.560,97 - 3.007.643.690,27
84 PEMKAB LABUHAN BATU 593.432.500,00 - - - - - 593.432.500,00
85 PT. PNM 580.460.526,10 - - - - 8.175.540,10 588.636.066,20
86 BANK BRI 499.915.664,00 12.969.473,82 - - - 26.224.384,54 539.109.522,36
87 KUD CIKALONG WETAN 407.708.801,60 418.183.096,67 1.685.168.949,97 - 822.701.708,97 - 3.333.762.557,21
88 KLP SINGKUT 354.436.480,72 156.758.927,20 861.314.458,05 - 340.217.247,41 - 1.712.727.113,38
89 BPD BALI 293.252.397,77 - - - - 2.737.022,40 295.989.420,17
90 KAP NUSAWANGI 272.700.000,00 - - - 487.200.000,00 - 759.900.000,00
91 PUSKUD SUMUT 132.120.000,00 147.506.628,78 614.789.594,91 - 318.258.280,05 - 1.212.674.503,74
92 PEMPROP TIMTIM 116.670.000,00 11.670.000,00 - - - - 128.340.000,00
93 BPD TIMTIM 34.687.500,00 22.523.750,00 110.115.091,13 - 285.815,10 - 167.612.156,23
94 PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 1,00 - - 0,00 - 982.488.362.573,08 - 982.488.362.574,08
95 PT. Rajawali Nusantara Indonesia - - - - 1.042.153.559.220,00 - 1.042.153.559.220,00
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11a
Bagian Lancar Piutang Piutang Bunga Piutang Denda Piutang Jasa Bank Piutang Biaya Lain-lain Piutang Bunga Jumlah Bagian Lancar
No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Piutang Pemberian
(115511) (115522) (115523) (115524) (115525) Penyesuaian (115531) Pinjaman
96 PERIKANUS - 41.803.255.415,54 - 2.554.046.610,85 15.265.847.708,00 - 59.623.149.734,39
97 PERUM PERUMNAS - - - - 47.947.826.978,65 - 47.947.826.978,65
98 PT. P E L N I - - - - 36.616.992.181,29 - 36.616.992.181,29
99 PT. AMARTA KARYA - - 1.166.666,67 - 10.181.407.807,00 - 10.182.574.473,67
100 PT PII (PERSERO) - - 0,00 - - 7.009.837.939,73 7.009.837.939,73
101 PTPN VIII - - - - 3.882.380.064,40 - 3.882.380.064,40
102 PDAM AMBON - 589.182.544,00 - - - - 589.182.544,00
103 PT. KS - - 35,93 - - - 35,93
104 Proyek Pemuliaan dan Pengembangbiakan Sapi Bali 172.014.199,15 - 172.014.199,15
JUMLAH 12.471.476.202.378,90 3.511.841.715.078,72 1.293.525.268.047,53 676.769.625.285,46 4.018.138.792.947,60 456.167.035.855,24 22.427.918.639.593,50
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD12
No. Bank Nama Rekening No. Rekening Saldo Dana Bergulir (Rp)
No. Bank Nama Rekening No. Rekening Saldo Dana Bergulir (Rp)
44 KEB Hana RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,10122E+14 1.100.936,60
45 BRI Agro RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,001E+12 1.870.806,45
46 Bank Nagari Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 7,10001E+12 1.730.460,00
47 Bank Riau Kepri Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 82-00-30000-1 1.105.847,96
48 Bank BNI Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 107-107-3773 1.659.021,00
49 Bank Kalbar Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 2,01201E+12 1.372.065,00
50 Bank BTN Pengelolaan Kas 00001-01-40 028682-4 350.000.000.000,00
51 Bank Sulselbar Pengelolaan Kas 5285.3/DEP/2020 100.000.000.000,00
52 Bank Jateng Pengelolaan Kas A319475 100.000.000.000,00
53 Bank Jateng Pengelolaan Kas A319474 180.000.000.000,00
54 Bank Jabar Banten (BJB) Pengelolaan Kas 0136 DEP-2020IDR001084 280.000.000.000,00
55 Bank BTN Pengelolaan Kas 00001-01-40-029007-7 70.000.000.000,00
Total Saldo Menurut Rekening Koran (1) 1.459.611.043.553,35
Selisih kas rekening Dana Kelolaan (2) *(1.459.107.186.167,86)
Total Saldo Dana Bergulir Sesuai Rekening Koran (3=1-2) **503.857.385,49
Total Aset Lainnya (4=3) 503.857.385,49
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD14
2 BIRA ClearStream Banking SA sebesar USD258.438,5 Bank luar negeri 3.592.554.881 - 3.592.554.881 -
Nilai Pasar/
Nilai Konversi
Bentuk Surat Jumlah Lembar per 31 Nilai Pasar per Tanggal Nilai Konversi Rupiah
No. Nama Aset Nominal Mata Uang Rupiah per 31 mutasi Keterangan Kustodian
Berharga Lembar Desember 30 Juni 2020 Nilai Pasar per 31 Desember 2020
Desember 2019
2019
a. Corporate Bonds
1 DGS International Finance Co. Scripless 00:01 USD 1,000,000 - - - - - Telah Dihapuskan oleh Citibank Hongkong HONGKONG
2 Bank Dagang Nasional Indonesia Scripless 101.88 USD 4,500,000 01:02 4,584,686 31-Dec-19 63,731,736,059 1,838,435,962 64.667.011.901 BBO (Telah Likuidasi) BRUSSEL
3 TPE International Finance Co. Bv Scripless 01:00 USD 25,000,000 00:01 250 31-Dec-19 3,475,251,250 100,248,750 3.526.251.250 EmitenTidak Diketahui BRUSSEL
4 Ciputra Surya Coupon 38,750,000.00 IDR - 01:00 38,750,000 27-Jun-08 38,750,000 - 38,750,000 Emiten Aktif JAKARTA
5 Jakarta International Hotel Coupon 800,000,000.00 IDR - 01:00 800,000,000 27-Jun-08 800,000,000 - 800,000,000 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
6 Mulia Glass Coupon 38,125,000.00 IDR - 01:00 38,125,000 27-Jun-08 38,125,000 - 38,125,000 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
7 Mulia Keramik Coupon 38,125,000.00 IDR - 01:00 38,125,000 27-Jun-08 38,125,000 - 38,125,000 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
8 Polysindo Eka Perkasa Scripless 02:10 USD 3,000,000 00:02 63 31-Dec-19 875,763,315 25,262,685 888.615.315 Emiten Aktif BRUSSEL
9 TPE International Finance Co. Bv Scripless 01:00 USD 2,000,000 00:01 20 31-Dec-19 278,020,100 8,019,900 282.100.100 EmitenTidak Diketahui BRUSSEL
a. Corporate Bonds
10 Bank Papan Principal dan Coupon 100:00:00 IDR 500,000,000 01:00 500,000,000 10-Jun-15 500,000,000 - 500,000,000 BBO (Telah Likuidasi) JAKARTA
11 Polysindo Eka Perkasa Scripless 02:10 USD 4,000,000 00:02 84 31-Dec-19 1,167,684,420 33,683,580 1.184.820.420 Emiten Aktif EUROCLEAR
12 Polysindo Eka Perkasa Scripless 88:21:00 USD 182 0,061111111 160,547 31-Dec-19 2,231,771,322 64,378,737 2.264.523.008 Emiten Aktif EUROCLEAR
Total 73,175,226,466 2,070,029,614 74.228.321.994
b. Medium Term Notes
1 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 93.92 USD 182 0,065277778 170,937 31-Dec-19 2,376,202,903 68,545,079 2.411.074.151 Emiten Aktif EUROCLEAR
2 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 90:00:00 USD 20,000,000 0,0625 18,000,000 29-Mar-19 250,218,090,000 7,217,910,000 253.890.090.000 Emiten Aktif HONGKONG
3 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 90:00:00 USD 960,56 0,0625 864,504 29-Mar-19 12,017,474,427 346,661,781 12.193.833.243 Emiten Aktif HONGKONG
4 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 90:00:00 USD 965,84 0,0625 869,256 29-Mar-19 12,083,532,002 348,567,310 12.260.860.226 Emiten Aktif HONGKONG
5 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 1,000,000 01:00 1,000,000 01-Oct-04 13,901,005,000 400,995,000 14.105.005.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
6 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 1,000,000 01:00 1,000,000 01-Oct-04 13,901,005,000 400,995,000 14.105.005.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
b. Medium Term Notes
7 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 1,000,000 01:00 1,000,000 01-Oct-04 13,901,005,000 400,995,000 14.105.005.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
8 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 5,000,000 01:00 5,000,000 01-Oct-04 69,505,025,000 2,004,975,000 70.525.025.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
Total 387,903,339,332 11,189,644,170 393.595.897.620
c. Non-Convertible Debentures
1 Polysindo Eka Perkasa Principal 100:00:00 IDR 5,000,000,000 01:00 5,000,000,000 31-Dec-19 5,000,000,000 - 5,000,000,000 Emiten Aktif JAKARTA
Total 5,000,000,000 - 5,000,000,000
Total (a+b+c) 466,078,565,798 13,259,673,784 472.824.219.614
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD19
Nomor
Nilai per Lembar Saham Per Nilai Per 31 Desember Status
No. Nama Emiten Core Business Emiten Bentuk Saham Jumlah Lembar Nilai Per 31 Desember 2019 Mutasi Keterangan Nilai Penyajian Konfirmasi kepada Emiten/Ditjen AHU Tanggapan Emiten Surat Ditjen AHU
31 Desember 2020 2020 Emiten
Emiten
PT Apac Citra Centertex, Tbk (
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1353/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
1 PT Asia Pacific Investama, Manufaktur Textile Sertifikat 32.137.300 144 4.627.771.200 4.627.771.200 Aktif - - -
- Desember 2020 2014 kepada Emiten
Tbk) (MYTX)
PT Apac Citra Centertex, Tbk (
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1352/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
2 PT Asia Pacific Investama, Manufaktur Textile Sertifikat 37.459.700 50 2.097.743.200 -224.758.200 1.872.985.000 Aktif - - -
Desember 2020 2014 kepada Emiten
Tbk) (MYTX)
Status
Perseroan masih tercatat sebagai
Emiten Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-422/KN.5/2015 tanggal 13
3 PT Aster Dharma Ind. - Scripless 40.000 850 34.000.000 34.000.000 - - badan hukum, namun alamat
- Tidak Desember 2020 Februari 2015 kepada Ditjen AHU
perseroan tidak jelas
Diketahui
PT Bank Dagang Nasional
4 - Sertifikat 46.250 75 3.468.750 3.468.750 BBO - - - -
Indonesia -
PT Bank Dagang Nasional
5 - Sertifikat 363 75 27.225 27.225 BBO - - - -
Indonesia -
6 PT Bank Ficorinvest - Sertifikat 400 50 20.000 20.000 BBKU - - - -
-
7 PT Bank PDFCI - Sertifikat 250 350 87.500 87.500 BTO - - - -
-
8 PT Bank Surya - Sertifikat 800 300 240.000 240.000 BBO - - - -
-
034/CTT/TF
Tidak memberikan
Penggalian batu alam, /Lrgal/VII/1
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1350/KN.5/2014 tanggal 13 Juni penjelasan tentang
9 PT Citatah Tbk (CTTH) pengolahan, desain dan distribusi Scripless 11.304.425 55 791.309.750 -169.566.375 621.743.375 Aktif 4 tanggal -
Desember 2020 2014 kepada Emiten kepemilikan saham
bahan bangunan 10 Juli
Kementerian Keuangan
2014
034/CTT/TF
Penggalian batu alam, Tidak memberikan /Lrgal/VII/1
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1351/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
10 PT Citatah Tbk (CTTH) pengolahan, desain dan distribusi Scripless 41.421.439 55 2.899.500.730 -621.321.585 2.278.179.145 Aktif penjelasan tentang 4 tanggal -
Desember 2020 2014 kepada Emiten
bahan bangunan kepemilikan saham 10 Juli
2014
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1349/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
11 PT Gajah Tunggal, Tbk (GJTL) Manufaktur Ban Sertifikat 200 655 117.000 14.000 131.000 Aktif - - -
Desember 2020 2014 kepada Emiten
102/VII/14/l
Confirm atas
PT Langgeng Makmur Industri, Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1367/KN.5/2014 tanggal 16 Juni m-sb
13 Manufaktur Plastik Scripless 57.901.002 85 5.153.189.178 -231.604.008 4.921.585.170 Aktif kepemilikan saham -
Tbk (LMPI) Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 11
Kementerian Keuangan
Juli 2014
PT Star Pacipic, Tbk (dlh. PT Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1368/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
14 Investasi dan bisnis media Sertifikat 100 140 14.000 14.000 Aktif - - -
Lippo E-Net) (LPLI) - Desember 2020 2014 kepada Emiten
Tidak memberikan
penjelasan tentang 127/BN/AS
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1369/KN.5/2014 tanggal 16 Juni kepemilikan saham /MM/VI/ 14
15 PT Merck, Tbk. (MERK) Farmasi dan Kimia Sertifikat 100 40.000 4.000.000 4.000.000 Aktif
- Desember 2020 2014 kepada Emiten dikarenakan tidak tanggal 15
diberikan nama Juli 2014
Pemegang Saham
Status
Perseroan masih tercatat sebagai
Emiten Surat Nomor S-423/KN.5/2015 tanggal 13
17 PT Multi Sarana R. Agung - Sertifikat 94.600 675 63.855.000 63.855.000 - - badan hukum, namun alamat
- Tidak Februari 2015 kepada Ditjen AHU
perseroan tidak jelas
Diketahui
Status
Perseroan masih tercatat sebagai
Emiten Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-424/KN.5/2015 tanggal 13
18 PT Perdana Inti Investama - Sertifikat 49.251.500 50 2.462.575.000 2.462.575.000 - - badan hukum, namun alamat
- Tidak Desember 2020 Februari 2015 kepada Ditjen AHU
perseroan tidak jelas
Diketahui
PT Prima Alloy Steel Universal, Manufaktur velg Kendaraan Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1371/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
19 Sertifikat 2.500 75 187.500 187.500 Aktif - - -
Tbk (PRAS) (Industri Otomotif) - Desember 2020 2014 kepada Emiten
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31
PT Sreeya Sewu Indonesia (PT Surat Nomor S-1372/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
20 Peternakan Scripless 1.918.865 1.500 1.631.035.250 1.247.262.250 2.878.297.500 Aktif Desember 2020. Perubahan nama perusahaan per 1-10- - - -
Sierad Produce, Tbk (SIPD)) 2014 kepada Emiten
2020
BPPN tidak tercatat
atas kepemilikan saham
290/XL,08/F
PT Sucaco, Tbk (PT Supreme dan meminta informasi
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1373/KN.5/2014 tanggal 16 Juni D/2014
21 Cable Manufacturing, Tbk) Manufaktur Kabel Sertifikat 700 10.500 6.422.500 927.500 7.350.000 Aktif tambahan atas asal -
Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 14
(SCCO) kepemilikan 700 lembar
Agustus
saham perseroan atas
nama BPPN
290/XL,08/F
PT Sucaco, Tbk (PT Supreme Confirm atas
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1374/KN.5/2014 tanggal 16 Juni D/2014
22 Cable Manufacturing, Tbk) Manufaktur Kabel Scripless 348.000 10.500 3.192.900.000 461.100.000 3.654.000.000 Aktif kepemilikan saham -
Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 14
(SCCO) Kementerian Keuangan
Agustus
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD19
Nomor
Nilai per Lembar Saham Per Nilai Per 31 Desember Status
No. Nama Emiten Core Business Emiten Bentuk Saham Jumlah Lembar Nilai Per 31 Desember 2019 Mutasi Keterangan Nilai Penyajian Konfirmasi kepada Emiten/Ditjen AHU Tanggapan Emiten Surat Ditjen AHU
31 Desember 2020 2020 Emiten
Emiten
34/JT/PTT
Tidak memberikan
Manufaktur polypropylene dan Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1375/KN.5/2014 tanggal 16 Juni S/2014
23 PT Trias Sentosa, Tbk (TRST) Sertifikat 100 418 38.000 3.800 41.800 Aktif penjelasan tentang -
polyester film Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 15
kepemilikan saham
Juli 2014
PT Karabha Digdaya Pengembagan dan pengelolaan 100,00% 10.000 - Rp 251.240.740.586 Rp (251.240.740.586) Rp - Aktif Telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur Desa Tapos, Kecamatan Cimanggis, PO.BOX
sarana permukiman dan Kekayaan Negara Dipisahkan sesuai Surat Perintah 38, Depok 16953
penyediaan sarana olahraga golf Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor PRIN-
24 25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara
Serah Terima tentang Pengelolaan Aset Saham Nomor BA-
1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020
PT Aqua Golden Mississippi Consumer Goods 0,0024% 312 - Rp 312.000 Rp - Rp 312.000 Aktif Nilai nominal saham berdasarkan Laporan Keuangan Cyber 2 building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna
perseroan per 31 Desember 2012 (audited) Said Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950
25
PT Kabelindo Murni, Tbk (KBLM) Manufaktur Kabel 6,24% 69.882.400 216 Rp 47.100.737.600 Rp (32.006.139.200) Rp 15.094.598.400 Aktif Nilai per lembar saham per 30 Desember 2020 berdasarkan Cyber Kawasan Industri Pulo Gadung Jl.
nilai saham tanggal 30 Desember 2020 pada Bursa Efek Rawagirang No.2 Jakarta
26 Indonesia 2 building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said
Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950
Saldo Per 31 Desember 2019 Mutasi Semester I 2020 Saldo Per 30 Desember 2020
No Uraian
Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai
Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT PPA
1
(Persero) yang disajikan dalam Neraca
AT 233 1.750.941.946.444 7 77.810.607.400 240 1.828.752.553.844
BS 973 1.434.919.274.361 - 5 - 8.155.580.000 968 1.426.763.694.361
BT 282 806.135.693.344 - 1 - 223.800.000 281 805.911.893.344
BD (Dokumen berupa Covernote) 31 701.654.125.452 - - 15.496.488.000 31 686.157.637.452
JUMLAH 1519 4.693.651.039.601 1 53.934.739.400 1.520 4.747.585.779.001
Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT PPA
2 -
(Persero) yang diungkap dalam CaLK
BD (Dokumen berupa AJB APHT Copy
3 Dokumen Kepemilikan PPJB Risalah Lelang 592 1.921.938.517.404 - 35 - 196.120.219.889 557 1.725.818.297.515
IMB)
JUMLAH 592 1.921.938.517.404 - 35 - 196.120.219.889 557 1.725.818.297.515
JUMLAH TOTAL 2111 6.615.589.557.005 - 34 - 142.185.480.489 2.077 6.473.404.076.516
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD21
05:00 Pacific Intl CP (0016062464) Obligasi 507.900.000 28.210.010.000 TAMARA USD 2.000.000
28.210.010.000 Default asset
06:00 Pacific Intl CP (0016062504) Obligasi 507.900.000 28.210.010.000 TAMARA USD 2.000.000
28.210.010.000 Default asset
Danamo
07:00 Indonesia Bermuda Reksadana 1.805.657.589 14.105.005.000 USD 1.000.000
n 14.105.005.000
08:00 Mulia Keramik I/97 – Mulia Ind Wrt SRA-SL (ID4000007408) Warrants 4.934.713 4.934.713 Various IDR 4.934.713 4.934.713
09:00 Mulia Keramik I/97 – Mulia Ind Wrt SRA-SL (ID4000007507) Warrants 4.934.713 4.934.713 Various IDR 4.934.713 4.934.713
Total 16.657.242.209 1.041.750.141.601 1.041.750.141.601
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD22
3 PT Danaloka Pratama - BDNI 380 14,29% 141.550.000 141.550.000 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melaluiSurat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 426/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015
4 PT Pama Indonesia Ltd - BDNI 1.500 15,00% 28.310.000 28.310.000 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 427/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan masih
tercatat sebagai badan hukum, namun alamat perseroan tidak diketahui
5 PT Pama Ventura Indonesia - BDNI 200 20,00% 234.871 234.871 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 447/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan masih
tercatat sebagai badan hukum, namun alamat perseroan tidak diketahui
6 PT Servitia Finance - BUS 24.750 99,00% 1.500.000.000 1.500.000.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2006, Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - -
berdasarkan surat Kepala Biro Aset tanggal 24 Maret 2004
Pembiayaan dan Penjaminan
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli 2012
7 PT Aplikanusa Lintasarta - 19 Bank 400 n/a 125.015.692 400.540.829 275.525.137 Aktif berdasarkan Surat Yayasan Perbanas Jalan MH. Thamrin Kav. 3, Kebon Sirih, Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Surat
Nomor 01/Keu/YP/I/2021 tanggal 11 Menteng, Gedung Menara Thamrin Lt. 19, Nomor S-448/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan
Januari 2021 RT.10/RW.10, Kb. Sirih, Menteng, Jakarta masih aktif beroperasi
Pusat, 10250
8 PT Bhakti Sarana Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 450 5,43% 385.154.000 385.154.000 - Tidak Diketahui Sesuai KMK No. 153/KMK.06/2007 - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
9 PT Dbs Securities Indonesia - BDNI 330 15,00% - - - Telah Likuidasi Tahun 2012 - - -
10 PT Sarana Jambi Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 208.179 2,31% 323.903.996 208.179.000 - 115.724.996 Aktif nilai per 31-12-20 berdasar surat no: Jalan Kapten Pattimura No. 119 Jambi - -
01/DIR/SJV/I/2020 tgl 4-1-21 36129, Phone : (0741) 668388, 668389, Fax :
(0741) 668 390
11 PT Sarana Kalbar Ventura Jasa Modal Ventura BDNI-BNN 535.270 3,67% 355.094.954 535.270.000 180.175.046 Aktif Nilai saham per 31-12-20 berdasar surat Jalan M Sohor No. 9 AB, Pontianak -
No.005/SKV/01/2021 tgl 7-1-21 78121. Phone : (0561) 736 613, Fax (0561)
746 883
12 PT Sarana Kalsel Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 207.861 1,04% 390.958.650 437.755.266 46.796.616 Aktif berdasarkan Surat Kalsel Ventura Nomor Jalan Pramuka No.4, Banjarmasin. Phone -
005/SKV-L/Korp/I/2021 tanggal 5 Januari (0511) 327 3208, 327 3209, Fax (0511) 325
2021 4252
13 PT Sarana Maluku Ventura Jasa Modal Ventura BNN 63.106 1,33% 31.286.000 63.106.000 31.820.000 Aktif Nilai nominal berdasar surat Direktur Jalan Jend Sudirman, hative kecil,
Utama PT Sarana Maluku Ventura Nomor Kompleks Pondok Permai (Aster)
052/SMV/VIII/2020 tanggal 7 Agustus 2020 RT.004/RW.05,Kecamatan Sirimau Kota
Ambon 97128
14 PT Sarana Bersama Pengembangan - 20 Bank 1.115 16,64% 4.038.531.684 - - 4.038.531.684 Likuidasi Nilai Buku saham per 31-12-2019 Setiabudi 2 Building, Suite 502A Telah dilikuidasi dengan nilai likuidasi sebesar Rp3.365.184.715 yang diterima oleh DJKN
Indonesia berdasarkan Laporan Keuangan PT SBPI Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, pada November 2020. Nilai mutasi dicatat sebesar Rp4.038.531.683,65 sehingga terdapat
Tahun 2018 (unaudited). Jakarta Selatan, 12920Phone : (021) 521 selisih Rp673.346.969 yang dicatat sebagai dampak kumulatif pengurang ekuitas
0715, 521 0732, 521 0799, Fax : (021) 521
0755
15 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Jasa Asuransi BUN HASAN 4.500 1,04% 4.341.276.000 4.500.000.000 158.724.000 Aktif Nilai nominal saham per 30 Juni 2020 Tamansari Parama Boutique Office
sesuai Surat Plt. Direktur Utama PT Lantai 11. Jalan KH Wahid Hasyim No. 84-
Asuransi Jiwa Tugu Mandiri 88, Jakarta 10430
No:S2798/AJTM/DIR/0720 tanggal 13 Juli
2020
16 PT Asuransi Putra Mandiri Jasa Asuransi BUN HASAN 1.800.000 25,71% 335.020.000 335.020.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2011, Sesuai Ralat KMK No. 155/KMK.06/2007 -
berdasarkan surat Keputusan Ketua
Bapepem-LK atas nama Menteri
-
Keuangan Nomor : KEP-
546/KM.11/2011 tanggal 11 Juli 2011
17 PT Sarana Sulut Ventura Jasa Modal Ventura BNN 61.553 1,44% 61.553.000 61.553.000 - Aktif Nilai buku saham berdasarkan surat Kompleks Pasar Segar Blok RC-17 Paal -
Direktur PT Sarana Sulut Ventura Nomor Dua Jalan Yos Sudarso Manado
056/SSV/VIII/2016 tanggal 25 Agustus 2016
18 PT Sarana Sumbar Ventura Jasa Modal Ventura BNN 1.037.495 3,72% 970.886.000 1.044.757.465 73.871.465 Aktif Nilai saham per 31-12-20 berdasar surat Gedung Rangkiang Ventura. Jalan Khatib -
no 01/DIR/I/2021 tgl 4-1-21. Sulaiman No.9 Kav. 5 s/d 7 Padang -
Sumatera Barat.
19 PT Sarana Papua Ventura (d.h PT Jasa Modal Ventura BNN 82.471 1,41% 82.471.000 82.471.000 - Aktif Nilai per 31-12-20 berdasar surat Dirut Jl.Abe Tasangkapura No. 58, RT001/ -
Sarana Irian Ventura) SPV No.19/DIR/SPV/I/2021 tgl 11-1-2021 RW.011, Kelurahan Ardipura, Japsel.
Jayapura-Papua. Telp: 0967-5162490
20 PT SMBC Indonesia Finance - BDNI 3.750.000 15,00% 3.750.000.000 3.750.000.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2010, Sesuai Lampiran Surat Menteri Keuangan -
berdasarkan surat Kepala Biro No. S-171/MK.6/2007 tanggal 29 Juni 2007
Pembiayaan dan Penjaminan
-
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli 2012
21 PT Asia Natural Resources Tbk Perdagangan hasil tambang - 22.006.500 0,97% 1.100.325.000 1.100.325.000 - Aktif (Delisting dari BEI) berdasarkan Monthly Report Citibank Pada tahun 2016, aset saham PT Asia tidak diserahkelolakan kembali kepada PT PPA dan
per tanggal 31 Desember 2019 dicatat sebagai aset saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat ini
22 PT Jembo Cable Company Tbk Manufaktur kabel - 654.500 0,43% 4.041.537.500 3.665.200.000 - 376.337.500 Aktif berdasarkan nilai saham pada data perdagangan
Pada saham
tahun 2016, asetPT ASIA PT
saham di bursa
Jemblo telah
Cabledi-suspend oleh BEI. Saat
tidak diserahkelolakan ini saham
kembali kepada PT
BEI per 30 September 2020 PPA dan dicatat sebagai aset saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat
23 PT Sukapraja Estetika Padang Golf Jasa Sarana Olahraga - 57 13.87% 1.425.000.000 1.425.000.000 - Aktif Nilai buku saham berdasarkan surat Jl. Raya Otonomi, Pasar Kemis ini saham
Aset dimaksud
saham PT SEPGtersimpan di kustodi
direklasifasi Citibank
dari akun Jakarta.
aset saham eks BPPN ke aset saham eks
terutama Golf Direktur PT Sukapraja Estetika Padang Tangerang 15560 kelolaan PT PPA. Berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2015, diketahui
Golf Nomor 006/SEPG/DIR/OSW/2018 terdapat pencatatan Pinjaman Subordinasi perseroan kepada Kementerian Keuangan cq.
tanggal 26 Januari 2018 DJKN dh. PT PPA (Persero).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD22
TOTAL Rp78.520.698.400,00
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD24
DAFTAR BARANG MILIK NEGARA EKS BMN IDLE YANG DISERAHKAN KEPADA PENGGUNA BARANG ATAU PEMDA
PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Tanah Bangunan PSP pada Kemenkeu BAST
2 2010104001 KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatra No.14, Jember 1,951 01/01/2007 4,114,814,000 - 4,114,814,000
Kantor Pemerintah
No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019
PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Rumah Negara
PSP pada Kemenkeu BAST
2 4010202007 Golongan II Tipe C KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatera III/53 Jember 70 12/31/1978 59,617,000 31,464,532 28,152,468
Permanen No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019
PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Bangunan Gedung PSP pada Kemenkeu BAST
3 4010101001 KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatra No.14, Jember 140 01/01/2007 80,840,340 21,018,488 59,821,852
Kantor Permanen
No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019
PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Bangunan Gedung PSP pada Kemenkeu BAST
4 4010101001 KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatra No.14, Jember 1077 01/01/2007 522,725,700 135,908,682 386,817,018
Kantor Permanen
No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019
Utang SBN Jangka Pendek dan Bagian Lancar SBN Jangka Panjang Rupiah
Unamortized
Tanggal Jatuh Tingkat
No. Seri Outstanding Premium Book Value
Tempo Bunga (%)
(+)/Discount(-)
I. SBN YANG DIPERDAGANGKAN 276.869.889.000.000 - 472.705.357.000 276.397.183.643.000
A.SURAT UTANG NEGARA 179.025.462.000.000 - 246.253.047.000 178.779.208.953.000
Zero Coupon 41.380.000.000.000 - 424.695.161.000 40.955.304.839.000
1 SPN03210121 21-01-2021 2.250.000.000.000 - 3.829.235.000 2.246.170.765.000
2 SPN03210218 18-02-2021 1.000.000.000.000 - 3.996.499.000 996.003.501.000
3 SPN12210108 08-01-2021 5.050.000.000.000 - 4.127.544.000 5.045.872.456.000
4 SPN12210205 05-02-2021 4.500.000.000.000 - 14.824.747.000 4.485.175.253.000
5 SPN12210304 04-03-2021 8.220.000.000.000 - 46.037.550.000 8.173.962.450.000
6 SPN12210401 01-04-2021 4.600.000.000.000 - 38.325.473.000 4.561.674.527.000
7 SPN12210429 29-04-2021 1.270.000.000.000 - 15.036.237.000 1.254.963.763.000
8 SPN12210603 03-06-2021 1.200.000.000.000 - 17.335.263.000 1.182.664.737.000
9 SPN12210701 01-07-2021 4.540.000.000.000 - 73.771.631.000 4.466.228.369.000
10 SPN12210812 12-08-2021 2.000.000.000.000 - 40.225.069.000 1.959.774.931.000
11 SPN12210909 09-09-2021 2.000.000.000.000 - 45.408.462.000 1.954.591.538.000
12 SPN12211007 07-10-2021 2.900.000.000.000 - 71.074.538.000 2.828.925.462.000
13 SPN12211104 04-11-2021 1.050.000.000.000 - 27.891.790.000 1.022.108.210.000
14 SPN12211202 02-12-2021 800.000.000.000 - 22.811.123.000 777.188.877.000
10.667.229.535.824 0 10.667.229.535.824
1 SRBI01 01-02-2021 290.732.414.735 0,10 0 290.732.414.735
2 SRBI01 01-08-2021 305.269.035.472 0,10 0 305.269.035.472
3 SU002 01-04-2021 826.802.732.123 0,10 0 826.802.732.123
4 SU002 01-10-2021 868.142.868.729 0,10 0 868.142.868.729
5 SU004 01-06-2021 2.089.263.009.783 0,10 0 2.089.263.009.783
6 SU004 01-12-2021 2.193.726.160.272 0,10 0 2.193.726.160.272
7 SU007 01-02-2021 1.996.728.446.200 0,10 0 1.996.728.446.200
8 SU007 01-08-2021 2.096.564.868.510 0,10 0 2.096.564.868.510
5.000.000.000.000 0 5.000.000.000.000
1 SDHI-2021A 11-04-2021 2.000.000.000.000 8,00 0 2.000.000.000.000
2 SDHI-2021B 17-10-2021 3.000.000.000.000 7,16 0 3.000.000.000.000
CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR *) UTANG JANGKA PANJANG IDR *) TOTAL POSISI UTANG IDR *)
BJB IDR 31 - - - -
BANK DKI IDR 31 190.272.735.491 190.272.735.491 - 190.272.735.491
BANK JATENG IDR 3 55.780.646.123 37.187.097.410 18.593.548.713 55.780.646.123
BANK MANDIRI IDR 105 6.496.501.709.025 799.274.716.544 5.697.226.992.481 6.496.501.709.025
PT. BNI (PERSERO) IDR 100 5.705.430.379.641 689.096.114.986 5.016.334.264.655 5.705.430.379.641
PT. BRI (PERSERO) IDR 5 82.796.869.202 33.118.747.681 49.678.121.521 82.796.869.202
TOTAL 275 12.530.782.339.482 1.748.949.412.112 10.781.832.927.370 12.530.782.339.482
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD30
Tanggal Jatuh
No. Seri Unamortized Discount Unamortized Premium
Tempo
1 IFR0006 15/03/2030 (4.444.737.000) 12.012.293.000
2 IFR0007 15/01/2025 (5.974.187.000) 7.332.820.000
3 IFR0010 15/02/2036 (14.070.564.000) 236.268.906.000
4 PBS002 15/01/2022 (412.739.730.000) 38.177.547.000
5 PBS003 15/01/2027 (1.284.674.001.000) 1.685.658.000
6 PBS004 15/02/2037 (2.730.260.222.000) -
7 PBS005 15/04/2043 (4.453.725.796.000) -
8 PBS007 15/09/2040 (13.061.490.000) 467.117.767.000
9 PBS011 15/08/2023 (2.577.647.000) 598.771.891.000
10 PBS012 15/11/2031 (53.691.168.000) 2.508.477.812.000
11 PBS015 15/07/2047 (858.732.133.000) 392.618.606.000
12 PBS017 15/10/2025 (1.947.152.458.000) 126.369.555.000
13 PBS018 15/05/2028 (51.932.090.000) -
14 PBS019 15/09/2023 (31.891.627.000) 851.165.557.000
15 PBS020 15/10/2027 (18.301.092.000) 3.464.654.000
16 PBS021 15/11/2026 (3.246.327.000) 331.477.084.000
17 PBS022 15/04/2034 (21.535.030.000) 590.110.180.000
18 PBS023 15/05/2030 (4.583.674.000) 119.479.893.000
19 PBS024 15/05/2032 (17.904.551.000) 8.621.089.000
20 PBS025 15/05/2033 (24.118.147.000) 2.025.966.447.000
21 PBS026 15/10/2024 (172.601.470.000) 1.144.153.993.000
22 PBS027 15/05/2023 (6.103.672.000) 549.839.718.000
23 PBS028 15/10/2046 (113.528.824.000) 1.212.799.214.000
24 SW001 10/03/2025 (2.081.783.000) -
Grand Total (12.248.932.420.000) 11.225.910.684.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD32d
SERI TANGGAL JATUH TEMPO Nilai Penerbitan SBSN Jumlah NUP Nilai Sebelum Revaluasi Nilai Setelah Revaluasi
IFR-0006 15/03/2030 2.175.000.000.000 12 2.175.409.647.259 1.341.732.559.568
IFR-0007 15/01/2025 1.547.000.000.000 10 1.547.443.873.000 3.873.854.182.000
IFR-0010 15/02/2036 4.110.000.000.000 23 4.110.000.629.265 8.865.354.411.000
PBS-002 15/01/2022 63.660.857.000.000 365 22.074.003.522.427 72.623.472.100.202
PBS-003 15/01/2027 17.136.000.000.000 19 5.684.000.753.162 9.319.617.074.226
PBS-004 15/02/2037 23.967.857.000.000 13 3.532.500.692.156 8.904.434.471.000
PBS-005 15/04/2043 34.324.000.000.000 170 10.957.110.750.153 19.410.954.618.061
PBS-007 15/09/2040 10.375.000.000.000 8 1.396.500.442.816 3.031.086.703.359
PBS-011 15/08/2023 21.750.000.000.000 404 4.100.884.815.732 7.586.495.259.312
PBS-012 15/11/2031 47.680.694.000.000 394 9.402.085.581.987 17.468.056.162.278
PBS-014 15/05/2021 75.007.857.000.000 1144 20.432.763.091.655 53.477.274.353.854
PBS-015 15/07/2047 23.043.000.000.000 544 9.054.308.676.115 23.249.509.667.801
PBS-017 15/10/2025 41.157.580.000.000 109 18.412.966.325.545 43.356.607.287.464
PBS-018 15/05/2028 7.500.000.000.000 238 3.489.503.109.759 4.051.082.220.907
PBS-019 15/09/2023 43.040.000.000.000 698 16.830.094.778.009 40.486.892.551.308
PBS-021 15/11/2026 13.185.000.000.000 531 4.597.949.815.413 13.927.021.116.432
PBS-022 15/04/2034 16.330.000.000.000 766 7.710.492.632.975 24.469.551.699.914
PBS-023 15/05/2030 10.875.000.000.000 63 5.328.752.277.260 19.659.089.211.023
PBS-024 15/05/2032 3.000.000.000.000 74 1.469.968.892.854 3.321.898.094.932
PBS-025 15/05/2033 24.735.000.000.000 189 17.747.998.385.429 24.902.823.712.109
PBS-026 15/10/2024 57.895.000.000.000 637 33.573.763.000.106 69.934.354.280.206
PBS-027 15/05/2023 19.288.896.000.000 87 13.397.064.660.549 13.489.691.033.226
PBS-028 25/10/2046 40.765.000.000.000 304 30.811.502.897.588 36.658.537.954.903
PBSNTQ01 27/08/2030 3.000.000.000.000 3 2.340.000.404.062 2.339.967.767.687
SNI-0229 20/02/2029 17.568.750.000.000 14 9.010.136.365.580 11.131.004.767.430
SNI-0322 29/03/2022 13.300.000.000.000 240 7.083.360.086.403 15.624.952.469.642
SNI-0323 01/03/2023 16.750.000.000.000 6 8.547.793.088.667 17.331.543.113.000
SNI-0327 29/03/2027 26.600.000.000.000 93 13.566.001.710.414 15.797.575.776.420
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33
SERI TANGGAL JATUH TEMPO Nilai Penerbitan SBSN Jumlah NUP Nilai Sebelum Revaluasi Nilai Setelah Revaluasi
SNI-0328 01/03/2028 23.450.000.000.000 4 11.970.494.303.333 20.681.028.000.000
SNI-0625 23/06/2025 10.698.750.000.000 20 5.508.069.013.620 23.644.638.359.000
SNI-0630 23/06/2030 14.265.000.000.000 28 7.344.025.175.300 23.501.433.621.000
SNI-0650 23/06/2050 10.698.750.000.000 17 5.508.003.408.650 21.776.017.100.000
SNI-0824 20/08/2024 10.541.250.000.000 7 5.737.514.372.000 24.900.602.678.750
SNI-21 29/03/2021 10.425.000.000.000 57 5.316.754.631.477 17.845.258.144.229
SNI-22 21/11/2022 9.643.000.000.000 59 9.334.794.883.085 18.212.650.187.665
SNI-22 21/11/2022 17.746.500.000.000 1 418.499.088.000 1.778.266.422.000
SNI-24 10/09/2024 26.422.000.000.000 136 8.874.082.920.308 22.964.005.012.790
SNI-25 28/05/2025 24.325.000.000.000 46 12.754.319.489.598 47.148.106.169.498
SNI-26 29/03/2026 3.000.000.000.000 336 12.405.752.579.315 19.632.859.759.843
SPN-S 02032021 02/03/2021 1.950.000.000.000 15 3.000.000.397.000 4.801.996.734.000
SPN-S 05022021 05/02/2021 4.460.000.000.000 11 1.950.000.869.467 1.977.177.750.874
SPN-S 08012021 08/01/2021 240.000.000.000 26 4.460.002.098.320 5.180.068.739.602
SPN-S 09062021 09/06/2021 1.000.000.000.000 9 240.000.061.000 179.280.941.823
SPN-S 11052021 11/05/2021 3.750.000.000.000 17 1.000.000.026.787 716.167.588.630
SPN-S 14042021 14/04/2021 8.436.570.000.000 32 3.750.000.110.318 3.380.570.176.971
SR-011 10/03/2022 21.117.570.000.000 94 7.391.151.355.823 9.378.959.651.000
SR-012 10/03/2023 12.142.572.000.000 17 4.249.900.393.735 8.400.505.146.000
SR-013 10/09/2023 25.665.971.000.000 25 17.966.247.960.243 6.246.186.884.900
ST-003 10/02/2021 3.093.698.000.000 21 1.563.691.372.000 6.147.001.671.000
ST-004 10/05/2021 2.602.809.000.000 10 1.304.370.507.000 5.353.241.490.000
ST-005 10/08/2021 1.945.098.000.000 6 973.732.385.714 941.390.484.000
ST-006 10/11/2021 1.452.499.000.000 22 726.250.481.893 3.470.931.520.000
ST-007 10/11/2022 5.421.257.000.000 13 2.710.642.829.300 4.915.954.139.000
SW-001 10/03/2025 50.849.000.000 19 25.427.003.400 86.240.297.000
SWR001 10/11/2022 14.912.000.000 5 7.756.456.096 9.174.779.000
USDPBS-002 11/01/2022 1.407.600.000.000 37 500.502.068.205 2.644.160.294.451
Grand Total 935.734.146.000.000 8.248 425.376.347.147.327 891.548.308.362.290
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33a
47 Komite Penanganan Covid 19 dan PEN 4.471.424 4.490.661.942 4.495.133.366 53.676.290.156 47.110.252 53.723.400.408 (49.228.267.042)
JUMLAH 15.553.069.529 5.157.778.026 20.710.847.555 66.960.243.707 130.088.699 67.090.332.406 (46.379.484.851)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33b
8 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) 249.700.000 46.931.684 144.997.629 31.142.914 223.072.227 26.627.773 Satker 020
9 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) - 0 - - 0 Bukan satker 025
Badan Perlindungan Konsumen Nasional
10 19.204.129 7.811.887 9.452.486 834.478 18.098.851 1.105.278 Satker 090
RI (BPKN)
Badan Pertimbangan Kepegawaian
11 1.174.600 1.137.276 1.137.276 37.324 Bagian satker 088
(BAPEK)
REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA NON APBN Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN
29 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 39.614.155 11.158.267 18.141.180 6.758.965 36.058.412 3.555.743 Bagian satker 048
30 Komisi Banding Merek 1.003.698 1.002.866 1.002.866 832 Bagian satker 013
31 Komisi Banding Paten 723.689 - 696.153 - 696.153 27.536 Bagian satker 013
32 Komisi Informasi Pusat (KIP) 20.454.672 5.306.988 13.736.994 449.060 19.493.042 961.630 Satker 059
Komisi Keamanan Hayati Produk
33 739.700.000 739.700.000 739.700.000 - Bagian satker 043
Rekayasa Genetik (KKH PRG)
34 Komisi Kejaksaan Republik Indonesia 12.935.613 2.860.682 8.526.454 1.053.938 12.441.074 494.539 Bagian satker 034
35 Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) 18.300.234 3.573.921 13.297.463 1.117.455 17.988.839 311.395 Bagian satker 034
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
36 22.553.474 6.962.506 12.236.977 934.678 20.134.161 2.419.313 Bagian satker 074
Perempuan (KOMNAS PEREMPUAN)
37 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 42.866.265 6.574.983 31.664.724 1.299.868 39.539.575 3.326.690 Satker 059
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
38 11.403.767 2.266.256 9.032.053 35.026 11.333.335 70.432 Satker 047
(KPAI)
39 Komite Akreditasi Nasional (KAN) 24.332.332 18.288.450 5.905.338 24.193.788 138.544 - Satker 084
Komite Kebijakan Industri Pertahanan
40 3.466.175 - 3.360.419 - - 3.360.419 105.756 Bagian satker 012
(KKIP)
Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha
41 935.242 - 934.105 934.105 1.137 Bagian satker 035
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Komite Keuangan Nasional Syariah
42 22.100.000 - 22.043.055 - - 22.043.055 56.945 bagian satker 055
(KNKS)
Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan
43 15.462.311 15.190.475 - 15.190.475 271.836 Bagian satker 035
Infrastruktur Prioritas (KKPPIP)
REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA NON APBN Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN
K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14
1 Perum Perhutani Audited 2020 27.698.291 26.880.265 818.026 379.177 303.188 894.015 1.670.724 - 776.710 44.306 - 821.015 72.055 - 748.961 - 822.852 - 750.684
2 Perum Perikanan
Audited 2020
indonesia 738.335 950.246 - 211.911 3.632 15.205 - 223.484 18.736 - 242.220 - 22.143 - 220.077 - 84.339 - 304.416 - 220.077 - 304.416
3 Perum Bulog Unaudited 2020 550.907 467.984 82.923 17.665 48.567 52.021 - 52.021 10.608 41.413 6.018 47.431 41.396 47.414
4 Perum Jasa Tirta I Audited 2020 815.627 678.520 137.106 28.246 26.785 138.567 - 138.567 14.608 123.960 - 77.989 45.970 124.003 45.970
5 Perum Jasa Tirta II Unaudited 2020 375.355 369.154 6.201 9.286 4.147 11.340 - 11.340 1.249 10.091 - 10.091 10.091 10.091
6 Perum Percetakan
Negara Republik Audited 2020 - 892.841 - 775.524 - 775.524 - 580.441 - 590.320 - 580.441 - 590.320
Indonesia 1.551.464 2.444.305 130.266 12.949 - - 195.083 - 9.879
7 Perum Percetakan
Uang Republik Unaudited 2020 - 17.916 - 9.494 - 18.833 - 18.833 - 18.833
Indonesia 324.949 342.865 9.129 707 9.339 - - - 18.833 - 18.833
8 Perum Produksi Film
Unaudited 2020 - 20.943 - 18.365 - 56.817 - 56.817 - 56.817 - 56.817 - 56.817
Negara 145.427 166.370 10.758 8.180 38.452 - -
9 Perum Lembaga Kantor
Berita Nasional Antara Audited 2020 472.101 558.802 402.801 301.098 256.039 298.195 253.231
3.293.407 2.821.306 111.511 24.809 156.001 101.703 - 45.059
10 Perum Perumnas Audited 2020 4.524.290 4.277.123 247.167 91.925 - 339.092 32.209 306.883 - 441.588 748.471 - 426.566 321.905 748.452 321.969
11 Perum Damri Unaudited 2020 389.603 404.642 - 15.039 7.309 30.180 - 37.910 - - 37.910 - - 37.910 - - 37.910 - 37.910 - 37.910
12 Perum Pengangkutan
Penumpang Djakarta Unaudited 2020 - 79.577 - 446.077 - 446.077 - 458.618 - 458.618 - 455.987 - 455.987
697.609 777.186 71.740 438.240 - 12.541 -
13 Perum Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan Navigasi TW III / 2020 - 1.500 102 102 102 102 102 102
Penerbangan Indonesia
7.459 8.959 2.203 601 - - -
Total Perum 41.112.722 40.588.925 523.797 872.847 913.559 483.085 1.925.461 -1.442.376 -473.799 -968.577 -565.760 -1.534.336 -970.678 -1.536.190
1 PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) Audited 2020 1.008.033 834.254 39.735 23.703 64.909
10.827.682 9.819.650 156.794 330.573 794.519 16.033 41.206 23.977 65.122
2 PT Perikanan
Unaudited 2020 6.888 38.271 18.093 3.950 6.940
Nusantara (Persero) 526.039 519.151 150.133 118.750 20.178 14.143 2.990 3.950 6.940
3 PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Audited 2020 - 1.658.950 - 1.577.396 - 2.828.002 - 2.328.423 - 2.601.619
3.619.109 5.278.060 300.075 218.521 1.250.606 - 499.579 - 273.195 - 2.327.509 - 2.600.702
4 PT Pupuk Indonesia
Audited 2020 - 1.366.071 - 1.386.250 - 2.523.161 - 2.496.467 - 3.010.886 -2.433.507 -2.938.537
(Persero) 5.843.726 7.209.797 170.214 190.392 1.136.912 -26.694 -514.419
5 PT BioFarma (Persero)
Audited 2020 - 5.620.605 - 5.620.605 - 5.620.605 - 5.638.705 - 4.800.521 - 5.638.705 - 4.800.521
2.763.930 8.384.535 - - - 18.100 838.184
6 PT Berdikari (Persero)
Audited 2020 51.850 241.323 205.127 181.147 155.668 162.397 136.916
3.042.520 2.990.671 221.312 31.838 36.196 23.980 - 25.479
7 PT Sang Hyang Seri
Audited 2020 - 366.175 - 4.037.683 - 4.037.683 - 4.047.851 - 4.069.465 - 4.046.500 - 4.069.634
(Persero) 53.107 419.282 - 3.671.508 - 10.168 - 21.614
8 PT Pertani (Persero) Unaudited 2020 20.743.536 18.599.810 2.143.726 738.087 - 2.881.813 - 2.881.813 648.787 2.233.026 44.902 2.277.928 2.223.917 2.274.563
9 PT Garam (Persero) Unaudited 2020 69.740 68.246 1.494 1.490 972 2.012 471 1.541 273 1.268 - 1.268 1.268 1.268
10 PT Pertamina (Persero)
Audited 2020 23.176.303 23.298.041 23.298.041 17.645.624 21.072.455 17.119.253 20.466.256
128.908.872 105.732.569 121.738 - - 5.652.417 3.426.831
11 PT TWC BP dan RB
Audited 2020 5.231.444 5.112.153 5.112.153 3.321.442 4.192.722
(Persero) 74.915.951 69.684.507 - 119.291 - 1.790.711 871.280 3.280.403 4.001.412
12 PT Energy
Management Indonesia Audited 2020 22.329.228 26.724.846 26.724.846 18.660.393 21.757.779 18.654.753 21.727.515
(Persero) 148.143.711 125.814.483 4.461.039 65.421 - 8.064.453 3.097.386
13 PT Hotel Indonesia
Audited 2020 2.330.285 2.270.857 2.270.857 1.602.358 2.352.711
Natour (Persero) 27.620.387 25.290.102 105 59.533 - 668.499 750.353 1.602.358 2.352.711
14 PT Pengembangan
Pariwisata Indonesia Unaudited 2020 - 335.873 - 382.222 - 472.720 - 487.374 - 173.694
(Persero) 1.247.785 1.583.658 17.776 64.125 90.498 14.654 313.680 - 487.374 - 173.694
15 PT Sarinah (Persero) Audited 2020 1.747.956 1.633.881 114.074 48.041 68.385 93.730 1.046 92.684 30.961 61.723 766 62.489 61.735 62.501
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a
K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
16 PT Perusahaan
Perdagangan Indonesia Audited 2020 108.005 114.769 101.341 75.761 76.864
(Persero) 1.107.460 999.455 6.970 206 13.428 25.580 1.103 75.761 76.864
17 PT Bhanda Ghara
Audited 2020 3.046 9.119 9.119 4.512 3.665 4.512 3.665
Reksa (Persero) 106.408 103.362 7.368 1.295 - 4.607 - 846
18 PT Pos Indonesia
Audited 2020 828.889 1.132.576 407.291 289.185 162.398
(Persero) 14.327.964 13.499.075 303.687 - 725.285 118.106 - 126.787 284.631 169.765
19 PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Audited 2020 145.961 133.024 133.024 100.499 92.278
791.835 645.874 17.476 30.413 - 32.525 - 8.221 100.499 92.278
20 PT Kawasan Berikat
Unaudited 2020 11.903 14.323 5.896 5.896 5.896 5.896 5.896
Nusantara (Persero) 305.853 293.950 5.187 2.767 8.427 - -
21 PT Kawasan Industri
Wijayakusuma Audited 2020 - 18.475 154.613 37.534 33.657 46.923 31.305 44.567
(Persero) 2.434.915 2.453.390 245.089 72.001 117.079 3.877 13.266
22 PT Kawasan Industri
Audited 2020 49.828 154.961 141.309 122.923 114.471
Medan (Persero) 1.632.879 1.583.051 105.134 - 13.652 18.386 - 8.452 123.730 115.278
23 PT Kawasan Industri
Audited 2020 - 11.831 125.069 125.069 100.130 59.960
Makassar (Persero) 418.503 430.333 196.042 59.143 24.939 - 40.170 83.417 43.473
24 PT Semen Indonesia
Audited 2020 190.537 213.807 - 66.329 - 106.203 - 110.088
(Persero) Tbk 2.321.082 2.130.545 52.436 29.166 280.136 39.874 - 3.886 - 106.202 - 110.088
25 PT Semen Baturaja
Unaudited 2020 31.182 41.621 14.626 7.815 7.815
(Persero) Tbk 611.520 580.338 14.707 4.268 26.995 6.811 - 7.815 7.815
26 PT Semen Kupang
Unaudited 2020 - 266.885 - 239.685 - 266.891 - 268.470 - 268.470
(Persero) 526.118 793.003 110.946 83.746 27.206 1.579 - - 268.470 - 268.470
27 PT Balai Pustaka
TW III / 2020 7.539 9.533 - 4.843 - 6.057 - 6.057 - 7.587 - 7.587
(Persero) 129.111 121.572 3.674 1.680 14.376 1.214 -
28 PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk Unaudited 2020 5.403 6.749 2.751 2.541 2.175
92.230 86.827 2.661 1.315 3.998 210 - 366 2.541 2.175
29 PT PAL Indonesia
Audited 2020 - 111.313 - 145.640 - 153.840 - 134.918 - 137.989 - 134.918 - 137.989
(Persero) 111.323 222.636 37.683 72.010 8.201 - 18.923 - 3.071
30 PT Industri Kapal
Unaudited 2020 - 21.516.909 - 22.080.551 - 28.282.637 - 23.681.402 - 23.546.858 - 23.237.319 - 23.103.842
Indonesia (Persero) 22.252.580 43.769.490 778.652 1.342.294 6.202.086 - 4.601.235 134.544
31 PT Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Audited 2020 - 189.091 - 155.183 - 180.732 - 181.427 - 189.523
233.864 422.955 59.738 25.830 25.548 695 - 8.096 - 180.358 - 188.454
32 PT Dok dan Perkapalan
Surabaya (Persero) Audited 2020 682.081 643.376 -1.910.816 -2.060.793 -1.815.610
21.642.841 20.960.760 751.911 790.616 2.554.192 149.977 245.183 -2.098.133 -1.852.950
33 PT Indonesia Asahan
Unaudited 2020 - 5.060 - 26.226 - 94.415 - 75.331 - 75.331 - 75.331 - 75.331
Aluminium (Persero) 61 5.121 44.445 65.611 68.189 - 19.084 -
34 PT Krakatau Steel
Unaudited 2020 750 2.762 454 340 340 340 340
(Persero) Tbk 52.174 51.424 2.336 324 2.308 114 -
35 PT Boma Bisma Indra
Audited 2020 61.463.940
5.105.030
6.047.853 4.196
11.148.687
7.720.111
3.428.576
1.608.140
1.820.436
238.197
2.058.633
698.171 1.065.702
(Persero) 66.568.970
36 PT Industri Nuklir
Unaudited 2020 7.157 11.364 10.963 7.394 7.394 7.394 7.394
Indonesia (Persero) 170.633 163.476 4.207 - 401 3.569 -
37 PT Industri
Telekomunikasi Unaudited 2020 16.033 16.564 11.795 8.846 8.846 8.846 8.846
Indonesia (Persero) 158.741 142.708 569 38 4.769 2.949 -
38 PT Barata Indonesia
Audited 2020 - 19.685 - 133.495 - 455.695 - 334.990 4.678 - 336.493 2.795
(Persero) 2.319.481 2.339.165 30.478 144.288 322.200 - 120.705 339.668
39 PT Dahana (Persero) Audited 2020 38.081 48.117 -10.036 166 0 -9.871 1.252 -11.122 2.120 -13.242 -207 -13.449 -13.242 -13.449
40 PT LEN Industri
TW III / 2020 - 8.937 - 11.759 - 24.363 - 24.575 - 24.575 - 24.575 - 24.575
(Persero) 40.990 49.927 562 3.384 12.604 212 -
41 PT Pindad (Persero) Unaudited 2020 427.693 476.297 - 48.604 17.522 45.506 - 76.588 63.423 - 140.011 - 8.115 - 131.896 - 19.847 - 151.743 - 130.650 - 150.497
42 PT Dirgantara
Audited 2020 4.117.721 4.344.400 696.451 - 41.629 101.372 644.404 501.047
Indonesia (Persero) 13.704.021 9.586.300 547.037 320.358 3.647.949 738.080 143.001
43 PT Adhi Karya
Unaudited 2020 521.902
58.066
56.349 30.483
83.932
16.371
67.561
48.870
18.691
-
18.691
18.691 18.691
(Persero) Tbk 579.968
44 PT Amarta Karya
TW III / 2020 11.637 15.006 11.695 9.381 9.381 9.381 9.381
(Persero) 34.332 22.695 3.369 - 3.311 2.314 -
45 PT Brantas Abipraya
Unaudited 2020 20.397 23.221 20.122 16.587 16.587 16.587 16.587
(Persero) 199.106 178.709 2.824 - 3.099 3.535 -
46 PT Jasa Marga
Audited 2020 26.281 28.616 28.616 24.216 23.218
(Persero) Tbk 102.340 76.059 2.529 194 - 4.401 - 998 24.216 23.218
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a
K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
47 PT Waskita Karya
Audited 2020 - 1.007.074 - 1.267.235 - 2.220.295 - 1.736.238 - 2.847.962 - 1.691.730 - 2.803.524
(Persero) Tbk 18.074.851 19.081.925 357.998 618.159 953.060 - 484.057 - 1.111.724
48 PT Wijaya Karya
TW I / 2020 - 4.724 - 4.714 - 17.634 - 17.634 - 17.634 - 17.633 - 17.633
(Persero) Tbk 1.940 6.664 10 - 12.920 - -
49 PT Hutama Karya
- - - - - - -
(Persero) - - - - - - -
50 PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Audited 2020 85.804 99.900 99.900 66.447 65.906 66.373 65.832
Tbk 154.071 68.267 17.824 3.727 - 33.454 - 541
51 PT Industri Kereta Api
Unaudited 2020 1.356.273 4.437.851 2.487.900 1.700.159 3.913.968 1.717.316 3.932.131
(Persero) 20.747.779 19.391.506 3.665.839 584.261 1.949.951 787.741 2.213.809
52 PT PDI Pulau Batam
Audited 2020 3.179.270
- 139.140
196.195 87.736
- 30.681
238.443
- 269.124
62.870
- 331.994
225.292
- 106.701
- 350.365 - 125.232
(Persero) 3.040.129
53 PT Pelabuhan
TW III / 2020 47.026 121.417
- 74.391
59.784 56.885
- 71.492
91.711
- 163.203
-
- 163.203
-
- 163.203
- 163.198 - 163.198
Indonesia I (Persero)
54 PT Pelabuhan
Audited 2020 137.861 101.678 15.854 14.923 16.073 14.926 16.076
Indonesia II (Persero) 1.825.631 1.687.770 15.051 51.234 85.824 931 1.150
55 PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) TW III / 2020 - 11.516 6.216 6.216 336 336
18.622 30.138 19.330 1.598 - 5.880 - 336 336
56 PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) TW III / 2020 - 5.351 - 4.607 - 4.607 - 4.607 - 4.607
42.769 48.120 1.844 1.100 - - - - 4.607 - 4.607
57 PT Indah Karya
Audited 2020 2.791.259 2.869.424 2.869.424 2.022.447 1.835.812
(Persero) 21.964.403 19.173.144 84.844 6.679 - 846.977 - 186.635 2.021.988 1.835.353
58 PT Bina Karya
Audited 2020 3.841.910 3.165.922
675.988
65.699 2.870
738.818
526.995
211.823
28.702
183.120
- 1.914
181.207
309.298 307.389
(Persero)
59 PT Angkasa Pura I
Audited 2020 2.096.075 2.507.053 1.384.212 1.156.787 141.910 1.184.857 170.176
(Persero) 11.410.839 9.314.763 508.516 97.538 1.122.842 227.424 - 1.014.877
60 PT Angkasa Pura II
Audited 2020 2.313.546 2.494.261 1.746.768 1.238.990 417.199 1.205.564 383.372
(Persero) 10.271.712 7.958.166 180.714 - 747.492 507.778 - 821.791
61 PT Virama Karya
Audited 2020 480.760 537.578 392.117 283.762 267.267
(Persero) 3.891.717 3.410.957 79.483 22.665 145.461 108.355 - 16.495 279.971 263.162
62 PT Yodya Karya
Unaudited 2020 14.526 414.197 414.039 326.866 336.676
(Persero) 4.146.084 4.131.558 519.012 119.341 158 87.173 9.810 326.555 336.365
63 PT Indra Karya
Audited 2020 1.589.749 1.184.150 289.567 266.270 235.019
(Persero) 15.831.388 14.241.639 819.407 1.225.006 894.583 23.297 - 31.251 128.753 95.778
64 PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Unaudited 2020 23.900 42.410 42.374 17.918 17.482 18.224 17.788
241.307 217.407 69.789 51.279 36 24.456 -436
65 PT Bank Mandiri
Audited 2020 - 52.366 - 55.757 - 90.679 - 74.542 - 74.208 - 74.542 - 74.208
(Persero) Tbk 179.604 231.970 8.816 12.207 34.922 - 16.137 334
66 PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Audited 2020 3.424.001 3.691.356 165.676 - 1.136.603 - 2.380.993 - 882.331 - 1.976.265
39.390.437 35.966.436 273.188 5.833 3.525.680 1.302.279 - 1.244.390
67 PT Bank Tabungan
Audited 2020 216.167 399.135 399.135 358.595 351.672 358.180 351.419
Negara (Persero) Tbk 5.776.257 5.560.090 183.113 145 - 40.541 - 6.923
68 PT ASABRI (Persero) Proforma Audited 544.715.071 59.785.204 6.578.950 15.147.617 51.216.537 18.305.432 32.911.105 20.916.217 11.994.889 - 2.230.616 9.764.272 15.322.424 13.791.052 10.317.601
69 PT Asuransi Jiwasraya
Audited 2020 - 148.583 - 149.214 - 203.754 - 198.638 - 203.735 - 198.620 - 203.718
(Persero) 1.266.990 1.415.574 6.920 7.550 54.541 - 5.117 - 5.098
70 PT Reasuransi
Indonesia Utama Proforma Audited 3.042.485 27.415.886 6.298.491 308.766 5.993.428 6.302.194 - 5.869.912
(Persero) 301.008.165 44.407.472 7.742.152 39.707.805 12.291.919 5.993.428 6.302.194
71 PT Taspen (Persero) Audited 2020 4.397.844 4.154.610 243.234 128.493 116.909 254.818 91.805 163.013 57.244 105.769 3.450 109.219 105.341 108.749
72 PT Garuda Indonesia
Audited 2020 60.261 55.466 52.909 33.008 18.775
(Persero) Tbk 2.865.138 2.804.878 6.270 11.064 2.558 19.901 - 14.233 30.859 16.872
73 PT Pelayaran Nasional
Indonesia (Persero) Audited 2020 3.503.473 3.117.376 386.098 125.370 151.422 360.046 355.756 4.290 - 2.336 6.626 - 23.130 - 16.504 6.622 - 16.508
74 PT Kereta Api
Audited 2020 60.426 587.070 375.148 342.029 610.431 345.655 614.002
Indonesia (Persero) 5.455.531 5.395.105 739.781 213.137 211.923 33.119 268.402
75 PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia TW III / 2020 - 9.982 - 9.818 - 12.160 - 12.160 - 12.160 - 12.160 - 12.160
(Persero) 52.898 62.880 14.116 13.952 2.342 - -
76 PT Biro Klasifikasi
Unaudited 2020 66.514.941
5.786.377
530.126 -
6.316.503
3.059.299
3.257.204
1.105.376
2.151.828
- 253.227
1.898.601
2.210.940 1.956.195
Indonesia (Persero) 72.301.318
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a
K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
77 PT Danareksa (Persero)
Audited 2020 404.675 466.160 88.304 37.245 2.296 57.609 20.902
6.974.084 6.569.409 162.131 100.646 377.856 51.059 - 34.949
78 PT Kliring Berjangka
Unaudited 2020 279.071 231.358 154.858 149.521 243.672 149.521
Indonesia (Persero) 4.771.204 4.492.133 19.326 67.039 76.500 5.337 94.151 243.672
79 PT Permodalan
Nasional Madani Audited 2020 -41.224 -81.786 -88.615 -90.222 -101.995 -90.222 -101.995
(Persero) 225.094 266.318 10.023 50.586 6.829 1.607 -11.773
80 PT PANN (Persero) Audited 2020 644.329 675.616 - 31.287 2.627 50.368 - 79.028 1.494 - 80.522 - 12.822 - 67.700 - 3.752 - 71.452 - 67.710 - 71.461
81 PT Pegadaian (Persero)
Audited 2020 215.137 220.247 36.468 10.982 1.190
1.721.907 1.506.770 5.110 - 183.780 25.486 - 9.792 10.985 1.192
82 PT Sucofindo (Persero)
Audited 2020 5.652.654 5.809.431 3.488.650 2.674.343 2.317.236 2.792.321 2.423.372
35.171.668 29.519.014 214.077 57.300 2.320.781 814.307 -357.107
83 PT Surveyor Indonesia
Unaudited 2020 9.641 9.794 8.120 8.120 8.120 8.120 8.120
(Persero) 14.175 4.534 153 - 1.674 - -
84 PT ASDP Indonesia
Audited 2020 157.683 293.382 293.296 217.576 95.953 217.951 96.410
Ferry (Persero) 2.680.753 2.523.070 135.698 0 86 75.720 -121.622
85 PT Djakarta Lloyd
Unaudited 2020 - 1.042 492 - 3.029 - 3.029 - 3.029 - 3.029 - 3.029
(Persero) 19.737 20.779 1.593 59 3.521 - -
86 PT Perusahaan
Pengelola Aset Audited 2020 140.822 133.750 133.750 102.428 100.063
(Persero) 1.520.263 1.379.440 21.107 28.180 - 31.322 - 2.365 103.384 101.024
87 PT Iglas (Persero) Unaudited 2020 18.318.845 18.440.382 - 121.537 1.218.490 211.982 884.971 - 884.971 198.651 686.320 1.680.952 2.367.272 685.177 2.366.129
88 PT Industri Sandang
Audited 2020 43.188.000 43.295.000 38.775.000 29.563.000 25.986.000 20.804.000 17.595.000
Nusantara (Persero) 136.462.000 93.274.000 1.202.000 1.095.000 4.520.000 9.212.000 - 3.577.000
89 PT Primissima (Persero)
Audited 2020 - 102.308 - 81.381 - 81.547 - 67.938 - 67.746 - 67.937 - 67.745
100.397 202.704 21.675 749 166 - 13.609 192
90 PT Survai Udara Penas
TW III / 2020 6.311 6.443 3.189 3.189 3.189 3.189 3.189
(Persero) 240.486 234.175 132 - 3.254 - -
91 PT Varuna Tirta
Unaudited 2020 354.537
52.428
4.339 5.958
50.809
11.509 39.300 13.216
26.084
0
26.084
26.084 26.084
Prakasya (Persero) 406.965
92 PT Kertas Kraft Aceh
Audited 2020 - 3.680.121 - 4.988.205 - 9.729.422 - 9.495.726 - 9.401.232 - 7.378.534 - 7.284.059
(Persero) 16.190.457 19.870.577 1.084.850 2.392.934 4.741.217 - 233.696 94.494
93 PT Kertas Leces
(Persero) (dalam pailit) Audited 2020 630.216 1.531.778 310.276 322.343 301.567 185.766 173.794
16.536.382 15.906.165 3.539.820 2.638.258 1.221.502 - 12.067 - 20.775
94 PT Merpati Nusantara
Airlines (Persero) Audited 2020 43.893 37.513 37.513 30.369 30.105 30.369 30.105
334.008 290.115 1.271 7.650 - 7.145 - 264
Total Persero 1.922.314.787 1.077.425.767 112.979.895 55.058.135 109.163.789 163.008.699 97.998.515 91.706.597 47.449.350 33.109.006 21.233.325 61.513.567 48.232.136 37.876.995
TOTAL 1.963.427.509 1.118.014.692 113.503.693 55.930.983 110.077.348 163.491.784 99.923.976 90.264.221 46.975.551 32.140.429 20.667.565 59.979.230 47.261.458 36.340.806
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b
EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS
1 Perum Perhutani Audited 2020 15.104.050 6.539.207 21.643.258 12.514.800 885.854 13.400.654 12.522.387 - - - 156.156 - 4.019.257 8.346.974 - 104.370 8.242.604 100,00 8.346.974
Perum Perikanan
2 Audited 2020 125.248 953.401 1.078.650 123.002 461.222 584.225 19.700 631.987 - - 131.437 - 25.825 494.425 - 494.425 100,00 494.425
indonesia
3 Perum Bulog Unaudited 2020 500.364 428.054 928.418 196.286 17.176 213.462 31.701 4.186 - 6.432 670.851 713.170 1.786 714.956 100,00 713.170
4 Perum Jasa Tirta I Audited 2020 770.443 762.633 1.533.076 145.780 166.456 312.236 164.548 - - - 118.577 1.164.948 1.210.919 9.921 1.220.840 100,00 1.210.919
Perum Jasa Tirta II
5 Unaudited 2020 189.851 100.738 290.589 97.604 126.878 224.482 9.116 47.606 - - 55.659 64.757 65.820 287 66.107 100,00 65.820
Perum Percetakan
6 Negara Republik Audited 2020 2.616.711 2.458.742 5.075.453 495.568 68.394 563.962 2.446.043 - 516.195 - - 26.067 2.607.711 4.511.492 - 4.511.492 100,00 4.511.492
Indonesia
Perum Percetakan
7 Uang Republik Unaudited 2020 64.697 234.015 298.712 159.380 100.826 260.206 231.769 270.328 - 5.683 - 469.274 38.506 - 38.506 100,00 38.506
Indonesia
Perum Produksi Film
8 Unaudited 2020 140.523 927.951 1.068.474 464.563 199.071 663.635 43.749 - - 761.072 - 399.982 404.840 - 404.840 100,00 404.840
Negara
Perum Lembaga
9 Kantor Berita Audited 2020 2.188.177 3.966.900 6.155.077 1.429.085 1.477.386 2.906.470 363.573 - 64.059 - - 152.327 3.085.985 3.233.173 15.434 3.248.606 100,00 3.233.173
Nasional Antara
10 Perum Perumnas Audited 2020 2.515.230 14.080.137 16.595.367 1.173.624 4.168.438 5.342.062 2.586.303 - 1.334.148 - - 1.440.907 11.450.804 11.262.052 - 8.747 11.253.305 100,00 11.262.052
11 Perum Damri Unaudited 2020 412.581 451.196 863.777 167.422 351.067 518.489 24.498 316.936 - - 12.915 16.769 345.288 - 345.288 100,00 345.288
Perum
Pengangkutan
12 Unaudited 2020 6.864.358 734.237 7.598.595 4.006.016 2.947.744 6.953.760 1.000 1.960.375 - 281.006 - 1.606.173 636.208 8.627 644.835 100,00 636.208
Penumpang
Djakarta
Perum Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan Navigasi
13 TW III / 2020 10.364 30.059 40.423 11.893 5.388 17.281 56.783 - - - - 33.641 23.142 - 23.142 100,00 23.142
Penerbangan
Indonesia
Total Perum 31.502.598 31.667.270 63.169.869 20.985.023 10.975.900 31.960.923 18.501.170 1.317.016 - (1.039.851) 12.507.672 31.286.007 (77.062) 31.208.946 31.286.007
PT Rajawali
Nusantara
1 Audited 2020 30.090.503 8.003.385 38.093.889 27.069.198 5.449.880 32.519.078 356.085 2.588.834 - 613.523 1.989.825 5.548.267 26.544 5.574.810 51,00 2.829.616
Indonesia (Persero)
PT Perikanan
2 Nusantara (Persero) Unaudited 2020 1.137.435 103.069 1.240.504 833.892 201.204 1.035.096 44.285 - - 238.194 - 77.071 205.408 - 205.408 100,00 205.408
PT Perkebunan
3 Nusantara III Audited 2020 3.883.057 38.693.788 42.576.845 4.766.653 24.454.158 29.220.811 6.414.412 39.388 - - 33.979 6.931.672 13.351.492 4.542 13.356.034 100,00 13.351.492
(Persero)
PT Pupuk Indonesia
4 (Persero) Audited 2020 5.357.891 39.078.082 44.435.973 6.788.885 16.329.473 23.118.358 15.971.652 821.974 - - 881.885 5.128.914 21.040.655 276.960 21.317.615 100,00 21.040.655
PT BioFarma
5 Audited 2020 31.077.171 44.379.127 200.000 - - - 1.972.956 - 11.529.000 - 13.301.956 - - 13.301.956 100,00 -
(Persero)
PT Berdikari
6 Audited 2020 1.791.033 6.080.296 7.871.329 905.850 337.235 1.243.085 4.030.810 8.445 620.969 - 1.839.216 6.499.441 128.804 6.628.244 100,00 6.499.441
(Persero)
PT Sang Hyang Seri
7 Audited 2020 15.696.521 54.372.390 235.000 3.037 - 2.582.240 - 41.502.448 - 38.682.171 6.302 - 38.675.869 100,00 -
(Persero)
PT Pertani (Persero)
8 Unaudited 2020 88.315.317 42.714.736 67.163.537 - 25.366.877 - 597.091 2.223.917 44.617.668 982.913 45.600.581 100,00 44.617.668
PT Garam (Persero)
9 Unaudited 2020 119.671 176.146 295.817 128.057 38.341 166.398 14.400 - - 122.614 - 7.595 129.419 - 129.419 100,00 129.419
PT Pertamina
10 Audited 2020 1.429.334.484 1.235.538.401 11.666.667 17.165.297 - 35.654.937 124.656.051 189.142.952 4.653.131 193.796.083 60,05 113.571.924
(Persero)
PT TWC BP dan RB
11 Audited 2020 891.337.425 778.465.226 9.054.807 14.489.019 - 19.667.993 66.980.701 110.192.520 2.679.679 112.872.199 60,06 66.185.001
(Persero)
PT Energy
Management
12 Audited 2020 1.511.804.628 1.311.893.252 6.167.291 3.064.436 - 21.173.673 166.972.167 197.377.567 2.533.809 199.911.376 57,10 112.702.591
Indonesia (Persero)
PT Hotel Indonesia
13 Natour (Persero) Audited 2020 361.208.406 341.220.561 5.295.000 2.054.454 - 3.875.097 8.763.294 19.987.845 - 19.987.845 60,00 11.992.707
PT Pengembangan
Pariwisata
14 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 3.411.730 1.431.147 4.842.877 3.210.136 543.027 3.753.163 762.915 3.221 - 791.278 - 467.700 1.089.714 - 1.089.714 100,00 1.089.714
PT Sarinah
15 Audited 2020 546.794 179.265 726.059 601.338 20.849 622.187 75.000 423 - 8.254 20.230 103.907 - 35 103.872 100,00 103.907
(Persero)
PT Perusahaan
Perdagangan
16 Audited 2020 532.811 478.268 1.011.079 293.038 45.612 338.650 375.000 - - 2.237 295.192 672.429 - 672.429 100,00 672.429
Indonesia (Persero)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b
EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS
PT Bhanda Ghara
17 Audited 2020 84.264 44.939 129.204 63.883 10.643 74.526 15.000 - - - 5.104 44.782 54.678 - 54.678 100,00 54.678
Reksa (Persero)
PT Pos Indonesia
18 Audited 2020 15.027.584 17.665.094 32.692.678 11.863.015 4.988.318 16.851.333 17.479.821 - 6.370.720 - 1.961.025 1.486.049 14.556.175 1.285.170 15.841.345 100,00 14.556.175
(Persero)
PT Perusahaan
19 Listrik Negara Audited 2020 688.026 328.434 1.016.459 90.391 137.053 227.444 255.000 - - 7.530 526.485 789.015 - 789.015 100,00 789.015
(Persero)
PT Kawasan Berikat
20 Nusantara (Persero) Unaudited 2020 448.807 410.181 858.988 457.605 191.699 649.304 340.916 9.683 - 284.128 - 424.992 209.735 - 51 209.684 100,00 209.735
PT Kawasan Industri
Wijayakusuma
21 Audited 2020 3.884.428 2.763.134 6.647.562 2.898.796 2.106.630 5.005.426 161.555 - - 386.209 1.064.760 1.612.524 29.612 1.642.136 100,00 1.612.524
(Persero)
PT Kawasan Industri
22 Medan (Persero) Audited 2020 1.179.098 764.271 1.943.369 654.502 144.094 798.596 250.000 2.013 - 28.835 791.873 1.072.721 72.052 1.144.773 100,00 1.072.721
PT Kawasan Industri
23 Makassar (Persero) Audited 2020 2.625.584 1.860.697 701.480 240.655 - 446.843 - 712.628 676.351 88.536 764.887 100,00 676.351
PT Semen Indonesia
24 (Persero) Tbk Audited 2020 7.375.263 3.654.821 11.030.083 4.162.240 3.491.543 7.653.783 20.618.143 1.042.334 - 47.802 - 18.331.984 3.376.295 5 3.376.300 100,00 3.376.295
PT Semen Baturaja
25 (Persero) Tbk Unaudited 2020 361.955 811.302 1.173.257 298.923 360.360 659.283 1.984.729 1.427 - 63 - 1.472.245 513.974 - 513.974 78,88 405.423
PT Semen Kupang
26 Unaudited 2020 671.774 1.674.927 2.346.701 3.382.789 349.325 3.732.114 976.600 635 - - - 2.362.648 - 1.385.413 - - 1.385.413 99,95 -
(Persero)
PT Balai Pustaka
27 TW III / 2020 271.911 423.167 695.078 515.868 461.092 976.960 240.936 51 - 7.488 - 538.598 - 290.123 8.241 - 281.882 100,00 -
(Persero)
PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero)
28 Unaudited 2020 84.825 26.755 111.580 73.312 3.093 76.405 15.555 - - - 19.608 35.163 12 35.175 100,00 35.163
Tbk
PT PAL Indonesia
29 Audited 2020 296.978 619.220 916.199 134.392 142.966 277.357 600.000 - - - 38.841 638.841 - 638.841 100,00 638.841
(Persero)
PT Industri Kapal
30 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 8.999.830 130.410.862 139.410.692 64.852.990 88.207.530 153.060.521 18.482.162 193.996 - 700.303 - 32.849.980 - 13.473.519 - 176.310 - 13.649.829 60,54 -
PT Dok dan
31 Perkapalan Kodja Audited 2020 129.843 9.690.958 9.820.801 372.614 1.119.669 1.492.282 101.700 82 - 8.500.401 - 273.420 8.328.763 - 244 8.328.519 100,00 8.328.763
Bahari (Persero)
PT Dok dan
Perkapalan
32 Audited 2020 23.767.820 87.221.942 110.989.762 38.093.957 41.096.343 79.190.300 20.100.000 7.500.000 - 636.255 2.887.219 31.123.474 675.988 31.799.462 100,00 31.123.474
Surabaya (Persero)
PT Indonesia
33 Asahan Aluminium Unaudited 2020 16.092 160.091 176.183 1.369.245 - 1.369.245 47.007 94.583 - - - 1.334.652 - 1.193.062 - - 1.193.062 63,82 -
(Persero)
PT Krakatau Steel
34 Unaudited 2020 377.915 493.903 871.818 145.362 553.988 699.350 7.000 97.707 - 75 67.686 172.468 - 172.468 100,00 172.468
(Persero) Tbk
PT Boma Bisma
35 Audited 2020 45.032.121 135.746.682 180.778.803 26.588.467 81.605.600 108.194.067 54.177.941 - 19.001.920 - 14.705.092 9.721.891 59.603.004 12.981.732 72.584.736 100,00 59.603.004
Indra (Persero)
PT Industri Nuklir
36 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 175.856 94.727 270.583 137.657 43.353 181.010 2.000 - - 57.308 30.265 89.573 - 89.573 100,00 89.573
PT Industri
Telekomunikasi
37 Unaudited 2020 213.561 602.006 815.567 142.525 233.159 375.684 456.694 3.656 - 2.772 - 23.239 439.883 - 439.883 100,00 439.883
Indonesia (Persero)
PT Barata Indonesia
38 (Persero) Audited 2020 2.946.902 2.116.562 5.063.464 4.061.837 441.723 4.503.560 1.251.843 - - 754.376 - 1.473.380 532.839 27.066 559.905 100,00 532.839
PT Dahana
39 Audited 2020 20.065 18.916 38.981 23.456 27.518 50.974 27.200 - - 586 - 39.780 - 11.993 - - 11.993 100,00 -
(Persero)
PT LEN Industri
40 TW III / 2020 143.056 446.005 589.061 313.908 113.556 427.464 198.870 650 - 188.074 - 225.997 161.597 - 161.597 100,00 161.597
(Persero)
PT Pindad (Persero)
41 Unaudited 2020 364.486 931.279 1.295.765 643.298 1.072.846 1.716.144 350.000 1.229 - 731.796 - 1.502.751 - 419.726 - 653 - 420.379 100,00 -
PT Dirgantara
42 Indonesia (Persero) Audited 2020 10.705.995 93.380.651 104.086.646 14.928.687 64.382.344 79.311.031 3.628.936 3.997.085 - - 614.153 12.062.621 19.074.489 5.701.126 24.775.615 70,00 13.352.142
PT Adhi Karya
43 Unaudited 2020 519.226 1.636.656 2.155.882 746.468 515.984 1.262.452 363.945 111.968 - (5.764) 423.161 893.310 120 893.430 73,15 653.456
(Persero) Tbk
PT Amarta Karya
44 TW III / 2020 153.161 113.916 267.077 12.120 38.317 50.437 40.000 - - - 1.322 177.962 216.640 - 216.640 60,00 129.984
(Persero)
PT Brantas
45 Abipraya (Persero) Unaudited 2020 347.963 252.287 600.250 111.926 1.850 113.776 150.000 - - - 336.474 486.474 - 486.474 60,00 291.884
PT Jasa Marga
46 Audited 2020 117.652 271.910 389.562 47.368 51.073 98.441 25.863 - - - 1.038 265.695 290.521 600 291.121 51,09 148.427
(Persero) Tbk
PT Waskita Karya
47 Audited 2020 9.164.500 44.042.569 53.207.069 9.281.616 26.885.473 36.167.090 12.268.743 - - - 1.506.438 6.085.705 16.848.010 191.969 17.039.980 100,00 16.848.010
(Persero) Tbk
PT Wijaya Karya
48 TW I / 2020 49.277 757.021 806.298 1.760.390 141.612 1.902.002 798.994 - - 45.000 - 1.939.698 - 1.095.704 - - 1.095.704 96,65 -
(Persero) Tbk
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b
EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS
PT Hutama Karya
49 TW III / 2018 26.791 567.027 593.818 591.048 725.419 1.316.467 417.049 - - 618.400 - 1.758.098 - 722.649 - - 722.649 100,00 -
(Persero)
PT Pembangunan
50 Perumahan Audited 2020 2.399.975 28.639 2.428.614 1.977.834 19.456 1.997.290 102.000 - - - 1.954 329.659 429.704 1.620 431.324 100,00 429.704
(Persero) Tbk
PT Industri Kereta
51 Unaudited 2020 12.527.370 38.104.093 50.631.463 10.627.102 30.656.258 41.283.360 13.929.717 2.302.853 - 23.285.945 - 29.544.601 9.973.913 - 625.811 9.348.103 80,00 7.979.131
Api (Persero)
PT PDI Pulau Batam
52 Audited 2020 4.158.395 2.001.074 6.159.469 4.820.346 1.019.232 5.839.578 175.001 - - 530.166 - 492.336 212.831 107.060 319.891 100,00 212.831
(Persero)
PT Pelabuhan
53 Indonesia I TW III / 2020 90.005 384.000 474.005 4.125.100 3.122.084 7.247.184 1.964.556 - - 45.162 - 8.783.029 - 6.773.311 132 - 6.773.179 96,99 -
(Persero)
PT Pelabuhan
54 Indonesia II Audited 2020 3.510.661 2.801.316 6.311.977 2.735.683 3.235.705 5.971.387 3.885.661 12.450 - 225.732 - 3.783.217 340.626 - 36 340.590 100,00 340.626
(Persero)
PT Pelabuhan
55 Indonesia III TW III / 2020 1.106.433 4.404.484 45.997 192.065 - - - 3.536.113 - 3.298.051 - - 3.298.051 93,04 -
(Persero)
PT Pelabuhan
56 Indonesia IV TW III / 2020 36.516 50.493 87.009 6.311 31.670 37.981 19.000 - - - 6 30.034 49.028 - 49.028 100,00 49.028
(Persero)
PT Indah Karya
57 Audited 2020 71.468.960 46.865.344 6.250.000 - - 6.755.360 11.595.111 24.600.471 3.145 24.603.616 100,00 24.600.471
(Persero)
PT Bina Karya
58 Audited 2020 2.046.355 13.919.787 15.966.142 2.193.720 7.511.890 9.705.610 1.700.000 527.133 - - 221.735 3.442.536 5.447.935 812.598 6.260.533 100,00 5.447.935
(Persero)
PT Angkasa Pura I
59 Audited 2020 19.163.488 32.521.163 51.684.651 5.040.477 29.557.209 34.597.686 1.444.029 - 178.179 - - 1.119.690 15.928.506 16.074.667 1.012.298 17.086.965 100,00 16.074.667
(Persero)
PT Angkasa Pura II
60 Audited 2020 5.532.616 26.662.589 32.195.205 3.292.217 17.861.332 21.153.548 1.018.953 - - 86.159 9.421.822 10.526.934 514.722 11.041.657 100,00 10.526.934
(Persero)
PT Virama Karya
61 Audited 2020 1.217.364 10.563.879 11.781.242 856.903 4.790.600 5.647.503 3.112.085 1.466 - - 2.983.986 6.097.537 36.203 6.133.740 100,00 6.097.537
(Persero)
PT Yodya Karya
62 Unaudited 2020 3.989.384 3.414.900 7.404.284 812.613 210.762 1.023.375 7.629.900 143 - - 134.919 - 1.117.255 6.377.869 3.040 6.380.909 100,00 6.377.869
(Persero)
PT Indra Karya
63 Audited 2020 33.924.939 19.547.512 53.472.451 27.986.827 11.478.634 39.465.461 619.990 4.687.612 - 2.167.379 3.149.260 10.624.241 3.382.749 14.006.990 51,12 5.431.112
(Persero)
PT Bank Negara
64 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 917.692 2.067.735 2.985.427 228.700 711.576 940.276 880.000 797.808 - - 7.467 375.407 2.045.748 - 597 2.045.151 100,00 2.045.748
Tbk
PT Bank Mandiri
65 Audited 2020 154.729 452.685 607.413 167.084 293.312 460.396 350.537 - - 1.629 - 205.149 147.017 - 147.017 100,00 147.017
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
66 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 16.981.809 114.701.457 131.683.265 38.194.413 39.613.468 77.807.881 40.216.132 - - 25.145.928 - 15.187.554 50.174.506 3.700.878 53.875.384 100,00 50.174.506
Tbk
PT Bank Tabungan
67 Negara (Persero) Audited 2020 31.664.889 26.077.979 2.300.000 1.500.000 - 339 1.772.694 5.573.033 13.877 5.586.910 100,00 5.573.033
Tbk
PT ASABRI
68 Unaudited 2020 325.523.554 648.131.450 973.655.004 150.815.907 381.996.660 532.812.567 230.425.218 - 13.305.583 12.453 - 526.920 193.752.923 410.358.091 30.484.347 440.842.437 100,00 410.358.091
(Persero)
PT Asuransi
69 Jiwasraya (Persero) Audited 2020 456.564 1.138.244 1.594.808 268.634 596.036 864.669 1.021.315 39.722 - 744.939 - 1.075.842 730.133 5 730.139 100,00 730.133
PT Reasuransi
70 Indonesia Utama Unaudited 2020 96.334.251 1.491.601.508 1.587.935.759 147.664.040 500.459.127 648.123.167 135.342.182 141.019 5.075.552 661.734.097 136.585.580 938.878.430 934.162 939.812.592 100,00 938.878.430
(Persero)
PT Taspen (Persero)
71 Audited 2020 8.020.825 4.937.156 12.957.981 6.288.396 3.011.481 9.299.877 2.996.688 - 308.059 - 354.663 611.734 3.655.026 3.078 3.658.104 100,00 3.655.026
PT Garuda
72 Indonesia (Persero) Audited 2020 389.282 2.831.477 3.220.758 222.447 944.643 1.167.089 156.200 - - - 1.892.139 2.048.339 5.330 2.053.669 100,00 2.048.339
Tbk
PT Pelayaran
Nasional Indonesia
73 Audited 2020 6.571.948 1.168.995 7.740.943 5.747.748 576.486 6.324.234 1.367.542 - - - 359.404 408.551 1.416.690 19 1.416.708 100,00 1.416.690
(Persero)
PT Kereta Api
74 Indonesia (Persero) Audited 2020 3.399.627 5.728.335 9.127.961 3.137.814 1.341.449 4.479.263 455.023 - - 2.171.543 2.024.400 4.650.966 - 2.268 4.648.698 100,00 4.650.966
PT Bahana
Pembinaan Usaha
75 TW III / 2020 32.084 126.801 158.885 110.043 10.417 120.460 13.000 2.276 - 104.868 - 81.719 38.425 - 38.425 53,00 20.365
Indonesia (Persero)
PT Biro Klasifikasi
76 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 43.041.157 84.243.716 127.284.873 23.063.301 31.604.765 54.668.066 25.000.000 - - 32.033.193 15.377.883 72.411.076 205.731 72.616.807 100,00 72.411.076
PT Danareksa
77 Audited 2020 4.983.891 9.440.000 14.423.891 5.101.332 2.933.626 8.034.959 1.051.567 996.231 - 3.148.698 1.114.242 6.310.739 78.194 6.388.933 100,00 6.310.739
(Persero)
PT Kliring Berjangka
Indonesia (Persero)
78 Unaudited 2020 10.660.941 7.173.272 878.358 270 - 1.174.960 1.434.063 3.487.651 18 3.487.669 100,00 3.487.651
PT Permodalan
79 Nasional Madani Audited 2020 154.801 4.937.471 5.092.272 561.802 1.429.226 1.991.028 534.000 1.008 - 4.718.969 - 2.152.733 3.101.244 - 3.101.244 100,00 3.101.244
(Persero)
PT PANN (Persero)
80 Audited 2020 52.677 223.016 275.693 83.308 38.904 122.212 46.850 181 - 177.855 - 71.461 153.425 56 153.481 100,00 153.425
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b
EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS
PT Pegadaian
81 Audited 2020 1.130.926 4.606.250 5.737.176 850.139 1.479.148 2.329.287 993.253 1.270.607 - - 59.326 1.203.320 3.407.854 35 3.407.889 75,51 2.573.270
(Persero)
PT Sucofindo
82 Audited 2020 15.564.604 62.441.640 78.006.244 11.506.163 30.846.746 42.352.909 593.152 1.458.258 - 82.174 32.039.825 34.173.409 1.479.926 35.653.335 51,01 17.431.856
(Persero)
PT Surveyor
83 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 16.287 597.608 613.895 21.080 566.383 587.463 133.713 - - - - 107.281 26.432 - 26.432 61,48 16.250
PT ASDP Indonesia
84 Ferry (Persero) Audited 2020 1.807.238 1.938.550 3.745.788 383.079 522.001 905.081 300.000 1.141 - 663.883 1.876.515 2.841.539 - 832 2.840.707 95,00 2.699.462
PT Djakarta Lloyd
85 Unaudited 2020 5.433 32.001 37.434 46.757 132.304 179.061 13.000 - - - - 154.627 - 141.627 - - 141.627 100,00 -
(Persero)
PT Perusahaan
86 Pengelola Aset Audited 2020 1.104.554 722.715 1.827.269 352.963 104.129 457.092 25.000 105 - 197.897 1.153.255 1.376.257 - 6.080 1.370.177 85,12 1.171.470
(Persero)
87 PT Iglas (Persero) Unaudited 2020 289.239.176 274.431.523 500.000 - - - 744.453 14.939.587 14.695.134 112.519 14.807.653 100,00 14.695.134
PT Industri Sandang
Nusantara (Persero)
88 Audited 2020 46.503.000 200.440.000 246.943.000 69.093.000 56.961.000 126.054.000 4.953.000 2.711.000 - 374.000 94.489.000 102.527.000 18.362.000 120.889.000 52,09 53.406.314
PT Primissima
89 Audited 2020 143.657 557.221 700.878 33.664 30.236 63.900 250.000 106 - - 14.075 400.947 636.977 1 636.978 100,00 636.977
(Persero)
PT Survai Udara
90 TW III / 2020 130.066 242.109 372.175 118.549 27.254 145.803 11.000 - - 225.058 - 9.686 226.372 - 226.372 100,00 226.372
Penas (Persero)
PT Varuna Tirta
91 Prakasya (Persero) Unaudited 2020 390.344 135.133 525.477 224.380 75.561 299.941 25.000 1.051 - 109.183 90.302 225.536 - 225.536 100,00 225.536
PT Kertas Kraft
92 Audited 2020 32.538.763 73.050.197 105.588.960 48.237.836 40.773.569 89.011.405 1.357.395 5.849.531 - 765.435 - 440.120 7.532.242 9.045.313 16.577.555 66,04 4.974.292
Aceh (Persero)
PT Kertas Leces
93 (Persero) (dalam Audited 2020 47.980.946 20.128.239 68.109.185 44.168.468 7.283.292 51.451.760 896.995 6.555.389 - 1.835.684 4.390.063 13.678.131 2.979.294 16.657.425 65,05 8.897.624
pailit)
PT Merpati
94 Nusantara Airlines Audited 2020 396.251 179.472 575.723 282.877 36.248 319.125 50.000 - - - 6.148 212.746 256.599 - 256.599 100,00 256.599
(Persero)
Total Persero 923.841.976 3.519.166.287 9.178.548.197 854.866.758 1.580.957.831 6.605.221.580 779.395.552 18.054.370 5.708.974 876.079.656 789.267.719 2.468.506.272 104.820.345 2.573.326.617 2.246.235.879
TOTAL 955.344.574 3.550.833.557 9.241.718.066 875.851.780 1.591.933.731 6.637.182.503 797.896.722 19.371.387 5.708.974 875.039.805 801.775.391 2.499.792.280 104.743.283 2.604.535.563 2.277.521.887
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Triwulan Tahun 2020 Audited LD34c
Nilai BPYBDS per 31 Telah Ditetapkan Menjadi Pengurangan Selama Nilai BPYBDS Per 31
Desember 2019 PMN s.d. 31 Desember 2020 Tahun 2020 Desember 2020
2 sebesar Rp22.389.677.000,00
merupakan aset yang akan dihibahkan
kepada
Pemprov Jatim dan rencananya akan
3 PT ASDP 620.969.314.032,00 620.969.314.032,00 dikeluarkan dari daftar aset BPYBDS.
Saat ini menunggu dokumen dari
Kemenhub untuk mengeluarkan aset
dimaksud dari daftar BPYBDS dengan
melakukan revisi BASTO Nomor
07/LLASDP-JTM/SRT-II/2015 sebagai
dasar pengeluaran dari daftar aset
BPYBDS.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Triwulan Tahun 2020 Audited LD34c
Nilai BPYBDS per 31 Telah Ditetapkan Menjadi Pengurangan Selama Nilai BPYBDS Per 31
Desember 2019 PMN s.d. 31 Desember 2020 Tahun 2020 Desember 2020
Nilai BPYBDS per 31 Telah Ditetapkan Menjadi Pengurangan Selama Nilai BPYBDS Per 31
Desember 2019 PMN s.d. 31 Desember 2020 Tahun 2020 Desember 2020
Jumlah I 555.010.084.972
Sumber
No. Nama Perusahaan Saham % Saham Kepemilikan RI Jumlah Saham Kepemilkan Pemerintah
a)
1 PT Bank Bukopin Kelas A 0,06% 4.736.255 47.362.550.000
Kelas B 11,38% 1.034.232.376 103.423.237.600
Total 11,44% 1.038.968.631 150.785.787.600
2 PT Rekayasa Industri (REKIND) 4,97% 22.366 22.366.000.000
3 PT Indosat, Tbk Seri B 14,29% 776.624.999 77.662.499.900
4 PT Socfindo Seri B 1 265.000
Seri C 2.999 794.735.000
Seri D 2.000 3.430.000.000
Total 10,00% 5.000 4.225.000.000
5 PT Prasadha pamunah Limbah Industri (PPLI) 5,00% 50 2.478.911.250
6 PT Nindya Karya 1,00% 59.500 59.500.000.000
7 PT Asean Bintulu Fertilizer 13,00% 39.000 136.188.000.000
8 PT Perkebunan Nusantara I 24,00% 38.641 38.641.000.000
9 PT Perkebunan Nusantara II 10,00% 32.761 32.761.000.000
10 PT Perkebunan Nusantara IV 10,00% 294.212 294.212.000.000
11 PT Perkebunan Nusantara V 10,00% 131.332 131.332.000.000
12 PT Perkebunan Nusantara VI 10,00% 65.329 65.329.000.000
13 PT Perkebunan Nusantara VII 10,00% 140.122 140.122.000.000
14 PT Perkebunan Nusantara VIII 13,17% 122.528 122.528.000.000
15 PT Perkebunan Nusantara IX 10,00% 159.981 159.981.000.000
16 PT Perkebunan Nusantara X 10,00% 184.560 184.560.000.000
17 PT Perkebunan Nusantara XI 10,00% 116.848 116.848.000.000
18 PT Perkebunan Nusantara XII 10,00% 127.298 127.298.000.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34d
Sumber
No. Nama Perusahaan Saham % Saham Kepemilikan RI Jumlah Saham Kepemilkan Pemerintah
a)
19 PT Perkebunan Nusantara XIII 10,00% 102.974 102.974.000.000
20 PT Perkebunan Nusantara XIV 10,00% 23.500 23.500.000.000
21 PT PANN Pembiayaan Maritim 0,00% 1 1.000.000
22 PT Kawasan Industri Lampung 20,36% 1.762.087 1.762.087.000
23 PT Bukit Asam (Persero) Tbk 0,00% 1 500
24 PT Timah (Persero) Tbk 0,00% 1 50
25 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,00% 1 100
26 PT Perusahaan Gas Negara Tbk 0,00% 1 100
PT Istaka Karya (Persero) 7,66% 50.000 50.000.000.000
PT Indofarma Tbk 0,00% 1 100
PT Kimia Farma Tbk 0,00% 1 100
PT Asuransi Jasa Indonesia 0,00% 1 1.000.000
PT Jasa Raharja 0,00% 1 1.000.000
PT Jaminan Kredit Indonesia 0,00% 1 1.000.000
27 PT Asuransi Kredit Indonesia 0,00% 1 1.000.000
JUMLAH II 2.045.059.286.700
JUMLAH I + II 2.600.069.371.672
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34e
EKUITAS YANG
LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN
STATUS ASET ASET TIDAK TOTAL MODAL EKUITAS DIATRIBUSIKAN KEPENTINGAN JUMLAH % SAHAM KEPEMILIKAN
NO PERUSAHAAN MINORITAS KESEHATAN TOTAL ASET JANGKA JANGKA MODAL BPYBDS SALDO LABA
LAPORAN LANCAR LANCAR LIABILITAS SAHAM LAIN KEPADA PEMILIK NON PENGENDALI EKUITAS NEGARA NEGARA
PENDEK PANJANG DISETOR
ENTITAS
1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 15 16
1 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut Audited 2020 609.548 538.134 466.868 1.005.002 108.074 18.492 126.566 200.000 - - (9.512) 688.160 878.648 (213) 878.435 50,00% 439.324
2 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Audited 2020 315.626 527.373 272.895 800.268 114.974 453.923 568.897 200.000 - - (150) 31.522 231.372 0 231.372 50,00% 115.686
3 PT Nindya Karya Audited 2020 3.436.542 4.221.245 1.265.572 5.486.818 3.203.168 765.575 3.968.743 559.497 - - 336.686 610.943 1.507.126 10.949 1.518.075 1,00% 59.500
4 PT Perkebunan Nusantara I Unaudited 2020 199.903 264.785 2.177.511 2.442.296 1.527.307 1.160.500 2.687.807 160.997 7.766 - 230.329 (644.786) (245.694) 183 (245.511) 24,00% 38.641
5 PT Perkebunan Nusantara II Unaudited 2020 429.996 480.447 7.658.494 8.138.941 3.086.425 2.596.358 5.682.783 327.606 - - 3.726.780 (1.598.512) 2.455.874 284 2.456.158 10,00% 32.761
6 PT Perkebunan Nusantara IV Unaudited 2020 1.854.569 2.569.317 15.966.152 18.535.469 2.710.041 8.669.638 11.379.679 2.942.116 45.658 - 3.093.308 1.113.027 7.194.109 (38.319) 7.155.790 10,00% 294.212
7 PT Perkebunan Nusantara V Unaudited 2020 1.116.891 1.633.442 8.091.313 9.724.755 1.595.195 5.737.923 7.333.118 1.313.322 5.902 - 1.108.450 (36.038) 2.391.636 1 2.391.637 10,00% 131.332
8 PT Perkebunan Nusantara VI Unaudited 2020 395.026 551.042 3.853.313 4.404.355 659.992 2.196.396 2.856.388 653.293 28.353 - 735.702 127.639 1.544.987 2.980 1.547.967 10,00% 65.329
9 PT Perkebunan Nusantara VII Unaudited 2020 1.323.805 1.194.596 10.848.315 12.042.911 5.201.802 6.837.672 12.039.474 1.401.223 51.018 - 4.143.533 (5.593.038) 2.736 701 3.437 10,00% 140.122
10 PT Perkebunan Nusantara VIII Unaudited 2020 929.266 817.592 10.609.030 11.426.622 2.542.700 2.933.567 5.476.267 930.302 24.485 - 6.088.923 (1.095.309) 5.948.401 1.954 5.950.355 13,17% 122.528
11 PT Perkebunan Nusantara IX Unaudited 2020 1.722.280 1.037.831 4.059.566 5.097.397 2.546.735 1.472.329 4.019.064 1.627.830 - - 1.887.895 (2.437.392) 1.078.333 0 1.078.333 10,00% 159.981
12 PT Perkebunan Nusantara X Unaudited 2020 2.920.473 2.192.595 10.338.887 12.531.482 1.429.623 1.891.608 3.321.231 1.845.596 482.965 - 6.339.583 469.369 9.137.513 72.738 9.210.251 10,00% 184.560
13 PT Perkebunan Nusantara XI Unaudited 2020 1.685.178 959.743 7.918.114 8.877.857 2.062.712 2.075.785 4.138.497 1.168.481 - - 3.645.165 (74.286) 4.739.360 0 4.739.360 10,00% 116.848
14 PT Perkebunan Nusantara XII Unaudited 2020 1.194.535 864.667 10.427.247 11.291.914 2.851.817 2.249.240 5.101.057 1.272.976 92.738 - 5.105.270 (281.597) 6.189.387 1.470 6.190.857 10,00% 127.298
15 PT Perkebunan Nusantara XIII Unaudited 2020 464.023 365.721 3.552.610 3.918.331 3.592.591 3.710.125 7.302.716 1.029.738 - - 1.257.474 (5.711.197) (3.423.985) 39.600 (3.384.385) 10,00% 102.974
16 PT Perkebunan Nusantara XIV Unaudited 2020 420.741 380.754 2.091.700 2.472.454 1.398.752 2.094.970 3.493.722 235.000 2.859 - 910.414 (2.169.541) (1.021.268) 0 (1.021.268) 10,00% 23.500
17 PT Rekayasa Industri Unaudited 2020 5.186.313 7.762.569 2.192.796 9.955.365 8.516.671 2.134.745 10.651.416 450.000 - - (1.675.825) 450.535 (775.290) 79.239 (696.051) 4,97% 22.366
18 PT PANN Pembiayaan Maritim Unaudited 2020 300.243 933.255 252.652 1.315.061 87.690 - 0 (722.148) 680.603 0 680.603 0,00% 1
19 PT Indosat, Tbk Audited 2020 8.400.058 9.594.951 53.183.789 62.778.740 22.658.094 27.207.250 49.865.344 543.393 1.546.587 - 353.504 9.426.998 11.870.482 1.042.914 12.913.396 14,29% 77.662
20 PT Bank Bukopin Tbk TW III / 2020 18.400.146 80.321.845 69.963.671 1.376.437 6.871.385 - 1.689.249 398.532 10.335.603 22.571 10.358.174 11,44% 150.786
21 PT Socfindo Audited 2019 433.932 357.477 1.499.783 1.857.260 332.191 637.022 969.213 42.250 3.671 - 0 842.126 888.047 0 888.047 10,00% 4.225
22 PT Asean Bintulu Fertilizer Audited 2017 1.386.965 978.516 2.670.815 3.649.331 210.068 462.601 672.669 1.000.500 - - 0 1.976.162 2.976.662 0 2.976.662 13,00% 136.188
23 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri Audited 2019 906.308 1.071.191 646.386 1.717.577 113.828 156.247 270.075 50.888 (22.638) - 408.714 1.010.537 1.447.502 0 1.447.502 5,00% 2.479
24 PT Kawasan Industri Lampung Audited 2015 21.461 21.461 304 21.765 78 0 78 8.656 - - 0 13.031 21.687 0 21.687 20,36% 1.762
25 PT Bukit Asam Tbk Audited 2020 9.819.773 8.364.356 15.692.399 24.056.755 3.872.457 3.245.102 7.117.559 1.152.066 (132.439) - 223.202 15.520.575 16.763.404 175.792 16.939.196 0,00% 0
26 PT Timah Tbk Audited 2020 7.227.991 6.557.264 7.960.436 14.517.700 5.865.165 3.712.399 9.577.564 372.388 64.383 - (106.645) 4.609.863 4.939.989 147 4.940.136 0,00% 0
27 PT Aneka Tambang Tbk Audited 2020 9.735.084 9.150.514 22.578.999 31.729.513 7.553.261 5.136.803 12.690.064 2.403.076 3.934.833 - 3.915.455 8.786.064 19.039.428 21 19.039.449 0,00% 0
28 PT Perusahaan Gas Negara Tbk Audited 2020 28.291.609 77.975.270 106.266.878 16.688.406 47.892.007 64.580.413 4.852.386 (6.595.140) - (560.950) 33.802.098 31.498.393 10.188.072 41.686.465 0,00% 0
29 PT Istaka Karya (Persero) SMT I/2020 333.629 270.783 604.412 408.278 64.500 472.778 652.898 - - 147.662 (668.926) 131.634 0 131.634 7,66% 50.000
30 PT Indofarma Tbk Unaudited 2020 1.339.714 632.604 1.972.318 947.196 451.449 1.398.645 309.927 81.120 - 212.949 (30.330) 573.666 7 573.673 0,00% 0
31 PT Kimia Farma Tbk Audited 2020 6.093.104 11.469.713 17.562.817 6.786.942 3.670.203 10.457.145 555.400 (885.401) - 5.032.162 2.291.237 6.993.397 112.275 7.105.672 0,00% 0
32 PT Asuransi Jasa Indonesia Unaudited 2020 14.055.335 11.232.650 425.000 - - 115.827 2.272.965 2.813.792 8.893 2.822.685 0,00% 1
33 PT Jasa Raharja Unaudited 2020 17.366.939 5.989.296 8.500.000 - - (527.140) 3.334.377 11.307.237 70.406 11.377.643 0,00% 1
34 PT Jaminan Kredit Indonesia Unaudited 2020 19.380.636 8.824.082 7.638.733 - - 268.385 2.649.422 10.556.540 14 10.556.554 0,00% 1
35 PT Asuransi Kredit Indonesia Unaudited 2020 25.041.791 13.213.531 400.000 6.211.000 - (103.770) 5.320.143 11.827.373 887 11.828.260 0,00% 1
Persero
1 PT Sarana Multi Infrastruktur Audited 5.784.186.472.526 3.388.495.691.645 2.395.690.780.881 25.516.334.287 19.571.446.799 2.401.635.668.369 - 2.401.635.668.369 494.894.974.880 1.906.740.693.489 (383.089.348.747) 1.523.651.344.742 1.906.740.693.489 1.523.651.344.742
2 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Audited 998.110.931.000 376.687.367.000 621.423.564.000 - - 621.423.564.000 - 621.423.564.000 863.242.000 620.560.322.000 291.915.913.000 912.476.235.000 620.560.322.000 912.476.235.000
3 PT Sarana Multigriya Finansial Audited 2.348.655.000.000 1.752.435.000.000 596.220.000.000 - - 596.220.000.000 - 596.220.000.000 126.414.000.000 469.806.000.000 1.641.000.000 471.447.000.000 469.806.000.000 471.447.000.000
4 PT Geo Dipa Energi Audited 880.368.910.168 591.224.178.920 289.144.731.248 23.164.112.511 33.221.679.820 279.087.163.939 - 279.087.163.939 82.508.438.386 196.578.725.553 (9.076.814.190) 187.501.911.363 196.578.725.553 187.501.911.363
Total Persero 10.011.321.313.694 6.108.842.237.565 3.902.479.076.129 48.680.446.798 52.793.126.619 3.898.366.396.308 - 3.898.366.396.308 704.680.655.266 3.193.685.741.042 (98.609.249.937) 3.095.076.491.105 3.193.685.741.042 3.095.076.491.105
18.993.498.313.694 14.913.813.237.565 4.079.685.076.129 304.755.446.798 487.214.126.619 3.897.226.396.308 - 3.897.226.396.308 523.570.655.266 3.373.655.741.042 339.257.750.063 3.712.913.491.105 3.378.936.741.042 3.662.190.491.105
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34h
Persero
1 PT Sarana Multi Infrastruktur - - 100.740.244.241.489 - - 63.216.800.934.460 30.516.600.000.000 - - 16.698.919.212 6.990.144.387.817 37.523.443.307.029 - 37.523.443.307.029 100,00 37.523.443.307.029
2 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia - - 13.547.457.183.000 - - 204.025.005.000 8.000.000.000.000 1.570.000.000.000 - 298.531.898.000 3.474.900.280.000 13.343.432.178.000 - 13.343.432.178.000 100,00 13.343.432.178.000
3 PT Sarana Multigriya Finansial - - 32.506.786.000.000 - - 21.077.814.000.000 6.800.000.000.000 1.750.000.000.000 - 7.168.000.000 2.871.804.000.000 11.428.972.000.000 - 11.428.972.000.000 100,00 11.428.972.000.000
4 PT Geo Dipa Energi 743.469.613.368 4.062.463.914.206 4.805.933.527.574 434.432.096.587 545.165.998.208 979.598.094.795 3.275.443.770.000 700.000.000.000 - - (149.108.337.221) 3.826.335.432.779 - 3.826.335.432.779 94,50 3.571.118.859.413
Total Persero 743.469.613.368 4.062.463.914.206 151.600.420.952.063 434.432.096.587 545.165.998.208 85.478.238.034.255 48.592.043.770.000 4.020.000.000.000 - 322.398.817.212 13.187.740.330.596 66.122.182.917.808 - 66.122.182.917.808 65.866.966.344.442
5 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - - 5.109.461.000.000 - - 1.584.707.000.000 5.774.815.000.000 - - 843.965.000.000 (3.249.369.000.000) 3.369.411.000.000 155.343.000.000 3.524.754.000.000 46,99 1.583.286.228.900
6 PT Tuban Petrochemical Industries - - 92.084.560.000.000 - - 67.288.011.000.000 32.146.276.000.000 - - 131.101.000.000 (7.480.828.000.000) 24.796.549.000.000 - 24.796.549.000.000 100,00 24.796.549.000.000
Total Badan Usaha Lainnya - - 97.194.021.000.000 - - 68.872.718.000.000 37.921.091.000.000 - - 975.066.000.000 (10.730.197.000.000) 28.165.960.000.000 155.343.000.000 28.321.303.000.000 26.379.835.228.900
743.469.613.368 4.062.463.914.206 248.794.441.952.063 434.432.096.587 545.165.998.208 154.350.956.034.255 86.513.134.770.000 4.020.000.000.000 - 1.297.464.817.212 2.457.543.330.596 94.288.142.917.808 155.343.000.000 94.443.485.917.808 92.246.801.573.342
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34i
PMN Lainnya
15 ASEAN Infrastructure Fund USD 120.000.000,00 1.692.601.200.000
16 International Rubber Consortium Limited USD 4.000.000,00 56.420.040.000
Jumlah - 124.000.000,00 1.749.021.240.000
No ALOKASI PEMBIAYAAN ANGGARAN DIPA 2020 REALISASI TUNAI S.D 31 JUNI 2020 % REALISASI
No ALOKASI PEMBIAYAAN ANGGARAN DIPA 2020 REALISASI TUNAI S.D 31 JUNI 2020 % REALISASI
2 The Islamic Corporation For The Development of Private Sector (ICD) (42.744.028.000) (41.868.368.701) 98%
3 International Fund for Agricultural Development (IFAD) (43.200.000.000) (42.315.000.000) 98%
4 International Development Association (IDA) (217.384.000.000) (216.392.800.000) 100%
5 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (238.162.443.000) (233.283.420.143) 98%
6 Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) (43.200.000.000) (42.315.000.000) 98%
7 Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) (2.521.260.000) (2.469.609.188) 98%
3=(1+ 12=7+8+9+10
1 2 4 9 5 6=(4+5) 7 8 10 11
2) +11
Persero
1 PT Sarana Multi Infrastruktur 36.854.208.051.526 1.906.740.693.489 (383.089.348.747) - 1.523.651.344.742 (500.000.000.000) - 1.023.651.344.742 37.877.859.396.268 37.523.443.307.029 (354.416.089.239) (354.416.089.239) -
2 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia 10.971.782.943.000 620.560.322.000 291.915.913.000 - 912.476.235.000 (110.827.000.000) 1.570.000.000.000 2.371.649.235.000 13.343.432.178.000 13.343.432.178.000 - - -
3 PT Sarana Multigriya Finansial 9.348.938.000.000 469.806.000.000 1.641.000.000 - 471.447.000.000 (100.000.000.000) 1.750.000.000.000 2.121.447.000.000 11.470.385.000.000 11.428.972.000.000 (41.413.000.000) (41.413.000.000) -
4 PT Geo Dipa Energi 2.754.006.846.665 183.466.924.559 (8.471.390.684) - 174.995.533.875 - 700.000.000.000 874.995.533.875 3.629.002.380.540 3.571.118.859.413 (57.883.521.128) (11.193.521.128) - 46.690.000.000
Total Persero 59.928.935.841.191 3.180.573.940.048 (98.003.826.431) - - 3.082.570.113.617 (710.827.000.000) 4.020.000.000.000 6.391.743.113.617 66.320.678.954.808 65.866.966.344.442 (453.712.610.367) (407.022.610.367) - (46.690.000.000)
JUMLAH 80.372.112.721.191 3.420.497.863.748 139.658.660.869 - - 3.560.156.524.617 (710.827.000.000) 14.020.000.000.000 16.869.329.524.617 97.241.442.245.808 92.246.801.573.342 (4.994.640.672.467) (4.947.630.582.067) (320.090.400) (46.690.000.000)
DAFTAR BARANG JAMINAN ASET KREDIT EKS BPPN DAN EKS KELOLAAN PT PPA
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1 03.03.01.00007491 Salmin Letto, Ir SHM 20154 Drs. Haji Muhammad Yusuf Kalla 120 -
2 03.03.01.00011760 Nasimul Falah BPKB 7888544 N CV. Kalung Mas - -
3 03.03.01.00013106 Djoko Sutrisno BPKB 7888535 N CV. Kalung Mas - -
4 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8805607 N - - -
5 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8805606 N - - -
6 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8805605 N - - -
7 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8349842 N - - -
8 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8349844 N - - -
9 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8522586 N - - -
10 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8802482 N - - -
11 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8522560 N - - -
Drs. H. Andi
12 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 966 Syarifuddin MBA 5080
Drs. H. Andi
13 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 741 Syarifuddin MBA 19714
Drs. H. Andi
14 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 964 Syarifuddin MBA 12858
Drs. H. Andi
15 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 965 Syarifuddin MBA 6486
Drs. H. Andi
16 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 963 Syarifuddin MBA 20310
17 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 157 Arief Budi Haryanto 405
Drs. H. Andi
18 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 8 Syarifuddin MBA 8886
19 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 63 Arief Budi Haryanto 672
Drs. H. Andi
20 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 1526 Syarifuddin MBA 9990
21 03.03.01.00024250 EKA EDDIE HADI MULYONO, DRS. BPKB 8521836 N - - -
22 03.03.01.00007481 HERIANTO BPKB BPKB No. 0343060 B -
23 03.03.01.00007481 HERIANTO BPKB No. 0343061 B -
24 03.03.01.00008020 A RAHMAN KASEM AJB 246 A RAHMAN KASEM 270
25 03.03.01.00008021 AMINAH (KEUNIREE) AJB 238/PIDIE/1996 AMINAH
26 03.03.01.00008369 RAMAI JAYA SEJATI PT SHM 48/KP. Geuce
27 03.03.01.00008373 ALIMUDDIN JABAT BPKB
28 03.03.01.00008374 ALIMUDDIN JABAT BPKB
No. 2/Pidie/ 1997 tanggal 3
29 03.03.01.00008564 AZHARI (KEUNIREE) AJB Januari 1997 Azhari
254 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHP 1907 Abas als. Tjoe Tjin Bing dan Wati als Lie Tjhiah Heh 552
256 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHGB 2605 Tjetty 8300
257 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHP 1908 Abas als. Tjoe Tjin Bing dan Wati als. Lie Tjhiah Heh 886
258 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHP 1909 Abas als. Tjoe Tjin Bing 954
259 03.03.01.00012294 DHARTO SUHARTONO AJB
260 03.03.01.00007919 HARIS RASIDI SHGB
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
261 03.03.01.00004963 ENA SUKYANA SHM
262 03.03.01.00004963 APUK IDRIS BPKB
263 03.03.01.00017216 KASTA Girik
264 03.03.01.00017216 HAJI SYAHRUDIN BIN HAJI MUSTAKIM Girik
265 03.02.00.00002204 Muchsin Bakrie qq. Adhikara Dharma SHM 652 13710
266 03.02.00.00002204 Muchsin Bakrie qq. Adhikara Dharma BPKB 0089708 G
267 03.02.00.00002207 ABDUL ROCHIM SHGB 0089708 G
268 03.02.00.00002203 PT. Hensie Utama Textile qq. Adhikara Dharma AJB 0089708 G
269 03.02.00.00002298 BIAK MARAUW TDC, PT SHGB B.01/Sawa PT. Biak Marauw TDC
270 03.03.01.00007462 Rukman Purnama BPKB 0 0
271 03.03.01.00007463 Wakih SHM 0 0
272 03.03.01.00007505 DEDEN KURNIWAN SHM 0 0
273 03.03.01.00007935 M. Mudi BPKB 0 0
274 03.03.01.00007936 Nasir SHM 0 0
275 03.03.01.00007938 Abadi Jaya, KUD BPKB 0 0
276 03.03.01.00008165 Abdurrahim Soeleman SHM 0 0
277 03.03.01.00010551 PT Bumi Griya Pakuan BPKB 0 0
278 03.03.01.00011627 Muhtar Bin Diing SHM 0 0
279 03.03.01.00011897 SYAMSUDIN SHGB 0 0
280 03.03.01.00011900 Yazid Askar BPKB 0 0
281 03.03.01.00013114 Wences Laus SHM 0 0
282 03.03.01.00013174 Jaserman S BPKB 0 0
283 03.03.01.00013393 Dade Sriyanti BPKB 0 0
284 03.03.01.00013394 Dedi Bin Memed BPKB 0 0
285 03.03.01.00013397 Hardipsingh BPKB 0 0
286 03.03.01.00013398 I Komang Weediartha/CV.Luung Gati SHM 0 0
287 03.03.01.00013401 MUSTOPA SHM 0 0
288 03.03.01.00013402 Nuraini Cecep BPKB 0 0
289 03.03.01.00016673 MAMA SHM 0 0
290 03.03.01.00016950 Koperasi Dharma Bakti SHM 0 0
291 03.02.00.00002211 MAWARDI (BOGOR 11) SHGB - 0 12
292 03.02.00.00002212 MAWARDI (BOGOR 9) SHM SHM NO. 1309 MAWARDI 0 0
293 03.02.00.00002215 SUHERMAN (BOGOR 2) SHGB SHGB No. 1367/Ciherang SUHERMAN bin YUSUF 0 60
294 03.02.00.00002219 KOPERASI SINAR CIKEMBAR SHGU Hak guna Usaha No. 1/Bojong PT Soerja Rahajoe 759300 0
815 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3432/Arang Limbung,
816 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3429/Arang Limbung,
817 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3430/Arang Limbung,
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
818 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3431/Arang Limbung,
819 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 148/Sukadana,
820 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 147/Sukadana
SHM No. 33/Sukadana,
821 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Ketapang ,
822 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 102/jungkat , pontianak
SHM No. 130a/Parit Tokaya
823 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM jungkat , Pontianak
824 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama SHGU 3 PT. Ika Nusa Fishtama 4495000 0
825 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama SHGU 1 PT. Ika Nusa Fishtama 1865000 0
826 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama SHGB 1 PT. Ika Nusa Fishtama 334000 0
827 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama BPKB 0694995 PT. Ika Nusa Fishtama 0 0
862/Kelurahan
828 03.03.01.00000585 Frans Bambang Siswanto, IR SHGB Manyarsabrangan Anastasia Sulistyawati 500 0
829 03.03.01.00002755 CHRISTOPER TARIGAN SHM 19 SALAM SEMBIRING 3000 0
830 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHM 411/Cisaranteun Kulon Joko Heriyadi 300 0
831 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHGB 836/Antapani Joko Heriyadi 96 0
832 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHGB 181/Wanaherang PT PERMITRA ANDALAN SEMESTA 9933 0
833 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHM 263/Antapani Joko Heriyadi 2860 0
834 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHGB 835/Antapani Nyonya Nurnismah 96 0
835 03.03.01.00002844 INDOLAND JAYA ,PT SHGB 159 PT INDO LAND JAYA 0 0
836 03.03.01.00002844 INDOLAND JAYA ,PT SHGB 173 PT. INDO LAND JAYA 102 0
837 03.03.01.00002972 PT SEJATI BINASEGARA LINES Bukti Pemilikan Kapal 9022 PT Sejati Bina Segara Lines 0 0
838 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 42 Suharmi Sentanu 1090 0
839 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 43 Suharmi Sentanu 2190 0
840 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 129 Suharmi Sentanu 301 0
841 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 1453 Suharmi Sentanu 1246 0
842 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 44 Suharmi Sentanu 2665 0
843 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1143 H Rony Syahroni HM 1280 0
844 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.609 H Rony Syahroni HM 850 0
845 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.38 H Rony Syahroni HM 2120 0
846 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1131 H Rony Syahroni HM 2545 0
847 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1327 H Rony Syahroni HM 1510 0
848 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1246 H Rony Syahroni HM 2390 0
849 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1525 H Rony Syahroni HM 1663 0
850 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.745 H Rony Syahroni HM 2070 0
851 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1261 H Rony Syahroni HM 985 0
852 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.637 H Rony Syahroni HM 2375 0
853 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1380 H Rony Syahroni HM 2095 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
854 03.03.01.00004078 TJHAI SANTO FRANSISCUS SHM 1389 PT HASTIN INTERNATIONAL BANK 615 0
855 03.03.01.00004081 IR. PERMAI GINTING SHM 51 SURATMAN 462 0
856 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 294 HAJI NUR HASIM 3985 0
857 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 65 M. DJUNAIDI 60870 0
858 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 468 ANWAR BSc 468 0
859 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHGB 218 IR. BAMBANG SUTARTO 86 0
860 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 506 ANWAR 385 0
861 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 85 edi bin iskandar 8820 0
862 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 869 IR. BAMBANG SUTARTO 322 0
863 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 299 SITI NASUCHAH 10630 0
864 03.03.01.00006391 Chalis Kamin & RM Terang Jaya SHGB 502 Chalis Kamin 54 0
865 03.03.01.00006727 PT Surya Abadi Mujur Gemilang SHGB 295 Ramesh Mangharam Mukhi 301 0
866 03.03.01.00006831 Vita Soka. CV / Antonius Hadi Purwanto SHM 652 Antonius Hadi Purwanto 1045 0
867 03.03.01.00006831 Vita Soka. CV / Antonius Hadi Purwanto SHM 549 Antonius Hadi Purwanto 505 0
868 03.03.01.00006831 Vita Soka. CV / Antonius Hadi Purwanto SHGB 276 Antonius Hadi Purwanto 144 0
869 03.03.01.00007102 SAKIYA BNN AJB 0 0
870 03.03.01.00007112 Hartono Sugianto BPKB 0 0
871 03.03.01.00007113 Said Bin M Baluel BPKB 0 0
872 03.03.01.00007121 Harry Sandy BPKB 0 0
873 03.03.01.00007129 Herman Iskandar BPKB 0 0
874 03.03.01.00007164 Maulana Isman BPKB 0 0
875 03.03.01.00007169 BUSMAN AJB 0 0
876 03.03.01.00007174 Sangkar Mas, PT BPKB 0 0
877 03.03.01.00007179 Indocentral Megah Garment, PT SHGB 0 0
878 03.03.01.00007181 Panca Wiratama Sakti, PT SHM 0 0
879 03.03.01.00007182 Abidin A.R. BPKB 0 0
880 03.03.01.00007183 Asmad Bin Jaya BPKB 0 0
881 03.03.01.00007184 Daman Hermawan BPKB 0 0
882 03.03.01.00007185 Djani BPKB 0 0
883 03.03.01.00007187 FX Sumaryono BPKB 0 0
884 03.03.01.00007188 Hasmi Kreasi Corporation, PT BPKB 0 0
885 03.03.01.00007189 Imam Suparman BPKB 0 0
886 03.03.01.00007190 Ineke Salomon BPKB 0 0
887 03.03.01.00007191 Mahyudin Yunus BPKB 0 0
888 03.03.01.00007192 Mariam Natadilaga BPKB 0 0
889 03.03.01.00007193 Marsih BPKB 0 0
890 03.03.01.00007204 Witikno Budidana BPKB 0 0
891 03.03.01.00007207 AUW KAK SIEW AJB 0 0
892 03.03.01.00007214 Dutamas Traco BPKB 0 0
893 03.03.01.00007229 Kusnadi Widjaja AJB 0 0
894 03.03.01.00007312 Sprintindo Citrahutama SHM 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
Tjai Santo Fransiscus/Tjay Santo Ny. Naomi Soeryadi, Tuan Rama Suryadana Soeryadi dan Ny. Indra
895 03.03.01.00007314 Fransiscus/Tjhai Santo Fransiskus SHM SHM No. 3138/Bangka Kirani Soeya 0 0
896 03.03.01.00007317 LISTYAWATI HARYOGYO BPKB 0 0
897 03.03.01.00007319 ASUN SHM 0 0
898 03.03.01.00007321 PASIFIC JAYA LAKSANA, PT SHGB 0 0
899 03.03.01.00007323 Panca Jaya, PD SHM 0 0
900 03.03.01.00007325 Cahaya Buana Utama, PT SHM 0 0
901 03.03.01.00007326 Iwan Karyadi/Suara Busana SHGB 0 0
902 03.03.01.00007342 JULIANA NAPITUPULU SHGB 0 0
903 03.03.01.00007354 Reppi Jeane BPKB 0 0
904 03.03.01.00007355 Sri Aisah BPKB 0 0
905 03.03.01.00007356 Y Robinson Gultom BPKB 0 0
906 03.03.01.00007357 E. Suhaeda BPKB 0 0
907 03.03.01.00007358 Nani BPKB 0 0
908 03.03.01.00007359 Tri Indonusa Surya BPKB 0 0
909 03.03.01.00007360 Sinar Mas Widijaya, PT SHM 0 0
910 03.03.01.00007362 Sunariyah SHM 0 0
911 03.03.01.00007367 Siti Nuryanah BPKB 0 0
912 03.03.01.00007371 BINATRACO, CV AJB 0 0
913 03.03.01.00007461 YAN SUDIN BPKB 0 0
914 03.03.01.00007496 FATAH YASIN BPKB 0 0
915 03.03.01.00007570 Sanusi Anwar SHM 0 0
916 03.03.01.00007573 Handoko Tjandranimpuno SHGB 0 0
917 03.03.01.00007574 Impoli, PD SHM 0 0
918 03.03.01.00007640 PARING KUNANTO BPKB 0 0
919 03.03.01.00007641 SOEPOMO PRASETYO SHGB 0 0
920 03.03.01.00007642 J.B. KOETO HARDJONO, SH SHM 0 0
921 03.03.01.00007643 AP. Nainggolan BPKB 0 0
922 03.03.01.00007645 Johana Sura BPKB 0 0
923 03.03.01.00007646 Yudi Suryadinata BPKB 0 0
924 03.03.01.00007649 Doddy Setia Putra SHM 0 0
925 03.03.01.00007651 EKSPRESS, CV SHGB 0 0
926 03.03.01.00007653 LINCOLN RAYA INDUSTRIES Ltd BPKB 0 0
927 03.03.01.00007654 SOEPARNO ADI SOERYO, SH BPKB 0 0
928 03.03.01.00007656 Ang Sioe Kim BPKB 0 0
929 03.03.01.00007657 Anthony Yuwono SHP 0 0
930 03.03.01.00007662 RM. Sampurna Indah SHM 0 0
931 03.03.01.00007679 Inti Melisa SHGB 0 0
932 03.03.01.00007680 Abu Hanafi Ho SHM 0 0
933 03.03.01.00007682 SUHARTONO LATIF BPKB 0 0
934 03.03.01.00007860 HOLIS DUKIYANA BPKB 0 0
935 03.03.01.00007861 IWAN GUNAWAN WIRACHMAN BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
936 03.03.01.00007862 MOCH MARYONO BPKB 0 0
937 03.03.01.00007863 MOCH TAREKAT BPKB 0 0
938 03.03.01.00007864 MS SYAMSURI BPKB 0 0
939 03.03.01.00007866 RESTA SIANTURI BPKB 0 0
940 03.03.01.00007901 Felly Delius Charlen BPKB 0 0
941 03.03.01.00007963 RR HENDRANINGSIH BPKB 0 0
942 03.03.01.00007964 SJAMSUDIN MS BPKB 0 0
943 03.03.01.00007965 SUDIANA, PT/NY. SUPARSI MARTODIKROMO BPKB 0 0
944 03.03.01.00007966 SUPRAJITNO BPKB 0 0
945 03.03.01.00007969 I Nengah Nardana SHP 0 0
946 03.03.01.00007974 IRZAN ADNAN, IR SHM 0 0
947 03.03.01.00007979 ARIEF SUDARTO SHM 0 0
948 03.03.01.00007980 JOE DATINDO CENTRE, PT SHM 0 0
949 03.03.01.00007988 Sarana Kemas Utama SHM 0 0
950 03.03.01.00007996 Syarifudin BPKB 0 0
951 03.03.01.00007997 Dahlan Suteja SHM 0 0
952 03.03.01.00007999 RUSDY SURYA SHGB 0 0
953 03.03.01.00008002 ELLY NURHAYATI AJB 0 0
MINARNI L. PANGGABEAN qq. SPRINTINDO
954 03.03.01.00008004 CITRAHUTAMA, PT SHM 0 0
955 03.03.01.00008005 Z. haryenny SHM 0 0
956 03.03.01.00008007 IVAN WILANDA AJB 0 0
957 03.03.01.00008015 Artha Simamora AJB 0 0
958 03.03.01.00008017 HUSEN BIN USMAN BPKB 0 0
959 03.03.01.00008031 PT EXPRESINDO MENTARI SHGB 219/RAWABUNGA HAMARA PRASILO UTOMO 0 0
960 03.03.01.00008231 PUTRA PURAGABAYA SAKTI, PT SHM 0 0
961 03.03.01.00008300 Abdul Aziz MZ BPKB 0 0
962 03.03.01.00008301 Halim Aries Iskandar BPKB 0 0
963 03.03.01.00008302 Marmah BPKB 0 0
964 03.03.01.00008304 Alfian Prihatin SHM 0 0
965 03.03.01.00008332 SADUAN UTAMA, PT SHGB 0 0
966 03.03.01.00008334 HASAN TJANDRA BPKB 0 0
967 03.03.01.00008336 Tumpal Simanjuntak SHGB 0 0
968 03.03.01.00008338 BUDHI NUGROHO SHM 0 0
969 03.03.01.00008339 Djakaria bin H Kawal GIRIK 0 0
970 03.03.01.00008340 Djunaidi BPKB 0 0
971 03.03.01.00008341 Harisah, BA, Ny. BPKB 0 0
972 03.03.01.00008342 Makmun S, BA BPKB 0 0
973 03.03.01.00008344 Maria Sukami BPKB 0 0
974 03.03.01.00008346 A. GAPUR A.P BPKB 0 0
975 03.03.01.00008347 ACHMAD MARUF BPKB 0 0
976 03.03.01.00008348 ALPEN SUNARTO BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
977 03.03.01.00008349 CAKAR ELANG SAKTI, PT BPKB 0 0
978 03.03.01.00008350 FEMMY A YUNUS BPKB 0 0
979 03.03.01.00008353 Benny Putra, PT SHM 0 0
980 03.03.01.00008355 Rakuntadati Devie SHM 0 0
981 03.03.01.00008356 ACHMAD RIZAL AJB 0 0
982 03.03.01.00008357 L.K. BOB GERUNGAN BPKB 0 0
983 03.03.01.00008358 Sandy Setiawan BPKB 0 0
984 03.03.01.00008359 M. Toha BPKB 0 0
985 03.03.01.00008440 M. YASSIN IBRAHIM BPKB 0 0
986 03.03.01.00008441 PUMAR COLD STORAGE, PT BPKB 0 0
987 03.03.01.00008543 M NOOR HASAN BPKB 0 0
988 03.03.01.00008544 RD O SURYANA BPKB 0 0
989 03.03.01.00008550 Noor Johan Noeh BPKB 0 0
990 03.03.01.00008557 ZAINUDDIN BPKB 0 0
991 03.03.01.00008562 Pisa Inti Sejati, PT/Ny. Nurana SHM 0 0
992 03.03.01.00008666 Gidion Tatiwakeng SHM 0 0
993 03.03.01.00008691 Iskandar Badawi BPKB 0 0
994 03.03.01.00008692 TD. Tardjaatmadja BPKB 0 0
995 03.03.01.00008693 Syamsul Bahri SHM 0 0
996 03.03.01.00008694 SATRIANA BUDI HARTONO SHP 0 0
997 03.03.01.00008726 Derpolizan SHM 0 0
998 03.03.01.00008745 Hendrik S. BPKB 0 0
999 03.03.01.00008776 Indra Sugiarto BPKB 0 0
1000 03.03.01.00008777 John SHM 0 0
1001 03.03.01.00008778 Lely Ilyas BPKB 0 0
1002 03.03.01.00008780 Olyvia Koswandy SHM 0 0
1003 03.03.01.00008811 Djaja Widjaya BPKB 0 0
1004 03.03.01.00008812 Benkki Stephanus Djaya BPKB 0 0
1005 03.03.01.00009777 P Situmorang BPKB 2152046 Elli Susanti Tarmudji 0 0
1006 03.03.01.00009777 P Situmorang BPKB 3276167 G PT. Multi Plaza Properties 0 0
1026 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 278 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1027 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 275 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1028 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 417 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1029 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 277 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1030 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 276 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1031 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 9051 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1032 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 9316 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1033 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 440 / Sindangkerta Suparmin Effendi 20000 0
1034 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 36 / Sorongan Suparmin Effendi 20000 0
1035 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 13 / Sorongan Suparmin Effendi 20000 0
1036 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 341 / Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1037 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 125 / Cibingbin Suwandi Winata 20000 0
1038 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 270 / Cibingin Andy Wijaya 20000 0
1039 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 266 / Cibingbin Andy Wijaya 20000 0
1040 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 267 / Cibingbin Andy Wijaya 20000 0
1041 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 263 / Cibingbin Andy Wijaya 20000 0
1042 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 265 / Cibingin Andy Wijaya 18670 0
1043 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 5 / Sorongan Suparmin Effendi 20000 0
1044 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 356 / Cibaliung E. Kosasi 20000 0
1045 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 339 / Cibingbin Dadan Tarigan 20000 0
1046 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 328 / Cibingbin TB. M. Kurdi 20000 0
1047 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 159 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
1048 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 156 / Padasuka Suparmin Effendi 19820 0
1049 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 143 / Padasuka Suparmin Effendi 19300 0
1050 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 142 / Padasuka Suparmin Effendi 19350 0
1051 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 119 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1052 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 155 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
1053 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 291 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1054 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 292 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1055 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 353 Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1056 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 375 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1057 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 369 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1058 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 367 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1059 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 358 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1060 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 359 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1061 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 362 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1062 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 258 / Cibingbin Ridwan Arief 20000 0
1063 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 259 / Cibingbin Ridwan Arief 20000 0
1064 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 262 / Cibingbin Ridwan Arief 20000 0
1065 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 349 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1066 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 123 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
1067 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 354 / Cibignbin Mohamad Wagiran 20000 0
1068 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 6385790 F Bhineka Motor 0 0
1069 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 374 / Cibingbin Djunaedi 20000 0
1070 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 5477822 G Drs. Yose Rizal 0 0
1071 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 7454955 G Alwi Choliluddin 0 0
1072 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 3332371 TIrtawinata 0 0
1073 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 281 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1074 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 280 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1075 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 489 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1076 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 291 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1077 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 488 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1078 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 318 / Cibingbin A. Yudirja 20000 0
1079 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 261 / Cibingbin Kadir Saptari 20000 0
1080 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 254 / Cibingbin Abas 20000 0
1081 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 282 / Cibingbin Iwan Setiawan 20000 0
1082 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 290 / Cibingbin Uung Abdulsyukur 20000 0
1083 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 279 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1084 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 342 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1085 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 345 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1086 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 286 / Cibingbin E. Amar Pantasaputra 20000 0
1087 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 352 / Cibingbin Cecep Sofyan 20000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1088 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 372 / Cibingbin Akir Sukirman 16565 0
1089 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 368 / Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1090 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 366 Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1091 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 355 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1092 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 365 / Cibingbin Pajarwati Hadisantoso 20000 0
1093 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 364 / Cibingbin Fajarwati Hadisantoso 20000 0
1094 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 373 / Cibingbin Fajarwati Hadisantoso 20000 0
1095 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 371 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1096 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 370 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1097 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 304 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1098 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 300 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1099 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 301 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1100 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 311 / Cibingin Suparmin Effendi 20000 0
1101 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 312 / Cibingbin Suparmin Effendi 20000 0
1102 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 307 / Cibingbin Suparmin Effendi 20000 0
1103 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 344 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1104 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 343 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1105 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 281 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1106 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 310 / Cibingbin Suparmin Effendi 20000 0
1107 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 314 / Cibingin Suparmin Effendi 20000 0
1108 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 323 / Cibingbin Djunaedy 20000 0
1109 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 329 / Cibingbin Djunaedy 20000 0
1110 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 327 / Cibingin Djunaedy 20000 0
1111 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 285 Mohamad Shodiq 20000 0
1112 03.03.01.00010880 Hariyanto BPKB 0 0
1113 03.03.01.00011291 JAYA PREMITORI, CV BPKB 0 0
1114 03.03.01.00011364 Lodewijk Jacobus Gasperz SHM 0 0
1115 03.03.01.00011457 Johan Zainal SHM 0 0
1116 03.03.01.00011516 Saharnie Burhan BPKB 0 0
1117 03.03.01.00011519 Ali Satria BPKB 0 0
1118 03.03.01.00011520 Iwan Ruchiyat BPKB 0 0
1119 03.03.01.00011525 NOOR FATIMAH SHM 0 0
1120 03.03.01.00011539 Djaja Makmur Metrotama BPKB 0 0
1121 03.03.01.00011540 KRISNA DJAJA BPKB 0 0
1122 03.03.01.00011554 Eka Tisnawati BPKB 6062687G Eka Tisnawati
1123 03.03.01.00011597 NUR ASRI SIREGAR SHM 449 ZAINAL SYARIFUDDIN SIREGAR 0 0
1124 03.03.01.00011639 Royal Continental, PT AJB 0 0
1125 03.03.01.00011659 Susilowati BPKB 0 0
1126 03.03.01.00011660 Yus Rizal BPKB 0 0
1127 03.03.01.00011662 A. SUGANDA BPKB 0 0
1128 03.03.01.00011713 Saharjo Istana M/Joanes SHM 0 0
1129 03.03.01.00011714 PUI SE HIONG SHGB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1130 03.03.01.00011737 MARTHIAS RAMLI BPKB 0 0
1131 03.03.01.00011743 A Aziz Arsyad BPKB BPKB No.4484226G A. Aziz Arsyad 0 0
1132 03.03.01.00011752 SAFRIZAL TANJUNG SHM 0 0
1133 03.03.01.00011778 JOSA ARNAN SHGB 5972 PT. PRISMA AGUNG REALITY 274 0
1134 03.03.01.00011783 HARIS SYAHRUDIN SHGB 0 0
1135 03.03.01.00011812 Ganda Taruna Agung, PT AJB 0 0
1136 03.03.01.00011819 SUMARDI WG BPKB 0 0
1137 03.03.01.00011825 WILLIAM JACK WULUR SHM 0 0
1138 03.03.01.00011826 Jimmy Loh BPKB 0 0
1139 03.03.01.00011828 SARIANNA PURBA BPKB 0 0
1140 03.03.01.00011846 Gerson Chandra SHM 0 0
1141 03.03.01.00011859 H. ABDUL ADJIED BPKB 0 0
1142 03.03.01.00012082 RATU SUPARTI BPKB 0 0
1143 03.03.01.00012083 SUMIJAH BT SUKIRMAN BPKB 0 0
1144 03.03.01.00012084 Rajut Mas, CV BPKB 0 0
1145 03.03.01.00012187 Djaenuddin Irianto SHP 0 0
1146 03.03.01.00012189 Equator/Buyung Paramita Risman SHM 0 0
1147 03.03.01.00012192 Herman Faiz SHGB 0 0
1148 03.03.01.00012193 Hindarto Gunawan AJB 0 0
1149 03.03.01.00012195 Husin Ma'arif SHM 0 0
1150 03.03.01.00012197 Jerami Putra, CV SHM 0 0
1151 03.03.01.00012199 Kusseto Sutomo, Drg BPKB 0 0
1152 03.03.01.00012206 Saidi Arifin BPKB 0 0
1153 03.03.01.00012209 Sondang Silalahi BPKB 0 0
1154 03.03.01.00012307 Amir SHM 0 0
1155 03.03.01.00012308 Anwar SHM 0 0
1156 03.03.01.00012309 Arsiang Chandra SHM 0 0
1157 03.03.01.00012311 Donny Carter SHM 0 0
1158 03.03.01.00012312 Hengky Mampa Nur SHM 0 0
1159 03.03.01.00012313 Roger Yosodarto SHM 0 0
1160 03.03.01.00012314 Tan Wie Hock BPKB 0 0
1161 03.03.01.00012315 Tonny Thesman SHP 0 0
1162 03.03.01.00012321 Sioe Van Joeng BPKB 0 0
1163 03.03.01.00012322 Tamami Motor BPKB 2501195 G Kwee Boeng
1164 03.03.01.00012323 Bambang Soerjo Adianto, Ir. SHM 627/Ciburai Haji Ahmad Umar 6870
1165 03.03.01.00012323 Bambang Soerjo Adianto, Ir. SHM 32/Cangkuang Danny Septiady. E 7210
1166 03.03.01.00012323 Bambang Soerjo Adianto, Ir. BPKB 2861917 G P.T Adiguna Shiryard
1167 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK C-908 1675
1168 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK C-1617 1363
1169 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK C-1555 1664
1170 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK 569 Boerhan/Sadijah 800
1171 03.03.01.00012325 Suhery SHM 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1172 03.03.01.00012376 Budiman BPKB 0 0
1173 03.03.01.00012378 SIA SUK TJIN BPKB 0 0
1174 03.03.01.00012405 Irwan Muchtar D BPKB 0 0
1175 03.03.01.00012409 Jeane A. Londong/Alex Oroh BPKB 0 0
1176 03.03.01.00012410 Johar Reza BPKB 0 0
1177 03.03.01.00012411 Joy Tenara W SHM 0 0
1178 03.03.01.00012413 Kresna Intan Motor, PT AJB 0 0
1179 03.03.01.00012417 Lim Tji Kiong BPKB 0 0
1180 03.03.01.00012421 YOS PRADJITO, PT SHGB 9/Pasir Putih Edy Susanto 411
1181 03.03.01.00012421 YOS PRADJITO, PT BPKB 3308743 G Odi Cahaya Komala
1182 03.03.01.00012422 Vivi S BPKB 3100644 G PT Bankap
1183 03.03.01.00012423 SAC HINDARTO BPKB 3496447 G PT Bankap
1184 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 158 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1390 0
1185 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 246 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2509 0
1186 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 261 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 418 0
1187 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 262 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 903 0
1188 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 268 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 844 0
1189 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 284 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 439 0
1190 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 108 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1810 0
1191 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 115 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 200 0
1192 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 110 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 744 0
1193 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 252 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4000 0
1194 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 200 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 425 0
1195 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 198 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3227 0
1196 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 154 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 980 0
1197 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 295 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 554 0
1198 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 234 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1290 0
1199 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 193 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 547 0
1200 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 249 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 560 0
1201 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 213 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 322 0
1202 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 197 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 800 0
1203 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 177 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4935 0
1204 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 119 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1250 0
1205 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 118 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 120 0
1206 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 132 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 930 0
1207 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 133 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1555 0
1208 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 111 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 360 0
1209 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 152 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4850 0
1210 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 141 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3019 0
1211 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 134 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 200 0
1212 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 192 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3060 0
1213 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 182 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1332 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1214 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 143 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 914 0
1215 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 159 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2773 0
1216 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 223 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 407 0
1217 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 150 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 885 0
1218 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 221 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 405 0
1219 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 137 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 7578 0
1220 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 136 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1320 0
1221 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 135 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3235 0
1222 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 17 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 524 0
1223 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 139 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 113 0
1224 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 130 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1075 0
1225 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 230 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 160 0
1226 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 214 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 240 0
1227 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 153 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4640 0
1228 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 207 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 400 0
1229 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 109 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 730 0
1230 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 190 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 250 0
1231 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 186 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1144 0
1232 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 232 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 95 0
1233 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 173 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1620 0
1234 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 183 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 240 0
1235 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 2 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 20595 0
1236 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 129 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 9020 0
1237 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 162 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 855 0
1238 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 169 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1476 0
1239 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 155 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 402 0
1240 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 195 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 150 0
1241 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 16 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 21124 0
1242 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 35 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1593 0
1243 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 33 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2015 0
1244 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 10 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3114 0
1245 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 11 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 992 0
1246 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 23 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1729 0
1247 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 30 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 7696 0
1248 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 298 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 350 0
1249 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 178 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1408 0
1250 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 147 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 260 0
1251 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 176 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2161 0
1252 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 180 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 197 0
1253 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 236 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 575 0
1254 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 167 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1576 0
1255 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 157 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 195 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1256 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 179 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 709 0
1257 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 257 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 6736 0
1258 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 218 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 6445 0
1259 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 187 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1782 0
1260 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 237 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1009 0
1261 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 104 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 663 0
1262 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 113 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1250 0
1263 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 27 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 290 0
1264 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 125 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1280 0
1265 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 128 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 640 0
1266 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 127 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 825 0
1267 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 114 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 230 0
1268 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 227 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1880 0
1269 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 34 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 165 0
1270 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 278 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 100 0
1271 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 269 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1337 0
1272 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 289 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 222 0
1273 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 210 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 477 0
1274 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 209 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 400 0
1275 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 212 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 150 0
1276 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 211 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 320 0
1277 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 151 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 366 0
1278 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 194 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 352 0
1279 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 126 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1680 0
1280 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 112 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2983 0
1281 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 117 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1995 0
1282 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 240 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 365 0
1283 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 156 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5000 0
1284 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 220 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 278 0
1285 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 239 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 567 0
1286 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 226 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1340 0
1287 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 270 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 151 0
1288 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 25 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 610 0
1289 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 116 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 990 0
1290 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 4 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 25009 0
1291 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 18 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 36501 0
1292 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 124 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 190 0
1293 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 121 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3070 0
1294 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 120 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 960 0
1295 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 26 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 438 0
1296 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 13 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 6912 0
1297 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 12 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 956 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1298 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 191 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 972 0
1299 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 291 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 192 0
1300 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 172 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1335 0
1301 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 273 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 652 0
1302 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 215 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 365 0
1303 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 293 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 142 0
1304 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 256 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1131 0
1305 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 251 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 806 0
1306 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 228 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1515 0
1307 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 254 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 700 0
1308 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 272 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 200 0
1309 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 263 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1342 0
1310 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 266 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 552 0
1311 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 206 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 591 0
1312 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 205 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 290 0
1313 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 163 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 230 0
1314 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 161 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 201 0
1315 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 24 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 310 0
1316 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 201 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2042 0
1317 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 36 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1320 0
1318 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 1 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 411 0
1319 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 299 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 148 0
1320 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 258 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 963 0
1321 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 146 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1725 0
1322 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 281 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 7996 0
1323 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 216 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1739 0
1324 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 166 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1785 0
1325 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 196 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 598 0
1326 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 148 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 369 0
1327 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 149 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 414 0
1328 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 185 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1493 0
1329 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 288 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 148 0
1330 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 286 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 125 0
1331 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 138 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2445 0
1332 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 140 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2540 0
1333 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 224 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2045 0
1334 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 3 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5524 0
1335 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 5 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 590 0
1336 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 6 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1140 0
1337 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 7 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5420 0
1338 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 29 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 215 0
1339 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 260 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 220 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1340 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 165 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 303 0
1341 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 245 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 735 0
1342 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 247 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1555 0
1343 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 247 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1555 0
1344 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 9 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1490 0
1345 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 31 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 560 0
1346 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 28 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3545 0
1347 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 14 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 333 0
1348 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 15 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 62 0
1349 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 22 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 171 0
1350 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 21 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 775 0
1351 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 168 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 967 0
1352 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 170 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1840 0
1353 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 164 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5586 0
1354 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 217 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 360 0
1355 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 204 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 110 0
1356 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 184 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1248 0
1357 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 229 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 595 0
1358 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 231 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 820 0
1359 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 203 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1180 0
1360 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 171 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 300 0
1361 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 8 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3735 0
1362 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 142 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4830 0
1363 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 174 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2205 0
1364 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 274 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 440 0
1365 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 202 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1860 0
1366 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 208 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 150 0
1367 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 145 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 585 0
1368 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 248 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 668 0
1369 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 259 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 576 0
1370 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 241 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 667 0
1371 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 242 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 965 0
1372 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 243 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 600 0
1373 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 277 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 300 0
1374 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 144 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 212 0
1375 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 199 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 456 0
1376 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 20 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 652 0
1377 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 19 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1944 0
1378 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 131 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 515 0
1379 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 38 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 26273 0
1380 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 106 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1460 0
1381 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 105 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 598 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1382 03.03.01.00012629 Mekaindo Perkasa Motor, CV SHM 52 Bustami 9880
1383 03.03.01.00012629 Mekaindo Perkasa Motor, CV SHM 53 Bustami 7860
1384 03.03.01.00012630 Amin Al Paulus Antonius BPKB 0743151G Miftahul Ilmi
1385 03.03.01.00012631 Levita Natalia BPKB 4773765G Daisy
1386 03.03.01.00012633 Teguh Cendekia SHM 127 Teguh Cendekia 270
1387 03.03.01.00012633 Teguh Cendekia SHGB SHGB No. 963/Kelapa Gading Woen A Tjian (Jong Tjing Men) 224
1388 03.03.01.00012725 Manggu Dg Sore SHM 0 0
1389 03.03.01.00012730 Nurcahya SHM 0 0
1390 03.03.01.00012731 Oman Rachman BPKB 0 0
1391 03.03.01.00012736 Roy Hamid SHM 0 0
1392 03.03.01.00012737 Rusly Appa SHM 0 0
1393 03.03.01.00012742 Sinar, CV BPKB 0 0
1394 03.03.01.00012823 Jakarta Int'l Finance, PT SHM SHM NO. 86 Haryono Eddyarto 682
SHM (Sementara) No.
1395 03.03.01.00012823 Jakarta Int'l Finance, PT SHM 175/Pejaten Barat Haryono Eddyarto 579
1396 03.03.01.00012823 Jakarta Int'l Finance, PT SHGB SHGB No. 690/Cilandak Barat Haryono Eddyarto 1720 0
1397 03.03.01.00012825 Harijanto Budiono AJB 261
1398 03.03.01.00012825 Harijanto Budiono SHGB SHGB No. 3822/Jelambar Julianto 78
1399 03.03.01.00012892 Nico Demus S. Laykopan BPKB 0 0
1400 03.03.01.00012893 Petrus T QQ Ronggo Suparyo BPKB 0 0
1401 03.03.01.00012894 S Budi Santoso BPKB 0 0
1402 03.03.01.00012895 S Pudjiastuti BPKB 0 0
1403 03.03.01.00012896 Sarkono BPKB 0 0
1404 03.03.01.00012897 Soeryani/H Iskak BPKB 0 0
1405 03.03.01.00012898 Solihin BPKB 0 0
1406 03.03.01.00012899 Sutaryo BPKB 0 0
1407 03.03.01.00012900 Sutompo Cokroatmojo BPKB 0 0
1408 03.03.01.00012901 Untung Yuwono BPKB 0 0
1409 03.03.01.00012902 Uun Hernawati BPKB 0 0
1410 03.03.01.00012903 V Rukini Harta BPKB 0 0
1411 03.03.01.00012904 Zubaedah BPKB 0 0
1412 03.03.01.00012905 Zubaidah Pello BPKB 0 0
1413 03.03.01.00012906 Zulkifli Arif BPKB 0 0
1414 03.03.01.00012907 Guna Sakti Sentosa, PT BPKB 0 0
1415 03.03.01.00012908 Hesti Purwaningsih BPKB 0 0
1416 03.03.01.00012909 Lusi Marthalena BPKB 0 0
1417 03.03.01.00012910 Masny AH Agus BPKB 0 0
1418 03.03.01.00012911 Rosmini Ebe BPKB 0 0
1419 03.03.01.00012912 Sadean Intramitra Corp, PT BPKB 0 0
1420 03.03.01.00012913 Tjong Ko Tham BPKB 0 0
1421 03.03.01.00012914 Wisnu Widana Tanu Atmadja BPKB 0 0
1422 03.03.01.00012915 ABDULLAH HAMID BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1423 03.03.01.00012916 ABDULLAH HIAS BPKB 0 0
1424 03.03.01.00012917 ACHMAD SADELI BPKB 0 0
1425 03.03.01.00012919 BS. DIGDO WARYANTO BPKB 0 0
1426 03.03.01.00012920 D. HASANUDDIN BPKB 0 0
1427 03.03.01.00012923 BUMI PERKASA PERMAI, PT AJB 0 0
1428 03.03.01.00012926 Gasindo Marine Indonesia, PT SHM 0 0
1429 03.03.01.00012935 Salim Fauzi SHM 0 0
1430 03.03.01.00012939 Permata Kusuma Etika Murni, PT SHGB 0 0
1431 03.03.01.00012967 Wandi BPKB 0 0
1432 03.03.01.00012969 H. HALIMAH NAJEMUDIN BPKB 0 0
1433 03.03.01.00012970 Djubaeri BPKB 0 0
1434 03.03.01.00012971 Kartinah BPKB 0 0
1435 03.03.01.00012976 Nurdin Mursali BPKB 0 0
1436 03.03.01.00012978 Gamelindo, PT BPKB 0 0
1437 03.03.01.00012979 U Ruhiyat Nugraha BPKB 0 0
1438 03.03.01.00012980 ABDUL BASAR BPKB 0 0
1439 03.03.01.00012981 BENEDIKTUS WIDJAJA BPKB 0 0
1440 03.03.01.00012991 Go Toang Fu SHM 0 0
1441 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1357467 G P.T Kemenangan Jaya
1442 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1546717 G Basri
1443 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1215228 G Sutjihati
1444 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 3097267 G Ny Nurhayati Soejono
1445 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 731295 G Ceng Lie Lie
1446 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1299079 G Tony ZN
1447 03.03.01.00013023 Allinpri (Sam Walean) BPKB 0 0
1448 03.03.01.00013024 Budi Harsono Widjaja BPKB 0 0
1449 03.03.01.00013025 Herijati Hamid SHM 0 0
1450 03.03.01.00013026 Tjan Tjam Joeng BPKB 0 0
1506 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT Bukti Pemilikan Kapal 6159257G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1507 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1214 RAMLI KARSIANTO (RAMLI) DAHULU LIM KOK SENG 620 0
1508 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1218 RAMLI KARSIANTO (RAMLI) DAHULU LIM KOK SENG 665 0
1509 03.03.01.00016561 Riosdy Baharoedin SHGB SHGB No. 480/Pangkalan Jati Riosdy Baharoedin 318
1510 03.03.01.00016561 Riosdy Baharoedin SHGB SHGB No. 481/Pangkalan Jati Riosdy Baharoedin 159
1511 03.03.01.00016563 Karya Express, PD SHM 0 0
1512 03.03.01.00016608 Markenin Hutama, PT SHM 0 0
1513 03.03.01.00016616 Trisno Supono BPKB 0 0
1514 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHGB SHGB No.1/Margagiri PT. Palwaminatama Jaladri 8550
1515 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHM SHM No.54/Margagiri Purnomo 5605 0
1516 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHGB SHGB No.2/Margagiri PT. Palwaminatama Jaladri 9990
1517 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHGB SHGB No.3/Margagiri PT. Palwaminatama Jaladri 9510
1518 03.03.01.00016672 Soelaiman SHM 1161/Semanan Nimah binti Naing 1180
1519 03.03.01.00016672 Soelaiman SHM 166/Pesanggrahan Kasidi 185
1520 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9197 PT. ERASKA NOFA 0 0
1521 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 529 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1522 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 528 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1523 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 527 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1524 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 526 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1525 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 525 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1526 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 524 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1527 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 523 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1528 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 522 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1529 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 1986 PT JANTRA NUSA 0 0
1530 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 820 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 323 0
1531 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1142 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 155 0
1532 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1141 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 243 0
1533 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 211 Drs. Haji Yono Tugiyono Makmur 240 0
1534 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 173 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 3050 0
1535 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 174 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 2930 0
1536 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 8958 PT. ERASKA NOFA 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1538 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9619 PT. ERASKA NOFA 0 0
1539 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9617 PT. ERASKA NOFA 0 0
1540 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9618 PT. ERASKA NOFA 0 0
1541 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9647 PT. ERASKA NOFA 0 0
1542 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9842 PT. ERASKA NOFA 0 0
1543 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 40 PT. ERASKA SHIPPING 0 0
1544 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 521 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1545 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 60 PT ERASKA TRISTI 223 0
1546 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 167 PT ERASKA TRISTI 115 0
1547 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 168 PT ERASKA TRISTI 97 0
1548 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 55 PT ERASKA TRISTI 237 0
1549 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 410 YAYAH FAUZIAH SAIFUDDIN 584 0
1550 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1146 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 160 0
1551 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1145 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 360 0
1552 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 80/Lingkungan Gubeng Nyonya Hajah Yayah Fauziah Tugiyono 1013 0
1553 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 31/K PT. ERASKA TRISTI 290 0
1554 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 32/K PT ERASKA TRISTI 288 0
1555 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 175 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 2900 0
1556 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 415 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 580 0
1557 03.03.01.00016705 Indobuana Rona Busana, PT AJB 0 0
1558 03.03.01.00016747 ATRADEV MATRA, PT SHM 77/Kadumangu Badri Muhammad 3305
1559 03.03.01.00016747 ATRADEV MATRA, PT SHM 20/Karahkil M.Salim bin Armali
1560 03.03.01.00016754 Sunarjo BPKB 0 0
1561 03.03.01.00016762 Yuliati Suparni BPKB 0 0
1594 03.03.01.00012620 Drs. Suhartono GIRIK PETOK C NO. 88, PERSIL NO 31 2910
1595 03.03.01.00013641 Suheriono BPKB
1596 03.03.01.00016564 Herman Sutadi / Herman Soetadi BPKB BPKB no. 3005922 J HErman Sutadi 0 0
Buku Pemilik Kendaraan
1597 03.02.00.00002246 Sapi'i BPKB Bermotor No. 6844799 J Sapi'i
1598 03.02.00.00002247 Sutrisnah BPKB BPKB No. 6387397 Sutrisnah
1599 03.02.00.00002250 Tirta Swadaya Karya SHM 765/Pecalukan Adi Prawita 6015
1600 03.02.00.00002250 Tirta Swadaya Karya SHM 758/Pecalukan Adi Prawita 2850
1601 03.02.00.00002250 Tirta Swadaya Karya SHM 762/Pecalukan Adi Prawita 1838
1602 03.03.01.00007893 BACHTIAR EDEN NASUTION SHGB SHGB no 116/Medan Bachtiar Eden/ Bachtiar Eden Nasution
1603 03.03.01.00007895 IRAWATY BPKB 6480913 Benny
1604 03.03.01.00007896 LEILY CHANDRA BPKB 4176525 Kwek Jok Tat
1605 03.03.01.00007896 LEILY CHANDRA BPKB 4882411 B Lamidar
1606 03.03.01.00007898 PURBA KARYA IR SHGB 581 Ir. Karya Purba
1607 03.03.01.00008549 PARLINDUNGAN NASTY BPKB 5816990 B PT Capella Medan
1608 03.03.01.00008906 SOERIPTO SHM no.4 suripto
1609 03.03.01.00010498 SUGIANTO D/H A BENG BPKB 2510190 B Koperasi Angkutan Asahan
1610 03.03.01.00010498 SUGIANTO D/H A BENG BPKB 684
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1611 03.03.01.00016538 Tan Kok Tjiong/Jisman SHGB 15 Tan Kok Tjiong/ Jisman
1612 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 12845B Mhd. Rinaldi
1613 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 1226856 Mhd. Rinaldi
1614 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 1803213B Mhd. Rinaldi
1615 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 1770705B Mhd. Rinaldi
1616 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 104 Parno 11025 0
1617 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 105 Nursiah 10015 0
1618 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 106 Sujari 9177 0
1619 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 3 Halimah 10074 0
1620 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 100 Misat 9986 0
1621 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHGU 101 Utuh Unggal 10483 0
1622 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 10 Mukti Yakub 9828 0
1623 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 30 Hasan. M 10000 0
1624 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 11 TGK. Rasyid 11460 0
1625 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 19 Hasyem Raman 9520 0
1626 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/001/XII/1994 Fachruddin Fuad 20009 0
1627 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 90 Rusiman 14694 0
1628 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 93 Muhammad 10000 0
1629 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 95 Pawang Bidin 10000 0
1630 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 96 Madya Aji 10000 0
1631 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/003/III/lgs/1990 Aulia rizki 159250 0
1632 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 22 Ahmad Insya 11800 0
1633 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 23 Mustafa Hamzah 9500 0
1634 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 24 Jafar Rani 10176 0
1635 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 25 Muhammad Yacob 9265 0
1636 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 26 Arifin Ismail 8940 0
1637 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 6 Said Aziz Usman 10971 0
1638 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 7 TGK. Adnan Daud 11481 0
1639 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 11 Dahrun 10000 0
1640 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHGU 86 Martono 9986 0
1641 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 94 Aziz Usman 10000 0
1642 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 98 Basrih 9091 0
1643 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 20 Yusuf Raman 9650 0
1644 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHGU 21 M. Yusuf. IS 10950 0
1645 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 12 Thaher Usman 9960 0
1646 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 13 Salsabiah 9328 0
1647 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 14 Hasan Raden 12619 0
1648 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 15 M.Ali 10005 0
1649 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 8 Amin Gade 11088 0
1650 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 17 Yusnizah 9100 0
1651 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 18 Hasan Mahmud 9000 0
1652 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 25 M. Nur 10000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1653 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 26 Idham Hasan 10000 0
1654 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 27 TGK. Hasballah, PK 10000 0
1655 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 28 M. Hasan 10000 0
1656 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 4 Sayed Muhammad Usman 10005 0
1657 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 32 Mukhsin 10050 0
1658 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 16 M.Diah 8325 0
1659 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 29 M. Hasan 10000 0
1660 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 107 Murni 10045 0
1661 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 31 M. Amin 10000 0
1662 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 32 Thaib Hanafiah 10000 0
1663 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 33 Adam Amin 8000 0
1664 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 34 Ishak Adam 6000 0
1665 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 35 Musdi 10000 0
1666 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 36 Ibrahim A. Rahman 10000 0
1667 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 37 Syukri 10000 0
1668 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 38 TGK. Hasballah 10000 0
1669 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 39 10000 0
1670 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 87 Aliluddin 11769 0
1671 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 88 Harun 6668 0
1672 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 89 Paini 0 0
1673 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 91 Nawik 15200 0
1674 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 92 Nuraini 15000 0
1675 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/077/VII/lgs/1991 Syamsuddin Raban 1647 0
1676 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 01 Arifin 6336 0
1677 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 02 Harun 10335 0
1678 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 03 Aliluddin 6300 0
1679 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 10 Sumanto 10000 0
1680 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 102 Wardi 11863 0
1681 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 103 Sakran 10000 0
1682 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 27 Yusuf Husin 9600 0
1683 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 30 Nurdin Piah 9960 0
1684 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 31 Hasan Daud 9450 0
1685 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 7 Harun Ismail 14820 0
1686 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 8 Harun Jalil 10872 0
1687 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 9 Yusuf Usman 11460 0
1688 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 18 Ismail 10000 0
1689 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 115 Sufli Daud 10000 0
1690 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 118 Husin Ismail 10000 0
1691 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 23 Suminah 17276 0
1692 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 34 Idris Habib 11375 0
1693 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 33 Zainal Abidin 9744 0
1694 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 3 TGK. Hasan Abdullah 9625 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1695 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 4 Saiful Bahry 16060 0
1696 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 5 MUhammad Itam 10488 0
1697 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 6 Hasyim Sagub 12024 0
1698 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 112 Mansyur Daud 10000 0
1699 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 113 Armiya Usman 10000 0
1700 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 114 Thaib Hanafiah 10000 0
1701 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 108 Gasul 3814 0
1702 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 28 Zahruddin.H 10728 0
1703 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 29 Sofyan Hamzah 9900 0
1704 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 2 M. Idris Polem 20000 0
1705 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 19 Ismail 10000 0
1706 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 20 Mahyiddin Usman 10000 0
1707 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 37 Bakhtiar Abdullah 9549 0
1708 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 38 Husin Andah 6962 0
1709 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 39 Nasir Rasyid 8778 0
1710 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 40 Aminah Daud 8925 0
1711 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 41 Usman Abdullah 10000 0
1712 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 42 M. Jafar 14084 0
1713 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 12 Sakidi 10000 0
1714 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 13 Ali Saman 10000 0
1715 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 14 Sukiman 10000 0
1716 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 15 Kamaluddin A. Rahman 10000 0
1717 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 99 Abdul Rahman 10007 0
1718 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 21 Yacob Padang 10000 0
1719 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 22 Ilyas Husin 10000 0
1720 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 9 Zainal Usman 9602 0
1721 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 11 Mukhlis salim 9720 0
1722 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 16 Anwar 10000 0
1723 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 17 TGK. Hasballah 10000 0
1724 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 110 Razali Yusuf 10000 0
1725 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 04 Samsurik 6325 0
1726 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 05 Maryam 10000 0
1727 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 06 M. Nasir 10000 0
1728 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 07 Saimin 10000 0
1729 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 08 Syukri 10000 0
1730 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 111 Ahmad Syarief 10000 0
1731 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 119 Hasbi Hanafiah 10000 0
1732 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 116 Aji Diman 10000 0
1733 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 117 M. Rasyid Daud 10000 0
1734 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 23 Darwin 10000 0
1735 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 108 Rosman 8572 0
1736 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 109 Nursiah 9999 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1737 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/002/XII/1994 Fachruddin Fuad 20064 0
1738 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/003/XII/1994 Fachruddin Fuad 20066 0
1739 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/004/XII/1994 Fachruddin Fuad 20020 0
1740 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/005/XII/1994 Fachruddin Fuad 20049 0
1741 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/006/XII/1994 Fachruddin Fuad 20025 0
1742 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/007/XII/1994 Fachruddin Fuad 20064 0
1743 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 36 Abdullah Piah 11840 0
1744 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 35 Ahmad Yusuf 9990 0
1745 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 24 Armas 10000 0
BPKB No. 8208275 A a.n S. Bakri
1746 03.03.01.00007476 ARMANSYAH PUTRA BPKB tgl. 08 Maret 1989 S. Bakri
1829 03.03.01.00012126 CUT SOFIA BPKB BPKB No. 4210179 a.n Cut Sofia Cut Sofia
AJB No. 305.01/XII/MTK/1987
tgl. 01 Oktober 1987 a.n Tarmizi
1830 03.03.01.00012173 PT Pandu Buana Inter Nusa AJB Yusja Tarmizi Yusja 7400
313.09/XII/MTK/1987 tgl. 11
1831 03.03.01.00012173 PT Pandu Buana Inter Nusa AJB Desember 1987 a.n Tarmizi Yusja Tarmizi Yusja 945
SHM No.20 tanggal 23 Oktober
1832 03.03.01.00013602 M. NURDIN DARWIS SHM 1991 a.n. ROSANA ROSANA 3760
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
SHM No. 484/Ds. Negari Lubuk
Kilangan tanggal 05 September
1833 03.03.01.00013606 AMRI SHM 1981 a.n Amri Amri 318
SHM No. 10/Ds. Seuneubok
Drien tanggal 25 Juli 1987 a.n
1834 03.03.01.00013613 HERRI BUCHARI SHM Mahdi Yahya Mahdi Yahya 5193
SHM No. 2 tgl. 08 Agustus 1990
1835 03.03.01.00013616 Nurdin Ahmad SHM a.n Nurdin Ahmad Nurdin Ahmad 9829
SHM No. 2 tgl. 08 Agustus 1990
1836 03.03.01.00013616 Nurdin Ahmad SHM a.n Nurdin Ahmad Nurdin Ahmad 9107
1837 03.03.01.00013619 PT Ulia Dirga Indra BPKB BPKB No. 3887491 a.n Basri MN Basri MN
1852 03.03.01.00008397 Darlan BPKB BPKB No. 9799791 J an. Darlan DARLAN 0 0
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1853 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM SHM NO.53 ISMAN SOEHARDJONO HADI PRAWIRO MBA 2435 0
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1854 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 35 Jeffry Hassan
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1855 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 51 Isman Soeharjono HP
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1856 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 27 an. Jeffry Hassan
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1857 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 39 Jeffry Hassan
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1858 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM SHM NO.52 Isman Soeharjono HP
1859 03.03.01.00010485 Rukadi BPKB 3649102 J ST.SOEMARDI 0 0
1860 03.03.01.00010620 Eddy Roestamadji BPKB No. 5058292J Sucipto
1861 03.03.01.00010651 Lilik Sulastri BPKB 6832039 Fenny Linawati
1862 03.03.01.00010651 Lilik Sulastri BPKB 1736225 PO Gemilang 0 0
1863 03.03.01.00010651 Lilik Sulastri BPKB 1736224 PO Gemilang
1864 03.03.01.00011371 P. Handoyo BPKB 9050866 G HANDOYO 0 0
1865 03.03.01.00011371 P. Handoyo BPKB 8872598G Handoyo
1866 03.03.01.00011373 Sugeng Widiyanto BPKB 9406457 J SUGENG WIDIYANTO 0 0
1867 03.03.01.00011874 E. Ratna Sulistyaningdyah BPKB BPKB No. 9313521 E. Ratna Sulistyaningdyah 0 0
1868 03.03.01.00012246 Mariyanto BPKB 4617634 G TOKO BESI SARI AGUNG 0 0
1869 03.03.01.00012247 Melik Surmani SHM 333 Sariyem Janda Setroredjo Kasbi 0 0
1870 03.03.01.00012247 Melik Surmani BPKB 9268140J Melik Sumarni
1871 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 58 Beni Sugiarto 16650 0
1872 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 48 Beni Sugiarto
1873 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 38 Beni Sugiarto
1874 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 46 Beni Sugiarto
1875 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 30 Beni Sugiarto
1876 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 8 Beni Sugiarto
1877 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 49 Beni Sugiarto
1878 03.03.01.00012261 Putut Santoso Triatmoko BPKB 9799946 J Putut Santoso Triatmoko 0 0
1879 03.03.01.00012265 Santoso Karyo BPKB 4924466 HANDOKO KARYO 0 0
1880 03.03.01.00012891 Kustiningrum, Ny. SHM 157 Kustiningrum
1881 03.03.01.00012891 Kustiningrum, Ny. SHM 156 Kustiningrum
1882 03.03.01.00013650 Ronald Hardjawidjaja Tanogoro AJB 558/JB/Candi/LDI/1996 .
1883 03.03.01.00013652 Sri Wahyuni SHM 235 SRI WAHYUNINGSIH 3986 0
1884 03.03.01.00013654 Supriyadi SHM 750 Ramini istri Supijadi 0 0
1885 03.03.01.00013654 Supriyadi SHM 133 Radi
1886 03.03.01.00016619 Boedi Soejoto BPKB 9799947 J Boedi Soejoto 0 0
1887 03.03.01.00016946 Toni Hendratono BPKB 2351763 J SOEGIARTO TJOKRO 0 0
1888 03.03.01.00017261 Handiani M. Magdalena - Subiyanto SHM NO. 1082 P. Suroso 0 0
1889 03.03.01.00017261 Handiani M. Magdalena - Subiyanto BPKB 4633625J Maria Ulfa
1890 03.03.01.00017469 Makbul Suseno SHM 122 MAI 1120 0
1891 03.03.01.00017469 Makbul Suseno SHM 170 Miskan
1892 03.03.01.00017469 Makbul Suseno SHM 261 P. Sirep
1893 03.03.01.00007381 Bernard Lumingkewas (UD. Bittel Indah) SHM SHM NO. 93/PATETEN BERNARD LUMINGKEWAS 474 0
1894 03.03.01.00007381 Bernard Lumingkewas (UD. Bittel Indah) SHM SHM.No.69/Tewaan Bernard Lumingkewas 798 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1895 03.03.01.00012054 ISHAK KOUNTUR BPKB 3150890S ISHAK KOUNTUR 0 0
1896 03.03.01.00008362 Jemmy Caroles SHM SHM No. 57/Pandu Robby Wongkar 16960 0
1897 03.03.01.00008363 Johnny Rumiap (CV. Samerot ) BPKB - - 0 0
1898 03.03.01.00002558 Joppie Mantiri SHM 709 Jan Hendrik Tangkilisan 147 0
1899 03.03.01.00002558 Joppie Mantiri AJB 30/KecTuri/1997 Janis Taroreh 942 0
1900 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 42 Tootje Goni 9200 0
1901 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 12 Joutje Goni 15253 0
1902 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 303 Elisabeth Limando 62150 0
1903 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 95 Albert Weol 997 0
1904 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 228 Elisabeth Limando 11355 0
1905 03.03.01.00013229 Wener Lexi Rumimpunu SHM SHM No. 55 Lumpias Ferdinan Hein Moniaga 1050 0
1906 03.02.00.00002311 Ankie Karauwan BPKB BPKB No. 13699035 Fanny Wulur 0 0
1907 03.02.00.00002312 Engelbertus Liwu (Cakrasakti Adidaya Utama) SHM SHM NO.24/ONGKAW ENGELBERT LIWU MONINGKA 11710 0
1908 03.02.00.00002312 Engelbertus Liwu (Cakrasakti Adidaya Utama) SHM SHM NO.10/TANAMON ENGELBERT LIWE 52320 0
1909 03.02.00.00002312 Engelbertus Liwu (Cakrasakti Adidaya Utama) SHM SHM NO.23/ONGKAW ENGELBERT LIWU MONINGKA 19970 0
1910 03.03.01.00008641 LALU SUPARLAN BPKB 0 0
1911 03.03.01.00012369 NI WAYAN MURNI BPKB 0 0
1912 03.03.01.00011450 NI WAYAN SUNARTI SHM 0 0
1913 03.03.01.00007295 NI WAYAN SUPARTI SHM 0 0
1914 03.03.01.00012362 SAHIDI BPKB 0 0
1915 03.03.01.00002446 Maulina Farida AJB 1145/08/SGL/1998 Maulina Farida 113 0
1916 03.03.01.00002447 Pesta Hutabarat SHGB 542 Pesta Hutabarat 120 0
1917 03.03.01.00002448 Pol Tarigan SHM 261 Pol Tarigan 310 0
1918 03.03.01.00002449 Salam AJB 844/04/SGL/1997 Salam 112 0
1919 03.03.01.00002449 Salam SHGB 178 Salam 112 0
1920 03.03.01.00002450 Setia Br Sianipar SHM 148 Setia Boru Sianipar 120 0
1921 03.03.01.00002924 Aulia Wibawa BPKB 0 0
1922 03.03.01.00003244 AMIRUDDIN AJB 304 AMIRUDDIN 113 0
1923 03.03.01.00006681 Yohanan M Saman AJB 070/HGB/MJ/1994 Yohanan Muhammad Saman 156 0
1924 03.03.01.00006681 Yohanan M Saman SHGB 671 Yohanan Muhammad Saman 156 0
1925 03.03.01.00007088 Wagito SHM 104/Tanjung Putus Wagito 109 0
1926 03.03.01.00011395 Suprihatin AJB 2244/5735/08/PST/1997 Suprihatin 0 0
1927 03.03.01.00013500 Zulkarnain / Adriana Rumondang Bulan BPKB 0 0
1928 03.03.01.00015604 SUMBER JAYA CV BPKB 5704301 A 0 0
1929 03.03.01.00016657 Muhammad Nazmi SHM 152 Muhammad Nazmi 120 0
1930 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 77 Zulkarnaini 3596
1931 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 73 Zulkarnaini Sutan Pahlawan 7269
1932 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 75 Zulkarnaini Sutan Pahlawan 1724
1933 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 74 Zulkarnaini Sutan Pahlawan 1319
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1934 03.02.00.00002317 ABDUL HADI (MEDAN 1) SHGB SHGB Nomor : 390 Abdul Hadi 112,5
1935 03.02.00.00002318 ABDUL WAHAB (MEDAN 13) BPKB BPKB Nomor 2088428 B
1936 03.02.00.00002319 FIRDAUS (MEDAN 4) AJB Akte jual Bali Nomor 1353 Firdaus 112,5
1937 03.02.00.00002323 SUPRIYONO (MEDAN 11) AJB akte Jual Beli Nomor 1019 Supriyono 112,5
1938 03.02.00.00002331 DANIEL SHM SHM Nomor 245 Daniel 252,45
1939 03.02.00.00002332 JUNAIDI (MEDAN 6) SHGB SHGB Nomor 9 Junaidi 120
1940 03.02.00.00002333 JUNAIDI (MEDAN 5) SHGB SHGB Nomor 419 Junaidi 112,5
1941 03.02.00.00002334 SITI AISYAH (MEDAN 7) SHM SHM Nomor 25 Siti Aisyah 12
1942 03.02.00.00002338 SUWITO (MEDAN 12) SHM SHm Nomor 329 Suwito 112,5
1943 03.03.01.00008221 SADI BPKB 0 0
1944 03.03.01.00008222 JAYAPURA UTAMA, CV BPKB 0 0
1945 03.03.01.00018841 M. SYAIFULLAH ACHRI, DRS. SHM 10408 126
1946 03.03.01.00018842 TARIYADI BPKB 6570224
1947 03.03.01.00007756 ARIFIN ABBAS BPKB
1948 03.03.01.00007760 ASRIL AL BPKB
1949 03.03.01.00007766 DEECE BASRI SHM 30, 31, 35
1950 03.03.01.00008443 ARIZUL BPKB
1951 03.03.01.00008683 HERMAN SHM 1
1952 03.02.00.00002299 Effendy AJB
1953 03.03.01.00008265 SULAIMAN JUM'AT SHGB 53 Sulaiman Jumat 163
1954 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 265 s.d. 269 (5 SHM) Alice Lulu 10000
1955 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 511 Ny. Alice Lulu 682
1956 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 332 sd. 355 (8 SHM) Eddy Mualim 300
1957 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 509 Eddy Mualim 650
1958 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 69 Abun Sunaryo 19250
1959 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 68 Abun Sunaryo 10175
1960 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 94 Abun Sunaryo 19250
1961 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 118 Abun Sunaryo 10175
1962 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 1 Achmad bin Pariman 11355
1963 03.03.01.00011636 Dokter Nazaruddin SHM 2596 Hosnah binti H. Nawawi 10000
1964 03.03.01.00013076 ABDUL GUNUNG SHM 493 Siti Dahlia 340
1965 03.03.01.00007296 Marlina Tangke Salu SHGB 1082/Panaikang PT Asindoindah Griyatama 450 0
1966 03.03.01.00007587 A. Rustan Saleh BPKB 8913638 Firman Nangko
1967 03.03.01.00008644 Hatta Jamal BPKB 1724113 Hatta Jamal 0 0
1968 03.03.01.00024289 H. AFANDI BPKB 0548576 J
1969 03.03.01.00024287 Subali BPKB 0284891 J
1970 03.03.01.00008280 Ny. Badriyah SHM SHM No.105 atas Tabit Suprapto 1342
1971 03.03.01.00008282 Suachmad SHM SHM No.440 atas Suachmad 6437
1972 03.03.01.00010537 Ichwan SHM SHM No.1 atas K.Ratingi/Ngati 2060 0
1973 03.03.01.00013178 Sabar, Sungkono, dan Ny. SHM SHM No.303 atas Sungkono 6420 0
1974 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 2662850
1975 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 3118284
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1976 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 3118381
1977 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 37111878
1978 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 1314665
1979 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 3524444554
1980 03.03.01.00003373 NUR ABIDIN SHGB 400 Nur Abidin 168
1981 03.03.01.00003375 TJONG BUN TJUNG SHM 465 Robert Sihombing 450
1982 03.03.01.00003376 LIM GIE THIAM BPKB 2088896 Giemin
1983 03.03.01.00003376 LIM GIE THIAM BPKB 1973308 Giemin
1984 03.03.01.00003376 LIM GIE THIAM BPKB 2508932 B Lim Gie Guan
1985 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 273 ALA 20020
1986 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 308 ALA 20020
1987 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 304 ALA 17755
1988 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 293 ALA 17690
1989 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 6316 Soetono Aten 16200
1990 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 4485(1052) Soetono Aten 20002
1991 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 4538(1056) Soetono Aten 20001
1992 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 4484(1053) Soetono Aten 20000
1993 03.03.01.00007261 CV. Berkat Bersama SHM SHM No. 1737 Niko Polli 715
1994 03.03.01.00008306 CV. Usaha Baru/ Eddy Suyandi Talip SHM SHM No. 333 Eddy Suyandi Talip 62500
1995 03.03.01.00007162 Depot Teluk Air SHM SHM No. 1792 Seniawaty Setyono 80975
1996 03.03.01.00007162 Depot Teluk Air SHM SHM No. 1788 Seniawaty Setyono 96975
1997 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 4481(1189) Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19981
1998 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 4483(1192) Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19980
1999 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 9 Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19982
2000 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 4482(1191) Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19980
2001 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 10 Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19980
2002 03.03.01.00007161 Herry Anwar, SH SHM SHM No. 413 Malion Abdul Gani 8101
2003 03.03.01.00007161 Herry Anwar, SH SHM SHM No. 412 Tauhid Kaluk 8100
2004 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5894 Djauw Bie Thin 296
2005 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5893 Djauw Bie Thin 295
2006 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5891 Djauw Bie Thin 294
2007 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5889 Djauw Bie Thin 198
2008 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5890 Djauw Bie Thin 293
2009 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB BPKB No. 4892933 K Machmud Wahab
2010 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB 4892933 K Machmud Wahab
2011 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB 9290839 K Muhammad Din
2012 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB BPKB No. 9290839 K Muhammad Din
2013 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 181 Nio Lai Keng 19145
2014 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 370 Nio Lai Keng 18465
2015 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 276 Nio Lai Keng 18930
2016 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 168 Nio Lai Keng 20010
2017 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 371 Nio Lai Keng 20020
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2018 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 319 Nio Lai Keng 19010
2019 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 229 Nio Lai Keng 13685
2020 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 258 Soetanti Daslim 12300
2021 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 192 Andhika Tedja 10317
2022 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 12 IDA 81000
2023 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 158 Andhika Tedja 10998
2024 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 129 Sok Hun / Tedja 10998
2025 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 129 Lim Sui Jong 190960
2026 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 1193 Ha An. Ng Hue/Ira 3986
2027 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 68 Ha An. Ng Hue/Ira 18010
2028 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 270 Yustina Juliajanti Halim 14375
2029 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 128 Poppy Tania Tedja Lie 197880
2030 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 286 Soetanti Daslim 17375
2031 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 289 Soetanti Daslim 20000
2032 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 303 Soetanti Daslim 10690
2033 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 1280 Ng Hui Ie 12590
2034 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 285 Yustina Juliajanti Halim 20000
2035 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3162 Kwee Kusma Sidhunata 19830
2036 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3161 Kwee Kusma Sidhunata 19920
2037 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 5959 Handi Hardjo d/h Gouw Hang Nam 30610
2038 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3159 Kwee Kusma Sidhunata 19860
2039 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3160 Kwee Kusma Sidhunata 19800
2040 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3163 Kwee Kusma Sidhunata 19840
2041 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3358 Kwee Kusma Sidhunata 19760
2042 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4459(985) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 19950
2043 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4476(1174) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 16200
2044 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4477(1168) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 19980
2045 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4478(1010) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 20000
2046 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4460(983) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 19950
2047 03.03.01.00007200 Susanto Halim SHM SHM No. 2553 Susanto Halim Gouw 647
2048 03.03.01.00007200 Susanto Halim SHM SHM No. 54 Susanto Halim Gouw 19980
2049 03.03.01.00007200 Susanto Halim SHM SHM No. 50 Susanto Halim Gouw 19980
2050 03.03.01.00016948 Then Khui Tjhin SHGB SHGB No. 524 Then Khui Tjin 9
2051 03.03.01.00016948 Then Khui Tjhin SHGB 524 Then Khui Tjin
2052 03.03.01.00008984 RIDWANTO SHP
2053 03.03.01.00008985 ENCEP AHMAD OMAH SHM
2054 03.03.01.00008986 SUKADI WIRODIHARJO (alm) SHM
2055 03.03.01.00016570 DANI / NY. DARSIH binti KARNAJA SHM
2056 03.03.01.00008922 TIMI/ AKRIM/ KARNISAN bin ADSAN SHM
2057 03.03.01.00008990 SAKAM bin KALIM SHM
2058 03.03.01.00008995 DURYANI bin WASJAN SHM
2059 03.03.01.00008923 RATMIRAH bin Alim/ Achmad Rifai SHM
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2060 03.03.01.00009002 DULLAH biN CATU SHM
2061 03.03.01.00009003 LILIS LIANTI SAHLA BPKB
2062 03.03.01.00013420 H. MA`MUR bin H. JAMIAN BPKB
2063 03.03.01.00012780 ENTANG BPKB
2064 03.03.01.00012781 TOMO bin DANA SHM
2065 03.03.01.00018883 ADNRI BIN ITO BPKB
2066 03.03.01.00007483 Imam Murtanto AJB 0 0
2067 03.03.01.00007506 Lukito BPKB 0 0
2068 03.03.01.00007780 A. Hamid Simatupang, Sit SHM 320 Kajat bin Kamat 2600 0
2069 03.03.01.00007780 A. Hamid Simatupang, Sit SHM 179 Kajat bin Kamat 450
2070 03.03.01.00008287 Ana Palinah SHM 928 Nyonya Ana Palinah 86 0
2071 03.03.01.00008288 Christina Murtinah SHM 913 Christina Murtinah 86 0
2072 03.03.01.00008689 A. Rozi, Bsc BPKB an. A.Rozi, Bsc 0 0
2073 03.03.01.00010554 Johannes Juwono BPKB 0 0
2074 03.03.01.00011571 CV. Tunas Jati BPKB 0 0
2075 03.03.01.00011862 CV. Murti SHM 52 Achmad bin Soleman 59100 0
2076 03.03.01.00011863 Sanipan, Maslan, Hadi Sutikno SHM Hadi Soetikno 4995
2077 03.03.01.00011863 Sanipan, Maslan, Hadi Sutikno SHM Maslan bin Karno 904
2078 03.03.01.00012128 Tambah SHM 0 0
2079 03.03.01.00012132 Warsudi BPKB 0 0
2080 03.03.01.00012772 CV Eva Baru (Suroto) SHM 15 Soewadi 8222 0
2081 03.03.01.00012772 CV Eva Baru (Suroto) SHM 17 Toermoedi 9179
2082 03.03.01.00012774 Dewi Retno Ardayani BPKB 0 0
George G. (Gustaav) Runtuwarow, Ny. Paula Jav
2083 03.03.01.00013163 Runtuwarow SHGB
2084 03.03.01.00013164 Gunawan Sugiharto BPKB 0 0
2085 03.03.01.00013169 Ho Tie Tjwan BPKB 0 0
2086 03.03.01.00013180 CV. Sari Jati SHM 71 Suleman bin Kasto 2760 0
2087 03.03.01.00013257 J. Sumardi BPKB 0 0
2088 03.03.01.00013259 Kho Tjoen Heng SHM Soerachman Mardjono Sihid 302
2089 03.03.01.00013259 Kho Tjoen Heng SHGB 0 0
2090 03.03.01.00013260 Khoirul Afif SHM 0 0
2091 03.03.01.00013261 Kwok Choi Wah SHM Kisworo dan Romlah isteri Kisworo 118 0
2092 03.03.01.00013266 Mas'ud SHM 0 0
2093 03.03.01.00013267 Mochammad Mochtar SHM 0 0
2094 03.03.01.00013268 Muslich, Siti Tjendani, Munadi SHM 0 0
2095 03.03.01.00013276 Rochmad, Sopijani SHM Mooliyah 810
2096 03.03.01.00013276 Rochmad, Sopijani SHM Mooliyah 1350 0
2097 03.03.01.00013296 David Suparman SHM 0 0
2098 03.03.01.00013297 Mochamad Supono BPKB 0 0
2099 03.03.01.00013299 Nur Yachya SHM Suwandi 4700
2100 03.03.01.00013299 Nur Yachya SHM 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2101 03.03.01.00013300 R.G. Sunarjo BPKB 0 0
2102 03.03.01.00013302 Suharto BPKB
2103 03.03.01.00013304 Goo See Liang SHM 0 0
2104 03.03.01.00013515 Sa'bany Rahmat BPKB 0 0
2105 03.03.01.00013595 Sri Wahyu BPKB 0 0
2106 03.03.01.00013598 Susiati BPKB
2107 03.03.01.00016666 Machfud/Machfut SHM 0 0
2108 03.03.01.00017430 Ny Sutari SHM 0 0
2109 03.03.01.00022789 CV ERA BARU SHM
2110 03.03.01.00022789 CV ERA BARU SHM
2111 03.03.01.00022790 CV MURTI SHM
2112 03.02.00.00002238 Sentralwana Albasia, PT. (Dir. Laksa Alan) SHM 576 Wong Sioe Lang 1092
2113 03.03.01.00008703 Habudin bin Japrian SHM 23 DAKIR bin MADSALEH 6385
2114 03.03.01.00010721 PT Fajar Santika SHM SHM 40/Cicaringin Sumitra 17215 0
2115 03.03.01.00013626 RADEN WAWAN DARMAWAN SHM 52 MARIM 2025 0
2116 03.03.01.00013627 Uding Syamsudin SHM 67 H. OYOK ALIYUDIN bin H. HASAN 447 0
2117 03.03.01.00011468 EFFENDI BPKB 1139755 SOETARSO
2118 03.03.01.00012510 HENNY TRISNOWATI SHM 275 HENNY TRISNOWATI
2119 03.03.01.00007238 I Nengah Sucita BPKB 3049101 -
2120 03.03.01.00007466 I Ketut Tjana BPKB 14175-O The King Liong
2121 03.03.01.00011622 Indriati SHGB 10 I Gede Wenten
2122 03.03.01.00012009 Nang Srigati BPKB 2395243-o -
2123 03.03.01.00012573 Sagung Ratna Ekayana BPKB 34816441-O Sagung Ratna Ekayani
2124 03.03.01.00012576 Tata Sujiarma SHM 172 / Sidetapa Nengah Tata Sujiarma
2125 03.03.01.00012577 Sueker I Nyoman SHM 92 / Pedawa I Ketutu Destera
2126 03.03.01.00008751 Safiat BPKB 0 0
2127 03.03.01.00008813 BongMui Lan SHGB 0 0
2128 03.03.01.00011711 Amirudin BPKB 0 0
PT. Pantja Djaya Industrial & Trading Coy,Ltd
2129 03.03.01.00001642 (PT.panca daya) SHM 59 Warsito tjandra 1620 0
2130 03.03.01.00007255 JASI SIMSON YAPOLA BPKB 0 0
2131 03.03.01.00007351 Go Tjie Tjhun BPKB 0 0
Siswono Goeyardi (Goey Ku Tjin) / Sanei Wood,
2132 03.03.01.00007353 PT SHGB 0 0
2133 03.03.01.00007365 Wiryawan BPKB 0 0
2134 03.03.01.00007464 Alfian BPKB 0 0
2135 03.03.01.00007575 Budi Utomo SHM 0 0
2136 03.03.01.00008108 Benny Yasa BPKB 0 0
2137 03.03.01.00008109 Berkat Abadi, PT. BPKB 0 0
2138 03.03.01.00008110 Bieke Andajani SHM 0 0
2139 03.03.01.00008111 Budi Rahayu AJB 0 0
2140 03.03.01.00008114 Christ Veronica BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2141 03.03.01.00008117 CV Indo Marine Product & Co BPKB 0 0
2142 03.03.01.00008121 CV. Duta Pelita/Rusmadi BPKB 0 0
2143 03.03.01.00008122 CV. Urang Segoro SHGB 0 0
2144 03.03.01.00008125 Denny Heryanto BPKB 0 0
2145 03.03.01.00008129 Djoemali BPKB 0 0
CV Alam Mekar/ Djindra Kusuma, Ny. Ong Bie
2146 03.03.01.00008570 Hwa AJB 0 0
2147 03.03.01.00008647 Edy Suryanto BPKB 0 0
2148 03.03.01.00008658 Hermawan Julianto BPKB 0 0
2149 03.03.01.00008659 I Ketut Warsana BPKB 0 0
DAFTAR ASET BERPERKARA EKS BBPN, EKS KELOLAAN PT PPA, DAN EKS BDL
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
1 385/Pdt.G/2000/PN.JKT.B Pengadilan Negeri Jakarta PT Rodial Eron dianggap wan prestasi untuk membayar Proses PK
AR Barat kewajibannya/hutang kepada PT SBU yang berasal dari Perkara ditangani di Tk. PK
fasilitas Kredit Rekening Koran dan SPBU yang sampai Tk. Pertama Kalah, Tk. Putusan 385/Pdt.G/2000/PN.JKT.BAR tanggal 12 April 2001:
dengan per 30 September 2000 telah berjumlah Banding dan Kasasi Menang 1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara
yang hingga kini ditaksir berjumlah Rp199.000 (seratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).
3 39/Pdt.G/2009/PN.JKT.PS Pengadilan Negeri Jakarta Permohonan Penetapan keabsahan Neraca Akhir Sampai saat ini belum ada Putusan 39/PDT.P/2009/PN.JKT.PST tanggal 14 Mei 2009:
T Pusat Likuidasi (NAL) PT SBU (DL) per posisi tanggal 24 Mei pengajuan PK Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya
2003 yang merupakan pertanggungjawaban Tim Likuidasi Tk. Pertama, Tk. Banding, dan
PT SBU. Tk. Kasasi Menang Putusan 2255 K/PDT/2009 tanggal 23 Februari 2010:
Menolak permohonan kasasi dari TL PT SBU
4 275/Pdt.G/2009/PN.JKT.B Pengadilan Negeri Jakarta Penyerahan Barang Jaminan berupa Gedung Kantor yang Sampai saat ini tidak ada Putusan 275/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 20 Mei 2010:
AR Barat terletak di Jl.K.H.Wahid Hasyim No.65, Jakarta Pusat dan pengajuan Kasasi Menolak gugatan Penggugat seluruhnya -menyatakan sita jaminan PN Jakbar berdasarkan penertapan
Jl.Tiang Bendera No.15, Jakarta Barat oleh TL PT SBU Tk. Pertama dan Tk. Banding, Nomor275/pdt.g/2009/pn.jkt.bar tgl 31 juli 2009 tidak sah dan tidak berharga -memerintahkan untuk mengangkat sita
kepada DJKN yang kemudian dilelang oleh Badan Urusan Menang jaminan a quo
Piutang dan Lelang Negara
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
5 321/Pdt.G/2009/PN.MDN Pengadilan Negeri Medan Tunggakan biaya maintenance, listrik dan biaya-biaya lain Proses Kasasi Putusan 321/Pdt.G/2009/PN.MDN tanggal 12 Januari 2010:
oleh TL PT SBU(DL) terhadap PT Aksara Jaya Indah Tk. Pertama dan Tk. Banding -menghukum Tergugat membayar biaya maintenance, listrik dan lain-lain sesuai perjanjian sebesar Rp566.407.007
Kalah dan bunga 6% -menyatakan batal akta perjanjian penyerahan hak pemakaian ruangan/lios nomor 52 tanggal 24
April 1991 -menghukum Tergugat dan atau instansi yang memperoleh hak daripadanya untuk menyerahkan dengan
segera ruangan/kios tersebut kepada Penggugat -menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar
Rp161.000
8 530/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah Hak Milik No. 946, yang terletak di DKI Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Mampang Prapatan,
Kelurahan Pela, seluas 384 M2, Gambar Situasi No.
3/249/1982 tanggal 1 Februari 1982
9 117/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 228/Kelapa Dua, seluas 251 M2, Gambar Situasi Pada Tingkat Banding SELESAI
r. Barat No. 5375/1990 tanggal 20 November 1990, Kelurahan gugatan Dicabut
Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat Sesuai Akta Pencabutan
Banding
No.
01/Srt.Pdt/2011/PN.Jkt.Bar.
tanggal 31 Mei 2011
10 443/Pdt.G/2010/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Terkait pending item dalam Program Penjualan Aset Gugatan Dicabut SELESAI
Properti 6 (PPAP 6) dengan Nomor Aset adalah B20044,
tanah seluas 389.719 M2
11 03/Pdt.G/2011/PN.LP. Pengadilan Negeri Lubuk Ada 6 (enam) objek tanah di Kecamatan Tanjung Morawa, Bank Umum Nasional (BUN) Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi BUDI SUYONO tersebut.
Pakam Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara :
•SHM No. 9/DesaTegal Sari seluas 2.394 M2;
•SHM No. 13/DesaTegal Sari seluas 20.590 M2;
•SHM No. 8/DesaTegal Sari seluas 3.195 M2;
•SHM No. 10/DesaTegal Sari seluas 1.699 M2;
•SHM No. 11/DesaTegal Sari seluas 6.259 M2;
•SHM No. 12/DesaTegal Sari seluas 2.337 M2
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
12 26/Pdt.G/2011/PN.MDN Pengadilan Negeri Medan Tanah seluas 60.000M2 (eks. Jaminan piutang Negara PT. Proses PK Putusan 26/Pdt.G/2011/PN.MDN tanggal 19 Oktober 2011:
SBU) Tk. Pertama Menang, Tk. Dalam Provisi - Menolak Tuntutan provisi dari Para Pwnggugat Tentang Eksepsi - Menolak Eksepsi dari Tergugat
Banding dan Tk. Kasasi Kalah II, Tergugat III, dan dari Turut Tergugat Dalam Pokok Perkara - Menolak gugatan Para Penggugat
untuk seluruhnya: - Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar RP6.991.000,-(enam juta
sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
426/PDT/2014/PT DKI
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;-
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 133/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst, tanggal 15 Januari 2014,
yang dimohonkan banding ;-----------------------------------------------------------------------------------
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara untuk kedua tingkat pengadilan, yang
dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000.00 (seratus lima puluh ribu rupiah) ;------
15 64/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta • Sertifikat Deposito No. CB 05391 tertanggal 22 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I. BANK
Selatan November 2004 yang jatuh tempo pada tanggal 2 Januari INDANESIA, II. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
2005 sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah); INDANESIA, Para Pemohon Kasasi III.1. PT GLOBAL
• Sertifikat Deposito No. CB 05392 tertanggal 22 INTERNASIONAL, Tbk., (Dalam Likuidasi) dan 2. SURYO
November 2004 yang jatuh tempo pada tanggal 3 Januari tersebut
2005 sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
Total jumlah Sertifikat Deposito yang dimiliki Penggugat
sebanyak 2 (dua) lembar Sertifikat Deposito sejumlah
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
16 63/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta (*). Sertipikat Deposito No. SD BB 000198 tertanggal 25 Putusan Kasasi : Putusan Banding
Selatan Okt 2004 yg jatuh tempo pada tgl. 25 Nov 2004 sejumlah No. 2269 K/PDT/2014 tangal Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 63/Pdt.G/ 2011/
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 11 November 2015 PN.Jkt.Sel., tanggal 09 Februari 2012 yang dimohonkan banding tersebut.
(*). Sertipikat Deposito No. SD BB 000199 tertanggal 25
Okt 2004 yg jatuh tempo pada tgl. 25 Nov 2004 sejumlah Amar Putusan :
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). MENGADILI 1. MENOLAK
PERMOHONAN KASASI DARI
PARA PEMOHON KASASI : 1.
PT. BANK BLOBAL
INTERNATIONAL, TBK.
(DALAM LIKUIDASI),2.
SURYO DAN 3.
KEMENTERIAN KEUANGAN
RI, TERSEBUT. 2.
MENGHUKUM PARA
PEMOHON
KASASI/TERGUGAT I, III DAN
IV UNTUK MEMBAYAR
BIAYA PERKARA DALAM
TINGKAT KASASI INI
SEBESAR Rp.500.000,- (LIMA
RATUS RIBU RUPIAH).
17 146/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta (*). SHGB No. 730/Pinangsia Jakarta Barat seluas 162 M2, Putusan PN Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke
. Selatan SHGB No. 266/Mangga Dua Utara seluas 1.266 M2 verkllaard)
18 344/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta (-) SHGB No. 674/Desa Sunter Agung, Gambar Situasi No. Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Ny. Tjan Agnes Rumanauw, tersebut.
r. Barat 1674/1987 tgl. 31 Agustus 1987 seluas 90 M2, (-) SHGB No.
3578/Desa Sunter Agung Gambar Situasi No. 330/1991
seluas 343 M2, (-) SHGB No. 6709/Desa Sunter Agung
Gambar Situasi No. 3972/1994 seluas 87 M2, (-) SHM No.
789/Desa Tegal Alur, Gambar Situasi No. 5393/1993, (-)
SHM No. 952/Desa Tegal Alur Gambar Situasi No.
8205/1994
19 240/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Aset berupa tanah seluas 6.788.059 M2 yg terletak di Prop. Putusan Peninjauan Kembali Putusan PN, tanggal 28 Mar. 2012 : Menyatakan gugatan Para Penggugat Nebis In Idem .
. Selatan Jawa Barat,Kab. Bogor, Kec. Cimanggis, Desa Tapos,
Cilangkap, Sukamaju Baru, Lw. Nanggung, Jatijajar, Putusan Banding : No. 140/PDT/2013/PT.DKI. tanggal 04 Jun. 2013, yang inti amar putusannya menyatakan :
Cimpaseum dan sukatani yg dikelola untuk kegiatan 'Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 28 Maret 2012 Nomor:
pembangunan perumahan dan lapangan golf dengan 240/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel, yang dimohonkan banding tersebut'; dan "Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk
EMERALDA disebut Proyek Emeralda sebagian".
Putusan Kasasi : No. 685 K/PDT/2014 tanggal 01 Okt. 2015, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : 1. PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk., 2. PT. BANK CIMB
NIAGA, Tbk. DAHULU PT. BANK LIPPO Tbk., 3. PT. KARABHA DIGDAYA., 4. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Cq DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, tersebut".
Putusan Peninjauan Kembali : No. 343 PK/PDT/2016 tanggal 28 September 2016, yang inti amar putusannya
menyatakan "Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali I: 1. PT.BANK
INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk., 2. PT BANK CIMB NIAGA dahulu PT PT BANK LIPPO,Tbk., Pemohon
Peninjauan Kembali II : PT.KARABHA DIGDAYA dan Pemohon Peninjuan Kembali III: PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA cq DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tersebut: Membatalakn putusan kasasi
Mahkamah Agung Nomor 685 K/PDT/2014 tanggal 17 Juli 2014".
20 72/Pdt.G/2011/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Sengketa kredit dengan 9 (sembilan) BPKB mobil dan 11 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi: 1. H. SUDIRMAN BIN H. NONGKO, dan 2.
Sertifikat Hak Milik yang dijaminkan ke PT. Bank Hj. MURNI tersebut;
Perniagaan Cabang Sungguminasa
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
21 237/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 136/Cipete Utara, Gambar Situasi No. Putusan Kasasi No. 1413 K/Pdt/2017 tanggal 15 Agu. 2017
. Selatan 478/3255/1975, luas 709 M2, tercata an. Ny. Evi Husna
Lukman, sekarang HGB No. 284/Cipete Utara, Gambar MENGADILI: - Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi EVIE HUSNA tersebut; - Menghukum Pemohon
Situasi No. 3607/1990, tgl. 29 Januari 1990, terletak di Jl. Kasasi/Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat Peradilan dan tingkat Kasasi
Taman Brawijaya III/136, Kebayoran Baru, Jak-Sel. ini sejumlah Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);
22 238/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar 5 Unit villa yg terletak di Jl. Saraswati III No. 9, Kel. Putusan Kasasi Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi LAW TZE SENG (WILLIAM), tersebut
Seminyak, Kec. Kuta, Kab. Badung, SHM No. 7442/Kuta,
seluas 1.520 M2, Surat Ukur Nomor: 314/1999
23 255/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 2595/Desa Benoa dan SHM No. 2334/Desa Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Benoa terletak di Kel. Benoa, Kab. Badung, Prop. Bali
24 236/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan yg terletak di Jl. Kelapa Puan Timur Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi TIGOR BARIGIN SIAHAAN.B.AP Selaku suami dari HERMIEN
. Pusat VI Blok NB-7 No. 22 Rt. 006/Rw. 012, Kel. Pegangsaan Dua, B.BUDOYO,di lanjutkan oleh ahli warisnya RICHARD P.H.SIAHAAN tersebut
Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara SHGB No. 1913 dengan
Surat Ukur No. 334 tahun 1987
25 236/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar *. SHM No. 4841, terletak di Kel. Kuta, Kec. Kuta, Kab. Dati Menyatakan Gugatan Oleh karena pihak Penggugat Tidak Banding atas putusan yang mengalahkannya, maka putusannya menjadi in
Tk. II Badung, Prop. Dati I Bali, gambar situasi tertanggal Penggugat Tidak Dapat kracht.
11 Juli 1995 No. 1762/1995, Luas 2.400 m2 an. Maeniar Diterima SELESAI
Benny Sutedja; *. Sebidang tanah sewa seluas 1.966 m2,
milik I Lantar, dkk sebidang tanah hak milik Pipil No. 67,
Persil Nomor : 54a, Kelas III, Luas seluruhnya No. 118, Kel.
Kuta, Kec. Kuta, Kab. Dati Tk. II Badung, Prop. Dati Tk I
Bali, berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 206
tertanggal 31 Januari 1990
26 349/Pdt.G/2011/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah berikut bangunan diatasnya sebagaimana Proses Tingkat Kasasi
terurai dalam *. SHM No. 353, luas 930 m2,
Gambar Situasi No. 1896/1994 tgl. 26 Mei 1994, *. SHM No.
354, luas 371 m2, Gambar Situasi No. 2032/1994 tgl. 13 Juni
1994 keduanya terletak di Propinsi Jawa Timur,
Kabupaten Gresik, Kecamatan Gresik, desa Tlogopatut
setempat dikenal sebagai Jalan Dr. Sutomo No. 116
Gresik, selanjutnya disebut : "Obyek sengketa".
27 166//Pdt.G/2011/PN.Jkt.Se Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 1 HIPOTIK PERTAMA : sebesar Rp. 850.000.000; - Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Penggugat
l. Selatan SHGB No. 2 HIPOTIK PERTAMA : sebesar Rp.
1.850.000.000 - HIPOTIK KEDUA : sebesar Rp. 504.221.800; -
SHGB No. 4 HIPOTIK PERTAMA : sebesar Rp.
5.321.052.000 (sehingga jumlah total keseluruhan hipotik
yaitu Rp 8.750.000.000
28 464/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Tanah seluas 5.500 M2 dengan No. SHM 312 yg terletak di Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : SURAHMAN tersebut
Subak Basangkasa, Desa Kerobokan Kelod, Kecamatan
Kuta Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali;
Tanah seluas 5.400 M2 dengan No. SHM 2366 yg terletak
di Subak Basangkasa, Desa Kerobokan Kelod, Kecamatan
Kuta Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
29 32/Pdt.G/2011/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor SHM No. 840/Cibuluh seluas 3.650 M2 yg terletak di Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari PEmohon Kasasi: CV. DELIMA JAYA diwakili oleh WIYANTA (Direktur) dan EVY
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang, (Persero Komanditer), tersebut
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 20-7-1994, No. 9680/1981,
Sertifikat tgl. 26-7-1994;
SHM No. 847/Cibuluh seluas 1.000 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang,
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 18-4-1981, No. 8/1978,
Sertifikat tgl. 13-10-1994;
SHM No. 850/Cibuluh seluas 2.015 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang,
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 11-8-1981, No.
10374/1981, Sertifikat tgl. 13-10-1994;
SHM No. 694/Pabaton seluas 850 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kota Kaler (Kota
Bogor Utara), Kel. Pabaton, Surat Ukur tertanggal 3-12-
1974 No. 371/1974, Sertifikat tgl. 4-12-1974;
SHM No. 740/Cibuluh seluas 6.710 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang,
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 9-2-1988, No. 4224/1988,
Sertifikat tgl. 27-4-1998;
30 338/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Aset Negara berupa tanah seluas 384 m2 SHM No. 946 yg Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi Drs. TAMSIL LUBIS tersebut
. Pusat terletak di Jalan Bangka IX No. 62 Jakarta Selatan
31 338/Pdt.G/2011/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung *). SHM No. 3228 (dahulu No. 2095)/Kelurahan Kopo Gugatan Dicabut SELESAI
dengan luas tanah sebesar 53 m2 dan; SHM No.
2841/Kelurahan Kopo dengan luas tanah sebesar 362 m2.
*). SHM No. 2774/Kelurahan Kopo dengan luas tanah
sebesar 68 m2; SHM No. 2775/Kelurahan Kopo dengan
luas tanah sebesar 1503 m2.
32 108/Pdt.G/2011/PN.BB Pengadilan Negeri Bale 1. SHM No. 344/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 23-6-1994 Proses Kasasi
Bandung No. 6342/1994, luas 2.130 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
2. SHM No. 345/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 23-6-1994
No. 6369/1994, luas 3.500 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
3. SHM No. 346/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 23-6-1994
No. 6373/1994, luas 4.770 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
4. SHM No. 259/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 11-2-1991
No. 665/1991, luas 3.110 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
33 403/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 427 atas nama Anwirdi Mansur seluas 486 M2, Putusan PN Penggugat tidak mengajukan banding
. Selatan Jalan Pejaten Raya Rt. 003 Rw. 002 No. 48 Kelurahan Menyatakan gugatan SELESAI
Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Penggugat tidak dapat
diterima
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
34 56/Pdt.G/2011/PN.PTK. Pengadilan Negeri Pontianak Sebidang tanah terletak di Gang Balsa Rt/Rw. 04/X Gugatan Dicabut SELESAI
Kelurahan Darat Sekip Kec. Pontianak kota Pontianak
seluas + 760 M2, Lebar + 17,5 M, Panjang + 44 M, dan
batasannya adalah sebelah barat dengan tanah Sarmun,
sebelah timur dengan tanah Sukir, sebelah utara dengan
tanah Syarif Aman, sebelah selatan dengan tanah
Said/Amat. Dan terhadap tanah tersebut telah
disertipikatkan dengan bukti SHM No. 1009, Surat Ukur
No. 7248 tahun 1983 tercatat atas nama SOEKEMI BIN
SANMUKIMIN yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Pontianak/Turut Tergugat II
35 387/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan yg terletak di Jalan Sunter Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Ny. LORETTE V. PELEALU tersebut
Utara Agung Utara Raya Blok A No. 33, 34 (Tampak Muka) dan
Jalan Sunter Agung Utara Blok A - 36 D No. 15 (Tampak
Belakang) Jakarta Utara
36 34/Pdt.G/2011/PN.Kraksaa Pengadilan Negeri Kraksaan SHM No. 1569 Gambar Situasi 896/1987, seluas 10.600 m2 Gugatan Dicabut SELESAI
n (Sepuluh ribu enam ratus meter persegi) yg terletak di
Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta, Dati II Badung, Bali
atau yg berasal dari Pipil No. 1881, Persil No. 263, Kelas III,
seluas 1,060 ha terletak di Desa Kerobokan No. 116,
Kecamatan Kuta, Dati II Badung, Bali.
37 473/Pdt.G/2011/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung SHM. No. 929/Turangga Gambar Situasi tertanggal 26 Putusan PN: Karena yg dihukum BPN Bandung untuk merubah membalik nama SHM
Desember 1992 Nomor 10362/1992 seluas 2.605 m2 Mengabulkan gugatan SELESAI
tercatat atas nama Mochamad Basari setempat dikenal Penggugat untuk sebagian.
dengan Jalan Buah Batu Nomor 161 Bandung
38 451/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta (*) SHM. No. 3228 (dahulu No. 2095) Kelurahan Kopo dg Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat luas tanah sebesar 53 m2 dan, SHM No. 2841/Kelurahan
Kopo dg luas tanah sebesar 362 m2. (*) SHM No.
2774/Kelurahan Kopo dg luas tanah sebesar 68 m2 dan
SHM No. 2775/Kelurahan Kopo dg luas tanah sebesar
1503 m2.
39 455/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dengan luas 2970 m2 yg terletak di Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Penggugat
. Selatan Kampung Babakan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta
Selatan dengan Sertipikat Hak Milik No. 137/Jagakarsa
atas nama Angelina Suyanto
40 582/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dg Hak Guna Bangunan Nomor : 280 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi : 1. Oey Kok Seng, 2. Oey Kok Tiong, 3. Lie Tjun Nio al Lie
. Selatan seluas + 1.250 M2, Gambar Situasi tanggal 12 Agustus Sok Tjin al Felicia Wirianata, 4. Oey Kok Hoen al Muliawan Wirianata, 5. Oey Soie Lie tersebut.
1993 Nomor : 3008/1993 Desa Karet Kuningan Kecamatan
Setiabudi Jakarta Selatan (setempat di kenal jalan
Genteng Hijau Nomor : 80 Rt.001/07) pemegang hak
terdaftar atas nama : LIE TJUN NIO (LIE SOK TJIN) - OEY
KOK TIONG - OEY KOK HOEN - OEY KOK SENG dan OEY
SIOE LIE, serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan
Nomor : 281/Karet Kuningan seluas 0 = 828 M2, Gambar
Situasi tanggal 12 Agustus 1993 Nomor : 3009/1993 Desa
Karet Kuningan Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan
(setempat dikenal jalan Genteng Hijau Nomor : 80 Rt.
011/07) pemegang hak terdaftar atas nama : LIE TJUN NIO
(LIE SOK TJIN) - OEY KOK TIONG - OEY KOK HOEN - OEY
KOK SENG dan OEY SIOE LIE
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
41 759/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan yg beralamat di Jalan Palm Putusan Banding Menyatakan permohonan banding dari kuasa hukum Pembanding semula Penggugat tidak dapat diterima.
. Barat Raya No. 440, Rt/Rw 006/007 Kel. Duri Kepa, Kec. Kebon
Jeruk, Jakarta Barat, SHGB Nomor 1085
42 780/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan yg beralamat di Jalan TB. Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard)
r. Barat Simatupang No. 8 Jakarta Selatan, SHM No.
1132/Cilandak Barat seluas 2.210 M2 yg tercatat atas
nama B. A. Van Der Kolk
43 73/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan yang beralamat di Taman Giri Loka Putusan Banding: Putusan PN :
Pusat Sektor IV.5 Blok G No. 7, Tangerang, Banten, yang berdiri Menguatkan putusan Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.
di atas tanah dengan alas hak berupa SHGB No. 1148 dan Pengadilan Negeri Jakarta
No. 1487 an. Jenny Irwan Pusat, Nomor : 73/
PDT.G/2012/PN.JKT.PST.
tanggal 19 Nopember 2012
yang dimohonkan banding
tersebut.
44 129/Pdt.G/2012/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Tanah dan bangunan berupa rumah tinggal yang terletak Putusan Peninjauan Kembali Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali Ny. CINDELFIA GLORITY tersebut
di Kompleks Perumahan Taman Beverly 2 Lippo Cikarang
setempat dikenal sebagai Jalan Palem Puteri 07 No. 011, PERKARA SELESAI
RT/RW. 001/010, Desa Cibatu, Kecamatan Lemahabang,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, seluas + 252 m2,
berdasarkan SHGB Nomor: 3094/Cibatu, Kecamatan
Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat
terbit tanggal 19-11-1996, Gambar Situasi No. 1082/1996 27-
05-1996 tercatat an. Gunawan Susilo
45 109/Pdt.Plw/2012/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah seluas 37.300 m2 terletak di Kelurahan Putusan Banding: Putusan PN:
Romokalisari, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, SHM Menguatkan putusan Menolak Gugatan Pelawan untuk seluruhnya.
No. 2/Kel. Tandes an. Soedarsono Ongkowidjojo Pengadilan Negeri Surabaya
tanggal 29 Agustus 2012
Nomor : 109/Pdt.
Plw/2012/PN. Sby , yang
dimohonkan banding tersebut
diatas.
46 165/Pdt.G/2012/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Bahwa Penggugat adalah Direktur Utama sekaligus Proses Kasasi Dicabut Permohonan kasasi Telah Dicabut Pada Kamis, 04 Sep. 2014, oleh WONG TEDDY WIHARJO selaku Pemohon
pemegang saham PT. ALBARAYA SEGARA UTAMA atau Kasasi (Penggugat).
pemilik atas 14.250 helai saham sedangkan Tergugat III
adalah Direktur sekaligus pemilik atas 750 helai saham. PERKARA SELESAI
PT. ALBARAYA SEGARA UTAMA adalah pemilik sah atas
tanah-tanah seluas 200.147 m2.
47 317/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta 1.SHGB No. 1/Caringin seluas 175.783 m2 an. PT. Putusan PK INKRACT SELESAI
. Pusat Kencana Sinar Semesta; 1. Mengabulkan permohonan
2.SHGB No. 3/Caringin seluas 2.270 m2 an. PT. Kencana peninjauan kembali dari
Sinar Semesta; Pemohon Peninjauan Kembali
3.SHGB No. 4/Caringin seluas 675 m2 an. PT. Kencana : 1. Ketua PUPN Cabang DKI
Sinar Semesta; Jakarta, dan 2. Menkeu RI,
4.SHGB No. 5/Caringin seluas 10.330 m2 an. PT. Kencana tersebut;
Sinar Semesta; 2. Membatalkan Putusan
5.SHGB No. 6/Caringin seluas 2.050 m2 an. PT. Kencana Mahkamah Agung RI No. 95
Sinar Semesta; K/Pdt/2014 Tanggal 26 Juni
6.SHGB No. 270/Adiwarna seluas 178 m2 an. PT. Inti 2014
Sumber Tatagraha;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
48 25/G/2012/PTUN-JKT Pengadilan Tata Usaha Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Proses Kasasi
Negara Jakarta Nomor: 205/KM.6/2011 tertanggal 13 Desember 2011
tentang Penetapan Pencegahan Bepergian Ke Luar
Wilayah Republik Indonesia Terhadap Eks. Pemegang
Saham Bank Putera Multikarsa Dalam Rangka
Pengurusan Piutang Negara
49 385/Pdt.G/2012/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya 1.SHM No. 1236/Desa Sidomulyo, luas 237 m2 setempat Putusan PN Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
dikenal dengan tanah rumah an. Nafik;
2.SHM No. 92/Desa Semambung, luas 751 m2, Desa
Semambung, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo an. Soetikno;
3.SHM No. 154/Desa Semambung, luas 799 m2, Desa
Semambung, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo an. Soetikno
4.Tanah sewa kotamadya Surabaya, luas 169 m2, Desa
Semambung, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo an. Soetikno;
5.Tanah Eigendom Verponding No. 17640 dan 17515, luas
90 m2
50 183/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah Adat Persil 55a, S.II; seluas kurang lebih 43.590 m2 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon kasasi PT MASTRACO tersebut
. Pusat Kelurahan Duri Kepa, sekarang bernama: Kelurahan Duri
Kepa.
51 593/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Penggugat dan Tergugat telah menandatangani Proses Peninjauan Kembali
. Selatan Perjanjian tentang Modal Pinjaman tertanggal 4
September 1997 dan Penggugat telah memberikan modal
pinjaman kepada Tergugat sesuai apa yang telah
diperjanjikan.
52 141/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 436/Meruya Udik in casu objek Eksekusi dalam Putusan Peninjauan Kembali Mengabulkan perlawanan yang diajukan oleh Pelawan untuk seluruhnya.
r. Barat perkara perdata No. 163/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Bar. jo. No. Biro Bantuan Hukum Setjen Kemenkeu RI
535/PDT/2004/PT.DKI. jo. No. 899 K/Pdt/2006 merupakan (Pelawan), Pihak Kementerian Keuangan pada tingkat PK menang
aset property yang dikelola oleh Kementerian Keuangan
RI. PERKARA SELESAI
53 106/Pdt.Bth/2012/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah/Bangunan seluas 285 M2 SHGB No. 56/Menteng Menyatakan gugatan
st. Pusat a.n. Dr. H. Suardi, SE, dan Tanah/Bangunan seluas 813 M2 Pembantah dinyatakan tidak
SHM No. 232/Cilangkap a.n. Dr. H. Suardi, SE. dapat diterima
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
54 136/Pdt.G/2012/PN.Mdn. Pengadilan Negeri Medan 1.Bahwa Penggugat adalah pemilik tanah dengan SHGB Proses Kasasi
No. 714 yg dikeluarkan oleh BPN Kota Medan pada tgl. 19
Juli 2004, tanah mana terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro Desa
Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Prop.
Sumatera Utara,
2.Bahwa tanah tersebut dibeli oleh Pengggugat dari Sdr.
Ngarijan Salim yg beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 26A
Medan sebagaimana tertuang dalam akta jual beli No. 103
tertanggal 25 Mei 2005 yg dikeluarkan oleh Susan Widjaja,
SH PPAT Kota Medan, Prop. Sumatera Utara,
3.Penggugat juga adalah pemilik tanah dengan SHGB
No. 715 yg dikeluarkan oleh BPN Kota Medan pada tgl. 19
Juli 2004, terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro Desa Madras
Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Prop Sumatera
Utara ,
4.Bahwa tanah tersebut juga dibeli oleh Penggugat
masih dari Sdr. Ngarijan Salim yg beralamt di Jl. Imam
Bonjol No. 26 A Medan sebagaimana tertuang dalam Akta
Jual Beli No. 104 tertanggal 25 Mei 2005 yg dikeluarkan
oleh Susan Widjaja, SH PPAT Kota Medan,
5.Bahwa tanpa sepengetahuan Penggugat, sebelum
tanah tersebut dijual kepada Penggugat, ternyata kedua
bidang tanah tersebut sedang dalam sengketa di
pengadilan
55 169/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 427 an. Anwirdi Mansur, seluas 486 M2 di Jalan Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Selatan Pejaten Raya Rt. 003/002 No. 48 Kel. Jatipadang, Kec.
Pasar Minggu Jakarta Selatan
56 265/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Penggugat mendalilkan bahwa Para Tergugat telah Putusan Banding: Putusan PN:
. Selatan melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak Membatalkan Putusan PN. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.
melakukan nota kesepakatan No. 10 (MRNIA) tgl. 23 Mei Jakarta Selatan tanggal 23
2001, yg dibuat dihadapan Olva Alfiaty SH., Notaris di Desember 2013 No.
Jakarta 265/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel.
yang dimohonkan banding
tersebut.
57 377/Pdt.G/2011/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung 99 (sembilan puluh sembilan) bidang tanah HGB yang Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi PT. BANK JAKARTA (DALAM PEMBERESAN), Tersebut.
semuanya terletak di Kelurahan Ciparay, Kecamatan
Ciparay, Kotamadya, Bandung, Propinsi Jawa Barat, luas
tanah per kaveling 75 m2
58 506/Pdt.G/2012/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Vervonding No. 4071, seluas 1.678 m2; Gugatan Dicabut SELESAI
Vervonding No. 4086, seluas 1.698 m2;
Vervonding No. 4096, seluas 2.183 m2;
Vervonding No. 11682, seluas 1.307 m2;
Kesemuanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kota
Surabaya, Kecamatan Genteng, Kelurahan Embong
Kaliasain, Jl. Embong Wingu No. 22, 24, 26, 28, 30, 41, 43,
47, 49, 51 dan 53 Surabaya
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
59 631/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta -Akta Jaminan Pribadi (borgtocht) Nomor 49 tanggal 23 Putusan PN Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
. Selatan April 1997 yg dibuat dihadapan Ratna Sintawati
Tantudjojo, SH., (in casu TERGUGAT IV), Notaris di
Jakarta;
-Akta Perjanjian Kredit Nomor 37 tertanggal 22 April 1997
yang dibuat dihadapan Ratna Sintawati Tantudjojo, SH.,
(in casu TERGUGAT IV), Notaris di Jakarta;
-Akta Pengakuan Utang Nomor 38 tertanggal 22 April
1997 yang dibuat dihadapan Ratna Sintawati Tantudjojo,
SH., (in casu TERGUGAT IV), Notaris di Jakarta;
-Akta Pernyataan Kesanggupan Nomor 39 tanggal 22
April 1997 yang dibuat dihadapan Ratna Sintawati
Tantudjojo, SH., (in casu TERGUGAT IV), Notaris di
Jakarta;
-Perjanjian Kredit TERGUGAT II denganTERGUGAT III,
dengan jaminan pribadi TERGUGAT I;
-Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Piutang tertanggal
15 April 1999 antara TERGUGAT II dengan TURUT
TERGUGAT I yang telah dilegalisasi oleh Ny. Asmara
Noer, SH., Notaris di Jakarta dengan Nomor: 786/Leg/1999
tertanggal 15 April 1999;
-Perjanjian Jual Beli Piutang antaraTURUTTERGUGAT I
dengan TURUT TERGUGAT II yg dibuat pada tanggal 28
Januari 2003, yg telah dilegalisasi oleh Sugito Tedjamulya,
SH., Notaris di Jakarta dengan Nomor: 626/N/I/L/2003;
60 481/Pdt.Bth/2012/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Berupa tanah berikut bangunan luas 285 m2 yg terletak di Proses Kasasi
st. Pusat Jalan Menteng Atas Selatan RT.012/012 No. 31, Setiabudi,
Jakarta Selatan, sesuai SHGB No. 56/Menteng Atas dan
tanah berikut bangunan luas 813 m2 yg terletak di Jalan
Cilangkap RT. 003/01 No. 4 Jakarta Timur sesuai SHM No.
232/Cilangkap
61 654/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Akta Perjanjian Kredit No. 37 tertanggal 7 Desember 1995 Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Selatan yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Ny. Agustina
Junaedi, S.H. antara Penggugat dengan dengan PT. Bank
Tabungan Negara (Persero)
62 405/Pdt.G/2012/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 02/1965 yg terletak di Desa Benoa, Kecamatan Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi : (1). Ni Made Sorji, (2). Sudiana, (6) I Wayan Riben
Kuta (kini Kecamatan Kuta Selatan), Kabupaten Badung, tersebut.
Provinsi Bali dengan luas 5.200 m2
63 147/Pdt.G/2012/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Bahwa Penggugat pernah melakukan pinjaman kepada Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. INDOCENTRAL MEGAH GARMEN Tersebut
Bank Bumi Daya (BBD) periode 1993-1994 sebesar Rp.
8.750.000.000,- (delapan milyard tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) jaminan berupa : 1. SHGB No. 1, SHGB No. 2,
SHGB No. 4 untuk wilayah Kec. Cibitung
64 227/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie), bahwa Proses Kasasi Dicabut Permohonan kasasi Telah Dicabut Pada Senin, 03 Feb. 2014 oleh Wuluh Hambali selaku Pemohon Kasasi
. Pusat PENGGUGAT adalah nasabah pada PT. BANK Umum (Penggugat).
Nasional dengan kualifikasi kredit usaha kecil menengah
(UKM), dimana Penggugat mendapat pinjaman sebesar PERKARA SELESAI
Rp. 70.000.000,- dengan menjaminkan 2 buah SHM kepada
PT Bank Umum Nasional, yaitu SHM No. 440/Curug an.
Linawati.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
65 580/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah SHM Nomor 103, 168, 169, 170, 186, 195, 196, 197, Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Pusat 198, 199, 200, 222, 224, 449/Kesiman seluas 17.006 m2 yang
terletak di Propinsi Daerah Tingkat I Bali, Kotamadya
Denpasar, Kecamatan Denpasar Timur, Desa Kesiman
Kertalangu, setempat dikenal sebagai Jalan WR.
Supratman No. 256 Denpasar atau dahulu dikenal dengan
nama Jalan Gianyar-Tohpati Denpasar (selanjutnya akan
disebut “Tanah RSU Dharma Yadnya”).
66 552/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Pemegang hak atas tanah Bekas Hak Guna Bangunan Dicabut diganti dengan SELESAI
. Pusat seluas 73.620 m2 dengan SHGB No. 403/Desa Tonjong, perkara
Gambar Situasi tanggal 19 Maret 1996 Nomor 4807/1996, 04/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst.
terletak dan setempat dikenal Kampung Gunung,
Lingkungan Rt-001/Rw-10, Desa Tonjong, Kecamatan
Bojong Gede (sekarang masuk wilayah Kecamatan
Tajurhalang), Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
67 04/Pdt.G/2013/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 2334 dan SHM No. 2595 Desa Benoa, Denpasar Putusan PN Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
68 04/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta SHGB Nomor 403/Desa Tonjong, Gambar Situasi tanggal Putusan Kasasi Menolak permohonan Kasasi dari Para Pemohon Kasasi 1. MAMAT SOMANTRI, 2. SYARIEF HIDAYAT, 3. TUKIRAN,
Pusat 19 Maret 1996 Nomor 4807/1996, terletak dan setempat 4. AMBANG PURWADI SOEWONDO, 5. SARIYAH WIJAYA, 6. ROCHMUHAYATI, 7. SUNANDAR, 8. Ir. HIDAYAT, 9.
dikenal Kampung Gunung, Lingkungan Rt. 001/Rw. 10, SUNARSIH, 10. TOHIR, 11. EDI POERWANTO, 12. M. ABDURACHMAN, 13. Ir. PRIATNA, 14. SOETONI, 15. Drs.
Desa Tonjong, Kecamatan Bojong Gede (sekarang masuk WASDJUD, 16. AS. WIJAYA, 17. ISMANTORO, 18. T. HADIGUNO S, 19. WARNO HARDJO tersebut;.
wilayah Kecamatan Tajurhalang), Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat.
69 149/Pdt.G/2012/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor SHGB No. 4757/Jelambar, GS No. 6177/1992 an. AMIN Gugatan Digugurkan SELESAI
ROILANDO (TJONG MIN TJOE) seluas 142 m2 setempat Penetapan PN. Bogor Tgl. 26
dikenal dengan Jalan Hemat No. 7 Kelurahan Jelambar, Februari 2014
Kecamatan Grogol, Jakarta Barat
70 12/Pdt.Plw/2013/PN.KRS Pengadilan Negeri Kraksaan Pelelangan atas sebidang tanah pertanian dengan SHM Sampai saat ini belum ada Putusan 12/PDT.G/2013/PN.Krs tanggal 30 Desember 2013:
No 226/Maron pengajuan PK Dalam Eksepsi : Menyatakan menolak eksepsi Terlawan III ; Dalam Pokok Perkara : Menyatakan menolak gugatan
Tk. Pertama, Tk. Banding, dan perlawanan Pelawan untuk seluruhnya ; Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar
Tk. Kasasi Menang Rp.3.351.000,-( tiga juta tiga ratus lima puluh satu ribu rupiah ;
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
72 43/Pdt.Bth/2013/PN.Jkt.Ut Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 1787/Kel. Kapuk Muara beserta bangunan Putusan Banding: Putusan PN:
. Utara diatasnya yang terletak di Kel. Kel. Kapuk Muara, Kec. Menguatkan putusan Menyatakan bantahan tidak dapat diterima (niet on van kelijk vezklaard)
Penjaringan, Jakarta Utara seluas 70 m2, tertulis an. Pengadilan Negeri Jakarta
CHANDRA HEMAWAN, sebagaimana diuraikan dalam Utara Nomor :
Surat Ukur No. 3584/1993 tertanggal 23 Desember 1993. 43/Pdt.Bth/2013/PN.Jkt.Ut.
Setempat dikenal sebagai Komplek Duta Harapan Indah tanggal 01 Oktober 2013 yang
Blok KK No. 28, sebagaimana tercantum dalam tanda dimohonkan banding tersebut
terima yang diterbitkan oleh Bank Tifa Mayora Sentosa
No. 64/TTM/CM/VII/94 tertanggal 22 Juli 1994.
73 176/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Dana dalam bentuk deposito dan rekening Koran. Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Pusat Total jumlah uang atau dana dalam bentuk deposito dan
jumlah uang yang terdapat dalam rekening Koran adalah
sebesar Rp. 3.043.600.364,- (tiga milyar empat puluh tiga
juta enam ratus ribu tiga ratus enam puluh rupiah).
74 84/Pdt.G/2013/PN.Tdo. Pengadilan Negeri Tondano SHM No. 49, an. Engkom Singal, SHM No. 50 an. Mieke Putusan PN 1. Mengabulkan eksepsi dari TERGUGAT-TERGUGAT ;
Manus yang kedua obyek tersebut terletak di Kelurahan 2. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima
Katinggolan Tondano, dan SHM No. 130 an. Engkom
Singal/Lintje Wangania yang terletak di Kelurahan
Ranowangko Tondano.
75 22/Pdt.G/2013/PN.Lmj. Pengadilan Negeri Lumajang Surat Keterangan Lunas dan Surat Roya atas SHGB No. Putusan PN • Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian;
715/Kel. Tompokersan, seluas 255 m2, Surat Ukur No. 83 • Menyatakan bahwa hutang Almarhum Tuan Johannes Soegiharto kepada PT. Bank Umum Nasional atau
tanggal 21 Desember 1991, pemegang hak tercatat a.n. disingkat PT. BUN juga disebut Nasional Universal Bank, berkedudukan di Jakarta dan/atau melalui kantor
Johannes Soegiharto, yang terletak di Kel. Tompokersan, cabangnya di Probolinggo, telah lunas;
Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, berikut bangunan dan
semua yang berdiri diatasnya.
76 289/Pdt.Bth/2013/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Jaminan 4 (empat) sertifikat milik Pembantah diantaranya Gugatan Dicabut SELESAI
sebidang tanah SHGB No. 3247, beserta bangunan di
atasnya yang terletak di Kel. Desa Pakulon Barat, Kec.
Tangerang, Jawa Barat (sekarang Provinsi Banten)
seluas 162 M2, tertulis atas nama Chandra Hemawan
(Pembantah). Sebagaimana diuraikan dalam Surat
Ukur/Gambar Situasi No. 21582/1995 tertanggal 13
Desember 1995.
77 487/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Bidang-bidang tanah dan bangunan yang berdiri di Proses Kasasi
atasnya, sebagaimana:
•Vervonding No. 4071, seluas 1.678 m2;
•Vervonding No. 4086, seluas 1.698 m2;
•Vervonding No. 4096, seluas 2.183 m2 dan;
•Vervonding No. 11682, seluas 1.307 m2.
Kesemuanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kota
Surabaya, Kecamatan Genteng, Kel. Embong Kaliasin, Jl.
Embong Wungu No. 22, 24, 26, 28, 30, 41, 43, 47, 49, 51 dan
53 Surabaya
78 41/Pdt.G/2013/PN.Gs. Pengadilan Negeri Gresik SHM Nomor: 21/Desa Dalegan, Gambar Situasi Nomor: Digugurkan SELESAI
1710/1989 Tanggal 9-9-1989, Luas 6.455 M2, terletak di
Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik
79 336/Pdt.Plw/2013/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Sebidang tanah seluas 16.501 m2 yang terletak di Jl. AMD Putusan PN Menyatakan perlawanan para pelawan tidak dapat diterima (NO)
Manunggal X Rt 001/Rw 002 Kel. Kedaung Wetan, Kec.
Neglasari, Kota Tangerang Banten dan SHM No.
145/Desa Kedaung Wetan, Gambar Situasi No. 1685
tanggal 03-05-1995 seluas 14.885 m2.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
80 296/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 480 atas nama Riosdy Baharoedin dan SHGB Putusan PN Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima;
. Pusat No. 481 atas nama Riosdi Baharoedin dengan luas masing-
masing 318 M2 dan 159 M2 yang kedua bidang tanah
tersebut, terletak di desa Pangkalan Jati, Kec. Sawangan,
Kab. Bogor
81 250/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Jaminan utang PT. Timor Putra Nasional, diantaranya Putusan Banding Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
Utara berupa:
Rekening-rekening deposito a.n. PT. TPN di Bank Mandiri
Cabang Jakarta
82 639/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah-tanah dan bangunan: Proses Kasasi
-Verponding No. 4071, seluas: 1.678 M2;
-Verponding No. 4086, seluas: 1.698 M2;
-Verponding No. 4096, seluas: 2.183 M2;
-Verponding No. 11682, seluas: 1.307 M2;
kesemuanya, terletak di Propinsi Jawa Timur, Kota
Surabaya, Kecamatan Genteng, Kelurahan Embong
Kaliasin, Jl. Embong Wungu No. 35, 37, 39, 41, 43, 45, 47,
49, 51, dan 53 Surabaya.
83 513/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya, seluas 3.201 Putusan Banding: Putusan PN:
r. Barat M2, yang terletak di RT 011/012, Kel. Tanjung Duren Menguatkan Putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Pengadilan Negeri Jakarta
Barat Barat Nomor :
513/Pdt.G/2013/Pn.Jkt.Bar
Tanggal 12 Agustus 2014,
Yang Dimohonkan
Pemeriksaan Dalam Tingkat
Banding Tersebut
84 271/Pdt.G/2013/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Aset eks BPPN eks jaminan debitur PT. Usaha Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PEMERINTAH RI cq. MENTERI KEUANGAN RI cq DIREKTORAT
Pembiayaan Pembangunan Indonesia (selanjutnya JENDERAL KEKAYAAN NEGARA cq BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL-BPPN cq PT PERUSAHAAN
disebut PT. Bank Uppindo), yaitu PT. Lawang Kencana PENGELOLA ASET (PERSERO) - PT PPA, tersebut;
Utama, PT. Terracota Nusantara Perkasa dan PT. Furin
International & Trading Co. yang terdiri dari 6 (enam)
bidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya
85 515/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Obyek sengketa berupa SHM No. 1227/Desa Simomulyo, Gugatan Dicabut SELESAI
luas 447 m2, Surat Ukur Sementara No. 992/1981 tanggal
17 Desember 1981 tertulis a.n. Soenarno, yang terletak di
Propinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kecamatan Tandes,
Desa Simomulyo, setempat dikenal sebagai Jalan Simo
Gunung Barat 3-A/10 Surabaya
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
86 209/Pdt.G/2013/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar 6 (enam) bidang tanah berikut bangunan yang berdiri di Gugatan Dicabut SELESAI
atasnya (selanjutnya disebut objek sengketa perkara a
quo), dengan alas hak berupa :
1) SHM No. 808/Panaikang, Gambar Situasi No.
3905/1981 tanggal 27 November 1981, luas 2.190 m², a.n.
Sdr. Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-
7);
2) SHM No. 809/Panaikang, Gambar Situasi No.
3906/1981 tanggal 27 November 1981, luas 2.510 m², a.n.
Sdr. Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-
8);
3) SHM No. 811/Panaikang, Gambar Situasi No.
3907/1981 tanggal 27 November 1981, luas 3.341 m², a.n.
Sdr. Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-
9);
4) SHM No. 2631/Panaikang, Gambar Situasi No.
3135/1987 tanggal 7 Desember 1987, luas 817 m², a.n. Sdr.
Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-10);
5) SHM No. 3038/Panaikang, Gambar Situasi No.
135/1990 tanggal 8 Februari 1990, luas 791 m², a.n. Sdr.
Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-11);
6) SHM No. 3143/Panaikang, Gambar Situasi No.
864/1991 tanggal 15 April 1991, luas 1.576 m², a.n. Sdr.
Bambang Samijono (Bukti PI-11).
87 794/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Menyatakan bahwa asset-aset kayu olahan atas 115 Putusan Banding PN:
container yang terletak di Komplek Pergudangan Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
Wirulusan Blok G/2 Jalan Mayjend Sungkono Km 2,6
Gresik Jawa Timur Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 14 Juli 2014, Nomor 794/Pdt.G/2013/PN Sby, yang
dimohonkan banding tersebut;
88 45/Pdt.G/2013/PN.Kds. Pengadilan Negeri Kudus Sebidang tanah dan bangunan SHM No. 1870 atas nama Putusan Kasasi Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi KATEMI tersebut.
Watiah Binti Matsirat terletak di Jl. PUK di Desa Jepang
Rt. 02/02, Kec. Mejobo, Kab. Kudus
89 25/Pdt.G/2013/PN.Dmk. Pengadilan Negeri Demak SHM No. 66 atas nama Sarwani Bin Mustaman alias Haji Gugatan Dicabut SELESAI
Sofwan, seluas + 1406 M2, yang terletak di Desa
Donorejo, Kec. Karangtengah, Kab. Demak, Prop. Jawa
Tengah
90 879/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan SHM No. 300 Gambar Situasi No. Proses Kasasi
1775/1986 tanggal 8 Januari 1986 seluas 363 M2, yang
terletak di Jl. Dukuh Menanggal VI/16 Kel. Dukuh
Menanggal, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur
an. Siti Mafrifah
91 648/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta tanah dan bangunan yang terletak di Jalan H. Domang Gugatan Dicabut SELESAI
r. Barat Jakarta Barat (Hak Milik No. 1151, Hak Milik No. 1123, Hak
Milik No. 1124)
92 26/Pdt.G/2013/PN/Lmg. Pengadilan Negeri Lamongan Tanah dan bangunan SHM No. 300 Gambar Situasi No. Gugatan Dicabut SELESAI
1775/1986 tanggal 8 Januari 1986 seluas 363 M2, yang
terletak di Jl. Dukuh Menanggal VI/16 Kel. Dukuh
Menanggal, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur
an. Siti Mafrifah
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
93 234/Pdt.G/2013/PN.Ska. Pengadilan Negeri Surakarta - Sebidang tanah dan bangunan berdasar SHM Putusan Peninjauan Kembali 1.Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari para pemohon Peninjauan Kembali I.1NGO IM MING, 2.LAUW
Kedua/Sertifikat Pengganti No. 947 seluas + 645 m2, yg HWAN JONG, 3.JOSEPHINE LAETITIA dan II.KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG
terletak di Kel. Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, (KPKNL) SURAKARTA tersebut
Prop. Jawa Tengah; dan
- Sebidang tanah seluas + 548,1 m2, terletak di
Komplek Perumahan Alam Sutera di Jalan Sutera Cemara
IV No. 8, Kel. Pondok Jagung, Kec. Serpong, Tangerang,
94 655/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta tanah beserta bangunan di atasnya yang terletak di Jalan Gugatan Dicabut SELESAI
r. Barat H. Domang Jakarta Barat (Hak Milik No. 1151, Hak Milik
No. 1123, Hak Milik No. 1124)
95 245/Pdt.G/2013/PN.Smg. Pengadilan Negeri Semarang SHM No. 409 atas tanah dan bangunan yang terletak di Putusan Tingkat Banding PN:
Jalan Bima I No. 23 F, seluas kurang lebih 258 M2 di Kel. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian.
Pindrikan Lor, Kec. Semarang Tengah (dh. Kec. Semarang
Barat) Kodya Semarang. Tk. Banding :
Mengabulkan gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat.
96 60/Pdt.G/2013/PN.Tsm. Pengadilan Negeri Aset Tanah Hak Milik SHM No. 00455, seluas 168 m2 an. Putusan PN Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard)
Tasikmalaya Neni Mulyani terletak di Blok Palahan Kel. Setiamulya
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya
97 229/Pdt.G/2013/PN.BB Pengadilan Negeri Bandung Sebidang tanah SHM No. 2166 desa Margahayu Selatan Putusan Banding: Putusan PN:
Kabupaten Bandung, berikut bangunan yang berada di Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
atasnya, setempat lebih dikenal sebagai Komplek Taman pengadilan negeri bale
Kopo Indah I Blok E No. 176 bandung tanggal 10 Juli 2014
Nomor
229/Pdt..G/2013/PN.BB yang
dimohonkan banding
tersebut.
98 25/Pdt.G/2013/PN.Psr. Pengadilan Negeri Pasuruan 1. Sebidang tanah hak milik/SHM No.283, seluas 206 m2, Gugatan Digugurkan SELESAI
terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji, berikut turutannya yang berdiri
melekat diatasnya
2. Sebidang tanah dan bangunan SHM No.287, seluas 101
m2, terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji
3. Sebidang tanah dan bangunan SHM No.285, seluas 50
m2, terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji
4. Sebidang tanah dan bangunan SHM No.132, seluas 135
m2, terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji, Ubaidilah, Fitriyah
99 724/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta Tanah berikut bangunan seluas 352 m2, yang terletak di Putusan PN
r. Barat Jalan Adam No. 101 Rt. 002/010, Kebun Jeruk, Jakarta
Barat, sebagaimana dimaksud dalam SHGB No.
289/Sukabumi Utara, atas nama Meri Ernahani.
100 203/Pdt.G/2013/PN.Pbr. Pengadilan Negeri Pekanbaru Tanah objek perkara a quo seluas +/- 8.000,-m2 dahulu Gugatan Dicabut SELESAI
berada di Km.6 Bencah Laweh Kedesaan Simpang Tiga
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, sekarang
berada di Jalan Jenderal Sudirman RT.01 RW.02 Kel.
Tangkerang Tengah Kec. Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru
101 62/Pdt.G/2013/PN.Sungg. Pengadilan Negeri Tanah yang terletak di Jalan Malino, lingkungan Gugatan Digugurkan SELESAI
Sungguminasa Panggentungan, Kel. Tamarunang, Kec. Somba Opu, Kab.
Gowa atau yang lebih dikenal dalam SHM No.
602/Tamarunang
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
102 709/Pdt.G/2013/PN.Mdn. Pengadilan Negeri Medan Surat Keterangan Tanah (SKT) milik Penggugat berupa : Gugatan Dicabut SELESAI
1. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/75/1991
an. M. Jono;
2. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/76/1991
an. Dasijem;
3. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/77/1991
an. Muhammad Yusuf;
4. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/78/1991
an. Rusman/Wagiman;
5. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/79/1991
an. Kanti Suandi;
6. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/80/1991
an. Mat. Tali;
7. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/81/1991
an. Ramdani Yusuf;
8. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/82/1991
an. M. Turnip;
9. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/83/1991
an. Rais Sukarjo;
10. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/84/1991 an. Gito;
11. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/85/1991 an. Musiran-Misnem;
12. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/86/1991 an. Zakaria-Rusmi;
13. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/87/1991 an. Dasiyem;
14. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/88/1991 an. Sadali;
15. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
103 176/Pdt.G/2013/PN.Bwi. Pengadilan Negeri 4 (empat) buah SHM, antara lain : Gugatan Dicabut SELESAI
Banyuwangi 1. SHM No. 3576 tahun 1994, seluas 6.150 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
2. SHM No. 9534 tahun 1994, seluas 12.010 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
3. SHM No. 464 tahun 1994, seluas 2.600 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
4. SHM No. 465 tahun 1995, seluas 3.950 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
104 04/Pdt.G/2014/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor Tanah berikut bangunan di atasnya SHGB No. 153/Kel. Putusan Peninjauan Kembali Nomor 883 PK/Pdt/2018 tanggal 30 November 2018
Babakan seluas 185 m2 yang terletak di Jalan Brawijaya
No. 48 Villa Indah Pajajaran (V.I.P), Kel. Babakan, Kec. Amar Putusan :
Bogor Utara, Kota Bogor M E N G A D I L I:
1. Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali NENENG SARIANDEWI tersebut;
2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat peninjauan
kembali sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);
105 21/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Bar. Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 2119 Desa Jelambar tertanggal 23 Juni 1997 Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
Barat berdasarkan Gambar Situasi No. 3252/1996 tertanggal 23 Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
Mei 1996 atas nama Tjie Lie Hia, dengan batas-batas
sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Tembok Bangunan;
• Sebelah Timur: Rumah No. 45;
• Sebelah Barat : Rumah No. 48;
• Sebelah Selatan : Jl. Prof. Dr. Latumenten II;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
106 662/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 143/Duri Kosambi, luas + 798 m2 Putusan Tk. Pertama Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima
r. Barat
107 68/Pdt.G/2013/PN.Gs. Pengadilan Negeri Gresik Perjanjian Kontrak Kerja Pengamanan Pemeliharaan Aset Tingkat PN Perkara SELESAI
kelolaan dan titipan PT. PPA pada Kanwil X DJKN menyatakan perkara perdata
Surabaya atas objek berupa tanah milik Penggugat gugatan
dengan SHM No. 21 no.68/pdt.G/2013/Pn.gs
tersebut telah habis panjar
biaya perkara
108 133/Pdt.G/2013/PN.TK. Pengadilan Negeri Tanjung Lelang atas tanah dan bangunan SHM No. Tingkat PN Perkara SELESAI
Karang 1182/Pengajaran, Luas 529 m2 milik Penggugat Menyatakan perkara perdata
Nomor: 133/pdt.G/2013/PN.TK
dicoret dari register perkara
perdata yang sedang
berjalan.
109 61/Pdt.G/2014/PN.Plg. Pengadilan Negeri Palembang Lelang terhadap HGB No. 245/Plaju Darat dan HGB No. Putusan PN Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard);
247/Plaju Darat, terletak di Sumsel Kotamadya
Palembang, Kec. Seberang Ulu II, Kel. Plaju Darat an.
Pemegang Hak PT. Kumala Berlian
110 414/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No.95 Seb/Kel.Tanah Tinggi di komplek perumahan Pemeriksaan Tingkat Kasasi
Modernland Blok AG7 Nomor: 47, Kel.Cipete,
Kec.Cipondoh, Kotamadya Tangerang, Provinsi Banten
111 413/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No.110 Seb, Kel. Tanah Tinggi di komplek Menang inkracht di
perumahan Modernland Blok G1 Nomor: 285, Kelurahan pengadilan tingkat pertama
Cipete, Kecamatan Cipondoh, Kotamadya Tangerang,
Provinsi Banten.
112 453/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No. B 110 Seb/Kel.Sukasari di komplek perumahan Gugatan Dicabut SELESAI
Modernland Blok G1 Nomor: 284, Kel.Cipete,
Kec.Cipondoh, Kotamadya Tangerang, Provinsi Banten
113 415/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No.95 Seb/Kel.Tanah Tinggi di komplek perumahan Gugatan Dicabut SELESAI
Modernland Blok AG6 Nomor: 19, Kel.Cipete,
Kec.Cipondoh, Kotamadya Tangerang, Provinsi Banten
114 249/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah Jl. Pulau Puteri VII, Komplek Perumahan Kota Gugatan dinyatakan Gugur SELESAI
. Pusat Modern Blok O3 Nomor: 1 RT.01/RW.02, Kelurahan Kelapa
Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi
Banten
115 354/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan yang terletak di Perum Kota Modern Putusan Kasasi Nomor 2890K/Pdt/2019 tanggal 15 Okt. 2019
Pusat Land Blok DG.2 No.77
Tanah terletak di perum kota modern land Blok G.4 No.216 Amar Putusan :
M E N G A D I L I : 1.Menolak Permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: SHELVIANA LESMANASARI Tersebut;
2.Menghukum Pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat Pengadilan dan dalam tingkat
kasasi ini sejumlah Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah);
116 375/Pdt.G/2014/ Pengadilan Negeri Jakarta Pengalihan Piutang PT Bank Dagang Nas. Indonesia Proses Peninjauan Kembali
PN.Jkt.Pst Pusat kepada T II (NISP Sekuritas)
117 04/Pdt.G/2014/PN.Tbn. Pengadilan Negeri Tuban SHM No. 162 atas nama Listiyono luas 167 m2 terletak di Putusan Tk. Kasasi
Desa Beji, Kec. Jenu, Kab. Tuban, Prop. Jawa Timur.
118 20/Pdt.G/2014/PN.Pbr. Pengadilan Negeri Pekanbaru Tanah objek perkara a quo seluas +/- 8.000,-m2 dahulu Putusan Tk. Banding Putusan Tk. PN :
berada di Km.6 Bencah Laweh Kedesaan Simpang Tiga Menguatkan Putusan Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima.
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, sekarang Pengadilan Negeri Pekanbaru
berada di Jalan Jenderal Sudirman RT.01 RW.02 Kel. Perkara Nomor
Tangkerang Tengah Kec. Marpoyan Damai Kota 20/Pdt.G/2014/PN.Pbr tanggal
Pekanbaru 24 November 2014 yang
dimohonkan banding
tersebut.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
119 50/Pdt.Plw/2014/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Tanah Bangunan dengan alas hak berupa SHGB No. Putusan Tk. Pertama Menyatakan gugatan perlawanan pelawan tidak dapat diterima
20009 seluas 158 m2 a.n. Sukarsih yang terletak kompleks
perumahan taman anggrek Blok B.3 Jln. Angrek Masiro
120 60/Pdt.Plw/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya SHM No.1289/Luas 455 m2 a.n Ali Djojonegoro Putusan Tingkat Banding Putusan Tingkat PN:
Kromodihardjo, setempat dikenal jalan raya Tenggilis Menguatkan putusan Menolak Perlawanan dari Pelawan untuk seluruhnya
mejoyo No.18, F-14, Kotamadya Surabaya. Pengadilan Negeri Surabaya
tanggal 25 Juni 2014 Nomor
60/Pdt.Plw/2014/PN.Sby.
yang dimohonkan banding ;
121 06/Pdt.G/2014/PN.Mgt. Pengadilan Negeri Magetan SHM No. 369/Desa Manjung luas 2010 m2 a.n. Surat yang Putusan Tk. Banding: Putusan Tingkat PN:
terletak di Desa Manjung Kec. Panekan Kab. Magetan Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
Pengadilan Negeri Magetan
tanggal 14 Oktober 2014
Nomor 06/Pdt.G/2014/PN
Mgt., yang dimohonkan
banding tersebut ;
122 03/Pdt.G/2014/PN.Am. Pengadilan Negeri Arga 1 (satu) buah Gedung PT. Bank Danamon Unit Pasar D1 Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Makmur Giri Kencana, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu
Utara dan Tanah seluas 1.190 SHM No. 1244 tanggal 30
Agustus 2005, beserta bangunan rumah permanen
diatasnya yang terletak di Desa Giri Kencana, Kecamatan
Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.
123 45/Pdt.G/2014/PN.Slmn. Pengadilan Negeri Sleman a. SHM No. 1161/Ds. Pondokrejo, Tempel, Sleman dengan Putusan Tingkat Pertama Menyatakan Gugatan Para Penggugat Cacat Formal.
luas 284 m2 atas nama Istiq Maliyah (Penggugat I);
b. SHM No. 1075/Ds. Pondokrejo, Tempel, Sleman dengan
luas 1.155 m2 atas nama Tri Haryono (Penggugat II);
124 85/Pdt.Bth/2014/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung 2 (dua) SHM yaitu SHM No. 2991/Kel. Sukaasih, Tanah Putusan Tingkat Pertama Menolak bantahan Pembantah untuk seluruhnya
Luas + 42 M2, Surat Ukur No. 629/Sukaasih/2004 tanggal
19/08/2004 dan SHM No. 2994/Kel. Sukaasih/2004 Tanah
Luas + 48 M2, Surat Ukur No. 628/Sukaasih/2004 tanggal
19/08/2014
125 97/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan diatasnya dalam SHM No. 1425, Kel. Putusan Tingkat Banding Putusan Tingkat PN:
Dukuh Pakis, Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya, setempat Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
dikenal Jalan Bukit Pakis Utara IV No. TB. 16 (Villa Bukit Pengadilan Negeri Surabaya
Mas Monaco TB.16) Surabaya tanggal 3 September 2014
Nomor 97/Pdt.G/2014/PN Sby,
yang dimohonkan banding
tersebut;
126 59/Pdt.G/2014/PN.Ska. Pengadilan Negeri Surakarta Sertifikat tanah Hak Milik No. 5467, Gentan atas tanah dan Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
segala sesuatu yang melekat diatasnya seluas + 175 M2,
yang terletak di Desa Gentan, Kec. Baki,, Kab. Sukoharjo
tercatat atas nama Dra Marfuah Hasyim Ashari Mulyo
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
127 60/Pdt.G/2014/PN.Plr. Pengadilan Negeri SHM No. 15.01.01.01.1.05986 yang terletak di Provinsi Putusan Tingkat Banding Putusan Tingkat PN:
Palangkaraya Kalimantan Tengah, Kotamadya Palangkaraya, Kec. Menguatkan putusan Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Pahandut, Kel. Langkai dengan 313 M2 atas nama Ahram, Pengadilan Negeri Palangka
SE. Raya, tanggal 17 Desember
2014 Nomor:
60/Pdt.G/2014/PN.Plk, yang
dimohonkan banding
tersebut.
128 04/Pdt.G/2014/PN.Kb.Mn. Pengadilan Negeri Kabupaten SHM No. 708/Bagi, Surat Ukur (Sementara) No. 45 Tahun Putusan Kasasi Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi YAYUK WINARTI tersebut
Madiun 1982 tanggal 12 Januari 1982, luas tanah 2654 m2, terletak
di Desa Bagi Kec. Madiun, Kab. Madiun;
SHM No. 816/Bagi, Surat Ukur (Sementara) No. 237/1982
15 Januari 1982, luas tanah 3584 m2, terletak di Desa Bagi
Kec. Madiun, Kab. Madiun.
129 55/Pdt.G/2014/PN.Dpk. Pengadilan Negeri Depok Berupa tanah dan bangunan berdasarkan SHM No. Gugatan Dicabut SELESAI
15320/Tugu seluas 99 m2 yang terletak di Kel. Tugu, Kec.
Cimanggis, Kota Depok – Jawa Barat
130 16/Pdt.G/2014/PN.Rap. Pengadilan Negeri Sebidang tanah berikut bangunan seluas 1.827 m2 dengan Putusan Banding Menolak gugatan Penggugat/ Terbanding untuk seluruhnya
Rantauparapat SHM No. 280/Tanjung Medan, terletak di Jalan Beringin
Desa Tanjung Medan, Kec. Kampung Rakyat, Kab.
Labuhan Batu, atas nama Suharman.
131 07/Pdt.G/2014/PN.Mgl. Pengadilan Negeri Magelang SHM No. 2046, seluas 203 m2 atas nama Dewi Anggraeni Gugatan Dicabut SELESAI
Hestungkari dan SHGB No. 0774 seluas 121 m2 atas nama
Agus Lasmono/Penggugat, yang kesemuanya terletak di
Desa Banjarnegoro, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang.
132 286/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah hak milik No. 2 – Kel. Romokalisari seluas Proses Peninjauan Kembali Putusan Kasasi Nomor : 3206 K/Pdt/2015 Tanggal 24 Februari 2016
37.300 m2, lebih lanjut diuraikan dalam Gambar Situasi
tertanggal 31 Oktober 1990 No. 1419/U/1990 yang Amar Putusan:
dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kotamadya Surabaya MENGADILI:
atas nama Soedarsono Ongkowidjojo, yang terletak di 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: I. PT. BANK
Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan PERMATA, Tbk dahulu bernama PT. BANK BALI SURABAYA
Tandes, Kelurahan Romokalisari (Eks. PT. BANK TUNJUNGAN, dan Pemohon Kasasi II: 1. DIREKTORAT JENDERAL
PERMATA, Tbk dahulu bernama PT. BANK KEKAYAAN NEGARA cq. DIREKTUR KEKAYAAN NEGARA LAIN-LAIN
BALI SURABAYA TUNJUNGAN) cq. BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN), 2. KEPALA KANTOR WILAYAH X DJKN SURABAYA, 3.
KEPALA KANTOR
PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL)
SURABAYA, tersebut;
2. Menghukum Para Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
133 168/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta • Tanah seluas 3.607 m2, SHM No. 677/Kedoya, Gambar Gugatan Dicabut SELESAI
r. Barat Situasi No. 64/916/1984 tanggal 21 Februari 1984, terletak
di Kedoya Rt. 003/04, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk,
Jakarta Barat;
• Tanah seluas 1.590 m2, SHM No. 682/Kedoya, Gambar
Situasi No. 65/917/1984 tanggal 21 Februari 1984, terletak
di Kedoya Rt. 003/04, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk,
Jakarta Barat;
• Tanah seluas 3.448 m2, SHM No. 910/Kedoya, Gambar
Situasi No. 1020/4427/1985 tanggal 30 Juli 1985, terletak di
Kedoya Rt 003/04, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta
Barat;
134 17/Pdt.G/2014/PN.Krw. Pengadilan Negeri Karawang 26 bidang tanah yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Gugatan Gugur SELESAI
Kabupaten Dati II Karawang, Kecamatan Klari, Desa
Lemahmulya, dengan keseluruhan 45 ha.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
135 177/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta jaminan berupa : Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi Ir. BAMBANG SUDARSONO tersebut.
. Pusat • Sebidang tanah dan bangunan dengan SHGB No.
1660/Joglo yang terletak di Taman Alfa Indah F II No. 1
Joglo, seluas 405 m2 tertulis atas nama Ir. Bambang
Sudarsono;
• Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl.
Swadarma Raya Rt. 010/03 Kebayoran Lama Jakarta
Selatan dengan SHM No. 818/Ulujami seluas 1.320 m2
tertulis atas nama Ir. Bambang Sudarsono
136 158/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah berikut segala bangunan dan tanaman Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
. Pusat yang berada diatasnya seluas 17.950 m2, yang terletak
dahulu dikenal sebagai Girik Letter C Nomor : 770, Persil
Blok 25, Kelas D. I, Desa Cirendeu, Kecamatan Ciputat,
Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat atau
sekarang dikenal sebagai Kel. Cirendeu, Kec. Cirendeu,
Kota Tangerang Selatan – Propinsi Banten
137 156/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 103, 168, 169, 170, 186, 195, 196, 197, 198, 199, 200, Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat 222, 224, 449/Kesiman luas 17.006 m2, yang terletak di
Jalan W.R. Supratman No. 256 Denpasar
138 199/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 103, 168, 169, 170, 186, 195, 196, 197, 198, 199, 200, Putusan Peninjauan Kembali MENGADILI : Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali MENTERI
. Pusat 222, 224, 449/Kesiman luas 17.006 m2, yang terletak di KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (MENTERI KEUANGAN RI) tersebut ; Membatalkan putusan Mahkamah Agung
Jalan W.R. Supratman No. 256 Denpasar RI Nomor 896 K/Pdt/2017, tanggal 29 Mei 2017 ; MENGADILI KEMBALI : Dalam Eksepsi : Mengabulkan eksepsi
Tergugat '. Dalam Pokok Perkara : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ; Menghukum
Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali sejumlah Rp.
2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;
PERKARA SELESAI
139 03/Pdt.Sus/2014/PN.Niaga Pengadilan Niaga Jakarta tanah seluas 58.000 m2 sebagian dari luas tanah 113.408 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SOEDESON TANDRA,
.Jkt.Pst. Pusat m2 ex SHGB No. 442/Meruya Udik (sekarang Meruya S.H., M.Hum., dan Drs. JOKO PRABOWO, S.H., M.H., tersebut.
Selatan) yang diperoleh dengan Hibah No.
583/Kembangan/1995 tanggal 22 Februari 1996 yang
dibuat dihadapan Notaris Mohamad Said Tadjoedin yang
terletak di Jalan Meruya Selatan No. 1, Kel. Meruya
Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, setempat yang
dikenal dengan Kampus Universitas Mercu Buana
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
140 197/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta • Deposito Berjangka 1 (satu) bulan, No. Seri SB 007061 Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (niet onvakelijk verklaard)
. Pusat dengan nilai nominal Rp. 250.000.000,-, tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 27 Oktober 1998,
terhitung mulai tanggal 27 Oktober 1998 hingga 27
November 1998;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan, No. Seri SB 008217
dengan nilai nominal Rp. 800.000.000,-, tertanggal 1 Maret
1999, tercatat atas nama PT. Wilhara Prima Realty,
tertanggal 1 Maret 1999 terhitung mulai tanggal 1 Maret
1999 hingga tanggal 1 April 1999 ;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan, No. Seri SB 008263
dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 12 Maret 1999
tertanggal 12 Maret 1999, terhitung mulai tanggal 12
Maret 1999 hingga tanggal 12 April 1999;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan No. Seri SB 008263
dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty tertanggal 12 Maret 1999
tertanggal 12 Maret 1999 hingga tanggal 12 April 1999;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan No. Seri SB 008262
dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,-, tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty tertanggal 12 Maret 1999
terhitung mulai 12 Maret 1999 hingga 12 April 1999;
• Rekening Koran No. Rek. 100-007056-1-01-6 atas nama
Penggugat dengan jumlah saldo sebesar Rp. 143.600.364,-
yang tercatat pada periode tanggal 1 Maret 1999 sampai
dengan 12 Maret 1999 yang dikeluarkan Bank Sanho;
141 53/Pdt.G/2014/PN.Tk. Pengadilan Negeri Akta Risalah Lelang No. 36/1987-1986 tertanggal 11 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi Tuan AMAT ALI tersebut.
Tanjungkarang Desember 1987
142 202/Pdt.G/2014/PN.Smg. Pengadilan Negeri Semarang SHM No. 195 yang terletak di Jl. Puspowarno IX/2 Gugatan Damai SELESAI
Semarang
143 10/Pdt.G/2014/PN.Trk. Pengadilan Negeri Trenggalek sebidang tanah sawah pertanian SHM No. 265 Surat Ukur Proses di Tingkat Kasasi
Tanggal 9-5-2001 No. 94/2001 Luas 3005 m2, atas nama
Sumiatin yang terletak di Desa Tawing, Kec. Mujungan,
Kab. Trenggalek, Jawa Timur dan tanah pekarangan SHM
No. 1565, Surat Ukur Tanggal 21-02-2008 No.
467/Sambirejo/2008 Luas 657 m2, atas nama Mochamad
Kosin Nurahman, yang terletak di Desa Sambirejio, Kec.
Trenggalek, Kab. Trenggalek Jawa Timur
144 319/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 667/Kedoya, Gambar Situasi No. 64/916/1984 Putusan Tingkat Banding: Putusan Tingkat PN:
. Selatan tanggal 21 Februari 1984 atas nama Karyana Nusa; Membatalkan Putusan PN. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian
SHM No. 682/Kedoya, Gambar Situasi No. 65/917/1984 Jakarta Selatan tanggal 1 Juli
tanggal 21 Februari 1984 atas nama Tuty Ridwan Tjandra; 2015 No.
dan 319/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel.,
SHM No. 910/Kedoya, Gambar Situasi 1020/4427/1985 yang dimohonkan banding
tanggal 30 Juli 1985 atas nama Terunodjoyo; tersebut.
145 96/Pdt.G/2014/PN.Plg. Pengadilan Negeri Palembang Tanah seluas 28.706 m2, yang terletak di Jalan Soekarno- Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijke Verklaard).
Hatta RT. 06/09 Kel. Siring Agung Palembang (dahulu Kel.
Lorok Pakjo Palembang) sebagaimana SHM No. 3010,
Gambar Situasi No. 1024 Tahun 1984 an. M. Yusuf
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
146 33/Pdt.G/2014/PN.Mjk. Pengadilan Negeri Mojokerto SHM No. 184, luas 98 m2, yang terletak di Kel. Kauman, Putusan Tingkat Banding : Putusan Tingkat PN:
Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Propinsi Jawa Timur Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Pengadilan Negeri Mojokerto
tanggal 03 Februari 2015
Nomor.
33/Pdt.G/2014/PN.Mjk, yang
dimohonkan banding
tersebut.
147 322/Pdt.Plw/2014/PN.Jkt. Pengadilan Negeri Jakarta 1. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Borobudur Putusan Tk Banding Nomor 482/PDT/2017/PT.DKI. tanggal 07 Nov. 2017
Ut. Utara 1A RT. 009/RW. 002, Menteng, Jakarta Pusat (SHM nO.
162/Menteng an. RG. Doeriat); Amar Putusan :
2. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gedung
Hijau Raya Sektor IV, Kav. 8, Blok BK No. 30, Pondok MENGADILI :
Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (SHGB No.
3261/Pondok Pinang an. Ny. F. Siti Rabini); dan Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Terlawan I ;
3. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gedung Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 322/Pdt.Plw/ 2014/PN Jkt.Utr, tanggal 14
Hijau Raya Sektor IV, Kav. 8, Blok BK No. 30, Pondok September 2015 yang dimohonkan banding tersebut;
Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (SHGB No.
3264/Pondok Pinang an. Ny. F. Siti Rabini). MENGADILI SENDIRI :
DALAM PROVISI
Menyatakan tidak dapat diterima permohonan provisi Pelawan;
DALAM EKSEPSI
Menyatakan tidak dapat diterima eksepsi Turut Terlawan II;
150 30/Pdt.G/2014/PN.Sng. Pengadilan Negeri Subang Tanah bekas HGU No. 1/Cihambulu seluas 10.860.500 m2, Proses Banding
yg terletak di Desa Karangmukti, Kec. Cipeundeuy, Desa
Cihambulu Kadawung, Salamjaya, Kec. Pabuaran, Kab.
Subang;
Tanah bekas HGU No. 1/Cipeundeuy seluas 7.853.080 m2,
yg terletak di Desa Cipeundeuy, Kec. Cipeundeuy, Kec.
Cipeundeuy, Kab. Subang;
151 399/Pdt.Plw/2014/PN.Jkt. Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 250/selong, luas 750 m2, an. FX. Widyastanto Putusan Tingkat Pertama - Mengabulkan Eksepsi yang diajukan Terlawan, Turut Terlawan IV dan Turut Terlawan VI;
Ut. Utara - Menyatakan Perlawanan Pelawan tidak dapat diterima.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
152 930/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya -SHGB No. 07, seluas 101.755 m2, terletak di Desa Pencabutan Perkara Banding PERKARA SELESAI
Sumput, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur;
-SHGB No. 8, seluas 36.540 m2, terletak di Desa Klikiran, Permohonan Banding Telah
Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur; Dicabut Pada Rabu, 18 Apr.
-SHGB No. 10, seluas 4.100 m2, terletak di Desa Krikilan, 2018
Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur;
-SHGB No. 12, seluas 6.340 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-SHGB No. 13, seluas 32.050 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-SHGB No. 1356, seluas 33.500 m2, terletak di Desa
Sumput, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur;
-SHGB No. 35, seluas 8.600 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-SHGB No. 36, seluas 51.700 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-Jaminan Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia
No. C2-1115 HT.04.06.TH.2000/NSTD, tanggal 24 November
2000, yang diterbitkan oleh Departemen Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia RI
153 132/Pdt.G/2014/PN.LP. Pengadilan Negeri Lubuk Sebidang tanah seluas 2.394 m2, sebagaimana SHM No. Putusan Banding Menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya ;
Pakam 9/Desa Telaga Sari, an. Tergugat III, terletak di Desa
Telaga Sari, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, dan
Sebidang tanah seluas 6.259 m2, sebagaimana SHM No.
11/Telaga Sari, an. Tergugat V, terletak di Desa Telaga
Sari, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang.
154 631/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 84, seluas 276 m2, di Desa Beberan, Blok KD Gugatan Dicabut SELESAI
. Selatan Dadap Baberan, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, an.
Yusri Yusuf;
SHM No. 1296/Mekarsari, seluas 115 m2, alamat Perum
Kompas Indah, Jl. Trembesi Blok B5 No.1, Mekarsari,
Tambun, Bekasi, an. Yusri Yusuf;
SHM No. 1945/Mekarsari, seluas 135 m2, alamat Prum
Kompas Indah, Jl. Alamanda Blok C2 No. 2, Mekarsari,
Tambun, Bekasi, an. Yusri Yusuf;
SHM No. 1456, seluas 135 m2, alamat Perum Sinar
Kompas Utama, Jl. Kenanga Blok B2 No. 22, Mekarsari,
Tambun, Bekasi, an. Susanti;
Dll,.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
155 517/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta Tanah-tanah yang beralamat di Jl. H. Domang, No. 6, Putusan Tingkat Banding: Putusan Tingkat PN:
r. Barat RT/RW 0013/02, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Menguatkan Putusan Menyatakan gugatan Penggugat adalah tidak beralasan dan oleh karenanya haruslah ditolak;
Jakarta Barat: Pengadilan Negeri Jakarta
SHM No. 1123/Kebon Jeruk, tgl. 16 Juli 1991, Surat Ukur Barat tanggal 18 Agustus
No. 1372/1991 tgl. 22 Februari 1991, seluas 1.656 m2, an. 2015 Nomor
Iwan Sutadi Sidarta; 517/Pdt.G/2014/PN.JKT.BRT.
SHM No. 1124/Kebon Jeruk, tgl. 16 Juli 1991, Surat Ukur yang diajukan banding
No. 1373/1991 tgl. 22 Februari 1991, seluas 462 m2, an. tersebut.
Iwan Sutadi Sidarta;
SHM No. 1151/Kebon Jeruk, tgl. 22 Oktober 1991, Surat
Ukur No. 1374/1991, tgl. 22 Februari 1991, seluas 732 m2,
an. Iwan Sutadi Sidarta.
156 827/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah dan bangunan sebagaimana SHM No. 36, Putusan Tingkat Pertama 1. Mengabulkan eksepsi Tergugat I dan Tergugat III;
Gambar Situasi 625/1977, luas 1770 m2, terletak di Desa 2. Menyatakan Pengadilan negeri tidak berwenang untuk, mengadili perkara aquo ;
Bojong Rawa Lumbu (sekarang Kelurahan Bojong Rawa
Lumbu) Kec. Tambung (sekarang Kecamatan Bekasi
Timur) Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat, setempat
dikenal sebagai Jl. Raya Narogong KM 5,5 Bekasi.
157 788/Pdt.G/2014/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Bidang tanah sesuai SHM No. 4841, seluas 2.400 m2, Gugatan Gugur SELESAI
sesuai Gambar Situasi No. 1762/1995 tanggal 11 Juli 1995,
terletak di Desa Kuta, Kec. Kuta, Kab. Badung, Propinsi
Bali;
Sebagian bidang tanah sewa Hak Milik Pipil No. 67, seluas
1.966 m2, sesuai Akta Sewa-Menyewa Tanah No. 206
tanggal 31 Januari 1990, dibuat dihadapan I Putu Chandra,
SH., Notaris di denpasar.
158 891/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Kel. Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. RENDY HERDIANTO HARSO, 2. RR. INDAH WARNIATI
Klampisngasem, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, SHM No. tersebut
1076, seluas 47 m2 dan tanah dan bangunan rumah berdiri
di atas rumah sewa Kota Surabaya sesuai SIPT No.
188.45/1324P/436.6.18/2013 tanggal 18 April 2013, seluas
588 m2, terletak di Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Kota
Surabaya Jalan Kalibokor Selatan No. 146.
159 173/Pdt.G/2015/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/Cikini Putusan PN Biro Advokasi tidak mengajukan banding karena amar putusan perkara tersebut hanya menghukum Tergugat
ST. Pusat Mengabulkan gugatan untuk melakukan roya dan sesuai dengan data dimaksud tidak lagi terdapat kewajiban kepada Negara.
penggugat untuk sebagian
160 282/Pdt.G/2015/PN.Tnn. Pengadilan Negeri Tondano SHM No. 50/Katingolan, Tondano , SHM No. 49/Katingolan Putusan Kasasi Menang tingkat kasasi (berdasarkan informasi dari website Mahkamah Agung, namun relaas belum diterima
dan SHM No. 130/Ranowangko KPKNL Manado)
161 728/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 05162/Cilandak Barat, tgl. 17 Januari 2000, atas Gugatan Dicabut SELESAI
. Selatan nama H. Djuanda seluas 1.984 m2, terletak di Rt. 13 Rw. 02
(dahulu Rt. 04/02) Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak
Jakarta Selatan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
162 04/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta menuntut pembayaran atas 5 (lima) Sertifikat Deposito Putusan Kasasi Menolak Permohonan kasasi Pemohon Kasasi : PT WILHARA PRIMA REALTY tersebut
Pusat dan 1 (satu) Rekening Koran atas nama Penggugat,
dengan perincian sebagai berikut:
a. Deposito Berjangka, No. Seri SB 007061, No.
100/10196/10/98, Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh
juta rupiah) a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 27
Oktober 1998;
b. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008217, No.
100/10246/03/99, Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta
rupiah) a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 1 Maret
1999;
c. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008261, No.
100/13275/03/99, Rp. 850.000.000,- (delapan ratus lima
puluh juta rupiah) a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal
12 Maret 1999;
d. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008263, No.
100/10309/03/99, Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 12 Maret 1999;
e. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008262, No.
100/10308/03/99, Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 12 Maret 1999;
f. Rekening Koran No. Rek. 100-007056-1-01-6 sebesar Rp.
143.600.364,- (seratus empat puluh tiga juta enam ratus
ribu tiga ratus enam puluh empat rupiah) a.n. PT. Wilhara
Prima Realty.
163 03/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Bar. Pengadilan Negeri Jakarta Meminta pembatalan Hak Tanggungan atas tanah seluas Putusan PN Menolak gugatan Penggugat Konvensi untuk seluruhnya
Barat 38.029 m2 milik Penggugat yang terletak di Kel. Meruya
Selatan, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat yang telah
dibangun jalan tol yaitu Ruas Jalan Tol Lingkar Luar
Jakarta (JORR) W2 Utara yang saat ini dikuasai oleh
Tergugat II yaitu : hak tanggungan atas SHGB No.
436/Meruya Udik dan SHGB No. 442/Meruya Udik.
164 18/Pdt.G/2015/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi SHGB No. 1/Desa Telaga Murni, Kec. Cibitung, Kab. Putusan Kasasi Mengabulkan permohonan kasasi dariPemohon Kasasi I: 1. MENTERI KEUANGAN R.I. Cq. DIREKTUR PIUTANG
Bekasi, Jawa Barat seluas 3.760 m2; KEKAYAAN NEGARA DAN KEKAYAAN-KEKAYAAN LAIN-LAIN, 2. MENTERI KEUANGAN R.I. Cq.DIREKTORAT
SHGB No. 2/Desa Telaga Murni, Kec. Cibitung, Kab. JENDERAL KEKAYAAN NEGARA Cq. KANTOR WILAYAH VIII DJKN BANDUNG Cq. KEPALA KANTOR
Bekasi, Jawa Barat seluas 8.168 m2; PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG BEKASI, Pemohon Kasasi II: PT. BANK MANDIRI
SHGB No. 4/Desa Telaga Murni, Kec. Cibitung, Kab. (Persero) Tbk., dahulu BANK BUMI DAYA tersebut.
Bekasi, Jawa Barat seluas 18.430 m2.
165 102/Pdt.Bth//2015/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah seluas 154 m2 berikut bangunan yang Gugatan Dicabut SELESAI
berdiri diatasnya SHM No. 2276 atas nama Ong David
yang terletak di Jl. Residen Sudirman No. 56A, Kel. Pacar
Keling, Kec. Tambaksari, Kota Surabaya.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
166 152/Pdt.Bth/2015/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan SHM No. 1355, luas 26 m2, an. Ny. Gugatan Dicabut SELESAI
The Lanny Tedjakusuma, terletak di Jalan Kembang Jepun
No. 113, Kel. Bongkaran, Kec. Pabenan Cantian, Kota
Surabaya;
Tanah dan bangunan SHM No. 1751, luas 375 m2, an. Ny.
The Lanny Tedjakusuma, terletak di Jalan Satelit Indah
6/JN-12 Kel. Tnjungsari, Kec. Sukomanunggal, Kota
Surabaya;
Tanah dan bangunan SHM No. 1427, luas 39 m2, an. Ny.
The Lanny Tedjakusuma, terletak di Ruko Kartika Ceria
Jalan Kembang Jepun No. 129 S, Kel. Bongkaran, Kec.
Pabenan Cantian, Kota Surabaya;
Tanah dan bangunan SHM No. 531 an. Jo Iskandar
terletak di Prop. Jawa Timur, Kota Surabaya, Kec.
Asemrowo, Kel. Asemrowo;
Persediaan Barang Dagangan terletak di Ruko Kartika
Ceria Jalan Kembang Jepun No. 129 S Kel. Bongkaran,
Kec.
SHMPabean
Cantikan,
276Kota
Surabaya
167 153/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta No. 84, seluas m2 berikut bangunan yang ada Putusan Banding Menang Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvantkelijke Verklaard);
. Selatan diatasnya seluas 168 m2, Jalan Desa Beberan, Blok KD
Dadap beberan, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, an.
Yusri Yusuf;
SHM No. 1296/Mekarsari, seluas 115 m2 berikut bangunan
yang ada diatasnya seluas 163 m2, Perum Kompas Indah,
Jalan Trembesi Blok B.5 No. 1 Mekarsari, Tambun,
Bekasi, an. Yusri Yusuf;
Dll,.
168 154/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah milik Adat C No. 286 seluas 2.305 m2, dari Proses Peninjauan Kembali "Putusan PN, tanggal 09 Feb. 2016 : Menolak gugatan Penggugat.
. Selatan Rimin bin Pandjul berdasarkan Akta Jual Beli No.
1062/1973 tanggal 28 Juli 1973 yang dibuat dihadapan Putusan PT : No. 722/PDT/2017/PT DKI tanggal 15 Feb. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan ""Menguatkan
Kusnadi, Camat/PPAT Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nomor 154/PDT.G/2015/PN.JKT.SEL., tanggal 9 Februari 2016, yang
setempat dikenal dengan Cilandak Barat Rt. 004/Rw. 002, dimohonkan banding tersebut ".
Kel. Cilandak, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, menjadi
SHM No. 582/Cilandak seluas 2.305 m2, sesuai Gambar Putusan Kasasi : No. 2654 K/Pdt/2018 tanggal 13 Nov. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan ""Menolak
Situasi No. 1262/1914/1973 tgl. 22-09-1973 an. H. Utas. Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi H. DJUANDA tersebut;".
169 191/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Tanah No. 46 GS No. 5940/1990 luas 720 m2, atas Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 47 GS No. 5941/1990 luas 720 m2, atas
nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 48 GS No. 5942/1990 luas 720 m2, atas
nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
170 265/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 358/Meruya Selatan, Jakarta Barat, dengan Putusan Banding Nomor 702/PDT/2016/PT DKI tanggal 10 Jan. 2017
. Barat luas tanah 144 m2 dan luas bangunan 152 m2.
Amar Putusan :
M E N G A D I L I :
171 109/Pdt.G/2015/PN.Blb. Pengadilan Negeri Bale Sertifikat tanah No. 46 GS No. 5940/1990 luas 720 m2, atas Putusan PN Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
Bandung nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 47 GS No. 5941/1990 luas 4080 m2,
atas nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 48 GS No. 5942/1990 luas 2000 m2,
atas nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
172 126/Pdt.G/2015/PN.Cbi. Pengadilan Negeri Cibinong Sertifikat No. 429/Tengah, luas 22.870 m2, terletak di Putusan Peninjauan Kembali Menolak Permohonan peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali HARYO WIJAKSONO tersebut
Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten
Bogor, An. Gito Sewoyo.
173 83/Pdt.G/2015/PN.Tjk. Pengadilan Negeri Tanjung a) SHM No. 19, an. Anwar Salim (dh. Lim Tjay Goen), Desa Gugatan Dicabut SELESAI
Karang Campang Raya, Kec. Tanjung Karang Timur, Kodya
Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
b) SHM No. 9557, an. Teddy Mustopo, Desa Kedamaian,
Kec. Tanjung Karang Timur, Kodya Bandar Lampung,
Provinsi Lampung;
c) SHM No. 8979, an. Anwar Salim (dh. Lim Tjay Goen),
Desa Campang Raya, Kec. Tanjung Karang Timur, Kodya
Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
d) SHM No. 20, an. Anwar Salim (dh. Lim Tjay Goen), Desa
Campang Raya, Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi
Lampung;
e) SHM No. 111, an. Vivian Asalli, Desa Campang Raya,
Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
f) SHM No. 99, an. Vivian Asalli, Desa Campang Raya, Kec.
Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
g) SHM No. 9559, an. Rudi Mustopo, Desa Kedamaian,
Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
h) SHM No. 9610, an. Rudi Mustopo, Desa Kedamaian,
Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
i) SHM No. 9562, Desa Kedamaian, Kec. Tanjung Karang
Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
j) SHM No. 198, Desa Campang Raya, Kec. Tanjung
Karang Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
k) SHM No. 118, Desa Campang Raya, Kec. Tanjung
Karang Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
l) SHM No. 9558, Desa Kedamaian, Kec. Tanjung Karang
Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
174 270/Pdt.Bth/2015/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 4988/Sunter, GS No. 1876 Tahun 1985, dan surat- Proses Peninjauan Kembali "Putusan PN, tanggal 16 Feb. 2016 : Menolak bantahan Pembantah untuk seluruhnya.
st. Pusat surat Oper Pakai atas ruko milik Pembantah, yang terletak
di Jl. Krekot Jaya Blok C-II/12 D, Kel. Pasar Baru, Kec. Putusan PT : No. 600/PDT/2016/PT.DKI. tanggal 18 Jan. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan ""Menolak
Sawah Besar, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta dan bantahan Pembantah untuk seluruhnya"".
surat-surat Tanah Bekas Hak Pakai yang terletak di Jl.
Karang Anyar A VII No.19A Rt. 007/07, Kel. Kartini, Kec. Putusan Kasasi : No. 2572 K/PDT/2017 tanggal 16 Nov. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan ""MENOLAK
Sawah Besar, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. PERMOHONAN KASAI DARI PEMOHON KASASI : LIE BO TA TERSEBUT"".
175 377/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta tanah dan bangunan yang terletak di Jalan H.O.S. Putusan Tingkat Kasasi Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: 1. KANTOR
. Selatan Cokroaminoto No. 57 Menteng, Jakarta Pusat, PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG JAKARTA I, 2. PT.
berdasarkan SHGB No. 1499/Gondangdia tgl. 07-12-2012, SUNDAE P.R, 3. Hj. R. AY. MONIEK SRIWIDIYATNI, tersebut;
Surat Ukur No. 00012/Gondangdia/2011 tgl. 28-09-2011, - Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor
seluas 930 m2, an. Budi Prakoso. 243/PDT/2017/PT.DKI tanggal 16 Agustus 2017 yang menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor
377/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel tanggal 10 Maret 2016;
176 680/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 982/Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Gugatan Damai SELESAI
. Selatan Selatan, Surat Ukur No. 00947/2004 tanggal 7 Juni 2004,
dengan luas 111 m2, dengan lokasi lahan berada di Jalan
Mampang Prapatan (d/h Jl. Buncit Raya) RT. 002 RW. 01,
Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, dan
SHM No. 983/Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta
Selatan, Surat Ukur No. 00948/2004 tanggal 7 Juni 2004,
dengan luas 115 m2, dengan lokasi lahan berada di Jalan
Mampang Prapatan (d/h Jl. Buncit Raya) RT. 002 RW. 01,
Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan
177 362/Pdt.G/2015/PN.TNG Pengadilan Negeri Tangerang Surat No. S-4806/KN/2007 Proses Kasasi Putusan 362/PDT.G/2015/PN.TNG tanggal 17 Mei 2016:
Tk. Pertama dan Tk. Banding DALAM KONPENSI . DALAM PROVISI . Menolak gugatan Provisi dari Penggugat ; DALAM EKSEPSI : Mengabulkan
Menang Eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II DALAM POKOK PERKARA Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (Niet ontvankelijk verklaard); DALAM REKONPENSI Menyatakan gugatan Para Penggugat dalam
Rekonpensi/Tergugat I,Tergugat II dalam Konpensi tidak dapat diterima (Niet ontvankelijk verklaard); DALAM
KONPENSI DAN REKONPENSI Menghukum Penggugat dalam Konpensi /T
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
178 101/Pdt.G/2015/PN.JMR Pengadilan Negeri Jember Tanah seluas 691m2 berikut bangunan diatasnya tercatat Belum ada pengajuan PK 101/PDT.G/2015/PN.Jmr
dalam SHM No. 3265 atas nama Ny. Nanik Widowati, Tk. Pertama Kalah Tk. 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian
terletak di Desa Jember Kidul, Kec. Kaliwates, Kab. Banding Menang TK. Kasasi 2. Menyatakan bahwa Para Penggugat berdasarkan Penetapan Ahli Waris Nomor : 03/63/Pdt.P/2015.PA.Jr
Jember, Jawa Timur Menang tertanggal 02 Juli 2015 adalah ahli waris yang sah dari almarhum Moediarto ;
3. Menyatakan, tindakan Para Tergugat melakukan penyitaan atas obyek sengketa dan menerbitkan Pengumuman
Lelang Pertama Nomor : PENG-01/WKN.10/KNL.03/2015 tanggal 10 Agustus 2015 adalah merupakan perbuatan
melawan hukum ;
4. Menyatakan, rencana pelaksanaan lelang tanggal 8 September 2015 atas obyek sengketa tanah seluas 691 m2
berikut bangunan diatasnya tercatat atas nama Nyonya NANIK WIDOWATI, terletak di Desa Jember Kidul, Kec.
Kaliwates, Kab. Jember, Jawa Timur oleh Tergugat I melalui Tergugat II adalah cacat proses dan tidak sah menurut
hukum ;
5. Menyatakan membatalkan semua perbuatan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat ;
6. Menghukum Para Tergugat untuk menangguhkan pelaksanaan lelang atas obyek sengketa tanah seluas 691 m2
berikut bangunan diatasnya tercatat dalam sertifikat Hak Milik Nomor 3265 atas nama Nyonya NANIK WIDOWATI
terletak di Desa Jember Kidul, Kec. Kaliwates, Kab. Jember, Jawa Timur sampai perkara ini mempunyai kekuatan
hukum tetap ;
627/PDT/2016/PT SBY
Menolak Gugatan Para Penggugat/ Para Terbanding Untuk seluruhnya
2059 K /Pdt/2017
Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi 1. NANIK WIDOWATI . 2. DITA WIDYO PUTRO. 3. AYU
179 795/Pdt.G/2016/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang Sertifikat Hak Milik No.1438 tanggal 9 Mei 1986 atas nama Pemeriksaan tingkat banding MIRANTI WP
Robert Leo terletak di Desa Sarua Tingkat 1 memenangkan
Kemenkeu
180 108/Pdt.G/2016/PNJKT.UT Pengadilan Negeri Jakarta Tanah berikut bangunan yang ada diatasnya yang terletak Relaas Pemberitahuan MENGADILI
R Utara di Jalan Agung Tengah 4 Blok II F 1/1-20, Kelurahan Putusan Belum diterima
Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara sampai saat ini. Biro Bantuan DALAM PROVISI
sesuai dengan SHGB No. 5603/Sunter Tahun 1986 seluas Hukum mendapat Informasi Menyatakan provisi Penggugat tidak dapat diterima :
857m2 Kelurahan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, dari Kuasa Penggugat isi dari
Jakarta Utara, Gambar Situasi No. 1943/1986 tanggal 12 putusan adalah Pihak PKNSI DALAM EKSEPSI
Juli 1986 Menang. Menyatakan Eksepsi Tergugat II tidak dapat diterima ;
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
609K/PDT/2018
Menagbulkan permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi : ELSON tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan
Tinggi Banda Aceh Nomor 34/PDT/2017/PT.BNA., Tanggal 14 Agustus 2017 yang membatalkan Putusan Pengadilan
Negeri Lhokseumawe Nomor 9/Pdt.G/2016/PN.Lsm. Tanggal 14 Desembner 2016; MENGADILI SENDIRI :
Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian; Menyatakan tergugat I dan II telah melakukan perbuatan
melawan hukum ; Menyatakan bahwa sertifikat Hak Milik Nomor 116/Keude Cunda, luas tanah 8275 m2 terdaftar
atas nama Elson (Penggugat) tidak tercatat sebagai agunan yang diambil alih dan tidak sebagai agunan pada PT
Sejahtera Bank Umum atau PT SBU (DL); Menghukum dan memerintahkan tergugat I segera dan seketika
menerbitkan sertifikat pengganti atas sertifikat hak milik Nomor 116/Keude Cunda, luas tanah 8275 m2 terdaftar
atas nama Elson selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak putusan perkara ini mempunyai
kekuatan hukum tetap; Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya; Menghukum Para termohon
kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ditetapkan
sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
182 465/Pdt.G/2016/PN.JKT.SE Pengadilan Negeri Jakarta SHM No, 1239/kebayoran Lama Utara seluas 305 M2 Proses PK Putusan 465/Pdt.G/2016/PN JKT.SEL tanggal 3 April 2017:
L Selatan diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 9 September 1996 Tk. Pertama, Banding, Kasasi DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi tergugat III untuk seluruhnya ; II. TENTANG POKOK PERKARA : Mengabulkan
Nomor 4249/1996 terletak di Prov. DKI Jakarta, Kotamadya Kalah gugatan Penggugat untuk sebagian ; Menyatakan TERGUGAT II dan TERGUGAT III melakukan Perbuatan Melawan
Jakarta Selatan, Kecamatan kebayoran Lama, kelurahan Hukum; Menyatakan hak atas tanah yang tercatat dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 309/Kebayoran Lama
Kebayoran Lama Utara atas nama Idrus Syarif (TERGUGAT I) telah hapus demi hukum atau hak atas tanahnya telah gugur demi hukum;
Menghukum TERGUGAT II untuk menghapus pencatatan dalam buku ta
183 578/Pdt.G/2016/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah SHGB No. 1762, seluas 756m2, terletak di Jl. Putusan Banding Menang 578/Pdt.G/2016/PN Pn.Jkt.Pst Kamis, 04 Mei 2017
ST Pusat Permata Hijau Blok EE Nomor 3 (Sesuai SIPP, relaas belum Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
diterima)
Tk. Pertama Menang 128/PDT/2018/PT DKI Selasa, 22 Mei 2018
Menerima Permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat;
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 578/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst., tanggal 04 Mei 2017
yang dimohonkan banding tersebut ;
184 363/Pdt.Bth/2016/PN.MD Pengadilan Negeri Medan Sebidang tanah seluas ± 5564m2 yang terletak di Jalan Dr. Putusan PN sampai saat ini Putusan 363/Pdt.Bth/2016/PN MDN tanggal 1 November 2017:
N Mansyur masuk ke Jalan SMK/IKadin/Gg. Merdeka, belum ada pengajuan DALAM EKSEPSI :
Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan banding Menolak Eksepsi Terlawan I, Terlawan III dan Terlawan IV seluruhnya ;
Selayang, Kota Medan, sesuai dengan Surat Keterangan
Tanah Nomor: 25010/A/I/24 tertanggal 15 Juni 1974 DALAM POKOK PERKARA :
Menyatakan pelawan adalah sebagai pelawan yang tidak benar;
Menyatakan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima;
Menghukum Pelawan untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.4.981.700,00 (empat juta
sembilan ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus rupiah)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
185 1084/Pdt.G/2015/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Rungkut Gugatan Dicabut SELESAI
Menanggal Harapan I/18, RT 008/RW 004, Kel. Rungkut
Menanggal, Kec. Gunung Anyar, Kota Surabaya, Prov.
Jawa Timur, sebagaimana tercantum dalam SHM No. 658
tanggal 21 Oktober 1986, GS No. 1159/86 tanggal 21
Januari 1986, luas 197 m2, an. Agustinus Yosep
Soepadmo, MS.
186 94/Pdt.G/2015/PN.Srg. Pengadilan Negeri Serang Meminta Pembatalan Lelang yang dilakukan oleh Putusan Tingkat Banding Putusan PN
Tergugat I tanggal 21 Agustus 2015 No. 445/2015. Menguatkan Putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Pengadilan Negeri Serang
Nomor :
94/Pdt.G/2015/PN.Srg. tanggal
21 Juli 2016, yang
dimohonkan banding tersebut
187 210/Pdt.G/2015/PN.Blb. Pengadilan Negeri Bale Jaminan sebidang tanah dan rumah milik Penggugat yang Putusan Tingkat Pertama Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard)
Bandung terletak di Blok Sumur Bandung (setempat dikenal dengan
Jl. Raya Cililin No. 26 Kampung Sumur Bandung, RT 02 RW
02) Desa Cililin, Kec. Cililin, Kab. Bandung, dengan luas
kurang lebih 235 m2, berdasarkan SHM No. 421/Cililin,
Kabupaten Bandung, an. Dayat.
188 389/Pdt.Bth/2015/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Perintis Putusan Kasasi Menang Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ROBERT HENDRIK tersebut.
Kemerdekaan, KM 8 No. 32 s/d 34, sebagaimana sesuai
SHM No. 20256 (Eks No. 3201), GS No. 10731, luas 200 m2,
SHM No. 20309 (Eks. No. 3200), GS No. 10730, luas 67 m2,
dan
SHM No. 20310 (Eks No. 3208), GS No. 10718, luas 33 m2,
dengan batas-batas keseluruhannya, Utara dengan tanah
kosong,
Timur dengan Ruko No. 35,
Selatan dengan Jalanan,
Barat dengan Ruko No. 31.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
189 14/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta Jaminan Kebendaan : Putusan Banding: Putusan PN:
Selatan Sebidang tanah SHGB No. 250/Selong, luas 750 m2, an. FX. Menguatkan Putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Widyastanto Pengadilan Negeri Jakarta
Sebidang tanah SHGB No. 3/Cikiwul, luas 13.955 m2, an. Selatan Nomor 14/
Turut Tergugat I Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel.
Tiga bidang tanah : tanggal 30 Januari 2017 yang
Tanah adat persil No. 214.D Kohir 256, luas 700 m2, an. diajukan banding tersebut;
PIIT Bin Iman, milik FX. Widyastanto, berdasarkan AJB
No. 105/FS/594.4/II/1990 tgl. 5 Februari 1990;
Tanah Milik Adat Persil No. 214.D Kohir No. 527, luas 910
m2, an. Masir Bin Udi, milik FX. Widyastanto berdasarkan
AJB No. 106/FS/594.4/II/1990 tanggal 5 Februari 1990;
Tanah Milik Adat Persil No. 214 Kohir 401 luas 5.000 m2,
an. H. Tajudin Bin Inong, milik FX. Widyastanto
berdasarkan AJB No. 107/FS/594.4/II/1990 tgl. 5 Februari
1990
Sebidang tanah SHM No. 162/Menteng, luas 769 m2, an. R.
Gondholpus Doeriat;
190 21/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Bar. Pengadilan Negeri Jakarta Tanah seluas + 83 Ha, yang terletak di Desa Bojong dan Pencabutan Perkara Kasasi SELESAI
Barat Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten, tercatat an. PT.
Pentabinangun Sejahtera yang diperoleh/dimiliki melalui
pelepasan hak (SPH) dari pemilik awal/masyarakat
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Barat No. 593.82/SK/231.S/KWBPN/172-90,
tertanggal 21 Februari 1990.
191 30/Pdt.G/2016/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Jaminan 22 Unit Ruko berlantai 3, terdiri dari 25 SHM, Proses Peninjauan Kembali Putusan PN, tanggal 19 Sep. 2016 : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian.
yang keseluruhannya terletak di Kel. Kuta, Kec. Kuta, Kab.
Badung, Prop. Bali atau sekarang dikenal dengan nama Putusan PT : No. 22/PDT/2017/PT DPS. tanggal 26 Apr. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
Kuta Square. putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor: 30/Pdt.G/2016/ PN.Dps tanggal 19 September 2016, yang dimohonkan
banding".
Putusan Kasasi : No. 2335 K/PDT/2018 tanggal 08 Okt. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan " Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: I HARIJANTO KARJADI"; dan "Mengabulkan permohonan kasasi dari
Pemohon Kasasi II PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk, tersebut".
"Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Bali Nomor 22/Pdt/2017/PT.Dps. tanggal 26 April 2017 yang mengutakan
Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 30/Pdt.G/2016/PN.Dps. tanggal 19 September 2016".
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
192 71/Pdt.G/2016/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Jaminan sebidang tanah seluas 5.500 m2, berikut segala Proses Peninjauan Kembali Putusan PN, tanggal 26 Sep. 2016 : Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.
turutannya, dengan SHM No. 312, atas nama I Ngeha
Ridja (Tergugat V) terletak di Subak Basangkasa, Desa Putusan PT : No. 8/PDT/2017/PT.DPS. tanggal 14 Mar. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Putusan Pengadilan Negeri Denpasar, tanggal 26 September 2016 Nomor : 71/Pdt.G/2016/PN.Dps yang
Badung, Propinsi Bali. dimohonkan banding tersebut".
Putusan Kasasi : No. 55 K/PDT/2018 tanggal 18 Jul. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Mengabulkan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi:II PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. CABANG DENPASAR tersebut";
dan
"Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Denpasar Nomor 8/Pdt/2017/PT.Dps. tanggal 14 Maret 2017 yang
mengutakan Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 71/Pdt.G/2016/PN.Dps. tanggal 26 September 2016".
193 60/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Obyek harta warisan milik Penggugat yang berada di Putusan Tk. Banding Putusan PN:
Pusat Jalan Pintu Air Raya No. 15, RT. 008, RW. 001, Kec. Sawah Menguatkan Putusan Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Besar, Jakarta Pusat, SHM No. 253/Pasar Baru, seluas Pengadilan Negeri Jakarta
980 m2. Pusat Nomor:
60/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst
tanggal 11 April 2017 yang
dimohonkan banding tersebut
;
194 45/G/2016/PTUN.JKT. Pengadilan Tata Usaha Surat Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Proses Tingkat Kasasi Putusan PTUN, tanggal 28 Jun. 2016 : Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak diterima.
Negara Jakarta Informasi No. S-10215/KN.5/2015 tanggal 21 Desember
2015 tentang Tanggapan Atas Permohonan Penebusan Putusan Banding : No. 282/B/2016/PT.TUN.JKT. tanggal 23 Nov. 2016, yang inti amar putusannya menyatakan
Aset Terletak di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, "Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 45/G/2016/PTUN-JKT tanggal 28 Juni 2016
Jakarta Pusat Sesuai SHGB Nomor 1149/Kebon Kacang. yang dimohonkan banding, dengan perbaikan amar putusan sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
Menerima eksepsi Tergugat/Terbanding tentang gugatan Penggugat/Pembanding telah melewati tenggang waktu
90 hari;
Dalam Pokok Perkara:
Menyatakan gugatan Penggugat/Pembanding tidak diterima;
195 17/Pdt.G/2016/PN.Cbi. Pengadilan Negeri Cibinong Tanah dan bangunan seluas 2.450 m2, SHM No. Bank Lippo Putusan Tingkat Nomor Putusan Banding : 298/PDT/2017/PT BDG
432/Pabuaran, atas nama Yufrida Siahaan, Gambar Situasi BandingMenguatkan putusan Tanggal Putusan Banding : 11 Sep. 2017
No. 5260/1983, tanggal 13 September 1983, terletak di Jl. Pengadilan Negeri Cibinong
Raya Bogor KM. 39 No. 44, Kel. Pabuaran, Kec. Cibinong, tanggal 3 Nopember 2016 Amar Putusan :
Kab. Bogor. Nomor 17/Pdt.G/2016/PN.Cbi. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut;
yang dimohonkan banding Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 3 Nopember 2016 Nomor 17/Pdt.G/2016/PN.Cbi. yang
dimohonkan banding;
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang
dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Amar Putusan :
Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
Pengambilalihan aset properti oleh BPPN/Kemenkeu telah sah dan Pelaksanaan Lelang terhadap aset properti eks
BPPN dengan alas hak SHM No. 432/Pabuaran, atas nama Yufrida Siahaan sah dan sesuai ketentuan hukum yang
berlaku
196 96/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan rumah, seluas 314 m2, Putusan Kasasi Menang M E N G A D I L I : 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. DIAN OSIANIA INDONESIA tersebut; 2.
Pusat dengan SHM No. 262 an. Conny Martie Rawung, yang Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat
terletak di Kel. Sario Utara. kasasi ini sejumlah Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
197 69/Pdt.G/2016/PN.Blb. Pengadilan Negeri Bale Tanah seluas 6.800 m2, Jl. Papan KM.5 No. 499, Desa Gugatan Dicabut SELESAI
Bandung Bojong Emas Majalaya, sebelumnya berdiri bangunan
pabrik berkontrusi baja dengan luas + 1.200 m2.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
198 03/G/2016/PTUN-PLG Pengadilan Tata Usaha SHM No. 1845, Desa Talang Kelapa, Tanggal 8 April 1980, Putusan Peninjauan Kembali Putusan PTUN, tanggal 23 Jun. 2016 : Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Negara Palembang GS No. 130/1980, tanggal 8 April 1980, luas 117.854 m2, an.
Dasuki Angkosubroto, terletak di Desa Talang Kelapa, Putusan Banding : No. 153/B/2016/PT.TUN.MDN. tanggal 05 Okt. 2016, yang inti amar putusannya menyatakan
Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang "Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang Nomor ; 03/G/2016/P.TUN.PlG, tangal 23 Juni
2016 Yang dimohonkan banding".
Putusan Kasasi : No. 82 K/TUN/2017 tanggal 06 Mar. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tersebut; Menyatakan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi II : KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA PALEMBANG tersebut tidak
dapat diterima".
Putusan Peninjauan Kembali : No. 113 PK/TUN/2018 tanggal 8 Agustus 2018, yang inti amar putusannya
menyatakan "Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali : MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA".
199 301/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah berikut bangunan rumah di atasnya yang Gugatan Dicabut SELESAI
. Selatan terletak di Jalan Niaga Hijau II/32, Kel. Pondok Pinang,
Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, seluas 200 m2,
sebagaimana dimaksud di dalam SHM No. 5228/Pondok
Pinang, luas 200 m2, atas nama Ir. Raden Soepangat
Soemarto
200 343/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta 1. Sebidang tanah seluas 568 m, SHGB No. 90/Rawa Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi : 1. Tuan ANDRIANTO, 2.Tuan ERWIN dan 3. ERSA
. Pusat Bunga, an. Alm. Tn. Darwinto, yang terletak di Jl. Bekasi NOVITA tersebut
III No. 4, Jatinegara, Jakarta Timur;
2. Sebidang tanah seluas 249 m2, SHGB No. 148/Rawa
Bunga, an. Ny. Emmy Sutanto/Penggugat I, yang terletak
di Jl. Bekasi III No. 7, Jatinegara, Jakarta Timur;
3. Sebidang tanah seluas 912 m2, SHM No.
981/Nanggewer, an. Andrianto/Penggugat II, yang terletak
di Jl. Raya Cibinong KM. 48.5 Bogor;
201 381/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah seluas 468 m2 dan bangunan rumah Proses Kasasi
. Pusat tinggal di atasnya sesuai SHM No. 427/Jatipadang, yang Tk. Banding Menang
terletak di Jl. Pejaten Raya No. 48, RT. 013/02, Kel. Tk. Pertama Kalah
Jatipadang, Kec. Pasar Minggu, jakarta Selatan.
202 138/Pdt.G/2016/PN.Tjk. Pengadilan Negeri Tanjung Surat Keputusan (SK) Panitia Urusan Piutang Negara Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
Karang Cabang Lampung Tentang Penetapan Jumlah Piutang
Negara atas nama    PT Jupiter Indah dengan
Nomor : PJPN-002/PUPNC.07/2014 Tanggal 20 Agustus
2014 tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak sah
serta merupakan Perbuatan Melawan Hukum.
203 148/Pdt.G/2016/PN.Pdg. Pengadilan Negeri Padang Memberi izin kepada Kantor BPN Kota Padang untuk Putusan PN Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya
menghapuskan Hak Tanggungan/MEROYA di dalam SHM
No. 2125/Kel. Flamboyan Surat Ukur No. 395 tanggal 23
Desember 1971 an. Zanzibar Gelar Datuk Mantari Basa
204 871/Pdt.G/2016/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 14/Sukomanunggal. Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterim
Gambar Situasi No. 79/U/1972 tanggal 10 April 1972 an.
Chindra Hudaya Widarto.
205 605/Pdt.Bth/2016/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah sebagaimana yang diuraikan dalam Proses Kasasi Putusan PN, tanggal 03 Okt. 2017 : Mengabulkan gugatan perlawanan Pelawan untuk sebagian.
st. Pusat Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1295, Surat Ukur
tertanggal 05 Mei 1998 No. 14/1998, seluas 1.192 M2 Putusan PT : No. 786/PDT/2018/PT.DKI. tanggal 27 Mar. 2019 yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
terletak di Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 605/Pdt.Bth/2016/PN.Jkt.Pst., tanggal 3 Oktober 2017 yang
Kotamadya Jakarta Pusat, Kecamatan Menteng, dimohonkan banding tersebut".
Kelurahan Gondangdia, setempat terkenal dengan Jalan
Jeruk No. 01.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
206 71/Pdt.G/2016/PN.Cbn. Pengadilan Negeri Cirebon Berupa 23 bidang tanah dan bangunan SHM No. 2375, Putusan PN Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
2376, 2377, 2378, 2379, 2380, 2381, 2382, 2383, 2385, 2390,
2391, 2392, 2393, 2394, 2395, 2396, 2397, 2398, 2399, 2400,
2401, 2402/Paklipan total seluas 2.435 m2 an. Susilawan
Suryanatadiredja (d/h. Kho Joe Keng) yang terletak di
Kompleks Pusat Niaga Jl. Pekalipan Kec. Pekalipan Kota
Cirebon.
207 94/Pdt.G/2016/PN.Srg. Pengadilan Negeri Serang Pembatalan Perjanjian Untuk Jual Beli sebagaimana Putusan PN Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima
tertuang dalam Akte Perjanjian Untuk Jual Beli (APJB)
No. 19 tanggal 18 Januari 1992, yang dibuat oleh Notaris
Soetji Mardiyati Solihin, SH, antara Fadilah Muslim alias
Fadilah Mus dengan Purnomo ex-Direktur PT
Palwaaminatama Jaladri.
208 276/Pdt.G/2017/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat-sertifikat tanah milik penggugat yang terdiri Sudah Putus di Tk. Pertama menang, tetapi belum ada upaya banding sampai saat ini sehingga perkara menjadi
ST Pusat atas: Putusan InkrachtSudah Putus di Tk. Pertama menang, tetapi belum ada upaya banding sampai saat ini sehingga perkara
1. SHGB No. 1/Caringin seluas 175.783m2 a.n. PT Kencana 276/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst menjadi Inkracht
Sinar Semesta tanggal 27 Maret 2018:
2. SHGB No. 3/Caringin seluas 2.270m2 a.n. PT Kencana DALAM EKSEPSI; Menerima
Sinar Semesta Eksepsi Tergugat untuk
3. SHGB No. 4/Caringin seluas 675m2 a.n. PT Kencana seluruhnya; DALAM POKOK
Sinar Semesta PERKARA; Menyatakan
4. SHGB No. 5/Caringin seluas 10.330m2 a.n. PT Kencana Gugatan Penggugat tidak
Sinar Semesta dapat diterima (Niet
5. SHGB No. 6/Caringin seluas 2.050m2 a.n. PT Kencana ontvankelijk verklaard);
Sinar Semesta Menghukum Penggugat
6. SHGB No. 270/Caringin seluas 178m2 a.n. PT Kencana untuk membayar biaya
Sinar Semesta perkara ini sebesar
Rp.916.000,- (sembilan ratus
enam belas ribu rupiah);
209 256/Pdt.G/2017/PN.JKT.TI Pengadilan Negeri Jakarta Akta Perjanjian Kredit Nomor 82 tanggal 26 Februari 1998 256/Pdt.G/2017/PN Jkt.Tim
M Timur Rabu, 09 Mei 2018
Menyatakan gugatan SELESAI
Penggugat tidak dapat Sudah Putus di Tk. Pertama Menang (Inkracht)
diterima
210 654/Pdt.G/2017/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Deposito Milik Penggugat berikut bunganya yang Gugatan Dicabut SELESAI
ST Pusat diperhitungkan sampai dengan tanggal di daftarkannya
gugatan ini adalah sebesar Rp. 1.713.160.384.139,-
211 695/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 3094/Cibatu, Kecamatan Lemahabang, Proses Kasasi Putusan PN, tanggal 25 Jan. 2018 : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvankerlijke
. Pusat Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, Gambar Situasi Verklaard).
No. 10821/1996 27-05-1996 tercatat ayas nama Gunawan
Susilo Putusan PT : No. 599/PDT/2019/PT.DKI. tanggal 20 Nov. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 695/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst tanggal 25 Januari 2018 yang
dimohonkan banding tersebut".
212 920/Pdt.G/2016/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Sebidang atas bangunan atas nama I Nyoman Ordi Sugita Gugatan Dicabut SELESAI
yang sertifikat an. I Gusti Ngurah Oka Budiana, SHM No.
1692, luas 3.980 m2, SHM No. 1693 luas 1689 m2, SHM No.
1694 luas 1069 m2, dan SHM No. 1691 awalnya luasnya
2.800 m2, yang dipecah oleh Tergugat III I Gusti Oka
Budiana menjadi SHM No. 3486 luas 240 m2, dan oleh
Tergugat III I Gusti Ngurah Oka Budiana dipecah menjadi
SHM No. 3487 luas 173 m2, dengan an. Tergugat IV (Ersa
Nur Arsiah) dari keseluruhannya terletak di Desa Kel.
Sumerta Klod. Banjar Sebudi, Kec. Denpasar Timur, Kota
Denpasar Bali.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
213 132/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah dan bangunan Bank Umum Nasional Kalah Tingkat Pertama dan Putusan PN:
Utara seluas 325 m2 dan bangunan seluas 380 m2, SHGB No. Banding, menunggu putusan 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
6199 beralamat di Jl. Pluit Utara VII, No. 2, RT. 005, RW. Kasasi 2. Menyatakan Penggugat berhak untuk memperoleh salinan terkait dokumen yang hilang dari Tergugat I seperti
005, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara, atas bukti Surat Keterangan Pelunasan Kewajiban/Surat Keterangan Lunas dari Bank Umum Nasional, Berita Acara
dasar pembelian dari Sdr. Cheong Njin Foe pada tahun Serah Terima Dokumen, Sertifikat Hak Tanggungan dari Surat Roya dan apabila Tergugat I tidak dapat menerbitkan
1994, dengan Akta Jual Beli PPAT Abdoellah Hamidy, SH. dokumen dimaksud, maka putusan ini berlaku sebagai pengganti dokumen yang hilang karena tidak dapat
tertanggal 26-8-1994, No. 346/Penjaringan/1994. diterbitkan kembali oleh Tergugat I;
3. Menyatakan Penggugat berhak mengajukan permohonan kepada Tergugat II berdasarkan dokumen yang ada
pada Penggugat.
Putusan Banding:
Menguatkan putusan PN.
Aset objek perkara tidak berada dalam penguasaan PKNSI. Putusan hakim yang demikian akan sangat
membahayakan karena akan menjadi preseden pengajuan gugatan dengan konstruksi yang serupa terhadap aset-
aset barang jaminan Eks Bank-Bank yang dilikuidasi dan tanggung jawabnya diambil alih oleh Negara melalui
BPPN yang saat ini masih banyak yang dikuasai oleh Kementerian Keuangan.
214 129/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan ruko yang terletak di Jalan KH. Putusan Kasasi Menang Putusan PN, tanggal 07 Des. 2017 : Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
. Pusat Ashari No. 69 B, Jakarta Pusat an. Ang Rukiman
Putusan PT: No. 194/PDT/2018/PT.DKI. tanggal 26 Jun. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 129/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst, tanggal 7 Desember 2017".
Putusan Kasasi: No. 299 K/PDT/2019 tanggal 25 Jan. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
Permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SUHERMAN HARTONO tersebut"
215 03/Pdt.G/2017/PN.Lsm. Pengadilan Negeri Aset PT Genali Raya yang bergerak di bidang Putusan Kasasi Menang Putusan PN, tanggal 25 Okt. 2017 : Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian.
Lhokseumawe pembangunan perumahan pada tahun 1995 dengan
jaminan SHM No. 58 yang akan dipecahkan menjadi 149 Putusan PT: No. 20/PDT/2018/PT BNA. tanggal 10 Apr. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan :
kavling, yang terletak di Desa Padang Saksti, Kecamatan "Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe No. 3/Pdt.G/2017/PN. Lsm. Tanggal 25 Oktober 2017 yang
Muara Dua, Kabupaten Aceh Utara, yang sekarang Desa dimohonkan banding" dan
Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota "Menyatakan Gugatan Para Terbanding /semula Para Penggugat Tidak Dapat Diterima( Niet Ontvankelijke
Lhokseumawe. Verklaard)".
Putusan Kasasi: No. 3088K/PDT/2018 tanggal 30 Nov. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi : 1. AZHAR ZAKARIA, ST, 2.ZAKARIA ISHAK, 3. Drs. M. BASRI
YUSUF tersebut".
216 886/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan yang Putusan PN Menang PERKARA LELANG HT
. Selatan tersebut dalam SHM No. 223/Rawa Barat, seluas 340 m2,
terletak di Jalan Suryo No. 16 Blok Q/3 Persil No. 19, Rawa
Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
217 385/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 6211 atas nama PT. Karsindo Utama Proses Banding
. Barat Tk. Pertama Menang
218 436/Pdt.G/2017/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Memerintahkan Kepada TURUT TERGUGAT untuk Proses Kasasi Putusan PN, tanggal 04 Jul. 2018 : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
melakukan pemblokiran terhadap Sertipikat HAK GUNA Verklard).
BANGUAN No. 1/ Telaga Murni Kecamatan Cibitung
Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat, sertifikat HAK Putusan PT:
GUNA BANGUAN No. 2/ Telaga Murni Kecamatan No. 601/PDT/2018/PT.BDG. tanggal 28 Feb. 2019, yang inti amar putusan menyatakan "Menguatkan Putusan
Cibitung Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat dan Pengadilan Negeri Bekasi, tanggal 04 Juli 2018, Nomor 436/Pdt.G/2017/PN.Bks , yang dimohonkan banding
sertifikat HAK GUNA BANGUAN No. 4/ Telaga Murni tersebut".
Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa
Barat, sampai ada Putusan Pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
219 176/Pdt.G/2017/PN.Dpk. Pengadilan Negeri Depok Tanah seluas + 6.778.059 M2, yang terletak di Propinsi Bank Lippo Menang Tk. Kasasi Putusan PN, tanggal 19 Apr. 2018 : Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian.
Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kecamatan Cimanggis,
dengan Desa Tapos, Cilangkap, Sukamaju Baru. Lw. Putusan PT:
Naggung, Jati Jajar, Cimpaeum dan Sukatani, yang No. 407/PDT/2018/PT.BDG. tanggal 30 Okt. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan putusan
dikelola untuk pembangunan perumahan dan Golf Course Pengadilan Negeri Depok tanggal 19 April 2018, Nomor 176/Pdt/G/2017/PN.Dpk., yang dimohonkan banding
dengan nama EMERALDA. tersebut".
Putusan Kasasi:
Membatalkan Putusan tingkat Banding dan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Putusan PN:
Menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke
Verklard).
221 637/Pdt.G/2017/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Tanah seluas 25.644 m2, yang terletak setempat dikenal Gugatan Dicabut SELESAI
dengan Jalan Sultan Hasanudin, Desa Mekarsari,
Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tanah ex
SHGB No. 1/Mekarsari atas nama PT Jembatan Kencana
Raya.
222 637/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Perjanjian Master Settlement and Acquisition Agreement Putusan Banding Menang
. Pusat (“MSAA”) 21 September 1998 dan perubahannya Tk. Pertama Menang
223 1006/Pdt.G/2017/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Pemberian Hak Penebusan atas Penggugat terkait Proses Kasasi
penyelesaian pengambilan kembali Obyek Jaminan atas Tk. Banding Menang
luas tanah seluas + 3.000 M2 sebagaimana diterangkan Tk. Pertama Menang
dalam Sertifikat Hak Milik Nomor : 14 /Desa
Sukomanunggal, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya,
sebagaimana Gambar Situasi Tanggal 10 April 1972
Nomor : 79 /U/1972 yang dahulu pernah dijaminkan pada
PT. Bank Umum Servitia tbk. sebagai bagian Bank yang
terlikuidasi
224 4/Pdt.G/2018/PN.Plg Pengadilan Negeri Palembang SERTIPIKAT HAK MILIK No. : 5/Desa Gasing, dengan Putusan Tingkat Kasasi Putusan Tingkat Banding : No. 99/PDT/2018/PT.PLG. tanggal 25 Okt. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan
GAMBAR SITUASI No. : 296/Desa Gasing /1972, yang (Menang) "Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Palembang Nomor 4/Pdt.G/ 2018/PN.Plg. tanggal 28 Juni 2018 yang
terletak di Jalan Pangeran Ayin No. : 28 RT. 06 RW. 03, dimohonkan banding tersebut".
Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang,
dahulu di Jalan Kebun Sayur atau Jalan Suka Maju, Putusan Tingkat Kasasi : No. 1727 K/PDT/2019 tanggal 26 Agu. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan
Kenten Laut, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi "Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi JENDY GOZALI tersebut".
Sumatera Selatan
225 501/Pdt.G/2018/PA.Bjr Pengadilan Agama Banjar SHM 566, SHM No. 568, SHM No. 576, SHM No.5 di Blok G Putusan Banding Putusan Tk. Pertama, tanggal 20 Mei 2019 : "Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Gembok, Dusun pananjung, Desa Mulyasari, Banjar, Ontvankelijk Verklaard)".
Ciamis
Putusan Banding : No. 171/Pdt.G/2019/PTA.Bdg. tanggal 15 Agu. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan
"Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Kota Banjar Nomor 501/Pdt.G/ 2018/PA Bjr. tanggal 20 Mei 2019 Masehi
bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan 1440 Hijriyah".
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
226 17/pdt.G/2018/PN.JKT.PS Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang Tanah seluas 144 m2 beserta bangunan yang Tk. Kasasi menang 17/Pdt.G/2018/PN Jkt.Pst Selasa, 11 Des. 2018
T Pusat terletak di Perumahan Citra Indah Cluster Bukit Tk. Banding Menang
Bougenvile Blok AI 10/03 Kelurahan Singaraja, Kecamatan Tk. Pertama Menang 170/PDT/2019/PT DKI Rabu, 15 Mei 2019
jonggol, Kabupaten Bogor, sesuai dengan SHGB No. Menerima Permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
7702/Singajaya Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 17/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst., tanggal 11 Desember
2018 yang dimohonkan banding tersebut ;
229 422/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No.1762/Grogol Departemen Keuangan RI qq Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
Pusat Direktur Pengelola Kekayaan Putusan PN, tanggal 30 Jul. 2019,
SAPB (Sistem Aplikasi Pengganti Bunysus) atas nama PT. Negara dan Sistem InformasI Pada Putusan Tk. Pertama Amar Putusan :
Satria Tri Perkasa) selaku Tergugat III Status Menang MENGADILI:
Menyatakan gugatan Para Penggugat: TN. ANTHONY SUMITRO RAHARDJO, dan NY. GRACE LOEKMAN tidak
dapat diterima;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp4.521.000,00
(empat juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah);
230 185/Pdt.G/2018/PN.Cbi. Pengadilan Negeri Cibinong SHGB No. 181/Wanaherang seluas 9933 m2 atas nama PT. Putusan Tk. Pertama Amar Putusan:
Permitra Andalan Semesta (Putusan Sela, mengabulkan
eksepsi kompetensi absolut) 1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat II;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Cibinong tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memutus Perkara Perdata
No.185/Pdt.G/2018/PN. Cbi;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai Putusan Ini diucapkan adalah sejumlah
Rp.1.936.000,-(satu juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu rupiah);
231 56/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Brt. Pengadilan Negeri Jakarta Somasi permintaan pencabutan pemblokiran atas aset PT. BANK MASHILL UTAMA, Gugatan Dicabut SELESAI
Barat yang diklaim milik Penggugat, dengan alas hak Sertifikat TBK.
Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 03639/Wijaya Kusuma,
seluas ± 1.038 m², yang terletak di Jl. Daan Mogot Km.2
No. 50B
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
232 861/Pdt.G/2018/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Tanah dan Bangunan Seluas 180 M2 (Seratus Delapan PT. Bank Umum Nasional Putusan Tk. Pertama Amar Putusan :
Puluh Meter Persegi), Yang Terletak di Perumahan Bumi (BUN) MENGADILI
Serpong Damai Blok BL/24, Desa Rawabuntu, Kec. Catatan : DALAM EKSEPSI .
Serpong, Kab. Tangerang, Jawa Barat, atas nama Tan Setelah diteliti lebih lanjut - Menyatakan eksepsi Tergugat tidak dapat diterima
Joen Lie (Penggugat) Sebagaimana Dalam Sertipikat Hak diketahui pokok-pokok seluruhnya;
Guna Bangunan No. 3187/Rawabuntu, dengan batas- pertimbangan hukum DALAM POKOK PERKARA.
batas sesuai Gambar Situasi No. 5772/1994, tanggal 11 Majelis Hakim PN Tangerang - Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
Mei 1994 sebagai berikut: - Memerintahkan agar Turut Tergugat tunduk pada
a. Pelaksanaan lelang putusan a quo;
terhadap objek perkara a quo - Menyatakan gugatan Penggugat untuk selain dan
(SHGB No. 3187/Rawabuntu) selebihnya tidak dapat diterima;
Majelis Hakim berpendapat - Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos
pelaksanaan lelang telah perkara, yang hingga putusan ini diucapkan ditaksir
sesuai dengan prosedur dan sebesar Rp 680.000,00 ( enam ratus delapan puluh ribu
ketentuan peraturan rupiah)
perundang-perundangan
yang berlaku sehingga
Tergugat in casu Status : Kemenkeu menang. dikarenakan kemenkeu dalam perkara a quo tidak melakukan perbuatan melawan
Kementerian Keuangan c.q. hukum dan kemenkeu tidak dihukum dalam perkara a quo;
DJKN tidak terbukti Sesuai informasi dari kepaniteraan PN Tangerang, terhadap putusan perkara dimaksud, diperoleh informasi bahwa
melakukan Perbuatan Penggugat belum melakukan upaya hukum Banding.
Melawan Hukum. Dengan Terhadap putusan perkara a quo, sudah dilaporkan kepada atasan.
demikian petitum Penggugat
yang menyatakan meminta
objek perkara a quo
diserahkan kepadanya tidak
dapat diterima;
b. Bahwa dalam
pertimbangan hukum Majelis
Hakim perkara a quo, semua
233 277/G/2018/PTUN-JKT Pengadilan Tata Usaha Surat Nomor : S-806/KN.5/2017 tanggal 9 Juni 2017, Bank Mashill Utama Kontra Memori PK Putusan PTUN, tanggal 16 Mei 2019 : Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
Negara Jakarta tentang Permohonan Bantuan Pengamanan Aset Properti disampaikan 19 Agustus 2020,
Eks. Kelolaan PT PPA (Persero) menunggu putusan PK Putusan Banding : No. 242/B/2019/PT.TUN.JKT. tanggal 23 Sep. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan
Tk Pertama Kalah "Membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 277/G/2018/PTUN.JKT, tanggal 16 Mei 2019
Tk Banding Menang yang dimohonkan banding".
Tk Kasasi Menang
Putusan Kasasi : No. 87 K/TUN/2020 tanggal 10 Maret 2020, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. KARYA INTERTEK KENCANA (KIK)".
Objek sengketa dan pengamanan terhadap SHGB Nomor 1431/Wijaya Kusuma tetap sah dan berlaku. Selain itu,
sesuai pertimbangan hukum judex juris Mahkamah Agung pada pokoknya bahwa objek sengketa tidak
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata in casu Penggugat, karena objek sengketa
tidak menciptakan suatu hak baru atau menghilangkan suatu hak
234 24/Pdt.Plw/2018/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan milik Penggugat sesuai dengan PT Bank Utama Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
st. Pusat Sertifikat Hak Milik No. 41 Gambar Situasi Nomor 642 Tanggal Putusan 30 Apr. 2019
Tahun 1992, Pada Putusan Tk. Pertama
yang terletak di Jalan Letjen suprapto No. 160 Blok SA No. Status Menang Amar Putusan :
10, Menyatakan Para Terlawan tidak hadir dipersidangan dan tidak pula menunjuk orang lain sebagai wakil atau
Cempaka Baru Jakarta Pusat, atas nama Treeswaty kuasanya yang sah untuk menghadap dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut;
Lanny Menolak gugatan Perlawanan Pelawan untuk seluruhnya dengan Verstek;
Susatya Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditetapkan sebesar Rp.9.921.000,00
(sembilan juta sembilan ratus dua puluh satu ribu rupiah);
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
235 288/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta i. Hak Guna Bangunan Nomor 204/Desa Kuta dan Gambar Bank Sindikasi yaitu PT. BANK Proses Tk. Kasasi Putusan Tk. Banding
. Selatan Situasi tertanggal 19 November 1992 Nomor 8265/1992, PDFCI, PT. BANK RAMA dan Nomor Putusan Tk. Banding : 555/PDT/2019/PT.DKI. Tanggal 10 Okt. 2019
seluas 4.750 m2; PT. Pada Putusan Tk. Pertama:
ii. Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 205/Desa Kuta BANK DHARMALA Status Menang Amar Putusan :
dan MENGADILI :
Gambar Situasi tertanggal 7 Juni 1991 nomor 3600/1991, Pada Putusan Tk. Banding : 1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat;
seluas kurang lebih 9.800 m2; Status Menang 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 288/Pdt.G/ 2018/PN Jkt.Sel, tanggal 6 Maret
iii. Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 207/Desa Kuta 2019 yang dimohonkan banding tersebut;
dan 3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya dalam kedua tingkat peradilan yang dalam
Gambar Situasi tertangal 15 April 1993 nomor 1253/1993, tingkat banding sebesar Rp.150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah );
seluas kurang lebih 3.375 m2
236 266/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebagian tanah berikut bangunan di atasnya berupa 1 PT Anrico Bank Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 24 Apr. 2019
. Selatan (satu) unit rumah pertokoan/perkantoran seluas 338 m2, Perkara Selesai
yang terletak di Jalan Melawai IX No. 10 C Kelurahan Amar Putusan :
Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan alas Status Menang MENETAPKAN :
hak Sertifikat Hak Guna Bangunan No.323/Melawai a.n. Menyatakan gugatan Penggugat gugur ;
PT Bunga Setangkai Mencoret perkara perdata No.266/Pdt.G/2018/PN Jkt-Sel dari register ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.4.941.000,- (empat juta sembilan ratus empat
puluh satu ribu rupiah);
237 484/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah yang terdaftar berdasarkan Sertifikat Hak Kemenkeu RI cq. Direktorat Putusan Tk. Banding Putusan Tk. Banding
. Selatan Guna Bangunan Nomor 2940 ("Sertifikat") Pengelolaan Kekayaan Negara Nomor Putusan Tk. Banding : 444/PDT/2019/PT.DKI. Tanggal 28 Agu. 2019
dengan luas 5.170 m2 (lima ribu seratus tujuh puluh meter dan Sistem Informasi PKNSI Status Menang
persegi), yang terletak di desa Jurangmangu Barat, selaku Tergugat II Amar Putusan Tk. Banding:
Kecamatan Pondok Aren, Kotamadya Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;
Tangerang Selatan, Provinsi Banten (dahulu Kabupaten (dahulu Eks. PT. Bank Duta) PT. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 484/PDT.G/2018/PN.Jkt.Sel tanggal 27 Februari
Tangerang, Provinsi Jawa Barat) Bank Danamon lndonesia, Tbk. 2019 yang dimohonkan banding tersebut ;
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara untuk dua tingkat peradilan yang
dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Amar Putusan:
MENGADILI:
DALAM EKSEPSI:
- Menyatakan Eksepsi Para Tergugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard);
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
238 372/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (Eks. Bank Bali) /Bank Permata Proses Tk. Kasasi Putusan Tk. Banding
. Barat (HGB) No. Nomor Putusan Tk. Banding : 604/PDT/2019/PT.DKI. tanggal 03 Desember 2019
938/Grogol Utara yang terletak di Jl. Platina/Jl. Uranium Pada Putusan Tk. Pertama:
Blok B Nomor Status Kalah Amar Putusan:
23-26 Permata Hijau Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran MENGADILI
Lama Jakarta Pada Putusan Tk. Banding : ● Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Tergugat I, dan Pembanding II semula Tergugat II;
Selatan Status Kalah ● Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 372/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Brt., tanggal 18 Maret
2019, sekadar mengenai Amar Putusan Point 3, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
- Menolak Eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II;
DALAM POKOK PERKARA:
● Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
● Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
● Menghukum kepada Tergugat I dan atau Tergugat II untuk mengembalikan Sertifikat Hak Guna Bangunan
(SHGB) No. 266/Mangga Dua Utara kepada Penggugat, apabila ternyata Sertifikat HGB No. 266/Mangga Dua Utara
berserta objek tanah dan bangunan yang tercatat dalam SHGB No. 266/Mangga Dua Utara tidak dapat
dikembalikan oleh Para Tergugat (Tergugat I dan atau Tergugat II), maka Tergugat I dan Tergugat II harus
mengganti harga tanah dan bangunan di atasnya yang tercatat dalam SHGB No. 266/Mangga Dua Utara tersebut
sebesar Rp. 60.000.000.000,- (enam puluh milyar rupiah) dan ganti rugi akibat tidak dapat dimanfaatkannya
bangunan Gedung untuk disewakan sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2018 sebesar Rp. 37.199.789.037,- (tiga
puluh tujuh milyar seratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh sembilan ribu tiga puluh tujuh
rupiah);
● Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 25.000.000,-
(dua puluh lima juta rupiah) per hari apabila lalai memenuhi bunyi amar Putusan ini terhitung sejak Putusan dalam
Perkara ini berkekuatan hukum tetap;
● Menghukum kepada Para Turut Tergugat untuk tunduk dan taat pada amar Putusan ini;
● Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
● Menghukum Pembanding semula Tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan,
yang dalam tingkat Banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
239 525/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah hak guna bangunan seluas 2.333 m2 (dua PT BANK PESONA KRIYADANA Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 09 Januari 2019
. Selatan ribu tiga ratus tiga puluh tiga meter persegi), terletak di dahulu PT BANK UTAMA Perkara Selesai
Jalan Permata Hijau Raya, Blok AA, Persil Nomor 8, MENETAPKAN
Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Status Menang Mengabulkan permohonan Penggugat tersebut diatas ;
Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Menyatakan bahwa Gugatan Penggugat yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
Ibukota Jakarta, tercatat atas nama William Supit 525/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel. dicabut ;
(Tergugat II), sebagaimana yang diuraikan dalam Memerintahkan kepada Panitera untuk mencatat pencabutan tersebut di buku register yang tersedia untuk itu ;
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 791/Grogol Utara Membebankan biaya perkara kepada Penggugat yang hingga saat ini ditaksir sejumlah Rp. 9.706.000,- (sembilan
yang diterbitkan Kantor Agraria Jakarta Selatan pada juta tujuh ratus enam ribu rupiah).
tanggal 6 November 1980 dengan Gambar Situasi Nomor
146/2621/1980 tanggal 3 November 1980, berikut
bangunan yang ada diatasnya;
240 518/Pdt.G/2018/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Tanah dan Bangunan Seluas 180 M2 (Seratus Delapan PT. Bank Umum Nasional Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 24 Oktober 2018
Puluh Meter Persegi), Yang Terletak di Perumahan Bumi (BUN) Perkara Selesai
Serpong Damai Blok BL/24, Desa Rawabuntu, Kec. Amar Putusan:
Serpong, Kab. Tangerang, Jawa Barat, atas nama Tan Status Menang MENETAPKAN
Joen Lie (Penggugat) Sebagaimana Dalam Sertipikat Hak
Guna Bangunan No. 3187/Rawabuntu, dengan batas- Mengabulkan permohonan pencabutan perkara gugatan perkara No. 518/Pdt.G/2018/PN.TNG oleh Penggugat ;
batas sesuai Gambar Situasi No. 5772/1994, tanggal 11 Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Tangerang untuk mencatat dan mencoret perkara tersebut
Mei 1994 dalam buku register perkara ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.551.000,- (satu juta lima ratus lima puluh satu
ribu rupiah ) ;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
241 446/Pdt.G/2018/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Sebidang tanah dan bangunan berupa Gudang yang Pemerintah Republik Indonesia Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
terletak di Desa Telaga Murni Kecamatan Cikarang Barat RI Qq Kementerian Keuangan Tanggal Putusan : 29 Juli 2019
(dahulu Kecamatan Cibitung) Kabupaten Bekasi, Provinsi R.I. Qq. Direktorat Jenderal Pada Putusan Tk. Pertama
Jawa Barat Kekayaan Negara DJKN Qq Status Menang Amar Putusan :
Direktorat Pengelolaan MENGADILI:
Kekayaan Negara Dan Sistem
Informasi Dit. PKNSI selaku DALAM EKSEPSI:
Tergugat I Mengabulkan Eksepsi para Tergugat I,II,III dan Turut Tergugat II ;
DALAM EKSEPSI
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Juni 2019 Nomor 489/Pdt.G/2018/ PN.Jkt.Pst,
yang dibanding tersebut ;
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
246 604/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta 11 bidang tanah seluas 779.804 m2, SHGB 3/Desa Saksi dari Penggugat
Selatan pematang, SHGB 4, SHGB 5, SHGB 6, SHGB 7, SHGB 8,
SHGB 9, SHGB 10SHGB 11, SHGB 12, SHGB 13 di desa
pematang, kec. kragilan, kab. serang, banten
247 196/Pdt.G/2018/PN.Bpp Pengadilan Negeri Balikpapan SHM No. 966 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA; Bank Duta Menang Tk. Pertama, Menang Tk. I (Putusan NO), Menang Tk. Banding Menguatkan Putusan Tk. I. Aset tetap dapat dipertahankan
SHM No. 741 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA; Menang Tk. Banding
SHM No. 964 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 965 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 963 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 157 a.n. Arief Budiharyanto;
SHM No. 8 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 63 a.n. Arief Budi Haryanto;
SHM No. 1526 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
Surat Pelepasan Hak No. 593.62.83/432/PH-CBU/GSD/94
dengan luas 50.265 m2 tanggal 20 maret 1994;
Surat Pelepasan Hak No. 593.62.83/433/BH-CBU/GSD/94
dengan luas 349.735 m2
248 79/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Pemblokiran atas Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor PT Bank Umum Nasional Menang Tk. I Kompetensi Absolut dikabulkan (inkracht). Aset berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 314/Srengseng Sawah
Selatan 314/Srengseng Sawah Jakarta Selatan Tahun 1991. Jakarta Selatan berhasil dipertahankan
249 22/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Tanah Hak Milik (SHM) No. 691 beralamat di Bank Delta Gugatan Dicabut SELESAI
Pusat Jalan Tanah Kusir II Blok H 6 (d/h Dharma Putra H6) Rt
010/09 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang tertulis atas nama
Hengky Maulana
250 349/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 90/Rawa Bunga seluas 568 m2 atas nama Bank Bali Proses Kasasi Memori Kasasi diajukan 8 Juli 2020. Permohonan roya oleh debitur tidak dapat dikabulkan karena aset tidak dalam
Pusat Darwinto; Kalah Tk. I pengelolaan Kementerian Keuangan
SHGB No. 149/Rawa Bunga seluas 249 m2 atas nama Ny. Kalah Tk Banding
Emmy Sutanto;
SHM No. 981/Nanggewer seluas 912 m2 atas nama
Andrianto
251 621/Pdt.G/2019/PN.Mdn Pengadilan Negeri Medan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 496 Tanggal 6 PT Bank Subentra Menang Tk. I Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Aset berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 496 Tanggal 6
November 2001 (dahulu Sertifikat Hak Pakai Nomor 289) November 2001 (dahulu Sertifikat Hak Pakai Nomor 289) berhasil dipertahankan
252 647/Pdt.G/2019/PN.Mdn Pengadilan Negeri Medan Tanah seluas 71.125 m2 yang terletak dalam kota medan, BANK ARYA PANDU ARTHA Putusan tanggal 7 Januari Belum ada Putusan
kecamatan medan labuhan, desa pekan labuhan deli. 2021 Dampak bila kalah:
Beralihnya SHM 07 (yang merupakan Aset Eks BPPN) ke Penggugat
253 78/Pdt.G/2019/PN.Sby Pengadilan Negeri Surabaya Tanah beserta bangunan, tercatat Sertifikat HGB Nomor 3 Gugatan Penggugat tidak inkracht
Luas 453 m2 a.n. Hadi Proyogo Wahyudi terletak di Kel. dapat diterima
Tanah Kalikedinding Kecamatan Kenjeran Kotamadya
Surabaya
254 79/Pdt.G/2019/PN.Sby Pengadilan Negeri Surabaya Tanah beserta bangunan, tercatat Sertifikat HGB Nomor 3 Gugatan Penggugat tidak inkracht
Luas 453 m2 a.n. Hadi Proyogo Wahyudi terletak di Kel. dapat diterima
Tanah Kalikedinding Kecamatan Kenjeran Kotamadya
Surabaya
255 147/Pdt.G/2019/PN.JKT.SELPengadilan Negeri Jakarta SHM No. 1762/Grogol Utara an Grace Loekman yang Menang Tk. Pertama Sampai saat ini belum ada upaya hukum banding
Selatan terletak di Jalan Permata Hijau Blok EE/9 RT/RW 001/004, Putusan 147/Pdt.G/2019/PN.JKT.SEL tanggal 10 Februari 2020:
Kelurahan Grogol Utara Kec Kebayoran Baru, Jakarta DALAM EKSEPSI : Mengabulkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I dan II serta Turut Tergugat mengenai
Selatan gugatan kabur (obscuur libel) ; DALAM POKOK PERKARA : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(niet ontvantkelijk verklaard) ; Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir
sebesar Rp. 8.166.000.000,- (delapan juta seratus enam puluh enam ribu rupiah);, DALAM EKSEPSI : Mengabulkan
eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I dan II serta Turut Tergugat mengenai gugatan kabur (obscuur libel) ; DALAM
POKOK PERKARA : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk verklaard) ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp. 8.166.000.000,-
(delapan juta seratus enam puluh enam ribu rupiah);
256 674/Pdt.G/2019/PN.DPS Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 337 Gambar Situasi tanggal:28-2-1994, No. Gugatan dicabut SELESAI
992/1994, Luas 5150m2
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36
No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir
257 10/Pdt.G/2019/PN.BJR Pengadilan Negeri Banjar Sebidang Tanah darat tercatat dalam SHM No. 566, 565, Tk. Pertama dan Banding Putusan 10/Pdt.G/2019/PN.BJR tanggal 11 Februari 2020:
576, 5 yang terletak di Blok G Gembok, Dusun Pananjung, Menang DALAM KONVENSI Dalam Eksepsi - Menolak eksepsi dari Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII. Dalam Pokok
Desa Mulyasari, Kecamatan Banjar Kabupaten Ciamis Perkara : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat IV, telah
melakukan perbuatan melawan hukum. 3. Menolak gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya; DALAM
REKONVENSI ? Menyatakan Gugatan Tergugat VII / Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima; DALAM
KONVENSI DAN REKONVENSI ? Menghukum Tergugat I, Tergugat IV untuk membayar biaya segala yang timbul
dalam perkara ini yang hingga diperhitungkan sejumlah Rp. 5.057.000,- (lima juta lima puluh tujuh ribu rupiah).
*Putusan PT sudah diberitahukan sejak tanggal 13 Juli 2020 kepada Para Pihak
258 462/Pdt.G/2019/PN.JKT.PSTPengadilan Negeri Jakarta 4 SHM No. 35, 43, 76, 124 Desa Kelapa Dua Wetan, Pasar Menang Tk. Pertama
Pusat Rebo, Jakarta Timur 462/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst Selasa, 22 Sep. 2020
Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
259 2/Pdt.G/2020/PN.Kla Pengadilan Negeri Kalianda SHM No. 1/Desa Sumur Kumbang seluas 42.600 m2, yang Bank Danamon Kalah Tk. I Memori Banding Telah Diserahkan. Ada kesempatan bagi Penggugat untuk mencairkan dana konsinyasi yang telah
terletak di Jalan Desa Sukatani RT/RW 02/03, SUkatani, dititipkan oleh TTIII di PN Kalianda berdasarkan penetapan konsinyasi yang ada.
Kalianda a.n. CV Sono Keling
260 437/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan dengan alas hak SHM No. Bank Danamon Mediasi Mediasi 5 Januari 2020
Selatan 691, yang terletak di Jalan Tanah Kusir II Blok H Nomor 6
RT 010/RW 09, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan,
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
261 154/Pdt.G/2020/PN.CBI Pengadilan Negeri Cibinong Objek yang terletak di Persil No. 04, Blok 012, Kampung Pemeriksaan Setempat
Gn. Leutik, Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor, Seluas ± 62.000m2
262 540/Pdt.G/2020/PN.Mdn Pengadilan Negeri Medan Sebidang tanah dengan luas ±4380m2 sebgaimana Pemanggilan Para Pihak
tertuang pada Surat Keterangan Tanah Nomor:
591.1/9/SKT/M/1991 tanggal 6 September 1991 oleh
Kelurahan Tanjung Rejo, terletak di Jalan Sei Belutu
Lingkungan VII, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan
Medan Sunggal, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara
263 181/Pdt.G/2020/PN.Dpk Pengadilan Negeri Depok SHGB No : 257/Cipayung Jaya atas nama PT. TJITAJAM Pemanggilan dan Mediasi
dengan Pengesahan Akta Pendirian tertanggal 12 apabila para pihak lengkap
Agustus 1996
264 171/G/2019/PTUN.JKT PTUN Jakarta Keputusan Panitia Urusan Piutang Negara Cabang Bank Asia Pacific Kalah Tk. I, Kalah Tk. Banding, Dampak putusan apabila dikalahkan dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka proses pengurusan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor PJPN- Proses Kasasi piutang negara kepada para obligor PT Bank Asia Pacific tidak dapat ditagihkan dan PUPN tidak dapat
09/PUPNC.10.01/2019 tentang Penetapan Jumlah Piutang menerbitkan PJPN sebagai proses penagihan kepada obligor PT Bank Asia Pacific yang ditaksirkan sebesar
Negara Obligor PKPS PT Bank Asia Pacific (BBKU) Atas Telah mengajukan Memori Rp3.579.412.035.913,11 (tiga triliun lima ratus tujuh puluh sembilan miliar empat ratus dua belas juta tiga puluh lima
Nama Setiawan Harjono/Hendrawan Harjono tanggal 23 Kasasi pada tanggal 21 ribu sembilan ratus tiga belas rupiah dan sebelas sen)
Mei 2019 September 2020 dan
menunggu putusan Kasasi
265 52/Pdt.G/2018/PN.Lbp jo. Lubuk Pakam/Medan SHM No. 9 dan No. 13 a.n. Budi Suyono, SHM No. 8, No. Bank Umum Nasional Kalah Tingkat Pertama, Putusan PN:
140/PDT/2019/PT.Mdn 10, No. 11, No. 12 a.n. Bangun Siregar Menang Tingkat Banding, Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
Menunggu putusan Kasasi Menyatakan Penggugat adalah pemilih sah tanah dan bangunan objek sengketa;
Menyatakan Berita Acara Penyitaan PUPN tidak sah dan berkekuatan hukum;
Menghukum T 1 untuk menyerahkan SHM dan tanah objek sengketa dalam keadaan baik;
Putusan Banding:
Membatalkan putusan PN;
Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya.
Sesuai Pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020, telah diatur
beberapa kebijakan yang sebelumnya belum diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 110/PMK.06/2017, meliputi:
Terkait Aset Kredit eks BPPN yang belum diserahkan kepada PUPN, dalam Pasal 5
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020 telah diatur terkait inventarisasi dan
verifikasi dokumen. Terkait hal tersebut, telah dilaksanakan inventarisasi dan verifikasi
terhadap 7.448 dokumen yang berada di Gedung Arsip, dengan hasil pemetaan sebagai
berikut:
2.009 dokumen dapat ditentukan Adanya dan Besarnya piutang terbagi atas:
Dari 418 Aset Kredit ATK yang dapat diserahkan kepada PUPN, 134 diantaranya sudah
diserahkan kepada PUPN dengan rincian sebagaimana terlampir. Sedangkan 1.581 Aset
Kredit Non ATK tidak dapat langsung diserahkan kepada PUPN, mengingat akan dilakukan
pemberitahuan/panggilan terlebih dahulu.
Untuk 5.439 dokumen yang tidak dapat ditentukan Adanya dan Besarnya piutang, sesuai
Pasal 53 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020, aset kredit dimaksud akan
dilakukan proses Penghapusan Bersyarat dari pencatatan/pembukuan Pemerintah Pusat.
Terkait aset kredit BDL eks. BDB yang belum diserahkan ke PUPN, kami telah melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Telah menerbitkan surat penyerahan kepada PUPN Cabang DKI Jakarta (4 debitur),
meliputi: a) Surat nomor S-529/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020 debitur a.n. Habitat Asri, b)
Surat nomor S-435/KN/2020 tanggal 7 Juli 2020 debitur a.n. Boga Dyma, c) Surat nomor
S-527/KN/2020 tanggal 20 Juli debitur a.n. Harley Motorsport, d) Surat nomor S-
711/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020 debitur a.n. CV Sehati. Surat penyerahan kepada
PUPN Cabang Bali (4 Debitur), meliputi: a) Surat nomor S-506/KN/2020 tanggal 20 Juli
2020 debitur a.n. Bali Cahaya Abadi, b) Surat nomor S-504/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020
debitur a.n. Ketut Kandi, c) Surat nomor S-505/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020 debitur a.n.
I Gusti Wayan Jiwa, d) Surat nomor S-594/KN/2020 tanggal 28 Juli 2020 debitur a.n. UD
Sympatic.
Update September 2020: Telah diterbitkan 3 (tiga) surat penyerahan ke PUPN Cabang
Denpasar, yaitu: 1). S-896/KN/2020 tanggal 8 Sept 2020 debitur a.n. I Gusti Ngurah Oka
Suryawan (Direktur CV Dinamis Garment), 2). S-920/KN/2020 tanggal 9 Sept 2020 debitur
a.n. I Made Santosa Asak, SE, 3). S-921/KN/2020 tanggal 9 Sept 2020 debitur a.n. I Gusti
Ngurah Oka Udayana/Tambak Udang/PT Simpatik.
2. Melalui surat nomor S-729/KN.5/2020 tanggal 23 Juli 2020 hal Penyelesaian Kewajiban
PT Bank Dagang Bali (DL) Kepada Pemerintah, Direktur PKNSI meminta konfirmasi
kepada I Gusti Ngurah Oka Suparta (penerima kuasa dari Ketut Sri Adnyani dan I Gusti
Made Oka) terkait rencana menyelesaikan seluruh kewajiban Pemegang Saham (PS)
dan/atau eks. Bank Dagang Bali (BDB)
3. Menurut koordinasi secara informal dgn Sdr. I Gusti Ngurah Oka Suparta, bahwa surat
dari Direktur PKNSI telah mereka terima dan mereka sedang dalam proses didiskusikan
dengan pihak investor.
Guna penetapan target penyelesaian piutang/aset kredit yang telah diserahkan ke PUPN,
Direktorat PKNSI telah bernota kepada para kepala KPKNL yang melakukan pengurusan
aset kredit eks BPPN/PPA/BDL melalui nota Nomor: ND-1397/KN.5/2020 tanggal 20 Juli
2020, yang pada intinya meminta KPKNL agar:
g. Memperbaiki penyajian dan Pemerintah telah memperbaiki penyajian dan pengungkapan pelaporan keuangan atas aset Dit. PKNSI-
pengungkapan pelaporan keuangan properti eks BPPN dan eks Kelolaan PT PPA (Persero), piutang/aset kredit, dan aset nostro DJKN
atas Aset Properti Eks BPPN dan Eks melalui Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Laporan Keuangan Transaksi Khusus Aset
Kelolaan PT PPA (Persero), yang timbul dari pemberian BLBI (LKTK eks BLBI) Tahun 2019, maupun pada CaLK Laporan
piutang/aset kredit, dan aset nostro. Keuangan Bendahara Umum Negara (LK BUN) Tahun 2019 dan CaLK Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKBUN) Tahun 2019.
Selanjutnya, dalam rangka penyusunan LKTK eks BLBI Semester I Tahun 2020, Direktorat
PKNSI telah melaksanakan rekonsiliasi aset properti eks BLBI dengan Kanwil DJKN terkait
dan rekonsiliasi aset kredit eks BLBI dengan KPKNL terkait pada tanggal 6 s.d. 9 Juli 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Masih ditunggu sampai terdapat penyajian dan pengungkapan yang memadai dalam LK BUN
2020.
Status : Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu sampai terdapat penyajian dan pengungkapan
yang memadai dalam LK BUN 2020.
1.4.6 Terdapat Pencatatan Ganda atas Aset
Sebesar Rp1,47 Triliun yang Diakui Sebagai
Aset Tetap pada LK PTNBH Universitas
3. Selain itu, dapat kami sampaikan bahwa realisasi subsidi energi yang melebihi
pagunya, selain dipengaruhi oleh asumsi dan parameter, juga dipengaruhi oleh :
2) Proses penyempurnaan SOP pasca pemberian pinjaman telah dilakukan, dan saat
ini draft SOP telah selesai dan menunggu proses pengesahan (terlampir).
3) Terkait dengan proses pengalihan dana bergulir, BLU LPDN KUKMK menyampaikan
pelaksanaan penglihan dana bergulir dan validasi data NRB (terlampir).
Progres Mei 2019
1) BLU LPDB-KUMKM telah berkoordinasi dengan kedeputian pemilik program di
Kementerian KUKM (Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang Produksi dan
Pemasaran, serta Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha) untuk melaksanakan monev
dan penilaian NRB dana bergulir yang dialihkan.
2) BLU LPDB-KUMKM telah melaksanakan kegiatan pengalihan dana bergulir di 7
(tujuh) provinsi (tiga kali di antaranya dilaksanakan di tahun 2019, yaitu di Jawa
Barat, Sumatera Barat, dan Bengkulu).
3) BLU LPDB-KUMKM telah melaksanakan kunjungan lapangan (on the spot) mandiri
kepada koperasi yang memiliki potensi pengalihan; dan menyampaikan permintaan
konfirmasi data saldo rekening koperasi penerima program kepada bank penyalur.
4) BLU LPDB-KUMKM telah mengirimkan surat ke Dinas Koperasi Provinsi yang
membidangi KUKM untuk mengetahui status aktifnya koperasi, dan telah
bekerjasama dalam pengalihan skala kecil.
5) BLU LPDB-KUMKM telah menyampaikan laporan perkembangan realisasi
pengalihan dana bergulir setiap semester, dan sebagai perbandingannya, dari
Semester II Tahun 2017 ke Semester II Tahun 2018, terdapat pengurangan NRB
sebesar Rp99.566.468.875,-
Kegiatan 2020:
Kegiatan 2020:
Melalui nota dinas Nomor ND-796/WPB.34/2020 tanggal 14 Desember 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah menyusun Laporan
Monitoring Kinerja dan Evaluasi atas Penggunaan Dana BUN Tahun 2017 pada
aplikasi SMART BUN dan data sudah di proses ke PPA (screenshoot terlampir);
b. Untuk kinerja kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua TA 2019, Kanwil
DJPb Provinsi Papua telah menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Aspek Implementasi
BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua TA 2019
(dokumen terlampir)
Kanwil Papua dan Papua Barat telah membuat Laporan Evaluasi Kinerja Aspek
Implementasi BUN TA 2019. (laporan terlampir)
Pembahasan Januari 2021
a. screenshoot dan output aplikasi SMART BUN belum dilampirkan (telah dilampirkan)
b. belum disalurkan selisih disalurkan oleh pihak operator ke distrik-distrik pedalaman
c. Sudah dilakukan tripartid antara bulog, KPA dan Operator namun belum ada
dokumen pendukung yang meyakinkan validitas data penyaluran dari operator
d. bukti pembayaran belum dilampirkan masih dalam pemantauan
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai masih menunggu seluruh rekomendasi selesai. Sub
rekomendasi poin b masih dalam pemantauan karena atas selisih data antara BAR
dengan data yang disampaikan oleh BPK tidak sepenuhnya dapat dijelaskan
b) Mempertanggungjawabkan selisih sebesar PROGRES PER JUNI 2018:
2.666.706 kg yang belum disalurkan oleh
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
pihak operator ke distrik-distrik pedalaman;
KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah membuat surat undangan
pelaksanaan Rekonsiliasi Data Volume Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua
Tahun 2017 kepada Pimpinan Perum Bulog Divre Papua & Papua Barat dan Dirut PD.
Irian Bhakti sesuai surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua nomor Und-
27/WPB.34/2018 tanggal 22 Juni 2018.
Melalui nota dinas Nomor ND-796/WPB.34/2020 tanggal 14 Desember 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit antara PD Irian Bhakti, Perum Bulog dan
Kanwil DJPb Provinsi Papua pada tanggal 5 Juli 2018 dan telah dilaksanakan
rekonsiliasi triparteit lanjutan di tahun 2018 pada 7 kota supply gudang Bulog
(Merauke, Timika, Serui, Nabire, Biak, Wamena dan Jayapura).
b. Dari hasil rekonsiliasi triparteit tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada selisih
antara DO yang diterbitkan oleh Perum Bulog dengan DO yang diterima oleh PD
Irian Bhakti. Namun, terdapat koreksi selisih jumlah DO beras yang diterbitkan
Perum Bulog dengan beras yang disalurkan oleh PD Irian Bhakti dari semula
1.577.074 kg menjadi sebesar 1.625.009 kg.
c. Atas selisih penyaluran sebesar 1.625.009 kg tersebut menjadi tanggung jawab PD
Irian Bhakti selaku operator untuk tetap menyalurkan beras ke titik serah namun
tidak ditagihkan kepada negara sesuai dengan kesepakatan antara PPK dan
Operator
Kanwil Papua dan Papua Barat telah menyampaikan Berita Acara Rekonsiliasi
DIUSULKAN SELESAI
c) Mempertanggungjawabkan berdasarkan PROGRES PER JUNI 2018:
ketentuan yang berlaku atas pembayaran
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
penyaluran beras PNS distrik pedalaman
Provinsi Papua melalui mekanisme KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua sedang melakukan upaya dalam
pengambilan kota; dan rangka memperta-nggungjawabkan pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam
kota sbb:
a. Membuat surat kepada PD. Irian Bhakti untuk mempersiapkan semua berkas tanda
2. Telah mendapatkan hasil reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota.
3. Telah mendapatkan bukti pengeluaran riil atas mekanisme pengambilan dalam kota
dari PD Irian Bhakti.
Update Juni 2020
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-372/WPB.34/2020 tanggal 17 Juni 2020, Kepala Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
KPA OAB PNS Provinsi Papua telah melakukan langkah-langkah pertanggungjawaban
terkait pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota sbb:
a. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait proses
pengambilan dalam kota sesuai surat Gubernur Papua Nomor 511.1/8040/SET
tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang Mendahului Kontrak Tahun 2017.
b. Telah mendapatkan hasil reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota.
10 COPI Indonesia 605 1.256.311.193 BA-01/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 09 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
19 CNOOC SES 1.398 568.983.211 BA-02/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 09 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
20 Premier Oil Natuna 152 114.691.429 BA-03/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 09 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
21 Citic Seram Ltd. 894 40.864.630 BA-07/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 23 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
22 Kondur Petroleum S.A. / 164 38.456.432 BA-06/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
EMP Malacca Strait Tgl 23 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
23 MontD'Or Tungkal Oil Ltd. 5 6.894 BA-24/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 25 September 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
24 PetroChina International 25 1.268.710 BA-12/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
(Jabung) Ltd. Tgl 24 Juli 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
25 Petroselat Ltd. 1 3.790 BA-25/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi
Tgl 25 September 2017
terlampir).
9) PT Pertamina (Persero) melalui surat Nomor S-258/T00000/20.7-S0 tangga
30 Juni 2017 pada intinya menyampaikan penambahan jangka waktu
penambahan pemanfaatan BMN KKKS JOB PPEJ selama 35 hari (16
Januari-19 Februari 2016) dan adanya biaya depresiasi yang dibayar PT
Pertamina (Persero) pada periode 8 September 2014-31 desember 2015 dan
periode 1 Januari 2016 -19 februari 2016 guna dimohonkan sebagai
pengurang biaya sewa pemanfaatan BMN tersebut (softcopy terlampir).
Surat ini akan ditindaklanjuti dengan koordinasi antara DJKN dan SKK
Migas.
10) Terkait pemanfaatan BMN KKKS dengan pihak ke-3 telah ditandatangani
perjanjian sewa sebagai berikut:
a. PRJ-1/KN.4/2017 tanggal 7 Januari 2017 antara DJKN dengan Xpressair
b. PRJ-2/KN.4/2016 tanggal 23 Agustus 2016 antara DJKN dengan
Xpressair
11) Dengan demikian rekomendasi BPK untuk melakukan proses perikatan
pemanfaatan aset KKKS dalam bentuk perjanjian sewa dan melakukan
monitoring atas pendapatan dari pemanfaatan aset KKKS secara
periodik telah dilaksanakan
PTL Januari 2020:
Terkait dengan perjanjian sewa pemanfaatan BMN oleh Perusda Anambas, dapat
disampaikan bahwa:
1. Pada prinsipnya, perjanjian sewa dapat dilakukan setelah dilakukan
pembayaran oleh PT Perusda Anambas kepada Negara. Berdasarkan
informasi, PT Perusda Anambas telah dinyatakan pailit. Dengan demikian,
penyelesaian kewajiban PT Perusda Anambas kepada Negara sulit
dilaksanakan.
2. Namun demikian, berdasarkan hasil rapat, Wakil Bupati Kepulauan Anambas
berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban berupa tunggakan pemanfaatan
BMN oleh PT Perusda Anambas Sejahtera dengan menganggarkan pada
APBD Perubahan.
Catatan: telah disampaikan dokumen Laporan Monitoring Pemanfaatan Aset
KKKS.
(belum diusulkan sesuai dikarenakan belum adanya pembayaran dari
penyelesaian pemafaatan aset a.n PT Anambas dan PT Cintanathomas)
Update Juni 2020
Direktur PNKNL melalui surat Nomor S-63/KN.4/2020 tanggal 27 Februari 2020
hal Permintaan Penyetoran Biaya Sewa Bandar Udara Khusus Matak, yang
ditujukan kepada Bupati Kepulauan Anambas, menyampaikan permintaan
realisasi komitmen atas penyelesaian kewajiban berupa tunggakan pemanfaatan
BMN oleh PT Perusda Anambas Sejahtera, sebagaimana tindak lanjut hasil rapat
koordinasi penyelesaian tunggakan pada huruf b.
Update September 2020
1. Direktur PNKNL melalui surat Nomor S-367/KN.4/2020 tanggal 14 September
2020 hal Permintaan Penyetoran Biaya Sewa Bandar Udara Khusus Matak,
yang ditujukan kepada Bupati Kepulauan Anambas, menyampaikan
lagi permintaan realisasi komitmen atas penyelesaian kewajiban berupa
tunggakan pemanfaatan BMN oleh PT Perusda Anambas Sejahtera.
2. Berdasarkan hasil koordinasi terakhir dengan Wakil Bupati Anambas, Pemkab
Anambas akan segera merespon surat Direktur PNKNL Nomor S-
367/KN.4/2020
3. Telah disampaikan surat kepada Pemda Anambas nomor S-473/KN.4/2020
tanggal 7 Desember 2020 terkait permintaan pembayaran biaya sewa bandar
udara khusus matak.
4. Telah diterima tanggapan dari Pemda Anambas surat nomor
03/Kdh.KKA.030/01.2021 tanggal 8 Januari 2021 hal Permintaan Penyetoran
Biaya Sewa Bandara Khusus Matak yang menyatakan akan mengganggarkan
setelah ada QA dari hasil pengawasan BPKP.
Pembahasan Januari 2021:
Agar disusun dan disampaikan dokumen keputusan dari DJKN mengenai
penyelesaian atas piutang pemanfaatan asset KKKS JOB PPEJ oleh PT.
Pertamina Persero
Status: Dalam Proses
pemetaan aset
4. Telah selesai dilakukan pemetaan aset dalam rangka identifikasi dan
verifikasi 100% atas aset sebanyak 13.218 item dengan nilai Rp1,79 triliun.
Catatan: Akan disampaikan hasil inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina dan
menunggu hasil perhitungan atas saldo penyesuaian piutang atas
pemanfaatan aset eks pertamina.
Serta surat penagihan dari DJKN atas kekurangan piutang kepada
Pertamina.
PTL Juli 2020:
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan. Masih
diperlukan penyesuaian saldo piutang 1,7M atas pemanfaatan Aset Eks
Pertamina dan adanya addendum perjanjian baru.
Update Desember 2020:
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan.
Berdasarkan Berita Acara Pemetaan antara Dit KND dan PT Pertamna EP bulan
Januari 2020, telah diselesaikan pemetaan aset sebanyak 13.218 item dengan
nilai Rp1,79 triliun. Masih diperlukan penyesuaian saldo piutang 1,7 T atas
pemanfaatan Aset Eks Pertamina dan adanya addendum perjanjian baru.
Pembahasan Januari 2021:
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan.
1. Berdasarkan Berita Acara Pemetaan antara Dit KND dan PT Pertamna EP
bulan Januari 2020, telah diselesaikan pemetaan aset sebanyak 13.218 item
dengan nilai Rp1,79 triliun. Masih diperlukan penyesuaian saldo piutang 1,7 T
atas pemanfaatan Aset Eks Pertamina dan adanya addendum perjanjian
baru.
2. Direktur KND melalui surat S-248/KN.3/2019 tanggal 24 Oktober 2019 telah
meminta Direktur Asset Management PT Pertamina (Persero) dan Finance
Business Support Director PT Pertamina EP untuk menyelesaikan kegiatan
pemetaan BMN Eks Pertamina.
3. Telah dilaksanakan kegiatan pemetaan dalam rangka menyajikan nilai BMN
Eks Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina EP dan dinyatakan selesai
pada bulan Januari 2020 (Berita Acara terlampir).
tanahnya;
3). Kurangnya data-data pendukung dalam rangka verifikasi dan identifikasi,
mempersulit menetapkan subyek hak dan obyek hak.
Per 30 November 2019
1. Sebagian besar bukti kepemilikan telah dilengkapi dengan akta pelepasan
hak berupa akta kuasa menjual dari warga ke MLJ. Dokumen akta kuasa
disimpan oleh PPLS.
2. Saat ini MLJ telah melakukan pensertipikatan dengan progress telah terbit 18
sertipikat HGB a.n. PT MLJ di atas tanah tapak tanggul di area PAT.
PTL Juli 2020
Menunggu dokumen hak tanggungan atas jaminan piutang telah disampaikan
kepada BPK, jika sudah disampaikan dapat diusulkan Sesuai.
Update 30 November 2020:
Mengacu pada PTL 10 Juli 2020, Telah dilakukan koordinasi dengan PPLS dan
sebagian dokumen terkait pemberian hak tanggungan tersedia di PPLS.
Update Desember 2020:
Info informal sudah selesai 90% sudah ada pelepasan hak. Dibutuhkan rekap
akta.
Pembahasan Januari 2021:
Telah disampaikan dokumen pendukung rekapitulasi akta dan softcopy
pemberian hak tanggungan atas jaminan MLJ kepada Pemerintah.
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu Proses pengurusan sertifikast atas
11.562 Berkas yang belum selesai
ii. Dari total 252 aset properti sisa hasil penelusuran, 5 (lima) aset berikut
terindikasi sebagai jaminan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham
(PKPS).
Saat ini tengah dilaksanakan penelitian terhadap dokumen terkait apakah aset
tersebut tercatat/termasuk sebagai jaminan Penyelesaian Kewajiban Pemegang
Saham (PKPS) Bank PSP dan Bank BUN.
Adapun 242 sisa aset lainnya terdiri dari:
9 (sembilan) aset telah dihapus di BPPN
11 (sebelas) aset telah terjual pada saat BPPN (baik sold by litigasi BPPN,
sold by PPAP 5 BPPN, sold by PJLS BPPN, sold by KLN BPPN, sold by
Bank BPPN, sold PPAP 4-1.
1 (satu) aset PPA (Suprapto Masoe) sold by KLN.
2 (dua) aset sudah tukar menukar.
1 (satu) aset indikasi terjual di PPA.
6 (enam) aset terindikasi dokumen telah release di BPPN.
204 (dua ratus empat) aset dikembalikan ke PPA
1 (satu) aset sudah penebusan.
5 (lima) aset belum ditemukan dokumennya.
1 (satu) aset tidak ada pada PPA 2009 dan IP BPPN namun ada pada
PPA 2006
1 (satu) aset tanpa keterangan.
Dit. PKNSI telah melakukan penelusuran namun dokumen yang membuktikan
belum dapat ditemukan.
Progres Oktober 2019:
DJKN akan menyampaikan kajian bahwa sisa 242 aset dimaksud sudah tidak
dapat ditelusuri lebih lanjut
PTL Januari 2020
Sampai dengan saat ini sisa yang belum dapat ditelusuri 252 aset. DJKN akan
Dengan tidak adanya acuan hukum bagi SKK Migas untuk memberikan sanksi
tegas, maka SKK Migas secara rutin mengirim surat mengingatkan kepada KKKS
tersebut di tas untuk mebayar utangnya dan mengirim surat ke Kepala SKK Migas
apabila masih belum dapat membayar piutang ASR.
Update Oktober 2018
Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2018
Lampiran Tinjut 2014-2015 231
NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
tentang Kegiatan pasca Operasi pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
tidak diatur mengenai sanksi bagi KKKS yang belum menyetorkan dana ASR.
Selain itu dalam kontrak PSC yang ditandatangani oleh KKKS, SKK Migas dan
ESDM juga tidak mengatur adanya sanksi. Namun demikian SKK Migas tetap
mengingatkan KKKS untuk membayar kewajiban Pencadangan Dana ASR.
Pada tahun 2018 terdapat 5 KKKS yang telah menyetorkan kewajiban
Pencadangan Dana ASR, yaitu:
No Nama KKKS Piutang (USD) Tanggal Setor
1 Star Energi Kakap 420,721.18 04-01-2018
20-02-2018
21-03-2018
2 Kangean Energi Indonesia 1,064,122.55 22-01-2018
3 Energi Equity Epic 150,000.00 12-01-2018
4 JOB Pertamina-Golde Spike Raja 30,000.00 25-03-2018
Selain itu SKK Migas juga menerbitkan surat kepada KKKS yang belum melunasi
kewajiban Pencadangan Dana ASR melalui surat nomor:
No Nomor Surat Nama KKKS Piutang (USD)
1 SRT-0636/SKKMA Camar Resources 173,997.71
0000/2018/S4 Canada Inc. Oil & Gas
2 SRT-0641/SKKMA JOB Pertamina- 1,511,696.68
0000/2018/S4 PetroChina Salawati
3 SRT-0632/SKKMA Kalrez Petroleum (seram) 1,254,236.01
0000/2018/S4 Ltd.
4 SRT-0637/SKKMA Kurator Petroselat Ltd. 1,449,001.00
0000/2018/S4 (dalam Pailit)
5 SRT-0640/SKKMA Lapindo Brantas Inc. 3,085,348.14
0000/2018/S4
6 SRT-0639/SKKMA Manhattan Kalimantan 95,000.00
0000/2018/S4 Investment Pte Ltd
7 SRT-0638/SKKMA Montd’or Oil Tungkal Ltd. 1,270,231.55
0000/2018/S4
8 SRT-0643/SKKMA SPR Langgak 5,140.78
0000/2018/S4