Lkbun 2020 Audited

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 1170

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

BENDAHARA
UMUM
NEGARA
TAHUN 2020(audited)
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN
BENDAHARA UMUM
NEGARA

TAHUN 2020 AUDITED


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami selaku
Bendahara Umum Negara (BUN) menyajikan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
(LKBUN) Tahun 2020 Audited sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
LKBUN Tahun 2020 Audited mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 221/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 216/PMK.05/2015 Tentang Tata Cara Penyusunan Dan Penyampaian Laporan
Keuangan Bendahara Umum Negara, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 278/PMK.05/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited terdiri atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas;
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain itu, LKBUN Tahun 2020 Audited juga menginformasikan upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan dalam menindaklanjuti temuan pemeriksaan
BPK tahun-tahun sebelumnya.
LKBUN Tahun 2020 Audited ini merupakan upaya nyata dalam meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan BUN. Kami menyadari LKBUN Tahun
2020 Audited masih belum sempurna. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan, saran,
maupun kritik yang membangun dari para pengguna (stakeholders). Kami sebagai BUN akan
terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan LKBUN secara akurat dan tepat
waktu.
Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

Kata Pengantar i
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited yang terdiri dari (i)
Laporan Realisasi Anggaran, (ii) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, (iii)
Neraca, (iv) Laporan Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan
Ekuitas dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah
merupakan tanggung jawab kami, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan badan
lainnya yang berada di luar kendali Bendahara Umum Negara.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan atas Laporan Keuangan


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara yang terdiri dari Neraca tanggal 31
Desember 2020, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.

Tanggung Jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan


Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dan pengendalian intern yang memadai untuk menyusun laporan keuangan
yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.

Tanggung Jawab BPK


Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik
BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan
yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan


pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada
pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Bendahara Umum
Negara untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi yang
ada, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern
Bendahara Umum Negara. Pemeriksaan yang dilakukan BPK juga mencakup evaluasi atas
ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang

BPK LHP LKBUN TAHUN 2020 1


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT JENDERAL
GEDUNG DJUANDA II LANTAI IV s.d. XIII, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR I, JAKARTA 10710, KOTAK POS 3132
TELEPON (021) 3865430, FAKSIMILE (021) 3440907, SITUS www.itjen.kemenkeu.go.id
SALURAN PENGADUAN www.wise.kemenkeu.go.id

PERNYATAAN TELAH DIREVIU


LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2020

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara untuk Tahun
Anggaran 2020 pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan selaku
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Konsolidasian Bendahara Umum Negara berupa
Neraca per tanggal 31 Desember 2020, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara. Semua
informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah penyajian manajemen Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan atas nama Bendahara Umum Negara.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,
dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit
dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai peraturan terkait dengan tujuan
untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
kami tidak memberi pendapat semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa
Laporan Keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang
terkait.

Jakarta, 10 Maret 2021


INSPEKTUR JENDERAL,

Ditandatangani secara elektronik


SUMIYATI
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................................... i
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ......................................................................................................................... iii
PERNYATAAN TELAH DIREVIU ...................................................................................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................. vii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................................................................. xiii
RINGKASAN .............................................................................................................................................................. 1
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN .................................................................................................................... 1
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH ......................................................................................... 2
3. NERACA ................................................................................................................................................................ 2
4. LAPORAN OPERASIONAL ................................................................................................................................... 3
5. LAPORAN ARUS KAS ........................................................................................................................................... 3
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ....................................................................................................................... 4
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ............................................................................................................ 4

A. PENJELASAN UMUM ........................................................................................................................................ 21


A.1. DASAR HUKUM ......................................................................................................................................... 21
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ............................................................................ 22
A.3. KEBIJAKAN AKUNTANSI .......................................................................................................................... 30

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN ................................................................ 55


B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN BUN ............................................................. 55
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN .................................................................. 55
B.2.1. Pendapatan dan Hibah BA BUN (BA. 999) .................................................................................................. 55
B.2.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak .............................................................................................................. 55
B.2.1.2. Penerimaan Hibah .................................................................................................................................... 62
B.2.2. Belanja BUN ............................................................................................................................................... 63
B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat ........................................................................................................................ 63
B.2.2.2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa ........................................................................................................ 111
B.2.3. Defisit Anggaran....................................................................................................................................... 144
B.2.4. Pembiayaan .............................................................................................................................................. 144
B.2.4.1. Pembiayaan Dalam Negeri...................................................................................................................... 145
B.2.4.2. Pembiayaan Luar Negeri Neto ................................................................................................................ 160
B.2.5. Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran-SiKPA ................................................................................................ 164
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA . ............................................................................................................... 164

C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SAL.... ............................................................... .....181


C.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN PERUBAHAN SAL ............................................................................ 181
C.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN PERUBAHAN SAL ........................................................................ 181
C.2.1. Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal ........................................................................................................... 181
C.2.2. Penyesuaian Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal ....................................................................................... 182
C.2.3. Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan ......................................................... 182
C.2.4. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) ......................................................................... 182
C.2.5. Penyesuaian Pembukuan ......................................................................................................................... 183
C.2.6. Penyesuaian Lain-Lain (Penyesuaian Perhitungan Catatan SAL) ............................................................... 186
C.2.7. Saldo Anggaran Lebih Akhir..................................................................................................................... 189

D. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ........................................................................................................ 191


D.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM ................................................................................................... 191

Daftar Isi vii


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2. PENJELASAN PER POS NERACA ......................................................................................................... 192


D.2.1. Aset ........................................................................................................................................................ 192
D.2.1.1. Aset Lancar ......................................................................................................................................... 192
D.2.1.1.1. Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum dalam Rupiah ................................. 192
D.2.1.1.2. Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dalam Valuta Asing ................................................... 193
D.2.1.1.3. Kas di Rekening Pemerintah Lainnya ................................................................................................ 193
D.2.1.1.4. Kas di Rekening Kas di KPPN ........................................................................................................... 193
D.2.1.1.5. Kas Dalam Transito .......................................................................................................................... 194
D.2.1.1.6. Kas di Bendahara Pengeluaran ......................................................................................................... 194
D.2.1.1.7. Kas pada Kementerian/Lembaga Negara ........................................................................................... 195
D.2.1.1.8. Kas Lainnya dan Setara Kas ............................................................................................................. 195
D.2.1.1.9. Kas pada Badan Layanan Umum ....................................................................................................... 197
D.2.1.1.10. Investasi dalam Deposito .................................................................................................................. 197
D.2.1.1.11. Uang Muka dari Rekening Khusus..................................................................................................... 199
D.2.1.1.12. Belanja Dibayar di Muka (Prepaid) .................................................................................................... 199
D.2.1.1.13. Uang Muka Belanja (Prepayment) ..................................................................................................... 199
D.2.1.1.14. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima ........................................................................................... 199
D.2.1.1.15. Piutang Bukan Pajak ........................................................................................................................ 200
D.2.1.1.16. Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya................................................................................ 219
D.2.1.1.17. Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman ...................................................................................... 221
D.2.1.1.18. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak ................................................................... 222
D.2.1.1.19. Piutang PFK ..................................................................................................................................... 228
D.2.1.1.20. Persediaan……………………………………………………………………………………………………………………… 228
D.2.1.2. Investasi Jangka Panjang .................................................................................................................. 229
D.2.1.2.1. Dana Bergulir ................................................................................................................................... 229
D.2.1.2.2. Dana Bergulir Diragukan Tertagih ..................................................................................................... 238
D.2.1.2.3. Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya ............................................................................. 241
D.2.1.2.4. Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya Diragukan Realisasinya ........................................ 244
D.2.1.2.5. Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah ........................................................................... 245
D.2.1.2.6. Investasi Permanen BLU ................................................................................................................... 253
D.2.1.2.7. Investasi Permanen Lainnya ............................................................................................................. 254
D.2.1.3. Aset Tetap .......................................................................................................................................... 258
D.2.1.3.1. Tanah............................................................................................................................................... 258
D.2.1.3.2. Peralatan dan Mesin ......................................................................................................................... 259
D.2.1.3.3. Gedung dan Bangunan ...................................................................................................................... 260
D.2.1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan ................................................................................................................ 261
D.2.1.3.5. Aset Tetap Lainnya .......................................................................................................................... 261
D.2.1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan ……………………………………………………………………………………………. 262
D.2.1.3.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap …………………………………………………………..………………………… 263
D.2.1.4. Aset lainnya ........................................................................................................................................ 264
D.2.1.4.1. Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman ................................................................................... 264
D.2.1.4.2. Piutang Jangka Panjang Lainnya ...................................................................................................... 265
D.2.1.4.3. Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang ........................................................ 266
D.2.1.4.4. Aset Lainnya .................................................................................................................................... 267
D.2.1.4.5. Akumulasi Penyusutan pada Aset Lainnya ........................................................................................ 348
D.2.2. Kewajiban ............................................................................................................................................... 357
D.2.2.1. Kewajiban Jangka Pendek ................................................................................................................... 357
D.2.2.1.1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga ...................................................................................................... 357
D.2.2.1.2. Utang Kepada Pihak Ketiga .............................................................................................................. 358
D.2.2.1.3. Utang Bunga .................................................................................................................................... 370
D.2.2.1.4. Utang Subsidi ................................................................................................................................... 370

viii Daftar Isi


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.2.1.5. Utang Transfer ................................................................................................................................. 374


D.2.2.1.6. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang ............................................................................................... 377
D.2.2.1.7. Utang Surat Berharga Negara-Jangka Pendek .................................................................................. 378
D.2.2.1.8. Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan ........................................................................................ 378
D.2.2.1.9. Pendapatan Diterima di Muka ........................................................................................................... 378
D.2.2.1.10. Pendapatan Yang Ditangguhkan ....................................................................................................... 379
D.2.2.2. Kewajiban Jangka Panjang .................................................................................................................. 379
D.2.2.2.1. Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara ................................................................................. 379
D.2.2.2.2. Utang Kepada Dana Pensiun dan THT .............................................................................................. 380
D.2.2.2.3. Pembiayaan Surat Berharga Ditangguhkan ....................................................................................... 381
D.2.2.2.4. Utang Jangka Panjang Subsidi.......................................................................................................... 382
D.2.2.2.5. Utang Jangka Panjang Pinjaman Dalam Negeri ................................................................................. 384
D.2.2.2.6. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri lainnya .................................................................................... 384
D.2.2.2.7. Utang Jangka Panjang Pinjaman Luar Negeri .................................................................................... 390
D.2.2.2.8. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya ...................................................................................... 391
D.2.3. Ekuitas .................................................................................................................................................. 392
D.3. CATATAN PENTING LAINNYA . ............................................................................................................ 393

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL ............................................................................ 471


E.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL BUN ........................................................................ 471
E.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN OPERASIONAL ............................................................................. 471
E.2.1. Pendapatan Operasional ........................................................................................................................... 471
E.2.1.1. Pendapatan Sumber Daya Alam .......................................................................................................... 472
E.2.1.2. Pendapatan dari Kekayaaan Negara yang Dipisahkan .......................................................................... 475
E.2.1.3. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya ............................................................................................ 479
E.2.1.4. Pendapatan Hibah ............................................................................................................................... 482
E.2.2. Beban Operasional .................................................................................................................................... 483
E.2.2.1. Beban Pegawai ................................................................................................................................... 483
E.2.2.2. Beban Persediaan................................................................................................................................ 484
E.2.2.3. Beban Jasa ......................................................................................................................................... 485
E.2.2.4. Beban Pemeliharaan .………………………………………………………………………………………………………… 485
E.2.2.5. Beban Barang Lainnya ......................................................................................................................... 485
E.2.2.6. Beban Bunga ....................................................................................................................................... 487
E.2.2.7. Beban Subsidi ..................................................................................................................................... 488
E.2.2.8. Beban Hibah........................................................................................................................................ 497
E.2.2.9. Beban Transfer ke Daerah dan Dana Desa........................................................................................... 497
E.2.2.10. Beban Penyusutan dan Amortisasi ...................................................................................................... 502
E.2.2.11. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih .............................................................................................. 503
E.2.2.12. Beban Lain-Lain ................................................................................................................................... 509
E.2.3. Kegiatan Non Operasional ......................................................................................................................... 514
E.2.3.1. Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar ......................................................................................... 514
E.2.3.2. Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang ..................................................................... 515
E.2.3.3. Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional Lainnnya ............................................................................. 515
E.2.4. Pos Luar Biasa.......................................................................................................................................... 525
E.3. CATATAN PENTING LAINNYA.................................................................................................................. 525

F. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS .................................................................................. 527


F.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS ............................................................................................................ 527
F.1.1. Ikhtisar Laporan Arus Kas......................................................................................................................... 527
F.1.2. Saldo Awal Kas ........................................................................................................................................ 527
F.1.3. Perubahan Kas ......................................................................................................................................... 527

Daftar Isi ix
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.1.4. Saldo Akhir Kas dan Bank......................................................................................................................... 529


F.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ...................................................................................... 531
F.2.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi ................................................................................................................ 531
F.2.1.1. Penerimaan Perpajakan ....................................................................................................................... 531
F.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak ......................................................................................................... 534
F.2.1.3. Pendapatan Hibah ............................................................................................................................... 537
F.2.1.4. Belanja Pegawai.................................................................................................................................. 537
F.2.1.5. Belanja Barang .................................................................................................................................... 538
F.2.1.6. Belanja Pembayaran Kewajiban Utang ................................................................................................ 538
F.2.1.7. Belanja Subsidi.................................................................................................................................... 541
F.2.1.8. Belanja Hibah ...................................................................................................................................... 541
F.2.1.9. Belanja Bantuan Sosial........................................................................................................................ 542
F.2.1.10. Belanja Lain-lain .................................................................................................................................. 543
F.2.1.11. Transfer Dana Bagi Hasil Pajak ........................................................................................................... 543
F.2.1.12. Transfer Dana bagi Hasil Sumber Daya Alam ....................................................................................... 543
F.2.1.13. Transfer Dana Bagi Hasil Cukai ........................................................................................................... 544
F.2.1.14. Transfer Dana Alokasi Umum .............................................................................................................. 544
F.2.1.15. Transfer Dana Alokasi Khusus ............................................................................................................ 544
F.2.1.16. Transfer Dana Otonomi Khusus Dana Keistimewaan D.I.Y, dan Dana Insentif Daerah (DID) ................. 544
F.2.1.17. Transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik (Transfer Lainnya) ................................................................ 544
F.2.1.18. Dana Desa .......................................................................................................................................... 545
F.2.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi .............................................................................................................. 545
F.2.2.1. Pengelolaan dan Penjualan BMN ......................................................................................................... 545
F.2.2.2. Penjualan Aset Program Restrukturisasi .............................................................................................. 546
F.2.2.3. Penerimaan Dana Bergulir ................................................................................................................... 546
F.2.2.4. Penerimaan Investasi Pemerintah ........................................................................................................ 546
F.2.2.5. Belanja Modal ..................................................................................................................................... 546
F.2.2.6. Pengeluaran Pengembangan Pendidikan Nasional ................................................................................ 547
F.2.2.7. Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir ............................................................................................... 547
F.2.2.8. Penyertaan Modal Negara ................................................................................................................... 547
F.2.2.9. Pengeluaran Investasi Pemerintah ....................................................................................................... 547
F.2.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan ........................................................................................................... 548
F.2.3.1. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri ................................................................................................ 549
F.2.3.2. Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri ................................................................................................... 550
F.2.3.3. Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian Pinjaman ........................................................................ 551
F.2.3.4. Penerimaan Pembiayaan Lain-Lain ....................................................................................................... 551
F.2.3.5. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri ............................................................................................... 551
F.2.3.6. Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri .................................................................................................. 551
F.2.3.7. RDI/RPD.............................................................................................................................................. 552
F.2.4. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris ........................................................................................................... 552
F.2.4.1. Perhitungan Fihak Ketiga (Netto) ......................................................................................................... 552
F.2.4.2. Transito (Netto) .................................................................................................................................. 553
F.2.4.3. Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (Netto) ..................................................................................... 553
F.2.4.4. Kiriman Uang Antar Rekening Bank (Netto) ......................................................................................... 554

G. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ............................................................... 555


G.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ...................................................................... 555
G.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS................................................................... 555
G.2.1. Ekuitas Awal ............................................................................................................................................ 555
G.2.2. Surplus (Defisit) LO ................................................................................................................................... 556
G.2.3. Koreksi-koreksi yang Langsung Menambah/Mengurangi Ekuitas ................................................................ 557

x Daftar Isi
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

G.2.3.1. Koreksi Nilai Persediaan......................................................................................................................... 558


G.2.3.2. Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset Lainnya Non Revaluasi ............................................................................ 558
G.2.3.3. Revaluasi Aset ....................................................................................................................................... 559
G.2.3.4. Mutasi Ekuitas Bersih Badan Lainnya..................................................................................................... 559
G.2.3.5. Koreksi SAL ........................................................................................................................................... 562
G.2.3.6. Lain lain ................................................................................................................................................. 562
G.2.4. Transaksi Antar Entitas ............................................................................................................................ 574
G.2.5. Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs yang Belum Terealisasi ...................................................................... 578
G.2.6. Mutasi Ekuitas BUN DI K/L ....................................................................................................................... 579
G.2.7. Ekuitas Akhir ............................................................................................................................................ 579

I. LAMPIRAN
A. LAMPIRAN LRA
LB.1. Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah Per Akun Tahun 2020 ...................................................................LB1
LB.2. Realisasi Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 ......................................................LB2
LB.3. Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 …………………………………………………………….LB3
LB.4. Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Per Daerah ........................................................................LB4
B. LAMPIRAN NERACA
LD 1a Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum Dalam Rupiah ................................................ LD1A
LD1b Rekening Pemerintah di Bank Indonesia Dalam Valuta Asing ................................................................... LD1B
LD.2. Rekening Pemerintah Lainnya ................................................................................................................. LD2
LD.3. Penjelasan Selisih Saldo LKBUN ……………………………………………………………………………………………… LD3
LD.4. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020............................................................... LD4
LD.5. Kas pada Kementerian Negara/Lembaga berasal dari Hibah Langsung per 31 Desember 2020 ................ LD5
LD 5a. Daftar Setoran PNBP dari Kelebihan Pembayaran Bunga/Margin Program PEN di Perbankan……………. . LD5A
LD.6. Rincian Kas Pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2020 ............................................................ LD6
LD.7. Uang Muka Rekening Khusus ................................................................................................................. LD7
LD.8. Rincian Piutang Dividen dan Denda per 31 Desember 2020 .................................................................... LD8
LD 8a. Piutang TKDD …………………………………………………………………………………………………....................... LD8A
LD.9. Rincian Aset Kredit Eks BPPN ................................................................................................................ LD9
LD.10. Aset Kredit Eks Kelolaan PT PPA ......................................................................................................... LD10
LD.11. Piutang Eks BDL................................................................................................................................... LD11
LD.11a Rincian Debitur dan Saldo Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman .………………………………………. LD11A
LD.12. Penyisihan Piutang tidak Tertagih per 31 Desember 2020 …………………………..……………………………. LD12
LD.12a Daftar Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman ……………………………………………………………….. LD12A
LD.13. Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan ....................................................................... LD13
LD.14. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM .................................................... LD14
LD.15. Aset Inventaris Eks BPPN ................................................................................................................... LD15
LD.16. Jumlah dan Nilai Aset Properti Eks BPPN per 31 Desember 2020 ........................................................ LD16
LD.17. Rincian Aset Nostro ............................................................................................................................ LD17
LD.18. Surat Berharga Non Saham Eks BPPN .................................................................................................. LD18
LD.19. Aset Saham Eks BPPN ......................................................................................................................... LD19
LD.20. Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT.PPA ............................................................................................... LD20
LD.21. Surat Berharga Eks Kelolaan PT PPA ................................................................................................... LD21
LD.22. Aset Saham Eks Kelolaan PT PPA ........................................................................................................ LD22
LD.23. Nilai Pasar Atas ABMA/T Yang Belum Dapat Dilunasi/Diselesaikan ....................................................... LD23
LD.24. Nilai Pasar Atas ABMA/T Yang Ditetapkan Besaran Kompensasinya .................................................... LD24
LD.25. Daftar ABMA/T Yang Telah Diterbitkan KMK Pelepasan Pada Tahun 2020 .......................................... LD25
LD.26. Daftar Barang Milik Negara Eks BMN Idle yang Diserahkan Kepada Pengguna Barang Atau Pemda
Periode Tahun 2020 ............................................................................................................................ LD26
LD.27. Utang Retur KPPN................................................................................................................................ LD27

Daftar Isi xi
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

LD 27a Kewajiban Transfer ke Daerah ..……………………………………………………………………………………….... .LD27A


LD.28. Utang SBN Jangka Pendek dan Bagian Lancar SBN Jangka Panjang Rupiah Per 31 Desember 2020… . LD28
LD.29. Bagian Lancar SBN Jangka Panjang Valas Per 31 Desember 2020 ....................................................... LD29
LD29a Outstanding Utang PDN ……………………………………………………………………………………………………… LD29A
LD.30. Outstanding Utang Program Pinjaman Luar Negeri per Kreditor per 31 Desember 2020 ........................ LD30
LD.31. Outstanding Utang Project Pinjaman Luar Negeri per Kreditor per 31 Desember 2020 .......................... LD31
LD.32a Unamortized Discount/Premium Obligasi Negara Rupiah per 31 Desember 2020.................................. LD32A
LD 32b Unamortized Discount/Premium Obligasi Negara Valas per 31 Desember 2020 .................................... LD32B
LD 32c Unamortized Discount/Premium SBSN Rupiah per 31 Desember 2020 ................................................. LD32C
LD 32d Unamortized Discount/Premium Bagian Lancar Obligasi Negara Rupiah per 31 Desember 2020 ........... LD32D
LD 32e Unamortized Discount/Premium SPN dan SPN Syariah per 31 Desember 2020 ................................... LD32E
LD 33 Oustanding BMN per 31 Desember 2020 ………………………………………………………………………………. .. LD33
LD 33a Ikhtisar Laporan Keuangan Unit Badan Lainnya Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit i per 31
Desember 2020 .................................................................................................................................. LD33A
LD 33b Ikhtisar Laporan Keuangan Unit Badan Lainnya - Lembaga Non Struktural Dana APBN dan NON
APBN per 31 Desember 2020 ............................................................................................................. LD33B
LD 33c Ikhtisar Laporan Keuangan Unit Badan Lainnya - Aktiva, Kewajiban,dan Ekuitas per 31 Desember
2020. ……………………………………………………………………………………………………………………………… LD33C
LD 34a Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara (BUMN) - Laporan Laba Rugi Untuk Periode yang
Berakhir 31 Desember 2020 .............................................................................................................. LD34A
LD 34b Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara (BUMN) – Neraca per 31 Desember 2020 ................... LD34B
LD 34c Nilai BPYBDS Pada Persero/Perum Per 31 Desember 2020.................................................................. LD34C
LD 34d Penyertaan Modal Pemerintah Pada Non BUMN (Minoritas) Per 31 Desember 2020 ............................ LD34D
LD 34e Ikhtisar Laporan Keuangan Non-BUMN (Minoritas) – Laporan Rugi Laba per 31 Desember 2020.......... LD34E
LD 34f Ikhtisar Laporan Keuangan Non-BUMN (Minoritas) – Neraca per 31 Desember 2020 ...........................LD34F
LD 34g Perusahaan Negara/Lembaga dibawah Pembinaan Kementerian Keuangan - Laporan Rugi Laba …………LD34G
LD 34h Perusahaan Negara/Lembaga dibawah Pembinaan Kementerian Keuangan – Neraca ……………………….LD34H
LD 34i Laporan Penyertaan Modal Negara pada Lembaga Keuangan Internasional ……………………………………. LD34I
LD 34j Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Penjamin SImpanan …………………………………………………………….LD34J
LD 34k Realisasi Pengeluaran Pembiayaan …………………………………………………………………………………………LD34K
LD 34l Penjelasan Mutasi Lain-Lain Perusahan Negara (BUMN) ……………………………………………………………..LD34L
LD 35 Daftar Barang Jaminan Aset Kredit Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT PPA ……………………………………….. LD35
LD 36 Daftar Aset Berperkara Eks BPPN, Kelolaan PT PPA dan Eks BDL ………………………………………………… LD36

C. LAMPIRAN LO
LE.1 Rincian Pendapatan-LO Bagian Pemerintah atas Laba BUMN .................................................................... LE1
LE. 2 Rincian Pendapatan Hibah Langsung Per Kementerian Negara/Lembaga .................................................... LE2

D. MATRIKS TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSANAAN
ATAS LKBUN TAHUN 2019

xii Daftar Isi


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BBM : Bahan Bakar Minyak
BDL : Bank Dalam Likuidasi
BEI : Bursa Efek Indonesia
BHMN : Badan Hukum Milik Negara
BI : Bank Indonesia
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
BLU : Badan Layanan Umum
BP MIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
BPHTB : Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPT : Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi
BPYBDS : Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
BRR : Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
BULOG : Badan Urusan Logistik
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUN : Bendahara Umum Negara
CFO : Chief Financial Officer
CGI : Consultative Group on Indonesia
COO : Chief Operating Officer
CPA : Contract Price Aramco
CPI : Consumer Price Index
DAK : Dana Alokasi Khusus
DAU : Dana Alokasi Umum
DAU : Dana Abadi Umat
DBH : Dana Bagi Hasil
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DJA : Direktorat Jenderal Anggaran
DJBC : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
DJP : Direktorat Jenderal Pajak
DJPb : Direktorat Jenderal Perbendaharaan
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
EDI : Electronic Data Interchange

Daftar Singkatan xiii


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

GBHN : Garis-Garis Besar Haluan Negara


HTI : Hutan Tanaman Industri
HJE : Harga Jual Eceran
ICP : Indonesian Crude Price
INDRA : Indonesian Debt Restructuring Agency
JBT : Jenis Bahan Bakar Tertentu
JBKP : Jenis Bahan Bakar Penugasan Khusus
KITE : Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
KKKS : Kontraktor Kontrak Kerja Sama
KKP : Kartu Kredit Pemerintah
K/L : Kementerian Negara/Lembaga
KL : Kilo Liter
KMK : Keputusan Menteri Keuangan
KONI : Komite Olahraga Nasional Indonesia
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat
KU : Kiriman Uang
KUHR : Kredit Usaha Hutan Rakyat
KUMK : Kredit Usaha Mikro dan Kecil
KUN : Kas Umum Negara
KUTPA : Kredit Usaha Tani Persuteraan Alam
LAK : Laporan Arus Kas
LDKP : Lembaga Dana Kredit Pedesaan
LDR : Loan to Deposit Ratio
LKI : Lembaga Keuangan Internasional
LKP : Lembaga Keuangan Pelaksana
LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
LNSI : Lembaga Non Struktural/Independen
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
LO : Laporan Operasional
LPE : Laporan Perubahan Ekuitas
LPSAL : Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
MA : Mata Anggaran (Penerimaan dan Pengeluaran)
MBOPD : Milion Barel of Oil Per Day
MBOEPD : Milion Barrel Oil of Equivalent Per Day
MPN : Modul Penerimaan Negara
MPN G-2 : Modul Penerimaan Negara Generasi Kedua
MT : Metrik Ton
NAD : Nanggroe Aceh Darussalam
NPG : Non Public Goods
NPL : Non-Performing Loan
PC-PEN : Penanganan Pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
PDB : Pendapatan Domestik Bruto
PFK : Perhitungan Fihak Ketiga

xiv Daftar Singkatan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

PG : Public Goods
PIP : Pusat Investasi Pemerintah
PKP2B : Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
PMA : Penanaman Modal Asing
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri
PMN : Penyertaan Modal Negara
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
PPh : Pajak Penghasilan
PPN : Pajak Pertambahan Nilai
PPnBM : Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PSL : Past Service Liability
PSO : Public Service Obligation
PT PPA : PT Perusahaan Pengelolaan Aset
PT PLN (Persero) : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
RANTF : Recovery of Aceh Nias Trust Fund
RDI : Rekening Dana Investasi
RIPPEN : Rekening Investasi Pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional
RPD : Rekening Pembangunan Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SABL : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-Lain
SABS : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAIP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah
SAKUN : Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
SAL : Sisa Anggaran Lebih
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SAPBL : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Badan Lainnya
SAPP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
SAPPP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pengelolaan Penerusan Pinjaman
SATD : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
SATK : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus
SAU : Sistem Akuntansi Umum
SAUP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah
SBN : Surat Berharga Negara
SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
SDA : Sumber Daya Alam
SiAP : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat
SIBOR : Singapore Interbank Offered Rate
SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Sikubah : Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran

Daftar Singkatan xv
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SPAN : Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
SPKPBM : Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk
SLA : Subsidiary Loan Agreement
SPPD : Surat Perintah Pencairan Dana
SPN : Surat Perbendaharaan Negara
SUN : Surat Utang Negara
TA : Tahun Anggaran
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
THT : Tabungan Hari Tua
TNP : Treasury National Polling
TP : Tim Pemberesan Aset
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran
TSA : Treasury Single Account
TSP : Tempat Simpan Pinjam
UAKBUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara
UAKKPA BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa Pengguna Anggaran BUN
UAKPA BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran BUN
UAPPA BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran BUN
UAPPA-E1 BUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I
BUN
UAKPBUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN
UAPBUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN
UABUN : Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BUN
USD : United State Dollar
USP : Usaha Simpan Pinjam
UP : Uang Persediaan
TKDD : Transfer ke Daerah dan Dana Desa
TUP : Tambahan Uang Persediaan
TWh : Tera Whatt Hour

xvi Daftar Singkatan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

RINGKASAN

Sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara (BUN) menyusun Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat. Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standr Akuntansi Pemerintahan, Laporan Keuangan Pokok terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Selain itu, LKBUN Tahun 2020 ini juga
menginformasikan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk menindaklanjuti temuan
pemeriksaan BPK.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem
Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara.
Dalam rangka pelaksanaan SABUN, Kementerian Keuangan selaku BUN membentuk unit akuntansi dan
pelaporan berupa Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN (UAP BUN) pada unit eselon I terkait
pada Kementerian Keuangan. Khusus untuk SATK, karena UAP BUN TK tersebar pada beberapa unit eselon I,
Menteri Keuangan menetapkan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN Transaksi
Khusus (UAKP BUN TK).
LKBUN Tahun 2020 merupakan gabungan laporan keuangan entitas pelaporan BUN, informasi keuangan yang
berada dalam pengelolaan Bendahara Umum Negara (BUN), dan unit-unit terkait lainnya yang mengelola dan/atau
menguasai aset Pemerintah yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan kementerian Negara/lembaga, yang
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lampiran I Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Laporan Realisasi Anggaran BUN menggambarkan perbandingan antara Pagu Anggaran BUN Tahun 2020
dengan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran BUN menyajikan informasi pendapatan, belanja, transfer,
surplus/defisit, dan pembiayaan serta SiLPA/SiKPA periode Tahun 2020. Realisasi Pendapatan Negara dan
Hibah BUN pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp192,18 triliun atau mencapai 112,51 persen dari
anggarannya. Jumlah realisasi Pendapatan tersebut terdiri dari realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp173,35 triliun atau 113,76 persen, dan realisasi Penerimaan Hibah sebesar Rp18,83 triliun atau
102,15 persen. Sementara itu, realisasi Belanja BUN pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.535,86 triliun
atau 94,66 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja Negara BUN tersebut terdiri dari realisasi
Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp773,33 triliun atau 90,96 persen dari anggarannya, dan realisasi
Transfer untuk Daerah sebesar Rp762,53 triliun atau 98,72 persen dari anggarannya.
Realisasi Defisit Anggaran BUN Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.343,67 triliun atau 92,56 persen dari
anggarannya. Sedangkan realisasi Pembiayaan Neto Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.193,29 triliun atau
114,83 persen dari anggarannya. Dari data tersebut maka SiKPA sebelum Pendapatan dan Belanja K/L
sebesar Rp150,38 triliun.

Ringkasan 1
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Ringkasan LRA BUN Tahun 2020 disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):

Tahun 2020 Tahun 2019


Uraian
Pagu Anggaran Realisasi % Realisasi
Pendapatan Negara dan
170.822.096.974.000 192.185.046.552.034 112,51 245.120.348.521.493
Hibah BUN
Penerimaan Negara Bukan
152.385.568.738.000 173.352.231.331.410 113,76 239.623.004.528.572
Pajak
Penerimaan Hibah 18.436.528.236.000 18.832.815.220.624 101,81 5.497.343.992.921
Belanja Negara BUN 1.622.567.414.524.000 1.535.863.762.087.909 94,66 1.435.860.081.035.285
Belanja Pemerintah Pusat 850.186.439.474.000 773.333.585.931.730 90,96 622.886.657.892.672
Transfer untuk Daerah 772.380.975.050.000 762.530.176.156.179 98,72 812.973.423.142.613
Surplus (Defisit)
(1.451.745.317.550.000) (1.343.678.715.535.875) 92,56 (1.190.739.732.513.792)
Anggaran
Pembiayaan 1.039.217.391.725.000 1.193.293.831.252.057 114,83 402.051.510.185.251
SiLPA (SiKPA) Sebelum
Pendapatan dan Belanja (412.527.925.825.000) (150.384.884.283.818) 36,45 (788.688.222.328.541)
K/L

2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran
Lebih periode pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo Anggaran Lebih Tahun 2019 Audited
adalah Rp212,70 triliun, Penggunaan SAL sebesar Rp70,64 triliun Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan adalah Rp245,59 triliun, Penyesuaian sebesar Rp538 milyar, sehingga Saldo Anggaran Lebih per
31 Desember 2020 adalah Rp388,19 triliun.
Ringkasan Perubahan Saldo Anggaran Lebih BUN Tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut (dalam
rupiah):
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646
Penggunaan SAL (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran
245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
(SiLPA/SiKPA)
Penyesuaian 538.962.951.980 (941.125.156.725)
Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir 388.193.414.008.726 212.698.374.791.778

3. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan BUN mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
dana pada tanggal 31 Desember 2020.
Jumlah Aset per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp4.367,01 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp383,34 triliun, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp3.173,08 triliun, Aset Tetap sebesar Rp841 miliar
dan Aset Lainnya sebesar Rp809,75 triliun.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp6.562,28 triliun yang terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek sebesar Rp639,66 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp5.922,62 triliun.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Neto per 31 Desember 2020 adalah sebesar minus Rp2.195,27 triliun.

2 Ringkasan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2020 dapat disajikan sebagai berikut:


Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Aset
Aset Lancar 383.340.658.999.380 261.891.624.349.426
Investasi Jangka Panjang 3.173.076.804.223.285 3.001.201.131.873.675
Aset Tetap 841.478.192.921 708.160.195.140
Aset Lainnya 809.755.418.121.710 652.912.374.712.495
Jumlah Aset 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 639.662.849.413.628 641.492.378.075.022
Kewajiban Jangka Panjang 5.922.624.566.011.444 4.634.158.651.897.751
Jumlah Kewajiban 6.562.287.415.425.072 5.275.651.029.972.773
Ekuitas (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736

4. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional memberikan informasi tentang ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas
dan penggunaannya yang dikelola oleh BUN untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintah Tahun 2020.
Laporan Operasional memberikan informasi bahwa pendapatan operasional selama Tahun 2020 adalah
Rp322,63 triliun, beban operasional sebesar Rp1.539,24 triliun dan defisit kegiatan non operasional sebesar
Rp46,47 triliun, sehingga terdapat Defisit sebesar Rp1.263,07 triliun.
Ringkasan Laporan Operasional BUN Tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Kegiatan Operasional

Pendapatan Operasional 322.635.741.035.387 426.590.048.478.958

Beban Operasional 1.539.239.127.456.043 1.494.210.011.637.467

Surplus (Defisit) Keg. Operasional (1.216.603.386.420.656) (1.067.619.963.158.509)

Kegiatan Non Operasional (46.471.976.215.903) (2.705.467.107.845)


Pos Luar Biasa
Surplus/Defisit-LO (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)

5. LAPORAN ARUS KAS


Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas
dan setara kas selama Tahun 2020, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2020. Saldo
Akhir Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas di Kementerian Negara/Lembaga
(K/L) per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp385,32 triliun. Saldo Akhir tersebut merupakan penjumlahan
dari saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp235,47 triliun, dan kenaikan Kas sebesar Rp220,53 triliun dan
koreksi dan Penyesuaian sebesar minus Rp70,69 triliun. Kenaikan saldo kas tersebut berasal dari arus kas
bersih dari aktivitas operasi sebesar minus Rp757,06 triliun, arus kas bersih dari aktivitas investasi sebesar
minus Rp297,33 triliun, arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp1.299,99 triliun, dan arus kas
bersih dari aktivitas transitoris sebesar minus Rp25,05 triliun.

Ringkasan 3
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Ringkasan Laporan Arus Kas Tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut:
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Saldo Awal Kas BUN, KPPN, BLU, dan di K/L 235.477.658.828.423 240.152.602.171.525
Koreksi Saldo Awal
Saldo Awal Kas BUN, KPPN,BLU, dan di K/L setelah
235.477.658.828.423 240.152.602.171.525
Koreksi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462)
(225.929.135.037.521)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (297.334.891.678.470)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanan 1.299.991.054.425.414 450.485.196.418.840


Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (25.057.121.769.181) (41.425.640.178.382)
Kenaikan (Penurunan) Kas Sebelum Koreksi SILPA dan
220.538.954.495.787 11.972.144.085.475
Penyesuaian
Koreksi SILPA 447.536.410.409 (1.337.580.362.637)
Penyesuaian Selisih Kurs (227.575.834.013) (69.218.984.057)
Akumulasi Koreksi Pembukuan (270.110.384.971) (240.288.081.883)
Penggunaan SAL (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
Kenaikan (Penurunan) Kas Setelah Koreksi SILPA dan
149.923.137.364.812 (4.674.943.343.102)
Penyesuaian
Saldo Akhir Kas BUN, KPPN, BLU, dan di K/L 385.326.463.515.635 235.477.658.828.423

6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo ekuitas per 31 Desember 2019 sebesar minus Rp1.358,93
triliun, Defisit LO sebesar Rp1.263,07 triliun, Koreksi-Koreksi yang Langsung Menambah/ Mengurangi
Ekuitas sebesar minus Rp37,21 triliun, Transaksi Antar Entitas sebesar Rp385,66 triliun, dan Mutasi
Ekuitas BUN di KL sebesar Rp3,85 triliun. Dari data tersebut diketahui bahwa penurunan ekuitas sebesar
Rp836,33 triliun dan saldo ekuitas akhir per 31 Desember 2020 adalah minus Rp2.195,27 triliun.
Ringkasan Perubahan Ekuitas BUN Tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Ekuitas Awal (1.358.937.738.842.037) (1.050.298.963.688.897)
Surplus/Defisit LO (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)
Koreksi-Koreksi yang Langsung Menambah/
37.211.510.815.766 (57.918.917.344.162)
Mengurangi Ekuitas
Transaksi Antar Entitas 385.669.188.507.941 817.204.985.278.947
Mutasi Ekuitas BUN di K/L 3.859.346.267.113 2.400.587.178.429
Kenaikan/Penurunan ekuitas (836.335.317.045.739) (308.638.775.153.140)
Ekuitas Akhir (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)

7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum penyusunan LK BUN, metodologi
penyusunan LKBUN dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan
penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberapa
informasi tambahan yang diperlukan.

4 Ringkasan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

BENDAHARA UMUM NEGARA


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UntukTahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2020

(Dalam Rupiah)
TA 2020 TA 2019 (Audited)
URAIAN CATATAN
ANGGARAN REALISASI % REALISASI

A. PENDAPATAN BUN DAN HIBAH B.2.1 170.822.096.974.000 192.185.046.552.034 112,51 245.120.348.521.493


I. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2.1.1 152.385.568.738.000 173.352.231.331.410 113,76 239.623.004.528.572
1. Penerimaan Sumber Daya Alam B.2.1.1.1 54.535.568.738.000 70.969.449.114.592 130,13 122.985.108.144.005
2. Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan B.2.1.1.2 65.000.000.000.000 66.080.543.541.337 101,66 80.726.119.206.790
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.2.1.1.3 32.850.000.000.000 36.302.238.675.481 110,51 35.911.777.177.777
II. Penerimaan Hibah B.2.1.2 18.436.528.236.000 18.832.815.220.624 102,15 5.497.343.992.921
B. BELANJA BUN B.2.2 1.622.567.414.524.000 1.535.863.762.087.909 94,66 1.435.860.081.035.285
I. Belanja Pemerintah Pusat B.2.2.1 850.186.439.474.000 773.333.585.931.730 90,96 622.886.657.892.672
1. Belanja Pegawai B.2.2.1.1 137.638.890.824.000 135.564.022.333.491 98,49 126.878.527.745.495
2. Belanja Barang B.2.2.1.2 1.333.036.111.000 1.138.898.577.538 85,44 508.445.680.153
3. Pembayaran Bunga Utang B.2.2.1.3 338.784.308.000.000 314.088.112.296.556 92,71 275.521.165.410.219
4. Subsidi B.2.2.1.4 241.219.178.739.000 196.231.455.278.876 81,35 201.802.566.846.111
5. Belanja Hibah B.2.2.1.5 8.946.227.133.000 6.275.907.926.228 70,15 6.476.205.662.045
6. Belanja Lain Lain B.2.2.1.6 122.264.798.667.000 120.035.189.519.041 98,18 11.699.746.548.649
II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa B.2.2.2 772.380.975.050.000 762.530.176.156.179 98,72 812.973.423.142.613
1. Transfer ke Daerah B.2.2.2.1 701.190.975.050.000 691.429.657.572.323 98,61 743.159.274.663.614
a. Dana Perimbangan B.2.2.2.1.1 661.814.247.354.000 652.097.644.670.323 98,53 711.284.883.866.614
1) Dana Transfer Umum B.2.2.2.1.1.1 478.782.222.354.000 475.518.812.742.551 99,32 524.890.210.970.419
a) Dana Bagi Hasil 94.400.698.127.000 93.906.361.247.000 99,48 103.979.972.414.419
b) Dana Alokasi Umum 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 99,28 420.910.238.556.000

Face LRA 5
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

TA 2020 TA 2019 (Audited)


URAIAN CATATAN
ANGGARAN REALISASI % REALISASI

2) Dana Transfer Khusus B.2.2.2.1.1.2 183.032.025.000.000 176.578.831.927.772 96,47 186.394.672.896.195


a) Dana Alokasi Khusus Fisik 53.787.350.000.000 50.175.976.373.103 93,29 64.165.654.543.270
b) Dana Alokasi Khusus Non Fisik 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 97,80 122.229.018.352.925
b. Dana Insentif Daerah B.2.2.2.1.2 18.500.000.000.000 18.455.285.206.000 99,76 9.694.447.489.000
c. Dana Keistimewaan DI Yogyakarta B.2.2.2.1.3 1.320.000.000.000 1.320.000.000.000 100,00 1.200.000.000.000
d. Dana Otonomi Khusus B.2.2.2.1.4 19.556.727.696.000 19.556.727.696.000 100,00 20.979.943.308.000
2. Dana Desa B.2.2.2.2 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87 69.814.148.478.999
C. SURPLUS (DEFISIT) ANGGARAN (A-B) B.2.3 (1.451.745.317.550.000) (1.343.678.715.535.875) 92,56 (1.190.739.732.513.792)
D. PEMBIAYAAN B.2.4 1.039.217.391.725.000 1.193.293.831.252.053 114,83 402.051.510.185.251
I. Pembiayaan Dalam Negeri B.2.4.1 998.485.822.932.000 1.146.812.705.085.316 114,86 419.550.747.504.799
1. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih B.2.4.1.1 70.640.000.000.000 70.640.000.000.000 100,00 15.000.000.000.000
2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian Pinjaman B.2.4.1.2 10.506.050.881.000 4.646.479.738.112 44,23 4.438.174.482.674
3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi B.2.4.1.3 299.524.709.410 179.982.155.162
4. Surat Berharga Negara (Neto) B.2.4.1.4 1.173.738.188.593.000 1.177.152.327.902.789 100,29 446.288.601.121.614
Penerimaan Surat Berharga Negara 1.541.252.304.258.670 921.482.794.531.714
Pengeluaran Surat Berharga Negara 353.677.954.300.000 364.099.976.355.881 102,95 475.194.193.410.100
5. Pinjaman Dalam Negeri B.2.4.1.5 1.296.006.236.000 2.363.120.617.772 182,34 3.032.970.134.099
a. Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri 2.974.130.000.000 3.767.381.621.350 126,67 4.242.231.101.525
b. Pembayaran cicilan pokok PDN 1.678.123.764.000 1.404.261.003.578 83,68 1.209.260.967.426
6. PMN/Dana Investasi Pemerintah B.2.4.1.6 (239.103.839.778.000) (94.698.164.882.767) 39,61 (44.388.980.388.750)
7. Kewajiban Penjaminan (590.583.000.000) (3.590.583.000.000)
8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional B.2.4.1.7 (18.000.000.000.000) (10.000.000.000.000) 55,56 (5.000.000.000.000)
9. Pembiayaan Lain-lain
II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) B.2.4.2 40.731.568.793.000 46.481.126.166.737 114,12 (17.499.237.319.548)
1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) B.2.4.2.1 144.985.176.587.000 141.112.305.195.604 97,33 74.210.001.746.454
a. Penarikan Pinjam Tunai B.2.4.2.1.1 115.441.236.750.000 102.259.679.376.875 88,58 36.717.630.284.048
b. Penarikan Pinjaman Kegiatan B.2.4.2.1.2 29.543.939.837.000 38.852.625.818.729 131,51 37.492.371.462.406

6 Face LRA
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

TA 2020 TA 2019 (Audited)


URAIAN CATATAN
ANGGARAN REALISASI % REALISASI

2. Pemberian Pinjaman B.2.4.2.2 4.695.837.625.000 3.631.888.376.473 77,34 5.716.481.102.380


3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri B.2.4.2.3 99.557.770.169.000 90.999.290.652.394 91,40 85.992.757.963.622
E. SiLPA (SiKPA) SEBELUM PENDAPATAN DAN BELANJA K/L (412.527.925.825.000) (150.384.884.283.822) 36,45 (788.688.222.328.541)
B.2.5
(C+D)

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

Face LRA 7
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

8 Face LRA
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

BENDAHARA UMUM NEGARA


LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
PER 31 DESEMBER 2020
(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

Saldo Anggaran Lebih Awal C.2.1. 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646


Penyesuaian Saldo Anggaran Lebih Awal C.2.2. - -
SAL Awal Setelah Penyesuaian 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan
C.2.3. (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
Pembiayaan Tahun Berjalan
SAL Setelah Penggunaan SAL 142.058.374.791.778 160.241.715.684.646
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
C.2.4. 245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
(SiLPA/SiKPA)
SAL Akhir Sebelum Penyesuaian Tahun Berjalan 387.654.451.056.746 213.639.499.948.503
Penyesuaian Pembukuan C.2.5. (25.425.421.216) (1.666.230.746.416)
Penyesuaian Lain-Lain C.2.6. 490.055.695.596 725.105.589.691
Total Penyesuaian 464.630.274.380 (941.125.156.725)
Saldo Anggaran Lebih Akhir C.2.7. 388.119.081.331.126 212.698.374.791.778

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

Face LPSAL 9
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

10 Face LPSAL
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
BENDAHARA UMUM NEGARA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2020 dan 31 DESEMBER 2019
(Dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020
Audited
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia D.2.1.1.1 165.359.616.060.407 135.363.107.144.280
dan Bank Umum dalam Rupiah
Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia D.2.1.1.2 33.154.459.239.296 16.045.907.330.236
dan Bank Umum dalam Valuta Asing
Kas di Rekening Pemerintah Lainnya D.2.1.1.3 2.885.728.029.464 2.934.993.297.016
Kas di Rekening Kas di KPPN D.2.1.1.4 3.545.188.057.685 2.891.119.214.103
Kas Dalam Transito D.2.1.1.5 - 52.495.330
Kas di Bendahara Pengeluaran D.2.1.1.6 731.061.274.902 234.188.766.627
Kas Lainnya pada Kementerian Negara/Lembaga D.2.1.1.7 3.862.816.464.090 1.634.561.936.239
Kas Lainnya dan Setara Kas D.2.1.1.8 26.602.876.282 55.958.989
Kas pada Badan Layanan Umum D.2.1.1.9 57.688.418.512.516 56.554.199.281.529
Jumlah Kas dan Setara Kas 267.253.890.514.642 215.658.185.424.349
Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam Deposito D.2.1.1.10 66.750.000.000.000
Jumlah Investasi Jangka Pendek 66.750.000.000.000
Uang Muka
Uang Muka dari Rekening Khusus D.2.1.1.11 11.763.117.361 5.455.736.715
Jumlah Uang Muka 11.763.117.361 5.455.736.715
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) D.2.1.1.12 17.149.403.624 416.666.684
Uang Muka Belanja (Prepayment) D.2.1.1.13 15.000.000
Jumlah Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) 17.164.403.624 416.666.684
Piutang
Pendapatan yang masih harus diterima D.2.1.1.14 1.718.206.278.296
Piutang Bukan Pajak D.2.1.1.15 135.281.871.626.297 121.727.173.168.564
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya D.2.1.1.16 6.586.899.675.108 6.197.466.897.279
Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman D.2.1.1.17 22.427.918.639.595 23.110.067.194.249
(Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang D.2.1.1.18 (116.709.954.387.611) (104.810.761.753.159)
Bukan Pajak)
Piutang PFK D.2.1.1.19 605.426.556 912.908.715
Jumlah Piutang 49.305.547.258.241 46.224.858.415.648
Persediaan
Persediaan D.2.1.1.20 2.293.705.512 2.708.106.030
Jumlah Persediaan 2.293.705.512 2.708.106.030
Jumlah Aset Lancar 383.340.658.999.380 261.891.624.349.426
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Dana Bergulir D.2.1.2.1 58.150.909.777.379 47.117.342.143.810
Dana Bergulir Diragukan Tertagih D.2.1.2.2 (5.263.474.230.423) (1.120.492.707.453)
Investasi Jangka Panjang Non Permanen D.2.1.2.3 89.459.149.834.715 51.422.761.195.268
Lainnya
Investasi Jangka Panjang Non Permanen D.2.1.2.4 (298.094.636.894) (256.632.185.268)
Lainnya Diragukan Realisasinya
Jumlah Investasi Non Permanen 142.048.490.744.777 97.162.978.446.357
Investasi Permanen
Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah D.2.1.2.5 2.403.279.903.397.823 2.397.253.380.483.284
Investasi Permanen Badan Layanan Umum D.2.1.2.6 8.913.486.508 8.913.486.508
Investasi Permanen Lainnya D.2.1.2.7 627.739.496.594.177 506.775.859.457.526
Jumlah Investasi Permanen 3.031.028.313.478.508 2.904.038.153.427.318
Jumlah Investasi Jangka Panjang 3.173.076.804.223.285 3.001.201.131.873.675

Face Neraca 11
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020
Audited
ASET TETAP
Tanah D.2.1.3.1 26.594.107.000 26.594.107.000
Peralatan dan Mesin D.2.1.3.2 471.432.057.006 459.546.351.995
Gedung dan Bangunan D.2.1.3.3 19.148.539.300 2.410.401.454
Jalan, Irigasi, dan Jaringan D.2.1.3.4 823.449.447.255 612.562.339.397
Aset Tetap Lainnya D.2.1.3.5 86.210.919.219 83.346.134.691
Konstruksi Dalam Pengerjaan D.2.1.3.6 10.813.332.400 8.385.587.978
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap D.2.1.3.7 (596.170.209.259) (484.684.727.375)
Jumlah Aset Tetap Kotor 1.437.648.402.180 1.192.844.922.515
Jumlah Aset Tetap Bersih 841.478.192.921 708.160.195.140
ASET LAINNYA
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman D.2.1.4.1 59.898.131.927.338 57.465.257.010.430
Piutang Jangka Panjang Lainnya D.2.1.4.2 2.041.561.899.152 2.020.217.900.758
(Peny.PiutangTakTertagih Piutang Jangka D.2.1.4.3 (2.919.430.541.484) (2.886.640.475.352)
Panjang)
Jumlah Piutang Jangka Panjang bersih 59.020.263.285.006 56.598.834.435.836
Aset Lainnya D.2.1.4.4
Aset Tak Berwujud 174.606.628.395 170.966.863.195
Dana yang Dibatasi Penggunaannya 351.598.431.226.842 184.868.272.082.194
Dana Cadangan Penjaminan 8.039.049.000.000 4.448.466.000.000
Dana Kelolaan Badan Layanan Umum 9.581.161.805.699 53.731.897.004.834
Dana Jangka Panjang 24.438.022.968.567 0
Aset Lain-lain 619.341.232.421.759 587.279.754.484.932
Aset Lainnya dari Ekuitas pada UBL 17.297.142.477.109 11.808.679.526.194
Jumlah Aset Lainnya kotor 1.030.469.646.528.371 842.308.035.961.349
(Akumulasi Penyusutan pada Aset Lainnya) D.2.1.4.5 (279.734.491.691.667) (245.994.495.684.690)
Jumlah Aset Lainnya bersih 750.735.154.836.704 596.313.540.276.659
Jumlah Aset Lainnya Bersih 809.755.418.121.710 652.912.374.712.495
JUMLAH ASET 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga D.2.2.1.1 4.033.372.635.177 5.709.145.435.339
Utang Kepada Pihak Ketiga D.2.2.1.2 21.197.828.127.030 113.413.000.161.885
Utang Bunga D.2.2.1.3 78.397.479.060.871 67.847.210.447.268
Utang Subsidi D.2.2.1.4 20.411.311.149.154 11.234.735.172.695
Utang Transfer D.2.2.1.5 43.869.090.853.813 48.735.153.480.379
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang D.2.2.1.6 416.211.761.249.698 316.207.520.991.548
Unamortized Discount (222.819.437.000) (127.084.431.000)
Unamortized Premium 226.991.689.000 215.059.457.000
Utang Surat Berharga Negara-Jangka Pendek D.2.2.1.7 55.780.000.000.000 79.110.000.000.000
Unamortized Discount (497.081.275.000) (1.134.143.215.000)
Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan D.2.2.1.8 31.200.542 1.540.939
Pendapatan Diterima di Muka D.2.2.1.9 75.251.376.584 83.861.957.996
Pendapatan Yang Ditangguhkan D.2.2.1.10 179.632.783.759 197.917.075.973
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 639.662.849.413.628 641.492.378.075.022
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara D.2.2.2.1 4.832.289.530.565.900 3.714.851.256.058.415
Unamortized Discount (46.614.743.504.000) (37.092.489.249.000)
Unamortized Premium 44.178.329.970.000 38.946.454.751.000
Utang Kepada Dana Pensiun dan THT D.2.2.2.2 0 669.808.470.045
Pembiayaan Surat Berharga Ditangguhkan D.2.2.2.3 11.299.218.500.000
Utang Jangka Panjang Subsidi D.2.2.2.4 18.422.169.463.379 16.988.193.854.354
Utang Jangka Panjang-Pinjaman Dalam Negeri D.2.2.2.5 10.781.832.927.370 8.663.939.872.341

12 Face Neraca
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020
Audited
Utang Jangka Panjang DN Lainnya D.2.2.2.6 288.136.705.320.121 223.356.881.813.243
Jumlah Utang Jangka Panjang DN 5.158.493.043.242.770 3.966.384.045.570.398
Utang Jangka Panjang Luar Negeri
Utang Jangka Panjang Pinjaman Luar Negeri D.2.2.2.7 764.106.403.002.755 667.750.107.263.114
Utang Jangka Panjang LN Lainnya D.2.2.2.8 25.119.765.919 24.499.064.239
Jumlah Utang Jangka Panjang LN 764.131.522.768.674 667.774.606.327.353
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 5.922.624.566.011.444 4.634.158.651.897.751
JUMLAH KEWAJIBAN 6.562.287.415.425.072 5.275.651.029.972.773
EKUITAS (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)
JUMLAH EKUITAS NETTO (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

Face Neraca 13
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

14 Face Neraca
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

BENDAHARA UMUM NEGARA


LAPORAN OPERASIONAL
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2020

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

A. KEGIATAN OPERASIONAL
I. Pendapatan
1. Pendapatan Negara Bukan Pajak 293.205.749.718.963 411.529.101.958.925
a. Pendapatan Sumber Daya Alam E.2.1.1 80.621.158.121.343 141.903.281.637.689
Pendapatan dari Kekayaan Negara 170.294.841.425.980 237.410.883.862.102
b. E.2.1.2
Dipisahkan
Pendapatan Negara Bukan Pajak 42.289.750.171.640 32.214.936.459.134
c. E.2.1.3
Lainnya
2. Pendapatan Hibah E.2.1.4 29.429.991.316.424 15.060.946.520.033
a. Pendapatan Hibah Dalam Negeri 21.365.855.163.212 8.209.767.397.950
b. Pendapatan Hibah Luar Negeri 8.064.136.153.212 6.851.179.122.083
Jumlah Pendapatan E.2.1 322.635.741.035.387 426.590.048.478.958

II. Beban
1. Beban Pegawai E.2.2.1 130.777.314.653.581 121.933.290.201.249
2. Beban Persediaan E.2.2.2 1.610.760.743 2.642.647.512
3. Beban Jasa E.2.2.3 423.637.028.796 -
4. Beban Pemeliharaan E.2.2.4 14.058.027 23.833.797
5. Beban Barang Lainnya E.2.2.5 703.402.870.771 508.445.958.173
6. Beban Bunga E.2.2.6 317.892.180.673.151 277.233.309.943.610
7. Beban Subsidi E.2.2.7 199.767.540.841.311 189.329.386.425.202
8. Beban Hibah E.2.2.8 5.798.660.821.822 6.476.207.286.209
9. Beban Transfer E.2.2.9 752.583.826.022.245 812.767.334.158.535
10. Beban Penyusutan dan Amortisasi E.2.2.10 30.219.866.095.282 29.360.157.231.511
11. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.2.2.11 14.848.467.826.650 (2.659.440.632.095)
12. Beban Lain-Lain E.2.2.12 86.222.605.803.664 59.258.654.583.764
Jumlah Beban E.2.2 1.539.239.127.456.043 1.494.210.011.637.467
Surplus (Defisit) Kegiatan Operasional (1.216.603.386.420.656) (1.067.619.963.158.519)

B. KEGIATAN NON OPERASIONAL


1. Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar E.2.3.1 (23.936.615.674) (483.137.718.882)
Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jk. -
2. E.2.3.2 (378.083.000.000)
Panjang
Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional
3. E.2.3.3 (46.448.039.600.229) (1.844.246.388.963)
Lainnya
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non
E.2.3 (46.471.976.215.903) (2.705.467.107.845)
Operasional

Surplus (Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)

Face LO 15
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

C. POS LUAR BIASA


1. Pendapatan Luar Biasa E.2.4.1 - -
2. Beban Luar Biasa E.2.4.2 - -
Jumlah Pos Luar Biasa E.2.4 - -

D. SURPLUS (DEFISIT) LAPORAN OPERASIONAL (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

16 Face LO
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited
BENDAHARA UMUM NEGARA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020

(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

A ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


I Arus Kas Masuk
1 Pendapatan Perpajakan F.2.1.1 1.285.136.317.135.799 1.546.141.893.392.193
a Pajak Penghasilan 594.033.333.770.490 772.265.718.286.668
b Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan 450.328.063.257.688 531.577.293.855.031
Barang Mewah
c Pajak Bumi dan Bangunan 20.953.610.013.766 21.145.900.040.486
d Cukai 176.309.313.789.576 172.421.940.270.562
e Pajak Lainnya 6.790.790.338.785 7.677.349.834.950
f. Pajak Perdagangan Internasional 36.721.205.965.494 41.053.691.104.496
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan F.2.1.2 343.532.045.955.792 408.648.315.368.093
2
Pajak (PNBP)
a Penerimaan Sumber Daya Alam 97.225.067.272.619 154.895.286.766.287
b Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba 66.080.543.541.337 80.726.119.206.790
BUMN
c Penerimaan PNBP Lainnya 110.918.107.259.637 124.157.596.399.650
d Penerimaan BLU 69.308.327.882.199 48.869.312.995.366
3 Penerimaan Hibah F.2.1.3 18.832.815.220.624 5.497.343.992.921
Jumlah Arus Kas Masuk (A.I) 1.647.501.178.312.215 1.960.287.552.753.207
II Arus Kas Keluar
1 Belanja Pegawai F.2.1.4 380.532.228.590.618 376.074.259.852.619
2 Belanja Barang F.2.1.5 422.338.225.598.487 334.418.207.630.784
3 Belanja Pembayaran Kewajiban Utang F.2.1.6 314.088.112.296.556 275.521.165.410.219
4 Belanja Subsidi F.2.1.7 196.231.455.278.876 201.802.566.846.111
5 Belanja Hibah F.2.1.8 6.275.907.926.228 6.476.205.662.045
6 Belanja Bantuan Sosial F.2.1.9 202.529.969.428.206 112.480.254.777.629
7 Belanja Lain-lain F.2.1.10 120.035.189.519.041 11.699.746.548.649
8 Transfer Dana Bagi Hasil Pajak F.2.1.11 44.283.738.827.545 39.158.751.141.991
9 Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam F.2.1.12 46.498.603.739.756 61.684.868.346.770
10 Transfer Dana Bagi Hasil Cukai F.2.1.13 3.124.018.679.699 3.136.352.925.658
11 Transfer Dana Alokasi Umum F.2.1.14 381.612.451.495.551 420.910.238.556.000
12 Transfer Dana Alokasi Khusus Fisik F.2.1.15 50.175.976.373.103 64.165.654.543.270
13 Transfer Dana Otonomi Khusus, DK-DIY, DID F.2.1.16 39.332.012.902.000 31.874.390.797.000
14 Transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik F.2.1.17 126.402.855.554.669 122.229.018.352.925
15 Dana Desa F.2.1.18 71.100.518.583.856 69.814.148.478.999
Jumlah Arus Kas keluar (A.II) 2.404.561.264.794.191 2.131.445.829.870.669
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (A.I-A.II) (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462)

B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


I Arus Kas Masuk
1 Pengelolaan dan Penjualan BMN F.2.2.1 282.163.876.771 346.030.832.782
2 Penjualan Aset Program Restrukturisasi F.2.2.2 299.524.709.410 179.982.155.162
3 Pembiayaan Dana Bergulir F.2.2.3 2.014.582.699.001 1.376.096.205.074
4 Penerimaan Investasi Pemerintah F.2.2.4 19.955.174.825.564 775.311.999.999
Jumlah Arus Kas Masuk (B.I) 22.551.446.110.746 2.677.421.193.017
II Arus Kas Keluar
1 Belanja Modal F.2.2.5 190.919.832.381.884 177.841.479.636.714
2 Pengeluaran Pengembangan Pendidikan F.2.2.6 10.000.000.000.000 5.000.000.000.000
Nasional
3 Pembiayaan Dana Bergulir F.2.2.7 13.306.582.699.000 8.200.000.000.000
4 Penyertaan Modal Negara F.2.2.8 64.288.017.000.000 23.565.076.593.824
5 Pengeluaran Investasi Pemerintah F.2.2.9 42.663.905.708.332 14.000.000.000.000
Jumlah Arus Kas Keluar (B.II) 321.178.337.789.216 228.606.556.230.538
Arus Kas Bersih dari Aktivitas (298.626.891.678.470) (225.929.135.037.521)
Investasi (B.I – B.II)

Face LAK 17
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


I Arus Kas Masuk
1 Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri F.2.3.1 1.615.659.685.880.024 940.725.025.633.239
2 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri F.2.3.2 141.112.305.195.604 74.210.001.746.454
3 Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian F.2.3.3 4.646.479.738.112 3.662.862.482.675
Pinjaman
4 Penerimaan Pembiayaan Lain-lain F.2.3.4
Jumlah Arus Kas Masuk (C.I) 1.761.418.470.813.740 1.018.597.889.862.368

II Arus Kas Keluar


1 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri F.2.3.5 365.504.237.359.459 476.403.454.377.526
2 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri F.2.3.6 90.999.290.652.394 85.992.757.963.622
3 RDI/RPD F.2.3.7 3.631.888.376.473 5.716.481.102.380
Jumlah Arus Kas Keluar (C.II) 460.135.416.388.326 568.112.693.443.528
Arus Kas Bersih dari Aktivitas 1.301.283.054.425.414 450.485.196.418.840
Pendanaan (C.I-C.II)

D ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS


1 Perhitungan Fihak Ketiga (Netto) F.2.4.1 (1.675.465.318.005) 1.716.415.098.932
2 Transito (Netto) F.2.4.2 31.636.865.658.712 2.817.768.874.869
3 Non Anggaran Pihak Ketiga (Netto) F.2.4.3 (55.018.574.605.220) (45.959.771.656.851)
4 Kiriman Uang Antar Rekening Bank (Netto) F.2.4.4 52.495.332 (52.495.332)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas (25.057.121.769.181) (41.425.640.178.382)
Transitoris
KENAIKAN/PENURUNAN KAS 220.538.954.495.787 11.972.144.085.475
SEBELUM KOREKSI PEMBUKUAN
(A+B+C+D)
KOREKSI SILPA 447.536.410.409 (1.337.580.362.637)
PENYESUAIAN ATAS SELISIH KURS (227.575.834.013) (69.218.984.057)
PENDAPATAN BELUM
TERIDENTIFIKASI
AKUMULASI KOREKSI PEMBUKUAN (270.110.384.971) (240.288.081.883)
PENGGUNAAN SAL (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS
149.848.804.687.212 (4.674.943.343.102)
SETELAH KOREKSI PEMBUKUAN
SALDO AWAL KAS F.1.2 235.477.658.828.423 240.152.602.171.525
SALDO AKHIR KAS F.1.4 385.326.463.515.635 235.477.658.828.423

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

18 Face LAK
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

BENDAHARA UMUM NEGARA


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

A. EKUITAS AWAL G.2.1 (1.358.937.738.842.037) (1.050.298.963.688.897)

B. SURPLUS/DEFISIT LO G.2.2 (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)

C. KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG


MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

1. Koreksi Nilai Persediaan G.2.3.1 188.100.000 31.848.800


2. Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya Non
G.2.3.2 15.703.554.388.849 (5.385.085.474.478)
Revaluasi
3. Revaluasi Aset G.2.3.3 (146.761.971.000) 43.148.159.496
4. Mutasi Ekuitas Bersih Badan Lainnya G.2.3.4 6.332.379.612.280 966.590.553.080
5. Koreksi SAL G.2.3.5 454.270.651.534 (1.304.223.887.208)
6. Lain-lain G.2.3.6 14.867.880.034.103 (52.239.378.543.852)
Jumlah Koreksi-Koreksi yang Langsung
G.2.3 37.211.510.815.766 (57.918.917.344.162)
Menambah/Mengurangi Ekuitas

D. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS G.2.4 385.669.188.507.941 817.204.985.278.947

E. KEUNTUNGAN / (KERUGIAN) SELISIH KURS


G.2.5 - -
YANG BELUM TEREALISASI :

F. MUTASI EKUITAS BUN DI K/L


1. Mutasi Kas Di Bendahara Pengeluaran 496.872.508.275 (50.643.356.242)
2. Mutasi Kas Lainnya Di K/L Dari Hibah 2.228.254.527.851 907.673.305.495
3. Mutasi Kas BLU 1.134.219.230.987 1.543.557.229.176
Jumlah Mutasi Ekuitas BUN Di K/L G.2.6 3.859.346.267.113 2.400.587.178.429

G. KENAIKAN (PENURUNAN) EKUITAS (836.335.317.045.739) (308.638.775.153.140)

EKUITAS AKHIR (A+B+C+D+E) G.2.7 (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

Face LPE 19
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

20 Face LPE
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA
TAHUN 2020 AUDITED

A. PENJELASAN UMUM

A.1 DASAR HUKUM

1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka menghadapi Ancaman yang membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan menjadi Undang-Undang;
6. Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor
45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 yang telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program PEN Dalam Rangka
Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi COVID-19
dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional;

Catatan atas laporan Keuangan 21


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
12. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 214/PMK.05/2013 tentang
Bagan Akun Standar;
14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 278/PMK.05/2014 Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara;
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 221/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.05/2015 Tentang Tata
Cara Penyusunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara;
17. Peraturan Menteri Keuangan nomor 225/PMK.05/2019 sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 234/PMK.05/2020 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Pusat.

A.2 PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Kewenangan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa kewenangan
Menteri Presiden dalam pengelolaan fiskal dikuasakan kepada Menteri Keuangan. Salah satu tugas
Keuangan selaku Menteri Keuangan dalam menjalankan kewenangan pengelolaan fiskal (Chief Financial
Bendahara Umum Officer/CFO) tersebut adalah melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara. Bendahara
Negara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi
bendahara umum negara. Tugas ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan fungsi BUN.
Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa
Menteri Keuangan selaku BUN berwenang untuk:
1. menetapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran negara;
2. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
3. melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran negara;
4. menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara;
5. menunjuk bank dan/atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan
penerimaan dan pengeluaran anggaran negara;
6. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan anggaran
negara;
7. menyimpan uang negara;
8. menempatkan uang negara dan mengelola/menatausahakan investasi;
9. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna Anggaran atas
beban rekening kas umum negara;
10. melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah;
11. memberikan pinjaman atas nama pemerintah;
12. melakukan pengelolaan utang dan piutang negara;
13. mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan;

22 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

14. melakukan penagihan piutang negara;


15. menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara;
16. menyajikan informasi keuangan negara;
17. menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan Barang Milik
Negara;
18. menentukan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah dalam rangka pembayaran
pajak;
19. menunjuk pejabat Kuasa Bendahara Umum Negara.
Selain menjalankan fungsi dan kewenangan BUN tersebut di atas, Menteri Keuangan juga
mendapat alokasi dana APBN yang hanya dikelola oleh BUN dan tidak dikelola oleh
Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain, yaitu Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
(BA-BUN). Atas anggaran yang dikelola tersebut, Menteri Keuangan kemudian menunjuk
Unit Kementerian Negara/Lembaga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) BUN.
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berkedudukan di ibukota negara yaitu
Jakarta, dengan alamat Gedung Juanda I Jalan Wahidin Nomor 1 Jakarta Pusat.
Anggaran dan transaksi yang dikelola Menteri Keuangan selaku BUN meliputi transaksi:
1. Utang Pemerintah terdiri dari:
a. Penerimaan utang luar negeri;
b. Penerimaan utang dalam negeri;
c. Pembayaran bunga utang dalam dan luar negeri;
d. Pembayaran cicilan utang luar negeri;
e. Pembayaran cicilan utang dalam negeri;
2. Hibah terdiri dari:
a. Hibah dalam bentuk uang;
b. Hibah dalam bentuk barang, jasa, dan/atau surat berharga;
3. Investasi Pemerintah terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan terkait
Investasi Pemerintah, yang antara lain meliputi Penyertaan Modal pemerintah (PMN),
Dana Bergulir, Kewajiban Penjaminan, Penempatan Dana, dan Dana Pengembangan
Pendidikan Nasional;
4. Pemberian Pinjaman yaitu transaksi pemberian pinjaman Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah, BUMN, dan/atau BUMD yang harus dibayar kembali dengan
ketentuan dan persyaratan tertentu ;
5. Transfer ke Daerah dan Dana Desa;
a. Transfer ke Daerah yang berupa dana perimbangan, dana insentif daerah, dana
otonomi khusus, dan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;
b. Dana Desa yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD
kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan ke masyarakat, dan pemberdayaan
masyarakat.
6. Belanja Subsidi yaitu transaksi subbagian anggaran BUN yang diberikan kepada
perusahaan/ lembaga untuk memproduksi, menjual, mengekspor, atau mengimpor
barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga
harga jualnya dapat dijangkau masyarakat;

Catatan atas laporan Keuangan 23


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

7. Belanja Lain-lain yaitu transaksi untuk membiayai kegiatan yang sifatnya tidak biasa
dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial,
dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah pusat/daerah;
8. Transaksi Khusus antara lain:
a. belanja/ beban pengeluaran untuk keperluan hubungan internasional;
b. belanja/ beban Fasilitas Penyiapan Proyek;
c. belanja/ beban Dukungan Kelayakan;
d. PNBP yang dikelola oleh DJA, kecuali laba BUMN;
e. aset yang berada dalam pengelolaan DJKN;
f. belanja/beban Jamman sosial, belanja/beban selisih harga beras Bulog, dan
pelaporan akumulasi iuran pensiun;
g. pendapatan dan belanja/ beban untuk pengelolaan kas negara;
h. utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pegawai;
i. utang PFK Pajak Rokok;
j. pendapatan dan beban untuk pengelolaan penerimaan negara;
k. belanja/ beban pengeluaran untuk keperluan layanan perbankan; dan
l. pendapatan dan beban untuk pengelolaan rekening valas pada kuasa BUN daerah
9. Badan Lainnya yaitu transaksi pada Badan Lainnya (yayasan dan lembaga non
struktural) baik yang melalui APBN maupun yang tidak melalui mekanisme APBN;
Pelaksanaan anggaran yang dilaksanakan Menteri Keuangan selaku BUN di atas dari sisi
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawabannya telah
ditetapkan Kode Bagian Anggaran BUN (BABUN) yaitu BA 999.
Berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyusun Laporan Arus Kas
(LAK). Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun
dan menyajikan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Entitas Pelaporan terdiri dari:
1. Pemerintah Pusat;
2. Pemerintah Daerah;
3. Kementerian Negara/Lembaga; dan
4. Bendahara Umum Negara.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan tugas BUN serta sesuai
ketentuan sebagaimana tersebut di atas, Menteri Keuangan selaku BUN merupakan entitas
pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara. Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara disusun dan disajikan sesuai Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan dihasilkan dari Sistem Akuntansi BUN (SA-BUN).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara merupakan konsolidasian Laporan Keuangan
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (LK BABUN) dan Laporan Keuangan Kuasa BUN
yang menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK),
Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih (LPSAL) beserta Catatan atas Laporan Keuangan.

24 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

LAK merupakan Laporan Keuangan yang menginformasikan penerimaan/pengeluaran kas


ke/dari kas negara. LAK tidak terkait dengan BA tertentu tetapi mencakup seluruh Bagian
Anggaran. Berdasarkan PMK Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN)
menyelenggarakan Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara yang selanjutnya akan
dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
SA-BUN terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pusat (SiAP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah (SA-UP),
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah (SIKUBAH), Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah (SA-IP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Penerusan Pinjaman (SA-PPP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (SA-TD), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Belanja Subsidi (SA-BS), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain (SA-
BL), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus (SA-TK), dan Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya (SA-PBL).
Dalam rangka pelaksanaan SA-BUN, Menteri Keuangan selaku BUN membentuk unit
akuntansi dan pelaporan berupa Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN
(UAPBUN) pada unit eselon I terkait pada Kementerian Keuangan. Khusus untuk SATK,
karena UAPBUN TK tersebar pada beberapa unit eselon I, Menteri Keuangan menetapkan
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN Transaksi Khusus
(UAKP BUN TK). Setiap UAPBUN membawahi satu atau lebih Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran BUN (UAKPA BUN) dan/atau Unit Akuntansi Kuasa BUN (UAKBUN).
Struktur organisasi akuntansi dan penanggung jawab untuk setiap subsistem SA-BUN
diatur pada masing-masing subsistem SA-BUN. Dalam rangka proses konsolidasi laporan
keuangan BUN, Menteri Keuangan membentuk Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
BUN (UA BUN). Selain itu dalam kerangka SiAP, Menteri Keuangan selaku BUN juga
menunjuk Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN. Fungsi Kuasa BUN pada
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dilaksanakan oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara
(Dit. PKN) selaku Kuasa BUN Pusat dan KPPN selaku Kuasa BUN di Daerah.

Catatan atas laporan Keuangan 25


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan oleh UAPBUN, UAKP BUN TK, dan UAK
BUN Pusat dan Daerah, UA BUN melakukan proses konsolidasi setiap semester dan
tahunan dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara yang
dilaksanakan dengan cara menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari masing-masing
laporan serta melakukan eliminasi terhadap akun timbal balik (reciprocal accounts).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara per 31 Desember 2020 merupakan
konsolidasian dari Laporan Keuangan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu
BUN dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu BUN yang
disajikan per 31 Desember 2020, yang meliputi:
No. BA Uraian Jumlah Satker
1 999.00 UAPBUN Akuntansi Pusat (UAPBUN AP) 181
2 999.01 BA BUN Pengelola Utang Pemerintah (DJPPR) 1
3 999.02 BA BUN Pengelola Hibah (DJPPR) 4
4 999.03 BA BUN Pengelola Investasi (DJKN) 12
5 999.04 BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman (DJPb) 1
6 999.05 BA BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa (DJPK) 176
7 999.07 BA BUN Pengelola Belanja Subsidi (DJA) 18
8 999.08 BA BUN Pengelola Belanja Lain-lain (DJA) 15
9 999.99 Transaksi Khusus 28
10 999.09 Badan Lainnya: Yayasan dan LNS*) (DJPb) 1
Total Satuan Kerja 437
Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara dan Jumlah Satker
Dengan demikian, selaku UABUN/entitas pelaporan adalah Kementerian Keuangan c.q.
Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Sedangkan
anggaran dan transaksi BA-BUN dilaksanakan oleh Unit Eselon I di Kementerian Keuangan
yang sekaligus sebagai Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara
(UAPBUN)/entitas akuntansi.

Kebijakan Penyusunan LKBUN Tahun 2020 Audited:


Laporan Keuangan Kuasa BUN Daerah yang disusun oleh KPPN dan Laporan Keuangan
Kuasa BUN Pusat yang disusun oleh Direktorat PKN merupakan bagian tak terpisahkan
dalam proses penyusunan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara. Dalam Laporan
Keuangan Tahun 2020 Audited penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN menggunakan

26 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

aplikasi SPAN. Kebijakan penyajian LK Kuasa BUN Tingkat KPPN dan Direktorat PKN
dengan SPAN secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Transaksi penerimaan dan pengeluaran dari penerbitan SP2D atau dokumen yang
dipersamakan yang dilakukan oleh KPPN dan membebani rekening yang dikelola
Direktorat PKN disajikan dalam Laporan Arus Kas Kuasa BUN Direktorat PKN serta
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca pada KPPN;
2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran dana retur SP2D dari rekening retur yang
dikelola oleh Direktorat PKN disajikan dalam LAK LK Kuasa BUN Direktorat PKN, dan
neraca pada KPPN. Untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran atas rekening retur
yang dikelola oleh KPPN disajikan dalam LAK dan neraca KPPN bersangkutan;
3. Transaksi penerimaan negara melalui rekening penerimaan yang dikelola KPPN Khusus
Penerimaan disajikan LAK KPPN Khusus Penerimaan serta LRA dan neraca KPPN mitra
kerja Satuan Kerja.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited disusun dengan
berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan tentang sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Keuangan nomor 221/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 216/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara;
2. Peraturan Menteri Keuangan nomor 218/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pusat
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Hibah;
5. Peraturan Menteri Keuangan nomor 169/PMK.05/2018 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Keuangan nomor 179/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pengelolaan Pemberian Pinjaman Pinjaman;
7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 83/PMK.05/2018 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transfer Daerah dan Dana Desa;
8. Peraturan Menteri Keuangan nomor 217/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 264/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Belanja Subsidi;
9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 265/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain;
10. Peraturan Menteri Keuangan nomor 219/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Badan Lainnya;
11. Peraturan Menteri Keuangan nomor 127/PMK.05/2018 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Keuangan nomor 256/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara disusun dengan menggunakan mata uang
Rupiah.

Catatan atas laporan Keuangan 27


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara terdiri atas:


1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
LRA menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit,
pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. LRABUN disusun
berdasarkan LRA yang disampaikan oleh UAPBUN dan UAKP BUN TK dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. LRA Pendapatan menyajikan informasi mengenai anggaran dan realisasi
pendapatan negara dan hibah. Dalam hal terdapat transaksi pengembalian
pendapatan tahun anggaran berjalan, mengurangi realisasi pendapatan tahun
anggaran berjalan. LRA Pendapatan disusun oleh UAPBUN selaku pengguna
anggaran BUN. UABUN menerima LRA dari seluruh UAPBUN dan UAKPBUN TK
dengan menjumlahkan pos-pos yang sama pada LRA seluruh UAPBUN dan
UAKPBUN TK. Dalam rangka penyajian LRA Konsolidasian BUN, UABUN
menyajikan pos-pos pendapatan berdasarkan pos-pos pendapatan yang disajikan
pada LRA UAPBUN.
b. LRA Belanja dan Transfer menyajikan informasi mengenai anggaran dan realisasi
belanja dan transfer. Dalam hal terdapat transaksi pengembalian belanja dan
transfer tahun anggaran berjalan, mengurangi realisasi belanja dan transfer tahun
anggaran berjalan. LRA Belanja dan Transfer disusun oleh UAPBUN selaku
pengguna anggaran BUN. UABUN menerima LRA dari seluruh UAPBUN dan
UAKPBUN TK kecuali UAPBUN AP. UABUN menjumlahkan nilai pos-pos yang
sama pada seluruh UAPBUN dan LRA UAKPBUN TK selain UAPBUN AP. Dalam
rangka penyajian LRA Konsolidasian BUN, UABUN menyajikan pos-pos belanja
berdasarkan pos-pos belanja yang disajikan pada LRA UAPBUN dan UAKPBUN TK
selain UAPBUN AP.
c. LRA Pembiayaan menyajikan informasi mengenai anggaran dan realisasi
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Dalam hal terdapat transaksi
pengembalian pembiayaan, mengurangi realisasi pembiayaan tahun anggaran
berjalan. LRA Pembiayaan disusun oleh UAPBUN yang melaksanakan aktivitas
pembiayaan maupun oleh UAPBUN selaku pengelola kas negara (UAPBUN AP).
UABUN menerima LRA dari seluruh UAPBUN dan UAKPBUN TK. UABUN
menjumlahkan nilai pos-pos yang sama pada LRA seluruh UAPBUN dan UAKPBUN
TK.
d. Penyajian SILPA dalam LRA BUN berisi selisih antara pendapatan BA BUN, belanja
BA BUN, dan pembiayaan BA BUN.
2. Neraca
Neraca menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan
ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca disusun oleh seluruh UAPBUN dan
UAKPBUN TK. UABUN menyusun neraca dengan menjumlahkan nilai pos-pos yang
sama pada neraca seluruh UAPBUN dan UAKPBUN TK. Dalam hal terdapat pos-pos
neraca yang disajikan ganda antara UAPBUN dan UAPBUN AP dilakukan pengurangan

28 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pada neraca UAPBUN agar tidak terjadi duplikasi penyajian. Dalam hal terdapat
realisasi pos-pos neraca yang bersifat reciprocal, dilakukan eliminasi (reciprocal
elimination).
3. Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Arus Kas menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama periode
tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non-
keuangan, pembiayaan, dan non-anggaran. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data
penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN
yang meliputi data penerimaan dan pengeluaran kas melalui Rekening Kas Umum
Negara, Subrekening Kas Umum Negara, Rekening Kas Saldo Anggaran Lebih,
Rekening Kas Penempatan, Rekening Khusus, Rekening Penerimaan, dan Rekening
Pengeluaran termasuk transaksi pendapatan dan belanja operasional pada BLU.
UAPBUN AP menyusun LAK dengan menjumlahkan pos-pos yang sama pada LAK
seluruh UAKBUN Daerah dan UAKBUN Pusat.
4. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Bendahara Umum Negara untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintah sampai dengan periode 31 Desember 2020.
Laporan Operasional disusun berdasarkan data pendapatan dan beban atas kegiatan
operasional serta kegiatan nonoperasional yang dilakukan oleh seluruh UAPBUN dan
UAKPBUN TK. Dalam rangka penyajian Laporan Operasional Konsolidasian BUN,
UABUN menyajikan pos-pos Laporan Operasional berdasarkan hasil konsolidasi pos-
pos Laporan Operasional yang disajikan pada Laporan Operasional seluruh UAPBUN
dan UAKPBUN TK.
5. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan Ekuitas
disusun berdasarkan data ekuitas akhir tahun lalu yang merupakan ekuitas awal tahun
berjalan ditambah surplus/defisit yang dihasilkan oleh Laporan Operasional ditambah
koreksi karena dampak kumulatif kebijakan akuntansi dan transaksi antar entitas.
6. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya pos-pos Saldo Anggaran Lebih Awal, Penggunaan Saldo
Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan, Koreksi
Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya, dan Saldo Anggaran Lebih Akhir.
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang prinsip-prinsip akuntansi
yang digunakan dalam penyusunan LKBUN, penjelasan, daftar terinci, atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Catatan atas laporan Keuangan 29


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

A.3 KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan Realisasi APBN disusun dengan menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual,
yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas disusun berdasarkan basis akrual
yaitu pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber
daya ekonomi danpada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Penyusunan dan penyajian LKBUN Tahun 2020 Audited mengacu Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I (Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual). Dengan demikian, dalam penyusunan
LKBUN telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LKBUN ini adalah:

1. Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar
diakui pada saat dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak
kas diterima pada perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas
KUN diterima pada KUN atau pada saat pengesahan pendapatan oleh BUN. Akuntansi
pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Pengecualian terhadap asas bruto pada penyusunan LKBUN Tahun 2020 Audited
adalah untuk penerimaan minyak dan gas bumi (migas) yang ditampung dalam rekening
antara (rekening 600.000.411980) dan penerimaan panas bumi (rekening
508.000.084980). Hal ini dilandasi bahwa earnings process atas penerimaan migas
dan panas bumi tersebut belum selesai, karena penerimaan migas pada rekening
600.000.411980 dan penerimaan panas bumi pada rekening 508.000.084980 masih
harus memperhitungkan unsur-unsur kewajiban Pemerintah seperti under/over lifting,
DMO fee, dan pengembalian (reimbursement) PPN dan PBB. Penerimaan migas pada
rekening 600.000.411980 dan penerimaan panas bumi pada rekening
508.000.084980 diakui sebagai “Pendapatan yang Ditangguhkan”. Selanjutnya,
terhadap pengeluaran-pengeluaran kewajiban Pemerintah yang membebani rekening
tersebut akan dikeluarkan terlebih dahulu, baru kemudian disetor ke Kas Negara
sebagai penerimaan negara (PNBP).
Pendapatan yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran BUN merupakan data
penerimaan kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN berupa realisasi
pendapatan pada seluruh UAPBUN dan UAKP BUN TK.
Sedangkan data realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dari UAPBUN AP berfungsi

30 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sebagai penguji (kontrol) data realisasi BA BUN.


SiLPA dalam LRA BUN merupakan selisih antara pendapatan BA BUN, belanja BA BUN,
dan pembiayaan BA BUN.

2. Pendapatan-LO
Pendapatan-LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah dalam hal ini UAPBUN yang diakui sebagai
diakui pada saat penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
telah timbul hak dibayar kembali. Hak tersebut dapat diakui sebagai Pendapatan-LO apabila telah timbul
tagih hak tagih atas suatu pendapatan atau telah terdapat suatu realisasi pendapatan yang
ditandai dengan adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
pendapatan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (atau tidak setelah
dikompensasikan dengan pengeluarannya). Dalam hal besaran pengurang terhadap
pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto
dapat dikecualikan.

3. Belanja
Belanja diakui Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
pada saat kas periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
keluar dari KUN oleh Pemerintah Pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN atau
pada saat pengesahan belanja oleh BUN. Khusus pengeluaran melalui Bendahara
Pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan pada muka lembar(face) laporan keuangan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja.
Belanja yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran merupakan gabungan dari
seluruh belanja Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN selaku
pengguna anggaran BUN dan Unit Akuntansi Koordinator Pembantu BUN TK.
Untuk transaksi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja tahun berjalan,
menggunakan mata anggaran (akun) yang sama dengan mata anggaran (akun)
realisasinya, tetapi dibedakan dalam penggunaan dokumen sumber. Jika terjadi
pengembalian pendapatan/belanja pada tahun anggaran berjalan, maka langsung
mengurangi realisasi pendapatan/belanja dengan mata anggaran pendapatan/belanja
yang berkenaan.
SiLPA dalam LRA BUN merupakan selisih antara pendapatan BA BUN, belanja BA BUN,
dan pembiayaan BA BUN.

4. Beban
Beban diakui Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi
pada saat: pendapatan yang hilang, atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam
(1) terjadinya periode pelaporan yang berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran,
penurunan konsumsi aset, atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat: (1) terjadinya
manfaat ekonomi; penurunan manfaat ekonomi; (2) potensi jasa atau terjadinya konsumsi aset; (3)
(2) potensi jasa timbulnya kewajiban.

Catatan atas laporan Keuangan 31


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

atau terjadinya Pengakuan Beban karena penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada
konsumsi aset; saat terdapat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
(3) timbulnya bersangkutan/berlalunya waktu. Pengakuan beban karena konsumsi aset adalah saat
kewajiban. terjadinya pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban
dan/atau konsumsi aset non kas dalam kegiatan operasional pemerintah. Pengakuan
beban karena timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain
kepada Pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari Kas Umum Negara. Timbulnya
kewajiban antara lain diakibatkan penerimaan manfaat ekonomi dari pihak lain yang
belum dibayarkan atau akibat perjanjian dengan pihak lain atau karena ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Beban yang disajikan pada Laporan Operasional merupakan gabungan dari seluruh
beban Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu BUN selaku pengguna
anggaran BUN dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Pembantu
BUN TK.
5. Pembiayaan
Pembiayaan Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah, baik penerimaan maupun
diakui pada saat pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran
kas diterima/ Pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
keluar dari KUN anggaran. Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada KUN serta pada saat
terjadinya pengeluaran kas dari KUN. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan
berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran), meskipun
penyajian dalam LKBUN secara neto. Penyajian pagu anggaran pembiayaan
menggunakan data yang bersumber dari pagu APBN dan APBN-P.
Nilai pembiayaan dalam rangka penarikan pinjaman luar negeri dan pembayaran cicilan
pokok atas pinjaman luar negeri yang disajikan baik pada Laporan Realisasi APBN
maupun Laporan Arus Kas berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN (data Ditjen Perbendaharaan selaku Kuasa
BUN). Sementara itu, saldo pinjaman/utang luar negeri yang disajikan pada Neraca
LKBUN berdasarkan saldo pinjaman/utang luar negeri yang disajikan pada Neraca
Bagian Anggaran 999.01 (Pengelolaan Utang) oleh Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko. Perbedaan data penarikan pinjaman luar negeri antara Ditjen Perbendaharaan
selaku Kuasa BUN dan Ditjen Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko selaku Kuasa
Pengguna Anggaran dijelaskan pada CaLK.
6. Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering
atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
7. Aset
Aset terdiri dari Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah
Aset Lancar, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
Investasi Jangka sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh
Panjang, Aset masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-
Tetap dan Aset
keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-
Lainnya

32 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset
ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan
Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar Suatu aset diklasifikasikan sebagai Aset Lancar jika berupa kas dan setara kas
terdiri dari kas serta diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dan setara kas, dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri
investasi jangka dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan.
pendek, piutang, Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
dan persediaan valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal
neraca.
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo uang persediaan (UP) yang belum
disetorkan ke kas negara atau belum dipertanggungjawabkan sampai dengan
tanggal pelaporan. Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan dalam Neraca
LKBUN menggunakan data Kas Bendahara Pengeluaran menurut data KPPN yang
telah diverifikasi dengan data Kementerian Negara/Lembaga.
Kas Lainnya dan Setara Kas dapat berupa bunga dan jasa giro atas rekening
Bendahara Pengeluaran, pungutan pajak, dan pengembalian belanja yang belum
disetor ke kas negara, serta kas penerimaan hibah dan dana yang berasal dari
SPM-LS Bendahara Pengeluaran yang belum dibayarkan kepada pihak ketiga.
Kas pada BLU merupakan Saldo Kas pada BLU yang telah disahkan pendapatan
dan belanja ke KPPN, tidak termasuk pendapatan dan belanja BLU yang belum
disahkan ke KPPN.
Kas di BLU yang merupakan dana kelolaan yang belum digulirkan/diinvestasikan
disajikan sebagai Aset Lainnya.
Kas di Kementerian Negara/Lembaga merupakan Saldo Kas yang berada di
Kementerian Negara/Lembaga yang berasal dari pengesahan hibah dalam bentuk
uang yang langsung diterima oleh Kementerian Negara/Lembaga.

AKUNTANSI TRANSAKSI KAS


Transaksi penerimaan kas dapat berupa:
1) Transaksi Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah.
2) Transaksi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan
obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi
permanen lain, pencairan dana cadangan, dan hasil penjualan kekayaan

Catatan atas laporan Keuangan 33


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

negara/daerah yang dipisahkan.


3) Transaksi Penerimaan Transfer
Penerimaan transfer atau transfer masuk merupakan penerimaan uang dari
entitas pelaporan lain, yang menambah ekuitas dana lancar dan tidak wajib
dikembalikan, misalnya penerimaan dana perimbangan dan dana bagi hasil
dari pemerintah pusat/provinsi.
4) Transaksi Penerimaan Lainnya / Non Anggaran
Penerimaan Negara/Daerah lainnya adalah penerimaan kas yang tidak
mempengaruhi pendapatan, penerimaan pembiayaan, dan penerimaan transfer
pemerintah, antara lain berupa penerimaan perhitungan pihak ketiga.
Transaksi pengeluaran kas dapat dipengaruhi oleh:
1) Transaksi Belanja Negara/Daerah
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
2) Transaksi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam
periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.
3) Transaksi Pengeluaran Transfer
Pengeluaran transfer atau transfer keluar adalah pengeluaran kas dari entitas
pelaporan ke entitas pelaporan lain dalam pemerintahan seperti pengeluaran
dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah
daerah.
4) Transaksi Pengeluaran Lainnya/Non Anggaran
Pengeluaran Lainnya/Non Anggaran adalah pengeluaran kas yang tidak
mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, pengeluaran pembiayaan, dan
pengeluaran transfer pemerintah, antara lain pengeluaran perhitungan pihak
ketiga.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang
telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Temasuk dalam pos Piutang
adalah Piutang PNBP, Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti
Rugi (TGR), dan piutang lainnya yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Termasuk dalam piutang lainnya
adalah piutang bunga atas penerusan pinjaman Rekening Dana Investasi/Rekening
Pembangunan Daerah (RDI/RPD).
Pada LKBUN Tahun 2020 Audited ini, Piutang yang disajikan antara lain Piutang
Bukan Pajak BA-BUN, Bagian Lancar Piutang Penerusan Pinjaman, dan Uang Muka
Belanja.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka

34 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pelayanan kepada masyarakat.


Persediaan dicatat pada neraca berdasarkan:
1) harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian,
2) harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
3) harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara
lainnya seperti donasi/rampasan.
Sesuai dengan ketentuan dalam pasal 18 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan
nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, BMN
berupa persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang
sudah tidak berada dalam penguasaannya namun belum mendapatkan persetujuan
pemindahtanganan, dikecualikan dari ketentuan pelaksanaan opname.
b. Investasi
Investasi Jangka Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis
Panjang terdiri seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
dari Investasi meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
Non Permanen masyarakat.
dan Investasi Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan
Permanen investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat
segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau
kurang. Investasi jangka pendek termasuk dalam kelompok aset lancar. Investasi
jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari
setahun. Penyajian investasi pada Neraca per 31 Desember 2020 terbatas pada
investasi jangka panjang.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non
permanen dan permanen.
1) Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi Non Permanen sifatnya
bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang
yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah,
pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
Investasi Non Permanen meliputi seluruh dana pemerintah yang diberikan
dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota
koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga
Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan
Pinjam (USP/TSP), atau nasabah BPR.
LKBUN Tahun 2020 Audited menyajikan Investasi Non Permanen berupa
Dana Bergulir pada BLU Kementerian/Lembaga yang pendanaan Dana Bergulir
berasal dari BA 999.03 (Investasi Pemerintah). Selain itu LKBUN juga
menyajikan Investasi Non Permanen Lainnya pada Kementerian Perindustrian
dan Lembaga Manajemen Aset Negara Kementerian Keuangan.
Dana kelolaan BLU yang masih berupa kas dan belum digulirkan/
diinvestasikan disajikan sebagai Dana Kelolaan BLU yang Belum
Digulirkan/Diinvestasikan pada pos Aset Lainnya.

Catatan atas laporan Keuangan 35


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penilaian Investasi Non Permanen Lainnya menggunakan metode nilai bersih


yang dapat direalisasikan dan digunakan terutama untuk kepemilikan yang
akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat, misalnya dana bergulir.
2) Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk
mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam
jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal
Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan
usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha yang sama
dengan atau lebih dari 51 (lima puluh satu) persen disebut sebagai Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). PMN pada badan usaha yang kurang dari 51
persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. Termasuk dalam investasi
permanen adalah nilai ekuitas (kekayaan bersih) Bank Indonesia (BI).
PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan
non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bukan perseroan.
Aset-aset yang berstatus Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS) pada BUMN disajikan sebagai Investasi Permanen PMN.
Aset-aset yang berstatus BPYBDS telah dikeluarkan dari neraca LKKL.
Penyertaan Pemerintah pada lembaga internasional dicatat sebagai investasi
permanen sebesar kontribusi Pemerintah yang telah dibayar tunai maupun
dalam bentuk penerbitan Promissory Notes. Di sisi lain, Promissory Notes
tersebut disajikan sebagai kewajiban.
Nilai PMN pada BUMN/BHMN dengan persentase kepemilikan sama dengan
atau lebih dari 51 (lima puluh satu) persen disajikan dengan menggunakan
metode ekuitas (equity method). Nilai PMN pada perusahaan minoritas (Non
BUMN) dengan kepemilikan 20 (dua puluh) persen atau lebih disajikan dengan
menggunakan metode ekuitas (equity method), sedangkan kepemilikan kurang
dari 20 (dua puluh) persen menggunakan metode biaya (cost method).
Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode
ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau
terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai
bersih yang direalisasikan (net realizable value). Investasi dalam bentuk
pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau
hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan
pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya.
Dalam penilaian investasi permanen pada BUMN, terdapat penilaian yang
dilakukan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang disusun berdasarkan
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia (PABU) per 31 Desember
2020 yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.
c. Aset Tetap
Aset Tetap terdiri Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
dari Tanah, (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
Gedung dan oleh masyarakat umum. Aset tetap terdiri dari Tanah, Gedung dan Bangunan,
Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, dan Aset Tetap Lainnya. Aset

36 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Peralatan dan tetap juga mencakup biaya-biaya atas pembangunan aset tetap yang sampai
Mesin, Jalan, dengan tanggal pelaporan sedang dalam proses pengerjaan dan dilaporkan sebagai
Irigasi, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). KDP dipindahkan ke aset tetap yang
Jaringan,Aset bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan siap digunakan.
Tetap Lainnya Aset Tetap dilaporkan berdasarkan neraca UAPBUN/UAKPBUN TK per 31
dan KDP Desember 2020 pada harga perolehan.
Sesuai ketentuan pasal 40 ayat (40 dan (5) Peraturan Menteri Keuangan nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, pengakuan aset
tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2018 didasarkan pada nilai
satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga
yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah),
dan
2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).
Pengeluaran yang tidak memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di
atas tidak dikapitalisasi sebagai penambah nilai aset (diperlakukan sebagai biaya),
kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Nilai satuan minimum
kapitalisasi juga dikecualikan terhadap aset tetap yang diperoleh dari
transfer/pengalihan/pertukaran.
Pengeluaran yang memenuhi batasan minimum kapitalisasi diperlakukan sebagai
penambah nilai Aset Tetap.
Menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
lampiran IPSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan
berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan
(depresiasi). Dalam LKBUN Tahun 2020 Audited, seluruh aset tetap yang dikelola
oleh UAPBUN selaku pengguna barang telah disusutkan/didepresiasi. Kebijakan
akuntansi umur ekonomis dan nilai buku aset secara nasional sebagai dasar
penyusutan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
247/PMK.06/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Selain berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.06/2014,
terdapat beberapa aset dalam pengelolaan BA BUN yang tata cara penyusunannya
diatur tersendiri. Pengaturan khusus tersebut meliputi:
1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK Nomor 233/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Aset Berupa Barang Milik Negara Yang
Berasal Dari Perjanjian Kerjasama/Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK Nomor 236/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Aset Berupa Barang Milik Negara Yang
Berasal Dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
3) Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Nomor PER-1/KN/2013 tentang

Catatan atas laporan Keuangan 37


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Petunjuk Teknis Penyusutan BMN yang berasal dari KKKS berupa Aset
Lainnya pada Laporan Keuangan Transaksi Khusus Bendahara Umum Negara;
4) Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Nomor PER-08/KN/2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusutan Barang Milik Negara yang Berasal Dari Aset Eks
Pertamina;

d. Aset Lainnya
Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi, dan aset tetap.
terdiri dariTagihan Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Penjualan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Dana yang
Angsuran (TPA), Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Tagihan Tuntutan
Ganti Rugi (TGR), TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah
Dana yang secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari
Dibatasi kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan
Penggunaannya, angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan
Aset Tak penjualan angsuran.
Berwujud, dan
Aset Lain-lain. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri
bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian
yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan Tagihan TGR yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar (Lihat Kebijakan
Akuntansi pada Aset Lancar).
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya
hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti rekening
cadangan subsidi/PSO, rekening cadangan Dana Bagi Hasil, rekening dana
reboisasi, serta dana lain yang sejenis.
Aset Tak Berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan
franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa dan
operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi
Penggunaannya. Aset Lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang
dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah, aset yang dikelola pihak lain seperti
aset pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset
(PT PPA) dan Tim Koordinasi, dan aset pemerintah yang digunakan oleh
Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) minyak dan gas bumi. Di samping itu,
piutang macet Kementerian Negara/Lembaga yang dialihkan penagihannya kepada
Kementerian Keuangan juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.

38 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Aset KKKS yang disajikan pada LKBUN Tahun 2020 Audited adalah aset KKKS
yang telah dilakukan inventarisasi dan penilaian yang belum diserahkan kepada
Pemerintah. Aset KKKS yang belum diserahkan dan belum dilakukan inventarisasi
dan penilaian tidak dicatat dalam neraca, namun diungkapkan dalam CaLK. Aset
yang telah diserahkan kepada Pemerintah c.q Kementerian ESDM dan sudah
dilakukan inventarisasi dan penilaian, dicatat dalam neraca sebagai aset tetap
atau persediaan.
Terhadap pengakuan Aset KKKS sebagai Aset Lain-lain, Pemerintah tidak
mengakui adanya kewajiban atas pengakuan aset tersebut. Hal ini didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi yang menyatakan bahwa seluruh barang dan peralatan yang
secara langsung digunakan dalam Kegiatan Usaha Hulu yang dibeli Kontraktor
menjadi Milik/Kekayaan Negara. Dengan demikian, Pemerintah tidak mengakui
adanya kewajiban atas pengakuan Aset KKKS.
Termasuk dalam Aset Lainnya adalah dana kelolaan BLU yang masih berupa kas
yang belum digulirkan dan piutang penerusan pinjaman yang berasal dari Naskah
Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP) tahun 2009 dan setelah tahun 2009.
Terkait dengan pelaporan Badan Lainnya diantaranya Otorita Asahan, Yayasan
Gedung Veteran, dan Taman Mini Indonesia Indah disajikan sebagai Aset Lainnya
dari Ekuitas Pada Unit Badan Lainnya.
8. Kewajiban
Kewajiban terdiri Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
dari kewajiban mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah. Dalam konteks
Jangka Pendek pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
dan Kewajiban pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga
Jangka Panjang internasional. Kewajiban Pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai
yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum
sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang
Bunga/Biaya Pinjaman (accrued interest), Utang Subsidi, Utang SBN Jangka
Pendek, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. Utang SBN Jangka Pendek adalah
instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto yang berjangka
waktu kurang dari 12 bulan. Utang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam
kurun waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal tanggal pelaporan disajikan
sebagai bagian lancar.
Termasuk juga bentuk utang kepada pihak ketiga adalah kewajiban pemerintah
kepada badan usaha yang mendapat penugasan sebagai operator untuk
menyalurkan dan menyediakan kebutuhan energi yang dalam pelaksanaannya,

Catatan atas laporan Keuangan 39


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

terdapat selisih kurang antara penerimaan (harga jual) dengan biaya produksinya.
Pengakuan Utang Kompensasi Jangka Pendek:
Kewajiban kompensasi kepada badan usaha yang mendapat penugasan sebagai
operator untuk menyalurkan dan menyediakan energi diakui pada saat:
1) terdapat kekurangan penerimaan badan usaha berdasarkan perhitungan badan
usaha yang telah diverifikasi/ diaudit oleh instansi yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh pemerintah; dan/ atau
2) penetapan besaran final nilai kompensasi oleh pemerintah.
Penetapan besaran final nilai kompensasi oleh pemerintah menjadi dasar
penyesuaian atas nilai kompensasi sebelumnya yang ditetapkan berdasarkan hasil
perhitungan badan usaha yang telah diverifikasi/ diaudit oleh instansi yang di
tunjuk.
Dalam hal besaran final nilai kompensasi ditetapkan akan dibayarkan lebih dari 12
(dua belas) bulan, maka kewajiban kompensasi diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang-utang jangka panjang lainnya.
Pengukuran Utang Kompensasi Jangka Pendek:
Kewajiban pemerintah kepada badan usaha yang mendapat penugasan sebagai
operator untuk menyalurkan dan menyediakan energi diakui sebesar:
1) kekurangan penenmaan badan usaha berdasarkan perhitungan badan usaha
yang telah diverifikasi/ diaudit oleh instansi yang ditunjuk dan ditetapkan oleh
pemerintah; dan/ atau
2) besaran final nilai kompensasi yang ditetapkan oleh pemerintah
Termasuk dalam kewajiban jangka pendek adalah kewajiban Pemerintah terkait
dengan penerimaan migas yang masuk ke rekening 600.000.411980 dan
508.000.084980, seperti under lifting, DMO fee, dan pengembalian
(reimbursement) PPN dan PBB, yang akan dibayarkan kepada kontraktor kontrak
kerjasama berdasarkan verifikasi yang dilakukan Pemerintah bersama SKK Migas.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah
tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka panjang pemerintah terdiri dari utang luar negeri dan utang
dalam negeri. Utang Luar Negeri Pemerintah adalah pinjaman program dan
pinjaman proyek yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
Utang jangka panjang pemerintah dapat bersumber dari sumber pinjaman dan
sumber penerbitan SBN Jangka Panjang.
Utang jangka panjang dari sumber pinjaman diakui pada saat tanggal valuta (value
date) sebagaimana tercantum dalam Notice of Disbursement (NoD), dan diukur
sebesar nilai nominal sesuai dengan yang tercantum dalam NoD. Nilai utang jangka
panjang dari sumber pinjaman disajikan sebagai utang jangka panjang di Neraca
dalam pos kewajiban jangka panjang.
Utang jangka panjang dari sumber pinjaman menggunakan mata uang asing
dilakukan penjabaran ke dalam nilai rupiah dengan ketentuan sebagaimana

40 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

tercantum dalam PMK No. 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan


Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah.
Utang jangka panjang dari sumber penerbitan SBN Jangka Panjang diakui pada
saat tanggal setelmen yang tercantum dalam dokumen setelmen, dan diukur
sebesar nilai nominal sesuai dengan hasil ketetapan penerbitan SBN. Nilai utang
jangka panjang dari sumber penerbitan SBN disajikan sebagai utang jangka
panjang di Neraca dalam pos kewajiban jangka panjang.
Utang jangka panjang dari sumber penerbitan SBN yang menggunakan mata uang
asing dilakukan penjabaran ke dalam nilai rupiah menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal setelmen sesuai dengan hasil ketetapan penerbitan SBN.
Pada setiap periode pelaporan semesteran dan tahunan, saldo posisi (outstanding)
utang jangka panjang dari sumber pinjaman dan utang jangka panjang dari sumber
penerbitan SBN Jangka Panjang yang menggunakan mata uang asing yang telah
dilakukan penjabaran ke dalam nilai rupiah, dilakukan penyesuaian dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca pelaporan
semesteran dan tahunan.
Penyesuaian atas penjabaran nilai rupiah utang jangka panjang pada periode
semesteran dan tahunan dapat menghasilkan nilai perhitungan selisih kurs belum
terealisasi yang dicatat sebagai pendapatan selisih kurs belum terealisasi dan
mempengaruhi penurunan nilai saldo utang dalam penjabaran rupiah atau beban
selisih kurs belum terealisasi yang mempengaruhi penambahan nilai saldo utang
dalam penjabaran rupiah. Nilai pendapatan atau beban selisih kurs belum
terealisasi disajikan di LO dalam pos kegiatan nonoperasional lainnya.
Utang jangka panjang pemerintah terdiri dari utang luar negeri dan utang dalam
negeri. Utang Luar Negeri Pemerintah adalah pinjaman program dan pinjaman
proyek yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
Dalam Peraturan Pemerintah no. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara PLN dan
Penerimaan Hibah bahwa Pinjaman Luar Negeri menurut jenisnya terdiri atas:
Pinjaman Tunai - Pinjaman Tunai dapat berupa pinjaman program, stand by loan,
pembiayaan likuiditas jangka pendek, pembiayaan kontijensi, pembiayaan untuk
permodalan dan lain-lain yang pencairannya bersifat tunai dalam bentuk antara
lain Official Development Assistance/ODA (bilateral), Concessional (multilateral),
Non Official Development Assistance/Non-ODA (bilateral), Non Concessional
(multilateral), komersial dan Mixed Credit/pinjaman campuran (bilateral).
Pinjaman Kegiatan - Pinjaman Kegiatan dapat berupa pinjaman proyek, credit line
dan lain-lain yang pencairannya terkait dengan kegiatan dalam bentuk antara lain
Official Development Assistance/ODA (bilateral), Concessional (multilateral), Non-
Official Development Assistance/Non-ODA (bilateral), Non-Concessional
(multilateral), Fasilitas Kredit Ekspor, komersial dan Mixed Credit/pinjaman
campuran (bilateral).
Utang Dalam Negeri Pemerintah antara lain adalah utang dalam bentuk sekuritas
(government debt securities) yang terdiri dari fixed rates bonds, variable rates
bonds, zero coupon bonds, international bonds, Surat Utang Pemerintah kepada
Bank Indonesia, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Pinjaman Dalam
Negeri yang dikelola Kementerian Keuangan.
Fixed Rate Bonds - FR adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan

Catatan atas laporan Keuangan 41


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan.
Obligasi jenis ini dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di
pasar sekunder.
Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau
perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. ORI
memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan
secara periodik. Kupon ORI dibayarkan sebulan sekali (monthly). ORI dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
Saving Bond Ritel (SBR) adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau
perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. SBR
memiliki tingkat kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with
floor) dan dibayarkan secara periodik. Kupon SBR dibayarkan sebulan sekali
(monthly). SBR tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder, namun ada fasilitas pencairan sebelum jatuh
tempo (early redemption).
Sukuk Tabungan (ST) adalah adalah produk investasi berbasis syariah yang
diterbitkan oleh Pemerintah, yang ditujukan bagi investor individu Warga Negara
Indonesia. Sukuk Tabungan merupakan varian dari Sukuk Ritel yang merupakan
instrumen investasi yang khusus ditujukan bagi individu Warga Negara Indonesia.
Sebagai salah satu varian produk Sukuk Negara untuk investor individu. Sukuk
Tabungan dapat lebih terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia
karena minimum pembelian yang lebih rendah (Rp1 juta). Sukuk Tabungan juga
memberikan imbalan mengambang dengan imbalan/kupon minimal setiap bulan
(floating with floor), dan memiliki jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan
tabungan investasi masyarakat (2 tahun). Meskipun Sukuk Tabungan
tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun ada fasilitas pencairan
sebelum jatuh tempo (early redemption).
Variable Rate (VR) Bonds adalah obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat
kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi tertentu. Referensi
tingkat bunga yang digunakan untuk seri VR ditetapkan dalam ketentuan dan
persyaratan (terms and conditions) penerbitan masing-masing seri. Saat ini
terdapat beberapa referensi yang digunakan antara lain Suku Bunga Acuan Bank
Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate dan tingkat Suku Bunga Reverse Repo Bank
Indonesia tenor 3 (tiga) bulan. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga)
bulan sekali. Obligasi VR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder.
Zero Coupon (ZC) Bonds adalah obligasi negara tanpa bunga yang dijual secara
diskonto. ZC dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di
pasar sekunder.
Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia (SUP kepada BI) merupakan jenis
surat utang yang tidak dapat diperdagangkan (non-tradable). SUP kepada BI terdiri
dari SU002. SU004. SU007. dan SRBI-01
SU-002 dan SU-004 adalah jenis utang Pemerintah kepada Bank Indonesia
berkaitan dengan program penjaminan dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI). SU-002 setelah restrukturisasi memiliki tingkat bunga sebesar 0,1 persen
pertahun (dari sebelumnya 1 persen), pokoknya diamortisasi dengan jatuh tempo

42 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pokokyang terakhir pada tahun 2025 (sebelumnya 2018). SU-004 setelah


restrukturisasi memiliki tingkat bunga 0,1 persen per tahun (dari sebelumnya 3
persen), pokoknya diamortisasi dengan jatuh tempo pokok yang terakhir pada
tahun 2025 (sebelumnya 2018).
SU-007 adalah surat utang hasil konversi indeksasi dan tungggakan bunga SU-002
dan SU-004. SU-007 memiliki tingkat bunga 0.1 persen per tahun dan jatuh tempo
pada tahun 2025. Angsuran pokok SU007 diamortisasi secara semi annually dan
telah mulai dibayar sejak 1 Februari 2007 sebesar Rp509.352.721.728.
Pembayaran angsuran pokok SU-007 dapat dilakukan dengan cara tunai (cash)
atau dibayar dengan menggunakan Surat Utang Negara (SUN) yang dapat
diperdagangkan (tradable).
SRBI-01 adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tanggal 7
Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003, dalam rangka BLBI. Jatuh
tempo SRBI-01 adalah tahun 2043 dengan tingkat kupon 0.1 persen per tahun
dihitung dari sisa pokok terutang yang dibayarkan secara periodik dua kali
setahun.
International Bonds adalah jenis obligasi negara yang berdenominasi mata uang
asing yang dapat diperdagangkan/diperjualbelikan. Obligasi ini disajikan di neraca
dalam rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal pelaporan.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah surat berharga berdasarkan prinsip
syariah atau dikenal secara internasional dengan istilah sukuk. Instrumen
keuangan ini pada prinsipnya sama seperti surat berharga konvensional dengan
perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil
sebagai pengganti bunga adanya suatu transaksi pendukung (underlying
transaction) berupa sejumlah tertentu aset negara yang menjadi dasar penerbitan
sukuk serta adanya aqad atau penjanjian antara para pihak yang disusun
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Aset negara yang ditentukan sebagai
underlying ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri
Keuangan untuk setiap penerbitan seri-seri SBSN.
Pinjaman Dalam Negeri (PDN) adalah setiap pinjaman oleh Pemerintah yang
diperoleh dari Pemberi Pinjaman Dalam Negeri yang harus dibayar kembali dengan
persyaratan tertentu sesuai dengan masa berlakunya. PDN bersumber dari
Pemerintah Daerah. Badan Usaha Milik Negara dan Perusahaan Daerah yang
digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban Pemerintah
pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti
transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang
asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan
menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Utang bunga atas utang Pemerintah dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi
dan belum dibayar. Bunga dimaksud berasal dari utang Pemerintah baik dari dalam
maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar diakui
pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk bagian lancar utang jangka panjang
adalah jumlah yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan.

Catatan atas laporan Keuangan 43


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nilai nominal atas utang luar negeri Pemerintah merupakan kewajiban Pemerintah
kepada pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai yang diatur dalam
kontrak perjanjian dan belum diselesaikan sampai tanggal pelaporan. Utang dalam
bentuk sekuritas dinilai berdasarkan nilai historis.
Termasuk dalam kelompok kewajiban adalah Promissory Notes yang diterbitkan
oleh Pemerintah dalam rangka keanggotaan pada lembaga internasional.
Promissory Notes yang akan dilunasi/dibayar kurang dari 1 (satu) tahun setelah
tanggal pelaporan disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Promissory Notes
yang akan dilunasi/dibayar lebih dari 1 (satu) tahun disajikan sebagai kewajiban
jangka panjang.
c. Konversi Pinjaman
Konversi pinjaman merupakan strategi Direktorat Jenderal Pengelola Pinjaman dan
Risiko (DJPPR) selaku BA BUN 999.01 dalam melakukan pengelolaan portofolio
utang pemerintah yang berasal dari penarikan pinjaman.
Konversi pinjaman sebagaimana dimaksud dilakukan melalui pertukaran atau
konversi yang disetujui oleh pemberi pinjaman (kreditur) dengan memanfaatkan
tingkat suku bunga yang rendah untuk pinjaman dan/atau disertai dengan konversi
mata uang asing lama dengan mata uang asing baru yang disepakati.
Pada saat tanggal pelaksanaan konversi pinjaman, dapat mengakibatkan selisih
lebih atau kurang perhitungan hasil pelaksanaan konversi pinjaman yang
mempengaruhi nilai outstanding pinjaman dalam mata uang asing baru terkonversi
maupun penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah.
Selisih lebih perhitungan hasil pelaksanaan konversi pinjaman merupakan nilai
outstanding pinjaman yang belum terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya
ke dalam rupiah lebih besar dari nilai outstanding pinjaman yang terkonversi dan
penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah, sehingga nilai outstanding
pinjaman yang terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah
menjadi lebih besar dari semula.
Selisih kurang perhitungan hasil pelaksanaan konversi pinjaman merupakan nilai
outstanding pinjaman yang belum terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya
ke dalam rupiah lebih kecil dari nilai outstanding pinjaman yang terkonversi dan
penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah, sehingga nilai outstanding
pinjaman yang terkonversi dan penjabaran mata uang asingnya ke dalam rupiah
menjadi lebih kecil dari semula.
Dalam hal hasil pelaksanaan konversi pinjaman menghasilkan selisih lebih
perhitungan, maka nilai selisih lebih perhitungan dicatat sebagai beban
penyesuaian untuk disajikan di Laporan Operasional menggunakan akun 596611
(Beban Lain-lain) dan menambah nilai outstanding utang jangka panjang pinjaman
terkait di Neraca.
Dalam hal hasil pelaksanaan konversi pinjaman menghasilkan selisih kurang
perhitungan, maka nilai selisih kurang perhitungan dimaksud dicatat sebagai
pendapatan penyesuaian untuk disajikan di Laporan Operasional menggunakan
akun 491311 (Pendapatan Penyesuian Lainnya) dan mengurangi nilai outstanding
utang jangka panjang pinjaman terkait di Neraca.

44 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

UAKPA BUN 999.01 melakukan penjelasan yang memadai di Catatan atas


Laporan Keuangan (CaLK) terhadap penyajian akun 491311 (Pendapatan
Penyesuian Lainnya) dan/atau akun 596611 (Beban Lain-lain) di Laporan
Operasional yang timbul dari pelaksanaan konversi pinjaman, paling sedikit
memuat informasi mengenai:
a. identitas pinjaman (loan ID) yang menjadi obyek konversi pinjaman;
b. perubahan tingkat suku bunga yang menjadi obyek konversi pinjaman; dan
c. kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelaksanaan konversi pinjaman.
9. Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa
lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali
Pemerintah, atau kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak
diakui karena (i) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) suatu entitas
mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan
kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Kewajiban kontijensi belum diatur secara khusus dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan dengan PSAP tersendiri, tetapi di dalam PSAP No. 4 tentang Catatan
atas Laporan Keuangan paragraf 58 sampai dengan 62 sudah mensyaratkan bahwa
kewajiban kontijensi perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Utang kontinjensi pemerintah yang bersifat eksplisit seperti jaminan Pemerintah
terhadap pembayaran kewajiban PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada kreditur
yang menyediakan pendanaan kredit ekspor untuk pembangunan pembangkit tenaga
listrik yang menggunakan batu bara diungkapkan dalam Catatan Penting Lainnya.
10. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah. Dalam Basis Akrual, pemerintah hanya menyajikan satu jenis
pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan
Ekuitas. Ekuitas disajikan dalam Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
11. Kurs Valuta Asing
Menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan lampiran I
dijelaskan sebagai berikut:
a. Paragraf 99 Kerangka Konseptual Lampiran I PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP
menyebutkan bahwa “Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi
terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah”.
b. Paragraf 74 PSAP 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan Lampiran I PP No.71
Tahun 2010 tentang SAP menyebutkan bahwa: “Aset moneter dalam mata uang
asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca”.
c. PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Paragraf 63-66 Lampiran I PP

Catatan atas laporan Keuangan 45


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No.71 Tahun 2010 tentang SAP, menyebutkan bahwa:


1) Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah.
2) Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dengan menjabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
3) Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam
transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi
dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs
transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta
asing tersebut.
4) Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk
bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing
lainnya, maka:
a) transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs transaksi; dan
b) transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah
berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
d. PSAP 03 tentang Laporan Arus Kas Paragraf 43-45 Lampiran I PP No.71 Tahun
2010 tentang SAP, menyebutkan bahwa:
1) Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing
tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
2) Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus
dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi.
3) Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs
mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas.
e. PSAP 12 tentang Laporan Operasional Paragraf 53-56 Lampiran I PP No.71 Tahun
2010 tentang SAP, menyebutkan bahwa:
1) Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah.
2) Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
3) Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam
transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi
dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs
transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta
asing tersebut.
4) Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk
bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing
lainnya, maka:
a) Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs transaksi
b) Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah

46 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.


Dalam penyusunan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited,
transaksi dalam mata uang asing dibukukan dalam mata uang rupiah dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada tanggal
transaksi. Hal ini disebabkan Pemerintah memiliki rekening dalam mata uang asing di
BI, sehingga dalam melakukan transaksi Pemerintah tidak harus membeli mata uang
asing yang bersangkutan.
Setiap pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang
rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Selisih
penjabaran pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing antara tanggal transaksi
dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode berjalan
atau selisih kurs belum terealisasi (unrealized). Dengan demikian LKBUN Tahun 2020
Audited menyajikan selisih kurs belum terealisasi atas kas dalam mata uang asing,
bagian lancar penerusan pinjaman, utang luar negeri, penerusan pinjaman, utang jangka
panjang luar negeri, dan SBN Valas sebagai pendapatan/kerugian selish kurs yang
belum terealisasi pada Laporan Operasional, kenaikan/penurunan ekuitaspada Neraca,
dan penyesuaian pada Laporan Arus Kas.
Kurs Valuta Kurs tengah BI masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Asing 2019 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
Mata Uang Asing Satuan
2020 2019
Dolar Amerika Serikat [USD] 1 14.105,01 13.901,01
Dolar Australia [AUD] 1 10.771,29 9.739,06
Dolar Canada [CAD] 1 11.019,11 10.654,16
Franc Swiss [CHF] 1 15.982,11 14.365,75
Yuan China [CNY] 1 2.161,49 1.990,84
Kroner Denmark [DKK] 1 2.329,52 2.086,27
EURO [EUR] 1 17.330,13 15.588,60
Poundsterling Inggris [GBP] 1 19.085,50 18.249,94
Yen Jepang [JPY] 100 13.647,15 12.796,66
Korean Won [KRW] 1 12,97 12,01

Dalam penyajian LKBUN Tahun 2020 Audited, sebagai dasar kebijakan serta perlakuan
selisih kurs atas investasi pada bentuk mata uang asing dan mata uang rupiah, di mana
investasi dalam mata uang asing, selisih kursnya masuk pada Laporan Operasional dan
investasi mata uang rupiah yang dasar pencatatannya menggunakan mata uang asing
yang dirupiahkan, selisih kursnya masuk dalam komponen LPE.
Selain itu, secara khusus pencatatan selisih kurs atas Kas BUN di BI dalam mata uang
asing (valas) dalam penyusunan LKBUN Tahun 2020 Audited diatur tersendiri melalui
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-19/PB/2016 tentang
Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs pada Rekening Milik BUN. Dalam Perdirjen tersebut
antara lain mengatur bahwa dalam rangka pengelolaan kas, Kuasa BUN dapat:
a. menyimpan kas dalam mata uang asing;
b. melakukan konversi;
c. melakukan kiriman uang atau pemindahbukuan antar Rekening Milik BUN dalam
mata uang asing yang sama; dan/atau

Catatan atas laporan Keuangan 47


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d. melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang asing.


Pengelolaan kas di atas dapat menimbulkan selisih kurs yang terdiri dari:
a. Selisih Kurs Belum Terealisasi (unrealized); dan
b. Selisih Kurs Terealisasi (realized).
Dalam penyusunan, Pencatatan selisih kurs atas KasBUN di BI dalam mata uang asing
(valas): LKBUN
a. Selisih kurs yang belum terealisasi diakui pada saat translasi/ penjabaran saldo
Kas di Rekening Milik BUN dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah
pada tanggal pelaporan. Selisih Kurs Belum Terealisasi dilakukan penyesuaian
pada saat Kuasa BUN melakukan:
1) kiriman uang atau pemindahbukuan antar Rekening Milik BUN dalam mata
uang asing yang sama; dan
2) pembayaran dengan menggunakan mata uang asing.
Selisih kurs belum terealisasi dibukukan pada saat tanggal pelaporan keuangan
dengan menjabarkan saldo mata uang asing dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal pelaporan. Selisih kurs yang belum
terealisasi tersebut dibukukan dengan menggunakan akun Selisih Kurs
(311711).Pada akhir periode pelaporan (bulanan, semesteran, dan tahunan), saldo
akun Selisih Kurs (311711) diakui sebagai Pendapatan Selisih Kurs yang Belum
Terealisasi (491111) apabila bersaldo kredit (negatif) dan diakui sebagai Kerugian
Selisih Kurs Belum Terealisasi (596211) apabila bersaldo debet (positif) sehingga
akan tersaji dalam Laporan Operasional.
b. Selisih Kurs Terealisasi diakui pada saat Kuasa BUN melakukan konversi. Konversi
tersebut dapat terjadi:
1) dari mata uang asing ke mata uang rupiah; dan/atau
2) dari mata uang asing ke mata uang asing lainnya.
Selisih kurs terealisasi dibukukan pada saat terjadi transaksi dan diperhitungkan
dengan Selisih Kurs Belum Terealisasi yang telah dihitung sebelumnya. Selisih
Kurs Terealisasi dan penyesuaian Selisih Kurs dihitung berdasarkan metode rata-
rata tertimbang dan dibukukan sebagai berikut:
1) untuk Selisih Kurs Terealisasi yang dihasilkan dari transaksi konversi,akun
yang digunakan adalah Pendapatan Dari Selisih Kurs Dalam Pengelolaan
Rekening Milik BUN (423941) atau akun Belanja Karena Rugi Selisih Kurs
Dalam Pengelolaan Rekening Milik BUN (581415).
2) untuk penyesuaian Selisih Kurs yang dihasilkan dari transaksi kiriman uang
atau pemindahbukuan antar Rekening Milik BUN dan pembayaran, akun yang
digunakan adalah SILPA (311211).
Untuk selisih kurs pada Bagian Anggaran BUN Pengelolaan Utang dan Bagian
Anggaran BUN Pengelolaan Hibah, diatur sebagai berikut:
a. Sesuai PMK Nomor 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Utang Pemerintah, selisih kurs belum terealisasi dicatat sebagai
kerugian/pendapatan selisih kurs belum terealisasi pada Laporan Operasional dan
disajikan pada Kegiatan Non Operasional;
b. Beban/Pendapatan Selisih Kurs yang timbul sebagai akibat dari perbedaan kurs
pada tanggal SPP dengan SP2D seluruhnya dihilangkan dengan perlakuan
akuntansi sebagai berikut:
1) Beban/pendapatan selisih kurs (581611/423943) yang muncul sebagai akibat

48 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dari transaksi pengeluaran pembiayaan (72xxxx) dijurnal ke akun utang


(22xxxx);
2) Beban/pendapatan selisih kurs (581611/423943) yang muncul sebagai akibat
dari transaksi 54xxxx dijurnal ke akun sesuai dengan SPM/SP2D (54xxxx).
12. Transaksi Non Anggaran pada Laporan Arus Kas
Transaksi Non Transaksi Transitoris (non anggaran) adalah transaksi kas yang mencerminkan
Anggaran penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, belanja,
dan pembiayaan pemerintah. Transaksi non anggaran/transitoris dapat diklasifikasikan
menjadi empat yaitu:
a. Transaksi transito
Transaksi transito adalah transfer uang baik pemberian atau penerimaan kembali
uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran.
b. Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) adalah transaksi kas yang berasal dari
potongan langsung gaji pokok dan tunjangan keluarga pegawai negeri/pejabat
negara, dan iuran asuransi kesehatan yang disetor oleh pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota, serta tabungan perumahan Pegawai Negeri Sipil
Pusat/Daerah untuk disalurkan/dikembalikan kepada Pihak Ketiga.
c. Transaksi pemindahbukuan dan kiriman uang
Transaksi pemindahbukuan/kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar
rekening Bendahara Umum Negara. Dalam hal terjadi pemindahbukuan antar
rekening dari rekening valas ke rekening rupiah atau rekening valas lainnya maka
perlu diakui adanya selisih kurs terealisasi. Selisih kurs terealisasi tersebut
dilaporkan dalam LRA dan Laporan Operasional.
d. Transaksi koreksi kesalahan pemindahbukuan pada Rekening BUN
Transaksi koreksi kesalahan pemindahbukuan pada Rekening BUN merupakan
transaksi antara rekening BUN dengan rekening pihak ketiga yang disebabkan
karena kesalahan pemindahbukuan.

13. Satuan Kerja Transaksi Khusus Suspen Penerimaan


Suspen Penerimaan merupakan transaksi penerimaan yang diterima kasnya di Kas
Negara tetapi tidak teridentifikasi entitas penyetornya dan/atau tidak diakui oleh
Kementerian Negara/Lembaga/Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. Untuk
Laporan Keuangan BUN Tahun 2020 Audited telah dibentuk satuan kerjanya,
sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-
801/PB/2016 tentang Penunjukan KPPN Khusus Penerimaan Sebagai satuan kerja
transaksi khusus suspen penerimaan. Pembentukan satker ini merupakan salah satu
bentuk pengendalian atas penerimaan Negara dan upaya menyelesaikan permasalahan
suspen penerimaan. Satker Transaksi Khusus Suspen Penerimaan merupakan UAKPA
BUN TK lingkup Ditjen Perbendaharaan yang bertugas menyusun dan menyampaikan
Laporan Keuangan.
Penyelesaian atas suspen penerimaan dilakukan terhadap suspen transaksi
pendapatan, pengembalian belanja, dan/atau penerimaan transitoris, dengan kondisi
sebagai berikut:

Catatan atas laporan Keuangan 49


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Transaksi setoran penerimaan yang tidak teridentifikasi di dalam SPAN karena


COA tidak lengkap; yang terdiri dari:
1) Suspen kode satker (SPAN mereklasifikasi menjadi ZZZXXX menggunakan
kode akun sesuai setoran);
2) Suspen kode BA, ES1 (SPAN mereklasifikasi menjadi ZZZ ZZ dengan kode
akun sesuai setoran);
3) Suspen kode akun (SPAN mencatat dengan kode akun 498111).
b. Transaksi setoran dengan kode COA lengkap, namun tidak diakui oleh satker pada
saat pelaksanaan rekonsiliasi antara UAKPA dengan KPPN yang dibuktikan
dengan surat pernyataan tidak mengakui transaksi penerimaan dari KPA satker.

14. Konsolidasi dan Eliminasi


Kebijakan konsolidasi yang diterapkan pada penyusunan Laporan Keuangan BUN
adalah sebagai berikut:
a. Mengkonsolidasi seluruh akun yang tercatat pada buku besar satker-satker
lingkup BUN (BA 999);
b. Mengkonsolidasi akun Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada BLU, dan Kas
Lainnya di K/L dari Hibah pada buku besar seluruh satker lingkup Pemerintah Pusat
untuk disajikan pada laporan keuangan UAPBUN-AP (BA 999.00), dengan kaidah
sebagai berikut:
(2) Konsolidasi Kas di Bendahara Pengeluaran dilakukan dengan menambahkan
akumulasi nilai akun 111611 dan 111613 dari seluruh satker Pemerintah
Pusat ke buku besar konsolidasian UAPBUN-AP (999.00) dengan akun kontra
399911. Saldo akun 111611 dan 111613 disajikan di neraca pos Kas Kas
pada Bendahara Pengeluaran sedangkan akun 399911 disajikan di LPE pada
pos Ekuitas BUN di K/L;
(3) Konsolidasi Kas pada BLU dilakukan dengan menambahkan akumulasi nilai
akun 111911 dari seluruh satker Pemerintah Pusat ke buku besar
konsolidasian UAPBUN-AP (999.00) dengan akun kontra 399912. Saldo
akun 111911 disajikan di neraca pos Kas Kas pada Bendahara Pengeluaran
sedangkan akun 399912 disajikan di LPE pada pos Ekuitas BUN di K/L;
(4) Konsolidasi Kas Lainnya di K/L dari Hibah dilakukan dengan menambahkan
akumulasi nilai akun 111822 dari seluruh satker Pemerintah Pusat ke buku
besar konsolidasian UAPBUN-AP (999.00) dengan akun kontra 399913.
Saldo akun 111911 disajikan di neraca pos Kas Kas pada Bendahara
Pengeluaran sedangkan akun 399912 disajikan di LPE pada pos Ekuitas BUN
di K/L;
c. Mengeliminasi penyajian ganda antar Bagian Anggaran BUN, dengan kaidah
sebagai berikut:
(1) Transaksi pengeluaran pembiayaan pembentukan Dana Cadangan Penjaminan
Pemerintah dicatat oleh dua entitas yaitu UAPBUN Investasi Pemerintah
(999.03) sebagai akun 164111 (Dana Penjaminan) dan UAPBUN-AP (999.00)

50 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sebagai akun 163119 (Dana Lainnya). Pada buku besar konsolidasian BUN,
nilai akun 163119 akan dieliminasi sebesar nilai akun 164111 dengan akun
kontra 391111. Eliminasi akun 163119 akan mempengaruhi neraca BUN pada
pos Dana Yang Dibatasi Penggunaannya, sedangkan akun 391111 akan
mempengaruhi LPE BUN pada pos Koreksi Lain-Lain;
(2) Kebijakan konsolidasi atas akun Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada
BLU, dan Kas Lainnya di K/L dari Hibah pada buku besar seluruh satker
lingkup Pemerintah Pusat untuk disajikan pada laporan keuangan UAPBUN-AP
mengakibatkan nilai Kas di Bendahara Pengeluaran pada UAPBUN-AP
termasuk Kas di Bendahara Pengeluaran pada Bagian Anggaran BUN. Oleh
karena itu pada buku besar konsolidasian BUN dilakukan eliminasi kembali
atas akun 111611 dan 111613 beserta akun kontranya yaitu 399911 senilai
saldo yang berada di Bagian Anggaran BUN. Eliminasi akun 111611 dan
111613 akan mempengaruhi neraca BUN pada pos Kas di Bendahara
Pengeluaran, sedangkan akun 399911 akan mempengaruhi LPE BUN pada pos
Ekuitas BUN di K/L.
15. Panduan Penerapan SAP Pada Masa Pandemi Covid-19
Pemerintah telah menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai Bencana Non Alam tingkat
nasional. Pada akhir Maret 2020, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan,
sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 pada
tanggal 16 Mei 2020. Perppu ini memberikan kekuasaan yang luas bagi Pemerintah
untuk mengambil langkah dan kebijakan yang diperlukan, sehingga dampak Pandemi
Covid-19 tidak meluas dan segera dapat diselesaikan.
Pemerintah melakukan berbagai kebijakan penanganan Pandemi Covid-19 di bidang
kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pengamanan ekonomi nasional yang
berdampak pada perubahan kebijakan fiskal dan penganggaran. Pemerintah Pusat dan
Daerah merevisi APBN/APBD TA. 2020 melalui refocusing dan realokasi belanja non-
prioritas untuk dialihkan pada upaya percepatan penanganan dampak Pandemi Covid-
19. Perubahan anggaran tersebut direalisasikan dan dipertanggungjawabkan dalam
bentuk laporan keuangan (LKPP/LKPD). Transaksi keuangan pemerintah yang terkait
dengan langkah dan kebijakan ini selanjutnya harus dipertanggungjawabkan dalam
laporan keuangan pemerintah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
Dalam rangka memberikan panduan penerapan SAP dalam penyusunan laporan
keuangan pada masa Pandemi Covid-19, Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)
memberikan penjelasan, sebagai berikut:
a. KSAP memandang bahwa tidak ada sebuah bagian SAP yang menjadi tidak dapat
diberlakukan karena adanya Pandemi Covid-19 sampai dengan tanggal
dikeluarkannya panduan ini
b. Penyusun laporan keuangan menggunakan SAP yang sesuai dan relevan dalam
mencatat dan melaporkan transaksi dan kondisi yang terjadi. Beberapa PSAP dan

Catatan atas laporan Keuangan 51


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Buletin Teknis (Bultek) yang terkait dengan kegiatan penanganan Pandemi Covid-
19 antara lain:
1) PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan
Untuk menangani Pandemi Covid-19 Pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk menambah utang dalam rangka mendanai pengeluaran belanja
penanganan Pandemi Covid-19. Penundaan beberapa kegiatan pemerintah
kemungkinan menyebabkan persediaan menjadi lebih lama tidak tersalurkan
dan konstruksi dalam pekerjaan tertunda penyelesaiannya. Hal ini akan
menyebabkan perubahan siginifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya,
sehingga harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
2) PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Berbasis Kas
Program penanganan Pandemi Covid-19 akan berdampak pada perubahan
APBN/APBD tahun 2020 dan realisasinya dilaporkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA). Pos-pos dalam LRA akan mengalami perubahan signifikan
dibandingkan pada tahun sebelumnya, untuk itu perubahan tersebut harus
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
3) PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Dalam rangka pengungkapan yang memadai, informasi penanganan Pandemi
Covid-19 dapat diungkapkan secara memadai, antara lain:
a) Pada bagian kebijakan fiskal keuangan dan ekonomi makro dijelaskan
dampak Pandemi Covid-19 pada entitas dan kebijakan fiskal, perubahan
anggaran dan kondisi ekonomi makro yang terdampak Pandemi Covid19.
b) Ikhtisar pencapaian target keuangan menjelaskan dampak Pandemi Covid-
19 terhadap pencapaian keuangan.
c) Kebijakan akuntansi menjelaskan bahwa kegiatan penanganan Pandemi
Covid-19 tidak disajikan dalam pos luar biasa karena pengaruh Pandemi
Covid-19 hampir menyebar di seluruh pos laporan keuangan.Untuk itu
dampak Pandemi Covid-19 akan dijelaskan pada pengungkapan pos-pos
laporan kuangan yang terdampak signifikan.
d) Pos-pos laporan keuangan yang berdampak signifikan atas Pandemi Covid-
19 menjelaskan perubahan pos-pos tersebut sebagai dampak dari realokasi
atau refocusing anggaran misalnya: belanja tak terduga, belanja barang,
dan belanja modal. Dampak penurunan aktivitas ekonomi yang berdampak
pada pendapatan dan beberapa kebijakan pemerintah yang berdampak
pada peningkatan utang, penundaan proyek pemerintah yang berdampak
pada konstruksi pada penyelesaian dan persediaan.
4) PSAP 06 Akuntansi Investasi
Kebijakan pemerintah dalam rangka stabilisasi sistem keuangan yang
dilakukan melalui penempatan modal negara pada BUMN/korporasi/swasta,
baik melalui penanaman modal langsung maupun melalui lembaga keuangan,
serta kemungkinan penurunan nilai kepemilikan pemerintah akibat adanya
BUMN yang merugi.

52 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

5) PSAP 09 Kewajiban
Kewajiban pemerintah yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan regulasi
dan kontrak yang telah berjalan diakui sesuai dengan PSAP Kewajiban.
Kebijakan utang khusus yang dilakukan dalam rangka penanganan Pandemi
Covid-19 perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
6) Buletin Teknis 13 Akuntansi Hibah
Kegiatan pemberian hibah oleh Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah,
kepada lembaga atau kepada masyarakat secara langsung, serta kegiatan
pemberian hibah oleh pemerintah daerah kepada lembaga atau kepada
masyarakat secara langsung maupun penerimaan hibah oleh pemerintah yang
berasal dari pemerintah atau lembaga lain serta yang berasal dari masyarakat
secara langsung dilaporkan dalam laporan keuangan mengikuti ketentuan atau
merujuk pada Buletin Teknis ini.
c. Pandemi Covid-19 merupakan kejadian luar biasa. Namun penanganan Pandemi
Covid-19 tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan
penganggaran yang sepenuhnya di bawah kendali Pemerintah. Dampak
penanganan Pandemi Covid-19 mempengaruhi kebijakan fiskal pemerintah dan
berdampak pada makro ekonomi sehingga mempengaruhi hampir seluruh pos dalam
laporan keuangan. Untuk itu tidak diperlukan penyajian pos khusus dalam Laporan
Operasional dan penambahan pos baru dalam Laporan Keuangan.
16. Pemulihan Ekonomi Nasional
Pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19) di Indonesia selain membawa risiko
bagi kesehatan masyarakat dan bahkan merenggut korban jiwa, juga berdampak
terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara,
dan peningkatan belanja negara dan pembiayaan. Oleh karena itu diperlukan berbagai
upaya oleh Pemerintah untuk melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian
nasional, dengan fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial (social
safety net), serta pemulihan perekonomian termasuk untuk dunia usaha dan
masyarakat yang terdampak.
Dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19),
Pemerintah telah menetapkan kebijakan dengan mengundangkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2O2O tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2O19 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan (Perppu 1/2O2O) yang
telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2O2O tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2O2O tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2O19 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (UU 2/2020.
Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, sejalan dengan penerbitan Perppu Nomor 1
Tahun 2O2O yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 2 Tahun 2O2O, Pemerintah
telah mengundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2O2O tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung

Catatan atas laporan Keuangan 53


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional
(PP 23/2O2O), yang antara lain mengatur mengenai program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN), salah satunya dengan menggunakan modalitas Penempatan Dana
kepada bank peserta untuk disalurkan kepada bank pelaksana yang telah melakukan
restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan
modal kerja bagi pelaku Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta
Koperasi.
Dukungan Pemerintah terhadap pemulihan perekonomian bagi dunia usaha dan
masyarakat terdampak merupakan bukti nyata kehadiran Pemerintah bagi kegiatan
dunia usaha yang mengalami gangguan yang signifikan baik dalam proses produksi,
distribusi, dan kegiatan operasional lainnya sebagai bagian dari dampak pandemi Virus
Disease 2O19 (COVID-19).
Berkenaan dengan belum membaiknya perekonomian akibat pandemi Corona Virus
Disease 2O19 (COVID-19), dan masih diperlukannya kelangsungan pelaksanaan
kebijakan pemulihan ekonomi bagi Pelaku Usaha, Pemerintah perlu menetapkan
kebijakan yang dapat mengakselerasi pelaksanaan program PEN.
17. Kebijakan Akuntansi dalam Situasi Pandemi dan/atau Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan
Untuk keperluan penyajian kebijakan keuangan negara dalam situasi pandemi dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas
sistem keuangan, Bendahara Umum Negara melakukan penyajian dan pengungkapan
dalam laporan keuangan paling sesikit pada:
a. Catatan atas Laporan Keuangan kebijakan akuntansi
b. Penjelasan per Pos Laporan Keuangan yang terpengaruh
c. Cacatan Penting Lainnya sesuai dengan kebutuhan pengungkapan.

54 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN BUN


Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah pada Tahun 2020 berasal dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak dan Penerimaan Hibah. Sementara itu, Belanja BUN dilakukan berdasarkan pada prinsip
pengendalian anggaran belanja BUN dengan tetap menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dan
alokasi belanja minimum, dengan mempertimbangkan penghematan dan efisiensi penggunaan
belanja negara, menjamin terlaksananya kegiatan administrasi pemerintahan, serta
terselenggaranya agenda-agenda penting kenegaraan. Belanja BUN meliputi (i) Belanja
Pemerintah Pusat, dan (ii) Transfer ke Daerah. Transfer ke Daerah bertujuan untuk mendukung
dan memantapkan pelaksanaan otonomi daerah.
Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah Tahun 2020 adalah sebesar Rp192.185.046.552.034
atau mencapai 112,51 persen dari target APBN 2020 sebesar Rp170.822.096.974.000.
Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
sebesar Rp173.352.231.331.410, dan Penerimaan Hibah sebesar Rp18.832.815.220.624.
Pendapatan BUN dan Hibah Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp52.935.301.969.459 atau 21,60 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian
Realisasi Pendapatan BUN dan Hibah Tahun 2020 dapat dilihat di Lampiran LRA 1 (halaman
LB1).
Realisasi Belanja BUN pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.535.863.762.087.909 atau
mencapai 94,66 persen dari target APBN sebesar Rp1.622.567.414.524.000. Realisasi
Belanja BUN Tahun 2020 terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar
Rp773.333.585.931.730 dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar
Rp762.530.176.156.179.
Realisasi Pembiayaan BUN pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.193.293.831.252.053 atau
mencapai 114,83 persen dari target APBN sebesar Rp1.039.217.391.725.000. Realisasi
pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan dalam negeri sebesar Rp1.146.812.705.085.316
dan pembiayaan luar negeri sebesar Rp46.481.126.166.737.

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN


B.2.1. Pendapatan dan Hibah BA BUN (BA. 999)
Realisasi Pendapatan BUN Realisasi Pendapatan dan Hibah Tahun 2020 sebesar Rp192.185.046.552.034 berasal dari
dan Hibah PNBP sebesar Rp173.352.231.331.410 dan Penerimaan Hibah sebesar
Rp18.832.815.220.624.

B.2.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi PNBP Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2020 sebesar Rp173.352.231.331.410 atau
113,76 persen dari target sebesar Rp152.385.568.738.000. Realisasi PNBP Tahun 2020
tersebut lebih kecil Rp66.270.773.197.162 atau turun 27,66 persen dibandingkan dengan
realisasi tahun 2019. Realisasi PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii)
Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan; dan (iii) PNBP Lainnya.

B.2.1.1.1. Penerimaan Sumber Daya Alam


Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam Tahun 2020 adalah sebesar Rp70.969.449.114.592
atau 130,13 persen dari target APBN sebesar Rp54.535.568.738.000. Meskipun realisasi
penerimaan SDA berhasil melebihi target, namun realisasi pendapatan tersebut lebih kecil

Catatan atas Laporan Keuangan 55


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp52.015.659.029.413 atau turun 42,29 persen dibandingkan realisasi tahun 2019.


Pertumbuhan negatif realisasi PNBP SDA terjadi karena menurunnya harga komoditas dan
lifting minyak bumi sebagai penopang utama penerimaan SDA mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya akibat dari pandemi COVID-19.
Penerimaan Sumber Daya Alam merupakan PNBP yang berhubungan dengan kegiatan
eksploitasi sumber daya alam, berasal dari pengolahan minyak bumi, gas bumi, dan
pertambangan panas bumi. Sesuai dengan ketentuan perundangan, ketiga jenis pendapatan
tersebut dibagihasilkan ke daerah dalam rangka desentralisasi fiskal. Rincian Estimasi
Pendapatan dan Realisasi Penerimaan SDA Tahun 2020 sebagai berikut.
No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %
1 Pendapatan Minyak Bumi 40.385.879.343.000 44.868.847.085.493 111,10%
2 Pendapatan Gas Bumi 12.909.043.600.000 24.211.325.322.339 187,55%
3 Pendapatan Pertambangan dan Panas Bumi 1.240.645.795.000 1.889.276.706.760 152,28%
Jumlah 54.535.568.738.000 70.969.449.114.592 130,13%

Rincian realisasi Penerimaan SDA Tahun 2020 dan Tahun 2019 adalah sebagai berikut.
No Uraian 2020 2019
1 Pendapatan Minyak Bumi 44.868.847.085.493 83.622.340.876.020
2 Pendapatan Gas Bumi 24.211.325.322.339 37.467.520.404.392
3 Pendapatan Pertambangan dan Panas Bumi 1.889.276.706.760 1.895.246.863.593
Jumlah 70.969.449.114.592 122.985.108.144.005

Pendapatan Minyak Bumi


Pendapatan minyak bumi TA 2020 terealisasi sebesar Rp44.868.847.085.493 atau 111,10
persen dari estimasi APBN-P TA 2020 sebesar Rp40.385.879.343.000 Jika dibandingkan
dengan tahun lalu, pendapatan minyak bumi menurun sebesar Rp38.753.493.790.590 atau
46,34 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh rendahnya
realisasi Indonesia Crude Price (ICP) pada tahun 2020. Realisasi ICP tahun 2020 adalah
sebesar USD40 per barel, sedangkan rata-rata ICP tahun 2019 adalah USD67 per barel.

Pendapatan Gas Bumi


Pendapatan Gas Bumi pada tahun 2020 telah terealisasi sebesar Rp24.211.325.322.339 atau
mencapai 187,55 persen dari perkiraan APBN-P TA 2020 sebesar Rp12.909.043.600.000.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, realisasinya turun sebesar
Rp13.256.195.081.990 atau 35,38 persen. Rendahnya capaian realisasi Pendapatan Gas
Bumi pada tahun 2020 ini juga disebabkan oleh rendahnya realisasi ICP tahun 2020 yang
melampaui target yang telah ditetapkan dalam APBN-P TA 2020. Demikian halnya dengan
rendahnya realisasi tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019, utamanya juga disebabkan
oleh rendahnya ICP tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Dimana, ICP juga berpengaruh
secara signifikan terhadap sebagian harga gas yang menggunakan formula yang dikaitkan
dengan harga minyak.

Setoran Bagian Pemerintah atas Pendapatan Pertambangan Panas Bumi (SDA Non
Migas)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara TA 2020, target Pendapatan Panas Bumi tahun 2020 ditetapkan dalam APBN
Tahun 2020 sebagaimana dirinci melalui Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020 sebesar

56 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp1.196.647.807.000 yang terdiri atas pendapatan pengusahaan panas bumi (PNBP Khusus
BUN) sebesar Rp1.100.401.643.000 dan target pendapatan PNBP yang merupakan bagian
dari penerimaan PNBP Kementerian ESDM yaitu pendapatan iuran tetap panas bumi sebesar
Rp31.980.859.000 dan pendapatan iuran produksi/royalti panas bumi sebesar
Rp64.265.304.000.
Namun demikian, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara TA 2020, target pendapatan panas bumi di atas mengalami
perubahan menjadi sebesar Rp1.342.907.344.000 yang terdiri atas pendapatan pengusahaan
panas bumi (PNBP Khusus BUN) sebesar Rp1.240.645.795.000 dan target pendapatan PNBP
yang merupakan bagian dari penerimaan PNBP Kementerian ESDM yaitu pendapatan iuran
tetap panas bumi sebesar Rp33.979.663.000 dan pendapatan iuran produksi/royalti panas
bumi sebesar Rp68.281.886.000.
Realisasi Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi (Pendapatan LRA) untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.889.276.706.760 atau mencapai 152,28 persen
dari target pendapatan pengusahaan panas bumi tahun 2020 sebesar Rp1.240.645.795.000.
Keseluruhan pendapatan panas bumi Satker PNBP Khusus BUN Pengelola Panas Bumi adalah
merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi adalah PNBP yang berasal dari setoran bagian
pemerintah (disetor oleh pengusaha panas bumi existing) setelah dikurangi dengan kewajiban
perpajakan (reimbursement PPN dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan) dan pungutan
lainnya (penggantian bonus produksi). Realisasi setoran bagian pemerintah periode 1 Januari
2020 sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp2.628.336.146.024 lebih tinggi sebesar
Rp377.002.065.818 atau sebesar 16,75 persen dari realisasi setoran bagian pemerintah
periode yang sama pada TA 2019 sebesar Rp2.251.334.080.206. Peningkatan setoran bagian
pemerintah ini terutama disebabkan oleh:
1. Peningkatan rata-rata realisasi kurs beli pada periode penyetoran bagian pemerintah
Januari sd Desember 2020 sebesar Rp14.599,65. Pada periode yang sama di tahun
sebelumnya rata-rata realisasi kurs sebesar Rp14.071.
2. Adanya setoran bagian pemerintah dari PT Geo Dipa Energi (PT GDE) wilayah kerja
Patuha pada Triwulan I sd Triwulan IV TA 2020 sebesar Rp56.479.971.411. Sedangkan
pada periode yang sama di tahun sebelumnya PT GDE wilayah kerja Patuha belum
menyetorkan bagian pemerintah.
Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember
2020 sebesar Rp1.889.276.706.760 lebih rendah sebesar Rp5.970.156.832 atau turun
sebesar 0,32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar
Rp1.895.246.863.592.
Penurunan pendapatan pengusahaan panas bumi tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
disebabkan adanya pencadangan penggantian bonus produksi periode 1 Januari 2020 sd 31
Desember 2020 yang meningkat sebesar 17,42 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2019. Meningkatnya pencadangan penggantian bonus produksi ini karena pada Triwulan
I sd Triwulan IV TA 2020 PT GDE wilayah kerja Patuha telah menyetorkan bagian pemerintah
ke rekening panas bumi. Sesuai PMK No.201/PMK.02/2017 tentang Mekanisme Penggantian
atas Pembayaran Bonus Produksi kepada Pengusaha Panas Bumi, bonus produksi dapat
digantikan kepada pengusaha panas bumi sepanjang pengusaha telah membayar setoran
bagian pemerintah dan diterima di rekening panas bumi. Sehingga atas pembayaran bonus

Catatan atas Laporan Keuangan 57


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

produksi PT Geo Dipa Energi wilayah Patuha telah dapat dicadangkan di rekening panas bumi
pada tahun 2020. Rincian realisasi PNBP panas bumi dapat dilihat sebagai berikut.
No Uraian Tahun 2020 Tahun 2019 %∆
a Setoran Bagian Pemerintah (SBP) 2.628.336.146.024 2.251.334.080.206 16,75%
b Reimbursement PPN 269.365.422.844 464.995.937.027 -42,07%
c PBB Pertambangan Panas Bumi 384.008.328.296 361.728.617.338 6,16%
d Penggantian bonus produksi panas bumi 93.593.771.284 79.707.801.470 17,42%
e Pendapatan SBP Pertambangan Panas Bumi (a-b-c-d) 1.881.368.623.600 1.344.901.724.370 39,89%
PNBP panas bumi yang berasal dari saldo cadangan
f 299.075.904 550.345.139.224 -99,95%
reimbursement PPN
Pendapatan SBP Pertambangan Panas Bumi setelah
g 1.881.667.699.504 1.895.246.863.593 -0,72%
ditambahkan saldo cadangan reimbursement PPN (e+f)
Pendapatan SBP Pertambangan Panas Bumi yang berasal dari
h 7.609.007.259
kekurangan penyetoran bagian pemerintah
Total Pendapatan SBP panas bumi (g+h) 1.889.276.706.763 1.895.246.863.593 -0,32%

Realisasi Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi selama 1 Januari 2020 sd 31 Desember 2020
di atas berasal dari setoran bagian Pemerintah atas tujuh Wilayah Kerja Pertambangan Panas
Bumi (terdiri atas delapan Pengusaha panas bumi) setelah dikurangi dengan kewajiban
perpajakan (reimbursement PPN, Pajak Bumi dan Bangunan, serta penggantian bonus produksi
panas bumi) dengan rincian sebagaimana disajikan sebagai berikut.
Badan Usaha Wilayah Kerja Jumlah (Rp)
PT Pertamina Geothermal Energy Kamojang, Jawa Barat 309.253.067.451
PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong, Sulut 36.317.900.781
PT Pertamina Geothermal Energy Ulubelu, Lampung 44.807.328.092
Star Energy Geothermal Salak, Ltd
Gn. Salak, Jawa Barat 612.789.273.340
Star Energy Geothermal Salak Pratama, Ltd
Star Energy Geothermal Darajat I, Ltd
Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd Darajat, Jawa Barat 322.020.380.882
PT Darajat Geothermal Indonesia
Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd Wayang Windu, Jabar 595.943.433.286
PT Geo Dipa Energy Dieng, Jawa Tengah 1.828.304.067
PT Geo Dipa Energy 13.851.865.659

Faktor Pengurang : Pembayaran PBB ** (55.442.929.958)

Total 1.881.368.623.600
*) Pencadangan PBB sebesar Rp55.442.929.958 adalah pencadangan PBB untuk Wilayah
Kerja yang belum menyetorkan bagian Pemerintah.

B.2.1.1.2. Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan


Realisasi Pendapatan dari
Kekayaan Negara Realisasi Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 adalah sebesar
Dipisahkan Rp66.080.543.541.337 atau sebesar 101,66 persen dari target penerimaan selama Tahun
2020 sebesar Rp65.000.000.000.000.
Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp14.645.575.665.453 atau 18,14 persen
apabila dibandingkan dengan realisasi Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun
2019 yang mencapai Rp80.726.119.206.790. Penurunan tersebut dipicu oleh pengaruh
pandemi COVID-19 terhadap perekonomian secara keseluruhan terutama terhadap kinerja
keuangan BUMN sektor non perbankan.
Rincian pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan adalah sebagaimana disajikan pada tabel
berikut.

58 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian 2020 2019 %


Pend. Laba BUMN Perbankan 23.987.948.592.740 18.595.470.253.531 29,00%
Pend. Laba BUMN Non Perbankan 20.610.984.460.859 32.038.741.128.556 -35,67%
Pend. dari Surplus Bank Indonesia 21.481.610.487.738 30.091.907.824.703 -28,61%
Jumlah 66.080.543.541.337 80.726.119.206.790 -18,14%

Rincian Realisasi Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 dapat dilihat pada
lampiran LRA 2 (halaman LB2).

B.2.1.1.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya


Realisasi PNBP Lainnya Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya Tahun 2020 adalah sebesar
Rp36.302.238.675.481 atau 110,51 persen dari target sebesar Rp32.850.000.000.000.
Realisasi PNBP Lainnya Tahun 2020 lebih besar Rp1.016.101.568.596 atau naik 2,83 persen
dibandingkan dengan realisasi tahun 2019. Realisasi PNBP Lainnya ini terdiri dari:
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Pendapatan dari Surplus Lembaga 110.135.193 795.220.944
Pendapatan Pengelolaan BMN 1.791.094.298.166 6.927.321.074.203
Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum 254.641.392 291.420.200
Pendapatan Bunga dan Pengelolaan Rekening 21.894.017.097.373 18.041.375.259.884
Pendapatan Iuran dan Denda 2.312.257.545 7.717.217.686
Pendapatan Lain-lain 12.614.450.245.812 10.934.276.984.860
Jumlah 36.302.238.675.481 35.911.777.177.777

Pendapatan lain-lain sebesar Rp12.614.450.254.812 berasal dari penerimaan kembali belanja


tahun anggaran yang lalu sebesar Rp4.522.829.917.087, dan pendapatan anggaran lain-lain
Rp8.091.620.328.725 Rincian PNBP lainnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan 59


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian Realisasi
999.01 (Pengelola Utang) 10.821.032.792.360
Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah 4.585.718.321.300
Pendapatan Premium atas SBSN Dalam Negeri/ Rupiah 6.234.076.973.700
Pendapatan Anggaran Lain-lain 1.237.497.360
999.02 (Pengelola Hibah) 28.292.121.967
Penerimaan Kembali Belanja Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu 28.292.121.967
999.03 (Pengelola Investasi Pemerintah) 124.272.877.729
Pendapatan Lain-lain 124.272.877.729
999.04 (Pengelola Penerusan Pinjaman) 1.469.351.779.986
Pendapatan Bunga dari Piutang dan Pemberian Pinjaman 1.414.878.784.678
Pendapatan Jasa Bank dari Pemberian Pinjaman 318.415.000
Pendapatan Biaya Lain-lain Pemberian Pinjaman 52.556.762.832
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pengembalian Pemberian Pinjaman 274.478.770
Pendapatan Denda Penyaluran Kredit Program 923.608.306
Pendapatan Anggaran Lain-lain 399.730.400
999.05 (Pengelola Belanja Transfer Daerah) 3.264.533.372.596
Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa TAYL 3.264.533.372.596
999.07 (Pengelola Belanja Subsidi) 981.767.804.526
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 59.534.638
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Thd Pihak Lain/Ketiga 876.468.004
Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 77.396.466
Penerimaan Kembali Belanja Subsidi Tahun Anggaran Yang Lalu 980.754.405.418
999.08 (Pengelola Belanja Lain-Lain) 11.756.793.171
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 106.735.894
Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 112.476.835
Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran Yang Lalu 11.367.591.637
Pendapatan Anggaran Lain-lain 169.988.805
999.99 (Pengelola Transaksi Khusus) 19.601.231.133.146
Pendapatan dari Surplus Otoritas Jasa Keuangan 110.135.193
Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan Usaha 1.791.094.298.166
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi 254.641.392
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening dan Pengelolaan Keuangan 9.481.152.223.598
Pendapatan Denda 924.297.168
Pendapatan Lain-lain 8.327.695.537.629
Jumlah 36.302.238.675.481

Pendapatan pada unit pengelola utang berasal dari pengelolaan transaksi SBN mayoritas
berasal dari transaksi terkait penjualan Obligasi Negara dan SBSN dalam rupiah berupa
pendapatan premium atas transaksi penerbitan SUN dan SBSN. Di samping itu, Pendapatan
Negara Bukan Pajak Lainnya juga berasal dari pendapatan atas transaksi MOCK (Uji coba
Sistem Penjualan Ritel). Adapun pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp1.237.197.360
berasal dari pengelolaan transaksi Pinjaman yang merupakan transaksi pengembalian kelebihan
pembayaran pinjaman Belgia atas loan id 22629000. Selain itu terdapat pengembalian
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya berasal dari transaksi pembelian SBN Ritel yang tidak
sesuai persyaratannya sehingga dikembalikan kepada yang bersangkutan sebesar
Rp3.350.000.000.
Penerimaan kembali belanja hibah tahun anggaran yang lalu (akun 425916) sebesar
Rp28.292.121.967 berasal dari setoran pengembalian belanja hibah dari pemerintah daerah
atas hibah Water Resources and Irrigation Sector Management Project (WISMP)-2, Integrated
Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP), dan terutama
Hibah Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (Hibah RR).
Pengembalian belanja hibah atas hibah RR mencapai Rp28.223.958.967 atau 99,76 persen
dari total pendapatan dari aktifitas pengelolaan hibah. Hibah RR mempunyai karakteristik
penyaluran yang berbeda dengan jenis hibah dalam negeri lainnya karena tidak bersifat

60 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

reimbursement melainkan dana disalurkan terlebih dahulu kepada pemerintah daerah kemudian
di akhir tahun anggaran dana yang tidak terserap dikembalikan kepada pemerintah pusat.
Penerimaan bukan pajak lainnya sebesar Rp124.272.877.729 pada unit pengelola investasi
pemerintah (999.03) merupakan Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Loss Limit sebesar
Rp124.272.877.729 yang diterima dari PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo. Pendapatan
tersebut merupakan pendapatan IJP loss limit untuk pelaku usaha UMKM sebagai salah satu
program penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Sesuai dengan Pasal 11 ayat 4 sampai dengan 7 PMK nomor 71/PMK.08/2020 tentang Tata
Cara Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam pemberian dukungan berupa loss
limit, PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo yang melaksanakan penjaminan atas pemenuhan
kewajiban finansial atas kredit modal kerja yang diberikan oleh perbankan kepada pelaku
UMKM, pemerintah mendapatkan PNBP atas IJP loss limit. Dalam pelaksanaan terkait PNBP
loss limit, telah diatur bahwa tarif PNBP IJP loss limit ditetapkan sebesar 1 persen per tahun
dari plafon pinjaman yang dijamin oleh PT Askrindo dan PT Jamkrindo, serta atas PNBP
tersebut diterima Pemerintah maksimal 15 hari kerja setelah subsidi IJP diterima oleh PT
Askrindo dan PT Jamkrindo. Adapun realisasi PNBP yang berasal dari pendapatan IJP loss limit
adalah sebagai berikut.
Penerimaan bukan pajak lainnya pada unit pengelola investasi pemberian pinjaman (999.04)
sebesar Rp1.469.351.779.986 diperoleh dari aktifitas pemberian pinjaman yaitu Pendapatan
Bunga, Pendapatan Denda, dan Pendapatan Lain-Lain. Bagian terbesar dari pendapatan
tersebut adalah pendapatan bunga yaitu sebesar Rp1.467.753.962.510 atau 99,89 persen
dari total pendapatan pengelola pemberian pinjaman.
Penerimaan kembali transfer ke daerah dan dana desa Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) pada
unit pengelola transfer ke daerah dan dana desa (999.05) sebesar Rp3.264.533.372.596
didominasi oleh penerimaan atas lebih bayar DBH TAYL yang penyelesaiannya melalui
pemotongan penyaluran kurang bayar DBH sebesar Rp1.892.530.499.355 (57,97 persen) dan
penerimaan kembali transfer DAK Nonfisik TAYL sebesar Rp1.234.412.570.678 (37,81
persen). Selebihnya merupakan penerimaan kembali transfer TAYL atas DAK Fisik sebesar
Rp555.550 (0,0001 persen) dan Dana Desa sebesar Rp98.504.181.441 (3,01 persen), DK
DIY sebesar Rp33.423.771.779 (1,02 persen), dan DAU sebesar Rp5.661.793.793 (0,17
persen). Atas PNBP dari Dana Desa tersebut terdiri dari sisa Dana Desa dari kegiatan
rekonsiliasi pada RKUD dan RKD tahun 2015-2019 sebesar Rp98.480.465.441 dan setoran
sisa Dana Desa TA 2017 pada Desa Alimmebung atas temuan LHP APIP sebesar
Rp23.716.000.
Penerimaan kembali belanja subsidi tahun anggaran yang lalu pada unit pengelola belanja
subsidi (999.07) sebesar Rp980.754.405.418 didominasi oleh pelunasan piutang PT PLN
(Persero) atas kelebihan pembayaran subsidi listrik tahun 2019 sebesar Rp954.683.455.264
(97,34 persen). Selain itu terdapat pengembalian belanja subsidi bantuan uang muka
perumahan sebesar Rp23.815.179.542 (2,43 persen), pengembalian kelebihan belanja subsidi
subsidi bunga kredit program sebesar Rp2.254.526.612 (0,23 persen), dan pengembalian
belanja subsidi benih sebesar Rp876.468.004 (0,09 persen).
Realisasi pendapatan negara BA Belanja Lain-lain (999.08) Tahun 2020 sebesar
Rp11.756.793.171 seluruhnya merupakan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) lainnya.
Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp348.999.222.035 atau 96,74% dari
realisasi Tahun 2019 sebesar Rp360.756.015.206. Penurunan realisasi secara umum
disebabkan oleh penurunan pendapatan atas setoran penjualan Cadangan Beras Pemerintah
dalam rangka operasi pasar akibat telah diterapkan PMK Nomor 88/PMK.02/2020 yang

Catatan atas Laporan Keuangan 61


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

mengatur mekanisme pengelolaan CBP mekanisme pengelolaan CBP mulai tahun 2020 menjadi
sistem penggantian. Dengan mekanisme tersebut, penyaluran CBP tidak lagi menggunakan
persediaan pemerintah melainkan menggunakan stok bulog dan selanjutnya untuk kegiatan
Operasi pasar Pemerintah hanya membayarkan selisih antara harga pembelian (HPB) dengan
harga pejualan atas penggunaan beras yang disalurkan.
Penerimaan PNBP lainnya pada unit pengelola transaksi khusus (999.99) adalah sebesar
Rp19.601.231.133.146 (yang mencakup 53,99 persen dari seluruh PNBP lainnya BUN
sebesar Rp36.302.238.675.481). Penerimaan tersebut terutama berasal dari penerimaan
akumulasi iuran pensiun dari PT. Taspen dan PT. Asabri sebesar Rp7.948.205.994.000 (40,55
persen) untuk pembiayaan THR tahun 2020 para penerima pensiun sesuai dengan PMK Nomor
38/PMK.02/2020, pendapatan atas penempatan uang negara pada Bank Indonesia sebesar
Rp6.202.570.814.568 (31,64 persen), pendapatan dari selisih kurs dalam pengelolaan
rekening milik BUN sebesar Rp1.843.093.197.361 (9,40 persen), pendapatan minyak mentah
(DMO) sebesar Rp1.349.251.006.233 (6,88 persen), dan pendapatan dari pelaksanaan
Treasury Notional Pooling sebesar Rp784.356.353.108 (4,00 persen).

B.2.1.2. Penerimaan Hibah


Realisasi Penerimaan
Hibah Realisasi Anggaran atas Pendapatan Hibah selama Tahun 2020 sebesar neto
Rp18.832.815.220.624 atau 102,15 persen dari estimasi pendapatan yang terdapat dalam
DIPA TA 2020 sebesar Rp18.436.528.236.000. Realisasi pendapatan tersebut lebih besar
Rp13.335.471.227.703 atau 242,58 persen dibanding realisasi tahun 2019. Pendapatan
Hibah bersumber dari pendapatan hibah dalam negeri sebesar Rp16.998.016.624.642 dan
pendapatan hibah luar negeri sebesar Rp1.834.798.595.982. Rincian penerimaan hibah tahun
2020 dapat dilihat pada tabel berikut.
Uraian 2020 2019
Hibah Dalam Negeri 16.998.016.624.642 3.673.078.332.679
Hibah Langsung Bentuk Uang 16.998.016.624.642 3.673.078.332.679
Hibah Luar Negeri 1.834.798.595.982 1.824.265.660.242
Hibah Terencana Bilateral 152.509.083.261 284.221.022.174
Hibah Terencana Multilateral 381.371.801.314 305.016.747.985
Hibah Terencana Lainnya 0 2.434.194.125
Hibah Langsung Bentuk Uang 1.300.917.711.407 1.232.593.695.958
Jumlah 18.832.815.220.624 5.497.343.992.921

Pendapatan Hibah bersumber dari pendapatan hibah dalam negeri sebesar


Rp16.998.016.624.642 merupakan pendapatan hibah dalam negeri tidak melalui kuasa BUN
dan pendapatan hibah luar negeri sebesar Rp1.834.798.595.982 terdiri atas pendapatan
hibah luar negeri melalui kuasa BUN sebesar Rp533.880.884.575 dan pendapatan hibah luar
negeri tidak melalui kuasa BUN sebesar Rp1.300.917.711.407. Hal itu tampak pada gambar
berikut:

62 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kenaikan realisasi penerimaan hibah terutama dipengaruhi oleh hibah terkait dengan Pilkada,
hibah dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19, dan meningkatnya pemahaman dan
kesadaran K/L untuk melaporkan pendapatan hibah langsung kepada BUN. Terkait dengan
pandemi COVID-19 yang melanda tanah air sejak awal tahun 2020, terdapat hibah dari donor
dalam negeri maupun luar negeri kepada Pemerintah untuk menanggulangi COVID-19 tersebut.
Sampai dengan periode Tahun 2020, terdapat 213 hibah yang telah diregistrasi oleh Direktorat
Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, DJPPR dan Kanwil DJPb.

B.2.2. Belanja BUN

Realisasi Belanja BUN Realisasi Belanja BUN Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.535.863.762.087.909 atau 94,66
persen dari anggaran sebesar Rp1.515.286.260.910.000. Realisasi Belanja BUN terdiri dari
(i) Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp773.333.585.931.730 dan (ii) Transfer ke Daerah dan
Dana Desa sebesar Rp762.530.176.156.179.

B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020 adalah sebesar Rp773.333.585.931.730
Pemerintah Pusat atau 90,96 persen dari anggaran sebesar Rp850.186.439.474.000. Belanja Pemerintah Pusat
menurut jenis belanja antara lain terdiri atas: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Pembayaran
Bunga Utang, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, dan Belanja Lain-lain.

B.2.2.1.1.Belanja Pegawai
Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai Tahun 2020 adalah sebesar Rp135.564.022.333.491 atau sebesar
98,49 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp137.638.890.824.000. Realisasi tersebut jika
dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp126.878.527.745.495 mengalami
kenaikan sebesar Rp8.685.494.587.996 atau 6,85 persen. Kenaikan tersebut terjadi karena
terdapat kenaikan jumlah penerima manfaat pensiun sebanyak 134.307 orang pada Tahun
2020 dan adanya kenaikan belanja iuran Jaminan Kesehatan atas kenaikan tarif iuran yang
dibayar pemerintah dari semula 3 persen menjadi 4 persen serta kenaikan dasar perhitungan
iuran yang semula hanya gaji pokok dan tunjangan keluarga menjadi gaji, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan/umum, tunjangan profesi dan tunjangan kinerja/tambahan penghasilan
sesuai dengan Perpres Nomor 75 Tahun 2019.

Catatan atas Laporan Keuangan 63


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Belanja pegawai terdiri dari belanja pensiun dan uang tunggu sebesar
Rp125.525.829.327.121 dan belanja program jaminan sosial pegawai sebesar
Rp10.038.193.006.370.

B.2.2.1.2. Belanja Barang


Realisasi Belanja Barang Realisasi belanja barang Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.138.898.577.538 atau 85,44
persen dari anggaran sebesar Rp1.333.036.111.000. Realisasi belanja barang Tahun 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp630.452.897.385 atau 124 persen bila dibandingkan dengan
tahun 2019 yang sebesar Rp508.445.680.153. Salah satu penyebabnya adalah perubahan
kebijakan penyajian belanja fee pelayanan pos/bank persepsi dan belanja jasa perbendaharaan
pada satker TK DJPb di tahun 2019 disajikan sebagai belanja lain-lain. Rincian belanja barang
Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Uraian Anggaran Realisasi %
1 Satker TK DJPb (987361) 608.715.796.000 435.799.548.221 71,59%
2 Satker TK BKF (984438) 71.590.958.000 60.485.394.165 84,49%
3 Satker TK DJPPR (978010) 258.800.000.000 258.800.000.000 100,00%
4 Satker TK DJPPR (999902) 326.070.000.000 326.070.000.000 100,00%
5 Satker TK DJPPR (999903) 764.200.000 764.200.000 100,00%
6 Satker TK DJPPR (999982) 67.095.157.000 56.979.435.152 84,92%
Jumlah 1.333.036.111.000 1.138.898.577.538 85,44%

Belanja Barang pada satker TK DJPb sebesar Rp435.799.548.221 atau 71,59 persen dari
anggarannya sebesar Rp608.715.796.000. Realisasi tersebut terdiri dari:
a. Belanja Fee Pelayanan Bank/Pos Persepsi sebesar Rp434.776.843.000.
b. Belanja Jasa Pelayanan Perbendaharaan sebesar Rp1.022.705.221.
Belanja Barang pada satker TK BKF (984438) sebesar Rp60.485.394.165 atau 84,49 persen
dari anggarannya sebesar Rp71.590.958.000. Adanya kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia telah diupayakan untuk tidak
berpengaruh kepada pembayaran kontribusi dan trust fund. Seluruh pembayaran kontribusi dan
trust fund Pemerintah Republik Indonesia kepada Organisasi Internasional dapat dilakukan
secara optimal sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan serta tidak terdapat perubahan
anggaran. Realisasi lebih rendah dari pagu anggaran, dikarenakan keberhasilan BKF dalam
menegosiasi pembayaran kontribusi terhadap USAID Trust Fund. Pada Tahun Anggaran 2018
dan 2019 tagihan dari USAID berjumlah 15 Milyar sehingga pada perencanaan Tahun
Anggaran 2020 dianggarkan sebesar 15 Milyar. Namun, BKF berhasil menegosiasi tagihan
tersebut sehingga hanya ditagihkan 5 Milyar dan BKF dapat melakukan penghematan sebesar
10 Milyar. Selain itu, terdapat selisih kurs antara kurs yang dianggarkan dengan kurs saat
pembayaran, sehingga menyebabkan terjadinya selisih antara pagu anggaran dan realisasi
pembayaran kepada Organisasi Internasional. Realisasi pembayaran kontribusi dan trust fund
pada Tahun Anggaran 2020 merupakan pembayaran kontribusi kepada 10 Organisasi
Internasional dengan rincian sebagai berikut:

64 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

31 Desember 2020
Mata
Uraian Anggaran SP2D Tgl SP2D Kurs SP2D (IDR)
Uang
OFID 5.472.000.000 USD 380.000 25-Jun-20 14.231 5.407.780.000
OECD BEPS
852.863.000 EUR 53.800 30-Dec-20 17.330,11 932.359.918
Project
OECD GFTEI 887.513.000 EUR 42.353,93 25-Jun-20 16.004,91 677.870.631
USAID Trust Fund 15.000.000.000 IDR 5.000.000.000 25-Jun-20 1 5.000.000.000
ASEAN ICT Fund 1.440.000.000 USD 100.000 28-Dec-20 14.184 1.418.400.000
ADF 43.243.200.000 USD 3.003.000 30-Dec-20 14.105 42.357.315.000
MAC 31.595.000 EUR
3.429,93 25-Jun-20 16.004,89 54.895.652
MCAA 61.347.000 EUR
CTS 787.500.000 EUR 50.000 30-Dec-20 17.330,11 866.505.500
TCF IAEA 3.814.940.000 EUR 229.839 13-Jul-20 16.403,95 3.770.267.464
JUMLAH 71.590.958.000 60.485.394.165
Realisasi belanja barang pada satker DJPPR per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp642.613.635.152 atau sebesar 98,45 persen dari pagu anggaran Tahun 2020 sebesar
Rp652.729.357.000. Realisasi tersebut terdiri dari realisasi Belanja Dukungan Kelayakan
SPAM Umbulan senilai Rp326.070.000.000; Belanja Dukungan Kelayakan SPAM Kota Bandar
Lampung senilai Rp258.800.000.000; Belanja Fasilitas Penyiapan Proyek senilai
Rp56.979.435.152; dan Belanja Kompensasi Penugasan Dukungan Loss Limit
Rp764.200.000.
Belanja Kontribusi Dana Dukungan Kelayakan, pencairan dananya dilakukan mengikuti jadwal
yang telah ditetapkan pada Surat Dukungan Kelayakan setelah syarat kemajuan proyek, baik
dari sisi konstruksi maupun finansial, telah terpenuhi., Pada tahun anggaran 2020, terdapat
dua kali pencairan dana Dukungan Kelayakan untuk Proyek SPAM Umbulan Tahap IV dan
Tahap V yang belum diselesaikan di tahun 2019. Selain itu, terdapat penambahan alokasi dan
pencairan dana dukungan kelayakan untuk Proyek KPBU SPAM Kota Bandar Lampung Tahap
I dan II senilai Rp258.800.000.000.
Realisasi belanja fasilitas penyiapan proyek Tahun 2020 terjadi penurunan capaian keluaran
yang mempengaruhi jumlah penggantian biaya penugasan fasilitas penyiapan proyek kepada
BUMN Pelaksana Penugasan hingga tanggal 31 Desember 2020.
Kenaikan realisasi belanja transaksi khusus di DJPPR pada tahun 2020 juga dipengaruhi
adanya penambahan satker pengelola pembayaran kompensasi penugasan dukungan loss limit
yang realisasinya mencapai Rp764.200.000 pada tahun 2020.

B.2.2.1.3. Pembayaran Bunga Utang

Realisasi Cicilan Bunga Realisasi belanja pembayaran bunga utang Tahun 2020 adalah sebesar
Utang Rp314.088.112.296.556 atau 92,71 persen dari anggaran sebesar
Rp338.784.308.000.000. Realisasi belanja pembayaran bunga utang Tahun 2020 tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp38.566.946.886.337 atau 14 persen dari realisasi Tahun
2019. Kenaikan tersebut seiring adanya pertambahan utang pada tahun 2019 dan 2020.
Realisasi tersebut terdiri dari pembayaran bunga utang luar negeri sebesar
Rp16.933.374.767.759, pembayaran bunga utang Surat Berharga Negara sebesar
Rp296.564.017.745.293, dan pembayaran bunga pinjaman dalam negeri senilai

Catatan atas Laporan Keuangan 65


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp590.719.783.504. Adapun komposisi belanja pembayaran bunga tersebut dapat dilihat


sebagai berikut:
Jenis Belanja 2020 2019
Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri 16.933.374.767.759 21.445.197.411.367
Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri 297.154.737.528.797 254.075.967.998.852
Jumlah 314.088.112.296.556 275.521.165.410.219
Realisasi pembayaran bunga Pinjaman Luar Negeri Tahun Anggaran 2020 mengalami
penurunan 21,04 persen dibandingkan Tahun 2019. Penurunan tersebut karena adanya
penurunan pembayaran akibat pembayaran pokok tahun 2019 dan terdapat skedul
pembayaran pokok untuk penarikan pinjaman program baru tahun 2020 tidak berada di tahun
yang sama. Rincian belanja pembayaran bunga utang luar negeri Tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
KODE KEGIATAN/SUBKEGIATAN /JENIS BELANJA/RINCIAN 2020 2019
541411 Belanja Bunga Pinjaman Program 8.379.192.769.286 11.553.444.067.589
541419 Belanja Biaya/Kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Program 245.610.120.997 100.552.464.466
541421 Belanja Bunga Pinjaman Proyek 7.385.275.339.383 8.847.493.228.186
541421 Pengembalian Belanja Bunga Pinjaman Proyek (130.342.359)
541429 Belanja Biaya/Kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Proyek 923.026.216.543 943.218.054.388
541429 Belanja Biaya/Kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Proyek (8.722.523)
541461 Belanja Pembayaran Biaya Transfer Pinjaman Luar Negeri 409.386.432 489.596.738
JUMLAH PEMBAYARAN BUNGA UTANG LUAR NEGERI 16.933.374.767.759 21.445.197.411.367

Terdapat pengembalian pembayaran bunga sebesar eq USD8.684,28 eq. Rp130.342.359 dari


Kuwait Fund for Arab Development ke Rekening Kas Umum Negara dalam Valuta USD pada
tanggal 8 Mei 2020 atas loan id 97801000. Selain itu terdapat pengembalian pembayaran
Biaya/kewajiban lainnya terhadap Pinjaman Proyek sebesar USD593,49 eq Rp8.722.523 dari
BNI Seoul Korea ke Rekening Kas Umum Negara dalam Valuta USD pada tanggal 26 Oktober
2020 atas loan id 28800001.
Realisasi pembayaran bunga Surat Berharga Negara Tahun Anggaran 2020 mengalami
kenaikan dibandingkan realisasi Tahun 2019 sebesar 16,98 persen, hal ini disebabkan karena
bertambahnya pembiayaan yang bersumber dari SBN dan meningkatnya outstanding SBN.
Rincian belanja pembayaran bunga utang dalam negeri SBN Tahun 2020 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

66 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

KEGIATAN/SUBKEGIATAN /JENIS
KODE 2020 2019
BELANJA/RINCIAN
541211 Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara - Rupiah 192.575.813.259.737 164.546.102.741.906
Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Obligasi
541211 (2.696.798.459.183) (2.534.916.148)
Negara - Rupiah
Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban lainnya Bunga
541219 120.809.813.682 114.302.414.090
Obligasi Negara
541231 Belanja Pembayaran Bunga Pinjaman Dalam Negeri 590.719.783.504 562.706.663.882
541251 Belanja Bunga Obligasi Negara - Valas 38.562.302.013.661 36.176.738.014.155
Belanja Biaya/Kewajiban lainnya - Bunga Obligasi
541259 68.027.322.426 81.057.207.629
Negara
Pengembalian Belanja Biaya/Kewajiban lainnya -
541259 (205.532.550)
Bunga Obligasi Negara
541311 Belanja Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang 40.605.007.432.371 31.858.862.017.421
Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban lainnya
541312 156.387.006.408 132.542.448.817
Imbalan SBSN Jangka Panjang
Belanja Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang
541341 9.804.289.137.500 8.887.673.175.000
- Valas
Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban lainnya
541342 26.758.809.000 23.014.923.000
Imbalan SBSN Jangka Panjang Valas
Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban
541342 - (14.117.000)
lainnya Imbalan SBSN Jangka Panjang Valas
Belanja Pembayaran Discount Surat Perbendaharaan
542111 1.272.955.870.000 3.037.865.016.000
Negara Dalam Negeri
Belanja Pembayaran Discount Obligasi Negara
542121 7.455.070.912.768 4.532.429.118.500
Dalam Negeri
542141 Biaya Pembayaran Discount Obligasi Negara Valas 685.576.218.100 352.839.801.000
Belanja Pembayaran Loss on Bond Redemption atas
544111 - 383.890.000.000
Pembelian Kembali Obligasi
Belanja Pembayaran Discount SBSN - Jangka
545111 7.494.703.691.373 2.075.094.115.600
Panjang
545131 Belanja Pembayaran Discount SPN-Syariah 433.320.250.000 1.313.399.375.000
JUMLAH PEMBAYARAN BUNGA UTANG DALAM NEGERI 297.154.737.528.797 254.075.967.998.852

Pengembalian belanja pembayaran bunga Obligasi Negara – Rupiah (akun 541211) TA 2020
sebesar Rp2.696.798.459.183 merupakan pengembalian belanja yang berasal dari kontribusi
BI atas PG sebesar Rp1.753.214.980.000, kontribusi BI atas NPG sebesar
Rp941.773.886.995, dan pengembalian atas kelebihan pembayaran bunga atas SRBI-
01/MK/2003 sebesar Rp1.809.592.188. Rincian selengkapnya atas kontribusi BI
sebagaimana pada Catatan Penting Lainnya.
Realisasi pembayaran bunga Pinjaman Dalam Negeri mengalami kenaikan dibandingkan
realisasi Tahun 2019 sebesar 4,98 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya pertambahan
Pinjaman Dalam Negeri pada tahun 2019.

B.2.2.1.4. Belanja Subsidi


Realisasi Belanja Subsidi Tahun 2020 adalah sebesar Rp196.231.455.278.876 atau 81,35
persen dari pagu anggarannya sebesar Rp241.219.178.739.000. Sedangkan realisasi Belanja
Subsidi Tahun 2019 adalah sebesar Rp201.802.566.846.111 sehingga apabila dibandingkan
dengan Tahun 2019, Realisasi Belanja Subsidi Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp5.571.111.567.235 atau sebesar 2,76 persen.
Anggaran Belanja Subsidi berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian

Catatan atas Laporan Keuangan 67


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar
Rp192.023.203.430.000 dengan rincian sebagai berikut.
NO FUNGSI, SUB FUNGSI, PROGRAM, KEGIATAN ANGGARAN
01 Pelayanan Umum 11.542.556.273.000
01.90 Pelayanan Umum Pemerintahan 11.542.556.273.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 11.542.556.273.000
Pengelolaan Subsidi Pajak 11.542.556.273.000
04 Ekonomi 174.753.270.534.000
04.01 Perdagangan, Pengembangan Usaha, Koperasi dan UKM 49.734.224.438.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 49.734.224.438.000
Pengelolaan Subsidi Bunga Kredit Program 91.163.319.000
Pengelolaan Subsidi IJP KUR dan Bunga KUR 49.237.486.783.000
Pengelolaan Subsidi Bea Masuk 405.574.336.000
04,03 Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan 24.527.384.696.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 24.527.384.696.000
Pengelolaan Subsidi Pupuk 24.527.384.696.000
04,05 Bahan Bakar dan Energi 95.607.369.467.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 95.607.369.467.000
Pengelolaan Subsidi Energi 95.607.369.467.000
04,08 Transportasi 4.716.604.391.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 4.716.604.391.000
Pengelolaan Subsidi PSO Perkeretaapian 2.670.304.391.000
Pengelolaan Subsidi PSO Angkutan Laut 2.046.300.000.000
04,09 Telekomunikasi dan Informatika 167.687.542.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 167.687.542.000
Pengelolaan Subsidi PSO untuk Informasi Publik Bidang Pers 167.687.542.000
06 Perumahan dan Fasilitas Umum 5.394.307.000
06.90 Perumahan dan Fasilitas Umum Lainnya 5.394.307.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 5.394.307.000
Pengelolaan Subsidi Bunga untuk Air Bersih 5.394.307.000
11 Perlindungan Sosial 5.721.982.316.000
11.04 Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak-Anak dan Keluarga 5.721.982.316.000
11.07 Bantuan Perumahan 5.721.982.316.000
999.07.11 Program Pengelolaan Subsidi 5.721.982.316.000
Pengelolaan Subsidi Perumahan 5.721.982.316.000
JUMLAH TOTAL 192.023.203.430.000

Perkembangan Anggaran Belanja Subsidi menurut Kementerian Negara/Lembaga Pengguna


Dana Belanja Subsidi Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

68 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Anggaran 2020 Anggaran 2020 Kenaikan/


No. Satker %
(DIPA Akhir) (DIPA AWAL) (Penurunan)
1 Kementerian Keuangan 172.101.145.863.000 136.975.960.998.000 35.125.184.865.000 25,64
- Direktorat Jenderal Anggaran 110.405.161.060.000 125.342.243.000.000 (14.937.081.940.000) (11,92)
- Direktorat Jenderal Perbendaharaan 27.288.344.625.000 91.161.725.000 27.197.182.900.000 29.834,0
- Ditjen PPR 9.733.000.000.000 0 9.733.000.000.000 100,00
- Direktorat Jenderal Pajak 24.674.640.178.000 11.542.556.273.000 13.132.083.905.000 113,77
2 Kementerian Pertanian 35.477.464.269.000 26.627.381.556.000 8.850.082.713.000 33,24
- Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 35.477.464.269.000 26.627.381.556.000 8.850.082.713.000 33,24
3 Kementerian Perhubungan 4.716.604.390.000 4.716.604.390.000 0 -
- Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2.670.304.390.000 2.670.304.390.000 0 -
- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 2.046.300.000.000 2.046.300.000.000 0 -
4 Kementerian Pekerjaan Umum 5.727.376.606.000 4.474.586.585.000 1.252.790.021.000 28,00
-- Direktorat
Direktorat Jenderal
Jenderal Cipta Karya
Pembiayaan 5.394.307.000 5.394.307.000 0 -
Infrastruktur PU dan Perumahan 5.721.982.299.000 4.469.192.278.000 1.252.790.021.000 28,03
5 Kementerian Kominfo 167.687.542.000 167.687.542.000 0 -
- Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik 167.687.542.000 167.687.542.000 0 -
6 Kementerian Koperasi dan UKM 19.669.038.733.000 13.950.340.033.000 5.718.698.700.000 40,99
- Deputi Bidang Pembiayaan 18.917.340.033.000 13.950.340.033.000 4.967.000.000.000 35,60
- Deputi Restrukturisasi Usaha 751.698.700.000 0 751.698.700.000 100,00
7 BPOM 13.900.000.000 13.900.000.000 0 -
- BPOM 13.900.000.000 13.900.000.000 0 -
8 Kementerian BUMN 2.371.000.000.000 0 2.371.000.000.000 100,00
- Sekretaris Kementerian BUMN 2.371.000.000.000 0 2.371.000.000.000 100,00
9 Kementerian Perindustrian 974.961.336.000 391.674.336.000 583.287.000.000 148,92
- Direktorat Jenderal ILMATAE 266.448.787.000 152.111.787.000 114.337.000.000 75,17
- Direktorat Jenderal IKFT 429.667.549.000 237.462.549.000 192.205.000.000 80,94
- Direktorat Jenderal IKMA 412.000.000 0 412.000.000 100,00
- Direktorat Jenderal Industri Agro 278.433.000.000 2.100.000.000 276.333.000.000 13.158,7
Jumlah 241.219.178.739.000 187.318.135.440.000 53.901.043.299.000 28,78

DIPA belanja subsidi listrik sebesar Rp62.658.474.777.000 terdiri dari anggaran subsidi listrik
reguler sebesar Rp51.039.894.936.000 dan anggaran diskon listrik sebesar
Rp11.618.579.841.000. Anggaran diskon listrik seluruhnya bersumber dari pergeseran
anggaran BA 999.08 Belanja Lain-lain. Dari anggaran diskon listrik sebesar
Rp11.618.579.841.000, anggaran yang masuk dalam Perpres no. 72 tahun 2020 tentang
Perubahan atas Perpres no. 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN TA
2020 sebesar Rp3.455.069.445.000.
DIPA belanja subsidi pupuk sebesar Rp35.477.464.269.000, sedangkan anggaran yang masuk
dalam Perpres no. 72 tahun 2020 sebesar Rp24.527.384.696.000. Penambahan anggaran
sebesar Rp10.950.079.573.000 digunakan untuk penambahan volume penyaluran pupuk
bersubsidi dan pembayaran kekurangan bayar subsidi pupuk tahun 2017, 2018, dan 2019.
DIPA belanja subsidi elpiji sebesar Rp32.810.891.192.000, sedangkan anggaran yang masuk
dalam Perpres no. 72 tahun 2020 sebesar Rp23.456.496.586.000. Penambahan anggaran
karena adanya perubahan parameter harga minyak mentah Indonesia/ICP dan nilai tukar
Rupiah.
DIPA belanja subsidi pajak DTP sebesar Rp24.674.640.178.000, sedangkan anggaran yang
masuk dalam Perpres no. 72 tahun 2020 sebesar Rp11.542.556.273.000. Penambahan
anggaran sebesar Rp13.132.083.905.000 digunakan untuk keperluan penyelesaian
kekurangan pembayaran subsidi pajak penghasilan ditanggung pemerintah berdasarkan hasil

Catatan atas Laporan Keuangan 69


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

audit BPK RI atas LKPP Tahun 2018 sebesar Rp1.222.760.000.000 dan dalam rangka
penanganan pandemi COVID-19 sebesar Rp11.909.323.905.000.
Perbandingan Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 dan Tahun 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
31 Desember 2020 Kenaikan/(Penurunan)
Uraian Tahun 2019
Anggaran Realisasi (Rp) %
Belanja Subsidi
- Reguler 167.335.740.196.000 162.834.571.951.075 201.802.566.846.111 (38.967.994.895.036) (19,31)
- PC PEN 73.883.438.543.000 33.396.883.327.801 - 33.396.883.327.801 100,00
Jumlah 241.219.178.739.000 196.231.455.278.876 201.802.566.846.111 (5.571.111.567.235) (2,76)

Adapun anggaran dan realisasi belanja subsidi menurut Kementerian Negara/Lembaga


Pengguna Dana Belanja Subsidi Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No. Satker Anggaran Realisasi %
1 Kementerian Keuangan 172.101.145.863.000 133.419.365.158.088 77,52
- Direktorat Jenderal Anggaran 110.405.161.060.000 108.840.533.952.842 98,58
- Ditjen Perbendaharaan 27.288.344.625.000 6.385.605.700.138 23,40
- Direktorat Jenderal Pajak 24.674.640.178.000 17.092.509.187.614 69,27
- DJPPR 9.733.000.000.000 1.100.716.317.494 11,31
2 Kementerian Pertanian 35.477.464.269.000 34.236.900.514.015 96,50
- Ditjen PSP 35.477.464.269.000 34.236.900.514.015 96,50
3 Kementerian Perhubungan 4.716.604.390.000 4.595.045.105.197 97,42
- Ditjen Perkeretaapian 2.670.304.390.000 2.548.745.105.810 95,45
- Ditjen Perhubungan Laut 2.046.300.000.000 2.046.299.999.387 100,00
4 Kementerian PUPR 5.727.376.606.000 3.398.696.655.748 59,34
- Ditjen Cipta Karya 5.394.307.000 4.695.609.339 87,05
- Ditjen Pembiayaan Perumahan 5.721.982.299.000 3.394.001.046.409 59,32
5 Kementerian Kominfo 167.687.542.000 151.853.103.000 90,56
- Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik 167.687.542.000 151.853.103.000 90,56
6 Kementerian KUKM 19.669.038.733.000 18.739.009.328.525 95,27
- Deputi Bidang Pembiayaan 18.917.340.033.000 18.706.739.930.341 98,89
- Deputi Bid Restrukturisasi Usaha 751.698.700.000 32.269.398.184 4,29
7 BPOM 13.900.000.000 7.043.983.000 50,68
- BPOM 13.900.000.000 7.043.983.000 50,68
8 Kementerian BUMN 2.371.000.000.000 1.457.106.553.933 61,46
- Sekretariat Kementerian BUMN 2.371.000.000.000 1.457.106.553.933 61,46
9 Kementerian Perindustrian 974.961.336.000 226.434.877.370 23,23
- Direktorat Jenderal ILMATAE 266.448.787.000 58.716.527.906 22,04
- Direktorat Jenderal IKFT 429.667.549.000 96.190.862.700 22,39
- Direktorat Jenderal IKMA 412.000.000 0 -
- Direktorat Jenderal Industri Agro 278.433.000.000 71.527.486.764 25,69
Jumlah 241.219.178.739.000 196.231.455.278.876 81,35

70 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Terdapat pengembalian belanja selama Tahun 2020 sebesar Rp30.571.010.462, yaitu pada
satker Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR dengan rincian:
1. Belanja Subsidi bunga/subsidi margin program PEN pada satker Ditjen Perbendaharaan
sebesar Rp27.895.068.769
2. Belanja Subsidi Bunga KPR sebesar Rp21.125.152
3. Belanja Subsidi Bunga KPR -Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar Rp.2.654.816.541
Rincian realisasi belanja subsidi menurut jenis subsidi Tahun 2020 dan 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Persentase
Uraian 2020 2019 Kenaikan/ (Penurunan) Kenaikan/
(penurunan)
Subsidi Reguler 162.834.571.951.076 201.802.566.846.111 (38.967.994.895.035)
Subsidi Minyak Solar 13.621.677.403.000 27.287.776.810.886 (13.666.099.407.886) - 50,08
Subsidi Minyak Tanah 1.304.445.320.933 2.770.731.238.258 (1.466.285.917.325) - 52,92
Subsidi Elpiji 32.810.891.192.000 54.150.841.096.873 (21.339.949.904.873) - 39,41
Subsidi Listrik 49.655.080.902.612 52.666.457.809.744 (3.011.376.907.132) - 5,72
Subsidi PPh DTP 12.762.355.715.792 11.153.533.500.306 1.608.822.215.486 14,42
Subsidi BM-DTP 142.402.113.700 354.326.302.000 (211.924.188.300) - 59,81
Subsidi Bunga KKP dan Energi 12.650.384.255 6.047.109.076 6.603.275.179 109,20
Subsidi Bungan Kredit Biofuel (KPEN-RP) 25.519.545.572 13.481.673.580 12.037.871.992 89,29
Subsidi Risk Sharing KKPE 12.293.309.096 0 12.293.309.096 100,00
Subsidi Imbalan Jasa Penjamin KUR 156.480.235.150 47.813.614.505 108.666.620.645 227,27
Subsidi Kredit Sektor Peternakan 1.530.671.052 7.726.239.785 (6.195.568.733) - 80,19
Subsidi Kredit Resi Gudang 703.395.225 456.859.098 246.536.127 53,96
Subsidi Pupuk 31.099.691.311.154 34.308.308.749.200 (3.208.617.438.046) - 9,35
Subsidi PT KAI 2.548.745.105.810 2.169.074.920.170 379.670.185.640 17,50
Subsidi/PSO PT. PELNI 2.046.299.999.387 1.817.907.763.920 228.392.235.467 12,56
Subsidi PSO lainnya 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800) - 2,74
Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 13.570.736.962.454 10.613.838.563.082 2.956.898.399.372 27,86
Subsidi Bunga KPR 2.751.757.280.884 3.529.392.366.828 (777.635.085.944) - 28,26
Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000 748.720.000.000 (589.262.000.000) - 369,54
Subsidi PEN 33.396.883.327.801 0 33.396.883.327.801
Subsidi Diskon Listrik - Penanganan Pandemi Covid-19 11.448.439.134.297 0 11.448.439.134.297 100,00
Subsidi BUM Perumahan - Penanganan Pandemi covid-19 367.038.000.000 0 367.038.000.000 100,00
Subsidi Bunga KPR - Penanganan Pandemi Covid-19 115.747.765.525 0 115.747.765.525 100,00
Subsidi KUR - Penanganan Pandemi Covid-19 4.984.218.342.076 0 4.984.218.342.076 100,00
Subsidi PPh-DTP-Penanganan Pandemi covid-19 2.393.934.838.886 0 2.393.934.838.886 100,00
Subsidi BM-DTP-Penanganan Pandemi covid-19 91.076.746.670 0 91.076.746.670 100,00
Subsidi Bunga/Margin Prog PEN- Penanganan Pandemi Covid-19 7.822.284.347.056 0 7.822.284.347.056 100,00
Subsidi IJP Program PEN - Penanganan Pandemi Covid-19 1.100.716.317.494 0 1.100.716.317.494 100,00
Subsidi PPN-DTP-Penanganan Pandemi covid-19 1.936.218.632.936 0 1.936.218.632.936 100,00
Subsidi Pupuk Pogram PEN-Penanganan Pandemi 3.137.209.202.861 0 3.137.209.202.861 100,00
Jumlah 196.231.455.278.877 201.802.566.846.111 (5.571.111.567.234) - 2,76

Realisasi Belanja Subsidi Tahun 2020 pada 8 (delapan) Kementerian Negara/Lembaga sebagai
berikut.
a. Kementerian Keuangan
Pada 31 Desember 2020, Kementerian Keuangan menerima anggaran Belanja Subsidi
sebesar Rp172.101.145.863.000. Realisasi belanja subsidi samapai dengan 31 Desember
2020 sebesar Rp133.419.365.158.088 atau 77,52 persen dari pagu anggaran. Pada
Tahun 2019 realisasi belanja subsidi sebesar Rp148.057.052.337.606, sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 mengalami

Catatan atas Laporan Keuangan 71


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

penurunan sebesar Rp14.637687.179.518 (9,89 persen). Rincian Belanja Subsidi per Unit
Eselon I Kementerian Keuangan Tahun 2020 dan Tahun 2019 disajikan pada tabel berikut.
Tahun 2020 Tahun 2019
NO UNIT ESELON I
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
1 Ditjen Anggaran 110.405.161.060.000 108.840.533.952.842 178.168.084.488.000 136.875.806.955.761

2 Ditjen Pajak 27.288.344.625.000 6.385.605.700.138 75.296.322.000 27.711.881.539


3 Ditjen Perbendaharaan 24.674.640.178.000 17.092.509.187.614 11.184.030.892.000 11.153.533.500.306

4 Ditjen PPR 9.733.000.000.000 1.100.716.317.494


Total 172.101.145.863.000 133.419.365.158.088 189.427.411.702.000 148.057.052.337.606

Rincian Realisasi Belanja Subsidi per jenis subsidi Tahun 2020 dan 2019 disajikan pada
tabel berikut.
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019 N aik/turun %
Re gule r 110.207.147.839.537 148.057.052.337.606 -3,78499E+13 -26
Subsidi M inyal Solar 13.621.677.403.000 27.287.776.810.886 -13.666.099.407.886 -50,08
Subsidi M inyak Tanah 1.304.445.320.933 2.770.731.238.258 -1.466.285.917.325 -52,92
Subsidi Elpiji 32.810.891.192.000 54.150.841.096.873 -21.339.949.904.873 -39,41
Subsidi Listrik 49.655.080.902.612 52.666.457.809.744 -3.011.376.907.132 -5,72
Subsidi PPh DTP 12.762.355.715.792 11.153.533.500.306 1.608.822.215.486 14,42
Subsidi Bunga KKP dan Energi 12.650.384.255 6.047.109.076 6.603.275.179 109,20
Subsidi Bunga Risk Sharing KKPE 12.293.309.096 - 12.293.309.096 100,00
Subsidi Bunga Kre dit Biofue l (KPEN -RP) 25.519.545.572 13.481.673.580 12.037.871.992 89,29
Subsidi Kre dit Se ktor Pe te rnakan 1.530.671.052 7.726.239.785 -6.195.568.733 -80,19
Subsidi Kre dit Re si Gudang 703.395.225 456.859.098 246.536.127 53,96
PEN 23.212.217.318.552 - 23.212.217.318.552 100,00
Subsidi Diskon Listrik - Pe nanganan Pande mi c ovid-19
11.448.439.134.297 - 11.448.439.134.297 100,00
Subsidi PPh-DTP-Penanganan Pande mi c ovid-19 2.393.934.838.886 - 2.393.934.838.886 100,00
Subsidi PPN -DTP-Pe nanganan Pandemi c ovid-19 1.936.218.632.936 - 1.936.218.632.936 100,00
IJP Prog PEN - Pe nanganan Pande mi Covid-19 1.100.716.317.494 - 1.100.716.317.494 100,00
Bunga/M argin Prog PEN -Penanganan Pande mi Covid-19
6.332.908.394.939 - 6.332.908.394.939 100,00
Jumlah 133.419.365.158.089 148.057.052.337.606 - 14.637.687.179.517 -9,89

Direktorat Jenderal Anggaran


Pagu Anggaran Subsidi Energi pada Direktorat Jenderal Anggaran Tahun 2020 adalah
sebesar Rp110.405.161.060.000. Realisasi Belanja Subsidi Energi Tahun 2020 sebesar
Rp108.840.533.952.842 atau 98,58 persen dari pagu anggarannya. Realisasi Belanja
Subsidi Energi tersebut, Rp28.035.273.002.919 (20,48 persen) lebih kecil dari
realisasinya pada Tahun 2019 sebesar Rp136.875.806.955.761.
Realisasi pembayaran Subsidi Energi Tahun 2020 pada Direktorat Jenderal Anggaran
dapat dilihat pada tabel berikut.

72 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

%
No Keterangan Anggaran Realisasi
APBNP
1 Subsidi BBM 14.935.795.091.000 14.926.122.723.933 99,94%
a. Minyak Solar 13.621.679.053.000 13.621.677.403.000 100,00%
b. Minyak Tanah 1.314.116.038.000 1.304.445.320.933 99,26%
2 Subsidi LPG 3 Kg 32.810.891.192.000 32.810.891.192.000 100,00%
3 Subsidi Listrik 62.658.474.777.000 61.103.520.036.909 97,52%
a. Subsidi listrik murni 51.039.894.936.000 49.655.080.902.612 97,29%
b. Diskon listrik 11.618.579.841.000 11.448.439.134.297 98,54%
Jumlah 110.405.161.060.000 108.840.533.952.842 98,58%

Realisasi pembayaran subsidi JBT pada Tahun Anggaran 2020 sebesar


Rp14.926.122.723.933 terdiri atas 2 jenis, yaitu Minyak Solar dan Minyak Tanah,
dengan rincian masing-masing sebagai berikut:
 Pembayaran sebesar Rp13.621.677.403.000 merupakan pembayaran subsidi JBT
Jenis Minyak Solar, yang terdiri atas:
- Rp12.465.764.535.543 merupakan pembayaran subsidi JBT Jenis Minyak
Solar tahun 2020 kepada PT Pertamina (Persero);
- Rp112.254.867.457 merupakan pembayaran subsidi JBT Jenis Minyak Solar
tahun 2020 kepada PT AKR Corporindo, Tbk.
- Rp1.021.996.954.166 merupakan pembayaran sebagian kekurangan subsidi
JBT Jenis Minyak Solar tahun 2018 kepada PT Pertamina (Persero).
- Rp21.661.045.834 merupakan pembayaran kekurangan subsidi JBT Jenis
Minyak Solar tahun 2018 kepada PT AKR Corporindo, Tbk.
 Pembayaran sebesar Rp1.304.445.320.933 merupakan pembayaran subsidi JBT
Jenis Minyak Tanah, yang terdiri atas::
- Rp1.113.774.909.428 merupakan pembayaran subsidi JBT Jenis Minyak
Tanah tahun 2020 kepada PT Pertamina (Persero), terdiri atas subsidi harga
sebesar Rp1.011.845.834.226 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas
penyerahan JBT Jenis Minyak Tanah oleh PT Pertamina (Persero) kepada
Pemerintah sebesar Rp101.929.075.202.
- Rp190.670.411.505 merupakan pembayaran sebagian kekurangan subsidi JBT
Jenis Minyak Tanah tahun 2018 kepada PT Pertamina (Persero), terdiri atas
subsidi harga sebesar Rp176.634.007.162 dan PPN atas penyerahan JBT
Jenis Minyak Tanah oleh PT Pertamina (Persero) kepada Pemerintah sebesar
Rp14.036.404.343.
Sementara itu, realisasi pembayaran subsidi LPG Tabung 3 Kg pada Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp32.810.891.192.000 yang terdiri atas:
 Pembayaran sebesar Rp31.576.521.541.350 merupakan pembayaran subsidi LPG
Tabung 3 Kg tahun 2020 kepada PT Pertamina (Persero), terdiri atas subsidi harga
sebesar Rp28.705.928.356.000 dan PPN atas penyerahan LPG Tabung 3 Kg oleh
PT Pertamina (Persero) kepada Pemerintah sebesar Rp2.870.593.185.350;
 Pembayaran sebesar Rp1.234.369.650.650 merupakan pembayaran sebagian
kekurangan subsidi LPG Tabung 3 Kg tahun 2018 kepada PT Pertamina (Persero),
terdiri atas subsidi harga sebesar Rp1.063.000.000.000 dan PPN atas penyerahan
LPG Tabung 3 Kg oleh PT Pertamina (Persero) kepada Pemerintah sebesar
Rp171.369.650.650;

Catatan atas Laporan Keuangan 73


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Perbandingan realisasi pembayaran belanja subsidi BBM dan LPG tabung 3 Kg pada
Periode Tahun Anggaran 2020 dengan Periode TA 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.
Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun)
Uraian Jenis Belanja
Tahun 2020 Tahun 2019 Rp %
Belanja Subsidi Minyak Solar 13.621.677.403.000 27.287.776.810.886 (13.666.099.407.886) (50,08)
Belanja Subsidi Minyak Tanah 1.304.445.320.933 2.770.731.238.258 (1.466.285.917.325) (52,92)
Belanja Subsidi Elpiji Tabung 3 Kg 32.810.891.192.000 54.150.841.096.873 (21.339.949.904.873) (39,41)
Jumlah 47.737.013.915.933 84.209.349.146.017 (36.472.335.230.084) (43,31)

Realisasi belanja subsidi BBM JBT dan LPG Tabung 3 Kg Periode Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp47.737.013.915.933 lebih rendah sebesar Rp20.565.131.136.154 atau
30,11 persen dibandingkan realisasi belanja pada Periode Tahun Anggaran 2019 (Audited)
sebesar Rp68.302.145.052 disebabkan oleh perubahan kebijakan tetap subsidi solar dari
Rp2.000/liter pada Tahun 2019 menjadi Rp1.000/liter pada Tahun 2020, realisasi volume
konsumsi JBT Tahun 2020 yang lebih rendah, harga produk LPG yang lebih rendah, dan
pembayaran kekurangan subsidi tahun lalu pada Tahun 2020 yang lebih rendah.
Realisasi pembayaran subsidi listrik pada Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar
Rp61.103.520.036.909, yang terdiri atas 2 jenis, yaitu Subsidi Listrik Reguler dan Diskon
Tarif Rumah Tangga, dengan rincian masing-masing sebagai berikut:
 Pembayaran sebesar Rp49.655.080.902.612 merupakan pembayaran subsidi Listrik
tahun 2020 kepada PT PLN (Persero), termasuk penerimaan kembali beban subsidi
anggaran tahun lalu yang telah di set-off dengan pembayaran tagihan subsidi bulan
Mei Tahun 2020.
 Pembayaran sebesar Rp11.448.439.134.297 merupakan pembayaran Diskon Tarif
Rumah Tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi serta Diskon Tarif Bisnis dan
Industri daya 450 VA kepada PT PLN (Persero) yang termasuk dalam program
perlindungan sosial dalam rangka menghadapi dampak Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).
Sementara itu, perbandingan realisasi Subsidi Listrik Tahun 2020 dan Tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Realisasi Belanja (Rp) N aik/ (Turun)
Uraian Jenis Belanja
Tahun 2020 Tahun 2019 Rp %
Belanja Subsidi Listrik Reguler 49.655.080.902.612 52.666.457.809.744 -3.011.376.907.132 -5,72
Diskon Tarif Tenaga Listrik 11.448.439.134.297 0 11.448.439.134.297 -
Jumlah 61.103.520.036.909 52.666.457.809.744 8.437.062.227.165 16,02

Realisasi subsidi listrik periode Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp61.103.520.036.909


lebih tinggi sebesar Rp8.437.062.227.165 atau 16,02 persen dibandingkan realisasi
periode Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp52.666.457.809.744. Hal ini terutama
disebabkan karena adanya program diskon tarif untuk pelanggan rumah tangga daya 450
VA dan 900 VA, serta pelanggan bisnis dan industri daya 450 VA pada realisasi subsidi
listrik Tahun Anggaran 2020.

Direktorat Jenderal Pajak


Pagu Anggaran Subsidi Pajak DTP pada Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2020 adalah
sebesar Rp24.674.640.178.000. Realisasi Belanja Subsidi Pajak-DTP Direktorat Jenderal
Pajak 31 Desember Tahun 2020 adalah sebesar Rp17.092.509.187.614. Jumlah tersebut

74 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

mengalami kenaikan sebesar Rp5.938.975.687.308 atau 53,25 persen dibandingkan


jumlah belanja subsidi tahun 2020 yang senilai 11.153.533.500.306.
Realisasi Belanja Subsidi Pajak DTP Direktorat Jenderal Pajak Tahun Anggaran 2020
adalah sebesar Rp17.092.509.187.614. Realisasi tersebut merupakan belanja subsidi
untuk Pajak DTP yang reguler, berupa PPh DTP Panas Bumi, PPh DTP SBN Valas, PPh
DTP Penghapusan Utang PDAM, dan PPh DTP Pembayaran Recurrent Cost SPAN serta
belanja subsidi untuk Pajak DTP terkait PEN, berupa: PPN DTP atas Alat Kesehatan, PPh
Pasal 21 DTP, dan PPh Final DTP bagi UMKM, serta PPh Final DTP atas Jasa Konstruksi
P3-TGAI.
Secara keseluruhan, realisasi belanja tersebut tumbuh positif sebesar 53,25 persen
dibandingkan realisasi belanja pada tahun 2019 yang berjumlah sebesar
Rp11.153.533.500.306, karena terdapat pembayaran utang jangka pendek atas kurang
bayar 2018 serta belanja subsidi P-DTP terkait PEN. Sebagai tambahan, apabila hanya
memperhitungkan belanja subsidi P-DTP reguler maka realisasi belanja dapat tumbuh
positif sebesar 14,42 persen. Secara lengkap, rincian realisasi anggaran subsidi pajak DTP
Tahun 2020 sebagaimana dalam tabel berikut.
BELANJA SUBSIDI PPH DTP Naik
URAIAN
TAHUN 2020 TAHUN 2019 (Turun)
Subsidi Pajak DTP Reguler 12.762.355.715.792 11.153.533.500.306 14,42
PPh DTP Panas Bumi 2.964.908.597.094 2.236.781.767.388 32,55
PPh DTP SBN Valas 9.797.088.181.415 8.912.420.935.294 9,93
PPh DTP Penghapusan utang PDAM - 3.858.061.624 -
PPh DTP Recurrent Cost SPAN 358.937.283 472.736.000 (24,07)
Subsidi Pajak DTP terkait PEN 4.330.153.471.822 - -
PPN DTP atas Alat Kesehatan 1.936.218.632.936 - -
PPh Pasal 21 DTP 1.709.586.633.777 - -
PPh Final DTP UMKM 671.166.848.877 - -
PPh Final DTP Jasa Konstruksi P3-TGAI 13.181.356.232 - -
Total 17.092.509.187.614 11.153.533.500.306 53,25

Adapun Realisasi Belanja Subsidi PPh DTP TA 2020 adalah sebagai berikut:
1. Subsidi PPh DTP atas komoditas panas bumi diberikan dalam rangka menciptakan
iklim investasi yang kondusif dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber daya panas
bumi untuk pembangkitan energi/listrik. Berdasarkan pelaksanaannya, realisasi
belanja subsidi tersebut per 31 Desember 2020 adalah Rp2.289.521.634.000 yang
merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020 dan pembayaran utang subsidi
jangka pendek atas kurang bayar Tahun 2018 sebesar Rp675.386.963.094.
2. Subsidi PPh DTP atas bunga, imbal hasil dan penghasilan jasa pihak ketiga atas jasa
yang diberikan kepada Pemerintah dalam penerbitan dan/atau pembelian
kembali/penukaran Surat Berharga Negara di pasar internasional, tetapi tidak
termasuk jasa konsultan hukum lokal (PPh DTP SBN Valas), diberikan dalam rangka
menjaga daya saing instrument utang luar negeri. Berdasarkan pelaksanaannya,
realisasi belanja subsidi PPh DTP SBN Valas sampai dengan 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp9.249.770.944.000 yang merupakan pembayaran atas tagihan
2020 dan pembayaran utang subsidi jangka pendek atas kurang bayar 2017 dan
2018 yang masing-masing sebesar Rp415.864.639.275 dan Rp131.452.598.140.

Catatan atas Laporan Keuangan 75


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Subsidi PPh DTP atas pembayaran Recurrent Cost SPAN yang dibiayai oleh Rupiah
Murni diberikan sebagai fasilitas bagi pelaksana Kontrak Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN) untuk pelaksanaan warranty dan post warranty SPAN.
Realisasi PPh DTP Recurrent Cost SPAN berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp303.138.000 yang merupakan pembayaran atas tagihan 2020 dan
pembayaran utang subsidi jangka pendek atas kurang bayar 2017 dan 2018 yang
masing-masing sebesar Rp12.343.148 dan Rp43.456.135.
4. Subsidi PPN DTP atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan /atau Jasa Kena
Pajak (JKP) yang Diperlukan Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19 kepada
Pihak Tertentu merupakan bentuk insentif ini diberikan dalam rangka melindungi
segenap bangsa Indonesia, dengan cara mendukung ketersediaan obat-obatan, alat
kesehatan, dan pendukung lainnya dalam rangka penanganan pandemi COVID-19.
Berdasarkan PMK Nomor 143/PMK.03/2020, badan/instansi pemerintah yang
ditunjuk untuk melakukan penanganan pandemi COVID -19, rumah sakit rujukan
pasien pandemi COVID -19, serta pihak lain yang ditunjuk untuk membantu
penanganan pandemi COVID -19 dapat memperoleh Fasilitas PPN DTP atas barang
dan jasa yang digunakan untuk keperluan penanganan pandemi COVID -19. Realisasi
PPN DTP atas Alat Kesehatan berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp1.936.218.632.936 yang merupakan pembayaran atas tagihan
Tahun 2020.
5. Subsidi PPh Pasal 21 DTP atas Penghasilan yang Diterima oleh Pegawai Dengan
Kriteria Tertentu diberikan kepada pegawai yang memperoleh penghasilan dari
pemberi kerja dengan kriteria tertentu sesuai dengan PMK Nomor 86/PMK.03/2020
jo. PMK Nomor 110/PMK.03/2020. Dengan demikian pegawai yang memiliki NPWP
dan penghasilan bruto yang bersifat tetap dan teratur yang disetahunkan tidak lebih
dari Rp200 juta pada sektor-sektor tertentu akan mendapatkan penghasilan
tambahan dalam bentuk pajak yang tidak dipotong pemberi kerja tetapi diberikan
secara tunai kepada pegawai. Pemberian fasilitas ini dilakukan dengan tujuan
membantu pegawai yang terdampak pandemi COVID-19 sehingga daya belinya ikut
terangkat dan sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional. Realisasi PPh Pasal
21 DTP berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp1.709.586.633.777 yang merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020.
6. Subsidi PPh Final atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Sesuai Ketentuan Sebagaimana
Dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 merupakan fasilitas
perpajakan yang diberikan dengan tujuan membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19 serta mendukung pemulihan
ekonomi nasional sebagaimana dijelaskan dalam PMK Nomor 86/PMK.03/2020.
Pelaku UMKM mendapat fasilitas Pajak Penghasilan Final tarif 0,5 persen (PP
23/2018) yang ditanggung pemerintah. Realisasi PPh Final DTP bagi UMKM
berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp671.166.848.877
yang merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020.
7. Subsidi PPh Final Jasa Konstruksi atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Penerima Program Percepatan Peningkatan Tata
Guna Air Irigasi (P3-TGAI) merupakan fasilitas perpajakan yang diberikan pemerintah

76 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86/PMK.03/2020


tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease
2019 sebagaimana terakhir telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
110/PMK.03/2020, merupakan fasilitas perpajakan yang diberikan dengan tujuan
membantu petani melalui program perbaikan, rehabilitasi, atau peningkatan jaringan
irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan oleh
Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pernakai Air, atau
Induk Perkumpulan Petani Permakai Air. Realisasi PPh Final DTP atas Jasa
Konstruksi P3-TGAI berdasarkan dari data Satuan Kerja Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp13.181.356.232 yang merupakan pembayaran atas tagihan Tahun 2020.
Rincian realisasi belanja subsidi PPh DTP TA 2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Pada Tahun 2020 DJPB menerima alokasi anggaran subsidi bunga kredit program sebesar
Rp27.288.344.625.000 dengan realisasi sebesar Rp6.385.605.700.138 atau 23,40
persen dari pagu anggarannya.
Pagu dan realisasi belanja tahun 2020 dan tahun 2019 sebagaimana disajikan pada tabel
berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan 77


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tahun 2020
Uraian Jenis Belanja Realisasi 2019 Selisih
Pagu Realisasi
Subsidi Bunga KKP-E 14.596.970.000 12.650.384.255 6.047.109.076 6.603.275.179
Subsidi Bunga KPEN-RP 58.976.244.000 25.519.545.572 13.481.673.580 12.037.871.992
Subsidi Risk Sharing KKP-E 12.558.650.000 12.293.309.096 - 12.293.309.096
Subsidi Bunga KUPS 2.843.555.000 1.530.671.052 7.726.239.785 (6.195.568.733)
Subsidi Bunga S-SRG 2.186.306.000 703.395.225 456.859.098 246.536.127
Subsidi Bunga PEN 27.197.182.900.000 6.332.908.394.939 6.332.908.394.939
Jumlah 27.288.344.625.000 6.385.605.700.139 27.711.881.539 6.357.893.818.600

Pagu Anggaran tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami kenaikan yang
sangat besar disebabkan adanya penambahan pagu untuk belanja subsidi bunga/margin
dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui revisi DIPA
ke 01 tanggal 6 Juli 2020 menjadi Rp27.288.344.625.000
Prosentase realisasi tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami penurunan
dari 36,80 persen menjadi 23,40 persen disebabkan pagu penyaluran belanja subsidi
Bunga termasuk untuk pembayaran subsidi bunga/margin Program PEN namun secara nilai
realisasi mengalami kenaikan yang besar.
Pencairan SP2D belanja subsidi bunga/subsidi margin dalam rangka mendukung program
pemulihan ekonomi nasional (PEN) adalah sebesar Rp6.360.803.463.708 dan terdapat
pengembalian belanja sebesar Rp27.895.068.769 sehingga realisasi belanja subsidi
bunga/subsidi margin program pemulihan ekonomi nasional (PEN) adalah
Rp6.332.908.394.939. Dari realisasi belanja subsidi sebesar Rp6.332.908.394.939, di
antaranya sebesar Rp2.545.523.579.930, per 31 Desember 2020 masih tersimpan di
rekening penampungan bank/lembaga penyalur dan belum didistribusikan kepada penerima
subsidi.
Jika realisasi belanja subsidi per 31 Desember 2020 tersebut dibandingkan dengan pagu
masing-masing skema, terlihat bahwa 3 (tiga) skema dengan persentase terbesar adalah:
1. Subsidi Risk Sharing Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (RS-KKPE) dengan realisasi
sebesar Rp12.293.309.096 atau 97,89 persen dari pagu sebesar
Rp12.558.650.000;
2. Subsidi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan realisasi sebesar
Rp12.981.358.895 atau 88,93 persen dari pagu sebesar Rp14.596.970.000;
3. Subsidi Kredit Usaha Penggemukan Sapi dengan realisasi sebesar Rp1.199.696.412
atau 42,19 persen dari pagu sebesar Rp2.843.555.000.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Dari Alokasi Pagu sebesar Rp9.733.000.000.000 tersedia terdapat realisasi pembayaran
belanja Subsidi sebesar Rp1.100.716.317.494 atau 11,31 persen dari pagu anggarannya.
Realisasi tersebut merupakan belanja IJP program PEN dalam Penanganan pandemi
COVID-19 yang terdiri dari:
No. Uraian Realisasi
1 Belanja Subsidi IJP Pelaku Usaha Koperasi dan IJP Loss Limit 9.105.288.357
2 Belanja Subsidi IJP Pelaku UMKM 1.091.611.029.137
Jumlah 1.100.716.317.494

78 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. Realisasi Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program Pemulihan Ekonomi


Nasional (PEN) - Penanganan Pandemi COVID-19 yang masih rendah disebabkan
beberapa hal antara lain:
a. Kondisi ekonomi yang masih tidak pasti diakibatkan masih belum optimalnya
penanganan pandemik COVID-19, sehingga menyebabkan Bank Penyalur masih
berhati-hati dalam memberikan pinjaman kepada UMKM dan Pelaku Usaha
Korporasi. Selain itu, dampak dari pandemik COVID 19 yang menyebabkan
rendahnya sisi demand mengakibatkan banyak pelaku usaha belum berminat
untuk melakukan ekspansi usaha.
b. Penetapan Program PEN dilaksanakan pada Semester II 2020 sehingga terdapat
keterbatasan waktu untuk melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait,
khususnya kepada Penjamin dan Perbankan. Sehingga informasi sebagian masih
belum diterima secara menyeluruh oleh kantor perwakilan/cabang dari Penjamin
dan Perbankan yang berada di daerah.
c. Sebagai langkah mitigasi, Pemerintah bersama Pihak Penjamin telah beberapa
kali melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, serta kegiatan sosialisasi
melalui media daring (webinar) dengan mengundang pihak-pihak terkait lainnya.
2. Laporan Realisasi Anggaran hanya terdiri dari pos Belanja Subsidi. Perkembangan
Belanja Subsidi adalah menganalisis perbandingan antara pagu dan realisasi dan
memberikan informasi mengenai tingkat penyerapan anggaran untuk tahun berjalan.
Realisasi Belanja Subsidi merupakan pembayaran:
1. Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
- Penanganan Pandemi COVID-19 - Subsidi IJP Pelaku Usaha Korporasi dan IJP Loss
Limit atas Pelaksanaan Program PEN sebesar Rp9.105.288.357 untuk untuk
pembayaran Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Korporasi dengan rincian:
No. Penjamin Cakupan Realisasi
1 LPEI 5 6.954.534.247
2 PT PII 5 2.150.754.110
Jumlah 10 9.105.288.357

2. Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
- Penanganan Pandemi COVID-19 - Subsidi IJP atas Pelaksanaan Program PEN
sebesar Rp1.091.611.029.137 untuk pembayaran Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
pelaku UMKM dengan rincian:
No. Penjamin Cakupan UMKM Realisasi
1 Askrindo 310.871 564.146.717.045
2 Jamkrindo 435.736 527.464.312.092
Jumlah 746.607 1.091.611.029.137

b. Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian sampai dengan 31 Desember 2020 menerima alokasi dana belanja
subsidi sebesar Rp35.477.464.269.000 yang seluruhnya dialokasikan untuk belanja
subsidi pupuk. Realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 sebesar
Rp34.236.900.514.015 atau 96,50 persen dari pagu anggaran. Pada Tahun 2019
realisasi belanja subsidi sebesar Rp34.308.308.749.200 sehingga apabila dibandingkan
dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 mengalami penurunan

Catatan atas Laporan Keuangan 79


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sebesar Rp71.408.235.185 atau 0,21 persen. Rincian pagu dan realisasi sampai dengan
31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
% Real
URAIAN ANGGARAN REALISASI
thd Angg
Belanja Subsidi Pupuk 24.925.159.175.000 23.684.605.208.943 95,02
Belanja Pembayaran Utang Subsidi 7.415.086.103.000 7.415.086.102.211 100,00
Jumlah Belanja Reguler 32.340.245.278.000 31.099.691.311.154 96,16
Belanja Subsidi Pupuk PEN 3.137.218.991.000 3.137.209.202.861 100,00
Jumlah Belanja 67.817.709.547.000 65.336.591.825.169 96,34

Anggaran belanja subsidi pupuk PEN hanya merupakan tambahan alokasi pupuk di
beberapa daerah tertentu dan tidak ada perbedaan antara mekanisme penyaluran pupuk
subsidi reguler dan PEN. Perkembangan Serapan Subsidi Pupuk Berdasarkan DIPA
TA.2020 adalah sebagai berikut:
JENIS PUPUK PAGU (Rp.) PAGU (Rp.) REVISI REALISASI (Rp.) %
UREA 11.517.835.576.000 10.612.785.484.000 10.206.572.838.293 96,17
SP-36 1.575.000.000.000 1.488.943.000.000 1.377.483.007.514 92,51
ZA 1.349.167.500.000 1.235.938.500.000 1.051.287.646.010 85,06
NPK 11.045.344.880.000 10.604.016.831.000 10.256.086.668.325 96,72
ORGANIK 1.140.033.600.000 983.475.360.000 793.175.048.801 80,65
UREA COVID-19 2.642.329.791.000 2.642.323.010.144 100,00
SP-36 COVID-19 315.000.000.000 314.998.116.717 100,00
ZA COVID-19 179.889.200.000 179.888.076.000 100,00
KURANG BAYAR 2017 45.080.940.000 45.080.939.271 100,00
KURANG BAYAR 2018 5.712.863.663.000 5.712.863.662.940 100,00
KURANG BAYAR 2019 206.520.317.000 206.520.317.000 100,00
KURANG BAYAR 2019
1.450.621.183.000 1.450.621.183.000 100,00
Tahap II
JUMLAH 26.627.381.556.000 35.477.464.269.000 34.236.900.514.015 96,50

Realisasi belanja subsidi pupuk sebesar Rp34.236.900.514.015 untuk penyaluran 8,2 juta
ton pupuk bersubsidi tahun 2020 serta pembayaran kekurangan bayar subsidi pupuk tahun
2017, 2018, dan 2019. Sisa penyaluran tahun 2020 yang telah disetujui pembayarannya
telah dicatat pada utang jangka panjang subsidi.
c. Kementerian Komunikasi dan Informatika
Pada Tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika menerima alokasi anggaran
belanja subsidi sebesar Rp167.687.542.000. Realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020
sebesar Rp151.853.103.000 atau sebesar 90,56 persen dari pagu anggaran. Pada Tahun
2019 realisasi belanja subsidi sebesar Rp156.132.228.800, sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp4,279.125.000 atau 2,74 persen. Adapun rincian realisasi belanja
per produk disajikan pada tabel berikut:

80 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Produk Total Produk Harga Jumlah


Teks Hardnews 140.772 688.800 96.963.753.600
Teks Artikel 1.558 2.739.900 4.268.764.200
Foto 14.738 820.900 12.098.424.200
TV Feature 40 376.919.900 15.076.796.000
TV Hardnews 6.500 3.188.400 20.724.600.000
Infografis 100 15.551.700 1.555.170.000
Photo Story 50 23.311.900 1.165.595.000
Jumlah Belanja 163.758 - 151.853.103.000

Berdasarkan tabel di atas, Produk PSO Bidang Pers tersebut meliputi:


1. Produk Berita Teks Hardnews sebanyak 140.772 produk dengan nilai sebesar
Rp96.963.753.600 berupa berita tertulis yang disebarluaskan ANTARA serta
memenuhi kaidah jurnalistik dan mengandung unsur pendidikan, pencerahan,
pemberdayaan dalam kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening,
empowering, nationalism/3E+1N) yang disalurkan melalui jaringan satelit dan web
kepada para pelanggan dan publik secara luas.
2. Produk Berita Artikel sebanyak 1.558 produk dengan nilai sebesar Rp4.268.764.200
berupa berita tertulis yang disebarluaskan ANTARA serta mengandung opini, telaah,
analisis, dan kajian yang memenuhi kaidah jurnalistik dan mengandung unsur
wawasan kebangsaan yang disalurkan melalui jaringan satelit dan web kepada para
pelanggan dan publik secara luas.
3. Produk Berita Foto sebanyak 14.738 produk dengan nilai sebesar
Rp12.098.424.200 berupa obyek foto yang bernilai berita kepada media massa
pelanggan yang pada akhirnya akan disebarluaskan kepada masyarakat secara luas.
4. Produk Berita TV berupa program audio visual yang digunakan untuk kepentingan
yang lebih luas yaitu mendistribusikan program dan kegiatan baik dari Eksekutif,
Legislatif, dan Yudikatif serta permintaan dan kebutuhan stasiun TV dan mitra dalam
bentuk:
a) Produk Berita TV Features berdurasi 30 menit sebanyak 40 produk dengan nilai
sebesar Rp15.076.796.000
b) Produk Berita TV Hardnews sebanyak 6.500 produk dengan nilai sebesar
Rp20.724.600.000 berupa liputan kenegaraan (Presiden/Wapres, Kementerian,
BUMN, DPR RI, DPRD, Pemda, MA, MK, dll) dalam bentuk berita lepas dan
program berita.
5. Produk Infografis sebanyak 100 produk dengan nilai sebesar Rp1.555.170.000
berupa tampilan informasi, data serta pengetahuan dalam bentuk visual grafis yang
bertujuan untuk menampilkan informasi yang lengkap secara komunikatif, efektif dan
menarik, dilengkapi dengan teks, grafis atau data statistik atau foto yang
mengandung unsur pendidikan, pencerahan, pemberdayaan, dalam kerangka
wawasan kebangsaan (educating, enlightening, empowering, nationalism/3E+1N).
6. Produk Photo Story sebanyak 50 produk dengan nilai sebesar Rp1.165.595.000
berupa rangkaian cerita melalui foto yang memuat kejadian atau sebuah peristiwa
menjadi semakin bersifat informatif dan mudah dimengerti serta mengandung unsur
pendidikan, pencerahan, pemberdayaan, dalam kerangka wawasan kebangsaan
(educating, enlightening, empowering, nationalism/3E+1N).

Catatan atas Laporan Keuangan 81


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Terdapat penurunan realisasi Tahun 2020 sebesar Rp4.279.125.800 dibandingkan


periode Tahun 2019, dikarenakan:
1. Terdapat penurunan volume realisasi produk pada tahun 2020 dibandingkan dengan
tahun 2019. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan volume realisasi pada beberapa
produk dan efisiensi harga pokok produksi pada Tahun Anggaran 2020. Perbandingan
target dan capaian output produk untuk PSO Bidang Pers Tahun Anggaran 2020 adalah
sebagai berikut:
Target Re alisasi Targe t Re alisasi
Produk Re alisasi Produk
Produk pe r DIPA Produk per PKS
Teks Hardne ws 147.000 147.000 140.772
Teks Artikel 1.700 1.700 1.558
Foto 1.700 1.700 14.738
TV Fe ature 50 40 40
TV Hardnews 6.000 6.000 6.500
Infografis 50 100 100
Photo Story 55 55 50

2. Adanya efisiensi harga pokok produksi yang mempengaruhi besaran subsidi,


sebagaimana tertuang pada Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kewajiban
Pelayanan Publik untuk Informasi Publik Bidang Pers Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Penetapan Harga Produk Kewajiban Pelayanan Publik/Public Service Obligation (PSO)
untuk informasi publik Bidang Pers Tahun Anggaran 2020, yang mengacu pada
Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kewajiban Pelayanan Publik untuk Informasi
Publik Bidang Pers Nomor 7 Tahun 2019 tentang Komponen Beban Pokok Produksi
dalam Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Informasi Publik Bidang
Pers.

d. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Pada 31 Desember 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerima
alokasi dana Bagian Anggaran Bendahara Umum Negera Belanja Subsidi sebesar
Rp5.727.376.606.000. Realisasi Belanja Subsidi sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp3,401.372.597.441, terdapat pengembalian belanja sampai dengan tanggal 31
Desember 2020 sebesar Rp2.675.941.693 sehingga realisasi netto sampai dengan
tanggal 31 Destember 2020 sebesar Rp3.398.696.655.748. Sementara itu, realisasi
Belanja Subsidi Tahun 2019 sebesar Rp4.283.574.310.443. Sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp884.877.654.695 atau 20,66 persen. Rincian pagu dan realisasi
pada Kementerian PUPR sebagaimana dalam table berikut:
NAIK
URAIAN Tahun 2020 Tahun 2019
(TURUN) %
Belanja Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000 748.932.000.000 (78,71)
Belanja Subsidi Bunga KPR 2.751.778.406.036 3.534.874.325.008 (22,15)
Belanja Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 4.695.609.339 5.461.943.615 (14,03)
Belanja Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan-COVID19 367.038.000.000 - 100
Belanja Subsidi Bunga KPR-COVID19 118.402.582.066 - 100
Jumlah Belanja Kotor 3.401.372.597.441 4.289.268.268.623 (21)
Pengembalian Belanja Subsidi (2.675.941.693) (5.693.958.180) -
Jumlah Belanja 3.398.696.655.748 4.283.574.310.443 (20,66)

82 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Belanja Subsidi pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2019
terdapat pada 2 (dua) Unit Eselon 1 yaitu:

Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK)


Pada Tahun 2020 Direktorat Jenderal Cipta Karya terdapat pagu anggaran sebesar
Rp5.394.307.000 dan realisasi belanja subsidi sebesar Rp4.695.609.339 (87,05 persen)
dari pagu anggaran. Pembayaran belanja subsidi pada Satker Ditjen Cipta Karya berupa
bunga atas pinjaman pada 7 PDAM dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN REALISASI TA 2019 REALISASI TA 2018 %
Kab Bogor 4.344.000 89.227.638 (95,13)
Kab Ciamis 0 71.528.898 (100,00)
Kota Banjarmasin 1.676.691.176 2.262.279.411 (25,88)
Kota Malang 0 16.647.927 (100,00)
Kota Denpasar 541.901.959 646.551.128 (16,19)
Kota Palopo 763.891.563 300.513.111 154,20
Kab. Cilacap 228.779.407 255.974.421 (10,62)
Giri Menang 1.065.739.567 1.322.716.289 (19,43)
Kab Banymuas 414.261.667 496.504.792 (16,56)
Jumlah Belanja 4.695.609.339 5.461.943.616 -14,03

Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan


Pada Tahun 2020 pagu anggaran subsidi sebesar Rp5.721.982.299.000 dan realisasi
belanja subsidi sebesar Rp3.396.676.988.102, terdapat pengembalian belanja sampai
dengan tanggal 30 Desember 2020 sebesar Rp2.675.941.693 sehingga realisasi netto
sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp3.394.001.046.409 atau 59,31
persen dari pagu anggaran.
Belanja Subsidi terdiri dari Belanja Subsidi Bunga KPR, Belanja Subsidi Bantuan Uang Muka
Perumahan, Belanja Subsidi Bunga KPR-Penanganan Pandemi COVID 19, dan, Belanja
Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan-Penanganan Pandemi COVID 19 dengan perincian
sebagai berikut.
REALISASI
URAIAN
PER 31 DESEMBER 2020
Belanja Modal Tanah -
Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000
Subsidi Bunga KPR 2.751.778.406.036
Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan - Penanganan COVID-19 367.038.000.000
Subsidi Bunga KPR - Penanganan COVID-19 118.402.582.066
Jumlah Belanja Kotor 3.396.676.988.102
Pengembalian (2.675.941.693)
Jumlah Belanja 3.394.001.046.409

Belanja Subsidi BUM dan Bunga KPR (Reguler)


Belanja Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan sebesar Rp159.458.000.000 sebagai
berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan 83


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

NO BANK UNIT REALISASI


1 ACEH SYARIAH 657 2.628.000.000
2 ARTHA GRAHA 1489 5.956.000.000
3 BJB 4955 19.820.000.000
4 BJB SYARIAH 425 1.700.000.000
5 BNI 2966 12.266.000.000
6 BNI SYARIAH 586 2.344.000.000
7 BRI 545 2.112.000.000
8 BRI AGRO 83 332.000.000
9 BRI SYARIAH 10615 42.460.000.000
10 BTN 2109 7.592.000.000
11 BTN SYARIAH 226 904.000.000
12 DIY 95 380.000.000
13 DKI 23 92.000.000
14 JAMBI 1200 4.800.000.000
15 JAMBI SYARIAH 232 928.000.000
16 JATENG 148 592.000.000
17 JATENG SYARIAH 150 600.000.000
18 JATIM 287 1.148.000.000
19 JATIM SYARIAH 890 3.560.000.000
20 KALBAR 1500 6.000.000.000
21 KALBAR SYARIAH 128 512.000.000
22 KALSEL 414 1.656.000.000
23 KALSEL SYARIAH 300 1.200.000.000
24 KALTENG 52 208.000.000
25 KALTIMTARA 279 1.116.000.000
26 KEB HANA 19 76.000.000
27 RIAU KEPRI 105 516.000.000
28 MANDIRI 1665 6.900.000.000
29 NAGARI 696 2.784.000.000
30 NAGARI SYARIAH 179 716.000.000
31 NTB SYARIAH 1619 6.476.000.000
32 NTT 290 1.160.000.000
33 PAPUA 372 1.808.000.000
34 SULSELBAR 1103 4.412.000.000
35 SULSELBAR SYARIAH 750 3.000.000.000
36 SULTENG 234 936.000.000
37 SULUT GO 83 356.000.000
38 SUMSELBABEL 1061 4.244.000.000
39 SUMSELBABEL SYARIAH 191 764.000.000
40 SUMUT 366 1.464.000.000
41 SUMUT SYARIAH 735 2.940.000.000
Grand Total 39822 159.458.000.000
Terdapat kelebihan penyaluran belanja subsidi bantuan uang muka perumahan sebesar
Rp120.000.000 yang terdiri dari Rp96.000.000 pada Bank Riau Kepri dan Rp24.000.000
pada Bank Sulut Go yang belum dilakukan pengembalian ke kas negara.
Rendahnya realisasi belanja subsidi pada TA.2020 disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
1. Terdapat selisih tingkat suku bunga antara pengajuan DIPA awal dengan pada saat
realisasi pembayaran. Hal ini mengakibatkan jumlah subsidi yang dibayarkan
pemerintah lebih sedikit dibandingkan perencanaan.

84 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Terdapat ketidakseragaman waktu penandatangan PKS (Perjanjian Kerjasama)


dengan pihak perbankan antara program FLPP dengan program Subsidi. Program
FLPP telah melakukan PKS dengan perbankan pada bulan Januari 2020. Sedangkan
Subsidi, baru menandatangani PKS pada bulan Mei 2020. Hal ini mengakibatkan
debitur yang sudah melakukan akad dengan FLPP sebelum bulan Mei 2020, tidak
bisa mendapatkan subsidi Bantuan Uang Muka. Keterlambatan PKS pada program
Subsidi ini seiring dengan penerbitan kembali subsidi bunga kredit perumahan melalui
stimulus fiskal subsidi perumahan TA.2020 pada pertengahan semester pertama
tahun 2020. Satker Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan melakukan
pembahasan perjanjian kerjasama penyaluran SBKP dengan Bank Pelaksana
diantaranya Bank BTN (20 April 2020), Bank BRI (29 Juni 2020), dan Bank BNI (12
Agustus 2020).
3. Terdapat kendala dari sisi perbankan dalam rangka menindaklanjuti kebijakan
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
terkait peningkatan pelayanan melalui Integrasi Data Bantuan Pembiayaan
Perumahan. Integrasi data dilakukan melalui Sistem Informasi KPR Subsidi
Perumahan (SiKasep) yang dimulai pada tahun 2020. Integrasi melalui SiKasep ini
bertujuan untuk meminimalisir kesalahan atau kegagalan pada tahap verifikasi awal.
Selain itu, SiKasep dapat memberikan informasi ketersediaan hunian di seluruh
Indonesia dan memberikan informasi mengenai proses pengajuan KPR Bersubsidi
kepada MBR secara realtime. Terkait hal tersebut, maka Bank Pelaksana harus
melalukan pengintegerasian secara host to host dengan server SiKasep;
4. Pandemi COVID-19 berdampak kepada seluruh masyarakat di hampir semua negara
termasuk Indonesia, kegiatan ekonomi yang terbatas membuat daya beli masyarakat
mengalami penurunan terutama pada segmen MBR.
Belanja Subsidi BUM dan Bunga KPR (Reguler)
Satker Ditjen Pembiayaan Perumahan mengalokasikan belanja subsidi selama pandemi
COVID-19 sebesar Rp1.500.790.030.000. Anggaran tersebut terserap sebesar
Rp482.785.765.525 dengan rincian sebagai berikut.

AKUN URAIAN AKUN PAGU REALISASI PENYERAPAN


554112 Belanja Subsidi Bantuan Uang 712.000.000.000 367.038.000.000 51,55%
Muka Perumahan - Penanganan
Pandemi COVID19
554113 Belanja Subsidi Bunga KPR - 788.790.030.000 115.747.765.525 14,67%
Penanganan Pandemi COVID19
JUMLAH 1.500.790.030.000 482.785.765.525 32,17%
Sebagai langkah penguatan perlindungan sosial dan stimulus ekonomi menghadapi dampak
COVID19. Pada program perlindungan sosial/jaring pengaman sosial (Social Safety Net)
terdapat tambahan insentif perumahan bagi MBR sebesar Rp1.500.790.030.000.
Dasar Hukum pelaksaaan Stimulus Fiskal Bantuan Subsidi Perumahan SSB dan SBUM
TA.2020:
1. PCeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan
Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 85


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

(COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian


Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;
3. Peraturan Menteri PUPR Nomor 20/PRT/M/2019 tentang Kemudahan dan Bantuan
Pemilikan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah;
4. Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 tentang Batasan Penghasilan
Kelompok Sasaran Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Bersubsidi, Besaran Suku
Bunga/Marjin Pembiayaan Bersubsidi, Lama Masa Subsidi dan Jangka Waktu
Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah, Batasan Harga Jual Rumah Umum Tapak dan
Satuan Rumah Susun Umum, Batasan Luas Tanah dan Luas Lantai Rumah Umum
Tapak, Luas Lantai Satuan Rumah Susun Umum Serta Besaran Subsidi Bantuan Uang
Muka Perumahan;
5. Surat Menteri PUPR Nomor KU.01.01-Mn/725 perihal Tambahan Anggaran untuk
Stimulus Fiskal Subsidi Perumahan TA.2020 (BA 999.07) dari BA 999.08;
6. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-369/PB/2020 perihal Penetapan
Pergeseran Anggaran BA BUN Dari Subbagian Anggaran Bendahara Umum Negara
Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) Ke Subbagian Anggaran Bendahara Umum
Negara Pengelolaan Belanja Subsidi (BA 999.07).

e. Kementerian Perhubungan
Pada 31 Desember 2020, Kementerian Perhubungan menerima alokasi dana Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi sebesar Rp4.716.604.390.000.
Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 sebesar Rp4.595.045.105.197 atau 97,42
persen dari pagu anggarannya, sedangkan realisasi Belanja Subsidi Tahun 2019 sebesar
Rp3.986.982.684.090. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi Belanja
Subsidi 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp608.062.421.720 atau 15,25
persen. Pagu dan realisasi per jenis subsidi pada Kementerian Perhubungan sampai 31
Desember 2020 sebagaimana dalam tabel berikut.
Tahun 2020
Jenis Subsidi Tahun 2019 Naik/(Turun) %
Anggaran Tahun 2019
Subsidi/PSO PT PELNI 2.046.300.000.000 2.046.299.999.387 2.169.074.920.170 (122.774.920.783) (5,66)
Subsidi/PSO PT KAI 2.670.304.390.000 2.548.745.105.810 1.817.907.763.920 730.837.341.890 40,20
Jumlah 2.670.304.390.000 2.548.745.105.810 1.817.907.763.920 730.837.341.890 40,20

Alokasi Belanja Subsidi dapat dirinci sebagai berikut.


1) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Pada 31 Desember 2020, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerima alokasi
anggaran untuk kegiatan PSO PT PELNI sebesar Rp2.046.300.000.000. Realisasi
belanja subsidi/PSO PT PELNI sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.046.299.999.387 atau 100 persen dari pagu anggarannya, sedangkan realisasi
belanja subsidi Tahun 2019 sebesar Rp1,817.907.763.920 sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp228.392.236.080 atau 12,56 persen. Realisasi
Belanja per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan dibandingkan realisasi belanja TA
2019 dikarenakan:
a) Adanya kenaikan biaya permakanan penumpang dari sebelumnya Rp39.000
menjadi Rp50.000.

86 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b) Tren realisasi pelaksanaan kewajiban pelayanan publik bidang perhubungan laut


yang meningkat dari tahun sebelumnya.
c) Adanya tren jumlah penumpang yang terus meningkat.
Rincian Realisasi Belanja Subsidi Ditjen Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2020
adalah sebagai berikut.
No Keterangan Realisasi Pembayaran
1 Tagihan Tahun 2020 1.710.591.696.000
2 Kurang Bayar Tahun 2019 335.708.303.387
Jumlah 2.046.299.999.387

Realisasi belanja tersebut termasuk pembayaran utang PSO tahun 2019 sebesar
Rp335.708.303.387. Utang tersebut sesuai Hasil Pemeriksaan BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan) Nomor: 19/AUDITAMA VII/PDTT/06/2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Berita
Acara Hasil Verifikasi Nomor:03/BA-VER/TUNGGAKAN-PSO/XI/2020 tanggal 05
November 2020.
2) Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Pada 31 Desember 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian menerima alokasi
anggaran untuk kegiatan PSO PT Kereta Api (Persero) sebesar Rp2.670.304.390.000.
Realisasi belanja subsidi/PSO PT KAI per 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.548.745.105.810 atau 95,45 persen dari pagu anggarannya.
Sementara itu, realisasi belanja subsidi Tahun 2019 sebesar Rp2.169.074.920.170.
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi 31 Desember 2020
mengalami
Terdapat informasi terkait realisasi PSO KAI sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan PSO Perkeretaapian TA 2020 mengalami kenaikan nilai
anggaran sebesar 12,50 persen jika dibandingkan dengan TA 2019 (dari
Rp2.373.678.465.000 menjadi Rp2.670.304.390.000). Kenaikan nilai tersebut
dikarenakan adanya:
 Perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api.
 Penambahan Kereta Api Penugasan (KA Bandara Internasional Adi
Soemarmo)
 Perpanjangan Lintas Pelayanan untuk KA Siliwangi dan KA Lokal Cibatuan.
b) Efek yang ditimbulkan dari adanya pandemi COVID-19 berupa penurunan jumlah
penumpang yang cukup signifikan sehingga Pemerintah dan PT KAI (Persero)
sepakat untuk melakukan amandemen kontrak guna menyesuaikan kebutuhan
nilai PSO Perkeretaapian serta memaksimalkan penyerapan anggaran belanja
subsidi PSO Perkeretaapian. Perbandingan antara nilai kontrak awal dengan
adendum PSO Perkeretaapian TA 2020 sebagai berikut:
Kontrak PSO Perkeretaapian
Naik (Turun)
Kontrak Awal Addendum
2.670.304.390.000 2.519.153.675.392 (5,66)

c) Realisasi anggaran sebesar Rp2.548.745.105.810 sampai dengan 31 Desember


2020, dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 87


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Keterangan Realisasi Pembayaran


1 Tagihan Tahun 2020 2.401.362.519.701
2 Kurang Bayar 2019 147.382.586.109
Jumlah 2.548.745.105.810

f. Kementerian Koperasi dan UKM


Pada 31 Desember 2020 Kementerian Koperasi dan UKM menerima alokasi dana Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi sebesar Rp19.669.038.733.000.
Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 sebesar Rp18.739.009.328.525 atau 95,27
persen dari pagu anggarannya, sedangkan realisasi Belanja Subsidi Tahun 2019 sebesar
Rp10.656.190.233.972. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi Belanja
Subsidi Tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp8.082.819.094.553. Pagu dan
Realisasi Kementerian KUKM dapat dilihat dalam tabel berikut.
URAIAN PAGU REALISASI %
Belanja Subsidi Bunga Kredit Lainnya 13.657.642.824.000 13.566.041.353.115 99,33
Belanja Subsidi IJP KUR 178.340.033.000 156.480.235.150 87,74
Belanja Subsidi bunga KUR - Penanganan
5.081.357.176.000 4.984.218.342.076 98,09
Pandemi Covid19
Subsidi Bunga/ Margin Kredit/ Pembiayaan
751.698.700.000 32.269.398.184 4,29
UMKM Program PEN
Jumlah Belanja 19.669.038.733.000 18.739.009.328.525 95,27

Dari realisasi belanja subsidi sebesar Rp18.739.009.328.525, dapat dirinci sebagai


berikut.
Deputi Bidang Pembiayaan Koperasi dan UKM
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM menerima alokasi anggaran
subsidi IJP KUR dan Bunga KUR sebesar Rp18.917.340.033.000 dengan realisasi sebesar
Rp18.706.739.930.341 atau 98,88 persen dari pagu anggarannya. Realisasi subsidi IJP
KUR dan Bunga KUR dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pagu anggaran belanja subsidi IJP KUR sebesar Rp178.340.033.000 terdapat
realisasi belanja sebesar Rp156.480.235.150 atau 87,74 persen dari pagu
anggaran, terdiri dari Jamkrindo sebesar Rp8.941.509.896 dan PT Akrindo
Rp147.538.725.254;
2. Pagu anggaran belanja subsidi bunga KUR sebesar Rp18.739.000.000.000 terdapat
belanja subsidi bunga KUR sebesar Rp18.550.259.695.191 atau 99,83 persen dari
pagu anggarannya. Dari pagu anggaran belanja subsidi bunga KUR sebesar
Rp18.739.000.000.000 terbagi menjadi subsidi bunga KUR regular, Tambahan dan
Super Mikro, dengan rincian sebagai berikut:
Jenis Subsidi Bunga
Pagu Reaisasi Sisa Pagu %
KUR
Reguler 13.657.642.824.000 13.566.041.353.115 91.601.470.885 99,33
Tambahan (PEN) 4.967.000.000.000 4.906.469.243.127 60.530.756.873 98,78
Super Mikro (PEN) 114.357.176.000 77.749.098.949 36.608.077.051 67,99
Jumlah Belanja 18.739.000.000.000 18.550.259.695.191 188.740.304.809 98,99
Dapat diinformasikan bahwa pembayaran subsidi bunga KUR terdiri atas subsidi
bunga KUR sampai dengan Tahun 2019 sebesar Rp2.054.403.516.978 dan subsidi
bunga KUR Tahun 2020 sebesar Rp16.652.336.413.363.

88 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dari realisasi belanja subsidi bunga KUR tambahan PEN sebesar


Rp4.906.469.243.127, di antaranya sebesar Rp188.385.194.139, per 31
Desember 2020 masih tersimpan di rekening penampungan bank penyalur.
Adapun realisasi berdasarkan penyalur adalah sebagai berikut.
Rekap realisasi pembayaran subsidi bunga KUR tahun 2020
No Nama Bank Dibayar (Rp.)
1 BRI 8.945.046.194.914
2 Bank Mandiri 1.978.335.408.485
3 BNI 1.686.775.518.418
4 Bank Bukopin 7.867.722.526
5 BTPN 6.410.181.172
6 OCBC-NISP 204.480.316
7 Bank Artha Graha 22.961.014.979
8 BPD Bali 80.341.946.978
9 BPD DIY 35.043.570.108
10 BPD Sulselbar 17.153.660.952
11 BPD Jateng 99.625.401.139
12 BPD Sumut 68.363.436.673
13 BPD Riau Kepri 41.080.084.574
14 BPD Sumbar 93.979.582.881
15 Bank Sinarmas 15.051.035.363
16 BPD NTB Syariah 165.586.514
17 BCA 10.848.329.687
18 BPD Kalbar 20.055.955.490
19 Bank Permata 2.069.076.655
20 Bank Jabar Banten (BJB) 38.486.547.726
21 BPD Papua 5.663.967.674
22 BPD NTT 14.709.535.562
23 BPD Kalsel 29.759.751.107
24 BPD Jambi 3.085.287.748
25 BRI Agroniaga 5.576.435.789
26 BPD Lampung 5.805.132.546
27 BRI Syariah 250.190.509.043
28 BPD Bengkulu 2.578.471.181
29 CTBC Indonesia 1.251.701.849
30 Kospin Jasa 4.211.842.165
31 BPD Sumselbabel 29.547.691.541
32 BTN 6.881.923.747
33 Kopdit Obor Mas 500.751.688
34 BPD Kaltimtara 19.018.652.317
35 BPD Sulawesi Tenggara 7.176.977.330
36 ITC Finance 6.601.466.168
37 KSP Guna Prima Dana 1.190.857.655
38 Bank Nationalnobu 501.003.802
39 Mandiri Taspen 237.525.228
40 BPD SulutGo 1.687.133.425
Jumlah 13.566.041.353.115

Catatan atas Laporan Keuangan 89


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rekap realisasi pembayaran subsidi tambahan KUR tahun 2020


No Nama Bank J u m la h De b itu r Dib a ya r (Rp .)
1 B RI 6.484.478 2.643.968.070.714
2 B a n k M a n d iri 554.493 980.827.043.505
3 BNI 298.355 975.044.671.933
4 B a n k B u ko p in 30 241.974.952
5 B TPN 343 1.183.905.696
6 B PD B a li 12.243 43.708.967.126
7 B PD DIY 9.648 12.389.370.883
8 B PD Su ls e lb a r 2.531 2.947.097.585
9 B PD J a te n g 26.164 59.628.659.006
10 B PD Su m u t 3.247 7.347.011.206
11 B PD Ria u Ke p ri 6.327 20.277.110.161
12 B PD Su m b a r 18.839 45.895.275.686
13 B a n k Sin a rm a s 1.148 6.760.705.596
14 B CA 2.248 6.481.177.320
15 B a n k Pe rm a ta 269 1.290.926.497
16 B a n k J a b a r B a n te n (B J B ) 5.655 16.668.923.932
17 B PD Pa p u a 631 1.437.332.149
18 B PD N TT 4.716 3.119.345.113
19 B PD Ka ls e l 4.277 8.621.101.833
20 B PD J a m b i 347 704.408.287
21 B RI Ag ro n ia g a 527 1.717.281.447
22 B PD La m p u n g 601 800.162.954
23 B RI Sya ria h 53.865 43.817.241.578
24 B PD B e n g ku lu 341 1.327.916.263
25 CTB C In d o n e s ia 783 71.049.251
26 B PD Su m s e lb a b e l 9.943 11.953.278.836
27 B TN 456 1.592.172.399
28 B PD Ka ltim ta ra 308 343.041.297
29 B PD Su la we s i Te n g g a ra 1.062 3.518.637.473
30 ITC Fin a n c e 4.287 1.106.259.824
31 KSP Gu n a Prim a Da n a 566 327.866.387
32 B a n k N a tio n a ln o b u 287 243.842.404
33 M a n d iri Ta s p e n 26 3.502.136
34 B PD Su lu tGo 754 1.103.911.698
J u m la h 4.906.469.243.127

90 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rekap realisasi subsidi KUR Super Mikro tahun 2020


No Nama Bank Dibayar (Rp.)
1 BRI 77.602.228.693
2 Bank Mandiri 13.814.149
3 BNI 55.682.763
4 BPD Bali 44.066.452
5 BPD DIY 5.248.493
6 BPD Jateng 4.434.808
7 BPD Sumut 10.784.244
8 BPD Kalbar 2.508.773
9 BPD Kalsel 3.169.870
10 BRI Agroniaga 237.130
11 BPD Lampung 5.195.670
12 BPD Sumselbabel 1.727.904
Jumlah 77.749.098.949

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha


Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha menerima alokasi anggaran subsidi sebesar
Rp751.698.700.000 dengan realisasi subsidi bunga/subsidi margin kredit/pembiayaan
UMKM Program PEN sebesar Rp32.269.398.184 atau 4,29 persen dari pagu
anggarannya.
Realisasi pencairan dana subsidi bunga/margin Non-KUR sebesar Rp32.269.398.184
untuk 13 Koperasi dan Debitur Langsung BLU dengan jumlah debitur mencapai 85.002
UMKM, adapun rincian realisasi belanja adalah sebagai berikut:
No BLU Jumlah Koperasi Jumlah Debitur Jumlah Subsidi Bunga (Rp)
1 PIP 6 15.619 5.442.191.186
2 LPDB-KUMKM 9 49.941 12.109.583.965
3 BPDLH - 19.442 14.717.623.033
Jumlah 13 *) 85.002 32.269.398.184
*) Ket: Terdapat 2 unit Koperasi yang masing-masing menjadi mitra PIP dan juga mitra
LPDB-KUMKM.
- Belanja subsidi bunga/subsidi margin untuk kredit/pembiayaan UMKM Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada debitur Koperasi melalui Badan Layanan
Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp5.442.191.186;
- Belanja subsidi bunga/subsidi margin untuk kredit/pembiayaan UMKM Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada debitur Koperasi melalui Badan Layanan
Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (LPDB-KUMKM) sebesar Rp12.109.583.965;
- Belanja subsidi bunga/subsidi margin untuk kredit/pembiayaan UMKM Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada debitur langsung Badan Layanan Umum
(BLU) Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) sebesar Rp14.717.623.033.

Catatan atas Laporan Keuangan 91


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rekapitulasi Data Pencairan Per 31 Desember 2020


BLU REALISASI
No NAMA KOPERASI/ BLU KOTA/KAB/ DEBITUR
PENYALUR SUBSIDI
1 KSPPS BAYTUL IKHTIAR Bogor, Jawa Barat PIP 2.385 474.806.416
PIP 2.193 821.357.255
2 KPPS BMT UGT SIDOGIRI INDONESIA Pasuruan, Jawa Timur
LPDB 13.952 4.256.235.625
3 KSPPS BMT ITQAN Bandung, Jawa Barat PIP 3.786 665.477.179
PIP 287 40.643.610
4 KSPPS ABDI KERTA RAHARJA Tangerang, Banten
LPDB 3.102 638.028.022
5 KSPPS Nusa Ummat Sejahtera Semarang, Jawa Tengah PIP 6.937 3.431.576.307
6 KSPPS MELATI Wonosobo, Jawa Tengah PIP 31 8.330.419
Kab. Pekalongan, Jawa
7 KSPPS BMT BAHTERA PEKALONGAN LPDB 156 130.932.119
Tengah
8 KSPPS BALO TORAJA Kab. Toraja SULSEL LPDB 148 139.325.710
Kab. Temanggung
9 KSPPS ANUGERAH LPDB 4.399 1.346.914.696
JATENG
10 KPSU Peternakan Bogor Bogor, Jawa Barat LPDB 24 20.030.379
11 KSPPS Benteng Mikro Indonesia Tanggerang, Jawa Barat LPDB 27.165 4.501.496.734
12 KSPPS BMT Mentari Bumi Tanggerang, Banten LPDB 101 38.206.161
13 Koperasi Kuta Mimba Badung, Bali LPDB 894 1.038.414.519
Jakarta Pusat, DKI
14 Debitur Langsung BPDLH BPDLH 19.442 14.717.623.033
Jakarta
Jumlah 85.002 32.269.398.184

g. Kementerian Perindustrian
Pada 31 Desember 2020, Kementerian Perindustrian memperoleh alokasi anggaran
belanja subsidi BM-DTP sebesar Rp974.961.336.000. Realisasi belanja subsidi BM-DTP
31 Desember 2020 sebesar Rp226.434.877.370.000 (23,23 persen) dan realisasi
belanja subsidi BM-DTP Tahun 2019 sebesar Rp343.623.198.000, sehingga apabila
dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi belanja subsidi BMDTP 31 Desember 2020
mengalami penurunan sebesar Rp117.188.320.630.000.
Berikut adalah perbandingan realisasi belanja subsidi BM DTP pada Kementerian
Perindustrian 31 Desember 2020 dan 2019.
Unit Eselon I Tahun 2020 Tahun 2019 NAIK/(TURUN) Persen
Ditjen Industri Agro 71.527.436.764 2.040.617.000 69.486.819.764 3405,19%
Ditjen IKFT 96.190.862.700 182.949.778.000 (86.758.915.300) -47,42%
Ditjen IKMA - 227.273.000 (227.273.000) -
Ditjen ILMATAE 58.716.527.906 157.075.975.000 (98.359.447.094) -62,62%
Jumlah 226.434.827.370 342.293.643.000 (115.858.815.630) -33,85%

Penurunan Realisasi Belanja pada TA 2020 dibandingkan dengan TA 2019 adalah


menurunnya permintaan pasar karena dampak pandemi COVID-19. Hal ini berdampak
secara langsung pada penurunan produksi dan impor bahan baku. Penurunan impor
mengakibatkan menurunnya realisasi belanja subsidi bea masuk. Walaupun ada
penambahan Anggaran Belanja Subsidi COVID-19 di tahun 2020 namun penetapan
kebijakannya terlalu singkat, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk impor terlalu singkat
dan ada perubahan rencana produksi.
Anggaran belanja subsidi pada Kementerian Perindustrian sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp391.674.336.000 dan
Anggaran belanja subsidi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134 Tahun 2020 tentang Bea Masuk Ditanggung

92 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa oleh
Industri Sektor Tertentu Yang Terdampak Pandemi COVID-19 sebesar
Rp583.287.000.000. Total anggaran belanja subsidi Kementerian Perindustrian TA 2020
sebesar Rp974.961.336.000 berada pada 4 Unit Eselon I yaitu Direktorat Jenderal
Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika; Direktorat Jenderal Industri
Kimia, Farmasi, dan Tekstil; Direktorat Jenderal Industri Agro; dan Direktorat Jenderal
Industri Kecil, Menengah, dan Aneka dengan rincian sebagai berikut Adapun anggaran dan
realisasi belanja subsidi BM DTP per unit eselon I Kementerian Perindustrian tahun 2020
tersaji dalam tabel berikut.
Uraian Anggaran Realisasi Persen
Belanja Subsidi Reguler 391.674.336.000 135.358.130.700 34,56
Ditjen Industri Agro 2.100.000.000 1.672.587.000 79,65
Ditjen IKFT 237.462.549.000 96.190.862.700 40,51
Ditjen ILMATAE 152.111.787.000 37.494.681.000 24,65
Ditjen IKMA - - -
Belanja Subsidi COVID-19 583.287.000.000 91.076.746.670 15,61
Ditjen Industri Agro 276.333.000.000 69.854.899.764 25,28
Ditjen IKFT 192.205.000.000 - 0,00
Ditjen ILMATAE 114.337.000.000 21.221.846.906 18,56
Ditjen IKMA 412.000.000 - 0,00
Jumlah 974.961.336.000 226.434.877.370 23,23

Kegiatan Belanja Subsidi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah ini dilaksanakan oleh unit
Eselon I Kementerian Perindustrian dengan rincian sebagai berikut.

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Alat


Elektronika (ILMATAE)
Anggaran belanja subsidi pada Direktorat Jenderal ILMATAE sebesar
Rp266.448.787.000 dengan nilai realisasi sebesar Rp58.716.527.906 yang terdiri dari:
 Anggaran belanja subsidi reguler sebesar Rp152.111.787.000 dengan nilai realisasi
sebesar Rp37.494.681.000.
 Anggaran Belanja subsidi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 sebesar
Rp114.337.000.000 dengan Realisasi sebesar Rp21.221.846.906.
 Realisasi Belanja Subsidi untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember
2020 dan 2019 pada Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi
Dan Elektronika adalah sebesar Rp58.716.527.906 dan Rp157.075.975.000.
Realisasi belanja subsidi untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember
2020 mengalami penurunan sebesar 62,62 persen dari 31 Desember 2019, hal ini
disebabkan antara lain:
 Penurunan realisasi disebabkan dampak COVID-19 yang mengakibatkan permintaan
menurun dan mempengaruhi jumlah produksi, sehingga berdampak pada rencana
produksi.
 Terjadinya pandemi COVID-19 menyebabkan menurunya penjualan otomotif dari
1,030 juta unit tahun 2019 menjadi 505 ribu unit tahun 2020 atau turun 50 persen.
Hal ini menyebabkan turunya kebutuhan komponen dan bahan baku otomotif
sehingga mempengaruhi tingkat penyerapan BMDTP.

Catatan atas Laporan Keuangan 93


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

 Terdapat kendala di aspek uji klinis yang terlalu dekat dengan batas akhir
pemanfaatan BMDTP COVID .
 Produk yang diusulkan berupa pipe tube sudah dilakukan investasi di dalam negeri
selama masa pandemi sehingga tidak ada realisasi (substitusi impor).
 Produksi/utilitas sektor industri mengalami penurunan, serta Fasilitas BM DTP
COVID-19 yang hanya berlaku efektif untuk 2 bulan saja (November-Desember
2020). Akibatnya, telah terdapat perubahan rencana produksi dari perusahaan
pemohon.

Rincian realisasi sektor industri BMDTP Ditjen ILMATAE dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Uraian Anggaran Realisasi %
Pembuatan Komponen Kendaraan Bermotor
1 dan/atau Komponen AMMDes (Alat Mekanis 131.319.954.000 27.853.349.000 21,21%
Mutiguna Pedesaan)
2 Pembuatan Sepeda Motor Listrik 40.295.000 30.273.000 75,13%
Pembuatan Bagian Tertentu Alat Besar
3 903.279.000 567.069.000 62,78%
dan/atau Perakitan Alat Besar
4 Pembuatan Alat dan Mesin Pertanian 499.999.000 185.045.000 37,01%
Pembuatan Peralatan Komponen Boiler dan
5 4.448.262.000 823.914.000 18,52%
Ketenagalistrikan
Pembuatan Komponen dan/atau Produk
6 10.999.998.000 6.324.543.000 57,50%
Elektronika
7 Pembuatan Peralatan Telekomunikasi 300.000.000 - 0,00%
8 Pembuatan Kabel Serat Optik 3.600.000.000 1.710.488.000 47,51%
Subsidi BMDTP Terhadap industri Terdampak
9 114.337.000.000 21.221.846.906 18,56%
COVID-19
Industri Alat Kesehatan dan Peralatan Rumah
10 430.000.000 - 0,00%
Sakit
11 Industri Ventilator 2.000.000.000 - 0,00%
Industri Pembuatan Kendaraan Bermotor Roda
12 165.000.000 - 0,00%
Dua atau Tiga
13 Industri Penunjang Perkapalan 1.000.000.000 - 0,00%
14 Industri Pembuatan Sepeda 39.242.000.000 19.908.378.030 50,73%
Industri Pembuatan Kemasan Kaleng, Tutup
15 20.000.000.000 184.304.265 0,92%
Botol (Crown Cork) dan Jaket Baterai
Industri Pembuatan Komponen dan/atau
16 30.000.000.000 - 0,00%
Produk Elektronika
17 Industri Pembuatan Kabel Serat Optik 5.000.000.000 - 0,00%
Industri Pembuatan Smart Card Berupa Kartu
18 Plastik, Kartu Plastik Security, Kartu 10.000.000.000 1.129.164.611 11,29%
Elektronik Dan Kartu Telepon Seluler

19 Industri Pembuatan Peralatan Telekomunikasi 5.000.000.000 - 0,00%

20 Industri Pembuatan Telepon Seluler 1.500.000.000 - 0,00%


Jumlah 380.785.787.000 79.938.374.812 20,99%

Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil


Anggaran belanja subsidi pada Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil,
sebesar Rp429.667.549.000 dengan nilai realisasi sebesar Rp96.190.862.700 yang
terdiri dari:
1) Anggaran belanja subsidi regular sebesar Rp237.462.549.000 dengan nilai realisasi
sebesar Rp96.190.862.700.
2) Anggaran Belanja subsidi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 sebesar
Rp192.205.000.000 dengan Realisasi sebesar Rp0.

94 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

yang diperuntukkan untuk sektor industri sebagai berikut.


No. Uraian Anggaran Realisasi %
1 Pembuatan Cat. 13.150.000.000 3.786.223.000 28,79
2 Pembuatan Kosmetik. 6.950.000.000 2.229.567.700 0,32

Pembuatan Kemasan Plastik, Plastik Lembaran,


Biaxially Oriented Poly Propylene Film, Karung
3 Plastik, Palet Plastik, Botol dan Jerigen Plastik, 114.000.000.000 61.962.571.000 0,54
Terpal Plastik, Geotekstil, Barang dan/atau
Perabot Rumah Tangga dari Plastik.

4 Penyamakan Kulit 1.000.000.000 219.483.000 0,22


Pembuatan Serat/Benang/Strip Filamen Buatan
5 3.600.000.000 1.586.706.000 0,44
dan/ atau Serat Stapel
Pembuatan Karpet, Permadani, Sajadah, dan/
6 78.500.000.000 15.471.616.000 0,20
atau PU, PVC Artificial.
Pembuatan Resin Berupa Alkyd Resin,
Unsaturated Polyester Resin, Amino Resin,
Emulsi Resin, Pigment Phthalate, Solution
7 8.200.000.000 4.640.059.000 0,57
Acrylic/ Synthetic Latex, Latex Synthetic Resin
Dispersion, Plasticizer, Formaldehyde dan
Formaldehyde Resin
Pembuatan Bahan Kimia Khusus yaitu
Masterbatch; Penetralisir Air Limbah berupa
8 Aquaclear Series (Flocculant), Bahan Kimia 4.310.000.000 2.012.025.000 0,47
untuk Kertas, dan Katalis berupa Mepoxe,
Cypoxe, Cypoxe Liquid, Benzoxe.
9 Pembuatan Gypsum. 7.341.744.000 4.282.612.000 0,58
10 Pembuatan Frit 410.805.000
11 Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri Ban 6.358.000.000 0,00
Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri Hand
12 7.366.000.000 0,00
Sanitizer
Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri Sabun
13 3.571.000.000 0,00
Disinfektan
Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri Sarung
14 9.641.000.000 0,00
Tangan Karet

15 Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri Farmasi 133.000.000 0,00

Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri APD


16 153.048.000.000 0,00
Pakaian Pelindung
Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri APD
17 15.000.000 0,00
Pelindung Kepala
Subsidi BMDTP Covid-19 untuk Industri APD
18 12.073.000.000 0,00
Masker
Jumlah 429.667.549.000 96.190.862.700 0,22

Penyebab rendahnya realisasi pada sektor Industri Kimia Farmasi dan Tekstil diantaranya
karena:
1) Pandemi COVID-19 yang menyebabkan kegiatan ekspor dan impor terhenti .
2) Pengajuan RIB tidak lolos verifikasi karena negara pengimpor sudah memiliki
perjanjian FTA .
3) Permintaan menurun dikarenakan dampak COVID sehingga mengurangi produksi.
4) Penetapan kebijakan BMDTP COVID-19 terlalu mendadak dan waktu pelaksanaan
yang terlalu singkat.

Direktorat Jenderal Industri Agro

Anggaran belanja subsidi pada Direktorat Jenderal Industri Agro sebesar


Rp278.433.000.000 dengan nilai realisasi sebesar Rp71.527.486.764, yang terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan 95


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1) Anggaran belanja subsidi regular sebesar Rp2.100.000.000 dengan nilai realisasi


sebesar Rp1.672.587.000.
2) Anggaran Belanja subsidi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 sebesar
Rp276.333.000.000 dengan Realisasi sebesar Rp69.854.899.764

Penyebab rendahnya realisasi pada sektor Industri Agro Permintaan menurun dikarenakan
dampak COVID sehingga mengurangi produksi Bahan baku diproduksi di dalam negeri.

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka


Pada Tahun 2020 Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka tidak
mendapatkan anggaran belanja subsidi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
12 Tahun 2020 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu
Tahun Anggaran 2020. Dalam rangka penanganan pandemi COVID-19, Direktorat Jenderal
Industri Kecil, Menengah, dan Aneka mendapatkan anggaran sebesar Rp412.000.000
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134 Tahun 2020 tentang Bea Masuk
Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang
dan/atau Jasa oleh Industri Sektor Tertentu Yang Terdampak Pandemi COVID-19 namun
dikarenakan terkendala oleh kebijakan BMDTP COVID-19 terlalu mendadak dan waktu
pelaksanaan yang hanya berlaku efektif untuk 2 bulan saja (November-Desember 2020).
Akibatnya, telah terdapat perubahan rencana produksi dari perusahaan pemohon.

h. BPOM
Pada Tahun 2020, BPOM memperoleh alokasi anggaran belanja subsidi BM-DTP sebesar
Rp13.900.000.000. Realisasi 31 Desember 2020 sebesar Rp7.043.983.000.
Realisasi Belanja Subsidi 31 Desember 2020 sebesar Rp7.043.983.000 atau 50,68
persen dari pagu anggarannya, sedangkan realisasi Belanja Subsidi Tahun 2019 sebesar
Rp10.703.104.000. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019, realisasi Belanja Subsidi
31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp3.659.121.000.
Komposisi realisasi Belanja Satker Badan Pengawas Obat dan Makanan menurut jenis
belanja hanya terdiri dari belanja subsidi yang di gunakan untuk pembayaran Subsidi Bea
Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk pembuatan Infus. Belanja subsidi Bea
Masuk Ditanggung Pemerintah merupakan belanja non kas.
Pagu yang disetujui Menteri Keuangan melalui Surat Direktur Jenderal Anggaran Nomor
SP DIPA-999.07.1.971150/2020 tanggal 20 Desember 2019 perihal Penyampaian DIPA
BUN Pengelolaan Belanja Subsidi (BA 999.07) Satker badan Pengawas Obat dan Makanan
untuk Keperluan Fasilitas Bea Masuk Tahun 2020 adalah sebesar Rp13.900.000.000
dengan rincian belanja subsidi BMDTP untuk 6 industri farmasi sebagai berikut.
Rencana Impor
PMK Realisasi
No. Nama Industri Penerima BMDTP Barang (RIB)/SKEP
1 PT Widatra Bhakti No 548/KM.4/2020 7.857.599.290 4.684.554.000
2 PT Otsuka Indonesia No 711/KM.4/2020 4.282.184 1.292.696.000
3 PT DEXA MEDICA No 643/KM.4/2020 929.679.524 614.504.000
4 PT FERRON PAR PHARMACEUTICAL No.642/KM.4/2020 441.307.250 327.426.000
5 PT TRIYASA NAGAMAS FARMA No. 765/KM.4/2020 375.475.100 152.950.000
PT FONKO INTERNATIONAL
6 No. 641/KM.4/2020 11.212.936 7.853.000
PHARMACETICLAS
Jumlah - 9.619.556.284 7.079.983.000

96 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Bahan yang mendapatkan BMDTP TA 2020 yaitu LDPE Pharmaceutical Grade (LDPE
3220 dan 3020 D, Botol kaca, Komponen alat suntik, Aluminium caps, Sumbat Untuk
kegunaan farmasi, Rubber Stoper, Endosteine, Ursodeoxychlic Acid, Clobazam,
Dobutamine hydrochloride, Valproic Acid. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2019
penurunan realisasi Tahun 2020 dikarenakan:
1) Adanya pandemi COVID-19, menyebabkan permintaan obat (bukan obat COVID) dan
infus dasar berkurang sehingga IF mengurangi produksi dan importasi bahan bahan
baku obat dan material bahan kemas yang telah direncanakan.
2) Peraturan Pemerintah terkait PSBB menyebabkan beberapa Industri Farmasi
mengurangi operasional produksinya.
3) Adanya perubahan penggunaan jenis material bahan kemas per Januari 2021 oleh
PT. Otsuka Indonesia hal ini sudah mendapatkan persetujuan Badan POM sehingga
industri yang dimaksud tidak dapat memanfaatkan fasilitas BMDTP secara
maksimal.
4) Negara produsen Eropa sedang menghadapi musim dingin sehingga kegiatan produksi
dan pengiriman barang menurun. Oleh sebab itu, PT Widatra tidak dapat
menambahkan realisasi importasi LDPE dari Jerman pada Desember 2020 karena RIB
BMDTP TA 2020 hanya berlaku hingga 31 Desember, dikhawatirkan saat barang
datang tidak bisa menggunakan fasilitas BMDTP.

i. Kementerian BUMN
Pada 31 Desember 2020, Kementerian BUMN memperoleh alokasi anggaran belanja
subsidi/subsidi margin untuk kredit/pembiayaan UMKM sebesar Rp2.371.000.000.000.
Realisasi belanja subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.457.106.553.933 atau
61,46 persen dari pagu anggarannya.
Rincian realisasi Belanja Subsidi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020
adalah sebagai berikut:
1) Realisasi dari tagihan subsidi bagi debitur PT Pegadaian periode bulan Mei s.d.
Oktober 2020 sebesar Rp422.525.664.525.
a) Tagihan Periode Bulan Mei 2020 sebesar Rp107.766.373.157;
b) Tagihan Periode Bulan Juni 2020 sebesar Rp85.972.403.463;
c) Tagihan Periode Bulan Juli 2020 sebesar Rp75.530.456.572;
d) Tagihan Periode Bulan Agustus 2020 sebesar Rp62.258.302.706;
e) Tagihan Periode Bulan September 2020 sebesar Rp48.932.293.373;
f) Tagihan Periode Bulan Oktober 2020 sebesar Rp42.065.835.254.
Tagihan Periode Bulan Mei s.d. Juli 2020 telah dicairkan pada Bulan Oktober 2020,
sedangkan Tagihan Periode Bulan Agustus s.d. Oktober 2020 telah dicairkan pada
Bulan November 2020
2) Realisasi dari tagihan subsidi bagi debitur PT PNM periode bulan Mei s.d. Oktober
2020 sebesar Rp1.034.580.889.408. Rincian tagihan dan realisasi sebagai berikut:
a) Tagihan Periode Bulan Mei Tahap I 2020 sebesar Rp119.613.007.638;
b) Tagihan Periode Bulan Mei Tahap II 2020 sebesar Rp71.819.786.584;
c) Tagihan Periode Bulan Juni 2020 sebesar Rp155.694.552.055;

Catatan atas Laporan Keuangan 97


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d) Tagihan Periode Bulan Juli 2020 sebesar Rp167.821.584.768;


e) Tagihan Periode Bulan Agustus 2020 sebesar Rp162.211.436.731;
f) Tagihan Periode Bulan September 2020 sebesar Rp170.567.377.196;
g) Tagihan Periode Bulan Oktober 2020 sebesar Rp186.853.144.436.
Tagihan Periode Bulan Mei Tahap I 2020 telah dicairkan pada Bulan Oktober 2020,
sedangkan Tagihan Periode Bulan Mei Tahap II s.d. Oktober 2020 telah dicairkan pada
Bulan Desember 2020.
Realisasi Belanja Subsidi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 hanya
mencapai 61,46 persen dari anggaran belanja antara lain dikarenakan hal-hal sebagai
berikut:
1) Realisasi baru dapat dimulai pada bulan Oktober 2020 yang disebabkan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK No. 138/PMK.05/2020) yang memberikan relaksasi atas
persyaratan pemenuhan NPWP bagi debitur baru diterbitkan pada tanggal 28
September 2020;
2) Pengurangan jumlah debitur PT Pegadaian sebesar 45 persen serta PT PNM sebesar
13 persen yang disebabkan adanya debitur yang tidak eligible berdasarkan hasil reviu
BPKP atas indikator validitas NIK, keaktifan rekening pinjaman dan baki debet
pinjaman dari debitur penerima subsidi.
3) Tidak dilakukan revisi DIPA atas sisa anggaran Program PEN yang tidak
terealisasikan, dikarenakan berkurangnya jumlah debitur sebagaimana tercantum
dalam butir b tersebut. Berdasarkan arahan dari Direktur Jenderal Anggaran
Kementerian Keuangan dan mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
187 Tahun 2020 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Berharga Negara dalam rangka
Penanganan Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional Tahun 2020, serta Penggunaan Sisa Dana Penerbitan Surat
Berharga Negara Tahun 2020 dalam rangka Pembiayaan Pelaksanaan Lanjutan
Kegiatan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2021, bahwa Program PEN yang belum
terlaksana atau selesai di tahun anggaran 2020 dapat di-carry over ke tahun
anggaran berikutnya.
Dari realisasi belanja subsidi margin untuk kredit/pembiayaan UMKM sebesar
Rp1.457.106.553.933, di antaranya sebesar Rp1.228.894.335.500, per 31 Desember 2020
masih tersimpan di rekening penampungan lembaga penyalur dan belum didistribusikan kepada
penerima subsidi.

B.2.2.1.5. Belanja Hibah

Realisasi Belanja Hibah Tahun 2020 adalah sebesar Rp6.275.907.926.228 atau 70,15 persen
dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA Tahun 2020 sebesar Rp8.946.227.133.000.
Realisasi Belanja Hibah Tahun 2020 lebih kecil Rp200.297.735.817 atau turun 3,09 persen
dari realisasi Tahun 2019.
Alokasi anggaran Belanja Hibah Tahun 2020 adalah sebesar Rp8.946.227.133.000.dengan
rincian sebagai berikut:
1. Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Satker 985251) berdasarkan APBN adalah sebesar
Rp3.283.491.968.000.

98 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari
Penerimaan Dalam Negeri/Rupiah Murni (Satker 985261) berdasarkan APBN adalah
sebesar Rp5.629.591.355.000.
3. Alokasi anggaran Belanja Hibah Ke Luar Negeri berdasarkan SP DIPA-
999.02.1.977263/2020, tanggal 17 Juli 2020 adalah sebesar Rp132.232.000.
4. Alokasi anggaran Belanja Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing yang
bersumber dari Rupiah Murni (Satker 985252) adalah sebesar Rp33.011.578.000.
Realisasi Belanja Hibah Tahun 2020 lebih rendah Rp200.297.735.817 atau turun 3,09 persen
dari realisasi Tahun 2019 sebesar Rp6.476.205.662.045. Realisasi belanja hibah tersebut
terdiri dari Banking Commission sebesar Rp130.909.594, belanja hibah kepada Pemerintah
Luar Negeri sebesar Rp29.411.577.792 dan belanja hibah kepada Pemerintah Daerah sebesar
Rp6.246.365.438.842.
Satker 977263
Berdasarkan SP DIPA-999.02.1.977263/2020, tanggal 20 November 2019, alokasi anggaran
Belanja Hibah (Satker 977263) untuk tahun 2020 yaitu sebesar Rp132.232.000, dan sampai
dengan 31 Desember 2020 terdapat realisasi belanja pembayaran biaya/kewajiban lainnya
terkait pendapatan/belanja hibah (Banking Commission) kepada MUFG Bank Tokyo Japan
sebesar Rp130.909.594 atau sebesar 99 persen dari jumlah yang dianggarkan. Tingkat
penyerapan belanja hibah Tahun 2020 sebesar 99 persen lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan penyerapan anggaran belanja hibah pada tahun 2019 sebesar 93,29 persen.
Satker 985252
Realisasi belanja pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp29.411.577.792 atau 89,09
persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp33.011.578.000. Realisasi belanja hibah
pada tahun 2020 terdiri dari belanja hibah kepada pemerintah luar negeri sebesar
Rp29.411.577.792.
Realisasi Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri sebesar Rp29.411.577.792. Pada
tahun 2020, terdapat beberapa usulan hibah yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri
yang disetujui oleh Kelompok Kerja (Pokja) Penilaian Pemberian Hibah untuk dimasukkan ke
dalam Daftar Rencana Pemberian Hibah (DRPH) 2020, namun mengingat perkembangan di
lapangan, hibah DRPH 2020 yang dapat dieksekusi adalah hibah untuk Renovasi Queen
Victoria School tahap II di Negara Fiji.
Selain hibah terencana yang masuk ke dalam DRPH, terdapat hibah tidak terencana (non-
DRPH) di beberapa negara mitra. Pada tahun 2020, terdapat beberapa hibah non-DRPH yang
telah memperoleh persetujuan Komite Pengarah LDKPI yaitu hibah untuk bantuan perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagai penanganan COVID-19 kepada Negara
Fiji, Kepulauan Solomon dan Timor Leste dengan rincian sebagai berikut (dalam miliar Rupiah):

Catatan atas Laporan Keuangan 99


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Satker 985251
Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Satker 985251) berdasarkan APBN adalah sebesar
Rp3.283.491.968.000. Realisasi Belanja Hibah Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp1.884.793.475.371 atau sebesar 57,40 persen dari pagu
anggarannya. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-to-y),
realisasi mengalami penurunan baik secara besaran maupun persentase yaitu sebesar
Rp8.215.527.370 atau 0,43 persen. Pada tahun 2019 realisasi belanja Hibah Luar Negeri
tercatat sebesar Rp1.893.009.002.741 atau sebesar 66,93 persen dari pagu anggarannya.
Perbandingan alokasi dan realisasi Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber
dari Hibah atau Pinjaman Luar Negeri pada tahun 2020 dan 2019 dapat dilihat pada grafik
berikut ini:

Rincian nilai atas Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari Hibah atau Pinjaman
Luar Negeri (Satker 985251) Tahun 2020 dan 2019 dapat dilihat pada table berikut ini:

100 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Realisasi belanja per jenis hibah Tahun 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hibah Air Minum
Pagu anggaran Hibah Air Minum pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp100.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu TA 2019 sebesar Rp1.017.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, tidak terdapat realisasi pada belanja Hibah
Air Minum atau sebesar 0 persen dari pagu anggarannya sehingga tidak terdapat output.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah
Air Minum Tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan baik secara jumlah
maupun output. Pada tahun 2019 realisasi Hibah Air Minum tercatat sebesar
Rp1.017.000.000 atau sebesar 100 persen dari pagu anggarannya dengan output
sebanyak 471 sambungan rumah.
Penurunan pagu dan realisasi tersebut disebabkan karena Hibah Air Minum merupakan
jenis hibah yang bersifat multiyears yang dimulai di tahun 2012 dan sebagian besar
daerah telah selesai melaksanakan program hibah sebelum tahun 2019. Sedangkan tidak
adanya realisasi Hibah Air Minum pada Tahun 2020 disebabkan karena terdapat
perubahan skema hibah dari berbasis output menjadi berbasis kinerja dengan sasaran
daerah penerima baru. Tahun 2020 difokuskan pada perencanaan, kegiatan dan
reimbursement yang akan dimulai pada Tahun 2021.

2. Hibah Air Limbah


Pagu anggaran Hibah Air Limbah pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp100.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu TA 2019 sebesar Rp7.150.000.000.
Pada tahun 2020 tidak ada realisasi atas belanja hibah air limah karena terdapat
perubahan skema hibah dari berbasis output menjadi berbasis kinerja dengan sasaran
daerah penerima baru. Tahun 2020 difokuskan pada perencanaan, kegiatan dan
reimbursement yang akan dimulai pada Tahun 2021.

3. Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)


Pagu anggaran Hibah sAIIG pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp44.614.668.000. Pagu
anggaran ini mengalami penurunan dari pagu TA 2019 sebesar Rp28.230.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah sAIIG sebesar
Rp40.131.430.057 atau sebesar 89,95 persen dari pagu anggarannya dengan output
yang terdiri dari 3.347 sambungan rumah dan 3.890 Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y),
realisasi Hibah sAIIG Tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan baik secara
jumlah maupun output. Pada tahun 2019 realisasi Hibah sAIIG tercatat sebesar
Rp8.871.000.000 atau sebesar 31,42 persen dari pagu anggarannya dengan output
sebanyak 963 sambungan rumah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi

Catatan atas Laporan Keuangan 101


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

belanja hibah sAIIG mengalami peningkatan sebesar Rp31.260.430.057 atau naik


352,39 persen. Peningkatan realisasi Hibah sAIIG sejalan dengan peningkatan pagu
anggaran dari tahun sebelumnya.
Hibah sAIIG Tahun 2020 dialokasian kepada 50 pemerintah daerah, namun terdapat 3
pemerintah daerah yang tidak bersedia melaksanakan program pemberian Hibah
Pengelolaan Sanitasi, sehingga total pemerintah daerah yang melaksanakan program
Hibah sAIIG Tahun 2020 berjumlah 47 pemerintah daerah. Jumlah penerima Hibah
tersebut juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Tahun 2019 yang
disalurkan kepada 15 pemerintah daerah.

4. Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM)


Pagu anggaran Hibah PRIM pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp31.850.000.000. Pagu
anggaran ini mengalami penurunan dari pagu TA 2019 sebesar Rp52.900.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah PRIM sebesar
Rp28.741.361.949 atau sebesar 90,24 persen dari pagu anggarannya dengan output
sejumlah 86,32 km. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-
on-y), realisasi Hibah PRIM Tahun 2020 mengalami penurunan baik secara jumlah
maupun output. Pada tahun 2019 realisasi Hibah PRIM tercatat sebesar
Rp51.390.504.000 atau sebesar 97,14 persen dari pagu anggarannya dengan output
sebanyak 1.460,5 km. Hibah PRIM merupakan hibah yang dilaksanakan multiyears sejak
Tahun 2013. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi belanja hibah PRIM
mengalami penurunan sebesar Rp22.649.142.051 atau turun 44,07 persen. Penurunan
realisasi Hibah PRIM tersebut sejalan dengan penurunan pagu dan pelaksanaan HIbah
yang direncanakan akan berakhir pada Tahun 2021.
Capaian output atas Hibah PRIM tergantung pada unit regional cost di daerah dan jenis
pekerjaan jalan (jalan pegunungan, jalan pantai) sehingga tidak dapat diperbandingkan
secara total jumlah capaian output.
Hibah PRIM Tahun 2020 dialokasian kepada 1 pemerintah daerah. Jumlah penerima
Hibah tersebut juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2019 yang
disalurkan kepada 3 pemerintah daerah.

5. Hibah Biodiversity Conservation and Climate Protection in Gunung Leuser


Ecosystem (Leuser)
Pagu anggaran Hibah Leuser pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp31.494.300.000. Pagu
anggaran ini mengalami peningkatan dari pagu TA 2019 sebesar Rp19.700.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Leuser sebesar
Rp31.494.299.058 atau sebesar 100 persen dari pagu anggarannya. Realisasi tersebut
merupakan pencatatan belanja Hibah Leuser tahap ketiga sampai dengan tahap kelima,
dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahap ketiga, merupakan realisasi belanja Hibah Leuser periode kedua Tahun 2018
sebesar Rp6.440.046.039.
b. Tahap keempat, merupakan realisasi belanja Hibah Leuser Tahun 2019 sebesar
Rp11.806.852.847.
c. Tahap kelima, merupakan realisasi belanja Hibah Leuser Tahun 2020 sebesar
Rp13.247.400.172.

102 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Belanja Hibah Leuser tahap ketiga dan tahap keempat baru tercatat pada Tahun 2020
setelah DJPK menerima Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan dari DJPB.
Penyaluran Hibah Leuser dilaksanakan melalui tata cara Pembiayaan Pendahuluan yaitu
cara pembayaran yang dilakukan oleh Pemberi PHLN sebagai penggantian dana atas
pelaksanaan kegiatan yang terlebih dahulu membebani APBD. Kreditanstalt für
Wiederaufbau (KWF) atau Bank Pembangunan Jerman sebagai lender akan melakukan
transfer langsung ke Provinsi Aceh dengan skema reimbursement. Kendala dalam proses
pembukuan penyaluran Hibah Leuser adalah karena Pemberi PHLN akan melakukan
verifikasi melalui pihak ketiga (verifikator) independen yang ditunjuk langsung oleh
pemberi PHLN. Proses verifikasi tersebut memiliki prosedur yang rumit dan panjang
sehingga mengakibatkan proses pembayaran dari KWF membutuhkan waktu yang lama.
Sedangkan capaian Output Hibah Leuser adalah terlaksananya konservasi
keanekaragaman hayati dan pelestarian iklim dengan memberdayakan masyarakat pada
3 Kabupaten, antara lain Kab. Aceh Selatan, Kab. Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam.

6. Palembang City Sewerage Project/ Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)


Palembang
Pagu anggaran Hibah IPAL pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp70.565.000.000. Pagu
anggaran ini mengalami peningkatan dari pagu Tahun 2019 sebesar Rp24.000.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah IPAL sebesar
Rp54.758.440.000 atau sebesar 77,6 persen dari pagu anggarannya. Jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah IPAL Tahun 2020
mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2019 realisasi Hibah IPAL tercatat
sebesar Rp12.932.230.931 atau sebesar 53,88 persen dari pagu anggarannya. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi belanja hibah IPAL Palembang mengalami
peningkatan sebesar Rp41.826.209.069 atau naik 323,43 persen. Peningkatan realisasi
di tahun 2020 tersebut karena semakin tingginya komitmen pemerintah daerah Kota
Palembang dalam mengalokasikan dana untuk pelaksanaan kegiatan hibah.
Capaian Output Hibah IPAL Palembang untuk Tahun 2020 adalah terlaksananya
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan rumah pompa dengan Realisasi
capaian pembangunan sebesar 7,5 persen. Sedangkan pada Tahun 2018 dan 2019,
output Hibah IPAL adalah penyelesaian pematangan lahan untuk pembangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah. Hibah IPAL bersifat multiyear sehingga target output merupakan
kelanjutan dari capaian pada tahun sebelumnya.

7. Hibah Flood Management in Selected River Basins (FMSRB)


Pagu anggaran Hibah FMSRB pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp88.390.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu Tahun 2019 sebesar
Rp118.567.548.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah FMSRB sebesar
Rp37.900.420.865 atau sebesar 42,88 persen dari pagu anggarannya. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah
FMSRB Tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2019 realisasi
Hibah FMSRB tercatat sebesar Rp16.572.767.929 atau sebesar 13,98 persen dari pagu
anggarannya. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi belanja hibah IPAL
Palembang mengalami peningkatan sebesar Rp21.327.652.936 atau naik 128,69
persen.

Catatan atas Laporan Keuangan 103


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Capaian Output FMSRB pada tahun 2020 yaitu terlaksananya kegiatan konstruksi
partisipatif, antara lain:
a. Embung sebanyak 22 unit;
b. Dam Parit sebanyak 8 unit;
c. Paket drainase di 74 desa;
d. irigasi perpompaan sebanyak 11 unit;
e. sumur resapan sebanyak 8 unit;
f. Tembok Penahan Tanah sebanyak 19 unit;
g. Jalan Usaha Tani (JUT) sebanyak 26 unit, dan
h. Jaringan Irigasi Desa (Jides) sebanyak 16 unit.

8. Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project


(IPDMIP)
Pagu anggaran Hibah IPDMIP pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp619.820.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami peningkatan dari pagu Tahun 2019 sebesar
Rp252.116.867.000.
Hibah IPDMIP terdiri dari 3 (tiga) jenis sumber pendanaan, yaitu ADB, AIF, dan IFAD.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah IPDMIP secara total sebesar
Rp394.129.604.073 atau sebesar 63,59 persen dari pagu anggarannya. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah
IPDMIP Tahun 2020 mengalami peningkatan secara total namun mengalami penurunan
secara kontribusi terhadap anggaran. Pada tahun 2019 realisasi Hibah IPDMIP tercatat
sebesar Rp180.065.950.968 atau sebesar 71,42 persen dari pagu anggarannya.
Terhadap Belanja Hibah IPDMIP Tahun 2020 terdapat kesalahan penyaluran atas SP2D
Nomor 200192401000165 Tanggal 14 Desember 2020, dimana terdapat Belanja Hibah
sebesar Rp1.829.478.735 yang seharusnya disalurkan ke Provinsi Sulawesi Selatan
namun disalurkan ke Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan oleh human error
tanpa ada unsur kesengajaan. Atas hal tersebut, sedang diupayakan penyelesaian
dengan mekanisme sebagai berikut:
a. DJPK menginisiasi koordinasi secara intensif bersama Pemerintah Daerah Prov.
Sumatera Selatan, Pemerintah Daerah Prov. Sulawesi Selatan, DJPB, dan Itjen
Kemenkeu baik melalui surat dinas maupun rapat koordinasi;
b. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Selatan
menyetorkan dana salah salur IPDMIP-ADB TA 2020 sebesar Rp1.829.478.735 ke
RKUN pada tanggal 16 Maret 2021;
c. Atas dasar penyetoran dimaksud, Direktorat KPT melakukan:
1) Permintaan kepada DIrektur PKN DJPB untuk memindahbukukan dana dimaksud
ke Reksus IPDMIP agar dapat digunakan dalam penyaluran Hibah IPDMIP TA
2021 melalui nota dinas Direktur KPT Nomor ND-189/PK.4/2021 tanggal 17
Maret 2021 hal Permohonan Pemindahan Setoran Dana Salah Salur IPDMIP-ADB
ke Reksus IPDMIP.
2) Permintaan kepada Direktur DTK untuk merekomendasikan kembali penyaluran
Hibah IPDMIP Tahap 12 untuk Provinsi Sulawesi Selatan melalui nota dinas
Direktur KPT Nomor ND-188/PK.4/2021 tanggal 17 Maret 2021 hal Tindak
Lanjut Penyetoran Dana Salah Salur IPDMIP-ADB TA 2020.

104 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d. Berdasarkan rekomendasi Penyaluran Ulang Hibah IPDMIP-ADB Provinsi Sulawesi


Selatan dari Direktur DTK, telah diterbitkan SPM nomor 80004A/985251/2021
tanggal 29 Maret 2021 sebesar Rp1.829.478.735;
e. Atas SPM dimaksud, KPPN Jakarta II telah menerbitkan SP2D nomor
210192404000001 tanggal 31 Maret 2021 kepada RKUD Provinsi Sulawesi
Selatan;
f. Pencatatan/pengakuan atas penerimaan kemabali atas dana Hibah IPDMIP salah
salur dari Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Selatan, dan penyaluran kembali Hibah
IPDMIP Tahap 12 untuk Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan pada Laporan
Keuangan TA 2021.
Capaian output Hibah IPDMIP Tahun 2020 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Pembentukan sebanyak 88 Komisi Irigasi (KOMIR) pada 14 Provinsi dan 74
Kabupaten.
b. Penyusunan Profil Sosio Ekonomi Teknik Kelembagaan (PSETK) pada 2.523 Daerah
Irigasi.
c. Telah operasional sebanyak 2.530 Pembentukan dan Penguatan Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A/GP3A/IP3A).
a. Jaringan Irigasi seluas 91,548 Ha telah direhabilitas.

9. Hibah Dalam Rangka Pembangunan MRT


Pagu anggaran Hibah MRT pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp2.263.893.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami sedikit penurunan dari pagu Tahun 2019 sebesar
Rp2.273.945.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah MRT sebesar
Rp1.194.027.059.342 atau sebesar 52,48 persen dari pagu anggarannya. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah MRT
Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp401.930.265.074 atau 25,18 persen.
Pada tahun 2019 realisasi Hibah MRT tercatat sebesar Rp1.595.957.324.416 atau
sebesar 70,18 persen dari pagu anggarannya.
Capaian output Hibah MRT Tahun 2020 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. CP 200: pekerjaan kontruksi dinding diafragma untuk gardu induk monas telah
selesai 100 persen.
b. CP 201: progress fisik 9,205 persen meliputi penebangan/relokasi pohon, pelebaran
jalan traffic diversion, halte trans Jakarta sementara, pos polisi medan merdeka dan
Visitor Center Monas (pekerjaan sipil dari Bundaran HI sampai Harmoni sepanjang
kurang lebih 2,6km).
10. Hibah Rural Empowerment and Agricultural Development – Scalling Up Initiative
(READ-SI)
Pagu anggaran Hibah READSI pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp132.665.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami peningkatan dari pagu Tahun 2019 sebesar
Rp50.725.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah READ-SI sebesar
Rp103.611.114.299 atau sebesar 78,1 persen dari pagu anggarannya. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah

Catatan atas Laporan Keuangan 105


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

READ-SI Tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2019 realisasi
Hibah READ-SI tercatat sebesar Rp19.592.224.497 atau sebesar 38,62 persen dari
pagu anggarannya. Untuk capaian output READSI pada Tahun 2020 antara lain sebagai
berikut:
a. Studi Evaluasi Kegiatan Usaha Non-Farm dan Peluang Pasar sebanyak 4 paket;
b. Pelatihan Teknis dan Manajemen bagi Penyuluh Pendamping Program READSI
sebanyak 30 angkatan (576 orang);
c. Pengadaan materi penyuluhan;
d. Sertifikasi benih padi;
e. Sekolah Lapang Komoditas bagi kelompok tani Program READSI sebanyak 779 paket
(19.475 orang);
f. Bantuan sarana produksi pertanian bagi 1.194 kelompok tani;
g. Bantuan sarana IT bagi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan lokasi
program;
h. Sosialisasi peningkatan kesadaran gizi keluarga petani.

Satker 985261
Alokasi anggaran Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah yang Bersumber dari Penerimaan
Dalam Negeri/Rupiah Murni (Satker 985261) Tahun 2020 adalah sebesar
Rp5.629.591.355.000, dengan rincian sebagaimana dijelaskan grafik berikut ini:

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi penyaluran belanja hibah pada Satker
985261 tercatat sebesar Rp4.361.571.709.199 atau 77,48 persen dari pagu anggarannya.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-to-y), realisasi
mengalami peningkatan secara besaran dari Rp4.348.512.664.346 pada Tahun 2019
meningkat menjadi Rp4.361.571.709.199 pada Tahun 2020, namun secara persentase
terhadap pagu anggaran mengalami penurunan dari 90,72 persen pada Tahun 2019 menjadi
77,48 persen pada Tahun 2020. Perbandingan alokasi dan realisasi Belanja Hibah Kepada
Pemerintah Daerah yang Bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri/Rupiah Murni pada tahun
2020 dan 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

106 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dari data di atas dapat dilihat bahwa Hibah pariwisata dalam rangka Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) merupakan jenis hibah baru dan memiliki angka terbesar dibandingkan jenis
hibah lainnya. Perbandingan persentase realisasi penyaluran hibah ke daerah dapat di lihat
pada grafik berikut ini:

Realisasi per jenis hibah TA 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Hibah Pengelolaan Sanitasi/Hibah Air Limbah
Pagu anggaran Hibah Sanitasi pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp80.000.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu TA 2019 sebesar
Rp100.000.000.000. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing agency, pagu
tersebut tidak dimaksimalkan penggunaannya. Berdasarkan SPPH, Pagu Hibah
Pengelolaan Sanitasi berjumlah Rp64.614.000.000, sehingga pada Tahun 2020
terdapat self blocking pagu anggaran Hibah Pengelolaan Sanitasi sebesar
Rp15.386.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Pengelolaan Sanitasi sebesar
Rp43.608.000.000 atau sebesar 54,51 persen dari pagu anggarannya dengan output
sejumlah 14.536 sambungan rumah. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah Pengelolaan Sanitasi Tahun 2020 mengalami
penurunan baik secara jumlah maupun output. Pada tahun 2019 realisasi Hibah
Pengelolaan Sanitasi tercatat sebesar Rp73.138.500.000 atau sebesar 73,14 persen
dari pagu anggarannya dengan output sebanyak 23.049 sambungan rumah. Penurunan
tersebut disebabkan oleh dampak terjadinya pandemi COVID-19 yang membatasi kinerja
pelaksanaan kegiatan karena fokus pemerintah daerah pada pencegahan dan
penanggulangan penyebaran pandemi COVID-19.
Hibah Pengelolaan Sanitasi Tahun 2020 dialokasian kepada 54 pemerintah daerah,
namun terdapat 5 pemerintah daerah yang tidak bersedia melaksanakan program
pemberian Hibah Pengelolaan Sanitasi dan 5 daerah lainnya tidak diberikan
pertimbangan penyaluran dari Kementerian PUPR selaku executing agency, sehingga
total pemerintah daerah yang melaksanakan program Hibah Pengelolaan Sanitasi Tahun

Catatan atas Laporan Keuangan 107


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2020 berjumlah 44 pemerintah daerah. Jumlah penerima Hibah tersebut juga mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2019 yang disalurkan kepada 50 pemerintah
daerah.
2. Hibah Pengelolaan Nationwide Water Hibah Program/ Hibah Air Minum
Pagu anggaran Hibah Air Minum pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp699.300.000.000.
Pagu anggaran ini mengalami penurunan dari pagu anggaran Tahun 2019 sebesar
Rp900.000.000.000. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing agency, pagu
tersebut tidak dimaksimalkan penggunaannya. Berdasarkan SPPH, Pagu Hibah Air
Minum berjumlah Rp695.282.000.000, sehingga pada Tahun 2020 terdapat self
blocking pagu anggaran Hibah Air Minum sebesar Rp4.018.000.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Air Minum sebesar
Rp589.547.069.014 atau sebesar 84,79 persen dari pagu anggarannya dengan output
sejumlah 230.124 sambungan rumah. Jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya (y-on-y), realisasi Hibah Air Minum Tahun 2020 mengalami penurunan
baik secara jumlah maupun output. Pada tahun 2019, realisasi Hibah Air Minum tercatat
sebesar Rp710.517.080.829 atau sebesar 78,95 persen dari pagu anggarannya dengan
output sejumlah 259.591 sambungan rumah. Penurunan tersebut disebabkan oleh
dampak terjadinya pandemi COVID-19 yang membatasi kinerja pelaksanaan kegiatan
karena fokus pemerintah daerah pada pencegahan dan penanggulangan penyebaran
pandemi COVID-19.
Hibah Air Minum dibedakan menjadi 2 yaitu Hibah Air Minum Perkotaan dan Hibah Air
Minum Pedesaan. Hibah Air Minum Perkotaan Tahun 2020 dialokasikan kepada 116
pemerintah daerah, namun terdapat 5 daerah tidak diberikan pertimbangan penyaluran
dari Kementerian PUPR selaku executing agency, sehingga Hibah Air Minum Perkotaan
Tahun 2020 disalurkan kepada 111 pemerintah daerah dengan total realisasi sebesar
Rp462.296.000.000. Sedangkan Hibah Air Minum Pedesaan Tahun 2020 dialokasikan
kepada 77 pemerintah daerah, namun terdapat 2 daerah yang menolak/tidak bersedia
mengikuti program Hibah Air Minum dan 4 daerah lainnya tidak diberikan pertimbangan
penyaluran dari Kementerian PUPR selaku executing agency, sehingga Hibah Air Minum
Perdesaan Tahun 2020 disalurkan kepada 71 pemerintah daerah dengan total realisasi
sebesar Rp127.251.069.014. Penyaluran untuk Hibah Air Minum ini baru terealisasi di
Bulan Desember 2019 dikarenakan proses verifikasi atas permintaan penyaluran hibah
daerah di executing agency baru selesai dilaksanakan di akhir November, sehingga surat
rekomendasi penyaluran baru disampaikan di bulan Desember.
3. Hibah Jalan Daerah
Pagu anggaran Hibah Jalan Daerah pada Tahun 2020 adalah sebesar
Rp630.002.581.000 Pagu anggaran ini mengalami kenaikan dari pagu anggaran Tahun
2019 sebesar Rp500.000.000.000. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing
agency, pagu tersebut tidak dimaksimalkan penggunaannya. Berdasarkan SPPH, Pagu
Hibah Jalan Daerah berjumlah Rp630.002.298.000, sehingga pada Tahun 2020
terdapat self blocking pagu anggaran Hibah Jalan Daerah sebesar Rp283.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Jalan Daerah sebesar
Rp547.837.926.003 atau sebesar 86,96 persen dari pagu anggarannya dengan output
sepanjang 1.153,1 km. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
(y-on-y), realisasi Hibah Jalan Daerah Tahun 2020 mengalami peningkatan baik secara
besaran maupun output. Pada tahun 2019, realisasi Hibah Jalan Daerah tercatat
Rp404.628.537.517 atau sebesar 80,92 persen dari pagu anggarannya dengan output
sepanjang 797 km. Peningkatan juga terjadi pada daerah penerima program Hibah Jalan

108 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Daerah dari 10 pemerintah daerah pada Tahun 2019 menjadi 14 pemerintah daerah pada
Tahun 2020.
4. Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
Pagu anggaran Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (Hibah RR) pada TA
2020 adalah sebesar Rp920.288.774.000. Pagu anggaran ini mengalami penurunan
yang sangat signifikan dari pagu TA 2019 sebesar Rp3.293.346.474.000. Penurunan
tersebut disebabkan karena penyesuaian terhadap dampak bencana yang terjadi pada
tahun sebelumnya. Selain itu, berdasarkan usulan dari executing agency, pagu tersebut
tidak dimaksimalkan. Berdasarkan SPPH, Pagu Hibah RR berjumlah
Rp915.931.467.000, sehingga pada Tahun 2020 terdapat self blocking pagu anggaran
Hibah RR sebesar Rp 4.357.307.000.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah RR sebesar
Rp915.931.467.000 atau sebesar 99,53 persen dari pagu anggarannya. Realisasi Hibah
RR Tahun 2020 Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-
y) mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada tahun 2019, realisasi Hibah RR
tercatat sebesar Rp3.160.228.546.000 atau sebesar 95,96 persen dari pagu
anggarannya. Sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi belanja hibah RR
mengalami penurunan Rp2.244.297.079.000 atau 71,02 persen. Penurunan tersebut
disebabkan oleh berkurangnya jumlah daerah terdampak bencana yang harus segera
dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun
2019. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah daerah penerima Hibah RR juga
mengalami penurunan, pada tahun 2020 sebanyak 70 pemerintah daerah sedangkan
pada Tahun 2019 sebanyak 130 pemerintah daerah.
5. Hibah Pariwisata
Hibah Pariwisata dialokasikan sebagai pre-kondisi untuk reaktivasi pariwisata nasional
melalui pemberian safety net bagi industri wisata (hotel dan restoran) dan bantuan
kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan lingkungan wisata yang bersih, sehat, dan
sesuai standar operasional prosedur COVID-19 sehingga dapat membantu sektor
pariwisata untuk kembali bergerak. Sasaran Hibah Pariwisata yaitu pemerintah daerah
yang saat ini sedang mengalami gangguan finansial serta recovery penurunan PAD bagi
pemerintah daerah akibat Pandemi COVID-19 dan Industri hotel dan restoran yang
memenuhi kriteria penerima hibah.
Pagu anggaran Hibah Pariwisata pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp
3.300.000.000.000 sebagaimana dituangkan dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-
265/MK.2/2020 hal Penetapan Pergeseran Anggaran BA BUN Dari Subbagian Anggaran
Bendahara Umum Negara Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Subbagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Hibah (BA 999.02) untuk Kegiatan
Hibah Pariwisata.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi Hibah Pariwisata sebesar
Rp2.264.647.247.182 atau sebesar 68,63 persen dari pagu anggarannya. Hibah
Pariwisata Tahun 2020 dialokasikan kepada 101 pemerintah daerah, namun terdapat 1
daerah yang menolak mengikuti Hibah pariwisata yaitu Kab. Malang, dan 3 daerah yang
tidak memberikan respon yaitu Kab. Dogiyai, Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Kab. Bulungan,
sehingga Hibah Pariwisata Tahun 2020 disalurkan kepada 97 pemerintah daerah.
Penyaluran Hibah Pariwisata dilakukan 2 tahap sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran Hibah pariwisata Dalam

Catatan atas Laporan Keuangan 109


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Tahap I sebesar Rp1.605.225.270.570 disalurkan kepada 97 pemerintah daerah.
b. Tahap II sebesar Rp659.421.976.612 disalurkan kepada 47 daerah.
Rendahnya realisasi Hibah Pariwisata disebabkan oleh Waktu Pelaksanaan program
relatif sangat singkat yaitu sekitar bulan Oktober – Desember 2020, adanya
pembatasan sosial di daerah sebagai bagian dari penangan Pandemi di daerah
berpengaruh pada kecepatan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan, dan pemahaman
daerah atas pengelolaan Hibah relatif belum baik.
Berdasarkan data dari executing agency, output sementara atas Hibah Pariwisata terdiri
dari 97 pemerintah daerah, 6.818 industri hotel, dan 7.625 industri restoran. Angka
pasti atas output Hibah Pariwisata pada industri hotel dan restoran dapat diketahui
berdasarkan laporan dari pemerintah daerah penerima Hibah Pariwisata yang
disampaikan ke DJPK paling lambat tanggal 28 februari 2020 sesuai dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran Hibah pariwsata
Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020.

B.2.2.1.6. Belanja Lain-Lain


Realisasi Belanja Lain-lain Realisasi Belanja Lain-Lain Tahun 2020 sebesar Rp120.035.189.519.041 atau sebesar 98,18
persen dari DIPA Tahun 2020 sebesar Rp122.264.798.667.000. Realisasi Belanja Lain-lain
terdapat pada BA BUN 999.08 dan 999.99. Dibandingkan dengan Tahun 2019, Realisasi
Belanja Lain-lain Tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp108.335.442.970.392 atau
925,96 persen dari tahun 2019. Peningkatan realisasi belanja lain-lain antara lain disebabkan
karena terdapat realisasi belanja lain-lain atas pembayaran kompensasi sebesar
Rp91.079.999.999.900 pada satker Dit. PNBP SDA dan KND dan belanja Penanganan
Pandemi COVID19 sebesar Rp24.058.522.796.424 pada satker Dit. Sistem Perbendaharaan
DJPb, MPP Kartu Prakerja, dan Dit. PNBP SDA dan KND DJA.
Realisasi belanja Penanganan Pandemi COVID19, yaitu Belanja Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan Bagi Peserta PBPU dan BP Kelas III pada satker Dit. Sistem Perbendaharaan DJPb
dan Belanja Lain-Lain Pembayaran Dana Bantuan (Pembayaran Tagihan Listrik) Dit. PNBP SDA
dan KND DJA mencapai 100 persen, sementara itu Belanja Lain-Lain Program Kartu Prakerja
pada satker MPP Kartu Prakerja mencapai 91,26 persen. Rincian realisasi Bruto Belanja
Belanja Lain-Lain adalah sebagai berikut.

110 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Realisasi Belanja
Uraian
2020 2019
UAP BUN Belanja Lain-lain (999.08)
Belanja Cadangan Fiskal Lainnya (Risiko Kenaikan TTL) - 7.456.451.880.000
Belanja Cadangan Beras Pemerintah 2.083.584.096.722 571.552.261.391
Belanja Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Papua 108.794.852.646 114.869.543.225
dan Papua Barat
Belanja Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta PBPU 4.118.240.745.500
dan BP Kelas III - Penanganan Pandemi COVID-19
Belanja Lain-lain Program Kartu Prakerja - Penanganan Dampak 18.252.242.050.924
Pandemi COVID-19
Belanja Lain-lain Pembayaran Dana Bantuan - Penanganan 1.688.040.000.000 -
Dampak Pandemi COVID-19
Belanja Lain-lain 93.190.951.884.849 2.368.674.111.397
Realisasi Belanja Bruto 119.441.853.630.641 10.511.547.796.013
Pengembalian Belanja 3.073.093.437 14.599.380.641
Jumlah Realisasi Belanja Neto dari 999.08 119.438.780.537.204 10.496.948.415.372
UAP BUN Transaksi Khusus (999.99)
Belanja Fee Pelayanan Bank/Pos Persepsi - 512.413.199.000
Belanja Jasa Pelayanan Perbendaharaan - 1.429.584.714
Belanja Pembayaran Selisih Harga Beras Bulog 53.116.712.664 53.917.840.896
Rugi Selisih Kurs Dalam Pengelolaan Rekening 543.291.772.307 635.037.508.667
Penyesuaian Selisih Kurs Invoice/SPP/SP2D dan Exotic
66 -
Currency
Jumlah Realisasi Belanja Netto dari 999.99 596.408.485.037 1.202.798.133.277
Realisasi Belanja Neto 120.035.189.022.241 11.699.746.548.649

Terjadi perubahan kebijakan penyajian belanja fee pelayanan bank/pos persepsi dan belanja
jasa pelayanan perbendaharaan dimana semula disajikan sebagai belanja lain-lain pada tahun-
tahun sebelumnya pada tahun ini disajikan sebagai belanja barang.

B.2.2.2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Realisasi Transfer ke Realisasi belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 sebesar
Daerah dan Dana Desa Rp762.530.176.156.179 atau 98,72 persen dari anggaran sebesar
Rp772.380.975.050.000. Dibandingkan dengan Tahun 2019 realisasi belanja transfer ke
daerah dan dana desa mengalami penurunan sebesar Rp50.443.246.986.434 atau 6,20
persen.
Transfer ke Daerah dan Dana Desa terdiri dari Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana
Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DIY serta Dana Desa sebagaimana tabel berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan 111


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Jenis Dana Anggaran Realisasi %


I. Transfer ke Daerah 701.190.975.050.000 691.429.657.572.323 98,61%
A. Transfer Dana Perimbangan 661.814.247.354.000 652.097.644.670.323 98,53%
1. Dana Bagi Hasil 94.400.698.127.000 93.906.361.247.000 99,48%
a.   DBH PPh OP 31.159.010.681.964 31.159.010.681.964 100,00%
b.   DBH PBB 13.124.728.145.581 13.124.728.145.581 100,00%
c.    DBH CHT 3.391.311.758.299 3.124.018.679.699 92,12%
d.   DBH Minyak Bumi 10.034.450.778.887 10.034.450.778.887 100,00%
e.   DBH Gas Bumi 10.637.937.161.265 10.637.937.161.265 100,00%
f.   DBH Minerba 22.795.930.108.197 22.795.930.108.197 100,00%
g.   DBH Panas Bumi 1.333.181.001.349 1.333.181.001.349 100,00%
h.   DBH Kehutanan 1.523.857.509.779 1.296.813.708.379 85,10%
i.   DBH Perikanan 400.290.981.679 400.290.981.679 100,00%
2. Dana Alokasi Umum 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 99,28%
3. Dana Alokasi Khusus 183.032.025.000.000 176.578.831.927.772 96,47%
a.   Transfer DAK Fisik 53.787.350.000.000 50.175.976.373.103 93,29%
b.   Transfer DAK Non Fisik 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 97,80%
B. Dana Insentif Daerah 18.500.000.000.000 18.455.285.206.000 99,76%
C. Dana Keistimewaan DIY 1.320.000.000.000 1.320.000.000.000 100,00%
D. Dana Otonomi Khusus 19.556.727.696.000 19.556.727.696.000 100,00%
II. Dana Desa 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87%
Jumlah 772.380.975.050.000 762.530.176.156.179 98,72%

Rincian Realisasi Transfer Daerah per Akun Tahun 2020 dapat dilihat di Lampiran LRA 3
(halaman LB3).

B.2.2.2.1. Transfer ke Daerah

Realisasi Transfer ke Realisasi belanja Transfer ke Daerah Tahun 2020 sebesar Rp691.429.657.572.323 atau
Daerah 98,61 persen dari anggaran sebesar Rp701.190.975.050.000. Transfer ke Daerah terdiri dari
Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DIY.

B.2.2.2.1.1. Dana Perimbangan


Realisasi penyaluran dana Realisasi transfer dana perimbangan Tahun 2020 mencapai sebesar Rp652.097.644.670.323
perimbangan atau sebesar 98,53 persen dari anggaran/pagunya sebesar Rp661.814.247.354.000. Dana
perimbangan terdiri dari dana transfer umum dan dana transfer khusus. Realisasi Transfer
Dana Perimbangan TA 2020 menurun sebesar Rp59.187.239.196.291 atau 8,32 persen
dibandingkan dengan realisasi Transfer Dana Perimbangan TA 2019 sebesar
Rp711.284.883.866.614. Komposisi realisasi penyaluran Dana Perimbangan Tahun 2020
adalah sebagai berikut.

112 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

%
Jenis Dana Pagu 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
Perubahan
DTU 478.782.222.354.000 475.518.812.742.551 524.890.210.970.419 -9,41%
DBH 94.400.698.127.000 93.906.361.247.000 103.979.972.414.419 -9,69%
DAU 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 420.910.238.556.000 -9,34%
DTK 183.032.025.000.000 176.578.831.927.772 186.394.672.896.195 -5,27%
DAK Fisik 53.787.350.000.000 50.175.976.373.103 64.165.654.543.270 -21,80%
DAK non Fisik 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 122.229.018.352.925 3,41%
Jumlah 661.814.247.354.000 652.097.644.670.323 711.284.883.866.614 -8,32%

B.2.2.2.1.1.1. Realisasi Dana Transfer Umum


Realisasi Belanja Dana Transfer Umum Tahun 2020 sebesar Rp475.518.812.742.551 atau
99,32 persen dari DIPA Tahun 2020 sebesar Rp478.782.222.354.000. Dana Transfer Umum
berasal dari Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Umum.

Realisasi Dana Bagi Hasil


Realisasi DBH Realisasi transfer DBH sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp93.906.361.247.000
atau sebesar 99,48 persen dari pagu anggaran sebesar Rp94.400.698.127.000. Jika
dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp103.979.972.414.419, realisasi pada TA
2020 mengalami penurunan sebesar Rp10.073.611.167.419 atau sebesar 9,69 persen.
Penurunan realisasi tersebut seiring dengan turunnya pagu anggaran DBH TA 2020.
Pagu awal Transfer Dana Bagi Hasil (DBH) disajikan dengan nilai total sebesar
Rp117.580.294.554.000. Pagu anggaran tersebut terdiri dari pagu awal DBH sebagaimana
tertuang dalam Perpres Nomor 78 tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp80.379.048.324.000 dan sisa lebih sebesar
Rp24.696.746.230.000 serta pagu Kurang Bayar DBH TA 2020 sebesar
Rp12.504.500.000.000. Adanya Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan dalam
rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dilakukan
penyesuaian dan/atau penetapan atas pagu alokasi TKDD TA 2020 yang ditetapkan dalam
Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara TA 2020 yang rinciannya dituangkan dalam PMK Nomor 35/PMK.07/2020
disebutkan bahwa pagu DBH TA 2020 menjadi sebesar Rp89.811.922.157.000 yang terdiri
dari Pagu DBH untuk alokasi DBH tahun berjalan (Reguler) sebesar Rp77.307.422.157.000
dan pagu Kurang Bayar DBH TA 2020 sebesar Rp12.504.500.000.000. Akan tetapi, pagu
DBH kembali mengalami perubahan sebagaimana ditetapkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan
Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, Pagu
Dana Bagi Hasil menjadi Rp86.418.698.127.000 yang terdiri dari pagu reguler sebesar
Rp54.835.934.827.263 dan pagu kurang bayar sebesar Rp31.582.763.299.737. DIPA dari
adanya Perubahan Pagu ini baru terbit pada tanggal 13 Juli Tahun 2020 dengan Nomor: SP
DIPA- 999.05.6.999204/2020. Pagu Dana Bagi Hasil TA 2020 kembali mengalami revisi
anggaran yang ke-5 (lima), melalui surat Menteri Keuangan RI nomor S-247/MK.2/2020
tentang Penetapan Pergeseran Anggaran BA BUN dari Subbagian Anggaran Bendahara Umum
Negara Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Subbagian Anggaran Bendahara Umum Negara
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (BA 999.05) untuk Penyelesaian Kurang Bayar
Dana Bagi Hasil (KB DBH) TA 2019. Berdasarkan surat tersebut terdapat penambahan
anggaran sebesar Rp7.982.000.000.000 yang diprioritaskan untuk penyelesaian Kurang

Catatan atas Laporan Keuangan 113


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Bayar DBH TA 2019 sehingga pagu DBH menjadi Rp94.400.698.127.000 dengan rincian Pagu
DBH Pajak sebesar Rp47.675.050.585.844 dan Pagu DBH SDA sebesar
Rp46.725.647.541.156.
Nilai realisasi Dana Bagi Hasil TA 2020 terdiri dari realisasi transfer DBH reguler sebesar
Rp54.341.597.947.263 dan realisasi transfer Kurang Bayar DBH sebesar
Rp39.564.763.299.737. Rincian realisasi dana bagi hasil dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Jenis Dana Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019


DBH Pajak 47.675.050.585.844 47.407.757.507.244 99,44% 42.295.104.067.649
Reguler 29.607.958.546.400 29.340.665.467.800 99,10% 33.447.566.719.550
Kurang Bayar 18.067.092.039.444 18.067.092.039.444 100,00% 8.847.537.348.099
DBH SDA 46.725.647.541.156 46.498.603.739.756 99,51% 61.684.868.346.770
Reguler 25.227.976.280.863 25.000.932.479.463 99,10% 32.974.791.467.133
Kurang Bayar 21.497.671.260.293 21.497.671.260.293 100,00% 28.710.076.879.637
Jumlah 94.400.698.127.000 93.906.361.247.000 99,48% 103.979.972.414.419

A. Dana Bagi Hasil Pajak


Realisasi DBH Pajak Realisasi Transfer DBH Pajak sampai dengan 31 Desember TA 2020 sebesar
Rp47.407.757.507.244. Penyerapan anggaran DBH Pajak pada periode 31 Desember TA
2020 sebesar 99,44 persen dari anggaran sebesar Rp47.675.050.585.844. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi transfer
DBH Pajak sampai dengan 31 Desember TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp5.112.653.439.595 atau naik sebesar 12,09 persen. Kenaikan realisasi tersebut
terjadi karena terdapat penyaluran Kurang Bayar DBH Pajak kepada daerah terdampak
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana tertuang dalam PMK nomor
20/PMK.07/2020, KMK nomor 8/KM.7/2020, dan KMK nomor 17/KM.7/2020 serta KMK
nomor 22/KM.7/2020. Rincian realisasi DBH Pajak tersaji pada tabel di bawah ini:
Jenis Dana Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019
Reguler 29.607.958.546.400 29.340.665.467.800 99,10% 33.447.566.719.550
DBH PPh 17.074.278.127.400 17.074.278.127.400 100,00% 18.801.610.662.000
DBH PBB 9.234.797.762.000 9.234.797.762.000 100,00% 11.512.184.481.800
DBH CHT 3.298.882.657.000 3.031.589.578.400 91,90% 3.133.771.575.750
Kurang Bayar 18.067.092.039.444 18.067.092.039.444 100,00% 8.847.537.348.099
KB DBH PPh 14.084.732.554.564 14.084.732.554.564 100,00% 3.271.476.893.530
KB DBH PBB 3.889.930.383.581 3.889.930.383.581 100,00% 5.573.479.104.661
KB DBH CHT 92.429.101.299 92.429.101.299 100,00% 2.581.349.908
Jumlah 47.675.050.585.844 47.407.757.507.244 99,44% 42.295.104.067.649

1. Dana Bagi Hasil PPh OP (Orang Pribadi)


Realisasi penyaluran transfer DBH PPh terdiri dari DBH PPh Pasal 21 dan DBH PPh Pasal
25/29. Realisasi DBH PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 sampai dengan 31 Desember TA
2020 sebesar Rp31.159.010.681.964 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran.
Realisasi tersebut berasal dari DBH PPh Pasal 21 sebesar Rp28.426.800.493.662 dan
DBH PPh Pasal 25/29 sebesar Rp2.732.210.188.302, sebagaimana terinci dalam tabel
berikut.

114 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
Jumlah DBH PPh Pasal 21 28.426.800.493.662 28.426.800.493.662 100% 20.714.393.426.624
Reguler 15.889.332.087.000 15.889.332.087.000 100% 17.490.765.102.000
Kurang Bayar 12.537.468.406.662 12.537.468.406.662 100% 3.223.628.324.624
Jumlah DBH PPh Pasal 25/29 2.732.210.188.302 2.732.210.188.302 100% 1.358.694.128.906
Reguler 1.184.946.040.400 1.184.946.040.400 100% 1.310.845.560.000
Kurang Bayar 1.547.264.147.902 1.547.264.147.902 100% 47.848.568.906
Jumlah 31.159.010.681.964 31.159.010.681.964 100% 22.073.087.555.530

Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH PPh sampai dengan 31 Desember T.A. 2020 secara keseluruhan mengalami
kenaikan, yaitu sebesar Rp9.085.923.126.434 atau sebesar 41,16 persen yang terjadi
karena meningkatnya Pagu DBH PPh periode 31 Desember TA 2020 dibandingkan dengan
Pagu DBH PPh periode 31 Desember T.A. 2019. Peningkatan Pagu DBH PPh terjadi karena
target penerimaan PNBP dari PPh T.A. 2020 mengalami kenaikan. Selain itu DBH PPh
telah disalurkan 100 persen sampai dengan periode 31 Desember T.A. 2020 dan pada
Tahun Anggaran 2020 Kurang Bayar PPh tahun sebelumnya sebagian telah disalurkan
sebagai upaya dalam penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

2. Dana Bagi Hasil PBB


Realisasi penyaluran transfer DBH PBB sampai dengan 31 Desember TA 2020 sebesar
Rp13.124.728.145.581 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
terdiri dari Transfer DBH PBB bagian Daerah sebesar Rp11.388.256.948.539 atau
sebesar 100 persen dari pagu anggaran, Transfer DBH Biaya Pungut PBB bagian Daerah
sebesar Rp366.371.116.294 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran dan Transfer
DBH PBB Sama Rata Rp1.370.100.080.748 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran.
Total realisasi DBH PBB Reguler dan KB PBB secara keseluruhan adalah sebesar
Rp13.124.728.145.581 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran. Realisasi
penyaluran DBH PBB TA 2020 sebagaimana disajikan pada tabel dan gambar dibawah ini.
URAIAN DBH PBB Pagu 2020 Realisasi 2020 % Tahun 2019
Bagian Daerah 11.388.256.948.539 11.388.256.948.539 100,00% 14.750.431.949.489
Reguler 7.889.949.164.400 7.889.949.164.400 100,00% 9.651.997.027.000
Kurang Bayar 3.498.307.784.139 3.498.307.784.139 100,00% 5.098.434.922.489
BP Bagian Daerah 366.371.116.294 366.371.116.294 100,00% 514.074.140.863
Reguler 269.493.607.200 269.493.607.200 100,00% 331.898.122.000
Kurang Bayar 96.877.509.094 96.877.509.094 100,00% 182.176.018.863
Sama Rata ke Kab/Kota 1.370.100.080.748 1.370.100.080.748 100,00% 1.821.157.496.109
Reguler 1.075.354.990.400 1.075.354.990.400 100,00% 1.528.289.332.800
Kurang Bayar 294.745.090.348 294.745.090.348 100,00% 292.868.163.309
Jumlah 13.124.728.145.581 13.124.728.145.581 100,00% 17.085.663.586.461

Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, realisasi transfer
DBH PBB periode 31 Desember TA 2020 secara keseluruhan mengalami penurunan yaitu
sebesar Rp3.960.935.440.880 atau sebesar 23,18 persen hal ini terjadi karena turunnya
Pagu DBH PBB periode 31 Desember TA 2020 dibanding dengan Pagu DBH PBB periode
31 Desember TA 2019. Turunnya Pagu DBH PBB tersebut disebabkan target penerimaan
PNBP dari PBB TA 2020 mengalami penurunan.

Catatan atas Laporan Keuangan 115


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau


Realisasi penyaluran DBH CHT sampai dengan 31 Desember TA 2020 adalah sebesar
Rp3.124.018.679.699 atau sebesar 92,12 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
terdiri dari Transfer DBH Cukai Hasil Tembakau Reguler sebesar Rp3.031.589.578.400
atau sebesar 91,90 persen, dan Transfer KB DBH SDA CHT sebesar Rp92.429.101.299
atau sebesar 100 persen.
Dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019 realisasi transfer DBH
CHT pada periode 31 Desember TA 2020 secara keseluruhan mengalami penurunan, yaitu
sebesar Rp12.334.245.959 atau sebesar 0,39 persen. Penurunan realisasi tersebut
dikarenakan adanya beberapa daerah yang tidak memenuhi persyaratan penyaluran DBH
CHT sehingga Pagu DBH CHT tahun berjalan (reguler) tidak dapat disalurkan 100 persen.
Realisasi penyaluran DBH CHT TA 2020 sebagaimana disajikan pada tabel dan gambar
dibawah ini.
URAIAN DBH CHT Pagu Realisasi % Tahun 2019
Reguler 3.298.882.657.000 3.031.589.578.400 91,90% 3.133.771.575.750
Kurang Bayar 92.429.101.299 92.429.101.299 100,00% 2.581.349.908
Jumlah 3.391.311.758.299 3.124.018.679.699 92,12% 3.136.352.925.658

B. Transfer DBH SDA


Realisasi Transfer DBH SDA sampai dengan 31 Desember TA 2020 Audited sebesar
Rp46.498.603.739.756 atau 99,51 persen dari pagu anggaran. Jika dibandingkan dengan
periode yang sama 31 Desember TA 2019, realisasi transfer DBH SDA pada 31 Desember
2020 mengalami penurunan sebesar Rp15.186.264.607.014 atau turun 24,62 persen.
Turunnya realisasi tersebut seiring dengan turunnya pagu alokasi DBH SDA dari
Rp63.771.975.786.654 pada 31 Desember TA 2019 menjadi Rp46.725.647.541.156
pada 31 Desember TA 2020. Secara lebih rinci realisasi DBH SDA tersaji pada tabel
berikut.
Jenis DBH SDA Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019
Reguler 25.227.976.280.863 25.000.932.479.463 99,10% 32.974.791.467.133
Minyak Bumi 5.815.097.547.150 5.815.097.547.150 100,00% 10.111.222.027.500
Gas Bumi 3.893.023.479.600 3.893.023.479.600 100,00% 6.906.535.900.000
Minerba 13.092.201.342.600 13.092.201.342.600 100,00% 13.978.005.517.000
Panas Bumi 844.844.713.950 844.844.713.950 100,00% 491.894.944.800
Kehutanan 1.184.367.892.213 957.324.090.813 80,83% 1.186.743.836.233
Perikanan 398.441.305.350 398.441.305.350 100,00% 300.389.241.600
Kurang Bayar 21.497.671.260.293 21.497.671.260.293 100,00% 28.710.076.879.637
Minyak Bumi 4.219.353.231.737 4.219.353.231.737 100,00% 5.108.093.805.556
Gas Bumi 6.744.913.681.665 6.744.913.681.665 100,00% 9.832.861.476.741
Minerba 9.703.728.765.597 9.703.728.765.597 100,00% 11.906.273.617.431
Panas Bumi 488.336.287.399 488.336.287.399 100,00% 880.693.109.373
Kehutanan 339.489.617.566 339.489.617.566 100,00% 932.342.049.524
Perikanan 1.849.676.329 1.849.676.329 100,00% 49.812.821.012
Jumlah 46.725.647.541.156 46.498.603.739.756 99,51% 61.684.868.346.770

116 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. Transfer DBH SDA Minyak Bumi


Realisasi DBH SDA Realisasi penyaluran DBH Minyak Bumi sampai dengan 31 Desember T.A. 2020 sebesar
Rp10.034.450.778.887 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
terdiri dari transfer DBH Minyak Bumi 15 persen sebesar Rp9.205.748.675.771 atau
sebesar 100 persen dari pagu anggaran, Transfer DBH Minyak Bumi 0,5 persen sebesar
Rp302.589.495.298 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran, dan transfer
Tambahan DBH Minyak Bumi dalam rangka Otsus sebesar Rp526.112.607.818 atau
sebesar 100 persen dari pagu anggaran.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember T.A. 2019, maka realisasi
transfer DBH Minyak Bumi periode 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan sangat
signifikan, yaitu sebesar Rp5.184.865.054.169 atau sebesar 34,07 persen, hal ini terjadi
karena turunnya Pagu DBH Minyak Bumi periode 31 Desember TA 2020 dibanding dengan
Pagu DBH Minyak Bumi periode 31 Desember TA 2019. Turunnya Pagu DBH Minyak Bumi
tersebut disebabkan target penerimaan PNBP dari Minyak Bumi T.A. 2020 mengalami
penurunan. Narasi kuantitatif DBH Minyak Bumi secara lebih lengkap tersaji pada tabel
dan gambar berikut ini.
Uraian Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019

Jumlah DBH Minyak Bumi 15% 9.205.748.675.771 9.205.748.675.771 100,00% 14.002.864.861.662


Reguler 5.357.438.143.550 5.357.438.143.550 100,00% 9.284.666.184.750
Kurang Bayar 3.848.310.532.221 3.848.310.532.221 100,00% 4.718.198.676.912
Jumlah DBH Minyak Bumi 0,5% 302.589.495.298 302.589.495.298 100,00% 459.579.977.272
Reguler 176.145.930.200 176.145.930.200 100,00% 304.762.101.600
Kurang Bayar 126.443.565.098 126.443.565.098 100,00% 154.817.875.672
Jumlah Minyak Bumi Otsus 526.112.607.818 526.112.607.818 100,00% 756.870.994.122
Reguler 281.513.473.400 281.513.473.400 100,00% 521.793.741.150
Kurang Bayar 244.599.134.418 244.599.134.418 100,00% 235.077.252.972
Jumlah DBH Minyak Bumi 10.034.450.778.887 10.034.450.778.887 100,00% 15.219.315.833.056

2. Transfer DBH SDA Gas Bumi


Realisasi penyaluran DBH Gas Bumi sampai dengan 31 Desember TA 2020 sebesar
Realisasi transfer DBH Rp10.637.937.161.265 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
SDA Gas Bumi terdiri dari Transfer DBH Gas Bumi 30 persen sebesar Rp9.086.270.783.857 atau sebesar
100 persen dari pagu anggaran, transfer DBH Gas Bumi 0,5 persen sebesar
Rp124.915.800.752 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran, dan transfer Tambahan
DBH Gas Bumi dalam rangka Otsus sebesar Rp1.426.750.576.656 atau sebesar 100
persen dari pagu anggaran. Selengkapnya, informasi mengenai realisasi DBH Gas Bumi
tersaji dalam tabel dan gambar berikut ini.

Catatan atas Laporan Keuangan 117


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019


DBH Gas Bumi 30% 9.086.270.783.857 9.086.270.783.857 100,00% 12.042.017.867.078
Reguler 3.124.786.175.800 3.124.786.175.800 100,00% 5.921.403.338.400
Kurang Bayar 5.961.484.608.057 5.961.484.608.057 100% 6.120.614.528.678
DBH Gas Bumi 0,5% 124.915.800.752 124.915.800.752 100,00% 171.180.297.871
Reguler 43.466.593.400 43.466.593.400 100,00% 87.758.484.550
Kurang Bayar 81.449.207.352 81.449.207.352 100% 83.421.813.321
DBH Gas Bumi Otsus 1.426.750.576.656 1.426.750.576.656 100% 4.526.199.211.792
Reguler 724.770.710.400 724.770.710.400 100,00% 897.374.077.050
Kurang Bayar 701.979.866.256 701.979.866.256 100% 3.628.825.134.742
Jumlah 10.637.937.161.265 10.637.937.161.265 100,00% 16.739.397.376.741

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Gas Bumi 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan sangat signifikan,
yaitu sebesar Rp6.101.460.215.476 atau sebesar 36,45 persen, hal ini terjadi karena
turunnya Pagu DBH Gas Bumi 31 Desember TA 2020 dibanding dengan Pagu DBH Gas
Bumi 31 Desember TA 2019. Turunnya Pagu DBH Gas Bumi tersebut disebabkan target
penerimaan PNBP dari Gas Bumi TA 2020 mengalami penurunan.

3. Transfer DBH Pertambangan Mineral dan Batu Bara


Realisasi penyaluran DBH Pertambangan Mineral dan Batubara (DBH Minerba) sampai
dengan 31 Desember TA 2020 sebesar Rp22.795.930.108.197 atau sebesar 100 persen
dari pagu anggaran. Realisasi tersebut terdiri dari transfer DBH Minerba- Iuran Tetap
sebesar Rp495.095.271.334 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran dan transfer
DBH Minerba-Royalti sebesar Rp22.300.834.836.863 atau sebesar 100 persen dari pagu
anggaran.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Minerba pada 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan, yaitu sebesar
Rp3.088.349.026.234 atau sebesar 11,39 persen. Adanya penurunan realisasi Minerba
ini disebabkan turunnya pagu DBH Minerba 31 Desember TA 2020 dibandingkan dengan
pagu DBH Minerba 31 Desember TA 2019. Penurunan pagu DBH Minerba terjadi karena
target penerimaan PNBP Minerba TA 2020 mengalami penurunan. Informasi lebih lengkap
mengenai realisasi DBH Minerba dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini.
Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
Iuran Tetap 495.095.271.334 495.095.271.334 100,00% 487.803.718.627
Reguler 368.027.809.800 368.027.809.800 100,00% 319.871.271.300
Kurang Bayar 127.067.461.534 127.067.461.534 100,00% 167.932.447.327
Royalti 22.300.834.836.863 22.300.834.836.863 100,00% 25.396.475.415.804
Reguler 12.724.173.532.800 12.724.173.532.800 100,00% 13.658.134.245.700
Kurang Bayar 9.576.661.304.063 9.576.661.304.063 100,00% 11.738.341.170.104
Jumlah 22.795.930.108.197 22.795.930.108.197 100,00% 25.884.279.134.431

4. Transfer DBH SDA Pertambangan Panas Bumi


Realisasi penyaluran DBH Panas Bumi sampai dengan 31 Desember TA 2020 sebesar
Rp1.333.181.001.349 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
terdiri dari Transfer DBH Panas Bumi-Setoran Bagian Pemerintah sebesar
Rp1.279.312.384.817 atau sebesar 100 persen, transfer DBH Panas Bumi-Iuran Tetap
sebesar Rp19.835.096.985 atau sebesar 100 persen, dan transfer DBH Panas Bumi Iuran

118 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Produksi (royalti) sebesar Rp34.033.519.547 atau sebesar 100 persen dari pagu
anggaran.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Panas Bumi pada 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan, yaitu
sebesar Rp39.407.052.824 atau sebesar 2,87 persen. Penurunan pada realisasi Panas
Bumi ini disebabkan turunnya Pagu DBH Panas Bumi 31 Desember TA 2020 dibandingkan
dengan Pagu DBH Panas Bumi 31 Desember TA 2019. Penurunan Pagu DBH Panas Bumi
disebabkan karena target penerimaan PNBP Panas Bumi TA 2020 mengalami penurunan.
Realisasi DBH Panas Bumi tersebut terdiri dari:
Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
Bagian Pemerintah 1.279.312.384.817 1.279.312.384.817 100% 1.343.782.258.914
Reguler 793.385.656.000 793.385.656.000 100% 473.848.279.100
Kurang Bayar 485.926.728.817 485.926.728.817 100% 869.933.979.814
Iuran Tetap 19.835.096.985 19.835.096.985 100% 25.475.508.238
Reguler 17.575.245.450 17.575.245.450 100% 16.061.848.600
Kurang Bayar 2.259.851.535 2.259.851.535 100% 9.413.659.638
Iuran Produksi 34.033.519.547 34.033.519.547 100% 3.330.287.021
Reguler 33.883.812.500 33.883.812.500 100% 1.984.817.100
Kurang Bayar 149.707.047 149.707.047 100% 1.345.469.921
Jumlah 1.333.181.001.349 1.333.181.001.349 100% 1.372.588.054.173

5. Transfer DBH SDA Kehutanan


Realisasi penyaluran DBH Kehutanan sampai dengan 31 Desember TA 2020 sebesar
Rp1.296.813.708.379 atau sebesar 85,10 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
terdiri dari transfer DBH Kehutanan IIUPH/IHPH sebesar Rp91.076.111.043 atau sebesar
97,79 persen, transfer DBH Kehutanan PSDH sebesar Rp724.686.133.648 atau sebesar
97,93 persen, dan Transfer DBH Kehutanan DR sebesar Rp481.051.463.688 atau
sebesar 69,65 persen.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Kehutanan pada 31 Desember TA 2020 mengalami penurunan, yaitu sebesar
Rp822.272.177.378 atau sebesar 38,80 persen. Turunnya realisasi transfer DBH tersebut
terjadi sebagai dampak dari penurunan Pagu DBH Kehutanan pada 31 Desember TA 2020
dibandingkan dengan Pagu DBH Kehutanan 31 Desember TA 2019. Pagu DBH Kehutanan
turun disebabkan target penerimaan PNBP Kehutanan TA 2020 mengalami penurunan.
Selain itu, terdapat beberapa daerah yang tidak memenuhi persyaratan untuk penyaluran
DBH Kehutanan Dana Reboisasi sehingga persentase penyalurannya cukup rendah
sebagaimana rincian pada Tabel dan gambar berikut ini.

Catatan atas Laporan Keuangan 119


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
IIUPH/IHPN 93.134.468.793 91.076.111.043 97,79% 125.609.666.482
Reguler 47.405.538.450 45.347.180.700 95,66% 66.054.906.169
Kurang Bayar 45.728.930.343 45.728.930.343 100% 59.554.760.313
PSDH 740.027.248.798 724.686.133.648 97,93% 788.389.239.806
Reguler 523.875.428.763 508.534.313.613 97,07% 332.197.400.924
Kurang Bayar 216.151.820.035 216.151.820.035 100% 456.191.838.882
Dana Reboisasi 690.695.792.188 481.051.463.688 69,65% 1.205.086.979.469
Reguler 613.086.925.000 403.442.596.500 65,81% 788.491.529.140
Kurang Bayar 77.608.867.188 77.608.867.188 100% 416.595.450.329
Jumlah 1.523.857.509.779 1.296.813.708.379 85,10% 2.119.085.885.757

6. Transfer DBH SDA Perikanan


Realisasi penyaluran DBH Perikanan sampai dengan 31 Desember TA 2020 sebesar
Rp400.290.981.679 atau sebesar 100 persen dari pagu anggaran. Realisasi tersebut
terdiri dari transfer DBH Perikanan (reguler) sebesar Rp398.441.305.350 atau sebesar
100 persen, dan transfer Kurang Bayar DBH SDA Perikanan sebesar Rp1.849.676.329
atau sebesar 100 persen.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember TA 2019, maka realisasi
transfer DBH Perikanan pada 31 Desember TA 2020 mengalami kenaikan, yaitu sebesar
Rp50.088.919.067 atau sebesar 14,30 persen. Kenaikan realisasi ini seiring dengan
kenaikan Pagu DBH perikanan 31 Desember 2020 dibandingkan dengan Pagu DBH
Perikanan 31 Desember 2019. Naiknya pagu DBH Perikanan ini karena target penerimaan
PNBP perikanan TA 2020 mengalami kenaikan, dengan rincian dalam tabel dan gambar
berikut.
Tahun 2020
URAIAN % Tahun 2019
Pagu Realisasi
Reguler 398.441.305.350 398.441.305.350 100,00% 300.389.241.600
Kurang Bayar 1.849.676.329 1.849.676.329 100,00% 49.812.821.012
Jumlah 400.290.981.679 400.290.981.679 100,00% 350.202.062.612

Realisasi Dana Alokasi Umum


Realisasi transfer DAU Realisasi DAU hingga tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp381.612.451.495.551
atau 99,28 persen dari pagu anggaran sebesar Rp384.381.524.227.000. Besaran realisasi
DAU tersebut merupakan penjumlahan realisasi DAU berdasarkan formula sebesar
Rp377.763.893.494.000, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan sebesar
Rp2.773.037.924.551 dan DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penyetaraan Penghasilan
Tetap (Siltap) sebesar Rp1.075.520.077.000.
Pagu DAU pada TA 2020 sebesar Rp384.381.524.227.000 berdasarkan DIPA BUN TA 2020
nomor DIPA-999.05.6.999201/2020 Revisi ke 02 yang terdiri atas DAU yang dialokasikan
berdasarkan formula sebesar Rp377.763.917.428.000, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan
Kelurahan sebesar Rp3.000.000.000.000, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penggajian
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebesar Rp2.495.476.864.000, dan DAU
Tambahan Pendanaan Penyetaraan Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa sebesar
Rp1.122.129.935.000.

120 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No URAIAN Pagu Realisasi %


1 Dana Alokasi Umum Formula 377.763.917.428.000 377.763.893.494.000 100,00
Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan
2 3.000.000.000.000 2.773.037.924.551 92,43
Pendanaan Kelurahan
Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan
3 2.495.476.864.000 - 0,00
Pendanaan Penggajian PPPK
Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan
4 Pendanaan Penyetaraan Penghasilan 1.122.129.935.000 1.075.520.077.000 95,85
Tetap
Jumlah 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 99,28

Capaian realisasi DAU hingga 31 Desember 2020 adalah sebesar 99,28 persen terhadap
anggaran DAU. Capaian ini tidak optimal hingga 100 persen dari pagu anggaran dipengaruhi
oleh antara lain:
1. Relaksasi penyaluran DAU bulan Februari sampai dengan Agustus 2020 terhadap daerah
yang belum memenuhi ketentuan persyaratan penyaluran serta DAU bulan September dan
Oktober 2020 terhadap seluruh daerah sesuai dengan amanat PMK Nomor
101/PMK.07/2020;
2. Terdapat 11 daerah tidak disalurkan DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan dan
29 daerah tidak disalurkan DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap II karena
daerah dimaksud tidak menyampaikan syarat penyaluran hingga batas waktu yang
ditetapkan terlampaui dan daerah yang tidak memenuhi ketentuan syarat penyaluran
sesuai PMK Nomor 8/PMK.07/2020; dan
3. Tidak dilakukan penyaluran DAU Tambahan Pendanaan Penggajian PPPK karena regulasi
yang mengatur penetapan besaran gaji dan tunjangan PPPK ditetapkan pada akhir
September 2020.
Jika dibandingkan, realisasi DAU per 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp39.297.787.060.449, atau sebesar 9,34 persen dari realisasi DAU pada periode yang sama
tahun 2019 sebesar Rp420.910.238.556.000. Penurunan tersebut disebabkan alokasi DAU
Formula TA 2020 dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 juga mengalami penurunan
sebesar 8,94 persen dari alokasi DAU Formula TA 2019 disebabkan penurunan Pendapatan
Dalam Negeri Neto (PDN) dalam APBN TA 2020. Selain itu, penurunan realisasi DAU terjadi
karena penyaluran DAU TA 2020 dikaitkan dengan syarat basis kinerja dimana penyaluran
DAU dilakukan oleh Menteri Keuangan c.q. Dirjen Perimbangan Keuangan dengan
memperhatikan laporan Belanja Pegawai dan khusus DAU bulan April ditambah laporan Belanja
Infrastruktur Daerah, laporan Pemenuhan Indikator Layanan Pendidikan, dan laporan
Pemenuhan Indikator Layanan Kesehatan dari Pemerintah Daerah sesuai dengan PMK Nomor
139/PMK.07/2019.
Realisasi DAU hingga 31 Desember 2020 merupakan realisasi DAU neto setelah dikurangi
dengan pemotongan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap I
TA 2020 sebesar Rp23.934.000. Pemotongan atas lebih salur tersebut sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 24/KM.7/2020 tentang Pemotongan Dana Alokasi Umum
Bulan November Tahun 2020 atas Lebih Salur Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan
Pendanaan Kelurahan Tahap I Tahun Anggaran 2020 Kota Depok.
Realisasi DAU hingga 31 Desember 2020 merupakan realisasi bruto yang di dalamnya
termasuk pemotongan atas penyaluran DAU dengan jumlah keseluruhan potongan sebesar
Rp30.661.793.793 untuk 7 (tujuh) pemerintah daerah. Pemotongan atas penyaluran DAU
tersebut merupakan:

Catatan atas Laporan Keuangan 121


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. Penyelesaian kewajiban hibah/bantuan pendanaan dari Daerah Induk (Kabupaten


Labuhanbatu dan Kabupaten Waropen) kepada Daerah Otonom Baru (Kabupaten
Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan Kabupaten Mamberamo Raya)
sebesar Rp25.000.000.000; dan
2. Potongan atas lebih salur DAU Tambahan Pendanaan Kelurahan TA 2019 sebesar
Rp5.661.793.793.
Pemotongan atas penyaluran DAU untuk Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 37/KM.7/2018 tentang Pemotongan DAU Kabupaten Labuhanbatu
dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU Kabupaten Labuhanbatu kepada Kabupaten
Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pemotongan atas penyaluran DAU
Kabupaten Labuhanbatu telah dilakukan pada penyaluran DAU Januari sampai dengan DAU
Agustus sebesar Rp16.000.000.000.
Pemotongan atas penyaluran DAU untuk Kabupaten Waropen berdasarkan:
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 14/KM.7/2019 tentang Pemotongan DAU Kabupaten
Waropen dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU Kabupaten Waropen kepada
Kabupaten Mamberamo Raya Tahap II;
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 19/KM.7/2020 tentang Pemotongan DAU Kabupaten
Waropen dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU Kabupaten Waropen kepada
Kabupaten Mamberamo Raya Tahap III.
Pemotongan atas penyaluran DAU Kabupaten Waropen telah dilakukan pada penyaluran DAU
Januari, DAU September, DAU Oktober, DAU November, dan DAU Desember dengan total
sebesar Rp9.000.000.000.
Pemotongan atas penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan per 31 Desember
2020 dilakukan terhadap 5 (lima) pemerintah daerah berikut ini.
1. Kabupaten Wakatobi berdasarkan nota dinas nomor ND-240/PK.2/2020 tanggal 3 April
2020 hal Rekomendasi ke-4 Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan
Tahap I TA 2020 sebesar Rp185.069.000;
2. Kabupaten Biak Numfor berdasarkan:
a. Nota dinas nomor ND-428/PK.2/2020 tanggal 20 April 2020 hal Rekomendasi ke-11
Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar
Rp1.464.000.000; dan
b. Nota dinas nomor ND-771/PK.2/2020 tanggal 21 September 2020 hal Rekomendasi
ke-8 Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap II TA 2020
sebesar Rp756.828.000.
3. Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan nota dinas nomor ND-478/PK.2/2020 tanggal 8
Juni 2020 hal Rekomendasi ke-13 Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan
Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp370.138.000;
4. Kabupaten Lahat berdasarkan nota dinas nomor ND-502/PK.2/2020 tanggal 17 Juni 2020
hal Rekomendasi ke-14 Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap
I TA 2020 sebesar Rp370.138.000;
5. Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan
a. Nota dinas nomor ND-502/PK.2/2020 tanggal 17 Juni 2020 hal Rekomendasi ke-14
Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar
Rp2.013.000.000; dan

122 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Nota dinas nomor ND-771/PK.2/2020 tanggal 21 September 2020 hal Rekomendasi


ke-8 Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Tahap II TA 2020
sebesar Rp502.620.793.
Pemotongan atas penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan tersebut
merupakan pemotongan yang dilakukan karena terdapat lebih salur dalam perhitungan jumlah
kelurahan. Pemotongan atas penyaluran dana tersebut telah dilakukan pada penyaluran DAU
Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan untuk periode yang berakhir hingga 31 Desember
2020 sebesar Rp5.661.793.793 dan telah diakui sebagai PNBP TAYL.

B.2.2.2.1.1.2. Realisasi Dana Transfer Khusus


Realisasi Dana Transfer Realisasi keseluruhan Dana Transfer Khusus sampai dengan 31 Desember Tahun 2020
Khusus mencapai sebesar Rp176.578.831.927.772 atau telah mencapai 96,47 persen terhadap
anggarannya sebesar RP183.032.025.000.000. Realisasi tersebut lebih kecil
Rp9.815.840.968.423 atau turun 5,27 persen dari realisasi periode yang sama tahun
anggaran sebelumnya. Dana Transfer Khusus terdiri dari Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana
Alokasi Khusus non Fisik.

Realisasi Dana Alokasi Khusus Fisik


Realisasi Transfer DAK Fisik pada Tahun Anggaran 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp50.175.976.373.103 dan Rp64.165.654.543.270. Realisasi Transfer DAK Fisik Tahun
Anggaran 2020 mencapai 93,29 persen dari anggaran transfer DAK Fisik sebesar
Rp53.787.350.000.000. Nilai realisasi tersebut merupakan penggabungan realisasi transfer
DAK Fisik Tingkat UAKPA BUN.
%
Uraian Pagu 2020 Realisasi 2020 % Realisasi Realisasi 2019
Perubahan
DAK Fisik Reguler 33.848.169.184.000 31.997.876.086.436 94,53% 40.696.801.540.539 -21,37%
DAK Fisik Penugasan 14.261.418.773.000 12.827.647.955.056 89,95% 17.214.456.675.966 -25,48%
DAK Fisik Afirmasi 5.677.762.043.000 5.358.927.071.130 94,38% 6.272.670.983.837 -14,57%
DAK Fisik Bruto 53.787.350.000.000 50.184.451.112.622 93,30% 64.183.929.200.342 -21,81%
Pengembalian DAK Fisik 0 8.474.739.519 18.274.657.072 -53,63%
Jumlah DAK Fisik 53.787.350.000.000 50.175.976.373.103 93,29% 64.165.654.543.270 -21,80%

Jika dibandingkan, nilai realisasi DAK Fisik Tahun Anggaran 2020 mengalami penurunan yang
cukup signifikan terhadap realisasi periode yang sama T.A. 2019. Turunnya realisasi DAK
Fisik tersebut disebabkan penurunan pagu DAK Fisik dari adanya kebijakan refocusing pagu
anggaran dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional yang mengatur:
1. PMK Nomor: 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun Anggaran 2020 dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional,
terdapat pengurangan pagu DAK Fisik dari Rp72.249.800.000.000 menjadi
Rp45.071.604.217.000. Namun, khusus untuk penanganan pandemi COVID-19
dialokasikan dana sebesar Rp768.950.897.439;
2. PMK Nomor 76/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Cadangan Dana Alokasi Khusus Fisik
Tahun Anggaran 2020, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dialokasikan Cadangan
Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp8.555.438.549.000 (dengan
rincian: alokasi Rp8.715.745.783.000 dan blokir Rp160.307.234.000);

Catatan atas Laporan Keuangan 123


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. PMK Nomor 101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer ke Daerah


dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID -19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, mengatur tentang
perubahan metode penyaluran DAK Fisik yakni dari sebelumnya diamanatkan dilakukan
Penyaluran Bertahap atau Sekaligus menjadi Relaksasi Bertahap dan Perubahan Batas
Waktu Penyaluran.
Pada realisasi Transfer Dana Alokasi Fisik Tahun Anggaran 2020 terdapat pengembalian
Tahun Aggaran Berjalan (TAB) sebesar Rp8.474.739.519 merupakan pengembalian lebih salur
Transfer Dana Alokasi Fisik yang telah disetorkan ke kas negara. Pengembalian tersebut
disebabkan adanya kelebihan salur berdasarkan refocusing dan realokasi pagu PMK Nomor
35/PMK.07/2020.
Realisasi transfer DAK Fisik pada T.A. 2020 disalurkan per Jenis Bidang/Subbidang non
Cadangan/Cadangan. Penyaluran per Jenis terbagi untuk DAK Reguler, DAK Penugasan, dan
DAK Affirmasi.
Kebijakan penyaluran transfer DAK Fisik pada T.A. 2020 lebih diutamakan pada Jenis
Penugasan, sehingga Bidang pada DAK Fisik Penugasan lebih banyak. Bidang pada penyaluran
transfer DAK Fisik pada T.A. 2020 terbagi atas 2 (dua) metode baru yaitu DAK Fisik Non
Cadangan dan DAK Fisik Cadangan yang terdiri atas:
1. DAK Fisik Non Cadangan terdapat 27 Bidang, yang terdiri dari 7 Bidang pada DAK Fisik
Reguler yang dirinci dengan 17 Subbidang, 13 Bidang pada DAK Fisik Penugasan yang
dirinci dengan 22 Subbidang, dan 7 Bidang pada DAK Fisik Affirmasi yang dirinci dengan
10 Subbidang;
2. DAK Fisik Cadangan terdapat 16 Bidang, yang terdiri terdiri dari 4 Bidang pada DAK Fisik
Reguler yang dirinci dengan 4 Subbidang, 8 Bidang pada DAK Fisik Penugasan yang dirinci
dengan 8 Subbidang, dan 4 Bidang pada DAK Fisik Affirmasi yang dirinci dengan 4
Subbidang.
Dari tabel di bawah dapat dijelaskan, total nilai penyaluran Transfer DAK Fisik non Cadangan
sebesar Rp42.890.353.282.857 atau 95,16 persen dari total pagu. Persentase pagu terbesar
pada Transfer DAK Fisik non Cadangan adalah DAK Fisik Reguler Bidang Pendidikan sebesar
31,21 persen dari total pagu 27 Bidang, namun untuk persentase realisasi terbesar sampai
dengan T.A. 2020 pada DAK Fisik Afirmasi Bidang Transportasi Laut sebesar 100 persen.
Adapun rincian Realisasi Transfer DAK Fisik Non Cadangan pada TA 2020 per bidang
sebagaimana tabel berikut ini.

124 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nama Bidang Anggaran Realisasi %


DAK Reguler 30.812.090.667.000 29.463.816.111.160 95,62%
Bidang Pendidikan 14.067.730.084.000 13.815.736.069.024 98,21%
Bidang Kesehatan 13.793.616.023.000 12.734.984.751.616 92,33%
Bidang Air Minum 91.063.323.000 88.735.471.101 97,44%
Bidang Sanitasi 365.745.029.000 364.259.194.656 99,59%
Bidang Perumahan dan Permukiman 198.078.134.000 197.364.637.601 99,64%
Bidang Jalan 2.283.434.388.000 2.253.554.560.062 98,69%
Bidang Sosial 12.423.686.000 9.181.427.100 73,90%
DAK Penugasan 9.993.350.728.000 9.410.638.435.625 94,17%
Bidang Pendidikan 3.866.010.000.000 3.699.488.771.594 95,69%
Bidang Kesehatan 3.867.744.484.000 3.560.536.533.064 92,06%
Bidang Air Minum 171.809.240.000 169.093.980.789 98,42%
Bidang Sanitasi 378.082.588.000 372.087.323.534 98,41%
Bidang Jalan 897.091.374.000 891.351.923.531 99,36%
Bidang Irigasi 234.307.960.000 227.000.957.504 96,88%
Bidang Pasar 32.451.857.000 27.821.612.422 85,73%
Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 48.666.668.000 42.588.977.088 87,51%
Bidang Pariwisata 40.984.918.000 33.676.304.133 82,17%
Bidang Transportasi Laut 1.399.333.000 349.833.250 25,00%
Bidang Industri Kecil Menengah 18.511.648.000 16.720.866.100 90,33%
Bidang Pertanian 290.378.434.000 244.767.662.715 84,29%
Bidang Kelautan dan Perikanan 145.912.224.000 125.153.689.901 85,77%
DAK Affirmasi 4.266.162.822.000 4.015.898.736.072 94,13%
Bidang Pendidikan 519.446.740.000 513.081.578.181 98,77%
Bidang Kesehatan 3.119.839.493.000 2.879.128.954.999 92,28%
Bidang Air Minum 99.457.175.000 97.347.133.527 97,88%
Bidang Sanitasi 171.615.229.000 171.100.139.786 99,70%
Bidang Perumahan dan Permukiman 209.179.443.000 209.102.771.306 99,96%
Bidang Transportasi Laut 7.398.838.000 7.398.837.463 100,00%
Bidang Transportasi Perdesaan 139.225.904.000 138.739.320.810 99,65%
Jumlah 45.071.604.217.000 42.890.353.282.857 95,16%

Dari tabel di bawah dapat dijelaskan, total nilai penyaluran transfer DAK Fisik Cadangan
sebesar Rp7.285.623.090.246 atau 83,59 persen dari total pagu sebesar
Rp8.715.745.783.000. Persentase pagu terbesar pada Transfer DAK Fisik Cadangan adalah
DAK Fisik Reguler Bidang Jalan sebesar 17,43 persen dari total pagu 16 Bidang, namun untuk
persentase realisasi terbesar sampai dengan TA 2020 pada DAK Fisik Affirmasi Bidang
Perumahan dan Pemukiman sebesar 97,79 persen.
Terdapat selisih pagu DAK Fisik cadangan sebesar Rp160.307.234.000 antara nilai pagu yang
disajikan dalam Laporan Keuangan Transfer ke Daeran dan Dana Desa sebesar
Rp8.555.438.549.000. Selisih tersebut berasal dari pagu DAK Fisik yang belum ditetapkan
daerahnya sehingga belum dialokasikan kepada satuan kerja KPPN selaku penyalur Dak Fisik.
Akibatnya pagu tersebut tidak terkonsolidasi pada laporan keuangan koordinator unit
akuntansi pengguna anggaran DAK Fisik dan Dana Desa (Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Catatan atas Laporan Keuangan 125


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nama Bidang Anggaran Realisasi %


DAK Reguler 3.036.078.517.000 2.529.490.258.283 83,31%
Bidang Air Minum 578.687.583.000 494.896.835.505 85,52%
Bidang Sanitasi 234.679.285.000 223.073.125.572 95,05%
Bidang Jalan 1.491.029.978.000 1.274.964.995.126 85,51%
Bidang Perumahan dan Permukiman 571.374.437.000 536.555.302.080 93,91%
Cadangan 160.307.234.000 0 0,00%
DAK Penugasan 4.268.068.045.000 3.415.465.207.181 80,02%
Bidang Air Minum 418.573.147.000 363.825.019.476 86,92%
Bidang Sanitasi 423.111.405.000 383.752.747.059 90,70%
Bidang Jalan 309.951.715.000 171.913.006.338 55,46%
Bidang Irigasi 1.454.331.352.000 1.121.458.220.656 77,11%
Bidang Industri Kecil Menengah 194.497.364.000 127.086.719.733 65,34%
Bidang Pariwisata 593.994.082.000 466.258.710.890 78,50%
Bidang Kelautan dan Perikanan 584.552.193.000 515.281.384.107 88,15%
Bidang Pertanian 289.056.787.000 265.889.398.922 91,99%
DAK Affirmasi 1.411.599.221.000 1.340.667.624.782 94,98%
Bidang Air Minum 156.274.634.000 141.451.204.188 90,51%
Bidang Sanitasi 260.420.194.000 252.317.524.444 96,89%
Bidang Transportasi Perdesaan 553.684.241.000 515.411.996.239 93,09%
Bidang Perumahan dan Permukiman 441.220.152.000 431.486.899.911 97,79%
Jumlah 8.715.745.783.000 7.285.623.090.246 83,59%

Perubahan Alokasi Anggaran dan DIPA dalam rangka dalam rangka penanganan COVID-19
Sehubungan dengan perubahan alokasi DAK Fisik dalam rangka merespon adanya dampak
COVID-19 telah dilakukan revisi DIPA sesuai penetapan perubahan alokasi DAK Fisik.
Berdasarkan Perpres nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN TA 2020, pagu DAK Fisik
ditetapkan sebesar Rp72,25 triliun dengan Surat Pengesahan DIPA Nomor SP DIPA-999.05-
0/2019. Sehubungan dengan perubahan DAK Fisik berdasarkan Perpres nomor 54 Tahun 2020
dan PMK nomor 35/PMK.07/2020, pagu DAK Fisik menjadi sebesar Rp54,1 triliun dan telah
dilakukan mekanisme revisi DIPA DAK Fisik. Selanjutnya untuk mengakomodasikan perubahan
alokasi DAK Fisik menjadi Rp53,7 triliun dan perincian alokasi cadangan DAK Fisik per daerah
sesuai Perpres nomor 72 Tahun 2020, telah dilakukan mekanisme revisi DIPA kembali untuk
transfer DAK Fisik.
Anggaran dan Realisasi Program PC-PEN terkait Cadangan DAK Fisik
Cadangan DAK Fisik termasuk dalam program PC-PEN cluster Sektor K/L dan Pemda yang
meliputi Jenis Reguler, Penugasan, dan Afimasi serta tersebar dalam Bidang Air Minum,
Industri Kecil dan Menengah, Irigasi, Jalan, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian,
Perumahan dan Permukiman, Sanitasi, dan Transportasi Perdesaan. Sampai dengan 31
Desember 2020, Cadangan DAK Fisik telah disalurkan senilai Rp7.285.623.090.246 atau
83,59 persen dari alokasi sebesar Rp8.715.745.783.000 dengan penyerapan tenaga kerja
sebesar 920.636 orang. Penyaluran Cadangan DAK Fisik dilakukan senilai kontrak yang
diajukan daerah untuk dimintakan penyaluran. Berdasarkan kriteria dan mekanisme
pengalokasian Cadangan DAK Fisik, terdapat sisa cadangan DAK Fisik yang belum dirinci
sebesar Rp160.307.234.000. Selanjutnya, sisa Cadangan DAK Fisik tetap berada di RKUN
dan tidak dialokasikan kembali kepada daerah mengingat ketidaksesuaian dengan kriteria dan
mekanisme pengalokasian.

126 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Anggaran dan Realisasi DAK Fisik Bidang Kesehatan dalam rangka penanganan COVID-19
Revisi RK DAK Fisik Bidang Kesehatan untuk penanganan COVID-19 dilakukan melalui yaitu
Subbidang Pelayanan Rujukan (Menu Pembangunan/Rehabilitasi Ruang Isolasi dan Menu
Pengadaan Alat Kesehatan Ruang Isolasi COVID -19), Subbidang Penguatan RS Rujukan
Nasional/Provinsi/Regional Pariwisata (Menu Pembangunan/ Rehabilitasi Ruang Isolasi dan
Menu Pengadaan Alat Kesehatan Ruang Isolasi COVID -19), serta Subbidang Peningkatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Menu BHP P2P dan Menu Peralatan P2P dan
STBM) sesuai Surat Dirjen Perimbangan Keuangan nomor S-121/PK/2020 taggal 20 Maret
2020 hal Pedoman Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Kesehatan terkait Penanganan COVID -19.
Besaran RK dan realisasi penyaluran sampai dengan 12 Mei 2020 pada 3 Subbidang tersebut
adalah sebagai berikut.
No Subbidang Nilai RK (Rp) Penyaluran (Rp)
1 Pelayanan Rujukan 527.845.342.101 527.845.342.101
2 Penguatan RS Rujukan 144.037.691.115 144.037.691.115
3 Peningkatan dan Pencegahan Pengendalian Penyakit 97.067.864.223 97.067.864.223
Jumlah 768.950.897.439 768.950.897.439

RK untuk penanganan COVID -19 yang telah disalurkan oleh KPPN adalah Rp768,9 miliar. Dari
nilai penyaluran tersebut, kontrak atas menu penanganan COVID-19 yang telah dilaporkan
Pemda dalam aplikasi OMSPAN senilai Rp707,15 miliar sehingga terdapat selisih Rp61,75
miliar. Selisih penyaluran dengan kontrak RK penanganan COVID-19 tersebut kemudian
diperhitungkan dengan penyaluran relaksasi Bidang Kesehatan sesuai PMK No.
101/PMK.07/2020 yaitu penyaluran dilakukan sejumlah nilai kontrak DAK Fisik per
jenis/bidang/subbidang.
Kebijakan Relaksasi Penyaluran untuk Mendukung PC-PEN
Adanya pandemi COVID-19 membuat pelaksanaan DAK Fisik tahun 2020 di daerah menjadi
terhambat. Dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai akibat dari
pandemi COVID-19, Pemerintah memberikan kebijakan relaksasi percepatan penyaluran dan
penggunaan DAK Fisik melalui PMK No. 101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan
Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease ( COVID -19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional,
yang ditetapkan pada tanggal 5 Agustus 2020. Pokok-pokok relaksasi penyaluran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Penyaluran yang semula dilakukan bertahap, menjadi dilakukan secara sekaligus
sesuai/sebesar batch nilai daftar kontrak kegiatan yang disampaikan Pemerintah Daerah;
2. Batas akhir penyampaian dokumen persyaratan penyaluran selain cadangan DAK Fisik
kepada KPPN semula 21 Juli 2020 diperpanjang menjadi 31 Agustus 2020.
3. Batas akhir penyampaian kontrak Cadangan DAK Fisik semula 31 Agustus 2020
diperpanjang menjadi 30 September 2020;
4. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output tidak menjadi syarat penyaluran pada
tahun berjalan, namun tetap diminta untuk menyampaikan paling lambat 15 Desember
2020 dan laporan tersebut dapat diperbaharui sebagai syarat penyaluran DAK Fisik TA
berikutnya.

Catatan atas Laporan Keuangan 127


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Realisasi Dana Alokasi Khusus Non Fisik


Realisasi DAK Nonfisik sebagaimana tercantum dalam LRA untuk periode yang berakhir
tanggal 31 Desember 2020 telah mencapai Rp126.402.855.554.669 dengan rincian pada
tabel di bawah ini. Realisasi DAK Nonfisik sampai dengan 31 Desember 2020 telah mencapai
97,80 persen dari anggaran DAK Nonfisik TA 2020 sebesar Rp129.244.675.000.000.
Rincian realisasi DAK Nonfisik tampak pada tabel sebagai berikut.
U ra ia n Pa g u Re a lis a si %
D a n a TPG PN SD 50.881.143.000.000 50.859.259.952.000 99,96%
D a n a TKG PN SD 1.985.007.000.000 1.318.819.302.000 66,44%
D a n a Ta ms il G u ru PN SD 454.204.000.000 327.713.164.000 72,15%
Dan a BOK 13.881.962.745.000 13.823.392.139.376 99,58%
D a n a B O KB 1.888.673.255.000 1.881.382.284.000 99,61%
D a n a PK2U KM 192.000.000.000 191.909.875.000 99,95%
D a n a Pe la ya n a n A d min d u k 961.258.000.000 961.258.000.000 100,00%
D a n a B O P PA U D 4.014.724.000.000 3.998.367.300.000 99,59%
D a n a B O P Ke se ta ra a n 1.195.308.000.000 1.174.932.300.000 98,30%
D a n a B O P Museum dan Taman Budaya 136.032.000.000 135.432.000.000 99,56%
D a n a Pe la ya n a n Ke p a riwis a ta a n 142.150.000.000 141.098.945.000 99,26%
D a n a B a n tu a n B LPS 53.095.000.000 - 0,00%
D a n a Ca d a n g a n B O S Re g u le r 447.076.150.000 - 0,00%
Dan a BOS 53.012.041.850.000 51.589.290.293.293 0,00%
J u mla h 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 97,80%

Perbandingan Realisasi DAK Nonfisik TA 2020 dan TA 2019 dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019 %∆
Dana TPG PNSD 50.859.259.952.000 52.001.837.749.380 -2,20%
Dana TKG PNSD 1.318.819.302.000 1.977.231.267.885 -33,30%
Dana Tamsil Guru PNSD 327.713.164.000 463.968.756.915 -29,37%
Dana BOK 13.823.392.139.376 10.129.087.154.156 36,47%
Dana BOKB 1.881.382.284.000 1.923.557.400.000 -2,19%
Dana PK2UKM 191.909.875.000 199.819.750.000 -3,96%
Dana Pelayanan Adminduk 961.258.000.000 907.500.000.000 5,92%
Dana BOP PAUD 3.998.367.300.000 3.825.313.850.204 4,52%
Dana BOP Kesetaraan 1.174.932.300.000 1.262.258.736.500 -6,92%
Dana BOP Museum dan Taman Budaya 135.432.000.000 127.476.500.000 6,24%
Dana Pelayanan Kepariwisataan 141.098.945.000 210.693.561.000 -33,03%
Dana Bantuan BLPS - - -
Dana Cadangan BOS Reguler - - -
Dana BOS 51.589.290.293.293 49.200.273.626.885 4,86%
Jumlah 126.402.855.554.669 122.229.018.352.925 3,41%

Realisasi DAK Non Fisik per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp
4.173.837.201.744 atau 3,41 persen dari realisasi DAK Non Fisik pada periode yang sama
Tahun 2019 sebesar Rp122.229.018.352.925 sebagaimana tabel. Hal ini disebabkan oleh

128 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

kenaikan realisasi tahun 2020 atas Dana BOK, Pelayanan Adminduk, BOP PAUD, BOP Museum
dan Taman Budaya serta Dana BOS.
Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD
Realisasi Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD tahun 2020 sebesar
Rp50.859.259.952.000 atau 99,96 persen dari pagu Dana TPG PNSD sebesar
Rp50.881.143.000.000. Realisasi Dana TPG jika dibandingkan nominal realisasi pada periode
yang sama Tahun 2019, maka terdapat penurunan sebesar 2,20 persen. Hal ini dipengaruhi
oleh penurunan alokasi Dana TPG sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan
dengan alokasi tahun 2019. Jika dibandingkan antara persentase realisasi tahun 2020
terhadap anggarannya dengan persentase realisasi tahun 2019 terhadap anggarannya, maka
capaian realisasi tahun 2020 sebesar 99,96 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian
realisasi tahun 2019 sebesar 91,44 persen.
Realisasi Dana TPG PNSD sampai dengan 31 Desember 2020 sesuai dengan nota rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-9 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan I TA 2020, nota rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-5 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan II, nota rekomendasi ke-1
s.d. rekomendasi ke-10 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan III TA 2020, dan nota
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana TPG PNSD Triwulan IV. Berikut
rincian rekomendasi penyaluran dana TPG PNSD:
Re ko me n d a si
No Ura ia n Re ko me n d a si
Pe n ya lu ra n
1. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW I Ke -1 s.d . ke -9 15.437.282.357.000
2. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW II Ke -1 s.d . ke -5 12.658.521.382.000
3. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW II I Ke -1 s.d . ke -10 12.646.364.134.000
4. Re ko me n d a si Pe n ya lu ra n TW IV Ke -1 s.d . ke -3 10.117.092.079.000
J u mla h 50.859.259.952.000

Dana Tunjangan Khusus Guru (TKG) PNSD


Realisasi Dana TKG PNSD sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp1.318.819.302.000
atau 66,44 persen dari pagu Dana TKG PNSD sebesar Rp1.985.007.000.000. Realisasi Dana
TKG PNSD mengalami penurunan sebesar 33,30 persen dibanding dengan realisasi Dana TKG
PNSD pada periode yang sama Tahun 2019. Penurunan realisasi disebabkan oleh penurunan
alokasi Dana TKG sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan dengan alokasi
tahun 2019, peningkatan proporsi dana cadangan di tahun 2020, dan rendahnya realisasi
penyaluran dana cadangan.
Realisasi Dana TKG PNSD sampai dengan 31 Desember 2020 sesuai dengan nota rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-8 Penyaluran Dana TKG PNSD Triwulan I TA 2020, nota rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-5 Penyaluran Dana TKG PNSD Triwulan II TA 2020, nota
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana Cadangan, nota rekomendasi ke-1
s.d. rekomendasi ke-8 Penyauran Dana TKG PNSD Triwulan III TA 2020, dan nota rekomendasi
ke-1 Penyaluran Dana TKG PNSD Triwulan IV TA 2020. Berikut rincian rekomendasi
penyaluran dana TKG PNSD:

Catatan atas Laporan Keuangan 129


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Rekomendasi Rekomendasi Penyaluran


1. Rekomendasi Penyaluran TW I Ke-1 s.d. ke-8 381.081.464.000
2. Rekomendasi Penyaluran TW II Ke-1 s.d. ke-5 299.013.933.000
3. Rekomendasi Penyaluran TW III Ke-1 s.d. ke-8 293.229.155.000
4. Rekomendasi Penyaluran TW IV Ke-1 234.583.739.000
5. Rekomendasi Penyaluran Dana Cadangan Ke-1 s.d. ke-3 110.911.011.000
Jumlah 1.318.819.302.000

Dana Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru PNSD


Realisasi Dana Tamsil Guru PNSD sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp327.713.164.000 atau 72,15 persen dari pagu Dana Tamsil Guru PNSD sebesar
Rp454.204.000.000. Realisasi Dana Tamsil Guru PNSD mengalami penurunan sebesar 29,37
persen dibanding dengan realisasi Dana Tamsil Guru PNSD pada periode yang sama Tahun
2019. Penurunan realisasi disebabkan oleh penurunan alokasi Dana TKG sesuai dengan Perpres
72 Tahun 2020 apabila dibandingkan dengan alokasi tahun 2019.
Realisasi Dana Tamsil Guru PNSD sampai dengan 31 Desember 2020 sesuai dengan nota
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-8 Penyaluran Dana Tamsil Guru PNSD Triwulan I TA
2020, nota rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-4 Penyaluran Dana Tamsil Guru PNSD
Triwulan II TA 2020, nota rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana
Cadangan, nota rekomendasi ke-1 dan rekomendasi ke-11 Penyaluran Dana Tamsil Guru PNSD
Triwulan III TA 2020, dan nota rekomendasi ke-1 dan rekomendasi ke-2 Penyaluran Dana
Tamsil Guru PNSD Triwulan IV TA 2020. Berikut rincian rekomendasi penyaluran Dana
Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru PNSD:
No Uraian Rekomendasi Rekomendasi Penyaluran
1. Rekomendasi Penyaluran TW I Ke-1 s.d. ke-8 100.661.177.000
2. Rekomendasi Penyaluran TW II Ke-1 s.d. ke-4 68.713.606.000
3. Rekomendasi Penyaluran TW III Ke-1 s.d. ke-11 66.980.581.000
4. Rekomendasi Penyaluran TW IV Ke-1 dan ke-2 53.584.852.000
5. Rekomendasi Penyaluran Dana Cadangan Ke-1 s.d. ke-3 37.772.948.000
Jumlah 327.713.164.000

Realisasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


Realisasi Dana BOK per 31 Desember 2020 sebesar Rp13.823.392.139.376 atau 99,58
persen dari pagu Dana BOK TA 2020. Realisasi Dana BOK mengalami kenaikan sebesar 36,47
persen dari periode yang sama Tahun 2019. Kenaikan tersebut seiring dengan kenaikan pagu
untuk insentif tenaga kesehatan melalui Dana BOK Tambahan sebesar Rp4.173.330.000.000.
Berikut rincian rekomendasi penyaluran dana BOK:
No U ra ia n Pa g u Re a lisa si %
1. B OK 9.708.632.745.000 9.650.073.561.000 99,40%
2. B OK Ta mb a h a n 4.173.330.000.000 4.173.318.578.376 99,99%
J u mla h 13.881.962.745.000 13.823.392.139.376 99,58%

Realisasi Dana BOK sebagaimana tabel terdiri atas:


1. Realisasi Dana BOK sebesar Rp9.650.073.561.000 atau 99,40 persen dari pagu Dana
BOK sebesar Rp9.708.632.745.000. Realisasi Dana BOK sesuai dengan nota dinas
rekomendasi ke-1 dan rekomendasi ke-2 Penyaluran Dana BOK Tahap I TA 2020 dan nota
dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-15 Penyaluran Dana BOK Tahap II TA 2020

130 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

N Alo ka si Re ko me n d a si
Ura ia n Po to n g a n
o Pe n ya lu ra n Pe n ya lu ra n
1. Re ko me n d a si Ta h a p I 4.854.316.241.000 396.182.995.435 4.458.133.245.565
2. Re ko me n d a si Ta h a p II 4.795.757.320.000 4.162.191.277 4.791.595.128.723
J u mla h 9.650.073.561.000 400.345.186.712 9.249.728.374.288

2. Realisasi Dana BOK Tambahan sebesar Rp4.173.318.578.376 atau 99,99 persen dari
pagu Dana BOK Tambahan sebesar Rp4.173.330.000.000. Realisasi Dana BOK
Tambahan sesuai dengan nota dinas rekomendasi gelombang 1 sampai dengan
rekomendasi gelombang 6 penyaluran Dana BOK Tambahan TA 2020 sebagai berikut:
No Ta h a p Pe n ya lu ra n N ila i Pe n ya lu ra n
1 G e lo m b a n g I 24.219.115.063
2 G e lo m b a n g I I 34.138.079.131
3 G e lo m b a n g I I I Ta h a p I 1.298.875.500.000
4 G e lo m b a n g I I I Ta h a p I I 794.943.000.000
5 G e lo m b a n g I V 909.531.055.314
6 G e lo m b a n g V 552.997.952.673
7 G e lo m b a n g VI 558.613.876.195
J u mla h 4.173.318.578.376

Pencatatan realisasi Dana BOK merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang
didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp400.345.186.712 yang
diperhitungkan pada rekomendasi ke-1 Penyaluran Dana BOK Tahap I dan Tahap II.
Adapun pada rekomendasi ke-2 Penyaluran Dana BOK Tahap I tidak memperhitungkan sisa
dana di RKUD sebagai akibat ditetapkannya KMK nomor 6/KM.7/2020 tetang Penyaluran
Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Dalam Rangka Pencegahan dan/atau Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan mulai rekomendasi ke-2 Penyaluran Dana BOK Tahap II tidak memperhitungkan sisa
dana di RKUD sebagai akibat ditetapkannya PMK nomor 101/PMK.05/2020. Pencatatan
realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD
berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

Realisasi Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB)

Realisasi Dana BOKB per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.881.382.284.000 atau 99,61
persen dari pagu Dana BOKB TA 2020. Realisasi tersebut turun 2,19 persen bila dibandingkan
dengan realisasi BOKB pada periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh
penurunan alokasi Dana BOKB sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 apabila
dibandingkan dengan alokasi tahun 2019.
Realisasi Dana BOKB sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas rekomendasi
ke-1 s.d. rekomendasi ke-7 Penyaluran Dana BOKB Tahap I TA 2020 dan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. ke-14 Penyaluran Dana BOKB Tahap II TA 2020. Pencatatan realisasi
Dana BOKB merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa
dana di RKUD TAYL sebesar Rp256.863.199.121. Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai
dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD berdasarkan PMK Nomor
83/PMK.07/2018.

Catatan atas Laporan Keuangan 131


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berikut rincian rekomendasi penyaluran dana BOKB:


Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 975.958.621.000 256.863.199.121 719.095.421.879
s.d. ke-7 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 905.423.663.000 - 905.423.663.000
s.d. ke-14 Tahap II
Jumlah 1.881.382.284.000 256.863.199.121 1.624.519.084.879

Realisasi Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM (Dana PK2UKM)


Realisasi Dana PK2UKM per 31 Desember 2020 sebesar Rp191.909.875.000 atau 99,95
persen dari pagu Dana PK2UKM TA 2020. Realisasi Dana PK2UKM mengalami penurunan
sebesar 3,96 persen dari periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh penurunan
alokasi Dana PK2UKM sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan
dengan alokasi tahun 2019.
Realisasi Dana PK2UKM sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-5 Penyaluran Dana PK2UKM Tahap I TA 2020 dan nota
dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-19 Penyaluran Dana PK2UKM Tahap II TA 2020.
Pencatatan realisasi Dana PK2UKM merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang
didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp10.048.459.142. Pencatatan
realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD
berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018.
Berikut rincian rekomendasi penyaluran dana PK2UKM:
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 98.181.444.000 10.048.459.142 88.132.984.858
s.d. ke-5 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 93.728.431.000 - 93.728.431.000
s.d. ke-19 Tahap II
Jumlah 191.909.875.000 10.048.459.142 181.861.415.858

Realisasi Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan (Dana Adminduk)


Realisasi Dana Pelayanan Adminduk per 31 Desember 2020 sebesar Rp961.258.000.000 atau
100 persen dari pagu Dana Pelayanan Adminduk. Realisasi Dana Pelayanan Adminduk
mengalami kenaikan sebesar 53.758.000.000 atau 5,92 persen dari periode yang sama Tahun
2019. Hal ini disebabkan oleh kenaikan alokasi Dana Pelayanan Adminduk sesuai dengan
Perpres Nomor 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan dengan alokasi tahun 2019 dan adanya
relaksasi penyaluran Dana Pelayanan Adminduk melalui PMK Nomor 101/PMK.07/2020.
Realisasi Dana Pelayanan Adminduk sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota
dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-7 Penyaluran Dana Pelayanan Adminduk Tahap I
TA 2020 dan nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-16 Penyaluran Dana Pelayanan
Adminduk Tahap II TA 2020. Pencatatan realisasi Dana Pelayanan Adminduk merupakan
pencatatan realisasi secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar
Rp48.503.888.948. Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi
pencatatan realisasi TKDD berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018. Berikut rincian
rekomendasi penyaluran dana pelayanan administrasi kependudukan:

132 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 497.410.331.000 48.466.615.842 448.943.715.158
s.d. ke-7 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 463.847.669.000 37.273.106 463.810.395.894
s.d ke-16 Tahap II
Jumlah 961.258.000.000 48.503.888.948 912.754.111.052

Realisasi Dana Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (Dana BOP
PAUD)
Realisasi Dana BOP PAUD per 31 Desember 2020 sebesar Rp3.998.367.300 atau 99,59
persen dari pagu Dana BOP PAUD TA 2020. Realisasi tersebut di dalamnya termasuk Realisasi
Dana Cadangan BOP PAUD sebesar Rp5.617.800.000. Realisasi Dana BOP PAUD mengalami
kenaikan sebesar 4,52 persen dari periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh
penyesuaian sasaran siswa dan adanya relaksasi penyaluran Dana BOP PAUD melalui PMK
Nomor 101/PMK.07/2020.
Realisasi Dana BOP PAUD sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-7 Penyaluran Dana BOP PAUD Tahap I TA 2020,
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-10 Penyaluran Dana BOP PAUD Tahap II TA 2020,
rekomendasi Tahap I dan Tahap II Kabupaten Manokwari Selatan, dan rekomendasi Dana
Cadangan Tahap I dan Tahap II BOP PAUD TA 2020. Pencatatan realisasi Dana BOP PAUD
merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa dana di RKUD
TAYL sebesar Rp299.444.292.497. Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai dengan
kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Berikut
rincian rekomendasi penyaluran dana BOP PAUD:
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 2.074.461.900.000 299.444.292.497 1.775.017.607.503
s.d. ke-7 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 1.918.242.000.000 - 1.918.242.000.000
s.d. ke-10 Tahap II
Rekomendasi Penyaluran
3. Tahap I dan Tahap II Kab. 45.600.000 - 45.600.000
Manokwari Selatan
Rekomendasi Penyaluran
4. 3.289.800.000 - 3.289.800.000
Dana Cadangan Tahap I
Rekomendasi Penyaluran
5. 1.817.700.000 - 1.817.700.000
Dana Cadangan Tahap II
Rekomendasi Penyaluran
6. Dana Cadangan Tahap II 510.300.000 - 510.300.000
Gelombang II
Jumlah 3.998.367.300.000 299.444.292.497 3.698.923.007.503

Realisasi Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Kesetaraan


Realisasi Dana BOP Kesetaraan per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.174.932.300.000 atau
98,30 persen dari pagu Dana BOP Kesetaraan TA 2020. Realisasi Dana BOP Kesetaraan turun
sebesar 6,92 persen dari periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh penurunan
alokasi Dana BOP Kesetaraan sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan
dengan alokasi tahun 2019. Berikut rincian rekomendasi penyaluran dana BOP Kesetaraan:

Catatan atas Laporan Keuangan 133


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 598.583.750.000 188.108.152.799 410.475.597.201
s.d ke-8 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran
2. - (348.700.000) 348.700.000
Kurang Salur Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
3. 575.954.950.000 - 575.954.950.000
s.d. ke-7 Tahap II
Rekomendasi Penyaluran
Tahap I dan Tahap II Kab.
4. 378.600.000 - 378.600.000
Boven Digoel dan Kab.
Manokwari Selatan
Rekomendasi Penyaluran
5. Tahap I dan Tahap II Kab. 15.000.000 - 15.000.000
Nduga
Jumlah 1.174.932.300.000 187.759.452.799 987.172.847.201

Realisasi Dana BOP Kesetaraan sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan nota dinas
rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-8 Penyaluran Dana BOP Kesetaraan Tahap I TA 2020,
rekomendasi kurang salur Dana BOP Kesetaraan Tahap I, rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi
ke-7 Penyaluran Dana BOP Kesetaraan Tahap II TA 2020 dan rekomendasi Tahap I dan Tahap
II Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Manokwari Selatan, dan Kabupaten Nduga.
Pencatatan realisasi Dana BOP Kesetaraan merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang
didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp187.759.452.799. Pencatatan
realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD
berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

Realisasi Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Museum & Taman


Budaya
Realisasi Dana BOP Museum dan Taman Budaya per 31 Desember 2020 sebesar
Rp135.432.000.000 atau 99,56 persen dari pagu Dana BOP Museum dan Taman Budaya TA
2020 sebesar Rp136.032.000.000. Realisasi Dana BOP Museum dan Budaya mengalami
kenaikan sebesar 6,24 persen dari periode yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh
adanya peningkatan pelaporan daerah dan adanya relaksasi penyaluran Dana BOP PAUD
melalui PMK Nomor 101/PMK.07/2020.
Rincian realisasi dana BOP Meseum dan Taman Budaya Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
No Uraian Pagu Realisasi %
1 BOP Museum 101.032.000.000 100.432.000.000 99,41%
2 BOP Taman Budaya 35.000.000.000 35.000.000.000 100,00%
Jumlah 136.032.000.000 135.432.000.000 99,56%

Realisasi Dana BOP Museum dan Taman Budaya sebagaimana tabel terdiri atas:
1. realisasi Dana BOP Museum sebesar Rp100.432.000.000 atau 99,41 persen dari pagu
Dana BOP Museum sebesar Rp101.032.000.000. Realisasi Dana BOP Museum sesuai
dengan nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana BOP Museum
Tahap I dan rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-11 Penyaluran Dana BOP Museum
Tahap II TA 2020; dan

134 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. realisasi Dana BOP Taman Budaya sebesar R35.000.000.000 atau 100 persen dari pagu
Dana BOP Taman Budaya sebesar Rp35.000.000.000. Realisasi Dana BOP Taman
Budaya sesuai dengan nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran
Dana BOP Taman Budaya Tahap I TA 2020 dan rekomendasi ke-1 s.d rekomendasi ke-5
Penyaluran Dana BOP Taman Budaya Tahap II TA 2020.
Pencatatan realisasi Dana BOP Museum dan Taman Budaya merupakan pencatatan realisasi
secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa dana di RKUD TAYL sebesar Rp16.769.510.048.
Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai dengan kebijakan akuntansi pencatatan realisasi
TKDD berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018.
Adapun rincian rekomendasi penyaluran dana BOP Museum dan Taman Budaya Tahun 2020
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
BOP Museum 100.432.000.000 16.769.510.048 83.662.489.952
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 50.516.000.000 16.769.510.048 33.746.489.952
s.d. ke-3 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 49.916.000.000 - 49.916.000.000
s.d. ke-11 Tahap II
BOP Taman Budaya 35.000.000.000 - 35.000.000.000
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 17.500.000.000 - 17.500.000.000
s.d. ke-3 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 17.500.000.000 - 17.500.000.000
s.d. ke-5 Tahap II
Jumlah 135.432.000.000 16.769.510.048 118.662.489.952

Realisasi Dana Pelayanan Kepariwisataan


Realisasi Dana Pelayanan Kepariwisataan per 31 Desember 2020 sebesar
Rp141.098.945.000 atau 99,26 persen dari pagu Dana Pelayanan Kepariwisataan TA 2020.
Realisasi Dana Pelayanan Kepariwisataan mengalami penurunan 33,03 persen dari periode
yang sama Tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh penurunan alokasi Dana Pelayanan Adminduk
sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2020 apabila dibandingkan dengan alokasi tahun 2019.
Realisasi Dana Pelayanan Kepariwisataan sampai dengan 31 Desember 2020 berdasarkan
nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-3 Penyaluran Dana Kepariwisataan Tahap I
TA 2020 dan nota dinas rekomendasi ke-1 s.d. rekomendasi ke-13 Penyaluran Dana Pelayanan
Kepariwisataan Tahap II TA 2020. Pencatatan realisasi Dana Pelayanan Kepariwisataan
merupakan pencatatan realisasi secara bruto, yang didalamnya termasuk sisa dana di RKUD
TAYL sebesar Rp14.642.934.161. Pencatatan realisasi bruto dilakukan sesuai dengan
kebijakan akuntansi pencatatan realisasi TKDD berdasarkan PMK Nomor 83/PMK.07/2018
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Berikut
rincian rekomendasi penyaluran dana pelayanan kepariwisataan:
Rekomendasi
No Uraian Alokasi Penyaluran Potongan
Penyaluran
Rekomendasi Penyaluran ke-1
1. 71.025.000.000 14.642.934.161 56.382.065.839
s.d. ke-3 Tahap I
Rekomendasi Penyaluran ke-1
2. 70.073.945.000 - 70.073.945.000
s.d. ke-13 Tahap II
Jumlah 141.098.945.000 14.642.934.161 126.456.010.839

Catatan atas Laporan Keuangan 135


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Realisasi Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS)


Realisasi Dana BLPS sampai dengan 31 Desember 2020 masih Rp0 (nihil) sedangkan pagunya
sebesar Rp53.095.000.000. Sesuai ketentuan dalam Pasal 40 ayat (2) PMK nomor
48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik, penyaluran Dana BLPS
bagi daerah yang pertama kali menerima alokasi Dana Bantuan BLPS dilakukan paling cepat
bulan Februari dan paling lambat bulan Desember sebesar kebutuhan riil dengan besaran
persentase sesuai rekomendasi dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK). Berdasarkan ketentuan tersebut, penyaluran
kepada daerah penerima Dana Bantuan BLPS belum dapat dilaksanakan sampai dengan akhir
Desember 2020 dikarenakan belum adanya rekomendasi dari KLHK.

Realisasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


Realisasi Dana BOS TA 2020 sebesar Rp51.589.290.293.293 atau 97,32 persen dari
anggaran Transfer DAK Non Fisik khusus untuk BOS sebesar Rp53.012.041.850.000
merupakan penggabungan realisasi transfer Dana BOS Tingkat UAKPA BUN.
Realisasi Dana BOS pada TA 2020 mulai disalurkan oleh 34 KPPN selaku KPA Penyalur
Transfer DAK Fisik dan Dana Desa di Provinsi. Penyaluran Dana BOS di KPPN berdasarkan
Nota Dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran yang berasal dari Nota Dinas Dirjen Perimbangan
Keuangan tentang persetujuan data Rekomendasi Kemendikbud untuk sekolah yang menerima
Dana BOS.
Realisasi Dana BOS pada TA 2020 berdasarkan jenis BOS terdiri dari Dana BOS Reguler yang
disalurkan secara bertahap, Dana BOS Affirmasi dan Dana BOS Kinerja.

Kebijakan DAK Nonfisik Tahun Anggaran 2020 dalam rangka Pencegahan COVID-19

1. Relaksasi Penyaluran dan Perluasan Penggunaan Dana BOK


Ketentuan dalam KMK Nomor 6/MK.07/2020 tentang Penyaluran Dana Alokasi Khusus
Fisik Bidang Kesehatan dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan dalam rangka
Pencegahan dan/atau Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengatur
dalam Diktum Keenam dan Diktum Ketujuh terkait relaksasi penyaluran Dana BOK dengan
rincian sebagai berikut.
a. Penyaluran Dana BOK Tahap I dilaksanakan dengan tidak mempersyaratkan laporan
realisasi tahun anggaran sebelumnya dan tidak memperhitungkan sisa dana di RKUD.
Kebijakan ini berlaku bagi 396 pemerintah daerah yang belum dilakukan penyaluran
pada saat KMK Nomor 6/MK.07/2020 ditetapkan.
b. Penyaluran Dana BOK Tahap II dilaksanakan dengan ketentuan:
1) Menyampaikan Laporan Realisasi Penyerapan dan Penggunaan Tahun 2019 dan
Laporan Realisasi Penyerapan dan Penggunaan Tahap I Tahun 2020; dan
2) Memperhitungkan sisa dana di RKUD tahun anggaran sebelumnya bagi 396
pemerintah daerah yang belum memperhitungkan sisa dana di RKUD tahun
anggaran sebelumnya pada penyaluran Tahap I.
Kemudian Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/215/2020 tentang
Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/atau
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Tahun Anggaran 2020 mengatur
tentang perluasan penggunaan Dana BOK dengan rincian berikut ini.

136 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Dana BOK Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas dapat digunakan untuk kegiatan
surveilans COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan, antara lain:
1) Alat Pelindung Diri (APD);
2) Masker;
3) Hand sanitizer;
4) Sarung tangan;
5) Bahan disinfektan; dan
6) Formulir penyelidikan epidemologi dan pemantauan kontak.
b. Dana BOK Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat digunakan untuk pengambilan dan/atau
pengiriman rujukan pengujian specimen COVID-19 ke laboratorium yang ditunjuk
pemerintah.

2. Diterbitkannya PMK Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah


dan Dana Desa TA 2020 dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
PMK Nomor 35/PMK.07/2020 mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Penambahan alokasi Dana BOK Tambahan dengan tujuan untuk memberikan insentif
kepada tenaga kesehatan di daerah yang terlibat dalam penanganan pandemic COVID-
19.
b. Dana BOK Tambahan dialokasikan kepada provinsi/kabupaten/kota dengan
memperhatikan:
1) Jumlah RSUD dan Puskesmas rujukan;
2) Jumlah tenaga kesehatan yang ditugaskan;
3) Rincian per daerah yang akan ditetapkan melalui peraturan menteri keuangan;
dan
4) Pagu nasional BOK Tambahan ditetapkan sebesar Rp3.700.000.000.000.
c. Penyaluran Dana BOK Tambahan dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUN ke
RKUD dan sesuai rekomendasi dari Kementerian Kesehatan. Rekomendasi disusun
mempertimbangan usulan daerah, dan rekomendasi memuat informasi daerah, tenaga
Kesehatan yang menerima insentif, dan besaran dana.
d. Pelaporan atas penyaluran Dana BOK Tambahan dilakukan dengan menyampaikan
Laporan Realisasi Pembayaran yang disampaikan kepada Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan paling lambat 15 Desember 2020.

3. Diterbitkannya PMK Nomor 101/PMK./07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan


Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Untuk Mendukung Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan ekonomi Nasional.
Dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai akibat dari pandemi
COVID-19, pada TA 2020 pemerintah melakukan kebijakan relaksasi percepatan
penyaluran dan penggunaan TKDD. Kebijakan ini diatur dalam PMK Nomor
101/PMK.07/2020 yang ditetapkan pada tanggal 5 Agustus 2020.
PMK dimaksud meliputi kebijakan relaksasi penyaluran untuk DAK Nonfisik TA 2020,
selain Dana BOS, TPG PNSD, TKG PNSD, Tamsil Guru PNSD, BLPS, dan BOK Tambahan.

Catatan atas Laporan Keuangan 137


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kebijakan relaksasi penyaluran tersebut berupa pemberian relaksasi persyaratan, yakni


penyaluran DAK Nonfisik dilakukan setelah pemerintah daerah menyampaikan laporan
tanpa mempersyaratkan persentase minimal penyerapan dana dan tanpa
memperhitungkan sisa dana di RKUD.

4. Anggaran dan Realisasi Dana BOK Tambahan


Dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara TA 2020, pagu Dana BOK Tambahan ditetapkan sebesar Rp3.700.000.000.000.
Selanjutnya rincian alokasi per daerah dituangkan dalam beberapa KMK sebagai berikut:
a. KMK Nomor 13/KM.7/2020 tentang Rincian Alokasi Bantuan Operasional Kesehatan
Tambahan dan Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Tahun Anggaran 2020 sebesar
Rp24.219.115.063;
b. KMK Nomor 14/KM.7/2020 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Rincian Alokasi Dana
Cadangan Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan Gelombang II Tahun Anggaran
2020 sebesar Rp34.138.079.131;
c. KMK Nomor 15/KM.7/2020 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Rincian Alokasi Dana
Cadangan Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan Gelombang III Tahun Anggaran
2020 sebesar Rp2.164.792.500.000;
d. KMK Nomor 25/KM.7/2020 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Rincian Alokasi Dana
Cadangan Bantuan Operasional Kesehatan Tambagan Gelombang IV Tahun Anggaran
2020 sebesar Rp909.531.055.314;
e. KMK Nomor 28/KM.7/2020 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Rincian Alokasi Dana
Cadangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tambahan Gelombang V Tahun
Anggaran 2020; dan
f. Surat Menteri Keuangan Nomor S-370/MK.02/2020 tanggal 18 Desember 2020 hal
Penetapan Pergeseran Anggaran BA BUN dari Subbagian Anggaran Bendahara Umum
Negara Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Subbagian Anggaran Bendahara
Umum Negara Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (BA 999.05) untuk
Insentif Tenaga Kesehatan Daerah.
Pada tanggal 7 Agustus 2020, Kementerian Kesehatan melalui surat nomor
PR.04.02/Menkes/510/2020 hal Usulan Tambahan Anggaran Penanggulangan COVID-19,
Penanganan Hepititis dan Tuberkolosis, Kementerian Kesehatan Tahun 2020 mengajukan
usulan penambahan pagu anggaran untuk Insentif Tenaga Kesehatan Daerah sebesar
Rp1.461.472.500.000. Menindaklanjuti hal tersebut, diselenggarakan rapat koordinasi
pembahasan rencana anggaran Kementerian Kesehatan TA 2020-2021 pada tanggal 4
September 2020 dan telah dibahas bahwa usulan tambahan anggaran untuk perpanjangan
Insentif Tenaga Kesehatan Daerah sebesar Rp1.461.472.500.000 akan segera
ditindaklanjuti.
Berdasarkan Surat Nomor PR.04.01/I/2006/2020 tanggal 23 November 2020 hal
Rekomendasi Penambahan Anggaran Insentif Untuk Tenaga Kesehatan Daerah s.d. Bulan
Desember 2020 Gelombang V dengan besaran usulan sebesar Rp661.252.810.470.
Berdasarkan hal-hal tersebut rincian usulan penambahan anggaran adalah sebagai berikut:

138 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Nilai Rupiah


1. Pagu BOK Tambahan (Perpres 72/2020) 3.700.000.000.000
Pagu yang sudah dirincikan alokasinya per daerah s.d. Gelombang IV
2. 3.132.680.794.508
melalui KMK
3. Kebutuhan pembayaran insentif tenaga kesehatan s.d. Desember 661.252.810.470
4. Pagu BOK Tambahan yang dibutuhkan 3.793.933.559.978
5. Perhitungan dana cadangan (10%) 379.393.355.998
6. Total usulan pagu BOK Tambahan yang baru 4.173.326.915.976
7. Dana yang dibutuhkan dari BA BUN 999.08 (pembulatan) 473.330.000.000

Usulan penambahan anggaran sebesar Rp473.330.000.000 dimaksud bersumber dari


pergeseran anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Subbagian Anggaran
Pengelolaan Belanja Lainnya (BA BUN 999.08) ke BA BUN Pengelolaan Transfer ke
Daerah dan Dana Desa (BA BUN 999.05 melalui surat nomor S-370/MK.2/2020 tanggal
18 Desember 2020 hal Penetapan Pergeseran Anggaran BA BUN dari Subbagian Anggaran
Bendahara Umum Negara Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Subbagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (BA
999.05) untuk Insentif Tenaga Kesehatan Daerah.
Perhitungan dan penetapan buffering/alokasi dana cadangan sebesar 10 persen
berdasarkan pertimbangan pimpinan dan pertimbangan terhadap situasi kondisi
penyebaran pandemi COVID-19 terkini di Indonesia. Dana buffering/alokasi dana cadangan
dapat digunakan oleh pemerintah daerah yang membutuhkan penambahan dana dalam
rangka pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan Daerah.
Kemudian, realisasi Dana BOK Tambahan sampai dengan 31 Desember 2020 yaitu sebesar
Rp4.173.318.578.376 atau 99,99 persen dari pagu Dana BOK Tambahan sebesar
Rp4.173.330.000.000.
Berdasarkan data per 27 Mei 2021, total anggaran Insentif Tenaga Kesehatan Daerah
yang sudah dibayarkan oleh pemerintah daerah dari Dana BOK Tambahan yang disalurkan
oleh pemerintah pusat sebesar Rp3.129.128.143.212 untuk tenaga kesehatan sebanyak
796.055 orang, sehingga terdapat sisa dana di 2020 sebesar Rp1.044.190.435.164.
Sisa dana di 2020 didapatkan dari pengurangan jumlah Dana BOK Tambahan yang
disalurkan oleh pemerintah pusat dengan nilai yang sudah dibayarkan oleh pemerintah
daerah. PMK Nomor 17/PMK.07/2021 mengatur bahwa sisa dana BOK Tambahan
dianggarkan kembali dalam APBD TA 2021 yang digunakan untuk pembayaran insentif
tenaga kesehatan daerah atas kinerja TA 2020 dan TA 2021.
Kemudian terdapat pembayaran insentif tenaga kesehatan daerah atas kinerja TA 2020
dan TA 2021 yang dibayarkan pada tahun 2021 masing-maing sebesar
Rp96.025.765.779 untuk tenaga kesehatan daerah sebanyak 19.870 orang dan
Rp790.357.187 untuk tenaga kesehatan daerah sebanyak 55 orang, sehingga sisa dari
sisa dana BOK Tambahan per 27 Mei 2021 sebesar Rp947.374.312.198.

B.2.2.2.1.2. Dana Insentif Daerah

Realisasi Dana Insentif Realisasi Transfer DID periode TA 2020 telah mencapai Rp18.455.285.206.000 atau 99,76
Daerah persen dari pagu anggarannya sebesar Rp18.500.000.000.000. Jika dibandingkan TA 2019
sebesar Rp9.694.447.489.000, realisasi Transfer Dana DID TA 2020 tersebut mengalami
kenaikan sebesar Rp8.760.837.717.000 atau 90,37 persen. Realisasi DID dengan jumlah
tersebut meliputi:

Catatan atas Laporan Keuangan 139


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. Penyaluran DID Tahap I selain kategori kesehatan ke 408 daerah sejumlah


Rp5.319.977.868.000.
2. Penyaluran DID kategori kesehatan Tahap I dan II ke 227 daerah sejumlah
Rp3.170.391.981.000.
3. Penyaluran DID Tahap II selain kategori kesehatan ke 408 daerah sejumlah
Rp5.009.630.151.000.
4. Penyaluran DID Tambahan Periode ke I ke 171 daerah sejumlah Rp1.918.000.000.000.
5. Penyaluran DID Tambahan Periode ke II ke 149 daerah sejumlah Rp2.082.000.000.000;
6. Penyaluran DID Tambahan Periode ke III ke 66 daerah sejumlah Rp955.285.206.000
Penyaluran DID Tahap I dan Tahap II untuk Kelompok Kategori Pelayanan Dasar Publik Bidang
Kesehatan dilakukan sesuai dengan PMK No 19/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan
Penggunaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Insentif Daerah Tahun Anggaran
2020 dalam rangka Penanggulangan Corona Virus Disease (COVID-19).
DID Tambahan
1. Anggaran dan realisasi program PC-PEN
DID Tambahan sebesar Rp5 triliun untuk 315 Pemerintah Daerah, terealisasi sebesar
Rp4,96 triliun kepada 312 Pemerintah Daerah atau sebesar 99,20 persen. Penyebab
realisasi tidak 100 persen dikarenakan terdapat 5 (lima) Pemerintah Daerah yang tidak
dapat merealisasikan DID Tambahan Periode Ketiga, dimana 2 (dua) diantaranya menerima
DID tambahan periode Pertama. Kelima daerah tersebut adalah: Kabupaten Bintan,
Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Paser.
Kelima daerah tersebut menyampaikan bahwa kendala terkait waktu yang terbatas
mendekati akhir tahun dan juga daerah tersebut sedang fokus pada proses Pilkada
serentak tahun 2020. Secara terpisah realisasi per periode adalah sebagai berikut:
a. Periode pertama, dialokasikan pada bulan Juli sebesar Rp1,92 triliun untuk 171
Pemda (16 prov, 120 kab, dan 35 kota) dimana pada bulan September telah disalurkan
100 persen.
b. Periode kedua, dialokasikan pada bulan Agustus sebesar Rp2,08 triliun untuk 149
Pemda (9 prov, 112 kab, dan 28 kota) dimana pada bulan September telah disalurkan
100 persen.
c. Periode ketiga, dialokasikan pada bulan Oktober sebesar Rp1 triliun untuk 109 Pemda
(8 prov, 86 kab, dan 15 kota) dan hingga saat ini telah disalurkan sebesar Rp955,3
miliar (95,53 persen alokasi periode ke-3) untuk 104 pemda.
2. Penjelasan mengenai histori perubahan alokasi anggaran dan DIPA
DID Tambahan merupakan pengalihan dana dengan mekanisme revisi DIPA, penggeseran
dari output cadangan 5869.999 ke output 5869.003 penyaluran DID untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional.
3. Peraturan/ kebijakan PC-PEN yang berpengaruh terhadap realisasi
Dalam PMK 87/2020, PMK 114/2020, dan PMK 151/2020 mengamanatkan bahwa DID
tambahan disalurkan secara sekaligus, setelah pemda menyampaikan syarat salur dari tiap
periode. Syarat salur periode pertama adalah laporan rencana penggunaan DID tambahan,
sedangkan untuk periode ke-2 dan ke-3 pemda cukup menyampaikan surat komitmen
penggunaan DID tambahan.

140 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Jenis
Cluster Program Anggaran Realisasi Output
Dana
-  Kesehatan Pemulihan Ekonomi
DID -  Perlindungan Sosial dan/atau penanganan
Tambahan -  Dukungan UMKM Covid- 19 bidang Rp5,00triliun Rp4,96triliun 312 Pemda
2020 kesehatan dan bantuan
sosial
Total Dana Insentif Daerah terkait PC-PEN Rp5,00triliun Rp4,96triliun 312 Pemda

Alokasi DID tambahan tidak dipisahkan berdasarkan cluster penggunaan, namun dalam
penggunaannya, Pemda diminta untuk dapat mengelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok
penggunaan. Tiga kelompok penggunaan tersebut adalah pertama pemulihan ekonomi di
daerah seperti industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), koperasi, dan pasar
tradisional; kedua adalah penanganan COVID-19 bidang kesehatan; dan ketiga adalah
bidang bantuan sosial. Kemudian Pemda diminta untuk dapat menyampaikan laporan
realiasi penggunaan DID tambahan dan capaian output di akhir tahun. Output DID
Tambahan tahun 2020 per 29 April 2021 dapat dilihat pada tabel berikut:
Penanganan
Penanganan
Pemulihan COVID-19
Alokasi COVID-19 Total %
Ekonomi bidang
bidang Bansos
Kesehatan
5,0 T 1,57 T 1,25 T 0,34 T 3,15 T 62,98%
49,71% 39,58% 10,71% 100,00%

Sebagaimana ditampilkan pada Tabel diatas, besaran penggunaan DID tambahan dapat
dikelompokkan sebagai berikut pemulihan ekonomi daerah sebesar 49,71%, penanganan
COVID-19 bidang kesehatan sebesar 39,58%; dan bidang bantuan sosial sebesar 10,71%.
Program PEN melalui DID ditujukan untuk dapat memberikan insentif bagi daerah yang
berkinerja baik dalam penanggulangan dampak COVID-19 dan dapat mendorong daerah
untuk dapat mencontoh daerah yang berkinerja baik tersebut. DID tambahan perlu
disalurkan dalam rentang waktu yang cukup agar pemda dapat menyampaikan rencana
penggunaan di awal dan penyaluran dapat didasarkan pada kinerja pelaksanaan di daerah.
4. Penambahan Kode Output DID dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Berkenaan dengan adanya alokasi DID Tambahan pada tahun 2020, maka pada tahun
2020 telah dilakukan permohonan penambahan kode output terkait penyaluran dana
tersebut melalui nota dinas nomor ND-498/PK.2/2020 tanggal 16 Juni 2020 hal
Permohonan Penambahan Output BA BUN 999.05 Penyaluran Dana Insentif Daerah untuk
Pemulihan Ekonomi Naional. Berdasarkan nota dinas tersebut kode output untuk DID
Tambahan yaitu 5869.003 dan nomenklatur output kegiatan Penyaluran Dana Insentif
Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.
Hal ini berkaitan dengan pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan, yang mengatur bahwa
untuk memudahkan perencanaan kegiatan, koordinasi pelaksanaan, dan monitoring dan
evaluasi kinerja, pengalokasian dana penanganan pandemic COVID-19 dilakukan
berdasarkan klasifikasi akun khusus COVID-19. Klasifikasi akun khusus untuk DID
Tambahan dilakukan dengan penambahan kode output yang merupakan bagian akun DID
( Akun 643111).

Catatan atas Laporan Keuangan 141


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

B.2.2.2.1.3. Dana Keistimewaan DIY

Realisasi Dana Realisasi Transfer DK-DIY tahun 2020 adalah sebesar Rp1.320.000.000.000 yaitu 100
Keistimewaan DIY persen dari pagu anggarannya. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2019 yang
berjumlah Rp1.200.000.000.000, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 10 persen.
Peningkatan ini dikarenakan kenaikan pagu DK-DIY tahun 2020. Adapun kenaikan pagu DK-
DIY tahun ini mengindikasikan naiknya kebutuhan pendanaan penyelenggaraan keistimewaan
DIY.
Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, penyaluran Transfer DK-DIY dengan jumlah
tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) tahap penyaluran, penyaluran Tahap I sebesar Rp198 miliar,
penyaluran Tahap II sebesar Rp858 miliar dan penyaluran Tahap III sebesar Rp264 miliar.
Tahun 2020
Uraian Realisasi 2019
Pagu Realisasi %
Tahap I 198.000.000.000 15% 180.000.000.000
Tahap II 1.320.000.000.000 858.000.000.000 65% 780.000.000.000
Tahap III 264.000.000.000 20% 240.000.000.000
Jumlah 1.320.000.000.000 1.320.000.000.000 100% 1.200.000.000.000

B.2.2.2.1.4. Dana Otonomi Khusus

Realisasi Dana Otonomi Realisasi Dana Otsus pada Tahun 2020 sejumlah Rp19.556.727.696.000 atau 100 persen
Khusus dari pagu anggaran sebesar Rp19.556.727.696.000. Jika dibandingkan dengan realisasi pada
Tahun 2019 sebesar Rp20.979.943.308.000, mengalami penurunan sebesar
Rp1.423.215.612.000 atau sebesar 6,78 persen. Penurunan ini dikarenakan adanya
penyesuaian pagu sesuai dengan PMK Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer
ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional. Rincian realisasi per jenis Dana Otsus TA 2020 dibandingkan dengan
TA 2019 tersaji pada tabel dan gambar berikut.
Tahun 2020
JENIS DANA Realisasi 2019
Anggaran Realisasi %

Dana Otsus Provinsi Aceh 7.555.278.348.000 7.555.278.348.000 100 8.357.471.654.000

Dana Otsus Provinsi Papua 5.288.694.844.000 5.288.694.844.000 100 5.850.230.158.000

DTI Provinsi Papua 2.711.275.076.000 2.711.275.076.000 100 2.824.446.537.000

Dana Otsus Prov. Papua Barat 2.266.583.504.000 2.266.583.504.000 100 2.507.241.496.000

DTI Provinsi Papua Barat 1.734.895.924.000 1.734.895.924.000 100 1.440.553.463.000

Jumlah 19.556.727.696.000 19.556.727.696.000 100 20.979.943.308.000

Selanjutnya secara rinci disajikan pada tabel di bawah ini, realisasi penyaluran per jenis Dana
dengan memperhitungkan potongan TAYL dan penyaluran kembali sisa Dana TA 2019, serta
pencatatan-nya pada LRA untuk periode sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.

142 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penyaluran Tahap I
Penyaluran Kembali
Jenis Dana memperhitungkan Penyaluran Tahap II Penyaluran Tahap III Total Realisasi
Sisa Dana TA 2019
sisa Dana TA 2019
Dana Otsus
1.253.601.858.475 3.399.875.257.000 1.012.981.645.525 1.888.819.587.000 7.555.278.348.000
Provinsi Aceh
Dana Otsus
532.143.909.838 2.379.912.680.000 1.054.464.543.162 1.322.173.711.000 5.288.694.844.000
Provinsi Papua
DTI Provinsi
199.141.465.206 1.220.073.784.000 614.241.057.794 677.818.769.000 2.711.275.076.000
Papua
Dana Otsus
Provinsi Papua 498.697.125.972 1.019.962.577.000 181.277.925.028 566.645.876.000 2.266.583.504.000
Barat
DTI Provinsi
331.067.782.001 780.703.166.000 189.400.994.999 433.723.981.000 1.734.895.924.000
Papua Barat
Jumlah 2.814.652.141.492 8.800.527.464.000 3.052.366.166.508 4.889.181.924.000 19.556.727.696.000

B.2.2.2.2. Dana Desa


Realisasi Dana Desa Realisasi Transfer Dana Desa pada TA 2020 dan TA 2019 masing-masing sebesar
Rp71.100.518.583.856 dan Rp69.814.148.478.999. Realisasi Transfer Dana Desa TA 2019
sebesar 99,87 persen dari anggaran transfer Dana Desa sebesar Rp71.190.000.000.000
merupakan penggabungan realisasi transfer Dana Desa Tingkat UAKPA BUN.
Realisasi transfer Dana Desa pada tahun anggaran 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp1.286.370.104.857 atau sebesar 1,84 persen dari periode yang sama tahun anggaran
2019, sebagaimana disajikan dalam tabel perbandingan realisasi transfer tahun anggaran
2020 dan 2019. Hal tersebut disebabkan adanya perubahan kebijakan dalam pengelolaan Dana
Desa, dimana penyaluran Dana Desa pada TA 2020 disalurkan sesuai kelengkapan dokumen
persyaratan yang diajukan oleh Pemerintah Daerah per desa. Hal tersebut untuk menjamin
kelancaran penyaluran Dana Desa ke desa penerima tanpa menunggu kesiapan dokumen Desa
yang lain dalam 1 (satu) Pemerintah Daerah.
Transfer Dana Desa Triwulan T.A. 2020 adalah realisasi transfer Dana Desa sampai dengan
tahap III, dimana pada T.A. 2020 tidak lagi diatur penyaluran paling lambat per tahapan.
Pengaturan penyaluran per tahapan dilakukan dengan penyaluran Dana Desa sebagai berikut:
1. Penyaluran Dana Desa Tahap I paling cepat bulan Januari
2. Penyaluran Dana Desa Tahap II paling cepat bulan Maret
3. Penyaluran Dana Desa Tahap III paling cepat bulan Juni
Rincian realisasi Dana Desa Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tahun 2020
Jenis Dana Transfer Realisasi Tahun 2019
Anggaran Realisasi %

Dana Desa Tahap I 29.072.580.200.584 29.037.294.400.397 99,88% 13.999.999.998.600

Dana Desa Tahap II 28.476.172.232.106 28.440.383.277.107 99,87% 27.832.117.767.633

Dana Desa Tahap III 13.641.247.567.310 13.622.840.906.352 99,87% 27.982.030.712.766

Jumlah 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87% 69.814.148.478.999

Pada Tahun 2020 tidak disalurkan Dana Desa kepada 56 Desa di Konawe sebesar
Rp41.250.935.474 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Berdasarkan nota dinas Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan nomor ND-
228/PK/2019 tanggal 16 Desember 2019 hal Status Penyaluran Dana Desa untuk 56
Desa di Kabupaten Konawe, disampaikan agar KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

Catatan atas Laporan Keuangan 143


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dhi KPPN Kendari tidak melakukan penyaluran Dana Desa Tahap III Tahun 2019 untuk 56
Desa di Kabupaten Konawe yang status pembentukannya bermasalah, sampai dengan
adanya kejelasan status baik secara substansi maupun hukum.
2. Menindaklanjuti rekomendasi dari Direktur Jenderal PK, Direktur PA menerbitkan ND-
488/PB.2/2020 tanggal 28 Mei 2020 hal Status Penyaluran Dana Desa untuk 56 Desa di
Kabupaten Konawe kepada Direktur SITP untuk melakukan pemblokiran secara sistem
pada aplikasi OMSPAN sehingga 56 desa tersebut tidak dapat diusulkan penyalurannya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keterlanjuran penyaluran karena berdasarkan nota dinas
Dirjen Perimbangan Keuangan pada angka 1, agar dilakukan penundaan penyaluran sampai
dengan adanya kejelasan status baik secara substansi maupun hukum.
3. Dalam perkembangannya 56 Desa tersebut berubah menjadi 52 Desa dikarenakan adanya
satu Desa yang dihapuskan dan penggabungan tiga Desa ke Desa lainnya. Pada akhir
tahun 2020, Menteri Dalam Negeri menetapkan Kepmendagri Nomor 146.1-4717 Tahun
2020 tentang Penetapan Nama, Kode dan Jumlah Desa Seluruh Indonesia Tahun 2020.
Kepmendagri dimaksud pada prinsipnya memuat penegasan status hukum seluruh desa di
Indonesia termasuk didalamnya desa-desa di Kabupaten Konawe. Meskipun Kepmendagri
dimaksud ditetapkan pada bulan Desember 2020, namun Dana Desa TA 2020 kepada 52
desa tersebut tidak disalurkan karena dokumen Kepmendagri diterima Kementerian
Keuangan setelah batas akhir penyaluran Dana Desa telah terlampaui.
Perubahan Alokasi Dana Desa
Berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020, anggaran Dana Desa mengalami penyesuaian dari semula Rp72,0 triliun
menjadi Rp71,19 triliun atau turun sebesar Rp810 miliar. Penyesuaian pagu anggaran
dilakukan dengan memperhatikan realisasi penyerapan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya
(penghematan alamiah). Penyesuaian sebesar Rp810 miliar didistribusikan secara merata
kepada semua desa dengan cara mengurangi Alokasi Dasar yang diterima masing-masing desa
sebesar Rp10,8juta.

B.2.3. Defisit Anggaran


Defisit Anggaran Berdasarkan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dan Realisasi Belanja BUN Tahun 2020,
maka Defisit Anggaran Tahun 2020 sebesar Rp1.343.678.715.535.875 yang berarti 92,58
persen dari yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp1.451.745.317.550.000 dengan
perhitungan sebagai berikut.
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Pendapatan Negara dan Hibah 192.185.046.552.034 245.120.348.521.493
Belanja Negara BUN 1.535.863.762.087.909 1.435.860.081.035.285
Defisit Anggaran 1.343.678.715.535.875 1.190.739.732.513.792

B.2.4. Pembiayaan

Realisasi Pembiayaan Realisasi Pembiayaan Tahun 2020 adalah sebesar Rp1.193.293.831.252.053 atau 114,83
persen dari anggaran sebesar Rp1.039.217.391.725.000. Jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2019 sebesar Rp402.051.510.185.251, realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp791.242.321.066.803 atau 196,80 persen. Pembiayaan terdiri dari (i) Pembiayaan
Dalam Negeri, dan (ii) Pembiayaan Luar Negeri. Realisasi Pembiayaan yang akan diuraikan di
bawah ini adalah realisasi Pembiayaan berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang

144 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dikelola oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Rincian realisasi
pembiayaan Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

URAIAN ANGGARAN REALISASI %


A. Pembiayaan Utang 1.220.461.601.247.000 1.229.628.463.063.770 100,75
I. Surat Berharga Negara (Neto) 1.173.738.188.593.000 1.177.152.327.902.790 100,29
II. Pinjaman (Neto) 46.723.412.654.000 52.476.135.160.982 112,31
1. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) 1.296.006.236.000 2.363.120.617.772 182,34
2.  Pinjaman Luar Negeri (Neto) 45.427.406.418.000 50.113.014.543.210 110,31
B. Pembiayaan Investasi (254.103.839.778.000) (104.698.164.882.768) 41,20
I. Investasi Kepada BUMN (35.050.801.073.000) (31.288.017.000.000) 89,26
II. Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya (25.000.000.000.000) (25.000.000.000.000) 100,00
III. Investasi Kepada BLU (42.014.582.699.000) (31.306.582.699.000) 74,51
Investasi kepada Organisasi/LKI/Badan Usaha
IV. (702.352.406.000) (660.695.141.097) 94,07
Internasional
V. Penerimaan Kembali Investasi 2.014.582.699.000 21.969.757.524.564 1.090,54
VI. Investasi Pemerintah (39.650.000.000.000) (38.412.627.567.235) 96,88
VII. Pembiayaan Investasi lainnya (113.700.686.299.000) 0 0,00
C. Pemberian Pinjaman 5.810.213.256.000 1.014.591.361.639 17,46
I. Pinjaman kepada BUMN/Pemda (Bruto) 4.695.837.625.000 3.631.888.376.473 77,34
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan
II. 10.506.050.881.000 4.646.479.738.112 44,23
Pinjaman
D. Kewajiban Penjaminan (3.590.583.000.000) (3.590.583.000.000) 100,00
Penugasan Percepatan Pembangunan
I. (3.590.583.000.000) (3.590.583.000.000) 100,00
Infrastruktur Nasional
Penugasan Percepatan Pembangunan
II. 0 0 0,00
Infrastruktur Daerah kepada BUMN
E. Pembiayaan Lainnya 70.640.000.000.000 70.939.524.709.410 100,42
I. Saldo Anggaran Lebih 70.640.000.000.000 70.640.000.000.000 100,00
II. Hasil Pengelolaan Aset 0 299.524.709.410 n/a
III. Lain-lain 0 0 0,00
JUMLAH 1.039.217.391.725.000 1.193.293.831.252.050 114,83

B.2.4.1. Pembiayaan Dalam Negeri


Pembiayaan dalam negeri Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri selama Tahun 2020 adalah sebesar
Rp1.146.812.705.085.316 atau 114,86 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN
2020 sebesar Rp998.485.822.932.000. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2019
sebesar Rp419.550.747.504.799, realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar
Rp727.261.957.580.517 atau 173,34 persen. Pembiayaan Dalam Negeri meliputi
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian pinjaman,
Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi, Surat Berharga Negara (Neto),
Pinjaman Dalam Negeri, PMN/Dana Investasi Pemerintah, Dana Pendidikan Nasional, dan
Pembiayaan Lain-lain.

B.2.4.1.1. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih


Penggunaan Saldo Pada Tahun 2020 terdapat realisasi penerimaan pembiayaan yang berasal penggunaan dana
Anggaran Lebih Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp70.640.000.000.000 atau mencapai 100 persen dari
anggaran sebesar Rp70.640.000.000.000. Penggunaan dana SAL merupakan merupakan
Pembiayaan Lainnya dalam APBN tahun 2020 sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 Tentang Perubahan
Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, yang

Catatan atas Laporan Keuangan 145


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

bersumber dari penggunaan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL). Penggunaan SAL tersebut
merupakan salah satu sumber penerimaan pembiayaan anggaran dalam APBN tahun 2020.

B.2.4.1.2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian pinjaman


Penerimaan Cicilan Realisasi Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian pinjaman Tahun 2020 adalah sebesar
Pengembalian Pemberian Rp4.646.479.738.112 atau 44,23 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
pinjaman sebesar Rp10.506.050.881.000. Realisasi penerimaan cicilan pemberian pinjaman mengalami
peningkatan sebesar Rp208.305.255.438 atau 4,69 persen jika dibandingkan dengan realisasi
Tahun 2019. Nilai realisasi Tahun 2020 tersebut termasuk penerimaan non kas berupa
Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar
Rp268.017.000.000 melalui Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor
200191304051095 Tanggal 30 Desember 2020.
Realisasi tersebut terdiri dari penerimaan cicilan pengembalian pemberian pinjaman dalam
negeri sebesar Rp316.513.485.875, dan penerimaan cicilan pengembalian pemberian
pinjaman luar negeri sebesar Rp4.329.966.252.237.Pada tahun 2020 tidak terdapat
Penerimaan Cicilan Pokok Pembiayaan Kredit Investasi Pemerintah dikarenakan piutangnya
telah selesai/lunas di tahun 2019. Rincian Realisasi Penerimaan Cicilan Pengembalian
Pemberian pinjaman dan Penerimaan Cicilan Pokok Investasi Pemerintah Tahun 2020 dan
Tahun 2019 adalah sebagaimana berikut:
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman
316.513.485.875 336.041.308.615
Dalam Negeri
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan
715111 2.549.970.776 1.488.943.865
Pinjaman Dalam Negeri Kepada Pemda
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan
715112 163.608.868 163.606.368
Pinjaman dalam Negeri kepada BUMD
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan
715113 306.228.770.204 325.380.560.953
Pinjaman Dalam Negeri kepada BUMN
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan
715114 Pinjaman dalam Negeri Kepada Non 7.571.136.027 9.008.197.429
Pemerintah
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman
4.329.966.252.237 3.326.821.174.059
Luar Negeri
Penerimaan Cicilan Pengembalian PPLN
715211 67.885.383.832 68.285.709.979
kepada Daerah
Penerimaan Cicilan Pengembalian PPLN
715212 0
kepada BUMD
Penerimaan Cicilan Pengembalian PPLN
715213 4.241.264.585.775 3.230.558.129.893
kepada BUMN
Penerimaan Cicilan Pengembalian PPLN
715214 20.816.282.630 27.977.334.187
kepada Non Pemerintah
Penerimaan Cicilan Pokok Investasi Pemerintah 0 775.311.999.999
Penerimaan Cicilan Pokok Pembiayaan Kredit
717111 0 775.311.999.999
Investasi Pemerintah
Jumlah 4.646.479.738.112 4.438.174.482.673

Penerimaan Pembiayaan Tahun 2020 berasal dari pembayaran Cicilan Pengembalian


Pemberian Pinjaman oleh debitur melalui Rekening Dana Investasi (RDI), Rekening
Pembangunan Daerah (RPD), dan Rekening Pemerintah Lainnya (RPL). Nilai pembayaran
terbesar dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) dengan nilai pembayaran
mencapai Rp3.535.931.288.113 atau 76,10 persen dari jumlah penerimaan pembiayaan.

146 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berikut merupakan 10 (sepuluh) debitur dengan nilai pembayaran Cicilan Pengembalian


Pemberian Pinjaman terbesar sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.
No Nama Debitur Nilai
1. PT. Perusahaan Listrik Negara 3.535.931.288.113
2. PT Perusahaan Gas Negara 319.530.910.474
3. PT. TELKOM 202.048.202.710
4. PT. Sarana Multi Infrastruktur 112.951.446.081
5. Pertamina 52.646.374.000
6. PT. Krakatau Steel 38.732.436.947
7. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 33.629.623.428
8. PT. BANK MANDIRI 15.451.678.001
9. Pemerintah Kabupaten Muara Enim 6.278.516.130
10. Perusahaan Inti Rakyat (PIR) 5.709.048.031

Tabel di bawah ini menampilkan realisasi Penerimaan Pembiayaan dalam kurun waktu tahun
2015 sampai dengan 2020.
Tahun Target DIPA Realisasi Persentase
2015 4.785.365.489.000,00 4.854.747.273.706 101,45%
2016 6.349.669.260.000,00 6.780.671.045.834 106,79%
2017 4.047.359.878.000,00 4.816.530.007.277 119,00%
2018 3.884.993.412.000,00 4.829.999.737.177 124,32%
2019 4.229.683.534.000,00 4.438.174.482.674 104,93%
2020 10.506.050.881.000,00 4.646.479.738.112 44,23%

Realisasi pemberian pinjaman tahun 2020 hanya mencapai 44,23 persen disebabkan adanya
restrukturisasi SLA dan adanya debitur yang menunggak pembayaran cicilan pokok tersebut
akibat mengalami kesulitan keuangan di masa pandemi. Beberapa diantaranya adalah: PT
Barata Indonesia, PT Djakarta Lloyd, PT Amarta Karya, PT ISN, PTPN VI, PT INHUTANI III,
dan PT Len Industri.

B.2.4.1.3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi

Privatisasi dan Penjualan Pembiayaan dari privatissi dan penjualan asset program restrukturisasi tidak dianggarkan
Aset Program dalan APBN 2020. Namun terdapat realisasi sebesar Rp299.524.709.410 yang berarti
Restrukturisasi mengalami peningkatan sebesar Rp119.542.554.248 atau 66,42 persen jika dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2019. Penerimaan Privatisasi dan Penjualan Aset Program
Restrukturisasi berasal dari penerimaan pengelolaan aset eks BLBI dari Pengelolaan atas Aset
Program Restrukturisasi Perbankan yang dilakukan DJKN melalui mekanisme pengurusan aset
kredit oleh Panitia Urusan Piutang Negara, penjualan secara lelang aset properti, penebusan
aset properti, penjualan secara lelang aset inventaris, pengelolaan surat berharga dan saham,
dan pengelolaan aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero) di mana yang dicatat
sebagai penerimaan pembiayaan adalah yang telah tercatat dalam aplikasi monitoring SPAN
pada modul Penerimaan setoran ke RKUN (FIRA) dan pada modul SIMPONI. Rincian Realisasi
Penjualan Aset Program Restrukturisasi Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 147


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Tahun 2020 Tahun 2019


Penerimaan hasil penjualan / penyelesaian
1 259.445.722.509 169.188.403.022
aset eks BPPN
Penerimaan hasil Penjualan / Penyelesaian
2 40.078.986.901 10.793.752.140
aset eks BDL
Total 299.524.709.410 179.982.155.162

Penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks BPPN terdiri dari realisasi pengelolaan aset
eks BPPN, realisasi pengelolaan aset eks Kelolaan PT PPA, dan realisasi pengelolaan aset eks
BPPN aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA.
Penerimaan hasil pengelolaan aset eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) serta hasil
pengelolaan aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero) berasal dari pembayaran
dan/atau pelunasan dalam rangka penyelesaian/pengurusan piutang negara, penjualan melalui
lelang aset properti dan/atau aset inventaris, penebusan aset properti, pencairan aset nostro,
pelepasan aset saham/surat berharga dan penjualan melalui lelang barang jaminan obligor
Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) yang telah disetorkan oleh unit-unit terkait
ke Rekening Kas Umum Negara Dalam Rupiah 502.000000.980 MAK 711312 baik secara
langsung maupun lewat modul SIMPONI.
Berdasarkan data yang berasal dari data modul FIRA pada OMSPAN dan data modul SIMPONI
selama Periode Periode Tahun 2020, DJKN c.q. Direktorat PKNSI selaku unit pengelola aset
eks BPPN dan eks Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) telah membukukan
penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks BPPN yang telah diterima di Rekening Kas
Umum Negara (RKUN) sebesar Rp259.445.722.509.
Penerimaan hasil penjualan/penyelesaian aset eks Bank Dalam Likuidasi (BDL) diperoleh dari
hasil pembayaran/pelunasan aset kredit yang telah diserahkan pengurusannya kepada Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN), penjualan barang jaminan diambil alih/aset properti,
pendapatan bunga dari obligasi, dan deviden dari saham yang telah disetorkan oleh unit-unit
terkait ke Rekening Kas Umum Negara Dalam Rupiah 502.000000.980 Mata Anggaran
Penerimaan (MAP) 711313 Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks
BDL, baik secara langsung maupun lewat Modul Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI).
Berdasarkan data yang berasal dari Modul SIMPONI selama Periode Tahun 2020, telah
tercatat setoran per MAP 711313 sebesar Rp40.078.986.899. Direktorat PKNSI selaku unit
pengelola aset eks BDL telah melakukan analisa dan pengakuan terhadap penerimaan pada
MAP 711313 tersebut dan berdasarkan hasil rekonsiliasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) selaku Anggota PUPN maka terdapat setoran yang harus direklas
dari MAP 817713 menjadi MAP 711313 dan terdapat beberapa transaksi yang dibukukan
pada SIMPONI harus dilakukan perbaikan transaksi kepada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan untuk pemecahan transaksi (split transaction). Berdasarkan analisa dan
menindaklanjuti hasil rekonsiliasi tersebut maka hasil pengelolaan aset yang menjadi hak
pemerintah diperhitungkan sebagai pengurang piutang Pemerintah pada BDL Periode Tahun
2020 sebesar Rp40.078.986.901.

B.2.4.1.4. Surat Berharga Negara (Neto)


Surat Berharga Negara Realisasi Pembiayaan dari Surat Berharga Negara (SBN) Tahun 2020 adalah sebesar
(SBN) Rp1.177.152.327.902.789 atau 100,29 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN
2020 sebesar Rp1.173.738.188.593.000. Realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp730.863.726.781.176 atau 163,76 persen jika dibandingkan dengan realisasi
Tahun 2019. Tingginya realisasi pembiayaan dari SBN, baik jika dibandingkan dengan
anggaran maupun realisasi tahun 2019, dikarenakan adanya kebijakan pelebaran defisit APBN

148 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2020 yang kemudian direvisi Kembali dengan Perpres No 72
Tahun 2020. Realisasi Surat Berharga Negara Neto, terdiri dari penerimaan SBN sebesar
Rp1.541.252.304.258.674 dan pengeluaran untuk pembayaran/pelunasan SBN sebesar
Rp364.099.976.355.881.
Anggaran SBN Neto pada APBN Tahun 2020 sebesar Rp389.322.O45.700.000 diubah
dengan adanya Perpres 72 Tahun 2020 bahwa pada Tahun 2020 SBN Neto menjadi sebesar
Rp1.173.738.188.593.000 dengan tujuan untuk melaksanakan kebijakan dan langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemic Corona Virus Disease 2019
(COVID-l9) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
dan/atau stabilitas sistem keuangan, dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2020.
Rincian Realisasi Surat Berharga Negara Neto Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
Uraian Tahun 2020 Tahun 2019
Penerimaan Surat Berharga Negara 1.541.252.304.258.670 921.482.794.531.714
711411 Penerbitan/Penjualan Surat Perbendaharaan Negara 44.700.000.000.000 89.340.000.000.000
Penerimaan Penerbitan/Penjualan Surat
711412 12.710.000.000.000
Perbendaharaan Negara - PC PEN Non Public Goods
711421 Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara 418.307.456.000.000 443.560.323.000.000
711422 Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara 8.651.350.806.018 8.348.270.101.000
Penerimaan penerbitan/penjualan Obligasi
711423 397.560.000.000.000
Negara - PC PEN Public Goods
Penerimaan penerbitan/penjualan Obligasi
711424 164.320.000.000.000
Negara - PC PEN Non Public Goods
711441 Penerbitan/Penjualan SBSN Jangka Panjang 287.312.041.951.158 163.086.014.982.928
711442 Penerimaan Imbalan dibayar dimuka SBSN Jk. Panjang 4.203.740.452.656 2.899.618.230.714
711451 Penjualan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 26.150.000.000.000 37.360.000.000.000
711461 Penerbitan SBSN dlm rangka Pembiayaan Proyek-PBS 18.184.995.048.842 28.311.796.017.072
711611 Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara-Valas 123.490.220.000.000 119.059.172.200.000
711641 Penerbitan/Penjualan SBSN Valas Jangka Panjang 35.662.500.000.000 29.517.600.000.000
Pembayaran/Pelunasan Surat Berharga Negara 364.099.976.355.881 475.194.193.410.100
721311 Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara 73.580.000.000.000 109.440.000.000.000
721321 Pelunasan Obligasi Negara 92.315.279.584.376 152.775.247.814.326
721321 Pengembalian Pelunasan Obligasi Negara -114.248.454.169 -143.741.083.940
721322 Pelunasan Obligasi Negara melalui Pembelian Kembali 0 6.870.000.000.000
721324 Pembayaran Utang Bunga Obligasi Negara 8.114.851.323.018 8.033.396.484.000
721341 Pelunasan SBSN Jangka Panjang 105.818.864.000.000 92.013.671.000.000
Pembayaran Imbalan dibayar dimuka SBSN - Jk
721343 4.279.978.152.656 2.691.011.895.714
Panjang
721351 Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 33.310.000.000.000 41.050.000.000.000
721511 Pelunasan Obligasi Negara - Valas 46.795.251.750.000 40.999.607.300.000
721541 Pelunasan SBSN Valas - Jangka Panjang 0 21.465.000.000.000
Jumlah SBN Neto 1.177.152.327.902.790 446.288.601.121.614

Realisasi Penerimaan SBN TA 2020 sebesar Rp1.541.252.304.258.674 dan TA 2019 sebesar


Rp921.482.794.531.714.
Realisasi Penerimaan SBN didalamnya termasuk penerimaan atas Penerimaan Utang Bunga
Obligasi Negara dalam bentuk Rupiah sebesar Rp8.651.350.806.018 dan Penerimaan Imbalan
Dibayar Dimuka SBSN Jangka Panjang dalam bentuk Rupiah sebesar Rp4.203.740.452.656
dengan total Realisasi sebesar Rp12.855.091.258.674.

Catatan atas Laporan Keuangan 149


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara dan Penerimaan Imbalan Dibayar Dimuka SBSN
Jangka Panjang merupakan penerimaan yang terjadi karena tanggal penerbitan SBN berbeda
dengan tanggal pembayaran pembayaran kupon (bunga atau imbalan). Penerimaan Utang
Bunga Obligasi Negara dan Penerimaan Imbalan Dibayar Dimuka SBSN Jangka Panjang akan
dibayarkan sesuai dengan jadual pembayaran kupon (bunga atau imbalan).
Realisasi Pengeluaran SBN 2020 sebesar Rp364.099.976.355.881 dan TA 2019 sebesar
Rp475.194.193.410.000.
Realisasi pengeluaran pembiayaan SBN sampai dengan 31 Desember 2020 terdapat
didalamnya Pengeluaran atas Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara dalam bentuk Rupiah
sebesar Rp8.114.851.323.018 dan Pengeluaran atas Penerimaan Imbalan Dibayar Dimuka
SBSN Jangka Panjang dalam bentuk Rupiah sebesar Rp4.279.978.152.656 dengan total
realisasi sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp12.394.829.475.674. Pengembalian
Pengeluaran Pelunasan Obligasi Negara sebesar Rp114.248.454.169 merupakan penyetoran
kelebihan pembayaran angsuran pokok atas SRBI-01/MK/2003.

B.2.4.1.5. Pinjaman Dalam Negeri


Pinjaman Dalam Negeri Realisasi Pembiayaan Pinjaman Dalam Negeri Tahun 2020 adalah sebesar
Rp2.363.120.617.772 atau 182,34 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
sebesar Rp1.296.006.236.000 yang berarti mengalami penurunan sebesar
Rp669.849.516.327 atau 22,09 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.
Realisasi Pembiayaan Pinjaman Dalam Negeri tersebut terdiri dari Penerimaan Pembiayaan
Pinjaman Dalam Negeri sebesar Rp3.767.381.621.350 dan Pengeluaran Pembiayaan Pinjaman
Dalam Negeri sebesar Rp1.404.261.003.578. Tingginya realisasi pinjaman dalam negeri
mencerminkan adanya percepatan penarikan pinjaman sehingga realisasinya ppada Tahun
2020 melebihi jumlah yang dianggarkan. Rincian pemberi Pinjaman Dalam Negeri baik yang
berasal dari BUMN dan Perusahaan Daerah, termuat dalam tabel berikut:
Tahun 2020 Tahun 2019
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri dari BUMN 3.767.381.621.350 4.242.231.101.525
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri dari BUMN 3.767.381.621.350 4.242.231.101.525
Bank Mandiri 2.500.851.104.040 2.215.916.668.019
PT. BNI (Persero) 1.266.530.517.310 2.026.314.433.506
Pengeluaran Pembiayaan - Cicilan Pokok Pinjaman Dalam
1.404.261.003.578 1.209.260.967.426
Negeri dari BUMN
Jumlah 2.363.120.617.772 3.032.970.134.099

Pada Tahun Anggaran 2020, penarikan pinjaman berasal dari BUMN, yaitu Bank Mandiri dan
PT.BNI dan tidak terdapat penarikan pinjaman dari Perusahaan Daerah. Realisasi Pinjaman
Dalam Negeri dari Bank Mandiri dan BNI merupakan bagian dari realisasi perjanjian Pinjaman
Dalam Negeri yang ditandatangani tahun 2019-2020 dengan Bank Mandiri dan BNI. Pinjaman
Dalam Negeri digunakan untuk membiayai beberapa kegiatan pada Kementerian Pertahanan
dan Kepolisian Republik Indonesia. Penerimaan pinjaman dalam Negeri tersebut digunakan
untuk membiayai 50 kegiatan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dan 13
kegiatan pengadaan Alat Material Khusus (Almatsus) Kepolisian Republik Indonesia masing-
masing sebesar Rp3.322.227.049.831 dan Rp445.154.571.519.

B.2.4.1.6. Penyertaan Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah


PMN/Dana Investasi Realisasi Pembiayaan Penyertaan Modal Negara (PMN)/Dana Investasi Pemerintah Tahun
pemerintah 2020 adalah sebesar Rp94.698.164.882.767 atau 39,61 persen dari jumlah yang dianggarkan

150 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dalam APBN 2020 sebesar Rp239.103.839.778.000. Realisasi tersebut mengalami


peningkatan sebesar Rp50.309.184.494.017 atau 113,34 persen jika dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2019. Realisasi PMN terdiri dari penerimaan sebesar Rp21.969.757.524.565
(berasal dari BLU BPDLH sebesar Rp2.014.582.699.000, BPJT sebesar Rp1, dan LMAN
sebesar Rp19.955.174.825.564), dan pengeluaran sebesar Rp116.667.922.407.332. Rincian
realisasi pengeluaran bila dibandingkan dengan Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Re alisasi Ta hun 2020 (m iliara n
Aloka si Tah un 2020 (m ilia ran Ru piah)
Uraian In ve stasi Rupiah)
N ON P EN P EN Total N ON P EN P EN To tal
Inve sta si Ke pad a BUM N 15.980,80 19.070,00 35.050,80 12.218,02 19.070,00 31.288,02
S atke r KBUM N 13.530,80 17.500,00 31.030,80 9.768,01 17.500,00 27.268,01
S atke r DJKN 2.450,00 1.570,00 4.020,00 2.450,00 1.570,00 4.020,00
Le m baga /Ba dan Lainnya 5.000,00 20.000,00 25.000,00 5.000,00 20.000,00 25.000,00
S atke r DJKN 4.000,00 15.000,00 19.000,00 4.000,00 15.000,00 19.000,00
S atke r DJP P R (Dit. P RKN ) 1.000,00 5.000,00 6.000,00 1.000,00 5.000,00 6.000,00
BLU (e c ld DP P N ) 23.014,58 1.292,00 24.306,58 20.014,58 1.292,00 21.306,58
Dit S M I DJP b 14.014,58 14.014,58 11.014,58 11.014,58
S atke r BLU LP DB 1.292,00 1.292,00 1.292,00 1.292,00
S atke r BLU P P DP P 9.000,00 9.000,00 9.000,00 9.000,00
Le m baga Ke uangan
702,35 702,35 660,69 660,69
Inte rna siona l
S atke r P KP P IM BKF 702,35 702,35 660,69 660,69
Inve sta si P e m e rin tah 39.650,00 39.650,00 38.412,63 38.412,63
S atke r KBUM N 19.650,00 19.650,00 19.650,00 19.650,00
UAP DJP K 20.000,00 20.000,00 18.762,63 18.762,63
Total 44.697,73 80.012,00 124.709,73 37.893,29 78.774,63 116.667,92

Investasi kepada BUMN


Realisasi PMN kepada BUMN tahun 2020 sebesar Rp31.288.017.000.000 merupakan
realisasi atas PMN tunai dan non tunai yang alokasinya telah ditetapkan dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Kementerian BUMN sebesar Rp27.268.017.000.000
dan Satker DJKN sebesar Rp4.020.000.000.000 dialokasikan kepada Satker Kementerian
BUMN. Realisasi tersebut terdiri dari alokasi dalam rangka program PEN maupun non PEN.
KPA Satker Kementerian BUMN
Realisasi Investasi kepada BUMN yang dialokasikan kepada KPA Satker Kementerian BUMN
sebesar Rp27.268.017.000.000, yang merupakan realisasi atas PMN kepada BUMN dalam
rangka program PEN dan non PEN masing-masing sebesar Rp17.500.000.000.000 dan
Rp9.768.017.000.000. rincian atas realisasi tersebut dijelaskan pada tabel berikut.
Alokasi Tahun 2020 (miliaran Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (miliaran Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
PMN Kepada PT HK 3.500,00 7.500,00 11.000,00 3.500,00 7.500,00 11.000,00
PMN Kepada PT PLN 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00
PMN Kepada PT BPUI 268,01 6.000,00 6.268,01 268,01 6.000,00 6.268,01
PMN Kepada PT PNM 1.000,00 1.500,00 2.500,00 1.000,00 1.500,00 2.500,00
PMN Kepada PT PANN 3.762,78 3.762,78 -
PMN Kepada PPI/ITDC 500,00 500,00 500,00 500,00
PMN Kepada PT Bio Farma 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
Total 13.530,79 17.500,00 31.030,79 9.768,01 17.500,00 27.268,01

Catatan atas Laporan Keuangan 151


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. Investasi kepada BUMN (PEN)


PMN kepada BUMN dalam rangka program PEN yang dialokasikan kepada Satker
Kementerian BUMN sebesar Rp17.500.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
a. PMN kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp7.500.000.000.000 untuk
memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha dalam rangka
mendukung program PEN oleh pemerintah serta melanjutkan pelaksanaan penugasan
percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2020.
b. PMN kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) sebesar
Rp6.000.000.000.000 untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan
kapasitas usaha dalam rangka mendukung program PEN oleh pemerintah guna
mendukung pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dilaksanakan oleh
PT Askrindo dan PT Jamkrindo sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2020.
c. PMN kepada PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sebesar
Rp1.500.000.000.000 untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan
kapasitas usaha dalam rangka mendukung program PEN oleh pemerintah melalui
pelaksanaan pembiayaan berbasis kelompok kepada perempuan pra sejahtera melalui
program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2020.
d. PMN kepada PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC (Persero) sebesar
Rp500.000.000.000 untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan
kapasitas usaha dalam rangka mendukung program PEN oleh pemerintah serta
melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang di Kawasan
Ekonomi Khusus Mandalika sebagimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
64 Tahun 2020.
e. PMN kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp2.000.000.000.000 untuk
memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha dalam rangka
mendukung program PEN oleh pemerintah guna meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas layanan kesehatan serta kemandirian industry farmasi nasional
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2020.
2. Investasi kepada BUMN (Non PEN)
Realisasi PMN kepada BUMN yang bukan dialokasikan untuk program PEN kepada KPA
Satker Kementerian BUMN adalah sebesar Rp9.768.017.000.000. Realisasi tersebut
merupakan realisasi atas PMN tunai dan non tunai kepada PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero),
dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Rincian atas realisasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. PT Hutama Karya (Persero) Rp3.500.000.000.000 untuk mendukung pendanaan
ekuitas guna melanjutkan Penugasan Pemerintah dalam rangka pembangunan Jalan
Tol Trans Sumatera (JTTS).
b. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Rp5.000.000.000.000 untuk mendukung
pendanaan guna melanjutkan Penugasan Pemerintah dalam menjamin kesinambungan
pembangunan instalasi ketenagalistrikan dan pemerataan akses terhadap tenaga
listrik.

152 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

c. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Rp268.017.000.000 merupakan


utang pokok yang dikonversi menjadi PMN.
d. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Rp1.000.000.000.000 untuk
meningkatkan kapasitas permodalan guna mendukung pembiayaan bagi Usaha Mikro,
Kecil, Menengah Dan Koperasi (UMKMK).
Alokasi PMN kepada PT Perusahaan Armada Niaga Nasional (Persero) sebesar
Rp3.763.784.073.000 merupakan merupakan alokasi penyertaan modal negara yang
berasal dari konversi utang pokok yang akan dijadikan penyertaan modal negara non tunai
kepada perusahaan tersebut. Namun sampai dengan akhir tahun, peraturan pemerintah
yang mengatur penyertaan modal negara untuk perusahaan tersebut tidak diterbitkan
maka penyertaan modal negara tidak dilakukan.

KPA Satker DJKN


Realisasi PMN kepada BUMN yang dialokasikan kepada KPA Satker DJKN adalah sebesar
Rp4.020.000.000.000. Realisasi tersebut merupakan realisasi atas PMN kepada BUMN
dalam rangka program PEN dan non PEN masing-masing sebesar Rp2.450.000.000.000 dan
Rp1.570.000.000.000. Rincian realisasi pada KPA Satker DJKN dijelaskan dalam tabel
berikut.
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
PMN Kepada PT SMF 1.750.000 1.750.000 1.750.000 1.750.000
PMN Kepada PT GDE 700.000 700.000 700.000 700.000
PMK Kepada PT PII 1.570.000 1.570.000 1.570.000 1.570.000
Total 2.450.000 1.570.000 4.020.000 2.450.000 1.570.000 4.020.000

1. Investasi kepada BUMN (PEN)


Realisasi PMN kepada BUMN dalam rangka PEN sebesar Rp1.570.000.000.000
merupakan PMN kepada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebesar
Rp1.570.000.000.000 untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan
kapasitas usaha dalam rangka mendukung program PEN oleh pemerintah serta mendorong
perekonomian nasional melalui penugasan pemerintah kepada PT PII dalam program
penjaminan pemerintah atas modal kerja pelaku usaha sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2020.
2. Investasi Kepada BUMN (Non PEN)
Realisasi PMN kepada BUMN yang bukan dialokasikan untuk program PEN kepada KPA
Satker DJKN adalah sebesar Rp2.450.000.000.000. Realisasi tersebut merupakan
realisasi atas PMN tunai kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan PT Geo Dipa
Energi (Persero) masing-masing sebesar Rp1.750.000.000.000 dan Rp700.000.000.000.
PMN tersebut dialokasikan dengan pertimbangan untuk memperbaiki struktur permodalan
dan/atau meningkatkan kapasitas usaha perusahaan.

Investasi kepada Lembaga/Badan Lainnya


Investasi kepada Lembaga/Badan Lainnya sebesar Rp25.000.000.000.000 merupakan PMN
kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Lembaga Pengelola Investasi. PMN
kepada LPEI dialokasikan kepada KPA Satker DJKN dan KPA Satker DJPPR (Dit. PRKN)
masing-masing sebesar Rp6.000.000.000.000 dan Rp4.000.000.000.000. PMN kepada LPI
sebesar Rp15.000.000.000.000 dialokasikan kepada KPA Satker DJKN sesuai dengan

Catatan atas Laporan Keuangan 153


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dokumen DIPA. Rincian alokasi investasi kepada Lembaga/Badan Lainnya dijelaskan dalam
tabel berikut.
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
Satker DJKN 4.000.000 15.000.000 19.000.000 4.000.000 15.000.000 19.000.000
PMN Kepada LPEI 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
PMN Kepada LPI 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
Satker DJPPR (Dit. PRKN) 1.000.000 5.000.000 6.000.000 1.000.000 5.000.000 6.000.000
PMN Kepada LPEI 1.000.000 5.000.000 6.000.000 1.000.000 5.000.000 6.000.000
Total 5.000.000 20.000.000 25.000.000 5.000.000 20.000.000 25.000.000

KPA Satker DJKN


1. Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya (PEN)
Realisasi investasi kepada Lembaga/Badan Lainnya dalam rangka PEN yang dialoksikan
kepada KPA Satker DJKN adalah sebesar Rp15.000.000.000.000. Realisasi tersebut
merupakan PMN kepada LPI sebesar Rp15.000.000.000.000 sebagai modal awal untuk
mendukung kegiatan operasional dan kegiatan investasi LPI sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2020.
2. Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya (Non PEN)
Realisasi investasi kepada Lembaga/Badan Lainnya yang bukan merupakan alokasi untuk
program PEN adalah sebesar Rp4.000.000.000.000. Realisasi tersebut merupakan PMN
kepada LPEI yang dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan untuk
melaksanakan penugasan khusus pemerintah kepada LPEI sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
KPA Satker DJPPR (Dit. PRKN)
1. Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya (PEN)
Realisasi sebesar Rp5.000.000.000.000 merupakan PMN kepada LPEI untuk
memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha dalam rangka
mendukung program PEN oleh pemerintah serta mendorong perekonomian nasional melalui
penugasan kepada LPEI dalam program penjaminan pemerintah atas modal kerja pelaku
usaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2020.
2. Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya (Non PEN)
Realisasi sebesar Rp1.000.000.000.000 merupakan PMN kepada LPEI untuk
meningkatkan kapasitas usaha dan untuk melaksanakan penugasan khusus pemerintah
kepada LPEI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Investasi kepada BLU (selain DPPN)


Investasi kepada BLU dikecualikan dari DPPN dikarenakan pada aplikasi SPAN output DPPN
diluar dana Investasi Pemerintah sedangkan dalam UU Nomor 20 tahun 2019 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 sebagaimana terakhir diubah
dengan Perpres 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020, yang kemudian rinciannya ditetapkan dengan KMK Nomor 525/PMK.02/2020
tentang Perubahan Kedua Atas KMK nomor 381/KMK.02/2020 tentang Penetapan Rincian

154 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pembiayaan Anggaran Pada Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Investasi
Pemerintah (BA 999.03), DPPN termasuk dalam Pembiayaan Investasi kepada BLU. Adapun
rianciannya sebagai berikut:
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
Dit SMI DJPb 14.014.580 - 14.014.580 11.014.580 - 11.014.580
BLU PIP 1.000.000 - 1.000.000 1.000.000 - 1.000.000
BLU BPDLH 2.014.580 - 2.014.580 2.014.580 - 2.014.580
Dana Abadi Penelitian 5.000.000 - 5.000.000 4.000.000 - 4.000.000
Dana Abadi Kebudayaan 1.000.000 - 1.000.000 1.000.000 - 1.000.000
Dana Abadi Perguruan Tinggi 5.000.000 - 5.000.000 3.000.000 - 3.000.000
Satker BLU LPDB - 1.292.000 1.292.000 - 1.292.000 1.292.000
Satker BLU PPDPP 9.000.000 - 9.000.000 9.000.000 9.000.000
Total 23.014.580 1.292.000 24.306.580 20.014.580 1.292.000 21.306.580

Investasi Kepada BLU (Non PEN)


1. KPA Satker Dit. SMI DJPb
a. Investasi kepada BLU PIP
Realisasi investasi kepada BLU PIP sebesar Rp1.000.000.000.000 merupakan
alokasi untuk Program pembiayaan ultra mikro (UMi), BLU PIP fokus pada
pengembangan dan pemberdayaan UMKM sektor UMi dengan tujuan menyediakan
fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat bagi pelaku usaha UMi, menambah
jumlah wirausaha yang terfasilitasi oleh pemerintah termasuk wirausaha baru dan
usaha rintisan (start up), serta meningkatkan nilai keekonomian pelaku usaha UMi.
Selain tujuan tersebut, diharapkan BLU PIP juga dapat memberikan penguatan
kelembagaan bagi lembaga keuangan penyalur pembiayaan UMi, baik yang berupa
koperasi, lembaga keuangan mikro, dan/atau lembaga keuangan lainnya. Dalam
pembiayaan UMi, BLU PIP bertindak sebagai koordinator pendanaan yang
melaksanakan tugas penghimpunan sekaligus penyaluran dana serta melakukan
leveraging dana melalui kerjasama pendanaan dan/atau investasi dengan pemerintah
daerah dan/atau pihak lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mekanisme Kerjasamapendanaan dan/atau investasi secara langsung dilakukan
melalui sharing pendanaan dan/atau kerjasama investasi antara BLU PIP dengan
pemerintah daerah dan/atau pihak lainnya. Sedangkan, mekanisme tidak langsung
dilakukan melalui pemanfaatan mekanisme pasar modal, perbankan, maupun
instrument lainnya. Alokasi dana bergulir kepada BLU PIP dalam APBN tahun 2020
ditujukan untuk pembiayaan UMi bagi 241.000 debitur usaha ultra mikro termasuk
usaha rintisan, sehingga secara kumulatif sampai dengan akhir tahun 2020 pelaku
usaha ultra mikro yang terfasilitasi akan mencapai 1.641.000 debitur dan usaha
rintisan. Manfaat yang diharapkan dari alokasi dana pembiayaan UMi adalah
memperluas akses pelaku usaha ultra mikro dan usaha rintisan untuk mendapatkan
akses pendanaan melalui skema ini, sehingga dapat lebih berkembang dan
memberikan kontribusi dalam mengurangi angka pengangguran, angka kemiskinan,
dan gini ratio yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, program UMi ikut melibatkan
pemerintah daerah dan/ atau pihak lainnya untuk ikut menyukseskan peran
Pemerintah dalam meningkatkan keuangan yang inklusif.

Catatan atas Laporan Keuangan 155


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Investasi kepada BLU BPDLH


Realisasi investasi kepada BLU BPDLH tahun 2020 sebesar Rp2.014.582.699.000.
Realisasi tersebut merupakan penyaluran dana bergulir untuk pembiayaan lingkungan
hidup.
c. Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Kebudayaan, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi
Alokasi Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) sebesar
Rp18.000.000.000.000 hanya terealisasi 55,56 persen atau sebesar
Rp10.000.000.000.000, alokasi Dana Abadi Penelitian sebesar
Rp5.000.000.000.000 hanya terealisasi 80 persen atau sebesar
Rp4.000.000.000.000, Dana Abadi Kebudayaan sebesar Rp1.000.000.000.000
terealisasi 100% dan alokasi Dana Abadi Perguruan Tinggi hanya terealisasi 60
persen atau sebesar Rp3.000.000.000.000.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 594/KMK.06/2020, ketiga Dana
Abadi tersebut dititipkan pada rekening BLU LPDP. Selain itu, pada tahun anggaran
2019, terdapat pencairan Dana Abadi Penelitian sebesar Rp990.000.000.000,
sehingga per 31 Desember 2020 saldo Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Perguruan
Tinggi, dan Dana Abadi Kebudayaan yang dikelola oleh LPDP adalah sebesar
Rp8.990.000.000.000 yang disajikan sebagai Dana yang Dibatasi Penggunaannya.
Perlakuan atas saldo dana abadi penelitian, perguruan tinggi dan kebudayaan yang
masih berada di rekening BLU LPDP diperlakukan sebagai dana cadangan yang
penggunaannya melebihi satu tahun anggaran dan dipertanggungjawabkan juga
dalam LKBUN Tahun 2021 atau tahun berikutnya. Pengaturan lebih lanjut atas
pengelolaan dana cadangan yang penggunaannya melebihi satu tahun anggaran akan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Pengelolaan Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Perguruan Tinggi, dan Dana Abadi
Kebudayaan yang dikelola oleh LPDP akan diatur lebih lanjut dalam perubahan
Perpres Nomor 12 Tahun 2019 tentang Dana Abadi Pendidikan, yang saat ini proses
penetapannya dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Usulan
berupa program dari Kementerian Teknis terkait penggunaan masing-masing Dana
Abadi yang dititipkan kepada LPDP masih terus dilakukan pembahasan dan
pematangan, baik dari segi program maupun skema penyaluran dan
pertanggungjawaban.
2. KPA Satker BLU PPDPP
Investasi kepada BLU PPDPP sebesar Rp9.000.000.000.000 berdasarkan Nota Keuangan
UU APBN 2020 ditujukan untuk mendanai program fasilitas likuiditas pembiayaan
perumahan (FLPP). Dana bergulir FLPP bertujuan memberikan fasilitas/insentif bagi
pembiayaan perumahan bagi MBR. Pada mekanisme penyaluran FLPP, dana KPR yang
disalurkan sebagai pinjaman kepada masyarakat merupakan blended financing antara
FLPP dengan dana bank penerbit kredit. Melalui kebijakan FLPP, diharapkan suku bunga
kredit untuk pembiayaan perumahan bagi MBR bisa menjadi rendah dan tetap (fixed rate)
sepanjang masa pinjaman sehingga angsuran kredit menjadi lebih terjangkau.

156 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Investasi Kepada BLU (PEN)


KPA Satker BLU LPDB
Realisasi Investasi kepada BLU LPDB sebesar Rp1.292.000.000.000 merupakan realisasi
investasi dalam rangka program PEN. Peraturan yang mendasari BLU LPDB KUMKM untuk
mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Koperasi (Permenkop) Nomor 04 Tahun 2020 Tentang Penyaluran
Pinjaman Atau Pembiayaan Dana Bergulir Oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi
Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah;
2. Peraturan Direksi (Perdir) Nomor 09 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pemberian
Pinjaman Atau Pembiayaan Dana Bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi
Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah;
3. Memorandum Direktur Utama No 17 tahun 2020 tentang Kebijakan Pelaksanaan
Relaksasi Pemberian Pinjaman/Pembiayaan Dalam Rangka Penanganan Dampak COVID-
19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);
4. Surat Keputusan Menteri Koperasi Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Restrukturisasi
Pinjaman/Pembiayaan Kepada Koperasi dan Usah Mikro, Kecil dan Menengah
Penerima Dana Bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Dan Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah;
5. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 105/KEP/LPDB/V/2020 Tentang Pembentukan
Tim Task Force Penyelesaian Restrukturisasi Pinjaman/Pembiayaan Akibat Wabah COVID-
19; dan,
6. Peraturan Direksi (Perdir) Nomor 06 Tahun 2020 Tentang Standar Operational
Procedure (SOP) Tim Task Force Penyelesaian Restrukturisasi Pinjaman/Pembiayaan
Akibat Wabah COVID-19.
Investasi pada BLU LPDB merupakan dukungan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
melalui penyaluran dana bergulir BLU LPDB KUMKM pada Koperasi yang usaha anggotanya
terdampak oleh Pandemi COVID-19. Relaksasi oleh BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) kepada pinjaman koperasi
tersebut. Hal ini telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Koperasi Nomor 15 Tahun 2020
tentang Restrukturisasi Pinjaman/Pembiayaan Kepada Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.

Investasi kepada Organisasi/LKI/Badan Usaha Internasional


Realisasi pembiayaan investasi kepada Organisasi Internasional/Lembaga Keuangan
Internasional/Badan Usaha Internasional yang dialokasikan kepada KPA Satker PKPPIM BKF
mencapai 94,07 persen atau sebesar Rp660.695.141.096 dari alokasi yang telah dianggarkan
yaitu Rp702.352.406.000 akibat adanya selisih kurs. Berikut adalah rincian PMN kepada LKI
tahun 2020 dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 157


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Alokasi Realisasi


1 International Fund for Agricultural Development (IFAD) 45.900.000.000 42.315.000.000
2 International Development Association (IDA) - Non Tunai 47.392.800.000
220.408.000.000
3 International Development Association (IDA) 169.000.000.000
4 Islamic Development Bank (IDB) 89.002.441.000 82.050.943.065
The Islamic Corporation for the Development of the
5 45.415.530.000 41.868.368.701
Private Sector (ICD)
6 Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) 45.900.000.000 42.315.000.000
Islamic Corporation for the Insurance of Investment and
7 2.678.839.000 2.469.609.187
Export Credit (ICIEF)
International Bank for Reconstruction and Development
8 253.047.596.000 233.283.420.143
(IBRD)
Total 702.352.406.000 660.695.141.096

Kesesuaian antara jumlah tagihan dan realisasi pembayaran komitmen tahun anggaran 2020
adalah sebagai berikut:
No Uraian No Alokasi Realisasi
1 International Fund for Agricultural Development (IFAD) USD 3.000.000 3.000.000
2 International Development Association (IDA) - Non Tunai USD 3.360.000 3.360.000
3 International Development Association (IDA) IDR 169.000.000.000 169.000.000.000
4 Islamic Development Bank (IDB) USD 5.817.153 5.817.153
The Islamic Corporation for the Development of the
5 USD 2.968.335 2.968.335
Private Sector (ICD)
6 Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) USD 3.000.000 3.000.000
Islamic Corporation for the Insurance of Investment and
7 USD 175.088 175.088
Export Credit (ICIEF)
International Bank for Reconstruction and Development
8 USD
(IBRD) General Capital Increase
16.539.059 16.539.059
International Bank for Reconstruction and Development
9 USD
(IBRD) Selective Capital Increase

Investasi Pemerintah
Realisasi Investasi Pemerintah dalam rangka program PEN sebesar Rp38.412.627.567.235)
yang merupakan realisasi investasi pemerintah dalam rangka PEN yang dialokasikan kepada
KPA Satker Kementerian BUMN, dan pinjaman PEN daerah yang dialokasikan kepada UAP
DJPK. Rincian atas realisasi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut.
Alokasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (jutaan Rupiah)
Uraian Investasi
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
Satker KBUMN - 19.650.000 19.650.000 - 19.650.000 19.650.000
PT GIA 8.500.000 8.500.000 8.500.000 8.500.000
PT KAI 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Perum Perumnas 650.000 650.000 650.000 650.000
PTPN III 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
PT Krakatau Steel 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
UAP DJPK - 20.000.000 20.000.000 - 18.762.630 18.762.630
Pinjaman PEN Daerah 20.000.000 20.000.000 18.762.630 18.762.630
Total - 39.650.000 39.650.000 - 38.412.630 38.412.630

158 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

KPA Saker KBUMN


Rincian realisasi investasi pemerintah dalam rangka program PEN bagi BUMN diperuntukan
sebagai berikut:
1. PT Garuda Indonesia (Persero) Rp8.500.000.000.000 untuk mendukung kinerja
perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19 (penurunan penumpang sebesar 95
persen).
2. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp3.500.000.000.000 untuk mendanai biaya
operasional dan mendukung kinerja perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19.
3. Perum Perumnas Rp650.000.000.000 untuk membantu likuiditas perusahaan dan dalam
rangka melaksanan program pembangunan kawasan rumah tapak yang tersebar di seluruh
Indonesia.
4. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Rp4.000.000.000.000 untuk investasi yang
tertunda karena keterbatasan dana serta tambahan investasi dan modal kerja dalam
meningkatkan produksi dan profitabilitas perusahaan, serta untuk revitalisasi on farm dan
off farm pabrik gula nasional.
5. PT Krakatau Steel (Persero) Rp3.000.000.000.000 untuk memberikan relaksasi di
industri hilir dan industri pengguna.
Sesuai dengan PMK Nomor 118/PMK.06/2020, investasi pemerintah dalam rangka program
PEN merupakan penempatan sejumlah dana dan/atau asset keuangan dalam jangka panjang
untuk investasi dalam bentuk saham, surat utang, dan/atau investasi langsung guna
memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.
UAP DJPK
Realisasi untuk pinjaman PEN Daerah yang bersumber dari BA 999.03 pada tahun 2020 adalah
sebesar Rp18.762.627.567.235). Realisasi pengeluaran pembiayaan tersebut mencapai
93,81 persen dari alokasi pembiayaan investasi setelah dikurangi dengan pengembalian dana
yang tidak terserap, yang telah dijelaskan dalam Laporan Tahunan Pengelolaan Pinjaman
Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Pemerintah Daerah dari PT Sarana Multi Infrastruktur.
Adapun rincian pengeluaran pembiayaan investasi pemerintah adalah sebagai berikut.
No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 %
1 Pengeluaran Pembiayaan Tahap I
Investasi Pemerintah kepada PT SMI 10.000.000.000.000 10.000.000.000.000 100,00
2 Pengeluaran Pembiayaan Tahap II
Investasi Pemerintah kepada PT SMI 10.000.000.000.000 10.000.000.000.000 100,00
3 Pengembalian 1.237.372.432.765 -
Total 20.000.000.000.000 18.762.627.567.235 93,81

B.2.4.1.7. Kewajiban Penjaminan


Kewajiban Penjaminan Realisasi Kewajiban Penjaminan pada tahun 2020 sebesar Rp3.590.583.000.000 atau 100
persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp3.590.583.000.000. Hal ini merupakan
peningkatan dimana pada tahun 2019 tidak terdapat realisasi kewajiban penjaminan.
Pemerintah mengalokasikan dana Kewajiban Penjaminan Tahun 2020 yang dituangkan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2020 sebagaimana terakhir diubah postur dan rinciannya melalui Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan

Catatan atas Laporan Keuangan 159


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, yang kemudian rinciannya ditetapkan dalam KMK
Nomor 525/PMK.02/2020 tentang Perubahan Kedua Atas KMK nomor 381/KMK.02/2020
tentang Penetapan RIncian Pembiayaan Anggaran Pada Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara Pengelolaan Investasi Pemerintah (BA 999.03), sebesar Rp3.590.583.000.000.
Kewajiban penjaminan yang dianggarkan pada tahun 2020 untuk mengantisipasi kondisi gagal
bayar (default) dari pihak terjamin dalam mendukung program percepatan pembangunan proyek
infrastruktur nasional dan program penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah, Pemerintah
akan menggunakan dana kewajiban penjaminan dalam rekening dana cadangan penjaminan
pemerintah dan rekening dana jaminan penugasan pembiayaan infrastruktur daerah.
Secara umum, kewajiban penjaminan pemerintah tahun 2020 diklasifikasikan dalam tiga
kategori yaitu (i) Penjaminan Pemerintah untuk Penugasan Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Nasional, dan (ii) Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan yang
ditunjuk dalam rangka pelaksanaan program PEN, dan (iii) Penjaminan Pemerintah untuk
Penugasan Penyediaan Pembiayaan Infrastruktur Daerah kepada BUMN.
Kewajiban penjaminan tahun 2020 dialokasikan kepada KPA Satker DJPPR (Dit. EAS) dan
KPA Satker DJPPR (Dit. PRKN) masing-masing sebesar Rp3.421.066.000.000 dan
Rp169.527.000.000 sebagaimana telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) masing-masing KPA. Rincian realisasi kewajiban tahun 2020 dijelaskan pada tabel
berikut.
Alokasi Tahun 2020 (ribuan Rupiah) Realisasi Tahun 2020 (ribuan Rupiah)
Uraian
NON PEN PEN Total NON PEN PEN Total
DJPPR (Dit. PRKN) 169.517.000 - 169.517.000 169.517.000 - 169.517.000
DJPPR (Dit. EAS) 421.066.000 3.000.000.000 3.421.066.000 421.066.000 3.000.000.000 3.421.066.000
Total 590.583.000 3.000.000.000 3.590.583.000 590.583.000 3.000.000.000 3.590.583.000

Kewajiban Penjaminan (PEN)


Realisasi kewajiban penjaminan yang dialokasikan kepada KPA Satker DJPPR (Dit. EAS) tahun
2020 sebesar Rp3.000.000.000.000. Realisasi tersebut merupakan penjaminan pemerintah
melalui badan usaha penjaminan yang ditunjuk dalam rangka pelaksanaan program PEN, yang
terdiri dari penjaminan loss limit UMKM sebesar Rp1.000.000.000.000 dan penjaminan
backstop loss limit Korporasi sebesar Rp2.000.000.000.000.
Sesuai dengan PMK Nomor 71/PMK.08/2020, Penjaminan Program PEN ini merupakan
penjaminan yang diberikan dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka mendukung kebijakan
keuangan negara untuk penangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau atabilitas system
keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional.

Kewajiban Penjaminan (Non PEN)


1. KPA Satker DJPPR (Dit. EAS)
Realisasi kewajiban penjaminan yang dialokasikan kepada KPA Satker DJPPR (Dit. EAS)
sebesar Rp421.066.000.000. Realisasi tersebut merupakan penugasan percepatan
pembangunan infrastruktur nasional penjaminan pemerintah untuk percepatan
penyelenggaraan Light Rail Transit/LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
2. Satker DJPPR (Dit. PRKN)
Realisasi atas alokasi kewajiban penjaminan KPA Satker DJPPR (Dit. PRKN) tahun 2020
sebesar Rp169.517.000.000. realisasi tersebut merupakan realisasi atas kewajiban

160 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

penjaminan dalam rangka penugasan penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah kepada


Badan Usaha Milik Negara.

B.2.4.1.8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional


Dana pengembangan Realisasi Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Tahun 2020 adalah sebesar
pendidikan Rp10.000.000.000.000 atau 55,56 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
sebesar Rp18.000.000.000.000. Realisasi tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp5.000.000.000.000 atau 100 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.
Alokasi tersebut ditetapkan kepada dit. SMI DJPb sebagaimana telah ditetapkan dalam
dokumen DIPA.
Kebijakan DPPN di Tahun 2020 antara lain (1) memperkuat program beasiswa melalui sistem
pengelolaan talenta yang bertujuan untuk merekrut SDM terbaik, melalui pengembangan
pendidikan yang bersifat degree maupun non degree, peningkatan kapasitas profesional
(professional development program), pengelolaan para alumni (returnee management), serta
optimalisasi kontribusi alumni dan talenta bagi program pembangunan dalam jangka panjang;
(2) mengoptimalkan pengelolaan investasi dalam rangka mendapatkan imbal hasil terbaik agar
dapat meningkatkan kapasitas program beasiswa dan pendanaan riset; dan (3) meningkatkan
program beasiswa afirmasi untuk putra-putri terbaik bangsa yang berasal dari kelompok miskin
berprestasi dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

B.2.4.2. Pembiayaan Luar Negeri Neto


Pembiayaan luar negeri Realisasi pembiayaan luar negeri neto adalah sebesar Rp46.481.126.166.737 atau 114,12
(neto) persen dari anggaran sebesar minus Rp 40.731.568.793.000. Angka realisasi pembiayaan luar
negeri netto berasal dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp141.112.305.195.604 dan
pengeluaran pembiayaan sebesar Rp94.631.179.028.867. Penerimaan pembiayaan berasal
dari penarikan pinjaman luar negeri berupa pinjaman tunai sebesar Rp102.259.679.376.875
dan pinjaman kegiatan sebesar Rp38.852.625.818.729. Sedangkan pengeluaran pembiayaan
berupa pemberian pinjaman sebesar Rp3.631.888.376.473 dan pembayaran cicilan pokok
utang luar negeri sebesar Rp90.999.290.652.394.

B.2.4.2.1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto)

Penarikan pinjaman luar Realisasi Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) Tahun 2020 adalah sebesar
negeri Rp141.112.305.195.604 atau sebesar 97,33 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN 2020 sebesar Rp144.985.176.587.000. Adapun realisasi Tahun 2019 sebesar
Rp74.210.001.746.454. Dengan demikian realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp66.902.303.449.150 atau 90,15 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun
2019. Penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari (i) penarikan pinjaman tunai, dan (ii) penarikan
pinjaman kegiatan.

B.2.4.2.1.1. Penarikan Pinjaman Tunai


Penarikan pinjaman tunai Realisasi Pinjaman tunai Tahun 2020 adalah sebesar Rp102.259.679.376.875 atau sebesar
88,58 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020 sebesar
Rp115.441.236.750.000. Adapun realisasi Tahun 2019 sebesar Rp36.717.630.284.048.
Dengan demikian realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar Rp
65.542.049.092.827 atau 178,50 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019
dikarenakan adanya kebutuhan pembiayaan sebagaimana termuat pada Perpres No 72 Tahun
2020.

Catatan atas Laporan Keuangan 161


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pinjaman tunai dapat menggunakan policy matrix, yaitu kumpulan kebijakan yang digunakan
sebagai collateral dalam proses pencairan pinjaman. PInjaman tunai juga dapat menggunakan
Disbursement Linked Indicators yang selanjutnya disingkat DLI adalah indikator-indikator
capaian berupa target-target yang harus dicapai yang telah diverifikasi oleh verifikator
independen yang dijadikan dasar penarikan PHLN. Selain itu juga dapat menggunakan non
policy matrix misalnya Emergency Assistance dalam penarikan pinjaman tunai.
Pada Tahun Anggaran 2020, realisasi penarikan pinjaman tunai sebagaimana termuat pada
tabel berikut:

Pada Tahun Anggaran 2020, terdapat pinjaman tunai yang ditujukan untuk pembiayaan COVID-
19 sebagaimana termuat pada tabel berikut:

B.2.4.2.1.2. Penarikan Pinjaman Kegiatan

Penarikan pinjaman Realisasi penarikan pinjaman kegiatan Tahun 2020 adalah sebesar Rp38.852.625.818.729
kegiatan atau sebesar 131,51 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020 sebesar
Rp29.543.939.837.000. Adapun realisasi Tahun 2019 sebesar Rp37.492.371.462.406.
Dengan demikian realisasi Tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar
Rp1.360.254.356.323 atau 3,63 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.
Pinjaman kegiatan merupakan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai
kegiatan/proyek pembangunan tertentu yang menjadi prioritas pembangunan yang disusun oleh
BAPPENAS dengan mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah, berdasarkan usulan
dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN.

162 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

B.2.4.2.2. Pemberian pinjaman

Pemberian pinjaman Realisasi pengeluaran pembiayaan pemberian pinjaman luar negeri Tahun 2020 adalah sebesar
Rp3.631.888.376.473 atau 77,34 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
sebesar Rp4.695.837.625.000. Realisasi pemberian pinjaman mengalami penurunan sebesar
Rp2.084.592.725.907 atau 36,47 persen jika dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019.
Seluruh realisasi pemberian pinjaman merupakan Pengeluaran Pembiayaan Rekening Dana
Investasi/Rekening Pembangunan Daerah (RDI/RPD) akun (725) kepada pemerintah daerah dan
BUMN.
Pengeluaran Pembiayaan dalam laporan ini hanya terdiri dari Pemberian Pinjaman Luar Negeri
meliputi Pemberian Pinjaman Luar Negeri Kepada Daerah dan Pemberian Pinjaman Luar Negeri
Kepada BUMN. Realisasi Pemberian Pinjaman Luar Negeri kepada Daerah Tahun 2020 adalah
sebesar Rp239.447.430.651. Realisasi ini berdasarkan dokumen Surat Perintah
Pembukuan/Pengesahan (SP3) Tahun Anggaran 2020 yang seluruhnya diterbitkan atas
Pemberian Pinjaman Luar Negeri kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Realisasi tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp1.731.792.414.843 atau turun 33,80 persen bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019. Sedangkan realisasi Pemberian Pinjaman Luar
Negeri kepada BUMN Tahun 2020 adalah sebesar Rp3.392.440.945.822. Realisasi tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp1.731.792.414.843 atau turun 33,80 persen bila
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2019. Realisasi ini berdasarkan dokumen Surat Perintah
Pembukuan/Pengesahan (SP3) Tahun Anggaran 2020 yang diterbitkan atas Pemberian
Pinjaman Luar Negeri kepada 3 (tiga) BUMN, yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara, PT
Pertamina, dan PT Sarana Multi Infrastruktur dengan rincian sebagaimana terdapat pada tabel
berikut.
Cara
No Nama BUMN Jumlah (Rp)
Penarikan
LC 417.454.722.592
PL 1.619.228.057.531
1. PT. Perusahaan Listrik Negara
PP 42.370.015.739
Jumlah 2.079.052.795.862
LC 0
PL 1.227.746.000.000
2. PT Sarana Multi Infrastruktur
PP 0
Jumlah 1.227.746.000.000
LC 53.570.181.455
3. PT Pertamina PL 32.071.968.505
Jumlah 85.642.149.960
Jumlah 3.392.440.945.822

Pada Tahun 2020, terdapat 3 (tiga) buah NoD dengan value date Tahun 2019 yang diluncurkan
(carry over) ke Tahun Anggaran 2020. Hal tersebut disebabkan karena ketidakcukupan pagu
DIPA Pemberian Pinjaman Tahun Anggaran 2019. Ketiga buah NoD tersebut telah diterbitkan
SP3 pada bulan Juli 2020. NoD tersebut berasal dari Nodis LC dengan rincian terdapat pada
tabel berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan 163


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Nama Lender No NoD Tanggal NoD Nilai NoD Nilai Ekuivalen Rupiah
1 ADB-3015-INO NOD-0219 03/12/2019 USD 147.875,07 2.089.474.739
2 ADB-3015-INO NOD-0220 05/12/2019 EUR 35.719,86 558.008.866
3 Exim China NOD-2111 20/09/2019 USD 4.109,00 57.875.338
Total 2.705.358.943

Tabel di bawah ini menampilkan realisasi Pengeluaran Pembiayaan dalam kurun waktu tahun
2015 sampai dengan tahun 2020.
Tahun Target DIPA Realisasi Persentase
2015 3.443.584.540.000,00 2.576.441.229.912 74,82%
2016 5.833.652.760.000,00 5.117.915.204.933 87,73%
2017 7.894.631.273.000,00 6.868.916.465.167 87,01%
2018 9.872.409.868.000,00 9.099.739.735.235 92,17%
2019 6.221.641.822.000,00 5.716.481.102.382 91,88%
2020 3.843.293.750.000,00 3.631.888.376.473 94,50%

B.2.4.2.3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri

Pembayaran cicilan pokok Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri Tahun 2020 adalah sebesar
utang luar negeri Rp90.999.290.652.394 atau 91,40 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN 2020
sebesar Rp99.557.770.169.000 yang berarti mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2019 sebesar Rp5.006.532.688.772 atau 5,82 persen. Realisasi tersebut
lebih kecil dari yang dianggarkan disebabkan oleh adanya penguatan kurs transaksi
pembayaran. Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri merupakan pembayaran
pokok utang luar negeri yang jatuh tempo pada Tahun 2020. Realisasi tersebut terdiri dari
pembayaran cicilan pokok pinjaman tunai sebesar Rp36.364.451.431.115, dan pembayaran
cicilan pokok pinjaman kegiatan sebesar Rp54.634.839.221.279 dengan rincian sebagai
berikut:
Debitur Tahun 2020 Tahun 2019
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Program 36.364.451.431.115 31.317.372.208.106
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Proyek 54.634.839.221.279 54.675.385.755.516
Pengembalian Pinjaman karena Pengeluaran Ineligible - -
Jumlah 90.999.290.652.394 85.992.757.963.622

B.2.5. Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran –SiKPA


SiLPA/SiKPA sebelum Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran–SiKPA Tahun 2020 sebesar Rp150.384.884.283.822
Pendapatan/Belanja K/L merupakan penjumlahan dari defisit anggaran sebesar Rp1.343.678.715.535.875 dan
Pembiayaan Neto sebesar Rp1.193.293.831.252.053.

164 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

B.3. CATATAN PENTING LAINNYA

Selain informasi sebagaimana dijelaskan di atas, terdapat informasi tambahan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penjelasan Umum Cluster dan Progran PEN Lingkup BUN


Sebagaimana kita ketahui, COVID-19 merupakan pandemi yang menyebar di seluruh dunia, dan berdampak terhadap seluruh
aspek kehidupan masyarakat. Pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2020 telah menetapkan
Pandemi COVID-19 sebagai Bencana Nasional Non-Alam, dengan beberapa pertimbangan yaitu (1) bencana non-alam
pandemik COVID-19 dengan jumlah korban yang meningkat, cakupan wilayah terdampak yang luas, implikasi pada aspek
sosial ekonomi yang semakin luas di Indonesia, dan (2) penetapan Pandemi Global oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020.
Dalam rangka menghadapi Pandemi COVID-19 beserta dampaknya, Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan untuk
memberikan dasar hukum dalam melakukan tindakan penanganan COVID-19 yang berdampak terhadap keuangan negara
dan perekonomian nasional, antara lain sebagai berikut.
1. Perpu Nomor 1 Tahun 2020 sebagaimana telah ditetapkan dengan UU Nomor 2 Tahun 2020 terkait Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan; dan
2. PP Nomor 23 Tahun 2020 yang telah diubah dengan PP Nomor 43 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program PEN
Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan
Ekonomi Nasional.
Pemerintah menetapkan kebijakan sektor fiskal dengan mengutamakan penanganan COVID-19 melalui sisi permintaan dan
penawaran karena kondisi pandemi menimbulkan tekanan atas sisi penawaran akibat melambatnya transaksi dan
menurunnya kemampuan/kapasitas produksi pelaku usaha, dan tekanan atas sisi permintaan akibat penurunan daya beli
masyarakat. Kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk meningkatkan sisi permintaan adalah dengan mempercepat dan
menambah belanja perlindungan sosial, yang diharapkan akan menjadi katalisator perekonomian.
Di sisi penawaran, Pemerintah merancang berbagai kebijakan berupa insentif yang diberikan kepada sisi penawaran
perekonomian tersebut, antara lain dengan memberikan insentif perpajakan kepada dunia usaha, mendukung sektor UMKM,
serta pembiayaan BUMN yang terdampak pandemi. Selain itu, terdapat –berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemda
untuk meningkatkan ruang gerak fiskal Pemerintah agar dapat dinikmati oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat
secara luas.
Dari sisi anggaran, Pemerintah telah melakukan perubahan APBN Tahun 2020 melalui penerbitan Perpres Nomor 54 Tahun
2020 dan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 yang dilakukan untuk menyediakan anggaran yang diperlukan dalam rangka PC-
PEN. Sesuai kebijakan relaksasi defisit dalam UU Nomor 2 Tahun 2020, defisit APBN Tahun 2020 setelah perubahan
ditetapkan sebesar 6,34% dari PDB akibat meningkatnya kebutuhan anggaran untuk membiayai berbagai kebijakan
pemerintah. Kebutuhan tersebut diantaranya anggaran yang akan digunakan sebagai biaya penanganan COVID-19 sebesar
Rp695,20 triliun yang terdiri dari Program Kesehatan sebesar Rp87,55 Triliun dan Program PEN sebesar Rp607,65 Triliun.
Dari anggaran Rp695,20 triliun, Rp302,44 triliun diantaranya dialokasikan melalui bagian anggaran BUN, termasuk
didalamnya alokasi untuk penempatan dana sebesar Rp66,75 triliun. Rincian alokasi dan realiisasi anggaran PC-PEN
berdasarkan Berita Acara Perhitungan Rampung Nomor BA-30/PB.3/2021 tanggal 25 Mei 2021 yang Dilaksanakan oleh BA
BUN adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 165


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

CLUSTER/PROGRAM BA BUN Alokasi Anggaran REALISASI %


A. Kesehatan 10.305.783.608.000 10.227.777.956.812 99,24%
1. Tenaga Medis Daerah (BOK
999.05 4.173.330.000.000 4.173.318.578.376 100,00%
Kesehatan)
2. Bantuan Iuran JKN 999.08 4.118.336.624.000 4.118.240.745.500 100,00%
3. PPN dan PPh (PMK 28) 999.07 2.014.116.984.000 1.936.218.632.936 96,13%
B. Perlindungan Sosial 63.418.579.841.000 53.437.699.658.242 84,26%
1. Kartu Prakerja 999.08 20.000.000.000.000 18.252.242.050.924 91,26%
2. Diskon Listrik 999.07 11.618.579.841.000 11.448.439.134.297 98,54%
3. BLT Dana Desa 999.05 31.800.000.000.000 23.737.018.473.021 74,64%
C. Sektoral dan Pemda 41.653.754.804.000 36.888.178.079.049 88,56%
1. Tambahan Subsidi Pupuk 999.07 3.137.218.991.000 3.137.209.202.861 100,00%
2. Subsidi Bunga Kredit Perumahan 999.07 788.790.030.000 115.747.765.525 14,67%
3. Subsidi Bantuan Uang Muka
999.07 712.000.000.000 367.038.000.000 51,55%
Perumahan
4. Hibah kepada Pemda 999.02 3.300.000.000.000 2.264.647.247.182 68,63%
5. Dana Insentif Daerah Pemulihan
999.05 5.000.000.000.000 4.955.285.206.000 99,11%
Ekonomi
6. Cadangan DAK Fisik 999.05 8.715.745.783.000 7.285.623.090.246 83,59%
a. Reguler 2.875.771.283.000 2.529.490.258.283 87,96%
b. Afirmasi 4.268.068.045.000 3.415.465.207.181 80,02%
c. Penugasan 1.411.599.221.000 1.340.667.624.782 94,98%
d. Dana Cadangan 160.307.234.000 - 0,00%
7. Fasilitas Pinjaman Daerah 999.03 20.000.000.000.000 18.762.627.567.235 93,81%
D. Insentif Usaha 11.082.383.325.808 3.501.884.736.679 0,00%
1. PPh 21 DTP 999.07 8.811.056.325.808 1.722.767.990.009 19,55%
2. Bantuan Pembayaran Listrik 999.08 1.688.040.000.000 1.688.040.000.000 100,00%
3. Insentif BM DTP 999.07 583.287.000.000 91.076.746.670 15,61%
E. UMKM 110.457.389.370.431 83.611.280.567.146 75,70%
1. Subsidi Bunga KUR 999.07 5.081.357.176.000 4.984.218.342.076 98,09%
2. Subsidi Bunga/Selisih Margin
Perbankan dan Perusahaan 999.07 27.197.182.900.000 6.332.908.394.939 23,29%
Pembiayaan
3. Subsidi Bunga/Selisih Margin
999.07 2.371.000.000.000 1.457.106.553.933 61,46%
Pegadaian dan PT PNM
4. Subsidi Bunga/Selisih Margin
999.07 751.698.700.000 32.269.398.184 4,29%
Koperasi
5. Penempatan Dana Restrukturisasi
999.00 66.750.000.000.000 66.750.000.000.000 100,00%
Kredit UMKM
6. Pembayaran IJP oleh Pemerintah 999.07 4.930.000.000.000 1.091.611.029.137 22,14%
7. Dana cadangan penjaminan untuk
999.03 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000 100,00%
stop-loss
8. PPh Final UMKM DTP 999.07 1.084.150.594.431 671.166.848.877 61,91%
9. Pembiayaan Investasi kepada
999.03 1.292.000.000.000 1.292.000.000.000 100,00%
Koperasi melalui LPDB KUMKM
F. Pembiayaan Korporasi 65.523.764.200.000 60.729.869.488.357 92,68%
1. PMN 999.03 24.070.000.000.000 24.070.000.000.000 100,00%
a. Hutama Karya 7.500.000.000.000 7.500.000.000.000 100,00%

166 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

CLUSTER/PROGRAM BA BUN Alokasi Anggaran REALISASI %


b. Bahana Pembinaan Usaha
6.000.000.000.000 6.000.000.000.000 100,00%
Indonesia (BPUI)
c. Permodalan Nasional Madani 1.500.000.000.000 1.500.000.000.000 100,00%
d. Indonesia Tourism Development
500.000.000.000 500.000.000.000 100,00%
Corp.
e. LPEI 5.000.000.000.000 5.000.000.000.000 100,00%
f. PT PII 1.570.000.000.000 1.570.000.000.000 100,00%
g. Bio Farma 2.000.000.000.000 2.000.000.000.000 100,00%
2. Pemberian pinjaman (Investasi)
999.03 19.650.000.000.000 19.650.000.000.000 100,00%
kepada BUMN
a. Garuda 8.500.000.000.000 8.500.000.000.000 100,00%
b. KAI 3.500.000.000.000 3.500.000.000.000 100,00%
c. Perumnas 650.000.000.000 650.000.000.000 100,00%
d. PTPN III 4.000.000.000.000 4.000.000.000.000 100,00%
e. Krakatau Steel 3.000.000.000.000 3.000.000.000.000 100,00%
3. IJP Korporasi 999.07 4.803.000.000.000 9.105.288.357 0,19%
4. Kompensasi Penugasan Dukungan
999.99 764.200.000 764.200.000 100,00%
Loss Limit
5. Stop Loss Penjaminan 999.03 2.000.000.000.000 2.000.000.000.000 100,00%
6. Pembiayaan SWF 999.03 15.000.000.000.000 15.000.000.000.000 100,00%
Jumlah 302.441.655.149.239 248.396.690.486.285 81,81%

Penjelasan masing-masing cluster dan program PC-PEN dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sisa Pembiayaan untuk Program PEN yang Dibiayai dari Penerbitan SBN
Sisa Pembiayaan untuk Program PEN yang dibiayai dari penerbitan SBN sebesar Rp574.590.000.000.000 adalah
sebesar Rp57.116.330.873.078 yang terdiri dari Rp53.075.668.740.190 dari sisa untuk Public Goods dan
Rp4.040.662.132.888 dari sisa untuk Non Public Goods. Atas penggunaan sisa dana tersebut, ditetapkan kebijakan
sebagai berikut:
a. Sisa dana penerbitan SBN akan dimanfaatkan untuk pendanaan beberapa kegiatan penanganan pandemi Covid-19
bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional, sebagai berikut:
1) Sisa dana PC PEN PG sebesar Rp53,076 triliun untuk pendanaan kegiatan lanjutan penanganan pandemi Covid-
19 bidang kesehatan (program vaksinasi dan biaya perawatan pasien Covid-19)
2) Sisa dana PC PEN Non PG Rp4,041 triliun untuk pendanaan dukungan UMKM (kurang bayar subsidi bunga KUR
dan non KUR tahun 2020, serta tambahan untuk perpanjangan subsidi bunga KUR dan non KUR tahun 2021).
b. Alokasi pemanfaatan sisa dana PC PEN PG dan NPG akan terus dievaluasi sesuai dengan progres realisasi APBN
tahun 2021.
Dalam hal terjadi pengembalian belanja atau pengembalian atas pembiayaan PC PEN tahun 2020 pada tahun 2021,
maka pengembalian tersebut akan dicatat sebagai PNBP dari pengembalian belanja TAYL atau penerimaan pembiayaan
pada TA 2021. Namun demikian, pengembalian belanja atau penerimaan pembiayaan ini selanjutnya akan
diperhitungkan menambah sisa dana PC PEN PG dan NPG pada rekening khusus dan dilaporkan sebagai bagian dari
Dana yang Dibatasi Penggunaannya (DDP).
Dalam hal terdapat program/kegiatan PC PEN yang telah dikontrakkan pada tahun 2020 namun belum selesai,
tunggakan kegiatan PC PEN 2020, atau kegiatan yang tidak terlaksana, ditetapkan kebijakan sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 167


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Untuk kegiatan penanganan PC-PEN yang telah dikontrakkan pada TA 2020 dan dilanjutkan pada TA 2021,
kegiatan dapat diusulkan untuk direviu dan dapat disetujui melalui refokusing/realokasi/revisi anggaran atau
sebagai penambahan anggaran untuk diperhitungkan sebagai bagian dari kegiatan PC PEN 2021.
b. Untuk tunggakan kegiatan PC-PEN TA 2020, dapat dilakukan penambahan anggaran setelah dilakukan reviu/audit,
dan akan diperhitungkan sebagai bagian dari kegiatan PC-PEN Tahun 2021.
c. Untuk kegiatan PC-PEN TA 2020 yang telah dialokasikan dan belum terlaksana, tidak diperhitungkan sebagai
bagian dari kegiatan PC-PEN Tahun 2021, selama tidak diusulkan kembali dalam pelaksanaan program/kegiatan
APBN TA 2021.
Kebijakan atas sisa dana kegiatan lainnya terkait program PC-PEN, maupun kegiatan Non PC-PEN dalam pelaksanaan
APBN TA 2020, baik yang berasal dari belanja atau pun pengeluaran pembiayaan, dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk masing-masing kegiatan.
Penggunaan sisa dana dari SBN PG dan NPG sebesar Rp 57,117 triliun ditambah pengembalian kepada reksus dalam
periode tahun 2021 sebagaimana kebijakan di atas, akan dilakukan perhitungan rampung akhir atas penggunaan dana
dimaksud dalam batasan kegiatan PG dan NPG sebagaimana yang disepakati oleh Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
tahun anggaran 2021. Perhitungan rampung akhir tersebut menjadi bagian dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
TA 2021 yang disampaikan dalam LKPP/LKBUN Tahun 2021.

2. Penyertaan Modal Awal pada Lembaga Pengelola Investasi (LPI)


Pada tanggal 31 Desember 2020 dilakukan penempatan dana pada Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi
(519000152980) sebesar Rp15.000.000.000.000. Rekening tersebut adalah Rekening milik BUN yang dibuka di Bank
Indonesia pada tahun 2020.
Setelah terbentuk organ, Pemerintah melalui KMK Nomor 60/KMK.06/2021 tentang Pemindahbukuan Dana Modal Awal
Lembaga Pengelolaan Investasi dari rekening Bendahara Umum Negara ke rekening LPI memindahbukukan modal awal
LPI ke rekening LPI. Pada tanggal 22 Januari 2021 Presiden menetapkan Dewan Pengawas melalui Keppres Nomor 6/P
Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi yang kemudian
dilantik oleh Presiden tanggal 26 Januari 2021. Selang kurang dari sebulan setelah itu, Dewan Pengawas telah
mengangkat Dewan Direktur LPI melalui KepDewas LPI Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pengangkatan Anggota Dewan
Direktur Lembaga Pengelola Investasi tanggal 15 Februari 2021.
Pada tanggal 26 Februari 2021, sesuai KMK Nomor 60/KMK.06/2021 tentang Pemindahbukuan Dana Modal Awal
Lembaga Pengelolaan Investasi dari rekening Bendahara Umum Negara ke rekening LPI dilakukan pemindahbukuan
modal awal LPI ke rekening LPI sebesar Rp15.000.000.000.000 dari Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi
(519000152980).

3. Program Investasi Pemerintah –Pemulihan Ekonomi Nasional (IPPEN)


Investasi Pemerintah sebagai salah satu modalitas dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (IPPEN) bertujuan
untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan
usahanya, dengan dasar hukum PP Nomor 23 Tahun 2020 yang telah diubah dengan PP Nomor 43 Tahun 2020
mengatur bahwa untuk melaksanakan program PEN, Pemerintah dapat melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN),
Penempatan Dana, Investasi Pemerintah, Penjaminan dan Belanja Negara.
Sebagai sebuah skema baru, pemerintah harus menciptakan satu sistem yang baru, dengan tetap mengedepankan
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam pelaksanaannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2020 dan KMK 533/KMK.06/2020 tentang Investasi Non Permanen Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (IP PEN), Pemerintah berusaha melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para

168 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

BUMN terdampak. Dalam melaksanakan IPPEN Pemerintah dibantu oleh Pelaksana Investasi sebagai perpanjangan
tangan Pemerintah secara profesional untuk menilai mengingat IPPEN sangat berkaitan erat dengan kondisi dan proyeksi
keuangan dan operasional BUMN yang memerlukan dukungan, sehingga sangat diperlukan adanya skema yang baik dan
tepat dalam menguatkan kembali kemampuan ekonomi BUMN yang bersangkutan.
Pada tahun 2020, Pemerintah merealisasikan pengeluaran pembiayaan non permanen dalam rangka PEN sebesar
Rp19.650.000.000.000 sebagaimana dijelaskan pada bagian B.2.4.1.6 Penyertaan Modal Negara/Investasi
Pemerintah, yang telah dilakukan penyaluran investasi Pemerintah PEN kepada beberapa BUMN sebesar Rp
5.900.000.000.000 sebagaimana dijelaskan pada bagian D.2.1.2.1.3 Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya.
Per 31 Desember 2020, dana yang belum disalurkan kepada BUMN penerima investasi sebesar
Rp13.750.000.000.000.
Dalam Skema IPPEN Pemerintah, sedapatnya semua pihak termasuk pemegang saham maupun kreditur turut andil
dalam mengembalikan kemampuan ekonomi BUMN, sehingga pemberian modalitas investasi pemerintah PEN ini
terlaksana dengan efektif. Hal ini turut dipersyaratkan kepada BUMN yang terdampak, sebagaimana diatur dalam
Perjanjian Pelaksanaan Investasi. Dengan demikian, pencairan modalitas dukungan ini juga menjadi bergantung pada
efektifitas usaha BUMN yang bersangkutan dalam melakukan perbaikan sebagai sharing the pain /risk selain pemerintah
melalui IPPEN. Selanjutnya tata kelola pencairan dana tersebut juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2020 dan KMK 533/KMK.06/2020.
Sampai dengan 25 Mei 2021, sesuai dengan perjanjian pelaksanaan investasi dan kesesuaian dengan PMK
118/PMK.06/2020 telah dilaksanakan pemindahbukuan dari RIPPEN ke Rekening Penerima Investasi sesuai KMK
533/KMK.06/2020 dengan rincian sebagai berikut:
• PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp1.000.000.000.000
• PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar Rp627.409.598.719
Sebagaimana perjanjian pelaksanaan investasi, Pengaturan PMK 118/PMK.06/2020 dan KMK 533/KMK.06/2020
tentang Investasi Non Permanen Program Pemulihan Ekonomi Nasional (IP PEN), Pemerintah membutuhkan Rekening
Investasi Pemerintah PEN (RIPPEN) untuk dapat menyalurkan dana secara bertahap sesuai dengan perjanjian
investasinya sebagai mitigasi risiko Pemerintah atas risiko bisnis yang dapat terjadi. Dana IP PEN dalam RIPPEN
sebagai bukti komitmen Pemerintah kepada Stakeholder Penerima Investasi lainnya bahwa Pemerintah turut serta
sharing the pain untuk terlibat memulihkan keadaan keuangan Penerima Investasi akibat dampak pandemi Covid-19.
Sesuai dengan perjanjian investasi berikut adalah komitmen penyaluran 2021 sampai dengan paling lambat 2023.
Dalam miliar Rupiah
Komitmen yang Akan Saldo Dana
Pengeluaran
Dana 31 Des Disalurkan di 2021 yang Akan
Uraian s.d. 25 Mei
2020 (setelah 25 Mei Disalurkan di
2021
2021) 2022-2023
Komitmen Penyaluran 2021 (Garuda, PTPN,
6.645 1.627 5.018 -
Perumnas, Krakatau Steel)*
Komitmen Penyaluran 2022 (Garuda, PTPN)* 2.759 2.759
Komitmen Penyaluran 2023 (Garuda, PTPN)* 4.346 4.346
Total Komitmen 2021-2023 13.750 1.627 5.018 7.105

Namun demikian, Sesuai Perjanjian Investasi antara Pemerintah dan Pelaksana Investasi terdapat persyaratan yang
harus di penuhi oleh BUMN penerima investasi untuk penggunaan dana investasi yang ada pada Rekening Investasi
Pemerintah antara lain, sebagai berikut:
a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) direncanakan akan menerima investasi Pemerintah sebesar Rp8,5 triliun
yang akan disalurkan secara bertahap melalui skema penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Dana investasi
tersebut diperjanjikan untuk digunakan sebagai modal kerja. Penerbian OWK seri A sebesar Rp1 triliun akan
dilakukan setelah persyaratan terpenuhi antara lain rencana restruktrurisasi perusahaan, due diligence atas aspek

Catatan atas Laporan Keuangan 169


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

finansial dan legal, rencana penggunaan dana, persetujuan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, dipenuhi. .
Persyaratan pencairan berikutnya antara lain persetujuan RUPS, Dekom, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN,
dan progres restrukturasi perusahaan.
b. Perum Perumnas: Penerbitan Surat Utang Jangka Panjang (SUJP) seri selanjutnya akan dilakukan setelah
terpenuhinya syarat-syarat sesuai seri A dan tambahan persyaratan sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian,
termasuk pemenuhan Risiko Keuangan sesuai perjanjian
c. PT Perkebunan Nusantara III: Pencairan pertama dilakukan setelah Penerima Investasi menandatangani perjanjian
dengan kreditur PTPN Group sehubungan dengan Rencana Transformasi Keuangan Jangka Panjang (RTKJP) dan
telah berlaku efektif dan mengikat seluruh kreditur PTPN Group. Untuk Kemudian Penerima investasi akan
menerima Dana IP PEN sesuai dengan hasil verifikasi Konsultan Pengawas atas rencana penggunaan dana yang
dimasukkan dalam RAB IP PEN dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana sebelumnya serta Penerima
Investasi tidak dalam keadaan lalai terhadap ketentuan perjanjian IP PEN. termasuk menjaga Risiko Keuanganyang
tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasian IP PEN.
d. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk OWK Seri B sebesar Rp800 miliar dengan persyaratan pencairan antara lain:
persetujuan Dekom, RUPS, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN; dan perbaikan kinerja perusahaan.
Untuk penyaluran IP PEN pada tahun 2021 akan dipertanggungjawabkan pada LKPP/LKBUN Tahun 2021.

4. Pinjaman PEN Daerah


Pinjaman PEN Daerah yang merupakan dukungan pembiayaan dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah berupa
pinjaman untuk digunakan dalam rangka melakukan percepatan pemulihan ekonomi di daerah sebagai bagian dari
Program PEN. Pelaksanaan Pemberian Fasilitas Pinjaman PEN Daerah dilaksanakan dalam kondisi extraordinary
sehingga memerlukan relaksasi terhadap ketentuan regular yang ada dan percepatan waktu proses pinjaman dengan
penyederhanaan prosedur. Namun demikian, pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman PEN Daerah tetap
memperhatikan aspek tata kelola yang baik.
Pemberian Pinjaman PEN Daerah kepada Pemerintah Daerah dilakukan melalui PT SMI. PT SMI sebagai pelaksana
pemberian pinjaman kepada pemerintah daerah akan melakukan penilaian dan perikatan penerusan pinjaman dengan
Pemerintah Daerah.
Beberapa regulasi yang mengatur Pinjaman PEN Daerah antara lain:
a. PP No. 43 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi
Nasional.
b. Peraturan Menteri Keuangan nomor 105/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Pinjaman PEN untuk Pemerintah
Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 43/PMK.07/2021 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 105/PMK.07/2020.
c. Perjanjian antara Kementerian Keuangan dan PT SMI No. PRJ-2/PK/2020 tentang Pengelolaan Pinjaman PEN
Daerah dan Pinjaman Daerah dalam rangka mendukung Program PEN sebagaimana terakhir diubah dengan PRJ-
3/PK/2020.
Untuk tahun 2020 alokasi dan pencairan dana Pinjaman PEN Daerah bersumber dari APBN sebesar Rp20 Triliun.
Pinjaman PEN Daerah dilaksanakan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan untuk selanjutnya dikelola PT
SMI. Sampai dengan 31 Desember 2020 telah ditandatangani Perjanjian Pemberian Pinjaman PEN Daerah antara PT
SMI dan 28 Pemda untuk 30 fasilitas dengan nilai komitmen sebesar Rp19.131.891.015.948, dan telah dicairkan
kepada 21 Pemda dengan total nilai sebesar Rp7.623.104.189.784. Pada tanggal 30 Desember 2020 telah dilakukan
pengembalian sisa dana pengelolaan Pinjaman PEN untuk Pemda ke RKUN sebesar Rp1.237.372.432.764. Dana
pengelolaan Pinjaman PEN Daerah di rekening PT SMI per 31 Desember 2020 sebesar Rp11.139.523.377.451.

170 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pinjaman PEN Daerah digunakan untuk Pemberian Pinjaman oleh PT SMI kepada Pemerintah Daerah yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan PMK nomor 105/PMK.07/2020 beserta perubahannya. Jenis Pinjaman yang dapat diberikan
oleh PT SMI adalah Pinjaman Kegiatan dan Pinjaman Program. Untuk Tahun 2020, fokus pelaksanaan Pinjaman PEN
Daerah adalah pada Pinjaman Kegiatan.
Sampai dengan bulan Mei 2021, terdapat realisasi penyaluran kepada Pemda sebesar Rp1.985.204.371.398 dan
pengembalian dana ke RKUN sebesar Rp155.802.344, sehingga saldo dana pengelolaan Pinjaman PEN Daerah di
rekening PT SMI per 27 Mei 2021 adalah sebesar Rp9.154.163.203.710 yang ditargetkan untuk disalurkan dalam
tahun anggaran 2021 sebesar Rp8.505.223.860.401 dan sisanya sebesar Rp648.939.343.309 akan disalurkan paling
lambat tahun anggaran 2022. Untuk pinjaman daerah yang disalurkan pada tahun 2021, akan dipertanggungjawabkan
pada LKPP/LKBUN Tahun 2021.

5. Program Belanja Subsidi Tambahan Bunga KUR dan Non KUR


Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, telah disalurkan subsidi bunga/margin kepada debitur UMKM melalui
lembaga penyalur dengan rincian: (i) KUR sebesar Rp 4.984.218.342.076 dan (ii) non KUR sebesar
Rp7.822.284.347.056. Sampai dengan 31 Desember 2020, jumlah dana subsidi yang belum tersalurkan ke debitur
sebesar Rp3.962.803.109.569.
Sesuai PMK No.138/PMK.05/2020 tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin Dalam Rangka
Mendukung Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, penyalur menatausahakan dan menyalurkan subsidi
kepada debitur. Sisa dana Rp3.962.803.109.569 diminta untuk disalurkan kepada debitur melalui surat KPA (Direktorat
SMI) No. S-34/PB.4/2021 tanggal 28 Januari 2021 hal Permintaan Data Distribusi Subsidi Bunga/Margin UMKM,
kemudian No. S-131/PB.4/2021 tanggal 06 April 2021 hal Permintaan Update Data Distribusi Subsidi Bunga/Margin ke
Debitur dan yang terakhir Surat No. S-224/PB.4/2021 tanggal 20 Mei 2021 hal Permintaan Update Data Distribusi
Subsidi Bunga/Margin Non KUR ke Debitur.
Dari subsidi bunga Rp3.962.803.109.569 yang belum dapat disalurkan per 31 Desember 2020, sampai dengan 25 Mei
2021 telah disalurkan sebesar Rp3.446.215.093.901, sehingga terdapat saldo sebesar Rp516.588.015.668 yang
terdiri dari: (i) KUR sebesar Rp188.385.194.139 dan (ii) non KUR sebesar Rp328.202.821.419.
Berdasarkan surat Direktur SMI Nomor S-224/PB.4/2021 tanggal 20 Mei 2021 hal Permintaan Update Data Distribusi
Subsidi Bunga/Margin Non KUR ke Debitur, diminta kepada penyalur untuk mengembalikan ke kas negara apabila tidak
dapat disalurkan ke debitur. Saat ini beberapa penyalur (BNI/Mandiri) telah menyampaikan komitmen penyaluran ke
debitur setelah mereka selesai melakukan perhitungan ulang atas selisih pendistribusian yang dilakukan sebelumnya.
Sedangkan penyalur PT Pegadaian telah berkomitmen untuk menyelesaikan pendistribusian subsidi bunga ke debiturnya
sesuai dengan core bisnis nasabah gadai per Juni 2021.

6. Program Kartu Prakerja


Pada tahun 2020, Pemerintah merealisasikan belanja lain-lain untuk Program Kartu Prakerja sebesar
Rp18.252.242.050.924 melalui Rekening Pemerintah Lainnya (RPL) Manajemen Pelaksana di Bank BNI dengan saldo
per tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp5.439.070.589.120 yang dicatat sebagai Dana yang Dibatasi
Penggunaannya (DDP).
Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya (DDP) per 31 Desember 2020 sebesar Rp5.439.070.589.120 telah
disalurkan pada Bulan Januari, Februari, Maret 2021 dengan rincian: (a) Biaya pelatihan dan insentif peserta yang tidak
digunakan oleh peserta penerima Kartu Prakerja tahun 2020 yang telah disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara
sebesar Rp2.620.973.748.317, (b) Biaya Pelatihan dan insentif peserta penerima Kartu Prakerja tahun 2020 yang
disalurkan selama periode Januari – Maret 2021 sebesar Rp 2.539.918.672.758, dan (c) Biaya Pelatihan dan insentif
yang tidak berhasil disalurkan selama periode tahun 2021 sebesar Rp 278.178.168.045 telah disetorkan ke Rekening
Kas Umum Negara tanggal 24 Maret 2021. Sehingga, saldo Rekening RPL Manajemen Pelaksana Program Kartu
Prakerja per tanggal 25 Mei 2021 sebesar Rp0.

7. Transfer DAK Non Fisik BOK Tambahan

Catatan atas Laporan Keuangan 171


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

7. Transfer DAK Non Fisik BOK Tambahan


Pada tahun 2020, untuk mendukung Program PEN dialokasikan Dana BOK Tambahan sebesar Rp4.173.330.000.000,
dan direalisasikan sebesar Rp4.173.318.578.376 yang digunakan untuk insentif tenaga kesehatan daerah.
Per 31 Desember 2020, terdapat sisa dana sebesar Rp1.044.190.435.164 yang berada pada RKUD. Atas sisa dana
tersebut, sesuai PMK Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan TKDD TA 2021 dalam rangka mendukung
Penanganan Pandemi COVID-19 dan Dampaknya, Pemerintah Daerah menganggarkan kembali dalam APBD TA 2021
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan wajib menyampaikan laporan realisasi insentif tenaga
kesehatan daerah kepada Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat setiap tanggal
14 untuk periode laporan bulan sebelumnya. Sisa dana digunakan untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan daerah
atas kinerja TA 2020 dan pembayaran insentif tenaga kesehatan daerah atas kinerja TA 2021. Berdasarkan laporan
dari Pemda, sampai dengan 27 Mei 2021, masih terdapat sisa dana BOK Tambahan di RKUD sebesar
Rp947.374.312.198.
Penggunaan atas sisa dana kegiatan dalam pelaksanaan APBN TA 2020, baik yang berasal dari belanja atau
pun pengeluaran pembiayaan sebagaimana di atas, dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
untuk masing-masing kegiatan. Sisa dana atas kegiatan Pembiayaan LPI, Program IPPEN, Belanja Subsidi Tambahan
Bunga KUR dan Non KUR, dan Program Kartu Prakerja, yang belum tersalurkan kepada pihak ketiga atau
penerima akhir, diperlakukan sebagai dana cadangan yang penggunaannya melebihi satu tahun anggaran dan
dipertanggungjawabkan juga dalam LKBUN Tahun 2021 atau tahun berikutnya. Pengaturan lebih lanjut atas
pengelolaan dana cadangan dimaksud akan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Pengelolaan Utang
1. Pada tahun 2020, Pemerintah merespon kejadian luar biasa pandemi COVID-19 dengan menerbitkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Perpu
tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Undang-Undang No.2 Tahun 2020 tentang tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang.
Selanjutnya ditetapkan Perpres 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020, dimana Pemerintah memberikan tambahan alokasi belanja yang sangat
signifikan untuk Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Negara (PC-PEN). Di sisi lain, terdapat penurunan
kapasitas penerimaan negara sebagai dampak pandemi COVID-19, yang menyebabkan peningkatan defisit APBN dan
pada akhirnya kebutuhan pembiayaan meningkat, baik dari utang maupun non-utang.
Penanganan COVID-19 dan pelaksanaan program PEN sangat memerlukan kerja keras dan kerja sama dari seluruh pihak
agar dapat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran. Kementerian Keuangan bersama dengan Bank
Indonesia, OJK dan LPS telah dan akan terus melakukan koordinasi yang intensif dalam merumuskan dan
mengimplementasikan bauran berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dan efisien dalam rangka penanganan
COVID-19 dan pelaksanaan program PEN. Kebijakan fiskal yang bermuara pada pelebaran defisit juga diiringi dengan
peningkatan pengeluaran pembiayaan yang diperhitungkan dengan penuh kehati-hatian dan ditangani secara sinergi
antara Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia. Pemerintah mendapat dukungan yang sangat besar dari Bank
Indonesia melalui SKB I (Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor
190/KMK.08/2020 dan Nomor 22/4/KEP.GBI/2020 jo. Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan
Gubernur Bank Indonesia Nomor 565/KMK.08/2020 dan Nomor 22/15/KEP.GBI/2020) yang mengukuhkan BI sebagai
standby buyer di pasar perdana SBN. Selanjutnya dukungan BI juga berlanjut melalui mekanisme pembagian beban
(burden sharing) antara Pemerintah dan BI yang disepakati dalam SKB II (Keputusan Bersama Menteri Keuangan
Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 326/KMK.08/2020 dan Nomor 22/8/KEP.GBI/2020 jo.
Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 347/KMK.08/2020 dan
Nomor 22/9/KEP.GBI/2020).

172 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

SKB I yang ditetapkan bulan April 2020 memberikan kewenangan bagi BI untuk dapat membeli SBN pada pasar perdana
melalui lelang, lelang tambahan atau Green Shoe Option (GSO) dan penawaran langsung atau Private Placement (PP).
SKB I ini merupakan langkah bersama untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan pembiayaan utang tahun 2020.
Peranan BI dalam hal ini adalah sebagai backstop pembiayaan utang, di mana BI berjaga sebagai pembeli SBN pada
saat pasar tidak dapat menyerap kebutuhan pembiayaan utang. Hingga Desember 2020, total pembelian SBN oleh BI
(sesuai SKB I) mencapaI Rp75,86 triliun yang terdiri dari SUN sebesar Rp42,07 triliun dan SBSN sebesar Rp33,78
triliun.
Sementara itu, dalam SKB II yang ditetapkan bulan Juli 2020, BI menanggung sebagian atau keseluruhan beban untuk
penerbitan SBN yang ditujukan sebagai (a) belanja/pembiayaan Public Goods dalam rangka pembiayaan untuk belanja
Kesehatan, Perlindungan Sosial, dan sektoral K/L dan Pemda, (b) Belanja/Pembiayaan Non Public Goods dalam
mendukung UMKM dan korporasi. Skema burden sharing dilaksanakan dalam rangka menyediakan fiscal space dan
menjaga kesinambungan APBN dalam jangka menengah - panjang melalui pengendalian biaya utang di masa depan yang
meningkat karena penanganan COVID-19 dan PEN.
Hingga akhir Desember 2020, pelaksanaan penerbitan SBN untuk pemenuhan atas belanja/pembiayaan Public Goods,
sampai dengan 31 Desember 2020, telah dilakukan melalui 8 kali private placement dengan nilai Rp397,56 triliun. Untuk
pemenuhan pembiayaan belanja Non Public Goods dilaksanakan melalui 9 kali lelang dengan nilai Rp177,03 triliun.
Rincian pemenuhan pembiayaan Public Goods dan Non Public Goods sebagai berikut:

Selanjutnya, realisasi kontribusi yang dibayarkan oleh Bank Indonesia kepada Pemerintah, diakui serta dicatat oleh
Pemerintah sebagai pengurang belanja bunga. Bank Indonesia memberikan kontribusi untuk menanggung sebagian beban
belanja bunga yang ditanggung Pemerintah dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 173


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Untuk tahun 2020, pagu dan realisasi SBSN proyek per masing-masing Kementerian/Lembaga sebagai berikut:
Tabel 1 Pagu dan Realisasi SBSN Proyek

3. Untuk menjamin keberlanjutan program pembangunan nasional di tengah situasi darurat bencana wabah COVID-19,
khususnya pelaksanaan pembangunan proyek melalui SBSN, Kementerian Keuangan merumuskan kebijakan melalui
surat nomor S-283/MK.08/2020 tanggal 9 April 2020 perihal Pelaksanaan Pembangunan Proyek Melalui SBSN Dalam
Situasi Darurat Bencana Wabah COVID-19 antara lain:
a. Untuk proyek/kegiatan SBSN dengan jenis kontrak tahun tunggal (single year contract/SYC) di tahun 2020,
diberikan penambahan waktu untuk pelaksanaan penyelesaian proyek/kegiatanm termasuk penyelesaian
pembayarannya, sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 15 Desember 2021.
b. Atas penambahan waktu penyelesaikan proyek/kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, tidak dikenakan
denda keterlambatan penyelesaian proyek/kegiatan, dan tidak diberlakukan ketentuan pemberian kesempatan
untuk penyelesaian lanjutan proyek/kegiatan paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender pada tahun anggaran
berikutnya sebagaimana tercantum dalam pasal 27 PMK 6/PMK.5/2019.
c. Adapun untuk proyek dengan jenis kontrak tahun jamak (multi years contract/MYC) dalam hal diperlukan dapat
diberikan perpanjangan waktu penyelesaian pelaksanaan proyek/kegiatan, yaitu dengan mengajukan perpanjangan
atas persetujuan kontrak tahun jamak dengan mengikuti ketentuan PMK 60/PMK.02/2018 tentang Persetujuan
Kontrak Tahun Jamak oleh Menteri Keuangan.
4. Pada tahun 2020, nilai proyek SBSN SYC yang dilanjutkan pelaksanaannya ke tahun 2021 per masing-masing
Kementerian/Lembaga sebagai berikut:

5. Berdasarkan hasil Rekonsiliasi Data Penerimaan TA 2020, terdapat 2 (dua) Kementerian/Lembaga dengan total nilai
sebesar Rp126.001.628.819,00 yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri belum dapat dilakukan pengesahan
dikarenakan ketidakcukupan pagu anggaran sehingga belum terdapat pencatatan pada aplikasi SPAN, dengan rincian
sebagai berikut:

No Kementerian/Lembaga Nilai Rupiah

1 POLRI 115.381.080.633
2 KEMEN PU & PERA 10.620.548.186
Grand Total 126.001.628.819

174 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

6. Pada tahun 2020, Direktorat Pengelolaan Kas Negara telah melakukan pengembalian dana (refund) kepada Lender
sebesar Rp211.693.471.354,00 dikarenakan adanya refund ineligible dan prosedur administratif penutupan rekening.
Refund merupakan koreksi nilai ekuitas tahun lalu, sehingga tidak mempengaruhi akun penarikan pinjaman kegiatan.
Rincian refund tersebut terdiri dari Refund Ineligible:

dan refund Prosedur Administratif:

Terdapat refund yang dilakukan Direktorat PKN pada tahun 2019 sesuai dengan WPR Nomor AA 026622 tanggal 23
Desember 2019 sebesar Rp5.043.409.588,34, namun tanggal valuta yang termuat pada NoD berada pada tahun 2020,
sehingga mengurangi nilai utang pada tahun 2020.
7. Terdapat pinjaman dengan nomor register 1GNMNYFA pada Kemen PUPR dan NOD tahun 2018 dengan nomor
01047034.0/C001 tanggal valuta 27 Juli 2018 dengan nilai EUR670.217,84 atau ekuivalen Rp11.357.980.669,13
yang belum SP3 sampai dengan 31 Maret 2020. Hal tersebut dikarenakan terdapat satker Tanggap Darurat
Permukiman Pusat dilikuidasi dan revisi DIPA selanjutnya ditangani oleh satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman.

Pengelolaan Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa

1. Kebijakan TKDD TA 2020 Terkait Pandemi COVID -19 diluar Skema PC-PEN – Dana Transfer Khusus
Pada tahun 2020, Kebijakan DAK Fisik dan DAK Nonfisik mengalami perubahan yang cukup dinamis, baik dari sisi
kebijakan, pagu alokasi maupun dari sisi pelaksanaan/pengelolaan. Hal ini dilakukan terutama untuk merespon
mewabahnya pandemi COVID-19 yang membutuhkan penanganan secara cepat, baik untuk melakukan pencegahan dan
penanggulangan pandemi COVID-19, maupun dalam menghadapi dan mengantisipasi dampak buruk pandemi COVID-19
terhadap sektor ekonomi, kesehatan, dan sektor penting lainnya.
Berdasarkan Perpres Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN T.A. 2020, pagu DAK Fisik ditetapkan sebesar
Rp72,25 triliun dan DAK Nonfisik sebesar Rp130 triliun. Namun demikian, seiring perjalanan waktu untuk merespon
penanganan pandemi COVID-19, maka dilakukan perubahan kebijakan maupun pagu alokasi.
Beberapa kebijakan yang dikeluarkan secara cepat dan terukur oleh Pemerintah dalam merespon pandemi COVID-19,
antara lain adalah dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 6/KM.7/2020 tanggal 14 Maret 2020
tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Dana BOK Kesehatan dalam rangka Pencegahan dan/atau
Penanganan COVID-19.

Catatan atas Laporan Keuangan 175


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Secara umum, kebijakan ini mengatur penambahan menu kegiatan untuk pencegahan dan/atau penanganan COVID-19.
Selain itu, kebijakan ini juga mengatur relaksasi persyaratan dan percepatan penyaluran pada menu kegiatan untuk
pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 tersebut.
Keputusan Menteri Keuangan tersebut juga memberikan akselerasi penyaluran Dana BOK, dimana penyaluran Dana BOK
tahap I tahun 2020 dilaksanakan ke pemerintah daerah tanpa mempersyaratkan penyampaian laporan realisasi Dana
BOK tahun anggaran yang lalu, serta penyaluran dilaksanakan dengan tidak memperhitungkan besaran sisa Dana BOK
di RKUD. Hal ini diharapkan dapat menjamin adanya dukungan pendanaan yang memadai bagi pemerintah daerah untuk
menjalankan operasional fasilitas kesehatan dalam rangka pencegahan dan/atau penanganan COVID -19. Kebijakan
relaksasi penyaluran Dana BOK untuk tahap I tahun 2020 terealisasi sebesar Rp4.458 miliar.
Kebijakan akselerasi penyaluran DAK Fisik dan Dana BOK juga diikuti dengan penyesuaian arah kebijakan penggunaan
Dana DAK Bidang Kesehatan. Sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.01.07/Menkes/215/2020 tentang Pemanfaatan DAK Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/atau Penanganan
COVID -19 T.A. 2020, perluasan penggunaan DAK Fisik Bidang Kesehatan meliputi Pembangunan/Rehab Ruang Isolasi
Tekanan/Non Tekanan Negatif, Mobile X-Ray, Ventilator dan Syringe/Infusion/Suction Pump/lainnya di 3 (tiga) Subbidang
DAK Fisik Bidang Kesehatan dengan realisasi refocusing sebesar Rp768,9 miliar. Adapun perluasan penggunaan dana
DAK Nonfisik Bidang Kesehatan meliputi:
1. Dana BOK Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas dapat digunakan untuk kegiatan surveilans COVID-19; dan
2. Dana BOK Provinsi, Kab/Kota dapat digunakan untuk pengambilan dan/atau pengiriman rujukan pengujian spesimen
COVID-19 ke laboraturium.
Dalam rangka dukungan terhadap pencegahan dan/atau penanganan COVID -19, pemerintah juga mengoptimalkan
penggunaan dan pemanfaatan DAK Nonfisik lainnya melalui kebijakan perluasan pemanfaatan Dana BOKB T.A. 2020.
Melalui Keputusan Kepala BKKBN nomor: 84/KEP/B1/2020, dimungkinkan adanya pemberian Honorarium bagi Petugas
Lapangan KB (PLKB) Non ASN dalam rangka memberikan penyuluhan/komunikasi, informasi, dan edukasi terkait dengan
pencegahan dan/atau penanggulangan COVID-19 dengan menambah dan/atau merubah operasional Integrasi Program
Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga serta Program Pembangunan lainnya di Kampung KB pada kegiatan
lokakarya mini tingkat desa dan kecamatan di Kampung KB. Dengan dibukanya kesempatan untuk pemberian Honorarium
bagi PLKB non ASN ini, diharapkan pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pencegahan dan/atau
penanggulangan COVID-19 bisa semakin digiatkan terutama untuk lokus Kampung KB.
Selanjutnya, Kementerian Keuangan juga kemudian menerbitkan Surat Menteri Keuangan nomor: S-247/MK.07/2020
tanggal 27 Maret 2020 tentang Penghentian Proses Pengadaan Barang/Jasa Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik TA 2020
yang diberlakukan untuk bidang selain bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan. Penghentian dilakukan pada seluruh
jenis dan tahapan proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan, baik melalui Penyedia maupun Swakelola, baik kegiatan
konstruksi maupun kegiatan lainnya. Kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa diperlukan konsentrasi dan
pendanaan besar di bidang Kesehatan sehingga perlu dilakukan pengalihan dan refocusing belanja, serta adanya
penurunan ekonomi dan penerimaan negara akibat dampak COVID-19, sehingga perlu dilakukan penghematan pada
beberapa jenis belanja.
Dalam merespon kondisi perekonomian nasional atas COVID-19, Pemerintah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan.
Kebijakan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tersebut kemudian diikuti dengan penerbitan Perpres nomor 54 Tahun 2020
tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, dan PMK
Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 dalam rangka
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional, di mana terdapat penyesuaian pagu DAK Fisik menjadi sebesar Rp54,1 triliun yang terdiri dari:
1) Alokasi DAK Fisik per jenis/bidang/subbbidang sebesar Rp45,07 triliun sesuai dengan kebijakan penghentian proses
pengadaan barang/jasa DAK Fisik TA 2020 untuk selain Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan; dan 2) Cadangan

176 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

DAK Fisik sebesar Rp9,1 triliun yang diperuntukkan untuk mendanai kebutuhan mendesak, terutama untuk pencegahan,
penanganan, dan mengatasi dampak COVID-19. Perpres tersebut juga menetapkan penyesuaian pagu DAK Nonfisik
menjadi sebesar Rp129,2 triliun.
Di bulan Juni 2020, Pemerintah melakukan revisi atas Perpres nomor 54 Tahun 2020 dengan menerbitkan Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2020. Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan untuk menjaga kualitas
dan kesinambungan APBN T.A. 2020 dalam rangka pemenuhan kebutuhan penanganan pandemi COVID-19 dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan, perlu
melakukan penyesuaian kembali terhadap Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara TA 2020.
Di dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020, pagu alokasi DAK Fisik ditetapkan sebesar Rp53,7 triliun termasuk didalamnya
penetapan rincian alokasi penggunaan Cadangan DAK Fisik per provinsi/kabupaten/kota sebesar Rp8,55 triliun dan sisa
pagu Cadangan DAK Fisik yang masih belum dirinci sebesar Rp160,03 miliar. Cadangan DAK Fisik merupakan bagian
dari Program PEN 2020 di mana Cadangan DAK Fisik ditujukan untuk mendukung pemulihan perekonomian daerah
dengan memulihkan kembali sebagian kegiatan-kegiatan DAK Fisik selain Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan yang
sempat dihentikan sesuai kebijakan kebijakan penghentian proses pengadaan barang/jasa. Kegiatan-kegiatan yang
dipulihkan tersebut merupakan kegiatan yang melibatkan stakeholder lokal secara optimal, seperti penyedia/pengembang
lokal, menggunakan material lokal dan diupayakan banyak menyerap tenaga kerja lokal, serta selesai dalam waktu 5
(lima) bulan. Tata cara pengelolaan Cadangan DAK Fisik TA 2020 diatur dalam PMK Nomor 76/PMK.07/2020 tentang
Pengelolaan Cadangan DAK Fisik T.A. 2020. Sementara itu berdasarkan Perpres nomor 72 Tahun 2020 pagu alokasi
DAK Nonfisik tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar Rp129,2 triliun.
Dalam rangka mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai akibat dari pandemi COVID-19, pada T.A. 2020
Pemerintah juga melakukan kebijakan relaksasi percepatan penyaluran dan penggunaan TKDD. Salah satunya adalah
berupa pemberian relaksasi persyaratan dan tahapan penyaluran DAK Fisik dari semula dilakukan secara bertahap
menjadi dilakukan secara sekaligus sebesar nilai kontrak kegiatan. Kebijakan ini diatur dalam PMK Nomor
101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020
untuk Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Pengaturan dalam PMK tersebut juga meliputi kebijakan relaksasi penyaluran Dana DAK Nonfisik pada T.A. 2020, selain
Dana BOS, TPG PNSD, Tamsil PNSD, TKG PNSD, BLPS dan BOK Tambahan. Kebijakan relaksasi penyaluran tersebut
berupa pemberian relaksasi persyaratan, yakni penyaluran DAK Nonfisik dilakukan setelah pemerintah daerah
menyampaikan laporan tanpa mempersyaratkan persentase minimal penyerapan dana dan tanpa memperhitungkan sisa
dana yang ada di RKUD. Hal ini diharapkan dapat memberikan fiscal space bagi pemerintah daerah, untuk mendukung
operasionalisasi pelayanan publik tetap berjalan, dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Sampai dengan
akhir tahun 2020, kebijakan relaksasi tersebut berdampak pada penyaluran DAK Nonfisik tahap II, dari potensi
penyaluran pagu tahap II sebesar Rp11.206,1 miliar, realisasinya mencapai sebesar Rp11.153,9 miliar (99,53%).

2. Program Percepatan Pencegahan Stunting


Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting
Terintegrasi, terdapat 3 (tiga) jenis TKDD yang diamanatkan untuk mendukung pelaksanaan Kegiatan Intervensi
Pencegahan Stunting Terintegrasi, yaitu (1) Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, (2) Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dan (3) Dana Desa. Secara khusus untuk Tahun Anggaran 2020, akibat dampak pandemic COVID-19 juga berpengaruh
pada perubahan pagu alokasi cadangan DAK. Perubahan kebijakan pagu tersebut ada pada Perpres 72 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Dukungan DAK Fisik untuk pencegahan Stunting terdapat pada Bidang Kesehatan, Air Minum, dan Sanitasi, sementara
DAK Non Fisik melalui Bantuan Operasional Kesehatan, Bantuan Operasional Keluarga Berencana, dan Bantuan
Operasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Catatan atas Laporan Keuangan 177


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Program penanggulangan Stunting juga diwujudkan dengan konvergensi sumber-sumber pendanaan tersebut pada lokasi
prioritasnya. Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020, disebutkan bahwa terdapat 260 (dua ratus enam
puluh) provinsi/kabupaten/kota yang menjadi Lokus Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi, terdiri atas 100
(seratus) kabupaten/kota Lokus Prioritas Tahun 2018, 60 (enam puluh) kabupaten/kota Lokus Prioritas Tambahan Tahun
2019, dan 100 (seratus) kabupaten/kota lokus Prioritas tahun 2020.
DAK Fisik Tematik Penurunan Stunting
DAK Fisik berdasarkan PMK Nomor 61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting Terintegrasi terdiri atas DAK Fisik untuk
Bidang Kesehatan, Bidang Air Minum dan Bidang Sanitasi. Selaras dengan perubahan pagu DAK sesuai dengan Perpres
72 Tahun 2020, berikut gambaran umum atas penyaluran DAK Fisik Tematik Penurunan Stunting sebagai berikut:
dalam miliar rupiah
2020
No Bidang DAK Fisik TA 2020 Alokasi Sesuai Perpres
Jumlah Daerah Penyaluran %
72/2020
1 Kesehatan 461 557.48 473.13 84.87%
2 Sanitasi 149 526.01 501.88 95.41%
3 Air Minum 195 912.23 832.19 91.23%
TOTAL 1,995.72 1,807.20 90.55%
Sumber: Data Penyerapan DAK Fisik, DJPK 2020 (diolah) Status Per 20 Februari 2021

1. DAK Fisik Bidang Kesehatan


DAK Fisik Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah tertentu dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan kesehatan daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional. Terkait Stunting, DAK Bidang Kesehatan merupakan DAK Penugasan subbidang penguatan
intervensi Stunting yang diarahkan pada penyeleggaraan dan penyediaan Therapeutic Feeding Center (TFC),
penyediaan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita kurus, penyediaan alat Antropometri, dan penyediaan
obat gizi.
Tahun 2020, data penyaluran untuk DAK Fisik Kesehatan sudah mencapai 84,87% atau dari pagu Rp 557,48
Milyar telah tersalur Rp 473,13 Milyar dengan 461 daerah lokasi yang disalurkan.
2. DAK Fisik Bidang Sanitasi
DAK Fisik Bidang Sanitasi adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dalam rangka mendukung
terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju target TPB bidang sanitasi serta pemenuhan SPM air
limbah melalui dukungan Pemerintah Daerah dalam peningkatan cakupan layanan sanitasi. Pembangunan sanitasi
dilakukan dengan berdasarkan pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi
Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK).
Untuk Tahun 2020, data penyaluran untuk DAK Fisik Bidang Sanitasi yang mendukung penanganan Stunting telah
mencapai 95,41% atau dari pagu Rp 526,01 Milyar telah tersalur Rp 501,88 Milyar dengan 149 daerah lokasi
yang disalurkan.
3. DAK Fisik Bidang Air Minum
DAK Fisik Bidang Air Minum adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dalam rangka mewujudkan
pemenuhan 100% akses layanan air minum yang layak, aman, dan berkelanjutan sesuai target Sustainable
Development Goals (SDGs) atau TPB Goal ke 6.1.1 dan untuk mewujudkan pemenuhan SPM serta untuk mendukung
program prioritas nasional, dengan komitmen dan upaya pemerintah daerah.

178 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Untuk Tahun 2020, data penyaluran untuk DAK Fisik Bidang Air Minum yang mendukung penanganan Stunting
sudah mencapai 91,23% atau dari pagu Rp 912,23 Milyar telah tersalur Rp 832,19 Milyar dengan 195 daerah
lokasi yang disalurkan.

DAK Non Fisik


Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting
Terintegrasi, terdapat 3 (tiga) jenis TKDD yang diamanatkan untuk mendukung pelaksanaan Kegiatan Intervensi
Pencegahan Stunting Terintegrasi, yaitu (1) Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, (2) Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dan (3) Dana Desa. Secara khusus untuk Tahun Anggaran 2020, akibat dampak pandemic COVID-19 juga berpengaruh
pada perubahan pagu alokasi cadangan DAK. Perubahan kebijakan pagu tersebut ada pada Perpres 72 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Dukungan DAK Fisik untuk pencegahan Stunting terdapat pada Bidang Kesehatan, Air Minum, dan Sanitasi, sementara
DAK Non Fisik melalui Bantuan Operasional Kesehatan, Bantuan Operasional Keluarga Berencana, dan Bantuan
Operasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Terkait dengan DAK Nonfisik terdiri dari Dana BOK, BOKB, dan BOP PAUD. Secara umum total penyaluran untuk ketiga
DAK Nonfisik terkait Stunting adalah sebesar Rp2.701,59 miliar atau 99,99% dari alokasinya. Gambaran tentang
alokasi dan realisasi DAK Nonfisik TA 2020 dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
dalam miliar rupiah
Bidang DAK Non Fisik Jumlah %Penyerapan/
No Alokasi Penyaluran %Salur Penyerapan
TA 2020 Daerah Alokasi
1 Stunting-BOKB 258 56.10 55.88 99.61% 44,16 78.72%
2 Stunting-BOK 259 195.00 193.88 99.42% 120,04 61,56%
3 BOP PAUD 259 2,450.49 2,452.17 100.07% 1.378,24 56,244%
Total 2,701.59 2,701.15 99.99% 1.542,44 57,09%

Sumber: Data Penyerapan DAK Non Fisik, DJPK 2021 (diolah)


1. DAK Non Fisik Stunting -BOKB
DAK Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) adalah dana bantuan operasional KB yang bersifat non fisik
berupa biaya operasional Balai Penyuluhan KB dan bantuan biaya pendistribusian alat dan obat kontrasepsi dari
gudang kabupaten/kota ke fasilitas kesehatan. BOKB dimaksudkan untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas
pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga untuk mendukung tercapainya Angka Fertilitas Total
(Total Fertility Rate/TFR) sebesar 2,1 pada akhir tahun 2024 secara nasional.
Sampai akhir 2020, sudah tersalurkan sebesar Rp55,88 miliar atau 99,61% alokasi anggaran ke Kabupaten/Kota
untuk DAK Non Fisik Stunting-BOKB dan penyerapan per 28 April 2021 yakni 78,72%.
2. DAK Non Fisik Stunting-BOK
DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan upaya pemerintah pusat dalam membantu
pemerintah daerah untuk mencapai target nasional di bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab daerah. BOK
adalah bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dan
jaringannya serta Usaha Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) dalam rangka melaksanakan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif sesuai SPM menuju target SDGs atau TPB.
Kegiatan yang didanai BOK meliputi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu (1) upaya kesehatan, (2) penyelenggaraan
manajemen kesehatan, serta (3) upaya pendukung/penunjang untuk keberhasilannya. Upaya kesehatan wajib yang
dibiayai BOK diantaranya upaya kesehatan promotif dan preventif yang meliputi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),

Catatan atas Laporan Keuangan 179


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

imunisasi, perbaikan gizi, promosi kesehatan, pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan dan upaya kesehatan
lainnya. Terkait kegiatan penunjang, BOK juga bisa membiayai kegiatan diantaranya meliputi kegiatan Poskesdes
dan Posyandu, pengelolaan administrasi BOK, rapat koordinasi lintas sektor, pendampingan musyawarah
masyarakat desa, orientasi kader kesehatan, penyuluhan kesehatan dan studi banding antar Puskesmas.
Tahun 2020, penyaluran BOK sudah mencapai Rp193,88 miliar atau 99,42% dari alokasinya, artinya hampir
seluruh daerah sudah mendapatkan penyaluran BOK Stunting dan realisasi penyerapan 61,56%.
3. DAK Non Fisik Stunting -BOPAUD
DAK Non Fisik Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (BOPAUD) adalah program pemerintah untuk
membantu penyediaan pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan anak usia dini yang
diberikan kepada satuan pendidikan anak usia dini dan satuan pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan anak usia dini untuk mendukung kegiatan operasional pendidikan.
Untuk BOP PAUD, penyaluran pada TA 2020 telah mencapai 100%. Dari total alokasi BOP Paud kepada 259 daerah
penerima program percepatan pencegahan Stunting, pemerintah juga memobilisasi sumber pendanaan melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,4T, sebanyak Rp1.378,24M (56,24%) digunakan untuk kegiatan pendukung
pembelajaran PAUD yang memuat submenu kegiatan pemberian makanan sehat kepada peserta didik PAUD, dimana
tidak ada alokasi untuk Stunting pada BOP PAUD serta pemberian makan sehat bagi peserta didik tergabung ke
beberapa subkompenen lainnya di pelaporan Kegiatan Pendukung Pembelajaran (sesuai dengan petunjuk teknis
penggunaan dari Kemendikbud).

3. Pelaksanaan Rekonsiliasi Sisa Dana Desa


Pada tahun anggaran 2020 telah diatur pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi Sisa Dana Desa pada RKUD dan RKD tahun
2015 s.d 2019. Kegiatan tersebut diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tentang
Pengelolaan Dana Desa sebagaimana diubah terakhir melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2020.
Berdasarkan monitoring pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi Sisa Dana Desa per 21 April 2021, dari 434 Pemda yang
mendapatkan penyaluran Dana Desa sebanyak 378 Pemda telah selesai melakukan rekonsiliasi dan diverifikasi KPPN
dan sebanyak 56 Pemda belum selesai melakukan rekonsiliasi. Proses rekonsiliasi akan berlangsung sampai dengan 28
Mei 2021.

180 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SAL


C.1.PENJELASAN UMUM LAPORAN PERUBAHAN SAL
Ringkasan Laporan Perubahan SAL selama periode sampai dengan 31 Desember 2020
adalah sebagai berikut.
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646
Penggunaan SAL (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
Saldo Anggaran Lebih (SAL) setelah
142.058.374.791.778 160.241.715.684.646
Penggunaan SAL
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
(SiLPA/SiKPA)
Penyesuaian Pembukuan (25.425.421.216) (1.666.230.746.416)
Penyesuaian Lain-lain 490.055.695.596 725.105.589.691
Total Penyesuaian 464.630.274.380 (941.125.156.725)
Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir 388.119.081.331.126 212.698.374.791.778

C.2.PENJELASAN PER POS LAPORAN PERUBAHAN SAL

C.2.1. Saldo Anggaran Lebih Awal

Saldo Anggaran lebih Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari Akumulasi
Awal per SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan ditambah/dikurangi
1 Januari 2020 penyesuaian lain yang diperkenankan. Saldo Anggaran Lebih awal per 1 Januari 2020
adalah sebesar Rp212.698.374.791.778 yang merupakan Saldo Anggaran Lebih Fisik
per 31 Desember 2019. Saldo Anggaran Lebih Fisik meliputi Kas BUN, Kas di KPPN, Kas
di Bendahara Pengeluaran, Kas pada BLU yang sudah disahkan dan Kas Hibah di
Kementerian Negara/Lembaga yang sudah disahkan setelah memperhitungkan Utang
PFK, Utang Kepada Pihak Ketiga, dan penyesuaian karena selisih transaksi Kiriman Uang
dan selisih transaksi Rekening Khusus pada tahun 2019. Rincian Saldo Anggaran Lebih
Awal adalah sebagai berikut:
Uraian 1 Januari 2020 1 Januari 2019
Saldo Anggaran Lebih Awal
Kas BUN 151.409.014.474.516 114.834.181.946.110
Kas di KPPN 2.891.119.214.103 5.127.777.217.073
Kas di Bendahara Pengeluaran 234.188.766.627 285.150.273.469
Kas pada BLU yang sudah disahkan 56.554.199.281.529 55.010.642.052.353
Kas Hibah Langsung K/L yg telah Disahkan 1.634.561.936.239 726.888.630.744
Saldo Anggaral Lebih Awal sebelum
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL 212.723.083.673.014 175.984.640.119.749
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Pengurang
( 12.345.086.135) (277.316.178.796)
Fisik SAL
Utang kepada Pihak Ketiga Pengurang Fisik SAL ( 22.102.871) (485.172.315)
Selisih Kiriman Uang 52.495.332 (330.588.756.176)
Pendapatan Hibah dalam Rekening Khusus
(12.394.187.562) (134.534.327.816)
Ditangguhkan
Total Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL (24.708.881.236) (742.924.435.103)
Saldo Anggaran Lebih Awal 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646

Rincian Saldo Anggaran Lebih Awal Per 1 Januari 2020 dan 1 Januari 2019

Catatan Atas Laporan Keuangan 181


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

C.2.2. Penyesuaian SAL Awal


Penyesuaian SAL Penyesuaian SAL Awal adalah penyesuaian atas saldo awal SAL, yang terdiri dari
Awal sampai
pendapatan dalam rekening khusus yang ditangguhkan, uang muka belanja pegawai
dengan
(prepayment), dan pengembalian escrow PNBP. Tidak terdapat Penyesuaian SAL Awal
31 Desember 2020
selama periode yang berakhir 31 Desember 2020.

C.2.3. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang APBN TA 2020, pasal 23
Penggunaan SAL ayat (1) disebutkan bahwa dalam hal anggaran diperkirakan defisit melampaui target
sebagai Penerimaan yang ditetapkan dalam APBN, Pemerintah dapat menggunakan dana SAL, penarikan
Pembiayaan Pinjaman Tunai, penerbitan SBN, dan/atau pemanfaatan saldo kas BLU sebagai
sampai dengan tambahan pembiayaan. Kemudian pada Pasal 39 UU Nomor 15 Tahun 2017 dinyatakan
31 Desember 2020 bahwa Pemerintah dengan persetujuan DPR dapat menggunakan SAL untuk menutup
kekurangan pembiayaan APBN, dengan terlebih dahulu memperhitungkan ketersediaan
SAL untuk kebutuhan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan dan awal
tahun anggaran berikutnya. Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun
berjalan selama periode yang berakhir 31 Desember 2020 sebesar
Rp70.640.000.000.000.

C.2.4. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

SiLPA/SiKPA sampai SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan dan belanja, serta
dengan 31 penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN selama satu periode pelaporan.
Desember 2020 Nilai SiLPA/SiKPA tersebut tercermin pada akumulasi Arus Kas Bersih Aktivitas Operasi,
Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan pada LAK.
SiLPA pada Tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp245.596.076.264.968 dan Rp53.397.784.263.857. SiLPA Tahun 2020 mengalami
kenaikan sebesar Rp192.198.292.001.111 atau naik 359,94 persen dari Tahun 2019.
Kenaikan SiLPA tersebut tergambar pada kenaikan Arus Kas Bersih Tahun 2020 dari
Aktivitas Pendanaan sebesar Rp849.505.858.006.570 walaupun terdapat penurunan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi dan Aktivitas Investasi masing-masing sebesar
Rp585.901.809.364.514 dan Rp71.405.756.640.949 jika dibandingkan dengan Arus Kas
Bersih pada Tahun 2019.
Adapun rincian SiLPA adalah sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (297.334.891.678.470) (225.929.135.037.521)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1.299.991.054.425.414 450.485.196.418.840
SiLPA/(SiKPA) 245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
Rincian SILPA TA 2020 dan TA 2019

182 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pada tahun 2020, Pemerintah membuka Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid-19
dan PEN Public Goods (510000287980) dan Rekening Khusus Penanganan Pandemi
Covid-19 dan PEN Non Public Goods (510000288980) di Bank Indonesia. Rekening
tersebut digunakan untuk menampung dan mengelola hasil penerbitan SBN untuk
pemenuhan kebutuhan pembiayaan Public Goods dan Non Public Goods dalam rangka
penanganan dampak pandemi Covid-19 dan PEN. Per 31 Desember 2020, terdapat SiLPA
earmark Public Goods sebesar 53.075.668.740.190 dan Non Public Goods sebesar
4.040.662.132.888. Nilai SiLPA earmark direncanakan untuk digunakan dalam program
PC PEN pada tahun 2021.
Terdapat nilai sebesar Rp66.750.000.000.000 pada SiLPA yang merupakan saldo
penempatan dana pada Bank Umum Mitra baik di pusat maupun daerah dalam bentuk
manajemen kas Pemerintah. Penempatan dana pada Bank Umum Mitra merupakan salah
satu langkah Pemerintah untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui
bantuan likuiditas pada sektor perbankan.

C.2.5. Penyesuaian Pembukuan

Penyesuaian Penyesuaian Pembukuan pada Tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar
Pembukuan sampai minus Rp25.425.421.216 dan minus Rp1.666.230.746.416 . Penyesuaian Pembukuan
dengan Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp1.640.805.325.200 atau naik 98,47 persen
31 Desember 2020 dari Tahun 2019.
Penyesuaian Pembukuan merupakan penyesuaian/koreksi tahun berjalan akibat koreksi
SiLPA dan selisih kurs (unrealized), koreksi kas dan koreksi utang yang berpengaruh
terhadap perhitungan SAL.
Adapun rincian Penyesuaian Pembukuan adalah sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Koreksi SiLPA 447.536.410.409 ( 1.337.580.362.637)
Selisih Kurs Kas BUN (Unrealized) (227.575.834.013) (69.218.984.057)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BUN (211.693.471.353) (168.278.530.526)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas KPPN - -
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas Hibah ( 7.551.767.998) (9.921.980.606)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BLU (50.865.145.620) (62.087.570.751)
Koreksi Utang PFK (2) (121.911.422)
Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) (8.084.795) (55.874.460)
Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran (BUN) 24.732.472.156 (18.965.531.957)
Pembulatan - -
Jumlah Penyesuaian Pembukuan (25.425.421.216) (1.666.230.746.416)

Rincian Penyesuaian Pembukuan TA 2020 dan TA 2019

Catatan Atas Laporan Keuangan 183


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penjelasan Akumulasi Koreksi Pembukuan sebesar minus Rp25.425.421.216 terdiri


dari:
1. Koreksi SILPA sebesar Rp447.536.410.409 terdiri dari pengembalian atas
pendapatan tahun anggaran yang lalu sebesar minus Rp165.007.135.154 serta
penyesuaian selisih kurs yang dihasilkan dari transaksi kiriman uang atau
pemindahbukuan antar rekening milik BUN yang menggunakan akun SiLPA (311211)
sebesar Rp612.543.545.563. Pengembalian atas pendapatan TAYL terdiri dari
transaksi pengembalian pendapatan TAYL dengan beban SiLPA (311212) melalui
penerbitan SPM PP sebesar minus Rp158.272.894.029 dan transaksi penerbitan
SP3HL dengan akun 311911 atas pengembalian Hibah sebesar minus
Rp6.734.241.125.
2. Penyesuaian Selisih Kurs Belum Terealisasi (Unrealized) sebesar minus
Rp227.575.834.013 merupakan penyesuaian yang berasal dari perhitungan
keuntungan selisih kurs sebesar Rp66.576.019.441 dan kerugian selisih kurs sebesar
Rp294.151.853.454 yang belum terealisasi pada Kas di Rekening Valas yang dikelola
oleh BUN.
3. Koreksi Kas BUN sebesar minus Rp211.693.471.354 merupakan pengeluaran kas
dari Rekening Khusus dalam rangka pengembalian (refund) penerimaan Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri TAYL yang menurut Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-
35/PB/2017 tentang Perlakuan Akuntansi Terkait Pencatatan Pengembalian Dana
Kepada Pemberi Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri tidak dicatat sebagai
pengeluaran pembiayaan melainkan sebagai koreksi kas.
4. Koreksi Kas Hibah sebesar minus Rp7.551.767.998 merupakan koreksi atas saldo
hibah yang sudah disahkan pada tahun 2019 di Kuasa BUN (KPPN). Koreksi atas
saldo Kas Hibah ini dikarenakan adanya pengesahan hibah TAYL dengan nilai neto
sebesar minus Rp4.366.018.094, penyesuaian selisih kurs Kas Hibah Valas sebesar
minus Rp1.963.214.199, dan koreksi pencatatan lainnya sebesar minus
Rp1.222.535.705.
Rincian koreksi Kas Hibah pada tahun 2020 terdapat pada KPPN sebagai berikut:
No. KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Surabaya I (031) (87.929.778)
2 KPPN Banjarmasin (045) (99.682.020)
3 KPPN Manado (049) (35.792.338)
4 KPPN Manokwari (065) (984.572.000)
5 KPPN Jakarta III (088) (4.064.724.267)
6 KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah (140) (288.353.396)
7 KPPN Curup (146) (27.500.000)
8 KPPN Jakarta VI (175) (1.963.214.199)
Jumlah Koreksi Kas Hibah (7.551.767.998)
Rincian Koreksi Kas Hibah TA 2020

184 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

5. Koreksi Kas BLU sebesar minus Rp50.865.145.620 merupakan koreksi atas saldo
Kas BLU yang sudah disahkan yang dilakukan oleh Kuasa BUN (KPPN) karena adanya
perekaman saldo awal BLU baru pada tahun 2020 sebesar Rp93.448.550.028,
koreksi pencatatan Kas BLU pada Universitas Negeri Malang akibat pemindahan sisa
dana SNMPTN-SBMPTN tahun 2019 yang belum dicatat sebesar minus
Rp70.432.626.825, koreksi reklasifikasi pencatatan Kas BLU menjadi Piutang BLU
dan Konstruksi Dalam Pengerjaan pada UIN Sumatera Utara sesuai rekomendasi BPK
sebesar minus Rp74.332.677.600, dan koreksi pencatatan lainnya sebesar
Rp451.608.777
Rincian koreksi Kas BLU pada tahun 2020 terdapat pada KPPN sebagai berikut:
No. KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Banda Aceh (001) 8.490.697.140
2 KPPN Jakarta II (019) 1.054.958.530.721
3 KPPN Bandung I (022) 1
4 KPPN Bogor (023) 1.072.289.448
5 KPPN Yogyakarta (030) (2.711.792.764)
6 KPPN Malang (032) (70.432.626.825)
7 KPPN Kupang (039) (230.821.103)
8 KPPN Ternate (062) 9.670.295.858
9 KPPN Jayapura (063) 5.688.598.709
10 KPPN Medan II (123) (74.332.677.600)
11 KPPN Surabaya II (135) (442.605.538)
12 KPPN Blitar (150) 68.526.668.873
13 KPPN Jakarta VII (182) (1.051.121.702.540)
Jumlah Koreksi Kas BLU (50.865.145.620)
Rincian Koreksi Kas BLU TA 2020

6. Koreksi Utang PFK sebesar minus Rp2 merupakan pembulatan pada SPAN.

7. Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) sebesar minus Rp8.084.795 merupakan
koreksi terhadap saldo Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) akibat adanya penyesuaian
selisih kurs pada Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) dalam valuta asing. Rincian
koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) yang dilakukan pada tahun 2020 dapat
dirinci sebagai berikut:
No. KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Jakarta II (019) 199.621
2 KPPN Khusus Pinjaman Dan Hibah (140) (9.603.990)
3 Direktorat Pengelolaan Kas Negara (999) 1.319.574
Jumlah Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (8.084.795)
Rincian Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) TA 2020

8. Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp24.732.472.156 merupakan


penyesuaian terhadap saldo-saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja
Kementerian Negara/Lembaga yang dilakukan oleh Kuasa BUN (KPPN), sebagai
akibat dari reklasifikasi akun Kas di Bendahara Pengeluaran pada Kementerian
Negara/Lembaga, penyesuaian selisih kurs Kas di Bendahara Pengeluaran dalam

Catatan Atas Laporan Keuangan 185


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Valas, maupun koreksi akuntansi/pembukuan lainnya.


Rincian koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran pada tahun 2020 terdapat pada KPPN
sebagai berikut:
No. KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Jakarta I (018) 24.106.791.060
2 KPPN Jakarta II (019) 44.491.597
3 KPPN Samarinda (046) (8.422.407)
4 KPPN Ambon (061) (367.763.821)
5 KPPN Jakarta III (088) (1.452.119.577)
6 KPPN Jakarta IV (133) 1.425.820.325
7 KPPN Jakarta V (139) 525.682.113
8 KPPN Jakarta VI (175) 425.990.416
9 KPPN Jakarta VII (182) 32.002.450
Jumlah Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran 24.732.472.156
Rincian Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2020

C.2.6. Penyesuaian Lain-lain (Penyesuaian Perhitungan Catatan SAL)

Penyesuaian Lain-lain Penyesuaian Lain-lain pada Tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar
sampai dengan 31 Rp490.055.695.596 dan Rp725.105.589.691. Penyesuaian Lain-lain Tahun 2020
Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp235.049.894.095 atau turun 32,42 persen dari Tahun
2019.
Penyesuaian lain-lain merupakan penyesuaian terhadap perhitungan catatan SAL yang
dilakukan sebagai hasil rekonsiliasi antara catatan SAL dengan fisik SAL pada akhir
periode pelaporan. Adapun rincian Penyesuaian Lain-lain adalah sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Penyesuaian Transaksi Kas Transitoris - -
Penyesuaian Transaksi RPL 481.201.524.869 211.994.966.699
Penyesuaian Transaksi Rekening Escrow (3.487.521.503) 47.987.539.000
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL TAYL yg 12.341.692.230 465.123.083.992
Perlu Dibalik pada Tahun Berjalan
Pembulatan - -
Jumlah Penyesuaian Lain-Lain 490.055.695.596 725.105.589.691
(Penyesuaian Perhitungan Catatan SAL)
Rincian Penyesuaian Lain-lain TA 2020 dan TA 2019

1. Penyesuaian Perhitungan Catatan SAL terkait dengan transaksi Rekening Pemerintah


Lainnya (RPL), Rekening Escrow, dan Kas Transitoris merupakan penyesuaian catatan
SAL yang harus dilakukan dalam rangka menyajikan nilai catatan SAL yang sesuai
dengan fisik SAL. RPL, Rekening Escrow, dan Kas Transitoris bukan merupakan
bagian fisik SAL, namun pada nilai catatan SAL (yang merupakan akumulasi SiLPA
tahun lalu ditambah dengan SiLPA tahun berjalan) masih terpengaruh oleh transaksi-
transaksi dari aktivitas rekening tersebut. Penyesuaian Transaksi RPL sebesar
Rp481.201.524.869 dan Penyesuaian Transaksi Rekening Escrow sebesar minus

186 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp3.487.521.503 merupakan nilai total transaksi yang memengaruhi Catatan SAL


tahun berjalan yang berasal dari aktivitas transaksi rekening non-SAL tersebut.
Dengan demikian, nilai-nilai ini harus disesuaikan terhadap catatan SAL sehingga
tersaji nilai SAL yang sesungguhnya.
2. Penyesuaian Perhitungan Catatan SAL sebesar Rp12.341.692.230 merupakan
perhitungan penyesuaian Fisik SAL TAYL yg perlu dibalik pada tahun berjalan.
Penyesuaian ini harus dilakukan pada tahun berjalan untuk menghindari adanya
pencatatan/perhitungan ganda pada Catatan SAL, dengan rincian sebagai berikut:
Uraian TA 2020
Selisih Kiriman Uang TAYL (52.495.332)
Pendapatan Hibah Dalam Rekening Khusus Ditangguhkan TAYL 12.394.187.562
Pembulatan -
Jumlah Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL TAYL yang Perlu 12.341.692.230
Dibalik pada Tahun Berjalan

Rincian perhitungan Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut :
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal SAL 212.698.374.791.778 175.241.715.684.646
Koreksi Saldo Awal SAL - -
Penggunaan SAL sebagai Pembiayaan TAB (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000)
SAL Awal setelah Penggunaan SAL & Koreksi Saldo 142.058.374.791.778 160.241.715.684.646
Awal
SiLPA (SiKPA) Tahun Berjalan 245.596.076.264.968 53.397.784.263.857
SAL Akhir sebelum Penyesuaian SAL: 387.654.451.056.746 213.639.499.948.503
Penyesuaian Pembukuan:
Koreksi SiLPA 447.536.410.409 (1.337.580.362.637)
Selisih Kurs Kas di BUN (Unrelized) (227.575.834.013) (69.218.984.057)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BUN (211.693.471.353) (168.278.530.526)

Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas KPPN - -


Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas Hibah (7.551.767.998) (9.921.980.606)
Akumulasi Koreksi Pembukuan-Koreksi Kas BLU (50.865.145.620) (62.087.570.751)
Pembulatan - -
Koreksi Utang PFK (2) (121.911.422)
Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) (8.084.795) (55.874.460)
Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran (BUN) 24.732.472.156 (18.965.531.957)
Total Penyesuaian Pembukuan (25.425.421.216) (1.666.230.746.416)
Penyesuaian Catatan SAL
Penyesuaian Transaksi Kas Transitoris - -
Penyesuaian Transaksi RPL 481.201.524.869 211.994.966.699
Penyesuaian Transaksi Rek. Escrow (3.487.521.503) 47.987.539.000
Penyesuaian Terkait Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) -
di Rek. RPL
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL TAYLyang 12.341.692.230 465.123.083.992
Perlu dibalik pada tahun berjalan
Pembulatan - -
Total Penyesuaian Catatan SAL 490.055.695.596 725.105.589.691
Saldo Akhir SAL 388.119.081.331.126 212.698.374.791.778
SALDO AKHIR CATATAN SAL 388.119.081.331.126 212.698.379.791.778

Rincian Perhitungan Sisa Anggaran Lebih TA 2020 dan TA 2019

Catatan Atas Laporan Keuangan 187


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian perhitungan dan penjelasan dari Penyesuaian Catatan SAL yang dilakukan per 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut
1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Utang PFK 5.709.145.435.339 3.991.926.175.494
Saldo Akhir Utang PFK 4.033.372.635.177 5.709.145.435.339
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (1.675.772.800.162) 1.717.219.259.845
Mutasi Transaksi PFK (1.675.465.318.005) 1.716.415.098.932
Invoice PFK (307.482.159) 682.249.491
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi (2) (121.911.422)
Penjelasan Selisih: (2) (121.911.422)
Merupakan pembulatan pada SPAN
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Transaksi PFK - -

Rincian Perhitungan dan Penjelasan Utang Perhitungan Fihak Ketiga TA 2020 dan TA 2019

2. Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN)


Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Utang Kepada Pihak Ketiga 118.429.956.817 197.868.217.285
Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga Akhir 403.356.201.213 118.429.956.817
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir 284.926.244.396 (79.438.260.468)
Mutasi Transaksi Utang kepada Pihak Ketiga 284.918.159.601 (79.494.134.928)
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi (8.084.795) (55.874.460)
Penjelasan Selisih: (8.084.795) (55.874.460)
Penyesuaian terhadap saldo Utang kepada Pihak Ketiga
(KPPN) akibat penyesuaian selisih kurs Utang kepada
Pihak Ketiga (KPPN) dalam Valas dan koreksi
akuntansi/pembukuan lainnya.
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Utang kepada - -
Pihak Ketiga (KPPN)

Rincian Perhitungan dan Penjelasan Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) TA 2020 dan TA 2019

3. Kas di Bendahara Pengeluaran


Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Kas di Bendahara Pengeluaran 234.188.766.627 285.150.273.469
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 731.061.274.902 234.188.766.627
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (496.872.508.275) 50.961.506.842
Mutasi Transaksi Kas di Bendahara Pengeluaran (472.140.036.119) 31.995.974.885
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi 24.732.472.156 (18.965.531.957)
Penjelasan Selisih :
Penyesuaian Selisih Kurs dan Penyesuaian lainnya atas
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran 24.732.472.156 (18.965.531.957)
(Jurnal Manual)
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Kas di
Bendahara Pengeluaran - -

Rincian Perhitungan dan Penjelasan Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2020 dan TA 2019

188 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4. Rekening Pemerintah Lainnya


Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Rekening Pemerintah Lainnya 2.816.585.443.070 5.654.556.669.254
Saldo Akhir Rekening Pemerintah Lainnya 2.482.672.653.380 2.816.585.443.070
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (333.912.789.690) (2.837.971.226.184)
Mutasi Transaksi Rekening Pemerintah Lainnya 147.288.735.179 (2.625.976.259.485)
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi 481.201.524.869 211.994.966.699
Penjelasan Selisih :
Penyesuaian unsur Selisih Kurs di Rekening Migas dan Panas
481.201.524.869 211.994.966.699
Bumi dan Penyesuaian unsur SiLPA pada Rekening BUN PIR SPH,
BUN UPP SPH, GLK-KUD
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Rekening Pemerintah
Lainnya - -

Rincian Perhitungan dan Penjelasan Rekening Pemerintah Lainnya TA 2020 dan TA 2019

5. Rekening Escrow
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Rekening Escrow 14.357.883.184.531 54.886.793.273.547
Saldo Akhir Rekening Escrow 57.769.594.900.865 14.357.883.184.531
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir 43.411.711.716.334 (40.528.910.089.016)
Mutasi Transaksi Rekening Escrow 43.408.224.194.831 (40.480.922.550.016)
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi (3.487.521.503) 47.987.539.000
Penjelasan Selisih :
Penyesuaian unsur Selisih Kurs di Rekening Escrow Dana
Cadangan Alutsista TNI AU dan Kemenhan serta Penyesuaian (3.487.521.503) 47.987.539.000
unsur SiLPA pada Rekening Escrow Menampung Pengembalian
Dana Talangan Dan Pencairan Asset BPR
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Rekening Escrow - -

Rincian Perhitungan dan Penjelasan Rekening Escrow TA 2020 dan TA 2019

6. Kas Transitoris
Uraian TA 2020 TA 2019
Saldo Awal Kas Transitoris - -
Saldo Akhir Kas Transitoris - -
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir - -
Mutasi Transaksi Kas Transitoris - -
Selisih Mutasi Saldo dan Mutasi Transaksi - -
Penjelasan Selisih :
- -
-
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Kas Kas
Transitoris - -

Rincian Perhitungan dan Penjelasan Kas Transitoris TA 2020 dan TA 2019

C.2.7. Saldo Anggaran Lebih Akhir


Saldo Anggaran Lebih Saldo Anggaran Lebih Akhir per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Akhir per 31 Rp388.119.081.331.126. Nilai saldo akhir SAL ini merupakan nilai yang telah sesuai
Desember 2020 antara perhitungan Catatan SAL dengan perhitungan Fisik SAL.

Catatan Atas Laporan Keuangan 189


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Adapun rincian Saldo Anggaran Lebih Akhir adalah sebagai berikut :


Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Saldo Anggaran Lebih Akhir
Kas BUN 198.514.075.299.703 151.409.014.474.516
Kas di KPPN 3.545.188.057.685 2.891.119.214.103
Kas di Bendahara Pengeluaran 731.061.274.902 234.188.766.627
Kas pada BLU yang sudah disahkan 57.688.418.512.516 56.554.199.281.529
Kas Hibah Langsung K/L yang telah
Disahkan 3.862.816.464.090 1.634.561.936.239
Total Saldo Anggaran Lebih Sebelum Penyesuaian
Perhitungan Fisik SAL 264.341.559.608.896 212.723.083.673.014
Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL
Dana di Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19
dan PEN 57.116.330.873.078 -
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Pengurang Fisik
(88.455.830.387) (12.345.086.135)
SAL
Utang kepada Pihak Ketiga Pengurang Fisik SAL (300.825.129) (22.102.871)
Penyesuaian Rekening Khusus -
Pendapatan Hibah dalam Rekening Khusus Ditangguhkan - (12.394.187.562)
Uang Muka Belanja Pegawai (Prepayment) - -
Penyetoran Dana Hibah Langsung Yang Disahkan - -
Pengembalian Escrow PNBP - -
Penyesuaian Selisih Kiriman Uang (52.495.332) 52.495.332
Penempatan Dana di Bank Umum 66.750.000.000.000 -
Total Penyesuaian Perhitungan Fisik SAL 123.777.521.722.230 (24.708.881.236)
Saldo Anggaran Lebih Akhir 388.119.081.331.126 212.698.374.791.778

Rincian Saldo Anggaran Lebih Akhir Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

Dengan demikian, terdapat kenaikan Saldo SAL pada Tahun 2020 sebesar
Rp175.420.706.539.348 atau 82,47 persen dari Saldo SAL Tahun 2019.

190 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

D.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM

Posisi Keuangan Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019


Secara Umum
Aset Lancar 383.340.658.999.380 261.891.624.349.426

Investasi Jangka Panjang 3.173.076.804.223.285 3.001.201.131.873.675

Aset Tetap 841.478.192.921 708.160.195.140

Aset lainnya 809.755.418.121.710 652.912.374.712.495

Jumlah Aset 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736

Kewajiban Jangka Pendek 639.662.849.413.628 641.492.378.075.022

Kewajiban Jangka Panjang 5.922.624.566.011.444 4.634.158.651.897.751

Jumlah Kewajiban 6.562.287.415.425.072 5.272.651.029.972.773

Jumlah Ekuitas (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 4.367.014.359.537.296 3.916.713.291.130.736

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
-1000

-2000

-3000

Aset Kewajiban Ekuitas

Catatan atas Laporan Keuangan 191


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2. PENJELASAN PER POS NERACA


D.2.1. ASET
D.2.1.1. ASET LANCAR
D.2.1.1.1. KAS DI REKENING PEMERINTAH DI BANK INDONESIA DAN BANK
UMUM DALAM RUPIAH

Kas di Rekening Jumlah Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum dalam Rupiah per
Pemerintah di Bank 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp165.359.616.060.407 dan
Indonesia dan Bank Rp135.363.107.144.280 atau mengalami kenaikan sebesar Rp29.996.508.916.127
Umum dalam Rupiah
(22.16%). Adapun secara umum perubahan saldo dalam rekening yang memiliki pengaruh
cukup signifikan terhadap kenaikan saldo kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia
dan Bank Umum dalam Rupiah adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan saldo pada pos kas di Rekening Kas Penempatan dalam Rupiah yang
menjadi rekening tujuan akhir dari transaksi penerimaan negara baik berupa
pendapatan negara maupun penerimaan pembiayaan.
2. Transaksi pindah buku dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Saldo
Anggaran Lebih dalam rangka pemindahan saldo SAL Likuid ke Rekening Saldo
Anggaran Lebih berdasarkan Berita Acara Perhitungan SAL Likuid dan SAL Non Likuid
2019 sesuai LKPP 2019 Audited senilai Rp46,9 triliun.
3. Transaksi pindah buku dari Rekening Rekening Kas Saldo Anggaran Lebih ke Rekening
Kas Umum Negara (RKUN) dalam rangka realisasi penggunaan dana SAL sebagai
instrumen pembiayaan dalam negeri sesuai dengan amanat UU Nomor 20 Tahun 2019
tentang APBN Tahun 2020 senilai Rp70,6 triliun.
4. Pembebanan rekening khusus SBSN dan Rekening Khusus PHLN di Bank Umum dalam
Rupiah yang mengurangi saldo audited tahun 2019 senilai Rp5,9 triliun.
5. Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat PKN melakukan jurnal penyesuaian
pada SPAN yang mengakibatkan bertambahnya saldo pada Rekening Kas Umum
Negara per 31 Desember 2020 sebesar Rp17.471.211.459.922, yang berasal dari:
a. Pemindahbukuan ke RKUN dalam rangka reimburse realisasi PG dan NPG
berdasarkan Berita Acara Perhitungan Rampung nomor BA-018/PB.3/2021 untuk
PG sebesar Rp16.242.360.386.209 dan NPG sebesar Rp283.047.126.112.
b. Adanya updating data realisasi belanja yang bersumber dari pembiayaan PC-PEN
dari Kementerian/Lembaga untuk Public Goods yang bertambah sebesar
Rp945.803.947.601, yang akan dibuatkan Berita Acara Perhitungan Rampung
untuk posisi Audited dan ditindaklanjuti dengan pemindahbukuan dana dari Rek
PG ke RKUN.
Jumlah Kas di Rekening Pemerintah tersebut merupakan saldo rekening pemerintah di BI
dan Bank Umum yang digunakan untuk menampung penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara, dengan rincian yang disajikan pada lampiran LD1a.

192 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.1.2. KAS DI REKENING PEMERINTAH DI BANK INDONESIA DALAM VALUTA


ASING
Kas di Rekening Saldo Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dalam Valuta Asing per 31 Desember
Pemerintah di Bank 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp33.154.459.239.296 dan
Indonesia dalam Rp16.045.907.330.236 atau mengalami kenaikan sebesar Rp17.108.551.909.060
Valuta Asing
(106.62%). Jumlah Kas di Rekening Pemerintah tersebut merupakan saldo rekening
pemerintah di BI yang digunakan untuk menampung penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara dalam valuta asing, dengan rincian yang disajikan pada
lampiran LD1b.
Adapun secara umum melihat rincian kenaikan/penurunan saldo di tiap-tiap rekening pada
pos Kas di Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum dalam valuta asing,
dapat disarikan bahwa penyumbang terbesar kenaikan saldo pos tersebut di Neraca
Tingkat Kuasa BUN Pusat dipengaruhi oleh peningkatan saldo pada Rekening Kas Umum
Negara Dalam Valuta EURO, Rekening Kas Penempatan Dalam Valuta USD dan Rekening
Kas Umum Negara Dalam Valuta Yen, dengan detil sebagai berikut:
1. Peningkatan saldo pada Rekening Kas Umum Negara Dalam Valuta EURO
(600502991980) sejumlah Rp8.446.463.083.948 dibandingkan dengan saldo akhir
tahun 2019 merupakan transaksi uang masuk yang berasal Pinjaman dari KFW Jerman
dengan nomor LOAN AGREEMENT 29931 dan 30061 dalam rangka disbursement.
2. Peningkatan saldo pada Rekening Kas Penempatan Dalam Valuta USD
(608001411980) sejumlah Rp7.677.230.212.356 dibandingkan dengan saldo akhir
tahun 2019 merupakan transaksi setoran MPN dalam Valuta USD.
3. Peningkatan saldo pada Rekening Kas Umum Negara Dalam Valuta Yen
(600502111980) sejumlah Rp1.120.631.133.172 dibandingkan dengan saldo akhir
tahun 2019 merupakan transaksi pinjaman dari JICA Jepang program Connectivity
Development Policy dengan nomor Loan Agreement INP-45 dan pemindahbukuan saldo
rekening tidak aktif sebagai tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK RI atas LKTBI
tahun 2018 sebagaimana Surat BI Nomor 22/227/DPPT/Srt/B tanggal 30 Desember
2020.
D.2.1.1.3. KAS DI REKENING PEMERINTAH LAINNYA

Kas di Rekening Jumlah Kas di Rekening Pemerintah Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Pemerintah Lainnya 2019 sebesar Rp2.885.728.029.464 dan Rp2.934.993.297.016 atau mengalami
penurunan sebesar Rp49.265.267.552 (1.68%) merupakan saldo Rekening Pemerintah
Lainnya yang ada di BI dan Bank Umum yang menampung rekening pemerintah selain
rekening penerimaan dan rekening pengeluaran pada lampiran LD2.

D.2.1.1.4. KAS DI REKENING KAS DI KPPN

Kas di Rekening Saldo Kas di Rekening Kas di KPPN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Kas di KPPN Rp3.545.188.057.685 dan Rp2.891.119.214.103 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp654.068.843.582 (22.62%) merupakan saldo rekening KPPN Khusus Penerimaan pada

Catatan atas Laporan Keuangan 193


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

bank umum yang ditunjuk selaku Bank/Pos Persepsi, rekening retur pengeluaran dalam
valuta asing pada KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah lingkup Kanwil DJPB Provinsi DKI
Jakarta serta Rekening SUBRKUN KPPN Khusus Penerimaan pada Bank Indonesia.
Rincian Saldo Kas di KPPN adalah sebagai berikut:
1. Saldo Rekening Retur Pengeluaran KPPN Khusus Jakarta VI Dalam Valuta YEN
(609009111980) sebesar Rp400.953.
2. Saldo Rekening SUBRKUN KPPN Khusus Penerimaan pada Bank Indonesia sebesar
Rp3.545.187.656.732.
Terdapat selisih pembukuan antara KPPN dengan rekening koran Bank/Pos Persepsi dan
Lembaga Persepsi Lainnya. Telah dilakukan penelusuran selsih saldo yang hasilnya
dituangkan dalam berita acara kegiatan penelusuran selisih saldo antara pembukuan KPPN
Khusus Penerimaan dengan transaksi rekening koran.
Rincian penjelasan selisih dapat dilihat pada lampiran LD3.

D.2.1.1.5. KAS DALAM TRANSITO

Kas Dalam Transito Saldo Kas Dalam Transito per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp0
dan Rp52.495.330 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Kas Dalam Transito karena selisih kiriman
0 52.495.332
uang
Pembulatan (2)

Total 0 52.495.330

D.2.1.1.6. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN


Kas di Bendahara Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Pengeluaran sebesar Rp731.061.274.902 dan Rp234.188.766.627 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp496.872.508.275 (212.17%) adalah total saldo yang dibukukan seluruh KPPN atas
saldo kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran
satuan kerja mitra kerja KPPN yang berasal dari Uang Persediaan (UP). Kas Bendahara
Pengeluaran tersebut merupakan Kas di Bendahara Pengeluaran menurut data KPPN yang
telah diverifikasi dengan data Kementerian Negara/Lembaga.
Kementerian yang memiliki kas di Bendahara Pengeluaran terbesar diantaranya:
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rp481.036.991.370.
2. Kementerian Luar Negeri Rp196.479.515.140.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp17.943.625.066.
4. Kementerian Perdagangan Rp8.904.250.259.
5. Kementerian Pertahanan Rp3.889.330.992.

194 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Daftar Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dapat dilihat pada lampiran LD4.

D.2.1.1.7. KAS LAINNYA PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Kas pada Jumlah Kas pada Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Kementerian 2019 sebesar Rp3.862.816.464.090 dan Rp1.634.561.936.239 atau mengalami
Negara/Lembaga kenaikan sebesar Rp2.228.254.527.851 (136,32%) merupakan kas yang dikuasai,
dikelola, dan dibawah tanggung jawab Kementerian Negara/Lembaga yang berasal dari
selisih antara pendapatan dan belanja Hibah Langsung yang diterima Kementerian
Negara/Lembaga dan telah disahkan ke KPPN sampai dengan 31 Desember 2020.
Rincian saldo Kas pada Kementerian Negara/Lembaga yang berasal dari hibah langsung
dapat dilihat di lampiran LD5.

D.2.1.1.8. KAS LAINNYA DAN SETARA KAS

Kas Lainnya dan Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Setara Kas sebesar Rp26.602.876.282 dan Rp55.958.989 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp26.546.917.293 (47.439,95%). Akun ini merupakan Kas Lainnya dan Setara Kas yang
berasal dari BA 999.00, BA 999.07 dan BA 999.08. Detil menurut BA BUN adalah sebagai
berikut:
(dalam Rupiah)
No BA BUN 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. 999.00 0 0
2. 999.07 26.595.671.282 55.958.989
3. 999.08 7.205.000 0
Total 26.602.876.282 55.958.989

Kas Lainnya dan Setara Kas pada BA 999.07 per 31 Desember 2020 sebesar
Rp26.595.671.282. Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas tersebut, Rp26.539.712.293
atau 47.427,08% lebih besar dari Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember
2019 sebesar Rp55.958.989. Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2020
merupakan pendapatan jasa giro yang belum disetor per tanggal 31 Desember 2020. Kas
Lainnya dan Setara Kas tersebut hanya terdapat pada:
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas pada Kementrian PUPR terdapat pada Subsidi
Perumahan sebesar Rp25.496.883.307 dengan rincian sebagai berikut:
a. Ditjen Pembiayaan Perumahan sebesar Rp7.160.455 dengan rincian sebagai
berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 195


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

31 31
No. Satker Bank DESEMBER DESEMBER
2020 2019
1 Ditjen Pembiayaan Bank Jateng Syariah No. 206.152 105.163
Perumahan 5031002339
2 Ditjen Pembiayaan Bank BPD Sumbar No. Rek. 783.387 863.286
Perumahan 21000101014484
3 Ditjen Pembiayaan Bank NTT 134.894 -
Perumahan No. Rek 01601010000134
4 Ditjen Pembiayaan Bank SULUT GO 134.397 -
Perumahan No. Rek 01601240000019
5 Ditjen Pembiayaan Bank Hana No. Rek - 46.904
Perumahan 110121800105211
6 Ditjen Pembiayaan Bank Riau Kepri 35.919 -
Perumahan No.Rek.1010300011
7 Ditjen Pembiayaan Bank Nagari Syariah 19.025 31.814
Perumahan No.Rek 71000106000110
8 Ditjen Pembiayaan Bank BPD sulselbar 809.607 843.141
Perumahan No.Rek.1300020000316955
9 Ditjen Pembiayaan Bank BPD SumselBabel Syariah 2.947 11.463
Perumahan No.Rek.801320004
10 Ditjen Pembiayaan Bank BPD Sumut No. 1.605.336 1.307.940
Perumahan 01060000081
11 Ditjen Pembiayaan Bank BTN Syariah - 48.551.683
Perumahan rek. 7121002393
12 Ditjen Pembiayaan Bank Artha Graha - 0
Perumahan Rek. 1000030689
13 Ditjen Pembiayaan Bank Sulawesi Tengah 117.525 66.621
Perumahan Rek. 0010103666778
14 Ditjen Pembiayaan Bank Mandiri 2.397.053 1.987.388
Perumahan Rek. 1260007322810
15 Ditjen Pembiayaan Bank BPD Kalbar 508.280 2.132.910
Perumahan Rek. 1000001844
16 Ditjen Pembiayaan Bank Kalsel 245.074 -
Perumahan Rek. 0010015000056
17 Ditjen Pembiayaan Bank Jatim Syariah 160.860 10.676
Perumahan Rek. 6101005441
Total 7.160.455 55.958.989

b. Sebesar Rp128.000.000 adalah saldo SBUM pada Bank BNI, yang merupakan
realisasi atas 2019 yang tidak disalurkan ke rekening debitur dan pada tanggal
24 April 2021 telah disetor ke rekening kas negara.
c. Sebesar Rp152.000.000 adalah saldo SBUM pada Bank Mandiri, yang
merupakan realisasi atas 2019 yang tidak disalurkan ke rekening debitur dan pada
tanggal 30 April 2021 telah disetor ke rekening kas negara.
d. Sebesar Rp14.880.010.000 adalah sisa dana SBUM pada rekening tampungan
Bank BTN yang akan dikembalikan ke kas negara pada tahun 2020. Sisa dana
tersebut merupakan realisasi SBUM tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya.
e. Sebesar Rp10.329.712.852 merupakan kelebihan perhitungan pembayaran
Subsidi Bunga Kredit Perumahan (SSB/SBUM) bulan Desember 2020 dan telah
disetorkan ke kas negara pada tanggal 23 , 26, dan 30 April 2021.

196 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Kementerian BUMN
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas pada Kementerian BUMN adalah sebesar
Rp1.098.787.975 dengan rincian:
a. Pengakuan atas pendapatan jasa giro (bersih) yang berasal dari rekening
penampungan dana subsidi yang belum tersalurkan ke debitur di rekening giro PT.
Pegadaian pada Bank Mandiri per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.018.636.175.
Pendapatan jasa giro (bersih) atas dana subsidi pada rekening giro PT Pegadaian
per 31 Maret 2021 sebesar Rp2.254.041.445. Jasa giro sebesar
Rp2.254.041.445 tersebut tersebut telah disetorkan ke kas negara tanggal 21
April 2021 dengan bukti NTPN No. 469C148VUIOTCKDU.
b. Pengakuan atas pendapatan jasa giro (bersih) atas dana subsidi yang tersimpan
di rekening penampungan/rekening giro PT PNM pada BNI nomor rekening
8889898140 per 31 Desember 2020 sebesar Rp80.151.800. Pendapatan jasa
giro (bersih) atas dana subsidi pada rekening giro PT PNM per 31 Maret 2021
sebesar Rp3.693.090.869. Jasa giro tersebut masih berada di rekening
penampungan dana subsidi pada PT PNM.

Saldo kas lainnya dan setara kas pada BA.999.08 per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp7.205.000 dan Rp0. Kas lainnya dan setara
kas merupakan sisa dana yang belum dikembalikan ke Kas Umum Negara pada posisi 31
Desember 2020 dari Program Kartu Prakerja sebesar Rp7.205.000.

D.2.1.1.9. KAS PADA BADAN LAYANAN UMUM


Kas pada BLU Jumlah Kas pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp57.688.418.512.516 dan Rp56.554.199.281.529 atau mengalami kenaikan
sebesar Rp1.134.219.230.987 (2.01%) terdiri dari Kas pada Badan Layanan Umum yang
telah disahkan oleh KPPN melalui SP2D Pengesahan atas Pendapatan dan Belanja
Operasional Badan Layanan Umum serta koreksi saldo awal kas pada Badan Layanan
Umum sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
Kementerian/Lembaga yang memiliki saldo kas pada Badan Layanan Umum terbesar
diantaranya Kementerian Keuangan Rp25.662.573.985.046, Kementerian Komunikasi
Dan Informatika Rp10.456.680.995.475, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Rp7.161.475.020.023, Kementerian Kesehatan Rp5.195.545.523.330, dan Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Rp1.827.610.615.858.
Rincian Saldo Kas pada Badan Layanan Umum dapat dilihat pada lampiran LD6

D.2.1.1.10. INVESTASI DALAM DEPOSITO


Investasi dalam deposito per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp66.750.000.000.000 dan Rp0. Saldo investasi dalam deposito pada neraca
menunjukkan nilai outstanding transaksi penempatan kas Pemerintah di bank umum mitra

Catatan atas Laporan Keuangan 197


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

atau instrumen penempatan uang negara lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk jangka waktu penempatan mulai 3 s/d 12 bulan.
Pada periode tahun 2020, tercatat saldo investasi dalam deposito pada neraca tingkat
Kuasa BUN Pusat adalah sebesar Rp66.750.000.000.000. Hal ini merupakan salah satu
langkah Pemerintah untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui
bantuan likuiditas kepada sektor perbankan dengan melakukan penempatan uang negara
pada bank umum mitra. Pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan menerbitkan PMK
Nomor 104/PMK.05/2020 tentang Penempatan Dana dalam rangka Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional. Penempatan uang negara pada bank umum mitra ini
diharapkan dapat membantu likuiditas perbankan sehingga perbankan dapat terus
menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor riil maupun UMKM, yang pada gilirannya
diharapkan dapat mengakselerasi laju percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Penempatan uang negara sejumlah Rp66.750.000.000.000 terbagi ke-28 bank Bank
Umum Mitra dengan detil sebagai berikut:
Nominal Tgl Tgl Jatuh
No Nama Bank Bunga
Penempatan Penempatan Tempo
1 BPD Jabar Banten 2.500.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
2 Bank DKI 2.000.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
3 BPD Jateng 2.000.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
4 BPD Sulutgo 1.000.000.000.000 13 Agt 2020 09-Feb-21 2,80%
5 BPD DIY 1.000.000.000.000 14 Agt 2020 10-Feb-21 2,80%
6 BPD Jatim 2.000.000.000.000 14 Agt 2020 10-Feb-21 2,80%
7 BPD Bali 700.000.000.000 14 Agt 2020 10-Feb-21 2,80%
8 Bank Mandiri 15.000.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
9 Bank BRI 15.000.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
10 Bank BNI 7.500.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
11 Bank BTN 10.000.000.000.000 25-Sep-20 13-Jan-21 2,84%
12 Bank Syariah Mandiri 1.000.000.000.000 30-Sep-20 30-Mar-21 2,84%
13 Bank BRI Syariah 1.000.000.000.000 30-Sep-20 30-Mar-21 2,84%
14 Bank BNI Syariah 1.000.000.000.000 30-Sep-20 30-Mar-21 2,84%
15 Bank Kalbar 500.000.000.000 2 Okt 2020 01-Apr-21 2,84%
16 Bank Sulselbar 1.000.000.000.000 2 Okt 2020 01-Apr-21 2,84%
17 Bank Sumut 1.000.000.000.000 9 Okt 2020 08-Apr-21 2,85%
18 Bank Jambi 300.000.000.000 9 Okt 2020 08-Apr-21 2,85%
19 BPD Aceh Syariah 300.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
20 BPD Sumatera Barat 250.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
21 BPD Bengkulu 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
22 BPD Sumselbabel 400.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
23 BPD Kalimantan Tengah 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
24 BPD Sulawesi Tengah 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
25 BPD Sulawesi Tenggara 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
26 BPD NTB 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
27 BPD NTT 100.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%
28 BPD Makuku dan Maluku Utara 200.000.000.000 7 Des 2020 7 Juni 2021 2,84%

198 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uang Muka dari D.2.1.1.11. UANG MUKA DARI REKENING KHUSUS


Rekening Khusus Jumlah Uang Muka Rekening BUN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp11.763.117.361 dan Rp5.455.736.715 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp6.307.380.646 (115.61%). Uang Muka dari Rekening Khusus merupakan bagian dari
kelompok akun uang muka rekening BUN yang digunakan untuk menampung pengeluaran-
pengeluaran Satker yang telah diterbitkan SP2D atas kegiatan tertentu yang sumber
dananya berasal dari Pinjaman dan Hibah dengan menggunakan mekanisme Rekening
Khusus (Reksus) yaitu rekening yang dibuka oleh Menteri Keuangan selaku BUN pada BI
atau Bank Umum untuk menampung dana pinjaman dan/atau hibah dan pada tanggal
pelaporan keuangan belum dibebankan pada Rekening Khusus berkenaan.
Rincian Saldo Uang Muka Rekening BUN dapat dilihat pada lampiran LD7.

D.2.1.1.12. BELANJA DIBAYAR DI MUKA (PREPAID)

Belanja Dibayar Di Jumlah Belanja Dibayar di Muka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Muka (Prepaid) Rp17.149.403.624 dan Rp416.666.684 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp16.732.736.940 (4.015,86%). Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih
harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari telah
dibayarkannya secara penuh belanja, dan membebani anggaran tahun anggaran berjalan
namun barang atau jasa belum diterima.
Perbandingan belanja dibayar di muka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
dapat dilihat pada tabel berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
015 Kementerian Keuangan - -
- MPP Prakerja 0 0
- Otoritas Jasa Keuangan 0 416.666.684
- SKK Migas 17.149.403.624 0
Total 17.149.403.624 416.666.684

Uang Muka Belanja D.2.1.1.13. UANG MUKA BELANJA (PREPAYMENT)


(Prepayment) Saldo Uang Muka Belanja Lain-Lain (Prepayment) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sebesar Rp15.000.000 dan Rp0. Uang Muka Belanja Lain-Lain (Prepayment)
merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang diberikan namun belum diserahkan
tagihannya kepada penerima jasa.

Pendapatan Yang D.2.1.1.14. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA


Masih Harus Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar
Diterima Rp1.718.206.278.296 dan Rp0 berasal dari transfer material persediaan antar KKKS
(KKKS Eksplorasi dan/atau eks KKKS Terminasi ke KKKS lainnya) yang belum diterbitkan
surat penagihan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan sebesar

Catatan atas Laporan Keuangan 199


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp5.742.910.696 dan penyesuaian akrual kontribusi BI dari tanggal kontribusi BI terkahir


sampai dengan tanggal pelaporan sebesar Rp1.712.463.367.600.
Piutang Bukan D.2.1.1.15. PIUTANG BUKAN PAJAK
Pajak Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp135.281.871.626.297 dan Rp121.727.173.168.564 atau mengalami kenaikan
sebesar Rp13.554.698.457.733 (11,14%). Piutang Bukan Pajak tersebut merupakan
Piutang Bukan Pajak pada Investasi Pemerintah (BA 999.03), Transfer Ke Daerah (BA
999.05), Belanja Subsidi (BA 999.07), Belanja Lain-Lain (BA 999.08) dan Transaksi
Khusus (BA 999.99).
Piutang tersebut merupakan semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang,
atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran serta
diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Piutang Bukan
Pajak ini terdiri dari:
(dalam Rupiah)
No. Debitur 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Piutang Lainnya (BA 999.02) 504.964.817.161 0
2. Piutang Dividen (BA 999.03) 59.858.516.263 59.050.762.469
3. Piutang Transfer ke Daerah (BA 999.05) 12.358.299.808.360 9.563.590.118.299
4. Piutang Subsidi (BA 999.07) 1.818.843.674.284 968.845.714.398
5. Piutang Belanja Lain-lain (BA 999.08) 2.280.649.900.253 279.500.611.672
6. Piutang PNBP (BA 999.99) 118.259.254.909.976 110.856.185.961.726
Jumlah 121.727.173.168.564

D.2.1.1.15.1. Piutang Lainnya (BA 999.02)


Posisi aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp504.964.817.161 Rp0 terdiri dari piutang
sisa dana hibah RR sebesar Rp27.718.682.691, piutang sisa dana hibah Pariwisata
sebesar Rp477.246.134.470.
Nilai piutang atas sisa dana Hibah RR berdasarkan hasil rekonsiliasi antara DJPK dan BNPB
selaku executing agency atas hibah RR yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 – 21 Mei
2021, untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020.
D.2.1.1.15.2. Piutang Dividen ( BA 999.03)
Piutang Negara Bukan Pajak (Laba BUMN) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
tercatat sebesar Rp59.858.516.263 dan Rp59.050.762.469 yang menunjukkan terdapat
kenaikan sebesar Rp807.753.794 atau 1,37 persen dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No Rincian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Pokok Dividen 25.868.877.697 24.991.123.902
2 Denda 33.989.638.566 34.059.638.567
Jumlah 59.858.516.263 59.050.762.469

200 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sampai dengan 31 Desember 2020 terdapat beberapa hal yang mempengaruhi saldo
Piutang Negara Bukan Pajak (Laba BUMN) tersebut. Hal-hal tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Saldo piutang negara bukan pajak pada tanggal 1 Januari 2020 sebesar
Rp59.050.762.469 yang terdiri dari pokok dividen sebesar Rp24.991.123.902 dan
denda sebesar Rp34.059.638.567.
b. Selama Tahun Anggaran 2020 terdapat 128 BUMN yang telah menyampaikan
dokumen/risalah RUPS TB 2019 atau dokumen lainnya sesuai peraturan perundangan
kepada Kementerian Keuangan. Dengan demikian, pengakuan dan pengukuran awal
piutang negara bukan pajak dari dividen TB 2019 didasarkan pada tanggal pelaksanaan
RUPS dan nilai dividen yang ditetapkan sesuai dokumen/risalah RUPS atau dokumen
lainnya sesuai peraturan perundangan yang telah disampaikan oleh BUMN tersebut.
Dari pengakuan piutang sampai dengan 31 Desember 2020, seluruhnya telah dilunasi
kecuali piutang dividen TB 2019 PT Prasadha Pamunah Limbah sebesar
Rp1.177.753.794 yang akan jatuh tempo tanggal 1 Januari 2021.
Dengan demikian, sampai dengan 31 Desember 2020, saldo piutang negara bukan
pajak dari dividen TB 2019 sebesar Rp1.177.753.794.
c. Terdapat pembayaran Piutang Negara Bukan Pajak dari Bagian Pemerintah atas Laba
BUMN yang timbul sebelum TB 2019 sebesar Rp370.000.000. Pembayaran tersebut
merupakan pelunasan piutang negara bukan pajak dari pokok dividen PT Inhutani V
(1999) sebesar Rp300.000.000 dan denda keterlambatan PT Bina Karya (TB 2001)
sebesar Rp70.000.000.
d. Dengan demikian, Piutang Negara Bukan Pajak (Bagian Pemerintah atas Laba BUMN)
per tanggal 31 Desember 2020 tercatat menjadi sebesar Rp59.858.516.263 yang
terdiri dari pokok dividen sebesar Rp25.868.877.697 dan denda sebesar
Rp33.989.638.566.
Berdasarkan surat Asisten Deputi Bidang Keuangan atas nama Deputi Bidang Keuangan
dan Manajemen Risiko Nomor : S-12/DKU.MBU/A/03/2021 tanggal 30 Maret 2021,
sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan UAKPA BUN PNBP Laba BUMN TA
2020 Audited, terdapat 10 BUMN yang belum ada dokumen/risalah RUPS atau yang
dipersamakan yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan besaran dividen Tahun Buku
2019. Sepuluh BUMN tersebut yakni : Perum Perumnas, PT Asabri (Persero), PT Asuransi
Jiwasraya (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT
Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Perkebunan
Nusantara XIV, PT Asean Bintulu Fertilizer, PT Kawasan Industri Lampung.
Rincian Piutang Deviden dan Denda dapat dilihat pada lampiran LD8.
D.2.1.1.15.3. Piutang Transfer ke Daerah (BA 999.05)
Piutang Transfer ke Daerah BA 999.05 per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp12.358.299.808.360 dan Rp9.563.590.118.299 atau mengalami
peningkatan sebesar Rp2.794.709.690.06100 atau 29,22%. Aset yang disajikan

Catatan atas Laporan Keuangan 201


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dalam Neraca Tahun Anggaran 2020 terdiri dari Piutang Transfer ke Daerah
sebagaimana rincian berikut:
(dalam Rupiah)
Rincian Aset TKDD
Piutang TKD 12.296.104.383.024
Piutang TKDD Lainnya 44.334.660.173
Piutang TKDD Diestimasi 17.860.765.163
TOTAL ASET 12.358.299.808.360

Piutang TKD
Piutang transfer ke Daerah yang disajikan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sejumlah Rp12.296.104.383.024 dan Rp9.436.680.927.179. Jika
dibandingkan dengan neraca T.A. 2019 audited, Piutang TKD pada T.A. 2020
mengalami peningkatan sebesar Rp2.859.423.455.845 atau 30,30%. sebagaimana
rincian pada tabel berikut ini:
(dalam Rupiah)
Rincian Piutang TKD 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Piutang DBH 7.652.864.361.849 8.496.616.357.999

Piutang DAK Non Fisik 4.602.812.676.254 906.640.797.401

Piutang DK DIY 40.427.344.921 33.423.771.779

Total 12.296.104.383.024 9.436.680.927.179

Rincian lebih lanjut terkait Piutang TKD dapat dilihat di Lampiran LD8a
Piutang DBH
Piutang Transfer DBH Per 31 Desember TA 2020 tercatat sebesar
Rp7.652.864.361.849 dan mengalami penurunan sebesar Rp843.751.996.150 atau
sebesar 9,93% dari 31 Desember TA 2019 sebesar Rp8.496.616.357.999. Penurunan
Piutang Transfer Dana Perimbangan tersebut dikarenakan sepanjang Tahun Anggaran
2020 telah dilakukan pemotongan Lebih Bayar DBH melalui Perdirjen nomor 6 tahun
2020. Selain itu pada bulan Agustus T.A. 2020 juga telah diterbitkan PMK Nomor
113/PMK.07/2020 tentang Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH Pada Tahun
2020.
Piutang yang dicatat dalam Laporan Keuangan TKDD Satker DBH meliputi seluruh hak
Pemerintah Pusat atas lebih bayar transfer yang terjadi pada tahun anggaran 2018 dan
tahun anggaran sebelumnya. Piutang atas lebih bayar tersebut ditetapkan melalui PMK
No. 140/PMK.07/2019. PMK tersebut merupakan PMK penetapan kembali atas saldo
Lebih Bayar DBH untuk tahun s.d. 2017 (sebelumnya ditetapkan melalui PMK No.
259/PMK.07/2015, PMK No. 162/PMK.07/2016, PMK No. 187/PMK.07/2017, dan
PMK No. 103/PMK.07/2018) dan penetapan atas Lebih Bayar DBH untuk TA 2018.

202 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pada Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan


mengeluarkan PMK nomor 113/PMK.07/2020 tentang Penetapan Kurang Bayar dan
Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2020. PMK 113 ini sekaligus mencabut
PMK nomor 140/PMK.07/2019. Penyelesaian atas Lebih bayar di T.A. 2020 diatur
melalui Peraturan Dirjen Perimbangan Keuangan No. Per-6/PK/2020.
Saldo Piutang Transfer Dana Perimbangan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp8.496.616.357.999. Pada tanggal 25 Agustus tahun 2020 Pemerintah Pusat
melalui Kementerian Keuangan telah menerbitkan PMK Nomor 113/PMK.07/2020
tentang Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH Pada Tahun 2020 dengan
adanya PMK ini saldo Piutang DBH bertambah sebesar Rp1.051.988.581.435
sehingga sisa saldo Piutang Transfer Dana Perimbangan Per 31 Agustus TA 2020
sebesar Rp9.548.604.939.434. Setelah itu Kementerian Keuangan melalui Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan No. Per-6/PK/2020 tentang Tata Cara Pemotongan atas Lebih
Bayar Dana Bagi Hasil dalam Penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Pada Tahun
2020. Melalui peraturan tersebut telah dilakukan pemotongan Lebih Bayar atas
penyaluran Kurang Bayar sebesar Rp1.892.530.499.355 sehingga sisa saldo Piutang
Transfer Dana Perimbangan per 31 Desember TA 2020 sebesar
Rp7.656.074.440.079. Adanya PMK 25/PMK.07/2021 tentang Penetapan Kurang
Bayar, Lebih Bayar, dan Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun 2021,
dalam peraturan tersebut ada perubahan angka Lebih Bayar PBB Bagian Daerah dan
Pemungutan/Upah Pungut Migas TA 2019 dikarenakan koreksi penerimaan dari
Direktorat Jenderal Pajak yang baru disampaikan ke DJPK pada tahun 2021. Koreksi
penerimaan tersebut mengakibatkan adanya penurunan Piutang DBH PBB sebesar
Rp3.210.078.230,00, sehingga sisa saldo Lebih Bayar Audited TA 2020 menjadi
Rp7.652.864.361.849.

Catatan atas Laporan Keuangan 203


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sisa Saldo Lebih Bayar


Uraian
TA 2020 (Rp)
Lebih Bayar DBH PPh Pasal 21 890.436.897.525
Lebih Bayar DBH PPh Pasal 25/29 OP 373.882.175.205
Lebih Bayar DBH PBB Bagian Daerah 599.525.712.896
Lebih Bayar DBH PBB Biaya Pemungutan untuk Daerah 33.567.543.285
Lebih Bayar DBH PBB Bagi Rata 665.572.598
Lebih Bayar DBH SDA Minyak Bumi 15% 711.774.656.906
Lebih Bayar DBH SDA Minyak Bumi 0,5% 23.659.179.128
Lebih Bayar DBH SDA Minyak Bumi dalam rangka Otsus 160.419.996.373
Lebih Bayar DBH SDA Gas Bumi 30% 497.831.668.409
Lebih Bayar DBH SDA Gas Bumi 0,5% 9.222.221.790
Lebih Bayar DBH SDA Gas Bumi dalam rangka Otsus 43.970.129.061
Lebih Bayar DBH SDA Minerba - Iuran Tetap 552.546.042.009
Lebih Bayar DBH SDA Minerba – Royalti 3.386.971.089.248
Lebih Bayar DBH SDA Panas Bumi - Setoran Bagian Pemerintah 418.293.193
Lebih Bayar DBH SDA Panas Bumi - Iuran Tetap 917.881.922
Lebih Bayar DBH SDA Panas Bumi - Iuran Produksi 34.919.792
Lebih Bayar DBH SDA Kehutanan - IIUPH 116.857.661.760
Lebih Bayar DBH SDA Kehutanan - PSDH 48.335.065.305
Lebih Bayar DBH SDA Kehutanan - Dana Reboisasi 195.945.845.239
Lebih Bayar DBH SDA Perikanan 2.544.744.302
Lebih Bayar DBH Cukai Hasil Tembakau 3.337.065.903
Total 7.652.864.361.849

Piutang DAK Non Fisik


Piutang Transfer DAK Nonfisik per 31 Desember 2020 sebesar Rp4.602.812.676.254.
Nilai tersebut naik sebesar Rp3.696.171.878.853 atau 407,68% bila dibandingkan dengan
posisi 31 Desember 2019 berdasarkan LKTD Audited sebesar Rp906.640.797.401.
Kenaikan tersebut terjadi karena terdapat perubahan dasar pencatatan pengakuan piutang
atas sisa dana TAYL di RKUD Nonfisik, yang semula menggunakan nota dinas rekomendasi
penyaluran menjadi menggunakan informasi sisa dana TAYL di RKUD dari Subdit DAK
Nonfisik, sehingga daerah-daerah yang belum dilakukan penyaluran dan sudah
menyampaikan informasi sisa dana TAYL dapat dicatat sebagai piutang.

204 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No. Transaksi Jumlah


1 Piutang DAK Nonfisik TA 2019 audited 906.640.797.401
2 Koreksi Piutang DAK Nonfisik TA 2019 audited 5.834.915.409
3 Pengakuan Piutang DAK Nonfisik TAB per 30 Juni 2020 347.781.073.644
4 Pelunasan Piutang DAK Nonfisik pada Penyaluran TA 2020 per 30 Juni 2020 -1.223.103.472.615
5 Pengakuan Piutang DAK Nonfisik TAB per 31 Juli 2020 11.584.877.707
6 Pelunasan Piutang DAK Nonfisik pada Penyaluran TA 2020 per 31 Juli 2020 -11.622.150.813
Penghapusan Sisa Piutang DAK Nonfisik sehubungan dengan ditetapkannya PMK
7 -37.116.040.733
101/PMK.07/2020
Pengakuan Piutang DAK Nonfisik atas sisa dana TAYL di RKUD sampai dengan 31
8 1.213.464.987.048
Desember 2020
Pengakuan Piutang DAK Nonfisik atas sisa dana TAYL di RKUD berdasarkan data
9 2.610.878.835.036
per 28 April 2021
Pengakuan Piutang Sisa Dana Tunjangan Guru di RKUD berdasarkan data per 28
10 602.655.891.659
April 2021
11 Pengakuan Sisa Dana BOS Tahun 2011 175.812.962.511
Saldo Piutang per 31 Desember 2020 4.602.812.676.254

Penyelesaian Piutang DAK Nonfisik per 31 Desember 2020 atas Sisa DAK Nonfisik TAYL
dilakukan melalui mekanisme:
1. Pemotongan Dana BOK, BOKB, BOP PAUD, Adminduk, PK2UKM, BOP Kesetaraan,
Pelayanan Kepariwisataan, dan BOP Museum pada bulan Februari, Maret, April, Mei,
Juni dan Juli Tahun 2020.
2. Penghapusan sisa piutang DAK Nonfisik sehubungan dengan ditetapkannya PMK
101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid -19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Atas hal tersebut telah
dilakukan koreksi pencatatan kembali atas piutang yang dihapuskan, karena sisa dana
DAK Nonfisik tetap akan diperhitungkan pada tahun anggaran 2021.
Piutang TPG PNSD, TKD PNSD, dan Tamsil Guru PNSD didasarkan pada data rekonsiliasi
Semester I per 28 April 2021 yang dilakukan oleh Kemendikbud dan DJPK dengan
pemerintah daerah. Berdasarkan data rekonsiliasi tersebut diketahui nilai sisa dana di
RKUD yang disajikan sebagai Piutang per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp602.655.891.659 dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis Dana Jumlah Daerah Piutang
1 Dana TPG PNSD 17 78.041.545.680
2 Dana TKG PNSD 368 326.344.399.159
3 Dana Tamsil Guru PNSD 331 198.269.946.820
Total 716 602.655.891.659

Selain daerah yang telah melaksanakan rekonsiliasi sebagaimana di atas, juga terdapat
daerah yang belum melakukan rekonsiliasi dengan nilai sisa dana di RKUD sebesar
Rp73.412.959.443. Nilai tersebut diperoleh dari laporan yang disampaikan oleh Pemda,
dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 205


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Jenis Dana Jumlah Daerah Sisa Dana


1 Dana TPG PNSD 5 43.244.932.425
2 Dana TKG PNSD 17 24.574.965.518
3 Dana Tamsil Guru PNSD 13 5.593.061.500
Total 35 73.412.959.443

Piutang sisa Dana BOS Tahun 2011 disajikan sebesar Rp175.812.962.511. Perubahan
mekanisme penyaluran dana BOS yang semula dari RKUN ke rekening pemerintah
kabupaten/kota menjadi dari RKUN ke rekening pemerintah provinsi menyebabkan adanya
sisa dana BOS sampai dengan tahun 2011 pada rekening pemerintah kabupaten/kota. Nilai
Piutang Dana BOS 2011 diperoleh dari sisa dana di 315 daerah yang tervalidasi dokumen
sumbernya mengacu pada Surat Deputi Kepala BPKP Nomor S-863/D4/02/2014 hal
Monitoring Sisa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp178.516.820.750. Atas nilai tersebut, telah dilakukan penyetoran melalui SSBP
sebesar Rp2.703.858.239 sehingga sisa dana BOS 2011 sebesar Rp175.812.962.511.
Selain nilai piutang atas Sisa Dana BOS 2011 yang disajikan di atas, terdapat sisa Dana
BOS 2011 di RKUD total sebesar Rp45.744.225.487 yang belum didukung dokumen
rekonsiliasi dengan pemda. Sisa dana tersebut tidak disajikan sebagai Piutang.
Saldo akhir piutang per 31 Desember 2020 sebesar Rp4.602.812.676.254 yang terdiri
dari sisa dana di RKUD tahun 2019 yang belum diperhitungkan sampai dengan akhir tahun
2020 sebesar Rp1.200.334.956.733 dan sisa dana di RKUD tahun 2020 sebesar
Rp3.402.366.719.521.
Piutang atas Sisa Piutang atas Sisa Total Piutang atas
No. Jenis Dana Dana di RKUD Dana di RKUD Sisa Dana di RKUD
Tahun 2019 Tahun 2020 TAYL
1.
BOK 1.153.592.259.000 1.837.523.953.848 2.991.116.212.848
2. BOKB 7.272.655.526 241.594.329.477 248.866.985.003
3. Pelayanan Adminduk 3.037.828.994 101.907.341.438 104.945.170.432
4. PK2UKM 394.400.775 22.685.998.808 23.080.399.583
5. BOP PAUD 2.701.440.000 330.604.986.010 333.306.426.010
6. BOP Kesetaraan 26.801.503.340 61.799.080.402 88.600.583.742
Pelayanan
7. 3.732.655.330 10.611.852.638 14.344.507.968
Kepariwisataan
BOP Museum dan
8. 2.913.213.768 17.170.322.730 20.083.536.498
Taman Budaya
9. TPG PNSD - 78.041.545.680 78.041.545.680
10. TKG PNSD - 326.344.399.159 326.344.399.159
11. Tamsil Guru PNSD - 198.269.946.820 198.269.946.820
12. BOS* - 175.812.962.511 175.812.962.511
Total 1.200.445.956.733 3.402.366.719.521 4.602.812.676.254
*) Piutang atas Sisa Dana BOS Tahun 2011

Selain sisa DAK Nonfisik di RKUD yang disajikan sebagai Piutang sebagaimana di atas,
terdapat pula sisa Dana BOS Tahun 2019 di RKUD. Adanya sisa dana tersebut dikarenakan
perubahan mekanisme penyaluran dana BOS yang semula dari RKUN ke rekening

206 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pemerintah provinsi menjadi dari RKUN ke rekening sekolah. Perubahan mekanisme


tersebut menyebabkan sisa Dana BOS TA 2019 masih terdapat pada rekening pemerintah
provinsi. Berdasarkan rekapitulasi sisa Dana BOS Tahun 2019 pada aplikasi Aladin per
tanggal 17 Mei 2021 diketahui bahwa nilai sisa dana BOS TA 2019 per 31 Desember 2019
di RKUD sebesar Rp302.796.367.130. Nilai ini berasal dari 31 Provinsi yang telah
melakukan pelaporan pada aplikasi Aladin dan telah terkonfirmasi nilainya. Adapun 3
provinsi yang belum lengkap menyampaikan laporan dan/atau belum terkonfirmasi nilainya
adalah Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Nilai sisa Dana BOS Tahun 2019
tidak disajikan dalam laporan keuangan dikarenakan belum dilakukan rekonsiliasi antara
Kementerian Keuangan dengan Pemerintah Provinsi terkait penyaluran dan penggunaan
Sisa Dana BOS Tahun 2019 di tahun 2020, sehingga belum diketahui nilai sisa Dana BOS
Tahun 2019 per 31 Desember 2020.

Piutang DK DIY
Piutang transfer ke Daerah Satker DK DIY yang disajikan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 sejumlah Rp40.427.344.921 dan Rp33.423.771.779. Jika dibandingkan
dengan neraca TA 2019 audited, Piutang TKD Satker DK DIY pada TA 2020 mengalami
peningkatan sebesar Rp7.003.573.142 atau 20,95%.
Aset (Piutang) yang tercatat sebesar Rp40.427.344.921 merupakan sisa dana DK DIY TA
2020 yang telah diverifikasi dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi Laporan
Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan DIY Tahap III TA 2020, mengacu pada pasal 17
PMK No 15/PMK.07/2020 Pengelolaan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Piutang tersebut akan diperhitungkan pada penyaluran DK DIY melalui potongan SPM
Penyaluran DK DIY Tahap I TA 2021 sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 19 PMK Nomor
15/PMK.07/2020.
Piutang TKDD Lainnya
Piutang TKDD Lainnya per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar
Rp44.334.660.173 dan Rp0 atau meningkat sebesar 100%. Piutang TKDD Lainnya
tersebut merupakan Piutang Dana Desa atas pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi Sisa Dana
Desa pada RKUD dan RKD tahun 2015 s.d 2019. Kegiatan tersebut diatur berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa
sebagaimana diubah terakhir melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2020. Piutang TKDD Lainnya terdiri atas sisa Dana Desa pada daerah yang
telah melakukan rekonsiliasi sebesar Rp44.290.401.618, dan setoran sisa Dana Desa oleh
daerah yang belum selesai rekon dan melakukan penyetoran setelah tanggal 31 Desember
2020 sebesar Rp44.258.555.
Piutang TKD Diestimasi - DBH
Piutang Transfer Dana Perimbangan-Diestimasi per 31 Desember TA 2020 tercatat
sebesar Rp17.860.765.163 dan mengalami penurunan sebesar Rp109.048.425.957 atau
85,93% dibandingkan Piutang TKD Diestimasi per 31 Desember 2019 sebesar
Rp126.909.191.120. Penurunan Transfer Dana Perimbangan-Diestimasi dikarenakan
saldo per 31 Desember TA 2019 (telah direklasifikasi menjadi Piutang Transfer Dana

Catatan atas Laporan Keuangan 207


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Perimbangan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor


113/PMK.07/2020 selain itu juga dikarenakan turunnya Pagu DBH TA 2020.
D.2.1.1.15.4. Piutang Subsidi (BA 999.07)
Piutang subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.818.843.674.284 atau lebih besar
Rp851.705.959.886 dibanding jumlah Piutang subsidi per 31 Desember 2019 sebesar
Rp967.137.714.398.
Jumlah Piutang subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.818.843.674.284 terdapat
pada:
1. Kementerian Keuangan
Realisasi subsidi listrik sebesar Rp49.655.080.902.612, sedangkan berdasarkan
Berita Acara Hasil Pemeriksaan BPK RI pada PT PLN (Persero) untuk Tahun Anggaran
2020 Beban Subsidi Listrik TA 2020 sebesar Rp47.988.113.661.517 sehingga
terdapat kelebihan pembayaran atas Subsidi Listrik sebesar Rp1.666.967.241.095.
2. Kementerian Pertanian
Piutang subsidi sebesar Rp151.749.352.774 terdiri dari sebesar Rp12.453.015.134
terdapat pada satker Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,
merupakan sisa kelebihan pembayaran atas Subsidi Benih oleh PT Sang Hyang Seri
berdasarkan hasil audit BPK RI Tahun 2014 dan sebesar Rp139.296.337.640
merupakan piutang atas kelebihan pembayaran subsidi pupuk berdasarkan BA
Perhitungan TA 2020 oleh BPK pada PT Pupuk Kalimantan Timur.

3. Kementerian BUMN
Piutang subsidi sebesar Rp127.080.415 merupakan selisih perhitungan subsidi yang
tidak sesuai ketentuan yang sudah disalurkan kepada debitur. Atas hal tersebut, PT
Pegadaian akan menyetorkan ke kas negara setelah dilakukan penagihan kepada
nasabah.
D.2.1.1.15.5. Piutang Belanja Lain-lain (BA 999.08)
Saldo piutang bukan pajak per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp2.280.649.900.253 dan Rp279.500.611.672. Piutang bukan pajak merupakan hak
atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan
namun belum diselesaikan pembayarannya. Perbandingan piutang bukan pajak per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
15 Kementerian Keuangan 1.984.913.848.996 0
18 Kementerian Pertanian 293.784.797.984 278.094.108.217
- SKK Migas 116.331.007 619.689.095
- OJK 458.678.521 786.814.360
- MPP Kartu Prakerja 1.376.243.745
Total 2.280.649.900.253 279.500.611.672

208 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Piutang bukan pajak tersebut terdapat pada:


a. Kementerian Keuangan
Piutang ini berasal dari kelebihan pembayaran kompensasi pada tahun 2020 kepada
PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo, Tbk sebesar
Rp1.984.913.848.996. Pengakuan Piutang berdasarkan Berita Acara Kesepakatan
antara Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Migas, PT Pertamina
(Persero) , PT. AKR Corporindo Tbk terkait Pencatatan dan Penyetoran PBBKB atas
Kelebihan Pembayaran Dana Kompensasi BBM Tahun 2020 Akibat Formula Harga
Jula BBM.
b. Otoritas Jasa Keuangan sebesar Rp458.678.521 merupakan hak atau pengakuan
pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun
belum diselesaikan pembayarannya.
No Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan 148.723.400 149.192.400
Pegawai
2 Piutang atas Kelebihan Pembayaran 309.955.121 637.621.960
Total 458.678.521 786.814.360

c. Kementerian Pertanian, Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp293.784.797.984


terdiri dari:
(dalam Rupiah)
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Uraian
PT. SHS PT. Pertani Jumlah PT. SHS PT. Pertani Jumlah
Piutang CBN 235.312.610.398,50 36.794.725.767,00 272.107.336.165,50 222.055.027.153,57 36.840.659.516,75 258.895.686.670,32
Biaya Distribusi CBN 13.133.698.434,00 3.698.612.007 16.832.310.441,00 12.086.125.246,50 2.229.009.738 14.315.134.984,00
Temuan LHP CBN 4.811.607.957,00 0 4.811.607.957,00 4.811.607.957,00 0 4.811.607.957,00
Jasa Giro Dana CBN 4.793.222,00 28.750.198 33.543.420,00 11.744.350,00 59.934.255,00 71.678.605,00
Total 253.262.710.011,50 40.522.087.972,00 293.784.797.983,50 238.964.504.707,07 39.129.603.509,25 278.094.108.216,32

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan rincian piutang bukan pajak sebagai
berikut:
1. Saldo Piutang CBN merupakan nilai benih CBN pertanggal pelaporan yang
masih terdapat pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) dan PT. Pertani (Persero).
Nilai Piutang CBN per 31 Desember 2020 ini diperoleh berdasarkan Laporan
Hasil Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Atas Pengelolaan
Bagian Anggaran 999.08 Kegiatan Cadangan Benih Nasional (CBN) Pada
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan No: R.320/PW.130/G.3/12/2020
tanggal 3 Desember 2020.
Nilai Piutang CBN PT. Sang Hyang Seri (Persero) sebesar
Rp235.312.610.398,50 terdiri dari:
a. Persediaan bahan dan pestisida sebesar Rp109.232.000;
b. Uang muka fee pengelolaan CBN sebesar RP7.608.666.240;

Catatan atas Laporan Keuangan 209


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

c. Piutang lain-lain untuk relokasi senilai Rp234.096.700;


d. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan CBN sebesar Rp4.930.295.737
(sebesar Rp1.041.018.103 pada rekening bank per 31 Desember 2019);
e. Benih yang tidak berada di gudang dan penangkar sebesar
Rp222.430.319.721,50.
Sementara itu, untuk nilai piutang CBN pada PT. Pertani (Persero) sebesar
Rp36.794.725.767 merupakan benih yang tidak berada di gudang penangkar.
2. Biaya Distribusi CBN sebesar Rp16.832.310.441 merupakan nilai biaya
distribusi penyaluran CBN pertanggal pelaporan yg masih terdapat pada PT.
Sang Hyang Seri (Persero) dan PT. Pertani (Persero). Nilai Biaya Distribusi
CBN per 31 Desember 2020 ini diperoleh berdasarkan Laporan Hasil Audit
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Atas Pengelolaan Bagian
Anggaran 999.08 Kegiatan Cadangan Benih Nasional (CBN) Pada Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan No: R.320/PW.130/G.3/12/2020 tanggal 3
Desember 2020.
3. Saldo Piutang Bukan Pajak Tahun 2016 sebesar Rp4.811.607.957 tersebut
merupakan Temuan LHP BPK RI No. 25/LHP/XVII/06/2013 berupa uang muka
penyegaran benih CBN pada PT Sang Hyang Seri (Persero) yang harus
disetorkan ke Kas Negara.
4. Jasa giro pengelolaan dana CBN pada BUMN pelaksana CBN sebesar
Rp33.543.420 yang belum disetorkan ke Kas Negara dengan rincian: 1) PT.
Sang Hyang Seri (Persero) sebesar Rp4.793.222; dan 2) PT. Pertani (Persero)
sebesar Rp28.750.198 yang merupakan jasa giro dari PT. Sang Hyang Seri
(Persero) dan PT. Pertani (Persero) periode Bulan Juli – Desember 2020.
d. MPP Kartu Prakerja sebesar Rp1.376.243.745 merupakan pengembalian atas
belanja operasional Manajemen Pelaksana atas kegiatan Diseminasi dan Evaluasi
Tata Kelola Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja melalui platform digital
SISNAKER (Sistem Informasi Ketenagakerjaan) sebesar Rp255.000; pengembalian
atas realisasi tagihan PT Mitracomm Ekasarana sebesar Rp1.161.648.181; dan
Pengembalian atas realisasi tagihan PT Sosial Teknologi Indonesia sebesar
Rp214.340.564.
e. SKK Migas sebesar Rp116.331.007 merupakan hak atau pengakuan pemerintah
atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan, namun belum
diselesaikan pembayarannya.

D.2.1.1.15.6. Piutang Bukan Pajak (BA 999.99)


Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp118.259.254.909.976 dan Rp110.856.185.961.726. Piutang tersebut merupakan
semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat
dijadikan kas dan belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran serta diharapkan dapat
diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun yang terdiri dari:

210 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Piutang Pada UAPBUN TK DJPB 737.059.502.586 119.229.957.112


Piutang Pada UAPBUN TK DJKN 103.587.914.765.521 92.926.007.460.705
Piutang Pada UAPBUN TK DJA 13.934.280.641.869 17.810.948.543.909
Jumlah 118.259.254.909.976 110.856.185.961.726

a. Piutang Pada UAPBUN TK DJPB per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp737.059.502.586 dan Rp119.229.957.112 terdiri dari:
1. Piutang pada satuan kerja pensiun sebagai berikut:
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Keterlanjuran pembayaran pensiun (Uji Petik KC Semarang) 49.746.810
2 Keterlanjuran pembayaran pensiun (Uji Petik KC Bandung) 28.485.300
3 SUP Retur Bulan Desember 2020 taspen 14.676.643.627
4 SUP Kompensasi bulan Desember 2020 taspen 71.458.936.504
5 SUP lebih dari 3 bulan Desember 2020 taspen 177.117.839
Kelebihan pencairan belanja pensiun bulan Desember 2020
6 27.003.540.818
taspen
Kelebihan pendanaan bersama pensiun Ketigabelas tahun 2018
7 program penyesuaian pensiun Eks PNS Dephub pada PT KAI 887.016
(Persero) periode Oktober s.d. Desember 2020
Potongan utang non TGR (setoran Kasneg Non Dapem dan
8 5.548.212.647
Susulan Desember 2020)
9 Jasa Giro bulan Desember 2020 Taspen 1.673.661.600
10 Setor dan Retur bulan Desember 2020 Asabri 4.424.570.055
11 Jasa Giro bulan Desember 2020 asabri 195.743.535
12 Potongan utang non TGR (Non Dapem Desember 2020) asabri 302.299.727
Kelebihan Pencairan Belanja Pensiun Bulan Desember 2020
13 7.642.359.213
Asabri
Jumlah 133.182.204.691

2. Piutang pada satker transaksi khusus pengelolaan kas Negara sebesar


Rp603.877.297.895 berasal dari :
a) piutang atas Pendapatan atas Penempatan Uang Negara pada Bank Umum
sampai dengan akhir bulan Desember 2020 senilai Rp528.290.136.986; dan
b) Pendapatan Pelaksanaan Treasury Notional Pooling bulan Desember 2020
yang akan diterima pada bulan Januari 2021 senilai Rp75.587.160.909.

b. Piutang PNBP UAPBUN TK DJA merupakan Piutang PNBP Migas 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp13.934.280.641.869 dan
Rp17.810.948.543.908 merupakan piutang yang berasal dari kegiatan usaha hulu

Catatan atas Laporan Keuangan 211


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

migas.
Jumlah tersebut terdiri dari piutang hasil penjualan minyak bumi bagian pemerintah,
hasil penjualan gas bumi bagian pemerintah, overlifting KKKS dan piutang PNBP migas
lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
Kenaikan/ (Penurunan)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) %
Hasil Penjualan Minyak 4.301.142.368.677 9.929.120.618.651 -5.627.978.249.975 -56,68
Hasil Penjualan Gas 3.318.844.378.814 4.391.218.488.982 -1.072.374.110.168 -24,42
Overlifting KKKS 6.315.358.781.084 3.488.934.962.005 2.826.423.819.079 81,01
PNBP Migas lainnya -1.064.886.705 1.674.474.270 -2.739.360.975 -163,6
Total Piutang 13.934.280.641.869 17.810.948.543.908 -3.876.667.902.039 -21,77

Saldo piutang PNBP Migas Jangka Pendek per 31 Desember 2020 sebesar
Rp13.934.280.641.869 adalah lebih rendah Rp3.876.667.902.039 dari posisi
per 31 Desember 2019.
Dari saldo piutang PNBP Migas Jangka Pendek per 31 Desember 2020 sebesar
Rp13.934.280.641.869 tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan
antara lain sebagai berikut:
1) Piutang yang berasal dari transaksi lifting migas bulan Desember 2020
yang belum jatuh tempo per 31 Desember 2020 sebesar
Rp5.534.042.761.659. Piutang dimaksud umumnya jatuh tempo dan
diselesaikan pada bulan Januari 2021.
2) Piutang yang berasal dari nilai estimasi overlifting KKKS berdasarkan data
SKK Migas sebesar Rp5.939.113.446.246.
3) Piutang yang berasal dari transaksi overlifting KKKS ConocoPhillips
(Grissik) Ltd. sebesar USD24.220.038,61 (ekuivalen Rp341.623.644.594)
atas periode tahun 2017 dan 2019 masing-masing sebesar
USD18.238.353 dan USD5.981.685,61. Nilai saldo piutang tersebut masih
berstatus dispute, disebabkan adanya perbedaan pendapat antara SKK
Migas dengan KKKS ConocoPhillips (Grissik) antara lain mengenai:
● Perbedaan Revenue sebagai akibat adanya isu Discrepancy Lifting
Minyak,
● Perbedaan Cost Recovery dikarenakan dispute pembebanan Interest
Cost Recovery,
● Perbedaan asumsi yang digunakan dalam perhitungan provisional
entitlement bulanan
Nilai piutang overlifting KKKS ConocoPhillips (Grissik) Ltd. tahun 2017
sebesar USD18.238.353 berdasarkan pada catatan SKK Migas yang
disampaikan melalui surat Nomor SRT-0414/SKKM0000/2018/S4 tanggal
8 Juni 2018 hal Tagihan Overlifting Minyak dan Gas Bumi KKKS
ConocoPhillips (Grissik) Ltd. Adapun nilai piutang overlifting KKKS
ConocoPhillips (Grissik) Ltd. tahun 2018 sebesar USD5.981.685,61

212 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

didasarkan pada surat SKK Migas Nomor SRT-


2005/SKKMG2000/2020/S0 tanggal 5 November 2020 hal Informasi
Penyelesaian Bagian Negara atas Transaksi KKKS JOB P-Medco Tomori
Sulawesi dan KKKS ConocoPhilips (Grissik) Ltd.

c. Piutang PNBP UAPBUN TK DJKN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
masing-masing sebesar Rp103.587.914.765.521 dan Rp92.926.007.460.705 terdiri
dari:
No Uraian 31 Desember 2020
Sewa BMN eks Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina c.q.
1 1.176.715.352.919
PT Pertamina EP
Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset Yang Timbul Dari
2 102.378.727.731.955
Pemberian BLBI
3 Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset KKKS 21.045.512.713
4 Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset Lain-lain 11.426.167.934
TOTAL 103.587.914.765.521

1) Piutang yang berasal dari UAKPA BUN TK Pengelola Aset Eks Pertamina.
Sampai dengan periode tahun 2020, nilai Piutang Bukan Pajak sebesar
Rp1.176.715.352.919 yang berasal dari UAKPA BUN TK Pengelola Aset
Eks Pertamina.
Perhitungan sewa aset eks Pertamina pada mulanya didasarkan pada surat
Menteri Keuangan Nomor S-23/MK.6/2009 tanggal 23 Januari 2009 yang
menjelaskan nilai objek sewa selama 32 Tahun sebesar
Rp9.472.807.941.523. Berdasarkan surat tersebut, seluruh BMN eks
Pertamina kelompok aset eks KKKS senilai Rp16,2 Triliun yang digunakan
oleh PT Pertamina (Persero) c.q. PT Pertamina EP disetujui untuk dikenakan
biaya sewa, kecuali terhadap aset berupa sumur dan tanah sepanjang
merupakan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP).
Selanjutnya, PT Pertamina (Persero) menyampaikan Laporan Inventarisasi
Aset Eks Pertamina kepada Menteri Keuangan melalui surat Nomor
194/C00000/2011-S0 tanggal 29 Maret 2011 perihal Sewa Aset Eks
Pertamina, yang menerangkan hasil inventarisasi aset eks Pertamina
kelompok eks KKKS yang digunakan oleh Pertamina berupa sumur, tanah,
peralatan, bangunan, dan aset lainnya, dengan pengelompokan sebagai
aset masih digunakan, aset tidak digunakan, aset digunakan anak
perusahaan lainnya, aset tidak ditemukan, dan aset dalam proses usul
hapus, dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 213


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

(dalam juta Rupiah)


Status Aset Bangunan Equipment Lain- Lain Sumur Tanah Grand Total
Digunakan 601.111 5.889.151 140.667 5.404.568 1.741.017 13.776.515
Digunakan Anak Usaha Lain 241 203.899 1.312 - - 205.452
Proses Usul Hapus 9.366 86.619 519 9.456 2.028 107.989
Tidak Digunakan 103.168 1.161.309 19.121 207.227 449.777 1.940.601
Tidak Ditemukan 11.185 185.587 12.524 1.498 742 211.535
Grand Total 725.071 7.526.566 174.143 5.622.749 2.193.564 16.242.093

SKK Migas melalui suratnya Nomor SRT-1294/SKKO0000/2014/S4 tanggal 30


Desember 2014 menyampaikan kepada Menteri Keuangan bahwa dasar
pengenaan sewa adalah BMN eks Pertamina berupa peralatan, bangunan, dan
aset lain-lain yang berstatus digunakan sebesar Rp6.630.929.353.338 dengan
rincian sebagai berikut:
Equipment Bangunan Lain-lain
UNIT Masih Masih Grand Total
Masih Digunakan
Digunakan Digunakan
Reg Jawa 1.224.326.862.000 102.658.104.000 111.023.870.000 1.438.008.836.000
Kawasan Timur 419.133.095.522 77.183.384.000 15.515.077.000 511.831.556.522
Reg Sumatera 2.855.534.590.000 274.425.208.000 3.673.196.000 3.133.632.994.000
UBEP Adera 116.409.369.551 501.242.000 116.910.611.551
Talisman 4.065.030.000 1.780.968.000 5.845.998.000
UBEP Jambi 144.393.015.000 71.588.257.000 5.153.085.000 221.134.357.000
UBEP Lirik 293.053.917.000 19.668.524.000 3.103.672.000 315.826.113.000
UBEP Satar 36.711.086.000 13.881.564.267 45.894.000 50.638.544.267
UBEP Limau 234.690.912.000 67.942.000 2.133.534.000 236.892.388.000
UBEP Tanjung 560.833.422.333 39.355.713.665 18.819.000 600.207.954.998
TOTAL 5.889.151.299.406 601.110.906.932 140.667.147.000 6.630.929.353.338

Perhitungan Piutang PNBP didasarkan pada Surat Kepala SKK MIGAS


Nomor: SRT-1294/SKKO0000/2014/S4 tanggal 30 Desember 2014 hal
Sewa Aset Eks Pertamina, yang menyampaikan bahwa dasar pengenaan
sewa adalah BMN eks Pertamina berupa equipment, bangunan dan aset
lainnya yang digunakan oleh PT Pertamina untuk menunjang kegiatan
operasional senilai Rp6.630.929.353.338. Untuk aset yang berupa lahan
dan sumur sepanjang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Pertambangan
dapat dimanfaatkan langsung oleh PT Pertamina (Persero) sesuai kontrak
dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi
(BPMIGAS).
Atas dasar tersebut, SKK Migas menghitung besaran tunggakan biaya
sewa Aset eks Pertamina oleh PT Pertamina EP dari bulan September
2003 s.d. Juni 2014 sebesar Rp2.227.577.829.636,98 dan telah dilunasi
dengan cara swap off dengan utang subsidi Pemerintah kepada Pertamina
pada Tahun 2014 tersebut.
Kemudian, kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan dokumen

214 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

perjanjian sewa antara Kementerian Keuangan dengan PT Pertamina EP


Nomor PRJ-3/MK.6/2016 tanggal 20 September 2016 yang menyatakan
objek sewa menyewa adalah BMN yang berasal dari kelompok aset eks
KKKS Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina EP berupa fasilitas
produksi, bangunan, HBM bergerak, dan aset lain-lain senilai
Rp6.630.929.353.338.
PT Pertamina EP telah melakukan penyetoran kembali pada Tahun 2016
sebesar Rp518.041.355.730 sehingga posisi saldo piutang pada Tahun
2016 berdasarkan perhitungan PT Pertamina EP sudah nihil. Pembayaran
tersebut dilanjutkan untuk periode tahun-tahun selanjutnya sebesar
Rp207.216.542.292 per tahun.

Jumlah BMN Eks Aset Pertamina sebesar Rp6.630.929.353.338 tersebut


diperhitungkan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai tarif sewa dengan
perhitungan secara prorata untuk jangka waktu 32 (tiga puluh dua) tahun
sejak PT Pertamina (Persero) berdiri pada 17 September 2003.
Oleh karena itu, maka tarif sewa untuk penggunaan BMN Eks Aset
Pertamina adalah sebesar Rp6.630.929.353.338: 384 bulan
=Rp17.268.045.191 per bulan.
Sehubungan dengan perhitungan biaya sewa tersebut , outstanding nilai
piutang sewa masih tersaji berdasarkan dokumen perjanjian sewa antara
Kementerian Keuangan dengan PT Pertamina EP Nomor PRJ-3/MK.6/2016
tanggal 20 September 2016, mengingat sedang dilakukan pembahasan
dengan Pertamina EP selaku penyewa untuk memperoleh nilai aset eks
pertamina yang sedang dimanfaatkan oleh Pertamina EP sesuai hasil
pemetaan yang dilakukan bersama-sama oleh DJKN dengan Pertamina EP.
Perhitungan Piutang PNBP untuk sewa BMN eks Pertamina yang
digunakan oleh PT Pertamina c.q. PT Pertamina EP hingga Tahun 2020
sebesar Rp1.176.715.352.919, dengan rincian mutasi sebagai berikut:

Mutasi Piutang PNBP Nilai (Rp)


Saldo 1 Januari 2020 1.176.715.352.919
Mutasi Tambah: 207.216.542.292
Penggunaan sewa oleh PT Pertamina (Persero) c.q. 207.216.542.292
PT Pertamina EP selama Tahun 2020
Mutasi Kurang: 207.216.542.292
Pembayaran Sewa oleh PT Pertamina (Persero) c.q. 207.216.542.292
PT Pertamina EP selama Tahun 2020
Saldo 31 Desember 2020 1.176.715.352.919

Untuk Saldo Piutang PNBP yang masih terdapat di Neraca, telah dilakukan
koordinasi dan pembahasan dengan Direktorat APK DJPb mengenai
perlakuan akuntansi atas saldo eksisting Piutang PNBP dalam Neraca

Catatan atas Laporan Keuangan 215


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

terkait perbedaan dasar perhitungan nilai sewa aset eks Pertamina periode
17 September 2003 s.d. 31 Desember 2016 dengan periode selanjutnya,
dan disetujui untuk tetap menyajikan di neraca sampai dengan adendum
perjanjian sewa. Adapun progres sampai dengan saat ini, DJKN telah
mengirimkan surat klarifikasi besaran nilai sewa Nomor S-514/KN.5/2021
tanggal 31 Maret 2021 hal Konfirmasi Besaran Piutang Atas Sewa BMN
Eks Pertamina oleh PT Pertamina EP. Atas surat tersebut, PT Pertamina
EP telah menyampaikan jawaban dengan surat Nomor melalui surat
Nomor 0169/PEP00000/2021-S0 tanggal 20 April 2021, meminta untuk
dilakukan pembahasan terlebih dahulu untuk sewa BMN Eks Pertamina.

2) Piutang Bukan Pajak Aset Lain-lain


Piutang Bukan Pajak sebesar Rp11.426.167.934 yang berasal dari hasil
operasional PT TLI bulan Oktober-Desember 2020. Saldo aset lancar neraca per
31 Desember 2020 sebesar Rp11.426.167.934.
3) Piutang Bukan Pajak Aset Eks BLBI
Piutang Bukan Pajak pada Neraca Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI per
tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar adalah sebesar
Rp102.378.727.731.955 yang terdiri dari:
URAIAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Aset Kredit eks BPPN 83.439.360.043.921 72.671.187.612.604,60
Aset Kredit eks Kelolaan PT PPA 8.904.496.430.679 8.983.004.420.828,67
Piutang BDL 10.034.871.257.355 10.075.173.809.256,40
Jumlah 102.378.727.731.955 91.729.365.842.689,70

a) Aset Kredit Eks BPPN


Aset kredit eks BPPN yang dilaporkan di Neraca per 31 Desember 2020
sebesar Rp83.439.360.043.921 sedangkan per 31 Desember 2019
sebesar Rp72.671.187.612.604,60 atau terjadi penambahan piutang
pada Aset Kredit eks BPPN sebesar Rp10.768.172.431.316.
Detil dapat dilihat dalam lampiran LD9.
Adapun rincian Aset Kredit Eks BPPN sebagai berikut:
No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Aset kredit yang telah diserahkan pengurusan piutang negaranya
1 kepada PUPN (ATK serta Non ATK yang telah melalui tahap 24.339.424.730.007 18.008.043.845.742
PB/PJPN)
2 Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) 30.428.895.624.388 26.706.094.431.981,30
3 Aset kredit ATK yang masih dikelola DJKN 26.046.168.058.348 25.337.564.117.387,50
4 Aset Kredit ATK Lainnya 2.624.871.631.178 2.619.485.217.493,84
Jumlah 83.439.360.043.921 72.671.187.612.604,60

216 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b) Aset Kredit eks Kelolaan PT PPA (Persero)


Aset kredit eks kelolaan PT PPA (Persero) adalah hak tagih atau piutang
eks BPPN yang semula diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero) yang
kemudian setelah berakhirnya masa perjanjian pengelolaan aset
dikembalikan oleh PT PPA (Persero) kepada Menteri Keuangan sesuai
Berita Acara Serah Terima tertanggal 27 Februari 2009 dan tidak
diserahkelolakan kembali oleh Menteri Keuangan kepada PT PPA (Persero).
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2015 tentang
Pengelolaan Aset Eks Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Oleh Menteri Keuangan sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 138/PMK.06/2016. Pengelolaan Aset Kredit eks
kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dilakukan dengan cara
menyerahkan pengurusan/penagihan aset kredit dimaksud kepada PUPN.
Nilai Aset Kredit eks Kelolaan PT PPA (Persero) per 31 Desember 2020
sebesar Rp8.904.496.430.679 sedangkan per 31 Desember 2019
sebesar Rp8.983.004.420.829 atau terjadi penurunan nilai Aset Kredit
eks Kelolaan PT PPA (Persero) sebesar Rp78.507.990.150.
Detil dapat dilihat pada lampiran LD10.
Adapun rincian Aset Kredit eks Kelolaan PT PPA (Persero) sebagai berikut
No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Aset kredit yang telah diserahkan
1 pengurusan piutang negaranya kepada 3.960.224.870.627 3.956.623.100.039,14
PUPN
2 Aset kredit yang masih dikelola DJKN 4.944.271.560.052 5.026.381.320.789,52
Jumlah 8.904.496.430.679 8.983.004.420.828,67

Adapun mutasi aset kredit eks PPA terdiri dari:


a. Penambahan piutang karena koreksi PSBDT sebesar
Rp261.622.107,81;
b. Pengurangan nilai piutang karena pengembalian
Rp39.340.455.506,58;
c. Pengurangan piutang PT Tuban Petrochemical Industries yang berasal
dari lelang saham PT Silakencana Tirtalestari (Eks PPA) sebesar
Rp126.556.674.075 dan angsuran unconverted MYB sebesar
Rp40.000.000.000.
d. Koreksi saldo piutang debitur H.R.E Soekaesih sebesar Rp104.980
yang telah lunas berdasarkan SPPNL-01/PUPNC.1003/2019.
e. Penambahan nilai putang karena selisih kurs valas sebesar
Rp13.326.293.268.
f. Koreksi nilai piutang yang masih dikelola DJKN yang berasal dari
pengembalian dari PUPN sebesar Rp71.120.620.069.

Catatan atas Laporan Keuangan 217


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

c) Piutang Eks Bank Dalam Likuidasi


Piutang eks BDL terdiri dari 15 (lima belas) BDL Eks Dana Talangan dan 5
(lima) BDL Eks Dana Penjaminan. Adapun 15 (lima belas) BDL Eks Dana
Talangan sebagai berikut:
a. 13 (tiga belas) Bank Dalam Likuidasi telah melaksanakan
penandatanganan BAST Aset dari Tim Likuidasi (TL) kepada
Pemerintah c.q. Kemenkeu;
b. 1 (satu) BDL yaitu PT Bank Umum Majapahit Jaya telah melakukan
Rapat Umum Pemegang Saham pembubaran Tim Likuidasi;
c. 1 (satu) BDL belum melakukan penandatanganan BAST Aset, yaitu PT
Bank Jakarta, namun PT Bank Jakarta pada tahun 2012 telah
melunasi kewajibannya.
Sedangkan 5 (lima) BDL Eks Dana Penjaminan sebagai berikut:
a) 4 (empat) BDL yaitu PT Bank Prasidha Utama, PT Bank Asiatic, PT
Bank Global Internasional, dan PT Bank Dagang Bali telah
melaksanakan penandatanganan BASTAset dari Tim Likuidasi (TL)
kepada Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan;
b) 1 (satu) BDL yaitu PT Bank Ratu, tidak melakukan penandatanganan
BAST Aset, namun PT Bank Ratu pada semester II tahun 2017 telah
melunasi kewajibannya.

Saldo Piutang eks BDL per 31 Desember 2020 sebesar


Rp10.034.871.257.355 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp10.075.173.809.256. Piutang eks BDL per 31 Desember 2020 terdiri
dari:
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
I. Eks Dana Talangan
Saldo Awal Kewajiban BLBI 7.762.763.678.751 11.888.938.781.558,30
Dikurangi : Pengembalian 2006 s.d 2019 0 4.126.175.102.806,56
Dikurangi : Pengembalian s.d 31 Desember 2020 37.251.106.496 0
Saldo I 7.725.512.572.255 7.762.763.678.751,39
II. Eks Dana Penjaminan
Saldo Awal Kewajiban BLBI 2.312.410.130.505 3.321.282.950.812,58
Dikurangi : Pengembalian 2006 s.d 2019 0 1.008.872.820.307,52
Dikurangi : Pengembalian s.d 31 Desember 2020 3.051.445.405 0
Saldo II 2.309.358.685.100 2.312.410.130.505,06
Jumlah Saldo I & II 10.034.871.257.355 10.075.173.809.256,40

Penurunan nilai Piutang eks BDL dikarenakan pembayaran/penyelesaian atas


aset kredit eks BDL yang telah diserahkan pengurusannya kepada PUPN dan
pencairan deviden atas saham eks BDL yang telah jatuh tempo pada Periode
Tahun 2020. Rincian tersebut dapat dilihat pada lampiran LD11.

218 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4) Piutang Bukan Pajak pada satker TK DJKN Pengelola asset KKKS

Piutang Lain-Lain per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar


Rp21.045.512.713 dan Rp19.924.740.096. Piutang Lain-Lain merupakan
piutang terhadap pemanfaatan sewa BMN yang berasal dari KKKS oleh Pihak
lain yang belum dibayarkan ke kas Negara dengan rincian sebagai berikut:
BMN KKKS Yang
No Pihak Ketiga Jumlah (USD) Jumlah (Rp)
Disewakan
Job Pertamina
1 PT. Pertamina Persero 1.413.347 19.935.254.498
Petrochina East Jawa*
Job Pertamina
2 PT. Pertamina Persero 68.393 964.676.213
Petrochina East Jawa*
Conocophillips Perusda Anambas
3 0 145.582.002
Indonesia Inc,Ltd Sejahtera
Jumlah 21.045.512.713

D.2.1.1.16. BAGIAN LANCAR PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA

Bagian Lancar Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Piutang Jangka 2019 sebesar Rp6.586.899.675.108 dan Rp6.197.466.897.279.
Panjang Lainnya Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya terdiri dari:
1. Bagian lancar atas piutang jangka Panjang lainnya Perum Perumnas yang jatuh tempo
1 (satu) tahun sejak tanggal pelaporan. Pengakuan dan Pengukuran Bagian Lancar atas
Piutang Jangka Panjang Lainnya tersebut berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor
S-693/MK.02/2019 tanggal 23 September 2019 mengenai restrukturisasi piutang
Perum Perumnas tahun buku 1991-1997. Saldo Bagian Lancar atas Piutang Jangka
Panjang Lainnya per 31 Desember 2020 sebesar Rp14.000.000.000 yang berasal
dari:
a. Saldo Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh tempo pada
akhir tahun 2020 sebesar Rp6.500.000.000 yang berasal dari saldo awal pada
tanggal 1 Januari 2020 sebesar Rp7.500.000.000 dikurangi pembayaran selama
tahun 2020 sebesar Rp1.000.000.000; dan
b. Penambahan nilai Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh
tempo pada akhir tahun 2021 sebesar Rp7.500.000.000.
2. Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2020 sebesar Rp2.233.941.033.473 jumlah ini
adalah bagian lancar piutang jangka panjang PT Minarak Lapindo Jaya sebesar
Rp773.382.049.559 dengan rincian sebagai berikut:
Bagian lancar piutang jangka panjang 2015 Rp193.345.512.390
Bagian lancar piutang jangka panjang 2016 Rp193.345.512.390
Bagian lancar piutang jangka panjang 2017 Rp193.345.512.390
Bagian lancar piutang jangka panjang 2018 Rp193.345.512.389
Jumlah Rp773.382.049.559

Catatan atas Laporan Keuangan 219


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Ditambah bunga yang timbul hingga tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp201.079.332.884,83 dengan rincian sebagai berikut:
Bunga tahun 2015 Rp15.467.640.991,18
Bunga tahun 2016 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2017 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2018 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2019 Rp37.122.338.378,83
Bunga tahun 2020 Rp37.122.338.378,83
Jumlah Rp201.079.332.884,83

Dan denda kelambatan pengembalian pinjaman sebesar Rp1.264.359.651.028,97


dengan rincian sebagai berikut:
Denda tahun 2016 Rp134.568.476.623,27
Denda tahun 2017 Rp282.284.448.089,04
Denda tahun 2018 Rp282.224.448.089,04
Denda tahun 2019 Rp282.224.448.089,04
Denda tahun 2020 Rp283.057.830.138,59
Jumlah Rp1.264.479.651.028,97

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, maka pos Bagian Lancar Piutang Jangka
Panjang akan nampak sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019


Bagian Lancar Piutang Jangka 773.382.049.559 773.382.049.559
Panjang
Bunga 201.079.332.885,34 163.956.994.506,51
Denda 1.264.479.651.028,97 981.421.820.890,37
Pembiayaan (5.000.000.000) (5.000.000.000)
Jumlah 2.233.941.033.473,31 1.913.760.864.955,88

3. Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Lainnya kepada Yayasan Supersemar.


Bagian Lancar Piutang kepada Yayasan Supersemar disajikan pada Neraca sebagai
Aset lancar. Nilai Bagian Lancar Piutang kepada Yayasan Supersemar per 1 Januari
2020 sebesar Rp4.276.206.032.324. Selama kurun waktu Tahun 2020 terdapat
mutasi Piutang kepada Yayasan Supersemar sebagai berikut:
Selama periode Tahun 2020 terdapat mutasi tambah Bagian Lancar Piutang Jangka
Panjang Yayasan Supersemar yang berasal dari perubahan kurs tengah per 31
Desember 2020 sebesar Rp14.105. Dengan demikian terdapat kenaikan sebesar
Rp62.752.609.311.
Mutasi kurang:
Selama periode Tahun 2020 tidak terdapat mutasi kurang pada Bagian Lancar Piutang
Jangka Panjang Yayasan Supersemar.

220 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Saldo Akhir:
Saldo Bagian Lancar Piutang jangka panjang Yayasan Supersemar per 31 Desember
2020 sebesar Rp4.338.958.641.635.
D.2.1.1.17. BAGIAN LANCAR PIUTANG PEMBERIAN PINJAMAN

Bagian Lancar Jumlah Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman per 31 Desember 2020 dan 31
Piutang Pemberian Desember 2019 sebesar Rp22.427.918.639.595 dan Rp23.110.067.194.249.
Pinjaman Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman per 31 Desember 2020 terdiri dari:
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Bagian Lancar Piutang Pemberian
1. 12.471.476.202.383 13.156.182.595.276
Pinjaman
2. Piutang Lainnya Pemberian Pinjaman 9.500.275.401.357 9.422.059.227.749
Piutang Lainnya Pemberian Pinjaman
3. 456.167.035.855 531.825.371.224
untuk Penyesuaian Akrual
Jumlah 22.427.918.639.595 23.110.067.194.249

Bagian lancar piutang pemberian pinjaman terdiri dari piutang pokok, piutang denda,
piutang jasa bank, piutang biaya lain-lain dan piutang bunga.
Berikut merupakan daftar 10 (sepuluh) debitur yang memiliki Bagian Lancar Piutang
Pemberian Pinjaman terbesar per 31 Desember 2020;
(dalam rupiah)
Nilai Bagian Lancar Piutang
No. Nama Debitur
Pemberian Pinjaman
1. PT. P A N N 6.503.772.756.066,95
2. PT. Perusahaan Listrik Negara 3.333.697.958.298,04
3. PT. Merpati Nusantara Airlines 2.660.677.832.012,08
4. PT. Rajawali Nusantara Indonesia 1.042.153.559.220
5. PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 982.488.362.574,08
6. PT. Kertas Leces 749.817.814.012,54
7. Bank Dagang Nasional Indonesia (BBO) 679.507.916.686,87
8. PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 522.816.642.307,52
9. Bank Tabungan Negara 403.408.969.351,30
10. PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 338.352.618.486

Daftar lengkap debitur dan rincian saldo Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman
terdapat pada lampiran LD11a.

Catatan atas Laporan Keuangan 221


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.1.18. PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH PIUTANG BUKAN PAJAK

Penyisihan Piutang Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2020 dan 31
Tidak Tertagih Desember 2019 adalah sebesar minus Rp116.709.954.387.611 dan
Piutang Bukan Rp104.810.761.753.159 Rincian perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang
Pajak
Bukan Pajak adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Penyisihan Piutang Lainnya (BA
2.524.824.086 0
999.02)
2. Penyisihan Piutang Deviden
60.086.651.238 59.800.762.470
(BA 999.03)
3. Penyisihan Piutang Pemberian
11.834.441.111.041 11.747.096.771.948
Pinjaman (BA 999.04)
4. Penyisihan Piutang Subsidi
15.258.460.862 11.008.471.063
(BA 999.07)
5. Penyisihan Piutang Belanja Lain-
10.573.944.444 633.433.044
lain (BA 999.08)
6. Penyisihan Piutang (BA 999.99) 104.787.069.395.940 92.992.222.314.634
Jumlah 116.709.954.387.611 104.810.761.753.159

D.2.1.1.18.1. Penyisihan Piutang Lainnya (BA 999.02)


Nilai Penyisihan Piutang Lainnya (atas sisa dana hibah RR dan Pariwisata) per tanggal 31
Desember 2020 sebesar Rp2.524.824.086.
D.2.1.1.18.2. Penyisihan Piutang Deviden (BA 999.03)
Klasifikasi kualitas piutang dividen disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara
Umum Negara sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor
207/PMK.06/2019.
Nilai Penyisihan Piutang Bukan Pajak (Bagian Pemerintah atas Laba BUMN) per tanggal 31
Desember 2020 sebesar Rp60.086.651.238 terdiri dari Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Piutang PNBP sebesar Rp58.686.651.238 yang diklasifikasikan dalam kualitas lancar dan
macet dan Penyisihan Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya sebesar
Rp1.400.000.000 yang disisihkan sebesar sepuluh persen dari Bagian Lancar atas Piutang
Jangka Panjang Perum Perumnas sebesar Rp14.000.000.000.

D.2.1.1.18.3. Penyisihan Piutang Pemberian Pinjaman (BA 999.04)


Penyisihan Piutang Tak Tertagih berupa Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang
Bukan Pajak, terdiri dari:

222 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman, dan
b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Lainnya Pemberian Pinjaman.

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih, sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019


Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian (6.669.314.457.859) (6.654.235.084.270)
Lancar Piutang Pemberian Pinjaman
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang (5.165.126.653.182) (5.092.861.687.678)
Lainnya Pemberian Pinjaman
Jumlah (11.834.441.111.041) (11.747.096.771.948)

D.2.1.1.18.4. Penyisihan Piutang Subsidi (BA 999.07)


Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2020
sebesar minus Rp15.258.460.862, berbeda dengan dengan Jumlah Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2019, yaitu minus
Rp10.999.931.063.

1. Kementerian Pertanian sebesar minus Rp8.334.836.205 dengan perhitungan sebagai


berikut:
Uraian Ditjen Tanaman pangan
Piutang Bukan Pajak 1.666.967.241.095
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (8.334.836.205)
Piutang Bukan Pajak (Netto) 1.658.632.404.890

2. Kementerian Pertanian sebesar minus Rp6.922.989.255


Uraian Ditjen Tanaman pangan
Piutang Bukan Pajak 151.749.352.774
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (6.922.989.255)
Piutang Bukan Pajak (Netto) 144.826.363.519

3. Kementerian BUMN sebesar minus Rp635.402


Uraian Sekretaris Kemen BUMN
Piutang Bukan Pajak 127.080.415
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 635.402
Piutang Bukan Pajak (Netto) 127.715.817

D.2.1.1.18.5. Penyisihan Piutang Belanja Lain-Lain (BA 999.08)


Saldo penyisihan piutang tak tertagih-piutang bukan pajak per 31 Desember 2020 dan 31

Catatan atas Laporan Keuangan 223


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Desember 2019 sebesar minus Rp10.573.944.444 dan minus Rp633.433.044. Penyisihan


piutang tak tertagih – piutang bukan pajak merupakan estimasi atas ketidaktertagihan
piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Perbandingan
penyisihan piutang tak tertagih – piutang bukan pajak per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019dapat dilihat pada tabel berikut.

BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019

15 Kementerian Keuangan (9.924.569.245) 0


018 Kementerian Pertanian (481.328.513) (481.519.189)
- SKK Migas (10.892.291)
- Otoritas Jasa Keuangan (150.273.176) (151.913.855)
- MPP Kartu Prakerja (6.881.219)
Total (10.573.944.444) (633.433.044)

D.2.1.1.18.6. Penyisihan Piutang (BA 999.99)


Nilai penyisihan piutang tak tertagih per 31 Desember 2020 sebesar minus
Rp104.787.069.395.940 dan minus Rp92.992.222.314.634. Rincian perhitungan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Piutang adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Penyisihan Piutang DJPB (3.685.297.513) (596.149.785)
Penyisihan Piutang Aset Kredit eks BPPN (98.722.615.465.826) (87.925.634.140.098)
Penyisihan Piutang Pemanfaatan Aset Eks
(1.176.715.352.919) (5.883.576.765)
Pertamina
Penyisihan Piutang Pemanfaatan Aset KKKS (10.522.756.356) (9.962.370.048)
Penyisihan Piutang Pemanfaatan Piutang
(4.188.499.282.309) (4.275.882.272.997)
kepada Yayasan Supersemar
Penyisihan Piutang Migas (685.031.241.017) (774.263.804.941)
Total (104.787.069.395.940) (92.992.222.314.634)

1. Penyisihan piutang tak tertagih piutang DJPB per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp3.685.297.513 dan Rp596.149.785 yang terdiri dari:
a. Penyisihan piutang tak tertagih satker 987361 sebesar Rp665.911.023 dari
piutang lancar sebesar Rp133.182.204.691;
b. Penyisihan piutang tak tertagih satker 999981 sebesar Rp3.019.386.490 dari
piutang lancar sebesar Rp603.877.298.824.
2. Penyisihan piutang tak tertagih piutang atas Aset Kredit Eks BPPN berasal dari
penyisihan piutang lain-lain.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih berasal dari penyisihan piutang lain-lain. Metode
penyisihan piutang tidak tertagih atas aset kredit eks BPPN, aset kredit eks Kelolaan
PT PPA (Persero), dan Aset Kredit yang diserahkelolakan kepada PT PPA (Persero)

224 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.06/2014 tentang


Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak tertagih Eks
BPPN, dan Eks Kelolaan PT PPA (Persero). Sedangkan metode penyisihan piutang tidak
tertagih atas piutang eks BDL diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan
Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum
Negara.
Nilai penyisihan piutang tak tertagih per 31 Desember 2019 sebesar
Rp87.925.634.140.098,40, sedangkan per 31 Desember 2020 sebesar
Rp98.722.615.465.826.
Adapun rincian penyisihan piutang tidak tertagih disajikan di lampiran LD12.
3. Penyisihan piutang tak tertagih piutang atas pemanfaatan aset eks Pertamina
Mengacu ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.06/2014 tentang
Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada
Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara, atas Piutang PNBP berupa
piutang sewa BMN sebesar Rp1.176.715.352.919 dilakukan penyisihan sebesar
100%. Dengan pertimbangan bahwa masih dilakukan proses pembahasan bersama
antara DJKN dengan PT Pertamina EP untuk menentukan besarnya nilai piutang sewa.
Piutang sewa sebesar Rp1.176.715.352.919 telah timbul sejak tahun 2017 karena
terdapat perbedaan pengakuan nilai perolehan BMN Eks Pertamina yang disewa oleh
Pertamina EP antara DJKN dengan Pertamina EP. DJKN mengakui nilai perolehan BMN
yang disewa Pertamina EP didasarkan pada surat Menteri Keuangan Nomor S-
23/MK.6/2009 tanggal 23 Januari 2009 yang menjelaskan nilai objek sewa selama 32
Tahun sebesar Rp9.472.807.941.523, sedangkan Pertamina EP mengakui BMN
EksPertamina yang disewa sebesar Rp6.630.929.353.338 berdasarkan surat SKK
Migas Nomor SRT-1294/SKKO0000/2014/S4 tanggal 30 Desember 2014 sebagaimana
tertuang dalam perjanjian sewa antara Kementerian Keuangan dengan PT Pertamina EP
Nomor PRJ-3/MK.6/2016 tanggal 20 September 2016 yang menyatakan objek sewa
menyewa adalah BMN yang berasal dari kelompok aset eks KKKS Pertamina yang
digunakan oleh PT Pertamina EP berupa fasilitas produksi, bangunan, HBM bergerak,
dan aset lain-lain senilai Rp6.630.929.353.338.
Atas piutang sewa BMN Eks Pertamina sebesar Rp1.176.715.352.919, Pertamina EP
belum melakukan pembayaran hingga saat ini. DJKN melalui surat Direktur PKNSI
Nomor S-514/KN.5/2021 tanggal 31 Maret 2021 telah meminta konfirmasi mengenai
besaran sewa BMN Eks Pertamina kepada Pertamina EP. Atas surat tersebut, Dirut PT
Pertamina EP melalui surat Nomor 0169/PEP00000/2021-S0 tanggal 20 April 2021,
meminta untuk dilakukan pembahasan terlebih dahulu dalam rangka penentuan besaran
sewa BMN Eks Pertamina. Apabila telah disepakati besaran sewa BMN Eks Pertamina
oleh Pertamina EP selanjutnya besaran sewa tersebut akan dituangkan dalam perjanjian
sewa BMN Eks Pertamina antara DJKN dengan Pertamina EP.
Mengingat pembahasan atas besaran sewa sedang dilakukan dan Pertamina EP belum

Catatan atas Laporan Keuangan 225


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

melakukan pembayaran hingga akhir tahun 2020, maka besaran nilai piutang sewa
tersebut dilakukan reklasifikasi ke dalam penyisihan piutang tidak tertagih.
4. Penyisihan piutang tak tertagihk Aset KKKS
Penyisihan piutang dihitung sebesar 50% dari saldo piutang lain-lain. Dikarenakan
terdapat kenaikan saldo piutang lain-lain maka penyisihan piutang tak tertagih per 31
Desember 2020 yang semula sebesar Rp9.962.370.048 menjadi sebesar
Rp10.522.756.356 sehingga muncul beban penyisihan piutang tak tertagih sebesar
Rp560.386.308.
5. Penyisihan piutang tak tertagih kepada Yayasan Supersemar
Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Yayasan
Supersemar per 1 Januari 2020 sebesar Rp(4.275.882.272.997).
Perhitungan untuk Penyisihan Piutang Tak Tertagih mengacu kepada Peraturan Menteri
Keuangan yang mengatur mengenai Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Bendahara Umum Negara. Ketentuan tersebut
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan
Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada
Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 207/PMK.06/2019. Besaran penyisihan
piutang tak tertagih piutang dihitung berdasarkan persentase nilai piutang sesuai
kualitas piutang sebagai berikut:
Dasar perhitungan Uraian Keterangan
Piutang yang
Klasifikasi piutang PMK No. 127/PMK.05/2018
dikelola oleh BUN
Tanggal putusan MA Nomor
Jatuh tempo piutang 8 Juli 2015
140/PK/Pdt/2015
Piutang tidak dilunasi lebih dari 3 (tiga)
Kualitas Macet
tahun sejak jatuh tempo
Dari nilai piutang setelah dikurangi
Persentase 100% dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan

Nilai agunan atau nilai barang sitaan per 31 Desember 2020 sebesar
Rp150.459.359.327 dengan rincian sebagai berikut:
1. Uang sebesar Rp323.759.327. Nilai tersebut berasal dari total nilai rekening yang
telah dilakukan pemblokiran dan pencairan (sesuai resume permohonan eksekusi
pencairan pelelangan dan pengosongan No. 72/Eks.Pdt/2015 jo.
No.904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel.) sebesar Rp242.404.759.586 setelah dikurangi
dengan nilai penyetoran ke kas negara sebesar Rp242.081.000.259 pada tanggal
28 November 2019.
Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) PMK 69/PMK.06/2014 jo. PMK 207/PMK.06/2019,
nilai barang sitaan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari
agunan berupa surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, surat berharga

226 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

negara, tabungan dan deposito yang diblokir pada bank, emas dan logam mulia.
2. Nilai aset sitaan sebesar Rp150.135.600.000. Nilai tersebut berasal dari 60% dari
nilai likuidasi aset sitaan berupa:
a. Tanah dan bangunan "Gedung Granadi" di Jalan H.R. Rasuna Said Kav 8-9 Blok
X/I, Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan (Aset Granadi)
sebesar Rp245.081.000.000 dan
b. Sebidang tanah dan bangunan di Jalan Raya Megamendung No. 6 RT 03 RW
03 Kampung Citalingkup, Desa Megamendung, Bogor (Aset Megamendung)
sebesar Rp5.145.000.000, berdasarkan hasil penilaian KJPP Toha, Okky, Heru
dan Rekan.
Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) PMK 69/PMK.06/2014 jo. PMK 207/PMK.06/2019
nilai barang sitaan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar 60% (enam puluh persen)
dari nilai jual objek pajak atas tanah bersertifikat hak milik (SHM), hak guna
bangunan (SHGB), atau hak pakai, berikut bangunan di atasnya.
Nilai koreksi penyisihan piutang tak tertagih sebagai berikut:

Saldo Piutang per 31 Desember 2020 4.276.206.032.324,39


Nilai agunan 323.759.327
Penyisihan piutang tak tertagih per 31 Desember 2019 (4,275,882,272,997.39)
Penyisihan Piutang tak tertagih per 31 Desember 2020 (4.188.499.282.308,80)
Koreksi Penyajian Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih 87.382.990.688,59

Saldo penyisihan piutang tak tertagih pada Bagian Lancar Piutang jangka Panjang
Yayasan Supersemar per 31 Desember 2020 sebesar Rp4.188.499.282.308,80.
6. Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang PNBP Migas per 31 Desember 2020
sebesar Rp685.031.241.017 merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang
jangka pendek migas dari piutang minyak bumi, gas bumi dan migas lainnya yang
ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Perhitungan besaran penyisihan
piutang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang
Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piuang
Tidak Tertagih, yaitu sebagai berikut:
- Piutang lancar adalah piutang yang belum jatuh tempo.
- Piutang Kurang Lancar adalah piutang yang sudah jatuh tempo sampai dengan 1
tahun setelah jatuh tempo.
- Piutang diragukan adalah piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 1 tahun sampai
dengan 3 tahun setelah jatuh tempo.
- Piutang macet adalah piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 3 tahun.

Catatan atas Laporan Keuangan 227


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.1.19. PIUTANG PFK

Piutang PFK Piutang PFK per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp605.426.556 dan
Rp912.908.715 yang berasal dari Piutang Pengembalian Kelebihan Penyaluran PFK Tahun
Anggaran Yang Lalu.
Piutang Pengembalian Kelebihan Penyaluran PFK Tahun Anggaran Yang Lalu (Akun
118122) adalah akun yang digunakan untuk menampung kelebihan penyaluran Dana PFK
Pegawai selama satu tahun kepada Badan Penyelenggara. Kelebihan penyaluran Dana PFK
Pegawai menunjukkan bahwa penerimaan Dana PFK Pegawai kurang dari penyaluran
(pembayaran) Dana PFK Pegawai kepada Badan Penyelenggara. Penerimaan PFK Pegawai
yang berkurang umumnya disebabkan oleh 2 (dua) hal, yakni di tahun berjalan terdapat:
a. koreksi transaksi penerimaan Dana PFK Pegawai berdasarkan permintaan dari
pemotong dan penyetor gaji/penghasilan tetap bulanan untuk dana PFK, dan
b. permintaan pengembalian kelebihan setoran/potongan penerimaan PFK Pegawai, yang
terjadi setelah Dana PFK Pegawai disalurkan ke Badan Penyelenggara.

D.2.1.1.20. PERSEDIAAN

Persediaan Saldo Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp2.293.705.512 dan Rp2.708.106.030 atau mengalami penurunan sebesar
Rp414.400.518 (15,30%). Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Perbandingan persediaan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebagai berikut.
(dalam Rupiah)

BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019

- Istana Kepresidenan 188.100.000,00 0,00


- Otoritas Jasa Keuangan 167.428.690,00 181.089.590,00
- SKK Migas 1.938.176.822,00 2.527.016.440,00
Total 2.293.705.512,00 2.708.106.030,00

1. Persediaan pada OJK sebesar Rp167.428.690 terdiri dari:


No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Barang Konsumsi 167.428.690 181.089.590
2 Barang untuk Pemeliharaan 0 0
Jumlah 167.428.690 181.089.590

228 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Persediaan pada SKK Migas sebesar Rp1.938.176.822 terdiri dari:


No Akun Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Persediaan
1 117111 Barang Konsumsi 1.804.073.422 2.508.105.620
2 117113 Bahan untuk Pemeliharaan 42.339.490 18.910.820
3 117199 Persediaan Lainnya 91.763.910 0
Total Rincian Persediaan 1.938.176.822 2.527.016.440

3. Persediaan pada Istana Kepresidenan sebesar Rp188.100.000 terdiri dari 57 unit


sepeda dengan nilai masing-masing sebesar Rp3.300.000.

D.2.1.2. INVESTASI JANGKA PANJANG

D.2.1.2.1. DANA BERGULIR

Dana Bergulir Nilai Dana Bergulir per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp58.150.909.777.379 dan Rp47.117.342.143.810. Dana bergulir merupakan dana yang
dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran
atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan
lainnya.
Dana bergulir yang dilaporkan merupakan dana bergulir yang bersumber dari Bagian
Anggaran 999.03 atau dana bergulir yang bersumber dari Bagian Anggaran Lainnya, dan
sedang dalam proses perguliran atau outstanding di masyarakat atau pihak ketiga lainnya.
Nilai dana bergulir yang disajikan sesuai dengan rincian:
No UNIT PENGELOLA 31 Desember 2020 31 Desember 2019
BLU Lembaga Pengelola Dana
1 4.816.029.013.768 3.640.385.771.818
Bergulir KUMKM
BLU Bidang Pendanaan
2 Sekretariat 4.271.993.794.927 4.271.993.794.926
Badan Pengelola Jalan Tol
BLU Pusat Pengelolaan Dana
3 42.596.006.813.832 34.404.077.877.505
Pembiayaan Perumahan
BLU Pusat Pembiayaan
4 0 1.306.171.462.908
Pembangunan Hutan
UAIP (Kementerian Lingkungan
5 17.912.211.670 18.019.135.685
Hidup dan Kehutanan - DNS)
6 BLU Pusat Investasi Pemerintah 4.560.647.415.498 3.152.741.173.643
BLU Lembaga Pengelola Modal
7 458.088.556.880 323.952.927.325
Usaha Kelautan dan Perikanan
BLU Badan Pengelola Dana
8 1.430.231.970.804 0
Lingkungan Hidup
JUMLAH 58.150.909.777.379 47.117.342.143.810

Catatan atas Laporan Keuangan 229


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.2.1.1. Dana Bergulir LPDB KUMKM


Dana bergulir pada BLU LPDB KUKM per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah Rp4.816.029.013.768 dan Rp3.640.385.771.818.
Adapun rincian detail dana bergulir pada BLU LPDB KUMKM adalah sebagai berikut:
URAIAN JUMLAH

Piutang Dana Bergulir 4.442.539.240.870

NRB Dana Bergulir BA 044 sd 31 Desember 2020 373.489.772.898

Jumlah 4.816.029.013.768

Nilai realisasi bersih dana bergulir merupakan potensi pengembalian atas dana bergulir yang
telah dicairkan dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada mitra koperasi dan UKM yang
mana pengembalian dana tersebut dikembalikan kepada LPDB-KUMKM sebagai Pengalihan
Dana Bergulir. Besarnya nilai realisasi bersih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya,
tertagihnya dana bergulir dari mitra Koperasi dan UKM (sebagai pengalihan) serta piutang
lancar dan piutang tidak lancar. LPDB-KUMKM mendapatkan nilai realisasi bersih dana
bergulir dari Biro Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM yang merupakan hasil dari
laporan masing-masing Deputi pelaksana program, LPDB- KUMKM melaksanakan
rekonsiliasi kas terkait dana pengalihan yang telah masuk ke rekening LPDB-KUMKM.
Dalam nilai dana bergulir tersebut termasuk di dalamnya terdapat penyaluran untuk
mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp1.292.000.000.000
dan sampai dengan 31 Desember 2020 total dana PEN yang telah disalurkan sebesar
Rp1.292.000.000.000 kepada 84 koperasi penerima. Penyaluran tersebut menggunakan
dana APBN yang diterima LPDB-KUMKM pada bulan Juli dan Desember tahun 2020.
Kebijakan pinjaman atau pembiayaan untuk besaran bunga program PEN LPDB-KUMKM
merujuk pada memorandum Direktur Utama nomor: KU.01.01/035/Mem/Dirut/X/2020
tentang kebijakan pelaksanaan perluasan penyaluran pinjaman atau pembiayaan dalam
rangka penanganan dampak COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tanggal 27
Oktober 2020, sebagai berikut:
1. Bunga serendah-rendahnya 3% p.a sliding untuk pola pembiayaan konvensional;
dan
2. Bagi hasil serendah-rendahnya 20%:80% dari pendapatan kotor untuk pola
pembiayaan Syariah.
D.2.1.2.1.2. Dana Bergulir Bidang Pendanaan Sekretariat BPJT
Dana Bergulir per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing
sebesar Rp4.271.993.794.927 dan Rp4.271.993.794.926 yang merupakan semua hak
atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum
diselesaikan pada akhir tahun anggaran.
Rincian Dana Bergulir Kementerian Pekerjaan Umum berupa piutang kepada Badan Usaha
Jalan Tol (BUJT) yang timbul dari penggunaan dana bergulir untuk pengadaan tanah jalan
tol yang Perjanjian Pengadaan Jalan Tol nya telah ditandatangani antara BPJT dan BUJT.

230 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Piutang pada BUJT akan jatuh tempo dan dibayar kembali oleh BUJT kepada BLU BP Set
BPJT setelah pengadaan tanah selesai dan/atau jalan tol telah dioperasikan, mana yang
lebih dahulu tercapai.
Rincian Dana Bergulir BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol yang
digulirkan dan menjadi piutang pada BUJT adalah sebagai berikut :
BUJT/Ruas Jalan Tol 31 Desember 2020 31 Desember 2019
PT. Jasa Marga Surabaya-Mojokerto/ Surabaya –Mojokerto 177.572.865.231 177.572.865.230
PT. Pemalang Batang Toll Road / Pemalang – Batang 179.730.172.460 179.730.172.460
PT. Trans Marga Jateng / Semarang – Solo (Bawen – Kartasura) 113.488.299.560 113.488.299.560
PT. Marga Setiapuritama / Semarang – Batang 17.380.830.821 17.380.830.821
PT. Pejagan Pemalang Tol Road / Pejagan – Pemalang 236.007.138.972 236.007.138.972
PT. Translingkar Kita Jaya / Cinere – Jagorawi 399.993.673.322 399.993.673.322
PT. Transjabar Tol / Ciawi – Sukabumi 694.700.739.153 694.700.739.153
PT. Marga Kunciran Cengkareng/ Cengkareng-Batu Ceper-
765.536.356.328 765.536.356.328
Kunciran
PT. Marga Trans Nusantara / Kunciran – Serpong 645.432.549.442 645.432.549.441
PT. Citra Waspphutowa / Depok – Antasari 580.448.216.382 580.448.216.382
PT Jasa Marga Gempol Pasuruan - 1
PT. MTD-CPP Expressway / Cibitung-Cilincing 287.996.789.617 287.996.789.617
PT Cimanggis Cibitung Toll Way / Cimanggis-Cibitung 173.706.163.639 173.706.163.639
Jumlah 4.271.993.794.927 4.271.993.794.926

Sehubungan dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang


Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, maka sejak bulan Januari
Tahun 2015 pembayaran UGR menggunakan dana APBN sehingga penggunaan dana
bergulir BLU menjadi terhenti.
Perkembangan Penting Sehubungan dengan Penyaluran Dana Bergulir
a. Berdasarkan Surat Kepala BPJT No. HK02.03-P/95 tanggal 7 Juli 2015 kepada PT
Marga Setiapuritama dan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor HK.02.03-Mn/539 tanggal 3 Juli 2015 dilakukan Pengakhiran Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas Semarang-Batang dengan nama BUJT PT
Marga Setiapuritama.
Sebagai tindak lanjut pengakhiran PPJT, Kepala Satker BLU BP Set BPJT telah
menyampaikan surat nomor KU.02.03.Pt5/Kasatker/2334 tanggal 9 Juli 2015
kepada PT Marga Setiapuritama untuk Pemberitahuan Pemutusan Perjanjian
Layanan Dana Bergulir. Dan sebagai konsekwensinya adalah segala piutang BLU BP
Set BPJT kepada PT Marga Setiapuritama menjadi jatuh tempo seketika dan
perhitungan Nilai Tambah dan Denda Nilai Tambah dihentikan sejak tanggal 7 Juli
2015.
Selanjutnya Kepala BLU BP Set BPJT mengirim Surat ke Kepala BPJT agar piutang
tersebut diatas dijadikan kewajiban bagi BUJT baru yang mendapat hak
pengusahaan untuk ruas tersebut.

Catatan atas Laporan Keuangan 231


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Ruas Semarang-Batang ditender ulang dan telah dibentuk BUJT baru untuk
menyelesaikan ruas jalan tol tersebut yaitu PT Jasamarga Semarang Batang
sebagai pemenang tender dengan PPJT Nomor 01/PPJT/BPJT/2016 tanggal 27
April 2016.
BUJT lama yaitu PT Marga Setiapuritama mengajukan permohonan arbitrase
kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) untuk diadakan dan
diselenggarakan pemeriksaan arbitrase (permohonan arbitrase) atas perselisihan
atau sengketa antara BPJT dan PT Marga Setiapuritama, dengan surat nomor
193/MSP-1601/AF/VIII/16 tanggal 18 Agustus 2016, dan telah didaftarkan di
Sekretariat BANI dengan Register Nomor 881/VIII/ARB-BANI/2016 tanggal 18
Agustus 2016. BANI telah memberikan keputusan pada tanggal 13 September
2017 namun PT Marga Setiapuritama tidak puas dengan keputusan BANI dan
kemudian menggugat keputusan BANI ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan
mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan BANI dengan Register Nomor
504/Pdt.G.Arb/2017/ PN.Jkt.Sel tanggal 9 Agustus 2017 dan PN Jakarta telah
memberikan keputusan pada tanggal 28 September 2017.
Kemudian PT Marga Setiapuritama mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan
Hukum ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Register Nomor
159/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Februari 2018. PN Jakarta Selatan
menolak gugatan tersebut pada tanggal 30 Agustus 2018. PT Marga Setiapuritama
kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Nomor
Register 199/PDT/2019/PT.DKI dan PT DKI Jakarta telah memberikan keputusan
pada tanggal 30 April 2019 yang pada intinya menguatkan keputusan Pengadilan
Negeri Jakarta.
b. Terdapat satu BUJT yaitu PT. Translingkar Kita Jaya (Ruas Cinere-Jagorawi) tidak
menyepakati hasil perhitungan dan tidak bersedia menandatangani Berita Acara
Rekonsiliasi (BAR) Nilai Pokok Pinjaman, Nilai Tambah, dan Denda Nilai Tambah
atas penggunaan dana bergulir untuk penggantian pembelian tanah dalam rangka
pengusahaan jalan tol Ruas Cinere-Jagorawi.
Satker BLU BP Set BPJT kemudian mengirimkan surat penagihan piutang pokok,
piutang nilai tambah dan piutang denda nilai tambah kepada PT Translingkar Kita
Jaya sebagai tindak lanjut dari setiap pelaksanaan rekonsiliasi.
PT Translingkar Kita Jaya telah mengirimkan surat kepada Sekretaris BPJT Nomor
D1-472-EB/1019 tanggal 10 Oktober 2019 perihal Konfirmasi Perhitungan Beban
Nilai Tambah Penggunaan Dana Bergulir Jalan Tol Cinere-Jagorawi yang berisi
bahwa PT Translingkar Kita Jaya mengakui masa pembebanan Nilai Tambah
sebatas hanya sampai dengan tanggal 27 Januari 2012 untuk Seksi II dan tanggal
4 Desember 2016 untuk Seksi III. PT Translingkar Kita Jaya telah membayarkan
Beban Nilai Tambah hingga batas waktu tersebut diatas dan dengan demikian
menurut PT Translingkar Kita Jaya saldo Hutang Nilai Tambah Layanan Dana
Bergulir sampai dengan tanggal 18 April 2019 adalah Nihil, sedangkan dalam

232 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Perjanjian Layanan Dana Bergulir yang ditandatangani oleh kedua belah pihak diatur
mengenai jangka waktu pengenaan nilai tambah sampai dengan tanah telah selesai
dibebaskan atau jalan tol beroperasi atau pinjaman telah dilunasi dan seluruh
piutang dilunasi.

D.2.1.2.1.3. Dana Bergulir pada Pusat Pengadaan Dana Pembiayaan Perumahan


Dana bergulir pada BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp42.596.006.813.832. dan
Rp34.404.077.877.505.
Dana Bergulir pada BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) yakni
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan mekanisme bantuan
pembiayaan perumahan melalui penyediaan dana murah jangka panjang yang berasal dari
APBN atau sumber dana jangka panjang lainnya yang dicampurkan dengan dana bank
penerbit kredit untuk pembiayaan perumahan dengan metode blended financing.
Adapun rincian mutasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
No Uraian Dalam Rupiah
1. Nilai Penyaluran Dana Bergulir
* Tahun 2010 242.656.944.516
* Tahun 2011 3.688.272.535.411
* Tahun 2012 2.587.256.538.729
* Tahun 2013 5.363.161.269.150
* Tahun 2014 4.655.625.834.824
* Tahun 2015 6.055.232.493.208
* Tahun 2016 5.627.538.999.307
* Tahun 2017 2.706.624.492.776
* Tahun 2018 5.895.206.726.677
* Tahun 2019 7.545.288.389.505
* Tahun 2020 11.231.193.635.691
Total Penyaluran Dana Bergulir 55.598.057.859.794
2. Nilai Pengembalian Pokok Dana Bergulir
* Pengembalian Pokok 2010 43.789.900
* Pengembalian Pokok 2011 58.100.576.876
* Pengembalian Pokok 2012 208.986.757.420
* Pengembalian Pokok 2013 437.925.189.962
* Pengembalian Pokok 2014 700.004.741.058
* Pengembalian Pokok 2015 1.003.975.167.544
* Pengembalian Pokok 2016 1.262.801.035.361
* Pengembalian Pokok 2017 1.628.941.076.817
* Pengembalian Pokok 2018 2.057.606.606.829
* Pengembalian Pokok 2019 2.604.401.404.831
*Pengembalian Pokok 2020 3.039.264.699.364
Total Pengembalian Pokok Dana Bergulir 13.002.051.045.962
Investasi Non Permanen PPDPP (1-2) 42.596.006.813.832

Catatan atas Laporan Keuangan 233


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Keterangan:
a. Nilai Penyaluran Dana Bergulir
1) Nilai penyaluran selama tahun 2010 sebesar Rp242.656.944.516 untuk
membiayai 7.959 unit rumah tapak;
2) Nilai penyaluran selama tahun 2011 sebesar Rp3.688.272.535.411 untuk
membiayai 109.592 unit yang terdiri dari 109.458 unit rumah tapak dengan
nilai Rp3.682.137.853.511 dan 134 unit rumah susun dengan nilai
Rp6.134.681.900;
3) Nilai penyaluran selama tahun 2012 sebesar Rp2.587.256.538.729 untuk
membiayai 64.785 unit yang terdiri dari 64.780 unit rumah tapak dengan nilai
Rp2.587.063.685.999 dan 5 unit rumah susun dengan nilai Rp192.852.730;
4) Nilai penyaluran selama tahun 2013 sebesar Rp5.363.161.269.150 untuk
membiayai 102.714 unit yang terdiri dari 102.663 unit rumah tapak dengan
nilai Rp5.359.485.866.650 dan 51 unit rumah susun dengan nilai
Rp3.675.402.500;
5) Nilai penyaluran tahun 2014 sebesar Rp4.655.625.834.824 untuk membiayai
76.057 unit yang terdiri dari 76.023 unit rumah tapak dengan nilai
Rp4.652.243.259.824 dan 34 unit rumah susun dengan nilai
Rp3.382.575.000;
6) Nilai penyaluran tahun 2015 senilai Rp6.055.232.493.208 untuk membiayai
76.493 unit rumah tapak dan 5 rumah susun;
7) Nilai penyaluran tahun 2016 senilai Rp5.627.538.999.307 untuk membiayai
58.469 unit rumah tapak.
8) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2017 senilai Rp2.706.624.492.776 untuk
membiayai 23.763 unit rumah tapak dan 41 unit rumah susun.
9) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2018 senilai Rp5.895.206.726.677 untuk
membiayai 57.931 unit rumah tapak dan 8 unit rumah susun.
10) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2019 senilai Rp7.545.288.389.505 untuk
membiayai 77.680 unit rumah tapak dan 8 unit rumah susun.
11) Nilai Penyaluran s.d 31 Desember 2020 senilai Rp11.231.193.635.691 untuk
membiayai 109.229 unit rumah tapak dan 24 unit rumah susun.
Atas dana bergulir pada BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan tidak
dilakukan penyisihan dikarenakan sesuai skema/perjanjian kerja sama dengan Bank Mitra,
semua risiko penyaluran ditanggung oleh bank mitra BLU PPDPP.

234 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.2.1.4. Dana Bergulir Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan


Dana bergulir pada BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp0 dan Rp1.306.171.462.908.
Dana bergulir pada BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan bersumber dari BA 999.03
dan pengalihan dari anggaran yang bersumber dari BA Kementerian Kehutanan. Dana
bergulir yang dikelola oleh BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan adalah dana
bergulir yang ditujukan untuk rehabilitasi hutan dan lahan.
Dana bergulir yang dikelola oleh BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan berasal dari
Bagian Anggaran 999.03 dengan total Rp2.014.582.699.000, dengan rincian alokasi,
sebesar Rp1.393.600.000.000 berasal dari APBN Tahun 2008, sebesar
Rp620.982.699.000 berasal dari APBN Tahun 2009.
Dana bergulir Pembiayaan Pembangunan Hutan digunakan untuk mendukung keberhasilan
hutan tanaman melalui fasilitasi pembiayaan pembangunan hutan tanaman yang dilakukan
oleh masyarakat.
Dana Bergulir yang disalurkan oleh Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan memiliki jangka
waktu pinjaman selama 6-8 tahun, dengan tingkat suku bunga kepada debitur yaitu:
a. Tahun 2010 - Oktober 2012, sebesar tingkat suku bunga LPS yaitu 7,25%;
b. Okt 2012 - sekarang, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
138/PMK.05/2012 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan
Pembangunan Hutan pada Kementerian Kehutanan, yaitu:
1) Hutan Rakyat (HR) & Hutan Tanaman Rakyat (HTR) sebesar BI rate yaitu
5,75%;
2) Hutan Tanaman Industri (HTI) sebesar BI rate + 4% (5,75%+4%).
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor:77 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup dan Peraturan Mentari Keuangan
Nomor:137/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana
Lingkungan Hidup (BPDLH) dimana Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU Pusat
P2H) akan terintegrasi kedalamnya, maka pada tanggal 29 September 2020 telah di
lakukan serah terima Pengelolaan Dana Bergulir Yang Berasal Dari Dana Reboisasi dari
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepada Menteri Keuangan yang tertuang dalam
Berita Acara Serah Terima Nomor:BA.1/MENLHK/ SETJEN/SET.1/9/2020 dan Nomor:BA-
105/MK.05/2020.
Dana bergulir yang semula dikelola oleh BLU Pusat P2H telah dilakukan serah terima
pengelolaannya kepada BPDLH sesuai dengan Berita Acara Serah Terima antara Kepala
Pusat BLU Pusat P2H kepada Pelaksana Tugas Direktur Utama BPDLH Nomor:BA-
51/P2H/KU/Set.1/11/2020 dan Nomor:BA-02/BPDLH/2020 tanggal 05 November 2020.

Catatan atas Laporan Keuangan 235


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.2.1.5. Dana Bergulir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (UAIP)


Dana bergulir yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp17.912.211.670 dan
Rp18.019.135.686. Mutasi dana bergulir tersebut disebabkan adanya pelunasan piutang
oleh debitur sebesar Rp106.924.014,5.
Selain itu sesuai PMK Nomor 99/PMK.05/2008, Kementerian Lingkungan Hidup tidak
menyalurkan kembali dana bergulir karena dana belum dikelola melalui mekanisme BLU.
Dana bergulir pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan penyaluran
dana bergulir kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang merupakan realisasi Separate
Arrangement Agreement (SAA) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman untuk
program Debt for Nature Swap (DNS) yang ditandatangani pada tanggal 3 Agustus 2006.
Program yang disetujui dalam rangka DNS ini adalah Financial Assistance for
Environmental Investment for Micro and Small Enterprises. Program ini dijalankan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup selama lima tahun, yaitu tahun 2006 sampai dengan 2010.
Pada tahun 2014, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan digabung
menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga pengelolaan dana bergulir
untuk program DNS dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Program DNS merupakan program keringanan utang kepada Indonesia melalui penyediaan
sejumlah dana oleh Pemerintah Indonesia untuk pembiayaan kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia. Kedua pemerintah sepakat bahwa ada empat indikator
keberhasilan program ini, yaitu:
a. Perbaikan satu indikator kualitas lingkungan di sekitar penerima manfaat, dalam hal
ini UMK;
b. 80% dana tersalurkan ke pengguna;
c. Non performing investment 10%; dan
d. Terbentuknya mekanisme dana bergulir di akhir pelaksanaan program.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Tahun 2010 antara Kementerian Lingkungan Hidup
dengan BSM sebagai bank penyalur, ditetapkan suku bunga dana bergulir yang disalurkan
oleh BSM adalah setinggi-tingginya sebesar 11% per tahun dan serendah-rendahnya
sebesar 6% per tahun. Jangka waktu pembiayaan atau penyaluran dana bergulir adalah
selama-lamanya 8 (delapan) tahun dan termasuk satu tahun masa tenggang sejak
penandatanganan akad pembiayaan.
Nilai yang disajikan pada neraca Laporan Keuangan BA 999.03 bersumber dari data yang
disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nilai, pengelolaan dan
tanggung jawab atas tindak lanjut permasalahan atas pengelolaan dana bergulir merupakan
kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

236 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.2.1.6. Dana Bergulir Pusat Investasi pemerintah


Nilai dana Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, nilai dana bergulir pada BLU
PIP sebesar Rp4.560.647.415.498 dan Rp3.152.741.173.643. Terdapat kenaikan
sebesar Rp1.407.906.241.855 atau 44.66% karena penambahan dana bergulir PIP berupa
pemberian pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
D.2.1.2.1.7. Dana Berulir Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan
Perikanan (LPMUKP)
Pos Dana Bergulir berasal dari saldo akhir Dana Bergulir pada buku besar akrual yang
merupakan transaksi penyaluran dana bergulir oleh BLU kepada masyarakat yang sumber
dananya berasal dari APBN (BA BUN Investasi). Jumlah Investasi Jangka Panjang berupa
Dana Bergulir per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp458.088.556.880 dan Rp323.952.927.325.
Sampai dengan 31 Desember 2020, realisasi pencairan Dana Bergulir sebesar
Rp458.088.556.880 mengalami peningkatan sebesar 41,41% dari total pencairan Dana
Bergulir pada tahun 2019 sebesar Rp323.952.927.325.
Sampai dengan tahun 2020 BLU LPMUKP telah menyetujui penyaluran dana bergulir
kepada 757 Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan yang mencakup LKM-KP, UMKM-KP
dan Kelompok Usaha Kelautan dan Perikanan. Total plafon yang disetujui oleh LPMUKP
sebesar Rp250.814.430.000 yang diajukan oleh Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan
antara lain di bidang perikanan tangkap, budidaya, usaha garam, pengolahan dan
pemasaran, dan wisata bahari. Selama tahun 2020 per tanggal 1 Januari Sampai dengan
31 Desember 2020 LPMUKP telah melakukan pencairan Dana Bergulir sebesar
Rp192.674.433.490 kepada 389 Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Total pencairan
Dana Bergulir sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp602.063.073.490 yang telah
dicairkan kepada 1.089 Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan.
Jumlah Investasi Jangka Panjang berupa Dana Bergulir per 31 Desember 2020 sebesar
Rp458.088.556.880 adalah jumlah Dana Bergulir yang sudah termasuk Pengembalian
Pokok dari Debitur (LKM-KP, UMKM-KP dan KUKP) sebesar Rp85.435.712.675.
D.2.1.2.1.8. Dana Bergulir Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) merupakan Satuan Kerja dibawah
Kementerian Keuangan yang menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dan memiliki tugas melakukan investasi berupa pembiayaan dana bergulir Ultra
Mikro.
Saldo dana bergulir pada BLU BPDLH per 31 Desember 2020 sebesar
Rp1.430.231.970.804 atau naik 100% penyaluran Dana Bergulir untuk pembiayaan
lingkungan hidup dibanding per 31 Desember 2019.

Catatan atas Laporan Keuangan 237


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.2.2. DANA BERGULIR DIRAGUKAN TERTAGIH

Dana Bergulir Nilai dana bergulir diragukan tertagih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Diragukan Tertagih adalah sebesar minus Rp5.263.474.230.423 dan minus Rp1.120.492.707.453. Terdapat
kenaikan signifikan pada nilai dana bergulir diragukan tertagih dari tahun 2019 ke tahun
2020 karena terdapat kenaikan nilai dana bergulir diragukan tertagih pada Satker BUN
Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol.
Akun dana bergulir diragukan tertagih merupakan penyisihan yang dibentuk untuk
mendapatkan nilai realisasi bersih dana bergulir. Secara rinci, penyisihan dana bergulir yang
diragukan tertagih dibentuk pada entitas sebagai berikut:
No UNIT PENGELOLA 31-Des-2020 31-Des-2019
BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir
1 (1.092.760.209.926) (1.014.120.465.977)
KUMKM
BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan
2 (4.041.142.318.299) (21.359.968.975)
Pengelola Jalan Tol
3 BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan - (61.295.924.258)
Kementerian Lingkungan Hidup dan
4 (17.912.211.670) (18.019.135.685)
Kehutanan
5 BLU LPMUKP (4.308.229.336) (5.697.212.558)
6 BLU BPDLH (107.351.261.192)
JUMLAH (5.263.474.230.423) (1.120.492.707.453)
1. BLU LPDB KUMKM
Nilai Dana Bergulir yang Diragukan Tertagih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 masing-masing sebesar Rp(1.092.760.209.926) dan Rp(1.014.120.465.977).
Dana bergulir yang diragukan tertagih termasuk di dalamnya dana bergulir yang telah
diserahkan pengurusannya kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) atas dasar
jumlah tunggakan pokok piutang dengan jumlah nilai dana bergulir yang diragukan
tertagih sebesar Rp620.200.273.721.
Rincian perhitungan penyisihan piutang diragukan tertagih pada BLU LPDB KUMKM
sebagai berikut :
Uraian Nilai

Penyisihan Piutang Dana Bergulir Tahun 2019 (Audited) (1.014.120.465.977)

Biaya Penyisihan Piutang Dana Bergulir Semester I 2020 171.988.213.992

Biaya Penyisihan Piutang Dana Bergulir Semester II 2020 132.617.515.421

Koreksi BPK Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir (383.245.473.362)

Jumlah Dana Bergulir per 31 Desember 2020 (Audited) (1.092.760.209.926)

2. BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengelola Jalan Tol


Saldo Dana Bergulir Diragukan Tertagih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah Rp4.041.142.318.299 dan Rp21.359.968.975. Dana Bergulir Diragukan
Tertagih adalah estimasi Dana Bergulir yang realisasi pengembaliannya diragukan

238 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dapat tertagih sebagian atau seluruhnya sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.06/2018 tentang Penentuan Nilai Bersih Investasi Jangka Panjang
Nonpermanen dalam Bentuk Tagihan. Rincian Saldo Dana Bergulir Diragukan Tertagih
per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Dana Bergulir
BUJT/Ruas Jalan Tol Dana Bergulir BLU
Diragukan tertagih
PT. Jasa Marga Surabaya-Mojokerto/ Surabaya –Mojokerto 177.572.865.231 177.572.865.231
PT. Pemalang Batang Toll Road / Pemalang - Batang 179.730.172.460 179.730.172.460
PT. Trans Marga Jateng / Semarang – Solo (Bawen – Kartasura) 113.488.299.560 113.488.299.560
PT. Marga Setiapuritama / Semarang – Batang 17.380.830.821 17.380.830.821
PT. Pejagan Pemalang Tol Road / Pejagan – Pemalang 236.007.138.972 236.007.138.972
PT. Translingkar Kita Jaya / Cinere – Jagorawi 399.993.673.322 399.993.673.322
PT. Transjabar Tol / Ciawi – Sukabumi 694.700.739.153 694.700.739.153
PT. Marga Kunciran Cengkareng/ Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran 765.536.356.328 765.536.356.328
PT. Marga Trans Nusantara / Kunciran – Serpong 645.432.549.442 645.432.549.442
PT. Citra Waspphutowa / Depok – Antasari 580.448.216.382 580.448.216.382
PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways/Cibitung-Cilincing 287.996.789.617 143.998.394.809
PT Cimanggis Cibitung Toll Way / Cimanggis-Cibitung 173.706.163.639 86.853.081.820
Jumlah 4.271.993.794.927 4.041.142.318.299
Dalam Perjanjian Layanan Dana Bergulir antara Satker BLU BP Set BPJT dengan BUJT
disebutkan bahwa jatuh tempo perjanjian adalah ketika pembebasan lahan telah selesai
dilakukan ditandai dengan adanya surat pemberitahuan dari BPJT. Upaya penagihan
yang dilakukan dengan melakukan rekonsiliasi dengan para BUJT sekaligus
menyampaikan tagihan berdasarkan hasil rekonsiliasi.
Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19 ini, Menteri PUPR telah menerbitkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2020
tanggal 21 September 2020 tentang Stimulus dalam Pengusahaan Jalan Tol yang
Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 yang menyebutkan dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf g bahwa bentuk stimulus yang diberikan dalam bentuk penyelesaian kewajiban
BLU BPJT meliputi :
a. Pelunasan pokok pinjaman untuk ruas tol yang sudah beroperasi penuh paling lama
5 (lima) tahun sejak mekanisme disepakati.
b. Pelunasan pokok pinjaman untuk ruas tol yang beroperasi sebagian atau belum
beroperasi paling lama 5 (lima) tahun setelah beroperasi penuh.
c. Penyelesaian nilai tambah dan denda keterlambatan nilai tambah yang sudah
menjadi piutang berdasarkan pendapat hukum dari Kejaksaan Agung Republik
Indonesia dan diverifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Kemudian dalam Pasal 4 ayat (2) disebutkan bahwa penyelesaian kewajiban BLU-BPJT
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dituangkan dalam kesepakatan antara
BPJT dengan BUJT dan/atau BUMN yang diberi penugasan oleh pemerintah untuk
melaksanakan pengusahaan jalan tol yang dibuat paling lama 1 (satu) tahun sejak
Peraturan Menteri tersebut ditetapkan.

Catatan atas Laporan Keuangan 239


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. BLU Pusat Pembangunan Hutan


Dana Bergulir Diragukan Tertagih adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan
Dana Bergulir yang telah disalurkan yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-
masing debitur. Penentuan kriteria kualitas piutang berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.06/2018 perihal Penentuan Nilai Bersih Investasi Jangka
Panjang Non Permanen Dalam Bentuk Tagihan. Nilai dana bergulir diragukan tertagih
pada BLU P3H per 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp0 dan
Rp(61.295.924.258).
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor:77 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup dan Peraturan Mentari Keuangan
Nomor:137/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana
Lingkungan Hidup (BPDLH) dimana Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU Pusat
P2H) akan terintegrasi kedalamnya, maka pada tanggal 29 September 2020 telah
dilakukan serah terima Pengelolaan Dana Bergulir Yang Berasal Dari Dana Reboisasi
dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepada Menteri Keuangan yang tertuang
dalam Berita Acara Serah Terima Nomor:BA.1/MENLHK/SETJEN/SET.1/9/2020 dan
Nomor:BA-105/MK.05/2020.
Serah terima tersebut termasuk serah terima dana bergulir diragukan tertagih pada BLU
P3H sehingga nilai dana bergulir diragukan tertagih pada BLU P3H per 31 Desember
2020 sebesar Rp0.
4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DNS)
Nilai dana bergulir diragukan tertagih per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp17.912.211.670 dan Rp18.019.135.685. Akun dana bergulir
diragukan tertagih merupakan penyisihan yang dibentuk untuk mendapatkan nilai
realisasi bersih dana bergulir.
Untuk dana bergulir pada Kementerian Lingkungan Hidup, nilai realisasi bersih adalah
sebesar dana yang sedang dalam proses perguliran di masyarakat, dikurangkan dengan
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang telah dilakukan BSM dengan
golongan diragukan dan macet. Akumulasi nilai PPAP dengan golongan diragukan dan
macet dicatat dan dilaporkan pada akun dana bergulir diragukan tertagih.
5. BLU LPMUKP
Dana Bergulir Diragukan Tertagih adalah estimasi Dana Bergulir yang realisasi
pengembaliannya diragukan dapat tertagih sebagian atau seluruhnya. Nilai Investasi
Jangka Panjang berupa Dana Bergulir Diragukan Tertagih per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 sebesar Rp4.308.229.336 dan Rp5.697.212.558. Jumlah Dana
Bergulir Diragukan Tertagih tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kolektibilitas Dana Bergulir Diragukan Tertagih
Lancar 327.852.756
Kurang Lancar 321.347.887
Diragukan 211.105.520
Macet 3.447.923.442
Jumlah 4.308.229.605

240 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

6. BLU BPDLH
Nilai Dana Bergulir Diragukan Tertagih - Lainnya adalah sebesar (Rp107.351.261.192).
Nilai tersebut terbentuk dari Koreksi Lain-lain sebesar (Rp76.386.036.992) dan Beban
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Lainnya sebesar (Rp5.889.337.475). BPDLH
menyisihkan piutang tak tertagih sesuai dengan PMK-168/PMK.06/2018 tentang
Penentuan Nilai Bersih Investasi Jangka Panjang Non Permanen dalam Bentuk Tagihan
dengan rincian sebagai berikut:
Nominal
Uraian Nilai Outstanding Tarif
Penyisihan
Kualitas Piutang Lancar 1.277.354.970.328 0,5% 6.386.774.852
Kualitas Piutang Kurang Lancar 56.291.274.524 10% 5.629.127.453
Kualitas Piutang Diragukan 2.503.642.872 50% 1.251.821.436
Kualitas Piutang Macet 94.083.537.451 100% 94.083.537.451
Lunas (1.454.372)
Jumlah Piutang 1.430.231.970.805 107.351.261.192

D.2.1.2.3. INVESTASI JANGKA PANJANG NON PERMANEN LAINNYA

Investasi Jangka Investasi nonpermanen Lainnya merupakan investasi nonpermanen yang dimiliki oleh
Panjang Non Pemerintah selain Dana Bergulir. Investasi Nonpermanen Lainnya yang dilaporkan pada
Permanen Lainnya Laporan Keuangan BA 999.03 dengan rincian sebagai berikut:
1. Investasi Jangka Panjang Non Permanen IP PEN Kementerian BUMN
Rp5.900.000.000.000.
2. Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada UAIP Rp278.424.972.767.
3. Investasi Jangka Panjang Non Permanen (LPDP) Rp61.518.097.294.713.
4. Investasi Jangka Panjang Non Permanen (LDKPI) Rp3.000.000.000.000.
5. Investasi Jangka Panjang Non Permanen untuk Pinjaman PEN Daerah
Rp18.762.627.567.235.
Nilai investasi non permanen lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp78.319.626.457.264 dan Rp51.422.761.195.268.
1. Investasi Pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional
Investasi Pemerintah Non Permanen lainnya per 31 Desember 2020 dan 2019 dalam
rangka Pemulihan Ekonomi Nasional adalah masing-masing sebesar
Rp5.900.000.000.000 dan Rp0. Terdapat perbedaan angka yang signifikan antara
angka per 31 Desember 2020 dengan 2019 dikarenakan program pemulihan ekonomi
nasional baru dijalankan pada tahun 2020 sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang
telah menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai Bencana Non Alam tingkat nasional,
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas

Catatan atas Laporan Keuangan 241


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan, sebagaimana telah ditetapkan menjadi
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 pada tanggal 16 Mei 2020. Adapun investasi
pemerintah non permanen yang telah tersalurkan kepada BUMN penerima adalah
sebagai berikut:
a. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp3.500.000.000.000 untuk mendanai
biaya operasional dan mendukung kinerja perusahaan yang terdampak pandemi
Covid-19.
b. Perum Perumnas sebesar Rp200.000.000.000 untuk membantu likuiditas
perusahaan dan dalam rangka melaksanan program pembangunan kawasan rumah
tapak yang tersebar di seluruh Indonesia.
c. PT Krakatau Steel sebesar Rp2.200.000.000.000 untuk memberikan relaksasi di
industri hilir dan industri pengguna.
2. Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada UAIP
Investasi nonpermanen pada UAIP per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp278.424.972.767 dan Rp4.089.232.181. Pada tahun 2020
investasi jangka panjang non permanen terdiri dari :
a. Investasi jangka panjang non permanen pada Kementerian Perindustrian
Investasi Non Permanen lainnya pada Kementerian Perindustrian merupakan
investasi yang terbentuk dari pinjaman kepada perusahaan Industri Tekstil dan
Produk Tekstil (ITPT) melalui Skim 2 dan diatur melalui Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/3/2008 tentang Program Restrukturisasi
Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil.
Skim 2 adalah pinjaman pembelian mesin dengan suku bunga rendah melalui sistem
modal padanan. Pengelolaan pinjaman dengan suku bunga rendah untuk
pembiayaan pembelian mesin/peralatan tersebut dilakukan melalui kerja sama
antara Ditjen BIM dengan Lembaga Pengelola Program (LPP). Proporsi modal
padanan untuk pembelian mesin tersebut adalah: perusahan ITPT sebesar 20%,
LPP sebesar 10% dan Kemenperin sebesar 70%. Pihak yang bertindak sebagai
LPP untuk penyaluran pinjaman pada tahun 2007 dan 2008 adalah PT PNM,
sedangkan untuk pinjaman TA 2009 adalah BSM.
Nilai realisasi bersih investasi jangka panjang yang dimiliki oleh Kementerian
Perindustrian adalah sebesar Rp0 yang merupakan nilai hasil pengurangan
investasi pokok dengan nilai investasi jangka panjang non permanen lainnya
diragukan realisasinya sebesar Rp4.089.232.181.
b. Investasi jangka panjang non permanen pada PT Karabha Digdaya, PT SEG
dan PT Aldevco
Investasi Non Permanen pada PT Karabha Digdaya, PT SEG dan PT Aldevco tahun
2020 senilai Rp274.335.740.586 merupakan pengalihan pencatatan aset saham
dari LK BUN Transaksi Khusus DJKN.

242 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada PT Karabha Digdaya sebesar


Rp251.240.740.586. PT Karabha Digdaya adalah perusahaan yang berasal dari
aset eks. PT PPA. Perusahaan tersebut memiliki 2 (dua) divisi usaha, yaitu
pengelolaan lapangan golf (Emeralda Golf) dan pengembangan perumahan (estate)
di Cimanggis, Kota Depok.
Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada pada PT SEG Sebesar
Rp22.470.000.000. PT SEG berasal dari aset saham Eks PT PPA. Perusahaan
tesebut melakukan usaha pengelolaan real estate serta pengembangan kawasan
Danau Bogor Raya, serta pengelolaan pariwisata (club house) yang dikenal dengan
nama “Klub Bogor Raya”.
Investasi Jangka Panjang Non Permanen pada pada PT Aldevco sebesar
Rp625.000.000. PT Aldevco berasal dari hibah Ir AR Soehoed. Saat ini,
perusahaan memperoleh pendapatan operasional dari sewa Gedung Aldevco
Octagon.
3. Investasi Jangka Panjang Non Permanen BLU LPDP
Investasi jangka BLU merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama
lebih dari dua belas bulan dengan persetujuan Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara dalam rangka penugasan sesuai karakteristik BLU. nilai investasi jangka
panjang non permanen BLU LPDP pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp61.518.097.294.713 dan Rp51.418.671.963.087 yang menunjukkan
terdapat kenaikan sebesar Rp19.089.425.331.626.

Rincian klasifikasi portofolio LPDP per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebagai berikut :
No. URAIAN  Desember 2020 Desember 2019
1 Deposito 26.318.762.090.383 31.461.299.879.156
2 Obligasi menurut harga perolehan 35.199.335.204.330 19.957.372.083.931
a. Obligasi Negara HTM 32.562.335.204.330 17.270.372.083.931
b. Obligasi Korporasi HTM 100.000.000.000 0
c. Obligasi Korporasi AFS 2.537.000.000.000 2.687.000.000.000
Total 61.518.097.294.713 51.418.671.963.087

Hanya portofolio investasi yang bersumber dari pokok dana abadi yang disajikan di
LKBA 999.03. Nilai bruto/kotor investasi diperoleh dari harga perolehan portofolio
investasi. Berdasarkan rincian portofolio investasi pada table di atas , LPDP
menempatkan pokok dana abadi pada instrumen deposito, obligasi negara, dan obligasi
korporasi. Saldo deposito sebesar Rp26.318.762.090.383 diperoleh dari saldo
deposito secara menyeluruh per 31 Desember 2020 sebesar Rp29.590.012.090.383
dikurangi dengan saldo reinvestasi PNBP sebesar Rp3.571.250.000.000 (yang tidak
disajikan di LKBA 999.03).

Catatan atas Laporan Keuangan 243


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4. Investasi Jangka Panjang Non Permanen BLU LDKPI (KPA Dit. Pusat Kebijakan
Regional dan Bilateral)
Sehubungan dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan nomor
369/KMK.06/2020 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Dalam Rangka
Pembiayaan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional dan sesuai dengan nota
dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB nomor ND-854/PB.6/2020,
dengan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan nomor KMK-34/KMK.08/2020
tentang Pemindahan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja Sama Pembangunan
Internasional ke Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional, telah
dilakukan jurnal penyesuaian secara manual atas penerimaan pemindahbukuan saldo
DKPI dan DBI senilai Rp3.000.000.000.000 denga nmendebit Investasi Jangka
Panjang Non Permanen Lainnya dan mengkredit Ekuitas, sehingga nilai Investasi
Jangka Panjang Non Permanen Lainnya pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp3.000.000.000.000. Investasi jangka Panjang Non Permanen BLU LDKPI sampai
dengan 31 Desember2020 pada Surat Berharga Syariah Negara sebesar
Rp3.000.000.000.000.
5. Investasi Jangka Panjang Non Permanen untuk Pinjaman PEN Daerah
Berdasarkan jenis akunnya, jumlah aset yang di sajikan dalam Neraca Tahun Anggaran
2020 per 31 Desember 2020 sejumlah Rp18.762.627.567.235 merupakan Investasi
Non Permanen untuk Pinjaman PEN Daerah. Investasi Pemerintah tersebut
ditempatkan pada PT Sarana Multi Infrastruktur sebagai pengelola Pinjaman PEN
Daerah sesuai dengan pasal 4, BAB II , PRJ-2/PK/2020 yang telah diubah menjadi PRJ-
3/PK/2020.
Dari investasi pemerintah untuk pinjaman PEN Daerah yang di transfer langsung ke
rekening khusus PT Sarana Multi Infrastruktur yang kemudian dikelola sebagai
pinjaman PEN daerah yaitu dukungan pembiayaan yang diberikan oleh Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah berupa pinjaman untuk digunakan dalam rangka
melakukan percepatan pemulihan ekonomi di daerah sebagai bagian dari Program PEN.
Berdasarkan Laporan Tahunan Pengelolaan Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional
Untuk Pemerintah Daerah dari PT Sarana Multi Infrastruktur, jumlah perjanjian
pinjaman PEN yang di tandatangani oleh daerah dalam kurun waktu 13 Agustus sampai
dengan 31 Desember 2020 terdiri dari total Pemda sebanyak 28 Pemda (12 Provinsi,
12 Kabupaten, 4 Kota ), dan terdapat 2 Pemda berulang yaitu DKI Jakarta dan Jawa
Barat.

D.2.1.2.4. INVESTASI JANGKA PANJANG NON PERMANEN LAINNYA


DIRAGUKAN REALISASINYA
Investasi Jangka Nilai Investasi jangka panjang non permanen lainnya diragukan realisasinya per 31
Panjang Non Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar minus Rp298.094.636.894 dan
Permanen Lainnya minus Rp256.632.185.268.
Diragukan

244 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Realisasinya No UNIT PENGELOLA 31 Desember2020 31-Des-2019


1 Investasi nonpermanen pada (4.089.232.181) (4.089.232.181)
Kementerian Perindustrian (SKIM-2)
2 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (294.005.404.713) (252.542.953.087)
JUMLAH (298.094.636.894) (256.632.185.268)

Investasi jangka panjang nonpermanen lainnya diragukan realisasinya terdapat pada


investasi non permanen skim 2 yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian dan BLU
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Tidak terdapat perubahan nilai penyisihan pada investasi jangka Panjang non permanen
diragukan realisasinya terdapat pada investasi skim 2 yang dikelola oleh Kementerian
Perindustrian.
Perhitungan nilai Investasi Jangka Panjang Non-Permanen Lainnya Diragukan Realisasinya
pada BLU LPDP sebagaimana berikut:
Kenaikan/Penurunan
Keterangan 31-Des-2020 31-Des-2019
Rp %
Amortisasi Investasi Held to
(400.397.294.713) (300.971.963.087) (99.425.331.626) 33,03%
Maturity
Unrealized Holding Gain Investasi
106.391.890.000 48.429.010.000 57.962.880.000 119,69%
Available for Sale
Investasi Jangka Panjang Non
Permanen Lainnya Diragukan (294.005.404.713) (252.542.953.087) (41.462.451.626) 16,42%
Realisasinya

D.2.1.2.5. INVESTASI PERMANEN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH

Investasi Permanen Nilai investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah, atau dapat disebut juga
Penyertaan Modal penyertaan modal Negara, per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Pemerintah Rp2.403.279.903.397.823 dan Rp2.397.253.380.483.284.
Investasi jangka panjang permanen PMN meliputi:
1. Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero;
2. Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum;
3. Penyertaan Modal Luar Negeri;
4. Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan Usaha Lainnya.
Uraian 31 Desember 2020 31 Des 2019

Penyertaan Modal Pemerintah pada


2.312.102.844.197.970 2.299.839.260.249.180
Persero

Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum 31.286.007.429.465 47.207.288.044.436

Penyertaan Modal Luar Negeri 26.495.780.373.991 22.637.252.581.227


Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan
33.395.271.396.391 27.569.579.608.441
Usaha Lainnya

Total 2.403.279.903.397.823 2.397.253.380.483.284

Catatan atas Laporan Keuangan 245


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. PMN pada Persero


Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp2.312.102.844.197.970 dan Rp2.299.839.260.249.180.
Pernyataan Modal Pemerintah atau disebut juga Penyertaan Modal Negara (PMN) pada
Persero, merupakan kepemilikan Negara pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bertujuan mencari keuntungan dan memberikan pelayanan umum. Kepemilikan
Pemerintah pada BUMN Persero adalah ≥ 51%, sehingga Nilai PMN pada BUMN
Persero dihitung menggunakan metode ekuitas.
PMN pada Persero dilakukan oleh 2 pihak yakni:
a. Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero Kementerian BUMN
Penyertaan Modal Negara pada Persero bertujuan untuk mencari keuntungan dan
pelayanan umum. Kepemilikan Pemerintah pada BUMN Persero adalah lebih dari
sama dengan 50% sehingga nilai PMN pada BUMN Persero dihitung menggunakan
metode ekuitas.
Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero Kementerian BUMN per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.246.235.877.853.530 dan
Rp2.239.910.324.407.989 atau terdapat penurunan sebesar
Rp6.325.533.445.546 atau 0,3%. Penurunan nilai investasi permanen pada
BUMN dipengaruhi oleh rendahnya capaian pendapatan bersih BUMN tahun 2020
dan adanya koreksi pada saldo laba ditahan sebagai dampak penerapan PSAK 71,
72 dan 73.
Nilai aset yang tercatat dalam Neraca tersebut bukan merupakan nilai aset BUMN
secara keseluruhan tetapi hanya terkait investasi jangka panjang permanen yang
dimiliki pemerintah.
Kepemilikan pemerintah untuk BUMN persero disajikan dalam mata uang rupiah
untuk itu terhadap 4 BUMN yang Menyusun Laporan Keuangan dengan mata uang
asing maka akan ditranslasikan ke dalam mata uang rupiah. Empat BUMN yang
menggunakan mata Uang dollar adalah PT Pertamina, PT Garuda Indonesia, PT
Krakatau Steel dan PT Dirgantara Indonesia.
Kepemilikan Pemerintah pada BUMN Persero adalah lebih dari sama dengan 50%
sehingga nilai PMN pada BUMN Persero dihitung menggunakan metode ekuitas.
Adapun PMN kepada Non-BUMN (minoritas), untuk kepemilikan Negara pada
perusahaan Negara kurang dari 50% menggunakan metode biaya.
b. Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero Kementerian Keuangan
Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero Kementerian Keuangan per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp65.866.966.344.442
dan Rp59.928.935.841.191.
Investasi ini merupakan investasi permanen penyertaan modal negara ke dalam
modal Badan Usaha Milik Negara atau lembaga di bawah pembinaan dan
pengawasan Kementerian Keuangan yang dimiliki Negara Republik Indonesia.
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia diwakili dalam bentuk saham atau

246 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

kuota atau merupakan bentuk kekayaan negara dipisahkan.


Badan Usaha Milik Negara/lembaga tersebut berada di bawah kewenangan
Kementerian Keuangan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan dan
alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
1) Memiliki potensi kontijensi yang sangat tinggi terhadap APBN;
2) Sinkronisasi stimulus fiskal terhadap infrastruktur yang dialokasikan kepada
Kementerian/Lembaga.
Rincian persero di bawah Kementerian Keuangan sebagai berikut :
1) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (PT SMF) didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Di Bidang
Pembiayaan Sekunder Perumahan. PT SMF berfungsi untuk mengalirkan dana
dari pasar modal ke sektor perumahan dengan menyediakan fasilitas pinjaman,
transaksi sekuritisasi, dan efisiensi pasar primer.
2) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.75 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2007 Tentang Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang
Pembiayaan Infrastruktur. PT SMI bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur
salah satunya melalui kemitraan dengan pihak swasta dan/atau lembaga
keuangan multilateral.
3) PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PT PII) didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2015 tentang Penyertaan Modal Negara
Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Penjaminan
Infrastruktur. PT PII bergerak di bidang penjaminan infrastruktur dalam rangka
peningkatan kelayakan kredit dari proyek infrastruktur dengan skema Kerja
Sama Pemerintah Swasta (KPS).
4) PT Geo Dipa Energi (Persero)
PT Geo Dipa Energi (Persero) (PT GDE) didirikan pada tanggal 5 Juli 2002. PT
GDE memanfaatkan nilai ekonomis dan lingkungan energi panas bumi untuk
menghasilkan listrik. PT GDE berupaya untuk memenuhi permintaan daya listrik
nasional dengan memanfaatkan sifat-sifat hemat biaya dan lingkungan dari
energi panas bumi.

Catatan atas Laporan Keuangan 247


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero Kementerian


Keuangan:
Kepemilikan
No Perusahaan 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Pemerintah
1 PT Sarana Multigriya Finansial 100% 11.428.972.000.000 9.348.938.000.000
2 PT Sarana Multi Infrastruktur 100% 37.523.443.307.029 36.854.208.051.526
PT Penjaminan Infrastruktur
3 100% 13.343.432.178.000 10.971.782.943.000
Indonesia
4 PT Geo Dipa Energi 93% 3.571.118.859.413 2.754.006.846.665
Total 65.866.966.344.442 59.928.935.841.191

Nilai aset yang tercatat dalam Neraca tersebut bukan merupakan nilai aset BUMN
secara keseluruhan tetapi hanya terkait investasi jangka panjang permanen yang
dimiliki pemerintah.
2. PMN pada Perum
Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp31.286.007.429.465 dan Rp47.207.288.044.436.
Penyertaan Modal Pemerintah pada Perum merupakan kepemilikan Negara pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berorientasi memberikan pelayanan umum namun
dengan tetap memperhatikan laba perusahaan. Kepemilikan Pemerintah pada BUMN
Perum dinilai PMN pada Perum dihitung menggunakan metode ekuitas. Pembinaan
BUMN berbentuk Perum dilakukan seluruhnya oleh Kementerian BUMN.
Pada tahun 2020, terdapat perubahan bentuk hukum Jamkrindo yang sebelumnya
Perum menjadi Persero sesuai PP Nomor 11 Tahun 2020 tanggal 17 Februari 2020
dalam rangka mendukung pembentukan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan.
Pendirian PT Jamkrindo (Persero) ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH No 25 tanggal 24 Februari 2020 dengan jumlah
modal ditempatkan dan disetor Negara RI sebesar Rp7.638.733.365.160 yang terbagi
dalam 1 lembar saham seri A Dwiwarna dan 7.638.732 lembar saham seri B.
3. PMN Luar Negeri
Penyertaan pada Lembaga Internasional merupakan Penyertaan Modal Negara
Indonesia pada Lembaga Keuangan Internasional per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp26.495.780.373.991 dan
Rp22.637.252.581.226.

248 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan


No 31 Des 2020 31 Des 2019
Internasional
1 Asian Development Bank (ADB) 5.907.774.801.713 5.557.288.302.853
International Bank for Reconstruction and
2 2.358.406.016.498 2.324.294.845.272
Development (IBRD)
3 International Development Association (IDA) 747.755.538.590 690.467.049.720
4 International Finance Corporation (lFC) 3.398.630.369.520 439.299.402.000
Multilateral Investment and Guarantee Agency
5 53.568.289.078 52.793.495.820
(MIGA)
6 lslamic Development Bank (lDB) 2.948.434.052.460 2.696.331.457.230
International Islamic Trade Finance Corporation
7 29.056.320.600 28.636.060.000
(ITFC)
The lslamic Corporation for the Insurance of
8 5.041.188.839 2.405.537.311
Investment and Export Credit (ICIEC)
International Fund for AgriculturaI Development
9 1.057.297.444.590 1.042.005.059.000
(IFAD)
10 Common Fund for Commodities (CFC) 18.385.076.443 17.786.024.354
The lslamic Corporation for the Development of the
11 313.730.928.660 267.930.647.667
Private Sector (ICD)
12 Credit Guarantee and Investment Facility 177.723.126.000 175.152.600.000
13 Asian lnfrastructure Investment Bank (AIIB) 9.479.977.221.000 9.342.862.100.000
JUMLAH 26.495.780.373.991 22.637.252.581.226
Saldo Investasi Pemerintah pada IFC mengalami kenaikan meskipun tidak ada transaksi
setoran penambahan investasi pada tahun berjalan. Berdasarkan Board of Governors
Resolution No.270 tanggal 16 April 2020 perihal 2018 Conversion of Retained Earnings
and General Capital Increase, pihak IFC membagikan saham kepada Pemerintah RI yang
berasal dari laba ditahan (retained earning) sebesar USD209.350.000 atau setara
dengan Rp2.952.883.843.500 (kurs tengah BI tangal 31 Desember 2020). Kenaikan
tersebut telah sesuai dengan surat jawaban konfirmasi saldo per 31 Desember 2020
dari pihak IFC.

4. PMN pada Badan Usaha Lainnya


Nilai Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan Usaha Lainnya per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp33.395.271.396.391 dan
Rp27.569.579.608.441.
Penyertaan pada Badan Usaha Lainnya terdiri dari :

Catatan atas Laporan Keuangan 249


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

URAIAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019


Penyertaan pada Badan Usaha (UAKPA DJKN) 26.379.835.228.900 20.443.176.880.000
Penyertaan pada Perusahaan Penerbit Surat
Berharga Syariah Negara (UAKPA Dit EAS 583.099.695 563.659.541
DJPPR)
Penyertaan pada Perusahaan (Minoritas) Dalam
2.600.069.371.672 2.786.422.786.500
Negeri (UAKPA Kementerian BUMN)
Penyertaan Badan Usaha Lainnya Luar Negeri
1.749.021.240.000 1.723.724.000.000
(UAKPA BKF)
Penyertaan Pada BP TApera (UAKPA Dirjen
2.665.762.456.124 2.615.692.282.400
Pembiayaan)
JUMLAH 33.395.271.396.391 27.569.579.608.441

a. UAKPA DJKN
Nilai Penyertaan Modal Pemerintah pada Badan Usaha Lainnya pada UAKPA DJKN
terdiri dari Penyertaan pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT
Tuban Petrochemical Industries (PT TPI) pada audited Tahun 2020 dan Tahun
2019 Sebesar Rp26.379.835.228.900 dan Rp20.443.176.880.000.
URAIAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Lembaga Pembiayaan Ekspor
24.796.549.000.000 18.938.752.000.000
Indonesia) (UAKPA DJKN)
PT. Tuban Petrochemical
1.583.286.228.900 1.504.424.880.000
Industries (TPI)
Total 26.379.835.228.900 20.443.176.880.000

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)-Indonesia Eximbank (IEB) yang


sebelumnya dikenal dengan nama Bank Ekspor Indonesia (BEI), merupakan lembaga
yang dibentuk oleh Pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan
pembiayaan ekspor nasional. Selain itu, lembaga ini berwenang dalam menetapkan
skema pembiayaan ekspor nasional, melakukan restrukturisasi pembiayaan ekspor
nasional, melakukan reasuransi terhadap asuransi yang dilaksanakan di dalam
skema, serta melakukan penyertaan modal.
Nilai penyertaan Pemerintah pada LPEI per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah Rp24.796.549.000.000 dan Rp18.938.752.000.000. Perubahan nilai
kepemilikan pemerintah pada Badan Usaha Milik Negara/Lembaga dibawah
pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan disebabkan oleh Penambahan
PMN tahun 2020 sebesar Rp10.000.000.000.000. Namun dengan adanya
penerapan PSAK 71 menyebabkan berkurang sebesar Rp4.540.428.000.000
sehingga perubahan nilai kepemilikan pemerintah pada BUMN/Lembaga dibawah
pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan menjadi sebesar
Rp10.000.000.000.000 - Rp4.540.428.000.000 = Rp5.459.572.000.000. Selain
itu terdapat laba komprehensif sebesar Rp398.225.000.000.

250 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

PT TPI didirikan pada 16 Maret 2001, pada awalnya, BPPN adalah pemilik 70%
saham PT TPI dan sisanya dikuasai oleh Grup Tirtamas Majutama. Pengakhiran
tugas BPPN pada 2004, mengakibatkan beralihnya kepemilikan 70% saham kepada
Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset
(Persero) (PPA). Pada tahun 2019, komposisi kepemilikan saham TubanPetro
berubah dikarenakan adanya konversi MYB menjadi saham yang dilakukan sesuai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham
PT Tuban Petrochemical Industries. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan
penambahan modal saham melalui right issue yang seluruhnya diambil oleh PT
Pertamina (Persero), sehingga struktur kepemilikan TubanPetro terdiri dari PT
Pertamina (Persero) (51%), Kementerian Keuangan Republik Indonesia (46,99%)
dan PT Pertamina Pedeve Indonesia (2%) per 27 November 2019.
Badan Usaha Milik Negara/Lembaga terkecuali PT TPI, seluruhnya berada di bawah
pengawasan dan pembinaan Kementerian Keuangan berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan dan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
 Memiliki potensi kontijensi yang sangat tinggi terhadap APBN;
 Sinkronisasi stimulus fiskal terhadap infrastruktur yang dialokasikan kepada
Kementerian/Lembaga.
 Salah satu fiscal tools yang digunakan dalam penentuan kebijakan fiscal oleh
Menteri Keuangan.

b. Perusahaan Penerbit SBSN adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan


ketentuan Undang-Undang untuk melaksanakan kegiatan penerbitan SBSN.
Perusahaan yang akan menerbitkan SBSN adalah perusahaan yang secara khusus
dibentuk guna kepentingan penerbitan SBSN (special purpose vehicle-SPV).
Nilai penyertaan Pemerintah pada Perusahaan Penerbit SBSN per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp583.099.695 dan Rp563.659.541.
Terdapat kenaikan sebesar Rp19.440.154 atau 3,45%.
Sampai dengan 31 Desember 2020, jumlah Investasi Jangka Panjang adalah
sebesar Rp583.099.695 yang merupakan jumlah saldo penyertaan modal
pemerintah pada badan usaha lainnya sejak tahun 2008 yang didepositokan dalam
deposito mudharabah pada Bank Mandiri Syariah Cabang Jakarta Thamrin.

c. PMP pada Perseroan Terbatas Lainnya (minoritas) per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp2.600.069.371.672 dan
Rp2.786.422.786.500.
PMN pada Non BUMN merupakan kepemilikan Negara pada perusahaan dengan
persentase kepemilikan Negara kurang dari sama dengan 50%. Nilai PMN pada Non
BUMN dihitung menggunakan metode ekuitas atau metode biaya.
Metode ekuitas digunakan untuk Non BUMN yang kepemilikannya sebesar lebih dari
sama dengan 20%, Sedangkan metode biaya digunakan untuk Non BUMN yang
kepemilikannya di bawah 20%.

Catatan atas Laporan Keuangan 251


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pada Non BUMN dengan kepemilikan Negara dengan metode biaya, nilai penyertaan
negara pada Non BUMN tersebut tetap, sepanjang tidak ada penambahan
penyertaan yang dilakukan Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, nilai kepemilikan
negara pada Non BUMN tersebut tidak tergantung pada status laporan keuangan
Non BUMN tersebut, atau perubahan ekuitas.
Perusahaan Negara Non BUMN yang dimiliki oleh Pemerintah per 31 Desember
2020 adalah:
1. Kepemilikan dengan menggunakan metode ekuitas adalah:
b) PT Surabaya Indah Estate Rungkut (50%);
c) PT Jakarta Indah Estate Pulogadung (50%).
2. Kepemilikan dengan menggunakan metode biaya adalah:
a) PT Perkebunan Nusantara I (24%);
b) PT Perkebunan Nusantara II (10%);
c) PT Perkebunan Nusantara IV (10%);
d) PT Perkebunan Nusantara V (10%);
e) PT Perkebunan Nusantara VI (10%);
f) PT Perkebunan Nusantara VII (10%);
g) PT Perkebunan Nusantara VIII (13,7%);
h) PT Perkebunan Nusantara IX (10%);
i) PT Perkebunan Nusantara X (10%);
j) PT Perkebunan Nusantara XI (10%);
k) PT Perkebunan Nusantara XII (10%);
l) PT Perkebunan Nusantara XIII (10%);
m) PT Perkebunan Nusantara XIV (10%);
n) PT Nindya Karya (1%);
o) PT Rekayasa Industri (4,97%);
p) PT PANN Pembiayaan Maritim (0%);
q) PT Indosat Tbk (14,29%);
r) PT Bank Bukopin Tbk (3,18%);
s) PT Socfindo (10%);
t) PT Asean Bintulu Fertilizer (13%);
u) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (5%);
v) PT Kawasan Industri Lampung (20,36%);
w) PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham
seri A
x) PT Timah Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
y) PT Aneka Tambang Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
z) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
aa) PT Istaka Karya (7,66%);
bb) PT Kimia Farma Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
cc) PT Indofarma Tbk (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
dd) PT Asuransi Jasa Indonesia (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
ee) PT Jasa Raharja (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
ff) PT Jaminan Kredit Indonesia (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A
gg) PT Asuransi Kredit Indonesia (0%); Pemerintah RI memiliki saham seri A

252 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pada Non BUMN dengan kepemilikan Negara dengan metode biaya, nilai penyertaan
negara pada Non BUMN tersebut tetap, sepanjang tidak ada penambahan
penyertaan yang dilakukan Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, nilai kepemilikan
negara pada Non BUMN tersebut tidak tergantung pada status laporan keuangan
Non BUMN tersebut, atau perubahan ekuitas.
d. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera)
Posisi penyertaan pada BP Tapera Pada tahun 2020 dan 2019 adalah sebesar
Rp2.665.762.456.124 dan Rp2.615.692.282.400. Peningkatan sebesar
Rp50.070.173.724 terdiri dari Surplus Rp48.853.825.850, Penghasilan
Komprehensif lainnya berupa selisih Perhitungan aktuaris Rp1.291.386.405 dan
dampak penerpan PSAK 71 sebesar minus Rp75.038.531.
BP Tapera memperoleh modal awal yang bersumber dari APBN yang merupakan
kekayaan negara yang dipisahkan. Modal Awal BP Tapera diatur melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2018 tentang Modal Awal BP Tapera. Ekuitas awal
tahun 2020 sebesar Rp2.615.692.282.400 terdiri dari Modal Awal sesuai realisasi
anggaran bulan Desember 2018 sebesar Rp2.500.000.000.000 dan
surplus/kenaikan jumlah investasi permanen periode Januari sampai dengan
Desember 2019.
e. Badan Usaha Lainnya pada UAKPA BKF
PMP Badan Usaha Lainnya pada UAKPA BKF merupakan Penyertaan pada ASEAN
Infrastructure Fund (AIF) dan International Rubber Consortium Limited (IRCo). Per
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 nilai Penyertaan Modal Pemerintah
pada AIF dan IRCo sebesar Rp1.749.021.240.000 dan Rp1.723.724.000.000.

D.2.1.2.6. INVESTASI PERMANEN BADAN LAYANAN UMUM

Investasi Permanen Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Badan Layanan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Umum Nomor 74 Tahun 2012 (PP Nomor 74/2012), BLU tidak dapat melakukan investasi jangka
panjang, kecuali atas persetujuan Menteri Keuangan. Selain itu, investasi merupakan
kewenangan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Oleh karena itu, semua
investasi jangka panjang yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum akan dicatat dan
dilaporkan pada Laporan Keuangan Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara,
tidak dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
menjadi induk Satuan Kerja Badan Layanan Umum.
Investasi Permanen Badan Layanan Umum terdiri atas:
No BLU 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 UIN Sumatera Utara Medan 2.276.292.008 2.276.292.008
2 PPK Gelora Bung Karno 6.637.194.500 6.637.194.500
Jumlah 8.913.486.508 8.913.486.508

Catatan atas Laporan Keuangan 253


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nilai investasi jangka panjang permanen BLU per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp8.913.486.508 dan Rp8.913.486.508. Nilai investasi pada BLU
UIN Sumatera Utara Medan sebesar Rp2.276.292.008 dan BLU PPK Gelora Bung Karno
sebesar Rp6.637.194.500
Investasi permanen BLU terdapat pada BLU Pengelola Kawasan dan BLU Pelayanan
Pendidikan. Adapun rincian investasi adalah sebagai berikut
1. Penyertaan modal oleh BLU PPK Gelora Bung Karno (Sekretariat Negara) pada PT
Senayan Trikarya Sempana (PT STS) dengan porsi kepemilikan sebesar 10% dengan
nilai sebesar Rp6.637.194.500. Tidak ada perubahan nilai kepemilikan BLU PPK Gelora
Bung Karno pada PT STS karena penyertaan BLU PPK Gelora Bung Karno dicatat
dengan metode biaya.
2. BLU Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan memiliki penyertaan pada
PT BPRS Paduarta Insani dengan kepemilikan sebanyak 3.518 lembar saham seri A dan
30.348 lembar saham seri B. Pada tahun 2019 terdapat penerbitan saham baru dari
BPRS yang tidak diambil bagian oleh UIN Sumatera Utara sehingga persentase
kepemilikan sahamnya turun atau terdilusi dari 30,82% menjadi 22,82%. Nilai
kepemilikan Pemerintah pada tahun 2020 sebesar Rp2.276.292.008.
D.2.1.2.7. INVESTASI PERMANEN LAINNYA
Investasi Permanen Nilai Investasi Permanen Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
Lainnya sebesar Rp627.739.496.594.177 dan Rp506.775.859.457.526.
Investasi Permanen Lainnya terdiri dari tiga akun akrual enam digit yakni:
- Penyertaan Modal Negara pada Bank Indonesia;
- Penyertaan Modal Negara pada Otorita/Lembaga Penjamin Simpanan;dan
- Penyertaan Modal Negara Lain-lain.
1. Penyertaan Modal Negara pada Bank Indonesia
Nilai Penyertaan Modal Negara pada Bank Indonesia per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp440.462.828.000.000 dan
Rp340.833.461.000.000. Terdapat mutasi sebesar Rp99.629.367.000.000.
Sesuai dengan penjelasan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, modal Bank Indonesia merupakan kekayaan negara dipisahkan. Oleh karena
itu, modal Bank Indonesia dicatat dan dilaporkan sebagai bagian dari investasi
permanen pada Laporan Keuangan BA 999.03.
Dengan mulai efektifnya Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia Nomor
15/13/PDG/2013 tentang Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia, mulai tahun
2014 Bank Indonesia tidak lagi menyajikan subklasifikasi ekuitas di Laporan Posisi
Keuangan dan tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen laporan
keuangan.
Bank Indonesia berpandangan bahwa Bank Indonesia sebagai entitas independen
menempatkan seluruh pemangku kepentingan pada prioritas yang setara, selain itu
Bank Indonesia beraktivitas bukan untuk memperoleh keuntungan atau laba, sehingga

254 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

penyusunan laporan keuangan Bank Indonesia bukan ditujukan untuk mengetahui


kekayaan bersih (net worth).
Selain itu, Bank Indonesia juga tidak menyajikan Laporan Arus Kas karena keberhasilan
Bank Indonesia dalam mencapai tujuan tidak tercermin dari kemampuan menghasilkan
kas masa depan. Kewenangan Bank Indonesia sebagai satu-satunya lembaga sui
generis yang dapat mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah menyebabkan laporan
arus kas tidak relevan karena Bank Indonesia tidak memiliki kendala dalam
menghasilkan arus kas.
Dalam menghadapi perubahan kebijakan ini, DJKN dalam menentukan nilai penyertaan
Pemerintah pada Bank Indonesia menggunakan pendekatan menjumlahkan sub-sub
akun yang pada laporan keuangan Bank Indonesia tahun sebelumnya menjadi komponen
ekuitas antara lain:
a. Selisih Revaluasi.
b. Modal.
c. Akumulasi Surplus/Defisit yang terdiri dari:
1) Cadangan Umum;
2) Cadangan Tujuan;
3) Surplus/Defisit Tahun berjalan.
2. Penyertaan Modal Negara pada Otoritas/Lembaga Penjamin Simpanan
Nilai Penyertaan Modal Negara pada Lembaga Penjamin Simpanan per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp139.179.651.136.000 dan
Rp119.829.633.684.000. Terdapat mutasi ekuitas sebesar Rp19.350.017.452.000.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan, modal Lembaga Penjamin Simpanan merupakan kekayaan negara
dipisahkan. Oleh karena itu, modal Lembaga Penjamin Simpanan dicatat dan dilaporkan
sebagai bagian dari investasi permanen pada Laporan Keuangan BA 999.03.
3. Penyertaan Modal Negara Lain-lain
Investasi Lain-lain terdiri dari Penyertaan pada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTN BH) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Nilai penyertaan modal
Lain-lain per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp48.097.017.458.177 dan Rp46.112.764.773.526 dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 255


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian 31 Desember-2019 31 Desember-2019


1 Institut Pertanian Bogor 2.065.341.820.619 1.785.730.338.835
2 Universitas Airlangga 2.937.904.398.629 2.389.871.206.147
3 Institut Teknologi Bandung 2.432.907.208.258 2.300.032.853.702
4 Universitas Indonesia *) 4.086.601.501.961 3.622.738.562.275
5 Universitas Gajah Mada 3.929.093.493.142 3.990.498.155.083
6 Universitas Pendidikan Indonesia 894.810.128.263 876.900.781.690
7 Universitas Sumatera Utara 1.772.423.299.930 1.823.667.495.644
8 Universitas Padjajaran 1.226.640.045.055 1.191.246.206.324
9 Universitas Diponegoro 2.748.420.852.234 2.216.135.638.034
10 Universitas Hasanuddin 2.337.808.161.490 2.208.121.563.247
Institut Teknologi Sepuluh
11 1.248.371.590.094 1.082.371.976.722
Nopember
12 BPJS Kesehatan 10.162.440.504.994 10.303.087.282.749
13 BPJS Ketenagakerjaan 12.254.254.453.508 12.322.362.713.074
Jumlah 48.097.017.458.177 46.112.764.773.526
a. PTN BH
Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi diatur
bahwa Perguruan Tinggi eks BHMN yang sudah menerapkan pengelolaan keuangan
badan layanan umum ditetapkan sebagai PTN Badan Hukum dan harus mengikuti
ketentuan tersebut selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sejak aturan tersebut
diundangkan. Hingga saat ini 11 Perguruan Tinggi eks BHMN tersebut telah
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah sebagai PTN BH dan kekayaannya
ditetapkan sebagai kekayaan negara dipisahkan yang merupakan bagian dari
Investasi Pemerintah.
Rincian Penetapan statuta PTN BH adalah sebagai berikut:
1) Institut Teknologi Bandung sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi
Bandung;
2) Institut Pertanian Bogor sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Pertanian Bogor;
3) Universitas Gadjah Mada sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Gadjah Mada;
4) Universitas Indonesia sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia;
5) Universitas Pendidikan Indonesia sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Pendidikan
Indonesia;
6) Universitas Sumatera Utara sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Sumatera
Utara;

256 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

7) Universitas Airlangga sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah


Nomor 30 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Airlangga;
8) Universitas Padjajaran sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 51 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Padjajaran;
9) Universitas Diponegoro sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 52 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Diponegoro;
10) Universitas Hasanuddin sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin;
11) Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagaimana ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2015 tentang Statuta Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Dalam PP Statuta masing-masing PTN BH tersebut telah diamanatkan bahwa
kekayaan awal dari PTN BH akan ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan
perhitungan bersama antara Menteri Keuangan dengan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.

Catatan:
1) Universitas Sebelas Maret sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2020 tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum Universitas Sebelas Maret. Proses Penetapan nilai kekayaan awal
dilakukan melalui penerbitan KMK Penetapan Nilai Kekayaan Awal (PNKA)
PTNBH UNS yang menjadi dasar pembukaan Neraca PTNBH. Oleh karena itu,
PTNBH UNS baru akan efektif berlaku pada tahun 2021 setelah KMK PNKA
ditetapkan.
2) Pada tahun 2020 Nilai KND pada PTNBH UI tidak dilakukan penyesuaian
mengingat terhadap perlakuan persediaan yang diserahkan kepada masyarakat
dalam hal ini ke PTNBH, dimana persediaan (BMN) tersebut telah tidak dikuasai
satker namun belum ada persetujuan hibah, maka baik usulan persetujuan ke
Kemendikbud (Pengguna Barang), ke Kemenkeu (Pengelola Barang) maupun ke
Presiden dapat menjadi dasar dimasukkan dalam “persediaan yang tidak
dikuasai” atau dikeluarkan dari neraca sesuai surat edaran S-7/KN/KN.2/2020
perihal Kebijakan terkait Aset dengan tujuan untuk diserahkan kepada
masyarakat.
b. BPJS
Investasi pada BPJS merupakan penyertaan negara pada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Sesuai Pasal 41 UU BPJS yang
kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2013
sebagaimana telah diubah PP Nomor 84 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan
Sosial Kesehatan, bahwa sumber aset BPJS Kesehatan diantaranya adalah modal
awal dari pemerintah yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak

Catatan atas Laporan Keuangan 257


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

terbagi atas saham serta hasil pengalihan aset BUMN yang menyelenggarakan
program jaminan kesehatan.
Untuk melaksanakan amanat UU dan PP tersebut, pada akhir tahun 2013
Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2013 tentang
Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang pada
salah satu pasalnya menetapkan nilai kekayaan awal BPJS sebesar
Rp500.000.000.000 berbentuk uang tunai dan merupakan kekayaan negara yang
dipisahkan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun Anggaran 2013.
Adapun modal yang bersumber dari hasil pengalihan aset BUMN yang
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan yaitu bersumber dari PT Askes
(Persero) pada tanggal 1 Januari 2014 sebesar Rp9.151.813.376.805 sehingga
total modal BPJS adalah sebesar Rp9.651.813.376.805. Jumlah tersebut telah
disahkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Nomor 510/KMK.06/2014
tertanggal 17 Oktober 2014 tentang Pengesahan Laporan Posisi Keuangan
Pembuka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Laporan Posisi
Keuangan Pembuka Dana Jaminan Sosial per 1 Januari 2014.
Selain membentuk BPJS Kesehatan, Pemerintah RI juga membentuk BPJS
Ketenagakerjaan. Modal BPJS Ketenagakerjaan berasal dari pengalihan aset dan
liabilitas PT Jamsostek (Persero) sebesar Rp7.323.338.452.469 sebagaimana
tercantum dalam LK Penutup PT Jamsostek (Persero) per 31 Desember 2013 dan
modal awal dari pemerintah yang merupakan kekayaan negara dipisahkan dan tidak
terbagi atas saham sebesar Rp500.000.000.000 sesuai PP Nomor 83 Tahun 2013.
D.2.1.3 ASET TETAP

Aset Tetap Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.437.648.402.180 dan Rp1.192.844.922.515. Jumlah tersebut merupakan nilai bruto
sebelum dikurangi Akumulasi Penyusutan, dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Tanah 26.594.107.000 26.594.107.000
Peralatan dan Mesin 471.432.057.006 459.546.351.995
Gedung dan Bangunan 19.148.539.300 2.410.401.454
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 823.449.447.255 612.562.339.397
Aset Tetap Lainnya 86.210.919.219 83.346.134.691
Konstruksi Dalam Pengerjaan 10.813.332.400 8.385.587.978
Jumlah Aset Tetap 1.437.648.402.180 1.192.844.922.515

D.2.1.3.1. Tanah
Saldo tanah per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp26.594.107.000
dan Rp26.594.107.000. Tidak ada perubahan dalam nilai. Tanah tersebut terdapat pada
Satuan Kerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

258 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Batam. Aset berupa tanah tersebut terletak di Jalan Simpang Parit Rampak – Simpang PT
Saipem Kabupaten Karimun, seluas 113.794 m2.
Nilai Aset Tanah tersebut merupakan nilai hasil penilaian BMN oleh KPKNL diperoleh
penambahan nilai aset (hasil reval) tanah sebesar Rp1.855.291.000 dari nilai sebelumnya
Rp24.738.816.000.
D.2.1.3.2. Peralatan dan Mesin
Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp471.432.057.006 dan Rp459.546.351.995. Saldo peralatan dan mesin per 31
Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp11.885.705.011 atau 2.59% dari tahun
2019. Perbandingan peralatan dan mesin per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
dapat dilihat pada tabel berikut:
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
112 Badan Pengusahaan 12.869.318.633 11.006.064.735
Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam
- Otoritas Jasa Keuangan 356.903.989.237 356.903.989.237
- SKK Migas 101.658.749.136 91.636.298.023
Total 471.432.057.006 459.546.351.995
Mutasi/perubahan Peralatan dan Mesin tersebut sebagai berikut.
Saldo Awal 459.546.351.995
Penambahan :
Pembelian 12.106.395.111
Pengurangan:
Koreksi 220.690.100
Saldo per 31 Desember 2020 471.432.057.006
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (431.119.995.473)
Nilai buku per 31 Desember 2020 40.312.061.533

Transaksi penambahan dapat dijelaskan sebagai berikut:


Pembelian sebesar Rp12.106.395.111 pada BP Batam dan SKK Migas, terdiri dari:
Rp1.863.253.898 pada BP Batam dan Rp10.243.141.213 pada SKK Migas. Pengeluaran
BP Batam dan SKK Migas terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan 259


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

(dalam Rupiah)
Kelompok Barang BP Batam SKK Migas Total per Kelompok
Alat Bantu 3.465.000 3.465.000
Alat Angkutan Darat tak Bermotor -
Alat Pengolahan -
Alat Angkutan Bermotor Udara 500 500
Alat Bengkel Tak Bermesin 5.170.000 5.170.000
Alat Ukur 6.800.000 6.800.000
Alat Pengolahan 13.706.000 19.242.300 32.948.300
Alat Kantor 269.598.898 795.251.470 1.064.850.368
Alat Rumah Tangga 506.737.500 1.166.761.813 1.673.499.313
Alat Studio 33.860.000 241.587.000 275.447.000
Alat komunikasi 6.105.000 100.290.500 106.395.500
Alat Pemancar - -
Alat Kedokteran 54.530.500 24.129.655 78.660.155
Alat Kesehatan Umum 6.435.000 6.435.000
Unit Alat Laboratorium 2.044.000 2.044.000
Alat Laboratorium Fisika
24.800.000
Nuklir/Elektronika 24.800.000
Alat Laboratorium
Standarisasi Kalibrasi & 11.814.000
Instrumentasi 11.814.000
Alat Laboratorium Lingkungan
411.435.493
Hidup 411.435.493
Persenjataan Non Senjata Api -
Alat Khusus Kepolisian 10.000.000 8.499.000 18.499.000
Komputer Unit 145.780.000 434.185.000 579.965.000
Peralatan Komputer 105.190.000 6.940.372.432 7.045.562.432
Alat Kerja Penerbangan 24.000.000 15.648.050 39.648.050
Peralatan Olahraga 61.824.000 61.824.000
Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat 657.132.000 657.132.000
TOTAL 1.863.253.898 10.243.141.213 12.106.395.111

D.2.1.3.3. Gedung dan Bangunan


Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp19.148.539.300 dan Rp2.410.401.454. Saldo Gedung dan Bangunan tersebut berasal
dari satker Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Batam. Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2020 tersebut mengalami kenaikan
sebesar Rp16.738.137.846 atau 694,41% dari saldo tahun 2019. Perbandingan saldo
gedung dan bangunan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
112 Badan Pengusahaan 19.148.539.300 2.410.401.454
Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam
- Otoritas Jasa Keuangan - -

- SKK Migas - -
Total 19.148.539.300 2.410.401.454

260 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Mutasi nilai Gedung dan Bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:


(dalam Rupiah)
Saldo Awal 2.410.401.454
Penambahan : 16.738.137.846
Pengurangan
Koreksi -
Saldo per 31 Desember 2020 19.148.539.300
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (249.493.764)
Nilai buku per 31 Desember 2020 18.899.045.536

D.2.1.3.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Saldo jalan, irigasi, dan jaringan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp823.449.447.255 dan Rp612.562.339.397. Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31
Desember 2020 tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp210.887.107.858,00 atau
34,43% dari saldo tahun 2019. Perbandingan saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
(dalam Rupiah)

BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019


Badan Pengusahaan Kawasan
112 Perdagangan Bebas dan Pelabuhan 823.433.356.755 612.546.248.897
Bebas Batam
- SKK Migas 16.090.500 16.090.500
Total 823.449.447.255 612.562.339.397

Mutasi nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan dapat dijelaskan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Saldo Awal 612.562.339.397
Penambahan :
Pembelian 224.332.102.768
Pengurangan : (13.444.994.910)
Saldo per 31 Desember 2020 823.449.447.255
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (149.005.824.893)
Nilai buku per 31 Des 2020 674.443.622.362
D.2.1.3.5. Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap
Lainnya per31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp86.210.919.219 dan
Rp83.346.134.691. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2020 tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp2.864.784.528 atau 3.44% dari saldo tahun 2019.
Perbandingan saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 261


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dapat dilihat pada tabel berikut:


(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
112 BP Batam 469.663.900 469.663.900
- Otoritas Jasa Keuangan 45.986.003.466 45.986.003.466
- SKK Migas 39.755.251.853 36.890.467.325
Total 86.210.919.219 83.346.134.691

Mutasi aset tetap lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut:


(dalam Rupiah)
Saldo Awal 83.346.134.691
Penambahan :
Saldo Awal SKK Migas 195.201.877
Pembelian 289.685.251
Penyelesaian Pembangunan dgn KDP 2.997.879.500
Reklasifikasi Masuk 2.381.647.400
Pengurangan:
Reklasifikasi Keluar (2.999.629.500)
Saldo per 31 Desember 2020 86.210.919.219
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (15.794.895.129)
Nilai buku per 31 Desember 2020 70.416.024.090
Transaksi penambahan sebesar Rp5.864.414.028 merupakan gabungan dari transaksi
yang terdapat pada:
a. Jabanusa: Peralatan dan Mesin dalam Renovasi sebesar Rp13.447.277 dan Gedung
dan Bangunan dalam Renovasi sebesar Rp185.254.600.
b. Sumbagsel: Gedung dan Bangunan Dalam Renovasi sebesar Rp44.000.000.
c. Sumbagut: Gedung dan Bangunan dalam Renovasi sebesar Rp5.379.526.900.
d. Pamalu: Lukisan Kanvas sebesar Rp13.000.000 dan sebesar Arca/Patung
Rp23.000.000.
e. Kantor Pusat: Buku Lainnya sebesar Rp206.185.251.

D.2.1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan


Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp10.813.332.400 dan Rp8.385.587.978. Saldo konstruksi
dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp2.427.744.422 atau 28.95% dari saldo tahun 2019. Perbandingan saldo konstruksi
dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada tabel

262 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

berikut:
(dalam Rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
112 Badan Pengusahaan 10.813.332.400 8.385.587.978
Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam
- Otoritas Jasa Keuangan - -
- SKK Migas - -
Total 10.813.332.400 8.385.587.978

Mutasi KDP tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.


(dalam Rupiah)
Saldo Awal 8.385.587.978
Penambahan : 237.662.774.380
Jalan dan Jembatan dalam Pengerjaan 226.431.728.768
Peralatan dan Mesin dalam Pengerjaan 5.996.715.000
Gedung dan bangunan dalam Pengerjaan 4.416.830.672
Aset Tetap Lainnya dalam Pengerjaaan 817.499.940
Pengurangan
Koreksi
KDP yang Menjadi Aset Definitif 235.235.029.958
Saldo per 31 Desember 2020 10.813.332.400
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 -
Nilai buku per 31 Desember 2020 10.813.332.400

Rincian Penambahan KDP per 31 Desember 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No Subsatker Nilai KDP
1 BP Kawasan Tanjungpinang
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan 2.278.768.600
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan 41.189.553.078
Aset Tetap Lainnya Dalam Pengerjaan 560.270.000
2 BP Kawasan Bintan
Peralatan dan Mesin Dalam Pengerjaan 5.996.715.000
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan 79.348.050.000
Aset Tetap Lainnya Dalam Pengerjaan 48.950.000
3 BP Kawasan Karimun
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan 1.994.313.750
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Pengerjaan 105.894.125.690
Aset Tetap Lainnya Dalam Pengerjaan 208.279.940
4 Kantor Perwakilan SKK Migas Sumbagut
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan 143.748.322
Jumlah 237.662.774.380

Catatan atas Laporan Keuangan 263


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.3.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Akumulasi Saldo akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Penyusunan Aset adalah masing-masing sebesar minus Rp596.170.209.259 dan minus
Tetap Rp484.684.727.375. Akumulasi penyusutan terdiri dari:
1. Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp(431.119.995.473)
2. Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp(249.493.764);
3. Akumulasi penyusutan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp(149.005.824.893);
4. Akumulasi penyusutan aset tetap lainnya sebesar Rp(15.794.895.129).

Perbandingan akumulasi penyusutan aset per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
dapat dilihat pada Tabel berikut.

BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019

112 BP Batam
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (8.783.960.720) (7.029.540.634)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (249.493.764) (33.904.355)
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (149.003.411.318) (78.266.362.875)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (18.252.565) (10.951.539)
- Otoritas Jasa Keuangan
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (354.269.614.596) (338.090.472.441)
- SKK Migas
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (68.066.420.157) (46.097.241.509)
Akumulasi Penyusutan Jaringan (2.413.575) (804.525)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (15.776.642.564) (15.155.449.497)
Total (596.170.209.259) (484.684.727.375)

D.2.1.4. ASET LAINNYA

PIUTANG JANGKA PANJANG

Jumlah Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp59.020.263.285.006 dan Rp56.598.834.435.836 atau mengalami peningkatan
sebesar Rp2.421.428.849.170 (4.28%).
Rincian Piutang Jangka Panjang adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Piutang Jangka Panjang Pemberian
59.898.131.927.338 57.465.257.010.430
Pinjaman
Piutang Jangka Panjang Lainnya 2.041.561.899.152 2.020.217.900.758
(Peny.Piutang Tak Tertagih Piutang
(2.919.430.541.484) (2.886.640.475.352)
Jangka Panjang)

Jumlah Piutang Jangka Panjang 59.020.263.285.006 56.598.834.435.836

264 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.1. PIUTANG JANGKA PANJANG PEMBERIAN PINJAMAN

Piutang Jangka Sampai dengan tanggal pelaporan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah
Panjang Pemberian Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman sebesar Rp59.898.131.927.338 dan
Pinjaman Rp57.465.257.010.430. Rincian adalah sebagai berikut :
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman 59.274.130.865.450 56.833.750.112.515
(153111)
Aset Lainnya Kredit Program (153117) 624.001.061.888 631.506.897.915
Jumlah 59.898.131.927.338 57.465.257.010.430

Berikut merupakan daftar 10 (sepuluh) debitur yang memiliki Piutang Jangka Panjang
Pemberian Pinjaman terbesar per 31 Desember 2020:
(dalam rupiah)
Nilai Piutang Jangka Panjang
No. Nama Debitur
Pemberian Pinjaman
1. PT. Perusahaan Listrik Negara 35.559.193.028.759
2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 7.642.325.626.335,36
3. PT. Sarana Multi Infrastruktur 5.093.659.892.984,95
4. PT. Perusahaan Gas Negara 4.992.684.902.225,15
5. PT. Pertamina 4.956.774.170.278,88
6. PT. Telekomunikasi Indonesia 384.468.404.555,19
7. Unit Pelaksana Proyek Perkebunan 289.978.988.354,61
8. Perusahaan Inti Rakyat 229.667.259.193,80
9. PT. Bank Mandiri 129.632.970.922,01
10. Redistribusi Ternak 96.598.407.966

Daftar lengkap debitur dan rincian saldo Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman
terdapat pada lampiran LD12a.

D.2.1.4.2. PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA


Piutang Jangka Jumlah Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Panjang Lainnya sebesar Rp2.041.561.899.152 dan Rp2.020.217.900.758. Piutang untuk Tahun 2020
terdiri dari:
1. BA 999.03
Berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-693/MK.02/2019 tanggal 23
September 2019 telah dilakukan restrukturisasi piutang Perum Perumnas tahun buku
1991-1997 sebesar Rp62.225.637.648 menjadi piutang jangka panjang. Dari jumlah
tersebut terdapat pembayaran selama tahun 2020 sebesar Rp1.000.000.000 yang
berasal dari bagian lancar tahun 2019. Sehingga piutang yang jatuh tempo 1 (satu)
tahun sejak tanggal pelaporan yang diklasifikasikan sebagai Bagian Lancar atas
Piutang Jangka Panjang sebesar Rp14.000.000.000 dengan rincian:

Catatan atas Laporan Keuangan 265


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Saldo Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh tempo pada
akhir tahun 2020 sebesar Rp6.500.000.000.
b. Penambahan nilai Bagian Lancar atas Piutang Jangka Panjang Lainnya yang jatuh
tempo pada akhir tahun 2021 sebesar Rp7.500.000.000.
Dengan demikian, nilai piutang jangka panjang lainnya per 31 Desember 2020 sebesar
Rp47.225.637.648.

2. BA999.99
Jumlah Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 adalah sebesar
USD141.392.149 atau ekuivalen sebesar Rp1.994.336.261.504 yang seluruhnya
merupakan piutang migas yang berasal dari PT TPPI. Dalam jumlah tersebut di
dalamnya juga termasuk piutang yang berasal dari denda/penalty PT TPPI sebesar
USD2.158.778 atau ekuivalen sebesar Rp30.449.563.690. Saldo piutang jangka
panjang 2020 setelah dikurangi dengan penyisihan piutang jangka panjang adalah
sebesar Rp0, karena piutang ini digolongkan sebagai piutang macet dengan penyisihan
sebesar 100%.
Piutang tersebut merupakan kekurangan pembayaran atas transaksi penjualan
kondensat bagian negara yang harus dibayarkan oleh PT TPPI sebagai korporasi dalam
suatu perikatan perdata. Atas transaksi penjualan kondensat bagian Negara tersebut,
telah terdapat putusan hakim tipikor yang menyatakan bahwa telah terjadi kerugian
Negara dan diputuskan adanya uang pengganti yang harus dibayarkan oleh terdakwa.
Piutang uang pengganti tersebut juga dilaporkan sebagai piutang bukan pajak pada
Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia. Dengan demikian, hak pemerintah
atas kekurangan pembayaran penjualan kondensat bagian negara kepada PT TPPI
diakui secara perdata oleh BUN dan secara pidana oleh Kejaksaan Agung.
Atas piutang yang diakui oleh BUN tersebut, masih dalam proses koordinasi dengan
Kejaksaan RI untuk memastikan kejelasan status piutang kepada PT TPPI tersebut.
Berdasarkan notulensi hasil Rapat Konsultasi dan Koordinasi Dirjen Anggaran dengan
Jaksa Agung Muda dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) pada tanggal 24 Mei 2021,
dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Piutang Pemerintah pada PT TPPI yang dihasilkan dari sebuah proses hukum
perdata berdiri sendiri dan tidak saling meniadakan dengan piutang pemerintah
yang berasal dari proses hukum pidana. Dengan demikian, pencatatan piutang dari
dua proses tersebut tetap dapat dilakukan.
2. Penyelesaian piutang pemerintah yang tercatat di BUN cenderung lebih dapat
dieksekusi. Sedang penyelesaian piutang pemerintah yang berasal dari uang
pengganti sebesar USD128,57 juta sangat bergantung pada terpidana.
3. Apabila terpidana tidak memiliki kemauan atau kemampuan untuk membayar
secara tunai atau harta I aset terpidana tidak mencukupi untuk melunasi uang
pengganti sebesar USD128,57 juta, maka sesuai dengan putusan hakim kepada
terpidana akan dikenakan hukuman pengganti berupa hukuman kurungan badan.
Oleh karena itu, terdapat potensi tidak dapat diselesaikan.
4. Dengan mempertimbangkan kondisi di alas, maka penyelesaian piutang
pemerintah yang dilaksanakan secara hukum perdata akan memiliki potensi yang
lebih jelas untuk dapat diselesaikan dan dilaksanakan dengan pembayaran secara
tunai kepada pemerintah.
Menindaklanjuti hasil rapat tersebut, telah diterbitkan Surat Dirjen Anggaran Nomor
S-147/AG/2021 tanggal 25 Mei 2021 untuk mendapatkan pandangan hukum atas

266 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

status hukum piutang, khususnya mengenai hal-hal sebagai berikut:


a. Penjelasan dari aspek legalitas atas substansi pengenaan pidana tambahan
kepada terpidana untuk membayar uang pengganti sebesar USD128,57 juta.
Dalam kaitan ini, apakah piutang pemerintah dalam bentuk kewajiban uang
pengganti dimaksud dapat menggantikan atau menghilangkan piutang pemerintah
kepada PT TPPI dari pelaksanaan proses hukum perdata;
b. Implikasi dari perspektif hukum apabila pencatatan piutang pemerintah
dilaksanakan secara bersamaan atas piutang pemerintah kepada PT TPPI yang
bersumber dari pelaksanaan hukum perdata, maupun pencatatan atas piutang
pemerintah kepada terpidana berupa kewajiban uang pengganti yang bersumber
dari pelaksanaan hukum pidana;
c. Dalam hal pelaksanaan pencatatan piutang pemerintah hanya dapat diakui salah
satu (secara perdata atau pidana), dari perspektif hukum preferensi mana yang
lebih diutamakan oleh pemerintah bila dikaitkan dengan minimalisasi resiko dan
optimalisasi tingkat ketertagihan piutang dimaksud.

D.2.1.4.3. PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH PIUTANG JANGKA PANJANG

Penyisihan Piutang Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
Tak Tertagih 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar minus Rp2.919.430.541.484 dan minus
Piutang Jangka Rp2.886.640.475.352 dengan perhitungan sebagai berikut:
Panjang No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Penyisihan Piutang Tidak
(920.371.716.215) (915.675.648.477)
Tertagih - Pemberian Pinjaman
2 Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih - Piutang Jangka (1.999.058.825.269) (1.970.964.826.875)
Panjang Lainnya
Total (2.919.430.541.484) (2.886.640.475.352)
1. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Pemberian Pinjaman
Sampai dengan 31 Desember 2020 jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih –
Pemberian Pinjaman adalah sebesar minus Rp920.371.716.215. Jumlah ini berasal dari
Penyisihan Tidak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Pemberian Pinjaman (156511)
sebesar minus Rp296.370.654.327, dan Penyisihan Tidak Tertagih – Aset Lainnya
Kredit Program (156513) sebesar minus Rp624.001.061.888.
2. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Lainnya
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp1.999.058.825.269 dan
Rp1.970.964.826.875.
Saldo penyisihan piutang jangka panjang berasal dari saldo piutang jangka panjang PT
TPPI yang digolongkan dalam piutang macet, yaitu dengan jumlah penyisihan sebesar
100%, sehingga penyisihan piutang jangka panjang tahun 2020 adalah sebesar
Rp1.994.336.261.504 dan penyisihan Piutang Jangka Panjang Lainnya Perum
Perumnas sebesar sebesar Rp4.722.563.765.

Catatan atas Laporan Keuangan 267


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.4. ASET LAINNYA

Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.030.469.646.528.371 dan Rp842.308.035.961.349 atau mengalami kenaikan
sebesar Rp188.161.610.567.022 (22,34%).
Rincian Aset Lainnya adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Aset Tak Berwujud 174.606.628.395 170.966.863.195
Dana yang Dibatasi Penggunaannya 351.598.431.226.842 184.868.272.082.194
Dana Cadangan Penjaminan 8.039.049.000.000 4.448.466.000.000
Dana Kelolaan BLU 9.581.161.805.699 53.731.897.004.834
Dana Jangka Panjang 24.438.022.968.567
Aset Lain-lain 619.341.232.421.759 587.279.754.484.932
Aset Lainnya dr Ekuitas UBL 17.297.142.477.109 11.808.679.526.194
TOTAL 1.030.469.646.528.371 842.308.035.961.349

D.2.1.4.4.1. Aset Tak Berwujud


Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
Rp174.606.628.395 dan Rp170.966.863.195. Aset tak berwujud merupakan aset
yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak mempunyai wujud fisik.
Perbandingan Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
disajikan pada tabel berikut:
BA Pe l Uraian BA Pel 31 Desembe r 2020 31 Desembe r 2019

112 B P B a ta m
H a sil Ka jia n /p e ne litia n 4.675.607.750 3.301.927.750
A se t ta k b e rwu ju d la in n ya 224.450.000
- O to rita s Ja sa Ke u a n ga n
Software 31.915.327.104 31.915.327.104
Lise n si 49.611.738.008 49.611.738.008
- SKK M ig a s
Software 86.159.505.533 84.117.870.333
Lise n si 2.020.000.000 2.020.000.000
Total 174.606.628.395 170.966.863.195

Saldo penambahan adalah dengan rincian sebagai berikut:


Saldo Awal 170.966.863.195
Penambahan :
BP Batam 1.598.130.000
Pengembangan Nilai Aset SKK Migas 2.041.635.200
Pengurangan
Koreksi -
Saldo per 31 Desember 2020 174.606.628.395
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (100.207.974.358)
Nilai buku per 31 Desember 2020 74.398.654.037

D.2.1.4.4.2. Dana yang Dibatasi Penggunaannya


Saldo Dana yang Dibatasi Pengunaannya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sebesar Rp351.598.431.226.842 dan Rp184.868.272.082.194. Angka untuk
tahun 2020 ini didapat setelah dikurangi Dana Cadangan Penjaminan sebesar
Rp21.789.049.000.000. Rincian Dana yang Dibatasi Penggunaannya dapat dijelaskan
sebagai berikut:

268 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019


BA 999.00 118.830.237.152.177 15.605.304.625.020
BA 999.03 22.798.329.726.969 58.050.726.158
BA 999.07 3.990.945.109.569 106.536.000.000
BA 999.08 5.439.070.589.120 -
BA 999.99 193.232.383.165.340 169.098.380.731.016
DDP atas Dana Kegiatan Pasca Operasi
dan Pemulihan Lingkungan atau 29.096.514.483.667 -
Abandonment & Site Restoration (ASR)
Eliminasi (21.789.049.000.000) -
TOTAL 351.598.431.226.842 184.868.272.082.194

1. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Akuntansi Pusat


Jumlah Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 sebesar Rp118.830.237.152.177 dan Rp15.605.304.625.020
yang mengalami peningkatan sebesar Rp103.224.932.527.157 atau 661,47
persen apabila dibandingkan dengan saldo tahun 2019. Penyebab peningkatan
saldo dana yang dibatasi penggunaannya pada tahun 2020 utamanya berasal dari
saldo Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN Public Goods
(510000287980), Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN Non
Public Goods (510000288980) Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi
(519000152980) dan Rekening Investasi Pemerintah PEN (519000151980).
Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
No Nama dan Nomor Rekening
2019 2020
1 Rekening Dana Cadangan Alutsista 1.200.489.343.997 4.961.313.086.907
2 Menteri Keuangan Pengeluaran untuk Surat Berharga Negara - 11.299.218.500.000
Menteri Keuangan C.Q Direktur Jenderal Perbendaharaan Untuk
3 Menampung Pengembalian Dana Talangan Dan Pencairan Asset 89.942.361.389 91.028.834.813
BPR
4 BUN Untuk Obligasi Dlm Rangka Penjaminan 82.107.368.550 82.107.368.550
5 Rekening Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional 2.000.000.000.000 -
6 Rekening Dana Abadi Penelitian 990.000.000.000 -
7 Rekening Dana Bantuan Internasional 1.000.000.000.000 -
8 Rekening Khusus Dana PFk 5.695.887.440.489 3.944.311.378.234
Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid 19 dan PEN Public
9 - 53.075.668.740.190
Goods
Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid 19 dan PEN Non
10 - 4.040.662.132.888
Public Goods
11 Rekening Cadangan Dana Reboisasi 167.860.809.595 167.860.809.595
12 Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi - 15.000.000.000.000
13 Rekening Pembangunan Hutan 4.379.017.301.000 4.379.017.301.000
14 Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah 7.666.532.000.000
15 Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah 372.517.000.000
16 Rekening Investasi Pemerintah PEN 13.750.000.000.000
JUMLAH DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 15.605.304.625.020 118.830.237.152.177

Dana Yang Dibatasi Penggunaannya adalah uang yang merupakan hak Pemerintah,
namun dibatasi penggunaannya atau yang terikat penggunaannya untuk membiayai

Catatan atas Laporan Keuangan 269


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

kegiatan tertentu dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan atau uang yang merupakan hak pemerintah namun dibatasi
penggunaannya untuk membiayai kegiatan tertentu dalam waktu kurang dari 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan sebagai akibat ketetapan/keputusan baik
pemerintah maupun dari pihak diluar pemerintah misalnya pengadilan ataupun pihak
luar lainnya.
Direktorat PKN melaporkan pos aset yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian
dari aset lainnya dalam rangka mencatat kegiatan untuk tujuan tertentu. Saldo
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Neraca Tingkat Kuasa BUN Pusat tahun
2020 tercatat sebesar Rp118.830.237.152.177. Dana dibatasi penggunaannya
tersebut dieliminasi sebesar Rp21.789.049.000.000 yang terdiri dari:

Segmen
Akun Deskripsi Saldo Akhir
Bank
Dana Cadangan Penjaminan
163119 S0009 7.666.532.000.000
Pemerintah (519000126980)
Dana Jaminan Penugasan
163119 S2040 Pembiayaan Infrastruktur Daerah 372.517.000.000
(519000142980)
Rekening Investasi Pemerintah PEN
163134 90039 13.750.000.000.000
(519000151980)
Total 21.789.049.000.000

Ketiga rekening tersebut menampung pembiayaan dari BA BUN 999.03, sedangkan


pada BA BUN 999.03 sudah menyajikan sebagai aset (dana penjaminan dan dana
dibatasi penggunaannya) sehingga nilai dana dibatasi penggunaannya pada BA BUN
999.00 dieliminasi sebesar Rp21.789.049.000.000.
Sehingga rincian Dana Yang Dibatasi Penggunaannya adalah sebagai berikut:
No. Subdit Saldo
1 Setelmen Akuntansi dan Pelaporan Pengelolaan Kas 55.290.826.065.270
2 Manajemen Penerimaan dan Pengeluaran Kas -
3 Manajemen Rekening Lainnya dan Pembinaan 41.750.362.086.907
Pertanggungjawaban Bendahara
4 Manajemen Kas Pinjaman dan Hibah -

Jumlah 97.041.188.152.177

270 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Saldo 31 Desember
No Nama dan Nomor Rekening Saldo 31 Desember 2020
2019
1 BUN Untuk Obligasi Dlm Rangka Penjaminan 82.107.368.550 82.107.368.550
Menteri Keuangan C.Q Direktur Jenderal Perbendaharaan Untuk
2 Menampung Pengembalian Dana Talangan Dan Pencairan Asset 89.942.361.389 91.028.834.813
BPR
3 Rekening Pembangunan Hutan 4.379.017.301.000 4.379.017.301.000
4 Rekening Cadangan Dana Reboisasi 167.860.809.595 167.860.809.595
5 Menteri Keuangan Pengeluaran untuk Surat Berharga Negara - 11.299.218.500.000
6 Rekening Khusus Dana PFK 5.695.887.440.489 3.944.311.378.234
7 Rekening Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional 2.000.000.000.000 -
8 Rekening Dana Bantuan Internasional 1.000.000.000.000 -
9 Rekening Dana Abadi Penelitian 990.000.000.000 -
10 Rekening Dana Cadangan Alutsista 1.200.489.343.997 4.961.313.086.907
Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid 19 dan PEN Public
11 - 53.075.668.740.190
Goods
Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid 19 dan PEN Non
12 - 4.040.662.132.888
Public Goods
13 Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi - 15.000.000.000.000
JUMLAH DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 15.605.304.625.020 97.041.188.152.177

Rekening Dana Yang Dibatasi Penggunaannya yang dikelola oleh Direktorat PKN
adalah sebagai berikut:
a. BUN Untuk Obligasi Dalam Rangka Penjaminan dengan nomor 502000002980
dibuka dengan dasar :
1) Keppres Nomor 120 Tahun 1998 tentang Penerbitan Jaminan Bank
Indonesia serta Penerbitan Jaminan Bank Oleh Bank Persero dan Bank
Pembangunan Daerah untuk Pinjaman Luar Negeri.
2) Keppres Nomor 193 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban
Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat.
Rekening ini digunakan untuk menampung dana yang berasal dari penerbitan
SU-004/MK/1999 tanggal 28 Mei 1999 dan digunakan untuk membayar
kewajiban negara serta untuk menjamin bank umum apabila terjadi krisis
moneter
Aliran uang rekening :
1) Sumber dana berasal dari penerbitan SU-004/MK/1999.
2) Pengeluaran dana dari Rekening BUN untuk Obligasi dalam Rangka
Penjaminan ditujukan ke bank penjamin.
b. Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Perbendaharaan Untuk Menampung
Pengembalian Dana Talangan Dan Pencairan Asset BPR (500000004980)
dibuka dengan tujuan untuk menampung pengembalian dana talangan dan
pencairan aset BPR. Dasar hukum pembukaan rekening adalah Kesepakatan

Catatan atas Laporan Keuangan 271


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI tanggal 31 Januari 2001 tentang


Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Perkreditan
Rakyat. Pengelolaan Rekening ini diatur dalam:
1) PMK 218/PMK.05/2007 tentang Tata Cara Pembukaan dan Pengelolaan R
Rekening Milik Bendahara Umum Negara.
2) Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-40/PB/2014 tentang Pengelolaan
Rekening Milik Bendahara Umum Negara melalui Sistem Bank Indonesia
Government-Electronic Banking (BIG-eB).
Kebijakan pencairan dana pada rekening ini dilakukan setelah status hukum
Aset BPR sebagai milik pemerintah sudah jelas. Aliran kas masuk dan kas
keluar dari rekening ini adalah sebagai berikut:
1) Sumber dana berasal dari pengembalian dana talangan dan pencairan aset
BPR.
2) Pengeluaran/pencairan dana berdasarkan kebijakan.
c. Rekening Pembangunan Hutan (RPH) dan Rekening Cadangan Dana Reboisasi
(DR) dibuka berdasarkan :
1) Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Kehutanan Nomor
06.1/PMK.01/ 2007 dan Nomor 02/MENHUT-11/2007 tentang
Pengelolaan Dana Reboisasi Dalam Rekening Pembangunan Hutan dan;
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/PMK.05/2007 tentang
Pembukaan Rekening Pembangunan Hutan dan Penempatan Dana
Reboisasi Pertama Kali dalam Rekening Pembangunan Hutan.
Pengelolaan Rekening Pembangunan Hutan dan Rekening Cadangan Dana
Rebosisasi dilakukan berdasarkan petunjuk-petunjuk teknis sebagai berikut:
1) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 43/PB/2011 tentang
Tata Cara Pengelolaan Rekening Pembangunan Hutan.
2) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 54/PB/2011 tentang
Pelaksanaan Pemilihan Bank Penyimpan Dana Cadangan.
3) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 86/PB/2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
54/PB/2011 tentang Pelaksanaan Pemilihan Bank Penyimpan Dana
Cadangan.
4) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 6/PB/2019 tentang
Penyimpanan Dana Reboisasi pada Bank Umum.
d. Rekening Pembangunan Hutan dan Rekening Cadangan Dana Reboisasi dibuka
untuk menampung Dana Reboisasi (dana untuk reboisasi dan rehabilitasi hutan
serta kegiatan pendukungnya yang dipungut dari Pemegang Ijin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan dari hutan alami yang berupa kayu) untuk membiayai
kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan menggunakan sistem pinjaman dan
dikelola dengan sistem dana bergulir.
Transaksi penerimaan meliputi :

272 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1) penerimaan dalam rangka penyimpanan dana reboisasi ke dalam RPH; dan


2) penerimaan bunga dan/atau jasa giro atas pengelolaan RPH.
Transaksi pengeluaran meliputi :
1) pengeluaran dalam rangka pemindahbukuan/transfer dari RPH ke Rekening
KUN; dan
2) pengeluaran dalam rangka pemindahbukuan/transfer penerimaan bunga
dan/atau jasa giro atas pengelolaan RPH ke Rekening KUN.
e. Rekening Menteri Keuangan Pengeluaran untuk Surat Berharga Negara dibuka
berdasarkan Kebijakan Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN
Pusat untuk menampung dana penerbitan SBN dan dana pembayaran pokok,
bunga utang dan kewajiban lainnya SBN yang jatuh tempo dengan Nama
“Menteri Keuangan Pengelolaan Surat Berharga Negara”. Rekening ini terdiri
dari 3 (tiga) rekening yaitu :
1) Menteri Keuangan Pengeluaran untuk Surat Berharga Negara dalam
Rupiah (502000001980)
2) Menteri Keuangan Pengelolaan Surat Berharga Negara dalam valuta USD
(609024411980)
3) Menteri Keuangan Pengelolaan SBN EURO (609024991980)
f. Rekening Khusus Dana PFK dengan nomor 510000281980 dibuka
berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor SE-
66/PB/2016 tentang Pemisahan Dana PFK dari Rekening Kas Umum Negara
ke Rekening Khusus Dana PFK yang digunakan untuk menampung dana
realisasi penerimaan PFK dalam rangka meningkatkan akurasi data monitoring
dana PFK dan sebagai fungsi kontrol atas saldo dana pada Rekening Kas Umum
Negara (RKUN). Posisi saldo kas pada rekening khusus Dana PFK ini per 31
Desember 2020 berbeda dengan saldo Utang PFK yang disajikan di sisi
kewajiban karena adanya dana PFK yang masih berada di RKUN.
Pengelolaan rekening khusus dana PFK diatur dalam PMK 218/PMK.05/2007
tentang Tata Cara Pembukaan da Pengelolaan Rekening Milik Bendahara
Umum Negara. Aliran Uang pada rekening ini adalah sebagai berikut:
1) Sumber dana masuk berasal dari Rekening Kas Umum Negara.
2) Pengeluaran dana keluar berasal Nota Perintah Pemindahbukuan dana ke
Rekening Kas Umum Negara dari Direktur PKN.
g. Rekening Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (519000149980)
adalah rekening milik BUN yang dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2019
berdasarkan KMK 947/KMK.06/2019 tentang Penempatan Dana Kerja Sama
Pembangunan Internasional TA 2019 pada Rekening Milik BUN. Rekening
tersebut untuk menempatkan dana kerja sama pembangunan internasional
yang telah dialokasikan pada UU APBN Tahun 2019 yang pengelolaannya akan
dilakukan oleh BLU Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional
(LDKPI). Pada tahun 2020 rekening ini telah ditutup dengan Keputusan

Catatan atas Laporan Keuangan 273


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Menteri Keuangan Nomor 34/KMK.08/2020 tentang Pemindahbukuan Dana


Bantuan Internasional dan Dana Kerjasama Pembangunan Internasional ke
Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional.
h. Rekening Dana Bantuan Internasional dibuka berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 857/KMK.01/2018 tentang Penempatan Dana Bantuan
Internasional Tahun Anggaran 2018 pada Rekening Milik Bendahara Umum
Negara dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
870/KMK.06/2018 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Dalam
Rangka Pembiayaan Dana Bantuan Internasional Tahun Anggaran 2018 Yang
Akan Dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) di Bidang Pengelolaan Dana
Bantuan Internasional.Rekening ini menampung dana bantuan internasional
yang telah dialokasikan dalam UU nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp1.000.000.000.000 (satu triliun) dan dibuka di Bank Indonesia dengan
nomor 519000148980.
i. Rekening Dana Abadi Penelitian (519000150980) adalah rekening milik BUN
yang dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2019 berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan nomor 943/KMK.06/2019 tentang Penempatan Dana Abadi
Penelitian TA 2019 pada Rekening Milik BUN. Rekening tersebut untuk
menempatkan Dana Abadi Penelitian (DAP) yang telah dialokasikan pada UU
APBN Tahun 2019 yang pengelolaannya akan dilakukan oleh lembaga yang
ditunjuk. Dalam rangka pelaksanaan anggaran pembiayaan Dana Abadi
Penelitian, Direktur SMI ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
j. Rekening Dana Cadangan Alutsista dibuka berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 143/PMK.05/2018 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Belanja di lingkungan Kementerian Pertahanan dan
Tentara Nasional Indonesia.Rekening Dana Cadangan Alutsista adalah
rekening yang dibuka untuk menampung dana titipan milik Kementerian
Pertahanan yang digunakan untuk membiayai pengadaan alutsista yang tidak
selesai sampai dengan akhir tahun anggaran dan dilanjutkan pada tahun
anggaran berikutnya. Sampai dengan akhir tahun 2019, terdapat 5 rekening
Dana Cadangan Alutsista yang terdiri dari:
1) Rekening Dana Cadangan Alutsista TNI AD (519000144980)
2) Rekening Dana Cadangan Alutsista TNI AU (519000145980)
3) Rekening Dana Cadangan Alutsista Kemhan (519000146980)
4) Rekening Dana Cadangan Alutsista Mabes TNI (519000147980)
5) Rekening Dana Cadangan Alutsista TNI AU dalam USD (609027411980)
Jika masih terdapat sisa rekening dana cadangan alutsista sesuai dengan
batas waktu yang ditentukan dalam PMK 143/PMK.05/2018, maka Ditjen
Perbendaharaan c.q. Direktur PKN menyampaikan surat perintah penihilan
saldo rekening dana cadangan alutsisa kepada KPA Satker dan dicatat sebagai

274 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu melalui potongan SPM. Dan
jika KPA Satker tidak melakukan penihilan sampai dengan batas waktu yang
ditetapkan dalam PMK, maka Menteri Keuangan c.q Dirjen Perbendaharaan
langsung melakukan pemindahbukuan sisa dana dari rekening dana cadangan
alutsista ke Rekening Kas Umum Negara.
k. Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid-19 dan PEN Public Goods
(510000287980) dan Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
PEN Non Public Goods (510000288980) adalah dua rekening milik BUN yang
dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2020 berdasarkan dasar hukum sebagai
berikut:
1) PMK Nomor 103/PMK.05/2020 tanggal 6 Agustus 2020 tentang Tata
Cara Pengelolaan Rekening Khusus dalam rangka Pembiayaan
Penanganan Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional.
2) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: S-640/PB/2020 tanggal
27 Juli 2020 perihal Permohonan Pembukaan Rekening Penanganan
Pandemi COVID-19 dan PEN.
3) Surat Bank Indonesia Nomor 22/156/DPPT/Srt/B tanggal 28 Juli 2020
perihal Pembukaan Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
PEN.
Rekening tersebut digunakan untuk menampung dan mengelola hasil
penerbitan SBN untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan Public Goods dan
Non Public Goods dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 dan
PEN. Public Goods ditujukan untuk belanja barang/jasa atau insentif/bantuan
sosial untuk kepentingan umum yang mencakup pembiayaan untuk sektor
kesehatan dan perlindungan sosial serta program sektoral pada Kementerian
Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam rangka penanganan dampak
pandemi COVID-19 dan PEN, sedangkan Non Public Goods adalah belanja
subsidi, pemberian insentif dan stimulus fiskal lainnya yang mencakup
pembiayaan antara lain untuk memberikan insentif usaha, usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM), pembiayaan korporasi dan kegiatan insentif lainnya
dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 dan PEN.
Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat PKN melakukan jurnal
penyesuaian pada SPAN yang mengakibatkan terdapat perubahan saldo pada
Rekening PG dan NPG, yaitu:
1) Pemindahbukuan ke RKUN dalam rangka reimburse realisasi PG dan NPG
berdasarkan Berita Acara Perhitungan Rampung nomor BA-
018/PB.3/2021 untuk PG sebesar Rp16.242.360.386.209 dan NPG
sebesar Rp283.047.126.112.
2) Adanya updating data realisasi belanja yang bersumber dari pembiayaan
PC-PEN dari Kementerian/Lembaga untuk Public Goods yang bertambah
sebesar Rp945.803.947.601, yang akan dibuatkan Berita Acara
Perhitungan Rampung untuk posisi Audited dan ditindaklanjuti dengan
pemindahbukuan dana dari Rek PG ke RKUN.

Catatan atas Laporan Keuangan 275


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berdasarkan hal tersebut, maka posisi saldo pada Rekening PG dan NPG per
31 Desember 2020 berubah sebagai berikut:
Posisi Saldo Posisi Saldo
Realisasi 31 Desember 2020 Perubahan 31 Desember 2020
(Unaudited) (Audited )
Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
70.263.833.074.000 17.188.164.333.810 53.075.668.740.190
PEN Public Goods (PC-PEN PG)
Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan
4.323.709.259.000 283.047.126.112 4.040.662.132.888
PEN Non Public Goods (PC-PEN NPG)

Pemerintah masih dalam proses identifikasi dan rekonsiliasi atas sisa dana
pengeluaran penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN tahun 2020 termasuk
yang ada pada Rekening Khusus Penanganan Pandemi Covid-19 dan PEN
Public Goods dan Rekening Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN
Non Public Goods per 31 Desember 2020, agar Pemerintah dapat
menggunakan sisa dana dimaksud untuk membiayai pelaksanaan lanjutan
kegiatan penanganan Pandemi COVID-19 dan PEN Tahun 2021.
l. Rekening Lain BI Lembaga Pengelola Investasi (519000152980) adalah
Rekening milik BUN yang dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2020
berdasarkan KMK nomor 574/KMK.06/2020 tentang Penempatan Dana Modal
Awal Lembaga Pengelola Investasi Tahun Anggaran 2020 pada Rekening Milik
BUN. Rekening tersebut untuk menempatkan dana modal awal Lembaga
Pengelola Investasi yang telah dialokasikan pada UU APBN Tahun 2020
sebagaimana ditetapkan kembali dalam Perubahan Postur dan Rincian APBN
Tahun 2020 untuk mendukung kegiatan operasional dan kegiatan investasi
Lembaga Pengelola Investasi. Sesuai KMK tersebut, dalam rangka
pelaksanaan anggaran, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, DJKN ditunjuk
sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
Penempatan dana tersebut dilakukan karena pada tanggal 31 Desember 2020,
Pemerintah masih melakukan proses penyiapan organ LPI. Berdasarkan
ketentuan pada Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang
Lembaga Pengelola Investasi, organ pada LPI terdiri atas Dewan Pengawas
dan Dewan Direktur.
Sesuai dengan KMK Nomor 60/KMK.06/2021 tentang Pemindahbukuan Dana
Modal Awal Lembaga Pengelolaan Investasi dari rekening Bendahara Umum
Negara ke rekening Lembaga Pengelola Investasi telah dilakukan proses
pemindahbukuan modal awal LPI dan diterima di rekening LPI pada tanggal 26
Februari 2021 sehingga menjadi dasar pencatatan Kembali Investasi
Pemerintah.
m. Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah (519.000.126980) atau disebut
RDCPP ini diperlukan dalam hal anggaran kewajiban penjaminan pemerintah
yang telah dialokasikan dalam APBN tidak habis digunakan dalam tahun
berjalan. Anggaran dimaksud dapat diakumulasikan dengan mekanisme
pemindahbukuan ke dalam rekening tersebut yang dibuka di Bank Indonesia

276 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

untuk pembayaran kewajiban penjaminan Pemerintah pada tahun anggaran


yang akan datang.
Dasar hukum pembukaan rekening:
1) Undang Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012.
2) Peraturan Menteri Keuangan nomor 30/PMK.8/2012 tentang Tata Cara
Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Kewajiban Penjaminan Pemerintah.

Pengelolaan RDCPP ini diatur menggunakan petunjuk teknis Peraturan Menteri


Keuangan nomor 183/PMK.08/2018 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana
Cadangan Penjaminan Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Kewajiban
Penjaminan Pemerintah.
Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelment, Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dana
Cadangan Penjaminan Pemerintah mengajukan permintaan pembukaan RDCPP
kepada Kuasa BUN Pusat dan berdasarkan permintaan tersebut Dirjen
Perbendaharaan mengajukan permintaan pembukaan RDCPP kepada Bank
Indonesia melalui surat Direktur Departemen Akunting dan Sistem
Pembayaran di Bank Indonesia nomor 14/892/DASP tanggal 19 Desember
2013 hal Pembukaan Rekening. Alokasi anggaran kewajiban penjaminan
pemerintah untuk:
1) pemberian jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan
pembangkit listrik yang menggunakan batu bara;
2) pemberian jaminan dan subsidi bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka
percepatan penyediaan air minum;
3) pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerja sama
Pemerintah dengan badan usaha;
4) pemberian dan pelaksanaan jaminan Pemerintah atas pembiayaan
infrastruktur melalui pinjaman langsung dari lembaga keuangan
internasional kepada BUMN;
5) pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan proyek pembangunan
jalan tol;
6) pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan penyelenggaraan kereta
api ringan/light rail transit terintegrasi di wilayah perkotaan;
7) pemberian jaminan Pemerintah Pusat untuk percepatan pelaksanaan
proyek strategis nasional; dan
8) pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan
infrastruktur ketenagalistrikan.

Catatan atas Laporan Keuangan 277


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Aliran kas masuk dan kas keluar dari rekening ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
1) Dana masuk berasal dari pencairan alokasi DIPA Dana Kewajiban
Penjaminan Pemerintah yang tidak habis dipergunakan dalam tahun
anggaran berjalan oleh Direktur EAS DJPPR sebagai KPA ke RDCPP.
2) Dana keluar dari RDCPP akan disalurkan ke penerima jaminan atas
permintaan KPA guna melunasi kewajiban Pemerintah akibat pemberian
jaminan apabila pihak terjamin tidak dapat membayar kewajibannya
dengan kondisi sebagai berikut:
a) Anggaran Kewajiban Penjaminan tidak dianggarkan dalam APBN
tahun anggaran berjalan
b) Anggaran Kewajiban Penjaminan dianggarkan dalam APBN tahun
anggaran berjalan tetapi tidak mencukupi; atau
c) Sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak
dapat memenuhi kewajiban Kementerian/Lembaga kepada BUPI.
n. Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah
(519000142980) atau disebut Rekening DJPPID adalah rekening yang akan
digunakan untuk menampung dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, hasil pemotongan Dana Alokasi Umum
dan/atau Dana Bagi Hasil, dan/atau sumber-sumber dana lain yang sah
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dalam rangka membayar
terlebih dahulu sebagaimana telah diatur dalam PMK 125/PMK.08/2017
tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan
Infrastruktur Daerah, dimana nantinya rekening digunakan sebagai rekening
penampungan alokasi anggaran kewajiban jaminan pemerintah atas
penugasan pembiayaan infrastruktur daerah dalam hal tidak digunakan pada
tahun anggaran berjalan dan penampungan dana hasil pemotongan DAU
dan/atau DBH. Kemudian, dalam hal tidak terdapat alokasi anggaran
kewajiban jaminan pemerintah atas penugasan pembiayaan infrastruktur
daerah atau dana pada alokasi dimaksud tidak mencukupi untuk memenuhi
pembayaran kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI), maka rekening
dimaksud juga digunakan untuk membayar kewajiban penjaminan pemerintah
kepada PT. SMI. rekening DJPPID dimaksud dikategorikan pada Rekening
Lainnya Milik BUN.
o. Rekening Investasi Pemerintah PEN (519000151980) adalah Rekening milik
BUN yang dibuka di Bank Indonesia pada tahun 2020 berdasarkan PMK
533/KMK.06/2020 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Investasi
Pemerintah dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional pada
Rekening Milik BUN. Rekening tersebut digunakan untuk mengelola dana
investasi Pemerintah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional
yaitu untuk menampung pencairan dana, pengembalian pokok dan

278 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pendapatan hasil investasi Pemerintah PEN. Dana investasi Pemerintah


tersebut ditujukan kepada penerima investasi sebagaimana diatur dalam KMK
525/KMK.02/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 381/KMK.02/2020 tentang Penetapan Rincian Pembiayaan
Anggaran pada Bagian Anggaran BUN Pengelolaan Investasi Pemerintah (BA
999.03) Tahun Anggaran 2020.

2. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BA 999.03


Dana yang dibatasi penggunaanya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp22.798.329.726.969 dan Rp58.050.726.158 yang terdiri dari:
a. Cadangan Dana Reboisasi
Dana yang dibatasi penggunaannya pada rekening Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan terkait dengan dana bergulir atas DNS per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp58.329.726.969 dan
Rp58.050.726.158.
Mutasi dana yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp279.000.811 yang
terdiri dari pelunasan piutang oleh debitur sebesar Rp106.924.014,5 ditambah
dengan jasa giro Bank sebesar Rp172.076.796.
Dana yang dibatasi penggunaannya pada rekening Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan merupakan dana yang disimpan dalam rekening BSM
Nomor 0390070002 a.n. DNS Penampungan Dana Pokok dan Bagi Hasil.
Adapun komponen dana ini terdiri dari dana pengembalian pokok, bagi hasil, dan
jasa giro.
Dana pengembalian pokok dan bagi hasil dari nasabah tertampung dalam
Rekening DNS Penampungan Pokok dan bagi hasil yang berada pada PT. BSM
sebagai Bank Pelaksana sampai saat ini belum dapat digulirkan. Berdasarkan
PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan layanan
Umum dan berdasarkan PMK No. 99/PMK.05/2008, penyaluran dana
pengembalian pokok dan bagi hasil dimaksud harus melalui Satker BLU.
Dengan digabungkannya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian
Kehutanan, saat ini sedang dibahas perubahan struktur organisasi termasuk
dengan adanya penambahan mandat pembiayaan untuk investasi lingkungan di
BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan hutan (BLU P2H). Apabila perubahan
struktur disepakati dan penambahan mandat disetujui dana pengembalian
pokok dan bagi hasil Program DNS dapat digulirkan melalui BLU tersebut.

b. Dana di Rekening Investasi Pemerintah


Dana di Rekening Investasi Pemerintah merupakan Investasi Pemerintah yang
berada di Rekening Investasi Pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional (RIPPEN)
dan belum disalurkan kepada BUMN penerima investasi.
Dana di Rekening Investasi Pemerintah per 31 Desember 2020 dan 2019
sebesar Rp13.750.000.000.000 dan Rp0. Adapun rencana penggunaan kas
yang dibatasi penggunaanya akan dipergunakan untuk investasi non permanen
pada perusahaan negara dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yaitu:

Catatan atas Laporan Keuangan 279


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dana di Jadwal Pencairan


BUMN
RIPPEN 2021 2022 2023
PT Garuda Indonesia (Persero) 8.500 2.500 2.000 4.000
Perum Perumnas 450 450
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 4.000 2.895 759 346
PT Krakatau Steel (Persero) 800 800
Jumlah 13.750 6.645 2.759 4.346
Sesuai Perjanjian Investasi antara Pemerintah dan Pelaksana Investasi terdapat
persyaratan yang harus di penuhi oleh BUMN penerima investasi untuk
penggunaan dana investasi yang ada pada Rekening Investasi Pemerintah
antara lain, sebagai berikut:
1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) direncanakan akan menerima
investasi Pemerintah sebesar Rp8,5 triliun yang akan disalurkan secara
bertahap melalui skema penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Dana
investasi tersebut diperjanjikan untuk digunakan sebagai modal kerja.
Penerbian OWK seri A sebesar Rp1 triliun akan dilakukan setelah
persyaratan terpenuhi antara lain rencana restruktrurisasi perusahaan,
due diligence atas aspek finansial dan legal, rencana penggunaan dana,
persetujuan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, dipenuhi. . Persyaratan
pencairan berikutnya antara lain persetujuan RUPS, Dekom, Menteri
Keuangan dan Menteri BUMN, dan progres restrukturasi perusahaan.
2. Perum Perumnas: Penerbitan Surat Utang Jangka Panjang (SUJP) seri
selanjutnya akan dilakukan setelah terpenuhinya syarat-syarat sesuai seri
A dan tambahan persyaratan sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian,
termasuk pemenuhan Risiko Keuangan sesuai perjanjian
3. PT Perkebunan Nusantara III: Pencairan pertama dilakukan setelah
Penerima Investasi menandatangani perjanjian dengan kreditur PTPN
Group sehubungan dengan Rencana Transformasi Keuangan Jangka
Panjang (RTKJP) dan telah berlaku efektif dan mengikat seluruh kreditur
PTPN Group. Untuk Kemudian Penerima investasi akan menerima Dana IP
PEN sesuai dengan hasil verifikasi Konsultan Pengawas atas rencana
penggunaan dana yang dimasukkan dalam RAB IP PEN dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana sebelumnya serta Penerima
Investasi tidak dalam keadaan lalai terhadap ketentuan perjanjian IP PEN.
termasuk menjaga Risiko Keuanganyang tercermin dalam Laporan
Keuangan Konsolidasian IP PEN.
4. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk OWK Seri B sebesar Rp800 miliar
dengan persyaratan pencairan antara lain: persetujuan Dekom, RUPS,
Menteri Keuangan dan Menteri BUMN; dan perbaikan kinerja perusahaan.

c. Dana Lainnya
Dana lainnya terdiri dari dana yang dititipkan pada rekening BLU LPDP sebesar
Rp8.990.000.000.000 sesuai dengan KMK 594/KMK.06/2020 tentang
Penempatan Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Kebudayaan dan Dana Abadi
Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2020 dan Pemindahbukuan Dana Abadi
Penelitian Tahun Anggaran 2019 pada Badan Layanan Umum Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan.

280 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang APBN Tahun 2020


mengamanatkan bahwa bentuk, skema dan cakupan bidang masing-masing
dana abadi diatur lebih lanjut oleh Pemerintah. Pelaksanaan amanat tersebut
telah dimulai dan diinisiasi melalui revisi/perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2019 tentang Dana Abadi Pendidikan (Perpres 12/2019).
Dalam proses penyusunan dan pembahasan substansi perubahan Perpres
12/2019 tersebut, terdapat substansi yang secara signifikan merubah secara
keseluruhan Perpres 12/2019. Saat ini proses perubahan Perpres 12 Tahun
2019 tersebut telah dalam tahapan pembahasan harmonisasi dengan
Kementerian Hukum dan HAM.

3. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BA 999.07


Jumlah Dana yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2020 sebesar
Rp3.990.945.109.569 dan Rp106.536.000.000 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp3.884.409.109.569,00 (3.646,1%).
Dana yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2020 sebesar
Rp3.990.945.109.569, berada pada:
No Kementerian Negara/Lembaga Saldo (Rp)
1 Kementerian Keuangan 2.545.523.579.930
2 Kementerian PUPR 28.142.000.000
3 Kementerian BUMN 1.228.894.335.500
4 Kementerian KUKM 188.385.194.139
Jumlah 3.990.945.109.569
a. Kementerian Keuangan
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Keuangan sebesar
Rp2.545.523.579.930 berada pada satker Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
1) Sebesar Rp56.763.527.645 merupakan kelebihan pembayaran subsidi
bunga/margin program PEN yang didistribusikan melalui bank/Lembaga
penyalur subsidi. Kelebihan pembayaran telah disetorkan ke Kas Negara
pada bulan Januari sampai dengan April 2021, sebagaimana disajikan pada
Lampiran LD5a
2) Sebesar Rp2.488.760.052.285 merupakan beban subsi yang sudah
bayarkan kepada Bank penyalur tetapi belum disalurkan kepada Debitur
samapi dengan 31 Desember 2020.
b. Kementerian PUPR
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian PUPR sebesar
Rp28.142.000.000 berada pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan
selaku KPA Subsidi Selisih Bunga dan Bantuan Uang Muka Perumahan. Saldo ini
merupakan Dana yang dibatasi penggunaannya digunakan untuk menampung
sejumlah dana yang telah dikeluarkan dari rekening kas negara dan

Catatan atas Laporan Keuangan 281


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pengeluarannya telah membebani pagu anggaran (telah dicatat sebagai realisasi


anggaran), namun demikian dana tersebut masih dalam penguasaan pemerintah
dan belum dibayarkan kepada pihak ketiga walaupun peruntukannya telah
ditentukan.
Rincian Dana yang dibatasi penggunaannya serta nomor rekening adalah
sebagai berikut:
No Satker Bank 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Dirjen Pembiayaan Perumahan BPD Jateng No.Rek.1034025173 4.000.000
2 Dirjen Pembiayaan Perumahan BJB No 0073947634001 1.908.000.000
3 Dirjen Pembiayaan Perumahan BTN No 15013000010194 25.334.000.000 77.040.000.000
4 Dirjen Pembiayaan Perumahan BRI No 121101000137308 104.000.000 868.000.000
5 Dirjen Pembiayaan Perumahan BTN Syariah No 7121002393 4.844.000.000
6 Dirjen Pembiayaan Perumahan BNI No 480635545 18.440.000.000
7 Dirjen Pembiayaan Perumahan Bank Sulut No 01601420000019 24.000.000
8 Dirjen Pembiayaan Perumahan BRI Syariah No 1032330505 1.836.000.000
9 Dirjen Pembiayaan Perumahan BPD Jatim No 0011269642 76.000.000
10 Dirjen Pembiayaan Perumahan BPD Sumsel Babel No 1700020013 8.000.000
11 Dirjen Pembiayaan Perumahan BPD Sumut No 01060000061 16.000.000
BPD Sulawesi Tenggara No
12 Dirjen Pembiayaan Perumahan 16.000.000
00101055002426
13 Dirjen Pembiayaan Perumahan Bank Mandiri No 1260007322810 2.680.000.000 1.196.000.000
14 Dirjen Pembiayaan Perumahan BPD Kalteng no 1000020000036412 112.000.000
BPD Sumsel Babel Syariah No
15 Dirjen Pembiayaan Perumahan 56.000.000
8013200004
16 Dirjen Pembiayaan Perumahan Bank Aceh Syariah No 61001010000055 96.000.000

17 Dirjen Pembiayaan Perumahan Bank Hana No 110121800105211 4.000.000


18 Dirjen Pembiayaan Perumahan BPD Papua No 1500105000074 4.000.000
Bank Nagari Syariah No
19 Dirjen Pembiayaan Perumahan 12.000.000
710000106000110
Total 28.142.000.000 106.536.000.000

c. Kementerian BUMN
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian BUMN sebesar
Rp1.228.894.335.500 berada pada satker Sekretariat Kementerian BUMN,
dengan rincian sebagai berikut:
1) Saldo Dana Yang Dibatasi Penggunaannya untuk BUMN Penyalur PT
Pegadaian sebesar Rp313.926.453.730
2) Saldo Dana Yang Dibatasi Penggunaannya untuk BUMN Penyalur PT PNM
sebesar Rp914.967.881.770
d. Kementerian KUKM
Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian KUKM sebesar
Rp188.385.194.139 berada pada satker Deputi Bidang Pembiayaan. Dana ini

282 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

berasal dari realisasi belanja subsidi bunga KUR yang gagal dilakukan
pembukuan ke rekening pinjaman debitur.
(dalam rupiah)
No Surat Nilai Pengembalian Keterangan
Nomor Tanggal Tambahan Akumulasi
1 B.1296- 14 Agustus 2020 78.138.143.707 78.138.143.707 1.397.233 rekening pada
DIR/KBM/0 saat dilakukan pembukuan
8/2020 rekening sudah tidak aktif
(periode Mei dan Juni
2020)
2 B.1711- 27 Oktober 2020 54.440.052.466 132.578.196.173 Gagal dilakukan
DIR/KBM/1 pembukuan karena
0/2020 rekening sudah closed
3 B.2077- 11 Desember 2020 46.262.307.372 178.840.503.545 Gagal dilakukan
DIR/MDB/1 pembukuan karena
0/2020 rekening sudah closed
4 B.412- 16 Maret 2021 9.544.690.594 188.385.194.139 Gagal dilakukan
DIR/MBD/0 pembukuan ke rekening
3/2021 pinjaman debitur

4. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BA 999.08


Saldo Dana Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp5.439.070.589.120 dan Rp0. Dana lainnya merupakan dana
yang dibatasi penggunaannya yang terdapat di dalam rekening pemerintah lainnya
MPPKP dengan nomor 918464949, berasal dari dana biaya pelatihan, biaya
mencari kerja, dan pembayaran insentif survei yang belum diserahkan kepada
masyarakat dan digital platform.
Dana ini terbagi atas dana untuk pembayaran pada tahun 2021 (sesuai PMK No.
25/PMK.05/2020) yaitu biaya pelatihan sebesar Rp549.476.966.803, insentif
mencari kerja Rp2.104.925.400.000, dan insentif survei sebesar
Rp163.599.750.000.
Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya untuk periode yang berakhir tanggal 31
Desember 2020 adalah sebesar Rp5.439.070.589.120 yang terdapat didalam
Rekening Pemerintah Lainnya MPPKP dengan nomor 918464949. Dana tersebut
terdiri dari :
a. Biaya pelatihan dan insentif peserta yang tidak digunakan oleh peserta penerima
kartu prakerja tahun 2020 yang telah disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara
sebesar Rp2.620.973.748.317 pada tanggal 5-7 Januari 2021 dengan rincian
sebagai berikut:
1) NTPN Nomor : BD0AA8N3DNBFDUTN Tanggal 5 Januari 2021 sebesar
Rp999.999.999.999.
2) NTPN Nomor : 7D0E53CIENT503VN Tanggal 5 Januari 2021 sebesar
Rp985.051.447.951.
3) NTPN Nomor : 8F37361QU7KBAURQ Tanggal 6 Januari 2021 sebesar
Rp628.744.950.000.
4) NTPN Nomor : 8CA568N3DNBIKDPP Tanggal 7 Januari 2021 sebesar
Rp7.177.350.367.

Catatan atas Laporan Keuangan 283


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Biaya Pelatihan dan insentif peserta yang disalurkan selama periode Januari –
Maret 2021 sebesar Rp2.539.918.672.758 dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya Pelatihan sebesar Rp314.330.872.758.
2) Insentif Mencari Kerja sebesar Rp2.062.793.400.000.
3) Insentif survei sebesar Rp162.794.400.000.
c. Biaya Pelatihan dan insentif yang tidak berhasil disalurkan selama periode tahun
2021 sebesar Rp278.076.239.045 telah disetorkan ke Rekening Kas Umum
Negara tanggal 24 Maret 2021 dengan Nomor NTPN CE20F2G4UTH9JP44,
Dengan rincian sebagai berikut:
1) Biaya Pelatihan sebesar Rp235.192.668.045 tidak memenuhi verifikasi
dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2) Insentif Mencari Kerja sebesar Rp42.180.000.000 disebabkan karena
peserta tidak melakukan Upgrade Premium Account pada e-wallet Peserta.
3) Insentif survei sebesar Rp805.500.000 disebabkan karena peserta tidak
melakukan Upgrade Premium Account pada e-wallet Peserta.

5. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BA 999.99


Dana Yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp193.232.383.165.340 dan Rp169.098.380.731.016 atau mengalami
peningkatan sebesar Rp24.134.002.434.324.
(dalam Rupiah)
Per 31 Desember Per 31 Desember Kenaikan
Uraian
2020 2019 (Penurunan)
AIP yang dikelola PT Taspen (Persero) 171.445.743.035.527 151.428.469.320.652 20.017.273.714.875
AIP yang dikelola PT Asabri (Persero) 21.786.640.129.813 17.669.911.410.364 4.116.728.719.449
Total Dana Yang Dibatasi
193.232.383.165.340 169.098.380.731.016 24.134.002.434.324
Penggunaannya
Catatan:
- AIP per 31 Desember 2020 berdasakan Laporan Keuangan PT TASPEN 2020
audited;
- AIP per 31 Desember 2020 berdasakan Laporan Keuangan PT Asabri 2020
audited.

Penjelasan atas kenaikan dan penurunan Saldo Aset Lainnya berupa Dana Yang
Dibatasi Penggunaannya yaitu:
a. Adanya kenaikan nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Taspen (Persero) dari
sebesar Rp151.428.469.320.652 pada 31 Desember 2019 menjadi sebesar
Rp171.445.743.035.527 pada 31 Desember 2020 terjadi karena dipengaruhi
oleh kenaikan hasil investasi dan nilai investasi AIP yang dikelola oleh PT.
Taspen (Persero), sesuai dengan Laporan Keuangan audited PT Taspen
(Persero).
b. Adanya kenaikan Nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Asabri (Persero) dari
Rp17.669.911.410.364 pada 31 Desember 2019 menjadi
Rp21.797.937.705.714 per 31 Desember 2020 dipengaruhi kenaikan hasil

284 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dan nilai investasi yang dikelola PT Asabri (Persero) sesuai dengan Laporan
Keuangan audited PT Asabri (persero).
Catatan:
Saldo AIP per 31 Desember 2019 dicatat berdasakan Laporan Keuangan PT Asabri
2019 Unaudited.

6. Dana yang Dibatasi Penggunaannya atas Dana Kegiatan Pasca Operasi dan
Pemulihan Lingkungan atau Abandonment & Site Restoration (ASR)
Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya (Dana ASR) per 31 Desember 2020
adalah sebesar USD2.062.851.080,02 atau Rp29.096.514.483.668 (Kurs USD
Rp14.105) yang merupakan Dana Kegiatan Pasca Operasi dan Pemulihan
Lingkungan atau Abandonment and Site Restoration (ASR) dalam kegiatan usaha
hulu migas. Dari nilai tersebut, sebesar USD2.055.408.656,20 atau
Rp28.991.539.095.701 dikelola oleh SKK Migas yang disimpan pada Rekening
Dana ASR di Bank Mandiri, BNI dan BRI; dan sebesar USD7.442.423,82 atau
Rp104.975.387.981,10 dikelola oleh Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang
disimpan pada Rekening Dana ASR di Bank Syariah Mandiri atas ASR Wilayah Kerja
NSB yang dialihkelolakan dari SKK Migas kepada BPMA pada bulan Agustus tahun
2019. Rekening Dana ASR merupakan Rekening Bersama (rekening yang dikelola
SKK Migas/BPMA dan KKKS untuk menampung dana ASR) yang dibuka dengan
nama “ASR Wilayah Kerja” berdasarkan Perjanjian Rekening Bersama. Selain itu,
dari nilai sebesar USD2.062.851.080,02 tersebut, sebesar USD9.824.732,11 atau
Rp138.577.846.411,55 merupakan Nilai Dana ASR dengan mekanisme KBH –
Gross Split dan sisanya merupakan Nilai Dana ASR dengan mekanisme PSC- Cost
Recovery.
Dana ASR adalah akumulasi dana yang dicadangkan semata-mata untuk
melaksanakan kegiatan ASR yang disetorkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS) ke Rekening Bersama SKK Migas/BPMA dan KKKS yang digunakan hanya
untuk pemulihan lingkungan di wilayah kegiatan usaha hulu migas. Kegiatan
Abandonment and Site Restoration (ASR) atau Kegiatan Pasca Operasi adalah
kegiatan untuk penutupan sumur secara permanen, penghentian pengoperasian dan
menghilangkan kemampuan Fasilitas Produksi dan fasilitas penunjang untuk dapat
dioperasikan kembali termasuk pembongkarannya secara permanen serta
melakukan pemulihan lingkungan di Wilayah Kerja pada Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
Sesuai PP Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas Pasal 36,
KKKS sebagai pelaksana kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia,
wajib mengalokasikan dana untuk kegiatan pasca operasi kegiatan hulu migas.
Kewajiban tersebut dilakukan sejak dimulainya masa eksplorasi dan dilaksanakan
melalui rencana kerja dan anggaran. Pengeluaran yang terjadi dalam penanganan
pasca operasi sumur eksplorasi dan pemulihan lokasi pemboran akan dibebankan
sebagai Biaya Operasi (cost recoverable). Dana ASR dapat diajukan cost recovery
pada saat bersamaan setelah KKKS melakukan penyetoran ke rekening bersama.
Kebijakan akuntansi pencatatan Dana Abandonment & Site Restoration (ASR) telah
diatur sebelumnya dalam S-9405/MK.5/2015 tanggal 6 November 2015 yang
didalam pengaturannya disebutkan bahwa untuk Rekening Dana ASR on face dalam

Catatan atas Laporan Keuangan 285


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

laporan keuangan disajikan sebagai Aset Yang Dibatasi Penggunaanya (debet) dan
Kewajiban Tidak Lancar (kredit) pada Laporan Keuangan SKK Migas selaku Unit
Badan Lainnya (UBL) Bukan Satker. Pada LKBUN Tahun 2020, terdapat perubahan
kebijakan akuntansi pencatatan dana ASR berdasarkan kesepakatan antara
Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM dan SKK Migas yang tertuang dalam
Notulensi Rapat tanggal 21 Mei 2021 tentang Pembahasan Kebijakan Akuntansi
Pencatatan Dana Abandonment & Site Restoration (ASR) Yang Ditempatkan Pada
Rekening Bersama Antara SKK Migas dan KKKS Terkait Kegiatan Hulu Migas.
Kesepakatan substansi pengaturan kebijakan akuntansi Dana ASR tersebut
ditindaklanjuti dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-34/MK.5/2021 tanggal 23
Mei 2021 hal Kebijakan Akuntansi Pencatatan Dana Abandonment & Site
Restoration Yang Ditempatkan pada Rekening Bersama Antara SKK Migas dan
KKKS Terkait Kegiatan Hulu Migas, yang mengatur kebijakan akuntansi pencatatan
Dana Abandonment & Site Restoration (ASR) sebagai berikut
a) Kebijakan akuntansi dimaksud telah diatur sebelumnya dalam surat kami nomor
S- 9405/MK.5/2015 tanggal 6 November 2015 yang didalam pengaturannya
disebutkan bahwa untuk Rekening Dana ASR on face dalam laporan keuangan
disajikan sebagai Aset Yang Dibatasi Penggunaanya (debet) dan Kewajiban
Tidak Lancar (kredit) pada Laporan Keuangan SKK Migas selaku Unit Badan
Lainnya (UBL) Bukan Satker;
b) Untuk kepentingan transparansi dan akuntabilitas, penyajian Saldo Rekening
Dana ASR on face dalam laporan keuangan perlu disempurnakan menjadi
disajikan sebagai Aset/Dana Yang Dibatasi Penggunaannya (debet) dan
Kewajiban Tidak Lancar (kredit) pada Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara (LKBUN);
c) Selanjutnya agar SKK Migas dapat menyampaikan perhitungan jumlah Saldo
Rekening Dana ASR dari Kontrak Kerjasama yang menggunakan mekanisme
pengembalian biaya operasi (Cost Recovery) maupun dari Kontrak Kerjasama
yang berbentuk Kontrak Bagi Hasil Gross Split, disertai penjelasan yang
memadai untuk proses pencatatannya pada LKBUN dan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP);
d) Ketentuan mengenai Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, dan Pengungkapan
Dana ASR sebagaimana pengaturan sebelumnya dalam Surat Menteri Keuangan
nomor S- 9405/MK.5/2015 tanggal 6 November 2015 masih berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan maksud surat ini;
e) Kebijakan akuntansi ini dilaksanakan oleh Unit Akuntansi Bendahara Umum
Negara dalam Penyusunan LKBUN untuk dikonsolidasikan ke dalam LKPP yang
mulai diberlakukan sejak pelaporan tahun 2020.
Berdasarkan perubahan kebijakan akuntansi tersebut, maka Dana ASR yang
sebelumnya disajikan pada Laporan Keuangan SKK Migas selaku Unit Badan
Lainnya (UBL) Bukan Satker dan dikonsolidasikan pada LKBUN melalui Aset Lainnya
dari Ekuitas pada UBL, mulai Tahun 2020 disajikan langsung pada LKBUN sebagai
Aset/Dana Yang Dibatasi Penggunaannya (debet) dan Kewajiban Tidak Lancar
(kredit) pada Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).
Pada Tahun 2020, Pemerintah memberikan insentif relaksasi berupa penundaan
penyetoran Dana ASR sebesar USD38.900.339,70 kepada 30 KKKS.

286 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.4.3. Dana Cadangan Penjaminan


Dana Cadangan penjaminan adalah dana yang dicadangkan untuk menjamin
berlangsungnya proyek pembangunan pemerintah.
(dalam Rupiah)
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Dana Penjaminan EAS 7.666.532.000.000 4.245.466.000.000
Dana Penjaminan PRKN 372.517.000.000 203.000.000.000
Total 8.039.049.000.000 4.448.466.000.000

Dana Penjaminan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp8.039.049.000.000 dan Rp4.448.466.000.000. Pada Tahun 2019, Berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 220/KMK.08/2019 tanggal 5 Maret 2019
tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran dalam Rangka Kewajiban Penjaminan
Pemerintah disepakati bahwa pencatatan atas saldo dana cadangan penjaminan
(pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN) dialihkan dari
satker 999986 (Direktorat PRKN) ke satker 970974 (Direktorat EAS)
Terdapat dua KPA Dana Penjaminan yakni Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan
Negara dan Direktorat Evaluasi Akuntansi dan Setelmen.
Dana Penjaminan yang dikelola Direktorat EAS sebesar Rp7.666.532.000.000 dan
digunakan untuk:
a. pemberian jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan pembangkit
listrik yang menggunakan batu bara;
b. pemberian jaminan dan subsidi bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka
percepatan penyediaan air minum;
c. pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerja sama Pemerintah dengan
badan usaha;
d. pemberian dan pelaksanaan jaminan Pemerintah atas pembiayaan infrastruktur
melalui pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN;
e. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan proyek pembangunan jalan tol;
f. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan penyelenggaraan kereta api
ringan/light rail transit terintegrasi di wilayah perkotaan;
g. pemberian jaminan Pemerintah Pusat untuk percepatan pelaksanaan proyek
strategis nasional;
h. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur
ketenagalistrikan;
i. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha Korporasi; dan
j. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha UMKM
Adapun Dana Penjaminan yang dikelola oleh Direktorat PRKN adalah sebesar
Rp372.517.000.000 dengan rincian penjaminan atas penugasan kepada PT Sarana
Multi Infrastruktur (Persero) dalam rangka penyediaan pembiayaan infrastruktur
daerah.
D.2.1.4.4.4. Dana Kelolaan Badan Layanan Umum
Nilai dana kelolaan BLU yang belum digulirkan per tanggal 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp9.581.161.805.699 dan Rp53.731.897.004.834.

Catatan atas Laporan Keuangan 287


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dana kelolaan BLU yang belum digulirkan adalah dana yang dikelola oleh BLU pengelola
dana yang bersumber dari BA 999.03 atau pengalihan dari Bagian Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga, yang belum digulirkan atau diinvestasikan sesuai dengan
pengganggarannya atau merupakan dana yang berasal dari pengembalian pokok
perguliran atas investasi, dan belum digulirkan atau diinvestasikan kembali.
Rincian dana kelolaan pada masing-masing BLU adalah sebagai berikut:
No Badan 31 Desember-2020 31-Des-2019
1 BLU Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup 584.350.728.196 0
2 BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan 1.459.107.186.168 651.036.122.495
3 BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 0 708.411.236.092
4 BLU Lembaga Penyalur Dana Bergulir KUMKM 1.882.337.457.583 1.756.677.326.054
5 BLU Lembaga Manajemen Aset Negara 1.324.102.406.130 45.742.466.421.161
6 BLU Pusat Investasi Pemerintah 3.439.352.584.502 3.847.258.826.357
7 BLU LPMUKP 891.911.443.120 1.026.047.072.675
JUMLAH 9.581.161.805.699 53.731.897.004.834

1. Dana Kelolaan pada BLU Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup


Dana kelolaan pada BLU Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH)
merupakan dana kelolaan yang diserahterimakan dari BLU P3H. Nilai dana kelolaan
BLU BPDLH per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp584.350.728.196 dan Rp0.
2. Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Dana Perumahan
Dana kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.459.107.186.168 dan
Rp651.036.122.495. Adapun rincian penempatan dana tersebut adalah
sebagaimana pada lampiran LD13.
Keterangan
Rincian selisih kas rekening dana kelolaan senilai (Rp503.857.385,49) sebagai
berikut:
• Jasa giro yang belum dipindahkan ke rekening operasional sebesar
(Rp503.894.070,03);
• Biaya-biaya yang muncul pada rekening Dana Kelolaan sebesar Rp121.800;
• Adanya double koreksi mutasi atas pengembalian pajak oleh Bank Bukopin
sebesar (Rp85.121,30);
• Kesalahan Bank Mandiri sebesar Rp3;
• Pembulatan sebesar Rp2,84.
3. Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan
Dana kelolaan BLU yang belum digulirkan merupakan anggaran dana bergulir yang
masih berada dalam rekening atau penempatan oleh Badan Layanan Umum. Dana
kelolaan ini terdiri dari dana bergulir yang belum pernah digulirkan atau disalurkan,
dana komitmen, dan pengembalian pokok dana bergulir yang belum disalurkan
kembali.

288 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dana kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp0 dan Rp708.411.236.092.
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor:77 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup dan Peraturan Mentari Keuangan
Nomor:137/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola
Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dimana Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan
(BLU Pusat P2H) akan terintegrasi kedalamnya, maka pada tanggal 29 September
2020 telah di lakukan serah terima Pengelolaan Dana Bergulir Yang Berasal Dari
Dana Reboisasi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepada Menteri
Keuangan yang tertuang dalam Berita Acara Serah Terima
Nomor:BA.1/MENLHK/SETJEN/SET.1/9/2020 dan Nomor:BA-105/MK.05/2020.
Termasuk yang diserahkan adalah dana kelolaan pada BLU P3H sehingga nilai dana
kelolaan pada BLU P3H per 31 Desember 2020 sebesar Rp0.
4. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana bergulir KUMKM
Nilai Dana Kelolaan Badan Layanan Umum LPDB-KUMKM per 31 Desember 2020
dan per 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp1.882.337.457.583 dan
Rp1.756.677.326.054.
Atas Dana Kelolaan Badan Layanan Umum LPDB-KUMKM sebesar
Rp1.882.337.457.583 tidak semuanya dana idle. Atas dana tersebut termasuk
dana yang dialokasikan untuk segera digulirkan dengan rincian sebagai berikut:
• Sudah Akad Belum Dicairkan Mitra Rp519.044.302.000
• Disetujui komite Rp361.019.187.500
Dan sisa dana tersebut sebesar Rp1.002.273.968.083 merupakan dana bergulir
yang siap untuk disalurkan pada tahun 2020. Saldo Dana Kelolaan Badan Layanan
Umum tersebut ditempatkan dalam Rekening Pokok LPDB-KUMKM dan Deposito
jangka pendek di beberapa Bank dengan rincian sebagaimana pada lampiran LD14.

5. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Manajemen Aset Negara


Nilai dana kelolaan pada BLU Lembaga Manajemen Aset Negara per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.324.102.406.130 dan
Rp45.742.228.294.523.
Posisi Dana Kelolaan BLU yang Belum Digulirkan/ Diinvestasikan pada Entitas per
tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.324.102.406.130. Pada tahun
2020, terdapat perubahan kebijakan penyajian atas dana investasi untuk pendanaan
pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang awalnya disajikan pada pos
Dana Kelolaan BLU yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan (165111) menjadi pada
pos Dana Jangka Panjang (165211). Selanjutnya, pos Dana Kelolaan BLU yang
Belum Digulirkan/Diinvestasikan akan menyajikan dana untuk upgrade aset kelolaan
yang Entitas peroleh melalui pembiayaan investasi APBNP TA 2015.
Mutasi Dana Kelolaan BLU LMAN dijelaskan sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 289


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No. Dana Kelolaan BLU LMAN Nilai


Saldo per 31 Desember 2019 45.742.228.294.523
Reklasifikasi dana investasi untuk pendanaan pengadaan
(-) (44.352.257.170.072)
tanah PSN ke pos dana jangka panjang
(-) Penggunaan dana untuk upgrade aset eks PPA (6.795.880.141)
Penggunaan dana untuk upgrade aset eks HTBI dan
(-) (56.341.894.026)
penebusan HTBI ke Bank Indonesia
(-) Penggunaan dana untuk upgrade aset eks Pertamina (2.969.070.792)
Pengembalian kelebihan pembayaran upgrade oleh
(+) 238.126.638
penyedia jasa upgrade aset eks PPA
Saldo per 31 Desember 2020 1.324.102.406.130
Penggunaan dana investasi untuk upgrade aset kelolaan dan penebusan HTBI yang
dirinci per tahun adalah sebagai berikut:
URAIAN NOMINAL (RP)
Alokasi APBN-P TA 2015 1.500.000.000.000
(–) Penggunaan di tahun 2016 (26.734.113.000)
(–) Penggunaan di tahun 2017 (54.778.165.126)
(–) Penggunaan di tahun 2018 (11.908.277.761)
(–) Penggunaan di tahun 2019 (16.608.319.662)
(–) Penggunaan di tahun 2020 (65.868.718.321)
POSISI PER 31 Desember 2020 1.324.102.406.130

Dana kelolaan manajemen aset di atas ditempatkan pada instrumen perbankan


sebagai berikut:
KAS/BANK JENIS NOMOR REKENING SALDO (RP)
PT Bank Bukopin Tbk Deposito 2013730949 100.000.000.000
PT BNI (Persero) Tbk Giro 984125000 474.102.406.131
PT BRI (Persero) Tbk Deposito 32901028105404 750.000.000.000
TOTAL 1.324.102.406.131
6. Dana Kelolaan pada BLU PIP
Dana Kelolaan BLU PIP yang belum digulirkan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 sebesar Rp3.439.352.584.502 dan Rp3.847.258.826.357.
Terjadi penurunan sebesar Rp407.906.241.855.
7. Dana Kelolaan pada BLU LPMUKP
Dana Kelolaan BLU LPMUKP yang belum Digulirkan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 sebesar Rp891.911.443.120 dan Rp1.026.047.072.675 atau
mengalami penurunan sebesar 13,07%. Terjadi penurunan Aset Lainnya berupa
Dana Kelolaan Badan Layanan Umum karena meningkatnya realisasi pencairan Dana
Bergulir.
Jumlah Aset Lainnya berupa Dana Kelolaan Badan Layanan Umum per 31 Desember
2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp891.911.443.120 setelah LPMUKP
melakukan pencairan Dana Bergulir sebesar Rp602.063.073.490 dikurangi dengan

290 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pengembalian Pokok dari Debitur (LKM-KP, UMKM-KP dan KUKP) sebesar


Rp143.974.516.610.
D.2.1.4.4.5. Dana Jangka Panjang

Uraian 31 Des 2020 31 Des 2019

24.438.022.968.567 -
Dana Jangka Panjang RpKenaikan/(Penurunan) 24.438.022.968.567
% Kenaikan/(Penurunan) -
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional oleh Lembaga
Manajemen Aset Negara, dana jangka panjang adalah dana hasil akumulasi dari
pembiayaan beserta hasil pengelolaannya untuk Pendanaan Pengadaan Tanah Proyek
Strategis Nasional, yang dikelola oleh LMAN.
Pada tahun 2020, melalui surat nomor S-941/PB/2020 tanggal 29 Desember 2020 hal
Ketentuan Lebih Lanjut Pengesahan Belanja Modal dan Penerimaan Pembiayaan atas
Pengadaan Tanah bagi PSN oleh LMAN dalam PER-20/PB/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran 2020,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan menerbitkan kebijakan penyajian atas dana
investasi untuk pendanaan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional pada pos Dana
Jangka Panjang (165211). Sebelumnya, penyajian atas dana tersebut dilakukan pada
pos Dana Kelolaan BLU yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan.
Posisi pos Dana Jangka Panjang pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp24.438.022.968.567. Mutasi tambah dan kurang untuk pos Dana Jangka Panjang
di tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Uraian Nominal (Rp)

Posisi per 31 Desember 2019 -


(-) Reklasifikasi dana investasi untuk pendanaan pengadaan 44.352.257.170.072
tanah PSN ke pos dana jangka panjang
(-) Penggunaan di tahun 2020 untuk penggantian dana badan (19.955.174.825.564)
usaha (mekanisme penggantian dana badan usaha
dan pembayaran langsung kepada pihak yang berhak)
*)
+ Retur/pengembalian dana atas penggantian dana talangan 21.928.205.059
proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar
+ Retur/pengembalian dana atas pembayaran langsung proyek 19.012.419.000
LRT Jabodebek
Posisi per 31 Desember 2020 24.438.022.968.567

Berdasarkan Surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) nomor KU.05.03-P/248
tanggal 30 Maret 2021, dari tahun 2016 hingga 31 Desember 2020, Badan Usaha
Jalan Tol (BUJT) telah merealisasikan dana talangan pengadaan tanah PSN (DTT)

Catatan atas Laporan Keuangan 291


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sebesar Rp63.786.399.133.021. Sedangkan, berdasarkan Surat Direktur Sistem dan


Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air nomor PW.02.03-AJ/381 tanggal 25 Mei 2021,
diketahui bahwa realisasi dana talangan tanah (DTT) bendungan hingga 31 Desember
2020 sebesar Rp990.742.604.744.
Realisasi Dana Talangan Penggantian DTT oleh
No. Jenis PSN Tanah (DTT) Badan Usaha LMAN per 31 Desember Selisih Keterangan
per 31 Desember 2020*) 2020 *)

Surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol


1. Jalan Tol 63.786.399.133.021 56.055.523.173.975 7.730.875.959.046 (BPJT) nomor KU.05.03-P/248 tanggal
30 Maret 2021
Surat Direktur Sistem dan Strategi
Pengelolaan Sumber Daya Air nomor
2. Bendungan 990.742.604.744 988.706.939.044 2.035.665.700
PW.02.03-AJ/381 tanggal 25 Mei
2021
Jumlah 64.777.141.737.765 57.044.230.113.019 7.732.911.624.746

*) di luar pembayaran atas cost of fund

Selisih antara realisasi DTT Badan Usaha dengan penggantian DTT oleh LMAN sebesar
Rp7.732.911.624.746 yang terdiri dari Rp7.730.875.959.046 untuk jalan tol dan
Rp2.035.665.700 untuk bendungan. Atas hal dimaksud, LMAN akan melakukan
rekonsiliasi dengan Badan Usaha terkait serta BPJT dan/atau Direktorat Sistem dan
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Lebih lanjut, Badan Usaha
akan menagihkan nilai tersebut melalui K/L kepada LMAN sesuai dengan regulasi PMK
Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi
Proyek Strategis Nasional oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.

Penggunaan dana investasi untuk pendanaan pengadaan tanah PSN yang dirinci per
tahun adalah sebagai berikut:
Uraian Nominal (Rp)
Alokasi APBN-P TA 2016 16.000.000.000.000
Alokasi APBN-P TA 2017 32.050.560.000.000
Alokasi APBN TA 2018 31.152.730.000.000
Alokasi APBN TA 2019 12.000.000.000.000
(-) Penggunaan di tahun 2017 untuk penggantian dana badan usaha -11.722.231.996.179
(-) Penggunaan di tahun 2018 untuk penggantian dana badan usaha -19.789.900.738.239
(-) Penggunaan di tahun 2018 untuk pembayaran langsung -1.461.797.730.377
(-) Penggunaan di tahun 2019 untuk penggantian dana badan usaha -11.255.023.776.662
(-) Penggunaan di tahun 2019 untuk pembayaran langsung -2.622.078.588.471
(-) Penggunaan di tahun 2020 untuk penggantian dana badan usaha -16.188.530.391.558
(-) Penggunaan di tahun 2020 untuk pembayaran langsung -3.766.644.434.006
Retur/pengembalian dana atas penggantian dana talangan proyek
(+) 21.928.205.059
jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar
Retur/pengembalian dana atas pembayaran langsung proyek LRT
(+) 19.012.419.000
Jabodebek
Posisi per 31 Desember 2020 24.438.022.968.567

292 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.4.6. Aset Lain-Lain


Aset Lain-lain per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp619.341.232.421.759 dan Rp587.279.754.484.932. Nilai pertanggal 31
Desember 2019 terdiri dari aset KKKS, aset PKP2B, aset lainnya BLBI, aset ABMA/T,
aset BMN Idle, Aset Eks Pertamina dan Aset Lain-lain.
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Aset KKKS 526.182.856.889.892 497.614.873.512.269
2. Aset PKP2B 39.726.519.312.265 38.704.267.850.386
3. Aset Lainnya BLBI 9.701.575.914.089 7.931.288.550.708
4. Aset ABMA/T 81.736.349.600 78.520.698.400
5. Aset BMN Idle 75.042.226.330 74.778.884.370
6. Eks Pertamina 14.044.808.672.039 13.487.935.402.320
7. Aset Lain-lain 114.415.874.701 115.056.383.683
8. Aset Lain-lain 999.03 29.414.277.182.843 29.273.033.202.796
Jumlah 619.341.232.421.759 587.279.754.484.932

D.2.1.4.4.6.1 Aset KKKS


Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing
sebesar Rp526.182.856.889.892 dan Rp497.614.873.512.269. Aset Lainnya
terdiri atas Tanah, Harta Benda Modal (HBM), Harta Benda Inventaris (HBI) dan
Material Persediaan (MP). Penjelasan atas Aset KKKS sebagai berikut:
Penjelasan Rincian Pos-pos Aset KKKS
1. Aset Tanah

Catatan atas Laporan Keuangan 293


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penjelasan Rincian Pos-pos Aset KKKS


1. Aset Tanah
Saldo Awal 31 Desember 2019 10.069.984.072.287
Mutasi Tambah 7.236.063.916.759
Penambahan Aset baru 259.816.124
Penambahan aset tahun sebelumnya 120.301.303.217
Koreksi Hasil Verifikasi Dokumen oleh KKKS 245.824.000
Koreksi Tambah Hasil Sertipikasi 61.168.436.603
Koreksi Alih kelola KKKS Terminasi 6.420.675.262
Koreksi Oleh SKK Migas 4.967.329.705
Koreksi Oleh BPMA 55.302.850.378
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 22.888.889.520
Reclass dari Calk 6.964.508.791.950
Mutasi Kurang 81.097.446.169
Koreksi Hasil Verifikasi Dokumen oleh KKKS 1.569.765.835
Koreksi Kurang Hasil Sertipikasi 61.168.436.603
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 6.530.579.845
Koreksi Alih kelola KKKS Terminasi 6.420.675.262
Koreksi Oleh SKK Migas 5.407.988.624
Saldo Akhir 31 Desember 2020 17.224.950.542.877

Penjelasan atas aset tanah yang disajikan dalam Neraca adalah sebagai berikut:
1. Saldo awal merupakan tanah yang telah dilaporkan dalam LKBUN tahun
2019 (audited).
2. Mutasi tambah sebesar Rp7.236.063.916.759 berasal dari:
a. Terdapat penambahan aset baru pada KKKS PT Pertamina Hulu
Mahakam sebesar Rp259.816.124.
b. Terdapat penambahan aset baru perolehan sebelum tahun 2020 pada
KKKS VICO Indonesia LLC sebesar Rp119.220.794.719.
c. Terdapat penambahan aset baru perolehan sebelum tahun 2020 pada
KKKS PT Tropik Energi Pandan sebesar Rp1.080.508.498.
d. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap
dokumen Akta Jual Beli (AJB) yang dilakukan oleh KKKS Montd’or Oil
Tungkal sebesar Rp245.824.000.
e. Terdapat koreksi buka tutup penggabungan 5 line item BMN Tanah
menjadi 2 line/sertipikat tanah oleh KKKS Eni Muara Bakau sebesar
Rp4.667.604.083.
f. Terdapat koreksi buka tutup penggabungan line item BMN Tanah hasil
sertipikasi oleh KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori sebesar
Rp56.500.832.520.
g. Terdapat koreksi tambah dikarenakan alih kelola KKKS Terminasi
Conoco Phillips South Jambi kepada Jindi South Jambi B CO., LIMITED
sebesar Rp6.420.675.262.
h. Terdapat koreksi dikarenakan update nilai perolehan berdasarkan
dokumen kepemilikan yang dikuasai KKKS VICO CBM sebesar
Rp960.000.
i. Terdapat koreksi dari SKK Migas dikarenakan aset sebelumnya

294 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

tercatat di KKKS VICO LLC yang seharusnya tercatat di VICO CBM


sebesar Rp509.053.105.
j. Terdapat koreksi dari SKK Migas dikarenakan kesalahan pencatatan
nilai pembayaran pada KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori sebesar
Rp4.457.316.600.
k. Terdapat koreksi dari BPMA dikarenakan kesalahan pencatatan
saldo awal pada KKKS PT Medco E&P Malaka sebesar
Rp55.302.850.378.
l. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi
dan desk review pada KKKS PT Chevron Pacific Indonesia sebesar
Rp19.761.103.520.
m. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi
pada KKKS PT Tropik Energi Pandan sebesar Rp3.127.786.000.
n. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca dari nilai perolehan menjadi
nilai wajar hasil IP pada KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori
sebesar Rp6.829.251.000.
o. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca dari nilai perolehan menjadi
nilai wajar hasil IP pada KKKS PT Chevron Pacific Indonesia sebesar
Rp3.875.478.727.414.
p. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca dari nilai perolehan menjadi
nilai wajar hasil IP pada KKKS VICO Indonesia LLC sebesar
Rp2.130.140.954.000.
q. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca dari nilai perolehan menjadi
nilai wajar hasil IP pada KKKS PT Pertamina E&P sebesar
Rp952.059.859.536.
3. Mutasi kurang nilai aset tanah sebesar Rp81.097.446.169 berasal dari:
a. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap
dokumen Perolehan yang dilakukan oleh KKKS PT Chevron Pacific
Indonesia sebesar Rp1.569.765.835.
b. Terdapat koreksi buka tutup penggabungan 5 line item BMN Tanah
menjadi 2 line/sertipikat tanah oleh KKKS Eni Muara Bakau sebesar
Rp4.667.604.083.
c. Terdapat koreksi buka tutup penggabungan line ltem BMN Tanah
hasil sertipikasi oleh KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori sebesar
Rp56.500.832.520.
d. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi
pada KKKS ConocoPhillips (Grissik) sebesar Rp550.493.124.
e. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi
pada KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori sebesar Rp363.000.000.
f. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi
pada KKKS VICO Indonesia LLC sebesar Rp2.336.270.573.
g. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi
pada KKKS PT Tropik Energi Pandan sebesar Rp3.280.816.148.
h. Terdapat koreksi kurang dikarenakan alih kelola KKKS Terminasi

Catatan atas Laporan Keuangan 295


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Conoco Phillips South Jambi kepada Jindi South Jambi B CO.,


LIMITED sebesar Rp6.420.675.262.
i. Terdapat koreksi kurang dikarenakan BMN Tanah VICO CBM
tercatat di VICO LLC sebesar Rp2.337.160.688.
j. Terdapat koreksi dikarenakan update nilai perolehan berdasarkan
dokumen kepemilikan yang dikuasai KKKS VICO CBM sebesar
Rp271.782.211.
k. Terdapat koreksi dari SKK Migas dikarenakan kesalahan pencatatan
nilai pembayaran pada KKKS JOB Pertamina-Medco Tomori sebesar
Rp2.799.045.725.
2. Penjelasan Aset Non Tanah Berupa HBM
Saldo Awal 31 Desember 2019 462.116.330.419.664
Mutasi Tambah: 34.548.320.301.266
Penambahan Aset Baru pada saat Place Into Service (PIS) 3.771.056.005.119
PIS Tahun Sebelumnya 6.800.164.894.663
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 11.415.065.045.582
Transfer in 208.645.633.981
Selisih pembulatan 4.140.309
Koreksi Tambah SKK Migas 4.420.612.328.164
Subsequent Expenditure (SE) 568.443.870.568
Alih terima 7.360.337.315.143
Perbaikan Kurs 3.991.067.737
Mutasi Kurang: 14.786.855.760.424
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 2.660.247.297.505
Transfer Out 211.026.520.531
Selisih pembulatan 3.879
Koreksi Kurang SKK Migas 4.512.380.955.132
Perbaikan Kurs 1.730.916.570
Dalam Proses Penghapusan/penjualan 13.788.158.829
Penghapusan 27.344.592.835
Alih Serah 7.360.337.315.143
Saldo Akhir 31 Desember 2020 481.877.794.960.506

Penjelasan atas mutasi Aset HBM adalah sebagai berikut:


1. Saldo awal merupakan Aset HBM yang telah dilaporkan dalam LKBUN
tahun 2019 (Audited).
2. Mutasi tambah HBM sebesar Rp34.548.320.301.266 berasal dari:
a. Pembelian aset pada Tahun 2020 adalah sebesar
Rp3.771.056.005.119.
b. Penambahan aset yang baru dilaporkan SKK Migas per 31 Desember
2020, dengan tahun perolehan aset sebelum Tahun 2020 adalah
sebesar Rp6.800.164.894.663.
c. Koreksi berdasarkan hasil rekonsiliasi UAKPA BUN TK sebesar
Rp11.415.065.045.582. Terdiri dari koreksi pembenahan
pencatatan aset sebesar Rp6.564.259.672.339,58 dan kapitalisasi

296 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

SE sebesar Rp4.850.805.373.242,42 pada 29 KKKS yang semula


tercatat pada CALK.
d. Transfer-In sebesar Rp208.645.633.981 terdiri dari:
1) Bob Pertamina – Bumi Siak Pusako sebesar Rp1.057.693.537.
2) EMP Malacca Strait S.A sebesar Rp446.805.000.
3) Inpex Masela, Ltd. sebesar Rp14.089.189.780.
4) Petronas Carigali Ltd. sebesar Rp100.145.357.437.
5) PHE Siak sebesar Rp8.066.952.098.
6) PT Pertamina EP sebesar Rp78.383.833.933.
7) PT. Pertamina Hulu Energi WMO sebesar Rp6.392.580.946.
8) Medco Energi Bangkanai Limited sebesar Rp63.221.250.
e. Selisih pembulatan pencatatan oleh SKK Migas sebesar
Rp4.140.309.
f. Koreksi tambah oleh SKK Migas sebesar sebesar
Rp4.420.612.328.164 dikarenakan antara lain:
1) Koreksi atas persetujuan AFE Close-out sebesar
Rp28.752.599.005.
2) Koreksi atas late charges sebesar Rp170.268.231.615.
3) Hasil audit sebesar Rp2.652.662.932.
4) Koreksi buka tutup atas pembenahan catatan aset HBM sebesar
Rp1.284.434.331.699.
5) Perbaikan line atas pembenahan pencatatan sebesar
Rp2.387.427.194.092,37.
6) Lain-lain sebesar Rp547.077.308.821.
g. penambahan aset berupa Subsequent Expenditure (SE) Tahun 2020
sebesar Rp568.443.870.568.
h. Alih Terima sebesar Rp7.360.337.315.143 terdiri dari:
1) PHE Ogan Komering sebesar Rp607.196.663.709.
2) PHE NSO (GS) sebesar Rp2.517.631.167.215.
3) PT. Pertamina Hulu Energi Jambi Merang sebesar
Rp3.848.083.710.007.
4) PT. Pertamina Hulu Energi Raja Tempirai sebesar
Rp107.838.075.461.
5) Jindi South Jambi B Co., Limited sebesar Rp279.587.698.751.
i. Perbaikan kurs sebesar Rp3.991.067.737, terdiri dari:
1) KKKS Saka Energi Muriah sebesar Rp2.604.166 dikarenakan
adanya koreksi pencatatan bulan perolehan aset pada LKBUN.
2) KKKS JOB Pertamina Jadestone Energy LTD. Sebesar
Rp3.988.463.570,80 dikarenakan adanya kesalahan
penghitungan konversi kurs pada LKBUN.

Catatan atas Laporan Keuangan 297


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Mutasi kurang HBM sebesar Rp14.786.855.760.424 berasal dari:


a. Koreksi Koreksi berdasarkan hasil rekonsiliasi UAKPA BUN TK
sebesar Rp2.660.247.297.505.
b. Transfer Out sebesar Rp211.026.520.531.
1) Saka Energi Muriah Ltd sebesar Rp100.145.357.437
2) PT Chevron Pacific Indonesia sebesar Rp25.594.721.965
3) PT EMP Tonga sebesar Rp446.805.000
4) PT Medco E&P Rimau sebesar Rp4.900.
5) PT. Medco E&P Tarakan sebesar Rp78.383.829.033.
6) Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd. sebesar Rp63.221.250.
7) PT. Pertamina Hulu Energi Jambi Merang Rp6.392.580.946
c. Selisih pembulatan pencatatan aset dari SKK Migas sebesar
Rp3.879.
d. Koreksi kurang oleh SKK Migas sebesar Rp4.512.380.955.132
dikarenakan antara lain:
1) Koreksi atas persetujuan AFE Close-out sebesar
Rp79.675.120.534.
2) Koreksi atas late charges sebesar Rp78.037.089.942.
3) Koreksi atas hasil audit sebesar Rp6.080.314.095.
4) Buka tutup atas pembenahan catatan aset HBM sebesar
Rp1.301.185.411.247,16.
5) Perbaikan line atas pembenahan catatan sebesar
Rp2.218.475.871.928.
6) Lain-lain sebesar Rp182.510.298.881.
e. Dalam proses penghapusan/penjualan sebesar Rp13.788.158.829
merupakan nilai wajar aset HBM yang sudah laku lelang pada Tahun
2020.
f. Penghapusan sebesar Rp27.344.592.835 merupakan HBM yang
telah laku lelang sampai dengan Tahun 2020 yang sudah dilaporkan
mutasi penghapusannya oleh Unit Pengendali.
g. Alih serah sebesar Rp7.360.337.315.143 terdiri dari:
1) Conocophillips South Jambi Ltd. sebesar Rp279.587.698.751.
2) Job Pertamina Golden Spike Il sebesar Rp107.838.075.461.
3) Job Pertamina Jadestone Energy Ltd sebesar
Rp607.196.663.709.
4) Job Pertamina Talisman Jambi Merang sebesar
Rp3.848.083.710.007.
5) PHE NSO (CR) sebesar Rp2.517.631.167.215.
h. Perbaikan kurs sebesar Rp1.730.916.570,26 dikarenakan adanya
kesalahan perhitungan konversi kurs.

298 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4. Terdapat selisih antara transfer-in dan transfer-out sebesar


Rp2.380.886.550 dikarenakan pada KKKS PT Pertamina EP belum
melaporkan transfer-in yang diperoleh dari KKKS PT CPI. Terhadap mutasi
tersebut akan ditindaklanjuti dalam periode pelaporan selanjutnya.
3. Penjelasan Aset Non Tanah Berupa HBI
Saldo Awal 31 Desember 2019 109.937.191.954
Mutasi Tambah : 22.591.057.360
Penambahan Aset Baru pada saat Place Into Service (PIS) 11.099.663.547
PIS Tahun Sebelumnya 7.170.598.937
Mutasi Tambah Nilai Wajar Rekon UAKPA 2.769.199.635
Transfer In 815.888.416
Koreksi Tambah SKK Migas 28.128.882
Alih Terima 702.703.052
Koreksi Tambah Perbaikan Kurs 4.874.891
Mutasi Kurang : 6.025.235.615
Mutasi Kurang Nilai Wajar Rekon UAKPA 4.324.548.458
Transfer Out 829.934.461
Koreksi Kurang SKK Migas 14.823.401
Koreksi Kurang Perbaikan Kurs 5.112.063
Penghapusan 148.114.180
Alih Serah 702.703.052
Saldo Akhir 31 Desember 2020 126.503.013.699
Penjelasan atas mutasi Aset HBI adalah sebagai berikut:
1. Saldo awal merupakan Aset HBI yang telah dilaporkan tahun 2019
(audited).
2. Mutasi tambah sebesar Rp22.591.057.360 berasal dari:
a. Koreksi berdasarkan hasil mutasi tambah nilai wajar UAKPA BUN TK
sebesar Rp11.099.663.547.
b. Penambahan aset dengan perolehan sebelum Tahun 2020 yang baru
dilaporkan SKK Migas pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp7.170.598.937.
c. Koreksi berdasarkan hasil rekonsiliasi UAKPA BUN TK sebesar
Rp2.769.199.635
d. Transfer In KKKS Petronas Carigali LTD (Ketapang) Rp815.888.416
e. Koreksi tambah sebesar Rp28.128.882 karena koreksi pembenahan
pencatatan aset oleh SKK Migas.
f. Koreksi tambah alih terima sebesar Rp702.703.052
g. Koreksi tambah karena perbaikan kurs sebesar Rp4.874.891.
3. Mutasi Kurang sebesar Rp6.025.235.615 berasal dari:
a. Koreksi berdasarkan hasil mutasi kurang hasil rekonsialiasi UAKPA
BUN TK sebesar Rp4.324.548.458.
b) Transfer Out dari KKKS Saka Energy (Muriah) kepada KKKS Petronas
Carigali (Ketapang) sebesar Rp823.848.371 dan KKKS Premier Oil
Natuna sebesar Rp6.086.090.

Catatan atas Laporan Keuangan 299


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

c) Koreksi kurang pencatatan sebesar Rp14.823.401 karena koreksi


pembenahan pencatatan aset oleh SKK Migas.
d) Koreksi kurang karena perbaikan kurs sebesar Rp5.112.063.
e) Penghapusan pencatatan sebesar Rp148.114.180.
f) Koreksi kurang dikarenakan alih serah sebesar Rp702.703.052.

4. Penjelasan Aset Non Tanah Berupa Material Persediaan


USD Nilai konversi rupiah
Saldo Awal 31 Desember 2019 1.821.352.552,22 25.318.621.828.364
Mutasi Tambah : 871.615.483,70
Pembelian Baru** 720.874.697 10.167.937.601.255
Koreksi Tambah * 77.652.843,95 1.079.452.183.810
Transfer In** 22.094.705,17 311.645.816.475
Alih Kelola Terima** 20.124.941,93 283.862.305.978
Pengembalian MP yang tidak jadi
30.868.295,63 435.397.309.902
digunakan**
Mutasi Kurang : 782.042.238,48
Koreksi Kurang* 312.536.720,09 4.344.572.945.974
Transfer Out ** 22.225.890,98 313.496.192.305
Penghapusan* 20.581.648,78 286.105.499.625
Alih Kelola Serah** 20.124.941,93 283.862.305.978
Pemanfaatan oleh KKKS Alih Kelola** 21.838.608,82 308.033.577.357
Pemanfaatan oleh KKKS Lain** 363.774,30 5.131.036.502
Pemakaian** 384.370.653,58 5.421.548.068.803
Jumlah Sebelum Penyesuaian Kurs 26.634.167.419.240
Penyesuaian Selisih Kurs
319.440.953.570
31 Desember 2020
Saldo Akhir 31 Desember 2020 1.910.925.797,43 26.953.608.372.810

Penjelasan atas mutasi Aset Material Persediaan adalah sebagai berikut:


1. Saldo awal aset material persediaan merupakan saldo material persediaan per
31 Desember 2019 (audited) sebesar USD1.821.352.552 atau setara
Rp25.318.621.828.364 (kurs per 31 Desember 2019 adalah Rp13.901/USD).
2. Mutasi tambah sebesar USD871.615.483,70 berasal dari:
a. Koreksi Tambah sebesar USD77.652.843,95 terdiri dari koreksi saldo
awal capital sebesar USD9.921.244,27 koreksi saldo awal non-capital
sebesar USD16.243.680,49 dan Koreksi return capital sebesar
USD51.487.919,19.
b. Pembelian material persediaan sebesar USD720.874.697.
c. Transfer In sebesar USD22.094.705,17.
d. Alih Kelola Terima USD20.124.941,93.
e. Pengembalian material persediaan perolehan Tahun 2020 sebesar
USD30.868.295,63.

300 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Mutasi kurang sebesar USD782.042.238,48 berasal dari:


a. Koreksi Kurang sebesar USD312.536.720,09 terdiri dari Koreksi saldo
awal capital sebesar USD16.589.081,34 dan non-capital sebesar
USD10.076.195,82, serta usage capital sebesar USD285.871,442,93.
b. Transfer Out sebesar USD22.225.890,98.
c. Penghapusan sebesar USD20.581.648,78.
d. Alih Kelola Serah sebesar USD20.124.941,93.
e. Pemanfaatan MP oleh KKKS Alih Kelola sebesar USD21.838.608,82.
f. Pemanfaatan MP oleh KKKS Lain sebesar USD363.774,30.
g. Pemakaian MP Non-Capital sebesar USD384.370.653,58.
4. Saldo akhir material persediaan merupakan stok material persediaan KKKS
berdasarkan laporan SKK Migas dan BPMA per 31 Desember 2020 senilai
USD1.910.925.797,43 yang jika dikonversikan dengan kurs tengah BI per
31 Desember 2020 yaitu setara dengan Rp26.953.608.372.810,10.
Berkenaan dengan hal tersebut maka diperlukan penyesuaian tambah selisih
kurs sebesar Rp319.440.953.570.
5. Terdapat selisih saldo mutasi transfer in dengan transfer out sebesar
USD131.185,81 dengan penjelasan sebagai berikut:
a. KKKS Cue Kalimantan PTE LTD melaporkan nilai realisasi transfer out
sebesar USD222.057,49 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu
KKKS PT Pertamina Hulu Mahakam melaporkan nilai realisasi transfer in
sebesar USD65.241,12.
b. KKKS Saka Energi Muriah Ltd melaporkan nilai realisasi transfer-out
sebesar USD0 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu KKKS
Petronas Carigali Ketapang II Ltd melaporkan nilai realisasi transfer in
sebesar USD217.05.
c. KKKS Kangean Energy Indonesia Ltd melaporkan nilai realisasi transfer-
out sebesar USD3.950 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu KKKS
EMP Malacca Strait S,A melaporkan nilai realisasi transfer in sebesar
USD0.
d. KKKS Jadestone Energy Lemang PTE Ltd melaporkan nilai realisasi
transfer-out sebesar USD3.657,33 sedangkan KKKS pengguna
berikutnya yaitu KKKS PT. Tiarabumi Petroleum, melaporkan nilai
realisasi transfer-in sebesar USD0.
e. KKKS Medco E&P Natuna melaporkan nilai realisasi transfer-out sebesar
USD1.945,84 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu KKKS
Conocophillips Grissik Ltd melaporkan nilai realisasi transfer-in sebesar
USD1.939,47.
f. KKKS PT Pertamina Hulu Mahakam melaporkan nilai realisasi transfer-out
sebesar USD117.190,18 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu
KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd melaporkan nilai realisasi

Catatan atas Laporan Keuangan 301


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

transfer-in sebesar USD117.154,40.


g. KKKS PT Pertamina Hulu Energi NSO melaporkan nilai realisasi transfer-
out sebesar USD1.808,96 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu
KKKS PT Pertamina Hulu Energi NSB melaporkan nilai realisasi transfer-
in sebesar USD2.219,05.
h. KKKS PT BP Berau melaporkan nilai realisasi transfer-out sebesar USD0
sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu KKKS Eni Muara Bajau B,V
melaporkan nilai realisasi transfer-in sebesar USD12.309.
i. KKKS Petrochina International Jabung LTD melaporkan nilai realisasi
transfer-out sebesar USD0 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu
KKKS PT. Medco E&P Malaka melaporkan nilai realisasi transfer-in
sebesar USD1.090,69.
j. KKKS Petrochina International Jabung LTD melaporkan nilai
realisasi transfer-out sebesar USD0 sedangkan KKKS pengguna
berikutnya yaitu KKKS PT. Medco E&P Malaka melaporkan nilai realisasi
transfer-in sebesar USD205,92.
k. KKKS PT Pertamina Hulu Energi NSB melaporkan nilai realisasi transfer-
out sebesar USD0 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu KKKS
Triangle Pase INC melaporkan nilai realisasi transfer-in sebesar
USD6.155.
l. KKKS Pertamina Hulu Energi WMO, PT melaporkan nilai realisasi transfer-
out sebesar USD0 sedangkan KKKS pengguna berikutnya yaitu KKKS
PT Pertamina Hulu Energi Abar melaporkan nilai realisasi transfer-in
sebesar USD12.895,92.
m. Terdapat selisih pembulatan rounding pada transfer out senilai USD3,63.

D.2.1.4.4.6.2 Aset PKP2B


Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp39.726.519.312.265 dan Rp38.704.267.850.386.
1. Penjelasan Aset Tanah:
Sa ld o A w a l 2020 2.912.344.062.224
M u ta s i Ta m b a h :
Pe n a m b a h a n a s e t B a ru -
As e t B a ru Ca ta t -
M u ta s i Ku ra n g :
Sa ld o A k h ir 31 D e s e m b e r 2020 2.912.344.062.224
a. Saldo awal merupakan tanah yang telah dilaporkan dalam LKBUN tahun
2019 (audited) sebesar Rp2.912.344.062.224.
b. Sampai pada Akhir tahun 2020 tidak terdapat perubahan mutasi aset
tanah.

302 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Penjelasan Aset Non Tanah


Saldo Akhir 31 Desember 2019 35.791.923.788.162
Mutasi Tambah: 1.745.739.814.048
Penambahan Aset Baru 691.698.486.176
Kapitalisasi Aset 735.559.698.588
Penambahan Aset tahun perolehan 318.481.629.284
sebelum 2020
Mutasi Kurang: (723.488.352.169)
Koreksi Revaluasi Aset Washing Plant PT (146.761.971.000)
MHU
Pelepasan Aset (576.726.381.169)
Saldo Akhir 31 Desember 2020 36.814.175.250.041
Penjelasan atas aset yang disajikan dalam neraca adalah sebagai berikut:
1. Saldo awal merupakan aset non tanah yang telah dilaporkan dalam LKBUN
tahun 2019 audited sebesar Rp35.791.923.788.142.
2. Mutasi tambah aset non tanah sebesar Rp1.745.739.814.048 berasal dari:
a. Penambahan aset baru yang dilaporkan PKP2B per 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp691.698.486.176.
b. Penambahan Kapitalisasi Aset sebesar Rp735.559.698.588.
c. Koreksi nilai perolehan aset sebesar Rp318.481.629.284 dikarenakan
terdapat penambahan asset tahun perolehan sebelum 2020 terdiri atas:
1) PT Berau Coal Indonesia sebesar Rp26.200.573.754,
2) PT Kideco Jaya Agung sebesar Rp4.747.097.291,
3) PT KPC sebesar Rp287.533.958.239.
3. Mutasi kurang aset non tanah sebesar Rp723.488.352.169 berasal dari:
a. Selisih Revaluasi Aset Tetap pada PT. Multi Harapan Utama sebesar
Rp146.761.971.000.
b. Pelepasan asset sebesar Rp576.726.381.169 dengan rincian:
1) Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui lelang BMN
sebesar Rp19.431.228.325
2) Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui pemusnahan,
hibah sebesar Rp41.080.316.681
3) Koreksi pencatatan nilai perolehan BMN sebesar Rp2.764.567.652
4) Pelepasan asset karena pencatatan ganda sebesar
Rp513.450.268.511.
4. Saldo akhir aset non tanah PKP2B sebesar Rp36.814.175.250.041.

D.2.1.4.4.6.3 Aset Lainnya Eks BLBI


Jumlah aset eks BPPN per 31 Desember 2020 sebesar Rp9.701.575.914.089
sedangkan per tangal 31 Desember 2019 sebesar Rp7.931.288.550.708 atau
terjadi kenaikan sebesar Rp1.770.287.363.381. Aset eks BPPN terdiri dari aset
inventaris, aset properti eks BPPN, aset nostro, surat berharga eks BPPN dan aset

Catatan atas Laporan Keuangan 303


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

saham eks BPPN. Rincian aset eks BPPN per 31 Desember 2020 sebagai berikut:
No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Aset Inventaris 8.476.788.157,35 8.476.788.157,35

2 Aset Properti eks BPPN 3.347.402.409.446,15 2.353.306.709.831,15

3 Aset Nostro 5.257.616.773 9.434.351.295,69

4 Surat Berharga Eks BPPN 472.824.219.614 466.078.565.798,12

5 Aset Saham Eks BPPN 58.539.309.565 337.710.521.968,80

6 Aset Lain-lain 5.809.075.570.533 4.756.281.613.656,85

Jumlah 9.701.575.914.089 7.931.288.550.708

1. Aset Inventaris Eks BPPN


Aset inventaris adalah aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan
Aset Eks Bank asal (Bank Beku Operasi (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU))
berupa aset Properti dan Non Properti. Aset Inventaris yang disajikan di Neraca per
31 Desember 2019 adalah sejumlah 18.620 unit dengan nilai sebesar
Rp8.476.788.157,35 sedangkan 31 Desember 2020 adalah sejumlah 18.620 unit
dengan nilai sebesar Rp8.476.788.157. Tidak terdapat mutasi aset inventaris
Periode Tahun 2020. Rincian Aset Inventaris Eks BPPN terlampir pada lampiran
LD15.
2. Aset Properti Eks BPPN
Aset Properti eks BPPN yang disajikan di Neraca adalah aset properti yang dalam
pengelolaan oleh Pemerintah didukung dengan asli dokumen kepemilikan aset yang
bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote).
Jumlah aset properti eks BPPN per 31 Desember 2019 sejumlah 1.472 aset dengan
nilai sebesar Rp2.353.306.709.831,15. sedangkan per 31 Desember 2020
sejumlah 1.478 aset dengan nilai sebesar Rp3.347.402.409.446,15. Terjadi
perubahan terhadap jumlah dan nilai aset properti eks BPPN disebabkan oleh:
a. Penambahan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp5.752.019.500 terletak di Jalan
Palang Merah No. 15 BC, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara, yang berasal dari penarikan kembali aset
yang telah diserahkelolakan ke LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 292/KN/2020
tanggal 10 September 2020.
b. Penambahan sejumlah 2 aset dengan nilai Rp249.285.001.000 terletak di
Plaza Shinta, Jalan Teuku Umar, Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota
Tangerang, Provinsi Banten, yang berasal dari aset eks PKPS Bank Indonesia
Raya a.n. Atang Latief.
c. Penambahan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp10.840.750.000 terletak di Desa
Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, yang
sebelumnya tercatat sebagai aset kredit.

304 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d. Penambahan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp657.660.581.000 terletak di


Jalan Letjen S. Parman, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat, DKI Jakarta, yang berasal dari aset obligor Bank
Umum Nasional a.n. Kaharudin Ongko.
e. Perubahan nilai dikarenakan penilaian terhadap luas exsting aset yang terletak
di Kelurahan Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten
Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, yang sebelumnya memiliki luas tanah
108.995 m2, berkurang sebanyak 24.627 m2 akibat terkena proyek
pembangunan jalan tol, dan berkurang 20.851 m2 karena sebagian aset telah
ditetapkan status penggunaannya pada Kementerian Keuangan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 167/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus
2020. Aset sebelumnya tercatat dengan nilai Rp5.859.614.020, setelah
dilakukan penilaian pada tahun 2020 terhadap luas existing, nilainya menjadi
Rp53.989.450.000.
f. Penambahan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp12.327.892.500 terletak di Jalan
Pemuda No. 46, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah,
Semarang, Jawa Tengah yang ditarik kembali dari LMAN sesuai Kepdirjen KN
No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020. Aset saat ini digunakan
sementara oleh Kementerian Keuangan c.q. KPP Madya Semarang. Terjadi
penambahan nilai wajar terhadap aset tersebut sejumlah Rp10.099.619.635
akibat hasil pekerjaan renovasi yang dilakukan KPP Madya Semarang sesuai
BA-31/SJ.7/2020.
Aset properti eks BPPN yang dibukukan namun tidak didukung dengan asli dokumen
kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote) per 31
Desember 2019 sejumlah 706 aset, sedangkan per 31 Desember 2020 sejumlah
709 aset, dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Jumlah Unit
1 Dokumen Copy 262
2 Kepemilikan tidak ada 416
3 Tidak ada keterangan 31
Jumlah 709

Terjadi perubahan terhadap jumlah aset properti eks BPPN yang dibukukan namun
tidak didukung dengan asli dokumen kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat
dan/atau covernote), yaitu bertambah sebanyak 3 unit yang disebabkan oleh:
1. Dokumen Copy, berkurang 2 aset karena diserahkelolakan kepada LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020 (dibukukan di
LMAN berdasarkan surat Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. S-11561/PB.6/2017 tanggal 27
Desember 2017).

Catatan atas Laporan Keuangan 305


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Tidak ada keterangan, bertambah 5 aset yang disebabkan oleh:


a. Penambahan sejumlah 30 aset yang sebelumnya belum dilaporkan sebagai
aset properti.
b. Pengurangan sejumlah 23 aset karena diserahkelolakan kepada LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020
(dibukukan di LMAN berdasarkan surat Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. S-
11561/PB.6/2017 tanggal 27 Desember 2017).
c. Pengurangan sejumlah 1 aset yang terletak di Jalan S. Parman Kav. No.
91 Blok D.I, Kelurahan Kota Bambu, Kecamatan Grogol Petamburan,
Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta karena penetapan status penggunaan
pada Badan Intelijen Negara sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor
70/KM.6/2020 tanggal 13 April 2020 dan BAST Nomor BA-7/KN.5/2020
tanggal 12 Agustus 2020.
d. Pengurangan sejumlah 1 aset yang terletak di Jalan Danau Sentarum
(Komplek Perumahan Bank Duta), Kelurahan Sei Bangkong, Kecamatan
Pontianak, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat karena penetapan
status penggunaan pada Kementerian Keuangan sesuai Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 228/KM.6/2020 tanggal 19 Oktober 2020 dan BAST
Nomor BA-182/KN/2020 tanggal 12 November 2020.
e. Penarikan kembali aset di Jalan Pemuda No. 46, Kelurahan Bangunharjo,
Kecamatan Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah dari LMAN sesuai
Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No.
224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020. Aset selanjutnya disajikan pada
neraca karena asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini tidak
mempengaruhi jumlah aset pada CaLK namun mengubah jumlah aset dan
nilai pada neraca.
f. Penambahan sejumlah 18 aset dengan nilai Rp6.614.819.000 dari neraca
ke CaLK sesuai rekomendasi BPK berdasarkan hasil inventarisasi
dokumen.

Terdapat aset properti eks BPPN, baik sebagian maupun seluruh tanah
dan/bangunan, yang disewa oleh pihak ketiga yaitu:
1. Tanah seluas 782 m2 beserta bangunan di atasnya, terletak di Jalan Pemuda
No.18, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara (diikat hak tanggungan Bank Indonesia) disewakan dengan
nilai Rp108.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
389/MK.6/2016 tanggal 16 Desember 2016 dan S-42/MK.6/2017 tanggal 22
Februari 2017. Jangka waktu sewa 22 Februari 2017 s.d. 21 Februari 2020.
Sewa diperpanjang dengan nilai Rp350.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat

306 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Menteri Keuangan Nomor S-84/MK.6/2020 tanggal 18 Februari 2020. Jangka


waktu sewa 23 Februari 2020 s.d. 22 Februari 2025. Selanjutnya aset
diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal
03 Agustus 2020 dan BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27 Agustus 2020.
Perhitungan 01 Januari 2020 s.d. 21 Februari 2020 sebesar Rp6.000.000 dan
perhitungan 22 Februari 2020 s.d. 27 Agustus 2020 sebesar Rp35.000.000.
2. Tanah seluas 3.911 m2 di Jalan Kol. Ahmad Syam/Jalan Sinangling, Kelurahan
Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
disewakan dengan nilai Rp138.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan No. S-458/MK.6/2018 tanggal 05 Oktober 2018. Jangka waktu
sewa 05 November 2018 s.d. 04 November 2021. Perhitungan 12 bulan
Rp46.000.000.
3. Tanah seluas 4.641 m2 di Jalan Industri Dusun II Desa Tanjung Morawa B
Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera
Utara (sesuai SHM No. 162/Tanjung Morawa) disewakan dengan nilai
Rp88.500.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-
515/MK.6/2018 tanggal 19 November 2018. Jangka waktu sewa 10
Desember 2018 s.d. 09 Desember 2023. Perhitungan 12 bulan Rp17.700.000.
4. Tanah seluas 17.654 m2 di Jalan Industri Dusun II Desa Tanjung Morawa B
Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera
Utara (sesuai SHGB No. 13/Tanjung Morawa) disewakan dengan nilai
Rp241.500.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-
516/MK.6/2018 tanggal 19 November 2018. Jangka waktu sewa 10
Desember 2018 s.d. 09 Desember 2023. Perhitungan 12 bulan Rp48.300.000.
5. Tanah seluas 2.400 m2 di Jalan Legian No. 188 (Jalan Padma Utara), Legian,
Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali disewakan dengan nilai
Rp3.375.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
420/MK.6/2018 tanggal 12 September 2018. Jangka waktu sewa 12 Oktober
2018 s.d. 11 Oktober 2023. Perhitungan 12 bulan Rp675.000.000.
6. Tanah dan bangunan seluas 518 m2 di Jalan Sambu No. 3, RT 03/RW 03,
Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Barat disewakan dengan nilai Rp13.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-113/MK.6/2019 tanggal 19 Februari 2019.
Jangka waktu sewa 01 Maret 2019 s.d. 29 Februari 2024. Perhitungan 12
bulan Rp2.600.000.
7. Tanah seluas 69 m2 dan bangunan di atasnya seluas 180 m2 di Jalan Merbabu
No. 7, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara disewakan dengan nilai Rp62.895.000 selama 5 tahun sesuai
Surat Menteri Keuangan No.S-287/MK.6/2019 tanggal 24 April 2019. Jangka
waktu sewa 01 Juli 2019 s.d. 30 Juni 2024. Perhitungan 12 bulan
Rp12.579.000.

Catatan atas Laporan Keuangan 307


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

8. Tanah seluas 60 m2 dan bangunan di atasnya seluas 150 m2 di Jalan Medan-


Binjai, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara disewakan dengan nilai Rp44.100.000 selama 5 tahun sesuai
Surat Menteri Keuangan Nomor S-927/MK.6/2019 tanggal 23 Desember
2019. Jangka waktu sewa 13 Maret 2020 s.d. 12 Maret 2025. Perhitungan
10 bulan Rp7.350.000.
9. Sebagian tanah dari SHGB No. 11/Tanjung Morawa B seluas 12.000 m2 di
Jalan Industri Dusun II Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara disewakan dengan nilai
Rp186.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
31/MK.6/2020 tanggal 27 Januari 2020. Jangka waktu sewa 13 Maret 2020
s.d. 12 Maret 2025. Perhitungan 10 bulan Rp31.000.000.
10. Sebagian tanah dari SHGU No. 1/Tanjung Kamal seluas 42.940 m2 di Desa
Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa
Timur disewakan dengan nilai Rp222.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-189/MK.6/2020 tanggal 29 April 2020. Jangka
waktu sewa 30 Juni 2020 s.d. 29 Juni 2025. Perhitungan 6 bulan
Rp22.200.000.
Rincian Jumlah dan Nilai Aset Properti Eks BPPN per 31 Desember 2020 tersaji
dalam lampiran LD16.
3. Aset Nostro
Aset nostro yang disajikan di Neraca adalah aset nostro yang telah terkonfirmasi
sebagai aset eks BPPN oleh Bank penyimpan rekening. Aset Nostro per 31
Desember 2020 sebesar Rp5.257.616.773 sedangkan per 31 Desember 2019
sebesar Rp9.434.351.295,69. Mutasi Aset Nostro yaitu penurunan akibat adanya
pencairan dana BDR dari Bank Ganesha sebesar Rp584.179.642 dan pencairan
dana nostro Bank BIRA pada Clearstream Banking sebesar Rp3.592.554.881.
Rincian mutasi aset nostro per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2020 adalah
sebagai berikut:
Saldo Akhir
Saldo Awal 2020 Mutasi Ket.
2020
Pencairan tahap I
Aset Nostro di Bank Ganesha 5.841.796.415 -584.179.642 5.257.616.773
dari 10 termin
Aset Nostro di ClearStream Banking
3.592.554.880,69 -3.592.554.881 0 Pencairan 100%
SA sebesar USD258.438,5
Total 9.434.351.295,69 5.257.616.773

Aset Nostro yang tidak didukung dengan dokumen kepemilikan per 31 Desember
2020 sebesar Rp454.445.361.290,83, dokumen kepemilikan tersebut masih
dalam penelusuran oleh DJKN. Sehingga dalam hal aset nostro tersebut telah
memenuhi syarat pengakuan aset,aset nostro tersebut akan disajikan di Neraca.

308 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian aset Nostro terlampir pada lampiran LD17.


4. Surat Berharga Eks BPPN
Surat berharga eks BPPN merupakan surat berharga yang belum free and clear
pada saat pembubaran BPPN. Surat Berharga Eks BPPN disimpan di Kustodi
Citibank berdasarkan Custodial Agreement tanggal 20 Juli 1999 antara BPPN dan
Citibank. Namun, setelah tugas-tugas BPPN diteruskan oleh Kementerian Keuangan
belum dilakukan pembaharuan Perjanjian Kustodi.
Nilai surat berharga eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Citibank per 31 Desember
2020 sebesar Rp472.824.219.614 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp466.078.565.798 atau terjadi kenaikan nilai Surat Berharga Eks BPPN sebesar
Rp6.745.653.816. Kenaikan nilai Surat Berharga Eks BPPN di Neraca berasal dari
selisih kurs.
Rincian surat berharga non saham eks BPPN terlampir pada lampiran LD18.
5. Aset Saham Eks BPPN
Aset Saham adalah aset yang berupa kepemilikan saham pada Perseroan yang
sebagian besar aset saham berasal dari Asset settlement BTO dan BBKU. Saham
eks BPPN terbagi atas aset saham pada kustodi Citibank dan aset saham yang
dikelola langsung oleh DJKN. Aset Nilai aset saham eks BPPN per 31 Desember
2020 sebesar Rp58.539.309.565 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp337.710.521.969 atau terjadi penurunan nilai aset saham eks BPPN sebesar
Rp279.171.212.404.
Rincian aset saham eks BPPN sebagaimana terlampir pada lampiran LD19.
Penyajian nilai aset saham eks BPPN yang ada di Kustodi Citibank berdasarkan
Monthly Report Citibank per tanggal 31 Desember 2020 dan data nilai saham
perusahaan terbuka pada BEI yang diakses secara online.
6. Aset Lain-Lain Eks BPPN
Aset Lain-lain pada neraca Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI per tanggal 31
Desember 2020 adalah sebesar Rp5.809.075.570.533. Sedangkan per 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp4.756.281.613.657. Aset Lain-Lain adalah aset
non lancar lainnya yang terdiri dari:
a. Aset Properti eks Kelolaan PT PPA (Persero);
b. Surat Berharga eks Kelolaan PT PPA (Persero);
c. Aset Saham (non Bank) eks Kelolaan PT PPA (Persero).
Adapun rincian Aset Lain-Lain sebagai berikut:
No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Aset Properti eks PPA 4.747.585.779.001 4.693.651.039.601

2 Surat Berharga eks PPA 1.041.750.141.601 16.657.242.209

3 Saham Non Bank eks PPA 19.739.649.931 45.973.331.846,85

Jumlah 5.809.075.570.533 4.756.281.613.656,85

Catatan atas Laporan Keuangan 309


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Aset Lain-lain Eks BPPN - Aset Properti Eks Kelolaan PT PPA


Aset Properti eks kelolaan PT PPA (Persero) yang disajikan di Neraca adalah
aset properti yang dalam pengelolaan oleh Pemerintah didukung dengan asli
dokumen kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote).
Jumlah aset properti eks Kelolaan PT PPA (Persero) per 31 Desember 2019
sejumlah 1.519 aset dengan nilai sebesar Rp4.693.651.039.601 sedangkan
per 31 Desember 2020 sejumlah 1.520 aset dengan nilai sebesar
Rp4.747.585.779.001.
Terjadi perubahan terhadap jumlah dan nilai aset properti eks kelolaan PT PPA
(Persero) yang disebabkan oleh:
1. Pengurangan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp223.800.000 yang terletak di
Jalan Mulawarman Bhakti, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan
Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, karena penetapan
status penggunaan pada Kementerian Keuangan sesuai Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 316/KM.6/2019 tanggal 23 Desember 2019.
2. Pengurangan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp793.660.000 yang terletak di
Jalan Komplek Duta Parigi No 56 RT 06/RW 08, Kelurahan Nyomplong,
Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat, karena diserahkelolakan
kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus
2020 (dibukukan di LMAN berdasarkan surat Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. S-
11561/PB.6/2017 tanggal 27 Desember 2017).
3. Pengurangan sejumlah 2 aset dengan nilai Rp921.920.000 yang terletak di
Komplek Pergudangan Semanan Megah Blok B Nomor 9, Kelurahan
Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta,
karena penetapan status penggunaan pada Kementerian Keuangan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 130/KM.6/2020 tanggal 22 Juni
2020.
4. Pengurangan sejumlah 1 aset dengan nilai Rp6.440.000.000 yang terletak
di Jalan Raya Pulo Gebang RT/RW 03/04, Kampung Kandang, Kelurahan
Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta,
karena penetapan status penggunaan pada Badan Intelijen Negara sesuai
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 26/KM.6/2020 tanggal 13 Februari
2020.
5. Penarikan kembali aset di Jalan Slamet Riyadi I No. 7, Kelurahan Kebon
Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, DKI Jakarta dari LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai BA-22/KN.5/2017
tanggal 22 September 2017. Aset selanjutnya disajikan pada neraca
karena asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini menambah
jumlah dan nilai aset pada neraca sejumlah 1 unit dengan nilai

310 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp10.345.650.000, sesuai nilai perolehan dari LMAN.


6. Penarikan kembali aset di Jl. Ikan Bawal (Laks. Malahayati), Kelurahan
Telukbetung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung,
Provinsi Lampung dari LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020
tanggal 17 Desember 2020, yang sebelumnya telah diserahkelolakan
kepada LMAN sesuai 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020. Aset
selanjutnya disajikan pada neraca karena asli dokumen kepemilikan telah
dikuasai. Koreksi ini menambah jumlah dan nilai aset pada neraca sejumlah
2 unit dengan nilai Rp291.212.400, sesuai nilai perolehan dari LMAN.
7. Penarikan kembali aset di Jl. Jend. Achmad Yani Blok B-3 No. 23-25,
Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar (dahulu Ujung
Pandang), Provinsi Sulawesi Selatan dari LMAN sesuai Kepdirjen KN No.
452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang sebelumnya telah
diserahkelolakan kepada LMAN sesuai 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus
2020. Aset selanjutnya disajikan pada neraca karena asli dokumen
kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini menambah jumlah dan nilai aset pada
neraca sejumlah 2 unit dengan nilai Rp605.137.500, sesuai nilai perolehan
dari LMAN.
8. Penarikan kembali aset di Ruko Mirah ll, Komplek Panakukang Mas, Jalan
Pengayoman No. 30, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakukkang, Kota
Makassar (dahulu Ujung Pandang), Provinsi Sulawesi Selatan dari LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020. Aset selanjutnya disajikan pada neraca karena
asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini menambah jumlah dan
nilai aset pada neraca sejumlah 1 unit dengan nilai Rp297.041.250, sesuai
nilai perolehan dari LMAN.
9. Penarikan kembali aset di JL. Sultan Abdurrahman No.142, Kelurahan Parit
Tokaya Kecamatan PontianakSelayan, Kota Pontianak, Provinsi
Kalimantan Barat dari LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020
tanggal 17 Desember 2020, yang sebelumnya telah diserahkelolakan
kepada LMAN sesuai 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020. Aset
selanjutnya disajikan pada neraca karena asli dokumen kepemilikan telah
dikuasai. Koreksi ini menambah jumlah dan nilai aset pada neraca sejumlah
1 unit dengan nilai Rp2.063.564.250, sesuai nilai perolehan dari LMAN.
10. Perubahan nilai dikarenakan luas tanah aset di Desa Katulampa (sekarang
Kelurahan Katulampa), Kecamatan Kedung Halang (sekarang Kecamatan
Bogor Timur), Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat berkurang sebanyak 6.648
m2 akibat terkena pembebasan Jalan R3 Bogor sesuai Penetapan
Pengadilan Bogor No. 5/Pdr.P.Cons/2014/PN.Bgr tanggal 04 Agustus
2020. Aset sebelumnya tercatat dengan nilai wajar Rp27.074.565.000

Catatan atas Laporan Keuangan 311


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

kemudian berkurang secara proporsional sebesar Rp15.496.488.000


menjadi Rp11.578.077.000.
11. Perubahan nilai dikarenakan penilaian terhadap luas exsting aset yang
terletak di Jalan K. H. Noer Ali (d/h Kalimalang Raya), Desa/Kelurahan
Bintara Jaya dan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi,
Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya memiliki luas tanah 200.147 m2
menjadi 180.168 m2 karena berkurang akibat penebusan sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-152/MK.6/2017 tanggal 21 Juni 2017 dan
bertambah akibat hibah. Aset sebelumnya tercatat dengan nilai
223.205.000.000. Setelah dilakukan penilaian terhadap luas existing pada
tahun 2020, nilainya menjadi Rp287.413.002.000.
12. Koreksi pengurangan jumlah dokumen sebanyak 1 dokumen untuk aset di
Fiqih Usman No. 1861, RT 34/RW 07, Kelurahan I Ulu, Kecamatan
Seberang Ulu I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan karena hanya
terdapat 1 dokumen kepemilikan yaitu SHM No. 262/Kel. Ulu I (sebelumnya
tercatat 2 dokumen, setelah dikoreksi menjadi 1 dokumen).
Selain itu terdapat aset yang telah ditetapkan status penggunaannya, namun
belum dilakukan serah terima aset, sehingga belum dilakukan pengurangan,
yaitu sebagian aset seluas 74.165 m2 dengan nilai Rp22.249.500.000 yang
terletak di Jalan Desa Cibening, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Provinsi
Jawa Barat, telah ditetapkan status penggunaannya pada Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sesuai Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 68/KM.6/2020 tanggal 03 April 2020.
Aset properti eks kelolaan PT PPA (Persero) yang dibukukan namun tidak
didukung dengan asli dokumen kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat
dan/atau covernote) per 31 Desember 2019 terdapat 592 aset dengan nilai
sebesar Rp1.921.938.517.404, sedangkan per 31 Desember 2020 terdapat
598 aset dengan nilai sebesar Rp2.476.489.568.038.
Terjadi perubahan terhadap jumlah dan nilai aset properti eks kelolaan PT PPA
(Persero) yang dibukukan namun tidak didukung dengan asli dokumen
kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote) yang
disebabkan oleh:
1. Koreksi penambahan jumlah dokumen sebanyak 1 dokumen untuk aset di
Jalan Kelapa Gading Boulevard Kav. Blok TN 2/25-26, Kelapa Gading
Permai, Jakarta Utara, DKI Jakarta karena terdapat 2 dokumen
kepemilikan yaitu SHGB No. 1517/Kelapa Gading Timur dan 1518/Kelapa
Gading Timur (sebelumnya hanya tercatat 1 dokumen, setelah dikoreksi
menjadi 2 dokumen).
2. Pengurangan aset sejumlah 35 unit dengan nilai Rp146.494.219.889
karena diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No.
224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020 (dibukukan di LMAN berdasarkan

312 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

surat Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Direktorat Jenderal


Perbendaharaan No. S-11561/PB.6/2017 tanggal 27 Desember 2017).
3. Pengurangan sejumlah 1 (satu) aset yang terletak di Kawasan Industri
Modern Cikande, Jalan Raya Serang Km. 68 Blok H1 s.d. H12, Kelurahan
Barengkok, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, telah
ditetapkan status penggunaannya pada Kementerian Keuangan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 205/KM.6/2020 tanggal 25
September 2020. Mutasi ini mengurangi nilai tercatat pada CaLK sebesar
Rp49.626.000.000.
4. Penarikan kembali aset di Jl. Ikan Bawal (Laks. Malahayati), Kelurahan
Telukbetung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung,
Provinsi Lampung dari LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020
tanggal 17 Desember 2020, yang sebelumnya telah diserahkelolakan
kepada LMAN sesuai 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020. Aset
selanjutnya disajikan pada neraca karena asli dokumen kepemilikan telah
dikuasai. Koreksi ini tidak mempengaruhi jumlah aset pada CaLK namun
mengubah jumlah aset dan nilai pada neraca.
5. Penarikan kembali aset (PRK-B001914) di Jl. Jend. Achmad Yani Blok B-3
No. 23-25, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar
(dahulu Ujung Pandang), Provinsi Sulawesi Selatan dari LMAN sesuai
Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020. Aset selanjutnya disajikan pada neraca karena
asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini tidak mempengaruhi
jumlah aset pada CaLK namun mengubah jumlah aset dan nilai pada neraca.
6. Penarikan kembali aset (PRK-B001915) di Jl. Jend. Achmad Yani Blok B-3
No. 23-25, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar
(dahulu Ujung Pandang), Provinsi Sulawesi Selatan dari LMAN sesuai
Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020. Aset selanjutnya disajikan pada neraca karena
asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini tidak mempengaruhi
jumlah aset pada CaLK namun mengubah jumlah aset dan nilai pada neraca.
7. Penarikan kembali aset di Ruko Mirah ll, Komplek Panakukang Mas, Jalan
Pengayoman No. 30, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakukkang, Kota
Makassar (dahulu Ujung Pandang), Provinsi Sulawesi Selatan dari LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020. Aset selanjutnya disajikan pada neraca karena
asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini tidak mempengaruhi
jumlah aset pada CaLK namun mengubah jumlah aset dan nilai pada neraca.

Catatan atas Laporan Keuangan 313


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

8. Penarikan kembali aset di JL. Sultan Abdurrahman No.142, Kelurahan Parit


Tokaya Kecamatan PontianakSelayan, Kota Pontianak, Provinsi
Kalimantan Barat dari LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020
tanggal 17 Desember 2020, yang sebelumnya telah diserahkelolakan
kepada LMAN sesuai 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020. Aset
selanjutnya disajikan pada neraca karena asli dokumen kepemilikan telah
dikuasai. Koreksi ini tidak mempengaruhi jumlah aset pada CaLK namun
mengubah jumlah aset dan nilai pada neraca.
9. Penarikan kembali aset di Jalan Slamet Riyadi I No. 7, Kelurahan Kebon
Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, DKI Jakarta dari LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 452/KN/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang
sebelumnya telah diserahkelolakan kepada LMAN sesuai BA-22/KN.5/2017
tanggal 22 September 2017. Aset selanjutnya disajikan pada neraca
karena asli dokumen kepemilikan telah dikuasai. Koreksi ini tidak
mempengaruhi jumlah aset pada CaLK namun mengubah jumlah aset dan
nilai pada neraca.
Selain itu terdapat aset properti eks kelolaan PT PPA (Persero), baik sebagian
maupun seluruh tanah dan/bangunan, yang digunakan sementara oleh
Kementerian Negara/Lembaga, dipinjam pakai oleh pemerintah daerah, serta
disewa oleh pihak ketiga, yaitu:
1. Tanah seluas 1.790 m2 berikut bangunan di atasnya seluas 3.194 m2 di
Jalan Pemuda No. 46, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang,
Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dengan nilai
Rp40.984.250.000 ditempati sementara oleh Kementerian Keuangan
selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-428/MK.6/2018
tanggal 29 Desember 2017.
2. Tanah seluas 95 m2 berikut bangunan berupa ruko di atasnya seluas 285
m2 di Ruko Mirah II No. 30, Komplek Panakukang Mas, Jalan Pangayoman
No. 30, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan, dengan nilai Rp2.172.600.000 ditempati
sementara oleh Kementerian Keuangan selama 5 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-224/MK.6/2018 tanggal 07 Juni 2018.
3. 2 (dua) bidang tanah dengan luas total 150 m2 berikut 1 (unit) bangunan
seluas 435 m2 di Jalan Jend. A. Yani Blok B-3 No. 23-25, Kelurahan
Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
dengan nilai Rp2.622.800.000 dan 2 (dua) bidang tanah dengan luas total
217 m2 beserta 1 (satu) unit bangunan seluas 637 m2 di Jalan Urip
Sumoharjo No. 169 (d.h. Jalan Gn. Bawakaraeng), Kelurahan Malimongan
Baru, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
dengan nilai Rp4.651.000.000 ditempati sementara selama 5 tahun oleh
Kementerian Keuangan sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-

314 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

753/MK.6/2019 tanggal 24 Oktober 2019.


4. Tanah seluas 1.629 m2 berikut bangunan di atasnya seluas 214 m2 di
Jalan Sultan Abdurrahman No. 142, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan
Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dengan nilai
Rp4.595.100.000 ditempati sementara oleh Badan Pengawas Pemilihan
Umum selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
244/MK.6/2020 tanggal 22 Juni 2020.
5. Tanah seluas 955 m2 berikut bangunan rumah di atasnya seluas 417 m2
di Jalan Hasanuddin RT/RW 01/09, Kelurahan Pandang-Pandang (dahulu
Kelurahan Katangka), Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi
Sulawesi Selatan ditempati sementara oleh Kementerian Perhubungan
selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-280/MK.6/2020
tanggal 07 Agustus 2020.
6. Tanah seluas 400 m2 berikut bangunan gedung di atasnya seluas 492 m2
di Jalan Untung Suropati No. 14, Kelurahan Semara Pura Tengah,
Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, dengan nilai
Rp1.641.500.000 dipinjam pakai oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung
selama 5 tahun, sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-159/MK.6/2020
tanggal 06 April 2020.
7. Tanah seluas 11.000 m2 di Kompleks Perumahan Bangun Reksa Asri Blok
CK, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan
Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, dengan nilai
Rp814.000.000 dipinjam pakai oleh Pemerintah Kota Balikpapan selama
5 tahun, sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-208/MK.6/2019 tanggal
05 Mei 2020
8. Tanah seluas 93 m2 berikut bangunan di atasnya di Jalan Ahmad Yani
No.102 A, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara disewakan dengan nilai Rp125.000.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-389/MK.6/2016 tanggal
6 Desember 2016. Jangka waktu sewa 21 Februari 2017 s.d. 21 Februari
2022. Perhitungan 12 bulan Rp25.000.000.
9. Tanah seluas 1.263 m2 di Jalan Ciungwanara, Kelurahan Lebak Gede,
Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat disewakan
dengan nilai Rp1.350.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan Nomor S-20/MK.6/2017 tanggal 6 Februari 2017. Jangka
waktu sewa 10 April 2017 s.d. 09 April 2020. Perhitungan 3 bulan
Rp112.500.000.
10. Tanah seluas 167 m2 dan bangunan ruko di atasnya seluas 411 m2,
terletak di Jalan Imam Bonjol Blok A No. 10 dan No.11, Nagoya Batam,
Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau disewakan dengan nilai
Rp190.000.000 selama 2 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-

Catatan atas Laporan Keuangan 315


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

328/MK.6/2017 tanggal 07 Desember 2017. Jangka waktu sewa 29


Maret 2018 s.d. 28 Maret 2020. Perhitungan 3 bulan Rp23.750.000.
11. Sebagian tanah dan bangunan ruko di atasnya seluas 110 m2, terletak di
Jalan Nusantara No. 106, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota
Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan disewakan dengan nilai
Rp24.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
395/MK.6/2017 tanggal 29 Desember 2017. Jangka waktu sewa 21 Feb
2018 s.d. 20 Feb 2021. Selanjutnya aset diserahkelolakan kepada LMAN
sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020 dan
BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27 Agustus 2020. Perhitungan 01
Januari 2020 s.d. 27 Agustus 2020 sebesar Rp5.333.333,33.
12. Tanah seluas 712 m2 dan bangunan di atasnya seluas 239 m2, terletak di
Jalan Bakti No. 72, Kelurahan Teladan, Kecamatan Kisaran Timur,
Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara disewakan dengan nilai
Rp55.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No.S-
409/MK.6/2018 tanggal 07 September 2018. Jangka waktu sewa 01
Oktober 2018 s.d. 20 September 2023. Perhitungan 12 bulan
Rp11.000.000.
13. Tanah seluas 2.680 m2 beserta bangunan di atasnya seluas 117 m2 di
Jalan Kol. Sugiyono No. 5 (d/h Jalan Damarwulan) RT 06/05, Kelurahan
Tisnonegaran, Kecamatan Mayangan, Kabupaten Probolinggo, Provinsi
Jawa Timur disewakan (perpanjangan) dengan nilai Rp271.000.000
selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-819/MK.6/2019.
Jangka waktu sewa 05 Desember 2019 sampai dengan 04 Desember
2024. Perhitungan 12 bulan Rp54.200.000.
14. Tanah seluas 86 m2 dan bangunan di atasnya seluas 150 m2 di Jalan Jati
Raya Blok E5, Kelurahan Srondol Wetan (dahulu Banyumanik), Kecamatan
Banyumanik (dahulu Semarang Selatan), Kota Semarang disewakan
(perpanjangan) dengan nilai Rp40.200.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-747/MK.6/2019 tanggal 14 Oktober 2019.
Jangka waktu sewa 17 Desember 2019 s.d. 16 Desember 2020. Sewa
diperpanjang dengan nilai Rp45.716.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-36/MK.6/WKN.09/2020 tanggal 07 Desember
2020. Jangka waktu sewa 17 Desember 2020 s.d. 16 Desember 2021.
Perhitungan 12 bulan Rp40.200.000.
15. Tanah seluas 1.321 m2 dan bangunan di atasnya seluas 1.031 m2 di Jalan
Surya Kencana No. 157A, 157B, 157C dan 157, Kelurahan Babakan
Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
disewakan dengan nilai Rp123.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan No. S-461/MK.6/2018 tanggal 5 Oktober 2018. Jangka
waktu sewa 05 November 2018 s.d. 04 November 2021. Perhitungan 12

316 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

bulan Rp41.000.000.
16. Tanah seluas 373 m2 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 58,
Kelurahan Rengasdengklok Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
barat disewakan dengan nilai Rp8.650.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan No. S-621/MK.6/2018 tanggal 26 Desember 2018.
Jangka waktu sewa 18 Januari 2019 s.d. 17 Januari 2020. Perhitungan
1 bulan Rp720.833,33.
17. Tanah seluas 423 m2 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 94,
Kelurahan Rengasdengklok Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
Barat disewakan dengan nilai Rp9.800.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-624/MK.6/2018 tanggal 26 Desember 2018.
Jangka waktu sewa 28 Januari 2019 s.d. 27 Januari 2020. Sewa
diperpanjang dengan nilai Rp17.315.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-234/MK.6/WKN.09/2020 tanggal 03 Juni
2020. Jangka waktu sewa 28 Januari 2020 s.d.27 Januari 2021.
Perhitungan 01 Januari 2020 s.d. 27 Januari 2020 sebesar
Rp816.666,67. Perhitungan 28 Januari 2020 s.d. 31 Desember 2020
sebesarRp15.872.083,33.
18. Sebagian tanah yang terletak di Jalan Serang-Cilegon Km. 7, Desa
Serdang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten luas 4.000 m2 disewakan
dengan nilai Rp180.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan No. S-84/MK.6/2018 tanggal 08 Februari 2019. Jangka waktu
sewa 14 Maret 2019 s.d. 13 Maret 2022. Perhitungan 12 bulan
Rp60.000.000.
19. Sebagian tanah yang terletak di Jalan Serang-Cilegon Km. 7, Desa
Serdang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten luas 10.000 m2 disewakan
dengan nilai Rp51.000.000 selama 1 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan No. S-94/MK.6/2019 tanggal 13 Februari 2019. Jangka waktu
sewa 11 Maret 2019 s.d. 10 Maret 2020. Perhitungan 2 bulan
Rp8.500.000.
20. Tanah seluas 120 m2 dan sebagian bangunan (lantai dasar) seluas 60 m2
yang terletak di Bintaro Jaya IX Blok E No. 1, Kelurahan Pondok Pucung,
Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten
disewakan dengan nilai Rp79.500.000 selama 3 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan No. S-112/MK.6/2018 tanggal 19 Februari 2019.
Jangka waktu sewa 12 Maret 2019 s.d. 11 Maret 2022. Selanjutnya aset
diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020 dan BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27
Agustus 2020. Perhitungan 01 Desember 2020 s.d. 27 Agustus 2020
sebesar Rp17.666.666,67.
21. Tanah seluas 45.725 m2 di Desa Salamnunggal (dh. Desa Karangnunggal),

Catatan atas Laporan Keuangan 317


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat disewakan


dengan nilai Rp4.800.000 selama 2 tahun sesuai surat Menteri Keuangan
Nomor S-345/MK.6/2019 tanggal 15 Mei 2019. Jangka waktu sewa 22
Mei 2019 s.d. 21 Mei 2021. Perhitungan 12 bulan Rp2.400.000.
22. Tanah seluas 144 m2 dan bangunan di atasnya seluas 45 m2 di Jalan Raya
Gading Boulevard Blok E3A-4 Cingcin, Ketapang, Kabupaten Bandung,
Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp5.000.000 selama 1 tahun
sesuai Surat Menteri Keuangan No.S-343/MK.6/2019 tanggal 15 Mei
2019. Jangka waktu sewa 13 Juni 2019 s.d. 12 Juni 2020. Perhitungan
5 bulan Rp2.083.333,33.
23. Tanah seluas 195 m2 dan bangunan seluas 45 m2 di Jalan Raya Gading
Boulevard Blok F2-27 Cingcin, Ketapang, Kabupaten Bandung, Provinsi
Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp14.100.000 selama 3 tahun sesuai
Surat Menteri Keuangan No.S-353/MK.6/2019 tanggal 20 Mei 2019.
Jangka waktu sewa 13 Juni 2019 s.d. 12 Juni 2022. Perhitungan 12
bulan Rp4.700.000.000.
24. Tanah seluas 150 m2 dan bangunan di atasnya seluas 70 m2 di Taman
Permata Gadog Blok A6 No.3, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten
Cinajur, Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp15.000.000
selama 2 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-368/MK.6/2019
tanggal 27 Mei 2019. Jangka waktu sewa 24 Juni 2019 s.d. 23 Juni
2021. Perhitungan 12 bulan Rp7.500.000.
25. Tanah seluas 126 m2 dan bangunan seluas 45 m2 di Jalan Raya Gading
Boulevard Blok F3A-3 Cingcin, Ketapang, Kabupaten Bandung, Provinsi
Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp6.600.000 selama 1 tahun sesuai
Surat Menteri Keuangan No.S-351/MK.6/2019 tanggal 16 Mei 2019.
Jangka waktu sewa 24 Juni 2019 s.d. 23 Juni 2020. Perhitungan 6 bulan
Rp3.300.000.
26. Tanah seluas 100 m2 dan bangunan di atasnya seluas 300 m2 di Jalan
MT Haryono No. 218, Kelurahan Pusat Pasar, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara disewakan dengan nilai Rp182.345.000 selama 5 tahun
sesuai Surat Menteri Keuangan No.S-344/MK.6/2019 tanggal 15 Mei
2019. Jangka waktu sewa 06 Agustus 2019 s.d. 05 Agustus 2024.
Perhitungan 12 bulan Rp36.469.000.
27. Tanah seluas 9.810 m2 dan bangunan seluas 584 m2 di Jalan Ciburial No.
15, RT/RW 01/05, Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp102.500.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-499/MK.6/2019 tanggal 22
Juli 2019. Jangka waktu sewa 06 Agustus 2019 s.d. 05 Agustus 2024.
Perhitungan 12 bulan Rp20.500.000.
28. Tanah seluas 1.900 m2 di Kawasan Industri Batik, Jalan Komplek Industri

318 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Batik, Desa Jaga Baya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor,


Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp52.000.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-550/MK.6/2019 tanggal 12
Agustus 2019. Jangka waktu sewa 30 Agustus 2019 s.d. 29 Agustus
2024. Perhitungan 12 bulan Rp10.400.000.
29. Tanah seluas 2.083 m2 di Kawasan Industri Batik, Jalan Komplek Industri
Batik, Desa Jaga Baya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp57.000.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-551/MK.6/2019 tanggal 12
Agustus 2019. Jangka waktu sewa 30 Agustus 2019 s.d. 29 Agustus
2024. Perhitungan 12 bulan Rp11.400.000.
30. Tanah seluas 1.620 m2 di Jalan Hanjawar Pacet, Desa Cibodas,
Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat disewakan
dengan nilai Rp4.000.000 selama 2 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan
No. S-573/MK.6/2019 tanggal 23 Agustus 2019. Jangka waktu sewa 10
September 2019 s.d. 09 September 2021. Perhitungan 12 bulan
Rp2.000.000.
31. Tanah seluas 1.900 m2 di Kawasan Industri Batik, Jalan Komplek Industri
Batik, Desa Jaga Baya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp58.500.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-545/MK.6/2019 tanggal 12
Agustus 2019. Jangka waktu sewa 30 Agustus 2019 s.d. 29 Agustus
2024. Perhitungan 12 bulan Rp11.700.000.
32. Tanah seluas 80 m2 dan bangunan seluas 140 m2 di Komplek Pertokoan
Amlapura, Jalan Kesatrian, Desa Karangasem, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, disewakan dengan nilai
Rp16.600.000 selama 1 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-
644/MK.6/2019 tanggal 13 September 2019. Jangka waktu sewa 11
November 2019 s.d. 10 November 2020. Sewa diperpanjang dengan nilai
Rp17.000.000 selama 1 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
14/MK.6/WKN.14/2020 tanggal 16 November 2020. Jangka waktu sewa
11 November 2020 s.d.10 November 2021. Perhitungan 01 Januari 2020
s.d. 10 November 2020 sebesar Rp13.833.333,33. Perhitungan 11
November 2020 s.d. 31 Desember 2020 sebesarRp2.833.333,33.
33. Tanah seluas 7.205 m2 berikut bangunan di atasnya di Perumahan Bogor
Nirwana Residence, Jalan Graha Bogor Indah, Kelurahan Ranggamekar,
Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat disewakan
dengan nilai Rp202.000.000 selama 5 tahun sesuai Risalah Lelang Nomor
2097/32/2019 tanggal 23 Oktober 2019 dan Keputusan Menteri
Keuangan No. KMK-233/MK.6/2019 tanggal 09 September 2019. Jangka
waktu sewa 30 Oktober 2019 s.d. 29 Oktober 2024. Perhitungan 12 bulan

Catatan atas Laporan Keuangan 319


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp40.400.000.
34. Tanah seluas 19.337 m2 di Gang Kuburan Cina, Kelurahan Uma Sima,
Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, Provinsi Nusa
Tenggara Barat disewakan dengan nilai Rp17.500.000 selama 5 tahun
sesuai Surat Menteri Keuangan No. S-630/MK.6/2019 tanggal 04
September 2019. Jangka waktu sewa 10 Oktober 2019 s.d. 09 Oktober
2024. Perhitungan 12 bulan Rp3.500.000.
35. Tanah seluas 242 m2 dan bangunan seluas 110 m2 di Villa Permata Bogor,
Jalan Bangbarung Ujung No. 9, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor
Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai
Rp15.500.000 selama 1 tahun sesuai Risalah Lelang Nomor
1597/32/2019 tanggal 06 September 2019 dan Keputusan Menteri
Keuangan No. KMK-184/MK.6/2019 tanggal 30 Juli 2019. Jangka waktu
sewa 06 September 2019 s.d. 05 September 2020. Selanjutnya aset
diserahkelolakan kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020
tanggal 03 Agustus 2020 dan BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27
Agustus 2020. Perhitungan 01 Januari 2020 s.d. 27 Agustus 2020
sebesar Rp10.333.333,33.
36. Tanah seluas 341 m2 dan bangunan seluas 128 m2 di Komplek Villa Intan
Permai Blok A No. 1, Desa Cibadak, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa
Barat disewakan dengan nilai Rp17.500.000 selama 5 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-356/MK.6/2019 tanggal 20 Mei 2019. Jangka
waktu sewa 02 Juli 2019 s.d. 01 Juli 2024. Perhitungan 12 bulan
Rp3.500.000.
37. Tanah seluas 3.048 m2 dan bangunan seluas 1.500 m2 di Jalan Ancol
Barat III Blok A5 Nomor 1-2, Kelurahan Ancol, Kecamatan Penjaringan,
Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta disewakan dengan nilai
Rp345.000.000 selama 3 (tiga) tahun sesuai Surat Menteri Keuangan
Nomor S-651/MK.6/2019 tanggal 18 September 2019. Jangka waktu
sewa 20 Januari 2020 s.d. 19 Januari 2023. Perhitungan 11 bulan
Rp105.416.666,67.
38. Tanah seluas 49 m2 dan bangunan di atasnya seluas 99 m2 di Jalan Irian
Barat No. 35/37, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara disewakan dengan nilai Rp36.000.000
selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-928/MK.6/2019
tanggal 23 Desember 2019. Jangka waktu sewa 13 Maret 2020 s.d. 12
Maret 2025. Perhitungan 10 bulan Rp6.000.000.
39. Tanah seluas 410 m2 dan bangunan di atasnya seluas 365 m2 di Jalan
Roa Malaka Selatan Nomor 27, Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan
Tambora, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta disewakan dengan
nilai Rp375.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan

320 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nomor S-36/MK.6/2020 tanggal 30 Januari 2020. Jangka waktu sewa 17


Februari 2020 s.d. 16 Februari 2025. Selanjutnya aset diserahkelolakan
kepada LMAN sesuai Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus
2020 dan BAST No. BA-8/KN.5/2020 tanggal 27 Agustus 2020.
Perhitungan 17 Februari 2020 s.d. 27 Agustus 2020 sebesar
Rp37.500.000.
40. Tanah seluas 73 m2 dan bangunan di atasnya seluas 146 m2 di Jalan TGH.
Faisal Petak II, Kelurahan Bertais, Kecamatan Cakranegara, Kota
Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat disewakan dengan nilai
Rp165.000.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
207/MK.6/2020 tanggal 05 Mei 2020. Jangka waktu sewa 29 Mei 2020
s.d. 28 Mei 2025. Selanjutnya aset diserahkelolakan kepada LMAN sesuai
Kepdirjen KN No. 224/KN/2020 tanggal 03 Agustus 2020 dan BAST No.
BA-8/KN.5/2020 tanggal 27 Agustus 2020. Perhitungan 29 Mei 2020 s.d.
27 Agustus 2020 sebesar Rp8.250.000.
41. Sebagian tanah seluas 3.500 m2 di Jalan Sentul Nyapah, Desa Pematang,
Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten disewakan
dengan nilai Rp10.600.000 selama 2 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan Nomor S-224/MK.6/2020 tanggal 27 Mei 2020. Jangka waktu
sewa 08 Juni 2020 s.d. 09 Juni 2022. Perhitungan 7 bulan Rp3.091.000.
42. Sebagian tanah dengan luas 96 m2 dan bangunan di atasnya dengan luas
288 m2 yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok A.5,
Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp140.000.000 selama 5 tahun
sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-255/MK.6/2018 tanggal 03 Juli
2020. Jangka waktu sewa 26 Agustus 2020 s.d. 27 Agustus 2025.
Perhitungan 4 bulan Rp9.333.333,33.
43. Tanah seluas 78 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 234 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok B19, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp108.000.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-308/MK.6/2018 tanggal
10 September 2020. Jangka waktu sewa 01 Oktober 2020 s.d. 02
Oktober 2025. Perhitungan 3 bulan Rp5.400.000.
44. Tanah seluas 78 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 234 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok C7, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp137.500.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.6/2018 tanggal
28 Agustus 2020. Jangka waktu sewa 16 September 2020 s.d. 17
September 2025. Perhitungan 3 bulan Rp6.875.000.

Catatan atas Laporan Keuangan 321


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

45. Tanah seluas 78 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 234 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok E3, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp62.500.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-303/MK.6/2018 tanggal
28 Agustus 2020. Jangka waktu sewa 18 September 2020 s.d. 19
September 2025. Perhitungan 3 bulan Rp3.125.000.
46. Sebagian tanah dengan luas 31 m2 berikut bangunan yang yang terletak
di Perumahan Taman Asri Blok F2 No. 8, RT 01/RW 06, Kelurahan
Larangan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten
disewakan dengan nilai Rp4.800.000 selama 1 tahun sesuai Surat Menteri
Keuangan Nomor S-309/MK.6/2018 tanggal 10 September 2020. Jangka
waktu sewa 18 September 2020 s.d. 19 September 2021. Perhitungan 3
bulan Rp1.200.000.
47. Tanah seluas 96 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 288 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok F9/10, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp150.000.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-316/MK.6/2018 tanggal
17 September 2020. Jangka waktu sewa 24 September 2020 s.d. 25
September 2025. Perhitungan 3 bulan Rp7.500.000.
48. Tanah seluas 78 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 234 m2
yang terletak di Komplek Ruko Ciputat Mega Mall Blok C2, Jalan Ir. H.
Juanda, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten disewakan dengan nilai Rp120.000.000 selama
5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-348/MK.6/2018 tanggal
25 September 2020. Jangka waktu sewa 16 Oktober 2020 s.d. 17
Oktober 2025. Perhitungan 2 bulan Rp4.000.000.
49. Sebagian tanah dengan luas 438 m2 dan bangunan di atasnya dengan luas
680 m2 yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 79, Kampung
Cina, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota
Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat disewakan dengan nilai
Rp108.204.000 selama 3 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
285/MK.6/2018 tanggal 14 Agustus 2020. Jangka waktu sewa 10
September 2020 s.d. 10 September 2023. Perhitungan 4 bulan
Rp12.022.666,67.
50. Sebagian tanah dan bangunan seluas 58,37 m2 yang terletak di
Perumahan Taman Asri Blok F2 No. 8 RT 01/RW 08, Kelurahan Larangan,
Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Provinsi Banten disewakan dengan
nilai Rp38.250.000 selama 5 tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor
S-179/MK.6/WKN.06/2020 tanggal 27 Oktober 2020. Jangka waktu

322 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sewa 12 November 2020 s.d. 11 November 2025. Perhitungan 2 bulan


Rp1.275.000.
51. Tanah seluas 101 m2 dan bangunan di atasnya seluas 281 m2 yang
terletak di Ruko Bona Indah Garden Blok A.2/D Kav. II, Plaza Bona Lebak
Bulus, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan
disewakan dengan nilai Rp345.000.000 selama 3 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-2/MK.6/WKN.07/2020 tanggal 22 November
2020. Belum dibayar dan belum perjanjian sewa.
52. Tanah seluas 120 m2 berikut bangunan di atasnya yang terletak di Vila
Japos E-2 No. 15, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok
Aren, Tangerang, Banten disewakan dengan nilai Rp14.100.000 selama 1
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-9/MK.6/WKN.06/2020
tanggal 13 November 2020. Jangka waktu sewa 07 Desember 2020 s.d.
06 Desember 2021. Perhitungan 1 bulan Rp1.175.000.
53. Tanah seluas 19.630 m2 yang terletak di Blok Zein, Jalan Desa
Wanantara, Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu,
Provinsi Jawa Barat disewakan dengan nilai Rp40.000.000 selama 5
tahun sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-06/MK.6/WKN.06/2020
tanggal 18 November 2020. Sudah dibayar dan belum perjanjian sewa.
54. Tanah seluas 6.545 m2 yang terletak di Jalan Raya Pengalengan, Desa
Margamukti, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat disewakan dengan nilai Rp25.000.000 selama 2 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-09/MK.6/WKN.08/2020 tanggal 14 Desember
2020. Jangka waktu sewa 21 Desember 2020 s.d. 20 Desember 2022.
55. Tanah seluas 243 m2 dan bangunan yang berdiri di atasnya yang terletak
di Jalan Petogogan I, Gang IV/13, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan disewakan dengan nilai Rp1.500.000 selama 3 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-5/MK.6/WKN.07/2020 tanggal 08 Desember
2020. Belum dibayar dan belum perjanjian sewa.
56. Tanah seluas 592 m2 dan bangunan berupa ruko di atasnya seluas 710
m2 yang terletak di Jalan Depok No. 56, Kelurahan Kembangsari,
Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
disewakan dengan nilai Rp200.200.000 selama 5 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-368/MK.6/2020 tanggal 27 Oktober 2020.
Belum dibayar dan belum perjanjian sewa.
57. Tanah seluas 35.000 m2 yang terletak di Desa Bengkulu Induk RT 01,
Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung
disewakan dengan nilai Rp31.200.000 selama 2 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-262/MK.6/WKN.05/2020 tanggal 30
Desember 2020. Belum dibayar dan belum perjanjian sewa.
58. Tanah seluas 373 m2 yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 58,

Catatan atas Laporan Keuangan 323


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kelurahan Rengasdengklok Utara, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa


barat disewakan dengan nilai Rp14.190.000 selama 1 tahun sesuai Surat
Menteri Keuangan Nomor S-08/MK.6/WKN.08/2020 tanggal 08 Desember
2020. Sudah dibayar dan belum perjanjian sewa.
Rincian Aset Properti Eks Kelolaan PT PPA terlampir pada lampiran LD20.
b. Surat Berharga Eks Kelolaan PT PPA
Surat berharga eks kelolaan PT PPA merupakan surat berharga yang telah free
and clear pada saat pembubaran BPPN dan termasuk aset yang
diserahkelolakan kepada PT PPA hingga berakhirnya masa perjanjian
pengelolaan aset tahun 2009. Nilai surat berharga eks PT PPA per 31 Desember
2020 sebesar Rp1.041.750.141.601 sedangkan per 31 Desember 2019
sebesar Rp16.657.242.209. Terdapat kenaikan nilai surat berharga eks
kelolaan PT PPA pada periode Tahun 2020 karena penyesuaian kurs senilai
Rp1.025.092.899.392. Rincian Surat Berharga Eks Kelolaan PT PPA terlampir
pada lampiran LD21.
c. Saham Non Bank Eks Kelolaan PT PPA
Nilai aset saham (non bank) eks PT PPA per 31 Desember 2020 sebesar
Rp19.739.649.931 sedangkan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp45.973.331.846 atau terjadi penurunan nilai saham sebesar
Rp26.233.681.915 sebagaimana berikut:
Nilai Per 31 Nilai Per 31
No Nama Emiten Mutasi
Desember 2019 Desember 2020
1 PT Aplikanusa Lintasarta 125.015.692 275.525.137 400.540.829
2 PT Sarana Jambi Ventura 323.903.996 -115.724.996 208.179.000
3 PT Sarana Kalbar Ventura 355.094.954 180.175.046 535.270.000
4 PT Sarana Kalsel Ventura 390.958.650 46.796.616 437.755.266
5 PT Sarana Maluku Ventura 31.286.000 31.820.000 63.106.000
6 PT Sarana Bersama Pengembangan Indonesia 4.038.531.684 -4.038.531.684 -
7 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri 4.341.276.000 158.724.000 4.500.000.000
8 PT Sarana Sumbar Ventura 970.886.000 73.871.465 1.044.757.465
9 PT Jembo Cable Company Tbk 4.041.537.500 -376.337.500 3.665.200.000
10 PT Sejahtera Eka Graha 22.470.000.000 -22.470.000.000 -
Jumlah -26.233.681.915

Saham eks kelolaan PT PPA merupakan saham telah free and clear pada saat
pembubaran BPPN dan termasuk aset yang diserahkelolakan kepada PT PPA
hingga berakhirnya masa perjanjian pengelolaan aset tahun 2009. Pengelolaan
aset saham eks kelolaan PT PPA dilakukan sendiri oleh DJKN dengan
berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2015
tentang Pengelolaan Aset Eks Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
Oleh Menteri Keuangan sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 138/PMK.06/2016. Pengelolaan aset saham eks kelolaan PT
PPA oleh DJKN meliputi pencatatan, menghadiri undangan RUPS serta

324 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

mencatat atau mengkoordinasikan pembagian dividen dengan Ditjen


Perbendaharaan, dan pada akhirnya akan menyerahkelolakan aset saham
tersebut kepada PT PPA untuk dilakukan penjualan.
Terdapat tindak lanjut transfer keluar aset saham PT Sejahtera Eka Graha
senilai Rp26.563.266.134 ke Dit. KND (BA 999.03 Aset Investasi) sesuai
Surat Perintah PRIN-25.1/KN/2020 dan Berita Acara Serah Terima tentang
Pengelolaan Aset Saham Nomor BA-1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020.
Rincian terlampir pada lampiran LD22.
Penjelasan lebih lanjut mengenai aset Property dan aset kredit BLBI dapat dilihat
pada Catatan Penting Lainnya Neraca huruf H nomor 4.

D.2.1.4.4.6.4 Aset ABMA/T


Pada tanggal 31 Desember 2020, aset lainnya pada Neraca ABMA/T dalam
pengelolaan DJKN bernilai Rp81.736.349.600 yang berasal dari nilai saldo akhir aset
lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp78.520.698.400 ditambah dengan
penambahan nilai aset lainnya dari nilai wajar ABMA/T yang ditetapkan kompensasinya
sejak tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp7.553.307.000 dikurangi dengan penyelesaian ABMA/T yang terjadi pada Tahun
2020 sebesar Rp4.337.655.800 yang ditandai dengan penerbitan Keputusan Menteri
Keuangan mengenai pelepasan ABMA/T atau dengan cara lain sebagaimana ditentukan
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Adapun rincian nilai saldo awal aset lainnya Tahun 2020 yang merupakan nilai saldo
akhir aset lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp78.520.698.400 berasal dari nilai
pasar atas ABMA/T yang belum dapat dilunasi/diselesaikan sejak awal pengurusan
pelepasan ABMA/T hingga 31 Desember 2020 sebagai berikut sesuai dengan lampiran
LD23.
Guna membentuk saldo akhir Aset Lainnya Tahun 2020 maka saldo awal Aset Lainnya
tersebut selanjutnya ditambah dengan nilai wajar atas ABMA/T yang ditetapkan
besaran kompensasinya hingga akhir Tahun 2020 dan/atau ditetapkan kembali besaran
kompensasinya sehingga menimbulkan kenaikan nilai dari aset terdahulu, dengan total
nilai sebesar Rp7.553.307.000 dengan rincian lampiran LD24.
Selanjutnya dikurangi dengan nilai wajar atas ABMA/T yang dilepaskan karena telah
diterbitkan KMK pelepasannya dan/atau dengan cara lain sebagaimana ditentukan
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2015 tentang Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa, serta koreksi pengurangan nilai karena penurunan
nilai ABMA/T pada Tahun 2020, dengan total nilai sebesar Rp4.337.655.800 dengan
rincian lampiran LD25.
Dengan demikian, total nilai aset pada Tahun 2020 adalah sebesar Rp81.736.349.600
(delapan puluh satu miliar tujuh ratus tiga puluh enam juta tiga ratus empat puluh
sembilan ribu enam ratus rupiah).

Catatan atas Laporan Keuangan 325


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.4.6.5 Aset BMN Idle


BMN idle merupakan bagian dari BMN sehingga seluruh BMN eks BMN idle dapat
diakui sebagai BMN, sedangkan BMN idle yang dilaporkan dan disajikan dalam Laporan
Keuangan Sistem Akuntansi Transaksi Khusus adalah BMN yang telah ditetapkan
menjadi BMN idle dan sudah diserahkan kepada Pengelola Barang (dilengkapi dengan
Berita Acara Serah Terima dari Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola
Barang dalam hal ini Kepala KPKNL) atau disebut dengan BMN eks BMN idle dan
disajikan di dalam pos Aset Lainnya dengan perkiraan Aset Lain-Lain.
BMN idle yang telah diserahkan ke Pengelola Barang sebesar Rp79.330.147.129 (nilai
sebelum penyusutan).
Pada periode Tahun 2020 terdapat mutasi atas BMN idle sebagai berikut:
Mutasi Tambah:
Nilai mutasi tambah BMN idle pada Periode Tahun 2020 sebesar Rp5.264.065.000
dengan rincian sebagai berikut:
1. Penyerahan BMN idle dari KPPBC Tipe Madya Pabean Merak kepada Pengelola
Barang berupa dua bidang Tanah Bangunan Kantor Pemerintah dengan nilai
perolehan masing-masing sebesar Rp199.950.000 dan 426.998.000, dua unit
Bangunan Gedung Kantor Permanen dengan nilai perolehan masing-masing
Rp9.323.000 dan Rp66.148.000, serta dua unit Rumah Negara Golongan II Tipe
E Permanen dengan nilai perolehan masing-masing sebesar Rp31.333.000 dan
Rp31.333.000;
2. Penyerahan BMN idle dari KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus kepada Pengelola
Barang berupa tiga bidang Tanah Bangunan Kantor Pemerintah dengan nilai
perolehan Rp176.627.000masing-masing sebesar Rp1.446.585.000,
Rp2.152.950.000 dan, serta tiga unit Bangunan Gedung Kantor Permanen
dengan nilai perolehan masing-masing sebesar Rp188.187.000, Rp285.172.000,
dan Rp249.459.000.
Mutasi kurang:
Nilai mutasi kurang BMN eks BMN idle pada Periode Tahun 2020 sebesar
Rp5.000.723.040 dengan rincian tertuang pada lampiran LD26.
a. Penetapan status penggunaan satu bidang Tanah Bangunan Kantor
Pemerintah dengan nilai perolehan sebesar Rp4.114.814.000 dan satu bidang
Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II dengan nilai perolehan sebesar
Rp117.900.000 kepada Kementerian Keuangan RI;
b. Penetapan status penggunaan dua unit Bangunan Gedung Kantor Permanen
dengan nilai perolehan masing-masing Rp80.840.340 dan Rp522.725.700
dan dua unit Rumah Negara Golongan II Tipe C Permanen denga nilai perolehan
masing-masing Rp104.826.000 dan Rp59.617.000 kepada Kementerian
Keuangan RI;

326 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Saldo Akhir:
Saldo BMN idle yang telah diserahkan ke Pengelola Barang (setelah penyusutan) adalah
sebesar Rp75.042.226.330.

D.2.1.4.4.6.6 Aset Eks Pertamina


Aset Lain-Lain adalah berupa BMN eks Pertamina sebesar Rp14.044.808.672.039
terdiri dari Aset berupa tanah dan/atau bangunan sebesar Rp47.580.000.000 serta
BMN eks kontrak kerjasama Pertaminan yang digunakan oleh PT Pertamina EP sebesar
Rp13.997.228.672.039.
a. Aset aset berupa tanah dan/atau bangunan
BMN eks Pertamina berupa aset tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta
dan Depok berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2008
tentang Penetapan Status Aset Eks Pertamina Sebagai Barang Milik Negara
menetapkan bahwa terdapat 10 Aset berupa tanah dan bangunan yang tersebar
di wilayah Jakarta, Depok dan Bandung yang dijadikan Barang Milik Negara yang
dalam penguasaan Pengelola Barang. Adapun 10 (sepuluh) aset tersebut terdiri
dari:
2 Bangunan
No Lokasi Aset Tanah (m ) 2 Nilai (Rp)
(m )
1 Jl. Agus Salim 108 dan 108A, Jakpus 1.057 837 35.037.558.000
2 Jl. Surabaya 60 & 60 Pav, Jakpus 1.468 357 36.505.456.000
3 Jl. Brawijaya VIII/30, Jaksel 665 401 14.490.489.000
4 Jl. Tarogong 33, Jakarta Selatan 105.557 - 1.233.433.545.000
5 Jl. Tanjung 34, Jakarta Pusat 1.076 337 15.379.053.000
6 Jl. Dipati Ukur 31, Bandung 751 - 2.991.056.000
7 Jl. Jatibarang IV, Jakarta Timur - - -
8 Sawangan, Depok 8.345 - -
9 Jl. Abdul Muis 68, Jakarta 22.305 - 265.899.043.000
10 Jl. Kapten Tendean, Jaksel 46.280 - 77.191.137.000
Jumlah 1.680.927.337.000
Terhadap aset tetap lainnya yang berlokasi di Jalan Jatibarang Jakarta Timur dan
Sawangan Depok, serta sebagian lahan di Jalan Tendean, belum dapat dilakukan
penilaian wajar oleh DJKN, dikarenakan terkendala hal-hal sebagai berikut:
1) sebagian lahan di Jalan Tendean, Jakarta Selatan tidak dapat dilakukan
survey lapangan oleh Tim Penilai DJKN karena dikuasai oleh Pihak Ketiga;
2) tanah di Sawangan Depok masih dalam proses identifikasi lahan oleh PT
Pertamina (Persero); dan
3) Tim Penilai KPKNL Jakarta II telah melakukan survey lapangan dalam rangka
penilaian tanah di Jalan Jatibarang Jakarta Timur pada tanggal 24 September
2012, namun sampai dengan saat ini Laporan Penilaian belum dapat
diterbitkan karena terdapat kelengkapan dokumen yang belum dilengkapi,
yaitu Sertifikat Tanah dan/atau Surat Keterangan Tanah, sebagaimana Berita
Acara Tambahan Kebutuhan Data No: BASL-183/WKN.07/KNL.02/2012.

Catatan atas Laporan Keuangan 327


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Terhadap aset di Jalan Brawijaya VIII No.30, Jakarta Selatan telah ditetapkan
status penggunaan-nya sebagai BMN pada Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 201/KM.6/2014 tanggal 14
Juli 2014 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu, aset tersebut telah
dihapuskan dari Daftar Barang.
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2008 tentang Penetapan
Status Aset Eks Pertamina Sebagai Barang Milik Negara, aset di Jalan Tanjung
34, Jakarta Pusat telah diperuntukkan menjadi BMN pada Kementerian Keuangan.
Untuk itu, telah diterbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 95 Kelurahan Gondangdia
Kecamatan Menteng tanggal 10 September 2012 atas nama Pemerintah Republik
Indonesia c.q. Kementerian Keuangan. Selanjutnya, aset di Jalan Tanjung 34,
Jakarta Pusat telah ditetapkan status penggunaan-nya sebagai BMN pada
Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
363/KM.6/2015 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada
Kementerian Keuangan c.q. Sekretariat Jenderal.
Aset di Jalan Dipati Ukur 31, Bandung telah ditetapkan status penggunaan-nya
sebagai BMN pada Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 364/KM.6/2015 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik
Negara Pada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 134/KM.6/2016 tentang
Penghapusan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Aset Eks Pertamina
tertanggal 16 Mei 2016 untuk Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Dipati
Ukur Nomor 31, Bandung dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
135/KM.6/2016 tentang Penghapusan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari
Aset Eks Pertamina tertanggal 16 Mei 2016 untuk Tanah dan Bangunan yang
terletak Jalan Tanjung Nomor 34, Menteng, Gondangdia, Jakarta Pusat
dihapuskan untuk Daftar Barang Pengelola untuk selanjutnya dicatatkan dalam
Daftar Barang Menteri Keuangan c.q. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan
selaku Pengguna Barang.
Dengan terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
114/KN/2016 tanggal 22 Februari 2016 tentang Penyerahkelolaan Barang Milik
Negara Yang Berasal Dari Aset Eks Pertamina Kepada Lembaga Manajemen Aset
Negara yang mengamanatkan untuk mengalihkan aset berupa tanah yang berlokasi
di Jalan Tarogong Nomor 33, Jakarta Selatan senilai Rp1.233.433.545.000
kepada Lembaga Manajemen Aset Negara. Dengan adanya kebijakan Direktur APK
sesuai surat Nomor S-11561/PB.6/2017 tanggal 27 Des 2017 tentang Kebijakan
dan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Pengelolaan Aset BUN
oleh LMAN, maka pencatatan aset BUN kelolaan LMAN berikut segala hak dan
kewajiban yang melekat tidak lagi dicatat dan disajikan pada Laporan Keuangan
BUN BA 999.99 Transaksi Khusus. Oleh karena itu, dilakukan transfer keluar atas

328 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pencatatan Aset di Jl. Tarogong 33 Jakarta Selatan sebesar


Rp1.233.433.545.000.
Selanjutnya, Dengan terbitnya Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Nomor 164/KN/2018 tanggal 20 April 2018 tentang Penyerahkelolaan Barang
Milik Negara Yang Berasal Dari Aset Eks Pertamina Kepada Lembaga Manajemen
Aset Negara yang mengamanatkan untuk mengalihkan aset berupa tanah dan/atau
bangunan yang berlokasi di Jalan Agus Salim Nomor 108 dan 108A, Jakarta Pusat
senilai Rp35.037.558.000, di Jalan Suarabaya 60 dan 60 Pav, Jakarta Pusat
senilai Rp36.505.456.000, dan di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan senilai
Rp77.191.137.000 kepada Lembaga Manajemen Aset Negara.
Selain itu, terdapat Penetapan Status Penggunaan (PSP) atas sebagian aset yang
berlokasi di Jalan Abdul Muis 68, Jakarta sebagai berikut:
1) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 115/KM.6/2018 dan Berita
Acara Serah Terima Nomor BA-02/MK.6/2018 tanggal 7 Agustus 2018 telah
di-PSP-kan atas tanah senilai Rp158.262.975.000 dan bangunan senilai
Rp581.068.000 kepada Badan Narkotika Nasional.
2) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 116/KM.6/2018 dan Berita
Acara Serah Terima Nomor BA-03/MK.6/2018 tanggal 7 Agustus 2018 telah
di-PSP-kan atas tanah senilai Rp59.475.000.000 kepada Kementerian Luar
Negeri.
Oleh karena itu, berdasarkan ketetapan peraturan-peraturan tersebut diatas, maka
aset tetap berupa tanah dan bangunan yang masih tercatat menjadi, sebagai
berikut:
Tanah Bangunan
No Lokasi Aset Nilai (Rp)
(m2) (m2)
1 Jl. Jatibarang IV, Jakarta Timur - - -
2 Sawangan, Depok 8.345 - -
3 Jl. Abdul Muis 68, Jakarta 4.000 - 47.580.000.000

Jumlah 47.580.000.000

b. Aset Eks Kontrak Kerjasama Pertamina


Direktorat Jenderal Kekayaan Negara telah melakukan Inventarisasi dan Penilaian
terhadap 42.989 unit aset eks Kontrak Kerjasama Pertamina yang dipergunakan
oleh PT Pertamina EP dengan nilai perolehan per 17 September 2003 sebesar
Rp16.242.092.564.001 pada tahun 2012 dan membagi rincian aset tersebut
diatas ke dalam 12 wilayah sesuai Kantor Wilayah DJKN lokasi aset berada.Atas
BMN sejumlah 42.989 unit tersebut telah dilakukan inventarisasi dan penilaian
dari tahun 2012 s.d. 2020 adalah 34.932 unit. Adapun untuk sisanya, 8057 unit
dengan nilai perolehan sebesar Rp2.895.329.970.990, akan dilakukan
inventarisasi dan penilaian secara bertahap, dengan memprioritaskan objek yang
teknis pelaksanaan IP-nya lebih mudah serta mempertimbangkan anggaran yang

Catatan atas Laporan Keuangan 329


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

tersedia dan memperhatikan pembatasan sosial terkait pandemi Covid-19.


Berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian dari tahun 2012 s.d 2020 terdapat
45 unit Aset Tidak Ditemukan dengan nilai Rp3.245.324.000 dan 4.285 Unit Aset
Kondisi Rusak Total dan atau FUPP dengan nilai Rp422.597.125.014 yang belum
dilakukan pengelolaan lebih lanjut. Terkait dengan hal tersebut, Direktorat PKNSI
melalui surat Direktur PKNSI Nomor 1143/KN.5/2021 tanggal 20 Mei 2021 telah
menyampaikan permintaan kepada Pertamina EP untuk segera menindaklanjuti
dengan mengajukan usul penghapusan dan penjualan atas aset tersebut kepada
Menteri Keuangan
BMN eks Pertamina berupa aset eks Kontrak kerjasama yang ada pada PT
Pertamina EP per 31 Desember 2020 terdiri dari:
No Wilayah Kerja Nilai (Rp)
1 Kanwil I Banda Aceh 474.123.116.000
2 Kanwil II Medan 444.833.293.919
3 Kanwil III Pekanbaru 777.503.253.371
4 Kanwil IV Palembang 4.815.965.056.064
5 Kanwil VI Serang 16.903.044.000
6 Kanwil VII Jakarta 2.369.256.486
7 Kanwil VIII Bandung 4.073.925.173.615
8 Kanwil IX Semarang 398.015.324.166
9 Kanwil X Surabaya 44.987.096.409
10 Kanwil XII Banjarmasin 877.708.402.300
11 Kanwil XIII Samarinda 1.478.753.638.330
12 Kanwil XVII Papua 592.142.017.378
TOTAL 13.997.228.672.038

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor: 08/KN.3/2020 dan BAST-


08/LMAN/2020 tanggal 15 April 2020 telah diserahkelolakan kepada LMAN atas
BMN dari Aset eks Pertamina di Ciperna, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dengan
adanya kebijakan Direktur APK sesuai surat Nomor S-11561/PB.6/2017 tanggal
27 Des 2017 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Transaksi Pengelolaan Aset BUN oleh LMAN, maka pencatatan aset BUN kelolaan
LMAN berikut segala hak dan kewajiban yang melekat tidak lagi dicatat dan
disajikan pada Laporan Keuangan BUN BA 999.99 Transaksi Khusus.

330 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.4.6.7 Aset Lain-lain dalam Pengelolaan TK DJKN


Nilai aset lain-lain per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp114.415.874.701.
Rincian nilai aset lain-lain per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Jenis Aset Nilai Aset (Rp)
Aset
1 Barang Gratifikasi 1.190 114.187.474.701
Aset yang berasal dari perjanjian kerjasama antara Pemerintah dan Badan
2
Internasional/Negara asing:
Aset eks GIZ 1 228.400.000
3 Aset Rampasan PT TLI Masih dalam proses penilaian
Terhadap aset berupa dokumen HAKI
4 Aset eks proyek N250 Gatotkaca
hanya diungkapkan di CaLK
Total 1.191 114.415.874.701

1. Barang Gratifikasi KPK dalam pengelolaan DJKN


Nilai barang gratifikasi dalam pengelolaan DJKN per 01 Januari 2020 adalah
Rp114.202.983.683. Nilai tersebut merupakan barang gratifikasi perolehan tahun
2015 hingga 2019 yang masih belum selesai proses pengelolaannya. Barang
gratifikasi diakui sebagai aset lainnya dalam pengelolaan DJKN setelah diserahkan
kepada DJKN. Aset lain-lain dicatat berdasarkan nilai perolehan. Apabila nilai
perolehan dicatat dalam mata uang asing maka nilai pencatatan dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal penyerahan.
Tahun 2020 KPK melakukan penyerahan barang gratifikasi sebanyak 8 kali.
Penerimaan barang gratifikasi dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
(BAST) antara DJKN dan KPK, dengan rincian sebagaimana tabel berikut:
Jumlah Nilai Barang
Nomor dan Tanggal BAST
Barang (Rp)
BAST-01/GTF.02.00/13/01/2020 tanggal 17 Januari 2020 278 225.404.181
BAST-02/GTF.02.00/13/01/2020 tanggal 22 Januari 2020 1 800.000
BAST-03/GTF.02.00/13/03/2020 tanggal 02 Maret 2020 117 87.558.335
BAST-04/GTF.02.00/13/03/2020 tanggal 06 Maret 2020 2 200.000
BAST-05/GTF.02.00/13/07/2020 tanggal 03 Juli 2020 2 31.000.000
BAST-06/GTF.02.00/13/07/2020 tanggal 23 Juli 2020 1 950.000
BAST-07/GTF.02.00/13/08/2020 tanggal 14 Agustus 2020 301 212.710.736
BAST-08/GTF.02.00/13/11/2020 tanggal 16 November 2020 1 200.000
Jumlah 703 558.823.252

Selama tahun 2020 dilaksanakan 17 kali lelang barang gratifikasi dengan barang
yang laku terjual sebanyak 546 unit/buah/set/lembar dengan nilai perolehan
keseluruhan barang gratifikasi yang laku terjual sebesar Rp443.744.498.
Nilai PNBP lelang gratifikasi tahun 2020 sebesar Rp251.591.392 dengan rincian
sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 331


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nomor Risalah Nomor Risalah


No. PNBP (Rp) No. PNBP (Rp)
Lelang Lelang
1 RL 74/27/2020 30.630.763 10 RL 406/27/2020 9.127.257
2 RL 99/27/2020 20.115.036 11 RL 418/27/2020 5.211.066
3 RL 156/44/2020 4.859.923 12 RL 355/60/2020 599.999
4 RL 162/44/2020 8.747.537 13 RL 175/69/2020 588.000
5 RL 163/44/2020 43.266.473 14 RL 881/20/2020 214.000
6 RL 224/27/2020 51.000.256 15 RL 610/23/2020 5.189.573
7 RL 256/27/2020 34.238.739 16 RL 612/23/2020 4.435.343
8 RL 295/27/2020 7.456.677 17 RL 838/11/2020 700.000
9 RL 335/27/2020 25.210.750
Subtotal I 225.526.154 Subtotal II 26.065.238
Subtotal I dan II 251.591.392

Namun demikian, pada tahun 2020 terdapat pendapatan diluar pelaksanaan lelang
sebesar Rp1.525.000 yang berasal dari surplus pembayaran pokok lelang tahun
2019.
PNBP dari penjualan lelang barang gratifikasi pada tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 14% dibandingkan PNBP dari penjualan lelang barang
gratifikasi pada tahun 2019. Hal ini disebabkan kondisi pandemi Covid-19 yang
menyebabkan aktivitas pengelolaan barang gratifikasi sempat terhenti karena
kondisi Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal ini menyebabkan proses penilaian dan lelang barang gratifikasi tidak dapat
dilaksanakan secara optimal.
Pada tahun 2020 dilakukan pemusnahan terhadap barang gratifikasi yang telah
kadaluwarsa dan barang yang kondisi fisiknya sudah rusak parah melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 16/KM.6/KN.5/2020 tanggal 08 September
2020. Pemusnahan tersebut dilakukan terhadap barang gratifikasi sebanyak 114
unit/buah/set/lembar dengan nilai sebesar Rp70.020.736 melalui Berita Acara
Pemusnahan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Barang Gratifikasi Nomor BA-
17/KN.5/2020 tanggal 25 September 2020.
Pada tahun 2020 dilakukan Penetapan Status Penggunaan (PSP) barang
gratifikasi kepada Kementerian Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 12/KM.6/KN.5/2020 tanggal 18 Juni 2020, Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 5/KM.6/KN.5/2020 tanggal 5 Agustus 2020, Keputusan Menteri Keuangan
Nomor KEP-3/KM.6/KN.5/2020 tanggal 29 Juli 2020 dan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 17/KM.6/KN.5/2020 tanggal 15 September 2020. Guna
menindaklanjuti Keputusan PSP tersebut, dilakukan serah terima barang dengan
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan melalui Berita Acara Serah Terima
Nomor BAST-5/KN.5/2020 tanggal 29 Juli 2020, BAST-10/KN.5/2020 tanggal 24
Agustus 2020, BAST-11/KN.5/2020 tanggal 24 Agustus 2020 dan BAST-
22/KN.5/2020 tanggal 09 Oktober 2020. Adapun data barang gratifikasi yang

332 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dilakukan PSP adalah sebagai berikut:


Jumlah
No. Keputusan Menteri Keuangan Nilai (Rp)
Barang

1 KMK 12/KM.6/KN.5/2020 1 2.500.000

2 KMK 5/KM.6/KN.5/2020 7 28.849.000

3 KMK KEP-3/KM.6/KN.5/2020 2 16.068.000

4 KMK 17/KM.6/KN.5/2020 3 11.150.000

Jumlah 13 58.567.000

Tahun 2020 dilakukan hibah BMN yang berasal dari barang gratifikasi kepada
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KM.6/KN.5/2020 tanggal 01 September
2020 berupa 1 buah tas tangan merk Braun Buffel dengan nilai sebesar
Rp2.000.000. Sebagai tindak lanjut keputusan hibah tersebut, telah
ditandatangani Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Barang
Nomor BAST-3/MK.6/KN.5/2020 tanggal 07 Oktober 2020.
Dengan demikian, saldo akhir barang gratifikasi yang dicatat sebagai aset lain-lain
adalah sebesar Rp114.187.474.701. Nilai tersebut merupakan barang gratifikasi
dalam pengelolaan DJKN sampai dengan 31 Desember 2020 dengan jumlah
barang sebanyak 1.190 unit/buah/set/lembar.
Pengelolaan barang gratifikasi selama tahun 2020 terpengaruhi kondisi pandemi
Covid-19 yang menyebabkan proses penilaian dan pelaksanaan lelang menjadi
tidak optimal mengingat himbauan untuk melaksanakan Work From Home (WFH)
dan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini membawa dampak
terhadap jumlah barang gratifikasi yang masih harus dikelola menjadi cukup
banyak di akhir tahun 2020.
2. Aset yang berasal dari Perjanjian kerjasama antara Pemerintah dan Badan
Internasional/Negara Asing
Aset yang berasal dari perjanjian antara pemerintah dan badan
internasional/negara asing per 01 Januari 2020 adalah sebanyak 1 unit kendaraan
mobil dengan nilai sebesar Rp228.400.000. Selama tahun 2020 tidak terdapat
penyerahan aset ke DJKN. Dengan demikian saldo aset yang berasal dari perjanjian
kerjasama antara pemerintah dan badan internasional/negara asing per 31
Desember 2020 adalah 1 unit aset dengan nilai sebesar Rp228.400.000.
3. Aset yang Berasal dari Pembubaran Badan yang Dibentuk Kementerian
Negara/Lembaga
Nilai aset dari pembubaran badan yang dibentuk K/L per 01 Januari 2020 adalah
Rp0. Selama tahun 2020 tidak ada penyerahan aset kepada DJKN. Dengan
demikian saldo aset yang berasal dari pembubaran badan yang dibentuk
kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.

Catatan atas Laporan Keuangan 333


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4. Aset Yang Berasal Dari Pembubaran Badan-Badan Ad Hoc


Saldo awal aset per 01 Januari 2020 senilai Rp0. Selama tahun 2020, tidak ada
penyerahan aset kepada DJKN, sehingga saldo per 31 Desember 2020 sebesar
Rp0.
5. Aset yang berasal dari Pembubaran Yayasan sebagai tindak lanjut temuan
BPK
Saldo awal aset per 01 Januari 2020 senilai Rp0. Selama tahun 2020, tidak ada
aset dari pembubaran yayasan sebagai tindak lanjut temuan BPK yang diserahkan
ke DJKN, sehingga saldo per 31 Desember 2020 sebesar Rp0.
6. Aset Saham PT Aldevco
Saldo awal aset saham PT Aldevco per 01 Januari 2020 senilai Rp625.000.000.
Sesuai dengan Nota Dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Nomor ND-765/PB.6/2019 tanggal 30 September 2019
hal Kebijakan Pencatatan Penyerahan Surat Saham PT Aldevco dalam Laporan
Keuangan, surat saham tersebut dapat diklasifikasikan sebagai investasi jangka
panjang nonpermanen dan pencatatannya dapat menggunakan nilai nominal, nilai
tercatat atau nilai wajar lainnya.
Menindaklanjuti arahan dari Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
tersebut di atas selanjutnya Direktorat PKNSI melakukan serah terima dokumen
kepemilikan dan pencatatan terhadap aset saham PT Aldevco kepada Direktorat
Kekayaan Negara Dipisahkan melalui Berita Acara Serah Terima Nomor BA-
1/KN.53/2020 tanggal 23 Januari 2020. Dengan diserahterimakannya
pengelolaan dan pencatatan tersebut, selanjutnya pencatatan aset saham PT
Aldevco tidak lagi berada dalam pencatatan UAKPA Aset Lain-Lain Dalam
Pengelolaan DJKN. Dengan demikian, saldo aset saham PT Aldevco per tanggal
31 Desember 2020 adalah sebesar Rp0.
7. Aset eks Proyek N250 Gatotkaca
Program N250 merupakan proyek penelitian dan pengembangan Kementerian
Riset dan Teknologi yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh PT Dirgantara
Indonesia (PT DI) yang dihentikan Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 3
Tahun 1998.
Setelah dihentikan, program N250 menyisakan aset-aset yang tidak dapat diakui
secara korporasi oleh PT DI antara lain berupa beberapa prototype pesawat,
mockup, dan beberapa parts pesawat yang belum sempat dibuat, untuk
selanjutnya aset-aset tersebut diserahkan kepada Pemerintah untuk ditetapkan
statusnya sebagai Barang Milik Negara (BMN).
Pada tahun 2010, BPK RI melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT DI
dan terdapat temuan serta rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh
Kementerian Keuangan terkait permasalahan status dana dan aset tetap yang
telah diserahkan kepada PT DI dalam rangka pelaksanaan program N250.
Mengingat aset-aset tersebut akan ditetapkan status penggunaannya pada

334 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kementerian/Lembaga sebagaimana disebut pada angka 4, maka dilakukan


penilaian oleh KPKNL Bandung pada bulan Februari 2020, dengan hasil sebagai
berikut:
Nomor dan Tanggal Laporan Nilai Wajar (Rp)
No. Objek Penilaian
Penilaian Aset
1 Prototype Aircraft PA- Lap-0134/1/2/WKN.08/KNL.01/01. 2.249.623.000
01 (Gatotkaca) 00/2020 tanggal 30 Maret 2020
2 Prototype Aircraft PA- Lap-0135/1/2/WKN.08/KNL.01/01. 3.440.600.000
02 (Krincing Wesi) 00/2020 tanggal 30 Maret 2020
3 Prototype Aircraft PA- Lap-0136/1/2/WKN.08/KNL.01/01. 267.263.000
03 (Koconegoro) 00/2020 tanggal 30 Maret 2020
4 Mock Up Lap-0137/1/2/WKN.08/KNL.01/01. 1.020.000.000
(Maket Pesawat) N-250 00/2020 tanggal 30 Maret 2020

Selain berupa prototype pesawat, aset eks proyek N250 juga berupa aset dalam
bentuk dokumen/HAKI. Apabila aset berupa prototype pesawat dicatat
menggunakan nilai hasil penilaian, untuk aset berupa dokumen/haki nilai BMN
dicatat mengacu kepada Surat Direksi dalam hal ini Direktur Umum dan Sumber
Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia (Persero) nomor
PTD/191/DU0000/07/2019 tanggal 10 Juli 2019 sebesar Rp675.950.000.000.
Untuk itu, aset-aset eks proyek N250 Gatotkaca yang berupa prototype, mockup
pesawat dan aset dokuman/HAKI diakui dan dicatat sebagai aset lain-lain.
Terhadap aset eks proyek N250 berupa prototype pesawat PA-01 dilakukan
pengelolaan dengan PSP kepada Kementerian Pertahanan melalui Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 166/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020. Untuk
menindaklanjuti KMK tersebut, dilaksanakan serah terima aset antara Pengelola
Barang dengan Kementerian Pertahanan melalui Berita Acara Serah Terima Nomor
BAST-16/KN.5/2020 tanggal 16 September 2020.
Terhadap aset eks proyek N250 berupa prototype pesawat PA-02, prototype
pesawat PA-03, Mock up pesawat N250 dan dokumen HAKI dilakukan
pengelolaan dengan PSP kepada LAPAN melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 163/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020, Nomor 164/KM.6/2020
tanggal 07 Agustus 2020, dan Nomor 165/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020.
Untuk menindaklanjuti KMK tersebut, dilaksanakan serah terima aset antara
Pengelola Barang dengan LAPAN melalui Berita Acara Serah Terima Nomor BA-
183/KN/2020 tanggal 23 November 2020.
Namun demikian, dalam perkembangannya LAPAN mengeluarkan pencatatan
terhadap dokumen HAKI sebesar Rp675.950.000.000 di dalam Laporan Keuangan
Tahun 2020 di dalam Laporan Keuangannya. Menindaklanjuti hal tersebut, masih
dilakukan koordinasi antara DJKN dan LAPAN terkait dengan rencana
penyelesaian dan pengelolaan aset berupa dokumen HAKI tersebut. Untuk itu
terhadap aset eks N250 berupa dokumen HAKI hanya diungkapkan di dalam

Catatan atas Laporan Keuangan 335


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan.


8. Aset Rampasan PT Tuban LPG Indonesia (PT TLI)
Dalam surat perintah penunjukan Jaksa Penuntut Umum untuk Penyelesaian
Perkara Tindak Pidana Nomor PRIN-257/M.1.10/Ft.1/01/2020 tanggal 30 Januari
2020 yang diterbitkan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Sdr. Honggo
Wendratno diduga telah melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur
dalam Primair Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan
UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Subsidiair Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Berdasarkan pelaksanaan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 6/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst. tanggal
22 Juni 2020 atas nama HONGGO WENDRATNO, pengadilan telah menetapkan
bahwa barang bukti berupa tanah dan bangunan di atasnya berupa pabrik/kilang
LPG PT TLI yang berada di kawasan pabrik PT TPPI yang terletak di Jl. Tanjung
Dusun Tanjung Awar-Awar, Desa Remen Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten
Tuban, Jawa Timur sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 11 dan 12
dengan alamat Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
atas nama PT. Tuban LPG Indonesia, dirampas untuk Negara cq. Menteri Keuangan
RI.
Guna menjalankan putusan dimaksud, Kejaksaan RI diwakili Kepala Kejaksaan
Negeri Jakarta Pusat telah menyerahkan barang bukti dimaksud kepada Menteri
Keuangan diwakili Direktur Jenderal Kekayaan Negara, sesuai Berita Acara Serah
Terima (BAST) tanggal 07 Juli 2020, bertempat di Gedung Sasana Pradana
Kejaksaan Agung RI Jakarta. Dengan penyerahan sesuai BAST tanggal 07 Juli
2020 dimaksud, Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari rampasan dimaksud
dikelola oleh Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang.
BAST aset tidak mencantumkan nilai perolehan aset beserta akumulasi
penyusutan maupun nilai wajar aset. Selayaknya aset tetap, memperhatikan PSAP
07 Paragraf 20, apabila penilaian aset dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan, maka nilai aset agar didasarkan pada nilai wajar pada saat
perolehan. Sehubungan dengan hal tersebut, guna mengetahui nilai wajar aset,
Direktorat PKNSI telah mengajukan permintaan penilaian aset kepada KPKNL
Surabaya melalui Nota Dinas Direktur PKNSI Nomor ND-1341/KN.5/2020 hal
Permintaan Penilaian Barang Rampasan Perkara TIPIKOR a.n HONGGO
WENDRATNO.

336 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Hasil dari operasional pabrik PT TLI selama tahun 2020 adalah sebesar
Rp17.881.046.517. Namun demikian hingga tanggal 31 Desember 2020 PNBP
yang telah dibayarkan adalah sebesar Rp6.454.878.583 sehingga terhadap
sisanya sebesar Rp11.426.167.934 dicatat sebagai Piutang PNBP.
D.2.1.4.4.6.8 Aset Lain-Lain BA 999.03
Aset Lain-lain BA 999.03 per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp29.414.277.182.843 dan Rp29.273.033.202.796 berdasarkan instansi/unit
terkait dapat dirinci sebagai berikut (dalam Rp):
No. Rincian Jumlah

1 UAIP
- Aset eks Dana bergulir pada Kementerian Kelautan
13.234.602.981
dan Perikanan
2 BLU LMAN
- Aset eks kelolaan PT PPA 199.263.196.205
- Aset eks Pertamina 28.621.155.620.685
- Aset lain-lain BUN 580.623.762.972
TOTAL 29.414.277.182.843
Nilai Aset Lain-lain tersebut terdiri dari:
1) Aset eks Dana bergulir pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar
Rp13.234.602.981.
Dana bergulir pada Kementerian Kelautan merupakan bagian dari Program
Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Skala Kecil (PUPTSK) yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan
dan Perikanan sejak tahun 2004. Program PUPTSK terdiri dari beberapa kegiatan,
yaitu:
a) Optimasi Penangkapan Ikan (OPTIKAPI);
b) Optimasi Pelelangan Ikan (OPTILANPI);
c) Optimasi Pengolahan dan Distribusi Ikan (OPTIHANDIS);
d) Optimasi Kelompok Usaha Bersama (OPTIKUB).
Sasaran dari program PUPTSK adalah nelayan dan pengolah ikan skala kecil.
Mengingat pendidikan/keterampilan dan kondisi sosial ekonomi mereka pada
umumnya relatif rendah, maka diperlukan peran optimal Pemerintah dalam
memberdayakan mereka.
Dana bergulir yang dilaporkan pada dasarnya adalah bantuan barang dalam
program PUPTSK, dimana Kelompok Usaha Barang (KUB) penerima barang
mempunyai kewajiban untuk menggulirkan barangnya kembali kepada KUB lain,
dengan cara hasil dari operasional sebuah KUB disetorkan kepada instansi daerah
(UPT/Kantor Dinas) selaku pihak pembina yang akan meneruskannya kembali
kepada KUB lain yang membutuhkan, sehingga terjadi efek perguliran.

Catatan atas Laporan Keuangan 337


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

PUPTSK terutama OPTIKAPI dan OPTIHANDIS tidak diberikan kepada


perorangan, melainkan pada satu komunitas yang tergabung dalam kelompok dan
satu-satunya kelompok yang menerima program PUOTSK adalah Kelompok Usaha
Bersama (KUB). KUB dimaksud dapat berupa KUB multi usaha atau KUB yang
bergerak pada bidang usaha tertentu dengan diberikan sub program PUPTSK yang
sesuai. Program OPTIKUB terutama diarahkan kepada KUB-KUB yang masih
memerlukan pembinaan, baik dalam manajemen maupun pengembangan usaha.
Sedangkan OPTILANPI diberikan terhadap institusi lelang, yang dalam
pelaksanaannya dapat melibatkan KUB.
Bantuan barang yang diberikan kepada KUB punya andil dalam mencapai tujuan
masyarakat yang mandiri, melihat kondisi nelayan kita yang masih membutuhkan
perhatian Pemerintah, bantuan barang dapat secara langsung menunjang kegiatan
operasional para nelayan.
Bantuan berupa barang diberikan secara bergiliran dari KUB yang berhasil kepada
KUB berikutnya. Program bantuan dalam PUPTSK diberikan kepada KUB sesuai
dengan urutan prioritas sebagai berikut.
a) KUB yang belum pernah atau tidak menerima bantuan program PUPTSK pada
tahun sebelumnya, untuk lebih memperluas bantuan program secara lebih
merata;
b) Program penyaluran dana bergulir sudah berhenti;
c) Banyak aset dana bergulir tersebut yang telah rusak tau hilang;
d) KUB yang telah memenuhi manajemen operasional dan keuangan yang relatif
baik. Hal ini untuk lebih menjamin kelancaran perguliran bantuan yang
diberikan dan juga untuk meningkatkan peluang keberhasilan program.
Pada tahun 2010, dana bergulir pada Kementerian Kelautan dan Perikanan masih
dicatat dan dilaporkan pada Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Pada tahun 2011, dana bergulir pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan dicatat dan dilaporkan pada Laporan Keuangan BA 999.03 sebagai
tindak lanjut ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah.
Berdasarkan penelitian, diskusi dan pilot project inventarisasi dan verifikasi yang
telah dilakukan, aset dana bergulir pada Kementerian Kelautan dan Perikanan
direklasifikasi dari akun dana bergulir menjadi akun aset lain-lain, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a) Program penyaluran dana bergulir sudah berhenti;
b) Banyak aset dana bergulir tersebut yang telah rusak atau hilang; dan
c) Aset tersebut sudah tidak digulirkan lagi.

338 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2) BLU LMAN
Aset lain-lain LMAN terdiri dari :
No. Rincian Jumlah
BLU LMAN
1 Aset eks kelolaan PT PPA (999.03) 199.263.196.205
2 Aset eks Pertamina (999.03) 28.621.155.620.685
3 Aset lain-lain BUN (999.03) 580.623.762.972
TOTAL 29.401.042.579.862

a) Aset Eks Kelolaan PT PPA (999.03)


Nilai aset Lain-lain eks Kelolaan PT PPA yang berada pada pengelolaan LMAN
per 31 Desember 2020 sebesar Rp199.263.196.205 dan per 31 Desember
2019 sebesar Rp191.885.476.870, rincian aset eks PPA adalah sebagai
berikut:
TAHUN SERAH
URAIAN JUMLAH
KELOLA
2017 106 unit apartemen di Puri Casablanca 117.534.757.489
2018 12 unit aset di Taman Anggrek, Slipi, dan 15.866.375.563
Kelapa Gading
2019 87 aset (ruko, apartemen, dan tanah) 65.862.063.153
TOTAL 199.263.196.205
b) Aset Eks Pertamina (999.03)
Aset eks Pertamina pada kelompok Aset Lain-lain BUN digunakan untuk
mencatat aset BUN eks Pertamina yang diserahkelolakan kepada entitas.
Sebelum penyerahkelolaan, aset tersebut disajikan pada laporan keuangan
transaksi khusus. Aset eks Pertamina disajikan sebesar nilai wajar pada
laporan keuangan transaksi khusus (audited) pada tahun sebelum
penyerahkelolaan atau menggunakan nilai wajar apabila termuat pada
keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara terkait penyerahkelolaan atau
pada BAST penyerahkelolaan Posisi Aset eks Pertamina pada pengelolaan
Entitas per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp28.621.155.620.685.
Mutasi tambah Aset eks Pertamina pada tahun 2020 merupakan pekerjaan
upgrade (fisik dan non fisik) serta perolehan peralatan di Kilang LNG Arun,
serta pengembangan aset kelolaan di Jalan Dipati Ukur, Bandung. Rincian nilai
Aset eks Pertamina sebelum akumulasi penyusutan pada pengelolaan Entitas
per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 339


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

ASET SALDO 31/12/2019 MUTASI SALDO 31/12/2020


Aset Kilang:
Kilang Gas Arun 16.302.865.123.473 1.668.245.521 10.822.776.720.811
Kilang LNG Badak 10.821.108.475.290 16.302.865.123.473
Kawasan Ciperna, Cirebon, Jawa Barat - 106.475.940.330 106.475.940.330
Sub Total Aset Kilang 27.123.973.598.763 108.144.185.851 27.232.117.784.614
Aset Properti:
Tanah di Jalan Terogong, Jakarta Selatan 1.233.433.545.000 - 1.233.433.545.000
Tanah dan bangunan di Jalan Dipati Ukur,
5.569.314.800 1.300.825.271 6.870.140.071
Bandung
Tanah dan bangunan di Jalan Agus Salim,
35.037.558.000 - 35.037.558.000
Jakarta Pusat
Tanah dan bangunan di Jalan Surabaya,
36.505.456.000 - 36.505.456.000
Jakarta Pusat
Tanah di Jalan Kapten Tendean, Jakarta
77.191.137.000 - 77.191.137.000
Selatan
Sub Total Aset Properti 1.387.737.010.800 1.300.825.271 1.389.037.836.071
TOTAL 28.511.710.609.563 109.445.011.122 28.621.155.620.685

Pada tanggal 20 Agustus 2019, LMAN memperoleh tambahan aset kelolaan


yang berasal dari Aset eks Pertamina berupa tanah, bangunan, serta peralatan
dan mesin yang terletak di Ciperna, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Penyerahkelolaan tersebut ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal
Kekayaan Negara nomor 276/KN/2019. Penyerahan aset Ciperna ditetapkan
dalam berita acara serah terima nomor BA-08/LMAN/2020 tanggal 18 April
2020.
Pada tanggal 05 Maret 2021, LMAN dengan unit pada DJKN yang sebelumnya
melakukan pengelolaan dan penatausahaan atas Aset eks Pertamina di
Ciperna (Direktorat KND dan Direktorat PKNSI) menerbitkan berita acara
pemutakhiran data nomor BA-1/LMAN.1/2021; BA-6/KN.3.3/2021; BA-
1/KN.5.1/2021 yang pada substansinya menyepakati adanya informasi
tambahan terkait aset yang diserahkelolakan yaitu hasil revaluasi atas tanah
pada akhir tahun 2019 dan nilai akumulasi penyusutan serta perlakuan
akuntansi yang perlu dilakukan tiap-tiap entitas guna memastikan resiprositas
dalam pencatatan transaksi transfer penyerahkelolaan tersebut.
c) Aset Lain-lain BUN (999.03)
Pos Aset Lain-lain BUN menyajikan:
1) Aset hasil pendanaan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional (PSN)
sesuai Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2020 (sebelumnya diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2016), dan
2) Aset kelolaan yang berasal dari eks Hak Tanggungan Bank Indonesia/HTBI
(eks Bank Beku Operasi/Bank Beku Kegiatan Usaha).

340 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Posisi Aset Lain-lain BUN pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp580.623.762.972 yang seluruhnya merupakan Aset eks HTBI.
Penjelasan rincian pos asset-lain-lain BUN (999.03)
1) Aset Tanah Infrastruktur Proyek Strategis Nasional
Aset tanah infrastruktur PSN yang diperoleh melalui pembayaran
langsung dari Entitas kepada pihak yang berhak diakui sebagai aset sesuai
ketentuan pasal 69 ayat (1) PMK Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional dan
Pengelolaan Aset Hasil Pengadaan Tanah oleh Lembaga Manajemen Aset
Negara.
Aset tanah infrastruktur PSN yang diperoleh melalui skema penggunaan
dana badan usaha terlebih dahulu dan telah lolos verifikasi Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diakui sebagai aset
berdasarkan pada PMK Nomor 5/PMK.06/2019 tentang Perubahan atas
PMK Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan
Tanah bagi Proyek Strategis Nasional dan Pengelolaan Aset Hasil
Pengadaan Tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.
Dengan telah terbitnya PMK Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata
Cara Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Proyek Strategis Nasional oleh
Lembaga Manajemen Aset Negara, pencatatan aset hasil pengadaan
tanah oleh Entitas dilakukan sebesar ganti kerugian kepada pihak yang
berhak dalam skema pembayaran langsung dan sebesar penggantian dana
kepada badan usaha untuk skema penggunaan dana badan usaha terlebih
dahulu.
Entitas melakukan penghentian pengakuan atas aset hasil pengadaan
tanah setelah adanya pengesahan belanja modal oleh
kementerian/lembaga terkait. Pada PMK Nomor 139/PMK.06/2020
tersebut juga diatur bahwa pengakuan atas kewajiban yang timbul dari
selisih atas dana yang telah dibayarkan oleh badan usaha dengan
penggantian dana oleh Entitas diakui kewajiban dalam laporan keuangan
Pemerintah Pusat melalui kementerian/lembaga terkait.
Khusus untuk tahun 2020, sesuai dengan ketentuan peralihan pada Pasal
111 ayat (2), penyajian kewajiban yang timbul dari skema penggunaan
dana badan usaha masih mengacu pada ketentuan PMK Nomor
5/PMK.06/2019, di mana Entitas masih melakukan penyajian kewajiban
atas hasil verifikasi BPKP yang masih outstanding di tanggal 31 Desember
2020.
Saldo Aset Lain-lain BUN tanah infrastruktur PSN per 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp0 dengan rincian mutasi pada periode yang berakhir di
tanggal tersebut sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 341


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian Nominal (Rp)


Posisi 31 Desember 2019 -
(+) Pengakuan aset tanah PSN dari hasil verifikasi BPKP atas 10.755.987.555.910
dana badan usaha terlebih dahulu
(+) Pembayaran langsung tanah PSN 3.766.644.434.006
(+) Penggantian dana talangan badan usaha tanpa melalui 2.986.472.704.491
verifikasi BPKP (sesuai ketentuan baru Perpres 66/2020)
(-) Penghentian pengakuan aset tanah PSN dengan pengesahan (16.943.776.500.687)
belanja modal oleh KL atas aset tanah PSN yang baru
diakui di 2020
(-) Penghentian pengakuan aset tanah PSN yang terverifikasi (565.328.193.720)
BPKP di 2020 namun belum dilakukan penggantian
Posisi 31 Desember 2020 -
Pengakuan hasil verifikasi BPKP di tahun 2020 adalah untuk 40 (empat
puluh) proyek infrastruktur dengan jumlah dokumen hasil verifikasi
sebanyak 153 (seratus lima puluh tiga). Seluruh hasil verifikasi di tahun
2020 adalah untuk jenis proyek jalan tol.
2) Pengungkapan Pengesahan Belanja Modal untuk Tanah PSN serta Historis
Transfer Keluar dan Penetapan Status Penggunaan Aset Tanah PSN
Sesuai dengan Perpres 66 Tahun 2020, PMK Nomor 139/PMK.06/2020,
dan kebijakan akuntansi pada S-941/PB/2020, atas seluruh dana jangka
panjang yang dikeluarkan Entitas untuk pendanaan pengadaan tanah PSN
dilakukan pengesahan sebagai belanja modal pada Kementerian/Lembaga
yang mengelola PSN tersebut. Dengan pengesahan tersebut, Entitas
melakukan penghentian atas aset tanah PSN.
Nilai total pengesahan menurut SP2D yang diterbitkan oleh KPPN mitra
Kementerian/Lembaga adalah sebesar Rp19.955.174.825.564 dengan
total jumlah SP2D sebanyak 59 (lima puluh sembilan). Rekapitulasi SP2D
per Kementerian/Lembaga per jenis proyek infrastruktur adalah sebagai
berikut:
Jumlah
K/L Jenis Proyek Nilai SP2D
SP2D
Jalan Tol 4 17.995.064.742.748
Kementerian PUPR Bendungan 33 1.069.173.362.793
Irigasi 6 74.957.002.390
Sub Total Kementerian PUPR 43 19.139.195.107.931

Kementerian Jalur Perkeretaapian 14 641.119.368.199


Perhubungan Pelabuhan 2 174.860.349.434
Sub Total Kementerian Perhubungan 16 815.979.717.633
Total 59 19.955.174.825.564
Sebesar Rp16.943.776.500.687 dari total SP2D pengesahan merupakan
pembayaran yang mengatribusi hasil verifikasi yang terbit di 2020 serta

342 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

penggantian dana talangan dengan mekanisme Perpres 66/2020 dan


pembayaran langsung di tahun 2020. Nilai tersebut merupakan nilai yang
mengkredit pos aset tanah PSN sebagai tindak lanjut terbitnya SP2D
pengesahan. Sisanya, yaitu sebesar Rp3.011.398.324.877 merupakan
saldo hasil verifikasi yang masih outstanding namun telah dihentikan
pengakuan aset tanah PSN-nya di 31 Desember 2019.
3) Aset Eks Hak Tanggungan Bank Indonesia
Posisi Aset eks Hak Tanggungan Bank Indonesia per 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp580.623.762.972. Rincian mutasi Aset eks HTBI pada
tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Aset Lain-lain Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Aset eks HTBI 556.202.513.383 56.103.766.988 31.682.517.400 580.623.762.972
Total Aset Lain-lain 556.202.513.383 56.103.766.988 31.682.517.400 580.623.762.972
Akumulasi Penyusutan Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Aset eks HTBI 6.248.555.660 2.717.559.640 - 8.966.115.300
Total Akumulasi Penyusutan 6.248.555.660 2.717.559.640 - 8.966.115.300
Carrying Amount 549.953.957.723 571.657.647.671

Mutasi tambah Aset eks HTBI sebelum akumulasi penyusutan sebesar


Rp56.103.766.988 dari posisi per 31 Desember 2019 terdiri pengeluaran
setelah perolehan (subsequent expenditure) untuk pengembangan/upgrade
aset sebesar Rp327.190.838 serta penebusan HT untuk 63 (enam puluh
tiga) sertipikat aset eks bank beku operasi/bank beku kegiatan usaha
kepada Bank Indonesia sebesar Rp55.776.576.150.
Mutasi kurang Aset eks HTBI pada tahun 2020 berasal dari penarikan
aset oleh Pengelola Barang. Atas aset-aset yang ditarik tersebut akan
dilakukan penetapan status penggunaan yaitu:
- 1 (satu) unit aset kepada BNN c.q. BNNP Lampung;
- 2 (dua) unit aset kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk aset yang berlokasi di Makassar;
- 2 (dua) unit aset kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara untuk aset yang berlokasi di Jakarta Timur
dan Pontianak, dan;
- 1 (satu) unit aset kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat
Jenderal Pajak.
Salah satu pipeline penetapan status penggunaan kepada Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara adalah untuk Entitas dalam rangka
pembangunan gedung arsip di Jalan Slamet Riyadi I Nomor 7, Matraman,
Jakarta Timur. Hingga 31 Desember 2020 aset tersebut belum terbit
penetapan status penggunaannya pada LMAN sehingga belum disajikan
sebagai aset tetap di neraca LMAN.

Catatan atas Laporan Keuangan 343


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.4.7. Aset Lainnya dari Ekuitas pada UBL


Jumlah Aset Lainnya dari ekuitas UBL per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 Audited sebesar Rp17.297.142.477.109 dan Rp11.808.679.526.194
merupakan Aset Lainnya dari Unit Badan Lainnya yang berada di 9 (sembilan) Unit
Badan Lainnya Bukan Satker.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya
pada neraca Laporan Keuangan Badan Lainnya merupakan nilai ekuitas bersih dari UBL
bukan satuan kerja.
Rincian aset lainnya UBL berdasarkan instansi/unit terkait dapat dirinci sebagai berikut
(dalam Rp):
No UBL 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Otoritas Asahan 6.852.392.874 6.852.392.874
2 Taman Mini Indonesia Indah 68.368.872.564 90.879.019.884
3 Yayasan Gedung Veteran 6.110.231.063 5.675.729.236
4 Baznaz 174.492.318.999 124.793.302.104
5 Badan Wakaf Indonesia 11.738.847.033 1.392.875.859
6 SKK MIGAS -51.816.785.919 -44.261.246.631
7 BAPETARUM 0 843.916.661.365
8 Badan Pengelola Keuangan Haji 10.828.193.816.871 4.833.706.243.205
9 Otoritas Jasa Keuangan 6.253.202.783.624 5.945.724.548.298
Jumlah 17.297.142.477.109 11.808.679.526.194
Penjelasan Aset Lainnya adalah sebagai berikut:
1. Aset Lainnya yang berasal dari Otorita Asahan per tanggal 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 adalah sebesar Rp6.852.392.874 dan Rp6.852.392.874. Aset
Lainnya sebesar Rp6.852.392.874 merupakan total ekuitas bersih Otorita Asahan
berdasarkan laporan keuangan penutup Otorita Asahan hasil audit BPKP per tanggal
31 Desember 2019.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal
Anggaran Nomor S-604/AG/2014 tanggal 10 April 2014 hal penyampaian SP-
SABA.999.08 untuk keperluan penyediaan anggaran untuk gaji, operasional dan
kegiatan Otorita Asahan TA 2014 dan Surat penetapan Satuan Anggaran Bagian
Anggaran NOMOR DIPA : 019.01.1.247101/2015 Tanggal 14 November 2015
dengan Pagu Program Rp8.300.000.000 Unit Organisasi 019.01 Sekretariat
Jenderal Kementerian Perindustrian.
Otorita Asahan telah dibubarkan dengan Peraturan Presiden nomor 73 Tahun 2018
tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran Badan Pembina Proyek Asahan dan
Otorita Pengembangan Proyek Asahan, berdasarkan pasal 2 dan 3 barang milik
negara pada Otorita Asahan diserahkan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola
barang kecuali yang telah tercatat pada Kementerian Perindustrian dan seluruh
dokumen yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Otorita Asahan diserahkan kepada

344 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian dan/atau Arsip Nasional


Republik Indonesia. Pimpinan dan karyawan pada Otorita Asahan diberhentikan
dengan hormat dan diberikan uang penghargaan yang besarannya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan yang dibebankan kepada DIPA Kementerian Perindustrian Tahun
Anggaran 2018.
Proses likuidasi Otorita Asahan sampai dengan tahun 2019 belum selesai
dilaksanakan. Sesuai dengan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Tim Likuidasi Otorita Asahan
bahwa tim likuidasi bertugas terhitung 3 September 2018 sampai dengan
selesainya pelaksanaan likuidasi atas Otorita Asahan atau paling lambat sampai
dengan tanggal 31 Desember 2020.
2. Aset Lainnya dari Yayasan TMII yang disajikan pada Laporan Keuangan Badan
Lainnya per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp68.368.872.564 dan Rp90.879.019.884. Aset Lainnya Sebesar
Rp68.368.872.564 merupakan nilai ekuitas bersih berdasarkan Laporan Keuangan
Yayasan TMII Tahun 2020 Unaudited karena sampai dengan penyusunan Laporan
Keuangan tingkat UAPBUN PBL, TMII belum menyampaikan laporan Keuangan
Audited.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan, Yayasan TMII berpedoman kepada
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang Laporan
Keuangan Organisasi Nirlaba.
3. Aset Lainnya yang berasal dari Yayasan Gedung Veteran tanggal 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp6.110.231.063 dan Rp5.675.729.236 .
Aset Lainnya sebesar Rp6.110.231.063 adalah total ekuitas bersih Yayasan
Gedung Veteran berdasarkan Laporan Keuangan Yayasan Gedung Veteran Tahun
2020 Unaudited karena sampai dengan penyusunan Laporan Keuangan tingkat
UAPBUN PBL, Gedung Veteran belum menyampaikan laporan Keuangan Audited.
4. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Amil Zakat Nasional per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 sebesar Rp174.492.318.999 dan
Rp124.793.302.104 .Laporan Keuangan BAZNAS disusun berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat dan
Infak/Sedekah sejak tanggal 1 Januari 2012.
5. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Wakaf Indonesia per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 sebesar Rp11.738.847.033 dan Rp1.392.875.859 . Aset
Lainnya yang berasal dari Badan Wakaf Indonesia sebesar Rp11.738.847.033
merupakan total ekuitas bersih berdasarkan Laporan Keuangan BWI Tahun 2020
Unaudited. Aset Lainnya dari Badan Wakaf Indonesia merupakan jumlah
keseleruhan dana yang bersumber dari APBN dan Dana Wakaf. Dalam penyusunan
laporan keuangan, Badan Wakaf Indonesia berpedoman kepada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan Nomor 45 mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
dimodifikasi dengan akuntansi pemerintahan karena Badan Wakaf Indonesia

Catatan atas Laporan Keuangan 345


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

menerima dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.


6. Aset Lainnya yang berasal dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sebesar minus Rp51.816.785.919 dan minus Rp44.261.246.631.
Aset Lainnya sebesar minus Rp51.816.785.919 merupakan total ekuitas bersih
berdasarkan Laporan Keuangan SKK MIGAS Tahun 2020 Audited sebesar minus
Rp1.193.973.581.648 ditambah penyesuaian atas pos Kewajiban Diestimasi atas
Imbalan Pasca Kerja per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.268.461.786.308 dan
dikurangi ekuitas bersih pada Laporan Keuangan satuan kerja SKK MIGAS (BA
999.08) sebesar Rp126.304.990.579. Rincian perhitungan ekuitas bersih SKK
Migas sebagai berikut :
KETERANGAN Nilai
Ekuitas Bersih SKK Migas Tahun 2020 Unaudited (1.193.973.581.648)

Penyesuaian Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 1.268.461.786.308

Dikurangi Ekuitas Bersih Satker SKK Migas BA 999.08 126.304.990.579

Ekuitas bersih BPMIGAS per tanggal 13 November 2012 0

Aset Lainnya yang berasal dari SKK Migas (51.816.785.919)

Penyesuaian atas ekuitas bersih BPMIGAS per 13 November 2012 tidak dilakukan
lagi pada tahun 2018 berdasarkan Nota Dinas Menteri Keuangan Nomor ND-
1/MK.05/2018 tanggal 9 November 2018 hal Penyesuaian Kebijakan Pencatatan
Ekuitas Bersih Eks BP Migas, bahwa nilai ekuitas bersih eks BP Migas disajikan
pada Laporan Keuangan Badan Lainnya dan tidak lagi dicatat dan disajikan sebagai
Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara pada Laporan Keuangan BA BUN
Investasi Pemerintah (BA 999.03).
Selanjutnya terhadap penyesuaian pos Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca
Kerja dengan pertimbangan bahwa sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi
tanggal 13 November 2012 yang membubarkan kelembagaan BPMIGAS,
pemerintah telah menerbitkan beberapa payung hukum sebagai berikut:
a. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, yang mengatur
bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi kegiatan usaha hulu migas dialihkan ke
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang minyak dan gas
bumi, sampai dengan diterbitkannya peraturan yang baru.
b. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3135 K/08/MEM/2012 tentang Pengalihan
Tugas, Fungsi, dan Organisasi, dalam Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi, yang antara lain menetapkan bahwa:
1) pelaksanaan tugas, fungsi dan organisasi dari Badan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi kepada Satuan Kerja Sementara
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKSP Migas);

346 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2) Seluruh personalia Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi dialihkan kepada SKSP Migas.
c. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3136 K/73/MEM/2012, yang antara lain
menetapkan bahwa:
1) Para pekerja yang semula jabatannya sebagai Wakil Kepala dan Deputi pada
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas dialihkan pada
jabatan yang sama pada SKSP Migas;
2) Seluruh pejabat dan pekerja lainnya dialihkan sebagai pejabat dan pekerja
pada SKSP Migas dengan jabatan yang sama.

d. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan


Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, yang antara lain mengatur bahwa
pegawai SKK Migas untuk pertama kali berasal dari pengalihan pegawai eks
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, dapat dapat diketahui bahwa :
1) Tidak terjadi pemutusan hubungan kerja antara eks BPMIGAS dengan para
pekerjanya.
2) Tidak ada kewajiban finansial yang harus ditanggung oleh Pemerintah terkait
pengalihan para pekerja eks BPMIGAS baik ke SKSP Migas maupun ke SKK
Migas.
7. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai
Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp0 dan Rp843.916.661.365. Aset Lainnya sebesar Rp0 merupakan total
ekuitas bersih yang ada pada BAPERTARUM-PNS per tanggal 31 Desember 2020.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan, BAPERTARUM-PNS berpedoman kepada
PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Pada tanggal 23 Maret 2018 BAPERTARUM-PNS dilikuidasi sesuai dengan amanat
Undang-Undang Republik Indonesia No. 04 tahun 2016 tanggal 24 Maret 2016
tentang Tabungan Perumahan Rakyat. Seluruh aset BAPERTARUM-PNS dilikuidasi
dan dikembalikan kepada PNS akfif dan PNS yang sudah berhenti bekerja karena
pensiun atau meninggal dunia. BAPERTARUM-PNS melaksanakan pengalihan aset
dan hak peserta PNS secara bertahap dan menyelesaikannya dalam waktu paling
lama 2 tahun sejak undang-undang ini diundangkan.
BAPERTARUM-PNS telah mengubah basis akuntansi penyusunan dan pengukuran
laporan keuangan BAPERTARUM-PNS dan basis akuntansi kelangsungan usaha
menjadi basis akuntansi likuidasi efektif tanggal 31 Desember 2019. Berita Acara
Rapat Anggota BAPERTARUM-PNS tanggal 20 Februari 2018 memberikan
keputusan bahwa pengalihan aset dan hak peserta mulai bulan Maret 2018
berdasarkan Laporan Keuangan BAPERTARUM-PNS per 31 Desember 2017.
Pembayaran atau pembagian hak peserta dari rekening BAPERTARUM-PNS. Hak
peserta yang tidak diklaim dalam jangka waktu 1 (satu) tahun diserahkan kepada

Catatan atas Laporan Keuangan 347


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk digunakan bagi
kepentingan dan kesejahteraan PNS.
8. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Pengelola Keuangan Haji per tanggal 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp10.828.193.816.871
dan Rp4.833.706.243.205. Aset Lainnya sebesar Rp10.828.193.816.871
merupakan Aset Bersih Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji Tahun
2020 Audited sesuai hasil pemeriksaan BPK.
9. Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.
Otoritas Jasa Keuangan ditetapkan sebagai UBL Satker dan UBL Bukan Satker. Hal
ini dilakukan mengingat OJK sebagai sebuah lembaga yang independen, namun di
sisi lain juga merupakan UBL Satker dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara
(BA BUN) 999.08 (BA BUN Belanja Lain-Lain).
Aset bersih OJK selaku satker BA 999.08 per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sebesar Rp66.130.968.080 dan Rp88.028.106.884, berdasarkan laporan
keuangan tahun 2019 audited.
Selanjutnya, sebagai UBL Bukan Satker OJK mulai tahun 2014 mulai melakukan
pungutan. Pungutan ini dilakukan sehubungan dengan fungsi, tugas dan wewenang
OJK dalam pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sektor jasa
keuangan serta edukasi dan perlindungan konsumen sebagaima diatur dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas
Jasa Keuangan.
Dalam PP di atas, mengatur antara lain bahwa pungutan yang diterima OJK pada
tahun berjalan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional, administrasi,
pengadaan aset, serta kegiatan pendukung lainnya pada tahun anggaran berikutnya.
Dalam hal pungutan pada tahun berjalan melebihi kebutuhan OJK untuk tahun
anggaran berikutnya, kelebihan tersebut disetorkan ke kas negara.
Berdasarkan Laporan Keuangan Otoritas Jasa, nilai aset netto OJK per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp6.319.333.751.704 dan
Rp6.033.752.655.182.
Berdasarkan dua Laporan Keuangan OJK yaitu selaku satuan kerja BA BUN 999.08
dan OJK selaku lembaga independen, maka untuk konsolidasi Laporan Keuangan,
nilai aset bersih OJK adalah sebesar Rp6.253.202.783.624, yaitu nilai ekuitas
bersih OJK selaku lembaga dikurangi dengan nilai ekuitas OJK selaku satker BA
BUN 999.08. Hal ini dilakukan karena selaku satker BA BUN 999.08, laporan
keuangan telah dikonsolidasi pada LK BA BUN 999.08.

348 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.1.4.5. AKUMULASI PENYUSUTAN PADA ASET LAINNYA

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah sebesar minus Rp279.734.491.691.667 dan minus Rp245.994.495.684.690
dengan perhitungan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Aset Lainnya (BA 999.03) 15.663.753.446.186 14.192.979.469.899
2. Aset Lainnya (BA 999.08) 100.207.974.358 84.005.895.941
3. Aset Lainnya (BA 999.99) 263.970.530.271.123 231.717.510.318.850
Jumlah 279.734.491.691.667 245.994.495.684.690

D.2.1.4.5.1. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya BA 999.03


No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. BA 999.03 – Eks Kelolaan PT PPPA 33.774.876.126 26.548.479.457
2. BA 999.03 – Aset Eks Pertamina 15.621.012.454.757 14.160.182.434.782
3. BA 999.03 – Aset Lain-lain BUN 8.966.115.300 6.248.555.660
Jumlah 15.663.753.446.186 14.192.979.469.899

1. AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA BA 999.03 ASET EKS


KELOLAAN PT PPA
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain eks Kelolaan PT PPA yang berada pada
pengelolaan entitas per tanggal 31 Desember 2020 dan per tanggal 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp33.774.876.126 dan Rp26.548.479.457.
Akumulasi penyusutan aset eks kelolaan PT PPA yang tersaji pada neraca belum
termasuk penyusutan atas aset yang diserahkelolakan melalui Keputusan Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Nomor 342/KN/2018 (sebanyak 2 aset) dan
394/KN/2019 (seluruh 87 aset). Hal tersebut disebabkan karena BLU LMAN belum
memperoleh data/dokumen pendukung untuk penyusutan di antaranya laporan
penilaian dan dokumen alas hak kepemilikan.
2. AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA BA 999.03 ASET EKS
PERTAMINA
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain eks Pertamina yang berada pada
pengelolaan entitas pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp15.621.012.454.757 dan Rp14.160.182.434.782 dengan rincian
mutasi sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 349


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Saldo Per 31 Saldo Per 31


Akumulasi Penyusutan
Desember 2020 Desember 2019
Aset Kawasan:
Kilang Gas Arun, Lhokseumawe, Aceh 5.085.146.268.739 4.587.145.901.988
Kilang LNG Badak, Bontang, Kalimantan
10.529.284.017.122 9.572.627.189.936
Timur
Kawasan Ciperna, Cirebon, Jawa Barat 6.055.288.813 -
Sub Total Aset Kawasan 15.620.485.574.674 14.159.773.091.924

Aset Properti:
Tanah dan bangunan di Jalan Dipati Ukur,
272.491.678 184.882.500
Bandung
Tanah dan bangunan di Jalan Agus Salim,
95.456.214 84.226.071
Jakarta Pusat
Tanah dan bangunan di Jalan Surabaya,
158.932.191 140.234.286
Jakarta Pusat
Sub Total Aset Properti 526.880.083 409.342.857

Total Akumulasi Penyusutan 15.621.012.454.757 14.160.182.434.781

3. AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA BA 999.03 ASET LAIN-LAIN


BUN
Pos Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain BUN menyajikan nilai akumulasi
penyusutan aset eks HTBI. Per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 posisi
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain BUN adalah sebesar Rp8.966.115.300 dan
Rp6.248.555.660.

D.2.1.4.5.2. AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA BA 999.08


Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar minus Rp100.207.974.358 dan
minus Rp84.005.895.941.
Perbandingan akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 dapat dilihat pada Tabel berikut:
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
999.08 Otoritas Jasa Keuangan
Akumulasi Amortisasi Software -31.915.327.104 -31.915.327.104
Akumulasi Amortisasi Lisensi -32.576.982.070 -27.615.808.165
999.08 SKK Migas
Akumulasi Amortisasi Software -35.008.665.184 -23.969.760.672
Akumulasi Amortisasi Lisensi -707.000.000 -505.000.000
Total -100.207.974.358 -84.005.895.941

D.2.1.4.5.3. AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA BA 999.99


Nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
Rp263.970.530.271.123 dan Rp231.717.510.318.850 yang terdiri dari akumulasi

350 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

penyusutan aset lain-lain Aset Eks Pertamina, akumulasi penyusutan aset lain-lain aset
BMN Idle, akumulasi penyusutan aset KKKS dan akumulasi penyusutan aset PKP2B.
Kelompok 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Akumulasi penyusutan Aset Eks (5.811.846.571.831) (5.132.818.491.310)


Pertamina
akumulasi penyusutan aset BMN Idle (4.287.920.799) (3.686.294.572)
akumulasi penyusutan aset KKKS (230.146.820.507.732) (198.145.865.990.360)
akumulasi penyusutan aset PKP2B (28.007.346.870.761) (28.435.139.542.608)
Akumulasi penyusutan Aset Lain-lain (228.400.000) 0
TOTAL (263.970.530.271.123) (231.717.510.318.850)

1. Akumulasi Penyusutan Aset Eks Pertamina


Nilai Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp5.811.846.571.831 yang berasal dari penyusutan Aset Lainnya dengan rincian
sebagai berikut:
Akumulasi penyusutan 2019 di Neraca -5.132.818.491.310
Akumulasi penyusutan semester I 2020 -338.660.296.868
Akumulasi penyusutan semester II 2020 (penyusutan
Banjarmasin masih disini karena semester 2 2020 tetap -354.512.025.545
disusutkan
Mengeluarkan akm penyusutan Banjarmasin s.d Desember
4.531.532.364
2020 karena dihapuskan
Mengurangi akm penyusutan karena penyusutan Cirebon terlalu
3.596.256.429
tinggi
Mengurangi akm penyusutan karena aset yang diserahkan ke
LMAN terlanjur disusutkan pada semester I dan 2 2020 (double 709.884.645
catat di LMAN dan LKTK Eks Pertamina)
Mengeluarkan akm penyusutan sd Des 2019 untuk aset yg
5.345.404.168
dieserahkelolakan ke LMAN
Akumulasi penyusutan semester I aset berupa bangunan masjid
-19.417.857
komplek klayan
Akumulasi penyusutan semester II aset berupa bangunan
-19.417.857
masjid komplek klayan
Akumulasi Penyusutan 2020 di neraca (5.811.846.571.831) 

2. Akumulasi Penyusutan Aset BMN Idle


Guna menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.06/2017
tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat maka
diimplementasikan penyusutan BMN termasuk untuk BMN idle yang telah
diserahkan kepada Pengelola Barang.
Akumulasi
No. Akun Neraca Nilai (Rp) Nilai Buku (Rp)
Penyusutan (Rp)
1 Tanah 63.478.089.228 - 63.478.089.228
2 Gedung dan Banguan 11.564.137.102 4.287.920.799 7.276.216.303
Total 75.042.226.330 4.287.920.799 70.754.305.531

Catatan atas Laporan Keuangan 351


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Akumulasi penyusutan pada akhir periode Tahunan Tahun 2020:


Akumulasi penyusutan periode Tahun 2019 (audited) (Rp3.686.294.572)
Penyusutan Reguler (Rp377.666.850)
Penyusutan Transaksional mutasi tambah BMN idle (Rp467.675.906)
Penyusutan Transaksional mutasi kurang BMN eks idle Rp243.716.529
Akumulasi penyusutan tahunan Tahun 2020 (Rp4.287.920.799)

3. Akumulasi Penyusutan Aset KKKS


Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp230.146.820.507.732
dan Rp198.145.865.990.360. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
sebagai berikut:
Saldo Akhir 2019 198.145.865.990.360
Mutasi Tambah : 43.222.235.835.694
Mutasi Kurang : 11.221.281.318.321
Saldo Akhir 31 Desember 2020 230.146.820.507.732

Akumulasi penyusutan aset non tanah yang disajikan dalam Neraca terdiri dari:
1. Akumulasi penyusutan aset non tanah berupa HBM,
2. Akumulasi penyusutan aset non tanah berupa HBI.
Penjelasan atas penyusutan aset HBM yang disajikan dalam Neraca adalah sebagai
berikut:
Saldo Awal 31 Desember 2019 198.085.359.749.065
Mutasi Tambah Akumulasi Penyusutan: 43.204.724.077.272
Beban penyusutan tahun berjalan Non PIS 26.009.160.626.770
Beban Penyusutan PIS 169.852.546.190
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 9.471.181.375.577
Koreksi penyusutan BMN lama yg baru dilaporkan 752.002.570.493
Koreksi Tambah SKK Migas 2.110.548.038.699
Transfer In 89.282.267.536
Selisih pembulatan 395.385
Subsequent Expenditure (SE) 102.224.417.835
Alih Terima 4.500.471.838.787
Mutasi Kurang : 11.216.285.684.262
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 3.155.785.316.384
Penghapusan 60.648.360.193
Transfer Out 716.697.364.157
Selisih pembulatan 2.974
Koreksi Kurang SKK Migas 2.006.241.923.753
Alih Serah 5.263.707.362.846
Perbaikan Kurs 1.050.854.522
Dalam Proses Penghapusan/penjualan 12.154.499.434
Saldo Akhir 31 Desember 2020 230.073.798.142.076

352 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. Saldo awal merupakan penyusutan Aset HBM yang telah dilaporkan dalam LKPP
tahun 2019 (audited).
2. Penambahan penyusutan Aset HBM sebesar Rp43.204.724.077.272,berasal dari:
a. Beban penyusutan tahun berjalan untuk aset yang sudah tercatat sebelum
pelaporan Tahun 2020 sebesar Rp26.009.160.626.770.
b. Beban penyusutan tahun berjalan untuk aset PIS perolehan 31 Desember 2020
sebesar Rp169.852.546.190.
c. Koreksi tambah rekon UAKPA sebesar Rp9.471.181.375.577.
d. Transfer in sebesar Rp89.282.267.536 terdiri dari:
1) Bob Pertamina – Bumi Siak Pusako sebesar Rp1.304.898.144.
2) EMP Malacca Strait S.A sebesar Rp178.722.000.
3) PHE Siak sebesar Rp6.416.146.225.
4) PT Pertamina EP sebesar Rp78.383.833.443.
5) PT. Pertamina Hulu Energi WMO sebesar Rp2.876.661.426.
6) Medco Energi Bangkanai Limited sebesar Rp26.869.031.
7) Job Pertamina Petrochina Salawati sebesar Rp95.137.266.

e. Koreksi atas penyusutan aset perolehan sebelum 31 Desember 2020 yang baru
dilaporkan SKK Migas sebesar Rp752.002.570.493.
f. Selisih pembulatan sebesar Rp395.385.
g. Koreksi tambah pencatatan aset SKK Migas Rp2.110.548.038.699.
h. Subsequent Expenditure (SE) sebesar Rp102.224.417.835.
i. Koreksi tambah alih terima sebesar Rp4.500.471.838.787 terdiri dari:
1) PHE Ogan Komering sebesar Rp368.265.180.278.
2) PHE NSO (Gs) sebesar Rp2.514.300.173.251.
3) PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang sebesar Rp1.366.610.566.618.
4) PT. Pertamina Hulu Energi Raja Tempirai sebesar Rp73.341.043.460.
5) Jindi South Jambi B Co., Limited sebesar Rp177.954.875.180,73.
3. Pengurangan penyusutan Aset HBM sebesar Rp11.216.285.684.262 berasal dari:
a. Koreksi kurang rekon UAKPA sebesar Rp3.155.785.316.384.
b. Penghapusan BMN yang telah diterbitkan surat hapus bukunya oleh SKK Migas
sebesar Rp60.648.360.193.
c. Transfer Out sebesar Rp716.697.364.157.
d. Selisih pembulatan seebsar Rp2.974.
e. Koreksi kurang SKK Migas sebesar Rp2.006.241.923.753.
f. Dalam proses penghapusan karena penjualan sebesar Rp12.154.499.434.
g. Alih serah Rp5.263.707.362.846 terdiri dari:
1) KKKS Conocophillips South Jambi sebesar Rp206.141.246.605.
2) KKKS Job Pertamina Golden Spike Il sebesar Rp79.833.485.881.
3) KKKS Job Pertamina Petrochina Salawati sebesar Rp95.137.172
4) KKKS Job Pertamina Jadestone Energy Ltd. sebesar
Rp922.682.677.631.

Catatan atas Laporan Keuangan 353


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

5) KKKS Job Pertamina Talisman Jambi Merang sebesar


Rp1.540.060.748.904.
6) KKKS PHE NSO sebesar Rp2.514.894.066.652.
h. Koreksi kurang perbaikan kurs sebesar Rp1.050.854.522.

Penjelasan atas penyusutan aset HBI yang disajikan dalam Neraca


per tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal 31 Desember 2019 60.506.241.295
Mutasi Tambah : 17.511.758.420
Penyusutan Tambahan Non Mutasi PIS 2020 11.650.798.942
Beban Penyusutan PIS 656.035.712
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 2.460.699.850
Koreksi Penyusutan BMN lama yang baru dilaporkan 1.257.136.264
Koreksi Tambah SKK Migas 607.453.973
Transfer in 340.080.851
Alih Terima 539.459.995
Koreksi Tambah Perbaikan Kurs 92.833
Mutasi Kurang : 4.995.634.059
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 4.016.348.897
Transfer Out 264.032.714
Koreksi Kurang SKK Migas 14.823.401
Penghapusan 140.511.498
Alih Serah 553.084.975
Koreksi Kurang Perbaikan Kurs 6.832.573
Koreksi Kurang SKK Migas 73.022.365.656

1. Saldo awal merupakan penyusutan Aset HBI yang telah dilaporkan dalam
LKPP tahun 2019 (audited).
2. Penambahan Akumulasi Penyusutan HBI sebesar Rp17.511.758.420 berasal
dari:
a. Beban penyusutan tahun berjalan non PIS sebesar Rp11.650.798.942.
b. Beban penyusutan tahun berjalan untuk aset PIS sebesar
Rp656.035.712.
c. Koreksi tambah atas hasil rekon UAKPA sebesar Rp2.460.699.851.
d. Koreksi penyusutan BMN lama yang baru dilaporkan sebesar
Rp1.257.136.264.
e. Koreksi tambah SKK Migas sebesar Rp607.453.973.
f. Transfer in pada KKKS Petronas Carigali sebesar Rp340.080.850.
g. Alih terima sebesar Rp539.459.995.
h. Koreksi tambah perbaikan kurs Rp92.833.

354 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Pengurangan Akumulasi Penyusutan HBI sebesar Rp4.995.634.059 berasal


dari:
a. Koreksi Kurang atas hasil Rekon UAKPA sebesar Rp4.016.348.897.
b. Transfer Out dari KKKS Petronas Carigali (muriah) ke KKKS Petronas
Carigali (ketapang) sebesar Rp264.032.714.
c. Koreksi kurang pembenahan pencatatan sebesar Rp14.823.401.
d. Dalam proses penghapusan dikarenakan reklas dari neraca sebesar
Rp553.084.975.
e. Koreksi kurang perbaikan kurs sebesar Rp6.832.574.
f. Penghapusan sebesar Rp140.511.498.

4. Akumulasi Penyusutan Aset PKP2B


Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp28.007.346.870.761
dan Rp28.435.139.542.608. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya sebagai
berikut:
(dalam Rupiah)
Saldo Akhir 31 Desember 2019 28.435.139.542.608
Mutasi Tambah: 1.743.543.686.115
Penyusutan Tahun 2020 1.743.543.686.115
Mutasi Kurang: 2.171.336.357.962
Pelepasan Aset 503.618.250.430
Koreksi Karena Pencatatan 1.666.804.570.940
Koreksi Audit: Pelepasan Aset 913.536.592
Saldo Akhir 31 Desember 2020 28.007.346.870.761

Penjelasan atas nilai akumulasi penyusutan aset non tanah yang disajikan
dalam Neraca adalah sebagai berikut :
1. Saldo a wal merupakan penyusutan aset non tanah yang telah dilaporkan dalam
LKBUN tahun 2019 audited sebesar Rp28.435.139.542.608.
2. Penambahan Akumulasi penyusutan aset non tanah sebesar
Rp1.743.543.686.115 yang berasal dari Beban Penyusutan tahun berjalan.
3. Pengurangan Akumulasi penyusutan sebesar Rp2.171.336.357.962 terdiri dari:
a. Pelepasan asset sebesar Rp503.618.250.430 dengan rincian:
1) Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui lelang BMN sebesar
Rp13.343.339.017.
2) Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui pemusnahan dan
hibah sebesar Rp38.623.100.273.
3) Pelepasan asset karena pencatatan ganda sebesar
Rp451.651.811.141.

Catatan atas Laporan Keuangan 355


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Koreksi akumulasi Penyusutan karena kesalahan pencatatan sebesar


Rp1.666.804.570.940.
c. Koreksi Audit Pemindahtanganan BMN kepada pihak lain melalui lelang BMN
sebesar Rp913.536.592.
4. Saldo Akhir 31 Desember 2020 Akumulasi Penyusutan PKB2B sebesar
Rp28.007.346.870.761.
5. Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
Terhadap aset lainnya berupa mobil dari eks GIZ dilakukan penyusutan. Akumulasi
penyusutan aset tersebut sebesar Rp228.400.000 sesuai dengan nilai perolehan
aset mengingat aset tersebut merupakan aset yang dibuat pada tahun 2011
sehingga masa manfaat aset telah terlewati.

356 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.2. KEWAJIBAN

D.2.2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

D.2.2.1.1. UTANG PERHITUNGAN PIHAK KETIGA

Utang Perhitungan Utang Perhitungan Fihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Pihak Ketiga Rp4.033.372.635.177 dan Rp5.709.145.435.339. dengan rincian sebagai berikut:

No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1. Utang PFK DJPb 1.217.352.091.529 901.443.639.834

2. Utang PFK DJKN 235.656.455 439.698.651

3. Utang PFK DJPK 2.815.784.887.193 4.807.262.096.854

Jumlah 4.033.372.635.177 5.709.145.435.339

1. UTANG PFK DJPb


Utang Perhitungan Fihak Ketiga DJPB per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
sebesar Rp1.217.352.091.529 dan Rp901.443.639.834, rincian Utang PFK Pegawai sebagai
berikut:
Nilai (Rp)
No Badan Penyelenggara Akun
31 Desember 2020 31 Desember 2019

211111, 211112, 211116,


1 BPJS Kesehatan 211117, 211118, 211119, 1.175.045.899.410 228.369.973.005
& 211121

2 Perum BULOG 211113 0 1.676.894

3 PT Taspen (Persero) 211114 41.865.515.366 32.925.571.844

4 PT Asabri (Persero) 211151 440.645.753 234.510.462

5 BAPERTARUM-PNS 211115 31.000 639.911.907.629

Jumlah 1.217.352.091.529 901.443.639.834

Saldo Utang PFK Pegawai dari saldo awal utang menurut akrual ditambahkan dengan penerimaan
PFK Pegawai Tahun 2020 ditambah/dikurangi saldo akhir piutang (menggambarkan potensi
penerimaan negara yang belum diterima sampai dengan tangal pelaporan) serta dipengaruhi oleh
koreksi utang (sesuai yg tercantum dalam LKTK Tahun 2019 audited).
Peningkatan Utang PFK Pegawai kepada BPJS Kesehatan terjadi karena terdapat peningkatan
penerimaan PFK yang berasal dari perubahan dasar perhitungan iuran kesehatan bagi Peserta
PPU untuk Pejabat Negara, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, PNS,

Catatan Atas Laporan Keuangan 357


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Prajurit, atau Anggota Polri yang sebelumnya hanya Gaji atau Upah pokok dan tunjangan keluarga
menjadi Gaji atau Upah pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum,
tunjangan profesi, dan tunjangan kinerja atau tambahan penghasilan bagi PNS daerah.
2. UTANG PFK DJKN
Utang Perhitungan Fihak Ketiga DJKN per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
sebesar Rp235.656.455 dan Rp439.698.651 merupakan Utang Perwalian/PFK Hasil
Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks BDL.
3. UTANG PFK DJPK
Utang Perhitungan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar sebesar
Rp2.815.784.887.193 dan Rp4.807.262.096.854 merupakan Hak daerah atas penerimaan
Pajak Rokok yang akan disetorkan pada periode penyetoran berikutnya. Penyetoran periode
Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan berdasarkan data penerimaan yang disampaikan melalui
Nota Dinas Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan. Jumlah tersebut akan
disetorkan pada bulan pertama triwulan berikutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 18 PMK
Nomor 41/PMK.07/2016 tentang Perubahan Kedua atas PMK Nomor 115/PMK.07/2013.

D.2.2.1.2. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA

Utang Kepada Pihak Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Ketiga Rp21.197.828.127.030 dan Rp113.413.000.161.885 atau mengalami penurunan dari 2019 ke
2020 sebesar 92.215.172.034.855 (81,31%). Rincian utang kepada pihak ketiga adalah sebagai
berikut:
No. Instansi 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Kenaikan/Penurunan

Utang Pada Pihak Ketiga


1. 403.356.201.213 118.429.956.817 284.926.244.396
(BA 999.00)

2. Investasi (BA 999.03) 1.292.314.032.605 5.651.103.795.171 (4.358.789.762.566)

3. Beban Lain-lain (BA 999.08) 1.203.086.296.646 91.506.354.896.107 (90.303.268.599.461)

Transaksi Khusus (BA 2.166.785.252.337


4. 18.495.174.871.077 16.328.389.618.740
999.99)

Jumlah 21.393.931.401.541 113.604.278.266.835 (92.210.346.865.294)

Eliminasi (196.103.274.511) (191.278.104.950) (4.825.169.561)

Jumlah Bersih 21.197.828.127.030 113.413.000.161.885 (92.215.172.034.855)

Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga terdapat pada:


D.2.2.1.2.1. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA BA 999.00
Jumlah Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp403.356.201.213 dan Rp118.429.956.817 atau mengalami kenaikan sebesar

358 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp284.926.244.396 (241%). Saldo Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020 merupakan
utang kepada pihak ketiga dari pemerintah kepada penerima dana SP2D yang timbul akibat terdapat
dana SP2D yang gagal disalurkan akibat kesalahan pencantuman nama dan /atau nomor rekening
dana SP2D pada SPM yang belum dikoreksi dan disampaikan kembali kepada KPPN oleh oleh satuan
kerja terkait sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan penerimaan/pengeluaran non anggaran
pihak ketiga karena kesalahan sistem perbankan. Rincian utang kepada pihak ketiga terdiri dari :
No Utang Jumlah Penjelasan

1 Utang kepada Pihak Ketiga 402.845.323.788 Utang retur SP2D di KPPN


Lainnya (Utang Retur)

2 Utang Jangka Pendek Lain-lain 223.294.665 Kewajiban ini berasal dari Kelebihan Limpah
Bank/Pos Persepsi sampai dengan tahun 2019
yang belum diminta pengembalian oleh Bank/Pos
Persepsi.

3 Kesalahan Perbankan 527.250 Dobel transaksi retur pada RR RPKBUNP SPAN


BRI. Sudah ditindaklanjuti melalui S-74/PB.3/2021
tanggal 18 Januari 2020

4 Utang kepada Pihak Ketiga 287.055.510 Utang Retur Migas dengan SP2D Nomor
Lainnya (Utang Retur) 209992803000047 Tanggal 20 November 2020
(dengan nilai valuta asing sebesar USD20.351,33
an. KG BERAU PETROLEUM LTD

Jumlah 403.356.201.213
Rincian utang retur di KPPN tersaji dalam Lampiran LD27.
D.2.2.1.2.2. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA BA 999.03
Nilai kewajiban jangka pendek merupakan utang kepada pihak ketiga BLU LMAN. Nilai per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.292.314.032.605 dan
Rp5.651.103.795.171, yang terdiri dari:
Kewajiban jangka pendek terdiri dari kewajiban penggantian dana talangan pendanaan pengadaan
tanah Proyek Strategis Nasional dan kewajiban kepada penyedia jasa terkait upgrade aset kelolaan
dengan rincian Sebagai berikut:
1. Kewajiban penggantian dana talangan pendanaan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional
sebesar Rp1.291.928.573.399.
2. Kewajiban kepada penyedia jasa terkait upgrade aset kelolaan sebesar Rp385.459.206 dengan
rincian sebagai berikut

Catatan Atas Laporan Keuangan 359


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian Nominal (Rp)

Retensi pekerjaan pengawasan upgrade aset eks HTBI di Danadyaksa Cikini 2.453.000

Retensi pekerjaan perencanaan upgrade Puri Casablanca tahap III 37.416.500

Retensi pekerjaan pengawasasn upgrade Puri Casablanca tahap I 1.877.150

Retensi pekerjaan standard minimum upgrade 4 unit Kondominium Kelapa Gading 61.438.053

Retensi pekerjaan pengawas upgrade Puri Casablanca tahap III 8.513.450

Retensi pekerjaan konstruksi upgrade Puri Casablanca tahap III 273.761.053

TOTAL 385.459.206

D.2.2.1.2.3. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA BEBAN LAIN-LAIN BA 999.08


Saldo utang kepada pihak ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.203.086.296.646 dan Rp91.506.354.896.107. Utang Kepada Pihak Ketiga pada Tahun 2020
mengalami Penurunan sebesar Rp90.303.268.599.461 atau sebesar 98,69% dibandingkan Tahun
2019. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan
kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12
(dua belas bulan). Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 dapat dilihat pada tabel berikut.
(dalam rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2020 31 Desember 2019
015 Kementerian Keuangan 1.199.870.519.021 415.045.649.535
MPP Kartu Prakerja 7.205.000 0
SKK Migas 2.951.484.125 4.864.554.151
Istana Kepresidenan 257.088.500
Satker Suspense 0 91.086.444.692.421
Total 1.203.086.296.646 91.506.354.896.107

360 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1. KEMENTERIAN KEUANGAN
(dalam rupiah)
No Uraian Entitas 31 Desember 2020

1 Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan 3.103.805.250

2 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Papua Barat 2.174.168.000

3 Ditjen Perbendaharaan (Cadangan Beras) 909.594.038.771

4 Direktorat Sistem Perbendaharaan, DJPb (Bantuan 284.998.507.000


iuran JKN Kelas III)

Jumlah 1.199.870.519.021

a. Sekretariat Jenderal Kemenkeu


Sekretariat Jenderal sebesar Rp3.103.805.250 yang berasal dari pembayaran tahap III atas
penyedia jasa hukum untuk penanganan perkara ICSID sebesar USD200.000. Konversi rupiah
dengan angka konversi kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2020. Perhitungan tersebut
didasarkan pada Surat Menteri Keuangan Nomor S-940/MK.01/2017 tanggal 24 November
2017 hal Usulan Penggunaan Anggaran BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08).
Angka tersebut mengalami perubahan nilai dibanding 31 Desember 2019 karena adanya
selisih kurs yang digunakan sebagai rujukan transaksi serta adanya penambahan biaya berupa
PPN dan biaya transfer valuta asing sebesar USD50

b. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua Barat


Saldo utang kepada pihak ketiga per 31 Desember 2020 pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Papua Barat sebesar Rp Rp2.174.168.000. Utang tersebut merupakan Tagihan biaya Ongkos
Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Papua Barat Tahun Anggaran 2012 sebesar
Rp2.174.168.000 yang tertuang dalam Putusan Perkara Nomor 25/Pdt.G/2015/PN.Mnk
tanggal 10 September 2015, sesuai rekomendasi BPK atas Nota Kesepakatan Final Nomor:
NKF-999.08/75/DJA/PB.6/2019.
c. Ditjen Perbendaharaan sebesar Rp909.594.038.771. Utang tersebut merupakan kurang
bayar cadangan beras pemerintah tahun 2020.
d. Direktorat Sistem Perbendaharaan sebesar Rp284.998.507.000. Utang tersebut merupakan
kurang bayar bantuan iuran JKN kelas III setelah dikurangi kelebihan bayar.
2. MPP Kartu Prakerja
MPP Kartu Prakerja sebesar Rp7.205.000 yang merupakan penyetoran dana dari peserta
Program Kartu Prakerja ke rekening RPL BNI MPPKP.

Catatan Atas Laporan Keuangan 361


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. SKK MIGAS
Utang kepada pihak ketiga sebesar Rp2.951.484.125 yang merupakan kewajiban yang masih
harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12
(dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.
4. Istana Kepresidenan
Istana Kepresidenan sebesar Rp257.088.500 yang merupakan kewajiban yang masih harus
dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas bulan) sejak tanggal pelaporan berupa tagihan biaya ekspedisi buku tulis yang belum
terbayar ditahun 2020.

D.2.2.1.2.4. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA TRANSAKSI KHUSUS BA 999.99


Utang Fihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp18.495.174.871.077
dan Rp16.328.389.618.740 dengan rincian sebagai berikut

No. Instansi 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1. Utang Kepada Pihak Ketika TK – DJPB 937.778.057.916 4.935.603.947.760

2. Utang Kepada Pihak Ketika TK – DJA 17.555.643.596.008 11.391.057.810.983

3. Utang Kepada Pihak Ketika TK – BKF 1.753.217.153 1.727.859.997

Jumlah 18.495.174.871.077 16.328.389.618.740

a. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA TK – DJPB


Utang Kepada Pihak Ketiga DJPB sebesar Rp937.778.057.916, rincian Utang PFK Pegawai
sebagai berikut:

No Uraian Jumlah (Rp)

Utang IJP Bank/Pos Persepsi sd Desember 2020 (termasuk IJP rampung


1 61.815.238.000
2020)
2 Utang PPN RTGS/Swift Bank pada BI 2020 459.953.651
3 Utang Bunga Negatif Desember 2020 1.955.966
4 Utang PPN BI-RTGS BO Bulan Desember 2020 7.856.800
5 Utang Swift BO Valas bulan Desember 2020 57.557.500
6 Utang pembayaran kekurangan Jamkes TW IV 2020 141.245.290.147
7 Kekurangan pencairan belanja pensiun bulan Desember 2020 53.240.635.530
Kekurangan pensiun program penyesuaian pensiun Eks PNS Dephub pada PT
8 1.976.806.492
KAI (Persero) Triwulan IV 2020
Kekurangan pensiun Ketigabelas tahun 2018 program penyesuaian pensiun
9 1.741.584
Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) periode Oktober s.d. Desember 2020

362 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Jumlah (Rp)

10 UPSL 2015-2016 669.808.470.045


11 Kekurangan Belanja Pensiun Bulan Desember 2020 Asabri 147.773.298
Kekurangan pencairan dana Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja triwulan IV
12 187.423.420
Tahun 2020 Taspen
Kekurangan pencairan dana Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja triwulan IV
13 5.906.279.875
Tahun 2020 Asabri
Kekurangan pencairan dana Iuran Jaminan Kematian Kerja triwulan IV Tahun
14 562.270.286
2020 Taspen
Kekurangan pencairan dana Iuran Jaminan Kematian Kerja triwulan IV Tahun
15 2.358.805.322
2020 Asabri

Jumlah 937.778.057.916

b. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA TK – DJA


a. Utang Kepada Pihak Ketiga Migas
Utang Kepada Pihak Ketiga Migas merupakan kewajiban kontraktual pemerintah terkait
dengan pelaksanaan kegiatan usaha hulu Migas sebesar Rp15.747.845.852.614 terdiri dari:
- PBB Migas Sebesar Rp0
- Reimbursement PPN sebesar Rp2.409.934.117.343;
- Pajak Air Tanah dan Air Permukaan sebesar Rp0;
- Pajak Penerangan Jalan Non PLN sebesar Rp7.739.221.527;
- DMO Fee KKKS sebesar USD152.504.699 atau ekuivalen sebesar
Rp2.151.078.784.601 menggunakan kurs per 31 Desember 2020 sebesar
Rp14.105/USD;
- Underlifting KKKS sebesar USD541.135.020 atau ekuivalen sebesar
Rp7.632.709.462.813 menggunakan kurs per 31 Desember 2020 sebesar
Rp14.105/USD; dan
- Fee Penjualan Migas Bagian Negara Sebesar USD251,427,455 atau ekuivalen sebesar
Rp3.546.384.266.330 menggunakan kurs per 31 Desember 2020 sebesar Rp14.105.

1) PBB Migas
Pada Laporan Keuangan Tahun 2020 audited ini tidak terdapat saldo utang yang berasal
dari PBB Migas. Total tagihan awal PBB Migas tahun 2020 adalah Nihil, sedangkan total
tagihan yang dapat diproses pembayarannya setelah melalui tahap verifikasi dan proses
pengembalian tagihan oleh Ditjen Anggaran serta penagihan kembali oleh Ditjen Pajak
adalah sebesar Rp11.573.738.299.216. Dari total tagihan yang dapat dibayarkan
tersebut, penyelesaiannya dilakukan dalam 4 (empat) tahap dan melalui proses

Catatan Atas Laporan Keuangan 363


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pemindahbukuan dari Rekening Migas Ke RKUN.


2) Reimbursement PPN
Mekanisme pembayaran reimbursement PPN mengacu kepada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 119/PMK.02/2019 tentang Tata Cara Pembayaran Kembali
(Reimbursement) Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah atas Perolehan Barang Kena Pajak dan/ atau Jasa Kena
Pajak Kepada Kontraktor dalam Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. KKKS
menagihkan reimbursement PPN kepada SKK Migas untuk diverifikasi. Berdasarkan hasil
verifikasi tersebut, selanjutnya SKK Migas meneruskan tagihan kepada Kementerian
Keuangan (dhi. Direktur Jenderal Anggaran). Utang reimbursement PPN per 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.409.934.117.343 dan
Rp1.725.199.079.711, dengan rincian sebagai berikut:

No KKKS 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 BOB PT.BSP - PERTAMINA HULU 23.255.375.230 7.467.327.393

2 BP BERAU 68.550.459.805 212.620.990.166

3 CAMAR RESOURCES 28.132.844.590 -

4 BUT CHEVRO N MAKASSAR LIMITED 4.720.734.004 1.438.044.899

5 BUT CHEVRO N INDONESIA COMPANY - 5.099.119.080

6 PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA 131.305.062.507 296.696.939

7 CITIC SERAM ENERGY (EX. KU FPEC) *** 6.917.960.836 -

8 CNOOC SOUTHEAST SUMATRA B.V. 43.266.224.825 -

9 CONOCOPHLLIPSGRSSK 979.780.284.258 685.248.187.398

10 MEDCO E&P NATUNA LTD 211.120.134.766 -

EXXONMOBIL OIL INDONESIA/ PHE NSB


11 12.131.621.040 6.258.225.567
(BPMA)

12 JOB.PERT-GOLDEN SPIKE INDONESIA - 225.338.900

13 JOB PERTAMINA-MEDCO E&P 832.495.532

14 JOB.PERT-MEDCO E& P TOMORI 20.028.059.353 17.931.123.163

15 KANGEAN ENERGI LTD 29.922.458.483 -

16 MOBIL CEPU LTD 21.238.811.220 41.701.511.910

17 PERTAMINA EP 94.784.906.521 500.502.984.492

18 BUT PETROGAS (BASIN) LTD 17.897.925.433 7.375.408.660

19 PETROC HINA INT'L JABUNG LTD 74.022.553.562 29.790.423.196

364 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No KKKS 31 Desember 2020 31 Desember 2019

20 PETROCHINA INT’L BANGKO 1.392.467.392

21 PREMIER OIL 28.243.323.913 -

22 PT. MEDCO E&P INDONESIA 46.511.114.850 -

23 PT. MEDCO E&P RIMAU 17.004.116.043 -

24 PT. MEDCO E&P TARAKAN 2.328.167.324 56.097.520

25 SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED 31.213.113.013 -

26 SANTOS (MADURA OFFSHORE) PTY LTD 44.939.653.995 11.386.850.451

27 SANTOS (SAM PANG) PTY LTD 17.597.151.609 14.965.854.995

28 STAR ENERGY (KAKAP) LTD ** 6.631.226.322 -

29 PT SELERAYA 8.250.514.326

30 TATELY NV 21.587.108.472 -

31 CHEVRON RAPAK LIMITED 38.816.105.747 -

32 PETRONAS CARIGALI KETAPANG II LTD 158.794.142.116 -

33 ENI MUARA BAKAU B.V. 78.234.158.707 182.834.894.982

34 OPHIR INDONESIA (BANGKANAI) LIMITED 23.969.392.244 -

35 PT. TR OPIK ENERGI PANDAN 7.976.351.408 -

36 HUSKY-CNOOC MADURA LTD 106.146.926.595 -

37 PT TIARABUMIPETROLEUM 2.391.171.302 -

JUMLAH 2.409.934.117.343 1.725.199.079.711

3) Pajak Air Tanah dan Air Permukaan


Pajak Air Tanah dan Air Permukaan merupakan salah satu pajak daerah yang dibayarkan
oleh Pemerintah Pusat sebagai implementasi assumed and discharged yang diatur dalam
PSC.
Mekanisme penyampaian tagihan permintaan pembayaran Pajak Air Tanah dan Air
Permukaan dan kelengkapan dokumen penagihan diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 9/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Air Permukaan,
Pajak Air Tanah, dan Pajak Penerangan Jalan untuk Kegiatan Usaha Hulu Migas Yang
Dibayarkan oleh Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 195/PMK.02/2017.
Pembayaran Pajak Air Tanah dan Air Permukaan untuk kegiatan usaha hulu migas melalui
Rekening Migas Nomor 600.000411.980 pada Bank Indonesia, dengan mengacu pada

Catatan Atas Laporan Keuangan 365


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.02/2009 tentang Rekening Minyak dan


Gas Bumi sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 178/PMK.02/2015. Saldo utang Pajak Air Tanah per Pada 31 Desember
2020 sebesar Rp0.
Sebagai informasi, terhadap Pajak Air Tanah dan Air Permukaan, terdapat tagihan Pajak
Air Tanah Kota Pekanbaru yang disampaikan oleh SKK Migas melalui surat Nomor SRT-
0032/SKKMG0000/2020/S4 tanggal 21 Januari 2020 sebesar Rp25.333.572.047,00,
berdasarkan hasil penelitian DJA atas dokumen tagihan PAT dimaksud, dapat
disampaikan sebagai berikut:
a) Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pedoman Penetapan Nilai
Perolehan Air Tanah yang menjadi pedoman bagi pemda dalam menetapkan NPA
Tanah belum mengatur pengguna air tanah untuk industri hulu migas
b) Berkenaan dengan hal tersebut, maka DJA berpendapat bahwa Peraturan Walikota
Pekanbaru Nomor 78 Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 14 Tahun
2018 tentang Nilai Perolehan Air Tanah tidak dapat menjadi dasar bagi Pemda dalam
menghitung besaran nilai Pajak Air Tanah (PAT).
Selanjutnya, tagihan Pajak Air Tanah tersebut dikembalikan oleh Ditjen Anggaran melalui
surat Nomor S-195/AG/2020 tanggal 14 Februari 2020.
4) Pajak Penerangan Jalan
Seperti halnya Pajak Air Tanah dan Air Permukaan, Pajak Penerangan Jalan untuk
Kegiatan Usaha Hulu Migas juga merupakan pajak daerah yang dibayarkan oleh
Pemerintah Pusat sebagai implementasi assumed and discharged yang diatur dalam PSC.
Demikian pula halnya dengan mekanisme penyampaian tagihan dan kelengkapan dokumen
penagihan serta mekanisme pembayarannya mengacu kepada ketentuan yang berlaku
pada Pajak Air Tanah dan Air Permukaan
Rincian saldo utang Pajak Penerangan Jalan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 sebesar Rp7.739.221.527 dan Rp17.278.224.641.
5) DMO Fee KKKS
Mekanisme pembayaran DMO Fee kepada KKKS mengacu kepada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 118/PMK.02/2019 tentang Tata Cara Pembayaran Domestic Market
Obligation Fee, Over Lifting Kontraktor dan/ atau Under Lifting Kontraktor dalam Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. KKKS menagihkan DMO Fee kepada SKK Migas untuk
diverifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, selanjutnya SKK Migas melakukan
penagihan kepada Kementerian Keuangan (d.h.i Direktur Jenderal Anggaran). Berikut ini
adalah rincian dari Utang DMO Fee Tahun 2020 audited sebesar USD152.498.958 atau
setara dengan Rp2.151.078.784.601 dan Per 31 Desember 2019 sebesar
USD187.276.988,50 atau setara dengan Rp2.603.337.417.122.

366 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

6) Utang Underlifting KKKS


Underlifting KKKS adalah kekurangan pengambilan minyak dan/atau gas bumi oleh
kontraktor apabila dibandingkan dengan haknya yang diatur dalam Kontrak Kerja Sama
pada periode tertentu. Saldo utang per 31 Desember 2020 adalah sebesar
USD541.135.020 atau setara dengan Rp7.632.709.462.813, sedangkan saldo utang
per 31 Desember 2019 adalah sebesar USD394.273.427 atau setara dengan
Rp5.480.794.911.448 yang dikonversi menggunakan kurs 31 Desember 2020 sebesar
Rp14.105 sebagai informasi, atas Utang Underlifting tersebut masih terdapat tagihan
yang belum dapat diakui sebagai utang Underlifting yaitu sebagai berikut :
a) Terdapat tagihan underlifting pada KKKS PT PHE Tuban tahun 2017 sebesar
USD2,048,837.40 sebagaimana ditagihkan oleh SKK Migas melalui surat Nomor
SRT-0419/SKKMG0000/2018/S4 tanggal 11 Juni 2018, yang belum dapat di proses
penyelesaiannya/pembayarannya oleh Ditjen Anggaran. Berdasarkan hasil penelitian
Ditjen Anggaran atas dokumen tagihan underlifting dimaksud, dalam Laporan A0
tahun 2018 terdapat penyesuaian harga gas suar yang diberlakukan surut sejak
tahun 2014 sebagaimana Surat Menteri ESDM Nomor 7036/12/MEM.M/2017
tanggal 4 September 2017, yang menghasilkan dampak bagi pemerintah berupa
kewajiban underlifting kepada PT PHE Tuban. Sehubungan dengan penyesuaian
harga gas suar dimaksud yang dilakukan oleh SKK Migas dalam Laporan A0 Tahun
2018, Ditjen Anggaran tidak dapat meyakini kebenaran nilai tagihan underlifting PT
PHE Tuban tahun 2017 karena berdasarkan hasil penelitian Ditjen Anggaran atas
Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2017 yang menjadi dasar penerbitan
Surat Menteri ESDM Nomor 7036/12/MEM.M/2017, tidak terdapat norma ketentuan
yang mengatur masa berlaku retroaktif.
Dalam rangka menjaga akuntabilitas pengeluaran keuangan negara, Ditjen Anggaran
telah meminta pandangan/pendapat hukum dari Biro Hukum Kemenkeu melalui Surat
Nomor S-264/AG.6/2018 tanggal 25 Oktober 2018 dan Nota Dinas Nomor ND-
12/AG.6/2019 tanggal 4 Januari 2019, namun sampai dengan saat ini Biro Hukum
Kemenkeu belum menjawab Nota Dinas Ditjen Anggaran Nomor ND-12/AG.6/2019
tersebut.
Berdasarkan monitoring Ditjen Anggaran atas laporan A0 natural gas bulan
September tahun 2017, dapat disampaikan bahwa SKK Migas telah melakukan
penyesuaian harga gas suar (November 2014 sampai dengan Juli 2017) yang
mengakibatkan berkurangnya bagian pemerintah sebesar USD769,420.28.
Berkenaan dengan hal tersebut dan mempertimbangkan bahwa DJA belum meyakini
nilai tagihan underlifting PT PHE Tuban tahun 2017 karena adanya penyesuaian

Catatan Atas Laporan Keuangan 367


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

harga gas suar yang berlaku surut, maka nilai sementara underlifting PT PHE Tuban
Tahun 2017 yang diyakini oleh DJA adalah sebesar USD1,279,417.11 (nilai tagihan
sebesar USD2,048,837.40 dikurangi dengan pengurangan bagian pemerintah
sebesar USD769,420.28). Namun demikian, untuk meyakini nilai underlifting PT PHE
Tuban Tahun 2017 tersebut Ditjen Anggaran masih menunggu pandangan/pendapat
hukum dari Biro Hukum Kemenkeu terhadap norma ketentuan yang mengatur masa
berlaku retroaktif dalam Surat Menteri ESDM Nomor 7036/12/MEM.M/2017.
b) Terdapat tagihan underlifting pada KKKS PT Chevron Pacific Indonesia Tahun 2020
sebesar USD256,761,110.62 sebagaimana ditagihkan oleh SKK Migas melalui surat
Nomor SRT-0780/SKKMG0000/2020/S4 tanggal 10 Desember 2020 dan Nomor
SRT-0138/SKKMG0000/2021/S4 tanggal 18 Februari 2021 yang belum dapat di
proses penyelesaiannya/pembayarannya oleh Ditjen Anggaran. Terdapat 2 substansi
pokok yang masih perlu diteliti labih lanjut oleh Ditjen Anggaran, yaitu:
1) Mekanisme perhitungan atas tagihan underlifting KKKS PT Chevron Pacific
Indonesia yang ditagihkan oleh SKK Migas, yang menghasilkan angka tagihan
underlifting USD256,761,110.62.
2) Status atau posisi hukum dari Heads of Agreement (HoA) WK Rokan yang di
tandatangani oleh SKK Migas dan KKKS PT Chevron Pacific Indonesia, serta
diakui dan disetujui oleh Kementerian ESDM dan diakui oleh Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, apakah setara atau bagian yang
tidak terpisah dengan PSC KKKS PT Chevron Pacific Indonesia. Kepastian
mengenai status hukum dari HoA dimaksud menjadi penting untuk diperoleh
mengingat dalam HoA terdapat ketentuan atau norma kesepakatan yang
bertentangan dan/atau tidak diatur dalam PSC KKKS PT Chevron Pacific
Indonesia (PSC Induk).
7) Utang Fee Penjualan Migas
Utang fee penjualan Migas merupakan kewajiban Pemerintah sektor hulu migas yang
berasal dari tagihan fee atas penjualan migas bagian negara yang dilakukan oleh PT
Pertamina (Persero), pada 31 Desember 2020 terdapat saldo utang fee penjualan migas
sebesar Sebesar USD251,427,455 atau ekuivalen sebesar Rp3.546.384.266.330
menggunakan kurs per 31 Desember 2020 sebesar Rp14.105.
Utang Fee Penjualan Migas tersebut merupakan Tagihan fee penjualan migas bagian
negara untuk jenis LNG, Gas Pipa dan Minyak Mentah dan Kondensat Bagian
Negara/MMKBN periode 2016 s.d 2019 menggunakan kriteria dan besaran tarif imbalan
(fee) penjualan Migas Bagian negara dalam Kepmen ESDM Nomor
7.K/MG.05/MEM.M/2021.

368 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dari total saldo utang Fee Penjualan Migas Bagian Negara tersebut belum dapat diproses
pembayarannya sampai dengan dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan oleh SKK Migas
sebagaimana diatur dalam PMK No 114/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Pembayaran
Imbalan (Fee) Kepada Penjual Minyak dan/atau Gas Bumi Bagian Negara yang Dibebankan
Pada Bagian Negara Dari Penerimaan Hasil Penjualan Minyak dan/atau Gas Bumi.
b. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA PANAS BUMI
Utang kepada pihak ketiga panas bumi adalah dana yang tersedia di rekening panas bumi
yang dialokasikan sebagai pencadangan untuk pengembalian (reimbursement) PPN panas
bumi, pencadangan pembayaran PBB panas bumi, dan pencadangan penggantian bonus
produksi panas bumi. Pada Neraca, diakui adanya utang pihak ketiga diestimasi, yaitu pada
saat pencadangan utang kepada Pengusaha (reimbursement PPN dan penggantian bonus
produksi) dan pencadangan pembayaran PBB panas bumi dalam rekonsiliasi triwulanan.
Adapun utang pihak ketiga reimbursement PPN dan utang pihak ketiga PBB panas bumi diakui
pada saat pengajuan tagihan dari pihak ketiga, sedangkan utang pihak ketiga penggantian
bonus produksi diakui pada saat diterbitkannya Kepmen ESDM tentang besaran bonus
produksi panas bumi.
Utang kepada pihak ketiga panas bumi per 31 Desember 2020 tersaji sebesar
Rp1.807.797.743.394. Rincian Utang kepada pihak ketiga panas bumi per 31 Desember
2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Uraian Jumlah

1 Utang kepada Pihak ketiga panas bumi-reimbursement PPN 384.703.903.650

2 Utang kepada Pihak ketiga panas bumi-PBB Panas bumi -

Utang kepada Pihak ketiga panas bumi-penggantian bonus


3 93.919.959.611
produksi **
Utang kepada Pihak ketiga panas bumi diestimasi-
4 819.093.565.402
reimbursement PPN *

5 Utang kepada Pihak ketiga panas bumi diestimasi- PBB 313.977.040.220

Utang kepada Pihak ketiga panas bumi diestimasi - penggantian


6 -
bonus produksi

Bagian pemerintah dari penerimaan panas bumi yang belum


7 196.103.274.511
dipindahbukukan

Jumlah 1.807.797.743.394

c. UTANG KEPADA PIHAK KETIGA TK – BKF


Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp1.753.217.153 dan Rp1.727.859.997. Saldo utang kepada pihak ketiga dalam
rupiah menurun dikarenakan penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (EUR dan

Catatan Atas Laporan Keuangan 369


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

USD).
Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kurs Tengah BI USD EUR

31 Desember 2019 Rp14.105,01 Rp17.330,13

31 Desember 2020 Rp13.901,01 Rp15.588,60

D.2.2.1.3. UTANG BUNGA

Utang Bunga Jumlah Utang Bunga per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp78.397.479.060.871 dan Rp67.847.210.447.268. Utang Bunga terdiri dari:

Utang Biaya Pinjaman Utang Biaya Pinjaman


Uraian
DES 2020 DES 2019
Utang Bunga Luar Negeri 2.094.849.675.690 3.970.901.427.208
Utang Bunga Dalam Negeri 76.186.533.334.547 63.765.290.222.549
Utang Bunga Pinjaman DN 116.096.050.634 111.018.797.511
Jumlah 78.397.479.060.871 67.847.210.447.268

Utang Bunga Luar Negeri Tahun 2020 audited sebesar Rp2.094.849.675.690 mengalami penurunan
sebesar 47,24% dari Tahun 2019 sebesar Rp3.970.901.427.208. Utang Bunga Pinjaman Dalam
Negeri Tahun 2020 audited sebesar Rp116.096.050.634 mengalami kenaikan sebesar 4,57% dari
Tahun 2019 sebesar Rp111.018.797.511.
Utang Bunga Surat Berharga Negara sebesar Rp76.186.533.334.547, meningkat 16,79% dibanding
Tahun 2019. Utang Bunga SBN Tahun 2020 audited didalamnya termasuk penerimaan utang bunga
obligasi negara rupiah dan penerimaan imbalan diterima dimuka SBSN Jangka Panjang yang belum
dibayarkan sebesar Rp1.168.220.350.000.

D.2.2.1.4. UTANG SUBSIDI

Utang Subsidi Jumlah Utang Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp20.411.311.149.154. Jumlah Utang
Subsidi tersebut, Rp9.176.575.976.459 (81,68%) lebih besar dari Jumlah Utang Subsidi per per
31 Desember 2019 sebesar Rp11.234.735.172.695.
Terdapat Utang Subsidi Estimasi dikarenakan terdapat tagihan-tagihan yang telah disampaikan oleh
BUMN Operator/Bank/Lembaga Penyalur kepada KPA, namun KPA belum melakukan verifkasi atas
tagihan dimaksud yaitu sebesar Rp8.693.736.060.616 pada Kementerian Keuangan, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Koperasi dan UKM.

370 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian Utang Subsidi per Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2020 dapat disajikan
sebagaimana tabel berikut:

JUMLAH Kenaikan/
NO. K/L %
31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Penurunan)

1 Keuangan 11.951.806.825.973 3.742.908.280.041 8.208.898.545.932 219,32

2 Pertanian 0 5.712.863.663.000 (5.712.863.663.000) -

3 PUPR 44.966.563.489 292.110.245.218 (247.143.681.729) (84,61)

4 KUKM 8.414.537.759.692 1.486.852.984.436 6.927.684.775.256 465,93

Jumlah 20.411.311.149.154 11.234.735.172.695 9.176.575.976.459 81,68

1. UTANG SUBSIDI KEMENTERIAN KEUANGAN


Saldo Utang Subsidi per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp11.951.806.825.973 sedangkan
per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp3.742.908.280.041. Jumlah Utang Subsidi tersebut,
Rp8.208.898.545.932 (219,32%) lebih besar dari Jumlah Utang Subsidi per 31 Desember 2019
sebesar Rp3.742.908.280.041. Rincian utang jangka pendek disajikan pada tabel berikut.
Rincian utang jangka pendek disajikan pada tabel berikut.
Utang
31 Desember 2020 31 Desember 2019 Kenaikan/ (Penurunan) %
Subsidi
DJA 11.687.561.909.507 2.468.700.000.000 9.218.861.909.507 373,43
DJP 0 1.222.759.999.792 (1.222.759.999.792) (100,00)
DJPPR 262.373.737.435 0 262.373.737.435 #DIV/0!
DJPB 1.871.179.031 51.448.280.249 (49.577.101.218) (96,36)
Total 11.951.806.825.973 3.742.908.280.041 8.208.898.545.932 219,32

a. DJA
Saldo Awal utang subsidi jangka pendek tahun 2020 sebesar Rp2.468.700.000.000.
Kemudian sampai dengan 31 Desember 2020 terdapat pembayaran kekurangan subsidi
BBM dan LPG Tabung 3 Kg sejumlah Rp2.468.698.062.155 yang berdampak pada
penurunan Utang Subsidi Jangka Pendek, yang terdiri atas:
o Rp1.021.996.954.166 merupakan pembayaran kekurangan JBT Jenis Minyak Solar
tahun 2018 kepada PT Pertamina (Persero);
o Rp21.661.045.834 merupakan pembayaran kekurangan subsidi JBT Jenis Minyak
Solar tahun 2018 kepada PT AKR Corporindo, Tbk.
o Rp190.670.411.505 merupakan pembayaran kekurangan subsidi JBT Jenis Minyak
Tanah kepada PT AKR Corporindo, Tbk, yang terdiri atas subsidi harga sebesar
Rp176.634.007.162 dan PPN atas JBT Jenis Minyak Tanah oleh PT Pertamina
(Persero) kepada Pemerintah sebesar Rp14.036.404.343.

Catatan Atas Laporan Keuangan 371


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

o Rp1.234.369.650.650 merupakan pembayaran kekurangan subsidi LPG Tabung 3 Kg


kepada PT Pertamina (Persero), yang terdiri atas subsidi harga sebesar
Rp1.063.000.000.000 dan PPN atas penyerahan LPG Tabung 3 Kg oleh PT Pertamina
(Persero) kepada Pemerintah sebesar Rp171.369.650.650.
Telah terbit DIPA Subsidi Energi Tahun Anggaran 2021 nomor SP DIPA-
999.07.1.979321/2021 tanggal 12 Januari 2021. Dalam DIPA tersebut terdapat anggaran
untuk membayar kekurangan subsidi tahun 2018 dan 2019 sebesar
Pada Tahun 2020 utang subsidi jangka pendek sebesar 10.868.494.466.558 karena
terdapat pengakuan kekurangan subsidi JBT, LPG Tabung 3 Kg, dan Listrik atas tagihan
dari Badan Usaha yang telah diverifikasi oleh KPA, yang terdiri atas:
o Rp6.596.044.358.558 merupakan anggaran untuk membayar Kurang Bayar Subsidi
Minyak Solar Tahun 2018 dan 2019 kepada PT Pertamina (Persero).
o Rp551.528.166.000 merupakan anggaran untuk membayar Kurang Bayar Subsidi
Minyak Tanah Tahun 2018 dan 2019 kepada PT Pertamina (Persero).
o Rp3.720.921.942.000 merupakan anggaran untuk membayar Kurang Bayar Subsidi
LPG Tabung 3 Kg Tahun 2018 dan 2019 kepada PT Pertamina (Persero).

Pencatatan utang subsidi listrik dalam asersi manajemen Rp150.282.473.958, sedangkan


berdasarkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan BPK RI, besaran kurang bayar Diskon Tarif
Listrik Rumah Tangga dan Diskon Tarif Bisnis dan Industri 2020 kepada PT PLN (Persero)
sebesar Rp819.067.442.949 atau terdapat penambahan sebesar Rp668.784.968.991.
Pembayaran atas utang subsidi listrik tersebut telah masuk dalam alokasi anggaran pada
DIPA Subsidi Energi Tahun Anggaran 2021.

b. DJP
Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020 dan per 31 Desember 2019 masing-masing
sebesar Rp0 dan Rp1.222.759.999.792. Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2020
merupakan Utang Jangka Panjang Subsidi atas kekurangan bayar subsidi tahun 2017 sebesar
Rp13.772.923 dan tahun 2018 sebesar Rp1.222.746.226.869 yang kemudian
direklasifikasi ke akun Utang Subsidi/Kewajiban Jangka Pendek karena sudah dialokasikan
dalam APBN TA 2020.

c. DJPPR
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp262.373.737.435 yang
merupakan Utang Subsidi – Estimasi. Utang Subsidi–Estimasi adalah estimasi nilai tagihan
Imbal Jasa Penjaminan (IJP) periode Desember 2020 atas pelaksanaan penjaminan
pemerintah program PEN untuk pelaku usaha UMKM yang akan dibayarkan pada bulan
Januari 2021.

372 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d. DJPB
Kewajiban jangka pendek berupa Utang Subsidi kredit program sebesar Rp1.871.179.031
yang berasal dari Saldo awal senilai Rp51.448.280.249 ditambah Berita Acara Verifikasi
(BAV) atas tagihan subsidi yang diterbitkan selama periode Januari s.d. Desember 2020 yang
belum diterbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebesar Rp77.078.793 dikurangi SPP
Tahun 2020 atas BAV yang diterbitkan sebelum tahun 2020 sebesar Rp49.004.461.789 dan
dikurangi SPP Tahun 2020 atas BAV yang diterbitkan pada subsequent event penyusunan
laporan keuangan Tahun 2019 sebesar Rp0 dan koreksi atas kesalahan pencatatan Utang
Subsidi pada penerbitan BAV Skema KPEN-RP Bank BRI Agro Periode Juli – September 2019
sebesar Rp649.718.222.
Saldo Utang Subsidi merupakan tagihan subsidi atas periode penyaluran :
1) Tahun 2016 sebesar Rp595.914.284.
2) Tahun 2017 sebesar Rp790.508.108.
3) Tahun 2018 sebesar Rp142.364.772.
4) Tahun 2019 sebesar Rp270.852.252.
5) Tahun 2020 sebesar Rp71.539.615.

2. UTANG SUBSIDI KEMENTERIAN PERTANIAN


Utang subsidi per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp0 dan
5.712.863.663.000.
Utang Subsidi Kementerian Pertanian per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 karena
adanya reklasifikasi dari Utang Jangka Panjang Subsidi ke Utang Subsidi pada Kewajiban Jangka
Pendek terkait kurang bayar Subsidi Pupuk berdasarkan LHP BPK.
3. UTANG SUBSIDI KEMENTERIAN PUPR
Utang subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp44.966.563.489 dan per 31 Desember 2019
sebesar Rp292.110.245.218. Jumlah utang subsidi tersebut, Rp247.143.681.729 lebih kecil
(84,61%) dari jumlah utang subsidi per 31 Desember 2019.
a. DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERUMAHAN
Utang subsidi per 31 Desember 2020 sejumlah Rp28.142.000.000, yang merupakan dana
yang sudah terbit SP2D-nya per tanggal pelaporan, akan tetapi belum disalurkan dan masih
tercatat di rekening RPL 31 Desember 2020.
Sedangkan Utang Subsidi – Estimasi Sebesar Rp15.608.498.815 merupakan utang subsidi
– estimasi pada Ditjen Pembiayaan Perumahan yang merupakan tagihan SSB dan SBUM yang
belum dilakukan verifikasi.

Catatan Atas Laporan Keuangan 373


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


Utang subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.216.064.674 dan per 31 Desember 2019
sebesar Rp1.890.958.848. Jumlah utang subsidi tersebut, Rp674.894.174 lebih kecil dari
jumlah utang subsidi per 31 Desember 2019.
Utang Subsidi sebesar Rp1.216.064.674 merupakan utang subsidi – estimasi pada Ditjen
Cipta Karya yang merupakan estimasi tagihan subsidi bulan September s.d Desember 2020.
4. UTANG SUBSIDI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Utang subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp8.414.537.759.692 dan jumlah utang subsidi
per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.486.852.984.436. Utang Subsidi per 31 Desember 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp6.927.684.775.256 (465,93%) dikarenakan terdapat
pembayaran Subsidi IJP KUR dan Subsidi Bunga KUR berdasarkan tagihan belum diverifikasi
juga selisih-selisih tagihan yang belum lolos verifikasi yang akan ditagihkan pada TA 2021.

D.2.2.1.5. UTANG TRANSFER

Utang Transfer Jumlah Utang Transfer per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp43.869.090.853.813 dan Rp48.735.153.480.379. Rincian Utang Transfer disajikan sebagai
Kewajiban TKD sebesar Rp11.159.928.742.993 dan kewajiban TKD Estimasi sebesar
Rp32.709.162.110.820 sebagaimana tabel berikut ini:

(dalam rupiah)
Jenis Kewajiban 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Kewajiban TKD 11.159.928.742.993 10.316.654.476.421

Kewajiban TKD Estimasi 32.709.162.110.820 38.418.499.003.958


TOTAL 43.869.090.853.813 48.735.153.480.379

1. KEWAJIBAN TKD
Kewajiban TKD yang disajikan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sejumlah
Rp11.159.928.742.993 dan Rp10.316.654.476.421. Jika dibandingkan periode TA 2019,
Kewajiban TKD pada periode TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp843.274.266.572 atau
8,17%.
Kewajiban Transfer ke Daerah merupakan kewajiban jangka pendek yang muncul karena adanya
Kurang Bayar DBH dan kurang salur DAK Nonfisik. Kewajiban TKD per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 sebesar Rp11.159.928.742.993 dan Rp10.316.654.476.421.
Rincian Kewajiban TKD dapat dilihat pada Lampiran LD27a.

374 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

1.1 Kewajiban TKD Satker DBH


Nilai Kewajiban TKD Satker DBH Per 31 Desember TA 2020 sebesar Rp9.569.341.483.163
merupakan kewajiban jangka pendek yang muncul karena adanya Kurang Bayar DBH. Transfer
Dana Perimbangan Yang Masih Harus Dibayar (YMHD) yang dicatat dalam Laporan Keuangan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa Satker DBH meliputi seluruh hak Pemerintah Daerah atas
Kurang Bayar transfer yang terjadi pada tahun anggaran sebelumnya serta Kurang Bayar DBH
pada TA 2020 yang baru ditetapkan melalui PMK Nomor 113/PMK.07/2020. Nilai Kewajiban
Transfer Dana Perimbangan YMHD per tanggal 31 Desember TA turun sebesar
Rp750.523.071.486 atau 7,85% dari 31 Desember TA 2019.
Saldo akhir Kurang Bayar Dana Bagi Hasil per 31 Desember TA 2019 sebesar
Rp10.316.654.476.421, adanya fleksibilitas penyelesaian Kurang Bayar sebagaimana di atur
dalam PMK Nomor 35/PMK.07/2020 bahwa penyelesaian KB DBH dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi keuangan negara. Sampai dengan periode 31 Mei 2020, sesuai
kondisi keuangan Pemerintah Pusat telah diselesaikan Kurang Bayar TA 2018 dan tahun tahun
sebelumnya sebesar Rp10.316.654.476.421 sebagaimana tertuang dalam PMK Nomor
20/PMK.07/2020. Pada triwulan III T.A. 2020 Pemerintah telah menetapkan Kurang Bayar DBH
TA 2019 melalui PMK Nomor 113/PMK.07/2020 sebesar Rp38.817.450.306.479 dan dari
Kurang Bayar DBH T.A. 2019 yang telah ditetapkan tersebut, telah disalurkan sebesar
Rp5.701.988.345.596 berdasarkan KMK Nomor 8/KM.7/2020 dan KMK Nomor 17/KM.7/2020
maka sisa saldo transfer Dana Perimbangan Yang Masih Harus Dibayar sebesar
Rp33.115.461.960.883. Setelah itu, diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
22/KM.7/2020 tentang Penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Pada Tahun 2020.
Berdasarkan KMK tersebut dilakukan penyaluran Kurang Bayar DBH sebesar
Rp23.546.120.477.720 Sehingga sisa saldo Transfer Dana Perimbangan Yang Masih Harus
Dibayar sebesar Rp9.569.341.483.163, Adanya PMK 25/PMK.07/2021 tentang Penetapan
Kurang Bayar, Lebih Bayar, dan Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun 2021
yang mengatur perubahan angka Kurang Bayar PBB Bagian Daerah dan Pemungutan/Upah
Pungut Migas TA 2019 atas koreksi penerimaan dari Direktorat Jenderal Pajak yang baru
disampaikan ke DJPK pada tahun 2021 mengakibatkan adanya penurunan Utang DBH sebesar
Rp3.210.078.228 sehingga saldo Kurang Bayar DBH TA 2020 menjadi Rp9.566.131.404.935.

Catatan Atas Laporan Keuangan 375


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sisa saldo Kurang Bayar TA


Uraian
2020 (Rp)

Kurang Bayar DBH PBB Bagian Daerah 6.891.198.951.245


Kurang Bayar DBH PBB Biaya Pemungutan untuk 267.860.007.662
Daerah
Kurang Bayar DBH PBB Bagi Rata 587.208.331.853
Kurang Bayar DBH SDA Panas Bumi - Setoran Bagian
Pemerintah 1.042.349.211.768
Kurang Bayar DBH SDA Panas Bumi - Iuran Tetap 11.380.679.077

Kurang Bayar DBH SDA Panas Bumi - Iuran Produksi 961.350.372


Kurang Bayar DBH SDA Kehutanan – IIUPH 85.186.647.099
Kurang Bayar DBH SDA Kehutanan – PSDH 421.419.336.841
Kurang Bayar DBH SDA Kehutanan - Dana Reboisasi 25.843.305.738
Kurang Bayar DBH SDA Perikanan 116.713.836.724
Kurang Bayar DBH Cukai Hasil Tembakau 116.009.746.556
Total 9.566.131.404.935

1.2 Kewajiban TKD Satker DAK Non Fisik


Nilai Utang Transfer DAK Nonfisik sebagaimana tersaji pada Neraca per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp1.593.797.338.058. Nilai utang
mengalami kenaikan sebesar Rp1.593.797.338.058 apabila dibandingkan dengan posisi 31
Desember 2019 berdasarkan LKTD Audited. Kenaikan tersebut disebabkan karena pada tahun
2020 dilakukan pengakuan utang atas kurang salur Dana TPG PNSD, TKG PNSD, dan Tamsil
Guru PNSD sebesar Rp1.593.797.338.058 dengan rincian per jenis dana masing-masing sebesar
Rp1.552.612.652.174, Rp2.592.132.926, dan Rp38.592.552.958. Adapun penjelasan detail
terkait Sisa Dana, Kurang Bayar, dan Kurang Salur Dana Tunjangan Guru diungkapkan pada
Bagian Pengungkapan Penting Lainnya.

2. KEWAJIBAN TKD ESTIMASI


Kewajiban TKD Diestimasi merupakan kewajiban transfer pada periode pelaporan keuangan
tahunan, dalam hal perhitungan rekonsiliasi dan verifikasi atas penyaluran Transfer ke Daerah
dan Dana Desa tahun anggaran berjalan dan/atau tahun anggaran yang lalu terdapat kekurangan

376 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

salur atau bayar dan belum diketahui secara definitif Pemda penerima yang kekurangan
salur/bayar dan/atau belum ditetapkan dalam dokumen penetapan kurang salur atau yang
dipersamakan sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan mengenai pengelolaan transfer
ke daerah dan dana desa. Pada Satker DBH, Kewajiban TKD Diestimasi merupakan kewajiban
jangka pendek yang muncul sebagai akibat adanya potensi selisih kurang antara realisasi
penerimaan Pajak dan PNBP Sumber Daya Alam yang dibagihasilkan dengan besaran DBH Pajak
dan PNBP SDA yang sudah disalurkan. Nilai yang tercantum merupakan hasil perhitungan
berdasarkan realisasi penerimaan negara yang tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) Audited dan akan menjadi definitif sebagai kewajiban TKD Dana Bagi Hasil setelah
mendapat penetapan dari Menteri Keuangan.
Kewajiban TKD Dana Bagi Hasil Estimasi per 31 Desember 2020 tercatat sebesar
Rp32.709.162.110.820 berdasarkan angka nota kesepakatan final antara DJPK, BPK dan
Kementerian/Lembaga.

D.2.2.1.6. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG

Bagian Lancar Utang Bagian Lancar Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 merupakan reklasifikasi utang jangka
Jangka Panjang panjang yang akan jatuh tempo 12 bulan setelah tanggal neraca, Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang per 31 Desember 2020 sebesar Rp416.211.761.249.698. Unamortized Discount sebesar
minus Rp222.819.437.000 dan Unamortized Premium sebesar Rp226.991.689.000.

Jumlah
Akun Uraian
Tahun 2020 Tahun 2019

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 416.211.761.249.698 316,207,520,991,548

Bagian Lancar Utang Jangka


216111 80.877.721.501.762 93.861.285.668.664
Panjang Luar Negeri
Bagian Lancar Utang Jangka
216112 1.748.949.412.112 1.503.721.849.368
Panjang Dalam Negeri
Bagian Lancar Obligasi Negara
216121 159.591.687.535.824 70.855.833.973.516
dalam Rupiah
Bagian Lancar Obligasi Negara
216131 64.465.621.800.000 44.257.358.500.000
dalam Valuta Asing
Bagian Lancar Surat Berharga
216141 97.538.531.000.000 105.729.321.000.000
Syariah Negara dalam Rupiah
Bagian Lancar Surat Berharga
Syariah Negara dalam Valuta
216151 11.989.250.000.000 -
Asing

Unamortized Discount (222.819.437.000) (127.084.431.000)

Catatan Atas Laporan Keuangan 377


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Jumlah
Akun Uraian
Tahun 2020 Tahun 2019
Discount Bagian Lancar Obligasi
213122 (40.510.984.000) (76.608.857.000)
Negara dalam Rupiah
Discount Bagian Lancar Obligasi
213124 (20.203.666.000) (3.493.166.000)
Negara dalam Valuta asing
Discount Bagian Lancar Surat
213126 Berharga Syariah Negara dalam (162.104.787.000) (46.982.408.000)
Rupiah

Unamortized Premium 226.991.689.000 215.059.457.000

Premium Bagian Lancar Obligasi


213131 218.953.098.000 41.289.802.000
Negara Rupiah.
Premium Surat Berharga Syariah
213133 8.038.591.000 173.769.655.000
Negara dalam Rupiah

Rincian Bagian Lancar utang SBN dan Pinjaman termuat pada Lampiran LD28, LD29,LD29a, LD30,
dan LD31.

D.2.2.1.7. UTANG SURAT BERHARGA NEGARA - JANGKA PENDEK

Utang Surat Berharga Utang Surat Berharga Negara – Jangka Pendek per 31 Desember 2020 sebesar
Negara - Jangka Rp55.780.000.000.000 dengan Unamortized Discount sebesar minus Rp497.081.275.000
Pendek
Akun Uraian Tahun 2020 Tahun 2019

Utang Surat Berharga Negara - Jangka


55.780.000.000.000 79.110.000.000.000
Pendek

Surat Perbendaharaan Negara


217111 41.380.000.000.000 57.550.000.000.000
dalam Rupiah

Surat Perbendaharaan Negara


217132 14.400.000.000.000 21.560.000.000.000
Syariah

Unamortized Discount (497.081.275.000) (1.134.143.215.000)

Discount Surat Perbendaharaan


213121 (424.695.161.000) (894.654.476.000)
Negara dalam Rupiah

Discount Surat Perbendaharaan


213125 (72.386.114.000) (239.488.739.000)
Negara Syariah dalam Rupiah

378 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.2.1.8. UTANG KELEBIHAN PEMBAYARAN PENDAPATAN


Utang Kelebihan Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Pembayaran Rp31.200.542 dan Rp1.540.939 terdiri dari Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan Non Pajak
Pendapatan
Lainnya DJPB yang berasal dari Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan Non Pajak Lainnya.
Nilai Kewajiban Jangka Pendek Per 31 Desember 2020 sebesar sebesar Rp31.200.542 yang berasal
dari Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan Non Pajak Lainnya.

D.2.2.1.9. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

Pendapatan Diterima di Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Muka Rp75.251.376.584 dan Rp83.861.957.996.
Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang sudah disetor ke Kas Umum Negara,
namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP. Pendapatan diterima
dimuka terdiri dari:
1. Pendapatan Diterima Dimuka pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang berasal dari KKKS per
31 Desember 2020 sebesar Rp51.093.085.212.
2. Pendapatan Diterima Dimuka pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang berasal dari
Kontraktor PKP2B per 31 Desember 2020 adalah Rp7.736.177.288.
3. Pendapatan Diterima di Muka Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI, nilai pendapatan diterima
di muka per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp5.805.384.167.
4. Pada UAKPA BUN TK Pengelola ABMA/T, nilai Kewajiban hingga akhir Tahun 2020 adalah
senilai Rp2.286.911.000 (dua miliar dua ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus sebelas
ribu rupiah) yaitu kewajiban jangka pendek yang merupakan pendapatan diterima di muka yang
berasal dari pembayaran pihak ketiga untuk kompensasi ABMA/T namun belum dapat
diterbitkan KMK pelepasan ABMA/T sampai dengan akhir Tahun 2020.
5. Kewajiban dalam Laporan Keuangan UAKPA BUN TK Pengelola Aset Eks Pertamina berupa
sewa dibayar dimuka yang dibayarkan penyewa pada 2020, kemudian menjadi pendapatan
sewa pada 2021. Di samping itu, terdapat lelang aset eks Pertamina yang barangnya belum
diambil oleh pembeli dan KMK terkait penghapusannya baru akan rilis di tahun 2021. Adapun
total kewajiban jangka pendek adalah Rp8.304.768.342.

6. Saldo pendapatan diterima di muka Tahun 2020 sebesar Rp25.050.575, merupakan PNBP
Migas Lainnya yang pembayaran atas Jasa Pemanduan dan Penundaan atas Kapal MT.
Petroleum 115 dikarenakan kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum kontrak kerja sama
ditandatangani (15 April 2020 sd. 20 April 2020). Selanjutnya, kelebihan pembayaran tersebut,
akan dikompensasikan terhadap kegiatan Jasa Pemanduan dan Penundaan berikutnya.

Catatan Atas Laporan Keuangan 379


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.2.1.10. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN

Pendapatan Yang Saldo Pendapatan Ditangguhkan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Ditangguhkan Rp179.632.783.759 dan Rp197.917.075.973, merupakan saldo penerimaan yang masih tersedia
di Rekening Migas per 31 Desember 2020, yang masih belum jelas peruntukkannya dan memerlukan
klarifikasi lebih lanjut.

D.2.2.2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

D.2.2.2.1. UTANG JANGKA PANJANG SURAT BERHARGA NEGARA

Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara per 31 Desember 2020 sebesar
Surat Berhara Negara Rp4.832.289.530.565.900 dengan Unamortized Discount sebesar minus Rp46.614.743.504.000
dan Unamortized Premium sebesar Rp44.178.329.970.000.

Jumlah
Akun Uraian
Tahun 2020 Tahun 2019
Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri 4.832.289.530.565.900 3.714.851.256.058.410
221211 Utang Dalam Negeri Obligasi Negara 3.102.810.161.365.900 2.303.559.590.058.410
Dalam Rupiah
221221 Utang Dalam Negeri Obligasi Negara 881.909.104.200.000 797.964.262.000.000
Dalam Valuta Asing
221231 Surat Berharga Syariah Negara 609.901.015.000.000 402.032.052.000.000
Jangka Panjang dalam Rupiah
221241 Surat Berharga Syariah Negara 237.669.250.000.000 211.295.352.000.000
Jangka Panjang dalam Valuta Asing
Unamortized Discount (46.614.743.504.000) (37.092.489.249.000)
221251 Discount Obligasi Negara - dalam (30.804.319.902.000) (27.232.065.832.000)
rupiah
221252 Discount Obligasi Negara - dalam (3.561.491.182.000) (3.287.179.920.000)
valuta asing
221253 Discount SBSN - dalam rupiah (12.248.932.420.000) (6.573.243.497.000)

Unamortized Premium 44.178.329.970.000 38.946.454.751.000


Premium Obligasi Negara - dalam 32.007.047.731.000
221261 32.239.502.491.000
rupiah
Premium Obligasi Negara - dalam 758.209.994.000
221262 712.916.795.000
valuta asing
221263 Premium SBSN - dalam rupiah 11.225.910.684.000 6.181.197.026.000

380 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.2.2.2. UTANG KEPADA DANA PENSIUN DAN THT

Utang Kepada Dana Saldo Utang Kepada Dana Pensiun dan THT per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
Pensiun dan THT sebesar Rp0 dan Rp669.808.470.045. Penurunan utang kepada Dana Pensiun dan THT (UPSL)
disebabkan adanya pengalihan dari kewajiban jangka Panjang menjadi utang jangka pendek,
mengingat UPSL tersebut akan dibayarkan pada tahun 2021 sesuai dengan skema pembayaran pada
Surat Menteri Keuangan Nomor S-132/MK.02/2019 tanggal 14 Februari 2019 hal Persetujuan
Pembayaran Unfunded Past service Liability Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil.
Utang Kepada Dana Pensiun terdiri dari Unfunded Past Service Liability (UPSL), yakni kewajiban
masa lalu yang belum terpenuhi dan diakui sebagai kewajiban oleh pemerintah kepada PT Taspen
(Persero) dan PT Asabri (Persero). Dasar pengakuan UPSL oleh pemerintah adalah penetapan jumlah
UPSL oleh Menteri Keuangan.

Kenaikan
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Penurunan)

UPSL 2012-2013 0 0 0

UPSL 2014-2015 0 0 0

UPSL 2015-2016 0 669.808.470.045 0

Total Utang Kepada Dana


0 669.808.470.045 0
Pensiun dan THT

Unfunded Past Service Liability (UPSL) Pegawai Negeri Sipil Program THT diatur dalam:
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Perhitungan,
Pengakuan, dan Pembayaran Unfunded Past Service Liability Program Tabungan Hari Tua
Pegawai Negeri Sipil yang Dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero) sebagaimana terakhir diubah
dengan PMK Nomor 144/PMK.02/2018.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Perhitungan,
Pengakuan, dan Pembayaran Unfunded Past Service Liability Program Tabungan Hari Tua Prajurit
TNI, Anggota POLRI, dan PNS Kementerian Pertahanan/POLRI yang Dilaksanakan oleh PT Asabri
(Persero).
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.02/2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 144/PMK.02/2018, UPSL yang diakui adalah UPSL yang terjadi akibat
adanya perubahan formula manfaat Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil.
Masih terdapat potensi UPSL THT Pemerintah kepada PT Asabri. Sehubungan dengan hal ini, PT
Asabri telah menyampaikan permohonan kontribusi Pemerintah atas UPSL program THT melalui
Surat Direksi Nomor R/AP.01/59-AS/XII/2020 tanggal 14 Desember 2020, yang disertai dengan
hasil perhitungan PT Asabri terkait UPSL THT Per 1 Januari 2013 sebesar Rp6.361.282.693.331.
Dalam PMK diatur bahwa PT Taspen (Persero) dan/atau PT Asabri (Persero) menyampaikan hasil

Catatan Atas Laporan Keuangan 381


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

perhitungan UPSL kepada Menteri Keuangan untuk ditetapkan dan menjadi dasar pengakuan UPSL
sebagai kewajiban oleh Pemerintah.
Rincian UPSL yang masih menjadi kewajiban Pemerintah adalah sebagai berikut:
UPSL Pemerintah kepada PT Taspen (Persero) Tahun 2015-2016. Skema atas UPSL Program
Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil tersebut akan dilakukan secara sekaligus pada tahun 2021
sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-132/MK.02/2019 tanggal 14 Februari 2019 hal
Persetujuan Pembayaran Unfunded Past service Liability Program Tabungan Hari Tua Pegawai
Negeri Sipil. Dalam surat tersebut, utang pemerintah yang diakui sebesar Rp669.808.470.045 akan
dibayarkan sekaligus pada tahun 2021.

D.2.2.2.3. PEMBIAYAAN SURAT BERHARGA DITANGGUHKAN


Pembiayaan Surat Berharga Negara Ditangguhkan per 31 Desember 2020 sebesar
Rp11.299.218.500.000 merupakan total dari nilai cash proceeds penerbitan SBN Rupiah Seri
FR0064, FR0081, FR0082, PBS018 yang diterbitkan dalam rangka prefunding pembiayaan Tahun
Anggaran 2021.
D.2.2.2.4. UTANG JANGKA PANJANG SUBSIDI

Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp18.422.169.463.379.
Subsidi Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi tersebut, lebih besar Rp1.433.975.609.025 dibandingkan
dengan jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2019 sebesar
Rp16.988.193.854.354.
Rincian Utang Jangka Panjang Subsidi per Kementerian Negara/Lembaga adalah sebagai berikut:
Jumlah Kenaikan/
No K/L %
31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Penurunan)
1 Keuangan 11.059.398.337.272 10.908.912.579.401 150.485.757.871 1,38
2 Pertanian 6.283.932.584.546 5.485.688.506.936 798.244.077.610 14,55
3 Perhubungan 1.078.838.541.561 593.592.768.017 485.245.773.544 81,75
Jumlah 18.422.169.463.379 16.988.193.854.354 1.433.975.609.025 8,44

1. Kementerian Keuangan
Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp11.059.398.337.272 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp10.908.912.579.401, terdapat
kenaikan Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp150.485.757.871 atau 1,38%.
Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp11.059.398.337.272
terdiri dari:
UAKPA BUN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 10.172.267.720.202 10.600.449.516.519
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 887.130.617.070 308.463.062.882
JUMLAH 11.059.398.337.272 10.908.912.579.401

382 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Direktorat Jenderal Anggaran


Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp 10.172.267.720.202 dan Rp10.600.449.516.519 atau mengalami penurunan
sebesar Rp428.181.796.317.
Berdasarkan pengakuan kurang bayar, reklasifikasi serta hasil pemeriksaan BPK RI, rincian
Subsidi Jangka Panjang per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
 Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2019 sebesar Rp10.600.449.516.519;
 Penurunan Utang Jangka Panjang Subsidi 31 Desember 2020 sebesar minus
Rp10.868.494.466.558;
 Koreksi Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp268.043.012.194;
 Kenaikan Utang Jangka Panjang Subsidi 31 Desember 2020 sebesar
Rp10.172.269.658.047;
 Total Utang Jangka Panjang Subsidi Tahun 2020 sebesar Rp10.172.267.720.202.
b. Direktorat Jenderal Pajak
Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2020 dan per 31 Desember 2019 masing-
masing sebesar Rp887.130.617.070 dan Rp308.463.062.882.
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2020 merupakan :
1) tagihan Subsidi PPh DTP Panas Bumi tahun 2019 sebesar Rp308.444.080.204 ditambah
dengan recurrent Cost SPAN sebesar Rp18.982.678. Tagihan tersebut merupakan
tagihan Subsidi PPh DTP tahun 2019 yang telah dilakukan verifikasi namun belum
dilakukan pembayaran karena pagu anggaran tahun 2019 tidak mencukupi.
2) tagihan Subsidi PPh DTP tahun 2020 terdiri atas tagihan Subsidi PPh DTP Panas Bumi
tahun 2020 sebesar Rp341.871.338.039, PPh DTP SBN Valas sebesar
Rp236.780.895.411 ditambah dengan recurrent Cost SPAN sebesar Rp15.320.738.
2. Kementerian Pertanian
Jumlah Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp6.283.932.584.546 Rp5.485.688.506.936, utang jangka panjang subsidi mengalami
penurunan senilai Rp798.244.077.610 karena terdapat pembayaran kurang subsidi Tahun 2017
dan 2019.
Utang Jangka Panjang Subsidi sampai dengan per 31 Desember 2020 senilai
Rp6.283.932.584.546 terdiri dari koreksi utang jangka panjang subsidi sesuai hasil perhitungan
BPK pada PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwijaya
sebesar Rp2.500.466.516.831 serta saldo Kurang Bayar Tahun 2019 senilai
Rp3.783.466.067.715.

Catatan Atas Laporan Keuangan 383


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Kementerian Perhubungan
Jumlah Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.078.838.541.561 dan per
31 Desember 2019 sebesar Rp593.592.768.017 dengan rincian sebagai berikut.

Unit Eselon I 2020 2019 Kenaikan/ (penurunan) %


Ditjen Perkeretaapian 596.323.617.905 257.884.464.629 338.439.153.276 131,24

Ditjen Perhubungan Laut 482.514.923.656 335.708.303.388 146.806.620.268 43,73

Jumlah 1.078.838.541.561 593.592.768.017 485.245.773.544 81,75

Rincian utang jangka panjang subsidi sebesar Rp1.078.838.541.561 adalah sebagai berikut:
a. Ditjen Perkeretaapian
Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp596.323.617.905 terdiri dari:
1) Utang Jangka Panjang Subsidi sebesar Rp110.501.878.520 yang merupakan
kekurangan pembayaran terhadap pelaksanaan PSO TA 2015 sebesar
Rp108.276.981.441 dan TA 2016 sebesar Rp2.224.897.079.
2) Utang jangka Panjang subsidi sebesar Rp485.821.739.385 berdasarkan berita acara
perhitungan subsidi pada PT.KAI oleh BPK.
b. Ditjen Perhubungan Laut
Sebesar Rp482.514.923.656 merupakan utang jangka panjang subsidi berdasarkan berita
acara perhitungan subsidi pada PT.Pelni oleh BPK.

D.2.2.2.5. UTANG JANGKA PANJANG PINJAMAN DALAM NEGERI

Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Jangka Panjang Pinjaman Dalam Negeri per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
Pinjaman Dalam Negeri 2019 sebesar Rp10.781.832.927.370 dan Rp8.663.939.872.341.

No Nama 31 Desember 2020 31 Desember 2019


1 Hutang Jangka Panjang DN Perbankan 10.781.832.927.370 8.663.939.872.341
2 Hutang Jangka Panjang Pinjaman DN
3 Hutang Jangka Panjang Pinjaman DN 10.781.832.927.370 8.663.939.872.341

Jumlah Utang Jangka Panjang Pinjaman Dalam Negeri per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut
No Nama Nilai
1 BJB 0
2 BANK DKI 0
3 BANK JATENG 18.593.548.713
4 BANK MANDIRI 5.697.226.992.481
5 PT. BNI (PERSERO) 5.016.334.264.655
6 PT. BRI (PERSERO) 49.678.121.521
Jumlah 10.781.832.927.370

384 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.2.2.2.6. UTANG JANGKA PANJANG DN LAINNYA

Utang Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya audited per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
DN Lainnya sebesar Rp288.136.705.320.121 dan Rp223.356.881.813.243. Rincian Utang Jangka Panjang
Dalam Negeri Lainnya adalah sebagai berikut:
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 BA 999.04 1.911.927.727.159 1.911.927.727.159
2 BA 999.08 63.895.801.775.612 51.502.656.693.703
3 BA 999.09 0 843.916.661.365
4 BA 999.99 193.232.461.333.638 169.098.380.731.016
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
5 Dana atas Abandonment 29.096.514.483.668
and Site Restoration
(ASR)
Jumlah 288.136.705.320.121 223.356.881.813.243

a. BA 999.04
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang sampai 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp1.911.927.727.159 yang merupakan Kewajiban atas risksharing Kredit Program KUT TP
1998/1999. Kredit Usaha Tani (KUT) adalah salah satu skim Kredit Likuiditas Bank Indonesia
(KLBI) berupa pemberian kredit modal kerja yang diberikan BI kepada bank pelaksana untuk
disalurkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani melalui koperasi primer/LSM guna
membiayai usaha taninya dalam rangka intensifikasi padi, palawija, dan holtikultura. Terdapat
dua pola dalam penyaluran KUT, yaitu pola executing dan pola channeling. Penyaluran KUT TP
1998/1999 dilakukan dengan pola channeling yakni bank pelaksana terbatas hanya sebagai
penyalur (agen channeling) ke Koperasi/LSM. Sedangkan koperasi/LSM bertindak sebagai
executing yang bertanggung jawab atas penyaluran dan pelunasan KUT kepada dan dari
kelompok tani. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-628/MK.017/1998 tanggal 7
Desember 1998, pembagian risk sharing atas tunggakan KUT tersebut yaitu sebesar 52,25%
ditanggung Pemerintah, sebesar 42,75% ditanggung Bank Indonesia, dan sebesar 5% ditanggung
Perum Jamkrindo.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Nomor 091/LHP/XV/12/2010 tanggal 31 Desember
2010 diketahui bahwa realisasi penyaluran KUT TP 1999/1998 adalah sebesar
Rp7.677.429.744.359,79, terdapat pelunasan (BI mendebet rekening giro bank pelaksana di BI)
sebesar Rp1.968.960.319.699,61, sehingga masih terdapat tunggakan sebesar
Rp5.708.469.424.660,18. Dari tunggakan tersebut terdapat nilai yang belum disepakati berupa
penyaluran tidak didukung dokumen lengkap sebesar Rp1.539.052.034.110,09 dan tunggakan
yang tidak didukung Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebesar
Rp510.225.568.235,53. Dengan demikian, estimasi tunggakan yang dapat diperhitungkan untuk
risk sharing adalah sebesar Rp3.659.191.822.314,56. Risk sharing yang ditanggung Pemerintah
adalah sebesar 52,25%, sehingga Pemerintah mengakui adanya Kewajiban atas Risk Sharing

Catatan Atas Laporan Keuangan 385


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kredit Program KUT TP 1998/1999 sebesar Rp1.911.927.727.159,36 (52,25% x


Rp3.659.191.822.314,56).
Pemerintah dapat menyesuaikan nilai Kewajiban atas risk sharing Kredit Program KUT
berdasarkan hasil verifikasi lapangan, putusan pengadilan, atau hal lain yang menyebabkan
Pemerintah dapat menyesuaikannya. Di samping itu, dalam rangka penyelesaian kewajiban risk
sharing program KUT, dan sesuai dengan hasil rapat konsultasi Pemerintah dengan DPR pada
tahun 2004, besaran kewajiban risk sharing KUT tersebut perlu mendapat persetujuan DPR.
Terdapat temuan BPK atas laporan keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2011, yaitu
penyelesaian kesepakatan antara Pemerintah, BI dan Perum Jamkrindo atas Risk Sharing
Tunggakan KUT TP 1998/1999 Pola Channeling sebesar Rp5,71Triliun berlarut-larut. Pada
tahun 2018, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengirimkan surat kepada
Badan Pemeriksa Keuangan hal Tindak Lanjut Penyelesaian Tunggakan KUT TP 1998/99. Dalam
surat tersebut, Kemenko meminta pendapat BPK terkait rekomendasi BPK untuk mengajukan
penyelesaian tersebut ke DPR dan harus dapat memisahkan penerima KUT petani dan bukan
petani, karena saat ini hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
Surat Bank Indonesia nomor 21/5/DOTP/Srt/B tanggal 16 Januari 2019 kepada Direktorat SMI
perihal penyampaian dokumen klarifikasi Bank pelaksana KUT TP 1998/99 Pola Channeling
menyatakan bahwa Bank pelaksana (Bank BRI, Bank Danamon, Bank BTPN, Bank Bukopin dan
Bank Muamalat) mengalami kesulitan untuk melakukan pemilahan debitur penerima KUT TP
1998/99 Pola Channeling antara petani dan bukan petani.
b. BA 999.08
Saldo Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp63.895.801.775.612 dan Rp51.502.656.693.703. Saldo utang
tersebut merupakan kewajiban pemerintah kepada Badan Usaha terkait kebijakan penetapan
dengan rincian sebagai berikut:
1) Utang Jangka Panjang dari satker Penyalur Bantuan Pembayaran Tagihan Listrik sebesar
Rp18.823.101.252 yang merupakan utang bantuan kepada PT PLN (Persero) yang belum
dapat dibayarkan hingga periode TA 2020.
2) Reklasifikasi utang dari kewajiban jangka pendek yaitu Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya
ke kewajiban jangka panjang yaitu Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya kepada PT
Pertamina (Persero) sebesar Rp5.101.407.559.716 dikarenakan dari total utang kompensasi
atas kekurangan pendapatan Badan Usaha akibat penugasan pemerintah atas kegiatan
penyaluran BBM dalam LKPP Tahun 2018 sebesar Rp50.360.444.986.496, Pemerintah baru
merencanakan pembayaran utang kompensasi atas kekurangan pendapatan dimaksud
sebesar Rp45.259.037.426.780 pada Tahun 2020. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Lainnya sebesar Rp5.101.407.559.716 merupakan utang kompensasi atas sebagian
kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero) akibat kebijakan penetapan HJE BBM Minyak
Solar Tahun 2018.
3) Kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero) akibat kebijakan penetapan
HJE BBM JBKP Premium Non Jamali Tahun 2018 sebesar Rp15.537.073.143.237, sesuai
surat Menteri Keuangan Nomor S-430/MK.02/2019 tanggal 28 Mei 2019 hal Penyampaian
Kebijakan Pengaturan Kekurangan Penerimaan PT Pertamina (Persero) sebagai akibat dari
Penetapan Harga Jual Eceran JBT Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun 2018
diperhitungkan set off dengan Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual

386 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

JBKP Premium PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk
wilayah Non Jamali sebesar Rp4.222.953.981.191 sesuai hasil reviu BPKP sebagaimana
disampaikan melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021, sehingga sisa
utang kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero) akibat kebijakan
penetapan HJE BBM JBKP Premium Non Jamali Tahun 2018 menjadi sebesar
Rp11.314.119.162.046.
4) Merujuk surat Menteri Keuangan nomor: S-109/MK.02/2021 hal permohonan pemeriksaan
perhitungan dana kompensasi tahun 2020, BPKP telah melakukan reviu atas perhitungan
kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020.
Berdasarkan Hasil Reviu Atas Perhitungan Dana Kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020
yang disampaikan oleh BPKP melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021,
dinyatakan bahwa perhitungan dana kompensasi BBM tahun 2020 atas penyaluran JBT dan
JBKP adalah sebesar Rp5.589.490.147.448. Sebelumnya berdasarkan Berita Acara
Rekonsiliasi atas Asersi Manajemen PT Pertamina (Persero) Nomor BA-23/AG.6/2021 terkait
Kelebihan dan/atau Kekurangan Penerimaan Sebagai Akibat dari Penetapan Harga Jual Jenis
BBM Tertentu Minyak Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan Premium Tahun 2020 antara
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dana Kompensasi dan Direktur Utama PT Pertamina
(Persero) yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021, disepakati bahwa nilai kompensasi
BBM tahun 2020 hasil asersi KPA menggunakan nilai kompensasi BBM sesuai hasil reviu
BPKP sebagaimana disampaikan melalui surat nomor: S-136/D404/2/2021 tanggal 22 Maret
2021, sebesar Rp5.589.490.147.448. Dimana Kompensasi atas kekurangan penerimaan PT
Pertamina (Persero) akibat penetapan HJE BBM JBT Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun
2019 sebesar Rp30.864.175.990.750, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-
361/MK.02/2020 tanggal 6 Mei 2020 hal Penyampaian Kebijakan Pengaturan Kekurangan
Penerimaan PT Pertamina (Persero) sebagai akibat dari Penetapan Harga Jual Eceran JBT
Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun 2019 menjadi sebesar Rp29.214.696.246.652
dengan rincian:
a. JBT Minyak Solar sebesar Rp16.389.880.533.600;
b. JBKP Premium Non Jamali sebesar Rp8.985.471.067.650; dan
c. JBKP Premium Jamali sebesar Rp5.488.824.389.500 diperhitungkan set off dengan
Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual JBKP Premium PT
Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk wilayah Jamali
sebesar Rp1.649.479.744.098 sesuai hasil reviu BPKP sebagaimana disampaikan
melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021 sehingga utang dana
kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero) akibat penetapan HJE
BBM JBKP Premium Jamali Tahun 2019 menjadi sebesar Rp3.839.344.645.402.
Berdasarkan BAR Pencatatan dan Penyajian Utang-Piutang Kompensasi Nomor BA-
24/AG.6/2020 dan 004/H00000/2020-S0 tanggal 15 Mei 2020, telah disepakati pencatatan
dan penyajian Utang-Piutang Tidak Lancar antara Pemerintah dengan PT Pertamina (Persero)
sebesar Rp51.502.656.693.703. Dalam hal terdapat perubahan atas pencatatan dan
penyajian utang-piutang kompensasi atas kekurangan penerimaan akibat penetapan HJE
BBM tahun 2018 dan 2019, maka BAR tersebut akan dilakukan revisi oleh kedua belah pihak.
Penyelesaian utang kompensasi atas kekurangan penerimaan PT Pertamina (Persero)
dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan negara.

Catatan Atas Laporan Keuangan 387


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

5) Berdasarkan Hasil Reviu Atas Perhitungan Dana Kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020
yang disampaikan oleh BPKP melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021,
dinyatakan Kekurangan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual JBT Minyak
Solar PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 sebesar
Rp298.816.254.300.
6) Berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-236/MK.02/2021 tanggal 26 Maret 2021 hal
Penyampaian Kebijakan Pengaturan Kekurangan Penerimaan PT AKR Corporindo, Tbk
sebagai akibat dari Penetapan Harga Jual Eceran JBT Minyak Solar Tahun 2019, dinyatakan
bahwa kekurangan penerimaan atas penetapan HJE JBT Minyak Solar Tahun 2019 pada PT
AKR Corporindo, Tbk sebesar Rp52.859.702.822,45. Dan utang tersebut diperhitungkan set
off dengan Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga jual JBT Minyak Solar
PT AKR Corporindo, Tbk. Tahun 2020 sebesar Rp15.872.676.459. Dimana kelebihan
penerimaan tersebut tertuang dalam Berita Acara Rekonsiliasi atas Asersi Manajemen PT
AKR Corporindo, Tbk. Nomor BA-22/AG.6/2021 terkait Kelebihan Penerimaan Sebagai Akibat
dari Penetapan Harga Jual Jenis BBM Tertentu Minyak Solar Tahun 2020 antara Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Dana Kompensasi dan Direktur Utama PT AKR Corporindo, Tbk.
yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021, disepakati bahwa nilai kompensasi BBM
tahun 2020 hasil asersi KPA menggunakan nilai kompensasi BBM sesuai hasil reviu BPKP
sebagaimana disampaikan melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021
yaitu sebesar Rp15.872.676.459, sehingga sisa utang dana kompensasi pada PT AKR
Corporindo, Tbk Tahun 2019 sebesar Rp36.987.026.363.
7) Di samping itu, pada akhir periode pelaporan TA 2020 (Audited) dilakukan reklasifikasi dari
kewajiban jangka pendek, yaitu Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya ke kewajiban jangka
Panjang, yaitu Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya sebesar Rp6.444.692.421.
Utang tersebut berasal dari sebagian kekurangan penerimaan akibat kebijakan penetapan HJE
BBM Minyak Solar Tahun 2018 sebesar Rp6.444.692.421 dari total kekurangan penerimaan
sebesar Rp29.312.490.670.766, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor
S-430/MK.02/2019 tanggal 28 Mei 2019 hal Penyampaian Kebijakan Pengaturan
Kekurangan Penerimaan PT Pertamina (Persero) sebagai akibat dari Penetapan Harga Jual
Eceran JBT Minyak Solar dan JBKP Premium Tahun 2018.
8) Berdasarkan Hasil Reviu Atas Perhitungan Dana Kompensasi BBM dan Listrik Tahun 2020
yang disampaikan oleh BPKP melalui surat nomor: S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021,
dinyatakan bahwa perhitungan dana Kompensasi Listrik Tahun 2020, terdapat kekurangan
penerimaan PT PLN (Persero) sebagai akibat dari penetapan Tarif Tenaga Listrik non-subsidi
bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2020 sebesar Rp17.904.507.732.862.
Dimana sebelumnya berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi atas Asersi Manajemen PT PLN
(Persero) Nomor BA-4/AG.6/2021 terkait Kekurangan Penerimaan atas Penetapan Tarif
Tenaga Listrik Tahun 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021 antara Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Dana Kompensasi dan Direktur Utama PT PLN (Persero),
disepakati bahwa nilai kompensasi listrik tahun 2020 hasil asersi KPA menggunakan nilai
kompensasi listrik sesuai hasil reviu BPKP sebagaimana disampaikan melalui surat nomor: S-
136/D404/2/2021 tanggal 22 Maret 2021, sebesar Rp17.904.507.732.862.
Pencatatan atas utang-piutang kompensasi yang terjadi dalam TA 2020 mengacu pada Nota
Kesepakatan Final, asersi manajemen badan usaha, dan hasil reviu BPKP atas Perhitungan Dana

388 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kompensasi yang dituangkan dalam asersi manajemen KPA serta hasil kesepakatan Rapat Tiga
Menteri. Pembayaran utang kompensasi TA 2020 di atas belum diperhitungkan dalam APBN TA
2021, kecuali dilakukan mekanisme revisi anggaran atau perubahan atas rincian postur APBN TA
2021.
c. BA 999.99
Utang jangka panjang dalam negeri lainnya BA 999.99 terdiri dari Akumulasi Iuran Pensiun (AIP)
yang dikelola oleh PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) sebesar
Rp193.232.383.165.340 dan Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya pada DJKN yang
berasal dari Aset Eks Pertamina sebesar Rp78.168.343 berisi uang pembayaran sewa yang
dibayarkan penyewa pada 2020, namun baru diakui menjadi pendapatan sewa setelah 2021..
AIP ini dicatat selain dicatat sebagai Aset Lainnya, juga dicatat sebagai utang karena merupakan
dana milik pihak ketiga yang dikuasai oleh pemerintah.
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan
sebesar Rp24.134.002.434.324 jika dibandingkan dengan Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Lainnya per 31 Desember 2019, yakni sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Per 31 Desember Per 31 Desember 2019 Kenaikan


Uraian
2020 (Rp) (Rp) (Penurunan) (Rp)

AIP yang dikelola PT


171.445.743.035.527 151.428.469.320.652 20.017.273.714.875
Taspen (Persero)
AIP yang dikelola PT
21.786.640.129.813 17.669.911.410.364 4.128.026.295.350
Asabri (Persero)
Total Utang Jangka
Panjang Dalam Negeri 193.232.383.165.340 169.098.380.731.016 24.134.002.434.324
Lainnya

Penjelasan atas kenaikan dan penurunan Saldo Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya yaitu:
a. Adanya kenaikan nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Taspen (Persero) dari sebesar
Rp151.428.469.320.652 pada 31 Desember 2019 menjadi sebesar Rp171.445.743.035.527
pada 31 Desember 2020 terjadi karena dipengaruhi oleh kenaikan hasil investasi dan nilai
investasi AIP yang dikelola oleh PT. Taspen (Persero), sesuai dengan Laporan Keuangan audited
PT Taspen (Persero).
b. Adanya kenaikan Nilai Akumulasi Iuran Pensiun pada PT Asabri (Persero) dari
Rp17.669.911.410.364 pada 31 Desember 2019 menjadi Rp21.797.937.705.714 per 31
Desember 2020 dipengaruhi kenaikan hasil dan nilai investasi yang dikelola PT Asabri (Persero)
sesuai dengan Laporan Keuangan audited PT Asabri (persero).
d. Dana atas Abandonment and Site Restoration (ASR)
Nilai Utang Jangka Panjang dalam Negeri Lainnya sebesar Rp29.096.514.483.668,00
merupakan Dana Kegiatan Pasca Operasi dan Pemulihan Lingkungan atau Abandonment and Site
Restoration (ASR) dalam kegiatan usaha hulu migas yang dicadangkan semata-mata untuk

Catatan Atas Laporan Keuangan 389


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

melaksanakan kegiatan ASR yang disetorkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ke
Rekening Bersama SKK Migas/BPMA dan KKKS yang digunakan hanya untuk pemulihan
lingkungan di wilayah kegiatan usaha hulu migas. Kegiatan Abandonment and Site Restoration
(ASR) atau Kegiatan Pasca Operasi adalah kegiatan untuk penutupan sumur secara permanen,
penghentian pengoperasian dan menghilangkan kemampuan Fasilitas Produksi dan fasilitas
penunjang untuk dapat dioperasikan kembali termasuk pembongkarannya secara permanen serta
melakukan pemulihan lingkungan di Wilayah Kerja pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.

D.2.2.2.7. UTANG JANGKA PANJANG PINJAMAN LUAR NEGERI

Utang Jangka Panjang Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri per 31 Desember 2020 dan per 31 Desember 2019
LN Perbankan sebesar Rp764.106.403.002.755 dan Rp667.750.107.263.114 dan merupakan posisi Utang Luar
Negeri yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca. Utang jangka panjang
pinjaman LN menggunakan akun 2221. Rincian Utang Jangka Panjang Luar negeri adalah sebagai
berikut:

Akun Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan

222115 Utang Program 438.966.473.667.353 349.111.788.301.602

222116 Utang Proyek 325.139.929.335.402 318.638.318.961.512

Jumlah 764.106.403.002.755 667.750.107.263.114

No Lender Program Policy Matrix/Output/Pilar

1 ADB,AUSTRALIA, CARES Program Loan 1 Policy Loan


JICA
2 AFD,IBRD Financial DPL 1 Increasing the Depth of Financial Sector

2 Improving the Efficiency of the Financial Sector

3 Strengthening the Resilience of Financial Sector

3 AFD Fiscal Reform Development 1 Improving Quality of Spending


Policy Loan (FRDPL-3)
2 Strengthening Revenue Administration

3 Enhancing Tax Policy

4 IBRD COVID-19 Program Loan 1 Policy Loan

5 KfW Fiscal and Public 1 Medium Term Expenditure Aligned with RPJM and SDGs
Expenditure Management Targets
Program (FPEMP 3) 2 Natonal Public Expenditure Framework Completed

3 Fiscal Transfers and Subnational Spending for Sevice Delivery


Improved

390 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Lender Program Policy Matrix/Output/Pilar

6 JICA DREAM Program Loan 1 Strengthening DRR Governance and Mainstreaming

2 Promotion of Understanding Disaster Risk

3 Promotion of Investing in Disaster Risk Reduction for


Resilience

4 Enhancing to Build Back Better is Recovery, Rehabilitation and


Reconstruction

7 IBRD SOCIAL ASSITANCE 1 DisbursementLinked Indicators-Outcome Program PKH


REFORM/PKH

Rincian utang jangka Panjang luar negeri sebagaimana terlampir pada LD30 dan LD31

D.2.2.2.8. UTANG JANGKA PANJANG LN LAINNYA

Utang Jangka Panjang Nilai utang jangka panjang luar negeri lainnya per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
LN Lainnya sebesar Rp25.119.765.919 dan Rp24.499.064.239. Tidak terdapat tagihan pencairan hutang pada
periode per 31 Desember 2020. Kewajiban jangka panjang pada Lembaga Keuangan Internasional
IDA, MIGA dan CFC berupa promissory notes. Penurunan saldo utang jangka panjang berasal dari
perubahan kurs.

Lembaga
31 Desember 31 Des 2019
No Keuangan Mata Uang Asal Naik/(turun)
2020 (IDR) (IDR)
internasional
International
Development
1 IDR 5.237.901.545 5.237.901.545 5.237.901.545 -
Association
(IDA)
Multilateral
Investment
2 USD 1.135.018 16.009.440.240 15.777.885.218 231.555.022
and Guarantee
Agency (MIGA)
Common Fund
for
3 EUR 223.450 3.872.424.134 3.483.277.476 389.146.658
Commodities
(CFC)
Jumlah utang jangka panjang luar negeri 25.119.765.919 24.499.064.239 620.701.680
Jumlah utang jangka panjang dalam negeri - - -
Jumlah 25.119.765.919 24.499.064.239 620.701.680

Catatan Atas Laporan Keuangan 391


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Detail promissory note Pemerintah Indonesia pada IDA adalah sebagai berikut:

No Rincian Tanggal Jumlah

1 2 (two) promissory notes 19 Januari 1973 129.523.754,28

2 1 (one) promissory note 21 September 1973 355.340.803,50

3 1 (one) promissory note 26 Desember 1973 71.956.501,40

4 1 (one) promissory note 25 Mei 1974 514.542.828,77

5 1 (one) promissory note 31 Desember 2000 2.163.936.250

6 1 (one) promissory note 14 Mei 2003 2.002.601.407

Total 5.237.901.544,95

D.2.3. EKUITAS

Ekuitas Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar minus
Rp2.195.273.055.887.776 dan minus Rp1.358.937.738.842.037.

392 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

D.3. CATATAN PENTING LAINNYA


A. BA 999.00
Pada Periode yang berakhir pada 31 Desember 2020, BLU LMAN melakukan pemindahbukuan surplus sebesar
Rp1.116.422.586.551 kepada 29 (dua puluh sembilan) BLU rumah sakit di bawah pembinaan Kementerian
Kesehatan, TNI dan Polri sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 319/KMK.05/2020 tentang pemindahan
Kas Badan Layanan Umum Rumpun Kesehatan dalam rangka penanganan dampak pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19).
B. BA 999.01
Klasifikasi Utang Pemerintah
Utang pemerintah Indonesia dapat diklasifikasi berdasarkan utang luar negeri dan utang dalam negeri
sebagaimana definisi dalam Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI). Utang luar negeri pemerintah adalah
termasuk nilai Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan di luar negeri dan dalam negeri yang dimiliki oleh
bukan penduduk, sedangkan Utang Dalam Negeri adalah utang pemerintah yang dimiliki oleh penduduk. Rincian
dengan klasifikasi tersebut sebagai berikut:
KLASIFIKASI UTANG PEMERINTAH
(dalam miliar rupiah)
Denominasi Mata Uang Jumlah
No. Jenis Utang
valas (Rp) Rupiah (Rp) (Rp)

1 Utang Luar Negeri


a SBN yang dimiliki oleh bukan penduduk 1.096.069 963.408 2.059.477
b Pinjaman luar negeri 844.984 - 844.984
Jumlah Utang Luar Negeri 1.941.053 963.408 2.904.461
2 Utang Dalam Negeri
a SBN yang dimiliki oleh penduduk 99.964 3.062.213 3.162.177
b Pinjaman dalam negeri - 12.531 12.531
Jumlah Utang Dalam Negeri 99.964 3.074.744 3.174.708
Jumlah Utang Luar Negeri dan Utang Dalam Negeri
2.041,017 4,038,152 6,079,169
pemerintah
*) Data tabel di atas adalah nilai pokok atas utang (tidak memperhitungkan unamortized diskon dan unamortized
premium)
Sebagaimana tabel di atas yang dimaksud dengan penduduk adalah suatu unit ekonomi baik Orang atau Badan
yang berdomisili atau berencana berdomisili di suatu negara sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun, yang pusat
kegiatan ekonomi utamanya berada pada negara domisili tersebut. Yang tidak masuk kriteria tersebut
dikategorikan bukan penduduk (Part IV Balance of Payments Manual (BOPM) IMF, Edisi 4, Public Sector Debt
Statistic: Guide for Compilers and Users Tahun 2013 dan External Debt Statistics: Guide for Compiler and User
Tahun 2014).
Seluruh SBN yang diterbitkan di pasar domestik dan pasar internasional diklasifikasikan sebagai Utang Dalam
Negeri sesuai dengan Bultek SAP Nomor 22 tentang Akuntansi Utang Berbasis Akrual.
Penyajian discount dan premium pada Neraca tahun 2020 audited disajikan secara rinci sebagaimana dimuat pada
Lampiran LD32a, LD32b. LD32c. LD32d, LD32e. Adapun penggunaan koefisien dalam perhitungan Discount dan
Premium yang belum diamortisasi (Unamortized Discount dan Unamortized Premium) atas seri-seri SBN yang

Catatan atas laporan Keuangan 393


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

diterbitkan sebelum tahun 2007, perhitungan nilainya yang disajikan dalam Laporan Keuangan Tahun 2007
(audited) menjadi saldo awal Discount dan Premium yang belum diamortisasi untuk tahun-tahun selanjutnya. Seri
SBN yang diterbitkan mulai 2007, nilai unamortized diskon/premium disajikan pada neraca dengan
memperhitungkan amortisasinya menggunakan metode garis lurus dan koefisiennya sebesar nilai unamortized
diskon/premium saat penerbitan yang diperhitungkan selama umur utang tersebut sampai dengan tanggal
pelunasannya
1. Kebijakan Pelaporan Utang Pemerintah
Dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan TA 2019, data utang proyek disusun berdasarkan Notice of
Disbursement yang dikirim oleh Lender dan pembayaran pokok kepada Lender. Hal tersebut telah sesuai
dengan PMK 160/PMK.05/2017 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah.
2. Pembiayaan Luar Negeri melalui Mekanisme Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) dan Kreditur
Swasta Asing (KSA)
Sebagai implementasi dari Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata cara
Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian Keuangan dhi. DJPPR menyusun
Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) dalam hal Daftar Kegiatan yang disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala
Bappenas kepada Menteri Keuangan memuat indikasi pembiayaan yang bersumber dari Lembaga Penjamin
Kredit Ekspor (LPKE) atau Kreditur Swasta Asing (KSA).
Penggunaan sumber pembiayaan melalui LPKE dan KSA ditujukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Polri dengan pertimbangan terdapat kebutuhan untuk
mengakomodasi pengadaan alutsista dan almatsus TNI/Polri yang bersifat khusus.

Underlying Asset atas Penerbitan SBSN


 Mulai Agustus tahun 2020, underlying asset atas penerbitan SBSN menggunakan BMN dengan nilai hasil
revaluasi berdasarkan LKPP audited 2019 yang disampaikan oleh DJKN melalui nota dinas Dirjen Kekayaan
Negara nomor ND 420/KN/2020 tanggal 21 Juli 2020 perihal Penyampaian Hasil Pemutakhiran Data Aset
SBSN. BMN yang digunakan sebagai underlying asset SBSN pada penerbitan SBSN selama tahun 2020
adalah sejumlah 1.836 Nomor Urut Pendaftaran (NUP) dengan nilai sebesar Rp229.174.033.340.840. Dari
total nilai BMN yang digunakan sebagai underlying asset pada penerbitan tahun 2020 tersebut, terdapat
BMN sejumlah 1.096 NUP dengan nilai sebesar Rp115.458.645.299.784 yang telah menggunakan nilai hasil
revaluasi sebagaimana disampaikan oleh DJKN. Dengan demikian hasil revaluasi BMN tersebut telah dapat
dimanfaatkan untuk mendukung proses penerbitan SBSN tahun 2020 khususnya dalam memenuhi kebutuhan
pembiayaan APBN dari penerbitan SBSN yang jumlahnya mengalami peningkatan dari semula Rp191,8 Triliun
menjadi Rp367,8 Triliun.

 Outstanding SBSN per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp961.553.482.844.152 (menggunakan kurs saat
penerbitan) atau sebesar Rp974.998.046.000.000 (menggunakan kurs 30 Desember 2020). Adapun
Outstanding asset per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 961.553.482.844.152 yang terdiri dari :
o BMN sebesar Rp425.359.753.649.474. Nilai ini merupakan nilai sebelum revaluasi adalah sebesar
Rp425.359.753.649.474 adapun nilai setelah revaluasi adalah sebesar
Rp891,548,308,362,290.00 (per April 2021).

394 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

o Proyek sebesar Rp 516.496.729.194.678 dan


o Jasa sebesar Rp19.697.000.000.000.
 Selain itu, dalam rangka memitigasi risiko adanya double underlying asset antara underlying asset berupa
proyek dengan underlying asset berupa BMN, maka pada tahun 2020 juga telah dilakukan penggantian BMN
yang menjadi underlying asset, khususnya untuk BMN dengan perolehan setelah tahun 2012. Dengan adanya
penggantian asset tersebut maka risiko atas double underlying asset dapat diminimalisir. Penggantian
underlying asset berupa BMN dengan perolehan setelah tahun 2011 yang dilakukan pada tahun 2020 adalah
untuk SBSN seri IFR0006, IFR0007, IFR0010, PBS002, PBS005, PBS011, PBS012, PBS014, PBS015,
PBS019, PBS021, PBS022, PBS024, PBS025, PBS026, SNI0229, SNI0322, SNI0327, SNI0824, SNI21,
SNI22, SNI24, SNI25, SNI26, SR011, USDPBS002.

C. BA 999.02
Penyusunan laporan keuangan BA 999.02 Tahun 2020 mencakup Pendapatan hibah terencana maupun langsung
yang telah dilakukan pengesahan sesuai amanat PMK Nomor 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Hibah serta PMK Nomor 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah, serta PMK
195/PMK.05/2019 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.
Sebagaimana tercantum dalam pasal 39 PMK No.99/PMK.05/2017 bahwa PA/KPA yang menerima Hibah
langsung dalam bentuk barang/jasa/surat berharga membuat dan menandatangani BAST bersama dengan Pemberi
Hibah. Berdasarkan pasal tersebut, sepanjang belum terdapat BAST antara pemberi dan penerima hibah, baik KL
maupun Kementerian Keuangan belum dapat mengakui hal tersebut sebagai pendapatan hibah tahun berjalan. Hal
tersebut karena belum terdapat perpindahan kepemilikan serta peralihan hak dan kewajiban dari donor kepada
penerima hibah.
Pada Belanja Hibah yang Bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri/Rupiah Murni terdapat 2 (dua) jenis Hibah
yang memiliki karakteristik penyaluran yang berbeda dengan belanja hibah dalam negeri lainnya, yaitu Hibah RR
dan Hibah Pariwisata karena kedua jenis hibah ini tidak bersifat reimbursement melainkan dana disalurkan terlebih
dahulu kepada pemerintah daerah melalui RKUD.
Terhadap dana Hibah RR dan Hibah Pariwisata yang tidak termanfaatkan harus dikembalikan ke RKUN. Bukti
pengembalian sisa dana harus disampaikan kepada executing agency bersamaan dengan penyampaian laporan
akhir atau secara terpisah dalam waktu yang tidak terlalu lama. Penyampaian bukti pengembalian sisa dana hibah
merupakan kelengkapan penyelesaian pemanfaatan anggaran hibah RR maupun Hibah Pariwisata.
Penyaluran Hibah RR dilakukan secara sekaligus sejumlah yang tercantum dalam Perjanjian Hibah Daerah (PHD)
dengan jangka waktu pemanfaatan oleh Pemda adalah paling lambat 12 (dua belas) bulan setelah dana diterima
di RKUD dan dapat diperpanjang setelah mendapat persetujuan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). Perpanjangan waktu pelaksanaan kegiatan hibah kepada Pemda dapat diberikan paling banyak dua kali
perpanjangan yaitu perpanjangan pertama diberikan paling lama 12 bulan, dan perpanjangan kedua diberikan
paling lama 9 bulan. Dengan adanya pengaturan ini, sisa dana yang masih ada di RKUD dan tidak termanfaatkan
sulit untuk terindentifikasi.

Catatan atas laporan Keuangan 395


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Identifikasi data sisa dana Hibah RR yang masih terdapat pada RKUD dilakukan berdasarkan verifikasi laporan
yang disampaikan pemerintah daerah kepada BNPB selaku executing agency. Berikut data pemda penerima Hibah
RR yang telah dan belum menyampaikan laporan penggunaan dana Hibah RR:
Penyampaian Laporan
Tahun Daerah Penerima
Sudah Belum
2015 116 92 24

2016 92 60 32

2017 130 63 67

2018 13 1 12

2019 131 70 61

Terhadap pemerintah daerah yang belum menyampaikan laporan akhir penggunaan Dana Hibah RR, DJPK akan
mendorong pengelolaan pelaporan atas Hibah RR dan pengembalian sisa dana Hibah RR dari pemerintah daerah.
Selanjutnya pelaksanaan rekonsiliasi akan dilaksanakan secara berkala untuk memastikan perkembangan
pelaksanaan kegiatan serta penyampaian laporan dari pemerintah daerah
Atas saldo Piutang sisa dana hibah RR sebesar Rp27.718.682.691, pemerintah daerah telah melakukan
penyetoran ke RKUN sampai dengan 23 Mei 2021 sebesar Rp8.292.084.448. Selain itu, atas hibah RR Tahun
2019 yang pelaksanaan kegiatannya berakhir pada Tahun 2021, terdapat dua Pemerintah Daerah yang telah
menyampaikan laporan penggunaan dana hibah serta dokumen pengembalian sisa dana tersebut ke BNPB pada
Tahun 2021, yaitu Kabupaten Minahasa Tenggara sebesar Rp1.549.791.426 dan Kota Kendari sebesar
Rp175.105.300.
Terhadap Hibah Pariwisata, pada Diktum Kelimabelas KMK Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran
Hibah Pariwisata dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) TA 2020 mengatur bahwa setelah hibah
pariwisata dalam rangka PEN TA 2020 berakhir dan masih terdapat sisa dana hibah di RKUD, sisa dana hibah
tersebut disetorkan ke RKUN. Nilai sisa dana tersebut selanjutnya diungkapkan pada Laporan Akhir Hibah
Pariwisata yang telah mendapat reviu APIP daerah.
Ketentuan mengenai jangka waktu pelaksanaan Hibah Pariwisata diatur dalam Keputusan Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor KM/704/PL.07.02/M-K/2020 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi
Kreatif Nomor KM/694/Pl.07.02/M-K/2020 Tentang Petunjuk Teknis Hibah Pariwisata Dalam Rangka Pemulihan
Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020, yaitu jangka waktu pelaksanaan sampai dengan Desember 2020, dan
diatur pula dalam Pasal 10 Perjanjian Hibah Daerah, yaitu dalam hal kegiatan telah selesai dilaksanakan, sampai
dengan Desember 2020, namun masih terdapat sisa dana hibah, maka sisa dana hibah tersebut wajib disetorkan
kembali ke kas negara.
Terkait pengembalian sisa dana, Pasal 12 ayat (10) PMK Nomor 46/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Hibah
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampak
Akibat Pandemi Covid-19 mengatur bahwa penyetoran sisa dana ke RKUN adalah sampai dengan 6 (enam) bulan
terhitung sejak batas akhir waktu penyelesaian sasaran keluaran, atau 6 bulan sejak berakhirnya TA 2020 yaitu

396 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

30 Juni 2021. Dalam hal sisa dana belum disetorkan sampai dengan 30 Juni 2021, DJPK dapat melakukan
pemotongan DAU/DBH.
Untuk hibah pariwisata, sampai dengan tanggal 23 Mei 2021, dari 97 pemerintah daerah masih terdapat 10
pemerintah daerah yang belum menyampaikan sisa dana Hibah Pariwisata. Sampai saat ini, berdasarkan hasil
rekonsiliasi data DJPK dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tercatat sisa dana hibah pariwisata
sebesar Rp477.246.134.470.

D. BA 999.03
1. PTNBH UNIVERSITAS INDONESIA
Laporan keuangan Universitas Indonesia merupakan laporan keuangan PTNBH yang dikonsolidasikan nilai
aset netonya sebagai investasi permanen lainnya pada Laporan Keuangan Investasi Pemerintah BA BUN
999.03 (LKIP).
Berdasarkan Surat Rektor UI Nomor 683/UN2.R/KEU.3.1/2018 tanggal 19 April 2018 tentang Perhitungan
Pencatatan Terkait Aset Tetap UI yang berasal dari hibah Pemerintah pada Laporan Keuangan UI Tahun
2017, dijelaskan bahwa UI telah mencatat sejumlah aset hibah Pemerintah dari Pemerintah RI (Kementerian
Ristek Dikti dan Kementerian PUPR) kepada Universitas Indonesia. Pencatatan dilakukan berdasarkan hasil
audit KAP yang berpedoman ketentuan PSAK 16 Aset Tetap di mana Auditor berpendapat bahwa aset
tersebut dapat diakui sebagai aset tetap UI karena telah memenuhi kriteria dalam PSAK 116. Namun secara
peraturan perundang-undangan, aset tersebut masih tercatat sebagai BMN karena belum diterbitkan BAST
Hibah BMN yang menjadi dasar peralihan hak kepemilikan “Strata of Title”. Per tanggal 31 Desember 2020,
Aset yang belum ada dokumen BAST Hibah BMN antara lain:
Rincian aset yang belum ada dokumen BAST Hibah BMN pada tabel berikut ini:

Nilai tercatat
Nilai yang
sebagai Aset
ditambahkan
Nilai Perolehan / Tetap
No. Nama Aset Hibah Institusi Pemberi Hibah sebagai Aset Tetap
Nilai Wajar Universitas
Universitas
Indonesia (2017)
Indonesia (2019)
- DIPA UI
Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan,
Gedung Asrama
1 Kementerian Pekerjaan
Blok H1 16.545.400.000 - 16.545.400.000
Umum dan Perumahan
Rakyat
Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan,
2 Hibah RS UI Kementerian Pekerjaan -
1.072.343.623.551 1.067.221.375.179
Umum dan Perumahan
Rakyat
Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan,
3 Hibah Klinik Satelit Kementerian Pekerjaan 10.372.032.228 -
10.334.718.578
Umum dan Perumahan
Rakyat

Total 1.099.261.055.779 - 1.094.101.493.757

Catatan atas laporan Keuangan 397


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dari 11 Aset yang dihibahkan Pemerintah kepada UI pada tahun 2017, sampai dengan tahun 2020 status
aset yang telah selesai proses hibahnya dari Kementerian Ristekdikti dan Kementerian PUPR dengan rincian
sebagai berikut:
Nilai tercatat
Nilai yang
sebagai Aset
ditambahkan Nilai yang
Nama Aset Nilai Perolehan/ Tetap
No Institusi Pemberi Hibah sebagai Aset Tetap dihibahkan dari
Hibah Nilai Wajar Universitas
Universitas Pemberi Hibah
Indonesia (2017)
Indonesia (2019)
- DIPA UI
1 Alat dan Furniture Direktorat Jenderal 104.836.048.971 99.522.644.381 5.313.404.590 5.347.889.590
Gedung Fasilitas Pembelajaran dan
Rumpun Ilmu Kemahasiswaan
Kesehatan KEMENRISTEKDIKTI
2 Peralatan IT MERC Direktorat Jenderal 21.598.007.200 - - 21.598.007.200
UI Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
3 Peralatan Direktorat Jenderal 49.830.000.000 21.598.007.200 49.830.000.000
Laboratorium Pembelajaran dan
MERC UI Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
4 Peralatan Medical Direktorat Jenderal 3.837.744.000 - 49.830.000.000 3.837.744.000
dan Non Medical Pembelajaran dan
MERC UI Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
5 Furniture dan Direktorat Jenderal 24.368.312.958 3.837.744.000 24.368.312.957
Fixture MERC UI Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
6 Peralatan Medical Direktorat Jenderal 38.228.343.871 24.368.312.957 38.228.343.872
Research Pembelajaran dan
Laboratory Kemahasiswaan
Equipment MERC KEMENRISTEKDIKTI
UI
7 Peralatan Skill Direktorat Jenderal 16.830.777.445 38.228.343.872 16.830.777.444
Laboratory and Pembelajaran dan
Supporting Kemahasiswaan
Equipment MERC KEMENRISTEKDIKTI
UI
8 Gedung MERC UI Direktorat Jenderal 252.704.165.799 33.262.800.000 16.830.777.444 219.441.365.799
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
KEMENRISTEKDIKTI
9 Gedung Asrama Direktorat Jenderal 37.480.500.000 37.480.500.000 18.363.932.684
Blok H2 Penyediaan Perumahan
Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat
10 Bangunan Genset Direktorat Jenderal 289.060.000 289.060.000
dan Tangki Air Penyediaan Perumahan
Asrama Gedung H2 Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat
Total 550.002.960.244 132.785.444.381 197.776.150.063 397.846.373.546

Pada tahun 2019, UI mendapatkan aset hibah dari Kementerian Ristekdikti berupa Gedung Rumah Sakit
Universitas Indonesia berikut sarana dan prasarananya dengan nilai hibah sebesar Rp1.082.715.656.970.
Aset tersebut telah dicatat sebagai aset Tetap UI mengacu berdasarkan dokumen hibah dan juga mengacu
pada PSAK 16. Namun proses administrasi hibah masih dalam tahap permohonan ke Kementerian Keuangan
sehingga hingga bulan Juni 2020 aset tersebut masih tercatat sebagai BMN di Kementerian Ristekdikti.

398 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Nilai tercatat Nilai yang


Nama sebagai Aset ditambahkan sebagai
Institusi Pemberi Nilai Perolehan/ Nilai Nilai yang dihibahkan
No Aset Tetap Universitas Aset Tetap
Hibah Wajar dari Pemberi Hibah
Hibah Indonesia - DIPA Universitas Indonesia
UI (2019)
1 Rumah Direktorat Jenderal 1.263.403.794.600 180.688.137.630 1.082.715.656.970 -
Sakit Pembelajaran dan
Universitas Kemahasiswaan
Indonesia KEMENRISTEKDIKTI

Total 1.263.403.794.600 180.688.137.630 1.082.715.656.970 -

2. Kewajiban kontinjensi
a. kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali suatu entitas; atau
b. kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
1) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) suatu entitas mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
2) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Kewajiban Penjaminan
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun Anggaran 2020, kewajiban penjaminan adalah kewajiban yang secara potensial menjadi beban
Pemerintah akibat pemberian jaminan kepada kementerian negara/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha
Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dalam hal kementerian negara/lembaga, Pemerintah Daerah,
Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dimaksud tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman atau perjanjian kerjasama.
Kewajiban penjaminan belum diatur secara khusus dalam Standar Akuntansi Pemerintah dengan PSAP
tersendiri, tetapi di dalam PSAP No, 4 paragraf 58 tentang Catatan atas Laporan Keuangan sudah
mensyaratkan bahwa kewajiban kontijensi perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan,
Berdasarkan PMK Nomor 225/PMK.05/2019, kewajiban kontijensi tidak disajikan pada neraca pemerintah,
namun cukup diungkapkan dalam CaLK untuk setiap jenis kewajiban kontijensi pada akhir periode pelaporan.
Pengungkapan tersebut meliputi:
a. Karakteristik kewajiban kontijensi;
b. Estimasi dari dampak finansial yang diukur;
c. Indikasi tingkat ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya; dan
d. Kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga;
Lebih lanjut, IPSAS 19-Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets paragraph 100 juga
menyatakan bahwa “Unless the possibility of any outflow in settlement is remote, an entity should disclose
for each class of contingent liability at the reporting date a brief description of the nature of the contingent
liability and, where practicable:
a. An estimate of its financial effect, measured under paragraphs 44 to 62;
b. An indication of the uncertainties relating to the amount or timing of any outflow;
c. The possibility of any reimbursement.”

Catatan atas laporan Keuangan 399


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Dampak Covid 19 terhadap Nilai Investasi Permanen pada BUMN antara lain penilaian BUMN
terhadap Kelangsungan Usahanya
Covid 19 yang terjadi di berbagai negara dan pelaksanaan tindakan pencegahan yang diambil Pemerintah
seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah mulai dirasakan dampaknya pada akhir Triwulan I
Tahun 2020 dimana mulai terjadi penurunan pasar modal, penurunan harga komoditas (minyak dan gas),
volatilitas nilai tukar rupiah, peningkatan risiko kredit, maupun gangguan operasi bisnis BUMN.
Kondisi ini telah berdampak langsung terhadap sebagian besar pendapatan usaha BUMN dan secara tidak
langsung terhadap struktur neraca BUMN secara keseluruhan, diproyeksikan kondisi arus kas dan kinerja
keuangan BUMN akan mengalami tekanan yang cukup berat. Kondisi ini pada akhirnya akan berpengaruh
signifikan terhadap nilai investasi permanen pada BUMN.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah saat ini masih dalam tahapan melakukan analisis teknikal
dampak Covid-19 terhadap daya tahan keuangan per BUMN dan dampak secara keseluruhan dengan simulasi
skenario berdasarkan asumsi-asumsi kebijakan yang sudah dan akan ditetapkan Pemerintah.
Selanjutnya, BUMN juga diminta mengambil langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan secara
berkelanjutan sebagai berikut:
a. Efisiensi capex dan opex yang tidak termasuk kegiatan prioritas utama, termasuk negosiasi ulang dengan
para vendor.
b. Restrukturisasi pinjaman dan renegosiasi pinjaman dengan kreditor untuk menurunkan biaya bunga dan
memperpanjang tenor pinjaman
c. Secara aktif mencari alternatif pendanaan terkait utang dan pinjaman, termasuk optimalisasi fasilitas
kredit
d. Meningkatkan arus kas salah satunya dengan cara memperbaiki perputaran piutang usaha.
4. Kewajiban Penjaminan
Kewajiban penjaminan adalah:
a. kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan
terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali suatu entitas; atau
b. kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
1) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) suatu entitas mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
2) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal

Dana Cadangan Penjaminan tersebut digunakan untuk program:


a. pemberian jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan pembangkit listrik yang
menggunakan batu bara;
b. pemberian jaminan dan subsidi bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka percepatan penyediaan air
minum;
c. pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerja sama Pemerintah dengan badan usaha;
d. pemberian dan pelaksanaan jaminan Pemerintah atas pembiayaan infrastruktur melalui pinjaman
langsung dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN;
e. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan proyek pembangunan jalan tol;

400 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

f. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan penyelenggaraan kereta api ringan/light rail transit
terintegrasi di wilayah perkotaan;
g. pemberian jaminan Pemerintah Pusat untuk percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional;
h. pemberian jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan;
i. Penugasan penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN;
j. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha Korporasi; dan
k. Pemulihan Ekonomi Nasional Penjaminan untuk Pelaku Usaha UMKM.
Amanat pengaturan pemberian jaminan
Sesuai Perpres Nomor 91/2007, Pemerintah memberikan jaminan penuh atas kewajiban pembayaran
pinjaman PT. PLN (Persero) kepada kreditor perbankan yang menyediakan pendanaan kredit perbankan dalam
rangka mendukung percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan batubara.
Kemudian melalui Perpres Nomor 29/2009, Pemerintah memberikan jaminan sebesar 70% atas pembayaran
kembali pokok kredit investasi PDAM kepada kreditor perbankan yang menyediakan pendanaan kredit
perbankan dalam rangka percepatan penyediaan air minum, sedangkan 30% sisanya menjadi risiko bank
pemberi kredit. Dari 70% jaminan Pemerintah tersebut selanjutnya akan dilakukan pembagian pembebanan,
dimana Pemerintah Pusat menanggung sebesar 40% yang akan diperhitungkan sebagai pinjaman dari
Pemerintah Pusat kepada PDAM, sedangkan 30% sebagai beban Pemerintah Daerah yang akan
diperhitungkan sebagai penyertaan modal Pemerintah Daerah, pinjaman Pemerintah Daerah dan/atau hibah
Pemerintah Daerah kepada PDAM.
Pemerintah melalui Perpres Nomor 78/2010 dan Nomor 38/2015 pasal 17 juga memberikan jaminan terhadap
proyek kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur (BUPI), dan sebagaimana Perpres Nomor 78/2010 pasal 4: penjaminan infrastruktur diberikan
atas risiko infrastruktur yang (a) lebih mampu dikendalikan, dikelola atau dicegah terjadinya, atau diserap
oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) daripada Badan Usaha, (b) bersumber (risk factor) dari
Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama, dan/atau (c) bersumber (risk factor) dari Pemerintah selain
Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama.
Kemudian melalui Perpres Nomor 100/2014 sebagaimana diubah dengan Perpres Nomor 117/2015,
Pemerintah memberikan jaminan penuh atas kewajiban pembayaran pinjaman dan obligasi PT Hutama Karya
(Persero) dalam rangka pembangunan jalan tol di Sumatera.
Pemerintah melalui Perpres Nomor 82/2015 memberikan jaminan penuh terhadap kewajiban pembayaran
pinjaman PT. PLN (Persero) kepada Lembaga Keuangan Internasional (LKI) yang menyediakan pendanaan
kredit jangka panjang setara pinjaman Pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur.
Kemudian melalui Perpres Nomor 49/2017, Pemerintah memberikan jaminan penuh atas kewajiban
pembayaran pinjaman dan obligasi PT. Kereta Api (Persero) dalam rangka mendukung proyek penyelengaraan
Light Rail Transit/LRT Jabodebek.
Pemerintah melalui Perpres Nomor 14/2017 memberikan jaminan penuh atas kewajiban pembayaran
pinjaman dan obligasi PT. PLN (Persero) dalam rangka mendukung percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan
(35GW).
Kemudian melalui Perpres Nomor 109/2020, Pemerintah memberikan jaminan atas risiko politik bagi
Kementerian /Lembaga /Pemda /BUMN /BUMD dalam Perjanjian Kerjasama/dokumen yang dipersamakan
dengan Badan Usaha dalam rangka mendukung Proyek Strategis Nasional.

Catatan atas laporan Keuangan 401


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174.PMK.08/2016 tentang Pemberian Jaminan kepada
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dalam rangka penugasan penyediaan
pembiayaan infrastruktur daerah, Menteri Keuangan telah menugaskan kepada PT SMI untuk menyediakan
pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur daerah dalam bentuk pinjaman daerah.
Dalam rangka pelaksanaan penjaminan pemerintah melalui badan usaha penjaminan di tahun 2020 kepada
pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Pemerintah telah menugaskan/menunjuk PT Jaminan
Kredit Indonesia/Jamkrindo (Persero) dan PT Asuransi Kredit Indonesia/Askrindo (Persero) untuk
melaksanakan penjaminan atas pemenuhan kewajiban finansial atas kredit modal kerja yang diberikan oleh
perbankan. Pada skema penjaminan tersebut, Pemerintah memberikan dukungan berupa pembayaran subsidi
Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dan dukungan loss limit kepada PT Jamkrindo (Persero) dan PT Askrindo
(Persero). Selanjutnya, Pemerintah menugaskan/ menunjuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
untuk memberikan penjaminan kredit modal kerja kepada pelaku usaha korporasi yang berorientasi ekspor
dan/atau padat karya yang tidak termasuk kategori BUMN dan UMKM. Pada skema penjaminan untuk pelaku
usaha korporasi ini, Pemerintah juga menugaskan PT PII untuk melaksanakan dukungan loss limit atas
penjaminan pemerintah. Dalam skema tersebut, Pemerintah memberikan dukungan penjaminan berupa
pembayaran IJP kepada LPEI dan pembayaran IJP loss limit kepada PT PII. Selain itu, Pemerintah juga
memberikan dukungan backstop loss limit atas skema penjaminan pemerintah untuk pelaku usaha korporasi.
Berdasarkan Pasal 36 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2020 diatur bahwa anggaran kewajiban penjaminan pada APBN diakumulasikan ke
rekening Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah yang digunakan untuk pembayaran klaim pada tahun
anggaran berjalan atau tahun anggaran berikutnya. Selain untuk percepatan pembangunan infrastruktur
nasional, dalam APBN TA 2020, juga terdapat alokasi anggaran untuk penjaminan program penyediaan
pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN, dimana alokasi anggaran tersebut akan digunakan apabila
terjadi klaim atas penjaminan pembiayaan infrastruktur daerah. Namun demikian, apabila tidak terdapat klaim
hingga akhir tahun berjalan, maka alokasi anggaran dimaksud akan dipindahbukukan untuk diakumulasikan
ke dalam rekening Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah.
Karakteristik Kewajiban Penjaminan Pemerintah
Kewajiban Pemerintah untuk membayar kepada kreditur atau badan usaha baru akan timbul jika pihak yang
dijamin (BUMN, BUMD, PJPK/Badan Usaha) tidak mampu memenuhi kewajibannya (mengalami default).
Akibatnya, kewajiban ini memiliki unsur ketidakpastian mengenai timbul/tidak timbulnya di masa depan,
termasuk mengenai jumlahnya yang tidak dapat diukur secara pasti.
Latar belakang timbulnya penjaminan antara lain sebagai berikut:
a. Perlu pembangunan infrastruktur sebagai penggerak perekonomian v.s. keterbatasan dana Pemerintah;
dan
b. Perlu dukungan fiskal dalam menarik peran swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui kerjasama
yang saling menguntungkan serta pembagian risiko yang wajar antara Pemerintah dan swasta.
Sebagai konsekuensi atas dukungan percepatan pembangunan proyek infrastruktur nasional, mekanisme
penjaminan oleh Pemerintah diberikan dalam dua bentuk, yaitu penjaminan kredit (perbankan dan obligasi)
dan penjaminan investasi.
Penjaminan kredit diberikan untuk mendukung pelaksanaan proyek 10.000 MW tahap I, proyek percepatan
penyediaan air minum, proyek jalan tol di Sumatera, proyek infrastruktur dengan skema pinjaman langsung,
proyek LRT Jabodebek, dan proyek infrastruktur ketenagalistrikan, yaitu Pemerintah menjamin kewajiban

402 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pembayaran kredit perbankan dan/atau obligasi atas keenam program penjaminan dimaksud yang tidak dapat
dibayarkan oleh pihak terjamin. Sementara itu, penjaminan investasi diberikan bersama Pemerintah dan/atau
PT PII (Persero) dalam menjamin kewajiban keuangan pada proyek KPBU dan penjaminan risiko politik oleh
Pemerintah pada proyek strategis nasional.
Estimasi dari Dampak Finansial yang Diukur
Estimasi besaran alokasi anggaran kewajiban penjaminan pada tahun anggaran 2020 sebesar Rp590,58
miliar, yang terdiri atas anggaran kewajiban penjaminan untuk percepatan pembangunan infrastruktur
nasional sebesar Rp421,07 miliar dan anggaran kewajiban penjaminan untuk program penyediaan
pembiayaan infrastruktur daerah kepada BUMN sebesar Rp169,52 miliar. Adapun alokasi anggaran
kewajiban penjaminan untuk percepatan pembangunan infrastruktur nasional tersebut dalam APBN TA 2020
sebagai konsekuensi dan komitmen dalam penerbitan jaminan pemerintah dan untuk mendukung mitigasi
risiko default dari program penjaminan untuk percepatan penyelenggaraan kereta api ringan/Light Rail Transit
(LRT) terintegrasi pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
Sampai dengan tahun 2020, tidak terdapat gagal bayar (default) pihak terjamin (BUMN, BUMD, PJPK/Badan
Usaha) yang mendapat jaminan Pemerintah untuk seluruh program penjaminan, sehingga Pemerintah tidak
mempunyai kewajiban pembayaran klaim penjaminan kepada kreditur/badan usaha untuk seluruh program
penjaminan atau NIHIL.
Sampai dengan triwulan IV tahun 2020 jumlah akumulasi pemberian penjaminan terhadap penugasan proyek-
proyek infrastruktur dari awal penerbitan jaminan tahun 2008 adalah 91 surat jaminan pemerintah dengan
nilai sebesar ekuivalen Rp588,08 triliun (USD26,09 miliar, Rp202,08 triliun dan EUR1,04 milar), dimana
terdapat 30 penjaminan yang telah berakhir sebesar ekuivalen Rp59,17 triliun (USD1,81 miliar dan Rp33,66
triliun) serta akumulasi posisi outstanding kredit dan eksposur investasi dari 9 program infrastruktur yang
telah diberikan penjaminan oleh Pemerintah posisi akhir triwulan IV tahun 2020 adalah sebesar ekuivalen
Rp288,75 triliun (USD14,53 miliar dan Rp75,29 triliun dan EUR0,49 miliar).
Rincian portofolio kewajiban penjaminan per program adalah sebagai berikut:

Catatan atas laporan Keuangan 403


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Indikasi Tentang Ketidakpastian Yang Terkait Dengan Jumlah Atau Waktu Arus Keluar Sumber
Daya
Terkait dengan dampak dari risiko global dan pandemik Covid-19 serta pemulihan ekonomi terhadap
Penjaminan Pemerintah, berikut asesmen risiko klaim Jaminan Pemerintah:
a. Peningkatan risiko klaim Jaminan Pemerintah pada April-Juni 2020 yang bersumber dari:
1) Penurunan lalu lintas kendaraan (traffic) secara signifikan untuk ruas JORR-S dan Akses Tanjung
Periok sebagai sumber pembayaran obligasi dan pinjaman PT Hutama Karya (Persero)
2) Penurunan kondisi keuangan dan cash flow PT PLN (Pesero) sebagai dampak depresiasi nilai tukar dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak kepada tidak terpenuhinya debt covenant kepada
lender dan investor.
3) Operasional LRT mengalami kemunduran dan menyebabkan terdapat risiko klaim terhadap
pembayaran pinjaman PT KAI.
4) Selain itu, pandemik Covid-19 dan pembatasan mobilitas menyebabkan tertundanya pelaksanaan
konstruksi seluruh proyek infrastruktur yang didanai melalui Jaminan Pemerintah.
b. Namun risiko klaim Jaminan Pemerintah mengalami penurunan mulai triwulan III hingga IV 2020
disebabkan:
1) Perbaikan atas penurunan lalu lintas kendaraan (traffic) untuk seluruh ruas Tol Sumatera serta JORR-
S dan Akses Tanjung Periok
2) Penurunan tekanan likuditas PLN yang disebabkan adanya pembayaran sebagian utang kompensasi
pemerintah serta penguatan nilai tukar yang menurunkan currency risk atas kewajiban pembayaran
dalam mata uang USD PLN ke IPP dan supplier gas sehingga menurunkan default risk PLN.
3) Mengingat operasional LRT mengalami kemunduran sampai dengan Juni 2022, maka risiko klaim
terhadap kewajiban pembayaran pinjaman PT KAI untuk proyek LRT yang seharusnya jatuh tempo
pada tahun 2020 telah dimitigasi dengan perpanjangan grace periode yg semula Juli 2020 menjadi

404 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

maksimal 6 bulan dari COD dengan maksimal pada Juli 2023. Dengan demikian, pada Q4 2020 tidak
ada eksposur klaim jaminan Pemerintah.
Untuk mencegah terjadinya gagal bayar, Pemerintah telah melakukan :
a. Pemantauan secara berkala pada proyek infrastruktur yang telah diberikan penjaminan yaitu melalui
pemantauan atas kondisi kesehatan keuangan dari pihak terjamin dan pemantauan atas penyelesaian
konstruksi proyek-proyek sesuai jadwal serta mempercepat operasionalisasi proyek yang berdampak
meningkatkan pendapatan bagi pihak terjamin.
b. Terhadap proyek jaminan Pemerintah yang berpotensi ter-klaim, Pemerintah melakukan langkah-langkah
mitigasi antara lain :
1) Proyek LRT Jabodebek
- Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait antara lain PT. KAI, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, serta sindikasi perbankan.
- Mendorong upaya PT KAI untuk melakukan negosiasi term and condition pinjaman sindikasi perbankan
khususnya terkait dengan penyesuaian Availability Period dan Grace Period sesuai dengan kesepakatan
target COD terakhir (Juli 2022) dan mendukung permohonan perubahan lingkup penjaminan jika
diperlukan.
2) Proyek FTP 1 PT PLN (Persero)
- PT PLN (Persero) diharuskan menyampaikan laporan progress proyek dan pinjamannya.
- Melakukan monitoring secara berkala terhadap proyek FTP 1 PT PLN (Persero) dimaksud.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pembahasan terhadap risiko-risiko
dan permasalahan yang muncul dan kemudian mencari solusi yang terbaik.
3) Proyek Jalan Tol pada Skema KPBU
- Koordinasi dengan pihak-pihak terkait antara lain PT PII dan Kementerian PUPR, untuk mencapai target
penyerahan tanah sesuai dalam Berita Acara Penyerahan Tanah,
- Koordinasi dengan pihak terkait yaitu PT PII dan Kementerian PUPR terkait potensi terjadinya
klaim/kompensasi tunai karena keterlambatan pengadaan tanah,
- Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran terkait mekanisme penganggaran alokasi pembayaran
klaim/kompensasi tunai oleh Kementerian PUPR sebagai PJPK,
- Mengupayakan Kementerian PUPR selaku PJPK dapat melakukan usaha terbaiknya dalam melakukan
pembayaran apabila terjadi klaim/kompensasi tunai dengan melakukan optimalisasi anggaran,
4) Proyek PLTU Jawa tengah dengan skema KPBU
- Melakukan koordinasi dengan pihak terkait melalui forum Komite Pemantauan Bersama terkait
permasalahan penyelesaian konstruksi PLTU.
Dengan melakukan langkah-langkah mitigasi, potensi timbulnya klaim dapat dimitigasi dengan baik sehingga
selama 2020 tidak terdapat klaim penjaminan
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Anggaran Kewajiban Penjaminan
Realisasi anggaran kewajiban penjaminan APBN TA 2020 bukan dikarenakan adanya klaim penjaminan,
melainkan pemindahbukuan guna menambah akumulasi saldo rekening dana cadangan penjaminan dan
rekening dana jaminan penugasan pembiayaan infrastruktur. Adapun sampai dengan akhir tahun 2020 pihak
yang dijamin oleh Pemerintah tidak mengalami default atau masih mampu memenuhi kewajibannya
berdasarkan perjanjian kredit atau perjanjian kerja sama.
Adapun saldo akumulasi pada rekening dana cadangan penjaminan pemerintah sampai dengan akhir tahun
2020 sebesar Rp7,67 triliun dan saldo rekening dana jaminan penugasan pembiayaan infrastruktur daerah
sebesar Rp372,52 miliar.

Catatan atas laporan Keuangan 405


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

5. Pembentukan Holding BUMN Farmasi


Dalam rangka memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, menciptakan efisiensi dan kepastian
ketersediaan supply bahan baku sehingga akan dihasilkan produk yang terjangkau, Kementerian BUMN
menginisiasi pembentukan Holding BUMN Farmasi. Holding BUMN Farmasi beranggotakan 3 BUMN Farmasi
dengan PT Bio Farma (Persero) sebagai induk holding dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma
(Persero) Tbk sebagai anggotanya. Pelaksanaannya melalui inbreng saham Negara RI seri B pada PT Kimia
Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk kepada PT Bio Farma (Persero) sesuai PP Nomor 76
Tahun 2019 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 862/KMK.06/2019 tanggal 22 November 2019,
dengan nilai sebagai berikut:
No Perusahaan Lembar Saham Nilai (Rp)
1. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 8.499.999 10.928.743.000.000
2. PT Indofarma (Persero) Tbk 2.499.999 1.551.078.000.000
Total 12.479.821.000.000

Proses administrasi holding BUMN Farmasi ini baru selesai dengan ditetapkannya Akta Notaris Aulia Taufani
SH Nomor 37 tanggal 31 Januari 2020 tentang Perjanjian Pengalihan Saham, Akta Notaris Aulia Taufani SH
Nomor 36 tanggal 31 Januari 2020 tentang Perubahaan Anggaran Dasar PT Bio Farma (Persero), dan laporan
kepemilikan saham PT Bio Farma (Persero) pada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk kepada Biro
Administrasi Efek dan Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 31 Januari 2020. Dengan demikian, terhitung
mulai tanggal 31 Januari 2020, kepemilikan negara pada PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk berubah
menjadi minoritas dengan hanya 1 lembar saham Seri A Dwi Warna.
6. Pembentukan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan
Dalam Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan beranggotakan 5 BUMN dengan PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia (Persero)/ “Bahana” sebagai induk holding dan PT Jasa Raharja (Persero), PT Jasindo (Persero), PT
Askrindo (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero) sebagai anggotanya. Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan
dilakukan melalui inbreng saham seri B negara RI pada PT Jasa Raharja (Persero), PT Jasindo (Persero), PT
Askrindo (Persero) dan PT Jamkrindo (Persero) kepada Bahana sesuai PP Nomor 20 Tahun 2020 dan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 146/KMK.06/2020 tanggal 26 Maret 2020, dengan nilai sebagai
berikut:
No. Perusahaan Lembar Saham Nilai (Rp)
1. PT Jasa Raharja (Persero) 8.499.999 25.166.005.013.882
2. PT Askrindo (Persero) 6.610.999 15.491.454.151.768
3. PT Jasindo (Persero) 424.999 4.689.845.293.945
4. PT Jamkrindo (Persero) 7.638.732 15.275.715.000.000
Total 60.623.019.459.595

Dalam rangka mendukung pembentukan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, dilakukan perubahan
bentuk hukum Jamkrindo yang sebelumnya Perum menjadi Persero sesuai PP Nomor 11 Tahun 2020 tanggal
17 Februari 2020. Pendirian PT Jamkrindo (Persero) ditetapkan berdasarkan Akta Notaris Dr. Isyana
Wisnuwardhani Sadjarwo, SH, MH No 25 tanggal 24 Februari 2020 dengan jumlah modal ditempatkan dan
disetor Negara RI sebesar Rp7.638.733.365.160 yang terbagi dalam 1 lembar saham seri A Dwiwarna dan
7.638.732 lembar saham seri B.
Pada tanggal 31 Maret 2020 dilakukan perjanjian pengalihan hak atas saham negara RI pada PT Jasa Raharja
(Persero), PT Askrindo (Persero), PT Jasindo (Persero), PT Jamkrindo (Persero) kepada dan dalam rangka
penambahan penyertaan modal negara RI kedalam modal saham Bahana. Dengan demikian, kepemilikan

406 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

negara pada PT Jasa Raharja, PT Askrindo, PT Jasindo, PT Jamkrindo berubah menjadi minoritas dengan
hanya 1 lembar saham Seri A Dwi Warna.
Mengingat Laporan Keuangan Bahana per 31 Maret 2020 belum membukukan tambahan modal disetor
sebesar Rp60,6Triliun dan guna menghindari kurang saji (understated) nilai invetasi permanen, maka PT Jasa
Raharja, PT Askrindo, PT Jasindo dan PT Jamkrindo masih diklasifikasikan sebagai BUMN pada pelaporan
periode ini.
7. Investasi Pemerintah pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 dan Pasal 15, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 diatur bahwa:
Pasal 1: Pengendali adalah Pihak yang secara langsung atau tidak langsung mempunyai kemampuan untuk
menentukan direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau dewan komisaris pada badan
hukum berbentuk koperasi atau usaha bersama dan/atau mempengaruhi tindakan direksi, dewan komisaris,
atau yang setara dengan direksi atau dewan komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha
bersama.
Pasal 15: Pengendali wajib ikut bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi
Syariah, perusahaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah yang disebabkan oleh Pihak dalam
pengendaliannya.
Kewajiban Pemerintah sebagai pengendali PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) belum
dapat diukur secara memadai karena perlu memastikan ada tidaknya tanggung jawab hukum Pemerintah
yang harus dibuktikan dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Berdasarkan
informasi terakhir, terhadap putusan pengadilan atas kasus pidana tersebut masih akan terus berproses pada
tahapan Banding ke Pengadilan Tinggi. Dalam hal diputus (incracht) bersalah kepada pelaku tindak pidana
akan dihukum dan hasil kejahatan yang merugikan negara disita untuk dikembalikan negara.
Dalam rangka penyelesaian permasalahan keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), sesuai POJK nomor
71/POJK.05/2016 PT Asuransi Jiwasraya telah menyusun Buku Rencana Penyelamatan Keuangan (RPK)
yang telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN selaku RPUS pada tanggal 11 September 2020 dan
telah dibahas dalam rapat koordinasi bidang perekonomian tanggal 14 September 2020. Dalam RPK tersebut
PT Asuransi Jiwasraya mengajukan tiga opsi fundamental yakni (i) opsi bail-out, (ii) opsi likuidasi, dan (iii)
opsi restrukturisasi dan bail-in yang mencakup dukungan Pemerintah untuk peningkatan modal. Setelah
mempertimbangkan berbagai aspek hukum, sosial, politik dan berbagai risiko lainnya, maka diputuskan opsi
restrukturisasi dan bail-in sebagai opsi yang paling optimal dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada para
pemegang polis.
Opsi Restrukturisasi dan Bail-In dijelaskan sebagai berikut:
1) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melakukan restrukturisasi seluruh portofolio polis eksisting, mengubah
produk dengan karakterisik manfaat pasti (defined benefit) menjadi iuran pasti (defined contribution) dan
disertai kemungkinan penyesuaian (haircut) nilai tunai dengan target penyelesaian restrukturisasi polis
pada tanggal 31 Mei 2021.
2) Sebagai induk Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan, PT BPUI (Persero) telah membentuk anak
usaha PT IFG Life, yang telah memperoleh izin usaha di bidang asuransi jiwa dari OJK pada tanggal 7
April 2021.

Catatan atas laporan Keuangan 407


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3) Setelah selesainya restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan memindahkan aset dan
liabilitas hasil restrukturisasi kepada PT IFG Life. Sementara portofolio gagal restrukturisasi dan aset
non-clean and clear akan tetap di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
4) Dalam rangka mempertahankan Risk Base Capital (RBC) IFG Life paling sedikit 120%, sebagai indikator
modalitas yang cukup sebagai perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan bisnisnya, Pemerintah
berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 2020 tentang APBN Tahun 2021 telah menganggarkan Pengeluaran
Pembiayaan untuk PMN kepada PT BPUI (Persero) yang nantinya akan bertindak selaku induk usaha IFG
Life sebesar Rp20 triliun kepada BPUI. Kajian atas PMN tersebut saat ini sedang dalam proses.
5) Selain dari PMN sumber pendanaan PT BPUI (Persero) dalam rangka peningkatan modal PT IFG Life
adalah dengan melakukan Fundraising dengan underlying deviden dari anak perusahaan PT BPUI
(Persero), yang diproyeksikan dapat menghimpun dana sebesar Rp4,7 triliun.
Sebagai bentuk peran dan tanggung jawab Pemerintah terhadap asuransi Asabri, Pemerintah sebagai
pemegang saham menyiapkan regulasi untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan penyesuaian bunga
aktuaria sebagai wujud pengawasan Pemerintah terhadap pengelolaan investasi PT Asabri (Persero). Selain
itu, Pemerintah tengah mengkaji strategi pemulihan keuangan PT Asabri (Persero). Pemerintah akan segera
menyelesaikan perbaikan regulasi terkait PT Asabri(Persero) , dimana sebagai wujud perbaikan tata kelola
dimaksud, Pemerintah telah membentuk Komite Pengawas Badan Penyelenggara Asuransi/Jaminan Sosial
sesuai KMK nomor 118/KMK.01/2020.
8. Dampak Penerapan PSAK 71, 72 dan 73 pada BUMN
Penerapan PSAK 71 berdampak terhadap pengklasifikasian dan pengukuran instrumen keuangan pada
Laporan Keuangan, serta perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan. Dalam
PSAK 71, instrumen keuangan tidak lagi diklasifikasikan berdasarkan intensi manajemen, tetapi berdasarkan
karakteristik arus kas kontraktual dan model bisnis. Perhitungan CKPN aset keuangan tidak lagi berdasarkan
prinsip incurred loss, tetapi berdasarkan prinsip expected credit loss.
Secara umum, PSAK 71 akan berdampak pada penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Negara tahun buku
2020 di mana efek kerugian penurunan nilai aset keuangan/piutang saldo tahun lalu akan berdampak terhadap
pengurangan saldo laba ditahan (retained earning) dan meningkatnya pencadangan yang dipicu oleh
pergerakan relatif risiko. Memperhatikan hal tersebut, BUMN telah melakukan antisipasi dampak penerapan
PSAK 71 pada nilai investasi permanen diestimasikan sebesar minus ±Rp39,4 Triliun.
Sementara itu penerapan PSAK 72 mengubah cara pengakuan pendapatan kontrak sehingga bisa dilakukan
secara bertahap sepanjang kontrak berlaku (over the time) maupun pada titik tertentu (at a point of time).
Penyesuaian atas pengakuan pendapatan ini pada akhirnya akan mempengaruhi nilai pendapatan, persediaan
dan piutang yang telah dibukukan sebelumnya apabila terdapat perubahan pengukuran yang signifikan. Hal
ini pada akhirnya akan berdampak juga pada koreksi saldo laba laba ditahan (retained earning). Berdasarkan
data yang dikumpulkan, terdapat koreksi pada nilai investasi permanen sebesar minus (±Rp4,52Triliun).
PSAK 73 yang mengharuskan penyewa membukukan hampir seluruh transaksi sewa sebagai sewa finansial.
Pembukuan sewa operasi hanya boleh dilakukan atas transaksi sewa yang memenuhi 2 syarat yaitu
berjangka pendek di bawah 12 bulan dan bernilai rendah. Secara umum, pengaruh penerapan PSAK 73
terhadap nilai investasi permanen kurang berdampak signifikan.

408 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

E. BA 999.04
1. Penyelesaian Piutang Negara Melalui Program Restrukturisasi Pinjaman PDAM
a. Untuk melaksanakan 9 agenda prioritas (Nawacita) yang diwujudkan dalam salah satu target RPJMN
2015-2019 yaitu 100% Akses Aman Air Minum, perlu segera mengupayakan perbaikan kondisi
keuangan PDAM yang saat ini mengalami utang macet sebesar Rp4,3 triliun (tingkat NPL 85%), agar
PDAM semakin bankable di tengah terbatasnya sumber pendanaan yang bersumber dari APBN/APBD.
b. Program 10 juta sambungan rumah harus didukung dengan perbaikan kemampuan keuangan PDAM
sehingga perlu upaya untuk mengubah hambatan di PDAM menjadi potensi pencapaian target.
c. Target MDGs untuk cakupan pelayanan air minum tahun 2019 adalah 100%, namun baru tercapai
71,14% di tahun 2016 dan 72,04% di tahun 2017.
d. Utang PDAM selama bertahun-tahun telah membebani PDAM, sehingga mempengaruhi kemampuan
PDAM dalam mencapai target yang ditetapkan.
Landasan hukum mekanisme penyelesaian piutang negara pada PDAM diatur dalam beberapa peraturan
perundang-undangan sebagai berikut:
a. PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Piutang Negara
yang Bersumber dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, RDI, dan RPD pada Badan Usaha Milik Daerah
Tertentu.
Skema penyelesaian piutang Negara dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.05/2020 sebagai
berikut:
a. Penjadwalan kembali seluruh kewajiban Pokok dan/atau.
b. Penghapusan seluruh kewajiban Non Pokok.
Pada Tahun 2020 terdapat 2 PDAM masih dalam proses penyelesaian utang, yaitu PDAM Kabupaten Nganjuk
(kewenangan penghapusan utang pada Presiden) dan PDAM Kota Ambon (kewenangan penghapusan utang
pada Menteri Keuangan).
Piutang Negara terhadap PDAM Kabupaten Nganjuk berupa Piutang Non Pokok senilai Rp11.253.042.579
telah mendapatkan persetujuan penghapusan secara bersyarat dari Presiden melalui Surat Menteri Sekretaris
Negara Nomor B-4089/Kemensetneg/Ses/PB.02/12/2016 Tanggal 20 Desember 2016. Sesuai dengan
ketentuan pasal 2 PP Nomor 14 Tahun 2005 jo. PP Nomor 35 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penghapusan
Piutang Negara/Daerah, piutang tersebut telah dihapusbukukan dari Neraca Pengelolaan Pemberian Pinjaman
tanpa dihapuskan dari hak tagih pemerintah. Penghapusan hak tagih Pemerintah akan dilakukan apabila
piutang negara pada PDAM Kabupaten Nganjuk mendapatkan penetapan penghapusan piutang negara secara
mutlak dari Presiden.
Piutang Negara terhadap PDAM Kota Ambon berupa Piutang Non Pokok senilai Rp589.182.544 telah
mendapatkan persetujuan penyelesaian piutang negara dari Menteri Keuangan melalui Surat Menteri Nomor
S-949/MK.052016 Tanggal 8 November 2016. Pada saat ini penyelesaian pinjaman PDAM Kota Ambon
masih dalam proses penyelesaian pinjaman Two Step Loan (TSL) dengan Bank Indonesia.
2. Penyelesaian Piutang Negara Melalui Program Restrukturisasi Pemda
a. Tunggakan pinjaman Pemda tidak selesai selama bertahun-tahun.
b. Pemda tidak dapat melakukan investasi infrastruktur melalui skema pinjaman karena masih terdapat
tunggakan pinjaman kepada pemerintah.
c. Membantu percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.

Catatan atas laporan Keuangan 409


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d. Membuka kesempatan Pemda dalam melakukan investasi.


Landasan hukum mekanisme penyelesaian piutang negara pada Pemda diatur dalam beberapa peraturan
perundang-undangan sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
Negara/Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 35 Tahun 2017.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor (PMK) 104/PMK.05/2019 tentang Perubahan atas PMK Nomor
176/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari Penerusan
Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, dan Rekening Pembangunan Daerah pada Pemerintah
Daerah.
Skema penyelesaian Piutang Negara sebagaimana diatur dalam PMK No.104/PMK.05/2019 secara umum
dilaksanakan dengan:

a. Penjadwalan kembali.
b. Perubahan persyaratan dan/atau.
c. Penghapusan tunggakan non pokok melalui skema debt swap untuk penyediaan sarana dan prasarana
pada fungsi pendidikan, kesehatan, dan/atau infrastruktur yang memberi manfaat langsung kepada
masyarakat.
Pada Tahun 2020 terdapat 2 Pemda yang telah mendapatkan penghapusan secara mutlak Piutang Negara
Non Pokok yaitu:
a. Pemkab Musi Rawas Rp263.817.337,08 melalui KMK 71/KMK.05/2020 tanggal 28 Februari 2020.
b. Pemkot Bitung Rp8.230.202.848,15 melalui KMK No. 267/KMK.05/2020 tanggal 29 Mei 2020.
Selain itu, terdapat 1 Pemda yang telah mendapatkan penghapusan secara bersyarat Piutang Negara Non
Pokok yaitu Pemkab Kepulauan Sangihe, penghapusan piutang negara secara bersyarat sebesar
Rp4.244.724.549 melalui KMK No. 352/KMK.05/2020 tanggal 24 Juli 2020.
Sampai dengan tahun 2020 terdapat 10 Pemda yang masih melaksanakan restrukturisasi, dengan rincian
sebagai berikut:
a. 4 Pemda dalam proses Penghapusan Secara Mutlak Piutang Negara Non Pokok di Presiden yaitu Pemkot
Palembang, Pemkot Singkawang, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Propinsi Riau.
b. 2 Pemda dalam proses penyelesaian restrukturisasi penyelesaian debt swap yaitu Pemkot Manado dan
Pemprov Maluku.
c. 2 Pemda dalam proses penyelesaian restrukturisasi penjadwalan pembayaran pokok yaitu Pemkab
Sangihe dan Pemkab Labuhan Batu.
d. 1 Pemda dalam proses penyelesaian pinjaman Two Step Loan (TSL) yaitu Pemkot Makassar.
e. 2 Pemda dalam proses persetujuan penyelesaian piutang negara yaitu Pemkab Lampung Utara dan Eks
Provinsi Timor Timur.

410 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berikut daftar Piutang Pemberian Pinjaman kepada Pemda yang telah mendapat penetapan penghapusan
piutang negara non pokok:
No Debitur Yang Surat Penetapan Nilai Piutang
Menetapkan non pokok
1 Pemkab Musirawas Menkeu 71/KMK.05/2020 263.817.337
2 Pemkot Bitung Menkeu 267/KMK.05/2020 8.230.202.848
Jumlah 8.494.020.185
Berikut daftar Piutang kepada Pemda yang masih melaksanakan Restrukturisasi
No Debitur Yang Surat Penetapan Nilai Piutang
Menetapkan non pokok
1 Pemprov Riau Presiden B-800/M.Sesneg/Sesmen/08/2014 14.328.031.497
2 Pemkot Palembang Presiden B-732/M.Sesneg/Sesmen/06/2013 64.933.488.506
3 Pemkot Singkawang Presiden B-800/M.Sesneg/Sesmen/08/2014 17.666.354.370
4 Pemerintah Aceh Presiden B-1372/Kemensetneg/Ses/PB.02/05/2019 23.833.926.048
Jumlah 120.761.800.421

3. Dampak Covid-19 terhadap piutang Negara yang berasal dari pemberian pinjaman kepada BUMN/PT/BHL
a. Restrukturisasi Penerusan Pinjaman Luar Negeri dalam rangka pembiayaan RIDF pada
PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI)
Sampai dengan Tahun 2020, PT SMI memiliki 5 (lima) Subsidiary Loan Agreement (SLA) untuk
pembiayaan dalam rangka Regional Infrastructure Development Program Funds (RIDF) dan Indonesia
Infrastructure Financial Funds (IIFF) dengan status pembayaran aktif, yakni:
No Nomor RDI/SLA Tujuan
1 AMA-464/SLA-1229/2012 Pinjama
Pembiayaan kegiatan infrastruktur IIFF
2 AMA-466/SLA-1230/2012 Pembiayaan kegiatan infrastruktur IIFF
3 SLA-1268/DSMI/2017 Tambahan pembiayaan kegiatan infrastruktur IIFF
4 SLA-1266/DSMI/2017 Pembiayaan kegiatan RIDF
5 SLA-1267/DSMI/2017 Pembiayaan kegiatan RIDF

Status keseluruhan pembayaran pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh PT SMI adalah lancar dengan
ditandai dengan pembayaran secara tepat waktu dan tepat jumlah atas tagihan pemerintah sesuai
dengan ketentuan di dalam perjanjian pinjaman (SLA).
Namun demikian, terdapat permohonan amandemen terkait dengan SLA pembiayaan kegiatan RIDF
sesuai dengan Nota Dinas Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko nomor ND-521/PB.4/2020
Tanggal 23 Juni 2020 hal Pinjaman World Bank No. 8714-ID dan AIIB No. 000012-1-IDN: Regional
Infrastructure Development Fund Project (RIDF)-konfirmasi penyesuaian tingkat suku bunga penerusan
pinjaman luar negeri. Permohonan penyesuaian tingkat bunga tersebut dilatarbelakangi oleh permohonan
dari PT SMI atas terjadinya negative carry dalam pelaksanaan pembiayaan RIDF. Negative carry
disebabkan perbedaan tingkat bunga antara pinjaman SLA dengan pinjaman RIDF kepada Pemda. Sesuai
perkiraan dari PT SMI bahwa hingga akhir program pembiayaan RIDF negative carry akan mencapai
Rp307,8 miliar yang dirasa memberatkan bagi keuangan perusahaan.

Catatan atas laporan Keuangan 411


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Sistem Manajemen Investasi telah memberikan usulan atau
masukan berdasarkan hasil kajian aspek finansial maupun aspek legal terkait penyesuaian tingkat bunga
SLA RIDF melalui Nota Dinas nomor ND-521/PB.4/2020 tanggal 23 Juni 2020. Usulan yang diberikan
oleh Dit.SMI adalah penyesuaian tingkat bunga SLA RIDF tersebut dapat dilakukan dengan ketentuan
mengacu pada PMK Nomor 108/PMK.05/2019 yaitu ditetapkan sebesar imbal hasil Surat Utang Negara
Seri Benchmark dengan tenor 10 tahun (setara jangka waktu Penerusan Pinjaman Luar Negeri).
Berdasarkan hal tersebut di atas, Menteri Keuangan meminta Bank Dunia untuk menyetujui permintaan
perubahan perjanjian atas pinjaman luar negeri dalam rangka pembiayaan RIDF melalui surat nomor S-
134/MK.8/2020 tanggal 29 Juni 2020. Proposal amandemen perjanjian yang tertuang pada surat
tersebut, antara lain berupa:
 Penambahan komponen 3: Early Response and Recovery (ERRC), komponen ini merupakan dukungan
pemerintah dalam rangka penanganan dampak krisis yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
 Perpanjangan Closing Date atas pinjaman SLA RIDF dari tanggal 31 Desember 2020 menjadi 31
Desember 2022.
 Penghapusan klausul pada LA terkait tingkat suku bunga pada SLA dengan tujuan fleksibiitas atau
kemudahan kepada pemerintah untuk menyesuaikan tingkat bunga pinjaman pada SLA.
b. Pengajuan relaksasi penyelesaian piutang Negara pada BUMN terkait covid-19
Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa untuk beberapa BUMN sehingga mengalami kesulitan
dalam penyelesaian utang terhadap Negara. Terdapat beberapa BUMN yang mengajukan
restrukturisasi/relaksasi dalam penyelesaian utang terhadap Negara, diantaranya:
1) Bank Jatim - Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis)
2) PT Barata (Persero)
3) PT Djakarta Llyod (Persero)
4) Perum PPD
5) PT Amarta Karya (Persero)

F. BA 999.05
1. Ringkasan Realisasi Anggaran Program PC-PEN dan Capaian Output
Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2020 yang dialokasikan untuk Program PC-PEN
sebesar Rp49.689.075.783.000. Sampai dengan 31 Desember 2020, dari alokasi tersebut telah terealisasi
sebesar Rp40.151.245.347.643 (80,80%) yang menghasilkan output sebagai berikut:
a. 809.882 orang/bulan penerima Insentif Tenaga Kesehatan Daerah, Dana BOK Tambahan (data per 29
April 2021).
b. 8 Juta KPM BLT Desa, Dana Desa (data per 31 Desember 2020).
c. 920.636 tenaga kerja, DAK Fisik.
d. 312 Pemerintah Daerah, DID (cluster Kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan UMKM).
2. Penetapan kurang bayar, lebih bayar dan alokasi sementara kurang bayar DBH berdasarkan PMK Nomor
25/PMK.07/2021.
Penetapan Kurang Bayar, Lebih Bayar, dan alokasi sementara Kurang Bayar DBH meliputi kurang bayar DBH
Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2019, lebih

412 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

bayar DBH sampai dengan Tahun Anggaran 2018, lebih bayar DBH Tahun Anggaran 2019 dan alokasi
sementara kurang bayar DBH Tahun Anggaran 2020, dengan uraian sebagai berikut:
a. Kurang Bayar DBH Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp3.438.757.281.416, terdiri atas:
 Bagian Daerah sebesar Rp3.317.353.017.726.
 Biaya Pemungutan sebesar Rp121.404.263.690.
b. Lebih Bayar DBH sampai dengan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp6.613.096.183.770, terdiri atas:
 Lebih Bayar DBH Pajak Penghasilan sebesar Rpl.264.319.072.730.
 Lebih Bayar DBH Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp513.628.250.218.
 Lebih Bayar DBH Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp3.337.065.903.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rpl.089.748.910.090.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara sebesar Rp3.664.424.773.555.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Panas Bumi sebesar Rp828.998.422.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar Rp74.264.368.550.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Perikanan sebesar Rp2.544.744.302.

c. Lebih Bayar DBH Tahun Anggaran 2019 sebesar Rpl.039.768.178.079, terdiri atas:
 Lebih Bayar DBH Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp120.130.578.561.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar Rp357.128.941.577.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara sebesar Rp275.092.357.702.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Panas Bumi berupa Iuran Tetap (landrent) sebesar
Rp542.096.485.
 Lebih Bayar DBH Sumber Daya Alam Kehutanan sebesar Rp286.874.203.754.

d. Alokasi sementara Kurang Bayar DBH Tahun Anggaran 2020 ditetapkan sebesar
Rp9.907.810.566.250, terdiri atas:
 Kurang Bayar DBH Pajak sebesar Rp7.897.248.455.500.
 Kurang Bayar DBH Sumber Daya Alam sebesar Rp2.010.562.110.750.

Untuk penyalurannya, ditetapkan dalam KMK 3/KMK.7/2021 tentang Penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi
Hasil dan Penyelesaian Lebih Bayar pada Tahun 2021. Penyaluran sebagaimana terdapat dalam peraturan ini
meliputi, penyaluran PBB sektor Migas TA 2019 sebesar Rp3.438.757.281.416 dan penyaluran alokasi
sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil tahun 2021 sebesar Rp9.907.810.566.250 serta adanya
penyelesaian Lebih Bayar dengan memperhitungkan penyaluran Kurang Bayar sebesar
Rp2.396.430.919.807.

G. BA 999.07
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tidak ada kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi Laporan Keuangan
Kementerian PUPR BA 999.07 Tahun 2020. Pada Laporan Keuangan Belanja Subsidi (BA 999.07)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak dilampiri Laporan BMN karena tidak terdapat
BMN berupa Aset Lancar (persediaan), Aset Tetap dan Aset Lainnya pada Laporan Keuangan Belanja
Subsidi (BA 999.07) Kementerian PUPR.

Catatan atas laporan Keuangan 413


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

a. Ditjen Cipta Karya


Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2009 tentang pemberian jaminan dan subsidi bunga oleh
Pemerintah Pusat dalam rangka percepatan penyediaan air minum. Peraturan Presiden ini mengatur
jaminan Pemerintah Pusat sebesar 70% dari jumlah pokok kredit investasi yang telah jatuh tempo
kepada perbankan dalam hal terjadi gagal bayar oleh PDAM dan tanggungan subsidi bunga oleh
Pemerintah Pusat setinggi-tingginya 5% atas bunga kredit investasi.
Untuk pemberian subsidi bunga, Pemerintah Pusat menyediakan anggaran Subsidi Bunga melalui
mekanisme APBN. Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran menunjuk Direktur Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran
Subsidi Bunga dan bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan penyediaan anggaran kepada
Kementerian Keuangan.
Pembayaran subsidi bunga dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu tanggal 1 April dan tanggal 1
Oktober. Pembayaran subsidi bunga pada tanggal 1 April dihitung berdasarkan kewajiban periode
antara tanggal 1 September sampai dengan akhir bulan Februari, sedangkan pembayaran subsidi
bunga pada tanggal 1 Oktober dihitung berdasarkan kewajiban periode antara tanggal 1 Maret
sampai dengan 31 Agustus.
b. Ditjen Pembiayaan Perumahan
Sebagai langkah penguatan perlindungan sosial dan stimulus ekonomi menghadapi dampak Covid19.
Pada program perlindungan sosial/jaring pengaman sosial (Social Safety Net) terdapat tambahan
insentif perumahan bagi MBR sebesar Rp1.500.790.030.000.
Dasar Hukum pelaksaaan Stimulus Fiskal Bantuan Subsidi Perumahan SSB dan SBUM TA.2020 :
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara
Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;
 Peraturan Menteri PUPR Nomor 20/PRT/M/2019 tentang Kemudahan dan Bantuan Pemilikan Rumah Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah;
 Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 tentang Batasan Penghasilan Kelompok Sasaran
Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Bersubsidi, Besaran Suku Bunga/Marjin Pembiayaan Bersubsidi, Lama
Masa Subsidi dan Jangka Waktu Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah, Batasan Harga Jual Rumah Umum
Tapak dan Satuan Rumah Susun Umum, Batasan Luas Tanah dan Luas Lantai Rumah Umum Tapak, Luas
Lantai Satuan Rumah Susun Umum Serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan;
 Surat Menteri PUPR Nomor KU.01.01-Mn/725 perihal Tambahan Anggaran untuk Stimulus Fiskal Subsidi
Perumahan TA.2020 (BA 999.07) dari BA 999.08;
 Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-369/PB/2020 perihal Penetapan Pergeseran Anggaran BA
BUN Dari Subbagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) Ke
Subbagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Belanja Subsidi (BA 999.07).

414 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Kementerian Perhubungan
Dampak Pandemi COVID-19 pada pelaksanaan anggaran belanja subsidi pada 2 (dua) UAKPA-BUN di
lingkungan Kementerian Perhubungan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Dampak Pandemi Covid 19 terhadap pelaksanaan subsidi PSO Pelni tahun 2020 adalah sebagai berikut:
 Banyaknya penutupan pelabuhan untuk kapal penumpang oleh pemerintah daerah/pusat dalam
rangka pemutusan rantai COVID-19 menyebabkan kapal melakukan portstay (tunggu labuh);
 Turunnya jumlah penumpang yang diangkut, sebagai akibat dari pandemi
COVID-19 ataupun dari kebijakan pemerintah daerah/pusat untuk menutup pelabuhan.
b. Pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Dampak pandemi COVID-19 terhadap pelaksanaan PSO Perkeretaapian TA 2020 adalah sebagai berikut:
 Pembatalan perjalanan sejumlah kereta api antarkota dan perkotaan guna mencegah penyebaran
virus COVID-19;
 Penurunan jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19 ataupun adanya kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah/pusat dengan membatalkan sejumlah perjalanan kereta api.
3. Kementerian Komunikasi dan Informasi
a. Asersi Hasil Verifikasi KPA Subsidi/PSO untuk Informasi Publik Bidang Pers Tahun Anggaran 2020 dapat
dijelaskan bahwa jumlah tagihan dari BUMN Operator dan telah selesai diverifikasi KPA sebesar
Rp173.534.385.400. Jumlah tagihan tersebut yang telah dibayarkan dan menjadi realisasi Belanja
Subsidi pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp151.853.103.000 sehingga tidak terdapat tagihan yang
belum dibayarkan. Jumlah tagihan yang tidak disetujui untuk dibayar karena tidak lolos verifikasi adalah
sebesar Rp21.681.282.400.
b. Dalam melaksanakan tugas kewajiban umum/Public Service Obligation (PSO) Bidang Pers, Lembaga
Kantor Berita ANTARA yang beralamatkan di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 17 Jakarta 10110,
menerima anggaran dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi
dan Informatika periode Tahun Anggaran 2020 melalui DIPA Nomor DIPA-999.07.1.984192/2020
tanggal 31 Desember 2019 Bagian Anggaran 999.07 Pengelolaan Belanja Subsidi dengan kode satker
984192.
c. Adapun produk berita yang dihasilkan oleh PSO Antara adalah:
1) Berita Text
2) Berita Artikel
3) Berita Photo
4) Produk TV (Hardnews)
5) Produk TV (Features)
6) Infografis
7) Photo Story

Catatan atas laporan Keuangan 415


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sedangkan Distribusi Produk PSO Antara yaitu :


1. Jaringan Internal Antara
 Portal Antara Pusat
 Portal Antara Biro
 Facebook antaranews.com
 Twitter antaranews.com
 Facebook antarafoto.com
 Twitter antarafoto.com
 Warta Perundang-undangan (WPU)
 I-Media
 Tabloid CARAKA Malaysia
 Tabloid Info TKI Malaysia
2. Jaringan Kerjasama Antara
 Kerjasama OANA (40 kantor berita se-Asia Pasific)
 Media Centre Kominfo
 Koran Sisipan
 TV Lokal
 Portal TV
 TV Kabel
3. Pelanggan Antara
 Media Online
 Media Cetak
 Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
 KBRI dan KJRI Luar Negeri
 Kantor Berita dan Media Asing
 Kedutaan Besar Negara Sahabat
 TV dan Radio
 Perusahaan Swasta
4. Kanal Distribusi yang disubsidi dan ditetapkan melalui Konstruksi Program
 I Media dan Videotron yang dikelola oleh anak perusahaan ANTARA
 TVRI Nasional dan TVRI daerah
 TV Lokal
 RRI
 Radio lokal dan komunitas
 Penempatan rubrik pada 3 (tiga) koran lokal di 34 Provinsi
 Media Sosial Ads pada Facebook, Instagram dan Line
d. Dengan adanya pandemic COVID-19, kebutuhan pemberitaan yang bersumber dari Pemerintah yang
cepat, akurat dan mengandung nilai pendidikan, pencerahan dan pemberdayaan menjadi semakin
meningkat. Dalam pelaksanaannya, Perum LKBN ANTARA menghadapi kendala dan kesulitan khususnya
dalam memenuhi produk foto berita yang memuat peristiwa aktual, disebabkan anjuran bekerja dari

416 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

rumah dan kebijakan PSBB. Namun demikian, dalam beberapa produksi produk, ANTARA berhasil
memenuhi capaian 100 persen. Sehingga situasi pandemi ini memang membutuhkan inovasi dan
kreatifitas dari pihak Perum LKBN ANTARA sehingga target Kewajiban Pelayanan Publik untuk Informasi
Publik Bidang Pers dapat tercapai dengan optimal.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
periode Tahun Anggaran 2020 mengelola Bagian Anggaran 999.07 Pengelolaan Belanja Subsidi dengan
Rekening sebagai berikut :
Nama Bank : Bank BNI Cabang Gambir
Nama Rekening : LKBN ANTARA
Nomor : 00730068758
Dalam melaksanakan tugas kewajiban umum/Publik Servise Obligation (PSO) Bidang Pers, Lembaga
Kantor Berita Antara yang beralamatkan di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110, menerima
anggaran dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan
Informatika Periode Tahun Anggaran 2020 melalui DIPA Nomor DIPA-999.07.1.984192/2020 tanggal
31 Desember 2019 Bagian Anggaran 999.07 Pengelolaan Belanja Subsidi dengan kode satker 984192.
Adapun produk berita yang dihasilkan oleh PSO Antara adalah :
1. Berita Text
2. Berita Artikel
3. Berita Photo
4. Produk TV (Hardnews)
5. Produk TV (Features)
6. Infografis
7. Photo Story

Sedangkan Distribusi Produk PSO Antara yaitu :


1. Jaringan Internal Antara
 Portal Antara Pusat
 Portal Antara Biro
 Facebook antaranews.com
 Twitter antaranews.com
 Facebook antarafoto.com
 Twitter antarafoto.com
 Warta Perundang-undangan (WPU)
 I-Media
 Tabloid CARAKA Malaysia
 Tabloid Info TKI Malaysia
2. Jaringan Kerjasama Antara
 Kerjasama OANA (40 kantor berita se-Asia Pasific)
 Media Centre Kominfo
 Koran Sisipan
 TV Lokal
 Portal TV

Catatan atas laporan Keuangan 417


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

 TV Kabel
3. Pelanggan Antara
 Media Online
 Media Cetak
 Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
 KBRI dan KJRI Luar Negeri
 Kantor Berita dan Media Asing
 Kedutaan Besar Negara Sahabat
 TV dan Radio
 Perusahaan Swasta
Kewajiban sebesar Rp9.237.818.000,- merupakan tagihan produk PSO LKBN ANTARA yang telah
diverifikasi pada bulan Juni 2020 dan akan dicairkan pada bulan Juli 2020.
Pandemi Covid-19 tidak menimbulkan dampak secara langsung untuk belanja subsidi di PSO LKBN Tahun
2020. PSO LKBN Antara berkontribusi memberikan diseminasi informasi berupa produk berita
perkembangan dan penanganan pandemi Covid-19.
4. Kementerian Pertanian
a. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
1) Berdasarkan surat dari PT.Sang Hyang Seri Nomor : 886/DIR/SHS.01/X/2020 tanggal 14 Oktober
2020 perihal penyelesaian Kewajiban Temuan Hasil Pemeriksaan BPK-RI PT.SHS, bahwa kewajiban
tersebut dapat dilaksanakan Restrukturisasi atau penjadwalan pembayaran selama 10 (sepuluh)
tahun.
2) Hasil Rapat Pembahasan Subsidi Benih dan Subsidi Pupuk di dalam Kerangka RKP 2019 tanggal 5
Februari 2018 dengan BAPPENAS, bahwa subsidi benih pada tahun 2019 ditiadakan dengan
pertimbangan:
 Konsistensi kebijakan tahun 2018 yang meniadakan Subsidi Benih
 Mengurangi penumpukan bantuan dengan Program Kementerian Pertanian Lainnya yaitu
Bantuan Desa Mandiri Benih dan Pemberdayaan Penangkar benih.
3) Berdasarkan Surat Keterangan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, bahwa terdapat temuan hasil
audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian atas Pelaksanaan Kegiatan Subsidi Benih
Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 dan 2017, yaitu LHP Itjen Nomor
R.410/PW.130/G.3/10/2017, dengan total nilai temuan senilai Rp1.517.395.844,05 dan yang
sudah ditindak lanjuti dengan setoran senilai Rp22.911.094,25 di tahun 2018 dan 2019 serta
senilai Rp876.468.004 di tahun 2020, sehingga yang masih belum ditindak lanjuti senilai
Rp618.016.745,80.
4) LHP Itjen Nomor R.565/PW.130/G.3/12/2018, terdapat kelebihan pembayaran benih subsidi
terhadap perusahaan pelaksana public service obligation (PSO) senilai Rp357.135.000, Berdasarkan
hasil penelahaan dokumen kontrak pengadaan benih subsidi tahun 2017 antara kelompok
tani/penangkar dengan perusahaan PSO yang ditunjuk yaitu PT. Pertani dan PT. SHS di Provinsi
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua diketahui

418 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

adanya kelebihan bayar seluruhnya senilai Rp357.135.000 dan sudah dilakukan pembayaran oleh
PT. Pertani pada tanggal 18 September 2019 Rp22.952.269 dengan NTPN FB014782F2U7NST2
sehingga masih belum terbayar senilai Rp334.182.731.
b. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Pada Tahun Anggaran 2020 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian ditetapkan sebagai
penanggungjawab kegiatan penyaluran dana subsidi pupuk. Dalam pelaksanaannya Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan sebagai
dasar dalam pelaksanaan dana subsidi pupuk, peraturan tersebut adalah:
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.68/PMK.02/2016 tentang Tata Cara
Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk.
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.250/PMK.05/2010 tentang Tata Cara
Pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Atas Beban Bagian Anggaran Bendahara
Umum Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.256/PMK.05/2010 tentang Tata Cara
Penyimpanan dan Pencairan Dana Cadangan.
Direktorat Teknis lingkup Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang terkait dengan
pengelolaan anggaran subsidi pupuk adalah Direktorat Pupuk dan Pestisida. Pelaksanaan pengelolaan
anggaran subsidi pupuk berpedoman pada Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), adapun kegiatannya
meliputi: subsidi pupuk, subsidi harga melalui produsen (PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Sriwijaya,
PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT. Pupuk Kaltim). Anggaran subsidi pupuk
digunakan untuk kegiatan penyediaan dan penyaluran subsidi harga pupuk, penggantian biaya
produksi pupuk yang harus dibayar oleh pemerintah meliputi pupuk urea, ZA, SP-36, NPK serta pupuk
organik dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur mengenai kebutuhan
dan harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian Nomor 01 Tahun 2010 dan
Nomor 10 Tahun 2020. Pendistribusian subsidi pupuk kepada kelompok tani dilakukan melalui pola
tertutup berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya
ditataniagakan dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di lini IV.
Sasaran kegiatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi adalah Petani yang telah bergabung dalam Kelompok
Tani dan melakukan usaha tani sub sektor tanaman pangan, perkebunan,hortikultura, dan/atau
peternakan dengan luasan paling luas 2 (dua) hektare setiap musim tanam serta Petani yang
melakukan usaha tani sub sector tanaman pangan pada PATB; dan/atau Petani yang melakukan usaha
tani sub sektor perikanan budi daya dengan luasan paling luas 1 (satu) hektare setiap musim tanam.
Alokasi anggaran subsidi pupuk tahun 2020 berdasarkan DIPA Nomor: SP DIPA-
999.07.1.98149/2020 yakni pagu anggaran subsidi pupuk senilai Rp26.627.381.556.000 dengan
alokasi pupuk bersubsidi total 7.949.303 ton terdiri dari : Urea sebanyak 3.274.303 ton; SP-36
sebanyak 500.000 ton; ZA sebanyak 750.000 ton; NPK 2.688.000 ton; NPK Formula Khusus 17.000
ton; Organik sebanyak 720.000 ton.

Catatan atas laporan Keuangan 419


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sedangkan sesuai alokasi Permentan No. 1 Tahun 2020 juncto Nomor 10 Tahun 2020 dengan alokasi
pupuk bersubsidi total 7.949.303 ton terdiri dari : Urea sebanyak 3.274.303 ton; SP-36 sebanyak
500.000 ton; ZA sebanyak 750.000 ton; NPK 2.688.000 ton; NPK Formula Khusus 17.000 ton;
Organik sebanyak 720.000 ton.
5. Kementerian KUKM
a. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha
1) DIPA diterbitkan pada awal Triwulan III Tahun 2020, tidak direncanakan pada awal tahun
anggaran sehingga dalam pelaksanaannya sangat minim waktu.
2) Dalam pelaksanaan Subsidi Bunga/Subsidi Margin Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
bagi KUMKM regulasi yang diterbitkan pada awalnya belum sepenuhnya memenuhi ketentuan
pelaksanaan sehingga regulasi berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dalam waktu 1,5
bulan mengalami perubahan sebanyak 3 (tiga) kali.
3) Sarana prasarana dalam pendataan KUMKM Mitra Badan Layanan Umum (BLU) untuk
memenuhi regulasi yang diterbitkan berdasarkan PMK tersebut diatas masih mengalami
penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukan oleh Direktorat Sistem Manajemen Investasi
(SMI), Kementerian Keuangan melalui aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), sebagian
besar belum dapat dipahami oleh KUMKM dalam pendataannya sehingga menghambat
pendataan pengajuan subsidi (berulang-ulang).
b. Deputi Bidang Pembiayaan
Pagu anggaran belanja Subsidi IJP KUR dan Subsidi Bunga KUR TA 2020 didasarkan pada DIPA
dengan Surat Pengesahan Nomor SP-DIPA-999. 07.1.984620/2020 tanggal 31 Desember 2019
dengan Nama Satker Deputi Bidang Pembiayaan (Kode 984620) sebesar Rp13.950.340.033.000.
Berdasarkan Revisi 1 DIPA Satker Deputi Bidang Pembiayaan Nomor SP DIPA-
999.07.1.984620/2020 tanggal 10 Maret 2020, terdapat pergantian Pejabat Penanda Tangan SPM
Subsidi Bunga KUR dan Subsidi IJP KUR.
Dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Pandemi COVID-19, Subsidi
Bunga KUR mendapatkan tambahan anggaran yang berupa stimulus, yang telah ditetapkan dengan
Surat Pengesahan Nomor SP-DIPA-999.07.1.984620/2020 tanggal 26 Juni 2020 dengan Nama
Satker Deputi Bidang Pembiayaan (Kode 984620) sebesar Rp18.917.340.033.000.
6. Kementerian Keuangan
a. Ditjen Anggaran
1) Subsidi JBT, LPG Tabung 3 Kg, dan Listrik dianggarkan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
BBM, LPG Tabung 3 Kg, dan Listrik dengan harga yang terjangkau.
2) Sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian,
dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, BBM yang diberikan subsidi oleh Pemerintah adalah
Jenis BBM Tertentu yang terdiri atas Minyak Tanah (Kerosene) dan Minyak Solar (Gas Oil).

420 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3) Menteri ESDM menetapkan harga dasar dan harga jual eceran Bahan Bakar Minyak. Harga dasar
terdiri atas biaya perolehan, biaya distribusi, dan biaya penyimpanan serta margin.
4) Harga jual eceran untuk Minyak Tanah sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Harga jual
eceran untuk Minyak Solar dihitung berdasarkan harga dasar ditambah dengan PPN dikurangi
subsidi dan ditambah Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
5) Subsidi JBT Jenis Minyak Tanah dan LPG Tabung 3 Kg terdiri dari subsidi harga dan PPN atas
penyerahan BBM Jenis Minyak Tanah dan LPG Tabung 3 Kg oleh badan usaha kepada Pemerintah.
Sedangkan, JBT Jenis Minyak Solar diberikan subsidi terbatas.
6) Penyaluran JBT dalam Tahun 2020 dilakukan melalui PT Pertamina (Persero) dan PT AKR
Corporindo Tbk (AKR). Sementara itu, penyaluran LPG Tabung 3 Kg dilakukan melalui PT
Pertamina (Persero).
7) LPG bersubsidi merupakan LPG Tabung 3 Kilogram dan diberikan kepada konsumen rumah tangga,
usaha mikro, Nelayan Sasaran, dan Petani Sasaran.
8) Subsidi listrik diberikan kepada masyarakat/pelanggan dengan golongan tariff yang harga jual
tenaga listrik rata-ratanya lebih rendah dari biaya pokok penyediaan tenaga listrik pada tegangan
di golongan tarif tersebut, kecuali golongan tarif yang telah menerapkan tarif keekonomian.
9) Pelaksanaan atas pemberian subsidi listrik melalui BUMN operator yaitu PT PLN (Persero).

b. Ditjen Perbendaharaan
Kewajiban diestimasi timbul pada saat kewajiban pemerintah atas aktivitas belanja subsidi yang belum
selesai proses bisnis transaksi rekonsiliasi dan verifikasinya sampai dengan periode pelaporan
keuangan tahunan. Kewajiban diestimasi tersebut diakui dan ditetapkan penetapannya oleh KPA BUN
Pengelolaan Belanja Subsidi pada saat derajat kepastian pembayaran dan nilainya dapat diestimasikan
secara andal. Dalam hal tagihan belanja subsidi tidak dapat diukur kepastian dan tidak dapat
diestimasikan nilainya secara andal, kewajiban diestimasi dijelaskan secara memadai di CaLK.
Kewajiban diestimasi merupakan tagihan dari Bank Penyalur yang sudah diajukan kepada KPPN
Khusus Investasi tetapi belum diverifikasi/masih dalam proses verifikasi (belum diterbitkan BAV). Nilai
tagihan yang belum diverifikasi/masih dalam proses verifikasi (belum diterbitkan BAV) sampai dengan
penyusunan laporan keuangan ini adalah sebesar Rp6.239.690.504.
Terdapat kenaikan pagu anggaran yang disebabkan penyaluran subsidi bunga/margin dalam rangka
mendukung program PEN sebesar Rp27.288.344.625.000.
c. Direktorat Jenderal Pajak
Berdasarkan administrasi dokumen sumber, subsidi PPh DTP yang tidak dapat dibayarkan per 31
Desember 2020 karena pagu anggaran tahun 2020 tidak mencukupi adalah sebesar Rp887.130.617.070,
yang terdiri dari Kurang Bayar di TA 2019 sebesar Rp308.463.062.882 dan Kurang Bayar di TA 2020
sebesar Rp578.667.554.188.
Pada Ditjen Pajak terdapat Laporan realisasi pemanfaatan insentif yang disampaikan oleh Wajib Pajak
untuk Masa Pajak s.d. November 2020 tetapi masih dalam proses dilakukan penelitian atas kesesuaian

Catatan atas laporan Keuangan 421


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

antara laporan realisasi pemanfaatan insentif perpajakan dengan kelengkapan persyaratan dan dokumen
pendukungnya sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku senilai
Rp2.067.596.516.271, dengan rincian sebagai berikut.
Nilai Laporan
No Jenis Insentif Pemanfaatan Insentif Nilai Tagihan/SPM Selisih
oleh Wajib Pajak
1 PPh Pasal 21 - DTP 3.470.467.903.902 1.709.586.633.777 1.760.881.270.125
2 PPh Final PP 23 - DTP 782.340.637.124 671.166.848.877 111.173.788.247
PPh Final Jasa Konstruksi
3 27.158.819.375 13.181.356.232 13.977.463.143
(P3TGAI)-DTP
4 PPN DTP 2.117.462.771.644 1.936.218.632.936 181.244.138.708
5 PPN DTP Atas Kertas Koran 319.856.048 - 319.856.048
TOTAL 6.397.749.988.093 4.330.153.471.822 2.067.596.516.271

d. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko


Realisasi Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) -
Penanganan Pandemi COVID-19 yang masih rendah disebabkan beberapa hal antara lain:
a. Kondisi ekonomi yang masih tidak pasti diakibatkan masih belum optimalnya penanganan pandemik
covid-19, sehingga menyebabkan Bank Penyalur masih berhati-hati dalam memberikan pinjaman
kepada UMKM dan Pelaku Usaha Korporasi. Selain itu, dampak dari pandemik covid 19 yang
menyebabkan rendahnya sisi demand mengakibatkan banyak pelaku usaha belum berminat untuk
melakukan ekspansi usaha.
b. Penetapan Program PEN dilaksanakan pada Semester II 2020 sehingga terdapat keterbatasan
waktu untuk melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait, khususnya kepada Penjamin dan
Perbankan. Sehingga informasi sebagian masih belum diterima secara menyeluruh oleh kantor
perwakilan/cabang dari Penjamin dan Perbankan yang berada di daerah.
c. Sebagai langkah mitigasi, Pemerintah bersama Pihak Penjamin telah beberapa kali melakukan
kegiatan monitoring dan evaluasi, serta kegiatan sosialisasi melalui media daring (webinar) dengan
mengundang pihak-pihak terkait lainnya.
7. Kementerian BUMN
Sampai dengan saat ini, BUMN Penyalur Dana Subsidi Bunga/Subsidi Margin yaitu PT PNM dan PT Pegadaian
tengah berupaya melakukan penyaluran dana subsidi yang telah dicairkan sebagaimana diatas. Beberapa
kendala yang dihadapi dalam proses penyaluran Subsidi Bunga/Subsi di Margin kepada debitur antara lain:
a. Debitur produk gadai (konvensial dan syariah) memiliki karakteristik tenor pembiayaan yang pendek yaitu
4 (empat) bulan. Perpanjangan/ top up kredit/ pelunasan cicilan biasanya dilakukan setiap siklus 4
(empat) bulan tersebut, sehingga debitur tidak datang ke gerai setiap bulan.
b. BUMN Penyalur harus mengembalikan dana Subsidi Bunga/Subsidi Margin secara tunai kepada debitur
yang telah melakukan pelunasan cicilan untuk periode eligible pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin
(Mei s.d. Oktober 2020). Kondisi tersebut membutuhkan kedatangan debitur ke gerai, yang tentunya

422 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

memerlukan waktu karena pandemi Covid-19 dan perhitungan biaya transportasi yang harus dikeluarkan
dengan nilai subsidi yang diterima oleh debitur.
c. Nasabah ULaMM dan Mekaar yang berhak untuk mendapatkan Subsidi Bunga/Subsidi Margin jumlahnya
relatif banyak dan lokasinya tersebar di seluruh Indonesia sehingga menyebabkan kendala dalam
penyampaian sosialisasi kepada seluruh nasabah yang eligible tersebut. Selain itu, dengan adanya
penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mengakibatkan akses karyawan Perusahaan
menuju lokasi nasabah menjadi terhalang.
8. Kementerian Perindustrian
BMDTP Kementerian Perindustrian pada TA 2020 tidak hanya mendapatkan anggaran untuk belanja
regular melainkan belanja untuk penanganan pandemi Covid-19 dikarenakan pandemi Covid-19 telah
menimbulkan kerugian material yang besar yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi,
penurunan penerimaan negara, dan mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional. Adanya anggaran untuk
penanganan pandemi Covid-19 ini diharapkan dapat mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19
terhadap produktivitas sektor industri, ketersediaan bahan baku dalam negeri, dan perlu memberikan
insentif fiskal atas impor barang dan bahan untuk proses produksi barang jadi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara. BMDTP Kementerian perindustrian ditangani oleh 4 Unit
Eselon I yaitu Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronika; Direktorat
Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil; dan Direktorat Jenderal Industri Agro; dan Direktorat
Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka.

H. BA 999.09
1. Entitas UAPBUN PBL
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
Lainnya, Selanjutnya terhadap daftar UBL sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor KEP-637/PB/2018 tahun 2018 terdapat 77 Unit Badan Lainnya.
Pada tahun 2020 terdapat penambahan 5 UBL baru dan pengurangan 12 UBL dengan rincian sebagai berikut:
Pada tahun 2020 terdapat penambahan 5 UBL baru dan pengurangan 12 UBL dengan rincian sebagai
berikut:
1. Penambahan 5 UBL Baru, antara lain:
a. Tim Pengembangan Vaksin Covid-19
b. Komite Penanganan Covid-19 dan PEN
c. Komite Cipta Kerja
d. Komite Nasional Geopark Indonesia
e. Komite Nasional Disabilitas
2. Pengurangan 12 UBL , antara lain:
a. Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
b. Badan Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda

Catatan atas laporan Keuangan 423


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

c. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila


d. Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minur (BPP-SPAM)
e. Badan Pengelola Dana Abadi Umat ( BP-DAU)
f. Dewan Ketahanan Pangan (DKP)
g. Dewan Riset Nasional
h. Komisi Nasional Lanjut Usia (Komnas Lansia)
i. Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN)
j. Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI)
k. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
l. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Dalam Laporan Keuangan Badan Lainnya Tahun 2020 audited, terhadap 70 UBL tersebut secara garis besar
dikelompokkan sebagai berikut:
1. UBL Satker/ Bagian Satker sebanyak 61 UBL.
2. UBL Bukan Satker sebanyak 9 UBL.
Untuk SKK MIGAS dan OJK dikategorikan sebagai UBL Satker sekaligus sebagai UBL Bukan Satker.
Terdapat Unit Badan Lainnya yang berstatus tidak aktif/belum aktif/belum mengelola APBN yaitu :
1. Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK)
Sesuai surat Kepala Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan Nomor OT.01.01/I/041/2013 tanggal
7 Januari 2013 hal Hasil Inventarisasi Eksistensi UBL di lingkungan Kementerian Kesehatan, dinyatakan
bahwa Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK) dinyatakan belum aktif.
2. Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)
Sesuai dengan surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan nomor S-
03/D.I.M.EKON/01/2017 tanggal 30 Januari 2019 bahwa pada tahun 2018 tidak ada usulan PTP maupun
tambahan PTP sehingga belum ada kegiatan Rapat koordinasi Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan
(persero) ataupun alokasi Dana.
3. Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU)
Pada tahun 2018 Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU) tidak mendapatkan alokasi Dana.
4. Otorita Asahan
Sesuai dengan PERPRES 73 TAHUN 2018 Otorita Asahan telah dibubarkan dan proses Likuidasinya saat ini
maasih dalam penyelesaian oleh Kementerian Perekonomian.
5. Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan
Pada tahun 2018 Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan belum mendapatkan alokasi
Dana
6. Komite Nasional Geopark Indonesia
Pada tahun 2020, Komite Nasional Geopark Indonesia sebagai UBL satker/bagian satker belum aktif dan
tidak mendapatkan dana APBN.

424 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

7. Komite Nasional Disabilitas


Pada tahun 2020, Komite Nasional Disabilitas sebagai UBL satker/bagian satker belum aktif dan tidak
mendapatkan dana APBN.
8. Otoritas Nasional Senjata Kimia
Pada tahun 2020, Otoritas Nasional Senjata Kimia sebagai UBL satker/bagian satker belum aktif dan tidak
mendapatkan dana APBN.
9. Badan Promosi Pariwisata Indonesia
Pada tahun 2020, Badan Promosi Pariwisata Indonesia sebagai UBL satker/bagian satker belum aktif dan
tidak mendapatkan dana APBN.
2. Laporan Keuangan Badan Lainnya
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan
Lainnya , UAP BUN-PBL menyusun laporan keuangan berupa Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan
Ikhtisar laporan Keuangan. Dalam Laporan Keuangan UAP BUN-PBL Tahun 2020 audited, menyajikan
ekuitas bersih atas beberapa Unit Badan Lainnya sebagai berikut:
a. Otorita Asahan
b. Taman Mini Indonesia Indah
c. Yayasan Gedung Veteran RI
d. Badan Amil Zakat Nasional
e. Badan Wakaf Indonesia
f. Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (BAPERTARUM-PNS)
g. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS)
h. Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
i. Badan Pengelola Keuangan Haji

a. Otorita Asahan
Otorita Asahan dibentuk berdasarkan Kepres Nomor 5 tahun 1976 sebagai Badan yang bertugas
mewakili Pemerintah dan bertanggung jawab atas kelancaran pembangunan dan pengembangan Proyek
Asahan.
Berdasarkan surat Direktur Jenderal Anggaran Nomor S-1788/A/2000 tanggal 4 Mei 2000 dinyatakan
bahwa sejak tahun 2000 Otorita Asahan tidak dibiayai APBN, dan selanjutnya akan disediakan oleh PT
Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Pada tanggal 8 Mei 2000 telah ditandatangani perjanjian sehubungan dengan penggantian biaya Otorita
Asahan (the Agreement Concerning the Reimbursment of Expenses of Otorita) antara PT. Inalum dan
Otorita Asahan, yang menyepakati hal-hal sebagai berikut:

Catatan atas laporan Keuangan 425


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

PT Inalum akan mengganti sebagian dari pengeluaran Otorita Asahan atas jasa yang telah diberikan
kepada PT. Inalum, kecuali pengeluaran untuk kegiatan pemerintah dan administrasi yang dilakukan
Otorita Asahan seperti ijin dan lain-lain.
PT Inalum akan membayar kepada Otorita Asahan setiap tahun fiskal dengan basis seimbang
sebagaimana dilakukan pada NAA atas imbalan jasanya kepada PT Inalum. Basis seimbang berarti
pembayaran kembali kepada Otorita Asahan merupakan kompensasi atas pengeluaran Otorita Asahan
yang terjadi dalan rangka pemberian jasa kepada PT. Inalum seperti halnya kepada NAA. Jumlah
pembayaran kembali ke Otorita tersebut tidak melebihi jumlah yang dibayarkan PT. Inalum kepada NAA.
Pada tanggal 26 Maret 2002 dalam Shareholder Forum PT Inalum di Jakarta, telah disepakati bersama
bahwa atas penjualan alumunium yang tidak dapat diserap oleh pasar Indonesia, Otorita Asahan dapat
melakukan kerjasama dengan PT Inalum untuk menjual alumunium kepada pihak ketiga di luar negeri.
Sifat dan Kedudukan
1) Berada langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden;
2) Badan Pembina Proyek Asahan berkedudukan di Jakarta;
3) Otorita Pengembangan Proyek Asahan berkedudukan di Medan.
Tujuan Pendirian
Mewakili Pemerintah untuk mengawasi dan membantu pelaksanaan proyek Asahan baik selama masa
konstruksi maupun setelah perusahaan beroperasi sebagai tindak lanjut atas Perjanjian Induk mengenai
Pusat Listrik Tenaga Air dan Peleburan Aluminium Asahan (Proyek Asahan).
Tugas Pokok dan Fungsi
1) Memberikan fasilitas dan jaminan bagi pelaksanaan persetujuan induk secara tepat dan berhasil;
2) Mengamankan kepentingan-kepentingan Pemerintah dan PERSERO Pengusahaan serta
Pengembangan usaha Perlistrikan dan Peleburan Aluminium;
3) Mengawasi pelaksanaan Proyek sesuai dan di dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan dalam
Persetujuan Induk;
4) Memelihara kerjasama dan koordinasi secara terus menerus antara pihak-pihak dalam mencapai
tujuan Persetujuan Induk;
5) Menjamin agar tata cara perizinan dan pemberian jasa yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembangunan Proyek Asahan dapat berjalan lancar dan tertib;
6) Mengembangkan dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan Proyek Asahan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan;
7) Merencanakan dan mengendalikan pengembangan jangka panjang wilayah Proyek Asahan berserta
prasarananya dalam kerja sama dengan instansi yang bersangkutan;
8) Berdasarkan MOU antara PT Inalum dengan Otorita Asahan tanggal 7 Desember 1999, Otorita
Asahan ditugaskan untuk mengelola seluruh upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan serta
pemberdayaan masyarakat di sekitar Proyek Asahan dengan mengalokasikan dan memanfaatkan
environmental fund.

426 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Yayasan Pengelolan Taman Mini Indonesia Indah


Dasar Hukum
Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1977 tanggal 10 September 1977 dan
naskah penyerahan TMII dari Yayasan Harapan Kita kepada Pemerintah Republik Indonesia tanggal 10
April 1975, bahwa:
“Taman Mini Indonesia Indah” yang terletak di Daerah Kelurahan Bambu Apus, Dukuh, Lubang Buaya,
dan Ceger, Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo, Jakarta Timur seluas 120 Ha beserta segala
bangunan-bangunannya yang berada di atasnya, adalah milik Negara Republik Indonesia;
Penguasaan dan pengelolaan “Taman Mini Indonesia Indah” tersebut diserahkan kepada Yayasan
Harapan Kita;
Yayasan Harapan Kita bertugas dan berkewajiban mengurus serta memelihara TMII dengan sebaik-
baiknya dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan negara dan bangsa Indonesia serta
menyampaikan laporan pelaksanaan dan hasil pengelolaan “Taman Mini Indonesia Indah” tersebut secara
berkala kepada Presiden; sesuai Akta Persembahan “Taman Mini Indonesia Indah” kepada Bangsa dan
Negara Republik Indonesia no 47 tanggal 7 Juni 1987, bahwa luas “Taman Mini Indonesia Indah” menjadi
+150 Ha.
Tugas dan Kewajiban
Tugas dan kewajiban Badan Pengawas TMII adalah:
1) Membantu Yayasan Harapan Kita khususnya di bidang pengawasan, pengelolaan dan pengembangan
TMII.
2) Berkewajiban merencanakan dan melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan dan
pengembangan TMII dengan berkoordinasi dengan Badan Pengelola dan Pengembangan TMII dan
membuat laporan hasil pengawasan secara berkala kepada Ketua Umum Yayasan Harapan Kita.
3) Ketua, Anggota, dan Sekretaris Badan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh ketua Yayasan
Harapan Kita dengan masa jabatan 3 (tiga) tahun.
4) Pengurus dan anggota Badan Pengawas bertanggung jawab kepada Ketua Umum Yayasan Harapan
Kita.
Tugas dan kewajiban Badan Pengelola dan Pengembangan TMII adalah sebagai berikut:
1) Direktur Utama
a) Mengendalikan, memelihara dan mengembangkan TMII yang merupakan kawasan wisata
budaya, sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia untuk
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
b) Mengendalikan dan mengkoordinasikan secara operasional unit anjungan daerah, unit kerja di
bawah BUMN, unit usaha, serta mengendalikan operasional dan administrasi unit kerja di bawah
BPP TMII.
c) Menyusun rencana dan program kerja dan rencana anggaran dan pendapatan dan belanja TMII
dan diajukan kepada Ketua Yayasan Harapan Kita untuk mendapatkan persetujuan.
d) Membina dan mengkoordinasikan para direktur dalam melaksanakan tugasnya.

Catatan atas laporan Keuangan 427


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2) Direktur Umum
a) Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan adminsitrasi, keuangan, SDM,
hukum, teknik dan tata lingkungan.
b) Membantu Direktur Utama dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit
anjungan daerah, unit kerja di bawah BUMN, unit usaha dan unit kerja BPP, serta unit kerja
lainnya yang berada di lingkungan TMII.
3) Direktur Operasi
Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan operasional,
pembangunan, pemeliharaan dan keamanan
4) Direktur Budaya
a) Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan seni budaya, wisata, promosi dan
informasi, hubungan masyarakat dan keamanan.
b) Membantu Direktur Utama dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
tersebut dengan unit anjungan daerah, unit kerja di bawah Departemen/BUMN, unit usaha dan
unit kerja Badan Pengelola dan pengembangan, serta unit kerja lainnya yang berada di
lingkungan TMII.
BPP TMII membuat laporan secara periodik kepada Ketua Umum Yayasan Harapan Kita, tentang hasil
pelaksanaan dan pengelolaan TMII.
BPP TMII membuat laporan secara periodik kepada Ketua Umum Yayasan Harapan Kita, tentang hasil
pelaksanaan dan pengelolaan TMII.
c. Yayasan Gedung Veteran RI
Tanggal 22 Februari 1977 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 4
Tahun 1977 yang isinya:
1) Seluruh bangunan Gedung Veteran RI "Graha Purna Yudha" beserta tanahnya Kaveling 50 di Jalan
Jenderal Sudirman, Jakarta, adalah milik Negara Republik Indonesia.
2) Penguasaan dan pengelolaan Gedung Veteran dimaksud diserahkan kepada Yayasan Gedung Veteran
Republik Indonesia.
Tugas dan wewenang :
1) Yayasan Gedung Veteran Republik Indonesia bertugas mengurus dan memelihara Gedung dan
memanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan para Veteran Republik Indonesia serta
masyarakat umumnya.
2) Menyampaikan laporan pelaksanaan dan hasil pengelolaan gedung tersebut secara berkala kepada
Presiden RI.
Pelaksanaan administratif dari Keputusan Presiden ini dilaksanakan oleh Menteri Sekretaris Negara
bersama-sama Pimpinan Yayasan Gedung Veteran Republik Indonesia.
Pada tahun 1983, Kongres V LVRI di Medan menetapkan YGVRI sebagai anak organisasi LVRI, sebagai
salah satu unit pelaksana organik LVRI.

428 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

d. Badan Amil Zakat Nasional


Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat
mandiri yang berwenang melaksanakan pengelolaan zakat secara nasional yang dibentuk oleh
pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2001.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan
peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam
UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
BAZNAS didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan badan pengelola zakat yang mengedepankan prinsip
transparansi, professional dan amanah dalam melaksanakan kegiatannya.
Dasar Hukum
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
2) Susunan keanggotaan BAZNAS dibentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2001 tanggal 17 Januari 2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2004 tanggal 18 Oktober 2004.
Visi dan Misi
Visi : “Menjadi Badan Zakat Nasional yang Amanah, Transparan dan Profesional.”
Misi :
1) Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat.
2) Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional sesuai dengan ketentuan syariah
dan prinsip manajemen modern.
3) Menumbuhkembangkan pengelola/amil zakat yang amanah, transparan, profesional, dan
terintegrasi.
4) Mewujudkan pusat data zakat nasional.
5) Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia melalui sinergi dan
koordinasi dengan lembaga terkait.
Fungsi dan Wewenang
BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:
1) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;
2) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;
3) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan
4) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.
Kewenangan BAZNAS:
1) Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.
2) Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, dan
LAZ.
3) Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan
lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ.

Catatan atas laporan Keuangan 429


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sumber Dana
APBN (Kementerian Agama), Penerimaan Zakat, Infaq dan sedekah, amil, hibah dan non syariah.
e. Badan Wakaf Indonesia
Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang digariskan dalam Undang-
Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Kehadiran BWI, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 47,
adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali pertama,
Keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres)
Nomor 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta 13 Juli 2007. Jadi BWI adalah lembaga independen
untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari
pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat.
BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan beralamat di Gedung Bayt Al-
Quran Lantai 2, Jalan Pintu Utama Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13560.
Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Keanggotaan
Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan oleh Badan Wakaf Indonesia.
Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan
Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri. Pengusulan pengangkatan keanggotaan
Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia
(Pasal 55, 56, 57, UU No.41/2004).
Dasar Hukum
1) Badan Wakaf Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaannya.
Visi dan Misi
Visi Badan Wakaf Indonesia adalah “Terwujudnya lembaga independen yang dipercaya masyarakat,
mempunyai kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional dan internasional”.
Sedangkan misinya yaitu “Menjadikan Badan Wakaf Indonesia sebagai lembaga profesional yang mampu
mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan
pemberdayaan masyarakat”.
Tugas dan Wewenang
Sesuai Pasal 49 UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, BWI mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
1) Melakukan pembinaan terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf;
2) Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional;
3) Memberikan persetujuan dan/atau izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf;
4) Memberhentikan dan mengganti nazhir;
5) Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf;

430 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

6) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang
perwakafan;
Struktur Organisasi
1) Terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan;
2) Badan Pelaksana merupakan unsur pelaksana tugas Badan Wakaf Indonesia;
3) Dewan Pertimbangan merupakan unsur pengawas pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia;
4) Masing-masing dipimpin oleh 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua yang dipilih dari
dan oleh para anggota;
5) Susunan keanggotaan masing-masing Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan ditetapkan oleh
para anggota.
Sumber Dana
1) APBN selama 10 (sepuluh) tahun pertama dan dapat diperpanjang.
2) Dibebankan kepada Anggaran Kementerian Agama.
f. BAPERTARUM-PNS
Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disebut BAPERTARUM-
PNS didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1993 tentang
Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 46
tahun 1994 .
Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 tahun 1993, BAPERTARUM- PNS didirikan
untuk membantu membiayai usaha-usaha peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam
bidang perumahan secara kegotongroyongan melalui tabungan perumahan. BAPERTARUM-PNS
mempunyai kewenangan dan otoritas sepenuhnya atas pengelolaan dan penyaluran dana tabungan yang
dikumpulkan dari potongan gaji masing-masing PNS di Pusat maupun di Daerah. Setinggi-tingginya 60%
dari jumlah dana tabungan disalurkan kepada PNS yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 5 tahun
untuk membantu uang muka pembelian rumah dengan fasilitas KPR bagi PNS yang belum mempunyai
rumah dan membantu sebagian biaya membangun rumah bagi PNS yang sudah memiliki tanah di daerah
tempat bekerja. Sekurang-kurangnya 40% dari jumlah dana tabungan disimpan dalam bentuk deposito
atau jenis investasi lain yang aman untuk pemupukan dana jangka panjang pada Bank Pemerintah yang
ditunjuk Menteri Keuangan. PNS yang belum pernah memanfaatkan bantuan uang muka pembelian
rumah atau bantuan sebagian biaya membangun rumah, pada saat berhenti sebagai PNS atau meninggal
dunia maka PNS yang bersangkutan berhak menerima kembali pokok tabungannya.
Pemotongan gaji PNS tersebut diberlakukan efektif pada pemotongan gaji bulan Februari 1993 untuk
pemotongan gaji bulan Januari dan Februari 1993 dan berakhir pada bulan yang bersangkutan berhenti
sebagai PNS. Dana tabungan tersebut disetor ke Rekening Menteri Keuangan untuk dan atas nama
BAPERTARUM-PNS pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
Besar potongan gaji tiap bulan dan bantuan uang muka pembelian rumah dan bantuan sebagian biaya
membangun masing-masing golongan adalah sebagai berikut:

Catatan atas laporan Keuangan 431


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Golongan Potongan gaji/bulan Bantuan UM/ Biaya Membangun


Golongan I Rp 3.000 Rp1.200.000
Golongan II Rp 5.000 Rp1.500.000
Golongan III Rp 7.000 Rp1.800.000
Golongan IV Rp 10.000
Penyaluran bantuan uang muka pembelian rumah dan bantuan biaya membangun rumah diperuntukkan
bagi semua golongan PNS, tetapi mulai tanggal 1 September 2009 bantuan diperuntukan untuk golongan
I, II dan III.
Pengurus BAPERTARUM-PNS terdiri dari :
Ketua : Presiden Republik Indonesia
Ketua Harian merangkap Anggota : Menteri Negara Perumahan Rakyat
Anggota :
1. Menteri Keuangan
2. Menteri Dalam Negeri
3. Menteri Negara PAN
4. Kepala BKN
Dana yang terkumpul dari pemotongan tabungan tersebut disetor ke rekening Menteri Keuangan untuk
dan atas nama BAPERTARUM-PNS pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Dana
tabungan tersebut setinggi-tingginya sebesar 60% dari jumlah dana tabungan dipergunakan untuk
membantu seluruh PNS untuk:
1. Membantu uang muka pembelian rumah dengan fasilitas Kredit Pemilik Rumah bagi pegawai yang
belum memiliki rumah;
2. Membantu sebagian biaya membangun rumah bagi PNS yang sudah memiliki tanah di daerah tempat
bekerja.
3. Sekurang-kurangnya 40% dari jumlah tabungan disimpan dalam bentuk deposito atau jenis lain yang
aman untuk pemupukan dana jangka panjang pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan.

Dasar Hukum Pembukaan Rekening BAPERTARUM-PNS QQ Menteri Keuangan adalah:


1. Surat Menteri Keuangan nomor S-449/MK.03/1993 tanggal 27 Februari 1993 perihal Penunjukan
PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) sebagai Bank Pengelola Tabungan Perumahan Pegawai
Negeri Sipil.
2. Surat Menteri Keuangan Nomor S-311/Mk.03/2000 tanggal 27 Juni 2000 tentang penempatan
sebagian dana Taperum-PNS pada Bank Pemerintah selain Bank BTN.
Penjelasan:
Dalam melakukan penempatan dana Taperum-PNS, Kementerian Keuangan merujuk kepada:
1. Keppres Nomor 14 Tahun 1993 tentang Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 6
ayat (2) dinyatakan Sekurang-kurangnya 40% dari jumlah dana tabungan disimpan dalam bentuk
deposito atau jenis investasi lain yang aman untuk pemupukan dana jangka panjang pada bank
pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

432 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Surat Menteri Keuangan Nomor S-449/MK.03/1993 tanggal 27 Februari 1993 perihal Penunjukan
PT Bank Tabungan Negara (PERSERO) sebagai Bank Pengelola Tabungan Perumahan Pegawai
Negeri Sipil, menunjuk BTN sebagai Bank Pengelola Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil.
3. Surat Menteri Keuangan Nomor S-311/Mk.03/2000 tanggal 27 Juni 2000 tentang penempatan
sebagian dana Taperum-PNS pada Bank Pemerintah selain Bank BTN, menunjuk Bank BNI, BRI dan
Bank Mandiri sebagai bank penyimpan dana Taperum-PNS dalam bentuk deposito.
Alur perolehan dan penempatan dana Taperum-PNS secara singkat sebagai berikut:
1. Untuk PNS Pusat, dana Taperum-PNS dipotong dari gaji yang bersangkutan setiap bulan, dan oleh
KPPN dibukukan di rekening kas negara sebagai dana PFK Taperum-PNS Pusat.
2. Untuk PNS Daerah, dana Taperum-PNS dipotong dari gaji yang bersangkutan setiap bulan dan oleh
Bendahara Umum Daerah disetor ke rekening kas negara melalui bank/pos persepsi sebagai
penerimaan PFK Taperum-PNS Daerah.
3. Setiap bulan dana PFK Taperum-PNS Pusat dan Daerah tersebut, berdasarkan permintaan Kepala
Pelaksana Sekretariat Bapertarum-PNS, ditransfer dari rekening kas negara ke rekening
“BAPERTARUM q.q. Menteri Keuangan” nomor 0001401-30-000151-5 pada bank BTN.
Selanjutnya pada saat yang sama berdasarkan perintah Direktur Jenderal Perbendaharaan dana
Taperum-PNS bagian 60% ditransfer ke rekening Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan PNS dengan nomor rekening 014.G.00000439.N pada bank BTN.
4. Untuk memperoleh hasil yang optimal sesuai amanat Pasal 6 ayat (2) Keppres Nomor 14 Tahun
1993, Dana Taperum-PNS bagian 40% dilakukan penempatan dalam bentuk deposito pada Bank
BTN dan pada Bank Umum lainnya yang ditunjuk Menteri Keuangan.
5. Sejak tahun 1993, rekening giro “BAPERTARUM q.q. Menteri Keuangan” nomor 0001401-30-
000151-5 pada Bank BTN, dibuka untuk menampung dana PFK Taperum-PNS akun 811211 dan
811912.
a. SPM ditandatangani Direktur Pengelolaan Kas Negara.
b. SP2D diterbitkan KPPN Jakarta II.
6. Sejak 1 Juli 2012 rekening giro BAPERTARUM-PNS q.q. Menteri Keuangan hanya terdapat pada
Bank BTN.
7. Berdasarkan surat Direktur Jenderal Perbendaharaan, 40% dana Taperum-PNS yang ditempatkan
dalam bentuk deposito pada bank yang ditunjuk Menteri Keuangan.
g. SKK MIGAS
Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-X/2012 tanggal 31 Desember 2012
menyatakan bahwa fungsi dan tugas BP MIGAS diambil alih oleh pemerintah c.q. kementerian terkait
sampai diundangkannya Undang-Undang yang baru yang mengatur hal sersebut. Berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 95 tahun 2012 tanggal 13 November 2012 tentang Pengalihan Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang sebelumnya dilaksanakan oleh BPMIGAS
dialihkan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang minyak dan gas bumi.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 09 Tahun 2013 tanggal 10 Januari 2013 tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, menyatakan bahwa
pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dilaksanakan oleh SKK Migas dan berlaku surut
mulai 13 November 2012.

Catatan atas laporan Keuangan 433


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Visi dan Misi


Visi
Menjadi mitra yang proaktif dan terpercaya dalam mengoptimalkan manfaat industri hulu minyak dan
gas bumi bagi bangsa dan seluruh pemangku kepentingan serta menjadi salah satu lokomotif penggerak
aktivitas ekonomi Indonesia.
Misi
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kontrak kerja sama dengan semangat
kemitraan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi guna
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Tugas dan Fungsi
Tugas
Melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama
agar pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik Negara dapat memberikan manfaat dan
penerimaan yang maksimal bagi Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Fungsi
1. Memberikan pertimbangan kepada menteri atas kebijaksanaannya dalam hal penyiapan dan
penawaran wilayah kerja serta kontrak kerja sama.
2. Melaksanakan penandatanganan kontrak kerja sama.
3. Mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan
diproduksikan dalam suatu wilayah kerja kepada menteri untuk mendapatkan persetujuan.
4. Memberikan persetujuan rencana pengembangan lapangan selain sebagaimana dimaksud dalam
huruf c.
5. Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran.
6. Melaksanakan monitoring dan melaporkan kepada menteri mengenai pelaksanaan kontrak kerja
sama.
7. Menunjuk penjual minyak bumi dan/atau gas bumi bagian negara yang dapat memberikan
keuntungan sebesar-besarnya bagi negara.
Wewenang
1. Membina kerjasama dalam rangka terwujudnya integrasi dan sinkronisasi kegiatan operasional
kontraktor kontrak kerja sama.
2. Merumuskan kebijakan atas anggaran dan program kerja kontraktor kontrak kerja sama.
3. Mengawasi kegiatan utama operasional KKKS.
4. Membina seluruh aset kontraktor kontrak kerja sama yang menjadi milik Negara.
5. Melakukan koordinasi dengan pihak dan/atau instansi terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan usaha hulu.

434 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dana KKKS Yang Dikelola SKK Migas


Saldo dana KKKS yang dikelola oleh SKK Migas per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp696.551.121.742 dan Rp698.137.778.163 dengan rincian:
31 Desember 2020 31 Desember 2019
1. Dana Equipment and Services Rp 395.288.805.366 389.260.287.436
(E&S)
2. Dana Konsorsium Pendidikan; Rp 13.180.107.645 12.979.971.313
3. Dana Panjar Kerja (Working Rp 288.082.208.731 295.897.519.414
Advance).
Total Rp 696.551.121.742 698.137.778.163

1. Dana Equipment & Services (E&S)


Dana atas kewajiban KKKS untuk menyetorkan sejumlah nilai tertentu sebagaimana telah
ditetapkan di dalam Kontrak Kerja Sama.
2. Dana Panjar Kerja (Working Advance)
Dana yang diserahkan sebagai panjar kerja atau uang muka oleh KKKS di bidang Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi sebesar jumlah minimum yang ditentukan dalam Kontrak Kerja Sama
sebelum dimulainya tahun anggaran sehingga memungkinkan bagi SKK Migas untuk dapat memenuhi
kewajibannya apabila diperlukan guna memberikan bantuan dan kemudahan bagi pelaksanaan
program kerja KKKS sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak Kerja Sama.
3. Dana Konsorsium Pendidikan
Dana kontribusi dari KKKS untuk program pemberian beasiswa dan beawiyata bagi mahasiswa
maupun dosen di beberapa Perguruan Tinggi. Berdasarkan Keputusan BPMIGAS nomor KEP-
047/BP00000/2009-S8 tanggal 07 Agustus 2009, telah menghentikan iuran kontribusi dana
konsorsium pendidikan BPMIGAS – KKKS dan membubarkan Dewan Konsorsium BPMIGAS – KKKS.
h. Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas serta wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan.
Visi dan Misi
Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan uang terpercaya, melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
Misi OJK adalah:
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil,
transparan dan akuntabel.
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tujuan, Fungsi dan Tugas
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
1. Terselenggaranya secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.

Catatan atas laporan Keuangan 435


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.


OJK mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor perbankan, sektor pasar modal, dan sektor IKNB.

i. Badan Pengelola Keuangan Haji


Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Haji, kemudian ditindaklanjuti dengan penunjukan Anggota Dewan
Pengawas dan Anggota Badan Pelaksana melalui Keputusan Presiden Nomor 74P Tahun 2017 Tanggal
7 Juni 2017 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pelaksana
Badan Pengelola Keuangan Haji.
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji;
3. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2017 tentang Badan Pengelola Keuangan Haji;
4. Keputusan Presiden Nomor 74P Tahun 2017 tentang Pengangkatan Keanggotan Dewan Pengawas
dan Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji.
Badan Pelaksana memiliki fungsi perencanaan, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban dan pelaporan
Keuangan Haji.Untuk melaksanakan fungsi perencanaan Keuangan Haji Badan Pelaksana bertugas:
1. merumuskan kebijakan;
2. kemampuan Keuangan Haji;
3. perkembangan ekonomi; dan
4. hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji.
5. menyiapkan rencana strategis; dan
6. menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan pengelolaan Keuangan Haji.

I. BA 999.99
1. UAPBUN TK DJPB
a. Regulasi yang menjadi payung hukum program Pensiun bagi PNS dan TNI/Polri adalah UU Nomor 11
Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai dan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Militer
Sukarela karena belum ditetapkannya Peraturan Pemerintah mengenai Program Pensiun PNS
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Dengan belum terbentuknya dana pensiun, pembebanan belanja pensiun masih bersumber dari APBN,
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf (a) UU Nomor 11 Tahun 1969.
Undang-undang tersebut beserta regulasi turunannya mengamanatkan bahwa program Pensiun bagi PNS
dan TNI/Polri adalah Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit). Sedangkan mekanisme
pendanaan yang digunakan adalah pay as you go yang dibiayai dari APBN. Implikasi dari Program
Pensiun Manfaat Pasti dengan pendanaan Pay As You Go adalah Pemerintah membayarkan manfaat
pensiun pada saat pegawai sudah berhak menerima pensiun (sebagai penerima pensiun), yaitu ketika
yang bersangkutan memasuki usia pensiun sesuai peraturan perundangan-undangan.
Pencatatan hak dan kewajiban terkait Program Pensiun PNS dan TNI/Polri dilaksanakan dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.05/2019 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.05/2020 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Pusat. Terkait penerapan PSAP Nomor 10 – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan

436 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Akuntansi, Kesalahan, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Dihentikan (Revisi 2020), dalam
hal penerapan lebih dini disarankan berdasarkan kesiapan entitas, Pemerintah telah mempertimbangkan
IPSAS 39 dan PSAK 24 dalam merumuskan kebijakan akuntansi mengenai pencatatan hak dan
kewajiban terkait program pensiun PNS dan TNI/Polri. Setelah mempertimbangkan IPSAS 39 dan PSAK
24, Pemerintah memilih kebijakan yaitu pengungkapan atas nilai kewajiban program pensiun PNS dan
TNI/Polri di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara akan berkoordinasi dengan KSAP untuk mendorong
percepatan penyelesaian PSAP yang terkait Kewajiban Jangka Panjang Pensiun PNS dan TNI/Polri.
Selanjutnya, Kementerian Keuangan akan mengimplementasikan PSAP mengenai hal tersebut segera
setelah PSAP berlaku. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Keuangan untuk senantiasa
mempedomani Standar Akuntansi Pemerintahan dalam menyajikan dan mengungkapkan informasi
keuangan negara di dalam Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara.
Nilai kewajiban jangka panjang program pensiun per 31 Desember 2020 merupakan hasil perhitungan
aktuaris badan penyelenggara (PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero)) berdasarkan asumsi-asumsi
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam surat nomor S-274/MK.02/2021 tanggal 13 April 2021
hal Permintaan Perhitungan atas Kewajiban Jangka Panjang Program Pensiun adalah sebesar
Rp2.928.926.839.599.440.
Asumsi-asumsi perhitungan kewajiban jangka panjang program pensiun yang ditetapkan Menteri
Keuangan adalah sebagai berikut:
NO Uraian Asumsi/Metoda
1 Tabel Mortalita GAM 1983
2 Selisih Usia Peserta dengan istri/suami Menggunakan data factual
3 Selisih Usia Peserta dengan Anak Menggunakan data factual
4 Skala Kenaikan Gaji 3,5%
5 Tingkat Bunga Aktuaria 7%
6 Tingkat Inflasi 2%
7 Metode Perhitungan Accrued Benefit Cost Method

Sedangkan asumsi-asumsi perhitungan kewajiban jangka panjang program pensiun yang digunakan pada
Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian Asumsi/Metoda
1 Tabel Mortalita GAM 1971
2 Selisih Usia peserta dengan istri/suami 5 tahun
3 Selisih Usia peserta dengan anak 25 tahun
4 Skala kenaikan gaji 2,5% per tahun
5 Tingkat bunga aktuaria 9,7%
6 Tingkat Inflasi 3% per tahun
7 Metode Penghitungan Projected Benefit Cost Method
Dampak perubahan asumsi/metoda perhitungan kewajiban jangka panjang program pensiun ialah
terdapat peningkatan kewajiban jangka panjang program pensiun PT Taspen (Persero) dari
Rp2.511.825.655.479.840 menjadi Rp2.583.314.764.599.440 dan penurunan kewajiban jangka
panjang program pensiun PT Asabri (Persero) dari Rp364.936.226.000.000 menjadi
Rp345.612.075.000.000.
Di samping itu, Pemerintah juga menguasai Dana Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) yang dipungut dari PNS
dan Anggota TNI/Polri yang dikelola oleh PT Taspen dan PT Asabri. Saldo dana AIP per 31 Desember
2020 dan per 31 Desember 2019, berturut–turut adalah sebesar Rp193,23 triliun dan Rp169,09 triliun.
Sesuai dengan regulasi yang ada, Dana AIP tersebut antara lain digunakan untuk (i) mengembalikan Nilai

Catatan atas laporan Keuangan 437


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tunai Iuran Pensiun (NTIP) yang dibayarkan kepada PNS atau Anggota TNI/Polri yang berhenti bekerja
tanpa hak pensiun atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat menerima manfaat pensiun, (ii) mendukung
APBN sebagai dana talangan dalam pembayaran manfaat pensiun, (iii) biaya penyelenggaraan dan
pengembangan investasi oleh Badan Penyelenggara, serta (iv) Pinjaman Uang Muka Kredit Pemilikan
Rumah khusus untuk Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Berdasarkan Berita Acara Perhitungan AIP antara KPA dan badan penyelenggara yaitu PT Taspen dan
PT Asabri, saldo dana AIP yang dikelola oleh PT Taspen dan PT Asabri per 31 Desember 2020 dan per
31 Desember 2019, adalah sebagai berikut:
Dana AIP 31 Desember 2020 31 Desember 2019
AIP yang dikelola PT Taspen (Persero)*) 171.445.743.035.527 151.428.469.320.652
AIP yang dikelola PT Asabri (Persero)**) 21.786.640.129.813 17.669.911.410.364
Jumlah 193.232.383.165.340 169.098.380.731.016
*) Dana AIP PT Taspen 2020 (audited)
**) Dana AIP PT Asabri 2020 (audited)

Dibandingkan dengan data Per 31 Desember 2019, Dana AIP pada PT Taspen mengalami kenaikan
sebesar Rp20.017.273.714.875. Begitu pula dengan Dana AIP pada PT Asabri mengalami kenaikan
sebesar Rp4.116.728.719.449.
Karena AIP bukan merupakan Dana Pensiun dan belum memenuhi kriteria sebagai Aset Program dari
Dana Pensiun, maka Dana AIP tidak diperhitungkan dengan potensi kewajiban Manfaat Pasti Masa
Depan Program Pensiun Pemerintah.
b. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.05/2018 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 256/PMK.05/2015 Tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus, terdapat UAKPA BUN TK pengelola belanja/beban pengeluaran
untuk keperluan layanan perbankan yang dilaksanakan oleh unit eselon II di DJPb yang menangani
pengelolaan pengeluaran keperluan layanan perbankan. Akuntansi dan pelaporan keuangan atas
transaksi tersebut dilaksanakan oleh UAKPA BUN TK Satker Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(987361) yang mengelola belanja/beban Jaminan sosial, belanja/beban selisih harga beras Bulog, dan
pelaporan akumulasi iuran pensiun.
c. Berkaitan dengan Akumulasi Iuran Pensiun (AIP) atau Iuran Dana Pensiun (IDP) pada PT Kereta Api
Indonesia / PT KAI (Persero), dapat disampaikan sebagai berikut:
1) AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) adalah senilai Rp1.184.599.297.663 sesuai dengan
Laporan Administratif Dana Belanja Pensiun Eks PNS Dephub pada PT KAI periode 31 Desember
2020.
2) Pada saat ini, AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) dikelola terpisah dari AIP PNS. Dalam hal
ini, AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) akan disetorkan ke dalam AIP PNS pada saat
program penyesuaian pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) berakhir, yakni pada saat
tidak ada lagi penerima pensiun eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero). Hal ini sesuai dengan PMK
Nomor 170/PMK.02/2016 tentang Penyediaan Dana Program Penyesuaian Pensiun Eks Pegawai
Negeri Sipil Departemen Perhubungan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) pasal 9 ayat (4), yang
berbunyi “Pada saat program penyesuaian pensiun eks Pegawai Negeri Sipil Departemen
Perhubungan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) berakhir, Akumulasi Dana Pensiun Pegawai
PT Kereta Api Indonesia (Persero) disetorkan ke dalam akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri
Sipil.”

438 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3) Sehubungan dengan poin b, maka nilai AIP Eks PNS Dephub pada PT KAI (Persero) tidak masuk ke
dalam Neraca Laporan Keuangan UAKPA BUN Satker Direktorat Jenderal Perbendaharaan (kode
satker 987361).

2. UAPBUN TK DJA
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
a. Masih berlanjutnya pandemi COVID-19 yang berdampak kepada masih rendahnya harga minyak bumi
dunia, yaitu Brent dan WTI, selain itu terjadi penurunan kegiatan pemboran, pekerjaan ulang (workover),
pemeliharaan sumur (well services), adanya low demand gas dari buyer serta kegiatan operasional
lainnya yang terganggu (di antaranya hambatan pergerakan barang/material dari/ke lapangan. Situasi
ini akan berdampak pada penurunan realisasi penerimaan migas di tahun 2021. Realisasi sampai 30
Januari 2021 hanya mencapai Rp2,29 triliun, capaian tersebut tumbuh negatif 69,81 persen dibanding
periode yang sama tahun 2020.
b. Dari total saldo utang kepada pihak ketiga atas Reimbursement PPN per 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.008.902.741.845 telah diselesaikan sebesar Rp1.496.371.117.448 sampai dengan 11 Februari
2021.
c. Dari total saldo utang DMO Fee per 31 Desember 2020 sebesar USD152.498.958, telah diselesaikan
pembayaran sebesar USD78.779.684,30 sampai dengan 11 Februari 2021.
d. Dari total saldo utang Pajak Penerangan Jalan Non PLN sebesar Rp7.739.221.527 telah diselesaikan
seluruhnya pada bulan Januari 2021.
e. Telah diterbitkan Kepmen ESDM No. 7. K/MG.05/MEM.M/2021 tentang Perhitungan Besaran Imbalan
(Fee) Penjualan Migas Bagian Negara untuk PT Pertamina (Persero), tanggal 8 Januari 2021.

Ringkasan Hasil Kegiatan Usaha Hulu Migas Dari Kontrak Kerjasama Tahun 2020
Berikut ini adalah ringkasan hasil kegiatan usaha hulu migas dari kontrak kerjasama selama tahun 2020
(periode lifting Januari s.d. Desember) pada Kontraktor Kerja Sama (KKKS):
Jumlah
Lifting Oil MBBLS 258.481
Lifting Gas MMSCF 1.953.386
Gross Revenue (USD 000) 21.147.358
Total Recoverable (USD 000) 8.068.917
Government Share *) (USD 000) 8.462.247
Net Contractor Share (USD 000) 4.617.194
Net Underlifting Pemerintah (USD 000) 94.909
*) berdasarkan % Split Production Sharing Contract
keterangan:
MBBLS = 000 Barrels
MSCF = 000 Square Cubic Feet
ICP = Indonesian Crude Price
Data tersebut di atas berasal dari resume distribusi revenue dan entitlement Pemerintah dari masing-masing
KKKS yang masih belum final karena masih dalam proses riviu oleh SKK Migas.

Catatan atas laporan Keuangan 439


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dampak Covid 19 Terhadap Penerimaan Migas


Realisasi pendapatan pengusahaan panas bumi sebesar Rp1.889.276.706.760 atau sebesar 152,28 persen
dari target pendapatan 2020 sebesar Rp1.240.645.795.000.
Penyusunan LKBUN PNBP panas bumi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dengan merebaknya
pandemi Covid-19 berdampak pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sebagaimana informasi dari pengusaha pada pembahasan realisasi work program & budget Triwulan I
Tahun 2020, kendala yang dihadapi pengusaha panas bumi sebagai dampak pelaksanaan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) untuk meminimalisir penularan COVID-19, dilakukan dengan melakukan
penjadwalan ulang (penundaan) pelaksanaan proyek-proyek pada tahun berikutnya.
2. Penjadwalan ulang (penundaan) pelaksanaan proyek-proyek pada tahun berikutnya berdampak pada
penurunan biaya operasi tahun berjalan sehingga dapat meningkatkan net operating Income (NOI).
3. Realisasi setoran bagian pemerintah (IDR) pada perode ini sebagaimana Tabel 6 cenderung mengalami
peningkatan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi setoran bagian pemerintah (USD)
dihitung dari 34% dikalikan NOI, dimana besar kecilnya NOI sangat dipengaruhi oleh realisasi penjualan
usaha (uap dan/atau listrik) dan pelaksanaan kegiatan yang menciptakan komponen biaya operasi seperti
biaya produksi, biaya pengeboran sumur (drilling cost), biaya pemeliharaan.
4. Penyesuaian jurnal yang dilakukan pada LKBUN ini hanya dilakukan atas transaksi yang berpengaruh
pada pos-pos akrual seperti beban dan utang. Penyesuaian beban dan utang dimaksud dilakukan terhadap
pencadangan dana di rekening panas bumi untuk pembayaran kewajiban pemerintah di sektor panas bumi
seperti reimbursement PPN, PBB, dan penggantian bonus produksi panas bumi. Besar kecilnya
pencadangan dana sangat dipengaruhi oleh realisasi setoran bagian pemerintah.

3. UAPBUN TK DJPK
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Rokok
Sesuai dengan Bab IV tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Rokok dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 115/PMK.07/2013 juncto PMK Nomor 102/PMK.07/2015 juncto PMK Nomor
41/PMK.07/2016 juncto PMK Nomor 11/PMK.07/2017 tentang Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran
Pajak Rokok, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian pembayaran Pajak Rokok karena
kesalahan penghitungan atau karena adanya pengembalian Cukai Rokok. Pengembalian kelebihan
pambayaran Pajak Rokok tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan pembayaran Pajak Rokok
berikutnya (kompensasi) atau dilakukan secara tunai. Atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
Pajak Rokok oleh Wajib Pajak Rokok, Kepala Kantor Bea dan Cukai melakukan penelitian kelengkapan berkas
permohonan dan memeriksa jangka waktu berlaku Tanda Bukti Kelebihan Pembayaran Pajak Rokok. Dalam
hal hasil penelitian telah sesuai, Kepala Kantor Bea dan Cukai menyampaikan surat permintaan kepada Kepala
KPPN untuk menerbitkan SKTB dilampiri copy lembar ke-1 SSBP yang telah mendapatkan NTPN. Setelah
diterbitkannya SKTB oleh Kepala KPPN, Kepala Kantor Bea dan Cukai menyampaikan surat rekomendasi
pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Rokok kepada DJPK dengan dilampiri dokumen permohonan dari
Wajib Pajak Rokok, tanda bukti kelebihan pembayaran Pajak Rokok, dan SKTB. Kemudian berdasarkan surat
rekomendasi tersebut, DJPK menerbitkan SKP-KP2R. Atas dasar SKP-KP2PR yang diterbitkan, pejabat

440 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

perbendaharaan Pajak Rokok menyelesaikan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Rokok melalui KPPN
Jakarta II.
Penggunaan Satker 999250 untuk Penerimaan dan Penyetoran Pajak Rokok
Perubahan satker 999247 menjadi satker 999250 dilakukan secara bertahap mulai tahun 2015 karena dalam
pelaksanaannya penerimaan Pajak Rokok masih menggunakan satker 999247 sedangkan satker 999250
digunakan untuk penyetoran Pajak Rokok.
Penggunaan satker 999250 pada tahun 2016 dioptimalkan dengan membelokkan secara otomatis/tersistem
terhadap penerimaan Pajak Rokok dari satker 999247 ke satker 999250 dimulai pada Oktober 2016
sehingga satker 999250 dapat menyajikan semua informasi penerimaan Pajak Rokok.

4. UAPBUN TK DJKN
a. ABMA/T
ABMA/T yang telah diketahui nilainya dan ditetapkan besaran kompensasinya berdasarkan Surat
Menteri Keuangan selanjutnya diproses tindak lanjut dengan prosedur pelepasan ABMA/T dengan
tahapan meliputi: pemberitahuan/penagihan kompensasi, konfirmasi/klarifikasi penerimaan Negara (bila
ada), dan proses penerbitan penetapan keputusan pelepasan ABMA/T (bila memenuhi syarat). Adapun
ABMA/T dengan penetapan besaran kompensasi yang masih berlaku (aktif) dan dalam proses tindak
lanjut penyelesaian/pelepasan yang dilakukan oleh Direktorat PKNSI sampai dengan akhir Tahun 2020
adalah sebagai berikut:
Nomor dan Tanggal
No Data ABMA/T Surat Penetapan Nilai Pasar Aset Besaran Kompensasi Status
Kompensasi
1 Rumah Tinggal di Surat Menteri 7.503.853.000 7.503.853.000 Belum
Jalan Sumatera Keuangan Nomor S- dilunasi
Nomor 27 (d.h 13- 243/MK.6/2020
15) tanggal 22 Juni 2020

b. ASET EKS PERTAMINA


PEMANFAATAN BMN OLEH PERTAMINA C.Q PT PERTAMINA EP
Melalui surat Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No: 1105/C00000/2008-S0 tanggal 15 Agustus
2008 hal Usulan Penyelesaian Isu-Isu Neraca Pembuka PT Pertamina (Persero) Tindak Lanjut Rapat Bali
28 dan 29 Juli 2008, dalam rangka koreksi laporan keuangan PT Pertamina (Persero) untuk
membebankan biaya atas penggunaan BMN eks KKS Pertamina senilai Rp16,2 triliun oleh PT Pertamina
EP, telah disampaikan usulan sewa dengan pola “fixed payment and fixed term”, dengan klausul antara
lain bahwa beban sewa dan pemeliharaan (operating and maintenance) menjadi unsur cost recovery.
Selanjutnya dengan surat Menteri Keuangan Nomor: S-23/MK.6/2009 tanggal 21 Januari 2009,
disampaikan persetujuan atas usulan sewa pemanfaatan aset eks KKS Pertamina Rp16,2 triliun.
Mengacu kesepakatan antara DJKN dan PT Pertamina (Persero) pada tanggal 23 Januari 2009 bahwa
objek sewa adalah atas aset berupa Bangunan, Fasilitas Produksi, Harta Benda Modal Bergerak, dan
Aset Lainnya dengan nilai total Rp9,472 triliun, PT Pertamina (Persero) melakukan pembebanan sewa

Catatan atas laporan Keuangan 441


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

aset yang dibukukan sebagai Hutang Kepada Pemerintah di dalam Laporan Keuangan PT Pertamina
(Persero) sejak tahun 2003.
Dari total tagihan Piutang Sewa BMN per tanggal 30 September 2014 sebesar Rp3.182.271.417.855,
PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyetoran Piutang Sewa ke Rekening Kas Umum Negara pada
tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.227.577.829.637.
Selanjutnya, Kepala SKKMIGAS telah mengirimkan surat Nomor: SRT-1294/SKKO0000/2014/S4
tanggal 30 Desember 2014 hal Sewa Aset Eks Pertamina, yang menyampaikan bahwa dasar pengenaan
sewa adalah BMN eks Pertamina berupa equipment, bangunan dan aset lainnya senilai Rp
6.630.929.353.338, dengan biaya sewa sampai dengan Juni 2014 adalah sebesar Rp
2.227.577.829.636,98;
Selanjutnya telah dilakukan rekonsiliasi BMN yang dituangkan dalam Berita Acara Nomor BA-
01/KN.3/REKON.PEP/2015 tanggal 30 Desember 2015 dengan hasil bahwa aset sebanyak 42.989 unit
terdiri dari Tanah, Sumur, Bangunan, Equipment, dan Aset Lainnya dengan nilai Rp 16,2 triliun. Adapun
untuk aset berupa Bangunan, Equipment, dan Aset Lainnya sebanyak 34.120 unit dengan nilai Rp 8,4
Triliun. Berdasarkan hasil cek fisik oleh PT Pertamina EP, aset Berupa Bangunan, Equipment, dan Aset
Lainnya yang dipergunakan sebanyak 20.902 unit dengan nilai Rp6,6 triliun. Sehingga selisih aset yang
perlu diklarifikasi lebih lanjut sebanyak 13.218 unit dengan nilai Rp 1,79 trilun
Atas aset sebanyak 13.218 unit dengan nilai Rp 1,79 triliun, telah dilakukan pemetaan aset secara
keseluruhan.
Untuk Saldo Piutang PNBP yang masih terdapat di Neraca, telah dilakukan koordinasi dan pembahasan
dengan Direktorat APK DJPb mengenai perlakuan akuntansi atas saldo eksisting Piutang PNBP dalam
Neraca terkait perbedaan dasar perhitungan nilai sewa aset eks Pertamina periode 17 September 2003
s.d. 31 Desember 2016 dengan periode selanjutnya, dan disetujui untuk tetap menyajikan di neraca
sampai dengan tindak lanjut hasil pemetaan selesai dilaksanakan. Adapun koreksi atas saldo Piutang
akan dilakukan setelah proses pemetaan aset selesai dan dilakukan adendum perjanjian sewa.
Pada Tahun 2020 terdapat persetujuan pemanfaatan BMN dengan rincian sebagai berikut:

a. Sewa BMN kepada PT. Elnusa Tbk berupa 2 (dua) bidang tanah dengan total luas
6.510,08 m2 berikut bangunan diatasnya, terletak di Kabupaten Penukai Abab Lematang llir dan
Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, sebesar Rp2.160.000.000 selama 5 tahun mulai
Februari 2016 sampai dengan Januari 2021. Berikut detail sewa BMN Eks Pertamina oleh PT
Elnusa:
1) Perjanjian Sewa BMN antara Kemenkeu RI dengan PT Elnusa Tbk Nomor PRJ-
2/MK.6/KN.3/2020 tanggal 9 Maret 2020 dengan objek sewa berupa tanah dengan luas 4.611
m2 dan sebagian bangunan dengan luas 852,2 m2 yang berlokasi di Jalan Cirebon, Komplek
Pertamina EP Aset 2 Lapangan Pendopo, Kabupaten Pali. Jangka waktu sewa selama 5 tahun
mulai tanggal 9 Februari 2016 sampai dengan 8 Februari 2021, dengan harga sewa sebesar
Rp1.735.000.000.
2) Perjanjian Sewa BMN antara Kemenkeu RI dengan PT Elnusa Tbk Nomor PRJ-
1/MK.6/KN.3/2020 tanggal 9 Maret 2020 dengan objek sewa tanah dengan luas 1.899,08 m2
dan sebagian bangunan dengan luas 562,7 m2 yang berlokasi di Jalan Pramuka, Komplek
Pertamina EP Aset 2 Lapangan Prabumulih, Kotamdya Prabumulih, Sumatera Selatan. Jangka

442 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

waktu sewa selama 5 tahun terhitung mulai tanggal 1 Mei 2016 sampai dengan 30 April 2021.
Harga sewa sebesar Rp.425.000.000.

b. Sewa BMN kepada Bass Oil Sukananti Limited berupa 1 (satu) bidang tanah dengan total luas
791,07 m2 berikut bangunan diatasnya, terletak di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan,
sebesar Rp243.100.000, selama 5 tahun mulai Januari 2017 sampai dengan Januari 2021.
c. Sewa BMN kepada PT Pertamina (Persero) berupa 15 unit selain tanah dan/atau bangunan (Tanki-
04 beserta fasilitas terkait) terletak di Terminal Jatibarang Balongan, sebesar Rp614.651.000
selama 7 (tujuh) bulan mulai bulan Agustus 2020 sampai dengan Maret 2021.

c. ASET BLBI
1. Aset Kredit Eks BPPN
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 280/KMK.06/2009, Aset Kredit adalah aset yang
berupa tagihan bank terhadap para debiturnya yang menurut ketentuan perbankan telah masuk
dalam kolektibilitas 5 (lima)/macet, kemudian oleh bank dialihkan kepada BPPN dalam bentuk
tagihan atas piutang bank.
Aset Kredit eks BPPN diklasifikasikan menjadi Aset Kredit Asset Transfer Kit (ATK), aset Kredit
Non Asset Transfer Kit (Non ATK), dan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS).Aset
kredit ATK adalah aset kredit yang tercatat dalam Bunisys atau Sistem Aplikasi Pengganti Bunisys
(SAPB).Sedangkan, Aset kredit Non ATK adalah aset kredit yang tidak tercatat dalam Bunisys atau
SAPB. SAPB adalah sistem yang memuat informasi status dan kewajiban aset kredit.
Untuk mengetahui nilai aset kredit eks BPPN yang dikelola Kementerian Keuangan c.q. DJKN, pada
tahun 2009 dan 2011 telah dilakukan inventarisasi dan verifikasi terhadap berkas kasus aset kredit
eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Apabila dari hasil
inventarisasi dan verifikasi tersebut diketahui debitur telah memenuhi syarat ada dan besarnya
piutang negara maka hal tersebut ditindaklanjuti dengan penyerahan pengurusan piutang negara
kepada Panitia Urusan Piutang Negara dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
240/PMK.06/2016 tentang Pengurusan Piutang Negara.
Sesuai ketentuan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 256/PMK.05/2015 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Transaksi Khusus sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 127/PMK.05/2018, aset kredit ATK diakui sebagai piutang lain-lain sebesar nilai
yang tercatat dalam SAPB, sedangkan aset kredit Non ATK dan PKPS diakui sebagai piutang lain-
lain setelah ditandatanganinya Pernyataan Bersama (PB)/diterbitkannya Penetapan Jumlah Piutang
Negara (PJPN). Untuk aset kredit Non ATK dan PKPS yang belum ditandatangani PB/diterbitkan
PJPN disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Aset kredit ATK disajikan di Neraca sebesar nilai yang tercatat pada SAPB sedangkan aset kredit
Non ATK yang telah ditandatangani PB/PJPN disajikan di Neraca sebesar nilai dalam dokumen
PB/PJPN.Adapun untuk aset kredit Non ATK yang belum ditandatangani PB/diterbitkan PJPN
disajikan dalam tabel berikut:

Catatan atas laporan Keuangan 443


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Nilai Per 31 Desember 2020


1 Aset Kredit Non ATK Yang Belum diterbitkan PB/PJPN 307.805.191.997
2 Aset Kredit Non ATK Yang Masih Dikelola DJKN 28.834.322.845.767
3 Tagihan PKPS Yang Belum Diterbitkan PB/PJPN 897.678.554.101
Jumlah 30.039.806.591.865

Tagihan PKPS yang belum diterbitkan PB/PJPN oleh PUPN c.q. KPKNL yaitu:
No Uraian Saldo 31 Desember 2020
1 Bank Centris (BBKU), PT 897.678.554.101
Jumlah 897.678.554.101

Aset kredit berupa penyerahan aset kredit ke PUPN RP6.145.501.651.028 yang berasal dari selain
face dan CaLK (inventarisasi aset kredit dan tindak lanjut temuan BPK 2014) yang telah diungkapkan
pada LK UAKPA BLBI TA 2020 Audited.
Aset jaminan atas Aset kredit Eks BPPN (selain PKPS) dan Eks Kelolaan PT. PPA yang telah
diserahkan di PUPN setiap semesternya disajikan dalam Berita Acara Rekonsiliasi antara Direktorat
PKNSI dan KPKNL. Berdasarkan hasil rekonsiliasi semester II Tahun 2020 diketahui terdapat aset
jaminan dengan rekapitulasi.

Keterangan Unit

AJB 139

BPK 38

BPKB 658

Girik 294

SHGB 370

SHGU 6

SHM 816

SHP 10

Jumlah 2.331

Rincian asset kredit tersebut dapat dilihat pada lampiran LD35


Atas daftar aset jaminan atas aset kredit Eks BPPN (selain PKPS) dan eks Kelolaan PT. PPA yang
dikelola DJKN belum diadministrasikan oleh DJKN masih dalam proses inventarisasi DJKN dan akan
diungkapkan dalam Laporan Keuangan TA 2021

444 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2. Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang
dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT PPA (Persero)
diatur formula penyisihan sebagai berikut:
a) Penyisihan piutang tidak tertagih dari piutang eks BPPN selain tagihan PKPS dan piutang eks
kelolaan PT PPA (Persero) dihitung dengan cara saldo akhir piutang dikurangi hasil perkalian
dari saldo akhir piutang dikalikan tingkat pengembalian (recovery rate) piutang eks BPPN selain
tagihan PKPS dan piutang eks kelolaan PT PPA;
b) Penyisihan piutang tidak tertagih yang berasal dari tagihan PKPS ditetapkan sebesar 100% dari
piutang setelah dikurangi dengan nilai agunan. Ketentuan mengenai penilaian agunan yang
diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan Piutang tidak tertagih,
dilaksanakan secara penuh paling lambat untuk penyusunan laporan keuangan tahun 2016.
c) Hingga saat laporan keuangan ini disusun, penilaian agunan PKPS sebagai pengurang dalam
pembentukan penyisihan piutang tak tertagih belum dilakukan secara menyeluruh, pada tahun
2015 penilaian baru dilakukan terhadap sebagian barang jaminan PKPS Obligor atas nama
Kaharudin Ongko ,Samadikun Hartono dan Trijono Gondokusumo. Sementara pada tahun 2017
belum dilakukan penilaian pada barang jaminan PKPS yang belum dinilai sebelumnya.
d) Penyisihan piutang tidak tertagih atas Piutang pada BDL ditetapkan sebesar 100% dari piutang
setelah dikurangi dengan nilai agunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan
Piutang Tidak tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
Rincian tersebut dapat dilihat pada lampiran LD12.
e) Piutang pada PT PPA (Persero) adalah tagihan Kementerian Keuangan (bukan tagihan
BBO/BBKU/BPPN) kepada PT PPA (Persero) terkait pelaksanaan perjanjian pengelolaan aset
eks BPPN, dengan demikian, maka tagihan tersebut termasuk dalam piutang Pemerintah yang
bersifat lancar sehingga penyisihan atas piutang tersebut merupakan ruang lingkup dari
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014. Besaran penyisihan piutang tidak
tertagih atas piutang lancar ditetapkan sebesar 5/000 (lima permil) dari piutang
3. Aset Properti Eks BDL
a. Penjualan Aset Inventaris Secara Lelang
Sesuai Salinan Risalah Lelang Nomor 624/65/2020 tanggal 10 September 2020 telah
dilaksanakan Lelang Non Eksekusi Wajib Aset Inventaris Eks Bank Dalam Likuidasi bertempat di
KPKNL Denpasar, berupa 13 (tiga belas) barang bergerak yaitu kendaraan bermotor eks PT Bank
Dagang Bali (Dalam Likuidasi).
Sesuai Salinan Risalah Lelang Nomor 746/65/2020 tanggal 15 Oktober 2020 telah dilaksanakan
Lelang Non Eksekusi Wajib Aset Inventaris Eks Bank Dalam Likuidasi bertempat di KPKNL
Denpasar, berupa 1 (satu) barang bergerak yaitu kendaraan bermotor eks PT Bank Dagang Bali
(Dalam Likuidasi).
Berdasarkan kedua salinan risalah lelang tersebut, bahwa hasil lelang yang telah diperhitungkan
bea penjual maka diperoleh hasil pengelolaan aset dari penjualan Aset Inventaris dengan nilai
sebesar Rp285.995.547 (dua ratus delapan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh lima

Catatan atas laporan Keuangan 445


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

ribu lima ratus empat puluh tujuh rupiah) atau sebesar 96,40% dari nilai hasil bersih lelang
sebagai pengurang kewajiban PT Bank Dagang Bali (Dalam Likuidasi) kepada Pemerintah c.q.
Kementerian Keuangan. Sedangkan nilai sebesar Rp10.680.331 (sepuluh juta enam ratus
delapan puluh ribu tiga ratus tiga puluh satu rupiah) atau sebesar 3,60% dari nilai hasil bersih
lelang merupakan hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah Eks PT Bank Dagang Bali,
(Dalam Likuidasi).
b. Penetapan Status Penggunaan Aset Inventaris
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 185/PMK.06/2019 tentang Pengelolaan
Aset Eks Bank Dalam Likuidasi Oleh Menteri Keuangan, telah diatur salah satu pengelolaan aset
inventaris adalah penetapan aset inventaris menjadi Barang Milik Negara. Aset Inventaris yang
ditetapkan menjadi Barang Milik Negara terlebih dahulu dilakukan penilaian untuk memperoleh
nilai wajar aset properti.
Dalam Pasal 68 telah diatur bahwa hasil pengelolaan aset berupa uang tunai atau non tunai
diperhitungkan sebagai pengurang piutang Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Dalam
Likuidasi yang tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/KM.6/2020 tanggal 24 Juli
2020 tentang Penetapan Status Penggunaan Aset Inventaris Eks Bank Dalam Likuidasi Sebagai
Barang Milik Negara Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Aset Inventaris dari Eks
Bank Dalam Likuidasi berupa 10 (sepuluh) buah koin Emas dengan dokumen perolehan adalah
Berita Acara Serah Terima Aset PT Bank Anrico (DL) antara Tim Likuidasi PT Bank Anrico (DL)
dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia tanggal 7 Juni 2007.
Penetapan status penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan nilai sebesar Rp223.565.000 (dua ratus dua puluh tiga juta lima ratus enam
puluh lima ribu rupiah) dimana sebagai pengurang kewajiban PT Bank Anrico (Dalam Likuidasi)
kepada Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan.
4. Dana Pihak Ketiga
MAP Nomor 817713 (Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset
Bekas Milik Eks Bank Dalam Likuidasi) merupakan pos penerimaan hak Nasabah Penyimpan Dana
selain Pemerintah eks Bank Dalam Likuidasi UP3, yang selanjutnya akan disetorkan oleh Pemerintah
ke rekening Nomor:
a) 0019955279 atas nama Otoritas Jasa Keuangan qq. Nasabah eks Bank Dalam Likuidasi pada
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk : untuk PT Bank Asiatic (Dalam Likuidasi)
b) 070-0004080201 atas nama Otoritas Jasa Keuangan qq. Nasabah eks Bank Dalam Likuidasi
pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk : untuk PT Bank Global Internasional, Tbk (DL) dan PT
Bank Dagang Bali (Dalam Likuidasi).
Penyetoran hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah eks Bank Dalam Likuidasi UP3
dimaksud dilaksanakan sesuai ketentuan penyetoran sebagaimana diatur dalam Nota Kesepahaman
antara Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan Nomor MoU-
07/MK.06/2015 – PRJ-39/D.01/2015 tanggal 30 April 2015 tentang Percepatan Penyelesaian
Kewajiban Bank Dalam Likuidasi eks Program Penjaminan kepada Pemerintah.

446 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Proporsi pembayaran hak penyerah piutang:


a) PT Bank Global Internasional, Tbk (DL):
 hak Pemerintah sebesar 96,3% ke Rekening Nomor 502.000.000.980, dengan Mata
Anggaran Penerimaan (MAP) Nomor 711313 (Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Eks Bank
Dalam Likuidasi)
 hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah sebesar 3,7% ke Rekening Nomor
502.000.000.980, dengan Mata Anggaran Penerimaan (MAP) Nomor 817713 (Penerimaan
Non Anggaran Pihak Ketiga Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks Bank Dalam
Likuidasi), dan ditambahkan berita ”hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah Eks
PT Bank Global Internasional Tbk., (DL)”
b) PT Bank Asiatic (DL)
 hak Pemerintah sebesar 99,93% ke Rekening Nomor 502.000.000.980, dengan Mata
Anggaran Penerimaan (MAP) Nomor 711313 (Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Eks Bank
Dalam Likuidasi)
 hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah sebesar 0,07% ke Rekening Nomor
502.000.000.980, dengan Mata Anggaran Penerimaan (MAP) Nomor 817713 (Penerimaan
Non Anggaran Pihak Ketiga Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks Bank Dalam
Likuidasi), dan ditambahkan berita ”hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah Eks
PT Bank Asiatic (DL)”
c) PT Bank Dagang Bali (DL)
 hak Pemerintah sebesar 96,40% ke Rekening Nomor 502.000.000.980, dengan Mata
Anggaran Penerimaan (MAP) Nomor 711313 (Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Eks Bank
Dalam Likuidasi)
 hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah sebesar 3,60% ke Rekening Nomor
502.000.000.980, dengan Mata Anggaran Penerimaan (MAP) Nomor 817713 (Penerimaan
Non Anggaran Pihak Ketiga Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks Bank Dalam
Likuidasi), dan ditambahkan berita ”hak Nasabah Penyimpan Dana selain Pemerintah Eks
PT Bank Dagang Bali (DL)”.
5. Aset Properti Eks BPPN
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 280/KMK.06/2009, aset properti adalah aset tetap
berupa tanah dan bangunan yang pada awalnya merupakan jaminan utang atas kredit di bank. Oleh
karena debitur tidak mampu melakukan pembayaran utang dengan uang tunai maka pembayaran
dilakukan dengan menggunakan barang jaminan utang berupa fixed asset dengan media peralihan
berupa Akta Pelepasan Hak yang dibuat dihadapan Notaris, Akta Perjanjian Jual Beli yang dibuat
oleh Notaris, Akta Jual Beli yang dibuat oleh PPAT atau Risalah Lelang yang dikeluarkan oleh
Pejabat Lelang atau dapat juga berbentuk akta-akta lainnya yang pada intinya menyerahkan barang
jaminan sebagai kompensasi atas pembayaran utang.
Untuk mengetahui jumlah dan nilai aset properti eks BPPN yang dikelola Kementerian Keuangan c.q.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, pada tahun 2009 dan 2011 telah dilakukan inventarisasi dan
verifikasi terhadap berkas/dokumen aset properti eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara. Selanjutnya dilakukan penilaian atas aset properti hasil inventarisasi
tersebut dan melaporkannya di neraca.

Catatan atas laporan Keuangan 447


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Tahun 2012 mengungkapkan permasalahan antara lain Pemerintah belum menyajikan aset propeti
eks BPPN sejumlah 843 (delapan ratus empat puluh tiga) aset dengan nilai sebesar
Rp1.070.152.309.824. Terhadap permasalahan ini, Ditjen Kekayaan Negara telah melakukan
penelusuran terhadap selisih data tersebut dan menyampaikan hasil penelusuran kepada Tim Audit
Badan Pemeriksa Keuangan tanggal 9 September 2013. Selanjutnya, Kementerian Keuangan c.q.
Direktorat PKNSI menindaklanjuti melalui upaya sebagai berikut.
a) Menyampaikan surat kepada PT PPA (Persero) dengan nomor S-1509/KN.5/2014 tanggal 30
Juni 2014 terkait aset properti yang terjual selama periode pengelolaan oleh PT PPA (Persero).
b) Menyampaikan surat kepada Notaris/PPAT dengan nomor S-1501 s.d. S-1504/KN.5/2014
tanggal 30 Juni 2014 terkait penjualan aset properti yang dilakukan oleh BPPN.
c) Menyampaikan surat kepada Kantor Pertanahan Setempat dengan surat nomor S-1799 s.d. S-
1927/KN.5/2014 tanggal 25 Juli 2014 terkait permintaan klarifikasi dan konfirmasi kepada
pemegang hak atas tanah.
d) Menyampaikan surat kepada KPKNL dengan nomor S-2063/KN.5/2014 tanggal 28 Agustus
2014 guna meminta bantuan untuk melakukan peninjauan fisik atas aset-aset properti.
6. Aset Nostro
Dalam rangka penelusuran Aset Nostro, Direktorat PKNSI telah melakukan beberapa kegiatan,
antara lain berupa:
a) DJKN melalui surat Nomor S-1376/KN.5/2014 s.d. S-1381/KN.5/2014 tanggal 16 Juni 2014,
Direktorat PKNSI telah meminta informasi kepada Bank Indonesia dan 5 Bank Dalam Negeri
dimaksud, terkait keberadaan rekening nostro eks. BBO/BBKU di bank-bank tersebut. PT Bank
Mutiara mengkonfimasi rekening tersebut serta telah menyetorkannnya ke Rekening Kas Umum
Negara (RKUN) pada tanggal 18 September 2014 dan PT Bank BCA, Tbk Cabang Solo meminta
tambahan data mengenai rekening tersebut. Sedangkan tiga bank lainnya (Citibank, BRI, dan
BPR Tri Sejahtera Makmur) tidak memberikan tanggapan.
b) Menanggapi surat Direktorat PKNSI, DJKN nomor S-2369/KN.5/2014 tanggal 30 September
2014, Bank Indonesia melalui surat nomor 16/156/DPTP tanggal 26 November
2014,menyatakan bahwa rekening eks Bank Ficorinvest dan Bank Tata sebesar
Rp8.840.515.509 dan Rp1.187.712.121 merupakan koreksi fasilitas diskonto dan koreksi
overdraft (bukan aset nostro eks. BBO/BBKU) namun demikian BI masih melakukan penelitian
dan penelusuran. Untuk rekening senilai Rp406.733.525.331,33 BI belum menemukan
informasi mengenai data dimaksud. Sedangkan untuk rekening Bank Indover, tidak terdapat
nama bank eks. BBO/BBKU yang mengklaim dana ke Bank Indover, namun demikian sebagai
informasi terdapat tagihan Pemerintah kepada Trustee Indover Bank senilai EUR 338.538,20
yang berstatus dispute.
c) Selanjutnya, melalui surat undangan nomor UND-57/KN.5/2017 tanggal 25 Februari, DJKN
mengundang Bank Indonesia untuk melakukan rapat pembahasan dana nostro di Bank Indonesia
pada tanggal 5 Maret 2014. Dalam rapat tersebut, Bank Indonesia menyampaikan hal-hal
sebagai berikut:

448 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

 Dalam sistem penatausahaan rekening Bank Indonesia, saat ini tidak tercatat rekening atas
nama eks. Bank BDNI. Terkait hal tersebut, Bank Indonesia meminta informasi yang lebih
rinci atas rekening dimaksud berupa nomor rekening, nama rekening, nominal dan periode
penyimpanan, untuk melakukan pengecekan apakah pernah ada rekening atas nama Bank
BDNI di Bank Indonesia dan apabila ada bagaimana proses penutupan rekening tersebut.
Sesuai penjelasan Bank Indonesia, penutupan rekening dilakukan setelah rekening tersebut
bersaldo nol.
 Berdasarkan Dokumen Daftar Klaim dari Trustee Indover Bank per tanggal 20 Oktober
2009 yang disampaikan Bank Indonesia, diketahui bahwa terdapat tagihan Pemerintah RI
c.q. Kementerian Keuangan kepada Trustee Indover Bank yang berasal dari dana eks.
BBO/BBKU dengan nilai sebesar EUR 338.538,20 yang berstatus dispute, dengan Person
in Charge (PIC) Biro Bantuan Hukum Setjen Kemenkeu, namun berdasarkan Dokumen
Daftar Klaim per tanggal 10 September 2010, tagihan Kementerian Keuangan tersebut
telah bersaldo nol.
 Bank Indonesia saat ini menatausahakan rekening eks. Bank Ficorinvest dan Bank Tata
dengan nilai sebesar Rp10.028.227.629,98, namun disebabkan kedua rekening tersebut
dibuka oleh internal Bank Indonesia terkait fasilitas diskonto dan koreksi overdraft maka
Bank Indonesia masih memerlukan waktu untuk melakukan penelitian dan penelusuran atas
dana di kedua rekening tersebut.
d) Pengelolaan Aset Nostro yang Tersimpan di Bank Ganesha
Tersimpan dan terkonfirmasi rekening eks BDR di Bank Ganesha sebesar Rp5.841.796.415,
namun PT Bank Ganesha juga menyatakan memiliki tagihan kontijensi kepada eks. BDR sebesar
Rp51.447.560.083.
Melalui surat Nomor S-2586/KN.5/2014 tanggal 15 Oktober 2014, DJKN telah meminta PT
Bank Ganesha untuk menyetorkan dana eks BPPN yang tersimpan di PT Bank Ganesha ke
rekening KUN. Melalui surat Nomor 277/Dir/XII/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT Bank
Ganesha menyampaikan bahwa terdapat kewajiban PT Bank Ganesha kepada eks BDR sebesar
Rp5.841.796.415, namun PT Bank Ganesha juga memiliki tagihan kontijensi kepada eks. BDR
sebesar Rp51.447.560.083 sehingga secara set off eks BDR masih mempunyai kewajiban
membayar kepada PT Bank Ganesha sebesar Rp45.605.763.668.
Melalui surat Nomor S-35/KN.5/2015 tanggal 8 Januari 2015 dan dan S-1157/KN.5/2015
tanggal 15 April 2015, DJKN telah meminta PT Bank Ganesha untuk menyetorkan
kewajibannya kepada eks BDR sebesar Rp5.841.796.415 ke Kas Negara karena dana tersebut
tidak dapat dilakukan set off sedangkan tagihan PT Bank Ganesha kepada eks BDR sebesar
Rp51.447.560.083 penyelesainya dilakukan melalui mekanisme APBN dan harus didukung
dengan dokumen yang lengkap.
Melalui surat nomor S-200/KN.5/2015 tanggal 16 Februari 2016, DJKN telah mengundang PT
Bank Ganesha untuk melakukan pembahasan, namun PT Bank Ganesha tidak hadir. Atas
ketidakhadiran tersebut, melalui surat No.088/DIR/II/16 tanggal 23 Februari 2016, PT Bank
Ganesha menyampaikan permintaan waktu untuk memastikan dan melengkapi data.

Catatan atas laporan Keuangan 449


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 17/PMK.05/2005, program penjaminan yang


dilaksanakan oleh BPPN dengan memberikan jaminan terhadap pembayaran Bank Umum telah
berakhir sejak tanggal 22 September 2005, dengan demikian maka tagihan Bank Ganesha
kepada Bank BDR sudah tidak dijaminkan pemerintah sehingga sehingga set off dengan dana
Bank BDR tidak dapat dilakukan. Berkenaan dengan hal tersebut, melalui surat nomor S-
2369/KN.5/2016 tanggal 23 Desember 2016, DJKN telah meminta kembali Bank Ganesha
untuk menyetorkan dana Bank BDR ke Kas Negara,
Melalui surat nomor S-772/KN.5/2019 tanggal 5 September 2019 dan S-624/KN.5/2020
tanggal 21 Juni 2020, DJKN kembali meminta Bank Ganesha untuk menyetorkan dana BDR ke
Kas Negara dan menyampaikan bahwa tagihan kontinjensi Bank Ganesha tidak dapat
dibayarkan. Sebagai tanggapan atas surat nomor S-624/KN.5/2020 tanggal 21 Juni 2020,
telah dilakukan koordinasi dengan Bank Ganesha dan disepakati pencairan dana eks BDR
sebesar Rp Rp5.841.796.415 akan dilakukan secara bertahap selama 10 kali pembayaran
dengan jangka waktu pembayaran selama 10 tahun.
Pada tanggal 8 Oktober 2020 ditandatangani perjanjian dengan Bank Ganesha untuk
kesepakatan pembayaran dana BDR yang dilakukan bertahap selama 10 kali, dimulai sejak
tahun 2020 dan berakhir tahun 2029 dengan jumlah pembayaran angsuran masing-masing
sebesar Rp584.179.641,50 yang jatuh tempo setiap tanggal 1 Desember. Adapun jatuh tempo
untuk pembayaran I adalah pada tanggal 1 Desember 2020. Melalui surat nomor S-
1196/KN.5/2020 tanggal 19 November 2020, telah disampaikan surat penagihan pembayaran
I kepada Bank Ganesha. Atas perjanjian tersebut telah dilakukan pembayaran tahap I pada
tanggal 30 November 2020 sebesar Rp584.179.642 (NTPN EFE9F48VUA3TIN28)
e) Pengelolaan Aset Nostro yang Tersimpan di Clearstream Banking SA
Rekening eks. Bank BIRA di Clearstream Banking SA senilai USD 258.438,50 telah
terkonfirmasi sebagai Aset Nostro eks BPPN .Saat ini rekening tersebut masih dalam tahap
pengembalian ke Kas Negara.
Melalui surat nomor S-1125/KN.5/2019 tanggal 29 November 2019, DJKN telah meminta
Clearstream Banking SA untuk melakukan transfer dan penutupan rekening Bank BIRA pada
Clearstream Banking SA, namun belum mendapat balasan dan tindak lanjut dari Clearstream
Banking SA.
f) Pengelolaan Aset Nostro yang Tersimpan di Clearstream Banking SA
DJKN kembali menyurati Clearstream Banking SA melalui surat nomor S-725/KN.5/2020
tanggal 23 Juli 2020 yang kemudian mendapatkan balasan melalui surat elektronik, sehingga
komunikasi dengan Clearstream Banking SA dapat dilakukan dua arah. Pihak Clearstream
meminta specimen tanda tangan pihak yang berwenang dalam pencairan dana Bank BIRA dan
dilegalisasi oleh notaris publik. Sedang dalam proses pembuatan dokumen dimaksud.
Clearstream Banking SA telah mencairkan dana Bank BIRA dan telah tercatat masuk ke Kas
Negara pada tanggal 18 Desember 2020 senilai Rp3.655.871.021 (No. Dok. Penerimaan
9186676352FS) sehingga pengelolaan asset nostro Bank BIRA pada Clearstream Banking SA
telah selesai.

450 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

7. Surat Berharga Eks BPPN


Pada tanggal 29 s.d. 31 Juli 2013, Tim Pemeriksa BPK RI telah melakukan pemeriksaan fisik atas
Saham dan Surat Berharga milik Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang disimpan di kustodi
Citibank. Hasil pemeriksaan fisik surat berharga di Kustodi Citibank yang dituangkan dalam Berita
Acara Pemeriksaan Fisik BPK RI adalah sebagai berikut:
a) Terdapat kekeliruan pada data surat berharga yang disampaikan oleh pihak DJKN yakni pada
kolom jumlah lembar karena berdasarkan cek fisik dan wawancara dengan pihak Citibank kolom
tersebut tidak menunjukan jumlah lembar melainkan nilai total coupon atau nilai principal dari
surat berharga yang bersangkutan.
b) Terdapat perbedaan dan kesalahan klasifikasi jenis surat berharga yaitu masukan ke dalam
Goverment Bond namun setelah dilakukan cek fisik dan wawancara dengan pihak Citibank surat
berharga tersebut masuk kedalam, Cooperate Bond.
c) Sebagian besar surat berharga yang ada tidak mempunyai principal, hanya terdapat Coupon
saja, sehingga tidak diketahui secara pasti tanggal jatuh tempo dari obligasi (principal) tersebut
serta beberapa Coupun yang ada sudah melewati masa jatuh tempo.
d) Surat Berharga milik DGS Finance lnternational sudah dihapuskan dari Market Trading
Hongkong karena nilainya sudah nihil dan perusahaannya sudah tidak ada lagi.
Penyajian surat berharga eks BPPN telah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik BPK RI
tersebut di atas yaitu terdapat penyesuaian akun Goverment Bond yang di reclass ke Cooperate
Bond serta pencatatan Corporate Bonds Dgs International Finance Co dengan nilai Rp0 kerena telah
dihapuskan Market Trading Hongkong.
8. Aset Saham Eks BPPN
Penyajian nilai aset saham yang disimpan di Kustodi Citibank didasarkan pada nilai saham yang
disajikan pada Monthly Report Citibank per 31 Desember 2020.

Pengelolaan aset saham yang disimpan di Kustodi Citibank meliputi pencatatan saham, monitoring
melalui Monthly Report, serta mencatat atau mengkoordinasikan pembagian dividen.Tim Pemeriksa
BPK RI telah melakukan pemeriksaan fisik atas Saham dan Surat Berharga milik Kementerian
Keuangan Republik Indonesia yang disimpan di kustodi Citibank.Pada saat pemeriksaan tersebut
berdasarkan infomasi dari Citibank, diketahui bahwa sebagian perusahaan yang sahamnya di simpan
di di kustodi Citibank telah tidak beroprasi lagi.

Berdasarkan hasil penelusuran diketahui 14 saham yang disimpan di kustodi Citibank Jakarta
berstatus aktif dan saat ini masih diperdagangkan di BEI. Melalui surat Nomor S-1348/KN.5/2014
s.d. S-1353/KN.5/2014 dan Nomor S-1367/KN.5/2014 s.d. S-1375/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
2014, Direktorat PKNSI telah meminta konfirmasi kepada para emiten penerbit saham tersebut,
atas kepemilikan saham eks. BPPN tersebut. Namun hingga akhir periode penyusunan Laporan
Keuangan, hanya 9 emiten dari 15 emiten yang disurati, yang menjawab surat Direktorat PKNSI
tersebut. Dari 9 emiten yang memberikan tanggapan hanya 2 emiten yang mengkonfirmasi
kepemilikan saham eks. BPPN sedangkan emiten lainnya tidak memberikan penjelasan tentang
kepemilikan saham eks. BPPN dan hanya menginformasikana nama Biro Administrasi Efeknya
masing-masing. Untuk aset saham eks BPPN yang status emitennya belum diketahui, Kementerian

Catatan atas laporan Keuangan 451


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Keuangan c.q. Direktorat PKNSI melalui surat Nomor S-1233/KN.5/2014 tanggal 28 Mei 2014 telah
meminta informasi kepada Ditjen Administrasi Hukum Umum, Kemenkumhan atas status emiten
tersebut, namun belum mendapat tanggapan.

Terkait saham PT Mulia Industrindo, Tbk berdasarkan hasil penelitian dokumen, 50.000.000 lembar
saham PT Mulia Industrindo, Tbk yang tersimpan di Kustodi Citibank bukan merupakan aset eks.
BPPN (Bank Bira). Berdasarkan Agency Agreement tanggal 15 Desember 1996, diketahui bahwa
30.000.000 lembar saham tersebut merupakan milik Willow Overseas Investment Limited, dan
berdasarkan Placement Agreement tanggal 4 April 1997, diketahui 20.000.000 saham PT Mulia
tersebut merupakan milik Crestlawn Ltd, Saham tersebut telah dikembalikan kepada Ery Yunasri &
Partners selaku kuasa Willow Overseas Investment Limited dan Crestlawn Ltd.

Berdasarkan surat PT Datyndo Entricom selaku Biro Adminstrasi Efek emiten nomor DE/X/2014-
7152 tanggal 9 Oktober 2014, diketahui saham PT Reksadana Perdana, Tbk dh. PT BDNI
Reksadana telah berubah bentuk menjadi unit KIK Reksadana Prima dengan jumlah konversi atas
saham 80.000.000 lembar saham milik Kementerian Keuangan adalah menjadi 29.625.788 unit
KIK. Saat ini pengkonversian saham milik Kementerian Keuangan menjadi unit KIK Reksadana Prima
belum dilakukan.

Pada tahun 2018 dilakukan reklasifikasi aset saham PT Sukarpaja Estetika Padang Golf dari aset
saham eks BPPN menjadi aset saham eks kelolaan PT PPA. Reklasifikasi tersebut dilakukan
berdasarkan Laporan Keuangan perseroan. Berdasarkan Laporan Keuangan perseroan tahun buku
2015, diketahui terdapat pencatatan Pinjaman Subordinasi perseroan kepada Kementerian
Keuangan cq. DJKN dh. PT PPA (Persero). Pinjaman Subordinasi tersebut dapat dikonversi menjadi
Transferable Membership.

Pada tahun 2020 saham PT Karabha Digdaya telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur
Kekayaan Negara Dipisahkan sesuai Surat Perintah Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor
PRIN-25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara Serah Terima tentang Pengelolaan
Aset Saham Nomor BA-1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020.
9. Aset Properti Eks Kelolaan PT PPA
Aset Properti eks kelolaan PT PPA adalah aset properti yang berasal dari BPPN yang tidak terkait
perkara di peradilan (free and clear) yang semula diserahkelolakan kepada PT Perusahaan Pengelola
Aset (Persero) kemudian dikembalikan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) kepada Menteri
Keuangan sesuai berita acara serah terima tanggal 27 Februari 2009 dan tidak diserahkelolakan
kembali oleh Menteri Keuangan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.06/2015 tentang Pengelolaan Aset Eks
Kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) oleh Menteri Keuangan sebagaimana diubah
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.06/2016, Pengelolaan Aset Properti eks
kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dilakukan dengan cara penjualan melalui lelang,
pemanfaatan, penggunaan untuk keperluan pemerintahan melalui Penetapan Status Penggunaan,
dan pelepasan hak dengan pemberian kompensasi.
Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012
mengungkapkan permasalahan antara lain aset properti eks kelolaan PT PPA belum disajikan dengan

452 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

nilai wajar dan agar penyajian aset properti eks kelolaan PT PPA diseragamkan dengan penyajian
aset properti eks BPPN dimana aset properti eks BPPN disajikan sesuai jumlah dokumen yang
dikuasai Kementerian Keuangan c.q. DJKN (antara lain Sertifikat, Girik, AJB, dsb) sedangkan aset
properti eks kelolaan PT PPA disajikan sesuai kode PRK yang berasal sejak awal penyerahan dari
PT PPA kepada Kementerian Keuangan c.q. DJKN, oleh karena itu, dilakukan penilaian terhadap sisa
aset properti eks kelolaan PT PPA serta penyajian jumlah aset properti eks kelolaan PT PPA
disesuaikan dengan penyajian aset properti eks BPPN.
Aset properti eks kelolaan PT PPA (Persero) yang didukung dengan asli dokumen kepemiilkan
(sertifikat / covernote) disajikan di Neraca sebesar nilai wajar, sedangkan yang tidak didukung
dengan asli dokumen kepemilikan diungkapkan di Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset properti eks kelolaan PT. PPA yang dibukukan namun tidak didukung dengan asli dokumen
kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote) per 31 Desember 2020 sejumlah
557 aset. Aset properti yang belum didukung dengan asli dokumen kepemilikan dan/atau covernote
sebagai berikut:

Uraian Jumlah (unit) Nilai (Rp)


BJDA Diragukan (Dokumen berupa AJB,APHT, Kopi 557 1.725.818.297.515
Dokumen Kepemilikan, PPJB, Risalah Lelang, IMB)

10. Aset Saham (Non Bank) Eks Kelolaan PT PPA


Aset saham PT Bina Prima Perdana yang merupakan perusahaan yang termasuk dalam Grup
Texmaco tidak lagi masuk dalam draft perjanjian pengelolaan aset kepada PT PPA, sehingga
direklasifikasi dari aset saham yang diserahkelolakan kepada PT PPA menjadi aset saham non bank
eks kelolaan PT PPA.

Pada tahun 2016, aset saham PT Asia Natural Resources Tbk, PT Jemblo Cable Company Tbk, PT
Sukapraja Estetika Padang Golf tidak diserahkelolakan kembali kepada PT PPA dan dicatat sebagai
aset saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat ini perdagangan saham PT Asia
Natural Resources Tbk di bursa telah di-suspend oleh BEI.

Pencatatan kepemilikan pemerintah pada PT. Tuban Petrochemical Industries (TPI) dicatat sebagai
Investasi Permanen pada BA 999.03. Kepemilikan pemerintah pada PT. TPI pada dasarnya adalah
investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Pada saatnya, pemerintah
akan melepaskan kepemilikannya kepada pihak yang tepat.

Pengelolaan PMN berupa aset saham pada PT. TPI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan aset eks badan khusus yang dibentuk dalam rangka
penyehatan perbankan. Pengelolaan aset eks BPPN pada dasarnya dalam rangka recovery atas BLBI
yang sudah dikeluarkan.

Pada Tahun 2020 saham PT Sejahtera Eka Graha telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur
Kekayaan Negara Dipisahkan BA 999.03 Aset Investasi sesuai Surat Perintah Direktur Jenderal
Kekayaan Negara nomor PRIN-25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara Serah
Terima tentang Pengelolaan Aset Saham Nomor BA-1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020.

Catatan atas laporan Keuangan 453


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

11. Pengungkapan Penting Terkait Pemanfaatan Aset Properti Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT
PPA (Persero)
Aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) telah dilakukan optimalisasi dalam bentuk
pemanfaatan berupa sewa. Sampai dengan tahun 2020, jumlah persetujuan sewa yang
ditindaklanjuti dengan perjanjian sewa adalah sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) persetujuan, dengan
aset sebanyak 71 (tujuh puluh satu) lokasi dengan total PNBP sebesar Rp32.830.232.000.
12. Pengungkapan Penting Terkait Pemanfaatan Aset Properti eks BPPN dan eks Kelolaan PT
PPA (Persero) oleh Kementerian/Lembaga
Terhadap sebagian aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) telah dilakukan
penetapan status penggunaan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pada
Kementerian/Lembaga. Sejak tahun 2009 hingga 2019, telah dilakukan penetapan status
penggunaan sebanyak 208 aset. Rencana Penetapan Status Penggunaan aset properti eks BPPN
dan eks kelolaan PT PPA (Persero) dilakukan diantaranya dengan mengusulkan aset dalam program
sejuta rumah. Aset yang diusulkan dalam rangka Program Sejuta Rumah, sesuai surat Dirjen
Kekayaan Negara Nomor S-10/KN/2016 tanggal 11 Januari 2016 kepada Dirjen Penyediaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, adalah sebanyak 27 lokasi. Dari
27 lokasi tersebut, telah ditetapkan status penggunaan di 4 lokasi (terdiri atas 24 aset), yaitu di
Kab. Lampung Tengah, Kota Batam, Kota Padang, dan Kab. Gowa. Pada tahun 2020, Dirjen
Kekayaan Negara, melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor S-190/KN/2020 tanggal 17 Maret 2020, kembali mengusulkan 16 lokasi untuk
tujuan penyediaan rumah ASN, TNI, dan Polri serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sesuai surat Kementerian PUPR Nomor RU.0104-DR/404 tanggal 17 April 2020, Kementerian PUPR
sedang melakukan verifikasi lebih lanjut.
13. Pengungkapan Penting Terkait Serah Kelola Aset Properti Eks Bppn Dan Eks Kelolaan PT
PPA (Persero) Kepada Lembaga Manajemen Aset Negara
Salah satu bentuk pengelolaan aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero) adalah
dengan melakukan serah kelola aset properti kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (Negara).
Serah kelola aset properti kepada LMAN dilakukan dalam beberapa tahap:

1. Tanggal 17 Juni 2016


Serah kelola 23 unit aset properti eks BBO/BBKU terkait Hak Tanggungan Bank Indonesia
dengan pembayaran kompensasi kepada BI senilai Rp26.734.113.000. Dari 23 unit, telah
dilakukan penarikan oleh Pengelola Barang sebanyak 1 unit untuk kemudian dilakukan
penetapan status penggunaan kepada Kementerian Keuangan (digunakan sebagai rumah
negara DJKN).
2. Tanggal 18 Januari 2017
Serah kelola 106 unit aset properti eks PT PPA (Persero) berupa apartemen Puri Casablanca
senilai Rp39.248.043.000.
3. Tanggal 22 September 2017

454 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Serah kelola 4 unit aset properti eks BBO/BBKU terkait Hak Tanggungan Bank Indonesia
dengan pembayaran kompensasi kepada BI senilai Rp53.295.000.000. Dari 4 unit, telah
dilakukan penarikan oleh Pengelola Barang sebanyak 2 unit untuk kemudian dilakukan
penetapan status penggunaan kepada Kementerian Agama (digunakan sebagai kantor
BAZNAS).
4. Tanggal 27 Desember 2018
Serah kelola 12 unit aset properti eks PT PPA (Persero) senilai Rp12.752.216.000.
5. Tanggal 18 Desember 2019
Serah kelola 87 unit aset properti eks PT PPA (Persero) senilai Rp64.722.339.651.
14. Aset Kredit Eks Kelolaan PT. PPA (Persero)
Pengalihan Pencatatan aset Kredit Eks Kelolaan PT PPA (Persero) menjadi PMN PT. TPI
a. Salah satu aset kredit eks BPPN yang dikelola oleh Menteri Keuangan cq. DJKN adalah piutang
kepada TPI dalam bentuk Multi Years Bond (MYB) yang diterbitkan oleh TPI, dan Menteri
Keuangan sebagai satu-satunya Pemegang Obligasi (MYB Holder). TPI merupakan suatu holding
company yang bergerak di bidang industri petrokimia yang dibentuk pada tahun 2004, sebagai
tindak lanjut restrukturisasi yang dilakukan oleh BPPN terhadap utang-utang Grup Silakencana
Tirtalestari. Struktur kepemilikan TPI pada saat terbentuk adalah sebesar 70% dimiliki oleh
BPPN, dan sebesar 30% dimiliki oleh PT Silakencana Tirtalestari (PT ST). Setelah TPI
terbentuk, langkah selanjutnya dari kesepakatan restrukturisasi adalah diterbitkannya MYB
oleh TPI, dan BPPN adalah sebagai satu-satunya Bond Holder;
b. Berdasarkan Keppres Nomor 15 tahun 2004, Menteri Keuangan kemudian menggantikan
kedudukan BPPN sebagai pemegang saham di TPI, dan sekaligus juga sebagai MYB Holder.
Sampai dengan saat ini, DJKN telah melaksanakan pengelolaan aset kredit dimaksud dengan
berpedoman kepada ketentuan pengelolaan aset eks BPPN, dengan tujuan utama untuk
mewujudkan recovery aset kredit yang pada dasarnya merupakan piutang negara.
c. Dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan petrokimia Indonesia, diambil suatu tindakan
strategis dalam konteks pengelolaan aset kredit eks BPPN, yaitu melakukan konversi utang
(MYB) menjadi saham Menteri Keuangan di TPI dengan melakukan konversi utang TPI, sejalan
dengan isi Pasal 103 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan barang
Millik Negara/Daerah, yang menegaskan bahwa pengelolaan Barang Milik Negara yang berasal
dari badan khusus yang dibentuk dalam rangka penyehatan perbankan, diatur tersendiri dengan
Peraturan Menteri Keuangan
d. Konversi utang TPI pada dasarnya adalah strategi DJKN dalam pengelolaan aset kredit eks
BPPN, sebagaimana Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham PT Tuban
Petrochemical Industries, yang berbunyi bahwa pengelolaan penyertaan modal negara berupa
aset saham dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan aset eks Badan Khusus yang dibentuk dalam rangka penyehatan perbankan
e. Mengacu pada Sistem Akuntansi Pemerintah (vide. PP71 dan aturan turunannya), maka
kepemilikan saham pemerintah pada TPI sebesar Rp2.908.409.694.537,00 dalam bentuk
penyertaan modal negara, dicatatkan menjadi bagian dari investasi pemerintah berupa Investasi
Permanen, sehingga DJKN mencatat pada BA 999.03 Pengelolaan Investasi Pemerintah,

Catatan atas laporan Keuangan 455


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sedangkan sisa utang TPI sebesar Rp645.087.207.200,00 tetap dicatatkan pada BA 999.99
Transaksi Khusus.
f. Penyertaan Modal Negara pada PT TPI bersifat non permanen karena pada saatnya,
pemerintah akan melepas bagian kepemilikannya dan diserahkan kepada PT PERTAMINA
Persero (tbk.) dengan maksud agar PT TPI dapat lebih berkembang

15. Aset Berperkara


Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 68/KMK.01/2014 tentang Penugasan Kepada Unit-Unit
di Lingkungan Kementerian Keuangan Dalam Rangka Penyelesaian Permasalahan Aset-Aset eks
BPPN, Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban
Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat, dan eks Pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 428/KMK.01/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tugas
Biro Bantuan Hukum Dalam Penanganan Sisa Tugas Tim Koordinasi Penyelesaian Tugas-Tugas Tim
Pemberesan BPPN, Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah,
dan Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat, aset eks
BPPN yang terkait perkara hukum di lembaga peradilan penanganannya dilaksanakan oleh
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan c.q. Biro Bantuan Hukum.
Rincian aset eks BPPN yang berperkara di lembaga peradilan sampai dengan per 31 Desember 2020
disajikan di lampiran aset berperkara dengan nomor lampiran LD36.

16. Pengungkapan Penting Terkait Inventarisasi Kelengkapan Data, Dokumen dan Peralihan, serta
Penguasaan Fisik atas Aset Eks BLBI
Kementerian Keuangan telah melakukan pemetaan terhadap aset properti eks BPPN dan eks
kelolaan PT PPA (Persero). Pemetaan atas aset properti eks BPPN dan eks PT PPA (Persero) masih
berdasarkan data rekapitulasi aset properti yang disandingkan dengan arsip dokumen penguasaan
dan pengalihan yang dimiliki Kementerian Keuangan berdasarkan hasil inventarisasi dan verifikasi
terhadap berkas/dokumen aset properti eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara pada tahun 2009 dan 2011, dengan hasil sebagai berikut:
a) Pemetaan Aset Properti eks BPPN
1) Terdapat 184 unit aset senilai Rp1.555.146.271.196,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan dan dokumen peralihan;
2) Terdapat 1.072 unit aset senilai Rp1.019.550.453.562,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun tidak dilengkapi dengan dokumen peralihan;
3) Terdapat 222 unit aset senilai Rp772.705.684.688,00 yang tidak dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun dilengkapi dengan dokumen peralihan;
4) Terdapat 709 unit aset yang tidak dilengkapi dengan dokumen kepemilikan dan dokumen
peralihan
b) Pemetaan Aset Properti eks kelolaan PT PPA (Persero)
1) Terdapat 1.195 unit aset senilai Rp3.247.509.025.705,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan dan dokumen peralihan
2) Terdapat 294 unit aset senilai Rp813.919.115.844,00 yang dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun tidak dilengkapi dengan dokumen peralihan
3) Terdapat 31 unit aset senilai Rp686.157.637.452,00 yang tidak dilengkapi dengan fisik
dokumen kepemilikan namun dilengkapi dengan dokumen peralihan
4) Terdapat 557 unit aset senilai Rp1.725.818.297.515,00 yang tidak dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan dan dokumen peralihan

456 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut atas data dan dokumentasi yang ada diketahui bahwa:
a) Aset properti yang ada dokumen sertifikatnya namun masa berlaku sertifikatnya sudah berakhir
sebanyak 643 aset
b) Aset properti yang tidak bersertifikat (hanya ada bukti Girik, SPH, AJB) sebanyak 1.463 aset
c) Aset properti yang dikuasai/diokupasi oleh pihak ketiga sebanyak 820 aset
Seluruh aset properti telah dilakukan pengamanan secara yuridis melalui kantor pertanahan. Pada
tahun 2020 telah dilakukan pemasangan papan nama pengamanan pada aset properti eks BPPN dan
eks Kelolaan PT PPA (Persero) sebanyak 326 unit.
Saat ini, Kementerian Keuangan sedang melakukan inventarisasi dan penelusuran atas dokumen
kepemilikan dan/atau dokumen peralihan aset properti, sebagai dasar penyajian aset properti eks
BPPN dan eks Kelolaan PT PPA (Persero) tersebut pada Laporan Keuangan selanjutnya.
Terhambatnya penyelesaian inventarisasi terjadi karena adanya pembatasan aktivitas selama
pandemi COVID-19 selama beberapa waktu yang meniadakan kegiatan inventarisasi dan verifikasi.
Selain itu, terdapat beberapa pegawai yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 (adanya cluster
Gedung Arsip DJKN), sehingga perlu dilakukan penutupan dan sterilisasi Gedung Arsip DJKN selama
beberapa minggu. Dengan demikian, kegiatan inventarisasi pada tahun 2020 terakhir dilaksanakan
per tanggal 25 November 2020.
Kegiatan inventarisasi, yang dilakukan tahun 2020 dan masih berlangsung pada tahun 2021, belum
sepenuhnya selesai dan belum dilakukan reviu oleh APIP, sehingga aset properti yang disajikan pada
Neraca belum berdasarkan hasil inventarisasi per 25 November 2020. Hasil inventarisasi aset
properti akan digunakan setelah kegiatan inventarisasi selesai dan dilakukan reviu oleh APIP, serta
akan disajikan pada LKBUN TK Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI periode Semester I Tahun
2022.
Atas piutang bukan pajak berupa aset kredit PKPS beserta jaminannya, pada tahun 2020
Kementerian Keuangan akan melakukan pemetaan atas jaminan aset kredit PKPS berdasarkan
inventarisasi dan penelusuran atas dokumen penguasaan dan pengalihan jaminan. Sedangkan aset
kredit yang tidak memiliki jaminan akan dilakukan penelitian dan penelusuran ke harta kekayaan
obligor, dan selanjutnya dilakukan upaya hukum melalui Kejaksaan Agung paling lambat pada tahun
2022.

d. PIUTANG BPLS
1) Dasar Pembayaran Jual Beli Tanah dan Bangunan Peta Area Terdampak (PAT) 22 Maret
2007
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 tentang UAKPA BUN Tk Pengelola Piutang dalam rangka
Dana Antisipasi Penanganan Lumpur Sidoarjo pasal 15 ayat (1):
“Dalam rangka penanganan masalah sosial kemasyarakatan, PT Lapindo Brantas membeli tanah dan
bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dengan pembayaran secara bertahap,
sesuai dengan peta area terdampak tanggal 22 maret 2007, dengan akta jual beli bukti kepemilikan
tanah yang mencantumkan luas tanah dan lokasi yang disahkan oleh Pemerintah”.
Ayat (2) :
“Pembayaran bertahap yang dimaksud, seperti yang telah disetujui dan dilaksanakan pada daerah
yang termasuk dalam peta area terdampak 4 Desember 2006, 20% (dua puluh perseratus)

Catatan atas laporan Keuangan 457


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dibayarkan dimuka dan sisanya dibayarkan paling lambat sebulan sebelum masa kontrak 2 (dua)
tahun habis”
PT Lapindo Brantas Inc. (LBI) merupakan badan hukum asing, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tidak dapat melakukan jual beli atas tanah dan bangunan di Indonesia. Untuk melaksanakan
kewajiban tersebut, dibentuk PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ).
Di dalam pelaksanaannya, proses pembayaran pelunasan jual beli tanah dan bangunan di wilayah
PAT 22 Maret 2007 yang dilakukan PT MLJ tidak lancar.
Berdasarkan Peraturan Presiden no. 76 tahun 2015 tentang pemberian dana antisipasi untuk
melunasi pembelian tanah dan bangunan milik masyarakat yang terkena luapan lumpur Sidoarjo
dalam PAT 22 Maret 2007, Pemerintah menyiapkan dana sebagai pelunasan pembayaran langsung
kepada masyarakat yang memiliki tanah dan bangunan dalam PAT 22 Maret 2007.
Dana yang telah digunakan tersebut menjadi pinjaman Lapindo Brantas Inc/PT Minarak Lapindo Jaya
kepada Pemerintah.
2) Kebijakan Pembayaran Jual Beli Tanah & Bangunan PAT 22-03-2007
Sesuai dengan tata cara pembayaran yang di atur dalam Perpres 14 tahun 2007 tentang UAKPA
BUN Tk Pengelola Piutang dalam rangka Dana Antisipasi Penanganan Lumpur Sidoarjo, pembayaran
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap I sebesar 20% dari nilai jual beli dan tahap II sebesar 80%
dari nilai jual beli.
Kebijakan MLJ dalam pelaksanaan pembayaran pembelian tanah dan bangunan milik warga PAT 22
Maret 2007 adalah sebagai berikut:
a) Pembayaran tahap I 20%, seluruhnya dibayar secara tunai kepada warga.
b) Pembayaran tahap II 80%, dibagi menjadi tiga jenis pembayaran sebagai berikut:
 80% seluruhnya dibayar secara tunai kepada warga
 Program Resettlement dengan formula tanah pekarangan/darat mendapat relokasi dengan
perbandingan 1:1 dari luas tanah asal + bangunan seluas tertentu (yang dibangun PT
Wahana Artha Raya) + “susuk” (kembalian) sebesar nilai sisa dari luas bangunan menurut
data Perjanjian Ikatan Jual Beli (PIJB), dengan tidak memperhitungkan uang muka 20%.
Warga yang menerima program resettlement, setelah 12 (dua belas) bulan diberikan
kesempatan untuk menjual kembali kepada MLJ (buyback) dengan nilai yang sama.
 Dalam perhitungan selanjutnya, uang muka 20% yang tidak diperhitungkan dalam program
resettlement, dianggap pemberian uang kerohiman dalam bentuk bonus yang diberikan MLJ
kepada warga.
 80% dibayar secara tunai kepada warga dengan memperhitungkan sisa pokok KPR warga
yang bersangkutan. Selanjutnya, sisa pokok KPR warga diselesaikan oleh MLJ kepada bank
yang terkait.

458 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3) Piutang
Piutang Pokok sebesar Rp773.382.049.559 merupakan penggunaan Dana Antisipasi tahun 2015.
Telah dilakukan penagihan pinjaman dari BPLS atas Dana Antisipasi yaitu sudah dilakukan sebanyak
2 (dua) kali yaitu surat no. PMS.04.02/293/2016 tanggal 4 Oktober 2016 dan no.
PMS.04.02/281/2017 tanggal 31 Januari 2017.
Penyisihan piutang belum dilakukan dengan pertimbangan belum adanya metodologi untuk
melaksanakan penilaian lumpur Sidoarjo sehingga belum dapat ditentukan nilai tanah dan bangunan
yang diserahkan sebagai jaminan yang sekarang sudah terendam lumpur.
Pada tanggal 11 Februari 2020 telah diadakan pembahasan Penilaian Jaminan Pinjaman Dana
Antisipasi Lumpur Sidoarjo.

e. PIUTANG KEPADA YAYASAN SUPERSEMAR


Penyusunan laporan keuangan UKPA BUN TK Pengelola Piutang kepada Yayasan Supersemar baru
dilakukan pada tahun 2018 sebagai implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor
127/PMK.05/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
256/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus. Berdasarkan
ketentuan tersebut Direktorat PKNSI sebagai Unit Eselon II di DJKN yang menangani Pengelolaan
Kekayaan Negara ditetapkan sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum
Negara (UAKPA BUN TK) Pengelola Piutang Kepada Yayasan Supersemar.
Sepanjang Tahun 2020 tidak terdapat transaksi apapun terkait penyelesaian piutang. Namun demikian
terdapat perubahan saldo piutang akibat perubahan kurs. Di samping itu, terdapat penilaian aset sitaan
yang dilakukan oleh KJPP Toha, Okky, Heru dan Rekan.
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kejaksaan Agung, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan
Kementerian Sekretariat Negara masih terus dilakukan dalam rangka menyelesaikan Piutang kepada
Yayasan Supersemar. Terkait dengan aset yang belum dilakukan eksekusi, Direktorat PKNSI juga terus
mendorong agar pihak-pihak tersebut segera melakukan eksekusi atas aset-aset Yayasan Supersemar
yang telah dilakukan penyitaan dan melakukan penelusuran atas aset-aset lainnya. Di samping itu, DJKN
telah menawarkan bantuan jasa penilai di lingkungan DJKN untuk selanjutnya dapat melakukan penilaian
atas aset yang telah disita.
Beberapa bentuk koordinasi terkait penyelesaian piutang yang telah dilakukan antara lain:
1) Telah diadakan rapat koordinasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tanggal 30 April 2019 dan 26 Juni
2019, dengan mengundang pihak-pihak terkait pada Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam
perkara Yayasan Supersemar yaitu Presiden RI c.q. Kementerian Sekretariat Negara selaku
principal, Kejaksaan selaku Kuasa Hukum Pemerintah RI, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
internal Kementerian Keuangan.
2) Dalam rangka menindaklanjuti keputusan rapat pada tanggal 26 Juni 2019, Direktorat PKNSI telah
menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-1862/KN/2019 tanggal 10 Juli
2019 kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN dan Nomor S-1863/KN/2019 tanggal 10 Juli
2019 kepada Menteri Sekretaris Negara yang pada intinya meminta dukungan terkait penyerahan
uang hasil eksekusi kasus Yayasan Supersemar ke Rekening Kas Umum Negara.

Catatan atas laporan Keuangan 459


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3) Kejaksaan menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara dengan mengajukan


permohonan eksekusi atas sebagian hasil eksekusi sebesar Rp242.404.759.586,77 kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selanjutnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meminta
petunjuk kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta melalui surat Nomor W10-U3/1962/Hk.02/8/2019
tanggal 29 Agustus 2019 yang pada intinya berisi mengenai apakah pencairan dapat dilakukan
terhadap sebagian hasil eksekusi atau menunggu hasil eksekusi secara keseluruhan.
4) Dalam rangka memperoleh dukungan dari Mahkamah Agung atas penyerahan Sebagian hasil
eksekusi Supersemar, Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan
Negara Nomor S-2457/KN/2019 tanggal 25 Oktober 2019 kepada Wakil Mahkamah Agung Bidang
Yudikatif yang pada intinya meminta dukungan terkait penyerahan uang hasil eksekusi kasus
Yayasan Supersemar ke Rekening Kas Umum Negara. Selain itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara
juga telah berkoordinasi langsung dengan Mahkamah Agung terkait rencana penyetoran sebagian
hasil eksekusi ke kas negara.
5) Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menyerahkan hasil eksekusi kepada perwakilan
Kementerian Sekretariat Negara selaku principal beserta Jaksa Pengacara Negara pada tanggal 28
November 2019. Selanjutnya pada tanggal yang sama, telah dilakukan penyetoran uang senilai
Rp242.081.000.259 ke Kas Umum Negara.
6) Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-
2816/KN/2019 tanggal 28 Desember 2019 yang pada intinya meminta Menteri Sekretaris Negara
untuk berkenan menindaklanjuti penyelesaian sisa outstanding Piutang Yayasan Supersemar dengan
mengeksekusi aset yang telah diletakkan sita berupa:
a. Gedung Granadi di Jalan HR Rasuna Said Kav.8-9 Blok X/I, Jakarta Selatan (BA Sita Eksekusi
No.72/Eks/Pdt/2015 jo No.904/Pdt.G/2007/PNJkt.Sel tanggal 23 November 2016);
b. Sebidang tanah seluas 8.120 m2 (SHM No 263) di Jalan Raya Megamendung No 6 RT 03 RW
03 (BA Sita Eksekusi No 07/Pen.Pdt/PBT/Sita.Eks/2016/PN.Cbi jo. No.72/Eks.Pdt/2015 jo. No
904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel tanggal 1 Desember 2016)
7) Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-
19/KN/2020 tanggal 29 Januari 2019 kepada Deputi Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-
undangan Kementerian Sekretariat Negara dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara
yang pada intinya meminta pihak-pihak tersebut untuk menindaklanjuti penyelesaian hak-hak negara
dalam Piutang Yayasan Supersemar.
8) Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-
220/KN/2020 tanggal 30 Maret 2020 dan Nomor S-380/KN/2020 tanggal 08 Juni 2020 kepada
Deputi Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Kementerian Sekretariat Negara dan
Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara yang pada intinya meminta pihak-pihak tersebut
untuk menindaklanjuti penyelesaian hak-hak negara dalam Piutang Yayasan Supersemar sekaligus
menawarkan bantuan penilaian oleh Penilai DJKN.
9) Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara mengajukan usulan penilaian aset sebagaimana
dimaksud pada poin Nomor 6 melalui surat Nomor B-313/G/Gp.2/06/2020 tanggal 17 Juni 2020 hal
Permintaan Tindak Lanjut Penyelesaian Piutang Yayasan Beasiswa Supersemar. Teknis penilaian

460 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

tersebut telah dibahas bersama Direktorat Penilaian dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha
Negara pada tangggal 7 Juli 2020 sesuai pelaksanaan Hukum Acara Perdata dengan
mempertimbangkan faktor keamanan.
10) Kejaksaan Agung telah menyampaikan surat permohonan penetapan penilai pemerintah kepada
Ketua Pengadilan Negeri Cibinong untuk dapat melakukan penilaian aset di Jalan Raya
Megamendung dalam rangka mendukung pelaksanaan lelang eksekusi (Surat Jamdatun Nomor B-
368/G/Gp.2/07/2020 tanggal 14 Juli 2020).
11) Direktorat PKNSI telah menyampaikan surat Nomor S-958/KN.5/2020 tanggal 15 September 2020
yang pada intinya meminta progres tindak lanjut penilaian aset.
12) Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN melalui surat Nomor B-616/G/Gp.2/11/2020 tanggal 04
November 2020 hal Permohonan Bantuan Biaya Appraisal Aset Tanah dan Bangunan Dalam Perkara
Yayasan Beasiswa Supersemar menyampaikan permintaan bantuan biaya penilaian aset sitaan oleh
KJPP dalam perkara perdata Piutang Yayasan Supersemar.
13) Menindaklanjuti surat tersebut, Direktur PKNSI telah menyampaikan surat Nomor S-
1171/KN.5/2020 tanggal 10 November 2020 yang pada intinya menyampaikan bahwa biaya
penilaian aset sitaan Yayasan Supersemar akan dibebankan pada POK Direktorat PKNSI.
14) Direktorat PKNSI menunjuk KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan ditunjuk sebagai pelaksana penilaian
aset yang telah diletakkan sita sebagaimana dimaksud pada poin Nomor 6. Kontrak pelaksanaan
penilaian aset dilaksanakan pada mulai tanggal 23 November sampai dengan 14 Desember 2020.
15) KJPP Toha, Okky, Heru & Rekan telah menyerahkan hasil penilaian aset sitaan sebagaimana
dimaksud di atas. Selanjutnya, hasil penilaian tersebut akan digunakan sebagai dasar permohonan
lelang sita pengadilan dari Kejaksaan Agung kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
Cibinong.

f. ASET LAIN-LAIN
Terdapat transaksi penerimaan aset eks program N250 yang dicatat dalam Laporan Keuangan Aset
Lainnya dalam Pengelolaan DJKN. Terhadap aset eks proyek N250 berupa prototype pesawat PA-02,
prototype pesawat PA-03, Mock up pesawat N250 dan dokumen HAKI dilakukan pengelolaan dengan
PSP kepada LAPAN melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 163/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus
2020, Nomor 164/KM.6/2020 tanggal 07 Agustus 2020, dan Nomor 165/KM.6/2020 tanggal 07
Agustus 2020. Untuk menindaklanjuti KMK tersebut, dilaksanakan serah terima aset antara Pengelola
Barang dengan LAPAN melalui Berita Acara Serah Terima Nomor BA-183/KN/2020 tanggal 23 November
2020. Namun demikian, dalam perkembangannya LAPAN mengeluarkan pencatatan terhadap dokumen
HAKI di dalam Laporan Keuangannya. Menindaklanjuti hal tersebut masih dilakukan koordinasi antara
DJKN dan LAPAN terkait dengan rencana penyelesaian dan pengelolaan aset berupa dokumen HAKI
tersebut. Untuk itu, terhadap aset eks N250 berupa dokumen HAKI sebesar Rp675.950.000.000
dikeluarkan dari pencatatan aset lain-lain dan hanya diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.

Catatan atas laporan Keuangan 461


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

g. ASET PKP2B
Terdapat beberapa hal yang menjadi informasi selama Tahun Anggaran 2019 dalam penatausahaan aset
yang berasal dari PKP2B, antara lain:
1) Terdapat kontraktor PKP2B yang asetnya tidak/belum disajikan pada laporan keuangan Bendahara
Umum Negara Tahun 2020 audited pada PKP2B PT Indominco Mandiri Berdasarkan pasal 15 angka
1 Kontrak (perjanjian) Nomor 097.B.Ji/292/U/90 tanggal 5 Oktober 1990 antara pemerintah (dh.
PN Batubara) dengan PT Indominco Mandiri, dinyatakan bahwa “peralatan (termasuk suku cadang)
dan perlengkapan lainnya tersebut adalah milik Kontraktor.” Dengan demikian aset PKP2B PT
Indominco Mandiri tidak termasuk dalam BMN.
2) Pada tahun 2020 PT Arutmin Indonesia melalui surat keputusan menteri ESDM nomor 221
K/33/MEM/2020 tanggal 2 November 2020 resmi menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),
sehingga sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 26 tahun 2018 aset-aset yang dibeli oleh
PT Arutmin Indonesia pasca ditetapkan menjadi IUPK sudah tidak lagi menjadi milik negara
melainkan milik PT Arutmin Indonesia.

h. ASET KKKS
Selain aset KKKS yang disajikan pada Neraca LKBUN 31 Desember 2020, terdapat aset KKKS yang
tidak disajikan dalam Neraca LKBUN 31 Desember 2020, karena tidak memenuhi kriteria-kriteria
penyajian di neraca, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Aset Tanah
Saldo Awal 31 Desember 2019 13.472.698.350.945
Mutasi Tambah: 142.394.190.052
Koreksi Alih kelola KKKS Terminasi yang belum di IP 3.543.952.477
Koreksi Tambah Rekon UAKPA 89.810.732.965
Koreksi Hasil Verifikasi Dokumen oleh KKKS 12.033.840.075
Koreksi Pelaporab Tanah Baru 37.005.664.535
Mutasi Kurang: 371.023.859.650
Reklas neraca hasil IP 185.791.372.140
Koreksi Kurang Rekon UAKPA 32.147.436.179
Koreksi Hasil Verifikasi Dokumen oleh KKKS 148.924.561.954
Koreksi Alih kelola KKKS Terminasi yang belum di IP 3.543.952.477
Koreksi Pembenahan pencatatan 616.536.900
Saldo Akhir 31 Desember 2020 13.244.068.681.347

Penjelasan atas mutasi Calk Tanah adalah sebagai berikut:


1. Saldo awal merupakan aset tanah yang telah dilaporkan dalam CaLK tahun 2019 (Audited).
2. Mutasi tambah sebesar Rp142.394.190.052 terdiri dari:
a. Terdapat koreksi tambah dikarenakan alih kelola KKKS Terminasi Conoco Phillips South
Jambi kepada Jindi South Jambi B CO., LIMITED yang merupakan aset perolehan dibawah
tahun 2010 yang belum dilakukan Inventarisasi dan penilaian sebesar Rp3.543.952.477.
b. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi dan desk review pada KKKS

462 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

PT Pertamina E&P sebesar Rp84.977.438.548.


c. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi dan desk review pada KKKS
VICO Indonesia LLC sebesar Rp3.968.216.120.
d. Terdapat koreksi tambah dikarenakan terdapat aset tanah yang telah diidentifikasi oleh SKK
Migas sebagai pelaporan tanah baru namun belum disertai dokumen pendukung dan masih
akan dilakukan verifikasi kembali pada KKKS JOB Pertamina Medco E&P Simenggaris
sebesar Rp491.300.000.
e. Terdapat koreksi tambah dikarenakan terdapat aset tanah yang telah diidentifikasi oleh SKK
Migas sebagai pelaporan tanah baru namun belum disertai dokumen pendukung dan masih
akan dilakukan verifikasi kembali pada KKKS Medco E&P Tarakan sebesar Rp373.778.297.
f. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap dokumen Perolehan yang
dilakukan oleh KKKS PT Chevron Pacific Indonesia sebesar Rp12.033.840.075.
g. Terdapat koreksi dikarenakan pelaporan tanah baru pada KKKS PT Pertamina E&P sebesar
Rp37.005.664.535.
3. Mutasi kurang sebesar Rp371.023.859.649,67 terdiri dari:
a. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca hasil IP pada KKKS JOB Pertamina Medco Tomori
sebesar Rp4.721.688.200.
b. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca hasil IP pada KKKS PT Pertamina E&P sebesar
Rp168.514.647.689.
c. Terdapat koreksi reklas CaLK ke Neraca hasil IP pada KKKS VICO Indonesia LLC sebesar
Rp12.555.036.251.
d. Terdapat koreksi tambah perbaikan pencatatan hasil rekonsiliasi dan desk review pada KKKS
PT Pertamina E&P sebesar Rp32.147.436.179.
e. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap dokumen Perolehan yang
dilakukan oleh KKKS PT Chevron Pacific Indonesia sebesar Rp136.121.850.747.
f. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap dokumen Perolehan yang
dilakukan oleh KKKS PT Pertamina E&P sebesar Rp1.645.559.900.
g. Terdapat koreksi dikarenakan hasil verifikasi kembali terhadap dokumen Perolehan yang
dilakukan oleh KKKS VICO Indonesia LLC sebesar Rp11.157.151.307.
h. Terdapat koreksi kurang dikarenakan alih kelola KKKS Terminasi Conoco Phillips South Jambi
kepada Jindi South Jambi B CO., LIMITED yang merupakan aset perolehan dibawah tahun 2010
yang belum dilakukan Inventarisasi dan penilaian sebesar Rp3.543.952.477.
i. Terdapat koreksi Pembenahan Pencatatan karena pencatatan ganda hasil koreksi penyesuaian
pencatatan pada Eks KKKS Medco Kampar sebesar Rp616.536.900.

Catatan atas laporan Keuangan 463


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tindak Lanjut Pembenahan Selisih Tanah Aset KKKS atas Temuan Pemeriksaan BPK
RI :

Selesai Belum selesai


No KKKS Temuan BPK (Rp) dilakukan Tindak dilakukan Tindak
lanjut (Rp) Lanjut (Rp)
1 JOB Pertamina -
Medco Tomori 3.274.558.000 3.274.558.000 -
Sulawesi
2 a. PT Pertamina EP 1.041.133.782.335 25.527.879.335 1.015.605.903.000
b. PT Pertamina EP (
- 197.787.502.270 -
Aset TAC)
3 Eks VICO 371.056.100.334 3.968.216.120 367.087.884.214
4 PT Chevron Pacific
10.592.439.949.130 10.592.439.949.130
Indonesia
5 PT Pertamina Hulu
Energi Siak 9.403.683.400 9.403.683.400

6 Eks CICO 475.008.806.000 475.008.806.000


7 Eks Petroselat, Ltd. 10.602.840.000 10.602.840.000
8 Eks PT Medco E&P
85.269.873.180 616.536.900 84.653.336.280
Indonesia (Kampar)
Total 12.588.189.592.379 231.174.692.625 12.554.802.402.024

Terdapat 8 (delapan) KKKS yang dilakuan Off Balance Sheet karena hasil IP 2009/2010 senilai
Rp12.588.189.592.379. Dari keseluruhan KKKS tersebut, telah dilakukan Desk Review
terhadap Dokumen Perolehan dan Rekonsiliasi serta telah selesai dilakukan Tindak Lanjut
sebesar Rp231.174.692.625 dan masih terdapat 7 KKKS yang belum selesai dilakukan tindak
lanjut sebesar Rp12.554.802.402.024. Terhadap KKKS yang belum selesai dilakukan tindak
lanjut, telah dilakukan upaya perbaikan pencatatan tanah Off Balance Sheet dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. KKKS PT Pertamina E&P
Terdapat 18 aset telah diusulkan take out karena merupakan aset KMK 92 (nilai wajar
pada 9 Aset dengan eks pertamina masih berbeda) dan menjadi temuan di Dit.PKNSI DJKN
Kementerian Keuangan.
2. Eks KKKS VICO Indonesia LLC Sanga-Sanga
Temuan Off Balance sheet tanah pada eks KKKS VICO Indonesia LLC Sanga Sanga belum
selesai ditindaklanjuti, karena menunggu selesai dilakukan proses BAST (data catatan
tanah eks KKKS VICO Indonesia LLC Sanga sanga mengacu pada BAST tersebut).
3. KKKS PT Chevron Pacific Indonesia
Temuan Off Balance Sheet tanah pada KKKS PT Chevron Pacific Indonesia belum selesai
ditindaklanjuti karena masih dalam proses Inventarisasi dan Penilaian (IP) dan pelaporan
Unrecorded belum selesai 100%.

464 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4. KKKS PT Pertamina Hulu Energi Siak


Temuan Off Balance Sheet tanah pada KKKS PT Pertamina Hulu Energi Siak belum
ditindaklanjuti karena dalam proses pembenahan catatan di KKKS (data KKKS berbeda
dengan data SKK Migas dan DJKN/PPBMN).
5. Eks KKKS Chevron Indonesia Company
Hasil penelusuran DJKN/PPBMN, SKK Migas dan KKKS, tanah di lokasi Lawe-Lawe dan
Penajam tersebut merupakan aset Pertamina Persero sesuai BA rapat IP tanggal 3
September 2015 (DJKN telah bersurat kepada Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina
Persero untuk meminta klarifikasi lebih lanjut).
6. Eks KKKS Petroselat Ltd
Temuan Off Balance Sheet tanah pada KKKS Petroselat Ltd belum dapat ditindaklanjuti
karena pailit.
7. Eks KKKS Medco E&P Indonesia Kampar
Temuan Off Balance Sheet tanah pada Eks KKKS PT Medco E&P Indonesia Kampar
Sebagian belum dapat ditindaklanjuti karena menunggu selesai dilakukannya proses BAST
(data catatan tanah eks KKKS PT Medco E&P Indonesia Kampar mengacu pada BAST
tersebut).
2) Aset Harta Benda Modal
a) Aset sumur yang tidak digunakan
Terdapat 2 kategori aset sumur, yaitu sumur yang masih digunakan dalam operasi dan sumur
yang sudah tidak digunakan dalam operasi (plug and abandoned).
Sumur yang sudah tidak digunakan dalam operasi ini disajikan berdasarkan hasil IP yang telah
dilaksanakan pada tahun 2010 s.d 2012. Total aset sumur yang tidak digunakan per 31
Desember 2020 dengan total nilai USD152.437.284. Nilai aset sumur yang tidak digunakan
rinciannya adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Nilai Sumur 31
Jumlah Mutasi Tambah Mutasi Kurang
Nilai Perolehan Des 2020
KKKS (USD) (USD)
(USD) (USD)
16 KKKS 152.572.616 57.249 192.582 152.437.283

1) Mutasi tambah sebesar USD57.249 karena koreksi pembenahan asset pada KKKS Malacca
Strait.
2) Mutasi kurang sebesar USD192.582 berasal dari adanya alih serah dan/atau pembenahan
aset berdasarkan rekonsiliasi UAKPA pada KKKS CNOOC.

Catatan atas laporan Keuangan 465


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b) Aset Kondisi Rusak Berat

Saldo Awal (USD) Mutasi Mutasi Kurang(USD) Saldo Akhir (USD)


Tambah(USD)
93.766.532 18.985.234 6.133.270 106.618.496

1) Mutasi tambah sebesar USD18.985.234 berasal dari Reklasifikasi dari Neraca akibat
pemutakhiran data kondisi barang oleh KKKS.
2) Mutasi kurang sebesar USD6.133.270 berasal dari adanya transaksi penjualan lelang
(transfer out) selisih pembulatan/alih serah, dan/atau pembenahan aset berdasarkan
rekonsiliasi UAKPA.
c) Aset Subsequence Expenditure (SE)
Saldo Awal (USD) Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir (USD)
(USD) (USD)
1.283.582.746,07 68.772.549,44 635.872.015,27 716.483.280,24
1) Mutasi Tambah aset sebesar USD68.772.549,44 berasal dari:
 penambahan SE yang dilaporkan oleh SKK Migas,
 Koreksi UAKPA BUN TK dalam rangka pembenahan pencatatan aset.
2) Mutasi Kurang aset sebesar USD635.872.015,27 berasal dari kapitalisasi SE yang reklas
ke neraca sebesar USD571.087.094,45 dan koreksi pembenahan aset sebesar
Rp64.784.921,82.
3) Terdapat SE pada 8 KKKS yaitu Premiere Oil Natuna Sea B.V, Chevron Indonesia
Company, Medco EP Natuna, Saka Indonesia Pangkah, Exxon Mobile Cepu, Petrochina
International Jabung Ltd, Pertamina EP dan VICO Indonesia dengan nilai perolehan
dibawah 50% nilai perolehan induk yang tidak dapat dikapitalisasi ke Neraca dengan
rincian sebagaimana berikut:
Kode Nama KKKS Nilai Perolehan (USD) Nilai Wajar (Rp)
A15 Medco EP Natuna 38.484.052 592.802.632.384
A23 Saka Pangkah 20.413.593 196.072.560.285
A80 Vico Sanga-sanga 627.211 9.256.878.800
A51 Premier Oil Natuna Sea BV 2.356.068 23.074.949.382
Petrochina
A47 International 5.045.207 49.618.324.309
Jabung LTD
Chevron Indonesia
A7 Company East 12.849.266 57.375.293.927
Kalimantan
A62 PT Pertamina EP 9.702.053 286.260.699.137
A39 ExxonMobil Cepu 19.249.891 260.242.761.350
Jumlah 108.727.341 1.474.704.099.574

466 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Aset HBM KKKS Exxonmobil Cepu (A.39) dari SE sebesar Rp1.607.798.891.263,00,


diketahui memiliki deskripsi aset “tanah”, dengan rincian sebagai berikut:
No Nomor Sinas Deskripsi Nilai perolehan (Rp)
1. 9913000001602 Land - River Water Intake 28.256.155.457
2. 9911990000102 Land - Building and Other 2015 54.185.333.406
3. 9915990026704 Land Train B 2016 177.801.272.487
4. 9915990026703 Land EPC 1 Others 2016 338.315.147.612
5. 9915990026702 Land Train A 2015 554.682.547.338
6. 9913000000802 Land - Water Basin 454.558.434.964
7. 9911990000103 Land - Building and Other 2016 -
Total 1.607.798.891.264

Atas SE tersebut akan dilakukan penelusuran ke dokumen sumber SE oleh SKK Migas
untuk memastikan bahwa aset tersebut adalah tanah atau HBM. Hasil penelusuran
tersebut akan digunakan untuk perbaikan nilai aset KKKS dalam Laporan Keuangan.
d) Aset Perolehan sampai dengan Tahun 2010 yang dilaporkan pada 31 Desember 2020
Terdapat aset dengan perolehan sampai dengan tahun 2010 yang baru dilaporkan oleh SKK
Migas pada 31 Desember 2020 yang belum dilakukan inventarisasi dan penilaian sebagai
berikut:
Mutasi
Saldo Awal (USD) Mutasi Tambah(USD) Saldo Akhir (USD)
Kurang(USD)
5.911.524.305,49 112.870.743,40 243.569.456,19 5.780.825.592,70

 Mutasi Tambah aset sebesar USD112.870.743,40 berasal dari perolehan sampai dengan
tahun 2010 yang baru dilaporkan oleh SKK Migas dan/atau koreksi pembenahan aset KKKS
oleh SKK Migas.
 Mutasi Kurang aset sebesar USD243.569.456,19 berasal dari penjualan lelang/transfer
out/selisih pembulatan/alih serah, dan/atau pembenahan aset berdasarkan rekonsiliasi
UAKPA.
e) Aset dalam proses penghapusan
Terdapat aset yang sudah terjual. namun belum dapat dihapuskan karena belum diperoleh surat
hapus bukunya dari SKK Migas dan belum dilaporkan mutasi penghapusannya oleh KKKS
sebagai berikut:
Mutasi Tambah Mutasi Kurang
Saldo Awal (USD) Saldo Akhir (USD)
(USD) (USD)
152.159.457,76 4.223.248,79 49.418.099,23 106.964.607,32

 Mutasi Tambah aset sebesar USD4.223.248,79 merupakan reklasifikasi aset yang di off-
balance ke CaLK dikarenakan sudah terjual lelang/dihibahkan/dialihstatuskan ke pihak ketiga
pada 31 Desember 2020 namun belum diterbitkan Surat Hapus Buku yang diterbitkan oleh

Catatan atas laporan Keuangan 467


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

SKK Migas kepada KKKS yang bersangkutan.


 Mutasi Kurang aset sebesar USD49.418.099,23 merupakan penghapusan BMN yang telah
terbit Surat Hapus Buku dari SKK Miga.
f) Selisih Pencatatan dengan Unit Pengendali
Terdapat selisih pencatatan nilai perolehan dan selisih line item HBM antara catatan
Pengelola Barang dengan catatan Unit Pengendali pada 31 Desember 2020 yang
direklas dari neraca dan akan ditindaklanjuti dengan verifikasi serta rekonsiliasi
dengan DJKN Kementerian Keuangan dan Unit Pengendali sebagai berikut:
Nilai Perolehan
Nilai Perolehan Mutasi Mutasi Kurang
31 Desember 2020
Audited 2019 (USD) Tambah (USD) (USD)
(USD)
0 132.349.819,14 0 132.349.819,14
 Mutasi tambah sebesar USD132.349.819,14 merupakan nilai perolehan aset pada KKKS
Pertamina EP yang masih perlu di Rekonsiliasi dengan SKK Migas dikarenakan perbedaan ID
Number Aset.
 Selisih pencatatan yang dilakukan reklasifikasi dari Neraca sesuai ketentuan pada pasal 8
huruf b angka 4 PMK 116/PMK.05/2020 dengan nilai wajar sebesar
Rp1.489.354.962.735,00 terdiri dari:
- KKKS Chevron Indonesia Company sebesar Rp884.845.544.517,40.
- KKKS Kalrez Petroleum Limited sebesar Rp11.652.927.055,00.
- KKKS Medco EP Indonesia sebesar Rp44.871.576.233,35.
- KKKS Pertamina Hulu Energi OSES sebesar Rp121.127.752.486,00.
- KKKS Petrochina International Jabung sebesar Rp133.138.227.657,00.
- KKKS Kangean Energy Indonesia sebesar Rp35.222.412.910,42.
- KKKS Medco EP Rimau sebesar Rp35.816.813.144,00.
- KKKS PHE Ogan Komering sebesar Rp1.355.919.273,00.
- KKKS JOB Pertamina Golden Spike sebesar Rp117.600.000,00
- KKKS Pertamina EP sebesar Rp150.030.102.737,00
- KKKS BOB Siak Pusako sebesar Rp1.607.372.385,50
- KKKS PHE Jambi Merang sebesar Rp293.677.750,00
- KKKS Premier Oil Natuna Sea sebesar Rp1.399.629.125,00
- KKKS Mobil Cepu Ltd sebesar Rp65.058.050.820
- Eks KKKS JOB Pertamina Jadestone Energy sebesar Rp1.355.919.273,00.
- Eks KKKS JOB Pertamina Petrochina East Java sebesar
Rp1.461.437.369,00.
 Terdapat selisih pencatatan yang telah dilakukan reklasifikasi dari Neraca pada periode
sebelumnya dan belum selesai ditindaklanjuti pada KKKS Pertamina Hulu Mahakam sebesar
Rp6.579.234.311.467,06.

468 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

g) Aset Harta Benda Inventaris


Nilai Perolehan
Nilai Perolehan Mutasi Mutasi Kurang
31 Desember 2020
Audited 2019 (USD) Tambah (USD) (USD)
(USD)
4.565.579,50 366.971,29 378.957,69 4.553.593,10

 Mutasi tambah aset sebesar USD366.971,29 berasal dari perolehan sampai dengan tahun
2010 yang baru dilaporkan oleh SKK Migas dan/atau koreksi pembenahan aset KKKS oleh
SKK Migas.
 Mutasi kurang aset sebesar USD378.957,69 berasal dari penjualan lelang/transfer out/selisih
pembulatan/alih serah, dan/atau pembenahan aset berdasarkan rekonsiliasi UAKPA.

Catatan atas laporan Keuangan 469


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

470 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Laporan E.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL BUN


Operasional
Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full
accrual accounting cycle) sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan. LO menyediakan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban,
dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan.
Pendapatan Operasional terdiri dari Pendapatan Negara Bukan Pajak, yang meliputi Pendapatan Sumber
Daya Alam, Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN, Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya,
Pendapatan Hibah, dan Pendapatan Penyesuaian. Sedangkan Beban Operasional terdiri dari Beban
Pegawai, Beban Persediaan, Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Barang Lainnya, Beban Bunga,
Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Transfer, Beban Penyusutan dan Amortisasi, Beban Penyusutan
Piutang Tak Tertagih dan Beban Lain-lain.
Terdapat defisit pada Laporan Operasional pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp1.263.075.362.636.559 dan Rp1.070.325.430.266.354. Defisit pada Laporan Operasional pada
Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp192.749.932.370.205 atau sebesar 18,01% bila
dibandingkan dengan Tahun 2019.
Defisit LO selama Tahun 2020 sebesar Rp1.263.075.362.636.559 tersebut berasal dari kegiatan
operasional dan kegiatan non operasional. Adapun defisit kegiatan operasional pada Tahun 2020 sebesar
Rp1.216.603.386.420.656 yang terdiri dari Pendapatan Operasional sebesar Rp322.635.741.035.387
dan Beban Operasional sebesar Rp1.539.239.127.456.043.
Sedangkan dari kegiatan non operasional pada Tahun 2020 terdapat defisit sebesar
Rp46.471.976.215.903 yang merupakan rekapitulasi dari defisit penjualan aset non lancar sebesar
Rp23.936.615.674 dan defisit kegiatan non operasional lainnya sebesar Rp46.448.039.600.229.

E.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN OPERASIONAL


Pendapatan E.2.1. Pendapatan Operasional
Operasional Pendapatan Operasional pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp322.635.741.035.387
dan Rp426.590.048.478.958. Pendapatan Operasional pada Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp103.954.307.443.571 atau turun 24,37% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Pendapatan
Operasional terdiri dari Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Pendapatan Hibah seperti tersebut di bawah
ini:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1. Pendapatan Negara Bukan Pajak 293.205.749.718.963 411.529.101.958.925
2. Pendapatan Hibah 29.429.991.316.424 15.060.946.520.033
Jumlah 322.635.741.035.387 426.590.048.478.958

Pendapatan Negara Bukan Pajak pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp293.205.749.718.963 dan Rp411.529.101.958.925. PNBP pada Tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar Rp118.323.352.239.962 atau turun 28,75%% bila dibandingkan dengan tahun 2019.

Catatan atas Laporan Keuangan 471


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pendapatan Negara Bukan Pajak pada Tahun 2020 sebesar Rp293.205.749.718.963 terdiri dari
Pendapatan Sumber Daya Alam, Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan, dan PNBP Lainnya
dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1. Pendapatan Sumber Daya Alam 80.621.158.121.343 141.903.281.637.689
2. Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan 170.294.841.425.980 237.410.883.862.102
3. PNBP Lainnya 42.289.750.171.640 32.214.936.459.134
Jumlah 293.205.749.718.963 411.529.101.958.925

Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp29.429.991.316.424 dan
Rp15.060.946.520.033. Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp14.369.044.796.391 atau naik 95,41% bila dibandingkan dengan Tahun 2019.

E.2.1.1. Pendapatan Sumber Daya Alam

Pendapatan Pendapatan Sumber Daya Alam pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Penerimaan Rp80.621.158.121.343 dan Rp141.903.281.637.689. Pendapatan SDA pada Tahun 2020 mengalami
SDA penurunan sebesar Rp61.282.123.516.346 atau turun 43,19% bila dibandingkan dengan Tahun 2019.
Pendapatan Sumber Daya Alam terdiri dari PNBP Sektor Migas dan Pendapatan Setoran Bagian
Pemerintah atas Pertambangan Panas Bumi. Pendapatan LO sektor hulu migas diakui pada saat
diterimanya tagihan atas piutang migas yang diterbitkan oleh SKK Migas. Sementara itu, Pendapatan LO-
Setoran Bagian Pemerintah (SBP) Pertambangan Panas Bumi diakui pada saat selesainya perhitungan hak
pemerintah atas Bagian Pendapatan Panas Bumi yaitu pada saat selesainya penyusunan kertas kerja
perhitungan PNBP sebagai dasar pemindahbukuan PNBP panas bumi dan/atau pada saat diterbitkannya
surat tagihan atas kekurangan pembayaran setoran bagian pemerintah. Adapun Pendapatan Sumber Daya
Alam pada Tahun 2020 sebesar Rp80.621.158.121.343 merupakan PNBP dari BUN Pengelola Transaksi
Khusus (BA 999.99) dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian TA 2020 TA 2019


1. Pendapatan SDA Minyak dan Gas 78.082.366.343.336 139.769.458.475.745
2. Pendapatan SDA Panas Bumi 2.538.791.778.007 2.133.823.161.944
Jumlah 80.621.158.121.343 141.903.281.637.689

A. Pendapatan SDA Minyak dan Gas Bumi


Pendapatan SDA Minyak dan Gas pada Tahun 2020 sebesar Rp78.082.366.343.336 mengalami
penurunan sebesar Rp61.687.092.132.409 atau 44,13% bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Penurunan ini antara lain disebabkan oleh rendahnya realisasi Indonesia Crude Price (ICP) pada tahun
2020. Realisasi ICP tahun 2020 adalah sebesar USD40 per barel, sedangkan rata-rata ICP tahun 2019
adalah USD67 per barel. Pendapatan Operasional sektor hulu migas yang selanjutnya disebut dengan
Pendapatan LO sektor hulu migas merupakan hak pemerintah yang secara akrual diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih pemerintah. Pendapatan LO sektor hulu migas diakui pada saat
diterimanya tagihan atas hak negara dari kegiatan usaha hulu migas yang diterbitkan oleh SKK Migas
dalam periode Januari s.d. Desember 2020. Pendapatan LO yang berasal dari PNBP SDA Migas
(Pendapatan Minyak Bumi dan Pendapatan Gas Bumi) dikoreksi apabila terdapat tagihan PBB Migas dari
Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini dilakukan karena PBB Migas di satu sisi merupakan kewajiban
Pemerintah sektor hulu migas yang dibayarkan oleh DJA (sebagai pengurang PNBP SDA Migas), namun di

472 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

sisi lain merupakan pendapatan pajak yang dilaporkan oleh DJP. Apabila tidak dilakukan koreksi,
penyajian total pendapatan negara dalam LKPP akan mengalami distorsi, karena menyajikan angka PBB
Migas sebanyak dua kali.

Pendapatan SDA Minyak dan Gas dapat dirinci sebagai berikut:


No Uraian TA 2020 TA 2019
1. Pendapatan Minyak Bumi 52.511.224.852.254 96.743.924.765.308
2. Pendapatan Gas Bumi 25.571.141.491.082 43.025.533.710.437
Jumlah 78.082.366.343.336 139.769.458.475.745

Pendapatan Minyak Bumi-LO merupakan nilai lifting SDA minyak bumi yang menjadi hak pemerintah,
yang secara akrual akan menambah nilai kekayaan bersih pemerintah. Pendapatan Minyak Bumi-LO
diakui pada saat ditetapkannya hak negara dari hasil penjualan dan/atau bagi hasil SDA minyak bumi
sesuai Kontrak Kerja Sama oleh SKK Migas dalam laporan pengiriman minyak bumi dan/atau surat
tagihan. Pendapatan Minyak Bumi-LO akan dikoreksi pada saat adanya pengakuan kewajiban jangka
pendek yang berasal dari PBB Migas yang dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Minyak Bumi,
sehingga Pendapatan Minyak Bumi-LO tahun 2020 adalah sebesar Rp52.511.224.852.254, yaitu
berasal dari nilai hak negara dari hasil penjualan dan/atau bagi hasil SDA minyak bumi sesuai Kontrak
Kerja Sama dikurangi dengan PBB Migas yang dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Minyak Bumi
Rp7.752.801.294.677.
Pendapatan Gas Bumi-LO merupakan nilai lifting SDA gas bumi yang menjadi hak pemerintah, yang
secara akrual menambah nilai kekayaan bersih pemerintah. Pendapatan Gas Bumi-LO diakui pada saat
ditetapkannya hak negara dari hasil penjualan dan/atau bagi hasil SDA gas bumi sesuai Kontrak Kerja
Sama oleh SKK Migas dalam laporan pengiriman gas bumi dan/atau surat tagihan. Pendapatan Gas
Bumi-LO akan dikoreksi pada saat adanya pengakuan kewajiban jangka pendek yang berasal dari PBB
Migas yang dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Gas Bumi, sehingga Pendapatan Gas Bumi-LO
tahun 2020 adalah sebesar Rp25.571.141.491.082 yaitu berasal dari nilai hak negara dari hasil
penjualan dan/atau bagi hasil SDA gas bumi sesuai Kontrak Kerja Sama, dikurangi PBB Migas yang
dialokasikan sebagai pengurang Pendapatan Gas Bumi sebesar Rp3.780.960.146.351.

B. Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi (Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO)


Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi (Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO) merupakan hak pemerintah
yang secara akrual diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih pemerintah. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.02/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 221/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Teknis Akuntansi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari
Kegiatan Usaha Panas Bumi, Pendapatan PNBP Panas Bumi LO diakui berdasarkan asas bruto yakni
diakui:
a. pada saat timbulnya hak atas bagian pemerintah yang harus dibayarkan oleh Pengusaha; dan/atau
b. pada saat diterbitkannya surat tagihan atas kekurangan pembayaran SBP; dan/atau
c. pada saat dibayarkan Setoran Bagian Pemerintah oleh Pengusaha.
Selain itu, sesuai pengaturan PMK di atas, pengeluaran terkait dengan penyelesaian kewajiban
pemerintah akan diakui sebagai:
a. beban yaitu pengeluaran terkait penyelesaian reimbursement PPN dan penggantian bonus produksi,
atau;

Catatan atas Laporan Keuangan 473


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. pengurang pendapatan laporan operasional yaitu terkait penyelesaian pembayaran PBB panas bumi.
Memperhatikan hal tersebut di atas, dengan demikian perhitungan pendapatan PNBP Panas Bumi-LO
Tahun 2020 diperoleh dari SBP yang diterima triwulanan di rekening panas bumi dikurangkan dengan
jumlah pembayaran PBB panas bumi, sebagai berikut:
PNBP Panas Bumi-LO = Setoran bagian pemerintah – PBB panas bumi
Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO (Pendapatan LO) periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2020 sebesar
Rp2.538.791.778.007 meningkat sebesar Rp404.968.616.062 (Rp2.538.791.778.007 –
Rp2.133.823.161.945) atau sebesar 18,98% dibandingkan realisasi Pendapatan LO pada periode yang
sama tahun 2019.
Rincian realisasi Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember
2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
No Uraian Total
a Pendapatan Setoran Bagian Pemerintah triwulanan 2.679.274.883.335
1) PT Pertamina Geothermal Energy- Area Kamojang 335.444.378.436
2) PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong 116.547.672.746
3) PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu 169.130.445.402
4) Star Energy Geothermal Salak, Ltd 758.154.278.100
5) Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd 511.380.567.818
6) Star Energy Geothermal Wayang Windu, Ltd 699.473.630.396
7) PT Geo Dipa Energy area Dieng 27.315.730.811
8) PT Geo Dipa Energy area Patuha 61.828.179.626
Pendapatan setoran bagian pemerintah dari kekurangan
b penyetoran bagian pemerintah SEGWWL TB 2016 berdasarkan 2.944.412.453
hasil audit BPKP
Pendapatan setoran bagian pemerintah dari kekurangan
c penyetoran bagian pemerintah SEGS TB 2016 berdasarkan hasil 3.258.750.007
audit BPKP
Pendapatan setoran bagian pemerintah dari kekurangan 1.274.405.142
d penyetoran bagian pemerintah SEGD II TB 2016 berdasarkan
hasil audit BPKP
e Tagihan PBB panas bumi TA 2020 (147.960.672.930)
f Pendapatan PNBP Panas Bumi-LO ( a - b) 2.538.791.778.007
Sesuai Nota Dinas Direktur Jenderal Pajak Nomor ND-347/PJ/2020 tanggal 10 Juni 2020, PBB panas
bumi yang ditagihkan pada TA 2020 sebesar Rp384.008.328.296. Sementara itu, pencadangan PBB
s.d. Triwulan III TA 2020 sebesar Rp384.008.328.296 (Rp235.732.424.035 + Rp105.492.196.694 +
Rp42.783.707.567).
Tagihan PBB panas bumi TA 2020 yang dapat diakui sebagai pengurang pendapatan LO TA 2020
sebesar pencadangan PBB pada Triwulan II dan Triwulan III TA 2020, yaitu Rp147.960.672.930.
Sedangkan perlakuan atas pencadangan PBB pada rekonsiliasi perhitungan PNBP Triwulan I TA 2020
(dibukukan pada Triwulan IV Tahun 2019) sebesar Rp235.732.424.035 diakui sebagai koreksi lain-lain
karena telah diperhitungkan sebagai beban pada penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019 audited.

474 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Sesuai Nota Dinas Dirjen Anggaran Nomor ND-457/AG/2020 tanggal 26 Juni 2020 hal pembayaran PBB
Tahun 2020, telah dibayarkan PBB panas bumi TA 2020 sebesar Rp341.224.620.729. Selanjutnya atas
kekurangan pembayaran PBB panas bumi sebesar Rp42.783.707.567 diselesaikan pada tahap kedua
melalui Nota Dinas Dirjen Anggaran Nomor ND-730/AG/2020 tanggal 08 September 2020 hal
pembayaran PBB Tahun 2020 Tahap Kedua.
Pendapatan E.2.1.2. Pendapatan dari Kekayaaan Negara yang Dipisahkan
Bagian Pendapatan Bagian Pemerintah dari Kekayaan Negara Dipisahkan pada Tahun 2020 dan 2019 masing-
Pemerintah masing sebesar Rp170.294.841.425.980 dan Rp237.410.883.862.102. Pendapatan Bagian Pemerintah
atas Laba dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan sebesar Rp170.294.841.425.980 tersebut mengalami penurunan
BUMN sebesar Rp67.116.042.436.122 atau 28,27% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Pendapatan Bagian
Pemerintah dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan terdiri dari Pendapatan Bagian Laba BUMN dan
Pendapatan Penyesuaian Nilai Investasi yang terdapat pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah
(999.03) dan BA BUN Pengelola Transaksi Khusus (999.99) dengan rincian sebagai berikut:

BA Uraian TA 2020 TA 2019


999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 148.813.230.938.242 207.318.976.037.399
999.99 Pengelola Transaksi Khusus 21.481.610.487.738 30.091.907.824.703
Jumlah 170.294.841.425.980 237.410.883.862.102

Pendapatan Dari Kekayaan Negara Dipisahkan Tahun 2020 pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah
adalah sebesar Rp148.813.230.938.242 turun Rp58.505.745.099.157 atau turun sebesar 28,22% jika
dibandingkan dengan tahun 2019. Hal ini dikarenakan penurunan pada pendapatan penyesuaian nilai investasi
sebesar Rp52.474.923.086.551 atau 33,49% jika dibandingkan pada tahun 2019.
Pendapatan Bagian Pemerintah dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan Tahun 2020 sebesar
Rp148.813.230.938.242 dapat dirinci sebagai berikut:

NO Uraian TA 2020 TA 2019


1 Pendapatan bagian laba BUMN 44.598.740.807.393 50.629.562.819.999
2 Pendapatan penyesuaian nilai investasi 104.214.490.130.849 156.689.413.217.400
Jumlah 148.813.230.938.242 207.318.976.037.399

 Sesuai PMK 169/PMK.05/2018 Entitas akuntansi yang mencatat realisasi pendapatan dan piutang
dividen, yaitu UAKPA BUN yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal
Anggaran c.q. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak (Satker BUN 999.03.984501). Pendapatan
bagian laba BUMN (dividen) yang diakui oleh UAKPA PNBP (984501) adalah pendapatan bagian laba
BUMN equity method dan cost method.
a. cost method , Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan
karakteristik metode biaya, diakui pada saat pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman
pembagian dividen, atau setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara oleh badan usaha (investee).
Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan karakteristik metode
biaya, diukur sebesar:
- Nilai berdasarkan konfirmasi dan/atau Bukti Penerimaan Negara atau yang dipersamakan atas
setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara; dan/atau

Catatan atas Laporan Keuangan 475


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

- Nilai berdasarkan pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman pembagian dividen tunai
atau yang dipersamakan dari dan/atau kepada badan usaha (investee).
b. equity method , Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan
karakteristik metode ekuitas, diakui pada saat Pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman
pembagian dividen tunai sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau yang
dipersamakan; dan/atau Setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara oleh badan usaha
(investee). Pendapatan dividen secara tunai atas investasi pemerintah pada PMN dengan karakteristik
metode ekuitas, diukur sebesar:
- Nilai berdasarkan pemberitahuan atau konfirmasi atas pengumuman pembagian dividen tunai
sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau yang dipersamakan; dan/atau
- Nilai berdasarkan konfirmasi dan/atau Bukti Penerimaan Negara atau yang dipersamakan atas
setoran kas dividen tunai ke rekening kas negara
Rincian Pendapatan dari Bagian Laba BUMN Tahun 2020 dibandingkan Tahun 2019 dapat dilihat pada
tabel berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Bagian Laba BUMN Perbankan 23.987.948.592.740 18.595.470.253.531
2 Pendapatan Bagian Laba BUMN Non Perbankan 20.610.792.214.653 32.034.092.566.468
Total 44.598.740.807.393 50.629.562.819.999

Rincian pendapatan dari bagian laba BUMN dapat dilihat di dalam lampiran E.1
 Pendapatan penyesuaian investasi merupakan Pendapatan penyesuaian nilai investasi yang berasal dari
bagian pemerintah atas pendapatan operasional entitas badan usaha (investee) yang menambah nilai
investasi pemerintah dan pendapatan penyesuaian nilai investasi Lainnya yang merupakan
pendapatan pada UAKPA BKF PPKIM (984393) atas penyesuaian nilai investasi.
Pendapatan Penyesuaian Investasi pada BA BUN 999.03 pada tahun 2020 dan 2019 terdiri dari:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Kementerian BUMN (986917) 74.420.764.364.697 130.677.060.212.979
2 Kekayaan Negara Dipisahkan - DJKN (977191) 3.468.961.940.048 3.041.254.413.015
3 Dit EAS – DJPPR (970974) 19.440.154 19.410.348
4 UAIP (999244) 26.217.927.680.100 22.733.265.756.658
5 Direktorat SMI DJPB (961671) 57.962.880.000 122.121.142.000
6 Dirjen Pembiayaan - Kementerian PUPR 48.853.825.850 115.692.282.400
Jumlah 104.214.490.130.849 156.689.413.217.400

 Pendapatan yang dibukukan BUMN/Badan Usaha di bawah Kementerian BUMN senilai


Rp74.420.764.364.697 merupakan bagian pemerintah atas laba operasional tahun berjalan yang
dibukukan/diumumkan perusahaan negara di bawah Kementerian BUMN dalam Laporan Keuangan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2019 terjadi penurunan sebesar Rp56.256.295.848.282 atau
43,05%. Penurunan ini diakibatkan adanya penurunan ekonomi nasional yang disebabkan oleh
pandemi COVID-19 yang berpengaruh kepada penurunan kinerja perusahaan negara dalam meraih
laba sehingga bagian laba pemerintah dari perusahaan negara ikut berkurang. Penurunan pendapatan
pada BUMN perbankan dan migas berkontribusi besar pada penurunan pendapatan di 2020.
Pendapatan penyesuaian untuk BUMN disajikan dalam mata uang rupiah, untuk itu terhadap 4 BUMN
yang menyusun Laporan Keuangan dengan mata uang asing maka akan ditranslasikan kedalam mata

476 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

uang rupiah. Dari empat BUMN yang menggunakan mata Uang dollar dimaksud dua diantaranya
membukukan laba sehingga dicatat sebagai pendapatan penyesuaian investasi adalah PT Pertamina
dan PT Krakatau Steel. Pada 2020 kurs yang digunakan untuk nilai nilai laba rugi adalah Rp14.577.
Rincian Pendapatan Penyesuaian Investasi pada satuan kerja Kementerian BUMN dapat dirinci
sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 BUMN Persero 73.137.524.322.439 127.863.560.760.604
2 BUMN Perum 1.222.239.560.856 2.668.425.952.375
3 Non BUMN (minoritas) 61.000.481.402 145.073.500.000
Jumlah 74.420.764.364.697 130.677.060.212.979

 Pendapatan yang dibukukan BUMN/Badan Usaha di bawah Kementerian Keuangan (Direktorat


Jenderal Kekayaan Negara) senilai Rp3.468.961.940.048 merupakan bagian pemerintah atas laba
operasional tahun berjalan yang dibukukan/diumumkan BUMN/Badan Usaha di bawah Kementerian
Keuangan dalam Laporan Keuangan (sebagaimana tersaji dalam lampiran Mutasi Lain-lain
BUMN/Badan Usaha/Non BUMN di bawah Kementerian Keuangan) berdasarkan Laporan Keuangan
Audited Tahun 2020 yang disampaikan BUMN/Lembaga/Perusahaan. Terjadi peningkatan sebesar
Rp427.707.527.033 atau 14,06% jika dibandingkan dengan tahun 2019 karena pada tahun 2019
Badan Usaha Lainnya mengalami kerugian. Rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Persero DJKN 3.180.573.940.048 2.839.560.493.015
2 Badan Usaha Lainnya 288.388.000.000 201.693.920.000
Jumlah 3.468.961.940.048 3.041.254.413.015

 Pendapatan yang dibukukan Badan Usaha (Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Resiko)
senilai Rp19.440.154 merupakan pendapatan lain-lain yang berasal dari laba ditahan/bagi hasil
deposito mudharabah dari penempatan dana Perusahaan Penerbit SBSN II dan Perusahaan Penerbit
SBSN III, Perusahaan Penerbit SBSN IV dan Perusahaan Penerbit SBSN V yang ada di PT. Bank
Syariah Mandiri Cabang Jakarta Thamrin. Perusahaan SBSN merupakan Special Purpose Vehicle
(SPV) maka perusahaan mendepositokan seluruh modal usaha SBSN pada PT. Bank Syariah Mandiri,
dan bunga jasa giro deposito tersebut menjadi laba perusahaan. Terjadi peningkatan sebesar
Rp29.806 atau 0,15% apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2019 yang sebesar
Rp19.410.348.
 Pendapatan Penyesuaian pada UAIP sebesar Rp26.217.927.680.100 terdiri dari kenaikan nilai
Investasi permanen lainnya yang bersumber dari Surplus/Defisit operasional pada Lembaga Otoritas
(LPS) dan Investasi lain-lain pada PTNBH dan BPJS. Pendapatan Penyesuaian pada UAIP pada tahun
2020 mengalami kenaikan apabila dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp3.484.661.923.442 atau
sebesar 15,33%. Rincian pendapatan Penyesuaian Nilai Investasi UAIP sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 477


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian 2020 2019


1 LPS 19.355.871.786.000 17.733.941.800.000
2 Bank Indonesia 4.803.618.000.000 3.258.567.000.000
3 Institut Pertanian Bogor 242.149.086.905 180.559.287.407
4 Universitas Airlangga 548.033.192.482 112.386.407.289
5 Institut Teknologi Bandung 117.359.729.917 232.648.226.712
6 Universitas Indonesia 156.225.935.359 -
7 Universitas Gadjah Mada 25.898.219.078 100.239.550.296
8 Universitas Pendidikan Indonesia 17.909.346.573 41.250.998.367
9 Universitas Padjajaran 32.290.734.890 -
10 Universitas Diponegoro 529.535.984.651 179.210.674.229
11 Universitas Hasanudin 118.320.138.150 140.993.086.208
12 Institut Teknologi 10 November 162.894.504.371 78.783.262.221
13 BPJS Ketenagakerjaan 107.821.021.724 305.448.196.332
14 BPJS Kesehatan - 369.066.971.971
15 UIN Sumatera Utara - 170.295.626
Jumlah 26.217.927.680.100 22.733.265.756.658

 Pendapatan Penyesuaian Tahun 2020 pada Direktorat SMI DJPb sebesar Rp57.962.880.000 dan
pada Tahun 2019 sebesar Rp122.121.142.000 merupakan kenaikan nilai wajar investasi LPDP
dalam bentuk asset keuangan (ditempatkan pada obligasi korporasi) yang memenuhi karateristik
available for sale.
 Pendapatan penyesuaian nilai investasi pada Dirjen Pembiayaan Kementerian PUPR, modal Awal BP
Tapera (987253) sebesar Rp48.853.825.850 merupakan bagian pemerintah atas laba operasional
tahun berjalan yang dibukukan pada Laporan Keuangan Modal Awal BP Tapera. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2019 terdapat penurunan sebesar Rp66.838.456.550 atau 57,77%.
Pendapatan Dari Kekayaan Negara Dipisahkan pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus Tahun 2020
sebesar Rp21.481.610.487.738 turun sebesar Rp8.610.297.336.965 atau 28,61% jika dibandingkan dengan
tahun 2019. Pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan tersebut merupakan setoran PNBP yang berasal
dari Sisa Surplus Bank Indonesia. Dasar hukum adanya PNBP dari Sisa Surplus BI adalah pasal 62 UU
No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia dan
terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Surplus dari hasil kegiatan Bank Indonesia
akan dibagi sebagai berikut:
1. 30 persen untuk Cadangan Tujuan;
2. sisanya dipupuk sebagai Cadangan Umum sehingga jumlah modal dan Cadangan Umum
menjadi 10 persen dari seluruh kewajiban moneter.
Sisa surplus setelah dikurangi pembagian tersebut di atas diserahkan kepada Pemerintah. Dalam hal
modal termasuk Cadangan Umum telah mencapai 10 persen dari kewajiban moneter, sisa surplus yang
merupakan bagian Pemerintah terlebih dahulu harus digunakan untuk membayar kewajiban Pemerintah

478 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

kepada Bank Indonesia.

Pendapatan E.2.1.3. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya


PNBP Pendapatan PNBP Lainnya pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp42.289.750.171.640
Lainnya dan Rp32.214.936.459.134. PNBP Lainnya pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp10.074.813.712.506 atau naik 31,27%. Kenaikan terbesar terjadi pada BA BUN Pengelola Belanja
Lain-lain (BA 999.08) naik 1.223.642,12%. Pendapatan PNBP Lainnya tersebut merupakan pendapatan
dari BUN dengan rincian sebagai berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.01 Pengelola Utang 9.984.677.575.955 4.907.733.598.353
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 124.444.954.525 46.067.601.941
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman 1.437.683.546.073 1.623.599.634.367
999.07 Pengelola Belanja Subsidi 1.186.920.545 71.271.940
999.08 Pengelola Belanja Lain-lain 1.985.264.915.345 162.229.025
999.99 Pengelola Transaksi Khusus 28.756.492.259.197 25.637.302.123.508
Jumlah 42.289.750.171.640 32.214.936.459.134

 Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelolaan Utang sebesar Rp9.984.677.575.955


mengalami kenaikan sebesar Rp5.076.943.977.602 atau 103,45%. PNBP Lainnya tersebut
merupakan Pendapatan Premium dan Pendapatan Anggaran Lain-Lain. Pendapatan Premium
merupakan amortisasi dari Penerimaan Premium atas Penerbitan SBN sampai dengan Tahun
Anggaran 2020. Pendapatan Anggaran Lain-Lain instrumen Surat Berharga Negara merupakan
kontribusi BI sebesar Rp4.407.452.234.595 dengan rincian yang telah diterima Pemerintah sebesar
Rp2.694.988.866.995 dan perhitungan dari kontribusi BI terakhir sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp1.712.463.367.600 serta pendapatan atas transaksi MOCK (Uji coba Sistem Penjualan
Ritel) sebesar Rp300.000. Rincian selengkapnya terkait kontribusi BI sebagaimana pada Catatan
Penting Lainnya Pos LO. Adapun pengembalian Pendapatan Anggaran Lain-Lain berasal dari transaksi
pembelian SBN Ritel yang tidak sesuai persyaratannya sehingga dikembalikan kepada yang
bersangkutan sebesar Rp3.350.000.000.
Selanjutnya, Pendapatan Anggaran Lain-Lain instrumen Pinjaman sebesar Rp1.237.197.360
merupakan transaksi pengembalian kelebihan pembayaran kepada Lender Belgia atas loan id
22629000. Berikut rincian PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelolaan Utang (999.01):
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam 4.175.600.265.300 3.803.086.506.900
Negeri/Rupiah
2 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Valuta 45.293.199.000 45.169.446.000
Asing
3 Pendapatan Premium atas Surat Berharga Negara 1.355.094.379.700 1.057.834.020.042
Syariah (SBSN)
4 Pendapatan Anggaran lain-lain: 4.408.689.731.955 1.643.625.411
SBN 4.407.452.534.595 6.465.000
Pinjaman 1.237.197.360 1.637.160.411
Jumlah 9.984.677.575.955 4.907.733.598.353

 Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Investasi yang sebesar Rp124.444.954.525
mengalami kenaikan sebesar Rp78.377.352.584 atau naik 170,14% dibanding PNBP Lainnya pada

Catatan atas Laporan Keuangan 479


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tahun 2019. Pendapatan PNBP tersebut berupa Pendapatan Anggaran Lain-lain sebesar Rp0,
Pendapatan UAIP yaitu pendapatan bunga yang bersumber dari selisih kenaikan/penurunan nilai Dana
Cadangan Reboisasi (DNS) dengan dana bergulir pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sebesar Rp172.076.796 dan Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (penjaminan korporasi) sebesar
Rp124.272.877.729. Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (penjaminan korporasi) pada UAKPA
Direktorat EAS merupakan Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Loss Limit. Sesuai dengan Pasal 11
ayat 4 sampai dengan 7 PMK nomor 71/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah
Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan
Ekonomi Nasional Dalam pemberian dukungan berupa loss limit, PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo
dikenakan IJP loss limit dan disetor ke kas negara sebagai PNBP.
 Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman pada Tahun 2020 sebesar
Rp1.437.683.546.073 mengalami penurunan sebesar Rp185.916.088.294 atau turun 11,45% bila
dibandingkan dengan Tahun 2019. Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Penerusan
Pinjaman pada Tahun 2020 sebesar Rp1.437.683.546.073 terdiri dari:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan, 1.433.059.820.126 1.535.730.810.774
dan Pengelolaan Keuangan
2 Pendapatan Denda 3.256.896.966 86.724.204.738
3 Pendapatan lain-lain 1.366.828.981 1.144.618.855
Jumlah 1.437.683.546.073 1.623.599.634.367

 Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Belanja Subsidi sebesar Rp1.186.920.545
mengalami kenaikan sebesar Rp1.115.648.605 atau naik 1.565,34% bila dibandingkan dengan
tahun 2019. Pendapatan PNBP Lainnya pada BA BUN Pengelola Belanja Subsidi tersebut terdiri dari
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) dan pendapatan denda keterlambatan pada Bank
pelaksana yang terlambat menyalurkan SBUM Perumahan pada Ditjen Pembiayaan Perumahan
Kementerian PUPR sebesar Rp88.132.570 serta pendapatan Jasa Giro pada Kementerian BUMN
sebesar Rp1.098.787.975.
Rincian PNBP lainnya sebesar Rp88.132.570 pada Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR
adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening Perbankan 10.736.104 71.271.940
2 Pendapatan Denda 77.396.466 -
Jumlah 88.132.570 71.271.940

Rincian PNBP Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi sebesar Rp1.098.787.975 yang berasal
dari Kementerian BUMN adalah:
a. Pengakuan atas pendapatan jasa giro setelah dikurangi pajak giro yang belum tersalurkan ke
debitur yang ditempatkan pada rekening giro PT Pegadaian yang belum disetor ke Kas Negara
per 31 Desember 2020 sebesar Rp1.018.636.175.
b. Pengakuan atas pendapatan jasa giro setelah dikurangi pajak giro yang belum tersalurkan ke
debitur atas rekening penampungan PT PNM dengan nomor rekening 8889898140 yang belum
disetor ke kas negara per 31 Desember 2020 sebesar Rp80.151.800.

480 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

 Pendapatan PNBP Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain pada Tahun 2020 sebesar
Rp1.985.264.915.345 mengalami peningkatan sebesar Rp1.985.102.686.320 atau naik
1.223.642,12%% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Peningkatan paling besar pada Pendapatan
Anggaran Lain-Lain satker Direktorat Jenderal Anggaran (Dana Kompensasi) berasal dari kelebihan
pembayaran kompensasi pada tahun 2020 kepada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo,
Tbk sebesar Rp1.984.913.848.996.
Pendapatan PNBP Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain yang sebesar
Rp1.985.264.915.345 adalah:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Jasa 68.600.709 71.678.605
2 Pendapatan Iuran dan Denda 112.476.835 90.550.420
3 Pendapatan Lain-lain 1.985.083.837.801 -
Jumlah 1.985.264.915.345 162.229.025

Pendapatan jasa sebesar Rp68.600.709 merupakan pendapatan jasa giro yang terdapat pada Ditjen
Tanaman Pangan. Pendapatan ini merupakan pendapatan berupa jasa giro dari dana pengelolaan CBN
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2020, dengan rincian: PT. SHS (Persero) sebesar Rp9.598.816
dan PT. PERTANI (Persero) sebesar Rp59.001.893.
Pendapatan iuran dan denda sebesar Rp112.476.835, terdapat pada:
No Uraian TA 2020
1 Istana Kepresidenan 25.288.000
2 MPP Kartu Prakerja 692.076
3 BP Batam 105.955
4 SKK Migas 86.390.804
Jumlah 112.476.835

Pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp1.985.083.837.801, terdapat pada:


- BP Batam yang merupakan pendapatan yang diperoleh dari Jaminan Sanggah Banding terhadap
proses Tender Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Simp. Kelam Pagi – Simp. Pelabuhan Tj.
Mocco Tahun Anggaran 2020 di lingkungan BP Tanjungpinang oleh PT Multi Sindo Internasional
sebesar Rp169.988.805.
- Direktorat Jenderal Anggaran (Dana Kompensasi) berasal dari kelebihan pembayaran kompensasi
pada tahun 2020 kepada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo, Tbk sebesar
Rp1.984.913.848.996.
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya dari BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) Tahun 2020
sebesar Rp28.756.492.259.197 mengalami kenaikan sebesar Rp3.119.190.135.689 atau naik 12,16%
bila dibandingkan dengan tahun 2019. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya dari BUN Pengelola
Transaksi Khusus sebesar Rp28.756.492.259.197 dirinci sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 481


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 PNBP Pengelolaan Kas Negara 10.116.673.894.075 7.793.235.375.175
2 PNBP Pengelolaan Dana Pensiun, Akes dll 7.995.730.159.744 39.608.130.190
3 PNBP Satker TK Suspen Penerimaan 7.225.138.144 18.293.433.938
4 PNBP Lainnya dari Pengelolaan Aset BLBI 2.200.135.305 4.073.876.637
5 PNBP Lainnya dari Pengelolaan aset Pertamina 208.359.482.492 207.216.542.292
6 PNBP Lainnya Pengelolaan BMN KKKS 206.742.905.820 29.473.995.996
7 PNBP Lainnya Pengelolaan BPLS 320.180.168.518 319.406.786.467
8 PNBP Setoran Lainnya (Surplus OJK) 110.135.193 795.220.944
9 PNBP Satker Migas 9.876.211.348.158 17.213.899.855.305
10 PNBP Pengelola Panas Bumi 88.036.977 -
11 PNBP Pengelola BMN PKP2B 1.881.806.548 1.465.341.164
12 PNBP Pengelolaan Aset Lain-Lain 18.134.162.909 292.920.200
13 PNBP Pengelola KPPN KPH 277.514 -
14 PNBP Lainnya Aset Bekas Milik Asing Tionghoa 2.954.607.800 9.540.645.200
Jumlah 28.756.492.259.197 25.637.302.123.508

Pendapatan E.2.1.4. Pendapatan Hibah


Hibah Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp29.429.991.316.424 dan
Rp15.060.946.520.033. Pendapatan Hibah merupakan pendapatan operasional yang berasal dari
Pendapatan-LO BUN Pengelola Hibah (BA 999.02). Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 ini mengalami
kenaikan sebesar Rp14.369.044.796.391 atau naik 95,41% bila dibanding dengan tahun 2019. Kenaikan
realisasi pendapatan hibah pada tahun 2020 terutama dipengaruhi oleh hibah terkait dengan Pilkada,
hibah dalam rangka penanganan pandemi Covid-19, dan meningkatnya pemahaman dan kesadaran K/L
untuk melaporkannya pendapatan hibah langsung kepada BUN.

Terkait dengan pandemi COVID-19 yang melanda tanah air sejak awal tahun 2020, terdapat hibah dari
donor dalam negeri maupun luar negeri kepada Pemerintah untuk menanggulangi COVID-19 tersebut.
Sampai dengan periode Tahun 2020 (Audited), terdapat 213 hibah yang telah diregistrasi oleh Direktorat
Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, DJPPR dan Kanwil DJPb.

Dari 213 register hibah, terdapat 211 register yang telah dilakukan pengesahan pendapatan hibahnya
dengan total realisasi pendapatan hibah terkait Covid-19 sebesar Rp884.762.239.530.
Pendapatan Hibah pada Tahun 2020 sebesar Rp29.429.991.316.424 terdiri dari Pendapatan Hibah
terencana dan langsung dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Hibah Dalam Negeri
a. Melalui Kuasa BUN (Terencana) - -
b. Tdk Melalui Kuasa BUN (langsung) 21.365.855.163.212 8.209.767.397.950
- Hibah Uang 16.998.016.624.642 3.673.078.332.679
- Hibah Barang 4.362.717.987.979 4.535.834.189.821
- Hibah Jasa 5.120.550.591 854.875.450
- Hibah Surat Berharga - -
Jumlah 21.365.855.163.212 8.209.767.397.950

482 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


2 Pendapatan Hibah Luar Negeri
a. Melalui Kuasa BUN (Terencana) 533.880.884.575 591.671.964.284
b. Tdk Melalui Kuasa BUN (Langsung) 7.530.255.268.637 6.259.507.157.799
- Hibah Uang 1.300.917.711.407 1.232.593.695.958
- Hibah Barang 1.188.769.070.469 469.822.176.046
- Hibah Jasa 5.040.568.486.761 4.557.091.285.795
Jumlah 8.064.136.153.212 6.851.179.122.083
Jumlah Pendapatan Hibah 29.429.991.316.424 15.060.946.520.033 15.060.946.5
Pendapatan Hibah Dalam Negeri dan Luar Negeri yang Tidak Melalui Kuasa BUN (langsung) sebesar
Rp28.896.110.431.849 dirinci per Kementerian/Lembaga penerima hibah terdapat pada Lampiran E2.
E.2.2. Beban Operasional
Beban Operasional pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.539.239.127.456.043 dan
Rp1.494.210.011.637.467. Beban Operasional pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp45.029.115.818.576 atau naik 3,01% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban adalah
Beban penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan yang hilang, atau biaya yang
Operasional timbul akibat transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang berdampak pada penurunan ekuitas, baik
berupa pengeluaran, konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban Operasional pada Tahun 2020
sebesar Rp1.539.239.127.456.043 tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Pegawai 130.777.314.653.581 121.933.290.201.249
2 Beban Persediaan 1.610.760.743 2.642.647.512
3 Beban Jasa 423.637.028.796 -
4 Beban Pemeliharaan 14.058.027 23.833.797
5 Beban Barang Lainnya 703.402.870.771 508.445.958.173
6 Beban Bunga 317.892.180.673.151 277.233.309.943.610
7 Beban Subsidi 199.767.540.841.311 189.329.386.425.202
8 Beban Hibah 5.798.660.821.822 6.476.207.286.209
9 Beban Transfer 752.583.826.022.245 812.767.334.158.535
10 Beban Penyusutan dan Amortisasi 30.219.866.095.282 29.360.157.231.511
11 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 14.848.467.826.650 (2.659.440.632.095)
12 Beban Lain-Lain 86.222.605.803.664 59.258.654.583.764
Jumlah 1.539.239.127.456.043 1.494.210.011.637.467

E.2.2.1. Beban Pegawai


Beban
Pegawai Beban Pegawai pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp130.777.314.653.581 dan
Rp121.933.290.201.249. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada
pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum
berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal. Beban Pegawai merupakan beban pegawai pada BA BUN Pengelola
Transaksi Khusus (999.99) yang mengelola belanja/beban jaminan sosial, belanja/beban selisih harga
beras Bulog, dan pelaporan akumulasi iuran pensiun serta belanja/beban pengeluaran untuk keperluan
layanan perbankan.
Beban Pegawai pada Tahun 2020 pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus mengalami kenaikan
sebesar Rp8.844.024.452.332 atau naik 7,25% bila dibandingkan dengan Tahun 2019.

Catatan atas Laporan Keuangan 483


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian Beban Pegawai pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus adalah sebagai berikut:
Akun Keterangan Jumlah
513111 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS 29.314.378.952.698
513112 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS Daerah 69.086.913.515.972
513113 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS TNI/Kemhan 2.463.464.225.970
513114 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS Polri 520.962.367.358
513115 Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS Eks Pegadaian 15.260.510.362
513121 Beban Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Polri (Lama) 2.716.884.157.925
513122 Beban Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Kemhan 8.032.725.886.272
513123 Beban Pensiun dan Uang Tunggu Polri 4.406.353.833.297
513131 Beban Pensiun dan Uang Tunggu Pejabat Negara 152.472.939.043
513132 Beban Pensiun dan Uang Tunggu Hakim 163.219.254.075
Kontribusi APBN Sebagai Pendanaan Bersama Dalam Pembayaran Pensiun
513141 635.200.868.889
Eks PNS Kemhub pada PT KAI
513151 Beban Tunjangan Veteran 3.051.459.586.880
513152 Beban Dana Kehormatan Veteran 25.226.133.750
513153 Beban Tunjangan PKRI dan KNIP 13.469.229.100
513211 Beban Askes PNS 6.528.319.916.377
513212 Beban Askes Pejabat Negara 218.754.909.000
513231 Beban Askes TNI/Kemhan 1.284.853.698.336
513241 Beban Askes Polri 1.327.148.114.048
513251 Beban Askes Veteran 105.709.414.968
513271 Beban Program Jaminan Kecelakaan Kerja Pegawai 232.880.412.882
513281 Beban Program Jaminan Kematian Pegawai 481.656.726.379
Jumlah 130.777.314.653.581

Beban E.2.2.2. Beban Persediaan


Persediaan Beban Persediaan pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp1.610.760.743 dan
Rp2.642.647.512. Beban Persediaan pada Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp1.031.886.769
atau turun 39,05% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban Persediaan merupakan beban untuk
mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik
yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan Beban Persediaan pada Tahun 2020 tersebut pada unit
akuntansi pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Lain-lain.
Rincian Beban Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019

1 Kementerian Pertanian - 364.647.626


Beban Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga-jaga - 364.647.626
2 BP BATAM - 183.033.070
Beban Persediaan konsumsi - 179.450.070
Beban Persediaan pita, cukai, materai dan leges - 3.530.000
Beban Persediaan bahan baku - 53.000
Beban Persediaan lainnya - -
3 Otoritas Jasa Keuangan 13.660.900 39.702.630
Beban Persediaan Konsumsi 13.660.900 39.702.630
4 SKK MIGAS 1.597.099.843 2.055.264.186
Beban Persediaan Konsumsi 1.506.245.803 2.055.264.186
Beban Persediaan lainnya 90.854.040
Jumlah Beban Persediaan 1.610.760.743 2.642.647.512

484 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


Rincian Beban Persediaan:
1 Beban Persediaan Konsumsi 1.519.906.703 2.274.416.886
2 Beban Persediaan bahan baku - 53.000
3 Beban Persediaan Lainnya 90.854.040 -
4 Beban Persediaan pita, cukai, materai dan leges - 3.530.000
5 Beban Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga-jaga - 364.647.626
Jumlah 1.610.760.743 2.642.647.512

Beban Jasa E.2.2.3. Beban Jasa


Jumlah Beban Jasa per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp423.637.028.796 dan
Rp0 yang terdiri dari:
1. Beban Fee Pelayanan Bank/Pos Persepsi (Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran kepada
Bank/Pos Persepsi dalam rangka pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) sebesar
Rp422.761.212.000;
2. Beban Jasa Pelayanan Perbendaharaan (Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran atas layanan
jasa yang telah diberikan dalam rangka kegiatan perbendaharaan (pengeluaran dan penerimaan anggaran)
yang memakai fasilitas PT Pos dan Giro serta pembayaran PPN BI RTGS/SWIFT, pembayaran jasa SWIFT
BO Valas, pembayaran bunga negatif, pembayaran PPN atas transaksi RTGS Bank Operasional, dan
pembayaran imbalan jasa (fee) Bank Kustodian) sebesar Rp875.816.796
E.2.2.4 Beban Pemeliharaan
Beban
Pemeliharaan Beban Pemeliharaan pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp14.058.027 dan
Rp23.833.797. Beban Pemeliharaan pada Tahun 2020 mengalami penurunan yakni sebesar Rp9.775.770
atau turun 41,02% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Beban pemeliharaan merupakan beban yang
dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya ke kondisi normal untuk tetap dapat
dipergunakan.
Rincian perbandingan Beban Pemeliharaan pada Tahun 2020 dan 2019 berasal dari BUN Pengelola
Belanja Lain-lain (BA 999.08) yang sebesar Rp14.058.027 dapat dirinci berdasarkan satuan kerja sebagai
berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 SKK Migas - 20.177.100
2 BP Batam 14.058.027 3.656.697
Jumlah 14.058.027 23.833.797

Beban E.2.2.5. Beban Barang Lainnya


Barang Beban Barang Lainnya pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp703.402.870.771 dan
Lainnya Rp508.445.958.173. Beban Barang Lainnya pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp194.956.912.598 atau naik 38,34% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban Barang Lainnya
merupakan beban barang lainnya pada BA BUN 999.99 Pengelolaan Transaksi Khusus dari satker BKF
sebesar Rp60.789.235.619, Satker Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah Dan Pembiayaan
Infrastruktur sebesar Rp56.979.435.152, satker Dukungan Kelayakan Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha (Kpbu) Infrastruktur Air Minum Rp584.870.000.000 dan satker DJPPR (999903) sebesar
Rp764.200.000.

Catatan atas Laporan Keuangan 485


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Secara lebih rinci beban barang lainnya pada BA BUN 999.99 dapat disajikan sebagai berikut:
a. Jumlah Beban Operasional keperluan pembayaran kontribusi dan trust fund pada organisasi
internasional per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp60.789.235.619 yang merupakan Beban
Barang Barang Lainnya yang berasal dari tagihan Organisasi Internasional pada Tahun Anggaran
2020 (OFID, USAID Trust Fund, ASEAN ICT Fund, ADF, OECD BEPS Project, GFTEI, CTS, MAC,
MCAA, dan TCF IAEA) yang dihitung menggunakan kurs tengah BI pada tanggal SPM.
31 Desember 2020 Belanja
Organisasi Kontribusi
Internasional Mata pada OI TA
Anggaran Tagihan Tgl SPM Kurs
Uang 2020
OFID 5.472.000.000 USD 380.000,00 24-Jun-20 14.160,00 5.380.800.000
OECD BEPS 852.863.000 EUR 53.800,00 29-Dec-20 17.337,21 932.741.898
OECD GFTEI 887.513.000 EUR 42.353,97 24-Jun-20 16.032,66 679.046.801
USAID Trust 15.000.000.000 IDR 5.000.000.000,00 24-Jun-20 1,00 5.000.000.000
ASEAN ICT Fund 1.440.000.000 USD 100.000,00 22-Dec-20 14.218,00 1.421.800.000
TCF IAEA 3.814.940.000 EUR 229.839,00 10-Jul-20 16.343,36 3.756.341.519
ADF 43.243.200.000 USD 3.003.000,00 22-Dec-20 14.218,00 42.696.654.000
MAC 31.595.000 EUR
3.429,93 24-Jun-20 16.032,66 54.990.902
MCAA 61.347.000 EUR
CTS 787.500.000 EUR 50.000,00 29-Dec-20 17.337,21 866.860.500
Jumlah 71.590.958.000 60.789.235.619

b. Jumlah Beban Kontribusi Fasilitas Penyiapan Proyek (PDF) per 31 Desember 2020 dan 2019
masing-masing sebesar Rp56.979.435.152 dan Rp92.809.622.349. Jumlah beban pada 31
Desember 2020 mengalami penurunan karena penurunan capaian keluaran yang mempengaruhi
jumlah penggantian biaya penugasan fasilitas penyiapan proyek kepada BUMN Pelaksana
Penugasan.
c. Beban Kontribusi Dukungan Kelayakan Proyek Kerja Sama
Jumlah beban per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp584.870.000.000 dan
Rp327.960.000.000. Terdapat kenaikan realisasi dikarenakan pada tahun 2019, Dukungan
Kelayakan pada Proyek KPBU SPAM Umbulan tahap IV dan V belum dapat dicairkan sehingga
dijadwalkan untuk dicairkan pada tahun 2020 sesuai dengan jadwal pada perubahan terakhir Surat
Dukungan Kelayakan Menteri Keuangan nomor S-112/MK.08/2020 tanggal 14 Februari 2020.
Selain itu pada tahun 2020 juga terdapat alokasi pencairan dukungan kelayakan untuk proyek
SPAM Kota Bandar Lampung sesuai dengan jadwal pada Surat Dukungan Kelayakan Menteri
Keuangan nomor S-426/MK.08/2018 tanggal 6 Juni 2018.
d. Beban Kompensasi Penugasan Dukungan Loss Limit (Satker 999903)
Jumlah beban per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar
Rp764.200.000 dan Rp0. Hal ini dikarenakan DIPA pembayaran kompensasi penugasan dukungan
loss limit baru diterbitkan pada TA 2020 sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional
sehingga tidak terdapat realisasi anggaran kompensasi penugasan dukungan loss limit pada TA
2019.

486 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban Bunga E.2.2.6. Beban Bunga


Beban Bunga pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp317.892.180.673.151 dan
Rp277.233.309.943.610. Beban Bunga pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp40.658.870.729.541 atau 14,67% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Kenaikan ini karena
pertambahan utang pada tahun 2019 dan 2020. Beban bunga sebesar Rp317.892.180.673.151 terdiri
dari Beban Bunga Surat Berharga Negara sebesar Rp302.239.060.620.286 dan Beban Bunga Pinjaman
sebesar Rp15.653.120.052.865.
Perbedaan nilai antara beban bunga di LO dan pembayaran bunga utang di LRA dikarenakan adanya
pengakuan dan pencatatan kontribusi BI sebagai pendapatan, pengakuan beban bunga atas utang bunga
dan beban diskon untuk Surat Berharga Negara Tahun Anggaran 2020.
Beban bunga Surat Berharga Negara sebesar Rp302.239.060.620.286 terdiri dari Beban Bunga Surat
Berharga Negara sebesar Rp293.878.360.999.045 dan Beban Diskon yang menambah Beban Bunga
sebesar Rp8.360.699.621.241.
Beban Bunga instrumen pinjaman Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp15.653.120.052.865 mengalami
penurunan sebesar 25,04% dari Tahun 2019 sebesar Rp20.882.043.996.401 karena adanya
pembayaran bunga pinjaman program yang lebih kecil dibandingkan Tahun 2019.
Beban Bunga dari BUN Pengelola Utang Tahun 2020 sebesar Rp317.892.180.673.151 dapat dirinci
sebagai berikut:
a. Beban Bunga Surat Berharga Negara
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Pembayaran Bunga Obligasi Negara – Rupiah 200.606.054.670.340 168.290.035.944.380
2 Pengembalian Beban Pembayaran Bunga Obligasi Negara –
(1.809.592.188) (2.534.916.148)
Rupiah
3 Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya Obligasi
120.809.813.682 114.302.414.090
Negara
4 Beban Pembayaran Bunga Obligasi Negara-Valas 39.521.333.127.852 35.432.465.969.539
5 Beban Pembayaran Biaya/Kewajiban Lainnya Obligasi
68.027.322.426 81.057.207.629
Negara - Valas
6 Pengembalian Beban Pembayaran Biaya/Kewajiban Lainnya
(205.532.550) -
Obligasi Negara - Valas
7 Beban Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang 43.520.423.525.854 33.751.880.934.060
8 Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya – Imbalan
156.387.006.408 132.542.448.817
SBSN Jangka Panjang
9 Beban Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang Valas 9.860.581.848.221 8.875.876.187.742
10 Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya – Imbalan
26.758.809.000 23.014.923.000
SBSN Jangka Panjang Valas
11 Pengembalian Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya
- (14.117.000)
– Imbalan SBSN Jangka Panjang Valas
Jumlah 293.878.360.999.045 246.698.626.996.109

Pengembalian beban pembayaran bunga Obligasi Negara – Rupiah (akun 541211) TA 2020 sebesar
Rp1.809.592.188. merupakan pengembalian atas kelebihan pembayaran bunga atas SRBI-01/MK/2003.

Catatan atas Laporan Keuangan 487


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Beban Bunga Instrumen Pinjaman


No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Pembayaran Bunga Pinjaman Dalam Negeri 595.797.036.630 570.898.022.241
2 Beban Bunga Pinjaman Program 6.981.026.176.203 10.760.229.959.412
3 Beban Biaya/kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Program 245.610.120.997 100.552.464.466
4 Beban Bunga Pinjaman Proyek 6.907.390.180.942 8.506.655.899.156
5 Pengembalian Beban Bunga Pinjaman Proyek (130.342.359) -
6 Beban Biaya/kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Proyek 923.026.216.543 943.218.054.388
7 Pengembalian Belanja Biaya/Kewajiban Lain Thd Pinjaman Proyek (8.722.523) -
8 Beban Pembayaran Biaya Transfer Pinjaman Luar Negeri 409.386.432 489.596.738
Jumlah 15.653.120.052.86
20.882.043.996.401
5

Nilai beban bunga atas SBN yang disajikan dalam Laporan Operasional Tahun Anggaran 2020 termasuk
nilai beban discount sebagai penambah beban bunga. Nilai beban bunga atas beban diskon termasuk
beban discount atas SBN Jangka Pendek (SPN dan SPNS). Rincian beban diskon adalah sebagai berikut:

c. Beban Diskon Yang Menambah Beban Bunga


No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Pembayaran Discount Surat Perbendaharaan Negara
1.742.915.185.000 3.353.190.803.000
(542111)
2 Beban Pembayaran Discount Obligasi Negara (542121) 3.918.914.715.768 3.274.832.902.500
3 Beban Pembayaran Discount Obligasi Negara Valas (542141) 394.554.456.100 373.544.996.000
4 Beban Pembayaran Discount Surat Berharga Syariah Negara -
1.703.892.389.373 1.123.099.682.600
Jangka Panjang (545111)
5 Beban Pembayaran Discount SPN Syariah (545131) 600.422.875.000 1.527.970.567.000
Jumlah 8.360.699.621.241 9.652.638.951.100

Beban E.2.2.7. Beban Subsidi


Subsidi
Beban Subsidi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember Tahun 2020 dan Tahun 2019 masing-
masing sebesar Rp199.767.540.841.311 dan Rp189.329.386.425.202. Beban subsidi merupakan beban
pemerintah yang diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya
produksi agar harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau oleh masyarakat. Beban Subsidi
pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp10.438.154.416.109 atau naik 5,51% bila
dibandingkan dengan Tahun 2019.
Pada Beban Subsidi sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp199.767.540.841.311 terdapat Beban
Subsidi Estimasi sebesar Rp8.680.755.733.872. Beban Subsidi Estimasi sampai dengan Tahun 2020
tersebut terdapat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Koperasi dan UKM
dan Kementerian Keuangan.
Beban Subsidi Estimasi merupakan jumlah tagihan belanja subsidi tahun 2020 dimana sampai dengan 31
Desember 2020 belum dilakukan verifikasi oleh KPA dan seharusnya menjadi beban subsidi Tahun 2020.
Kebijakan Beban Subsidi Estimasi tersebut berdasarkan Rekomendasi BPK Tahun 2015 dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 264/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Subsidi.

488 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban Subsidi berasal pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (BA 999.07) dirinci jenis subsidi sebagai
berikut:

Jenis Subsidi/PSO TA 2020 TA 2019 NAIK (TURUN)


Minyak Solar 13.992.009.748.310 32.438.883.567.686 (18.446.873.819.376)
Minyak Tanah 1.213.190.526.436 2.868.252.604.635 (1.655.062.078.199)
Elpiji 40.235.383.299.234 41.588.894.626.543 (1.353.511.327.309)
Listrik 47.988.113.661.517 51.711.774.354.480 (3.723.660.692.963)
PPh DTP 11.582.444.246.321 10.557.240.293.147 1.025.203.953.174
BM-DTP 142.402.113.700 354.326.302.000 (211.924.188.300)
Bunga KKP dan Energi - 1.156.833.360 (1.156.833.360)
Bunga Kredit Biofuel (KPEN-RP) - 16.265.935.542 (16.265.935.542)
Imbalan Jasa Penjamin KUR 1.057.695.718.173 4.699.315.947 1.052.996.402.226
Risk Sharing KKP dan Energi - 265.313.074 (265.313.074)
Bunga Pengusaha NAD dan Nias 0 -
Kredit Sektor Peternakan 197.426.768 1.476.359.572 (1.278.932.804)
Kredit Resi Gudang 148.670.929 532.604.682 (383.933.753)
Bunga Kredit eks KLBI 0 -
Benih 0 -
Pupuk 26.045.775.388.134 29.975.667.317.918 (3.929.891.929.784)
PT KAI 2.887.184.259.086 2.316.457.506.279 570.726.752.807
PT PELNI 2.193.106.619.656 2.130.280.875.028 62.825.744.628
PSO lainnya/LKBN ANTARA 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800)
Bunga Kredit Program Lainnya 17.565.361.791.343 11.067.845.415.708 6.497.516.375.635
Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000 632.060.000.000 (472.602.000.000)
Bunga KPR 2.574.201.904.580 3.507.174.970.801 (932.973.066.221)
Listrik - Penanganan Pandemi Covid-19 12.267.506.577.246 0 12.267.506.577.246
BUM - Penanganan Pandemi Covid-19 367.038.000.000 0 367.038.000.000
Bunga KPR - Penanganan Pandemi Covid-
115.747.765.525 0 115.747.765.525
19
KUR - Penanganan Pandemi Covid-19 6.259.453.193.860 0 6.447.838.387.999
PPH-DTP- Penanganan Pandemi Covid 2.393.934.838.886 0 2.393.934.838.886
BM-DTP- Penanganan Pandemi Covid 91.076.746.670 0 91.076.746.670
Bunga/Margin Prog PEN-Penanganan
4.047.739.351.211 0 7.695.512.627.586
Pandemi Covid-19
Imbal Jasa Penjaminan Prog PEN -
1.363.090.054.929 0 1.363.090.054.929
Penanganan Pandemi Covid-19
PPN-DTP _ Penangan paandemi covid 1.936.218.632.936 0 1.936.218.632.936
Pupuk Program PEN 3.137.209.202.861 0 3.137.209.202.861
Jumlah 199.767.540.841.311 189.329.386.425.202 14.274.312.886.623

Catatan atas Laporan Keuangan 489


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban Subsidi berasal pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (BA 999.07) dirinci jenis menurut Kementerian
Negara/Lembaga adalah sebagai berikut:
No Kementerian Negara/Lembaga TA 2020 TA 2019
1 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3.220.467.394.565 4.144.498.545.789
2 BUMN 228.085.138.018 0
3 Koperasi dan UKM 24.910.758.377.100 11.067.281.156.667
4 Perhubungan 5.080.290.878.742 4.446.738.381.308
5 Perindustrian 226.434.877.370 343.623.198.000
6 BPOM 7.043.983.000 10.703.104.000
7 Komunikasi dan Informatika 151.853.103.000 156.132.228.800
8 Pertanian 29.182.984.590.995 29.975.667.317.918
9 Keuangan 136.759.622.498.521 139.184.742.492.721
Jumlah 199.767.540.841.311 189.329.386.425.202

Beban Subsidi sampai dengan Tahun 2020 dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Beban Subsidi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sampai dengan Tahun 2020
sebesar Rp3.220.467.394.565. Beban Subsidi dimaksud terdiri dari:
Uraian Jenis Beban TA 2020 TA 2019
Beban Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 2.805.659.786 3.372.616.140
Beban Subsidi – Estimasi 3.844.236.745 185.574.245.218
Beban Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 159.458.000.000 632.272.000.000
Pengembalian Beban Subsidi Bantuan Uang Muka
- (212.000.000)
Perumahan
Beban Subsidi Bunga KPR 2.571.594.857.661 3.328.973.642.611
Pengembalian Beban Subsidi Bunga KPR (21.125.152) (5.481.958.180)
Beban Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan -
367.038.000.000 -
Penanganan Pandemi COVID-19
Beban Subsidi Bunga KPR - Penanganan Pandemi COVID-19 118.402.582.066 -
Pengembalian Beban Subsidi Bunga KPR-Penanganan
(2.654.816.541) -
Pandemi COVID-19
Jumlah 3.220.467.394.565 4.144.498.545.789

a. Beban Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya sebesar Rp2.805.659.786 pada Satker Ditjen
Cipta Karya sebagai berikut:
Beban Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya NILAI
Realisasi Belanja Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya periode September 4.695.609.339
2019 s.d Agustus 2020
Penyesuaian akrual atas Tagihan Periode September s.d Desember 2019 yang (1.889.949.553)
dibayarkan di tahun 2020
Jumlah 2.805.659.786

b. Beban Subsidi – Estimasi sebesar Rp3.844.236.745 (Rp1.873.362.005 + Rp1.216.064.674 +


Rp754.810.066) dengan rincian sebagai berikut;
1) Beban Subsidi – Estimasi sebesar Rp1.873.362.005 merupakan beban subsisi bunga KPR

490 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

pada Satker Pembiayaan Perumahan;


2) Beban Subsidi - Estimasi sebesar Rp1.216.064.674 merupakan beban subsidi bunga kredit
program lainnya pada Ditjen Cipta Karya yang belum dilakukan verifikasi.
3) Beban Subsidi - Estimasi Sebesar Rp754.810.066 merupakan penambahan hutang estimasi
pada btn atas hutang akad 2019 pembayaran tahun 2019 dan 2020.
c. Beban Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan pada Ditjen Pembiayaan Perumahan sebesar
Rp159.458.000.000;
d. Beban Subsidi Bunga KPR sebesar Rp2.571.594.857.661 pada Ditjen Pembiayaan Perumahan
sebagai berikut:
No Uraian Nilai
1 Realisasi Belanja SSB tahun 2020 2.751.778.406.036
2 Pelunasan Utang SSB tahun sebelumnya (169.853.835.523)
3 Rekoonsiliasi antara satker dengan bank BNI, BTN dan
BTN syariah atas selisih pembayanan SSB Perumahan (10.329.712.852)
pembayaran Desember 2020
Jumlah 2.571.594.857.661

2. Kementerian BUMN
Beban Subsidi Kementerian BUMN sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp228.085.138.018. Beban
subsidi sebesar Rp228.085.138.018 merupakan beban yang dihitung berdasarkan nilai belanja subsidi
yang dikurangi dengan kelebihan dana subsidi sebagaimana hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa BPK
Belanja Subsidi, yang belum disetorkan ke kas negara sampai dengan periode pelaporan. Beban
Operasional untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 berupa Beban Subsidi Bunga/
Subsidi Margin Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) - Penanganan Pandemi COVID-19 dengan
rincian sebagai berikut:
a. BUMN Penyalur PT PNM sebesar Rp119.613.007.638
b. BUMN Penyalur PT Pegadaian sebesar Rp108.472.130.380
3. Kementerian Koperasi dan UKM
Beban Subsidi Kementerian Koperasi dan UKM sampai dengan Tahun 2020 sebesar
Rp24.910.758.377.100 yang terdiri dari :
a. Realisasi pembayaran Subsidi Bunga KUR Reguler Tahun 2020 sebesar Rp11.668.118.071.287;
b. Realisasi pembayaran Subsidi Bunga KUR Tambahan (Program PEN) Tahun 2020 sebesar
Rp4.718.084.048.988;
c. Realisasi pembayaran Subsidi Bunga KUR Super Mikro (Program PEN) Tahun 2020 sebesar
Rp77.749.098.949;
d. Beban Subsidi bunga/margin Program PEN untuk Kredit/Pembiayaan UMKM (Non KUR) pada
Deputi Restrukturisasi Usaha sebesar Rp32.269.398.184.
e. Beban Subsidi Estimasi sebesar Rp8.414.537.759.692 merupakan beban Subsidi Estimasi
berdasarkan tagihan belum di verifikasi juga selisih-selisih tagihan yang belum lolos verifikasi
yang akan ditagihkan pada TA 2021, yang terdiri dari :
1) Tagihan Subsidi IJP KUR sebesar Rp1.057.695.718.173;

Catatan atas Laporan Keuangan 491


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2) Tagihan Subsidi Bunga KUR Reguler sebesar Rp5.893.221.995.596;


3) Tagihan Subsidi Bunga KUR Tambahan sebesar Rp1.359.715.589.190;
4) Tagihan Subsidi Bunga KUR Super Mikro sebesar Rp103.904.456.733.
4. Kementerian Perhubungan
Beban Subsidi Kementerian Perhubungan sampai dengan Tahun 2020 sebesar
Rp5.080.290.878.742. Beban subsidi diakui pada saat resume tagihan telah diverifikasi dan
divalidasi oleh KPA BUN dan/atau timbulnya kewajiban berdasarkan hasil perhitungan dan rekonsiliasi
dengan unit teknis, dan verifikasi oleh KPA BUN. Rincian beban subdisi pada Kementerian
Perhubungan terdiri dari:
 Ditjen KA sebesar Rp2.887.184.259.086; dan
 Ditjen Hubla sebesar Rp2.193.106.619.656
Terdapat perbedaan nilai saldo Beban Subsidi dengan realisasi Belanja Subsidi yang diakibatkan
adanya pembayaran atas utang subsidi tahun anggaran yang lalu, dan adanya koreksi tambah beban
subsidi PSO KAI sesuai hasil perhitungan BPK, termasuk koreksi kurang pendapatan atas sewa
kereta makan yang rangkaian keretanya disambungkan kepada rangkaian kereta PSO serta koreksi
kurang beban subsidi dan utang jangka panjang subsidi PSO Pelni sesuai hasil perhitungan BPK.
Rincian penjelasan perbedaan saldo Belanja Subsidi dengan Beban Subsidi disajikan sebagai berikut:

Tagihan Tahun
Realisasi Belanja Pembayaran 2020
Unit Eselon I Beban Subsidi
Subsidi Utang TAYL (-) Belum Dibayar
(+)
Ditjen Perkeretaapian 2.548.745.105.810 147.382.586.109 485.821.739.385 2.887.184.259.086
Ditjen Perhubungan Laut 2.046.299.999.387 335.708.303.387 482.514.923.656 2.193.106.619.656
Jumlah 4.595.045.105.197 483.090.889.496 968.336.663.041 5.080.290.878.742

5. Kementerian Perindustrian
Beban Subsidi Kementerian Perindustrian sampai Tahun 2020 sebesar Rp226.434.877.370. Beban
Subsidi merupakan beban subsidi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM-DTP) yang terdiri dari
subsidi regular dan subsidi COVID-19 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BEBAN SUBSIDI
Belanja Subsidi Reguler 135.358.130.700
Ditjen Industri Agro 1.672.587.000
Ditjen IKFT 96.190.862.700
Ditjen ILMATE 37.494.681.000
Ditjen IKMA -
Belanja Subsidi COVID-19 91.076.746.670
Ditjen Industri Agro 69.854.899.764
Ditjen IKFT -
Ditjen ILMATE 21.221.846.906
Ditjen IKMA -
Jumlah 226.434.877.370

492 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

6. Badan POM
Beban Subsidi Badan POM sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp7.043.983.000 yang merupakan
beban subsidi BM-DTP.
7. Kementerian Komunikasi dan Informatika
Beban Subsidi Kementerian Komunikasi dan Informatika sampai dengan Tahun 2020 sebesar
Rp151.853.103.000 yang merupakan Beban PSO LKBN ANTARA. Beban Operasional pada Bagian
Anggaran 999.07 (Beban Subsidi) Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2020
berupa Beban Subsidi yang digunakan untuk pembayaran produk dan layanan publik untuk informasi
publik bidang pers. Beban Subsidi yang tercatat merupakan tagihan PSO LKBN ANTARA yang telah
dibayarkan serta tagihan yang telah dilakukan verifikasi sesuai dengan Berita Acara Verifikasi.

Naik (Turun)
Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Rp %
Beban Operasional
Beban Subsidi 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800) (2.74)
Total Beban 151.853.103.000 156.132.228.800 (4.279.125.800) (2.74)
Operasional

Jumlah Beban Subsidi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar Rp4.279.125.800 atau 2,74%
dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
a. Terdapat penurunan volume realisasi produk pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.
Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan volume realisasi pada beberapa produk dan efisiensi
harga pokok produksi pada Tahun Anggaran 2020.
b. Adanya efisiensi harga pokok produksi yang mempengaruhi besaran subsidi, sebagaimana
tertuang pada Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kewajiban Pelayanan Publik untuk
Informasi Publik Bidang Pers Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Produk Kewajiban
Pelayanan Publik/Public Service Obligation (PSO) untuk informasi publik bidang Pers Tahun
Anggaran 2020, yang mengacu pada Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kewajiban
Pelayanan Publik untuk Informasi Publik Bidang Pers Nomor 7 Tahun 2019 tentang Komponen
Beban Pokok Produksi dalam Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Informasi
Publik Bidang Pers.
Beban Subsidi untuk produk PSO Bidang Pers tersebut meliputi:
- Produk Berita Teks Hardnews sebanyak 140.772 produk dengan nilai sebesar
Rp96.963.753.600 berupa berita tertulis yang disebarluaskan ANTARA serta memenuhi
kaidah jurnalistik dan mengandung unsur pendidikan, pencerahan, pemberdayaan dalam
kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening, empowering, nationalism/3E+1N)
yang disalurkan melalui jaringan satelit dan web kepada para pelanggan dan publik secara
luas.
- Produk Berita Artikel sebanyak 1.558 produk dengan nilai sebesar Rp4.268.764.200 berupa
berita tertulis yang disebarluaskan ANTARA serta mengandung opini, telaah, analisis, dan

Catatan atas Laporan Keuangan 493


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

kajian yang memenuhi kaidah jurnalistik dan mengandung unsur wawasan kebangsaan yang
disalurkan melalui jaringan satelit dan web kepada para pelanggan dan publik secara luas.
- Produk Berita Foto sebanyak 14.738 produk dengan nilai sebesar Rp12.098.424.200
berupa obyek foto yang bernilai berita kepada media massa pelanggan yang pada akhirnya
akan disebarluaskan kepada masyarakat secara luas.
- Produk Berita TV berupa program audio visual yang digunakan untuk kepentingan yang lebih
luas yaitu mendistribusikan program dan kegiatan baik dari Eksekutif, Legislatif, dan
Yudikatif serta permintaan dan kebutuhan stasiun TV dan mitra dalam bentuk:
1) Produk Berita TV Features berdurasi 30 menit sebanyak 40 produk dengan nilai sebesar
Rp15.076.796.000.
2) Produk Berita TV Hardnews sebanyak 6.500 produk dengan nilai sebesar
Rp20.724.600.000 berupa liputan kenegaraan (Presiden/Wapres, Kementerian, BUMN,
DPR RI, DPRD, Pemda, MA, MK, dan lain-lain) dalam bentuk berita lepas dan program
berita.
- Produk Infografis sebanyak 100 produk dengan nilai sebesar Rp1.555.170.000 berupa
tampilan informasi, data serta pengetahuan dalam bentuk visual grafis yang bertujuan untuk
menampilkan informasi yang lengkap secara komunikatif, efektif dan menarik, dilengkapi
dengan teks, grafis atau data statistik atau foto yang mengandung unsur pendidikan,
pencerahan, pemberdayaan, dalam kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening,
empowering, nationalism/3E+1N).
- Produk Photo Story sebanyak 50 produk dengan nilai sebesar Rp1.165.595.000 berupa
rangkaian cerita melalui foto yang memuat kejadian atau sebuah peristiwa menjadi semakin
bersifat informatif dan mudah dimengerti serta mengandung unsur pendidikan, pencerahan,
pemberdayaan, dalam kerangka wawasan kebangsaan (educating, enlightening,
empowering, nationalism/3E+1N).
8. Kementerian Pertanian
Beban Subsidi Kementerian Pertanian sampai dengan Tahun 2020 sebesar Rp29.182.984.590.995.
Beban Subsidi merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang yang dibayarkan kepada Produsen
Pupuk untuk disalurkan kepada Petani. Rincian beban Subsidi sebagai berikut:
No Uraian Jenis Beban TA 2020 TA 2019
1 Beban Subsidi Benih - -
2 Beban Subsidi Pupuk 26.045.775.388.134 29.975.667.317.918
3 Beban Subsidi Pupuk PEN 3.137.209.202.861 -
Jumlah 29.182.984.590.995 29.975.667.317.918

494 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban subsidi sampai dengan 31 Desember 2020 senilai Rp29.182.984.590.995 berada pada Eselon
I Ditjen PSP terdiri dari:
a. Penyaluran subsidi pupuk sampai dengan 31 Desember 2020 dengan rincian:
NO JENIS PUPUK PAGU (Rp.) PAGU (Rp.) REVISI REALISASI (Rp.) %
1 UREA 11.517.835.576.000 10.612.785.484.000 10.206.572.838.293 96,17
2 SP-36 1.575.000.000.000 1.488.943.000.000 1.377.483.007.514 92,51
3 ZA 1.349.167.500.000 1.235.938.500.000 1.051.287.646.010 85,06
4 NPK 11.045.344.880.000 10.604.016.831.000 10.256.086.668.325 96,72
5 ORGANIK 1.140.033.600.000 983.475.360.000 793.175.048.801 80,65
6 UREA COVID-19 2.642.329.791.000 2.642.323.010.144 100,00
7 SP-36 COVID-19 315.000.000.000 314.998.116.717 100,00
8 ZA COVID-19 179.889.200.000 179.888.076.000 100,00
JUMLAH 26.627.381.556.000 28.062.378.166.000 26.821.814.411.804 95,58

b. Beban subsidi sesuai hasil perhitungan BPK untuk kurang bayar sebesar Rp2.361.170.179.191.
9. Kementerian Keuangan
Beban Subsidi Kementerian Keuangan sampai dengan Tahun 2020 adalah sebesar
Rp136.759.622.498.521 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN KELOMPOK BEBAN TA 2020 TA 2019
Beban Subsidi Untuk Energi 115.696.203.812.743 128.607.805.153.344
Beban Subsidi Untuk Pajak DTP 15.912.597.718.143 10.557.240.293.147
Beban Subsidi Untuk Kredit Program 3.787.730.912.706 19.697.046.230
Beban Subsidi Untuk Imbal Jasa Penjaminan 1.363.090.054.929 -
Jumlah 136.759.622.498.521 139.184.742.492.721

Beban Subsidi Kementerian Keuangan sampai dengan 31 Desember 2020 dapat diuraikan per Eselon I
sebagai berikut:
No Eselon I Kemenkeu TA 2020 TA 2019
1 DJA 115.696.203.792.743 128.607.805.153.344
2 DJP 15.912.597.718.143 10.557.240.293.147
3 DJPPR 1.363.090.054.929 -
4 DJPb 3.787.730.912.706 19.697.046.230
Jumlah 136.759.622.478.521 139.184.742.492.721

Catatan atas Laporan Keuangan 495


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Direktorat Jenderal Anggaran :


Beban Subsidi JBT dan LPG Tabung 3 Kg atas tagihan Tahun
55.440.583.573.980
Anggaran 2020 yang telah diverifikasi, terdiri atas:
Penyaluran Subsidi Minyak Solar 2020 12.578.019.403.000
Penyaluran Subsidi Minyak Tanah 2020 (termasuk PPN) 1.113.774.909.428
Penyaluran Subsidi LPG Tabung 3 Kg 2020 (termasuk PPN) 31.576.521.541.350
Kurang bayar Subsidi Minyak Solar 2020 kepada PT Pertamina
(Persero) berdasarkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan BPK RI 1.401.153.658.777
(termasuk PPN)
Kurang bayar Subsidi Minyak Solar 2020 kepada PT AKR
Corporindo Tbk. berdasarkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan BPK RI 12.836.686.533
(termasuk PPN)
Kurang bayar Subsidi Minyak Tanah 2020 kepada PT Pertamina
(Persero) berdasarkanBerita Acara Hasil Pemeriksaan BPK RI 99.415.617.008
(termasuk PPN)
Kurang Bayar Subsidi LPG Tabung 3 Kg 2020 kepada PT Pertamina
(Persero) (termasuk PPN) berdasarkan Berita Acara Hasil 8.658.861.757.884
Pemeriksaan BPK RI (termasuk PPN)
Beban Subsidi Listrik Murni dan Diskon Tarif Tenaga Listrik
60.255.620.218.763
Tahun 2020 yang telah diverifikasi, terdiri atas:
Penyaluran Subsidi Listrik Murni 2020 49.655.080.902.612
Penyaluran Diskon Tarif Listrik Rumah Tangga dan Diskon Tarif
11.448.439.134.297
Bisnis dan Industri 2020
Lebih Bayar Subsidi Listrik Murni 2020 berdasarkan Berita Acara
Hasil Pemeriksaan BPK RI (1.666.967.241.095)
Kurang Bayar DiskonTarif Listrik Rumah Tangga dan Diskon Tarif
819.067.422.949
Bisnis dan Industri 2020 Berita Acara Hasil Pemeriksaan BPK RI

Direktorat Jenderal Pajak


Jumlah Beban hanya mencakup akun beban subsidi Tahun Anggaran 2020 yakni sebesar
Rp15.912.597.718.143. Beban subsidi ini terdiri atas beban subsidi PPh DTP Panas Bumi Triwulan I,
II dan III di tahun 2020 yang masing-masing sebesar Rp640.055.262.377, Rp750.456.884.594 dan
Rp705.061.801.201, PPh DTP SBN valas Periode Januari s.d. Desember 2020 sebesar
Rp9.486.551.839.411. Kemudian, PPh DTP Recurrent Cost SPAN sebesar Rp.318.458.738. Selain
itu, ada juga beban subsidi terkait Program PEN yang terdiri atas: PPN DTP atas Alat Kesehatan
sebesar Rp1.936.218.632.936, PPh Pasal 21 DTP sebesar Rp1.709.586.633.777, PPh Final DTP
bagi UMKM sebesar Rp671.166.848.877 , dan PPh Final DTP atas Jasa Konstruksi P3-TGAI sebesar
Rp13.181.356.232.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Jumlah beban dari kegiatan operasional adalah Rp1.363.090.054.929 yang terdiri dari Belanja
Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) - Penanganan Pandemi
COVID-19 adalah untuk belanja periode Juli-November 2020 sebesar Rp1.100.716.317.494 dan

496 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Belanja Subsidi – Estimasi sebesar Rp262.373.737.435 yang merupakan Belanja Subsidi – Estimasi
untuk estimasi belanja Periode Desember 2020 yang akan di bayarkan di tahun 2021.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Beban operasional pada laporan keuangan ini merupakan Beban Subsidi yang diakui berdasarkan
Berita Acara Verifikasi (BAV) yang diterbitkan pada Tahun 2020 (tidak termasuk BAV subsequent
event LK Tahun 2019) atas tagihan subsidi periode Januari s.d. Desember 2020 dan SP2D atas
tagihan berupa SPP/SPM bunga program PEN dan Non PEN yang diajukan ke KPPN sampai dengan
31 Desember 2020.
Beban Subsidi per 31 Desember 2020 sebesar Rp3.787.730.912.706 yang terdiri dari subsidi PEN
sebesar Rp3.787.384.815.009 dan subsidi non PEN Rp346.097.697. Dibandingkan dengan periode
sebelumnya, per 31 Desember 2019 sebesar Rp19.697.046.230 terjadi kenaikan signifikan beban
subsidi sebesar Rp3.768.033.866.476. Kenaikan ini disebabkan oleh antara lain adanya penyaluran
subsidi bunga program PEN dalam rangka penanganan dampak covid-19.

E.2.2.8. Beban Hibah


Beban Hibah Beban Hibah pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp5.798.660.821.822 dan
Rp6.476.207.286.209. Beban Hibah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp677.546.464.387 atau
turun 10,46% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban Hibah sebesar Rp5.798.660.821.822
tersebut berasal dari BUN Pengelola Hibah (BA 999.02) dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Beban Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri 29.411.577.792 234.274.387.286
2 Beban Hibah Kepada Pemerintah Daerah 3.981.718.191.660 6.241.521.667.087
Beban Hibah kepada Pemerintah Dalam Rangka Pemulihan
3 2.264.647.247.182 -
Ekonomi Nasional (PEN) yaitu Hibah Pariwisata
Penyesuaian beban hibah pariwisata atas sisa dana hibah
4 yang masih di RKUD dan harus disetorkan kembali ke (477.246.134.470)
RKUN
Beban Pembayaran Biaya/Kewajiban Lainnya terkait
5 129.939.658 411.231.836
Pendapatan/Belanja Hibah
Jumlah 5.798.660.821.822 6.476.207.286.209

E.2.2.9. Beban Transfer ke Daerah dan Dana Desa


Beban
Transfer Beban Transfer ke Daerah dan Dana Desa pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Rp752.583.826.022.245 dan Rp812.767.334.158.535. Beban Transfer ke Daerah dan Dana Desa pada
Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp60.183.508.136.290 atau turun 7,40% bila dibandingkan
dengan Tahun 2019. Beban Transfer berasal dari BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa (BA
999.05) dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Transfer Dana Perimbangan 642.236.056.541.483 711.112.218.654.315
2 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus 19.556.727.696.000 20.979.943.308.000
3 Beban Transfer Dana Keistimewaan DIY 1.279.572.655.079 1.166.576.228.221
5 Beban Transfer Dana DID 18.455.285.206.000 9.694.447.489.000
6 Beban Transfer Dana Desa 71.056.183.923.683 69.814.148.478.999
Jumlah 752.583.826.022.245 812.767.334.158.535

Catatan atas Laporan Keuangan 497


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban Dana Perimbangan pada Tahun 2020 sebesar Rp642.236.056.541.483 tersebut, mengalami
penurunan sebesar Rp68.876.162.112.832 atau turun 9,69% bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Secara rinci Beban Dana Perimbangan dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Dana Bagi Hasil (DBH) 87.032.902.063.295 104.713.947.999.521
2 Beban Dana Alokasi Umum (DAU) 381.612.451.495.551 420.910.238.556.000
3 Beban Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 50.175.976.373.103 64.165.654.543.270
4 Beban Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 123.414.726.609.534 121.322.377.555.524
Jumlah 642.236.056.541.483 711.112.218.654.315

Beban Dana Bagi Hasil (DBH)


Beban Transfer DBH sampai dengan 31 Desember TA 2020 yaitu sebesar Rp87.032.902.063.295. Jika
dibandingkan Beban DBH per 31 Desember TA 2019 sebesar Rp104.713.947.999.521, secara nominal
nilai Beban Transfer DBH per 31 Desember T.A. 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp17.681.045.936.226 atau sebesar 16,89%. Turunnya jumlah beban tersebut disebabkan karena pagu
alokasi DBH per 31 Desember TA 2020 lebih rendah dibanding pagu alokasi DBH per 31 Desember TA
2019. Turunnya pagu DBH periode 31 Desember TA 2020 ini dikarenakan adanya kebijakan dan langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem
keuangan, dilakukan perubahan terhadap postur dan rincian APBN T.A. 2020. Selain itu, juga dikarenakan
turunnya rencana penerimaan Pajak dan PNBP yang dibagihasilkan pada TA 2020. Beban Transfer DBH
secara terinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Transfer DBH Reguler 54.341.600.717.638 66.422.358.186.683
2 Pengakuan Beban atas Potensi KB dan LB DBH di tahun
32.691.301.345.657 38.291.589.812.838
berjalan
Jumlah 87.032.902.063.295 104.713.947.999.521

Beban Transfer DBH Reguler per 31 Desember T.A. 2020 sebesar Rp54.341.600.717.638 mengalami
penurunan sebesar Rp12.080.757.469.045 atau turun 18,19% jika dibandingkan dengan tahun tahun
2019. Turunnya Beban transfer DBH Reguler disebabkan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan,
dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian APBN T.A. 2020. Selain itu juga dikarenakan turunnya
rencana penerimaan Pajak dan PNBP yang dibagihasilkan pada TA 2020. Rincian beban transfer DBH
Reguler sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Transfer DBH Pajak Reguler 29.340.665.467.802 33.447.566.719.550
2 Beban Transfer DBH SDA Reguler 25.000.935.249.836 32.974.791.467.133
Jumlah 54.341.600.717.638 66.422.358.186.683

Beban DBH Pajak untuk periode Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp29.340.665.467.802. Nilai tersebut
berasal dari kewajiban yang telah dibayar untuk masa periode sampai dengan 31 Desember TA 2020.
Jika dibandingkan Beban transfer DBH Pajak 31 Desember TA 2019, nilai Beban transfer DBH Pajak per
31 Desember TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp4.106.901.251.748 atau sebesar 12,28%.

498 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Turunnya Beban transfer DBH Pajak Reguler disebabkan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan,
dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian APBN T.A. 2020. Selain itu, juga dikarenakan turunnya
rencana penerimaan Pajak yang dibagihasilkan pada T.A. 2020. Beban Transfer DBH Pajak secara terinci
tercantum pada tabel dibawah ini.

Uraian TA 2020 TA 2019


Beban DBH PPh Pasal 21 15.889.332.087.000 17.490.765.102.000
Beban DBH PPh Pasal 25/29 OP 1.184.946.040.400 1.310.845.560.000
Beban DBH PBB Bagian Daerah 7.889.949.164.395 9.651.997.027.000
Beban DBH PBB Biaya Pemungutan 269.493.607.207 331.898.122.000
Beban DBH PBB Bagi Rata 1.075.354.990.400 1.528.289.332.800
Beban DBH Cukai Hasil Tembakau 3.031.589.578.400 3.133.771.575.750
Jumlah 29.340.665.467.802 33.447.566.719.550

Beban transfer DBH SDA per 31 Desember 2020 sebesar Rp25.000.935.249.836. Jika dibandingkan
dengan Beban transfer DBH SDA per 31 Desember TA 2019, maka nilai Beban transfer DBH SDA per 31
Desember TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp7.973.856.217.297 atau sebesar 24,18%.
Penurunan jumlah beban transfer DBH SDA tersebut disebabkan turunnya pagu DBH SDA 31 Desember
TA 2020. Turunnya pagu DBH SDA TA 2020 ini dikarenakan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan,
dilakukan perubahan terhadap Postur dan Rincian APBN T.A. 2020.Beban Transfer DBH SDA secara
terinci tercantum pada tabel dibawah ini.

Uraian TA 2020 TA 2019


Beban DBH SDA Minyak Bumi 15% 5.357.438.143.550 9.284.666.184.750
Beban DBH SDA Minyak Bumi 0.5% 176.145.930.200 304.762.101.600
Beban DBH SDA Minyak Bumi Otsus 281.513.473.400 521.793.741.150
Beban DBH SDA Gas Bumi 30% 3.124.786.175.800 5.921.403.338.400
Beban DBH SDA Gas Bumi 0,5% 43.466.593.400 87.758.484.550
Beban DBH SDA Gas Bumi Otsus 724.770.710.400 897.374.077.050
Beban DBH SDA Minerba - Iuran Tetap 368.027.809.800 319.871.271.300
Beban DBH SDA Minerba - Royalti 12.724.176.303.173 13.658.134.245.700
Beban DBH SDA Panas Bumi - Setoran Bagian Pemerintah 793.385.656.000 473.848.279.100
Beban DBH SDA Panas Bumi - Iuran Tetap 17.575.245.450 16.061.848.600
Beban DBH SDA Panas Bumi - Iuran Produksi 33.883.812.500 1.984.817.100
Beban DBH SDA Kehutanan - IIUPH 45.347.180.700 66.054.906.169
Beban DBH SDA Kehutanan - PSDH 508.534.313.613 332.197.400.924
Beban DBH SDA Kehutanan - Dana Reboisasi 403.442.596.500 788.491.529.140
Beban DBH SDA Perikanan 398.441.305.350 300.389.241.600
Jumlah 25.000.935.249.836 32.974.791.467.133

Penambah beban Dana Bagi Hasil atas Timbulnya Estimasi Kewajiban Dana Bagi Hasil sampai dengan 31
Desember TA 2020 sebesar Rp32.709.162.110.820. Hal ini berdasarkan angka estimasi kewajiban Dana
Bagi Hasil yang didapat dari Nota Kesepakatan Final antara DJPK, BPK, dan Kementerian/Lembaga.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember 2019, nilai penambah beban DBH atas

Catatan atas Laporan Keuangan 499


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Potensi/Estimasi KB periode 31 Desember 2020 mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar
Rp5.582.427.702.018 atau 14,60%. Hal ini disebabkan Realisasi Penerimaan DBH TA 2020 menurun
sehingga potensi/estimasi Kurang Bayar pada Tahun Anggaran 2020 lebih rendah selain itu dikarenakan
Pagu DBH TA 2020 lebih rendah dari TA 2019.
Adapun nilai pengurang Beban Dana Bagi Hasil atas timbulnya estimasi Piutang DBH per 31 Desember
2020 sebesar Rp17.860.765.163, jika dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember 2019,
maka pada TA 2020 ini mengalami penurunan sebesar Rp109.048.425.957 atau 85,93%. Penurunan ini
dikarenakan nilai estimasi Lebih Bayar sebesar Rp126.909.191.120 telah ditetapkan menjadi Lebih Bayar
Definitif berdasarkan PMK Nomor 113/PMK.07/2020 selain itu dikarenakan Pagu DBH TA 2020 lebih
rendah dari TA 2019.
Rincian penambah dan pengurang DBH atas potensi Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Penambah Beban DBH atas potensi KB 32.709.162.110.820 38.291.589.812.838
2 Pengurang Beban DBH atas potensi LB 17.860.765.163 126.909.191.120
Jumlah 32.691.301.345.657 38.418.499.003.958

Beban Dana Alokasi Umum (DAU)


Beban DAU periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp381.612.451.495.551 dan Rp420.910.238.556.000. Beban DAU per 31 Desember tahun 2020
mengalami penurunan sebesar Rp39.297.787.060.449 atau 9,34% dari periode yang sama Tahun 2019,
disebabkan karena alokasi DAU Formula T.A. 2020 dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar 8,94% dari alokasi DAU Formula T.A. 2019 karena penurunan Pendapatan Dalam
Negeri Neto dalam APBN T.A. 2020. Selain itu, penurunan realisasi DAU juga disebabkan penyaluran DAU
T.A. 2020 telah dikaitkan dengan basis kinerja dimana penyaluran DAU dilakukan oleh Menteri Keuangan
c.q. Dirjen Perimbangan Keuangan dengan memperhatikan laporan Belanja Pegawai dan khusus untuk
penyaluran DAU bulan April syarat penyaluran ditambah yaitu laporan Belanja Infrastruktur Daerah,
laporan Pemenuhan Indikator Layanan Pendidikan, dan laporan Pemenuhan Indikator Layanan Kesehatan
dari Pemerintah Daerah sesuai dengan PMK Nomor 139/PMK.07/2019.
Beban Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
Beban Dana Alokasi Khusus Fisik sampai dengan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp50.175.976.373.103 dan Rp64.165.654.543.270. Beban transfer DAK Fisik T.A. 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp13.989.678.170.167 atau 21,80%.
Beban Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
Beban DAK Non Fisik untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp123.414.726.609.534 dan Rp121.322.377.555.524. Beban transfer DAK Non Fisik T.A.
2020 mengalami peningkatan sebesar Rp2.092.349.054.010 atau 1,72%. Nilai ini merupakan gabungan
Beban DAK Non Fisik dari Satker DAK Non Fisik (non BOS) sebesar Rp 72.001.249.278.752 dan dari
Satker DAK Fisik, DAK Non Fisik – Dana BOS, dan Dana Desa sebesar Rp51.413.477.330.782.
Beban Dana Otonomi Khusus
Beban Dana Otonomi Khusus pada Tahun 2020 sebesar Rp19.556.727.696.000 merupakan kewajiban
reguler yang terutang dan telah terbayar untuk periode pada Tahun 2020. Beban Dana Otonomi Khusus

500 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

mengalami penurunan sebesar Rp1.423.215.612.000 atau turun 6,78% dibandingkan dengan tahun
2019. Beban Dana Otonomi Khusus pada laporan ini merupakan kewajiban reguler yang terutang dan
telah terbayar untuk periode Tahun 2020. Jumlah Beban Dana Otsus Tahun 2019 sama dengan jumlah
realisasi Transfer Dana Otsus Tahun 2020.
Rincian Beban Dana Otonomi Khusus sebagaimana berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban Dana Otonomi Khusus Prov Aceh 7.555.278.348.000 8.357.471.654.000
2 Beban Dana Otonomi Khusus Prov Papua 5.288.694.844.000 5.850.230.158.000
3 Beban Dana Otonomi Khusus Papua Barat 2.266.583.504.000 2.824.446.537.000
4 Beban Dana Tambahan Infrastruktur Prov Papua 2.711.275.076.000 2.507.241.496.000
5 Beban Dana Tambahan Infrastruktur Prov Papua Barat 1.734.895.924.000 1.440.553.463.000
Jumlah 19.556.727.696.000 20.979.943.308.000

Beban Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta


Beban Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk periode yang berakhir tanggal 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp1.279.572.655.080 dan Rp1.166.576.228.221.
Beban transfer Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta T.A. 2020 mengalami peningkatan
sebesar Rp112.996.426.859 atau 9,69%.
Beban DK-DIY TA. 2020 merupakan kewajiban reguler yang terutang dan yang telah terbayar setelah
dikurangi dengan lebih salur pada periode tersebut. Selanjutnya, jumlah Beban Transfer DK-DIY TA 2020
sebesar Rp1.279.572.655.080. Jumlah Beban tersebut terdiri dari:
1. Nilai SPM penyaluran transfer DK-DIY yang telah terbayarkan (telah diterbitkan SP2D) sampai
dengan sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp1.320.000.000.000;
2. Pengakuan lebih salur sejumlah Rp40.427.344.921 yang merupakan pengurang Beban DK-DIY dalam
Laporan Keuangan Tahunan T.A. 2020.
Selanjutnya, jika dibanding dengan tahun 2019, Sisa DK-DIY di RKUD tahun 2020 mengalami kenaikan.
Pada tahun 2018 jumlah sisa dana DK-DIY di RKUD sejumlah 37,23 miliar, tahun 2019 jumlah sisa dana
DK-DIY di RKUD sebesar Rp33,42 miliar sedangkan untuk tahun ini sebesar Rp40,43 miliar. Hal ini
mencerminkan adanya penurunan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan DK-DIY T.A. 2020 jika
dibandingkan dengan T.A. 2019.
Rincian beban transfer Dana Keistimewaan DIY rincian nya sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019
Beban Transfer Dana Keistimewaan DIY 1.320.000.000.000 1.200.000.000.000
Dikurangi Lebih Salur Dana Keistimewaan DIY (40.427.344.921) (33.423.771.779)
Beban Dana Keistimewaan DIY 1.279.572.655.079 1.166.576.228.221

Dana Insentif Daerah (DID)


Beban DID untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp18.455.285.206.000 dan Rp9.694.447.489.000. Beban transfer DID TA 2020 mengalami
peningkatan sebesar Rp8.760.837.717.000 atau 90,37%.
Beban DID periode Tahunan Tahun 2020 merupakan kewajiban reguler yang terutang dan telah terbayar
untuk masa periode Tahunan Tahun 2020. Jumlah Beban DID Tahunan Tahun 2020 sama dengan

Catatan atas Laporan Keuangan 501


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

realisasi DID Tahunan Tahun 2020, yaitu sebesar Rp18.455.285.206.000. Hal ini dikarenakan semua
SPM Transfer DID yang terbit pada periode tersebut telah terbayarkan (telah terbit semua SP2D nya).
Beban Transfer Dana Desa
Beban Dana Desa untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
sebesar Rp71.100.518.583.856 dan Rp69.814.148.478.999. Beban Transfer Dana Desa TA 2020
mengalami peningkatan sebesar Rp1.242.035.444.684 atau 1,78%.
E.2.2.10. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Beban Penyusutan pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp30.219.866.095.282
Penyusutan dan Rp29.360.157.231.511. Beban penyusutan adalah beban untuk mencatat alokasi sistematis atas
nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
dan
Amortisasi bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat
ekonomi atas Aset Tak berwujud. Beban Penyusutan dan Amortisasi pada Tahun 2020 mengalami
kenaikan sebesar Rp859.708.863.771 atau naik 2,93% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban
Penyusutan dan Amortisasi pada Tahun 2020 dapat dirinci berdasarkan Bagian Anggaran BUN sebagai
berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 1.462.999.349.359 1.459.566.620.275
999.08 Pengelola Belanja Lain-lain 128.433.645.075 108.015.391.733
999.99 Pengelola Transaksi Khusus 28.628.433.100.848 27.792.575.219.503
Jumlah 30.219.866.095.282 29.360.157.231.511

Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN Pengelola Investasi Pemerintah (BA 999.03) pada Tahun
2020 yang sebesar Rp1.462.999.349.359 tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp3.432.729.084 atau
naik 0,24% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN
Pengelola Investasi Pemerintah tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Beban penyusutan aset eks kelolaan PPA 4.795.638.293 4.424.901.690
2 Beban penyusutan aset eks pertamina 1.455.484.615.810 1.452.479.543.272
3 Beban penyusutan aset lain-lain BUN 2.719.095.256 2.662.175.313
Jumlah 1.462.999.349.359 1.459.566.620.275

Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (BA 999.08) pada Tahun 2020
yang sebesar Rp 128.433.645.075 tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp20.418.253.342 atau naik
18,90% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN
Pengelola Belanja Lain-lain tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 BP Batam
 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 1.754.420.086 1.638.086.061
 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 215.589.409 29.004.185
 Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 70.737.048.443 45.057.875.311
 Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 7.301.026 7.301.026

502 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


2 Otoritas Jasa Keuangan
 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 16.179.142.155 27.445.661.743
 Beban Amortisasi Software - 0
 Beban Amortisasi Lisensi 4.961.173.905 4.961.173.943
3 SKK Migas
 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 22.032.246.879 17.459.357.796
 Beban Penyusutan Jaringan 1.609.050 804.525
 Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 1.304.209.610 2.702.189.245
 Beban Amortisasi Software 11.038.904.512 8.511.937.898
 Beban Amortisasi Lisensi 202.000.000 202.000.000
Jumlah 128.433.645.075 108.015.391.733

Sedangkan Beban Penyusutan dan Amortisasi pada BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) pada
Tahun 2020 yang sebesar Rp28.628.433.100.848 tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp835.857.881.345 atau naik 3,01% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Beban Penyusutan
dan Amortisasi pada BUN Pengelola Transaksi Khusus tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Beban penyusutan aset eks pertamina 693.191.740.268 676.017.302.807
2 Beban penyusutan aset pada pengelola BMN Idle 377.666.850 386.575.300
3 Beban penyusutan aset pada PKP2B 1.743.543.686.115 2.207.368.946.572
4 Beban penyusutan aset pada KKKS 26.191.320.007.615 24.908.802.394.824
Jumlah 28.628.433.100.848 27.792.575.219.503

E.2.2.11. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Beban
Penyisihan Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar
Piutang Tak Rp14.848.467.826.650 dan minus Rp2.659.440.632.095. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada
Tertagih Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp17.507.908.458.745 atau naik 658,33% bila dibandingkan
dengan Tahun 2019. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Beban tersebut merupakan beban penyisihan piutang tak
tertagih – piutang jangka pendek dengan rincian sebagai berikut:

BA Uraian TA 2020 TA 2019


999.02 Pengelola Hibah 2.524.824.086 -
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 4.144.157.605.153 111.646.357.021
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman 364.301.183.075 (1.823.598.864.031)
999.07 Pengelola Belanja Subsidi 4.249.989.799 3.215.291.877
999.08 Pengelola Belanja Lain-Lain 9.940.511.400 (4.450.819.271)
999.99 Pengelola Transaksi Khusus 10.323.293.713.137 (946.252.597.691)
Jumlah 14.848.467.826.650 (2.659.440.632.095)

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA 999.02 sebesar Rp2.524.824.086 merupakan beban
penyisihan piutang tidak tertagih–piutang PNBP lainnya atas sisa dana hibah RR dan Pariwisata yang
belum disetorkan kembali ke RKUN.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA 999.03 sebesar Rp4.144.157.605.153 merupakan
beban penyisihan piutang tidak tertagih–piutang PNBP dan beban dana bergulir diragukan tertagih
lainnya. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA BUN 999.03 telah sesuai dengan diterbitkan
PMK 168 tahun 2018 tentang penentuan nilai bersih investasi jangka panjang non permanen dalam

Catatan atas Laporan Keuangan 503


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

bentuk tagihan.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BA BUN 999.03 dapat dirinci berdasarkan Kuasa
Pengguna Anggaran sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 KPA Direktorat PNBP DJA (984501) 755.888.769 6.222.563.766
2 KPA BLU LPDB (979403) 78.639.743.949 61.271.648.025
3 KPA BLU P2H (979851) 15.403.382.133 38.673.151.602
4 KPA BLU Set BPJT (984102) 4.019.782.349.324 (218.218.930)
5 KPA BLU LPMUKP (984848) (1.388.983.222) 5.697.212.558
6 KPA Dit. SMI (961617) 30.965.224.200 0
Jumlah 4.144.157.605.153 111.646.357.021

Rincian Beban Penyisihan Piutan Tak Tertagih pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah (999.03)
adalah sebagai berikut:
1. KPA Direktorat PNBP DJA (984501)

Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada KPA Direktorat PNBP DJA pada 2020
Rp755.888.769 sedangkan pada 2019 adalah sebesar Rp6.222.563.766. Nilai beban penyisihan
piutang tertagih merupakan penyisihan piutang dividen lancar sebesar 0,5% dari nilai piutang lancar
2020 sebesar Rp1.177.753.794 dan penyisihan sebesar 10% dari penambahan nilai bagian lancar
atas piutang jangka panjang lainnya yang jatuh tempo pada akhir tahun 2021 sebesar
Rp7.500.000.000.
2. KPA BLU LPDB (979403)

Beban Dana Bergulir Diragukan Tertagih pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM) merupakan dana bergulir yang diragukan
tertagih termasuk dana bergulir yang telah diserahkan pengurusannya kepada Panitia Urusan Piutang
Negara (PUPN) atas dasar jumlah tunggakan pokok piutang. Dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Kolektibilitas Akumulasi Penyisihan Beban Penyisihan Akumulasi Penyisihan
Piutang Dana Bergulir Tahun Piutang Dana Bergulir Piutang Dana Bergulir
2019 (Audited) 2020 Desember 2020
Lancar 9.230.432.689 4.541.942.844 13.772.375.533
Kurang Lancar 875.391.524 (532.575.710) 342.815.814
Diragukan 3.722.724.354 (3.722.724.354) -
Macet 1.000.291.917.410 78.353.101.169 1.078.645.018.579
Jumlah 1.014.120.465.977 78.639.743.949 1.092.760.209.926

504 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

3. KPA BLU P2H (979851)

Beban Dana Bergulir Diragukan Tertagih pada BLU P2H (979851):


Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Akumulasi
Akumulasi Penyisihan Beban Penyisihan Akumulasi Penyisihan
Penyisihan
Kolektibilitas Piutang Dana Bergulir Piutang Dana Bergulir Piutang Dana Bergulir
Piutang Dana
Tahun 2019 (Audited) 2020 Juni 2020
Bergulir 2020
Lancar - 6.872.425.939 6.872.425.939 -
Kurang Lancar - 73.122.742 73.122.742 -
Diragukan 197.656.713 940.170.287 1.137.827.000 -
Macet 61.098.267.545 7.517.663.165 68.615.930.710 -
Jumlah 61.295.924.258 15.403.382.133 76.699.306.391 -

Penyisihan Dana bergulir diragukan tertagih sampai dengan 31 Desember 2020 Rp0 yang merupakan
nilai setelah dilakukan proses serah terima dari BLU ke BPDLH sesuai dengan nomor BAST : Nomor
BA-.51/P2H/KU/SET.1/11/2020 dan Nomor BA-02/BPDLH/2020 tanggal 5 November 2020.
4. KPA BLU Set BPJT (984102)

Jumlah Beban Penyisihan Piutang Pokok Tak Tertagih untuk tahun 2020 dan Audited 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp4.019.782.349.324 dan minus Rp218.218.930. Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih merupakan beban untuk mencadangkan investasi non permanen BLU yang tak tertagih.
Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Dana Bergulir Dana Bergulir
BUJT/Ruas Jalan Tol Diragukan tertagih Beban Penyisihan Diragukan tertagih
2019 2020
PT. Jasa Marga Surabaya-Mojokerto/
887.864.326 176.685.000.905 177.572.865.231
Surabaya –Mojokerto
PT. Pemalang Batang Toll Road /
898.650.862 178.831.521.598 179.730.172.460
Pemalang - Batang
PT. Trans Marga Jateng / Semarang –
567.441.498 112.920.858.062 113.488.299.560
Solo (Bawen – Kartasura)
PT. Marga Setiapuritama / Semarang –
86.904.154 17.293.926.667 17.380.830.821
Batang
PT. Pejagan Pemalang Tol Road /
1.180.035.695 234.827.103.277 236.007.138.972
Pejagan – Pemalang
PT. Translingkar Kita Jaya / Cinere –
1.999.968.367 397.993.704.955 399.993.673.322
Jagorawi
PT. Transjabar Tol / Ciawi – Sukabumi 3.473.503.696 691.227.235.457 694.700.739.153
PT. Marga Kunciran Cengkareng/
3.827.681.782 761.708.674.546 765.536.356.328
Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran
PT. Marga Trans Nusantara / Kunciran –
3.227.162.747 642.205.386.695 645.432.549.442
Serpong
PT. Citra Waspphutowa / Depok –
2.902.241.082 577.545.975.300 580.448.216.382
Antasari
PT. MTD-CPP Expressway / Cibitung-
1.439.983.948 142.558.410.861 143.998.394.809
Cilincing
PT Cimanggis Cibitung Toll Way /
868.530.818 85.984.551.001 86.853.081.819
Cimanggis-Cibitung
Jumlah 21.359.968.975 4.019.782.349.324 4.041.142.318.319

Catatan atas Laporan Keuangan 505


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

5. KPA BLU LPMUKP


Jumlah Beban Penyisihan Piutang Pokok Tak Tertagih untuk 2020 sebesar minus Rp1.388.983.222
dan audited tahun 2019 sebesar Rp5.697.212.559.
6. KPA Dit. SMI

Jumlah Beban Penyisihan Piutang Pokok Tak Tertagih untuk 2020 sebesar Rp30.965.224.200 dan
audited tahun 2019 sebesar Rp0. Beban penyisihan piutang pokok tak tertagih pada KPA Dit SMI
merupakan beban penyisihan piutang tak tertagih pada BLU BPDLH. Dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Dana Bergulir
Akumulasi Penyisihan Beban Penyisihan Akumulasi Penyisihan
Piutang Dana Bergulir Piutang Dana Piutang Dana Bergulir
Tahun 2019 (Audited) Bergulir 2020 Desember 2020

Lancar 6.831.218.825 (444.443.973) 6.386.774.852

Kurang Lancar 73.022.743 5.556.104.710 5.629.127.453

Diragukan 1.136.827.000 114.994.436 1.251.821.436

Macet 68.344.968.425 25.738.569.027 94.083.537.452

Jumlah 76.386.036.993 30.965.224.200 107.351.261.193

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih dari BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman (999.04) tahun
2020 sebesar Rp364.301.183.075 mengalami kenaikan sebesar Rp2.187.900.047.106 atau naik
119,98% dari tahun 2019 sebesar minus Rp1.823.598.864.031. Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih dihitung berdasarkan selisih antara akumulasi penyisihan piutang tak tertagih periode Tahun
Anggaran Berjalan dan akumulasi penyisihan piutang tak tertagih periode Tahun Anggaran Yang Lalu,
dikurangi dengan Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang dihapuskan. Penyisihan Piutang Tak Tertagih
dihapuskan apabila terdapat penghapusan piutang.
Rincian Beban Penyisihan Piutang pada BUN Pengelola Pemberian Pinjaman sebagaimana tabel berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
Beban Penyisihan Piutang - Bagian Lancar Penerusan
1 283.095.425.284 (1.418.855.537.098)
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang - Piutang Bunga Penerusan
2 76.483.483.010 (394.623.217.061)
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang – Piutang Denda Penerusan
3 26.207.043 360.720.573
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang - Piutang Jangka Panjang
4 12.201.903.765 (1.516.771.033)
Penerusan Pinjaman
5 Beban Penyisihan Piutang - Aset Lainnya Kredit Program (7.505.836.027) (8.964.059.412)
Jumlah 364.301.183.075 (1.823.598.864.031)

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih dari BA BUN Pengelola Belanja Subsidi (999.07) sebesar
Rp4.249.989.799 merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu
periode. Jumlah beban penyisihan piutang tak tertagih Tahun 2020 sebesar Rp4.249.989.799 bila
dibandingkan Tahun 2019 sebagai berikut:

506 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


Beban penyisihan Piutang Tak Tertagih dari piutang subsidi -
1 635.402 (850.687.981)
Kementerian BUMN
Beban Penyisihan piutang atas kelebihan pembayaran subsidi
2 696.481.688 -
pupuk -Kementerian Pertanian
3 Beban Penyisihan Piutang Bukan Pajak – PSO KAI - (715.983.638)
Beban penyisihan atas pelunasan piutang bukan pajak tahun
4 (8.540.000) 8.540.000
2019 yang dibayarkan di tahun 2020 - Kementerian PUPR
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih negatif yang timbul
5 karena pelunasan piutang subsidi minyak solar - Ditjen (6.220) -
Anggaran
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih negatif yang timbul
6 (4.773.417.276) 4.773.423.496
karena pelunasan piutang subsidi listrik - Ditjen Anggaran
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih atas piutang karena
7 8.334.836.205 -
kelebihan bayar subsidi lisitrik regular - Ditjen Anggaran
Jumlah 4.249.989.799 3.215.291.877

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp4.249.989.799 terdapat pada :


1. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR sebesar minus Rp8.540.000
merupakan nilai dari jurnal balik penyisihan atas pelunasan piutang bukan pajak tahun 2019 yang
dibayarkan di tahun 2020;
2. Kementerian BUMN sebesar Rp635.402 merupakan beban penyisihan tak tertagih dari piutang
subsidi;
3. Direktorat jenderal PSP Kementerian Pertanian sebesar Rp696.481.688 merupakan pencatatan
piutang atas kelebihan pembayaran subsidi pupuk berdasarkan BA Perhitungan TA 2020 oleh BPK
pada PT Pupuk Kalimantan Timur;
4. Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan sebesar Rp3.561.412.709 merupakan :
a. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih negatif yang timbul karena pelunasan piutang subsidi
minyak solar kepada PT AKR Corporindo tahun sebelumnya (0,5%xRp1.244.000) sebesar
Rp6.220
b. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih negatif yang timbul karena pelunasan piutang subsidi
listrik (0,5%xRp954.683.455.264) sebesar Rp4.773.417.276
c. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih atas piutang karena kelebihan bayar subsidi lisitrik
regular tahun 2020 sebesar Rp8.334.836.205 (0,5% x 1.666.967.241.095
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (BA 999.08) sebesar
Rp9.940.511.400 merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu
periode. Beban tersebut merupakan beban penyisihan piutang tak tertagih – piutang jangka pendek. Beban
penyisihan piutang terdapat pada:

Catatan atas Laporan Keuangan 507


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Kementerian Keuangan 9.924.569.245 (4.443.434.996)
2 Kementerian Pertanian (190.676) (960)
3 MPP Kartu Prakerja 6.881.219 -
4 Otoritas Jasa Keuangan (1.640.679) (7.383.315)
5 SKK Migas 10.892.291 -
Jumlah 9.940.511.400 (4.450.819.271)

Beban Penyisihan Piutang TA 2020 pada Kementerian Keuangan sebesar Rp9.924.569.245 diperoleh
dari penyisihan sebesar 0,5 persen atas piutang yang berasal dari koreksi atas kelebihan pembayaran
kompensasi pada tahun 2020 pada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo, Tbk. senilai
Rp1.984.913.848.996.
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih dari BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) sebesar
Rp10.323.293.713.137 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Dana Pensiun &
1 343.253.753 (344.851.822)
THT
2 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset BLBI 9.236.195.393.635 (1.142.873.954.272)
3 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset Satker KKKS 560.386.308 (412.629.008)
4 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset Supersemar (87.382.990.688) (182.698.116.118)
5 Beban Penyisihan Piutang pada pengelola PNBP Migas - 379.946.955.427
6 Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Kas Negara 2.745.893.975 129.998.102
Beban Penyisihan Piutang pada Pengelola Aset Eks
7 1.170.831.776.154
Pertamina
Jumlah 10.323.293.713.137 (946.252.597.691)

Selama periode Tahun 2020 terdapat Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada UAKPA BUN TK
Pengelola Piutang Kepada Yayasan Supersemar sebesar minus Rp87.382.990.688 dengan rincian
perhitungan sebagai berikut:

Penyisihan Piutang Tak Tertagih per 31 Desember 2019 4.275.882.272.997,39


Saldo Piutang per 31 Desember 2020 4.338.958.641.635,80
Nilai agunan per 31 Des 2019 323.759.327
Tambahan nilai agunan tahun 2020 150.135.600.000
Tarif penyisihan 100% (Macet)
Penyisihan Piutang Tak Tertagih per 31 Desember 2020 4.188.499.282.308,80
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (87.382.990.688,59)

Beban Penyisihan Piutang PNBP Migas merupakan beban yang berasal dari penyisihan atas perkiraan
piutang PNBP migas jangka pendek yang tidak tertagih berdasarkan ketentuan dalam PMK Nomor
69/PMK.06/2014. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Underlifting KKKS Penyisihan Piutang PNBP
tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp0 dan sebesar Rp379.946.955.427.

508 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban Lain- E.2.2.12. Beban Lain-lain


lain Beban Lain-lain pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp86.222.605.803.664 dan
Rp59.258.654.583.764. Beban Lain-lain pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp26.963.951.219.900 atau naik 45,50% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Kenaikan ini karena
adanya kegiatan baru pada BA BUN Pengelola Belanja lain-lain yaitu Program Kartu Prakerja, Bantuan
Iuran JKN dan Bantuan Tagihan Listrik serta Beban Lain-Lain BUN Lainnya. Beban Lain-lain bila dirinci
berdasarkan pengelola sebagai berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 24.725.488.449.772 17.269.149.064.180
999.08 Pengelola Belanja Lain-lain 35.766.608.647.198 3.101.874.267.453
999.99 Pengelola Transaksi Khusus 25.926.611.981.205 39.078.909.357.081
999.99 Eliminasi Beban Lain-lain (196.103.274.511) (191.278.104.950)
Jumlah 86.222.605.803.664 59.258.654.583.764

Beban Lain-lain pada BUN Pengelola Investasi Pemerintah pada Tahun 2020 sebesar
Rp24.725.488.449.772 merupakan Beban Penyesuaian Nilai Investasi sebesar Rp24.725.488.449.772.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2019 terjadi peningkatan sebesar Rp7.456.339.385.592 atau 143,18%
utamanya dikarenakan peningkatan beban/rugi operasional BUMN pada KPA Kementerian BUMN. Rincian
Beban penyesuaian nilai investasi sebagai berikut:

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Beban Penyesuaian nilai investasi UAIP (999244) 79.284.762.878 341.981.703.767
2 Beban Penyesuaian nilai investasi KPA Kementerian BUMN
24.597.739.610.594 12.216.318.360.413
(986917)
4 Beban Penyesuaian nilai investasi KPA DJKN (977191) 48.464.076.300 4.710.849.000.000
Jumlah 24.725.488.449.772 17.269.149.064.180

Beban Penyesuaian nilai investasi UAIP (999244)


Beban Penyesuaian nilai investasi pada UAIP tahun 2020 sebesar Rp79.284.762.878 dan tahun 2019 sebesar
Rp341.981.703.767. Rincian BebanPenyesuaian Nilai Investasi UAIP adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019 Δ
1 Universitas Indonesia - 247.681.053.331 (100%)
2 Universitas Sumatera Utara 51.288.697.614 92.789.813.586 (76%)
3 Universitas Padjajaran - 1.510.836.850 (100%)
4 BPJS Kesehatan 27.996.065.264 -
Jumlah 79.284.762.878 341.981.703.767 (76,82%)

Beban Penyesuaian nilai investasi KPA Kementerian BUMN (986917)


Beban penyesuaian yang dibukukan BUMN/Badan Usaha di bawah Kementerian BUMN senilai
Rp24.597.739.610.594 merupakan bagian pemerintah atas rugi operasional tahun berjalan yang
dibukukan/diumumkan perusahaan negara di bawah Kementerian BUMN dalam Laporan Keuangan.
Rincian Beban Penyesuaian Nilai Investasi PA Kementerian BUMN (986917) adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 509


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019 Δ


1 BUMN Persero 22.404.821.980.412 10.051.704.360.413 258%
2 BUMN Perum 2.192.917.630.182 2.164.614.000.000 (25%)
3 Non BUMN (Minoritas) - -
Jumlah 24.597.739.610.594 12.216.318.360.413 101,35%

Apabila dibandingkan dengan TA 2019 terdapat peningkatan sebesar Rp12.381.421.250.181. Beban


penyesuaian nilai investasi BUMN persero disajikan dalam mata uang rupiah untuk itu terhadap BUMN
yang menyusun Laporan Keuangan dengan mata uang asing maka akan ditranslasikan kedalam mata uang
rupiah. Dari empat BUMN yang menggunakan mata Uang dollar terdapat dua BUMN yang mengalami
kerugian yaitu PT Garuda Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia. Pada tahun 2020 kurs yang digunakan
untuk nilai beban penyesuaian adalah Rp14.577
Namun demikian selain ketiga kategori BUMN tersebut terdapat BUMN dengan ekuitas negatif yang
membukukan rugi operasional tahun berjalan dalam Laporan Keuangan. Sesuai dengan PSAP 06 tentang
Investasi Pemerintah paragraph 46 menyatakan selisih bagian rugi yang belum diakui dalam investasi
pemerintah diungkapkan dalam CaLK. Berikut adalah rincian rugi operasional BUMN dengan ekuitas
negatif.
Laba (Rugi) Tahun
No BUMN Status Laporan
berjalan
1 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Audited 2020 (4.047.851)
2 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Audited 2020 (23.237.319)
3 PT ASABRI (Persero) Audited 2020 (5.638.705)
4 PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) TW III / 2020 (163.203)
5 PT PANN (Persero) Audited 2020 -
6 PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Audited 2020 (268.470)
7 PT Iglas (Persero) Audited 2020 (75.331)
8 PT Kertas Kraft Aceh (Persero) TW I / 2020 (17.634)
9 PT Kertas Leces (Persero) (dalam pailit) TW III / 2018 -
10 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Audited 2020 (131.896)
11 PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Audited 2020 (6.057)
12 PT Survai Udara Penas (Persero) Audited 2020 (3.029)
13 PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) Audited 2020 (13.242)
*) PT Kertas Leces belum meyampaikan laporan karena kesulitan likuiditas

Beban Penyesuaian nilai investasi KPA DJKN (977191)

Beban penyesuaian yang dibukukan KPA DJKN merupakan bagian pemerintah atas rugi operasional tahun
berjalan yang dibukukan Badan Usaha di bawah Kementerian Keuangan. Pada 2020 rugi pada PT Tuban
Petrochemical Industries (PT TPI yang dimiliki Pemerintah (46,99%) sebesar Rp48.464.076.300 dan
pada audited 2019 LPEI membubuhkan rugi senilai Rp4.710.849.000.000.
Beban Lain-lain dari BUN Pengelola Belanja Lain-lain (BA 999.08) sebesar Rp35.766.608.647.198
tersebut, mengalami kenaikan sebesar Rp32.664.734.379.745 atau naik 1053,06% bila dibandingkan
dengan tahun 2019. Kenaikan ini terjadi salah satunya karena adanya beban dalam rangka penanganan
Pandemi COVID-19 dan beban lain-lain BUN lainnya. Belanja Lain-lain pada BUN Pengelola Belanja Lain-
lain dapat dirinci sebagai berikut:

510 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Beban Cadangan Beras Pemerintah 2.583.365.569.008 880.895.042.614
2 Beban Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman
108.794.852.646 103.520.762.425
Papua dan Papua Barat
3 Beban Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta
4.403.239.252.500 -
PBPU dan BP Kelas III - Penanganan Pandemi COVID-19
4 Beban Lain-lain Program Kartu Prakerja - Penanganan
12.811.795.218.059 -
Dampak Pandemi COVID-19
5 Beban Lain-lain Pembayaran Dana Bantuan - Penanganan
1.706.863.101.252 -
Dampak Pandemi COVID-19
6 Beban Lain-Lain 1.837.533.068.319 2.117.458.462.414
7 Beban Lain-Lain BUN Lainnya 12.315.017.585.414 -
Jumlah 35.766.608.647.198 3.101.874.267.453

 Beban Cadangan Beras Pemerintah terdapat pada Ditjen Perbendaharaan sebesar


Rp2.583.365.569.008.
 Beban ongkos angkut beras PNS Distrik Pedalaman Papua dan Papua Barat sebesar
Rp108.794.852.646 terdapat pada:
- Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua sebesar Rp99.338.201.896;
- Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua Barat sebesar Rp9.456.650.750.
 Beban Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta PBPU dan BP Kelas III - Penanganan Pandemi
COVID-19 terdapat pada Dit. Sistem Perbendaharaan, DJPb, sebesar Rp4.403.239.252.500.
 Beban Lain-lain Program Kartu Prakerja - Penanganan Dampak Pandemi COVID-19 terdapat pada
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sebesar Rp12.811.795.218.059.
 Beban Lain-lain Pembayaran Dana Bantuan - Penanganan Dampak Pandemi COVID-19 terdapat pada
Dit. PNBP SDA dan KND, sebesar Rp1.706.863.101.252.
 Beban lain-lain terdapat pada:
- Istana Kepresidenan Jakarta sebesar Rp78.220.419.595 merupakan beban untuk keperluan dana
bantuan kemasyarakatan Presiden;
- Sekretariat Wakil Presiden sebesar Rp10.780.492.866 merupakan beban untuk keperluan dana
bantuan kemasyarakatan Wakil Presiden;
- Ditjen PPI Kemenkominfo sebesar Rp339.807.360.846 merupakan beban yang digunakan untuk
bantuan operasional Layanan Pos Universal;
- BP Batam sebesar Rp18.983.263.303 merupakan beban operasional kegiatan Dewan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam/Bintan/Karimun;
- Otoritas Jasa Keuangan sebesar Rp416.666.684 merupakan pengakuan beban atas sewa dibayar
di muka berupa rumah dinas dan ruang kantor;
- SKK Migas sebesar Rp1.389.324.865.025 merupakan beban untuk kegiatan operasional SKK
Migas.

Catatan atas Laporan Keuangan 511


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

 Beban Lain-Lain pada BUN Lainnya sebesar Rp12.315.017.585.414 terdapat pada Direktorat
Jenderal Anggaran didasarkan pada hasil reviu BPKP sebagaimana disampaikan melalui surat nomor:
S-454/K/D4/2021 tanggal 20 April 2021 yang terdiri dari:
- Pengakuan atas Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya atas kekurangan penerimaan
sebagai akibat dari penetapan harga jual JBT Minyak Solar PT Pertamina (Persero) bulan Januari
s.d. Desember Tahun 2020 sebesar Rp298.816.254.300;
- Pengakuan atas Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya atas kekurangan penerimaan PT
PLN (Persero) sebagai akibat dari penetapan Tarif Tenaga Listrik non-subsidi bulan Januari
sampai dengan Desember Tahun 2020 sebesar Rp17.904.507.732.862;
- Pengakuan atas Piutang Lainnya atas Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga
jual JBKP Premium PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk
wilayah Jamali sebesar Rp1.649.479.744.098 (Piutang telah dilakukan set-off dengan akun
221919: Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya);
- Pengakuan atas Piutang Lainnya atas Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga
jual JBKP Premium PT Pertamina (Persero) bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020 untuk
wilayah Non Jamali sebesar Rp4.222.953.981.191 (Piutang telah dilakukan set-off dengan
akun 221919: Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya);
- Pengakuan atas Piutang Lainnya atas Kelebihan penerimaan sebagai akibat dari penetapan harga
jual JBT Minyak Solar PT AKR Corporindo, Tbk bulan Januari s.d. Desember Tahun 2020
sebesar Rp15.872.676.459 (Piutang telah dilakukan set-off dengan akun 221919: Utang
Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya).
Beban Lain-lain Tahun 2020 sebesar Rp35.766.608.647.198 tersebut jika dirinci berdasarkan kegiatan
pada masing-masing satuan kerja sebagai berikut:

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Kementerian Sekretariat Negara
Dana Bantuan Kemasyarakatan – Presiden 78.220.419.595 57.239.857.365
Dana Bantuan Kemasyarakatan - Wakil Presiden 10.780.492.866 13.195.235.000
2 Kementerian Keuangan
Ongkos Angkut Beras Papua 99.338.201.896 8.643.382.163
Ongkos Angkut Beras Papua Barat 9.456.650.750 94.877.380.262
Beban cadangan beras pemerintah 2.583.365.569.008 880.895.042.614
Beban Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta PBPU -
4.403.239.252.500
dan BP Kelas III - Penanganan Pandemi COVID-19
Beban lain-lain Pembayaran Dana Bantuan - Penanganan -
1.706.863.101.252
Dampak Pandemi COVID-19
Beban lain-lain BUN Lainnya 12.315.017.585.414
3 Kemenko Perekonomian
Beban lain-lain Program Kartu Prakerja - Penanganan Dampak -
Pandemi COVID-19 12.811.795.218.059

4 Kementerian Kominfo
Beban Bantuan Layanan Pos Universal 339.807.360.846 370.180.965.000
5 BP Batam
Beban Operasional Dewan Kawasan 18.983.263.303 25.572.541.220

512 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


6 Otoritas Jasa Keuangan
Beban Sewa Ruangan Kantor dan Rumah Dinas 416.666.684 1.333.333.400
7 SKK Migas
Beban Operasional SKK Migas 1.389.324.865.025 1.649.901.700.017
8 Ditjen Tanaman Pangan
Beban Biaya Distribusi Cadangan Beras Nasional - 34.830.412
Jumlah 35.766.608.647.198 3.101.874.267.453

Sedangkan Beban Lain-lain dari BUN Pengelola Transaksi Khusus (BA 999.99) tahun 2020 sebesar
Rp25.926.611.981.205 mengalami penurunan sebesar Rp13.152.297.375.876 atau turun 33,66% bila
dibandingkan dengan Tahun 2019. Beban Lain-lain Pengelola Transaksi Khusus bila dirinci menurut satuan
kerja sebagai berikut:
No Uraian TA 2020
Satker Pengelola PNBP Pengelola Dana Pensiun, Askes,
1 Program THT, Belanja PPN BI RTGS, Belanja Selisih Harga 53.116.712.664
Beras Bulog (987361)
Beban Imbal Jasa Pelayanan Bank/Pos Persepsi -
Beban Jasa Pelayanan Perbendaharaan -
Beban Jasa Pembayaran Selisih Harga Beras Bulog 53.116.712.664
2 Satker Transaksi Khusus pada KPPN KPH (999928) 338.727.375
Beban Karena Rugi Selisih Kurs Dalam Pengelolaan
338.727.375
Rekening Milik BUN
3 Satker Transaksi Khusus Pengelola Kas Negara (999981) 542.953.044.932
Bebanpe Rugi selisih Kurs Dalam Pengelolaan Rekening
542.953.044.932
Milik BUN
4 Satker Pengelola Migas (984572) 24.390.020.073.105
Beban Pihak Ketiga Migas-Pajak Air Tanah 189.430.498
Beban Pihak Ketiga Migas-Pajak Penerangan Jalan Non
32.174.135.202
PLN
Beban Pihak Ketiga Migas-DMO Fee KKKS 7.100.908.928.692
Beban Pihak Ketiga Migas-Reimbursement PPN 6.097.587.552.284
Beban Pihak Ketiga Migas-Underliftng KKKS 11.159.160.026.429
5 Satker Pengelola Panas Bumi (984588) 940.183.423.129
Beban pembayaran reimbursement PPN 153.260.995.363
Beban pembayaran penggantian bonus produksi 91.134.138.274
Beban pihak ketiga diestimasi – reimbursement PPN 185.707.974.761
Beban pihak ketiga diestimasi – PBB panas bumi 313.977.040.220
Beban pihak ketiga diestimasi – penggantian bonus
-
produksi
Beban diestimasi setoran kepada pemerintah 196.103.274.511
Jumlah 25.926.611.981.205

Catatan atas Laporan Keuangan 513


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

E.2.3 . Kegiatan Non Operasional


Surplus/
Defisit Kegiatan non operasional pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing pada tahun 2020 defisit sebesar
Kegiatan Rp46.471.976.215.903 dan tahun 2019 defisit Rp2.705.467.107.845. Defisit kegiatan non operasional
Non pada Tahun 2020 tersebut mengalami kenaikan defisit sebesar Rp43.766.509.108.058 atau defisit naik
Operasional 1617,71% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Defisit tahun 2020 tersebut berasal dari defisit
pelepasan aset non lancar, defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan defisit kegiatan non
operasional lainnya dan bila dibandingkan dengan tahun 2019 sebagaimana rincian berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (23.936.615.674) (483.137.718.882)
2 Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - (378.083.000.000)
3 Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya (46.448.039.600.229) (1.844.246.388.963)
Jumlah (46.471.976.215.903) (2.705.467.107.845)

E.2.3.1. Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar


Surplus/ Surplus (defisit) Pelepasan Aset Non Lancar pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar defisit
Defisit Rp23.936.615.674 dan defisit Rp483.137.718.882. Defisit Pelepasan Aset Non Lancar mengalami
Penjualan penurunan defisit sebesar Rp459.201.103.208 atau defisitnya turun 95,05% bila dibandingkan dengan
Aset Non tahun yang lalu.
Lancar Defisit Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2020 sebesar Rp23.936.615.674 bila dibandingkan dengan
tahun 2019 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 1.484.077.317 151.072.642.080
2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 25.420.692.991 634.210.360.962
Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (23.936.615.674) (483.137.718.882)

Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar pada Tahun 2020 berdasarkan BA BUN dapat dirinci sebagai
berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman - (6.664.256.768)
999.08 Pengelola Belanja Lain-lain - (1.141.223.270)
999.99 Pengelola Transaksi Khusus (23.936.615.674) (475.332.238.844)
Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (23.936.615.674) (483.137.718.882)

Defisit Pelepasan Aset Non Lancar pada Tahun 2020 terdapat pada BA BUN Pengelola Transaksi Khusus
(999.99) sebesar defisit Rp23.936.615.674 terdiri dari Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar
Rp1.484.077.317 dan Beban Pelepasan Aset Non Lancar Rp25.420.692.991 dan dapat dirinci sebagai
berikut:
No Uraian Jumlah TA 2020
1 Satker DJKN PKP2B (984555) (3.792.404.627)
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 1.381.948.089
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (5.174.352.716)
2 Satker DJKN Pengelola Aset Lain-lain (984594) (515.765.234)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (515.765.234)
3 Satker DJKN Pengelola Aset KKKS (999242) (1.633.659.394)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (1.633.659.394)

514 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Jumlah TA 2020


4 Satker DJKN Pengelola ABMAT (984608) (4.337.655.800)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (4.337.655.800)
5 Satker DJKN Pengelola Aset BLBI (978706) (12.324.326.983)
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 102.129.228
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (12.426.456.211)
6 Satker DJKN Pengelola Aset eks Pertamina (984413) (1.332.803.636)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (1.332.803.636)
Jumlah (23.936.615.674)

Surplus/ E.2.3.2. Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang


Defisit Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp0
dan Rp378.083.000.000. Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang pada Tahun 2020 mengalami
Penyelesaian
penurunan 100% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban
Kewajiban Jk
Panjang Jangka Panjang pada Tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun 2019 dapat dilihat pada rincian
berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019
gain on bond redemption - 5.807.000.000
loss on bond redemption - (383.890.000.000)
Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - (378.083.000.000)

Surplus/ E.2.3.3. Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya


Defisit Kegiatan Non Operasional Lainnya pada Tahun 2020 dan Tahun 2019 yaitu pada Tahun 2020 mengalami
Kegiatan Non defisit sebesar Rp46.448.039.600.229 dan Tahun 2019 defisit sebesar Rp1.844.246.388.963. Defisit
Operasional Kegiatan Non Operasional Lainnya pada Tahun 2020 mengalami kenaikan defisit sebesar
Lainnya Rp44.603.793.211.266 atau defisit naik 2.418,54% bila dibandingkan dengan Tahun 2019. Defisit
Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp46.448.039.600.229 tersebut bila dirinci berdasarkan
pengelola BUN sebagaimana berikut:

BA Uraian TA 2020 TA 2019


999.01 Pengelola Utang (64.220.405.725.034) 73.189.304.730.162
999.02 Pengelola Hibah 28.291.152.031 73.287.554.983
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 3.222.509.189.987 (1.002.606.691.218)
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman 3.071.952.092.919 (2.185.144.460.559)
999.05 Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa 447.820.189.076 2.255.866.626.578
999.07 Pengelola Belanja Subsidi 25.238.174.158 63.208.629.002
999.08 Pengelola Belanja Lain-Lain 10.129.716.978 (92.214.128.660.338)
999.99 Pengelola Belanja Transaksi Khusus 10.966.425.609.656 17.975.965.882.427
Jumlah (46.448.039.600.229) (1.844.246.388.963)

Defisit Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp46.448.039.600.229 tersebut terdiri dari Defisit
dari Selisih Kurs Belum Terealisasi sebesar Rp60.812.697.041.229 dan Surplus dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp14.364.657.441.000 dengan rincian sebagaimana berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 515


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


A. Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi
1 Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Direalisasi 15.958.494.988.486 74.688.056.956.015
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Di realisasi 76.771.192.029.715 4.967.033.658.810
Sub Jumlah A (60.812.697.041.229) 69.721.023.297.205
B. Suprlus (Defisit) Dari Keg. Non Operasional Lainnya
2 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 20.128.891.990.753 26.501.165.841.544
Beban Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 5.764.234.549.753 98.066.435.527.712
Sub Jumlah B 14.364.657.441.000 (71.565.269.686.168)
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional (46.448.039.600.229) (1.844.246.388.963)

Defisit Dari Selisih Kurs Belum Terealisasi sebesar Rp60.812.697.041.229 apabila dirinci berdasarkan
Bagian Anggaran BUN adalah sebagai berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.01 Pengelola Utang (64.657.209.984.972) 73.189.304.730.162
999.02 Pengelola Hibah (969.936) 1.624.164
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 756.762.489.032 (1.002.606.691.218)
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman 3.071.952.092.920 (2.185.144.460.560)
999.08 Pengelola Belanja Lain-Lain (44.890.200) 127.629.000
999.99 Pengelola Belanja Transaksi Khusus 15.844.221.927 (280.659.534.343)
Jumlah (60.812.697.041.229) 69.721.023.297.205

Defisit dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada Bagian Anggaran BUN Pengelola Utang (999.01) sebesar
Rp64.657.209.984.972 tersebut merupakan selisih antara Pendapatan Selisih Kurs yang belum teralisasi
sebesar Rp11.055.748.501.807 yang merupakan pendapatan atas selisih antara nilai neraca dan nilai
transaksi kewajiban dengan Beban Selisih Kurs yang belum terealisasi sebesar minus
Rp75.712.958.486.779 yang merupakan beban atas selisih antara nilai neraca dan nilai transaksi
kewajiban. Pendapatan dan Beban selisih kurs dapat dirinci antara selisih kurs atas pinjaman dan selisih
kurs atas SBN sebagaimana tabel berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019
Pendapatan selisih kurs yang belum terealisasi 11.055.748.501.807 74.089.260.418.750
Surat Berharga Negara 7.288.600.000.000 43.757.878.830.000
Pinjaman 3.767.148.501.807 30.331.381.588.750
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (75.712.958.486.779) (899.955.688.588)
Surat Berharga Negara (37.447.385.250.000) (61.212.600.000)
Pinjaman (38.265.573.236.779) (838.743.088.588)
Jumlah (64.657.209.984.972) 73.189.304.730.162
Suprlus (Defisit) dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Hibah (999.02) pada Tahun
2020 dan 2019 masing-masing sebesar defisit Rp969.936 dan surplus Rp1.624.164. Defisit Selisih Kurs
Belum Terealisasi Tahun 2020 sebesar Rp969.936 berasal dari beban kerugian selisih kurs belum
terealisasi atas transaksi pembayaran banking commission kepada MUFG Tokyo.
Rincian Defisit dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BA BUN Pengelola Hibah sebesar Rp969.936
pada BUN Pengelola Hibah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

516 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Direalisasi - 41.674.459.527
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Di realisasi 969.936 (41.672.835.363)
Jumlah Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi (969.936) 1.624.164

Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Investasi Pemerintah (999.03) pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar surplus Rp756.762.489.032 dan defisit
Rp1.002.606.691.218. Surplus dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Investasi
Pemerintah pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp1.759.369.180.250 atau 175,48% bila
dibandingkan dengan tahun 2019. Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BA 999.03
dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan selisih kurs belum terealisasi 757.383.190.712 875.315.394
2 Beban selisih kurs belum terealisasi (620.701.680) (1.003.482.006.612)
Jumlah 756.762.489.032 (1.002.606.691.218)

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp757.383.190.712 merupakan Pendapatan selisih kurs
yang belum terealisasi pada UAKPA BKF.
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional merupakan Pendapatan selisih kurs yang belum terealisasi pada
UAKPA BKF yaitu, adanya peningkatan atas investasi pada Lembaga Keuangan Internasional dan Badan
Usaha Lainnya Luar Negeri yang menggunakan mata uang asing dalam pencatatannya. Adapun rincian
pendapatan selisih kurs adalah sebagai berikut:
Pendapatan selisih
PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional kurs yang belum
491111
1 Asian Development Bank (ADB) 350.486.498.860
2 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) 34.111.336.617
3 International Development Association (IDA) 10.133.394.392
4 International Finance Corporation (lFC) 6.447.124.020
5 Multilateral Investment and Guarantee Agency (MIGA) 774.793.258
6 lslamic Development Bank (lDB) 170.052.018.896
7 International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) 420.260.600
8 The lslamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) 151.713.935
9 International Fund for AgriculturaI Development (IFAD) 15.292.415.590
10 Common Fund for Commodities (CFC) 599.052.089
11 The lslamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) 3.931.665.455
12 Credit Guarantee and Investment Facility 2.570.556.000
13 Asian lnfrastructure Investment Bank (AIIB) 137.115.121.000

Jumlah PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional 732.085.950.712

Pendapatan selisih
PMN Lainnya kurs yang belum
491111
1 ASEAN Infrastructure Fund (AIF) 24.481.200.000
2 International Rubber Consortium Limited (IRCo) 816.040.000
Jumlah PMN Lainnya 25.297.240.000
JUMLAH PMN 757.383.190.712

Catatan atas Laporan Keuangan 517


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Beban selisih kurs yang belum terealisasi pada UAKPA BKF pada laporan tahun 2020 dan Tahun 2019
adalah sebesar Rp620.701.680 dan Rp1.003.482.006.612.
Beban selisih kurs yang belum terealisasi pada UAKPA BKF merupakan kerugian Selisih Kurs yang belum
terealisasi. Nilai ini merupakan peningkatan nilai surat hutang/promissory notes akibat perubahan kurs. Beban
Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi UAKPA BKF rinciannya sebagai berikut:
Beban Selisih Kurs
No Lembaga Keuangan internasional Des 2020 Audited 2019
596211
Multilateral Investment and 16.009.440.240 15.777.885.218 231.555.022
1
Guarantee Agency (MIGA)
Common Fund for Commodities 3.872.424.134 3.483.277.476 389.146.658
2
(CFC)
International Development 5.237.901.545 5.237.901.545 -
3
Association (IDA)
Jumlah 25.119.765.919 24.499.064.239 620.701.680

Sedangkan Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Penerusan
Pinjaman (BA 999.04) pada Tahun 2020 adalah surplus sebesar Rp3.071.952.092.920 dan pada tahun
2019 defisit Rp2.185.144.460.560 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi 3.071.952.092.920 -
1
(491111)
2 Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (596211) - 2.185.144.460.560
Jumlah Suprlus (Defisit) 3.071.952.092.920 (2.185.144.460.560)
Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Penerusan Pinjaman Tahun 2020 mengalami
kenaikan dari semula defisit menjadi surplus dengan kenaikan sebesar Rp5.257.096.553.480 atau naik
240,58% bila dibandingkan dengan tahun 2019.
Surplus (Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (999.08) pada
Tahun 2020 dan 2019 adalah pada tahun 2020 defisit sebesar Rp44.890.200 dan pada tahun 2019
surplus sebesar Rp127.629.000. Surplus dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada Tahun 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp172.519.200 atau turun 135,17% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Surplus
(Defisit) Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (999.08) pada Tahun 2020
terdapat pada Setjen Kementerian Keuangan atas satker Pengelola Dana ICSID. Rincian Surplus Selisih
Kurs Belum Terealisasi pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain Tahun 2020 sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi - 134.890.650
2 Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi 44.890.200 7.261.650
Jumlah Surplus Selisih Kurs Belum Terealisasi (44.890.200) 127.629.000

Selanjutnya Surplus (Defisit) dari Selisih Kurs Belum Terealisasi pada BA BUN Pengelola Transaksi
Khusus pada Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar surplus Rp15.844.221.927 dan defisit
Rp280.659.534.343. Surplus (Defisit) dari Selisih Kurs Sebelum Realisasi pada BA BUN Pengelola
Transaksi Khusus pada Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp296.503.756.270 atau naik
105,65% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Surplus dari Selisih Kurs Belum Terealisasi dapat dirinci
berdasarkan satuan kerja dan jenis pendapatan/beban sebagai berikut:

518 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020 TA 2019


1 Satker Pengelola PNBP Migas (984572) 243.018.286.864 (223.805.752.314)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 1.006.395.344.442 414.231.301.984
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (763.377.057.578) (638.037.054.298)
2 Satker Pengelola PNBP Panas Bumi (984588) 131.320.607 (110.870)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 132.259.974 -
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (939.367) (110.870)
4 Satker Transaksi Khusus pada KPPN KPH (999928) 16 (11.737.129)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 66.579.753.956 85.968.624.037
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (66.579.753.940) (85.980.361.166)
5 Satker Pengelola Kas Negara (999981) (163.775.237.535) (91.690.626.938)
Pendapatan Selisih Kurs Pengelolaan Rekening BUN 3.184 12.334.599.622
Pendapatan Penyesuaian Selisih Kurs Invoice/SPP-SP2D - 211
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi - 13
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (163.775.240.719) (104.025.226.784)
6 Satker Suspen Penerimaan (999984) (63.808.632.349) 34.719.288.788
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi - 43.434.342.747
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (63.808.632.349) (8.715.053.959)
7 Satker Badan Kebijakan Fiskal (984438) 278.484.298 72.080.421
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 303.841.454 72.080.421
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (25.357.156) -
8 Satker Pengelola Transaksi Khusus KPPN Jakarta I 19 57.323.697
(999929)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 21 67.278.705
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (2) (9.955.008)
9 Satker Pengelola Transaksi Khusus KPPN Jakarta II - (3.643.949)
(999930)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 4
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (4) (3.643.949)
10 Satker Pengelola Transaksi Khusus KPPN Jakarta III - 3.643.947
(999931)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 4 3.643.947
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (4)
11 Satker Pengelola Transaksi Khusus KPPN Jakarta IV (1) (1)
(999932)
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (1) (1)
12 Satker Pengelola Transaksi Khusus KPPN Jakarta V 2 -
(999933)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 2 -
13 Satker Pengelola Transaksi Khusus KPPN Jakarta VI 6 5
(999934)
Pendapatan Selisih Kurs Belum Terealisasi 6 7
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi (2)
Jumlah 15.844.221.927 (280.659.423.584)

Catatan atas Laporan Keuangan 519


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp14.364.657.441.000 apabila dirinci
berdasarkan Bagian Anggaran BUN adalah sebagai berikut:
BA Uraian TA 2020 TA 2019
999.01 Pengelola Utang 436.804.259.938
999.02 Pengelola Hibah 28.292.121.967 73.285.930.819
999.03 Pengelola Investasi Pemerintah 2.465.746.700.955 0
999.04 Pengelola Penerusan Pinjaman (1) 1
999.05 Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 447.820.189.076 2.255.866.626.578
999.07 Pengelola Belanja Subsidi 25.238.174.158 63.208.629.002
999.08 Pengelola Belanja Lain-Lain 10.174.607.178 (92.214.256.289.338)
999.99 Pengelola Belanja Transaksi Khusus 10.950.581.387.729 18.256.625.416.770
Jumlah 14.364.657.441.000 (71.565.269.686.168)

Rincian Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp436.804.259.938 pada BUN Pengelola
Utang (999.01) tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan Penyesuaian Lainnya 789.384.139.736 -
Beban Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 352.579.879.798 -
Suprlus (Defisit) Dari Keg. Non Operasional Lainnya 436.804.259.938 -
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya 436.804.259.938 -

Berdasarkan Nota Dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor ND-417/PB.6/2021 tanggal
27 April 2021 hal Penyampaian Kebijakan Akuntansi Konversi Pinjaman, dalam hal hasil pelaksanaan
konversi pinjaman menghasilkan selisih lebih perhitungan, maka nilai selisih lebih perhitungan dimaksud
dicatat sebagai beban penyesuaian untuk disajikan di Laporan Operasional menggunakan akun 596611
(akun Beban Lain-lain) dan menambah nilai outstanding utang jangka panjang pinjaman terkait di Neraca.
Dalam hal hasil pelaksanaan konversi pinjaman menghasilkan selisih kurang perhitungan, maka nilai selisih
kurang perhitungan dimaksud dicatat sebagai pendapatan penyesuaian untuk disajikan di Laporan
Operasional menggunakan akun 491311 (akun Pendapatan Penyesuian Lainnya) dan mengurangi nilai
outstanding utang jangka panjang pinjaman terkait di Neraca. Dari 13 konversi pinjaman pada tahun 2020
terdapat Pendapatan Penyesuaian Lainnya sebesar Rp789.384.139.736,32 dan Beban dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp352.579.879.798,68
Rincian Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp28.292.121.967 pada BUN Pengelola
Hibah (999.02) tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 28.292.121.967 73.285.930.819
Beban Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -
Suprlus (Defisit) Dari Keg. Non Operasional Lainnya 28.292.121.967 73.285.930.819
Jumlah Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya 28.292.121.967 73.285.930.819

Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 adalah sebesar Rp28.292.121.967. Nilai tersebut
turun sebesar Rp44.993.808.852 atau 61,39% dibanding Tahun 2019 sebesar Rp73.285.930.819.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya tersebut berasal dari Penerimaan Kembali Be lanja Hibah

520 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tahun Anggaran Yang Lalu (akun 425916) yang merupakan setoran pengembalian belanja hibah dari
Pemerintah Daerah yang sifatnya tidak rutin. Setoran tersebut telah dapat diidentifikasi sebagai
pengembalian Belanja Hibah sebagaimana telah dijelaskan pada bagian Pendapatan-LRA.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 pada BA BUN Pengelola Investasi Pemerintah
(999.03) adalah sebesar Rp2.465.746.700.955. Surplus ini berasal dari Pendapatan Penyesuaian
Investasi Lainnya sebesar Rp2.952.898.418.742 dan Beban Penyesuaian Investasi Lainnya sebesar
Rp487.150.984.325. Beban Penyesuaian Investasi Lainnya berasal dari UAKPA BKF yang merupakan
penyesuaian nilai investasi hasil konfirmasi pada LKI. Berikut Rincian dari penyesuaian Investasi hasil
Konfirmasi:
PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional Hasil Konfirmasi
1 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (233.283.585.533)
2 lslamic Development Bank (lDB) (169.237.705.522)
3 The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) 366.730
4 International Fund for AgriculturaI Development (IFAD) (42.315.030.000)
5 The lslamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) (42.315.030.000)
Jumlah PMN pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional (487.150.984.325)

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BA BUN Pengelola Penerusan Pinjaman
(999.04) Tahun 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp1 dan defisit Rp1 Surplus (Defisit) dari
Kegiatan Non Operasional Lainnya berupa Pembulatan (597111) berasal dari akumulasi pembulatan ke
atas dan pembulatan ke bawah.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(999.05) pada Tahun 2020 sebesar Rp447.820.189.076. Bila dibandingkan dengan tahun 2019 Surplus
Kegiatan Non Operasional pada BUN Pengelola Transfer ke Daerah dan Dana Desa mengalami penurunan
sebesar Rp1.808.046.437.502 atau turun 80,14%. Penurunan ini terjadi pada satker DAK Nonfisik (Non
Dana BOS) karena penurunan jumlah penerimaan dari pengembalian TKDD TAYL, yang tidak terkait
dengan pengakuan dan penyelesaian piutang transfer, melalui potongan SPM/SP2D atas realisasi
transfer.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 dapat dirinci sebagai berikut:
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Satker DAU:
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Satker DAU per 31 Desember 2020 secara rinci terdiri 5.661.793.793
atas:
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Wakatobi yang diperhitungkan pada Rekomendasi ke-4 Penyaluran DAU Bantuan
Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp185.069.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Biak Numfor yang diperhitungkan pada Rekomendasi ke-11 Penyaluran DAU
Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp1.464.000.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Tapanuli Selatan yang diperhitungkan pada Rekomendasi ke-13 Penyaluran DAU
Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 sebesar Rp370.138.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Lahat dan Kabupaten Timor Tengah Utara yang diperhitungkan pada Rekomendasi
ke-14 Penyaluran DAU Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap I TA 2020 masing-
masing sebesar Rp370.138.000 dan Rp2.013.000.000;
- Penerimaan atas lebih salur DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019 untuk
Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Timor Tengah Utara yang diperhitungkan pada
Rekomendasi ke-8 Penyaluran DAU Bantuan Tambahan Pendanaan Kelurahan Tahap II TA
2020 masing-masing sebesar Rp756.828.000 dan Rp502.620.793

Catatan atas Laporan Keuangan 521


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian Jumlah
2 Pendapatan dr Kegiatan Non Operasional Lainnya DAK Nonfisik
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya DAK Nonfisik secara rinci terdiri atas: 343.653.658.292
- penerimaan atas Sisa Dana BOK TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana BOKB
Tahap II TA 2020 sebesar Rp4.162.191.277;
- penerimaan atas Sisa Dana BOKB TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana BOKB
Tahap I TA 2020 sebesar Rp56.292.632.626;
- penerimaan atas Sisa Dana BOP PAUD TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana
BOP PAUD Tahap I TA 2020 sebesar Rp133.445.405.714;
- penerimaan atas Sisa Dana Pelayanan Adminduk TAYL yang diperhitungkan terhadap
penyaluran Dana Pelayanan Adminduk TA 2020 Tahap I sebesar Rp10.978.734.098;
- penerimaan atas Sisa Dana PK2UKM TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran Dana
PK2UKM TA 2020 Tahap I sebesar Rp3.892.592.192;
- penerimaan atas Sisa Dana BOP Kesetaraaan TAYL yang diperhitungkan terhadap penyaluran
Dana BOP Kesetaraan TA 2020 Tahap I sebesar Rp103.434.010.926;
- penerimaan atas Sisa Dana Pelayanan Kepariwisataan TAYL yang diperhitungkan terhadap
penyaluran Dana Pelayanan Kepariwisataan TA 2020 Tahap I sebesar Rp14.642.934.161;
- penerimaan atas Sisa Dana BOP Museum TAYL yang diperhitungkan pada penyaluran Dana
BOP Museum Tahap I TA 2020 sebesar Rp16.769.510.048; dan
- pengembalian belanja DAK Non Fisik-Dana BOS Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar
Rp35.647.250.
3 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya DAK Fisik, DAK Non Fisik – Dana BOS,
dan Dana Desa
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional DAK Fisik, DAK Non Fisik – Dana BOS, dan Dana Desa 98.504.736.991
merupakan pengembalian Transfer DAK Fisik, Dana BOS dan Dana Desa tahun anggaran yang lalu.
Nilai potongan tersebut dibukukan sebagai PNBP. Pengembalian Transfer DAK Fisik, Dana BOS dan
Dana Desa sebesar Rp98.504.736.991 terdiri dari:
- Pengembalian Transfer DAK Fisik belanja atas lebih salur DAK Fisik pada Pemda Kabupaten Aceh
Barat Daya sebesar Rp555.550;
- penyetoran atas sisa Dana Desa dari Kegiatan Rekonsiliasi sisa Dana Desa pada RKUD dan RKD
Tahun 2015 s.d 2019 sebesar Rp98.480.465.441;
- setoran sisa Dana Desa TA 2017 pada Desa Alimmebung atas Temuan LHP APIP sebesar
Rp23.716.000
Terdapat kenaikan yang sangat signifikan pada Pendapatan dari Kegiatan Operasional sampai
dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp97.550.151.395 atau naik lebih dari 10.219,11%
dibandingkan Tahun 2019 sebesar Rp954.585.596. Hal ini disebabkan karena kenaikan setoran
pengembalian sisa Dana Desa hasil kegiatan Rekonsiliasi Sisa Dana Desa di RKUD dan RKD periode
2015 s.d 2019 yang disetorkan pada tahun 2020.
Jumlah 447.820.189.076

Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (999.07) pada Tahun
2020 sebesar Rp25.238.174.158. Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya tahun 2020 pada BUN
Pengelola Belanja Subsidi mengalami penurunan sebesar Rp37.970.454.844 atau turun 60,07% bila
dibandingkan dengan tahun 2019.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi terdiri dari:
No Uraian TA 2020
1 Kementerian Keuangan 2.254.526.612
Terdapat pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan sebesar Rp2.254.526.612 berupa pengembalian
belanja subsidi KPEN-RP dikerenakan lebih salur kepada bank BRI sebesar
Rp1.862.973.659 dan bank Mandiri sebesar Rp391.552.953 yang periode pencairannya
sebelum tahun 2020 dan pengembalian belanja dilakukan pada tahun 2020 melalui
pemotongan SPM/SP2D.
2 Kementerian Pekerjaan Umum: 22.107.179.542
Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada Direktorat Jenderal Pembiayaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Periode yang
berakhir pada 31 Desember Tahun 2020 merupakan penerimaan kembali belanja subsidi
TAYL sebesar Rp22.107.179.542.

522 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No Uraian TA 2020
3 Kementerian Pertanian: 876.468.004
Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian untuk Periode yang berakhir pada 31 Desember Tahun 2020
merupakan Rp876.468.004 merupakan penerimaan kembali belanja subsidi tahun anggaran
yang lalu
Jumlah 25.238.174.158

Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Subsidi (999.07) pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar surplus Rp25.238.174.158 dan Defisit sebesar Rp0.
Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Belanja Lain-lain (999.08) pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp10.174.607.178 dan Defisit sebesar
Rp92.214.256.289.338. Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2020 mengalami kenaikan
sebesar Rp92.224.430.896.516 atau 100,01% bila dibandingkan dengan tahun 2019. Rincian Surplus
(Defisit) Kegiatan Non Operasional BUN Pengelola Belanja Lain-lain sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL 11.039.455.798 13.937.356.328
2 Pendapatan perolehan aset lainnya - 6.000.000
3 Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 239.950.170 934.237.008
4 Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (1.104.798.790) (477.483.046)
5 Beban Lain-lain Lainnya - (92.228.656.399.628)
Jumlah 10.174.607.178 (92.214.256.289.338)

Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola BA Belanja Lain-lain (999.08)
pada Tahun 2020 dan 2019 bila dirinci berdasarkan unit/satuan kerja adalah sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Kementerian Keuangan - (92.221.660.378.492)
2 Kementerian Kominfo 6.703.352.996 58.242.893
3 BP Batam 208.869.799 2.033.774.956
4 Otoritas Jasa Keuangan 28.533.753 -
5 SKK Migas 3.233.850.630 5.312.070.655
Jumlah 10.174.607.178 (92.214.256.289.988)

 Penerimaan Kembali Belanja Lain-Lain Tahun Anggaran Yang Lalu terdapat pada:
- Ditjen PPI, Kemenkominfo, sebesar Rp 6.703.352.996;
- BP Batam sebesar Rp208.869.799;
- OJK sebesar Rp28.533.753;
- SKK Migas sebesar Rp4.098.699.250;
 Pendapatan dan beban penyesuaian nilai persediaan timbul karena kebijakan penilaian persediaan
menggunakan metode harga perolehan terakhir, terdiri dari:
- Pendapatan penyesuaian nilai persediaan, terdapat pada:
1. SKK Migas sebesar Rp239.950.170.
- Beban penyesuaian nilai persediaan, terdapat pada:
1. SKK Migas sebesar Rp1.104.798.790.

Catatan atas Laporan Keuangan 523


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Selanjutnya Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Transaksi Khusus pada
Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp10.950.581.387.729 dan Rp18.256.586.416.770.
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya pada BUN Pengelola Transaksi Khusus pada Tahun 2020
mengalami penurunan sebesar Rp7.306.004.029.041atau turun 40,02% bila dibandingkan dengan tahun
2019. Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya dapat dirinci berdasarkan satuan kerja dan jenis
pendapatan/beban sebagai berikut:
No Uraian TA 2020 TA 2019
1 Satker Pengelola PNBP Migas (984572) (3.786) 13
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (3.786) 13
2 Satker Pengelola Dana Pensiun, THT Dll (987361) 176.625.041.942 172.806.638.038
Penerimaan Kembali Belanja Kontribusi Sosial TAYL 176.625.041.942 172.806.638.038
3 Satker PKP2B (984555) 1.427.258.184.764 1.166.585.870.616
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 1.427.258.184.764 1.166.585.870.616
4 Satker Pengelola BMN KKKS (999242) 17.099.891.924.22
9.283.945.555.498
1
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 14.270.096.314.400 22.754.495.453.155
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (4.986.150.758.902) (5.654.603.528.934)
5 Satker DJKN Pengelola Aset Lain-lain (984594) 2.300.000
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 2.300.000
6 Satker Pengelola Asset Eks BLBI (978706) 36.800.000
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 36.800.000
7 Satker Pengelola Piutang Yayasan Supersemar (999966) 62.752.609.311 (182.698.116.118)
Beban Lain-lain 62.752.609.311 (182.698.116.118)
Jumlah 10.950.581.387.729 18.256.586.416.770
Adapun rincian Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya terdiri dari:
1. Penerimaan Kembali Belanja Kontribusi Sosial TAYL (425921) sebesar Rp176.625.041.942.
2. Jumlah pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN
yang berasal dari Kontraktor PKP2B untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2019
adalah sebesar Rp1.427.258.184.764 dan Rp1.166.585.870.616 berasal dari Penambahan
pencatatan asset baru non tanah sebesar Rp694.749.820.079, penambahan dari Kapitalisasi
asset sebesar Rp735.559.698.588, dan koreksi audit karena selisih kurs penambahana asset PT
KPC sebesar Rp3.051.333.903.
3. Saldo Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN
yang Berasal dari KKKS untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp14.270.096.314.400.
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp1.365.494.635.300 berasal dari:
a. Pembulatan pada satker TK Migas sebesar Rp3.786;
b. Saldo Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang
Berasal dari KKKS untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah
Rp4.986.150.758.902 berasal dari:
1) Penggunaan material persediaan non-capital dalam operasional hulu migas senilai
Rp5.421.548.068.803.
2) Pengembalian (Return) penggunaan material persediaan dalam operasional hulu migas pada

524 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

tahun berjalan sebesar Rp435.397.309.901.


c. Saldo Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada UAKPA BUN TK Pengelola Piutang
kepada Yayasan Supersemar sebesar Rp(62.752.609.311).

Saldo Piutang per 31 Desember 2019 4.276.206.032.324,39


Dalam mata uang asing (USD) 307.618.369,62*
Kurs tengah 13.901,01
Saldo Piutang per 31 Desember 2020 4.338.958.641.635,80
Dalam mata uang asing (USD) 307.618.369,62
Kurs tengah 14.105,005
Beban Lain-lain (62.752.609.311,41)
*) berasal dari perhitungan Rp102.642.463.580.44 dibagi dengan kurs USD per 31
Desember 2019 Rp13.901,01/USD.

Pos Luar E.2.4. Pos Luar Biasa


Biasa
Jumlah Pos Luar Biasa pada Tahun 2020 dan Tahun 2019 adalah nihil.

Catatan E.3. Catatan Penting Lainnya


Penting
Lainnya 1. Pada tahun 2020 terdapat konversi 13 (tiga belas) pinjaman dari Lender ADB yang semula
menggunakan mata uang USD dikonversi ke mata uang JPY dan EUR. Konversi pinjaman dilakukan
sebagai upaya diversifikasi currency maupun interest rate dalam rangka pengelolaan portofolio
utang serta untuk mendorong potensi penghematan biaya pinjaman.
Dari 13 konversi pinjaman pada tahun 2020 terdapat Pendapatan Penyesuaian Lainnya sebesar
Rp789.384.139.736,32 dan Beban Penyesuaian Lainnya sebesar Rp352.579.879.798,68 dimana
secara total adalah sebesar Rp436.804.259.938 sebagaimana termuat pada tabel berikut:

2. Kontribusi yang dibayarkan oleh Bank Indonesia kepada Pemerintah, diakui serta dicatat oleh
Pemerintah sebagai Pendapatan-LO. Bank Indonesia memberikan kontribusi dalam skema Burden
Sharing termasuk yang terjadi saat tanggal penerimaan kontribusi BI terakhir sampai dengan
tanggal pelaporan dengan rincian sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 525


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penyesuaian Akrual Kontribusi Bank Indonesia yang disajikan LKBUN Tahun 2020 sebagaimana
tabel di atas, berbeda dengan yang disajikan oleh Bank Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
Kontribusi BI yang Kontribusi BI yang
No Uraian Selisih
tersaji pada LKBUN tersaji pada LKTBI
1 Penyesuaian Akrual PG 1.456.927.480.000 1.455.772.056.575 1.155.423.425
2 Penyesuaian Akrual NPG 255.535.887.600 255.536.113.005 (225.405)

Selisih Penyesuaian Akrual PG disebabkan karena pada LKBUN Tahun 2020 menghitung
berdasarkan pola perhitungan untuk pembayaran bunga yang sama dengan sistem BI-SSSS (Bank
Indonesia – Scripless Securities Settlement System) sedangkan BI pada LKTBI menghitung
menggunakan pola perhitungan pada FOMOBO (Front Office Midle Office Back Office) Bank
Indonesia. Selisih Penyesuaian NPG disebabkan adanya pembulatan pada LKTBI Tahun 2020
dimana angka pada LKTBI Tahun 2020 dalam satuan jutaan Rupiah.

526 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS


PENJELASAN UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 221/PMK.05/2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-216/PMK.05/2015 tentang
Tata Cara Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara, Unit
Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara Akuntansi Pusat (UA-PBUN-AP) dilaksanakan
oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara. Dengan demikian Direktorat Pengelolaan Kas Negara
bertindak sebagai penggabung Laporan Arus Kas Konsolidasian BUN yang terdiri dari Laporan
Keuangan Koordinator Kuasa BUN Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Laporan Keuangan Kuasa
BUN Pusat (UAKBUN-P) serta Laporan Keuangan KPPN Khusus.
Penggabungan Laporan Arus Kas Konsolidasian BUN dilakukan atas seluruh angka realisasi
bersih (netto) penerimaan dan pengeluaran kas yang dibukukan oleh KPPN dan Dit PKN selaku
Kuasa BUN, baik berasal dari transaksi BA BUN maupun transaksi BA Kementerian
Negara/Lembaga.

F.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS


F.1.2. SALDO AWAL KAS
Saldo Awal Kas Saldo Awal Kas per 1 Januari 2020 adalah sebesar Rp235.477.658.828.423, yang merupakan
per 1 Januari saldo akhir kas per 31 Desember 2019. Apabila dibandingkan dengan Saldo Awal Kas per 1
2020 Januari 2019 sebesar Rp240.152.602.171.525. Saldo Awal Kas per 1 Januari 2020
mengalami penurunan sebesar Rp4.674.943.343.102. Rincian Saldo Awal Kas per 1 Januari
2020 dan 1 Januari 2019 adalah sebagai berikut:
Uraian 1 Januari 2020 1 Januari 2019
Kas di BUN Pusat 151.409.014.474.516 114.834.181.946.110
Kas di KPPN 2.891.119.214.103 5.127.777.217.073
Kas pada BLU 56.554.199.281.529 55.010.642.052.353
Kas di K/L dari Hibah 1.634.561.936.239 726.888.630.744
Kas Transitoris 0 0
Kas Escrow 20.053.770.625.020 58.601.172.611.021
Kas di Rekening Pemerintah Lainnya 2.934.993.297.016 5.851.939.714.224
Saldo Awal Kas 235.477.658.828.423 240.152.602.171.525
Rincian Saldo Awal Kas Per 1 Januari 2020 dan 1 Januari 2019

F.1.2. PERUBAHAN KAS


Perubahan Kas Kenaikan (Penurunan) Kas dari berbagai aktivitas Pemerintah pada TA 2020 dan TA 2019
adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462) 342,3%
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (298.626.891.678.470) (225.929.135.037.521) 32,18%
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 1.301.283.054.425.414 450.485.196.418.840 188,86%
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (25.057.121.769.181) (41.425.640.178.382) -39,51%
Koreksi:
Akumulasi Koreksi Pembukuan*) (50.149..808..575) (1.647.087.428.577) -101,47%
Penggunaan SAL (70.640.000.000.000) (15.000.000.000.000) 370,93%
Kenaikan (Penurunan) Kas Setelah
149.848.804.687.212 (4.674.943.343.102) -3.305,36%
Penyesuaian

Rincian Kenaikan/Penurunan Kas TA 2020 dan TA 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 527


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2.000.000.000 Perubahan Kas


1.000.000.000
0
Aktivitas Investasi Pendanaan Transitoris
-1.000.000.000
Operasi
-2.000.000.000

2019 2020

*)Akumulasi Koreksi Pembukuan sebesar minus Rp50.149.808.575 terdiri dari:


No KPPN Jumlah (Rp)
1 Koreksi SILPA 447.536.410.409
2 Koreksi Selisih Kurs (227.575.834.013)
3 Koreksi Pembukuan (270.110.384.971)
Jumlah Akumulasi Pembukuan (50.149.808.575)

Penjelasan Akumulasi Koreksi Pembukuan sebesar minus Rp50.149.808.575 terdiri dari:


1. Koreksi SILPA sebesar Rp447.536.410.409 terdiri dari:
a. Pengembalian atas Pendapatan Tahun Anggaran yang Lalu yang berasal dari akun:
No KPPN Jumlah (Rp)
1 Koreksi Pendapatan Tahun Anggaran Yang Lalu (311212) (158.272.894.029)
2 Ekuitas Dana Lancar Lainnya dari Hibah Langsung (311911) (6.734.241.125)
Jumlah Pengembalian Pendapatan TAYL (165.007.135.154)

b. Penyesuaian selisih kurs yang dihasilkan dari transaksi kiriman uang atau
pemindahbukuan antar rekening milik BUN yang menggunakan akun SiLPA (311211)
sebesar Rp612.543.545.563 .

2. Koreksi Selisih Kurs sebesar minus Rp227.575.834.013 merupakan nilai pendapatan atas
keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi dari proses revaluasi dan penyesuaian
kerugian selisih kurs yang belum terealisasi.

3. Penjelasan Koreksi Pembukuan sebesar minus Rp270.110.384.971 terdiri dari koreksi Kas
Hibah, koreksi Kas BLU dan koreksi kas di BUN dengan rincian berikut:
a. Koreksi Kas Hibah sebesar minus Rp7.551.767.998 merupakan jurnal koreksi kas hibah
karena kesalahan pengesahan pendapatan hibah tahun anggaran lalu, kesalahan
penanggalan SPHL, koreksi kesalahan segmen bank hibah, maupun koreksi saldo awal
hibah karena kesalahan akuntansi/pembukuan lainnya. Rincian koreksi Kas Hibah pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut:
No KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Surabaya I (031) (87.929.778)
2 KPPN Banjarmasin (045) (99.682.020)
3 KPPN Manado (049) (35.792.338)
4 KPPN Manokwari (065) (984.572.000)
5 KPPN Jakarta III (088) (4.064.724.267)
6 KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah (140) (288.353.396))
7 KPPN Curup (146) (27.500.000)
8 KPPN Jakarta VI (175) (1.963.214.199)
Jumlah Koreksi Kas Hibah (7.551.767.998)
b. Koreksi Kas BLU sebesar minus Rp50.865.145.620 merupakan koreksi atas saldo Kas
BLU yang sudah disahkan yang dilakukan oleh Kuasa BUN (KPPN) karena adanya
perekaman saldo awal BLU baru pada tahun 2020, penghapusan saldo BLU yang beralih
528 Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

status menjadi non BLU, dan koreksi saldo kas BLU untuk perbaikan
akuntansi/pembukuan lainnya. Rincian koreksi Kas BLU pada tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
No KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN Banda Aceh (001) 8.490.697.140
2 KPPN Jakarta II (019) 1.054.958.530.721
3 KPPN Bandung I (022) 1
4 KPPN Bogor (023) 1.072.289.448
5 KPPN Yogyakarta (030) (2.711.792.764)
6 KPPN Malang (032) (70.432.626.825)
7 KPPN Kupang (039) (230.821.103)
8 KPPN Ternate (062) 9.670.295.858
9 KPPN Jayapura (063) 5.688.598.709
10 KPPN Medan II (123) (74.332.677.600)
11 KPPN Surabaya II (135) (442.605.538)
12 KPPN Blitar (150) 68.526.668.873
13 KPPN Jakarta VII (182) (1.051.121.702.540)
Jumlah Koreksi Kas BLU (50.865.145.620)
c. Koreksi Kas di BUN merupakan pengembalian dana (refund) pada Rekening Khusus di
KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sebesar minus Rp211.693.471.354. Direktorat
Pengelolaan Kas Negara telah melakukan pengembalian dana (refund) kepada Lender
dikarenakan adanya refund prosedur administratif penutupan rekening.
Penggunaan Dana SAL sebesar minus Rp70.640.000.000.000 merupakan Pembiayaan Lainnya
dalam APBN tahun 2020 yang seluruhnya bersumber dari penggunaan dana Saldo Anggaran
Lebih (SAL). Penggunaan SAL tersebut merupakan sumber penerimaan pembiayaan anggaran
dan sebagai Dana Cadangan Fiskal (fiscal buffer) untuk membiayai defisit serta pengeluaran
pembiayaan anggaran dalam APBN tahun 2020.

F.1.3. SALDO AKHIR KAS DAN BANK


Saldo Akhir Kas Saldo Akhir Kas dan Bank padaTA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
TA 2020 Rp385.326.463.515.635 dan Rp235.477.658.828.423. Saldo Akhir Kas dan Bank pada TA
2020 mengalami kenaikan sebesar Rp149.848.804.687.212 atau 63,64 persen dari TA 2019.
Saldo Akhir Kas dan Bank merupakan kas Pemerintah Pusat yang tersedia dan dapat digunakan
untuk membiayai aktivitas pemerintah tahun anggaran berikutnya. Adapun rincian Saldo Akhir
Kas dan Bank pada TA 2020 adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Kas pada BLU 57.688.418.512.516 56.554.199.281.529 2,01%
Kas di Kementerian/Lembaga dari Hibah 3.862.816.464.090 1.634.561.936.239 136,32%
Rekening Kas di KPPN 3.545.188.057.685 2.891.119.214.103 22,62%
Rekening Kas di BUN 198.514.075.299.703 151.409.014.474.516 31,11%
Rekening Pemerintah Lainnya 2.885.728.029.464 2.934.993.297.016 -1,68%
Kas Rekening Escrow 118.830.237.152.177 20.053.770.625.020 492,56%
Jumlah Saldo Akhir Kas 385.326.463.515.635 235.477.658.828.423 63,64%

Rincian Saldo Akhir Kas dan Bank TA 2020 dan TA 2019

Sesuai PMK Nomor 206/PMK.05/2010 tentang Pengelolaan Saldo Anggaran Lebih sebagaimana
telah diubah dengan PMK Nomor 203/PMK.05/2013, Kas di Rekening Kas SAL telah dicatat
sebagai bagian dari Rekening Kas BUN di BI. Perlakuan yang sama terhadap Kas di Rekening
Khusus yang merupakan bagian dari Rekening Kas BUN di BI. Untuk Laporan Tahun 2020,
transaksi keuangan pada Rekening Khusus telah dicatat sesuai Sistem Akuntansi Pusat dan
dikonsolidasikan dalam Laporan Arus Kas ini.

Catatan atas Laporan Keuangan 529


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian Kas Bendahara Umum Negara (Kas BUN) terdiri dari:


1. Rekening Kas Umum Negara dalam Rupiah ;
2. Rekening Kas Umum Negara dalam Valuta USD;
3. Rekening Kas Umum Negara dalam Valuta JPY;
4. Rekening Kas Umum Negara dalam Valuta Euro;
5. Rekening Penempatan dalam Rupiah ;
6. Rekening Penempatan dalam Valuta USD;
7. Rekening Penempatan dalam Valuta JPY;
8. Rekening Penempatan dalam Valuta Euro;
9. Rekening Saldo Anggaran Lebih (SAL);
10. Rekening Khusus dalam Rupiah;
11. Rekening Khusus dalam Valuta AUD;
12. Rekening Khusus dalam Valuta EUR;
13. Rekening Khusus dalam Valuta JPY;
14. Rekening Khusus dalam Valuta USD;
15. RPKBUN P SPAN-Gaji;
16. RPKBUN P SPAN-Non Gaji Mandiri;
17. RPKBUN P SPAN-Non Gaji BTN;
18. RPKBUN P SPAN-Non Gaji BNI;
19. RPKBUN P SPAN-Non Gaji BRI;
20. Rekening Penampungan Pendapatan Jasa Giro RPH;
21. Rekening Penerimaan Penyetoran Retur SP2D dalam Valuta Rupiah;
22. Rekening Penerimaan Penyetoran Retur SP2D dalam Valuta USD;
23. Rekening Penerimaan Penyetoran Retur SP2D dalam Valuta Euro;
24. Rekening Penerimaan Penyetoran Retur SP2D dalam Valuta JPY;

Rincian Rekening Pemerintah Lainnya terdiri dari:


1. Rekening Retur SPAN Non Gaji;
2. Rekening Retur Gaji;
3. Rekening Dana Investasi dalam Valuta IDR;
4. Rekening Dana Investasi dalam Valuta JPY;
5. Rekening Dana Investasi dalam Valuta AUD;
6. Rekening Dana Investasi dalam Valuta USD;
7. Rekening Dana Investasi dalam Valuta GBP;
8. Rekening Dana Investasi dalam Valuta Euro;
9. Rekening Pembangunan Daerah;
10. Rekening Depkeu k/ Hasil minyak perjanjian karya prodsharing;
11. Rekening Penerimaan Panas Bumi;
12. Rekening Dana Bergulir;
13. Rekening Kelolaan TDR;
14. Rekening Retur SBSN;
15. Rekening Menkeu untuk Penerimaan Hibah Educt Sector Support programESSP;

Rincian Rekening Dana Dibatasi Penggunaannya terdiri dari:


1. Rekening Pembangunan Hutan;
2. Rekening Cadangan Dana Reboisasi;
3. Rekening Dana Cadangan Alutsista;
4. Rekening Dana Bantuan Internasional;
5. Rekening Menkeu Pengeluaran untuk SBN dalam Valuta IDR;
6. Rekening Menkeu Pengeluaran untuk SBN dalam Valuta USD;
7. Rekening Menkeu Pengeluaran untuk SBN dalam Valuta Euro;

530 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

8. Rekening Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah;


9. Rekening Dana Jaminan Penugasan Pembiayaan Infrastruktur Daerah;
10. Rekening BUN untuk Obligasi dalam rangka Penjaminan
11. Rekening Stabilisasi SBN;
12. Rekening Khusus Dana PFK;

Transaksi pendapatan dan belanja dari hibah langsung tunai yang diterima Kementerian
Negara/Lembaga dicatat melalui SPM/SP2D Pengesahan di KPPN.

F.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS


Penjelasan atas Laporan Arus Kas BUN pada TA 2020 diuraikan sebagai berikut:

F.2.1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Arus Kas Bersih Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
dari Aktivitas sebesar minus Rp757.060.086.481.976 dan minus Rp171.158.277.117.462. Arus Kas
Operasi Bersih dari Aktivitas Operasi pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp585.901.809.364.514 atau 342,32 persen dari TA 2019. Penurunan Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Operasi pada TA 2020 terutama berasal dari penurunan penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah, Pajak Perdagangan Internasional, Penerimaan
Sumber Daya Alam, Penerimaan PNBP lainnya dan Penerimaan BLU serta sebaliknya terdapat
peningkatan Belanja Pegawai, Belanja Pembayaran Kewajiban Utang, Belanja Bantuan Sosial,
Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, Transfer Dana Alokasi Umum, Transfer Dana
Alokasi Khusus, Transfer Dana Alokasi Khusus DK –DIY DID, Transfer Dana Alokasi Khusus
Non Fisik dan Dana Desa. Arus Kas dari Aktivitas Operasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas untuk kegiatan operasional pemerintah pada TA 2020. Adapun rincian Arus
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Arus Kas Masuk 1.647.501.178.312.215 1.960.287.552.753.207 -15,96%
Dikurangi Arus Kas Keluar 2.404.561.264.794.191 2.131.445.829.870.669 12,81%
Arus Kas Bersih (757.060.086.481.976) (171.158.277.117.462) 342,32%

Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya
dimasa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih
pada TA 2020 sebesar minus Rp757.060.086.481.976 menunjukkan bahwa pendapatan
operasional pemerintah tidak mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan operasional
pemerintah. Lebih rendahnya arus kas masuk dibandingkan dengan arus kas keluar
mengindikasikan rendahnya capaian realisasi penerimaan negara yang dipengaruhi oleh
perkembangan kondisi perekonomian domestik maupun global serta tingginya belanja
pemerintah seperti belanja subsidi.

F.2.1.1. Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Penerimaan Perpajakan pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Perpajakan Rp1.285.136.317.135.799 dan Rp1.546.141.893.392.193. Penerimaan Perpajakan pada TA
2020 mengalami penurunan sebesar Rp261.005.576.256.394 atau 16,88 persen dari TA
2019. Penerimaan Perpajakan terdiri dari Penerimaan Pajak Dalam Negeri sebesar
Rp1.248.415.111.170.305 dan Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional sebesar

Catatan atas Laporan Keuangan 531


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rp36.721.205.965.494. Penerimaan Perpajakan merupakan penerimaan Pemerintah yang


dihimpun dari sektor perpajakan pada TA 2020 setelah dikurangi pengembalian pendapatan
perpajakan. Adapun rincian Penerimaan Perpajakan adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Pajak Dalam Negeri
Pajak Penghasilan (PPh) 594.033.333.770.490 772.265.718.286.668 -23,08%
Pajak Pertambahan Nilai dan
Penjualan Barang Mewah 450.328.063.257.688 531.577.293.855.031 -15,28%
(PPN &PNBM)
Pajak Bumi dan Bangunan 20.953.610.013.766 21.145.900.040.486 -0,91%
(PBB)
Cukai 176.309.313.789.576 172.421.940.270.562 2,25%
Pajak Lainnya 6.790.790.338.785 7.677.349.834.950 -11,55%
Jumlah Penerimaan Pajak Dalam Negeri 1.248.415.111.170.305 1.505.088.202.287.697 -17,05%
Pajak Perdagangan Internasional
Bea Masuk 32.443.498.968.565 37.526.981.312.119 -15,96%
Bea Keluar 4.277.706.996.929 3.526.709.792.377 12,81%
Jumlah Penerimaan Pajak Perdagangan 36.721.205.965.494 41.053.691.104.496 -10,55%
Internasional
Penerimaan Perpajakan 1.285.136.317.135.799 1.546.141.893.392.193 -16,88%

Rincian Penerimaan Perpajakan TA 2020 dan TA 2019

800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0
PPh PPN BM PBB BPHTB Cukai Pajak
Lainnya
2019 2020

F.2.1.1.1. Pajak Penghasilan


Penerimaan Pajak Penghasilan pada TA 2020 dan TA2019 adalah masing-masing sebesar
Rp594.033.333.770.490 dan Rp772.265.718.286.668. Pajak Penghasilan pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp178.232.384.516.178 atau 23,08 persen dari TA 2019.
Adapun rincian Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
PPh Migas
PPH Minyak Bumi 11.332.221.314.991 24.493.086.993.337 -53,73%
PPH Gas Alam 21.689.144.755.946 34.654.705.206.760 -37,41%
PPh Migas Lainnya 5.370.055.232 2.522.619.831 112,88%
Jumlah PPh Migas 33.026.736.126.169 59.150.314.819.928 -44,16%
PPh Non Migas
PPh Pasal 21 139.351.267.744.195 148.503.893.801.199 -6,16%
PPh Pasal 22 16.849.783.981.344 21.308.577.041.891 -20,92%
PPh Pasal 22 Import 27.117.480.784.100 53.704.105.315.897 -49,51%
PPh Pasal 23 40.013.897.522.066 42.582.956.281130 -6,03%
PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 11.563.111.563.072 11.200.108.698.779 3,24%
PPh Pasal 25/29 Badan 155.076.444.520.586 252.167.838.904.327 -38,50%
PPh Pasal 26 43.602.468.786.460 46.138.482.953.287 -5,50%
PPh Final 112.164.589.833.830 126.223.171.183.087 -11,14%
PPh Non Migas Lainnya 111.262.353.990 132.758.651.515 -16,19%
Jumlah PPh Non Migas 545.850.307.089.643 701.961.892.831.112 -22,24%
PPh Fiskal LN 0 0
Pendapatan PPH Ditanggung 15.156.290.554.678 11.153.510.635.628 35,89%
Pemerintah
Jumlah Pajak Penghasilan 594.033.333.770.490 772.265.718.286.668 -23,08%
Rincian Pajak PenghasilanI TA 2020 dan TA 2019

532 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.1.1.2. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah


Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah (PPN & PPnBM) pada TA
2020 dan TA2019 adalah masing-masing sebesar Rp450.328.063.257.688 dan
Rp531.577.293.855.031. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah
(PPN & PPnBM) padaTA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp81.249.215.342.343 atau
15,28 persen dari TA 2019. Adapun rincian Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan
Penjualan Barang Mewah (PPN & PPnBM) adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
PPN dan PPnBM Dalam Negeri 304.224.175.386.992 355.287.683.842.184 -14,37%
PPN dan PPnBM Impor 143.453.795.363.867 176.094.102.123.645 -18,54%
PPN dan PPnBM Lainnya 713.873.873.893 195.492.634.202 265,17%
PPN Ditanggung Pemerintah 1.936.218.632.936 0 100%
Jumlah PPN dan PPnBM 450.328.063.257.688 531.577.278.600.031 -15,28%

Rincian Penerimaan Pajak PPN & PPnBM TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.1.3. Pajak Bumi dan Bangunan


Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp20.953.610.013.766 dan Rp21.145.900.040.486. Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp192.290.026.720 atau
0,91 persen dari TA 2019. Adapun rincian Pajak Bumi dan Bangunan adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
PBB Perkebunan 2.627.109.411.467 2.486.750.566.151 5,64%
PBB Kehutanan 653.561.272.344 487.201.065.051 34,15%
PBB Pertambangan Mineral dan Batubara 3.004.587.635.379 3.477.736.065.334 -13,61%
PBB Pertambangan Minyak Bumi 14.081.875.255.844 14.250.961.673.713 -1,19%
PBB Pertambangan Panas Bumi 408.132.427.296 368.435.097.874 10,77%
PBB Lainnya 178.344.011.436 74.815.572.363 138,38%
Jumlah Pajak Bumi dan Bangunan 20.953.610.013.766 21.145.900.040.486 -0,91%

Rincian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.1.4. Cukai
Cukai pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp176.309.313.789.576
dan Rp172.421.940.270.562. Cukai padaTA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp3.887.373.519.014 atau 2,25 persen dari TA 2019. Adapun rincian Cukai adalah sebagai
berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Cukai Hasil Tembakau 170.239.842.643.814 164.872.445.405.658 3,26%
Cukai Ethyl Alkohol 241.784.163.000 122.528.191.000 97,33%
Cukai Minuman Mengandung Ethyl Alkohol 5.759.288.405.930 7.338.510.818.070 -21,52%
Denda Administrasi Cukai 56.239.915.199 73.182.280.071 -23,15%
Cukai Lainnya 12.158.661.633 15.273.575.763 -20,39%
Jumlah Cukai 176.309.313.789.576 172.421.940.270.562 2,25%
TA 201020102010 Rincian Cukai TA 2020 dan TA 20192010

Catatan atas Laporan Keuangan 533


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.1.1.5. Pajak Lainnya


Pajak Lainnya pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp6.790.790.338.785 dan Rp7.677.349.834.950. Pajak Lainnya pada TA 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp886.559.496.165 atau 11,55 persen dari TA 2019. Adapun rincian
Pajak Lainnya adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Pendapat Pajak Lainnya
Pendapatan Bea Materai 1.446.535.466.431 1.480.577.017.178 -2,30%
Pendapatan dari Penjualan Bea Materai 3.638.052.138.011 4.117.446.934.631 -11,64%
Pendapatan PPN Batubara 485.164.790.391 538.680.322.182 -9,93%
Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya 10.832.559.640 75.490.463.210 -85,65%
Jumlah Pendapatan Pajak Lainnya 5.580.584.954.473 6.212.194.737.201 -10,17%
Pendapatan Bunga Penagihan Pajak
Bunga Penagihan PPH 1.179.768.900.131 655.039.379.502 80,11%
Bunga Penagihan PPN 30.360.250.777 589.923.712.311 -94,85%
Bunga Penagihan PPnBM 1.863.959 220.033.197.452 -100%
Bunga Penagihan PTLL 74.369.445 158.808.484 -53,17%
Jumlah Bunga Penagihan Pajak 1.210.205.384.312 1.465.155.097.749 -17,40%
Jumlah Pajak Lainnya (Netto) 6.790.790.338.785 7.677.349.834.950 -11,55%

Rincian Pajak Lainnya TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.1.6. Pajak Perdagangan Internasional


Pajak Perdagangan Internasional pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp36.721.205.965.494 dan Rp41.053.691.104.496. Pajak Perdagangan Internasional pada
TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp4.332.485.139.002 atau sebesar 10,55 persen
dari TA 2019. Adapun rincian Pajak Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Bea Masuk:
Bea Masuk 29.750.557.857.631 34.824.420.858.209 -14,57%
Bea Masuk ditanggung Pemerintah 0 0
Pendapatan Denda Administrasi 567.207.949.682 682.054.914.763 -16,84%
Bea Masuk dalam Rangka KITE 502.288.602.777 589.890.171.268 -14,85%
Denda atas Sanksi adm atas Barang Tertentu 0 0
Pendapatan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah 233.478.860.370 354.326.302.000 -34,11%
(Transaksi Non Kas)
Pendapatan Pabean Lainnya -8.782.796.689 29.077.858.500 -130,20%
Bea Masuk Anti Dumping 183.028.721.000 308.468.786.790 -40,67%
Bea Masuk Imbalan 0 22.101.000 -100%
Bea Masuk Tindakan Pengamanan 1.215.719.773.794 738.720.319.589 64,57%
Jumlah Bea Masuk 32.443.498.968.565 37.526.981.312.119 -13,55%
Bea Keluar:
Bea Keluar 4.264.317.752.839 3.526.335.855.946 20,93%
Denda Administrasi Bea Keluar 891.590.569 373.535.431 138,69%
Pendapatan Bunga Bea Keluar 12.497.653.521 401.000 3.116.521,83%%
Jumlah Bea Keluar 4.277.706.996.929 3.526.709.792.377 21,29%
Jumlah Pajak Perdagangan Internasional 36.721.205.965.494 41.053.691.104.496 -10,55%

Rincian Pajak Perdagangan Internasional TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak


Penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Negara Bukan Rp343.532.045.955.792 dan Rp408.648.315.368.093. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pajak (PNBP) pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp65.116.269.412.301 atau 15,93
persen dari TA 2019. Adapun rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah sebagai
berikut:

534 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penerimaan SDA 97.225.067.272.619 154.895.286.766.287 -37,23%
Pendapatan dari Kekayaan Negara 66.080.543.541.337 80.726.119.206.790 -18,14%
Dipisahkan (KND)
Penerimaan PNBP Lainnya 110.918.107.259.637 124.157.596.399.650 -10,66%
Pendapatan BLU 69.308.327.882.199 48.869.312.995.366 41,82%
Jumlah Penerimaan Negara Bukan 343.532.045.955.792 408.648.315.368.093 -15,93%
Pajak
Rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA 2020 dan TA 2019

200.000.000
150.000.000
100.000.000
50.000.000
0
SDA KND PNBP Lainnya BLU

2019 2020

F.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam


Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
sebesar Rp97.225.067.272.619 dan Rp154.895.286.766.287. Penerimaan Sumber Daya
Alam (SDA) pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp57.670.219.493.668 atau 37,23
persen dari TA 2019. Adapun rincian Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) adalah sebagai
berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Pendapatan Minyak Bumi 44.868.847.085.493 83.622.340.876.020 -46,34%
Pendapatan Gas Bumi 24.211.325.322.339 37.467.520.404.392 -35,38%
Pendapatan Pertambangan Umum 21.178.987.879.156 26.343.691.801.600 -19,61%
Pendapatan Kehutanan 4.403.263.272.502 5.007.257.006.149 -12,06%
Pendapatan Perikanan 600.662.766.688 521.936.215.435 15,08%
Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 1.961.980.946.441 1.932.540.462.691 1,52%
Jumlah Penerimaan SDA 97.225.067.272.619 154.895.286.766.287 -37,23%

Rincian Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) TA 2020 dan TA 2019

100.000.000

50.000.000

2019 2020

F.2.1.2.2. Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN/KND


Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN/KND pada TA 2020 dan TA 2019 adalah

Catatan atas Laporan Keuangan 535


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

masing-masing sebesar Rp66.080.543.541.337 dan Rp80.726.119.206.790. Penerimaan


Bagian Pemerintah atas Laba BUMN pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp14.645.575.665.453 atau 18,14 persen dari TA 2019. Penerimaan Bagian Pemerintah atas
Laba BUMN/KND adalah merupakan penerimaan laba yang diperoleh pemerintah atas
pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, yakni kekayaan negara yang ditempatkan
sebagai penyertaan modal pada Perusahaan Negara. Adapun rincian Penerimaan Bagian
Pemerintah atas Laba BUMN/KND adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Pendapatan Bagian Laba BUMN di 43.888.106.053.599 49.773.695.752.482 -11,82%
Bawah Kementerian BUMN
Pendapatan Bagian Laba BUMN di 710.827.000.000 860.515.629.605 -17,40%
Bawah Kementerian Keuangan
Pendapatan dari KND Lainnya 21.481.610.487.738 30.091.907.824.703 -28,61%
Jumlah Pendapatan dari Kekayaan 66.080.543.541.337 80.726.119.206.790 -18,14%
Negara yang Dipisahkan
Rincian Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN/KND TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.2.3. Penerimaan PNBP Lainnya


Penerimaan PNBP Lainnya pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp110.918.107.259.637 dan Rp124.157.596.399.650. Penerimaan PNBP Lainnya pada TA
2020 mengalami penurunan sebesar Rp13.239.489.140.013 atau 10,66 persen dari TA 2019.
Adapun rincian Penerimaan PNBP Lainnya adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Pendapatan dari Surplus Otoritas Jasa
110.135.193 795.220.944 -86,15%
Keuangan
Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN,
Iuran Badan Usaha, dan Penerimaan Klaim 16.883.143.705.279 32.083.100.353.355 -47,38%
Asuransi
Pendapatan Administrasi dan Penegakan
13.646.524.410.853 18.366.375.054.747 -25,70%
Hukum
Pendapatan Kesehatan, Perlindungan Sosial
5.396.987.712.963 6.728.386.646.421 -19,79 %
dan Keagamaan
Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan
4.788.763.353.158 5.229.029.641.870 -8,42%
Teknologi
Pendapatan Jasa Transportasi, Komunikasi
28.185.586.049.245 25.903.218.006.612 8,81%
dan Informatika
Pendapatan Jasa Lainnya 304.133.236.159 429.902.216.890 -29,26%
Pendapatan Bunga, Pengelolaan Rekening
22.980.902.226.353 19.333.882.339.344 18,86%
Perbankan dan Pengelolaan Keuangan
Pendapatan Denda 503.790.164.112 614.389.891.175 -18,00 %
Pendapatan Lain-lain 18.228.166.266.322 15.468.517.028.292 17,84%
Jumlah PNBP Lainnya 110.918.107.259.637 124.157.596.399.650 -10,66%

Rincian Penerimaan PNBP Lainnya TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.2.4. Penerimaan Badan Layanan Umum


Penerimaan Badan Layanan Umum pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp69.308.327.882.199 dan Rp48.869.312.995.366. Penerimaan Badan Layanan Umum pada
TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp20.439.014.886.833 atau 41,82 persen dari TA
2019. Adapun rincian Penerimaan Badan Layanan Umum adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Pendapatan Jasa Layanan Umum 61.460.957.814.443 40.698.144.354.523 51,02%
Pendapatan Hibah BLU 123.568.742.424 154.843.013.918 -20,20%
Pendapatan Hasil Kerja sama BLU 587.981.383.580 855.074.995.219 -31,24%
Pendapatan dari Alokasi APBN 1.370.313.178.626 328.485.663.104 317,16%
Pendapatan BLU Lainnya 5.765.506.763.126 6.832.764.968.602 -15,62%
Jumlah Pendapatan Badan Layanan 69.308.327.882.199 48.869.312.995.366 41,82%
Umum

Rincian Penerimaan Badan Layana Umum (BLU) TA 2020 dan TA 2019

536 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.1.3. Pendapatan Hibah


Pendapatan Pendapatan Hibah pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Hibah Rp18.832.815.220.624 dan Rp5.497.343.992.921. Pendapatan Hibah pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp12.273.484.602.010 atau 242,58% persen dari TA 2019.
Penurunan pendapatan hibah tersebut disebabkan pada tahun 2019 terdapat kegiatan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sedangkan pada tahun 2020 tidak terdapat Pilkada
serentak, namun baru pada tahapan awal rangkaian Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di
tahun 2020. Pendapatan Hibah tersebut merupakan penerimaan negara yang berasal dari
sumbangan dalam negeri perorangan, lembaga/badan usaha dan hibah dalam negeri lainnya.
Selain itu juga berasal dari luar negeri perorangan, bilateral, multilateral dan hibah luar negeri
lainnya. Pendapatan Hibah tersebut hanya merupakan penerimaan hibah berupa uang secara
langsung maupun terencana. Adapun rincian Pendapatan Hibah adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Hibah Dalam Negeri Langsung:
Bentuk Uang-Perorangan 106.054.090.800 65.693.597.291 61,44%
Bentuk Uang-Lembaga/Badan Usaha 136.446.170.086 292.430.943.086 -53,34%
Bentuk Uang-Pemerintah Daerah 16.677.597.815.474 3.312.864.612.302 403,,42%
Bentuk Uang-Lainnya 77.918.548.282 2.089.180.000 3.629,62%
Jumlah Hibah Dalam Negeri 16.998.016.624.642 3.673.078.332.679 362,77%
Hibah Luar Negeri Terencana:
Bilateral 152.509.083.261 284.221.022.174 -46,34%
Multilateral 381.371.801.314 305.016.747.985 25,03%
Terencana 0 2.434.194.125 -100%
Hibah Luar Negeri Langsung:
Perorangan 421.800.000 0 100%
Bilateral 490.258.603.112 686.083.404.317 -28,54%
Multilateral 671.422.064.921 514.852.423.425 30,41%
Terencana 138.815.243.374 31.657.868.216 338,49%
Jumlah Hibah Luar Negeri 1.834.798.595.982 1.824.265.660.242 0,58%
Jumlah Hibah 18.832.815.220.624 5.497.343.992.921 242,58%

Rincian Pendapatan Hibah TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.4 Belanja Pegawai

Belanja Pegawai pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar


Belanja Pegawai
Rp380.532.228.590.618 dan Rp376.074.259.852.619. Belanja Pegawai pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp4.457.968.737.999 atau 1,19% persen dari TA 2019. Belanja
Pegawai adalah kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus
dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal. Adapun rincian Belanja Pegawai sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 85.671.631.840.396 85.321.262.531.959 0,41%
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri 62.034.543.646.479 61.403.644.284.678 1,03%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat 932.231.171.338 1.011.570.524.956 -7,84%
Negara
Belanja Gaji Dokter PTT 2.160.810.114 66.695.423.253 -96,76%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non 18.014.581.489.535 15.785.948.877.732 14,12%
PNS
Belanja Honorarium 1.672.163.315.177 1.876.741.556.492 -10,90%
Belanja Lembur 738.864.388.804 723.295.487.788 2,15%
Belanja Tunj.Khusus 75.902.029.595.284 83.006.573.420.266 -8,56%
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu 125.525.829.327.121 119.482.279.828.040 5,06%
Belanja Asuransi Kesehatan 10.038.193.006.370 7.396.256.917.455 35,72%
Jumlah Belanja 380.532.228.590.618 376.074.259.852.619 1,19%

Rincian Belanja Pegawai TA 2020 dan TA 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 537


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.1.5 Belanja Barang


Belanja Barang pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Belanja Barang
Rp422.338.225.598.487 dan Rp334.418.207.630.784. Belanja Barang pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp87.920.017.967.703 atau 26,29 persen dari TA 2019. Belanja
Barang adalah merupakan pengeluaran pemerintah dalam rangka pengadaan/pembelian barang
dan jasa non investasi guna mendukung kegiatan operasional pemerintahan. Adapun rincian
Belanja Barang adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Belanja Barang 154.711.094.977.522 131.972.860.461.463 17,23%
Belanja Jasa 31.719.971.475.536 32.584.478.436.045 -2,65%
Belanja Pemeliharaan 38.090.179.431.346 36.134.531.242.498 5,41%
Belanja Perjalanan Dinas 23.834.433.535.430 44.705.074.918.849 -46,69%
Belanja Layanan Umum 63.616.794.783.911 41.238.015.097.725 54,27%
Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan 110.365.751.394.742 47.783.247.474.204 130,97%
kepada Masyarakat/Pemda
Jumlah Belanja Barang 422.338.225.598.487 334.418.207.630.784 26,29%

Rincian Belanja Barang TA 2020 dan TA 2019

Kenaikan belanja barang tersebut sebagian besar berasal dari Belanja Peralatan dan Belanja
Barang untuk Bantuan Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk
uang/barang dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19 antara lain berupa Bantuan
Pemerintah untuk Usaha Mikro (BPUM), belanja bantuan subsidi upah, belanja pengadaan
perlengkapan cold chain untuk vaksin COVID-19, dan lain-lain. Adapun rincian belanja barang
yang dicatat menggunakan akun khusus dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19 yaitu
sebagai berikut :

Uraian TA 2020
Belanja Barang 34.020.025.389.259
Belanja Jasa 2.892.181.830.024
Belanja Pemeliharaan 247.317.830.002
Belanja Perjalanan Dinas 961.601.392.507
Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda 944.049.338.229
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda 77.335.903.117.229
Jumlah Belanja Barang 116.401.078.897.250

F.2.1.4 Belanja Pembayaran Kewajiban Utang

Belanja Pembayaran Kewajiban Utang pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Belanja
sebesar Rp314.088.112.296.556 dan Rp275.521.174.533.693. Belanja Pembayaran
Pembayaran
Kewajiban Utang pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp38.566.946.886.337 atau 14
Kewajiban Utang
persen dari TA 2019. Belanja Pembayaran Kewajiban Utang adalah merupakan pembayaran
yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (outstanding principal), baik utang
dalam negeri maupun utang luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman, dan
pembayaran denda berupa imbalan bunga. Adapun rincian Belanja Pembayaran Kewajiban
Utang adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Bunga Utang 296.746.485.354.315 263.825.657.107.593 12,48%
Discount SUN 9.413.603.000.868 7.923.133.935.500 18,81%
Loss On Bond Redemtion 0 383.890.000.000 -100,00%
Discount SBSN 7.928.023.941.373 3.388.493.490.600 133,97%
Jumlah Pembayaran 314.088.112.296.556 275.521.174.533.693 14,00%
Kewajiban Utang

Rincian Belanja Pembayaran Kewajiban Utang TA 2020 dan TA 2019

538 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Namun pada TA 2020 terdapat setoran pembayaran kontribusi Bank Indonesia atas beban
bunga/imbalan SBN Program PEN kepada Pemerintah ke RKUN dalam Rupiah terkait
pembiayaan public goods maupun pembiayaan non-public goods atas skema burden sharing
sebesar Rp2.694.988.866.995 dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian TA 2020
1. Pembayaran beban kontribusi atas SUN Seri VR0034 VR0035 VR0036 VR0037, 779.950.000.000
jatuh tempo tanggal 10-11-2020
2. Pembayaran beban kontribusi atas SBN Public Goods Seri 163.024.980.000
VR0038 VR0039 VR0040 VR0041, jatuh tempo tanggal 28-11-2020 s.d 30-11-
2020
3. Pembayaran beban kontribusi atas SBN Non Public Goods, jatuh tempo tanggal 15- 941.773.886.995
12-2020
4. Pembayaran beban kontribusi atas SUN Seri VR0042 VR0043 VR0044 VR0045, 810.240.000.000
jatuh tempo tanggal 28-12-2020
Jumlah Pembayaran kontribusi Bank Indonesia 2.694.988.866.995

F.2.1.6.1. Pembayaran Bunga Utang


Pembayaran Bunga Utang pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp296.746.485.354.315 dan Rp263.825.657.107.593. Pembayaran Bunga Utang pada TA
2020 mengalami kenaikan sebesar Rp32.920.828.246.722 atau 12,48 persen dari TA 2019.
Pembayaran Bunga Utang adalah merupakan pembayaran bunga dan kewajiban lain atas Surat
Berharga Negara baik mata uang rupiah maupun valas, serta pembayaran denda berupa imbalan
bunga. Adapun rincian Pembayaran Bunga Utang adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Belanja Pemby.Bunga Utang Dalam Negeri- 229.220.668.201.277 201.478.372.125.514 13,77%
Jangka Panjang
Belanja Pemb.Imbalan SBSN Dalam Negeri 50.592.442.385.279 40.902.078.447.238 23,69%
Belanja Pemb.Bunga Utang Luar Negeri-Jangka 16.933.374.767.759 21.445.206.534.841 -21,04%
Panjang *)
Jumlah Pembayaran Bunga Utang 296.746.485.354.315 263.825.657.107.593 12,48%

*) Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri


Rincian Belanja Pembayaran Bnga Utang TA 2020 dan TA 2019

Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri 2020 dan TA 2019 masing-masing
sebesar Rp16.933.374.767.759 dan Rp21.445.206.534.841. Pembayaran Bunga atas Utang
Luar Negeri mengalami penurunan sebesar Rp4.511.831.767.082 atau 21,04 persen dari TA
2019. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya kenaikan pada jumlah Pinjaman Tunai/Program

Catatan atas Laporan Keuangan 539


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

dan kenaikan biaya pinjaman kegiatan akibat dari percepatan penarikan pinjaman pada
Kementerian/Lembaga. Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri adalah merupakan
pembayaran bunga dan kewajiban lain atas pinjaman program dan pinjaman proyek. Adapun
rincian Belanja Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Belanja Bunga Pinjaman Program 8.624.802.890.283 11.653.996.532.055 -25,99%
Belanja Bunga Pinjaman Proyek 8.308.162.491.044 9.790.720.406.048 -15,14%
Belanja Pembayaran Biaya Transfer 409.386.432 489.596.738 -16,38%
Jumlah Pembayaran Bunga Utang LN 16.933.374.767.759 21.445.206.534.841 -21,04%

Rincian Belanja Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.6.2. Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara


Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara pada TA 2020 dan TA 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp9.413.603.000.868 dan Rp7.923.133.935.500. Belanja
Pembayaran Discount Surat Utang Negara pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp1.490.469.065.368 atau 18,81 persen dari TA 2019. Adapun rincian Belanja Pembayaran
Discount Surat Utang Negara adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Belanja Pembayaran Discount Surat 1.272.955.870.000 3.037.865.016.000 -58,10%
Perbendaharaan Negara
Belanja Pembayaran Discount Obligasi Negara 7.455.070.912.768 4.532.429.118.500 64,48%
Belanja Pembayaran Discount Obligasi Negara 685.576.218.100 352.839.801.000 94,30%
Valas
Jumlah Pembayaran Discount Surat Utang 9.413.603.000.868 7.923.133.935.500 18,81%
Negara

Rincian Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.6.3. Belanja Pembayaran Loss On Bond Redemption


Belanja Pembayaran Loss On Bond Redemption pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp0 dan Rp383.890.000.000 . Belanja Pembayaran Loss On Bond Redemption
pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp383.890.000.000 atau 100,00 persen dari TA
2019. Belanja Pembayaran Loss On Bond Redemption merupakan belanja yang timbul saat
pembelian kembali atau pelunasan atas obligasi negara saat jatuh tempo lebih besar dari nilai
buku (carrying amount).

F.2.1.6.4. Belanja Pembayaran Discount Surat Berharga Syariah Negara


Belanja Pembayaran Discount Surat Berharga Syariah Negara pada TA 2020 dan TA 2019
adalah masing-masing sebesar Rp7.928.023.941.373 dan Rp3.388.493.490.600 . Belanja
Pembayaran Discount Surat Berharga Syariah Negara pada TA 2020 mengalami kenaikan
sebesar Rp4.539.530.450.773 atau 133,97 persen dari TA 2019. Adapun rincian Belanja
Pembayaran Discount Surat Berharga Syariah Negara adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Belanja Pembayaran Discount SBSN - 7.494.703.691.373 2.075.094.115.600 261,17%
Jangka Panjang
Belanja Pembayaran Discount SPNS 433.320.250.000 1.313.399.375.000 -67,01%
Jumlah Pembayaran Discount SBSN 7.928.023.941.373 3.388.493.490.600 133,97%
Rincian Belanja Pembayaran Discount Surat Berharga Syariah Negara TA 2020
dan TA 2019

540 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.1.7 Belanja Subsidi


Belanja Subsidi Belanja Subsidi pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp196.231.455.278.876 dan Rp201.802.566.846.111. Belanja Subsidi pada TA 2020
mengalami penurunan sebesar Rp5.571.111.567.235 atau 2,76 persen dari TA 2019. Belanja
Subsidi merupakan belanja negara yang diberikan kepada perusahaan/lembaga yang
memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa, yang memenuhi hajat
hidup orang banyak, sehingga harga jual terjangkau oleh masyarakat. Adapun rincian Belanja
Subsidi sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Subsidi Perusahaan Negara:
Subsisi Lembaga Non Keuangan-BBM 47.737.013.915.933 84.209.349.146.017 -43,31%
Subsisi Lembaga Non Keuangan-Non 93.659.530.043.258 98.482.626.361.250 -4,90%
BBM
Subsidi Dalam Rangka PSO 4.746.898.208.197 4.143.114.912.860 14,57%
Jumlah Subsidi Perusahaan Negara 146.143.442.167.388 186.090.420.127 -21,78%
Subsidi Perusahaan Swasta 16.691.129.783.687 14.967.476.425.954 11,52%
Belanja Subsidi - Darurat Bencana 33.396.883.327.801 0 100%
Jumlah Belanja Subsidi 196.231.455.278.876 201.802.566.846.111 -2,76%

Rincian Belanja Subsidi TA 2020 dan TA 2019

Selain itu pada TA 2020 terdapat kenaikan pada Belanja Subsidi Darurat Bencana dalam rangka
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar
Rp33.396.883.327.801 dengan rincian sebagai berikut:

Uraian TA 2020
Belanja Subsidi Listrik 11.448.439.134.297
Belanja Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 367.038.000.000
Belanja Subsidi Bunga KPR 115.747.765.525
Belanja Subsidi Bunga KUR 4.984.218.342.076
Belanja Subsidi PPh-DTP 2.393.934.838.886
Belanja Subsidi BM – DTP 91.076.746.670
Belanja Subsidi Bunga/Subsidi Margin Program PEN 7.822.284.347.056
Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Program PEN 1.100.716.317.494
Belanja Subsidi PPN-DTP 1.936.218.632.936
Belanja Subsidi Pupuk Program PEN 3.137.209.202.861
Jumlah Belanja Subsidi dalam rangka PC-PEN 33.396.883.327.801

F.2.1.8. Belanja Hibah

Belanja Hibah Belanja Hibah pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp6.275.907.926.228 dan Rp6.476.205.662.045. Belanja Hibah pada TA 2020 mengalami
penurunan sebesar Rp200.297.735.817 atau 3,09 persen dari TA 2019. Belanja Hibah
merupakan Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri dan Hibah Kepada Pemerintah
Daerah. Adapun rincian Belanja Hibah adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri 29.411.577.792 234.274.387.286 -87,45%
Hibah Kepada Pemerintah Daerah 6.246.365.438.842 6.241.521.667.087 0,08%
Hibah Lainnya 130.909.594 409.607.672 -68,04%
Jumlah Belanja Hibah 6.275.907.926.228 6.476.205.662.045 -3,09%

Rincian Belanja Hibah TA 2020 dan TA 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 541


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Tingginya kenaikan Belanja Hibah TA 2020 dibandingkan dengan TA 2019 terutama


disebabkan oleh meningkatnya anggaran dan realisasi pada Hibah Rehabilitasi dan
Rekonstruksi. Hal ini dikarenakan banyaknya daerah yang terkena bencana pada TA 2020.
Belanja bantuan hibah pada TA 2020 sebagian besar merupakan:
1. Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah beberapa yang terbesar antara lain berupa Belanja
Hibah dalam rangka pembangunan MRT Jakarta Bundaran HI-Harmoni, Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana Banjir Bandang Sentani Tahap, Program Flood Management in
Selected River Basin (FMSRB) Sector Project Kementerian Pertanian dengan mekanisme On-
Granting ke Daerah dalam rangka pengembangan sektor pertanian, dan Hibah Provinsial
Road Improvement and Maintenance (PRIM) dari Pemerintah Australia khusus untuk
Kabupaten Probolinggo untuk periode tahun 2019-2021 dalam rangka peningkatan kinerja
dan pemeliharan jalan daerah.
2. Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Pada TA 2020 sebesar Rp1.761.034.451.917 yang merupakan belanja hibah pariwisata
kepada Pemerintah Daerah di Indonesia. Adapun lima provinsi di Indonesia penerima hibah
pariwisata dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada TA 2020
terbesar adalah sebagai berikut:

No Provinsi TA 2020
1 Bali 1.063.988.989.972
2 DKI Jakarta 255.849.050.000
3 Banten 167.418.110.000
4 Jawa Timur 145.770.097.306
5 Jawa Barat 128.008.204.639

F.2.91.9. Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bantuan Belanja Bantuan Sosial pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Sosial Rp202.529.969.428.206 dan Rp112.480.254.777.629. Belanja Bantuan Sosial pada TA
2020 mengalami kenaikan sebesar Rp90.068.678.900.577 atau 80,08% persen dari TA 2019.
Belanja Bantuan Sosial merupakan uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna
melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Adapun rincian Belanja Bantuan Sosial
adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Rehabilitasi Sosial 231.593.203.136 397.798.295.384 -41,78%
Jaminan Sosial 64.530.742.396.461 47.129.306.212.971 36,92%
Pemberdayaan Sosial 4.903.114.838.186 2.827.675.472.473 73,40%
Perlindungan Sosial 38.810.923.377.200 34.703.408.078.000 11,84%
Penanggulangan Kemiskinan 75.631.317.802.066 19.789.409.255.595 282,18%
Penanggulangan Bencana 18.422.277.811.157 7.632.657.463.206 141,36%
Jumlah Belanja Bantuan 202.529.969.428.206 112.480.254.777.629 80,08%
Rincian Belanja Bantuan Sosial TA 2020 dan TA 2019

Kenaikan Belanja Bantuan Sosial didominasi oleh Penanggulangan Kemiskinan Dalam Bentuk
Uang yang sebagian besar merupakan bantuan sosial tunai untuk penanganan Pandemi COVID-
19 di Indonesia. Adapun rincian belanja bantuan sosial dalam rangka Penanganan Pandemi
COVID-19 yaitu sebagai berikut:
Uraian TA 2020
Belanja Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Sosial Dalam Bentuk Uang 125.000.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam Bentuk Uang 28.900.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial Dalam Bentuk Barang 4.505.850.000.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam Bentuk Uang 8.266.540.473.248
Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan Dalam Bentuk Uang 36.174.411.280.000
Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana Dalam Bentuk Uang dan barang 15.986.897.715.573
Jumlah Belanja Bantuan Sosial untuk Penanganan Pandemi Covid-19 64.933.853.368.821

542 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.1.10. Belanja Lain-lain

Belanja Lain-lain Belanja Lain-lain pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp120.035.189.519.041 dan Rp11.699.746.548.649. Belanja Lain-lain pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp108.335.442.970.392 atau 925,96% persen dari TA 2019.
Belanja Lain-lain merupakan belanja cadangan beras pemerintah, belanja ongkos angkut beras di
pedalaman Papua, rugi selisih kurs dalam rangka pengelolaan rekening milik BUN dan Belanja
lain-lain BUN Lainnya. Adapun rincian Belanja Lain-lain adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Belanja Lain-lain Dana Cadangan 2.083.584.096.722 8.028.004.141.391 -74,05%
Belanja Lain-lain Jasa Pelayanan BUN 53.116.712.664 567.760.624.610 -90,64%
Belanja Lain-lain BUN 91.732.086.624.853 749.878.030.942 12.132,93%
Belanja Lain-lain Tanggap Darurat 24.058.522.796.424 0 100,00%
Belanja Lain-lain Lainnya 2.107.879.288.312 2.354.103.751.706 -10,46%
Penyesuaian Selisish Kurs Invoice 66 0 100,00%
Jumlah Belanja Lain-lain 120.035.189.519.041 11.699.746.548.649 925,96%
Rincian Belanja Lain-lain TA 2020 dan TA 2019

Kenaikan belanja lain-lain sebagian besar berasal dari kenaikan Belanja Lain-lain BUN yang
merupakan pembayaran sisa kompensasi tarif tenaga listrik tahun 2018 dan 2019, serta
pembayaran tagihan kurang bayar dana kompensasi selisih harga jual eceran BBM
Tahun 2018 dan 2019. Selain itu pada periode TA 2020 terdapat Belanja Lain-Lain Tanggap
Darurat yang merupakan belanja lain-lain dalam rangka Program PEN dan penanganan pandemi
COVID-19 yang tidak terdapat pada TA 2019, dengan rincian sebagai berikut:
Uraian TA 2020
Belanja Bantuan iuran Jaminan Kesehatan Bagi Peserta PBPU dan BP Kelas III 4.118.240.745.500
Belanja Lain-lain Program Kartu Prakerja 18.252.242.050.924
Belanja Lain-lain Pembayaran Dana Bantuan 1.688.040.000.000
Jumlah Belanja Lain-lain untuk Penanganan Pandemi Covid-19 24.058.522.796.424

F.2.1.11. Transfer Dana Bagi Hasil Pajak

Transfer Dana Transfer Dana Bagi Hasil Pajak pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Bagi Hasil Pajak Rp44.283.738.827.545 dan Rp39.158.751.141.991. Transfer Dana Bagi Hasil Pajak pada
TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp5.124.987.685.554 atau 13,09 persen dari TA 2019.
Transfer Dana Bagi Hasil Pajak merupakan penyaluran oleh Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah berupa penerimaan pajak yang merupakan bagian pendapatan Pemerintah
Daerah.Adapun rincian Transfer Dana Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Bagi Hasil Pajak Penghasilan Perorangan 31.159.010.681.964 22.073.087.555.530 41,16%
Bagi Hasil PBB 13.124.728.145.581 17.085.663.586.461 -23,18%
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 44.283.738.827.545 39.158.751.141.991 13,09%

Rincian Transfer Dana Bagi Hasil Pajak TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.12. Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam


Transfer Dana Transfer Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA) pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-
Bagi Hasil Sumber masing sebesar Rp46.498.603.739.756 dan Rp61.684.868.346.770. Transfer Bagi Hasil
Daya Alam Sumber Daya Alam (SDA) pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp15.186.264.607.014 atau 24,62 persen dari TA 2019. Adapun rincian Transfer Bagi Hasil
Sumber Daya Alam (SDA) adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 543


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Bagi hasil Minyak Bumi 10.034.450.778.887 15.219.315.833.056 -34,07%
Bagi Hasil Gas Bumi 10.637.937.161.265 16.739.397.376.741 -36,45%
Bagi Hasil Pertambangan Umum 22.795.930.108.197 25.884.279.134.431 -11,93%
Bagi Hasil Pertambangan Panas Bumi 1.333.181.001.349 1.372.588.054.173 -2,87%
Bagi Hasil Kehutanan 1.296.813.708.379 2.119.085.885.757 -38,80%
Bagi Hasil Perikanan 400.290.981.679 350.202.062.612 14,30%
Jumlah Dana Bagi Hasil SDA 46.498.603.739.756 61.684.868.346.770 -24,62%
Rincian Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.13. Transfer Dana Bagi Hasil Cukai


Transfer Dana Transfer Bagi Hasil Cukai pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Bagi Hasil Cukai Rp3.124.018.679.699 dan Rp3.136.352.925.658 .Transfer Bagi Hasil Cukai pada TA 2020
mengalami penurunan sebesar Rp12.334.245.959 atau 0,39 persen dari TA 2019.

F.2.1.14. Transfer Dana Alokasi Umum


Transfer Dana Transfer Dana Alokasi Umum pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Alokasi Umum Rp381.612.451.495.551 dan Rp420.910.238.556.000. Transfer Dana Alokasi Umum pada
TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp39.297.787.060.449 atau 9,34 persen dari TA
2019. Transfer Dana Alokasi Umum merupakan transfer Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah yang digunakan untuk membiayai kebutuhan propinsi/kabupaten/kota dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.

F.2.1.15 Transfer Dana Alokasi Khusus Fisik


Transfer Dana Transfer Dana Alokasi Khusus Fisik pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Alokasi Khusus Rp50.175.976.373.103 dan Rp64.165.654.543.270. Transfer Dana Alokasi Khusus Fisik
Fisik pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp 13.989.678.170.167 atau 21,80 persen dari
TA 2019. Transfer Dana Alokasi Khusus Fisik adalah alokasi dari APBN kepada
propinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan Pemerintah Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

F.2.1.16. Transfer Dana Otonomi Khusus, Dana Keistimewaan D.I.Y, dan Dana Insentif
Daerah (DID)
Transfer Dana Dana Otonomi Khusus, Dana Keistimewaan D.I.Y, dan Dana Insentif Daerah (DID) pada TA
Otsus, Dana 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp39.332.012.902.000 dan
Keistimewaan Rp31.874.390.797.000. Dana Otonomi Khusus pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
DIY dan DID Rp7.457.622.105.000 atau 23,40 persen dari TA 2019. Dana Otonomi Khusus adalah dana
yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah. Penggunaan
Dana Otonomi Khusus ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Papua.

F.2.1.17. Transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik


Transfer Dana Transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik (Transfer Lainnya) pada TA 2020 dan TA 2019 adalah
Alokasi Khusus masing-masing sebesar Rp126.402.855.554.669 dan Rp122.229.018.352.925. Transfer
Non Fisik Dana Alokasi Khusus Non Fisik (Transfer Lainnya) pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp4.173.837.201.744 atau 3,41 persen dari TA 2019. Transfer Dana Alokasi Khusus Non
Fisik (Transfer Lainnya) adalah dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam
544 Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

melaksanakan kebijakan Pemerintah Pusat. Adapun rincian Transfer Dana Alokasi Khusus Non
Fisik (Transfer Lainnya) adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG) 52.178.079.254.000 53.979.069.017.265 -3,34%
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS 327.713.164.000 463.968.756.915 -29,37%
Daerah
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 51.589.290.293.293 49.200.273.626.885 4,86%
Dana Bantuan Operasional Kesehatan dan 15.704.774.423.376 12.052.644.554.156 30,30%
Bantuan Operasional Keluarga Berencana
Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha 1.294.266.820.000 1.318.013.311.000 -1,80%
Kecil, Menengah, dan Ketenagakerjaan
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan- 5.308.731.600.000 5.215.049.086.704 1,80%
Pendidikan Anak Usia Dini (BOP-PAUD)
Jumlah Dana Alokasi Khusus Non Fisik 126.402.855.554.669 122.229.018.352.925 3,41%
Rincian Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam TA 2020 dan TA 2019

F.2.1.18. Dana Desa


Transfer Dana Dana Desa pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp71.100.518.583.856
Desa dan Rp69.814.148.478.999 . Dana Desa pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp1.286.370.104.857 atau 1,84 persen dari TA 2019. Dana Desa adalah dana yang
dialokasikan untuk membantu Desa dalam melaksanakan pembangunan di Desa sesuai dengan
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

F.2.2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus Kas Bersih Arus Kas bersih netto dari Aktivitas Investasi pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-
dari Aktivitas masing sebesar minus Rp298.626.891.678.470 dan minus Rp225.929.135.037.521. Arus
Investasi Aset Kas dari Aktivitas Investasi pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Non Keuangan Rp72.697.756.640.949 atau 32,18 persen dari TA 2019. Kenaikan arus kas bersih netto dari
Aktivitas Investasi pada TA 2020 terutama berasal dari adanya pembiayaan dana bergulir
serta penurunan arus kas keluar pada belanja modal, pengeluaran pengembangan pendidikan
nasional dan pengeluaran investasi pemerintah. Arus Kas dari Aktivitas Investasi menjelaskan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada
masyarakat di masa yang akan datang. Adapun rincian Arus Kas bersih netto dari Aktivitas
Investasi adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Arus Masuk 22.551.446.110.746 2.677.421.193.017 742,28%
Arus Keluar 321.178.337.789.216 228.606.556.230.538 40,49%
Arus Kas Bersih (298.626.891.678.470) (225.929.135.037.521) 32,18%

F.2.2.1. Pengelolaan dan Penjualan BMN


Pengelolaan dan Pengelolaan dan Penjualan BMN pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Penjualan BMN Rp282.163.876.771 dan Rp346.030.832.782 . Pengelolaan dan Penjualan BMN pada TA
2020 mengalami penurunan sebesar Rp63.866.956.011 atau 18,46 persen dari TA 2019.
Pengelolaan dan Penjualan BMN adalah merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan
Aset Tetap baik berupa rumah tinggal, kendaraan bermotor, dan aset yang rusak atau
berlebihan. Adapun rincian Pengelolaan dan Penjualan BMN adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 545


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penjualan Tanah, Gedung dan Bangunan 3.721.822.537 3.948.035.294 -5,73%
Penjualan Peralatan dan Mesin 101.783.596.489 111.020.574.073 -8,32%
Penjualan Sewa Beli 4.861.677.545 10.831.949.400 -55,12%
Tukar Menukar Jalan, Irigasi,Jaringan 101.000.000 0 100,00%
Pemindahtanganan BMN Kainnya 170.842.154.000 215.730.769.715 -20,81%
Pendapatan Atas Pengelolaan BMN dan 853.626.200 4.499.504.300 -81,03%
Kekayaan Negara dan Pengelola Barang
Jumlah Pengelolaan dan Penjualan BMN 282.163.876.771 346.030.832.782 -18,46%
Rincian Pendapatan Pengelolaan dan Penjualan BMN TA 2020 dan TA 2019

F.2.2.2. Penjualan Aset Program Restrukturisasi

Penjualan Aset Pendapatan Penjualan Aset Program Restrukturisasi pada TA 2020 dan TA 2019 adalah
Restrukturisasi masing-masing sebesar Rp299.524.709.410 dan Rp179.982.155.162. Pendapatan Penjualan
Aset Program Restrukturisasi pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp119.542.554.248
atau 66,42 persen dari TA 2019. Penjualan Aset Program Restrukturisasi merupakan
penerimaan yang berasal dari Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset eks BPPN dan
Aset Bekas Milik eks Bank Dalam Likuidasi (BDL). Adapun rincian Pendapatan Penjualan Aset
Program Restrukturisasi adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penjualan/Penyelesaian Aset eks BPPN 259.445.722.509 169.188.403.022 53,35%
Penjualan/Penyelesaian Aset eks Bank Dalam Likuidasi 40.078.986.901 10.793.752.140 271,32%
(BDL)
Jumlah Penjualan Aset Program Restrukturisasi 299.524.709.410 179.982.155.162 66,42%
Rincian Pendapatan Penjualan Aset Program Restrukturisasi TA 2020 dan TA 2019
F.2.2.3. Penerimaan Dana Bergulir
Penerimaan Dana Penerimaan Dana Bergulir pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Bergulir Rp2.014.582.699.001 dan Rp1.376.096.205.074. Penerimaan Dana Bergulir pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp638.486.493.927 atau 46,40 persen dari TA 2019.
F.2.2.4. Penerimaan Investasi Pemerintah
Penerimaan Penerimaan Investasi Pemerintah pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Investasi Rp19.955.174.825.564 dan Rp775.311.999.999. Penerimaan Investasi Pemerintah pada TA
Pemerintah 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp19.179.862.825.565 atau 2.473,83% persen dari TA
2019. Penerimaan Investasi Pemerintah adalah merupakan Penerimaan Cicilan Pokok
Pembiayaan Kredit Investasi Pemerintah.
F.2.2.5. Belanja Modal
Belanja Modal Belanja Modal pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp190.919.832.381.884 dan Rp177.841.479.636.714. Belanja Modal pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp13.078.352.745.170 atau 7,35 persen dari TA 2019. Belanja
Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Adapun rincian Belanja Modal sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Modal Tanah 23.537.354.331.766 4.195.231.872.492 461,05%
Peralatan dan Mesin 81.102.627.430.616 60.175.192.195.620 34,78%
Gedung dan Bangunan 23.349.710.208.626 27.559.666.510.439 -15,28%
Jalan, Irigasi dan Jaringan 52.450.183.388.085 74.559.542.865.905 -29,65%
Lainnya 6.054.072.120.731 6.497.371.766.901 -6,82%
Modal BLU 4.425.884.902.060 4.854.474.425.357 -8,83%
Jumlah Belanja Modal 190.919.832.381.884 177.841.479.636.714 7,35%

Rincian Belanja Modal TA 2020 dan TA 2019

546 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Pengeluaran F.2.2.6. Pengeluaran Pengembangan Pendidikan Nasional


Pengembangan
Pendidikan Pembiayaan Pengembangan Pendidikan pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Nasional sebesar Rp10.000.000.000.000 dan Rp5.000.000.000.000. Pembiayaan Pengembangan
Pendidikan pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp5.000.000.000.000 atau 100,00
persen dari TA 2019.

F.2.2.7. Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir

Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Pembiayaan Dana Rp13.306.582.699.000 dan Rp8.200.000.000.000. Pembiayaan Dana Bergulir pada TA
Bergulir 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp5.106.582.699.000 atau 62,28% persen dari TA 2019.
Terdapat Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) sebesar Rp1.292.000.000.000.

F.2.2.8. Penyertaan Modal Negara

Penyertaan Modal Penyertaan Modal Negara pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Negara Rp64.288.017.000.000 dan Rp23.565.076.593.824 . Penyertaan Modal Negara pada TA
2020 mengalami kenaikan sebesar Rp 40.722.940.406.176 atau 172,81% persen dari TA
2019. Penyertaan Modal Negara adalah penyertaan modal Pemerintah Pusat dalam rangka
pendirian, pengembangan, dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau
Badan Hukum lainnya yang dimiliki Negara/Daerah, PMN/Dana Investasi Pemerintah. Adapun
rincian Penyertaan Modal Negara adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penyertaan Modal Negara pada BUMN 31.288.017.000.000 17.800.000.000.000 75,78%
Penyertaan Modal Negara pada 0 2.275.076.593.824 -100,00%
Organisasi/Lembaga Keuangan
PMN Lainnya 33.000.000.000.000 3.490.000.000.000 845,56%
Jumlah Saldo Akhir Kas *) 64.288.017.000.000 23.565.076.593.824 172,81%

Peningkatan Penyertaan Modal Negara disebabkan oleh adanya Penyertaan Modal Negara pada
BUMN dan Lembaga/Badan Lainnya dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar
Rp39.070.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
No. Badan Usaha TA 2020
1. PT. Hutama Karya 7.500.000.000.000
2. PT. Permodalan Nasional Madani 1.500.000.000.000
3. PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 6.000.000.000.000
4. PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia 500.000.000.000
5. PT. Bio Farma 2.000.000.000.000
6. PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia 1.570.000.000.000
7. Lembaga Pengelola Investasi 15.000.000.000.000
8. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 5.000.000.000.000
Jumlah Penyertaan Modal Negara pada BUMN & Lembaga/ Badan
39.070.000.000.000
Lainnya

F.2.2.9. Pengeluaran Investasi Pemerintah


Pengeluaran Pengeluaran Investasi Pemerintah pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Investasi Rp42.663.905.708.332 dan Rp14.000.000.000.000. Pengeluaran Investasi Pemerintah pada
Pemerintah TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp28.663.905.708.332 atau 204,74% persen dari TA

Catatan atas Laporan Keuangan 547


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

2019. Pengeluaran Investasi Pemerintah adalah Pembiayaan untuk Pengadaan Tanah Proyek
Strategis Nasional dan Pembentukan Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah. Adapun rincian
Pengeluaran Investasi Pemerintah adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Investasi Pemerintah 39.073.322.708.332 2.000.000.000.000 1.853,67%
Investasi Pemerintah dalam Rangka 3.590.583.000.000 12.000.000.000.000 -70,08%
Kewajiban Penjaminan Pemerintah
Jumlah Pengeluaran Investasi 42.663.905.708.332 14.000.000.000.000 204,74%
Pemerintah

Peningkatan ini disebabkan antara lain:


1. Adanya Pengeluaran Pembiayaan Investasi Pemerintah Non Permanen dalam rangka
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp19.650.000.000.000 kepada
BUMN/Lembaga, yaitu sebagai berikut:

No Provinsi TA 2020
1 PT Garuda Indonesia (Persero) 8.500.000.000
2 PT Kereta Api Indonesia (Persero) 3.500.000.000
3 Perum Perumnas 650.000.000
4 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 4.000.000.000
5 PT Krakatau Steel (Persero) 3.000.000..000
Jumlah 19.650.000.000

2. Pengeluaran Investasi Pemerintah dalam bentuk Pemberian Pinjaman dalam rangka


Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Pemerintah Daerah melalui PT Sarana
Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp20.000.000.000.000 dan Pembentukan Dana
Cadangan Penjaminan Pemerintah termasuk untuk pelaku usaha UMKM dan Korporasi
dalam rangka Pelaksanaan Program PEN sebesar Rp3.000.000.000.000 melalui badan
usaha yang ditunjuk yaitu PT Jamkrindo dan/atau PT Askrindo, serta PT Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

F.2.3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Arus Kas bersih Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
dari Aktivitas Rp1.301.283.054.425.414 dan Rp450.485.196.418.840. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pendanaan pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp850.797.858.006.574 atau 188,86% persen
dari TA 2019. Kenaikan arus kas dari Aktivitas Pendanaan pada TA 2020 terutama berasal
dari peningkatan arus kas masuk pada penerimaan pembiayaan dalam negeri. Arus Kas dari
Aktivitas Pendanaan adalah mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan
dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang. Adapun rincian Arus Kas dari
Aktivitas Pendanaan sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Arus Masuk 1.761.418.470.813.740 1.018.597.889.862.368 72,93%
Dikurang Arus Keluar 460.135.416.388.326 568.112.693.443.528 -19,01%
Arus Kas Bersih 1.301.283.054.425.414 450.485.196.418.840 188,86%

548 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.3.1. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri


Penerimaan
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Pembiayaan
sebesar Rp1.615.659.685.880.020 dan Rp940.725.025.633.239. Penerimaan Pembiayaan
Dalam Negeri
Dalam Negeri pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp674.934.660.246.781 atau
71,75 persen dari TA 2019. Peningkatan ini salah satunya disebabkan oleh adanya Penerimaan
Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara Dalam Rangka Pembiayaan Public Goods Untuk Program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)-Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar Rp
397.560.000.000.000,- dan Penerimaan Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara dan SPN Dalam
Rangka Pembiayaan Non-Public Goods Untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)-
Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar Rp 177.030.000.000.000,-. Adapun rincian
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penerimaan Pembiayaan DN-Perbankan 70.640.000.000.000 19.242.231.101.525 267,11%
dan Non Perbankan
Penjualan Surat Berharga Negara-Rupiah 1.382.099.584.258.670 772.906.022.331.714 78,82%
Penjualan Surat Beharga Negara-Valas 159.152.720.000.000 148.576.772.200.000 7,12%
Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Dalam 3.767.381.621.350 0
Negeri dari BUMN
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 1.615.659.685.880.020 940.725.025.633.239 71,75%
Dalam Negeri
Rincian Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri TA 2020 dan TA 2019
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri berasal dari:
a. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri – Perbankan dan Non Perbankan
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri Perbankan dan Non Perbankan pada TA 2020 dan
TA 2019 adalah sebesar Rp70.640.000.000.000 dan Rp19.242.231.101.525. Dengan
demikian, terdapat kenaikan sebesar Rp51.397.768.898.475 atau 267,11 persen dari TA
2019. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri Perbankan dan Non Perbankan pada TA
2020 berasal dari Penerimaan Sisa Anggaran Lebih (SAL), sedangkan pada TA 2019
berasal dari penerimaan pinjaman dalam negeri dari BUMN yaitu dari Bank Mandiri dan BNI
serta dari Perusahaan Daerah yaitu dari Bank DKI dan Bank Jateng.
b. Penerimaan Surat Berharga Negara (SBN) - Rupiah
Penerimaan pembiayaan SBN merupakan penerimaan pembiayaan dari penjualan Surat
Perbendaharaan Negara (SPN), Obligasi Negara, dan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) dalam mata uang rupiah. Penerimaan pembiayaan SBN pada TA 2020 dan TA
2019 adalah sebesar Rp1.382.099.584.258.670 dan Rp772.906.022.331.714, dengan
rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Penerimaan dari Penjualan Surat 57.410.000.000.000 89.340.000.000.000 -35,74%
Perbendaharaan Negara
Penerimaan dari Penjualan Obligasi 988.838.806.806.018 451.908.593.101.000 118,81%
Negara
Penerimaan dari Penjualan Surat Berharga 291.538.007.190.656 165.985.633.213.642 75,64%
Syariah Negara Dalam Negeri
Penerimaan dari Penjualan Surat 26.150.000.000.000 37.360.000.000.000 -30,01%
Perbendaharaan Negara Syariah
Penerimaan Penerbitan SBSN Dalam 18.162.770.262.000 28.311.796.017.072 -35,85%
Rangka Pembiayaan Proyek
Jumlah Penerimaan SBN-Rupiah 1.382.099.584.258.670 772.906.022.331.714 78,82%

Rincian Penerimaan Pembiayaan SBN (Rp) TA 2020 dan TA 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 549


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Dengan demikian, terdapat kenaikan penerimaan pembiayaan SBN sebesar


Rp609.193.561.926.960 atau 78,82 persen dari TA 2019. Kenaikan tersebut sebagian
besar berasal dari kenaikan Penerimaan dari Penjualan Obligasi Negara Dalam Negeri
sebesar Rp536.930.213.705.018 atau naik 118,81 persen dari TA 2019, dimana
didalamnya terdapat aktivitas pembiayaan dalam negeri dalam rangka penanganan pandemi
COVID-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan skema burden sharing
dengan Bank Indonesia untuk Pembiayaan Public Goods sebesar Rp397.560.000.000.000
dan Pembiayaan Non Public Goods sebesar Rp177.030.000.000.000.
c. Penerimaan Surat Berharga Negara (SBN) – Valas
Penerimaan pembiayaan SBN – Valuta Asing pada TA 2020 dan TA 2019 adalah sebesar
Rp159.152.720.000.000 dan Rp148.576.772.200.000 , dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2020 TA 2019 %
PenerbitanPenjualan Obligasi Luar Negeri- 123.490.220.000.000 119.059.172.200.000 3,72%
Valas
Penerbitan/Penjualan SBSN Valas-Jangka 35.662.500.000.000 29.517.600.000.000 20,82%
Panjang
Jumlah Penerimaan SBSN-Valas 159.152.720.000.000 148.576.772.200.000 7,12%

Rincian Penerimaan Pembiayaan SBN (Valas) TA 2020 dan TA 2019

Dengan demikian, terdapat kenaikan Penerimaan pembiayaan SBN – Valuta Asing sebesar
Rp10.575.947.800.000 atau 7,12 persen dari TA 2019.

F.2.3.2. Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri


Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Penerimaan
Pembiayaan Luar sebesar Rp141.112.305.195.604 dan Rp74.210.001.746.454. Penerimaan Pembiayaan
Negeri Luar Negeri pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp66.902.303.449.150 atau 90,15
persen dari TA 2019. Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri adalah seluruh penerimaan
pemerintah sehubungan dengan penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri dari Pinjaman
Program / Tunai dan Pinjaman Proyek / Kegiatan. Pinjaman Proyek / Kegiatan merupakan
pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai kegiatan/proyek pembangunan yang
menjadi prioritas pembangunan yang disusun oleh BAPPENAS dengan mengacu Rencana
Pembangunan Jangka Menengah, berdasarkan usulan dari Kementerian /Lembaga, Pemerintah
Daerah dan BUMN.
Adapun rincian Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Pinjaman Program / Tunai 102.259.679.376.875 36.717.630.284.048 178,50%
Pinjaman Proyek / Kegiatan 38.852.625.818.729 37.492.371.462.406 2,33%
Jumlah Penerimaan Pembiayaan Luar 141.112.305.195.604 74.210.001.746.454 90,15%
Negeri

Rincian Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri TA 2020 dan TA 2019

550 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penerimaan F.2.3.3. Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian Pinjaman


Pengembalian
Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian Pinjaman pada TA 2020 dan TA 2019 adalah
Pemberian
masing-masing sebesar Rp4.646.479.738.112 dan Rp3.662.862.482.675. Penerimaan
Pinjaman
Pembiayaan Luar Negeri pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp983.617.255.437 atau
26,85 persen dari TA 2019. Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian Pinjaman merupakan
penerimaan Pemerintah atas cicilan pengembalian Pinjaman Subsidiary Loan Agreement (SLA)
yang terdiri dari penerimaan cicilan pengembalian pemberian pinjaman kepada Pemda, BUMD,
dan BUMN. Adapun rincian Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2020 TA 2019 %
Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian 316.513.485.875 336.041.308.615 -5,81%
Pinjaman Dalam Negeri
Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian 4.329.966.252.237 3.326.821.174.060 30,15%
Pinjaman Luar Negeri
Jumlah Penerimaan Cicilan Pengembalian 4.646.479.738.112 3.662.862.482.675 26,85%
Pemberian Pinjaman
Rincian Penerimaan Cicilan Pengembalian Pemberian Pinjaman TA 2020 dan TA 2019

F.2.3.4. Penerimaan Pembiayaan Lain-Lain


Penerimaan
Pembiayaan Lain- Tidak terdapat Penerimaan Pembiayaan Lain-lain baik pada TA 2020 maupun pada TA 2019.
Lain
F.2.3.5. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri
Pengeluaran Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri pada TA 2020 dan TA 2019 sebesar
Pembiayaan Rp365.504.237.359.459 dan Rp476.403.454.377.526. Realisasi pengeluaran pembiayaan
Dalam Negeri dalam negeri pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp110.899.217.018.067 atau
23,01 persen dari TA 2019. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri digunakan untuk
pembiayaan dalam negeri perbankan dan non perbankan, pelunasan surat berharga negara
dalam mata uang rupiah dan valuta asing. Adapun rincian Pengeluaran Pembiayaan Dalam
Negeri adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Pelunasan SBN-Rupiah 317.304.724.605.881 412.729.586.110.100 16,13%
Pelunasan SBN-Valas 46.795.251.750.000 62.464.607.300.000 -23,12%
Pengeluaran Pembiayaan Pinjaman Dalam 1.404.261.003.578 1.209.260.967.426 -25,09%
Negeri
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 365.504.237.359.459 476.403.454.377.526 -23,01%
Dalam Negeri
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri TA 2020 dan TA 2019

F.2.3.6. Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri


Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Pengeluaran
sebesar Rp90.999.290.652.394 dan Rp85.992.757.963.622. Pengeluaran Pembiayaan Luar
Pembiayaan
Negeri pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp5.006.532.688.772 atau 5,82 persen
Luar Negeri
dari TA 2019. Adapun rincian Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Cicilan Pokok Utang LN-Pinjaman Tunai 36.364.451.431.115 31.317.372.208.106 16,12%
Cicilan Pokok Utang LN-Pinjaman Kegiatan 54.634.839.221.279 54.675.385.755.516 -0,07%
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan LN 90.999.290.652.394 85.992.757.963.622 5,82%
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri TA 2020 dan TA 2019

Catatan atas Laporan Keuangan 551


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

F.2.3.7. RDI/RPD

RDI/RPD RDI/RPD pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp3.631.888.376.473
dan Rp5.716.481.102.380. RDI/RPD pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar
Rp2.084.592.725.907 atau 36,47 persen dari TA 2019. RDI/RPD adalah pengeluaran
pemerintah atas penerusan pinjaman luar negeri yang diberikan untuk Pemda/BUMN/BUMD
melalui RDI/RPD

F.2.4. ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS


Arus Kas Bersih Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
dari Aktivitas minus Rp25.057.121.769.181 dan minus Rp41.425.640.178.382. Arus Kas Dari Aktivitas
Transitoris Transitoris sampai dengan TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp16.368.518.409.201
atau 39,51 persen dari TA 2019. Kenaikan Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris TA 2020
terutama berasal dari penurunan transaksi Netto Non Anggaran Pihak Ketiga. Arus Kas Dari
Aktivitas Transitorisadalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi
anggaran dan tidak disajikan dalam Laporan Realisasi APBN. Adapun rincian Arus Kas Dari
Aktivitas Transitoris sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Perhitungan Fihak Ketiga (Netto) (1.675.465.318.005) 1.716.415.098.932 -197,61%
Transito (Netto) 31.636.865.658.712 2.817.768.874.869 1.022,76%
Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (55.018.574.605.220) (45.959.771.656.851) 19,71%
Kiriman Uang Antar Rekening Bank (Netto) 52.495.332 (52.495.332) -200,00%
Arus Kas Bersih (25.057.121.769.181) (41.425.640.178.382) -39,51%
Rincian Arus Kas dari Aktivitas Transitoris TA 2020 dan TA 2019

F.2.4.1. Perhitungan Fihak Ketiga (Netto)


Perhitungan Fihak Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Ketiga minus Rp1.675.465.318.005 dan Rp1.716.415.098.932. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp-3.391.880.416.937 atau 197,61 persen dari
TA 2019. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)berasal dari penerimaan pemerintah yang berasal dari
sejumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Perintah Pencairan
Dana(SP2D) atau diterima secara tunai untuk fihak ketiga, seperti potongan gaji, pensiun,beras
BULOG, dan PFK lainnya dikurangi dengan jumlah pembayaran yang telah dilakukan pemerintah
kepada fihak ketiga yang berhak menerimanya dan transitoris Fihak Ketiga. Adapun rincian
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


PENERIMAAN NON ANGGARAN PFK
Penerimaan PFK 10% Gaji 24.618.345.533.285 25.515.614.381.003 -3,52%
Penerimaan PFK 10% GajiTerusan 0 0
Penerimaan PFK Beras BULOG 279.696.218.459 280.466.003.968 -0,27%
Penerimaan PFK 3% Iuran Kesehatan 8.418.242.210.391 4.581.202.139.229 83,76%
Pemda
Penerimaan PFK 2% Asuransi 0 0
Potongan PFK 1% Kesehatan bagi Anggota 2.975.598.117 1.259.915.539 136,17%
Keluarga yang Lain
Penerimaan PFK Lain-lain 252.028.385.257 679.884.687.668 -62,93%
Penerimaan PFK Setoran Pajak Rokok 88.863.309.389.341 21.083.668.329.934 321,48%
Jumlah Penerimaan PFK 122.434.597.334.850 52.142.095.457.341 134,81%

552 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian TA 2020 TA 2019 %


PENGELUARAN NON ANGGARAN PFK
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 21.727.375.893.278 23.172.051.236.852 -6,23%
10% Gaji
Pengembalian Penerimaan Perhitungan 1.863.241.998.108 1.764.977.656.829 5,57%
Fihak Ketiga (PFK) 2% Gaji Terusan
Pengembalian Penerimaan PFK Beras Bulog 279.719.345.401 280.491.880.002 -0,28%
Pengembalian Penerimaan PFK 3% Iuran 8.480.524.625.406 5.017.916.032.378 69,00%
Jaminan Kesehatan
Pengembalian Penerimaan PFK 2 % 0 13.312.520 -100,00%
Asuransi Bidan/Dokter PTT
Pengembalian Penerimaan PFK 1 % 3.002.134.286 2.120.354.344 41,59%
Jaminan Kesehatan anggota keluarga Lain
Pengembalian Penerimaan PFK Lain-lain 901.208.015.176 307.548.821.039 193,03%
Pengeluaran PFK Setoran Pajak Rokok 90.854.990.641.200 19.880.561.064.445 357,00%
Jumlah Pengeluaran PFK 124.110.062.652.855 50.425.680.358.409 146,12%
JUMLAH PFK (Netto) (1.675.465.318.005) 1.716.415.098.932 -197,61%
Rincian Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) TA 2020 dan TA 2019

F.2.4.2. Transito (Netto)


Transito Transito pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar Rp31.636.865.658.712
dan Rp2.817.768.874.869. Transito pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar
Rp28.819.096.783.843 atau 1.022,76 persen dari TA 2019. Transito merupakan transaksi
BUN yang terkait dengan Pengeluaran Uang Persediaan (UP) TA berjalan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran dan Penerimaan atas Pengembalian UP tersebut. Pengembalian UP dari
Kuasa Pengguna Anggaran dapat berupa UP yang diterima TA berjalan maupun TA yang lalu.
Adapun rincian transito adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penerimaan Transito:
Penerimaan Transito 16.068.132.687.693 20.262.624.152.874 -20,70%
Penerimaan Transito Uang Persediaan 49.123.735.148.036 23.480.128.462.080 109,21%
Penerimaan Escrow 47.698.088.789.481 8.737.496.913.592 445,90%
Jumlah Penerimaan Transito 112.889.956.625.210 52.480.249.528.546 115,11%
Pengeluaran Transito:
Pengeluaran Transito 16.538.003.485.664 20.280.758.012.940 -18,45%
Pengeluaran Transito Uang Persediaan 49.126.004.386.184 23.429.998.627.129 109,67%
Pengeluaran Escrow 15.589.083.094.650 5.951.724.013.608 161,93%
Jumlah Pengeluaran Transito 81.253.090.966.498 49.662.480.653.677 63,61%
Jumlah Transito (Nettto) 31.636.865.658.712 2.817.768.874.869 1.022,76%
Rincian Transito TA 2020 dan TA 2019

F.2.4.3. Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (Netto)


Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing
Transaksi Non sebesar minus Rp55.018.574.605.219 dan minus Rp45.959.771.656.851. Transaksi Non
Anggaran Pihak Anggaran Pihak Ketiga pada TA 2020 mengalami penurunan sebesar Rp9.058.802.948.369
Ketiga atau 19,71 persen dari TA 2019. Penerimaan/Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga timbul
karena kesalahan rekening, Utang kepada Pihak Ketiga karena retur SP2D, RKUN yang
ditangguhkan, kesalahan sistem perbankan dan koreksi pemindahbukuan. Kenaikan terbesar
berasal dari Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga atas Penerbitan Surat Berharga Negara,
yang didalamnya termasuk penerbitan SBN untuk pembiayaan dalam rangka Penanganan
Pandemi COVID-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dengan skema burden
sharing dengan Bank Indonesia untuk pembiayaan Public Goods sebesar
Rp397.560.000.000.000 dan Non Public Goods sebesar Rp177.030.000.000.000. Adapun
rincian Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga adalah sebagai berikut:

Catatan atas Laporan Keuangan 553


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian TA 2020 TA 2019 %


PENERIMAAN NON ANGGARAN PIHAK KETIGA
Koreksi Pengeluaran Pemindahbukuan 160.097.938.286 152.350.074.997 5,09%
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 107.250.288.389.717 40.312.556.247.186 166,05%
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 1.600.718.321.518.214 942.358.812.624.291 69,86%
Rekening Pemerintah
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 3.717.597.699 17.776.784.379.532 -99,98%
Migas
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 509.868.017.795.874 562.020.730.222.589 -9,28%
Non Migas
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 6.999.178.000.155 8.156.386.337.513 -14,19%
Dalam Rekening Khusus
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 85.857.839.026.533 71.975.041.983.110 19,29%
Optimalisasi Kas
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga 18.367.125.378.547 5.026.821.072.580 265,38%
Karena Kesalahan Sistem Perbankan
Jumlah Penerimaan Non Anggaran 2.329.224.585.645.021 1.647.779.482.941.798 41,36%
Pihak Ketiga
PENGELUARAN NON ANGGARAN PIHAK KETIGA
Koreksi Penerimaan Pemindahbukuan 159.888.760.364 152.362.014.619 4,94%
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 106.965.579.952.374 40.392.038.442.495 164,82%
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 1.557.342.752.471.365 952.732.631.126.359 63,46%
Rekening Pemerintah
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 32.125.026.905.725 52.948.605.117.911 -39,33%
Migas
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 509.675.770.299.518 562.367.762.691.627 -9,37%
Non Migas
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 6.999.178.000.155 8.143.992.149.951 -14,06%
Dalam Rekening Khusus
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 152.607.839.026.533 71.975.041.983.110 112,03%
Optimalisasi Kas
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga 18.367.124.834.211 5.026.821.072.577 265,38%
Karena Kesalahan Sistem Perbankan
Jumlah Pengeluaran Non Anggaran 2.384.243.160.250.240 1.693.739.254.598.649 40,77%
Pihak Ketiga
Jumlah Transaksi Non Anngaran Pihak (55.018.574.605.219) (45.959.771.656.851) 19,71%
Ketiga (Netto)
Rincian Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga TA 2020 dan TA 2019

F.2.4.4. Kiriman Uang Antar Rekening Bank (Netto)


Kiriman Uang Antar Rekening Bank pada TA 2020 dan TA 2019 adalah masing-masing sebesar
Kiriman Uang
Rp52.495.332 dan minus Rp52.495.332. Kiriman Uang Antar Rekening Bank pada TA 2020
mengalami kenaikan sebesar Rp104.990.664 atau 200,00 persen dari TA 2019. Kiriman Uang
(KU) antara lain merupakan penerimaan dan pengeluaran kiriman uang antar rekening
pemerintah yang berasal dari KPPN ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan-
Kementerian Keuangan dan sebaliknya. Pemindahbukuan intern rekening BUN dan
pemindahbukuan intern KPPN.
Dalam transaksi KU TA 2020 dan TA 2019 masih terdapat selisih antara penerimaan dengan
pengeluaran KU yang disebabkan belum sepenuhnya seluruh transaksi atas rekening yang saling
terkait dengan transaksi kas dibukukan dalam Sistem Akuntansi Pusat, adanya time lag antara
saat pengiriman dan saat penerimaan kiriman uang serta ketidaktepatan dalam penggunaan
akun. Adapun rincian Kiriman Uang Antar Rekening Bank adalah sebagai berikut:

Uraian TA 2020 TA 2019 %


Penerimaan Kiriman Uang Antar 17.138.677.449.804.027 14.838.442.845.811.636 15,49%
Rekening Bank
Pengeluaran Kiriman Uang Antar 17.138.677.397.308.695 14.838.442.898.307.968 15,49%
Rekening Bank
Jumlah Kiriman Uang (Netto) 52.495.332 (52.495.332) 200,00%

Rincian Kiriman Uang antar Rekening Bank TA 2020 dan TA 2019

554 Catatan atas Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

G. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


G.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ringkasan Perubahan Ekuitas BUN Tahun
2020 Audited dapat disajikan sebagai berikut (dalam rupiah):
URAIAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
A. EKUITAS AWAL (1.358.937.738.842.037) (1.050.298.963.688.897)
B. SURPLUS/DEFISIT LO (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)
C. KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
1. Koreksi nilai persediaan 188.100.000 31.848.800
2. Koreksi Nilai Aset Tetap/ Lainnya 15.703.554.388.849 (5.385.085.474.478)
Non Revaluasi
3. Revaluasi Aset (146.761.971.000) 43.148.159.496
4. Mutasi Ekuitas Bersih Badan Lainnya 6.332.379.612.280 966.590.533.080
5. Koreksi SAL 454.270.651.534 (1.304.223.887.208)
6. Lain-lain 14.867.880.034.103 (52.239.378.543.852)
Jumlah Koreksi-Koreksi yang Langsung
37.211.510.815.766 (57.918.917.344.162)
Menambah/Mengurangi Ekuitas
D. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 385.669.188.507.941 817.204.985.278.947
E. KEUNTUNGAN / (KERUGIAN) SELISIH
0 0
KURS YANG BELUM TEREALISASI :
F. MUTASI EKUITAS BUN DI K/L
1. Mutasi Kas Di Bendahara 496.872.508.275 (50.643.356.242)
Pengeluaran
2. Mutasi Kas Lainnya Di K/L Dari Hibah 2.228.254.527.851 907.673.305.495
3. Mutasi Kas BLU 1.134.219.230.987 1.543.557.229.176
Jumlah Mutasi Ekuitas BUN Di K/L 3.859.346.267.113 2.400.587.178.429
KENAIKAN (PENURUNAN) EKUITAS (836.335.317.045.739) (308.638.775.153.140)
G. EKUITAS AKHIR (A+B+C+D+E) (2.195.273.055.887.776) (1.358.937.738.842.037)

G.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


G.2.1. EKUITAS AWAL
Ekuitas Awal Nilai Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2020 sebesar minus Rp1.358.937.738.842.037. Rincian
nilai Ekuitas awal tersebut adalah:

Catatan atas Laporan Keuangan 555


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Kode
Uraian BA BUN Ekuitas Awal 2020 Ekuitas Awal 2019
BA
999.00 Akuntansi Pusat 235.598.925.870.278 240.346.823.847.144
999.01 BA BUN Utang Pemerintah (4.855.237.831.945.684) (4.528.433.007.279.710)
999.02 BA BUN Hibah - (865.152.763.986)
999.03 BA BUN Investasi Pemerin tah 3.068.899.999.552.034 2.947.997.677.874.020
999.04 BA BUN Pen erusan Pinjaman 66.000.624.057.095 64.990.613.861.755
999.05 BA BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa (39.171.563.362.080) (28.147.536.426.961)
999.06 BA BUN BSBL Likuidasi - -
999.07 BA BUN Belanja Subsidi (27.158.499.824.725) (40.246.427.692.358)
999.08 BA BUN Belanja Lain-lain (141.931.898.476.074) (56.901.277.884.729)
999.09 Badan Lainn ya 10.964.762.864.829 9.998.172.311.749
999.99 BA BUN Transaksi Kh usus 327.354.930.317.340 345.244.097.097.101
Jumlah Ekuitas Awal (1.354.680.550.946.987) (1.046.016.017.055.975)
Eliminasi (4.257.187.895.050) (4.282.946.632.922)
Ekuitas Setelah eliminasi (1.358.937.738.842.037) (1.050.298.963.688.897)

Ekuitas Awal
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
-1.000.000
-2.000.000
-3.000.000
-4.000.000
-5.000.000
Ekuitas Awal
-6.000.000

G.2.2. SURPLUS/DEFISIT LO
Surplus (defisit) LO Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada Per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah sebesar minus Rp1.263.075.362.636.559 dan minus
Rp1.070.325.430.266.354 . Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara
surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. Rincian
nilai Defisit LO adalah:

556 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

No UNIT
31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
KODE URAIAN
1 999.01 BA BUN Utang (372.127.908.822.227) (199.514.354.615.095)
2 999.02 BA BUN Hibah 23.657.096.822.547 8.658.026.788.807
3 999.03 BA BUN Investasi 121.827.539.678.470 187.522.074.906.646
Pemerintah
4 999.04 BA BUN Pemberian 4.145.334.455.917 1.255.389.781.071
Pinjaman
5 999.05 BA BUN Transfer ke (752.136.005.833.169) (810.511.467.531.957)
Daerah dan Dana Desa
6 999.07 BA BUN Belanja Subsidi (199.745.365.736.410) (189.269.321.816.137)
7 999.08 BA BUN Belanja Lain- (33.911.212.990.120) (95.423.212.975.807)
lain
8 999.99 BA BUN Transaksi (54.980.943.486.078) 26.766.157.091.168
Khusus
JUMLAH (1.263.271.465.911.070) (1.070.516.708.371.304)
Penyesuaian 196.103.274.511 191.278.104.950
JUMLAH AKHIR (1.263.075.362.636.559) (1.070.325.430.266.354)

SURPLUS/DEFISIT LO
200.000
100.000
-
(100.000)
(200.000)
(300.000) SURPLUS/DEFISIT LO
(400.000)
(500.000)
(600.000)
(700.000)
(800.000)

G.2.3. KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS


Koreksi-Koreksi Yang Jumlah Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi Ekuitas Per 31 Desember 2020
Langsung Menambah/ dan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp37.211.510.815.766 dan minus
Mengurangi Ekuitas Rp57.918.917.344.162 dengan rincian sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 557


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG 31 DESEMBER


31 DESEMBER 2020
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS 2019
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN 188.100.000 31.848.800
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 15.703.554.388.849 (5.385.085.474.478)
Revaluasi Aset (146.761.971.000) 43.148.159.496
Mutasi Ekuitas Bersih UBL Bukan Satker 6.332.379.612.280 966.590.553.080
Koreksi SAL 454.270.651.534 (1.304.223.887.208)
Lain-lain 14.867.880.034.103 (52.239.378.543.852)
JUMLAH 37.211.510.815.766 (57.918.917.344.162)

G.2.3.1. Koreksi Nilai Persediaan


Koreksi Nilai AT Non Koreksi Nilai Persediaan untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2020 dan per 31
Revaluasi Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp188.100.000 dan Rp31.848.400. Koreksi
nilai persediaan tahun 2020 sebesar Rp188.100.00 pada bagian anggaran lain-lain yaitu
satker Istana Kepresidenan Jakarta.
G.2.3.2. Koreksi Nilai Aset Tetap / Aset lainnya Non Revaluasi
Koreksi Nilai Aset Tetap/Lainnya Non Revaluasi per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 terdapat Koreksi Nilai Aset Tetap/Lainnya Non Revaluasi sebesar
Rp15.703.554.388.849 dan minus Rp5.385.085.474.478. Koreksi Nilai Aset Tetap/Lainnya
Non Revaluasi sebesar Rp17.499.194.969.628 dengan rincian sebagai berikut:
1. BA 999.03 sebesar minus Rp2.429.223.160 merupakan koreksi nilai akumulasi penyusutan
aset kelolaan pada KPA Satker BLU LMAN.
2. BA 999.08 (Belanja Lain-Lain) sebesar Rp2.219.799.973. Koreksi atas Aset Tetap Non
Revaluasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp2.219.799.973 dan minus Rp2.724.813.352. Koreksi tersebut
terdapat pada :
a. BP Batam sebesar minus Rp2.480.024.000 yang merupakan nilai koreksi Aset
Lainnya Non Revaluasi atas pencatatan nilai/kuantitas pada BP Kawasan Karimun
atas Pekerjaan Pengadaan Aplikasi Sistem Informasi Perizinan dan Pengembangan
Website Tahun Anggaran 2018.
b. SKK Migas sebesar Rp260.224.027 yang merupakan Koreksi Nilai Aset Tetap Non
Revaluasi.
3. BA 999.99 sebesar Rp15.708.203.411.982 terdapat pada DJKN dengan rincian sebagai
berikut:
a. Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang berasal
dari Kontraktor PKP2B untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah
Rp1.918.265.958.793.
b. Koreksi Nilai Aset tetap non revaluasi pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang
Berasal dari KKKS untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 saldonya adalah
Rp13.789.937.453.189. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset lainnya
yang bukan dikarenakan hasil revaluasi.

558 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

G.2.3.3. Revaluasi Aset


Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan penilaian
ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar minus Rp146.761.971.000 dan
Rp43.148.159.496. Selisih Revaluasi Aset Tetap pada UAKPA BUN TK Pengelola BMN yang
berasal dari Kontraktor PKP2B untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 sebesar
(Rp146.761.971.000). Selisih disebabkan adanya penilaian kembali dari Tim Kanwil DJKN
Propinsi Kalimantan Timur terhadap BMN Washing dan Crushing Plant PT Multi Harapan
Utama pada tahun 2018 yang berdampak pada perubahan nilai wajar BMN.

G.2.3.4. Mutasi Ekuitas Bersih Badan Lainnya


Mutasi Ekuitas Bersih Mutasi Ekuitas Bersih Badan Lainnya per 31 Desember 2020 dan per 31 Desember 2019
Badan Lainnya sebesar Rp6.332.379.612.280 dan Rp966.590.553.080 merupakan mutasi saldo Ekuitas
pada neraca konsolidasian BUN yang berasal dari penambahan net aset satker Unit Badan
Lainnya. Penambahan net aset satker UBL ini merupakan akumulasi dari kenaikan dan
penurunan Ekuitas bersih UBL Bukan Satker tahun 2020 dengan kontra akun Aset Lainnya
Pada Unit Badan Lainnya dan khusus untuk UBL Bukan Satker Bapertarum Aset Lainnya pada
UBL dengan akun lawan Kewajiban Jangka Panjang Lainnya. Rincian penambahan net aset
satker Unit Badan Lainnya, sebagai berikut:
NO UB L 31 DESEM B ER 2020
1 Oto rita Asaha n -
2 Tam an M ini Indo ne sia Inda h (22.510.147.320)
3 Yaya sa n Ge d ung Ve te ran 434.501.827
4 B a zn as 49.699.016.895
5 B a dan W akaf In don e sia 10.345.971.174
6 SKK M ig as (7.555.539.288)
7 B a pe rtaru m -
8 B a dan Pe n ge lo la Ke ua nga n Haji 5.994.487.573.666
9 Oto ritas Ja sa Ke ua nga n 307.478.235.326
JUM LAH 6.332.379.612.280

4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
-
(1.000.000)

Catatan atas Laporan Keuangan 559


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Penjelasan mutasi Ekuitas adalah sebagai berikut:


a. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Otorita Asahan per tanggal 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp0. Mutasi Ekuitas sebesar Rp0 karena sampai saat ini belum
terdapat perubahan ekuitas atas proses likuidasi Otoritas Asahan yang dilaksanakan
oleh Tim Likuidasi.
b. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Yayasan TMII per tanggal 31 Desember 2020 adalah
sebesar minus Rp22.510.147.320. Mutasi Ekuitas sebesar minus
Rp22.510.147.320 merupakan penurunan Ekuitas dari defisit laporan operasional
sebesar Rp21.385.807.769 dan koreksi saldo tahun 2019 Audited Laporan
Keuangan TMII tahun yang lalu sebesar minus Rp1.124.339.551. koreksi saldo
tersebut karena sampai dengan batas akhir penyampaian LKBUN tahun 2019
Audited, LK Taman Mini Indonesia Indah belum selesai diaudit oleh KAP.
Covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata. Semenjak mengalami Covid 19,
muncul kebijakan Pemerintah DKI jakarta untuk menutup sektor pariwisata. Taman
Mini Indonesia Indah yang bergerak di sektor pariwisata sangat terdampak atas
kondisi tersebut sehingga terjadi penurunan pendapatan secara drastis karena
berkurangnya kunjungan ke TMII.
c. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Yayasan Gedung Veteran per tanggal 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp434.501.827. Mutasi Ekuitas sebesar Rp434.501.827
merupakan penurunan Ekuitas dari defisit laporan operasional sebesar
Rp406.230.621 dan koreksi saldo tahun 2019 Audited Laporan Keuangan Yayasan
Gedung Veteran tahun yang lalu sebesar minus Rp28.271.206. koreksi saldo tersebut
karena sampai dengan batas akhir penyampaian LKBUN tahun 2019 Audited, LK
yayasan gedung veteran belum selesai diaudit oleh KAP. Defisit Laporan operasional
Yayasan Gedung Veteran sebesar Rp406.231.621 terdiri dari pendapatan sebesar
Rp6.718.209.378, dikurangi dengan beban biaya personalia sebesar
Rp1.285.504.924, biaya dukungan dana ke MB-LVRI sebesar Rp3.829.663.000 dan
Beban biaya administrasi dan umum sebesar Rp1.196.810.833.
d. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Baznas per tanggal 31 Desember 2020 sebesar
Rp49.699.016.895. Mutasi Ekuitas sebesar Rp49.699.016.895 merupakan
kenaikan Ekuitas dari surplus laporan operasional sebesar Rp88.603.601.991 dan
koreksi saldo tahun 2019 Audited Laporan Keuangan Baznas tahun yang lalu sebesar
minus Rp38.904.585.096. koreksi saldo tersebut karena sampai dengan batas akhir
penyampaian LKBUN tahun 2019 Audited, LK Baznas belum selesai diaudit oleh KAP.
e. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Badan Wakaf Indonesia per tanggal 31 Desember
adalah sebesar Rp10.345.971.174, merupakan kenaikan Ekuitas dari pendapatan
operasional Rp10.345.971.174.
f. Mutasi Ekuitas yang berasal dari SKK MIGAS per tanggal 31 Desember 2020 adalah
sebesar minus Rp7.555.539.288.Koreksi Lain-Lain sebesar minus Rp6.467.598.744
merupakan penurunan Ekuitas dengan rincian sebagai berikut:

560 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

PENJELASAN JUMLAH
I. SURPLUS (DEFISIT) KINERJA BERSIH (117.433.887.384)
II. EKUITAS LAINNYA
Pengembalian kelebihan pembayaran tahun anggaran yang lalu 0
III. Koreksi Ekuitas tahun lalu 0
a. KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS sebelum penyesuaian
(117.433.887.384)
(a=I+II+III)
b. Ditambah Mutasi Imbalan pasca kerja SKK Migas 106.188.225.196
c. Dikurang Mutasi Ekuitas SKK Migas satker 999.08 (3.690.122.900)
d. Ditambah Penyesuaian LK 2017 Audited LKBL dengan
0
SKK Migas
e. Dikurang penyesuaian Ekuitas BP Migas sesuai ND 0
Kemenkeu ND-1/MK.05/2018
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS setelah penyesuaian
(7.555.539.288)
(total = a+b- c+d+e)

g. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Badan Pengelola Keuangan Haji per tanggal 31
Desember 2020 adalah sebesar Rp5.994.487.573.666. merupakan kenaikan Ekuitas
Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji setelah penyesuaian. Mutasi
Ekuitas sebesar Rp5.994.487.573.666 merupakan surplus sebesar
Rp5.780.110.423.044 ditambah koreksi aset Neto senilai minus Rp71.489.078.457
dan koreksi Ekuitas atas Laporan Keuangan BPKH tahun 2019 Audited sebesar
Rp142.888.072.165. Covid-19 memberikan dampak pada pengurangan beban untuk
kegiatan ibadah haji karena kebijakan pemerintah Indonesia untuk membataslkan
kegiatan ibadah haji pada masa pandemi Covid 19.
h. Mutasi Ekuitas yang berasal dari Otoritas Jasa Keuangan per tanggal 31 Desember
2020 adalah sebesar minus Rp307.478.235.326. merupakan kenaikan Ekuitas
Laporan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan setelah penyesuaian. Mutasi Ekuitas
sebesar sebesar minus Rp307.478.235.326merupakan perubahan Ekuitas dari OJK
sebagai satker BA 999.08. dengan rincian sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 561


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Ke te ra n g a n J u m la h
a . s u rp lu s ( d e fis it) ta h u n b e rja la n 0
b . M u ta s i Eku ita s OJK s a tke r 999.08 307.478.235.326
c . ko re ks i e ku ita s : 0
p e n d a p a ta n (b e b a n )
Ko m p re h e n s if La in a ta s Lia b ilita s -
Im b a la n Ke rja
ko re ks i u ta n g s e to ra n Ke ka s
-
N e g a ra
Ko re ks i U ta n g P a ja k
-
P o to n g /P u n g u t Ta h u n 2015
Ko re ks i U ta n g P P h B a d a n Ta h u n
-
2016 d a n 2017
Ko re ks i B e b a n D ib a ya r Dim u ka -
d . P EN YESUA IA N SA LDO AU DI TED 0
KEN A IKAN /P EN U RUN A N EKUI TAS
- 307.478.235.326
s e te la h p e n ye s u a ia n (a - b +c +d )

G.2.3.5. Koreksi SAL


Koreksi SAL Koreksi SAL sebesar Rp454.270.651.534 merupakan mutasi transaksi atas akun SILPA
311211 yang merupakan jurnal penyesuaian SILPA selisih kurs atas rekening milik BUN pada
Direktorat PKN dan KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah berdasarkan Perdirjen Nomor 19 Tahun
2016 dan transaksi pada akun koreksi 311212 yang merupakan transaksi pengembalian
pendapatan negara Tahun Anggran Yang Lalu.

Akun Rincian Akun Jumlah Mutasi


311211 SILPA 612.543.545.563
311212 Koreksi Pendapatan Tahun Anggaran Yang lalu (158.272.894.029)
Jumlah 454.270.651.534

G.2.3.6. Lain-lain
Koreksi Lain-lain Pos Lain-lain sampai dengan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp14.867.880.034.103 dan minus Rp52.239.378.543.852. Nilai lain-lain sebesar
Rp14.867.880.034.103 merupakan nilai koreksi lain-lain sebesar Rp32.399.741.139.053
ditambah eliminasi sebesar minus Rp17.531.861.104.950 yang merupakan eliminasi atas
transaksi Utang pihak ketiga yang merupakan bagian pemerintah yang belum dipindahbukukan
pada BA 999.99 Transaksi Khusus Panas Bumi.Rincian nilai pos lain-lain adalah sebagai
berikut:

562 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

UNIT
31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
KODE URAIAN
999.00 Akuntansi Pusat (52.043.109.619.352) (12.111.483.882.723)
999.01 BA BUN Utang Pemerintah 590.209.933.252 23.817.039.836
999.02 BA BUN Hibah 879.664.835.372 1.713.550.086.234
999.03 BA BUN Investasi Pemerintah 4.196.341.555.631 (56.554.564.930.800)
999.04 BA BUN Pemberian Pinjaman (2.705.358.870) 2.701.116.570
999.05 BA BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa 531.135.366.213 (4.212.787.952.888)
999.06 BA BUN BSBL Likuidasi - -
999.07 BA BUN Belanja Subsidi (1.358.176.531.478) 1.732.661.632.352
999.08 BA BUN Belanja Lain-lain (36.280.440.901) 216.262.939.952
999,09 BA BUN Badan Lainnya -
999.99 BA BUN Transaksi Khusus 79.642.661.399.186 17.116.302.925.293
JUMLAH 32.399.741.139.053 (52.073.541.026.174)
Penyesuaian (17.531.861.104.950) (165.837.517.678)
Lain-lain setelah penyesuaian Rp14.867.880.034.103 (Rp52.239.378.543.852)

Pos Lain-Lain pada Laporan Perubahan Ekuitas pada prinsipnya berasal dari koreksi dan/atau
penyesuaian yang menggunakan akun Ekuitas, koreksi nilai Utang pihak ketiga, reklasifikasi
Utang diestimasi, pemotongan atas lebih salur-Piutang PNBP, reklasifikasi Piutang Lain-Lain.
● Lain-Lain pada BA 999.00
Lain-Lain sebesar minus Rp52.043.109.619.352 pada 999.00 merupakan mutasi
transaksi atas akun SAL 311111, akun penggunaan SAL 311112 dan akun ekuitas
391111 pada ledger akrual.
Akun Rincian Akun Jumlah Mutasi
311111 SAL (52.495.330)
311112 Penggunaan SAL (70.640.000.000.000)
391111 Ekuitas 18.596.942.875.978
Junlah (52,043.109.619.352)

● Lain-Lain pada BA 999.01


Lain-Lain sebesar Rp590.209.933.252 pada 999.01 adalah Koreksi Lain-lain LPE
yang merupakan penyesuaian atas nilai Utang pinjaman yang belum diterbitkan SP3
dan penyesuaian-penyesuaian lainnya dengan rincian sebagai berikut :

Komponen Penyesuaian Ekuitas N ominal


P e nye suaian N ilai Utang Proye k 590.209.933.252
Total Penyesuaian 590.209.933.252

Catatan atas Laporan Keuangan 563


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Rincian atas penyesuaian dampak kumulatif untuk Utang adalah sebagai berikut:
Penyesuaian Nilai Utang Proyek
NoD belum terbit SP3 (126.001.628.819)
Penyesuaian Saldo Awal 2020 (22.428.436.369)
SP3 Non 2020
610.779.717.615
Selisih Kurs Penarikan (111.449.610)
Refund 2020
5.043.409.588
Penyesuaian Tahun Berjalan (Debt Swap dan Konversi
122.928.320.850
Pinjaman
Pembulatan (2)
Total 590.209.933.252

Rincian atas penyesuaian tahun berjalan untuk Utang Proyek termuat dalam tabel-
tabel berikut :
Penyesuaian Tahun Berjalan
Penyesuaian Outs Belgia (22624000) 27.009.533.400
Penyesuaian Outs Belgia (22624000) 4.117.830.496
Penyesuaian Debt Swap USAID 927.314.559
Penyesuaian kfW 90.471.076.259
Penyesuaian KFAED 402.566.136
Total 122.928.320.850

● Lain-Lain pada BA 999.02


Lain-Lain per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp879.664.835.372
dan Rp1.713.550.086.234. Koreksi lain-lain sebesar Rp879.664.835.372 terdiri dari
Koreksi Lain-Lain atas sisa dana hibah RR tahun 2015 s.d 2019 yang masih harus
disetorkan kembali ke RKUN sebesar Rp27.718.682.691 dan pengesahan hibah Tahun
Anggaran Yang Lalu (TAYL) sebesar Rp851.946.152.681 sebagaimana diatur dalam
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-876/PB/2020 tanggal 10 Desember
2020 perihal Penyelesaian Hibah Langsung Bentuk Uang/Barang/Jasa/Surat Berharga
Tahun Anggaran Yang Lalu.

● Lain-Lain pada BA 999.03


Lain-Lain sebesar minus Rp4.196.341.555.631 merupakan koreksi penyesuaian
Ekuitas pada satker BA 999.03 yang terdiri dari :

564 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

NO NAMA UAKPA Nilai


1 KPA Dit PNBP DJA 1,220,000,001
2 BLU LPDB KUMKM 9,303,373,479
3 KPA Kementerian BUMN (73,123,122,338,357)
4 KPA DJKN (20,565,809,011,597)
5 UAIP 94,825,101,143,444
6 Dit. SMI (76,386,036,992)
7 BPJT 2
8 LMAN 3,048,118,771,386
9 P2H 76,699,306,391
10 BLU LDKPI 3,000,000,000,000
11 UAKPA Direktorat Pinjaman dan Hibah (2,000,000,000,000)
KPA Dit.Pusat Kebijakan Regional dan
12 (1,000,000,000,000)
Bilateral BKF
13 KPA Dit Pembiayaan (Modal Awal BP Tapera) 1,216,347,874

Jumlah 4,196,341,555,631
Adapun penjelasan lebih lanjut atas rincian mutasi lain-lain masing masing KPA adalah
sebagai berikut:
a. Mutasi lain-lain pada KPA Dit PNBP DJA sebesar 1.220.000.001 yang terdiri dari:
● Penambahan ekuitas akibat penghapusan penyisihan piutang tidak tertagih atas
pembayaran piutang sebelum tahun buku 2019 dari PT Inhutani, PT Bina Karya,
dan Perum Perumnas sebesar Rp470.000.000
● Penambahan ekuitas akibat pengurangan penyisihan piutang tidak tertagih atas
piutang jangka panjang Perum Perumnas karena proses reklasifikasi sebagian nilai
piutang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun 2021 menjadi bagian lancar
atas piutang jangka panjang sebesar Rp750.000.000.
● Koreksi saldo penyisihan piutang negara bukan pajak atas pembulatan nilai
desimal sebesar Rp1.
b. Mutasi lain-lain pada LPDB KUMKM
Mutasi lain-lain pada KPA BLU LPDB KUMK sebesar Rp9.303.373.479 dengan
rincian perhitungan sebagai berikut:
Jumlah
Mutasi Tambah
(+) Pengalihan dari Program Kementerian Tahun 2019 12.138.529.882
(+) lebih bayar mitra 18.868.059
Mutasi Kurang
(-) Mutasi NRB Tahun2019 (2.854.024.462)
9.303.373.479

Catatan atas Laporan Keuangan 565


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

c. Mutasi lain-lain pada KPA Kementerian BUMN


Mutasi Lain pada KPA Kementerian BUMN merupakan mutasi perubahan ekuitas
pada BUMN/PT dibawah Kementerian BUMN. Pada Tahun 2020 audited mutasi
lain lain sebesar minus Rp73.123.122.338.357, mutasi tersebut terdiri dari Mutasi
penyesuaian RIPPEN sebesar Rp13.750.000.000.000 dan Mutasi perubahan
Ekuitas pada BUMN/PT sebesar minus Rp86.873.122.338.357. Rincian per jenis
perusahaan negara adalah sebagai berikut
NO Nilai
1 Perum (14.950.602.545.645)
2 Persero (71.675.165.896.282)
3 K BUMN Minoritas (247.353.896.430)
Jumlah (86.873.122.338.357) (41.912.030.493
Selanjutnya Rincian mutasi dari masing masing BUMN Persero, Perum dan
Minoritas adalah sebagai berikut berdasarkan rincian ikhtisarnya:
Dalam Jutaan Rupiah
Uraian Perum Persero Minoritas
1.OCI Reval 2.512.529
2.OCI Non Reval (565.512) (1.321.177) (1.891)
3.Dividen (133.028) (43.634.835) (54.162)
4. Selisih (14.252.063) (29.231.683) (191.301)
- Selisih karena Treasury
Stock/(ESOP)
- selisih saldo awal
- Selisih Restatement 1.120.223 (195.010)
- Selisih Pencatatan
(10.161.611)
Dividen (229.007)
- Selisih Pencatatan
5.463 (2.082.933) 4
tambahan modal disetor
- Selisih Kurs Penjabaran
1.000 38.197 3.705
Lap Keuangan
- Penihilan Ekuitas Negatif (11.953.869) 15.805.324 -
- Selisih karena Komponen
-2.075.649 5.420.900 -
LPE Lain
Jumlah (14.950.603) (71.675.166) (247.354)

d. Mutasi Lain-lain KPA DJKN


Mutasi Lain pada KPA DJKN merupakan mutasi perubahan ekuitas pada
BUMN/Lembaga dibawah Kementerian Keuangan. Pada Tahun 2020 audited
jumlah mutasi lain sebesar minus Rp20.565.809.011.597.
Mutasi tersebut dari mutasi jurnal penyesuaian sebesar minus
Rp15.000.000.000.000 dan mutasi perubahan ekuitas pada BUMN sebesar minus
Rp5.565.809.011.597. Rincian Per BUMN adalah sebagai berikut :

566 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

No Keterangan Nilai

1. Bagian Ekuitas non laba bersih pada LPEI:


a. Dividen
b. Pendapatan Komprehensif Lainnya 109.837.000.000
c. Dampak Penerapan PSAK 71 (CKPN) (4.540.428.000.000)
(4.430.591.000.000)
2. Bagian Ekuitas non laba bersih pada PT PII
(Persero):
a. Dividen (110.827.000.000)
b. pendapatan komprehensif lainnya 291.915.913.000
181.088.913.000
3. Bagian Ekuitas non laba bersih pada PT SMI
(Persero):
a. Dividen (500.000.000.000)
b. pendapatan komprehensif lainnya (383.089.348.747)
c. Dampak penerapan PSAK 71 (CKPN) (354.416.089.239)
(1.237.505.437.986)
4. Bagian Ekuitas non laba bersih pada PT SMF
(Persero)
a. Dividen (100.000.000.000)
b. pendapatan komprehensif lainnya. 1.641.000.000
c. Dampak penerapan PSAK 71 (CKPN) (41.413.000.000)
(139.772.000.000)
5. Bagian Ekuitas non laba bersih pada PT GDE
(Persero)
a. Pendapatan Komprehensif Lainnya (8.471.390.684)
b. Dampak Penerapan PSAK 71 (CKPN) (11.193.521.128)
c. Selisih karena komponen LPE Lain (46.690.000.000)
(66.354.911.812)
6. PT TPI
Pendapatan Komprehensif Lainnya
a. Selisih pencatatan saldo awal Tahun 2019 (320.090.400)
(Audited)
b. Pendapatan Komprehensif Lainnya 127.825.487.300
c. Dampak Penerapan PSAK 71 (179.971.700)
127.325.425.200
TOTAL (5.565.809.011.597)

e. Mutasi lain-lain pada UAIP


Mutasi Lain pada UAIP Tahun 2020 Audited sebesar Rp94.825.101.143.444
Mutasi lain-lain terdiri dari Mutasi dari Pendapatan/(Beban) Komprehensif Lainnya
berdasarkan ILKPN pada LPS, PTNBH, dan BPJS,) dan Koreksi saldo awal BPJS.
Rincian mutasi lain-lain satker UAIP adalah sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 567


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

No URAIAN MUTASI Jumlah


1 Mutasi Ekuitas dari Pendapatan/(Beban)
Komprehensif Lainnya Terdiri dari:
LPS (5.854.334.000)
Bank Indonesia 94.825.749.000.000
Institut Pertanian 37.462.394.880
Bogor
Institut Teknologi 15.514.624.638
Bandung
Universitas Indonesia 307.637.004.327
Universitas Gajah (87.302.881.018)
Mada
Universitas Pendidikan -
Indonesia
Universitas Sumatera 44.501.900
Utara
Universitas Padjajaran 3.103.103.841
Universitas Diponegoro 2.749.229.549
Universitas 11.366.460.093
Hassanudin
ITS 3.105.109.001
BPJS Kesehatan (112.650.712.491)
BPJS Ketenagakerjaan (175.929.281.290)
Mutasi Dana Bergulir 106.924.014
pada Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DNS)
Jumlah 94.825.101.143.444

f. KPA. Dit SMI


Mutasi Lain pada KPA Dit SMI DJPb pada tahun 2020 sebesar minus
Rp76.386.036.992 merupakan jurnal penyesuaian secara manual atas
pemindahbukuan saldo cadangan piutang diragukan tertagih BLU BPLDH.

g. UAKPA Set BPJT


Mutasi Lain pada Set BPJT pada tahun 2020 sebesar Rp2 merupakan koreksi atas
pembulatan desimal nilai dana bergulir tahun 2020.
h. BLU LMAN
Mutasi Lain pada BLU LMAN tahun 2020 sebesar Rp3.048.118.771.387
merupakan koreksi ekuitas atas porsi aset tanah PSN yang telah ditransfer keluar
pada tahun tahun-tahun sebelumnya namun dilakukan pengesahan kembali di tahun
2020.

i. BLU P3H
Mutasi Lain pada BLU P3H pada tahun 2020 sebesar Rp76.699.306.391
merupakan jurnal penyesuaian secara manual atas penghentian penyajian dana

568 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

bergulir diragukan tertagih. Sesuai nota dinas Direktorat APK nomor ND


854/PB.6/2020.

j. BLU LDKPI
Mutasi Lain pada BLU LDKPI merupakan jurnal penyesuaian secara manual atas
penerimaan pemindahbukuan saldo DKPI dan DBI senilai Rp3.000.000.000.000,
sesuai dengan nota dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB nomor
ND-854/PB.6/2020, dan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan nomor
34/KMK.08/2020 tentang Pemindahan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja
Sama Pembangunan Internasional ke Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan
Internasional.

k. KPA Direktorat Pinjaman dan Hibah


Mutasi Lain pada KPA Dit PKRB BKF merupakan jurnal penyesuaian secara manual
atas pemindahbukuan saldo DKPI senilai minus Rp2.000.000.000.000, sesuai
dengan nota dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB nomor ND-
854/PB.6/2020, dan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan nomor
34/KMK.08/2020 tentang Pemindahan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja
Sama Pembangunan Internasional ke Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan
Internasional.

l. KPA Dit Pusat Kebijakan Regional dan BKF


Mutasi Lain pada BLU LDKPI merupakan jurnal penyesuaian secara manual atas
penerimaan pemindahbukuan saldo DBI senilai minus Rp1.000.000.000.000,
sesuai dengan nota dinas Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DJPB nomor
ND-854/PB.6/2020, dan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan nomor
34/KMK.08/2020 tentang Pemindahan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja
Sama Pembangunan Internasional ke Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan
Internasional.

m. KPA Dit Pembiayaan (Modal Awal BP Tapera)


Mutasi Lain-lain pada KPA Dit. Pembiayaan (Modal Awal BP Tapera) sebesar
Rp1.216.347.874 terdiri dari Penghasilan Komperhensif lainnya Rp1.291.386.405 dan
koreksi ekuitas akibat dampak Penerapan PSAK sebesar minus Rp75.038.531.

● Lain-Lain pada BA 999.04


Lain-Lain pada BA 999.04 adalah sebesar minus Rp2.705.358.870. Koreksi Lain-lain
ini berasal dari pengurangan atas pengakuan piutang jangka panjang pada NoD/SP4H
yang memiliki value date Tahun 2019 namun belum diterbitkan SP3 di Tahun Anggaran
2019 dan telah diterbitkan SP3-nya di Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp
2.705.358.870.

Catatan atas Laporan Keuangan 569


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

● Lain-Lain pada BA 999.05


Jumlah Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi (DPKPA)/Lain-lain sebesar
Rp531.135.366.213. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi (DKPKA)
sebesar Rp531.135.366.213 tersebut merupakan selisih antara nilai estimasi DBH
dengan nilai yang telah ditetapkan/definitif sebesar Rp526.130.858.167 dan saldo
koreksi piutang atas sisa DAK nonfisik TA 2019 Audited sebesar Rp5.004.508.046.
● Lain-Lain pada BA 999.07
Lain-Lain sebesar minus Rp1.358.176.531.478, Koreksi Lain-Lain tersebut terdapat
pada 5 (lima) Kementerian Negara/Lembaga, yaitu sebagai berikut:
No Kementerian/Lembaga Jumlah
1 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 16.010.143.398
2 KUKM (567.550.532.542)
3 Perhubungan 1
4 Pertanian 10
5 Keuangan (806.636.142.345)
Jumlah Koreksi Lain-Lain per 31 Desember 2020 (1.358.176.531.478)

1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Jumlah Koreksi Lain-Lain per 31 Desember 2020 Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Sebesar Rp16.010.143.398 merupakan koreksi atas selisih
antara utang utang subsidi dibandingkan dengan realisasi pembayaran.
No Nama Selisih utang- Realisasi Selisih
subsidi
1 Ditjen Pembiayaan 170.702.959.626 154.693.825.523 16.009.134.103
Perumahan
2 Ditjen Cipta Kerja 1.890.958.848 1.889.949.553 1.009.295
Total 16.010.143.398

2. Kementerian KUKM
Jumlah Koreksi Lain-lain per 31 Desember 2020 pada deputi Pembiayaan senilai
minus Rp567.550.532.542.
3. Kementerian Perhubungan
Koreksi Lain-Lain sebesar Rp1 merupakan selisih antara nilai Utang Subsidi Jangka
Panjang pada Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor NKF-999.07/
112/PB.6/2020.
4. Kementerian Pertanian
Koreksi Lain-lain per 31 Desember 2020 senilai Rp10 adalah koreksi selisih
pembulatan atas pembayaran kurang bayar subsidi pupuk tahun 2017, 2018 dan
2019 yang telah dibayarkan di tahun 2020.

570 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

5. Kementerian Keuangan
Jumlah Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp806.636.142.345 terdiri dari :
a. Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Sebesar (Rp2.774.106.284) merupakan
nilai Berita Acara Verifikasi (BAV) yang terbit pada tahun anggaran 2020 atas
tagihan belanja subsidi untuk tahun anggaran 2019 atau sebelumnya yang
terdiri dari: koreksi penyesuaian Beban Subsidi KKPE sebesar
(Rp2.090.646.000), penyesuaian Beban Subsidi KPEN-RP sebesar
(Rp1.021.308.813), penyesuaian Beban Subsidi KUPS sebesar
(Rp108.826.215), dan penyesuaian Beban Subsidi SSRG sebesar
(Rp203.043.480). Dan terdapat koreksi atas pembatalan Utang Subsidi atas
penerbitan BAV Skema Beban Subsidi KPEN-RP Rp649.718.222 atas debitur
BRI Agro periode tagihan Juli-September 2019.
b. Subsidi Direktorat Jenderal Pajak terdapat terdapat Koreksi Lain-lain sebesar
Rp(535.819.023.867) terkait beban subsidi PPh DTP Panas Bumi triwulan IV
tahun 2019 yang tidak dapat dibebankan pada tahun 2019.
c. Direktorat Jenderal Anggaran terdapat Koreksi Lain-Lain Sebesar
Rp(268.043.012.194). Koreksi tersebut terdiri atas : Koreksi pembulatan atas
sisa utang subsidi JBT Jenis Minyak Tanah tahun 2018 sebesar Rp(1) dan
Penyesuaian pencatatan besaran utang subsidi JBT Jenis Minyak Tanah tahun
2018 untuk PT Pertamina (Persero) sebesar Rp(268.043.012.193).

● Lain-Lain pada BA 999.08


Lain-Lain BA 999.08 per 31 Desember 2020 sebesar minus Rp36.280.440.901
dengan rincian sebagai berikut:
1. Direktorat PNBP SDA dan KND (999510) merupakan Koreksi Lainnya atas sisa
kewajiban Pemerintah atas kebijakan penetapan tarif tenaga listrik tahun 2019
yang belum terbayarkan sebesar minus Rp52.859.702.722;
2. Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp15.728.824.952 yang merupakan Koreksi
Lainnya yang disebabkan adanya audit Itjen Kementan atas piutang Ditjen
Tanaman Pangan;
3. SKK Migas sebesar Rp850.436.869 merupakan Koreksi atas Reklasifikasi
Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya sebesar Rp875.508.055 dan Koreksi Lainnya
sebesar minus Rp25.071.186.

● Lain-Lain pada BA 999.99


Koreksi Lain-Lain sebesar Rp79.642.661.399.186 merupakan nilai koreksi lain-lain
pada BA 999.99 (transaksi Khusus) dengan rincian sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan 571


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

Uraian Jumlah

UAPBUN TK DJPb 70.639.973.270.768


UAPBUN TK DJKN 11.858.199.419.918
UAPBUN TK DJA (2.855.511.291.500)
UAPBUN TK BKF -
UAPBUN TK DJPK -
UAPBUN TK DJPPR -
Total 79.642.661.399.186

● Koreksi-Koreksi Yang Langsung Menambah/Mengurangi Ekuitas pada


UAPBUN TK DJPB sebesar Rp70.639.973.270.768 terdiri dari:

No Uraian Jumlah

Satke r Penge lola Dana Pensiun,Asuransi


1 Kesehetan dan Program Tunjangan Hari (26.729.232)
Tua
2 Satke r Transaksi Khusus PKN 70.640.000.000.000
Total 70.639.973.270.768

a. Satker Pengelolaan Dana Pensiun, Asuransi Kesehatan, Program


Tunjangan Hari Tua (THT), sebesar minus Rp26.729.232 merupakan
perubahan terhadap ekuitas yang diakibatkan oleh adanya pencatatan
atas transaksi pendapatan atau beban tahun anggaran yang lalu:
a) Penyelesaian Piutang pada PT Taspen (Persero) berupa Saldo Uang
Pensiun (SUP) Desember 2019 sebesar (Rp2.810.692) dengan cara
dibayarkan kepada penerima pensiun sehingga mengkoreksi nilai
ekuitas sesuai dengan surat PT Taspen nomor SRT-131/I032020
tanggal 11 Maret 2020;
b) Koreksi nilai Keterlanjuran pembayaran Pensiun uji petik PT Taspen
(Uji Petik KC Semarang) sebesar Rp1.450.000 dan Uji Petik KC
Bandung sebesar (Rp450.000) (sesuai BAR Nomor: 2/BA/LK/DJPb-
TSP/2020 tanggal 20 Juli 2020;
c) Munculnya utang dan piutang Imbal jasa perbankan atas terbitnya
IJP rampung 2019 sebesar (Rp1.272.000) sebagai utang, dan
Rp20.000 sebagai piutang sesuai SK nomor KEP-
038/WPB.12/KP.09/2020 tanggal 10 Agustus 2020
d) Koreksi nilai Keterlanjuran pembayaran Pensiun uji petik PT Taspen
(Uji Petik KC Semarang) sebesar (Rp15.966.540) dan Uji Petik KC
Bandung sebesar (Rp8.700.000) (sesuai BAR Nomor: 1/BA/LK/DJPb-
TSP/2021 tanggal 19 Januari 2021.
e) Koreksi nilai Keterlanjuran pembayaran Pensiun uji petik PT Taspen
(Uji Petik KC Semarang) sebesar Rp1.000.000 (sesuai BAR Nomor:
1/BA/LK/DJPb-TSP/2021 tanggal 19 Januari 2021.

572 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

b. Koreksi lain-lain pada satker Dit. PKN sebesar Rp70.640.000.000.000


yang terdiri dari penggunaan SAL yaitu Pembiayaan Lainnya dalam APBN
tahun 2020 sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2020, yang bersumber dari penggunaan dana Saldo
Anggaran Lebih (SAL). Penggunaan SAL tersebut merupakan salah satu
sumber penerimaan pembiayaan anggaran dalam APBN tahun 2020.

● Koreksi lain-lain Yang Langsung Menambah/Mengurangi Ekuitas pada UAPBUN TK


DJKN sebesar Rp11.858.199.419.918. Koreksi tersebut terdiri dari :
a. Pada Tahun 2020 audited pada UAKPA BUN TK Pengelola ABMA/T,
terdapat dampak kumulatif yang disebabkan adanya perubahan kebijakan
akuntansi/kesalahan mendasar yang menambah ekuitas sebesar
Rp7.553.307.000 Nilai tersebut timbul atas adanya ABMA/T yang
ditetapkan besaran nilai kompensasinya pada Tahun 2020 audited yaitu
ABMA/T Rumah Tinggal di Jalan Sumatera Nomor 27 (d.h Nomor 13-15)
di Provinsi Jawa Barat melalui surat Menteri Keuangan Nomor S-
243/MK.6/2020 tanggal 22 Juni 2020 dengan nilai wajar aset sebesar
Rp7.503.853.000 dan ABMA/T Gereja Katholik Santo Petrus Toho di
Provinsi Kalimantan Barat melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-
283/MK.6/2020 tanggal 11 Agustus 2020 dengan nilai wajar aset
sebesar Rp49.454.000.
b. Saldo Koreksi Nilai Lain-Lain UAKPA Aset yang Berasal dari KKKS untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah minus
Rp311.615.945.539. Koreksi Lain-Lain merupakan koreksi pendapatan
sewa BMN yang berasal dari KKKS.
c. Saldo yang berasal dari Dampak kumulatif perubahan kebijakan
akuntansi/ kesalahan mendasar per 31 Desember 2020 pada UAKPA BUN
TK Pengelola Aset Yang Timbul Dari Pemberian BLBI sebesar
Rp11.479.604.410.219.
d. Saldo yang berasal dari Dampak kumulatif perubahan kebijakan
akuntansi/ kesalahan mendasar per 31 Desember 2020 pada UAKPA BUN
Eks Pertamina sebesar Rp675.908.562.238.
e. Saldo yang berasal dari Dampak kumulatif perubahan kebijakan
akuntansi/ kesalahan mendasar per 31 Desember 2020 pada UAKPA BUN
TK Aset Lain-lain sebesar Rp6.749.086.000.
● Koreksi-Koreksi Yang Langsung Menambah/Mengurangi Ekuitas pada
UAPBUN TK DJA sebesar minus Rp2.855.511.291.500 berasal dari :
a. Koreksi Lain-Lain dari Sektor Migas sebesar minus Rp3.094.195.574.727
seluruhnya berasal dari Koreksi lainnya dari Kegiatan Usaha Hulu Migas.
Sementara itu, tidak terdapat realisasi dari komponen lainnya seperti
Selisih Revaluasi Aset Tetap dan Lain-Lain.

Catatan atas Laporan Keuangan 573


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

b. Koreksi Lain-Lain dari Panas Bumi sebesar Rp238.684.283.227


dipengaruhi oleh beberapa transaksi sebagai berikut :
No. Uraian (D) / K
pemindahbukuan PNBP panas bumi TW I TA 2019 dimana sebelumnya sudah diakui
1 191.278.104.950
sebagai beban diestimasi setoran kepada pemerintah
koreksi atas pengakuan pendapatan LO saat diterimanya setoran bagian pemerintah
2 535.819.023.867
Triwulan IV 2019 (hasil kegiatan usaha Oktober-Desember) 2019
3 pengajuan reimbursement PPN atas pencadangan sebelum tahun 2020 98.886.433.097
penyesuaian penyajian ekuitas di tahun lalu sebagai akibat pencadangan PBB dan
4 (840.593.410)
bonus produksi GDE Patuha TW I TA 2020
pengakuan atas pendapatan LO yang berasal dari setoran bagian pemerintah Triwulan
5 913.891.684
IV 2019 (hasil kegiatan usaha Oktober -Desember) 2019 PT GDE Patuha
6 pemindahbukuan dari saldo cadangan reimbursement PPN 299.075.904
pengakuan atas pendapatan LO yang berasal dari setoran bagian pemerintah Triwulan
7 (587.671.652.865)
IV 2020 (hasil kegiatan usaha Oktober -Desember) 2020 PT GDE Patuha
Total koreksi lain-lain 238.684.283.227

G.2.4. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS


Transaksi Antar Jumlah Transaksi Antar Entitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp385.669.188.507.941
Entitas Rincian Transaksi Antar Entitas adalah sebagai berikut:
UNIT
31 DESEMBER 2020
KODE URAIAN
999.00 Aku n tan si Pu sat 264.546.498.537.112
999.01 BA BUN Utan g Pemerin tah (937.448.908.547.330)
999.02 BA BUN Hibah (24.034.321.664.844)
999.03 BA BUN In vestasi Pemerin tah 55.501.281.038.584
999.04 BA BUN Pemberian Pinjaman (2.483.943.141.624)
999.05 BA BUN Tran sfer ke Daerah dan Dan a Desa 759.265.642.783.583
999.06 BA BUN BSBL yan g telah diliku idasi -
999.07 BA BUN Belanja Su bsidi 195.249.687.474.350
999.08 BA BUN Belanja Lain -lain 119.427.024.240.833
999.99 BA BUN Badan Lain n ya -
999.99 BA BUN Tran saksi Kh u su s (44.353.772.212.723)
JUMLAH 385.669.188.507.941

1. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.00


Transaksi Transaksi Antar Entitas sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar
Rp264.546.498.537.112, Rincian transaksi antar entitas adalah sebagai berikut:
a. Ditagihkan Ke Entitas Lain
Ditagihkan Ke Entitas Lain untuk 31 Desember 2020 sebesar
Rp4.166.270.187.810.855 merupakan penerimaan kas yang bersumber dari
pendapatan, penerimaan pembiayaan, dan penerimaan transito.

574 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

b. Diterima Dari Entitas Lain


Diterima Dari Entitas Lain untuk 31 Desember 2020 adalah sebesar minus
Rp3.901.723.689.273.743 merupakan pengurangan kas Kuasa BUN yang bersumber
dari belanja (selain belanja BLU dan belanja dengan sumber dana hibah langsung),
transfer, pengeluaran pembiayaan, dan pengeluaran transito (selain transito antar
entitas Kuasa BUN) pada BA BUN dan BA K/L.
2. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.01
Transaksi Antar Entitas sebesar minus Rp937.448.908.547.330 yang berasal dari
transaksi pengeluaran dan transaksi penerimaan berupa Ditagihkan ke Entitas Lain sebesar
Rp4.015.220.606.311.050 dan Diterima dari Entitas Lain sebesar minus
Rp4.952.669.514.858.380.
3. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.02
Transaksi Antar Entitas sebesar minus Rp24.034.321.664.844 yang berasal dari
transaksi pengeluaran dan transaksi penerimaan. Transaksi Antar Entitas sebesar minus
Rp24.034.321.664.844 merupakan selisih antara Diterima Dari Entitas Lain sebesar
minus Rp30.808.471.880.492 dan Ditagihkan ke Entitas Lain sebesar
Rp6.774.150.215.648.
4. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.03
Transaksi Antar Entitas sebesar Rp55.501.281.038.584 berasal dari transaksi
pengeluaran dan transaksi penerimaan. Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp55.501.281.038.584 merupakan selisih antara Diterima Dari Entitas Lain dan
Ditagihkan ke Entitas Lain yang terdiri dari:
a) Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) sebesar Rp122.975.481.289.455
Rincian dari DKEL adalah sebagai berikut :
● Nilai realisasi anggaran pengeluaran pembiayaan BA 999.03

UAKPA Jumlah Keterangan


Dit Kapasitas dan
18.762.627.567.235 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
Pelaksanaan Transfer
BLU PPDPP 9.000.000.000.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
UAKPA Dit EAS
DJPPR, Kewajiban 3.421.066.000.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
Penjaminan
UAKPA Kementerian
33.168.017.000.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
BUMN
UAKPA DJKN 23.020.000.000.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
UAKPA PRKN 6.169.517.000.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
UAKPA Direktorat
22.004.582.699.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
SMI
LPDB KUMKM 1.292.000.000.000 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
BKF 662.926.157.689 nilai realisasi pengeluaran pembiayaan
Total 117.500.736.423.924

Catatan atas Laporan Keuangan 575


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

● serta pemindahbukuan rekening Dana Kerjasama Pembangunan Internasional dari


Kuasa BUN pusat
UAKPA Jumlah Keterangan
Pemindahbukuan rekening Dana
UAKPA PKRB, BKF 1.000.000.000.000 Kerjasama Pembangunan Internasional
dari Kuasa BUN pusat
Pemindahbukuan rekening Dana
UAKPA Dit Pinjaman
2.000.000.000.000 Kerjasama Pembangunan Internasional
dan Hiban DJPPR
dari Kuasa BUN pusat
Total 3.000.000.000.000

● Rp1 merupakan setoran yang dilakukan oleh PT Jasamarga Gempol Pasuruan ke


kas negara pada tanggal 15 Januari 2020 untuk melunasi sisa Pokok Dana Bergulir
BUJT tersebut dimana Satker BA BUN BP Set BPJT mencatat nilainya sampai
dua desimal sedangkan aplikasi SPAN dan SAIBA menggunakan satuan Rupiah
Terkecil.
● Rp1.237.372.432.765 merupakan pengembalian pada UAP DJPK atas penyetoran
PT SMI Ke Rekening Kas Umum Negara pada tanggal 30 Desember 2020 ke akun
7271141 Pengeluaran Pemberian Pinjaman Pen Daerah dengan Nomor NPTN
A352EC1EFKKSFLV.
● Rp1.237.372.432.765 merupakan koreksi transaksi pada UAP DJPK.
b) Diterima dari Entitas Lain (DDEL) sebesar minus Rp69.169.939.338.016
DDEL sebesar minus Rp69.169.939.338.016 terdiri dari:
 Penerimaan negara bukan pajak dari UAKPA Dit PNBP sebesar minus
Rp44.598.933.053.599;
 Penerimaan negara bukan pajak lainnya UAKPA EAS sebesar minus
Rp124.272.877.729;
 Penerimaan pembiayaan pada BLU LMAN sebesar minus 19.955.174.825.564,
BLU P3H sebesar minus Rp2.014.582.699.000. Set BPJT sebesar Rp2;
 Selisih Kurs pada UAKPA BKF sebesar minus Rp2.231.016.592;
 Koreksi Transaksi pada UAP DJPK sebesar minus Rp2.474.744.865.530.
c) Transfer Keluar pada Tahun 2020 audited sebesar minus Rp4.679.727.189.603,
terdiri dari:
 Transfer UAKPA PRKN DJPPR sebesar (Rp6.000.000.000.000) kepada UAKPA
Direktorat KND, untuk penugasan khusus pada LPEI PMN yang dilakukan oleh
KPA PRKN DJPPR namun demikian pencatatannya dilakukan dalam 1 (satu)
entitas. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari Direktur Jenderal Kekayaan Negara
melalui surat S-368/KN/2017 tanggal 16 Februari 2017 hal Pembukuan

576 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

Penugasan Khusus Pemerintah Pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(LPEI);
 Transfer Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kepada satker transaksi
khusus yaitu satker transaksi khusus aset BLBI sebesar (Rp31.682.517.400);
 Transfer Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) kepada Kementerian PUPR
sebesar (Rp324.422.568.128);
 Transfer kewajiban kepada Kementerian PUPR yaitu dana talangan atas tanah
pada proyek Paspro dan KLBM yang direalisasikan sebelum ditetapkan sebagai
PSN sebesar Rp1.676.377.895.925.

d) Transfer Masuk sebesar Rp6.375.466.276.748, terdiri dari:


 Transfer masuk UAKPA Direktorat KND atas PMN kepada LPEI dalam rangka
penugasan khusus NIA sebesar Rp6.000.000.000.000;
 Transfer masuk UAIP sebesar Rp274.335.740.586 , yang berasal satker
transaksi khusus berupa pengalihan aset saham Aldevco, PT Karabha Digdaya;
 Transfer masuk UAKPA BLU LMAN sebesar Rp101.130.536.162 yang
merupakan nilai aset setelah akumulasi penyusutan atas aset eks Pertamina di
Ciperna yang diserahkelolakan pada Tahun 2020.
5. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.04
Transaksi Antar Entitas sebesar minus Rp2.483.943.141.624 yang berasal dari transaksi
pengeluaran dan transaksi penerimaan. Transaksi Antar Entitas sebesar minus
Rp2.483.943.141.624 merupakan selisih antara Diterima Dari Entitas Lain sebesar minus
Rp6.205.924.679.514 dan Ditagihkan ke Entitas Lain sebesar Rp3.721.981.537.890.
6. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.05
Transaksi Antar Entitas sebesar Rp759.265.642.783.583 berasal dari transaksi
Penerimaan dan transaksi pengeluaran dengan rincian sebagai berikut:
a. Diterima dari Entitas Lain (DDEL) sebesar minus Rp6.340.866.283.617;
b. Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) sebesar Rp765.606.509.067.200;
c. Transfer Masuk sebesar Rp906.640.797.401;
d. Transfer Keluar senilai minus Rp906.640.797.401.
Transfer masuk dan transfer keluar tersebut terjadi dikarenakan adanya Jurnal
Penyesuaian atas Serah Terima Piutang DAK Nonfisik TA 2019 Audited dari Satker
Transfer DAU (999201) kepada Satker Transfer DAK Nonfisik (999820) berdasarkan
Berita Acara Serah Terima nomor BA-01/PK.2/2020.
7. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.07
Transaksi Antar Entitas sebesar Rp195.249.687.474.350 yang berasal dari transaksi
pengeluaran dan transaksi penerimaan. Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp195.249.687.474.350 merupakan selisih antara Diterima Dari Entitas Lain sebesar
minus Rp1.457.159.409.820 dan Ditagihkan ke Entitas Lain sebesar
Rp196.706.846.884.170.

Catatan atas Laporan Keuangan 577


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

8. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.08


Transaksi Antar Entitas sebesar Rp119.427.024.240.833 yang berasal dari transaksi
pengeluaran dan transaksi penerimaan dengan rincian sebagai berikut:
a. Diterima Dari Entitas Lain sebesar minus Rp3.206.388.697.023;
b. Ditagihkan ke Entitas Lain sebesar Rp122.633.412.937.856;
9. Transaksi Antar Entitas pada BA 999.99
Transaksi Antar Entitas sebesar minus Rp44.353.772.212.723 yang berasal dari
transaksi pengeluaran dan transaksi penerimaan. Transaksi Antar Entitas sebesar minus
Rp44.353.772.212.723 merupakan selisih antara:
a) Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) sebesar Rp422.782.341.152.839.
b) Diterima dari Entitas Lain (DDEL) sebesar minus Rp466.719.066.742.047.
c) Transfer Keluar sebesar minus Rp454.084.353.261 dengan rincian sebagai berikut:
 Transfer keluar dari satker Transaksi Khusus Pengelola Aset yang timbul dari
pemberian BLBI sebesar Rp340.535.757.588 yang terdiri dari Kemendikbud
sebesar Rp223.565.000, Kementerian Keuangan sebesar Rp25.958.410.000,
Badan Intelijen Negara (BIN) sebesar Rp40.643.042.000 dan BA BUN 999.03
sebesar Rp273.710.740.588.
 Transfer keluar aset lain-lain sebesar Rp7.661.053.000 berasal dari pemindahan
pencatatan saham PT Aldevco ke Direktorat KND sebesar Rp625.000.000,
Penetapan Status Penggunaan Barang Gratifikasi kepada Kementerian Keuangan
sebesar Rp58.567.000 dan Penetapan Status Penggunaan (PSP) aset eks proyek
N250 ke Kementerian Pertahanan dan LAPAN sebesar Rp6.977.486.000. Pada
awalnya transfer keluar atas PSP aset eks N250 ke Kemenhan & LAPAN adalah
sebesar Rp682.927.486.000. Namun dalam perkembangannya LAPAN
mengeluarkan pencatatan terhadap aset eks N250 berupa dokumen HAKI sebesar
Rp675.950.000.000 di dalam Laporan Keuangan Tahun 2020 sehingga dilakukan
koreksi atas tranfer keluar;
 Transfer keluar satker transaksi khusus BMN Idle ke Kementerian Keuangan
sebesar Rp4.757.006.511;
 Transfer Keluar satker transaksi khusus Eks Pertamina ke BA BUN 999.03,
satker LMAN sebesar minus Rp101.130.536.162.
d) Transfer Masuk sebesar Rp37.037.729.746 dengan rincian sebagai berikut:
 Transfer masuk satker transaksi khusus Pengelola Aset yang timbul dari
pemberian BLBI sebesar Rp31.682.517.400;
 Transfer masuk satker transaksi khusus BMN Idle sebesar Rp4.796.389.094;
 Transfer masuk satker transaksi khusus Aset Lain-lain sebesar Rp558.832.252.
G.2.5. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) SELISIH KURS YANG BELUM TEREALISASI
Keuntungan / Nilai Keuntungan / (Kerugian) Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi pada tanggal 31 Desember
(Kerugian) Selisih Kurs 2020 adalah sebesar Rp0 merupakan kerugian selisih kurs dari Bagian Anggaran Transaksi
Yang Belum Khusus 999.99 hasil revaluasi aset moneter yang telah direklasifikasi ke beban selisih kurs
Terealisasi belum terealisasi.

578 Catatan atas laporan Keuangan


Laporan Keuangan Bendahara Umum Tahun 2020 Audited

G.2.6. MUTASI EKUITAS BUN DI K/L


Mutasi Ekuitas BUN di Nilai mutasi ekuitas bun di K/L pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar
K/L Rp3.859.346.267.113, merupakan perubahan Ekuitas yang berasal dari aset yang bukan milik
Kuasa BUN tapi menurut ketentuan wajib disajikan dalam neraca Kuasa BUN dengan rincian
sebagai berikut :
1. Mutasi Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp496.872.508.275, merupakan mutasi
transaksi akun kas pada Bendahara Pengeluaran di Ledger Akrual dengan rincian sebagai
berikut.
No. Kisaran Akun Jumlah
1 111611 111611 495.820.291.617
2 111613 111613 1.052.216.658
Total 496.872.508.275
2. Mutasi Kas Lainnya di K/L dari Hibah sebesar Rp2.228.254.527.851 merupakan jumlah
mutasi transaksi akun kas lainnya di K/L dari hibah dengan rincian sebagai berikut.

No. Kisaran Akun Jumlah


1 111822 111822 2.228.254.527.851
Total 2.228.254.527.851
3. Mutasi Kas BLU sebesar Rp1.134.219.230.987 merupakan jumlah mutasi akun kas BLU
dengan rincian sebagai berikut:

No. Kisaran Akun Jumlah


1 111911 111911 1.134.219.230.987
Total 1.134.219.230.987

G.2.7. EKUITAS AKHIR


Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar minus
Rp2.195.273.055.887.776. Ekuitas akhir tersebut merupakan seluruh Ekuitas akhir BABUN
sebesar minus Rp2.173.680.110.162.287 ditambah eliminasi sebesar minus
Rp21.592.945.725.489. Rincian nilai Ekuitas akhir adalah:
UNIT
NO 31 Desember 2020
KODE URAIAN
1 999.00 Akuntansi Pusat 452.415.931.706.685
2 999.01 BA BUN Utang Pemerintah (6.164.224.439.381.990)
3 999.02 BA BUN Hibah 502.439.993.075
4 999.03 BA BUN Investasi Pemerintah 3.250.422.732.601.557
5 999.04 BA BUN Pemberian Pinjaman 67.659.310.012.518
6 999.05 BA BUN Transfer ke Daerah dan Dana Desa (31.510.791.045.453)
7 999.06 BA BUN BSBL Likuidasi -
8 999.07 BA BUN Belanja Subsidi (33.012.354.618.263)
9 999.08 BA BUN Belanja Lain-lain (56.454.399.366.235)
10 999.09 Badan Lainnya 17.297.142.477.109
11 999.99 BA BUN Transaksi Khusus 323.224.317.458.707
JUMLAH (2.173.680.110.162.287)
ELIMINASI (21.592.945.725.489)
EKUITAS AKHIR (2.195.273.055.887.776)

Catatan atas Laporan Keuangan 579


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited

4.000
3.000
2.000
1.000
-
(1.000)
(2.000)
(3.000)
(4.000)
(5.000)
(6.000)
(7.000)

Ekuitas akhir dalam triliun


rupiah

Jakarta, 29 Mei 2021


Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara

Ditandatangani secara elektronik


Sri Mulyani Indrawati

580 Catatan atas laporan Keuangan


MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN
LAPORAN KEUANGAN
BENDAHARA UMUM
NEGARA

TAHUN 2020 AUDITED


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1

REALISASI PENDAPATAN BUN DAN HIBAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)

1 2 3 4 5 4 7

4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 170.822.096.974.000 192.185.046.552.034 112,51% 245.118.348.521.493 (52.933.301.969.459)

42 Penerimaan Negara Bukan Pajak 152.385.568.738.000 173.352.231.331.410 113,76% 239.623.004.528.572 (66.270.773.197.162)


421 Penerimaan Sumber Daya Alam 54.535.568.738.000 70.969.449.114.592 130,13% 122.309.446.408.380 (51.339.997.293.788)
4211 Pendapatan Minyak bumi 40.385.879.343.000 44.868.847.085.493 111,10% 88.738.730.162.895 (43.869.883.077.402)
42111 Pendapatan Minyak Bumi 40.385.879.343.000 44.868.847.085.493 111,10% 88.738.730.162.895 (43.869.883.077.402)
421111 Pendapatan Minyak Bumi 40.385.879.343.000 44.868.847.085.493 111,10% 88.738.730.162.895 (43.869.883.077.402)

4212 Pendapatan Gas Bumi 12.909.043.600.000 24.211.325.322.339 187,55% 31.675.469.381.892 (7.464.144.059.553)


42121 Pendapatan Gas Bumi 12.909.043.600.000 24.211.325.322.339 187,55% 31.675.469.381.892 (7.464.144.059.553)
421211 Pendapatan Gas Bumi 12.909.043.600.000 24.211.325.322.339 187,55% 31.675.469.381.892 (7.464.144.059.553)

421531 Pendapatan Pungutan Hasil Perikanan - -

4216 Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 1.240.645.795.000 1.889.276.706.760 1.895.246.863.593 (5.970.156.833)


42162 Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi 1.240.645.795.000 1.889.276.706.760 1.895.246.863.593 (5.970.156.833)
421621 Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi 1.240.645.795.000 1.889.276.706.760 1.895.246.863.593 (5.970.156.833)

422 Pendapatan Bagian Laba BUMN 65.000.000.000.000 66.080.543.541.337 101,66% 80.726.119.206.790 (14.645.575.665.453)
4221 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 43.800.000.000.000 44.598.933.053.599 101,82% 50.634.211.382.087 (6.035.278.328.488)
42213 Pendapatan Bagian Laba BUMN di Bawah Kementerian BUMN 43.800.000.000.000 43.888.106.053.599 100,20% 49.773.695.752.482 (5.885.589.698.883)
422131 Pendapatan Bagian Laba BUMN Perbankan di Bawah Kementerian BUMN 23.800.000.000.000 23.987.948.592.740 100,79% 18.595.470.253.531 5.392.478.339.209
422132 Pendapatan Bagian Laba BUMN Non Perbankan di Bawah Kementerian BUMN 20.000.000.000.000 19.900.157.460.859 99,50% 31.178.225.498.951 (11.278.068.038.092)

42214 Pendapatan Bagian Laba BUMN/Lembaga di Bawah Kementerian Keuangan - 710.827.000.000 860.515.629.605 (149.688.629.605)
422142 Pendapatan Bagian Laba BUMN/Lembaga Non Perbankan di Bawah Kementerian Keuangan - 710.827.000.000 860.515.629.605 (149.688.629.605)

422 PENDAPATAN DARI KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN (KND) 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
4222 Pendapatan dari KND Lainnya 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
42221 Pendapatan dari Surplus Lembaga 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)
422211 Pendapatan dari Surplus Bank Indonesia 21.200.000.000.000 21.481.610.487.738 101,33% 30.091.907.824.703 (8.610.297.336.965)

PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA 32.850.000.000.000 36.302.238.675.481 110,51% 36.587.438.913.402 (285.200.237.921)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1

REALISASI PENDAPATAN BUN DAN HIBAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)

1 2 3 4 5 4 7

422 PENDAPATAN DARI KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN (KND) - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
4222 Pendapatan dari KND Lainnya - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
42221 Pendapatan dari Surplus Lembaga - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)
422212 Pendapatan dari Surplus Otoritas Jasa Keuangan - 110.135.193 795.220.944 (685.085.751)

425 PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA - 36.302.128.540.288 - 36.586.643.692.458 (284.515.152.170)
4251 Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN - 1.791.094.298.166 - 7.602.982.809.828 (5.811.888.511.662)
42511 Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang - - - 339.727.022.946 (339.727.022.946)
425114 Pendapatan Penjualan Cadangan Beras Pemerintah Dalam Rangka Operasi Pasar Murni - - 339.727.022.946 (339.727.022.946)

42512 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN - 6.473.282.089 6.831.815.000 (358.532.911)


425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin - 242.910.000 (242.910.000)
425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya - 6.473.282.089 6.588.905.000 (115.622.911)

42514 Pendapatan atas Pengelolaan BMN dan Kekayaan Negara dari Pengelola Barang - 412.812.977.540 - 617.302.860.744 (204.489.883.204)
425141 Pendapatan atas Pengelolaan BMN yang Berasal dari KKKS - 183.014.419.130 352.293.827.465 (169.279.408.335)
425142 Pendapatan atas Pengelolaan BMN yang Berasal dari Kontraktor PKP2B - 127.784.000 10.953.567.000 (10.825.783.000)
425143 Pendapatan atas Pemanfaatan Aset Properti 2.777.775.000 5.753.350.000 (2.975.575.000)
425144 Pendapatan Atas Aset Saham dan Surat Berharga Lain 394.969.388 1.721.611.720 (1.326.642.332)
425145 Pendapatan Kompensasi Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa - 853.626.200 4.499.504.300 (3.645.878.100)
425149 Pendapatan atas Pengelolaan BMN dan Kekayaan Negara Lainnya dari Pengelola Barang - 225.644.403.822 242.081.000.259 (16.436.596.437)

42516 Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas - 1.371.808.038.537 6.639.121.111.138 (5.267.313.072.601)
425162 Pendapatan Minyak Mentah (DMO) - 1.349.251.006.233 6.280.139.425.933 (4.930.888.419.700)
425169 Pendapatan Lainnya dari Kegiatan Hulu Migas 22.557.032.304 358.981.685.205 (336.424.652.901)

4252 PENDAPATAN ADMINISTRASI DAN PENEGAKAN HUKUM - 254.641.392 - 291.420.200 (36.778.808)

42523 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan serta Gratifikasi - 254.641.392 - 291.420.200 (36.778.808)
425235 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi - 254.641.392 291.420.200 (36.778.808)

42527 Pendapatan Pelayanan Kepolisian II - - - -

425359 Pendapatan Jasa Pelayanan Keagamaan Lainnya - - -


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1

REALISASI PENDAPATAN BUN DAN HIBAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)

1 2 3 4 5 4 7

4256 PENDAPATAN JASA LAINNYA - 3.254 - - 3.254

42569 Pendapatan Jasa Lainnya - 3.254 - - 3.254


425699 Pendapatan Jasa Lainnya 3.254 - 3.254

4257 PENDAPATAN BUNGA, PENGELOLAAN REKENING PERBANKAN, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN - 21.894.017.097.373 - 18.041.375.259.884 3.852.641.837.489
42571 Pendapatan Bunga - 1.414.942.162.252 - 1.461.502.862.620 (46.560.700.368)
425713 Pendapatan Bunga dari Piutang dan Pemberian Pinjaman 1.414.878.784.678 1.427.160.584.693 (12.281.800.015)
425714 Pendapatan Bunga dari Pemberian Kredit Pemerintah - 34.297.104.173 (34.297.104.173)
425719 Pendapatan Bunga Lainnya - 63.377.574 45.173.754 18.203.820

42572 Pendapatan Gain on Bond Redemption - - - 5.807.000.000 (5.807.000.000)


425721 Pendapatan Gain on Bond Redemption atas Pembelian Kembali Obligasi Negara Jangka Panjang - - 5.807.000.000 (5.807.000.000)

42573 Pendapatan Premium atas Surat Berharga Negara - 10.819.795.295.000 - 8.713.038.583.942 2.106.756.711.058
425731 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah - 4.585.718.321.300 6.467.340.854.900 (1.881.622.533.600)
425733 Pendapatan Premium atas Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Dalam Negeri/Rupiah - 6.234.076.973.700 2.245.697.729.042 3.988.379.244.658

42574 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Pemerintah, Selisih Harga SBN, dan Fee Lainnya atas Transaksi Surat Berharga Negara - 126.291.954.262 9.190.199.110 117.101.755.152
425744 Pendapatan Bunga Reverse Repo 2.019.076.533 9.190.199.110 (7.171.122.577)
425747 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Loss Limit 124.272.877.729 - 124.272.877.729

42575 Pendapatan dari Selisih Kurs - 1.843.093.478.060 - 12.344.439.171 1.830.749.038.889


425751 Pendapatan dari Selisih Kurs dalam Pengelolaan Rekening Milik BUN - 1.843.093.474.875 12.344.438.960 1.830.749.035.915
425753 Pendapatan Penyesuaian Selisih Kurs Invoice/SPP ke SP2D - 3.185 211 2.974

42576 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan dan Penutupan Rekening - 331.212.647.537 - 102.820.065.606 228.392.581.931
425761 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan 1.261 - 1.261
425762 Pendapatan Jasa Bank dari Pemberian Pinjaman - 318.415.000 621.867.500 (303.452.500)
425763 Pendapatan Biaya Lain-lain Pemberian Pinjaman - 52.556.762.832 62.068.077.051 (9.511.314.219)
425764 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) - 56.531.489.300 40.102.119.646 16.429.369.654
425765 Pendapatan dari Penutupan Rekening - 221.805.979.144 28.001.409 221.777.977.735

42577 Pendapatan atas Pengelolaan Rekening Tunggal Perbendaharaan (TSA) dan/atau atas Penempatan Uang Negara - 7.357.805.092.258 - 7.736.672.109.435 (378.867.017.177)
425772 Pendapatan atas Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum - 370.871.747.945 341.764.926.905 29.106.821.040
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1

REALISASI PENDAPATAN BUN DAN HIBAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)

1 2 3 4 5 4 7
425773 Pendapatan dari Pelaksanaan Treasury Notional Pooling - 784.362.529.745 334.653.594.490 449.708.935.255
425774 Pendapatan atas Penempatan Uang Negara pada Bank Indonesia - 6.202.570.814.568 7.060.253.588.040 (857.682.773.472)

42579 Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara - 876.468.004 - - 876.468.004


425793 Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pihak Lain/Pihak Ketiga - 876.468.004 - 876.468.004

4258 PENDAPATAN DENDA - 2.312.257.545 - 7.717.217.686 (5.404.960.141)


42581 Pendapatan Denda I - 965.118.517 - 5.817.019.098 (4.851.900.581)
425811 Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah - 189.873.301 439.375.014 (249.501.713)
425814 Pendapatan Denda Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil dalam Rangka TSA - 1.226.586 - 1.226.586
425816 Pendapatan Denda atas Pelaksanaan Treasury Notional Pooling - 30.567.703 7.544.393 23.023.310
425817 Pendapatan Denda atas Kekurangan/Keterlambatan Pelimpahan Penerimaan Negara oleh Bank/Pos Persepsi - 635.131.479 5.013.364.234 (4.378.232.755)
425818 Pendapatan Denda, Bunga, dan Penalti terkait Kegiatan Usaha Hulu Migas - 20.401.520 89.629.117 (69.227.597)
425819 Pendapatan Denda terkait Pengusahaan Panas Bumi 87.917.928 267.106.340 (179.188.412)

42582 Pendapatan Denda II - 1.198.238.525 - 1.890.898.588 (692.660.063)


425821 Pendapatan Denda atas Kekurangan/Keterlambatan Pelimpahan Saldo BO II ke BO I - 151.449 - 151.449
425823 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pengembalian Pemberian Pinjaman - 274.478.770 70.201.415 204.277.355
425824 Pendapatan Denda Penyaluran Kredit Program - 923.608.306 1.816.802.234 (893.193.928)
425826 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Penyampaian Laporan oleh debitur Kredit Pemerintah (KUMK) - - 3.894.939 (3.894.939)

42583 Pendapatan Denda III - 148.900.503 - 9.300.000 139.600.503


425839 Pendapatan Denda Lainnya - 148.900.503 9.300.000 139.600.503

4259 PENDAPATAN LAIN-LAIN - 12.614.450.242.558 - 10.934.276.984.860 1.680.173.257.698


42591 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu I - 4.284.947.511.618 - 10.544.828.885.606 (6.259.881.373.988)
425915 Penerimaan Kembali Belanja Subsidi Tahun Anggaran Yang Lalu - 980.754.405.418 1.177.952.035.272 (197.197.629.854)
425916 Penerimaan Kembali Belanja Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu - 28.292.121.967 73.285.930.819 (44.993.808.852)
425918 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran Yang Lalu - 11.367.611.637 20.396.326.628 (9.028.714.991)
425919 Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran Yang Lalu 3.264.533.372.596 9.273.194.592.887 (6.008.661.220.291)

42592 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu II - 237.882.405.469 308.842.085.674 (70.959.680.205)
425921 Penerimaan Kembali Belanja Kontribusi Sosial TAYL 237.882.405.469 308.842.085.674 (70.959.680.205)

42598 Pendapatan Lain-Lain I - 7.948.205.994.000 - 7.948.205.994.000


425982 Penerimaan Akumulasi Iuran Pensiun - 7.948.205.994.000 - 7.948.205.994.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB1

REALISASI PENDAPATAN BUN DAN HIBAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

KODE AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI TA 2020 % REALISASI TA 2019 KENAIKAN (PENURUNAN)

1 2 3 4 5 4 7

42599 Pendapatan Lain-Lain II - 143.414.331.471 80.606.013.580 62.808.317.891


425996 Pendapatan dalam rangka Refund Dana PHLN - 564.845.000 670.320 564.174.680
425998 Pendapatan dari Retur SP2D - 12.986.839.337 10.936.423.836 2.050.415.501
425999 Pendapatan Anggaran Lain-lain - 129.862.647.134 69.668.919.424 60.193.727.710

43 Penerimaan Hibah 18.436.528.236.000 18.832.815.220.624 102,15% 5.495.343.992.921 13.337.471.227.703


431 Pendapatan Hibah Dalam Negeri dan Luar Negeri - 18.832.815.220.624 5.495.343.992.921 13.337.471.227.703
4311 Pendapatan Hibah Dalam Negeri - 16.998.016.624.642 3.671.078.332.679 13.326.938.291.963

43113 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - 16.998.016.624.642 3.671.078.332.679 13.326.938.291.963
431131 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Perorangan - 106.054.090.800 65.693.597.291
431132 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Lembaga/Badan Usaha - 136.446.170.086 292.430.943.086 (155.984.773.000)
431133 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Pemerintah Daerah - 16.677.597.815.474 3.310.864.612.302 13.366.733.203.172
431139 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Lainnya - 77.918.548.282 2.089.180.000 75.829.368.282

4312 Pendapatan Hibah Luar Negeri - 1.834.798.595.982 1.824.265.660.242 10.532.935.740


43121 Pendapatan Hibah Luar Negeri - 533.880.884.575 591.671.964.284 (57.791.079.709)
431212 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Bilateral - 152.509.083.261 284.221.022.174 (131.711.938.913)
431213 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Multilateral - 381.371.801.314 305.016.747.985 76.355.053.329
431219 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Lainnya - - 2.434.194.125 (2.434.194.125)

43123 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung Bentuk Uang - 1.300.917.711.407 1.232.593.695.958 68.324.015.449
431231 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung – Perorangan - 421.800.000 - 421.800.000
431232 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung – Bilateral - 490.258.603.112 686.083.404.317 (195.824.801.205)
431233 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung – Multilateral - 671.422.064.921 514.852.423.425 156.569.641.496
431239 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung - Lainnya - 138.815.243.374 31.657.868.216 107.157.375.158
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB2

REALISASI PENDAPATAN DARI KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN


TAHUN 2020
(dalam rupiah)

No. BUMN Jumlah Pembayaran


1 2 3
BAGIAN PEMERINTAH ATAS LABA BUMN 44.598.933.053.599
DIVIDEN 43.886.736.053.599
BUMN 43.766.791.898.966
PERBANKAN 23.987.948.592.740
1 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 11.774.153.468.000
2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.893.567.936.000
3 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.307.671.406.731
4 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 12.555.782.009
NON PERBANKAN 19.778.843.306.226
1 PT Pertamina (Persero) 8.500.000.000.000
2 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 7.950.281.728.753
3 PT Pupuk Indonesia (Persero) 973.500.000.000
4 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 122.023.622.510
5 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 77.249.117.305
6 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 708.218.661.061
7 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 524.815.825.889
8 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) 83.958.445.763
9 PT Biofarma (Persero) 71.187.955.348
10 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 60.050.953.594
11 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 297.314.781.801
12 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 30.975.850.789
13 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 4.650.521.000
14 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 107.005.744.428
15 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 33.854.377.955
16 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 16.934.781.205
17 Perum Jasa Tirta II 20.764.222.676
18 Perum Jasa Tirta I 17.669.777.501
19 PT Sucofindo (Persero) 49.337.320.926
20 PT Surveyor Indonesia (Persero) 14.047.751.110
21 PT Kawasan Industri Makassar 1.145.953.248
22 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia 73.000.000.000
23 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) 11.015.000.000
24 Perum Perhutani 20.594.000.000
25 Kawasan Industri Medan 9.246.913.364
NON BUMN (MINORITAS) 119.944.154.633
NON PERBANKAN 88.108.523.033
1 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung 27.072.840.908
2 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut 27.088.902.500
3 PT Socfin Indonesia 29.532.092.400
4 PT Bukit Asam (Persero) Tbk 1.632
5 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 3

5
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB2

REALISASI PENDAPATAN DARI KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN


TAHUN 2020
(dalam rupiah)

No. BUMN Jumlah Pembayaran


1 2 3
6 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 42
7 PT Perkebunan Nusantara IV 4.414.343.300
8 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 129.694
9 PT Jasa Raharja (Persero) 156.000
10 Perum Jaminan Kredit Indonesia 56.554

Pembayaran Interim 31.835.631.600


1 PT Socfin Indonesia 31.835.631.600

PEMBAYARAN PIUTANG 1.370.000.000


1 PT Inhutani V 300.000.000
2 PT Bina Karya 70.000.000
3 Perum Perumnas 1.000.000.000

BUMN di Bawah Kementerian Keuangan 710.827.000.000


1 PT Sarana Multi Infrastruktur 500.000.000.000
2 PT Sarana Multigriya Finansial 100.000.000.000
3 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia 110.827.000.000
PENDAPATAN DARI SURPLUS BANK INDONESIA 21.481.610.487.738

JUMLAH TOTAL 66.080.543.541.337

6
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3

REALISASI TRANSFER DAERAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI % SISA ANGGARAN


1 2 3 4 5 6

TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 772.380.975.050.000 762.530.176.156.179 98,72% 9.850.798.893.821

I TRANSFER KE DAERAH 701.190.975.050.000 691.429.657.572.323 98,61% 9.761.317.477.677

A DANA PERIMBANGAN 661.814.247.354.000 652.097.644.670.323 98,53% 9.716.602.683.677


A.1 Dana Transfer Umum 478.782.222.354.000 475.518.812.742.551 99,32% 3.263.409.611.449
A.1.1 Dana Bagi Hasil 94.400.698.127.000 93.906.361.247.000 99,48% 494.336.880.000

A.1.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 47.675.050.585.844 47.407.757.507.244 99,44% 267.293.078.600

6111 Transfer DBH PPh OP 31.159.010.681.964 31.159.010.681.964 100,00% -


611111 Transfer DBH PPh psl 21 28.426.800.493.662 28.426.800.493.662 100,00% -
611112 Transfer DBH PPh psl 25/29 OP 2.732.210.188.302 2.732.210.188.302 100,00% -
-
6112 Transfer DBH PBB 13.124.728.145.581 13.124.728.145.581 100,00% -
611211 Transfer DBH PBB untuk Propinsi 2.318.827.235.502 2.318.827.235.502 100,00% -
611212 Transfer DBH PBB untuk Kabupaten/Kota 9.069.429.713.037 9.069.429.713.037 100,00% -
611213 Transfer DBH Biaya/Upah Pungut PBB untuk Propinsi 65.027.351.808 65.027.351.808 100,00% -
611214 Transfer DBH Biaya/Upah Pungut PBB untuk Kabupaten/Kota 301.343.764.486 301.343.764.486 100,00% -
Transfer DBH bagian Pemerintah Pusat yang dikembalikan sama rata ke
611215 1.370.100.080.748 1.370.100.080.748 100,00% -
Kabupaten/Kota
-
6131 Transfer DBH Cukai 3.391.311.758.299 3.124.018.679.699 92,12% 267.293.078.600
613111 Transfer DBH Cukai Hasil Tembakau 3.391.311.758.299 3.124.018.679.699 92,12% 267.293.078.600
-
A.1,1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 46.725.647.541.156 46.498.603.739.756 99,51% 227.043.801.400

6121 Transfer DBH SDA Minyak Bumi 10.034.450.778.887 10.034.450.778.887 100,00% -


612111 Transfer DBH Minyak Bumi 9.205.748.675.771 9.205.748.675.771 100,00% -
612112 Transfer DBH Minyak Bumi 0,5% 302.589.495.298 302.589.495.298 100,00% -
612113 Tambahan Transfer DBH Minyak Bumi dalam rangka Otonomi Khusus 526.112.607.818 526.112.607.818 100,00% -

11
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3

REALISASI TRANSFER DAERAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI % SISA ANGGARAN


1 2 3 4 5 6

6122 Transfer DBH SDA Gas Bumi 10.637.937.161.265 10.637.937.161.265 100,00% -


612211 Transfer DBH Gas Bumi 9.086.270.783.857 9.086.270.783.857 100,00% -
612212 Transfer DBH Gas Bumi 0.5% 124.915.800.752 124.915.800.752 100,00% -
612213 Tambahan Transfer DBH Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus 1.426.750.576.656 1.426.750.576.656 100,00% -
-
6123 Transfer DBH SDA Pertambangan Umum 22.795.930.108.197 22.795.930.108.197 100,00% -
612311 Transfer DBH Pertambangan Umum - Iuran Tetap 495.095.271.334 495.095.271.334 100,00% -
612312 Transfer DBH Pertambangan Umum - Royalti 22.300.834.836.863 22.300.834.836.863 100,00% -
-
6124 Transfer DBH SDA Pertambangan Panas Bumi 1.333.181.001.349 1.333.181.001.349 100,00% -
612411 Transfer DBH Pertambangan Panas Bumi Setoran Bagian Pemerintah 1.279.312.384.817 1.279.312.384.817 100,00% -
612412 Transfer DBH Pertambangan Panas Bumi- Iuran Tetap 19.835.096.985 19.835.096.985 100,00% -
612413 Transfer DBH Pertambangan Panas Bumi- Iuran Produksi (Royalti) 34.033.519.547 34.033.519.547 100,00% -
-
6125 Transfer DBH SDA Kehutanan 1.523.857.509.779 1.296.813.708.379 85,10% 227.043.801.400
612511 Transfer DBH Kehutanan - IIUPH/IHPH 93.134.468.793 91.076.111.043 97,79% 2.058.357.750
612512 Transfer DBH Kehutanan - PSDH 740.027.248.798 724.686.133.648 97,93% 15.341.115.150
612513 Transfer DBH Kehutanan - Dana Reboisasi 690.695.792.188 481.051.463.688 69,65% 209.644.328.500
-
6126 Transfer DBH Perikanan 400.290.981.679 400.290.981.679 100,00% -
612611 Transfer DBH Perikanan 400.290.981.679 400.290.981.679 100,00% -
-
A.1.2 Transfer Dana Alokasi Umum 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 99,28% 2.769.072.731.449
621111 Transfer DAU 384.381.524.227.000 381.612.451.495.551 99,28% 2.769.072.731.449
-
A.2 Dana Transfer Khusus 183.032.025.000.000 176.578.831.927.772 96,47% 6.453.193.072.228

A.2.1 Dana Alokasi Khusus Fisik 53.787.350.000.000 50.175.976.373.103 93,29% 3.611.373.626.897

631111 Transfer DAK Fisik Reguler 33.848.169.184.000 31.993.306.369.443 94,52% 1.854.862.814.557


631211 Transfer DAK Fisik Infrastruktur Publik Daerah/Penugasan 14.261.418.773.000 12.826.103.642.806 89,94% 1.435.315.130.194
631311 Transfer DAK Afirmasi 5.677.762.043.000 5.356.566.360.854 94,34% 321.195.682.146
631411 Tambahan DAK Fisik -

12
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3

REALISASI TRANSFER DAERAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI % SISA ANGGARAN


1 2 3 4 5 6

-
A.2.2 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 129.244.675.000.000 126.402.855.554.669 97,80% 2.841.819.445.331

654111 Transfer Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG) 50.881.143.000.000 50.859.259.952.000 99,96% 21.883.048.000
654112 Transfer Dana Tunjangan Khusus Guru 1.985.007.000.000 1.318.819.302.000 66,44% 666.187.698.000
654211 Transfer Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil 454.204.000.000 327.713.164.000 72,15% 126.490.836.000
654311 Transfer Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 53.012.041.850.000 51.589.290.293.293 97,32% 1.422.751.556.707
654711 Transfer Bantuan Operasional Kesehatan 13.881.962.745.000 13.823.392.139.376 99,58% 58.570.605.624
654712 Transfer Bantuan Operasional Keluarga Berencana 1.888.673.255.000 1.881.382.284.000 99,61% 7.290.971.000
654721 Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) 53.095.000.000 - 0,00% 53.095.000.000
654811 Transfer Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM 192.000.000.000 191.909.875.000 99,95% 90.125.000
654814 Transfer Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan 961.258.000.000 961.258.000.000 100,00% -
654821 Transfer Dana Pelayanan Kepariwisataan 142.150.000.000 141.098.945.000 99,26% 1.051.055.000
654911 Transfer Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD 4.014.724.000.000 3.998.367.300.000 99,59% 16.356.700.000
654912 Transfer Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan 1.195.308.000.000 1.174.932.300.000 98,30% 20.375.700.000
654921 Transfer Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya 136.032.000.000 135.432.000.000 99,56% 600.000.000
Dana Cadangan BOS Reguler 447.076.150.000 - 0,00% 447.076.150.000

B DANA INSENTIF DAERAH 18.500.000.000.000 18.455.285.206.000 99,76% 44.714.794.000


643111 Belanja Dana Insentif Daerah (DID) 18.500.000.000.000 18.455.285.206.000 99,76% 44.714.794.000

C DANA KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 1.320.000.000.000 1.320.000.000.000 100,00% -


642111 Belanja Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta 1.320.000.000.000 1.320.000.000.000 100,00% -

D DANA OTONOMI KHUSUS 19.556.727.696.000 19.556.727.696.000 100,00% -


641111 Transfer Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh 7.555.278.348.000 7.555.278.348.000 100,00% -
641211 Transfer Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua 5.288.694.844.000 5.288.694.844.000 100,00% -
641212 Transfer Dana Tambahan Infrastruktur Papua 2.711.275.076.000 2.711.275.076.000 100,00% -
641311 Transfer Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat 2.266.583.504.000 2.266.583.504.000 100,00% -
641312 Transfer Dana Tambahan Infrastruktur Papua Barat 1.734.895.924.000 1.734.895.924.000 100,00% -

13
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB3

REALISASI TRANSFER DAERAH PER AKUN TAHUN 2020


(dalam rupiah)

AKUN URAIAN AKUN ANGGARAN REALISASI % SISA ANGGARAN


1 2 3 4 5 6

-
II DANA DESA 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87% 89.481.416.144
621111 Transfer Dana Desa 71.190.000.000.000 71.100.518.583.856 99,87% 89.481.416.144

14
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
1 Provinsi Aceh 148.003.235.864 418.076.408.579 5.299.261.920 571.378.906.363 1.956.492.796.000 1.765.347.493.622 7.565.668.983.000 11.858.888.178.985
2 Kab. Aceh Barat 16.275.736.452 16.663.917.659 264.150.849 33.203.804.960 553.850.567.000 154.158.397.706 288.746.471.000 1.029.959.240.666
3 Kab. Aceh Besar 13.180.010.376 4.601.240.178 522.346.933 18.303.597.487 759.179.351.000 223.419.898.306 504.383.950.034 1.505.286.796.827
4 Kab. Aceh Selatan 9.143.609.483 4.366.708.455 262.070.406 13.772.388.344 603.242.255.000 202.026.258.533 224.028.867.000 1.043.069.768.877
5 Kab. Aceh Singkil 9.434.670.651 4.709.189.554 255.829.076 14.399.689.281 409.538.540.000 128.581.026.386 108.080.283.000 660.599.538.667
6 Kab. Aceh Tengah 10.426.832.623 5.010.290.433 458.109.867 15.895.232.923 572.047.248.000 170.850.172.667 270.915.246.999 1.029.707.900.589
7 Kab. Aceh Tenggara 6.753.881.485 4.702.295.054 255.829.076 11.712.005.615 546.648.237.000 189.373.859.763 303.233.404.000 1.050.967.506.378
8 Kab. Aceh Timur 29.088.848.341 10.564.409.358 317.755.397 39.971.013.096 769.038.917.000 189.394.300.895 417.259.088.000 1.415.663.318.991
9 Kab. Aceh Utara 62.152.788.892 40.889.717.366 344.382.262 103.386.888.520 897.980.136.000 378.588.927.584 654.744.358.736 2.034.700.310.840
10 Kab. Bireuen 11.911.368.894 4.701.618.925 315.380.987 16.928.368.806 815.284.270.000 221.687.846.266 463.892.235.000 1.517.792.720.072
11 Kab. Pidie 11.483.234.592 4.505.609.598 573.100.841 16.561.945.031 836.281.109.000 236.967.047.815 524.530.630.400 1.614.340.732.246
12 Kab. Simeulue 6.509.543.549 4.716.096.184 255.829.076 11.481.468.809 422.324.539.000 75.660.193.129 136.999.414.000 646.465.614.938
13 Kota Banda Aceh 32.992.501.068 4.707.248.154 262.070.406 37.961.819.628 547.629.398.000 126.767.937.985 117.122.012.000 829.481.167.613
14 Kota Sabang 6.970.927.675 4.765.177.173 262.070.406 11.998.175.254 338.311.725.000 72.154.778.566 78.629.221.000 501.093.899.820
15 Kota Langsa 9.371.328.219 4.701.732.911 264.150.849 14.337.211.979 414.459.534.000 94.038.676.777 59.422.833.227 582.258.255.983
16 Kota Lhokseumawe 40.054.803.857 4.702.295.054 262.070.406 45.019.169.317 425.306.246.000 83.901.224.637 78.677.287.000 632.903.926.954
17 Kab. Gayo Lues 7.064.369.538 4.739.565.246 4.350.611.592 16.154.546.376 423.662.731.000 100.377.292.837 124.146.254.000 664.340.824.213
18 Kab. Aceh Barat Daya 7.239.699.739 4.756.859.100 259.989.962 12.256.548.801 415.850.396.000 111.231.042.072 140.828.842.000 680.166.828.873
19 Kab. Aceh Jaya 7.417.773.373 4.713.797.782 264.150.849 12.395.722.004 397.557.699.000 87.019.047.742 169.094.994.000 666.067.462.746
20 Kab. Nagan Raya 8.818.401.629 6.605.742.026 259.989.962 15.684.133.617 485.041.973.000 138.348.797.994 194.783.734.000 833.858.638.611
21 Kab. Aceh Tamiang 60.463.306.742 6.291.308.854 264.150.849 67.018.766.445 493.792.581.000 121.063.114.154 212.011.540.000 893.886.001.599
22 Kab. Bener Meriah 6.959.121.220 4.715.561.732 1.091.837.228 12.766.520.180 424.584.268.000 131.457.952.854 192.210.108.066 761.018.849.100
23 Kab. Pidie Jaya 7.141.064.464 4.702.296.411 684.379.594 12.527.740.469 410.145.461.000 123.021.751.871 196.250.693.000 741.945.646.340
24 Kota Subulussalam 8.831.990.196 4.706.155.223 264.150.849 13.802.296.268 318.039.401.000 61.266.891.422 80.101.323.000 473.209.911.690
25 Provinsi Sumatera Utara 421.882.759.048 47.343.948.283 4.570.414.178 473.797.121.509 2.474.465.343.000 4.404.905.425.375 9.872.679.000 7.363.040.568.884
26 Kab. Asahan 35.460.401.705 3.188.090.884 144.948.755 38.793.441.344 830.586.749.000 203.640.416.243 206.158.426.000 1.279.179.032.587
27 Kab. Dairi 12.315.795.748 3.717.988.940 383.745.006 16.417.529.694 565.078.900.000 141.672.241.007 153.898.929.000 877.067.599.701
28 Kab. Deli Serdang 57.557.879.403 3.222.705.320 502.104.266 61.282.688.989 1.376.847.320.000 401.789.428.950 365.417.406.000 2.205.336.843.939
29 Kab. Karo 14.798.574.420 3.390.794.464 494.143.400 18.683.512.284 687.569.658.000 156.281.446.842 212.973.505.758 1.075.508.122.884
30 Kab. Labuhanbatu 26.142.139.202 3.165.735.894 108.214.656 29.416.089.752 649.797.327.000 141.885.645.054 71.260.026.342 892.359.088.148
31 Kab. Langkat 113.591.683.384 6.767.845.716 144.948.755 120.504.477.855 1.099.658.531.000 319.927.325.100 221.126.192.000 1.761.216.525.955
32 Kab. Mandailing Natal 16.611.717.105 10.803.961.638 148.593.173 27.564.271.916 751.402.758.000 214.805.539.148 286.665.994.467 1.280.438.563.531
33 Kab. Nias 8.726.163.900 3.204.695.676 142.824.778 12.073.684.354 417.880.380.000 120.003.693.317 183.327.035.600 733.284.793.271
34 Kab. Simalungun 30.871.376.163 4.127.272.233 534.175.761 35.532.824.157 1.136.239.874.000 342.322.328.963 294.518.231.000 1.808.613.258.120
36 Kab. Tapanuli Tengah 13.002.020.044 3.881.094.661 144.948.755 17.028.063.460 609.816.945.000 218.573.854.886 154.553.399.600 999.972.262.946
37 Kab. Tapanuli Utara 21.413.515.065 4.100.175.709 942.117.753 26.455.808.527 606.062.527.000 179.466.901.072 224.378.807.000 1.036.364.043.599
38 Kab. Toba Samosir 13.901.308.312 3.621.311.919 142.824.778 17.665.445.009 519.088.428.000 123.304.514.898 214.208.958.000 874.267.345.907
39 Kota Binjai 17.756.652.185 3.230.114.759 140.700.802 21.127.467.746 535.778.557.000 109.312.150.396 40.871.654.000 707.089.829.142
40 Kota Medan 214.375.276.463 3.184.635.410 286.431.409 217.846.343.282 1.493.919.764.000 332.193.857.467 8.538.533.000 2.052.498.497.749
41 Kota Pematang Siantar 21.666.828.747 3.203.850.359 3.477.953.007 28.348.632.113 565.804.258.000 104.063.218.352 14.919.829.000 713.135.937.465
42 Kota Sibolga 13.175.515.096 3.203.850.359 144.948.755 16.524.314.210 391.676.849.000 56.327.365.218 42.995.348.000 507.523.876.428
43 Kota Tanjung Balai 11.065.210.722 3.203.850.359 144.948.755 14.414.009.836 410.581.497.000 65.181.784.950 13.415.171.000 503.592.462.786
44 Kota Tebing Tinggi 12.277.321.473 3.203.850.359 144.948.755 15.626.120.587 393.452.394.000 98.701.020.690 6.845.138.000 514.624.673.277
45 Kota Padang Sidempuan 15.513.835.235 3.518.527.374 142.824.778 19.175.187.387 476.335.400.000 111.240.529.756 40.865.674.000 647.616.791.143
46 Kab. Pakpak Bharat 9.538.362.639 3.224.236.714 153.402.863 12.916.002.216 323.371.339.000 59.170.322.589 49.710.963.300 445.168.627.105
47 Kab. Nias Selatan 11.308.906.362 3.822.339.196 144.948.755 15.276.194.313 626.743.578.000 330.253.546.843 350.786.871.344 1.323.060.190.500
48 Kab. Humbang Hasundutan 10.357.163.896 3.541.322.125 348.790.244 14.247.276.265 489.171.029.000 148.542.851.038 144.064.094.000 796.025.250.303
49 Kab. Serdang Bedagai 25.669.475.805 3.203.850.359 144.948.755 29.018.274.919 727.436.456.000 260.890.435.464 214.352.599.692 1.231.697.766.075
50 Kab. Samosir 10.588.350.423 3.473.524.340 142.824.778 14.204.699.541 418.883.094.000 113.710.367.331 139.228.923.000 686.027.083.872
51 Kab. Batu Bara 20.509.550.011 3.203.850.359 144.948.755 23.858.349.125 565.927.402.000 136.243.025.283 183.065.249.000 909.094.025.408
52 Kab. Padang Lawas 23.425.964.075 3.875.671.419 193.909.595 27.495.545.089 496.576.468.000 152.417.989.816 238.700.829.000 915.190.831.905
53 Kab. Padang Lawas Utara 22.169.236.355 3.652.459.862 142.824.778 25.964.520.995 521.528.022.000 149.964.719.310 295.898.077.092 993.355.339.397
54 Kab. Labuhanbatu Selatan 30.201.105.410 5.605.014.139 142.824.778 35.948.944.327 479.785.624.000 126.972.024.433 74.517.419.012 717.224.011.772
55 Kab. Labuhanbatu Utara 20.560.850.846 3.486.345.773 142.744.721 24.189.941.340 560.374.058.000 135.921.695.341 96.105.155.000 816.590.849.681
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
56 Kab. Nias Utara 9.674.605.988 3.203.850.359 142.824.778 13.021.281.125 392.014.347.000 155.695.405.149 135.103.666.100 695.834.699.374
57 Kab. Nias Barat 8.867.203.397 3.203.850.359 138.576.825 12.209.630.581 332.435.947.000 132.881.922.300 113.164.195.784 590.691.695.665
58 Kota Gunungsitoli 12.256.052.183 3.203.850.359 142.824.778 15.602.727.320 406.222.095.000 108.068.804.568 103.204.364.600 633.097.991.488
59 Provinsi Sumatera Barat 126.832.386.290 18.389.940.633 1.434.980.580 146.657.307.503 1.891.323.979.000 1.966.673.956.310 44.421.312.000 4.049.076.554.813
60 Kab. Lima Puluh Kota 12.457.929.235 1.814.271.538 902.769.540 15.174.970.313 696.866.984.000 243.349.664.710 77.825.698.000 1.033.217.317.023
61 Kab. Agam 15.022.088.728 1.690.907.573 429.579.136 17.142.575.437 756.378.532.000 273.763.270.526 98.734.964.000 1.146.019.341.963
62 Kab. Kepulauan Mentawai 9.602.659.795 3.498.768.001 79.763.566 13.181.191.362 556.457.541.000 88.727.843.885 92.790.579.106 751.157.155.353
63 Kab. Padang Pariaman 6.855.006.957 1.948.710.482 79.763.566 8.883.481.005 716.079.920.000 255.389.154.257 109.889.748.771 1.090.242.304.033
64 Kab. Pasaman 9.548.740.290 2.058.650.659 90.219.164 11.697.610.113 557.421.256.000 164.280.193.869 105.195.764.016 838.594.823.998
65 Kab. Pesisir Selatan 11.596.581.178 1.781.040.996 77.923.453 13.455.545.627 784.053.203.000 310.419.508.485 212.351.029.000 1.320.279.286.112
66 Kab. Sijunjung 9.096.047.227 4.810.891.932 79.763.566 13.986.702.725 509.071.532.000 145.195.451.116 105.983.617.000 774.237.302.841
67 Kab. Solok 9.408.644.038 1.844.915.796 241.677.059 11.495.236.893 661.472.507.000 195.126.204.145 98.299.009.000 966.392.957.038
68 Kab. Tanah Datar 11.703.507.745 2.000.418.102 402.986.048 14.106.911.895 646.914.341.000 222.232.695.277 101.218.153.513 984.472.101.685
69 Kota Bukit Tinggi 13.374.457.145 1.948.710.461 79.721.064 15.402.888.670 429.026.323.000 61.811.192.521 56.127.080.000 562.367.484.191
70 Kota Padang Panjang 7.981.572.127 1.948.710.461 76.168.344 10.006.450.932 352.753.271.000 51.344.545.210 27.961.238.000 442.065.505.142
71 Kota Padang 71.716.209.265 1.951.141.963 79.763.566 73.747.114.794 1.061.387.887.000 283.328.985.469 44.449.435.000 1.462.913.422.263
72 Kota Payakumbuh 8.968.869.880 1.948.804.761 91.684.671 11.009.359.312 421.054.226.000 88.625.959.927 38.868.942.000 559.558.487.239
73 Kota Sawahlunto 8.191.265.542 6.869.707.138 233.594.676 15.294.567.356 347.498.276.000 84.175.651.384 28.631.236.000 475.599.730.740
74 Kota Solok 9.159.063.125 1.948.737.961 79.763.566 11.187.564.652 376.130.341.000 53.123.129.963 30.460.206.000 470.901.241.615
75 Kota Pariaman 9.991.242.393 1.948.740.261 79.721.064 12.019.703.718 389.252.498.000 87.166.530.837 75.614.489.000 564.053.221.555
76 Kab. Pasaman Barat 15.382.989.534 1.702.758.535 74.370.733 17.160.118.802 598.772.766.000 209.636.347.115 54.884.223.913 880.453.455.830
77 Kab. Dharmasraya 13.167.094.900 2.191.201.136 79.721.064 15.438.017.100 478.355.774.000 239.862.423.955 99.826.676.000 833.482.891.055
78 Kab. Solok Selatan 14.949.832.000 8.454.422.436 76.168.344 23.480.422.780 441.989.749.000 187.662.507.978 68.618.227.000 721.750.906.758
79 Provinsi Riau 761.173.040.462 1.080.034.943.533 1.363.700 1.841.209.347.695 1.432.349.278.000 2.002.731.291.347 20.243.618.000 5.296.533.535.042
80 Kab. Bengkalis 1.057.105.887.982 678.795.484.056 124.200 1.735.901.496.238 338.731.609.000 210.031.551.844 166.657.936.000 2.451.322.593.082
81 Kab. Indragiri Hilir 38.185.130.427 217.141.053.090 124.200 255.326.307.717 884.826.668.000 266.627.100.585 201.787.887.000 1.608.567.963.302
82 Kab. Indragiri Hulu 69.592.907.875 135.089.692.830 124.200 204.682.724.905 635.230.964.000 170.808.203.304 169.773.870.000 1.180.495.762.209
83 Kab. Kampar 209.060.247.705 301.260.803.179 124.200 510.321.175.084 765.107.999.000 362.509.735.421 228.444.100.800 1.866.383.010.305
84 Kab. Kuantan Singingi 25.306.008.512 198.371.688.323 124.200 223.677.821.035 603.990.247.000 189.822.028.586 220.595.236.000 1.238.085.332.621
85 Kab. Pelalawan 101.425.311.664 162.213.408.312 124.200 263.638.844.176 601.518.018.390 144.123.971.777 148.022.089.000 1.157.302.923.343
86 Kab. Rokan Hilir 243.877.637.518 420.671.590.686 124.200 664.549.352.404 489.590.681.000 283.501.675.103 164.421.954.000 1.602.063.662.507
87 Kab. Rokan Hulu 49.365.739.395 146.177.129.855 124.200 195.542.993.450 647.253.374.000 217.350.875.282 174.457.972.951 1.234.605.215.683
88 Kab. Siak 377.293.633.477 342.358.735.100 124.200 719.652.492.777 363.379.380.140 246.200.293.171 153.649.762.499 1.482.881.928.587
89 Kota Dumai 47.191.538.762 197.525.362.203 124.200 244.717.025.165 424.090.440.000 203.945.255.402 45.719.565.000 918.472.285.567
90 Kota Pekanbaru 112.929.387.645 195.631.691.359 1.819.900 308.562.898.904 810.814.967.000 196.298.592.686 53.718.433.000 1.369.394.891.590
91 Kab. Kepulauan Meranti 51.105.772.268 150.107.264.567 124.200 201.213.161.035 409.248.293.000 218.610.841.873 115.410.805.000 944.483.100.908
92 Provinsi Jambi 157.012.580.626 287.448.050.001 671.054.793 445.131.685.420 1.288.418.327.000 1.116.935.079.452 13.767.184.000 2.864.252.275.872
93 Kab. Batanghari 61.134.862.259 40.673.294.324 69.093.352 101.877.249.935 569.633.516.000 180.393.385.685 137.866.817.114 989.770.968.734
94 Kab. Bungo 21.114.288.301 70.948.851.371 65.117.730 92.128.257.402 600.093.502.000 183.262.303.602 139.709.156.566 1.015.193.219.570
95 Kab. Kerinci 7.921.017.842 57.643.344.547 653.357.590 66.217.719.979 567.859.510.000 150.793.264.999 241.568.567.731 1.026.439.062.709
96 Kab. Merangin 13.226.507.653 55.383.582.129 155.581.573 68.765.671.355 666.860.141.000 228.176.066.269 183.792.601.614 1.147.594.480.238
97 Kab. Muaro Jambi 69.950.618.201 37.612.729.716 67.105.541 107.630.453.458 629.162.056.000 173.488.609.584 199.515.260.000 1.109.796.379.042
98 Kab. Sarolangun 35.255.946.815 70.117.416.830 67.105.541 105.440.469.186 536.952.715.000 169.603.177.135 164.700.063.000 976.696.424.321
99 Kab. Tanjung Jabung Barat 130.522.695.657 268.641.824.917 69.093.352 399.233.613.926 487.550.827.000 176.246.637.961 135.272.354.600 1.198.303.433.487
100 Kab. Tanjung Jabung Timur 58.566.269.188 84.793.317.713 63.129.918 143.422.716.819 521.920.298.000 170.201.426.594 81.939.776.000 917.484.217.413
101 Kab. Tebo 23.401.917.326 59.997.036.928 69.093.352 83.468.047.606 534.449.531.000 143.800.605.546 135.720.310.000 897.438.494.152
102 Kota Jambi 62.351.931.035 38.539.994.057 69.093.352 100.961.018.444 687.484.664.000 250.111.507.881 37.746.049.000 1.076.303.239.325
103 Kota Sungai Penuh 9.465.385.289 57.669.262.708 238.041.514 67.372.689.511 412.574.295.000 97.765.658.013 90.835.566.270 668.548.208.794
104 Provinsi Sumatera Selatan 618.638.614.053 1.336.857.066.132 404.294.362 1.955.899.974.547 1.568.602.615.000 2.336.160.972.552 40.221.649.000 5.900.885.211.099
105 Kab. Lahat 115.659.079.940 304.779.330.227 21.424.070 420.459.834.237 650.245.697.000 205.177.625.209 333.376.098.800 1.609.259.255.246
106 Kab. Musi Banyuasin 701.940.644.992 1.212.965.665.238 - 1.914.906.310.230 376.024.938.000 332.184.817.761 292.616.323.000 2.915.732.388.991
107 Kab. Musi Rawas 152.607.425.687 217.486.916.225 - 370.094.341.912 594.887.320.000 252.806.445.176 237.408.855.000 1.455.196.962.088
108 Kab. Muara Enim 376.916.500.950 463.864.249.617 17.675.900 840.798.426.467 613.136.927.000 236.012.566.306 292.727.743.000 1.982.675.662.773
109 Kab. Ogan Komering Ilir 35.097.554.961 172.332.462.314 23.987.281 207.454.004.556 969.636.496.000 256.690.573.285 343.666.062.000 1.777.447.135.841
110 Kab. Ogan Komering Ulu 68.963.797.654 133.752.031.049 - 202.715.828.703 599.614.786.000 158.156.689.917 148.224.099.800 1.108.711.404.420
111 Kota Palembang 112.591.140.912 167.821.519.694 1.281.605 280.413.942.211 1.226.620.875.000 458.038.945.229 38.443.326.000 2.003.517.088.440
112 Kota Prabumulih 73.597.425.102 124.537.149.282 - 198.134.574.384 399.247.165.000 120.020.605.741 48.548.591.000 765.950.936.125
113 Kota Pagar Alam 11.738.984.040 168.028.480.878 - 179.767.464.918 372.566.430.000 95.934.758.657 10.557.416.000 658.826.069.575
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
114 Kota Lubuk Linggau 15.922.839.480 167.821.519.694 - 183.744.359.174 450.072.853.000 115.017.174.922 46.150.671.000 794.985.058.096
115 Kab. Banyuasin 57.994.104.860 126.784.039.487 23.987.281 184.802.131.628 878.495.803.000 341.483.438.395 330.602.761.200 1.735.384.134.223
116 Kab. Ogan Ilir 53.718.388.403 128.683.063.985 25.268.886 182.426.721.274 588.768.514.000 247.002.753.866 233.899.749.200 1.252.097.738.340
117 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 15.326.797.051 169.737.326.501 2.829.681 185.066.953.233 754.627.379.000 244.384.774.074 277.971.314.597 1.462.050.420.904
118 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 12.850.396.939 153.617.681.116 532.233.009 167.000.311.064 587.250.613.000 152.941.429.990 223.954.657.000 1.131.147.011.054
119 Kab. Empat Lawang 12.693.286.442 156.081.378.648 12.385.422 168.787.050.512 400.547.948.000 136.437.736.647 137.812.773.000 843.585.508.159
120 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 203.138.713.898 117.128.891.254 - 320.267.605.152 295.503.062.000 88.827.606.866 102.618.670.000 807.216.944.018
121 Kab. Musi Rawas Utara 22.603.577.407 113.183.515.242 - 135.787.092.649 365.295.893.000 106.466.475.230 130.189.439.322 737.738.900.201
122 Provinsi Bengkulu 44.071.942.030 28.913.404.784 - 72.985.346.814 1.219.949.535.000 731.821.341.084 31.396.339.000 2.056.152.561.898
123 Kab. Bengkulu Selatan 8.325.357.845 6.890.270.313 - 15.215.628.158 519.472.760.000 252.469.695.006 119.772.344.000 906.930.427.164
124 Kab. Bengkulu Utara 12.574.387.413 22.259.308.393 - 34.833.695.806 588.327.285.000 255.568.903.856 198.323.685.000 1.077.053.569.662
125 Kab. Rejang Lebong 8.863.051.898 6.981.135.002 - 15.844.186.900 563.983.329.000 157.710.558.215 130.705.575.200 868.243.649.315
126 Kota Bengkulu 29.215.224.144 6.874.353.601 - 36.089.577.745 647.053.589.000 135.895.693.642 45.661.000.000 864.699.860.387
127 Kab. Kaur 6.387.616.976 4.969.370.154 - 11.356.987.130 413.916.220.000 140.119.474.480 159.683.996.000 725.076.677.610
128 Kab. Seluma 9.061.138.760 6.194.695.534 - 15.255.834.294 475.498.288.000 166.092.835.243 159.063.874.000 815.910.831.537
129 Kab. Mukomuko 12.239.352.191 6.888.492.744 - 19.127.844.935 457.001.337.000 156.145.828.246 144.243.938.000 776.518.948.181
130 Kab. Lebong 8.508.234.368 5.888.756.836 - 14.396.991.204 376.400.126.000 128.992.296.558 100.842.981.950 620.632.395.712
131 Kab. Kepahiang 7.330.238.666 7.073.118.832 - 14.403.357.498 396.946.604.000 125.948.121.527 96.661.968.000 633.960.051.025
132 Kab. Bengkulu Tengah 8.699.042.541 20.896.787.814 - 29.595.830.355 407.865.706.000 130.569.534.940 125.902.911.000 693.933.982.295
133 Provinsi Lampung 124.428.970.920 35.443.405.317 1.812.739.170 161.685.115.407 1.732.551.921.000 2.232.035.122.921 46.434.098.000 4.172.706.257.328
134 Kab. Lampung Barat 9.039.759.747 8.013.286.100 1.179.368.137 18.232.413.984 497.587.974.000 193.523.163.066 146.378.596.000 855.722.147.050
135 Kab. Lampung Selatan 22.337.228.083 7.977.147.374 137.846.984 30.452.222.441 966.261.362.000 323.112.507.172 286.679.614.650 1.606.505.706.263
136 Kab. Lampung Tengah 25.952.544.906 7.786.446.534 103.399.816 33.842.391.256 1.248.686.762.000 347.123.102.374 344.802.074.000 1.974.454.329.630
137 Kab. Lampung Utara 16.745.191.771 7.861.927.098 148.186.079 24.755.304.948 880.015.613.000 218.626.806.835 256.307.115.287 1.379.704.840.070
138 Kab. Lampung Timur 28.380.820.814 16.247.432.037 539.398.469 45.167.651.320 1.007.072.973.000 320.004.675.425 319.170.276.000 1.691.415.575.745
139 Kab. Tanggamus 29.283.470.594 21.915.860.090 299.729.726 51.499.060.410 718.696.624.000 311.206.580.730 313.198.845.250 1.394.601.110.390
140 Kab. Tulang Bawang 15.954.849.572 7.818.456.910 120.849.630 23.894.156.112 577.189.919.000 182.480.900.834 151.373.893.000 934.938.868.946
141 Kab. Way Kanan 11.469.324.607 8.072.882.312 140.027.995 19.682.234.914 621.848.767.000 244.431.794.888 192.902.501.000 1.078.865.297.802
142 Kota Bandar Lampung 52.417.270.224 7.870.503.455 536.315.969 60.824.089.648 1.019.027.785.000 245.542.511.187 40.888.117.000 1.366.282.502.835
143 Kota Metro 12.814.665.204 7.861.232.341 133.932.192 20.809.829.737 435.052.452.000 117.481.279.591 49.532.667.000 622.876.228.328
144 Kab. Pesawaran 12.386.529.106 7.951.816.894 224.143.790 20.562.489.790 619.834.916.000 219.919.178.843 215.944.564.000 1.076.261.148.633
145 Kab. Pringsewu 12.152.147.209 7.861.404.395 227.059.188 20.240.610.792 579.016.439.000 179.534.123.710 190.875.944.800 969.667.118.302
146 Kab. Mesuji 12.201.393.852 8.270.644.036 137.243.289 20.609.281.177 407.710.506.000 131.884.635.306 110.807.820.000 671.012.242.483
147 Kab. Tulang Bawang Barat 9.852.281.196 7.861.232.341 126.095.107 17.839.608.644 441.732.032.000 165.097.476.923 98.549.782.000 723.218.899.567
148 Kab. Pesisir Barat 8.365.819.950 7.865.096.791 128.987.619 16.359.904.360 404.769.066.000 142.967.686.310 134.201.628.000 698.298.284.670
149 Provinsi DKI Jakarta 13.928.939.702.814 80.806.977.722 75.027.600 14.009.821.708.136 - 3.282.953.513.783 65.176.975.000 17.357.952.196.919
150 Provinsi Jawa Barat 1.482.168.039.735 472.239.602.103 111.997.250.335 2.066.404.892.173 2.964.612.155.000 10.855.903.522.028 29.413.272.000 15.916.333.841.201
151 Kab. Bandung 126.554.751.084 171.941.369.007 13.680.941.872 312.177.061.963 1.967.815.290.000 695.014.262.765 401.491.729.000 3.376.498.343.728
152 Kab. Bekasi 366.687.739.191 49.945.402.453 4.213.879.259 420.847.020.903 1.105.266.422.000 333.403.018.273 302.680.682.000 2.162.197.143.176
153 Kab. Bogor 174.815.342.929 69.871.606.305 4.317.318.588 249.004.267.822 1.849.796.843.000 734.880.598.347 574.120.558.252 3.407.802.267.421
154 Kab. Ciamis 43.507.434.632 38.250.589.905 4.538.509.697 86.296.534.234 1.112.349.718.000 432.036.291.082 292.286.586.000 1.922.969.129.316
155 Kab. Cianjur 53.662.141.051 39.137.884.428 4.639.211.841 97.439.237.320 1.472.420.591.000 521.888.245.452 423.935.085.000 2.515.683.158.772
156 Kab. Cirebon 64.537.783.219 38.576.825.943 5.020.732.456 108.135.341.618 1.417.094.602.000 511.304.207.998 504.519.758.000 2.541.053.909.616
157 Kab. Garut 78.186.297.980 87.298.303.692 27.269.641.492 192.754.243.164 1.663.193.753.000 679.248.393.595 555.023.415.000 3.090.219.804.759
158 Kab. Indramayu 131.102.695.556 46.110.137.117 4.315.288.161 181.528.120.834 1.297.006.125.000 416.212.903.738 432.775.302.000 2.327.522.451.572
159 Kab. Karawang 204.978.701.642 57.204.406.443 89.731.010.577 351.914.118.662 1.211.636.504.021 438.252.924.386 381.812.841.000 2.383.616.388.069
160 Kab. Kuningan 41.628.575.206 38.842.684.674 5.939.315.444 86.410.575.324 1.122.096.015.000 444.588.965.747 350.969.050.000 2.004.064.606.071
161 Kab. Majalengka 48.634.153.432 37.176.991.809 10.294.811.015 96.105.956.256 1.127.919.598.000 421.170.417.461 476.635.459.000 2.121.831.430.717
162 Kab. Purwakarta 71.818.124.294 23.518.537.478 4.283.873.172 99.620.534.944 810.270.915.000 274.892.815.882 242.236.366.000 1.427.020.631.826
163 Kab. Subang 116.309.718.940 62.188.570.668 4.431.052.934 182.929.342.542 1.198.944.800.000 429.739.868.066 244.977.460.000 2.056.591.470.608
164 Kab. Sukabumi 77.375.647.668 55.918.887.573 4.315.022.071 137.609.557.312 1.494.698.266.000 507.104.731.289 425.645.744.000 2.565.058.298.601
165 Kab. Sumedang 52.927.024.931 23.643.742.373 21.116.757.249 97.687.524.553 1.065.253.951.000 469.775.336.332 306.391.730.000 1.939.108.541.885
166 Kab. Tasikmalaya 42.291.455.471 38.779.571.781 4.466.233.064 85.537.260.316 1.381.192.559.000 541.228.730.987 399.451.057.000 2.407.409.607.303
167 Kota Bandung 307.033.109.103 38.720.505.418 4.370.785.240 350.124.399.761 1.589.628.887.000 475.855.854.061 97.308.562.000 2.512.917.702.822
168 Kota Bekasi 124.216.072.218 41.684.087.669 4.279.999.708 170.180.159.595 1.147.628.323.000 324.848.231.970 71.382.704.000 1.714.039.418.565
169 Kota Bogor 82.022.540.739 38.721.289.571 4.322.022.287 125.065.852.597 762.556.115.000 201.168.777.874 28.928.586.000 1.117.719.331.471
170 Kota Cirebon 46.519.860.578 38.720.505.418 4.279.382.909 89.519.748.905 545.286.189.000 183.596.202.150 31.470.454.000 849.872.594.055
171 Kota Depok 82.777.380.446 38.720.505.418 4.178.269.094 125.676.154.958 843.978.499.000 222.001.836.210 63.984.803.000 1.255.641.293.168
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
172 Kota Sukabumi 37.098.461.363 38.720.505.418 4.280.013.941 80.098.980.722 471.842.967.000 147.675.497.214 19.863.306.000 719.480.750.936
173 Kota Tasikmalaya 47.655.786.825 38.720.576.468 4.300.313.864 90.676.677.157 753.316.752.000 239.935.363.984 7.970.882.000 1.091.899.675.141
174 Kota Cimahi 46.150.746.334 38.720.505.418 4.310.127.364 89.181.379.116 539.717.972.000 163.497.095.617 97.730.028.000 890.126.474.733
175 Kota Banjar 30.309.055.781 38.577.950.126 4.315.259.749 73.202.265.656 351.736.779.000 70.496.850.531 100.785.866.000 596.221.761.187
176 Kab. Bandung Barat 57.625.833.881 23.689.955.846 5.055.350.133 86.371.139.860 1.022.493.222.000 393.806.085.024 260.276.510.589 1.762.946.957.473
177 Kab. Pangandaran 30.476.908.798 38.029.322.506 4.470.272.654 72.976.503.958 508.879.144.000 168.647.531.738 160.232.964.000 910.736.143.696
178 Provinsi Jawa Tengah 650.674.971.690 16.913.183.062 203.223.552.895 870.811.707.647 3.438.709.973.000 7.333.764.336.013 68.212.455.000 11.711.498.471.660
179 Kab. Banjarnegara 25.512.890.561 1.830.023.409 6.359.322.016 33.702.235.986 900.564.784.000 307.582.239.878 291.796.709.000 1.533.645.968.864
180 Kab. Banyumas 43.654.509.766 2.006.569.039 6.062.010.067 51.723.088.872 1.306.921.916.000 504.739.661.915 418.122.865.000 2.281.507.531.787
181 Kab. Batang 29.223.358.127 2.218.705.975 7.038.975.956 38.481.040.058 743.088.164.000 232.905.719.145 279.903.722.000 1.294.378.645.203
182 Kab. Blora 78.014.144.646 19.938.687.969 7.173.507.710 105.126.340.325 871.294.279.000 286.602.728.815 314.782.069.000 1.577.805.417.140
183 Kab. Boyolali 23.953.678.017 1.926.449.692 17.594.364.508 43.474.492.217 956.428.556.000 357.803.707.606 323.859.637.000 1.681.566.392.823
184 Kab. Brebes 29.102.813.778 2.331.939.529 6.580.109.965 38.014.863.272 1.241.906.073.000 429.882.648.779 492.478.504.000 2.202.282.089.051
185 Kab. Cilacap 47.890.898.316 1.957.068.253 6.165.164.435 56.013.131.004 1.281.940.170.000 425.331.404.682 365.817.218.000 2.129.101.923.686
186 Kab. Demak 24.333.274.306 1.788.051.496 17.122.734.556 43.244.060.358 860.873.465.000 280.687.280.390 379.624.870.000 1.564.429.675.748
187 Kab. Grobogan 34.819.648.617 2.609.268.027 10.005.929.011 47.434.845.655 1.038.763.632.000 365.411.577.219 367.074.612.500 1.818.684.667.374
188 Kab. Jepara 34.792.803.366 1.884.512.906 7.229.434.598 43.906.750.870 934.338.029.000 307.341.820.288 301.071.365.000 1.586.657.965.158
189 Kab. Karanganyar 25.928.901.457 1.895.508.662 12.809.872.077 40.634.282.196 917.524.339.000 293.835.826.487 249.403.111.001 1.501.397.558.684
190 Kab. Kebumen 26.785.930.919 1.851.024.063 6.726.858.288 35.363.813.270 1.197.504.293.000 396.996.788.590 450.269.534.000 2.080.134.428.860
191 Kab. Kendal 24.992.754.273 2.404.168.377 14.726.805.697 42.123.728.347 909.781.219.000 281.859.461.657 293.058.283.000 1.526.822.692.004
192 Kab. Klaten 26.624.918.804 1.782.400.253 13.895.448.837 42.302.767.894 1.167.212.792.000 316.097.410.933 437.913.755.500 1.963.526.726.327
193 Kab. Kudus 82.708.366.676 1.795.139.774 143.277.291.868 227.780.798.318 757.097.370.000 217.684.267.267 237.124.887.000 1.439.687.322.585
194 Kab. Magelang 22.711.495.795 1.817.769.014 11.543.346.311 36.072.611.120 987.675.947.000 319.601.196.107 450.209.569.982 1.793.559.324.209
195 Kab. Pati 30.005.473.722 2.209.658.497 8.758.920.714 40.974.052.933 1.115.340.333.000 352.059.738.201 465.736.159.000 1.974.110.283.134
196 Kab. Pekalongan 22.970.606.359 1.824.071.065 6.051.083.833 30.845.761.257 885.145.414.000 293.125.208.732 304.324.192.000 1.513.440.575.989
197 Kab. Pemalang 24.870.946.270 2.459.409.898 7.039.336.261 34.369.692.429 1.118.791.154.000 328.402.381.276 337.895.362.000 1.819.458.589.705
198 Kab. Purbalingga 23.674.008.136 1.800.716.287 6.626.142.304 32.100.866.727 841.051.988.000 278.795.718.070 276.353.798.000 1.428.302.370.797
199 Kab. Purworejo 22.335.788.971 1.808.882.396 7.354.255.989 31.498.927.356 930.205.439.000 269.928.984.153 426.971.647.000 1.658.604.997.509
200 Kab. Rembang 24.082.333.172 2.203.959.705 27.585.260.014 53.871.552.891 727.781.396.000 235.472.474.082 356.270.479.000 1.373.395.901.973
201 Kab. Semarang 30.230.434.404 2.328.682.218 8.509.764.219 41.068.880.841 909.555.622.000 294.647.690.712 241.113.550.000 1.486.385.743.553
202 Kab. Sragen 22.393.299.405 1.833.933.246 6.469.552.827 30.696.785.478 991.204.614.000 331.127.589.977 216.273.145.000 1.569.302.134.455
203 Kab. Sukoharjo 31.803.696.495 1.782.152.344 6.483.793.965 40.069.642.804 859.146.406.000 265.709.253.548 197.163.190.600 1.362.088.492.952
204 Kab. Tegal 27.540.433.167 2.383.490.261 6.904.547.417 36.828.470.845 1.086.704.382.000 358.927.068.463 422.723.332.000 1.905.183.253.308
205 Kab. Temanggung 22.413.478.639 1.795.931.414 28.698.506.772 52.907.916.825 762.027.309.000 234.910.025.225 304.193.321.000 1.354.038.572.050
206 Kab. Wonogiri 22.286.233.001 1.851.401.434 8.008.887.798 32.146.522.233 1.074.092.865.000 352.944.043.603 263.153.107.500 1.722.336.538.336
207 Kab. Wonosobo 22.964.058.266 1.816.925.247 11.897.337.723 36.678.321.236 799.113.605.000 288.971.503.007 262.301.518.000 1.387.064.947.243
208 Kota Magelang 20.687.085.865 1.782.156.584 6.048.660.601 28.517.903.050 416.722.396.000 82.037.843.646 57.423.984.000 584.702.126.696
209 Kota Pekalongan 20.875.490.087 1.782.152.053 6.554.360.138 29.212.002.278 433.354.907.000 106.158.518.627 58.355.913.000 627.081.340.905
210 Kota Salatiga 18.852.304.840 1.775.308.465 6.179.676.155 26.807.289.460 425.080.208.000 72.134.446.768 68.096.041.000 592.117.985.228
211 Kota Semarang 153.568.304.499 1.989.102.552 8.215.382.603 163.772.789.654 1.183.614.821.000 330.809.185.892 114.971.389.000 1.793.168.185.546
212 Kota Surakarta 52.288.025.318 1.782.152.053 6.514.487.496 60.584.664.867 794.665.771.000 193.530.837.141 61.860.673.000 1.110.641.946.008
213 Kota Tegal 22.392.715.117 1.782.152.053 5.977.162.694 30.152.029.864 458.758.336.000 136.070.680.950 24.817.556.000 649.798.602.814
214 Provinsi DI Yogyakarta 112.202.769.574 30.428.738 3.591.562.731 115.824.761.043 1.227.647.676.000 1.029.450.030.199 1.388.053.994.000 3.760.976.461.242
215 Kab. Bantul 32.085.691.513 796.436.770 3.651.759.746 36.533.888.029 923.213.607.000 315.430.452.101 191.989.028.000 1.467.166.975.130
216 Kab. Gunung Kidul 21.264.019.973 800.519.498 1.360.418.664 23.424.958.135 882.566.083.000 332.276.514.355 206.260.699.000 1.444.528.254.490
217 Kab. Kulon Progo 23.071.759.041 856.685.368 897.890.097 24.826.334.506 658.092.730.000 268.499.660.301 161.621.581.000 1.113.040.305.807
218 Kab. Sleman 57.802.014.193 796.228.571 1.560.660.663 60.158.903.427 938.351.449.000 279.453.500.572 178.485.693.300 1.456.449.546.299
219 Kota Yogyakarta 51.922.422.339 824.983.705 908.708.756 53.656.114.800 627.247.170.000 146.530.612.784 83.457.615.000 910.891.512.584
220 Provinsi Jawa Timur 1.069.532.925.894 636.497.772.211 498.948.284.475 2.204.978.982.580 3.662.910.027.000 7.950.598.326.851 95.683.168.000 13.914.170.504.431
221 Kab. Bangkalan 29.880.625.581 66.384.258.891 16.211.009.227 112.475.893.699 933.519.578.000 273.856.915.894 365.131.528.000 1.684.983.915.593
222 Kab. Banyuwangi 54.748.949.229 88.406.296.312 17.397.287.565 160.552.533.106 1.303.602.427.000 392.068.968.573 305.828.614.000 2.162.052.542.679
223 Kab. Blitar 25.908.968.528 45.901.723.880 18.092.898.308 89.903.590.716 1.056.024.896.000 327.003.217.465 236.771.599.000 1.709.703.303.181
224 Kab. Bojonegoro 445.059.403.978 1.102.102.591.753 46.268.746.079 1.593.430.741.810 875.289.898.000 337.984.852.264 425.445.852.000 3.232.151.344.074
225 Kab. Bondowoso 24.196.117.278 46.030.647.615 31.292.981.201 101.519.746.094 851.793.800.000 315.715.152.162 256.120.568.000 1.525.149.266.256
226 Kab. Gresik 128.341.951.271 40.622.557.208 15.995.997.535 184.960.506.014 871.987.860.000 280.626.383.877 367.707.457.000 1.705.282.206.891
227 Kab. Jember 44.270.190.135 46.309.218.570 48.129.717.657 138.709.126.362 1.611.693.896.000 456.719.704.525 317.610.537.000 2.524.733.263.887
228 Kab. Jombang 30.064.023.026 45.910.157.007 38.950.616.613 114.924.796.646 1.016.614.394.000 337.637.078.122 347.818.896.000 1.816.995.164.768
229 Kab. Kediri 34.809.475.193 45.895.590.069 35.822.999.936 116.528.065.198 1.166.589.629.000 382.419.476.247 372.864.492.000 2.038.401.662.445
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
230 Kab. Lamongan 29.991.076.201 45.988.321.038 36.428.488.903 112.407.886.142 1.098.971.379.000 332.441.073.508 489.117.206.000 2.032.937.544.650
231 Kab. Lumajang 24.913.046.877 45.371.015.713 21.676.888.481 91.960.951.071 908.166.706.000 279.247.541.526 227.364.377.000 1.506.739.575.597
232 Kab. Madiun 24.260.330.638 46.630.769.213 18.036.110.153 88.927.210.004 819.494.603.000 270.406.114.538 224.788.616.000 1.403.616.543.542
233 Kab. Magetan 23.181.127.049 45.746.782.677 16.036.427.475 84.964.337.201 848.821.655.000 271.406.356.538 227.660.029.000 1.432.852.377.739
234 Kab. Malang 51.127.019.390 45.431.098.073 71.426.026.930 167.984.144.393 1.570.043.946.000 470.865.577.224 464.472.837.412 2.673.366.505.029
235 Kab. Mojokerto 35.904.242.626 45.822.023.694 17.515.761.792 99.242.028.112 915.503.303.000 272.826.055.600 328.710.933.000 1.616.282.319.712
236 Kab. Nganjuk 28.835.914.247 46.135.109.001 18.559.757.187 93.530.780.435 998.778.363.000 355.159.215.256 351.110.500.000 1.798.578.858.691
237 Kab. Ngawi 29.138.642.256 46.410.594.180 19.894.538.030 95.443.774.466 980.835.712.000 320.698.526.895 259.669.760.000 1.656.647.773.361
238 Kab. Pacitan 20.929.437.200 45.817.858.249 16.326.714.866 83.074.010.315 739.879.366.000 286.835.961.805 202.349.929.000 1.312.139.267.120
239 Kab. Pamekasan 25.552.368.992 45.752.542.779 50.746.349.661 122.051.261.432 800.743.381.000 257.820.608.821 243.080.838.800 1.423.696.090.053
240 Kab. Pasuruan 54.180.307.948 45.787.566.653 173.291.263.548 273.259.138.149 1.103.294.454.000 384.580.085.229 381.611.699.200 2.142.745.376.578
241 Kab. Ponorogo 30.232.315.098 46.194.786.546 18.254.278.591 94.681.380.235 992.269.673.000 319.362.157.367 316.566.360.000 1.722.879.570.602
242 Kab. Probolinggo 28.031.643.967 45.868.155.558 56.907.065.784 130.806.865.309 938.173.518.000 311.112.650.112 458.003.164.000 1.838.096.197.421
243 Kab. Sampang 26.605.931.881 45.728.684.159 23.248.533.628 95.583.149.668 784.115.868.000 249.579.934.277 278.323.992.000 1.407.602.943.945
244 Kab. Sidoarjo 122.440.690.036 34.596.259.391 16.522.040.119 173.558.989.546 1.149.801.473.000 397.142.658.188 386.155.714.800 2.106.658.835.534
245 Kab. Situbondo 24.695.690.949 45.841.848.858 27.420.468.549 97.958.008.356 753.652.189.000 276.595.731.874 193.374.335.000 1.321.580.264.230
246 Kab. Sumenep 30.367.547.001 35.635.606.715 36.978.488.028 102.981.641.744 1.090.899.516.000 301.365.996.620 367.104.745.000 1.862.351.899.364
247 Kab. Trenggalek 23.752.716.353 45.415.276.906 16.014.722.995 85.182.716.254 834.599.215.000 289.727.664.446 202.813.409.867 1.412.323.005.567
248 Kab. Tuban 74.836.068.629 36.461.129.096 22.129.593.085 133.426.790.810 972.894.861.000 304.917.944.782 365.885.070.000 1.777.124.666.592
249 Kab. Tulungagung 32.062.077.488 45.449.953.482 21.215.738.636 98.727.769.606 1.079.847.029.000 385.689.178.884 268.556.551.299 1.832.820.528.789
250 Kota Blitar 19.606.466.007 45.729.200.381 16.405.581.168 81.741.247.556 400.918.516.000 79.076.520.515 56.837.217.000 618.573.501.071
251 Kota Kediri 38.241.439.693 45.729.200.381 56.344.167.289 140.314.807.363 579.131.566.000 137.935.984.088 40.907.528.000 898.289.885.451
252 Kota Madiun 26.960.613.761 45.729.684.314 15.455.519.425 88.145.817.500 473.852.439.000 73.265.684.511 73.313.029.000 708.576.970.011
253 Kota Malang 60.014.503.594 45.729.200.395 28.157.136.356 133.900.840.345 805.071.632.000 164.804.590.549 73.440.909.000 1.177.217.971.894
254 Kota Mojokerto 22.539.424.135 45.729.200.381 16.385.835.885 84.654.460.401 373.898.704.000 87.223.828.086 28.495.701.000 574.272.693.487
255 Kota Pasuruan 24.756.895.251 45.729.200.381 15.058.856.093 85.544.951.725 403.909.797.000 71.639.831.452 8.271.704.000 569.366.284.177
256 Kota Probolinggo 21.007.231.321 45.729.200.381 15.030.405.648 81.766.837.350 438.274.640.000 83.455.369.867 39.702.663.000 643.199.510.217
257 Kota Surabaya 358.889.027.837 45.736.001.131 19.877.395.806 424.502.424.774 1.203.461.956.000 441.472.361.070 122.695.879.000 2.192.132.620.844
258 Kota Batu 20.031.504.787 45.747.205.996 14.706.263.671 80.484.974.454 453.338.878.000 59.432.879.625 64.352.983.000 657.609.715.079
259 Provinsi Kalimantan Barat 119.636.912.875 74.969.448.918 67.679.796 194.674.041.589 1.563.770.887.000 1.766.052.768.548 - 3.524.497.697.137
260 Kab. Bengkayang 20.941.954.752 6.957.763.392 2.702.810 27.902.420.954 547.392.437.000 173.963.389.816 117.360.534.738 866.618.782.508
261 Kab. Landak 16.923.958.258 15.379.741.505 3.994.310 32.307.694.073 611.306.636.000 300.871.451.032 214.846.291.598 1.159.332.072.703
262 Kab. Kapuas Hulu 19.892.039.864 10.649.653.801 3.460.610 30.545.154.275 900.430.493.000 261.301.585.146 290.064.179.000 1.482.341.411.421
263 Kab. Ketapang 50.624.531.487 73.809.587.022 49.173.091 124.483.291.600 1.040.646.678.000 380.331.046.304 299.574.340.985 1.845.035.356.889
264 Kab. Mempawah 10.998.531.619 7.851.154.225 4.268.012 18.853.953.856 539.545.636.000 134.253.614.635 96.621.274.000 789.274.478.491
265 Kab. Sambas 15.982.777.189 7.849.357.784 4.268.012 23.836.402.985 813.946.622.000 338.179.643.149 202.953.167.400 1.378.915.835.534
266 Kab. Sanggau 26.643.143.005 45.118.445.900 3.210.210 71.764.799.115 747.178.578.000 221.657.560.858 210.726.862.400 1.251.327.800.373
267 Kab. Sintang 24.278.912.132 8.789.968.413 4.268.012 33.073.148.557 843.500.665.000 319.749.181.769 398.492.235.000 1.594.815.230.326
268 Kota Pontianak 43.283.517.062 8.096.823.598 3.994.310 51.384.334.970 658.270.110.000 162.461.857.504 27.627.969.000 899.744.271.474
269 Kota Singkawang 11.639.956.935 8.020.071.638 5.017.480 19.665.046.053 465.326.232.000 91.313.259.767 7.404.659.000 583.709.196.820
270 Kab. Sekadau 18.809.781.851 7.124.118.038 3.752.154 25.937.652.043 467.314.451.000 107.593.545.846 157.314.028.000 758.159.676.889
271 Kab. Melawi 14.406.067.505 9.780.025.606 5.017.480 24.191.110.591 557.377.712.000 135.919.757.836 156.184.024.000 873.672.604.427
272 Kab. Kayong Utara 11.726.755.324 6.982.718.568 3.994.310 18.713.468.202 447.780.169.000 118.799.796.847 50.921.860.639 636.215.294.688
273 Kab. Kubu Raya 19.252.611.295 10.269.454.148 4.258.285 29.526.323.728 726.710.379.000 214.309.680.963 193.671.623.000 1.164.218.006.691
274 Provinsi Kalimantan Tengah 127.269.761.928 462.210.062.725 63.683.401 589.543.508.054 1.439.305.729.000 1.078.647.800.511 63.222.385.000 3.170.719.422.565
275 Kab. Barito Selatan 12.243.737.642 77.248.734.443 5.789.429 89.498.261.514 524.669.810.000 123.095.219.110 138.716.421.000 875.979.711.624
276 Kab. Barito Utara 46.450.993.602 138.330.393.486 - 184.781.387.088 510.002.173.000 169.218.213.689 139.096.999.000 1.003.098.772.777
277 Kab. Kapuas 30.888.650.024 173.612.571.795 2.894.714 204.504.116.533 791.344.428.000 310.043.487.471 226.849.744.650 1.532.741.776.654
278 Kab. Kotawaringin Barat 29.740.702.411 39.426.943.159 23.307.051 69.190.952.621 602.446.484.000 293.407.633.115 163.174.967.600 1.128.220.037.336
279 Kab. Kotawaringin Timur 45.942.901.316 51.797.490.976 5.976.154 97.746.368.446 770.071.494.000 181.629.778.062 186.229.748.387 1.235.677.388.895
280 Kota Palangkaraya 29.130.154.327 49.042.234.371 5.789.429 78.178.178.127 603.666.424.000 143.354.168.407 54.739.541.000 879.938.311.534
281 Kab. Katingan 40.791.060.925 50.681.608.218 1.447.357 91.474.116.500 634.091.753.000 140.400.989.687 157.520.246.000 1.023.487.105.187
282 Kab. Seruyan 24.378.667.634 46.072.169.137 - 70.450.836.771 566.243.502.000 159.347.105.742 105.935.982.000 901.977.426.513
283 Kab. Sukamara 11.770.258.682 49.476.670.722 5.789.429 61.252.718.833 388.663.735.000 56.263.166.689 74.885.931.217 581.065.551.739
284 Kab. Lamandau 21.722.468.535 54.181.217.585 - 75.903.686.120 425.762.854.000 109.885.087.448 132.494.441.000 744.046.068.568
285 Kab. Gunung Mas 15.202.948.402 51.587.932.581 5.789.429 66.796.670.412 518.013.421.000 145.606.550.883 141.927.135.400 872.343.777.695
286 Kab. Pulang Pisau 10.433.911.846 49.292.859.968 27.814.077 59.754.585.891 521.961.404.000 136.495.156.046 121.512.968.000 839.724.113.937
287 Kab. Murung Raya 34.919.690.261 154.135.864.949 5.789.429 189.061.344.639 621.599.287.000 130.212.328.117 146.257.304.400 1.087.130.264.156
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
288 Kab. Barito Timur 19.212.070.527 66.326.559.926 - 85.538.630.453 443.711.145.000 120.340.229.181 121.286.677.200 770.876.681.834
289 Provinsi Kalimantan Selatan 192.688.520.562 1.059.231.028.053 147.100 1.251.919.695.715 1.091.037.011.000 1.081.851.073.491 63.846.981.000 3.488.654.761.206
290 Kab. Banjar 24.768.239.859 172.296.417.068 27.900 197.064.684.827 684.702.334.000 240.089.283.455 259.170.847.000 1.381.027.149.282
291 Kab. Barito Kuala 11.690.861.885 176.073.061.508 11.700 187.763.935.093 532.810.524.000 236.495.930.430 213.787.846.000 1.170.858.235.523
292 Kab. Hulu Sungai Selatan 19.715.067.090 223.997.373.400 11.700 243.712.452.190 482.100.383.000 161.910.306.003 192.156.860.000 1.079.880.001.193
293 Kab. Hulu Sungai Tengah 13.003.022.248 124.137.361.814 11.700 137.140.395.762 485.837.290.000 167.125.890.354 138.304.569.000 928.408.145.116
294 Kab. Hulu Sungai Utara 13.009.129.346 176.073.979.758 11.700 189.083.120.804 454.719.805.000 170.313.476.360 216.866.559.000 1.030.982.961.164
295 Kab. Kotabaru 31.799.656.942 202.337.413.487 11.700 234.137.082.129 590.032.258.000 170.710.181.092 219.787.703.500 1.214.667.224.721
296 Kab. Tabalong 62.927.707.638 363.882.079.966 11.700 426.809.799.304 457.489.788.000 156.802.040.347 167.914.861.000 1.209.016.488.651
297 Kab. Tanah Laut 29.051.039.129 424.987.245.741 11.700 454.038.296.570 502.182.258.000 183.222.175.126 170.043.729.992 1.309.486.459.688
298 Kab. Tapin 61.988.969.431 231.458.925.896 11.700 293.447.907.027 421.844.570.000 144.621.778.332 152.206.578.000 1.012.120.833.359
299 Kota Banjarbaru 27.774.129.264 176.928.202.312 94.100 204.702.425.676 419.144.765.000 132.285.871.484 70.296.638.000 826.429.700.160
300 Kota Banjarmasin 50.635.541.420 176.074.969.591 110.500 226.710.621.511 671.766.165.000 161.369.314.624 82.894.477.000 1.142.740.578.135
301 Kab. Balangan 27.289.055.984 308.571.749.775 11.700 335.860.817.459 352.411.306.000 126.925.463.455 180.919.681.500 996.117.268.414
302 Kab. Tanah Bumbu 94.570.641.866 442.874.822.012 11.700 537.445.475.578 435.828.658.000 208.789.757.537 206.297.012.000 1.388.360.903.115
303 Provinsi Kalimantan Timur 680.158.788.279 2.876.106.539.770 715.300 3.556.266.043.349 831.404.756.000 1.217.556.243.555 72.338.826.000 5.677.565.868.904
304 Kab. Berau 66.829.654.662 890.043.185.568 71.200 956.872.911.430 556.588.497.000 138.112.664.178 158.422.550.800 1.809.996.623.408
305 Kab. Kutai Kartanegara 952.892.026.691 1.794.211.785.355 71.200 2.747.103.883.246 440.463.493.000 364.055.914.728 210.881.933.000 3.762.505.223.974
306 Kab. Kutai Barat 72.983.677.923 853.956.738.215 71.200 926.940.487.338 555.082.677.000 136.020.019.397 212.854.095.000 1.830.897.278.735
307 Kab. Kutai Timur 193.251.359.468 1.551.794.400.347 71.200 1.745.045.831.015 570.247.961.000 241.799.913.212 214.744.144.854 2.771.837.850.081
308 Kab. Paser 53.464.546.532 924.485.152.655 71.200 977.949.770.387 382.202.549.000 166.236.996.822 168.512.263.258 1.694.901.579.467
309 Kota Balikpapan 147.855.573.617 686.408.332.463 278.000 834.264.184.080 429.199.860.000 164.394.262.058 71.303.699.000 1.499.162.005.138
310 Kota Bontang 147.435.458.017 609.837.785.503 71.200 757.273.314.720 229.778.988.000 62.310.272.926 85.731.300.000 1.135.093.875.646
311 Kota Samarinda 101.584.468.766 539.709.469.196 815.600 641.294.753.562 670.356.522.000 234.916.972.241 35.336.461.000 1.581.904.708.803
312 Kab. Penajam Paser Utara 80.665.631.486 489.452.697.046 71.200 570.118.399.732 275.868.751.000 106.308.830.211 63.730.714.000 1.016.026.694.943
313 Kab. Mahakam Ulu 28.252.047.168 543.118.673.033 71.200 571.370.791.401 451.971.660.000 60.282.914.194 90.089.950.000 1.173.715.315.595
314 Provinsi Sulawesi Utara 79.481.090.193 33.324.168.746 - 112.805.258.939 1.335.813.209.000 1.071.559.669.601 26.367.899.000 2.546.546.036.540
315 Kab. Bolaang Mongondow 10.750.141.203 15.685.224.364 - 26.435.365.567 518.152.776.000 149.169.610.743 176.503.083.800 870.260.836.110
316 Kab. Minahasa 14.236.276.860 7.229.975.598 - 21.466.252.458 626.199.943.000 209.977.616.446 212.066.704.926 1.069.710.516.830
317 Kab. Sangihe 8.709.066.305 5.349.867.960 - 14.058.934.265 502.583.793.000 180.752.147.252 154.805.573.000 852.200.447.517
318 Kota Bitung 27.001.541.616 23.063.533.584 - 50.065.075.200 473.502.344.000 103.370.561.038 17.473.669.000 644.411.649.238
319 Kota Manado 43.416.120.548 5.331.502.764 - 48.747.623.312 715.060.730.000 165.112.810.086 56.604.015.000 985.525.178.398
320 Kab. Kepulauan Talaud 7.405.535.854 5.349.886.804 - 12.755.422.658 465.379.648.000 126.707.982.570 142.165.102.228 747.008.155.456
321 Kab. Minahasa Selatan 8.816.726.684 5.437.129.101 - 14.253.855.785 509.955.385.000 137.714.541.016 167.159.876.500 829.083.658.301
322 Kota Tomohon 12.823.375.810 8.207.138.948 - 21.030.514.758 400.737.393.000 112.462.024.703 78.377.116.000 612.607.048.461
323 Kab. Minahasa Utara 11.390.662.735 13.228.582.137 - 24.619.244.872 472.542.815.000 146.140.163.179 133.002.191.200 776.304.414.251
324 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 6.600.224.070 5.349.832.527 - 11.950.056.597 367.501.780.000 89.193.228.273 121.056.997.000 589.702.061.870
325 Kota Kotamobagu 10.462.345.133 5.013.258.084 - 15.475.603.217 359.457.903.000 98.086.635.492 43.895.205.000 516.915.346.709
326 Kab. Bolaang Mongondow Utara 6.853.025.135 5.086.236.779 - 11.939.261.914 353.070.985.000 125.444.416.340 119.703.378.000 610.158.041.254
327 Kab. Minahasa Tenggara 6.980.199.827 4.932.633.282 - 11.912.833.109 387.103.088.000 112.933.113.150 123.940.565.000 635.889.599.259
328 Kab. Bolaang Mongondow Timur 6.650.405.272 6.758.922.141 - 13.409.327.413 328.466.686.000 130.803.488.848 84.612.366.000 557.291.868.261
329 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 10.237.754.343 9.605.734.752 - 19.843.489.095 332.263.730.000 122.401.026.501 99.499.507.000 574.007.752.596
330 Provinsi Sulawesi Tengah 88.827.579.996 193.878.472.588 308.925.398 283.014.977.982 1.488.847.818.000 1.266.312.761.734 24.928.624.000 3.063.104.181.716
331 Kab. Banggai 82.249.274.000 295.976.489.851 208.505.804 378.434.269.655 818.466.344.000 246.379.714.319 234.192.435.000 1.677.472.762.974
332 Kab. Banggai Kepulauan 6.884.504.128 31.684.894.751 28.701.899 38.598.100.778 444.960.480.000 144.936.735.341 113.797.207.343 742.292.523.462
333 Kab. Buol 8.572.990.205 30.792.577.592 28.714.713 39.394.282.510 483.685.300.000 178.213.696.616 141.273.391.000 842.566.670.126
334 Kab. Tolitoli 8.617.673.755 31.131.924.451 19.868.006 39.769.466.212 586.447.992.000 193.313.581.624 90.151.991.000 909.683.030.836
335 Kab. Donggala 9.647.214.881 30.901.184.006 21.603.899 40.570.002.786 624.939.920.000 272.032.285.775 141.919.150.400 1.079.461.358.961
336 Kab. Morowali 19.133.495.240 92.661.843.099 19.868.006 111.815.206.345 466.453.336.000 163.069.312.490 186.867.344.000 928.205.198.835
337 Kab. Poso 10.057.539.447 31.607.230.701 19.868.006 41.684.638.154 683.391.776.000 280.104.451.891 195.436.681.000 1.200.617.547.045
338 Kota Palu 26.297.054.246 32.081.815.520 77.306.815 58.456.176.581 648.403.965.000 182.886.272.163 31.231.328.000 920.977.741.744
339 Kab. Parigi Moutong 9.677.000.746 31.275.628.141 141.377.912 41.094.006.799 727.263.874.000 347.085.243.448 255.685.774.775 1.371.128.899.022
340 Kab. Tojo Una Una 7.899.334.215 32.150.901.711 26.978.820 40.077.214.746 550.536.473.000 215.409.536.986 151.271.944.000 957.295.168.732
341 Kab. Sigi 8.290.802.514 31.815.741.713 28.701.899 40.135.246.126 587.639.413.000 202.126.998.382 169.588.387.000 999.490.044.508
342 Kab. Banggai Laut 6.686.326.837 31.688.460.554 21.603.899 38.396.391.290 389.292.460.000 88.886.565.498 81.790.553.000 598.365.969.788
343 Kab. Morowali Utara 11.055.593.923 34.912.583.959 21.603.899 45.989.781.781 539.257.727.000 234.186.253.050 114.004.184.600 933.437.946.431
344 Provinsi Sulawesi Selatan 223.098.997.855 52.022.424.984 4.109.142.102 279.230.564.941 2.349.993.034.000 2.773.530.404.322 4.500.000.000 5.407.254.003.263
345 Kab. Bantaeng 9.780.935.639 5.046.037.777 278.707.215 15.105.680.631 476.988.410.000 176.023.572.528 79.487.836.000 747.605.499.159
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
346 Kab. Barru 10.399.718.677 4.196.641.283 200.079.433 14.796.439.393 491.478.886.000 139.409.126.124 88.411.243.000 734.095.694.517
347 Kab. Bone 19.875.686.202 5.766.343.197 749.278.368 26.391.307.767 1.000.527.318.000 430.225.154.356 375.498.413.000 1.832.642.193.123
348 Kab. Bulukumba 13.973.924.251 5.044.675.953 274.186.450 19.292.786.654 665.224.246.000 298.713.977.419 158.752.652.000 1.141.983.662.073
349 Kab. Enrekang 9.726.052.819 5.068.006.086 226.389.543 15.020.448.448 505.093.860.000 204.607.421.036 172.795.569.000 897.517.298.484
350 Kab. Gowa 16.321.680.269 5.078.654.932 178.658.130 21.578.993.331 808.650.245.000 388.687.471.805 197.877.820.000 1.416.794.530.136
351 Kab. Jeneponto 13.055.018.918 5.045.179.470 190.682.502 18.290.880.890 613.992.950.000 248.740.858.802 121.460.412.700 1.002.485.102.392
352 Kab. Luwu 12.143.677.337 4.472.648.300 197.430.286 16.813.755.923 652.082.657.000 279.388.309.186 220.436.237.000 1.168.720.959.109
353 Kab. Luwu Utara 11.553.435.329 7.128.180.538 178.658.130 18.860.273.997 619.965.494.000 219.452.800.401 225.458.084.767 1.083.736.653.165
354 Kab. Maros 16.600.486.869 5.114.796.175 180.968.500 21.896.251.544 666.954.323.000 195.020.942.972 131.779.311.000 1.015.650.828.516
355 Kab. Pangkajene Kepulauan 20.242.051.573 4.320.301.922 178.658.130 24.741.011.625 713.388.948.000 225.278.052.974 71.528.276.000 1.034.936.288.599
356 Kota Palopo 13.444.909.193 5.044.677.473 178.658.130 18.668.244.796 497.008.966.000 152.444.231.820 6.983.797.000 675.105.239.616
357 Kab. Luwu Timur 29.385.873.680 76.924.365.158 178.658.130 106.488.896.968 508.456.665.000 153.742.678.090 115.448.707.000 884.136.947.058
358 Kab. Pinrang 12.286.822.318 5.045.039.651 178.658.130 17.510.520.099 673.175.379.000 240.622.430.395 82.628.748.000 1.013.937.077.494
359 Kab. Sinjai 10.977.249.909 4.197.562.690 1.283.308.440 16.458.121.039 551.234.025.000 253.327.899.175 94.247.488.591 915.267.533.805
360 Kab. Kepulauan Selayar 10.562.848.475 5.057.137.927 178.658.130 15.798.644.532 565.134.101.000 172.722.177.817 101.056.846.000 854.711.769.349
361 Kab. Sidenreng Rappang 10.948.046.348 5.442.426.823 178.658.130 16.569.131.301 585.992.758.000 223.990.427.523 97.980.972.000 924.533.288.824
362 Kab. Soppeng 11.739.798.919 4.206.352.006 3.487.433.820 19.433.584.745 588.492.344.000 248.158.812.625 61.362.760.000 917.447.501.370
363 Kab. Takalar 11.455.510.553 5.044.675.417 178.658.130 16.678.844.100 574.658.219.000 172.153.517.733 110.029.335.000 873.519.915.833
364 Kab. Tana Toraja 11.426.556.537 4.267.694.674 178.658.130 15.872.909.341 544.504.787.000 199.034.987.123 123.485.529.000 882.898.212.464
365 Kab. Wajo 32.778.116.010 11.435.316.560 196.979.169 44.410.411.739 676.935.175.000 279.228.078.567 155.229.588.000 1.155.803.253.306
366 Kota Parepare 12.918.528.143 5.044.673.173 178.658.130 18.141.859.446 437.822.985.000 100.725.022.930 1.000.000.000 557.689.867.376
367 Kota Makassar 113.943.184.588 5.058.896.745 178.658.130 119.180.739.463 1.249.647.391.000 311.972.793.008 74.623.320.000 1.755.424.243.471
368 Kab. Toraja Utara 9.937.970.914 4.213.195.651 178.658.130 14.329.824.695 505.895.983.000 162.428.067.212 146.879.616.000 829.533.490.907
369 Provinsi Sulawesi Tenggara 53.578.906.334 189.517.362.668 643.400 243.096.912.402 1.454.628.700.000 1.211.860.541.129 48.933.421.000 2.958.519.574.531
370 Kab. Buton 5.765.800.871 19.024.526.991 38.100 24.790.365.962 400.048.470.000 138.828.487.869 134.491.320.000 698.158.643.831
371 Kab. Konawe 8.205.171.903 24.021.730.869 38.100 32.226.940.872 667.195.929.000 249.394.374.837 249.299.089.000 1.198.116.333.709
372 Kab. Kolaka 21.963.239.917 105.747.240.119 38.100 127.710.518.136 550.288.497.000 207.281.202.630 140.982.910.600 1.026.263.128.366
373 Kab. Muna 6.882.779.661 24.064.997.726 38.100 30.947.815.487 620.942.135.000 313.424.445.539 139.124.947.000 1.104.439.343.026
374 Kota Kendari 24.618.642.558 18.054.668.717 860.400 42.674.171.675 641.234.768.000 187.821.488.627 43.869.490.000 915.599.918.302
375 Kota Bau-bau 8.407.369.098 18.090.548.358 38.100 26.497.955.556 495.773.966.000 135.889.886.596 44.855.721.000 703.017.529.152
376 Kab. Konawe Selatan 11.620.164.986 50.482.201.655 74.900 62.102.441.541 673.726.247.000 241.474.137.788 295.551.062.390 1.272.853.888.719
377 Kab. Bombana 11.653.391.439 67.806.461.988 38.100 79.459.891.527 455.101.409.000 216.017.647.821 145.003.565.000 895.582.513.348
378 Kab. Wakatobi 5.957.125.395 24.327.436.716 38.100 30.284.600.211 446.641.974.000 197.577.330.375 75.205.980.000 749.709.884.586
379 Kab. Kolaka Utara 5.689.209.704 21.670.309.334 38.100 27.359.557.138 460.597.099.000 136.242.811.049 150.523.006.096 774.722.473.283
380 Kab. Konawe Utara 19.140.409.146 104.875.117.002 38.100 124.015.564.248 428.934.559.000 111.468.466.648 153.651.180.000 818.069.769.896
381 Kab. Buton Utara 5.419.676.784 18.091.553.227 38.100 23.511.268.111 391.697.518.000 95.054.193.322 70.240.946.000 580.503.925.433
382 Kab. Konawe Kepulauan 4.799.587.852 17.168.188.881 38.100 21.967.814.833 304.961.922.000 75.847.689.878 75.258.167.000 478.035.593.711
383 Kab. Kolaka Timur 5.259.079.925 27.019.568.164 38.100 32.278.686.189 383.189.558.000 122.816.955.020 123.475.856.000 661.761.055.209
384 Kab. Muna Barat 4.968.612.699 24.111.021.858 38.100 29.079.672.657 338.976.556.000 126.374.842.513 89.435.240.000 583.866.311.170
385 Kab. Buton Tengah 5.185.680.631 24.203.276.820 38.100 29.388.995.551 342.875.036.000 100.733.901.019 96.755.061.000 569.752.993.570
386 Kab. Buton Selatan 5.224.557.486 17.929.997.944 38.100 23.154.593.530 336.333.934.000 113.396.265.417 87.473.744.000 560.358.536.947
387 Provinsi Bali 204.331.407.396 - 2.535.755.848 206.867.163.244 1.204.700.789.000 1.155.492.719.218 78.802.282.000 2.645.862.953.462
388 Kab. Badung 87.497.774.663 788.276.289 688.587.830 88.974.638.782 330.780.978.000 149.693.311.953 152.072.619.000 721.521.547.735
389 Kab. Bangli 18.235.715.856 788.276.289 365.744.770 19.389.736.915 535.235.046.000 102.808.088.382 116.220.164.000 773.653.035.297
390 Kab. Buleleng 30.907.360.846 788.276.289 1.194.602.437 32.890.239.572 904.071.781.000 243.240.852.056 175.907.577.000 1.356.110.449.628
391 Kab. Gianyar 30.991.950.542 788.276.289 623.969.639 32.404.196.470 648.742.641.000 184.641.588.444 156.825.532.000 1.022.613.957.914
392 Kab. Jembrana 18.660.092.261 788.276.289 340.468.855 19.788.837.405 523.048.815.000 90.867.496.114 149.693.156.000 783.398.304.519
393 Kab. Karangasem 21.429.345.761 788.276.289 367.059.649 22.584.681.699 713.291.169.000 186.609.384.863 121.054.143.000 1.043.539.378.562
394 Kab. Klungkung 18.439.978.173 788.276.289 316.969.243 19.545.223.705 503.097.887.000 116.714.381.685 114.177.429.000 753.534.921.390
395 Kab. Tabanan 25.821.821.932 788.276.289 499.317.943 27.109.416.164 757.249.339.000 258.716.325.129 208.975.901.000 1.252.050.981.293
396 Kota Denpasar 84.437.679.381 788.276.289 1.516.534.607 86.742.490.277 619.582.547.000 126.305.094.166 121.989.318.000 954.619.449.443
397 Provinsi Nusa Tenggara Barat 92.909.075.784 59.279.050.081 97.023.352.402 249.211.478.267 1.475.540.106.000 1.602.255.569.207 39.135.054.000 3.366.142.207.474
398 Kab. Bima 14.011.518.785 13.718.791.876 11.440.085.308 39.170.395.969 832.124.683.000 387.429.358.668 234.308.877.000 1.493.033.314.637
399 Kab. Dompu 10.828.884.564 13.805.230.028 5.566.309.191 30.200.423.783 543.072.110.000 165.244.896.085 85.653.975.000 824.171.404.868
400 Kab. Lombok Barat 14.598.964.094 13.214.867.024 17.287.106.296 45.100.937.414 724.706.010.000 322.429.416.266 213.691.151.000 1.305.927.514.680
401 Kab. Lombok Tengah 13.959.796.873 13.167.914.222 56.320.147.364 83.447.858.459 943.972.250.000 437.608.802.657 232.768.463.000 1.697.797.374.116
402 Kab. Lombok Timur 16.219.427.091 13.298.613.539 60.226.343.839 89.744.384.469 1.078.831.783.000 451.276.445.397 344.712.113.000 1.964.564.725.866
403 Kab. Sumbawa 33.584.803.598 16.038.397.634 10.350.380.023 59.973.581.255 782.261.134.000 274.552.242.547 200.389.512.000 1.317.176.469.802
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
404 Kota Mataram 34.126.743.416 13.165.829.641 49.541.649.218 96.834.222.275 579.228.725.000 151.387.504.567 63.730.680.000 891.181.131.842
405 Kota Bima 11.996.865.746 13.165.775.606 2.351.279.902 27.513.921.254 439.644.557.000 122.281.863.845 19.485.769.000 608.926.111.099
406 Kab. Sumbawa Barat 24.449.592.177 114.639.148.743 3.245.444.961 142.334.185.881 373.292.334.000 98.753.861.965 128.722.022.000 743.102.403.846
407 Kab. Lombok Utara 9.987.850.880 13.165.775.606 10.054.052.623 33.207.679.109 376.031.612.000 148.426.697.293 116.813.335.000 674.479.323.402
408 Provinsi Nusa Tenggara Timur 65.427.679.043 1.799.305.113 2.168.796.499 69.395.780.655 1.716.206.146.000 2.369.198.255.682 19.323.366.000 4.174.123.548.337
409 Kab. Alor 6.490.535.094 912.952.749 93.531.500 7.497.019.343 570.797.079.000 210.602.708.109 164.822.155.000 953.718.961.452
410 Kab. Belu 7.160.449.851 1.240.282.218 80.202.000 8.480.934.069 472.964.568.000 189.903.042.031 126.647.348.502 797.995.892.602
411 Kab. Ende 9.489.035.032 1.340.860.245 125.642.871 10.955.538.148 592.619.007.000 218.075.261.826 214.671.258.000 1.036.321.064.974
412 Kab. Flores Timur 7.153.972.716 904.320.871 446.325.365 8.504.618.952 593.304.944.000 177.669.793.788 174.470.905.000 953.950.261.740
413 Kab. Kupang 8.103.080.726 1.114.004.718 145.268.955 9.362.354.399 633.088.936.000 211.121.805.068 165.402.239.000 1.018.975.334.467
414 Kab. Lembata 6.232.300.654 1.027.514.871 26.998.200 7.286.813.725 443.588.603.000 161.012.864.238 136.447.188.000 748.335.468.963
415 Kab. Manggarai 9.261.426.241 1.640.010.649 - 10.901.436.890 553.097.333.000 228.091.060.619 182.023.433.000 974.113.263.509
416 Kab. Ngada 6.164.476.763 891.427.374 66.520.354 7.122.424.491 445.805.432.000 100.696.706.961 159.717.361.000 713.341.924.452
417 Kab. Sikka 8.251.430.724 904.022.490 - 9.155.453.214 586.220.258.000 171.346.808.006 152.759.980.718 919.482.499.938
418 Kab. Sumba Barat 5.949.869.806 892.550.231 7.481.415 6.849.901.452 377.323.812.000 122.459.544.327 90.786.467.000 597.419.724.779
419 Kab. Sumba Timur 8.709.772.246 1.456.128.923 94.277.812 10.260.178.981 602.646.801.000 186.907.869.058 177.403.349.000 977.218.198.039
420 Kab. Timor Tengah Selatan 7.759.325.799 2.011.548.618 - 9.770.874.417 704.510.671.000 267.320.330.267 289.840.128.000 1.271.442.003.684
421 Kab. Timor Tengah Utara 6.498.596.626 1.367.155.918 - 7.865.752.544 553.537.786.000 173.865.638.692 163.348.864.045 898.618.041.281
422 Kota Kupang 28.322.114.125 892.447.440 - 29.214.561.565 621.573.538.000 161.188.456.011 11.924.596.000 823.901.151.576
423 Kab. Rote Ndao 6.451.987.875 892.183.818 118.241.724 7.462.413.417 422.697.359.000 122.431.506.872 108.362.083.000 660.953.362.289
424 Kab. Manggarai Barat 7.301.532.283 892.183.818 202.016.312 8.395.732.413 498.893.859.000 217.167.875.426 200.488.106.000 924.945.572.839
425 Kab. Nagekeo 6.103.423.529 934.237.265 410.690.994 7.448.351.788 412.477.821.000 152.262.450.165 112.865.822.000 685.054.444.953
426 Kab. Sumba Barat Daya 6.267.457.827 892.504.253 114.910.700 7.274.872.780 459.832.302.000 180.097.123.823 245.592.238.000 892.796.536.603
427 Kab. Sumba Tengah 5.287.348.855 892.477.404 - 6.179.826.259 332.306.536.000 110.058.351.419 72.220.579.000 520.765.292.678
428 Kab. Manggarai Timur 6.217.126.766 920.419.468 174.806.531 7.312.352.765 488.307.791.000 214.265.340.143 204.964.341.000 914.849.824.908
429 Kab. Sabu Raijua 5.218.993.199 892.183.818 - 6.111.177.017 339.973.471.000 134.176.320.756 84.566.347.000 564.827.315.773
430 Kab. Malaka 5.697.019.394 838.123.091 - 6.535.142.485 427.260.857.000 122.868.117.861 112.668.518.000 669.332.635.346
431 Provinsi Maluku 45.254.587.302 34.376.683.543 - 79.631.270.845 1.524.466.221.000 898.808.261.262 - 2.502.905.753.107
432 Kab. Kepulauan Tanimbar 7.067.906.813 4.819.101.918 - 11.887.008.731 527.488.999.000 191.068.003.073 117.469.394.000 847.913.404.804
433 Kab. Maluku Tengah 12.184.100.572 4.408.912.802 - 16.593.013.374 889.449.612.000 348.432.210.249 182.420.484.912 1.436.895.320.535
434 Kab. Maluku Tenggara 6.720.141.836 3.766.363.573 - 10.486.505.409 459.754.431.000 208.332.253.990 155.404.768.000 833.977.958.399
435 Kab. Buru 7.205.704.032 4.483.787.633 - 11.689.491.665 481.129.312.000 238.231.302.087 125.597.151.150 856.647.256.902
436 Kota Ambon 26.578.437.822 3.767.717.113 - 30.346.154.935 632.334.033.000 186.170.758.581 72.434.369.000 921.285.315.516
437 Kab. Seram Bagian Barat 7.310.034.905 4.333.243.986 - 11.643.278.891 565.120.350.000 180.505.560.731 134.704.302.545 891.973.492.167
438 Kab. Seram Bagian Timur 23.223.506.022 10.792.726.086 - 34.016.232.108 504.379.471.000 139.109.637.964 161.378.367.000 838.883.708.072
439 Kab. Kepulauan Aru 7.432.116.763 3.906.913.330 - 11.339.030.093 557.767.648.000 88.882.778.543 110.365.622.600 768.355.079.236
440 Kota Tual 5.689.100.234 3.764.638.970 - 9.453.739.204 369.245.632.000 81.615.827.596 42.723.679.000 503.038.877.800
441 Kab. Maluku Barat Daya 11.403.973.355 13.692.356.800 - 25.096.330.155 534.339.275.000 137.617.419.941 107.626.340.800 804.679.365.896
442 Kab. Buru Selatan 6.292.789.366 8.789.197.558 - 15.081.986.924 403.896.483.000 98.005.488.913 88.349.380.421 605.333.339.258
443 Provinsi Papua 269.060.225.668 518.145.792.469 - 787.206.018.137 2.330.020.003.000 1.066.623.919.096 7.999.969.920.000 12.183.819.860.233
444 Kab. Biak Numfor 11.465.280.376 35.285.114.642 - 46.750.395.018 540.023.310.000 226.540.057.020 206.938.478.000 1.020.252.240.038
445 Kab. Jayapura 13.806.807.479 26.983.595.324 - 40.790.402.803 637.730.899.000 162.195.865.465 142.553.417.000 983.270.584.268
446 Kab. Jayawijaya 11.493.308.872 26.732.407.707 - 38.225.716.579 673.343.094.000 128.694.630.008 284.993.719.000 1.125.257.159.587
447 Kab. Merauke 21.445.492.513 38.521.565.445 - 59.967.057.958 1.136.915.623.000 228.875.230.808 226.138.406.000 1.651.896.317.766
448 Kab. Mimika 272.474.081.449 711.780.290.359 - 984.254.371.808 562.077.917.000 206.952.890.274 204.673.271.000 1.957.958.450.082
449 Kab. Nabire 14.230.723.719 31.096.917.167 - 45.327.640.886 669.919.698.000 174.106.002.720 105.675.227.000 995.028.568.606
450 Kab. Paniai 9.672.524.281 27.375.716.746 - 37.048.241.027 541.513.699.000 211.677.817.256 199.200.708.000 989.440.465.283
451 Kab. Puncak Jaya 9.414.930.753 26.559.788.260 - 35.974.719.013 701.990.787.000 71.191.606.995 303.413.278.000 1.112.570.391.008
452 Kab. Kepulauan Yapen 10.793.883.601 35.288.829.174 - 46.082.712.775 521.099.650.000 158.785.431.822 138.720.355.000 864.688.149.597
453 Kota Jayapura 38.283.836.475 35.285.133.064 - 73.568.969.539 592.096.675.000 162.675.683.349 50.308.903.072 878.650.230.960
454 Kab. Sarmi 17.611.169.130 30.287.194.180 - 47.898.363.310 643.304.589.000 138.272.059.637 118.571.936.000 948.046.947.947
455 Kab. Keerom 11.046.825.100 29.707.682.762 - 40.754.507.862 501.425.009.000 98.706.598.334 112.545.163.000 753.431.278.196
456 Kab. Yahukimo 9.945.441.824 35.289.129.545 - 45.234.571.369 687.756.966.000 131.866.490.400 419.343.663.000 1.284.201.690.769
457 Kab. Pegunungan Bintang 10.363.780.999 30.741.804.204 - 41.105.585.203 779.531.289.000 257.630.923.760 262.585.131.000 1.340.852.928.963
458 Kab. Tolikara 9.241.866.603 26.732.341.196 - 35.974.207.799 692.352.625.000 196.639.844.773 422.326.878.000 1.347.293.555.572
459 Kab. Boven Digoel 20.301.031.221 36.959.379.593 - 57.260.410.814 761.281.906.000 120.528.232.144 143.825.230.000 1.082.895.778.958
460 Kab. Mappi 10.570.576.461 35.498.432.337 - 46.069.008.798 706.979.710.000 153.764.370.267 188.375.681.000 1.095.188.770.065
461 Kab. Asmat 11.633.757.403 35.547.420.364 - 47.181.177.767 826.843.029.000 122.911.704.967 249.773.920.000 1.246.709.831.734
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
462 Kab. Waropen 10.613.279.510 35.649.491.092 - 46.262.770.602 532.582.167.000 110.588.692.450 116.903.400.000 806.337.030.052
463 Kab. Supiori 8.375.927.770 35.288.796.403 - 43.664.724.173 416.486.671.000 74.714.031.808 43.347.119.000 578.212.545.981
464 Kab. Mamberamo Raya 11.507.210.426 35.339.580.223 - 46.846.790.649 674.145.636.000 104.273.863.065 107.542.592.000 932.808.881.714
465 Kab. Mamberamo Tengah 8.219.684.721 35.373.554.331 - 43.593.239.052 605.098.630.000 90.565.152.861 94.118.210.000 833.375.231.913
466 Kab. Yalimo 7.324.427.888 35.288.791.931 - 42.613.219.819 573.707.054.000 174.087.448.740 267.636.473.000 1.058.044.195.559
467 Kab. Lanny Jaya 7.691.134.973 35.288.791.931 - 42.979.926.904 610.076.224.000 102.253.102.113 346.062.585.000 1.101.371.838.017
468 Kab. Nduga 7.559.744.669 35.288.791.931 - 42.848.536.600 572.103.510.000 118.807.582.914 216.457.263.000 950.216.892.514
469 Kab. Dogiyai 8.462.242.521 35.288.791.931 - 43.751.034.452 461.024.103.000 178.272.161.542 116.055.432.000 799.102.730.994
470 Kab. Puncak 8.559.571.259 35.633.592.331 - 44.193.163.590 748.282.286.000 60.195.741.700 213.411.610.000 1.066.082.801.290
471 Kab. Intan Jaya 8.982.081.010 26.559.786.096 - 35.541.867.106 641.345.217.000 66.059.571.775 142.477.523.000 885.424.178.881
472 Kab. Deiyai 11.526.821.153 35.288.791.931 - 46.815.613.084 456.140.636.000 156.687.874.551 93.708.402.000 753.352.525.635
473 Provinsi Maluku Utara 40.609.857.945 126.147.403.284 - 166.757.261.229 1.221.012.415.000 723.037.932.806 15.633.258.000 2.126.440.867.035
474 Kab. Halmahera Tengah 7.162.493.144 48.704.191.709 - 55.866.684.853 416.219.905.000 131.280.258.092 113.923.534.000 717.290.381.945
475 Kota Ternate 17.286.412.409 25.523.894.625 - 42.810.307.034 599.701.700.000 111.187.268.198 64.961.612.000 818.660.887.232
476 Kab. Halmahera Barat 6.893.961.964 20.366.660.093 - 27.260.622.057 463.663.276.000 187.136.536.236 158.046.359.000 836.106.793.293
477 Kab. Halmahera Timur 12.139.130.316 50.156.846.064 - 62.295.976.380 448.081.887.000 156.402.913.829 129.959.539.624 796.740.316.833
478 Kab. Halmahera Selatan 19.154.329.854 77.826.858.096 - 96.981.187.950 700.871.566.000 328.968.198.701 208.365.709.571 1.335.186.662.222
479 Kab. Halmahera Utara 22.103.771.025 60.694.140.172 - 82.797.911.197 452.568.055.000 140.831.960.501 171.014.042.000 847.211.968.698
480 Kab. Kepulauan Sula 6.659.529.126 23.364.291.978 - 30.023.821.104 455.227.969.000 116.820.963.720 90.665.989.939 692.738.743.763
481 Kota Tidore Kepulauan 8.643.686.934 25.874.504.260 - 34.518.191.194 513.697.062.000 163.813.412.030 85.435.947.000 797.464.612.224
482 Kab. Pulau Morotai 6.194.876.245 20.246.620.154 - 26.441.496.399 364.322.788.000 197.602.607.108 116.706.331.000 705.073.222.507
483 Kab. Pulau Taliabu 6.964.903.670 39.968.771.277 - 46.933.674.947 331.028.307.000 118.971.178.027 66.136.004.000 563.069.163.974
484 Provinsi Banten 698.762.829.603 3.133.593.368 29.677.500 701.926.100.471 1.042.968.771.000 2.631.365.051.765 39.939.078.000 4.416.199.001.236
485 Kab. Lebak 58.123.345.750 2.541.085.144 3.710.000 60.668.140.894 1.014.388.131.000 429.647.607.806 315.701.929.000 1.820.405.808.700
486 Kab. Pandeglang 73.940.688.471 5.432.663.467 6.118.800 79.379.470.738 1.107.241.659.000 457.784.587.395 294.951.568.000 1.939.357.285.133
487 Kab. Serang 82.596.829.565 2.066.014.522 3.875.000 84.666.719.087 1.030.506.343.000 336.365.544.059 305.103.081.000 1.756.641.687.146
488 Kab. Tangerang 213.690.463.506 1.596.570.364 4.123.400 215.291.157.270 1.107.392.704.000 386.616.004.339 336.615.552.000 2.045.915.417.609
489 Kota Cilegon 118.029.778.682 1.592.200.714 3.710.000 119.625.689.396 597.547.066.000 124.224.695.253 33.584.527.000 874.981.977.649
490 Kota Tangerang 285.108.622.049 1.592.200.714 10.666.300 286.711.489.063 843.004.535.000 234.236.898.423 78.196.496.000 1.442.149.418.486
491 Kota Serang 76.228.843.588 1.592.200.714 3.710.000 77.824.754.302 613.720.963.000 157.033.149.524 31.891.617.000 880.470.483.826
492 Kota Tangerang Selatan 191.481.428.939 1.592.200.714 33.336.000 193.106.965.653 558.077.884.000 160.079.414.578 70.765.756.000 982.030.020.231
493 Provinsi Bangka Belitung 44.149.765.735 84.855.327.596 36.100 129.005.129.431 942.308.451.000 543.239.590.450 52.820.045.000 1.667.373.215.881
494 Kab. Bangka 46.960.833.204 57.795.135.906 5.700 104.755.974.810 498.137.263.000 163.262.397.653 111.747.740.000 877.903.375.463
495 Kab. Belitung 13.279.867.799 30.877.045.729 5.700 44.156.919.228 460.955.998.000 119.611.180.985 72.122.394.000 696.846.492.213
496 Kota Pangkal Pinang 20.142.632.645 24.164.015.189 5.700 44.306.653.534 432.562.497.000 91.530.241.135 28.645.164.000 597.044.555.669
497 Kab. Bangka Selatan 12.381.724.468 42.876.894.940 5.700 55.258.625.108 441.031.778.000 133.160.794.214 51.610.695.000 681.061.892.322
498 Kab. Bangka Tengah 11.449.289.297 38.319.772.644 48.300 49.769.110.241 424.586.686.000 152.938.041.873 121.008.308.000 748.302.146.114
499 Kab. Bangka Barat 16.250.650.612 51.191.571.591 5.700 67.442.227.903 425.158.892.000 112.466.896.467 81.638.267.000 686.706.283.370
500 Kab. Belitung Timur 14.249.235.752 34.378.730.175 5.700 48.627.971.627 421.531.947.000 97.386.111.542 52.719.976.990 620.266.007.159
501 Provinsi Gorontalo 20.664.123.645 1.615.078.453 330.411 22.279.532.509 944.270.446.000 444.897.109.770 32.421.158.000 1.443.868.246.279
502 Kab. Boalemo 6.701.816.752 848.532.913 21.600 7.550.371.265 427.405.431.000 153.898.341.795 110.028.793.000 698.882.937.060
503 Kab. Gorontalo 10.001.403.520 1.009.203.177 348.804 11.010.955.501 618.060.475.000 266.441.978.231 242.270.044.000 1.137.783.452.732
504 Kota Gorontalo 14.152.844.187 848.647.262 87.100 15.001.578.549 490.394.163.000 124.752.695.966 29.484.275.000 659.632.712.515
505 Kab. Pohuwato 7.409.591.835 1.191.250.342 - 8.600.842.177 487.482.122.000 227.785.095.388 120.170.204.412 844.038.263.977
506 Kab. Bone Bolango 7.406.835.273 1.182.054.893 14.400 8.588.904.566 458.408.122.000 163.319.947.061 194.305.172.000 824.622.145.627
507 Kab. Gorontalo Utara 6.814.911.136 1.038.862.179 44.310 7.853.817.625 380.457.441.000 158.575.377.099 152.578.902.138 699.465.537.862
508 Provinsi Kepulauan Riau 197.877.274.559 262.826.971.820 174.077.104 460.878.323.483 1.099.291.405.000 723.348.646.915 34.926.450.000 2.318.444.825.398
509 Kab. Natuna 95.668.721.641 142.606.568.196 29.013.389 238.304.303.226 396.383.552.000 86.176.582.546 93.062.189.000 813.926.626.772
510 Kab. Kepulauan Anambas 73.122.835.464 113.666.205.099 29.001.716 186.818.042.279 375.518.805.000 74.058.223.149 77.605.970.000 714.001.040.428
511 Kab. Karimun 39.982.274.308 172.502.809.202 29.013.389 212.514.096.899 415.443.182.000 143.649.675.034 69.964.990.841 841.571.944.774
512 Kota Batam 128.308.534.367 169.087.966.635 232.100.579 297.628.601.581 629.854.829.000 255.996.277.761 47.396.132.000 1.230.875.840.342
513 Kota Tanjung Pinang 30.239.812.719 169.065.640.104 29.013.389 199.334.466.212 457.305.066.000 83.017.065.330 26.265.414.000 765.922.011.542
514 Kab. Lingga 18.192.226.285 168.846.613.152 29.013.389 187.067.852.826 457.814.011.000 108.796.588.398 97.548.811.400 851.227.263.624
515 Kab. Bintan 23.951.093.791 169.883.443.651 24.497.766 193.859.035.208 486.117.569.000 142.280.703.139 87.599.059.000 909.856.366.347
516 Provinsi Papua Barat 170.600.462.644 2.085.008.725.642 - 2.255.609.188.286 1.299.870.490.000 484.154.042.850 4.018.844.531.000 8.058.478.252.136
517 Kab. Fak Fak 19.120.062.297 82.201.628.717 - 101.321.691.014 648.774.068.000 116.721.350.155 166.323.005.000 1.033.140.114.169
518 Kab. Manokwari 20.039.084.474 73.687.808.351 - 93.726.892.825 499.695.314.000 130.544.997.809 142.701.462.000 866.668.666.634
519 Kab. Sorong 117.385.577.739 55.142.792.797 - 172.528.370.536 501.237.255.000 205.209.835.760 218.381.727.365 1.097.357.188.661
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LB4

REALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PER DAERAH


Tahun Anggaran 2020
(Dalam Rupiah)

Dana Bagi Hasil Dana Otonomi Khusus, Dana


Total Transfer ke Daerah dan
No Wilayah DAU DAK Keistimewaan DIY, Dana Insentif
Dana Desa
Pajak SDA Cukai Jumlah Daerah dan Dana Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(3)+(4)+(5) (7) (8) (9) (10)
520 Kota Sorong 26.424.715.818 75.921.864.862 - 102.346.580.680 466.899.950.000 113.294.648.279 27.412.352.000 709.953.530.959
521 Kab. Raja Ampat 11.406.222.944 53.491.652.311 - 64.897.875.255 645.899.909.000 165.796.591.845 157.832.915.000 1.034.427.291.100
522 Kab. Sorong Selatan 8.912.952.563 76.883.193.140 - 85.796.145.703 438.762.912.000 123.953.061.158 116.089.016.000 764.601.134.861
523 Kab. Teluk Bintuni 332.980.447.765 393.083.507.430 - 726.063.955.195 503.821.439.000 109.467.572.661 145.361.167.298 1.484.714.134.154
524 Kab. Teluk Wondama 7.984.039.217 80.974.693.968 - 88.958.733.185 424.672.088.000 123.499.873.738 94.690.090.000 731.820.784.923
525 Kab. Kaimana 9.981.670.542 84.546.005.391 - 94.527.675.933 573.211.465.000 60.204.460.362 142.267.385.000 870.210.986.295
526 Kab. Maybrat 7.560.634.102 75.404.617.616 - 82.965.251.718 402.099.733.000 151.688.438.744 195.284.321.000 832.037.744.462
527 Kab. Tambrauw 7.568.950.029 76.068.596.275 - 83.637.546.304 469.490.648.000 142.915.494.365 176.221.606.000 872.265.294.669
528 Kab. Manokwari Selatan 6.903.495.579 73.208.737.174 - 80.112.232.753 321.872.833.000 53.328.046.296 64.829.871.000 520.142.983.049
529 Kab. Pegunungan Arfak 10.483.840.954 73.523.511.680 - 84.007.352.634 348.206.644.000 133.739.434.660 142.947.613.000 708.901.044.294
530 Provinsi Sulawesi Barat 16.754.272.669 320.491.219 - 17.074.763.888 968.832.936.000 659.732.952.520 8.417.246.000 1.654.057.898.408
531 Kab. Majene 6.902.639.713 808.003.892 - 7.710.643.605 492.454.281.000 212.721.852.287 76.477.219.000 789.363.995.892
532 Kab. Mamuju 12.119.641.145 899.675.862 - 13.019.317.007 598.579.576.000 177.002.751.209 80.981.051.000 869.582.695.216
533 Kab. Polewali Mandar 8.477.776.899 870.528.492 - 9.348.305.391 671.333.866.000 331.013.031.526 169.555.846.000 1.181.251.048.917
534 Kab. Mamasa 6.076.572.614 821.460.851 - 6.898.033.465 494.356.232.000 182.842.314.779 161.329.860.000 845.426.440.244
535 Kab. Pasangkayu 9.685.006.284 799.877.148 - 10.484.883.432 459.368.611.000 174.634.728.453 125.018.727.804 769.506.950.689
536 Kab. Mamuju Tengah 5.711.810.100 815.379.103 - 6.527.189.203 335.931.663.000 150.400.853.021 85.666.962.000 578.526.667.224
537 Provinsi Kalimantan Utara 79.431.732.249 263.347.473.000 - 342.779.205.249 1.082.389.409.000 374.389.806.790 47.482.275.000 1.847.040.696.039
538 Kab. Bulungan 69.722.242.811 114.633.144.803 - 184.355.387.614 525.055.889.000 176.100.686.404 102.857.914.000 988.369.877.018
539 Kab. Malinau 34.979.905.378 190.589.314.055 - 225.569.219.433 784.353.307.000 145.143.087.736 179.574.386.000 1.334.640.000.169
540 Kab. Nunukan 48.321.336.380 134.221.238.851 - 182.542.575.231 497.918.246.000 219.912.957.973 232.607.210.000 1.132.980.989.204
541 Kota Tarakan 79.515.452.120 101.902.343.584 - 181.417.795.704 425.960.694.000 88.361.174.075 14.163.265.000 709.902.928.779
542 Kab. Tana Tidung 15.135.641.148 118.222.990.764 - 133.358.631.912 412.379.208.000 77.862.241.125 68.143.696.000 691.743.777.037
Jumlah 44.283.738.827.545 46.498.603.739.756 3.124.018.679.699 93.906.361.247.000 381.612.451.495.551 176.578.831.927.772 110.432.531.485.856 762.530.176.156.179
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD1a

Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dan Bank Umum Dalam Rupiah

Saldo 31 Desember 2019


Nama Rekening Saldo 31 Desember 2020 (Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
(Rupiah)

Rekening Kas Umum Negara


19.802.223.146.864 2.404.070.486.688 17.398.152.660.176
Dalam Rupiah (502000000980)
Rekening Penampungan
Pendapatan Jasa Giro RPH 2.092.811.843.651 1.769.926.850.368 322.884.993.283
(519000143980)
Rekening Kas Saldo Anggaran
69.110.234.248.077 92.839.841.214.312 (23.729.606.966.235)
Lebih (500000002980)
Rekening Kas Penempatan Dalam
70.672.433.215.706 28.700.791.990.043 41.971.641.225.663
Rupiah (518000122980)
Rekening Penerimaan
Pinjaman/Hibah Luar Negeri
209.643.691 159.643.695 49.999.996
Dalam Rangka Reksus Dalam
Rupiah
*) Rekening Khusus dalam Rupiah 3.681.703.962.418 9.648.316.959.174 (5.966.612.996.756)

Total 165.359.616.060.407 135.363.107.144.280 29.996.508.916.127


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD1b

Rekening Pemerintah di Bank Indonesia Dalam Valuta Asing

Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019


Nama Rekening Kenaikan (Penurunan)
(Rupiah) (Rupiah)
Rekening KUN dalam Valuta USD 2.713.849.534 18.061.891.247 (15.348.041.713)
Rekening KUN Dalam Valuta Yen 1.151.202.331.814 30.751.198.642 1.120.451.133.172
Rekening KUN dalam Valuta Euro 8.453.373.996.462 96.910.912.514 8.356.463.083.948
Rekening Kas Penempatan Dalam USD 20.224.223.480.070 12.546.993.267.714 7.677.230.212.356
Rekening Khusus dalam Valas 3.322.945.581.416 3.353.190.060.119 (30.244.478.703)
Total 33.154.459.239.296 16.045.907.330.236 17.108.551.909.060
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD2

Rekening Pemerintah Lainnya


Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember 2019
Nama Rekening
2020 (Rupiah) (Rupiah)
Rekening Penerimaan Dana Investasi 7
Rekening Penerimaan Dana
24
Pembangunan Daerah
Rekening Penerimaan Migas 1.262.382.108.906 1.788.702.848.579
Rekening Penerimaan Panas Bumi 1.220.126.090.533 1.027.878.594.170
Kas di Rekening Dana Bergulir 164.453.910 4.000.321
RPL BUN UPP SPH
Proyek P3 Bali (proyek pemuliaan dan
pengembangbiakan sapi bali)
Penampungan pengembalian kredit
gudang, lantai jemur dan kios KUD
(GLK-KUD)
RPL BUN PIR Non SPH
*) Rekening Retur Kuasa BUN Pusat
387.572.282.344 102.445.861.040
SPAN­Non Gaji
*) Rekening Retur Kuasa BUN Pusat
9.826.810 22.588.300
SPAN-Gaji
*) Kas di Rekening Retur Surat
15.473.266.930 15.939.404.606
Berharga Syariah Negara
Pembulatan
Total 2.885.728.029.464 2.934.993.297.016
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3

Penjelasan Selsisih SALDO LK-BUN


Per 31 Desember 2020

Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9002 1230006072534 BANK MANDIRI 561.249.625.855 343.746.263.556 217.503.362.299 Duplikasi - 7.674.532
Perbedaan Pencatatan 217.394.004.004
Lain-lain 6.035.109
Pencatatan Lebih Limpah 110.997.718 217.503.362.299
M9003 1010000244 POS INDONESIA 89.052.187.502 89.052.418.729 - 231.227 RK Only - 2.421.296
Lain-lain - 1
Pencatatan Lebih Limpah 2.190.070 - 231.227
M9004 032901003434307 BANK RAKYAT INDONESIA 360.680.048.691 360.487.576.156 192.472.535 RK Only - 1.599.013
Pendebetan - 19.218.712
Duplikasi - 101.484.155
Settlement Only 3.829.500
Pendebetan 600.000
Perbedaan Pencatatan 310.344.915 192.472.535
M9005 3010194605 BANK NEGARA INDONESIA 1.435.635.416.938 1.435.635.416.938 - - -
M9008 0106778035 CITIBANK, N.A 1.986.715.277 1.986.715.277 - - -
M9009 0000260201360 BPD JAWA BARAT BANTEN 189.961.251.856 189.961.980.420 - 728.564 Duplikasi - 47.500
Pendebetan - 581.064
Lain-lain (Dibayar di CA Lain) - 100.000 - 728.564
M9010 1403008888 BPD SUMSEL BABEL 37.382.379.998 37.382.379.998 - - -
M9011 6655110000006913 MUFG BANK, LTD - - - - -
M9012 2003562620 BANK MAYBANK INDONESIA 722.556.866 36.551.640 686.005.226 Perbedaan Pencatatan 686.005.226 686.005.226
M9013 2063067717 BANK CENTRAL ASIA 150.237.179.749 22.705.462.070 127.531.717.679 RK Only - 7.395.171
Pendebetan 355.000
Perbedaan Pencatatan 127.538.757.850 127.531.717.679
M9014 1010000105 BPD RIAU KEPRI 36.098.403.793 36.098.403.793 - - -
M9016 0010001000091 BPD KALIMANTAN SELATAN 14.751.627.903 14.751.627.903 - - -
M9017 999002727 BANK BNI SYARIAH 88.407.683 88.407.683 - - -
M9019 00101010080460 BPD NUSA TENGGARA TIMUR 7.958.803.155 7.958.803.155 - - -
M9020 21000101014113 BPD SUMATERA BARAT 16.929.370.276 16.937.340.313 - 7.970.037 RK Only - 384.500
Duplikasi - 768.924
Settlement Only 5.351.333
Perbedaan Pencatatan - 12.164.196
Lain-lain - 3.750 - 7.970.037
M9021 00101010000052 BANK SULAWESI UTARA GORONTALO 55.911.815.995 55.912.054.742 - 238.747 Duplikasi - 5.200
RK Only - 233.547 - 238.747
M9022 10001060198469 BPD SUMATERA UTARA 59.363.486.064 59.304.451.499 59.034.565 Duplikasi - 27.302.172
Pendebetan 4.139.973
Pencatatan Lebih Limpah 82.196.764 59.034.565
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3

Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9023 1005643674 BANK PANIN 146.181.219 146.181.219 - - -
M9025 0011263186 BPD JAWA TIMUR 29.790.714.261 29.783.856.364 6.857.897 Settlement Only 2.821.328
Lain-lain - 180.000
Pencatatan Lebih Limpah 4.216.569 6.857.897
M9027 3320030825 BANK DBS INDONESIA - - - - -
M9028 0190785000 DEUTSCHE BANK AG - - - - -
M9030 0999080081 BANK PERMATA 3.505.824.637 3.505.824.637 - - -
M9031 1401390005391 BANK TABUNGAN NEGARA 56.820.426.628 56.825.259.128 - 4.832.500 Perbedaan Pencatatan - 4.832.500 - 4.832.500
M9032 0100103000247 BPD BALI 2.266.559.694 2.266.559.694 - - -
M9033 0000670199 BANK MIZUHO INDONESIA - - - - -
M9036 3273035743 BANK UOB INDONESIA - - - - -
M9038 0011104151 BPD KALIMANTAN TIMUR 26.582.534.782 26.582.534.782 - - -
M9039 7745145177 BANK SYARIAH MANDIRI 5.809.668.621 5.809.668.621 - - -
M9040 400925665003 HSBC INDONESIA - - - - -
M9041 3591462282 BANK DANAMON INDONESIA 2.194.914.369 1.358.338.239 836.576.130 Lain-lain (Pelimpahan 836.576.130 836.576.130
Tanggal 31-12-2020)
M9042 0010103000456 BPD BENGKULU 9.909.270.053 9.909.270.053 - - -
M9044 0010000416 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 19.907.164 19.907.164 - - -
M9046 11710100001 BANK ANZ INDONESIA - - - - -
M9047 10101088801 BANK DKI 2.539.205.932 2.539.205.932 - - -
M9048 1300020000307864 BPD SULSELBAR 57.772.821.360 57.779.496.905 - 6.675.545 Duplikasi - 6.675.545 - 6.675.545
M9049 30609946622 STANDARD CHARTERED BANK 3.951.581.357 3.951.581.357 - - -
M9050 001111001407 BPD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 3.810.097 3.810.097 - - -
M9051 20620017 BANK OF AMERICA - - - - -
M9052 110121500075511 BANK KEB HANA INDONESIA 968.510.689 968.510.689 - - -
M9061 0010101146061 BPD SULAWESI TENGAH 11.843.507.352 11.840.111.205 3.396.147 Pencatatan Lebih Limpah 3.396.147 3.396.147
M9062 0036359897 BANK SINARMAS 1.719.410.374 1.704.205.166 15.205.208 Perbedaan Pencatatan 15.205.208 15.205.208
M9063 1000010000032484 BPD KALIMANTAN TENGAH - - - - -
M9065 6650009100 JPMORGAN CHASE BANK 4.081.745.233 4.081.745.233 - - -
M9066 545800032330 BANK OCBC NISP 4.863.285.013 4.863.285.013 - - -
M9067 0120020100001239125 BANK ICBC INDONESIA 451.384.000 451.384.000 - - -
M9068 0101010741 BPD MALUKU 19.726.603.769 19.732.005.555 - 5.401.786 Duplikasi - 772.727
Settlement Only 27.273
Saldo Awal - 5.401.786
Pencatatan Lebih Limpah 745.454 - 5.401.786
M9069 0108888326 BPD KALIMANTAN BARAT 20.491.708.324 20.491.708.324 - - -
M9072 1000101000220 BPD PAPUA 77.594.361.527 84.073.479.027 - 6.479.117.500 RK Only - 23.829.923
Duplikasi - 62.204.703
Settlement Only 93.873.768
Pendebetan 9.413.061
Perbedaan Pencatatan - 6.496.369.703 - 6.479.117.500
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3

Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9073 1012030173 BANK MASPION INDONESIA - - - - -
M9074 2030004218 BANK COMMONWEALTH 5.608.828 - 5.608.828 Perbedaan Pencatatan 5608828 5.608.828
M9075 100010000114296 PT. BANK MNC INTERNATIONAL, Tbk - - - - -
M9076 00101010060449 BPD SULAWESI TENGGARA 22.576.039.148 18.988.406.825 3.587.632.323 Lain-lain (Kurang 3.587.632.323 3.587.632.323
pelimpahan akhir tahun
2020)
M9077 01034848005 BANK RESONA PERDANIA - - - - -
M9078 1009112345 BANK BUMI ARTA - - - - -
M9079 1100003247001 BANK QNB INDONESIA - - - - -
M9080 800065118400 BANK CIMB NIAGA 23.019.658.930 23.019.658.930 - - -
M9081 3000413517 BPD JAMBI 4.797.977.255 4.797.977.255 - - -
M9082 001018100183001 PT BANK CTBC INDONESIA - - - - -
M9083 1023833000 BANK BUKOPIN - - - - -
M9084 0309100100004 BANGKOK BANK PUBLIC CO. LTD - - - - -
M9085 018020012020287 BANK MEGA 383.015.476 383.015.476 - - -
M9086 3010166894 BANK MUAMALAT INDONESIA 666.202.076 666.202.076 - - -
M9088 90100800002 BANK MESTIKA DHARMA 88.500 88.500 - - -
M9089 00012100056 BANK GANESHA - - - - -
M9090 2007000050 BANK WOORI SAUDARA 1906 - - - - -
M9091 10030099991 BANK MAYAPADA INTERNATIONAL - - - - -
M9094 29381101 BANK SHINHAN INDONESIA - - - - -
M9095 01001016600017 BPD ACEH SYARIAH 29.401.574.452 29.401.574.452 - - -
M9096 1000128212 BANK MEGA SYARIAH - - - - -
M9097 8800100101 BANK BUKOPIN SYARIAH - - - - -
M9098 202001200002 BPD LAMPUNG 20.865.379.047 20.865.379.047 - - -
M9099 0010999880 BPD BANTEN - - - - -
M9100 1034410538 BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH 506.293.647 496.562.758 9.730.889 RK Only - 549.000
Perbedaan Pencatatan 9.730.889
Pencatatan Lebih Limpah 549.000 9.730.889
M9101 102034019360001 BANK JTRUST INDONESIA - - - - -
M9102 8881888884 BANK INDEX SELINDO - - - - -
M9103 5300985426 BANK MAYORA - - - - -
M9104 0000111000035 BANK JAWA BARAT BANTEN SYARIAH - - - - -
M9105 2000200018 BANK JASA JAKARTA - - - - -
M9106 0012106987009 BANK NUSA TENGGARA BARAT SYARIAH 28.111.554.864 28.111.554.864 - - -
M9107 172220004 BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL - - - - -
M9108 1034029900 BPD JAWA TENGAH 19.130.163.283 19.125.964.299 4.198.984 Settlement Only 4.198.984 4.198.984
M9109 2014104765909 BANK MANDIRI TASPEN 155.080 282.510 - 127.430 Duplikasi - 458.806
Lain-Lain 331.376 - 127.430
M9110 1000615729 BANK MULTIARTA SENTOSA - - - - -
M9111 0080102005599 PT TOKOPEDIA 2.486.042.073 2.486.042.073 - - -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD3

Segmen
Rekening Nama Bank Saldo Buku SPAN Saldo RK Bank Selisih Rincian Penjelasan Selisih
Bank
M9112 195100994733 PT FINNET INDONESIA - - - - -
M9113 377457833 PT BUKALAPAK.COM 40.430.326 2.647.390 37.782.936 RK Only - 1.251.782
Pendebetan - 1.707.515
Duplikasi - 2.706.790
Perbedaan Pencatatan 36.910.326
Lain-lain 72.000
Pencatatan Lebih Limpah 6.466.697 37.782.936
M9114 0401000288800845 BANK BNP PARIBAS INDONESIA - - - - -
M9115 112001000195307 PT MITRA PAJAKKU 46.157.107 46.157.107 - - -
M9116 10130200002 BANK NATIONAL NOBU - - - - -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4

RINCIAN KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN

2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
001 BANDA ACEH 1.530.657.995 - 944.027.956 586.630.039
002 LANGSA 0 7.543.000 7.543.000
003 MEULABOH 3.143.692 24.726.915 27.870.607
004 MEDANI 8.784.000 - 8.774.000 10.000
005 PEMATANG SIANTAR 0 - 0
006 PADANG SIDEMPUAN 668.109 14.304.391 14.972.500
007 GUNUNG SITOLI 315.220.330 - 309.951.330 5.269.000
008 PEKANBARU 0 82.100.000 82.100.000
009 TANJUNG PINANG 30.256.984 - 30.256.984 0
010 PADANG 164.146.000 64.968.243 229.114.243
011 BUKITTINGGI 96.735.182 - 84.335.182 12.400.000
012 JAMBI 137.314.118 138.059.912 275.374.030
013 SUNGAI PENUH 28.471.000 - 25.191.000 3.280.000
014 PALEMBANG 40.003.219 - 36.371.974 3.631.245
015 PANGKAL PINANG 0 66.533.524 66.533.524
016 BENGKULU 0 - 0
017 BANDAR LAMPUNG 95.036.200 - 62.524.200 32.512.000
018 JAKARTA I 190.332.837.106 11.140.880.004 201.473.717.110
019 JAKARTA II 1.780.180.682 - 1.310.535.829 469.644.853
020 SERANG 56.516.743 417.308.288 473.825.031
021 PURWAKARTA 0 188.223.473 188.223.473
022 BANDUNG I 0 1.599.014.400 1.599.014.400
023 BOGOR 356.398.675 - 349.080.575 7.318.100
024 CIREBON 32.555.000 - 29.713.000 2.842.000
025 TASIKMALAYA 52.935.639 - 25.257.429 27.678.210
026 SEMARANG I 35.874.200 - 35.874.200 0
027 PURWOREJO 0 - 0
028 SURAKARTA 0 - 0
029 PURWOKERTO 0 - 0
030 YOGYAKARTA 10.784.103 - 10.784.103 0
031 SURABAYA I 0 - 0
032 MALANG 0 30.039.000 30.039.000
033 MADIUN 10.664.000 45.102.900 55.766.900
034 KEDIRI 0 - 0
035 BONDOWOSO 0 - 0
036 PAMEKASAN 0 - 0
037 DENPASAR 268.331.608 - 268.331.608 0
038 MATARAM 73.679.000 - 52.948.429 20.730.571
039 KUPANG 201.339.315 - 27.457.747 173.881.568
040 ENDE 5.435.504 - 4.138.504 1.297.000
041 WAINGAPU 0 - 0
042 PONTIANAK 53.176.052 19.668.084 72.844.136
043 PALANGKARAYA 138.943.287 - 128.056.287 10.887.000
044 SAMPIT 25.770.000 - 25.770.000 0
045 BANJARMASIN 18.431.500 21.014.700 39.446.200
046 SAMARINDA 30.021.409 - 23.411.609 6.609.800
047 BALIKPAPAN 7.053 - 7.053 0
048 TARAKAN 0 23.463.000 23.463.000
049 MANADO 104.954.804 1.026.758.658 1.131.713.462
050 GORONTALO 1.640.005.454 - 1.356.495.832 283.509.622
051 PALU 0 - 0
052 POSO 85.210.800 - 85.210.800 0
053 LUWUK 16.832.000 18.254.550 35.086.550
054 MAKASSAR I 0 - 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4

2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
055 WATAMPONE 5.535.000 - 5.535.000 0
056 BANTAENG 4.748.000 - 4.748.000 0
057 PARE - PARE 1.776.000 - 1.776.000 0
058 PALOPO 0 - 0
059 MAJENE 2.728.108 - 2.728.108 0
060 KENDARI 114.794.000 - 46.588.400 68.205.600
061 AMBON 855.439.774 663.095.654 1.518.535.428
062 TERNATE 0 - 0
063 JAYAPURA 673.999.707 - 355.901.955 318.097.752
064 BIAK 0 - 0
065 MANOKWARI 435.795.247 - 228.214.042 207.581.205
066 SORONG 176.201.300 - 75.084.350 101.116.950
067 FAK - FAK 50.000.000 - 50.000.000 0
068 MERAUKE 145.335.532 - 117.129.802 28.205.730
070 LUBUK LINGGAU 0 - 0
071 BIMA 1.801.300 - 1.801.300 0
072 PEKALONGAN 98.594.720 - 98.594.720 0
073 BOJONEGORO 15.266.000 - 15.266.000 0
074 TAPAKTUAN 0 - 0
075 RANTAU PRAPAT 0 - 0
076 TANJUNG BALAI ASAHAN 0 - 0
077 SIJUNJUNG 0 - 0
078 MUARA BUNGO 0 - 0
079 SINTANG 0 - 0
080 BUNTOK 0 18.850.564 18.850.564
081 KOTABARU 229.696.322 - 189.696.322 40.000.000
082 TOLI - TOLI 6.090.000 60.424.000 66.514.000
083 TAHUNA 2.390.940 - 2.390.940 0
084 TUAL 0 7.475.000 7.475.000
085 NABIRE 0 - 0
086 KARAWANG 0 - 0
087 SUMEDANG 0 - 0
088 JAKARTA III 16.914.531.039 - 1.934.132.706 14.980.398.333
089 LHOKSEUMAWE 0 - 0
090 SOLOK 0 - 0
091 LUBUK SIKAPING 5.093.000 - 5.093.000 0
092 RENGAT 0 - 0
093 SINGKAWANG 0 25.491.000 25.491.000
094 KETAPANG 0 5.563.000 5.563.000
095 BANDUNG II 76.042.000 - 76.042.000 0
096 GARUT 0 - 0
097 PATI 0 - 0
098 MOJOKERTO 0 - 0
099 PACITAN 0 - 0
100 BANYUWANGI 0 - 0
101 SUMBAWA BESAR 0 - 0
102 PANGKALAN BUN 63.045.070 - 63.045.070 0
103 BAU-BAU 0 - 0
104 SAUMLAKI 45.969.500 - 45.969.500 0
105 KUTACANE 50.526.212 - 50.526.212 0
106 SIBOLGA 0 - 0
107 TANJUNG PANDAN 0 - 0
109 BATURAJA 13.560.000 22.024.000 35.584.000
110 BARABAI 0 7.588.000 7.588.000
111 RUTENG 12.485.500 - 12.485.500 0
112 TOBELO 31.277.050 - 31.277.050 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4

2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
113 WAMENA 17.354.000 131.283.082 148.637.082
115 MAGELANG 0 - 0
116 KOTABUMI 14.561.757 - 6.112.757 8.449.000
117 PUTUSSIBAU 0 70.509.406 70.509.406
118 TEGAL 0 67.814.000 67.814.000
119 SIDIKALANG 0 - 0
120 DUMAI 503.000 20.644.600 21.147.600
121 MANNA 153.447.000 - 153.447.000 0
122 TAKENGON 0 17.629.648 17.629.648
123 M E D A N II 139.734.011 - 117.070.911 22.663.100
124 TEBING TINGGI 0 - 0
125 BALIGE 52.287.200 - 52.287.200 0
126 METRO LAMPUNG 0 - 0
127 TANGERANG 0 - 0
128 SUKABUMI 0 - 0
129 KUDUS 0 99.684.800 99.684.800
130 CILACAP 4.292.109 - 4.292.109 0
131 JEMBER 0 - 0
132 SINGARAJA 0 - 0
133 JAKARTA IV 1.247.037.426 4.009.233.796 5.256.271.222
134 SEMARANG II 10.109.000 290.943.857 301.052.857
135 SURABAYA II 0 299.738.885 299.738.885
136 MAKASSAR II 10 - 10 0
137 BATAM 125.720.130 - 125.720.130 0
138 SERUI 0 - 0
139 JAKARTA V 2.671.399.506 1.185.208.864 3.856.608.370
140 KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH 0 - 0
141 TIMIKA 95.000 8.369.000 8.464.000
142 PAINAN 0 651.500 651.500
143 KUALA TUNGKAL 0 32.690.800 32.690.800
144 LAHAT 0 - 0
145 LIWA 0 - 0
146 CURUP 0 - 0
147 KUNINGAN 0 - 0
148 KLATEN 0 - 0
149 WONOSARI 0 - 0
150 BLITAR 0 - 0
151 TANJUNG 0 20.437.000 20.437.000
152 NUNUKAN 0 - 0
153 TANJUNG REDEP 0 - 0
154 AMLAPURA 0 - 0
155 BENTENG 0 - 0
156 KOLAKA 0 - 0
157 RAHA 0 40.680.000 40.680.000
158 KOTAMOBAGU 8.518.977 39.279.434 47.798.411
159 BANGKO 0 - 0
160 SEKAYU 21.848.000 - 21.848.000 0
161 RANGKASBITUNG 38.660.000 - 38.660.000 0
162 SRAGEN 0 - 0
163 PURWODADI 0 - 0
164 BANJARNEGARA 0 - 0
165 SIDOARJO 88.309.555 17.696.170 106.005.725
166 TUBAN 10.308.886 - 10.308.886 0
167 SANGGAU 0 - 0
168 PELAIHARI 0 - 0
169 SELONG 0 - 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD4

2020 AUDITED
Kode
KPPN NERACA LAJUR
KPPN
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
170 MAKALE 5.803.571 - 5.803.571 0
171 BEKASI 0 - 0
172 ATAMBUA 0 - 0
173 MASOHI 68.258.230 - 10.628.230 57.630.000
174 LARANTUKA 0 - 0
175 JAKARTA VI 7.717.029.998 483.932.229.301 491.649.259.299
176 WATES 0 - 0
177 SINJAI 0 - 0
178 MAMUJU 74.059.800 - 68.909.800 5.150.000
179 BITUNG 0 - 0
180 MARISA 0 - 0
181 MUKOMUKO 0 - 0
182 JAKARTA VII 3.888.398.047 122.619.414 4.011.017.461
185 TANJUNG SELOR 16.989.330 - 9.689.330 7.300.000
999 DIREKTORAT PKN 0 0 0
Grand Total 234.188.766.627 496.872.508.275 731.061.274.902
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5

KAS PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BERASAL DARI HIBAH LANGSUNG

2020 AUDITED
Kode KPPN KPPN NERACA LAJUR
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
001 BANDA ACEH - - -
002 LANGSA - - -
003 MEULABOH - - -
004 MEDAN I 16.916.272.300 30.245.741.778 47.162.014.078
005 PEMATANG SIANTAR 1.345.283.000 13.063.466.417 14.408.749.417
006 PADANG SIDEMPUAN 1.149.113.570 8.057.094.953 9.206.208.523
007 GUNUNG SITOLI 7.214.594.134 24.959.492.660 32.174.086.794
008 PEKANBARU 12.729.503.541 26.547.678.320 39.277.181.861
009 TANJUNG PINANG 2.032.490.014 69.239.262.935 71.271.752.949
010 PADANG 6.111.648.602 62.973.636.348 69.085.284.950
011 BUKITTINGGI 791.451.954 18.456.202.123 19.247.654.077
012 JAMBI 74.157.504.518 675.799.053 74.833.303.571
013 SUNGAI PENUH 8.722.330 1.838.426.470 1.847.148.800
014 PALEMBANG 6.315.574.426 13.708.317.989 20.023.892.415
015 PANGKAL PINANG 373.637.262 16.013.930.915 16.387.568.177
016 BENGKULU 2.450.895.037 51.412.050.282 53.862.945.319
017 BANDAR LAMPUNG 5.327.003.357 29.069.181.940 34.396.185.297
018 JAKARTA I 67.373.770.559 - 67.373.770.559 -
019 JAKARTA II - - -
020 SERANG 3.845.799.507 22.558.324.917 26.404.124.424
021 PURWAKARTA - - -
022 BANDUNG I 28.259.632.105 8.795.449.740 37.055.081.845
023 BOGOR 198.660.000 10.628.057.269 10.826.717.269
024 CIREBON 435.480.000 10.944.466.552 11.379.946.552
025 TASIKMALAYA 4.879.621.578 7.868.895.204 12.748.516.782
026 SEMARANG I 4.568.194.925 30.583.096.815 35.151.291.740
027 PURWOREJO 11.083.900 14.308.121.748 14.319.205.648
028 SURAKARTA 220.261.200 8.428.538.186 8.648.799.386
029 PURWOKERTO 33.728.279 6.429.207.254 6.462.935.533
030 YOGYAKARTA 8.992.489.266 6.858.030.689 15.850.519.955
031 SURABAYA I 14.815.561.908 63.611.665.686 78.427.227.594
032 MALANG 2.794.026.780 19.249.503.137 22.043.529.917
033 MADIUN 43.759.418 17.391.382.510 17.435.141.928
034 KEDIRI 8.057.044.932 13.198.216.986 21.255.261.918
035 BONDOWOSO 5.587.929 6.704.074.485 6.709.662.414
036 PAMEKASAN 1.715.915.500 12.914.975.260 14.630.890.760
037 DENPASAR 5.771.089.938 23.659.127.442 29.430.217.380
038 MATARAM 317.651.173 12.741.548.722 13.059.199.895
039 KUPANG 23.608.382.950 - 9.470.840.344 14.137.542.606
041 WAINGAPU - 9.099.874.025 9.099.874.025
042 PONTIANAK 3.070.452.914 15.237.918.136 18.308.371.050
043 PALANGKARAYA 11.815.115.981 54.218.832.072 66.033.948.053
044 SAMPIT - 10.608.379.847 10.608.379.847
045 BANJARMASIN 16.129.433.853 78.702.128.062 94.831.561.915
046 SAMARINDA 29.179.695.543 83.814.853.803 112.994.549.346
047 BALIKPAPAN 39.694.788.289 - 6.946.210.906 32.748.577.383
048 TARAKAN 325.863.854 5.659.955.909 5.985.819.763
049 MANADO 6.869.545.700 99.918.213.157 106.787.758.857
050 GORONTALO 319.080.983 23.788.588.841 24.107.669.824
051 PALU 1.915.392.297 87.617.240.524 89.532.632.821
052 POSO 37.917.923 19.192.387.826 19.230.305.749
053 LUWUK 1.174.344.550 13.623.895.839 14.798.240.389
054 MAKASSAR I 4.691.364.267 101.366.635.106 106.057.999.373
055 WATAMPONE 244.272.403 8.490.704.124 8.734.976.527
056 BANTAENG 49.901.028 5.619.602.595 5.669.503.623
057 PARE PARE 138.668.756 5.030.392.110 5.169.060.866
058 PALOPO 500.985.381 13.303.842.035 13.804.827.416
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5

2020 AUDITED
Kode KPPN KPPN NERACA LAJUR
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
059 MAJENE 250.000.000 3.715.710.000 3.965.710.000
060 KENDARI 3.027.905.524 37.778.073.153 40.805.978.677
061 AMBON 871.566.974 11.541.520.195 12.413.087.169
062 TERNATE 2.150.633.432 20.453.705.742 22.604.339.174
063 JAYAPURA 11.744.299.556 15.123.165.411 26.867.464.967
064 BIAK - 275.730.000 275.730.000
065 MANOKWARI 13.526.170.687 49.325.877.537 62.852.048.224
066 SORONG 2.137.179.200 3.504.891.000 5.642.070.200
067 FAK FAK 2.364.923 17.948.873.044 17.951.237.967
068 MERAUKE 3.597.096.911 39.901.292.872 43.498.389.783
070 LUBUK LINGGAU 1.160.620.062 11.698.725.497 12.859.345.559
071 BIMA 20.906.266 5.486.445.022 5.507.351.288
072 PEKALONGAN - 7.981.319.335 7.981.319.335
073 BOJONEGORO 23.362.700 12.643.869.440 12.667.232.140
074 TAPAKTUAN - - -
075 RANTAU PRAPAT 6.921.975.500 8.502.728.818 15.424.704.318
076 TANJUNG BALAI ASAHAN 1.087.352.720 10.488.249.535 11.575.602.255
077 SIJUNJUNG 1.425.575.468 5.616.591.679 7.042.167.147
078 MUARA BUNGO 1.759.000 7.773.557.055 7.775.316.055
079 SINTANG 84.829.183 12.940.123.300 13.024.952.483
081 KOTABARU 3.550.312.300 12.947.987.866 16.498.300.166
082 TOLI TOLI - 8.261.808.453 8.261.808.453
083 TAHUNA - - -
084 TUAL - 846.000.000 846.000.000
085 NABIRE 1.728.064 1.908.916.927 1.910.644.991
086 KARAWANG 1.144.120.713 9.813.261.019 10.957.381.732
087 SUMEDANG - - -
088 JAKARTA III 51.876.487.337 - 50.926.934.772 949.552.565
089 LHOKSEUMAWE - - -
090 SOLOK 258.853.661 6.785.697.495 7.044.551.156
091 LUBUK SIKAPING 329.432.197 8.260.491.043 8.589.923.240
092 RENGAT 1.171.470.200 16.168.438.987 17.339.909.187
093 SINGKAWANG 436.664.350 15.444.507.088 15.881.171.438
094 KETAPANG - 12.694.670.350 12.694.670.350
095 BANDUNG II 5.629.978.327 24.483.203.575 30.113.181.902
096 GARUT - - -
097 PATI 40.315.000 2.765.745.929 2.806.060.929
098 MOJOKERTO 3.044.481 9.321.231.228 9.324.275.709
099 PACITAN 60.053.900 6.329.267.256 6.389.321.156
100 BANYUWANGI 70.908.100 16.105.730.823 16.176.638.923
101 SUMBAWA BESAR 198.100 7.521.416.116 7.521.614.216
102 PANGKALAN BUN - - -
103 BAU BAU 201.491.220 7.243.716.385 7.445.207.605
105 KUTACANE - - -
106 SIBOLGA - 1.038.521.300 1.038.521.300
107 TANJUNG PANDAN 29.399.786 4.641.559.810 4.670.959.596
109 BATURAJA 16.871.155.436 23.210.633.980 40.081.789.416
110 BARABAI 312.645.036 10.735.210.776 11.047.855.812
111 RUTENG 288.513.160 12.924.650.961 13.213.164.121
112 TOBELO 440.989.000 2.336.242.700 2.777.231.700
113 WAMENA 1.699.965.000 24.380.281.359 26.080.246.359
115 MAGELANG 3.511.160 1.008.059.936 1.011.571.096
116 KOTABUMI 796.000 3.014.459.856 3.015.255.856
117 PUTUSSIBAU 1.210.043.475 10.353.636.599 11.563.680.074
118 TEGAL 133.500 11.549.713.651 11.549.847.151
119 SIDIKALANG 36.361.698.380 - 26.342.195.504 10.019.502.876
120 DUMAI 23.911.660.773 1.699.890.478 25.611.551.251
121 MANNA 195.915.659 12.896.633.611 13.092.549.270
123 MEDAN II 12.360.676 30.627.605.308 30.639.965.984
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5

2020 AUDITED
Kode KPPN KPPN NERACA LAJUR
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
124 TEBING TINGGI 73.115.963 8.039.982.095 8.113.098.058
125 BALIGE 116.658.590 22.951.372.424 23.068.031.014
126 METRO LAMPUNG 2.583.043.685 13.069.577.346 15.652.621.031
127 TANGERANG 5.123.768.738 22.108.080.186 27.231.848.924
128 SUKABUMI 4.250.125.228 18.932.575.765 23.182.700.993
129 KUDUS 22.376.921.048 - 18.079.659.445 4.297.261.603
130 CILACAP - - -
131 JEMBER 454.757.310 8.981.928.728 9.436.686.038
132 SINGARAJA 1.188.746.700 2.805.620.500 3.994.367.200
133 JAKARTA IV 2.125.000 - 2.125.000 -
134 SEMARANG II 1.292.649.552 41.265.332.424 42.557.981.976
135 SURABAYA II 6.559.766.500 22.182.759.068 28.742.525.568
136 MAKASSAR II - - -
137 BATAM 318.101.330 19.944.362.487 20.262.463.817
138 SERUI 302.000.000 6.852.746.975 7.154.746.975
139 JAKARTA V 173.521.428.533 - 173.521.428.533 -
140 KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH 381.127.668.775 206.578.675.471 587.706.344.246
141 TIMIKA - - -
142 PAINAN 19.845.796 5.521.386.022 5.541.231.818
143 KUALA TUNGKAL 4.050.581 5.838.314.155 5.842.364.736
144 LAHAT - 1.007.303.000 1.007.303.000
145 LIWA 6.119.475 2.300.198.232 2.306.317.707
146 CURUP 2.164.669.780 15.004.611.856 17.169.281.636
147 KUNINGAN - - -
148 KLATEN 197.538.576 15.882.163.710 16.079.702.286
149 WONOSARI 70.738.950 5.445.438.419 5.516.177.369
150 BLITAR 1.784.101.177 17.978.624.307 19.762.725.484
151 TANJUNG 3.659.000.000 1.859.399.900 5.518.399.900
152 NUNUKAN 33.997.498 4.692.633.294 4.726.630.792
153 TANJUNG REDEP 239.808.607 11.004.233.012 11.244.041.619
154 AMLAPURA 2.518.642.696 11.416.614.082 13.935.256.778
155 BENTENG 339.368.982 4.545.092.830 4.884.461.812
156 KOLAKA 26.422.120 8.687.902.000 8.714.324.120
157 RAHA 410.562.000 12.708.599.370 13.119.161.370
158 KOTAMOBAGU - 1.608.685.214 1.608.685.214
160 SEKAYU - - -
161 RANGKASBITUNG 479.052.345 6.165.402.242 6.644.454.587
162 SRAGEN 2.881.519 3.536.255.481 3.539.137.000
163 PURWODADI 23.147.108 10.716.752.487 10.739.899.595
164 BANJARNEGARA 116.793.937 9.834.772.948 9.951.566.885
165 SIDOARJO 204.722.000 33.491.567.414 33.696.289.414
166 TUBAN 11.721.000 10.924.649.902 10.936.370.902
167 SANGGAU 27.950.000 3.532.050.000 3.560.000.000
168 PELAIHARI - - -
170 MAKALE 254.511.200 14.109.052.862 14.363.564.062
171 BEKASI - - -
172 ATAMBUA 715.031.318 13.857.500.721 14.572.532.039
173 MASOHI - 2.873.570.000 2.873.570.000
175 JAKARTA VI 2.083.768.095 8.475.327.154 10.559.095.249
177 SINJAI - - -
178 MAMUJU 1.200.578.280 15.036.775.503 16.237.353.783
179 BITUNG 378.182.400 14.223.691.104 14.601.873.504
180 MARISA 116.949.440 2.525.297.410 2.642.246.850
181 MUKOMUKO 576.621.050 5.200.180.220 5.776.801.270
182 JAKARTA VII 393.531.970.511 - 64.081.724.638 329.450.245.873
185 TANJUNG SELOR 896.610.135 72.836.310.936 73.732.921.071
JUMLAH 1.634.561.936.239 2.228.254.527.851 3.862.816.464.090
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5a

DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN APRIL TAHUN 2021

NAMA WAJIB BAYAR / KODE KL/UNIT/ KODE MATA KODE


TANGGAL BAYAR KODE BILLING KODE BANK/POS NTPN NTB/NTP SETORAN (Rp)
SETOR SATKER PENERIMAAN UANG AKUN
BPR Delanggu Raya 01/04/2021 999/07/983783 820210330329082 550000513990 602CC2G4UTHESNVQ 980540520371 U IDR 425915 1.224.801
Bank BTN 06/04/2021 999/07/983783 820210331350005 520200000990 FB3DE55DED8L2SVL 001750400089 U IDR 425915 3.438.850.485
Bank BTN 08/04/2021 999/07/983783 820210402568047 520200000990 725186U8E2FHQ9RF 001348700015 U IDR 425915 197.532.207
Bank BTN 08/04/2021 999/07/983783 820210402568020 520200000990 5C6820N9V8EQV9QK 001764800305 U IDR 425915 1.838.637

Bank BTN 08/04/2021 999/07/983783 820210402567453 520200000990 A55DE3CIEO60698T 001764800308 U IDR 425915 16.581.837

Adira Dinamika Multi Finance 15/04/2021 999/07/983783 820210412315097 520009000990 A4BBD6U8E2FR3OEP 000000023790 U IDR 425915 9.155.522
PT BPR Sinar Mas Pelita 15/04/2021 999/07/983783 820210412313771 523022000990 50DC055DEDB29N5B 028659645992 U IDR 425915 7.683.161
Bank Sahabat Sampoerna 15/04/2021 999/07/983783 820210412316226 523014000990 C2D4D61QU7TEMPI2 000044692136 U IDR 425915 6.231.789
BPR BKK Karangmalang 15/04/2021 999/07/983783 820210413339172 520002000990 9EFE92G4UTJU20H4 210415743950 U IDR 425915 7.662.510
PT Sinar Mitra Sepadan 16/04/2021 999/07/983783 820210412313903 523014000990 4A3E83CIEO69FN9F 000044730354 U IDR 425915 42.599.886
Finance (SMS Finance)
Bank Mega 16/04/2021 999/07/983783 820210412315262 523426000990 9D41D2G4UTJT2OJU 210416000101 U IDR 425915 268.974.887
BPRS Insan Madani 19/04/2021 999/07/983783 820210412314786 525451000990 33D4961QU7TEMO52 FT21109D4VDM U IDR 425915 11.417.145
Perumda BPR Bank Purworejo 20/04/2021 999/07/983783 820210415564211 520008000990 1C99D1JNF31JOTDJ 080596399434 U IDR 425915 1.276.804
BPR Bandar jaya 20/04/2021 999/07/983783 820210416734624 550000513990 0FE1048VUIOQ3KD0 998565070151 U IDR 425915 322.202
BPR Alto Makmur 21/04/2021 999/07/983783 820210416704115 520002000990 1C25C55DEDB6FMJJ 210421981962 U IDR 425915 4.867.619
BPR Supra Artapersada 21/04/2021 999/07/983783 820210418791969 523011000990 6D6052G4UTK38DH1 210455047986 U IDR 425915 724.228
Dipo Star Finance 21/04/2021 999/07/983783 820210416683049 523022000990 CC1096U8E2FV9219 028766176352 U IDR 425915 104.313.220
BPR Shinta Putra Pengasih 21/04/2021 999/07/983783 820210418792496 520002000990 0317F61QU7TKSE1G 210421992552 U IDR 425915 2.699.904
BPR Ukabima Grazia 21/04/2021 999/07/983783 820210415562786 522950000990 B732D61QU7THPS12 210421000005 U IDR 425915 1.253.182
BPR Tridana Percut 21/04/2021 999/07/983783 820210416682105 520002000990 FA2FA55DEDB6F13P 210421998931 U IDR 425915 16.201
BPR Ambarketawang Persada 21/04/2021 999/07/983783 820210416683443 520008000990 470693CIEO6DL2DJ 977520557527 U IDR 425915 88.867
Total (Rp) 4.125.315.094
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5a

DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN MARET TAHUN 2021

NAMA WAJIB BAYAR / KODE KL/UNIT/ KODE MATA KODE


TANGGAL BAYAR KODE BILLING KODE BANK/POS NTPN NTB/NTP SETORAN (Rp)
SETOR SATKER PENERIMAAN UANG AKUN
KPPN Khusus Inevstasi 01/03/2021 999/07/983783 820210223342435 520008000990 7C19A55DED5E2OR3 286390342096 U IDR 425915 827.100
KPPN KhususInevstasi 02/03/2021 999/07/983783 820210226680254 520002000990 9B30D48VUIJ4RKDU 210302440995 U IDR 425915 46.802.956.639
BPR Surya Yudha Wonosobo 10/03/2021 999/07/983783 820210308398920 520002000990 3BF140N9V8C15FQ8 210310853354 U IDR 425915 9.000
BPR Mitra Harmoni Indramayu 10/03/2021 999/07/983783 820210308454295 524110000990 2BE6C0N9V8C175SN 031009060472 U IDR 425915 111.042
K BPR Eka Usaha 10/03/2021 999/07/983783 820210308398660 550000513990 D02450N9V8C15FI4 931702471686 U IDR 425915 2.571.878
BPR Mitra Banaran Mandiri 10/03/2021 999/07/983783 820210308398824 524114000990 BE3811JNF2UDIFN8 000014162766 U IDR 425915 1.295.060
Bank UOB Indonesia 10/03/2021 999/07/983783 820210308398991 523023000990 36FEF48VUILIPFSF 210310001847 U IDR 425915 20.961.514
BPR Karyabhakti Ugahari 12/03/2021 999/07/983783 820210308400092 520008000990 AD2712G4UTGPVGUS 455575251014 U IDR 425915 4.852.531
SMS FInance 15/03/2021 999/07/983783 820210308400141 523014000990 B803A1JNF2UDIH0D 000043518308 U IDR 425915 267.336.260
Bank Sulselbar 19/03/2021 999/07/983783 820210318312227 524126000990 357DE7QLTSVDS0P3 000000947952 U IDR 425915 2.329.266
BPR Nusamba Sukaraja 19/03/2021 999/07/983783 820210315900171 520008000990 BEA931JNF2UKND8B 213017939584 U IDR 425915 8.922.444
Bank Mandiri 23/03/2021 999/07/983783 820210318328473 520008000990 8954A3CIEO3FRGKP 356725160631 U IDR 425915 4.244.942
BPR Mitra Gema Mandiri 24/03/2021 999/07/983783 820210321475977 520009000990 B7A8B6U8E2D4FIC9 000000538356 U IDR 425915 9.762.917
PT Capella Multidana 24/03/2021 999/07/983783 820210318314158 520008000990 EB5087QLTSVDS2LE 575357594324 U IDR 425915 232.775.791
BPR Sukawati Pancakanti 25/03/2021 999/07/983783 820210318315682 520008000990 F54652G4UTH3E452 065203311496 U IDR 425915 2.313.136
Total (Rp) 47.361.269.520
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5a

DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN FEBRUARI TAHUN 2021

NAMA WAJIB BAYAR / KODE KL/UNIT/ KODE MATA KODE


TANGGAL BAYAR KODE BILLING KODE BANK/POS NTPN NTB/NTP SETORAN (Rp)
SETOR SATKER PENERIMAAN UANG AKUN
KPPN Khusus Investasi 02/02/2021 999/07/983783 820210128366800 523013000990 32BA30N9V86LFB6G 000897344904 U IDR 425915 11.702.398
KPPN Khusus Investasi 02/02/2021 999/07/983783 820210127312840 524126000990 91B9C6U8E27BA5U8 000000910418 U IDR 425915 20.295.014
KPPN Khusus Investasi 03/02/2021 999/07/983783 820210202819140 523014000990 DA9150N9V88SFEI4 000042293720 U IDR 425915 40.015.607
KPPN Khusus Investasi 04/02/2021 999/07/983783 820210202854715 520002000990 3F9D455DED4QHH9R 210204191380 U IDR 425915 13.210.604
KPPN Khusus Investasi 04/02/2021 999/07/983783 820210203911619 523014000990 497458N3DNED5PE3 000042318333 U IDR 425915 28.737.613
KPPN Khusus Investasi 08/02/2021 999/07/983783 820210203921709 525422000990 C0CDA8N3DNED639D 0210392CL2YK U IDR 425915 13.737.466
KPPN Khusus Investasi 08/02/2021 999/07/983783 820210203876583 524110000990 9C59C1JNF2R9SN77 020810651666 U IDR 425915 374.330
KPPN Khusus Investasi 08/02/2021 999/07/983783 820210203928241 525422000990 CBD281JNF2R9U9LH 021039J61Y63 U IDR 425915 346.569
KPPN Khusus Investasi 08/02/2021 999/07/983783 820210203876135 520009000990 BC5F755DED4RGMP7 000000259813 U IDR 425915 326.390
KPPN Khusus Investasi 11/02/2021 999/07/983783 820210209299775 550000513990 C8B1E55DED50M79V 932817286239 U IDR 425915 13.833.669
KPPN Khusus Investasi 15/02/2021 999/07/983783 820210209314073 520008000990 1E77A3CIEO07SL8P 865507135959 U IDR 425915 493
KPPN Khusus Investasi 15/02/2021 999/07/983783 820210209312027 520009000990 F444E6U8E29PGJ8R 000000099608 U IDR 425915 634.591
KPPN Khusus Investasi 16/02/2021 999/07/983783 820210209298638 520200000990 967CE7QLTSS5T66E 001764800643 U IDR 425915 296.720.253
KPPN Khusus Investasi 16/02/2021 999/07/983783 820210209316636 520009000990 34CC961QU7ND3NOS 000000632311 U IDR 425915 357.333.754
KPPN Khusus Investasi 18/02/2021 999/07/983783 820210218015658 525422000990 F6E577QLTSSE76TA 021049MYJ5QX U IDR 425915 172.692
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215771410 520008000990 CE3640N9V898QN8I 081788045337 U IDR 425915 1.055.525
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215751706 520008000990 9D5B461QU7NJ840Q 803960711028 U IDR 425915 126.147.591
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215775143 520008000990 D5D313CIEO0E1QT7 515833714094 U IDR 425915 1.907.207
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215775207 520002000990 56B8C6U8E29VLQV7 210222024646 U IDR 425915 922.082
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215769597 550000513990 94FD66U8E29VLLFT 905931901637 U IDR 425915 46.371
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215774706 520009000990 8208361QU7NJ8QFI 000000179826 U IDR 425915 49.993.589
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215749068 520008000990 520BA7QLTSSC21EC 548721655400 U IDR 425915 5.075.309
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215774775 550000513990 B3F5D55DED56RQHN 929605559570 U IDR 425915 28.312
KPPN Khusus Investasi 22/02/2021 999/07/983783 820210215774500 520009000990 0818A0N9V898QQ94 000000213172 U IDR 425915 2.082.762
KPPN Khusus Investasi 23/02/2021 999/07/983783 820210220196709 520008000990 441118N3DNESMOR5 314709820347 U IDR 425915 3.956.226
KPPN Khusus Investasi 25/02/2021 999/07/983783 820210223343057 520008000990 85EF56U8E2A6SPEH 014163630041 U IDR 425915 30.871
KPPN Khusus Investasi 25/02/2021 999/07/983783 820210220195847 524129000990 D14871JNF2RPEO07 000054582840 U IDR 425915 38.871
Total (Rp) 988.726.159
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD5a

DAFTAR SETORAN PNBP DARI KELEBIHAN PEMBAYARAN BUNGA/MARGIN PROGRAM PEN DI PERBANKAN
YANG DISAJIKAN SEBAGAI SETARA KAS LAINNYA PER 31 DESEMBER 2020 SATKER 983783 -- BULAN JANUARI TAHUN 2021

NAMA WAJIB BAYAR / KODE KL/UNIT/ KODE MATA KODE


TANGGAL BAYAR KODE BILLING KODE BANK/POS NTPN NTB/NTP SETORAN (Rp)
SETOR SATKER PENERIMAAN UANG AKUN
PT. BPRS Harta Insan Karimah 07/01/2021 999/07/983783 820210104488436 525451000990 A003661QU7K94KFK FT210070LHZD U IDR 425915 437.500
PT. Bank HSBC Indonesia 07/01/2021 999/07/983783 820210104491692 523087000990 B517D2G4UTANGNLC 210107000147 U IDR 425915 1.190.431
PT. BPRS Baktimakmur Indah 07/01/2021 999/07/983783 820210104493544 523011000990 F8EDF6U8E26LHPF8 070155012650 U IDR 425915 29.009
PT. BFI Finance Indonesia 08/01/2021 999/07/983783 820210104485478 523014000990 3C2477QLTSP1UHJ6 000041614037 U IDR 425915 863.249.978
BPD Bali 08/01/2021 999/07/983783 820210104483671 524129000990 0A21D1JNF2OB3FQN 000046715351 U IDR 425915 15.846.928
BPR Cibitung Permai 12/01/2021 999/07/983783 820210106715779 523011000990 A041B2G4UTAPKJK3 120155015535 U IDR 425915 8.310
BPR Walet Jaya Abadi 13/01/2021 999/07/983783 820210108007415 520002000990 F032355DED2030VN 210113294507 U IDR 425915 8.582
Bank Panin 13/01/2021 999/07/983783 820210108006408 523019000990 ADBCC55DED203008 423751145346 U IDR 425915 88.558.267
KPPN Khusus Inevstasi 22/01/2021 999/07/983783 820210118645598 520009000990 FF3327QLTSPFELQU 000000049165 U IDR 425915 149.893
KPPN Khusus Inevstasi 25/01/2021 999/07/983783 820210118644990 520008000990 388B00N9V86C6L7U 941157292661 U IDR 425915 804.012
KPPN Khusus Inevstasi 26/01/2021 999/07/983783 820210125148185 550000513990 6D17955DED2GE40P 919996116921 U IDR 425915 644.000
KPPN Khusus Inevstasi 27/01/2021 999/07/983783 820210124053799 525425000990 5EAA72G4UTBA5N97 210127860887 U IDR 425915 14.768.786
KPPN Khusus Inevstasi 27/01/2021 999/07/983783 820210124053833 524129000990 CBE4E1JNF2OTONA9 000049559705 U IDR 425915 25.027
KPPN Khusus Inevstasi 27/01/2021 999/07/983783 820210124053816 520008000990 6A1E661QU7KRPN9O 000000020291 U IDR 425915 16.721
KPPN Khusus Inevstasi 29/01/2021 999/07/983783 820210126208827 520008000990 8E6A46U8E27A8FPR 686585764686 U IDR 425915 14.570.986
KPPN Khusus Inevstasi 29/01/2021 999/07/983783 820210124056014 523441000990 81C7661QU7KRPPEE 210129000002 U IDR 425915 3.287.908.442
Total (Rp) 4.288.216.872

Januari 2021 4.288.216.872


Februari 2021 988.726.159
Maret 2021 47.361.269.520
April 2021 4.125.315.094
Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas 56.763.527.645
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD6

RINCIAN KAS PADA BLU

2020 AUDITED
Kode
NERACA LAJUR
KPPN
KPPN Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
001 BANDA ACEH 108.397.132.011 24.693.485.614 133.090.617.625
004 MEDAN I 137.970.189.543 77.718.999.654 215.689.189.197
008 PEKANBARU 64.714.673.474 32.444.843.533 97.159.517.007
010 PADANG 308.093.740.670 175.886.808.719 483.980.549.389
011 BUKITTINGGI 24.464.518.816 21.683.400.761 46.147.919.577
012 JAMBI 104.794.225.276 80.039.158.892 184.833.384.168
014 PALEMBANG 482.345.212.355 150.505.266.746 632.850.479.101
016 BENGKULU 122.559.054.373 2.864.623.012 125.423.677.385
017 BANDAR LAMPUNG 309.903.713.396 37.227.131.138 347.130.844.534
018 JAKARTA I 13.314.838.109.633 (1.996.972.005.503) 11.317.866.104.130
019 JAKARTA II 28.446.273.927.188 (876.678.479.739) 27.569.595.447.449
020 SERANG 108.538.120.677 29.485.424.240 138.023.544.917
022 BANDUNG I 332.538.539.081 257.713.765.447 590.252.304.528
023 BOGOR 99.476.553.575 27.033.059.637 126.509.613.212
024 CIREBON 21.550.168.743 18.859.620.816 40.409.789.559
025 TASIKMALAYA 3.803.323.270 9.715.356.121 13.518.679.391
026 SEMARANG I 362.875.387.909 49.892.356.483 412.767.744.392
028 SURAKARTA 276.303.467.458 155.116.493.315 431.419.960.773
029 PURWOKERTO 136.777.112.247 6.812.255.381 143.589.367.628
030 YOGYAKARTA 284.722.272.750 218.956.886.821 503.679.159.571
031 SURABAYA I 238.013.294.148 116.138.157.710 354.151.451.858
032 MALANG 1.017.085.306.284 144.673.197.039 1.161.758.503.323
033 MADIUN 16.717.916.285 1.503.273.155 18.221.189.440
034 KEDIRI 72.799.651.779 35.897.912.052 108.697.563.831
035 BONDOWOSO 13.789.396.391 1.267.859.187 15.057.255.578
037 DENPASAR 228.944.509.783 255.191.604.657 484.136.114.440
038 MATARAM 141.240.644.729 23.020.341.851 164.260.986.580
039 KUPANG 169.810.632.645 (40.570.546.361) 129.240.086.284
042 PONTIANAK 287.112.111.780 63.306.151.092 350.418.262.872
043 PALANGKARAYA 383.863.702 10.962.624.949 11.346.488.651
045 BANJARMASIN 8.121.827.692 32.981.482.023 41.103.309.715
046 SAMARINDA 25.740.119.997 31.387.327.899 57.127.447.896
047 BALIKPAPAN 2.659.164.384 17.528.649.732 20.187.814.116
048 TARAKAN 27.027.698.813 46.194.020 27.073.892.833
049 MANADO 154.588.616.261 192.129.745.441 346.718.361.702
050 GORONTALO 22.437.048.582 (403.753.907) 22.033.294.675
051 PALU 123.616.998.214 18.593.195.055 142.210.193.269
054 MAKASSAR I 156.811.200.056 98.033.664.786 254.844.864.842
060 KENDARI 92.913.716.140 15.942.023.289 108.855.739.429
061 AMBON 17.772.544.708 6.679.435.864 24.451.980.572
054 TERNATE - 26.940.954.831 26.940.954.831
060 JAYAPURA 19.294.103.918 30.091.814.073 49.385.917.991
066 SORONG 7.341.260.152 3.326.434.044 10.667.694.196
073 BOJONEGORO 1.324.469.564 516.644.458 1.841.114.022
088 JAKARTA III 503.098.138.368 160.702.240.905 663.800.379.273
095 BANDUNG II 62.295.976.592 37.107.307.077 99.403.283.669
096 GARUT - 2.013.943.388 2.013.943.388
098 MOJOKERTO 5.960.924.508 3.917.119.978 9.878.044.486
100 BANYUWANGI 8.196.537.577 26.979.042 8.223.516.619
107 TANJUNG PANDAN 4.239.713.330 (4.239.713.330) -
115 MAGELANG 22.739.878.405 60.335.292.413 83.075.170.818
118 TEGAL 37.095.861.566 6.317.146.212 43.413.007.778
123 MEDAN II 94.503.721.023 5.891.399.286 100.395.120.309
124 TEBING TINGGI 982.491.161 2.857.910.626 3.840.401.787
127 TANGERANG 2.248.276.761.517 208.664.002.292 2.456.940.763.809
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD6

2020 AUDITED
Kode
NERACA LAJUR
KPPN
KPPN Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
128 SUKABUMI 3.116.608.305 1.060.862.553 4.177.470.858
131 JEMBER 8.041.666.997 7.586.549.247 15.628.216.244
132 SINGARAJA 11.824.097.572 5.320.251.159 17.144.348.731
133 JAKARTA IV 564.983.625.871 83.192.907.904 648.176.533.775
134 SEMARANG II 342.189.715.000 268.385.513.272 610.575.228.272
135 SURABAYA II 237.236.676.446 105.208.605.990 342.445.282.436
136 MAKASSAR II 315.887.993.941 230.210.346.074 546.098.340.015
137 BATAM 775.420.675.409 (3.418.060.074) 772.002.615.335
139 JAKARTA V - - -
148 KLATEN 28.137.721.822 77.028.934.136 105.166.655.958
150 BLITAR 7.066.461.823 87.668.897.793 94.735.359.616
153 TANJUNG REDEP 1.292.304.282 (207.282.554) 1.085.021.728
163 PURWODADI 76.491.643.113 23.287.624.886 99.779.267.999
165 SIDOARJO 2.447.434.024 21.747.309.732 24.194.743.756
171 BEKASI 37.236.101.135 (3.238.759.329) 33.997.341.806
175 JAKARTA VI 1.118.930.364.198 127.369.763.442 1.246.300.127.640
182 JAKARTA VII 2.140.020.649.092 31.239.300.840 2.171.259.949.932
JUMLAH 56.554.199.281.529 1.134.219.230.987 57.688.418.512.516
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD7

UANG MUKA REKENING KHUSUS


Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Kenaikan (Penurunan)
ADB 1.507.982.835 549.682.608 958.300.227
IFAD 610.334.986 35.731.300 574.603.686
JBIC/OECF - - -
BANK DUNIA 6.155.747.749 3.728.706.597 2.427.041.152
IDB - - -
AUSTRALIA - - -
UNI EROPA - - -
KFW 3.489.051.791 1.141.616.210 2.347.435.581
SBSN - - -
JUMLAH 11.763.117.361 5.455.736.715 6.307.380.646
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8

RINCIAN PIUTANG DIVIDEN DAN DENDA


PER 31 DESEMBER 2020

Total Piutang Total Penyisihan Piutang Tak Tertagih Total Net Realizable Value
Piutang Jangka Pendek (1+2+3+4)
121.084.153.912 64.809.215.004 56.274.938.908
1 Lancar

No Nama BUMN TAHUN BUKU Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (5%) Net Realizable Value Keterangan

1 PT Prasadha Pamunah Limbah 2019 1.177.753.794 5.888.769 1.171.865.025


Jumlah 1.177.753.794 5.888.769 1.171.865.025

2 Kurang Lancar 61.225.637.648,00


No Nama BUMN TAHUN BUKU Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (10%) Net Realizable Value Keterangan

1 Perum Perumnas 1991-1997 54.725.637.648 5.472.563.765 49.253.073.883 Piutang Jangka Panjang


Bagian Lancar Piutang
2 650.000.000 5.850.000.000
Perum Perumnas 1991-1997 6.500.000.000 Jangka Panjang
Jumlah 61.225.637.648 6.122.563.765 55.103.073.883

3 Diragukan
No Nama BUMN TAHUN BUKU Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (50%) Net Realizable Value Keterangan

-
Jumlah - - -

4 Macet
No Nama BUMN Jumlah Penyisihan Piutang tak Tertagih (100%) Net Realizable Value Keterangan

1 PT Balai Pustaka 2004 196.749.800 196.749.800 - Telah diserahkan ke PUPNC


Dalam proses pengajuan
penghapusan ke Menteri
2 PT Perkebunan Nusantara II 1999 13.867.527.690 13.867.527.690 - Keuangan
3 PT Inhutani I 2000 62.468.076 62.468.076 -
4 PT Inhutani V 1999 1.821.919.265 1.821.919.265 -
5 PT Bina Karya 2001 38.308.462 38.308.462 -
6 PT Istaka karya 2003 8.391.154.934 8.391.154.934 - Telah diserahkan ke PUPNC
7 PT Industri Sandang Nusantara 1978-2001 33.586.982.444 33.586.982.444 - Telah diserahkan ke PUPNC
8 PT Kertas Gowa (telah dilikuidasi) 1972-1980 715.651.799 715.651.799 - Telah diserahkan ke PUPNC
Jumlah 58.680.762.470 58.680.762.470 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

PIUTANG TKDD
PER 31 DESEMBER 2020

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
1 990015 Provinsi Aceh 60.004.606.314 9.377.302.720 69.381.909.034 -
2 990078 Kab. Aceh Barat 1.269.256.748 6.225.510.314 7.494.767.062 -
3 990022 Kab. Aceh Besar 1.520.730.265 9.492.822.152 11.013.552.417 -
4 990061 Kab. Aceh Selatan 1.362.057.670 6.598.265.054 7.960.322.724 -
5 980007 Kab. Aceh Singkil 790.775.437 1.047.133.741 1.837.909.178 -
6 990082 Kab. Aceh Tengah 2.675.167.437 14.533.459.442 17.208.626.879 44.258.555
7 990099 Kab. Aceh Tenggara 992.511.736 2.700.569.546 3.693.081.282 -
8 990057 Kab. Aceh Timur 7.753.815.679 11.197.695.867 18.951.511.546 -
9 990040 Kab. Aceh Utara 6.453.910.665 29.826.683.898 36.280.594.563 -
10 980053 Kab. Bireuen 338.232.522 11.300.993.747 11.639.226.269 312.057.900
11 990036 Kab. Pidie 2.137.563.154 25.638.715.399 27.776.278.553 -
12 993372 Kab. Simeulue 1.090.982.826 2.828.845.470 3.919.828.296 -
13 990104 Kota Banda Aceh 2.161.147.561 7.548.469.288 9.709.616.849 -
14 990111 Kota Sabang 996.161.302 1.658.903.622 2.655.064.924 -
15 994672 Kota Langsa 2.557.879.032 1.058.399.898 3.616.278.930 -
16 994686 Kota Lhokseumawe 15.016.320.450 2.541.490.071 17.557.810.521 141.678.062
17 997430 Kab. Gayo Lues 931.001.286 5.072.835.215 6.003.836.501 -
18 997426 Kab. Aceh Barat Daya 1.107.090.078 4.875.188.096 5.982.278.174 -
19 997447 Kab. Aceh Jaya 521.064.920 6.538.938.173 7.060.003.093 -
20 997451 Kab. Nagan Raya 1.499.066.455 2.612.088.453 4.111.154.908 -
21 997468 Kab. Aceh Tamiang 7.101.817.341 2.979.574.227 10.081.391.568 -
22 987532 Kab. Bener Meriah 829.755.492 4.559.956.397 5.389.711.889 -
23 963311 Kab. Pidie Jaya 394.509.995 6.214.270.299 6.608.780.294 -
24 963327 Kota Subulussalam 415.856.495 1.670.704.800 2.086.561.295 -
25 990125 Provinsi Sumatera Utara 7.670.299.630 4.765.429.932 12.435.729.562 -
26 990221 Kab. Asahan 2.324.201.412 13.032.406.032 15.356.607.444 571.776.753
27 990192 Kab. Dairi 1.259.884.703 8.270.129.481 9.530.014.184 -
28 990132 Kab. Deli Serdang 74.972.880 14.585.070.034 14.660.042.914 -
29 990146 Kab. Karo 854.172.246 12.816.409.018 13.670.581.264 -
30 990188 Kab. Labuhanbatu 3.099.160.816 3.720.162.395 6.819.323.211 -
31 990150 Kab. Langkat 2.887.397.959 13.516.565.708 16.403.963.667 483.583.771
32 941915 Kab. Mandailing Natal 32.446.125.927 5.422.354.082 37.868.480.009 719.554.600
33 990235 Kab. Nias 133.748.588 7.967.857.036 8.101.605.624 -
34 990171 Kab. Simalungun 2.616.630.903 27.142.665.818 29.759.296.721 -
35 990214 Kab. Tapanuli Selatan 18.059.714.470 11.079.692.283 29.139.406.753 -
36 990167 Kab. Tapanuli Tengah 1.250.784.185 4.699.214.722 5.949.998.907 -
37 990200 Kab. Tapanuli Utara 1.788.055.462 7.757.189.686 9.545.245.148 -
38 941922 Kab. Toba Samosir 864.083.632 11.347.070.532 12.211.154.164 -
39 990260 Kota Binjai 64.726.971 3.862.707.285 3.927.434.256 -
40 990242 Kota Medan 5.952.355.904 20.384.691.637 26.337.047.541 -
41 990277 Kota Pematang Siantar 1.491.534.269 4.890.333.728 6.381.867.997 -
42 990298 Kota Sibolga 393.847.844 2.454.884.981 2.848.732.825 -
43 990281 Kota Tanjung Balai 5.795.027.691 819.977.237 6.615.004.928 -
44 990256 Kota Tebing Tinggi 471.420.642 6.904.560.489 7.375.981.131 -
45 994690 Kota Padang Sidempuan 842.720.946 2.583.348.945 3.426.069.891 -
46 998147 Kab. Pakpak Bharat 1.050.567.955 8.700.501.066 9.751.069.021 -
47 998130 Kab. Nias Selatan 7.419.910.521 14.511.979.993 21.931.890.514 -
48 998151 Kab. Humbang Hasundutan 6.964.443.658 3.672.560.568 10.637.004.226 -
49 987418 Kab. Serdang Bedagai 848.064.359 11.033.466.722 11.881.531.081 2.068.891.463
50 987528 Kab. Samosir 127.644.964 7.429.080.991 7.556.725.955 -
51 963333 Kab. Batu Bara 1.322.545.842 3.754.874.721 5.077.420.563 953.753.770
52 975013 Kab. Padang Lawas 673.625.976 8.402.771.756 9.076.397.732 3.896.574.600
53 975163 Kab. Padang Lawas Utara 2.436.486.529 2.406.249.116 4.842.735.645 65.100
54 977267 Kab. Labuhanbatu Selatan 1.614.016.061 14.720.474.826 16.334.490.887 1.643.833
55 977117 Kab. Labuhanbatu Utara 2.069.622.033 4.677.636.068 6.747.258.101 616.307.118
56 978536 Kab. Nias Utara 64.726.971 10.466.683.495 10.531.410.466 -
57 978397 Kab. Nias Barat 64.726.971 3.854.215.704 3.918.942.675 -
58 978401 Kota Gunungsitoli 64.726.971 6.060.073.739 6.124.800.710 -
59 990303 Provinsi Sumatera Barat 9.327.082.063 9.069.597.217 18.396.679.280 -
60 990331 Kab. Lima Puluh Kota 128.098.040 12.776.419.505 12.904.517.545 -
61 990310 Kab. Agam 222.572.205 6.589.693.335 6.812.265.540 -
62 980060 Kab. Kepulauan Mentawai 1.797.194.102 5.619.401.050 7.416.595.152 848.348.044
63 990352 Kab. Padang Pariaman 1.108.114.524 4.957.879.517 6.065.994.041 -
64 990324 Kab. Pasaman 742.450.209 6.090.325.963 6.832.776.172 -
65 990366 Kab. Pesisir Selatan 1.497.177.118 12.510.693.831 14.007.870.949 -
66 990387 Kab. Sijunjung 2.281.241.911 4.785.095.390 7.066.337.301 -
67 990345 Kab. Solok 153.012.603 6.165.487.632 6.318.500.235 -
68 990370 Kab. Tanah Datar 256.387.175 19.709.414.728 19.965.801.903 -
69 990391 Kota Bukit Tinggi 713.325.255 3.441.092.049 4.154.417.304 -
70 990409 Kota Padang Panjang 220.427.271 1.585.688.336 1.806.115.607 -
71 990434 Kota Padang 646.597.393 15.690.636.708 16.337.234.101 -
72 990441 Kota Payakumbuh 1.283.850.175 3.527.037.051 4.810.887.226 -
73 990420 Kota Sawahlunto 4.311.099.931 2.821.226.921 7.132.326.852 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
74 990413 Kota Solok 220.333.810 3.386.328.250 3.606.662.060 -
75 997611 Kota Pariaman 465.710.406 2.460.730.252 2.926.440.658 -
76 987595 Kab. Pasaman Barat 2.306.739.281 16.067.714.547 18.374.453.828 -
77 987574 Kab. Dharmasraya 2.614.534.667 4.941.012.938 7.555.547.605 -
78 987581 Kab. Solok Selatan 644.861.562 4.973.978.131 5.618.839.693 -
79 990455 Provinsi Riau 12.466.452.695 5.443.318.114 17.909.770.809 -
80 990476 Kab. Bengkalis 64.084.570.408 7.836.720.684 71.921.291.092 344.286.654
81 990502 Kab. Indragiri Hilir 8.987.848.110 6.651.208.772 15.639.056.882 -
82 990497 Kab. Indragiri Hulu 12.726.788.522 15.964.349.874 28.691.138.396 563.667.518
83 990462 Kab. Kampar 13.146.940.320 14.745.172.245 27.892.112.565 -
84 980138 Kab. Kuantan Singingi 18.645.491.839 5.207.618.911 23.853.110.750 -
85 980074 Kab. Pelalawan 22.207.907.864 13.968.854.258 36.176.762.122 1.063.758.400
86 980095 Kab. Rokan Hilir 12.286.721.221 13.497.997.514 25.784.718.735 264.774.526
87 980081 Kab. Rokan Hulu 6.380.986.919 4.133.843.930 10.514.830.849 -
88 980100 Kab. Siak 21.977.274.847 8.591.475.553 30.568.750.400 -
89 980142 Kota Dumai 6.484.069.220 7.014.580.955 13.498.650.175 -
90 990519 Kota Pekanbaru 7.430.113.375 11.180.498.523 18.610.611.898 -
91 978417 Kab. Kepulauan Meranti 12.795.867.516 8.201.105.364 20.996.972.880 -
92 990530 Provinsi Jambi 4.699.006.154 6.313.066.411 11.012.072.565 -
93 990544 Kab. Batanghari 1.856.727.647 8.041.018.566 9.897.746.213 -
94 990565 Kab. Bungo 4.419.011.304 7.705.754.522 12.124.765.826 2.620.338.599
95 990586 Kab. Kerinci 72.181.429 5.271.459.778 5.343.641.207 -
96 990572 Kab. Merangin 1.118.819.947 10.274.191.144 11.393.011.091 -
97 980184 Kab. Muaro Jambi 3.874.448.422 7.506.004.844 11.380.453.266 -
98 980163 Kab. Sarolangun 5.217.504.154 9.499.164.549 14.716.668.703 -
99 990551 Kab. Tanjung Jabung Barat 2.806.274.997 5.129.176.704 7.935.451.701 -
100 980522 Kab. Tanjung Jabung Timur 707.468.353 2.737.866.728 3.445.335.081 -
101 980170 Kab. Tebo 5.469.919.086 9.965.816.113 15.435.735.199 -
102 990590 Kota Jambi 1.861.271.174 22.746.452.257 24.607.723.431 -
103 977562 Kota Sungai Penuh 203.060.103 2.753.300.832 2.956.360.935 -
104 990608 Provinsi Sumatera Selatan 33.945.908.171 6.759.230.808 40.705.138.979 -
105 990661 Kab. Lahat 2.138.859.948 8.729.196.250 10.868.056.198 -
106 990633 Kab. Musi Banyuasin 8.913.530.686 11.079.973.485 19.993.504.171 136.630.903
107 990675 Kab. Musi Rawas 20.496.238.229 5.007.880.681 25.504.118.910 -
108 990654 Kab. Muara Enim 74.999.217.236 13.016.501.956 88.015.719.192 -
109 990682 Kab. Ogan Komering Ilir 3.143.426.737 4.379.785.602 7.523.212.339 -
110 990640 Kab. Ogan Komering Ulu 1.866.301.669 5.173.973.373 7.040.275.042 461.210.875
111 990696 Kota Palembang 2.681.273.928 12.010.604.981 14.691.878.909 -
112 994712 Kota Prabumulih 4.210.715.140 2.631.783.112 6.842.498.252 -
113 994729 Kota Pagar Alam 4.139.682.544 1.902.271.535 6.041.954.079 -
114 994733 Kota Lubuk Linggau 2.987.144.683 3.522.688.441 6.509.833.124 -
115 997557 Kab. Banyuasin 12.221.853.360 4.668.820.865 16.890.674.225 95.918.776
116 987560 Kab. Ogan Ilir 11.140.730.444 2.528.012.513 13.668.742.957 279.338.800
117 987549 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 8.999.890.470 14.146.159.712 23.146.050.182 -
118 987553 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 5.877.571.996 5.132.447.000 11.010.018.996 -
119 963342 Kab. Empat Lawang 4.401.279.308 3.074.863.938 7.476.143.246 -
120 999011 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 3.881.630.535 5.280.389.513 9.162.020.048 -
121 999015 Kab. Musi Rawas Utara 11.932.608.295 2.951.186.086 14.883.794.381 -
122 990718 Provinsi Bengkulu 16.600.942.480 955.511.175 17.556.453.655 -
123 990739 Kab. Bengkulu Selatan 3.757.665.451 3.134.405.585 6.892.071.036 -
124 990722 Kab. Bengkulu Utara 40.481.254.490 11.500.660.651 51.981.915.141 -
125 990743 Kab. Rejang Lebong 3.147.186.925 6.243.724.502 9.390.911.427 1.804.228.229
126 990750 Kota Bengkulu 1.721.951.047 11.495.020.867 13.216.971.914 -
127 998215 Kab. Kaur 6.443.513.841 2.883.493.562 9.327.007.403 -
128 998201 Kab. Seluma 4.156.949.554 4.155.886.124 8.312.835.678 -
129 998503 Kab. Mukomuko 1.942.197.347 6.024.456.403 7.966.653.750 -
130 987600 Kab. Lebong 5.328.598.722 5.652.141.034 10.980.739.756 1.154.716.200
131 987617 Kab. Kepahiang 2.687.282.455 3.404.899.506 6.092.181.961 323.998.400
132 977710 Kab. Bengkulu Tengah 14.363.851.820 4.545.228.575 18.909.080.395 -
133 990764 Provinsi Lampung 5.836.728.421 5.577.863.691 11.414.592.112 -
134 990807 Kab. Lampung Barat 919.944.626 2.982.880.117 3.902.824.743 -
135 990771 Kab. Lampung Selatan 7.173.934.947 6.152.111.538 13.326.046.485 -
136 990785 Kab. Lampung Tengah 2.672.164.255 34.045.974.870 36.718.139.125 -
137 990792 Kab. Lampung Utara 1.199.141.036 28.234.737.935 29.433.878.971 -
138 980191 Kab. Lampung Timur 895.570.996 12.463.944.821 13.359.515.817 1.411.494.400
139 993351 Kab. Tanggamus 2.115.815.219 11.886.939.717 14.002.754.936 -
140 993347 Kab. Tulang Bawang 1.601.157.775 5.151.873.477 6.753.031.252 -
141 980206 Kab. Way Kanan 3.108.890.829 1.669.813.180 4.778.704.009 452
142 990811 Kota Bandar Lampung 1.333.020.979 22.340.048.918 23.673.069.897 -
143 980210 Kota Metro 872.897.719 2.260.692.541 3.133.590.260 -
144 975311 Kab. Pesawaran 1.049.264.262 1.797.032.970 2.846.297.232 -
145 978423 Kab. Pringsewu 812.433.055 2.485.284.735 3.297.717.790 43.010.000
146 978432 Kab. Mesuji 1.402.372.698 5.295.175.825 6.697.548.523 -
147 978448 Kab. Tulang Bawang Barat 1.482.987.613 1.561.636.878 3.044.624.491 -
148 999003 Kab. Pesisir Barat 884.587.413 5.234.173.846 6.118.761.259 -
149 990828 Provinsi DKI Jakarta 542.794.834.622 67.808.959.663 610.603.794.285 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
150 990881 Provinsi Jawa Barat 4.948.760.861 13.109.241.270 18.058.002.131 -
151 991003 Kab. Bandung 5.225.363.956 45.525.022.414 50.750.386.370 -
152 990963 Kab. Bekasi 6.827.046.239 36.161.509.488 42.988.555.727 -
153 990938 Kab. Bogor 971.179.069 28.469.709.619 29.440.888.688 -
154 991045 Kab. Ciamis 288.920.400 7.217.950.688 7.506.871.088 -
155 990959 Kab. Cianjur 2.867.146.514 6.994.260.548 9.861.407.062 -
156 991052 Kab. Cirebon 148.544.664 17.794.567.311 17.943.111.975 -
157 991024 Kab. Garut 2.248.519.972 14.620.508.688 16.869.028.660 -
158 991070 Kab. Indramayu 16.021.900.131 47.528.549.438 63.550.449.569 -
159 990970 Kab. Karawang 14.384.769.869 38.851.746.876 53.236.516.745 -
160 991066 Kab. Kuningan 304.846.560 9.810.230.425 10.115.076.985 -
161 991087 Kab. Majalengka 1.321.913.626 9.134.200.564 10.456.114.190 -
162 990984 Kab. Purwakarta 1.716.718.780 9.822.281.502 11.539.000.282 -
163 990991 Kab. Subang 17.991.719.013 18.011.974.097 36.003.693.110 60
164 990942 Kab. Sukabumi 4.386.739.357 22.479.412.847 26.866.152.204 -
165 991010 Kab. Sumedang 400.570.924 3.954.100.598 4.354.671.522 658.829.000
166 991031 Kab. Tasikmalaya 2.113.918.821 7.682.502.009 9.796.420.830 -
167 991091 Kota Bandung 1.438.325.201 48.658.506.297 50.096.831.498 -
168 993330 Kota Bekasi 654.851.209 25.966.489.195 26.621.340.404 -
169 991109 Kota Bogor 76.696.344 11.287.395.995 11.364.092.339 -
170 991120 Kota Cirebon 118.215.152 2.605.921.602 2.724.136.754 -
171 980032 Kota Depok 115.044.516 22.135.786.729 22.250.831.245 -
172 991113 Kota Sukabumi 89.479.068 3.122.485.800 3.211.964.868 -
173 994740 Kota Tasikmalaya 39.666.595 2.377.071.532 2.416.738.127 -
174 994754 Kota Cimahi 111.793.932 8.037.139.313 8.148.933.245 -
175 998126 Kota Banjar 3.198.443.044 3.294.833.179 6.493.276.223 -
176 963302 Kab. Bandung Barat 1.555.768.576 22.372.070.773 23.927.839.349 -
177 999002 Kab. Pangandaran 2.807.018.698 2.592.912.385 5.399.931.083 -
178 991141 Provinsi Jawa Tengah 15.797.356.658 8.173.943.778 23.971.300.436 -
179 991329 Kab. Banjarnegara 1.650.299.010 13.335.432.539 14.985.731.549 -
180 991290 Kab. Banyumas 3.385.014.788 32.856.778.689 36.241.793.477 -
181 991202 Kab. Batang 1.067.093.806 8.955.480.430 10.022.574.236 319.484.765
182 991286 Kab. Blora 13.353.781.948 6.082.566.399 19.436.348.347 -
183 991396 Kab. Boyolali 1.887.264.625 13.726.466.957 15.613.731.582 -
184 991223 Kab. Brebes 399.652.711 10.537.611.636 10.937.264.347 -
185 991308 Kab. Cilacap 2.803.074.886 14.728.482.605 17.531.557.491 -
186 991176 Kab. Demak 812.266.591 8.013.055.554 8.825.322.145 -
187 991180 Kab. Grobogan 531.743.912 6.255.998.865 6.787.742.777 -
188 991265 Kab. Jepara 66.389.849 8.003.350.766 8.069.740.615 -
189 991422 Kab. Karanganyar 1.146.352.241 8.467.245.598 9.613.597.839 -
190 991375 Kab. Kebumen 1.955.468.811 17.830.414.360 19.785.883.171 -
191 991162 Kab. Kendal 2.456.300.903 8.782.664.815 11.238.965.718 -
192 991382 Kab. Klaten 2.919.402.822 14.372.368.839 17.291.771.661 -
193 991244 Kab. Kudus 16.656.882.923 12.969.762.701 29.626.645.624 1.664.001.600
194 991333 Kab. Magelang 2.562.477.188 16.735.797.769 19.298.274.957 -
195 991230 Kab. Pati 1.030.418.386 11.951.194.098 12.981.612.484 -
196 991197 Kab. Pekalongan 1.021.279.425 10.621.905.505 11.643.184.930 426.915.809
197 991251 Kab. Pemalang 745.883.545 8.205.798.043 8.951.681.588 -
198 991312 Kab. Purbalingga 474.551.503 7.127.549.993 7.602.101.496 -
199 991361 Kab. Purworejo 871.148.732 6.466.565.398 7.337.714.130 -
200 991272 Kab. Rembang 3.458.807.757 5.409.204.542 8.868.012.299 -
201 991155 Kab. Semarang 1.968.325.129 8.007.428.745 9.975.753.874 -
202 991401 Kab. Sragen 597.200.497 10.338.835.000 10.936.035.497 -
203 991418 Kab. Sukoharjo 1.149.177.376 10.542.306.707 11.691.484.083 -
204 991219 Kab. Tegal 811.557.116 4.578.899.746 5.390.456.862 214.540.000
205 991340 Kab. Temanggung 75.173.814 13.684.158.212 13.759.332.026 -
206 991439 Kab. Wonogiri 1.366.755.086 8.436.470.055 9.803.225.141 -
207 991354 Kab. Wonosobo 173.854.069 9.449.113.489 9.622.967.558 158.083.407
208 991485 Kota Magelang 830.796.995 4.026.826.295 4.857.623.290 -
209 991464 Kota Pekalongan 2.234.143.840 3.912.883.636 6.147.027.476 -
210 991450 Kota Salatiga 635.423.747 3.288.072.358 3.923.496.105 -
211 991443 Kota Semarang 13.675.480.175 7.872.916.561 21.548.396.736 -
212 991492 Kota Surakarta 17.039.286.517 6.862.101.979 23.901.388.496 -
213 991471 Kota Tegal 1.607.008.801 1.908.249.838 3.515.258.639 -
214 991507 Provinsi DI Yogyakarta 2.321.127.551 1.509.286.597 40.427.344.921 44.257.759.069 -
215 991511 Kab. Bantul 480.747.640 6.058.192.347 6.538.939.987 -
216 991532 Kab. Gunung Kidul 117.028.584 12.009.367.871 12.126.396.455 -
217 991549 Kab. Kulon Progo 40.116.557 4.796.368.052 4.836.484.609 -
218 991528 Kab. Sleman 1.432.439.207 5.462.020.151 6.894.459.358 343.773.500
219 991553 Kota Yogyakarta 7.165.704.787 12.254.513.189 19.420.217.976 -
220 991560 Provinsi Jawa Timur 38.355.588.839 3.843.003.226 42.198.592.065 -
221 991642 Kab. Bangkalan 2.864.553.045 13.278.265.398 16.142.818.443 -
222 991670 Kab. Banyuwangi 3.482.478.003 40.674.001.806 44.156.479.809 -
223 991773 Kab. Blitar 3.959.600.570 7.990.574.365 11.950.174.935 -
224 991837 Kab. Bojonegoro 346.098.789.148 15.462.544.001 361.561.333.149 596.645.340
225 991659 Kab. Bondowoso 4.929.628.813 16.874.392.522 21.804.021.335 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
226 991574 Kab. Gresik 385.199.300 10.615.874.612 11.001.073.912 -
227 991684 Kab. Jember 4.772.372.991 23.765.872.089 28.538.245.080 -
228 991600 Kab. Jombang 1.857.679.759 17.424.836.415 19.282.516.174 -
229 991731 Kab. Kediri 7.392.697.275 6.644.135.126 14.036.832.401 -
230 991858 Kab. Lamongan 1.863.153.938 4.624.227.233 6.487.381.171 -
231 991727 Kab. Lumajang 2.915.501.116 17.941.166.708 20.856.667.824 -
232 991780 Kab. Madiun 3.617.313.696 17.254.364.088 20.871.677.784 -
233 991802 Kab. Magetan 3.618.499.849 9.258.370.990 12.876.870.839 -
234 991691 Kab. Malang 5.377.685.789 15.259.503.840 20.637.189.629 -
235 991581 Kab. Mojokerto 1.143.096.639 5.531.133.282 6.674.229.921 970.836.000
236 991752 Kab. Nganjuk 2.603.782.132 14.706.819.016 17.310.601.148 -
237 991794 Kab. Ngawi 6.201.700.816 7.131.640.621 13.333.341.437 -
238 991820 Kab. Pacitan 4.029.145.609 9.856.834.172 13.885.979.781 -
239 991621 Kab. Pamekasan 3.294.429.360 10.340.128.255 13.634.557.615 -
240 991706 Kab. Pasuruan 2.143.121.546 20.491.306.086 22.634.427.632 -
241 991816 Kab. Ponorogo 6.110.981.595 5.645.335.259 11.756.316.854 -
242 991710 Kab. Probolinggo 1.460.531.339 10.362.709.807 11.823.241.146 -
243 991617 Kab. Sampang 6.482.581.408 17.594.674.191 24.077.255.599 -
244 991595 Kab. Sidoarjo 1.458.368.817 47.547.891.047 49.006.259.864 -
245 991663 Kab. Situbondo 4.840.846.144 6.075.716.949 10.916.563.093 -
246 991638 Kab. Sumenep 2.650.397.143 13.856.675.462 16.507.072.605 -
247 991769 Kab. Trenggalek 4.691.486.450 2.670.573.527 7.362.059.977 -
248 991841 Kab. Tuban 9.895.807.170 5.740.658.277 15.636.465.447 -
249 991748 Kab. Tulungagung 3.937.106.881 23.137.194.018 27.074.300.899 -
250 991912 Kota Blitar 4.558.541.323 1.557.445.536 6.115.986.859 -
251 991926 Kota Kediri 4.717.190.092 5.241.721.488 9.958.911.580 -
252 991930 Kota Madiun 4.748.543.630 1.747.435.483 6.495.979.113 -
253 991883 Kota Malang 2.509.537.242 5.458.556.070 7.968.093.312 -
254 991879 Kota Mojokerto 3.152.056.737 2.853.976.589 6.006.033.326 -
255 991890 Kota Pasuruan 3.143.964.785 5.948.212.079 9.092.176.864 -
256 991905 Kota Probolinggo 4.279.317.643 4.442.374.582 8.721.692.225 -
257 991862 Kota Surabaya 22.713.118.391 52.980.224.377 75.693.342.768 -
258 994761 Kota Batu 2.417.230.890 2.112.087.155 4.529.318.045 -
259 991947 Provinsi Kalimantan Barat 26.106.217.549 8.739.166.465 34.845.384.014 -
260 980227 Kab. Bengkayang 2.768.337.937 3.999.142.370 6.767.480.307 844.689.910
261 980231 Kab. Landak 3.719.646.269 13.603.567.580 17.323.213.849 -
262 991993 Kab. Kapuas Hulu 12.008.062.477 10.812.864.858 22.820.927.335 -
263 992008 Kab. Ketapang 41.891.360.973 9.373.320.243 51.264.681.216 -
264 991989 Kab. Mempawah 1.804.022.925 4.972.505.854 6.776.528.779 -
265 991951 Kab. Sambas 6.271.473.684 5.901.083.252 12.172.556.936 578.100.026
266 991968 Kab. Sanggau 12.939.543.514 15.820.577.064 28.760.120.578 -
267 991972 Kab. Sintang 8.867.726.336 7.120.600.127 15.988.326.463 -
268 992012 Kota Pontianak 233.789.858 7.963.989.130 8.197.778.988 -
269 994775 Kota Singkawang 445.850.681 4.739.880.666 5.185.731.347 -
270 987507 Kab. Sekadau 961.813.533 1.792.000.759 2.753.814.292 -
271 987492 Kab. Melawi 16.479.976.288 5.991.087.602 22.471.063.890 797.548
272 963358 Kab. Kayong Utara 3.849.182.443 2.618.535.902 6.467.718.345 -
273 975616 Kab. Kubu Raya 11.427.905.816 11.528.878.147 22.956.783.963 -
274 992029 Provinsi Kalimantan Tengah 61.674.391.197 5.223.404.452 66.897.795.649 -
275 992054 Kab. Barito Selatan 10.685.830.777 1.904.717.684 12.590.548.461 128.916.000
276 992040 Kab. Barito Utara 56.564.167.482 2.544.807.200 59.108.974.682 -
277 992033 Kab. Kapuas 4.996.352.878 15.685.275.772 20.681.628.650 -
278 992075 Kab. Kotawaringin Barat 11.217.542.704 7.482.023.751 18.699.566.455 765.299.492
279 992061 Kab. Kotawaringin Timur 38.859.944.906 21.286.364.178 60.146.309.084 248.020.523
280 992082 Kota Palangkaraya 504.968.950 4.197.154.531 4.702.123.481 -
281 997472 Kab. Katingan 10.758.882.907 5.917.711.038 16.676.593.945 -
282 997489 Kab. Seruyan 16.118.416.048 14.412.543.800 30.530.959.848 710.619.239
283 997493 Kab. Sukamara 4.257.243.979 2.529.033.834 6.786.277.813 -
284 997501 Kab. Lamandau 8.772.579.234 5.086.441.586 13.859.020.820 -
285 997515 Kab. Gunung Mas 7.525.518.402 11.375.028.126 18.900.546.528 -
286 997522 Kab. Pulang Pisau 2.583.934.834 2.308.447.407 4.892.382.241 -
287 997536 Kab. Murung Raya 73.918.275.999 8.720.285.434 82.638.561.433 -
288 997540 Kab. Barito Timur 14.239.461.520 4.220.442.260 18.459.903.780 -
289 992164 Provinsi Kalimantan Selatan 224.342.552.488 6.709.710.426 231.052.262.914 -
290 992171 Kab. Banjar 97.076.856.287 8.184.488.956 105.261.345.243 189.320.000
291 992228 Kab. Barito Kuala 26.725.530.811 4.240.335.778 30.965.866.589 -
292 992207 Kab. Hulu Sungai Selatan 49.769.108.658 11.689.859.327 61.458.967.985 320.264.800
293 992211 Kab. Hulu Sungai Tengah 33.649.687.771 16.276.484.666 49.926.172.437 3
294 992253 Kab. Hulu Sungai Utara 36.355.975.834 12.854.553.591 49.210.529.425 -
295 992249 Kab. Kotabaru 179.717.093.534 14.572.321.600 194.289.415.134 -
296 992232 Kab. Tabalong 128.767.897.235 13.949.764.673 142.717.661.908 -
297 992185 Kab. Tanah Laut 74.986.673.320 20.689.772.171 95.676.445.491 108.452.000
298 992192 Kab. Tapin 50.960.590.148 9.959.606.618 60.920.196.766 83.746.573
299 980248 Kota Banjarbaru 42.916.309.006 2.884.913.087 45.801.222.093 -
300 992260 Kota Banjarmasin 42.749.394.369 6.841.151.363 49.590.545.732 -
301 998236 Kab. Balangan 160.285.049.752 10.062.708.821 170.347.758.573 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
302 998222 Kab. Tanah Bumbu 58.574.405.527 8.191.756.409 66.766.161.936 -
303 992096 Provinsi Kalimantan Timur 17.439.531.619 9.290.709.389 26.730.241.008 -
304 992139 Kab. Berau 151.505.178.044 19.713.944.154 171.219.122.198 -
305 992101 Kab. Kutai Kartanegara 222.129.002.156 53.132.378.720 275.261.380.876 -
306 980273 Kab. Kutai Barat 117.012.621.448 8.211.637.171 125.224.258.619 -
307 980280 Kab. Kutai Timur 431.334.851.997 6.325.255.081 437.660.107.078 244.722.140
308 992118 Kab. Paser 97.894.673.155 8.205.956.374 106.100.629.529 -
309 992150 Kota Balikpapan 75.335.762.994 18.552.425.121 93.888.188.115 -
310 980294 Kota Bontang 66.864.023.064 2.721.496.132 69.585.519.196
311 992143 Kota Samarinda 111.765.120.880 9.071.021.869 120.836.142.749 -
312 997561 Kab. Penajam Paser Utara 55.580.518.069 4.440.517.455 60.021.035.524 -
313 999006 Kab. Mahakam Ulu 77.204.956.612 4.858.450.494 82.063.407.106
314 993021 Provinsi Sulawesi Utara 2.529.582.361 5.684.419.062 8.214.001.423 -
315 993059 Kab. Bolaang Mongondow 4.690.077.970 7.799.933.538 12.490.011.508
316 993042 Kab. Minahasa 9.677.800 11.849.517.963 11.859.195.763 -
317 993063 Kab. Sangihe 33.148.495 8.271.546.580 8.304.695.075 -
318 993091 Kota Bitung 1.014.498.837 4.012.005.953 5.026.504.790 -
319 993070 Kota Manado 3.247.851.503 7.756.937.519 11.004.789.022 -
320 997412 Kab. Kepulauan Talaud 146.354.182 2.312.472.540 2.458.826.722 51.301.558
321 998240 Kab. Minahasa Selatan 37.372.231 7.811.834.436 7.849.206.667 82.723.166
322 998257 Kota Tomohon 134.735.430 1.388.448.166 1.523.183.596
323 987485 Kab. Minahasa Utara 22.400.551.777 3.586.876.299 25.987.428.076
324 963389 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 28.745.685 18.306.266.011 18.335.011.696
325 963395 Kota Kotamobagu 12.892.165 2.403.519.610 2.416.411.775
326 963409 Kab. Bolaang Mongondow Utara 427.298.113 4.129.979.344 4.557.277.457
327 963415 Kab. Minahasa Tenggara 91.939.390 11.202.753.078 11.294.692.468
328 975022 Kab. Bolaang Mongondow Timur 3.656.768.250 3.109.721.586 6.766.489.836
329 977860 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1.432.239.501 2.387.118.849 3.819.358.350
330 992960 Provinsi Sulawesi Tengah 63.844.806.404 3.895.437.559 67.740.243.963
331 993000 Kab. Banggai 114.821.374.792 563.679.849 115.385.054.641
332 980337 Kab. Banggai Kepulauan 7.249.544.053 5.863.370.403 13.112.914.456 232.517.371
333 980316 Kab. Buol 8.283.579.230 5.147.565.785 13.431.145.015
334 992998 Kab. Tolitoli 10.869.341.898 8.167.028.036 19.036.369.934
335 992981 Kab. Donggala 14.619.420.752 13.522.310.220 28.141.730.972 258.256.964
336 980320 Kab. Morowali 11.232.594.030 1.271.532.329 12.504.126.359 645.892.251
337 992977 Kab. Poso 10.673.913.253 15.132.492.459 25.806.405.712
338 993017 Kota Palu 8.902.400.241 9.355.526.988 18.257.927.229
339 997582 Kab. Parigi Moutong 20.966.102.692 14.023.534.538 34.989.637.230 1.072.872.500
340 987471 Kab. Tojo Una Una 17.742.038.236 4.406.007.947 22.148.046.183
341 975172 Kab. Sigi 8.776.603.946 7.871.835.591 16.648.439.537 31.803.855
342 999009 Kab. Banggai Laut 7.218.159.730 2.050.793.619 9.268.953.349
343 999013 Kab. Morowali Utara 27.786.762.701 242.933.505 28.029.696.206
344 992722 Provinsi Sulawesi Selatan 10.650.353.056 3.439.415.467 14.089.768.523
345 992846 Kab. Bantaeng 700.749.575 1.829.873.100 2.530.622.675
346 992888 Kab. Barru 795.496.706 8.456.708.338 9.252.205.044
347 992778 Kab. Bone 6.823.178.419 7.194.788.587 14.017.967.006
348 992832 Kab. Bulukumba 12.189.403.625 831.491.700 13.020.895.325
349 992935 Kab. Enrekang 880.997.038 1.887.466.729 2.768.463.767
350 992740 Kab. Gowa 1.465.607.586 7.955.651.949 9.421.259.535 641.145.452
351 992850 Kab. Jeneponto 706.528.812 2.678.844.836 3.385.373.648 137.886.010
352 992811 Kab. Luwu 1.625.366.954 4.844.643.396 6.470.010.350
353 980341 Kab. Luwu Utara 2.494.037.753 3.662.308.658 6.156.346.411 400
354 992799 Kab. Maros 4.973.898.276 7.988.257.172 12.962.155.448
355 992900 Kab. Pangkajene Kepulauan 844.749.321 8.614.329.321 9.459.078.642
356 997604 Kota Palopo 1.155.401.212 2.582.978.155 3.738.379.367
357 928282 Kab. Luwu Timur 12.340.556.445 12.006.320.007 24.346.876.452
358 992736 Kab. Pinrang 695.053.678 4.649.064.538 5.344.118.216
359 992825 Kab. Sinjai 695.053.678 4.681.460.245 5.376.513.923
360 992867 Kab. Kepulauan Selayar 1.733.212.707 5.033.553.900 6.766.766.607
361 992892 Kab. Sidenreng Rappang 1.399.728.699 12.071.366.665 13.471.095.364
362 992914 Kab. Soppeng 825.364.229 13.444.476.979 14.269.841.208
363 992871 Kab. Takalar 705.982.066 1.372.479.782 2.078.461.848 137.731.600
364 992782 Kab. Tana Toraja 1.275.760.397 18.706.833.403 19.982.593.800
365 992757 Kab. Wajo 26.981.185.659 8.381.296.679 35.362.482.338
366 992956 Kota Parepare 1.516.395.143 2.549.089.291 4.065.484.434
367 992942 Kota Makassar 1.947.500.915 5.534.549.516 7.482.050.431
368 975327 Kab. Toraja Utara 2.906.865.503 17.047.423.091 19.954.288.594
369 993106 Provinsi Sulawesi Tenggara 7.344.916.646 4.909.626.028 12.254.542.674
370 993127 Kab. Buton 325.319.813 3.993.695.779 4.319.015.592
371 993110 Kab. Konawe 5.901.373.794 2.402.556.037 8.303.929.831
372 993148 Kab. Kolaka 13.409.082.916 4.838.957.120 18.248.040.036 22.024.900
373 993131 Kab. Muna 296.879.440 1.161.181.884 1.458.061.324
374 993326 Kota Kendari 411.724 2.127.970.820 2.128.382.544
375 994782 Kota Bau-bau 308.977.818 4.789.087.536 5.098.065.354
376 998304 Kab. Konawe Selatan 328.783.759 6.804.868.378 7.133.652.137
377 987642 Kab. Bombana 5.866.771.933 7.295.065.814 13.161.837.747
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
378 987638 Kab. Wakatobi 9.205.968 3.986.471.610 3.995.677.578
379 987443 Kab. Kolaka Utara 4.756.554.468 2.249.120.130 7.005.674.598
380 963364 Kab. Konawe Utara 25.829.306.070 2.427.174.764 28.256.480.834
381 963370 Kab. Buton Utara 35.157.523 3.321.840.937 3.356.998.460
382 999014 Kab. Konawe Kepulauan 158.351.815 2.088.987.325 2.247.339.140
383 999012 Kab. Kolaka Timur 70.878.391 2.355.967.793 2.426.846.184 10.953.774
384 999915 Kab. Muna Barat 35.967.195 1.160.045.767 1.196.012.962
385 999016 Kab. Buton Tengah 91.076.935 3.103.992.364 3.195.069.299
386 999017 Kab. Buton Selatan 9.504.601 1.213.857.317 1.223.361.918
387 992274 Provinsi Bali 378.448.338 5.105.118.034 5.483.566.372
388 992342 Kab. Badung 297.926.792 4.705.443.538 5.003.370.330
389 992338 Kab. Bangli 1.593.720 6.900.296.389 6.901.890.109
390 992281 Kab. Buleleng 65.589.184 15.052.398.172 15.117.987.356
391 992317 Kab. Gianyar 2.449.200 13.884.445.129 13.886.894.329
392 992295 Kab. Jembrana 401.211.104 6.552.485.529 6.953.696.633
393 992321 Kab. Karangasem 23.825.658 7.774.537.745 7.798.363.403
394 992300 Kab. Klungkung - 3.694.667.179 3.694.667.179
395 992359 Kab. Tabanan 70.790.963 6.651.796.552 6.722.587.515
396 992363 Kota Denpasar 2.178.676.384 5.750.187.319 7.928.863.703
397 992370 Provinsi Nusa Tenggara Barat 23.926.845.827 2.878.822.787 26.805.668.614
398 992410 Kab. Bima 9.472.940.725 3.062.757.381 12.535.698.106
399 992431 Kab. Dompu 7.209.357.181 1.178.055.572 8.387.412.753
400 992384 Kab. Lombok Barat 4.885.361.305 6.812.196.042 11.697.557.347 67.948.006
401 992391 Kab. Lombok Tengah 7.845.433.648 5.406.305.071 13.251.738.719
402 992406 Kab. Lombok Timur 4.122.500.614 9.346.222.965 13.468.723.579
403 992427 Kab. Sumbawa 12.445.110.552 12.320.336.627 24.765.447.179
404 992448 Kota Mataram 9.340.774.591 8.585.453.581 17.926.228.172
405 997625 Kota Bima 6.487.408.635 2.313.634.248 8.801.042.883
406 987450 Kab. Sumbawa Barat 66.398.464.409 3.794.664.552 70.193.128.961
407 975477 Kab. Lombok Utara 6.230.291.545 6.565.918.362 12.796.209.907 138.629.900
408 992452 Provinsi Nusa Tenggara Timur 2.785.132.841 3.940.862.506 6.725.995.347
409 992502 Kab. Alor 195.330.178 7.424.546.509 7.619.876.687
410 992473 Kab. Belu 2.360.729.038 4.850.900.693 7.211.629.731
411 992537 Kab. Ende 211.459.002 19.493.299.663 19.704.758.665 1.389.295.956
412 992520 Kab. Flores Timur 322.685.232 4.572.882.717 4.895.567.949
413 992469 Kab. Kupang 1.098.210.478 22.771.495.666 23.869.706.144
414 980379 Kab. Lembata 4.240.054 1.187.970.721 1.192.210.775
415 992558 Kab. Manggarai 175.773.510 6.817.625.827 6.993.399.337
416 992541 Kab. Ngada 249.794.240 1.504.376.591 1.754.170.831
417 992516 Kab. Sikka 194.996.185 8.332.137.297 8.527.133.482
418 992579 Kab. Sumba Barat 363.069.913 8.060.678.851 8.423.748.764
419 992562 Kab. Sumba Timur 1.371.064.200 776.773.133 2.147.837.333 20.135.000
420 992494 Kab. Timor Tengah Selatan 845.344.574 23.476.794.030 24.322.138.604
421 992480 Kab. Timor Tengah Utara 2.154.492.677 9.219.117.527 11.373.610.204 1.088.250.755
422 993368 Kota Kupang 352.065.852 1.397.408.594 1.749.474.446
423 997578 Kab. Rote Ndao 4.240.054 6.027.507.403 6.031.747.457
424 998510 Kab. Manggarai Barat 4.240.054 11.992.521.274 11.996.761.328
425 963430 Kab. Nagekeo 8.235.631 8.068.862.147 8.077.097.778
426 963446 Kab. Sumba Barat Daya 546.367.247 15.493.719.214 16.040.086.461
427 963452 Kab. Sumba Tengah 432.401.914 6.331.368.671 6.763.770.585
428 975911 Kab. Manggarai Timur 126.001.403 12.624.222.991 12.750.224.394
429 978542 Kab. Sabu Raijua 74.096.392 9.357.241.536 9.431.337.928
430 999007 Kab. Malaka 4.240.054 1.568.145.491 1.572.385.545
431 993152 Provinsi Maluku 3.892.641.758 7.312.810.974 11.205.452.732
432 980358 Kab. Kepulauan Tanimbar 1.253.641.300 3.444.487.932 4.698.129.232
433 993169 Kab. Maluku Tengah 4.012.379.276 9.288.876.072 13.301.255.348
434 993173 Kab. Maluku Tenggara 230.429.111 2.370.658.459 2.601.087.570
435 980362 Kab. Buru 3.447.573.732 271.313.547 3.718.887.279
436 993202 Kota Ambon 707.032.821 15.511.675.475 16.218.708.296
437 987439 Kab. Seram Bagian Barat 6.897.366.330 14.574.801.795 21.472.168.125
438 987422 Kab. Seram Bagian Timur - 2.062.495.900 2.062.495.900
439 987621 Kab. Kepulauan Aru 1.828.482.338 6.200.944.034 8.029.426.372
440 976061 Kota Tual - 3.278.214.874 3.278.214.874
441 975772 Kab. Maluku Barat Daya 616.458.361 11.982.026.310 12.598.484.671
442 975622 Kab. Buru Selatan 3.939.307.654 2.081.688.322 6.020.995.976
443 993216 Provinsi Papua 138.509.570.462 6.100.441.121 144.610.011.583
444 993237 Kab. Biak Numfor 14.269.193.970 6.076.329.349 20.345.523.319
445 993220 Kab. Jayapura 14.350.665.250 3.625.540.296 17.976.205.546
446 993290 Kab. Jayawijaya 13.498.192.874 10.283.403.651 23.781.596.525
447 993283 Kab. Merauke 17.056.592.591 9.468.003.476 26.524.596.067
448 993401 Kab. Mimika 249.050.151.381 7.188.150.047 256.238.301.428
449 993305 Kab. Nabire 7.003.061.329 3.926.385.366 10.929.446.695
450 993393 Kab. Paniai 17.094.043.272 5.447.040.887 22.541.084.159
451 993389 Kab. Puncak Jaya 18.296.448.373 23.061.196 18.319.509.569
452 993258 Kab. Kepulauan Yapen 6.943.796.015 2.578.428.933 9.522.224.948
453 993312 Kota Jayapura 6.614.775.524 1.186.829.898 7.801.605.422
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
454 998392 Kab. Sarmi 21.923.324.411 2.459.561.256 24.382.885.667
455 998400 Kab. Keerom 11.954.688.691 21.913.490.642 33.868.179.333
456 998477 Kab. Yahukimo 19.501.392.678 4.879.818.261 24.381.210.939
457 998421 Kab. Pegunungan Bintang 8.004.933.160 6.318.131.480 14.323.064.640
458 998414 Kab. Tolikara 7.856.957.200 12.255.396.816 20.112.354.016
459 998388 Kab. Boven Digoel 6.907.601.623 8.617.071.530 15.524.673.153
460 998367 Kab. Mappi 5.102.976.804 13.244.387.117 18.347.363.921
461 998371 Kab. Asmat 6.765.990.771 17.547.332.817 24.313.323.588
462 998460 Kab. Waropen 12.912.772.985 169.492.200 13.082.265.185
463 987511 Kab. Supiori 5.918.966.338 5.432.193.700 11.351.160.038
464 963461 Kab. Mamberamo Raya 47.009.543.215 1.373.198.000 48.382.741.215
465 976219 Kab. Mamberamo Tengah 5.750.596.031 10.643.997.900 16.394.593.931
466 976369 Kab. Yalimo 5.784.730.458 9.215.838.440 15.000.568.898
467 976514 Kab. Lanny Jaya 5.749.347.534 11.216.065.120 16.965.412.654
468 976664 Kab. Nduga 5.765.204.619 4.165.747.740 9.930.952.359
469 976962 Kab. Dogiyai 5.883.801.522 166.869.846 6.050.671.368
470 976812 Kab. Puncak 5.966.729.175 588.118.680 6.554.847.855
471 978567 Kab. Intan Jaya 7.686.227.767 2.384.701.278 10.070.929.045
472 978573 Kab. Deiyai 5.706.607.625 81.675.700 5.788.283.325
473 980011 Provinsi Maluku Utara 27.442.946.553 1.236.134.529 28.679.081.082
474 993194 Kab. Halmahera Tengah 10.609.127.958 516.583.550 11.125.711.508
475 980028 Kota Ternate 1.884.916.965 3.607.695.297 5.492.612.262
476 993180 Kab. Halmahera Barat 2.896.078.751 6.752.509.500 9.648.588.251 50.000.000
477 998346 Kab. Halmahera Timur 64.163.548.888 1.165.585.421 65.329.134.309
478 998325 Kab. Halmahera Selatan 3.504.155.506 3.386.755.299 6.890.910.805
479 998311 Kab. Halmahera Utara 49.469.120.190 6.548.029.768 56.017.149.958 1.322.825.987
480 998332 Kab. Kepulauan Sula 28.326.047.801 6.270.476.486 34.596.524.287 1.082.149.600
481 998350 Kota Tidore Kepulauan 3.550.134.642 811.318.129 4.361.452.771 184.073.482
482 978551 Kab. Pulau Morotai 2.136.498.085 300.379.626 2.436.877.711
483 999010 Kab. Pulau Taliabu 2.742.356.736 1.858.028.200 4.600.384.936
484 993809 Provinsi Banten 558.326.394 5.988.176.381 6.546.502.775
485 990917 Kab. Lebak 5.559.279.979 29.900.821.538 35.460.101.517
486 990900 Kab. Pandeglang 1.439.801.950 38.982.129.164 40.421.931.114
487 990895 Kab. Serang 1.261.354.722 12.981.014.373 14.242.369.095
488 990921 Kab. Tangerang 1.995.325.682 28.116.250.117 30.111.575.799
489 980049 Kota Cilegon 209.858.254 3.408.587.216 3.618.445.470
490 991134 Kota Tangerang 2.662.765.922 2.446.385.126 5.109.151.048
491 975461 Kota Serang 70.728.584 2.834.895.367 2.905.623.951
492 978454 Kota Tangerang Selatan 72.733.673 16.091.292.597 16.164.026.270
493 993813 Provinsi Bangka Belitung 17.767.267.027 3.933.941.238 21.701.208.265
494 990629 Kab. Bangka 8.026.417.963 2.484.311.960 10.510.729.923
495 990612 Kab. Belitung 15.068.955.411 3.178.369.640 18.247.325.051 1.382.421.630
496 990701 Kota Pangkal Pinang 3.048.438.650 2.485.802.339 5.534.240.989
497 998189 Kab. Bangka Selatan 26.594.972.749 8.520.600.481 35.115.573.230
498 998172 Kab. Bangka Tengah 10.316.249.277 2.846.857.558 13.163.106.835
499 998168 Kab. Bangka Barat 28.827.464.717 2.817.444.616 31.644.909.333
500 998193 Kab. Belitung Timur 9.342.691.251 4.158.916.474 13.501.607.725
501 993820 Provinsi Gorontalo 5.508.118.645 4.747.597.560 10.255.716.205
502 980302 Kab. Boalemo 800.658.989 3.010.015.273 3.810.674.262
503 993038 Kab. Gorontalo 1.457.610.125 9.130.834.617 10.588.444.742
504 993084 Kota Gorontalo 418.883.567 2.720.838.625 3.139.722.192
505 998261 Kab. Pohuwato 4.165.905.389 9.076.482.128 13.242.387.517
506 998278 Kab. Bone Bolango 2.521.547.047 9.444.983.533 11.966.530.580
507 963421 Kab. Gorontalo Utara 2.066.702.219 6.672.005.390 8.738.707.609
508 998840 Provinsi Kepulauan Riau 10.018.439.141 1.621.321.892 11.639.761.033
509 980121 Kab. Natuna 1.118.666.057 18.598.464.741 19.717.130.798
510 977412 Kab. Kepulauan Anambas 3.033.805.652 2.677.299.064 5.711.104.716
511 980117 Kab. Karimun 1.819.347.291 5.175.058.021 6.994.405.312 855.139.140
512 990523 Kota Batam 4.968.068.119 17.009.863.101 21.977.931.220
513 994708 Kota Tanjung Pinang 747.187.122 5.078.276.021 5.825.463.143
514 987464 Kab. Lingga 2.266.861.138 3.021.597.871 5.288.459.009 473.036.975
515 990480 Kab. Bintan 1.050.879.019 5.706.382.680 6.757.261.699
516 998854 Provinsi Papua Barat 171.788.205.011 9.469.944.856 181.258.149.867
517 993279 Kab. Fak Fak 7.289.883.917 6.699.881.836 13.989.765.753
518 993241 Kab. Manokwari 14.059.314.801 9.531.597.462 23.590.912.263 1.751.974.108
519 993262 Kab. Sorong 12.352.798.592 3.621.390.205 15.974.188.797
520 980383 Kota Sorong 5.054.512.028 2.705.364.820 7.759.876.848
521 998456 Kab. Raja Ampat 12.450.385.894 484.790.300 12.935.176.194
522 998442 Kab. Sorong Selatan 7.031.343.892 500.212.400 7.531.556.292
523 998481 Kab. Teluk Bintuni 36.808.364.639 12.574.199.800 49.382.564.439
524 998498 Kab. Teluk Wondama 7.394.808.694 3.347.523.758 10.742.332.452
525 998435 Kab. Kaimana 7.498.247.129 5.296.203.058 12.794.450.187
526 978582 Kab. Maybrat 3.070.940.710 59.102.400 3.130.043.110
527 978598 Kab. Tambrauw 4.554.914.143 1.637.621.250 6.192.535.393
528 999004 Kab. Manokwari Selatan 2.530.746.796 2.632.861.000 5.163.607.796
529 999005 Kab. Pegunungan Arfak 1.302.461.012 35.695.427.400 36.997.888.412
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD8a

Kd_satke Dana Alokasi Dana Total Piutang Piutang TKDD Lainnya -


No. Nama Daerah Dana Bagi Hasil
r Khusus Nonfisik Keistimewaan DIY Transfer ke Daerah Piutang Dana Desa
530 955383 Provinsi Sulawesi Barat 1.907.402.401 3.232.874.978 5.140.277.379
531 992804 Kab. Majene 79.621.672 1.501.963.644 1.581.585.316
532 992761 Kab. Mamuju 850.574.767 2.621.739.036 3.472.313.803
533 992921 Kab. Polewali Mandar 205.477.624 5.757.383.283 5.962.860.907 72.179.109
534 997599 Kab. Mamasa 1.670.889.894 1.351.300.731 3.022.190.625
535 998299 Kab. Pasangkayu 1.514.671.184 6.470.587.686 7.985.258.870
536 999008 Kab. Mamuju Tengah 862.080.842 2.091.614.731 2.953.695.573
537 999001 Provinsi Kalimantan Utara 93.056.357.753 2.326.564.563 95.382.922.316
538 992122 Kab. Bulungan 53.542.629.109 4.153.777.106 57.696.406.215
539 980269 Kab. Malinau 19.043.259.691 5.497.757.055 24.541.016.746
540 980252 Kab. Nunukan 64.822.487.543 2.776.164.838 67.598.652.381
541 941901 Kota Tarakan 10.149.983.685 8.426.343.637 18.576.327.322
542 975766 Kab. Tana Tidung 13.307.672.846 3.270.228.460 16.577.901.306 329.566.688
Jumlah 7.652.864.361.849 4.602.812.676.254 40.427.344.921 12.296.104.383.024 44.334.660.173
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Unaudited LD9

RINCIAN ASET KREDIT EKS BPPN

Penyelesaian Kewajiban Dikelola Kantor Pusat


Uraian Debitur ATK di PUPN Grand Total
Pemegang Saham (PKPS) (debitur ATK)

JUMLAH 24.339.335.976.206 30.428.895.624.388 28.671.039.689.525 83.439.360.043.921

1. Aset Kredit Yang Telah Dilakukan Pengurusan Oleh PUPN *


a Asset Transfer Kit (ATK)
Saldo 31 Desember 2020 Saldo
Mata Uang Saldo 31 Desember 2020 nilai konversi Mutasi Mata Uang Mutasi Konversi 31 Desember 2019
(Audited)
Dollar Amerika 556,879,910.39 7,964,496,478,397.78 1,265,079.78 240,891,940,014.02 555,614,830.61
Poundsterling 266,124.00 4,683,222,208.98 - (173,523,492.96) 266,124.00
Rupiah 7,742,284,875,840.67 7,742,284,875,840.67 6,422,756,032.68 6,422,756,032.68 7,735,862,119,807.99
Yen Jepang 5,615,941,858.85 745,803,256,391.33 - 27,150,270,916.61 5,615,941,858.85
Euro 12,826,978.45 206,263,649,751.20 - 6,309,077,620.42 12,826,978.45
JUMLAH 16,663,531,482,589.90 280,600,521,090.76

b Non Asset Transfer Kit (Non ATK) telah PB/PJPN


Saldo 31 Desember 2020 Saldo
Mata Uang Saldo 31 Desember 2020 nilai konversi Mutasi Mata Uang Mutasi Konversi 31 Desember 2019
(Audited)
Dollar Amerika 28,356,584.87 405,555,876,810.74 - 11,370,848,749.95 28,356,584.87
Rupiah 1,229,095,707,921.05 1,229,095,707,921.05 (1,832,148,261.00) (1,832,148,261.00) 1,230,927,856,182.05
JUMLAH 1,634,651,584,731.79 9,538,700,488.95
*Aset kredit Non ATK telah memperhatikan tahap pengurusan yang telah PB/PJPN
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Unaudited LD9

a+b Total
Saldo 31 Desember 2020 Saldo
Mata Uang Saldo 31 Desember 2020 nilai konversi Mutasi Mata Uang Mutasi Konversi 31 Desember 2019
(Audited)
Dollar Amerika 585,236,495.26 8,370,052,355,208.52 1,265,079.78 252,262,788,763.96 583,971,415.48
Poundsterling 266,124.00 4,683,222,208.98 - (173,523,492.96) 266,124.00
Rupiah 8,971,380,583,761.72 8,971,380,583,761.72 4,590,607,771.68 4,590,607,771.68 8,966,789,975,990.04
Yen Jepang 5,615,941,858.85 745,803,256,391.33 - 27,150,270,916.61 5,615,941,858.85
Euro 12,826,978.45 206,263,649,751.20 - 6,309,077,620.42 12,826,978.45
Jumlah 18,298,183,067,321.70 290,139,221,579.71

2. Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham


Nama Obligor Bank Asal Saldo 30 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019 KPKNL
Mutasi
(Unaudited) (Audited)
Dewanto Kurniawan Bank Deka - - - KPKNL Jakarta I
Setiawan Harjono, Hendarawan Harjono Bank Aspac (BBKU) 3.579.412.035.913 3.579.412.035.913 - KPKNL Jakarta I
Hindarto Tantular/Anton Tantular Bank Central Dagang (BBKU) 1.470.120.709.878 - 1.470.120.709.878 KPKNL Jakarta I
Sjamsul Nursalim Bank Dewa Rutji (BBKU) 470.658.063.577 - 470.658.063.577 KPKNL Jakarta I
Kaharudin Ongko Bank Arya Panduartha (BBKU) 359.435.826.604 - 359.435.826.604 KPKNL Jakarta I
Sujanto Gondokusumo Bank Dharmala (BBKU) 822.254.323.305 - 822.254.323.305 KPKNL Jakarta I
Kwan Benny Ahadi Bank Orient (BBKU) 143.389.156.494 143.389.156.494 - KPKNL Jakarta I
Baringin Marulam Hasiholan Panggabean & Joseph Januardy Bank Namura 170.144.000.000 - 170.144.000.000 KPKNL Jakarta II
Trijono Gondokusumo Bank Putera Surya Perkasa 4.893.525.874.669 - 4.893.525.874.669 KPKNL Jakarta II
Santoso Sumali Bank Metropolitan 70.460.000.000 - 70.460.000.000 KPKNL Jakarta II
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Unaudited LD9

Santoso Sumali Bank Bahari 406.415.000.000 - 406.415.000.000 KPKNL Jakarta II


I.M. Sudiarta/IGD Darmawan Bank Aken 509.986.363.636 - 509.986.363.636 KPKNL Jakarta II
Fadel Muhammad Bank Intan 136.430.000.000 - 136.430.000.000 KPKNL Jakarta II
Hengky Wijaya Bank Tata Internasional 596.794.000.000 - 596.794.000.000 KPKNL Jakarta II
David Nusa Wijaya/Tarunojoyo Nusa Bank Servitia 4.308.730.000.000 - 4.308.730.000.000 KPKNL Jakarta II
Agus Anwar Bank Pelita Istismarat 577.812.000.000 - 577.812.000.000 KPKNL Jakarta V
Atang Latief Bank Indonesia Raya 155.727.000.000 - 155.727.000.000 KPKNL Jakarta V
Marimutu Sinivasan Bank Putra Multikarsa 790.557.000.000 - 790.557.000.000 KPKNL Jakarta V
Ulung Bursa Bank Lautan Berlian 424.656.000.000 - 424.656.000.000 KPKNL Jakarta V
Lidia Muchtar Bank Tamara 188.483.118.182 - 188.483.118.182 KPKNL Jakarta V
Samadikun Hartono Bank Modern 2.525.651.574.703 - 2.525.651.574.703 KPKNL Jakarta V
Kaharudin Ongko Bank Umum Nasional 7.828.253.577.427 - 7.828.253.577.427 KPKNL Jakarta V
Jumlah 30.428.895.624.388 3.722.801.192.407 26.706.094.431.981

3. a) Dikelola Kantor Pusat (Debitur ATK)


Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019 Saldo 31 Desember 2019
Mata Uang Mutasi Konversi
Audited nilai konversi (Audited) nilai konversi
Rupiah (IDR) 10.978.101.991.459 10.978.101.991.459 -357.400.508.644 11.335.502.500.103 11.335.502.500.103
Dollar Amerika (USD) 1.055.746.953 14.891.316.054.890 1.036.800.756.965 996.655.659 13.854.515.297.925
Dollar Australia (AUD) 1.351.561 14.558.056.776 1.578.009.836 1.332.783 12.980.046.940
Dollar Hongkong (HKD) 241.190 438.806.615 438.806.615
Dollar Selandia Baru (NZD) 252.281 2.552.106.131 2.552.106.131
Dollar Singapura (SGD) 6.486 69.036.364 69.036.364
Euro (EUR) 795.074 13.778.731.804 6.976.071.598 436.387 6.802.660.206
Gulden Belanda (NLG) 136.642 5.218.449.582 5.218.449.582
Poundsterling (GBP) 188.772 3.602.807.062 3.602.807.062 - -
Yen Jepang (JPY) 998.413.744 136.254.971.344 8.491.359.131 998.413.744 127.763.612.213
Krona Swedia (SEK) 43.357 74.782.693
Krone Denmark (DKK) 86.826 202.263.626
Jumlah 26.046.168.058.347 836.367.553.172 25.209.800.505.175

b) ATK Lainnya
Mata Uang Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2020 Mutasi Mata Uang Mutasi konversi
(Unaudited) nilai konversi

Koreksi ATK yang tercatat non ATK Rupiah 271,003,330,923.94 271,003,330,923.94 - -


Koreksi ATK sesuai LHP BPK TA 2012 Rupiah 1,980,529,395,026.31 1,980,529,395,026.31 - -
Dollar Amerika 26,403,988.65 377,629,845,672.30 - 10,587,867,428.71
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD10

ASET KREDIT EKS KELOLAAN PT PPA

Telah Dilakukan Pengurusan Oleh Dikelola Kantor Pusat Grand Total (31 Desember 2020)
PUPN

TOTAL 3.960.224.870.627 4.944.271.560.052 8.904.496.430.679

1. Debitur Yang Telah Diserahkan Pengurusan Piutang Negaranya kepada PUPN


Saldo31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019 Saldo 31 Desember 2019
Mata Uang
(Audited) nilai konversi (Audited) nilai konversi
Dollar Amerika 106.812.509 1.506.590.969.558 106.812.509 1.484.801.217.779
Dollar Singapore 79.397 845.113.207 79.397 819.440.438
Rupiah 2.407.807.114.403 2.407.807.114.403 2.446.886.052.782 2.446.886.052.782
Yen Jepang 141.216.723 19.272.050.884 141.216.723 18.070.797.895
Deutchmark 758.513 25.709.622.576 758.513 6.045.591.145
Jumlah 3.960.224.870.627 3.956.623.100.039

2. Debitur Dikelola Kantor Pusat DJKN c.q. Direktorat PKNSI

Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019


Nama Debitur Bank Asal

(Audited) (Audited)
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 1.299.150.000 1.299.150.000
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 108.990.024 108.990.024
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 34.584.020.410 34.584.020.410
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 69.168.040.820 69.168.040.820
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 62.099.370.000 62.099.370.000
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 30.938.810.689 30.938.810.689
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 112.771.449.858 112.771.449.858
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 425.983.823.549 425.983.823.549
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 8.693.911.800 8.693.911.800
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Fasilitas Restructuring 91.489.249.097 91.489.249.097
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Fasilitas Restructuring 1.212.685.353.878 1.212.685.353.878
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 26.981.928.648 26.981.928.648
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 537.678.898.460 537.678.898.460
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 45.000.000.000 45.000.000.000
PT Tuban Petrochemical Industries* MCB & MYB 645.087.207.200 811.643.881.275
Jumlah 3.304.570.204.432 3.471.126.878.507
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD10

Group Texmaco (dalam perkara)*

Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019 Saldo 31 Desember 2019
No. Debitur Mata Uang

(Audited) nilai konversi (Audited) nilai konversi


Rupiah 151.367.074.750 151.367.074.750 151,367,074,750.00 151,367,074,750.00
1 Jaya Perkasa Engineering, PT
Dollar Amerika 38.822.432 547.590.597.472 38,822,432.00 539,670,821,344.16
Rupiah 459.555.536 459.555.536 459,555,536.00 459,555,536.00
2 Polysindo Eka Perkasa, PT
Dollar Amerika 960.092 13.542.102.460 960,092.00 13,346,243,692.46
Rupiah 365.572.613 365.572.613 365,572,613.00 365,572,613.00
3 Texmaco Jaya, PT
Dollar Amerika 2.435 34.345.687 2,435.00 33,848,947.18
4 Wastra Indah, PT Rupiah 10.493.948 10.493.948 10,493,948.00 10,493,948.00
Rupiah 470.399.713.486 470.399.713.486 470,399,713,486.00 470,399,713,486.00
5 PT Bina Prima Perdana
Dollar Amerika 25.540.008 360.241.940.540 25,540,008.00 355,031,778,908.04
Grand Total 1.544.011.396.493 1,530,685,103,224.83

5 Debitur eks kelolaan PT PPA sesuai LHP BPK tahun anggaran 2013
No Nama debitur Mata uang Saldo31 Desember 2020 Saldo 31 Desember 2019
1 PT Citra Makmur Asia Rupiah 24.561.586.875 24,561,586,875.00
2 Abdul Hadi Rupiah 4.911.933 4,911,933.42
3 Faridah Rupiah 2.528.941 2,528,941.32
4 Haryanto Rupiah 59.267 59,266.60
5 Zainal Abidin Rupiah 252.041 252,041.46
Total 24.569.339.058 24,569,339,057.80

Catatan
Kurs Tengah BI 31 Desember 2019 31 Desember 2018
1 Dollar Amerika 13.901,01 14.481,00
2 Yen Jepang 127,97 131,12
3 Deutschmark 7.970,32 8.466,87
4 Euro 15.588,60 16.559,75
5 Dollar Australia 9.739,06 10.211,29
6 Poundsterling 18.249,94 18.372,78
7 Dollar Singapura 10.320,74 10.602,97
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11

PIUTANG EKS BDL

Setoran Kas Ke Rekg. BUN. 502.000000980 Total Pengembalian Saldo Hak Tagih
No. ASAL BANK BDL Jumlah Hak Tagih Atau Saldo Awal Pengembalian s.d Pengembalian Periode Tahun Pengembalian Periode
s.d. 31 Desember 2020 31 Desember 2020
Desember 2006 2007 s.d. 2019 s.d 31 Desember 2020
1 2 3 4 5 6 7 = Jumlah 4 s.d. 6 8=3-7

BDL eks Dana Talangan

1 PT. Bank Anrico 210.080.728.375,73 9.532.957.340,07 62.756.907.617,78 235.661.042,00 72.525.525.999,85 137.555.202.375,88

2 PT. Bank Guna Internasional 251.055.008.000,00 183.555.008.000,00 54.964.950.344,21 198.817.263,00 238.718.775.607,21 12.336.232.392,79

3 PT. Bank Harapan Sentosa 3.866.182.312.852,07 585.728.056.499,00 106.137.939.050,52 614.405.687,00 692.480.401.236,52 3.173.701.911.615,55

4 PT. Bank Citrahasta Dhanamanunggal 201.802.166.935,30 25.098.188.837,19 8.985.293.214,00 41.689.430,00 34.125.171.481,19 167.676.995.454,11

5 PT. Bank Kosagraha Semesta Sejahtera 201.812.614.291,48 46.872.202.071,00 52.288.033.866,83 81.818.182,00 99.242.054.119,83 102.570.560.171,65

6 PT. Bank Mataram Dhanarta 336.763.209.866,98 31.186.000.000,00 10.008.577.476,00 - 41.194.577.476,00 295.568.632.390,98

7 PT. Bank Pasific 2.133.366.434.839,63 332.023.076.267,80 286.668.571.230,96 26.866.753.564,00 645.558.401.062,76 1.487.808.033.776,87

8 PT. Sejahtera Bank Umum 1.687.349.515.372,53 857.387.217.393,65 378.668.685.137,15 1.067.782.446,00 1.237.123.684.976,80 450.225.830.395,73

9 PT. South East Asia Bank 899.399.023.305,99 99.302.719.380,89 97.522.520.581,79 3.218.885.017,00 200.044.124.979,68 699.354.898.326,31

10 PT. Bank Dwipa Semesta 110.105.997.130,87 6.970.134.600,00 28.025.558.872,00 - 34.995.693.472,00 75.110.303.658,87

11 PT. Astria Raya Bank 578.918.260.698,77 131.949.603.600,00 85.643.609.406,42 4.375.454.608,00 221.968.667.614,42 356.949.593.084,35

12 PT. Bank Pinaesaan 681.084.490.919,58 18.456.680.100,11 49.692.743.342,52 59.470.986,00 68.208.894.428,63 612.875.596.490,95

13 PT. Bank Jakarta 210.994.000.000,00 120.959.930.061,67 90.034.069.938,00 - 210.993.999.999,67 0

14 PT. Bank Industri 511.470.229.326,68 279.124.000.000,00 84.131.868.577,00 490.368.271,00 363.746.236.848,00 147.723.992.478,68

15 PT. Bank Umum Majapahit Jaya 8.554.789.642,67 2.500.000.000,00 0 - 2.500.000.000,00 6.054.789.642,67

Total BDL Eks Dana Talangan 11.888.938.781.558,30 2.730.645.774.151,38 1.395.529.328.655,18 37.251.106.496,00 4.163.426.209.302,56 7.725.512.572.255,39

TOTAL SALDO PIUTANG BDL 15.210.221.732.370,90


TOTAL PIUTANG EKS BANK DALAM LIKUIDASI 40.302.551.901,00 5.175.350.475.015,08 10.034.871.257.355,40
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11a

Rincian Debitur dan Saldo Bagian Lancar Piutang Pemberian Pinjaman


Per 31 Desember 2020

Bagian Lancar Piutang Piutang Bunga Piutang Denda Piutang Jasa Bank Piutang Biaya Lain-lain Piutang Bunga Jumlah Bagian Lancar
No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Piutang Pemberian
(115511) (115522) (115523) (115524) (115525) Penyesuaian (115531) Pinjaman
1 PT. P A N N 3.685.699.260.056,45 1.850.180.910.910,15 - 357.558.879.491,45 610.333.705.608,90 - 6.503.772.756.066,95
2 PT. Perusahaan Listrik Negara 3.015.343.817.100,01 - - 1.706.028,43 0,14 318.352.435.170,22 3.333.697.958.298,79
3 PT Merpati Nusantara Airlines 2.117.298.926.490,99 446.300.012.461,43 83.867.008.566,00 802.089.022,26 12.409.795.471,41 - 2.660.677.832.012,08
4 Bank Dagang Nasional Indonesia (BBO) 317.691.338.178,31 240.902.703.762,18 120.911.141.600,30 - 2.733.146,08 - 679.507.916.686,87
5 PT. Perusahaan Gas Negara 281.006.510.424,90 - - - - 25.388.408.793,20 306.394.919.218,11
6 PT. PINDAD 239.145.924.780,52 12.056.666.666,67 - 18.231.738.888,89 - - 269.434.330.336,08
7 PERTAMINA 231.517.830.802,26 - - 0,41 - - 16.614.957.146,68 248.132.787.948,53
8 PT.AAF (DL) 217.419.693.222,55 18.325.799.664,90 37.202.056.123,05 - - - 272.947.549.010,50
9 PT. Kertas Leces 196.303.528.057,32 165.384.538.550,88 383.321.814.289,79 4.714.296.233,18 93.636.881,37 - 749.817.814.012,54
10 PT. TELKOM 184.538.797.543,97 - - 14,11 - 3.518.617.079,92 188.057.414.638,00
11 PT. Industri Kapal 183.598.669.170,00 36.499.085.350,00 26.944.040,17 - 101.681.048.517,00 - 321.805.747.077,17
12 PT. DJAKARTA LLOYD 168.361.692.009,78 - - - - - 168.361.692.009,78
13 PT. PPI 137.061.286.989,39 - - - 136.664.662.108,27 - 273.725.949.097,66
14 BANK BUN (BBO) 130.025.930.220,24 118.303.153.846,75 51.644.362.350,46 - 2.715.573,72 - 299.976.161.991,17
15 PT.SMI 115.078.975.511,50 - 9,36 - - 71.700.079.119,57 186.779.054.640,43
16 PT. KKA 110.182.757.075,30 9.761.999.975,00 - 575.904.413,63 - - 120.520.661.463,93
17 BANK UPPINDO (BBKU) 109.308.055.418,76 101.149.923.169,99 25.272.599.089,76 - - - 235.730.577.678,51
18 PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 90.750.000.000,00 - - - 247.602.618.486,00 - 338.352.618.486,00
19 PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 89.246.502.566,00 150.797.206.987,13 - 226.093.498.870,96 56.679.433.883,43 - 522.816.642.307,52
20 BPD JATIM 87.705.601.164,00 13.291.768.326,20 - 25,69 - 61.797.008.092,88 - 162.794.377.557,39
21 PTPN XIV 83.478.220.137,08 54.199.897.911,18 - 62.586.024.525,73 1.849.020.924,94 - 202.113.163.498,93
22 BANK DAGANG BALI 68.175.836.000,00 36.183.583.472,17 13.987.028.756,53 - - - 118.346.448.228,70
23 PT. SANG HYANG SERI 66.000.000.000,00 44.600.594.330,00 137.645.843.539,79 - - - 248.246.437.869,79
24 PT. PG RAJAWALI II 59.654.348.051,57 - - 0,00 - 87.856.369.828,61 - 147.510.717.880,18
25 PEMKAB ACEH TIMUR 51.471.486.571,05 11.896.808.509,95 14.213.511.216,71 391.116.585,86 - - 77.972.922.883,57
26 Bank Tabungan Negara 49.761.069.922,00 36.166.481.140,79 317.481.418.288,51 - - - 403.408.969.351,30
27 BANK ASIA PASIFIC 35.930.747.280,52 20.671.069.852,10 7.812.228.826,75 - 83.563,64 - 64.414.129.523,01
28 PEMPROP DKI 33.629.623.428,22 - - - - 8.189.294.774,03 41.818.918.202,25
29 PT. PAL 26.335.002.748,00 - - - 131.106.759.526,00 - 157.441.762.274,00
30 PT. PERTANI 22.925.000.000,00 327.600.000,00 247.534.466,39 - 134.419.717.156,11 7.497.916,67 157.927.349.539,17
31 PT. MEGA ELTRA 22.138.917.076,00 - 1.048.215.107,22 - 23.170.787.632,74 - 46.357.919.815,96
32 Pengem.Ternak Rakyat 17.223.128.880,87 - - - - - 17.223.128.880,87
33 PT. BANK MANDIRI 16.202.588.999,68 - - - - 1.026.925.439,94 17.229.514.439,62
34 PT. KERTAS GOWA 13.508.059.348,00 1.696.000.000,00 - - - - 15.204.059.348,00
35 PT. INHUTANI II 9.974.393.604,89 1.575.599.474,11 - - - 50.348.522,39 11.600.341.601,39
36 PT. BARATA INDONESIA 9.729.325.080,53 - 127.882.310,31 - 65.134.114.787,84 - 74.991.322.178,68
37 BANK PAPAN 9.210.255.093,00 6.442.388.378,81 31.624.420.762,15 - 1.464.119,37 - 47.278.528.353,33
38 PT ISN 9.147.793.543,71 - 1.651.111,28 - 60.269.260.307,31 - 69.418.704.962,30
39 Peng.Ternak Kalsel 8.647.053.657,52 977.164.922,98 - - - - 9.624.218.580,50
40 PDAM KAB SORONG 7.848.975.555,25 8.280.003.419,74 14.449.185.057,01 - 10.955.247,88 - 30.589.119.279,88
41 PT. LEN INDUSTRI 7.625.371.638,73 4.619.280.686,10 72.904.766,13 - 18.426.163.335,36 56.907.866,12 30.800.628.292,44
42 PTPN VI 7.411.988.044,46 - - 0,00 - - - 7.411.988.044,46
43 KLP SINAR SIWO MEGO 7.118.804.762,97 5.155.123.444,17 4.659.235.359,46 - 1.997.320.078,40 - 18.930.483.645,00
44 PDK KOTA BANDUNG 6.745.619.853,64 13.479.698.996,43 - 136.879.869,92 7.345.549.116,75 - 27.707.747.836,74
45 PT.GARAM 6.655.475.860,68 - 108.079,89 - 63.571.466.605,08 - 70.227.050.545,65
46 PEMKAB MUARA ENIM 6.278.516.129,04 - - - 0,00 - 829.456.558,10 7.107.972.687,14
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11a

Bagian Lancar Piutang Piutang Bunga Piutang Denda Piutang Jasa Bank Piutang Biaya Lain-lain Piutang Bunga Jumlah Bagian Lancar
No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Piutang Pemberian
(115511) (115522) (115523) (115524) (115525) Penyesuaian (115531) Pinjaman
47 PDAM KAB BIAK 6.149.215.282,94 5.983.231.371,79 7.478.009.189,91 7.851.600,99 - - 19.618.307.445,63
48 UNIBANK (BBKU) 6.000.162.000,00 2.130.757.528,90 485.294.368,36 - - - 8.616.213.897,26
49 PEMKAB LAMPUNG UTR 5.656.499.149,09 15.446.326.243,75 - - - - 21.102.825.392,84
50 PEMKOT. BOGOR 5.484.766.176,84 - - - - 726.091.629,04 6.210.857.805,88
51 KLP SAMA BOTUNA 5.467.151.016,12 4.328.717.073,08 2.241.920.685,60 1.232.036.170,80 541.233.416,45 - 13.811.058.362,05
52 KLP SINAR RINJANI 5.230.392.951,58 4.035.515.251,36 2.316.275.758,23 - 1.448.132.096,55 - 13.030.316.057,72
53 KPI 4.237.146.789,00 3.384.527.779,11 14.113.825.421,64 - 2.871.756.897,70 - 24.607.256.887,45
54 SMALLHOLDER TEA PROJ 3.822.394.298,52 3.780.984.846,93 - - - - 7.603.379.145,45
55 PERUM P P D 3.808.863.186,89 - 917.683,16 - 20.339.815.839,33 - 24.149.596.709,38
56 PT. DOK SURABAYA 3.779.100.000,00 - 193.050,03 - 29.059.432.932,00 - 32.838.725.982,03
57 BANK BNI 3.249.724.179,00 - - - - 2.088.624,86 3.251.812.803,86
58 PEMKAB. BARRU 3.053.031.264,26 - - - - 251.461.223,95 3.304.492.488,21
59 PEMKOT. PALOPO 2.941.373.129,24 - - - - 463.108.129,31 3.404.481.258,55
60 KJUB PUSPETASARI 2.855.259.121,18 1.163.671.113,13 5.777.325.367,02 - 6.333.441,91 - 9.802.589.043,24
61 PEMKO BANDA ACEH 2.800.000.000,00 - - - - 268.322.885,75 3.068.322.885,75
62 PEMKO PARE-PARE 2.765.857.030,74 - 0,00 - - 419.962.737,64 3.185.819.768,38
63 LPEI 2.547.526.170,00 - - - - 2.086.371,94 2.549.612.541,94
64 PEMKAB. KAPUAS 2.516.129.032,26 - - 0,00 - - 455.868.113,71 2.971.997.145,97
65 PEMKAB SIDRAP 2.274.086.498,00 - - - - 42.323.276,52 2.316.409.774,52
66 PT. INHUTANI III 2.099.960.928,60 92.704.604,09 723.682,06 - - 9.926.398,65 2.203.315.613,40
67 PTPN XI 1.972.591.618,00 1.550.304.707,00 - - - - 3.522.896.325,00
68 PT. ABATOIR SURYA J. 1.923.171.247,04 1.900.999.801,98 - - - - 3.824.171.049,02
69 PDAM KAB LAMPUNG TNG 1.746.094.229,53 5.089.246.367,09 8.913.892.400,91 - - - 15.749.232.997,53
70 SUMATERA FISH. DP. 1.632.438.189,99 2.988.653.717,54 - - - - 4.621.091.907,53
71 KJUB PUSPETA LUWU 1.539.273.926,51 1.055.171.355,55 2.277.131.733,23 1.883.556.958,42 - - 6.755.133.973,71
72 PEMKO PALANGKARAYA 1.383.423.066,66 - - 0,00 - - 128.818.207,42 1.512.241.274,08
73 PEMKAB. MOROWALI 1.270.966.733,34 - - - - 146.810.779,55 1.417.777.512,89
74 PTPN XIV ex PT BMT 1.223.899.402,00 3.074.543.272,61 - - - - 4.298.442.674,61
75 PEMKAB. PARIGI M 1.166.666.667,00 - - - - 49.850.029,79 1.216.516.696,79
76 PEMKOT SAWAHLUNTO 1.166.666.666,66 - - - 0,00 - 134.762.960,38 1.301.429.627,04
77 PERUM PERINDO 1.061.538.461,64 129.330.769,18 - 0,00 - 247.987.179,52 27.246.153,85 1.466.102.564,19
78 PUSKUD JAWA TIMUR 1.060.121.135,95 1.035.991.142,49 - - - - 2.096.112.278,44
79 PT. KAI 1.018.506.528,73 - - 0,00 - - 165.507.310,92 1.184.013.839,65
80 KUD JATENG 898.922.359,34 938.353.271,72 - - - - 1.837.275.631,06
81 PEMKOT. CIMAHI 855.508.219,86 - - 0,00 - - 90.897.748,34 946.405.968,20
82 FISHERIES CREDIT PRJ 789.850.517,61 518.537.990,95 - - - - 1.308.388.508,56
83 KPPT SOSROBAHU HALAB 629.843.283,97 655.018.625,50 1.030.110.219,83 - 692.671.560,97 - 3.007.643.690,27
84 PEMKAB LABUHAN BATU 593.432.500,00 - - - - - 593.432.500,00
85 PT. PNM 580.460.526,10 - - - - 8.175.540,10 588.636.066,20
86 BANK BRI 499.915.664,00 12.969.473,82 - - - 26.224.384,54 539.109.522,36
87 KUD CIKALONG WETAN 407.708.801,60 418.183.096,67 1.685.168.949,97 - 822.701.708,97 - 3.333.762.557,21
88 KLP SINGKUT 354.436.480,72 156.758.927,20 861.314.458,05 - 340.217.247,41 - 1.712.727.113,38
89 BPD BALI 293.252.397,77 - - - - 2.737.022,40 295.989.420,17
90 KAP NUSAWANGI 272.700.000,00 - - - 487.200.000,00 - 759.900.000,00
91 PUSKUD SUMUT 132.120.000,00 147.506.628,78 614.789.594,91 - 318.258.280,05 - 1.212.674.503,74
92 PEMPROP TIMTIM 116.670.000,00 11.670.000,00 - - - - 128.340.000,00
93 BPD TIMTIM 34.687.500,00 22.523.750,00 110.115.091,13 - 285.815,10 - 167.612.156,23
94 PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 1,00 - - 0,00 - 982.488.362.573,08 - 982.488.362.574,08
95 PT. Rajawali Nusantara Indonesia - - - - 1.042.153.559.220,00 - 1.042.153.559.220,00
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD11a

Bagian Lancar Piutang Piutang Bunga Piutang Denda Piutang Jasa Bank Piutang Biaya Lain-lain Piutang Bunga Jumlah Bagian Lancar
No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Pemberian Pinjaman Piutang Pemberian
(115511) (115522) (115523) (115524) (115525) Penyesuaian (115531) Pinjaman
96 PERIKANUS - 41.803.255.415,54 - 2.554.046.610,85 15.265.847.708,00 - 59.623.149.734,39
97 PERUM PERUMNAS - - - - 47.947.826.978,65 - 47.947.826.978,65
98 PT. P E L N I - - - - 36.616.992.181,29 - 36.616.992.181,29
99 PT. AMARTA KARYA - - 1.166.666,67 - 10.181.407.807,00 - 10.182.574.473,67
100 PT PII (PERSERO) - - 0,00 - - 7.009.837.939,73 7.009.837.939,73
101 PTPN VIII - - - - 3.882.380.064,40 - 3.882.380.064,40
102 PDAM AMBON - 589.182.544,00 - - - - 589.182.544,00
103 PT. KS - - 35,93 - - - 35,93
104 Proyek Pemuliaan dan Pengembangbiakan Sapi Bali 172.014.199,15 - 172.014.199,15
JUMLAH 12.471.476.202.378,90 3.511.841.715.078,72 1.293.525.268.047,53 676.769.625.285,46 4.018.138.792.947,60 456.167.035.855,24 22.427.918.639.593,50
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD12

PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH PER 31 DESEMBER 2020

Formula Penyisihan Piutang Tak Penyisihan Piutang Tidak Tertagih


No Uraian Keterangan
Tertagih Saldo 31 Desember 2020 Nilai Agunan/Recovery Rate Jumlah Penyisihan
1 Aset kredit eks BPPN

Selain Tagihan Saldo piutang 31 Desember 2020 -


a. Penyelesaian Kewajiban (Saldo piutang 31 Desember 2020 x 53.010.464.419.533 50.805.116.963.763
Pemegang Saham Recovery Rate)
Tagihan Penyelesaian
100% x (Saldo piutang 31
b. Kewajiban Pemegang 30.428.895.624.388 216.436.204.150 30.212.459.420.238
Desember 2020 - nilai agunan)
Saham
Peraturan Menteri Keuangan
Saldo piutang 31 Desember 2020 - Nomor 151/KMK.6/2014
2 Aset kredit eks kelolaan PT PPA (Saldo piutang 31 Desember 2020 x 8.904.496.430.679 8.281.123.458.335
Recovery Rate)

Saldo piutang 31 Desember 2020 -


Aset kredit yang diserahkelolakan
3 (Saldo piutang 31 Desember 2020 x - - -
kepada PT PPA
Recovery Rate)
100% x (Saldo piutang 31
4 Piutang eks BDL 10.034.871.257.355 610.955.633.865 9.423.915.623.490
Desember 2020 - nilai agunan) Peraturan Menteri Keuangan
5‰ x (saldo piutang 31 Desember No.69/PMK.06/2014
5 Piutang pada PT PPA - - -
2020)
Jumlah 102.378.727.731.955 827.391.838.015 98.722.615.465.826
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD12a

DAFTAR PIUTANG JANGKA PANJANG PEMBERIAN PINJAMAN


PER 31 DESEMBER 2020

Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya Kredit Jumlah


No Nama Debitur Pemberian Pinjaman Program Piutang Jangka Panjang
(153111) (153117) Pemberian Pinjaman
1 PT. Perusahaan Listrik Negara 35.559.193.028.759,00 - 35.559.193.028.759,00
2 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 7.642.325.626.335,36 - 7.642.325.626.335,36
3 PT. Sarana Multi Infrastruktur 5.093.659.892.984,95 - 5.093.659.892.984,95
4 PT Perusahaan Gas Negara 4.992.684.902.225,15 - 4.992.684.902.225,15
5 Pertamina 4.956.774.170.278,88 - 4.956.774.170.278,88
6 PT. Telekomunikasi Indonesia 384.468.404.555,19 - 384.468.404.555,19
7 Unit Pelaksana Proyek Perkebunan 289.978.988.354,61 289.978.988.354,61
8 Perusahaan Inti Rakyat 229.667.259.193,80 229.667.259.193,80
9 PT. BANK MANDIRI 129.632.970.922,01 - 129.632.970.922,01
10 Redistribusi Ternak 96.598.407.966,00 96.598.407.966,00
11 PEMKAB MUARA ENIM 75.173.846.368,36 - 75.173.846.368,36
12 PEMKOT. BOGOR 65.817.194.122,06 - 65.817.194.122,06
13 BANK BNI 60.286.937.300,00 - 60.286.937.300,00
14 LPEI 57.605.285.640,00 - 57.605.285.640,00
15 PT PII (PERSERO) 55.126.686.424,24 - 55.126.686.424,24
16 PEMKAB. KAPUAS 30.143.079.114,09 - 30.143.079.114,09
17 PT. KAI 25.462.663.219,08 - 25.462.663.219,08
18 PEMKO BANDA ACEH 25.198.909.817,00 - 25.198.909.817,00
19 PEMKAB. BARRU 21.371.218.849,92 - 21.371.218.849,92
20 PEMKOT. PALOPO 18.973.024.623,46 - 18.973.024.623,46
21 PEMKAB ACEH TIMUR 14.154.832.118,70 - 14.154.832.118,70
22 PEMKAB. MOROWALI 11.438.700.599,96 - 11.438.700.599,96
23 PEMKO PARE-PARE 11.063.428.122,86 - 11.063.428.122,86
24 PEMKOT SAWAHLUNTO 10.499.999.776,37 - 10.499.999.776,37
25 PEMKO PALANGKARAYA 9.683.961.466,72 - 9.683.961.466,72
26 PEMKAB SIDRAP 9.096.345.992,00 - 9.096.345.992,00
27 PT. PNM 6.116.197.546,55 - 6.116.197.546,55
28 Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi 5.270.305.000,00 5.270.305.000,00
29 PEMKOT. CIMAHI 3.422.032.878,77 - 3.422.032.878,77
30 BANK BRI 2.429.963.076,38 - 2.429.963.076,38
31 PEMKAB. PARIGI M 2.327.562.334,00 - 2.327.562.334,00
32 Kredit Listrik Pedesaan 2.066.512.000,00 2.066.512.000,00
33 Proyek Pemuliaan dan Pengembangbiakan Sapi Bali 419.589.373,59 419.589.373,59
TOTAL 59.274.130.865.451,10 624.001.061.888,00 59.898.131.927.339,10
Laporan Keuangan Bendahara Umum NegaraTahun 2020 Audited LD13

Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan

No. Bank Nama Rekening No. Rekening Saldo Dana Bergulir (Rp)

1 BTN RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 01-01-30-000881-3 54.528.048.139,87


2 MANDIRI RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 126-00-0703519-8 7.288.234,36
3 BTN SYARIAH RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 7011001717 1.256.981,00
4 BUKOPIN RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1.023.938.011 4.504.648.262,14
5 BANK RIAU KEPRI RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 10-10-00010-6 1.062.312,77
6 BANK SUMUT RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 350.01.06.0000054 1.243.309,58
7 BANK SUMUT Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 610.01.06.000008-0 1.806.000,13
8 BANK Kaltim RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 11100252 1.643.651,98
9 BANK Sumsel Babel RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1703000001 1.476.220,65
10 BANK NTT RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 016.01.01.000014-6 43.225.422,98
11 BANK DIY RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1.111.001.471 1.709.671,27
12 BRI RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 0193-01-002945-30-6 6.490.236,73
13 BNI RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 2226662828 320.143.249.046,00
14 BRI SYARIAH RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1030811328 5.565.928,66
15 BPD JATIM RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 11268862 89.547.551,99
16 BPD JATIM Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 6101003780 1.812.289,19
17 BPD JATENG RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1-034-02557-2 1.528.621,00
18 BPD Papua RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,50011E+12 1.969.890,81
19 BPD Kalteng RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,0001E+12 1.389.073,00
20 BPD Kalsel RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 003.00.04.00848.5 96.238.723,32
21 Bank Syariah Mandiri RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 7122212216 13.583.008,30
22 BPD Nagari (Sumbar) RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 2100.0101.01446-1 1.875.072,30
23 BPD Sulawesi Tenggara RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 001.01.05.500231-0 1.073.938,00
24 Bank Artha Graha RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1075015719 2.178.321,73
25 Bank NTB RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 001.21.07109.00-6 1.790.722,69
26 Bank Jabar Banten RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 8E+12 1.427.233,00
27 Bank Mayora RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 6000486815 1.167.624,21
28 Bank Sumsel Babel Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 801-32-00002 1.024.714,41
29 Bank Jambi RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 3000947217 1.058.906,96
Bank Jabar Banten
30 RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 70102000901 1.787.853,78
Syariah
31 Bank Sulselbar Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 510-052-000000004-7 1.183.746,24
32 Bank Sulut Go RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,60142E+12 1.027.737,18
33 Bank Sulselbar RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 130-002-000031853-0 2.491.622,19
34 Bank Kalbar RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1000001909 1.614.032,42
35 Bank Sulteng RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 10101000353 1.911.171,24
36 Bank Bali RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,00121E+11 26.363.258,11
37 Bank Kalsel Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 901.00.01.00303.8 2.047.119,87
38 Bank Aceh Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 610 01.01.000007-0 39.872.008,49
39 BTPN RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 5373000630 41.178.427,00
40 Bank Jambi Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 7001170273 1.434.737,74
41 Bank Kaltimtara syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 5100052101 3.111.343,05
42 Bank Jateng Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 5031004003 1.087.478,00
43 Bank DKI RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 40001208662 10.714.772,00
Laporan Keuangan Bendahara Umum NegaraTahun 2020 Audited LD13

No. Bank Nama Rekening No. Rekening Saldo Dana Bergulir (Rp)

44 KEB Hana RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,10122E+14 1.100.936,60
45 BRI Agro RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 1,001E+12 1.870.806,45
46 Bank Nagari Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 7,10001E+12 1.730.460,00
47 Bank Riau Kepri Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 82-00-30000-1 1.105.847,96
48 Bank BNI Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 107-107-3773 1.659.021,00
49 Bank Kalbar Syariah RPL 019 PPDPP UTK Dana Kelolaan 2,01201E+12 1.372.065,00
50 Bank BTN Pengelolaan Kas 00001-01-40 028682-4 350.000.000.000,00
51 Bank Sulselbar Pengelolaan Kas 5285.3/DEP/2020 100.000.000.000,00
52 Bank Jateng Pengelolaan Kas A319475 100.000.000.000,00
53 Bank Jateng Pengelolaan Kas A319474 180.000.000.000,00
54 Bank Jabar Banten (BJB) Pengelolaan Kas 0136 DEP-2020IDR001084 280.000.000.000,00
55 Bank BTN Pengelolaan Kas 00001-01-40-029007-7 70.000.000.000,00
Total Saldo Menurut Rekening Koran (1) 1.459.611.043.553,35
Selisih kas rekening Dana Kelolaan (2) *(1.459.107.186.167,86)
Total Saldo Dana Bergulir Sesuai Rekening Koran (3=1-2) **503.857.385,49
Total Aset Lainnya (4=3) 503.857.385,49
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD14

Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM


I. GIRO
No Bank Saldo
1 BANK BUKOPIN 3.378.555.900
2 BANK BRI 16.692.091.967
3 BANK MANDIRI 2.279.326.780
4 BANK BNI 268.879.844.087
5 BANK SYARIAH MANDIRI 4.086.798.427
6 BANK MUAMALAT 8.062.644.727
7 BANK BTN 390.270.075
8 BANK BNI SYARIAH 13.996.532.559
9 BANK ACEH SYARIAH 824.224.056
10 BANK SUMUT 1.264.675.543
11 BANK NAGARI 649.794.111
12 BANK RIAU KEPRI 2.662.367.089
13 BANK JAMBI 1.355.528.935
14 BANK BENGKULU 1.209.641.774
15 BANK SUMSELBABEL 2.094.314.434
16 BANK LAMPUNG 1.563.335.059
17 BANK DKI 165.302.187
18 BANK JABAR BANTEN 2.431.614.801
19 BANK JATENG 4.627.198.484
20 BANK DIY 1.482.252.064
21 BANK JATIM 3.975.015.102
22 BANK KALBAR 1.179.316.596
23 BANK KALTENG 1.170.407.078
24 BANK KALSEL 947.085.446
25 BANK KALTIM 1.157.487.066
26 BANK SULSELBAR 502.650.749
27 BANK SULTRA 769.754.009
28 BANK SULTENG 1.007.945.917
29 BANK SULUTGO 485.275.809
30 BANK BALI 1.753.430.429
31 BANK NTT 411.177.578
32 BANK NTB 1.896.540.587
33 BANK MALUKU MALUT 868.409.691
34 BANK PAPUA 1.495.575.668
35 BANK BRI SYARIAH 17.200.250.000
JUMLAH 372.916.634.784
Rekonsiliasi Bank Rekening Pokok:
Kas belum teridentifikasi - 9.361.797.858
Kelebihan Pembayaran Pokok Mitra - 36.672.530
Biaya administrasi bank 9.161.401
Pembayaran pokok masuk rekening jasa 10.196.363.000
Pembayaran jasa masuk rekening pokok - 76.009.703
Pinbuk jagir ke jasa Jan-Jun 2020 - 764.636.644
Biaya PUPN yang belum disetorkan ke KPKNL - 62.100.964
Koreksi Bank - 60
Lebih Bayar Biaya PUPN 16.516.157
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD14

Jumlah Rekonsiliasi - 79.177.201


Jumlah Rekening Pokok menurut catatan 372.837.457.583
II. DEPOSITO

No. Bank Saldo

1 BANK JATENG 4.500.000.000


2 BANK BUKOPIN 180.000.000.000
3 BANK BNI 50.000.000.000
4 BANK BNI SYARIAH 9.500.000.000
5 BANK BRI 300.000.000.000
6 BANK SYARIAH MANDIRI 44.000.000.000
7 BANK MANDIRI 200.000.000.000
8 BANK BRI SYARIAH 700.000.000.000
9 BANK BALI 3.000.000.000
10 BANK DIY 1.000.000.000
11 BANK JABAR BANTEN 1.000.000.000
12 BANK JAMBI 1.000.000.000
13 BANK JATIM 3.000.000.000
14 BANK KALSEL 500.000.000
15 BANK KALTIM 1.000.000.000
16 BANK LAMPUNG 1.000.000.000
17 BANK NAGARI 2.500.000.000
18 BANK NTT 3.000.000.000
19 BANK SULTRA 1.000.000.000
20 BANK SUMSEL BABEL 1.500.000.000
21 BANK DKI 2.000.000.000
JUMLAH 1.509.500.000.000
TOTAL GIRO DAN DEPOSITO 1.882.337.457.583
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD15

ASET INVENTARIS EKS BPPN

Saldo 31 Desember 2019


Mutasi TA 2019 Saldo 31 Desember 2020
No Uraian Keterangan

Jumlah Nilai Wajar Jumlah Nilai Wajar Jumlah Nilai Wajar


1 Aset Inventaris 18.620 8.476.788.157 0 0 18.620 8.476.788.157
a. Digunakan Instansi 11.274 6.400.600.338 0 0 11.274 6.400.600.338
b. Tidak Digunakan (idle) 7.346 2.076.187.819 0 0 7.346 2.076.187.819
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD16

JUMLAH DAN NILAI ASET PROPERTI EKS BPPN

Saldo Per 31 Desember 2019 Mutasi Saldo Per 31 Desember 2020


No. KOREKSI
Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai
1 BJDA (Verifikasi 2011) 910 788.353.860.925 5 988.343.680.115 915 1.776.697.541.040
2 Temuan BPK 369 782.795.799.869 - 0 369 782.795.799.869
3 BJDA (verifikasi 2009) 63 281.187.736.000 - - 63 281.187.736.000
4 Settlement - - 1 5.752.019.500 1 5.752.019.500
Apartemen Menara 7 Gading - - - - 0 -
5
Sinar Bonana 42 139.208.400.000 - - 42 139.208.400.000
6 Griya Potensa 2 295.000.000 - - 2 295.000.000
7 Covernote 86 361.465.913.037 - - 86 361.465.913.037
 Jumlah 1.472 2.353.306.709.831 6 994.095.699.615 1.478 3.347.402.409.446,15
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD17

RINCIAN ASET NOSTRO


Nilai per 31 Desember Nilai per 31 Desember
No Eks. Bank Asal Bank Penyimpan Status Bank Penyimpan Mutasi
2019 2020
Rekening Nostro tercatat dalam Neraca
1 Bank Dewa Rutci Bank Ganesha Bank dalam negeri 5.841.796.415 - 584.179.642 5.257.616.773

2 BIRA ClearStream Banking SA sebesar USD258.438,5 Bank luar negeri 3.592.554.881 - 3.592.554.881 -

Coutts Bank Hongkong Branch sebesar


3 Bank Bahari Bank luar negeri - -
USD350.526,24
Total 9.434.351.296 - 4.176.734.523 5.257.616.773
Rekening Nostro tercatat dalam CaLK
1 Bank Central Dagang BBKU Bank CIC Jakarta 2,044,748.60 2.044.749
3 BUN BRI Cut Mutiah 83,311,328.35 83.311.328
4 BUN Citibank 8,776,916,074.45 8.776.916.074
Bank dalam negeri
5 BDNI BPR Tri Sejahtera Makmur Jkt 97,686,237.95 97.686.238
6 BDNI Bank Ganesha Jkt 706,429,119.47 706.429.119
7 Bank Dewa Rutci Bank Ganesha Jkt 196,059,779.49 196.059.779
8 Bank Kharisma BBKU Bank Aspac 287,761.43 287.761
9 Bank Budi Internasional BBKU Bank Astria (dalam likuidasi) 6,601,373.85 6.601.374
10 Bank Aken BBKU Bank Central Dagang 625,069.88 625.070
11 SANHO Bank Central Dagang 2,994,990.16 2.994.990
14 HOKINDO Bank Modern 6,207,877.95 6.207.878
telah dikuidasi (BBO/BBKU)
15 SURYA Bank Umum Majapahit 122,086,331.08 122.086.331
16 SANHO Bank Umum Servitia 4,887,591.05 4.887.591
17 BDNI BDNI Finance Hongkong 1,020,060,447.69 1.020.060.448
18 HOKINDO Bank Pelita 6,017,122.84 6.017.123
19 ARYA PANDUARTA Bank Bahari 11,739,033.84 11.739.034
20 Bank Kharisma BBKU Indover Bank 141,402,439.43 141.402.439
21 Bank Hastin Internasional BBKU Indover Bank 361,433,693.83 361.433.694
22 BUS Indover Bank 2,864,035.05 2.864.035
23 BDI Indover Bank 268,237,424.51 268.237.425
24 Bank Sahid Gajah Perkasa BBKU Indover Bank 109,652,042.65 109.652.043
25 BUN Indover Bank 925,492,300.93 925.492.301
26 BUN Indover Bank 531,317,595.65 531,317,595.65
27 Bank BIRA BBKU Indover Bank Amsterdam 24,530,231.65 24,530,231.65
28 Bank Modern BBO Indover Bank Amsterdam 32,416,251.32 32,416,251.32
29 Bank Asia Pasific BBKU Indover Bank Amsterdam 16,993,382.21 16,993,382.21
30 Bank Unibank BBKU Indover Bank Amsterdam 45,288,112.29 45,288,112.29
31 Bank Unibank BBKU Indover Bank Amsterdam 24,849,497.60 24,849,497.60
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD17

Nilai per 31 Desember Nilai per 31 Desember


No Eks. Bank Asal Bank Penyimpan Status Bank Penyimpan Mutasi
2019 2020
32 Bank Mashill Utama BBKU Indover Bank Amsterdam 354,542,691.02 354,542,691.02
Bank Indover
33 Bank Central Dagang BBKU Indover Bank Amsterdam 92,060,251.91 92,060,251.91
34 Bank Ficorinvent BBKU Indover Bank Amsterdam 77,574,756.22 77,574,756.22
35 DHARMALA Indover Bank Amsterdam 1,139,267.42 1,139,267.42
36 BDNI Indover Bank Amsterdam 11,664,932.40 11,664,932.40
37 BAHARI Indover Bank Amsterdam 108,150,696.65 108,150,696.65
38 PESONA Indover Bank Amsterdam 120,045,719.99 120,045,719.99
39 Mashil Utama Indover Bank Amsterdam 341,740,942.42 341,740,942.42
40 Bank Modern BBO Indover Bank Hamburg 195,403,134.60 195,403,134.60
41 Bank Asia Pasific BBKU Indover Bank Hamburg 956,004,466.45 956,004,466.45
42 Bank Unibank BBKU Indover Bank Hamburg 2,996,775.68 2,996,775.68
43 BAHARI Indover Bank Hamburg 254,274,894.54 254,274,894.54
44 PESONA Indover Bank Hamburg 27,358,123.38 27,358,123.38
45 BDNI Indover Ing Bank 122,424,186.80 122,424,186.80
46 BDNI Bank Indonesia Bank Indonesia 406,733,525,331.33 406,733,525,331.33
47 BDNI Rekening Nostro (Unidentified) tidak diketahui 2,359,921,197.78 2,359,921,197.78
48 BDNI Keppel Bank Singapore 2,257,377,867.88 2,257,377,867.88
49 BDNI Indovina Bank (Khusus Deviden) 1,758,722,655.31 1,758,722,655.31
50 BDNI American Express Bank NY 1,834,239,834.61 1,834,239,834.61
51 BDNI ANZ Banking Group Bank 666,429,511.70 666,429,511.70
52 PESONA Banca Comerciale 61,815,826.61 61,815,826.61
53 DHARMALA Banco Ambrosiano (BAVE) 44,241,246.97 44,241,246.97
54 BDNI Bank Boston NA Singapore 2,270,531.95 2,270,531.95
55 SURYA Bank Brussel Lambert 378,699,549.31 378,699,549.31
56 SURYA Bank Credit Issue 234,342,412.12 234,342,412.12
57 Bank Yama BBKU Bank Mashill 58,834,913.90 58,834,913.90
58 ARYA PANDUARTA Bank of Nova Scotia Hongkong 65,028,723.58 65,028,723.58
59 ARYA PANDUARTA Bank of Nova Scotia Kuala Lumpur 41,766,481.92 41,766,481.92
60 ARYA PANDUARTA Bank of Nova Scotia New York 6,616,463,903.03 6,616,463,903.03
61 ARYA PANDUARTA Bank of Nova Scotia Singapore 266,632,029.06 266,632,029.06
62 ARYA PANDUARTA Bank of Nova Scotia Tokyo 339,690,834.35 339,690,834.35
63 ARYA PANDUARTA Bank of Nova Scotia Toronto 357,108,818.21 357,108,818.21
64 HOKINDO Bank Pacific 6,463,800.47 6,463,800.47
65 BDNI Banque Worms Singapore 208,766,445.27 208,766,445.27
66 BDNI Banque Worms Singapore 327,222,390.61 327,222,390.61
67 BDNI BBMB Kuala Lumpur 1,675,910.59 1,675,910.59
68 BUN BCCI London 1,312,775,083.50 1,312,775,083.50
69 BUN BNP Singapore 490,837,088.12 490,837,088.12
Bank luar negeri
70 BDNI Chase Manhattan Bank Singapore 4,122,298.55 4,122,298.55
71 BUN Chemical Bank 909,494,195.25 909,494,195.25
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD17

Nilai per 31 Desember Nilai per 31 Desember


No Eks. Bank Asal Bank Penyimpan Status Bank Penyimpan Mutasi
2019 2020
72 BUN National Australia Bank 980,037,418.44 980,037,418.44
73 BUN National Australia Bank (Draft) 103,609,247.09 103,609,247.09
74 BUN National Westminster 1,708,457,513.38 1,708,457,513.38
75 Bank Ficorinvent BBKU National Westmonster Bank London 1,332,284,084.60 1,332,284,084.60
76 BDNI Security Pasific Nat'l Bank Singapore 25,528,725.87 25,528,725.87
77 Bank Modern BBO Standard Chartered Bank New York 72,226,080.57 72,226,080.57
78 Bank Modern BBO Standard Chartered Bank Sidney 566,327,485.65 566,327,485.65
79 Bank Modern BBO Standard Chartered Bank Tokyo 456,068,074.81 456,068,074.81
80 BDNI Sumitotmo Bank Ltd Tokyo 1,550,878,033.20 1,550,878,033.20
81 BUN Summa Hanlebank 219,893,772.84 219,893,772.84
82 BUN Swiss Bank Corporation 457,663,217.47 457,663,217.47
83 BDNI The Dai Ichi Kangyo Bank NY 449,662,818.68 449,662,818.68
84 Bank Modern BBO UBOC New York 25,317,208.51 25,317,208.51
85 BUN UMBC KualaLumpur 230,472,902.02 230,472,902.02
86 Bank Central Dagang BBKU Union Bank of California 124,810,097.58 124,810,097.58
87 Bank Metropolitan BBKU Union Bank of California 22,488,860.17 22,488,860.17
88 Bank Central Dagang BBKU Union Bank of Switzerland Zurich 93,484,495.37 93,484,495.37
89 Bank Modern BBO United Bank of Swiss Switzerland 51,007,390.52 51,007,390.52
90 BDNI United Pasific Bank LA 1,926,555,302.27 1,926,555,302.27
91 PESONA Westpac Bank Sidney 7,752,795.93 7,752,795.93
92 Masih dalam penelusuran 508,554,149.20 508,554,149.20
Total 454,445,361,290.83 454,445,361,290.83
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD18

Surat Berharga Non Saham Eks BPPN

Nilai Pasar/
Nilai Konversi
Bentuk Surat Jumlah Lembar per 31 Nilai Pasar per Tanggal Nilai Konversi Rupiah
No. Nama Aset Nominal Mata Uang Rupiah per 31 mutasi Keterangan Kustodian
Berharga Lembar Desember 30 Juni 2020 Nilai Pasar per 31 Desember 2020
Desember 2019
2019

a.    Corporate Bonds
1 DGS International Finance Co. Scripless 00:01 USD 1,000,000 - - - - - Telah Dihapuskan oleh Citibank Hongkong HONGKONG
2 Bank Dagang Nasional Indonesia Scripless 101.88 USD 4,500,000 01:02 4,584,686 31-Dec-19 63,731,736,059 1,838,435,962 64.667.011.901 BBO (Telah Likuidasi) BRUSSEL
3 TPE International Finance Co. Bv Scripless 01:00 USD 25,000,000 00:01 250 31-Dec-19 3,475,251,250 100,248,750 3.526.251.250 EmitenTidak Diketahui BRUSSEL
4 Ciputra Surya Coupon 38,750,000.00 IDR - 01:00 38,750,000 27-Jun-08 38,750,000 - 38,750,000 Emiten Aktif JAKARTA
5 Jakarta International Hotel Coupon 800,000,000.00 IDR - 01:00 800,000,000 27-Jun-08 800,000,000 - 800,000,000 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
6 Mulia Glass Coupon 38,125,000.00 IDR - 01:00 38,125,000 27-Jun-08 38,125,000 - 38,125,000 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
7 Mulia Keramik Coupon 38,125,000.00 IDR - 01:00 38,125,000 27-Jun-08 38,125,000 - 38,125,000 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
8 Polysindo Eka Perkasa Scripless 02:10 USD 3,000,000 00:02 63 31-Dec-19 875,763,315 25,262,685 888.615.315 Emiten Aktif BRUSSEL
9 TPE International Finance Co. Bv Scripless 01:00 USD 2,000,000 00:01 20 31-Dec-19 278,020,100 8,019,900 282.100.100 EmitenTidak Diketahui BRUSSEL
a.    Corporate Bonds
10 Bank Papan Principal dan Coupon 100:00:00 IDR 500,000,000 01:00 500,000,000 10-Jun-15 500,000,000 - 500,000,000 BBO (Telah Likuidasi) JAKARTA
11 Polysindo Eka Perkasa Scripless 02:10 USD 4,000,000 00:02 84 31-Dec-19 1,167,684,420 33,683,580 1.184.820.420 Emiten Aktif EUROCLEAR
12 Polysindo Eka Perkasa Scripless 88:21:00 USD 182 0,061111111 160,547 31-Dec-19 2,231,771,322 64,378,737 2.264.523.008 Emiten Aktif EUROCLEAR
Total 73,175,226,466 2,070,029,614 74.228.321.994
b.    Medium Term Notes
1 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 93.92 USD 182 0,065277778 170,937 31-Dec-19 2,376,202,903 68,545,079 2.411.074.151 Emiten Aktif EUROCLEAR
2 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 90:00:00 USD 20,000,000 0,0625 18,000,000 29-Mar-19 250,218,090,000 7,217,910,000 253.890.090.000 Emiten Aktif HONGKONG
3 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 90:00:00 USD 960,56 0,0625 864,504 29-Mar-19 12,017,474,427 346,661,781 12.193.833.243 Emiten Aktif HONGKONG
4 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Scripless 90:00:00 USD 965,84 0,0625 869,256 29-Mar-19 12,083,532,002 348,567,310 12.260.860.226 Emiten Aktif HONGKONG
5 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 1,000,000 01:00 1,000,000 01-Oct-04 13,901,005,000 400,995,000 14.105.005.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
6 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 1,000,000 01:00 1,000,000 01-Oct-04 13,901,005,000 400,995,000 14.105.005.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
b. Medium Term Notes
7 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 1,000,000 01:00 1,000,000 01-Oct-04 13,901,005,000 400,995,000 14.105.005.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
8 Hutama Karya Principal 100:00:00 USD 5,000,000 01:00 5,000,000 01-Oct-04 69,505,025,000 2,004,975,000 70.525.025.000 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
Total 387,903,339,332 11,189,644,170 393.595.897.620
c.    Non-Convertible Debentures
1 Polysindo Eka Perkasa Principal 100:00:00 IDR 5,000,000,000 01:00 5,000,000,000 31-Dec-19 5,000,000,000 - 5,000,000,000 Emiten Aktif JAKARTA
Total 5,000,000,000 - 5,000,000,000
Total (a+b+c) 466,078,565,798 13,259,673,784 472.824.219.614
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD19

Aset Saham Eks BPPN

Nomor
Nilai per Lembar Saham Per Nilai Per 31 Desember Status
No. Nama Emiten Core Business Emiten Bentuk Saham Jumlah Lembar Nilai Per 31 Desember 2019 Mutasi Keterangan Nilai Penyajian Konfirmasi kepada Emiten/Ditjen AHU Tanggapan Emiten Surat Ditjen AHU
31 Desember 2020 2020 Emiten
Emiten
PT Apac Citra Centertex, Tbk (
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1353/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
1 PT Asia Pacific Investama, Manufaktur Textile Sertifikat 32.137.300 144 4.627.771.200 4.627.771.200 Aktif - - -
- Desember 2020 2014 kepada Emiten
Tbk) (MYTX)
PT Apac Citra Centertex, Tbk (
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1352/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
2 PT Asia Pacific Investama, Manufaktur Textile Sertifikat 37.459.700 50 2.097.743.200 -224.758.200 1.872.985.000 Aktif - - -
Desember 2020 2014 kepada Emiten
Tbk) (MYTX)
Status
Perseroan masih tercatat sebagai
Emiten Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-422/KN.5/2015 tanggal 13
3 PT Aster Dharma Ind. - Scripless 40.000 850 34.000.000 34.000.000 - - badan hukum, namun alamat
- Tidak Desember 2020 Februari 2015 kepada Ditjen AHU
perseroan tidak jelas
Diketahui
PT Bank Dagang Nasional
4 - Sertifikat 46.250 75 3.468.750 3.468.750 BBO - - - -
Indonesia -
PT Bank Dagang Nasional
5 - Sertifikat 363 75 27.225 27.225 BBO - - - -
Indonesia -
6 PT Bank Ficorinvest - Sertifikat 400 50 20.000 20.000 BBKU - - - -
-
7 PT Bank PDFCI - Sertifikat 250 350 87.500 87.500 BTO - - - -
-
8 PT Bank Surya - Sertifikat 800 300 240.000 240.000 BBO - - - -
-
034/CTT/TF
Tidak memberikan
Penggalian batu alam, /Lrgal/VII/1
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1350/KN.5/2014 tanggal 13 Juni penjelasan tentang
9 PT Citatah Tbk (CTTH) pengolahan, desain dan distribusi Scripless 11.304.425 55 791.309.750 -169.566.375 621.743.375 Aktif 4 tanggal -
Desember 2020 2014 kepada Emiten kepemilikan saham
bahan bangunan 10 Juli
Kementerian Keuangan
2014

034/CTT/TF
Penggalian batu alam, Tidak memberikan /Lrgal/VII/1
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1351/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
10 PT Citatah Tbk (CTTH) pengolahan, desain dan distribusi Scripless 41.421.439 55 2.899.500.730 -621.321.585 2.278.179.145 Aktif penjelasan tentang 4 tanggal -
Desember 2020 2014 kepada Emiten
bahan bangunan kepemilikan saham 10 Juli
2014
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1349/KN.5/2014 tanggal 13 Juni
11 PT Gajah Tunggal, Tbk (GJTL) Manufaktur Ban Sertifikat 200 655 117.000 14.000 131.000 Aktif - - -
Desember 2020 2014 kepada Emiten

Tidak memiliki informasi 0396/LCA.D


PT Holcim Indonesia, Tbk (PT
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1348/KN.5/2014 tanggal 13 Juni tentang kepemilikan IR/VII/2014
12 Solusi Bangun Indonesia, Tbk) Manufaktur Semen Sertifikat 13.898.500 1.440 16.400.230.000 3.613.610.000 20.013.840.000 Aktif -
Desember 2020 2014 kepada Emiten saham Kementerian tanggal 14
(SMCB)
Keuangan Juli 2014

102/VII/14/l
Confirm atas
PT Langgeng Makmur Industri, Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1367/KN.5/2014 tanggal 16 Juni m-sb
13 Manufaktur Plastik Scripless 57.901.002 85 5.153.189.178 -231.604.008 4.921.585.170 Aktif kepemilikan saham -
Tbk (LMPI) Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 11
Kementerian Keuangan
Juli 2014
PT Star Pacipic, Tbk (dlh. PT Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1368/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
14 Investasi dan bisnis media Sertifikat 100 140 14.000 14.000 Aktif - - -
Lippo E-Net) (LPLI) - Desember 2020 2014 kepada Emiten
Tidak memberikan
penjelasan tentang 127/BN/AS
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1369/KN.5/2014 tanggal 16 Juni kepemilikan saham /MM/VI/ 14
15 PT Merck, Tbk. (MERK) Farmasi dan Kimia Sertifikat 100 40.000 4.000.000 4.000.000 Aktif
- Desember 2020 2014 kepada Emiten dikarenakan tidak tanggal 15
diberikan nama Juli 2014
Pemegang Saham
Status
Perseroan masih tercatat sebagai
Emiten Surat Nomor S-423/KN.5/2015 tanggal 13
17 PT Multi Sarana R. Agung - Sertifikat 94.600 675 63.855.000 63.855.000 - - badan hukum, namun alamat
- Tidak Februari 2015 kepada Ditjen AHU
perseroan tidak jelas
Diketahui
Status
Perseroan masih tercatat sebagai
Emiten Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-424/KN.5/2015 tanggal 13
18 PT Perdana Inti Investama - Sertifikat 49.251.500 50 2.462.575.000 2.462.575.000 - - badan hukum, namun alamat
- Tidak Desember 2020 Februari 2015 kepada Ditjen AHU
perseroan tidak jelas
Diketahui
PT Prima Alloy Steel Universal, Manufaktur velg Kendaraan Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1371/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
19 Sertifikat 2.500 75 187.500 187.500 Aktif - - -
Tbk (PRAS) (Industri Otomotif) - Desember 2020 2014 kepada Emiten
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31
PT Sreeya Sewu Indonesia (PT Surat Nomor S-1372/KN.5/2014 tanggal 16 Juni
20 Peternakan Scripless 1.918.865 1.500 1.631.035.250 1.247.262.250 2.878.297.500 Aktif Desember 2020. Perubahan nama perusahaan per 1-10- - - -
Sierad Produce, Tbk (SIPD)) 2014 kepada Emiten
2020
BPPN tidak tercatat
atas kepemilikan saham
290/XL,08/F
PT Sucaco, Tbk (PT Supreme dan meminta informasi
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1373/KN.5/2014 tanggal 16 Juni D/2014
21 Cable Manufacturing, Tbk) Manufaktur Kabel Sertifikat 700 10.500 6.422.500 927.500 7.350.000 Aktif tambahan atas asal -
Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 14
(SCCO) kepemilikan 700 lembar
Agustus
saham perseroan atas
nama BPPN

290/XL,08/F
PT Sucaco, Tbk (PT Supreme Confirm atas
Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1374/KN.5/2014 tanggal 16 Juni D/2014
22 Cable Manufacturing, Tbk) Manufaktur Kabel Scripless 348.000 10.500 3.192.900.000 461.100.000 3.654.000.000 Aktif kepemilikan saham -
Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 14
(SCCO) Kementerian Keuangan
Agustus
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD19

Nomor
Nilai per Lembar Saham Per Nilai Per 31 Desember Status
No. Nama Emiten Core Business Emiten Bentuk Saham Jumlah Lembar Nilai Per 31 Desember 2019 Mutasi Keterangan Nilai Penyajian Konfirmasi kepada Emiten/Ditjen AHU Tanggapan Emiten Surat Ditjen AHU
31 Desember 2020 2020 Emiten
Emiten
34/JT/PTT
Tidak memberikan
Manufaktur polypropylene dan Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Surat Nomor S-1375/KN.5/2014 tanggal 16 Juni S/2014
23 PT Trias Sentosa, Tbk (TRST) Sertifikat 100 418 38.000 3.800 41.800 Aktif penjelasan tentang -
polyester film Desember 2020 2014 kepada Emiten tanggal 15
kepemilikan saham
Juli 2014
PT Karabha Digdaya Pengembagan dan pengelolaan 100,00% 10.000 - Rp 251.240.740.586 Rp (251.240.740.586) Rp - Aktif Telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur Desa Tapos, Kecamatan Cimanggis, PO.BOX
sarana permukiman dan Kekayaan Negara Dipisahkan sesuai Surat Perintah 38, Depok 16953
penyediaan sarana olahraga golf Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor PRIN-
24 25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara
Serah Terima tentang Pengelolaan Aset Saham Nomor BA-
1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020

PT Aqua Golden Mississippi Consumer Goods 0,0024% 312 - Rp 312.000 Rp - Rp 312.000 Aktif Nilai nominal saham berdasarkan Laporan Keuangan Cyber 2 building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna
perseroan per 31 Desember 2012 (audited) Said Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950
25

PT Kabelindo Murni, Tbk (KBLM) Manufaktur Kabel 6,24% 69.882.400 216 Rp 47.100.737.600 Rp (32.006.139.200) Rp 15.094.598.400 Aktif Nilai per lembar saham per 30 Desember 2020 berdasarkan Cyber Kawasan Industri Pulo Gadung Jl.
nilai saham tanggal 30 Desember 2020 pada Bursa Efek Rawagirang No.2 Jakarta
26 Indonesia 2 building, 12th floor, Jalan H.R. Rasuna Said
Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950

27 PT Permadani Khatulistiwa Nusantara Perhotelan 1.218 Rp - Rp - Rp - Aktif


PT Sarana Maluku Ventura 0,00% - - Rp - Rp - Rp - - Pada laporan TW 3 tercatat Nilai nominal saham Jalan Jend Sudirman, hative kecil, Kompleks
berdasarkan surat Direktur Utama PT Sarana Maluku Pondok Permai (Aster)
Ventura No 052/SMV/VIII/2020 tanggal 7 Agustus 2020. RT.004/RW.05,Kecamatan Sirimau Kota Ambon
28 Setelah ditelusuri, lembar saham merupakan saham yang 97128
berasal dari BDL. Saham SMV yang berasal dari eks BPPN
hanya sejumlah 63.106, tercatat pada data saham eks PPA

TOTAL Rp 337.710.521.969 Rp (279.171.212.404) Rp 58.539.309.565,00


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD20

Aset Properti Eks Kelolaan PT. PPA

Saldo Per 31 Desember 2019 Mutasi Semester I 2020 Saldo Per 30 Desember 2020
No Uraian 
Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai
Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT PPA
1
(Persero) yang disajikan dalam Neraca
AT 233 1.750.941.946.444 7 77.810.607.400 240 1.828.752.553.844
BS 973 1.434.919.274.361 - 5 - 8.155.580.000 968 1.426.763.694.361
BT 282 806.135.693.344 - 1 - 223.800.000 281 805.911.893.344
BD (Dokumen berupa Covernote) 31 701.654.125.452 - - 15.496.488.000 31 686.157.637.452
JUMLAH 1519 4.693.651.039.601 1 53.934.739.400 1.520 4.747.585.779.001
Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT PPA
2 -
(Persero) yang diungkap dalam CaLK
BD (Dokumen berupa AJB APHT Copy
3 Dokumen Kepemilikan PPJB Risalah Lelang 592 1.921.938.517.404 - 35 - 196.120.219.889 557 1.725.818.297.515
IMB)
JUMLAH 592 1.921.938.517.404 - 35 - 196.120.219.889 557 1.725.818.297.515
JUMLAH TOTAL 2111 6.615.589.557.005 - 34 - 142.185.480.489 2.077 6.473.404.076.516
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD21

Surat Berharga Eks Kelolaan PT PPA


Nilai Aset Per 31
Jenis Nilai Aset Per Total Nominal Value
Desember 2020 Asal ATK Value
No. Emiten Surat Keterangan
31 Des 2019 (Rupiah) Bank CUR (Nominal Value) (Rupiah)
Berharga
(Audited)* (Rp)
01:00 Dharmala Intiutama (0016060906) Obligasi 2.793.450.000 310.310.110.000 Various USD 22.000.000 310.310.110.000 Default asset
02:00 Ometraco Multi Artha (0016060794) Obligasi 6.499.457.694 216.597.479.675 BII USD 15.356.073 216.597.479.675 Default asset
03:00 Ongko Intl Fin (290304) Obligasi 4.317.150.000 423.150.150.000 BALI USD 30.000.000 423.150.150.000 Default asset
04:00 Ongko Intl Fin CO BV (0016037876) Obligasi 215.857.500 21.157.507.500 ASPAC USD 1.500.000 21.157.507.500 Default asset

05:00 Pacific Intl CP (0016062464) Obligasi 507.900.000 28.210.010.000 TAMARA USD 2.000.000
28.210.010.000 Default asset

06:00 Pacific Intl CP (0016062504) Obligasi 507.900.000 28.210.010.000 TAMARA USD 2.000.000
28.210.010.000 Default asset
Danamo
07:00 Indonesia Bermuda Reksadana 1.805.657.589 14.105.005.000 USD 1.000.000
n 14.105.005.000
08:00 Mulia Keramik I/97 – Mulia Ind Wrt SRA-SL (ID4000007408) Warrants 4.934.713 4.934.713 Various IDR 4.934.713 4.934.713
09:00 Mulia Keramik I/97 – Mulia Ind Wrt SRA-SL (ID4000007507) Warrants 4.934.713 4.934.713 Various IDR 4.934.713 4.934.713
Total 16.657.242.209 1.041.750.141.601 1.041.750.141.601
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD22

Aset Saham Eks Kelolaan PT PPA


Jumlah Persentase Nilai Per 31 Nilai Per 31
No. Nama Emiten Core Business Bank Asal Mutasi Status Emiten Keterangan Nilai Penyajian Alamat Emiten Keterangan
Lembar Kepemilikan Desember 2019 Desember 2020
1 PT Asuransi Jiwa Intan Life - Intan n/a 223.500 223.500 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 425/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan tidak
tercatat sebagai badan hukum
2 PT Bunas Multifinance - BUN 750.000 15,00% 75.000.000 75.000.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2006, Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - -
berdasarkan surat Kepala Biro Aset tanggal 24 Maret 2004
Pembiayaan dan Penjaminan
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli 2012

3 PT Danaloka Pratama - BDNI 380 14,29% 141.550.000 141.550.000 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melaluiSurat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 426/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015

4 PT Pama Indonesia Ltd - BDNI 1.500 15,00% 28.310.000 28.310.000 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 427/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan masih
tercatat sebagai badan hukum, namun alamat perseroan tidak diketahui
5 PT Pama Ventura Indonesia - BDNI 200 20,00% 234.871 234.871 - Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
Aset tanggal 24 Maret 2004 447/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan masih
tercatat sebagai badan hukum, namun alamat perseroan tidak diketahui
6 PT Servitia Finance - BUS 24.750 99,00% 1.500.000.000 1.500.000.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2006, Sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan - -
berdasarkan surat Kepala Biro Aset tanggal 24 Maret 2004
Pembiayaan dan Penjaminan
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli 2012

7 PT Aplikanusa Lintasarta - 19 Bank 400 n/a 125.015.692 400.540.829 275.525.137 Aktif berdasarkan Surat Yayasan Perbanas Jalan MH. Thamrin Kav. 3, Kebon Sirih, Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Surat
Nomor 01/Keu/YP/I/2021 tanggal 11 Menteng, Gedung Menara Thamrin Lt. 19, Nomor S-448/KN.5/2015 tanggal 13 Februari 2015 dengan tanggapan Perseroan
Januari 2021 RT.10/RW.10, Kb. Sirih, Menteng, Jakarta masih aktif beroperasi
Pusat, 10250
8 PT Bhakti Sarana Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 450 5,43% 385.154.000 385.154.000 - Tidak Diketahui Sesuai KMK No. 153/KMK.06/2007 - Permintaan Informasi kepada Ditjen AHU , Kemenkumham melalui Surat Nomor S-
9 PT Dbs Securities Indonesia - BDNI 330 15,00% - - - Telah Likuidasi Tahun 2012 - - -
10 PT Sarana Jambi Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 208.179 2,31% 323.903.996 208.179.000 - 115.724.996 Aktif nilai per 31-12-20 berdasar surat no: Jalan Kapten Pattimura No. 119 Jambi - -
01/DIR/SJV/I/2020 tgl 4-1-21 36129, Phone : (0741) 668388, 668389, Fax :
(0741) 668 390
11 PT Sarana Kalbar Ventura Jasa Modal Ventura BDNI-BNN 535.270 3,67% 355.094.954 535.270.000 180.175.046 Aktif Nilai saham per 31-12-20 berdasar surat Jalan M Sohor No. 9 AB, Pontianak -
No.005/SKV/01/2021 tgl 7-1-21 78121. Phone : (0561) 736 613, Fax (0561)
746 883
12 PT Sarana Kalsel Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 207.861 1,04% 390.958.650 437.755.266 46.796.616 Aktif berdasarkan Surat Kalsel Ventura Nomor Jalan Pramuka No.4, Banjarmasin. Phone -
005/SKV-L/Korp/I/2021 tanggal 5 Januari (0511) 327 3208, 327 3209, Fax (0511) 325
2021 4252
13 PT Sarana Maluku Ventura Jasa Modal Ventura BNN 63.106 1,33% 31.286.000 63.106.000 31.820.000 Aktif Nilai nominal berdasar surat Direktur Jalan Jend Sudirman, hative kecil,
Utama PT Sarana Maluku Ventura Nomor Kompleks Pondok Permai (Aster)
052/SMV/VIII/2020 tanggal 7 Agustus 2020 RT.004/RW.05,Kecamatan Sirimau Kota
Ambon 97128
14 PT Sarana Bersama Pengembangan - 20 Bank 1.115 16,64% 4.038.531.684 - - 4.038.531.684 Likuidasi Nilai Buku saham per 31-12-2019 Setiabudi 2 Building, Suite 502A Telah dilikuidasi dengan nilai likuidasi sebesar Rp3.365.184.715 yang diterima oleh DJKN
Indonesia berdasarkan Laporan Keuangan PT SBPI Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, pada November 2020. Nilai mutasi dicatat sebesar Rp4.038.531.683,65 sehingga terdapat
Tahun 2018 (unaudited). Jakarta Selatan, 12920Phone : (021) 521 selisih Rp673.346.969 yang dicatat sebagai dampak kumulatif pengurang ekuitas
0715, 521 0732, 521 0799, Fax : (021) 521
0755
15 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Jasa Asuransi BUN HASAN 4.500 1,04% 4.341.276.000 4.500.000.000 158.724.000 Aktif Nilai nominal saham per 30 Juni 2020 Tamansari Parama Boutique Office
sesuai Surat Plt. Direktur Utama PT Lantai 11. Jalan KH Wahid Hasyim No. 84-
Asuransi Jiwa Tugu Mandiri 88, Jakarta 10430
No:S2798/AJTM/DIR/0720 tanggal 13 Juli
2020
16 PT Asuransi Putra Mandiri Jasa Asuransi BUN HASAN 1.800.000 25,71% 335.020.000 335.020.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2011, Sesuai Ralat KMK No. 155/KMK.06/2007 -
berdasarkan surat Keputusan Ketua
Bapepem-LK atas nama Menteri
-
Keuangan Nomor : KEP-
546/KM.11/2011 tanggal 11 Juli 2011

17 PT Sarana Sulut Ventura Jasa Modal Ventura BNN 61.553 1,44% 61.553.000 61.553.000 - Aktif Nilai buku saham berdasarkan surat Kompleks Pasar Segar Blok RC-17 Paal -
Direktur PT Sarana Sulut Ventura Nomor Dua Jalan Yos Sudarso Manado
056/SSV/VIII/2016 tanggal 25 Agustus 2016

18 PT Sarana Sumbar Ventura Jasa Modal Ventura BNN 1.037.495 3,72% 970.886.000 1.044.757.465 73.871.465 Aktif Nilai saham per 31-12-20 berdasar surat Gedung Rangkiang Ventura. Jalan Khatib -
no 01/DIR/I/2021 tgl 4-1-21. Sulaiman No.9 Kav. 5 s/d 7 Padang -
Sumatera Barat.
19 PT Sarana Papua Ventura (d.h PT Jasa Modal Ventura BNN 82.471 1,41% 82.471.000 82.471.000 - Aktif Nilai per 31-12-20 berdasar surat Dirut Jl.Abe Tasangkapura No. 58, RT001/ -
Sarana Irian Ventura) SPV No.19/DIR/SPV/I/2021 tgl 11-1-2021 RW.011, Kelurahan Ardipura, Japsel.
Jayapura-Papua. Telp: 0967-5162490
20 PT SMBC Indonesia Finance - BDNI 3.750.000 15,00% 3.750.000.000 3.750.000.000 - Dicabut ijin usahanya tahun 2010, Sesuai Lampiran Surat Menteri Keuangan -
berdasarkan surat Kepala Biro No. S-171/MK.6/2007 tanggal 29 Juni 2007
Pembiayaan dan Penjaminan
-
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli 2012

21 PT Asia Natural Resources Tbk Perdagangan hasil tambang - 22.006.500 0,97% 1.100.325.000 1.100.325.000 - Aktif (Delisting dari BEI) berdasarkan Monthly Report Citibank Pada tahun 2016, aset saham PT Asia tidak diserahkelolakan kembali kepada PT PPA dan
per tanggal 31 Desember 2019 dicatat sebagai aset saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat ini
22 PT Jembo Cable Company Tbk Manufaktur kabel - 654.500 0,43% 4.041.537.500 3.665.200.000 - 376.337.500 Aktif berdasarkan nilai saham pada data perdagangan
Pada saham
tahun 2016, asetPT ASIA PT
saham di bursa
Jemblo telah
Cabledi-suspend oleh BEI. Saat
tidak diserahkelolakan ini saham
kembali kepada PT
BEI per 30 September 2020 PPA dan dicatat sebagai aset saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat
23 PT Sukapraja Estetika Padang Golf Jasa Sarana Olahraga - 57 13.87% 1.425.000.000 1.425.000.000 - Aktif Nilai buku saham berdasarkan surat Jl. Raya Otonomi, Pasar Kemis ini saham
Aset dimaksud
saham PT SEPGtersimpan di kustodi
direklasifasi Citibank
dari akun Jakarta.
aset saham eks BPPN ke aset saham eks
terutama Golf Direktur PT Sukapraja Estetika Padang Tangerang 15560 kelolaan PT PPA. Berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2015, diketahui
Golf Nomor 006/SEPG/DIR/OSW/2018 terdapat pencatatan Pinjaman Subordinasi perseroan kepada Kementerian Keuangan cq.
tanggal 26 Januari 2018 DJKN dh. PT PPA (Persero).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD22

Jumlah Persentase Nilai Per 31 Nilai Per 31


No. Nama Emiten Core Business Bank Asal Mutasi Status Emiten Keterangan Nilai Penyajian Alamat Emiten Keterangan
Lembar Kepemilikan Desember 2019 Desember 2020
24 PT Bima Prima Perdana (Grup - - 100,00% - - - Tidak Aktif
Texmaco)
25 PT Sejahtera Eka Graha Pengembangan dan - 273.000 96,53% 22.470.000.000 - - 22.470.000.000 Aktif Berdasarkan Lampiran A-1 Perjanjian Kawasan Bogor Raya, Bogor Telah diserahkan pengelolaannya kepada Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan BA
pengelolaan sarana Pengelolaan Aset Tahun 2017 999.03 Aset Investasi sesuai Surat Perintah Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor
permukiman dan penyediaan PRIN-25.1/KN/2020 tanggal 17 Januari 2020 dan Berita Acara Serah Terima tentang
sarana olahraga Pengelolaan Aset Saham Nomor BA-1/KN.2/2020 tanggal 23 Januari 2020.
Total 45.898.108.347 19.664.426.431 - 26.233.681.915
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD23

NILAI PASAR ATAS ABMA/T YANG BELUM DAPAT DILUNASI/DISELESAIKAN

No Nama Aset Nilai Pasar Aset Keterangan


Surat Menteri Keuangan Nomor S-
ABMA/T Perumahan di Jl. Pelita RT.006/09 517/MK.6/2019 tanggal 25 Juli 2019. Besaran
1 Rp1.047.674.100,00
DKI Jakarta kompensasi sebesar 100% senilai
Rp1.047.674.100,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T SMA Muhammadiyah 3 Genteng S-468/MK.6/2012 Tanggal 10 Agustus 2012.
2 Rp2.663.674.000,00
Jawa Timur Besaran kompensasi sebesar 50% senilai
Rp1.331.837.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T Yayasan Perguruan Nasional SD
S-535/MK.6/2013 Tanggal 31 Desember 2013.
3 Swasta Letjen Jamin Ginting’s Berastagi (dh. Rp1.298.458.000,00
Besaran kompensasi sebesar 50% senilai
SD Letjen Jamin Ginting) Sumatera Utara
Rp649.229.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T Yayasan Perguruan Nasional TK
S-540/MK.6/2013 Tanggal 31 Desember 2013.
4 Swasta Letjen Jamin Ginting’s Berastagi (dh. Rp1.075.620.000,00
Besaran kompensasi sebesar 50% senilai
TK Letjen Jamin Ginting) Sumatera Utara
Rp537.810.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan
S-349/MK.6/2016 Tanggal 14 Oktober 2016.
5 Ilmu Politik Veteran Palopo (dh. Sekolah Rp6.874.139.000,00
Besaran kompensasi sebesar 50% senilai
Tinggi Sospol Veteran RI) Sulawesi Selatan
Rp3.437.069.500,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T Home Industry Atas Nama Iwan S-410/MK.6/2016 Tanggal 15 Desember 2016.
6 Rp2.334.060.000,00
Jakarta Pusat DKI Jakarta Besaran kompensasi sebesar 100% senilai
Rp2.334.060.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T Kantor DPD Partai Golkar
S-30/MK.6/2017 tanggal 9 Februari 2017.
7 Kabupaten Kebumen (dh. Kantor DPD Rp4.116.771.000,00
Besaran kompensasi sebesar 100% senilai
Golkar) Kebumen Jawa Tengah
Rp4.116.771.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T SMK Yayasan Pendidikan
S-87/MK.6/2017 tanggal 3 April 2017. Besaran
8 Teknologi Pangkalan Susu (dh. ST dan Rp611.223.000,00
kompensasi sebesar 50% senilai
STM) Sumatera Utara
Rp305.611.500,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T SD, SMP, SMA Gajah Mada (dh.
S-88/MK.6/2017 tanggal 3 April 2017. Besaran
9 SD/SMP GAJAH MADA) Binjai Sumatera Rp1.655.058.000,00
kompensasi sebesar 50% senilai
Utara
Rp827.529.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor S-
89/MK.6/2017 tanggal 6 April 2017. Diperbarui
ABMA/T TK Aisyiyah Busthanul Athfal I Kota
dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-
10 Palopo (dh. Sekolah Tinggi Sospol Veteran Rp1.012.130.000,00
850/MK.6/2019 tanggal 11 Desember 2019
RI) Sulawesi Selatan
besaran kompensasi sebesar 50% senilai
Rp506.065.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor S-
134/MK.6/2017 tanggal 6 Juni 2017. Diperbarui
ABMA/T Rumah Tinggal Puji Harjanto (dh.
dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-
11 Sekolah Luas Biasa Yakut) Kabupaten Rp224.171.000,00
937/MK.6/2019 tanggal 31 Desember 2019.
Banyumas Provinsi Jawa Tengah
Besaran kompensasi sebesar 100% senilai
Rp224.171.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
ABMA/T Rumah Nyoman Sidharta
S-288/MK.6/2017 tanggal 14 November 2017.
12 Suryanata Grogol Petamburan Provinsi DKI Rp1.469.468.000,00
Besaran Kompensasi sebesar 100% senilai
Jakarta
Rp1.469.468.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
SMP Muhammadiyah 2 Taman Kabupaten S-113/MK.6/2018 tanggal 9 Februari 2018.
13 Rp4.342.010.000,00
Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Besaran kompensasi sebesar 50%+10% senilai
Rp2.605.206.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor
SD Al Wasliyah dan SMA Teladan
S-193/MK.6/2018 tanggal 16 Mei 2018. Besaran
14 Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Rp743.560.000,00
kompensasi sebesar 50% senilai
Utara
Rp371.780.000,00
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD23

No Nama Aset Nilai Pasar Aset Keterangan


Surat Menteri Keuangan Nomor S-
Toko Yusuf dan Nyai Laundry (d.h Toko
239/MK.6/2018 tanggal 22 Juni 2018.
Swaka Prima Photocopy (dh. SMP, SMA,
Diperbarui dengan Surat Menteri Keuangan
15 SMEA Kerabat Kita, Gedung Bioskop Sena Rp71.576.000,00
Nomor S-750/MK.6/2019 tanggal 18 Oktober
dan perumahan Penduduk)) Kabupaten
2019. Besaran kompensasi sebesar 100%
Brebes Provinsi Jawa Tengah
senilai Rp71.576.000,00
Surat Menteri Keuangan Nomor S-
16 ABMA/T Yayasan Pendidikan Angkatan 45 Rp4.144.299.000,00 496/MK.6/2019 tanggal 22 Juli 2019
kompensasi 50% senilai Rp2.072.149.500,00
Surat Menteri Keuangan Nomor S-
ABMA/T Ruko IX (Gudang Aneka Makmur)
17 Rp695.811.600,00 519/MK.6/2019 tanggal 30 Juli 2019.
(d.h Yayasan Pendidikan Gita Kirti (GIKI)
Kompensasi 100% senilai Rp695.811.600,00

Surat Menteri Keuangan Nomor S-


ABMA/T SD/SMP/SMA/FIAD
18 Rp41.324.629.500,00 638/MK.6/2019 tanggal 6 September 2019.
Muhammadiyah
Kompensasi 100% senilai Rp41.324.629.500,00

Surat Menteri Keuangan Nomor S-


ABMA/T Ruko Milik PT Kelapa Cengkir Raya
19 Rp629.455.200,00 813/MK.6/2019 tanggal 27 November 2019
(dh. Yayasan Pendidikan Gitakirti (GIKI))
kompensasi 100% senilai Rp629.455.200,00

Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur


Sulawesi Selatan u.p. Sekretaris Daerah Nomor
ABMA/T Rumah Sakit Bersalin Sentosa Jl.
S 4514/A/2001 tanggal 12 November 2001
Jenderal Sudirman No. 52 Kelurahan
20 Rp2.186.911.000,00 Surat Kepala Kanwil XXIII Ditjen Anggaran
Parang, Kecamatan Mamajang, Kota
Makasar Nomor S-1349/W.A.23/BD.05/2002
Makassar
tanggal 19 Juni 2002. Besaran Kompensasi
senilai Rp2.186.911.000,00

TOTAL Rp78.520.698.400,00
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD24

NILAI PASAR ATAS ABMA/T YANG DITETAPKAN BESARAN KOMPENSASINYA

No Nama Aset Nilai Pasar Aset Keterangan


Surat Menteri Keuangan Nomor S-
ABMA/T Rumah Tinggal di Jalan Sumatera
243/MK.6/2020 tanggal 22 Juni 2020.
1 Nomor 27 (d.h Nomor 13-15) Provinsi Jawa Rp7.503.853.000
Kompensasi 100% senilai
Barat
Rp7.503.853.000,00
ABMA/T Gereja Katholik Santo Petrus Toho Surat Menteri Keuangan Nomor S-
2 (d.h Gereja Katholik) di Provinsi Kalimantan Rp49.454.000 283/MK.6/2020 Tanggal 11 Agustus 2020
Barat kompensasi 0% senilai Rp0,00
TOTAL Rp7.553.307.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD25

DAFTAR ABMA/T YANG TELAH DITERBITKAN KMK

No. Nama Aset Nilai Aset Keterangan


Ruko IX (Gudang Aneka Makmur) (d.h Yayasan
Pendidikan Gita Kirti (GIKI)). Luas Tanah 127
KMK-7/KM.6/2020 tanggal 15 Januari 2020. Besaran
1 m2 Jalan Cibalok Nomor H9/Ruko IX, Rp695.811.600
kompensasi sebesar 100% dari nilai wajar aset.
Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah,
Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

Toko Yusuf dan Nyai Laundry (d.h SMP, SMA,


SMEA Kerabat Kita, Gedung Bioskop Sena dan
Perumahan Penduduk) Luas Tanah 68 m2
KMK-10/KM.6/2020 tanggal 17 Januari 2020. Besaran
2 Jalan K.H Ahmad Dahlan Nomor 2 (dh. Jalan Rp71.576.000
kompensasi sebesar 100% dari nilai wajar aset.
Bioskop Sena Nomor 10) Desa Kalierang
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes
Provinsi Jawa Tengah

TK Aisyiyah Busthanul Athfal I Kota Palopo (d.h


Sekolah Tinggi Sospol Veteran RI). Luas Tanah KMK-19/KM.6/2020 tanggal 3 Februari 2020. Besaran
2
3 324 m Jalan Diponegoro Nomor 33, Kelurahan Rp1.012.130.000 kompensasi ditetapkan sebesar 50% dari nilai wajar
Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, aset.
Provinsi Sulawesi Selatan

Ruko Milik PT. Kelapa Cengkir Raya (dh.


Yayasan Pendidikan Gitakirti (GIKI)). Luas
KMK-35/KM.6/2020 tanggal 24 Februari 2020. Besaran
Tanah 103 m2 Jalan Pengadilan Nomor 9 Blok
4 Rp629.455.200 kompensasi ditetapkan sebesar 100% dari nilai wajar
A2, Kelurahan Pabaton (dh. Pabatan (Tanah
aset.
Sereal)), Kecamatan Bogor Tengah (dh. Kota
Bogor Utara), Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

SD, SMP dan SMA Gaja Mada (d.h SD/SMP


Gajah Mada). Luas Tanah 2.534 m2 Jalan
Rasberi Nomor 22 (d.h Jl. Apalil dan Jl. KMK-81/KM.6/2020 tanggal 29 April 2020. Besaran
5 Rambutan, Brahrang), Kelurahan Sukamaju Rp1.655.058.000 kompensasi ditetapkan sebesar 50% dari nilai wajar
(d.h Desa Banda Simenbah), Kecamatan Binjai aset.
Barat (d.h Kecamatan Langkat), Kota Binjai,
Provinsi Sumatera Utara
Rumah Tinggal Puji Harjanto (d.h Sekolah Luar
Biasa Yakut) luas tanah 488 m2 di Jalan KMK-162/KM.6/2020 tanggal 7 Agustus 2020
Kolonel Sugiri Gang Bakung Nomor 14/V,
6 Rp224.171.000
Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto
Timur, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Besaran kompensasi ditetapkan sebesar 100% dari nilai
Tengah wajar aset
Gereja Katholik Santo Petrus Toho (d.h Gereja
Katholik) Luas Tanah 1.145 m2 di Jalan Raya Toho,
KMK-216/KM.6/2020 tanggal 5 Oktober 2020 Besaran
7 Desa Toho Hilir, Kecamatan Toho, Kabupaten Rp49.454.000
kompensasi ditetapkan 0% dari nilai wajar aset
Mempawah (d.h Kabupaten Pontianak), Provinsi
Kalimantan Barat
TOTAL Rp4.337.655.800
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD26

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA EKS BMN IDLE YANG DISERAHKAN KEPADA PENGGUNA BARANG ATAU PEMDA

Jenis BMN Lokasi Aset 2 Perolehan Aset


No KPKNL Luas (m ) Akm Penyusutan Nilai Buku Ket.
Kode Barang Uraian Barang Kab./Kota Alamat Tanggal Nilai (Rp)
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12
PSP No. 47/KM.6/KN.5/2019
Tanah Bangunan
PSP pada Kemenkeu BAST
1 2010101002 Rumah Negara KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatera III/ 52-53 Jember 393 31/12/1978 117,900,000 - 117,900,000
Golongan II No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019

PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Tanah Bangunan PSP pada Kemenkeu BAST
2 2010104001 KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatra No.14, Jember 1,951 01/01/2007 4,114,814,000 - 4,114,814,000
Kantor Pemerintah
No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019

TOTAL TANAH 2,344 4,232,714,000 - 4,232,714,000


PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Rumah Negara
PSP pada Kemenkeu BAST
1 4010202007 Golongan II Tipe C KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatera III/53, Jember 126 12/31/1978 104,826,000 55,324,827 49,501,173
Permanen No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019

PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Rumah Negara
PSP pada Kemenkeu BAST
2 4010202007 Golongan II Tipe C KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatera III/53 Jember 70 12/31/1978 59,617,000 31,464,532 28,152,468
Permanen No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019

PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Bangunan Gedung PSP pada Kemenkeu BAST
3 4010101001 KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatra No.14, Jember 140 01/01/2007 80,840,340 21,018,488 59,821,852
Kantor Permanen
No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019

PSP No.47/KM.6/KN.5/2019
Bangunan Gedung PSP pada Kemenkeu BAST
4 4010101001 KPKNL Jember Kab. Jember Jl. Sumatra No.14, Jember 1077 01/01/2007 522,725,700 135,908,682 386,817,018
Kantor Permanen
No. BAST-01/WKN.10/KNL.04/2019 tgl 5 Juli 2019

TOTAL BANGUNAN 1,413 768,009,040 243,716,529 524,292,511


TOTAL 3,757 5,000,723,040 243,716,529 4,757,006,511
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27

UTANG RETUR KPPN


KODE KPPN SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR
001 BANDA ACEH (939.126.148) 831.285.956 (107.840.192)
002 LANGSA (180.135.252) (93.850.900) (273.986.152)
003 MEULABOH (7.793.936) 2.954.636 (4.839.300)
004 MEDAN I (653.884.796) (208.886.989) (862.771.785)
006 PADANG SIDEMPUAN (1.800.000) 1.800.000 -
007 GUNUNG SITOLI (33.551.815) 29.951.815 (3.600.000)
008 PEKANBARU (1.499.681.998) 1.272.722.144 (226.959.854)
009 TANJUNG PINANG (249.391.437) 249.391.437 -
010 PADANG (2.121.381.639) 2.101.388.911 (19.992.728)
011 BUKITTINGGI (377.656.741) 377.206.741 (450.000)
012 JAMBI (165.988.358) 164.488.358 (1.500.000)
013 SUNGAI PENUH (1.750.000) 1.750.000 -
014 PALEMBANG (2.960.646.596) 2.658.033.124 (302.613.472)
015 PANGKAL PINANG (14.000.000) 12.800.000 (1.200.000)
016 BENGKULU (6.600.000) (6.600.000) (13.200.000)
017 BANDAR LAMPUNG (942.603.413) 942.603.413 -
018 JAKARTA I (16.124.465.018) 15.324.839.451 (799.625.567)
019 JAKARTA II (2.269.803.332) (320.186.490.175) (322.456.293.507)
020 SERANG (240.794.045) (828.022.460) (1.068.816.505)
022 BANDUNG I (507.162.355) 507.162.355 -
023 BOGOR (409.236.865) 401.957.805 (7.279.060)
024 CIREBON (293.314.322) (94.012.128) (387.326.450)
025 TASIKMALAYA (299.184.445) 299.184.445 -
026 SEMARANG I (367.695.371) 293.819.882 (73.875.489)
027 PURWOREJO (40.457.910) 40.457.910 -
028 SURAKARTA (5.409.600) 1.909.600 (3.500.000)
030 YOGYAKARTA (137.878.129) (2.092.485.601) (2.230.363.730)
031 SURABAYA I (2.239.448.004) 1.608.417.716 (631.030.288)
032 MALANG (13.740.000) (3.988.116.945) (4.001.856.945)
033 MADIUN - (1.455.000) (1.455.000)
034 KEDIRI (25.175.760) 25.175.760 -
035 BONDOWOSO (48.479.300) 48.479.300 -
036 PAMEKASAN (279.752) (533.244.248) (533.524.000)
037 DENPASAR (882.764.703) 622.827.108 (259.937.595)
038 MATARAM (190.796.550) 190.796.550 -
039 KUPANG (2.450.521.029) (932.434.021) (3.382.955.050)
040 ENDE (299.925.677) 284.670.969 (15.254.708)
041 WAINGAPU - (126.540.245) (126.540.245)
042 PONTIANAK (148.913.345) 47.635.345 (101.278.000)
043 PALANGKARAYA (5.763.433.157) 5.018.028.520 (745.404.637)
045 BANJARMASIN (4.921.121.350) 4.921.121.350 -
046 SAMARINDA (983.361.829) (11.028.232.739) (12.011.594.568)
047 BALIKPAPAN (335.777.656) (445.524.344) (781.302.000)
048 TARAKAN (163.235.346) 163.235.346 -
049 MANADO (141.314.929) (274.255.399) (415.570.328)
050 GORONTALO (2.107.043.275) 2.059.523.275 (47.520.000)
051 PALU (2.031.976.972) 2.031.976.972 -
052 POSO (122.930.327) 122.930.327 -
054 MAKASSAR I (1.142.088.610) (466.871.168) (1.608.959.778)
055 WATAMPONE (78.170.515) 78.170.515 -
057 PARE PARE (85.744.582) (442.004.951) (527.749.533)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27

KODE KPPN SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR


058 PALOPO (383.254.546) 383.254.546 -
059 MAJENE (99.600.000) 99.600.000 -
060 KENDARI (454.982.985) 162.838.102 (292.144.883)
061 AMBON (390.963.691) 390.963.691 -
063 JAYAPURA (3.505.983.602) 2.524.510.891 (981.472.711)
064 BIAK (4.879.500) 4.879.500 -
065 MANOKWARI (181.969.267) (219.951.788) (401.921.055)
066 SORONG (35.622.000) (18.280.437) (53.902.437)
068 MERAUKE (28.384.550) 28.384.550 -
071 BIMA (284.862.000) 284.862.000 -
072 PEKALONGAN - (81.264.272) (81.264.272)
073 BOJONEGORO (84.519.830) 84.519.830 -
076 TANJUNG BALAI ASAHAN - (117.359.545) (117.359.545)
079 SINTANG (2.500.000) 2.500.000 -
080 BUNTOK (29.850.000) 29.850.000 -
083 TAHUNA - (69.818.182) (69.818.182)
084 TUAL (136.405.090) 136.405.090 -
086 KARAWANG (17.472.900) (149.977.100) (167.450.000)
087 SUMEDANG (113.760.000) 113.760.000 -
088 JAKARTA III (7.951.661.617) 930.382.306 (7.021.279.311)
089 LHOKSEUMAWE (456.097.382) 299.039.282 (157.058.100)
090 SOLOK - (950.000) (950.000)
095 BANDUNG II (1.286.433.476) 1.199.307.116 (87.126.360)
098 MOJOKERTO (199.680.345) 199.680.345 -
100 BANYUWANGI - (2.774.760) (2.774.760)
103 BAU BAU (235.993.963) 235.993.963 -
104 SAUMLAKI (5.284.090) 5.284.090 -
105 KUTACANE (10.418.200) (5.708.800) (16.127.000)
112 TOBELO - (139.476.318) (139.476.318)
113 WAMENA - (1.444.000) (1.444.000)
115 MAGELANG (8.460.000) (34.003.636) (42.463.636)
118 TEGAL (178.195.455) (1.870.428) (180.065.883)
120 DUMAI - (6.000.000) (6.000.000)
122 TAKENGON - (20.181.980) (20.181.980)
123 MEDAN II (5.488.808.794) 2.828.556.919 (2.660.251.875)
125 BALIGE (264.136.364) 18.397.480 (245.738.884)
126 METRO LAMPUNG (6.000.000) 6.000.000 -
127 TANGERANG (28.331.157) (727.288.802) (755.619.959)
130 CILACAP (115.836.000) (94.916.549) (210.752.549)
131 JEMBER (1.795.328.254) 1.677.602.673 (117.725.581)
133 JAKARTA IV (6.045.728.918) 5.142.311.082 (903.417.836)
134 SEMARANG II (829.328.714) 640.798.184 (188.530.530)
135 SURABAYA II (38.681.955) 38.681.955 -
136 MAKASSAR II (592.518.818) 517.300.636 (75.218.182)
137 BATAM (908.201.550) 894.137.550 (14.064.000)
139 JAKARTA V (5.311.839.834) (18.711.730.731) (24.023.570.565)
140 KHUSUS PINJAMAN DAN (7.986.124) 7.585.171 (400.953)
HIBAH
141 TIMIKA (7.000.000) 7.000.000 -
148 KLATEN (15.718.309) 15.718.309 -
151 TANJUNG (1.852.690) 1.852.690 -
153 TANJUNG REDEP (10.000.000) 10.000.000 -
159 BANGKO (37.520.073) 37.520.073 -
160 SEKAYU (63.628.537) 63.628.537 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27

KODE KPPN SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR


161 RANGKASBITUNG (58.481.709) 58.481.709 -
165 SIDOARJO (22.116.000) 22.116.000 -
169 SELONG (97.785.500) 97.785.500 -
171 BEKASI - (3.350.000) (3.350.000)
172 ATAMBUA (41.623.637) 15.028.637 (26.595.000)
174 LARANTUKA - (8.727.273) (8.727.273)
175 JAKARTA VI (2.433.682.120) (3.601.217.390) (6.034.899.510)
178 MAMUJU (7.056.398.193) 6.615.731.604 (440.666.589)
179 BITUNG (2.171.636) (302.204.802) (304.376.438)
182 JAKARTA VII (16.003.494.583) 13.162.268.568 (2.841.226.015)
185 TANJUNG SELOR (16.769.924) (95.175.226) (111.945.150)
901 Penerimaan Negara (14.116.743) (209.177.922) (223.294.665)
999 DIREKTORAT (3) (287.582.757) (287.582.760)
PENGELOLAAN KAS
NEGARA
TOTAL (118.429.956.817) (284.926.244.396,00) (403.356.201.213)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

KEWAJIBAN TRANSFER KE DAERAH


PER 31 DESEMBER 2020

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
1 Provinsi Aceh 15.364.924.430 20.987.772.160 36.352.696.590
2 Kab. Aceh Barat 7.415.645.144 1.633.792.148 9.049.437.292
3 Kab. Aceh Barat Daya 1.920.891.047 902.154.300 2.823.045.347
4 Kab. Aceh Besar 2.896.831.823 3.828.770.620 6.725.602.443
5 Kab. Aceh Jaya 1.701.311.447 987.450.387 2.688.761.834
6 Kab. Aceh Selatan 1.855.649.635 3.096.634.160 4.952.283.795
7 Kab. Aceh Singkil 4.163.471.603 1.135.175.100 5.298.646.703
8 Kab. Aceh Tamiang 14.322.436.718 1.960.359.476 16.282.796.194
9 Kab. Aceh Tengah 1.770.802.329 2.306.784.480 4.077.586.809
10 Kab. Aceh Tenggara 2.577.213.854 1.329.729.090 3.906.942.944
11 Kab. Aceh Timur 9.421.468.783 2.633.317.140 12.054.785.923
12 Kab. Aceh Utara 27.686.527.640 4.814.623.800 32.501.151.440
13 Kab. Bener Meriah 1.774.059.853 1.437.611.589 3.211.671.442
14 Kab. Bireuen 2.965.257.203 2.300.563.939 5.265.821.142
15 Kab. Gayo Lues 2.016.325.483 448.393.020 2.464.718.503
16 Kab. Nagan Raya 5.196.563.489 1.044.141.053 6.240.704.542
17 Kab. Pidie 1.690.770.911 3.027.213.275 4.717.984.186
18 Kab. Pidie Jaya 1.658.506.020 1.966.566.840 3.625.072.860
19 Kab. Simeulue 1.655.144.156 490.334.840 2.145.478.996
20 Kota Banda Aceh 1.606.288.116 2.189.802.851 3.796.090.967
21 Kota Langsa 1.996.883.709 627.719.400 2.624.603.109
22 Kota Lhokseumawe 1.515.172.636 1.029.663.600 2.544.836.236
23 Kota Sabang 1.629.100.050 438.112.300 2.067.212.350
24 Kota Subulussalam 2.245.925.419 448.577.800 2.694.503.219
25 Provinsi Sumatera Utara 70.757.697.296 41.939.658.480 112.697.355.776
26 Kab. Asahan 29.107.924.301 2.652.677.430 31.760.601.731
27 Kab. Batu Bara 4.632.250.619 2.048.583.965 6.680.834.584
28 Kab. Dairi 2.504.048.875 2.659.924.620 5.163.973.495
29 Kab. Deli Serdang 17.101.262.493 3.662.908.411 20.764.170.904
30 Kab. Humbang Hasundutan 2.254.730.409 2.219.977.926 4.474.708.335
31 Kab. Karo 1.959.700.352 2.587.312.520 4.547.012.872
32 Kab. Labuhanbatu 17.114.327.167 1.886.050.720 19.000.377.887
33 Kab. Labuhanbatu Selatan 27.450.847.306 981.562.880 28.432.410.186
34 Kab. Labuhanbatu Utara 12.868.768.617 2.054.000.320 14.922.768.937
35 Kab. Langkat 45.342.866.668 5.001.153.872 50.344.020.540
36 Kab. Mandailing Natal 7.499.308.783 4.455.531.820 11.954.840.603
37 Kab. Nias 1.573.531.245 1.141.631.880 2.715.163.125
38 Kab. Nias Barat 1.568.357.522 - 1.568.357.522
39 Kab. Nias Selatan 1.687.875.707 - 1.687.875.707
40 Kab. Nias Utara 1.628.597.830 564.305.600 2.192.903.430
41 Kab. Padang Lawas 16.872.829.839 1.074.325.200 17.947.155.039
42 Kab. Padang Lawas Utara 13.619.081.038 2.148.951.140 15.768.032.178
43 Kab. Pakpak Bharat 1.783.276.091 921.181.880 2.704.457.971
44 Kab. Samosir 2.358.155.318 1.819.964.830 4.178.120.148
45 Kab. Serdang Bedagai 16.078.237.618 3.432.705.900 19.510.943.518
46 Kab. Simalungun 18.144.792.544 - 18.144.792.544
47 Kab. Tapanuli Selatan 55.592.586.086 2.729.695.800 58.322.281.886
48 Kab. Tapanuli Tengah 3.224.218.107 2.732.219.985 5.956.438.092
49 Kab. Tapanuli Utara 33.945.490.470 3.687.500.020 37.632.990.490
50 Kab. Toba Samosir 1.921.775.414 2.511.086.917 4.432.862.331
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
51 Kota Binjai 3.361.843.449 2.044.253.035 5.406.096.484
52 Kota Gunungsitoli 1.566.795.499 1.011.845.900 2.578.641.399
53 Kota Medan 2.166.533.345 4.885.913.901 7.052.447.246
54 Kota Padang Sidempuan 1.736.872.120 1.077.295.700 2.814.167.820
55 Kota Pematang Siantar 1.747.384.680 1.117.174.100 2.864.558.780
56 Kota Sibolga 1.577.990.003 557.955.780 2.135.945.783
57 Kota Tanjung Balai 1.575.530.110 1.286.825.780 2.862.355.890
58 Kota Tebing Tinggi 1.577.824.831 1.165.236.060 2.743.060.891
59 Provinsi Sumatera Barat 8.931.750.232 16.680.175.614 25.611.925.846
60 Kab. Agam 3.773.325.289 2.630.821.721 6.404.147.010
61 Kab. Dharmasraya 6.614.850.628 1.079.528.820 7.694.379.448
62 Kab. Kepulauan Mentawai 2.457.220.399 832.111.560 3.289.331.959
63 Kab. Lima Puluh Kota 2.177.698.696 3.442.194.737 5.619.893.433
64 Kab. Padang Pariaman 1.631.967.995 4.329.856.185 5.961.824.180
65 Kab. Pasaman 1.634.749.612 2.468.983.530 4.103.733.142
66 Kab. Pasaman Barat 7.954.563.895 3.689.303.380 11.643.867.275
67 Kab. Pesisir Selatan 5.518.876.888 4.267.148.225 9.786.025.113
68 Kab. Sijunjung 1.921.451.903 1.478.398.720 3.399.850.623
69 Kab. Solok 1.819.174.640 2.867.028.670 4.686.203.310
70 Kab. Solok Selatan 8.210.006.750 1.664.750.680 9.874.757.430
71 Kab. Tanah Datar 1.644.272.640 2.266.754.195 3.911.026.835
72 Kota Bukit Tinggi 1.536.850.472 1.030.265.360 2.567.115.832
73 Kota Padang 3.338.443.881 4.032.212.378 7.370.656.259
74 Kota Padang Panjang 1.549.392.187 410.780.635 1.960.172.822
75 Kota Pariaman 1.581.504.498 334.277.035 1.915.781.533
76 Kota Payakumbuh 1.543.561.386 1.170.440.679 2.714.002.065
77 Kota Sawahlunto 5.089.914.041 847.772.047 5.937.686.088
78 Kota Solok 1.557.343.086 396.878.400 1.954.221.486
79 Provinsi Riau 271.539.362.006 8.682.080.660 280.221.442.666
80 Kab. Bengkalis 496.834.067.613 4.050.941.900 500.885.009.513
81 Kab. Indragiri Hilir 23.685.781.061 3.396.367.070 27.082.148.131
82 Kab. Indragiri Hulu 33.766.765.705 4.397.497.110 38.164.262.815
83 Kab. Kampar 104.700.409.625 5.751.142.200 110.451.551.825
84 Kab. Kepulauan Meranti 20.535.896.478 932.351.819 21.468.248.297
85 Kab. Kuantan Singingi 11.658.924.171 2.690.304.860 14.349.229.031
86 Kab. Pelalawan 55.967.802.078 3.108.117.860 59.075.919.938
87 Kab. Rokan Hilir 129.469.346.755 4.250.565.020 133.719.911.775
88 Kab. Rokan Hulu 31.207.478.631 4.765.597.160 35.973.075.791
89 Kab. Siak 175.730.543.822 - 175.730.543.822
90 Kota Dumai 11.365.682.215 1.802.214.330 13.167.896.545
91 Kota Pekanbaru 7.954.855.210 4.399.099.980 12.353.955.190
92 Provinsi Jambi 53.444.660.093 8.330.173.737 61.774.833.830
93 Kab. Batanghari 26.836.470.523 2.155.144.660 28.991.615.183
94 Kab. Bungo 6.281.600.594 1.799.443.211 8.081.043.805
95 Kab. Kerinci 3.157.201.638 3.452.626.900 6.609.828.538
96 Kab. Merangin 3.446.340.318 2.433.321.575 5.879.661.893
97 Kab. Muaro Jambi 26.661.257.933 3.322.987.692 29.984.245.625
98 Kab. Sarolangun 17.726.679.315 1.519.486.700 19.246.166.015
99 Kab. Tanjung Jabung Barat 80.898.706.542 1.898.415.740 82.797.122.282
100 Kab. Tanjung Jabung Timur 23.608.723.523 2.002.111.520 25.610.835.043
101 Kab. Tebo 16.457.945.720 1.844.586.220 18.302.531.940
102 Kota Jambi 10.404.653.998 3.402.210.160 13.806.864.158
103 Kota Sungai Penuh 2.614.039.504 1.179.906.095 3.793.945.599
104 Provinsi Sumatera Selatan 190.867.427.778 9.873.738.880 200.741.166.658
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
105 Kab. Banyuasin 24.635.387.967 4.259.975.115 28.895.363.082
106 Kab. Empat Lawang 3.194.078.666 1.235.336.555 4.429.415.221
107 Kab. Lahat 61.097.366.463 1.843.256.945 62.940.623.408
108 Kab. Muara Enim 177.069.569.538 3.429.321.880 180.498.891.418
109 Kab. Musi Banyuasin 242.657.292.592 3.136.274.045 245.793.566.637
110 Kab. Musi Rawas 59.982.535.110 2.289.990.630 62.272.525.740
111 Kab. Musi Rawas Utara 10.862.392.578 643.259.420 11.505.651.998
112 Kab. Ogan Ilir 13.234.142.866 4.336.784.485 17.570.927.351
113 Kab. Ogan Komering Ilir 19.054.580.148 4.918.833.079 23.973.413.227
114 Kab. Ogan Komering Ulu 29.869.694.096 2.128.216.055 31.997.910.151
115 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 3.181.044.571 1.911.616.500 5.092.661.071
116 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 4.020.041.863 2.976.598.956 6.996.640.819
117 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 113.977.210.198 667.755.140 114.644.965.338
118 Kota Lubuk Linggau 2.220.868.946 1.416.184.310 3.637.053.256
119 Kota Pagar Alam 2.464.347.429 580.568.940 3.044.916.369
120 Kota Palembang 2.412.348.755 8.358.394.043 10.770.742.798
121 Kota Prabumulih 26.975.261.324 1.342.030.440 28.317.291.764
122 Provinsi Bengkulu 6.262.842.936 4.730.583.460 10.993.426.396
123 Kab. Bengkulu Selatan 1.883.859.046 1.653.181.740 3.537.040.786
124 Kab. Bengkulu Tengah 6.534.624.076 992.114.780 7.526.738.856
125 Kab. Bengkulu Utara 8.486.198.196 2.265.212.075 10.751.410.271
126 Kab. Kaur 2.456.416.813 1.055.428.950 3.511.845.763
127 Kab. Kepahiang 2.043.405.068 933.010.010 2.976.415.078
128 Kab. Lebong 2.638.065.684 896.874.600 3.534.940.284
129 Kab. Mukomuko 5.893.516.840 1.429.283.920 7.322.800.760
130 Kab. Rejang Lebong 1.889.496.356 3.443.091.320 5.332.587.676
131 Kab. Seluma 4.147.156.812 1.805.819.520 5.952.976.332
132 Kota Bengkulu 1.643.143.925 2.721.924.689 4.365.068.614
133 Provinsi Lampung 17.499.753.949 12.693.177.184 30.192.931.133
134 Kab. Lampung Barat 2.326.768.165 2.543.970.120 4.870.738.285
135 Kab. Lampung Selatan 7.393.855.661 4.000.498.720 11.394.354.381
136 Kab. Lampung Tengah 12.327.513.616 6.987.955.982 19.315.469.598
137 Kab. Lampung Timur 12.909.283.860 5.436.797.520 18.346.081.380
138 Kab. Lampung Utara 3.357.061.214 3.096.641.780 6.453.702.994
139 Kab. Mesuji 6.148.955.687 669.808.840 6.818.764.527
140 Kab. Pesawaran 4.270.530.512 1.430.237.350 5.700.767.862
141 Kab. Pesisir Barat 2.278.345.981 887.300.220 3.165.646.201
142 Kab. Pringsewu 2.107.427.113 3.613.857.336 5.721.284.449
143 Kab. Tanggamus 19.414.107.570 3.859.913.200 23.274.020.770
144 Kab. Tulang Bawang 5.710.913.120 1.948.176.358 7.659.089.478
145 Kab. Tulang Bawang Barat 2.942.580.140 1.442.577.800 4.385.157.940
146 Kab. Way Kanan 5.479.192.140 3.097.639.281 8.576.831.421
147 Kota Bandar Lampung 2.256.833.557 4.524.100.025 6.780.933.582
148 Kota Metro 2.098.047.171 1.528.485.140 3.626.532.311
149 Provinsi DKI Jakarta 25.765.355.335 39.779.791.080 65.545.146.415
150 Provinsi Jawa Barat 248.036.940.243 33.477.683.259 281.514.623.502
151 Kab. Bandung 215.626.595.611 11.619.276.760 227.245.872.371
152 Kab. Bandung Barat 19.659.302.815 5.574.176.600 25.233.479.415
153 Kab. Bekasi 28.984.747.925 4.190.544.495 33.175.292.420
154 Kab. Bogor 108.253.556.305 9.027.958.834 117.281.515.139
155 Kab. Ciamis 17.859.137.635 9.786.097.335 27.645.234.970
156 Kab. Cianjur 19.912.291.154 7.959.600.305 27.871.891.459
157 Kab. Cirebon 20.405.298.871 10.394.213.100 30.799.511.971
158 Kab. Garut 114.957.388.718 9.422.370.205 124.379.758.923
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
159 Kab. Indramayu 43.101.300.730 5.234.416.883 48.335.717.613
160 Kab. Karawang 32.667.038.700 3.360.708.244 36.027.746.944
161 Kab. Kuningan 17.771.916.975 7.912.251.780 25.684.168.755
162 Kab. Majalengka 19.076.230.941 6.254.877.056 25.331.107.997
163 Kab. Pangandaran 17.802.078.247 2.161.419.460 19.963.497.707
164 Kab. Purwakarta 18.678.740.256 3.831.016.430 22.509.756.686
165 Kab. Subang 38.770.360.628 6.238.859.740 45.009.220.368
166 Kab. Sukabumi 98.212.862.226 11.970.442.240 110.183.304.466
167 Kab. Sumedang 18.179.147.588 9.595.563.546 27.774.711.134
168 Kab. Tasikmalaya 20.137.856.613 10.795.664.120 30.933.520.733
169 Kota Bandung 17.703.875.037 4.854.525.648 22.558.400.685
170 Kota Banjar 17.577.974.754 1.064.087.665 18.642.062.419
171 Kota Bekasi 18.044.656.452 5.996.084.280 24.040.740.732
172 Kota Bogor 17.508.023.996 3.489.728.210 20.997.752.206
173 Kota Cimahi 17.423.522.795 2.572.421.380 19.995.944.175
174 Kota Cirebon 17.602.579.688 1.765.522.780 19.368.102.468
175 Kota Depok 17.473.751.240 3.670.532.550 21.144.283.790
176 Kota Sukabumi 17.391.555.101 1.085.944.290 18.477.499.391
177 Kota Tasikmalaya 17.485.483.729 2.953.795.200 20.439.278.929
178 Provinsi Jawa Tengah 22.109.459.760 - 22.109.459.760
179 Kab. Banjarnegara 5.870.239.897 5.979.579.798 11.849.819.695
180 Kab. Banyumas 3.709.964.786 7.000.594.860 10.710.559.646
181 Kab. Batang 2.388.199.003 1.854.240.431 4.242.439.434
182 Kab. Blora 19.672.489.145 5.170.658.260 24.843.147.405
183 Kab. Boyolali 2.547.540.825 9.657.348.630 12.204.889.455
184 Kab. Brebes 4.532.478.881 5.288.355.038 9.820.833.919
185 Kab. Cilacap 6.389.148.000 7.018.425.206 13.407.573.206
186 Kab. Demak 2.778.124.522 4.465.894.080 7.244.018.602
187 Kab. Grobogan 5.451.409.136 5.444.534.036 10.895.943.172
188 Kab. Jepara 4.515.237.325 4.366.647.174 8.881.884.499
189 Kab. Karanganyar 3.068.489.561 5.514.077.836 8.582.567.397
190 Kab. Kebumen 2.849.545.792 6.650.848.734 9.500.394.526
191 Kab. Kendal 2.797.384.586 5.465.234.080 8.262.618.666
192 Kab. Klaten 2.543.733.061 7.305.115.200 9.848.848.261
193 Kab. Kudus 7.784.396.231 4.178.910.765 11.963.306.996
194 Kab. Magelang 2.658.543.995 5.567.779.140 8.226.323.135
195 Kab. Pati 3.038.971.922 6.287.760.000 9.326.731.922
196 Kab. Pekalongan 3.101.919.232 3.878.574.212 6.980.493.444
197 Kab. Pemalang 4.222.830.534 6.813.199.999 11.036.030.533
198 Kab. Purbalingga 2.270.622.510 5.029.888.435 7.300.510.945
199 Kab. Purworejo 2.544.308.919 4.236.660.910 6.780.969.829
200 Kab. Rembang 4.560.127.218 5.289.994.340 9.850.121.558
201 Kab. Semarang 2.441.038.155 4.226.180.760 6.667.218.915
202 Kab. Sragen 2.697.267.296 5.034.347.580 7.731.614.876
203 Kab. Sukoharjo 2.107.442.944 6.661.733.260 8.769.176.204
204 Kab. Tegal 2.774.195.611 6.134.037.165 8.908.232.776
205 Kab. Temanggung 3.556.517.526 3.019.712.278 6.576.229.804
206 Kab. Wonogiri 2.669.076.062 5.891.370.635 8.560.446.697
207 Kab. Wonosobo 4.796.788.661 5.438.825.030 10.235.613.691
208 Kota Magelang 1.940.570.837 956.125.400 2.896.696.237
209 Kota Pekalongan 1.988.913.826 1.089.848.840 3.078.762.666
210 Kota Salatiga 1.998.587.797 1.185.577.580 3.184.165.377
211 Kota Semarang 2.801.751.113 4.079.174.334 6.880.925.447
212 Kota Surakarta 2.041.995.595 863.544.900 2.905.540.495
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
213 Kota Tegal 1.961.904.343 1.441.687.700 3.403.592.043
214 Provinsi DI Yogyakarta 573.254.561 6.439.521.666 7.012.776.227
215 Kab. Bantul 1.846.737.790 5.687.945.803 7.534.683.593
216 Kab. gunung kidul 1.841.748.732 7.088.955.803 8.930.704.535
217 Kab. Kulon Progo 1.692.644.772 3.718.785.410 5.411.430.182
218 Kab. Sleman 1.840.987.091 5.453.881.844 7.294.868.935
219 Kota Yogyakarta 1.664.227.384 1.627.116.180 3.291.343.564
220 Provinsi Jawa Timur 137.043.243.328 46.126.245.113 183.169.488.441
221 Kab. Bangkalan 7.285.473.451 3.060.784.460 10.346.257.911
222 Kab. Banyuwangi 27.090.982.872 5.455.495.219 32.546.478.091
223 Kab. Blitar 4.320.979.809 4.910.562.300 9.231.542.109
224 Kab. Bojonegoro 397.040.750.107 3.701.640.940 400.742.391.047
225 Kab. Bondowoso 5.295.649.382 2.685.467.125 7.981.116.507
226 Kab. Gresik 14.123.164.781 4.269.266.685 18.392.431.466
227 Kab. Jember 13.386.514.773 8.518.359.290 21.904.874.063
228 Kab. Jombang 3.412.251.141 5.155.037.045 8.567.288.186
229 Kab. Kediri 7.212.370.091 5.891.666.400 13.104.036.491
230 Kab. Lamongan 3.105.514.926 8.271.785.865 11.377.300.791
231 Kab. Lumajang 5.079.591.813 3.419.490.060 8.499.081.873
232 Kab. Madiun 3.316.811.243 4.357.543.140 7.674.354.383
233 Kab. Magetan 2.300.737.119 5.280.254.700 7.580.991.819
234 Kab. Malang 10.956.091.601 8.652.879.660 19.608.971.261
235 Kab. Mojokerto 2.575.453.268 4.467.515.180 7.042.968.448
236 Kab. Nganjuk 2.620.187.941 4.829.966.480 7.450.154.421
237 Kab. Ngawi 3.316.743.712 4.863.463.480 8.180.207.192
238 Kab. Pacitan 2.387.092.425 4.662.460.140 7.049.552.565
239 Kab. Pamekasan 3.344.278.437 5.235.152.445 8.579.430.882
240 Kab. Pasuruan 9.376.706.902 4.233.763.108 13.610.470.010
241 Kab. Ponorogo 2.584.081.309 6.320.757.775 8.904.839.084
242 Kab. Probolinggo 4.467.265.415 3.623.637.090 8.090.902.505
243 Kab. Sampang 2.351.185.942 3.436.863.560 5.788.049.502
244 Kab. Sidoarjo 4.026.305.532 7.790.918.257 11.817.223.789
245 Kab. Situbondo 3.738.691.699 3.493.310.065 7.232.001.764
246 Kab. Sumenep 5.950.399.728 - 5.950.399.728
247 Kab. Trenggalek 2.355.671.883 7.289.484.663 9.645.156.546
248 Kab. Tuban 9.055.779.186 5.250.344.995 14.306.124.181
249 Kab. Tulungagung 2.635.873.633 6.618.766.633 9.254.640.266
250 Kota Batu 2.189.725.298 1.730.269.308 3.919.994.606
251 Kota Blitar 2.602.064.864 851.693.099 3.453.757.963
252 Kota Kediri 3.904.912.985 548.832.525 4.453.745.510
253 Kota Madiun 2.169.012.621 1.392.202.280 3.561.214.901
254 Kota Malang 3.016.677.908 3.436.823.710 6.453.501.618
255 Kota Mojokerto 2.182.518.495 900.715.745 3.083.234.240
256 Kota Pasuruan 2.182.577.240 938.161.080 3.120.738.320
257 Kota Probolinggo 2.233.346.272 1.355.522.540 3.588.868.812
258 Kota Surabaya 2.882.445.401 4.558.426.660 7.440.872.061
259 Provinsi Kalimantan Barat 36.802.269.409 6.775.708.775 43.577.978.184
260 Kab. Bengkayang 7.263.352.571 1.346.544.835 8.609.897.406
261 Kab. Kapuas Hulu 10.464.046.564 1.737.189.105 12.201.235.669
262 Kab. Kayong Utara 3.750.731.386 1.581.951.920 5.332.683.306
263 Kab. Ketapang 55.740.969.397 1.097.278.500 56.838.247.897
264 Kab. Kubu Raya 14.817.452.698 2.483.141.800 17.300.594.498
265 Kab. Landak 9.856.097.784 938.141.385 10.794.239.169
266 Kab. Melawi 11.118.072.734 854.478.740 11.972.551.474
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
267 Kab. Mempawah 2.887.210.933 1.511.621.000 4.398.831.933
268 Kab. Sambas 7.667.135.894 3.584.311.880 11.251.447.774
269 Kab. Sanggau 22.117.365.775 2.069.246.800 24.186.612.575
270 Kab. Sekadau 8.244.893.545 729.269.726 8.974.163.271
271 Kab. Sintang 16.947.448.004 2.386.945.075 19.334.393.079
272 Kota Pontianak 1.693.881.750 2.133.979.050 3.827.860.800
273 Kota Singkawang 1.584.050.388 626.038.100 2.210.088.488
274 Provinsi Kalimantan Tengah 73.928.971.561 6.188.020.035 80.116.991.596
275 Kab. Barito Selatan 8.894.767.578 1.050.149.170 9.944.916.748
276 Kab. Barito Timur 36.645.513.522 1.612.199.650 38.257.713.172
277 Kab. Barito Utara 45.189.761.587 1.665.925.900 46.855.687.487
278 Kab. Gunung Mas 17.302.299.596 1.367.127.740 18.669.427.336
279 Kab. Kapuas 42.036.695.588 2.915.879.625 44.952.575.213
280 Kab. Katingan 16.486.050.341 2.000.373.040 18.486.423.381
281 Kab. Kotawaringin Barat 23.467.390.900 1.352.167.420 24.819.558.320
282 Kab. Kotawaringin Timur 44.854.676.347 1.627.091.500 46.481.767.847
283 Kab. Lamandau 13.349.673.883 812.078.200 14.161.752.083
284 Kab. Murung Raya 20.382.600.477 1.217.200.685 21.599.801.162
285 Kab. Pulang Pisau 7.155.625.931 1.274.994.040 8.430.619.971
286 Kab. Seruyan 28.014.411.971 1.149.733.355 29.164.145.326
287 Kab. Sukamara 6.532.965.328 281.631.140 6.814.596.468
288 Kota Palangkaraya 3.381.512.761 3.128.532.240 6.510.045.001
289 Provinsi Kalimantan Selatan 72.957.790.719 6.594.435.055 79.552.225.774
290 Kab. Balangan 29.174.611.892 739.376.640 29.913.988.532
291 Kab. Banjar 13.250.029.804 4.127.223.540 17.377.253.344
292 Kab. Barito Kuala 4.383.715.928 2.325.186.540 6.708.902.468
293 Kab. Hulu Sungai Selatan 35.669.674.993 1.218.382.840 36.888.057.833
294 Kab. Hulu Sungai Tengah 1.768.278.587 1.924.311.435 3.692.590.022
295 Kab. Hulu Sungai Utara 2.109.945.715 3.226.305.800 5.336.251.515
296 Kab. Kotabaru 26.029.429.992 1.370.930.000 27.400.359.992
297 Kab. Tabalong 33.067.074.050 1.659.335.861 34.726.409.911
298 Kab. Tanah Bumbu 72.229.783.677 2.017.687.178 74.247.470.855
299 Kab. Tanah Laut 22.641.664.075 2.505.205.927 25.146.870.002
300 Kab. Tapin 46.391.950.644 1.163.700.800 47.555.651.444
301 Kota Banjarbaru 1.719.682.019 1.539.068.945 3.258.750.964
302 Kota Banjarmasin 1.771.801.678 1.801.769.840 3.573.571.518
303 Provinsi Kalimantan Timur 184.245.176.370 11.514.881.432 195.760.057.802
304 Kab. Berau 57.614.749.614 1.758.335.060 59.373.084.674
305 Kab. Kutai Barat 60.846.829.479 394.429.550 61.241.259.029
306 Kab. Kutai Kartanegara 347.655.391.862 5.652.673.575 353.308.065.437
307 Kab. Kutai Timur 193.554.326.641 2.181.185.040 195.735.511.681
308 Kab. Mahakam Ulu 5.801.703.095 31.369.876 5.833.072.971
309 Kab. Paser 26.084.492.176 1.119.003.810 27.203.495.986
310 Kab. Penajam Paser Utara 22.117.520.329 1.287.570.460 23.405.090.789
311 Kota Balikpapan 5.865.660.537 1.848.899.505 7.714.560.042
312 Kota Bontang 20.470.375.644 914.296.120 21.384.671.764
313 Kota Samarinda 27.796.700.360 2.550.986.663 30.347.687.023
314 Provinsi Sulawesi Utara 11.631.923.059 5.545.692.500 17.177.615.559
315 Kab. Bolaang Mongondow 5.466.436.335 1.553.581.220 7.020.017.555
316 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 5.423.944.341 230.485.740 5.654.430.081
317 Kab. Bolaang Mongondow Timur 1.936.569.822 808.609.820 2.745.179.642
318 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1.937.554.985 736.121.540 2.673.676.525
319 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 1.890.366.969 1.239.429.800 3.129.796.769
320 Kab. Kepulauan Talaud 2.159.185.675 1.945.206.680 4.104.392.355
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
321 Kab. Minahasa 7.799.990.778 5.777.435.380 13.577.426.158
322 Kab. Minahasa Selatan 2.206.572.027 3.088.416.760 5.294.988.787
323 Kab. Minahasa Tenggara 1.913.152.610 1.157.897.980 3.071.050.590
324 Kab. Minahasa Utara 3.020.715.650 894.078.480 3.914.794.130
325 Kab. Sangihe 2.155.282.581 1.001.744.763 3.157.027.344
326 Kota Bitung 22.926.001.154 157.090.335 23.083.091.489
327 Kota Kotamobagu 1.875.193.691 750.721.710 2.625.915.401
328 Kota Manado 1.927.195.496 2.379.337.840 4.306.533.336
329 Kota Tomohon 6.888.784.258 578.861.600 7.467.645.858
330 Provinsi Sulawesi Tengah 17.305.135.666 6.218.523.395 23.523.659.061
331 Kab. Banggai 49.617.033.752 4.942.256.620 54.559.290.372
332 Kab. Banggai Kepulauan 1.675.753.015 1.053.723.370 2.729.476.385
333 Kab. Banggai Laut 1.642.138.126 702.988.700 2.345.126.826
334 Kab. Buol 3.266.030.735 903.281.760 4.169.312.495
335 Kab. Donggala 2.598.001.695 - 2.598.001.695
336 Kab. Morowali 5.099.473.580 - 5.099.473.580
337 Kab. Morowali Utara 4.908.172.300 926.212.700 5.834.385.000
338 Kab. Parigi Moutong 1.977.479.649 2.857.108.823 4.834.588.472
339 Kab. Poso 2.072.484.815 1.558.581.720 3.631.066.535
340 Kab. Sigi 1.676.725.346 1.935.932.240 3.612.657.586
341 Kab. Tojo Una Una 1.979.659.192 880.192.565 2.859.851.757
342 Kab. Tolitoli 1.978.675.900 1.311.934.215 3.290.610.115
343 Kota Palu 2.127.675.205 3.620.719.195 5.748.394.400
344 Provinsi Sulawesi Selatan 9.009.888.794 14.717.138.820 23.727.027.614
345 Kab. Bantaeng 1.623.969.933 2.075.997.360 3.699.967.293
346 Kab. Barru 1.615.793.128 1.668.827.140 3.284.620.268
347 Kab. Bone 5.376.014.979 4.853.138.553 10.229.153.532
348 Kab. Bulukumba 2.545.441.486 4.065.004.280 6.610.445.766
349 Kab. Enrekang 1.891.453.360 2.391.848.396 4.283.301.756
350 Kab. Gowa 2.714.219.189 3.994.695.180 6.708.914.369
351 Kab. Jeneponto 1.657.031.365 1.902.421.726 3.559.453.091
352 Kab. Kepulauan Selayar 1.660.500.768 2.569.191.460 4.229.692.228
353 Kab. Luwu 1.716.712.819 2.983.642.560 4.700.355.379
354 Kab. Luwu Timur 14.729.274.771 1.269.263.860 15.998.538.631
355 Kab. Luwu Utara 1.818.427.852 1.853.696.554 3.672.124.406
356 Kab. Maros 5.201.086.234 2.443.301.720 7.644.387.954
357 Kab. Pangkajene Kepulauan 4.469.628.364 2.783.271.440 7.252.899.804
358 Kab. Pinrang 1.714.169.791 2.256.545.120 3.970.714.911
359 Kab. Sidenreng Rappang 1.687.439.579 2.306.568.120 3.994.007.699
360 Kab. Sinjai 1.676.647.587 2.792.976.400 4.469.623.987
361 Kab. Soppeng 1.994.768.602 3.789.176.420 5.783.945.022
362 Kab. Takalar 2.069.217.386 2.874.039.040 4.943.256.426
363 Kab. Tana Toraja 1.763.592.897 2.226.526.500 3.990.119.397
364 Kab. Toraja Utara 1.677.408.372 1.580.384.090 3.257.792.462
365 Kab. Wajo 5.232.122.633 4.387.979.849 9.620.102.482
366 Kota Makassar 1.851.966.434 6.763.759.220 8.615.725.654
367 Kota Palopo 1.569.980.758 921.123.820 2.491.104.578
368 Kota Parepare 1.573.030.088 878.433.304 2.451.463.392
369 Provinsi Sulawesi Tenggara 14.192.434.530 - 14.192.434.530
370 Kab. Bombana 6.442.150.000 1.346.388.980 7.788.538.980
371 Kab. Buton 1.648.684.319 1.035.880.000 2.684.564.319
372 Kab. Buton Selatan 1.693.654.101 430.923.600 2.124.577.701
373 Kab. Buton Tengah 1.697.586.118 648.698.200 2.346.284.318
374 Kab. Buton Utara 1.757.253.148 626.161.240 2.383.414.388
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
375 Kab. Kolaka 16.550.852.606 1.167.283.040 17.718.135.646
376 Kab. Kolaka Timur 1.770.369.786 665.086.540 2.435.456.326
377 Kab. Kolaka Utara 1.675.688.580 789.556.175 2.465.244.755
378 Kab. Konawe 4.770.995.210 2.371.252.750 7.142.247.960
379 Kab. Konawe Kepulauan 1.630.852.600 422.920.870 2.053.773.470
380 Kab. Konawe Selatan 6.211.243.947 2.505.733.720 8.716.977.667
381 Kab. Konawe Utara 18.703.246.469 580.810.740 19.284.057.209
382 Kab. Muna 1.794.358.883 2.338.179.320 4.132.538.203
383 Kab. Muna Barat 1.606.164.899 635.453.800 2.241.618.699
384 Kab. Wakatobi 1.658.719.772 1.252.203.560 2.910.923.332
385 Kota Bau-bau 1.633.193.248 1.016.494.480 2.649.687.728
386 Kota Kendari 1.637.632.868 3.125.522.680 4.763.155.548
387 Provinsi Bali 637.167.443 6.420.527.850 7.057.695.293
388 Kab. Badung 1.594.292.021 3.921.905.140 5.516.197.161
389 Kab. Bangli 1.593.185.154 1.650.069.800 3.243.254.954
390 Kab. Buleleng 1.848.279.884 5.643.973.900 7.492.253.784
391 Kab. Gianyar 1.646.030.877 2.927.724.740 4.573.755.617
392 Kab. Jembrana 1.592.732.294 1.562.736.119 3.155.468.413
393 Kab. Karangasem 1.700.375.386 4.324.757.540 6.025.132.926
394 Kab. Klungkung 1.563.251.942 2.178.603.600 3.741.855.542
395 Kab. Tabanan 1.712.202.966 2.614.594.900 4.326.797.866
396 Kota Denpasar 1.610.164.766 2.035.904.060 3.646.068.826
397 Provinsi Nusa Tenggara Barat 10.270.836.146 7.188.532.067 17.459.368.213
398 Kab. Bima 2.266.494.406 3.338.889.886 5.605.384.292
399 Kab. Dompu 2.191.426.742 1.689.087.340 3.880.514.082
400 Kab. Lombok Barat 2.287.130.648 3.528.997.955 5.816.128.603
401 Kab. Lombok Tengah 3.603.926.558 5.089.722.190 8.693.648.748
402 Kab. Lombok Timur 3.941.183.596 5.419.318.720 9.360.502.316
403 Kab. Lombok Utara 1.999.865.542 929.281.760 2.929.147.302
404 Kab. Sumbawa 11.057.143.005 3.020.700.680 14.077.843.685
405 Kab. Sumbawa Barat 9.910.918.002 759.680.920 10.670.598.922
406 Kota Bima 1.715.261.875 1.788.777.990 3.504.039.865
407 Kota Mataram 3.494.497.474 1.679.522.480 5.174.019.954
408 Provinsi Nusa Tenggara Timur 2.253.139.938 11.705.826.825 13.958.966.763
409 Kab. Alor 1.924.005.091 1.034.144.320 2.958.149.411
410 Kab. Belu 1.621.975.854 828.872.480 2.450.848.334
411 Kab. Ende 2.056.319.526 1.561.089.075 3.617.408.601
412 Kab. Flores Timur 1.931.711.149 - 1.931.711.149
413 Kab. Kupang 1.711.248.074 1.321.183.700 3.032.431.774
414 Kab. Lembata 2.009.619.809 1.025.611.060 3.035.230.869
415 Kab. Malaka 1.629.707.776 - 1.629.707.776
416 Kab. Manggarai 2.354.636.458 - 2.354.636.458
417 Kab. Manggarai Barat 1.689.186.351 - 1.689.186.351
418 Kab. Manggarai Timur 1.673.487.255 1.046.538.560 2.720.025.815
419 Kab. Nagekeo 1.650.139.893 1.240.481.520 2.890.621.413
420 Kab. Ngada 1.704.411.771 805.373.775 2.509.785.546
421 Kab. Rote Ndao 1.659.032.910 1.980.258.115 3.639.291.025
422 Kab. Sabu Raijua 1.599.736.792 401.250.000 2.000.986.792
423 Kab. Sikka 1.688.200.031 2.309.368.819 3.997.568.850
424 Kab. Sumba Barat 1.648.992.473 336.254.490 1.985.246.963
425 Kab. Sumba Barat Daya 1.785.207.089 - 1.785.207.089
426 Kab. Sumba Tengah 1.642.203.949 965.628.470 2.607.832.419
427 Kab. Sumba Timur 2.349.683.066 734.708.305 3.084.391.371
428 Kab. Timor Tengah Selatan 1.720.589.780 - 1.720.589.780
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
429 Kab. Timor Tengah Utara 1.694.380.235 2.306.269.400 4.000.649.635
430 Kota Kupang 1.633.137.773 2.079.914.120 3.713.051.893
431 Provinsi Maluku 5.434.091.832 6.404.326.600 11.838.418.432
432 Kab. Buru 1.779.546.012 1.489.282.340 3.268.828.352
433 Kab. Buru Selatan 6.741.154.012 224.477.057 6.965.631.069
434 Kab. Kepulauan Aru 2.113.636.319 403.369.600 2.517.005.919
435 Kab. Maluku Barat Daya 4.610.925.970 512.837.058 5.123.763.028
436 Kab. Maluku Tengah 5.047.655.798 3.739.709.920 8.787.365.718
437 Kab. Maluku Tenggara 1.883.032.592 1.006.064.320 2.889.096.912
438 Kab. Kepulauan Tanimbar 1.954.407.704 1.498.844.400 3.453.252.104
439 Kab. Seram Bagian Barat 2.028.969.200 2.301.553.220 4.330.522.420
440 Kab. Seram Bagian Timur 10.435.660.479 - 10.435.660.479
441 Kota Ambon 1.857.445.396 557.500.000 2.414.945.396
442 Kota Tual 1.834.373.052 642.916.140 2.477.289.192
443 Provinsi Papua 147.335.495.258 432.218.174 147.767.713.432
444 Kab. Asmat 2.479.747.562 320.848.500 2.800.596.062
445 Kab. Biak Numfor 2.076.636.846 960.199.280 3.036.836.126
446 Kab. Boven Digoel 6.622.379.307 54.808.700 6.677.188.007
447 Kab. Deiyai 2.198.571.418 376.846.000 2.575.417.418
448 Kab. Dogiyai 2.108.701.055 - 2.108.701.055
449 Kab. Intan Jaya 2.112.790.911 - 2.112.790.911
450 Kab. Jayapura 6.890.815.426 24.000.000 6.914.815.426
451 Kab. Jayawijaya 2.109.294.006 386.644.600 2.495.938.606
452 Kab. Keerom 12.440.636.914 400.447.780 12.841.084.694
453 Kab. Kepulauan Yapen 2.112.213.988 564.974.600 2.677.188.588
454 Kab. Lanny Jaya 2.036.807.056 - 2.036.807.056
455 Kab. Mamberamo Raya 2.574.803.174 85.200.000 2.660.003.174
456 Kab. Mamberamo Tengah 2.080.901.847 6.750.000 2.087.651.847
457 Kab. Mappi 2.559.791.870 153.177.800 2.712.969.670
458 Kab. Merauke 11.734.879.404 1.359.934.440 13.094.813.844
459 Kab. Mimika 531.077.529.648 - 531.077.529.648
460 Kab. Nabire 7.159.917.970 1.016.897.900 8.176.815.870
461 Kab. Nduga 2.055.911.519 14.755.400 2.070.666.919
462 Kab. Paniai 2.081.848.648 285.107.900 2.366.956.548
463 Kab. Pegunungan Bintang 2.283.762.755 804.707.600 3.088.470.355
464 Kab. Puncak 2.127.898.138 793.950.000 2.921.848.138
465 Kab. Puncak Jaya 2.139.436.804 - 2.139.436.804
466 Kab. Sarmi 10.701.677.943 154.110.980 10.855.788.923
467 Kab. Supiori 2.069.788.245 208.386.000 2.278.174.245
468 Kab. Tolikara 2.167.822.952 18.718.540 2.186.541.492
469 Kab. Waropen 2.345.123.110 475.733.140 2.820.856.250
470 Kab. Yahukimo 2.268.706.341 - 2.268.706.341
471 Kab. Yalimo 2.011.819.731 - 2.011.819.731
472 Kota Jayapura 2.014.160.070 1.760.977.720 3.775.137.790
473 Provinsi Maluku Utara 15.313.499.803 4.245.097.555 19.558.597.358
474 Kab. Halmahera Barat 1.716.202.167 1.310.353.980 3.026.556.147
475 Kab. Halmahera Selatan 25.241.183.063 946.552.475 26.187.735.538
476 Kab. Halmahera Tengah 1.946.711.326 467.855.460 2.414.566.786
477 Kab. Halmahera Timur 14.115.716.792 271.236.230 14.386.953.022
478 Kab. Halmahera Utara 14.766.618.645 942.944.100 15.709.562.745
479 Kab. Kepulauan Sula 4.371.298.879 866.278.900 5.237.577.779
480 Kab. Pulau Morotai 1.682.636.312 472.435.800 2.155.072.112
481 Kab. Pulau Taliabu 11.426.098.103 78.000.000 11.504.098.103
482 Kota Ternate 1.703.763.483 1.116.248.975 2.820.012.458
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
483 Kota Tidore Kepulauan 1.674.563.186 945.402.300 2.619.965.486
484 Provinsi Banten 2.765.904.454 7.582.579.674 10.348.484.128
485 Kab. Lebak 4.226.954.189 7.651.637.960 11.878.592.149
486 Kab. Pandeglang 5.466.827.631 7.552.212.500 13.019.040.131
487 Kab. Serang 3.197.834.001 4.353.395.300 7.551.229.301
488 Kab. Tangerang 2.085.906.961 3.773.083.700 5.858.990.661
489 Kota Cilegon 1.690.604.173 2.396.019.020 4.086.623.193
490 Kota Serang 2.302.797.766 3.231.375.580 5.534.173.346
491 Kota Tangerang 1.898.320.469 2.697.279.500 4.595.599.969
492 Kota Tangerang Selatan 1.795.717.191 3.011.390.260 4.807.107.451
493 Provinsi Bangka Belitung 12.943.731.651 3.277.488.580 16.221.220.231
494 Kab. Bangka 14.527.400.687 1.085.389.060 15.612.789.747
495 Kab. Bangka Barat 16.945.550.660 1.648.311.505 18.593.862.165
496 Kab. Bangka Selatan 7.767.793.706 2.221.249.510 9.989.043.216
497 Kab. Bangka Tengah 5.481.793.200 1.396.317.400 6.878.110.600
498 Kab. Belitung 6.382.950.437 1.355.682.920 7.738.633.357
499 Kab. Belitung Timur 9.006.847.300 1.724.544.840 10.731.392.140
500 Kota Pangkal Pinang 1.678.256.569 1.408.135.480 3.086.392.049
501 Provinsi Gorontalo 746.511.641 2.746.152.600 3.492.664.241
502 Kab. Boalemo 1.969.750.948 1.180.547.280 3.150.298.228
503 Kab. Bone Bolango 1.617.635.089 965.652.080 2.583.287.169
504 Kab. Gorontalo 2.264.384.133 1.720.399.460 3.984.783.593
505 Kab. Gorontalo Utara 1.807.341.730 735.089.180 2.542.430.910
506 Kab. Pohuwato 1.899.005.560 1.165.145.160 3.064.150.720
507 Kota Gorontalo 1.547.650.630 847.941.415 2.395.592.045
508 Provinsi Kepulauan Riau 19.833.130.664 3.207.635.933 23.040.766.597
509 Kab. Bintan 2.660.597.664 1.095.486.020 3.756.083.684
510 Kab. Karimun 11.616.805.331 1.095.047.780 12.711.853.111
511 Kab. Kepulauan Anambas 19.108.366.866 315.729.620 19.424.096.486
512 Kab. Lingga 2.009.592.659 710.892.700 2.720.485.359
513 Kab. Natuna 49.667.546.720 - 49.667.546.720
514 Kota Batam 2.056.496.330 2.387.343.240 4.443.839.570
515 Kota Tanjung Pinang 1.715.662.054 822.833.160 2.538.495.214
516 Provinsi Papua Barat 67.677.413.934 - 67.677.413.934
517 Kab. Fak Fak 23.107.062.825 - 23.107.062.825
518 Kab. Kaimana 12.016.558.626 247.886.865 12.264.445.491
519 Kab. Manokwari 5.174.616.407 879.840.300 6.054.456.707
520 Kab. Manokwari Selatan 3.789.785.637 - 3.789.785.637
521 Kab. Maybrat 3.825.359.795 236.507.100 4.061.866.895
522 Kab. Pegunungan Arfak 4.580.250.056 - 4.580.250.056
523 Kab. Raja Ampat 7.208.233.089 136.321.340 7.344.554.429
524 Kab. Sorong 40.913.849.044 542.236.568 41.456.085.612
525 Kab. Sorong Selatan 4.624.502.208 250.796.200 4.875.298.408
526 Kab. Tambrauw 3.749.499.230 293.905.460 4.043.404.690
527 Kab. Teluk Bintuni 128.985.842.480 - 128.985.842.480
528 Kab. Teluk Wondama 8.600.831.058 - 8.600.831.058
529 Kota Sorong 3.691.103.394 465.671.400 4.156.774.794
530 Provinsi Sulawesi Barat 1.738.105.499 4.485.087.470 6.223.192.969
531 Kab. Majene 1.679.848.156 2.235.365.180 3.915.213.336
532 Kab. Mamasa 1.692.216.890 2.025.860.545 3.718.077.435
533 Kab. Mamuju 2.722.437.699 1.829.230.580 4.551.668.279
534 Kab. Mamuju Tengah 1.907.931.642 - 1.907.931.642
535 Kab. Pasangkayu 4.800.175.831 623.833.548 5.424.009.379
536 Kab. Polewali Mandar 1.704.985.397 - 1.704.985.397
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD27a

No. Nama Daerah DBH DAK Nonfisik Total Kewajiban Transfer


ke Daerah
537 Provinsi Kalimantan Utara 24.627.159.397 1.407.664.930 26.034.824.327
538 Kab. Bulungan 34.214.077.404 1.055.606.012 35.269.683.416
539 Kab. Malinau 15.035.632.983 509.261.620 15.544.894.603
540 Kab. Nunukan 21.541.686.337 761.195.552 22.302.881.889
541 Kab. Tana Tidung 12.364.157.656 552.673.260 12.916.830.916
542 Kota Tarakan 23.754.207.330 593.826.100 24.348.033.430
Total 9.566.131.404.935 1.593.797.338.058 11.159.928.742.993
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD28

Utang SBN Jangka Pendek dan Bagian Lancar SBN Jangka Panjang Rupiah

Unamortized
Tanggal Jatuh Tingkat
No. Seri Outstanding Premium Book Value
Tempo Bunga (%)
(+)/Discount(-)
I. SBN YANG DIPERDAGANGKAN 276.869.889.000.000 - 472.705.357.000 276.397.183.643.000
A.SURAT UTANG NEGARA 179.025.462.000.000 - 246.253.047.000 178.779.208.953.000
Zero Coupon 41.380.000.000.000 - 424.695.161.000 40.955.304.839.000
1 SPN03210121 21-01-2021 2.250.000.000.000 - 3.829.235.000 2.246.170.765.000
2 SPN03210218 18-02-2021 1.000.000.000.000 - 3.996.499.000 996.003.501.000
3 SPN12210108 08-01-2021 5.050.000.000.000 - 4.127.544.000 5.045.872.456.000
4 SPN12210205 05-02-2021 4.500.000.000.000 - 14.824.747.000 4.485.175.253.000
5 SPN12210304 04-03-2021 8.220.000.000.000 - 46.037.550.000 8.173.962.450.000
6 SPN12210401 01-04-2021 4.600.000.000.000 - 38.325.473.000 4.561.674.527.000
7 SPN12210429 29-04-2021 1.270.000.000.000 - 15.036.237.000 1.254.963.763.000
8 SPN12210603 03-06-2021 1.200.000.000.000 - 17.335.263.000 1.182.664.737.000
9 SPN12210701 01-07-2021 4.540.000.000.000 - 73.771.631.000 4.466.228.369.000
10 SPN12210812 12-08-2021 2.000.000.000.000 - 40.225.069.000 1.959.774.931.000
11 SPN12210909 09-09-2021 2.000.000.000.000 - 45.408.462.000 1.954.591.538.000
12 SPN12211007 07-10-2021 2.900.000.000.000 - 71.074.538.000 2.828.925.462.000
13 SPN12211104 04-11-2021 1.050.000.000.000 - 27.891.790.000 1.022.108.210.000
14 SPN12211202 02-12-2021 800.000.000.000 - 22.811.123.000 777.188.877.000

Fixed Coupon 137.645.462.000.000 178.442.114.000 137.823.904.114.000


1 FR0034 15-06-2021 15.729.400.000.000 12,80 9.133.482.000 15.738.533.482.000
2 FR0053 15-07-2021 98.537.793.000.000 8,25 169.308.632.000 98.707.101.632.000
3 ORI015 15-10-2021 23.378.269.000.000 8,25 0 23.378.269.000.000

B.SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA 97.844.427.000.000 - 226.452.310.000 97.617.974.690.000


Zero Return 14.400.000.000.000 - 72.386.114.000 14.327.613.886.000
1 SPNS02032021 02-03-2021 3.000.000.000.000 - 15.951.151.000 2.984.048.849.000
2 SPNS05022021 05-02-2021 1.950.000.000.000 - 6.517.198.000 1.943.482.802.000
3 SPNS08012021 08-01-2021 4.460.000.000.000 - 3.328.004.000 4.456.671.996.000
4 SPNS09062021 09-06-2021 240.000.000.000 - 3.104.853.000 236.895.147.000
5 SPNS11052021 11-05-2021 1.000.000.000.000 - 10.703.864.000 989.296.136.000
6 SPNS14042021 14-04-2021 3.750.000.000.000 - 32.781.044.000 3.717.218.956.000

Fixed Coupon 83.444.427.000.000 - 154.066.196.000 83.290.360.804.000


1 PBS014 15-05-2021 75.007.857.000.000 6,50 - 154.066.196.000 74.853.790.804.000
2 SR-010 10-03-2021 8.436.570.000.000 5,90 - 8.436.570.000.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD28

II. SBN YANG TIDAK DIPERDAGANGKAN 36.040.329.535.824 0 36.040.329.535.824


A.SURAT UTANG NEGARA 21.946.225.535.824 0 21.946.225.535.824
Variable Coupon 11.278.996.000.000 0 11.278.996.000.000
1 SBR005 10-01-2021 3.977.219.000.000 8,15 0 3.977.219.000.000
2 SBR006 10-04-2021 2.236.018.000.000 7,95 0 2.236.018.000.000
3 SBR007 10-07-2021 3.190.278.000.000 7,50 0 3.190.278.000.000
4 SBR008 10-09-2021 1.875.481.000.000 7,20 0 1.875.481.000.000

10.667.229.535.824 0 10.667.229.535.824
1 SRBI01 01-02-2021 290.732.414.735 0,10 0 290.732.414.735
2 SRBI01 01-08-2021 305.269.035.472 0,10 0 305.269.035.472
3 SU002 01-04-2021 826.802.732.123 0,10 0 826.802.732.123
4 SU002 01-10-2021 868.142.868.729 0,10 0 868.142.868.729
5 SU004 01-06-2021 2.089.263.009.783 0,10 0 2.089.263.009.783
6 SU004 01-12-2021 2.193.726.160.272 0,10 0 2.193.726.160.272
7 SU007 01-02-2021 1.996.728.446.200 0,10 0 1.996.728.446.200
8 SU007 01-08-2021 2.096.564.868.510 0,10 0 2.096.564.868.510

B.SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA 14.094.104.000.000 0 14.094.104.000.000


Variable Coupon 9.094.104.000.000 0 9.094.104.000.000
1 ST003 10-02-2021 3.093.698.000.000 8,15 0 3.093.698.000.000
2 ST004 10-05-2021 2.602.809.000.000 7,95 0 2.602.809.000.000
3 ST005 10-08-2021 1.945.098.000.000 7,65 0 1.945.098.000.000
4 ST006 10-11-2021 1.452.499.000.000 7,75 0 1.452.499.000.000

5.000.000.000.000 0 5.000.000.000.000
1 SDHI-2021A 11-04-2021 2.000.000.000.000 8,00 0 2.000.000.000.000
2 SDHI-2021B 17-10-2021 3.000.000.000.000 7,16 0 3.000.000.000.000

GRAND TOTAL (I+II) 312.910.218.535.824 -472.705.357.000 312.437.513.178.824


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD29

Bagian Lancar SBN Jangka Panjang Valas


Tingkat Unamortized
Tanggal Issued Principle Indexed Principal
No. Seri Bunga Accrued Indexation Premium Nilai Buku
Jatuh Tempo Outstanding Outstanding
(%) (+)/Discount(-)
I. SBN YANG DIPERDAGANGKAN 59.841.017.307.016 16.613.854.492.984 76.454.871.800.000 -20.203.666.000 76.434.668.134.000
A.SURAT UTANG NEGARA 48.342.367.307.016 16.123.254.492.984 64.465.621.800.000 -20.203.666.000 64.445.418.134.000
Denominasi Euro 15.759.767.246.866 1.570.342.753.134 17.330.110.000.000 -7.409.185.000 17.322.700.815.000
1 RIEUR0721 08-07-2021 15.759.767.246.866 2,87500 1.570.342.753.134 17.330.110.000.000 -7.409.185.000 17.322.700.815.000

Denominasi US Dollars 21.441.986.560.150 13.820.513.439.850 35.262.500.000.000 -12.794.481.000 35.249.705.519.000


1 RI0521 05-05-2021 21.441.986.560.150 4,87500 13.820.513.439.850 35.262.500.000.000 -12.794.481.000 35.249.705.519.000

Denominasi Yen 11.140.613.500.000 732.398.300.000 11.873.011.800.000 0 11.873.011.800.000


1 RIJPY0521 31-05-2021 6.291.467.700.000 0,67000 395.630.900.000 6.687.098.600.000 0 6.687.098.600.000
2 RIJPY0621 21-06-2021 4.849.145.800.000 1,16000 336.767.400.000 5.185.913.200.000 0 5.185.913.200.000
4 RIJPY1120 12-11-2020
11.498.650.000.000 490.600.000.000 11.989.250.000.000 0 11.989.250.000.000
B.SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA 11.498.650.000.000 490.600.000.000 11.989.250.000.000 0 11.989.250.000.000
Denominasi US Dollars 1.476.400.000.000 4,05000 -65.900.000.000 1.410.500.000.000 0 1.410.500.000.000
1 SNI21 29-03-2021 10.022.250.000.000 3,40000 556.500.000.000 10.578.750.000.000 0 10.578.750.000.000

GRAND TOTAL 59.841.017.307.016 16.613.854.492.984 76.454.871.800.000 -20.203.666.000 76.434.668.134.000


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD29a

Outstanding Utang PDN

CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR *) UTANG JANGKA PANJANG IDR *) TOTAL POSISI UTANG IDR *)
BJB IDR 31 - - - -
BANK DKI IDR 31 190.272.735.491 190.272.735.491 - 190.272.735.491
BANK JATENG IDR 3 55.780.646.123 37.187.097.410 18.593.548.713 55.780.646.123
BANK MANDIRI IDR 105 6.496.501.709.025 799.274.716.544 5.697.226.992.481 6.496.501.709.025
PT. BNI (PERSERO) IDR 100 5.705.430.379.641 689.096.114.986 5.016.334.264.655 5.705.430.379.641
PT. BRI (PERSERO) IDR 5 82.796.869.202 33.118.747.681 49.678.121.521 82.796.869.202
TOTAL 275 12.530.782.339.482 1.748.949.412.112 10.781.832.927.370 12.530.782.339.482
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD30

Outstanding Utang Program Pinjaman Luar Negeri per Kreditor


*) *) *)
CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR UTANG JANGKA PANJANG IDR TOTAL POSISI UTANG IDR
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] = [5] + [6]
ADB EUR 7 2.811.319.066 1.883.443.352.712 46.837.025.306.166 48.720.468.658.877
JPY 8 369.933.333.333 1.688.522.123.134 48.796.797.783.487 50.485.319.906.621
USD 33 1.919.078.090 5.038.009.057.026 22.030.587.397.064 27.068.596.454.090
AFD EUR 9 1.048.692.857 275.080.098.980 17.898.882.471.817 18.173.962.570.797
USD 3 290.000.000 1.128.400.000.000 2.962.050.000.000 4.090.450.000.000
AIIB USD 2 962.500.000 - 13.576.062.500.000 13.576.062.500.000
AUSTRALIA AUD 1 1.500.000.000 1.077.128.000.000 15.079.792.000.000 16.156.920.000.000
IBRD JPY 2 142.770.600.000 - 19.484.103.660.840 19.484.103.660.840
USD 38 12.772.313.993 12.689.300.398.854 167.464.188.467.616 180.153.488.866.469
IDA SDR 1 18.948.000 76.985.761.937 307.943.047.747 384.928.809.683
JICA JPY 34 349.635.693.000 6.401.846.499.293 41.313.426.014.388 47.715.272.513.680
KfW EUR 8 2.126.472.000 1.529.052.935.410 35.322.940.736.510 36.851.993.671.920
USD 5 663.242.647 1.462.363.255.344 7.892.674.281.720 9.355.037.537.063
TOTAL 151 33.250.131.482.690 438.966.473.667.352 472.216.605.150.042
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD31

UTANG JANGKA PANJANG IDR


CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR *) *) TOTAL POSISI UTANG IDR *)
ABN AMRO ROTTERDAM EUR 1 4.362.497 18.900.636.419 56.701.909.187 75.602.545.606
ADB ADB 5 15.551.972 129.261.834.265 90.098.725.717 219.360.559.982
JPY 2 2.731.935.763 19.716.188.267 353.114.910.019 372.831.098.287
SDR 36 222.515.626 1.135.163.734.113 3.385.243.426.834 4.520.407.160.947
USD 81 1.684.916.385 2.744.531.264.373 21.021.214.343.936 23.765.745.608.309
AFD EUR 1 27.234.212 62.929.585.042 409.042.302.775 471.971.887.817
USD 4 73.408.579 140.853.121.225 894.574.887.361 1.035.428.008.586
AIIB USD 4 224.861.451 - 3.171.670.763.111 3.171.670.763.111
AKA USD 1 16.732.344 87.805.645.964 148.204.072.785 236.009.718.749
ATRADIUS DSB EUR 1 5.369.829 93.059.727.078 - 93.059.727.078
USD 1 1.471.815 20.759.955.230 - 20.759.955.230
AUSTRALIA AUD 2 449.453.388 105.026.582.321 4.736.161.707.745 4.841.188.290.066
BAWAG EUR 2 8.576.985 27.025.470.991 121.614.616.964 148.640.087.955
BANCO DE SABADELL USD 1 19.168.052 135.182.690.397 135.182.689.833 270.365.380.230
BANK MANDIRI SIN USD 15 318.212.607 955.966.410.220 3.532.422.410.527 4.488.388.820.748
BANQUE DE FRANCE EUR 2 34.866.231 236.264.951.072 367.970.670.910 604.235.621.981
BBVA EUR 2 2.109.855 17.859.815.730 18.704.208.703 36.564.024.433
USD 2 22.678.571 127.952.499.895 191.928.749.843 319.881.249.738
BBVAIT EUR 5 35.652.719 205.967.320.559 411.898.227.922 617.865.548.481
BELGIUM EUR 9 8.317.568 48.327.082.493 95.817.279.988 144.144.362.480
BLG EUR 1 17.570.000 43.498.576.100 260.991.456.600 304.490.032.700
BNI SEOUL USD 2 18.394.460 54.907.979.263 204.545.879.038 259.453.858.300
BNP PARIBAS, PARIS CHF 1 95.949.916 191.685.143.408 1.341.796.003.822 1.533.481.147.230
EUR 6 20.705.290 175.260.255.938 183.564.701.677 358.824.957.614
GBP 1 2.106.121 20.098.163.585 20.098.164.348 40.196.327.933
USD 2 8.308.929 117.197.437.339 - 117.197.437.339
BOC CAYMAN ISLAND USD 1 - - - -
BRI SINGAPORE USD 1 1.221.890 11.489.841.035 5.744.920.518 17.234.761.553
BRI-CAYMAN ISLAND EUR 1 11.457.186 56.729.798.845 141.824.497.078 198.554.295.923
USD 4 65.171.695 457.104.915.440 462.141.836.470 919.246.751.910
BRUNEI INVEST. BANK USD 2 - - - -
CA CIB LONDON BRANCH USD 1 79.333.332 279.749.176.070 839.247.470.662 1.118.996.646.732
CASA OF FRANCE EUR 1 68.277.236 394.417.333.904 788.834.667.807 1.183.252.001.711
CASSA DEPOSITI USD 1 408.978 5.768.632.574 - 5.768.632.574
CDC GBP 1 349.129 6.663.303.708 - 6.663.303.708
CESCE, SPAIN USD 1 2.514.115 35.461.587.434 - 35.461.587.434
CEXIM USD 1 - - - -
CIDA CAD 23 58.225.357 93.843.069.124 547.747.965.390 641.591.034.514
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD31

UTANG JANGKA PANJANG IDR


CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR *) *) TOTAL POSISI UTANG IDR *)
CITIBANK LONDON EUR 3 16.717.180 82.774.450.460 206.936.125.975 289.710.576.435
COFACE EUR 1 9.423.117 163.303.660.392 - 163.303.660.392
USD 1 5.658.348 79.810.997.412 - 79.810.997.412
COMMERZBANK GERMANY EUR 1 35.934.380 - 622.746.758.182 622.746.758.182
CREDIT AGRICOLE CIB EUR 7 199.104.264 835.819.141.464 2.614.679.659.111 3.450.498.800.575
USD 1 141.869.978 363.832.008.478 1.637.244.038.123 2.001.076.046.601
CREDIT SUISSE CHF 1 1.392.436 14.836.037.577 7.418.018.773 22.254.056.350
CZECH EXPORT BANK USD 1 122.956.799 130.072.923.869 1.604.232.727.436 1.734.305.651.306
DENMARK DKK 2 5.692.308 5.598.812.242 7.661.531.925 13.260.344.167
DEUTSCHE BANK LONDON USD 2 13.344.890 59.773.423.297 128.456.250.012 188.229.673.309
DEUTSCHE BANK MADRID EUR 2 4.917.577 11.362.952.316 73.859.190.055 85.222.142.372
DFAS USD 1 339.394 4.787.154.627 - 4.787.154.627
DRESDNER SINGAPORE EUR 1 - - - -
USD 1 - - - -
DZ Bank AG Singapore USD 3 3.203.839 40.117.435.358 5.072.711.057 45.190.146.415
EIB USD 1 - - - -
ECGD GBP 1 14.038.878 267.938.717.447 - 267.938.717.447
USD 1 2.678.707 37.783.167.172 - 37.783.167.172
EDC USD 3 63.284.455 223.488.428.121 669.138.816.001 892.627.244.122
EFIC EUR 2 4.078.793 70.685.933.004 - 70.685.933.004
USD 13 14.066.316 154.028.069.558 44.377.318.060 198.405.387.617
EKF EUR 1 353.571 6.127.429.522 - 6.127.429.522
USD 1 1.385.707 19.545.393.652 - 19.545.393.652
EKN USD 1 802.465 11.318.762.055 - 11.318.762.055
EKSPORTFINANS ASA USD 5 3.370.233 33.433.640.763 14.103.499.087 47.537.139.850
EKSPORTKREDITT AS USD 1 101.660.000 143.391.430.000 1.290.522.870.000 1.433.914.300.000
ERSTE BANK, VIENNA EUR 4 68.947.696 109.167.505.080 1.085.703.651.540 1.194.871.156.620
EXIM BANK KOREA KRW 16 353.927.577.340 167.075.881.768 4.423.364.796.332 4.590.440.678.100
USD 18 798.330.394 2.611.335.252.492 8.649.114.960.196 11.260.450.212.688
EXIM BANK OF CHINA CNY 1 697.537.566 335.048.994.032 1.172.671.479.393 1.507.720.473.425
USD 17 1.683.797.508 2.200.510.277.870 21.549.453.570.946 23.749.963.848.817
EXIM BANK TAIPEI USD 1 200.771 2.831.875.660 - 2.831.875.660
EXIMBANK HUNGARY USD 1 36.440.994 - 514.000.226.717 514.000.226.717
FINNVERA EUR 3 176.182 1.644.829.387 1.408.432.493 3.053.261.880
USD 1 132.273 1.865.716.448 - 1.865.716.448
GIEK USD 1 786.074 11.087.567.846 - 11.087.567.846
GOSPODRSTWA USD 2 1.433.963 11.588.806.229 8.637.235.962 20.226.042.191
HAPOALIM, ZURICH USD 1 - - - -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD31

UTANG JANGKA PANJANG IDR


CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR *) *) TOTAL POSISI UTANG IDR *)
HSBC LONDON GBP 3 128.255 2.447.807.856 - 2.447.807.856
IBRD USD 68 4.299.086.495 3.102.074.218.417 57.536.540.791.146 60.638.615.009.563
ICO EUR 9 77.433.160 7.668.031.936 1.334.257.140.713 1.341.925.172.649
USD 15 81.503.280 251.589.207.774 898.014.561.985 1.149.603.769.760
IDA SDR 31 511.648.348 2.495.682.359.440 7.898.458.943.352 10.394.141.302.792
USD 43 68.658.006 436.818.985.253 531.602.195.725 968.421.180.977
IDB ACU 38 94.693.824 385.957.448.066 1.537.748.543.305 1.923.705.991.371
USD 31 1.189.213.830 1.926.434.378.933 14.847.426.687.731 16.773.861.066.663
IFAD EUR 4 20.127.647 7.355.878.043 341.458.453.136 348.814.331.179
SDR 8 107.412.815 128.532.982.784 2.053.559.428.475 2.182.092.411.259
USD 2 16.255.000 - 229.276.775.000 229.276.775.000
ING BANK AMSTERDAM EUR 3 317.646.568 969.383.804.700 4.535.466.162.462 5.504.849.967.162
JAICAF JPY 2 4.051.650.000 69.116.793.476 483.817.554.334 552.934.347.810
JBIC JPY 8 7.131.556.428 873.082.713.565 100.170.776.343 973.253.489.908
USD 4 4.185.574 59.037.518.872 - 59.037.518.872
JICA JPY 221 922.541.527.012 12.120.826.956.939 113.779.706.792.526 125.900.533.749.465
KFAED KWD 1 - - - -
KfW EUR 54 498.061.524 1.152.502.790.366 7.478.958.207.841 8.631.460.998.208
USD 1 7.790.842 109.889.831.770 - 109.889.831.770
KOMERCNI BANKA USD 1 - - - -
MAFF, JAPAN JPY 2 1.866.955.327 110.306.210.715 144.479.796.499 254.786.007.213
METI, GOV. OF JAPAN JPY 1 1.177.361.884 160.676.224.616 - 160.676.224.616
MIZUHO SINGAPORE USD 1 8.444.159 47.641.947.899 71.462.921.425 119.104.869.324
MUFG SINGAPORE USD 6 44.977.963 365.329.320.776 269.084.849.737 634.414.170.513
NIO EUR 7 25.929.784 217.689.708.091 231.676.293.107 449.366.001.198
NATIXIS BANQUE EUR 51 326.990.781 1.112.312.983.507 4.554.473.217.263 5.666.786.200.770
NIB EUR 3 7.625.120 11.229.308.192 120.914.855.319 132.144.163.511
NORDEA FINLAND USD 1 3.172.687 22.375.373.657 22.375.371.513 44.750.745.170
OEKB EUR 1 10.420.276 180.584.532.083 - 180.584.532.083
ONDD EUR 1 2.897.626 50.216.182.345 0 50.216.182.345
PT BNI TOKYO BRANCH USD 3 30.201.570 129.933.526.834 296.059.617.170 425.993.144.004
PT MANDIRI CAYMAN IS EUR 2 5.399.398 93.572.166.819 - 93.572.166.819
USD 5 364.052.226 1.204.487.985.144 3.930.468.663.714 5.134.956.648.858
PT MANDIRI HONGKONG USD 5 155.440.999 84.210.656.262 2.108.284.632.940 2.192.495.289.202
PT. BNI-HONG KONG USD 4 65.685.073 193.857.485.372 732.630.466.896 926.487.952.267
PT. BNI-SINGAPORE GBP 1 - - - -
USD 26 164.291.001 860.891.961.641 1.456.432.609.298 2.317.324.570.939
RAIFFEISEN BANK INTL EUR 3 9.787.072 42.402.760.317 127.208.281.992 169.611.042.310
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD31

UTANG JANGKA PANJANG IDR


CREDITOR NAME CU BASE JML LOAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR IDR *) *) TOTAL POSISI UTANG IDR *)
RUSIA FED. USD 7 151.924.933 405.346.111.853 1.737.555.064.586 2.142.901.176.439
SACE EUR 1 80.219 1.390.205.654 - 1.390.205.654
USD 1 375.685 5.299.039.605 - 5.299.039.605
SERV CHF 5 10.378.154 150.770.479.810 15.094.208.265 165.864.688.075
SFD SAR 3 178.081.552 54.289.552.447 615.053.110.557 669.342.663.004
SOCIETE GENERALE EUR 1 5.808.460 33.553.750.255 67.107.500.476 100.661.250.731
UBS, ZURICH CHF 1 22.829.629 45.608.176.306 319.257.234.139 364.865.410.444
UNICREDIT BANK AUSTR EUR 26 155.204.466 441.226.344.980 2.248.484.115.666 2.689.710.460.646
UNICREDIT MUNICH EUR 1 1.854.136 21.421.581.909 10.710.790.781 32.132.372.690
US DEP TREASURY USD 1 640.160 9.029.455.813 - 9.029.455.813
US EXIM USD 7 46.633.973 334.480.257.983 323.291.935.414 657.772.193.397
USAID USD 105 120.849.804 447.074.919.337 1.257.511.562.924 1.704.586.482.260
USDA USD 7 60.156.369 223.563.695.645 624.941.886.702 848.505.582.347
Grand Total 1188 1.310.382.053.573 47.627.590.019.073 325.139.929.335.404 372.767.519.354.477
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD32a

Unamortized Discount / Premium Obligasi Negara Rupiah

No. Seri Tanggal Jatuh Tempo Unamortized Discount Unamortized Premium


1 FR0035 15/06/2022 (2.844.128.000) -
2 FR0037 15/09/2026 (44.973.507.000) -
3 FR0039 15/08/2023 (9.074.201.000) -
4 FR0040 15/09/2025 (8.212.757.000) 427.527.999.000
5 FR0042 15/07/2027 (82.903.106.000) 37.450.202.000
6 FR0043 15/07/2022 (28.055.346.000) 16.053.055.000
7 FR0044 15/09/2024 (399.182.552.000) 7.715.793.000
8 FR0045 15/05/2037 (35.007.667.000) 584.532.631.000
9 FR0046 15/07/2023 (444.153.584.000) 150.165.763.000
10 FR0047 15/02/2028 (665.979.133.000) 25.320.475.000
11 FR0050 15/07/2038 (421.926.427.000) 127.889.284.000
12 FR0052 15/08/2030 (246.430.071.000) 92.654.514.000
13 FR0054 15/07/2031 (322.321.667.000) 331.538.858.000
14 FR0056 15/09/2026 (590.465.763.000) 1.570.162.740.000
15 FR0057 15/05/2041 (26.025.129.000) 1.065.068.391.000
16 FR0058 15/06/2032 (37.142.966.000) 3.369.050.478.000
17 FR0059 15/05/2027 (839.180.760.000) 919.958.899.000
18 FR0061 15/05/2022 (102.700.580.000) 532.903.994.000
19 FR0062 15/04/2042 (342.505.291.000) 100.702.324.000
20 FR0063 15/05/2023 (1.928.698.006.000) 86.805.937.000
21 FR0064 15/05/2028 (3.869.936.757.000) 109.451.846.000
22 FR0065 15/05/2033 (3.561.306.585.000) 552.281.477.000
23 FR0067 15/02/2044 (361.148.477.000) 961.496.146.000
24 FR0068 15/03/2034 (1.939.163.409.000) 1.475.633.369.000
25 FR0070 15/03/2024 (281.646.040.000) 1.097.530.202.000
26 FR0071 15/03/2029 (155.893.748.000) 2.419.762.530.000
27 FR0072 15/05/2036 (588.026.947.000) 2.475.110.212.000
28 FR0073 15/05/2031 (164.817.344.000) 3.118.710.115.000
29 FR0074 15/08/2032 (382.988.844.000) 449.006.751.000
30 FR0075 15/05/2038 (1.763.471.819.000) 1.137.539.357.000
31 FR0076 15/05/2048 (2.783.301.032.000) 222.620.336.000
32 FR0077 15/05/2024 (143.425.063.000) 1.007.855.093.000
33 FR0078 15/05/2029 (220.441.483.000) 2.267.291.396.000
34 FR0079 15/04/2039 (195.591.890.000) 1.294.356.963.000
35 FR0080 15/06/2035 (852.711.389.000) 1.625.359.961.000
36 FR0081 15/06/2025 (1.604.808.724.000) 645.585.547.000
37 FR0082 15/09/2030 (3.368.640.291.000) 471.654.873.000
38 FR0083 15/04/2040 (715.607.850.000) 778.479.832.000
39 FR0084 15/02/2026 (192.249.407.000) -
40 FR0085 15/04/2031 (160.146.009.000) -
41 FR0086 15/04/2026 (146.669.419.000) 234.772.026.000
42 FR0087 15/02/2031 (774.544.734.000) 449.503.122.000
Grand Total (30.804.319.902.000) 32.239.502.491.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD32b

Unamortized Discount / Premium Obligasi Negara Valas

No. Seri Tanggal Jatuh Tempo Unamortized Discount Unamortized Premium


1 RI0035 12/10/2035 - 562.118.653.000
2 RI0037 17/02/2037 (116.759.743.000) -
3 RI0038 17/01/2038 (240.037.531.000) -
4 RI0122 08/01/2022 (4.733.311.000) -
5 RI0123 11/01/2023 (12.752.670.000) -
6 RI0124 15/01/2024 (41.038.651.000) -
7 RI0125 15/01/2025 (61.888.716.000) -
8 RI0126 08/01/2026 (62.425.051.000) -
9 RI0127 08/01/2027 (41.062.429.000) -
10 RI0128 11/01/2028 (50.024.508.000) -
11 RI0142 17/01/2042 (208.278.812.000) 150.798.142.000
12 RI0144 15/01/2044 (234.847.113.000) -
13 RI0145 15/01/2045 (229.101.899.000) -
14 RI0146 08/01/2046 (101.279.335.000) -
15 RI0147 08/01/2047 (131.917.172.000) -
16 RI0148 11/01/2048 (177.571.558.000) -
17 RI0224 11/02/2024 (9.744.277.000) -
18 RI0229 11/02/2029 (36.635.160.000) -
19 RI0230 14/02/2030 (38.974.654.000) -
20 RI0249 11/02/2049 (62.620.371.000) -
21 RI0250 14/01/2050 (97.582.494.000) -
22 RI0422 25/04/2022 (19.905.963.000) -
23 RI0423 15/04/2023 (34.866.863.000) -
24 RI0428 24/04/2028 (24.798.696.000) -
25 RI0443 15/04/2043 (215.109.511.000) -
26 RI0470 15/04/2070 (153.440.257.000) -
27 RI0727 18/07/2027 (35.811.087.000) -
28 RI0747 18/07/2047 (93.183.965.000) -
29 RI0929 18/09/2029 (39.936.041.000) -
30 RI1023 17/10/2023 (16.689.235.000) -
31 RI1030 15/10/2030 (103.161.047.000) -
32 RI1049 30/10/2049 (120.609.417.000) -
33 RI1050 15/10/2050 (215.149.241.000) -
34 RIEUR0227 14/02/2027 (47.564.545.000) -
35 RIEUR0425 24/04/2025 (20.487.225.000) -
36 RIEUR0623 14/06/2023 (72.758.079.000) -
37 RIEUR0628 14/06/2028 (205.575.581.000) -
38 RIEUR0724 18/07/2024 (13.995.472.000) -
39 RIEUR0725 30/07/2025 (126.236.520.000) -
40 RIEUR0926 18/09/2026 (24.354.862.000) -
41 RIEUR1031 30/10/2031 (18.582.120.000) -
Grand Total (3.561.491.182.000) 712.916.795.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD32c

Unamortized Discount / Premium SBSN Rupiah

Tanggal Jatuh
No. Seri Unamortized Discount Unamortized Premium
Tempo
1 IFR0006 15/03/2030 (4.444.737.000) 12.012.293.000
2 IFR0007 15/01/2025 (5.974.187.000) 7.332.820.000
3 IFR0010 15/02/2036 (14.070.564.000) 236.268.906.000
4 PBS002 15/01/2022 (412.739.730.000) 38.177.547.000
5 PBS003 15/01/2027 (1.284.674.001.000) 1.685.658.000
6 PBS004 15/02/2037 (2.730.260.222.000) -
7 PBS005 15/04/2043 (4.453.725.796.000) -
8 PBS007 15/09/2040 (13.061.490.000) 467.117.767.000
9 PBS011 15/08/2023 (2.577.647.000) 598.771.891.000
10 PBS012 15/11/2031 (53.691.168.000) 2.508.477.812.000
11 PBS015 15/07/2047 (858.732.133.000) 392.618.606.000
12 PBS017 15/10/2025 (1.947.152.458.000) 126.369.555.000
13 PBS018 15/05/2028 (51.932.090.000) -
14 PBS019 15/09/2023 (31.891.627.000) 851.165.557.000
15 PBS020 15/10/2027 (18.301.092.000) 3.464.654.000
16 PBS021 15/11/2026 (3.246.327.000) 331.477.084.000
17 PBS022 15/04/2034 (21.535.030.000) 590.110.180.000
18 PBS023 15/05/2030 (4.583.674.000) 119.479.893.000
19 PBS024 15/05/2032 (17.904.551.000) 8.621.089.000
20 PBS025 15/05/2033 (24.118.147.000) 2.025.966.447.000
21 PBS026 15/10/2024 (172.601.470.000) 1.144.153.993.000
22 PBS027 15/05/2023 (6.103.672.000) 549.839.718.000
23 PBS028 15/10/2046 (113.528.824.000) 1.212.799.214.000
24 SW001 10/03/2025 (2.081.783.000) -
Grand Total (12.248.932.420.000) 11.225.910.684.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD32d

Unamortized Discount / Premium Bagian Lancar Obligasi Negara Rupiah


Per 31 Desember 2020

No. Seri Tanggal Jatuh Tempo Unamortized Discount Unamortized Premium


1 FR0034 15/06/2021 (174.281.000) 9.307.763.000
2 FR0053 15/07/2021 (40.336.703.000) 209.645.335.000
Grand Total (40.510.984.000) 218.953.098.000

Unamortized Discount / Premium Bagian Lancar SBSN Rupiah


Per 31 Desember 2020

No. Seri Tanggal Jatuh Tempo Unamortized Discount Unamortized Premium


1 PBS014 15/05/2021 -162.104.787.000 8.038.591.000
Grand Total -162.104.787.000 8.038.591.000

Unamortized Discount / Premium Bagian Lancar Obligasi Negara Valas


Per 31 Desember 2020

No. Seri Tanggal Jatuh Tempo Unamortized Discount Unamortized Premium


1 RI0521 05/05/2021 -12.794.481.000 0
2 RIEUR0721 08/07/2021 -7.409.185.000 0
Grand Total -20.203.666.000 0
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD32e

Unamortized Discount / Premium SPN


Per 31 Desember 2020

Tanggal Jatuh Unamortized


No. Seri Unamortized Discount
Tempo Premium
1 SPN03210121 21/01/2021 -3.829.235.000 0
2 SPN03210218 18/02/2021 -3.996.499.000 0
3 SPN12210108 08/01/2021 -4.127.544.000 0
4 SPN12210205 05/02/2021 -14.824.747.000 0
5 SPN12210304 04/03/2021 -46.037.550.000 0
6 SPN12210401 01/04/2021 -38.325.473.000 0
7 SPN12210429 29/04/2021 -15.036.237.000 0
8 SPN12210603 03/06/2021 -17.335.263.000 0
9 SPN12210701 01/07/2021 -73.771.631.000 0
10 SPN12210812 12/08/2021 -40.225.069.000 0
11 SPN12210909 09/09/2021 -45.408.462.000 0
12 SPN12211007 07/10/2021 -71.074.538.000 0
13 SPN12211104 04/11/2021 -27.891.790.000 0
14 SPN12211202 02/12/2021 -22.811.123.000 0
Grand Total -424.695.161.000 -

Unamortized Discount / Premium SPN Syariah


Per 31 Desember 2020

Tanggal Jatuh Unamortized


No. Seri Unamortized Discount
Tempo Premium
1 SPNS02032021 02/03/2021 -15.951.151.000 0
2 SPNS05022021 05/02/2021 -6.517.198.000 0
3 SPNS08012021 08/01/2021 -3.328.004.000 0
4 SPNS09062021 09/06/2021 -3.104.853.000 0
5 SPNS11052021 11/05/2021 -10.703.864.000 0
6 SPNS14042021 14/04/2021 -32.781.044.000 0
Grand Total -72.386.114.000 -
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33

Outstanding BMN Per 31 Desember 2020

SERI TANGGAL JATUH TEMPO Nilai Penerbitan SBSN Jumlah NUP Nilai Sebelum Revaluasi Nilai Setelah Revaluasi
IFR-0006 15/03/2030 2.175.000.000.000 12 2.175.409.647.259 1.341.732.559.568
IFR-0007 15/01/2025 1.547.000.000.000 10 1.547.443.873.000 3.873.854.182.000
IFR-0010 15/02/2036 4.110.000.000.000 23 4.110.000.629.265 8.865.354.411.000
PBS-002 15/01/2022 63.660.857.000.000 365 22.074.003.522.427 72.623.472.100.202
PBS-003 15/01/2027 17.136.000.000.000 19 5.684.000.753.162 9.319.617.074.226
PBS-004 15/02/2037 23.967.857.000.000 13 3.532.500.692.156 8.904.434.471.000
PBS-005 15/04/2043 34.324.000.000.000 170 10.957.110.750.153 19.410.954.618.061
PBS-007 15/09/2040 10.375.000.000.000 8 1.396.500.442.816 3.031.086.703.359
PBS-011 15/08/2023 21.750.000.000.000 404 4.100.884.815.732 7.586.495.259.312
PBS-012 15/11/2031 47.680.694.000.000 394 9.402.085.581.987 17.468.056.162.278
PBS-014 15/05/2021 75.007.857.000.000 1144 20.432.763.091.655 53.477.274.353.854
PBS-015 15/07/2047 23.043.000.000.000 544 9.054.308.676.115 23.249.509.667.801
PBS-017 15/10/2025 41.157.580.000.000 109 18.412.966.325.545 43.356.607.287.464
PBS-018 15/05/2028 7.500.000.000.000 238 3.489.503.109.759 4.051.082.220.907
PBS-019 15/09/2023 43.040.000.000.000 698 16.830.094.778.009 40.486.892.551.308
PBS-021 15/11/2026 13.185.000.000.000 531 4.597.949.815.413 13.927.021.116.432
PBS-022 15/04/2034 16.330.000.000.000 766 7.710.492.632.975 24.469.551.699.914
PBS-023 15/05/2030 10.875.000.000.000 63 5.328.752.277.260 19.659.089.211.023
PBS-024 15/05/2032 3.000.000.000.000 74 1.469.968.892.854 3.321.898.094.932
PBS-025 15/05/2033 24.735.000.000.000 189 17.747.998.385.429 24.902.823.712.109
PBS-026 15/10/2024 57.895.000.000.000 637 33.573.763.000.106 69.934.354.280.206
PBS-027 15/05/2023 19.288.896.000.000 87 13.397.064.660.549 13.489.691.033.226
PBS-028 25/10/2046 40.765.000.000.000 304 30.811.502.897.588 36.658.537.954.903
PBSNTQ01 27/08/2030 3.000.000.000.000 3 2.340.000.404.062 2.339.967.767.687
SNI-0229 20/02/2029 17.568.750.000.000 14 9.010.136.365.580 11.131.004.767.430
SNI-0322 29/03/2022 13.300.000.000.000 240 7.083.360.086.403 15.624.952.469.642
SNI-0323 01/03/2023 16.750.000.000.000 6 8.547.793.088.667 17.331.543.113.000
SNI-0327 29/03/2027 26.600.000.000.000 93 13.566.001.710.414 15.797.575.776.420
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33

SERI TANGGAL JATUH TEMPO Nilai Penerbitan SBSN Jumlah NUP Nilai Sebelum Revaluasi Nilai Setelah Revaluasi
SNI-0328 01/03/2028 23.450.000.000.000 4 11.970.494.303.333 20.681.028.000.000
SNI-0625 23/06/2025 10.698.750.000.000 20 5.508.069.013.620 23.644.638.359.000
SNI-0630 23/06/2030 14.265.000.000.000 28 7.344.025.175.300 23.501.433.621.000
SNI-0650 23/06/2050 10.698.750.000.000 17 5.508.003.408.650 21.776.017.100.000
SNI-0824 20/08/2024 10.541.250.000.000 7 5.737.514.372.000 24.900.602.678.750
SNI-21 29/03/2021 10.425.000.000.000 57 5.316.754.631.477 17.845.258.144.229
SNI-22 21/11/2022 9.643.000.000.000 59 9.334.794.883.085 18.212.650.187.665
SNI-22 21/11/2022 17.746.500.000.000 1 418.499.088.000 1.778.266.422.000
SNI-24 10/09/2024 26.422.000.000.000 136 8.874.082.920.308 22.964.005.012.790
SNI-25 28/05/2025 24.325.000.000.000 46 12.754.319.489.598 47.148.106.169.498
SNI-26 29/03/2026 3.000.000.000.000 336 12.405.752.579.315 19.632.859.759.843
SPN-S 02032021 02/03/2021 1.950.000.000.000 15 3.000.000.397.000 4.801.996.734.000
SPN-S 05022021 05/02/2021 4.460.000.000.000 11 1.950.000.869.467 1.977.177.750.874
SPN-S 08012021 08/01/2021 240.000.000.000 26 4.460.002.098.320 5.180.068.739.602
SPN-S 09062021 09/06/2021 1.000.000.000.000 9 240.000.061.000 179.280.941.823
SPN-S 11052021 11/05/2021 3.750.000.000.000 17 1.000.000.026.787 716.167.588.630
SPN-S 14042021 14/04/2021 8.436.570.000.000 32 3.750.000.110.318 3.380.570.176.971
SR-011 10/03/2022 21.117.570.000.000 94 7.391.151.355.823 9.378.959.651.000
SR-012 10/03/2023 12.142.572.000.000 17 4.249.900.393.735 8.400.505.146.000
SR-013 10/09/2023 25.665.971.000.000 25 17.966.247.960.243 6.246.186.884.900
ST-003 10/02/2021 3.093.698.000.000 21 1.563.691.372.000 6.147.001.671.000
ST-004 10/05/2021 2.602.809.000.000 10 1.304.370.507.000 5.353.241.490.000
ST-005 10/08/2021 1.945.098.000.000 6 973.732.385.714 941.390.484.000
ST-006 10/11/2021 1.452.499.000.000 22 726.250.481.893 3.470.931.520.000
ST-007 10/11/2022 5.421.257.000.000 13 2.710.642.829.300 4.915.954.139.000
SW-001 10/03/2025 50.849.000.000 19 25.427.003.400 86.240.297.000
SWR001 10/11/2022 14.912.000.000 5 7.756.456.096 9.174.779.000
USDPBS-002 11/01/2022 1.407.600.000.000 37 500.502.068.205 2.644.160.294.451
Grand Total 935.734.146.000.000 8.248 425.376.347.147.327 891.548.308.362.290
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33a

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN UNIT BADAN LAINNYA


PENDAPATAN, BEBAN, DAN SURPLUS/DEFISIT
(Dalam Ribuan Rupiah)
PENDAPATAN PENDAPATAN NON BEBAN BEBAN NON
NO NAMA UNIT BADAN LAINNYA TOTAL PENDAPATAN TOTAL BEBAN SURPLUS (DEFISIT) SUMBER
BA DATA
OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL
1 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 451.583.080 - 451.583.080 362.979.478 - 362.979.478 88.603.602semester
025 I 2017
2 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 460.640 - 460.640 129.929.181 (599.971) 129.329.210 (128.868.570)semester
026 I 2017
Badan Pendukung Pengembangan Sistem
4 - 45.588 45.588 13.282.664 - 13.282.664 (13.237.076)semester
033 I 2017
Penyediaan Air Minum (BPP-SPAM)
5 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) - - - - - - - semester
020 I 2017
Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal
6 12.000.000 3.485.733 15.485.733 12.000.000 10.174.835 22.174.835 (6.689.102)semester
025 I 2018
(BPPMI)
8 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 7.419.396.705 657.090.242 8.076.486.947 2.310.954.912 - 2.310.954.912 5.765.532.035 025
Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI
9 373.013 373.013 17.518.482 291.226 17.809.708 (17.436.695)semester
090 I 2017
(BPKN)
Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan -
10 - - - - semester
091 I 2017
PNS (BAPERTARUM-PNS)
11 Badan Restorasi Gambut 21.218 521.411 542.629 306.003.834 22.224.517 328.228.351 (327.685.722)
12 Badan Wakaf Indonesia (BWI) 8.000.000 48.808 8.048.808 7.999.976 2.943 8.002.919 45.889 semester
025 I 2017
13 Dewan Energi Nasional (DEN) 8.960 491.273 500.233 500.234 287.209 787.443 (287.210)semester
020 I 2017
14 Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) - 20 20 18.975.762 165 18.975.927 (18.975.907)semester
036 I 2017
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan
15 7.091 2.043.193 2.050.284 43.240.021 9.418 43.249.439 (41.199.155) 999
Pelabuhan Bebas Bintan dan Karimun
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN
16 300 18.574 18.874 16.092.434 1.531 16.093.965 (16.075.091)semester
035 I 2017
KEK)
17 Dewan Pers - 538 538 12.878.955 817 12.879.772 (12.879.234)semester
059 I 2017
18 Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) - 47.345 47.345 27.735.223 11.233 27.746.456 (27.699.111)semester
007 I 2017
19 Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) - 157 157 14.156.223 - 14.156.223 (14.156.066)semester
033 I 2017
20 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) - 19.194 19.194 35.768.513 20.765 35.789.278 (35.770.084) 048
21 Komisi Informasi Pusat (KIP) 157 - 157 18.935.721 (9.783) 18.925.938 (18.925.781)semester
059 I 2017
22 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) - 159.285 159.285 41.191.243 - 41.191.243 (41.031.958)semester
059 I 2017
23 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 1.342 7.805 9.147 11.790.302 42.832 11.833.134 (11.823.987)semester
047 I 2017
24 Komite Keuangan Nasional Syariah (KNKS) - 21.434 21.434 15.890.884 - 15.890.884 (15.869.450) 055
Komite Nasional Keselamatan Transportasi
25 - 56.410 56.410 38.051.044 13.959 38.065.003 (38.008.593)semester
022 I 2017
(KNKT)
26 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) 10.343 10.343 3.343.519 308 3.343.827 (3.333.484)semester
015 I 2017
27 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 11.216.494 20.672 11.237.166 26.465.035 35.266 26.500.301 (15.263.135)
T.A 2016
024unaudited
28 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) 86 69.039 69.125 106.647.319 6.282 106.653.601 (106.584.476)semester
007 I 2017
29 Lembaga Sensor Film (LSF) 2.011.053 311.379 2.322.432 35.774.377 113.372 35.887.749 (33.565.317)semester
023 I 2017
30 Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK) - - - semester
024 I 2017
31 Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) - - 17.988.839 17.988.839 (17.988.839)
T.A 2016
34unaudited
32 Sekretariat Pengadilan Pajak 22.346 215.759 238.105 88.324.332 56.865 88.381.197 (88.143.092)semester
015 I 2017
33 SKK MIGAS (Satker ) 1.421.496.311 1.421.496.311 1.496.341.707 42.588.491 1.538.930.198 (117.433.887)semester
999 I 2017
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33a

PENDAPATAN PENDAPATAN NON BEBAN BEBAN NON


NO NAMA UNIT BADAN LAINNYA TOTAL PENDAPATAN TOTAL BEBAN SURPLUS (DEFISIT) SUMBER
BA DATA
OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL
34 SKK MIGAS (Bukan Satker ) 86.391 - 86.391 1.422.205.644 - 1.422.205.644 (1.422.119.253)semester
999 I 2017
35 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (bukan satker) 6.141.803.943 152.121 6.141.956.064 6.077.883.724 - 6.077.883.724 64.072.340semester
999 I 2017
36 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (satker) - 28.534 28.534 21.569.003 21.569.003 (21.540.469)semester
999 I 2017
Yayasan Harapan Kita/ Badan Pengelola dan
37 44.198.026 330.410 44.528.436 61.517.641 4.537.608 66.055.249 (21.526.813)semester
007 I 2017
Pengembangan TMII
Yayasan Gedung Veteran RI "Graha Purna
38 6.718.209 - 6.718.209 6.311.979 - 6.311.979 406.230 semester
007 I 2017
Yudha"
Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata
39 8.677 54.365 63.042 77.340.479 46.425 77.386.904 (77.323.862) 040
Danau Toba
Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata
40 - - - 29.439.265 117.188 29.556.453 (29.556.453) 040
Borobudur
Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan
41 Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang - - - 185.413.601 - 185.413.601 (185.413.601) 078
(TPPU)
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
42 - 1.493.439 1.493.439 1.052 3.004.946 3.005.998 (1.512.559) -
Perempuan (KOMNAS PEREMPUAN)
43 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) - - - - - 0
Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS TN) 2.046.560 2.046.560 - - 2.046.560 0
Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional
44 - - - 2.282.661 - 2.282.661 (2.282.661) -
(KPRBN)
Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan
45 - - - 145.034.500 - 145.034.500 (145.034.500) -
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

46 Komite Akreditasi Nasional (KAN) 27.510.516 27.510.516 24.193.788 24.193.788 3.316.728

47 Komite Penanganan Covid 19 dan PEN 4.471.424 4.490.661.942 4.495.133.366 53.676.290.156 47.110.252 53.723.400.408 (49.228.267.042)
JUMLAH 15.553.069.529 5.157.778.026 20.710.847.555 66.960.243.707 130.088.699 67.090.332.406 (46.379.484.851)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33b

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN UNIT BADAN LAINNYA


LEMBAGA NON STRUKTURAL
DANA APBN DAN NON APBN
(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA NON APBN Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia


1 6.719.295 6.717.605 6.717.605 1.690 Bagian satker 007
(AIPI)

2 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 0 0 Bukan satker 025

Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan


3 147.250.000 - 145.034.500 145.034.500 2.215.500 Bagian satker 018
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah


4 2.402.268 2.402.268 2.402.268 0 Bagian satker 050
Palsu (BOTASUPAL)
5 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 152.509.806 6.310.999 17.650.658 148.098.320 4.411.486 Satker 026
124.136.663
Badan Pelaksana Pengelola Masjid
6 12.000.000 12.000.000 12.000.000 - 3.485.733 Bagian satker 025
Istiqlal (BPPMI)

Badan Pendukung Pengembangan Sistem


7 13.348.784 5.232.524 7.536.648 695.713 13.464.885 (116.101) Satker 033
Penyediaan Air Minum (BPP-SPAM)

8 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) 249.700.000 46.931.684 144.997.629 31.142.914 223.072.227 26.627.773 Satker 020
9 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) - 0 - - 0 Bukan satker 025
Badan Perlindungan Konsumen Nasional
10 19.204.129 7.811.887 9.452.486 834.478 18.098.851 1.105.278 Satker 090
RI (BPKN)
Badan Pertimbangan Kepegawaian
11 1.174.600 1.137.276 1.137.276 37.324 Bagian satker 088
(BAPEK)

Badan Pertimbangan Tabungan


12 0 0 Bukan satker 091
Perumahan - PNS (BAPERTARUM-PNS)

13 Badan Promosi Pariwisata Indonesia 0 0 tidak aktif 040


14 Badan Restorasi Gambut 157.814.015 6.651.167 144.129.010 3.685.681 154.465.858 3.348.157 Satker 029
15 Badan Wakaf Indonesia (BWI) 8.000.000 3.960.839 1.688.830 2.350.323 7.999.992 8 Bukan satker 025
16 Dewan Energi Nasional (DEN) 49.050.204 14.526.956 29.094.399 3.211.198 46.832.553 2.217.651 Satker 020
17 Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 19.423.063 17.452.579 887.106 18.339.685 1.083.378 Satker 036
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan
18 Pelabuhan Bebas Bintan dan Karimun 250.558.768 212.910.688 212.910.688 37.648.080 Satker 999
Kepulauan Riau
19 Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 917.025 - 842.486 - - 842.486 74.539 Bagian satker 018
20 Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) 14.500.000 14.500.000 14.500.000 - Bagian satker 044
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi
21 16.349.456 1.757.969 14.255.852 50.971 16.064.792 284.664 Satker 035
Khusus (DN KEK)
22 Dewan Pengupahan Nasional (DEPENAS) 811.731 809.482 809.482 2.249 Bagian satker 026
23 Dewan Pers 14.155.288 3.581.656 9.453.724 270.130 13.305.510 849.778 Satker 059
Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah
24 191.423.000 - 191.408.800 191.408.800 14.200 Bagian satker 010
(DPOD)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33b

REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA NON APBN Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN

Dewan Pertimbangan Presiden


25 29.103.107 3.246.149 24.498.212 517.834 28.262.195 840.912 Satker 007
(Wantimpres)
26 Dewan Riset Nasional (DRN) 4.862.623 - 3.024.685 3.024.685 1.837.938 Bagian satker 042
Dewan Sumber Daya Air Nasional
27 15.644.878 307.619 13.476.259 995.606 14.779.484 865.394 Satker 033
(DSDAN)

Dewan Teknologi Informasi dan


28 3.823.043 3.810.641 3.810.641 12.402 Bagian satker 055
Komunikasi Nasional (WANTIKNAS)

29 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 39.614.155 11.158.267 18.141.180 6.758.965 36.058.412 3.555.743 Bagian satker 048
30 Komisi Banding Merek 1.003.698 1.002.866 1.002.866 832 Bagian satker 013
31 Komisi Banding Paten 723.689 - 696.153 - 696.153 27.536 Bagian satker 013
32 Komisi Informasi Pusat (KIP) 20.454.672 5.306.988 13.736.994 449.060 19.493.042 961.630 Satker 059
Komisi Keamanan Hayati Produk
33 739.700.000 739.700.000 739.700.000 - Bagian satker 043
Rekayasa Genetik (KKH PRG)
34 Komisi Kejaksaan Republik Indonesia 12.935.613 2.860.682 8.526.454 1.053.938 12.441.074 494.539 Bagian satker 034
35 Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) 18.300.234 3.573.921 13.297.463 1.117.455 17.988.839 311.395 Bagian satker 034
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
36 22.553.474 6.962.506 12.236.977 934.678 20.134.161 2.419.313 Bagian satker 074
Perempuan (KOMNAS PEREMPUAN)
37 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 42.866.265 6.574.983 31.664.724 1.299.868 39.539.575 3.326.690 Satker 059
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
38 11.403.767 2.266.256 9.032.053 35.026 11.333.335 70.432 Satker 047
(KPAI)
39 Komite Akreditasi Nasional (KAN) 24.332.332 18.288.450 5.905.338 24.193.788 138.544 - Satker 084
Komite Kebijakan Industri Pertahanan
40 3.466.175 - 3.360.419 - - 3.360.419 105.756 Bagian satker 012
(KKIP)
Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha
41 935.242 - 934.105 934.105 1.137 Bagian satker 035
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Komite Keuangan Nasional Syariah
42 22.100.000 - 22.043.055 - - 22.043.055 56.945 bagian satker 055
(KNKS)
Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan
43 15.462.311 15.190.475 - 15.190.475 271.836 Bagian satker 035
Infrastruktur Prioritas (KKPPIP)

Komite Koordinasi Nasional Pencegahan


44 dan Pemberantasan Tindak Pidana 217.400 185.414 185.414 31.986 Bagian satker 078
Pencucian Uang (TPPU)

Komite Nasional Keselamatan


45 38.201.945 8.247.154 26.242.716 2.619.353 - 37.109.223 1.092.722 Satker 022
Transportasi (KNKT)
Komite Olahraga Nasional Indonesia
46 - - - - 0 0 Bagian satker 092
(KONI)
Badan Standarisasi Dan Akreditasi
47 tidak aktif 92
Olahraga
Komite Pengarah Reformasi Birokrasi
48 2.413.329 - 2.282.661 - - 2.282.661 130.668 Bagian satker 048
Nasional (KPRBN)
Komite Privatisasi Perusaahaan
49 0 0 Tidak aktif 041
Perseroan (Persero)
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
50 3.589.964 3.339.582 137.786 3.477.368 112.596 Satker 015
(KSAP)
Komite Standar Nasional untuk Satuan
51 - - Tidak aktif 084
Ukuran (KSNSU)
52 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 27.178.942 - 24.064.114 1.089.208 25.153.322 2.025.620 Satker 024
Korps Pegawai Republik Indonesia
53 727.245 720.245 - 720.245 7.000 181.156 Bagian satker 088
(KORPRI)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33b

REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA NON APBN Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN

Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional


54 2.046.560 1.898.910 1.898.910 147.650 Bagian satker 026
(LKS TN)
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
55 101.412.918 12.441.761 86.970.441 993.444 - 100.405.646 1.007.272 Satker 007
(LPSK)
56 Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) 879.297 851.905 851.905 27.392 Bagian satker 026
57 Lembaga Sensor Film (LSF) 37.750.000 11.675.757 21.382.547 1.994.565 35.052.869 2.697.131 Satker 023
Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
58 0 0 Tidak aktif 024
(MDTK)
59 Otorita Asahan - - - 0 0 Likuidasi 019
60 Sekretariat Pengadilan Pajak 102.182.547 33.036.400 7.738.483 678.713 41.453.596 60.728.951 Satker 015
61 SKK MIGAS (Satker ) 1.684.843.355 1.421.496.063 1.421.496.063 263.347.292 satker 999
62 SKK MIGAS (Bukan Satker ) 1.684.843.355 1.421.496.063 1.421.496.063 263.347.292 Bukan satker 999
Staf Khusus Presiden dan Utusan Khusus
63 4.767.972 - 3.970.291 3.970.291 797.681 Bagian satker 114
Presiden
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (bukan
64 0 0 5.992.017.791 Bukan Satker 999
satker)
65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (satker) - - 0 0 Satker 999

Yayasan Harapan Kita/ Badan Pengelola


66 0 0 Bukan Satker 007
dan Pengembangan TMII

Yayasan Gedung Veteran RI "Graha Purna


67 0 0 Bukan Satker 007
Yudha"
Badan Otorita Pengelola Kawasan
68 98.418.371 3.595.624 72.098.168 3.219.781 78.913.573 19.504.798 Satker 040
Pariwisata Danau Toba (BPODT)
69 Otoritas Nasional Senjata Kimia - - 0 0 tidak aktif 019
Badan Otorita Pengelola Kawasan
70 76.145.141 3.042.219 26.035.914 34.859.040 63.937.173 12.207.968 satker 040
Pariwisata Borobudur
71 Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia 0 0 Bagian satker 024
72 Komite Cipta Kerja 20.000.000 18.252.242 18.252.242 1.747.758 Bagian satker 999
73 Komite Penanganan Covid 19 dan PEN 29.798.585 - 28.995.721 28.995.721 802.864 Bagian satker 036
74 Tim Pengembangan Vaksin COVID-19 37.221.007 2.368.350 34.989.383 8.245.121 0 45.602.854 -8.381.847 16.999.915 bagian satker 024
JUMLAH 6.309.234.643 213.430.317 2.156.977.897 133.683.951 3.088.655.056 5.592.747.221 716.487.422 6.012.684.595
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33c

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA


AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS
(Dalam Ribuan Rupiah)
KEWAJIBAN JK TOTAL KEWAJIBAN &
NO NAMA UNIT BADAN LAINNYA ASET LANCAR INVESTASI ASET TETAP ASET LAINNYA TOTAL ASET KEWAJIBAN JK PENDEK TOTAL KEWAJIBAN TOTAL EKUITAS SUMBER DATA
KET
PANJANG EKUITAS DANA
1 2 3 4 5 6 7=(3+4+5+6) 8 9 10=(8+9) 11 12=(10+11) 14
Bukan
1 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 134.379.512 - 41.453.933 - 175.833.445 1.341.126 - 1.341.126 174.492.319 175.833.445
T.A 2016 unaudited
satker
2 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 2.651.969 39.864.476 186.229 42.702.674 23.590 - 23.590 42.679.084 42.702.674
semester I thn 2017
Satker
Badan Pelaksana Pengembangan Kawasan Belum
3 - - - T.A 2016- unaudited
Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda aktif
Badan Pendukung Pengembangan Sistem
4 - - - - - - - - - semester
- I thn
Satker
2017
Penyediaan Air Minum (BPP-SPAM)
5 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) - - - - - - - - semester
- I thn 2017
Satker
Bukan
7 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 54.945.529.389 90.713.181.900 79.614.515 33.434.662 145.771.760.466 8.805.106.732 126.138.459.918 134.943.566.650 10.828.193.816 145.771.760.466
Satker
Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI
8 144.525 973.688 251.568 1.369.781 - - 1.369.781 1.369.781
semester I thn
Satker
2017
(BPKN)
Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan - Bukan
9 - - - - - semester- I thn 2017
PNS (BAPERTARUM-PNS) satker
10 Badan Restorasi Gambut 99.525.448 24.283.426 10.837.763 134.646.637 - - - 134.646.637 134.646.637 Satker
Bukan
11 Badan Wakaf Indonesia (BWI) 11.707.716 57.085.345 - 68.793.061 103.000 56.951.215 57.054.215 11.738.846 68.793.061
semester I thn 2017
satker
12 Dewan Energi Nasional (DEN) 178.294 3.718.123 14.000 3.910.417 - - 3.910.417 3.910.417
semester I thn 2017
Satker
13 Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 295.642 1.142.892 - 1.438.534 26.839 26.839 1.411.695 1.438.534
semester I thn 2017
Satker
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan
14 Pelabuhan Bebas Bintan dan Karimun - - 597.789.638 3.301.928 601.091.566 - - - 601.091.566 601.091.566 Satker
Kepulauan Riau
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
15 128.754 132.277 30.113 291.144 135.004 135.004 156.140 semester
291.144 I thn
Satker
2017
(DN KEK)
16 Dewan Pers 234.899 1.587.172 169.750 1.991.821 42.175 42.175 1.949.646 1.991.821
semester I thn 2017
Satker
Dewan Pertimbangan Presiden
17 1.191.424 857.824 173.423 2.222.671 7.282 7.282 2.215.389 2.222.671
semester I thn
Satker
2017
(Wantimpres)
18 Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) 9.435 - 1.166.427 - 1.175.862 - - - 1.175.862 1.175.862
semester I thn
Satker
2017
19 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 117.454 47.502.561 566.164 48.186.179 134.789 134.789 48.051.390 48.186.179 Satker
20 Komisi Informasi Pusat (KIP) 233 - 687.962 5.937 694.132 - - 694.132 semester
694.132 I thn 2017
Satker
21 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 306.801 - 5.425.104 130.892 5.862.797 - - 5.862.797 5.862.797
semester I thn 2017
Satker
22 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 180.093 1.087.043 190.719 1.457.855 - - - 1.457.855 1.457.855
semester I thn
Satker
2017
23 Komite Keuangan Nasional Syariah (KNKS) - - - - - - - - - Satker
Komite Nasional Keselamatan Transportasi
24 36.200 - 4.469.209 12.755.169 17.260.578 - - 17.260.578 17.260.578
T.A 2016 audited
Satker
(KNKT)
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
25 37.641 115.972 - 153.613 - - - 153.613 semester
153.613 I thn
Satker
2017
(KSAP)
26 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 1.820.913 163.629.070 568.771 166.018.754 315.535 315.535 165.703.219 166.018.754
T.A 2016 unaudited
Satker
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
27 - 179.699.882 387.474 180.087.356 102.460 102.460 179.984.896 180.087.356
semester I thn
Satker
2017
(LPSK)
28 Lembaga Sensor Film (LSF) 1.731.808 - 8.232.749 497.109 10.461.666 501 501 10.461.165 10.461.666
semester I thn 2017
Satker
Tidak
29 Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK) - - - - semester- I thn 2017
aktif
Bukan
satker
30 Otorita Asahan 2.471.153 4.615.662 - 7.086.815 234.422 234.422 6.852.393 7.086.815
T.A 2016 unaudited
(dibubark
an)
31 Sekretariat Pengadilan Pajak 985.988 - 17.125.454 - 18.111.442 - - - 18.111.442 18.111.442
semester I thn 2017
Satker
32 SKK MIGAS (Satker ) 18.102.820 59.337.619 77.440.439 87.086.389 1.184.327.682 1.271.414.071 (1.193.973.632) 77.440.439
semester I thn 2017
satker
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD33c

KEWAJIBAN JK TOTAL KEWAJIBAN &


NO NAMA UNIT BADAN LAINNYA ASET LANCAR INVESTASI ASET TETAP ASET LAINNYA TOTAL ASET KEWAJIBAN JK PENDEK TOTAL KEWAJIBAN TOTAL EKUITAS SUMBER DATA
KET
PANJANG EKUITAS DANA
Bukan
33 SKK MIGAS (Bukan Satker ) 19.208.019 57.584.615 52.463.840 129.256.474 2.951.484 - 2.951.484 126.304.990 129.256.474
semester I thn 2017
satker
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (bukan Bukan
34 6.608.322.173 1.793.806.010 953.078.743 9.355.206.926 374.160.212 2.661.712.963 3.035.873.175 6.319.333.751 9.355.206.926
semester I thn 2017
satker) Satker
35 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (satker) 475.834 48.620.378 17.034.756 66.130.968 - - 66.130.968 66.130.968
T.A 2016 unaudited
Satker
Yayasan Harapan Kita/ Badan Pengelola dan Bukan
36 15.079.345 - 106.256.551 4.919.767 126.255.663 47.577.940 10.308.850 57.886.790 68.368.873 126.255.663
semester I thn 2017
Pengembangan TMII Satker
Yayasan Gedung Veteran RI "Graha Purna Bukan
37 2.887.878 3.241.101 6.128.979 18.748 18.748 6.110.231 6.128.979
semester I thn 2017
Yudha" Satker
Badan Otorita Pengelola Kawasan
38 441.597 11.677.202 164 12.118.963 13.530 - 13.530 12.105.433 12.118.963 Satker
Pariwisata Danau Toba
Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal
39 - 4.700.481 25.845 4.726.326 - - - 4.726.326 4.726.326 Satker
(BPPMI)
Badan Otorita Pengelola Kawasan
40 387.156 35.860.446 8.000.000 44.247.602 26.600 26.600 44.221.002 44.247.602 Satker
Pariwisata Borobudur
Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS
- - 2.046.560 - 2.046.560 - - - 2.046.560 2.046.560 Satker
TN)
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
41 2.411.156.918 2.411.156.918 - - - 2.411.156.918 2.411.156.918 Satker
Perempuan (KOMNAS PEREMPUAN)
42 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) - 233.544.022 233.544.022 - - - 233.544.022 233.544.022
43 DPN Korpri 4.368.620 - 181.156 37.500 4.587.276 - - 4.587.276 4.587.276
44 Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) - - 1.117.455 1.117.455 - - - 1.117.455 1.117.455 Satker
45 Komite Penanganan Covid 19 dan PEN - - - - - - - - - Satker
Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan
46 - - - - - - - - - Satker
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
47 Komite Penanganan Covid 19 dan PEN 594.225.795 - 104.444.745.662 67.100.000 105.106.071.457 - - - 105.106.071.457 105.106.071.457 Satker
48 Komite TPPU - - - - - - - - - - Satker
TOTAL 64.878.321.446 90.713.181.900 108.084.979.662 1.166.162.286 264.842.645.293 9.319.408.358 130.051.760.628 139.371.168.986 125.471.476.308 264.842.645.293
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
(dalam jutaan rupiah)

K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14
1 Perum Perhutani Audited 2020 27.698.291 26.880.265 818.026 379.177 303.188 894.015 1.670.724 - 776.710 44.306 - 821.015 72.055 - 748.961 - 822.852 - 750.684
2 Perum Perikanan
Audited 2020
indonesia 738.335 950.246 - 211.911 3.632 15.205 - 223.484 18.736 - 242.220 - 22.143 - 220.077 - 84.339 - 304.416 - 220.077 - 304.416
3 Perum Bulog Unaudited 2020 550.907 467.984 82.923 17.665 48.567 52.021 - 52.021 10.608 41.413 6.018 47.431 41.396 47.414
4 Perum Jasa Tirta I Audited 2020 815.627 678.520 137.106 28.246 26.785 138.567 - 138.567 14.608 123.960 - 77.989 45.970 124.003 45.970
5 Perum Jasa Tirta II Unaudited 2020 375.355 369.154 6.201 9.286 4.147 11.340 - 11.340 1.249 10.091 - 10.091 10.091 10.091
6 Perum Percetakan
Negara Republik Audited 2020 - 892.841 - 775.524 - 775.524 - 580.441 - 590.320 - 580.441 - 590.320
Indonesia 1.551.464 2.444.305 130.266 12.949 - - 195.083 - 9.879
7 Perum Percetakan
Uang Republik Unaudited 2020 - 17.916 - 9.494 - 18.833 - 18.833 - 18.833
Indonesia 324.949 342.865 9.129 707 9.339 - - - 18.833 - 18.833
8 Perum Produksi Film
Unaudited 2020 - 20.943 - 18.365 - 56.817 - 56.817 - 56.817 - 56.817 - 56.817
Negara 145.427 166.370 10.758 8.180 38.452 - -
9 Perum Lembaga Kantor
Berita Nasional Antara Audited 2020 472.101 558.802 402.801 301.098 256.039 298.195 253.231
3.293.407 2.821.306 111.511 24.809 156.001 101.703 - 45.059
10 Perum Perumnas Audited 2020 4.524.290 4.277.123 247.167 91.925 - 339.092 32.209 306.883 - 441.588 748.471 - 426.566 321.905 748.452 321.969
11 Perum Damri Unaudited 2020 389.603 404.642 - 15.039 7.309 30.180 - 37.910 - - 37.910 - - 37.910 - - 37.910 - 37.910 - 37.910
12 Perum Pengangkutan
Penumpang Djakarta Unaudited 2020 - 79.577 - 446.077 - 446.077 - 458.618 - 458.618 - 455.987 - 455.987
697.609 777.186 71.740 438.240 - 12.541 -
13 Perum Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan Navigasi TW III / 2020 - 1.500 102 102 102 102 102 102
Penerbangan Indonesia
7.459 8.959 2.203 601 - - -
Total Perum 41.112.722 40.588.925 523.797 872.847 913.559 483.085 1.925.461 -1.442.376 -473.799 -968.577 -565.760 -1.534.336 -970.678 -1.536.190

1 PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) Audited 2020 1.008.033 834.254 39.735 23.703 64.909
10.827.682 9.819.650 156.794 330.573 794.519 16.033 41.206 23.977 65.122
2 PT Perikanan
Unaudited 2020 6.888 38.271 18.093 3.950 6.940
Nusantara (Persero) 526.039 519.151 150.133 118.750 20.178 14.143 2.990 3.950 6.940
3 PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Audited 2020 - 1.658.950 - 1.577.396 - 2.828.002 - 2.328.423 - 2.601.619
3.619.109 5.278.060 300.075 218.521 1.250.606 - 499.579 - 273.195 - 2.327.509 - 2.600.702
4 PT Pupuk Indonesia
Audited 2020 - 1.366.071 - 1.386.250 - 2.523.161 - 2.496.467 - 3.010.886 -2.433.507 -2.938.537
(Persero) 5.843.726 7.209.797 170.214 190.392 1.136.912 -26.694 -514.419
5 PT BioFarma (Persero)
Audited 2020 - 5.620.605 - 5.620.605 - 5.620.605 - 5.638.705 - 4.800.521 - 5.638.705 - 4.800.521
2.763.930 8.384.535 - - - 18.100 838.184
6 PT Berdikari (Persero)
Audited 2020 51.850 241.323 205.127 181.147 155.668 162.397 136.916
3.042.520 2.990.671 221.312 31.838 36.196 23.980 - 25.479
7 PT Sang Hyang Seri
Audited 2020 - 366.175 - 4.037.683 - 4.037.683 - 4.047.851 - 4.069.465 - 4.046.500 - 4.069.634
(Persero) 53.107 419.282 - 3.671.508 - 10.168 - 21.614
8 PT Pertani (Persero) Unaudited 2020 20.743.536 18.599.810 2.143.726 738.087 - 2.881.813 - 2.881.813 648.787 2.233.026 44.902 2.277.928 2.223.917 2.274.563
9 PT Garam (Persero) Unaudited 2020 69.740 68.246 1.494 1.490 972 2.012 471 1.541 273 1.268 - 1.268 1.268 1.268
10 PT Pertamina (Persero)
Audited 2020 23.176.303 23.298.041 23.298.041 17.645.624 21.072.455 17.119.253 20.466.256
128.908.872 105.732.569 121.738 - - 5.652.417 3.426.831
11 PT TWC BP dan RB
Audited 2020 5.231.444 5.112.153 5.112.153 3.321.442 4.192.722
(Persero) 74.915.951 69.684.507 - 119.291 - 1.790.711 871.280 3.280.403 4.001.412
12 PT Energy
Management Indonesia Audited 2020 22.329.228 26.724.846 26.724.846 18.660.393 21.757.779 18.654.753 21.727.515
(Persero) 148.143.711 125.814.483 4.461.039 65.421 - 8.064.453 3.097.386
13 PT Hotel Indonesia
Audited 2020 2.330.285 2.270.857 2.270.857 1.602.358 2.352.711
Natour (Persero) 27.620.387 25.290.102 105 59.533 - 668.499 750.353 1.602.358 2.352.711
14 PT Pengembangan
Pariwisata Indonesia Unaudited 2020 - 335.873 - 382.222 - 472.720 - 487.374 - 173.694
(Persero) 1.247.785 1.583.658 17.776 64.125 90.498 14.654 313.680 - 487.374 - 173.694
15 PT Sarinah (Persero) Audited 2020 1.747.956 1.633.881 114.074 48.041 68.385 93.730 1.046 92.684 30.961 61.723 766 62.489 61.735 62.501
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a

K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
16 PT Perusahaan
Perdagangan Indonesia Audited 2020 108.005 114.769 101.341 75.761 76.864
(Persero) 1.107.460 999.455 6.970 206 13.428 25.580 1.103 75.761 76.864
17 PT Bhanda Ghara
Audited 2020 3.046 9.119 9.119 4.512 3.665 4.512 3.665
Reksa (Persero) 106.408 103.362 7.368 1.295 - 4.607 - 846
18 PT Pos Indonesia
Audited 2020 828.889 1.132.576 407.291 289.185 162.398
(Persero) 14.327.964 13.499.075 303.687 - 725.285 118.106 - 126.787 284.631 169.765
19 PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Audited 2020 145.961 133.024 133.024 100.499 92.278
791.835 645.874 17.476 30.413 - 32.525 - 8.221 100.499 92.278
20 PT Kawasan Berikat
Unaudited 2020 11.903 14.323 5.896 5.896 5.896 5.896 5.896
Nusantara (Persero) 305.853 293.950 5.187 2.767 8.427 - -
21 PT Kawasan Industri
Wijayakusuma Audited 2020 - 18.475 154.613 37.534 33.657 46.923 31.305 44.567
(Persero) 2.434.915 2.453.390 245.089 72.001 117.079 3.877 13.266
22 PT Kawasan Industri
Audited 2020 49.828 154.961 141.309 122.923 114.471
Medan (Persero) 1.632.879 1.583.051 105.134 - 13.652 18.386 - 8.452 123.730 115.278
23 PT Kawasan Industri
Audited 2020 - 11.831 125.069 125.069 100.130 59.960
Makassar (Persero) 418.503 430.333 196.042 59.143 24.939 - 40.170 83.417 43.473
24 PT Semen Indonesia
Audited 2020 190.537 213.807 - 66.329 - 106.203 - 110.088
(Persero) Tbk 2.321.082 2.130.545 52.436 29.166 280.136 39.874 - 3.886 - 106.202 - 110.088
25 PT Semen Baturaja
Unaudited 2020 31.182 41.621 14.626 7.815 7.815
(Persero) Tbk 611.520 580.338 14.707 4.268 26.995 6.811 - 7.815 7.815
26 PT Semen Kupang
Unaudited 2020 - 266.885 - 239.685 - 266.891 - 268.470 - 268.470
(Persero) 526.118 793.003 110.946 83.746 27.206 1.579 - - 268.470 - 268.470
27 PT Balai Pustaka
TW III / 2020 7.539 9.533 - 4.843 - 6.057 - 6.057 - 7.587 - 7.587
(Persero) 129.111 121.572 3.674 1.680 14.376 1.214 -
28 PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk Unaudited 2020 5.403 6.749 2.751 2.541 2.175
92.230 86.827 2.661 1.315 3.998 210 - 366 2.541 2.175
29 PT PAL Indonesia
Audited 2020 - 111.313 - 145.640 - 153.840 - 134.918 - 137.989 - 134.918 - 137.989
(Persero) 111.323 222.636 37.683 72.010 8.201 - 18.923 - 3.071
30 PT Industri Kapal
Unaudited 2020 - 21.516.909 - 22.080.551 - 28.282.637 - 23.681.402 - 23.546.858 - 23.237.319 - 23.103.842
Indonesia (Persero) 22.252.580 43.769.490 778.652 1.342.294 6.202.086 - 4.601.235 134.544
31 PT Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) Audited 2020 - 189.091 - 155.183 - 180.732 - 181.427 - 189.523
233.864 422.955 59.738 25.830 25.548 695 - 8.096 - 180.358 - 188.454
32 PT Dok dan Perkapalan
Surabaya (Persero) Audited 2020 682.081 643.376 -1.910.816 -2.060.793 -1.815.610
21.642.841 20.960.760 751.911 790.616 2.554.192 149.977 245.183 -2.098.133 -1.852.950
33 PT Indonesia Asahan
Unaudited 2020 - 5.060 - 26.226 - 94.415 - 75.331 - 75.331 - 75.331 - 75.331
Aluminium (Persero) 61 5.121 44.445 65.611 68.189 - 19.084 -
34 PT Krakatau Steel
Unaudited 2020 750 2.762 454 340 340 340 340
(Persero) Tbk 52.174 51.424 2.336 324 2.308 114 -
35 PT Boma Bisma Indra
Audited 2020 61.463.940
5.105.030
6.047.853 4.196
11.148.687
7.720.111
3.428.576
1.608.140
1.820.436
238.197
2.058.633
698.171 1.065.702
(Persero) 66.568.970
36 PT Industri Nuklir
Unaudited 2020 7.157 11.364 10.963 7.394 7.394 7.394 7.394
Indonesia (Persero) 170.633 163.476 4.207 - 401 3.569 -
37 PT Industri
Telekomunikasi Unaudited 2020 16.033 16.564 11.795 8.846 8.846 8.846 8.846
Indonesia (Persero) 158.741 142.708 569 38 4.769 2.949 -
38 PT Barata Indonesia
Audited 2020 - 19.685 - 133.495 - 455.695 - 334.990 4.678 - 336.493 2.795
(Persero) 2.319.481 2.339.165 30.478 144.288 322.200 - 120.705 339.668
39 PT Dahana (Persero) Audited 2020 38.081 48.117 -10.036 166 0 -9.871 1.252 -11.122 2.120 -13.242 -207 -13.449 -13.242 -13.449
40 PT LEN Industri
TW III / 2020 - 8.937 - 11.759 - 24.363 - 24.575 - 24.575 - 24.575 - 24.575
(Persero) 40.990 49.927 562 3.384 12.604 212 -
41 PT Pindad (Persero) Unaudited 2020 427.693 476.297 - 48.604 17.522 45.506 - 76.588 63.423 - 140.011 - 8.115 - 131.896 - 19.847 - 151.743 - 130.650 - 150.497
42 PT Dirgantara
Audited 2020 4.117.721 4.344.400 696.451 - 41.629 101.372 644.404 501.047
Indonesia (Persero) 13.704.021 9.586.300 547.037 320.358 3.647.949 738.080 143.001
43 PT Adhi Karya
Unaudited 2020 521.902
58.066
56.349 30.483
83.932
16.371
67.561
48.870
18.691
-
18.691
18.691 18.691
(Persero) Tbk 579.968
44 PT Amarta Karya
TW III / 2020 11.637 15.006 11.695 9.381 9.381 9.381 9.381
(Persero) 34.332 22.695 3.369 - 3.311 2.314 -
45 PT Brantas Abipraya
Unaudited 2020 20.397 23.221 20.122 16.587 16.587 16.587 16.587
(Persero) 199.106 178.709 2.824 - 3.099 3.535 -
46 PT Jasa Marga
Audited 2020 26.281 28.616 28.616 24.216 23.218
(Persero) Tbk 102.340 76.059 2.529 194 - 4.401 - 998 24.216 23.218
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a

K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
47 PT Waskita Karya
Audited 2020 - 1.007.074 - 1.267.235 - 2.220.295 - 1.736.238 - 2.847.962 - 1.691.730 - 2.803.524
(Persero) Tbk 18.074.851 19.081.925 357.998 618.159 953.060 - 484.057 - 1.111.724
48 PT Wijaya Karya
TW I / 2020 - 4.724 - 4.714 - 17.634 - 17.634 - 17.634 - 17.633 - 17.633
(Persero) Tbk 1.940 6.664 10 - 12.920 - -
49 PT Hutama Karya
- - - - - - -
(Persero) - - - - - - -
50 PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Audited 2020 85.804 99.900 99.900 66.447 65.906 66.373 65.832
Tbk 154.071 68.267 17.824 3.727 - 33.454 - 541
51 PT Industri Kereta Api
Unaudited 2020 1.356.273 4.437.851 2.487.900 1.700.159 3.913.968 1.717.316 3.932.131
(Persero) 20.747.779 19.391.506 3.665.839 584.261 1.949.951 787.741 2.213.809
52 PT PDI Pulau Batam
Audited 2020 3.179.270
- 139.140
196.195 87.736
- 30.681
238.443
- 269.124
62.870
- 331.994
225.292
- 106.701
- 350.365 - 125.232
(Persero) 3.040.129
53 PT Pelabuhan
TW III / 2020 47.026 121.417
- 74.391
59.784 56.885
- 71.492
91.711
- 163.203
-
- 163.203
-
- 163.203
- 163.198 - 163.198
Indonesia I (Persero)
54 PT Pelabuhan
Audited 2020 137.861 101.678 15.854 14.923 16.073 14.926 16.076
Indonesia II (Persero) 1.825.631 1.687.770 15.051 51.234 85.824 931 1.150
55 PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) TW III / 2020 - 11.516 6.216 6.216 336 336
18.622 30.138 19.330 1.598 - 5.880 - 336 336
56 PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) TW III / 2020 - 5.351 - 4.607 - 4.607 - 4.607 - 4.607
42.769 48.120 1.844 1.100 - - - - 4.607 - 4.607
57 PT Indah Karya
Audited 2020 2.791.259 2.869.424 2.869.424 2.022.447 1.835.812
(Persero) 21.964.403 19.173.144 84.844 6.679 - 846.977 - 186.635 2.021.988 1.835.353
58 PT Bina Karya
Audited 2020 3.841.910 3.165.922
675.988
65.699 2.870
738.818
526.995
211.823
28.702
183.120
- 1.914
181.207
309.298 307.389
(Persero)
59 PT Angkasa Pura I
Audited 2020 2.096.075 2.507.053 1.384.212 1.156.787 141.910 1.184.857 170.176
(Persero) 11.410.839 9.314.763 508.516 97.538 1.122.842 227.424 - 1.014.877
60 PT Angkasa Pura II
Audited 2020 2.313.546 2.494.261 1.746.768 1.238.990 417.199 1.205.564 383.372
(Persero) 10.271.712 7.958.166 180.714 - 747.492 507.778 - 821.791
61 PT Virama Karya
Audited 2020 480.760 537.578 392.117 283.762 267.267
(Persero) 3.891.717 3.410.957 79.483 22.665 145.461 108.355 - 16.495 279.971 263.162
62 PT Yodya Karya
Unaudited 2020 14.526 414.197 414.039 326.866 336.676
(Persero) 4.146.084 4.131.558 519.012 119.341 158 87.173 9.810 326.555 336.365
63 PT Indra Karya
Audited 2020 1.589.749 1.184.150 289.567 266.270 235.019
(Persero) 15.831.388 14.241.639 819.407 1.225.006 894.583 23.297 - 31.251 128.753 95.778
64 PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Unaudited 2020 23.900 42.410 42.374 17.918 17.482 18.224 17.788
241.307 217.407 69.789 51.279 36 24.456 -436
65 PT Bank Mandiri
Audited 2020 - 52.366 - 55.757 - 90.679 - 74.542 - 74.208 - 74.542 - 74.208
(Persero) Tbk 179.604 231.970 8.816 12.207 34.922 - 16.137 334
66 PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Audited 2020 3.424.001 3.691.356 165.676 - 1.136.603 - 2.380.993 - 882.331 - 1.976.265
39.390.437 35.966.436 273.188 5.833 3.525.680 1.302.279 - 1.244.390
67 PT Bank Tabungan
Audited 2020 216.167 399.135 399.135 358.595 351.672 358.180 351.419
Negara (Persero) Tbk 5.776.257 5.560.090 183.113 145 - 40.541 - 6.923
68 PT ASABRI (Persero) Proforma Audited 544.715.071 59.785.204 6.578.950 15.147.617 51.216.537 18.305.432 32.911.105 20.916.217 11.994.889 - 2.230.616 9.764.272 15.322.424 13.791.052 10.317.601
69 PT Asuransi Jiwasraya
Audited 2020 - 148.583 - 149.214 - 203.754 - 198.638 - 203.735 - 198.620 - 203.718
(Persero) 1.266.990 1.415.574 6.920 7.550 54.541 - 5.117 - 5.098
70 PT Reasuransi
Indonesia Utama Proforma Audited 3.042.485 27.415.886 6.298.491 308.766 5.993.428 6.302.194 - 5.869.912
(Persero) 301.008.165 44.407.472 7.742.152 39.707.805 12.291.919 5.993.428 6.302.194
71 PT Taspen (Persero) Audited 2020 4.397.844 4.154.610 243.234 128.493 116.909 254.818 91.805 163.013 57.244 105.769 3.450 109.219 105.341 108.749
72 PT Garuda Indonesia
Audited 2020 60.261 55.466 52.909 33.008 18.775
(Persero) Tbk 2.865.138 2.804.878 6.270 11.064 2.558 19.901 - 14.233 30.859 16.872
73 PT Pelayaran Nasional
Indonesia (Persero) Audited 2020 3.503.473 3.117.376 386.098 125.370 151.422 360.046 355.756 4.290 - 2.336 6.626 - 23.130 - 16.504 6.622 - 16.508

74 PT Kereta Api
Audited 2020 60.426 587.070 375.148 342.029 610.431 345.655 614.002
Indonesia (Persero) 5.455.531 5.395.105 739.781 213.137 211.923 33.119 268.402
75 PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia TW III / 2020 - 9.982 - 9.818 - 12.160 - 12.160 - 12.160 - 12.160 - 12.160
(Persero) 52.898 62.880 14.116 13.952 2.342 - -
76 PT Biro Klasifikasi
Unaudited 2020 66.514.941
5.786.377
530.126 -
6.316.503
3.059.299
3.257.204
1.105.376
2.151.828
- 253.227
1.898.601
2.210.940 1.956.195
Indonesia (Persero) 72.301.318
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34a

K LABA RUGI
E TAHUN LABA RUGI
S
BEBAN LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS E PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA (MANFAAT) TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN H USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A
PAJAK BERJALAN KEPADA KEPADA ENTITAS
T ENTITAS PENGENDALI
A PENGENDALI
N
77 PT Danareksa (Persero)
Audited 2020 404.675 466.160 88.304 37.245 2.296 57.609 20.902
6.974.084 6.569.409 162.131 100.646 377.856 51.059 - 34.949
78 PT Kliring Berjangka
Unaudited 2020 279.071 231.358 154.858 149.521 243.672 149.521
Indonesia (Persero) 4.771.204 4.492.133 19.326 67.039 76.500 5.337 94.151 243.672
79 PT Permodalan
Nasional Madani Audited 2020 -41.224 -81.786 -88.615 -90.222 -101.995 -90.222 -101.995
(Persero) 225.094 266.318 10.023 50.586 6.829 1.607 -11.773
80 PT PANN (Persero) Audited 2020 644.329 675.616 - 31.287 2.627 50.368 - 79.028 1.494 - 80.522 - 12.822 - 67.700 - 3.752 - 71.452 - 67.710 - 71.461
81 PT Pegadaian (Persero)
Audited 2020 215.137 220.247 36.468 10.982 1.190
1.721.907 1.506.770 5.110 - 183.780 25.486 - 9.792 10.985 1.192
82 PT Sucofindo (Persero)
Audited 2020 5.652.654 5.809.431 3.488.650 2.674.343 2.317.236 2.792.321 2.423.372
35.171.668 29.519.014 214.077 57.300 2.320.781 814.307 -357.107
83 PT Surveyor Indonesia
Unaudited 2020 9.641 9.794 8.120 8.120 8.120 8.120 8.120
(Persero) 14.175 4.534 153 - 1.674 - -
84 PT ASDP Indonesia
Audited 2020 157.683 293.382 293.296 217.576 95.953 217.951 96.410
Ferry (Persero) 2.680.753 2.523.070 135.698 0 86 75.720 -121.622
85 PT Djakarta Lloyd
Unaudited 2020 - 1.042 492 - 3.029 - 3.029 - 3.029 - 3.029 - 3.029
(Persero) 19.737 20.779 1.593 59 3.521 - -
86 PT Perusahaan
Pengelola Aset Audited 2020 140.822 133.750 133.750 102.428 100.063
(Persero) 1.520.263 1.379.440 21.107 28.180 - 31.322 - 2.365 103.384 101.024
87 PT Iglas (Persero) Unaudited 2020 18.318.845 18.440.382 - 121.537 1.218.490 211.982 884.971 - 884.971 198.651 686.320 1.680.952 2.367.272 685.177 2.366.129
88 PT Industri Sandang
Audited 2020 43.188.000 43.295.000 38.775.000 29.563.000 25.986.000 20.804.000 17.595.000
Nusantara (Persero) 136.462.000 93.274.000 1.202.000 1.095.000 4.520.000 9.212.000 - 3.577.000
89 PT Primissima (Persero)
Audited 2020 - 102.308 - 81.381 - 81.547 - 67.938 - 67.746 - 67.937 - 67.745
100.397 202.704 21.675 749 166 - 13.609 192
90 PT Survai Udara Penas
TW III / 2020 6.311 6.443 3.189 3.189 3.189 3.189 3.189
(Persero) 240.486 234.175 132 - 3.254 - -
91 PT Varuna Tirta
Unaudited 2020 354.537
52.428
4.339 5.958
50.809
11.509 39.300 13.216
26.084
0
26.084
26.084 26.084
Prakasya (Persero) 406.965
92 PT Kertas Kraft Aceh
Audited 2020 - 3.680.121 - 4.988.205 - 9.729.422 - 9.495.726 - 9.401.232 - 7.378.534 - 7.284.059
(Persero) 16.190.457 19.870.577 1.084.850 2.392.934 4.741.217 - 233.696 94.494
93 PT Kertas Leces
(Persero) (dalam pailit) Audited 2020 630.216 1.531.778 310.276 322.343 301.567 185.766 173.794
16.536.382 15.906.165 3.539.820 2.638.258 1.221.502 - 12.067 - 20.775
94 PT Merpati Nusantara
Airlines (Persero) Audited 2020 43.893 37.513 37.513 30.369 30.105 30.369 30.105
334.008 290.115 1.271 7.650 - 7.145 - 264
Total Persero 1.922.314.787 1.077.425.767 112.979.895 55.058.135 109.163.789 163.008.699 97.998.515 91.706.597 47.449.350 33.109.006 21.233.325 61.513.567 48.232.136 37.876.995

TOTAL 1.963.427.509 1.118.014.692 113.503.693 55.930.983 110.077.348 163.491.784 99.923.976 90.264.221 46.975.551 32.140.429 20.667.565 59.979.230 47.261.458 36.340.806
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


NERACA PER 31 DESEMBER 2020
(dalam jutaan rupiah)

EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS

1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 16=12x15

1 Perum Perhutani Audited 2020 15.104.050 6.539.207 21.643.258 12.514.800 885.854 13.400.654 12.522.387 - - - 156.156 - 4.019.257 8.346.974 - 104.370 8.242.604 100,00 8.346.974
Perum Perikanan
2 Audited 2020 125.248 953.401 1.078.650 123.002 461.222 584.225 19.700 631.987 - - 131.437 - 25.825 494.425 - 494.425 100,00 494.425
indonesia
3 Perum Bulog Unaudited 2020 500.364 428.054 928.418 196.286 17.176 213.462 31.701 4.186 - 6.432 670.851 713.170 1.786 714.956 100,00 713.170
4 Perum Jasa Tirta I Audited 2020 770.443 762.633 1.533.076 145.780 166.456 312.236 164.548 - - - 118.577 1.164.948 1.210.919 9.921 1.220.840 100,00 1.210.919
Perum Jasa Tirta II
5 Unaudited 2020 189.851 100.738 290.589 97.604 126.878 224.482 9.116 47.606 - - 55.659 64.757 65.820 287 66.107 100,00 65.820
Perum Percetakan
6 Negara Republik Audited 2020 2.616.711 2.458.742 5.075.453 495.568 68.394 563.962 2.446.043 - 516.195 - - 26.067 2.607.711 4.511.492 - 4.511.492 100,00 4.511.492
Indonesia
Perum Percetakan
7 Uang Republik Unaudited 2020 64.697 234.015 298.712 159.380 100.826 260.206 231.769 270.328 - 5.683 - 469.274 38.506 - 38.506 100,00 38.506
Indonesia
Perum Produksi Film
8 Unaudited 2020 140.523 927.951 1.068.474 464.563 199.071 663.635 43.749 - - 761.072 - 399.982 404.840 - 404.840 100,00 404.840
Negara
Perum Lembaga
9 Kantor Berita Audited 2020 2.188.177 3.966.900 6.155.077 1.429.085 1.477.386 2.906.470 363.573 - 64.059 - - 152.327 3.085.985 3.233.173 15.434 3.248.606 100,00 3.233.173
Nasional Antara
10 Perum Perumnas Audited 2020 2.515.230 14.080.137 16.595.367 1.173.624 4.168.438 5.342.062 2.586.303 - 1.334.148 - - 1.440.907 11.450.804 11.262.052 - 8.747 11.253.305 100,00 11.262.052
11 Perum Damri Unaudited 2020 412.581 451.196 863.777 167.422 351.067 518.489 24.498 316.936 - - 12.915 16.769 345.288 - 345.288 100,00 345.288
Perum
Pengangkutan
12 Unaudited 2020 6.864.358 734.237 7.598.595 4.006.016 2.947.744 6.953.760 1.000 1.960.375 - 281.006 - 1.606.173 636.208 8.627 644.835 100,00 636.208
Penumpang
Djakarta
Perum Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan Navigasi
13 TW III / 2020 10.364 30.059 40.423 11.893 5.388 17.281 56.783 - - - - 33.641 23.142 - 23.142 100,00 23.142
Penerbangan
Indonesia

Total Perum 31.502.598 31.667.270 63.169.869 20.985.023 10.975.900 31.960.923 18.501.170 1.317.016 - (1.039.851) 12.507.672 31.286.007 (77.062) 31.208.946 31.286.007

PT Rajawali
Nusantara
1 Audited 2020 30.090.503 8.003.385 38.093.889 27.069.198 5.449.880 32.519.078 356.085 2.588.834 - 613.523 1.989.825 5.548.267 26.544 5.574.810 51,00 2.829.616
Indonesia (Persero)

PT Perikanan
2 Nusantara (Persero) Unaudited 2020 1.137.435 103.069 1.240.504 833.892 201.204 1.035.096 44.285 - - 238.194 - 77.071 205.408 - 205.408 100,00 205.408

PT Perkebunan
3 Nusantara III Audited 2020 3.883.057 38.693.788 42.576.845 4.766.653 24.454.158 29.220.811 6.414.412 39.388 - - 33.979 6.931.672 13.351.492 4.542 13.356.034 100,00 13.351.492
(Persero)
PT Pupuk Indonesia
4 (Persero) Audited 2020 5.357.891 39.078.082 44.435.973 6.788.885 16.329.473 23.118.358 15.971.652 821.974 - - 881.885 5.128.914 21.040.655 276.960 21.317.615 100,00 21.040.655

PT BioFarma
5 Audited 2020 31.077.171 44.379.127 200.000 - - - 1.972.956 - 11.529.000 - 13.301.956 - - 13.301.956 100,00 -
(Persero)
PT Berdikari
6 Audited 2020 1.791.033 6.080.296 7.871.329 905.850 337.235 1.243.085 4.030.810 8.445 620.969 - 1.839.216 6.499.441 128.804 6.628.244 100,00 6.499.441
(Persero)
PT Sang Hyang Seri
7 Audited 2020 15.696.521 54.372.390 235.000 3.037 - 2.582.240 - 41.502.448 - 38.682.171 6.302 - 38.675.869 100,00 -
(Persero)
PT Pertani (Persero)
8 Unaudited 2020 88.315.317 42.714.736 67.163.537 - 25.366.877 - 597.091 2.223.917 44.617.668 982.913 45.600.581 100,00 44.617.668
PT Garam (Persero)
9 Unaudited 2020 119.671 176.146 295.817 128.057 38.341 166.398 14.400 - - 122.614 - 7.595 129.419 - 129.419 100,00 129.419
PT Pertamina
10 Audited 2020 1.429.334.484 1.235.538.401 11.666.667 17.165.297 - 35.654.937 124.656.051 189.142.952 4.653.131 193.796.083 60,05 113.571.924
(Persero)
PT TWC BP dan RB
11 Audited 2020 891.337.425 778.465.226 9.054.807 14.489.019 - 19.667.993 66.980.701 110.192.520 2.679.679 112.872.199 60,06 66.185.001
(Persero)
PT Energy
Management
12 Audited 2020 1.511.804.628 1.311.893.252 6.167.291 3.064.436 - 21.173.673 166.972.167 197.377.567 2.533.809 199.911.376 57,10 112.702.591
Indonesia (Persero)

PT Hotel Indonesia
13 Natour (Persero) Audited 2020 361.208.406 341.220.561 5.295.000 2.054.454 - 3.875.097 8.763.294 19.987.845 - 19.987.845 60,00 11.992.707

PT Pengembangan
Pariwisata
14 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 3.411.730 1.431.147 4.842.877 3.210.136 543.027 3.753.163 762.915 3.221 - 791.278 - 467.700 1.089.714 - 1.089.714 100,00 1.089.714

PT Sarinah
15 Audited 2020 546.794 179.265 726.059 601.338 20.849 622.187 75.000 423 - 8.254 20.230 103.907 - 35 103.872 100,00 103.907
(Persero)
PT Perusahaan
Perdagangan
16 Audited 2020 532.811 478.268 1.011.079 293.038 45.612 338.650 375.000 - - 2.237 295.192 672.429 - 672.429 100,00 672.429
Indonesia (Persero)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b

EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS

PT Bhanda Ghara
17 Audited 2020 84.264 44.939 129.204 63.883 10.643 74.526 15.000 - - - 5.104 44.782 54.678 - 54.678 100,00 54.678
Reksa (Persero)
PT Pos Indonesia
18 Audited 2020 15.027.584 17.665.094 32.692.678 11.863.015 4.988.318 16.851.333 17.479.821 - 6.370.720 - 1.961.025 1.486.049 14.556.175 1.285.170 15.841.345 100,00 14.556.175
(Persero)
PT Perusahaan
19 Listrik Negara Audited 2020 688.026 328.434 1.016.459 90.391 137.053 227.444 255.000 - - 7.530 526.485 789.015 - 789.015 100,00 789.015
(Persero)
PT Kawasan Berikat
20 Nusantara (Persero) Unaudited 2020 448.807 410.181 858.988 457.605 191.699 649.304 340.916 9.683 - 284.128 - 424.992 209.735 - 51 209.684 100,00 209.735

PT Kawasan Industri
Wijayakusuma
21 Audited 2020 3.884.428 2.763.134 6.647.562 2.898.796 2.106.630 5.005.426 161.555 - - 386.209 1.064.760 1.612.524 29.612 1.642.136 100,00 1.612.524
(Persero)

PT Kawasan Industri
22 Medan (Persero) Audited 2020 1.179.098 764.271 1.943.369 654.502 144.094 798.596 250.000 2.013 - 28.835 791.873 1.072.721 72.052 1.144.773 100,00 1.072.721

PT Kawasan Industri
23 Makassar (Persero) Audited 2020 2.625.584 1.860.697 701.480 240.655 - 446.843 - 712.628 676.351 88.536 764.887 100,00 676.351

PT Semen Indonesia
24 (Persero) Tbk Audited 2020 7.375.263 3.654.821 11.030.083 4.162.240 3.491.543 7.653.783 20.618.143 1.042.334 - 47.802 - 18.331.984 3.376.295 5 3.376.300 100,00 3.376.295

PT Semen Baturaja
25 (Persero) Tbk Unaudited 2020 361.955 811.302 1.173.257 298.923 360.360 659.283 1.984.729 1.427 - 63 - 1.472.245 513.974 - 513.974 78,88 405.423

PT Semen Kupang
26 Unaudited 2020 671.774 1.674.927 2.346.701 3.382.789 349.325 3.732.114 976.600 635 - - - 2.362.648 - 1.385.413 - - 1.385.413 99,95 -
(Persero)
PT Balai Pustaka
27 TW III / 2020 271.911 423.167 695.078 515.868 461.092 976.960 240.936 51 - 7.488 - 538.598 - 290.123 8.241 - 281.882 100,00 -
(Persero)
PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero)
28 Unaudited 2020 84.825 26.755 111.580 73.312 3.093 76.405 15.555 - - - 19.608 35.163 12 35.175 100,00 35.163
Tbk

PT PAL Indonesia
29 Audited 2020 296.978 619.220 916.199 134.392 142.966 277.357 600.000 - - - 38.841 638.841 - 638.841 100,00 638.841
(Persero)
PT Industri Kapal
30 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 8.999.830 130.410.862 139.410.692 64.852.990 88.207.530 153.060.521 18.482.162 193.996 - 700.303 - 32.849.980 - 13.473.519 - 176.310 - 13.649.829 60,54 -

PT Dok dan
31 Perkapalan Kodja Audited 2020 129.843 9.690.958 9.820.801 372.614 1.119.669 1.492.282 101.700 82 - 8.500.401 - 273.420 8.328.763 - 244 8.328.519 100,00 8.328.763
Bahari (Persero)
PT Dok dan
Perkapalan
32 Audited 2020 23.767.820 87.221.942 110.989.762 38.093.957 41.096.343 79.190.300 20.100.000 7.500.000 - 636.255 2.887.219 31.123.474 675.988 31.799.462 100,00 31.123.474
Surabaya (Persero)

PT Indonesia
33 Asahan Aluminium Unaudited 2020 16.092 160.091 176.183 1.369.245 - 1.369.245 47.007 94.583 - - - 1.334.652 - 1.193.062 - - 1.193.062 63,82 -
(Persero)
PT Krakatau Steel
34 Unaudited 2020 377.915 493.903 871.818 145.362 553.988 699.350 7.000 97.707 - 75 67.686 172.468 - 172.468 100,00 172.468
(Persero) Tbk
PT Boma Bisma
35 Audited 2020 45.032.121 135.746.682 180.778.803 26.588.467 81.605.600 108.194.067 54.177.941 - 19.001.920 - 14.705.092 9.721.891 59.603.004 12.981.732 72.584.736 100,00 59.603.004
Indra (Persero)
PT Industri Nuklir
36 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 175.856 94.727 270.583 137.657 43.353 181.010 2.000 - - 57.308 30.265 89.573 - 89.573 100,00 89.573

PT Industri
Telekomunikasi
37 Unaudited 2020 213.561 602.006 815.567 142.525 233.159 375.684 456.694 3.656 - 2.772 - 23.239 439.883 - 439.883 100,00 439.883
Indonesia (Persero)

PT Barata Indonesia
38 (Persero) Audited 2020 2.946.902 2.116.562 5.063.464 4.061.837 441.723 4.503.560 1.251.843 - - 754.376 - 1.473.380 532.839 27.066 559.905 100,00 532.839

PT Dahana
39 Audited 2020 20.065 18.916 38.981 23.456 27.518 50.974 27.200 - - 586 - 39.780 - 11.993 - - 11.993 100,00 -
(Persero)
PT LEN Industri
40 TW III / 2020 143.056 446.005 589.061 313.908 113.556 427.464 198.870 650 - 188.074 - 225.997 161.597 - 161.597 100,00 161.597
(Persero)
PT Pindad (Persero)
41 Unaudited 2020 364.486 931.279 1.295.765 643.298 1.072.846 1.716.144 350.000 1.229 - 731.796 - 1.502.751 - 419.726 - 653 - 420.379 100,00 -
PT Dirgantara
42 Indonesia (Persero) Audited 2020 10.705.995 93.380.651 104.086.646 14.928.687 64.382.344 79.311.031 3.628.936 3.997.085 - - 614.153 12.062.621 19.074.489 5.701.126 24.775.615 70,00 13.352.142

PT Adhi Karya
43 Unaudited 2020 519.226 1.636.656 2.155.882 746.468 515.984 1.262.452 363.945 111.968 - (5.764) 423.161 893.310 120 893.430 73,15 653.456
(Persero) Tbk
PT Amarta Karya
44 TW III / 2020 153.161 113.916 267.077 12.120 38.317 50.437 40.000 - - - 1.322 177.962 216.640 - 216.640 60,00 129.984
(Persero)
PT Brantas
45 Abipraya (Persero) Unaudited 2020 347.963 252.287 600.250 111.926 1.850 113.776 150.000 - - - 336.474 486.474 - 486.474 60,00 291.884

PT Jasa Marga
46 Audited 2020 117.652 271.910 389.562 47.368 51.073 98.441 25.863 - - - 1.038 265.695 290.521 600 291.121 51,09 148.427
(Persero) Tbk
PT Waskita Karya
47 Audited 2020 9.164.500 44.042.569 53.207.069 9.281.616 26.885.473 36.167.090 12.268.743 - - - 1.506.438 6.085.705 16.848.010 191.969 17.039.980 100,00 16.848.010
(Persero) Tbk
PT Wijaya Karya
48 TW I / 2020 49.277 757.021 806.298 1.760.390 141.612 1.902.002 798.994 - - 45.000 - 1.939.698 - 1.095.704 - - 1.095.704 96,65 -
(Persero) Tbk
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b

EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS

PT Hutama Karya
49 TW III / 2018 26.791 567.027 593.818 591.048 725.419 1.316.467 417.049 - - 618.400 - 1.758.098 - 722.649 - - 722.649 100,00 -
(Persero)
PT Pembangunan
50 Perumahan Audited 2020 2.399.975 28.639 2.428.614 1.977.834 19.456 1.997.290 102.000 - - - 1.954 329.659 429.704 1.620 431.324 100,00 429.704
(Persero) Tbk
PT Industri Kereta
51 Unaudited 2020 12.527.370 38.104.093 50.631.463 10.627.102 30.656.258 41.283.360 13.929.717 2.302.853 - 23.285.945 - 29.544.601 9.973.913 - 625.811 9.348.103 80,00 7.979.131
Api (Persero)
PT PDI Pulau Batam
52 Audited 2020 4.158.395 2.001.074 6.159.469 4.820.346 1.019.232 5.839.578 175.001 - - 530.166 - 492.336 212.831 107.060 319.891 100,00 212.831
(Persero)
PT Pelabuhan
53 Indonesia I TW III / 2020 90.005 384.000 474.005 4.125.100 3.122.084 7.247.184 1.964.556 - - 45.162 - 8.783.029 - 6.773.311 132 - 6.773.179 96,99 -
(Persero)
PT Pelabuhan
54 Indonesia II Audited 2020 3.510.661 2.801.316 6.311.977 2.735.683 3.235.705 5.971.387 3.885.661 12.450 - 225.732 - 3.783.217 340.626 - 36 340.590 100,00 340.626
(Persero)
PT Pelabuhan
55 Indonesia III TW III / 2020 1.106.433 4.404.484 45.997 192.065 - - - 3.536.113 - 3.298.051 - - 3.298.051 93,04 -
(Persero)
PT Pelabuhan
56 Indonesia IV TW III / 2020 36.516 50.493 87.009 6.311 31.670 37.981 19.000 - - - 6 30.034 49.028 - 49.028 100,00 49.028
(Persero)
PT Indah Karya
57 Audited 2020 71.468.960 46.865.344 6.250.000 - - 6.755.360 11.595.111 24.600.471 3.145 24.603.616 100,00 24.600.471
(Persero)
PT Bina Karya
58 Audited 2020 2.046.355 13.919.787 15.966.142 2.193.720 7.511.890 9.705.610 1.700.000 527.133 - - 221.735 3.442.536 5.447.935 812.598 6.260.533 100,00 5.447.935
(Persero)
PT Angkasa Pura I
59 Audited 2020 19.163.488 32.521.163 51.684.651 5.040.477 29.557.209 34.597.686 1.444.029 - 178.179 - - 1.119.690 15.928.506 16.074.667 1.012.298 17.086.965 100,00 16.074.667
(Persero)
PT Angkasa Pura II
60 Audited 2020 5.532.616 26.662.589 32.195.205 3.292.217 17.861.332 21.153.548 1.018.953 - - 86.159 9.421.822 10.526.934 514.722 11.041.657 100,00 10.526.934
(Persero)
PT Virama Karya
61 Audited 2020 1.217.364 10.563.879 11.781.242 856.903 4.790.600 5.647.503 3.112.085 1.466 - - 2.983.986 6.097.537 36.203 6.133.740 100,00 6.097.537
(Persero)
PT Yodya Karya
62 Unaudited 2020 3.989.384 3.414.900 7.404.284 812.613 210.762 1.023.375 7.629.900 143 - - 134.919 - 1.117.255 6.377.869 3.040 6.380.909 100,00 6.377.869
(Persero)
PT Indra Karya
63 Audited 2020 33.924.939 19.547.512 53.472.451 27.986.827 11.478.634 39.465.461 619.990 4.687.612 - 2.167.379 3.149.260 10.624.241 3.382.749 14.006.990 51,12 5.431.112
(Persero)
PT Bank Negara
64 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 917.692 2.067.735 2.985.427 228.700 711.576 940.276 880.000 797.808 - - 7.467 375.407 2.045.748 - 597 2.045.151 100,00 2.045.748
Tbk
PT Bank Mandiri
65 Audited 2020 154.729 452.685 607.413 167.084 293.312 460.396 350.537 - - 1.629 - 205.149 147.017 - 147.017 100,00 147.017
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
66 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 16.981.809 114.701.457 131.683.265 38.194.413 39.613.468 77.807.881 40.216.132 - - 25.145.928 - 15.187.554 50.174.506 3.700.878 53.875.384 100,00 50.174.506
Tbk
PT Bank Tabungan
67 Negara (Persero) Audited 2020 31.664.889 26.077.979 2.300.000 1.500.000 - 339 1.772.694 5.573.033 13.877 5.586.910 100,00 5.573.033
Tbk
PT ASABRI
68 Unaudited 2020 325.523.554 648.131.450 973.655.004 150.815.907 381.996.660 532.812.567 230.425.218 - 13.305.583 12.453 - 526.920 193.752.923 410.358.091 30.484.347 440.842.437 100,00 410.358.091
(Persero)
PT Asuransi
69 Jiwasraya (Persero) Audited 2020 456.564 1.138.244 1.594.808 268.634 596.036 864.669 1.021.315 39.722 - 744.939 - 1.075.842 730.133 5 730.139 100,00 730.133

PT Reasuransi
70 Indonesia Utama Unaudited 2020 96.334.251 1.491.601.508 1.587.935.759 147.664.040 500.459.127 648.123.167 135.342.182 141.019 5.075.552 661.734.097 136.585.580 938.878.430 934.162 939.812.592 100,00 938.878.430
(Persero)
PT Taspen (Persero)
71 Audited 2020 8.020.825 4.937.156 12.957.981 6.288.396 3.011.481 9.299.877 2.996.688 - 308.059 - 354.663 611.734 3.655.026 3.078 3.658.104 100,00 3.655.026
PT Garuda
72 Indonesia (Persero) Audited 2020 389.282 2.831.477 3.220.758 222.447 944.643 1.167.089 156.200 - - - 1.892.139 2.048.339 5.330 2.053.669 100,00 2.048.339
Tbk
PT Pelayaran
Nasional Indonesia
73 Audited 2020 6.571.948 1.168.995 7.740.943 5.747.748 576.486 6.324.234 1.367.542 - - - 359.404 408.551 1.416.690 19 1.416.708 100,00 1.416.690
(Persero)

PT Kereta Api
74 Indonesia (Persero) Audited 2020 3.399.627 5.728.335 9.127.961 3.137.814 1.341.449 4.479.263 455.023 - - 2.171.543 2.024.400 4.650.966 - 2.268 4.648.698 100,00 4.650.966

PT Bahana
Pembinaan Usaha
75 TW III / 2020 32.084 126.801 158.885 110.043 10.417 120.460 13.000 2.276 - 104.868 - 81.719 38.425 - 38.425 53,00 20.365
Indonesia (Persero)

PT Biro Klasifikasi
76 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 43.041.157 84.243.716 127.284.873 23.063.301 31.604.765 54.668.066 25.000.000 - - 32.033.193 15.377.883 72.411.076 205.731 72.616.807 100,00 72.411.076

PT Danareksa
77 Audited 2020 4.983.891 9.440.000 14.423.891 5.101.332 2.933.626 8.034.959 1.051.567 996.231 - 3.148.698 1.114.242 6.310.739 78.194 6.388.933 100,00 6.310.739
(Persero)
PT Kliring Berjangka
Indonesia (Persero)
78 Unaudited 2020 10.660.941 7.173.272 878.358 270 - 1.174.960 1.434.063 3.487.651 18 3.487.669 100,00 3.487.651

PT Permodalan
79 Nasional Madani Audited 2020 154.801 4.937.471 5.092.272 561.802 1.429.226 1.991.028 534.000 1.008 - 4.718.969 - 2.152.733 3.101.244 - 3.101.244 100,00 3.101.244
(Persero)
PT PANN (Persero)
80 Audited 2020 52.677 223.016 275.693 83.308 38.904 122.212 46.850 181 - 177.855 - 71.461 153.425 56 153.481 100,00 153.425
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34b

EKUITAS YANG
LIABILITAS JANGKA LIABILITAS JANGKA TAMBAHAN KEPENTINGAN NON Saham
NO BUMN STATUS LAPORAN ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA (RUGI) DIATRIBUSIKAN KEPADA JUMLAH EKUITAS KEPEMILIKAN NEGARA
PENDEK PANJANG MODAL DISETOR PENGENDALI Negara (%)
PEMILIK ENTITAS

PT Pegadaian
81 Audited 2020 1.130.926 4.606.250 5.737.176 850.139 1.479.148 2.329.287 993.253 1.270.607 - - 59.326 1.203.320 3.407.854 35 3.407.889 75,51 2.573.270
(Persero)
PT Sucofindo
82 Audited 2020 15.564.604 62.441.640 78.006.244 11.506.163 30.846.746 42.352.909 593.152 1.458.258 - 82.174 32.039.825 34.173.409 1.479.926 35.653.335 51,01 17.431.856
(Persero)
PT Surveyor
83 Indonesia (Persero) Unaudited 2020 16.287 597.608 613.895 21.080 566.383 587.463 133.713 - - - - 107.281 26.432 - 26.432 61,48 16.250

PT ASDP Indonesia
84 Ferry (Persero) Audited 2020 1.807.238 1.938.550 3.745.788 383.079 522.001 905.081 300.000 1.141 - 663.883 1.876.515 2.841.539 - 832 2.840.707 95,00 2.699.462

PT Djakarta Lloyd
85 Unaudited 2020 5.433 32.001 37.434 46.757 132.304 179.061 13.000 - - - - 154.627 - 141.627 - - 141.627 100,00 -
(Persero)
PT Perusahaan
86 Pengelola Aset Audited 2020 1.104.554 722.715 1.827.269 352.963 104.129 457.092 25.000 105 - 197.897 1.153.255 1.376.257 - 6.080 1.370.177 85,12 1.171.470
(Persero)
87 PT Iglas (Persero) Unaudited 2020 289.239.176 274.431.523 500.000 - - - 744.453 14.939.587 14.695.134 112.519 14.807.653 100,00 14.695.134
PT Industri Sandang
Nusantara (Persero)
88 Audited 2020 46.503.000 200.440.000 246.943.000 69.093.000 56.961.000 126.054.000 4.953.000 2.711.000 - 374.000 94.489.000 102.527.000 18.362.000 120.889.000 52,09 53.406.314

PT Primissima
89 Audited 2020 143.657 557.221 700.878 33.664 30.236 63.900 250.000 106 - - 14.075 400.947 636.977 1 636.978 100,00 636.977
(Persero)
PT Survai Udara
90 TW III / 2020 130.066 242.109 372.175 118.549 27.254 145.803 11.000 - - 225.058 - 9.686 226.372 - 226.372 100,00 226.372
Penas (Persero)
PT Varuna Tirta
91 Prakasya (Persero) Unaudited 2020 390.344 135.133 525.477 224.380 75.561 299.941 25.000 1.051 - 109.183 90.302 225.536 - 225.536 100,00 225.536

PT Kertas Kraft
92 Audited 2020 32.538.763 73.050.197 105.588.960 48.237.836 40.773.569 89.011.405 1.357.395 5.849.531 - 765.435 - 440.120 7.532.242 9.045.313 16.577.555 66,04 4.974.292
Aceh (Persero)
PT Kertas Leces
93 (Persero) (dalam Audited 2020 47.980.946 20.128.239 68.109.185 44.168.468 7.283.292 51.451.760 896.995 6.555.389 - 1.835.684 4.390.063 13.678.131 2.979.294 16.657.425 65,05 8.897.624
pailit)
PT Merpati
94 Nusantara Airlines Audited 2020 396.251 179.472 575.723 282.877 36.248 319.125 50.000 - - - 6.148 212.746 256.599 - 256.599 100,00 256.599
(Persero)
Total Persero 923.841.976 3.519.166.287 9.178.548.197 854.866.758 1.580.957.831 6.605.221.580 779.395.552 18.054.370 5.708.974 876.079.656 789.267.719 2.468.506.272 104.820.345 2.573.326.617 2.246.235.879

TOTAL 955.344.574 3.550.833.557 9.241.718.066 875.851.780 1.591.933.731 6.637.182.503 797.896.722 19.371.387 5.708.974 875.039.805 801.775.391 2.499.792.280 104.743.283 2.604.535.563 2.277.521.887
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Triwulan Tahun 2020 Audited LD34c

NILAI BPYBDS PADA PERSERO/PERUM

NO BUMN Selisih Keterangan

Nilai BPYBDS per 31 Telah Ditetapkan Menjadi Pengurangan Selama Nilai BPYBDS Per 31
Desember 2019 PMN s.d. 31 Desember 2020 Tahun 2020 Desember 2020

(Rp) (Rp) (Rp)


1. Nilai PMN yang ditetapkan pada PT
PLN pada tahun 2020 merupakan PP
Nomor 60 tahun 2019 sebesar
Rp4.028.229.700.959,00 dan PP Nomor
36 Tahun 2020 sebesar
Rp4.632.949.945.886).
PT Perusahaan
1 13.806.824.973.945,00 8.661.179.646.845 70.435.403.088 5.075.209.924.012,00 2. Pengurangan pada PT PLN
Listrik Negara
Rp70.435.403.088,00 merupakan koreksi
nilai BPYBDS (Eks UIP) yang
berdasarkan reviu Itjen Kementerian
bahwa atas aset tersebut sudah tercatat
sebagai aset PT PLN dan tidak tercatat
sebagai BPYBDS pada PT PLN (LHR-
209.Lap/07/IR.I/2020)
PT Angkasa Pura
2 881.022.753.453,34 881.022.753.453,34 - Telah ditetapkan PP 38 Tahun 2020
II
1. Sebesar Rp598.579.637.032,00
menunggu penetapan Presiden.

2 sebesar Rp22.389.677.000,00
merupakan aset yang akan dihibahkan
kepada
Pemprov Jatim dan rencananya akan
3 PT ASDP 620.969.314.032,00 620.969.314.032,00 dikeluarkan dari daftar aset BPYBDS.
Saat ini menunggu dokumen dari
Kemenhub untuk mengeluarkan aset
dimaksud dari daftar BPYBDS dengan
melakukan revisi BASTO Nomor
07/LLASDP-JTM/SRT-II/2015 sebagai
dasar pengeluaran dari daftar aset
BPYBDS.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Triwulan Tahun 2020 Audited LD34c

NO BUMN Selisih Keterangan

Nilai BPYBDS per 31 Telah Ditetapkan Menjadi Pengurangan Selama Nilai BPYBDS Per 31
Desember 2019 PMN s.d. 31 Desember 2020 Tahun 2020 Desember 2020

(Rp) (Rp) (Rp)

1. Telah ditetapkan PP Nomor 50 tahun


2020

2. BPYBDS pada Kementerian


Perhubungan sebesar
Rp12.452.878.178,53 yang berdasarkan
hasil reviu BPKP belum dapat di PMN-
kan kepada PT Pertamina karena belum
4 PT Pertamina 2.115.334.499.582,53 2.102.881.621.404,00 12.452.878.178,53
terpenuhinya persyaraan sebagaimana
pasal 23 ayat 1 UU nomor 19 tahun 2012
tentang APBN Tahun 2013 bahwa aset
dimaksud saat ini tidak digunakan
dan/atau dioperasikan oleh PT
Pertamina; para pihak berkomitmen
untuk segera berkoordinasi guna
penyelesaian status asset BPYBDS ini.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Triwulan Tahun 2020 Audited LD34c

NO BUMN Selisih Keterangan

Nilai BPYBDS per 31 Telah Ditetapkan Menjadi Pengurangan Selama Nilai BPYBDS Per 31
Desember 2019 PMN s.d. 31 Desember 2020 Tahun 2020 Desember 2020

(Rp) (Rp) (Rp)

1. Telah ditetapkan PP Nomor 65 Tahun


2020

2. Pengurangan nilai BPYBDS pada


Perum LPPNPI sebesar
Rp70.813.589.328,50 merupakan koreksi
nilai BMN untuk Satker Pengembangan
Bandar Udara Djuanda berdasarkan
Laporan Hasil Reviu BPKP Nomor: LHA-
5 Perum LPPNPI 975.506.099.661,70 904.692.510.333,20 70.813.589.328,50 -
6416/PW09/4/2011 dan LR-
80/D502/I/2014 (vide surat Mensesneg
Nomor B-221/M.Sesneg/D-
1/HK.02.02/03/2020 tanggal 16 Maret
2020 dan surat Karo layanan Pengadaan
dan Pengelolaan BMN Kemenhub Nomor
PM.003/1/3 PHB 2020 tanggal 14 Juli
2020).

Jumlah 18.399.657.640.674,60 12.549.776.532.035,50 141.248.992.416,50 5.708.632.116.222,53 -


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34d

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PADA NON BUMN (MINORITAS)


Kepemilikan Pemerintah Per
No. Nama Perusahaan Sumber % Saham Kepemilikan RI Nilai Ekuitas
31 Desember 2020
1 PT Surabaya Indah Estate Rungkut (SIER) 50,00% 878.648.419.326 439.324.209.663
2 PT Jayakarta Indah Estate Pulogadung (JIEP) 50,00% 231.371.750.618 115.685.875.309

Jumlah I 555.010.084.972

Sumber
No. Nama Perusahaan Saham % Saham Kepemilikan RI Jumlah Saham Kepemilkan Pemerintah
a)
1 PT Bank Bukopin Kelas A 0,06% 4.736.255 47.362.550.000
Kelas B 11,38% 1.034.232.376 103.423.237.600
Total 11,44% 1.038.968.631 150.785.787.600
2 PT Rekayasa Industri (REKIND) 4,97% 22.366 22.366.000.000
3 PT Indosat, Tbk Seri B 14,29% 776.624.999 77.662.499.900
4 PT Socfindo Seri B 1 265.000
Seri C 2.999 794.735.000
Seri D 2.000 3.430.000.000
Total 10,00% 5.000 4.225.000.000
5 PT Prasadha pamunah Limbah Industri (PPLI) 5,00% 50 2.478.911.250
6 PT Nindya Karya 1,00% 59.500 59.500.000.000
7 PT Asean Bintulu Fertilizer 13,00% 39.000 136.188.000.000
8 PT Perkebunan Nusantara I 24,00% 38.641 38.641.000.000
9 PT Perkebunan Nusantara II 10,00% 32.761 32.761.000.000
10 PT Perkebunan Nusantara IV 10,00% 294.212 294.212.000.000
11 PT Perkebunan Nusantara V 10,00% 131.332 131.332.000.000
12 PT Perkebunan Nusantara VI 10,00% 65.329 65.329.000.000
13 PT Perkebunan Nusantara VII 10,00% 140.122 140.122.000.000
14 PT Perkebunan Nusantara VIII 13,17% 122.528 122.528.000.000
15 PT Perkebunan Nusantara IX 10,00% 159.981 159.981.000.000
16 PT Perkebunan Nusantara X 10,00% 184.560 184.560.000.000
17 PT Perkebunan Nusantara XI 10,00% 116.848 116.848.000.000
18 PT Perkebunan Nusantara XII 10,00% 127.298 127.298.000.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34d

Sumber
No. Nama Perusahaan Saham % Saham Kepemilikan RI Jumlah Saham Kepemilkan Pemerintah
a)
19 PT Perkebunan Nusantara XIII 10,00% 102.974 102.974.000.000
20 PT Perkebunan Nusantara XIV 10,00% 23.500 23.500.000.000
21 PT PANN Pembiayaan Maritim 0,00% 1 1.000.000
22 PT Kawasan Industri Lampung 20,36% 1.762.087 1.762.087.000
23 PT Bukit Asam (Persero) Tbk 0,00% 1 500
24 PT Timah (Persero) Tbk 0,00% 1 50
25 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,00% 1 100
26 PT Perusahaan Gas Negara Tbk 0,00% 1 100
PT Istaka Karya (Persero) 7,66% 50.000 50.000.000.000
PT Indofarma Tbk 0,00% 1 100
PT Kimia Farma Tbk 0,00% 1 100
PT Asuransi Jasa Indonesia 0,00% 1 1.000.000
PT Jasa Raharja 0,00% 1 1.000.000
PT Jaminan Kredit Indonesia 0,00% 1 1.000.000
27 PT Asuransi Kredit Indonesia 0,00% 1 1.000.000

JUMLAH II 2.045.059.286.700

JUMLAH I + II 2.600.069.371.672
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34e

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN NON-BUMN (MINORITAS)


LAPORAN LABA RUGI
(dalam jutaan rupiah)
K
E
S LABA RUGI TAHUN LABA RUGI
E LABA LABA RUGI BERJALAN KOMPREHENSIF
STATUS PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN BEBAN PENDAPATAN LABA RUGI
NO PERUSAHAAN MINORITAS H LABA USAHA EBIT SEBELUM PAJAK TAHUN DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
LAPORAN USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN BUNGA KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
A PAJAK BERJALAN KEPADA ENTITAS KEPADA ENTITAS
T PENGENDALI PENGENDALI
A
N
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14
1 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut Audited 2020 383.079 278.249 104.830 18.760 8.393 115.197 30 115.166 23.583 91.583 (3.738) 87.845 91.618 87.880
2 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Audited 2020 181.888 144.760 37.128 20.529 7.059 50.598 - 50.598 20.216 30.383 (44) 30.338 30.383 30.338
3 PT Nindya Karya Audited 2020 3.616.483 3.503.142 113.341 143.390 117.518 139.213 89.112 50.101 7.279 42.822 4.333 47.155 50.896 55.275
4 PT Perkebunan Nusantara I Unaudited 2020 820.213 776.621 43.592 18.295 - 61.887 137.183 (75.296) - (75.296) - (75.296) (75.261) (75.261)
5 PT Perkebunan Nusantara II Unaudited 2020 1.412.967 1.322.474 90.493 376.858 153.051 314.300 260.168 54.132 - 54.132 - 54.132 54.488 54.488
6 PT Perkebunan Nusantara IV Unaudited 2020 6.357.380 5.101.250 1.256.130 309.870 101.900 1.464.100 538.400 925.700 310.642 615.058 (519.762) 95.296 664.471 144.709
7 PT Perkebunan Nusantara V Unaudited 2020 5.332.598 4.445.130 887.468 124.566 103.034 909.000 331.470 577.530 171.697 405.833 - 405.833 405.833 405.833
8 PT Perkebunan Nusantara VI Unaudited 2020 1.658.452 1.455.176 203.276 39.341 - 242.617 143.031 99.586 29.562 70.024 (117.024) (47.000) 70.413 (46.612)
9 PT Perkebunan Nusantara VII Unaudited 2020 2.972.806 3.220.895 (248.089) 120.977 128.824 (255.936) 562.724 (818.660) - (818.660) - (818.419) (818.419) (818.419)
10 PT Perkebunan Nusantara VIII Unaudited 2020 1.186.610 1.421.863 (235.253) 180.532 29.527 (84.248) 197.204 (281.452) 619 (282.071) - (282.071) (281.810) (281.810)
11 PT Perkebunan Nusantara IX Unaudited 2020 791.074 1.196.637 (405.563) 138.107 - (267.456) 186.934 (454.390) 11.358 (465.748) (139.544) (605.292) (465.748) (605.292)
12 PT Perkebunan Nusantara X Unaudited 2020 2.488.400 2.454.763 33.637 317.838 73.390 278.085 193.416 84.669 37.974 46.695 281.896 328.591 41.230 324.419
13 PT Perkebunan Nusantara XI Unaudited 2020 3.532.670 3.485.927 46.743 124.314 242 170.815 179.212 (8.397) 26.458 (34.855) - (34.855) (34.855) (34.855)
14 PT Perkebunan Nusantara XII Unaudited 2020 1.434.139 1.471.756 (37.617) 128.671 131.813 (40.759) 392.448 (433.207) 15.864 (449.071) 6.850 (442.221) (448.023) (441.173)
15 PT Perkebunan Nusantara XIII Unaudited 2020 1.291.216 1.298.766 (7.550) 66.399 154.043 (95.194) 429.809 (525.003) 908 (525.911) (34.506) (560.417) (527.802) (562.308)
16 PT Perkebunan Nusantara XIV Unaudited 2020 851.372 911.778 (60.406) 11.275 15.170 (64.301) 198.954 (263.255) - (263.255) - (263.255) (263.255) (263.255)
17 PT Rekayasa Industri Unaudited 2020 8.128.850 9.695.467 (1.566.617) 239.651 60.307 (1.387.273) 249.935 (1.637.208) 27.079 (1.664.287) 11.635 (1.652.652) (1.693.136) (1.681.501)
18 PT PANN Pembiayaan Maritim Unaudited 2020 14.717 20.141 (5.424) 26.038 327 20.287 6.416 13.871 6.462 7.409 - 7.409 7.409 7.409
19 PT Indosat, Tbk Audited 2020 27.925.661 26.503.919 1.421.742 1.168.841 145.116 2.445.467 3.045.008 (599.541) 30.619 (630.160) (141.411) (771.571) (716.719) (852.788)
20 PT Bank Bukopin Tbk TW III / 2020 4.187.913 6.280.546 (2.092.633) 804.592 7.759 (1.295.800) 62.862 (1.358.662) (299.071) (1.059.591) 186.455 (873.136) (1.059.698) (873.243)
21 PT Socfindo - - - - -
22 PT Asean Bintulu Fertilizer - - - - -
23 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri - - - - -
24 PT Kawasan Industri Lampung - - - - -
25 PT Bukit Asam Tbk Audited 2020 17.325.192 14.804.857 2.520.335 843.775 - 3.364.110 132.515 3.231.595 823.758 2.407.837 (158.397) 2.249.440 2.386.819 2.228.422
26 PT Timah Tbk Audited 2020 15.215.980 14.998.526 217.454 183.098 67.138 333.414 607.370 (273.956) 66.646 (340.602) (41.955) (382.557) (340.599) (382.554)
27 PT Aneka Tambang Tbk Audited 2020 27.372.461 25.340.158 2.032.303 308.736 134.409 2.206.630 565.452 1.641.178 491.824 1.149.354 (175.476) 973.878 1.149.353 973.877
28 PT Perusahaan Gas Negara Tbk Audited 2020 42.062.460 37.311.651 4.750.809 1.834.924 6.644.546 (58.812) 2.497.346 (2.556.158) 589.090 (3.145.247) 65.318 (3.079.929) (3.859.605) (3.792.270)
29 PT Istaka Karya (Persero) SMT I/2020 23.172 30.133 (6.961) 1.321 0 (5.640) 6.055 (11.695) 251 (11.946) 0 (11.946) (11.946) (11.946)
30 PT Indofarma Tbk Unaudited 2020 1.744.219 1.600.075 144.144 0 40.723 103.421 37.017 66.404 18.701 47.703 45.455 93.158 47.698 93.153
31 PT Kimia Farma Tbk Audited 2020 10.006.173 9.675.054 331.119 346.899 8.282 669.736 596.377 73.359 52.933 20.426 (85.780) (65.354) 17.639 (65.189)
32 PT Asuransi Jasa Indonesia Unaudited 2020 3.694.815 3.795.052 (100.237) 604.022 864.121 (360.336) 71.433 (431.769) 4.006 (435.775) 43.468 (392.307) (436.599) (393.121)
33 PT Jasa Raharja Unaudited 2020 6.394.779 4.775.830 1.618.949 24.721 27.402 1.616.268 - 1.616.268 232.345 1.383.923 (125.870) 1.258.053 1.379.072 1.251.892
34 PT Jaminan Kredit Indonesia Unaudited 2020 3.957.008 3.426.049 530.959 72.472 - 603.431 - 603.431 181.601 421.830 126.031 547.861 421.830 547.861
35 PT Asuransi Kredit Indonesia Unaudited 2020 8.952.364 7.883.220 1.069.144 11.459 80.578 1.000.025 - 1.000.025 118.429 881.596 47.417 929.013 881.327 928.744
Total 211.317.112 198.629.865 12.687.246 8.610.273 9.104.673 12.192.846 11.717.881 474.965 3.000.834 (2.525.869) (724.650) (3.250.277) (3.332.996) (4.047.296)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34f

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN NON-BUMN (MINORITAS)


NERACA PER 31 DESEMBER 2020

EKUITAS YANG
LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN
STATUS ASET ASET TIDAK TOTAL MODAL EKUITAS DIATRIBUSIKAN KEPENTINGAN JUMLAH % SAHAM KEPEMILIKAN
NO PERUSAHAAN MINORITAS KESEHATAN TOTAL ASET JANGKA JANGKA MODAL BPYBDS SALDO LABA
LAPORAN LANCAR LANCAR LIABILITAS SAHAM LAIN KEPADA PEMILIK NON PENGENDALI EKUITAS NEGARA NEGARA
PENDEK PANJANG DISETOR
ENTITAS
1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 15 16

1 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut Audited 2020 609.548 538.134 466.868 1.005.002 108.074 18.492 126.566 200.000 - - (9.512) 688.160 878.648 (213) 878.435 50,00% 439.324
2 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Audited 2020 315.626 527.373 272.895 800.268 114.974 453.923 568.897 200.000 - - (150) 31.522 231.372 0 231.372 50,00% 115.686
3 PT Nindya Karya Audited 2020 3.436.542 4.221.245 1.265.572 5.486.818 3.203.168 765.575 3.968.743 559.497 - - 336.686 610.943 1.507.126 10.949 1.518.075 1,00% 59.500
4 PT Perkebunan Nusantara I Unaudited 2020 199.903 264.785 2.177.511 2.442.296 1.527.307 1.160.500 2.687.807 160.997 7.766 - 230.329 (644.786) (245.694) 183 (245.511) 24,00% 38.641
5 PT Perkebunan Nusantara II Unaudited 2020 429.996 480.447 7.658.494 8.138.941 3.086.425 2.596.358 5.682.783 327.606 - - 3.726.780 (1.598.512) 2.455.874 284 2.456.158 10,00% 32.761
6 PT Perkebunan Nusantara IV Unaudited 2020 1.854.569 2.569.317 15.966.152 18.535.469 2.710.041 8.669.638 11.379.679 2.942.116 45.658 - 3.093.308 1.113.027 7.194.109 (38.319) 7.155.790 10,00% 294.212
7 PT Perkebunan Nusantara V Unaudited 2020 1.116.891 1.633.442 8.091.313 9.724.755 1.595.195 5.737.923 7.333.118 1.313.322 5.902 - 1.108.450 (36.038) 2.391.636 1 2.391.637 10,00% 131.332
8 PT Perkebunan Nusantara VI Unaudited 2020 395.026 551.042 3.853.313 4.404.355 659.992 2.196.396 2.856.388 653.293 28.353 - 735.702 127.639 1.544.987 2.980 1.547.967 10,00% 65.329
9 PT Perkebunan Nusantara VII Unaudited 2020 1.323.805 1.194.596 10.848.315 12.042.911 5.201.802 6.837.672 12.039.474 1.401.223 51.018 - 4.143.533 (5.593.038) 2.736 701 3.437 10,00% 140.122
10 PT Perkebunan Nusantara VIII Unaudited 2020 929.266 817.592 10.609.030 11.426.622 2.542.700 2.933.567 5.476.267 930.302 24.485 - 6.088.923 (1.095.309) 5.948.401 1.954 5.950.355 13,17% 122.528
11 PT Perkebunan Nusantara IX Unaudited 2020 1.722.280 1.037.831 4.059.566 5.097.397 2.546.735 1.472.329 4.019.064 1.627.830 - - 1.887.895 (2.437.392) 1.078.333 0 1.078.333 10,00% 159.981
12 PT Perkebunan Nusantara X Unaudited 2020 2.920.473 2.192.595 10.338.887 12.531.482 1.429.623 1.891.608 3.321.231 1.845.596 482.965 - 6.339.583 469.369 9.137.513 72.738 9.210.251 10,00% 184.560
13 PT Perkebunan Nusantara XI Unaudited 2020 1.685.178 959.743 7.918.114 8.877.857 2.062.712 2.075.785 4.138.497 1.168.481 - - 3.645.165 (74.286) 4.739.360 0 4.739.360 10,00% 116.848
14 PT Perkebunan Nusantara XII Unaudited 2020 1.194.535 864.667 10.427.247 11.291.914 2.851.817 2.249.240 5.101.057 1.272.976 92.738 - 5.105.270 (281.597) 6.189.387 1.470 6.190.857 10,00% 127.298
15 PT Perkebunan Nusantara XIII Unaudited 2020 464.023 365.721 3.552.610 3.918.331 3.592.591 3.710.125 7.302.716 1.029.738 - - 1.257.474 (5.711.197) (3.423.985) 39.600 (3.384.385) 10,00% 102.974
16 PT Perkebunan Nusantara XIV Unaudited 2020 420.741 380.754 2.091.700 2.472.454 1.398.752 2.094.970 3.493.722 235.000 2.859 - 910.414 (2.169.541) (1.021.268) 0 (1.021.268) 10,00% 23.500
17 PT Rekayasa Industri Unaudited 2020 5.186.313 7.762.569 2.192.796 9.955.365 8.516.671 2.134.745 10.651.416 450.000 - - (1.675.825) 450.535 (775.290) 79.239 (696.051) 4,97% 22.366
18 PT PANN Pembiayaan Maritim Unaudited 2020 300.243 933.255 252.652 1.315.061 87.690 - 0 (722.148) 680.603 0 680.603 0,00% 1
19 PT Indosat, Tbk Audited 2020 8.400.058 9.594.951 53.183.789 62.778.740 22.658.094 27.207.250 49.865.344 543.393 1.546.587 - 353.504 9.426.998 11.870.482 1.042.914 12.913.396 14,29% 77.662
20 PT Bank Bukopin Tbk TW III / 2020 18.400.146 80.321.845 69.963.671 1.376.437 6.871.385 - 1.689.249 398.532 10.335.603 22.571 10.358.174 11,44% 150.786
21 PT Socfindo Audited 2019 433.932 357.477 1.499.783 1.857.260 332.191 637.022 969.213 42.250 3.671 - 0 842.126 888.047 0 888.047 10,00% 4.225
22 PT Asean Bintulu Fertilizer Audited 2017 1.386.965 978.516 2.670.815 3.649.331 210.068 462.601 672.669 1.000.500 - - 0 1.976.162 2.976.662 0 2.976.662 13,00% 136.188
23 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri Audited 2019 906.308 1.071.191 646.386 1.717.577 113.828 156.247 270.075 50.888 (22.638) - 408.714 1.010.537 1.447.502 0 1.447.502 5,00% 2.479
24 PT Kawasan Industri Lampung Audited 2015 21.461 21.461 304 21.765 78 0 78 8.656 - - 0 13.031 21.687 0 21.687 20,36% 1.762
25 PT Bukit Asam Tbk Audited 2020 9.819.773 8.364.356 15.692.399 24.056.755 3.872.457 3.245.102 7.117.559 1.152.066 (132.439) - 223.202 15.520.575 16.763.404 175.792 16.939.196 0,00% 0
26 PT Timah Tbk Audited 2020 7.227.991 6.557.264 7.960.436 14.517.700 5.865.165 3.712.399 9.577.564 372.388 64.383 - (106.645) 4.609.863 4.939.989 147 4.940.136 0,00% 0
27 PT Aneka Tambang Tbk Audited 2020 9.735.084 9.150.514 22.578.999 31.729.513 7.553.261 5.136.803 12.690.064 2.403.076 3.934.833 - 3.915.455 8.786.064 19.039.428 21 19.039.449 0,00% 0
28 PT Perusahaan Gas Negara Tbk Audited 2020 28.291.609 77.975.270 106.266.878 16.688.406 47.892.007 64.580.413 4.852.386 (6.595.140) - (560.950) 33.802.098 31.498.393 10.188.072 41.686.465 0,00% 0
29 PT Istaka Karya (Persero) SMT I/2020 333.629 270.783 604.412 408.278 64.500 472.778 652.898 - - 147.662 (668.926) 131.634 0 131.634 7,66% 50.000
30 PT Indofarma Tbk Unaudited 2020 1.339.714 632.604 1.972.318 947.196 451.449 1.398.645 309.927 81.120 - 212.949 (30.330) 573.666 7 573.673 0,00% 0
31 PT Kimia Farma Tbk Audited 2020 6.093.104 11.469.713 17.562.817 6.786.942 3.670.203 10.457.145 555.400 (885.401) - 5.032.162 2.291.237 6.993.397 112.275 7.105.672 0,00% 0
32 PT Asuransi Jasa Indonesia Unaudited 2020 14.055.335 11.232.650 425.000 - - 115.827 2.272.965 2.813.792 8.893 2.822.685 0,00% 1
33 PT Jasa Raharja Unaudited 2020 17.366.939 5.989.296 8.500.000 - - (527.140) 3.334.377 11.307.237 70.406 11.377.643 0,00% 1
34 PT Jaminan Kredit Indonesia Unaudited 2020 19.380.636 8.824.082 7.638.733 - - 268.385 2.649.422 10.556.540 14 10.556.554 0,00% 1
35 PT Asuransi Kredit Indonesia Unaudited 2020 25.041.791 13.213.531 400.000 6.211.000 - (103.770) 5.320.143 11.827.373 887 11.828.260 0,00% 1

Jumlah Kepemilikan Negara pada


Perusahaan Kepemilikan Minoritas
dengan Metode Ekuitas
555.010
Jumlah Kepemilikan Negara pada
Perusahaan Kepemilikan Minoritas
dengan Metode Biaya 2.045.059

Total Kepemilikan Negara pada


Perusahaan Kepemilikan Minoritas
2.600.069
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34g

PERUSAHAAN NEGARA/LEMBAGA DIBAWAH PEMBINAAN KEMENTERIAN KEUANGAN


LAPORAN LABA RUGI
Laba (Rugi) Laba (Rugi)
Beban Laba (Rugi) Sebelum Beban Laba (Rugi) Sebelum Beban (Manfaat) Laba (Rugi) Tahun Pendapatan (Beban) Laba (Rugi) Tahun Berjalan Komprehensif
No Perusahaan Negara Status Laporan Pendapatan Usaha HPP dan Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan Lain-Lain
Lain-Lain Bunga dan Pajak Bunga Pajak Pajak Berjalan Komprehensif Komprehensif Diatribusikan kepada Diatribusikan kepada
Entitas Non Pengendali Entitas Pengendali
(1) (2) (3) (5) (6) (7 = 5 -6 ) (8) (9) (10 = 7 + 8 - 9 ) (11) (12 = 10 - 11) (13) (14 = 12 -13 ) (15) (16 = 14 + 15) (17) (18)

Persero
1 PT Sarana Multi Infrastruktur Audited 5.784.186.472.526 3.388.495.691.645 2.395.690.780.881 25.516.334.287 19.571.446.799 2.401.635.668.369 - 2.401.635.668.369 494.894.974.880 1.906.740.693.489 (383.089.348.747) 1.523.651.344.742 1.906.740.693.489 1.523.651.344.742
2 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Audited 998.110.931.000 376.687.367.000 621.423.564.000 - - 621.423.564.000 - 621.423.564.000 863.242.000 620.560.322.000 291.915.913.000 912.476.235.000 620.560.322.000 912.476.235.000
3 PT Sarana Multigriya Finansial Audited 2.348.655.000.000 1.752.435.000.000 596.220.000.000 - - 596.220.000.000 - 596.220.000.000 126.414.000.000 469.806.000.000 1.641.000.000 471.447.000.000 469.806.000.000 471.447.000.000
4 PT Geo Dipa Energi Audited 880.368.910.168 591.224.178.920 289.144.731.248 23.164.112.511 33.221.679.820 279.087.163.939 - 279.087.163.939 82.508.438.386 196.578.725.553 (9.076.814.190) 187.501.911.363 196.578.725.553 187.501.911.363
Total Persero 10.011.321.313.694 6.108.842.237.565 3.902.479.076.129 48.680.446.798 52.793.126.619 3.898.366.396.308 - 3.898.366.396.308 704.680.655.266 3.193.685.741.042 (98.609.249.937) 3.095.076.491.105 3.193.685.741.042 3.095.076.491.105

Badan Usaha Lainnya


1 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Audited 3.553.076.000.000 3.431.440.000.000 121.636.000.000 249.923.000.000 434.421.000.000 (62.862.000.000) - (62.862.000.000) 45.556.000.000 (108.418.000.000) 328.030.000.000 219.612.000.000 (103.137.000.000) 168.889.000.000
2 PT Tuban Petrochemical Industries Audited 5.429.101.000.000 5.373.531.000.000 55.570.000.000 6.152.000.000 - 61.722.000.000 - 61.722.000.000 (226.666.000.000) 288.388.000.000 109.837.000.000 398.225.000.000 288.388.000.000 398.225.000.000
Total Badan Usaha Lainnya 8.982.177.000.000 8.804.971.000.000 177.206.000.000 256.075.000.000 434.421.000.000 (1.140.000.000) - (1.140.000.000) (181.110.000.000) 179.970.000.000 437.867.000.000 617.837.000.000 185.251.000.000 567.114.000.000

18.993.498.313.694 14.913.813.237.565 4.079.685.076.129 304.755.446.798 487.214.126.619 3.897.226.396.308 - 3.897.226.396.308 523.570.655.266 3.373.655.741.042 339.257.750.063 3.712.913.491.105 3.378.936.741.042 3.662.190.491.105
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34h

PERUSAHAAN NEGARA/LEMBAGA DIBAWAH PEMBINAAN KEMENTERIAN KEUANGAN


NERACA
Ekuitas yang Didistibusikan Kepentingan Non Saham
No Perusahaan Negara Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Modal Saham Tambahan Modal Disetor BPYBDS Ekuitas Lain Saldo Laba (Rugi) Jumlah Ekuitas Kepemilikan Negara
kepada Pemilik Entitas Induk Pengendali Negara (%)
(1) (2) (5) (6) (7 = 5 + 6 ) (8) (9) (10 = 8 + 9) (11) (12) (13) (14) (15) (16 = 11 + 12 + 13 + 14 + 15) (17) (18 = 16 + 17 ) (19) (20 = 16 x 19 )

Persero
1 PT Sarana Multi Infrastruktur - - 100.740.244.241.489 - - 63.216.800.934.460 30.516.600.000.000 - - 16.698.919.212 6.990.144.387.817 37.523.443.307.029 - 37.523.443.307.029 100,00 37.523.443.307.029

2 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia - - 13.547.457.183.000 - - 204.025.005.000 8.000.000.000.000 1.570.000.000.000 - 298.531.898.000 3.474.900.280.000 13.343.432.178.000 - 13.343.432.178.000 100,00 13.343.432.178.000

3 PT Sarana Multigriya Finansial - - 32.506.786.000.000 - - 21.077.814.000.000 6.800.000.000.000 1.750.000.000.000 - 7.168.000.000 2.871.804.000.000 11.428.972.000.000 - 11.428.972.000.000 100,00 11.428.972.000.000
4 PT Geo Dipa Energi 743.469.613.368 4.062.463.914.206 4.805.933.527.574 434.432.096.587 545.165.998.208 979.598.094.795 3.275.443.770.000 700.000.000.000 - - (149.108.337.221) 3.826.335.432.779 - 3.826.335.432.779 94,50 3.571.118.859.413
Total Persero 743.469.613.368 4.062.463.914.206 151.600.420.952.063 434.432.096.587 545.165.998.208 85.478.238.034.255 48.592.043.770.000 4.020.000.000.000 - 322.398.817.212 13.187.740.330.596 66.122.182.917.808 - 66.122.182.917.808 65.866.966.344.442

Badan Usaha Lainnya

5 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - - 5.109.461.000.000 - - 1.584.707.000.000 5.774.815.000.000 - - 843.965.000.000 (3.249.369.000.000) 3.369.411.000.000 155.343.000.000 3.524.754.000.000 46,99 1.583.286.228.900

6 PT Tuban Petrochemical Industries - - 92.084.560.000.000 - - 67.288.011.000.000 32.146.276.000.000 - - 131.101.000.000 (7.480.828.000.000) 24.796.549.000.000 - 24.796.549.000.000 100,00 24.796.549.000.000
Total Badan Usaha Lainnya - - 97.194.021.000.000 - - 68.872.718.000.000 37.921.091.000.000 - - 975.066.000.000 (10.730.197.000.000) 28.165.960.000.000 155.343.000.000 28.321.303.000.000 26.379.835.228.900

743.469.613.368 4.062.463.914.206 248.794.441.952.063 434.432.096.587 545.165.998.208 154.350.956.034.255 86.513.134.770.000 4.020.000.000.000 - 1.297.464.817.212 2.457.543.330.596 94.288.142.917.808 155.343.000.000 94.443.485.917.808 92.246.801.573.342
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34i

LAPORAN PENYERTAAN MODAL NEGARA


PADA LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL

Penyertaan Modal Pemerintah Surat hutang


No Institusi
USD IDR Utang dalam MUA Utang dalam IDR
A. PMN pada Lembaga Keuangan Internasional
1 Asian Development Bank (ADB) SDR 289.100.000,00 5.907.774.801.713
World Bank Group
2 USD
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) 167.203.427,47 2.358.406.016.499 -
3 International Development Association (IDA) USD 53.013.471,00 747.755.538.590 5.237.901.545
4 International Finance Corporation (IFC) USD 240.952.000,00 3.398.630.369.520
5 Multilateral Investment and Guarantee Agency (MIGA) USD 3.797.820,00 53.568.289.078 USD 1.135.018 16.009.440.240
6 Bank Pembangunan Islam (IDB) ID 144.283.155,54 2.948.434.052.460
7 International Islamic Trade finance Corporation (ITFC) USD 2.060.000,00 29.056.320.600
8 The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit SDR 246.693,17 5.041.188.839
9 (ICIEC)
International Fund for Agricultural Development (IFAD) USD 74.959.000,00 1.057.297.444.590
10 Common Fund for Commodities (CFC) EUR 223.450 (Sept 2017) EUR 223.450,38 18.385.076.443 EUR 223.450 3.872.424.134
USD 15.588,60
11 The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) USD 22.242.552,28 313.730.928.660
12 Credit Guarantee and Investment Facility USD 12.600.000,00 177.723.126.000
13 Asian lnfrastructure Investment Bank (AIIB) USD 672.100.000,00 9.479.977.221.000
Jumlah 433.853.299,09 1.248.943.859,35 26.495.780.373.991

PMN Lainnya
15 ASEAN Infrastructure Fund USD 120.000.000,00 1.692.601.200.000
16 International Rubber Consortium Limited USD 4.000.000,00 56.420.040.000
Jumlah - 124.000.000,00 1.749.021.240.000

Jumlah 433.853.299,09 1.372.943.859,35 28.244.801.613.991 25.119.765.919

1. Kurs Special Drawing Right (SDR) ; SDR1 = USD 1,44878


2. Kurs Euro to IDR 16.330,13
3. Kurs USD to IDR Rp 14.105
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34j

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN


Nilai Awal Investasi Surplus/Defisit Penghasilan Saldo Akhir Nilai
Saldo Awal Nilai Investasi Outstanding
status laporan Pemerintah Operasional Komprehensif Lainnya Investasi Outstanding
(1) (2) (3) (4) (5)=(2)+(3)+(4)
AUDITED 4.000.000.000.000 19.355.871.786.000 (5.854.334.000) 119.829.633.684.000 139.179.651.136.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34K

REALISASI PENGELUARAN PEMBIAYAAN

No ALOKASI PEMBIAYAAN ANGGARAN DIPA 2020 REALISASI TUNAI S.D 31 JUNI 2020 % REALISASI

PEMBIAYAAN ANGGARAN UAP BUN INVESTASI PEMERINTAH (146.268.945.506.000) (128.243.922.708.330) 87,68%

1 PEMBIAYAAN INVESTASI (142.678.362.506.000) (124.653.339.708.330) 87,37%

PENERIMAAN PEMBIAYAAN - 2.014.582.699.001


1 Sekretariat Badan Pengelola Jalan Tol - 1
2 Dana Bergulir BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan - 2.014.582.699.000

PENGELUARAN PEMBIAYAAN (142.678.362.506.000) (126.667.922.407.331) 88,78%

I Investasi Kepada BUMN (35.050.801.073.000) (31.288.017.000.000) 89,26%


1 PMN kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (5.000.000.000.000) (5.000.000.000.000) 100%
2 PMN kepada PT Hutama Karya (Persero) (11.000.000.000.000) (11.000.000.000.000) 100%
3 PMN kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (1.750.000.000.000) (1.750.000.000.000) 100%
4 PMN kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (6.268.017.000.000) (6.268.017.000.000) 100%
5 PMN kepada PT Geo Dipa Energi (Persero) (700.000.000.000) (700.000.000.000) 100%
6 PMN kepada PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (2.500.000.000.000) (2.500.000.000.000) 100%
7 PMN kepada PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) (3.762.784.073.000) - 0%
8 PMN kepada PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC (Persero) (500.000.000.000) (500.000.000.000) 100%
9 PMN kepada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (1.570.000.000.000) (1.570.000.000.000) 100%
10 PMN kepada PT Bio Farma (Persero) (2.000.000.000.000) (2.000.000.000.000) 100%

II Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya (25.000.000.000.000) (25.000.000.000.000) 100,00%


1 PMN kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) (10.000.000.000.000) (10.000.000.000.000) 100%
2 PMN kepada Lembaga Pengelola Investasi (15.000.000.000.000) (15.000.000.000.000) 100%

III Investasi Kepada BLU (42.306.582.699.000) (31.306.582.699.000) 74,00%


Dana Abadi Penelitian (5.000.000.000.000) (4.000.000.000.000) 80%
3 Dana Abadi Kebudayaan (1.000.000.000.000) (1.000.000.000.000) 100%
4 Dana Abadi Perguruan Tinggi (5.000.000.000.000) (3.000.000.000.000) 60%
5 Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) (2.014.582.699.000) (2.014.582.699.000) 100%

IV Investasi Kepada Organisasi/LKI/Badan Usaha (670.978.734.000) (660.695.141.096) 98,47%


1 Islamic Development Bank (83.767.003.000) (82.050.943.065) 98%
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34K

No ALOKASI PEMBIAYAAN ANGGARAN DIPA 2020 REALISASI TUNAI S.D 31 JUNI 2020 % REALISASI

2 The Islamic Corporation For The Development of Private Sector (ICD) (42.744.028.000) (41.868.368.701) 98%
3 International Fund for Agricultural Development (IFAD) (43.200.000.000) (42.315.000.000) 98%
4 International Development Association (IDA) (217.384.000.000) (216.392.800.000) 100%
5 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (238.162.443.000) (233.283.420.143) 98%
6 Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) (43.200.000.000) (42.315.000.000) 98%
7 Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) (2.521.260.000) (2.469.609.188) 98%

V Investasi Pemerintah (39.650.000.000.000) (38.412.627.567.235) 96,88%


1 PT Garuda Indonesia (Persero) (8.500.000.000.000) (8.500.000.000.000) 100%
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD34l

PENJELASAN MUTASI LAIN LAIN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)

Dampak Selisih karena


Saldo Ekuitas pada OCI Laba ILKPN 2019 + Selisih
NO BUMN Laba Bersih OCI Non Reval Dividen PMN Mutasi Ekuitas Saldo Ekuitas Selisih Penerapan PSAK Komponen LPE
LKPN 2019 Reval Komprehensif Mutasi Ekuitas saldo awal
71 Lain

3=(1+ 12=7+8+9+10
1 2 4 9 5 6=(4+5) 7 8 10 11
2) +11

Persero
1 PT Sarana Multi Infrastruktur 36.854.208.051.526 1.906.740.693.489 (383.089.348.747) - 1.523.651.344.742 (500.000.000.000) - 1.023.651.344.742 37.877.859.396.268 37.523.443.307.029 (354.416.089.239) (354.416.089.239) -
2 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia 10.971.782.943.000 620.560.322.000 291.915.913.000 - 912.476.235.000 (110.827.000.000) 1.570.000.000.000 2.371.649.235.000 13.343.432.178.000 13.343.432.178.000 - - -
3 PT Sarana Multigriya Finansial 9.348.938.000.000 469.806.000.000 1.641.000.000 - 471.447.000.000 (100.000.000.000) 1.750.000.000.000 2.121.447.000.000 11.470.385.000.000 11.428.972.000.000 (41.413.000.000) (41.413.000.000) -
4 PT Geo Dipa Energi 2.754.006.846.665 183.466.924.559 (8.471.390.684) - 174.995.533.875 - 700.000.000.000 874.995.533.875 3.629.002.380.540 3.571.118.859.413 (57.883.521.128) (11.193.521.128) - 46.690.000.000
Total Persero 59.928.935.841.191 3.180.573.940.048 (98.003.826.431) - - 3.082.570.113.617 (710.827.000.000) 4.020.000.000.000 6.391.743.113.617 66.320.678.954.808 65.866.966.344.442 (453.712.610.367) (407.022.610.367) - (46.690.000.000)

Badan Usaha Lainnya


5 PT Tuban Petrochemical Industries 1.504.424.880.000 (48.464.076.300) 127.825.487.300 - 79.361.411.000 - - 79.361.411.000 1.583.786.291.000 1.583.286.228.900 (500.062.100) (179.971.700) (320.090.400) -
6 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 18.938.752.000.000 288.388.000.000 109.837.000.000 - 398.225.000.000 - 10.000.000.000.000 10.398.225.000.000 29.336.977.000.000 24.796.549.000.000 (4.540.428.000.000) (4.540.428.000.000) -
Total Badan Usaha Lainnya 20.443.176.880.000 239.923.923.700 237.662.487.300 - - 477.586.411.000 - 10.000.000.000.000 10.477.586.411.000 30.920.763.291.000 26.379.835.228.900 (4.540.928.062.100) (4.540.607.971.700) (320.090.400) -

JUMLAH 80.372.112.721.191 3.420.497.863.748 139.658.660.869 - - 3.560.156.524.617 (710.827.000.000) 14.020.000.000.000 16.869.329.524.617 97.241.442.245.808 92.246.801.573.342 (4.994.640.672.467) (4.947.630.582.067) (320.090.400) (46.690.000.000)
DAFTAR BARANG JAMINAN ASET KREDIT EKS BPPN DAN EKS KELOLAAN PT PPA

No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1 03.03.01.00007491 Salmin Letto, Ir SHM 20154 Drs. Haji Muhammad Yusuf Kalla 120 -
2 03.03.01.00011760 Nasimul Falah BPKB 7888544 N CV. Kalung Mas - -
3 03.03.01.00013106 Djoko Sutrisno BPKB 7888535 N CV. Kalung Mas - -
4 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8805607 N - - -
5 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8805606 N - - -
6 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8805605 N - - -
7 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8349842 N - - -
8 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8349844 N - - -
9 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8522586 N - - -
10 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8802482 N - - -
11 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta BPKB 8522560 N - - -
Drs. H. Andi
12 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 966 Syarifuddin MBA 5080
Drs. H. Andi
13 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 741 Syarifuddin MBA 19714
Drs. H. Andi
14 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 964 Syarifuddin MBA 12858
Drs. H. Andi
15 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 965 Syarifuddin MBA 6486
Drs. H. Andi
16 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 963 Syarifuddin MBA 20310
17 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 157 Arief Budi Haryanto 405
Drs. H. Andi
18 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 8 Syarifuddin MBA 8886
19 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 63 Arief Budi Haryanto 672
Drs. H. Andi
20 03.03.01.00016753 PT. Handaitolan Bimahasta SHM 1526 Syarifuddin MBA 9990
21 03.03.01.00024250 EKA EDDIE HADI MULYONO, DRS. BPKB 8521836 N - - -
22 03.03.01.00007481 HERIANTO BPKB BPKB No. 0343060 B -
23 03.03.01.00007481 HERIANTO BPKB No. 0343061 B -
24 03.03.01.00008020 A RAHMAN KASEM AJB 246 A RAHMAN KASEM 270
25 03.03.01.00008021 AMINAH (KEUNIREE) AJB 238/PIDIE/1996 AMINAH
26 03.03.01.00008369 RAMAI JAYA SEJATI PT SHM 48/KP. Geuce
27 03.03.01.00008373 ALIMUDDIN JABAT BPKB
28 03.03.01.00008374 ALIMUDDIN JABAT BPKB
No. 2/Pidie/ 1997 tanggal 3
29 03.03.01.00008564 AZHARI (KEUNIREE) AJB Januari 1997 Azhari

30 03.03.01.00009065 SAMSUL BAHRI ISHAK BPKB 5106765 tanggal 25 Maret 1983


31 03.03.01.00009066 ZAKARIA ALI SHM 6 / Lamcot
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
32 03.03.01.00009066 ZAKARIA ALI SHM 9 / Lamcot
33 03.03.01.00011281 HUSNI ABDULLAH SHM 25 / Lampoh Krueng Husni Abdullah 200
4838255 B tanggal 21 Oktober
34 03.03.01.00011282 M ADAM AS BPKB 1982
35 03.03.01.00011285 SYARIFUDDIN AJB 243/Pidie/1996
36 03.03.01.00012016 HUSAINI HAJI ABDULLAH AJB 321/Pidie/1996 tgl. 17-04-1997 Mahdiana 200
37 03.03.01.00012018 ISMED M AMIN BPKB 7844609 tanggal 4 Juni 1988 -
3136462 tanggal 4 September
38 03.03.01.00012018 ISMED M AMIN BPKB 1995 -
39 03.03.01.00012022 MAHYUDDIN YUSUF SHM 23 / Jeulingke
8965235 A tanggal 4 Agustus
40 03.03.01.00012024 MISNAR BPKB 1990
41 03.03.01.00012026 MUHAMMAD NUR AJB 239/Pidie/1996
42 03.03.01.00012027 NOVA BAIZURY GRAHA PT SHM 56 / Mesjid
43 03.03.01.00012029 RADIATI USMAN AJB 240/Pidie/1996
44 03.03.01.00012031 RUSDI SUTANTO SHM 23 / Lampoh Krueng
249/Pidie/1996 tanggal 27-09-
45 03.03.01.00012032 SALAHUDDIN AJB 1996
SERI AYU CV (HAJJAH SERI
46 03.03.01.00012033 PERIANI/DIREKTRIS) AJB 280/HGB/JP/1997 tgl 26-08- 1997
SERI AYU CV (HAJJAH SERI
47 03.03.01.00012033 PERIANI/DIREKTRIS) AJB 282/HGB/JP/1997 tgl 26-08- 1997
SERI AYU CV (HAJJAH SERI
48 03.03.01.00012033 PERIANI/DIREKTRIS) AJB 594.4/14/X-JP/1992 tgl 7-10-1992
SERI AYU CV (HAJJAH SERI
49 03.03.01.00012033 PERIANI/DIREKTRIS) SHM 113/Drien Rampak
50 03.03.01.00012036 SYARIFAH RAHMI IR AJB 36/Pidie/1997
51 03.03.01.00013146 ABDUL THALEB ACHMAD AJB 245 ABDUL THALEB ACHMAD 297
52 03.03.01.00013147 ABDULLAH AZIS DRS BPKB 6036028 A -
53 03.03.01.00013151 ANDI AMSA CV SHM 159 / Pineng Nanning Sri Rezeki 348
54 03.03.01.00013151 ANDI AMSA CV SHM 226/NEUHEN NURHAYATI HUSEN 1042

55 03.03.01.00013155 ELDI NERI AJB 16/Pidie/1996 tanggal 21-10-1996 Eldi Neri


56 03.03.01.00013156 FAUZI THAHER AJB 33/Pidie/1997 Fauzi Thaher
57 03.03.01.00013158 HAJI KAOY ABDUL RAHMAN AJB - -
58 03.03.01.00013365 SYAHROEL USMAN AJB 242/Pidie/1996
59 03.03.01.00016693 SAME, CV SHM 14 / Paya Seunara
60 03.03.01.00017462 ZULAIFAH AJB 244/Pidie/1996
61 03.03.01.00007249 SUGITO SHGB
62 03.03.01.00007373 SUPARDI SHGB
63 03.03.01.00007486 MISTI SHGB
64 03.03.01.00007487 ROHANAH SHGB
65 03.03.01.00007501 SURYADI SHGB
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
66 03.03.01.00007808 A. KUSAI AJB
67 03.03.01.00007809 AFIPI BPKB 8622583 H
68 03.03.01.00007809 AFIPI BPKB 6710131 G Achmad Rifai BH Gatot
69 03.03.01.00007810 ANDRIMAS AJB
70 03.03.01.00007903 BIBIT AJB
71 03.03.01.00008044 CV. KARYA JAYA ABADI AJB
72 03.03.01.00008046 CV. PENANTIAN UTAMA MOTOR SHM
73 03.03.01.00008047 H. SUNASTRI SHGB
74 03.03.01.00008048 HASAN NURDIN SHM
75 03.03.01.00008142 ISMIN AJB
76 03.03.01.00008143 JUANDA AJB
77 03.03.01.00008144 KADINEM AJB
78 03.03.01.00008145 LIM POH TJEN SHM
79 03.03.01.00008146 MANGIHUT HUTAGALUNG SHGB
80 03.03.01.00008151 NUR ZAMAN AE SHGB
81 03.03.01.00008152 PONIYEM SHGB
82 03.03.01.00008153 SAFAR AZIS SHGB
83 03.03.01.00008154 SALEH SHGB
84 03.03.01.00008155 SANJUNG NASROHWATI SHGB
85 03.03.01.00008156 SAPRIWAN SHGB
86 03.03.01.00008157 SIONG MEN SHGB
87 03.03.01.00008452 AGUS AJB
88 03.03.01.00008674 PT SARI BAWONO DINAMIKA SHM
89 03.03.01.00008675 SRI SUKEMPI SHGB
90 03.03.01.00010517 JAIMIN AJB
91 03.03.01.00010518 NARTO SHGB
92 03.03.01.00010519 SUGENG RIYADI SHGB
93 03.03.01.00010584 MUJI TARWIYANTO SHGB
94 03.03.01.00011732 AHMAD RUSLI BPKB 6506786 H Emud Rosid
95 03.03.01.00011753 SULAIMAN BPKB
96 03.03.01.00011847 ISMAIL AJB
97 03.03.01.00011848 PT PURNAMA INDAH ABADI SHM SHM NO. 8858/KD SUHERMANTO 217 0
98 03.03.01.00011848 PT PURNAMA INDAH ABADI SHM SHM NO 1532/KD SUYANTO 4500
99 03.03.01.00011849 WONOREJO SHGB
100 03.03.01.00011922 HARJO JAMAN AJB
101 03.03.01.00012656 HUSIN SHM
102 03.03.01.00012657 MUDJI SHGB
103 03.03.01.00012658 RANI GINTING BPKB
104 03.03.01.00012769 SUGINO SHGB
105 03.03.01.00012770 SUHARTO SHGB
106 03.03.01.00012771 SUKAD /SUKAT SHGB
107 03.03.01.00012966 HASAN TAYIB SHM
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
108 03.03.01.00013041 SULASTRI SHGB
109 03.03.01.00013042 SUMINAH SHGB
110 03.03.01.00013043 SUNARIYAH SHGB
111 03.03.01.00013044 SUNARTI SHGB
112 03.03.01.00013045 SUPARMI SHGB
113 03.03.01.00013046 SUSANTI SHM
114 03.03.01.00013048 TUMINI SHGB
115 03.03.01.00013049 WIRDAMPAK SHGB
116 03.03.01.00013139 YELDI SHGB
117 03.03.01.00013140 YUDISTIRA SHGB
118 03.03.01.00013141 ZAINAL B SHGB
119 03.03.01.00013142 HERMAN BPKB
120 03.03.01.00013202 JANIATI AJB
121 03.03.01.00013206 MAIRUS SHGB
122 03.03.01.00013210 R IMBANG TANSIAR SHGB
123 03.03.01.00013211 SAM SUWARLIS SHGB
124 03.03.01.00013212 SASTRO SENEN SHGB
125 03.03.01.00013214 SUDARMI SHGB
126 03.03.01.00013215 THAMRIN TANJUNG SHGB
127 03.03.01.00013217 WANDIMAN SHGB
128 03.03.01.00013218 ZUL ROSYIDAH SHGB
129 03.03.01.00013353 SUHARTONI SHGB
130 03.03.01.00013354 CV. PRIMA SUKSES SHM
131 03.03.01.00013560 HASAN BASRI AJB
132 03.03.01.00016562 LASINEM SHGB
133 03.03.01.00016663 RUDI HARIANTO SHGB
134 03.03.01.00016771 YUMKIN Hi. Saibi BPKB
135 03.03.01.00017494 MAKMUN SHGB
136 03.03.01.00011631 Adun Sujana BPKB 4375261 H Samir
137 03.03.01.00007526 Afandi Syarif AJB 8.570 m2
138 03.03.01.00007528 Ahmad AJB 2480/JB/1986 Ahmad Kosasih
139 03.03.01.00007529 Albert Bram Manurung BPKB No. 4858715 H Sumadi Sasmita
140 03.03.01.00012610 Amir Hamzah BPKB
141 03.03.01.00007531 Anton Martono BPKB 8463522 H Dulyani Said
142 03.03.01.00007531 Anton Martono BPKB 8744309 G Reira F.
143 03.03.01.00003936 Arifin Wear BPKB
144 03.03.01.00003940 Aswin Ginting BPKB No.6166156 H Sios Ginting
145 03.03.01.00003940 Aswin Ginting BPKB 4854595 H PO Periangan
146 03.03.01.00003940 Aswin Ginting BPKB 5747437 H PO Periangan
147 03.03.01.00003940 Aswin Ginting BPKB 6166139 H Sios Ginting
148 03.03.01.00007953 Ating Kurniawan SHGB 3207/Margahayu Selatan Wong Fang Fong 280 m2
149 03.03.01.00003943 Bagus Indratama BPKB 1523424-G Didi Supardi
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
150 03.03.01.00004016 Bandar Ginting BPKB 2699846G M. Junaidi
151 03.03.01.00004017 Basuki Tunggal Jaya BPKB 4885074H Dewi Yanti
152 03.03.01.00004024 Budiman Hartanto BPKB 0296472H H. Edi Somantri
153 03.03.01.00004024 Budiman Hartanto BPKB 0048895H H. Hasan
154 03.03.01.00004024 Budiman Hartanto BPKB 1433734H Ayoed Soemaryudo
155 03.03.01.00004024 Budiman Hartanto BPKB 1433942H Nana Suryana
156 03.03.01.00004028 CV. Tri Utama/Budi Susanto SHM 105/Mandalwangi Budi Susanto 17.600 m2
Dadang Hernawan Nasuhi + Lembaga
157 03.03.01.00004029 Pendidikan Alimma Bhakti SHM 45/Sukanagara DADANG HERNAWAN 12.287 m2
158 03.03.01.00003359 Didi Soetawidjaya SHM 568/Kertamulya Ulina Sibarani, 154 m2
159 03.03.01.00003361 Didin Syaripudin BPKB
160 03.03.01.00003361 Didin Syaripudin BPKB
161 03.03.01.00003362 DIMAN SUPRATMAN BPKB 4598556H Diman Supratman
162 03.03.01.00011650 Djafar Suarsono BPKB 8720372 H Johan Singjaya
163 03.03.01.00011650 Djafar Suarsono BPKB 2631032 H Abdurahim Kadir
164 03.03.01.00011650 Djafar Suarsono BPKB 2635746 H Karna Kusnaini
165 03.03.01.00011650 Djafar Suarsono BPKB 1906077 H Coey Hwai Gie
166 03.03.01.00011650 Djafar Suarsono BPKB 3077452H ISBAT
167 03.03.01.00011650 Djafar Suarsono BPKB 3611828K W.Soedirdja
168 03.03.01.00002940 Eddy Suwarsono BPKB 2714940H Darma Laksana
169 03.03.01.00002940 Eddy Suwarsono BPKB 4408926H Ira Sumitra Nugraha
170 03.03.01.00002940 Eddy Suwarsono BPKB 3084274H aDEra Kristanto
171 03.03.01.00002943 Empep Sanusi BPKB 7045684H ADJID
172 03.03.01.00002943 Empep Sanusi BPKB 2639934H Lili Mulyasetia
173 03.03.01.00002943 Empep Sanusi BPKB 4258820G M.Djuki
174 03.03.01.00002943 Empep Sanusi SHM 82/Ds.Cipatat Engkus Sunarya 370 m2
175 03.03.01.00002948 Engkus Kusnadi BPKB 2607941 Euis Hartini
176 03.03.01.00011706 Firmansyah BPKB 5751083H Saepulah
177 03.03.01.00008381 Gadis Ely Amalia BPKB 4134860H Gadis Ely Amalia
178 03.03.01.00008382 General Jaya Pratiwi, PT BPKB 6761334 G Ny.Micky .S
179 03.03.01.00008386 H. MUTARIAH BPKB
180 03.03.01.00008388 H.I. Putu Benoem BPKB 8994702 G. H.I. Putu Benoem, SH
181 03.03.01.00012834 Hartono SHGB 945/Desa Sukamiskin HARTONO 99 m2
182 03.03.01.00008790 Hengky Lesmana AJB No.561/10-Pdl/JB/VII/1990 2270 m2
183 03.03.01.00008790 Hengky Lesmana AJB 506/540/Kod.Bd/1990 498 m2
184 03.03.01.00012639 Herry (Hario) Tanumihardja, Ir BPKB 7047759H Ir. Hario Tanumiharja
185 03.03.01.00011876 Idah SHM 79/ Ds. Sindangsari Idah 153 m2
186 03.03.01.00008876 Irfan Hanif BPKB 2545473 G Azizi Abas
187 03.03.01.00008877 Irin Achdiat BPKB 9788002H PT ALTAMIRA EKATAMA
188 03.03.01.00010809 Iyet Suprayitna SHM 78/DsNagarasari YUSUP 242 m2
189 03.03.01.00008973 Jakaria BPKB
190 03.03.01.00008919 Jonih Lim BPKB
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB

1. H. ZAENAL ABIDIN Ketua Yayasan LPM Cabang Margaasih; 2.


ISMAIL MARZUKI Ketua I Yayasan LPM Cabang Margaasih; 3.
ENGKOS SUDARYAT Ketua II Yayasan LPM Cabang Margaasih; 4.
O. KAMALUDIN Sekretaris Yayasan LPM Cabang Margaasih; 5.
191 03.03.01.00008975 Kawan Baru, PT SHM 103/Desa Margaasih DAUD SETIAWAN Sekretaris BPP YLPM Pusat Bandung 13.150 m2
Kharisma Starvision, PT (Ir. Chand Parwez
192 03.03.01.00008976 Servia) BPKB 5010099G Dwiki Dharmawan S
193 03.03.01.00011541 Koestono Lukman Hadi AJB 19/Dps.S/2996 Koestono Lukman Hadi
194 03.03.01.00011541 Koestono Lukman Hadi AJB 18/Dps.S/2996 Koestono Lukman Hadi
195 03.03.01.00007327 Kusnandar Sutanto SHM 79/Desa Sindanglaya Kusnandar Sutanto 1.965 m2
196 03.03.01.00007327 Kusnandar Sutanto SHM 80/Desa Sindanglaya Kusnandar Sutanto 1200 m2
197 03.03.01.00007417 Maman Djamaludin BPKB
198 03.03.01.00007422 Moch Husein BSC SHM 615/Desa Nyangkowek Komariyah binti H. Hasbuloh 735 m2
199 03.03.01.00017427 Mochammad Amin BPKB 9305830 H Muhammad Amin
200 03.03.01.00007424 Muljono BPKB 256009 H Muljono
201 03.03.01.00007425 Mustopa SHM 551/Ds. Cileunyi Kulon Mustofa 96 m2
202 03.03.01.00012837 Nana Sumpena SHM 23/Ds. Sukasari EJE 790 m2
203 03.03.01.00008092 Oha Suryana BPKB
204 03.03.01.00011835 Oma Rartoma BPKB
205 03.03.01.00008094 Petrus Max Soemarto BPKB
206 03.03.01.00008095 Prisa Daya Utama, CV SHM 8/Ds. Pinggirsari R. Herman Subyakto
207 03.03.01.00008098 PT. Maharani Selatan/Khairil Hilal BPKB 5781385 H Ny. Kiki Haryani
208 03.03.01.00008098 PT. Maharani Selatan/Khairil Hilal SHM 267/Cibodas Nyi Romlah 840 M2
209 03.03.01.00008098 PT. Maharani Selatan/Khairil Hilal SHM 260/Kersamenak Khoirul Hilal 540 m2
PURNA DHARMA PERDANA, PT. OSMAN
210 03.03.01.00011877 DJARJA (direktur) BPKB 8991712G Sjahlan Prapto Hardjono
211 03.03.01.00011651 R.R. Rini Meriani AJB 30/JB/1989/Ccd/3
212 03.03.01.00011651 R.R. Rini Meriani AJB 31/JB/1989/Ccd/4
213 03.03.01.00011651 R.R. Rini Meriani AJB 620/11/JB/UJ/VI/1990
214 03.03.01.00008198 Ria Sonjaya BPKB
215 03.03.01.00013091 Rohyani Insan Jaya SHM 512/Ciateul Rohyani Insan Djaya
216 03.03.01.00008480 Ruchiyat AJB 733/261/25/JB/1994
217 03.03.01.00008574 Santani SHM 272/Desa Ranjeng Santani bin Isnen 3.165 m2
218 03.03.01.00017305 Sie Yan Tjoe BPKB 7506849H H. Adeng Zaenal
219 03.03.01.00008913 Sinar Fauzan CV SHM 33/Desa Cimerang Ny. DJUA 864 m2
220 03.03.01.00008948 Sujono BPKB 1430187H Noneng Darliah
221 03.03.01.00008315 Syarif Hidayat BPKB 8721471.H Koko Koswara
222 03.03.01.00007384 Tata Sutarna AJB 208/208/Kodya/JB/1992 Tata Sutarna
223 03.03.01.00007387 Taufik Lubis BPKB 8916521 H Taufik Lubis
224 03.03.01.00007388 Teddy Setiadi BPKB 6316576 H Rachmat Soemadihardja
225 03.03.01.00013095 Tjakim Sufiandi BPKB 4854131H Ipin Mahpud Apandi
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
226 03.03.01.00013095 Tjakim Sufiandi BPKB 4869918H H.Naeni
227 03.03.01.00013095 Tjakim Sufiandi BPKB 3813566H Udin Taqyudin
228 03.03.01.00013095 Tjakim Sufiandi SHM No.560/Desa.Cilampunghilir EMUH 109 m2
229 03.03.01.00013095 Tjakim Sufiandi SHM 304/Ds.Kamulyan JENAL 1349 m2
230 03.03.01.00013095 Tjakim Sufiandi SHM 66/Ds.Cimanggu Hikmat Bin J.Solihin 4800 m2
231 03.03.01.00012096 Tutu Kurman Agustaan BPKB 9370823H Tirta Iskandar
232 03.03.01.00013098 Uding Rustama BPKB 4413104 Atang Zaenudin
233 03.03.01.00007768 Undang Sutasman SWM BPKB
234 03.03.01.00008445 Usep Dedi Suhendra BPKB No. 7637764G PT. Graha Upaya Mandiri
235 03.03.01.00007769 Usep Tohaludin BPKB
236 03.03.01.00007771 Usman Effendie AJB 080/072/Kodya/JB/1988 Usman Effendie
237 03.03.01.00012231 Wahyuningrum SHM 89/Desa Cisaranten Kidul Nona Wahyuningrum 754 m2
238 03.03.01.00007776 WARNAEDI MARJONO BPKB 4658809 H Warnaedi Marjono
239 03.03.01.00007777 Wawan Ernawan BPKB 2238260H R. Eddy Haryadi P.
240 03.03.01.00012236 Ernawati BPKB 49369824 H Ernawati
241 03.03.01.00008236 Neneng Tuti H SHM 215/Kel.Lebak Gede Yuyu Safarian 840 m2
242 03.03.01.00008238 Sidi Bakar SHM 76/Ds. Cipatat EMEH 575 m2
243 03.03.01.00008238 Sidi Bakar SHM 137/Ds. Cipatat BETTY YUJALMI/DELLA HAERANI 300 m2
244 03.03.01.00008238 Sidi Bakar SHM 89Ds. Cipatat NY.Anoh No’I 1.083 m2
245 03.03.01.00012237 Soehardjono SHGB 332/Kel.Antapani Suhardjono 120 m2
246 03.03.01.00011314 Amir Mahmud BPKB 6967894H Amir Mahmud
247 03.03.01.00018458 PT. Haluan Agung SHM 385/Desa Lagadar Rudi Kusnadi 727 m2
248 03.03.01.00018458 PT. Haluan Agung SHM 1713/Kel. Leuwigajah Rudy Kusnadi 1.630m2
249 03.03.01.00018458 PT. Haluan Agung SHM 2019/Kel. Leuwigajah Rudi Kusnadi 1.295 m2
250 03.03.01.00018458 PT. Haluan Agung SHM 2022/Kel. Leuwigajah Rudy Kusnadi 1.650 m2
Hardja Permana (dh. Lim Ham Po), Lim Hardja Gunawan (dh. Lim
Hong Goan), Hatdja Taruna (dh. Lim Hong Tjong), Lim Hardja
Tjahjadi (dh. Lim Hong Thaij) dan Hardja Haruman (dh. Lim Hong
251 03.03.01.00018473 PT. Winaya Harja Utami SHM 659/Kec. Kiaracondong Hoo 17.980m2
252 03.03.01.00018473 PT. Winaya Harja Utami SHM 264/Kel. Cigodewah Insinyur Hardja Sasmita (dh. Liem Hong Sie) 6.477 m2
253 03.02.01.00000011 Syahrani Kahfi SHM 166 178

254 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHP 1907 Abas als. Tjoe Tjin Bing dan Wati als Lie Tjhiah Heh 552

255 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHGB

256 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHGB 2605 Tjetty 8300

257 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHP 1908 Abas als. Tjoe Tjin Bing dan Wati als. Lie Tjhiah Heh 886

258 03.03.01.00008080 JALATARA INDAH PT (TJETTY/Direktur Utama) SHP 1909 Abas als. Tjoe Tjin Bing 954
259 03.03.01.00012294 DHARTO SUHARTONO AJB
260 03.03.01.00007919 HARIS RASIDI SHGB
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
261 03.03.01.00004963 ENA SUKYANA SHM
262 03.03.01.00004963 APUK IDRIS BPKB
263 03.03.01.00017216 KASTA Girik
264 03.03.01.00017216 HAJI SYAHRUDIN BIN HAJI MUSTAKIM Girik
265 03.02.00.00002204 Muchsin Bakrie qq. Adhikara Dharma SHM 652 13710
266 03.02.00.00002204 Muchsin Bakrie qq. Adhikara Dharma BPKB 0089708 G
267 03.02.00.00002207 ABDUL ROCHIM SHGB 0089708 G

268 03.02.00.00002203 PT. Hensie Utama Textile qq. Adhikara Dharma AJB 0089708 G
269 03.02.00.00002298 BIAK MARAUW TDC, PT SHGB B.01/Sawa PT. Biak Marauw TDC
270 03.03.01.00007462 Rukman Purnama BPKB 0 0
271 03.03.01.00007463 Wakih SHM 0 0
272 03.03.01.00007505 DEDEN KURNIWAN SHM 0 0
273 03.03.01.00007935 M. Mudi BPKB 0 0
274 03.03.01.00007936 Nasir SHM 0 0
275 03.03.01.00007938 Abadi Jaya, KUD BPKB 0 0
276 03.03.01.00008165 Abdurrahim Soeleman SHM 0 0
277 03.03.01.00010551 PT Bumi Griya Pakuan BPKB 0 0
278 03.03.01.00011627 Muhtar Bin Diing SHM 0 0
279 03.03.01.00011897 SYAMSUDIN SHGB 0 0
280 03.03.01.00011900 Yazid Askar BPKB 0 0
281 03.03.01.00013114 Wences Laus SHM 0 0
282 03.03.01.00013174 Jaserman S BPKB 0 0
283 03.03.01.00013393 Dade Sriyanti BPKB 0 0
284 03.03.01.00013394 Dedi Bin Memed BPKB 0 0
285 03.03.01.00013397 Hardipsingh BPKB 0 0
286 03.03.01.00013398 I Komang Weediartha/CV.Luung Gati SHM 0 0
287 03.03.01.00013401 MUSTOPA SHM 0 0
288 03.03.01.00013402 Nuraini Cecep BPKB 0 0
289 03.03.01.00016673 MAMA SHM 0 0
290 03.03.01.00016950 Koperasi Dharma Bakti SHM 0 0
291 03.02.00.00002211 MAWARDI (BOGOR 11) SHGB - 0 12
292 03.02.00.00002212 MAWARDI (BOGOR 9) SHM SHM NO. 1309 MAWARDI 0 0
293 03.02.00.00002215 SUHERMAN (BOGOR 2) SHGB SHGB No. 1367/Ciherang SUHERMAN bin YUSUF 0 60

294 03.02.00.00002219 KOPERASI SINAR CIKEMBAR SHGU Hak guna Usaha No. 1/Bojong PT Soerja Rahajoe 759300 0

Akte Penjualan dan Pembelian


295 03.02.00.00002221 SUWITO (BOGOR 10) AJB Bangunan No. 1391 0 0
296 03.03.01.00007463 Wakih SHM 0 0
297 03.03.01.00007505 DEDEN KURNIWAN SHM 0 0
298 03.03.01.00007935 M. Mudi BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
299 03.03.01.00007936 Nasir SHM 0 0
300 03.03.01.00007938 Abadi Jaya, KUD BPKB 0 0
301 03.03.01.00008165 Abdurrahim Soeleman SHM 0 0
302 03.03.01.00010551 PT Bumi Griya Pakuan BPKB 0 0
303 03.03.01.00011627 Muhtar Bin Diing SHM 0 0
304 03.03.01.00011897 SYAMSUDIN SHGB 0 0
305 03.03.01.00011900 Yazid Askar BPKB 0 0
306 03.03.01.00013114 Wences Laus SHM 0 0
307 03.03.01.00013174 Jaserman S BPKB 0 0
308 03.03.01.00013393 Dade Sriyanti BPKB 0 0
309 03.03.01.00013394 Dedi Bin Memed BPKB 0 0
310 03.03.01.00013397 Hardipsingh BPKB 0 0
311 03.03.01.00013398 I Komang Weediartha/CV.Luung Gati SHM 0 0
312 03.03.01.00013401 MUSTOPA SHM 0 0
313 03.03.01.00013402 Nuraini Cecep BPKB 0 0
314 03.03.01.00016673 MAMA SHM 0 0
315 03.03.01.00016950 Koperasi Dharma Bakti SHM 0 0
316 03.03.01.00008081 AGUS AHMAD BPKB 2064709 Agus Ahmad
317 03.03.01.00008566 ADRIANTO BPKB 9346609 C
318 03.03.01.00008576 ASRIL ZEIN BPKB 57853 C Asril Zein
319 03.03.01.00008577 BARADIN OYONG SHM 29 Baradin Oyong Said 20000
320 03.03.01.00008580 DUNGGUL ISMANTO BPKB 809808 C Dahniar
321 03.03.01.00008588 MUHAMMAD NUR ZAINUDDIN SHM 2 Muhammad Nur Zainuddin Sutan Sejatino 3043
322 03.03.01.00008592 SOFYAN / NURBAITI SHM 3 2150
323 03.03.01.00008593 SUGITO BPKB 5331182 H Erwin
324 03.03.01.00008594 SURYA JON SHM 1 Surya Jon 3225
325 03.03.01.00008594 SURYA JON SHM 2 Surya Jon 4625
326 03.03.01.00008595 SUYETTI ERLITA AJB - Farida Rahman
327 03.03.01.00008597 SYAMSUDIN ST SAIDI BPKB 53160 C Gadis
328 03.03.01.00008799 MARWAN SHM 6 Masri S 26896
329 03.03.01.00008801 SUHERMAN BPKB 3991805 C Suardy
330 03.03.01.00008802 SYAHRIZAL BPKB 5691945 F Darmo Kiswoto B
331 03.03.01.00008829 WARNALIS SHM 10 Warnalis 1565
332 03.03.01.00008833 ZAINUN SHM 22 Zainun 1830
333 03.03.01.00008837 MASLIZAR/RAMIZAH SHM 11 Ramisah 12827
334 03.03.01.00008838 RUSTAM BPKB 1966043 C Rustam
335 03.03.01.00008839 Usman DT. Simarajo Nan Putih SHM 73 Usman Dt. Simajo Nan Putih 3752
336 03.03.01.00010559 H.M. Sali BPKB
337 03.03.01.00010637 DANWI GELAR SUTAN SATI BPKB 809808 C Dahniar
338 03.03.01.00010637 DANWI GELAR SUTAN SATI SHM 284 Danwi St. Sati 63230
339 03.03.01.00010637 DANWI GELAR SUTAN SATI SHM 283 Marlis 69200
340 03.03.01.00010637 DANWI GELAR SUTAN SATI SHM 285 Novita 47180
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
341 03.03.01.00010639 SUARDI ST BASA SHM 1 Kalsum 294
342 03.03.01.00013459 MISNAR ZAINUDDIN SHM 5 Misnar Zainuddin 2750
343 03.03.01.00013459 MISNAR ZAINUDDIN SHM 6 Dahniar S 984
344 03.03.01.00013463 ALI USMAN SHM 25 Ali Usman 1892
345 03.03.01.00008243 Cadriyah SHM 202 Tjarsa Cadriyah 970
346 03.03.01.00008979 Taslim Bin Kasim (alm) SHM 44 Wastim bin Saridah 3570
347 03.03.01.00008982 Warjem bin Mukasan SHM 64 Warjem bin Mukasan 700
348 03.03.01.00008980 Tirsa Bin Kastirah AJB 593/231/III/Pe/1988 Sahroni 430
349 03.03.01.00008242 Asmuni SHM 113 Suwita dan Artini 2530
350 03.03.01.00008245 Emin Kaminah BPKB 9168760 Emin Kaminah
351 03.03.01.00008978 Taruna SHM 55 Taruna 2840
352 03.03.01.00008241 Akik alias Caklip bin Warsid AJB 152/215/1982 Akik 2250
353 03.03.01.00017253 Dasmin bin H. Sulaeman SHM 7 Haji Sulaeman dan Haji rokmah 5040
354 03.02.00.00002194 PT. Allied Frozen Food Indonesia SHGB SHGB NO. 1 Perseroan Terbatas Allied Prozen Food Indonesia 7660 0
355 03.03.01.00007208 Arie Sedya Laksana SHM 0 0
356 03.03.01.00007219 Mastro Santoso I Wayan BPKB 0 0
357 03.03.01.00007236 Wirya I Made/CV. Galah Utama BPKB 0 0
358 03.03.01.00007306 Ida Ayu Uni Putra BPKB 0 0
359 03.03.01.00007307 I. B. Nyoman Putra SHM 0 0
360 03.03.01.00009035 I Nyoman Suryadana SHM 0 0
361 03.03.01.00011307 Astini Indrayati SHM 976/pemecutan kelod Astini Indrayati 980 0
362 03.03.01.00011546 Green Antap Valley SHM 0 0
363 03.03.01.00017891 ENDANG SISWORO DARSIH SHM 1107 I Gusti Ketut Anom,SH 1600
364 03.03.01.00009638 Hendrik Susilo SHM 658 Ida Bagus Candra 531
365 03.03.01.00014724 Bimas Ayu Rini Luh Putu SHM 196 Made Adnyana 7950
366 03.03.01.00014724 Bimas Ayu Rini Luh Putu SHM 12 I Kantor 14000
Akta Jual Beli sebagian dari
Tanah Hak Milik Nomor
367 03.03.01.00005394 I Nyoman Sukarela AJB 3600/Desa Batubulan
368 03.03.01.00008709 AIRINDO PRATAMA, PT BPKB
369 03.03.01.00008709 AIRINDO PRATAMA, PT BPKB
370 03.03.01.00008709 AIRINDO PRATAMA, PT BPKB
371 03.03.01.00008709 AIRINDO PRATAMA, PT BPKB
372 03.03.01.00008709 AIRINDO PRATAMA, PT BPKB
373 03.03.01.00008709 AIRINDO PRATAMA, PT BPKB
374 03.03.01.00007138 ELANG DEWATA KREASI, PT BPKB
375 03.03.01.00007138 ELANG DEWATA KREASI, PT BPKB
376 03.03.01.00007138 ELANG DEWATA KREASI, PT BPKB
377 03.03.01.00008190 KARTINI UTAMA, PT BPKB
378 03.03.01.00008190 KARTINI UTAMA, PT BPKB
379 03.03.01.00007140 KEPAHIANG INDAH, PT BPKB
380 03.03.01.00007140 KEPAHIANG INDAH, PT BPKB
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
381 03.03.01.00007140 KEPAHIANG INDAH, PT BPKB
382 03.03.01.00007140 KEPAHIANG INDAH, PT BPKB
383 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
384 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
385 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
386 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
387 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
388 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
389 03.03.01.00007111 LINOLEN SARI NABATI MURNI, PT BPKB
390 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
391 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
392 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
393 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
394 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
395 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
396 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
397 03.03.01.00007141 MULTI EAGLE GARMENT, PT BPKB
398 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
399 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
400 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
401 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
402 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
403 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
404 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
405 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
406 03.03.01.00007142 MURINO JAYA, PT BPKB
407 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
408 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
409 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
410 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
411 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
412 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
413 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
414 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
415 03.03.01.00011628 SARI GUNUNG INDAH, PT BPKB
416 03.03.01.00010033 SUNDA KELAPA PRATAMA, PT BPKB
417 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
418 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
419 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
420 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
421 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
422 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
423 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
424 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
425 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
426 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
427 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
428 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
429 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
430 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
431 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
432 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
433 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
434 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
435 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
436 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
437 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
438 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
439 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
440 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
441 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
442 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
443 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
444 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
445 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
446 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
447 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
448 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
449 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
450 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
451 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
452 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
453 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
454 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
455 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
456 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
457 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
458 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
459 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
460 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
461 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
462 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
463 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
464 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
465 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
466 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
467 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
468 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
469 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
470 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
471 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
472 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
473 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
474 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
475 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
476 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
477 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
478 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
479 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
480 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
481 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
482 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
483 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
484 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
485 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
486 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
487 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
488 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
489 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
490 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
491 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
492 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
493 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
494 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
495 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
496 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
497 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
498 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
499 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
500 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
501 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
502 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
503 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
504 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
505 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
506 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
507 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
508 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
509 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
510 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
511 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
512 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
513 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
514 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
515 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
516 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
517 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
518 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
519 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
520 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
521 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
522 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
523 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
524 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
525 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
526 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
527 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
528 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
529 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
530 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
531 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
532 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
533 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
534 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
535 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
536 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
537 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
538 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
539 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
540 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
541 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
542 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
543 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
544 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
545 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
546 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
547 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
548 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
549 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
550 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
551 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
552 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
553 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
554 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
555 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
556 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
557 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
558 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
559 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
560 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
561 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
562 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
563 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
564 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
565 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
566 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
567 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
568 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
569 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
570 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
571 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
572 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
573 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
574 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
575 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
576 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
577 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
578 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
579 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
580 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
581 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
582 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
583 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
584 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
585 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
586 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
587 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
588 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
589 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
590 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
591 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
592 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
593 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
594 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
595 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
596 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
597 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
598 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
599 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
600 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
601 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
602 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
603 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
604 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
605 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
606 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
607 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
608 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
609 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
610 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
611 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
612 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
613 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
614 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
615 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
616 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
617 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
618 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
619 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
620 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
621 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
622 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
623 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
624 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
625 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
626 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
627 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
628 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
629 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
630 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
631 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
632 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
633 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
634 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
635 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
636 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
637 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
638 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
639 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
640 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
641 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
642 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
643 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
644 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
645 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
646 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
647 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
648 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
649 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
650 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
651 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
652 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
653 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
654 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
655 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
656 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
657 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
658 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
659 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
660 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
661 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
662 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
663 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
664 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
665 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
666 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
667 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
668 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
669 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
670 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
671 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
672 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
673 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
674 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
675 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
676 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
677 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
678 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
679 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
680 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
681 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
682 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
683 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
684 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
685 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
686 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
687 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
688 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT Girik
689 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHGB
690 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHGB
691 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHGB
692 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHGB
693 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHGB
694 03.03.01.00001929 LESTARI MULTIKARSA WIDJAYA, PT SHGB
695 03.03.01.00001929 LESTARI MULTIKARSA WIDJAYA, PT SHGB
696 03.03.01.00001929 LESTARI MULTIKARSA WIDJAYA, PT SHGB
697 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHGB
698 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHGB
699 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHGB
700 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHGB
701 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
702 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
703 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
704 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
705 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
706 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
707 03.03.01.00002427 CENTRAL ALAM SEJAHTERA SHM
708 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHM
709 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHM
710 03.03.01.00007944 PANCA MUSPAN, PT SHM
711 03.03.01.00006766 Cahaya Jalan Buana AJB 264 Liong Rubbyanto Surya dan Rama Candra 0 0
712 03.03.01.00016122 Intertoy indah guna, PT SHM 1115 Jumingan 10000 0
713 03.03.01.00016122 Intertoy indah guna, PT SHM SHM no. 40/Muktiwari Hendra Muslim 50000 0
714 03.03.01.00016122 Intertoy indah guna, PT SHM SHM no. 56/Sukasari bustomi usman 7220 0
715 03.03.01.00016122 Intertoy indah guna, PT SHM 1106 Jumingan 50000 0
716 03.03.01.00016122 Intertoy indah guna, PT SHM 1117 Jumingan 5000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
717 03.03.01.00006064 Johan Tedja SHGB 315/Kartini Johan Teja (Pang Johan Teja) 240 0
718 03.03.01.00016865 Johnson Kurniawan SHGB 2503 Johnson Kurniawan 192 0
KERISTIANTO SURYADJAYA / KRISTIANTO
719 03.03.01.00015329 SURYADJAYA SHGB 4450 PT. TAMARA GREEN GARDEN 282 0
720 03.03.01.00017103 KUD. Karya Bersama SHM 248 Oha 10000 0
721 03.03.01.00017103 KUD. Karya Bersama SHM 249 Oha 7800 0
722 03.03.01.00017103 KUD. Karya Bersama SHM 174 Miskan 7500 0
723 03.03.01.00017103 KUD. Karya Bersama SHM 173 Miskan 10815 0
724 03.03.01.00017103 KUD. Karya Bersama SHM 139 Rusli 2524 0
725 03.03.01.00017103 KUD. Karya Bersama SHM 140 10000 0
726 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 341 Marsani 7651 0
727 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 348 Wahinto 7658 0
728 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 342 Marsani 7652 0
729 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 277 Sikus 10000 0
730 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 278 Sikus 0 0
731 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 17 Nurman 10000 0
732 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 344 Panut 7854 0
733 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 345 Panut 7655 0
734 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 18 Nurman 7500 0
735 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 262 Kabul 10000 0
736 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 263 Kabul 7500 0
737 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 11 Jumari 10000 0
738 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 12 Jumari 7500 0
739 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 298 Tumiyo bin Wage 7500 0
740 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 412 Saem 10000 0
741 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 413 Saem 7500 0
742 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 251 Mudiwiyono 7500 0
743 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 250 Mudiwiyono 10000 0
744 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 236 Suraji 7500 0
745 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 245 Darmo Wiyono 7500 0
746 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 244 Darmo Wiyono 10000 0
747 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 272 Saliyo 7500 0
748 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 347 Wahinto 7657 0
749 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 297 Tumiyo bin Wage 10000 0
750 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 368 Tumiyem 7500 0
751 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 367 Tumiyem 10000 0
752 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 144 Suraji bin Karyo 7500 0
753 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 143 Suraji bin Karyo 10000 0
754 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 222 Suroto 7500 0
755 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 221 Suroto 9812 0
756 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 180 Ny. Suri Wiharjo 7500 0
757 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 179 Ny. Suri Wiharjo 10000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
758 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 54 Karto Pawiro 7500 0
759 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 53 Karto Pawiro 10000 0
760 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 235 Suraji 10000 0
761 03.03.01.00016214 KUD. Tridaya SHM 271 Saliyo 10000 0
762 03.03.01.00016369 OGSPIRAS BASYA PRATAMA. PT SHM 53 ANDI MULYANA 1800 0
763 03.03.01.00016369 OGSPIRAS BASYA PRATAMA. PT SHGB 01 PT. OGSPIRAS BASYA PRATAMA 19750 0
764 03.03.01.00016369 OGSPIRAS BASYA PRATAMA. PT SHGB 02 PT. OGSPIRAS BASYA PRATAMA 5050 0
765 03.03.01.00014904 OPTIMAL TEKNIDO INT. PT SHGB 1017 Linda Januarita 501 0
766 03.03.01.00007509 PT DWIKARYA KARPETINDO SHGB 0 0
767 03.03.01.00007511 PT SERAT SUTERA INDAH NUGRAHA SHM 0 0
PT. AMERIN ABDI NUSA CONTAINER INDUSTRI
768 03.03.01.00007372 (PT. AANCI) SHGB SHGB No.886/Rorotan PT AANCI 181570 0
769 03.03.01.00009804 PT. KURNIA MAKMUR LANGGENG BPKB 5521402G BUDIHARDJA KURNIA 0 0
770 03.03.01.00007510 PT. KUSHENDY SHM 0 0
771 03.03.01.00006615 PT. MANDIRA PELITA UTAMA SHGB 242 PT. MANDIRA PELITA UTAMA 19868 0
772 03.03.01.00012177 PT. SWARAEKA PRASETIA SHGB 0 0
773 03.03.01.00001654 RUSWANDI SHGB 1138 RUSWANDI 103 0
774 03.03.01.00009493 SANGGRAHA PELITA SENTOSA, PT SHGB 1 PT. Aliyah Pancahafat, Berkedudukan di Jakarta 166287 0
775 03.03.01.00000529 Suharso Lowanto SHGB 1500 76 0
776 03.03.01.00000529 Suharso Lowanto BPKB 0026996 G Sidharto Sastrohadikusumo 0 0
777 03.03.01.00000529 Suharso Lowanto BPKB 0222993 G PT Batasan 0 0

778 03.03.01.00017411 Sutini AJB 2939/500/Pasar kemis/JB/1990 Sutini 0 0


779 03.02.00.00002079 MAHDI NURSAID SHM SHM NO.206/SUKA TENANG BAIHAQI 53320 0
780 03.02.00.00002079 MAHDI NURSAID SHGB SHGB No.661/CIPINANG GIYATNO SLAMET KUNCORO 1141
781 03.02.00.00002104 SUHARTONO SHM SHM NO.1152/KEBONBATUR DOCTORANDUS SUHARTONO 84 0
782 03.02.00.00002110 PT. JATI PRIMA PRATAMA SHM SHM KEDUA No. 103/CIBADAK ASAN bin. IRIN 1915 0
783 03.02.00.00002110 PT. JATI PRIMA PRATAMA SHM SHM No. 25/BOJONGMARU AMIR HASANUDDIN AFLOES, NY RIEKE HASANUDDIN 9295 0
SHM No. 149/DESA
784 03.02.00.00002110 PT. JATI PRIMA PRATAMA SHM BOJONGMARU EMIN B. RANTA 12350 0
785 03.02.00.00002110 PT. JATI PRIMA PRATAMA SHGB SHGB No. 10/SEI KELEDANG PT. JATI PRIMA PRATAMA 32489
Nyonya Doktoranda Darnelis binti Taher mendapat 4/32 bagian, Fira
Beranata mendapat 7/32 bagian, Ratih Aquarina mendapat 7/32
786 03.02.00.00002113 PT. MIRANCO MITRA MANUNGGAL SHM SHM No. 81/Gondangdia bagian, Nick Yanara menda
787 03.02.00.00002113 PT. MIRANCO MITRA MANUNGGAL SHM SHM No. 135/Manahan NONA MAMIN MIRANTY binti SANDJOJO SUPARTO 375
788 03.02.00.00002187 H. M. SAIMIN SHM SHM NO. 218/MERUYA HAJI SYARIF MANSYUR 961 0
789 03.02.00.00002187 H. M. SAIMIN SHM SHM NO.465/CISEUREUHEUN UDI HUDAERI BIN H RAJAK 10950 0
790 03.02.00.00002187 H. M. SAIMIN SHM SHM NO. 72/CISEUREUHEUN H. MANSYUR 4955 0
791 03.02.00.00002187 H. M. SAIMIN SHP SHP NO.168/KOTA BAMBU HAJI MANSYUR SAIMIN 837 0
792 03.02.00.00002163 PT. PRESTO TAMA PRINPAKINDO SHGB SHGB No.. 382 MARTINUS ROCHILI 696
793 03.02.00.00002171 NY. ONG BAN SIN BPKB BPKB No. 6548644 G 0 0
794 03.02.00.00002181 TJIONG HOK KONG BPKB BPKB No.9855303 G PT PUTERA PURNA YUDHA 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
795 03.03.01.00007514 PT. Marina Straits Fortuna Girik Girik No. C.3362/Duren Sawit
796 03.03.01.00007514 PT. Marina Straits Fortuna Girik Girik No. C.3363/Duren Sawit
797 03.03.01.00007515 PT. MEKAR JAYA KURNIA AGUNG SHM SHM No.309/Hegarmanah
SHM Sementara No.2782/Areng
798 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2759/Areng
799 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2677/Areng
800 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2676/Areng
801 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2670/Areng
802 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No.2665/Areng
803 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2664/Areng
804 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2663/Areng
805 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No.2661/Areng
806 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No.2647/Areng
807 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2864/Areng
808 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No. 2640/Areng
809 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung
,SHM Sementara No.
810 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM 2671/Areng Limbung,
SHM Sementara No.2636/Areng
811 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Limbung,
SHM Sementara No.
812 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM 117/Pasiran Singkawang,
SHM Sementara No.
813 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM 208/Pasiran Singkawang,
SHM Sementara NO.
814 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM 351/Pasiran, Singkawang,

815 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3432/Arang Limbung,

816 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3429/Arang Limbung,

817 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3430/Arang Limbung,
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB

818 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 3431/Arang Limbung,
819 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 148/Sukadana,
820 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 147/Sukadana
SHM No. 33/Sukadana,
821 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM Ketapang ,

822 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM SHM No. 102/jungkat , pontianak
SHM No. 130a/Parit Tokaya
823 03.03.01.00007516 Byoc Utama Grafiti Sekuriti, PT SHM jungkat , Pontianak
824 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama SHGU 3 PT. Ika Nusa Fishtama 4495000 0
825 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama SHGU 1 PT. Ika Nusa Fishtama 1865000 0
826 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama SHGB 1 PT. Ika Nusa Fishtama 334000 0
827 03.03.01.00000519 PT.Ika Nusa Fishtama BPKB 0694995 PT. Ika Nusa Fishtama 0 0
862/Kelurahan
828 03.03.01.00000585 Frans Bambang Siswanto, IR SHGB Manyarsabrangan Anastasia Sulistyawati 500 0
829 03.03.01.00002755 CHRISTOPER TARIGAN SHM 19 SALAM SEMBIRING 3000 0
830 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHM 411/Cisaranteun Kulon Joko Heriyadi 300 0
831 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHGB 836/Antapani Joko Heriyadi 96 0
832 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHGB 181/Wanaherang PT PERMITRA ANDALAN SEMESTA 9933 0
833 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHM 263/Antapani Joko Heriyadi 2860 0
834 03.03.01.00002838 PERMITRA ANDALAN SEMESTA, PT SHGB 835/Antapani Nyonya Nurnismah 96 0
835 03.03.01.00002844 INDOLAND JAYA ,PT SHGB 159 PT INDO LAND JAYA 0 0
836 03.03.01.00002844 INDOLAND JAYA ,PT SHGB 173 PT. INDO LAND JAYA 102 0

837 03.03.01.00002972 PT SEJATI BINASEGARA LINES Bukti Pemilikan Kapal 9022 PT Sejati Bina Segara Lines 0 0
838 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 42 Suharmi Sentanu 1090 0
839 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 43 Suharmi Sentanu 2190 0
840 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 129 Suharmi Sentanu 301 0
841 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 1453 Suharmi Sentanu 1246 0
842 03.03.01.00003304 Teratai Mahkota,PT SHM 44 Suharmi Sentanu 2665 0
843 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1143 H Rony Syahroni HM 1280 0
844 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.609 H Rony Syahroni HM 850 0
845 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.38 H Rony Syahroni HM 2120 0
846 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1131 H Rony Syahroni HM 2545 0
847 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1327 H Rony Syahroni HM 1510 0
848 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1246 H Rony Syahroni HM 2390 0
849 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1525 H Rony Syahroni HM 1663 0
850 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.745 H Rony Syahroni HM 2070 0
851 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1261 H Rony Syahroni HM 985 0
852 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.637 H Rony Syahroni HM 2375 0
853 03.03.01.00003587 Roni Syahroni, H GIRIK C.1380 H Rony Syahroni HM 2095 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
854 03.03.01.00004078 TJHAI SANTO FRANSISCUS SHM 1389 PT HASTIN INTERNATIONAL BANK 615 0
855 03.03.01.00004081 IR. PERMAI GINTING SHM 51 SURATMAN 462 0
856 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 294 HAJI NUR HASIM 3985 0
857 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 65 M. DJUNAIDI 60870 0
858 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 468 ANWAR BSc 468 0
859 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHGB 218 IR. BAMBANG SUTARTO 86 0
860 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 506 ANWAR 385 0
861 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 85 edi bin iskandar 8820 0
862 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 869 IR. BAMBANG SUTARTO 322 0
863 03.03.01.00006361 PT INKUD SATWA NUSANTARA SHM 299 SITI NASUCHAH 10630 0
864 03.03.01.00006391 Chalis Kamin & RM Terang Jaya SHGB 502 Chalis Kamin 54 0
865 03.03.01.00006727 PT Surya Abadi Mujur Gemilang SHGB 295 Ramesh Mangharam Mukhi 301 0
866 03.03.01.00006831 Vita Soka. CV / Antonius Hadi Purwanto SHM 652 Antonius Hadi Purwanto 1045 0
867 03.03.01.00006831 Vita Soka. CV / Antonius Hadi Purwanto SHM 549 Antonius Hadi Purwanto 505 0
868 03.03.01.00006831 Vita Soka. CV / Antonius Hadi Purwanto SHGB 276 Antonius Hadi Purwanto 144 0
869 03.03.01.00007102 SAKIYA BNN AJB 0 0
870 03.03.01.00007112 Hartono Sugianto BPKB 0 0
871 03.03.01.00007113 Said Bin M Baluel BPKB 0 0
872 03.03.01.00007121 Harry Sandy BPKB 0 0
873 03.03.01.00007129 Herman Iskandar BPKB 0 0
874 03.03.01.00007164 Maulana Isman BPKB 0 0
875 03.03.01.00007169 BUSMAN AJB 0 0
876 03.03.01.00007174 Sangkar Mas, PT BPKB 0 0
877 03.03.01.00007179 Indocentral Megah Garment, PT SHGB 0 0
878 03.03.01.00007181 Panca Wiratama Sakti, PT SHM 0 0
879 03.03.01.00007182 Abidin A.R. BPKB 0 0
880 03.03.01.00007183 Asmad Bin Jaya BPKB 0 0
881 03.03.01.00007184 Daman Hermawan BPKB 0 0
882 03.03.01.00007185 Djani BPKB 0 0
883 03.03.01.00007187 FX Sumaryono BPKB 0 0
884 03.03.01.00007188 Hasmi Kreasi Corporation, PT BPKB 0 0
885 03.03.01.00007189 Imam Suparman BPKB 0 0
886 03.03.01.00007190 Ineke Salomon BPKB 0 0
887 03.03.01.00007191 Mahyudin Yunus BPKB 0 0
888 03.03.01.00007192 Mariam Natadilaga BPKB 0 0
889 03.03.01.00007193 Marsih BPKB 0 0
890 03.03.01.00007204 Witikno Budidana BPKB 0 0
891 03.03.01.00007207 AUW KAK SIEW AJB 0 0
892 03.03.01.00007214 Dutamas Traco BPKB 0 0
893 03.03.01.00007229 Kusnadi Widjaja AJB 0 0
894 03.03.01.00007312 Sprintindo Citrahutama SHM 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
Tjai Santo Fransiscus/Tjay Santo Ny. Naomi Soeryadi, Tuan Rama Suryadana Soeryadi dan Ny. Indra
895 03.03.01.00007314 Fransiscus/Tjhai Santo Fransiskus SHM SHM No. 3138/Bangka Kirani Soeya 0 0
896 03.03.01.00007317 LISTYAWATI HARYOGYO BPKB 0 0
897 03.03.01.00007319 ASUN SHM 0 0
898 03.03.01.00007321 PASIFIC JAYA LAKSANA, PT SHGB 0 0
899 03.03.01.00007323 Panca Jaya, PD SHM 0 0
900 03.03.01.00007325 Cahaya Buana Utama, PT SHM 0 0
901 03.03.01.00007326 Iwan Karyadi/Suara Busana SHGB 0 0
902 03.03.01.00007342 JULIANA NAPITUPULU SHGB 0 0
903 03.03.01.00007354 Reppi Jeane BPKB 0 0
904 03.03.01.00007355 Sri Aisah BPKB 0 0
905 03.03.01.00007356 Y Robinson Gultom BPKB 0 0
906 03.03.01.00007357 E. Suhaeda BPKB 0 0
907 03.03.01.00007358 Nani BPKB 0 0
908 03.03.01.00007359 Tri Indonusa Surya BPKB 0 0
909 03.03.01.00007360 Sinar Mas Widijaya, PT SHM 0 0
910 03.03.01.00007362 Sunariyah SHM 0 0
911 03.03.01.00007367 Siti Nuryanah BPKB 0 0
912 03.03.01.00007371 BINATRACO, CV AJB 0 0
913 03.03.01.00007461 YAN SUDIN BPKB 0 0
914 03.03.01.00007496 FATAH YASIN BPKB 0 0
915 03.03.01.00007570 Sanusi Anwar SHM 0 0
916 03.03.01.00007573 Handoko Tjandranimpuno SHGB 0 0
917 03.03.01.00007574 Impoli, PD SHM 0 0
918 03.03.01.00007640 PARING KUNANTO BPKB 0 0
919 03.03.01.00007641 SOEPOMO PRASETYO SHGB 0 0
920 03.03.01.00007642 J.B. KOETO HARDJONO, SH SHM 0 0
921 03.03.01.00007643 AP. Nainggolan BPKB 0 0
922 03.03.01.00007645 Johana Sura BPKB 0 0
923 03.03.01.00007646 Yudi Suryadinata BPKB 0 0
924 03.03.01.00007649 Doddy Setia Putra SHM 0 0
925 03.03.01.00007651 EKSPRESS, CV SHGB 0 0
926 03.03.01.00007653 LINCOLN RAYA INDUSTRIES Ltd BPKB 0 0
927 03.03.01.00007654 SOEPARNO ADI SOERYO, SH BPKB 0 0
928 03.03.01.00007656 Ang Sioe Kim BPKB 0 0
929 03.03.01.00007657 Anthony Yuwono SHP 0 0
930 03.03.01.00007662 RM. Sampurna Indah SHM 0 0
931 03.03.01.00007679 Inti Melisa SHGB 0 0
932 03.03.01.00007680 Abu Hanafi Ho SHM 0 0
933 03.03.01.00007682 SUHARTONO LATIF BPKB 0 0
934 03.03.01.00007860 HOLIS DUKIYANA BPKB 0 0
935 03.03.01.00007861 IWAN GUNAWAN WIRACHMAN BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
936 03.03.01.00007862 MOCH MARYONO BPKB 0 0
937 03.03.01.00007863 MOCH TAREKAT BPKB 0 0
938 03.03.01.00007864 MS SYAMSURI BPKB 0 0
939 03.03.01.00007866 RESTA SIANTURI BPKB 0 0
940 03.03.01.00007901 Felly Delius Charlen BPKB 0 0
941 03.03.01.00007963 RR HENDRANINGSIH BPKB 0 0
942 03.03.01.00007964 SJAMSUDIN MS BPKB 0 0
943 03.03.01.00007965 SUDIANA, PT/NY. SUPARSI MARTODIKROMO BPKB 0 0
944 03.03.01.00007966 SUPRAJITNO BPKB 0 0
945 03.03.01.00007969 I Nengah Nardana SHP 0 0
946 03.03.01.00007974 IRZAN ADNAN, IR SHM 0 0
947 03.03.01.00007979 ARIEF SUDARTO SHM 0 0
948 03.03.01.00007980 JOE DATINDO CENTRE, PT SHM 0 0
949 03.03.01.00007988 Sarana Kemas Utama SHM 0 0
950 03.03.01.00007996 Syarifudin BPKB 0 0
951 03.03.01.00007997 Dahlan Suteja SHM 0 0
952 03.03.01.00007999 RUSDY SURYA SHGB 0 0
953 03.03.01.00008002 ELLY NURHAYATI AJB 0 0
MINARNI L. PANGGABEAN qq. SPRINTINDO
954 03.03.01.00008004 CITRAHUTAMA, PT SHM 0 0
955 03.03.01.00008005 Z. haryenny SHM 0 0
956 03.03.01.00008007 IVAN WILANDA AJB 0 0
957 03.03.01.00008015 Artha Simamora AJB 0 0
958 03.03.01.00008017 HUSEN BIN USMAN BPKB 0 0
959 03.03.01.00008031 PT EXPRESINDO MENTARI SHGB 219/RAWABUNGA HAMARA PRASILO UTOMO 0 0
960 03.03.01.00008231 PUTRA PURAGABAYA SAKTI, PT SHM 0 0
961 03.03.01.00008300 Abdul Aziz MZ BPKB 0 0
962 03.03.01.00008301 Halim Aries Iskandar BPKB 0 0
963 03.03.01.00008302 Marmah BPKB 0 0
964 03.03.01.00008304 Alfian Prihatin SHM 0 0
965 03.03.01.00008332 SADUAN UTAMA, PT SHGB 0 0
966 03.03.01.00008334 HASAN TJANDRA BPKB 0 0
967 03.03.01.00008336 Tumpal Simanjuntak SHGB 0 0
968 03.03.01.00008338 BUDHI NUGROHO SHM 0 0
969 03.03.01.00008339 Djakaria bin H Kawal GIRIK 0 0
970 03.03.01.00008340 Djunaidi BPKB 0 0
971 03.03.01.00008341 Harisah, BA, Ny. BPKB 0 0
972 03.03.01.00008342 Makmun S, BA BPKB 0 0
973 03.03.01.00008344 Maria Sukami BPKB 0 0
974 03.03.01.00008346 A. GAPUR A.P BPKB 0 0
975 03.03.01.00008347 ACHMAD MARUF BPKB 0 0
976 03.03.01.00008348 ALPEN SUNARTO BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
977 03.03.01.00008349 CAKAR ELANG SAKTI, PT BPKB 0 0
978 03.03.01.00008350 FEMMY A YUNUS BPKB 0 0
979 03.03.01.00008353 Benny Putra, PT SHM 0 0
980 03.03.01.00008355 Rakuntadati Devie SHM 0 0
981 03.03.01.00008356 ACHMAD RIZAL AJB 0 0
982 03.03.01.00008357 L.K. BOB GERUNGAN BPKB 0 0
983 03.03.01.00008358 Sandy Setiawan BPKB 0 0
984 03.03.01.00008359 M. Toha BPKB 0 0
985 03.03.01.00008440 M. YASSIN IBRAHIM BPKB 0 0
986 03.03.01.00008441 PUMAR COLD STORAGE, PT BPKB 0 0
987 03.03.01.00008543 M NOOR HASAN BPKB 0 0
988 03.03.01.00008544 RD O SURYANA BPKB 0 0
989 03.03.01.00008550 Noor Johan Noeh BPKB 0 0
990 03.03.01.00008557 ZAINUDDIN BPKB 0 0
991 03.03.01.00008562 Pisa Inti Sejati, PT/Ny. Nurana SHM 0 0
992 03.03.01.00008666 Gidion Tatiwakeng SHM 0 0
993 03.03.01.00008691 Iskandar Badawi BPKB 0 0
994 03.03.01.00008692 TD. Tardjaatmadja BPKB 0 0
995 03.03.01.00008693 Syamsul Bahri SHM 0 0
996 03.03.01.00008694 SATRIANA BUDI HARTONO SHP 0 0
997 03.03.01.00008726 Derpolizan SHM 0 0
998 03.03.01.00008745 Hendrik S. BPKB 0 0
999 03.03.01.00008776 Indra Sugiarto BPKB 0 0
1000 03.03.01.00008777 John SHM 0 0
1001 03.03.01.00008778 Lely Ilyas BPKB 0 0
1002 03.03.01.00008780 Olyvia Koswandy SHM 0 0
1003 03.03.01.00008811 Djaja Widjaya BPKB 0 0
1004 03.03.01.00008812 Benkki Stephanus Djaya BPKB 0 0
1005 03.03.01.00009777 P Situmorang BPKB 2152046 Elli Susanti Tarmudji 0 0
1006 03.03.01.00009777 P Situmorang BPKB 3276167 G PT. Multi Plaza Properties 0 0

1007 03.03.01.00010021 SUHARDJO Bukti Pemilikan Kapal J.6-NO.615 SUHARJO 0 0

1008 03.03.01.00010021 SUHARDJO Bukti Pemilikan Kapal J.6-NO.524 SUHARJO 0 0


1009 03.03.01.00010422 ERIJANTO SHGB 558/JATI ERIJANTO 200 0
1010 03.03.01.00010548 TJIA KWONG TJAN BPKB 0 0
1011 03.03.01.00010611 E.S. SUGIYANTO SHGB 0 0
1012 03.03.01.00010613 Sukardjo Santoso SHM 0 0
1013 03.03.01.00010649 Benny Suwandi BPKB 0 0
1014 03.03.01.00010718 Alexander pane lontoh BPKB 0 0
1015 03.03.01.00010724 IGNATIUS DON RICHARDO (VULGO FINANCE) BPKB 0 0
1016 03.03.01.00010731 Ign Yusuf Liadi BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1017 03.03.01.00010798 Raden Titus Soedarmo SHM 0 0
1018 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 274 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1019 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 272 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1020 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 271 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1021 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 330 / Cibingbin Djunaedy 20000 0
1022 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 321 / Cibingbin Fajarwati Hadisantoso 20000 0
1023 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 322 / Cibingbin Fajarwati Hadisantoso 20000 0
1024 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 334 / Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1025 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 340 / Cibingbin Edy Kosasih 20000 0

1026 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 278 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1027 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 275 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1028 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 417 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1029 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 277 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1030 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 276 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1031 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 9051 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1032 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 9316 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1033 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 440 / Sindangkerta Suparmin Effendi 20000 0
1034 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 36 / Sorongan Suparmin Effendi 20000 0
1035 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 13 / Sorongan Suparmin Effendi 20000 0
1036 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 341 / Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1037 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 125 / Cibingbin Suwandi Winata 20000 0
1038 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 270 / Cibingin Andy Wijaya 20000 0
1039 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 266 / Cibingbin Andy Wijaya 20000 0
1040 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 267 / Cibingbin Andy Wijaya 20000 0
1041 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 263 / Cibingbin Andy Wijaya 20000 0
1042 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 265 / Cibingin Andy Wijaya 18670 0
1043 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 5 / Sorongan Suparmin Effendi 20000 0
1044 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 356 / Cibaliung E. Kosasi 20000 0
1045 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 339 / Cibingbin Dadan Tarigan 20000 0
1046 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 328 / Cibingbin TB. M. Kurdi 20000 0
1047 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 159 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
1048 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 156 / Padasuka Suparmin Effendi 19820 0
1049 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 143 / Padasuka Suparmin Effendi 19300 0
1050 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 142 / Padasuka Suparmin Effendi 19350 0
1051 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 119 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1052 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 155 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
1053 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 291 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1054 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 292 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1055 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 353 Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1056 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 375 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1057 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 369 / Cibingbin Budi Sugiarto 20000 0
1058 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 367 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1059 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 358 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1060 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 359 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1061 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 362 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1062 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 258 / Cibingbin Ridwan Arief 20000 0
1063 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 259 / Cibingbin Ridwan Arief 20000 0
1064 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 262 / Cibingbin Ridwan Arief 20000 0
1065 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 349 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1066 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 123 / Padasuka Suparmin Effendi 20000 0
1067 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 354 / Cibignbin Mohamad Wagiran 20000 0
1068 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 6385790 F Bhineka Motor 0 0
1069 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 374 / Cibingbin Djunaedi 20000 0
1070 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 5477822 G Drs. Yose Rizal 0 0
1071 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 7454955 G Alwi Choliluddin 0 0
1072 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT BPKB 3332371 TIrtawinata 0 0

1073 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 281 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1074 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 280 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1075 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 489 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1076 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 291 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0

1077 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 488 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1078 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 318 / Cibingbin A. Yudirja 20000 0
1079 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 261 / Cibingbin Kadir Saptari 20000 0
1080 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 254 / Cibingbin Abas 20000 0
1081 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 282 / Cibingbin Iwan Setiawan 20000 0
1082 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 290 / Cibingbin Uung Abdulsyukur 20000 0

1083 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT Bukti Pemilikan Kapal 279 PT. Pelayaran Anchor Jaya Pratama 0 0
1084 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 342 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1085 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 345 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1086 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 286 / Cibingbin E. Amar Pantasaputra 20000 0
1087 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 352 / Cibingbin Cecep Sofyan 20000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1088 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 372 / Cibingbin Akir Sukirman 16565 0
1089 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 368 / Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1090 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 366 Cibingbin Edy Kosasih 20000 0
1091 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 355 / Cibingbin Mohamad Wagiran 20000 0
1092 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 365 / Cibingbin Pajarwati Hadisantoso 20000 0
1093 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 364 / Cibingbin Fajarwati Hadisantoso 20000 0
1094 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 373 / Cibingbin Fajarwati Hadisantoso 20000 0
1095 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 371 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1096 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 370 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1097 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 304 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1098 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 300 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1099 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 301 / Cibingbin AA. Sitanggang 20000 0
1100 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 311 / Cibingin Suparmin Effendi 20000 0
1101 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 312 / Cibingbin Suparmin Effendi 20000 0
1102 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 307 / Cibingbin Suparmin Effendi 20000 0
1103 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 344 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1104 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 343 / Cibingbin Widjaja Tjetje 20000 0
1105 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 281 / Cibingbin Mohamad Shodiq 20000 0
1106 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 310 / Cibingbin Suparmin Effendi 20000 0
1107 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 314 / Cibingin Suparmin Effendi 20000 0
1108 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 323 / Cibingbin Djunaedy 20000 0
1109 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 329 / Cibingbin Djunaedy 20000 0
1110 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 327 / Cibingin Djunaedy 20000 0
1111 03.03.01.00010874 Anchorjaya Pratama, PT SHM 285 Mohamad Shodiq 20000 0
1112 03.03.01.00010880 Hariyanto BPKB 0 0
1113 03.03.01.00011291 JAYA PREMITORI, CV BPKB 0 0
1114 03.03.01.00011364 Lodewijk Jacobus Gasperz SHM 0 0
1115 03.03.01.00011457 Johan Zainal SHM 0 0
1116 03.03.01.00011516 Saharnie Burhan BPKB 0 0
1117 03.03.01.00011519 Ali Satria BPKB 0 0
1118 03.03.01.00011520 Iwan Ruchiyat BPKB 0 0
1119 03.03.01.00011525 NOOR FATIMAH SHM 0 0
1120 03.03.01.00011539 Djaja Makmur Metrotama BPKB 0 0
1121 03.03.01.00011540 KRISNA DJAJA BPKB 0 0
1122 03.03.01.00011554 Eka Tisnawati BPKB 6062687G Eka Tisnawati
1123 03.03.01.00011597 NUR ASRI SIREGAR SHM 449 ZAINAL SYARIFUDDIN SIREGAR 0 0
1124 03.03.01.00011639 Royal Continental, PT AJB 0 0
1125 03.03.01.00011659 Susilowati BPKB 0 0
1126 03.03.01.00011660 Yus Rizal BPKB 0 0
1127 03.03.01.00011662 A. SUGANDA BPKB 0 0
1128 03.03.01.00011713 Saharjo Istana M/Joanes SHM 0 0
1129 03.03.01.00011714 PUI SE HIONG SHGB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1130 03.03.01.00011737 MARTHIAS RAMLI BPKB 0 0
1131 03.03.01.00011743 A Aziz Arsyad BPKB BPKB No.4484226G A. Aziz Arsyad 0 0
1132 03.03.01.00011752 SAFRIZAL TANJUNG SHM 0 0
1133 03.03.01.00011778 JOSA ARNAN SHGB 5972 PT. PRISMA AGUNG REALITY 274 0
1134 03.03.01.00011783 HARIS SYAHRUDIN SHGB 0 0
1135 03.03.01.00011812 Ganda Taruna Agung, PT AJB 0 0
1136 03.03.01.00011819 SUMARDI WG BPKB 0 0
1137 03.03.01.00011825 WILLIAM JACK WULUR SHM 0 0
1138 03.03.01.00011826 Jimmy Loh BPKB 0 0
1139 03.03.01.00011828 SARIANNA PURBA BPKB 0 0
1140 03.03.01.00011846 Gerson Chandra SHM 0 0
1141 03.03.01.00011859 H. ABDUL ADJIED BPKB 0 0
1142 03.03.01.00012082 RATU SUPARTI BPKB 0 0
1143 03.03.01.00012083 SUMIJAH BT SUKIRMAN BPKB 0 0
1144 03.03.01.00012084 Rajut Mas, CV BPKB 0 0
1145 03.03.01.00012187 Djaenuddin Irianto SHP 0 0
1146 03.03.01.00012189 Equator/Buyung Paramita Risman SHM 0 0
1147 03.03.01.00012192 Herman Faiz SHGB 0 0
1148 03.03.01.00012193 Hindarto Gunawan AJB 0 0
1149 03.03.01.00012195 Husin Ma'arif SHM 0 0
1150 03.03.01.00012197 Jerami Putra, CV SHM 0 0
1151 03.03.01.00012199 Kusseto Sutomo, Drg BPKB 0 0
1152 03.03.01.00012206 Saidi Arifin BPKB 0 0
1153 03.03.01.00012209 Sondang Silalahi BPKB 0 0
1154 03.03.01.00012307 Amir SHM 0 0
1155 03.03.01.00012308 Anwar SHM 0 0
1156 03.03.01.00012309 Arsiang Chandra SHM 0 0
1157 03.03.01.00012311 Donny Carter SHM 0 0
1158 03.03.01.00012312 Hengky Mampa Nur SHM 0 0
1159 03.03.01.00012313 Roger Yosodarto SHM 0 0
1160 03.03.01.00012314 Tan Wie Hock BPKB 0 0
1161 03.03.01.00012315 Tonny Thesman SHP 0 0
1162 03.03.01.00012321 Sioe Van Joeng BPKB 0 0
1163 03.03.01.00012322 Tamami Motor BPKB 2501195 G Kwee Boeng
1164 03.03.01.00012323 Bambang Soerjo Adianto, Ir. SHM 627/Ciburai Haji Ahmad Umar 6870
1165 03.03.01.00012323 Bambang Soerjo Adianto, Ir. SHM 32/Cangkuang Danny Septiady. E 7210
1166 03.03.01.00012323 Bambang Soerjo Adianto, Ir. BPKB 2861917 G P.T Adiguna Shiryard
1167 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK C-908 1675
1168 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK C-1617 1363
1169 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK C-1555 1664
1170 03.03.01.00012324 Sali Satiadhi GIRIK 569 Boerhan/Sadijah 800
1171 03.03.01.00012325 Suhery SHM 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1172 03.03.01.00012376 Budiman BPKB 0 0
1173 03.03.01.00012378 SIA SUK TJIN BPKB 0 0
1174 03.03.01.00012405 Irwan Muchtar D BPKB 0 0
1175 03.03.01.00012409 Jeane A. Londong/Alex Oroh BPKB 0 0
1176 03.03.01.00012410 Johar Reza BPKB 0 0
1177 03.03.01.00012411 Joy Tenara W SHM 0 0
1178 03.03.01.00012413 Kresna Intan Motor, PT AJB 0 0
1179 03.03.01.00012417 Lim Tji Kiong BPKB 0 0
1180 03.03.01.00012421 YOS PRADJITO, PT SHGB 9/Pasir Putih Edy Susanto 411
1181 03.03.01.00012421 YOS PRADJITO, PT BPKB 3308743 G Odi Cahaya Komala
1182 03.03.01.00012422 Vivi S BPKB 3100644 G PT Bankap
1183 03.03.01.00012423 SAC HINDARTO BPKB 3496447 G PT Bankap
1184 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 158 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1390 0
1185 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 246 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2509 0
1186 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 261 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 418 0
1187 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 262 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 903 0
1188 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 268 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 844 0
1189 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 284 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 439 0
1190 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 108 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1810 0
1191 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 115 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 200 0
1192 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 110 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 744 0
1193 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 252 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4000 0
1194 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 200 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 425 0
1195 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 198 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3227 0
1196 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 154 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 980 0
1197 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 295 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 554 0
1198 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 234 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1290 0
1199 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 193 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 547 0
1200 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 249 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 560 0
1201 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 213 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 322 0
1202 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 197 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 800 0
1203 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 177 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4935 0
1204 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 119 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1250 0
1205 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 118 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 120 0
1206 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 132 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 930 0
1207 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 133 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1555 0
1208 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 111 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 360 0
1209 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 152 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4850 0
1210 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 141 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3019 0
1211 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 134 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 200 0
1212 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 192 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3060 0
1213 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 182 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1332 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1214 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 143 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 914 0
1215 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 159 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2773 0
1216 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 223 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 407 0
1217 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 150 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 885 0
1218 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 221 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 405 0
1219 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 137 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 7578 0
1220 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 136 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1320 0
1221 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 135 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3235 0
1222 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 17 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 524 0
1223 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 139 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 113 0
1224 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 130 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1075 0
1225 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 230 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 160 0
1226 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 214 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 240 0
1227 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 153 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4640 0
1228 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 207 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 400 0
1229 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 109 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 730 0
1230 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 190 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 250 0
1231 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 186 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1144 0
1232 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 232 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 95 0
1233 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 173 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1620 0
1234 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 183 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 240 0
1235 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 2 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 20595 0
1236 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 129 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 9020 0
1237 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 162 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 855 0
1238 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 169 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1476 0
1239 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 155 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 402 0
1240 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 195 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 150 0
1241 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 16 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 21124 0
1242 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 35 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1593 0
1243 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 33 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2015 0
1244 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 10 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3114 0
1245 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 11 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 992 0
1246 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 23 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1729 0
1247 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 30 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 7696 0
1248 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 298 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 350 0
1249 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 178 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1408 0
1250 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 147 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 260 0
1251 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 176 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2161 0
1252 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 180 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 197 0
1253 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 236 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 575 0
1254 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 167 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1576 0
1255 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 157 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 195 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1256 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 179 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 709 0
1257 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 257 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 6736 0
1258 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 218 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 6445 0
1259 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 187 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1782 0
1260 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 237 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1009 0
1261 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 104 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 663 0
1262 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 113 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1250 0
1263 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 27 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 290 0
1264 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 125 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1280 0
1265 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 128 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 640 0
1266 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 127 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 825 0
1267 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 114 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 230 0
1268 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 227 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1880 0
1269 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 34 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 165 0
1270 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 278 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 100 0
1271 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 269 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1337 0
1272 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 289 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 222 0
1273 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 210 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 477 0
1274 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 209 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 400 0
1275 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 212 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 150 0
1276 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 211 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 320 0
1277 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 151 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 366 0
1278 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 194 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 352 0
1279 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 126 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1680 0
1280 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 112 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2983 0
1281 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 117 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1995 0
1282 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 240 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 365 0
1283 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 156 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5000 0
1284 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 220 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 278 0
1285 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 239 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 567 0
1286 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 226 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1340 0
1287 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 270 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 151 0
1288 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 25 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 610 0
1289 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 116 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 990 0
1290 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 4 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 25009 0
1291 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 18 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 36501 0
1292 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 124 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 190 0
1293 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 121 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3070 0
1294 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 120 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 960 0
1295 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 26 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 438 0
1296 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 13 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 6912 0
1297 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 12 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 956 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1298 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 191 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 972 0
1299 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 291 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 192 0
1300 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 172 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1335 0
1301 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 273 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 652 0
1302 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 215 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 365 0
1303 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 293 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 142 0
1304 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 256 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1131 0
1305 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 251 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 806 0
1306 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 228 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1515 0
1307 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 254 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 700 0
1308 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 272 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 200 0
1309 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 263 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1342 0
1310 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 266 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 552 0
1311 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 206 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 591 0
1312 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 205 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 290 0
1313 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 163 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 230 0
1314 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 161 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 201 0
1315 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 24 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 310 0
1316 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 201 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2042 0
1317 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 36 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1320 0
1318 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 1 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 411 0
1319 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 299 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 148 0
1320 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 258 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 963 0
1321 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 146 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1725 0
1322 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 281 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 7996 0
1323 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 216 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1739 0
1324 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 166 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1785 0
1325 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 196 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 598 0
1326 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 148 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 369 0
1327 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 149 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 414 0
1328 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 185 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1493 0
1329 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 288 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 148 0
1330 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 286 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 125 0
1331 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 138 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2445 0
1332 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 140 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2540 0
1333 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 224 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2045 0
1334 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 3 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5524 0
1335 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 5 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 590 0
1336 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 6 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1140 0
1337 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 7 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5420 0
1338 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 29 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 215 0
1339 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 260 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 220 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1340 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 165 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 303 0
1341 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 245 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 735 0
1342 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 247 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1555 0
1343 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 247 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1555 0
1344 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 9 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1490 0
1345 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 31 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 560 0
1346 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 28 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3545 0
1347 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 14 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 333 0
1348 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 15 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 62 0
1349 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 22 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 171 0
1350 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 21 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 775 0
1351 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 168 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 967 0
1352 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 170 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1840 0
1353 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 164 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 5586 0
1354 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 217 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 360 0
1355 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 204 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 110 0
1356 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 184 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1248 0
1357 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 229 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 595 0
1358 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 231 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 820 0
1359 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 203 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1180 0
1360 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 171 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 300 0
1361 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 8 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 3735 0
1362 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 142 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 4830 0
1363 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 174 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 2205 0
1364 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 274 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 440 0
1365 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 202 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1860 0
1366 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 208 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 150 0
1367 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 145 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 585 0
1368 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 248 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 668 0
1369 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 259 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 576 0
1370 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 241 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 667 0
1371 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 242 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 965 0
1372 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 243 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 600 0
1373 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 277 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 300 0
1374 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 144 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 212 0
1375 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 199 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 456 0
1376 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 20 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 652 0
1377 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 19 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1944 0
1378 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 131 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 515 0
1379 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 38 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 26273 0
1380 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 106 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 1460 0
1381 03.03.01.00012518 ERASKA NOFA PT SHGB 105 PT Eraska Nofa berkedudukan di Jakarta 598 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1382 03.03.01.00012629 Mekaindo Perkasa Motor, CV SHM 52 Bustami 9880
1383 03.03.01.00012629 Mekaindo Perkasa Motor, CV SHM 53 Bustami 7860
1384 03.03.01.00012630 Amin Al Paulus Antonius BPKB 0743151G Miftahul Ilmi
1385 03.03.01.00012631 Levita Natalia BPKB 4773765G Daisy
1386 03.03.01.00012633 Teguh Cendekia SHM 127 Teguh Cendekia 270
1387 03.03.01.00012633 Teguh Cendekia SHGB SHGB No. 963/Kelapa Gading Woen A Tjian (Jong Tjing Men) 224
1388 03.03.01.00012725 Manggu Dg Sore SHM 0 0
1389 03.03.01.00012730 Nurcahya SHM 0 0
1390 03.03.01.00012731 Oman Rachman BPKB 0 0
1391 03.03.01.00012736 Roy Hamid SHM 0 0
1392 03.03.01.00012737 Rusly Appa SHM 0 0
1393 03.03.01.00012742 Sinar, CV BPKB 0 0
1394 03.03.01.00012823 Jakarta Int'l Finance, PT SHM SHM NO. 86 Haryono Eddyarto 682
SHM (Sementara) No.
1395 03.03.01.00012823 Jakarta Int'l Finance, PT SHM 175/Pejaten Barat Haryono Eddyarto 579
1396 03.03.01.00012823 Jakarta Int'l Finance, PT SHGB SHGB No. 690/Cilandak Barat Haryono Eddyarto 1720 0
1397 03.03.01.00012825 Harijanto Budiono AJB 261
1398 03.03.01.00012825 Harijanto Budiono SHGB SHGB No. 3822/Jelambar Julianto 78
1399 03.03.01.00012892 Nico Demus S. Laykopan BPKB 0 0
1400 03.03.01.00012893 Petrus T QQ Ronggo Suparyo BPKB 0 0
1401 03.03.01.00012894 S Budi Santoso BPKB 0 0
1402 03.03.01.00012895 S Pudjiastuti BPKB 0 0
1403 03.03.01.00012896 Sarkono BPKB 0 0
1404 03.03.01.00012897 Soeryani/H Iskak BPKB 0 0
1405 03.03.01.00012898 Solihin BPKB 0 0
1406 03.03.01.00012899 Sutaryo BPKB 0 0
1407 03.03.01.00012900 Sutompo Cokroatmojo BPKB 0 0
1408 03.03.01.00012901 Untung Yuwono BPKB 0 0
1409 03.03.01.00012902 Uun Hernawati BPKB 0 0
1410 03.03.01.00012903 V Rukini Harta BPKB 0 0
1411 03.03.01.00012904 Zubaedah BPKB 0 0
1412 03.03.01.00012905 Zubaidah Pello BPKB 0 0
1413 03.03.01.00012906 Zulkifli Arif BPKB 0 0
1414 03.03.01.00012907 Guna Sakti Sentosa, PT BPKB 0 0
1415 03.03.01.00012908 Hesti Purwaningsih BPKB 0 0
1416 03.03.01.00012909 Lusi Marthalena BPKB 0 0
1417 03.03.01.00012910 Masny AH Agus BPKB 0 0
1418 03.03.01.00012911 Rosmini Ebe BPKB 0 0
1419 03.03.01.00012912 Sadean Intramitra Corp, PT BPKB 0 0
1420 03.03.01.00012913 Tjong Ko Tham BPKB 0 0
1421 03.03.01.00012914 Wisnu Widana Tanu Atmadja BPKB 0 0
1422 03.03.01.00012915 ABDULLAH HAMID BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1423 03.03.01.00012916 ABDULLAH HIAS BPKB 0 0
1424 03.03.01.00012917 ACHMAD SADELI BPKB 0 0
1425 03.03.01.00012919 BS. DIGDO WARYANTO BPKB 0 0
1426 03.03.01.00012920 D. HASANUDDIN BPKB 0 0
1427 03.03.01.00012923 BUMI PERKASA PERMAI, PT AJB 0 0
1428 03.03.01.00012926 Gasindo Marine Indonesia, PT SHM 0 0
1429 03.03.01.00012935 Salim Fauzi SHM 0 0
1430 03.03.01.00012939 Permata Kusuma Etika Murni, PT SHGB 0 0
1431 03.03.01.00012967 Wandi BPKB 0 0
1432 03.03.01.00012969 H. HALIMAH NAJEMUDIN BPKB 0 0
1433 03.03.01.00012970 Djubaeri BPKB 0 0
1434 03.03.01.00012971 Kartinah BPKB 0 0
1435 03.03.01.00012976 Nurdin Mursali BPKB 0 0
1436 03.03.01.00012978 Gamelindo, PT BPKB 0 0
1437 03.03.01.00012979 U Ruhiyat Nugraha BPKB 0 0
1438 03.03.01.00012980 ABDUL BASAR BPKB 0 0
1439 03.03.01.00012981 BENEDIKTUS WIDJAJA BPKB 0 0
1440 03.03.01.00012991 Go Toang Fu SHM 0 0
1441 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1357467 G P.T Kemenangan Jaya
1442 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1546717 G Basri
1443 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1215228 G Sutjihati
1444 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 3097267 G Ny Nurhayati Soejono
1445 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 731295 G Ceng Lie Lie
1446 03.03.01.00012993 Ang Wie Kian BPKB 1299079 G Tony ZN
1447 03.03.01.00013023 Allinpri (Sam Walean) BPKB 0 0
1448 03.03.01.00013024 Budi Harsono Widjaja BPKB 0 0
1449 03.03.01.00013025 Herijati Hamid SHM 0 0
1450 03.03.01.00013026 Tjan Tjam Joeng BPKB 0 0

1451 03.03.01.00013029 Lampe Bukti Pemilikan Kapal 0 0


1452 03.03.01.00013030 INTI SURYA DIAN ABADI, PT BPKB 0 0
1453 03.03.01.00013031 NEW CENTURY, PD/IRAWAN AJB 0 0
1454 03.03.01.00013032 Bintang Easta Gemilang, PT SHM 0 0
1455 03.03.01.00013033 AEMPE PLUIT BATACO RAYA BPKB 0 0
1456 03.03.01.00013034 ISMED FAUZI SHGB 0 0
1457 03.03.01.00013036 R. BUDIARTO BPKB 0 0
1458 03.03.01.00013037 SONNY INDRAWAN SHM 0 0
1459 03.03.01.00013040 Syahrir Biya BPKB BPKB No.8937341 Syahrir Biya 0 0
1460 03.03.01.00013193 Djohan Darmadi BPKB 0 0
1461 03.03.01.00013198 Go Tie Koen SHM 0 0
1462 03.03.01.00013277 ELY SUHAELY BPKB 0 0
1463 03.03.01.00013278 FRET SENDOH BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1464 03.03.01.00013279 HENDRAWANTO BPKB 0 0
1465 03.03.01.00013290 Hadi Sulistiono BPKB 0 0
1466 03.03.01.00013344 Tan Sin Lay SHM 0 0
1467 03.03.01.00013378 Mapple Corporation, PT SHGB 0 0
1468 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 4/Negari Pagai K.Richard 14975
1469 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 13 Khaidir Janir 12920
1470 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 81 Zairil Bujang 13400
1471 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 82 Zairil Bujang 11260
1472 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 105 Zairil Bujang 24980
1473 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 2/Negari Pagai K.Richard 8875
1474 03.03.01.00013383 ZAMRUD BINTANG, PT SHM 3 K.Richard 12935
1475 03.03.01.00013384 Moelranto Wirjo Hibowo BPKB 6508411G Moelranto Wiryo Hiboyo
1476 03.03.01.00013386 MULYONO SUGIHARTO AJB 0 0
1477 03.03.01.00013387 SILHUI CUTIA BPKB 0 0
1478 03.03.01.00013478 Sumiyadi AJB AJB No.1182/JB/AGR/1980 0 0
1479 03.03.01.00013480 Sutrisno Liswoyo BPKB BPKB No.7904256 Sutrisno Liswoyo 0 0
1480 03.03.01.00013543 FAJAR AYU, CV BPKB 1701403B DAMAR HARTONO 0 0
1481 03.03.01.00013543 FAJAR AYU, CV BPKB 1882597G S. SOEPARDOKO 0 0
1482 03.03.01.00013543 FAJAR AYU, CV BPKB 5389322G MUHAMMAD WIYONO, S.H. 0 0
1483 03.03.01.00013543 FAJAR AYU, CV BPKB 2499958G Drs. YULIUS WAHYANTO 0 0
1484 03.03.01.00013543 FAJAR AYU, CV BPKB 3205245F Dr. SUYANDI SUTOYO 0 0
1485 03.03.01.00013622 Abdul Munir BPKB 0 0
1486 03.03.01.00013623 Angling Utomo BPKB 0 0
1487 03.03.01.00013683 Akuih Subandi/A Subandi SHM 0 0
1488 03.03.01.00013686 Aryadi SHM 0 0
1489 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1277 RAMLI DAHULU KOK SENG 1160 0
1490 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1219 RAMLI KARSIANTO (RAMLI) DAHULU LIM KOK SENG 610 0
1491 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159261G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1492 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6158754G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1493 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159269G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1494 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159263G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1495 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159273G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1496 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1215 RAMLI KARSIANTO (RAMLI) DAHULU LIM KOK SENG 640 0
1497 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159259G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1498 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159267G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1499 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159255G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1500 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159253G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1501 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159271G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1502 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6158752G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1503 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159251G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1504 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159265G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1505 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT BPKB 6159275G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB

1506 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT Bukti Pemilikan Kapal 6159257G PT JAYA RINDO PERKASA 0 0
1507 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1214 RAMLI KARSIANTO (RAMLI) DAHULU LIM KOK SENG 620 0
1508 03.03.01.00015213 JAYA RINDO PERKASA PT SHGB 1218 RAMLI KARSIANTO (RAMLI) DAHULU LIM KOK SENG 665 0
1509 03.03.01.00016561 Riosdy Baharoedin SHGB SHGB No. 480/Pangkalan Jati Riosdy Baharoedin 318
1510 03.03.01.00016561 Riosdy Baharoedin SHGB SHGB No. 481/Pangkalan Jati Riosdy Baharoedin 159
1511 03.03.01.00016563 Karya Express, PD SHM 0 0
1512 03.03.01.00016608 Markenin Hutama, PT SHM 0 0
1513 03.03.01.00016616 Trisno Supono BPKB 0 0
1514 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHGB SHGB No.1/Margagiri PT. Palwaminatama Jaladri 8550
1515 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHM SHM No.54/Margagiri Purnomo 5605 0
1516 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHGB SHGB No.2/Margagiri PT. Palwaminatama Jaladri 9990
1517 03.03.01.00016617 Palwa Minatama Jaladri, PT SHGB SHGB No.3/Margagiri PT. Palwaminatama Jaladri 9510
1518 03.03.01.00016672 Soelaiman SHM 1161/Semanan Nimah binti Naing 1180
1519 03.03.01.00016672 Soelaiman SHM 166/Pesanggrahan Kasidi 185

1520 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9197 PT. ERASKA NOFA 0 0

1521 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 529 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1522 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 528 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1523 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 527 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1524 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 526 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1525 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 525 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1526 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 524 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1527 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 523 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1528 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 522 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0

1529 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 1986 PT JANTRA NUSA 0 0
1530 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 820 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 323 0
1531 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1142 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 155 0
1532 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1141 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 243 0
1533 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 211 Drs. Haji Yono Tugiyono Makmur 240 0
1534 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 173 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 3050 0
1535 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 174 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 2930 0

1536 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 8958 PT. ERASKA NOFA 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB

1537 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 39 0 0

1538 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9619 PT. ERASKA NOFA 0 0

1539 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9617 PT. ERASKA NOFA 0 0

1540 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9618 PT. ERASKA NOFA 0 0

1541 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9647 PT. ERASKA NOFA 0 0

1542 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 9842 PT. ERASKA NOFA 0 0

1543 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 40 PT. ERASKA SHIPPING 0 0

1544 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT Bukti Pemilikan Kapal 521 PT TRITHON INDAH BACHTERA 0 0
1545 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 60 PT ERASKA TRISTI 223 0
1546 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 167 PT ERASKA TRISTI 115 0
1547 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 168 PT ERASKA TRISTI 97 0
1548 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 55 PT ERASKA TRISTI 237 0
1549 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 410 YAYAH FAUZIAH SAIFUDDIN 584 0
1550 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1146 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 160 0
1551 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 1145 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 360 0
1552 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 80/Lingkungan Gubeng Nyonya Hajah Yayah Fauziah Tugiyono 1013 0
1553 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 31/K PT. ERASKA TRISTI 290 0
1554 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHGB 32/K PT ERASKA TRISTI 288 0
1555 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 175 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 2900 0
1556 03.03.01.00016702 ERASKA NOFA PT SHM 415 DOCTORANDUS H. YONO TUGIYONO MAKMOER 580 0
1557 03.03.01.00016705 Indobuana Rona Busana, PT AJB 0 0
1558 03.03.01.00016747 ATRADEV MATRA, PT SHM 77/Kadumangu Badri Muhammad 3305
1559 03.03.01.00016747 ATRADEV MATRA, PT SHM 20/Karahkil M.Salim bin Armali
1560 03.03.01.00016754 Sunarjo BPKB 0 0
1561 03.03.01.00016762 Yuliati Suparni BPKB 0 0

1562 03.03.01.00016945 Citra Arga Samudra, PT Bukti Pemilikan Kapal 0 0


1563 03.03.01.00016947 Bangun Pratama Sejati, PT SHM 0 0
1564 03.03.01.00017015 Paulus Suhanda BPKB 0 0
1565 03.03.01.00017207 PV. Agus Heriyanto BPKB 0 0
1566 03.03.01.00017220 TB. Simatupang BPKB 0 0
1567 03.03.01.00017296 HERMAN SULISTIO SHM 0 0
1568 03.03.01.00017425 AGUS IMANTARA SUNTARA BPKB 0 0
1569 03.03.01.00017467 Jabakarsa, CV SHM 0 0
1570 03.03.01.00017480 Muslim HA Muin BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1571 03.03.01.00017483 Ng Kwet Foei / UD. Sinar Mas SHM 0 0
1572 03.03.01.00017498 Mastari Husen BPKB 0 0
1573 03.03.01.00007163 Tahir Hasan BPKB 8966335 F Tahir HS
1574 03.03.01.00007441 Sudarsono Kuncoro BPKB 4146141 F Laila Umar
1575 03.03.01.00007442 Hendro Kusumo SHM 2480 Hendro Kusuma 171
1576 03.03.01.00007444 Ferry Iskandar SHM 23 Koo Beng Harianto 54
1577 03.03.01.00007445 Hartono SHM 61 Riyanto 3804
1578 03.03.01.00007446 Muhammad Yohendi, Buyung SHM 469 Ny. Yani Farida
1579 03.03.01.00007449 Alex SHM 60 Nina. T 26490
1580 03.03.01.00008925 Mansyur Tjoardi BPKB 5521993 F Mansur Tjoardi
1581 03.03.01.00009009 Ruming SHM 119 Suherman Tulus 1000
1582 03.03.01.00011620 L. Mallau SHM 209 T. Simarmata 3035
1583 03.03.01.00013073 Ibnu Hajar SHM 1427 Ibnu Hajar 1030
1584 03.03.01.00013073 Ibnu Hajar SHM 396 Marzuki 124
1585 03.03.01.00017420 Lily SHM 427 Naruh 31278
1586 03.03.01.00017420 Lily SHM 54 Poniran 1190
1587 03.03.01.00017420 Lily SHM 1322 Kusminto 7000
1588 03.03.01.00007345 Ach. Samsul Maarif SHGB 174/ROGOJAMPI ACH SAMSUL MAARIF 7,65
1589 03.03.01.00007612 UD. Andhika Jaya / Suparmo SHM SHM 26/PESAWAHAN SUPARMO 188
1590 03.03.01.00008735 Bambang Sutoyo BPKB 0 0
1591 03.03.01.00008736 Rofi'i AJB AJB 20/JB/IV/1985 3230
1592 03.03.01.00008736 Rofi'i AJB AJB 78/IB/X/1984 3570
1593 03.03.01.00008737 Moch. Dawi / Vulgo Finance BPKB

1594 03.03.01.00012620 Drs. Suhartono GIRIK PETOK C NO. 88, PERSIL NO 31 2910
1595 03.03.01.00013641 Suheriono BPKB
1596 03.03.01.00016564 Herman Sutadi / Herman Soetadi BPKB BPKB no. 3005922 J HErman Sutadi 0 0
Buku Pemilik Kendaraan
1597 03.02.00.00002246 Sapi'i BPKB Bermotor No. 6844799 J Sapi'i
1598 03.02.00.00002247 Sutrisnah BPKB BPKB No. 6387397 Sutrisnah
1599 03.02.00.00002250 Tirta Swadaya Karya SHM 765/Pecalukan Adi Prawita 6015
1600 03.02.00.00002250 Tirta Swadaya Karya SHM 758/Pecalukan Adi Prawita 2850
1601 03.02.00.00002250 Tirta Swadaya Karya SHM 762/Pecalukan Adi Prawita 1838
1602 03.03.01.00007893 BACHTIAR EDEN NASUTION SHGB SHGB no 116/Medan Bachtiar Eden/ Bachtiar Eden Nasution
1603 03.03.01.00007895 IRAWATY BPKB 6480913 Benny
1604 03.03.01.00007896 LEILY CHANDRA BPKB 4176525 Kwek Jok Tat
1605 03.03.01.00007896 LEILY CHANDRA BPKB 4882411 B Lamidar
1606 03.03.01.00007898 PURBA KARYA IR SHGB 581 Ir. Karya Purba
1607 03.03.01.00008549 PARLINDUNGAN NASTY BPKB 5816990 B PT Capella Medan
1608 03.03.01.00008906 SOERIPTO SHM no.4 suripto
1609 03.03.01.00010498 SUGIANTO D/H A BENG BPKB 2510190 B Koperasi Angkutan Asahan
1610 03.03.01.00010498 SUGIANTO D/H A BENG BPKB 684
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1611 03.03.01.00016538 Tan Kok Tjiong/Jisman SHGB 15 Tan Kok Tjiong/ Jisman
1612 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 12845B Mhd. Rinaldi
1613 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 1226856 Mhd. Rinaldi
1614 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 1803213B Mhd. Rinaldi
1615 03.03.01.00016942 UN ADJIS alias KIAT CHIE BPKB 1770705B Mhd. Rinaldi
1616 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 104 Parno 11025 0
1617 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 105 Nursiah 10015 0
1618 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 106 Sujari 9177 0
1619 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 3 Halimah 10074 0
1620 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 100 Misat 9986 0
1621 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHGU 101 Utuh Unggal 10483 0
1622 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 10 Mukti Yakub 9828 0
1623 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 30 Hasan. M 10000 0
1624 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 11 TGK. Rasyid 11460 0
1625 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 19 Hasyem Raman 9520 0
1626 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/001/XII/1994 Fachruddin Fuad 20009 0
1627 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 90 Rusiman 14694 0
1628 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 93 Muhammad 10000 0
1629 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 95 Pawang Bidin 10000 0
1630 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 96 Madya Aji 10000 0
1631 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/003/III/lgs/1990 Aulia rizki 159250 0
1632 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 22 Ahmad Insya 11800 0
1633 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 23 Mustafa Hamzah 9500 0
1634 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 24 Jafar Rani 10176 0
1635 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 25 Muhammad Yacob 9265 0
1636 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 26 Arifin Ismail 8940 0
1637 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 6 Said Aziz Usman 10971 0
1638 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 7 TGK. Adnan Daud 11481 0
1639 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 11 Dahrun 10000 0
1640 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHGU 86 Martono 9986 0
1641 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 94 Aziz Usman 10000 0
1642 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 98 Basrih 9091 0
1643 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 20 Yusuf Raman 9650 0
1644 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHGU 21 M. Yusuf. IS 10950 0
1645 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 12 Thaher Usman 9960 0
1646 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 13 Salsabiah 9328 0
1647 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 14 Hasan Raden 12619 0
1648 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 15 M.Ali 10005 0
1649 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 8 Amin Gade 11088 0
1650 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 17 Yusnizah 9100 0
1651 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 18 Hasan Mahmud 9000 0
1652 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 25 M. Nur 10000 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1653 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 26 Idham Hasan 10000 0
1654 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 27 TGK. Hasballah, PK 10000 0
1655 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 28 M. Hasan 10000 0
1656 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 4 Sayed Muhammad Usman 10005 0
1657 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 32 Mukhsin 10050 0
1658 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 16 M.Diah 8325 0
1659 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 29 M. Hasan 10000 0
1660 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 107 Murni 10045 0
1661 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 31 M. Amin 10000 0
1662 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 32 Thaib Hanafiah 10000 0
1663 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 33 Adam Amin 8000 0
1664 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 34 Ishak Adam 6000 0
1665 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 35 Musdi 10000 0
1666 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 36 Ibrahim A. Rahman 10000 0
1667 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 37 Syukri 10000 0
1668 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 38 TGK. Hasballah 10000 0
1669 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 39 10000 0
1670 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 87 Aliluddin 11769 0
1671 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 88 Harun 6668 0
1672 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 89 Paini 0 0
1673 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 91 Nawik 15200 0
1674 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 92 Nuraini 15000 0
1675 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/077/VII/lgs/1991 Syamsuddin Raban 1647 0
1676 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 01 Arifin 6336 0
1677 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 02 Harun 10335 0
1678 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 03 Aliluddin 6300 0
1679 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 10 Sumanto 10000 0
1680 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 102 Wardi 11863 0
1681 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 103 Sakran 10000 0
1682 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 27 Yusuf Husin 9600 0
1683 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 30 Nurdin Piah 9960 0
1684 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 31 Hasan Daud 9450 0
1685 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 7 Harun Ismail 14820 0
1686 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 8 Harun Jalil 10872 0
1687 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 9 Yusuf Usman 11460 0
1688 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 18 Ismail 10000 0
1689 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 115 Sufli Daud 10000 0
1690 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 118 Husin Ismail 10000 0
1691 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 23 Suminah 17276 0
1692 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 34 Idris Habib 11375 0
1693 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 33 Zainal Abidin 9744 0
1694 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 3 TGK. Hasan Abdullah 9625 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1695 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 4 Saiful Bahry 16060 0
1696 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 5 MUhammad Itam 10488 0
1697 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 6 Hasyim Sagub 12024 0
1698 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 112 Mansyur Daud 10000 0
1699 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 113 Armiya Usman 10000 0
1700 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 114 Thaib Hanafiah 10000 0
1701 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 108 Gasul 3814 0
1702 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 28 Zahruddin.H 10728 0
1703 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 29 Sofyan Hamzah 9900 0
1704 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 2 M. Idris Polem 20000 0
1705 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 19 Ismail 10000 0
1706 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 20 Mahyiddin Usman 10000 0
1707 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 37 Bakhtiar Abdullah 9549 0
1708 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 38 Husin Andah 6962 0
1709 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 39 Nasir Rasyid 8778 0
1710 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 40 Aminah Daud 8925 0
1711 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 41 Usman Abdullah 10000 0
1712 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 42 M. Jafar 14084 0
1713 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 12 Sakidi 10000 0
1714 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 13 Ali Saman 10000 0
1715 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 14 Sukiman 10000 0
1716 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 15 Kamaluddin A. Rahman 10000 0
1717 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 99 Abdul Rahman 10007 0
1718 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 21 Yacob Padang 10000 0
1719 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 22 Ilyas Husin 10000 0
1720 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 9 Zainal Usman 9602 0
1721 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 11 Mukhlis salim 9720 0
1722 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 16 Anwar 10000 0
1723 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 17 TGK. Hasballah 10000 0
1724 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 110 Razali Yusuf 10000 0
1725 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 04 Samsurik 6325 0
1726 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 05 Maryam 10000 0
1727 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 06 M. Nasir 10000 0
1728 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 07 Saimin 10000 0
1729 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 08 Syukri 10000 0
1730 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 111 Ahmad Syarief 10000 0
1731 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 119 Hasbi Hanafiah 10000 0
1732 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 116 Aji Diman 10000 0
1733 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 117 M. Rasyid Daud 10000 0
1734 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 23 Darwin 10000 0
1735 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 108 Rosman 8572 0
1736 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 109 Nursiah 9999 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1737 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/002/XII/1994 Fachruddin Fuad 20064 0
1738 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/003/XII/1994 Fachruddin Fuad 20066 0
1739 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/004/XII/1994 Fachruddin Fuad 20020 0
1740 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/005/XII/1994 Fachruddin Fuad 20049 0
1741 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/006/XII/1994 Fachruddin Fuad 20025 0
1742 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia AJB 590/007/XII/1994 Fachruddin Fuad 20064 0
1743 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 36 Abdullah Piah 11840 0
1744 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 35 Ahmad Yusuf 9990 0
1745 03.03.01.00002891 PT. Abdi Indonesia SHM 24 Armas 10000 0
BPKB No. 8208275 A a.n S. Bakri
1746 03.03.01.00007476 ARMANSYAH PUTRA BPKB tgl. 08 Maret 1989 S. Bakri

SHM No. 39 tgl. 13 Maret 1991


1747 03.03.01.00007477 BINTANG PELANGI CV SHM a.n. SYAH UMAR HAJI YUSUF SYAH UMAR HAJI YUSUF 90
SHM No.11 tgl. 12 Juli 1993 a.n.
1748 03.03.01.00007477 BINTANG PELANGI CV SHM USMAN UMAR USMAN UMAR 19809
SHM No. 398 tgl. 15 Pebruari
1749 03.03.01.00007841 NURHAYATI S SHM 1992 a.n Nurhayati S Nurhayati 49
SHM No. 2 tgl. 14 Mei 1985 a.n
1750 03.03.01.00007845 Adam/Bintang Sehati SHM Dahniar Ali Basyah Ali Basyah 2091
SHM No. 5 tgl. 08 Mei 1985 a.n
1751 03.03.01.00007845 Adam/Bintang Sehati SHM Dahniar Ali Basyah Dahniar Ali Basyah 652
BPKB No. 4335654 a.n Syamsir.
1752 03.03.01.00007850 CV Bali BPKB S Syamsir. S
SHM No. 303 tgl. 30 Maret 1985
1753 03.03.01.00007850 CV Bali SHM a.n Fusin Hudaya Fusin Hudaya 4382
1754 03.03.01.00007851 CV Delima Barona SHM 608 yah Umar Haji Muhammad Yusuf 307
1755 03.03.01.00007851 CV Delima Barona SHM 609 Syah Umar Haji Muhammad Yusuf 506
AJB No. 357/KT/1997 tgl. 05 Juli
1756 03.03.01.00007992 M HANAFIAH AJB 1997 a.n M. Hanafiah M. Hanafiah 75

BPKB A No.34210180 a.n.


1757 03.03.01.00008188 WAHYU KALASUBA PT BPKB ANWAR RASYID tgl. 14 Mei 1995 ANWAR RASYID
SHM No. 58 tgl. 02 September
1758 03.03.01.00008201 CV Sifaudiah SHM 1989 a.n Safwan Abdul Razak Safwan Abdul Razak 302
AJB No. 122/IX/JMP/1990 tgl. 28
September 1990 a.n Abubakar
1759 03.03.01.00008201 CV Sifaudiah AJB Razak Abubakar Razak
BPKB No. 4129269G a.n Teh Kok
1760 03.03.01.00008201 CV Sifaudiah BPKB Teng Teh Kok Teng
BPKB No. 7349159 a.n Abubakar
1761 03.03.01.00008203 CV Sumber Bumi BPKB Nyak Lem Abubakar Nyak Lem
SHM No. 52 tgl. 02 Januari 1991
1762 03.03.01.00008203 CV Sumber Bumi SHM a.n Mustafa Yunus Mustafa Yunus 399
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
SHM No. 13 tgl. 03 Januari 1991
1763 03.03.01.00008203 CV Sumber Bumi SHM a.n Mustafa Yunus Mustafa Yunus 175
SHM No. 20 tgl. 26 Juni 1993 a.n
1764 03.03.01.00008204 CV Tetangga SHM Hanafiah. TA Hanafiah. TA 1690
SHM No. 87 tgl. 04 Mei 1994 a.n
1765 03.03.01.00008204 CV Tetangga SHM Hanafiah. TA Hanafiah. TA 1007
1766 03.03.01.00008205 CV Ujung Pasir SHM 107 Husni 22290
1767 03.03.01.00008210 HT Zulkifli BPKB 1100890 a.n Husin Raden Husin Raden
1768 03.03.01.00008210 HT Zulkifli BPKB 705910B a.n Syamsudar Syamsudar
1769 03.03.01.00008210 HT Zulkifli AJB 215/594/1987 a.n T. Zulkifli H T. Zulkifli H

AJB No. 593/102/1991 tgl. 01


1770 03.03.01.00008211 INTER ARAB CORPORATION AJB Agustus 1991 a.n Sayed Rifyan Sayed Rifyan 181

SKHMA No. 143/590/UTK/1988


tgl. 22 Desember 1988 a.n Said
1771 03.03.01.00008211 INTER ARAB CORPORATION SHM Samsir Alam (Beserta AJB) Said Samsir Alam 152
30 tgl. 28 Januari 1991 a.n
1772 03.03.01.00008213 Iswandi Harun SHM Sakdiah Sakdiah 2020
31 tgl. 28 Januari 1991 a.n
1773 03.03.01.00008213 Iswandi Harun SHM Sakdiah Sakdiah 2352
SHM No.1 tgl. 28 April 1989 a.n.
1774 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA SHM MARZUKI MARZUKI 16992
Akta Jual Beli
No.173/I/KD/02/1989 tgl. 02
Januari 1989 a.n. AISYAH H.
1775 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB RASYID AISYAH H. RASYID 100

Akta Jual Beli


No.259/III/KD/10/1989 tgl. 06
1776 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB Maret 1989 a.n. MARZUKI CUT MARZUKI CUT 8928

Akta Jual Beli No.1181/KD/1987


tgl. 24 November 1987 a.n.
1777 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB ISMAIL ALI ISMAIL ALI 258
Akta Jual Beli
No.457/X/KD/01/1989 tgl. 02
Oktober 1989 a.n. NAZAR
1778 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB ISMAIL NAZAR ISMAIL 189

SHM No.85 tgl. 21 Pebruari 1990


1779 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA SHM a.n. MUHAMMAD YASIN ISHAK MUHAMMAD YASIN ISHAK 740
Akta Jual Beli No.761/KD/1987
tgl. 02 Maret 1987 a.n. ZAKARIA
1780 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB RASENA ZAKARIA RASENA 301
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB

Akta Jual Beli No.204/3/1979 tgl.


1781 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB 20 September 1979 a.n. M. ALI M. ALI 1600
Akta Jual Beli
No.494/XI/KD/1989 tgl. 14
November 1989 a.n. DRS. BASRI
1782 03.03.01.00008216 KUD WIRA KARYA AJB YUSUF DRS. BASRI YUSUF 300
BPKB A No.2284581 tgl. 12
Januari 1995 a.n. EDDY TAUFIK
1783 03.03.01.00008453 PUTRI IJO SEJATI PT BPKB AS EDDY TAUFIK AS
BPKB A No.2285825 tgl. 14
Februari 1995 a.n. EDDY TAUFIK
1784 03.03.01.00008453 PUTRI IJO SEJATI PT BPKB AS EDDY TAUFIK AS
BPKB A No.2285821 tgl. 14
Februari 1995 a.n. EDDY TAUFIK
1785 03.03.01.00008453 PUTRI IJO SEJATI PT BPKB AS. EDDY TAUFIK AS.
BPKB A No.2284582 tgl. 12
Januari 1995 a.n EDDY TAUFIK
1786 03.03.01.00008453 PUTRI IJO SEJATI PT BPKB AS EDDY TAUFIK AS
SHM No. 12 tgl. 18 Juni 1996 a.n
1787 03.03.01.00008454 SAFARI SHM Safari Safari 2894
BPKB No. 7095320 a.n Dara
Susanti Zulkarnain tgl. 26 Mei
1788 03.03.01.00008456 SUTIMAN BPKB 1997 Dara Susanti Zulkarnain

AJB No. 07/AJB/V/KT/1994 tgl.


1789 03.03.01.00008457 SYARIFUDDIN BALE AJB 09 Mei 1994 a.n Syarifuddin Bale Syarifuddin Bale 40

BPKB A No. 4768965 a.n Harmen


1790 03.03.01.00008652 HARMEN HAMDAN BPKB Hamdan tgl. 11 Desember 1996 Harmen Hamdan
SHM No. 79/Paya Bujuk Blang
Paseh tgl. 24 April 1995 a.n
1791 03.03.01.00008652 HARMEN HAMDAN SHM Harmen Hamdan Harmen Hamdan 4131
SHM No. 20/Ds. Simpang Lhee
tgl. 14 Juni 1995 a.n Harmen
1792 03.03.01.00008652 HARMEN HAMDAN SHM Hamdan Harmen Hamdan 2518
BPKB No. 6234005 a.n
1793 03.03.01.00008680 KAMARUDIN BPKB Kamaruddin tgl. 26 Mei 1997 Kamaruddin
BPKB A No. 3357417 a.n T.S
Abadi Putra, ME tgl. 10
1794 03.03.01.00008711 M ADAM ALI BPKB Nopember 1995 T.S Abadi Putra, ME
BPKB No. 3968468-A a.n Abdul
1795 03.03.01.00008713 M. Jaffar BPKB Jalil bin Putih Abdul Jalil bin Putih
10 tgl. 13 Maret 1989 a.n Abdul
1796 03.03.01.00008962 Panca Karya SHM Katab Sabil Abdul Katab Sabil 2426
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
SHM No. 50 tgl. 07 Oktober 1988
1797 03.03.01.00008963 PT ALAM PERSADA INDAH SHM a.n Usmar Usman Usmar Usman 491
SHM No. 7 tgl. 08 Pebruari 1989
1798 03.03.01.00008964 PT KRUENG WALYA SHM a.n Hasanah Hasanah 406
SHM No. 7 tgl. 13 Desember
1799 03.03.01.00008964 PT KRUENG WALYA SHM 1985 a.n Mutia Rafida Mutia Rafida 1193
SHM No. 3 tgl. 22 Desember
1800 03.03.01.00008964 PT KRUENG WALYA SHM 1988 a.n Mutia Rafida Mutia Rafida 20000
SHM No. 2 tgl. 22 Desember
1801 03.03.01.00008964 PT KRUENG WALYA SHM 1988 a.n Hajjah Ti Rubiah Hajjah Ti Rubiah 20000
SHM No. 8 tgl. 13 Pebruari 1989
1802 03.03.01.00008964 PT KRUENG WALYA SHM a.n Mawardi Ramli Mawardi Ramli 1999
SHM No. 9 tgl. 04 Desember Hasanah, Tarmizi, Yusriadi, Rosdiadi, Mahyadi, Rosnaini, Mahyuni,
1803 03.03.01.00008964 PT KRUENG WALYA SHM 1990 Darmawansyah, Edi Saputra, Nurmiana 891
BPKB No. 1765908B a.n
1804 03.03.01.00010524 IBRAHIM NURDIN/Dir. PT Golden Power BPKB Suwandi Makmur Suwandi Makmur
SHM No. 35 tgl. 30 Juli 1990 a.n
1805 03.03.01.00010524 IBRAHIM NURDIN/Dir. PT Golden Power SHM Ibrahim Nurdin Ibrahim Nurdin 18271
SHM No. 36 tgl. 30 Juli 1990 a.n
1806 03.03.01.00010524 IBRAHIM NURDIN/Dir. PT Golden Power SHM Ibrahim Nurdin Ibrahim Nurdin 15174
BPKB No. 1870867A a.n Ailina
1807 03.03.01.00010524 IBRAHIM NURDIN/Dir. PT Golden Power BPKB Dewija Ailina Dewija
BPKB No. 5675684A a.n
1808 03.03.01.00010524 IBRAHIM NURDIN/Dir. PT Golden Power BPKB Moehammad Ali Moehammad Ali
BPKB No. 3269793B a.n Wijaya
1809 03.03.01.00010524 IBRAHIM NURDIN/Dir. PT Golden Power BPKB Kesuma Wijaya Kesuma
SHM No. 37 tgl. 09 Desember
1985 a.n Muhammad Nur Husen
1810 03.03.01.00010625 SUGITO SHM Daud Muhammad Nur Husen Daud 71
AJB No. 481/594/PPAT/1983 tgl.
10 Maret 1983 a.n M. Husin
1811 03.03.01.00010625 SUGITO AJB Daud M. Husin Daud 323,75
AJB No. 115/594/PPAT/1992 tgl.
19 Maret 1992 a.n M. Husin
1812 03.03.01.00010625 SUGITO AJB Daud Husin Daud 440
SHM No. 45 tgl. 06 Pebruari 1997
1813 03.03.01.00010644 M DATAR SHM a.n Misiah Misiah 908
SHM No. 75/Ds. Ujong Blang
tanggal 16 Mei 1995 a.n
Jamaluddin Ali dan Syarfiah
1814 03.03.01.00010808 SYARFIAH MANSUR SHM Mansur Jamaluddin Ali dan Syarfiah Mansur 912
AJB No.
59/594/MD/IV/PPAT/1993 tgl. 23
April 1993 a.n Arnold
1815 03.03.01.00011735 ARNOLD SIMANJUNTAK AJB Simanjuntak Arnold Simanjuntak 657
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
SHM No. 208/Ds. Kp. Jawa Baru
tanggal 10 Oktober 1985 a.n
Doctorandus Muhammad Thaib,
1816 03.03.01.00011936 PT Athena Corporation SHM Ak Doctorandus Muhammad Thaib, Ak 376
AJB No. 03/XII/KN/1990 tanggal
08 Desember 1990 a.n M. Daud
1817 03.03.01.00011936 PT Athena Corporation AJB Hamzah Daud Hamzah 2943
1818 03.03.01.00011943 Bernard Sorongan BPKB 6697473B Nurdimar
SHM No. 1 tgl. 08 Januari 1993
1819 03.03.01.00011944 CV Patra Indo Tehnik SHM a.n Ahmad Ahmad 3248
SHM No. 55 tgl. 25 Juni 1992 a.n
1820 03.03.01.00011944 CV Patra Indo Tehnik SHM Ahmad Ahmad 10522

SKHMA tgl. 10 September 1988


1821 03.03.01.00011945 HASNA KARYA CV SHM a.n M. Hasan H. Hamzah (Hibah) M. Hasan H. Hamzah 2869
SHM No. 6 tgl. 25 Januari 1989
a.n Hasbullah Hamzah dan
1822 03.03.01.00011945 HASNA KARYA CV SHM Hasan Hamzah Hasbullah Hamzah dan Hasan Hamzah 1327
SHGB No. 70/Ds. Alue Lim
tanggal 26 Maret 1996 a.n
1823 03.03.01.00012119 TARMIZI II SHGB Hasnawati Hasnawati 259
SHM No. 165/Desa Mesjid
Punteut tanggal 14 Desember
1996 a.n Yetti Kristina Beru
1824 03.03.01.00012120 YETTI KRISTINA BACHTIAR D SHM Ginting Yetti Kristina Beru Ginting 196
AJB No. 590/036/IX/LGS/1988
tgl. 12 September 1988 a.n M.
1825 03.03.01.00012122 KAMARUL AZMI AJB Diah Musa M. Diah Musa 200
AJB No. 590/053/XII/LGS/1990
tgl. 27 Desember 1990 a.n M.
1826 03.03.01.00012122 KAMARUL AZMI AJB Diah Musa M. Diah Musa 6288
AJB No. 594/261/VIII/1997 a.n
1827 03.03.01.00012123 RAZALI SULAIMAN AJB Razali Sulaiman Razali Sulaiman
SHM No. 9 tgl. 28 Pebruari 1997
1828 03.03.01.00012125 YUSUF M SHM a.n Abbas Abdullah Abbas Abdullah 589

1829 03.03.01.00012126 CUT SOFIA BPKB BPKB No. 4210179 a.n Cut Sofia Cut Sofia
AJB No. 305.01/XII/MTK/1987
tgl. 01 Oktober 1987 a.n Tarmizi
1830 03.03.01.00012173 PT Pandu Buana Inter Nusa AJB Yusja Tarmizi Yusja 7400

313.09/XII/MTK/1987 tgl. 11
1831 03.03.01.00012173 PT Pandu Buana Inter Nusa AJB Desember 1987 a.n Tarmizi Yusja Tarmizi Yusja 945
SHM No.20 tanggal 23 Oktober
1832 03.03.01.00013602 M. NURDIN DARWIS SHM 1991 a.n. ROSANA ROSANA 3760
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
SHM No. 484/Ds. Negari Lubuk
Kilangan tanggal 05 September
1833 03.03.01.00013606 AMRI SHM 1981 a.n Amri Amri 318
SHM No. 10/Ds. Seuneubok
Drien tanggal 25 Juli 1987 a.n
1834 03.03.01.00013613 HERRI BUCHARI SHM Mahdi Yahya Mahdi Yahya 5193
SHM No. 2 tgl. 08 Agustus 1990
1835 03.03.01.00013616 Nurdin Ahmad SHM a.n Nurdin Ahmad Nurdin Ahmad 9829
SHM No. 2 tgl. 08 Agustus 1990
1836 03.03.01.00013616 Nurdin Ahmad SHM a.n Nurdin Ahmad Nurdin Ahmad 9107

1837 03.03.01.00013619 PT Ulia Dirga Indra BPKB BPKB No. 3887491 a.n Basri MN Basri MN

SHM No. 240/Ds. Kemili tanggal


1838 03.03.01.00013620 RABIL SHM 16 April 1994 a.n Rabil Rabil 240

SHGB No. 51/Ds. Paya Gaboh


tanggal 13 Juli 1996 a.n
1839 03.03.01.00016697 ZULKARNAEN MUHAMMAD YACOB SHGB Zulkarnaen Muhammad Yacob Zulkarnaen Muhammad Yacob 300
BPKB A No.7276089 tgl. 20 Juni
1997 a.n. PT. ABDI TUNGGAL
1840 03.03.01.00016821 FACHRUDIN FUAD/ABDI TUNGGAL INDONESIA BPKB INDONESIA PT. ABDI TUNGGAL INDONESIA
AJB No. 712/594/II/PPAT/1987
1841 03.03.01.00017250 CV Patimura AJB a.n Abdullah Hanafiah Abdullah Hanafiah 7038
AJB No. 12/594/XII/PPAT/1987
1842 03.03.01.00017250 CV Patimura AJB a.n Abdullah Hanafiah Abdullah Hanafiah 4000
BPKB No. 8965598 A a.n M.
1843 03.03.01.00017307 SYAHROEL BPKB Nasir tgl. 23 Agustus 1990 M. Nasir
1844 03.03.01.00008038 Mulyono BPKB AE-3269-VA Drs.Mulyono
1845 03.03.01.00007147 Tjo Ta Tjen SHM 13 Tan Tjin Lan/ Joelik
1846 03.03.01.00008192 Wagijo Harsosandjojo SHGB SHGB NO.1855 WAGIJO HARSOSANDJOJO 160 0
1847 03.03.01.00008293 AR Mustofa AJB No. 306/KDWR/JB/1990 .
1848 03.03.01.00008296 Arkahadi AJB No. 54/III/1991 .
1849 03.03.01.00008296 Arkahadi AJB No. 52/III/1991 .
1850 03.03.01.00008296 Arkahadi AJB No. 53/III/1991 .
1851 03.03.01.00008394 CV Budiarto Motor/ Yohanes Andrian BPKB BPKB,NO.8251983J KARNO,SIMO SIDOMULYO 0 0

1852 03.03.01.00008397 Darlan BPKB BPKB No. 9799791 J an. Darlan DARLAN 0 0
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1853 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM SHM NO.53 ISMAN SOEHARDJONO HADI PRAWIRO MBA 2435 0
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1854 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 35 Jeffry Hassan
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1855 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 51 Isman Soeharjono HP
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1856 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 27 an. Jeffry Hassan
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1857 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM 39 Jeffry Hassan
Isman Suhardjono Hadi Prawiro, Lawrence
1858 03.03.01.00008411 Gnawan, Jeffry Hassan SHM SHM NO.52 Isman Soeharjono HP
1859 03.03.01.00010485 Rukadi BPKB 3649102 J ST.SOEMARDI 0 0
1860 03.03.01.00010620 Eddy Roestamadji BPKB No. 5058292J Sucipto
1861 03.03.01.00010651 Lilik Sulastri BPKB 6832039 Fenny Linawati
1862 03.03.01.00010651 Lilik Sulastri BPKB 1736225 PO Gemilang 0 0
1863 03.03.01.00010651 Lilik Sulastri BPKB 1736224 PO Gemilang
1864 03.03.01.00011371 P. Handoyo BPKB 9050866 G HANDOYO 0 0
1865 03.03.01.00011371 P. Handoyo BPKB 8872598G Handoyo
1866 03.03.01.00011373 Sugeng Widiyanto BPKB 9406457 J SUGENG WIDIYANTO 0 0
1867 03.03.01.00011874 E. Ratna Sulistyaningdyah BPKB BPKB No. 9313521 E. Ratna Sulistyaningdyah 0 0
1868 03.03.01.00012246 Mariyanto BPKB 4617634 G TOKO BESI SARI AGUNG 0 0
1869 03.03.01.00012247 Melik Surmani SHM 333 Sariyem Janda Setroredjo Kasbi 0 0
1870 03.03.01.00012247 Melik Surmani BPKB 9268140J Melik Sumarni
1871 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 58 Beni Sugiarto 16650 0
1872 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 48 Beni Sugiarto
1873 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 38 Beni Sugiarto
1874 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 46 Beni Sugiarto
1875 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 30 Beni Sugiarto
1876 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 8 Beni Sugiarto
1877 03.03.01.00012259 PT Gored Indonesia Rattan Handicraft SHM 49 Beni Sugiarto
1878 03.03.01.00012261 Putut Santoso Triatmoko BPKB 9799946 J Putut Santoso Triatmoko 0 0
1879 03.03.01.00012265 Santoso Karyo BPKB 4924466 HANDOKO KARYO 0 0
1880 03.03.01.00012891 Kustiningrum, Ny. SHM 157 Kustiningrum
1881 03.03.01.00012891 Kustiningrum, Ny. SHM 156 Kustiningrum
1882 03.03.01.00013650 Ronald Hardjawidjaja Tanogoro AJB 558/JB/Candi/LDI/1996 .
1883 03.03.01.00013652 Sri Wahyuni SHM 235 SRI WAHYUNINGSIH 3986 0
1884 03.03.01.00013654 Supriyadi SHM 750 Ramini istri Supijadi 0 0
1885 03.03.01.00013654 Supriyadi SHM 133 Radi
1886 03.03.01.00016619 Boedi Soejoto BPKB 9799947 J Boedi Soejoto 0 0
1887 03.03.01.00016946 Toni Hendratono BPKB 2351763 J SOEGIARTO TJOKRO 0 0
1888 03.03.01.00017261 Handiani M. Magdalena - Subiyanto SHM NO. 1082 P. Suroso 0 0
1889 03.03.01.00017261 Handiani M. Magdalena - Subiyanto BPKB 4633625J Maria Ulfa
1890 03.03.01.00017469 Makbul Suseno SHM 122 MAI 1120 0
1891 03.03.01.00017469 Makbul Suseno SHM 170 Miskan
1892 03.03.01.00017469 Makbul Suseno SHM 261 P. Sirep
1893 03.03.01.00007381 Bernard Lumingkewas (UD. Bittel Indah) SHM SHM NO. 93/PATETEN BERNARD LUMINGKEWAS 474 0
1894 03.03.01.00007381 Bernard Lumingkewas (UD. Bittel Indah) SHM SHM.No.69/Tewaan Bernard Lumingkewas 798 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1895 03.03.01.00012054 ISHAK KOUNTUR BPKB 3150890S ISHAK KOUNTUR 0 0
1896 03.03.01.00008362 Jemmy Caroles SHM SHM No. 57/Pandu Robby Wongkar 16960 0
1897 03.03.01.00008363 Johnny Rumiap (CV. Samerot ) BPKB - - 0 0
1898 03.03.01.00002558 Joppie Mantiri SHM 709 Jan Hendrik Tangkilisan 147 0
1899 03.03.01.00002558 Joppie Mantiri AJB 30/KecTuri/1997 Janis Taroreh 942 0
1900 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 42 Tootje Goni 9200 0
1901 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 12 Joutje Goni 15253 0
1902 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 303 Elisabeth Limando 62150 0
1903 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 95 Albert Weol 997 0
1904 03.03.01.00007100 Lie Siu Kiem SHM 228 Elisabeth Limando 11355 0
1905 03.03.01.00013229 Wener Lexi Rumimpunu SHM SHM No. 55 Lumpias Ferdinan Hein Moniaga 1050 0
1906 03.02.00.00002311 Ankie Karauwan BPKB BPKB No. 13699035 Fanny Wulur 0 0

1907 03.02.00.00002312 Engelbertus Liwu (Cakrasakti Adidaya Utama) SHM SHM NO.24/ONGKAW ENGELBERT LIWU MONINGKA 11710 0

1908 03.02.00.00002312 Engelbertus Liwu (Cakrasakti Adidaya Utama) SHM SHM NO.10/TANAMON ENGELBERT LIWE 52320 0

1909 03.02.00.00002312 Engelbertus Liwu (Cakrasakti Adidaya Utama) SHM SHM NO.23/ONGKAW ENGELBERT LIWU MONINGKA 19970 0
1910 03.03.01.00008641 LALU SUPARLAN BPKB 0 0
1911 03.03.01.00012369 NI WAYAN MURNI BPKB 0 0
1912 03.03.01.00011450 NI WAYAN SUNARTI SHM 0 0
1913 03.03.01.00007295 NI WAYAN SUPARTI SHM 0 0
1914 03.03.01.00012362 SAHIDI BPKB 0 0
1915 03.03.01.00002446 Maulina Farida AJB 1145/08/SGL/1998 Maulina Farida 113 0
1916 03.03.01.00002447 Pesta Hutabarat SHGB 542 Pesta Hutabarat 120 0
1917 03.03.01.00002448 Pol Tarigan SHM 261 Pol Tarigan 310 0
1918 03.03.01.00002449 Salam AJB 844/04/SGL/1997 Salam 112 0
1919 03.03.01.00002449 Salam SHGB 178 Salam 112 0
1920 03.03.01.00002450 Setia Br Sianipar SHM 148 Setia Boru Sianipar 120 0
1921 03.03.01.00002924 Aulia Wibawa BPKB 0 0
1922 03.03.01.00003244 AMIRUDDIN AJB 304 AMIRUDDIN 113 0
1923 03.03.01.00006681 Yohanan M Saman AJB 070/HGB/MJ/1994 Yohanan Muhammad Saman 156 0
1924 03.03.01.00006681 Yohanan M Saman SHGB 671 Yohanan Muhammad Saman 156 0
1925 03.03.01.00007088 Wagito SHM 104/Tanjung Putus Wagito 109 0
1926 03.03.01.00011395 Suprihatin AJB 2244/5735/08/PST/1997 Suprihatin 0 0
1927 03.03.01.00013500 Zulkarnain / Adriana Rumondang Bulan BPKB 0 0
1928 03.03.01.00015604 SUMBER JAYA CV BPKB 5704301 A 0 0
1929 03.03.01.00016657 Muhammad Nazmi SHM 152 Muhammad Nazmi 120 0
1930 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 77 Zulkarnaini 3596
1931 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 73 Zulkarnaini Sutan Pahlawan 7269
1932 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 75 Zulkarnaini Sutan Pahlawan 1724
1933 03.03.01.00023268 ZULKARNAINI SHM 74 Zulkarnaini Sutan Pahlawan 1319
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1934 03.02.00.00002317 ABDUL HADI (MEDAN 1) SHGB SHGB Nomor : 390 Abdul Hadi 112,5
1935 03.02.00.00002318 ABDUL WAHAB (MEDAN 13) BPKB BPKB Nomor 2088428 B
1936 03.02.00.00002319 FIRDAUS (MEDAN 4) AJB Akte jual Bali Nomor 1353 Firdaus 112,5
1937 03.02.00.00002323 SUPRIYONO (MEDAN 11) AJB akte Jual Beli Nomor 1019 Supriyono 112,5
1938 03.02.00.00002331 DANIEL SHM SHM Nomor 245 Daniel 252,45
1939 03.02.00.00002332 JUNAIDI (MEDAN 6) SHGB SHGB Nomor 9 Junaidi 120
1940 03.02.00.00002333 JUNAIDI (MEDAN 5) SHGB SHGB Nomor 419 Junaidi 112,5
1941 03.02.00.00002334 SITI AISYAH (MEDAN 7) SHM SHM Nomor 25 Siti Aisyah 12
1942 03.02.00.00002338 SUWITO (MEDAN 12) SHM SHm Nomor 329 Suwito 112,5
1943 03.03.01.00008221 SADI BPKB 0 0
1944 03.03.01.00008222 JAYAPURA UTAMA, CV BPKB 0 0
1945 03.03.01.00018841 M. SYAIFULLAH ACHRI, DRS. SHM 10408 126
1946 03.03.01.00018842 TARIYADI BPKB 6570224
1947 03.03.01.00007756 ARIFIN ABBAS BPKB
1948 03.03.01.00007760 ASRIL AL BPKB
1949 03.03.01.00007766 DEECE BASRI SHM 30, 31, 35
1950 03.03.01.00008443 ARIZUL BPKB
1951 03.03.01.00008683 HERMAN SHM 1
1952 03.02.00.00002299 Effendy AJB
1953 03.03.01.00008265 SULAIMAN JUM'AT SHGB 53 Sulaiman Jumat 163
1954 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 265 s.d. 269 (5 SHM) Alice Lulu 10000
1955 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 511 Ny. Alice Lulu 682
1956 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 332 sd. 355 (8 SHM) Eddy Mualim 300
1957 03.03.01.00008434 EDDY MUALIM SHM 509 Eddy Mualim 650
1958 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 69 Abun Sunaryo 19250
1959 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 68 Abun Sunaryo 10175
1960 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 94 Abun Sunaryo 19250
1961 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 118 Abun Sunaryo 10175
1962 03.03.01.00008685 TEJA MULIA CV SHM 1 Achmad bin Pariman 11355
1963 03.03.01.00011636 Dokter Nazaruddin SHM 2596 Hosnah binti H. Nawawi 10000
1964 03.03.01.00013076 ABDUL GUNUNG SHM 493 Siti Dahlia 340
1965 03.03.01.00007296 Marlina Tangke Salu SHGB 1082/Panaikang PT Asindoindah Griyatama 450 0
1966 03.03.01.00007587 A. Rustan Saleh BPKB 8913638 Firman Nangko
1967 03.03.01.00008644 Hatta Jamal BPKB 1724113 Hatta Jamal 0 0
1968 03.03.01.00024289 H. AFANDI BPKB 0548576 J
1969 03.03.01.00024287 Subali BPKB 0284891 J
1970 03.03.01.00008280 Ny. Badriyah SHM SHM No.105 atas Tabit Suprapto 1342
1971 03.03.01.00008282 Suachmad SHM SHM No.440 atas Suachmad 6437
1972 03.03.01.00010537 Ichwan SHM SHM No.1 atas K.Ratingi/Ngati 2060 0
1973 03.03.01.00013178 Sabar, Sungkono, dan Ny. SHM SHM No.303 atas Sungkono 6420 0
1974 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 2662850
1975 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 3118284
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
1976 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 3118381
1977 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 37111878
1978 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 1314665
1979 03.03.01.00003370 SAUT MARULI MARPAUNG BPKB 3524444554
1980 03.03.01.00003373 NUR ABIDIN SHGB 400 Nur Abidin 168
1981 03.03.01.00003375 TJONG BUN TJUNG SHM 465 Robert Sihombing 450
1982 03.03.01.00003376 LIM GIE THIAM BPKB 2088896 Giemin
1983 03.03.01.00003376 LIM GIE THIAM BPKB 1973308 Giemin
1984 03.03.01.00003376 LIM GIE THIAM BPKB 2508932 B Lim Gie Guan
1985 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 273 ALA 20020
1986 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 308 ALA 20020
1987 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 304 ALA 17755
1988 03.03.01.00007262 Ala SHM SHM No. 293 ALA 17690
1989 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 6316 Soetono Aten 16200
1990 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 4485(1052) Soetono Aten 20002
1991 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 4538(1056) Soetono Aten 20001
1992 03.03.01.00017149 Arifin Aten SHM SHM No. 4484(1053) Soetono Aten 20000
1993 03.03.01.00007261 CV. Berkat Bersama SHM SHM No. 1737 Niko Polli 715
1994 03.03.01.00008306 CV. Usaha Baru/ Eddy Suyandi Talip SHM SHM No. 333 Eddy Suyandi Talip 62500
1995 03.03.01.00007162 Depot Teluk Air SHM SHM No. 1792 Seniawaty Setyono 80975
1996 03.03.01.00007162 Depot Teluk Air SHM SHM No. 1788 Seniawaty Setyono 96975
1997 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 4481(1189) Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19981
1998 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 4483(1192) Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19980
1999 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 9 Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19982
2000 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 4482(1191) Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19980
2001 03.03.01.00007160 Fudin Fatah SHM SHM No. 10 Pr. Pipi Fattah dh. Jean Fei 19980
2002 03.03.01.00007161 Herry Anwar, SH SHM SHM No. 413 Malion Abdul Gani 8101
2003 03.03.01.00007161 Herry Anwar, SH SHM SHM No. 412 Tauhid Kaluk 8100
2004 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5894 Djauw Bie Thin 296
2005 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5893 Djauw Bie Thin 295
2006 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5891 Djauw Bie Thin 294
2007 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5889 Djauw Bie Thin 198
2008 03.03.01.00008307 Martin / Djauw Bie Thin SHM SHM No. 5890 Djauw Bie Thin 293
2009 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB BPKB No. 4892933 K Machmud Wahab
2010 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB 4892933 K Machmud Wahab
2011 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB 9290839 K Muhammad Din
2012 03.03.01.00007264 Muhamidin / M. Din BPKB BPKB No. 9290839 K Muhammad Din
2013 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 181 Nio Lai Keng 19145
2014 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 370 Nio Lai Keng 18465
2015 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 276 Nio Lai Keng 18930
2016 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 168 Nio Lai Keng 20010
2017 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 371 Nio Lai Keng 20020
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2018 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 319 Nio Lai Keng 19010
2019 03.03.01.00007263 Nio Lai Keng SHM SHM No. 229 Nio Lai Keng 13685
2020 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 258 Soetanti Daslim 12300
2021 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 192 Andhika Tedja 10317
2022 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 12 IDA 81000
2023 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 158 Andhika Tedja 10998
2024 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 129 Sok Hun / Tedja 10998
2025 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 129 Lim Sui Jong 190960
2026 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 1193 Ha An. Ng Hue/Ira 3986
2027 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 68 Ha An. Ng Hue/Ira 18010
2028 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 270 Yustina Juliajanti Halim 14375
2029 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 128 Poppy Tania Tedja Lie 197880
2030 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 286 Soetanti Daslim 17375
2031 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 289 Soetanti Daslim 20000
2032 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 303 Soetanti Daslim 10690
2033 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 1280 Ng Hui Ie 12590
2034 03.03.01.00018317 PT. Khalis Sakti / Budiman Tedja SHM SHM No. 285 Yustina Juliajanti Halim 20000
2035 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3162 Kwee Kusma Sidhunata 19830
2036 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3161 Kwee Kusma Sidhunata 19920
2037 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 5959 Handi Hardjo d/h Gouw Hang Nam 30610
2038 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3159 Kwee Kusma Sidhunata 19860
2039 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3160 Kwee Kusma Sidhunata 19800
2040 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3163 Kwee Kusma Sidhunata 19840
2041 03.03.01.00009667 PT. Pan Usaha Rimba Pasific SHM SHM No. 3358 Kwee Kusma Sidhunata 19760
2042 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4459(985) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 19950
2043 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4476(1174) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 16200
2044 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4477(1168) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 19980
2045 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4478(1010) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 20000
2046 03.03.01.00007156 Riyanto Lie / Lie Han Kiang SHM SHM No. 4460(983) Lie Han Kiang/Riyanto Lie 19950
2047 03.03.01.00007200 Susanto Halim SHM SHM No. 2553 Susanto Halim Gouw 647
2048 03.03.01.00007200 Susanto Halim SHM SHM No. 54 Susanto Halim Gouw 19980
2049 03.03.01.00007200 Susanto Halim SHM SHM No. 50 Susanto Halim Gouw 19980
2050 03.03.01.00016948 Then Khui Tjhin SHGB SHGB No. 524 Then Khui Tjin 9
2051 03.03.01.00016948 Then Khui Tjhin SHGB 524 Then Khui Tjin
2052 03.03.01.00008984 RIDWANTO SHP
2053 03.03.01.00008985 ENCEP AHMAD OMAH SHM
2054 03.03.01.00008986 SUKADI WIRODIHARJO (alm) SHM
2055 03.03.01.00016570 DANI / NY. DARSIH binti KARNAJA SHM
2056 03.03.01.00008922 TIMI/ AKRIM/ KARNISAN bin ADSAN SHM
2057 03.03.01.00008990 SAKAM bin KALIM SHM
2058 03.03.01.00008995 DURYANI bin WASJAN SHM
2059 03.03.01.00008923 RATMIRAH bin Alim/ Achmad Rifai SHM
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2060 03.03.01.00009002 DULLAH biN CATU SHM
2061 03.03.01.00009003 LILIS LIANTI SAHLA BPKB
2062 03.03.01.00013420 H. MA`MUR bin H. JAMIAN BPKB
2063 03.03.01.00012780 ENTANG BPKB
2064 03.03.01.00012781 TOMO bin DANA SHM
2065 03.03.01.00018883 ADNRI BIN ITO BPKB
2066 03.03.01.00007483 Imam Murtanto AJB 0 0
2067 03.03.01.00007506 Lukito BPKB 0 0
2068 03.03.01.00007780 A. Hamid Simatupang, Sit SHM 320 Kajat bin Kamat 2600 0
2069 03.03.01.00007780 A. Hamid Simatupang, Sit SHM 179 Kajat bin Kamat 450
2070 03.03.01.00008287 Ana Palinah SHM 928 Nyonya Ana Palinah 86 0
2071 03.03.01.00008288 Christina Murtinah SHM 913 Christina Murtinah 86 0
2072 03.03.01.00008689 A. Rozi, Bsc BPKB an. A.Rozi, Bsc 0 0
2073 03.03.01.00010554 Johannes Juwono BPKB 0 0
2074 03.03.01.00011571 CV. Tunas Jati BPKB 0 0
2075 03.03.01.00011862 CV. Murti SHM 52 Achmad bin Soleman 59100 0
2076 03.03.01.00011863 Sanipan, Maslan, Hadi Sutikno SHM Hadi Soetikno 4995
2077 03.03.01.00011863 Sanipan, Maslan, Hadi Sutikno SHM Maslan bin Karno 904
2078 03.03.01.00012128 Tambah SHM 0 0
2079 03.03.01.00012132 Warsudi BPKB 0 0
2080 03.03.01.00012772 CV Eva Baru (Suroto) SHM 15 Soewadi 8222 0
2081 03.03.01.00012772 CV Eva Baru (Suroto) SHM 17 Toermoedi 9179
2082 03.03.01.00012774 Dewi Retno Ardayani BPKB 0 0
George G. (Gustaav) Runtuwarow, Ny. Paula Jav
2083 03.03.01.00013163 Runtuwarow SHGB
2084 03.03.01.00013164 Gunawan Sugiharto BPKB 0 0
2085 03.03.01.00013169 Ho Tie Tjwan BPKB 0 0
2086 03.03.01.00013180 CV. Sari Jati SHM 71 Suleman bin Kasto 2760 0
2087 03.03.01.00013257 J. Sumardi BPKB 0 0
2088 03.03.01.00013259 Kho Tjoen Heng SHM Soerachman Mardjono Sihid 302
2089 03.03.01.00013259 Kho Tjoen Heng SHGB 0 0
2090 03.03.01.00013260 Khoirul Afif SHM 0 0
2091 03.03.01.00013261 Kwok Choi Wah SHM Kisworo dan Romlah isteri Kisworo 118 0
2092 03.03.01.00013266 Mas'ud SHM 0 0
2093 03.03.01.00013267 Mochammad Mochtar SHM 0 0
2094 03.03.01.00013268 Muslich, Siti Tjendani, Munadi SHM 0 0
2095 03.03.01.00013276 Rochmad, Sopijani SHM Mooliyah 810
2096 03.03.01.00013276 Rochmad, Sopijani SHM Mooliyah 1350 0
2097 03.03.01.00013296 David Suparman SHM 0 0
2098 03.03.01.00013297 Mochamad Supono BPKB 0 0
2099 03.03.01.00013299 Nur Yachya SHM Suwandi 4700
2100 03.03.01.00013299 Nur Yachya SHM 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2101 03.03.01.00013300 R.G. Sunarjo BPKB 0 0
2102 03.03.01.00013302 Suharto BPKB
2103 03.03.01.00013304 Goo See Liang SHM 0 0
2104 03.03.01.00013515 Sa'bany Rahmat BPKB 0 0
2105 03.03.01.00013595 Sri Wahyu BPKB 0 0
2106 03.03.01.00013598 Susiati BPKB
2107 03.03.01.00016666 Machfud/Machfut SHM 0 0
2108 03.03.01.00017430 Ny Sutari SHM 0 0
2109 03.03.01.00022789 CV ERA BARU SHM
2110 03.03.01.00022789 CV ERA BARU SHM
2111 03.03.01.00022790 CV MURTI SHM
2112 03.02.00.00002238 Sentralwana Albasia, PT. (Dir. Laksa Alan) SHM 576 Wong Sioe Lang 1092
2113 03.03.01.00008703 Habudin bin Japrian SHM 23 DAKIR bin MADSALEH 6385
2114 03.03.01.00010721 PT Fajar Santika SHM SHM 40/Cicaringin Sumitra 17215 0
2115 03.03.01.00013626 RADEN WAWAN DARMAWAN SHM 52 MARIM 2025 0
2116 03.03.01.00013627 Uding Syamsudin SHM 67 H. OYOK ALIYUDIN bin H. HASAN 447 0
2117 03.03.01.00011468 EFFENDI BPKB 1139755 SOETARSO
2118 03.03.01.00012510 HENNY TRISNOWATI SHM 275 HENNY TRISNOWATI
2119 03.03.01.00007238 I Nengah Sucita BPKB 3049101 -
2120 03.03.01.00007466 I Ketut Tjana BPKB 14175-O The King Liong
2121 03.03.01.00011622 Indriati SHGB 10 I Gede Wenten
2122 03.03.01.00012009 Nang Srigati BPKB 2395243-o -
2123 03.03.01.00012573 Sagung Ratna Ekayana BPKB 34816441-O Sagung Ratna Ekayani
2124 03.03.01.00012576 Tata Sujiarma SHM 172 / Sidetapa Nengah Tata Sujiarma
2125 03.03.01.00012577 Sueker I Nyoman SHM 92 / Pedawa I Ketutu Destera
2126 03.03.01.00008751 Safiat BPKB 0 0
2127 03.03.01.00008813 BongMui Lan SHGB 0 0
2128 03.03.01.00011711 Amirudin BPKB 0 0
PT. Pantja Djaya Industrial & Trading Coy,Ltd
2129 03.03.01.00001642 (PT.panca daya) SHM 59 Warsito tjandra 1620 0
2130 03.03.01.00007255 JASI SIMSON YAPOLA BPKB 0 0
2131 03.03.01.00007351 Go Tjie Tjhun BPKB 0 0
Siswono Goeyardi (Goey Ku Tjin) / Sanei Wood,
2132 03.03.01.00007353 PT SHGB 0 0
2133 03.03.01.00007365 Wiryawan BPKB 0 0
2134 03.03.01.00007464 Alfian BPKB 0 0
2135 03.03.01.00007575 Budi Utomo SHM 0 0
2136 03.03.01.00008108 Benny Yasa BPKB 0 0
2137 03.03.01.00008109 Berkat Abadi, PT. BPKB 0 0
2138 03.03.01.00008110 Bieke Andajani SHM 0 0
2139 03.03.01.00008111 Budi Rahayu AJB 0 0
2140 03.03.01.00008114 Christ Veronica BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2141 03.03.01.00008117 CV Indo Marine Product & Co BPKB 0 0
2142 03.03.01.00008121 CV. Duta Pelita/Rusmadi BPKB 0 0
2143 03.03.01.00008122 CV. Urang Segoro SHGB 0 0
2144 03.03.01.00008125 Denny Heryanto BPKB 0 0
2145 03.03.01.00008129 Djoemali BPKB 0 0
CV Alam Mekar/ Djindra Kusuma, Ny. Ong Bie
2146 03.03.01.00008570 Hwa AJB 0 0
2147 03.03.01.00008647 Edy Suryanto BPKB 0 0
2148 03.03.01.00008658 Hermawan Julianto BPKB 0 0
2149 03.03.01.00008659 I Ketut Warsana BPKB 0 0

2150 03.03.01.00008661 Iryanto/ Surabaya Indah Jayatama Motor (IV) BPKB 0 0


2151 03.03.01.00008662 Jefry Tjeng BPKB 0 0
2152 03.03.01.00008669 Martha Ibrahim SHM 0 0
Moehammad Jasin/Avalis Surabaya Indah
2153 03.03.01.00008775 Djayatama Motor BPKB 0 0
2154 03.03.01.00008888 Sulistyo Sari AJB 0 0
2155 03.03.01.00009018 Tutik Alfiah BPKB 0 0
2156 03.03.01.00009024 Tukul Widjajadi BPKB 0 0
2157 03.03.01.00009053 Agnes SHM 136 0 0
Najib Ahwan / Avalis Surabaya Indah Djayatama
2158 03.03.01.00010556 Motor BPKB 0 0
2159 03.03.01.00010557 Ny. Suhesti BPKB 0 0
2160 03.03.01.00010558 Primadona Juliet, PT. AJB 0 0
2161 03.03.01.00010568 Herman Susanto BPKB 0 0
2162 03.03.01.00011211 Achmad Naksabandi Mattelea BPKB 0 0
Alam Mekar, CV (Djindra Kusuma Dharma Budhi,
2163 03.03.01.00011212 Pengurus) AJB 0 0
2164 03.03.01.00011278 Moch Said SHM 0 0
2165 03.03.01.00011288 Kazalindo Media Karya, PT AJB 0 0
2166 03.03.01.00011367 Soenarko SHM 0 0
2167 03.03.01.00011453 MA Basalamah BPKB 0 0
2168 03.03.01.00011460 Henny Handajani BPKB 0 0
2169 03.03.01.00011461 Herry Tanzil BPKB 0 0
2170 03.03.01.00011462 Ie Tiong Wong BPKB 0 0

2171 03.03.01.00011463 Iryanto/ Surabaya Indah Jayatama Motor (II) BPKB 0 0


2172 03.03.01.00011473 Djoko Poernomo SHGB 0 0
2173 03.03.01.00011667 Tjoa Lie Hwat SHGB 0 0
2174 03.03.01.00011764 Hendrick Sadrack BPKB 0 0
2175 03.03.01.00011838 Chirstin Cokro Loemantoro AJB 0 0
2176 03.03.01.00011853 Soehardjo Soetarno, Drs. BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2177 03.03.01.00011903 Adryan BPKB 0 0
2178 03.03.01.00011904 Agus Setiawan SHM 38 0 0
2179 03.03.01.00011908 Aminah SHGB 0 0
2180 03.03.01.00011909 Ananda Abhakaro AJB 0 0
2181 03.03.01.00011916 Arifin BPKB 0 0
2182 03.03.01.00011993 Moch Agus BPKB 0 0
2183 03.03.01.00011994 Moch. Soleh BPKB 0 0
2184 03.03.01.00011996 Mulyadi Hamdi BPKB 0 0
2185 03.03.01.00011997 PT Tandjung Persada Motor AJB 0 0
2186 03.03.01.00012059 Kusman Santoso Tanjung BPKB 0 0
2187 03.03.01.00012064 Lie Kim Yin BPKB 0 0
2188 03.03.01.00012151 Liem Hae ong SHGB 0 0
2189 03.03.01.00012152 Lilik Nurjani BPKB 0 0
2190 03.03.01.00012154 M. Muhammad Fadllan BPKB 0 0
2191 03.03.01.00012212 PT. Candra Satwika Nusa SHM 288
2192 03.03.01.00012217 Soehardi SHM 0 0
2193 03.03.01.00012219 Soetikno BPKB 0 0
2194 03.03.01.00012224 RUDYANTO SUSILO BPKB 7352430 J RUDYANTO SOESILO 0 0
2195 03.03.01.00012224 RUDYANTO SUSILO BPKB 8513395 G FEMO 0 0
2196 03.03.01.00012349 Hendro Ongko Widjaja BPKB 0 0
2197 03.03.01.00012395 Moch Sumadi BPKB 0 0
2198 03.03.01.00012396 Moch. Hawi BPKB 0 0
2199 03.03.01.00012399 Muhammad Subhan SHM 0 0
2200 03.03.01.00012400 Muhanisah BPKB 0 0
2201 03.03.01.00012445 Henry Yuswandi SHGB 0 0
HENRY/SURABAYA INDAH JAYATAMAMOTOR,
2202 03.03.01.00012446 PT BPKB 0 0
2203 03.03.01.00012448 Herry Herdalim BPKB 0 0
2204 03.03.01.00012450 Hidup Baru Swantara AJB 0 0
2205 03.03.01.00012453 I Nyoman T Karyadi BPKB 0 0
2206 03.03.01.00012456 Imam Kusuma BPKB 0 0
2207 03.03.01.00012457 Imam Sutrisno BPKB 0 0
2208 03.03.01.00012530 Amin Iskandar BPKB 0 0
2209 03.03.01.00012531 Andang Soekardi BPKB 0 0
2210 03.03.01.00012533 Arifin Hidayat AJB 0 0
2211 03.03.01.00012535 CV Sinar Surya BPKB 0 0
2212 03.03.01.00012537 Danny Kurnianto AJB 0 0
2213 03.03.01.00012542 Indriana Loekito BPKB 0 0

2214 03.03.01.00012543 Iryanto/ Surabaya Indah Jayatama Motor (III) BPKB 0 0

2215 03.03.01.00012544 Iryanto/Surabaya Indah Jayatama Motor (IX) BPKB 0 0


No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2216 03.03.01.00012546 Sutejo SHM 0 0
2217 03.03.01.00012551 Tanniko Brother CV. AJB 0 0
2218 03.03.01.00012553 Tio Wei Kok BPKB 0 0
2219 03.03.01.00012749 Madya Setia Kelapa Murni PT SHM 0 0
2220 03.03.01.00012764 Edy Susanto BPKB 0 0

2221 03.03.01.00012814 Iryanto/ Surabaya Indah Jayatama Motor (VIII) BPKB 0 0


2222 03.03.01.00012815 Iryanto/Surabaya Indah Jayatama Motor BPKB 0 0

2223 03.03.01.00012816 Iryanto/Surabaya Indah Jayatama Motor (VI) BPKB 0 0


2224 03.03.01.00012819 Jimmy Yusianto BPKB 0 0
2225 03.03.01.00012820 Kacung Sutrisno (Non ATK) BPKB 0 0
2226 03.03.01.00012864 Erlin Johan AJB 0 0
2227 03.03.01.00012865 Fanny Irawan LK. BPKB 0 0
2228 03.03.01.00012868 Fatimah SHM 0 0
2229 03.03.01.00012870 Gatot Koeshadi SHM 0 0
2230 03.03.01.00012878 Sandi Sanjaya BPKB 0 0
2231 03.03.01.00012884 Sigit Loemantoro BPKB 0 0
2232 03.03.01.00012941 Tjang Kay Men BPKB 0 0
2233 03.03.01.00012942 Tjoa Lie Djhiang SHGB 0 0
2234 03.03.01.00012943 Tjoeng Saw Tjan BPKB 0 0
2235 03.03.01.00012950 Wahyu Basuki SHM 0 0
2236 03.03.01.00013052 Yuliati SHM 0 0
2237 03.03.01.00013119 Gunawan Djajaputra AJB 0 0
2238 03.03.01.00013121 H. Ali Ja'cub (Yacoeb) SHM 0 0
2239 03.03.01.00013128 Hartono W. BPKB 0 0
2240 03.03.01.00013240 Soedjono Seger Jiman alias Jie Swie Hien BPKB 0 0
2241 03.03.01.00013242 Soegito BPKB 0 0
2242 03.03.01.00013243 Soekamni Agus Soekamto BPKB 0 0
2243 03.03.01.00013244 Soekotjo Yoso Rahardjo SHM SHM No. 6 ASAN PAK MOENTOLIP 780 0
2244 03.03.01.00013251 Sulistyowati BPKB 0 0
2245 03.03.01.00013440 Noer Shodik BPKB 0 0
2246 03.03.01.00013447 Perak Timur CV (Tjandra Hasan, Direktur) BPKB 0 0
PT Fill PT. Bank Surya Megah/PT First
2247 03.03.01.00013658 International Leather BPKB 0 0
2248 03.03.01.00013660 PT Tirta Sari Permai SHM 0 0
2249 03.03.01.00013661 PT. Duta Mandra Langgeng AJB 0 0
2250 03.03.01.00013662 PT. Andhika Talenta SHGB 0 0
2251 03.03.01.00013663 PT. Bumi Megah Jaya SHGB 0 0
2252 03.03.01.00013666 PT. Persada (I Ketut Rai Alit, BA) SHM 0 0
2253 03.03.01.00013668 R. Sri Bima Indriawan Soejanto BPKB 0 0
2254 03.03.01.00013669 R. Suheru BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2255 03.03.01.00013670 Rahmawati/Mariyo SHM 0 0
2256 03.03.01.00013674 Rudy Murjono BPKB 0 0

2257 03.03.01.00016599 Iryanto/ Surabaya Indah Jayatama Motor (I) BPKB 0 0


2258 03.03.01.00016621 Yenny Megawati BPKB 0 0
2259 03.03.01.00016665 Soerojo BPKB 0 0
2260 03.03.01.00016684 PT. Gresik Jayasemesta/Irang Prajogo AJB 0 0
2261 03.03.01.00016692 M Nasroen BPKB 0 0
2262 03.03.01.00016750 Drs. Ec. R. Abd. Basuki, SH. BPKB 0 0
2263 03.03.01.00016760 Jeanny Elisabeth BPKB 0 0
2264 03.03.01.00016952 Bayu Madya, PT. AJB 0 0
2265 03.03.01.00017060 Karya Nyata, CV. BPKB 0 0

2266 03.03.01.00017147 Iryanto/ Surabaya Indah Jayatama Motor (VII) BPKB 0 0


2267 03.03.01.00017246 Chusairi BPKB 0 0
2268 03.03.01.00017292 Go Tjhiang Gwan BPKB 0 0
2269 03.03.01.00017463 Koesniati Tjiptarahardja SHM 0 0
2270 03.03.01.00017468 Sumber Makmur, CV. SHM 0 0
2271 03.03.01.00007834 M.Muhadjirin BPKB 5906862 I Univ Kristen Duta Wacana
2272 03.03.01.00007835 Ny. Sugiyati BPKB BPKB No. 5136563 Sutejo
2273 03.03.01.00007836 Soetedjo (Bengkel Sukses) SHM No.226 Tatiek Indhrati Harianto Bodhi Kasihono
2274 03.03.01.00007836 Soetedjo (Bengkel Sukses) SHM No. 549 Sutedjo suami Nyonya Tatiek Indhrati
2275 03.03.01.00007836 Soetedjo (Bengkel Sukses) SHM No.548 Sutedjo suami Nyonya Tatiek
2276 03.03.01.00013305 Ny. Lijen Nio alias T. Ernawati BPKB No. 8999350 PT Asuransi Indrapura
2277 03.03.01.00013305 Ny. Lijen Nio alias T. Ernawati BPKB No. 0632398 I Tanto Utomo/Tanto
2278 03.03.01.00013305 Ny. Lijen Nio alias T. Ernawati BPKB No. 9611752 I Alan Rifainy
2279 03.03.01.00013305 Ny. Lijen Nio alias T. Ernawati BPKB No. 0120623 I Fujianto Kuncoro
2280 03.03.01.00013305 Ny. Lijen Nio alias T. Ernawati SHGB No.294 Lijen Nio alias T Ernawati 163 0
2281 03.03.01.00008226 A. SYUGI.S.K BPKB 4600829G 0 0
2282 03.03.01.00017294 ACHMAD DJUHANDI BPKB 0 0
2283 03.03.01.00012168 ALI AMRAN SHM 0 0
2284 03.03.01.00008227 BUNAMAT BIN SAM BPKB 0 0
2285 03.03.01.00016559 CHAIDIR TAHER BPKB 0 0
2286 03.03.01.00009059 DULHAK BPKB 0 0
2287 03.03.01.00017252 E. SUPRI LESTIAWAN BPKB 0 0
2288 03.03.01.00008681 GEDE GEJIR BPKB 0 0
2289 03.03.01.00008225 INAN ISHAK BPKB 0 0
2290 03.03.01.00010707 M. ZUHRI BPKB 0 0
2291 03.03.01.00008224 MAMAN NURAHMAN BPKB 0 0
2292 03.03.01.00008604 MUHAMAD BPKB 0 0
2293 03.03.01.00008230 MUHATIN BPKB 0 0
2294 03.03.01.00008599 MUMIN THAHER BPKB 0 0
No. KODE DEBITUR NAMA DEBITUR JENIS KEPEMILIKAN NO KEPEMILIKAN ATAS NAMA LT LB
2295 03.03.01.00011870 MURSANIH BPKB 0 0
2296 03.03.01.00008606 PURNAMA TJAHYADI / PURNAMA TJAHJADI SHM 0 0
2297 03.03.01.00008600 SAYUTI BPKB 0 0
2298 03.03.01.00010720 SURIPTO EDI SAPUTRA BPKB 0 0
2299 03.03.01.00008601 SYAFRUDIN BPKB 0 0
2300 03.03.01.00017269 SYAMLAWI BPKB 0 0
2301 03.03.01.00008605 TOKO LIBRA / M. JAMAL SAID GIRIK 0 0
2302 03.03.01.00012039 URAI RUSLAN BPKB 0 0
2303 03.03.01.00013306 USNAEDI HERYANA EFFENDI BPKB 0 0
2304 03.03.01.00008603 YAHYA BPKB 0 0
2305 03.03.01.00011217 Y. RUYANI HUSEN BPKB 0 0
01257/
2306 03.03.01.00024086 Bambang Tulus SHGB WEDOMARTAN - - -
2307 03.03.01.00012793 Ahmad alias Ahman SHM 18 AHMAD
2308 03.03.01.00011759 Engku SHM 5 ENGKU
2309 03.03.01.00011759 Engku SHM 10 ENGKU
2310 03.03.01.00016662 OO Nurdin SHM 18 MAMAN SOBANA
2311 03.03.01.00016662 OO Nurdin SHM 27 LALA SITI SARIPAH N
2312 03.03.01.00013426 PINO SHM 125 PINO
2313 03.03.01.00013426 PINO SHM 1111 JASEM
2314 03.03.01.00011841 SITI JULAEHA SHM 53 SITI JULAEHA
2315 03.03.01.00007482 SUDIRMAN SHM 242 SUDIRMAN
2316 03.03.01.00007482 SUDIRMAN SHM 362 SUDIRMAN
2317 03.03.01.00017490 H.SUKARNO / EUIS KURNIASIH SHM 352 SUKARNO
2318 03.03.01.00007911 USUP AJB 214
2319 03.03.01.00012800 KIKI FRENAY BPKB 9376058H
2320 03.03.01.00012794 ASEP SUMARNA BPKB 3098763
2321 03.03.01.00008551 TUTI SURTIATININGSIH BPKB 3778380
2322 03.03.01.00011644 AGUS SALIM BPKB 8296207G
2323 03.03.01.00024239 DAHRA BPKB
2324 03.03.01.00024240 IKON HIDAYAT BPKB
2325 03.03.01.00024241 MARJUKI BIN OMAN BPKB
2326 03.03.01.00013476 Iwan Susanto SHM SHM No.172 Tan Hong Nio, Istri dari Rudi Suryanto (d/h Ham Sin Liang) 535
2327 03.03.01.00024044 Tafsir Bin Idjan BPKB
2328 03.03.01.00024045 Sudarmo BPKB

2329 03.03.01.00024046 Bambang S BPKB


2330 03.03.01.00013230 Sidi Purnomo BPKB 5137803 Suroso
2331 03.03.01.00013233 Mulyadi Wijaya al. Oey Sin Hok SHM 1001 Suwarno 416
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

DAFTAR ASET BERPERKARA EKS BBPN, EKS KELOLAAN PT PPA, DAN EKS BDL

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

1 385/Pdt.G/2000/PN.JKT.B Pengadilan Negeri Jakarta PT Rodial Eron dianggap wan prestasi untuk membayar Proses PK
AR Barat kewajibannya/hutang kepada PT SBU yang berasal dari Perkara ditangani di Tk. PK
fasilitas Kredit Rekening Koran dan SPBU yang sampai Tk. Pertama Kalah, Tk. Putusan 385/Pdt.G/2000/PN.JKT.BAR tanggal 12 April 2001:
dengan per 30 September 2000 telah berjumlah Banding dan Kasasi Menang 1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara
yang hingga kini ditaksir berjumlah Rp199.000 (seratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).

Putusan 269/Pdt/2001/PT.DKI tanggal 31 Agustus 2001:


1. Menerima permohonan pemeriksaan dalam peradilan tingkat banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Penggugat tersebut; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 12 April 2001 Nomor
385/Pdt.G/2000/PN.JKT.BAR yang dimohonkan banding; MENGADILI SENDIRI 1. Mengabulkan gugatan
Pembanding semula Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan sebagai hukum Para Terbanding semula Para
Tergugat telah ingkar janji (wanprestasi) dalam membayar hutang-hutang kepada Pembanding semula Peng

Putusan 2170K/Pdt/2005 tanggal 11 Januari 2017:


1. Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: 1. PT Rodial Eron, 2. Efdjuno Tando tersebut; 2.
Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 269/Pdt/2001/PT.DKI tanggal 31 Agustus 2001 yang
membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Nomor 385/Pdt.G/2000/PN.JKT.BAR. tanggal 12 April 2001;
MENGADILI SENDIRI 1. Mengabulkan gugatan Pembanding semula Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan
sebagai hukum Para Terbanding semula Para Tergugat telah ingkar janji (wanprestasi) dalam memb
2 312/Pdt.G/2003/PN.JKT.B Pengadilan Negeri Jakarta Eksekusi lelang atas sebidang tanah berikut bangunan Tk. Kasasi Menang, Tk. Putusan 312/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Bar tanggal 1 Juni 2004:
AR Barat yang berdiri di atasnya yang terletak di Jalan Cengkeh 16 Pertama dan Banding Kalah Dalam Provisi: Menolak gugatan provisi tersebut; Dalam Eksepsi: Menolak eksepsi turut terbantah I tersebut;
Kav.12 Jakarta Lelang Dalam Pokok Perkara: Menyatakan Pembantah adalah Pembantah yang tidak benar: Menolak gugatan bantahan
Pembantah untuk seluruhnya; Menghukum Pembantah untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.019.000;

Putusan 331/PDT/2009/PT.DKI tanggal 2 November 2009:


1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Pembantah; 2. Menguatkan putusan pengadilan negeri
Jakarta Barat Nomor 312/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Bar. tanggal 01 Juni 2004 yang dimohonkan banding tersebut; 3.
Menghukum Pembanding semula Pembantah untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan.

Putusan 414 K/Pdt/2011 tanggal 15 Juni 2011:


1. Mengabulkan permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi: Tim Likuidasi PT Sejahtera Bank Umum tersebut; 2.
Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 331/PDT/2009/PT.DKI tanggal 02 Nopember 2009 yang
menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 312/PDT.G/2003/PN.JKT.BAR tanggal 01 Juni 2004
Mengadili Sendiri: 1. Menyatakan bantahan Pembantah tidak dapat diterima; 2. Menghukum Pemohon
Kasasi/Pembantah untuk membayar biaya perkara dalam tingkat Kasasi ini sebesar Rp500.000 (lim

3 39/Pdt.G/2009/PN.JKT.PS Pengadilan Negeri Jakarta Permohonan Penetapan keabsahan Neraca Akhir Sampai saat ini belum ada Putusan 39/PDT.P/2009/PN.JKT.PST tanggal 14 Mei 2009:
T Pusat Likuidasi (NAL) PT SBU (DL) per posisi tanggal 24 Mei pengajuan PK Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya
2003 yang merupakan pertanggungjawaban Tim Likuidasi Tk. Pertama, Tk. Banding, dan
PT SBU. Tk. Kasasi Menang Putusan 2255 K/PDT/2009 tanggal 23 Februari 2010:
Menolak permohonan kasasi dari TL PT SBU
4 275/Pdt.G/2009/PN.JKT.B Pengadilan Negeri Jakarta Penyerahan Barang Jaminan berupa Gedung Kantor yang Sampai saat ini tidak ada Putusan 275/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 20 Mei 2010:
AR Barat terletak di Jl.K.H.Wahid Hasyim No.65, Jakarta Pusat dan pengajuan Kasasi Menolak gugatan Penggugat seluruhnya -menyatakan sita jaminan PN Jakbar berdasarkan penertapan
Jl.Tiang Bendera No.15, Jakarta Barat oleh TL PT SBU Tk. Pertama dan Tk. Banding, Nomor275/pdt.g/2009/pn.jkt.bar tgl 31 juli 2009 tidak sah dan tidak berharga -memerintahkan untuk mengangkat sita
kepada DJKN yang kemudian dilelang oleh Badan Urusan Menang jaminan a quo
Piutang dan Lelang Negara
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

5 321/Pdt.G/2009/PN.MDN Pengadilan Negeri Medan Tunggakan biaya maintenance, listrik dan biaya-biaya lain Proses Kasasi Putusan 321/Pdt.G/2009/PN.MDN tanggal 12 Januari 2010:
oleh TL PT SBU(DL) terhadap PT Aksara Jaya Indah Tk. Pertama dan Tk. Banding -menghukum Tergugat membayar biaya maintenance, listrik dan lain-lain sesuai perjanjian sebesar Rp566.407.007
Kalah dan bunga 6% -menyatakan batal akta perjanjian penyerahan hak pemakaian ruangan/lios nomor 52 tanggal 24
April 1991 -menghukum Tergugat dan atau instansi yang memperoleh hak daripadanya untuk menyerahkan dengan
segera ruangan/kios tersebut kepada Penggugat -menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar
Rp161.000

Putusan 330/PDT/2010/PT.MDN tanggal 20 Desember 2010:


Menguatkan putusan PN Medan Nomor 321/Pdt.G/2009/PN.MDN
6 442/Pdt.G/2009/PN.JKT.B Pengadilan Negeri Jakarta Proses Lelang yang akan dilaksanakan atas sebidang Proses Kasasi Putusan 442/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Agustus 2010:
AR Barat Tanah HGB seluas 269m2 yang terletak di Kec. Palmerah, Tk. Pertama dan Tk. Banding menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Jakarta Barat yang menjadi jaminan atas pinjaman Albert Menang
Kongoasa pada PT SBU Putusan 377/PDT/2011/PT.DKI tanggal 16 Januari 2012:
Menguatkan putusan PN Jakarta barat Nomor 442/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR
7 483/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta 1 (Satu) bidang tanah berikut bangunannya yang terletak Tk. PK Kalah Putusan PK Nomor 565 PK/ Pdt/2016
. Pusat di Jalan Jelambar Baru Blok A IX No. 223 RT. 006/RW. 09, Baru ditangani di Tk. PK
Kelurahan Jelambar, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Amar Putusan:
Barat MENGADILI : Menolak Permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali KEMENTERIAN
KEUANGAN RI cq. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DAN LAIN - LAIN cq. KANTOR WILAYAH VII
JAKARTA cq. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG JAKARTA V, tersebut ; Menghukum
Pemohon Peninjauan Kembali/ Pemohon Kasasi/ Terlawan I/ Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam
pemeriksaan Peninjauan Kembali ini sejumlah Rp. 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).

8 530/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah Hak Milik No. 946, yang terletak di DKI Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Mampang Prapatan,
Kelurahan Pela, seluas 384 M2, Gambar Situasi No.
3/249/1982 tanggal 1 Februari 1982
9 117/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 228/Kelapa Dua, seluas 251 M2, Gambar Situasi Pada Tingkat Banding SELESAI
r. Barat No. 5375/1990 tanggal 20 November 1990, Kelurahan gugatan Dicabut
Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat Sesuai Akta Pencabutan
Banding
No.
01/Srt.Pdt/2011/PN.Jkt.Bar.
tanggal 31 Mei 2011
10 443/Pdt.G/2010/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Terkait pending item dalam Program Penjualan Aset Gugatan Dicabut SELESAI
Properti 6 (PPAP 6) dengan Nomor Aset adalah B20044,
tanah seluas 389.719 M2
11 03/Pdt.G/2011/PN.LP. Pengadilan Negeri Lubuk Ada 6 (enam) objek tanah di Kecamatan Tanjung Morawa, Bank Umum Nasional (BUN) Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi BUDI SUYONO tersebut.
Pakam Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara :
•SHM No. 9/DesaTegal Sari seluas 2.394 M2;
•SHM No. 13/DesaTegal Sari seluas 20.590 M2;
•SHM No. 8/DesaTegal Sari seluas 3.195 M2;
•SHM No. 10/DesaTegal Sari seluas 1.699 M2;
•SHM No. 11/DesaTegal Sari seluas 6.259 M2;
•SHM No. 12/DesaTegal Sari seluas 2.337 M2
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

12 26/Pdt.G/2011/PN.MDN Pengadilan Negeri Medan Tanah seluas 60.000M2 (eks. Jaminan piutang Negara PT. Proses PK Putusan 26/Pdt.G/2011/PN.MDN tanggal 19 Oktober 2011:
SBU) Tk. Pertama Menang, Tk. Dalam Provisi - Menolak Tuntutan provisi dari Para Pwnggugat Tentang Eksepsi - Menolak Eksepsi dari Tergugat
Banding dan Tk. Kasasi Kalah II, Tergugat III, dan dari Turut Tergugat Dalam Pokok Perkara - Menolak gugatan Para Penggugat
untuk seluruhnya: - Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar RP6.991.000,-(enam juta
sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

Putusan 83/PDT/2012/PT.MDN 10 Juli 2012:


Dalam Eksepsi - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 Oktober 2011 Nom,or
26/Pdt.g/2011/PN.Mdn Dalam Provisi - Menguatkan putusan Pengadilpan Negeri Medan tanggal 19 Oktober 2011
Nomor 26/Pdt.G/2011/PN.Mdn Dalam Pokok Perkara - membatalkan Putusan Pegadilan Negeri Medan tanggal 19
Oktober 2011 Nomor 26/Pdt.g/2011/PN.Mdn, dimohonkan Banding tersebut

Putusan 1273K/Pdt/2013 tanggal 22 Agustus 2012:


Menolak Permohonan Kasasi dari Para Pemohon Kasasi Dalam Eksepsi - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 19 Oktober 2011 Nomor 26/Pdt.G/2011/PN.Mdn, dimohonkan Banding tersebut - Menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 Oktober 2011 Nomor 26/Pdt.G/2011/PN.MDN, dimohonkan Banding
tersebut Dalam Pokok Perkara - Membatalkan putusan pengadilan Negeri Medan tanggal 19 Oktober 2011 Nomor
26/Pdt.G/2011/PN.MDN
13 238/Pdt.G/2011/PN.JKT.SE Pengadilan Negeri Jakarta Aset eks BDL PT. Bank Kosagraha berupa sebidang tanah Sampai saat ini belum ada Putusan 238/Pdt.G/2011/PN.JKT.SEL tanggal 13 September 2012:
L Selatan seluas 2205 M2 yang terletak di Desa Kunciran, pengajuan Kasasi MENYATAKAN BAHWA GUGATAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA
Kecamatan Pinang (d/h kecamatan Cipondoh) Propinsi Tk. Pertama dan Tk. Banding
Banten (d/h. Propinsi Jawa Barat) SHM No.1832 yang Menang Putusan 134/PDT/2014/PT DKI tanggal 6 Mei 2014:
saat ini sudah berada dalam penguasaan Kementerian Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 238/Pdt.G/2011/PN.JKT.SEL tanggal 13
Keuangan. September 2012 yang dimohonkan banding tersebut
14 133/Pdt.G/2013/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Pelelangan atas SHGB No 2591/Pasar baru dan SHGB No Putus Banding Menang Putusan 133/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst tanggal 15 Januari 2014:
ST Pusat 2590/Pasar Baru oleh PUPN (Sesuai SIPP, relaas belum DALAM EKSEPSI: - Menerima eksepsi Tergugat I dan Tergugat II tentang gugatan kurang pihak; DALAM POKOK
diterima) PERKARA: - Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; - Menghukum Penggugat membayar biaya
Tk. Pertama Menang perkara sebesar Rp.516.000.-(lima ratus enam belas ribu rupiah);

426/PDT/2014/PT DKI
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;-
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 133/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst, tanggal 15 Januari 2014,
yang dimohonkan banding ;-----------------------------------------------------------------------------------
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara untuk kedua tingkat pengadilan, yang
dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000.00 (seratus lima puluh ribu rupiah) ;------

15 64/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta • Sertifikat Deposito No. CB 05391 tertanggal 22 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I. BANK
Selatan November 2004 yang jatuh tempo pada tanggal 2 Januari INDANESIA, II. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
2005 sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah); INDANESIA, Para Pemohon Kasasi III.1. PT GLOBAL
• Sertifikat Deposito No. CB 05392 tertanggal 22 INTERNASIONAL, Tbk., (Dalam Likuidasi) dan 2. SURYO
November 2004 yang jatuh tempo pada tanggal 3 Januari tersebut
2005 sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
Total jumlah Sertifikat Deposito yang dimiliki Penggugat
sebanyak 2 (dua) lembar Sertifikat Deposito sejumlah
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

16 63/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta (*). Sertipikat Deposito No. SD BB 000198 tertanggal 25 Putusan Kasasi : Putusan Banding
Selatan Okt 2004 yg jatuh tempo pada tgl. 25 Nov 2004 sejumlah No. 2269 K/PDT/2014 tangal Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 63/Pdt.G/ 2011/
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 11 November 2015 PN.Jkt.Sel., tanggal 09 Februari 2012 yang dimohonkan banding tersebut.
(*). Sertipikat Deposito No. SD BB 000199 tertanggal 25
Okt 2004 yg jatuh tempo pada tgl. 25 Nov 2004 sejumlah Amar Putusan :
Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). MENGADILI 1. MENOLAK
PERMOHONAN KASASI DARI
PARA PEMOHON KASASI : 1.
PT. BANK BLOBAL
INTERNATIONAL, TBK.
(DALAM LIKUIDASI),2.
SURYO DAN 3.
KEMENTERIAN KEUANGAN
RI, TERSEBUT. 2.
MENGHUKUM PARA
PEMOHON
KASASI/TERGUGAT I, III DAN
IV UNTUK MEMBAYAR
BIAYA PERKARA DALAM
TINGKAT KASASI INI
SEBESAR Rp.500.000,- (LIMA
RATUS RIBU RUPIAH).

17 146/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta (*). SHGB No. 730/Pinangsia Jakarta Barat seluas 162 M2, Putusan PN Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet ontvankelijke
. Selatan SHGB No. 266/Mangga Dua Utara seluas 1.266 M2 verkllaard)

18 344/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta (-) SHGB No. 674/Desa Sunter Agung, Gambar Situasi No. Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Ny. Tjan Agnes Rumanauw, tersebut.
r. Barat 1674/1987 tgl. 31 Agustus 1987 seluas 90 M2, (-) SHGB No.
3578/Desa Sunter Agung Gambar Situasi No. 330/1991
seluas 343 M2, (-) SHGB No. 6709/Desa Sunter Agung
Gambar Situasi No. 3972/1994 seluas 87 M2, (-) SHM No.
789/Desa Tegal Alur, Gambar Situasi No. 5393/1993, (-)
SHM No. 952/Desa Tegal Alur Gambar Situasi No.
8205/1994
19 240/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Aset berupa tanah seluas 6.788.059 M2 yg terletak di Prop. Putusan Peninjauan Kembali Putusan PN, tanggal 28 Mar. 2012 : Menyatakan gugatan Para Penggugat Nebis In Idem .
. Selatan Jawa Barat,Kab. Bogor, Kec. Cimanggis, Desa Tapos,
Cilangkap, Sukamaju Baru, Lw. Nanggung, Jatijajar, Putusan Banding : No. 140/PDT/2013/PT.DKI. tanggal 04 Jun. 2013, yang inti amar putusannya menyatakan :
Cimpaseum dan sukatani yg dikelola untuk kegiatan 'Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 28 Maret 2012 Nomor:
pembangunan perumahan dan lapangan golf dengan 240/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel, yang dimohonkan banding tersebut'; dan "Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk
EMERALDA disebut Proyek Emeralda sebagian".

Putusan Kasasi : No. 685 K/PDT/2014 tanggal 01 Okt. 2015, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : 1. PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk., 2. PT. BANK CIMB
NIAGA, Tbk. DAHULU PT. BANK LIPPO Tbk., 3. PT. KARABHA DIGDAYA., 4. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Cq DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, tersebut".

Putusan Peninjauan Kembali : No. 343 PK/PDT/2016 tanggal 28 September 2016, yang inti amar putusannya
menyatakan "Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali I: 1. PT.BANK
INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk., 2. PT BANK CIMB NIAGA dahulu PT PT BANK LIPPO,Tbk., Pemohon
Peninjauan Kembali II : PT.KARABHA DIGDAYA dan Pemohon Peninjuan Kembali III: PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA cq DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tersebut: Membatalakn putusan kasasi
Mahkamah Agung Nomor 685 K/PDT/2014 tanggal 17 Juli 2014".
20 72/Pdt.G/2011/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Sengketa kredit dengan 9 (sembilan) BPKB mobil dan 11 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi: 1. H. SUDIRMAN BIN H. NONGKO, dan 2.
Sertifikat Hak Milik yang dijaminkan ke PT. Bank Hj. MURNI tersebut;
Perniagaan Cabang Sungguminasa
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

21 237/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 136/Cipete Utara, Gambar Situasi No. Putusan Kasasi No. 1413 K/Pdt/2017 tanggal 15 Agu. 2017
. Selatan 478/3255/1975, luas 709 M2, tercata an. Ny. Evi Husna
Lukman, sekarang HGB No. 284/Cipete Utara, Gambar MENGADILI: - Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi EVIE HUSNA tersebut; - Menghukum Pemohon
Situasi No. 3607/1990, tgl. 29 Januari 1990, terletak di Jl. Kasasi/Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat Peradilan dan tingkat Kasasi
Taman Brawijaya III/136, Kebayoran Baru, Jak-Sel. ini sejumlah Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);

22 238/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar 5 Unit villa yg terletak di Jl. Saraswati III No. 9, Kel. Putusan Kasasi Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi LAW TZE SENG (WILLIAM), tersebut
Seminyak, Kec. Kuta, Kab. Badung, SHM No. 7442/Kuta,
seluas 1.520 M2, Surat Ukur Nomor: 314/1999

23 255/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 2595/Desa Benoa dan SHM No. 2334/Desa Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Benoa terletak di Kel. Benoa, Kab. Badung, Prop. Bali

24 236/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan yg terletak di Jl. Kelapa Puan Timur Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi TIGOR BARIGIN SIAHAAN.B.AP Selaku suami dari HERMIEN
. Pusat VI Blok NB-7 No. 22 Rt. 006/Rw. 012, Kel. Pegangsaan Dua, B.BUDOYO,di lanjutkan oleh ahli warisnya RICHARD P.H.SIAHAAN tersebut
Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara SHGB No. 1913 dengan
Surat Ukur No. 334 tahun 1987

25 236/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar *. SHM No. 4841, terletak di Kel. Kuta, Kec. Kuta, Kab. Dati Menyatakan Gugatan Oleh karena pihak Penggugat Tidak Banding atas putusan yang mengalahkannya, maka putusannya menjadi in
Tk. II Badung, Prop. Dati I Bali, gambar situasi tertanggal Penggugat Tidak Dapat kracht.
11 Juli 1995 No. 1762/1995, Luas 2.400 m2 an. Maeniar Diterima SELESAI
Benny Sutedja; *. Sebidang tanah sewa seluas 1.966 m2,
milik I Lantar, dkk sebidang tanah hak milik Pipil No. 67,
Persil Nomor : 54a, Kelas III, Luas seluruhnya No. 118, Kel.
Kuta, Kec. Kuta, Kab. Dati Tk. II Badung, Prop. Dati Tk I
Bali, berdasarkan Akta Sewa Menyewa Tanah No. 206
tertanggal 31 Januari 1990

26 349/Pdt.G/2011/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah berikut bangunan diatasnya sebagaimana Proses Tingkat Kasasi
terurai dalam *. SHM No. 353, luas 930 m2,
Gambar Situasi No. 1896/1994 tgl. 26 Mei 1994, *. SHM No.
354, luas 371 m2, Gambar Situasi No. 2032/1994 tgl. 13 Juni
1994 keduanya terletak di Propinsi Jawa Timur,
Kabupaten Gresik, Kecamatan Gresik, desa Tlogopatut
setempat dikenal sebagai Jalan Dr. Sutomo No. 116
Gresik, selanjutnya disebut : "Obyek sengketa".

27 166//Pdt.G/2011/PN.Jkt.Se Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 1 HIPOTIK PERTAMA : sebesar Rp. 850.000.000; - Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Penggugat
l. Selatan SHGB No. 2 HIPOTIK PERTAMA : sebesar Rp.
1.850.000.000 - HIPOTIK KEDUA : sebesar Rp. 504.221.800; -
SHGB No. 4 HIPOTIK PERTAMA : sebesar Rp.
5.321.052.000 (sehingga jumlah total keseluruhan hipotik
yaitu Rp 8.750.000.000

28 464/Pdt.G/2011/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Tanah seluas 5.500 M2 dengan No. SHM 312 yg terletak di Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : SURAHMAN tersebut
Subak Basangkasa, Desa Kerobokan Kelod, Kecamatan
Kuta Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali;
Tanah seluas 5.400 M2 dengan No. SHM 2366 yg terletak
di Subak Basangkasa, Desa Kerobokan Kelod, Kecamatan
Kuta Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

29 32/Pdt.G/2011/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor SHM No. 840/Cibuluh seluas 3.650 M2 yg terletak di Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari PEmohon Kasasi: CV. DELIMA JAYA diwakili oleh WIYANTA (Direktur) dan EVY
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang, (Persero Komanditer), tersebut
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 20-7-1994, No. 9680/1981,
Sertifikat tgl. 26-7-1994;
SHM No. 847/Cibuluh seluas 1.000 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang,
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 18-4-1981, No. 8/1978,
Sertifikat tgl. 13-10-1994;
SHM No. 850/Cibuluh seluas 2.015 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang,
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 11-8-1981, No.
10374/1981, Sertifikat tgl. 13-10-1994;
SHM No. 694/Pabaton seluas 850 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kota Kaler (Kota
Bogor Utara), Kel. Pabaton, Surat Ukur tertanggal 3-12-
1974 No. 371/1974, Sertifikat tgl. 4-12-1974;
SHM No. 740/Cibuluh seluas 6.710 M2 yg terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kab. Bogor, Kec. Kedung Halang,
Desa Cibuluh, gambar situasi tgl. 9-2-1988, No. 4224/1988,
Sertifikat tgl. 27-4-1998;
30 338/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Aset Negara berupa tanah seluas 384 m2 SHM No. 946 yg Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi Drs. TAMSIL LUBIS tersebut
. Pusat terletak di Jalan Bangka IX No. 62 Jakarta Selatan

31 338/Pdt.G/2011/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung *). SHM No. 3228 (dahulu No. 2095)/Kelurahan Kopo Gugatan Dicabut SELESAI
dengan luas tanah sebesar 53 m2 dan; SHM No.
2841/Kelurahan Kopo dengan luas tanah sebesar 362 m2.
*). SHM No. 2774/Kelurahan Kopo dengan luas tanah
sebesar 68 m2; SHM No. 2775/Kelurahan Kopo dengan
luas tanah sebesar 1503 m2.
32 108/Pdt.G/2011/PN.BB Pengadilan Negeri Bale 1. SHM No. 344/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 23-6-1994 Proses Kasasi
Bandung No. 6342/1994, luas 2.130 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
2. SHM No. 345/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 23-6-1994
No. 6369/1994, luas 3.500 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
3. SHM No. 346/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 23-6-1994
No. 6373/1994, luas 4.770 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
4. SHM No. 259/Sukamaju, Gambar Situasi tgl 11-2-1991
No. 665/1991, luas 3.110 M2, terletak di Propinsi Jawa
Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa
Sukamaju
33 403/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 427 atas nama Anwirdi Mansur seluas 486 M2, Putusan PN Penggugat tidak mengajukan banding
. Selatan Jalan Pejaten Raya Rt. 003 Rw. 002 No. 48 Kelurahan Menyatakan gugatan SELESAI
Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Penggugat tidak dapat
diterima
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

34 56/Pdt.G/2011/PN.PTK. Pengadilan Negeri Pontianak Sebidang tanah terletak di Gang Balsa Rt/Rw. 04/X Gugatan Dicabut SELESAI
Kelurahan Darat Sekip Kec. Pontianak kota Pontianak
seluas + 760 M2, Lebar + 17,5 M, Panjang + 44 M, dan
batasannya adalah sebelah barat dengan tanah Sarmun,
sebelah timur dengan tanah Sukir, sebelah utara dengan
tanah Syarif Aman, sebelah selatan dengan tanah
Said/Amat. Dan terhadap tanah tersebut telah
disertipikatkan dengan bukti SHM No. 1009, Surat Ukur
No. 7248 tahun 1983 tercatat atas nama SOEKEMI BIN
SANMUKIMIN yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Pontianak/Turut Tergugat II

35 387/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan yg terletak di Jalan Sunter Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Ny. LORETTE V. PELEALU tersebut
Utara Agung Utara Raya Blok A No. 33, 34 (Tampak Muka) dan
Jalan Sunter Agung Utara Blok A - 36 D No. 15 (Tampak
Belakang) Jakarta Utara
36 34/Pdt.G/2011/PN.Kraksaa Pengadilan Negeri Kraksaan SHM No. 1569 Gambar Situasi 896/1987, seluas 10.600 m2 Gugatan Dicabut SELESAI
n (Sepuluh ribu enam ratus meter persegi) yg terletak di
Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta, Dati II Badung, Bali
atau yg berasal dari Pipil No. 1881, Persil No. 263, Kelas III,
seluas 1,060 ha terletak di Desa Kerobokan No. 116,
Kecamatan Kuta, Dati II Badung, Bali.

37 473/Pdt.G/2011/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung SHM. No. 929/Turangga Gambar Situasi tertanggal 26 Putusan PN: Karena yg dihukum BPN Bandung untuk merubah membalik nama SHM
Desember 1992 Nomor 10362/1992 seluas 2.605 m2 Mengabulkan gugatan SELESAI
tercatat atas nama Mochamad Basari setempat dikenal Penggugat untuk sebagian.
dengan Jalan Buah Batu Nomor 161 Bandung

38 451/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta (*) SHM. No. 3228 (dahulu No. 2095) Kelurahan Kopo dg Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat luas tanah sebesar 53 m2 dan, SHM No. 2841/Kelurahan
Kopo dg luas tanah sebesar 362 m2. (*) SHM No.
2774/Kelurahan Kopo dg luas tanah sebesar 68 m2 dan
SHM No. 2775/Kelurahan Kopo dg luas tanah sebesar
1503 m2.
39 455/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dengan luas 2970 m2 yg terletak di Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Penggugat
. Selatan Kampung Babakan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta
Selatan dengan Sertipikat Hak Milik No. 137/Jagakarsa
atas nama Angelina Suyanto
40 582/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dg Hak Guna Bangunan Nomor : 280 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi : 1. Oey Kok Seng, 2. Oey Kok Tiong, 3. Lie Tjun Nio al Lie
. Selatan seluas + 1.250 M2, Gambar Situasi tanggal 12 Agustus Sok Tjin al Felicia Wirianata, 4. Oey Kok Hoen al Muliawan Wirianata, 5. Oey Soie Lie tersebut.
1993 Nomor : 3008/1993 Desa Karet Kuningan Kecamatan
Setiabudi Jakarta Selatan (setempat di kenal jalan
Genteng Hijau Nomor : 80 Rt.001/07) pemegang hak
terdaftar atas nama : LIE TJUN NIO (LIE SOK TJIN) - OEY
KOK TIONG - OEY KOK HOEN - OEY KOK SENG dan OEY
SIOE LIE, serta sebidang tanah Hak Guna Bangunan
Nomor : 281/Karet Kuningan seluas 0 = 828 M2, Gambar
Situasi tanggal 12 Agustus 1993 Nomor : 3009/1993 Desa
Karet Kuningan Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan
(setempat dikenal jalan Genteng Hijau Nomor : 80 Rt.
011/07) pemegang hak terdaftar atas nama : LIE TJUN NIO
(LIE SOK TJIN) - OEY KOK TIONG - OEY KOK HOEN - OEY
KOK SENG dan OEY SIOE LIE
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

41 759/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan yg beralamat di Jalan Palm Putusan Banding Menyatakan permohonan banding dari kuasa hukum Pembanding semula Penggugat tidak dapat diterima.
. Barat Raya No. 440, Rt/Rw 006/007 Kel. Duri Kepa, Kec. Kebon
Jeruk, Jakarta Barat, SHGB Nomor 1085

42 780/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan yg beralamat di Jalan TB. Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard)
r. Barat Simatupang No. 8 Jakarta Selatan, SHM No.
1132/Cilandak Barat seluas 2.210 M2 yg tercatat atas
nama B. A. Van Der Kolk
43 73/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan yang beralamat di Taman Giri Loka Putusan Banding: Putusan PN :
Pusat Sektor IV.5 Blok G No. 7, Tangerang, Banten, yang berdiri Menguatkan putusan Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.
di atas tanah dengan alas hak berupa SHGB No. 1148 dan Pengadilan Negeri Jakarta
No. 1487 an. Jenny Irwan Pusat, Nomor : 73/
PDT.G/2012/PN.JKT.PST.
tanggal 19 Nopember 2012
yang dimohonkan banding
tersebut.
44 129/Pdt.G/2012/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Tanah dan bangunan berupa rumah tinggal yang terletak Putusan Peninjauan Kembali Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali Ny. CINDELFIA GLORITY tersebut
di Kompleks Perumahan Taman Beverly 2 Lippo Cikarang
setempat dikenal sebagai Jalan Palem Puteri 07 No. 011, PERKARA SELESAI
RT/RW. 001/010, Desa Cibatu, Kecamatan Lemahabang,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, seluas + 252 m2,
berdasarkan SHGB Nomor: 3094/Cibatu, Kecamatan
Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat
terbit tanggal 19-11-1996, Gambar Situasi No. 1082/1996 27-
05-1996 tercatat an. Gunawan Susilo

45 109/Pdt.Plw/2012/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah seluas 37.300 m2 terletak di Kelurahan Putusan Banding: Putusan PN:
Romokalisari, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, SHM Menguatkan putusan Menolak Gugatan Pelawan untuk seluruhnya.
No. 2/Kel. Tandes an. Soedarsono Ongkowidjojo Pengadilan Negeri Surabaya
tanggal 29 Agustus 2012
Nomor : 109/Pdt.
Plw/2012/PN. Sby , yang
dimohonkan banding tersebut
diatas.
46 165/Pdt.G/2012/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Bahwa Penggugat adalah Direktur Utama sekaligus Proses Kasasi Dicabut Permohonan kasasi Telah Dicabut Pada Kamis, 04 Sep. 2014, oleh WONG TEDDY WIHARJO selaku Pemohon
pemegang saham PT. ALBARAYA SEGARA UTAMA atau Kasasi (Penggugat).
pemilik atas 14.250 helai saham sedangkan Tergugat III
adalah Direktur sekaligus pemilik atas 750 helai saham. PERKARA SELESAI
PT. ALBARAYA SEGARA UTAMA adalah pemilik sah atas
tanah-tanah seluas 200.147 m2.

47 317/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta 1.SHGB No. 1/Caringin seluas 175.783 m2 an. PT. Putusan PK INKRACT SELESAI
. Pusat Kencana Sinar Semesta; 1. Mengabulkan permohonan
2.SHGB No. 3/Caringin seluas 2.270 m2 an. PT. Kencana peninjauan kembali dari
Sinar Semesta; Pemohon Peninjauan Kembali
3.SHGB No. 4/Caringin seluas 675 m2 an. PT. Kencana : 1. Ketua PUPN Cabang DKI
Sinar Semesta; Jakarta, dan 2. Menkeu RI,
4.SHGB No. 5/Caringin seluas 10.330 m2 an. PT. Kencana tersebut;
Sinar Semesta; 2. Membatalkan Putusan
5.SHGB No. 6/Caringin seluas 2.050 m2 an. PT. Kencana Mahkamah Agung RI No. 95
Sinar Semesta; K/Pdt/2014 Tanggal 26 Juni
6.SHGB No. 270/Adiwarna seluas 178 m2 an. PT. Inti 2014
Sumber Tatagraha;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

48 25/G/2012/PTUN-JKT Pengadilan Tata Usaha Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Proses Kasasi
Negara Jakarta Nomor: 205/KM.6/2011 tertanggal 13 Desember 2011
tentang Penetapan Pencegahan Bepergian Ke Luar
Wilayah Republik Indonesia Terhadap Eks. Pemegang
Saham Bank Putera Multikarsa Dalam Rangka
Pengurusan Piutang Negara

49 385/Pdt.G/2012/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya 1.SHM No. 1236/Desa Sidomulyo, luas 237 m2 setempat Putusan PN Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
dikenal dengan tanah rumah an. Nafik;
2.SHM No. 92/Desa Semambung, luas 751 m2, Desa
Semambung, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo an. Soetikno;
3.SHM No. 154/Desa Semambung, luas 799 m2, Desa
Semambung, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo an. Soetikno
4.Tanah sewa kotamadya Surabaya, luas 169 m2, Desa
Semambung, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo an. Soetikno;
5.Tanah Eigendom Verponding No. 17640 dan 17515, luas
90 m2

50 183/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah Adat Persil 55a, S.II; seluas kurang lebih 43.590 m2 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon kasasi PT MASTRACO tersebut
. Pusat Kelurahan Duri Kepa, sekarang bernama: Kelurahan Duri
Kepa.
51 593/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Penggugat dan Tergugat telah menandatangani Proses Peninjauan Kembali
. Selatan Perjanjian tentang Modal Pinjaman tertanggal 4
September 1997 dan Penggugat telah memberikan modal
pinjaman kepada Tergugat sesuai apa yang telah
diperjanjikan.
52 141/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 436/Meruya Udik in casu objek Eksekusi dalam Putusan Peninjauan Kembali Mengabulkan perlawanan yang diajukan oleh Pelawan untuk seluruhnya.
r. Barat perkara perdata No. 163/Pdt.G/2003/PN.Jkt.Bar. jo. No. Biro Bantuan Hukum Setjen Kemenkeu RI
535/PDT/2004/PT.DKI. jo. No. 899 K/Pdt/2006 merupakan (Pelawan), Pihak Kementerian Keuangan pada tingkat PK menang
aset property yang dikelola oleh Kementerian Keuangan
RI. PERKARA SELESAI

53 106/Pdt.Bth/2012/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah/Bangunan seluas 285 M2 SHGB No. 56/Menteng Menyatakan gugatan
st. Pusat a.n. Dr. H. Suardi, SE, dan Tanah/Bangunan seluas 813 M2 Pembantah dinyatakan tidak
SHM No. 232/Cilangkap a.n. Dr. H. Suardi, SE. dapat diterima
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

54 136/Pdt.G/2012/PN.Mdn. Pengadilan Negeri Medan 1.Bahwa Penggugat adalah pemilik tanah dengan SHGB Proses Kasasi
No. 714 yg dikeluarkan oleh BPN Kota Medan pada tgl. 19
Juli 2004, tanah mana terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro Desa
Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Prop.
Sumatera Utara,
2.Bahwa tanah tersebut dibeli oleh Pengggugat dari Sdr.
Ngarijan Salim yg beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 26A
Medan sebagaimana tertuang dalam akta jual beli No. 103
tertanggal 25 Mei 2005 yg dikeluarkan oleh Susan Widjaja,
SH PPAT Kota Medan, Prop. Sumatera Utara,
3.Penggugat juga adalah pemilik tanah dengan SHGB
No. 715 yg dikeluarkan oleh BPN Kota Medan pada tgl. 19
Juli 2004, terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro Desa Madras
Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Prop Sumatera
Utara ,
4.Bahwa tanah tersebut juga dibeli oleh Penggugat
masih dari Sdr. Ngarijan Salim yg beralamt di Jl. Imam
Bonjol No. 26 A Medan sebagaimana tertuang dalam Akta
Jual Beli No. 104 tertanggal 25 Mei 2005 yg dikeluarkan
oleh Susan Widjaja, SH PPAT Kota Medan,
5.Bahwa tanpa sepengetahuan Penggugat, sebelum
tanah tersebut dijual kepada Penggugat, ternyata kedua
bidang tanah tersebut sedang dalam sengketa di
pengadilan

55 169/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 427 an. Anwirdi Mansur, seluas 486 M2 di Jalan Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Selatan Pejaten Raya Rt. 003/002 No. 48 Kel. Jatipadang, Kec.
Pasar Minggu Jakarta Selatan
56 265/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Penggugat mendalilkan bahwa Para Tergugat telah Putusan Banding: Putusan PN:
. Selatan melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak Membatalkan Putusan PN. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.
melakukan nota kesepakatan No. 10 (MRNIA) tgl. 23 Mei Jakarta Selatan tanggal 23
2001, yg dibuat dihadapan Olva Alfiaty SH., Notaris di Desember 2013 No.
Jakarta 265/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel.
yang dimohonkan banding
tersebut.
57 377/Pdt.G/2011/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung 99 (sembilan puluh sembilan) bidang tanah HGB yang Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi PT. BANK JAKARTA (DALAM PEMBERESAN), Tersebut.
semuanya terletak di Kelurahan Ciparay, Kecamatan
Ciparay, Kotamadya, Bandung, Propinsi Jawa Barat, luas
tanah per kaveling 75 m2
58 506/Pdt.G/2012/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Vervonding No. 4071, seluas 1.678 m2; Gugatan Dicabut SELESAI
Vervonding No. 4086, seluas 1.698 m2;
Vervonding No. 4096, seluas 2.183 m2;
Vervonding No. 11682, seluas 1.307 m2;
Kesemuanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kota
Surabaya, Kecamatan Genteng, Kelurahan Embong
Kaliasain, Jl. Embong Wingu No. 22, 24, 26, 28, 30, 41, 43,
47, 49, 51 dan 53 Surabaya
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

59 631/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta -Akta Jaminan Pribadi (borgtocht) Nomor 49 tanggal 23 Putusan PN Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
. Selatan April 1997 yg dibuat dihadapan Ratna Sintawati
Tantudjojo, SH., (in casu TERGUGAT IV), Notaris di
Jakarta;
-Akta Perjanjian Kredit Nomor 37 tertanggal 22 April 1997
yang dibuat dihadapan Ratna Sintawati Tantudjojo, SH.,
(in casu TERGUGAT IV), Notaris di Jakarta;
-Akta Pengakuan Utang Nomor 38 tertanggal 22 April
1997 yang dibuat dihadapan Ratna Sintawati Tantudjojo,
SH., (in casu TERGUGAT IV), Notaris di Jakarta;
-Akta Pernyataan Kesanggupan Nomor 39 tanggal 22
April 1997 yang dibuat dihadapan Ratna Sintawati
Tantudjojo, SH., (in casu TERGUGAT IV), Notaris di
Jakarta;
-Perjanjian Kredit TERGUGAT II denganTERGUGAT III,
dengan jaminan pribadi TERGUGAT I;
-Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Piutang tertanggal
15 April 1999 antara TERGUGAT II dengan TURUT
TERGUGAT I yang telah dilegalisasi oleh Ny. Asmara
Noer, SH., Notaris di Jakarta dengan Nomor: 786/Leg/1999
tertanggal 15 April 1999;
-Perjanjian Jual Beli Piutang antaraTURUTTERGUGAT I
dengan TURUT TERGUGAT II yg dibuat pada tanggal 28
Januari 2003, yg telah dilegalisasi oleh Sugito Tedjamulya,
SH., Notaris di Jakarta dengan Nomor: 626/N/I/L/2003;

60 481/Pdt.Bth/2012/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Berupa tanah berikut bangunan luas 285 m2 yg terletak di Proses Kasasi
st. Pusat Jalan Menteng Atas Selatan RT.012/012 No. 31, Setiabudi,
Jakarta Selatan, sesuai SHGB No. 56/Menteng Atas dan
tanah berikut bangunan luas 813 m2 yg terletak di Jalan
Cilangkap RT. 003/01 No. 4 Jakarta Timur sesuai SHM No.
232/Cilangkap
61 654/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Akta Perjanjian Kredit No. 37 tertanggal 7 Desember 1995 Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Selatan yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Ny. Agustina
Junaedi, S.H. antara Penggugat dengan dengan PT. Bank
Tabungan Negara (Persero)
62 405/Pdt.G/2012/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 02/1965 yg terletak di Desa Benoa, Kecamatan Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi : (1). Ni Made Sorji, (2). Sudiana, (6) I Wayan Riben
Kuta (kini Kecamatan Kuta Selatan), Kabupaten Badung, tersebut.
Provinsi Bali dengan luas 5.200 m2

63 147/Pdt.G/2012/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Bahwa Penggugat pernah melakukan pinjaman kepada Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. INDOCENTRAL MEGAH GARMEN Tersebut
Bank Bumi Daya (BBD) periode 1993-1994 sebesar Rp.
8.750.000.000,- (delapan milyard tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) jaminan berupa : 1. SHGB No. 1, SHGB No. 2,
SHGB No. 4 untuk wilayah Kec. Cibitung

64 227/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie), bahwa Proses Kasasi Dicabut Permohonan kasasi Telah Dicabut Pada Senin, 03 Feb. 2014 oleh Wuluh Hambali selaku Pemohon Kasasi
. Pusat PENGGUGAT adalah nasabah pada PT. BANK Umum (Penggugat).
Nasional dengan kualifikasi kredit usaha kecil menengah
(UKM), dimana Penggugat mendapat pinjaman sebesar PERKARA SELESAI
Rp. 70.000.000,- dengan menjaminkan 2 buah SHM kepada
PT Bank Umum Nasional, yaitu SHM No. 440/Curug an.
Linawati.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

65 580/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah SHM Nomor 103, 168, 169, 170, 186, 195, 196, 197, Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Pusat 198, 199, 200, 222, 224, 449/Kesiman seluas 17.006 m2 yang
terletak di Propinsi Daerah Tingkat I Bali, Kotamadya
Denpasar, Kecamatan Denpasar Timur, Desa Kesiman
Kertalangu, setempat dikenal sebagai Jalan WR.
Supratman No. 256 Denpasar atau dahulu dikenal dengan
nama Jalan Gianyar-Tohpati Denpasar (selanjutnya akan
disebut “Tanah RSU Dharma Yadnya”).

66 552/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Pemegang hak atas tanah Bekas Hak Guna Bangunan Dicabut diganti dengan SELESAI
. Pusat seluas 73.620 m2 dengan SHGB No. 403/Desa Tonjong, perkara
Gambar Situasi tanggal 19 Maret 1996 Nomor 4807/1996, 04/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Pst.
terletak dan setempat dikenal Kampung Gunung,
Lingkungan Rt-001/Rw-10, Desa Tonjong, Kecamatan
Bojong Gede (sekarang masuk wilayah Kecamatan
Tajurhalang), Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.

67 04/Pdt.G/2013/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 2334 dan SHM No. 2595 Desa Benoa, Denpasar Putusan PN Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

68 04/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta SHGB Nomor 403/Desa Tonjong, Gambar Situasi tanggal Putusan Kasasi Menolak permohonan Kasasi dari Para Pemohon Kasasi 1. MAMAT SOMANTRI, 2. SYARIEF HIDAYAT, 3. TUKIRAN,
Pusat 19 Maret 1996 Nomor 4807/1996, terletak dan setempat 4. AMBANG PURWADI SOEWONDO, 5. SARIYAH WIJAYA, 6. ROCHMUHAYATI, 7. SUNANDAR, 8. Ir. HIDAYAT, 9.
dikenal Kampung Gunung, Lingkungan Rt. 001/Rw. 10, SUNARSIH, 10. TOHIR, 11. EDI POERWANTO, 12. M. ABDURACHMAN, 13. Ir. PRIATNA, 14. SOETONI, 15. Drs.
Desa Tonjong, Kecamatan Bojong Gede (sekarang masuk WASDJUD, 16. AS. WIJAYA, 17. ISMANTORO, 18. T. HADIGUNO S, 19. WARNO HARDJO tersebut;.
wilayah Kecamatan Tajurhalang), Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat.

69 149/Pdt.G/2012/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor SHGB No. 4757/Jelambar, GS No. 6177/1992 an. AMIN Gugatan Digugurkan SELESAI
ROILANDO (TJONG MIN TJOE) seluas 142 m2 setempat Penetapan PN. Bogor Tgl. 26
dikenal dengan Jalan Hemat No. 7 Kelurahan Jelambar, Februari 2014
Kecamatan Grogol, Jakarta Barat

70 12/Pdt.Plw/2013/PN.KRS Pengadilan Negeri Kraksaan Pelelangan atas sebidang tanah pertanian dengan SHM Sampai saat ini belum ada Putusan 12/PDT.G/2013/PN.Krs tanggal 30 Desember 2013:
No 226/Maron pengajuan PK Dalam Eksepsi : Menyatakan menolak eksepsi Terlawan III ; Dalam Pokok Perkara : Menyatakan menolak gugatan
Tk. Pertama, Tk. Banding, dan perlawanan Pelawan untuk seluruhnya ; Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar
Tk. Kasasi Menang Rp.3.351.000,-( tiga juta tiga ratus lima puluh satu ribu rupiah ;

Putusan 489/PDT/2014/PT SBY tanggal 24 November 2014:


- Menerima permohonan banding dari Pelawan - Pembanding; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kraksaan
tanggal 30 Desember 2013 Nomor : 12/Pdt.Plw/2013/PN.Kraks. yang dimohonkan banding tersebut; - Menghukum
Pelawan - Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat
banding sebesar Rp.150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah );

Putusan 2034 K/PDT/2015 tanggal 2 Mei 2017:


Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi : NY. INGGRID tersebut; Menghukum Pemohon Kasasi dahulu
Pelawan /Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat Kasasi
ditetapkan sejumlah Rp.500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah );
71 93/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 141/Pesanggrahan beserta bangunan Putusan Banding: Putusan PN:
Selatan diatasnya yang terletak di Desa/Kelurahan Pesanggrahan, Menguatkan Putusan PN. Menyatakan bantahan Pembantah tidak dapat diterima
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan seluas 200 Jakarta Selatan tanggal 21
m2, tertulis an. CHANDRA HEMAWAN Oktober 2013, No.
93/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel.,
yang dimohonkan banding
tersebut.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

72 43/Pdt.Bth/2013/PN.Jkt.Ut Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 1787/Kel. Kapuk Muara beserta bangunan Putusan Banding: Putusan PN:
. Utara diatasnya yang terletak di Kel. Kel. Kapuk Muara, Kec. Menguatkan putusan Menyatakan bantahan tidak dapat diterima (niet on van kelijk vezklaard)
Penjaringan, Jakarta Utara seluas 70 m2, tertulis an. Pengadilan Negeri Jakarta
CHANDRA HEMAWAN, sebagaimana diuraikan dalam Utara Nomor :
Surat Ukur No. 3584/1993 tertanggal 23 Desember 1993. 43/Pdt.Bth/2013/PN.Jkt.Ut.
Setempat dikenal sebagai Komplek Duta Harapan Indah tanggal 01 Oktober 2013 yang
Blok KK No. 28, sebagaimana tercantum dalam tanda dimohonkan banding tersebut
terima yang diterbitkan oleh Bank Tifa Mayora Sentosa
No. 64/TTM/CM/VII/94 tertanggal 22 Juli 1994.

73 176/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Dana dalam bentuk deposito dan rekening Koran. Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
. Pusat Total jumlah uang atau dana dalam bentuk deposito dan
jumlah uang yang terdapat dalam rekening Koran adalah
sebesar Rp. 3.043.600.364,- (tiga milyar empat puluh tiga
juta enam ratus ribu tiga ratus enam puluh rupiah).

74 84/Pdt.G/2013/PN.Tdo. Pengadilan Negeri Tondano SHM No. 49, an. Engkom Singal, SHM No. 50 an. Mieke Putusan PN 1. Mengabulkan eksepsi dari TERGUGAT-TERGUGAT ;
Manus yang kedua obyek tersebut terletak di Kelurahan 2. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima
Katinggolan Tondano, dan SHM No. 130 an. Engkom
Singal/Lintje Wangania yang terletak di Kelurahan
Ranowangko Tondano.
75 22/Pdt.G/2013/PN.Lmj. Pengadilan Negeri Lumajang Surat Keterangan Lunas dan Surat Roya atas SHGB No. Putusan PN • Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian;
715/Kel. Tompokersan, seluas 255 m2, Surat Ukur No. 83 • Menyatakan bahwa hutang Almarhum Tuan Johannes Soegiharto kepada PT. Bank Umum Nasional atau
tanggal 21 Desember 1991, pemegang hak tercatat a.n. disingkat PT. BUN juga disebut Nasional Universal Bank, berkedudukan di Jakarta dan/atau melalui kantor
Johannes Soegiharto, yang terletak di Kel. Tompokersan, cabangnya di Probolinggo, telah lunas;
Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, berikut bangunan dan
semua yang berdiri diatasnya.

76 289/Pdt.Bth/2013/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Jaminan 4 (empat) sertifikat milik Pembantah diantaranya Gugatan Dicabut SELESAI
sebidang tanah SHGB No. 3247, beserta bangunan di
atasnya yang terletak di Kel. Desa Pakulon Barat, Kec.
Tangerang, Jawa Barat (sekarang Provinsi Banten)
seluas 162 M2, tertulis atas nama Chandra Hemawan
(Pembantah). Sebagaimana diuraikan dalam Surat
Ukur/Gambar Situasi No. 21582/1995 tertanggal 13
Desember 1995.
77 487/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Bidang-bidang tanah dan bangunan yang berdiri di Proses Kasasi
atasnya, sebagaimana:
•Vervonding No. 4071, seluas 1.678 m2;
•Vervonding No. 4086, seluas 1.698 m2;
•Vervonding No. 4096, seluas 2.183 m2 dan;
•Vervonding No. 11682, seluas 1.307 m2.
Kesemuanya terletak di Propinsi Jawa Timur, Kota
Surabaya, Kecamatan Genteng, Kel. Embong Kaliasin, Jl.
Embong Wungu No. 22, 24, 26, 28, 30, 41, 43, 47, 49, 51 dan
53 Surabaya
78 41/Pdt.G/2013/PN.Gs. Pengadilan Negeri Gresik SHM Nomor: 21/Desa Dalegan, Gambar Situasi Nomor: Digugurkan SELESAI
1710/1989 Tanggal 9-9-1989, Luas 6.455 M2, terletak di
Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik

79 336/Pdt.Plw/2013/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Sebidang tanah seluas 16.501 m2 yang terletak di Jl. AMD Putusan PN Menyatakan perlawanan para pelawan tidak dapat diterima (NO)
Manunggal X Rt 001/Rw 002 Kel. Kedaung Wetan, Kec.
Neglasari, Kota Tangerang Banten dan SHM No.
145/Desa Kedaung Wetan, Gambar Situasi No. 1685
tanggal 03-05-1995 seluas 14.885 m2.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

80 296/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 480 atas nama Riosdy Baharoedin dan SHGB Putusan PN Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima;
. Pusat No. 481 atas nama Riosdi Baharoedin dengan luas masing-
masing 318 M2 dan 159 M2 yang kedua bidang tanah
tersebut, terletak di desa Pangkalan Jati, Kec. Sawangan,
Kab. Bogor
81 250/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Jaminan utang PT. Timor Putra Nasional, diantaranya Putusan Banding Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
Utara berupa:
Rekening-rekening deposito a.n. PT. TPN di Bank Mandiri
Cabang Jakarta
82 639/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah-tanah dan bangunan: Proses Kasasi
-Verponding No. 4071, seluas: 1.678 M2;
-Verponding No. 4086, seluas: 1.698 M2;
-Verponding No. 4096, seluas: 2.183 M2;
-Verponding No. 11682, seluas: 1.307 M2;
kesemuanya, terletak di Propinsi Jawa Timur, Kota
Surabaya, Kecamatan Genteng, Kelurahan Embong
Kaliasin, Jl. Embong Wungu No. 35, 37, 39, 41, 43, 45, 47,
49, 51, dan 53 Surabaya.
83 513/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya, seluas 3.201 Putusan Banding: Putusan PN:
r. Barat M2, yang terletak di RT 011/012, Kel. Tanjung Duren Menguatkan Putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Pengadilan Negeri Jakarta
Barat Barat Nomor :
513/Pdt.G/2013/Pn.Jkt.Bar
Tanggal 12 Agustus 2014,
Yang Dimohonkan
Pemeriksaan Dalam Tingkat
Banding Tersebut
84 271/Pdt.G/2013/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Aset eks BPPN eks jaminan debitur PT. Usaha Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PEMERINTAH RI cq. MENTERI KEUANGAN RI cq DIREKTORAT
Pembiayaan Pembangunan Indonesia (selanjutnya JENDERAL KEKAYAAN NEGARA cq BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL-BPPN cq PT PERUSAHAAN
disebut PT. Bank Uppindo), yaitu PT. Lawang Kencana PENGELOLA ASET (PERSERO) - PT PPA, tersebut;
Utama, PT. Terracota Nusantara Perkasa dan PT. Furin
International & Trading Co. yang terdiri dari 6 (enam)
bidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya

85 515/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Obyek sengketa berupa SHM No. 1227/Desa Simomulyo, Gugatan Dicabut SELESAI
luas 447 m2, Surat Ukur Sementara No. 992/1981 tanggal
17 Desember 1981 tertulis a.n. Soenarno, yang terletak di
Propinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kecamatan Tandes,
Desa Simomulyo, setempat dikenal sebagai Jalan Simo
Gunung Barat 3-A/10 Surabaya
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

86 209/Pdt.G/2013/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar 6 (enam) bidang tanah berikut bangunan yang berdiri di Gugatan Dicabut SELESAI
atasnya (selanjutnya disebut objek sengketa perkara a
quo), dengan alas hak berupa :
1) SHM No. 808/Panaikang, Gambar Situasi No.
3905/1981 tanggal 27 November 1981, luas 2.190 m², a.n.
Sdr. Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-
7);
2) SHM No. 809/Panaikang, Gambar Situasi No.
3906/1981 tanggal 27 November 1981, luas 2.510 m², a.n.
Sdr. Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-
8);
3) SHM No. 811/Panaikang, Gambar Situasi No.
3907/1981 tanggal 27 November 1981, luas 3.341 m², a.n.
Sdr. Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-
9);
4) SHM No. 2631/Panaikang, Gambar Situasi No.
3135/1987 tanggal 7 Desember 1987, luas 817 m², a.n. Sdr.
Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-10);
5) SHM No. 3038/Panaikang, Gambar Situasi No.
135/1990 tanggal 8 Februari 1990, luas 791 m², a.n. Sdr.
Bambang Samijono dan Sdr. Umar Santoso (Bukti PI-11);
6) SHM No. 3143/Panaikang, Gambar Situasi No.
864/1991 tanggal 15 April 1991, luas 1.576 m², a.n. Sdr.
Bambang Samijono (Bukti PI-11).

87 794/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Menyatakan bahwa asset-aset kayu olahan atas 115 Putusan Banding PN:
container yang terletak di Komplek Pergudangan Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
Wirulusan Blok G/2 Jalan Mayjend Sungkono Km 2,6
Gresik Jawa Timur Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 14 Juli 2014, Nomor 794/Pdt.G/2013/PN Sby, yang
dimohonkan banding tersebut;
88 45/Pdt.G/2013/PN.Kds. Pengadilan Negeri Kudus Sebidang tanah dan bangunan SHM No. 1870 atas nama Putusan Kasasi Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi KATEMI tersebut.
Watiah Binti Matsirat terletak di Jl. PUK di Desa Jepang
Rt. 02/02, Kec. Mejobo, Kab. Kudus
89 25/Pdt.G/2013/PN.Dmk. Pengadilan Negeri Demak SHM No. 66 atas nama Sarwani Bin Mustaman alias Haji Gugatan Dicabut SELESAI
Sofwan, seluas + 1406 M2, yang terletak di Desa
Donorejo, Kec. Karangtengah, Kab. Demak, Prop. Jawa
Tengah
90 879/Pdt.G/2013/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan SHM No. 300 Gambar Situasi No. Proses Kasasi
1775/1986 tanggal 8 Januari 1986 seluas 363 M2, yang
terletak di Jl. Dukuh Menanggal VI/16 Kel. Dukuh
Menanggal, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur
an. Siti Mafrifah
91 648/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta tanah dan bangunan yang terletak di Jalan H. Domang Gugatan Dicabut SELESAI
r. Barat Jakarta Barat (Hak Milik No. 1151, Hak Milik No. 1123, Hak
Milik No. 1124)
92 26/Pdt.G/2013/PN/Lmg. Pengadilan Negeri Lamongan Tanah dan bangunan SHM No. 300 Gambar Situasi No. Gugatan Dicabut SELESAI
1775/1986 tanggal 8 Januari 1986 seluas 363 M2, yang
terletak di Jl. Dukuh Menanggal VI/16 Kel. Dukuh
Menanggal, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur
an. Siti Mafrifah
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

93 234/Pdt.G/2013/PN.Ska. Pengadilan Negeri Surakarta - Sebidang tanah dan bangunan berdasar SHM Putusan Peninjauan Kembali 1.Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari para pemohon Peninjauan Kembali I.1NGO IM MING, 2.LAUW
Kedua/Sertifikat Pengganti No. 947 seluas + 645 m2, yg HWAN JONG, 3.JOSEPHINE LAETITIA dan II.KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG
terletak di Kel. Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, (KPKNL) SURAKARTA tersebut
Prop. Jawa Tengah; dan
- Sebidang tanah seluas + 548,1 m2, terletak di
Komplek Perumahan Alam Sutera di Jalan Sutera Cemara
IV No. 8, Kel. Pondok Jagung, Kec. Serpong, Tangerang,

94 655/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta tanah beserta bangunan di atasnya yang terletak di Jalan Gugatan Dicabut SELESAI
r. Barat H. Domang Jakarta Barat (Hak Milik No. 1151, Hak Milik
No. 1123, Hak Milik No. 1124)
95 245/Pdt.G/2013/PN.Smg. Pengadilan Negeri Semarang SHM No. 409 atas tanah dan bangunan yang terletak di Putusan Tingkat Banding PN:
Jalan Bima I No. 23 F, seluas kurang lebih 258 M2 di Kel. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian.
Pindrikan Lor, Kec. Semarang Tengah (dh. Kec. Semarang
Barat) Kodya Semarang. Tk. Banding :
Mengabulkan gugatan Para Terbanding semula Para Penggugat.
96 60/Pdt.G/2013/PN.Tsm. Pengadilan Negeri Aset Tanah Hak Milik SHM No. 00455, seluas 168 m2 an. Putusan PN Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard)
Tasikmalaya Neni Mulyani terletak di Blok Palahan Kel. Setiamulya
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya
97 229/Pdt.G/2013/PN.BB Pengadilan Negeri Bandung Sebidang tanah SHM No. 2166 desa Margahayu Selatan Putusan Banding: Putusan PN:
Kabupaten Bandung, berikut bangunan yang berada di Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
atasnya, setempat lebih dikenal sebagai Komplek Taman pengadilan negeri bale
Kopo Indah I Blok E No. 176 bandung tanggal 10 Juli 2014
Nomor
229/Pdt..G/2013/PN.BB yang
dimohonkan banding
tersebut.
98 25/Pdt.G/2013/PN.Psr. Pengadilan Negeri Pasuruan 1. Sebidang tanah hak milik/SHM No.283, seluas 206 m2, Gugatan Digugurkan SELESAI
terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji, berikut turutannya yang berdiri
melekat diatasnya
2. Sebidang tanah dan bangunan SHM No.287, seluas 101
m2, terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji
3. Sebidang tanah dan bangunan SHM No.285, seluas 50
m2, terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji
4. Sebidang tanah dan bangunan SHM No.132, seluas 135
m2, terletak di Kel. Ngemplak Rejo, Kec. Purworejo, Kota
Pasuruan a.n. Damhudji, Ubaidilah, Fitriyah

99 724/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta Tanah berikut bangunan seluas 352 m2, yang terletak di Putusan PN
r. Barat Jalan Adam No. 101 Rt. 002/010, Kebun Jeruk, Jakarta
Barat, sebagaimana dimaksud dalam SHGB No.
289/Sukabumi Utara, atas nama Meri Ernahani.

100 203/Pdt.G/2013/PN.Pbr. Pengadilan Negeri Pekanbaru Tanah objek perkara a quo seluas +/- 8.000,-m2 dahulu Gugatan Dicabut SELESAI
berada di Km.6 Bencah Laweh Kedesaan Simpang Tiga
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, sekarang
berada di Jalan Jenderal Sudirman RT.01 RW.02 Kel.
Tangkerang Tengah Kec. Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru
101 62/Pdt.G/2013/PN.Sungg. Pengadilan Negeri Tanah yang terletak di Jalan Malino, lingkungan Gugatan Digugurkan SELESAI
Sungguminasa Panggentungan, Kel. Tamarunang, Kec. Somba Opu, Kab.
Gowa atau yang lebih dikenal dalam SHM No.
602/Tamarunang
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

102 709/Pdt.G/2013/PN.Mdn. Pengadilan Negeri Medan Surat Keterangan Tanah (SKT) milik Penggugat berupa : Gugatan Dicabut SELESAI
1. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/75/1991
an. M. Jono;
2. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/76/1991
an. Dasijem;
3. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/77/1991
an. Muhammad Yusuf;
4. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/78/1991
an. Rusman/Wagiman;
5. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/79/1991
an. Kanti Suandi;
6. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/80/1991
an. Mat. Tali;
7. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/81/1991
an. Ramdani Yusuf;
8. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/82/1991
an. M. Turnip;
9. Surat Keterangan Menguasai Tanah No. 593.21/83/1991
an. Rais Sukarjo;
10. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/84/1991 an. Gito;
11. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/85/1991 an. Musiran-Misnem;
12. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/86/1991 an. Zakaria-Rusmi;
13. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/87/1991 an. Dasiyem;
14. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
593.21/88/1991 an. Sadali;
15. Surat Keterangan Menguasai Tanah No.
103 176/Pdt.G/2013/PN.Bwi. Pengadilan Negeri 4 (empat) buah SHM, antara lain : Gugatan Dicabut SELESAI
Banyuwangi 1. SHM No. 3576 tahun 1994, seluas 6.150 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
2. SHM No. 9534 tahun 1994, seluas 12.010 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
3. SHM No. 464 tahun 1994, seluas 2.600 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
4. SHM No. 465 tahun 1995, seluas 3.950 m2, atas nama
Penggugat (Erman Hartanto);
104 04/Pdt.G/2014/PN.Bgr. Pengadilan Negeri Bogor Tanah berikut bangunan di atasnya SHGB No. 153/Kel. Putusan Peninjauan Kembali Nomor 883 PK/Pdt/2018 tanggal 30 November 2018
Babakan seluas 185 m2 yang terletak di Jalan Brawijaya
No. 48 Villa Indah Pajajaran (V.I.P), Kel. Babakan, Kec. Amar Putusan :
Bogor Utara, Kota Bogor M E N G A D I L I:
1. Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali NENENG SARIANDEWI tersebut;
2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat peninjauan
kembali sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);
105 21/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Bar. Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 2119 Desa Jelambar tertanggal 23 Juni 1997 Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
Barat berdasarkan Gambar Situasi No. 3252/1996 tertanggal 23 Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
Mei 1996 atas nama Tjie Lie Hia, dengan batas-batas
sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Tembok Bangunan;
• Sebelah Timur: Rumah No. 45;
• Sebelah Barat : Rumah No. 48;
• Sebelah Selatan : Jl. Prof. Dr. Latumenten II;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

106 662/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 143/Duri Kosambi, luas + 798 m2 Putusan Tk. Pertama Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima
r. Barat
107 68/Pdt.G/2013/PN.Gs. Pengadilan Negeri Gresik Perjanjian Kontrak Kerja Pengamanan Pemeliharaan Aset Tingkat PN Perkara SELESAI
kelolaan dan titipan PT. PPA pada Kanwil X DJKN menyatakan perkara perdata
Surabaya atas objek berupa tanah milik Penggugat gugatan
dengan SHM No. 21 no.68/pdt.G/2013/Pn.gs
tersebut telah habis panjar
biaya perkara
108 133/Pdt.G/2013/PN.TK. Pengadilan Negeri Tanjung Lelang atas tanah dan bangunan SHM No. Tingkat PN Perkara SELESAI
Karang 1182/Pengajaran, Luas 529 m2 milik Penggugat Menyatakan perkara perdata
Nomor: 133/pdt.G/2013/PN.TK
dicoret dari register perkara
perdata yang sedang
berjalan.

109 61/Pdt.G/2014/PN.Plg. Pengadilan Negeri Palembang Lelang terhadap HGB No. 245/Plaju Darat dan HGB No. Putusan PN Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvanklijk Verklaard);
247/Plaju Darat, terletak di Sumsel Kotamadya
Palembang, Kec. Seberang Ulu II, Kel. Plaju Darat an.
Pemegang Hak PT. Kumala Berlian
110 414/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No.95 Seb/Kel.Tanah Tinggi di komplek perumahan Pemeriksaan Tingkat Kasasi
Modernland Blok AG7 Nomor: 47, Kel.Cipete,
Kec.Cipondoh, Kotamadya Tangerang, Provinsi Banten

111 413/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No.110 Seb, Kel. Tanah Tinggi di komplek Menang inkracht di
perumahan Modernland Blok G1 Nomor: 285, Kelurahan pengadilan tingkat pertama
Cipete, Kecamatan Cipondoh, Kotamadya Tangerang,
Provinsi Banten.
112 453/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No. B 110 Seb/Kel.Sukasari di komplek perumahan Gugatan Dicabut SELESAI
Modernland Blok G1 Nomor: 284, Kel.Cipete,
Kec.Cipondoh, Kotamadya Tangerang, Provinsi Banten

113 415/Pdt.G/2014/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang SHGB No.95 Seb/Kel.Tanah Tinggi di komplek perumahan Gugatan Dicabut SELESAI
Modernland Blok AG6 Nomor: 19, Kel.Cipete,
Kec.Cipondoh, Kotamadya Tangerang, Provinsi Banten

114 249/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah Jl. Pulau Puteri VII, Komplek Perumahan Kota Gugatan dinyatakan Gugur SELESAI
. Pusat Modern Blok O3 Nomor: 1 RT.01/RW.02, Kelurahan Kelapa
Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi
Banten
115 354/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan yang terletak di Perum Kota Modern Putusan Kasasi Nomor 2890K/Pdt/2019 tanggal 15 Okt. 2019
Pusat Land Blok DG.2 No.77
Tanah terletak di perum kota modern land Blok G.4 No.216 Amar Putusan :
M E N G A D I L I : 1.Menolak Permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: SHELVIANA LESMANASARI Tersebut;
2.Menghukum Pemohon kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat Pengadilan dan dalam tingkat
kasasi ini sejumlah Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah);
116 375/Pdt.G/2014/ Pengadilan Negeri Jakarta Pengalihan Piutang PT Bank Dagang Nas. Indonesia Proses Peninjauan Kembali
PN.Jkt.Pst Pusat kepada T II (NISP Sekuritas)
117 04/Pdt.G/2014/PN.Tbn. Pengadilan Negeri Tuban SHM No. 162 atas nama Listiyono luas 167 m2 terletak di Putusan Tk. Kasasi
Desa Beji, Kec. Jenu, Kab. Tuban, Prop. Jawa Timur.

118 20/Pdt.G/2014/PN.Pbr. Pengadilan Negeri Pekanbaru Tanah objek perkara a quo seluas +/- 8.000,-m2 dahulu Putusan Tk. Banding Putusan Tk. PN :
berada di Km.6 Bencah Laweh Kedesaan Simpang Tiga Menguatkan Putusan Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima.
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, sekarang Pengadilan Negeri Pekanbaru
berada di Jalan Jenderal Sudirman RT.01 RW.02 Kel. Perkara Nomor
Tangkerang Tengah Kec. Marpoyan Damai Kota 20/Pdt.G/2014/PN.Pbr tanggal
Pekanbaru 24 November 2014 yang
dimohonkan banding
tersebut.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

119 50/Pdt.Plw/2014/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Tanah Bangunan dengan alas hak berupa SHGB No. Putusan Tk. Pertama Menyatakan gugatan perlawanan pelawan tidak dapat diterima
20009 seluas 158 m2 a.n. Sukarsih yang terletak kompleks
perumahan taman anggrek Blok B.3 Jln. Angrek Masiro

120 60/Pdt.Plw/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya SHM No.1289/Luas 455 m2 a.n Ali Djojonegoro Putusan Tingkat Banding Putusan Tingkat PN:
Kromodihardjo, setempat dikenal jalan raya Tenggilis Menguatkan putusan Menolak Perlawanan dari Pelawan untuk seluruhnya
mejoyo No.18, F-14, Kotamadya Surabaya. Pengadilan Negeri Surabaya
tanggal 25 Juni 2014 Nomor
60/Pdt.Plw/2014/PN.Sby.
yang dimohonkan banding ;

121 06/Pdt.G/2014/PN.Mgt. Pengadilan Negeri Magetan SHM No. 369/Desa Manjung luas 2010 m2 a.n. Surat yang Putusan Tk. Banding: Putusan Tingkat PN:
terletak di Desa Manjung Kec. Panekan Kab. Magetan Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
Pengadilan Negeri Magetan
tanggal 14 Oktober 2014
Nomor 06/Pdt.G/2014/PN
Mgt., yang dimohonkan
banding tersebut ;

122 03/Pdt.G/2014/PN.Am. Pengadilan Negeri Arga 1 (satu) buah Gedung PT. Bank Danamon Unit Pasar D1 Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Makmur Giri Kencana, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu
Utara dan Tanah seluas 1.190 SHM No. 1244 tanggal 30
Agustus 2005, beserta bangunan rumah permanen
diatasnya yang terletak di Desa Giri Kencana, Kecamatan
Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.

123 45/Pdt.G/2014/PN.Slmn. Pengadilan Negeri Sleman a. SHM No. 1161/Ds. Pondokrejo, Tempel, Sleman dengan Putusan Tingkat Pertama Menyatakan Gugatan Para Penggugat Cacat Formal.
luas 284 m2 atas nama Istiq Maliyah (Penggugat I);
b. SHM No. 1075/Ds. Pondokrejo, Tempel, Sleman dengan
luas 1.155 m2 atas nama Tri Haryono (Penggugat II);

124 85/Pdt.Bth/2014/PN.Bdg. Pengadilan Negeri Bandung 2 (dua) SHM yaitu SHM No. 2991/Kel. Sukaasih, Tanah Putusan Tingkat Pertama Menolak bantahan Pembantah untuk seluruhnya
Luas + 42 M2, Surat Ukur No. 629/Sukaasih/2004 tanggal
19/08/2004 dan SHM No. 2994/Kel. Sukaasih/2004 Tanah
Luas + 48 M2, Surat Ukur No. 628/Sukaasih/2004 tanggal
19/08/2014
125 97/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan diatasnya dalam SHM No. 1425, Kel. Putusan Tingkat Banding Putusan Tingkat PN:
Dukuh Pakis, Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya, setempat Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
dikenal Jalan Bukit Pakis Utara IV No. TB. 16 (Villa Bukit Pengadilan Negeri Surabaya
Mas Monaco TB.16) Surabaya tanggal 3 September 2014
Nomor 97/Pdt.G/2014/PN Sby,
yang dimohonkan banding
tersebut;

126 59/Pdt.G/2014/PN.Ska. Pengadilan Negeri Surakarta Sertifikat tanah Hak Milik No. 5467, Gentan atas tanah dan Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
segala sesuatu yang melekat diatasnya seluas + 175 M2,
yang terletak di Desa Gentan, Kec. Baki,, Kab. Sukoharjo
tercatat atas nama Dra Marfuah Hasyim Ashari Mulyo
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

127 60/Pdt.G/2014/PN.Plr. Pengadilan Negeri SHM No. 15.01.01.01.1.05986 yang terletak di Provinsi Putusan Tingkat Banding Putusan Tingkat PN:
Palangkaraya Kalimantan Tengah, Kotamadya Palangkaraya, Kec. Menguatkan putusan Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Pahandut, Kel. Langkai dengan 313 M2 atas nama Ahram, Pengadilan Negeri Palangka
SE. Raya, tanggal 17 Desember
2014 Nomor:
60/Pdt.G/2014/PN.Plk, yang
dimohonkan banding
tersebut.
128 04/Pdt.G/2014/PN.Kb.Mn. Pengadilan Negeri Kabupaten SHM No. 708/Bagi, Surat Ukur (Sementara) No. 45 Tahun Putusan Kasasi Menolak Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi YAYUK WINARTI tersebut
Madiun 1982 tanggal 12 Januari 1982, luas tanah 2654 m2, terletak
di Desa Bagi Kec. Madiun, Kab. Madiun;
SHM No. 816/Bagi, Surat Ukur (Sementara) No. 237/1982
15 Januari 1982, luas tanah 3584 m2, terletak di Desa Bagi
Kec. Madiun, Kab. Madiun.

129 55/Pdt.G/2014/PN.Dpk. Pengadilan Negeri Depok Berupa tanah dan bangunan berdasarkan SHM No. Gugatan Dicabut SELESAI
15320/Tugu seluas 99 m2 yang terletak di Kel. Tugu, Kec.
Cimanggis, Kota Depok – Jawa Barat
130 16/Pdt.G/2014/PN.Rap. Pengadilan Negeri Sebidang tanah berikut bangunan seluas 1.827 m2 dengan Putusan Banding Menolak gugatan Penggugat/ Terbanding untuk seluruhnya
Rantauparapat SHM No. 280/Tanjung Medan, terletak di Jalan Beringin
Desa Tanjung Medan, Kec. Kampung Rakyat, Kab.
Labuhan Batu, atas nama Suharman.
131 07/Pdt.G/2014/PN.Mgl. Pengadilan Negeri Magelang SHM No. 2046, seluas 203 m2 atas nama Dewi Anggraeni Gugatan Dicabut SELESAI
Hestungkari dan SHGB No. 0774 seluas 121 m2 atas nama
Agus Lasmono/Penggugat, yang kesemuanya terletak di
Desa Banjarnegoro, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang.

132 286/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah hak milik No. 2 – Kel. Romokalisari seluas Proses Peninjauan Kembali Putusan Kasasi Nomor : 3206 K/Pdt/2015 Tanggal 24 Februari 2016
37.300 m2, lebih lanjut diuraikan dalam Gambar Situasi
tertanggal 31 Oktober 1990 No. 1419/U/1990 yang Amar Putusan:
dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kotamadya Surabaya MENGADILI:
atas nama Soedarsono Ongkowidjojo, yang terletak di 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: I. PT. BANK
Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan PERMATA, Tbk dahulu bernama PT. BANK BALI SURABAYA
Tandes, Kelurahan Romokalisari (Eks. PT. BANK TUNJUNGAN, dan Pemohon Kasasi II: 1. DIREKTORAT JENDERAL
PERMATA, Tbk dahulu bernama PT. BANK KEKAYAAN NEGARA cq. DIREKTUR KEKAYAAN NEGARA LAIN-LAIN
BALI SURABAYA TUNJUNGAN) cq. BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN), 2. KEPALA KANTOR WILAYAH X DJKN SURABAYA, 3.
KEPALA KANTOR
PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL)
SURABAYA, tersebut;
2. Menghukum Para Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
133 168/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta • Tanah seluas 3.607 m2, SHM No. 677/Kedoya, Gambar Gugatan Dicabut SELESAI
r. Barat Situasi No. 64/916/1984 tanggal 21 Februari 1984, terletak
di Kedoya Rt. 003/04, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk,
Jakarta Barat;
• Tanah seluas 1.590 m2, SHM No. 682/Kedoya, Gambar
Situasi No. 65/917/1984 tanggal 21 Februari 1984, terletak
di Kedoya Rt. 003/04, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk,
Jakarta Barat;
• Tanah seluas 3.448 m2, SHM No. 910/Kedoya, Gambar
Situasi No. 1020/4427/1985 tanggal 30 Juli 1985, terletak di
Kedoya Rt 003/04, Kel. Kedoya, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta
Barat;
134 17/Pdt.G/2014/PN.Krw. Pengadilan Negeri Karawang 26 bidang tanah yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Gugatan Gugur SELESAI
Kabupaten Dati II Karawang, Kecamatan Klari, Desa
Lemahmulya, dengan keseluruhan 45 ha.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

135 177/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta jaminan berupa : Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi Ir. BAMBANG SUDARSONO tersebut.
. Pusat • Sebidang tanah dan bangunan dengan SHGB No.
1660/Joglo yang terletak di Taman Alfa Indah F II No. 1
Joglo, seluas 405 m2 tertulis atas nama Ir. Bambang
Sudarsono;
• Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Jl.
Swadarma Raya Rt. 010/03 Kebayoran Lama Jakarta
Selatan dengan SHM No. 818/Ulujami seluas 1.320 m2
tertulis atas nama Ir. Bambang Sudarsono
136 158/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah berikut segala bangunan dan tanaman Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
. Pusat yang berada diatasnya seluas 17.950 m2, yang terletak
dahulu dikenal sebagai Girik Letter C Nomor : 770, Persil
Blok 25, Kelas D. I, Desa Cirendeu, Kecamatan Ciputat,
Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat atau
sekarang dikenal sebagai Kel. Cirendeu, Kec. Cirendeu,
Kota Tangerang Selatan – Propinsi Banten

137 156/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 103, 168, 169, 170, 186, 195, 196, 197, 198, 199, 200, Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat 222, 224, 449/Kesiman luas 17.006 m2, yang terletak di
Jalan W.R. Supratman No. 256 Denpasar
138 199/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 103, 168, 169, 170, 186, 195, 196, 197, 198, 199, 200, Putusan Peninjauan Kembali MENGADILI : Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali MENTERI
. Pusat 222, 224, 449/Kesiman luas 17.006 m2, yang terletak di KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (MENTERI KEUANGAN RI) tersebut ; Membatalkan putusan Mahkamah Agung
Jalan W.R. Supratman No. 256 Denpasar RI Nomor 896 K/Pdt/2017, tanggal 29 Mei 2017 ; MENGADILI KEMBALI : Dalam Eksepsi : Mengabulkan eksepsi
Tergugat '. Dalam Pokok Perkara : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ; Menghukum
Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali sejumlah Rp.
2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;

PERKARA SELESAI
139 03/Pdt.Sus/2014/PN.Niaga Pengadilan Niaga Jakarta tanah seluas 58.000 m2 sebagian dari luas tanah 113.408 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SOEDESON TANDRA,
.Jkt.Pst. Pusat m2 ex SHGB No. 442/Meruya Udik (sekarang Meruya S.H., M.Hum., dan Drs. JOKO PRABOWO, S.H., M.H., tersebut.
Selatan) yang diperoleh dengan Hibah No.
583/Kembangan/1995 tanggal 22 Februari 1996 yang
dibuat dihadapan Notaris Mohamad Said Tadjoedin yang
terletak di Jalan Meruya Selatan No. 1, Kel. Meruya
Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, setempat yang
dikenal dengan Kampus Universitas Mercu Buana
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

140 197/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta • Deposito Berjangka 1 (satu) bulan, No. Seri SB 007061 Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (niet onvakelijk verklaard)
. Pusat dengan nilai nominal Rp. 250.000.000,-, tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 27 Oktober 1998,
terhitung mulai tanggal 27 Oktober 1998 hingga 27
November 1998;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan, No. Seri SB 008217
dengan nilai nominal Rp. 800.000.000,-, tertanggal 1 Maret
1999, tercatat atas nama PT. Wilhara Prima Realty,
tertanggal 1 Maret 1999 terhitung mulai tanggal 1 Maret
1999 hingga tanggal 1 April 1999 ;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan, No. Seri SB 008263
dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 12 Maret 1999
tertanggal 12 Maret 1999, terhitung mulai tanggal 12
Maret 1999 hingga tanggal 12 April 1999;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan No. Seri SB 008263
dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,- tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty tertanggal 12 Maret 1999
tertanggal 12 Maret 1999 hingga tanggal 12 April 1999;
• Deposito Berjangka 1 (satu) bulan No. Seri SB 008262
dengan nilai nominal Rp. 500.000.000,-, tercatat atas nama
PT. Wilhara Prima Realty tertanggal 12 Maret 1999
terhitung mulai 12 Maret 1999 hingga 12 April 1999;
• Rekening Koran No. Rek. 100-007056-1-01-6 atas nama
Penggugat dengan jumlah saldo sebesar Rp. 143.600.364,-
yang tercatat pada periode tanggal 1 Maret 1999 sampai
dengan 12 Maret 1999 yang dikeluarkan Bank Sanho;

141 53/Pdt.G/2014/PN.Tk. Pengadilan Negeri Akta Risalah Lelang No. 36/1987-1986 tertanggal 11 Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi Tuan AMAT ALI tersebut.
Tanjungkarang Desember 1987
142 202/Pdt.G/2014/PN.Smg. Pengadilan Negeri Semarang SHM No. 195 yang terletak di Jl. Puspowarno IX/2 Gugatan Damai SELESAI
Semarang
143 10/Pdt.G/2014/PN.Trk. Pengadilan Negeri Trenggalek sebidang tanah sawah pertanian SHM No. 265 Surat Ukur Proses di Tingkat Kasasi
Tanggal 9-5-2001 No. 94/2001 Luas 3005 m2, atas nama
Sumiatin yang terletak di Desa Tawing, Kec. Mujungan,
Kab. Trenggalek, Jawa Timur dan tanah pekarangan SHM
No. 1565, Surat Ukur Tanggal 21-02-2008 No.
467/Sambirejo/2008 Luas 657 m2, atas nama Mochamad
Kosin Nurahman, yang terletak di Desa Sambirejio, Kec.
Trenggalek, Kab. Trenggalek Jawa Timur

144 319/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 667/Kedoya, Gambar Situasi No. 64/916/1984 Putusan Tingkat Banding: Putusan Tingkat PN:
. Selatan tanggal 21 Februari 1984 atas nama Karyana Nusa; Membatalkan Putusan PN. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian
SHM No. 682/Kedoya, Gambar Situasi No. 65/917/1984 Jakarta Selatan tanggal 1 Juli
tanggal 21 Februari 1984 atas nama Tuty Ridwan Tjandra; 2015 No.
dan 319/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel.,
SHM No. 910/Kedoya, Gambar Situasi 1020/4427/1985 yang dimohonkan banding
tanggal 30 Juli 1985 atas nama Terunodjoyo; tersebut.

145 96/Pdt.G/2014/PN.Plg. Pengadilan Negeri Palembang Tanah seluas 28.706 m2, yang terletak di Jalan Soekarno- Putusan Tingkat Pertama Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijke Verklaard).
Hatta RT. 06/09 Kel. Siring Agung Palembang (dahulu Kel.
Lorok Pakjo Palembang) sebagaimana SHM No. 3010,
Gambar Situasi No. 1024 Tahun 1984 an. M. Yusuf
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

146 33/Pdt.G/2014/PN.Mjk. Pengadilan Negeri Mojokerto SHM No. 184, luas 98 m2, yang terletak di Kel. Kauman, Putusan Tingkat Banding : Putusan Tingkat PN:
Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Propinsi Jawa Timur Menguatkan putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Pengadilan Negeri Mojokerto
tanggal 03 Februari 2015
Nomor.
33/Pdt.G/2014/PN.Mjk, yang
dimohonkan banding
tersebut.
147 322/Pdt.Plw/2014/PN.Jkt. Pengadilan Negeri Jakarta 1. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Borobudur Putusan Tk Banding Nomor 482/PDT/2017/PT.DKI. tanggal 07 Nov. 2017
Ut. Utara 1A RT. 009/RW. 002, Menteng, Jakarta Pusat (SHM nO.
162/Menteng an. RG. Doeriat); Amar Putusan :
2. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gedung
Hijau Raya Sektor IV, Kav. 8, Blok BK No. 30, Pondok MENGADILI :
Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (SHGB No.
3261/Pondok Pinang an. Ny. F. Siti Rabini); dan Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Terlawan I ;
3. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Gedung Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 322/Pdt.Plw/ 2014/PN Jkt.Utr, tanggal 14
Hijau Raya Sektor IV, Kav. 8, Blok BK No. 30, Pondok September 2015 yang dimohonkan banding tersebut;
Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (SHGB No.
3264/Pondok Pinang an. Ny. F. Siti Rabini). MENGADILI SENDIRI :

DALAM PROVISI
Menyatakan tidak dapat diterima permohonan provisi Pelawan;

DALAM EKSEPSI
Menyatakan tidak dapat diterima eksepsi Turut Terlawan II;

DALAM POKOK PERKARA


Menyatakan Pelawan sekarang Terbanding bukan pelawan yang baik dan benar ;
Menolak Perlawanan Pelawan Nomor 322 / Pdt.Plw/ 2014/PN Jkt.Utr, tanggal 14 September 2015;
Menghukum Pelawan sekarang Terbanding-I, untuk membayar beaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang
148 42/Pdt.G/2014/PN.Kwg. Pengadilan Negeri Karawang Tanah dan bangunan SHGB 4 buah dengan luas tanah + Putusan Tingkat Pertama dalam tingkatgugatan
Menyatakan bandingPENGGUGAT
sebesar Rp.150.000 ( seratus
tidak dapat lima puluh ribu rupiah );
diterima
1.065 hektar.
SHGB No.1/Karanganyar;
SHGB No. 2/Karanganyar;
SHGB No. 3/Karanganyar;
SHGB No. 4/Karanganyar.
149 101/Pdt.G/2014/PN.Tk. Pengadilan Negeri Surat Keputusan (SK) PUPN Cabang Lampung Tentang Gugatan Gugur SELESAI
Tanjungkarang Penetapan Jumlah Piutang Negara dengan No. PJP-
N002/PUPNC.07/2014 tanggal 20 Agustus 2014.

150 30/Pdt.G/2014/PN.Sng. Pengadilan Negeri Subang Tanah bekas HGU No. 1/Cihambulu seluas 10.860.500 m2, Proses Banding
yg terletak di Desa Karangmukti, Kec. Cipeundeuy, Desa
Cihambulu Kadawung, Salamjaya, Kec. Pabuaran, Kab.
Subang;
Tanah bekas HGU No. 1/Cipeundeuy seluas 7.853.080 m2,
yg terletak di Desa Cipeundeuy, Kec. Cipeundeuy, Kec.
Cipeundeuy, Kab. Subang;
151 399/Pdt.Plw/2014/PN.Jkt. Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 250/selong, luas 750 m2, an. FX. Widyastanto Putusan Tingkat Pertama - Mengabulkan Eksepsi yang diajukan Terlawan, Turut Terlawan IV dan Turut Terlawan VI;
Ut. Utara - Menyatakan Perlawanan Pelawan tidak dapat diterima.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

152 930/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya -SHGB No. 07, seluas 101.755 m2, terletak di Desa Pencabutan Perkara Banding PERKARA SELESAI
Sumput, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur;
-SHGB No. 8, seluas 36.540 m2, terletak di Desa Klikiran, Permohonan Banding Telah
Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur; Dicabut Pada Rabu, 18 Apr.
-SHGB No. 10, seluas 4.100 m2, terletak di Desa Krikilan, 2018
Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur;
-SHGB No. 12, seluas 6.340 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-SHGB No. 13, seluas 32.050 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-SHGB No. 1356, seluas 33.500 m2, terletak di Desa
Sumput, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur;
-SHGB No. 35, seluas 8.600 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-SHGB No. 36, seluas 51.700 m2, terletak di Desa
Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Provinsi Jawa
Timur;
-Jaminan Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia
No. C2-1115 HT.04.06.TH.2000/NSTD, tanggal 24 November
2000, yang diterbitkan oleh Departemen Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia RI

153 132/Pdt.G/2014/PN.LP. Pengadilan Negeri Lubuk Sebidang tanah seluas 2.394 m2, sebagaimana SHM No. Putusan Banding Menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya ;
Pakam 9/Desa Telaga Sari, an. Tergugat III, terletak di Desa
Telaga Sari, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, dan
Sebidang tanah seluas 6.259 m2, sebagaimana SHM No.
11/Telaga Sari, an. Tergugat V, terletak di Desa Telaga
Sari, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang.

154 631/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 84, seluas 276 m2, di Desa Beberan, Blok KD Gugatan Dicabut SELESAI
. Selatan Dadap Baberan, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, an.
Yusri Yusuf;
SHM No. 1296/Mekarsari, seluas 115 m2, alamat Perum
Kompas Indah, Jl. Trembesi Blok B5 No.1, Mekarsari,
Tambun, Bekasi, an. Yusri Yusuf;
SHM No. 1945/Mekarsari, seluas 135 m2, alamat Prum
Kompas Indah, Jl. Alamanda Blok C2 No. 2, Mekarsari,
Tambun, Bekasi, an. Yusri Yusuf;
SHM No. 1456, seluas 135 m2, alamat Perum Sinar
Kompas Utama, Jl. Kenanga Blok B2 No. 22, Mekarsari,
Tambun, Bekasi, an. Susanti;
Dll,.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

155 517/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Ba Pengadilan Negeri Jakarta Tanah-tanah yang beralamat di Jl. H. Domang, No. 6, Putusan Tingkat Banding: Putusan Tingkat PN:
r. Barat RT/RW 0013/02, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Menguatkan Putusan Menyatakan gugatan Penggugat adalah tidak beralasan dan oleh karenanya haruslah ditolak;
Jakarta Barat: Pengadilan Negeri Jakarta
SHM No. 1123/Kebon Jeruk, tgl. 16 Juli 1991, Surat Ukur Barat tanggal 18 Agustus
No. 1372/1991 tgl. 22 Februari 1991, seluas 1.656 m2, an. 2015 Nomor
Iwan Sutadi Sidarta; 517/Pdt.G/2014/PN.JKT.BRT.
SHM No. 1124/Kebon Jeruk, tgl. 16 Juli 1991, Surat Ukur yang diajukan banding
No. 1373/1991 tgl. 22 Februari 1991, seluas 462 m2, an. tersebut.
Iwan Sutadi Sidarta;
SHM No. 1151/Kebon Jeruk, tgl. 22 Oktober 1991, Surat
Ukur No. 1374/1991, tgl. 22 Februari 1991, seluas 732 m2,
an. Iwan Sutadi Sidarta.
156 827/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah dan bangunan sebagaimana SHM No. 36, Putusan Tingkat Pertama 1. Mengabulkan eksepsi Tergugat I dan Tergugat III;
Gambar Situasi 625/1977, luas 1770 m2, terletak di Desa 2. Menyatakan Pengadilan negeri tidak berwenang untuk, mengadili perkara aquo ;
Bojong Rawa Lumbu (sekarang Kelurahan Bojong Rawa
Lumbu) Kec. Tambung (sekarang Kecamatan Bekasi
Timur) Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat, setempat
dikenal sebagai Jl. Raya Narogong KM 5,5 Bekasi.

157 788/Pdt.G/2014/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Bidang tanah sesuai SHM No. 4841, seluas 2.400 m2, Gugatan Gugur SELESAI
sesuai Gambar Situasi No. 1762/1995 tanggal 11 Juli 1995,
terletak di Desa Kuta, Kec. Kuta, Kab. Badung, Propinsi
Bali;
Sebagian bidang tanah sewa Hak Milik Pipil No. 67, seluas
1.966 m2, sesuai Akta Sewa-Menyewa Tanah No. 206
tanggal 31 Januari 1990, dibuat dihadapan I Putu Chandra,
SH., Notaris di denpasar.

158 891/Pdt.G/2014/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Kel. Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. RENDY HERDIANTO HARSO, 2. RR. INDAH WARNIATI
Klampisngasem, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, SHM No. tersebut
1076, seluas 47 m2 dan tanah dan bangunan rumah berdiri
di atas rumah sewa Kota Surabaya sesuai SIPT No.
188.45/1324P/436.6.18/2013 tanggal 18 April 2013, seluas
588 m2, terletak di Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Kota
Surabaya Jalan Kalibokor Selatan No. 146.

159 173/Pdt.G/2015/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/Cikini Putusan PN Biro Advokasi tidak mengajukan banding karena amar putusan perkara tersebut hanya menghukum Tergugat
ST. Pusat Mengabulkan gugatan untuk melakukan roya dan sesuai dengan data dimaksud tidak lagi terdapat kewajiban kepada Negara.
penggugat untuk sebagian
160 282/Pdt.G/2015/PN.Tnn. Pengadilan Negeri Tondano SHM No. 50/Katingolan, Tondano , SHM No. 49/Katingolan Putusan Kasasi Menang tingkat kasasi (berdasarkan informasi dari website Mahkamah Agung, namun relaas belum diterima
dan SHM No. 130/Ranowangko KPKNL Manado)
161 728/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 05162/Cilandak Barat, tgl. 17 Januari 2000, atas Gugatan Dicabut SELESAI
. Selatan nama H. Djuanda seluas 1.984 m2, terletak di Rt. 13 Rw. 02
(dahulu Rt. 04/02) Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak
Jakarta Selatan
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

162 04/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta menuntut pembayaran atas 5 (lima) Sertifikat Deposito Putusan Kasasi Menolak Permohonan kasasi Pemohon Kasasi : PT WILHARA PRIMA REALTY tersebut
Pusat dan 1 (satu) Rekening Koran atas nama Penggugat,
dengan perincian sebagai berikut:
a. Deposito Berjangka, No. Seri SB 007061, No.
100/10196/10/98, Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh
juta rupiah) a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 27
Oktober 1998;
b. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008217, No.
100/10246/03/99, Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta
rupiah) a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 1 Maret
1999;
c. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008261, No.
100/13275/03/99, Rp. 850.000.000,- (delapan ratus lima
puluh juta rupiah) a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal
12 Maret 1999;
d. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008263, No.
100/10309/03/99, Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 12 Maret 1999;
e. Deposito Berjangka, No. Seri SB 008262, No.
100/10308/03/99, Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
a.n. PT. Wilhara Prima Realty, tertanggal 12 Maret 1999;
f. Rekening Koran No. Rek. 100-007056-1-01-6 sebesar Rp.
143.600.364,- (seratus empat puluh tiga juta enam ratus
ribu tiga ratus enam puluh empat rupiah) a.n. PT. Wilhara
Prima Realty.

163 03/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Bar. Pengadilan Negeri Jakarta Meminta pembatalan Hak Tanggungan atas tanah seluas Putusan PN Menolak gugatan Penggugat Konvensi untuk seluruhnya
Barat 38.029 m2 milik Penggugat yang terletak di Kel. Meruya
Selatan, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat yang telah
dibangun jalan tol yaitu Ruas Jalan Tol Lingkar Luar
Jakarta (JORR) W2 Utara yang saat ini dikuasai oleh
Tergugat II yaitu : hak tanggungan atas SHGB No.
436/Meruya Udik dan SHGB No. 442/Meruya Udik.

164 18/Pdt.G/2015/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi SHGB No. 1/Desa Telaga Murni, Kec. Cibitung, Kab. Putusan Kasasi Mengabulkan permohonan kasasi dariPemohon Kasasi I: 1. MENTERI KEUANGAN R.I. Cq. DIREKTUR PIUTANG
Bekasi, Jawa Barat seluas 3.760 m2; KEKAYAAN NEGARA DAN KEKAYAAN-KEKAYAAN LAIN-LAIN, 2. MENTERI KEUANGAN R.I. Cq.DIREKTORAT
SHGB No. 2/Desa Telaga Murni, Kec. Cibitung, Kab. JENDERAL KEKAYAAN NEGARA Cq. KANTOR WILAYAH VIII DJKN BANDUNG Cq. KEPALA KANTOR
Bekasi, Jawa Barat seluas 8.168 m2; PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG BEKASI, Pemohon Kasasi II: PT. BANK MANDIRI
SHGB No. 4/Desa Telaga Murni, Kec. Cibitung, Kab. (Persero) Tbk., dahulu BANK BUMI DAYA tersebut.
Bekasi, Jawa Barat seluas 18.430 m2.
165 102/Pdt.Bth//2015/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sebidang tanah seluas 154 m2 berikut bangunan yang Gugatan Dicabut SELESAI
berdiri diatasnya SHM No. 2276 atas nama Ong David
yang terletak di Jl. Residen Sudirman No. 56A, Kel. Pacar
Keling, Kec. Tambaksari, Kota Surabaya.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

166 152/Pdt.Bth/2015/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan SHM No. 1355, luas 26 m2, an. Ny. Gugatan Dicabut SELESAI
The Lanny Tedjakusuma, terletak di Jalan Kembang Jepun
No. 113, Kel. Bongkaran, Kec. Pabenan Cantian, Kota
Surabaya;
Tanah dan bangunan SHM No. 1751, luas 375 m2, an. Ny.
The Lanny Tedjakusuma, terletak di Jalan Satelit Indah
6/JN-12 Kel. Tnjungsari, Kec. Sukomanunggal, Kota
Surabaya;
Tanah dan bangunan SHM No. 1427, luas 39 m2, an. Ny.
The Lanny Tedjakusuma, terletak di Ruko Kartika Ceria
Jalan Kembang Jepun No. 129 S, Kel. Bongkaran, Kec.
Pabenan Cantian, Kota Surabaya;
Tanah dan bangunan SHM No. 531 an. Jo Iskandar
terletak di Prop. Jawa Timur, Kota Surabaya, Kec.
Asemrowo, Kel. Asemrowo;
Persediaan Barang Dagangan terletak di Ruko Kartika
Ceria Jalan Kembang Jepun No. 129 S Kel. Bongkaran,
Kec.
SHMPabean
Cantikan,
276Kota
Surabaya
167 153/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta No. 84, seluas m2 berikut bangunan yang ada Putusan Banding Menang Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvantkelijke Verklaard);
. Selatan diatasnya seluas 168 m2, Jalan Desa Beberan, Blok KD
Dadap beberan, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, an.
Yusri Yusuf;
SHM No. 1296/Mekarsari, seluas 115 m2 berikut bangunan
yang ada diatasnya seluas 163 m2, Perum Kompas Indah,
Jalan Trembesi Blok B.5 No. 1 Mekarsari, Tambun,
Bekasi, an. Yusri Yusuf;
Dll,.
168 154/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah milik Adat C No. 286 seluas 2.305 m2, dari Proses Peninjauan Kembali "Putusan PN, tanggal 09 Feb. 2016 : Menolak gugatan Penggugat.
. Selatan Rimin bin Pandjul berdasarkan Akta Jual Beli No.
1062/1973 tanggal 28 Juli 1973 yang dibuat dihadapan Putusan PT : No. 722/PDT/2017/PT DKI tanggal 15 Feb. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan ""Menguatkan
Kusnadi, Camat/PPAT Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nomor 154/PDT.G/2015/PN.JKT.SEL., tanggal 9 Februari 2016, yang
setempat dikenal dengan Cilandak Barat Rt. 004/Rw. 002, dimohonkan banding tersebut ".
Kel. Cilandak, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, menjadi
SHM No. 582/Cilandak seluas 2.305 m2, sesuai Gambar Putusan Kasasi : No. 2654 K/Pdt/2018 tanggal 13 Nov. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan ""Menolak
Situasi No. 1262/1914/1973 tgl. 22-09-1973 an. H. Utas. Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi H. DJUANDA tersebut;".

169 191/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Tanah No. 46 GS No. 5940/1990 luas 720 m2, atas Gugatan Dicabut SELESAI
. Pusat nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 47 GS No. 5941/1990 luas 720 m2, atas
nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 48 GS No. 5942/1990 luas 720 m2, atas
nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

170 265/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 358/Meruya Selatan, Jakarta Barat, dengan Putusan Banding Nomor 702/PDT/2016/PT DKI tanggal 10 Jan. 2017
. Barat luas tanah 144 m2 dan luas bangunan 152 m2.
Amar Putusan :

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan banding dari para Pembanding semula Para Tergugat ;


Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 265/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Brt tanggal 22 Maret 2016
yang dimohonkan banding tersebut,
Menghukum para Pembanding semula Para Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;

171 109/Pdt.G/2015/PN.Blb. Pengadilan Negeri Bale Sertifikat tanah No. 46 GS No. 5940/1990 luas 720 m2, atas Putusan PN Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
Bandung nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 47 GS No. 5941/1990 luas 4080 m2,
atas nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
Sertifikat Tanah No. 48 GS No. 5942/1990 luas 2000 m2,
atas nama Ir. Asep Sufwana, di Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung, Kecamatan Majalaya, Desa Bojong
Emas;
172 126/Pdt.G/2015/PN.Cbi. Pengadilan Negeri Cibinong Sertifikat No. 429/Tengah, luas 22.870 m2, terletak di Putusan Peninjauan Kembali Menolak Permohonan peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali HARYO WIJAKSONO tersebut
Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten
Bogor, An. Gito Sewoyo.
173 83/Pdt.G/2015/PN.Tjk. Pengadilan Negeri Tanjung a) SHM No. 19, an. Anwar Salim (dh. Lim Tjay Goen), Desa Gugatan Dicabut SELESAI
Karang Campang Raya, Kec. Tanjung Karang Timur, Kodya
Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
b) SHM No. 9557, an. Teddy Mustopo, Desa Kedamaian,
Kec. Tanjung Karang Timur, Kodya Bandar Lampung,
Provinsi Lampung;
c) SHM No. 8979, an. Anwar Salim (dh. Lim Tjay Goen),
Desa Campang Raya, Kec. Tanjung Karang Timur, Kodya
Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
d) SHM No. 20, an. Anwar Salim (dh. Lim Tjay Goen), Desa
Campang Raya, Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi
Lampung;
e) SHM No. 111, an. Vivian Asalli, Desa Campang Raya,
Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
f) SHM No. 99, an. Vivian Asalli, Desa Campang Raya, Kec.
Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
g) SHM No. 9559, an. Rudi Mustopo, Desa Kedamaian,
Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
h) SHM No. 9610, an. Rudi Mustopo, Desa Kedamaian,
Kec. Tanjung Karang Timur, Provinsi Lampung;
i) SHM No. 9562, Desa Kedamaian, Kec. Tanjung Karang
Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
j) SHM No. 198, Desa Campang Raya, Kec. Tanjung
Karang Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
k) SHM No. 118, Desa Campang Raya, Kec. Tanjung
Karang Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
l) SHM No. 9558, Desa Kedamaian, Kec. Tanjung Karang
Timur, Kodya Bandar Lampung, Provinsi Lampung;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

174 270/Pdt.Bth/2015/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 4988/Sunter, GS No. 1876 Tahun 1985, dan surat- Proses Peninjauan Kembali "Putusan PN, tanggal 16 Feb. 2016 : Menolak bantahan Pembantah untuk seluruhnya.
st. Pusat surat Oper Pakai atas ruko milik Pembantah, yang terletak
di Jl. Krekot Jaya Blok C-II/12 D, Kel. Pasar Baru, Kec. Putusan PT : No. 600/PDT/2016/PT.DKI. tanggal 18 Jan. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan ""Menolak
Sawah Besar, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta dan bantahan Pembantah untuk seluruhnya"".
surat-surat Tanah Bekas Hak Pakai yang terletak di Jl.
Karang Anyar A VII No.19A Rt. 007/07, Kel. Kartini, Kec. Putusan Kasasi : No. 2572 K/PDT/2017 tanggal 16 Nov. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan ""MENOLAK
Sawah Besar, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. PERMOHONAN KASAI DARI PEMOHON KASASI : LIE BO TA TERSEBUT"".

175 377/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta tanah dan bangunan yang terletak di Jalan H.O.S. Putusan Tingkat Kasasi Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: 1. KANTOR
. Selatan Cokroaminoto No. 57 Menteng, Jakarta Pusat, PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG JAKARTA I, 2. PT.
berdasarkan SHGB No. 1499/Gondangdia tgl. 07-12-2012, SUNDAE P.R, 3. Hj. R. AY. MONIEK SRIWIDIYATNI, tersebut;
Surat Ukur No. 00012/Gondangdia/2011 tgl. 28-09-2011, - Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor
seluas 930 m2, an. Budi Prakoso. 243/PDT/2017/PT.DKI tanggal 16 Agustus 2017 yang menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor
377/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel tanggal 10 Maret 2016;
176 680/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta SHM No. 982/Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Gugatan Damai SELESAI
. Selatan Selatan, Surat Ukur No. 00947/2004 tanggal 7 Juni 2004,
dengan luas 111 m2, dengan lokasi lahan berada di Jalan
Mampang Prapatan (d/h Jl. Buncit Raya) RT. 002 RW. 01,
Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, dan
SHM No. 983/Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta
Selatan, Surat Ukur No. 00948/2004 tanggal 7 Juni 2004,
dengan luas 115 m2, dengan lokasi lahan berada di Jalan
Mampang Prapatan (d/h Jl. Buncit Raya) RT. 002 RW. 01,
Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan

177 362/Pdt.G/2015/PN.TNG Pengadilan Negeri Tangerang Surat No. S-4806/KN/2007 Proses Kasasi Putusan 362/PDT.G/2015/PN.TNG tanggal 17 Mei 2016:
Tk. Pertama dan Tk. Banding DALAM KONPENSI . DALAM PROVISI . Menolak gugatan Provisi dari Penggugat ; DALAM EKSEPSI : Mengabulkan
Menang Eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II DALAM POKOK PERKARA Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (Niet ontvankelijk verklaard); DALAM REKONPENSI Menyatakan gugatan Para Penggugat dalam
Rekonpensi/Tergugat I,Tergugat II dalam Konpensi tidak dapat diterima (Niet ontvankelijk verklaard); DALAM
KONPENSI DAN REKONPENSI Menghukum Penggugat dalam Konpensi /T

Putusan 75/PDT/2017/PT BTN tanggal 6 September 2017:


Menerima permohonan banding dari Kuasa Pembanding/semula Penggugat; Menguatkan Putusan Pengadilan
Negeri Tangerang Nomor 362/Pdt.G/2015/PN TNG tanggal 17 Mei 2016 yang dimohonkan banding tersebut;
Menghukum Pembanding/semula Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat
peradilan, yang ditingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.150.000,-
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

178 101/Pdt.G/2015/PN.JMR Pengadilan Negeri Jember Tanah seluas 691m2 berikut bangunan diatasnya tercatat Belum ada pengajuan PK 101/PDT.G/2015/PN.Jmr
dalam SHM No. 3265 atas nama Ny. Nanik Widowati, Tk. Pertama Kalah Tk. 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian
terletak di Desa Jember Kidul, Kec. Kaliwates, Kab. Banding Menang TK. Kasasi 2. Menyatakan bahwa Para Penggugat berdasarkan Penetapan Ahli Waris Nomor : 03/63/Pdt.P/2015.PA.Jr
Jember, Jawa Timur Menang tertanggal 02 Juli 2015 adalah ahli waris yang sah dari almarhum Moediarto ;
3. Menyatakan, tindakan Para Tergugat melakukan penyitaan atas obyek sengketa dan menerbitkan Pengumuman
Lelang Pertama Nomor : PENG-01/WKN.10/KNL.03/2015 tanggal 10 Agustus 2015 adalah merupakan perbuatan
melawan hukum ;
4. Menyatakan, rencana pelaksanaan lelang tanggal 8 September 2015 atas obyek sengketa tanah seluas 691 m2
berikut bangunan diatasnya tercatat atas nama Nyonya NANIK WIDOWATI, terletak di Desa Jember Kidul, Kec.
Kaliwates, Kab. Jember, Jawa Timur oleh Tergugat I melalui Tergugat II adalah cacat proses dan tidak sah menurut
hukum ;
5. Menyatakan membatalkan semua perbuatan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat ;
6. Menghukum Para Tergugat untuk menangguhkan pelaksanaan lelang atas obyek sengketa tanah seluas 691 m2
berikut bangunan diatasnya tercatat dalam sertifikat Hak Milik Nomor 3265 atas nama Nyonya NANIK WIDOWATI
terletak di Desa Jember Kidul, Kec. Kaliwates, Kab. Jember, Jawa Timur sampai perkara ini mempunyai kekuatan
hukum tetap ;

627/PDT/2016/PT SBY
Menolak Gugatan Para Penggugat/ Para Terbanding Untuk seluruhnya

2059 K /Pdt/2017
Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi 1. NANIK WIDOWATI . 2. DITA WIDYO PUTRO. 3. AYU
179 795/Pdt.G/2016/PN.Tng Pengadilan Negeri Tangerang Sertifikat Hak Milik No.1438 tanggal 9 Mei 1986 atas nama Pemeriksaan tingkat banding MIRANTI WP
Robert Leo terletak di Desa Sarua Tingkat 1 memenangkan
Kemenkeu

180 108/Pdt.G/2016/PNJKT.UT Pengadilan Negeri Jakarta Tanah berikut bangunan yang ada diatasnya yang terletak Relaas Pemberitahuan MENGADILI
R Utara di Jalan Agung Tengah 4 Blok II F 1/1-20, Kelurahan Putusan Belum diterima
Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara sampai saat ini. Biro Bantuan DALAM PROVISI
sesuai dengan SHGB No. 5603/Sunter Tahun 1986 seluas Hukum mendapat Informasi Menyatakan provisi Penggugat tidak dapat diterima :
857m2 Kelurahan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, dari Kuasa Penggugat isi dari
Jakarta Utara, Gambar Situasi No. 1943/1986 tanggal 12 putusan adalah Pihak PKNSI DALAM EKSEPSI
Juli 1986 Menang. Menyatakan Eksepsi Tergugat II tidak dapat diterima ;

Tk. Pertama Menang DALAM POKOK PERKARA


Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp5.836.000.- (lima juta delapan ratus tiga puluh
enam ribu rupiah) ;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

181 09/Pdt.G/2016/PN.LSM Pengadila Negeri Putusan Kasasi kalah 9/Pdt.G/2016/PN.LSM


Lhokseumawe Tk. Pertama dan Tk. Banding Menolak gugatan penggugat seluruhnya;
Menang
34/PDT/2017/PT.BNA
Menerima Permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat; ---
Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe tanggal.14 Desember 2016 Nomor 9./Pdt.G/2016/PN.Lsm
yang dimohonkan banding tersebut

609K/PDT/2018
Menagbulkan permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi : ELSON tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan
Tinggi Banda Aceh Nomor 34/PDT/2017/PT.BNA., Tanggal 14 Agustus 2017 yang membatalkan Putusan Pengadilan
Negeri Lhokseumawe Nomor 9/Pdt.G/2016/PN.Lsm. Tanggal 14 Desembner 2016; MENGADILI SENDIRI :
Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian; Menyatakan tergugat I dan II telah melakukan perbuatan
melawan hukum ; Menyatakan bahwa sertifikat Hak Milik Nomor 116/Keude Cunda, luas tanah 8275 m2 terdaftar
atas nama Elson (Penggugat) tidak tercatat sebagai agunan yang diambil alih dan tidak sebagai agunan pada PT
Sejahtera Bank Umum atau PT SBU (DL); Menghukum dan memerintahkan tergugat I segera dan seketika
menerbitkan sertifikat pengganti atas sertifikat hak milik Nomor 116/Keude Cunda, luas tanah 8275 m2 terdaftar
atas nama Elson selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak putusan perkara ini mempunyai
kekuatan hukum tetap; Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya; Menghukum Para termohon
kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ditetapkan
sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
182 465/Pdt.G/2016/PN.JKT.SE Pengadilan Negeri Jakarta SHM No, 1239/kebayoran Lama Utara seluas 305 M2 Proses PK Putusan 465/Pdt.G/2016/PN JKT.SEL tanggal 3 April 2017:
L Selatan diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 9 September 1996 Tk. Pertama, Banding, Kasasi DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi tergugat III untuk seluruhnya ; II. TENTANG POKOK PERKARA : Mengabulkan
Nomor 4249/1996 terletak di Prov. DKI Jakarta, Kotamadya Kalah gugatan Penggugat untuk sebagian ; Menyatakan TERGUGAT II dan TERGUGAT III melakukan Perbuatan Melawan
Jakarta Selatan, Kecamatan kebayoran Lama, kelurahan Hukum; Menyatakan hak atas tanah yang tercatat dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 309/Kebayoran Lama
Kebayoran Lama Utara atas nama Idrus Syarif (TERGUGAT I) telah hapus demi hukum atau hak atas tanahnya telah gugur demi hukum;
Menghukum TERGUGAT II untuk menghapus pencatatan dalam buku ta

Putusan 557/PDT/2017/PT DKI tanggal 20 November 2017:


Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat III; Menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tanggal 3 April 2017 Nomor 465/Pdt.G/2016/PN.JKT.SEL yang dimohonkan banding; Menghukum
Pembanding semula Tergugat III untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat
banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).

Putusan 2708 K/PDT/2018 tanggal 30 November 2018:


Menolak Permohonan Ksasi dari Pemohon Kasasi KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN
LELANG (KPKNL) JAKARTA V tersebut; - Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini sejumlah Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);

183 578/Pdt.G/2016/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah SHGB No. 1762, seluas 756m2, terletak di Jl. Putusan Banding Menang 578/Pdt.G/2016/PN Pn.Jkt.Pst Kamis, 04 Mei 2017
ST Pusat Permata Hijau Blok EE Nomor 3 (Sesuai SIPP, relaas belum Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
diterima)
Tk. Pertama Menang 128/PDT/2018/PT DKI Selasa, 22 Mei 2018
Menerima Permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat;
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 578/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst., tanggal 04 Mei 2017
yang dimohonkan banding tersebut ;
184 363/Pdt.Bth/2016/PN.MD Pengadilan Negeri Medan Sebidang tanah seluas ± 5564m2 yang terletak di Jalan Dr. Putusan PN sampai saat ini Putusan 363/Pdt.Bth/2016/PN MDN tanggal 1 November 2017:
N Mansyur masuk ke Jalan SMK/IKadin/Gg. Merdeka, belum ada pengajuan DALAM EKSEPSI :
Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan banding Menolak Eksepsi Terlawan I, Terlawan III dan Terlawan IV seluruhnya ;
Selayang, Kota Medan, sesuai dengan Surat Keterangan
Tanah Nomor: 25010/A/I/24 tertanggal 15 Juni 1974 DALAM POKOK PERKARA :
Menyatakan pelawan adalah sebagai pelawan yang tidak benar;
Menyatakan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima;
Menghukum Pelawan untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.4.981.700,00 (empat juta
sembilan ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus rupiah)
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

185 1084/Pdt.G/2015/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Rungkut Gugatan Dicabut SELESAI
Menanggal Harapan I/18, RT 008/RW 004, Kel. Rungkut
Menanggal, Kec. Gunung Anyar, Kota Surabaya, Prov.
Jawa Timur, sebagaimana tercantum dalam SHM No. 658
tanggal 21 Oktober 1986, GS No. 1159/86 tanggal 21
Januari 1986, luas 197 m2, an. Agustinus Yosep
Soepadmo, MS.
186 94/Pdt.G/2015/PN.Srg. Pengadilan Negeri Serang Meminta Pembatalan Lelang yang dilakukan oleh Putusan Tingkat Banding Putusan PN
Tergugat I tanggal 21 Agustus 2015 No. 445/2015. Menguatkan Putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Pengadilan Negeri Serang
Nomor :
94/Pdt.G/2015/PN.Srg. tanggal
21 Juli 2016, yang
dimohonkan banding tersebut

187 210/Pdt.G/2015/PN.Blb. Pengadilan Negeri Bale Jaminan sebidang tanah dan rumah milik Penggugat yang Putusan Tingkat Pertama Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard)
Bandung terletak di Blok Sumur Bandung (setempat dikenal dengan
Jl. Raya Cililin No. 26 Kampung Sumur Bandung, RT 02 RW
02) Desa Cililin, Kec. Cililin, Kab. Bandung, dengan luas
kurang lebih 235 m2, berdasarkan SHM No. 421/Cililin,
Kabupaten Bandung, an. Dayat.

188 389/Pdt.Bth/2015/PN.Mks. Pengadilan Negeri Makassar Tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Perintis Putusan Kasasi Menang Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ROBERT HENDRIK tersebut.
Kemerdekaan, KM 8 No. 32 s/d 34, sebagaimana sesuai
SHM No. 20256 (Eks No. 3201), GS No. 10731, luas 200 m2,
SHM No. 20309 (Eks. No. 3200), GS No. 10730, luas 67 m2,
dan
SHM No. 20310 (Eks No. 3208), GS No. 10718, luas 33 m2,
dengan batas-batas keseluruhannya, Utara dengan tanah
kosong,
Timur dengan Ruko No. 35,
Selatan dengan Jalanan,
Barat dengan Ruko No. 31.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

189 14/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel. Pengadilan Negeri Jakarta Jaminan Kebendaan : Putusan Banding: Putusan PN:
Selatan Sebidang tanah SHGB No. 250/Selong, luas 750 m2, an. FX. Menguatkan Putusan Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Widyastanto Pengadilan Negeri Jakarta
Sebidang tanah SHGB No. 3/Cikiwul, luas 13.955 m2, an. Selatan Nomor 14/
Turut Tergugat I Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel.
Tiga bidang tanah : tanggal 30 Januari 2017 yang
Tanah adat persil No. 214.D Kohir 256, luas 700 m2, an. diajukan banding tersebut;
PIIT Bin Iman, milik FX. Widyastanto, berdasarkan AJB
No. 105/FS/594.4/II/1990 tgl. 5 Februari 1990;
Tanah Milik Adat Persil No. 214.D Kohir No. 527, luas 910
m2, an. Masir Bin Udi, milik FX. Widyastanto berdasarkan
AJB No. 106/FS/594.4/II/1990 tanggal 5 Februari 1990;
Tanah Milik Adat Persil No. 214 Kohir 401 luas 5.000 m2,
an. H. Tajudin Bin Inong, milik FX. Widyastanto
berdasarkan AJB No. 107/FS/594.4/II/1990 tgl. 5 Februari
1990
Sebidang tanah SHM No. 162/Menteng, luas 769 m2, an. R.
Gondholpus Doeriat;

Jaminan Perusahaan: Diberikan oleh Turut Tergugat II


Jaminan Perorangan: Diberikan oleh FX. Widyastanto

190 21/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Bar. Pengadilan Negeri Jakarta Tanah seluas + 83 Ha, yang terletak di Desa Bojong dan Pencabutan Perkara Kasasi SELESAI
Barat Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten, tercatat an. PT.
Pentabinangun Sejahtera yang diperoleh/dimiliki melalui
pelepasan hak (SPH) dari pemilik awal/masyarakat
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Barat No. 593.82/SK/231.S/KWBPN/172-90,
tertanggal 21 Februari 1990.

191 30/Pdt.G/2016/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Jaminan 22 Unit Ruko berlantai 3, terdiri dari 25 SHM, Proses Peninjauan Kembali Putusan PN, tanggal 19 Sep. 2016 : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian.
yang keseluruhannya terletak di Kel. Kuta, Kec. Kuta, Kab.
Badung, Prop. Bali atau sekarang dikenal dengan nama Putusan PT : No. 22/PDT/2017/PT DPS. tanggal 26 Apr. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
Kuta Square. putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor: 30/Pdt.G/2016/ PN.Dps tanggal 19 September 2016, yang dimohonkan
banding".

Putusan Kasasi : No. 2335 K/PDT/2018 tanggal 08 Okt. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan " Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: I HARIJANTO KARJADI"; dan "Mengabulkan permohonan kasasi dari
Pemohon Kasasi II PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk, tersebut".

"Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Bali Nomor 22/Pdt/2017/PT.Dps. tanggal 26 April 2017 yang mengutakan
Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 30/Pdt.G/2016/PN.Dps. tanggal 19 September 2016".
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

192 71/Pdt.G/2016/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Jaminan sebidang tanah seluas 5.500 m2, berikut segala Proses Peninjauan Kembali Putusan PN, tanggal 26 Sep. 2016 : Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.
turutannya, dengan SHM No. 312, atas nama I Ngeha
Ridja (Tergugat V) terletak di Subak Basangkasa, Desa Putusan PT : No. 8/PDT/2017/PT.DPS. tanggal 14 Mar. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Putusan Pengadilan Negeri Denpasar, tanggal 26 September 2016 Nomor : 71/Pdt.G/2016/PN.Dps yang
Badung, Propinsi Bali. dimohonkan banding tersebut".

Putusan Kasasi : No. 55 K/PDT/2018 tanggal 18 Jul. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Mengabulkan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi:II PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. CABANG DENPASAR tersebut";
dan
"Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Denpasar Nomor 8/Pdt/2017/PT.Dps. tanggal 14 Maret 2017 yang
mengutakan Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 71/Pdt.G/2016/PN.Dps. tanggal 26 September 2016".

193 60/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Obyek harta warisan milik Penggugat yang berada di Putusan Tk. Banding Putusan PN:
Pusat Jalan Pintu Air Raya No. 15, RT. 008, RW. 001, Kec. Sawah Menguatkan Putusan Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Besar, Jakarta Pusat, SHM No. 253/Pasar Baru, seluas Pengadilan Negeri Jakarta
980 m2. Pusat Nomor:
60/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst
tanggal 11 April 2017 yang
dimohonkan banding tersebut
;
194 45/G/2016/PTUN.JKT. Pengadilan Tata Usaha Surat Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Proses Tingkat Kasasi Putusan PTUN, tanggal 28 Jun. 2016 : Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak diterima.
Negara Jakarta Informasi No. S-10215/KN.5/2015 tanggal 21 Desember
2015 tentang Tanggapan Atas Permohonan Penebusan Putusan Banding : No. 282/B/2016/PT.TUN.JKT. tanggal 23 Nov. 2016, yang inti amar putusannya menyatakan
Aset Terletak di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, "Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 45/G/2016/PTUN-JKT tanggal 28 Juni 2016
Jakarta Pusat Sesuai SHGB Nomor 1149/Kebon Kacang. yang dimohonkan banding, dengan perbaikan amar putusan sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
Menerima eksepsi Tergugat/Terbanding tentang gugatan Penggugat/Pembanding telah melewati tenggang waktu
90 hari;
Dalam Pokok Perkara:
Menyatakan gugatan Penggugat/Pembanding tidak diterima;
195 17/Pdt.G/2016/PN.Cbi. Pengadilan Negeri Cibinong Tanah dan bangunan seluas 2.450 m2, SHM No. Bank Lippo Putusan Tingkat Nomor Putusan Banding : 298/PDT/2017/PT BDG
432/Pabuaran, atas nama Yufrida Siahaan, Gambar Situasi BandingMenguatkan putusan Tanggal Putusan Banding : 11 Sep. 2017
No. 5260/1983, tanggal 13 September 1983, terletak di Jl. Pengadilan Negeri Cibinong
Raya Bogor KM. 39 No. 44, Kel. Pabuaran, Kec. Cibinong, tanggal 3 Nopember 2016 Amar Putusan :
Kab. Bogor. Nomor 17/Pdt.G/2016/PN.Cbi. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut;
yang dimohonkan banding Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 3 Nopember 2016 Nomor 17/Pdt.G/2016/PN.Cbi. yang
dimohonkan banding;
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang
dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);

Nomor Putusan PN: 17/PDT.G/2016/PN.Cbi


Tanggal Putusan PN : 03 Nov. 2016

Amar Putusan :
Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

Pengambilalihan aset properti oleh BPPN/Kemenkeu telah sah dan Pelaksanaan Lelang terhadap aset properti eks
BPPN dengan alas hak SHM No. 432/Pabuaran, atas nama Yufrida Siahaan sah dan sesuai ketentuan hukum yang
berlaku
196 96/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst. Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan rumah, seluas 314 m2, Putusan Kasasi Menang M E N G A D I L I : 1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. DIAN OSIANIA INDONESIA tersebut; 2.
Pusat dengan SHM No. 262 an. Conny Martie Rawung, yang Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat
terletak di Kel. Sario Utara. kasasi ini sejumlah Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
197 69/Pdt.G/2016/PN.Blb. Pengadilan Negeri Bale Tanah seluas 6.800 m2, Jl. Papan KM.5 No. 499, Desa Gugatan Dicabut SELESAI
Bandung Bojong Emas Majalaya, sebelumnya berdiri bangunan
pabrik berkontrusi baja dengan luas + 1.200 m2.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

198 03/G/2016/PTUN-PLG Pengadilan Tata Usaha SHM No. 1845, Desa Talang Kelapa, Tanggal 8 April 1980, Putusan Peninjauan Kembali Putusan PTUN, tanggal 23 Jun. 2016 : Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Negara Palembang GS No. 130/1980, tanggal 8 April 1980, luas 117.854 m2, an.
Dasuki Angkosubroto, terletak di Desa Talang Kelapa, Putusan Banding : No. 153/B/2016/PT.TUN.MDN. tanggal 05 Okt. 2016, yang inti amar putusannya menyatakan
Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang "Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang Nomor ; 03/G/2016/P.TUN.PlG, tangal 23 Juni
2016 Yang dimohonkan banding".

Putusan Kasasi : No. 82 K/TUN/2017 tanggal 06 Mar. 2017, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tersebut; Menyatakan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi II : KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA PALEMBANG tersebut tidak
dapat diterima".

Putusan Peninjauan Kembali : No. 113 PK/TUN/2018 tanggal 8 Agustus 2018, yang inti amar putusannya
menyatakan "Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali : MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA".
199 301/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah berikut bangunan rumah di atasnya yang Gugatan Dicabut SELESAI
. Selatan terletak di Jalan Niaga Hijau II/32, Kel. Pondok Pinang,
Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, seluas 200 m2,
sebagaimana dimaksud di dalam SHM No. 5228/Pondok
Pinang, luas 200 m2, atas nama Ir. Raden Soepangat
Soemarto
200 343/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta 1. Sebidang tanah seluas 568 m, SHGB No. 90/Rawa Putusan Kasasi Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi : 1. Tuan ANDRIANTO, 2.Tuan ERWIN dan 3. ERSA
. Pusat Bunga, an. Alm. Tn. Darwinto, yang terletak di Jl. Bekasi NOVITA tersebut
III No. 4, Jatinegara, Jakarta Timur;
2. Sebidang tanah seluas 249 m2, SHGB No. 148/Rawa
Bunga, an. Ny. Emmy Sutanto/Penggugat I, yang terletak
di Jl. Bekasi III No. 7, Jatinegara, Jakarta Timur;
3. Sebidang tanah seluas 912 m2, SHM No.
981/Nanggewer, an. Andrianto/Penggugat II, yang terletak
di Jl. Raya Cibinong KM. 48.5 Bogor;

201 381/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah seluas 468 m2 dan bangunan rumah Proses Kasasi
. Pusat tinggal di atasnya sesuai SHM No. 427/Jatipadang, yang Tk. Banding Menang
terletak di Jl. Pejaten Raya No. 48, RT. 013/02, Kel. Tk. Pertama Kalah
Jatipadang, Kec. Pasar Minggu, jakarta Selatan.

202 138/Pdt.G/2016/PN.Tjk. Pengadilan Negeri Tanjung Surat Keputusan (SK) Panitia Urusan Piutang Negara Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
Karang Cabang Lampung Tentang Penetapan Jumlah Piutang
Negara atas nama    PT Jupiter Indah dengan
Nomor : PJPN-002/PUPNC.07/2014 Tanggal 20 Agustus
2014 tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak sah
serta merupakan Perbuatan Melawan Hukum.

203 148/Pdt.G/2016/PN.Pdg. Pengadilan Negeri Padang Memberi izin kepada Kantor BPN Kota Padang untuk Putusan PN Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya
menghapuskan Hak Tanggungan/MEROYA di dalam SHM
No. 2125/Kel. Flamboyan Surat Ukur No. 395 tanggal 23
Desember 1971 an. Zanzibar Gelar Datuk Mantari Basa

204 871/Pdt.G/2016/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 14/Sukomanunggal. Putusan PN Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterim
Gambar Situasi No. 79/U/1972 tanggal 10 April 1972 an.
Chindra Hudaya Widarto.
205 605/Pdt.Bth/2016/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah sebagaimana yang diuraikan dalam Proses Kasasi Putusan PN, tanggal 03 Okt. 2017 : Mengabulkan gugatan perlawanan Pelawan untuk sebagian.
st. Pusat Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1295, Surat Ukur
tertanggal 05 Mei 1998 No. 14/1998, seluas 1.192 M2 Putusan PT : No. 786/PDT/2018/PT.DKI. tanggal 27 Mar. 2019 yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
terletak di Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 605/Pdt.Bth/2016/PN.Jkt.Pst., tanggal 3 Oktober 2017 yang
Kotamadya Jakarta Pusat, Kecamatan Menteng, dimohonkan banding tersebut".
Kelurahan Gondangdia, setempat terkenal dengan Jalan
Jeruk No. 01.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

206 71/Pdt.G/2016/PN.Cbn. Pengadilan Negeri Cirebon Berupa 23 bidang tanah dan bangunan SHM No. 2375, Putusan PN Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
2376, 2377, 2378, 2379, 2380, 2381, 2382, 2383, 2385, 2390,
2391, 2392, 2393, 2394, 2395, 2396, 2397, 2398, 2399, 2400,
2401, 2402/Paklipan total seluas 2.435 m2 an. Susilawan
Suryanatadiredja (d/h. Kho Joe Keng) yang terletak di
Kompleks Pusat Niaga Jl. Pekalipan Kec. Pekalipan Kota
Cirebon.
207 94/Pdt.G/2016/PN.Srg. Pengadilan Negeri Serang Pembatalan Perjanjian Untuk Jual Beli sebagaimana Putusan PN Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima
tertuang dalam Akte Perjanjian Untuk Jual Beli (APJB)
No. 19 tanggal 18 Januari 1992, yang dibuat oleh Notaris
Soetji Mardiyati Solihin, SH, antara Fadilah Muslim alias
Fadilah Mus dengan Purnomo ex-Direktur PT
Palwaaminatama Jaladri.
208 276/Pdt.G/2017/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat-sertifikat tanah milik penggugat yang terdiri Sudah Putus di Tk. Pertama menang, tetapi belum ada upaya banding sampai saat ini sehingga perkara menjadi
ST Pusat atas: Putusan InkrachtSudah Putus di Tk. Pertama menang, tetapi belum ada upaya banding sampai saat ini sehingga perkara
1. SHGB No. 1/Caringin seluas 175.783m2 a.n. PT Kencana 276/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst menjadi Inkracht
Sinar Semesta tanggal 27 Maret 2018:
2. SHGB No. 3/Caringin seluas 2.270m2 a.n. PT Kencana DALAM EKSEPSI; Menerima
Sinar Semesta Eksepsi Tergugat untuk
3. SHGB No. 4/Caringin seluas 675m2 a.n. PT Kencana seluruhnya; DALAM POKOK
Sinar Semesta PERKARA; Menyatakan
4. SHGB No. 5/Caringin seluas 10.330m2 a.n. PT Kencana Gugatan Penggugat tidak
Sinar Semesta dapat diterima (Niet
5. SHGB No. 6/Caringin seluas 2.050m2 a.n. PT Kencana ontvankelijk verklaard);
Sinar Semesta Menghukum Penggugat
6. SHGB No. 270/Caringin seluas 178m2 a.n. PT Kencana untuk membayar biaya
Sinar Semesta perkara ini sebesar
Rp.916.000,- (sembilan ratus
enam belas ribu rupiah);

209 256/Pdt.G/2017/PN.JKT.TI Pengadilan Negeri Jakarta Akta Perjanjian Kredit Nomor 82 tanggal 26 Februari 1998 256/Pdt.G/2017/PN Jkt.Tim
M Timur Rabu, 09 Mei 2018
Menyatakan gugatan SELESAI
Penggugat tidak dapat Sudah Putus di Tk. Pertama Menang (Inkracht)
diterima
210 654/Pdt.G/2017/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Deposito Milik Penggugat berikut bunganya yang Gugatan Dicabut SELESAI
ST Pusat diperhitungkan sampai dengan tanggal di daftarkannya
gugatan ini adalah sebesar Rp. 1.713.160.384.139,-

211 695/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 3094/Cibatu, Kecamatan Lemahabang, Proses Kasasi Putusan PN, tanggal 25 Jan. 2018 : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvankerlijke
. Pusat Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, Gambar Situasi Verklaard).
No. 10821/1996 27-05-1996 tercatat ayas nama Gunawan
Susilo Putusan PT : No. 599/PDT/2019/PT.DKI. tanggal 20 Nov. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 695/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst tanggal 25 Januari 2018 yang
dimohonkan banding tersebut".
212 920/Pdt.G/2016/PN.Dps. Pengadilan Negeri Denpasar Sebidang atas bangunan atas nama I Nyoman Ordi Sugita Gugatan Dicabut SELESAI
yang sertifikat an. I Gusti Ngurah Oka Budiana, SHM No.
1692, luas 3.980 m2, SHM No. 1693 luas 1689 m2, SHM No.
1694 luas 1069 m2, dan SHM No. 1691 awalnya luasnya
2.800 m2, yang dipecah oleh Tergugat III I Gusti Oka
Budiana menjadi SHM No. 3486 luas 240 m2, dan oleh
Tergugat III I Gusti Ngurah Oka Budiana dipecah menjadi
SHM No. 3487 luas 173 m2, dengan an. Tergugat IV (Ersa
Nur Arsiah) dari keseluruhannya terletak di Desa Kel.
Sumerta Klod. Banjar Sebudi, Kec. Denpasar Timur, Kota
Denpasar Bali.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

213 132/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Ut. Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah dan bangunan Bank Umum Nasional Kalah Tingkat Pertama dan Putusan PN:
Utara seluas 325 m2 dan bangunan seluas 380 m2, SHGB No. Banding, menunggu putusan 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
6199 beralamat di Jl. Pluit Utara VII, No. 2, RT. 005, RW. Kasasi 2. Menyatakan Penggugat berhak untuk memperoleh salinan terkait dokumen yang hilang dari Tergugat I seperti
005, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara, atas bukti Surat Keterangan Pelunasan Kewajiban/Surat Keterangan Lunas dari Bank Umum Nasional, Berita Acara
dasar pembelian dari Sdr. Cheong Njin Foe pada tahun Serah Terima Dokumen, Sertifikat Hak Tanggungan dari Surat Roya dan apabila Tergugat I tidak dapat menerbitkan
1994, dengan Akta Jual Beli PPAT Abdoellah Hamidy, SH. dokumen dimaksud, maka putusan ini berlaku sebagai pengganti dokumen yang hilang karena tidak dapat
tertanggal 26-8-1994, No. 346/Penjaringan/1994. diterbitkan kembali oleh Tergugat I;
3. Menyatakan Penggugat berhak mengajukan permohonan kepada Tergugat II berdasarkan dokumen yang ada
pada Penggugat.

Putusan Banding:
Menguatkan putusan PN.

Aset objek perkara tidak berada dalam penguasaan PKNSI. Putusan hakim yang demikian akan sangat
membahayakan karena akan menjadi preseden pengajuan gugatan dengan konstruksi yang serupa terhadap aset-
aset barang jaminan Eks Bank-Bank yang dilikuidasi dan tanggung jawabnya diambil alih oleh Negara melalui
BPPN yang saat ini masih banyak yang dikuasai oleh Kementerian Keuangan.
214 129/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan ruko yang terletak di Jalan KH. Putusan Kasasi Menang Putusan PN, tanggal 07 Des. 2017 : Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
. Pusat Ashari No. 69 B, Jakarta Pusat an. Ang Rukiman
Putusan PT: No. 194/PDT/2018/PT.DKI. tanggal 26 Jun. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 129/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst, tanggal 7 Desember 2017".

Putusan Kasasi: No. 299 K/PDT/2019 tanggal 25 Jan. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
Permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SUHERMAN HARTONO tersebut"

215 03/Pdt.G/2017/PN.Lsm. Pengadilan Negeri Aset PT Genali Raya yang bergerak di bidang Putusan Kasasi Menang Putusan PN, tanggal 25 Okt. 2017 : Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian.
Lhokseumawe pembangunan perumahan pada tahun 1995 dengan
jaminan SHM No. 58 yang akan dipecahkan menjadi 149 Putusan PT: No. 20/PDT/2018/PT BNA. tanggal 10 Apr. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan :
kavling, yang terletak di Desa Padang Saksti, Kecamatan "Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe No. 3/Pdt.G/2017/PN. Lsm. Tanggal 25 Oktober 2017 yang
Muara Dua, Kabupaten Aceh Utara, yang sekarang Desa dimohonkan banding" dan
Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota "Menyatakan Gugatan Para Terbanding /semula Para Penggugat Tidak Dapat Diterima( Niet Ontvankelijke
Lhokseumawe. Verklaard)".

Putusan Kasasi: No. 3088K/PDT/2018 tanggal 30 Nov. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi : 1. AZHAR ZAKARIA, ST, 2.ZAKARIA ISHAK, 3. Drs. M. BASRI
YUSUF tersebut".
216 886/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan yang Putusan PN Menang PERKARA LELANG HT
. Selatan tersebut dalam SHM No. 223/Rawa Barat, seluas 340 m2,
terletak di Jalan Suryo No. 16 Blok Q/3 Persil No. 19, Rawa
Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

217 385/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 6211 atas nama PT. Karsindo Utama Proses Banding
. Barat Tk. Pertama Menang
218 436/Pdt.G/2017/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Memerintahkan Kepada TURUT TERGUGAT untuk Proses Kasasi Putusan PN, tanggal 04 Jul. 2018 : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
melakukan pemblokiran terhadap Sertipikat HAK GUNA Verklard).
BANGUAN No. 1/ Telaga Murni Kecamatan Cibitung
Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat, sertifikat HAK Putusan PT:
GUNA BANGUAN No. 2/ Telaga Murni Kecamatan No. 601/PDT/2018/PT.BDG. tanggal 28 Feb. 2019, yang inti amar putusan menyatakan "Menguatkan Putusan
Cibitung Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat dan Pengadilan Negeri Bekasi, tanggal 04 Juli 2018, Nomor 436/Pdt.G/2017/PN.Bks , yang dimohonkan banding
sertifikat HAK GUNA BANGUAN No. 4/ Telaga Murni tersebut".
Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa
Barat, sampai ada Putusan Pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap.
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

219 176/Pdt.G/2017/PN.Dpk. Pengadilan Negeri Depok Tanah seluas + 6.778.059 M2, yang terletak di Propinsi Bank Lippo Menang Tk. Kasasi Putusan PN, tanggal 19 Apr. 2018 : Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian.
Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kecamatan Cimanggis,
dengan Desa Tapos, Cilangkap, Sukamaju Baru. Lw. Putusan PT:
Naggung, Jati Jajar, Cimpaeum dan Sukatani, yang No. 407/PDT/2018/PT.BDG. tanggal 30 Okt. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan "Menguatkan putusan
dikelola untuk pembangunan perumahan dan Golf Course Pengadilan Negeri Depok tanggal 19 April 2018, Nomor 176/Pdt/G/2017/PN.Dpk., yang dimohonkan banding
dengan nama EMERALDA. tersebut".

Putusan Kasasi:
Membatalkan Putusan tingkat Banding dan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

Aset tetap dapat dipertahankan


220 498/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sebuah tanah dan bangunan sesuai SHGB No.: Bank Umum Servitia Putusan Banding: aset tetap dapat dipertahankan walaupun tanpa adanya penguasaan sertifikat objek sengketa.
. Pusat 1712/Cideng, luas 75M2 (Gambar situasi No. 971/1991, Menguatkan putusan
tanggal 31 -08-1991), atas nama Penggugat, yang terletak Pengadilan Negeri Jakarta
di Jl. KH. Hasyim Ashari Blok D-1 No. 9, Kel. Cideng, Kec. Pusat tanggal 21 Juni 2018
Gambir, Jakarta Pusat. Nomor.
498/Pdt.G/2017/PN.JKT.PST,
yang dimohonkan banding
tersebut.

Putusan PN:
Menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke
Verklard).
221 637/Pdt.G/2017/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Tanah seluas 25.644 m2, yang terletak setempat dikenal Gugatan Dicabut SELESAI
dengan Jalan Sultan Hasanudin, Desa Mekarsari,
Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tanah ex
SHGB No. 1/Mekarsari atas nama PT Jembatan Kencana
Raya.
222 637/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Perjanjian Master Settlement and Acquisition Agreement Putusan Banding Menang
. Pusat (“MSAA”) 21 September 1998 dan perubahannya Tk. Pertama Menang

223 1006/Pdt.G/2017/PN.Sby. Pengadilan Negeri Surabaya Pemberian Hak Penebusan atas Penggugat terkait Proses Kasasi
penyelesaian pengambilan kembali Obyek Jaminan atas Tk. Banding Menang
luas tanah seluas + 3.000 M2 sebagaimana diterangkan Tk. Pertama Menang
dalam Sertifikat Hak Milik Nomor : 14 /Desa
Sukomanunggal, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya,
sebagaimana Gambar Situasi Tanggal 10 April 1972
Nomor : 79 /U/1972 yang dahulu pernah dijaminkan pada
PT. Bank Umum Servitia tbk. sebagai bagian Bank yang
terlikuidasi
224 4/Pdt.G/2018/PN.Plg Pengadilan Negeri Palembang SERTIPIKAT HAK MILIK No. : 5/Desa Gasing, dengan Putusan Tingkat Kasasi Putusan Tingkat Banding : No. 99/PDT/2018/PT.PLG. tanggal 25 Okt. 2018, yang inti amar putusannya menyatakan
GAMBAR SITUASI No. : 296/Desa Gasing /1972, yang (Menang) "Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Palembang Nomor 4/Pdt.G/ 2018/PN.Plg. tanggal 28 Juni 2018 yang
terletak di Jalan Pangeran Ayin No. : 28 RT. 06 RW. 03, dimohonkan banding tersebut".
Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang,
dahulu di Jalan Kebun Sayur atau Jalan Suka Maju, Putusan Tingkat Kasasi : No. 1727 K/PDT/2019 tanggal 26 Agu. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan
Kenten Laut, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi "Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi JENDY GOZALI tersebut".
Sumatera Selatan
225 501/Pdt.G/2018/PA.Bjr Pengadilan Agama Banjar SHM 566, SHM No. 568, SHM No. 576, SHM No.5 di Blok G Putusan Banding Putusan Tk. Pertama, tanggal 20 Mei 2019 : "Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Gembok, Dusun pananjung, Desa Mulyasari, Banjar, Ontvankelijk Verklaard)".
Ciamis
Putusan Banding : No. 171/Pdt.G/2019/PTA.Bdg. tanggal 15 Agu. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan
"Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Kota Banjar Nomor 501/Pdt.G/ 2018/PA Bjr. tanggal 20 Mei 2019 Masehi
bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan 1440 Hijriyah".
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

226 17/pdt.G/2018/PN.JKT.PS Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang Tanah seluas 144 m2 beserta bangunan yang Tk. Kasasi menang 17/Pdt.G/2018/PN Jkt.Pst Selasa, 11 Des. 2018
T Pusat terletak di Perumahan Citra Indah Cluster Bukit Tk. Banding Menang
Bougenvile Blok AI 10/03 Kelurahan Singaraja, Kecamatan Tk. Pertama Menang 170/PDT/2019/PT DKI Rabu, 15 Mei 2019
jonggol, Kabupaten Bogor, sesuai dengan SHGB No. Menerima Permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
7702/Singajaya Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 17/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst., tanggal 11 Desember
2018 yang dimohonkan banding tersebut ;

729 K/PDT/2020 Jumat, 15 Mei 2020


Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sejumlah Rp. 500.000,00(lima
ratus ribu rupiah)
227 287/Pdt.G/2018/PN.JKT.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan Jl. Kelapa Dua Wetan No. 99, Putus di Tk. Pertama Menang SELESAI
ST Pusat Ciracas, jakarta timur (Inkracht)
228 295/Pdt.G/2018/PN.CBI Pengadilan Negeri Cibinong SHGB No. 182/Wanaherang Proses Kasasi Putusan 295/Pdt.G/2018/PN.CBI tanggal 10 Sep. 2019 :
Tk. Pertama dan Banding Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan perbuatan
Menang melawan hukum; Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini
secara tanggung renteng sebesar Rp3.601.000,- (tiga juta enam ratus satu ribu rupiah); Menolak gugatan
Penggugat untuk selain dan selebihnya.

Putusan 578/PDT/2019/PT.BDG. tanggal 30 Jan. 2020:


- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat I tersebut;
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 10 September 2019 Nomor 295/Pdt.G/2018/PN.Cbi yang
dimohonkan banding sekedar mengenai amar putusan sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi Tergugat III;
Dalam Pokok Perkara
- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
- Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan perbuatan melawan hukum;
- Menghukum Tergugat I membayar ganti rugi kepada Penggugat sejumlah Rp. 5.730.000.000,- (lima milyar tujuh
ratus tiga puluh juta rupiah);
- Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
- Menghukum Pembanding semula Tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang
dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

229 422/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No.1762/Grogol Departemen Keuangan RI qq Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
Pusat Direktur Pengelola Kekayaan Putusan PN, tanggal 30 Jul. 2019,
SAPB (Sistem Aplikasi Pengganti Bunysus) atas nama PT. Negara dan Sistem InformasI Pada Putusan Tk. Pertama Amar Putusan :
Satria Tri Perkasa) selaku Tergugat III Status Menang MENGADILI:
Menyatakan gugatan Para Penggugat: TN. ANTHONY SUMITRO RAHARDJO, dan NY. GRACE LOEKMAN tidak
dapat diterima;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp4.521.000,00
(empat juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah);
230 185/Pdt.G/2018/PN.Cbi. Pengadilan Negeri Cibinong SHGB No. 181/Wanaherang seluas 9933 m2 atas nama PT. Putusan Tk. Pertama Amar Putusan:
Permitra Andalan Semesta (Putusan Sela, mengabulkan
eksepsi kompetensi absolut) 1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat II;

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Cibinong tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memutus Perkara Perdata
No.185/Pdt.G/2018/PN. Cbi;

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai Putusan Ini diucapkan adalah sejumlah
Rp.1.936.000,-(satu juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu rupiah);
231 56/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Brt. Pengadilan Negeri Jakarta Somasi permintaan pencabutan pemblokiran atas aset PT. BANK MASHILL UTAMA, Gugatan Dicabut SELESAI
Barat yang diklaim milik Penggugat, dengan alas hak Sertifikat TBK.
Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 03639/Wijaya Kusuma,
seluas ± 1.038 m², yang terletak di Jl. Daan Mogot Km.2
No. 50B
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

232 861/Pdt.G/2018/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Tanah dan Bangunan Seluas 180 M2 (Seratus Delapan PT. Bank Umum Nasional Putusan Tk. Pertama Amar Putusan :
Puluh Meter Persegi), Yang Terletak di Perumahan Bumi (BUN) MENGADILI
Serpong Damai Blok BL/24, Desa Rawabuntu, Kec. Catatan : DALAM EKSEPSI .
Serpong, Kab. Tangerang, Jawa Barat, atas nama Tan Setelah diteliti lebih lanjut - Menyatakan eksepsi Tergugat tidak dapat diterima
Joen Lie (Penggugat) Sebagaimana Dalam Sertipikat Hak diketahui pokok-pokok seluruhnya;
Guna Bangunan No. 3187/Rawabuntu, dengan batas- pertimbangan hukum DALAM POKOK PERKARA.
batas sesuai Gambar Situasi No. 5772/1994, tanggal 11 Majelis Hakim PN Tangerang - Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
Mei 1994 sebagai berikut: - Memerintahkan agar Turut Tergugat tunduk pada
a. Pelaksanaan lelang putusan a quo;
terhadap objek perkara a quo - Menyatakan gugatan Penggugat untuk selain dan
(SHGB No. 3187/Rawabuntu) selebihnya tidak dapat diterima;
Majelis Hakim berpendapat - Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos
pelaksanaan lelang telah perkara, yang hingga putusan ini diucapkan ditaksir
sesuai dengan prosedur dan sebesar Rp 680.000,00 ( enam ratus delapan puluh ribu
ketentuan peraturan rupiah)
perundang-perundangan
yang berlaku sehingga
Tergugat in casu Status : Kemenkeu menang. dikarenakan kemenkeu dalam perkara a quo tidak melakukan perbuatan melawan
Kementerian Keuangan c.q. hukum dan kemenkeu tidak dihukum dalam perkara a quo;
DJKN tidak terbukti Sesuai informasi dari kepaniteraan PN Tangerang, terhadap putusan perkara dimaksud, diperoleh informasi bahwa
melakukan Perbuatan Penggugat belum melakukan upaya hukum Banding.
Melawan Hukum. Dengan Terhadap putusan perkara a quo, sudah dilaporkan kepada atasan.
demikian petitum Penggugat
yang menyatakan meminta
objek perkara a quo
diserahkan kepadanya tidak
dapat diterima;
b. Bahwa dalam
pertimbangan hukum Majelis
Hakim perkara a quo, semua
233 277/G/2018/PTUN-JKT Pengadilan Tata Usaha Surat Nomor : S-806/KN.5/2017 tanggal 9 Juni 2017, Bank Mashill Utama Kontra Memori PK Putusan PTUN, tanggal 16 Mei 2019 : Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
Negara Jakarta tentang Permohonan Bantuan Pengamanan Aset Properti disampaikan 19 Agustus 2020,
Eks. Kelolaan PT PPA (Persero) menunggu putusan PK Putusan Banding : No. 242/B/2019/PT.TUN.JKT. tanggal 23 Sep. 2019, yang inti amar putusannya menyatakan
Tk Pertama Kalah "Membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 277/G/2018/PTUN.JKT, tanggal 16 Mei 2019
Tk Banding Menang yang dimohonkan banding".
Tk Kasasi Menang
Putusan Kasasi : No. 87 K/TUN/2020 tanggal 10 Maret 2020, yang inti amar putusannya menyatakan "Menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. KARYA INTERTEK KENCANA (KIK)".

Objek sengketa dan pengamanan terhadap SHGB Nomor 1431/Wijaya Kusuma tetap sah dan berlaku. Selain itu,
sesuai pertimbangan hukum judex juris Mahkamah Agung pada pokoknya bahwa objek sengketa tidak
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata in casu Penggugat, karena objek sengketa
tidak menciptakan suatu hak baru atau menghilangkan suatu hak
234 24/Pdt.Plw/2018/PN.Jkt.P Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan bangunan milik Penggugat sesuai dengan PT Bank Utama Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
st. Pusat Sertifikat Hak Milik No. 41 Gambar Situasi Nomor 642 Tanggal Putusan 30 Apr. 2019
Tahun 1992, Pada Putusan Tk. Pertama
yang terletak di Jalan Letjen suprapto No. 160 Blok SA No. Status Menang Amar Putusan :
10, Menyatakan Para Terlawan tidak hadir dipersidangan dan tidak pula menunjuk orang lain sebagai wakil atau
Cempaka Baru Jakarta Pusat, atas nama Treeswaty kuasanya yang sah untuk menghadap dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut;
Lanny Menolak gugatan Perlawanan Pelawan untuk seluruhnya dengan Verstek;
Susatya Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditetapkan sebesar Rp.9.921.000,00
(sembilan juta sembilan ratus dua puluh satu ribu rupiah);
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

235 288/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta i. Hak Guna Bangunan Nomor 204/Desa Kuta dan Gambar Bank Sindikasi yaitu PT. BANK Proses Tk. Kasasi Putusan Tk. Banding
. Selatan Situasi tertanggal 19 November 1992 Nomor 8265/1992, PDFCI, PT. BANK RAMA dan Nomor Putusan Tk. Banding : 555/PDT/2019/PT.DKI. Tanggal 10 Okt. 2019
seluas 4.750 m2; PT. Pada Putusan Tk. Pertama:
ii. Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 205/Desa Kuta BANK DHARMALA Status Menang Amar Putusan :
dan MENGADILI :
Gambar Situasi tertanggal 7 Juni 1991 nomor 3600/1991, Pada Putusan Tk. Banding : 1. Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat;
seluas kurang lebih 9.800 m2; Status Menang 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 288/Pdt.G/ 2018/PN Jkt.Sel, tanggal 6 Maret
iii. Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 207/Desa Kuta 2019 yang dimohonkan banding tersebut;
dan 3. Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya dalam kedua tingkat peradilan yang dalam
Gambar Situasi tertangal 15 April 1993 nomor 1253/1993, tingkat banding sebesar Rp.150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah );
seluas kurang lebih 3.375 m2

236 266/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebagian tanah berikut bangunan di atasnya berupa 1 PT Anrico Bank Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 24 Apr. 2019
. Selatan (satu) unit rumah pertokoan/perkantoran seluas 338 m2, Perkara Selesai
yang terletak di Jalan Melawai IX No. 10 C Kelurahan Amar Putusan :
Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan alas Status Menang MENETAPKAN :
hak Sertifikat Hak Guna Bangunan No.323/Melawai a.n. Menyatakan gugatan Penggugat gugur ;
PT Bunga Setangkai Mencoret perkara perdata No.266/Pdt.G/2018/PN Jkt-Sel dari register ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.4.941.000,- (empat juta sembilan ratus empat
puluh satu ribu rupiah);
237 484/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah yang terdaftar berdasarkan Sertifikat Hak Kemenkeu RI cq. Direktorat Putusan Tk. Banding Putusan Tk. Banding
. Selatan Guna Bangunan Nomor 2940 ("Sertifikat") Pengelolaan Kekayaan Negara Nomor Putusan Tk. Banding : 444/PDT/2019/PT.DKI. Tanggal 28 Agu. 2019
dengan luas 5.170 m2 (lima ribu seratus tujuh puluh meter dan Sistem Informasi PKNSI Status Menang
persegi), yang terletak di desa Jurangmangu Barat, selaku Tergugat II Amar Putusan Tk. Banding:
Kecamatan Pondok Aren, Kotamadya Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ;
Tangerang Selatan, Provinsi Banten (dahulu Kabupaten (dahulu Eks. PT. Bank Duta) PT. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 484/PDT.G/2018/PN.Jkt.Sel tanggal 27 Februari
Tangerang, Provinsi Jawa Barat) Bank Danamon lndonesia, Tbk. 2019 yang dimohonkan banding tersebut ;
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara untuk dua tingkat peradilan yang
dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Putusan Tk. Pertama


Tanggal Putusan, 27 Feb. 2019

Amar Putusan:
MENGADILI:

DALAM EKSEPSI:

- Menyatakan Eksepsi Para Tergugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard);

DALAM POKOK PERKARA:

Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;


Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditaksir sebesar Rp.1.576.000,- (satu
juta lima ratus tujuh puluh enam ribu rupiah);
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

238 372/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Brt Pengadilan Negeri Jakarta Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (Eks. Bank Bali) /Bank Permata Proses Tk. Kasasi Putusan Tk. Banding
. Barat (HGB) No. Nomor Putusan Tk. Banding : 604/PDT/2019/PT.DKI. tanggal 03 Desember 2019
938/Grogol Utara yang terletak di Jl. Platina/Jl. Uranium Pada Putusan Tk. Pertama:
Blok B Nomor Status Kalah Amar Putusan:
23-26 Permata Hijau Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran MENGADILI
Lama Jakarta Pada Putusan Tk. Banding : ● Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Tergugat I, dan Pembanding II semula Tergugat II;
Selatan Status Kalah ● Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 372/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Brt., tanggal 18 Maret
2019, sekadar mengenai Amar Putusan Point 3, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:
- Menolak Eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II;
DALAM POKOK PERKARA:
● Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
● Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
● Menghukum kepada Tergugat I dan atau Tergugat II untuk mengembalikan Sertifikat Hak Guna Bangunan
(SHGB) No. 266/Mangga Dua Utara kepada Penggugat, apabila ternyata Sertifikat HGB No. 266/Mangga Dua Utara
berserta objek tanah dan bangunan yang tercatat dalam SHGB No. 266/Mangga Dua Utara tidak dapat
dikembalikan oleh Para Tergugat (Tergugat I dan atau Tergugat II), maka Tergugat I dan Tergugat II harus
mengganti harga tanah dan bangunan di atasnya yang tercatat dalam SHGB No. 266/Mangga Dua Utara tersebut
sebesar Rp. 60.000.000.000,- (enam puluh milyar rupiah) dan ganti rugi akibat tidak dapat dimanfaatkannya
bangunan Gedung untuk disewakan sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2018 sebesar Rp. 37.199.789.037,- (tiga
puluh tujuh milyar seratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh sembilan ribu tiga puluh tujuh
rupiah);
● Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 25.000.000,-
(dua puluh lima juta rupiah) per hari apabila lalai memenuhi bunyi amar Putusan ini terhitung sejak Putusan dalam
Perkara ini berkekuatan hukum tetap;
● Menghukum kepada Para Turut Tergugat untuk tunduk dan taat pada amar Putusan ini;
● Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
● Menghukum Pembanding semula Tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan,
yang dalam tingkat Banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
239 525/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah hak guna bangunan seluas 2.333 m2 (dua PT BANK PESONA KRIYADANA Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 09 Januari 2019
. Selatan ribu tiga ratus tiga puluh tiga meter persegi), terletak di dahulu PT BANK UTAMA Perkara Selesai
Jalan Permata Hijau Raya, Blok AA, Persil Nomor 8, MENETAPKAN
Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Status Menang Mengabulkan permohonan Penggugat tersebut diatas ;
Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Menyatakan bahwa Gugatan Penggugat yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
Ibukota Jakarta, tercatat atas nama William Supit 525/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel. dicabut ;
(Tergugat II), sebagaimana yang diuraikan dalam Memerintahkan kepada Panitera untuk mencatat pencabutan tersebut di buku register yang tersedia untuk itu ;
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 791/Grogol Utara Membebankan biaya perkara kepada Penggugat yang hingga saat ini ditaksir sejumlah Rp. 9.706.000,- (sembilan
yang diterbitkan Kantor Agraria Jakarta Selatan pada juta tujuh ratus enam ribu rupiah).
tanggal 6 November 1980 dengan Gambar Situasi Nomor
146/2621/1980 tanggal 3 November 1980, berikut
bangunan yang ada diatasnya;

240 518/Pdt.G/2018/PN.Tng. Pengadilan Negeri Tangerang Tanah dan Bangunan Seluas 180 M2 (Seratus Delapan PT. Bank Umum Nasional Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 24 Oktober 2018
Puluh Meter Persegi), Yang Terletak di Perumahan Bumi (BUN) Perkara Selesai
Serpong Damai Blok BL/24, Desa Rawabuntu, Kec. Amar Putusan:
Serpong, Kab. Tangerang, Jawa Barat, atas nama Tan Status Menang MENETAPKAN
Joen Lie (Penggugat) Sebagaimana Dalam Sertipikat Hak
Guna Bangunan No. 3187/Rawabuntu, dengan batas- Mengabulkan permohonan pencabutan perkara gugatan perkara No. 518/Pdt.G/2018/PN.TNG oleh Penggugat ;
batas sesuai Gambar Situasi No. 5772/1994, tanggal 11 Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Tangerang untuk mencatat dan mencoret perkara tersebut
Mei 1994 dalam buku register perkara ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.551.000,- (satu juta lima ratus lima puluh satu
ribu rupiah ) ;
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

241 446/Pdt.G/2018/PN.Bks. Pengadilan Negeri Bekasi Sebidang tanah dan bangunan berupa Gudang yang Pemerintah Republik Indonesia Proses Tk. Banding Putusan Tk. Pertama
terletak di Desa Telaga Murni Kecamatan Cikarang Barat RI Qq Kementerian Keuangan Tanggal Putusan : 29 Juli 2019
(dahulu Kecamatan Cibitung) Kabupaten Bekasi, Provinsi R.I. Qq. Direktorat Jenderal Pada Putusan Tk. Pertama
Jawa Barat Kekayaan Negara DJKN Qq Status Menang Amar Putusan :
Direktorat Pengelolaan MENGADILI:
Kekayaan Negara Dan Sistem
Informasi Dit. PKNSI selaku DALAM EKSEPSI:
Tergugat I Mengabulkan Eksepsi para Tergugat I,II,III dan Turut Tergugat II ;

PT Bank Bumi Daya DALAM KONPENSI :


Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai
hari ini ditetapkan sejumlah Rp 2.475.000,- (Dua juta empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) ;
242 489/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB Nomor 1418/Tomang (an. Haji NISWAR) PT Bank Delta Putusan Tk. Banding Putusan Tk. Banding
. Pusat Nomor Putusan Tk. Banding : 678/PDT/2019/PT DKI Tanggal 09 Januari 2020
Status Menang Amar Putusan:
MENGADILI
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut;

DALAM EKSEPSI
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Juni 2019 Nomor 489/Pdt.G/2018/ PN.Jkt.Pst,
yang dibanding tersebut ;

DALAM POKOK PERKARA


Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 20 Juni 2019 Nomor 489/Pdt.G/2018/ PN.Jkt.Pst,
yang dibanding tersebut ;
Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam peradilan tingkat banding untuk membayar biaya perkara
pada dua tingkat peradilan, yang besarnya biaya perkara tersebut ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima
puluh ribu rupiah) ;

Putusan Tk. Pertama


Tanggal Putusan : 20 Jun. 2019
Amar Putusan:
MENGADILI:
Dalam Eksepsi:
Menolak eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat I;
Dalam Pokok Perkara:
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.521.000,- (satu juta lima ratus dua puluh satu
243 559/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Tanah di perumahan Permata Hijau KEMENKEU RI, CQ. DITJEN Gugatan Dicabut Gugatan Dicabut pada tanggal 13 Nov. 2018
. Selatan PENGELOLAAN KEKAYAAN Perkara Selesai
NEGARA DAN SISTEM Amar Putusan:
INFORMASI DJKN selaku Status Menang MENETAPKAN
TURUT TERGUGAT Menerima pencabutan perkara Nomor : 559/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel. yang diajukan Penggugat secara lisan pada
tanggal 13 Nopember 2018 ;
Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar mencatat perihal pencabutan perkara Nomor :
559/Pdt.G/2018/ PN.Jkt.Sel. dan mencoretnya dari register perkara;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 426.000,- (empat ratus dua
puluh enam ribu rupiah);
244 470/Pdt.G/2019/PN.DPS Pengadilan Negeri Denpasar Seidang Tanah dengan SHM Nomor 507 dengan gambar Menang Tk. Pertama, Proses 470/Pdt.G/2019/PN Dps Senin, 27 Jul. 2020
situasi, No. 8573/1991, tanggal 31 Desember 1991 seluas banding Menolak Gugatan Para Penggugat seluruhnya
56850m2, terletak di desa Ungasan, Kecamatan Kuta,
Kabupaten Badung
245 316/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB Nomor 1712/Cideng, luas 75 m2 di Jalan KH Hasyim PT Bank Umum Servitia Proses Banding Telah diputus Tk. Pertama 30 Juni 2020, gugatan dikabulkan. Telah dinyatakan banding pada tanggal 10 Agustus
. Pusat Ashari Blok D-1 No 9 Kel Cideng Kec Gambir Jakarta Tk Pertama Kalah 2020. Sedang menunggu putusan banding. Apabila dikalahkan dan berkekuatan hukum tetap makan terdapat
Pusat potensi hilangnya aset negara senilai Rp5.308.571.429,00 sesuai Daftar Nominatif yang dimiliki oleh Dit. PKNSI
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

246 604/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta 11 bidang tanah seluas 779.804 m2, SHGB 3/Desa Saksi dari Penggugat
Selatan pematang, SHGB 4, SHGB 5, SHGB 6, SHGB 7, SHGB 8,
SHGB 9, SHGB 10SHGB 11, SHGB 12, SHGB 13 di desa
pematang, kec. kragilan, kab. serang, banten
247 196/Pdt.G/2018/PN.Bpp Pengadilan Negeri Balikpapan SHM No. 966 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA; Bank Duta Menang Tk. Pertama, Menang Tk. I (Putusan NO), Menang Tk. Banding Menguatkan Putusan Tk. I. Aset tetap dapat dipertahankan
SHM No. 741 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA; Menang Tk. Banding
SHM No. 964 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 965 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 963 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 157 a.n. Arief Budiharyanto;
SHM No. 8 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
SHM No. 63 a.n. Arief Budi Haryanto;
SHM No. 1526 a.n. Drs. H. Andi Syarifuddin, MBA;
Surat Pelepasan Hak No. 593.62.83/432/PH-CBU/GSD/94
dengan luas 50.265 m2 tanggal 20 maret 1994;
Surat Pelepasan Hak No. 593.62.83/433/BH-CBU/GSD/94
dengan luas 349.735 m2

248 79/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Pemblokiran atas Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor PT Bank Umum Nasional Menang Tk. I Kompetensi Absolut dikabulkan (inkracht). Aset berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 314/Srengseng Sawah
Selatan 314/Srengseng Sawah Jakarta Selatan Tahun 1991. Jakarta Selatan berhasil dipertahankan
249 22/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta Sertifikat Tanah Hak Milik (SHM) No. 691 beralamat di Bank Delta Gugatan Dicabut SELESAI
Pusat Jalan Tanah Kusir II Blok H 6 (d/h Dharma Putra H6) Rt
010/09 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang tertulis atas nama
Hengky Maulana
250 349/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst Pengadilan Negeri Jakarta SHGB No. 90/Rawa Bunga seluas 568 m2 atas nama Bank Bali Proses Kasasi Memori Kasasi diajukan 8 Juli 2020. Permohonan roya oleh debitur tidak dapat dikabulkan karena aset tidak dalam
Pusat Darwinto; Kalah Tk. I pengelolaan Kementerian Keuangan
SHGB No. 149/Rawa Bunga seluas 249 m2 atas nama Ny. Kalah Tk Banding
Emmy Sutanto;
SHM No. 981/Nanggewer seluas 912 m2 atas nama
Andrianto
251 621/Pdt.G/2019/PN.Mdn Pengadilan Negeri Medan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 496 Tanggal 6 PT Bank Subentra Menang Tk. I Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Aset berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 496 Tanggal 6
November 2001 (dahulu Sertifikat Hak Pakai Nomor 289) November 2001 (dahulu Sertifikat Hak Pakai Nomor 289) berhasil dipertahankan

252 647/Pdt.G/2019/PN.Mdn Pengadilan Negeri Medan Tanah seluas 71.125 m2 yang terletak dalam kota medan, BANK ARYA PANDU ARTHA Putusan tanggal 7 Januari Belum ada Putusan
kecamatan medan labuhan, desa pekan labuhan deli. 2021 Dampak bila kalah:
Beralihnya SHM 07 (yang merupakan Aset Eks BPPN) ke Penggugat
253 78/Pdt.G/2019/PN.Sby Pengadilan Negeri Surabaya Tanah beserta bangunan, tercatat Sertifikat HGB Nomor 3 Gugatan Penggugat tidak inkracht
Luas 453 m2 a.n. Hadi Proyogo Wahyudi terletak di Kel. dapat diterima
Tanah Kalikedinding Kecamatan Kenjeran Kotamadya
Surabaya
254 79/Pdt.G/2019/PN.Sby Pengadilan Negeri Surabaya Tanah beserta bangunan, tercatat Sertifikat HGB Nomor 3 Gugatan Penggugat tidak inkracht
Luas 453 m2 a.n. Hadi Proyogo Wahyudi terletak di Kel. dapat diterima
Tanah Kalikedinding Kecamatan Kenjeran Kotamadya
Surabaya
255 147/Pdt.G/2019/PN.JKT.SELPengadilan Negeri Jakarta SHM No. 1762/Grogol Utara an Grace Loekman yang Menang Tk. Pertama Sampai saat ini belum ada upaya hukum banding
Selatan terletak di Jalan Permata Hijau Blok EE/9 RT/RW 001/004, Putusan 147/Pdt.G/2019/PN.JKT.SEL tanggal 10 Februari 2020:
Kelurahan Grogol Utara Kec Kebayoran Baru, Jakarta DALAM EKSEPSI : Mengabulkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I dan II serta Turut Tergugat mengenai
Selatan gugatan kabur (obscuur libel) ; DALAM POKOK PERKARA : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(niet ontvantkelijk verklaard) ; Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir
sebesar Rp. 8.166.000.000,- (delapan juta seratus enam puluh enam ribu rupiah);, DALAM EKSEPSI : Mengabulkan
eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I dan II serta Turut Tergugat mengenai gugatan kabur (obscuur libel) ; DALAM
POKOK PERKARA : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk verklaard) ;
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp. 8.166.000.000,-
(delapan juta seratus enam puluh enam ribu rupiah);

256 674/Pdt.G/2019/PN.DPS Pengadilan Negeri Denpasar SHM No. 337 Gambar Situasi tanggal:28-2-1994, No. Gugatan dicabut SELESAI
992/1994, Luas 5150m2
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LD36

No. Nomor Perkara Panitera Pengadilan Objek Perkara Status Kementerian Keuangan Status Penanganan Perkara/ Keterangan
Dalam Gugatan/Eks. Bank Asal Posisi Kasus Terakhir

257 10/Pdt.G/2019/PN.BJR Pengadilan Negeri Banjar Sebidang Tanah darat tercatat dalam SHM No. 566, 565, Tk. Pertama dan Banding Putusan 10/Pdt.G/2019/PN.BJR tanggal 11 Februari 2020:
576, 5 yang terletak di Blok G Gembok, Dusun Pananjung, Menang DALAM KONVENSI Dalam Eksepsi - Menolak eksepsi dari Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII. Dalam Pokok
Desa Mulyasari, Kecamatan Banjar Kabupaten Ciamis Perkara : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat IV, telah
melakukan perbuatan melawan hukum. 3. Menolak gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya; DALAM
REKONVENSI ? Menyatakan Gugatan Tergugat VII / Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima; DALAM
KONVENSI DAN REKONVENSI ? Menghukum Tergugat I, Tergugat IV untuk membayar biaya segala yang timbul
dalam perkara ini yang hingga diperhitungkan sejumlah Rp. 5.057.000,- (lima juta lima puluh tujuh ribu rupiah).

Putusan 268/PDT/2020/PT.BDG tanggal 24 Juni 2020:


-menerima Permohonan Banding dari Para Pembanding/Para Penggugat - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri
Banjar Nomor 10/Pdt.G/2019/PN.BJR tanggal 11 Februari 2020 yang dimohonkan banding tersebut

*Putusan PT sudah diberitahukan sejak tanggal 13 Juli 2020 kepada Para Pihak

258 462/Pdt.G/2019/PN.JKT.PSTPengadilan Negeri Jakarta 4 SHM No. 35, 43, 76, 124 Desa Kelapa Dua Wetan, Pasar Menang Tk. Pertama
Pusat Rebo, Jakarta Timur 462/Pdt.G/2019/PN Jkt.Pst Selasa, 22 Sep. 2020
Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
259 2/Pdt.G/2020/PN.Kla Pengadilan Negeri Kalianda SHM No. 1/Desa Sumur Kumbang seluas 42.600 m2, yang Bank Danamon Kalah Tk. I Memori Banding Telah Diserahkan. Ada kesempatan bagi Penggugat untuk mencairkan dana konsinyasi yang telah
terletak di Jalan Desa Sukatani RT/RW 02/03, SUkatani, dititipkan oleh TTIII di PN Kalianda berdasarkan penetapan konsinyasi yang ada.
Kalianda a.n. CV Sono Keling
260 437/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Sel Pengadilan Negeri Jakarta Sebidang tanah dan bangunan dengan alas hak SHM No. Bank Danamon Mediasi Mediasi 5 Januari 2020
Selatan 691, yang terletak di Jalan Tanah Kusir II Blok H Nomor 6
RT 010/RW 09, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan,
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

261 154/Pdt.G/2020/PN.CBI Pengadilan Negeri Cibinong Objek yang terletak di Persil No. 04, Blok 012, Kampung Pemeriksaan Setempat
Gn. Leutik, Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor, Seluas ± 62.000m2
262 540/Pdt.G/2020/PN.Mdn Pengadilan Negeri Medan Sebidang tanah dengan luas ±4380m2 sebgaimana Pemanggilan Para Pihak
tertuang pada Surat Keterangan Tanah Nomor:
591.1/9/SKT/M/1991 tanggal 6 September 1991 oleh
Kelurahan Tanjung Rejo, terletak di Jalan Sei Belutu
Lingkungan VII, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan
Medan Sunggal, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

263 181/Pdt.G/2020/PN.Dpk Pengadilan Negeri Depok SHGB No : 257/Cipayung Jaya atas nama PT. TJITAJAM Pemanggilan dan Mediasi
dengan Pengesahan Akta Pendirian tertanggal 12 apabila para pihak lengkap
Agustus 1996
264 171/G/2019/PTUN.JKT PTUN Jakarta Keputusan Panitia Urusan Piutang Negara Cabang Bank Asia Pacific Kalah Tk. I, Kalah Tk. Banding, Dampak putusan apabila dikalahkan dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka proses pengurusan
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor PJPN- Proses Kasasi piutang negara kepada para obligor PT Bank Asia Pacific tidak dapat ditagihkan dan PUPN tidak dapat
09/PUPNC.10.01/2019 tentang Penetapan Jumlah Piutang menerbitkan PJPN sebagai proses penagihan kepada obligor PT Bank Asia Pacific yang ditaksirkan sebesar
Negara Obligor PKPS PT Bank Asia Pacific (BBKU) Atas Telah mengajukan Memori Rp3.579.412.035.913,11 (tiga triliun lima ratus tujuh puluh sembilan miliar empat ratus dua belas juta tiga puluh lima
Nama Setiawan Harjono/Hendrawan Harjono tanggal 23 Kasasi pada tanggal 21 ribu sembilan ratus tiga belas rupiah dan sebelas sen)
Mei 2019 September 2020 dan
menunggu putusan Kasasi
265 52/Pdt.G/2018/PN.Lbp jo. Lubuk Pakam/Medan SHM No. 9 dan No. 13 a.n. Budi Suyono, SHM No. 8, No. Bank Umum Nasional Kalah Tingkat Pertama, Putusan PN:
140/PDT/2019/PT.Mdn 10, No. 11, No. 12 a.n. Bangun Siregar Menang Tingkat Banding, Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
Menunggu putusan Kasasi Menyatakan Penggugat adalah pemilih sah tanah dan bangunan objek sengketa;
Menyatakan Berita Acara Penyitaan PUPN tidak sah dan berkekuatan hukum;
Menghukum T 1 untuk menyerahkan SHM dan tanah objek sengketa dalam keadaan baik;

Putusan Banding:
Membatalkan putusan PN;
Menolak gugatan Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya.

Apabila kalah, aset tidak dapat dipertahankan.


Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE1

Rincian Pendapatan-LO Bagian Pemerintah atas LABA BUMN


Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2020 dan 2019

NO URAIAN TA 2020 TA 2019

A Pendapatan Bagian Laba BUMN Perbankan (Mayoritas) 23.987.948.592.740 18.595.470.253.531


1 PT BRI (Persero) Tbk 11.774.153.468.000 9.252.196.310.000
2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.893.567.936.000 6.754.055.616.000
3 PT BNI (Persero) Tbk 2.307.671.406.731 2.252.267.799.962
4 PT BTN (Persero) Tbk 12.555.782.009 336.950.527.569
B Pendapatan Bagian Laba BUMN Non Perbankan (Mayoritas) 19.778.843.306.226 30.165.397.482.372
1 PT Pertamina (Persero) 8.500.000.000.000 7.950.000.000.000
2 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 7.950.281.728.753 8.453.626.566.083
3 PT Pupuk Indonesia (Persero) 973.500.000.000 1.045.119.000.000
4 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 122.023.622.510 628.262.708.460
5 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 77.249.117.305 231.273.043.423
6 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 708.218.661.061 832.742.000.000
7 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 524.815.825.889 227.891.712.000
8 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) 83.958.445.763 130.453.258.000
9 PT Biofarma (Persero) 71.187.955.348 162.967.804.753
10 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 60.050.953.594 319.135.000.000
11 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 297.314.781.801 225.253.800.804
12 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 30.975.850.789 654.225.350.350
13 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 4.650.521.000 14.325.000.000
14 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 107.005.744.428 153.202.696.550
15 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 33.854.377.955 65.704.694.672
16 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 16.934.781.205 21.913.464.278
17 Perum Jasa Tirta II 20.764.222.676 41.648.931.340
18 Perum Jasa Tirta I 17.669.777.501 28.456.961.063
19 PT Sucofindo (Persero) 49.337.320.926 41.017.390.950
20 PT Surveyor Indonesia (Persero) 14.047.751.110 14.997.220.448
21 PT Kawasan Industri Makassar 1.145.953.248 1.441.460.784
22 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia 73.000.000.000 64.900.000.000
23 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) 11.015.000.000 7.289.777.000
24 Perum Perhutani 20.594.000.000 78.967.380.000
25 Kawasan Industri Medan 9.246.913.364 8.115.475.358
26 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - 4.000.000.000.000
27 PT Pegadaian (Persero) - 1.387.539.948.879
28 PT Kereta Api Indonesia (Persero) - 388.805.155.132
29 PT Angkasa Pura I (Persero) - 439.670.327.000
30 PT Angkasa Pura II (Persero) - 461.614.212.521
31 PT Kliring Berjangka Indonesia - 2.399.651.035
32 PT Kimia Farma (Persero) Tbk - 74.900.000.000
33 PT Dahana (Persero) - 13.456.000.000
34 PT TWC Borobudur - 12.772.626.604
35 PT ASDP Indonesia Ferry - 65.884.000.000
36 PT Nindya Karya - 352.978.417
37 PT LEN Industri - 12.240.000.000
38 PT Pindad (Persero) - 7.180.800.000
39 PT Virama Karya - 3.842.493.700
40 PT Bina Karya - 349.203.002
41 PT Indra Karya - 500.892.277
42 PT Garam (Persero) - 13.101.350.638
43 PT Yodya Karya - 3.219.618.780
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE1

Rincian Pendapatan-LO Bagian Pemerintah atas LABA BUMN


Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2020 dan 2019

NO URAIAN TA 2020 TA 2019


44 Perum Perikanan Indonesia - 2.652.000.000
45 PT Inalum - 1.087.496.000.000
46 Perum Perumnas - 61.165.842.210
47 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 55.793.629.605
48 PT Perkebunan Nusantara VI - 1.199.541.354
49 PT Timah (Persero) Tbk - 25
50 PT Hutama Karya - 454.975.200.000
51 PT Brantas Abipraya (Persero) - 71.265.604.116
52 PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) - 7.304.060.000
53 PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) - 5.526.922.658
54 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) - 4.674.592.477
55 PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) - 42.607.650.113
56 PT Indah Karya - 1.225.495.647
57 PT Asuransi Kredit Indonesia - 65.080.300.000
58 PT Permodalan Nasional Madani - 3.298.000.000
59 PT Reasuransi Indonesia Utama - 10.372.689.866
Pendapatan Bagian Laba BUMN Non Perbankan (Minoritas) 88.108.523.033 1.061.022.994.116
60 PT Jasa Industrial Estate Pulogadung 27.072.840.908 17.434.236.063
61 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut 27.088.902.500 27.081.686.868
62 PT Socfin Indonesia 29.532.092.400 38.791.490.150
63 PT Bukit Asam (Persero) Tbk 1.632 1.698
64 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 13
65 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 42 57
66 PT Perkebunan Nusantara IV 4.414.343.300 20.628.388.988
67 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 129.694 26.204.115.704
68 PT Jasa Raharja (Persero) 156.000 891.129.074.575
69 Perum Jaminan Kredit Indonesia 56.554 39.754.000.000
Pembayaran Dividen Interim 31.835.631.600 -
70 PT Socfin Indonesia 31.835.631.600
BUMN di Bawah Kementerian Keuangan 710.827.000.000 804.722.000.000
71 PT Sarana Multi Infrastruktur 500.000.000.000 505.266.000.000
72 PT Sarana Multigriya Finansial 100.000.000.000 144.000.000.000
73 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia 110.827.000.000 155.456.000.000
Piutang 1.177.753.794 2.950.089.980
74 PT Prasadha Pamunah Limbah 1.177.753.794 2.950.089.980
Jumlah 44.598.740.807.393 50.629.562.819.999
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE.2

PENGESAHAN HIBAH TAB PENGESAHAN HIBAH TAYL


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENERIMA HIBAH TOTAL
(PENDAPATAN HIBAH) (KOREKSI EKUITAS)
004 - BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 7.968.240.203 7.968.240.203
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 7.968.240.203 7.968.240.203
005 - MAHKAMAH AGUNG 110.137.767.650 15.287.863.548 125.425.631.198
Hibah Langsung Berbentuk Uang 3.634.983.700 3.634.983.700
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 106.502.783.950 15.287.863.548 121.790.647.498
006 - KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 255.348.889.882 21.478.768.353 276.827.658.235
Hibah Langsung Berbentuk Uang 10.844.978.300 10.844.978.300
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 244.503.911.582 21.478.768.353 265.982.679.935
007 - KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA 290.583.519.358 290.583.519.358
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 290.583.519.358 290.583.519.358
010 - KEMENTERIAN DALAM NEGERI 11.658.037.704 488.929.720 12.146.967.424
Hibah Langsung Berbentuk Uang 5.210.924.000 5.210.924.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 6.447.113.704 488.929.720 6.936.043.424
011 - KEMENTERIAN LUAR NEGERI 12.021.870.472 8.535.873.289 20.557.743.761
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 12.021.870.472 8.535.873.289 20.557.743.761
012 - KEMENTERIAN PERTAHANAN 1.372.704.136.630 5.801.919.500 1.378.506.056.130
Hibah Langsung Berbentuk Uang 681.720.112.827 681.720.112.827
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 690.984.023.803 5.801.919.500 696.785.943.303
013 - KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI 404.683.335.094 4.857.683.250 409.541.018.344
Hibah Langsung Berbentuk Uang 348.445.137 50.000.000 398.445.137
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 404.334.889.957 4.807.683.250 409.142.573.207
015 - KEMENTERIAN KEUANGAN 84.425.941.692 11.628.200.107 96.054.141.799
Hibah Langsung Berbentuk Uang - -
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 84.425.941.692 11.628.200.107 96.054.141.799
018 - KEMENTERIAN PERTANIAN 148.882.467.029 148.882.467.029
Hibah Langsung Berbentuk Uang 11.594.641.345 11.594.641.345
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 137.287.825.684 137.287.825.684
019 - KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 17.683.012.996 17.683.012.996
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 17.683.012.996 17.683.012.996
020 - KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 198.636.173.900 198.636.173.900
Hibah Langsung Berbentuk Uang 1.145.018.000 1.145.018.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 197.491.155.900 197.491.155.900
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE.2

PENGESAHAN HIBAH TAB PENGESAHAN HIBAH TAYL


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENERIMA HIBAH TOTAL
(PENDAPATAN HIBAH) (KOREKSI EKUITAS)
022 - KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 455.654.720.715 1.037.366.791 456.692.087.506
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 455.654.720.715 1.037.366.791 456.692.087.506
023 - KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 538.359.767.071 279.983.615.976 818.343.383.047
Hibah Langsung Berbentuk Uang 49.355.623.296 6.323.086.926 55.678.710.222
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 489.004.143.775 273.660.529.050 762.664.672.825
024 - KEMENTERIAN KESEHATAN 2.296.455.555.093 11.446.499.709 2.307.902.054.802
Hibah Langsung Berbentuk Uang 709.438.092.895 709.438.092.895
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 1.587.017.462.198 11.446.499.709 1.598.463.961.907
025 - KEMENTERIAN AGAMA 925.012.086.163 11.416.106.395 936.428.192.558
Hibah Langsung Berbentuk Uang 796.307.083.168 1.435.000.000 797.742.083.168
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 128.705.002.995 9.981.106.395 138.686.109.390
026 - KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 47.581.315.500 47.581.315.500
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 47.581.315.500 47.581.315.500
027 - KEMENTERIAN SOSIAL 120.178.886.724 120.178.886.724
Hibah Langsung Berbentuk Uang 110.860.887.191 110.860.887.191
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 9.317.999.533 9.317.999.533
029 - KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 918.264.107.862 2.982.000.000 921.246.107.862
Hibah Langsung Berbentuk Uang 41.741.998.825 41.741.998.825
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 876.522.109.037 2.982.000.000 879.504.109.037
032 - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 833.441.767.182 98.482.705.707 931.924.472.889
Hibah Langsung Berbentuk Uang 342.754.605.760 342.754.605.760
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 490.687.161.422 98.482.705.707 589.169.867.129
033 - KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 1.574.455.074.282 188.262.465.178 1.762.717.539.460
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 1.574.455.074.282 188.262.465.178 1.762.717.539.460
035 - KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 141.911.292.772 141.911.292.772
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 141.911.292.772 141.911.292.772
036 - KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 9.634.257.600 9.634.257.600
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 9.634.257.600 9.634.257.600
040 - KEMENTERIAN PARIWISATA 1.541.746.270 9.225.000 1.550.971.270
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 1.541.746.270 9.225.000 1.550.971.270
041 - KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 2.293.126.000 2.293.126.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 2.293.126.000 2.293.126.000
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE.2

PENGESAHAN HIBAH TAB PENGESAHAN HIBAH TAYL


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENERIMA HIBAH TOTAL
(PENDAPATAN HIBAH) (KOREKSI EKUITAS)
042 - KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 16.886.529.853 93.268.864.490 110.155.394.343
Hibah Langsung Berbentuk Uang 16.886.529.853 16.886.529.853
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 93.268.864.490 93.268.864.490
047 - KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 6.375.095.000 461.483.425 6.836.578.425
Hibah Langsung Berbentuk Uang 2.706.398.003 461.483.425 3.167.881.428
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 3.668.696.997 3.668.696.997
048 - KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 8.615.609.061 8.615.609.061
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 8.615.609.061 8.615.609.061
050 - BADAN INTELIJEN NEGARA 1.613.392.105 1.613.392.105
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 1.613.392.105 1.613.392.105
054 - BADAN PUSAT STATISTIK 19.700.529.102 452.292.815 20.152.821.917
Hibah Langsung Berbentuk Uang 3.158.901.377 3.158.901.377
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 16.541.627.725 452.292.815 16.993.920.540
055 - KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 875.081.246.585 875.081.246.585
Hibah Langsung Berbentuk Uang 7.597.638.750 7.597.638.750
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 867.483.607.835 867.483.607.835
056 - KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 57.346.993.300 3.927.181.002 61.274.174.302
Hibah Langsung Berbentuk Uang 22.660.113.342 22.660.113.342
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 34.686.879.958 3.927.181.002 38.614.060.960
057 - PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 212.227.256 212.227.256
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 212.227.256 212.227.256
060 - KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2.959.208.257.130 57.204.390.679 3.016.412.647.809
Hibah Langsung Berbentuk Uang 2.040.330.044.938 2.040.330.044.938
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 918.878.212.192 57.204.390.679 976.082.602.871
063 - BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 10.005.260.975 503.080.000 10.508.340.975
Hibah Langsung Berbentuk Uang 448.434.000 448.434.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 9.556.826.975 503.080.000 10.059.906.975
064 - LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 552.000.000 552.000.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 552.000.000 552.000.000
065 - BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 18.673.642.990 18.673.642.990
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 18.673.642.990 18.673.642.990
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE.2

PENGESAHAN HIBAH TAB PENGESAHAN HIBAH TAYL


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENERIMA HIBAH TOTAL
(PENDAPATAN HIBAH) (KOREKSI EKUITAS)
066 - BADAN NARKOTIKA NASIONAL 46.401.885.139 782.852.466 47.184.737.605
Hibah Langsung Berbentuk Uang 20.411.950.542 20.411.950.542
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 25.989.934.597 782.852.466 26.772.787.063
067 - KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 8.567.168.855 10.752.197.068 19.319.365.923
Hibah Langsung Berbentuk Uang 4.342.737.387 10.752.197.068 15.094.934.455
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 4.224.431.468 4.224.431.468
068 - BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 84.318.696.586 13.398.498.674 97.717.195.260
Hibah Langsung Berbentuk Uang 35.934.126.778 35.934.126.778
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 48.384.569.808 13.398.498.674 61.783.068.482
074 - KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 6.161.004.042 6.161.004.042
Hibah Langsung Berbentuk Uang 6.161.004.042 6.161.004.042
075 - BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 5.603.075.675 5.603.075.675
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 5.603.075.675 5.603.075.675
076 - KOMISI PEMILIHAN UMUM 9.897.713.877.345 5.333.343.065 9.903.047.220.410
Hibah Langsung Berbentuk Uang 9.851.894.272.908 - 9.851.894.272.908
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 45.819.604.437 5.333.343.065 51.152.947.502
078 - PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 18.605.933.862 18.605.933.862
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 18.605.933.862 18.605.933.862
079 - LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 20.884.066.133 28.561.350 20.912.627.483
Hibah Langsung Berbentuk Uang 18.678.457.238 28.561.350 18.707.018.588
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 2.205.608.895 2.205.608.895
080 - BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 3.191.292.373 1.012.719.553 4.204.011.926
Hibah Langsung Berbentuk Uang 994.211.831 1.012.719.553 2.006.931.384
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 2.197.080.542 2.197.080.542
085 - BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 844.770.000 844.770.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 844.770.000 844.770.000
086 - LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 626.565.638 626.565.638
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 626.565.638 626.565.638
087 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2.977.145.168 2.977.145.168
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 2.977.145.168 2.977.145.168
088 - BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 169.000.000 109.357.115 278.357.115
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 169.000.000 109.357.115 278.357.115
Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun 2020 Audited LE.2

PENGESAHAN HIBAH TAB PENGESAHAN HIBAH TAYL


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENERIMA HIBAH TOTAL
(PENDAPATAN HIBAH) (KOREKSI EKUITAS)
089 - BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 3.152.472.091 3.152.472.091
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 3.152.472.091 3.152.472.091
090 - KEMENTERIAN PERDAGANGAN 10.745.412.788 10.745.412.788
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 10.745.412.788 10.745.412.788
093 - KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 17.300.983.671 17.300.983.671
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 17.300.983.671 17.300.983.671
095 - DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) 3.186.561.411 3.186.561.411
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 3.186.561.411 3.186.561.411
103 - BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 648.898.870.801 648.898.870.801
Hibah Langsung Berbentuk Uang 199.057.547.414 199.057.547.414
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 449.841.323.387 449.841.323.387
104 - BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 659.789.726 274.500.000 934.289.726
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 659.789.726 274.500.000 934.289.726
106 - LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 950.000.000 950.000.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 950.000.000 950.000.000
107 - BADAN SAR NASIONAL 343.838.000 623.839.764 967.677.764
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 343.838.000 623.839.764 967.677.764
108 - KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 3.961.200.199 3.961.200.199
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 3.961.200.199 3.961.200.199
110 - OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 9.236.465.108 9.236.465.108
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 9.236.465.108 9.236.465.108
113 - BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 399.350.000 399.350.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 399.350.000 399.350.000
115 - BADAN PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM 3.327.491.091.752 1.075.782.055 3.328.566.873.807
Hibah Langsung Berbentuk Uang 3.302.349.993.202 3.302.349.993.202
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 25.141.098.550 1.075.782.055 26.216.880.605
116 - LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA 10.736.450.835 1.037.986.637 11.774.437.472
Hibah Langsung Berbentuk Uang 364.580.000 364.580.000
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 10.371.870.835 1.037.986.637 11.409.857.472
117 - LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA 5.423.834.850 5.423.834.850
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 5.423.834.850 5.423.834.850
120 - KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 3.771.750.600 3.771.750.600
Hibah Langsung Berbentuk Barang/Jasa 3.771.750.600 3.771.750.600
TOTAL 28.896.110.431.849 851.946.152.681 29.748.056.584.530
MATRIK TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKBUN TAHUN 2019

No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket


1.1.1 Penatausahaan Pendapatan Hibah
Langsung Belum Sepenuhnya Mendukung
Tujuan Pelaporan Keuangan TA 2019
BPK merekomendasikan kepada Menteri 1. Telah diadakan rapat yang di inisiasi oleh DJPPR pada tanggal 10 Agustus 2020 melalui Dit EAS-
Keuangan selaku BUN untuk media zoom dengan melibatkan Direktorat APK, Direktorat PA, Direktorat SITP dan DJPPR
memerintahkan Direktur Jenderal Bagian Teknologi Informasi sebagaimana surat undangan nomor UND-55/PR.8/2020
Dit PA-
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko tanggal 6 Agustus dengan kesepakatan antara lain :
DJPb
berkoordinasi dengan Direktur Jenderal
a. Untuk rencana aksi huruf a Direktorat EAS DJPPR dan Direktorat APK DJPb akan
Perbendaharaan agar: Dit APK-
menyiapkan kebutuhan data dan informasi pendapatan hibah per K/L untuk kemudian
DJPb
a. Melakukan penambahan fitur pada menyampaikan UR ke Direktorat SITP DJPb
aplikasi SPAN untuk dapat menyajikan Dit. SITP-
b. Untuk rencana aksi huruf b Direktorat EAS DJPPR dan Direktorat PA DJPb akan
data hibah per K/L dalam satu periode DJPb
melakukan sosialisasi kepada Kanwil DJPb dengan target pelaksanaan di triwulan III
pelaporan sebagai dasar pengungkapan
2020
pada LKBUN;
2. Direktorat EAS DJPPR akan berkoordinasi dan menyampaikan format kebutuhan data
dan informasi pendapatan hibah per K/L kepada Direktorat APK DJPb dalam rangka
penyusunan user requirement untuk kemudian disampaikan ke Direktorat SITP DJPb.
3. Direktorat EAS DJPPR akan mengungkapkan data pendapatan hibah per KL pada L/K
BA 999.02 apabila informasi pendapatan hibah per K/L telah diakomodir di aplikasi SPAN.
4. Melalui nota dinas nomor ND-608/PR.8/2020 tanggal 24 Agustus 2020, Direktur EAS
menyampaikan format kebutuhan data pendapatan hibah per K/L pada SPAN kepada
Direktur APK.
5. Menindaklanjuti nota dinas Direktur EAS, Direktur APK menyampaikan User Requirement
penambahan fitur laporan data pendapatan hibah per K/L pada aplikasi SPAN kepada
Direktur SITP melalui nota dinas nomor ND-793/PB.6/2020 tanggal 9 September 2020.
6. Menindaklanjuti nota dinas Direktur EAS dan Direktur APK, Direktur SITP menyampaikan
nota dinas nomor ND-883/PB.8/2020 tanggal 16 September 2020 hal penyampaian

LAMPIRAN TINJUT 2019 1


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
jadwal pengembangan penambahan fitur laporan data pendapatan hibah per K/L pada
aplikasi SPAN.
Update Oktober 2020:
1. Dit. SITP telah melaksanakan rapat kick off UAT Pengembangan Fitur Pendapatan Hibah
per K/L pada aplikasi SPAN pada tanggal 13 Oktober 2020 melalui Undangan dari
Direktorat SITP Nomor:UND-284/PB.8/2020 tanggal 13 Oktober 2020 dan diikuti oleh
Direktorat EAS dan Direktorat SITP.
2. Dit. EAS telah menyampaikan hasil UAT Fitur Pendapatan Hibah per K/L pada aplikasi
SPAN kepada Dit. SITP dan Dit. APK melalui ND-800/PR.8/2020 tanggal 23 Oktober 2020
(terlampir)
3. Dit. EAS DJPPR dan Dit. PA DJPb telah melakukan sosialisasi fitur monitoring
pengelolaan hibah pada OM SPAN kepada Kanwil DJPb pada tanggal 15 September
2020.
Update per 10 Des 2020:
Dit. SITP telah menyampaikan tanggapan hasil UAT melalui ND-1229/PB.8/2020 tanggal 3
Desember 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Masih dalam proses validasi hasil penarikan data hibah.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai karena masih dalam proses validasi DJPPR dan
menunggu hasil penarikan data hibah dari aplikasi pendapatan hibah untuk disajikan dalam
LKBUN TA 2020
b. Menyempurnakan penyajian data 1. Dit EAS DJPPR dan Dit APK DJPb akan menyiapkan kebutuhan data dan informasi Dit EAS-
rekonsiliasi Hibah Langsung Uang TAB pendapatan hibah per K/L untuk kemudian menyampaikan UR ke Dit.SITP DJPb DJPPR
dan ketentuan pelaksanaan kebijakan
2. Dit EAS DJPPR akan berkoordinasi dengan Dit APK DJPb terkait usulan kebijakan Dit PA-
akuntansi Hibah TAB dan TAYL.
akuntansi Hibah TAB dan TAYL DJPb

LAMPIRAN TINJUT 2019 2


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
3. Terkait kebijakan akuntansi hibah TAB dan TAYL sudah dilakukan pembahasan antara Dit APK-
DJPPR dan DJPb yang menghasilkan kesepakatan akan dibuat kebijakan akuntansi. DJPb
Update Oktober 2020: Dit. SITP-
DJPb
1. Dit EAS telah menyampaikan masukan terkait kebijakan hibah TAYL kepada Dit. APK
melalui nota dinas nomor ND-608/PR.8/2020 tanggal 24 Agustus 2020
2. Dit. APK telah menyelenggarakan rapat pembahasan penyelesaian hibah langsung TAYL
dengan pada tanggal 22 Oktober 2020
Update per Desember 2020:
Kebijakan pengelolaan hibah TAYL telah terbit melalui surat Direktur Jenderal
Perbendaharaan nomor S-876/PB/2020 tentang Penyelesaian Hibah Langsung Bentuk
Uang/Barang/Surat Berharga TAYL tanggal 10 Desember 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Masih membutuhkan data dukung berupa sampling BAR hibah kas langsung dan kertas kerja
pendukungnya.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai karena masih membutuhkan data dukung berupa
sampling BAR hibah kas langsung dan kertas kerja pendukungnya untuk memastikan
perbaikan penyajian data rekonsiliasi hibah uang TAB
1.2.3 Alokasi Dana Insentif Daerah Belum
Didukung dengan Mekanisme Perhitungan
yang ditetapkan secara Formal dan
Penilaian Kategori Kinerja Kesehatan Fiskal
dan Pengelolaan Keuangan Daerah Belum
Sepenuhnya Didukung Data yang Andal
BPK merekomendasikan kepada Menteri Sudah ditetapkan SOP Pengalokasian DID dengan nomor 316-PK.23 tanggal 27 Juli 2020. Dit. DTU-
Keuangan selaku BUN agar: DJPK
Pembahasan Januari 2021 :

LAMPIRAN TINJUT 2019 3


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
a. Menetapkan mekanisme perhitungan Telah disampaikan SOP Pengalokasian DID kepada BPK dan berdasarkan hasil telaah Tim Dit. KPT,
alokasi DID yang mengatur secara rinci PTL BPK, SOP tersebut belum memuat rumus/formulasi perhitungan alokasi DID. DJPK
mengenai tahap-tahap dan metode
Berdasarkan hal tersebut, DJPK menyampaikan akan mengakomodasi rumus perhitungan
perhitungan alokasi DID;
dimaksud dalam revisi PMK 141.
Status dalam proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu adanya pengaturan terkait rumus/formulasi
perhitungan alokasi DID.
b. Menyempurnakan peraturan yang Telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 167/PMK.07/2020 tentang Perubahan Dit. DTU-
mendasari pengalokasian DID dalam atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana DJPK
penilaian kinerja Kesehatan Fiskal dan Insentif Daerah
Dit. KPT,
Pengelolaan Keuangan Daerah untuk
Pembahasan Januari 2021: DJPK
indikator Kinerja Penyerapan Anggaran.
Di dalam perhitungan DID 2021 tidak digunakan lagi indikator terkait realisasi belanja
terhadap pagu belanja.
Untuk memastikan tidak digunakannya lagi indikator terkait realisasi belanja terhadap pagu
belanja, akan dilakukan pada saat pemeriksaan DID 2021.
Status dalam proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu bukti pelaksanaan bahwa indikator terkait
realisasi belanja terhadap pagu belanja sudah tidak digunakan lagi dalam pengalokasian
DID.
1.2.4 Pengelolaan Dana Desa Belum
Sepenuhnya Sesuai dengan Ketentuan dan
Belum Dilaksanakan secara Memadai
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan 1. Telah ditetapkan SOP Validasi Data Dana Desa Nomor 330-PK.24 dan SOP Penyusunan Dit. DTU-
selaku BUN agar: Berita Acara atas Analisis Konsistensi dan Anomali Data Sumber Pengalokasian Dana DJPK

LAMPIRAN TINJUT 2019 4


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
a. Melakukan rekonsiliasi data sumber Desa Nomor 339-PK.24 dalam Keputusan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Dit. KPT,
perhitungan alokasi Dana Desa dengan Nomor KEP-40/PK/2020 tanggal 27 Juli 2020 tentang SOP di Lingkungan Direktorat DJPK
K/L penyedia data untuk diperoleh data Jenderal Perimbangan Keuangan.
final yang disepakati bersama antara 2. Berita Acara pengalokasian Dana Desa Tahun 2020
Kementerian Keuangan dengan seluruh 3. Berita Acara pengalokasian Dana Desa Tahun 2021, yaitu: BA-10/PK.5/2020, BA-
K/L penyedia data; 11/PK.5/2020, BA-12/PK.5/2020, BA-22/PK.5/2020 – IDM II
Pembahasan Januari 2021 :
Untuk BAR terkait IDM sudah sesuai dengan rekomendasi.
Untuk BAR terkait IKG dan LW sudah sesuai dengan rekomendasi.
BAR untuk data JPM dan JP belum sesuai rekomendasi karena tidak terdapat klausul
kesepakatan dan lampiran atas data yang akan digunakan dalam perhitungan alokasi Dana
Desa.
Status dalam proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu BAR memuat klausul kesepakatan dan lampiran
atas data yang akan digunakan dalam perhitungan alokasi Dana Desa
b. Menggunakan aplikasi pendukung untuk Telah dilaksanakan pelatihan STATA dalam rangka perhitungan simulasi Alokasi Kinerja Dit. DTU-
menghasilkan data dan perhitungan Desa dan Dana Desa pada tanggal 20 dan 21 Juli 2020 sesuai surat undangan pelatihan DJPK
alokasi Dana Desa yang andal; nomor: UND-58/PK.2/2020 tanggal 16 Juli 2020 yang diikuti oleh 23 orang terdiri dari pejabat
Dit. KPT,
dan pegawai Subdit Dana Desa, Jafung AKPD Dana Desa, Subdit DNKD, dan Sekretariat
DJPK
DJPK.
Pembahasan Januari 2021 :
Penggunaan aplikasi Stata dalam proses pengalokasian Dana Desa, dimulai dari cleansing
data sumber, penggabungan data, sampai dengan perhitngan alokasi dana desa. Bukti
screenshot proses penggunaan aplikasi stata sebagaimana terlampir
PTL Semester II-2020 (April 2021):

LAMPIRAN TINJUT 2019 5


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu bukti proses pelaksanaan pengalokasian Dana
Desa TA 2021, dimulai dari cleansing data sumber, penggabungan data, sampai dengan
perhitungan alokasi dana desa.
c. Menyempurnakan dan melaksanakan Kementerian Keuangan, melakukan: Dit. DTU-
ketentuan yang mengatur verifikasi DJPK
1. Penyempurnaan ketentuan dalam PMK tentang evaluasi Peraturan Bupati/Walikota
persyaratan penyaluran berupa evaluasi
mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa, yang akan Dit. KPT,
Peraturan Bupati/Walikota mengenai
dilakukan pada saat penyusunan RPMK tentang Pengelolaan Dana Desa DJPK
tata cara pembagian dan penetapan
2. Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 19 ayat (2) PMK nomor 205/PMK.07/2019 tentang
rincian Dana Desa setiap Desa; Dit. PA-
Pengelolaan Dana Desa, diatur bahwa evaluasi atas peraturan bupati/walikota yang
DJPb
mengatur mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
dilaksanakan terhadap 7 (tujuh) aspek.
3. Menindaklanjuti ketentuan pada huruf a, Direktorat Pelaksanaan Anggaran telah
menerbitkan petunjuk teknis atas evaluasi peraturan bupati/walikota, melalui nota dinas
Direktur Pelaksanaan Anggaran nomor ND-392/PB.2/2020 tanggal 27 April 2020 tentang
Pelaksanaan Penyaluran Dana Desa TA 2020.
4. Hasil evaluasi menjadi syarat salur Dana Desa Tahap III atau Tahap II bagi Desa Mandiri.
Pembahasan Januari 2021 :
Perlu adanya penetapan Juknis yang mengakomodir ND-392/PB.2/2020 tanggal 27 April
2020 tentang Pelaksanaan Penyaluran Dana Desa TA 2020. Atas pelaksanaan evaluasi
Perkada tersebut akan dipantau pada pemeriksaan LK BUN TA 2020
Status dalam proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penetapan Juknis yang mengakomodir ND-
392/PB.2/2020 tanggal 27 April 2020 tentang Pelaksanaan Penyaluran Dana Desa TA 2020
dan bukti pelaksanaan atas evaluasi Perkada berdasarkan ND tersebut.
d. Menetapkan batas waktu penyaluran Pembahasan Januari 2021 : Dit. DTU- Diusulka
atas sisa Dana Desa di RKUD ke RKD, DJPK n
serta melaksanakan rekonsiliasi dan Sesuai
penyetoran atas sisa Dana Desa di

LAMPIRAN TINJUT 2019 6


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
RKUD dan RKD sesuai dengan 1. Pelaksanaan rekonsiliasi akan dilakukan sesuai dengan amanat Pasal 52 PMK 40 Tahun Dit. KPT,
ketentuan yang berlaku 2020 tentang Perubahan atas PMK 205 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa DJPK
dan pedoman pelaksanaan rekonsiliasi sisa DD yang telah disusun.
Dit. PA-
2. Telah diterbitkan Nota Dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran kepada Kanwil DJPb dan
DJPb
KPPN No. ND-606/PB.2/2020 tanggal 14 Juli hal Petunjuk Telah ditetapkan PMK Nomor
222 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Desa yang mengatur ketentuan batas waktu
rekonsiliasi dan penyetoran atas sisa Dana Desa beserta sanksi kepada Desa berupa
pemotongan Dana Desa tahap 3 dan/atau tahap 2 untuk desa berstatus desa mandiri TA
2021 dan sanksi kepada Pemda berupa pemotongan DAU dan/atau DBH TA 2021 jika
hal tersebut tidak dilaksanakan (Pasal 47 untuk pengenaan sanksi dan Pasal 59 untuk
batas waktu rekonsiliasi).
3. Proses rekonsiliasi dan penyetoran sisa Dana Desa telah mulai dilaksanakan
Diusulkan Sesuai
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penyelesaian proses rekonsiliasi dan
penyetoran sisa dana desa.
e. Berkoordinasi dengan Menteri Dalam Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Kementerian Dalam negeri dan K/L terkait lainnya Dit. DTU-
Negeri dan Menteri/Pimpinan Lembaga akan dilaksanakan pada bulan September 2020 setelah DJPK mendapatkan data dasar DJPK
Teknis terkait lainnya dalam perhitungan pengalokasian Dana Desa dari K/L penyedia data.
Dit. KPT,
alokasi Dana Desa berdasarkan
UND-49/PK.3/2020 tanggal 10 September 2020 hal Rapat Koordinasi Persiapan Rapat DJPK
penetapan kode desa sesuai dengan
Panja TKDD dalam rangka Pembicaraan Tingkat I RAPBN 2021 yang dilaksanakan tanggal
ketentuan perundangan yang berlaku;
11 September 2020.
Und-98/PK.2/2020 tanggal 28 September 2020 hal Rapat Koordinasi Pengalokasian Dana
Desa TA 2021 mengundang DJPb, Kemendagri, Kemendes PDTT, Bappenas, Kemenko
PMK..
Surat Dirjen Kemendagri nomor 145/4131/BPD, yang salah satunya lampirannya terdapat
kode desa dan jumlah desa yang memperoleh dana desa ditetapkan dalam UU nomor 9
tahun 2020 tentang APBN 2021.

LAMPIRAN TINJUT 2019 7


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Pembahasan Januari 2021 :
Rekomendasi masih dipantau menunggu data sumber dari K/L terkait menggunakan
penetapan kode desa sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
Status dalam proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu data sumber dari K/L terkait menggunakan
penetapan kode desa sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
f. Berkoordinasi dengan Menteri Dalam Telah dilaksanakan rapat koordinasi pembahasan tindak lanjut permasalahan Desa di Dit. DTU-
Negeri untuk segera menetapkan status Kabupaten Konawe pada tanggal 27 Juli 2020 sesuai undangan rapat nomor: UND- DJPK
desa atas 56 desa di Kabupaten 64/PK.2/2020 tanggal 24 Juli 2020 yang dihadiri oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Dit. KPT,
Konawe, dan desa-desa lainnya yang Keuangan, Direktur Pelaksanaan Anggaran DJPB Kementerian Keuangan, Direktur Fasilitasi
DJPK
berpotensi tidak memiliki eksistensi dan Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemdes Kementerian Dalam Negeri,
tidak terealisasi Dana Desanya, serta Direktur Penataan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri,
menetapkan bentuk pertanggungjwaban Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa
penyelesaian dana desa yang telah Ditjen PPMD Kementerian Desa PDTT, Inspektorat Jenderal Kementerian Desa PDTT, dan
disalurkan tersebut. Deputi Pemberdayaan Desa Kemenko PMK.
Menteri Keuangan telah mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri hal Klarifikasi
Status Hukum 52 Desa di Kabupaten Konawe sesuai surat Nomor: S-1050/MK.07/2020
tanggal 12 November 2020 mengingat klarifikasi tersebut sebagai dasar pertimbangan bagi
Kementerian Keuangan untuk menentukan penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2020
kepada desa-desa tersebut. Selain itu, telah dilaksanakan beberapa kali rapat koordinasi unit
eselon I di Kemenko PMK, dan belum ada tanggapan dari Kemendagri atas surat
Kementerian Keuangan dimaksud.
Mendagri telah menyampaikan surat nomor 413/6718/SJ tanggal 11 Desember 2020 tentang
klasifikasi Status Hukum 56 Desa yang bermasalah secara hukum di Kabupaten Konawe
dimana 52 desa tetap diakui eksistensinya sebagai desa yang memiliki kode desa namun
terdapat 3 desa yang dilakukan penggabungan desa dan satu desa dihapus dari kode desa.
Penetapan status desa atas 56 desa di Kabupaten Konawe :

LAMPIRAN TINJUT 2019 8


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
1. 1 desa sudah dihapus pada tahun 2017 yaitu desa Mohere
2. Telah terbit Kepmendagri Nomor 146.1-4717 Tahun 2020 tentang Penetapan Nama,
Kode, dan Jumlah Desa Seluruh Indonesia Tahun 2020, dalam Kepmendagri dimaksud
telah ditetapkan 52 desa di Kabupaten Konawe dimana di dalamnya terdapat
penggabungan 3 desa dengan rincian berikut :
a. Penggabungan desa Latoma dengan desa Arombu Utama menjadi desa Latoma,
b. Penggabungan desa Nesowi dengan desa Napooha menjadi desa Nesowi
c. Penggabungan desa Parudongka dengan desa Wiau menjadi desa Parudongka
3. Ketentuan mengenai sisa Dana Desa yang disalurkan tetapi tidak digunakan diatur dalam
PMK 222 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Desa.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penetapan status atas 9 desa lainnya yaitu:
a. Kabupaten Mamberamo Raya : Desa Taya dan Desa Teuw
b. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur : Desa Molobog Timur
c. Kabupaten Sidoarjo : Desa Renokenongo, Desa Besuki, Desa Ketapang, dan Desa
Kedungbendo
d. Kabupaten Aceh Barat : Desa Butu Jaya
e. Kabupaten Berau : Desa Mapulu
1.2.5 Kebijakan Penyelesaian Kompensasi Bahan
Bakar Minyak (BBM) dan Listrik Belum
Didukung dengan Mekanisme
Penganggaran yang Memadai
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan 1) Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-146/MK.2/2020 tanggal 8 Juli 2020 hal Tindak Dit. Abid
selaku BUN agar: Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2019, telah meminta Dirjen Polhukhank
Anggaran agar: am dan BA
a. Menyusun mekanisme penganggaran
BUN-DJA
berbasis kinerja atas kebijakan Menyusun mekanisme penganggaran berbasis kinerja atas kebijakan kompensasi BBM
kompensasi BBM dan TTL sesuai dan TTL sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003;
dengan UU Nomor 17 Tahun 2003;

LAMPIRAN TINJUT 2019 9


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
2) Rapat koordinasi tanggal 8 Juni 2020 (undangan Dir. PNBP SDA KND Nomor UND- Dit. SP-
87/AG.6/2020 tanggal 3 Juni 2020), dihadiri perwakilan Kemenkeu Kementerian ESDM, DJA
PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo.
Dit. PAPBN
Penganggaran kompensasi akan disesuaikan menjadi penganggaran berbasis kinerja
Dit PNBP
sebagaimana penganggaran subsidi, sehingga perlu dilakukan revisi Perpres 43 Tahun
SDA KND
2018 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,
Pendistribusian dan HJE BBM dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 227 Tahun 2019
tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana kompensasi
atas Kekurangan Penerimaan Badan Usaha Akibat Kebijakan Penetapan Harga Jual
Eceran Bahan Bakar Minyak dan Tarif Tenaga Listrik.
3) Rapat koordinasi tanggal 30 Juni 2020 (undangan Dir. PNBP SDA KND Nomor UND-
106/AG,6/2020 tanggal 26 Juni 2020), dihadiri perwakilan DJA (Dit.PAPBN, Dit
Pohukhankam BA BUN, Dit. Sistem Penganggaran, Dit. PNBP SDA KND) DJPb (Dit.
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Dit. Pengelolaan Kas Negara), dan Itjen Kemenkeu.
Kesepakatan rapat:
Penganggaran kompensasi akan disesuaikan menjadi penganggaran berbasis kinerja
sebagaimana penganggaran subsidi, sehingga perlu dilakukan revisi Perpres 43 Tahun
2018 dan PMK Nomor 227 Tahun 2019.
4) Pada tanggal 8 September 2020, telah dilakukan rapat koordinasi melibatkan
Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero). Kesepakatan rapat:
Tahun 2020 sudah diakomodasi melalui penetapan output dan outcome dana
kompensasi. Mekanisme penganggaran tahun berjalan akan diakomodasi melalui revis
PMK 227/PMK.02/2019 yang dilaksanakan dengan memperhatikan siklus APBN, posisi
utang kompensasi, kemampuan keuangan negara dan harmonisasi penganggaran
kompensasi BBM dan TTL.
5) Rapimtas dipimpin oleh Wamenkeu tanggal 24 September 2020 (Und17/AG/AG.6/2020
tgl 23 September 2020) dihadiri perwakilan DJA DJPB DJKN dan DJPPR, dan 2) Rakor
tanggal 28 September 2020 (undangan Dir. PNBP SDA KND Nomor UND187/AG,6/2020
tanggal 27 September 2020), dihadiri perwakilan DJA, DJPB, DJPPR,DJKN, dan PT PLN

LAMPIRAN TINJUT 2019 10


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
(Persero). Hasil rapat opsi-opsi usulan revisi PMK 227/2019, terkait mekanisme
penganggaran kompensasi agar sesuai dengan sistem penganggaran berbasis kinerja.
Usulan opsi tsb selanjutnya akan disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk dibahas
lebih lanjut.
6) Telah dilaksanakan rapat pada tanggal 8 Oktober 2020 (undangan Dir. PNBP SDAKND
Und-199AG.6/2020 tgl 7 Oktober 2020) dihadiri perwakilan BPKP, Kementerian ESDM,
PT PLN (Persero), dan 9 Oktober 2020 (undangan Dir. PNBP SDAKND Nomor UND-
201/AG,6/2020 tanggal 8 Oktober 2020), dihadiri perwakilan Biro Hukum, Dit. APK DJPb,
Dit. Abid PHPK BABUN DJA. Rapat menghasilkan opsi usulan revisi PMK 227/2019:
a) Terdapat tambahan langkah audit oleh BPKP di Triwulan I tahun berjalan (T1), atas
beban kompensasi tahun sebelumnya (T0). Atas hal tersebut BPKP menyatakan siap
melaksanakan audit tersebut.
b) Terkait pengakuan hutang dan keselarasan antara PMK 227/2019 dan PMK 225/2019,
Dit. APK DJPb, menyampaikan PMK 225/2019 akan disesuaikan mengikuti perubahan
dalam revisi PMK 227/2019
c) Dit. Abid PHPK BABUN akan segera meyiapkan draft Revisi PMK 227/2019
Update November 2020:
Direktur Jenderal Anggaran telah menyampaikan usulan Revisi PMK 227/2019 kepada
Menteri keuangan melalui nota dinas Nomor:887/AG/2020 tanggal 26 Oktober perihal Revisi
PMK-227/PMK.02/2019. Selanjutnya, akan diselenggarakan rakor internal DJA
(direncanakan pada tanggal 5 November 2020) membahas arahan Menkeu terhadap usulan
revisi PMK 227/PMK.02/2019 tersebut.
Update Desember 2020 :
Direktur Jenderal Anggaran melalui surat nomor: S-1631/AG/2020 tanggal 30 Desember
2020 telah mengajukan surat permohonan harmonisasi RPMK perubahan PMK 227 Tahun
2019 kepada Ditjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM.

LAMPIRAN TINJUT 2019 11


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Direktur Sistem Penganggaran selaku PIC telah menyampaikan nota kepada Kepala Biro
Hukum, ND-844/AG.8/2020 menyampaikan permohonan masukan legal drafting atas RPMK
Perubahan PMK 227 Tahun 2019.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam proses, menunggu proses penyusunan PMK dalam proses harmonisasi
Update Maret 2021:
Telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 16/PMK.02/2021 tentang Tata Cara
Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Kompensasi atas Kekurangan
Penerimaan Badan Usaha Akibat Kebijakan Penetapan Harga Jual Eceran Bahan Bakar
Minyak dan Tarif Tenaga Listrik.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status: Dalam proses
b. Membuat dukungan analisis atas 1) Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-146/MK.2/2020 tanggal 8 Juli 2020 hal Tindak Dit. Abid
dampak pada capaian target nasional Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2019, telah meminta Dirjen Polhukhank
dan dilakukan sebelum merealisasikan Anggaran agar: am dan BA
pembayaran kewajiban pemerintah; BUN-DJA
Membuat dukungan analisis atas dampak pada capaian target nasional dan dilakukan
sebelum merealisasikan pembayaran kewajiban pemerintah; Dit. SP-
DJA
2) Pengaturan tentang penggunaan dana cadangan fiskal diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan nomor 193/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Dit. PAPBN
Penetapan Alokasi Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, dan
Dit PNBP
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Bendahara Umum Negara
SDA KND
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor
91/PMK.02/2020. Pengaturan penggunaan dana cadangan fiskal tertuang dalam
lampiran I.
3) Untuk ke depan, Pemerintah akan menjelaskan mengenai pengaturan penyampaian
dokumen dukungan penggunaan dana cadangan (termasuk risiko fiskal) melalui Surat
DJA selaku Pimpinan PPA 999.08 kepada KPA 999.08

LAMPIRAN TINJUT 2019 12


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam proses, menunggu penerapan dukungan analisis di tahun berikutnya.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai, menunggu penerapan dukungan analisis penggunaan
dana cadangan pada tahun berikutnya.
c. Menetapkan kebijakan terkait jenis 1) Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-146/MK.2/2020 tanggal 8 Juli 2020 hal Tindak Dit. Abid
transaksi dan syarat status atas transaksi Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2019, telah meminta Dirjen Polhukhank
yang dapat dilakukan set-off; Anggaran agar: am dan BA
BUN-DJA
Menetapkan kebijakan ter-kait jenis transaksi dan syarat status atas transaksi yang dapat
dilakukan set-off; Dit PNBP
SDA KND
2) Pada dasarnya semua transaksi dapat dilakukan set-off. Hal ini tertuang dalam Peraturan
pemerintah nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara pasal 69 yang berbunyi sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan penyelesaian tagihan kepada Negara, KPA memperhitungkan
kewajiban penerima hak tagihan apabila penerima hak tagihan masih memiliki
kewajiban kepada Negara.
Pembahasan Januari 2021:
Status rekomendasi masih dalam proses.
Berdasarkan peraturan perpajakan (UU KUP dan UU nomor 14/2002 tentang pengadilan
pajak) dalam hal WP mengajukan
1. Keberatan diwajibkan untuk membayar secara keseluruan atas nilai pajak yang menjadi
obyek keberatan kepada kas Negara
2. Banding diwajibkan untuk membayar 50% atas nilai pajak yang menjadi obyek banding
kepada kas negara.
Dengan demikian hak pemerintah sudah dapat diakui pada saat proses banding dimaksud.
Proses setelmen kurang/lebih bayar merujuk hasil sidang banding akan diselesaikan melalui
mekanisme perpajakan. Dengan demikian pemerintah berpendapat pengaturan di pasal 69

LAMPIRAN TINJUT 2019 13


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
PP 45/2013 sudah cukup jelas mengatur mekanisme set-off hak dan kewajiban antara
pemerintah dengan pihak ketiga.
Menurut pendapat BPK masih diperlukan kebijakan terkait jenis transaksi dan syarat status
atas transaksi yang dapat dilakukan set-off, mengingat transaksi set-off yang menjadi obyek
temuan masih dalam proses dispute/banding pajak.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai masih diperlukan kebijakan terkait jenis transaksi dan syarat
status atas transaksi yang dapat dilakukan set-off, mengingat transaksi set-off yang menjadi
obyek temuan masih dalam proses dispute/banding pajak.
1.2.6 Penolakan Tagihan Subsidi Bunga Kredit
Usaha Rakyat (KUR) Melalui Sistem
Informasi Kredit Program (SIKP) Tidak
Disertai Dengan Penjelasan yang Memadai
Sehingga Derajat Kepastian Penagihan
Ulang Subsidi Bunga KUR Menjadi Rendah
dan Kebijakan Akuntansi Utang Subsidi
Estimasi Belum Didukung Pengaturan
Teknis yang Jelas
BPK merekomendasikan kepada Menteri Surat Menteri Keuangan No.S-184/MK.2/2020 tanggal 11 Agustus 2020 hal Permintaan Dit. Abid
Keuangan selaku BUN agar: Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Polhukhank
Pemeriksaan atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Deputi Pembiayaan KUKM selaku am dan BA
a. Menetapkan ketentuan teknis kewajiban
KPA Subsidi KUR dan Dirjen Perbendaharaan, agar : BUN-DJA
diestimasi oleh Bank Pelaksana dan
KPA Menetapkan ketentuan teknis kewajiban diestimasi oleh Bank Pelaksana dan KPA
Update Desember 2020:
Sesuai surat DJA Nomor S-2622/AG/2019 tanggal 17 Desember 2019 hal Tata Cara
Penyusunan dan Penyampaian Asersi Manajemen Tahunan Tahun 2019 dan Nomor S-
298/AG/AG5/2020 tanggal 11 Desember 2020 hal Tata Cara Penyusunan dan Penyampaian
Asersi Manajemen Tahunan Tahun 2020, telah diatur dalam form asersi manajemen untuk

LAMPIRAN TINJUT 2019 14


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
mengungkapkan jumlah tagihan yang belum diverifikasi, yang dapat dicatat sebagai utang
estimasi
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penetapan ketentuan teknis kewajiban
diestimasi oleh Bank Pelaksana dan KPA
b. Memutakhirkan aplikasi SIKP agar dapat Surat Menteri Keuangan No.S-184/MK.2/2020 tanggal 11 Agustus 2020 hal Permintaan Dit. Abid
menyajikan informasi lengkap potensi Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Polhukhank
tagihan Subsidi Bunga KUR bagi KPA, Pemeriksaan atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Deputi Pembiayaan KUKM selaku am dan BA
antara lain informasi penyebab tagihan KPA Subsidi KUR dan Dirjen Perbendaharaan, agar : BUN-DJA
ditolak dalam proses verifikasi;
Memutakhirkan aplikasi SIKP agar dapat menyajikan informasi lengkap potensi tagihan Dit SMI-
Subsidi Bunga KUR bagi KPA, antara lain informasi penyebab tagihan ditolak dalam proses DJPb
verifikasi;
Direktorat SMI telah berkoordinasi dengan Direktorat SITP perihal pemutakhiran sistem
tersebut. Tindak lanjut ke depannya adalah dengan melakukan update SIKP tersebut sesuai
dengan user requirement dan proses bisnis yang berlaku.
Dalam SIKP sebenarnya penyalur sudah dapat mengetahui tagihan yang ditolak karena
kesalahan penyalur.
Mekanisme:
Penyalur mengajukan tagihan, jika hasil rekonsiliasi berbeda penyalur diberi pilihan untuk
mengihkan yang sudah sama atau memperbaiki dulu yang berbeda sehingga semuanya
sama.
Informasi berapa tagihan, berapa yang ditolak, berapa yang dibayar per rekening dapat diihat
oleh bank penyalur dalam SIKP.
Pembahasan Januari 2021:
Status rekomendasi Dalam Proses.

LAMPIRAN TINJUT 2019 15


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Penyelesaian tindak lanjut menunggu pemutakhiran aplikasi SIKP yang dapat memberikan
informasi terkait perbedaan antara data perbankan dengan sistem SIKP sebagai atribut yang
menjadi penolakan penagihan.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu pemutakhiran aplikasi SIKP yang dapat
memberikan informasi terkait perbedaan antara data perbankan dengan sistem SIKP terkait
atribut yang menjadi penolakan penagihan.
c. Berkoordinasi dengan KPA subsidi IJP Surat Menteri Keuangan No.S-184/MK.2/2020 tanggal 11 Agustus 2020 hal Permintaan Dit. Abid
KUR dan subsidi bunga KUR agar Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Polhukhank
memerintahkan Bank Penyalur KUR Pemeriksaan atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Deputi Pembiayaan KUKM selaku am dan BA
untuk melakukan identifikasi tagihan KPA Subsidi KUR dan Dirjen Perbendaharaan, agar : BUN-DJA
KUR yang mengalami tolakan verifikasi
Memerintahkan Bank Penyalur KUR melakukan identifikasi tagihan KUR yang mengalami
SIKP;
tolakan verifikasi SIKP
Update Desember 2020 :
KPA melalui surat nomor 04/DEP.2.3/I/2020 tanggal 7 Januari 2020 dan nomor
05/DEP.2.3/I/2020 tanggal 7 Januari 2020 hal permintaan data, KPA meminta kepada
penyalur subsidi KUR untuk menyampaikan antara lain berupa sisa outstanding subsidi IJP
dan Bunga KUR yang belum terbayar. Dan Penyalur sudah menyampaikan datanya.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu Penyelesaian tindak lanjut menunggu koordinasi
dengan KPA subsidi IJP KUR dan subsidi bunga KUR agar memerintahkan Bank Penyalur
KUR untuk melakukan identifikasi tagihan KUR yang mengalami tolakan verifikasi SIKP
d. Memerintahkan KPA subsidi IJP KUR Surat Menteri Keuangan No.S-184/MK.2/2020 tanggal 11 Agustus 2020 hal Permintaan Dit. Abid
dan subsidi bunga KUR agar menyusun Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Polhukhank
pengaturan teknis pengakuan, Pemeriksaan atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Deputi Pembiayaan KUKM selaku am dan BA
pengukuran, dan pengungkapan Utang KPA Subsidi KUR dan Dirjen Perbendaharaan, agar : BUN-DJA
Subsidi Estimasi yang jelas untuk dapat
diterapkan konsisten antara Pemerintah

LAMPIRAN TINJUT 2019 16


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
dan Penyalur Subsidi KUR serta Menyusun pengaturan teknis pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan Utang Subsidi
diterapkan seragam antar-Penyalur. Estimasi yang jelas untuk dapat diterapkan konsisten antara Pemerintah dan Penyalur
Subsidi KUR serta diterapkan seragam antar Penyalur
Update Desember 2020 :
Dalam Form Asersi Manajemen sesuai surat DJA Nomor S-2622/AG/2019 tanggal 17
Desember 2019 hal Tata Cara Penyusunan dan Penyampaian Asersi Manajemen Tahunan
Tahun 2019 dan Nomor S-298/AG/AG5/2020 tanggal 11 Desember 2020 hal Tata Cara
Penyusunan dan Penyampaian Asersi Manajemen Tahunan Tahun 2020, sudah diatur agar
KPA memuat jumlah tagihan yang belum diverifikasi dan dilakukan rekonsiliasi dengan
Penyalur agar jumlah tagihan yang belum diverifikasi tidak ada perbedaan data supaya dapat
diungkapkan sebagai utang estimasi.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai.
Penyelesaian tindak lanjut menunggu pengaturan teknis pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan Utang Subsidi Estimasi yang jelas untuk dapat diterapkan konsisten antara
Pemerintah dan Penyalur Subsidi KUR serta diterapkan seragam antar-Penyalur.
1.2.7 Pemanfaatan Sisa Anggaran Belanja
Subsidi untuk Penyelesaian Kurang Bayar
Subsidi Belum Optimal
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-147/MK.2/2020 tanggal 9 Juli 2020 hal Tindak Dit. Abid
selaku BUN agar: Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2019, telah meminta Dirjen Polhukhank
Anggaran selaku Pemimpin PPA BUN Belanja Subsidi agar: am dan BA
a. Mengoptimalkan pemantauan dan
BUN-DJA
evaluasi penyerapan anggaran belanja Mengoptimalkan pemantauan dan evaluasi penyerapan anggaran belanja subsidi, revisi
subsidi, revisi anggaran, dan pengajuan anggaran, dan pengajuan tagihan atas kurang bayar tahun-tahun sebelumnya dan tahun
tagihan atas kurang bayar tahun-tahun berjalan;
sebelumnya dan tahun berjalan;
Update Desember 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2019 17


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Kementerian Keuangan telah mengoptimalkan penyerapan anggaran belanja subsidi. Hal ini
ditunjukkan dengan dilakukan revisi DIPA Belanja Subsidi untuk penyelesaian kurang bayar
tahun 2019 yaitu:
1. Revisi ke 02 DIPA PSO Kereta Api Nomor : SP DIPA- 999.07.1.957337/2020 tanggal 6
November 2020 untuk Pembayaran Tunggakan PSO Perkeretaapian TA 2019
Berdasarkan Laporan Hasil pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) BPK RI Nomor
: 20/AUDITAMA/VII/PDTT/6/2020 Tanggal 22 Juni 2020 sebesar Rp147.382.586.109,12.
2. Revisi ke 03 DIPA PSO Angkutan Laut Nomor NOMOR : SP DIPA-
999.07.1.985120/2020 tanggal 16 November 2020 untuk Pembayaran Tunggakan TA.
2019 berupa Kurang Bayar Subsidi PSO PT. Pelni TA. 2019 sebesar Rp.
335.708.303.387 kepada PT. Pelni
3. Revisi ke 08 DIPA Subsidi Pupuk Nomor : SP DIPA- 999.07.1.984149/2020 tanggal 27
November 2020 untuk sebagian Kurang Bayar Subsidi Pupuk TA 2019 berdasarkan LHP
BPK RI sebesar Rp206.520.317.000,00 dan sebagian Kurang Bayar Subsidi Pupuk TA
2019 berdasarkan LHP BPK RI sebesar Rp1.450.621.183.000,00.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai.
Penyelesaian tindak lanjut menunggu dokumen hasil monev atas peneyrapan anggaran.
b. Berkoordinasi dengan seluruh KPA Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-147/MK.2/2020 tanggal 9 Juli 2020 hal Tindak Dit. Abid
belanja untuk memastikan seluruh KPA Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2019, telah meminta Dirjen Polhukhank
melakukan langkah optimalisasi Anggaran selaku Pemimpin PPA BUN Belanja Subsidi agar: am dan BA
pemanfaatan sisa anggaran belanja di BUN-DJA
Berkoordinasi dengan selu-ruh KPA belanja untuk memastikan seluruh KPA melakukan
masa yang akan datang sesuai
langkah optimal-isasi pemanfaatan sisa anggaran belanja di masa yang akan datang sesuai
ketentuan yang berlaku;
ketentuan yang berlaku
Update Desember 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2019 18


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
PPA belanja subsidi telah berkoordinasi dengan KPA belanja Subsidi untuk optimalisasi
pemanfaatan sisa anggaran untuk membayar tagihan tahun 2019 dan telah dilakukan revisi
DIPA sebagai berikut:
1. Revisi ke 02 DIPA PSO Kereta Api Nomor : SP DIPA- 999.07.1.957337/2020 tanggal 6
November 2020 untuk Pembayaran Tunggakan PSO Perkeretaapian TA 2019
Berdasarkan Laporan Hasil pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) BPK RI Nomor
: 20/AUDITAMA/VII/PDTT/6/2020 Tanggal 22 Juni 2020 sebesar Rp147.382.586.109,12.
2. Revisi ke 03 DIPA PSO Angkutan Laut Nomor NOMOR : SP DIPA-
999.07.1.985120/2020 tanggal 16 November 2020 untuk Pembayaran Tunggakan TA.
2019 berupa Kurang Bayar Subsidi PSO PT. Pelni TA. 2019 sebesar Rp.
335.708.303.387 kepada PT. Pelni
3. Revisi ke 08 DIPA Subsidi Pupuk Nomor : SP DIPA- 999.07.1.984149/2020 tanggal 27
November 2020 untuk sebagian Kurang Bayar Subsidi Pupuk TA 2019 berdasarkan LHP
BPK RI sebesar Rp206.520.317.000,00 dan sebagian Kurang Bayar Subsidi Pupuk TA
2019 berdasarkan LHP BPK RI sebesar Rp1.450.621.183.000,00.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai
Penyelesaian tindak lanjut menunggu hasil koordinasi dengan seluruh KPA belanja dalam
rangka optimalisasi pemanfaatan sisa anggaran belanja di masa yang akan datang
c. Melakukan penyelarasan ketentuan Menteri Keuangan melalui Surat Nomor S-147/MK.2/2020 tanggal 9 Juli 2020 hal Tindak Dit. Abid
yang terkait dengan Rekening Dana Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2019, telah meminta Dirjen Polhukhank
Cadangan untuk optimalisasi Anggaran selaku Pemimpin PPA BUN Belanja Subsidi agar: am dan BA
pembayaran di akhir tahun. BUN-DJA
Melakukan penyelarasan ketentuan yang terkait dengan Rekening Dana Cadangan untuk
optimalisasi pembayaran di akhir tahun
Update Desember 2020 :
Karena penggunaaan rekening Dana Cadangan (Escrow Account) sudah tidak
memungkinkan lagi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara, pasal 97 ayat (2), Besaran subsidi

LAMPIRAN TINJUT 2019 19


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
yang belum dapat diperhitungkan sampai dengan akhir tahun anggaran yang seharusnya
menjadi beban tahun anggaran berjalan, pembayarannya dilakukan berdasarkan DIPA tahun
anggaran berikutnya.
Maka berdasarkan kajian Analisis Dampak Penghapusan Dana Cadangan Subsidi/PSO
(Escrow Account) pada Kinerja Pelaksanaan Subsidi Pupuk, untuk optimalisasi pembayaran
di akhir tahun dilakukan dengan menjalankan mekanisme tunggakan dengan memanfaatkan
sisa anggaran akhir tahun yang belum dapat dibayarkan, sehingga diharapkan penyerapan
anggaran subsidi pupuk menjadi maksimal dan beban finansial BUMN pelaksana kegiatan
subsidi pupuk menjadi lebih ringan dan beban tambahan akibat pinjaman untuk modal kerja
dapat berkurang.
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai
Penyelesaian tindak lanjut menunggu penyelarasan peraturan terkait dengan Rekening Dana
Cadangan untuk optimalisasi pembayaran di akhir tahun.
1.2.8 Ketentuan Komponen Biaya Harga Pokok
Produksi (HPP) untuk Perhitungan Subsidi
Belum Memadai
BPK merekomendasikan kepada Menteri Surat Menteri Keuangan No.S-189/MK.2/2020 tanggal 18 Agustus 2020 hal Tindak Lanjut Dit. Abid
Keuangan selaku BUN agar: terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan Polhukhank
atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Direktur Jenderal Anggaran, agar berkoordinasi am dan BA
a. Membuat pedoman umum yang dapat
dengan: BUN-DJA
dijadikan sebagai acuan standar bagi
KPA yang mengatur kriteria komponen BKF dalam rangka menyusun pedoman umum yang dapat dijadikan sebagai acuan standar
biaya HPP yang dapat dikategorikan bagi KPA yang mengatur kriteria komponen biaya HPP yang dapat dikategorikan sebagai
sebagai allowable cost atau non allowable cost atau non allowable cost dan kriteria perlakuan pembebanan joint cost, untuk
allowable cost dan kriteria perlakuan perhitungan subsidi/PSO dengan memperhatikan prinsip efisiensi biaya
pembebanan join cost, untuk
PTL Semester II-2020 (April 2021):
perhitungan subsidi/PSO dengan
memperhatikan prinsip efisiensi biaya; Status tindak lanjut belum sesuai

LAMPIRAN TINJUT 2019 20


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Penyelesaian tindak lanjut menunggu penetapan pedoman umum yang dapat dijadikan
sebagai acuan standar bagi KPA yang mengatur kriteria komponen biaya HPP yang dapat
dikategorikan sebagai allowable cost atau non allowable cost dan kriteria perlakuan
pembebanan joint cost, untuk perhitungan subsidi/PSO dengan memperhatikan prinsip
efisiensi biaya
b. Berkoordinasi dengan masing-masing Surat Menteri Keuangan No.S-189/MK.2/2020 tanggal 18 Agustus 2020 hal Tindak Lanjut Dit. Abid
KPA untuk memperbaiki ketentuan terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan Polhukhank
komponen biaya HPP subsidi dengan atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Direktur Jenderal Anggaran, agar berkoordinasi am dan BA
memper-timbangkan permasalahan dan dengan: BUN-DJA
kelemahan yang telah diungkapkan
KPA BUN Pengelolaan Belanja Subsidi/PSO untuk memperbaiki ketentuan komponen biaya
dalam temuan;
HPP subsidi dengan mempertimbangkan permasalahan dan kelemahan yang telah
diungkapkan dalam temuan
Update Desember 2020:
Komponen biaya HPP subsidi telah diatur pada masing-masing peraturan menteri terkait :
1. Peraturan Menteri Pertanian No 28 tahun 2020 tentang Komponen HPP Pupuk
bersubsidi Sektor Pertanian
2. Peraturan Menteri Perhubungan No 2 Tahun 2019 tentang Komponen Biaya dan
Pendapatan yang diperhitungkan dalam Penyelenggaraan Angkutan Kewajiban
Pelayanan Publik bidang Angkutan Laut untuk Kelas Ekonomi
3. Peraturan Menteri Perhubungan No 17 tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara
Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai
menunggu koordinasi dengan masing-masing KPA untuk memperbaiki ketentuan komponen
biaya HPP subsidi dengan memper-timbangkan permasalahan dan kelemahan yang telah
diungkapkan dalam temuan
c. Berkoordinasi dengan KPA Subsidi PSO Surat Menteri Keuangan No.S-189/MK.2/2020 tanggal 18 Agustus 2020 hal Tindak Lanjut Dit. Abid
PT KAI dan Kementerian terkait untuk terhadap Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan Polhukhank

LAMPIRAN TINJUT 2019 21


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
menentukan kebijakan atas Biaya atas LK BUN Tahun 2019, telah meminta Direktur Jenderal Anggaran, agar berkoordinasi am dan BA
Perawatan BMN yang tidak didanai oleh dengan: BUN-DJA
Pemerintah yang saat ini dibebankan
KPA Subsidi PSO KAI dan Kementerian terkait untuk menentukan kebijakan atas Biaya
dalam perhitungan Subsidi PSO KAI.
Perawatan BMN yang tidak didanai oleh Pemerintah yang saat ini dibebankan dalam
perhitungan Subsidi PSO KAI
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai
menunggu hasil koordinasi dengan KPA Subsidi PSO PT KAI dan Kementerian terkait untuk
menentukan kebijakan atas Biaya Perawatan BMN yang tidak didanai oleh Pemerintah yang
saat ini dibebankan dalam perhitungan Subsidi PSO KAI.
1.4.1 Penghapusan Piutang Negara atas
Pemberian Pinjaman yang Seharusnya
Menjadi Kewenangan Presiden
Dilaksanakan Tidak Sesuai Ketentuan
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan PEMBAHASAN JANUARI 2021: Dit. SMI-
selaku BUN agar menyempurnakan DJPb
1. Telah dikirim S-747/PB/2020 tanggal 25 September 2020 dari Dirjen Perbendaharaan
pengaturan penghapusan piutang
kepada Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI terkait permintaan dokumen
pemberian pinjaman sesuai unsur-unsur
persetujuan atau disposisi tertulis dari Presiden
Keputusan Tata Usaha Negara yang
2. Telah dikirim S-867/MK.05/2020 tanggal 25 September 2020 dari Menteri Keuangan
menjadi kewenangan Presiden
kepada Menteri Sekretaris Negara RI terkait Penyempurnaan Pengaturan Penghapusan
Piutang Negara
3. Kemensetneg melalui surat Nomor B14/Kemensetneg/Ses/PB.06/11/2020 tanggal 20
November 2020 telah memberikan salinan persetujuan penghapusan piutang negara
berupa disposisi Presiden RI kepada Menteri Sekretaris Negara untuk melakukan
penghapusan piutang dimaksud.
Terlampir bukti disposisi Presiden kepada Menteri Sekretaris Negara.
1. Kartu Piutang KAP Nusawangi dengan Nomor Perjanjian AMA-183/RDI-170/2017
2. Kartu Piutang PUSKUD JABAR dengan Nomor Perjanjian RDI-26/DDI/1982

LAMPIRAN TINJUT 2019 22


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
STATUS: DALAM PROSES
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu pengaturan mengenai pelimpahan
penghapusan piutang yang menjadi wewenang Presiden berupa mandat.
1.4.2 Pengendalian atas Pencatatan Aset
Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dan
Perjanjian Karya Pertambangan Batubara
(PKP2B) belum memadai.
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Terkait dengan penyempurnaan kebijakan teknis rekonsiliasi asset KKKS: Dit.
selaku BUN agar berkoordinasi dengan PNKNL-
1. Telah dilakukan penyusunan Petunjuk Teknis Inventarisasi dan Penilaian Barang Milik
Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas DJKN
Negara Berupa Tanah padaKontraktor Kontrak Kerja Sama (S-401/KN/2020).
supaya memerintahkan Pejabat terkait
untuk: 2. Paralel dengan diterbitkannya surat terkait probis IP tersebut, telah diterbitkan Kepdirjen
Kekayaan Negara Nomor 370/KN/2020 tentang Perubahan atas Kepdirjen Nomor
a. Menyempurnakan kebijakan teknis
164/KN/2014 tentang Petunjuk Teknis Inventarisasi dan Penilaian BMN yang Berasal dari
terkait rekonsiliasi aset KKKS dan
KKKS dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
melakukan rekonsiliasi secara periodik
Transaksi Khusus.
bersama-sama (SKK Migas,
PPBMN/DJKN, dan KKKS) dalam 3. Telah dilakukan sosialisasi terkait probis IP tanah dan Penilaian tanah dalam rangka IP
penyelesaian perbedaan luasan, nilai, sesuai Kepdirjen KN 200/2020 pd tgl 30 Juni 2020, dihadiri oleh Tim Penilai, Itjen
dan bidang (line item) BMN yang berasal Kemenkeu, PPBMN, SKK Migas, BPMA, perwakilan KKKS
dari KKKS serta memperbaiki penyajian Terkait dengan rekonsiliasi pencatatan aset:
pada Laporan Keuangan Tahun 2020;
1. Rekonsiliasi pd KKKS JOB, PEP dan eks VICO selesai (BA Rekonsiliasi dlm tahap review
SKK)
2. Rekonsiliasi pd KKKS PT CPI dan PT PHES Siak akan dilanjutkan setelah rekonsiliasi
internal bersama SKK
3. KKKS Petroselat krn Pailit, Eks Medco Kampar krn BAST dan Eks CICO krn catatan tanah
yang belum clear di Lawedan Penajam, akan dilakukan pembahasan bersama Ditjen

LAMPIRAN TINJUT 2019 23


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Migas, PPBMN, Divisi Hukum SKK, Divisi Formalitas SKK, Divisi PASKK, dan perwakilan
KKKS pd minggu II-III Juli 2020.
4. Bulan Juni-Juli, inventarisasi dokumen secara desk review sedang dilakukan, saat ini
menunggu penyampaian dokumen IP oleh KKKS.
Pembahasan Januari 2021:
Agar kertas kerja rekonsiliasi disampaikan kepada Tim BPK.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu, penyelesaian perbedaan luasan, nilai,
dan bidang (line item) BMN yang berasal dari KKKS serta memperbaiki penyajian pada
Laporan Keuangan Tahun 2020;
b. Segera melakukan verifikasi atas 1. DJKN telah menyampaikan surat kepada Deputi Keuangan dan Monetasi SKK Migas Dit.
Subsequent Expenditures (SE) yang melalui surat nomor S-308/KN.4/2020 tanggal 30 Juli 2020 hal Verifikasi atas Subsequent PNKNL-
dapat dikapitalisasi ke dalam aset Expenditures (SE) yang dapat Dikapitalisasi ke dalam Aset Induknya. DJKN
induknya dan menyajikannya pada
2. Menyusuli surat nomor S-308/KN.4/2020 DJKN kembali menyampaikan surat kepada
Laporan Keuangan Tahun 2020;
Deputi Keuangan dan Monetasi SKK Migas melalui surat nomor S-347/KN.4/2020 tanggal
1 September 2020 hal Verifikasi atas Subsequent Expenditures (SE) yang dapat
Dikapitalisasi ke dalam Aset Induknya.
3. Telah dilakukan rapat pembahasan teknis verifikasi SE dengan SKK Migas dan PPBMN
pada Minggu II Juli 2020. Berdasarkan hasil rapat, disepakati bahwa seluruh SE yang
disampaikan SKK Migas telah memenuhi kriteria kapitalisasi.
4. SKK Migas akan menyampaikan surat yang berisi pertimbangan bahwa seluruh SE telah
memenuhi kriteria kapitalisasi.
5. SKK Migas akan melakukan revisi ketentuan terkait SE dalam PTK 059
Update Oktober 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2019 24


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
1. SKK Migas melalui surat nomor SRT-1780/SKKMG2000/2020/S4 tanggal 22 September
2020 menyatakan bahwa pencatatan SE yang dilaporkan SKK Migas pada LBMN KKKS
telah sesuai dengan praktik pencatatan SE di industri hulu migas
2. Telah disusun tahapan penyelesaian dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK
terkait SE, sebagai berikut:
a. Melakukan verifikasi dan validasi atas SE pada CaLK yang bisa dikapitalisasi ke aset
induk (SE yang telah IP).
b. Menentukan aset induk SE.
c. Melakukan kapitalisasi SE ke dalam aset induk di Neraca.
d. Menentukan masa manfaat aset induk per tanggal PIS SE.
e. Melakukan penyusutan SE.
Update November 2020
Terhadap temuan BPK atas LKPP dan LKBUN tahun 2019, yang menyebutkan bahwa
terdapat SE pada 5 KKKS dengan nilai perolehan minimal sebesar Rp952.356.014.392,00
(USD68,509,892.00) dan jumlah sebanyak 147 line item, telah dilakukan tindak lanjut sebagai
berikut:
1. Telah dilakukan verifikasi SE pada 23 KKKS dengan total nilai perolehan
USD1.260.209.964,12 dan jumlah 7.396 line item;
2. Berdasarkan hasil verifikasi, terdapat SE dengan total nilai perolehan
USD747.149.096,67 dan jumlah 2.874 line item yang memenuhi kriteria kapitalisasi dan
telah dilakukan reklasifikasi ke neraca;
3. Terdapat SE yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi sesuai PMK 116/PMK.05/2020
sebagai berikut:
a. SE sebesar USD880.551,10 dengan jumlah 12 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan aset induknya berupa sumur yang statusnya sudah plug and
abandonment;
b. SE sebesar USD1.161.829,22 dengan jumlah 39 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan kondisi fisik aset induknya rusak berat;

LAMPIRAN TINJUT 2019 25


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
c. SE sebesar USD143.914.098,89 dengan jumlah 2.528 line item tidak memenuhi
kriteria kapitalisasi dikarenakan aset induknya belum dilakukan inventarisasi dan
penilaian;
d. SE sebesar USD8.769.868,74 dengan jumlah 2.528 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan aset induknya sedang dalam proses penghapusan.
4. Selain itu, terdapat SE sebesar USD266.452.483,00 dengan jumlah 683 line item tidak
ditemukan aset induknya. Menindaklanjuti hal tersebut, kami telah melakukan koordinasi
dengan SKK Migas dalam rangka meminta konfirmasi atas SE dimaksud.
Adapun rekapitulasi rinci kami sampaikan sebagaimana terlampir
Pembahasan Januari 2021:
Kertas Kerja agar disampaikan kepada Tim BPK. Selanjutnya akan dipantau penyajiannya
dalam laporan keuangan.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II-2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu, verifikasi atas Subsequent Expenditures
(SE) yang dapat dikapitalisasi ke dalam aset induknya dan menyajikannya pada Laporan
Keuangan Tahun 2020;
c. Melakukan desk review atas seluruh 1. SKK Migas sedang memproses Perubahan SOP Desk Review HBM; Dit.
mutasi tambah, menyusun dan PNKNL-
2. SKK Migas telah melakukan koordinasi internal dalam rangka penentuan titik pengakuan
menyempurnakan SINAS Migas agar DJKN
HBM;
terintegrasi dengan pelaksanaan
persetujuan anggaran (AFE), 3. SKK Migas telah membentuk Tim Penyempurnaan Tata Kelola Aset Hulu Migas melalui
Persetujuan PIS dan Persetujuan Close Surat Perintah Kepala SKK Migas No.PRI-0004/SKKMA 0000/2020/S02 tanggal 29 Juni
Out Report, menyusun aturan terkait 2020 yang salah satu tugasnya adalah melakukan pengintegrasian SINAS Migas dengan
batas waktu penyampaian mutasi sistem persetujuan anggaran (AFE), persetujuan PIS, dan persetujuan Close Out AFE;
tambah aset KKKS serta melakukan 4. SKK Migas sedang memproses Surat Edaran kepada KKKS terkait batas waktu
monitoring atas aset-aset yang diperoleh penyampaian mutasi tambah aset;
melalui non AFE dan melaporkannya
kepada PPBMN/ DJKN;

LAMPIRAN TINJUT 2019 26


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
5. SKK Migas sedang memproses Surat Edaran kepada KKKS terkait monitoring aset yang
diperoleh dari non AFE.
Update Oktober 2020:
1. SKK Migas telah menyusun ketentuan terkait batas waktu penyampaian mutasi tambah
aset pada Perubahan PTK 059;
2. SKK Migas sedang melakukan pembahasan internal terkait dokumen yang akan dijadikan
dasar untuk melaksanakan monitoring aset yang diperoleh dari non AFE.
3. Telah disampaikan surat Dir PNKNL kepada SKK Migas dan PPBMN KESDM Nomor S-
356/KN.4/2020 tanggal 7 September 2020 dan S-319/KN.4/2020 tanggal 12 Agustus 2020
terkait tindak lanjut rekomendasi.
4. Sedang dilakukan desk reviu atas seluruh mutasi, dan pengembangan SINAS Migas
Update November 2020:
1. SKK Migas telah melakukan desk reviu atas laporan BMN oleh KKKS sampai dengan
triwulan III 2020. Untuk laporan triwulan IV 2020 KKKS baru menyampaikan laporannya
pada 20 Januari 2021 sehingga desk reviu akan dilakukan setelahnya.
2. SKK Migas telah melakukan monitoring aset non AFE
3. SKK Migas telah menyusun SOP Internal dalam rangka perbaikan proses desk reviu
4. SKK Migas telah membuat peraturan perubahan PTK 059 tahun 2015
Pembahasan Januari 2021:
1. Agar disampaikan dokumen berupa laporan desk review triwulan IV 2020 KKKS kepada
Tim BPK.
2. Sistem SINAS Migas sudah terintegrasi dengan AFE.
3. Selanjutnya menunggu Peraturan Revisi Kedua PTK 059 Tahun 2015 untuk disahkan.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status: Dalam Proses

LAMPIRAN TINJUT 2019 27


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
d. Menyampaikan kondisi barang dalam 1. SKK Migas telah menerbitkan Surat Edaran Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Dit.
daftar rincian aset yang disampaikan No. SRT- 0346/SKKMG0000/2020/S4 tanggal 15 Juni 2020 yang salah satu isinya adalah PNKNL-
setiap semester dan menindakla-njutinya agar KKKS menyampaikan informasi terkait kondisi barang pada Laporan Aset Kuartal II DJKN
pada pelaporan keuangan Tahun 2020. 2020.
Dit APK-
2. Telah terbit PMK nomor 116/PMK.05/2020 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan DJPb
Keuangan atas Barang Milik Negara Hulu Minyak dan Gas Bumi. PMK ini mengatur agar
Daftar Rincian Aset yang disampaikan juga dapat menambahkan informasi tentang
kondisi barang.
Update Oktober 2020:
1. Berdasarkan hasil koordinasi terakhir dengan SKK Migas, telah disampaikan himbauan
kepada seluruh KKKS agar menyampaikan informasi kondisi barang pada pelaporan aset
Q3 paling lambat 20 Oktober 2020.
2. KKKS telah melakukan input kondisi barang pada SINAS Migas
Pembahasan Januari 2021:
Agar disampaikan laporan kondisi barang yang termasuk didalamnya informasi barang rusak
berat. Dan menyajikannnya dalam laporan keungan tahun 2020.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu, penyajian kondisi barang dalam kertas
kerja HBM aset KKKS
f. Menyusun Kebijakan teknis mengenai 1. SKK Migas telah membentuk Tim Penyempurnaan Tata Kelola Aset Hulu Migas melalui Dit.
tata cara pemanfaatan BMN melalui Surat Perintah Kepala SKK Migas No. PRI-0004/SKKMA0000/2020/S0 tanggal 29 Juni PNKNL-
transfer dimana diantaranya mengatur 2020 yang salah satu tugasnya adalah menyusun kebijakan transfer mulai dari DJKN
mengenai batas waktu penyampaian perencanaan sampai dengan monitoring pembayaran oleh KKKS;
dokumen realisasi transfer, dokumen
2. SKK Migas telah melakukan monitoring atas transfer aset pada KKKS.
debit note serta jangka waktu
pembayaran oleh KKKS Penerima Update November 2020:
transfer;

LAMPIRAN TINJUT 2019 28


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
SKK Migas telah menyusun ketentuan terkait transfer yang mengatur mengenai batas waktu
penyampaian dokumen realisasi transfer, dokumen debit note serta jangka waktu
pembayaran oleh KKKS Penerima transfer
Pembahasan Januari 2021:
SKK dalam tahap Menyusun Revisi PTK 007 perihal Pedoman Pengelolaan Aset Hulu Migas
yang mengatur penegasan mengenai batas waktu penyampaian dokumen realisasi transfer,
dokumen debit note serta jangka waktu pembayaran oleh KKKS Penerima transfer.
Status: Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai SKK dalam tahap Menyusun Revisi PTK 007 perihal
Pedoman Pengelolaan Aset Hulu Migas yang mengatur penegasan mengenai batas waktu
penyampaian dokumen realisasi transfer, dokumen debit note serta jangka waktu
pembayaran oleh KKKS Penerima transfer.
g. Menyusun kebijakan terkait nilai 1. Dit APK akan memintakan usulan pengaturan detil pasal-pasal sebagai bagian dari usulan Dit.
perolehan dalam dokumen sumber yang Perubahan PMK Nomor 233/PMK.05/2016 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan PNKNL-
digunakan sebagai dasar mutasi tambah Aset berupa BMN yang berasal dari PKP2B DJKN
aset PKP2B, menyusun mekanisme
2. Apabila tidak dimungkinkan diselesaikan pada Tahun 2020, maka pengaturan akan Dit. APK-
penyampaian dokumen sumber berupa
dibuatkan sementara sambil tetap diproses RPMK-nya untuk pengajuan di awal 2021 DJPb
bukti-bukti pembelian kepada Ditjen
Minerba/ PPBMN KESDM, serta 3. Telah dilakukan pengajuan usulan substansi pada perubahan PMK Nomor
melakukan verifikasi atas dokumen 233/PMK.05/2016 sesuai Nota Dinas Nomor ND-833/KN.4/2020 tanggal 03 Agustus 2020
sumber tersebut sebelum melakukan kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan hal Usulan Substansi Pada
penyusunan Laporan Keuangan; Perubahan PMK Nomor 233/PMK.05/2016
Update Oktober 2020:
Telah dilakukan koordinasi dengan KESDM dan Dit. APK dengan hasil pembahasan bahwa
terdapat substansi lain yang terkait perlakuan akuntansi BMN PKP2B sehubungan dengan
perubahan PKP2B menjadi IUPK.
Update November 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2019 29


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Telah disampaikan usulan tambahan substansi perubahan PMK 233/PMK.05/2016 melalui
nota dinas ke Direktorat APK nomor ND-1263/KN.4/2020 tanggal 20 November 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Agar dokumen sumber hasil verifikasi atas penyusunan Laporan Keuangan disampaikan
kepada Tim BPK.
Status: Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu, kebijakan terkait nilai perolehan dalam
dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar mutasi tambah aset PKP2B, menyusun
mekanisme penyampaian dokumen sumber berupa bukti-bukti pembelian kepada Ditjen
Minerba/ PPBMN KESDM, serta melakukan verifikasi atas dokumen sumber tersebut
sebelum melakukan penyusunan laporan keuangan;
h. Menelusuri selisih nilai USD antara Telah dilakukan koordinasi dengan Ditjen Minerba untuk melakukan penelusuran selisih nilai. Dit.
Kertas Kerja dengan BA rekonsiliasi, dan Saat ini masih menunggu jadwal undangan penelusuran karena harus dilakukan dengan PNKNL-
menindaklanjutinya dalam LK. tatap muka dan menyesuaikan dengan kebijakan Kontraktor PKP2B terkait Covid-19 dimana DJKN
tidak semua Kontraktor PJP2B mengijinkan pegawainya untuk keluar dari site pertambangan.
DJKN telah menyampaikan surat nomor S-307/KN.4/2020 tgl 30 Juli 2020 hal Permintaan
jadwal penyelesaian atas tindak lanjut temuan BPK atas LKBUN 2019
Surat undangan Setditjen Minerba nomor 535.UND/04/SDB/2020 tanggal 26 Agustus 2020
hal Undangan Rapat. Telah dilaksanakan rapat tanggal 2-4 September 2020 dan akan
dilanjutkan pada minggu ke-4 bulan Oktober 2020.
Update Oktober 2020:
Telah dilakukan koordinasi dengan PPBMN KESDM terkait dengan penelusuran kertas kerja
BMN PKP2B KPC dengan rincian selisih yang disampaikan oleh BPK
Update November 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2019 30


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Telah ditelusuri dengan identifikasi yang dilakukan oleh Dit. Minerba, PPBMN, dan Dit.
PNKNL di KPKNL Bogor tanggal 25-27 November 2020 dengan hasil:
1. Untuk selisih sebesar USD117.867.908 sudah di identifikasi sesuai daftar pada lampiran
6.I.b pada temuan BPK pada LKBUN tahun 2019
2. Untuk selisih sebesar USD83.889.467 masih dalam proses penelusuran lebih lanjut
3. Saat ini masih ditelusuri oleh PPBMN terkait angka kertas kerja PPBMN yang tercantum
di LHP BPK atas LKBUN tahun 2019 sebesar USD2.246.590.472
Pembahasan Januari 2021:
Agar disampaikan kertas kerja rekonsiliasi dimaksud kepada tim BPK. Selanjutnya
menunggu hasil pelaporan keuangan tahun 2020.
Status: Dalam Proses
Progres Januari 2021
Telah disampaikan surat PPBMN nomor B-1/85/SJA.2/2021 tanggal 3 Januari 2021 hal
Tindaklanjut Temaun Badan Pemeriksa Keuangan RI atas LKBUN Tahun 2019 tentang
penjelasan atas selisih nilai USD antara saldo akhir BA Rekonsiliasi dengan saldo akhir USD
Kertas Kerja LKBUN TK PKP2B sebesar $33.978.441
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu, disampaikan kertas kerja rekonsiliasi dimaksud
kepada tim BPK. Selanjutnya menunggu hasil pelaporan keuangan tahun 2020.
1.4.3 Pengelolaan Piutang Yang Berasal Dari
Pinjaman Dana Antisipasi Penanganan
Luapan Lumpur Sidoarjo Kepada Lapindo
Brantas Inc. dan PT Minarak Lapindo Jaya
Belum Memadai
BPK merekomendasikan kepada Menteri Pasca jatuh tempo terakhir (10 Juli 2019), DJKN a.n. Menkeu telah mengirimkan Peringatan Dit. PKNSI-
Keuangan selaku BUN untuk Penagihan melalui S-527/MK.6/2019 tanggal 31 Juli 2019. Menkeu juga telah memberikan DJKN
kuasa penagihan kepada Jaksa Agung melalui SKU-345/MK.06/2019 tanggal 16 September
2019. Telah dibentuk Tim Penagihan yang beranggotakan perwakilan dari Kemenkeu dan

LAMPIRAN TINJUT 2019 31


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
memerintahkan Direktur Jenderal Kekayaan Kejaksaan Agung. Sampai saat ini Tim telah berulang kali mengkoordinasikan upaya
Negara agar: penyelesaian Pinjaman DALS baik secara formal maupun informal, termasuk membahas
permohonan asset settlement dari LBI/MLJ terakhir pada tanggal 19 November 2020.
a. Melanjutkan koordinasi dengan
Kejaksaan Agung dalam menyelesaikan Sesuai hasil pembahasan pada rapat-rapat sebelumnya, DJKN akan berkoordinasi dengan
Piutang Dana Antisipasi Sidoarjo secara Kejaksaan Agung dalam menyusun roadmap Rencana Penyelesaian Piutang Pinjaman Dana
lebih terukur dengan menyusun Antisipasi Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.
Rencana Penyelesaian (roadmap)
Roadmap dimaksud terdiri dari beberapa aspek antara lain:
Piutang Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo dan menyetorkan 1) Penyusunan tim penyelesaian
pengembalian piutang yang telah 2) Penagihan piutang
diperoleh ke dalam kas negara; 3) Penyelesaian selisih besaran piutang (perhitungan pengenaan bunga dan denda)
4) Penyisihan piutang melalui penilaian asset settlement
5) Mekanisme koordinasi antar K/L yang terlibat
Terkait no 3, Menteri Keuangan menerbitkan surat nomor 772/MK.06/2020 tanggal 6
September 2020 hal Permohonan Pendapat Hukum Terkait Pinjaman Dana Antispasi
Lumpur Sidorajo, yang ditujukan kepada Jaksa Agung.
Update Desember 2020
PKNSI telah menindaklanjuti roadmap berupa penyampain TOR penilaian aset
(bukti terlampir)
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penyetoran pengembalian Piutang Pinjaman
Dana Antisipasi Penanganan Luapan Lumpur Sidoarjo oleh PT LBI/MLJ.
b. Menyelesaikan perbedaan perhitungan Direktorat KND DJKN telah meminta pendapat hukum terkait perhitungan denda Pinjaman Dit. PKNSI-
denda yang harus dibayarkan oleh PT Dana Antisipasi Penanggulangan Lumpur Sidoarjo kepada Direktorat Hukum dan Hubungan DJKN
Minarak Lapindo; Masyarakat DJKN dan Biro Hukum Setjen Kemenkeu melalui nota dinas nomor ND-
392/KN.3/2020 tanggal 18 Mei 2020. Biro Hukum melalui nota dinas Nomor ND-

LAMPIRAN TINJUT 2019 32


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
769/SJ.3/2020 tanggal 27 Mei 2020 menyampaikan bahwa perhitungan denda yang telah
disampaikan DJKN dalam Laporan Keuangan BUN Tahun 2016 s.d. 2019 telah sejalan
dengan Pasal 11 Ayat (3) Perjanjian antara Negara Republik Indonesia c.q. Pemerintah
Republik Indonesia dan Lapindo Brantas Inc. dan PT Minarak Lapindo Jaya (LBI/MLJ) Nomor
PRJ-16/MK.01/2015 tanggal 10 Juli 2015.
Direktorat PKNSI telah melaksanakan rapat dengan melibatkan PPLS, BPKP, dan Kejaksaan
Agung pada tanggal 5 Agustus 2020. Salah satu kesimpulan rapat tersebut adalah adanya
pendapat hukum dari Kejaksaan Agung terkait pengenaan bunga dan denda yang tepat.
Menteri Keuangan menerbitkan surat nomor 772/MK.06/2020 tanggal 6 September 2020 hal
Permohonan Pendapat Hukum Terkait Pinjaman Dana Antispasi Lumpur Sidorajo, yang
ditujukan kepada Jaksa Agung.
Permohonan dimaksud telah ditanggapi oleh Jaksa Agung melalui surat nomor B-
351/A/Gph.1/10/2020 tanggal 16 Oktober 2020 hal Penyampaian Pendapat Hukum.
Pendapat hukum pertama menyatakan bahwa ketentuan terkait tagihan denda dan/atau
bunga dihitung sampai dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian, sebab sejak Perjanjian
berakhir dan pinjaman tidak dilunasi maka jaminan aset tanah dan bangunan milik
masyarakat yang telah diserahkan kepada Pemerintah menjadi Pembayaran/Pelunasan
pinjaman dana antisipasi LBI/MLJ kepada Pemerintah. Pendapat hukum kedua menyatakan
bahwa perhitungan denda pada pasal 11 ayat (3) dapat dimaknai secara berbeda dengan
adanya ketentuan Pasal 9 ayat (2) yang dapat ditafsirkan pengenaan denda dihitung dari
masing-masing tahapan pembayaran/pelunasan yang tidak dipenuhi/dilaksankan pada saat
jatuh tempo.
Sesuai disposisi Menteri Keuangan pada surat nomor B-351/A/Gph.1/10/2020 dimaksud dan
hasil rapat pada 19 November 2020, DJKN akan menggunakan pendapat hukum Kejaksaan
Agung terkait perhitungan denda.
Pembahasan Januari 2021:
Telah disampaikan notula rapat tanggal 19 November 2020 kepada Tim BPK.
Status: Diusulkan Sesuai

LAMPIRAN TINJUT 2019 33


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tidak lanjut masih belum sesuai telah terdapat disposisi dari Menteri Keuangan
sepakat untuk menggunakan pendapat hukum Kejaksaan Agung dalam perhitungan denda
keterlambatan pengembalian piutang PT LBI/MNJ. namun belum ada dokumen legal untuk
melakukan yang akan digunakan untuk menkoreksi denda DALS yang sudah dicatat oleh
DJKN pada LKBUN TA 2020
c. Melakukan penyisihan piutang dan Berdasarkan PMK Nomor 69/PMK.06/2014 jo PMK Nomor 207/PMK.06/2019 tentang Dit. PKNSI-
penilaian jaminan atas dana Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada DJKN
penanggulangan lumpur sidoarjo. Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara, perhitungan penyisihan
memerlukan nilai jaminan. Dengan kondisi aset jaminan saat ini, penilaian sulit untuk
dilakukan. Sampai saat ini DJKN masih berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung, BPKP, dan
MAPPI terkait pelaksanaan penilaian tersebut khususnya atas aset yang diusulkan untuk aset
settlement.
Kementerian Keuangan saat ini sedang menyusun Term of Reference (TOR) penilaian
dengan melibatkan BPKP, MAPPI, dan Kejaksaan Agung sebagai acuan penunjukan dan
pelaksanaan penilaian oleh KJPP , hasil penilaian tersebut nantinya dijadikan bahan kajian
untuk menentukan kelayakan mekanisme asset setlement dalam penyelesaian dana
talangan lumpur Lapindo. Permintaan pendapat TOR melalui surat Dirjen KN Nomor S-
665/KN/2020 tanggal 28 Agustus 2020 hal Permohonan Pendapat dan Masukan terkait TOR
Penilaian Jaminan Pinjaman Dana Antisipasi Lumpur Sidoarjo kepada Jamdatun.
Kejaksaan telah menanggapi melalui surat nomor B-566/G/Gp.2/10/2020 tanggal 14 Oktober
2020 dan telah dibahas pada rapat tanggal 26 Oktober 2020 dengan kesimpulan bahwa
penunjukan jasa penilai publik dan penyusunan TOR merupakan kewenangan Kementerian
Keuangan RI dan Tim Jaksa Pengacara Negara tidak memiliki kewenangan untuk
mengevaluasi TOR dimaksud.
Telah dilakukan rapat internal finalisasi TOR pada tanggal 19 November 2020 dan dokumen
TOR akan segera dikirimkan kepada LBI/PT MLJ untuk ditindaklanjuti.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses

LAMPIRAN TINJUT 2019 34


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai, menunggu dilakukannya penyisihan piutang dan penilaian
jaminan atas dana penanggulangan Lumpur Sidoarjo.
1.4.4 Terdapat Perbedaan Penghitungan Piutang
atas Sewa Aset Eks Pertamina antara PT
Pertamina EP dengan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN)
BPK merekomendasikan kepada Menteri 1) Direktorat PKNSI telah mengadakan rapat pembahasan dengan Direktorat KND pada Dit. PKNSI-
Keuangan selaku BUN untuk tanggal 16 Juli 2020 melalui virtual meeting zoom (Meeting ID 971 3258 7469) yang DJKN
memerintahkan Direktur Jenderal Kekayaan membahas langkah-langkah tindak lanjut hasil pemetaan BMN Eks Pertamina sebesar
Negara agar menyusun perjanjian Rp1,7 Triliun yang telah selesai dilakukan oleh DJKN.
pemanfaatan BMN Eks Pertamina dengan
2) Adapun untuk penyelesaian IP, telah dianggarkan pelaksanaan penilaian untuk 3 ribu aset
PT Pertamina EP yang sesuai dengan hasil
pada tahun 2020 dan Direktorat PKNSI merencanakan penyelesaian IP dapat
peninjauan lapangan untuk menetapkan
terselesaikan pada tahun 2021.
nilai BMN Eks Pertamina yang digunakan
oleh PT Pertamina EP serta menyesuaikan Tindak Lanjut IP BMN Eks Pertamina (update s.d Nov 2020)
nilai piutang yang tercatat berdasarkan 1) Melakukan kegiatan Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN Eks Pertamina sebanyak
perjanjian yang telah disusun. 9.969 aset pada Tahun 2020-2021
2) Sebanyak ± 3.000 aset dilakukan IP pada 3 (tiga) KPKNL yaitu KPKNL Lahat, KPKNL
Jambi dan KPKNL Cirebon yang dilaksanakan pada bulan November hingga Desember
2020.
3) Direktorat Penilaian melalui nota dinas Nomor ND-729/KN.6/2020 tanggal 15 Oktober
2020 telah menyampaikan pedoman pelaksanaan penilaian BMN Eks Pertamina.
4) 4) Direktorat PKNSI melalui nota dinas Nomor ND-2257/KN.5/2020 tanggal 3
November 2020 telah menyampaikan petunjuk teknis dan pelaksanaan IP BMN Eks
Pertamina kepada KPKNL Lahat, KPKNL Jambi dan KPKNL Cirebon sekaligus
penyampaian jadwal pelaksanaan kegiatan IP.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses

LAMPIRAN TINJUT 2019 35


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penyelesaian IP atas Pemanfaatan 42.989 unit
BMN Eks Pertamina , Addendum Perjanjian dan Penyesuaian Nilai Piutang tercatat
1.4.5 Pengelolaan DJKN atas Aset yang Berasal
dari Pengelolaan Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI) Belum Memadai
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan 1. Pemerintah telah menindaklanjuti dengan melaksanakan inventarisasi dokumen seluruh Dit. PKNSI-
selaku BUN agar: aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero). Inventarisasi dimaksud DJKN
dilaksanakan di Gedung Arsip DJKN Sunter di bawah pengawasan dari Bagian Organisasi
a. Menetapkan kebijakan pengamanan,
dan Kepatuhan Internal Sekretariat DJKN dan Inspektorat IV Setjen Kemenkeu.
penelusu-ran, penilaian dan inventarisasi
kelengkapan dokumen kepemilikan dan Inventarisasi tersebut dilaksanakan untuk dapat memastikan ada atau tidaknya serta
peralihan serta penguasaan fisik per aset lengkap atau tidaknya dokumen kepemilikan, dokumen peralihan, dan dokumen lainnya,
atas Aset Properti Eks BPPN dan Eks berdasarkan database aset dalam laporan keuangan. Inventarisasi tersebut dilaksanakan
Kelolaan PT PPA (Persero) dan sejak tanggal 15 Juni 2020 dan diharapkan dapat diselesaikan pada akhir bulan Juli 2020.
menyajikan hasil inventarisasi tersebut
2. Pemerintah akan menyajikan hasil inventarisasi dimaksud pada Laporan Keuangan
pada laporan keuangan Tahun 2020;
Tahun 2020.
3. Kegiatan inventarisasi dokumen aset properti saat ini masih dilaksanakan di Gedung Arsip
DJKN Sunter, dengan target penyelesaian inventarisasi pada akhir bulan Oktober 2020.
Terhambatnya penyelesaian inventarisasi terjadi karena adanya himbauan WFH selama
beberapa minggu dikarenakan kondisi beberapa pegawai yang dinyatakan positif terkena
covid-19 dan penerapan PSBB DKI Jakarta.
4. Penerbitan PMK 154/PMK.06/2020.
 Psl 60: pemeliharaan dan pengamanan oleh KPKNL
 Psl 67-69: penjualan tanpa melalui lelang
 Psl 80-94: sewa asset properti
 Psl 98: pemusnahan asset properti
 Psl 99: Bongkaran asset properti
 Psl 100: Penghapusan asset properti

LAMPIRAN TINJUT 2019 36


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Pembahasan Januari 2021:
Progres inventarisasi telah mencapai 72%, selanjutnya hasil inventarisasi dimaksud akan
disajikan pada Laporan Keuangan Tahun 2020. Agar laporan inventarisasi disampaikan
kepada Tim BPK.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penyelesaian IP atas Pemanfaatan 42.989 unit
BMN Eks Pertamina , Addendum Perjanjian dan Penyesuaian Nilai Piutang tercatat
b. Melakukan pemetaan atas jaminan aset Pemerintah telah menindaklanjuti dengan memulai langkah awal dalam inventarisasi dan Dit. PKNSI-
kredit PKPS berdasarkan inventarisasi penelusuran atas seluruh dokumen penguasaan dan pengalihan jaminan aset kredit PKPS DJKN
dan penelusaruan atas dokumen dengan telah diterbitkannya nota dinas Direktorat PKNSI DJKN Nomor: ND-1168/KN.5/2020
penguasaan dan pengalihan jaminan tanggal 21 Juni 2020 hal Penyelesaian Kewajiban Obligor Perjanjian Kewajiban Pemegang
serta menyajikan hasil inventarisasi Saham (PKPS) yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
tersebut pada laporan keuangan Tahun Lelang (KPKNL) Jakarta I, KPKNL Jakarta II, dan KPKNL Jakarta V.
2020;
Nota dimaksud pada intinya meminta agar KPKNL yang bersangkutan:
1. Mampu mengoptimalkan pengurusan Piutang Negara yang berasal dari PKPS dan
melaksanakan penelusuran atas harta kekayaan lain milik Obligor terkait.
2. Menyampaikan resume pengurusan Piutang Negara yang berasal dari PKPS.
3. Menyampaikan data dokumen barang jaminan PKPS dalam rangka inventarisasi
dokumen dimaksud.
Pemerintah akan melaksanakan inventarisasi dokumen jaminan aset kredit PKPS
dimaksud pada akhir bulan Juli 2020, bersamaan dengan berakhirnya inventarisasi
dokumen aset properti eks BPPN dan eks kelolaan PT PPA (Persero).
Selanjutnya, Pemerintah akan menyajikan hasil inventarisasi dimaksud pada Laporan
Keuangan Tahun 2020.
Surat Tugas Direktur PKNSI Nomor ST-374/KN.5/2020, ST-375/KN.5/2020, ST-
376/KN.5/2020 tanggal 15 Juli 2020 sudah dilaksanakan inventarisasi dokumen hukum dan

LAMPIRAN TINJUT 2019 37


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
jaminan dokumen Obligor PKPS eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) ke
KPKNL Jakarta I, Jakarta II dan Jakarta V.
Nomor Berita Acara Inventarisasi:
1. BA Inventerisasi Barang Jaminan Obligor PKPS pada KPKNL Jakarta I Nomor: BA-
003/KN.52/Invent-Obligor/2020 tanggal 30 Juli 2020
2. BA Inventerisasi Barang Jaminan Obligor PKPS pada KPKNL Jakarta II Nomor: BA-
002/KN.52/Invent-Obligor/2020 tanggal 29 Juli 2020
3. BA Inventerisasi Barang Jaminan Obligor PKPS pada KPKNL Jakarta V Nomor: BA-
001/KN.52/Invent-Obligor/2020 tanggal 28 Juli 2020
Pembahasan Januari 2021:
Dalam rangka tindak lanjut tersebut, Direktorat PKNSI telah dan akan melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Hasil pemetaan barang jaminan obligor yang masih mempunyai kewajiban kepada
negara yaitu sbb:
a. 7 Obligor PKPS yang masih berada dalam pengurusan PUPN DKI Jakarta cq.
KPKNL Jakarta I yaitu Andri Tedjadharma Dkk (Obligor Bank Centris), Setiawan
Harjono/ Hendrawan Harjono (Obligor Bank Aspac), Hindarto Tantular/Anton
Tantular (Obligor Bank Central Dagang), Sjamsul Nursalim (Obligor Bank Dewarutji),
Kaharuddin Ongko (Obligor Bank Aryapandhuarta), Sujanto Gondokusumo (Obligor
Bank Dharmala), Kwan Benny Ahadi (Obligor Bank Orien) tidak ada barang jaminan
yang dikuasai
b. Obligor PKPS yang masih berada dalam pengurusan PUPN DKI Jakarta cq. KPKNL
Jakarta II yaitu 3 OBligor dengan barang jaminan sebagai berikut Obligor Bank PSP
sebanyak 4 barang jaminan, Obligor Bank Aken sebanyak 42 Barang Jaminan,
Obligor Bank Tata sebanyak 6 barang jaminan. Sedangkan 5 Obligor yaituObligor
Baringin Marulam dan Josep Januardy (Bank Namura), Obligor Bank
Metropolitan,Obligor Bank Bahari,Obligor Bank Intan, dan Obligor Bank Umum
Servitia tidak ada barang jaminan yang dikuasai

LAMPIRAN TINJUT 2019 38


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
c. Obligor PKPS yang masih berada dalam pengurusan PUPN DKI Jakarta cq. KPKNL
Jakarta V yaitu 3 Obligor terdapat barang jaminan yang dikuasai, Obligor Bank Pelita
dan Istismarat sebanyak 594 barang jaminan, Obligor Bank Umum Nasional
sebanyak 95 barang jaminan, dan Obligor Bank Modern sebanyak 3 barang jaminan.
Sedangkan 4 Obligor yang masih mempunyai kewajiban yaitu Obligor Bank
Indonesia Raya, Obligor Bank Putra Multikarsa, Obligor Bank Lautan Berlian, Obligor
Bank Tamara (Lidia Mukhtar) tidak ada barang jaminan yang dikuasai
2. Terhadap obligor yang tidak ada barang jaminan/barang jaminan tidak dikuasai, DJKN
cq. Direktorat PKNSI melalui Surat Nomor S-71/KN/2020 tanggal 11 November 2020
telah menyampaikan kepada Jamdatun mengenai pendapat hukum terkait Obligor yang
tidak ada didukung dengan barang jaminan (terlampir)
Catatan:
Agar disampaikan softcopy dokumen bukti penguasaan dan pengalihan jaminan asset kredit
PKPS. Hasil inventarisasi agar disajikan pada Laporan Keuangan Tahun 2020, kemudian
disampaikan kepada tim BPK.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu:
- softcopy dokumen bukti penguasaan dan pengalihan jaminan asset kredit PKPS.
- hasil inventarisasi agar disajikan pada Laporan Keuangan Tahun 2020, kemudian
disampaikan kepada tim BPK.
c. Menetapkan kebijakan per aset dalam Terkait Aset BDL, Pemerintah telah menindaklanjuti dengan langkah sebagai berikut: Dit. PKNSI-
rangka memperoleh dokumen DJKN
1. Direktorat PKNSI DJKN telah menyampaikan nota kepada Kanwil DJKN terkait melalui
kepemilikan agunan Aset BDL dan
nota dinas:
memperoleh jaminan PKPS untuk
selanjutnya dikuasai dan dikelola oleh a. Nomor: ND-1214/KN.5/2020 tanggal 19 Juni 2020 terkait rencana pengadaan dan
DJKN; pemasangan papan nama pengamanan aset properti eks BDL.

LAMPIRAN TINJUT 2019 39


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
b. Nomor: ND-376/KN.5/2020 tanggal 13 Februari 2020 terkait pemanfaatan aset properti
eks BDL dengan cara sewa.
2. Direktorat PKNSI DJKN telah menyampaikan nota kepada Direktorat PNKNL DJKN terkait
melalui nota dinas Nomor: ND-1367/KN.5/2020 tanggal 16 Juli 2020 terkait usulan
perubahan Kepdirjen mengenai kebijakan pengamanan atas dokumen kepemilikan aset
eks BDL.
3. Direktorat PKNSI DJKN telah menyampaikan surat kepada 12 Kantor Pertanahan terkait
permintaan data riwayat tanah aset eks BDL. Contoh: Surat Direktur PKNSI No. S-
591/KN.5/ 2020 tanggal 8 Juni 2020 yg ditujukan kepada Kantor Pertanahan Jaktim
4. Direktorat PKNSI DJKN telah menyampaikan surat kepada desa/kelurahan terkait
permintaan informasi aset eks BDL. Contoh: Surat Direktur PKNSI No. S-639/KN.5/ 2020
tanggal 27 Juni 2020 yg ditujukan kepada Lurah Bantan, Kota Medan
5. Direktorat PKNSI DJKN telah melakukan inventarisasi dokumen seluruh aset properti eks
BDL.
Terkait Aset PKPS, Pemerintah telah menindaklanjuti dengan langkah sebagai berikut:
1. DJKN telah melakukan penelusuran terhadap aset-aset yang belum diserahkan dalamg
rangka penyelesaian PKPS, contoh: S-554/KN.5/2020 tanggal 27 Mei 2020 yang
ditujukan kepada PT AMMA selaku Holdco aset Obligor KO agar menyerahkan sisa
jaminan aset KO yang belum diserahkan guna pemenuhan kewajiban Obligor KO
2. DJKN telah bersurat kepada Biro Advokasi terkait dengan permintaan informasi Aset
Kaharuddin Ongko di Rempoa, Bintaro, Jakarta Selatan milik PT Indokisar Djaya
mengingat terdapat flag litigasi/perkara hukum pada SAPB yang berkaitan dengan aset
tersebut.
3. DJKN melakukan permintaan pengamanan kepada aparat terkait agar tidak melakukan
pemindahtanganan aset-aset yang terkait dengan obligor
Update Oktober 2020:
1. Aset milik PT Indokisar Jaya yang terkait dengan penyelesaian kewajiban Obligor Bank
Umum Nasional an. Kaharuddin Ongko berupa 66 Bidang tanah di Rempoa dan Bintaro

LAMPIRAN TINJUT 2019 40


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
merupakan aset pemecahan dari Sertifikat induk No. 1051 an Indokisar Jaya yang masuk
dalam daftar MRNIA Obligor KO. Terdapat juga akta yang menyatakan bahwa aset
tersebut merupakan BJDA bank Lippo, namun demikian aset aset tersebut berasal dari
pemecahan aset sertifikat induk nomor 1051 dan dokumen asli dalam penguasaan
Kementerian Keuangan, maka pengelolaan aset terhadap aset tersebut berpedoman
pada ketentuan pengelolaan aset properti eks BPPN. Aset aset tersebut sudah dilakukan
pengamanan/pemblokiran untuk tidak dilakukan pemindahtanganan tanpa persetujuan
Kementerian Keuangan ke Kantor Pertanahan dan Kelurahan sesuai surat nomor S-
1077/KN.5/2020 tanggal 13 Oktober 2020, S-1072/KN.5/2020 tanggal 13 Oktober 2020
dan S-1075/KN.5/2020 tanggal 13 Oktober 2020
2. Dalam rangka percepatan atas peyelesaian Obligor, diantaranya Obligor Bank Putra
Surya Perkasa an. Trijono Gondokusumo, melalui surat Nomor S-221/KN/2020 tanggal
30 Maret2020 DJKN telah menyampaikan permintaan Gugatan secara perdata terhadap
Obligor tersebut kepada Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara (Jaksa
Pengacara Negara).
3. Diterbitkan PMK 154/PMK.06/2020. Psl 28: penyerahan harta kekayaan lain milik obligor
Pembahasan Januari 2021:
Terkait Aset BDL telah disampaikan:
1. S-499/KN.5/2018 dan S-1368/KN.5/2018
2. hasil inventarisasi aset dalam rangka memperoleh dokumen kepemilikan agunan Aset
BDL kepada Tim BPK.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu:
Terkait Aset BDL agar disampaikan:
• S-499/KN.5/2018 dan S-1368/KN.5/2018

LAMPIRAN TINJUT 2019 41


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
• hasil inventarisasi aset dalam rangka memperoleh dokumen kepemilikan agunan Aset BDL
kepada Tim BPK.
d. Menetapkan target penyelesaian Aset Kredit yang belum Diserahkan ke PUPN Dit. PKNSI-
piutang/aset kredit yang telah diserahkan DJKN
ke PUPN dan menetapkan kebijakan per Aset Kredit eks BPPN/PPA
piutang/aset kredit yang belum
Dalam rangka menetapkan kebijakan atas Aset Kredit yang belum diserahkan kepada PUPN,
diserahkan ke PUPN;
Pemerintah telah menerbitkan peraturan pengganti Peraturan Menteri Keuangan Nomor
110/PMK.06/2017 tentang Pengelolaan Aset eks BPPN oleh Menteri Keuangan, yaitu
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020 tentang Pengelolaan Aset eks BPPN
oleh Menteri Keuangan.

Sesuai Pasal 4 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020, telah diatur
beberapa kebijakan yang sebelumnya belum diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 110/PMK.06/2017, meliputi:

1. Pembayaran utang dalam bentuk aset (asset settlement)


2. Penyelesaian Aset Kredit dengan outstanding utang sampai dengan Rp500.000,00
3. Pengajuan usulan Penghapusan.

Terkait Aset Kredit eks BPPN yang belum diserahkan kepada PUPN, dalam Pasal 5
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020 telah diatur terkait inventarisasi dan
verifikasi dokumen. Terkait hal tersebut, telah dilaksanakan inventarisasi dan verifikasi
terhadap 7.448 dokumen yang berada di Gedung Arsip, dengan hasil pemetaan sebagai
berikut:

1. 2.009 dokumen dapat ditentukan Adanya dan Besarnya piutang; dan


2. 5.439 dokumen tidak dapat ditentukan Adanya dan Besarnya piutang.

2.009 dokumen dapat ditentukan Adanya dan Besarnya piutang terbagi atas:

1. 1.999 dokumen yang dapat diserahkan kepada PUPN; dan


2. 10 dokumen dengan outstanding utang sampai dengan Rp500.000,00.

1.999 dokumen yang dapat diserahkan kepada PUPN terdiri dari:

LAMPIRAN TINJUT 2019 42


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
1. 418 Aset Kredit ATK; dan
2. 1.581 Aset Kredit Non ATK.

Dari 418 Aset Kredit ATK yang dapat diserahkan kepada PUPN, 134 diantaranya sudah
diserahkan kepada PUPN dengan rincian sebagaimana terlampir. Sedangkan 1.581 Aset
Kredit Non ATK tidak dapat langsung diserahkan kepada PUPN, mengingat akan dilakukan
pemberitahuan/panggilan terlebih dahulu.

Untuk 10 dokumen dengan outstanding utang sampai dengan Rp500.000,00, mekanisme


penyelesaian akan berpedoman pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 52
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020, yaitu dengan:

1. Tidak menyerahkan pengurusannya kepada PUPN; dan


2. Melakukan panggilan melalui pengumuman pada media cetak atau website.

Untuk 5.439 dokumen yang tidak dapat ditentukan Adanya dan Besarnya piutang, sesuai
Pasal 53 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.06/2020, aset kredit dimaksud akan
dilakukan proses Penghapusan Bersyarat dari pencatatan/pembukuan Pemerintah Pusat.

Aset Kredit eks BDL

Terkait aset kredit BDL eks. BDB yang belum diserahkan ke PUPN, kami telah melakukan
hal-hal sebagai berikut:

1. Telah menerbitkan surat penyerahan kepada PUPN Cabang DKI Jakarta (4 debitur),
meliputi: a) Surat nomor S-529/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020 debitur a.n. Habitat Asri, b)
Surat nomor S-435/KN/2020 tanggal 7 Juli 2020 debitur a.n. Boga Dyma, c) Surat nomor
S-527/KN/2020 tanggal 20 Juli debitur a.n. Harley Motorsport, d) Surat nomor S-
711/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020 debitur a.n. CV Sehati. Surat penyerahan kepada
PUPN Cabang Bali (4 Debitur), meliputi: a) Surat nomor S-506/KN/2020 tanggal 20 Juli
2020 debitur a.n. Bali Cahaya Abadi, b) Surat nomor S-504/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020
debitur a.n. Ketut Kandi, c) Surat nomor S-505/KN/2020 tanggal 20 Juli 2020 debitur a.n.
I Gusti Wayan Jiwa, d) Surat nomor S-594/KN/2020 tanggal 28 Juli 2020 debitur a.n. UD
Sympatic.

LAMPIRAN TINJUT 2019 43


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Update Agustus 2020: Telah diterbitkan 1 (satu) surat penyerahan ke PUPN Cabang
Denpasar debitur a.n. Drs. I Nyoman Bintara. Surat nomor S-658/KN/2020 tanggal 18
Agustus 2020

Update September 2020: Telah diterbitkan 3 (tiga) surat penyerahan ke PUPN Cabang
Denpasar, yaitu: 1). S-896/KN/2020 tanggal 8 Sept 2020 debitur a.n. I Gusti Ngurah Oka
Suryawan (Direktur CV Dinamis Garment), 2). S-920/KN/2020 tanggal 9 Sept 2020 debitur
a.n. I Made Santosa Asak, SE, 3). S-921/KN/2020 tanggal 9 Sept 2020 debitur a.n. I Gusti
Ngurah Oka Udayana/Tambak Udang/PT Simpatik.
2. Melalui surat nomor S-729/KN.5/2020 tanggal 23 Juli 2020 hal Penyelesaian Kewajiban
PT Bank Dagang Bali (DL) Kepada Pemerintah, Direktur PKNSI meminta konfirmasi
kepada I Gusti Ngurah Oka Suparta (penerima kuasa dari Ketut Sri Adnyani dan I Gusti
Made Oka) terkait rencana menyelesaikan seluruh kewajiban Pemegang Saham (PS)
dan/atau eks. Bank Dagang Bali (BDB)
3. Menurut koordinasi secara informal dgn Sdr. I Gusti Ngurah Oka Suparta, bahwa surat
dari Direktur PKNSI telah mereka terima dan mereka sedang dalam proses didiskusikan
dengan pihak investor.

Aset Kredit yang telah Diserahkan ke PUPN

Guna penetapan target penyelesaian piutang/aset kredit yang telah diserahkan ke PUPN,
Direktorat PKNSI telah bernota kepada para kepala KPKNL yang melakukan pengurusan
aset kredit eks BPPN/PPA/BDL melalui nota Nomor: ND-1397/KN.5/2020 tanggal 20 Juli
2020, yang pada intinya meminta KPKNL agar:

1. Meningkatkan proses pengurusan (pemblokiran, penyitaan, penjualan lelang,


pencegahan) untuk aset kredit yang masih memungkinkan penagihannya.
2. Melakukan penelusuran dengan menggunakan data dari Dukcapil Kemendagri terkait
debitur yang tidak diketahui keberadaannya.
3. Berkoordinasi dengan Ditjen AHU Kemenkumham terkait debitur yang berbentuk badan
hukum untuk menelusuri pengurus/aktivitas/alamat badan hukumnya.
4. Berkoordinasi dengan kantor pertanahan, camat, kepala desa, maupun pihak lainnya
(notaris) untuk memperjelas status/letak/batas-batas barang jaminan, dan penyelesaian
dari jaminan yang sudah berakhir haknya.
5. Melakukan asset tracing terhadap harta kekayaan lain dari debitur.

LAMPIRAN TINJUT 2019 44


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses

PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):

Status tindak lanjut belum sesuai menunggu:

- target penyelesaian piutang/aset kredit yang telah diserahkan ke PUPN dan

- menetapkan kebijakan per piutang/aset kredit yang belum diserahkan ke PUPN

g. Memperbaiki penyajian dan Pemerintah telah memperbaiki penyajian dan pengungkapan pelaporan keuangan atas aset Dit. PKNSI-
pengungkapan pelaporan keuangan properti eks BPPN dan eks Kelolaan PT PPA (Persero), piutang/aset kredit, dan aset nostro DJKN
atas Aset Properti Eks BPPN dan Eks melalui Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Laporan Keuangan Transaksi Khusus Aset
Kelolaan PT PPA (Persero), yang timbul dari pemberian BLBI (LKTK eks BLBI) Tahun 2019, maupun pada CaLK Laporan
piutang/aset kredit, dan aset nostro. Keuangan Bendahara Umum Negara (LK BUN) Tahun 2019 dan CaLK Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKBUN) Tahun 2019.
Selanjutnya, dalam rangka penyusunan LKTK eks BLBI Semester I Tahun 2020, Direktorat
PKNSI telah melaksanakan rekonsiliasi aset properti eks BLBI dengan Kanwil DJKN terkait
dan rekonsiliasi aset kredit eks BLBI dengan KPKNL terkait pada tanggal 6 s.d. 9 Juli 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Masih ditunggu sampai terdapat penyajian dan pengungkapan yang memadai dalam LK BUN
2020.
Status : Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu sampai terdapat penyajian dan pengungkapan
yang memadai dalam LK BUN 2020.
1.4.6 Terdapat Pencatatan Ganda atas Aset
Sebesar Rp1,47 Triliun yang Diakui Sebagai
Aset Tetap pada LK PTNBH Universitas

LAMPIRAN TINJUT 2019 45


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Indonesia Tahun 2019 dan Persediaan pada
LK Kemenristekdikti Tahun 2019
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan 1. Aset IMERI dengan nilai Rp374.134.551.273,00 telah terbit persetujuan hibahnya melalui Dit. KND-
selaku BUN agar menyelesaikan proses surat Nomor S-246/MK.6/2020 tanggal 29 Juni 2020. DJKN
hibah aset PTNBH UI yang dicatat ganda
2. Aset Rumah Sakit Universitas Indonesia senilai Rp1.082.715.656.970,00 yang belum Dit. BMN,
dengan persediaan K/L segera sesuai
diproses usulan hibahnya oleh Kemendikbud mengingat saat ini Kemendikbud menunggu DJKN
dengan peraturan perundangundangan
proses likuidasi Dikti selesai dilaksanakan. Hal ini menyebabkan pencatatan ganda pada
yang berlaku.
LK BUN Invetasi dan LK Kemendikbud.
3. Direktur PKNSI melalui surat Nomor : S-704/KN.5/2020 tanggal 20 Juli 2020 hal
Percepatan Proses Pemindahtanganan melalui Hibah BMN pada Kemenristekdikti dhi.
Kemendikbud kepada PTNBH UI memerintahkan agar pihak Kemendikbud segera
menuntaskan proses hibah atas aset Rumah Sakit tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam PMK Nomor 111/PMK.06/2011 tentang Tata Cara Pemindahtanganan BMN.
4. Direktur PNKSI melalui Surat Nomor S-749/KN.5/2020 tanggal 29 Juli 2020 hal
Percepatan Proses Pemindahtanganan melalui Hibah BMN pada KemenPUPR kepada
PTNBH UI memerintahkan agar pihak KemenPUPR segera menuntaskan proses hibah
BMN berupa Gdg Asrama Blok H1 dengan nilai sebesar Rp16.545.400.000.
Update Oktober 2020:
Melalui surat nomor S-365/MK.6/2020 tangga 21 Oktober 2020 hal Percepatan Proses
Pemindahtanganan BMN sebagai Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BPK yang
ditujukan kepada Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat,
Kementerian Keuangan meminta kepada ketiga menteri tersebut untuk segera
menindaklanjuti proses penyelesaian asset yang berupa:
a. Rumah Sakit senilai Rp1.082.715.656.970,00 tercatat sebagai aset persediaan pada
Kemenristek/BRIN dan/atau Kemendibud, dan
b. Gedung Asrama senilai Rp16.545.400.000,00 tercatat sebagai aset persediaan
Kementerian PUPR.

LAMPIRAN TINJUT 2019 46


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Update Desember 2020
Kementerian Keuangan telah menyelesaikan proses hibah selama proses hibah sudah
diajukan oleh KL. Terhadap proses hibah yang belum selesai disebabkan oleh KL yang belum
mengajukan.
Pembahasan Januari 2021:
Telah disampaikan usulan penetapan Hibah kepada Presiden . Menunggu penyelesaian
proses hibah sehingga tidak ada lagi pencatatan ganda dan berita acara serah terima.
Status: Dalam proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai karena belum terdapat dokumen penyelesaian proses hibah
berupa naskah perjanjian hibah antara K/L dengan PTNBH.
1.4.7 Proses PMN atas Pengembalian Aset
BPYBDS Jaringan Gas dan SPBG dari PT
Pertamina (Persero) kepada Kementerian
ESDM sebesar Rp3,68 Triliun Berlarut-larut
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan 1. Kementerian ESDM telah mengajukan permohonan PMN atas Aset BPYBDS yang telah Dit. PKNSI-
selaku BUN agar berkoordinasi dengan dikembalikan sebesar Rp3,68 Triliun melalui surat Sekretaris Jenderal Kementerian DJKN
Menteri ESDM dan Direktur Utama PT ESDM atas nama Menteri ESDM Nomor 834/93/SJN.A/2020 tanggal 22 Juni 2020 hal
Dit.
Pertamina (Persero) untuk menetapkan Usulan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat Infrastruktur Migas kepada PT Pertamina
Penilaian,
rencana dan target penyelesaian (Persero)
DJKN
Penyertaan Modal Pemerintah atas aset
2. Dit. PKNSI telah melakukan verifikasi atas permohonan tersebut dan menindak lanjuti
jaringan gas dan SPBG yang dikembalikan Dit. KND,
dengan rapat bersama KESDM tanggal 25 Juni 2020 untuk membahas terkait hasil
dari PT Pertamina (Persero) kepada DJKN
verifikasi dan kelengkapan dokumen permohonan KESDM
Kementerian ESDM.
3. Dit. PKNSI mengajukan permohonan penilaian kepada Dit. Penilaian melalui nota dinas
Direktur PKNSI Nomor ND-1253/KN.5/2020 tanggal 5 Juli 2020 hal Permintaan Penilaian
dalam rangka PMPP BMN Infrastruktur Migas pada Kementerian ESDM kepada PT
Pertamina (Persero)

LAMPIRAN TINJUT 2019 47


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
4. Dit. Penilaian telah melaksanakan penilaian atas aset tersebut dengan pendampingan
dari pihak KESDM dan Pertamina pada Bulan Juli s.d. Agustus 2020.
5. Telah dilaksanakan rapat lingkup Kementerian Keuangan pada tanggal 19 Agustus dan
7 September 2020 guna membahas skema yang digunakan dalam pengajuan PMPP.
6. Telah disampaikan Surat Menteri Keuangan Nomor S-1022/MK.06/2020 tanggal 4
November 2020 hal Permohonan Persetujuan Pemindahtanganan BMN Infrastruktur
Migas pada Kementerian ESDM melalui Penyertaan Modal Pemerintah Pusat kepada PT
Pertamina (Persero) dan Permohonan Izin Prakarsa Rancangan Peraturan Pemerintah
tentang Penyertaan Modal Pemerintah Pusat kepada PT Pertamina (Persero) yang
berasal dari pengalihan BMN Kementerian ESDM berupa Infrastruktur Migas, kepada
Presiden untuk mendapatkan izin pemindahtanganan BMN dan izin prakarsa RPP.
7. Kementerian Sekretariat Negara telah mengadakan rapat pembahasan usulan sesuai
surat Menteri Keuangan pada poin 6 pada tanggal 16 Desember 2020 melalui undangan
Deputi Bidang Hukum dan Peundang-Undangan nomor B-
488/Kemensetneg/D.1/HK.02.02/12/2020 tanggal 11 Desember 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Menunggu Pengesahan PP PMPP. Akan disusulkan dokumen tindaklanjut:
a. surat Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM atas nama Menteri ESDM Nomor
834/93/SJN.A/2020 tanggal 22 Juni 2020
b. nota dinas Direktur PKNSI Nomor ND-1253/KN.5/2020 tanggal 5 Juli 2020
Status: Dalam proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai karena belum terdapat PP PMPP dari K/L kepada BUMN
1.4.8 Penyajian Akun-Akun LKBUN Tahun 2019
terkait Penyertaan Modal Pemerintah pada
PT Asabri (Persero) dan Nilai Akumulasi
Iuran Pensiun yang dikelola PT Asabri
(Persero) Belum didukung Laporan

LAMPIRAN TINJUT 2019 48


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Keuangan PT Asabri (Persero) Tahun 2019
(Audited) dan Kewajiban Pemerintah Selaku
Pemegang Saham Pengendali PT Asabri
(Persero) Sebagaimana Diatur UU Nomor
40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian
Belum Diukur/ Diestimasi
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan PT Asabri (Persero) telah menyelesaikan LK Tahun 2019 (Audited) per tanggal 12 Agustus Dit. KND-
selaku BUN agar: 2020 dan disampaikan kepada Menteri Keuangan melalui Surat Nomor B/AK.01/1579- DJKN
AS/VIII/2020 tertanggal 18 Agustus 2020. Berdasarkan LK Audited 2019 tersebut, PT Asabri
a. Bersama dengan Menteri BUMN selaku
melakukan restated atau memperbaiki penyajian kembali investasinya. Selanjutnya PT
Pemegang Saham untuk:
Asabri (Persero) telah merencanakan untuk pemeriksaan LK Tahun 2020.
1) Meminta PT Asabri (Persero) untuk
memperbaiki penyajian investasi Pembahasan Januari 2021:
pada Laporan Keuangan Tahun 2018
a. Telah dilakukan valuasi atas saham oleh E&Y dan valuasi reksadana berbasis saham
dan 2019, menyelesaikan Laporan
oleh internal PT Asabri untuk penyajian di tahun 2018 dan 2019. Telah dilakukan
Keuangan Tahun 2019 (Audited), dan
penyajian ulang atas investasi di LK tahun 2018 dan 2019
meren-canakan pemeriksaan
b. LK tahun 2019 (audited) telah selesai
Laporan Keuangan Tahun 2020
c. Agar dilengkapi dengan surat pernyataan/dokumentasi bahwa sedang dilaksanakan
untuk mendukung penyajian Investasi
audit oleh KAP dan surat pernyataan/dokumen progres perencanaan pemeriksaan LK
Permanen pada LKBUN Tahun 2020;
Tahun 2020 (dokumen akan dilengkapi)
Status: Dalam proses:
Menunggu hasil audit LK PT Asabri dan LK BUN Tahun 2020
Pemerintah dan Asabri telah melakukan Tindak Lanjut atas rekomendasi, namun BPK
berpendapat perlu melihat penilaian saham yang dilakukan oleh PT Asabri pada pemeriksaan
Tahun 2020. Atas hal tersebut, penyelesaian rekomendasi menunggu hasil audit LK PT
Asabri dan LK BUN Tahun 2020 dan akan dipantau pada pemeriksaan LK BUN Tahun 2020
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai karena belum menunggu penilaian saham yang dilakukan
oleh PT Asabri pada pemeriksaan Tahun 2020

LAMPIRAN TINJUT 2019 49


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
2) Mengukur kewajiban Pemerintah Kewajiban Pemerintah sebagai pengendali PT ASABRI (Persero) belum dapat diukur secara Dit. KND-
sebagai pengendali PT Asabri memadai karena proses hukum masih berjalan. DJKN
(Persero) yang timbul sebagai
Pembahasan Januari 2021:
pelaksanaan Pasal 15 UU Nomor 40
Tahun 2014 Pengukuran kewajiban pemerintah masih dalam proses pembahasan (redaksi akan
dilengkapi oleh DJKN)
Status: Dalam proses:
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai karena hasil putusan hukum terkait permasalahan
Jiwasraya dan hasil pengukuran kewajiban Pemerinta
b. Menetapkan kebijakan terkait Sedang dilakukan koordinasi dengan manajemen PT Asabri (Persero) untuk me-recovery Dit. HPP-
pertanggungjawa-ban atas penurunan penurunan nilai aset-aset AIP yang diindikasikan sebagai tindakan fraud. DJA
nilai investasi yang bersumber dari AIP
Pendanaan pembayaran manfaat pensiun kepada anggota TNI/Polri sebagaimana diatur Dit. PNBP
dan dampaknya terhadap kewajiban
dalam peraturan perundang-undangan menggunakan sistem fully funded. Oleh karena itu SDA KND,
kepada Anggota TNI/POLRI dengan
Pemerintah menjamin keberlangsungan pembayaran kewajibannya sesuai dengan manfaat DJA
memperhatikan PP Nomor 102 Tahun
yang dijanjikan.
2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit
TNI, Anggota Kepolisian Negara RI, dan Update 10 Desember 2020
Pegawai ASN di Lingkungan 1) Telah dilaksanakan rapimtas Wamenkeu pada tanggal 13 November 2020 terkait Isu
Kementerian Pertahanan dan Kepolisian pada PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero).
Negara RI dan PP Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 2) Kementerian Keuangan akan melakukan revisi atas PMK nomor 174/PMK.02/2017 jo
PMK nomor 147/PMK.02/2018 terkait kebijakan terkait pertanggungjawaban atas
penurunan nilai investasi yang bersumber dari AIP.
Hasil rapimtas tersebut disajikan sebagaimana key take aways terlampir.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam proses:

LAMPIRAN TINJUT 2019 50


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Penyelesaian tindak lanjut masih menunggu revisi atas PMK nomor 174/PMK.02/2017 jo
PMK nomor 147/PMK.02/2018 terkait kebijakan terkait pertanggungjawaban atas penurunan
nilai investasi yang bersumber dari AIP.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu revisi atas PMK nomor 174/PMK.02/2017 jo
PMK nomor 147/PMK.02/2018 terkait kebijakan terkait pertanggungjawaban atas penurunan
nilai investasi yang bersumber dari AIP.
1.4.9 Akun-Akun terkait Investasi Permanen PMN
LKBUN 2019 (Audited) Belum didukung
Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) Tahun 2019 (Audited) dan
Kewajiban Pemerintah Selaku Pemegang
Saham Pengendali PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) Sebagaimana Diatur UU Nomor
40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian
Belum Diukur, Diestimasi, dan Dilaporkan
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Kewajiban Pemerintah sebagai pengendali PT Asuransi Jiwasraya (Persero) belum dapat Dit. KND-
selaku BUN dan Menteri BUMN selaku diukur secara memadai karena proses hukum masih berjalan. DJKN
Pemegang Saham agar:
Pembahasan Januari 2021:
b. Mengukur kewajiban Pemerintah
Menunggu Penyelesaian PMN kepada Bahana dan proses restrukturisasi.
sebagai pengendali PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) yang timbul Status: Dalam Proses
sebagai pelaksanaan Pasal 15 UU PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Nomor 40 Tahun 2014.
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu hasil putusan hukum terkait permasalahan
Jiwasraya dan hasil pengukuran kewajiban Pemerintah
1.5.1 Pengungkapan Kewajiban Jangka Panjang
atas Program Pensiun pada LKBUN Tahun
2019 Sebesar Rp2.876,76 Triliun belum
didukung Standar Akuntansi dan

LAMPIRAN TINJUT 2019 51


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Perhitungan Aktuaria yang Akurat, serta
Terdapat Potensi Kewajiban Pemerintah
atas Unfunded Past Service Liability (UPSL)
Tunjangan Hari Tua (THT) PT Asabri
(Persero) yang Belum Ditagihkan
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Kementerian Keuangan telah berkoordinasi dengan Kementerian PAN & RB serta pihak Dit. HPP-
selaku BUN agar: terkait lainnya untuk menyusun RPP tentang Program Pensiun dan THT bagi PNS. DJA
a. Berkoordinasi dengan instansi terkait Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) saat ini sedang menyusun draf Pernyataan Dit. APK,
untuk menyusun rencana penyelesaian Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) mengenai Imbalan Kerja; DJPb
ketentuan dan standar terkait atas
Pembahasan Januari 2021:
penyajian Kewajiban Jangka Panjang
atas Program Pensiun; Tindak lanjut masih menunggu penyelesaian standar akuntansi terkait imbalan kerja oleh
KSAP.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu penyelesaian standar akuntansi terkait imbalan
kerja oleh KSAP.
b. Menetapkan ketentuan terkait Sedang dilakukan pembahasan internal Kemenkeu mengai penggunaan asumsi serta Dit. HPP-
mekanisme dan penggunaan asumsi metode perhitungan aktuaria atas kewajiban jangka panjang program pension DJA
serta metode perhitungan aktuaria atas
Pembahasan Januari 2021:
kewajiban jangka panjang program
pensiun yang wajar; Tindak lanjut masih menunggu ketentuan terkait mekanisme dan penggunaan asumsi serta
metode perhitungan aktuaria.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu ketentuan terkait mekanisme dan penggunaan
asumsi serta metode perhitungan aktuaria.

LAMPIRAN TINJUT 2019 52


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
c. Memperbaiki PMK Nomor Telah ditetapkan PMK nomor 234/PMK.05/2020 tentang Perubahan PMK nomor Dit. APK,
225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan 225/PMK.05/2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat yang salah satunya DJPb
Akuntansi Pemerintah Pusat untuk mengatur pengungkapan kewajiban pensiun dalam CaLK
pengungkapan nilai kewajiban jangka
Pada BAB IX (Kebijakan Akuntansi Kewajiban/Utang), Sub Bab B (Kewajiban Jangka
panjang pensiun beserta asumsi-asumsi
Panjang), angka 6 (Perlakuan Khusus), huruf i (Kewajiban Pemerintah terkait Pensiun)
yang digunakan;
menyatakan bahwa:
Perlakuan akuntansi atas kewajiban pemerintah terkait program pension manfaat pasti
berbeda dengan perlakukan akuntansi atas kewajiban pemerintah pada umumnya, karena
pengukuran kewajiban program pension didasarkan pada nilai estimasi hasil perhitungan
aktuaria dengan menggunakan asumsi-asumsi actuarial tertentu yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan. Untuk kebutuhan transparansi, pemerintah mengungkapkan nilai
estimasi kewajiban pemerintah terkait program pension secara memadai pada Catatan atas
Laporan Keuangan.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu asumsi-asumsi yang digunakan (pada PMK
Nomor 234/PMK.05/2020 belum disebutkan rincian dan penjelasan asumsi-asumsi aktuaria
yang digunakan)
d. Mengevaluasi dan menghitung nilai Juli 2020 Dit. HPP-
potensi UPSL PT Asabri yang berasal DJA
Perhitungan potensi adanya UPSL pada program THT yang dikelola PT Asabri (Persero)
dari:
akan diverifikasi oleh Aktuaris Independen terlebih dahulu setelah Kementerian Keuangan
1) Kekurangan UPSL sebagai dampak
menerima secara formal atas perhitungan tersebut sesuai PMK Nomor 202/PMK.02/2014
dari perubahan manfaat pasti menjadi
yang mengatur tentang Tata cara perhitungan dan pengakuan UPSL program THT yang
iuran pasti THT;
dilaksanakan oleh PT Asabri (Persero).
2) Penambahan manfaat THT selain
tabungan asuransi sebagaimana Update Agustus 2020
diatur PP Nomor 102 Tahun 2015
tentang Asuransi Sosial Prajurit TNI,

LAMPIRAN TINJUT 2019 53


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Anggota Kepolisian Negara RI, dan Sedang dilakukan koordinasi dengan PT Asabri (Persero) untuk menyampaikan kajian
Pegawai ASN di Lingkungan perhitungan potensi UPSL
Kementerian Pertahanan dan
Update Oktober 2020
Kepolisian Negara RI.
Direktorat Sistem Perbendahaaraan selaku satker UAKPA 987361 telah berkoordinasi
dengan Dit. HPP, DJA dengan mengirimkan Nota Dinas Nomor Nd-1597/PB.7/2020 tanggal
15 Oktober 2020 Hal Permintaan Update Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas
LKBUN Tahun 2019 dan Tahun-tahun Sebelumnya.
Update Desember 2020
Menteri Keuangan melalui surat nomor : S-1101/MK.02/2020 tanggal 29 November 2020
perihal Tanggapan atas Permohonan UPSL Program THT telah meminta kepada Direksi PT
ASABRI (Persero) untuk mempedomani ketentuan dalam PMK No.202/PMK.02/2014
tentang Tata Cara Perhitungan, Pengakuan dan Pembayaran UPSL Program THT Prajurit
TNI, Anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan/Polri Yang Dilaksanakan oleh PT
ASABRI (Persero) dalam mengajukan usulan UPSL.
Pembahasan Januari 2021:
Tindak Lanjut masih menunggu keputusan atas hasil evaluasi dan perhitungan nilai potensi
UPSL PT ASABRI yang telah disepakati bersama
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu keputusan atas hasil evaluasi dan perhitungan
nilai potensi UPSL PT ASABRI yang telah disepakati bersama
1.5.2 Kewajiban Pemerintah Kepada PT
Pertamina (Persero) atas Fee Penjualan
Migas Bagian Negara Belum Dapat Diukur
Dengan Andal

LAMPIRAN TINJUT 2019 54


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Update 29 Desember 2020 Dit. PNBP
selaku BUN agar berkoordinasi dengan SDA dan
Revisi Keputusan Menteri ESDM Nomor 2576K/12/MEM/ 2012 tentang Besaran imbalan
Menteri ESDM, Kepala SKK Migas dan KND-DJA
(fee) penjualan migas bagian negara, telah dilakukan serangkaian pembahasan dan
Direktur Utama PT Pertamina (Persero)
sosialisasi RKepmen ESDM tersebut pada tanggal 23 Desember 2020 (undangan KESDM
untuk:
No.2633.Und/12/DMB/2020 tanggal 22 Desember 2020).
c. Menetapkan nilai, mencatat, dan
Saat ini draft Revisi Keputusan Menteri ESDM dimaksud dalam proses penyampaian kepada
menyelesaikan kewajiban pembayaran
Biro Hukum Kementerian ESDM untuk dilakukan legal drafting.
fee penjualan migas bagian negara
kepada PT Pertamina (Persero) sesuai Pembahasan Januari 2021:
ketentuan yang berlaku. Status : Dalam Proses
Menunggu implementasi KepMen ESDM dan LK BUN Tahun 2020 Audited
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu implementasi dari Keputusan Menteri ESDM
Nomor 7 Tahun 2021 dalam penagihan dan pembayaran fee penjulaan migas bagian negara
serta penyajian atas kewajiban fee penjualan migas bagian negara dan penyelesaiannya
dalam LK BUN Tahun 2020 Audited
1.5.3 Barang Milik Negara Sebagai Underlying
Asset Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) Belum Mencerminkan Nilai Wajar
Aset SBSN Termutakhir dan Berpotensi
Tidak Mencukupi Nilai SBSN yang
Diterbitkan
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan 1. Melalui UND-153/PR.4/2020 tanggal 20 Mei 2020 dan UND-158/PR.4/2020 tanggal 27 Dit. PS,
selaku BUN agar: Mei 2020, pada tanggal 22 Mei 2020 dan 29 Mei 2020 telah dilakukan rapat koordinasi DJPPR
antara Dit Pembiayaan Syariah DJPPR dan Dit. BMN DJKN guna membahas rencana
a. Menyempurnakan pengaturan terkait Dit. BMN,
pengaturan terkait proses pemutakhiran nilai BMN yang digunakan sebagai Aset SBSN;
proses pemutakhiran nilai BMN yang DJKN
digunakan sebagai Aset SBSN; 2. Melalui UND-200/PR.4/2020 tanggal 13 Juli 2020 pada tanggal 14 Juli 2020 telah
Dit. EAS,
dilaksanakan rapat pembahasan lanjutan antara Dit. Pembiayaan Syariah DJPPR dan Dit.
DJPPR

LAMPIRAN TINJUT 2019 55


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
BMN DJKN terkait mekanisme pemutakhiran data BMN yang digunakan sebagai
underlying asset SBSN.
3. Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi substansi rancangan perubahan PMK 205
Tahun 2017 salah satunya untuk mengakomodir proses mekanisme pemutakhiran nilai
BMN yang digunakan sebagai underlying asset SBSN.
Update Desember 2020
Melalui UND-342/PR.4/2020 tanggal 2 Desember 2020 pada tanggal 3 Desember 2020 telah
dilaksanakan rapat pembahasan antara Dit. Pembiayaan Syariah DJPPR, Dit. BMN DJKN,
Dit. PKNSI DJKN dan Biro Hukum Sekretariat Jenderal untuk membahas perubahan PMK
205/PMK.08/2017 tentang Penggunaan BMN sebagai Dasar Penerbitan SBSN.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai karena masih dalam proses perubahan PMK Nomor
205/PMK.08/2017
b. Menginventarisir aset SBSN berupa DJPPR: Dit. PS,
BMN yang mengalami pemutakhiran DJPPR
1. Pada hari Jumat, tanggal 13 Maret 2020 telah dilakukan rapat pembahasan dengan
data/nilai dan aset BMN yang
Direktorat Barang Milik Negara DJKN dan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Dit. BMN,
teridentifikasi double underlying dengan
Sistem Informasi DJKN. Dalam rapat tersebut disepakati DJKN akan melakukan DJKN
project underlying;
identifikasi BMN dan proyek yang digunakan sebagai aset SBSN per 31 Desember 2019.
Dit. EAS,
DJPPR akan mengirimkan nota dinas penyampaian data BMN dan Proyek yang sedang
DJPPR
digunakan per 31 Desember 2019.
2. Dit.PS telah mengirimkan nota dinas kepada Dit.BMN-DJKN nomor ND-268/PR.4/2020
tanggal 19 Maret 2020 perihal Konfirmasi Data Underlying Asset SBSN berupa Proyek.
3. Melalui UND-153/PR.4/2020 tanggal 20 Mei 2020 dan UND-158/PR.4/2020 tanggal 27
Mei 2020, pada tanggal 22 Mei 2020 dan 29 Mei 2020 telah dilakukan rapat koordinasi
mengenai mekanisme inventarisasi BMN dan proyek yang dijadikan sebagai Aset SBSN.
4. Melalui UND-200/PR.4/2020 tanggal 13 Juli 2020 pada tanggal 14 Juli 2020 telah
dilaksanakan rapat pembahasan antara Dit. Pembiayaan Syariah DJPPR dan Dit. BMN
DJKN untuk membahas mekanisme inventarisasi aset SBSN berupa BMN yang

LAMPIRAN TINJUT 2019 56


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
mengalami pemutakhiran data/nilai dan aset BMN yang teridentifikasi double underlying
dengan project underlying, dan diperoleh hasil bahwa saat ini DJKN sedang
mengidentifikasi dan menginventarisir BMN yang telah dilakukan pengembangan aset
atau terdapat kapitalisasi aset mulai tahun 2012, maka BMN tersebut menggunakan nilai
perolehan.
5. Untuk menghindari terjadinya double underlying, akan dilakukan pengaturan kembali
proses bisnis pembiayaan proyek melalui SBSN secara non earmark pada saat
dilakukannya perubahan dari PMK No. 129/PMK.08/2011 tentang Penggunaan Proyek
Sebagai Dasar Penerbitan SBSN, dengan pengaturan antara lain mengenai:
6. Tata cara pembiayaan dan pengelolaan obyek hasil pembiayaan SBSN proyek, termasuk
mekanisme koordinasi K/L-DJA-DJKN-DJPPR terkait hal tersebut.
7. kewajiban K/L untuk menyusun laporan penatausahaan hasil pembiayaan SBSN proyek.
8. Sambil menunggu proses perubahan dari PMK No. 129/PMK.08/2011 tentang
Penggunaan Proyek Sebagai Dasar Penerbitan SBSN, dan menghindarkan adanya
potensi double underlying, maka akan dilakukan penggantian terhadap proyek/kegiatan
yang digunakan sebagai underlying SBSN dengan jenis underlying lain, yaitu pada K/L
tertentu yang BMN dalam kelolaannya dilakukan revaluasi oleh DJKN.
DJKN:
9. Pemerintah melakukan mitigasi risiko sebagai berikut:
10. tidak mengusulkan BMN dengan tanggal perolehan setelah tanggal 31 Desember 2011;
dan
11. dalam hal BMN diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2012 namun mengalami kapitalisasi
sejak tanggal tersebut, maka nilai BMN yang diusulkan untuk digunakan dalam
penerbitan SBSN adalah nilai perolehan awal (sebelum ada koreksi hasil reval).
12. Mitigasi telah diimplemen-tasikan dalam penyampaian usulan DNA SBSN tahap 1 tahun
2020 melalui nota dinas Nomor ND-327/KN/2020 tanggal dan pemutakhiran data SBSN
Update Oktober 2020

LAMPIRAN TINJUT 2019 57


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
13. Melalui ND-1/PR4/2020 tanggal 14 Oktober 2020 DJPPR telah menyampaikan
permintaan Pemutakhiran Nilai BMN Dengan Nilai Hasil Revaluasi agar BMN yang akan
digunakan sebagai underlying asset dapat menggunakan nilai hasil revaluasi, sebagai
bagian dari proses penggantian asset SBSN.
14. Melalui UND-295/PR.42/2020 tanggal 20 Oktober 2020 pada tanggal 21 Oktober 2020
telah dilaksanakan rapat pembahasan antara Dit. Pembiayaan Syariah DJPPR, Dit.
Pelaksanaan Anggaran dan Dit. Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan DJPB,
serta Dit. Sistem Penganggaran DJA untuk membahas pagu dan realisasi
proyek/kegiatan tahun 2019 yang sumber dananya berasal dari SBSN dan RM sebagai
dasar untuk penggantian asset SBSN
15. Dalam rangka penggantian asset SBSN telah disampaikan ND Dirjen PPR kepada
Dirjen KN nomor ND-1/PR/PR.4/2020 tanggal 14 Oktober 2020 perihal Permintaan
Pemutakhiran Nilai BMN dengan hasil Revaluasi. DJKN telah merespon dengan
menyampaikan ND-4/KN/KN.2/2020 tanggal 10 November 2020 perihal Penyampaian
Nilai Update Hasil Penilaian Kembali atas data BMN yang Sedang Digunakan Sebagai
Aset SBSN. Saat ini sedang dilakukan proses penggantian aset SBSN.
16. DJPPR telah melakukan proses penggantian aset SBSN terhadap BMN yang
berpotensi mengalami double underlying, pada bulan Desember 2020
Pembahasan Januari 2021 :
Data penggantian underlying aset SBSN akan dilampirkan.
Status : Dalam Proses

PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):


Status tindak lanjut belum sesuai karena masih menunggu hasil inventarisasi Aset SBSN
berupa BMN yang mengalami pemutakhiran data/nilai dan Aset BMN yang teridentifikasi
double underlying dengan project underlying
c. Mengintegrasikan hasil kegiatan 1. BPK telah memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap koreksi hasil Dit. PS,
penilaian kembali BMN dengan tujuan revaluasi BMN yang disajikan dalam LKPP tahun 2019 yang artinya BMN yang akan DJPPR
diadakannya Penilaian Kembali BMN digunakan sebagai underlying asset SBSN dapat menggunakan nilai hasil revaluasi yang
Dit. BMN,
terkait nilai underlying Aset SBSN. telah dilakukan oleh DJKN
DJKN

LAMPIRAN TINJUT 2019 58


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
2. Melalui ND-228/PR/2020 tanggal 1 Juli 2020 DJPPR telah menyampaikan permintaan Dit. EAS,
Pemutakhiran Nilai BMN Dengan Nilai Hasil Revaluasi agar BMN yang akan digunakan DJPPR
sebagai underlying asset dapat menggunakan nilai hasil revaluasi.
3. DJPPR telah membangun Aplikasi Underlying Asset Management dimana aplikasi
tersebut telah terhubung dengan Aplikasi SIMAN DJKN, sehingga data BMN yang
digunakan sebagai underlying asset SBSN oleh DJPPR telah terintegrasi dengan data
BMN yang ada di Aplikasi SIMAN yang dikelola oleh DJKN.
4. Pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2020, dalam forum tindak lanjut rekomendasi BPK tahun
2017, di hadapan BPK telah dilakukan demo Aplikasi Underlying Asset Management dan
Aplikasi SIMAN dan diperoleh hasil bahwa kedua Aplikasi tersebut datanya sudah
terintegrasi dan dapat digunakan dalam operasional pengelolaan underlying asset SBSN,
sehingga oleh Auditor BPK akan diusulkan kepada Pimpinan BPK untuk mendapat status
“sesuai” dengan syarat DJPPR dan DJKN melampirkan dokumen pendukung sebagai
bukti aplikasi tersebut sudah dapat dioperasionalkan.
5. Melalui UND-200/PR.4/2020 tanggal 13 Juli 2020 pada tanggal 14 Juli 2020 telah
dilaksanakan rapat pembahasan antara Dit. Pembiayaan Syariah DJPPR dan Dit. BMN
DJKN untuk membahas tindak lanjut dari ND-228/PR/2020 tanggal 1 Juli 2020 DJPPR
mengenai permintaan Pemutakhiran Nilai BMN Dengan Nilai Hasil Revaluasi agar BMN
yang akan digunakan sebagai underlying asset. Dalam pembahasan disampaikan bahwa
DJKN sedang dalam proses penyiapan data BMN hasil revaluasi dimaksud, dan akan
segera menyampaikannya ke DJPPR pada kesempatan pertama agar DJPPR dapat
segera menggunakan BMN yang masih tersedia (siap digunakan) dengan menggunakan
nilai terupdate berdasarkan hasil revaluasi.
6. DJKN telah menyampaikan pemutakhiran data hasil revaluasi BMN kepada DJPPR
melalui ND nomor ND-420/KN/2020 tanggal 21 Juli 2020 hal Penyampaian Hasil
Pemutakhiran Data Aset SBSN, sehingga saat ini DJPPR telah menggunakan BMN
dengan nilai hasil revaluasi tersebut.
Pembahasan Januari 2021 :
Akan disampaikan pemakaian data BMN dengan menggunakan hasil revaluasi.

LAMPIRAN TINJUT 2019 59


No Temuan dan Rekomendasi 2019 Tindak Lanjut UIC Ket
Status : Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status masih belum sesuai karena masih menunggu dokumen penggunaan data BMN
berdasarkan hasil pelaksanaan revaluasi.

LAMPIRAN TINJUT 2019 60


MATRIK TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKBUN TAHUN 2018

No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.


1.1.1 Pelaksanaan Kontrak Gross Split Migas dan
Penyelesaian Kekurangan PNBP Panas Bumi Belum
Diikuti dengan Penyusunan Kebijakan Mekanisme
Perhitungan, Norma Waktu, dan Penyetoran PNBP
a. BPK merekomendasikan kepada Menteri PTL Per Juli 2019
Keuangan agar Membuat kajian dan menetapkan
1. DJA telah meminta salinan dokumen Kontrak Bagi Hasil Gross Split ke SKK Migas
kebijakan mekanisme penyetoran penerimaan bagian
melalui surat S-802/AG/2019 tanggal 13 Mei 2019.
negara ke Rekening Kas Umum Negara untuk kontrak
bagi hasil gross split; 2. SKK Migas telah menyampaikan salinan dokumen Kontrak Bagi Hasil Gross Split ke DJA
melalui surat SRT-0130/SKKM10000/2019/S0 tanggal 29 Mai 2019.
3. Kajian sedang dilaksanakan.
Progres Januari 2020:
DJA sedang menyusun kajian yang memberikan kejelasan dan ketegasan bahwa kontrak
bagi hasil gross split masih memiliki kewajiban yang harus diselesaikan dari penerimaannya
(earning process belum selesai). Dengan demikian, penerimaan migas yang berasal dari
kontrak bagi hasil gross split belum dapat disetorkan langsung ke RKUN, namun disetorkan
ke Rekening Migas (transitory)
PTL Juli 2020
1. DJA telah menyusun kajian yang memberikan kejelasan dan ketegasan bahwa kontrak
bagi hasil gross split masih memiliki kewajiban yang harus diselesaikan dari
penerimaannya (earning process belum selesai).
2. Secara formal, hal yang perlu diperjelas ialah apakah kajian tersebut telah final dan
ditetapkan karena pada dokumen kajian yang disampaikan tidak ada pengesahan di
bagian kata pengantar.
3. Secara substansi, kajian telah cukup lengkap dalam memaparkan argumentasi mengapa
bagian negara dari KBH Gross Split tidak disetorkan secara langsung ke rekening KUN.
Diantara argumentasinya ialah:
a. Masih ada kewajiban yang harus dibayar oleh negara kepada KKKS, yaitu DMO fee,
dan fee penjualan bagian negara

Lampiran Tinjut 2018 61


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
b. Masih dimungkinkan terjadinya underlifting. Hal tersebut pernah terjadi atas KBH
Gross Split PHE ONWJ pada tahun 2018 yang penyelesaiannya dilakukan secara
cash melalui rekening migas.
c. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa earning process belum selesai.
d. Hal lain yang diungkapkan dalam kajian ialah 97% penerimaan migas disetorkan
langsung ke RKUN rupiah. Hanya 3% saja yang ditampung di rekening migas dan
dipindahbukukan ke RKUN valas. Termasuk dari nilai 97% tersebut ialah minyak yang
berasal dari KBH Gross Split yang dikirim ke kilang Pertamina untuk memenuhi
kebutuhan BBM domestik."
4. Kesimpulan kajian menunjukkan bahwa pendapatan migas dari KBH Gross Split belum
selesai earning process-nya sehingga hasilnya tidak langsung disetorkan ke RKUN,
melainkan ditampung terlebih dahulu di rekening migas. Hal tersebut berbeda dengan
temuan BPK yang menganggap KBH Gross Split telah selesai earning process-nya
sehingga hasilnya bisa langsung disetorkan ke RKUN.
5. DJA tidak menetapkan kebijakan khusus mengenai penyetoran hasil penjualan migas
bagian negara dari KBH Gross Split. Kebijakan penyetoran yang berlaku saat ini tidak
didasarkan pada jenis kontraknya tetapi didasarkan kepada siapa minyak tersebut dijual.
Jika minyak dijual ke Pertamina, hasilnya langsung disetorkan ke RKUN rupiah. Jika
dijual kepada Non Pertamina, hasilnya ditampung terlebih dahulu di rekening migas.
Namun demikian, kajian belum memaparkan argumentasi mengapa pengeluaran DMO fee
dan fee penjualan tidak dapat diselesaikan melalui mekanisme belanja dan underlifting
melalui kompensasi
Status PTL : Belum sesuai dengan rekomendasi menunggu penyempurnaan kajian yang
telah disusun dengan poin-poin berikut:
1. argumentasi mengapa pengeluaran-pengeluaran sepertiDMO fee, fee penjualan migas
bagian negara KBHGross split tidak dapat diselesaikan melalui mekanisme belanja
2. argumentasi mengapa penyelesaian underlifting KBH Gross Split tidak dilakukan melalui
mekanisme kompensasi
3. pendapat KSAP pada kajian perlu di-update sesuai dengan kondisi KBH Gross Split
Update 5 Oktober 2020:

Lampiran Tinjut 2018 62


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
DJA telah menyusun kajian yang memberikan kejelasan dan ketegasan bahwa kontrak bagi
hasil gross split masih memiliki kewajiban yang harus diselesaikan dari penerimaannya
(earning process belum selesai). Dengan demikian, penerimaan migas yang berasal dari
kontrak bagi hasil gross split belum dapat disetorkan langsung ke RKUN, namun disetorkan
ke Rekening Migas (transitory).
Pembahasan Januari 2021 :
Status: DALAM PROSES
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Belum Sesuai Rekomendasi
Kajian yang disampaikan menunjukkan perbedaan pendapat dengan temuan atau
penegasan atas bantahan entitas yang telah disampaikan sebagai tanggapan atas temuan
pemeriksaan. Atas bantahan tersebut, BPK telah mencantumkan kontra tanggapan dalam
LHP pada temuan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, seharusnya kajian yang telah dibuat dapat diperkuat
argumentasinya dalam menyanggah temuan dengan menambahkan:
1. Permintaan Pendapat kepada KSAP atas Kajian yang dibuat dan jawaban dari KSAP
atas permintaan tersebut, antara lain Penegasan atas Earning Process Kontrak Gross
Split karena rezim kontrak gross split belum ada pada saat Surat KSAP Nomor S-
80/KSAP/IV/2007 tanggal 30 April 2007 dibuat dan disampaikan kepada Dirjen
Perbendaharaan;
2. Permasalahan dan kendala yang akan timbul jika penerimaan dari kontrak gross split
disetorkan langsung ke kas negara dan tidak melalui rekening migas sehingga biaya-
biaya terkait seperti DMO fee, fee penjualan migas dan underlifting harus dibayarkan
melalui mekanisme Belanja dalam APBN.
b. Berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan DJA telah mengadakan rapat dengan mengundang Kem. ESDM dan SKK Migas untuk
SKK Migas untuk menyusun dan menetapkan tata membahasan tindaklanjut temuan BPK atas LK BUN 2018 pada tanggal 10 Juli 2019.
cara perhitungan, pembayaran, dan penyesuaian
Menteri Keuangan melalui surat Dirjen Anggaran No 1217/AG/2019 tanggal 16 Juli 2019,
split share atas PNBP SDA Migas kontrak bagi hasil
meminta Kementerian ESDM segera menyusun peraturan formal yang mengatur mengenai
gross split sesuai dengan kewenangannya masing-
tata cara perhitungan, pembayaran dan penyesuaian split share atas PNBP SDA migas
masing
kontrak bagi hasil gross split. Peraturan ini mengatur norma waktu penandasahan atas
verifikasi TKDN oleh Kemneterian ESDM sehingga terdapat kepastian waktu dalam
perhitungan final split share negara dan KKKS, kriteria yang jelas terhadap pemberian

Lampiran Tinjut 2018 63


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
tambahan split dari Menteri ESDM kepada KKKS untuk mendukung tingkat keekonomian
proyek atau lapangan sehingga perhitungan bagi hasil dengan skema KBH gross split
transparan dan akuntabel.
Update 31 Desember 2019
1. DJA telah berkoordinasi dengan Kementerian dan SKK Migas melalui rapat pada 6
November 2019 (UND-652/AG/2019).
2. SKK Migas telah memiliki SOP-066/SKKMC0000/2019/S6 tanggal 22 Oktober 2019
tentang Perhitungan Penyesuaian Split Minyak dan Gas Bumi Kontrak Bagi hasil Gross
Split dan Penagihan Over/Underlifting Minyak dan Gas Bumi KKKS Kontrak Bagi Hasil
Gross Split.
Status: DALAM PROSES, menunggu peraturan formal dari KemenESDM terkait norma
waktu penandasahan atas verifikasi TKDN oleh KemenESDM dan kriteria pemberian
tambahan split dari Menteri ESDM kepada KKKS.
Update 5 Oktober 2020:
DJA telah berkoordinasi dengan Kementerian dan SKK Migas melalui rapat pada 6
November 2019 (UND-652/AG/2019).
SKK Migas telah memiliki SOP-066/SKKMC0000/2019/S6 tanggal 22 Oktober 2019 tentang
Perhitungan Penyesuaian Split Minyak dan Gas Bumi Kontrak Bagi hasil Gross Split dan
Penagihan Over/Underlifting Minyak dan Gas Bumi KKKS Kontrak Bagi Hasil Gross Split.
Status: DALAM PROSES, menunggu peraturan formal dari KemenESDM terkait norma
waktu penandasahan atas verifikasi TKDN oleh KemenESDM dan kriteria pemberian
tambahan split dari Menteri ESDM kepada KKKS.
Update 14 Desember 2020
Akan dilakukan koordinasi
Update 29 Desember 2020
1. Sudah diterbitkan ketentuan 0159.K/10/DJM.B/2019 tentang Pedoman dan
Penandasahan Hasil Verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri pada Kontrak Bagi
Hasil Gross Split

Lampiran Tinjut 2018 64


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
2. Namun terkait tata cara penyesuaian split share belum diatur, sehingga Ditjen Migas
dan Biro Hukum KESDM akan membahas lebih lanjut terkait pengaturan penyesuaian
split share
Pembahasan 12 Januari 2021
DJA telah menyampaikan Surat Nomor S-87/AG/AG.6/2020 tanggal 31 Desember 2020
perihal Koordinasi Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas LHP LK BUN Satker PNBP Migas
kepada Kementerian ESDM dan SKK Migas.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu ditetapkannya tata cara perhitungan
split share
1.2.6 Pelaksanaan Belanja Subsidi Belum Didukung
dengan Proses Perencanaan yang Memadai dan
Tunggakan Subsidi IJP KUR Sebesar Rp780,49
Miliar Belum Ditetapkan Mekanisme
Penyelesaiannya
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan PROGRES KEMENTERIAN KUKM
agar:
Progres Oktober 2019
b. Memerintahkan Dirjen Anggaran untuk:
Berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka
1) Berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk penyelesaian permasalahan pembayaran IJP Penyaluran KUR Tahun 2014 dan telah
menyusun perencanaan volume kebutuhan jenis dilaksanakan rapat sebagai berikut.
BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 Kg sesuai dengan
1. Rapat dengan Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, BPKP,
kebutuhan konsumen pengguna yang ditetapkan
Penyalur KUR, dan Perusahaan Penjamin KUR pada tanggal 24 April 2019 di Kemenko
dalam ketentuan yang berlaku serta dengan
Bidang Perekonomian, yang salah satu hasilnya akan dilaksanakan Rapat Koordinasi
mempertimbangkan pola distribusi sesuai amanat
Komite Kebijakan dalam rangka pembahasan penyelesaian permasalahan pembayaran
ketentuan yang berlaku;
IJP KUR tahun 2014.
2) Berkoordinasi dengan Komite Kebijakan
2. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan pada tanggal 3 Juli 2019 di Kemenko Bidang
Pembiayaan bagi UMKM untuk memastikan
Perekonomian, yang salah satu agendanya membahas mengenai penyelesaian
penyelesaian utang subsidi IJP KUR tahun 2014
permasalahan pembayaran IJP KUR tahun 2014
Update Desember 2019

Lampiran Tinjut 2018 65


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Terlampir surat Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan No.
T/KUR/273/D.I.M.EKON/08/2019 tanggal 27 Agustus 2019 hal tindak lanjut penyelesaian
pembayaran IJP KUR Tahun 2014, yang berisi tentang
1. Pada Rapat Koordinasi Komite Kebijakan KUR tanggal 6 November 2013 diputuskan
bahwa target penyaluran KUR tahun 2014 ditetapkan minimal Rp36triliun atau jika naik
maksimal Rp37triliun mengingat kondisi perekonomian saat itu agar tidak terlalu
ekspansif.
2. Pendistribusian target tahun 2014 pada masing-masing bank pelaksana KUR dibahas
dalam rapat tindak lanjut rapat koordinasi komite kebijakan KUR yang dilaksanakan pada
18 November 2013.(tabel pada surat)
3. Berdasarkan data penyaluran KUR tahun 2014, diperoleh data bahwa total penyaluran
KUR tahun 2014 sebesar Rp40,2triliun dari target KUR tahun 2014 sebesar Rp37triliun.
4. Rapat Komite Kebijakan KUR juga membahas pasal 6 dalam PMK No. 190/PMK.05/2014
tanggal 1 Oktober 2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Imbal Jasa Penjaminan KUR
yang menyebutkan bahwa target penyaluran tahunan KUR yang ditetapkan oleh Komiter
Kebijakan dan penjaminan KUR yang masih berjalan merupakan batas tertinggi dasar
perhitungan pembayaran IJP KUR.
5. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM tanggal 3 Juli 2019
memutuskan bahwa terkait tagihan IJP KUR untuk penyaluran KUR tahun 2014 disetujui
untuk dibayarkan sampai dengan plafon masing-masing bank pelaksana KUR setelah
diverifikasi BPKP.
PROGRES KEMENTERIAN KEUANGAN
Progres Oktober 2019
Dit. PNBP telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk menyusun perencanaan
volume kebutuhan Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 Kg, dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Dalam rangka perhitungan outlook kebutuhan subsidi JBT dan LPG Tabung 3 Kg Tahun
2020 dan MTBF 2021-2024, pada tanggal 7 Februari 2019 KPA mengundang instansi
terkait antara lain Ditjen Migas, BPH Migas, dan Badan Usaha untuk membahas
parameter perhitungan subsidi diantaranya volume JBT dan LPG Tabung 3 Kg. (copy
undangan dan daftar hadir terlampir)

Lampiran Tinjut 2018 66


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
2. Pada rapat dimaksud, diperoleh informasi bahwa volume kebutuhan JBT dan LPG
Tabung 3 Kg untuk Tahun 2020 diperhitungkan dari estimasi realisasi tahun sebelumnya
dan dengan mempertimbangkan trend pertumbuhannya.
3. Menindaklanjuti rapat dimaksud, Direktur PNBP a.n. Dirjen Anggaran melalui surat
nomor: S-227/AG/2019, S-228/AG/2019. S-229/AG/2019 tanggal 13 Februari 2019 pada
intinya menyampaikan permintaan parameter/ data perhitungan subsidi JBT dan LPG
Tabung 3 Kg untuk RAPBN TA 2020 dan MTBF TA 2021-2024 kepada instansi terkait.
(copy surat terlampir)
4. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan:

a. Ketentuan Pasal 6 Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,


Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak s.t.d.d. Perpres Nomor
43 Tahun 2018, diatur bahwa perencanaan volume kebutuhan Jenis BBM Tertentu
(JBT) dilaksanakan melalui mekanisme sebagai berikut:
1) BPH Migas mengusulkan kepada Menteri ESDM mengenai perencanaan volume
kebutuhan tahunan dan volume penjualan tahunan JBT.
2) Menteri ESDM berdasarkan usulan BPH Migas menetapkan perencanaan volume
kebutuhan tahunan JBT.
3) Menteri ESDM menyampaikan kepada Menteri Keuangan mengenai penetapan
perencanaan volume kebutuhan tahunan untuk penyusunan perkiraan subsidi JBT
dan proses penyelesaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Ketentuan Pasal 5 Perpres Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan,
Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg mengatur bahwa Menteri
ESDM menetapkan perencanaan volume penjualan tahunan LPG Tabung 3 Kg
dengan mempertimbangkan kebutuhan penggunaan LPG untuk rumah tangga dan
usaha mikro serta usulan dari Badan Usaha.
Selanjutnya, pada Pasal 6 diatur bahwa perencanaan volume penjualan tahunan
LPG Tabung 3 Kg digunakan sebagai dasar penyediaan dan pendistribusian LPG
Tabung 3 Kg dan dasar penyesuaian perencanaan volume minyak tanah untuk rumah
tangga dan usaha mikro.
c. Pasal 7 Perpres 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan
Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil mengatur bahwa

Lampiran Tinjut 2018 67


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
dalam rangka pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian LPG untuk Kapal
Perikanan bagi Nelayan Kecil, Menteri ESDM menetapkan perencanaan volume
kebutuhan tahunan LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil setelah
berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kelautan dan perikanan.
d. Kementerian teknis dalam hal ini Ditjen Migas dan BPH Migas lebih berkompeten
dalam hal penetapan volume kebutuhan JBT dan LPG Tabung 3 Kg.
PTL Juli 2020
DJA telah menyampaikan surat ke Dirjen Minyak dan Gas Bumi, KESDM, Nomor S-
199/AG/2020 tanggal 17 Februari 2020 hal permohonan penyusunan prosedur perencanaan
volume kebutuhan JBT dan LPG Tabung 3 kg, yang menyampaikan bahwa kewenangan
penyusunan prosedur perencanaan volume kebutuhan JBT dan LPG tabung 3 kg terdapat
di Kementerian ESDM selaku Kementerian teknis (surat terlampir). Masih menunggu
jawaban dari Kementerian ESDM.
Update Oktober 2020
Terhadap surat Dirjen Anggaran nomor: S-199/AG/2020 tanggal 17 Februari 2020, sampai
saat ini belum terdapat tanggapan dari instansi terkait.
Update Desember 2020 :
Melalui surat Nomor KUR/129/D.IM.EKON.4/12/2020 tanggal 28 Desember 2020, Deputi
Pembiayaan Kementerian KUKM telah berkoordinasi dengan mengundang rapat kepada Dit
SMI, BPKP dan Penyalur Subsidi untuk membahas Penyelesaian Pembayaran IJP KUR
Tahun 2014.
Pembahasan 12 Januari 2021:
Rekomendasi b1
Status: Dalam proses menunggu prosedur perencanaan dari Kementerian ESDM.
Kementerian ESDM telah menyampaikan Surat kepada instansi terkait (BPH Migas, BPS,
dan Kementerian KUKM) untuk penyelesaian prosedur dimaksud.( Dokumen terlampir).
Rekomendasi b2.
Deputi Bidang Pembiayaan selaku Kuasa Pengguna Anggaran Dalam Rangka Pembayaran
Belanja Subsidi Imbal Jasa Penjaminan Kredit Usaha Rakyat dan Subsidi Bunga Kredit

Lampiran Tinjut 2018 68


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Usaha Rakyat telah menerbitkan Keputusan Nomor 04/KEP/DEP.2/I/2020 tentang Pedoman
Pembayaran Imbal Jasa Penjaminan Kredit Usaha Rakyat.
Status: Dalam proses menunggu IKD tahun 2022 yang mengacu pada Kep Nomor
04/KEP/DEP.2/I/2020 tentang Pedoman Pembayaran Imbal Jasa Penjaminan Kredit Usaha
Rakyat.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu prosedur perencanan volume kebutuhan
yang belum disusun
1.2.7 Pelaksanaan Belanja Ongkos Angkut Beras PNS
Distrik Pedalaman Papua dan Papua Barat Tidak
Sepenuhnya Sesuai Ketentuan
Menteri Keuangan memerintahkan Direktur Jenderal Progres Oktober 2019:
Anggaran agar:
Progres KPA OAB Papua Barat
a. Meminta Pemerintah Daerah untuk menyampaikan
a. Sesuai Peraturan Kepala Kantor Wilayah DJPB Provinsi Papua Barat Nomor PER-
data jumlah beras secara rutin setiap bulan yang
01/WPB.33/999976/2018 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ongkos
berisikan jumlah ASN, jumlah jiwa, jumlah kg beras,
Angkut Beras Pegawai Negeri Sipil Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat dinyatakan
dan nama penanggungjawab penerima beras,
bahwa setiap awal bulan Pemerintah Daerah menerbitkan DO SPMU per satuan kerja
kepada PPK OAB
sesuai dengan tunjangan beras PNS yang dipotong dalam Gaji PNS dan disampaikan
kepada PPK dengan tembusan kepada operator;
b. Di tahun 2019, Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat telah menerbitkan surat
pemberitahuan kepada seluruh pemda Kab/Kota di Provinsi Papua Barat dengan nomor
S-014/WPB.33/999976/2019 tanggal 22 Maret 2019 hal Pelaksanaan Kegiatan Ongkos
Angkut Beras (OAB) PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun 2019. Dalam
surat antara lain meminta agar Pemda secara rutin setiap awal bulan menyampaikan
DO SPMU ke PPK dan operator serta melakukan transfer pembayaran kepada Perum
Bulog sejumlah potongan beras yang dibebankan kepada masing-masing pegawai;
c. Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat kembali menegaskan hal tersebut kepada masing-
masing Pemda Kab/Kota se Provinsi Papua Barat melalui surat Kepala Kanwil DJPb
Provinsi Papua Barat Nomor S-011/WPB.33/999976/2019 tanggal 21 Mei 2019 hal
Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Pelaksanaan Kegiatan
Ongkos Angkut Beras (OAB) PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun 2018.
Dalam surat dinyatakan antara lain meminta agar masing-masing Pemda menerbitkan

Lampiran Tinjut 2018 69


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Delivery Order Surat Perintah Membayar Uang (DO SPMU) per satuan kerja setiap awal
bulan (maksimal tanggal 5 setiap bulannya) sesuai dengan tunjangan beras PNS yang
dipotong dalam gaji PNS, dan menyampaikan DO SPMU tersebut kepada PPK kegiatan
OAB dengan tembusan kepada PD. Irian Bhakti selaku operator;
d. Telah dilaksanakan Rakor Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun 2019 pada tanggal 26 Juni 2019 di Manokwari
dengan mengundang masing-masing Kepala BPKAD/DPPKAD Kab/Kota di Provinsi
Papua Barat, Kepala PT. Taspen (Persero) Cabang Manokwari, Ketua TP4D Kabupaten
Manokwari, masing-masing Kepala Subdivre Bulog lingkup Provinsi Papua Barat, dan
jajaran pimpinan PD. Irian Bhakti selaku operator. Dalam rakor antara lain telah
disepakati kesanggupan seluruh Pemda untuk menerbitkan DO SPMU tiap bulannya
secara tepat waktu dan termasuk penerbitan pada bulan Desember.
e. Melalui surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat Nomor S-
025/WPB.33/999976/2019 tanggal 08 Juli 2019 hal Permintaan Data PNS Daerah
Beserta Tanggungannya Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan OAB PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua Barat, masing-masing Pemda Kab/Kota di Provinsi Papua
Barat diminta untuk menyampaikan secara rutin setiap bulan data pegawai yang
mencakup jumlah ASN, jumlah tanggungan, jumlah kg beras, dan nama penaggung
jawab beras.
Progres KPA OAB Papua
a. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten di
Provinsi Papua untuk dapat menyampaikan data jumlah PNS penerima beras secara
rutin setiap bulan melalui surat nomor S-360/WPB.34/2019 tangal 4 April 2019 hal
Penyaluran beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2019 (terlampir).
b. Selanjutnya Kanwil DJPb Provinsi Papua juga akan melaksanakan pengumpulan data
jumlah PNS penerima beras secara on the spot apabila diperlukan.
Update Desember 2019
Database Penerima Beras Provinsi Papua terlampir.
Update Juni 2020:
Progres KPA OAB Papua Barat:

Lampiran Tinjut 2018 70


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
a. Untuk tahun 2020 PPK telah menggunakan data PNS Daerah dan SPTJM yang
disampaikan oleh masing-masing Pemerintah Daerah sebagai dasar perhitungan HPS
untuk kebutuhan lelang operator OAB, sesuai dengan surat Kepala Kanwil DJPb
Provinsi Papua Barat nomor S-36/WPB.33/999976/2019 tanggal 31 Oktober 2019 hal
Permintaan Data PNS Daerah beserta Tanggungannya dan SPTJM dalam Rangka
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kegiatan Ongkos Angkut Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2020;
b. Telah diterbitkan surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat nomor S-
07/WPB.33/999976/2020 tanggal 11 Juni 2020 hal Permintaan Data PNS Daerah
beserta Tanggungannya Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras
(OAB) PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2020 (terlampir) yang isinya
antara lain meminta masing-masing Pemerintah Daerah untuk menyampaikan data
jumlah beras secara rutin setiap bulan kepada PPK OAB secara hardcopy dan softcopy.
PTL Juli 2020:
Menteri Keuangan telah meminta KPA OAB Papua dan KPA OAB Papua Barat untuk
menindaklanjuti rekomendasi tersebut melalui surat nomor S-71/MK.2/2019 tanggal 2 Juli
2019
Status tindak lanjut masih menunggu surat KPA OAB Prov. Papua sesuai dengan
rekomendasi dan penyampaian data setiap bulan oleh Pemda di Prov. Papua dan Papua
Barat sesuai surat KPA terkait .
Update Oktober 2020:
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-657/WPB.34/2020 tanggal 15 Oktober 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019 dan
Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten di
Provinsi Papua untuk dapat menyampaikan data jumlah PNS penerima beras secara
rutin setiap bulan melalui surat nomor S-360/WPB.34/2019 tanggal 04 April 2019 hal
Penyaluran beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2019
b. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten di Provinsi Papua untuk dapat menyampaikan data jumlah PNS penerima

Lampiran Tinjut 2018 71


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
beras secara rutin setiap bulan melalui surat nomor S-869/WPB.34/2019 tanggal 16
Agustus 2019 hal Data Beras dan SPTJM Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman
Provinsi Papua Tahun 2019.
c. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah mendapat data beras dan SPTJM untuk tahun 2019
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
a. Untuk tahun 2020 PPK telah menggunakan data PNS Daerah dan SPTJM yang
disampaikan oleh masing-masing Pemerintah Daerah sebagai dasar perhitungan HPS
untuk kebutuhan lelang operator OAB, sesuai dengan surat Kepala Kanwil DJPb
Provinsi Papua Barat nomor S-36/WPB.33/999976/2019 tanggal 31 Oktober 2019 hal
Permintaan Data PNS Daerah beserta Tanggungannya dan SPTJM dalam Rangka
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kegiatan Ongkos Angkut Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2020;
b. Atas surat tersebut pada huruf (a) PPK OAB telah menerima 11 (sebelas) dari 12 (dua
belas) Pemerintah Daerah yang menyampaikan data PNS Daerah dan SPTJM;
c. Telah diterbitkan surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat nomor S-
07/WPB.33/999976/2020 tanggal 11 Juni 2020 hal Permintaan Data PNS Daerah
beserta Tanggungannya Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras
(OAB) PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2020 (terlampir) yang isinya
antara lain meminta masing-masing Pemerintah Daerah untuk menyampaikan data
jumlah beras secara rutin setiap bulan kepada PPK OAB secara hardcopy dan softcopy;
d. Untuk menegaskan kembali hal tersebut, telah diterbitkan kembali surat Kepala Kanwil
DJPb Provinsi Papua Barat nomor S-13/WPB.33/999976/2020 tanggal 21 Oktober 2020
hal Permintaan Kedua Data PNS Daerah beserta Tanggungannya Dalam Rangka
Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras (OAB) PNS Distrik Pedalaman Provinsi
Papua Barat TA 2020 (terlampir) yang isinya antara lain meminta masing-masing
Pemerintah Daerah untuk menyampaikan data jumlah beras secara rutin setiap bulan
kepada PPK OAB secara hardcopy dan softcopy;
e. Untuk selanjutnya, Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat akan terus berkoordinasi dan
mengupayakan agar masing-masing Pemerintah Daerah dapat menyampaikan data
jumlah beras secara rutin ke PPK OAB.
Pembahasan Januari 2021:

Lampiran Tinjut 2018 72


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Kanwil DJPb Papua dan Papua Barat telah berupaya meminta Pemerintah Daerah untuk
menyampaikan data jumlah beras secara rutin setiap bulan yang berisikan jumlah ASN,
jumlah jiwa, jumlah kg beras, dan nama penanggungjawab penerima beras, kepada PPK
OAB. Diantaranya telah diterbitkan surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat nomor
S-07/WPB.33/999976/2020 tanggal 11 Juni 2020 hal Permintaan Data PNS Daerah beserta
Tanggungannya Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras (OAB) PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2020 (terlampir) yang isinya antara lain meminta
masing-masing Pemerintah Daerah untuk menyampaikan data jumlah beras secara rutin
setiap bulan kepada PPK OAB secara hardcopy dan softcopy, Selain itu juga sudah
dilampairi data dari Pemda dari januari - OKtober 2019
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Kanwil DJPb Papua dan Papua Barat telah berupaya meminta Pemerintah Daerah secara
untuk menyampaikan data jumlah beras secara rutin setiap bulan yang berisikan jumlah
ASN, jumlah jiwa, jumlah kg beras, dan nama penanggungjawab penerima beras, kepada
PPK OAB. Namun demikian penyampaian data secara bulanan belum dapat dilakukan oleh
seluruh Pemda di Provinsi Papua dan Papua Barat. Hal tersebut menyebabkan rekomendasi
masih dalam proses pemantauan, menunggu seluruh Pemda di Papua dan Papua Barat
secara rutin menyampaikan data jumlah beras secara rutin setiap bulan yang berisikan
jumlah ASN, jumlah jiwa, jumlah kg beras, dan nama penanggungjawab penerima beras,
kepada PPK OAB.
b. Mengatur kebijakan terkait biaya pengambilan Progres Oktober 2019:
beras di kota pada Provinsi Papua dan Papua Barat
Progres KPA OAB Papua Barat
untuk menjamin konsistensi antar Pemerintah Daerah
Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat mempersiapkan seluruh materi pembahasan terkait
dengan mekanisme pengambilan dalam kota dalam penyelenggaran kegiatan OAB di
Provinsi Papua Barat yang sekiranya dibutuhkan sebagai masukan bagi Direktorat Jenderal
Anggaran dalam menetapkan aturan terkait dengan mekanisme pengambilan dalam kota.
Update Juni 2020:
Progres KPA OAB Papua Barat:
1. Dalam pasal 1 ayat (2) PMK Nomor 181/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Penyediaan,
Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Ongkos Angkut Beras Pegawai Negeri Sipil
Distrik Pedalaman Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dinyatakan bahwa OAB
PNS distrik pedalaman Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat merupakan bantuan

Lampiran Tinjut 2018 73


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
biaya pengangkutan beras untuk Pegawai Negeri Sipil dari gudang Perusahaan Umum
(PERUM) BULOG terdekat ke titik serah masing-masing tujuan. Dalam PMK tersebut
tidak terdapat ketentuan yang mengatur lebih lanjut terkait mekanisme pengambilan
beras di dalam kota;
2. Kemudian sesuai pasal 13 PMK tersebut dinyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut
mengenai petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan OAB bagi PNS Distrik Pedalaman
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat diatur oleh KPA sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. Dalam Peraturan Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Papua Barat Nomor PER-
01/WPB.33/999976/2018 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ongkos
Angkut Beras Pegawai Negeri Sipil Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat dinyatakan
bahwa atas pengambilan beras dalam kota tidak dapat dibebankan biayanya kepada
kegiatan OAB PNS distrik pedalaman Provinsi Papua Barat;
4. Selain hal tersebut, terkait dengan pengambilan beras di dalam kota saat ini tidak diatur
dalam Keputusan Gubernur Provinsi Papua Barat Nomor 500/129/7/2017 tentang
Penetapan Distrik Pedalaman yang Mendapatkan Ongkos Angkut Beras Pegawai Negeri
Sipil Provinsi Papua Barat Tahun 2017, sehingga Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat
tidak dapat melakukan pembayaran atas pengambilan beras dalam kota;
5. Untuk selanjutnya, apabila terkait mekanisme pengambilan beras di dalam kota telah
diatur dalam perubahan PMK Nomor 181/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Penyediaan,
Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Ongkos Angkut Beras Pegawai Negeri Sipil
Distrik Pedalaman Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, maka Kanwil DJPb Provinsi
Papua Barat akan mempedomani PMK tersebut.
Update Oktober 2020
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-657/WPB.34/2020 tanggal 15 Oktober 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019 dan
Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Direktur Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, dan Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara melalui surat S-141/AG.5/2020 tanggal 16
September 2020 hal Tanggapan atas usul Revisi PMK Nomor 181/PMK.02.2017 tentang

Lampiran Tinjut 2018 74


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Tata Cara Penyediaan, Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Ongkos Angkut Beras
Pegawai Negeri Sipil Distrik Pedalaman Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat,
menyampaikan terkait dengan usul agar pengertian/ruang lingkup titik serah dapat diatur
lebih lanjut pada level petunjuk teknis pelaksanaan ongkos angkut beras PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua dan Papua Barat, hal ini sejalan dengan Pasal 13 PMK
Nomor 181/PMK.02/2017, yang menyampaikan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai
petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan ongkos angkut beras bagi Pegawai Negeri Sipil
distrik pedalaman Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat diatur oleh Kuasa Pengguna
Anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Mekanisme pengambilan kota telah diatur dalam pengertian titik serah dalam Peraturan
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua Nomor PER-001/WPB.34/2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua pada Pasal 1 angka 9, titik serah adalah tempat tujuan
penyerahan beras ASN oleh operator pengirim beras yang terdiri dari Kantor Satuan
Kerja dan / atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di distrik
pedalaman dan/atau gudang operator di tujuh supply point gudang Bulog yang ditetapkan
dengan surat keputusan Gubernur Papua.
Pembahasan Januari 2021:
Tindak Lanjut masih dalam pemantauan karena belum terdapat kebijakan berupa PMK yang
mengatur tarif secara konsistensi antar pemerintah daerah terkait biaya pengambilan beras
di kota pada Provinsi Papua dan Papua Barat. Masing maing pemda punya ketentuannya
sendiri namun belum bisa menjelaskan alasan perbedaannya.
Kesimpulan: Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Tindak Lanjut belum sesuai karena belum terdapat kebijakan berupa kebijakan/PMK yang
mengatur tarif secara konsistensi antar pemerintah daerah terkait biaya pengambilan beras
di kota pada Provinsi Papua dan Papua Barat.
c. Mengevaluasi kebijakan OAB dan menetapkan Progres KPA OAB Papua Barat
kebijakan pengelolaan OAB untuk memperbaiki
1. Dalam rangka untuk meningkatkan kontrol pelaksanaan OAB TA 2019, Kanwil DJPb
pengawasan, pengendalian, dan
Provinsi Papua Barat akan menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi yang
pertanggungjawabannya
lebih efektif untuk meningkatkan pengendalian penyaluran beras PNS di Prov. Papua
Barat. Sesuai dengan kesepakatan dalam Rakor Pelaksanaan OAB Tahun 2019, dalam

Lampiran Tinjut 2018 75


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
upaya untuk mengefektifkan dan mengintensifkan kegiatan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan OAB di Provinsi Papua Barat, Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat akan
berkoordinasi dengan TP4D Kejaksaan Negeri Manokwari.
2. Dalam setiap permohonan tagihan yang disampaikan, PPK tetap melakukan pengujian
secara formil atas lampiran dokumen sebagaimana diatur dalam PMK 181/PMK.02/2017,
yang meliputi Tanda bukti Pengiriman (Delivery Order) beras, Rekapitulasi Berita Acara
Penyaluran Beras, dan SPTJM;
3. Telah diterbitkan Peraturan Kepala Kantor Wilayah DJPB Provinsi Papua Barat Nomor
PER-01/WPB.33/999976/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kantor
Wilayah DJPB Provinsi Papua Barat Nomor PER-01/WPB.33/999976/2018 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras Pegawai Negeri Sipil
Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat, yang antara lain menegaskan bahwa terkait
dengan pencairan dana, operator harus pula menyampaikan Berita Acara Penyerahan
Beras (BAPB) di masing-masing distrik selain persyaratan-persyaratan yang sudah ada
di peraturan sebelumnya
4. Bulan September-Oktober ini sedang dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi di
masing-masing kabupaten lingkup Provinsi Papua Barat yang melibatkan pula TP4D
Kabupaten Manokwari dalam pelaksanaannya. Adapun pelaksanaan monitoring dan
evaluasi tahun 2019 ini dilaksanakan di BPKAD/DPPKAD, OPD, SubDivre Perum Bulog,
dan Kantor Cabang Irian Bhakti di masing-masing kabupaten. Adapun laporan hasil
monitoring dan evaluasi ini akan disusun secara komprehensif dan disampaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dalam kesempatan pertama
5. Guna meningkatkan pengendalian dan kebenaran tagihan yang diajukan oleh operator,
di tahun 2019 lampiran tagihan ditambahkan dengan BAPB (Berita Acara Penyerahan
Beras), yang merupakan berita acara yang ditandatangani operator dengan Kepala
Distrik/Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala OPD sebagaimana diatur dalam kontrak Tahun
2019
Progres KPA OAB Papua
Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan monitoring dan evaluasi Tahap I Tahun
2019 yang diadakan di Kantor Pusat PD. Irian Bhakti (operator penyalur beras) pada hari
Kamis tanggal 4 Juli 2019 dengan fokus monitoring pada realisasi penyaluran beras
Semester I Tahun 2019 dan menginventarisir permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
penyaluran beras di lapangan (Laporan monev terlampir).

Lampiran Tinjut 2018 76


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Progres Desember 2019:
BKF telah selesai melakukan kajian penyelesian OAB. Salah satu hasil kajian tersebut
adalah melimpahkan pelaksanaan OAB untuk PNS Daerah kepada Pemda masing-masing,
sedangkan untuk PNS pusat dimasukkan dalam belanja pegawai
PTL Juli 2020:
Progres KPA OAB Papua Barat:
1. Di tahun 2019 telah dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi di masing-masing
kabupaten lingkup Provinsi Papua Barat yang melibatkan pula TP4D Kabupaten
Manokwari dalam pelaksanaannya. Adapun pelaksanaan monitoring dan evaluasi tahun
2019 dilaksanakan di BPKAD/DPPKAD, OPD, SubDivre Perum Bulog, dan Kantor
Cabang Irian Bhakti di masing-masing kabupaten;
2. Atas pelaksanaan kegiatan tersebut telah disusun Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan OAB Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun 2019 dan
telah disampaikan ke DJA melalui nota dinas nomor ND-011/WPB.33/999976/2019
tanggal 30 Desember 2019 hal penyampaian laporan hasil monitoring dan evaluasi
kegiatan dimaksud;
3. Untuk kinerja kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2019,
Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat juga telah menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Aspek
Implementasi BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua
Barat sesuai nota dinas Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat nomor ND-
135/WPB.33/2020 tanggal 14 Februari 2020 hal Penyampaian Laporan Evaluasi Kinerja
Aspek Implementasi BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi
Papua Barat;
4. Untuk tahun 2020, dalam rangka untuk memperbaiki pengawasan, pengendalian, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan OAB, operator tidak lagi diberikan uang
muka kerja sebagaimana diberikan di tahun-tahun sebelumnya;"
5. Tahun 2020, sebagaimana telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya, untuk setiap
permohonan tagihan yang disampaikan PPK tetap melakukan pengujian secara formil
atas lampiran dokumen sebagaimana diatur dalam PMK 181/PMK.02/2017, yang
meliputi Tanda bukti Pengiriman (Delivery Order) beras, Rekapitulasi Berita Acara
Penyaluran Beras, dan SPTJM;
6. Guna meningkatkan pengendalian dan kebenaran tagihan yang diajukan oleh operator,
untuk tahun 2020 setiap lampiran tagihan tetap ditambahkan dengan BAPB (Berita

Lampiran Tinjut 2018 77


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Acara Penyerahan Beras), yang merupakan berita acara yang ditandatangani operator
dengan Kepala Distrik/Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala OPD.
7. Adapun kewajiban melampirkan BAPB tersebut diatur dalam kontrak OAB tahun 2020
dan Peraturan Kepala Kantor Wilayah DJPB Provinsi Papua Barat Nomor PER-
01/WPB.33/999976/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kantor Wilayah
DJPB Provinsi Papua Barat Nomor PER-01/WPB.33/999976/2018 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Kegiatan Ongkos Angkut Beras Pegawai Negeri Sipil Distrik
Pedalaman Provinsi Papua Barat (terlampir), yang antara lain menegaskan bahwa
terkait dengan pencairan dana, operator harus pula menyampaikan BAPB masing-
masing distrik selain persyaratan-persyaratan yang sudah ada di peraturan sebelumnya;
8. Untuk pengajuan tagihan di masa pandemi COVID 19 ini, sebagai bentuk pengawasan
dan pengendalian kegiatan OAB, operator tetap diwajibkan untuk menyampaikan
tagihan lengkap secara hardcopy kepada Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat, meskipun
transportasi udara/darat masih terdapat kendala di beberapa lokasi di Provinsi Papua
Barat.
Progres KPA OAB Papua:
1. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan monitoring dan evaluasi Tahun 2019
yang diadakan di Kantor Pusat PD. Irian Bhakti (operator penyalur beras) pada hari
Kamis tanggal 4 Juli 2019
2. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan monitoring dan evaluasi Tahun 2019
ke PD Irian Bhakti (operator penyalur beras) di Biak, Timika, Serui, Merauke, Nabire dan
Jayapura serta Kantor Perum Bulog setempat dan Distrik pada periode 25 November -
18 Desember 2019.
Status tindak lanjut masih menunggu beberapa hal sbb.
1. KPA OAB Papua Barat: penetapan perbaikan kebijakan pengawasan dan pengendalian
sesuai Laporan Evaluasi Kinerja Aspek Implementasi BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS
Distrik Pedalaman Papua Barat.
2. KPA OAB Papua: menunggu hasil evaluasi Kebijakan OAB Prov. Papua dan penetapan
perbaikan kebijakan pengawasan dan pengendalian sesuai Laporan Evaluasi.
Update Oktober 2020:
Kanwil DJPb Provinsi Papua akan melakukan penyempurnaan kebijakan pada Petunjuk
Teknis, mengenai mekanisme PNS yang menerima manfaat OAB khususnya mekanisme
dan ruang lingkup bagi PNS guru SMA/SMK/SLB yang dibawah kewenangan provinsi,

Lampiran Tinjut 2018 78


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
berdasarkan antara lain hasil konfirmasi PPK dengan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan
Arsip Daerah Provinsi Papua.
Update Oktober 2020
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-657/WPB.34/2020 tanggal 15 Oktober 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019 dan
Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan monitoring dan evaluasi Tahun 2019
yang diadakan di Kantor Pusat PD. Irian Bhakti (operator penyalur beras) pada hari
Kamis tanggal 4 Juli 2019
b. Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan monitoring dan evaluasi Tahun 2019
ke PD Irian Bhakti (operator penyalur beras) di Biak, Timika, Serui, Merauke, Nabire dan
Jayapura serta Kantor Perum Bulog setempat dan Distrik pada periode 25 November -
18 Desember 2019.
c. Kanwil DJPb Provinsi Papua akan melakukan penyempurnaan kebijakan pada Petunjuk
Teknis, mengenai mekanisme PNS yang menerima manfaat OAB khususnya mekanisme
dan ruang lingkup bagi PNS guru SMA/SMK/SLB yang dibawah kewenangan provinsi,
berdasarkan antara lain hasil konfirmasi PPK dengan Dinas Pendidikan, Perpustakaan
dan Arsip Daerah Provinsi Papua
Pembahasan Januari 2021:
Tindak lanjut masih dalam pemantauan karena sudah terdapat evaluasi atas kebijakan OAB
namun belum terdapat penetapan kebijakan/peraturan untuk memperbaiki untuk
memperbaiki pengawasan, pengendalian, dan pertanggungjawabannya pengelolaan OAB.
Kanwil papua barat telah melakukan perubahan atas per 001 tahun 2018 pada tahun 2019
Kesimpulan: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Tindak lanjut belum sesuai karena

Lampiran Tinjut 2018 79


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
1. Sudah terdapat evaluasi atas kebijakan OAB namun belum terdapat penetapan
kebijakan/peraturan untuk memperbaiki untuk memperbaiki pengawasan, pengendalian,
dan pertanggungjawabannya pengelolaan OAB.
2. Kanwil papua barat telah melakukan perubahan atas per 001 tahun 2018 dengan per
01/WPB.33/999976/2019 dengan menambahkan dokumen kontrol pembayaran berupa
BAPB penyaluran yang ditandatangani oleh operator, pengangkut, dan penerima yang
ditunjuk.
3. KPA OAB Papua: menunggu hasil evaluasi Kebijakan OAB Prov. Papua dan penetapan
perbaikan kebijakan pengawasan dan pengendalian sesuai Laporan Evaluasi.
1.2.8 Penetapan dan Pembebanan Biaya Operasional
Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Manfaat
Pensiun Tidak Sesuai Ketentuan
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan Penyesuaian pengaturan alokasi BOP sesuai dengan status badan penyelenggara yang
agar: diatur dalam PP JP & JHT. Untuk tahun 2020 akan dialokasikan BOP sesuai dengan
a. Menyesuaikan pengaturan dan mengalokasikan mekanisme APBN.
BOP pembayaran manfaat pensiun melalui
Progres Oktober 2018:
mekanisme APBN sesuai ketentuan yang berlaku
1. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor ND-
690/PB/2019 tanggal 23 Agustus 2019 kepada Direktur Jenderal Anggaran hal
Permintaan Alokasi Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun
pada DIPA Tahun Anggaran 2020.
2. Direktur Jenderal Anggaran melalui Nota Dinas Nomor ND-613/AG/2019 tanggal 5
September 2019 hal Tanggapan atas Permintaan Alokasi BOP Manfaat Pensiun pada
DIPA Tahun Anggaran 2020 menyampaikan bahwa proses RUU APBN sedang dibahas
pada tingkat Komisi dan Badan Anggaran DPR RI, sehingga dalam hal alokasi BOP
belum dibahas/disetujui oleh DPR RI dalam APBN Tahun 2020, agar menggunakan
skema existing yaitu dengan pembebanan pada AIP.
3. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Sistem Perbendaharaan kepada Direktur HPP
DJA Nomor ND-1233/PB.7/2019 tanggal 5 September 2019 hal Usulan Perubahan
Pengaturan Mengenai Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pembayaran Manfaat
Pensiun.
4. Hasil rapat antara Dit.SP DJPb dengan Dit HPP DJA dan Dit.Penyusunan APBN DJA
tanggal 15 Oktober 2019 menyepakati untuk penyusunan alokasi BOP 2021 akan

Lampiran Tinjut 2018 80


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
dilaksanakan dengan mekanisme penyusunan APBN untuk Bagian Anggaran (BA) BUN
yang akan dimulai Januari 2020.
Progres Desember 2019:
Telah disampaikan Surat Direktur Sistem Perbendaharaan kepada Direktur Utama PT
Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) Nomor S-306/PB.7/2019 tanggal 31 Oktober
2019 hal Permintaan penyampaian Nama Calon Konsultan Independen dalam Rangka
Perhitungan Biaya Operasional (BOP) Pembayaran Manfaat Pensiun Tahun 2021 sebagai
persiapan penyusunan pagu BOP dalam mekanisme APBN Tahun 2021
Progres Juni 2020:
1. Telah disampaikan surat Direktur Sistem Perbendaharaan kepada Dirut PTTaspen
dan PT Asabri nomor S-6/PB.7/2020 tanggal 8 Januari 2020 hal Permintaan Usulan
Besaran BOP tahun 2021 agar PT Taspen dan PT Asabri segera menyampaikan
usulan besaran BOP 2021 untuk diajukan pengalokasian anggarannya ke DJA
dan ditetapkan dalam DIPA 2021
2. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan kepada Direktur
Jenderal Anggaran Nomor ND-1065/PB/2019 tanggal 31 Desember 2020 hal Usulan
Perubahan Pengaturan Mengenai Kewenangan KPA BUN Dalam Penilaian
Kewajaran Biaya Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun.
3. Telah disampaikan surat Direktur Sistem Perbendaharaan kepada Direktur Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Nomor ND-75/PB.7/2020 tanggal 15 Januari 2020 hal
Penjelasan Update Capaian IKU Persentase Penyelesaian Rekomendasi BPK atas
LKBUN Tahun 2018 pada Direktorat Sistem Perbendaharaan Semester II Tahun 2019.
4. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan kepada Direktur
Jenderal Anggaran Nomor ND-259/PB/2020 tanggal 27 Maret 2020 hal Penyampaian
Perbaikan Usulan Pagu Indikatif BA. 999.99 Transaksi Khusus Satker Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Tahun 2021.
5. Telah dibuat Berita Acara Penelahaan Indikasi Kebutuhan Dana Bendahara Umum
Negara (IKD BUN) BA BUN Pengelolaan Transaksi Khusus {BA ggg.gg} Satker
Direktorar Jenderal Perhendaharaan Tahun Anggaran 2021 antara PPA BUN (Ditjen
Perbendaharaan) dan Direktorat Jenderal Anggaran pada tanggal 28 Mei 2020 yang
menyatakan bahwa BOP Pembayaran Manfaat Pensiun Tahun Anggaran 2021 tidak
mendapat alokasi dari APBN TA 2021 dengan memperhatikan kemampuan Keuangan
Negara.

Lampiran Tinjut 2018 81


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
6. Telah diterbitkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-466/MK.02/2020 tanggal 4 Juni 2020
hal Penetapan Pagu Indikatif Bendahara Umum Negara Tahun Anggaran 2021 yang
tidak ada alokasi untuk BOP pada APBN Tahun 2021.
7. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Sistem Perbendaharaan DJPb kepada
Direktur Harmonisasi Peraturan Penganggaran DJA Nomor ND-808/PB.7/2019
tanggal 12 Juni 2020 hal Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK terkait dengan BOP
Pembayaran Manfaat Pensiun
PTL Juli 2020
Tindak lanjut masih menunggu penyesuaian pengaturan terkait mekanisme penggunaan
AIP untuk BOP dan pengalokasian BOP pembayaran manfaat pensiun melalui mekanisme
APBN sesuai ketentuan yang berlaku.
Pembahasan Januari 2021:
1. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Sistem Perbendaharaan DJPb kepada Direktur
Harmonisasi Peraturan Penganggaran DJA Nomor ND-1287/PB.7/2020 tanggal 01
September 2020 hal Usulan Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
211/PMK.02/2015 tentang Biaya Operasional Pembayaran Manfaat Pensiun yang
Dilaksanakan Oleh PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI (Persero)
2. Telah dilakukan beberapa kali rapat pembahasan dalam forum Komite Pengawas
Asuransi Sosial yang diiniasi oleh Dit. HPP DJA bersama dengan Staf Ahli Bidang
Pengeluaran Negara dengan peserta dari Itjen, DSP Ditjen Perbendaharaan dan Setjen
Kemenkeu (Biro Hukum) yaitu:
a. Tanggal 3 September 2020 dengan agenda Kick Off Meeting Revisi PMK Nomor
211/PMK.02/2015
b. Tanggal 8 September 2020 dengan agenda membahas usulan perubahan PMK
Nomor 211/PMK.02/2015 sesuai arahan Menteri Keuangan pada Rapimum Eselon I
tanggal 31 Agustus 2020
c. Tanggal 10 September 2020 dengan agenda membahas draft perubahan PMK Nomor
211/PMK.02/2015
d. Tanggal 12 September 2020 dengan agenda Pembahasan Lanjutan draft revisi PMK
Nomor 211/PMK.02/2015

Lampiran Tinjut 2018 82


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
e. Hasil rapat dipaparkam dalam Rapimtas yang dipimpin Wakil Menteri Keuangan pada
tanggal 29 September 2020
3. Telah disampaikan Nota Dinas Direktur Sistem Perbendaharaan DJPb kepada Kepala
Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Nomor ND-1465/PB.7/2020 tanggal 28
September 2020 hal Usulan Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
211/PMK.02/2015 tentang Tindak Lanjut Rapimtas Menteri Keuangan Membahas Biaya
Operasional Penyelenggaraan Pembayaran Manfaat Pensiun PT.TASPEN dan
PT.ASABRI
Status : Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Tindak lanjut belum sesuai masih menunggu revisi PMK terkait pembayaran BOP yang akan
dilakukan oleh Kementerian Keuangan
Progres April 2021
Telah diterbitkan PMK nomor 39/PMK.02/2021 tentang Biaya Operasional Penyelenggaraan
Pembayaran Manfaat Pensiun yang Dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero) dan PT Asabri
(Persero). PMK ini merupakan pengganti PMK nomor 211/PMK.02/2015. Pasal 2 PMK
39/PMK.02/2021 menyatakan bahwa:
1) Dalam rangka penyelenggaraan pembayaran manfaat pensiun dan kegiatan
pengumpulan iuran pensiun, PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) diberikan
BOP yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan
memperhatikan kemampuan keuangan negara.
2) Berdasarkan kebijakan pemerintah, BOP yang diberikan kepada PT Taspen (Persero)
dan PT Asabri (Persero) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat bersumber dari
hasil pengembangan AIP.
1.4.1 Pencatatan, Rekonsiliasi dan Monitoring Evaluasi
Aset KKKS dan PKP2B Belum Memadai Berdampak
Adanya Selisih Aset Sebesar 1.929 Unit yang tidak
Dapat Ditelusuri dan Aset Tanah yang Belum
Dilaporkan
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan 1. Telah dilaksanakan kegiatan rapat koordinasi pembahasan prosedur pembenahan
agar: pencatatan aset KKKS terkait nilai wajar aset hasil Inventarisasi dan Penilaian dengan

Lampiran Tinjut 2018 83


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
a. Melakukan rekonsiliasi unit dan nilai aset KKKS Direktorat Penilaian (vide ND-429/KN.4/2019 tanggal 9 Mei 2019). Softcopy risalah rapat
antara DJKN dan PPBMN dengan SKK Migas, serta terlampir
menindaklanjuti hasilnya tersebut pada pencatatan
2. Telah dilaksanakan kegiatan rekonsiliasi jumlah line item/unit dan nilai aset HBM Tahap
aset KKKS sesuai ketentuan yang berlaku;
I serta kesepakatan langkah-langkah persiapan kegiatan IP HBM atas 9 KKKS uji petik
BPK dan rapat lanjutan pembangunan sistem interkoneksi (vide Und-117/KN.4/2019,
Und-118/KN.4/2019 dan ND-448/KN.4/2019 tanggal 10 Mei 2019). Softcopy risalah rapat
terlampir.
3. Telah dilaksanakan kegiatan rapat pembahasan interkoneksi tanggal 18 Juni 2019
sebagaimana undangan SKK Migas Nomor SRT-1193-SKKMG2000-2019-S4 (softcopy
risalah rapat terlampir) dan tanggal 21 Juni 2019 sebagaimana undangan PPBMN
KESDM Nomor 0120.Und/93/ SJA.2/2019. Softcopy undangan terlampir.
4. Penyelesaian selisih aset masih dalam proses verifikasi dan rekonsiliasi terkait
pencatatan aset yang dapat diselesaikan melalui dokumen dan inventarisasi
Progres Oktober 2019
1. Terhadap 1.929 unit aset, sudah dilakukan penelusuran penyebab selisih line item
dengan SKK Migas, PPBMN, dan KKKS.
2. Hasil penelusuran dituangkan dalam BA Rekonsiliasi Nomor BAR-
125/KN.4.3/HBM.KKKS/2019 s.d. BAR-134/KN.4.3/HBM.KKKS/2019.
3. Dari 9 KKKS yang menjadi temuan BPK, 3 KKKS sudah dilakukan penandatanganan BA.
sedangkan terhadap 6 KKKS lainnya masih dalam proses penandatangan secara
sirkular.
4. Hasil rekonsiliasi akan ditindaklanjuti pada LKBUN KKKS tahun 2019.
PTL Januari 2020:
Menunggu BA Rekon atas 9 KKKS dan dilakukan pengujian terhadap BA Rekon tersebut,
jika sudah mencukupi akan diajukan sesuai rekomendasi.
PTL 10 Juli 2020
1. Dari 9 KKKS yang menjadi temuan BPK, 9 KKKS sudah dilakukan penandatanganan BA.
2. 3 KKKS sudah ditindaklanjuti ke dalam LK BUN, masih menyisakan 6 KKKS (PHM, BP.
Tangguh, Medco E&P, Chophi Grissik, Mobil Cepu, dan Ex. Vico)

Lampiran Tinjut 2018 84


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
3. Status Belum Sesuai, menunggu Tim DJKN menyelesaikan sisa 6 KKKS yang belum
ditindaklanjuti ke dalam LK BUN.
Update Oktober 2020:
1. KKKS EMCL dan PHE WMO telah ditindaklanjuti dalam LKBUN;
2. Atas KKKS BP Tangguh dan Medco E&P Natuna Ltd. Telah disampaikan surat terkait
pembenahan pencatatan HBM dalam rangka penyelesaian selisih line item (S-
415/KN.4/2020 tanggal 16 Oktober 2020);
3. KKKS PHSS dan PHM dalam proses penyelesaian.
Update November 2020:
1. Untuk kertas kerja KKKS PHM, telah dilakukan penelusuran selisih line dan tindak
lanjutnya di LKBUN sebanyak 1300 line item. 180 item lainnya sedang dimintakan
konfirmasi ke SKK Migas.
2. Untuk kertas kerja KKKS PHSS, telah dilakukan penelusuran selisih line item. Tindak
lanjut hasil penelusuran pada kertas kerja LKBUN sedang dalam proses
Update Desember 2020:
Telah dilakukan rekonsiliasi atas 9 KKKS
Pembahasan Januari 2021:
Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status Belum Sesuai, menunggu Tim DJKN menyelesaikan sisa 6 KKKS yang belum
ditindaklanjuti ke dalam LK BUN.
b. Melaksanakan inventarisasi aset KKKS; Telah rapat koordinasi persiapan IP HBM bersama PPBMN, SKK Migas dan KKKS pada
minggu IV Juni 2019 (vide undangan Nomor UND-129/KN.4/2019 tanggal 21 Juni 2019).
Softcopy undangan terlampir
Penyelesaian selisih aset masih dalam proses verifikasi dan rekonsiliasi terkait pencatatan
aset yang dapat diselesaikan melalui dokumen dan inventarisasi
Progres Oktober 2019

Lampiran Tinjut 2018 85


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Inventarisasi telah dilakukan oleh KKKS dan SKK Migas. Selanjutnya, KKKS menyampaikan
beberapa dokumen sebagai berikut untuk menjelaskan penyebab terdapat selisih
pencatatan unit aset:
1. AFE
2. BA Pembenahan Pencatatan
3. Surat Hapus Buku
4. Surat Persetujuan Transfer
5. BA Pemeriksaan Administrasi dan Fisik
6. Dokumen WOP Aset HBM
7. Screenshot aplikasi SINAS Migas
8. Surat Pernyataan KKKS
PTL Januari 2020:
Akan dilakukan inventarisasi terhadap 9 KKKS dan akan diusulkan sebagai penyelesaian
atas rekomendasi.
PTL 10 Juli 2020
Tim DJKN akan berfokus menyelesaikan inventarisasi atas 9 KKKS. Tim DJKN saat ini
masih dalam proses menyelesaikan IP atas Aset di tahun 2010, sehingga belum bisa
berfokus untuk melakukan inventarisasi ulang. Agar disampaikan rencana IP atas Aset 2010
yang masih belum diselesaikan.
Status: Dalam Proses. Menunggu dilakukan inventarisasi terhadap 9 KKKS dan akan
diusulkan sebagai penyelesaian atas rekomendasi.
Update Oktober 2020:
Mengikuti proses penyelesaian selisih line item atas 9 KKKS.
Update Desemeber 2020
Telah dilakukan inventarisasi atas 9 KKKS
Telah terdapat BAST (termasuk tanah) atas KKKS PHE Jambi Merang dan PHE NSO
Pembahasan Semester II 2020
Telah disampaikan dokumen pendukung inventarisasi atas 9 KKKS. Selanjutnya akan
dipantau penyajiannya dalam LK BUN 2020.

Lampiran Tinjut 2018 86


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Status: Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
tatus tindak lanjut belum sesuai menunggu dilakukan inventarisasi terhadap 9 KKKS dan
akan diusulkan sebagai penyelesaian atas rekomendasi.
c. Meminta Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk 1. Pada tanggal 17 Mei 2019 telah dilakukan pengembalian BMN dari KKKS Terminasi
segera membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada Pemerintah dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dengan rincian
Aset Terminasi termasuk tanah antara PPBMN cq. sebagai berikut: (a) Aset BMN Hulu Migas eks CNOOC SESS Ltd. dari
Kementerian ESDM dengan SKK Migas, dan Pemerintah/PPBMN diteruskan kepada PHE OSES (Kontraktor Alih Kelola); (b) Aset
menyerahkan hasilnya kepada Kementerian BMN Hulu Migas eks Star Energy (Sekayu) Ltd. diserahkan SKK Migas kepada PPBMN
Keuangan dan khusus BMN Hulu Migas berupa tanah, dilanjutkan BAST PPBMN kepada
Pengelola Barang/DJKN; (c) Aset BMN Hulu Migas eks Orchard Energy West Belida
Ltd. diserahkan SKK Migas kepada PPBMN dan khusus BMN Hulu Migas berupa tanah,
dilanjutkan BAST PPBMN kepada Pengelola Barang/DJKN.
2. Pelaksanaan serah terima:
a. BMN Hulu Migas eks Terminasi yang akan digunakan oleh Kontraktor Alih Kelola
diserahkan seluruhnya oleh KESDM (mewakili Pemerintah) kepada Kontraktor Alih
Kelola;
b. BMN Hulu Migas berupa tanah yang tidak digunakan oleh Kontraktor Alih Kelola
dikembalikan kepada Pemerintah (diwakili Kementerian ESDM) kemudian
diserahkan kepada Pengelola Barang berupa:
1) SHP Nomor 00001 a.n. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian
Keuangan (BMN eks KKKS Star Energy (Sekayu) Ltd.)
2) Enam belas Akta Jual Beli (BMN eks Orchard Energy West Belida Ltd.) dengan
rincian:
a) 49/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
b) 50/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
c) 51/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
d) 52/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
e) 53/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
f) 54/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
g) 55/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
h) 56/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
i) 57/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
j) 58/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
Lampiran Tinjut 2018 87
No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
k) 59/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
l) 60/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
m) 61/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
n) 62/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
o) 63/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012
p) 64/AJB-KEC-PLWN/VIII/2012.
3. Terkait serah terima sebagaimana dimaksud angka 2 di atas, Pusat Pengelolaan BMN
Kementerian ESDM telah melakukan serah terima sesuai Berita Acara Serah Terima
(BAST) terlampir. Pada format BAST, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM dan
Direktur Jenderal Kekayaan Negara diharapkan membubuhkan tanda tangan sebagai
pejabat yang mengetahui serah terima dimaksud.
4. Telah diajukan ND-509/KN.4/2019 tanggal 31 Mei 2019 Hal Permohonan Persetujuan
Berita Acara Serah Terima Aset KKKS Terminasi kepada Bapak Direktur Jenderal
Kekayaan Negara (terlampir)
PTL Juli 2019:
Penyelesaian BAST masih dalam proses koordinasi antara PPBMN, SKK Migas, dan DJKN
PTL Januari 2020:
Masih menunggu BAST atas tanah dan non tanah atas 8 KKKS asset terminasi tahun 2018
PTL 10 Juli 2020
Status: Dalam Proses. Menunggu penyelesaian BAST masih dalam proses koordinasi
antara PPBMN, SKK Migas, dan DJKN
Update Oktober 2020:
Akan disampaikan surat kepada PPBMN KESDM terkait progress BAST Aset Terminasi
Update Desember 2020:
Telah dibuat kajian yang isinya pemeriksaan fisik tidak diperlukan karena KKKS Terminasi
dengan KKKS yang meneruskan sama.
Pembahasan Semester II 2020
Telah dilaksanakan aset terminasi 3 dari 8 KKKS sebagai berikut
1. Jambi Merang sesuai BAST Nomor SRT-0105/SKKMH0000/2020/S7 tanggal 29 Juli
2020 dan 11.BA/92/SJA.4/2020 tanggal 29 Juli 2020
Lampiran Tinjut 2018 88
No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
2. PHE NSO sesuai BAST nomor SRT-0104/SKKMH0000/2020/S7 tanggal 29 Juli 2020
dan 12.BA/92/SJA.4/2020 tanggal 29 Juli 2020
3. PHE OSES sesuai BAST Nomor BAC-0072/SKKMH3000/2019/S7 tanggal 21 Januari
2020 dan 005.BA/92/SJA.4/2019
Masih menunggu BAST terminasi atas 5 KKKS.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu penyelesaian BAST masih dalam proses
koordinasi antara PPBMN, SKK Migas, dan DJKN
1.4.3 Pengendalian atas Pemanfaatan BMN KKKS dan
Pencatatan Aset Eks Pertamina Belum Tertib
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan
memerintahkan Direktur Jenderal Kekayaan Negara
agar:
b. Melaksanakan monitoring untuk memastikan Ketentuan pelaksanaan monitoring dan pelaksanaan sewa telah ditetapkan PMK Nomor
bahwa pelaksanaan sewa aset KKKS telah memiliki 89/PMK.06/2019 tanggal 18 Juni 2019 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang
ijin, penilaian, dan penyusunan kontrak Berasal dari Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Agar dilakukan monitoring atas penyelesaian perjanjian sewa sebagaimana pada temuan
dan contoh monitoring untuk perjanjian sewa untuk tahun berjalan
Progres Oktober 2019
Telah dilaksanakan monitoring pelaksanaan sewa aset pada KKKS berikut:
1. BOB Bumi Siak Pusako
2. Medco E&P Indonesia
3. Petrochina International Jabung
4. Medco Tarakan
5. Chevron Pacific Indonesia
6. Pertamina Ogan Komering
7. Pertamina Hulu Sanga Sanga
8. Medco Rimau
PTL Januari 2020:

Lampiran Tinjut 2018 89


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
1. Terkait dengan pemanfaatan BMN pada KKKS CPI oleh Pertagas, CV JC Ransom &
Manna, dan Moratelindo, telah dilakukan rapat pembahasan dengan KKKS CPI, dari hasil
rapat disepakati bahwa KKKS CPI akan menindaklanjuti pemanfaatan tersebut dengan
mengajukan permohonan secara berjenjang.
2. Terkait dengan pemanfaatan BMN pada KKKS PHE NSB oleh Pertagas, Direktur PNKNL
telah meminta agar PT Pertamina Gas segera mengajukan permohonan perpanjangan
sewa (surat Nomor S-208/KN.4/2019 tanggal 16 Juli 2019, dan terakhir dengan surat
Nomor S-421/KN.4/2019 tanggal 20 November 2019). PT Pertamina Gas telah
menindaklanjuti permohonan perpanjangan sewa kepada KKKS ExxonMobil Oil
Indonesia, Inc. (surat Nomor 346/PG0000/2019-S0 tanggal 06 November 2019), dan
kepada KKKS PT Medco E&P Malaka (surat Nomor 347/PG0000/2019-S0 tanggal 06
November 2019).
3. Telah disampaikan laporan monitoring pemanfaatan aset kkks, namun setelah dilakukan
penelaahan bukti PTL masih ditemukan bahwa laporan monitoring belum semuanya
menindaklanjuti temuan pemeriksaan pada lampiran, dan dilihat bahwa progress atas
penyelesaian sampai pada perjanjian belum selesai selama tahun 2019."
PTL Juli 2020:
Menunggu Laporan Monitoring terkait pemanfaatan aset KKKS yang mengambarkan
progress yang signifikan atas penyelesaian sampai tahapan pembuatan perjanjian .
Update Oktober 2020:
Akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak ketiga yang memanfaatkan BMN KKKS,
bersama dengan KKKS dan SKK Migas serta PPBMN KESDM.
Pembahasan Januari 2021
Status Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu Laporan Monitoring terkait pemanfaatan aset
kkksnya mengambarkan progress yang signifikan atas penyelesaian sampai tahapan
pembuatan perjanjian.
c. Melakukan penelusuran dan menetapkan status Telah dilakukan pemetaan aset yang berada di wilayah Pangkalan Susu, Pendopo, dan
aset Eks Pertamina yang belum dilakukan IP atau Prabumulih.
belum dapat ditentukan nilai wajarnya

Lampiran Tinjut 2018 90


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Telah dilakukan pengungkapan status aset yang belum dilakukan IP dan belum dapat
ditentukan nilai wajarnya tetap berstatus BMN sebagaimana ditetapkan dalam KMK nomor
92/KMK.06/2018 pada Laporan Keuangan Semester I 2019
Telah disampaikan kepada Tim BPK pada rapat monitoring tindak lanjut tanggal 23 Juli
2019, bahwa tindak lanjut penyelesaian IP BMN Eks Pertamina 2012 tidak dapat mengacu
pada ketentuan IP BMN KKKS
Pengungkapan sudah dituangkan dalam CaLK LKTK Semester I tahun 2019.
Masih terdapat aset yang belum dinilai, akan dilakukan lagi tahun 2020.
PTL 10 Juli 2020
Agar disampaikan kertas kerja progres penelusuran dan pencatatan di neraca atas aset
pertamina yang belum dilakukan IP.
Update Desember 2020:
Penelusuran atas aset Eks Pertamina yang belum dilakukan IP telah selesai dilaksanakan
dan dari hasil penelusuran tersebut telah dilakukan IP dari tahun 2012 s.d. 2020 (Berita
Acara dan Lap Penilaian terlampir)
Pembahasan Januari 2021
Berdasarkan hasil penelesuran, telah terpetakan BMN Eks Pertamina yang menjadi objek
IP sejumlah 42.989 unit berdasarkan data hasil appraisal Uljatek saat aset tersebut
dilimpahkan kepada Kementerian Keuangan. Sampai dengan 2018, BMN Eks Pertamina
yang telah dilakukan IP adalah sejumlah 34.983 unit, sehingga yang belum dilakukan IP
adalah sejumlah 8.006 unit aset. Nilai wajar hasil IP tersebut telah disajikan dalam LK SATK
BMN Eks Pertamina (Berita Acara Inventarisasi dan Lap Penilaian terlampir).
Telah disampaikan kertas kerja monitoring IP yang sudah dilaksanakan.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai, menunggu hasil IP yang telah dilaksanakan dari
tahun 2012 s.d. 2020 yakni sebanyak 34.557 disajikan dan diungkapkan secara pada
LKBUN 2020
1.4.4 Pengelolaan Piutang BUN yang berasal dari aset lain-
lain UAKPA DJKN Tahun 2018 belum memadai

Lampiran Tinjut 2018 91


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan PIUTANG SEWA KKKS
agar:
1. Telah disampaikan Surat Nomor S-78/KN.4/2019 tanggal 18 Maret 2019 hal Permintaan
a. Memerintahkan Direktur Jenderal Kekayaan
Klarifikasi Tentang Biaya Depresiasi Yang Dibayarkan PT Pertamina (Persero) Atas
Negara agar:
Pemanfaatan BMN KKKS JOB Pertamina-PetroChina East Java
1) memperbaiki data dan perhitungan Piutang Sewa
Aset KKKS, 2) melakukan penyelesaian piutang 2. Telah dijawab dalam Surat Nomor SRT-0166/SKKMG2000/2019/S4 hal Tanggapan
kepada Yayasan Supersemar dan pengelolaan atas atas Permintaan Klasifikasi Tentang Biaya Depresiasi Yang Dibayarkan PT Pertamina
aset sitaan terkait; (Persero) Atas Pemanfatan BMN JOB Pertamina -Petrochina East Java (terlampir)
3. Telah disampaikan Surat Nomor S-118/KN.4/2019 hal Permintaan Klarifikasi atas Sewa
BMN KKKS JOB Pertamina -Petrochina East Java oleh PT Pertamina (Persero) dari
Direktur PNKNL ke Kepala Divisi Akuntansi SKK Migas, Kepala Divisi Pengelolaan Aset
SKK Migas, dan Pimpinan PT Pertamina (Persero) (terlampir)
4. Telah dijawab dalam Surat Nomor SRT-0900/SKKMG2000/2019/S4 hal Klarifikasi atas
Sewa BMN KKKS JOB Pertamina -Petrochina East Java oleh PT Pertamina (Persero)
(terlampir)
5. Atas dasar surat tersebut, telah direncakan diadakan rapat koordinasi bersama dengan
Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas dan Kepala Divisi Akuntansi SKK Migas
untuk membahas klarifikasi tersebut bersama pada tanggal 17 Juni 2019 di Ruang
Rapat Dir. PNKNL Lantai 6 Utara, Jl. Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4, Jakarta Pusat
(undangan terlampir), namun rapat tidak terlaksana dikarenakan satu dan lain hal. Untuk
itu, akan direncanakan kembali dikemudian hari mengingat pentingnya rapat ini.
6. Akan dilaksanakan rapat koordinasi/reviu bersama SKK Migas/KKKS, PPBMN KESDM,
dan PT Pertamina (Persero)
Desember 2019
1. Sudah terbit surat persetujuan sewa atas pemakaian bersama BMN Hulu Migas berupa
pipa oleh PT Pertamina (persero).
2. PT Pertamina (persero) meminta agar dilakukan kompensasi antara besaran sewa
dengan beban depresiasi yang telah dibayarkan PT Pertamina (persero) ke PHE ONWJ.
3. Terdapat temuan baru BPK tahun 2018 yang menyatakan terdapat tambahan investasi
yang belum diperhitungkan pada persetujuan sewa tersebut di atas.
4. Masih dilakukan koordinasi antara DJKN, PPBMN, SKK Migas, dan PT Pertamina
(persero).

Lampiran Tinjut 2018 92


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Update Juni 2020
1. Telah dilakukan rapat pembahasan dengan PT Pertamina Persero dan KKKS JOB PPEJ
terkait tambahan investasi pipa yang belum diperhitungkan biaya sewanya. Dari hasil
pembahasan, disampaikan bahwa benar terdapat tambahan investasi sebesar ± 17 Juta
USD yang pada saat pelaksanaan penilaian, AFE atas investasi tersebut belum final.
Sehingga belum dihitung biaya sewanya (notula rapat terlampir).
2. Berdasarkan surat Kepala Divisi Akuntansi SKK Migas, disampaikan bahwa benar
terdapat penambahan investasi dengan nilai AFE USD17.629.039 dengan PIS tahun
2013.
3. Saat ini sedang dilakukan pembahasan internal dalam rangka merumuskan perhitungan
nilai sewa atas tambahan investasi sebesar ± 17 Juta USD"
Update Oktober 2020:
Akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan PT Pertamina (Persero), SKK Migas, dan
PPBMN KESDM.
Update November 2020:
Akan dilakukan rapat pembahasan terkait mekanisme perhitungan sewa atas tambahan
investasi oleh PT Pertamina Persero
Pembahasan Januari 2021
Catatan: Selanjutnya agar disampaikan dokumen pendukung Keputusan DJKN terkait
Penyelesaian Piutang Sewa Aset KKKS pada JOB PPEJ oleh PT. Pertamina Persero.
Status: Dalam Proses
PIUTANG SUPERSEMAR
1. Direktorat PKNSI DJKN telah mengadakan rapat koordinasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu
pada tanggal 30 April 2019 dan 26 Juni 2019, dengan mengudang pihak-pihak terkait
pada Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam perkara Yayasan Supersemar, yaitu
Presiden RI c.q. Kementerian Sekretariat Negara selaku prinsipal, Kejaksaan RI selaku
Kuasa Hukum Pemerintah RI, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan internal
Kementerian Keuangan antara lain Biro Hukum, Biro Advokasi, Direktorat PNKNL dan
Direktorat Hukum dan Humas.
2. Dalam rapat koordinasi dimaksud telah disepakati bahwa instansi yang akan melakukan
eksekusi atas perkara Yayasan Supersemar adalah Kejaksaan RI selaku Kuasa Hukum

Lampiran Tinjut 2018 93


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Pemerintah RI, terutama dalam hal penyerahan/penyetoran (hasil eksekusi) sebagai hak
Negara (diakui dan dicatat sebagai Piutang Negara pada Yayasan Supersemar) ke
Rekening Kas Umum Negara berupa sejumlah aset yang telah dicairkan, berasal dari
sebagian rekening/deposito Yayasan Supersemar yang telah diblokir sebesar
Rp242.404.759.586,00 (dua ratus empat puluh dua miliar empat ratus empat juta tujuh
ratus lima puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh enam rupiah), saat ini telah
tersimpan dalam rekening penampungan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
3. Adapun teknis penyerahan/penyetoran hasil eksekusi ke Rekening Kas Umum Negara
didahului dengan surat permintaan DJKN kepada Kejaksaan RI c.q. Jamdatun, untuk
selanjutnya Kejaksaan RI c.q. Jamdatun berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan
4. Telah dilakukan koordinasi dengan K/L terkait pada 26 Juni 2019
5. Menunggu tindak lanjut dari Kejaksaan
Desember 2019
6. Sudah dilakukan penyetoran Rp242.404.759.586,00 (bukti terlampir)
PTL Januari 2020:
Terkait supersemar, telah dilaksanakan serah terima sebagian hasil eksekusi Piutang
Yayasan Supersemar dari Panitera Pengadilan Negeri kepada Kementerian Sekretariat
Negara dan Kantor Pengacara Negara Kejaksaan Agung dengan BA Penyerahan Uang
Pelaksanaan Putusan Nomor 72/Eks.Pdt/2015 Jo.904/Pdt.6/2007/PN.Jkt.Sel tanggal 28
November 2019 dan sudah disetor ke kas negara pada hari yang sama dengan kode billing
82019112828339,9 kode akun 425149 (Pendapatan atas Pengelolaan BMN dan Kekayaan
Negara Lainnya dari Pengelola Barang).
Update Juni 2020
1. Telah diadakan rapat koordinasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tanggal 30 April 2019
dan 26 Juni 2019, dengan mengundang pihak-pihak terkait pada
Kemeneterian/Lembaga yang terlibat dalam perkara Yayasan Supersemar yaitu
Presiden RI c.q. Kementerian Sekretariat Negara selaku principal, Kejaksaan selaku
Kuasa Hukum Pemerintah RI, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan internal
Kementerian Keuangan.
2. Dalam rangka menindaklanjuti keputusan rapat pada tanggal 26 Juni 2019, Direktorat
PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-

Lampiran Tinjut 2018 94


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
1862/KN/2019 tanggal 10 Juli 2019 kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN dan
Nomor S-1863/KN/2019 tanggal 10 Juli 2019 kepada Menteri Sekretaris Negara yang
pada intinya meminta dukungan terkait penyerahan uang hasil eksekusi kasus Yayasan
Supersemar ke Rekening Kas Umum Negara."
3. Kejaksaan menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara dengan
mengajukan permohonan eksekusi atas sebagian hasil eksekusi sebesar
Rp242.404.759.586,77 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selanjutnya,
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meminta petunjuk kepada Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta melalui surat Nomor W10-U3/1962/Hk.02/8/2019 tanggal 29 Agustus 2019 yang
pada intinya berisi mengenai apakah pencairan dapat dilakukan terhadap sebagian hasil
eksekusi atau menunggu hasil eksekusi secara keseluruhan.
4. Dalam rangka memperoleh dukungan dari Mahkamah Agung atas penyerahan sebagian
hasil eksekusi Supersemar, Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Nomor S-2457/KN/2019 tanggal 25 Oktober 2019 kepada
Wakil Mahkamah Agung Bidang Yudikatif yang pada intinya meminta dukungan terkait
penyerahan uang hasil eksekusi kasus Yayasan Supersemar ke Rekening Kas Umum
Negara. Selain itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara juga telah berkoordinasi
langsung dengan Mahkamah Agung terkait rencana penyetoran sebagian hasil eksekusi
ke kas negara."
5. Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menyerahkan hasil eksekusi kepada
perwakilan Kementerian Sekretariat Negara selaku principal beserta Jaksa Pengacara
Negara pada tanggal 28 November 2019. Selanjutnya pada tanggal yang sama, telah
dilakukan penyetoran uang senilai Rp242.081.000.259,00 ke Kas Umum Negara
6. Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Nomor S-2816/KN/2019 tanggal 28 Desember 2019 yang pada intinya meminta Menteri
Sekretaris Negara untuk berkenan menindaklanjuti penyelesaian sisa outstanding
Piutang Yayasan Supersemar dengan mengeksekusi aset yang telah diletakkan sita
berupa:
a. Gedung Granadi di Jalan HR Rasuna Said Kav.8-9 Blok X/I, Jakarta Selatan (BA
Sita Eksekusi No.72/Eks/Pdt/2015 jo No.904/Pdt.G/2007/PNJkt.Sel tanggal 23
November 2016);
b. Sebidang tanah seluas 8.120 m2 (SHM No 263) di Jalan Raya Megamendung No 6
RT 03 RW 03 (BA Sita Eksekusi No 07/Pen.Pdt/PBT/Sita.Eks/2016/PN.Cbi jo.
No.72/Eks.Pdt/2015 jo. No 904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel tanggal 1 Desember 2016)"
7. Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Nomor S-19/KN/2020 tanggal 29 Januari 2019 kepada Deputi Bidang Hukum dan

Lampiran Tinjut 2018 95


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Peraturan Perundang-undangan Kementerian Sekretariat Negara dan Jaksa Agung
Muda Perdata dan Tata Usaha Negara yang pada intinya meminta pihak-pihak tersebut
untuk menindaklanjuti penyelesaian hak-hak negara dalam Piutang Yayasan
Supersemar.
8. Direktorat PKNSI telah menyampaikan Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Nomor S-220/KN/2020 tanggal 30 Maret 2020 dan Nomor S-380/KN/2020 tanggal 08
Juni 2020 kepada Deputi Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-undangan
Kementerian Sekretariat Negara dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha
Negara yang pada intinya meminta pihak-pihak tersebut untuk menindaklanjuti
penyelesaian hak-hak negara dalam Piutang Yayasan Supersemar sekaligus
menawarkan bantuan penilaian oleh Penilai DJKN.
Update Desember 2020:
Bahwa PKNSI telah membiayai penilaian aset yang telah disita dari pelaksanaan putusan
piutang Supersemar dan telah dikirimkan ke Jamdatung
(bukti terlampir)
Pembahasan Januari 2021
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum Sesuai, menunggu dilakukan pemantauan sampai diterima
pelunasan piutang Supersemar.
1.5.1 Perencanaan, Pelaksanaan dan Pertanggungja-
waban atas Kebijakan Pemerintah yang Menimbulkan
Dampak Terhadap Pos-Pos LRA dan/atau Neraca,
serta Kelebihan dan/atau Kekurangan Pendapatan
Bagi Badan Usaha Milik Negara Belum Diatur dan
Dipertanggungjawabkan
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan Selanjutnya, terkait Kebijakan Pemerintah terkait dampak penetapan kebijakan harga
agar berkoordinasi dengan K/L dan instansi terkait batubara tahun 2018 yang berdampak pada penurunan PNBP dan penghematan subsidi
untuk menetapkan tata cara perencanaan, listrik ditindaklanjuti sebagai berikut:
pertanggungjawaban, dan pelaporan serta standar
1. Untuk TA 2018, penghematan subsidi akibat kebijakan harga DMO Batubara telah
akuntansi atas kebijakan–kebijakan Pemerintah yang
dituangkan dalam CaLK LK BUN 2018;

Lampiran Tinjut 2018 96


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
berdampak langsung terhadap APBN dan Laporan 2. Dit. PNBP SDA KND telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk
Keuangan Pemerintah. mengantisipasi dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan harga DMO
Batubara khususnya yang berdampak pada subsidi listrik di tahun 2019.
Pembahasan 22 Januari 2020:
Terkait tata cara perencanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan serta standar akuntansi
untuk dana kompensasi akibat penetapan HJE dan tarif listrik telah diatur di dalam:
1. Perpres Nomor 43 Tahun 2018 yang merupakan Perubahan atas Perpres Nomor 191
Tahun 2014, diatur bahwa dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan oleh auditor yang
berwenang dalam 1 (satu) tahun anggaran terdapat kelebihan dan/atau kekurangan
penerimaan badan usaha penugasan sebagai akibat dari penetapan HJE BBM. Menteri
Keuangan menetapkan kebijakan pengaturan kelebihan dan/atau kekurangan
penerimaannya setelah berkoordinasi dengan Menteri ESDM dan Menteri BUMN.
2. PMK 225/2019 dimana diatur bahwa piutang dapat diakui jika memenuhi kriteria: telah
diterbitkan surat ketetapan dan/atau telah diterbitkan surat penagihan. Piutang jangka
panjang dapat diakui pada timbulnya hak pemerintah untuk menagih kepada pihak lain.
Terkait utang dapat diakui pada saat ada kesanggupan pemerintah untuk mengganti
kerugian badan usaha.
3. PMK 227/2019 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban
Dana Kompensasi atas Kekurangan Penerimaan Badan Usaha akibat Kebijakan
Penetapan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak dan Tarif Tenaga Listrik.
Terkait kebijakan peningkatan layanan publik melalui kerja sama Pemerintah dengan Badan
Usaha (KPBU), setalah dilakukan pendalaman dalam LHP, tidak terjait dengan BA BUN
Belanja Subsidi, sehingga tindak lanjut selanjutnya melibatkan BA BUN 999.99 (Transaksi
DJPPR)
Terkait pengaturan teknis (rekening minimum, KVarh, capping DMO batubara) terhadap
formula dan perhitungan kompensasi tarif listrik perlu dikoordinasikan lebih lanjut
pengaturannya dengan Kementerian ESDM.
UPDATE JULI 2020:
Terkait KPBU, aset yang dihasilkan di kelompokkan menjadi Aset Hasil Kemitraan dengan
Pihak Ketiga. Salah satu bentuknya adalah aset konsesi. Kebijakan akuntansi terkait aset
konsesi sudah diatur dalam PMK nomor 225/PMK.05/2019 tentang KAPP pada bagian
modul BAB VIII subbab B. Aset Konsesi Jasa adalah aset yang digunakan untuk

Lampiran Tinjut 2018 97


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
menyediakan jasa publik atas nama pemerintah dalam suatu perjanjian konsesi jasa. Dalam
LKPP tahun 2019 Aset Hasil Kemitraan dengan Pihak Ketiga dimasukkan dalam kelompok
akun aset lainnya.
Saat ini sedang dilakukan pembahasan dengan stakeholders kebijakan KPBU yang
tergabung dalam wadah kantor Bersama KPBU terutama Bappenas untuk melakukan
diskusi dan diseminasi tatacara perencanaan pertanggungjawaban dan pelaporan serta
standar akuntansi untuk proyek Pemerintah yang dilaksanakan dengan skema KPBU.
Terkait perencanaan penganggaran sedang dibahas dengan DJA untuk membuat SOP.
Update Desember 2020
KPBU:
DJPPR telah melakukan koordinasi dengan DJA untuk mensinergikan proses bisnis KPBU
AP dan menyusun berbagai SOP link yang dibutuhkan, termasuk di antaranya SOP terkait
Pembahasan Tiga Pihak (Trilateral Meeting) dalam rangka perencanaan penganggaran.
SOP tersebut merupakan pengaturan turunan dari PMK 260/2016 tentang Tata Cara
Pembayaran Ketersediaan Layanan dan dibuat dengan tujuan untuk:
1) Memastikan adanya komitmen pelaksanaan pembayaran AP oleh PJPK.
2) Memastikan adanya alokasi dana pembayaran AP setiap tahun selama masa operasi.
Saat ini draft SOP tersebut sedang dalam proses reviu untuk kemudian ditetapkan pada
periode Desember 2020.
Kementerian Keuangan saat ini sedang melakukan revisi atas Peraturan Menteri Keuangan
nomor 225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat. Dalam revisi
tersebut mengatur kebijakan akuntansi atas aset konsesi jasa yang merupakan produk dari
proyek-proyek KPBU. Revisi PMK Nomor 225/PMK.05/2019 tersebut saat ini sedang proses
pengajuan ke Biro Hukum Kementerian Keuangan.
DMO Batu Bara
Atas Catatan TL on Progress sebelumnya terkait Belum ada pengaturan teknis (rekening
minimum, KVarh, capping DMO batubara) terhadap formula dan perhitungan kompensasi
tarif listrik, telah dilakukan rapat pada tgl 15 Juli 2020, berdasarkan undangan Direktur PNBP
SDAKND nomor: Und-119/AG.6/2020 tanggal 13 Juli 2020 yang dihadiri oleh perwakilan Dit.
PHPK BABUN, KemenESDM, dan PT PLN.
Hasil pembahasan:

Lampiran Tinjut 2018 98


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
1. Capping DMO batubara dalam rangka Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan
Umum telah diperhitungkan sebagaimana diatur dalam Kepmen ESDM no 261
K/30/MEM/2019 tanggal 26 Desember 2019.
2. Telah ada pengaturan terkait rekening minimum, yaitu UU 30 tahun 2009 dan Permen
ESDM nomor 28 Tahun 2016 stdd Permen ESDM Nomor 3 tahun 2020. Selain itu, juga
telah ada hasil Kajian PT PLN terkait rekening minimum dan pendapatan biaya
pemakaian daya reaktif (KVarh) adalah objek dalam perhitungan kompensasi.
3. Berdasarkan Permen ESDM No. 28 dimaksud, rekmin dan kvarh merupakan objek
pengenaan tarif tenaga listrik PLN, sehingga apabila terdapat selisih penerimaan PLN
akibat kebijakan penetapan tarif yg lebih rendah dari tariff adjustment, maka seyogyanya
rekmin dan kvarh jg diperhitungkan
Pembahasan Januari 2021:
Pengaturan kewenangan mengenai rekening minimum, KVarh, dan rekening DMO berada
di Kementerian yang membawahi bidang mineral dan batubara dan ketenagalistrikan sesuai
dengan PMK 227 Tahun 2019 pasal 1 angka 2. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, telah
ditetapkan Permen ESDM Nomor 28 Tahun 2016 stdd Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2020
yang didalamnya telah dicantumkan pengaturan mengenai tarif adjustment yang dipngaruhi
oleh 4 faktor (ICP, kurs, inflasi, dan HBA) serta pengaturan mengenai rekening minimum,
dan KVarh.
Capping DMO telah diperhitungkan sebagai unsur penyediaan tenaga listrik sebagaimana
ditetapkan dalam KepmenESDM no 261 K/30/MEM/2019 tanggal 26 Desember 2019.
Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2020 telah mengatur pengaturan teknis (rekening minimum,
KVarh, Capping DMO batubara).
Telah dilakukan proses penyusunan SOP Pembahasan Tiga Pihak (Trilateral Meeting)
terkait pemenuhan alokasi anggaran di tahun pembayaran AP. SOP saat ini masih dalam
proses finalisasi.
Pengaturan terkait kebijakan akuntansi aset jasa konsesi yang merupakan produk dari
proyek KPBU telah diatur dalam PMK 234 Tahun 2020 di bagian Lampiran Bab VIII.
Status rekomendasi masih dalam proses, menunggu sampai SOP ditetapkan.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):

Lampiran Tinjut 2018 99


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu seluruh tata cara yang diperlukan (sesuai
yang dituangkan dalam temuan) disusun/ditetapkan
2.1.1 Ketidakkonsistenan Pembebanan atas Golongan
Tarif 900 VA-RTM (R-1/TR) Menimbulkan
Ketidakpastian dalam Proses Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban Belanja
Subsidi Listrik
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan 1. Direktur PNBP melalui surat undangan no.: UND-147/AG.6/2019 tgl 21 Juni 2019 telah
agar berkoordinasi dengan Menteri ESDM untuk melaksanakan rapat koordinasi dengan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenaga-
menyusun roadmap tariff adjustment berikut tahapan listrikan Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) pada tanggal 24 Juni 2019.
pelaksanaannya, pertimbangan pelaksanaan
2. Dalam rapat dimaksud disampaikan dan dibahas tindak lanjut rekomendasi BPK RI
ataupun penundaannya, serta tindakan yang harus
dalam LHP atas LKPP TA 2018, dengan simpulan sebagai berikut:
dilakukan apabila tariff adjustment tersebut ditunda
ataupun tidak dilaksanakan. a. Dit. PNBP akan menyampaikan temuan dan rekomendasi BPK RI yang terkait
dengan pelaksanaan subsidi listrik dan penerapan tariff adjustment secara resmi
kepada Ditjen Ketenagalistrikan;
b. Ditjen Ketenagalistrikan akan menyusun roadmap tariff adjustment, tahapan
pelaksanaan-nya, pertimbangan pelaksanaan ataupun penundaannya, serta
tindakan yang harus dilakukan apabila tariff adjustment tersebut ditunda ataupun
tidak dilaksanakan;
c. Roadmap dimaksud direncanakan akan ditetapkan melalui Peraturan/ Keputusan
Dirjen Ketenagalistrikan;
Progres Oktober 2019
1. Kementerian Keuangan telah menyampaikan temuan dan rekomendasi kepada
Kementerian ESDM selaku instansi yang berwenang dalam penetapan tarif listrik
melalui surat Direktur PNBP kepada Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenaga-
listrikan Nomor S-93/AG.6/2019 tanggal 10 Juli 2019.
2. Berdasarkan hasil beberapa kali rapat koordinasikan dengan Ditjen. Ketenagalistrikan
(24 Juni, 24 Juli, dan 1 Oktober 2019), diperoleh informasi bahwa penetapan roadmap
tariff adjustment (termasuk Golongan Tarif 900 VA-RTM) akan dibahas dalam Rapim
Kementerian ESDM yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober
2019 dan selanjutnya roadmap akan disampaikan kepada Ditjen. Anggaran.

Lampiran Tinjut 2018 100


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Update 31 Desember 2019
1. Kementerian ESDM telah menyampaikan surat kepada Direktur PNBP Nomor :
3447/23/DLB.3/2019 tanggal 23 Desember 2019 perihal tanggapan laporan hasil
pemeriksaan atas LKPP Tahun 2019;
2. Substansi surat dimaksud antara lain menyampaikan :
a. Sesuai UU No 20 Tahun 2019 tentang APBN 2020 dan lampiran IV Perpres Nomor
78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN TA 2020 disebutkan bahwa belanja Subsidi
Listrik TA 2020 dialokasi sebesar Rp54,79 triliun. Belanja subsidi listrik tersebut tidak
termasuk untuk golongan Rumah Tangga daya 900 VA-RTM.
b. Berdasarkan Permen ESDM No 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang
Disediakan oleh PLN sebagaimana diubah terakhir dengan Permen ESDM Nomor
19 Tahun 2019 menyatakan antara lain :
1) Penyesuaian tarif tenaga listrik (Tariff Adjustment) bagi golongan tarif Rumah
Tangga daya 900 VA-RTM yang belum dapat dilaksanakan tanggal 1 Januari
2019 diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2020;
2) Menteri ESDM dapat menentukan lain ketentuan waktu pemberlakuan
penyesuaian tarif tenaga listrik (Tariff Adjustment)
Pembahasan Januari 2021:
Pelanggan golongan tarif 900 VA-RTM tidak menjadi pelanggan penerima subsidi
sebagaimana disebutkan dalam UU APBN Tahun 2020 dan juga di tahun 2021.
sesuai kriteria pada pasal 5 PMK 174 Tahun 2019 pelanggan golongan tarif 900 VA-RTM
tidak masuk menjadi pelanggan subsidi.
Dalam implementasi tariff adjusment (tarif nonsubsidi), pemerintah menyusun skenario
penyesuaian dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi nasional.
Implementasi tariff adjusment membutuhkan keputusan yang lebih tinggi (setingkat Ratas
atau Rakortas) sehingga hal ini menyebabkan penyusunan Roadmap tariff adjusment belum
dapat dilakukan.
Status: Kementerian Keuangan mengusulkan untuk tidak dapat ditindaklanjuti berdasarkan
hasil pertimbangan pembahasan diatas.

Lampiran Tinjut 2018 101


No Temuan Dan Rekomendasi 2018 Progres Tindak Lanjut Ket.
Menurut pendapat BPK, Kementerian Keuangan telah menyampaikan penjelasan bahwa
listrik 900 VA-RTM sejak tahun 2020 tidak termasuk golongan listrik bersubsidi dan Ditjen
Gatrik Kementerian ESDM menyampaikan mengalami kendala untuk membuat roadmap
karena sifatnya mengikat dan memerlukan keputusan Ratas atau Rakortas.Di lain pihak
rekomendasi mengsyaratkan tindak lanjut berupa roadmap. Penetapan status tindak lanjut
akan diproses secara berjenjang.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindaklanjut masih dalam proses menunggu kepastian terkait konsistensi
penerapannya, yang seharusnya ketetapan yang menjelaskan dalam hal ini termasuk aturan
kondisi penundaannya.

Lampiran Tinjut 2018 102


MATRIK TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKBUN TAHUN 2017

NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.


I HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM
PENGENDALIAN INTERN
1.1.1 Kebijakan Akuntansi BUN Belum Mengatur
secara Lengkap terkait Transaksi PNBP SDA
serta Proses Pelaporan Transaksi Pengelolaan
Utang, Belanja Subsidi, dan Transaksi Retur
Belum Memadai
d. Mengevaluasi dan memperbaiki kelemahan PROGRES PER JUNI 2018:
SIKP, diantaranya menyediakan database
1. Dit. SMI dan Dit. SITP telah melakukan rapat evaluasi perbaikan data KUR secara
penyaluran KUR secara keseluruhan;
mingguan dengan tiga penyalur besar mulai dari bulan Maret 2018.
2. Tambahan data (tahun 2016 s.d. 2018) telah disampaikan sebanyak Rp.14 trilyun
yang merupakan 87,5% dari data yang belum disampaikan dan divalidasi SIKP.
PROGRES PER AGUSTUS 2018:
1. Dit. SMI dan Dit. SITP telah melakukan rapat evaluasi data KUR secara mingguan
dengan tiga Penyalur besar mulai dari bulan Maret 2018.
2. Rapat terakhir dilaksanakan tanggal 25 Juli 2018 dihadiri oleh Direksi BRI, BNI, dan
Bank Mandiri, KPA, dan Sekretariat Komite dengan hasil antara lain :
a. Progres terhadap BRI
1) Berdasarkan identifikasi BRI, untuk data tahun 2017 yang belum masuk ke
SIKP hanya tersisa 2% (1,3 juta data). Sedangkan untuk data transaksi tahun
2018 tersisa 8,8 juta data transaksi.
2) Komitmen target waktu perbaikan data transaksi tahun 2017 dan 2018 adalah
sampai dengan akhir Agustus 2018 (untuk cut off transaksi s.d. Juni 2018)
b. Progres terhadap BNI
1) BNI sedang dalam proses penyelesaian pengembangan sistem IT internal
untuk pengiriman data akad secara real time oleh kantor cabang. Ditargetkan
awal Agustus data penyaluran KUR antara data BNI dan SIKP sudah dapat
disinkronisasi.

LAMPIRAN TINJUT 2017 103


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2) Komitmen target waktu perbaikan data transaksi tahun 2018 adalah sampai
dengan akhir Juli 2018 dan perbaikan data transaksi tahun 2017 sampai
dengan akhir Agustus 2018.
c. Progres terhadap Bank Mandiri
Komitmen target waktu perbaikan data transaksi tahun 2017 dan 2018 adalah
sampai dengan Agustus 2018.
3. Hasil perbaikan data per tanggal 8 Agustus 2018 (Rakor Komite Kebijakan), realisasi
pembayaran subsidi sudah mencapai Rp4,27 Triliun atau 35,4% dari alokasi.
Realisasi tersebut merupakan yang paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya
dimana realisasi pembayaran subsidi terbesar terjadi pada tahun 2016 sebesar
Rp3,8 Triliun.
4. Terkait fitur perhitungan indikasi kebutuhan dana dan estimasi kewajiban, saat ini
masih dilakukan analisa proses bisnis bekerja sama dengan KPA sebagai pihak yang
akan menggunakan fitur tersebut.
Progres Mei 2019
1. Database sudah tersedia di SIKP sesuai dengan data dari Penyalur, Pemda dan
Kementerian/Lembaga yang memiliki hak akses ke dalam SIKP.
2. Dalam pengambilan database penyaluran KUR secara keseluruhan dari SIKP, Ditjen
Perbendaharaan akan menyusun mekanisme akses database SIKP khususnya bagi
pengguna yang memiliki hak akses terhadap seluruh database SIKP a.l. KPA dan
BPK dengan mempertimbangkan :
a. Kuantitas dan kompleksitas data
b. Ketersediaan layanan SIKP
Hal ini sejalan dengan hak akses bagi pengguna SIKP sebagaimana diatur dalam PMK
nomor 155/PMK.05/2018 tentang Pedoman Penggunaan SIKP.
PTL Juli 2019:
Dibutuhkan:
1. Surat menyurat dan screenshot terkait SIKP yang telah connect host to host dengan
Dukcapil
2. Screenshot total debitur dengan laporan untuk menunjukkan bahwa data debitur

LAMPIRAN TINJUT 2017 104


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
yang ada di SIKP telah sama dengan yang dilaporkan.
Update Desember 2019
Database sudah terintegrasi dengan data kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil)
dan data perpajakan
Update Juni 2020
1. Pada SIKP untuk user KPA telah ditambahkan menu Custom Report yang dapat
digunakan oleh KPA untuk memantau realisasi penyaluran KUR setiap saat.
2. SIKP akan dikembangkan untuk dapat menghitung potensi tagihan subsidi yang
akan dimanfaatkan untuk menyusun Indikasi Kebutuhan Dana (IKD) subsidi
bunga/marjin KUR tahun-tahun berikutnya. Pada SIKP sudah terdapat fitur untuk
pengiriman tabel jadwal angsuran dari Penyalur KUR. Saat ini SIKP akan
memanfaatkan data tabel jadwal angsuran debitur terdampak pandemi COVID-19
yang menerima tambahan subsidi bunga/marjin untuk dilakukan uji coba
perhitungan IKD.
Pembahasan Januari 2021:
Telah disampaikan custom report yang dapat digunakan oleh KPA untuk memantau
realisasi penyaluran KUR setiap saat.
Status rekomendasi Dalam Proses. Masih diperlukan pembahasan mengenai
pengembangan formulasi IKD sehingga laporan yang dihasilkan oleh SIKD dapat
memenuhi user requirement.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu adanya hasil evaluasi menyeluruh
atas kelemahan SIKP.
Aplikasi SIKP belum dapat digunakan oleh KPA untuk melakukan pemantauan atas
realisasi penyaluran dan potensi tagihan atas Subsidi Bunga KUR sehingga tidak dapat
digunakan KPA dalam mengungkapkan nilai beban dan utang estimas
1.3.2 Pengendalian Realisasi Belanja dan
Pertanggungjawaban Ketepatan Sasaran atas
Program Pengelolaan Subsidi Belum Memadai
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar: Update 31 Agustus 2018 :

LAMPIRAN TINJUT 2017 105


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
a. Menetapkan kebijakan teknis terkait evaluasi Direktur PNBP DJA telah menyampaikan surat kepada Direktur Pembinaan
atas realisasi belanja subsidi yang melampaui Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Nomor S-175/AG.6/2018 tanggal 6
pagu anggaran sebagai dasar kelayakan bayar Juli 2018 hal Permintaan Kajian Perubahan Parameter Perhitungan Subsidi Listrik TA
subsidi 2018, meminta untuk menyampaikan data dukung berupa kajian atas perubahan
parameter perhitungan yang mempengaruhi besaran subsidi listrik tahun 2018
Kementerian ESDM telah menyampaikan Kajian Perubahan Parameter Perhitungan
Subsidi Listrik TA 2018
Dalam executive summary dijelaskan :
1. Kebutuhan subsidi listrik berkaitan erat dengan perubahan indikator ekonomi makro
yaitu harga minyak mentah Indonesia (ICP, USD/barel) dan nilai tukar rupiah
(Rp/USD). Jika ada perubahan salah satu atau kedua indikator ekonomi makro
tersebut, biaya energi primer pembangkitan akan terpengaruh, sehingga subsidi
listrik juga turut berubah besarannya.
2. Selain itu, parameter teknis juga akan mempengaruhi besaran subsidi listrik. Sesuai
dengan keputusan Komisi VII DPR RI tanggal 13 September 2017 bahwa dengan
asumsi dengan asumsi harga minyak mentah (ICP) USD 48/barrel, Kurs Rp. 13.400,
penjualan sebesar 250,55 TWh (pertumbuhan penjualan 8,36% based on APBN-P
2017, dan kebijakan tarif bahwa mulai 1 Januari 2018 diterapkan mekanisme Tariff
adjustment terhadap rumah tangga daya 900 VA RTM, disetujui besaran kebutuhan
subsidi listrik tahun 2018 sebesar Rp. 52,66 triliun. Namun demikian sesuai dengan
keputusan Panja Badan Anggaran DPR RI tanggal 5 September 2017 disepakati
antara Pemerintah dan DPR bahwa untuk alokasi subsidi listrik tahun berjalan 2018
hanya sebesar Rp. 47,66 triliun, dengan carry over sebesar Rp. 5 triliun ke tahun
berikutnya.
3. Alokasi subsidi listrik ini telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2018. Dalam
perkembangan tahun berjalan, terdapat perubahan kebijakan tarif, bahwa Pemerintah
cq Menteri ESDM memutuskan bahwa terhadap rumah tangga daya 900 VA RTM
belum diterapkan tariff adjustment, dan PLN diberikan kompensasi subsidi listrik atas
penerapan kebijakan ini.
4. "Hal ini berdampak pada bertambahnya volume penjualan listrik pelanggan
bersubsidi. Berdasarkan evaluasi realisasi penjualan tenaga listrik bahwa prediksi
pertumbuhan penjualan tenaga listrik hanya sekitar 4,58% tanpa mengikutsertakan
kWh dari Rekening Minimum (RM) atau 5,72% dengan mengikutsertakan kWh RM.
5. Selain parameter penjualan berubah, asumsi makro juga turut berubah, nilai tukar

LAMPIRAN TINJUT 2017 106


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Rupiah terhadap USD s.d Juni rata-rata Rp. 13.973/USD (asumsi APBN
Rp.13.400/USD), harga minyak mentah (ICP) telah mencapai 70 USD/barel (asumsi
APBN 48 USD/barel). Adanya realisasi kurs dan ICP yang jauh diatas asumsi APBN,
sangat mempengaruhi peningkatan signifikan pada BPP tenaga listrik, terutama
biaya bahan bakar pembangkit. Dengan meningkatnya BPP tenaga listrik, kebutuhan
subsidi listrik juga akan meningkat secara signifikan.
6. Berdasarkan hasil kajian tim review subsidi listrik (Ditjen Gatrik dan PLN), kebijakan
tidak diterapkannya tariff adjustment pada rumah tangga daya 900 VA RTM
berdampak pada penambahan volume penjualan listrik bersubsidi (RTM) yang
berdampak tambahan subsidi listrik sebesar Rp. 8,70 triliun. Selain itu perubahan
parameter kurs, ICP, penjualan, tambahan pelanggan 450 VA menyebabkan
tambahan subsidi sebesar Rp. 3,33 triliun.
7. Dengan demikian, diperlukan total tambahan Rp. 12,03 triliun terhadap alokasi yang
telah ditetapkan. Hal ini menyebabkan alokasi yang besarnya Rp. 47,66 triliun tidak
lagi mencukupi kebutuhan subsidi listrik tahun berjalan 2018. Sesuai pasal 16 ayat
(3) UU Nomor 15 Tahun 2017 tentang APBN TA 2018 bahwa “Program Pengelolaan
Subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan
realisasi pada tahun anggaran berjalan berdasarkan perubahan parameter, realisasi
harga minyak mentah Indonesia, dan/atau nilai tukar rupiah”.
8. "Dengan ketentuan tersebut diatas, maka dengan adanya perubahan parameter
perhitungan subsidi listrik, realisasi ICP dan/atau nilai tukar rupiah yang lebih tinggi
daripada yang diasumsikan pada APBN 2018, maka Pemerintah berpandangan
penambahan pagu belanja subsidi untuk tahun berjalan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan tahun anggaran berjalan. Dokumen kajian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi Pemerintah c.q Kementerian Keuangan
untuk menyesuaikan pembayaran subsidi listrik tahun berjalan tahun 2018 dengan
kebutuhan subsidi dikarenakan adanya perubahan parameter teknis maupun asumsi
makro ekonomi terkini.
Progres Mei 2019
1. Realisasi anggaran subsidi dapat melebihi pagu yang telah dialokasikan dalam APBN
seperti subsidi BBM, subsidi listrik, maupun subsidi non energi. Mengingat realisasi
anggaran subsidi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti
perubahan parameter subsidi, ICP, dan kurs.
2. Peraturan yang mendukung pembayaran realisasi belanja subsidi yang melebihi
pagu yaitu : UU APBN 2019 pasal 16 ayat (3) “Anggaran Subsidi dapat disesuaikan

LAMPIRAN TINJUT 2017 107


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan berdasarkan perubahan
parameter, realisasi harga minyak mentah Indonesia, nilai tukar rupiah, dan/atau
pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya”. Bahkan dalam peraturan
tersebut, realisasi belanja subsidi yang melebihi pagu dapat digunakan untuk
membayar kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya. Subsidi bunga KUR dan IJP
KUR : targhet penyaluran KUR tahun berjalan dan tagihan tahun-tahun sebelumnya.

3. Selain itu, dapat kami sampaikan bahwa realisasi subsidi energi yang melebihi
pagunya, selain dipengaruhi oleh asumsi dan parameter, juga dipengaruhi oleh :

a. Kabijakan carry over ke tahun berikutnya pada saat pengalokasian pagu


(memperhatikan kapasitas fiskal). Hal ini dilakukan untuk mengendalikan tingkat
inflasi APBN → Pagu Subsidi energi lebih kecil dari perhitungan kebutuhan
sebagaimana aumsi dan parameternya (Kementerian Keuangan dan DPR RI)
b. Penentuan Kebijakan harga jual eceran / tarif yang masih di bawah harga/tarif
keekonomian. Kebijakan penetapan harga jual/tarif sebagimana harga
keekonomian disatu sisi dapat mengendalikan besaran subsidi energi. Namun
demikian, di sisi lain kebijakan peningkatan harga jual/tarif di tingkat masyarakat
dapat menimbulkan dampak inflasi dan penurunan daya beli masyarakat →
Kewenangan penetapan harga jual eceran/tarif di kementerian ESDM
Update Desember 2019:
Telah diakomodir dalam Undang-Undang APBN Tahun 2020 Nomor 20 Tahun 2019
Pasal 16 ayat (3) “Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun
anggaran berjalan berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro, perubahan parameter,
dan/atau pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya.
Serta dalam penjelasan Undang-Undang APBN Tahun 2020 Pasal 16 ayat (3) “Yang
dimaksud asumsi dasar ekonomi makro adalah harga minyak mentah dan nilai tukar
rupiah. Yang dimaksud dengan parameter adalah semua variabel yang mempengaruhi
perhitungan subsidi, antara lain: besaran subsidi harga, volume konsumsi BBM
bersubsidi, volume konsumsi LPG tabung 3 kg, volume penjualan listrik bersubsidi,
susut jaringan, dan volume pupuk bersubsidi.
Update November 2020:
UU No. 9 Tahun 2020 tentang APBN TA 2021 Pasal 16 Ayat (3): Program Pengelolaan

LAMPIRAN TINJUT 2017 108


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Subsidi dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun berjalan berdasarkan
asumsi dasar ekonomi makro, perubahan parameter, dan/atau pembayaran kurang
bayar subsidi tahun-tahun sebelumnya.
Update Desember 2020
kebijakan teknis terkait evaluasi atas realisasi belanja subsidi energi diatur dalam PM
sebagai berikut:
1. Subsidi listrik
PMK Nomor 174/PMK.02/2019 tentang Tata Cara Penyediaan, perhitungan
pembayaran dan pertanggungjawaban subsidi listrik, pasal 8 ayat (10) Menteri
Keuangan dapat mempertimbangkan usulan perubahan besaran parameter dan
besaran Subsidi Listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (9) sebagai pertimbangan
untuk merevisi DIPA dengan memperhatikan kemampuan keuangan Negara dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Subsidi LPG 3kg
PMK Nomor 116/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran,
Penghitungan, Pembayaran, dan Pertanggungjawaban Subsidi LPG Tabung 3 Kg,
pasal 5 diatur Dalam hal pagu DIPA atas belanja subsidi LPG Tabung 3 Kg ang
ditetapkan dalam 1 (satu) tahun anggaran yang mengacu pada APBN dan/atau
APBN-Perubahan tidak mencukupi kebutuhan subsidi LPG Tabung 3 Kg dalam
tahun anggaran berjalan, dapat ditambah pagunya melalui mekanisme revisi
anggaran setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Subsidi JTB
PMK No.130/PMK.02/2015 Tata Cara Penyediaan Anggaran, Penghitungan,
Pembayaran, dan Pertanggungjawaban Subsidi Jenis BBM Tertentu, pasal 4 ayat
(1) diatur Dalam hal pagu DIPA atas belanja subsidi Jenis BBM Tertentu yang
ditetapkan dalam APBN dan/ atau APBN -Perubahan tidak mencukupi kebutuhan
subsidi Jenis BBM Tertentu dalam tahun anggaran berjalan, dapat ditambah
pagunya melalui mekanisme revisi anggaran setelah mendapat persetujuan M enteri
Keuangan sesuai dengan ketentuan ,peraturan perundang-undangan.
Pembahasan Januari 2021:

LAMPIRAN TINJUT 2017 109


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Status rekomendasi Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu kebijakan teknis terkait evaluasi atas
realisasi belanja subsidi yang melampaui pagu anggaran sebagai dasar kelayakan bayar
subsidi;
c. Berkoordinasi dengan Menteri terkait untuk Update 31 Agustus 2018
menetapkan sasaran penerima subsidi dan
Pemerintah dalam Buku II Nota Keuangan beserta rancangan APBN TA 2019 untuk
kriteria ketepatan sasaran untuk setiap jenis
Susidi Energi telah menyampaikan arah kebijakan subsidi sebagai berikut :
subsidi secara jelas
Subsidi Energi :
1. Melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk BBM jenis minyak solar dan subsidi
(selisih harga) untuk minyak tanah dan LPG tabung 3 kg
2. Mengupayakan penyaluran subsidi LPG tabung 3 kg yang lebih tepat sasaran
3. Meningkatkan peranan pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan
konsumsi BBM bersubsidi dan LPG tabung 3 kg bersubsidi.
4. Memberikan subsidi bagi seluruh pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan rumah
tangga miskin dan tidak mampu daya 900 VA dengan mengacu pada Data Terpadu
Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM)
5. meningkatkan rasio elektrifikasi secara nasional dan bersamaan mengurangi
disparitas antar wilayah
6. meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik, melalui optimalisasi pembangkit
listrik berbahan gas dan batubara, dan menurunkan komposisi pemakaian BBM
dalam pembangkit tenaga listrik
7. Mengembangkan energi baru terbarukan yang lebih efisien khususnya di pulau-pulau
terdepan yang berbatasan dengan negara lain dan daerah terpencil namun memiliki
potensi energi baru terbarukan, serta mensubtitusi PLTD di daerah-daerah terisolasi
Subsidi Non Energi :
Arah kebijakan subsidi nonenergi tahun 2019 akan difokuskan pada beberapa kebijakan
subsidi lebih tepat sasaran dan menuju penyaluran subsidi menggunakan layanan
sektor keuangan (nontunai), antara lain melalui:
1. Melanjutkan perbaikan proses penetapan data penerima subsidi pupuk yang

LAMPIRAN TINJUT 2017 110


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
diselaraskan dengan data NIK dan penyempurnaan mekanisme penyaluran subsidi
pupuk melalui pemakaian kartu tani untuk mendorong produktivitas serta
peningkatan pengawasan;
2. Meningkatkan layanan umum bidang komunikasi dan transportasi kelas ekonomi;
3. Memberikan subsidi LRT Jabodebek untuk mendukung program percepatan
pembangunan infrastruktur transportasi;
4. Meningkatkan daya saing usaha dan akses permodalan bagi UMKM dan petani
melalui penurunan suku bunga KUR menjadi 7,0 persen mulai tahun 2018,
memberikan akses pembiayaan perumahan bagi MBR, dan memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap akses air minum;
5. Memberikan insentif pajak penghasilan ditanggung Pemerintah (PPh DTP) untuk
panas bumi dan SBN serta memberikan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM
DTP) untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri
Update Desember 2019:
Telah diakomodir dalam Undang-Undang APBN Tahun 2020 Nomor 20 Tahun 2019
Pasal 16 ayat (3) “Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun
anggaran berjalan berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro, perubahan parameter,
dan/atau pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya.”
Serta dalam penjelasan Undang-Undang APBN Tahun 2020 Pasal 16 ayat (3) “Yang
dimaksud asumsi dasar ekonomi makro adalah harga minyak mentah dan nilai tukar
rupiah. Yang dimaksud dengan parameter adalah semua variabel yang mempengaruhi
perhitungan subsidi, antara lain: besaran subsidi harga, volume konsumsi BBM
bersubsidi, volume konsumsi LPG tabung 3 kg, volume penjualan listrik bersubsidi,
susut jaringan, dan volume pupuk bersubsidi.
Update November 2020:
1. Kebijakan subsidi listrik TA 2020 : sasaran rumah tangga untuk seluruh pelanggan
450 VA dan 900 VA DTKS
2. Kesimpulan Pembahasan APBN TA 2021, antara lain: Pendataan data penerima
subsidi LPG 3 kg dan listrik yang terintegrasi dengan data masyarakat miskin (DTKS)
disiapkan pada tahun 2021
3. Penyempurnaan data penerima subsidi pupuk yang terintegrasi dengan NIK dan

LAMPIRAN TINJUT 2017 111


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
mekanisme penyaluran subsidi melalui Kartu Tani
4. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produktif (seperti pertanian,
perikanan, dsb) dan penggunaan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dalam
penyaluran KUR agar lebih tepat sasaran Penetapan sasaran subsidi untuk setiap
subsidi diatur melalui Peraturan Menteri Teknis terkait.
Update Desember 2020:
Penerima subsidi antara lain diatur dalam :
1. PMK Nomor 174/PMK.02/2019 tentang Tata Cara Penyediaan, perhitungan
pembayaran dan pertanggungjawaban subsidi listrik, pasal 5 ayat (1) Subsidi Listrik
diberikan kepada pelanggan dengan Golongan Tarif yang tarif tenaga listrik rata-
ratanya lebih rendah dari BPP tenaga listrik pada tegangan di Golongan Tarif
2. PMK Nomor 116/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran,
Penghitungan, Pembayaran, dan Pertanggungjawaban Subsidi LPG Tabung 3 Kg
3. Peraturan Menteri Pertanian No.10 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
menteri Pertanian No 01 Tahun 2020 Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi untuk
sektor pertanian Tahun 2020
Pembahasan Januari 2021:
Status rekomendasi Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu adanya penetapan sasaran penerima
subsidi dan kriteria ketepatan sasaran untuk setiap jenis subsidi secara jelas
d. Menyusun sistem kebijakan, pemantauan, Update 19 Desember 2018 :
pertanggung-jawaban, dan pelaporan untuk
Dalam PMK Nomor 245/PMK.02/2016 tentang Monitoring Kinerja dan Evaluasi Kinerja
ketepatan sasaran setiap jenis subsidi
atas Penggunaan Dana BUN,
Dalam PMK antara lain dijelaskan Monitoring Kinerja atas Penggunaan Dana Bendahara
Umum Negara yang selanjutnya disebut Monitoring Kinerja adalah proses pemantauan
yang berkesinambungan atas perkembangan capaian Kinerja penggunaan dana BUN
yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA BUN.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 204/PMK.09/2015 Tentang Pengawasan
Terhadap Pelaksanaan Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara diatur

LAMPIRAN TINJUT 2017 112


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan kewenangan pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan melaksanakan tugas sebagai berikut:
a. menetapkan kebijakan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran BA BUN;
b. melaksanakan evaluasi terhadap rencana pengawasan terhadap pelaksanaan
anggaran BA BUN yang disusun oleh Inspektorat Jenderal;
c. menyampaikan pemberitahuan kepada pemimpin Inspektorat Jenderal dan/atau
menteri/pimpinan lembaga yang belum menyampaikan rencana pengawasan
terhadap pelaksanaan anggaran BA BUN;
d. melakukan kompilasi dan evaluasi terhadap hasil pengawasan terhadap
pelaksanaan anggaran BA BUN yang disampaikan oleh Inspektorat Jenderal;
e. melaporkan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran BA BUN
kepada Menteri Keuangan;
f. melakukan pemantauan dan evaluasi atas tindak lanjut hasil pengawasan
terhadap pelaksanaan anggaran BA BUN; dan g. memberikan asistensi dan
konsultasi kepada Inspektorat Jenderal dalam rangka pengawasan terhadap
pelaksanaan anggaran BA BUN.
g. memberikan asistensi dan konsultasi kepada Inspektorat Jenderal dalam rangka
pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran BA BUN.
2. Jenis-jenis pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran BA BUN meliputi:
a. audit, yang merupakan proses identifikasi masalah, analisis, dan pengujian bukti
yang dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan
standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas,
efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah;
b. reviu, yang merupakan penelaahan dokumen suatu kegiatan untuk memperoleh
keyakinan terbatas bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan;
c. evaluasi, yang merupakan rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau
prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

LAMPIRAN TINJUT 2017 113


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan;
d. pemantauan, yang merupakan proses penilaian kesesuaian pelaksanaan suatu
kegiatan dengan standar dan/ atau tujuan yang telah ditetapkan;
e. kegiatan pengawasan lainnya, antara lain berupa sosialisasi mengenai
pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan
konsultansi, pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan
Update Desember 2020 :
Menteri Keuangan telah mengatur sistem kebijakan, pemantauan, pertanggung-
jawaban, dan pelaporan belanja Subsidi di PMK 193/PMK.02/2017 tentang Tatacara
Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BABUN, dan pengesahan
DIPA BUN dan PMK 245/PMK.02/2016 tentang Monitoring Kinerja dan Evaluasi Kinerja
atas penggunaan dana BUN, dan selanjutnya diatur secara khusus melalui PMK per
jenis belanja subsidi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. PMK Nomor 68/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk.
2. PMK Nomor 173/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang
Angkutan Laut untuk Penumpang Kelas Ekonomi.
3. PMK Nomor 84/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang
Angkutan Kereta Api Kelas Ekonomi.
4. PMK Nomor 173/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan,Dan
Pertanggungjawaban Dana Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang
Angkutan Laut untuk Penumpang Kelas Ekonomi
5. PMK Nomor 141/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk
Informasi Publik Bidang Pers
6. PMK Nomor 190/PMK.05/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan IJP KUR .
7. PMK Nomor 180/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
Bunga/Subsidi Marjin untuk Kredit Usaha Rakyat
8. PMK Nomor 157/PMK.02/2016 tentang Perubahan Atas PMK No.130/PMK.02/2015

LAMPIRAN TINJUT 2017 114


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Tata Cara Penyediaan Anggaran, Penghitungan, Pembayaran, dan
Pertanggungjawaban Subsidi Jenis BBM Tertentu
9. PMK Nomor 116/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran,
Penghitungan, Pembayaran, dan Pertanggungjawaban Subsidi LPG Tabung 3 Kg
10. PMK Nomor 174/PMK.02/2019 tentang Tata Cara Penyediaan, perhitungan
pembayaran dan pertanggungjawaban subsidi listrik
11. PMK Nomor 10/PMK.02/2020 Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
32/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Dana Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan dan Subsidi
Bunga Kredit Perumahan
12. PMK Nomor 60/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Jaminan
dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam Rangka Percepatan Penyediaan
Air Minum
Pembahasan Januari 2021:
Status rekomendasi Dalam Proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu sistem kebijakan, pemantauan,
pertanggungjawaban, dan pelaporan untuk ketepatan sasaran setiap jenis subsidi
1.3.8 Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan
Bantuan atas Bantuan Operasional Layanan Pos
Universal dalam Belanja Lain-Lain Tahun 2017
Tidak Sesuai Ketentuan

BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar: PROGRES PER DESEMBER 2018:


b. Berkoordinasi dengan Menteri Kominfo untuk Telah dilaksanakan pembahasan draft revisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22
merevisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Layanan Pos dan Informatika tanggal 3 Oktober
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan LPU 2018
dengan memperhatikan penentuan basis
Progres Mei 2019
pemberian BO LPU yang belum selaras dengan
amanat dalam Undang-Undang Nomor 38 Melalui surat Nomor 757/DJPPI.2/PI.01.01/05/2019 tanggal 13 Mei 2019 hal Progres
Tahun 2009 tentang Pos, mekanisme verifikasi Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2017 dan Tahun-
yang masih bersifat uji petik dan administratif, Tahun Sebelumnya, Direktur Pos selaku Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan

LAMPIRAN TINJUT 2017 115


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
dan perbaikan mekanisme penghitungan bahwa Revisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang
realisasi pendapatan dan biaya KPC dalam Penyelenggaraan Layanan Pos Universal telah kami tindaklanjuti dan saat ini dalam
rangka penyelenggaraan BO LPU proses penyelesaian.
Update Oktober 2019
Melalui surat Nomor 1662/DJPPI.2/PI.01.01/10/2019 tanggal 16 Oktober 2019, Plh
Direktur Pos menyampaikan bahwa Revisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Layanan Pos Universal telah kami tindaklanjuti dan saat
ini dalam proses penyelesaian.
Update Desember 2019
Draft Revisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Layanan Pos Universal terlampir.
Update Juni 2020
Melalui Surat Nomor B-710/DJPPI.2/PI.01.01/06/2020 tanggal 19 Juni 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2018
dan Tahun-Tahun Sebelumnya, Direktur Pos menyampaikan bahwa Peraturan Menteri
Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Layanan Pos Universal telah
ditindaklanjuti dengan melakukan revisi PM 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Layanan Pos Universal, revisi dilakukan sesuai catatan dan rekomendasi BPK serta
perbaikan terkait penyelenggaraan Bantuan Operasional Layanan Pos Universal dengan
memperhatikan masukan serta kajian berbagai stakeholder.
Update Oktober 2020

Melalui Surat Nomor S-1667/DJPPI.2/PI.01.01/10/2020 tanggal 22 Oktober 2020 hal


Proges Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN
Tahun 2019 dan Tahun-Tahun Sebelumnya, Direktur Pos meyampaikan bahwa
Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Layanan
Pos Universal telah ditindaklanjuti dengan melakukan revisi PM Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Layanan Pos Universal, revisi dilakukan sesuai catatan dan
rekomendasi BPK serta perbaikan terkait penyelenggaraan Bantuan Layanan Pos
Universal dengan melakukan kajian serta memperhatikan masukan berbagai
stakeholder dan mengundang narasumber dari akademisi dalam rangka
penyempurnaan revisi PM dimaksud. Telah dilaksanakan rapat pada tanggal 6 Oktober
2020 untuk melengkapi kajian kaitannya dengan revisi PM 22 Tahun 2013 tentang

LAMPIRAN TINJUT 2017 116


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Penyelenggaraan Layanan Pos Universal dalam rangka penyempurnaan revisi PM 22
Tahun 2013. (draf final terlampir)
Pembahasan Januari 2021:
Telah terdapat koordinasi dengan Menteri Kominfo untuk merevisi Peraturan Menteri
Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan LPU dengan memperhatikan
penentuan basis pemberian BO LPU yang belum selaras dengan amanat dalam
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos, mekanisme verifikasi yang masih
bersifat uji petik dan administratif, dan perbaikan mekanisme penghitungan realisasi
pendapatan dan biaya KPC dalam rangka penyelenggaraan BO LPU. Revisi
Permenkominfo sedang dalam proses penyelesaian. Namun, sudah dapat
dipertimbangkan sesuai rekomendasi karena telah terdapat koordinasi untuk merevisi
Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan LPU dan
terdapat draft final akan tetapi belum ditetapkan.
Kesimpulan: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Telah terdapat koordinasi dengan Menteri Kominfo untuk merevisi Peraturan Menteri
Kominfo Nomor 22 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan LPU dengan memperhatikan
penentuan basis pemberian BO LPU yang belum selaras dengan amanat dalam
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos, mekanisme verifikasi yang masih
bersifat uji petik dan administratif, dan perbaikan mekanisme penghitungan realisasi
pendapatan dan biaya KPC dalam rangka penyelenggaraan BO LPU. Revisi
Permenkominfo sedang dalam proses penyelesaian.
1.4.3 Pengelolaan Dana Bergulir pada Tiga Badan
Layanan Umum Tidak Memadai
a. Berkoordinasi dengan Menteri Koperasi dan PROGRES PER JUNI 2018:
UKM untuk menginstruksikan kepada:
Tindak Lanjut DJKN:
1) Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang
1. Dirjen Kekayaan negara atas nama Menteri Keuangan telah meminta Menteri
Produksi dan Pemasaran serta Deputi
Koperasi dan UKM agar menindaklanjuti rekomendasi BPK dimaksud melalui surat
Bidang Restrukturisasi Usaha, untuk
Nomor S-252/MK.6/2018 tanggal 26 Juni 2018
melaksanakan monitoring dan penilaian
NRB dana bergulir sesuai ketentuan; 2. Pada tanggal 26 Juni 2018 telah dilaksanakan rapat koordinasi yang dihadiri unsur
Kementerian KUKM (Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang Produksi dan
2) Direktur Utama LPDB-UMKM selaku KPA
Pemasaran, serta Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha). Turut hadir Inspektorat IV

LAMPIRAN TINJUT 2017 117


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Investasi agar lebih optimal dalam Itjen Kemenkeu, Sekretariat DJKN, Direktorat PPK BLU DJPb, dan Direktorat APK
menindaklajuti proses pengalihan dana DJPb (dokumenterlampir).
bergulir dari Kementerian KUKM dan
3. Hasil koordinasi:
Pengalihan dana bergulir dari koperasi
penerima ke rekening penampungan a) Tiga Deputi yaitu Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang Produksi dan
LPDBKUMKM, serta memvalidasi data NRB Pemasaran, serta Deputi Bidang Restrukturisasi UsahaKementerian KUKM telah
yang diperoleh dari Kementerian KUKM. menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan rekomendasi temuan BPK. Nota
komitmen akan ditindaklanjuti pada bulan Juli 2018.
b) Kementerian KUKM telah menjelaskan bahwa Dana Bergulir yang menjadi
temuan BPK berbeda dengan Dana Bergulir pada umumnya yang dipahami saat
ini. Anggaran yang digunakan berasal dari belanja bantuan sosial (bansos)
Kementerian KUKM tahun 2005-2007 yang sebagian besar berupa barang untuk
dipergulirkan diantara anggota koperasi penerima dana bansos. Selanjutnya
Kementerian KUKM berkomitmen untuk melaksanakan monitoring dan penilaian
atas NRB Dana Bergulir tersebut.
c) Terkait pengalihan Dana Bergulir Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian KUKM
menyampaikan bahwa bank pelaksana (BPD, BRI, BNI, Bukopin, BSM, dan Bank
Muamalat) sebagian besar belum melaporkan kepada Kementerian KUKM.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian KUKM berkomitmen akan meminta
laporan kepada bank pelaksana dan ditargetkan selesai pada bulan Agustus
2018.
d) Deputi Produksi dan Pemasaran berkomitmen akan memberikan informasi dan
data pendukung berupa penyaluran perguliran dimaksud.
e) BLU LPDB KUMKM berkomitmen mendukung proses pengalihan aset/dana
bergulir dari Kementerian KUKM.
Tindak Lanjut DJPb:
1) Direktur PPKBLU telah menerbitkan surat kepada Direktur Utama BLU LPDB
KUMKM untuk mengingatkan dan menegaskan rekomendasi BPK dimaksud, dengan
nomor surat S-4968/PB.5/2018 tanggal 25 Juni 2018 hal
TindakLanjutterhadapRekomendasi BPK RI pada LHP atas LKBUN Tahun 2017 dan
Management Letter PemeriksaanatasLaporan Keuangan BendaharaUmum Negara
Tahun 2017.
2) Surat tersebut ditembuskan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan, Direktur

LAMPIRAN TINJUT 2017 118


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Jenderal Kekayaan Negara, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (selaku Pembina teknis BLU LPDB KUMKM),
dan Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Direktorat
JenderalPerbendaharaan.
3) Direktorat PPKBLU telah mengikuti rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh
Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) DJKN berdasarkan undangan nomor
Und-194/KN.3/2018 tanggal 25 Juni 2018 hal Undangan Pembahasan LHP LKBUN
dan ML LKBUN BPK-RI atas LKBUN 2017.
PROGRES AGUSTUS 2018:
DJKN:
Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha telah melakukan konfirmasi hasil monitoring NRB
dana bergulir program MAP diantaranya melalui KSP/USP Koperasi, Lembaga Modal
Ventura, Inkubator, Kawasan Industri, dan Prospek Mandiri LK 2008. (Laporan progress
terlampir).
DJPb:
Surat Direktur Utama LPDB-KUMKM kepada Direktur PPK BLU nomor 1483/Dir.2/2018
tanggal 27 Agustus 2018 hal Tindaklanjut atas Rekomendasi BPK-RI:
1) Target penyelesaian penanganan mitra bermasalah LPDB KUMKM per tahun
sebagai berikut:

2) LPDB KUMKM sedang menyempurnakan SOP pasca pemberian pinjaman.


3) Terkait dengan proses pengalihan dana bergulir, LPDB-KUMKM telah merencanakan
dan melaksanakan pengalihan dana bergulir yang terdiri dari pelaksanaan
pengalihan di 7 (tujuh) wilayah dan pelaksanaan pengalihan secara on the spot bagi
daerah-daerah yang koperasinya memiliki pengalihan yang cukup besar.
4) Dalam rangka validasi data NRB, LPDB-KUMKM telah merencanakan dan
melaksanakan validasi NRB
PROGRES PER OKTOBER 2018:

LAMPIRAN TINJUT 2017 119


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Surat Direktur Keuangan LPDB-KUMKM kepada Direktur PPK BLU nomor
1871/Dir.2/2018 tanggal 31 Oktober 2018 hal Perkembangan Tindaklanjut atas
Rekomendasi BPK-RI:
1) Target penyelesaian penanganan mitra bermasalah LPDB KUMKM per tahun
sebagai berikut:

2) Proses penyempurnaan SOP pasca pemberian pinjaman telah dilakukan, dan saat
ini draft SOP telah selesai dan menunggu proses pengesahan (terlampir).
3) Terkait dengan proses pengalihan dana bergulir, BLU LPDN KUKMK menyampaikan
pelaksanaan penglihan dana bergulir dan validasi data NRB (terlampir).
Progres Mei 2019
1) BLU LPDB-KUMKM telah berkoordinasi dengan kedeputian pemilik program di
Kementerian KUKM (Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang Produksi dan
Pemasaran, serta Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha) untuk melaksanakan monev
dan penilaian NRB dana bergulir yang dialihkan.
2) BLU LPDB-KUMKM telah melaksanakan kegiatan pengalihan dana bergulir di 7
(tujuh) provinsi (tiga kali di antaranya dilaksanakan di tahun 2019, yaitu di Jawa
Barat, Sumatera Barat, dan Bengkulu).
3) BLU LPDB-KUMKM telah melaksanakan kunjungan lapangan (on the spot) mandiri
kepada koperasi yang memiliki potensi pengalihan; dan menyampaikan permintaan
konfirmasi data saldo rekening koperasi penerima program kepada bank penyalur.
4) BLU LPDB-KUMKM telah mengirimkan surat ke Dinas Koperasi Provinsi yang
membidangi KUKM untuk mengetahui status aktifnya koperasi, dan telah
bekerjasama dalam pengalihan skala kecil.
5) BLU LPDB-KUMKM telah menyampaikan laporan perkembangan realisasi
pengalihan dana bergulir setiap semester, dan sebagai perbandingannya, dari
Semester II Tahun 2017 ke Semester II Tahun 2018, terdapat pengurangan NRB
sebesar Rp99.566.468.875,-

LAMPIRAN TINJUT 2017 120


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Desember 2019
Dalam rangka optimalisasi pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB-KUMKM
sebagaimana rekomendasi BPK, kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut (lengkap
terlampir):
1) Membuka rekening pada 25 BPD dan 11 bank umum.
2) Melaksanakan kegiatan pengalihan dan validasi data dana bergulir, di antaranya:
a) Kegiatan Rapat Koordinasi Pengalihan dan Validasi Data Dana Bergulir di 7
(tujuh) provinsi guna optimalisasi pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB-
KUMKM. Sampai dengan bulan September 2019 telah melaksanakan 6 (enam)
kali kegiatan pengalihan, yaitu di provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat,
Bengkulu, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat, dengan
rincian sebagai berikut:
Realisasi Pengalihan ke
No. Wilayah Kegiatan
Rekening LPDB-KUMKM
1 Jawa Barat 430.725.866
2 Sumatera Barat 69.000.000
3 Bengkulu 449.819.052
Realisasi Pengalihan ke
No. Wilayah Kegiatan
Rekening LPDB-KUMKM
4 Kalimantan Barat 314.058.359
5 Jawa Tengah 885.274.859
6 Nusa Tenggara Barat 176.330.318
7 Jawa Barat 1.663.421.800
Total 3.988.630.254

b) LPDB-KUMKM melakukan kunjungan langsung ke Koperasi penerima program


dari beberapa Kabupaten/Kota dan menghasilkan pengalihan dana bergulir ke
rekening LPDB-KUMKM sebesar Rp5.314.509.107,-, dengan rincian 35 wilayah
kegiatan pada 14 provinsi.
c) Pada tahun 2019, LPDB-KUMKM melaksanakan kegiatan piloting klarifikasi data
NRB dana bergulir sebagai bahan potensi atas pengalihan dana bergulir ke
rekening LPDB-KUMKM. Sampai dengan bulan September tahun 2019 telah
dilaksanakan 2 (dua) kali kegiatan piloting yaitu di provinsi Sumatera Barat dan
provinsi Bali.

LAMPIRAN TINJUT 2017 121


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Hasil klarifikasi data NRB pada kedua provinsi sebagai berikut:
 Provinsi Sumatera Barat
Jumlah
Uraian Nominal Pinjaman
Koperasi
Koperasi aktif 182 koperasi Rp38.166.000.000,-
Koperasi Inaktif 194 koperasi Rp25.278.500.000,-
Selisih pencatatan, tidak menerima 59 koperasi Rp13.100.000.000,-
pinjaman, dan belum dimonev Dinas
 Provinsi Bali
Jumlah
Uraian Nominal Pinjaman
Koperasi
Koperasi aktif 217 koperasi Rp35.195.750.000,-
Koperasi Inaktif 80 koperasi Rp11.914.500.000,-
Selisih pencatatan, tidak menerima 56 koperasi Rp9.480.000.000,-
pinjaman, dan belum dimonev Dinas

3) Melakukan rekonsiliasi data pengalihan ke rekening LPDB-KUMKM dan data monev


NRB Deputi Pemilik Program untuk menghasilkan data update NRB, dengan hasil
NRB setelah rekonsiliasi sebagai berikut:
No. Bidang NRB per 30 Sept 2019 (Unaudited)
1 Pembiayaan Rp284.477.014.019,-
2 Produksi dan Pemasaran Rp69.372.296.482,-
3 Restrukturisasi Usaha Rp31.352.282.534,-
Total Rp385.201.593.035,-

4) LPDB-KUMKM setiap semester menyampaikan laporan perkembangan realisasi


pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB-KUMKM kepada Menteri KUKM dan
seluruh dinas provinsi yang membidangi koperasi dan UKM.

PTL Januari 2020:


Melalui surat nomor S-2673/KN/2019 tanggal 10 Desember 2019, Dirjen KN telah
bersurat kepada Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran,
Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha dan Direktur Utama LPDB KUMKM untuk

LAMPIRAN TINJUT 2017 122


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
mempercepat penyelesaian rekomendasi BPK dengan menyampaikan dokumen laporan
hasil monitoring secara komprehensif dan laporan penilaian NRB yang telah divalidasi
serta dokumen pengalihan dana bergulir dari Kemen KUKM kepada LPDB KUMKM.
1) Deputi Bidang Pembiayaan, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Deputi Bidang
Restrukturisasi Usaha telah melakukan melakukan monitoring (hasil monitoring akan
disampaikan) dan terkait validasi data NRB, sebagian telah tervalidasi dengan
melakukan konfirmasi dengan pihak Bank dan koperasi.
2) Berdasarkan data NRB, LPDB KUMKM telah menindaklanjuti dengan melaksanakan
proses pengalihan dana bergulir dari Kementerian KUKM dan di tahun 2019 telah
melakukan 7 kegiatan pengalihan ditingkat provinsi dan 35 kegiatan di tingkat
kabupaten/kota. Selain itu, telah dilakukan 2 kegiatan Piloting Klarifikasi Data NRB.
(Dokumen laporan kegiatan terkait pengalihan Dana Bergulir tersebut akan
disampaikan)
Progres Juni 2020:
Direktorat PPKBLU telah mengirimkan surat kepada Direktur Utama LPDB-KUMKM
nomor S-132/PB.5/2020 tanggal 15 Juni 2020 hal Perkembangan Tindak Lanjut
terhadap Rekomendasi BPK-RI pada LHP atas LKBUN Tahun 2018 dan Tahun-Tahun
Sebelumnya.
Direktur Utama BLU LPDB-KUMKM menanggapi dengan surat nomor B-
KU.03.02/284/Dirut/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020 hal Perkembangan Tindak Lanjut
terhadap Rekomendasi BPK-RI pada LHP atas LKBUN Tahun 2018 dan Tahun-Tahun
Sebelumnya
Langkah-langkah yang telah dilaksanakan BLU LPDB-KUMKM di Tahun 2019 dan 2020:
1. Rapat koordinasi pengalihan dana bergulir
Rapat koordinasi pengalihan dana bergulir yang telah dilaksanakan pada tahun 2019
melibatkan Deputi Pembiayaan, Deputi Produksi dan Pemasaran dan Deputi
Restrukturisasi Usaha Kemanterian KUKM, Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, Bank penyalur serta Koperasi penerima program.
Selama tahun 2019 telah dilaksanakan 7 (tujuh) kegiatan Rapat Koordinasi Pengalihan,
dan menghasilkan pengalihan dana bergulir ke rekening LPDB-KUMKM sebesar
Rp4.838.241.471 dengan rincian sebagai berikut:

LAMPIRAN TINJUT 2017 123


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Total Realisasi ke Rekening
No Provinsi Wilayah Kegiatan
LPDB-KUMKM
1 Jawa Barat Kota Cirebon 430.725.866
2 Sumatera Barat Kota Bukittinggi 85.000.000
3 Bengkulu Provinsi Bengkulu 972.119.052
4 Kalimantan Barat Kota Pontianak 314.058.359
5 Jawa Tengah Kab. Kudus 929.849.859
6 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa 276.330.318
7 Jawa Barat Kota Bandung 1.830.158.018
Grand Total 4.838.241.471

Kegiatan 2020:

Total Realisasi ke Rekening


NO Propinsi Tempat Kegiatan
LPDB-KUMKM
1 Sumatera Selatan Kota Palembang 257.500.000,00
2. Rapat koordinasi pengalihan dana bergulir
Selain rapat koordinasi pengalihan, LPDB KUMKM juga melakukan kunjungan langsung
ke Koperasi penerima program dari beberapa Kabupaten/Kota dan menghasilkan
pengalihan Dana Bergulir ke rekening LPDB-KUMKM sebesar Rp6.836.049.761 dengan
rincian sebagai berikut:

LAMPIRAN TINJUT 2017 124


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.

Total Realisasi ke Rekening


No Provinsi Wilayah Kegiatan
LPDB-KUMKM
1 Jawa Timur Kab. Sidoarjo dan Kab. Sumenep 471.735.970
2 DI Yogyakarta Kab. Bantul 280.000.000
3 Jawa Barat Kab. Bogor 100.000.000
4 Sumatera Selatan Kota Palembang 28.700.000
5 Sumatera Selatan Kab. Ogan Ilir dan Kota Prabumulih 842.830.725
6 Lampung Kab.Lampung Barat dan Tanggamus 347.200.000
7 Jawa Barat Kab. Bekasi dan Karawang -
8 Sumatera Selatan Kab. Lahat, Kab. Muara enim dan Kab. Lubuk Linggau 171.000.000
9 Banten Kab. Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon 493.350.000
10 Bangka Belitung Kota Pangkal Pinang, Kab. Bangka 10.100.000
11 Bangka Belitung Kab. Bangka Tengah, Kab. Bangka Selatan 78.108.304
12 Jawa Timur Kab. Ngawi, Kab. Magetan 145.114.000
13 Jawa Timur Kab. Tulungagung, Kab. Ponorogo -
14 Jawa Tengah Kab. Purworejo, Kab. Wonosobo -
15 Jawa Tengah Kab. Batang dan Kab. Kendal 75.833.315
16 Jawa Timur Kab. Trenggalek dan Kab. Pacitan 820.000.000
17 Sulawesi Utara Kota Manado dan Kab. Minahasa 105.000.000
18 Jawa Tengah Kab. Jepara 1.000.000.000
19 Jawa Timur Kab. Mojokerto dan Kota Mojokerto 17.500.000
20 Jambi Kab. Kerinci 100.000.000
21 Jawa Timur Kab. Blitar dan Kota Blitar 64.000.000
22 Jawa Timur Kab. Tuban dan Kab. Bojonegoro 265.000.000
23 Bangka Belitung Kab. Belitung dan Kab. Belitung Timur -
24 Jawa Tengah Kab. Temanggung dan Kota Salatiga 717.300.000
25 Jawa Timur Kab. Malang dan Kota Malang -
26 Jawa Timur Kab. Madiun dan Kota Madiun 85.000.000

LAMPIRAN TINJUT 2017 125


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Total Realisasi ke Rekening
No Provinsi Wilayah Kegiatan
LPDB-KUMKM
27 Maluku Utara Kota Ternate 286.520.417
28 Jawa Tengah Kab. Brebes dan Kab. Tegal -
29 Riau Kota Pekanbaru -
30 Jawa Tengah Kab. Sragen -
31 Jawa Tengah Kab. Sukoharjo dan Kota Surakarta -
32 Jawa Tengah Kab. Karanganyar dan Kab. Wonogiri 142.686.923
33 Sumatera Utara Kota Binjai dan Kota Medan -
34 Jawa Timur Kota Pasuruan dan Kota Surabaya 5.000.000
35 Jawa Timur Kab. Lamongan dan Kab. Gresik 184.070.107
Grand Total 6.836.049.761

Kegiatan 2020:

Total Realisasi ke Rekening


NO Propinsi Tempat Kegiatan
LPDB-KUMKM
1 Jawa Tengah Kabupaten Banyumas 500.000,00
2 Jawa Tengah Kabupaten Purbalingga 598.104.517,36
Grand Total 598.604.517
3. Hasil Piloting klarifikasi data NRB adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan 2019
1) Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan data NRB, total nilai pinjaman program dana bergulir
Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2000–2007 di Provinsi Sumatera Barat
sebesar Rp76.544.500.000. Dari total pinjaman tersebut, setelah dilakukan
klarifikasi dihasilkan data sebagai berikut:
a) data Koperasi yang aktif sebanyak 182 Koperasi dengan nilai pinjaman
sebesar Rp38.166.000.000;
b) data Koperasi yang tidak aktif sebanyak 194 Koperasi dengan nilai
pinjaman sebesar Rp25.278.500.000;
c) data selisih akibat double pencatatan, Koperasi tidak menerima pinjaman
dan belum dilakukan monev oleh Dinas sebanyak 59 Koperasi dengan nilai
pinjaman sebesar Rp13.100.000.000.
2) Provinsi Bali

LAMPIRAN TINJUT 2017 126


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Berdasarkan data NRB, total nilai pinjaman program dana bergulir
Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2000–2007 di Provinsi Bali sebesar
Rp56.590.250.000,. Dari total pinjaman tersebut, setelah dilakukan klarifikasi
dihasilkan data sebagai berikut:
a) data Koperasi yang aktif sebanyak 217 Koperasi dengan nilai pinjaman
sebesar Rp35.195.750.000;
b) data Koperasi yang tidak aktif sebanyak 80 Koperasi dengan nilai pinjaman
sebesar Rp11.914.500.000;
c) data selisih akibat Koperasi tidak terdaftar, double pencatatan dan belum
diketahui (belum dilakukan monev oleh Dinas) sebanyak 56 Koperasi
dengan nilai pinjaman sebesar Rp9.480.000.000.
b. Kegiatan Piloting 2020
Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan data NRB, total nilai pinjaman program Dana Bergulir Kementerian
Koperasi dan UKM Tahun 2000–2007 di Provinsi Jawa Tengah sebesar
Rp331.570.976.000. Dari total pinjaman tersebut, setelah dilakukan klarifikasi
dihasilkan data sebagai berikut:
1) data Koperasi yang aktif sebanyak 796 Koperasi dengan nilai pinjaman
sebesar Rp176.423.486.000;
2) data Koperasi yang tidak aktif sebanyak 510 Koperasi dengan nilai pinjaman
sebesar Rp98.007.516.000; dan
3) data selisih akibat daftar Koperasi double pencatatan, tidak terdaftar pada
Kota/Kabupaten tersebut dan belum diketahui (belum dilakukan monev oleh
Dinas) sebanyak 205 Koperasi dengan nilai pinjaman sebesar
Rp57.139.974.000.
Selain itu, Dirut BLU LPDB-KUMKM menyampaikan beberapa
kendala/permasalahan terkait koperasi dan dinas yang membidang koperasi dan
UKM di kabupaten/kota, sebagai berikut:
1) Koperasi dan anggota menganggap dana yang diterima dari pemerintah tidak
perlu dikembalikan atau dianggap sebagai hibah.
2) Banyaknya Koperasi penerima pengalihan Dana Bergulir sudah tidak aktif atau
tidak melakukan operasional.
3) Koperasi saat rekonsiliasi pada kegiatan pengalihan menyampaikan bahwa
Dana Bergulir tersebut macet di anggota dan sulit ditagih dikarenakan terdapat

LAMPIRAN TINJUT 2017 127


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
usaha anggota yang tutup, penerima merupakan petani yang gagal panen,
anggota pindah alamat dan alasan lainnya.
4) Terdapat pergantian kepengurusan Koperasi atau pengurus yang sudah
meninggal namun belum melakukan perubahan specimen, sehingga bank
tidak dapat mengalihkan dananya ke rekening LPDB-KUMKM."
5) Dinas yang tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi dikarenakan tidak
adanya dana operasional monev.
6) Mutasi yang terjadi di Dinas yang begitu cepat, sehingga pejabat yang baru
tidak mengetahui program pengalihan Dana Bergulir tersebut dikarenakan
administrasi yang kurang baik.
7) Banyak Koperasi yang telah mengangsur ke Pokja dan digulirkan kembali ke
Koperasi lainnya, namun karena minimnya pengadministrasian penerima
perguliran tersebut, sehingga Dinas tidak bisa menyampaikan daftar Koperasi
penerima perguliran.
8) Bank pelaksana tidak melaporkan data saldo sesuai tugas dan
tanggungjawabnya sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan dan
Perjanjian Kerja Sama.
Perkembangan Tindak Lanjut dari Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian KUKM
Surat nomor 216/Dep.2/VI/2020 tanggal 19 Juni 2020 hal Tanggapan terhadap
Rekomendasi BPK RI pada LHP atas LKBUN Tahun 2018 dan Tahun-tahun
Sebelumnya, dengan pokok penyampaian sebagai berikut:
1. Deputi Bidang Pembiayaan telah berkoordinasi dengan BLU LPDB-KUMKM dalam
mengoptimalkan pengalihan dana bergulir dan rekonsiliasi data pengalihan ke
rekening LPDB-KUMKM yang meliputi:
a. Kegiatan on the spot ke daerah untuk monitoring dan evaluasi kondisi koperasi
penerima dana;
b. Mereviu hasil monitoring data update Nilai realisasi Bersih; dan
c. Melakukan validasi data dengan pihak bank pelaksana dan berkoordinasi dengan
dinas yang membidangi KUKM di daerah.
2. Setiap triwulan, Deputi Bidang Pembiayaan menyampaikan surat permintaan laporan
perkembangan pengalihan dana bergulir ke dinas yang membidangi KUKM di
daerah.
Pembahasan 10 Juli 2020:
Menunggu dokumen hasil monev dari KUKM atas seluruh dana bergulir.

LAMPIRAN TINJUT 2017 128


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Update Oktober 2020:
Perkembangan Tindak Lanjut BLU LPDB KUMKM:
Surat Direktur Utama BLU LPDB-KUMKM Nomor B-KU.03.02/480/Dirut/X/2020 tanggal
19 Oktober 2020 hal Perkembangan Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi BPK-RI pada
LHP atas LKBUN Tahun 2018 dan Tahun-Tahun Sebelumnya, dengan ringkasan
langkah tindak lanjut sebagai berikut:
1) Sesuai amanat SK Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) terkait
pembukaan rekening LPDB-KUMKM telah membuka rekening pada seluruh bank
BPK dan bank umum, yaitu pada 25 bank BPD dan11 bank umum.
2) Dalam hal validasi data NRB, LPDB-KUMKM melakukan rekonsiliasi data pengalihan
ke rekening LPDB-KUMKM dan data monev nilai realisasi bersih (NRB) Deputi
pemilik program untuk menghasilkan data update NRB.
3) Melaksanakan kegiatan pengalihan dana bergulir yang bertujuan untuk memvalidasi
dan optimalisasi pengalihan kerekening LPDB-KUMKM, di antaranya:
a) Pada tahun 2019 telah melakukan kegiatan Rapat Koordinasi Pengalihan dan
Validasi Data Dana Bergulir di 7 (tujuh) provinsi yang bekerjasama dengan Deputi
pemilik program, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota, dan bank
pelaksana. Kegiatan tersebut dilaksanakan di provinsi Jawa Barat (kota Cirebon),
provinsi Sumatera Barat, provinsi Bengkulu, provinsi Kalimantan Barat, provinsi
Jawa Tengah, dan provinsi Nusa Tenggara barat, provinsi Jawa Barat (kota
Bandung) dan pada tahun 2020 diprovinsi Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
b) Kegiatan on the spot yang bekerjasama dengan dinas yang membidangi KUKM di
kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan pengalihan skala kecil yang
mengutamakan koperasi yang memiliki potensi saldo yang ada di penampungan
pokok.
c) Melaksanakan kegiatan piloting klarifikasi data NRB dana bergulir program
Kementerian KUKM tahun 2000 s.d. 2007 guna mengklarifikasi aktif/tidak aktif
koperasi penerima dana bergulir, sebagai bahan potensi atas pengalihan dana
bergulir ke rekening LPDB-KUMKM. Pada tahun 2019 di laksanakan di 2 (dua)
wilayah, yaitu di provinsi Sumatera Barat dan provinsi Bali. Pada tahun 2020 telah
dilaksanakan diprovinsi Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selainitu Dirut BLU LPDB-KUMKM turut menyampaikan beberapa

LAMPIRAN TINJUT 2017 129


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
kendala/permasalahan dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK (rincian lengkap
sebagaimana terlampir dalam surat Dirut LPDB-KUMKM), yang secara ringkasnya
adalah kendala/permasalahan karena kesalahan persepsi dari koperasi dan
kekurangan koordinasi dengan dengan dinas yang membidangi KUKM
dikabupaten/kota.
4) Menyampaikan realisasi dana bergulir program Kementerian Koperasi dan UKM
tahun 2000- 2007 dengan Kegiatan Koordinasi dan Validasi Data Dana Bergulir Per
16 Oktober 2020 (rincian lengkap sebagaimana terlampir dalam surat Dirut LPDB-
KUMKM).
5) Menyampaikan bukti berita acara rekonsiliasi dengan Kementerian Koperasi dan
UKM (rincian lengkap sebagaimana terlampir dalam surat Dirut LPDB-KUMKM).
6) Menyampaikan perkembangan kegiatan pengalihan dana bergulir tahun 2020
sebagai berikut:

Perkembangan Tindak Lanjut dari Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian KUKM


Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian KUKM menanggapi dengan surat nomor
102/Dep.2/X/2020 tanggal 20 Oktober 2020 hal Tanggapan terhadap Rekomendasi BPK

LAMPIRAN TINJUT 2017 130


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
RI pada LHP atas LKBUN Tahun 2018 dan Tahun-tahun Sebelumnya (salinan
terlampir), sebagai berikut:
1) Deputi Bidang Pembiayaan telah berkoordinasi dengan BLU LPDB-KUMKM dalam
mengoptimalkan pengalihan dana bergulir dan rekonsiliasi data pengalihan
kerekening LPDB-KUMKM yang meliputi:
a) Monitoring dan evaluasi perkembangan Kelembagaan dan Usaha Koperasi untuk
mengetahui keberadaan Koperasi apakah ‘‘aktif‘ atau ‘‘tidak aktif” serta kendala-
kendala yang dihadapi;
b) Mereviu hasil monitoring dalam rangka update NRB; dan
c) Melakukan validasi data melalui laporan yang disampaikan oleh pihak bank
pelaksana maupun laporan dari Dinas Koperasi dan UKM dan koperasi penerima
program.
2) Setiap triwulan, Deputi Bidang Pembiayaan menyampaikan surat permintaan laporan
perkembangan pengalihan dana bergulir ke dinas yang membidangi KUKM di
daerah.
Update 19 Oktober 2020
Sesuai Surat Dirut LPDB KUMKM No. B-KU.03.02/480/Dirut/X/2020 sebagai berikut :
a. Pada tahun 2020 telah melakukan kegiatan Rapat Koordinasi Pengalihan dan
Validasi Data Dana Bergulir
b. Dalam hal validasi data NRB, LPDB-KUMKM melakukan rekonsiliasi data
pengalihan ke rekening LPDB-KUMKM dan data monev NRB Deputi pemilik
program untuk menghasilkan data update NRB;
c. Pelaksanakan kegiatan Piloting Klarifikasi Data NRB Dana Bergulir Program
Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2000-2007 guna mengklarifikasi aktif/tidak
aktif Koperasi penerima Dana Bergulir sebagai bahan potensi atas pengalihan dana
bergulir ke rekening LPDB-KUMKM.
d. Menyampaikan laporan setiap semester atas perkembangan realisasi pengalihan
dana bergulir ke rekening LPDB-KUMKM kepada Menteri Koperasi dan UKM dan
seluruh Dinas Provinsi yang membidangi Koperasi dan UKM
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses, menunggu dokumen Berita Acara Pengalihan Dana Bergulir dari
LPDB dan Kementerian

LAMPIRAN TINJUT 2017 131


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Tindak lanjut belum sesuai karena masih menunggu Berita Acara Pengalihan Dana
Bergulir dari LPDB dan Kementerian.
1.5.1 Pemerintah Belum Menetapkan Mekanisme
Penyelesaian Piutang Subsidi atas Kelebihan
Pembayaran Subsidi Benih dan Subsidi Pangan
yang Telah Berakhir Skema Subsidinya

BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar PROGRES PER JUNI 2018:


berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan Menteri
Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Penyelesaian Usul Kekurangan Pembayaran
Sosial untuk menetapkan kebijakan dan mekanisme
Subsidi Rastra TA 2016 pada tanggal 7 Maret 2017. Kesimpulan hasil rapat adalah
penyelesaian piutang negara atas belanja subsidi
berdasarkan Pasal 6 PP Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
yang sudah tidak dianggarkan/disediakan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Kemensos tetap sebagai KPA subsidi
APBN dan/atau APBN Perubahan, serta tanggung
pangan Tahun 2018, meskipun sudah tidak mendapat alokasi, namun masih terdapat
jawab bagi KPA yang telah berakhir penunjukannya.
kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan yaitu penyelesaian kurang bayar Subsidi
Pangan Tahun 2016 dan potensi lebih bayar Subsidi Pangan Tahun 2017 (Surat
Direktur Abid Polhukhankam dan BA BUN Nomor Und-69/AG.5/2018 serta Daftar Hadir
dan Berita Acara terlampir).
UPDATE AGUSTUS 2018 :
Untuk Subsidi Pangan:
Direktur Anggaran Bidang Polhukhankam dan BA BUN telah mengirimkan surat kepada
Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial, Nomor S-81/AG.5/2018
tanggal 12 April 2018 hal Tanggapan atas Kekurangan Pembayaran Subsidi Pangan
tahun 2016, antara lain dijelaskan :
1. Walaupun penunjukkan sebagai KPA Subsidi Pangan telah berakhir karena sudah
tidak lagi mendapat alokasi anggaran namun Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial
Kementerian Sosial tetap harus melaksanakan pengelolaan seluruh administrasi dan
pelaporan keuangan subsidi pangan termasuk dalam hal terdapat kelebihan dan
kekurangan pembayaran subsidi pangan, dimana dalam pelaksanaan penyelesaian
tagihan kepada Negara, Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial harus
memperhitungkan kewajiban penerima hak tagihan apabila penerima hak tagihan
masih memiliki kewajiban kepada Negara.
2. Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial agar memerintahkan

LAMPIRAN TINJUT 2017 132


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
kepada Perum Bulog agar menyetorkan ke Kas Negara kelebihan bayar subsidi
pangan Tahun 2017 berdasarkan hasil audit BPK setelah diperhitungkan dengan
kurang bayar subsidi pangan Tahun 2016.
Untuk Subsidi Benih :
1. Direktorat Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan melalui surat Nomor
204/TP.030/C.2.3/03/2018 tanggal 5 Maret 2018 hal Pembayaran kelebihan bayar
Subsidi Benih TA 2014, meminta kepada PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk
membayar kelebihan bayar ke kas negara paling lambat 30 April 2018. (foto copy
surat terlampir)
2. Direktorat Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan melalui surat Nomor
1047/TP.010/C.2.1/05/2018 tanggal Mei 2018 hal Penagihan ke-2 pembayaran
kelebhan bayar Subsidi Benih TA 2014, meminta kepada PT Sang Hyang Seri
(Persero) untuk membayar kelebihan bayar ke kas negara paling lambat 31 Mei
2018. (foto copy surat terlampir)
Update tanggal 29 Oktober 2018 :
Untuk Subsidi Pangan
1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial melalui
surat nomor 792/DYS-SET/08/2018 tanggal 14 Agustus 2018 hal Penyelesaian
kelebihan Pembayaran Subsidi PAngan Tahun 2017, meminta agar Perum Bulog
segera menyetorkan ke kas negara selisih lebih bayar subsidi pangan tahun 2017
berdasarkan audit BPK setelah siperhitungkan dengan kurang bayar subsidi pangan
Tahun 2016 sebelum tanggal 12 September 2018.
2. Melalui Berita Acara Penyelesaian Hutang Piutang Subsidi Beras bagi Masyarakat
Berpendapatan Rendah TA 2016 dan TA 2017 antara Ditjen Pemberdayaan Sosial
Kementerian Sosial dan Perum Bulog tanggal 10 September 2018, telah disepakati :
a. Kekurangan bayar subsidi pangan TA 2016 sebesar Rp140.372.114.951,25
b. Kelebihan bayar subsidi pangan TA 2017 sebesar Rp834.824.264.977,60
c. Terdapat selisih lebih bayar sebesar Rp694.452.150.026,35 yang harus disetor
oleh Perum Buloh ke kas negara.
3. Direksi Perum Bulog telah menyampaikan surat kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial selaku KPA Subsidi Pangan

LAMPIRAN TINJUT 2017 133


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Nomor B-1166/II/DK203/09/2018 tanggal 17 September 2018 perihal Konfirmasi
Pengembalian Kelebihan Subsidi Beras Rstra TA 2017, bahwa Perum Bulog telah
menyetorkan kelebihan pembayaran adalah subsidi TA 2017 sebesar
Rp694.452.150.026,35 ke kas negara pada tanggal 12 September 2018.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu adanya pembayaran dari PT SHS atas
piutang Subsidi Benih
1.5.2 Terdapat Pemanfaatan Aset Eks Pertamina oleh
Pihak Ketiga yang Belum Dikenakan Biaya Sewa

b. Menetapkan persetujuan pemanfaatan atas aset Update September 2018 :


yang dimanfaatkan oleh PT Pertamina EP dan
Akandiusulkan untuk revisi nilai sewa PT Pertamina EP yang tercatat dan/atau
pihak lainnya sebagai dasar untuk melakukan
perjanjian sewa baru dengan anak usaha Grup Pertamina lain (Pertagas,
penagihan atas pemanfaatan aset dan jumlah
PHE)berdasarkan hasil FGD
piutang.
Update Oktober 2018 :
1. Dijadwalkan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan Grup Pertamina guna
memperoleh kesepahaman atas tindak lanjut hasil pemetaan antara lain dalam
bentuk penghapusan, pemanfaatan, maupun alternatif bentuk pengelolaan yang lain.
2. Akandiusulkan untuk revisi nilai sewa PT Pertamina EP yang tercatat dan/atau
perjanjian sewa baru dengan anak usaha Grup Pertamina lain (Pertagas,
PHE)berdasarkan hasil FGD.
3. Telah diajukan permohonan sewa dari pihak ketiga selain PT Pertamina EP sesuai
surat Direktur Manajemen Aset PT Pertamina (Persero) No. 157/I00000/2018-S0
tanggal 16 Agustus 2018 hal Permohonan Pemanfaatan BMN di Wilayah Kerja PT
Pertamina EP.
Update Desember 2018 :
1. Sedang dilakukan kajian untuk mengalihkan asset komersial ke BLU LMAN.
2. Telah dibayarkan oleh Pertamina pada tgl 5 Desember 2018 sebesar 207 miliar

LAMPIRAN TINJUT 2017 134


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Progres Mei 2019
Telah dilakukan rapat pembahasan rancangan sewa BMN eks Pertamina tanggal 14 Mei
2019
Per 30 November 2019
Penetapan persetujuan pemanfaatan atas aset yang dimanfaatkan oleh PT Pertamina
EP dan pihak lainnya
1. Telah diajukan permohonan sewa dari pihak ketiga selain PT Pertamina EP sesuai
surat Direktur Manajemen Aset PT Pertamina (Persero) No. 157/I00000/2018-S0
tanggal 16 Agustus 2018 hal Permohonan Pemanfaatan BMN di Wilayah Kerja PT
Pertamina EP.
2. Sedang diproses 17 usulan pemanfaatan BMN yang dimohonkan oleh pihak lain.
PTL Januari 2020:
Penetapan persetujuan pemanfaatan atas aset yang dimanfaatkan oleh PT Pertamina
EP dan pihak lainnya
1. Telah diajukan permohonan sewa dari pihak ketiga selain PT Pertamina EP sesuai
surat Direktur Manajemen Aset PT Pertamina (Persero) No. 157/I00000/2018-S0
tanggal 16 Agustus 2018 hal Permohonan Pemanfaatan BMN di Wilayah Kerja PT
Pertamina EP.
2. Sedang diproses 17 usulan pemanfaatan BMN yang dimohonkan oleh pihak lain.
Catatan: Akan disampaikan laporan monitoring persetujuan pemanfaatan aset eks
Pertamina
PTL 10 Juli 2020
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan. Masih diperlukan
penyesuaian saldo piutang 1,7M atas pemanfaatan Aset Eks Pertamina dan adanya
addendum perjanjian baru.
Pembahasan Januari 2021
1. Direktur KND melalui surat S-248/KN.3/2019 tanggal 24 Oktober 2019 telah
meminta Direktur Asset Management PT Pertamina (Persero) dan Finance Business
Support Director PT Pertamina EP untuk menyelesaikan kegiatan pemetaan BMN
Eks Pertamina.

LAMPIRAN TINJUT 2017 135


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. Kegiatan pemetaan dalam rangka menyajikan nilai BMN Eks Pertamina yang
digunakan oleh PT Pertamina EP telah selesai dilaksanakan pada bulan Januari
2020 (Berita Acara terlampir).
3. Telah diterbitkan diterbitkan persetujuan pemanfaatan BMN Eks Pertamina oleh
pihak lainnya di luar PT Pertamina EP (keputusan sewa dan perjanjian sewa
terlampir).
4. Telah ditandatangani perjanjian sewa BMN Eks Pertamina antara Pengelola Barang
dengan PT Pertamina EP sejak tahun 2016 s.d. 2020, yaitu perjanjian sewa No.
PRJ-3/2016, No. PRJ-3/2017, No. PRJ-1/2018, No. PRJ-2/2019 dan PRJ-4/2020
(dokumen perjanjian terlampir).
5. Telah diterbitkan keputusan sewa dan ditandatangani perjanjian sewa BMN Eks
Pertamina oleh pihak lain diluar PT Pertamina EP:
a. Keputusan Sewa No. KMK 1/KM.6.KN.3/2020 kepada El Nusa sebesar
Rp425.000.000 dan Rp1.735.000.000,00 (keputusan sewa dan perjanjian sewa
terlampir);
b. Keputusan Sewa No. KMK 1/KM.6.KN.3/2020 kepada El Nusa sebesar
Rp425.000.000 dan Rp1.735.000.000,00 (keputusan sewa dan perjanjian sewa
terlampir);
c. Keputusan Sewa No. KMK 141/KM.6.KN.3/2020 kepada PT Pertamina
(Persero) sebesar Rp614.651.000,00 (keputusan sewa dan perjanjian sewa
terlampir).
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status masih belum Sesuai menunggu,penyesuaian saldo piutang 1,7M atas
pemanfaatan Aset Eks Pertamina dan adanya addendum perjanjian baru.
1.5.3 Pengendalian atas Pencatatan Aset Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Aset Perjanjian
Kerja Sama/Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B) Belum Memadai
a. Menelusuri penjelasan atas koreksi-koreksi ke PROGRES PER JUNI 2018:
dalam dokumen sumber yang diterima oleh
Telah dibuat surat kepada SKK Migas yang meminta agar dalam laporan aset berkala
PPBMN dan DJKN kemudian mengungkapkan
wajib mengisi secara lengkap kolom keterangan tambahan terkait koreksi tambah dan
pada LKBUN;
kurang aset. (surat Direktur PNKNL Nomor S-427/KN.4/2018 tanggal 13 Juli 2018 hal
Pengisian Lengkap Keterangan Tambahan untuk Mutasi karena Koreksi Tambah dan

LAMPIRAN TINJUT 2017 136


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Kurang aset pada Laporan Aset KKKS)
PROGRES PER AGUSTUS 2018:
Awal September 2018 akan dilakukan rekonsiliasi data antara DJKN, SKK Migas, dan
PPBMN, sekaligus mengecek progress penyusunan penjelasan atas koreksi-
koreksi.Berdasarkan hasil koordinasi dengan PPBMN KESDM pelaksanaan rekonsiliasi
diundur menjadi bulan Oktober 2018.
PROGRES PER OKTOBER 2018:
Telah dilaksanakan kegiatan rekonsiliasi HBM Tahap I pada tanggal 31 Oktober s.d. 02
November 2018.
PROGRES PER NOVEMBER 2018:
Telah dilaksanakan kegiatan rekonsiliasi HBM Tahap II pada tanggal 28 s.d. 30
November 2018 dan Tahap III pada tanggal 04 Oktober s.d. 07 November 2018.
Telah diselesaikan rekonsiliasi HBM pada 100 KKKS dari total 117 KKKS yang memiliki
aset HBM.
Update Desember 2018 :
Dalam pelaksanaan rekonsiliasi sekaligus telah dilakukan pengecekan atas
pencantuman keterangan tambahan terkait koreksi tambah dan kurang aset dalam
masing-masing kertas kerja HBM KKKS
Progress Mei 2019:
Berdasarkan hasil verifikasi Laporan Aset KKKS Tahun 2018 per 31 Desember 2018
diketahui SKK Migas/KKKS dalam laporan aset berkala telah mengisi secara lengkap
kolom keterangan tambahan terkait koreksi tambah dan kurang aset (rekapitulasi
terlampir)
Desember 2019
Pengungkapan sudah dituangkan dalam LK semester I tahun 2019 dan dokumen
sumber yang diminta BPK sudah disiapkan
Update Juni 2020
Telah dilakukan penelusuran penjelasan atas koreksi-koreksi ke dalam dokumen
sumber yang diterima oleh PPBMN dan DJKN kemudian mengungkapkan pada LKBUN.

LAMPIRAN TINJUT 2017 137


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Akan diusulkan sesuai jika dokumen telah disampaikan kepada BPK. (dokumen telah
disampaikan)
Update Oktober 2020:
Telah disampaikan surat kepada SKK Migas dan PPBMN No. S-356/KN.4/2020 tanggal
7 September 2020 yang meminta SKK Migas untuk:
1. Menyediakan seluruh dokumen sumber terkait koreksi;
2. Memberikan keterangan dan penjelasan atas transaksi koreksi;
3. Melakukan rekapitulasi berdasarkan jenis koreksi;
4. Mengungkapkan penjelasan atas transaksi koreksi pada CaLK.
Update November 2020:
Berdasarkan hasil koordinasi informal dengan SKK Migas, mereka sedang melakukan
desk reviu pada laporan aset KKKS kuartal IV tahun 2020. Hasil desk reviu dimaksud
sekaligus dalam rangka menelusuri transaksi mutasi ke dalam dokumen sumber nya.
Hasilnya akan disampaikan ke BPK dalam bentuk laporan desk reviu pada Januari 2021
Pembahasan Januari 2021
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status belum sesuai menunggu sampai dengan selesainya penelusuran atas koreksi-
koreksi yang belum ada keterangannya/penjelasannya dan laporan hasil desk reviu
pada Januari 2021
b. Segera menindaklanjuti hasil IP aset KKKS PROGRES PER JUNI 2018:
sesuai dengan KMK Nomor 324/KM.06/2017
Akan diadakan rapat pleno untuk update Tindak Lanjut KMK Nomor 324/KM.06/2017
tanggal 31 Maret 2017 Pedoman Pelaksanaan
pada Minggu IV bulan Juli 2018.Rapat diundur menjadi bulan September 2018.
Tindak Lanjut Hasil IP BMN yang Berasal dari
KKKS Hulu Migas; PROGRES PER AGUSTUS 2018:
1. Tengah diselesaikan penyusunan Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil IP BMN
yang Berasal dari KKKS Hulu Migas (KMK Nomor 324/KM.06/2017 tanggal 31 Maret
2017)
2. Akhir November 2018 akan ditetapkan daftar aset KKKS yang telah selesai di-IP,
yang telah ditindaklanjuti sesuai dengan KMK 471/2014 jo. KMK 324/2017, maupun
yang belum ditindaklanjuti.

LAMPIRAN TINJUT 2017 138


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
3. Target IP Selesai Oktober 2018 (Pemberian NUP dilakukan November 2018)
PROGRES PER OKTOBER 2018:
1. Telah dilaksanakan rapat pleno Tahap I untuk update Tindak Lanjut KMK Nomor
324/KM.06/2017 pada tanggal 12-14 September 2018 (vide surat Direktur PNKNL
Nomor 531/KN.4/2018 tanggal 05 September 2018 hal Rapat Koordinasi tentang
Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil IP BMN KKKS berdasarkan KMK Nomor
471/KMK.06/2014 jo. KMK Nomor 324/KMK.06/2017 dan Pemeriksaan Administrasi
dan Fisik BMN yang Telah Ditemukan pada KKKS PT Pertamina EP)
2. Telah dilaksanakan rapat pleno Tahap II untuk update Tindak Lanjut KMK Nomor
324/KM.06/2017 pada tanggal 17-19 Oktober 2018 (vide surat Direktur PNKNL Nomor
S-623/KN.4/2018 tanggal 9 Oktober 2018 hal Rapat Koordinasi tentang Tindak Lanjut
Penyelesaian Hasil IP BMN KKKS Berdasarkan KMK Nomor 471/KMK.06/2014 jo.
KMK Nomor 324/KMK.06/2017 dan Pemeriksaan Administrasi dan Fisik BMN yang
Telah Ditemukan serta Penilaian BMN pada KKKS PetroChina International Jabung
Ltd.)
PROGRES PER NOVEMBER 2018:
Akan dilakukan finalisasi draft Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil IP BMN yang
Berasal dari KKKS Hulu MigasBerdasarkan KMK Nomor 471/KMK.06/2014 jo. KMK
Nomor 324/KMK.06/2017 tanggal 18-20 Desember 2018
Update Desember 2018 :
Telah dilakukan finalisasi draft Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil IP BMN yang
Berasal dari KKKS Hulu MigasBerdasarkan KMK Nomor 471/KMK.06/2014 jo. KMK
Nomor 324/KMK.06/2017 tanggal 18-20 Desember 2018
Progress Mei 2019:
Terlampir draft Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil IP BMN yang Berasal dari
KKKS Hulu Migas
PTL Januari 2020:
1. Telah dilakukan rekapitulasi permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan hasil IP
BMN tanah KKKS (2015 s.d. 2019), termasuk tindak lanjut (IP lanjutan) atas BMN
tanah yang belum dilakukan IP karena dokumen tidak lengkap, faktor aksesibilitas,
keamanan, atau okupasi/sengketa (scan BA/rekapitulasi data terlampir).

LAMPIRAN TINJUT 2017 139


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. sampai dengan Oktober 2018, jumlah aset yang tidak ditemukan yang sudah diajukan
permohonan dengan menggunakan mekanisme KMK 324/KMK.06/2017 dari 12 KKKS
sebanyak 8.795 item dengan nilai Rp93,72 miliar.
3. sehubungan dengan KMK 324/KMK.06/2017 telah berakhir dan tidak diperpanjang,
maka proses penyelesaiannya mengikuti pengaturan dalam PMK.89/PMK.06/2019.
4. Laporan Pelaksanaan Tugas Tim Tindak Lanjut hasil IP sesuai KMK
324/KMK.06/2017 terlampir.
Update Juni 2020
Telah dibuat rekapitulasi progress penyelesaian tindak lanjut IP.
Catatan: Agar dokumen BAPAF dan BAR disampaikan kepada BPK. (dokumen telah
disampaikan)
Status: Dalam Proses. Laporan monitoring penyelesaian tindaklanjut atas seluruh hasil
IP harus ditindaklanjuti sampai selesai.
Kesimpulan PTL Juli 2020:
Menunggu proses penelusuran secara tuntas dan dibuatkan summary perkembangan
progress penelusuran.
Update Oktober 2020:
Akan disusun kajian terkait, bahwa rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti.
Update November 2020:
Kajian sedang dalam proses perbaikan
Pembahasan Januari 2021
KMK Nomor 324/KM.06/2017 tanggal 31 Maret 2017 Pedoman Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil IP BMN yang Berasal dari KKKS Hulu Migas telah dicabut dan diganti
dengan PMK 140/PMK.06/2020. Sedang dalam penyusunan kajian untuk diusulkan
status 4
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai

LAMPIRAN TINJUT 2017 140


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Hasil Kajian Tim:
Penyelesaian rekomendasi tetap dapat ditindaklanjuti dengan mengikuti aturan pada
PMK 140/PMK.06/2020 tentang pengelolaan BMN Hulu Migas serta diperlukan
penyesuaian atas rekomendasi yang ada.
1.5.5 Pengendalian atas Penatausahaan dan
Pemanfaatan BMN KKKS Yang Telah Berakhir
Kontrak Kerja Samanya Belum Memadai

BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar : PROGRES PER JUNI 2018:


b. Menyelesaikan proses serah terima BMN eks Bahwa sebelum berakhirnya PSC KKKS PHE ONWJ Cost Recovery telah terlebih
KKKS PHE ONWJ PSC Cost Recovery ke dahulu dilakukan cek fisik dan dokumen oleh SKK Migas dan KKKS. Oleh karena itu
Pemerintah yang disertai dengan pemeriksaan yang masih dibutuhkan adalah proses serah terima dari SKK Migas kepada Pemerintah
fisik dan dokumen; yang diwakili oleh PPBMN KESDM.
Untuk itu:
1. DJKN telah menyurati PPBMN dan SKK Migas serta ditembuskan kepada KKKS
PHE ONWJ melalui surat Nomor S-348/KN.4/2018 tanggal 23 Mei 2018, yang
meminta PPBMN, SKK Migas, dan KKKS untuk menyelesaikan penyusunan dan
penandatanganan BAST aset dalam rangka terminasi KKKS PHE ONWJ kepada
Pemerintah.
2. Pada tanggal 30 Mei 2018 telah dilaksanakan rapat koordinasi di PPBMN bersama
dengan SKK Migas, diantaranya membahas percepatan penandatanganan BAST
aset dalam rangka terminasi KKKS PHE ONWJ kepada pemerintah.
3. Pada tanggal 26 Juni 2018 telah dilaksanakan penandatanganan BAST BMN
eks KKKS PHE ONWJ, sesuai BAST tanggal 26 Juni 2018 antara SKK Migas
dan PPBMN KESDM.
PTL Juli 2019:
Agar disampaikan lampiran BAST eks terminasi KKKS PHE ONWJ. Rekomendasi
diusulkan sesuai apabila dokumen disampaikan
Progres Oktober 2019
Telah ditetapkan PMK Nomor 89/PMK.06/2019 tanggal 18 Juni 2019 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Pelaksanaan Kontrak Kerja Sama

LAMPIRAN TINJUT 2017 141


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi,
pada pasal 23 s.d. 25 dijelaskan terkait mekanisme penggunaan MP eks terminasi
sebagai berikut:

Update Juni 2020:


Berdasarkan surat Kepala PPBMN Setjen KESDM Nomor 283/93/SJA.3/2020 tanggal
15 April 2020, dijelaskan bahwa terkait dengan pemeriksaan administrasi dan fisik pada
proses terminasi PHE ONWJ tidak dilakukan dengan pertimbangan:
a. Dalam kasus KKKS PT PHE ONWJ baik kontraktor lama maupun kontraktor
baru/penerus merupakan entitas yang sama dengan manajemen dan SDM yang
sama. Secara manajerial dan substantif, tidak ada perubahan penguasa aset; dan
b. KKKS PT PHE ONWJ sebagai bagian dari pengelolaan aset telah melaksanakan
pemeriksan fisik mandiri hingga Januari 2017 dan telah menyelesaikan 50% dari total
item atau senilai 86% dari total nilai aset serta 100% MP. Selanjutnya, BAST aset
dalam rangka terminasi KKKS PT PHE ONWJ kepada Pemerintah, dalam hal ini
Kementerian ESDM/PPBMN melalui SKK Migas telah dibuat pada Tahun 2018. Di
masa yang akan datang, untuk pengakhiran/terminasi kontrak lainnya, kami akan
memintakan SKK Migas untuk pelaksanaan pembuatan BAST Aset dari Kontraktor
lama kepada Pemerintah/Kementerian ESDM sesuai PMK 135/PMK.06/2009 junto
PMK 165/PMK.06/2010 dan perubahannya.
Catatan: Surat dari KESDM didasarkan pada rapat pihak terkait. Notulen rapat serta
excel akan disampaikan kepada BPK. (dokumen telah disampaikan)"
Status: Dalam Proses. Menunggu BAST yang disampaikan dilengkapi dengan berita
acara pemeriksaan cek fisik aset. dengan mempertimbangkan: Kuasa penguna barang

LAMPIRAN TINJUT 2017 142


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
harus memastikan kondisi fisik BMN yang diserahterimakan oleh PHE ONWJ saat
terminasi.
Update Oktober 2020:
Telah disusun kajian terkait, bahwa rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti.
Pembahasan Januari 2021
Sedang dalam penyusunan kajian untuk diusulkan status 4
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai
Hasil kajian Tim:
Belum ada ketentuan yang mengatur bahwa apabila kontraktor eks terminasi dan
kontraktor alih kelola adalah entitas yang sama tidak perlu dilakukan pemeriksaan fisik
aset.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan sampai dengan Januari hanya untuk aset yang dalam
status digunakan dan dilakukan untuk kepentingan sewa, belum terhadap seluruh aset
KKKS PHEONWJ
1.5.6 Mekanisme terkait Verifikasi Tagihan,
Penyelesaian Utang/Piutang, dan Serah Terima
BMN atas KKKS yang Sedang dalam Proses
Kepailitan atau TelahDiputuskan Pailit Belum
Diatur secara Formal
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan: Sesuai kesepakatan rapat yang diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2018 antara DJA,
DJPb dan Itjen Kemenkeu, DJA belum dapat menyusun sistem dan prosedur terkait
b. Memerintahkan Direktur Jenderal Anggaran
penyelesaian hak dan kewajiban atas KKKS yang terindikasi pailit atau sudah
bersama dengan Kepala SKK Migas, sesuai
diputuskan pailit oleh pengadilan, mengingat belum terbitnya regulasi oleh Kementerian
tugas dan fungsinya, agar menetapkan sistem
ESDM mengenai tindak lanjut atas keputusan pailit pada KKKS.
dan prosedur terkait penyelesaian hak dan
kewajiban atas KKKS yang terindikasi pailit atau UPDATE AGUSTUS 2018:
sudah diputuskan pailit oleh pengadilan;
DJA belum dapat menyusun sistem dan prosedur terkait penyelesaian hak dan
kewajiban atas KKKS yang terindikasi pailit atau sudah diputuskan pailit oleh
pengadilan, mengingat belum terbitnya regulasi oleh Kementerian ESDM mengenai

LAMPIRAN TINJUT 2017 143


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
tindak lanjut atas keputusan pailit pada KKKS.
Progres Mei 2019
1. DJA akan menyusun sistem dan prosedur terkait penyelesaian hak dan kewajiban
KKKS pailit setelah adanya regulasi dari Kementerian ESDM.
2. DJA telah menyampaikan surat No. S-2974/AG/2018 tanggal 20 Desember 2018
kepada Dirjen Migas KESDM yang pada intinya meminta KESDM untuk
menindaklanjuti rekomendasi BPK berupa penyusunan sistem dan prosedur terkait
penyelesaian hak dan kewajiban KKKS pailit, sesuai kewenangan KESDM
Update 13 Desember 2019:
Telah dilaksanakan rapat tanggal 6 November 2019 (UND-657/AG.6/2019 tanggal 29
Oktober 2019) yang dihadiri oleh Biro Hukum Kemenkeu, ITJEN Kemenkeu,
Kementerian ESDM, SKK Migas, dan Pertamina.
Pembahasan Januari 2021
Ditjen Migas akan menindaklanjuti surat Dirjen Anggaran No. S-2974/AG/2018 tanggal
20 Desember 2018 dengan mengundang Biro Hukum KESDM dan SKK Migas untuk
membuat payung hukum terkait penyelesaian hak dan kewajiban KKKS pailit
DJA telah menyampaikan Surat Nomor S-87/AG/AG.6/2020 tanggal 31 Desember 2020
perihal Koordinasi Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas LHP LK BUN Satker PNBP
Migas kepada Kementerian ESDM dan SKK Migas.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Tindak belum sesuai menunggu TL dari KemenESDM atas koordinasi tanggal 22
Desember 2020, yaitu penyusunan sistem dan prosedur terkait penyelesaian hak dan
kewajiban atas KKKS yang terindikasi pailit atau sudah diputuskan pailit oleh
pengadilan; sesuai kewenangan Kementerian ESDM
2.1.4 Pelaksanaan Belanja Lain-Lain Tidak Sesuai
Ketentuan dan Mendahului Kontrak Minimal
Sebesar Rp19,265 Miliar, Dibayar Melebihi
Kontrak Sebesar Rp268,238 Juta dan Tidak
Didukung Bukti Pembayaran Sebesar Rp3,474

LAMPIRAN TINJUT 2017 144


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Miliar
b. Memerintahkan Direktur Jenderal Anggaran Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
supaya:
KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah menyusun Laporan Monitoring
1) Menginstruksikan KPA Ongkos Angkut Beras
Kinerja dan Evaluasi atas Penggunaan Dana BUN Tahun 2017 pada aplikasi SMART
PNS Provinsi Papua dan Papua Barat untuk:
BUNdan data sudah di proses ke PPA;
a) Menyusun Laporan Monitoring Kinerja dan
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat
Evaluasi atas Penggunaan Dana BUN;
a. KPA OAB Provinsi Papua Barat telah menindaklanjuti dan menyusun Laporan
Minitoring Kinerja dan Evaluasi atas penggunaan Dana BUN Tahun 2017 dengan
menggunakan aplikasi SMART;
b. KPA OAB Provinsi Papua Barat telah melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan OAB tahun 2017 di masing-masing kabupaten serta pemautahiran data
PNS yang berhak menerima beras di masing-masing kabupaten di Provinsi Papua
Barat sesuai dengan surat Kepala Kanwil DJPb Prov Papua Barat S-
40/WPB.33/999976/2018 tanggal 16 Juli 2018.
Update Juni 2020
Progres KPA OAB Papua Barat:
Untuk kinerja kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2019,
Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat telah menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Aspek
Implementasi BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua
Barat sesuai nota dinas Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat nomor ND-
135/WPB.33/2020 tanggal 14 Februari 2020 hal Penyampaian Laporan Evaluasi Kinerja
Aspek Implementasi BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi
Papua Barat.
Tindak Lanjut OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-372/WPB.34/2020 tanggal 17 Juni 2020, Kepala Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa KPA OAB PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua telah menyusun Laporan Monitoring Kinerja dan Evaluasi
atas Penggunaan Dana BUN Tahun 2017 pada aplikasi SMART BUN dan data sudah
diproses ke PPA (screenshoot terlampir)
Update Desember 2020

Tindak Lanjut OAB Prov Papua

LAMPIRAN TINJUT 2017 145


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.

Melalui nota dinas Nomor ND-796/WPB.34/2020 tanggal 14 Desember 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah menyusun Laporan
Monitoring Kinerja dan Evaluasi atas Penggunaan Dana BUN Tahun 2017 pada
aplikasi SMART BUN dan data sudah di proses ke PPA (screenshoot terlampir);
b. Untuk kinerja kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua TA 2019, Kanwil
DJPb Provinsi Papua telah menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Aspek Implementasi
BUN TA 2019 Kegiatan OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua TA 2019
(dokumen terlampir)
Kanwil Papua dan Papua Barat telah membuat Laporan Evaluasi Kinerja Aspek
Implementasi BUN TA 2019. (laporan terlampir)
Pembahasan Januari 2021
a. screenshoot dan output aplikasi SMART BUN belum dilampirkan (telah dilampirkan)
b. belum disalurkan selisih disalurkan oleh pihak operator ke distrik-distrik pedalaman
c. Sudah dilakukan tripartid antara bulog, KPA dan Operator namun belum ada
dokumen pendukung yang meyakinkan validitas data penyaluran dari operator
d. bukti pembayaran belum dilampirkan masih dalam pemantauan
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai masih menunggu seluruh rekomendasi selesai. Sub
rekomendasi poin b masih dalam pemantauan karena atas selisih data antara BAR
dengan data yang disampaikan oleh BPK tidak sepenuhnya dapat dijelaskan
b) Mempertanggungjawabkan selisih sebesar PROGRES PER JUNI 2018:
2.666.706 kg yang belum disalurkan oleh
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
pihak operator ke distrik-distrik pedalaman;
KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah membuat surat undangan
pelaksanaan Rekonsiliasi Data Volume Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua
Tahun 2017 kepada Pimpinan Perum Bulog Divre Papua & Papua Barat dan Dirut PD.
Irian Bhakti sesuai surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua nomor Und-
27/WPB.34/2018 tanggal 22 Juni 2018.

LAMPIRAN TINJUT 2017 146


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
Telah dilaksanakan kegiatan rekonsiliasi data tripartit antara Kanwil DJPb Provinsi
Papua Barat, Perum Bulog Subdivre Papua Barat (Manokwari, Sorong, dan Fakfak)
serta PD, Irian Bhakti Papua Barat (Manokwari, Sorong, dan Fakfak) pada tanggal 22
Mei 2018, sesuai dengan undangan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat nomor
Und-002/WPB.33/999976/2018 tanggal 14 Mei 2018 hal Undangan Rapat. Beberapa
ketetapan yang disepakati dalam rapat adalah sebagai berikut:
1. Terkait dengan selisih antara data Perum Bulog Subdivre Papua Barat dan PD. Irian
Bhakti Papua Barat sebesar 1.089.632 kg disepakati untuk melakukan verifikasi fisik
dokumen DO-SPMU tahun 2017 secara langsung antara Perum Bulog Subdivre
Papua Barat serta PD. Irian Bhakti Papua Barat untuk mengidentifikasi berbagai
kemungkinan selisih yang dapat terjadi;
2. Dengan mempertimbangkan banyaknya dokumen yang akan diverifikasi, Perum
Bulog Subdivre Papua Barat dan PD. Irian Bhakti Papua Barat meminta waktu untuk
dapat menyelesaikan verifikasi dokumen tersebut secara tepat dan akurat;
3. Atas hasil pada poin (1) diatas, kemudian akan dilaksanakan rekonsiliasi lanjutan
dengan membandingkan data yang dimiliki oleh Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat
dengan data hasil verifikasi fisik dokumen yang dilakukan oleh Perum Bulog
Subdivre Papua Barat dan PD. Irian Bhakti.
UPDATE AGUSTUS 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Melalui surat Nomor 1180/WPB.34/2018 tanggal 30 Agustus 2018 hal Penyampaian
Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas
LKBUN Tahun 2017, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua
menyampaikan bahwa telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit antara PD Irian Bhakti,
Perum Bulog dan Kanwil DJPb Provinsi Papua pada tanggal 5 Juli 2018 dengan
kesepakatan yaitu ketiga belah pihak akan melaksanakan rekonsiliasi triparteit lanjutan
pada 7 kota supply point gudang Bulog.
Sampai dengan saat ini telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit lanjutan pada 5 kota
supply gudang Bulog (Merauke, Timika, Serui, Nabire, dan Biak). Sementara 2 supply
gudang bulog yaitu Wamena dan Jayapura belum dilaksanakan.
Selanjutnya, apabila telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit pada semua titik supply

LAMPIRAN TINJUT 2017 147


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
gudang bulog, maka akan dapat terselesaikan selisih penyaluran beras sebesar
1.577.074 kg.
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
KPA OAB Papua Barat telah menerima hasil rekonsiliasi yang dilakukan Perum Bulog
Subdivre Papua Barat (Manokwari, Sorong dan Fakfak) serta PD Irian Bakti Papua Barat
(Manokwari, Sorong dan Fakfak) dimasing-masing kabupaten penerima OAB tahun
2017.
Update 31 Oktober 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Melalui surat Nomor S-1571/WPB.34/2018 tanggal 31 Oktober 2018 hal Penyampaian
Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas
LKBUN Tahun 2017, Plt Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua
menyampaikan bahwa saat ini telah dilaksanakan rekonsiliasi tripartit lanjutan pada 6
kota supply gudang Bulog (Merauke, Timika, Serui, Nabire, Biak dan Wamena).
Sementara 1 supply gudang bulog yaitu Jayapura direncanakan akan dilaksanakan
pada bulan November 2018.
Update Mei 2019
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
1. Telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit antara PD Irian Bhakti, Perum Bulog dan
Kanwil DJPb Provinsi Papua pada tanggal 5 Juli 2018 dengan kesepakatan yaitu
ketiga belah pihak akan melaksanakan rekonsiliasi triparteit lanjutan pada 7 kota
supply point gudang Bulog.
2. Sampai dengan saat ini telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit lanjutan pada 7 kota
supply gudang Bulog (Merauke, Timika, Serui, Nabire, Biak, Wamena dan
Jayapura).
3. Dari hasil rekonsiliasi triparteit tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada selisih
antara DO yang diterbitkan oleh Perum Bulog dengan DO yang diterima oleh PD
Irian Bhakti. Namun, terdapat koreksi selisih jumlah DO beras yang diterbitkan
Perum Bulog dengan beras yang disalurkan oleh PD Irian Bhakti dari semula
1.577.074 kg menjadi sebesar 1.625.009 kg.
4. Atas selisih penyaluran sebesar 1.625.009 kg tersebut menjadi tanggung jawab PD
Irian Bhakti selaku operator untuk tetap menyalurkan beras ke titik serah namun
tidak ditagihkan kepada negara sesuai dengan kesepakatan antara PPK dan

LAMPIRAN TINJUT 2017 148


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Operator (Laporan hasil rekonsiliasi triparteit terlampir).
Progres Oktober 2019
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
Telah dilaksanakan Kegiatan Rekonsiliasi Penyaluran Beras Pelaksanaan Kegiatan
Ongkos Angkut Beras (OAB) Tahun 2018 dan 2017 sesuai dengan Undangan Kepala
Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Papua Barat Nomor Und-
006/WPB.33/999976/2019 tanggal 14 Juni 2019 dan Und-007/WPB.33/999976/2019
tanggal 14 Juni 2019, dan telah diterbitkan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Nomor BAR-
001 /WPB.33/999976/2019 (terlampir).
Update Juni 2020
Progres KPA OAB Papua Barat:
a. Telah dilaksanakan Kegiatan Rekonsiliasi Penyaluran Beras Pelaksanaan Kegiatan
Ongkos Angkut Beras (OAB) Tahun 2018 dan 2017 sesuai dengan Undangan
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Papua Barat Nomor Und-
006/WPB.33/999976/2019 tanggal 14 Juni 2019 dan Und-007/WPB.33/999976/2019
tanggal 14 Juni 2019, dan telah diterbitkan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Nomor
BAR- 001 /WPB.33/999976/2019 (terlampir);
b. Beras sepenuhnya telah disalurkan oleh pihak operator ke masing-masing distrik
pedalaman, dan realisasi penyaluran beras antara data Bulog dan data operator tidak
menunjukkan lagi adanya selisih;
c. Atas selisih data antara BAR dengan data yang disampaikan oleh BPK tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan, namun data yang tersaji dalam BAR tersebut
merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing pihak.

Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:


Melalui nota dinas Nomor ND-372/WPB.34/2020 tanggal 17 Juni 2020, Kepala Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit antara PD Irian Bhakti, Perum Bulog dan
Kanwil DJPb Provinsi Papua pada tanggal 5 Juli 2018 dan telah dilaksanakan
rekonsilisasi tripartit lanjutan di tahun 2018 pada 7 kota supply gudang Bulog
(Merauke, Timika, Serui, Nabire, Biak, Wamena, dan Jayapura).
b. Dari hasil rekonsiliasi triparteit tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada selisih

LAMPIRAN TINJUT 2017 149


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
anatara DO yang diterbitkan oleh Perum Bulog dengan DO yang diterima oleh oleh
PD Irian Bhakti. Namun, terdapat koreksi selisih jumlah DO beras yang diterbitkan
Perum Bulog dengan beras yang disalurkan oleh PD Irian Bhakti dari semula
1.577.074 kg menjadi sebesar 1.625.009 kg.
c. Atas selisih penyaluran sebesar 1.625.009 kg tersebut menjadi tanggung jawab PD
Irian Bhakti selaku operator untuk tetap menyalurkan beras ke titik serah namun tidak
ditagihkan kepada negara sesuai dengan kesepakatan antara PPK dan Operator
(dokumen terlampir).
Update Oktober 2020:
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-657/WPB.34/2020 tanggal 15 Oktober 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit antara PD Irian Bhakti, Perum Bulog dan
Kanwil DJPb Provinsi Papua pada tanggal 5 Juli 2018 dan telah dilaksanakan
rekonsiliasi triparteit lanjutan di tahun 2018 pada 7 kota supply gudang Bulog
(Merauke, Timika, Serui, Nabire, Biak, Wamena dan Jayapura).
b. Dari hasil rekonsiliasi triparteit tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada selisih
antara DO yang diterbitkan oleh Perum Bulog dengan DO yang diterima oleh PD
Irian Bhakti. Namun, terdapat koreksi selisih jumlah DO beras yang diterbitkan
Perum Bulog dengan beras yang disalurkan oleh PD Irian Bhakti dari semula
1.577.074 kg menjadi sebesar 1.625.009 kg.
c. Atas selisih penyaluran sebesar 1.625.009 kg tersebut menjadi tanggung jawab PD
Irian Bhakti selaku operator untuk tetap menyalurkan beras ke titik serah namun
tidak ditagihkan kepada negara sesuai dengan kesepakatan antara PPK dan
Operator
(dokumen terlampir)
Progres Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua Barat
a. Telah dilaksanakan Kegiatan Rekonsiliasi Penyaluran Beras Pelaksanaan Kegiatan
Ongkos Angkut Beras (OAB) Tahun 2018 dan 2017 sesuai dengan Undangan
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharan Provinsi Papua Barat Nomor Und-
006/WPB.33/999976/2019 tanggal 14 Juni 2019 dan Und-007/WPB.33/999976/2019
tanggal 14 Juni 2019, dan telah diterbitkan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Nomor
LAMPIRAN TINJUT 2017 150
NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
BAR- 001 /WPB.33/999976/2019 (terlampir);
b. Beras sepenuhnya telah disalurkan oleh pihak operator ke masing-masing distrik
pedalaman, dan realisasi penyaluran beras antara data Bulog dan data operator
tidak menunjukkan lagi adanya selisih;
c. Atas selisih data antara BAR dengan data yang disampaikan oleh BPK tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan, namun data yang tersaji dalam BAR tersebut
merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing pihak.

Update Desember 2020

Tindak Lanjut OAB Prov Papua

Melalui nota dinas Nomor ND-796/WPB.34/2020 tanggal 14 Desember 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Telah dilaksanakan rekonsiliasi triparteit antara PD Irian Bhakti, Perum Bulog dan
Kanwil DJPb Provinsi Papua pada tanggal 5 Juli 2018 dan telah dilaksanakan
rekonsiliasi triparteit lanjutan di tahun 2018 pada 7 kota supply gudang Bulog
(Merauke, Timika, Serui, Nabire, Biak, Wamena dan Jayapura).
b. Dari hasil rekonsiliasi triparteit tersebut diperoleh hasil bahwa tidak ada selisih
antara DO yang diterbitkan oleh Perum Bulog dengan DO yang diterima oleh PD
Irian Bhakti. Namun, terdapat koreksi selisih jumlah DO beras yang diterbitkan
Perum Bulog dengan beras yang disalurkan oleh PD Irian Bhakti dari semula
1.577.074 kg menjadi sebesar 1.625.009 kg.
c. Atas selisih penyaluran sebesar 1.625.009 kg tersebut menjadi tanggung jawab PD
Irian Bhakti selaku operator untuk tetap menyalurkan beras ke titik serah namun
tidak ditagihkan kepada negara sesuai dengan kesepakatan antara PPK dan
Operator

Kanwil Papua dan Papua Barat telah menyampaikan Berita Acara Rekonsiliasi
DIUSULKAN SELESAI
c) Mempertanggungjawabkan berdasarkan PROGRES PER JUNI 2018:
ketentuan yang berlaku atas pembayaran
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
penyaluran beras PNS distrik pedalaman
Provinsi Papua melalui mekanisme KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua sedang melakukan upaya dalam
pengambilan kota; dan rangka memperta-nggungjawabkan pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam
kota sbb:
a. Membuat surat kepada PD. Irian Bhakti untuk mempersiapkan semua berkas tanda

LAMPIRAN TINJUT 2017 151


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
terima beras terkait mekanisme pengambilan dalam kota sesuai surat nomor S-
851/WPB.34/2018 tanggal 22 Juni 2018.
b. Berkoordinasi dengan Inspekto-rat Jenderal Kementerian Keua-ngan terkait reviu
ulang atas Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2018 untuk keperluan
pembukaan blokir DIPA atas biaya operasional satker.
UPDATE AGUSTUS 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Melalui surat Nomor 1180/WPB.34/2018 tanggal 30 Agustus 2018 hal Penyampaian
Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas
LKBUN Tahun 2017, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua
menyampaikan bahwa KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah
melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka penyelesaian pertanggungjawaban atas
mekanisme pengambilan dalam kota:
a. Telah menyelesaikan reviu Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada Itjen Kementerian
Keuangan sebagai dasar untuk melakukan pembukaan blokir DIPA OAB PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2018.
b. Telah menyelesaikan pembukaan blokir DIPA pada DJA sehingga telah mempunyai
dasar untuk melaksanakan kegiatan lanjutan untuk penyelesaian rekomendasi
mekanisme pengambilan dalam kota yang dapat membebani anggaran OAB PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2018.
c. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terhadap mekanisme
pengambilan dalam kota Tahun 2017 (terlampir).
Selanjutnya KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua akan melaksanakan
kegiatan lanjutan dalam rangka penyelesaian rekomendasi mekanisme pengambilan
dalam kota yaitu berkoordinasi dengan BPKP perwakilan Provinsi Papua untuk
melaksanakan reviu atas pembayaran tagihan pengambilan dalam kota Tahun 2017
dalam rangka mendapatkan tambahan keyakinan memadai atas pembayaran tagihan
pengambilan dalam kota Tahun 2017.
Update 31 Oktober 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Melalui surat Nomor S-1571/WPB.34/2018 tanggal 31 Oktober 2018 hal Penyampaian

LAMPIRAN TINJUT 2017 152


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas
LKBUN Tahun 2017, Plt Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua
menyampaikan bahwa saat ini sedang dilaksanakan reviu oleh BPKP Perwakilan
Provinsi Papua atas pembayaran tagihan pengambilan dalam kota Tahun 2017 dalam
rangka mendapatkan tambahan keyakinan memadai atas pembayaran tagihan
pengambilan dalam kota Tahun 2017.
Update Mei 2019
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
KPA OAB PNS Provinsi Papua telah melakukan langkah-langkah pertanggungjawaban
terkait pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota sbb:
1. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait proses
pengambilan dalam kota sesuai surat Gubernur Papua nomor 511.1/8040/SET
tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang Mendahului Kontrak Tahun 2017 (terlampir).

2. Telah mendapatkan hasil reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota.
3. Telah mendapatkan bukti pengeluaran riil atas mekanisme pengambilan dalam kota
dari PD Irian Bhakti.
Update Juni 2020
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-372/WPB.34/2020 tanggal 17 Juni 2020, Kepala Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
KPA OAB PNS Provinsi Papua telah melakukan langkah-langkah pertanggungjawaban
terkait pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota sbb:
a. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait proses
pengambilan dalam kota sesuai surat Gubernur Papua Nomor 511.1/8040/SET
tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang Mendahului Kontrak Tahun 2017.
b. Telah mendapatkan hasil reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota.

LAMPIRAN TINJUT 2017 153


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
c. Telah mendapatkan bukti pengeluaran riil atas mekanisme pengambilan dalam kota
dari PD Irian Bhakti
Progres KPA OAB Papua Barat:
Atas Laporan hasil verifikasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat atas tunggakan
pembayaran OAB PNS distrik pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2017
dengan nomor LLWAS-356/PW27/2/2018 tanggal 12 November 2018 senilai
Rp1.578.068.170,- telah dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor
00015T/999976/2019 tanggal 23 September 2019 (terlampir) dan atas pembayaran
tersebut telah dilakukan penyesuaian dalam Neraca LK Tahun 2019 Unaudited Kanwil
DJPb Provinsi Papua Barat.
Update Oktober 2020
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-657/WPB.34/2020 tanggal 15 Oktober 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa KPA OAB
PNS Provinsi Papua telah melakukan langkah-langkah pertanggungjawaban terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota sbb:
a. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait proses
pengambilan dalam kota sesuai surat Gubernur Papua nomor 511.1/8040/SET
tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang Mendahului Kontrak Tahun 2017.
b. Telah mendapatkan hasil reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota.
c. Telah mendapatkan bukti pengeluaran riil atas mekanisme pengambilan dalam kota
dari PD Irian Bhakti.
d. Telah mendapat Surat dari operator OAB Provinsi Papua Nomor 050/000/VII/2020
tanggal 16 Juli 2020 tentang Realisasi Penyaluran beras Tahun 2017 Pengambilan
Dalam Kota.
(dokumen terlampir)
Update Desember 2020

LAMPIRAN TINJUT 2017 154


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Tindak Lanjut OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-796/WPB.34/2020 tanggal 14 Desember 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa:
a. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait proses
pengambilan dalam kota sesuai surat Gubernur Papua nomor 511.1/8040/SET
tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS
Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang Mendahului Kontrak Tahun 2017.
b. Telah mendapatkan hasil reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait
pembayaran atas mekanisme pengambilan dalam kota.
c. Telah mendapatkan bukti pengeluaran riil atas mekanisme pengambilan dalam kota
dari PD Irian Bhakti.
d. Telah mendapat Surat dari operator OAB Provinsi Papua Nomor 050/000/VII/2020
tanggal 16 Juli 2020 tentang Realisasi Penyaluran beras Tahun 2017 Pengambilan
Dalam Kota.
DIUSULKAN SELESAI
d) Mempertanggungjawabkan kegiatan PROGRES PER JUNI 2018:
penyaluran beras PNS distrik pedalaman
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Provinsi Papua dan Papua Barat yang
belum dapat diakui sebagai utang kepada KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua sudah melakukan langkah-langkah
pihak operator. sbb:
a. Berkoordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait reviu tagihan
sebelum kontrak namun masih terkendala dana perjalanan dinas yang belum
tersedia dalam DIPA.
b. KPA sedang menyusun KAK dan RAB atas kegiatan OAB Tahun 2018 untuk reviu
ulang atas Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2018 dalam rangka pembukaan
blokir DIPA atas biaya perjalanan dinas reviu tagihan sebelum kontrak Tahun 2017.
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. PapuaBarat:
a. Terkait dengan kepastian kebenaran jumlah tagihan yang mendahului kontrak, KPA
OAB Provinsi Papua Barat telah menyampaikan surat kepada Kepala Perwakilan

LAMPIRAN TINJUT 2017 155


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
BPKP Provinsi Papua Barat nomor S-037/WPB.33/999976/2018 tanggal 25 Juni
2018 hal Permohonan Riviu Lanjutan Kegiatan Ongkos Angkut Beras PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua Barat TA 2017;
b. Selanjutnya, apabila kepastian kebenaran jumlah tagihan yang mendahului kontrak
sudah diterima dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, KPA OAB Provinsi
Papua Barat akan berkoordinasi dengan DJA dan Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan terkait biaya yang timbul atas tagihan mendahului kontrak tersebut.
UPDATE AGUSTUS 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Melalui surat Nomor 1180/WPB.34/2018 tanggal 30 Agustus 2018 hal Penyampaian
Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas
LKBUN Tahun 2017, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua
menyampaikan bahwa KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua telah
melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka penyelesaian pertanggung-jawaban
atas penyaluran beras yang mendahului kontrak sbb:
a. Telah menyelesaikan reviu Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada Itjen Kementerian
Keuangan sebagai dasar untuk melakukan pembukaan blokir DIPA OAB PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2018.
b. Telah menyelesaikan pembukaan blokir DIPA pada DJA sehingga telah mempunyai
dasar untuk melaksanakan kegiatan lanjutan untuk penyelesaian rekomendasi
pertanggungjawaban penyaluran beras yang mendahului kontrak yang dapat
membebani anggaran OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2018.
c. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait urgensi
pelaksanaan penyaluran beras Tahun 2017 yang mendahului kontrak (terlampir).
Selanjutnya KPA OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua akan melaksanakan
kegiatan lanjutan dalam rangka penyelesaian rekomendasi pertanggungjawaban
penyaluran beras yang mendahului kontrak Tahun 2017 yaitu berkoordinasi dengan
BPKP perwakilan Provinsi Papua untuk melaksanakan reviu atas pembayaran tagihan
yang mendahului kontrak Tahun 2017 dalam rangka mendapatkan tambahan keyakinan
memadai atas pembayaran tagihan yang mendahului kontrak Tahun 2017.
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
Telah dilakukan rapat dengan perwakilan BPKP Papua Barat pada tanggal 1 Agustus

LAMPIRAN TINJUT 2017 156


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2018 dengan agenda pembahasan terkait reviu lanjutan kegiatan OAB. Adapun reviu
tahun sebelumnya belum memenuhi jumlah ampel minimal yang dibutuhkan. Beberapak
kesepakatan rapat adalah sebagai berikut:
1) Akan dilakukan kegiatan verifikasi lanjutan atas tunggakan OAB oleh BPKP
Perwakilan Prov Papua Barat dengan uji petik di 8 (delapan) kabupaten yaitu:
Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Kaimana, Sorong, Tabrauw
dan Raja Ampat.
2) Pelaksanaan kegiatan selama 18 (delapan belas) hari kerja mulai 20 Agutus 2018
3) Biaya dibebankan pada DIPA OAB tahun 2018
Sampai saat ini kegiatan verifikasi tunggalan OAB oleh BPKP masih berjalan, dan output
kegiatan ini diharapkan diperoleh kepastian kebenaran nilai tagihan mendahului kontrak
yang dapat diakui sebagai utang.
Telah dilaksanakan rapat dengan Direktur PT Irian Bhakti dan jajarannya dengan
kesepakatan:
1) Pembayaran tagihan pekerjaan yang mendahului kontrak harus mengikuti prosesur
yang berlaku.
2) Akan dilakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi akhir tahun anggaran 2018
3) Operator berjanji dan mengupayakan di bulan Desember 2018 semua jatah beras
telah disalurkan.
4) Dilakukan rekonsiliasi secara berkala.
UPDATE 31 OKTOBER 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Melalui surat Nomor S-1571/WPB.34/2018 tanggal 31 Oktober 2018 hal Penyampaian
Progres Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas
LKBUN Tahun 2017, Plt Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua
menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan reviu oleh BPKP perwakilan Provinsi
Papua atas pekerjaan yang mendahului Kontrak Tahun 2017.
UPDATE DESEMBER 2018
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
Melalui surat Nomor S-1592/WPB.33/999976/2018 tanggal 14 Desember 2018, Kepala

LAMPIRAN TINJUT 2017 157


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat menyampaikan bahwa:
1. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah menyampaikan Laporan Hasil
Verifikasi Tunggakan Pembayaran OAB PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua
Barat Tahun Anggaran 2017 dengan nomor LLWAS-356/PW27/2/2018 tanggal 12
November 2018
2. Adapun dari nilai tunggakan tahun 2017 sebesar Rp2.855.822.410,- (terdiri dari
tagihan mendahului kontrak sebesar Rp2.616.051.051.590,- dan SPM tahun 2017
yang terlambat disampaikan ke KPPN sebesar Rp239.770.820,-) hanya dapat
diverifikasi sebesar Rp1.578.068.170,-
3. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan terkait dengan hasil verifikasi tersebut, dan untuk pembayarannya telah
dialokasikan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2019 yang saat ini
sedang dalam proses riviu oleh Inspektorat III, Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan sesuai dengan surat Kepala Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat kepada
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan c.q Inspektur III Nomor S-
052/WPB.33/999976/2018 tanggal 3 Oktober 2018 hal Permintaan Riviu Rencana
Kerja dan Anggaran Kegiatan Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman
Provinsi Papua Barat.
4. Selanjutnya kami akan mencatat hasil verifikasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua
Barat tersebut sebagai Utang Pihak Ketiga dalam Laporan Keuangan Tahun 2018
(Unaudited).
Update Mei 2019
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
1. Laporan hasil verifikasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat atas tunggakan
pembayaran OAB PNS distrik pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran
2017 dengan nomor LLWAS-356/PW27/2/2018 tanggal 12 November 2018 senilai
Rp1.578.068.170,- telah kami akui sebagai utang pihak ketiga dalam Laporan
Keuangan Kanwil DJPb Provinsi Papua Barat (OAB) Tahun 2018 Audited
2. Adapun alokasi dana untuk pembayaran utang pihak ketiga tersebut telah tersedia
dalam DIPA tahun 2019, dan akan dilakukan pembayaran atas utang tersebut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Update Mei 2019

LAMPIRAN TINJUT 2017 158


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua:
Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan langkah-langkah dalam
mempertanggungjawabkan kegiatan penyaluran beras PNS Distrik pedalaman Provinsi
Papua yang belum dapat diakui sebagai utang kepada pihak operator dengan merujuk
pada Surat Dirjen Anggaran nomor S-2598/AG/2017 tanggal 8 Desember 2017 tentang
Tindak Lanjut Permasalahan Ongkos Angkut Beras (OAB) PNS di Distrik Pedalaman
sbb:
1. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait urgensi
pelaksanaan penyaluran beras Tahun 2017 yang mendahului kontrak sesuai surat
Gubernur Papua nomor 511.1/8040/SET tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas
Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang
Mendahului Kontrak Tahun 2017 (terlampir).
2. Telah menyelesaikan reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait tagihan
pembayaran ongkos angkut beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Periode
Januari s.d. Juli 2017 yang mendahului kontrak, dimana tagihan yang
direkomendasikan untuk dilakukan pembayaran dikoreksi dari semula
Rp16.649.750.361 menjadi sebesar Rp10.267.581.435 sesuai dengan Laporan Hasil
Reviu nomor LR-632/PW26/2/2018 tanggal 14 Desember 2018 (terlampir).
3. Telah menyelesaikan penyediaan dana Ongkos Angkut Beras PNS Distrik
Pedalaman Provinsi Papua untuk keperluan pembayaran tunggakan pekerjaan
penyaluran beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Tahun 2017 yang
mendahului kontrak pada DIPA Tahun Anggaran 2019 (CHR dan Revisi DIPA
terlampir).
4. Telah mencantumkan sebagai utang pada LKBUN Audited TA 2018 berdasarkan
hasil reviu BPKP Perwakilan Provinsi Papua;
5. Langkah selanjutnya adalah menyelesaikan utang negara yang telah dicantumkan
dalam LKBUN audited 2018 sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
dengan target penyelesaian pada akhir Bulan Mei 2019.
Progres Oktober 2019
Tindak Lanjut KPA OAB Prov. Papua Barat:
Atas Laporan hasil verifikasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat atas tunggakan
pembayaran OAB PNS distrik pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2017

LAMPIRAN TINJUT 2017 159


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
dengan nomor LLWAS-356/PW27/2/2018 tanggal 12 November 2018 senilai
Rp1.578.068.170,- telah dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor
00015T/999976/2019 tanggal 23 Oktober 2019 (terlampir) dan atas pembayaran
tersebut telah dilakukan penyesuaian dalam Neraca LK Triwulan III Kanwil Ditjen
Perbendaharan Provinsi Papua Barat.
Update Juni 2020
Progres KPA OAB Papua Barat:
Atas Laporan hasil verifikasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat atas tunggakan
pembayaran OAB PNS distrik pedalaman Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2017
dengan nomor LLWAS-356/PW27/2/2018 tanggal 12 November 2018 senilai
Rp1.578.068.170,- telah dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor
00015T/999976/2019 tanggal 23 Oktober 2019 (terlampir) dan atas pembayaran
tersebut telah dilakukan penyesuaian dalam Neraca LK Tahun 2019 Unaudited Kanwil
DJPb Provinsi Papua Barat.

Progres KPA OAB Prov. Papua:


Telah dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor 00008/999292/2019 tanggal 14
Agustus 2019 dan SP2D Nomor 190631304003283 tanggal 14 Agustus 2019.
Update Oktober 2020
Tindak Lanjut KPA OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-657/WPB.34/2020 tanggal 15 Oktober 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa Kanwil
DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan langkah-langkah dalam
mempertanggungjawabkan kegiatan penyaluran beras PNS Distrik pedalaman Provinsi
Papua yang belum dapat diakui sebagai utang kepada pihak operator, sebagai berikut:
a. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait urgensi
pelaksanaan penyaluran beras Tahun 2017 yang mendahului kontrak sesuai surat
Gubernur Papua nomor 511.1/8040/SET tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas
Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang

LAMPIRAN TINJUT 2017 160


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Mendahului Kontrak Tahun 2017.
b. Telah menyelesaikan reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait tagihan
pembayaran ongkos angkut beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Periode
Januari s.d. Juli 2017 yang mendahului kontrak, dimana tagihan yang
direkomendasikan untuk dilakukan pembayaran dikoreksi dari semula
Rp16.649.750.361 menjadi sebesar Rp10.267.581.435 sesuai dengan Laporan Hasil
Reviu nomor LR-632/PW26/2/2018 tanggal 14 Desember 2018.
c. Atas tagihan 2017 dimaksud telah dilakukan pembayaran sebesar Rp9.741.691.680
pada tahun 2019, dengan melalui SPM Nomor 00008/999292/2019 tanggal 14
Agustus 2019 dan SP2D nomor 190631304003283 tanggal 14 Agustus 2019. Nilai
tersebut sesuai berita acara hasil pengujian dokumen tagihan oleh PPK dan
Operator, dimana terdapat nilai koreksi hasil verifikasi sebesar Rp.525.889.755 dari
hasil reviu BPKP diatas.
d. Atas pembayaran tagihan/utang kepada pihak ketiga tersebut telah dilakukan
penyesuaian dalam LK OAB Tahun 2019 Satker Kanwil DJPb Provinsi Papua
(dokumen terlampir)
Update Desember 2020
Tindak Lanjut OAB Prov Papua
Melalui nota dinas Nomor ND-796/WPB.34/2020 tanggal 14 Desember 2020 hal Progres
Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan BPK atas LKBUN Tahun 2019
dan Tahun-Tahun Sebelumnya Kegiatan Ongkos Angkut Beras Provinsi Papua, Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua menyampaikan bahwa
Kanwil DJPb Provinsi Papua telah melaksanakan langkah-langkah dalam
mempertanggungjawabkan kegiatan penyaluran beras PNS Distrik pedalaman Provinsi
Papua yang belum dapat diakui sebagai utang kepada pihak operator, sebagai berikut:
a. Telah mendapatkan pernyataan tertulis dari Gubernur Papua terkait urgensi
pelaksanaan penyaluran beras Tahun 2017 yang mendahului kontrak sesuai surat
Gubernur Papua nomor 511.1/8040/SET tanggal 23 Juli 2018 hal Penjelasan atas
Pelaksanaan Pengangkutan Beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua yang
Mendahului Kontrak Tahun 2017.
b. Telah menyelesaikan reviu dari BPKP Perwakilan Provinsi Papua terkait tagihan
pembayaran ongkos angkut beras PNS Distrik Pedalaman Provinsi Papua Periode

LAMPIRAN TINJUT 2017 161


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Januari s.d. Juli 2017 yang mendahului kontrak, dimana tagihan yang
direkomendasikan untuk dilakukan pembayaran dikoreksi dari semula
Rp16.649.750.361 menjadi sebesar Rp10.267.581.435 sesuai dengan Laporan
Hasil Reviu nomor LR-632/PW26/2/2018 tanggal 14 Desember 2018.
c. Atas tagihan 2017 dimaksud telah dilakukan pembayaran sebesar Rp9.741.691.680
pada tahun 2019, dengan melalui SPM Nomor 00008/999292/2019 tanggal 14
Agustus 2019 dan SP2D nomor 190631304003283 tanggal 14 Agustus 2019. Nilai
tersebut sesuai berita acara hasil pengujian dokumen tagihan oleh PPK dan
Operator, dimana terdapat nilai koreksi hasil verifikasi sebesar Rp.525.889.755 dari
hasil reviu BPKP diatas.
d. Atas pembayaran tagihan/utang kepada pihak ketiga tersebut telah dilakukan
penyesuaian dalam LK OAB Tahun 2019 Satker Kanwil DJPb Provinsi Papua
Kanwil Papua dan Papua Barat telah menyampaikan Laporan Reviu BPKP.
DIUSULKAN SELESAI
2) Menginstruksikan KPA Satuan Kerja BP UPDATE AGUSTUS 2018
Batam untuk:
Melalui surat Nomor 48/BP-BATAM/984423/7/2018 tanggal 30 Juli 2018 hal Tindak
a) Meminta pengembalian atas kelebihan Lanjut Temuan BPK RI, Kuasa Pengguna Barang BP Batam menyampaikan hal-hal
pembayaran pekerjaan dari rekanan; dan sebagai berikut :
b) Memerintahkan penyedia jasa konsultansi 1. Kelebihan pembayaran atas pekerjaan pembangunan jalan menuju Kawasan Wisata
untuk menyerahkan dokumen Surat tanah Merah Kecamatan Teluk Bintan Ruas-2 yang dikelola oleh BP Kawasan
Pemberitahuan (SPT) tenaga ahli sesuai Bintan dan dlaksanakan oleh PT Eka Cipta Madani, dengan nilai kelebihan
kontrak, atau mempertanggungjawabkan pembayaran sebesar RP73.878.116,03 (tujuh puluh tiga juta delapan ratus tujuh
pembayaran biaya langsung personel puluh delapan ribu seratus enam belas rupiah tiga sen) telah ditindaklanjuti dan
senilai tersebut. disetorkan ke Kas Negara sebagaimana bukti setor terlampir;
2. Kelebihan pembayaran atas pekerjaan pembangunan jalan Sp. Parit Rampak-Bukit
Tembah Kecamatan Meral yang dikelola oleh BP Kawasan Karimun dan
dilaksanakan oleh PT. Karimun Agung Perkasa, dengan nilai kelebihan pembayaran
sebesar Rp35.395.147,20 (tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu
seratus empat puluh tujuh rupiah dua puluh sen) telah ditindaklanjuti dan disetorkan
ke Kas Negara sebagaimana bukti setor terlampir;
3. Kelebihan pembayaran atas pekerjaan pembangunan Jalan Pesisr Utara, Kecamatan
Meral Barat Kabupaten Karimun yang dikelola oleh BP Kawasan Karimun dan

LAMPIRAN TINJUT 2017 162


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2017 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
dilaksanakan oleh PT Agung Prima Jaya, dengan nilai kelebihan pembayaran
sebesar Rp124.965.202,12 (seratus dua puluh empat juta sembilan ratus enam puluh
lima ribu dua ratus dua rupiah dua belas sen) telh ditindaklanjuti dan disetorkan ke
Kas Negara sebagaimana bukti setor terlampir;
4. Kelebihan pembayaran atas pekerjaan jasa konsultasi Detai Engineering Design
(DED) pembangunan jalan dan jembatan menuju pelabuhan Tanjung Mocco yang
dikelola oleh BP Kawasan Tanjungpinang dan dilaksanakan oleh PT Multi Forma
Riau Konsultan, dengan nilai kelebihan pembayaran sebesar Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah) telah ditindaklanjuti dan disetorkan ke Kas Negara sebagaimana
bukti setor terlampir;
5. Kelebihan pembayaran atas pekerjaan jasa konsultasi Detail Engineering Design
(DED) Infrastruktur pelabuhan perikanan yang dikelola oleh BP Kawasan
Tanjungpinang dan dilaksanakan oleh PT. Multi Forma Riau Konsultan, dengan nilai
kelebihan pembayaran sebesar Rp22.000.000,00 (dua puluh dua juta rupiah) telah
ditindaklanjuti dan disetorkan ke Kas Negara sebagaimana bukti setor terlampir.
Melalui surat Nomor 48/BP-BATAM/984423/7/2018 tanggal 30 Juli 2018 hal Tindak
Lanjut Temuan BPK RI, Kuasa Pengguna Barang BP Batam menyampaikan SPT
sebagai hasil tindak lanjut atas Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan dalam
laporan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara Tahun
2017 (dokumen SPT terlampir).

LAMPIRAN TINJUT 2017 163


LAMPIRAN TINJUT 2017 164
MATRIK TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKBUN TAHUN 2016

NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.


1.1.1 Kebijakan akuntansi BUN dan proses penyusunan beberapa transaksi belum diatur lengkap dan memadai
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar Progres Juni 2018
d. menetapkan sistem informasi akuntansi dan Terkait dengan sistem informasi akuntansi dan pelaporan keuangan dalam rangka
pelaporan, dan membentuk seluruh unit akuntansi menyusun laporan keuangan pada bagian anggaran belanja subsidi (BA 999.07) dan bagian
dan pelaporan keuangan serta menetapkan anggaran belanja lain-lain (BA 999.08), Direktorat APK selaku konsolidator LKBUN telah
tupoksinya dengan jelas untuk belanja subsidi (BA mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
999.07)
1) Bekerjasama dengan Direktorat SITP melakukan perbaikan SPAN sehingga SPAN
dapat mencetak laporan keuangan BA 999.07 dan 999.08 per UAPPABUN (K/L sebagai
BA Pelaksana)
2) Bekerjasama dengan Direktorat SITP melakukan perbaikan aplikasi e-rekon sehingga
jenjang unit akuntansi tingkat UAPPABUN dan UAPPA E-1 BUN dapat menyusun
laporan melalui aplikasi e-rekon.
3) Berdasarkan poin 1 dan 2, ditetapkan:
UAP BUN (DJA) : menggunakan SPAN
UAPPA BUN : menggunakan e-rekon
UAPPA E-1 BUN : menggunakan e-rekon
UAKPA BUN : menggunakan SAIBA/SPAN
Terkait penyusunan laporan keuangan bagian anggaran BUN 999.07 dan 999.08 diatur
dalam surat Dirjen Perbendaharaan nomor S-11564/PB/2017 tanggal 27 Desember
2017 hal Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Secara Berjenjang pada
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BA BUN Belanja Subsidi dan Belanja Lain-
lain dan Integrasi Aplikasi yang Digunakan.
Dalam PMK 217/PMK.05/2016 tentang perubahan atas Peraturan MenteriKeuangan Nomor
264/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Kauangan belanja Subsidi
sudah diatur unit akuntansi dan pelaporan BA 999.07 pada setiap jenjang dan tupoksinya.
Dirjen Anggaran telah menetapkan Keputusan Dirjen Anggaran Nomor KEP-36/AG/2017
tanggal 12 Juni 2017 tentang Struktur Organisasi Unit Akuntansi Pembantu Bendahara
Umum Negara Pengelolaan Belanja Subsidi DJA TA 2017.

Lampiran Tinjut 2016 165


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia menetapkan Keputusan Ditjen IKP Nomor 04 Tahun 2017 tentang Unit Akuntansi
PPA E-1 dan Unit Akuntansi KPA Ditjen IKP TA 2017.dan Setjen Kementerian Komunikasi
dan Informatika menetapkan Keputusan Nomor 93 Tahun 2017 tentang pembentukan Unit
Akuntansi PPA BUN BA 999.07 pada Kementerian Komunikasi dan Informatika TA 2017.
Update Mei 2019 :
Direktorat Jenderal Anggaran melalui surat nomor S-35/AG/2019 tanggal 9 Januari 2019 hal
Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan pada BA BUN Belanja Subsidi (BA 999.07),
meminta kembali kepada seluruh unit akuntansi BA BUN Belanja Subsidi agar membentuk
unti akuntansi dan pelaporan BA 999.07 secara formal dan menetapkan tupoksinya dengan
jelas (surat dan SK pembentukan unit akuntansi terlampir).
1. BPOM :
Melalui Keputusan KPA BMDTP BPOM Nomor HK.04.1.22.02.18.0777 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Unit Akuntansi KPA BA BUN Belanja Subsidi BPOM Tahun 2018 , telah
membentuk unit akuntansi dan menetapkan tupoksinya dengan jelas
2. Kementerian Perhubungan :
a. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.87Tahun 2019 tentang Pembentukan
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan PPA BUN (UAPPA BUN) Pengelolaan
Belanja Subsidi Kementerian Perhubungan , telah membentuk unit akuntansi dan
menetapkan tupoksinya dengan jelas
b. Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor KP.164/DJPL/2019 tentang Unit
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan PPA E-1 BUN Pengelolaan Belanja Subsidi
Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan , telah membentuk unit
akuntansi dan menetapkan tupoksinya dengan jelas
c. Keputusan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Nomor
09/SK/K2/DJKA/I/2019 tentang Pembentukan Unit Akuntansi KPA BUN Belanja
Subsidi Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan , telah membentuk unit
akuntansi dan menetapkan tupoksinya dengan jelas
3. Kementerian Keuangan :

Lampiran Tinjut 2016 166


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
a. Keputusan Dirjen Anggaran No KEP-3/AG/2019 tentang Struktur organisasi UA
PBUN Pengelolaan Belanja Subsidi DJA TA 2019, telah membentuk unit akuntansi
dan menetapkan tupoksinya dengan jelas
b. Kepiutusan Dirjen Anggaran Nomor KEP-46/AG/2017 tentang Pembentukan Unit
Akuntansi KPA (UA KPA) Satker Belanja Subsidi Energi TA 2018, telah membentuk
unit akuntansi dan menetapkan tupoksinya dengan jelas
c. Keputusan Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan selaku KPA Nomor KEP-
15/PJ.08/2019 tentang Pembentukan Unit Akuntansi KPA (UA KPA) Satker Belanja
Subsidi Pajak Penghasilan TA 2019, telah membentuk unit akuntansi dan
menetapkan tupoksinya dengan jelas
Pembahasan Januari 2021
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu seluruh unit akuntansi dan pelaporan belanja
subsidi terbentuk
1.2.1 Pertanggungjawaban Penggunaan APBN Untuk Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang Dengan Kereta Api Kelas
Ekonomi Belum Jelas

BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar Progres Januari 2018:


berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan untuk:
Telah dilakukan monitoring dan bimtek terkait penyusunan laporan pertanggungjawaban
b. Memerintahkan Direksi PT KAI (pesero) untuk pada PT KAI, agar menyusun laporan pertanggungjawaban berdasarkan LHP BPK RI.
menyelenggarakan pencatatan penyaluran dana dan
Kementerian BUMN RI, DJA Kemenkeu RI, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
menyusun pelaporan pertanggungjawaban penyele-
Kemenhub dan PT KAI telah melakukan koordinasi melalui rapat yang diselenggarakan pada
nggaraan PSO TA 2015 dan 2016.
tanggal 8 Agustus 2017 di Kementerian BUMN tentang progress tindak lanjut LHP BPK
terkait penyusunan format dan laporan pertanggungjawaban PT KAI.
Pertanggungjawaban penggunaan APBN telah diatur dalam Peraturan Menteri
Perhubungan nomor PM 151 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan nomor PM 68 Tahun 2016 tentang tata Cara Penyelenggaraan kewajiban
Pelayanan Publik Angkutan Orang dengan kereta Api Pelayanan kelas ekonomi.
Melalui surat nomor KU.008/B.279/DJKA/8/17 tanggal 30 Agustus 2017 Direktur Jenderal
Perkeretaapian telah memerintahkan Direksi PT KAI (persero) untuk menyelenggarakan

Lampiran Tinjut 2016 167


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
pencatatan penyaluran dana dan menyusun pelaporan pertanggungjawaban
penyelenggaraan PSO TA 2015 dan 2016. sesuai ketentuan yang berlaku
Update Mei 2018:
Untuk pertanggungjawaban penyelenggaraan PSO tahun 2017, melalui surat nomor
KC.302/IV/3/KA-2018, Direktur Keuangan atas nama Direksi PT KAI (Persero) telah
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban PSO Tahun Anggaran 2017 Berdasarkan
Realisasi Biaya sesuai Perdirjen HK.207/SK.61/DJKA/4/18
Update Mei 2019
Sesuai Surat Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkerataapian Nomor
174/K2/DJKA/III/2019 tanggal 19 Maret 2019 telah menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban Penyelenggaran PSO TA 2015 dan TA 2016 sebagi bentuk tindak
lanjut atas rekomendasi yang diberikan BPK RI (surat dan LPJ Tahun 2015 dan Tahun 2016
terlampir)
Update November 2020
Telah Dilakukan Rapat Tanggal 3 Juli 2020 Untuk Pembahasan Selisih Pembayaran Dan
Tindak Lanjut LPJ Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik/PSO TA 2015 Dan 2016
Yang Dihadiri Oleh Perwakilan Dari BPK, Ditjen Perkeretaapian, DJA, PT KAI Dan PT KCI
Yang Menyimpulkan Bahwa :
1. Mempertimbangkan Bahwa Tahun 2017 Telah Dilakukan Laporan Pertanggungjawaban
Realisasi Pendapatan Dan Biaya, Maka Pada Prinsipnya Mendorong PT KAI (Persero)
Untuk Membuat Laporan Pertanggungjawaban PSO TA 2015 Dan TA 2016 Sesuai
Dengan Hasil Rekomendasi BPK RI Dan Disampaikan Kembali Secara Berjenjang;
2. Apabila Terdapat Kendala Atau Kesulitan Yang Dihadapi Dalam Pembuatan Laporan
Pertanggungjawaban PSO TA 2015 Dan TA 2016, Maka PT KAI (Persero)
Menyampaikan Penjelasan Yang Dilengkapi Data Dukung (Kajian/Laporan).
Update Desember 2020
Sesuai Surat Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen KA Nomor
174/K2/DJKA/III/2019 tanggal 19 Maret 2019 telah menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan PSO TA 2015 dan TA 2016 sebagai bentuk tindak
lanjut atas rekomendasi yang diberikan BPK RI
Pembahasan Januari 2021

Lampiran Tinjut 2016 168


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu sampai PT KAI menyampaikan kembali LPJ
Tahun 2015 dan 2016 yang pernah disampaikan sebelumnya pada tahun 2016. LPJ yang
yang disampaikan harus berdasarkan realisasi pendapatan dan beban.
1.2.3 Pengendalian Atas Pengelolaan Program Subsidi Kurang Memadai
BPK RI merekomendasikan Menteri Keuagan agar Progres Juni 2018
menetapkan.
Realisasi anggaran subsidi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama faktor
a. strategi manajemen risiko atas tidak berfungsinya eksternal seperti perubahan parameter subsidi, ICP dan kurs. Realisasi anggaran subsidi
anggaran sebagai alat kendali belanja dan/atau dapat melebihi pagu yang telah dialokasikan dalam APBN seperti subsidi BBM, subsidi listrik
penyaluran subsidi; maupun subsidi non energi. Hal tersebut juga telah diatur dalam UU APBN. Dalam UU
Nomor 12 Tahun 2016 tentang APBN Perubahan Tahun 2016, dalam pasal 16 ayat (3)
disebutkan bahwa “ Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan
dengan berdasarkan perubahan parameter, realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP)
dan/atau nilai tukar rupiah.
Dalam tahun 2016 terdapat kurang bayar subsidi yang belum diselesaikan oleh Pemerintah
kepada badan usaha sebagaimana hasil audit BPK. Hal tersebut karena besaran cadangan
anggaran yang dialokasikan dalam APBN belum menyelesaikan semua kurang bayar
subsidi (dialokasikan sesuai kemampuan keuangan negara). Kondisi keuangan negara
dalam masa konsolidasi, mengingat dalam tahun tersebut terdapat kebijakan untuk
penghematan anggaran, dan kebijakan pengendalian defisit APBN sehingga kapasitas fiskal
berkurang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dan agar penyaluran subsidi kepada masyarakat lebih
tepat sasaran di masa depan maka Pemerintah berupaya mengalihkan anggaran subsidi
berbasis harga menjadi subsidi berbasis individu (subsidi langsung). Mulai tahun 2017,
Pemerintah mengalihkan sebagian subsidi pangan menjadi Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) secara bertahap. Data penerima BPNT merupakan basis data terpadu (BDT) yang
dikelola oleh TNP2K dan Kementerian Sosial berdasarkan detil nama dan alamat. Nantinya
sinergi kebijakan antara subsidi dengan bantuan sosial di K/L akan dilakukan secara
bertahap untuk jenis subsidi yang lainnya baik subsidi energi maupun subsidi non energi.

Lampiran Tinjut 2016 169


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Berikut ini kami sampaikan beberapa strategi manajemen risiko dalam penyaluran anggaran
subsidi:
1. Koordinasi intensif dengan instansi terkait yang mengelola anggaran subsidi
Parameter anggaran subsidi terdiri alas : volume, biaya pokok produksi dan harga jual
/harga eceran tertinggi. Perubahan alas parameter subsidi tersebut akan menyebabkan
perubahan besaran anggaran yang harus disediakan dalam A..PBN. Untuk menentukan
parameter subsidi Kementerian Keuangan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait
(KIL) teknis yang berwenang dalam penyaluran subsidi tersebut dan Badan Usaha.
Sebagai contoh : untuk subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg perlu dilakukan koordinasi
dengan Kementerian ESDM dan Pertamina. Kementerian ESDM yang berwenang
menentukan volume LPG, minyak solar dan minyak tanah. Kementerian ESDM juga
berwenang menentukan harga jual eceran BBM bersubsidi dan LPG tabung 3 kg. Selain
itu, untuk harga jual eceran BBM dan LPG perlu dikoordinasikan dengan Kementerian
Koordinator Perekonomian.
Untuk mengendalikan arggaran subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg maka perlu
dilakukann pengendalian alas :
a. biaya pokok produksi BBM dan LPG tabung 3 kg
b. harga jual BBM dan LPG tabung 3 kg
c. volume BBM dan LPG tabung 3 kg.
Apabila realisasi harga minyak dunia meningkat dan nilai tukar rupiah melemah
dibandingkan asumsi yang ditetapkan dalam APBN maka biaya pokok produksi BBM
dan LPG tabung 3 kg akan mengalami peningkatan. Di sisi lain apabila volume BBM dan
LPG tabung 3 kg tidak mengalami perubahan maka otomatis anggaran subsidi BBM dan
LPG tabung 3 kg akan mengalami kenaikan (melebihi pagu APBN).
Pengendalian anggaran subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg bisa dilakukan dengan 2
cara
a. Apabila ICP dan Kurs naik serta volume tetap maka harga jual BBM dan LPG tabung
3 kg harus dinaikan;
b. Apabila ICP dan Kurs naik serta harga jual tetap maka volume BBM dan LPG tabung
3 kg harus dikurangi;

Lampiran Tinjut 2016 170


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Namun 2 cara tersebut berpotensi menimbulkan resiko gejolak sosial di masyarakat
karena ada kelangkaan BBM/LPG dan kenaikan harga. Kenaikan harga BBM dan LPG
selanjutnya akan meningkatkan angka inflasi.
Untuk itu, dalam melakukan kebijakan pengendalian anggaran, Pemerintah perlu
memperhitungkan secara seksama agar tidak menimbulkan dampak negatif di
masyarakat dan perekonomian nasional.
2. Penyaluran subsidi dengan menggunakan basis data terpadu: Pengendalian anggaran
subsidi juga dilakukan dengan pemutakhiran data masyarakat penerima subsidi
sehingga lebih tepat sasaran. Untuk memperbaiki data penerima subsidi, akan dilakukan
beberapa kebijakan antara lain:
a. Pemberian subsidi LPG tabung 3 Kg kepada masyarakat penerima dengan
menggunakan data dari TNP2K (secara bertahap);
b. Pemberian subsidi listrik yang Jebih tepat sasaran kepada pelanggan RT 450 VA
dan pelanggan RT 900 VA dengan data TNP2K (secara bertahap);
c. Penyempurnaan data penerima subsidi pupuk yang terintegrasi dengan NIK dan
mekanisme penyaluran subsidi melalui Kartu Tani
d. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produktif (seperti pertanian,
perikanan, dsb) dan penggunaan Sistem lnformasi Kredit Program (SIKP) dalam
penyaluran KUR agar Jebih tepat sasaran.
3. Evaluasi kebijakan penyaluran subsidi kepada masyarakat Pemerintah melakukan
evaluasi atas penyaluran subsidi yang Ielah dilakukan agar lebih tepat sasaran.
Beberapa kebijakan yang Ielah dilakukan adalah :
a. Pemberian subsidi terbatas/tetap untuk minyak solar.
b. Penghapusan subsidi premium.
c. Efisiensi penggunaan bahan bakar (terutama solar utk PLTD) di pembangkit listrik.
d. Pengalihan subsidi pangan ke anggaran KL (Kemensos melalui Bantuan Pangan
Non Tunai/BPNT)
e. Menghapus subsidi benih dan mengintegrasikannya dengan anggaran KL
(Kementan)
f. Ujicoba penggunaan Kartu Tani untuk subsidi pupuk.

Lampiran Tinjut 2016 171


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
g. Penggunaan Sistem lnformasi Kredit Program (SIKP) dalam penyaluran KUR.
Progres Oktober 2018
Pemerintah telah mengajukan RUU tentang APBN TA 2019 ke DPR RI, yang dalam Pasal
16 ayat (3) diatur bahwa Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan realisasi pada TA berjalan berdasarkan perubahan parameter, realisasi
harga minyak mentah Indonesia, nilai tukar rupiah, dan/atau pembayaran kekurangan
subsidi tahun-tahun sebelumnya
Update Desember 2018 :
Sesuai Undang Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang APBN TA 2019, dalam Pasal 16
ayat (3) diatur bahwa Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan realisasi pada TA berjalan berdasarkan perubahan parameter, realisasi
harga minyak mentah Indonesia, nilai tukar rupiah, dan/atau pembayaran kekurangan
subsidi tahun-tahun sebelumnya
Update 17 Mei 2018
1. Dalam Nota Keuangan APBN 2019, terdapat penjelasan mengenai sumber risiko fiskal,
diantaranya resiko belanja negara. Risiko Belanja Negara dikelompokkan menjadi
2(dua), yaitu risiko kebijakan dan risiko penyerapan anggaran.
2. Beberapa risiko kebijakan subsidi, antara lain :
a. Pengelolaan pembayaran beban belanja subsidi pada tahun berjalan apabila terjadi
perubahan kebijakan dan parameter ekonomi makro
b. Penerapan harga jual/tarif bawah harga keekonomian yang menyebabkan
peningkatan belanja negara yang tidak terencana (kompensasi atas peniugasan
BUMN)
c. Subsidi LPG dengan pola distribusi tertutup yang belum terlaksana (volume tidak
dapat dikendalikan)
Update Desember 2019:
1. Telah diakomodir dalam Undang-Undang APBN Tahun 2020 Nomor 20 Tahun 2019
Pasal 16 ayat (3) “Anggaran untuk Program Pengelolaan Subsidi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun
anggaran berjalan berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro, perubahan parameter,
dan/atau pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya.”

Lampiran Tinjut 2016 172


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. Serta dalam penjelasan Undang-Undang APBN Tahun 2020 Pasal 16 ayat (3) “Yang
dimaksud asumsi dasar ekonomi makro adalah harga minyak mentah dan nilai tukar
rupiah. Yang dimaksud dengan parameter adalah semua variabel yang mempengaruhi
perhitungan subsidi, antara lain: besaran subsidi harga, volume konsumsi BBM
bersubsidi, volume konsumsi LPG tabung 3 kg, volume penjualan listrik bersubsidi, susut
jaringan, dan volume pupuk bersubsidi.”
3. Renstra DJA terdapat pengalihan subsidi ke belanja K/L secara bertahap, dan masuk ke
dalam IKU K-Wide
Update Desember 2020:
Dalam Profile Risiko Direktorat P APBN, Sasaran Strategis Belanja Negara yang Berkualitas,
IKU Deviasi Exercise I-Account terdapat Risiko kejadian Exercie I-account kurang akurat
(menyimpang jauh), yang disebabkan:
1. Kesalahan dalam perhitungan/ penggunaan model/ metode/analisis data dalam
penyusunan proyeksi
2. Data sumber tidak up to date/valid
3. Risiko tersebut mempunyai dampak Ketika deviasi Exercise I-account besar hal tersebut
menandakan pemerintah kurang peka terhadap keinginan rakyat yang disampaikan
melalui legislatif atas kebijakan fiskal dalam APBN. Kurang pekanya pemerintah
menimbulkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Deviasi
exercise I-Account yang besar menandakan pemerintah yang kurang mampu dalam
komunikasi dengan legislative.
Dalam 3 tahun terakhir IKU Exercise Deviasi I-Account selalu tercapai bahkan sangat baik
(deviasi selalu dibawah 1%). Tidak terjadi penurunan kinerja terhadap target.
Pembahasan Januari 2021
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai, menunggu strategi manajemen risiko dcantumkan dalam
dokumen manajemen risiko Kementerian Keuangan
b. standarisasi kontrak kerja penyelenggaraan subsidi Update November 2017
antara KPA dan BUMN Operator
Telah dilakukan rapat internal DJA untuk memonitor progress temuan terkait kontrak kerja
di Direktorat PNBP pada tanggal 4 Desember 2017

Lampiran Tinjut 2016 173


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Pada 13 Desmber 2017 telah dilakukan rapat antara Kementerian BUMN, LKPP, DSP, Mitra
PPA, dan PPA Belanja subsidi terkait kontrak kerja.
Update Desember 2017
Pada tanggal 20 Desember 2017 telah dilakukan pembahasan lanjutan terkait bentuk
kontrak kerja yang bisa dianggap memenuhi standard tapi juga mengakomodir kebutuhan
masing-masing KPA antara DJA, KPA dan operator, Direktorat Pelaksanaan Anggaran,
DJPB..Untuk content umum kontrak bisa dibuat standardnya, antara lain memuat aturan
dasar perjanjian, ketentuan umum, lingkup pekerjaan, jangka waktu, cara penyelesaian
pembayaran, pemeriksaan/koreksi/selisih lebih atau kurang bayar, hak dan kewajiban,
sanksi, pelaksanaan pemeriksaan, penyelesaian perselisihan, amandemen sedangkan
untuk yang bersifat teknis menyesuaikan karakteristik masing-masing KPA, antara lain
anggaran dan perhitungan subsidi\ serta kebutuhan untuk membuat adendum jika terjadi
revisi anggaran.
Pembahasan Januari 2021
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu adanya standarisasi kontrak kerja
penyelenggaraan subsidi antara KPA dan BUMN Operator.
1.4.1 Klasifikasi Aset Eks HTBI yang Dikelola oleh LMAN Sebagai Investasi Pemerintah Tidak Memiliki Dasar Hukum yang Memadai
BPK merekomendasikan Dirjen Kekayaan Negara agar: a. BLU LMAN telah melakukan pemetaan permasalahan berupa gap analysis sementara
(terlampir) dan guna menginformasikan permasalahan tersebut, LMAN telah
a. Menyusun kajian bentuk properti sebagai investasi
menginisiasi pembahasan dengan stakeholders dan regulator terkait, utamanya KSAP
pemerintah dan menyempurnakan perangkat hukum
dan Direktorat APK pada tanggal 31 Mei 2017 (undangan dan daftar hadir terlampir).
sesuai dengan hasil kajian
Pembahasan sebagaimana point 2 diproyeksikan sebagai kick off meeting yang akan
dilanjutkan dengan pembahasan rutin tiap 2 mingguan (bi-weekly).
b. LMAN telah menyusun draft kebijakan perlakuan akuntansi aset kelolaan dari perspektif
LMAN kepada Direktorat APK melalui surat nomor S-636/LMAN/2017 tanggal 14 Juni
2017, dalam surat tersebut LMAN telah menyusun draft kebijakan akuntansi kelolaan
dari perspektif LMAN. Kiranya draft kebijakan tersebut telah dapat dipandang sebagai
kajian awal terkait properti investasi.
c. Telah beberapa kali dilakukan rapat pembahasan lanjutan untuk membahas kajian
properti investasi dan Direktorat APK telah mempersiapkan perangkat hukum dari hasil

Lampiran Tinjut 2016 174


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
kajian properti investasi LMAN berupa Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pengelolaan Aset Bendahara Umum Negara oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.
d. Saat ini Direktorat APK melalui surat S-10031/PB.6/2017 tanggal 13 November 2017
telah menyampaikan surat permintaan tanggapan/masukan atas Kajian Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pengelolaan Aset Bendahara Umum Negara oleh LMAN kepada
stakeholder terkait (copy surat terlampir).
e. Ditargetkan perangkat hukum atas Kajian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pengelolaan Aset BUN oleh LMAN akan selesai di Bulan Desember 2017 sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2017.
Progres Desember 2018:
f. Tengah dilakukan revisi PMK 209/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi Investasi
Pemerintah, revisi ditargetkan selesai ditahun 2018 sehingga dapat dijadikan acuan
dalam penyusunan LKIP 2018
Hasil PTL Juli 2019:
Menunggu pemeriksaan BPK tahun 2019
Progres Oktober 2019
Penyusunan kajian dapat dilaksanakan setelah ada kepastian tanah PSN masuk ke dalam
definisi properti Investasi pada PSAP, karena PSAP Properti Investasi masih dalam proses
pertimbangan di BPK RI. Jika dibuat kajian dan memasukkan tanah PSN tersebut menjadi
properti Investasi dan keputusan akhir ternyata tanah PSN bukan termasuk properti investasi
tetapi hanya aset konsesi jasa, bisa jadi isi kajian dengan PSAP akan berbeda.
Update Juli 2020:
Menungu dokumen kajian berdasarkan PSAP Properti Investasi
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses, menunggu kajian dan PSAP Properti Investasi
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Tindak lanjut belum sesuai karena masih menunggu dokumen PSAP Properti Investasi,
kajian dan perangkat hukum sesuai dengan hasil kajian

Lampiran Tinjut 2016 175


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1.4.2 Pencatatan dan Pelaporan Aset KKKS dan Aset PKP2B Belum Didukung Oleh Sistem Terintegrasi, Rekonsiliasi Belum Mencakup Seluruh
Aset KKKS, dan Verifikasi atas Subsequent Expenditures Belum Selesai
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan 1. Melanjutkan pembangunan interkoneksi sistem antara SOT SKK Migas dengan stakeholder
agar. (dhi. Modul KNL DJKN) tahun 2016, dengan melibatkan DJKN, PPBMN Kementerian
ESDM, Divisi MSI, Divisi Akuntansi, Divisi PHF SKK Migas dan PT LAPI ITB selaku mitra
a. Menerapkan sistem informasi yang terintegrasi
kerja SKK Migas.
untuk pengelolaan Aset KKKS dan Aset PKP2B
2. Menyediakan hak akses bagi PPBMN Kementerian ESDM selaku UAKPA BUN pada Modul
KNL DJKN untuk melakukan pemutakhiran data berupa penyesuaian kurs mata uang
(currency) dan penyusutan (depresiasi)
3. Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara DJKN dengan PPBMN Kementerian ESDM, Divisi
MSI, Divisi Akuntansi, Divisi PHF SKK Migas dan PT LAPI ITB selaku mitra kerja SKK Migas
tanggal 20 Oktober 2016, dapat diketahui bahwa interkoneksi sistem antara SOT SKK Migas
dengan Modul KNL DJKN telah dapat digunakan untuk melaksanakan pertukaran data
(HBM, HBI, MP, dan tanah), namun masih diperlukan penyempurnaan- penyempurnaan.
4. Berdasarkan hasil pengujian sistem, pada prinsipnya, interkoneksi sistem antara SOT SKK
Migas dengan Modul KNL DJKN telah dapat digunakan. Namun demikian, mengingat belum
seluruh populasi data aset KKKS tersedia dalam SOT SKK Migas, maka interkoneksi data
antara SOT SKK Migas dengan Modul KNL DJKN belum dapat dilaksanakan secara optimal;
dan diperlukan dukungan dari KKKS dan SKK MIgas untuk memastikan seluruh data aset
KKKS tersedia dalam SOT SKK Migas.
5. Melalui rapat koordinasi antara SKK Migas dengan DJKN, PPBMN Kementerian ESDM,
dan KPK RI dengan mengundang 150 kontraktor hulu migas pada tanggal 13 Januari 2017,
terkait percepatan penyelesaian integrasi data aset KKKS dengan tema penyempurnaan
mekanisme pelaporan BMN Hulu Migas melalui sistem operasi terpadu untuk menunjang
pengelolaan BMN Hulu Migas yang akurat, tepat waktu dan akuntabel, disepakati:
a. Percepatan penyelasaian integrasi data aset KKKS menjadi komitmen bersama
DJKN,
b. Kementerian ESDM akan menerbitkan keputusan yang mendorong seluruh KKKS
segera melakukan entry data ke dalam data base sinas migas model baru untuk
selanjutnya diinterkoneksikan dengan PPBMN dan DJKN, diharapkan akhir tahun
2017.

Lampiran Tinjut 2016 176


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
c. Kementerian Keuangan cq. DJKN akan menyusun aplikasi pembantu untuk
mempercepat rekonsiliasi dan pencatatan mutasi aset KKKS.
d. Data base dan pelaporan aset hulu migas yang akurat, tepat waktu, dan akuntabel
diharapkan tercapai pada tahun 2018
6. Melalui surat Nomor S-650/KN/2017 tgl 19 Mei 2017 hal Permintaan Bantuan Percepatan
Perekaman Data BMN Hulu Migas pada Sistem Informasi Terintegrasi SKK Migas, Dirjen
KN telah menyampaikan permintaan Percepatan Perekaman Data BMN Hulu Migas pada
Sistem Informasi Terintegrasi SKK Migas kepada Sekjen ESDM dan Kepala SKK Migas
dengan tembusan kepada seluruh KKKS.
Update Semester II 2017
7. Telah dilaksanakan rapat yg dilaksanakan tgl 24 Juli 2017 sebagai bentuk monitoring
percepatan perekaman data BMN KKKS kepada Dit. PKNSI DJKN, PPBMN Setjen KESDM
dan SKK Migas melalui nota dinas Dir PNKNL Nomor ND-475/KN.4/2017 tgl 17 Juli 2017
dan surat Nomor Und-192/KN.4/2017 tgl 17 Juli 2017 dengan hasil sbgmn Risalah Rapat
(softcopy terlampir).
8. Telah dilaksanakan rapat pada tanggal 31 Juli 2017 (vide surat Direktur PNKNL Nomor Und-
205/KN.4/2017 tanggal 21 Juli 2017)
a. SKK Migas akan melanjutkan verifikasi data aset KKKS dan merekam data tersebut ke
dalam Sistem Informasi Terintegrasi SKK Migas.
b. DJKN akan menyampaikan data aset KKKS yang ditolak oleh modul KNL karena
berbagai sebab kepada SKK Migas.
9. Telah dilaksanakan rapat User Acceptance Test (UAT) modul KNL pada tanggal 30
Agustus 2017 (Vide ND-891 tanggal 26 September 2017 hal Laporan Rapat) dengan hasil
bahwa pengembangan dan pemeliharaan Modul KNL telah dilaksanakan oleh DJKN
dengan penambahan/perbaikan berupa:
Fitur “Tanah” dan “Scrap” pada Modul KNL serta penambahan log/history dan rekapitulasi
data aset yang gagal ditarik/ditolak modul KNL dari Sistem Informasi Terintegrasi SKK
Migas karena berbagai sebab.
10. Telah dilaksanakan rapat koordinasi tanggal 26 September 2017 (Vide Und-
286/KN.4/2017 Tanggal 18 September 2017 hal Undangan rapat tentang Percepatan
Pertukaran Data pada Sistem Informasi Terintegrasi SKK Migas dengan Modul KNL DJKN,

Lampiran Tinjut 2016 177


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
dengan hasil:
11. Berdasarkan hasil penarikan data BMN KKKS oleh Modul KNL dari Sistem Informasi
Terintegrasi SKK Migas terhadap 19 KKKS dengan jumlah aset terkecil, diketahui bahwa
16 data aset dari KKKS berhasil ditarik oleh Modul KNL, sedangkan data aset 3 KKKS
ditolak oleh modul KNL karena terdapat duplikasi data dan/atau tidak dilengkapinya data
mandatory
12. Telah dilakukan rapat koordinasi pada tanggal 1 November 2017 (Vide Undangan Nomor
Und-364/KN.4/2017 tanggal 30 Oktober 2017 dengan hasil sebagai berikut:
a. Mengunakan data BMN KKKS Triwulan IV TA 2016 yang disampaikan oleh SKK
Migas, telah disampaikan data rekapitulasi material persediaan pada 11 KKKS
dengan hasil bahwa seluruh data MP 04 berhasil ditarik seluruhnya ke Modul KNL.
b. Mengingat tidak ada kode aset padaBMN KKKS berupa tanah, maka BMN KKKS
berupa tanah tidak dapat ditarik oleh modul KNL. Oleh karena itu, disepakati bahwa
kode aset BMN KKKS berupa tanah akan disusun oleh DJKN.
13. Telah dilakukan rapat koordinasi:
 tanggal 16 November 2017 sesuai Und-377/KN.4/2017 tanggal 10 November 2017
 tanggal 11 Desember 2017 sesuai Und-402/KN.4/2017 tanggal 04 Desember 2017
14. Melalui Nota Dinas kepada Dirjen KN Nomor ND-891/KN.4/2017 tanggal 18 Desember
2017 hal Laporan Perkembangan Pertukaran Data BMN KKKS antara SIT SKK Migas
dengan Modul KNL DJKN per semester II TA 2017 Direktur PNKNL telah menyampaikan
laporan hal dimaksud.
15. Telah dilaksanakan rapat koordinasi tanggal 19 Desember 2017 (vide Und-418/KN.4/2017
tanggal 15 Desember 2017 dengan hasil sebagaimana Notulen Rapat terlampir
Update Semester I-II 2018
16. Telah dilaksanakan rapat koordinasi
 8 Januari 2018 sesuai surat Nomor Und-422/KN.4/2017 tanggal 20 Desember 2017
 15 Januari 2018 sesuai surat Nomor Und-20/KN.4/2017 tanggal 10 Januari 2018
 16 dan 23 Januari 2018 sesuai ND-26/KN.4/2018 tanggal 10 Januari 2018
 7 Februari 2018 sesuai surat Nomor Und-48/KN.4/2018 tanggal 05 Februari 2018
 15 Februari 2018 sesuai surat Nomor Und-62/KN.4/2018 tanggal 14 Februari 2018
 23 Februari 2018 sesuai surat Nomor Und-67/KN.4/2018 tanggal 21 Februari 2018

Lampiran Tinjut 2016 178


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
 28 Februari 2018 sesuai Und-74/KN.4/2018 tanggal 27 Februari 2018
 16 Maret 2018 sesuai surat Nomor Und-99/KN.4/2018 tanggal 14 Maret 2018
 22 Maret 2018 sesuai surat Nomor Und-103/KN.4/2017 tanggal 21 Maret 2018
 29 Maret 2018 sesuai nota dinas Nomor ND-112/KN.4/2018 tanggal 27 Maret 2018
 13 April 2018 sesuai surat Nomor Und-120/KN.4/2018 tanggal 9 April 2018
 17 April 2018 sesuai surat Nomor Und-124/KN.4/2018 tanggal 16 April 2018
 23 April 2018 sesuai surat Nomor Und-126/KN.4/2018 tanggal 18 April 2018
 2 Mei 2018 sesuai surat Nomor Und-134/KN.4/2018 tanggal 25 April 2018
 14 Mei 2018 sesuai surat Nomor Und-144/KN.4/2018 tanggal 03 Mei 2018)
 28 Mei 2018 sesuai surat Nomor Und-161/KN.4/2018 tanggal 21 Mei 2018)
 05 Juli 2018, Und-199/KN.4/2018 tanggal 03 Mei 2018
 30 Agustus 2018, Und-243/KN.4/2018 tanggal 24 Agustus 2018
 05 September 2018, Und-255/KN.4/2018 tanggal 05 September 2018
 24 September 2018, Und-274/KN.4/2018 tanggal 24 September 2018
 28 Oktober 2018, Und-274/KN.4/2018 tanggal 24 September 2018 dan ND-
702/KN.4/2018 tanggal 12 Oktober 2018
 28 Oktober 2018 Und-274/KN.4/2018 tanggal 24 September 2018 dan ND-
702/KN.4/2018 tanggal 12 Oktober 2018
17. Telah dihadiri kegiatan User Acceptance Test (UAT) Modul KNL guna melakukan verifikasi
dan validasi pekerjaan pengembangan modul aplikasi Kekayaan Negara Lain-Lain TA
2018 (vide surat Direktur PKNSI Nomor UND-325/KN.5/2018 tanggal 24 Oktober 2018 hal
Undangan Rapat User Acceptance Test (UAT) Modul KNL)
18. Telah dihadiri kegiatan transfer knowledge Aplikasi Modul KNL terkait telah selesainya
kegiatan pengembangan aplikasi Modul KNL Tahun 2018 (vide surat Direktur PKNSI
Nomor Und-333/KN.5/2018 tanggal 30 Oktober 2018 hal Undangan Kegiatan Transfer
Knowledge Aplikasi Modul KNL)
Update Desember 2018
19. Telah dilaksanakan kegiatan rapat koordinasi progress pengembangan sistem
interkoneksi dan Modul KNL I pada tanggal 8 November 2018 (undangan Direktur PKNSI)
dan tanggal 5 Desember 2018
Pengembangan Aplikasi PKP2B:
1. Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK, telah dikirimkan surat kepada Direktur
PKNSI melalui Nota DInas Nomor ND-413/KN.4/2017 tanggal 15 Juni 2017 hal

Lampiran Tinjut 2016 179


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Pengembangan Aplikasi Penatausahaan BMN PKP2B agar pengembangan fitur-fitur dalam
aplikasi yang mendukung pencatatan dan pelaporan aset PKP2B dapat segera
dilaksanakan
2. Pembangunan aplikasi pencatatan dan pelaporan aset PKP2B masih dalam proses untuk
penambahan fitur-fitur yang mendukung pencatatan dan pelaporan aset PKP2B
Progress Desember 2018
3. Telah dihadiri kegiatan User Acceptance Test (UAT) Modul KNL guna melakukan verifikasi
dan validasi pekerjaan pengembangan modul aplikasi Kekayaan Negara Lain-Lain TA 2018
(vide surat Direktur PKNSI Nomor UND-325/KN.5/2018 tanggal 24 Oktober 2018 hal
Undangan Rapat User Acceptance Test (UAT) Modul KNL).
4. Telah dihadiri kegiatan transfer knowledge Aplikasi Modul KNL terkait telah selesainya
kegiatan pengembangan aplikasi Modul KNL Tahun 2018 (vide surat Direktur PKNSI Nomor
Und-333/KN.5/2018 tanggal 30 Oktober 2018 hal Undangan Kegiatan Transfer Knowledge
Aplikasi Modul KNL).
5. Dalam kegiatan dimaksud telah disampaikan masukan terkait dengan aplikasi Modul KNL
diantaranya terkait dengan katagori aset yang belum diakomodir dalam masing-masing aset
dan kode barang yang diusulkan DJKN dalam Kepdirjen belum diakomodir dalam aplikasi
Modul KNL.
Progress Mei 2019:
1. Telah dilaksanakan Rapat progress pengembangan Sistem Intekoneksi (vide nota Direktur
PNKNL Nomor ND-448/KN.4.3/2019 tanggal 10 Mei 2019 hal Undangan Rapat Koordinasi
Pelaksanaan Rencana Aksi atas rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI pada
LKPP/LKBUN 2018 sebagaimana terlampir) dengan hasil melanjutkan pengembangan dan
penyempurnaan fungsi pada Modul KNL yang akan memproses data aset yang ditarik dari
SOT SKK Migas dan menghasilkan Laporan.
2. Dilakukan ujicoba perhitungan penyusutan untuk Laporan Keuangan UAKPA menggunakan
data aset 2 KKKS dengan hasil belum sepenuhnya sama dengan perhitungan manual.
PTL Juli 2019
Rekomendasi ini masih dalam proses
Progress Oktober 2019
Berdasarkan hasil uji coba aplikasi modul KNL yang telah terintegrasi dengan aplikasi di SKK

Lampiran Tinjut 2016 180


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Migas pada tanggal 2 s.d. 4 Oktober 2019, dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Aplikasi Modul KNL telah melakukan penarikan data yang disediakan web service SKK
Migas per periodik dengan hasil sebagai berikut:
a. HBM dan MP telah bisa ditarik.
b. HBI telah bisa ditarik tetapi terdapat duplikasi data.
c. Tanah masih perlu pembenahan terkait kodefikasi penomoran agar terdapat kode unik
untuk kebutuhan sistem.
2. Berdasarkan proses bisnis penyusunan LKBUN, telah dilakukan ujicoba pada aplikasi Modul
KNL per tahap proses bisnis dengan hasil sebagai berikut:
a. Penarikan data tahun lalu untuk digunakan sebagai saldo awal tahun berjalan telah
sesuai.
b. Koreksi UAKPA terkait saldo awal tahun berjalan telah sesuai.
c. Penarikan data mutasi tahun berjalan pada SKK Migas telah sesuai.
d. Konversi mata uang USD menjadi rupiah menggunakan hasil IP dan kurs tengah BI
telah sesuai.
e. Mutasi nilai wajar tahun berjalan telah sesuai.
f. Mutasi rekon UAKPA telah sesuai.
g. Perhitungan penyusutan tahun berjalan telah sesuai.
h. Perhitungan masa manfaat aset telah sesuai.
3. Namun demikian, masih perlu penyempurnaan terhadap:
a. Perhitungan akumulasi penyusutan perlu dilakukan perbaikan.
b. Perhitungan koreksi penyusutan perlu dilakukan perbaikan.
Terkait dengan SOT untuk pengelolaan Aset PKP2B, disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. DJKN sudah memiliki sistem aplikasi terkait dengan pencatatan dan pelaporan aset PKP2B
berupa Modul KNL Submodul PKP2B.
2. Saat ini dilakukan upaya penyempurnaan dan pengintegrasian aplikasi dimaksud dengan
pihak terkait. Upaya yang telah dilakukan dalam pengembangan aplikasi ini yaitu :

Lampiran Tinjut 2016 181


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
a. Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK, telah dikirimkan surat kepada Direktur
PKNSI melalui Nota Dinas Nomor ND-413/KN.4/2017 tanggal 15 Juni 2017 hal
Pengembangan Aplikasi Penatausahaan BMN PKP2B agar pengembangan fitur-fitur
dalam aplikasi yang mendukung pencatatan dan pelaporan aset PKP2B dapat segera
dilaksanakan.
b. Pembangunan aplikasi pencatatan dan pelaporan aset PKP2B masih dalam proses
untuk penambahan fitur-fitur yang mendukung pencatatan dan pelaporan aset PKP2B.
c. Telah dilakukan konfirmasi atas pengembangan aplikasi pengelolaan aset PKP2B
kepada Setditjen Minerba melalui surat nomor : S-116/KN.4/2020 tanggal 01 April 2020
hal Tindak Lanjut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan integrasi
Sistem Informasi Pengelolaan Aset PKP2B.
d. Atas surat tersebut telah dijawab oleh Setditjen Minerba melalui surat nomor
28/85/SDB.K/2020 tanggal 20 Mei 2020 hal Konfirmasi Tindak Lanjut Temuan Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK) terkait dengan integrasi Sistem Informasi Pengelolaan
Aset PKP2B yang pada intinya menyampaikan bahwa Ditjen Minerba sampai dengan
saat ini belum melakukan pengembangan aplikasi dimaksud.
e. Telah dimintakan update informasi terkait pengembangan aplikasi Modul KNL submodul
PKP2B kepada Direktorat PKNSI melalui nota dinas nomor ND-577/KN.4/2020 tanggal
28 Mei 2020
Update Oktober 2020:
1. Telah dilakukan konfirmasi atas pengembangan aplikasi pengelolaan aset PKP2B kepada
Setditjen Minerba melalui surat No. S-116/KN.4/2020 tgl. 01 April 2020. Atas surat tersebut
telah dijawab oleh Setditjen Minerba melalui surat No. 28/85/SDB.K/2020 tgl. 20 Mei 2020
yang pada intinya menyampaikan bahwa Ditjen Minerba sampai dengan saat ini belum
melakukan pengembangan aplikasi dimaksud.
2. Kesimpulan PTL Juli 2020: interkoneksi data antara SOT SKK Migas dengan Modul KNL
DJKN belum dapat dilaksanakan secara optimal. Selain itu, penyampaian daftar rincian aset
oleh SKK masih manual melalui m.excel kepada dit PNKNL.
3. Saat ini sedang dikembangkan aplikasi BMN PKP2B yang akan dijadikan penunjang kegiatan
sensus BMN, sedangkan interkoneksi data yang berasal dari aplikasi PKP2B sudah dibuat
ke aplikasi modul KNL Submodul PKP2B di DJKN dimana aplikasi tersebut menerima data
aset dari aplikasi PKP2B yang sedang dikembangkan.

Lampiran Tinjut 2016 182


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
4. Ditjen Minerba dan PPBMN akan berkoordinasi untuk mendorong pengembangan aplikasi
yang terdapat di KESDM agar nantinya bisa terintegrasi atau minimal terinterkonesi dengan
aplikasi yang berada di DJKN.
5. Terkait dengan SOT Aset KKKS, SKK Migas sedang menyusun KAK Pengembangan SOT
SKK Migas untuk TA 2021
6. Terkait dengan SOT Aset PKP2B telah diselenggarakan rapat bersama dengan KESDM dan
Dit. PKNSI pada tanggal 02 Oktober 2020 dengan kesepakatan bahwa perlu dilakukan
pembahasan lebih lanjut terkait pengembangan aplikasi Modul KNL dan interkonekasi
dengan aplikasi PKP2B pada KESDM.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses, dalam proses pengintegrasian database.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status Tindak Lanjut Belum Sesuai, menunggu seluruh populasi data aset KKKS tersedia dalam
SOT SKK Migas dan belum seluruh aset menggunakan Sinas migas, maka interkoneksi data
antara SOT SKK Migas dengan Modul KNL DJKN belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Selain itu, penyampaian daftar rincian aset oleh SKK masih manual melalui m.excel kepada dit
PNKNL.
b. Melaksanakan verifikasi atas pencatatan aset SE 1. Dalam rangka menyelesaikan permasalahan SE telah diterbitkan Keputusan Dirjen
sesuai ketentuan yang ditetapkan dan Kekayaan Negara No.159/KN/2017 tentang Modul Verifikasi BMN HBM berupa Subsequent
mengungkapkan nilai SE yang dikapitalisasi dalam Expenditure yang Berasal dari KKKS.
CaLK
2. Atas temuan terkait pencatatan SE sebesar USD 8,58 milyar atau Rp44T pada 25 KKKS,
telah dilakukan verifikasi sejak Januari s.d. September 2016.
3. Atas hasil verifikasi telah dilakukan uji petik pemeriksaan fisik terhadap 5 KKKS dengan nilai
SE terbesar di bulan Maret-Juni 2016 yaitu KKKS TEPI, COPI Natuna B, Premier Oil,
CNOOC dan PHE ONW.
4. Sesuai Modul Verifikasi, terhadap hasil verifikasi SE pada 25 KKKS telah dilakukan reviu dan
hingga bulan September 2017 telah diselesaikan 100%.
5. Selanjutnya 19 KKKS telah melakukan koreksi pencatatan dan kami telah
menindaklanjutinya dengan merekonsiliasi dan melakukan koreksi pada LBMN. Sedangkan
tindaklanjut untuk 6 KKKS yang belum melakukan koreksi, telah disampaikan surat DJKN
kepada SKK Migas (vide S-750/KN.4/2017 tanggal 07 Oktober 2017) guna meminta

Lampiran Tinjut 2016 183


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
dilakukan perbaikan/koreksi catatan internal SE pada KKKS/SKK Migas yang kemudian
akan diikuti koreksi pada LBMN UAKPA setelah diperoleh laporan aset berjenjang dari SKK
Migas.
6. Guna percepatan perbaikan pencatatan SE disampaikan surat Direktur PNKNL kepada SKK
Migas Nomor S-901/KN.4/2017 tanggal 10 November 2017 hal Tindak Lanjut Perbaikan
Pencatatan Internal KKKS atas Data HBM SE yang meminta SKK melaporkan bahwa
masing-masing KKKS telah menindaklanjuti hasil reviu dengan melakukan perubahan
pencatatan internal KKKS atas data HBM SE.
7. Atas surat tersebut di atas, SKK Migas telah menyampaikan tanggapan melalui surat Nomor
SRT-2129/SKKMG2000/2017/S4 tanggal 29 November 2017 hal Penyampaian Koreksi
Pencatatan HBM SE yang berasal dari KKKS yang memuat data Laporan Resmi KKKS
mengenai koreksi pencatatan aset HBM SE dan kertas kerja pembenahan pencatatan aset
HBM SE.
8. Adapun status perbaikan pencatatan HBM SE saat ini adalah sebagai berikut:
Subsequent Expenditures
No KKKS JUMLAH NILAI PEROLEHAN Koreksi
Reviu Rekonsiliasi dan Koreksi LBMN
ITEM (USD) KKKS/SKKM
1 Total E&P Indonesie 1.440 2.792.934.530 - Sudah dikoreksi BA-05/KN.4.3/SE.KKKS/2017
(Mahakam) Tgl 10 Mei 2017
2 Vico Indonesia 67 12.863.659 BA-08/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 23 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
3 Energy Equity Epic Sengkang 2 1.990 BA-17/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi
Tgl 11 Agustus 2017

4 Kangean Energy Indonesia 88 331.622 - Sudah dikoreksi BA-16/KN.4.3/SE.KKKS/2017


Tgl 11 Agustus 2017
5 PHE WMO 5 509.559 - Tidak perlu BA-13/KN.4.3/SE.KKKS/2017
dikoreksi Tgl 25 Juli 2017
6 PHE ONWJ 5.025 2.038.923.302 - Sudah dikoreksi BA-04/KN.4.3/SE.KKKS/2017
Tgl 05 Mei 2017

7 Santos (Sampang) 1 1.475 - Sudah dikoreksi BA-18/KN.4.3/SE.KKKS/2017


Tgl 14 Agustus 2017
8 COPI (Grissik) Ltd. 10 2.803.696 BA-11/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi
Tgl 24 Juli 2017
9 COPI (South Jambi) Ltd. 4 126.172 BA-20/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 14 Agustus 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)

10 COPI Indonesia 605 1.256.311.193 BA-01/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 09 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)

11 ExxonMobil Indonesia 835 81.355.838 BA-09/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi


Tgl 23 Mei 2017
12 Mobil Cepu Ltd 3 6.764 BA-19/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi
Tgl 14 Agustus 2017

13 Mobil Exploration Indonesia 1 537.789 BA-15/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi


Tgl 25 Juli 2017
14 Pearl Oil (sebuku) 1 6.179 - Sudah dikoreksi BA-21/KN.4.3/SE.KKKS/2017
Tgl 25 September 2017
15 Petrochina International 399 27.493.645 BA-10/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Bermuda Tgl 23 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
16 JOB Pertamina Petrochina 1 959 - Sudah dikoreksi BA-22/KN.4.3/SE.KKKS/2017
Salawati Tgl 25 September 2017
17 JOB Pertamina Talisman 75 1.775.608,00 - Tidak perlu BA-14/KN.4.3/SE.KKKS/2017
Ogan Komering dikoreksi Tgl 25 Juli 2017
18 Star Energi (Kakap) 5 23.045 BA-23/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 25 September 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)

19 CNOOC SES 1.398 568.983.211 BA-02/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 09 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
20 Premier Oil Natuna 152 114.691.429 BA-03/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 09 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
21 Citic Seram Ltd. 894 40.864.630 BA-07/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 23 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)

22 Kondur Petroleum S.A. / 164 38.456.432 BA-06/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
EMP Malacca Strait Tgl 23 Mei 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)

23 MontD'Or Tungkal Oil Ltd. 5 6.894 BA-24/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
Tgl 25 September 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
24 PetroChina International 25 1.268.710 BA-12/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Sudah dikoreksi Sudah dikoreksi (vide SRT-
(Jabung) Ltd. Tgl 24 Juli 2017 2129/SKKMG2000/2017/S4 tgl
29 Nov 2017)
25 Petroselat Ltd. 1 3.790 BA-25/KN.4.3/SE.KKKS/2017 Belum dikoreksi Belum dikoreksi
Tgl 25 September 2017

Lampiran Tinjut 2016 184


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
9. Dengan demikian rekomendasi BPK terkait pelaksanaan verifikasi atas pencatatan aset SE
sesuai ketentuan yang ditetapkan telah 100% dilaksanakan.
Progress Mei 2019:
Telah diselesaikan keseluruhan koreksi pencatatan SE pada LBMN KKKS terkait dan telah
diungkapkan dalam Catatan atas LK UAKPA BUN TK Pengelola BMN Yang Berasal dari KKKS
Tahun 2018 (Audited) sebagaimana terlampir.
PTL Juli 2019:
Rekomendasi ini masih dalam proses
Progress Oktober 2019:
Berdasarkan PTL Juli 2019, BPK meminta agar terhadap KKKS PHE WMO, PHE ONWJ dan
Talisman OK terdapat SE kategori A yang berdiri sendiri di Neraca perlu untuk dilakukan
reklasifikasi ke CaLK.
Akan dilakukan reklasifikasi ke CaLK pada LKBUN KKKS 2019
Progress Desember 2019:
Perbaikan pencatatan SE pada KKKS PHE WMO, PHE ONWJ, dan Talisman OK telah
dimasukkan ke CaLK pada LKBUN triwulan III
Update Oktober 2020
Telah disusun tahapan penyelesaian dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK terkait
SE, sebagai berikut:
a. Melakukan verifikasi dan validasi atas SE pada CaLK yang bisa dikapitalisasi ke aset induk
(SE yang telah IP).
b. Menentukan aset induk SE.
c. Melakukan kapitalisasi SE ke dalam aset induk di Neraca.
d. Menentukan masa manfaat aset induk per tanggal PIS SE.
e. Melakukan penyusutan SE.
Update November 2020:
Terhadap temuan BPK atas LKPP dan LKBUN tahun 2019, yang menyebutkan bahwa terdapat
SE pada 5 KKKS dengan nilai perolehan minimal sebesar Rp952.356.014.392,00

Lampiran Tinjut 2016 185


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
(USD68,509,892.00) dan jumlah sebanyak 147 line item, telah dilakukan tindak lanjut sebagai
berikut:
1. Telah dilakukan verifikasi SE pada 23 KKKS dengan total nilai perolehan
USD1.260.209.964,12 dan jumlah 7.396 line item;
2. Berdasarkan hasil verifikasi, terdapat SE dengan total nilai perolehan USD747.149.096,67
dan jumlah 2.874 line item yang memenuhi kriteria kapitalisasi dan telah dilakukan
reklasifikasi ke neraca;
3. Terdapat SE yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi sesuai PMK 116/PMK.05/2020
sebagai berikut:
a. SE sebesar USD880.551,10 dengan jumlah 12 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan aset induknya berupa sumur yang statusnya sudah plug and
abandonment;
b. SE sebesar USD1.161.829,22 dengan jumlah 39 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan kondisi fisik aset induknya rusak berat;
c. SE sebesar USD143.914.098,89 dengan jumlah 2.528 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan aset induknya belum dilakukan inventarisasi dan penilaian;
d. SE sebesar USD8.769.868,74 dengan jumlah 2.528 line item tidak memenuhi kriteria
kapitalisasi dikarenakan aset induknya sedang dalam proses penghapusan.
4. Selain itu, terdapat SE sebesar USD266.452.483,00 dengan jumlah 683 line item tidak
ditemukan aset induknya. Menindaklanjuti hal tersebut, kami telah melakukan koordinasi
dengan SKK Migas dalam rangka meminta konfirmasi atas SE dimaksud.
Adapun rekapitulasi rinci kami sampaikan sebagaimana terlampir
Pembahasan Januari 2021
Atas SE dimaksud sudah diidentifikasi dan dicatatkan dalam CaLK. Dokumen pendukung kertas
kerja akan segera dilengkapi.
Status: Diusulkan Sesuai.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status belum sesuai menunggu proses diidentifikasi dan pencatatan dalam CaLK. Tahun 2021
Dokumen pendukung kertas kerja belum dilengkapi.

Lampiran Tinjut 2016 186


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2.2.2 Aset Lainnya Berupa Aset Properti Eks. BPPN dan Eks. Kelolaan PT PPA serta BMN yang Berasal dari Barang Rampasan Senilai Rp464,39
Miliar Dikuasai Pihak Ketiga, Tidak Ditemukan, Tidak Jelas Statusnya dan Belum Dilakukan Penilaian
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan selaku BUN 1. Kebijakan Pengelolaan Aset Eks BPPN
agar memerintahkan Direktur Jenderal Kekayaan
a. Telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 110/PMK.06/2017 tentang
Negara untuk:
Pengelolaan Aset Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional oleh Menteri
a. Menetapkan kebijakan pengelolaan aset properti Keuangan.
eks. BPPN dan menetapkan status pemanfaatan
b. Telah ditetapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Penatausahaan, Pemeliharaan dan
aset properti eks. BPPN dan eks. kelolaan PT PPA
Pengamanan Aset eks BPPN, eks Kelolaan PPA dan eks BDL di lingkungan DJKN
yang digunakan pihak lain
(Kepdirjen Nomor 171/KN/2017)
2. Penetapan status pemanfaatan
c. Dalam kurun waktu 2015 – Maret 2018, telah ditetapkan 12 Persetujuan Sewa Aset
Properti Eks BPPN/PPA dengan nilai persetujuan sewa Rp24.239.707.000,00. Dari
12 Persetujuan Sewa tersebut, 8 Persetujuan telah dilakukan pembayaran sewa ke
Kas Negara dengan nilai Rp23.237.347.000,00.
d. Kanwil DJKN telah menyampaikan pemberitahuan kepada pihak ketiga yang
menghuni aset properti secara tidak sah bahwa aset dimaksud dilarang untuk
dimanfaatkan atau diperjualbelikan tanpa persetujuan Menteri Keuangan.
e. DJKN sedang melaksanakan revisi atas peraturan pengelolaan aset eks BPPN/PPA
untuk meningkatkan peran aktif Kanwil DJKN dalam optimalisasi aset, antara lain
dengan pendelegasian kewenangan kepada Kanwil DJKN mengajukan permohonan
penilaian sewa kepada KPKNL setempat atas aset yang dimohonkan sewa, dan
setelah semua kelengkapan dokumen permohonan sewa dan penilaian telah legkap
baru diajukan Persetujuan Sewa kepada Kantor Pusat DJKN.
f. Dit. PKNSI telah berkoordinasi dengan LMAN dan PT PPA (Persero) untuk menjajaki
kemungkinan kerja sama dalam melaksanakan pemanfaatan terhadap aset-aset
prioritas pemanfaatan.
g. Status Pemanfaatan 78 aset properti sesuai Lampiran LHP BPK dapat disampaikan
sebagai berikut:
1. 1 aset sudah ditetapkan status penggunaanya sebagai rumah dinas Kanwil DJKN
Sulawesi Selatan (aset no 65),

Lampiran Tinjut 2016 187


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. 10 aset diakui kepemilikannya oleh pihak lain. Direktorat PKNSI sedang
melakukan verifikasi terhadap kesepuluh aset tersebut (aset no. 5, 6, 16, 21, 32,
46, 47, 50, 54, 71).
3. Terhadap 1 aset (aset no.12) telah diajukan penilaian dalam rangka sewa namun
calon penyewa keberatan dengan nilai sewa yang ditetapkan DJKN.
4. 66 aset saat ini dihuni oleh pihak ketiga, dan telah diperintahkan untuk
mengosongkan aset dan/atau mengajukan permohonan sewa, akan tetapi belum
ada tanggapan dari penghuni
Progress November 2018
Telah dilakukan upaya tindak lanjut berdasarkan 78 aset properti sesuai lampiran LHP BPK
RI tersebut secara maksimal, sebagaimana dokumen terlampir.
Mengingat upaya yang kami lakukan telah maksimal dan terhadap 67 aset yang dikuasai
oleh pihak ketiga tidak ada yang merespon untuk melakukan pemanfaatan BMN, maka kami
mohon atas rekomendasi tersebut dapat diusulkan selesai.
PTL Juli 2019:
Rekomendasi ini masih dalam proses
Progress Oktober 2019:
a. Juli 2019, konfirmasi kepada MA dan Kemenkumham, apakah unit dihuni dgn
persetujuan/ditunjuk utk menempati. Jika tidak, akan ditindaklanjuti dgn pemutusan
listrik, air, telepon, dan multimedia
b. Sept 2019, melalui surat No. S-881/ KN.5/2019, Dit. PKNSI meminta pengelola utk
memutus listrik, air, telepon, dan multimedia unit terkait
PTL Per Juli 2019
a. menunggu tindak lanjut pengusulan pemutusan layanan fasilitas listrik, air, telepon dan
multimedia untuk penghuni apartemen (Apartement Rasuna)
b. menunggu tindak lanjut atas daftar aset yang dimanfaatkan namun dikuasai pihak ketiga
PTL Juli 2020
a. Guna mengntensifkan upaya pengamanan sekaligus pemanfaatan, Aset tersebut telah
dilakukan serah kelola kepada LMAN berdasarkan Kepdirjen Nomor KEP-394/KN/2019
tanggal 18 Nov 2019 dan BAST Nomor BA-23/KN.5/2019. (Kepdirjen dan BAST
terlampir).
Lampiran Tinjut 2016 188
NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
b. Dit. PKNSI juga terus melakukan koordinasi dengan LMAN dalam rangka
menyelesaikan permasalahan aset dimaksud. Salah satunya dengan menyampaikan
kronologi kasus terkait aset melalui ND-771/KN.5/2020 (terlampir) untuk mendukung
upaya pengelolaan aset yang dilakukan LMAN.
Update Oktober 2020:
Mengingat aset-aset telah dilakukan serah kelola kepada LMAN sesuai penjelasan PTL 9
Juli 2020, agar temuan dapat dinyatakan selesai.
Pembahasan Januari 2020
Masih diperlukan penjelasan mengenai dokumen kepemilikan atas:
1. 10 aset yang diakui kepemilikannya oleh pihak lain telah free and clear.
2. 66 aset yang saat ini dihuni oleh pihak ketiga telah free and clear.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum selesai masih diperlukan penjelasan mengenai dokumen
kepemilikan atas:
1. 10 aset yang diakui kepemilikannya oleh pihak lain telah free and clear.
2. 66 aset yang saat ini dihuni oleh pihak ketiga telah free and clear.
b. Berkoordinasi dengan BPN atas aset bersertifikat Telah dibentuk tim yang melibatkan unit-unit eselon I Kementerian Keuangan dan
yang tidak ditemukan fisiknya dan selanjutnya Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional untuk menyelesaikan permasalahan
melakukan penilaian atas aset yang ditemukan; sertifikat yang telah habis masa berlakunya.
Telah dilakukan koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dan telah dibentuk tim Task
Force Penyelesaian Pensertifikatan Tanah Aset Eks BPPN/PT PPA/BDL yang Telah
Berakhir Jangka Waktunya Berdasarkan Keputusan Menteri ATR/BPN nomor 281/Kep-
27.1/VI/2017 tanggal 2 Juni 2017.
Di samping itu, DJKN c.q. Direktorat PKNSI telah meminta Kanwil-kanwil di lingkungan
DJKN untuk berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan setempat berkaitan dengan
permasalahan keberadaan aset properti yang diragukan/tidak diketahui batas-batas
tanahnya.
Terhadap 180 aset yang tidak ditemukan:

Lampiran Tinjut 2016 189


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1. Telah ditemukan 97 aset dan telah dilakukan penilaian atas lima aset.
2. Terdapat 2 aset yang identik dengan nomor PRK lain yang terindikasi telah laku lelang
(nomor 4 dan 19).
3. Terdapat 1 aset yang terindikasi telah released pada PPAP 4 (nomor 46).
4. Terdapat aset yang tercatat ganda dalam Lampiran BPK (no. 101 dan 102 dicatat
kembali pada no. 113 dan 114).
5. Pada tahun 2018 akan kembali dilaksanakan penilaian atas aset-aset yang telah
ditemukan namun belum dinilai.
Progress November 2018
Pada tahun 2018 sedang dilaksanakan penelusuran sekaligus penilaian terhadap 69 aset
dengan target selesai di bulan Desember 2018, sehingga terhadap 180 aset yang tidak
ditemukan telah kita tindaklanjuti semuanya (dokumen terlampir).
PTL Januari 2019
Pada tahun 2018 sedang dilaksanakan penelusuran sekaligus penilaian terhadap 69 aset
dengan target selesai di bulan Desember 2018, sehingga terhadap 180 aset yang tidak
ditemukan telah kita tindaklanjuti semuanya (dokumen terlampir).
PTL Per Juli 2019
Telah diterima laporan penilaian aset (jika ada update) dan dokumen penilaian
PTL 9 Juli 2020
1. Aset di Jalan Merbabu Medan sudah disewakan;
2. Aset di Jalan Danau Sentarum Pontianak dalam proses sertipikasi dan akan dilakukan
PSP pada Kemenkeu;
3. Aset di Jalan S. Parman No. 91 Kota Bambu, Jakarta, dalam proses PSP pada BIN.
4. Terhadap aset-aset tersebut akan dilakukan pencatatan pada LKTK Semester I Tahun
2020.
5. Aset di Jalan Pangeran Jayakarta, aset fisik dikuasai namun dokumen tidak ada. (agar
dicatat di CaLK)
6. Dari 252 aset, 4 aset telah ditelusuri sehingga terdapat 248 aset yang tidak dapat
ditelusuri dokumen sumbernya. Atas 248 aset tersebut agar disampaikan surat kepada

Lampiran Tinjut 2016 190


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
BPK berisi kajian yang menjelaskan daftar aset beserta kesulitan proses tindak lanjut
untuk kemudian diusulkan tidak dapat ditindaklanjuti
Update Desember 2020:
Sesuai update Januari 2020, diperlukan koordinasi dengan BPN atas aset-aset yang belum
bersertifikat untuk pengamanannya. Menindaklanjuti hal ini, di samping menyurati Kantor
Pertanahan untuk meminta dilakukannya pencatatan aset di buku pertanahan dan tidak
memproses permohonan peralihan hak dari pihak lain sebelum memperoleh konfirmasi dari
DJKN, telah disusun pula konsep MoU antara BPN dan DJKN yang di dalamnya mencakup
adanya dukungan BPN untuk pengamanan aset properti eks BPPN.
Pembahasan Januari 2020
Status: Dalam Proses. Menunggu surat pengusulan status rekomendasi tidak dapat
ditindaklanjuti.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu hasil penelusuran atas 248 aset dimaksud
apakah sama dengan 248 aset yang menjadi temuan pada LK BUN 2014
c. Memverifikasi, melengkapi dokumen, dan menilai Asset Settlement
asset settlement dan barang rampasan serta
Progress Des 2017 (menggantikan progress sebelumnya)
menyajikannya dalam laporan keuangan.
Berdasarkan penelitian terhadap aset atang latief senilai Rp. Rp. 34.976.000.000,00 yang
terdiri dari tanah di Desa Bojong dan Budimulya Kecamatan Cikupa, Tangerang an. PT
Penta Binangun Sejahtera (PBS) seluas ± 85 hektar senilai Rp. 15.693.000.000,00 dan
lahan dan Bangunan Plaza Shinta senilai Rp. 19.283.000.000,00 dapat dijelaskan sbb:
1. Lahan di Desa Bojong dan Budimulya Kecamatan Cikupa, Tangerang an. PT PBS.
a. Melalui surat tanggal 25 Nopember 1998, PT PBS menyampaikan permohonan
kepada Bank Bira untuk menyelesaikan hutangnya kepada Bank Bira dengan
outstanding Rp. 39.429.790.345,00. (Pokok hutang Rp. 21.500.000.000,00) dengan
cara antara lain menyerahkan tanah kosong seluas ± 86 hektar di Ds Bojong dan
Budimulya, Kec. Cikupa, Tangerang. Berdasarkan penilaian KJPP Satyatama
Graha Tara aset tersebut bernilai Rp. 37.000.000.000,00.
Berdasarkan Credit approval memorandum tanggal 25 Januari 1999, Credit
Committee Bank Bira telah menyetujui permohonan PT PBS untuk menyelesaikan
hutang dengan skema sbb:

Lampiran Tinjut 2016 191


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1) Menyerahkan jaminan berupa tanah kosong terletak di Desa Budi Mulia Kec.
Cikupa – Tangerang seluas ± 86 hektar dengan bukti kepemilikan berupa surat-
surat girik, dengan nilai pasar wajar sebesar Rp. 21.460.000.000,- menurut
penilaian PT Nilai Konsulesia dalam Valuation Study tanggal 15 Januari 1999.
2) Menyerahkan dana tunai sebesar Rp. 518.108.228,- yang berasal dari deposito
Budiman Kusika (Rp. 178.010.729) dan Subagja P (Rp. 340.097.499,-).
b. Melalui surat nomor 01/PBS-Dir/99 tanggal 3 Maret 1999, PT PBS menyampaikan
kepada Bank Bira bahwa syarat-syarat yang disepakati dalam kesepatan
penyelesaian pembayaran hutang PT PBS telah dipenuhi maka agar segera
dikeluarkan:
1) Surat pelunasan hutang PT PBS dari Bank Bira
2) Salinan Akte Keputusan Penyelesaian Pembayaran hutang PT PBS
3) Surat pencabutan personal guarantee yang dimana menjadi lampiran dalam
surat pencairan deposito atas nama Bpk. Drs. Boediman Kusika dan Bpk. H
Subagja Prawata.
Dengan data data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa aset PT PBS telah
diserahkan oleh PT PBS kepada Bank Bira sebagai pelunasan hutang PT PBS kepada
Bank Bira atau Barang Jaminan Diambil Alih (BJDA). Nilai barang jaminan pada saat
diambil alih Bank Bira sebesar Rp. 21.460.000.000.
Dokumen penyerahan aset tersebut dari PT PBS kepada Bank Bira belum dalam bentuk
akta notariil tetapi dokumen-dokumen sebagaimana diatas (belum sempurna).
Aset Eks PT PBS telah dicatat pada Neraca Laporan Keuangan Aset yang Timbul pada
pemberian BLBI sebesar Rp37.000.000.000
2. Dokumen terkait lahan dan Bangunan Plaza Shinta
Sesuai Akta Kuasa No. 208 tanggal 17 Juni 2003 PT. Lahanwicaksana Prima
memberikan Jaminan PKPS Bank Bira berupa 19 bidang tanah SHGB dan 1 bidang
SHM berikut bangunan diatasnya. Aset tersebut merupakan tanah dan bangunan Plaza
Shinta yang terletak di Desa Cimone, Kecamatan Tangerang, Kabupaten Tangerang.
Sesuai dengan dokumen tersebut maka Plaza Shinta merupakan jaminan PKPS
sehingga kewenangan pengurusannya berada pada PUPN/KPKNL Jakarta V.

Lampiran Tinjut 2016 192


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Saat ini sedang dilakukan kajian oleh Direktorat Hukum dan Hubungan Masyarakat
terkait kejelasan besaran hutang dan koreksi Hutang PKPS Bank Bira. Direktur Jenderal
KN menyetujui koreksi hutang PKPS Bank Bira (dokumen notulen rapat)
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, terhadap 2 aset tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Aset berupa tanah di Desa Bojong dan Budimulya, Kecamatan Cikupa, Tangerang
seluas ± 86 hektar merupakan Barang Jaminan Diambil Alih (BJDA) yang
pengelolaannya merupakan kewenangan Direktorat PKNSI.
b. Aset berupa tanah dan bangunan Plaza Shinta merupakan jaminan PKPS yang
kewenangan pengelolaannya berada pada PUPN/KPKNL Jakarta V.
Barang rampasan
1. Melalui surat Nomor S-92/KN.2/2017 Tanggal 17 April 2017 hal Penilaian BMN Idle yang
Berasal Dari Barang Rampasan, Direktur BMN telah meminta agar KPKNL Bandung dan
KPKNL Jakarta II melakukan penilaian atas BMN idle yang berasal dari barang rampasan
tersebut.
2. Kepala KPKNL Bandung melalui surat Nomor SR-15/WKN.08/KNL.01/2017 tanggal 2
Juni 2017 hal Penyampaian Hasil Penilaian telah menyampaikan laporan penilaian BMN
idle yang berasal dari barang rampasan yang terletak di Bandung. Hasil penilaian telah
disajikan dalam Laporan Keuangan BMN Idle Semester I Tahun 2017.
3. Kepala KPKNL Jakarta II melalui surat nomor S-6875/WKN.07/KNL.02/2017 tanggal 12
Juli 2017 hal Hasil Penilaian Barang Milik Negara berupa Tanah/atau Bangunan BMN
Idle Eks Barang Rampasan Kejaksaan telah menyampaikan laporan penilaian BMN idle
yang berasal dari barang rampasan yang terletak di Jalan Jabir No.3, Ragunan, Pasar
Minggu Jakarta Selatan dan Jalan Mawar Luar, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Hasil
penilaian aset dimaksud disajikan dalam Laporan Keuangan Tahun 2017.
PTL Juli 2019:
Rekomendasi ini masih dalam proses
Progres Oktober 2019:
Sesuai rekomendasi dari Dit. Hukum dan Humas DJKN, DJKN akan meminta pendapat
kepada BPK terkait
PTL Per Januari 2020

Lampiran Tinjut 2016 193


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1. Mengingat tanah di Cijeruk, Cimone, dan Cikupa (Obligor AL), tanah di Pondok Kelapa
(Obligor UB), dan tanah di Bojongkoneng (Obligor AA) bukan merupakan Asset
Settlement, maka dapat mengajukan kajian kepada BPK terkait rekomendasi tidak dapat
ditindaklanjuti.
2. Dit. PKNSI akan menyampaikan kepada KPKNL Jakarta V agar melakukan Pemeriksaan
atas 10 bidang tanah di Pasir Jaya, Cijeruk, mengingat aset tersebut adalah Harta
Kekayaan Lain Obligor AL
Progres Juni 2020:
1. Pada pembahasan Juli 2019, BPK menyatakan temuan akan diusulkan sesuai apabila
koreksi atas piutang PKPS Bank Bira atas dikeluarkannya Plaza Shinta dari Aset
Settlement telah terkoreksi di LKTK BA 999.99 aset Eks BPPN.
2. Menindaklanjuti hal ini, DJKN telah menyampaikan surat kepada BPK untuk meminta
arahan terkait penetapan jumlah piutang baru dan cara melakukan koreksi pada LKTK
BUN, nomor S-492/KN.5/2020 tangal 7 Mei 2020. Selanjutnya, akan dilakukan reklasifiksi
aset.
PTL 9 Juli 2020
1. Dit. PKNSI akan menyampaikan kepada KPKNL Jakarta V agar melakukan Pemeriksaan
atas 10 bidang tanah di Pasir Jaya, Cijeruk, mengingat aset tersebut adalah Harta
Kekayaan Lain Obligor AL (dalam proses)
2. Melalui Nota Dinas Nomor ND-706/KN.5/2020, Direktorat PKNSI telah menyampaikan
kepada KPKNL Jakarta V agar melakukan pemeriksaan atas bidang tanah di Cijeruk,
Bogor
3. terkait dengan dokumen penetapan nilai piutang baru atang latief, melalui surat nomor S-
416/KN.5/2020 tanggal 13 April 2020, direktorat PKNSI telah menyampaikan surat
konfirmasi kepada BPK terkait dengan korekdi hutang atang latief tersebut"
4. Menindaklanjuti surat nomor S-416/KN.5/2020 tersebut, Direktorat PKNSI dan BPK RI
telah melakukan pembahasan yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2020, dengan
hasil rapat Direktorat PKNSI akan melakukan verifikasi dan mengkaji kejelasan dokumen
hukum aset Plaza Shinta tersebut.
5. berdasarkan verifikasi dan kajian kejelasan dokumen hukum aset Plaza Shinta diperoleh
informasi bahwa aset Plaza Shinta tersebut, merupakan bagian pengurang hutang JKPS
Reformulasi Bank BIRA dan menjadi aset properti, sekalipun tidak sempurna karena telah

Lampiran Tinjut 2016 194


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
menjadi pengurang hutang, sehingga pengelolaan aset berpedoman pada ketentuan
pengelolaan aset properti eks BPPN.
6. Selanjutnya melalui surat Nomor S-492/KN.5/2020, Direktorat PKNSI menyampaikan
koreksi Koreksi Surat S-416/KN.5/2020 Terkait Penyelesaian Aset Obligor PKPS Bank
Indonesia Raya (Bira) an. Atang Latief berupa Tanah dan Bangunan Plaza Shinta yang
pada intinya menyampaikan bahwa staus aset Plaza Shinta telah sesuai dengan Laporan
BPK yaitu merupakan bagian pengurang hutang JKPS Reformulasi Bank BIRA dan
menjadi aset properti
7. Melalui nota dinas nomor ND-263/KN.524/2020, Seksi IID menyampaikan penyerahan
pengelolaan aset plaza shinta sebagai aset properti eks BPPN agar dapat dilakukan
pengelolaan sesuai ketentuan yang berlaku
8. Terkait 10 bidang tanah di Pasir Jaya CIjeruk sudah disampaikan nota dinas permintaan
penelitian dan pemeriksaan kepada KPKNL Jakarta V dengan nomor surat ND-
706/KN.5/2020 tanggal 6 April 2020 (dokumen sudah disampaikan). Menunggu hasil
pemeriksaan dari KPKNL Jakarta V. Penetapan jumlah baru piutang a.n. AL dan koreksi
pada LKTK BUN
Update Oktober 2020:
1. Dit. PKNSI akan menyampaikan kepada KPKNL Jakarta V agar melakukan
Pemeriksaan atas 10 bidang tanah di Pasir Jaya, Cijeruk, mengingat aset tersebut
adalah Harta Kekayaan Lain Obligor AL (dalam proses)
2. Melalui Nota Dinas Nomor ND-706/KN.5/2020, Direktorat PKNSI telah menyampaikan
kepada KPKNL Jakarta V agar melakukan pemeriksaan atas bidang tanah di Cijeruk,
Bogor
3. terkait dengan dokumen penetapan nilai piutang baru atang latief, melalui surat nomor
S-416/KN.5/2020 tanggal 13 April 2020, direktorat PKNSI telah menyampaikan surat
konfirmasi kepada BPK terkait dengan korekdi hutang atang latief tersebut"
4. Menindaklanjuti surat nomor S-416/KN.5/2020 tersebut, Direktorat PKNSI dan BPK RI
telah melakukan pembahasan yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2020, dengan
hasil rapat Direktorat PKNSI akan melakukan verifikasi dan mengkaji kejelasan
dokumen hukum aset Plaza Shinta tersebut.
5. berdasarkan verifikasi dan kajian kejelasan dokumen hukum aset Plaza Shinta
diperoleh informasi bahwa aset Plaza Shinta tersebut, merupakan bagian pengurang

Lampiran Tinjut 2016 195


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2016 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
hutang JKPS Reformulasi Bank BIRA dan menjadi aset properti, sekalipun tidak
sempurna karena telah menjadi pengurang hutang, sehingga pengelolaan aset
berpedoman pada ketentuan pengelolaan aset properti eks BPPN.
6. Selanjutnya melalui surat Nomor S-492/KN.5/2020, Direktorat PKNSI menyampaikan
koreksi Koreksi Surat S-416/KN.5/2020 Terkait Penyelesaian Aset Obligor PKPS Bank
Indonesia Raya (Bira) an. Atang Latief berupa Tanah dan Bangunan Plaza Shinta yang
pada intinya menyampaikan bahwa staus aset Plaza Shinta telah sesuai dengan
Laporan BPK yaitu merupakan bagian pengurang hutang JKPS Reformulasi Bank BIRA
dan menjadi aset properti
7. Melalui nota dinas nomor ND-263/KN.524/2020, Seksi IID menyampaikan penyerahan
pengelolaan aset plaza shinta sebagai aset properti eks BPPN agar dapat dilakukan
pengelolaan sesuai ketentuan yang berlaku
8. Terkait 10 bidang tanah di Pasir Jaya CIjeruk sudah disampaikan nota dinas permintaan
penelitian dan pemeriksaan kepada KPKNL Jakarta V dengan nomor surat ND-
706/KN.5/2020 tanggal 6 April 2020 (dokumen sudah disampaikan). Menunggu hasil
pemeriksaan dari KPKNL Jakarta V.
9. Menunggu Hasil Pemeriksaan oleh KPKNL Jakarta V
Pembahasan Januari 2021:
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021):
Status masih belum sesuai menunggu verifikasi atas progres 10 bidang tanah Cijeruk

Lampiran Tinjut 2016 196


TINDAK LANJUT BENDAHAHARA UMUM NEGARATERHADAP REKOMENDASI BPK-RI
PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA TAHUN 2015

NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


1.1.1 Kebijakan Akuntansi pada BUN Belum Mengatur
Secara Lengkap Mengenai Saat Pengakuan dan
Dokumen Sumber Pencatatan Transaksi Akrual
Sehingga Praktik Pencatatan Pendapatan, Beban,
Aset, Dan Kewajiban Pada Beberapa Proses Bisnis
BUN Belum Dapat Disajikan Secara Memadai
Sesuai SAP Berbasis Akrual
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Telah dibuat kajian dan penetapan kebijakan akuntansi akrual atas transaksi Dit
agar: terkait pengelolaan kegiatan usaha hulu migas yang mencerminkan siklus PNKNL
operasional keuangan kegiatan hulu migas. Kajian tersebut dibuat dengan
b. membuat kajian dan menetapkan kebijakan Dit
mengacu kepada kaidah umum yang diatur didalam peraturan perundangan yang
akuntansi akrual atas transaksi terkait PNBP
mengatur standar dan kebijakan akuntansi Pemerintah Pusat serta bisnis proses
pengelolaan kegiatan usaha hulu migas yang
penerimaan migas yang telah diatur dalam Kontrak Kerja Sama Dit
mencerminkan siklus operasional keuangan
APK
kegiatan hulu migas meliputi pengakuan dan PTL Juli 2020
pelepasan aset serta pengakuan dan
1. Telah dibuat kajian dan penetapan kebijakan akuntansi akrual atas transaksi
penyelesaian hak/pendapatan dan
terkait pengelolaan kegiatan usaha hulu migas yang mencerminkan siklus
kewajiban/beban;
operasional keuangan kegiatan hulu migas.
2. Kajian tersebut disusun oleh Dit.APK dan dikirimkan ke Dir.PNBP DJA
melalui nodin Dir. APK nomor S-11214/PB.6/2015 tanggal 31 Desember
2015. Pokok-pokok isi kajian:
a. Prinsip pengakuan pendapatan dari kegiatan usaha hulu migas yang
bersifat netto
b. Penggunaan rekening migas untuk menampung pendapatan dan
membayar kewajiban kontraktual bidang hulu migas
c. Ketentuan mengenai pemidahbukuan dan pencadangan dana pada
rekening migas
d. Perlunya mengakomodir SKK Migas sebagai Unit Akuntansi Pembantu
pelaporan PNBP dari kegiatan hulu migas

Lampiran Tinjut 2014-2015 197


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

Berdasarkan kajian diatas, telah ditetapkan beberapa kebijakan yaitu:


a. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 217/PMK.02/2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor124/PMK.02/2016 Tentang Petunjuk Teknis AkuntansiPenerimaan
Negara Bukan Pajak Dari Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi
b. PMK Nomor 124/PMK.02/2016 tentang Petunjuk Teknis Akuntansi PNBP dari
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Ruang lingkup PMK ini meliputi
proses pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan unsur-unsur
Laporan Keuangan
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.05/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 236/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Aset Berupa Barang Milik Negara Yang
Berasal Dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses (tindak lanjut belum menyelesaikan permasalahan terkait
pola hubungan pengakuan dan pelepasan aset KKKS dengan pengakuan dan
penyelesaian hak/pendapatan dan kewajiban/beban yang timbul dari kegiatan
pengelolaan hulu migas dalam suatu siklus operasional keuangan)
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Belum sesuai Rekomendasi
Belum terdapat kajian dan penetapan kebijakan akuntansi akrual atas pola
hubungan pengakuan dan pelepasan aset KKKS dengan pengakuan dan
penyelesaian hak/pendapatan dan kewajiban/beban yang timbul dari transaksi
terkait pengelolaan kegiatan usaha hulu migas dalam suatu siklus operasional
keuangan. Kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan masih bersifat parsial dan
tidak menunjukkan suatu siklus operasional keuangan, yaitu kebijakan akuntansi
PNBP Migas dan Kebijakan Akuntansi BMN KKKS. Tidak terdapat pola hubungan
antara kedua kebijakan akuntansi tersebut
1.1.6 Pengelolaan dan Pelaporan Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, BMN Idle, Aset Kredit Eks Kelolaan
PT PPA dan Aset Inventaris eks BPPN belum
memadai

Lampiran Tinjut 2014-2015 198


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar Progress Desember 2016 Dit


menginstruksikan Direktur Jenderal Kekayaan PKNSI
Pada saat ini sedang disusun pedoman pelaksanaan inventarisasi aset inventaris
Negara untuk:
eks BPPN oleh Direktorat PNKNL.
e. melakukan inventarisasi atas aset inventaris
Penyelesaian aset inventaris eks BPPN :
eks BPPN yang digunakan oleh
Kementerian/Lembaga dan menetapkan status 1) Menyelenggarakan rapat pada tanggal 22 Maret 2016 sesuai undangan
penggunaannya. Direktur PKNSI nomor UND-61/KN.5/2016 tanggal 18 Maret 2016 dengan
mengundang seluruh K/L penerima aset inventaris eks BPPN;
2) Menyampaikan permintaan konfirmasi kepada K/L, yaitu :
a) Mahkamah Agung RI dengan surat nomor S-849/KN.5/2016 tanggal 22
April 2016;
b) Komisi Hukum Nasional dengan surat nomor S-850/KN.5/2016 tanggal 22
April 2016;
c) Kemenko Perekonomian dengan surat nomor S-851/KN.5/2016 tanggal 22
April 2016;
d) Polri dengan surat nomor S-852/KN.5/2016 tanggal 22 April 2016;
e) Kementerian Keuangan dengan surat nomor S-853/KN.5/2016 tanggal 22
April 2016;
f) Kemenkominfo dengan surat nomor S-854/KN.5/2016 tanggal 22 April
2016;
g) Kementerian Hukum dan HAM dengan surat nomor S-855/KN.5/2016
tanggal 22 April 2016;
h) Komisi Pemberantasan Korupsi dengan surat nomor S-856/KN.5/2016
tanggal 22 April 2016.
3) Konfirmasi yang telah diperoleh dari K/L adalah :
a) KPPN Pacitan dengan surat nomor S-250/WPB,16/KP.1510/2016 tanggal
31 Mei 2016;
b) KPPN Pamekasan dengan surat nomor S-632/WPB.16/KP.05/093/2016
tanggal 26 Mei 2016;
c) KPPN Balikpapan dengan surat nomor S-940/WPB.20/KP.047/2016

Lampiran Tinjut 2014-2015 199


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

tanggal 1 Juni 2016;


d) KPPN Bondowoso dengan surat nomor S-485/WPB.16/KP.09.10/2016
tanggal 26 Mei 2016;
e) Kemenkominfo dengan surat nomor B-
118/SJ.3/KOMINFO/PL.04.01/06/2016 tanggal 2 Juni 2016;
Progres Oktober 2017
Telah diterbitkan Kepdirjen Nomor 155/KN/2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Inventarisasi Aset Inventaris Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional
Progress Desember 2017
1. Menyelenggarakan rapat pada tanggal 22 Maret 2016 sesuai undangan
Direktur PKNSI nomor UND-61/KN.5/2016 tanggal 18 Maret 2016 dengan
mengundang seluruh K/L penerima aset inventaris eks BPPN;
2. Menyampaikan surat permintaan konfirmasi tanggal 22 April 2016 kepada
K/L yang tercatat menggunakan aset inventaris eks BPPN di 31 lokasi,
dengan hasil sbb :
 Aset teridentifikasi : 6 lokasi

 Aset tidak teridentifikasi : 9 lokasi


 Aset sebagian teridentifikasi : 5 lokasi
 Belum ada konfirmasi : 11 lokasi
3. Telah diterbitkan Kepdirjen Nomor 155/KN/2017 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Inventarisasi Aset Inventaris Eks Badan Penyehatan Perbankan
Nasional
4. Telah disusun pembentukan Tim Inventarisasi Aset Inventaris Eks BPPN
5. Terhadap aset yang teridentifikasi akan dilakukan Penetapan Status
Penggunaan, terhadap kategori lainnya akan dilakukan Inventarisasi sesuai
Kepdirjen Nomor 155/KN/2017 sebelum 21 April 2018.
6. Terhadap aset inventaris idle di 24 lokasi, telah dilakukan tindak lanjut sbb:
 Laku lelang : 5 lokasi

Lampiran Tinjut 2014-2015 200


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

 Lelang tapi Tidak Ada Penawaran (TAP) : 2 lokasi


 Rencana lelang Januari 2018 : 5 lokasi
Terhadap aset yang belum direncanakan lelang dan sudah lelang namun
TAP akan dilakukan Inventarisasi sesuai Kepdirjen Nomor 155/KN/2017
sebelum 21 April 2018.
Maret 2018
Pada bulan Maret 2018 telah dilaksanakan inventarisasi di lokasi Medan,Mataram
dan Surabaya
Progress November 2018
a) Direktorat PKNSI dengan surat nomor S-349 s.d S-355/KN.5/2018 tanggal 20
Maret 2018 telah mengirim surat kepada Kementerian/Lembaga yang tercatat
menggunakan aset inventaris eks BPPN dalam rangka melakukan kegiatan
inventarisasi dan verifikasi atas keberadaan aset-aset inventaris eks BPPN
oleh Kementerian/Lembaga (dokumen terlampir).
b) Pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan verifikasi tersebut dilaksanakan pada
bulan April 2018 dengan hasil sebagai berikut:
a) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, dan Polri telah menandatangani BA Inventarisasi
(BA terlampir)
b) Untuk aset tercatat digunakan oleh MA (Tipikor), karena aset berada di
Gedung Uppindo, koordinasi dilaksanakan bersama dengan Bareskrim
Polri yang menggunakan sementara Gedung Uppindo. BA telah dibuat
namun belum ditandatangani oleh K/L (BA terlampir)
c) Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM serta Komisi
Pemberantasan Korupsi belum menandatangani BA Inventarisasi.
d) Komisi Hukum Nasional tidak menandatangani BA Inventarisasi karena
telah dibubarkan pada tahun 2014. (BA terlampir)
c) Berdasarkan hasil Inventarisasi tersebut, kegiatan Penetapan Status
Penggunaan tidak dapat sepenuhnya dilakukan karena:
a) Instansi telah dibubarkan;

Lampiran Tinjut 2014-2015 201


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

b) Instansi belum dapat menandatangani BA Inventarisasi;


c) Instansi tidak mau menerima barang inventaris dan akan mengembalikan
barang tersebut.
d) Oleh karena itu penyelesaian terkait Aset Inventaris sebagaimana pada poin c
akan dilakukan dalam bentuk lain seperti pemindahtanganan dan
penghapusan sebagaimana diatur dalam ketentuan pengelolaan BMN secara
umum.
Mengingat penetapan status tidak sepenuhnnya dapat dilaksanakan maka kami
mohon atas rekomendasi tersebut dapat diusulkan selesai.
Progress Oktober 2019:
Sedang diupayakan koordinasi dgn K/L terkait guna proses penandatanganan BA
dimaksud
Progres Juni 2020:
PKNSI akan Membuat kajian terkait rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti
PTL Juli 2020
Masih menunggu kajian pengusulan TPTD.
Update 5 Oktober 2020
Direktur PKNSI akan membuat kajian atas temuan ini dan mengusulkan sebagai
temuan yang tidak dapat ditindaklanjuti, serta menyampaikannya kepada Auditor
Utama II BPK RI melalui Dirjen KN.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses, menunggu surat pengusulan status rekomendasi tidak
dapat ditindaklanjuti.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status Tindak Lanjut Masih Belum Sesuai, Menunggu:
1). Menunggu dokumen BA Inventarisasi dari instansi yang belum
menandatangani (Kemenkeu, Kemenkumham, dan KPK).
2). Perlu membuat kajian atas visibilitas penyelesaian hasil inventarisasi aset eks
BPPN.

Lampiran Tinjut 2014-2015 202


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

1.1.7 Penyajian dan Pelaporan Aset KKKS Tahun 2015


Tidak Berdasarkan Hasil Rekonsiliasi Seluruh
KKKS, Aset Tanah KKKS Senilai Rp625,66 Miliar
Belum Selesai Dilakukan IP dan Terdapat
Pemanfaatan Aset KKKS yang Belum Dikenakan
Pendapatan Sewa
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Terkait sewa BMN KKKS COPI Dit
agar: PNKNL
1) SMK Nomor S-1/MK.6/2015 tanggal 08 Januari 2015 hal Persetujuan Sewa
d. segera menindaklanjuti permasalahan atas Barang Milik Negara (BMN) Berupa Bandar Udara Khusus Matak
pemanfaatan aset eks KKKS dengan melakukan memberikan persetujuan kepada Perusahaan Daerah Anambas Sejahtera
proses perikatan pemanfaatan aset KKKS dalam (PDAS) untuk memanfaatkan Bandar Udara Khusus Matak (BUKM) sampai
bentuk perjanjian sewa dan melakukan dengan 31 Desember 2016 dengan nilai sewa sebesar Rp432.092.700,00
monitoring atas pendapatan dari pemanfaatan (perhitungan sewa per flight sebesar Rp664.758,00).
aset KKKS secara periodik.
2) Melalui surat-surat S-71/KN.4/2015 (06 Februari 2015), S-177/KN.4/2015 (09
Maret 2015), S-468/KN.4/2015 (07 Juli 2015), S-659/KN.4/2015 (11
September 2015), dan S-157/KN.4/2016 (24 Februari 2016), Direktur PNKNL
telah berkorespondensi untuk meminta pembayaran uang sewa di muka,
namun pembayaran belum dilakukan.
3) Informasi yang didapatkan dari pihak operator (ConocoPhillips Indonesia Inc.
Ltd.) menerangkan bahwa PDAS telah memanfaatkan BUKM sebanyak 219
flight.
4) Berdasarkan usulan SKK Migas, melalui surat Deputi Pengendalian Dukungan
Bisnis SKK Migas Nomor SRT-0421/SKKD0000/2016/S7 tanggal 21 Juni 2016
hal Penyampaian Usulan Pemanfaatan Barang Milik Negara Bandara Matak
oleh PT. Travel Express Aviation Services (Xpressair) Menggunakan Slot
Time Merujuk Persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-
1/MK.6/2015, diterbitkan surat Menteri Keuangan (Dirjen KN a.n. Menteri
Keuangan) Nomor S-154/MK.6/2016 tanggal 24 Juni 2016 yang memasukkan
pihak baru (Xpressair) dalam pemanfaatan BUKM, dengan rincian nilai sewa
sebagai berikut:
a) PDAS, sebesar 219 flight x Rp664.758,00 atau setara dengan
Rp145.582.002,00 (seratus empat puluh lima juta lima ratus delapan
puluh dua ribu dua rupiah); dan

Lampiran Tinjut 2014-2015 203


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

b) Xpressair, sebesar 54 flight x Rp664.758,00 atau setara dengan


Rp35.896.932,00 (tiga puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh
enam ribu sembilan ratus tiga puluh dua rupiah), yang dapat direvisi
apabila jumlah flight yang dilakukan melebihi 54 flight.
5) Menindaklanjuti S-154/MK.6/2016 tanggal 24 Juni 2016, Direktur PNKNL
mengeluarkan surat-surat Nomor S-453/KN.4/2016 dan S-454/KN.4/2016
tanggal 19 Juli 2016 hal Permintaan Penyetoran Biaya Sewa Di Muka Bandar
Udara Khusus Matak yang ditujukan kepada PDAS dan Xpressair, untuk
meminta para pihak tersebut agar segera melakukan pembayaran
sebagaimana besaran tersebut dalam S-154/MK.6/2016 tanggal 24 Juni 2016
(Lampiran 7).
6) Sebagai respon terhadap S-454/KN.4/2016 tanggal 19 Juli 2016, Xpress Air
telah melakukan pembayaran (reff. NTPN E28710MBHFH IV18) pada tanggal
4 Agustus 2016, dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian sewa No.
PRJ-2/MK.6/2016 dan 385/TEAS/VIII/2016 tanggal 23 Agustus 2016 sebesar
Rp 35.896.932,00.
7) Mengingat PDAS tidak memberikan respon terhadap surat S-453/KN.4/2016
tanggal 1 Juli 2016, DJKN kembali mengirimkan surat senada Nomor S-
566/KN.4/2016 tanggal 2 September 2016.Selanjutnya disampaikan surat
Direktur PNKNL kepada Pimpinan Perusda anambas Sejahtera Nomor S-
767/KN.4/2017 tanggal 11 Oktober 2017 hal Permintaan Penyetoran Biaya
Sewa Bandara Udara Khusus Matak
8) Di akhir masa sewa (vide S-154/MK.6/2016 tanggal 24 Juni 2016), Xpressair
mengajukan permohonan sewa sebanyak 2 flight per minggu mulai tgl 1
Januari s.d. 31 Desember 2017. Atas permohonan tsb, MK telah
mengeluarkan surat persetujuan Nomor S-428/MK.6/2016 tgl 23 Desember
2016 yang ditindaklanjuti dengan pembayaran sewa sebesar Rp69.134.832,-
(Reff. NTPN 9690F8853OTO0I268) dan penandatanganan perjanjian Nomor
PRJ-1/KN.4/2017 dan 001/MOU-TEAS/I/2017
9) Dengan berakhirnya masa sewa (vide S-01/MK.06/2015 tgl 8 Januari 2015),
dikirimkan surat Nomor S-60/KN.4/2017 tgl 18 Januari 2017 hal
Pemberitahuan Berakhirnya SMK Nomor 1/MK.6/2015 dan Permintaan
Pembayaran Biaya Sewa Bandar Udara Khusus Matak (BUKM) yang
ditujukan kepada Pimpinan Perusda Anambas Sejahtera dan belum

Lampiran Tinjut 2014-2015 204


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

ditanggapi hingga update progress ini ditulis.


10) Atas pertimbangan animo masyarakat yang besar, Xpressair mengajukan
permohonan penambahan pemanfaatan sebanyak 4 kali seminggu selama
Juni s.d. Desember 2017 yang kemudian disetujui melalui surat MK Nomor-
146/MK.6/2017 tgl 16 Juni 2017 dan dilanjutkan oleh pembayaran senilai
Rp79.770.960,- (Reff. NTPN 5BEFF61KR98FJ0R8). Penyusunan addedum
sewa masih dalam proses.
Terkait sewa BMN KKKS PPEJ
1) Periode I (8 September 2009 s.d. 7 September 2014)
a) Surat SKK Migas Nomor SRT-0278/SKKD2000/2013/S7 tanggal 5
Februari 2014 hal permintaan persetujuan pemanfaatan BMN dalam
bentuk pemakaian bersama BMN pada KKKS JOB PPEJ oleh PT
Pertamina (Persero).
b) Persetujuan Dirjen KN a.n. Menteri Keuangan surat Nomor S-
231/MK.06/2014 tanggal 30 September 2014 hal Persetujuan
Pemanfaatan BMN oleh PT Pertamina (Persero) periode 8 September
2009 s.d. 7 September 2014 dengan biaya sewa sebesar
US$4,817,627.22.
2) Periode II (8 September 2014 s.d. 31 Desember 2015)
a) Surat SKK Migas Nomor SRT-0435/SKKO0000/2015/S7 tanggal 28 Mei
2015 hal Usulan Perpanjangan Pemanfaatan Fasilitas Produksi Mudi dan
FSO Cinta Natomas Oleh PT Pertamina (Persero).
b) Persetujuan Dirjen KN a.n. Menteri Keuangan surat Nomor S-
336/MK.06/2015 tanggal 16 November 2015 hal Persetujuan
Pemanfaatan BMN oleh PT Pertamina (Persero) periode 8 September
2014 s.d. 31 Desember 2015 dengan biaya sewa sebesar
US$1,354,466.15.
3) Upaya Penagihan Biaya Sewa Periode I dan II
a) Surat Direktur PNKNL a.n. Dirjen KN kepada SKK Migas Nomor S-
1640/KN/2014 tanggal 5 November 2014 hal Penagihan Biaya Sewa
Atas Pemanfaatan BMN pada KKKS JOB PPEJ.

Lampiran Tinjut 2014-2015 205


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

b) Surat Dirjen KN a.n. Menteri Keuangan kepada Direktur Utama PT


Pertamina (Persero) Nomor S-31/KN/2015 tanggal 16 Februari 2105 hal
Biaya Sewa Atas Pemanfaatan BMN.
c) Surat Dirjen KN a.n. Menteri Keuangan kepada SKK Migas Nomor S-
252/MK.6/2015 tanggal 22 Juli 2015 hal Tanggapan Atas Usulan
Perpanjangan Jangka Waktu Pemanfaatan BMN pada KKKS JOB PPEJ.
4) Periode III (1 Januari 2016 s.d. 15 Januari 2016)
a) Surat SKK Migas Nomor SRT-0016/SKKO0000/2016/S7 tanggal 11
Januari 2016 hal Usulan Perpanjangan Pemanfaatan BMN Hulu-Pipa
Penyalur dari Mudi ke FSO Cinta Natomas Sepanjang 57 KM (yang
dioperasikan JOB PPEJ) oleh PT Pertamina (Persero).
b) Biaya sewa sebesar US$68.392,50 (berdasarkan estimasi volume
pengaliran minyak mentah).
5) Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Direktorat PNKNL dengan PT
Pertamina (Persero) tanggal 5 Desember 2016 sesuai undangan Direktur
PNKNL No. Und-341/KN.4/2016 tanggal 1 Desember 2016 diketahui bahwa
PT Pertamina (Persero) pada prinsipnya berkomitmen untuk menyelesaikan
tagihan biaya sewa atas pemanfaatan BMN KKKS JOB PPEJ. Namun
demikian PT Pertamina (Persero)memohon agar pembayaran sewa dapat
dilakukan secara bertahap berdasarkan hasil audit internal dan volume riil
minyak mentah yang dialirkan.
6) PT Pertamina (Persero) telah melakukan pembayaran (reff.
NTPNC79A24T95PS7I1UP) pada tanggal 4 Agustus 2016 pada tanggal 29
Desember 2016 sebesar Rp 20.172.282.455,00 (Lampiran 8)
7) Telah disampaikan surat Direktur PNKNL No. S-71/KN.4/2017 tgl 19 Januari
2017 hal Tagihan biaya sewa kepada PT Pertamina (Persero) atas
pemanfaatan BMN KKKS JOB PPEJ periode II (8 Sept 2014 s.d. 31 Des
2015) sebesar USD 1,354,466.15 dan periode III (1 Januari 2016 s.d. 15
Januari 2016) sebesar USD 68,392,5 (softcopy terlampir).
8) Diadakan rapat antara DJKN, SKK Migas, KKKS JOB PPEJ, KKKS
Pertamina EP Cepu dan PT Pertamina (Persero) tanggal 13 Juni 2017 terkait
penambahan jangka waktu pemanfaatan dan biaya depresiasi BMN yg
dimanfaatkan untuk periode II dan periode III plus 35 hari (softcopy

Lampiran Tinjut 2014-2015 206


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

terlampir).
9) PT Pertamina (Persero) melalui surat Nomor S-258/T00000/20.7-S0 tangga
30 Juni 2017 pada intinya menyampaikan penambahan jangka waktu
penambahan pemanfaatan BMN KKKS JOB PPEJ selama 35 hari (16
Januari-19 Februari 2016) dan adanya biaya depresiasi yang dibayar PT
Pertamina (Persero) pada periode 8 September 2014-31 desember 2015 dan
periode 1 Januari 2016 -19 februari 2016 guna dimohonkan sebagai
pengurang biaya sewa pemanfaatan BMN tersebut (softcopy terlampir).
Surat ini akan ditindaklanjuti dengan koordinasi antara DJKN dan SKK
Migas.
10) Terkait pemanfaatan BMN KKKS dengan pihak ke-3 telah ditandatangani
perjanjian sewa sebagai berikut:
a. PRJ-1/KN.4/2017 tanggal 7 Januari 2017 antara DJKN dengan Xpressair
b. PRJ-2/KN.4/2016 tanggal 23 Agustus 2016 antara DJKN dengan
Xpressair
11) Dengan demikian rekomendasi BPK untuk melakukan proses perikatan
pemanfaatan aset KKKS dalam bentuk perjanjian sewa dan melakukan
monitoring atas pendapatan dari pemanfaatan aset KKKS secara
periodik telah dilaksanakan
PTL Januari 2020:
Terkait dengan perjanjian sewa pemanfaatan BMN oleh Perusda Anambas, dapat
disampaikan bahwa:
1. Pada prinsipnya, perjanjian sewa dapat dilakukan setelah dilakukan
pembayaran oleh PT Perusda Anambas kepada Negara. Berdasarkan
informasi, PT Perusda Anambas telah dinyatakan pailit. Dengan demikian,
penyelesaian kewajiban PT Perusda Anambas kepada Negara sulit
dilaksanakan.
2. Namun demikian, berdasarkan hasil rapat, Wakil Bupati Kepulauan Anambas
berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban berupa tunggakan pemanfaatan
BMN oleh PT Perusda Anambas Sejahtera dengan menganggarkan pada
APBD Perubahan.
Catatan: telah disampaikan dokumen Laporan Monitoring Pemanfaatan Aset

Lampiran Tinjut 2014-2015 207


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

KKKS.
(belum diusulkan sesuai dikarenakan belum adanya pembayaran dari
penyelesaian pemafaatan aset a.n PT Anambas dan PT Cintanathomas)
Update Juni 2020
Direktur PNKNL melalui surat Nomor S-63/KN.4/2020 tanggal 27 Februari 2020
hal Permintaan Penyetoran Biaya Sewa Bandar Udara Khusus Matak, yang
ditujukan kepada Bupati Kepulauan Anambas, menyampaikan permintaan
realisasi komitmen atas penyelesaian kewajiban berupa tunggakan pemanfaatan
BMN oleh PT Perusda Anambas Sejahtera, sebagaimana tindak lanjut hasil rapat
koordinasi penyelesaian tunggakan pada huruf b.
Update September 2020
1. Direktur PNKNL melalui surat Nomor S-367/KN.4/2020 tanggal 14 September
2020 hal Permintaan Penyetoran Biaya Sewa Bandar Udara Khusus Matak,
yang ditujukan kepada Bupati Kepulauan Anambas, menyampaikan
lagi permintaan realisasi komitmen atas penyelesaian kewajiban berupa
tunggakan pemanfaatan BMN oleh PT Perusda Anambas Sejahtera.
2. Berdasarkan hasil koordinasi terakhir dengan Wakil Bupati Anambas, Pemkab
Anambas akan segera merespon surat Direktur PNKNL Nomor S-
367/KN.4/2020
3. Telah disampaikan surat kepada Pemda Anambas nomor S-473/KN.4/2020
tanggal 7 Desember 2020 terkait permintaan pembayaran biaya sewa bandar
udara khusus matak.
4. Telah diterima tanggapan dari Pemda Anambas surat nomor
03/Kdh.KKA.030/01.2021 tanggal 8 Januari 2021 hal Permintaan Penyetoran
Biaya Sewa Bandara Khusus Matak yang menyatakan akan mengganggarkan
setelah ada QA dari hasil pengawasan BPKP.
Pembahasan Januari 2021:
Agar disusun dan disampaikan dokumen keputusan dari DJKN mengenai
penyelesaian atas piutang pemanfaatan asset KKKS JOB PPEJ oleh PT.
Pertamina Persero
Status: Dalam Proses

Lampiran Tinjut 2014-2015 208


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)


Status Tindak Lanjut Masih Belum Sesuai,
1). menunggu laporan monitoring atas seluruh aset dimanfaatkan mencakup
monitoring penyelesaian perikatan dan pembayaran Sewa PNBP.
2). belum adanya pembayaran dari penyelesaian pemafaatan aset a.n PT
Anambas
3). keputusan dari DJKN mengenai penyelesaian atas piutang pemanfaatan
asset KKKS JOB PPEJ oleh PT. Pertamina Persero
1.2.1 Penyajian Saldo Piutang Pemanfaatan Aset Eks
Pertamina Tidak Berdasarkan Perjanjian Sewa dan
Nilai Pemanfaatan Aset yang Digunakan oleh PT
Pertamina EP Belum Selesai Diverifikasi
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Progres per Maret 2018 Dit
agar: KND
a) Telah disusun dan ditandatangani perjanjian sewa terkait penggunaan BMN
a. menyelesaikan proses identifikasi dan Eks Pertamina Nomor PRJ-3/MK.6/2016 tanggal 20 September 2016 dan
inventarisasi atas perbedaan nilai penggunaan perjanjian sewa Nomor PRJ-3/MK.6/2017 tanggal 10 Juli 2017, dan telah
aset sebesar Rp2.841.878.588.184,00 dan dilakukan pembayaran sewa sebesar Rp2.952.835.727.659 untuk jangka
menetapkan persetujuan pemanfaatan atas waktu sewa terhitung tanggal 17 September 2003 s.d. 31 Desember 2017.
aset yang dimanfaatkan baik oleh PT Pertamina
b) Telah dilakukan verifikasi lapangan ke Pertamina EP untuk sebagian wilayah
EP maupun pihak lainnya sebagai dasar untuk
Jawa dan Sumatera, pada Tahun 2016 s.d. 2017 dengan hasil yang telah
melakukan penagihan atas pemanfaatan aset
terverifikasi sebesar 16 % (2.140 dari 13.220 item) dari total keseluruhan aset
dan pencatatan jumlah piutang; dan
yang harus diverifikasi dan akan dilanjutkan prosesnya pada Tahun 2018.
c) Akan dilakukan koordinasi dengan Direktorat APK Ditjen Perbendaharaan
dan pihak terkait lainnya guna membahas perlakuan akuntansi atas
perubahan asumsi dasar pengenaan sewa BMN Eks Pertamina.
Progres per Oktober 2018
Telah dilakukan verifikasi lapangan ke Pertamina EP untuk sebagian
wilayahJawa dan Sumatera, pada Tahun 2016 s.d. 2018 dengan hasil yang
telahterverifikasi sebesar 19,96 % (2.638 dari 13.218 item) dari total keseluruhan
asetyang harus diverifikasi, atau 31,35% jika dihitung dari nilai aset dan akan
dilanjutkan prosesnya pada Tahun 2018.

Lampiran Tinjut 2014-2015 209


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

Progres per Desember 2018


Telah dilakukan verifikasi lapangan ke Pertamina EP untuk sebagian wilayah
Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Papua pada Tahun 2018 dengan hasil yang
telahterverifikasi sebesar 34,72 % (4.589 dari 13.218 item) dari total keseluruhan
asetyang harus diverifikasi, atau 62,76% jika dihitung dari nilai aset dan masih
akan dilanjutkan prosesnya
Progres per Mei 2019
1. Telah dilakukan verifikasi lapangan ke Pertamina EP untuk sebagian wilayah
Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Papua pada Tahun 2018 dengan hasil
yang telah terverifikasi sebesar 47,59% (6.290 dari 13.218 item) dari total
keseluruhan aset yang harus diverifikasi, atau 69,64% jika dihitung dari nilai
aset dan masih akan dilanjutkan prosesnya.
2. Telah dilaksanakan rapat pembahasan bersama dengan Direktorat APK,
Inspektorat Jenderal, dan Direktorat PNKNL selaku Penaggung Jawab UAP
BUN yang membahas perlakuan akuntansi atas pos Piutang pada Neraca
LKBUN BA 999.99 Pengelolan Aset eks Pertamina, dengan hasil antara lain
nilai Piutang pada LK 2018 Audited tetap disajikan sebesar nilai pada LK
2018 Unaudited
Per 30 November 2019
1. Telah disusun dan ditandatangani perjanjian sewa terkait penggunaan BMN
Eks Pertamina Nomor PRJ-3/MK.6/2016 tanggal 20 September 2016,
perjanjian sewa Nomor PRJ-3/MK.6/2017 tanggal 10 Juli 2017, dan
perjanjian sewa Nomor PRJ-2/MK.6/2018 tanggal 28 Desember 2018, serta
telah dilakukan pembayaran sewa sebesar Rp3.160.052.269.951 untuk
jangka waktu sewa terhitung tanggal 17 September 2003 s.d. 31 Desember
2018.
2. Telah dilakukan verifikasi lapangan ke Pertamina EP untuk sebagian wilayah
Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Papua pada Tahun 2018 dengan hasil
yang telah terverifikasi sebesar 53,92% (7,127 dari 13.218 item) dari total
keseluruhan aset yang harus diverifikasi, atau 71,53% jika dihitung dari nilai
aset dan masih akan dilanjutkan prosesnya.
3. Telah disampaikan surat kepada PT Pertamina EP nomor S-248/KN.3/2019
tanggal 24 Oktober 2019 terkait langkah-langkah penyelesaian kegiatan

Lampiran Tinjut 2014-2015 210


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

pemetaan aset
4. Telah selesai dilakukan pemetaan aset dalam rangka identifikasi dan
verifikasi 100% atas aset sebanyak 13.218 item dengan nilai Rp1,79 triliun.
Catatan: Akan disampaikan hasil inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina dan
menunggu hasil perhitungan atas saldo penyesuaian piutang atas
pemanfaatan aset eks pertamina.
Serta surat penagihan dari DJKN atas kekurangan piutang kepada
Pertamina.
PTL Juli 2020:
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan. Masih
diperlukan penyesuaian saldo piutang 1,7M atas pemanfaatan Aset Eks
Pertamina dan adanya addendum perjanjian baru.
Update Desember 2020:
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan.
Berdasarkan Berita Acara Pemetaan antara Dit KND dan PT Pertamna EP bulan
Januari 2020, telah diselesaikan pemetaan aset sebanyak 13.218 item dengan
nilai Rp1,79 triliun. Masih diperlukan penyesuaian saldo piutang 1,7 T atas
pemanfaatan Aset Eks Pertamina dan adanya addendum perjanjian baru.
Pembahasan Januari 2021:
Inventarisasi BMN Aset Eks Pertamina telah selesai dilaksanakan.
1. Berdasarkan Berita Acara Pemetaan antara Dit KND dan PT Pertamna EP
bulan Januari 2020, telah diselesaikan pemetaan aset sebanyak 13.218 item
dengan nilai Rp1,79 triliun. Masih diperlukan penyesuaian saldo piutang 1,7 T
atas pemanfaatan Aset Eks Pertamina dan adanya addendum perjanjian
baru.
2. Direktur KND melalui surat S-248/KN.3/2019 tanggal 24 Oktober 2019 telah
meminta Direktur Asset Management PT Pertamina (Persero) dan Finance
Business Support Director PT Pertamina EP untuk menyelesaikan kegiatan
pemetaan BMN Eks Pertamina.
3. Telah dilaksanakan kegiatan pemetaan dalam rangka menyajikan nilai BMN
Eks Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina EP dan dinyatakan selesai
pada bulan Januari 2020 (Berita Acara terlampir).

Lampiran Tinjut 2014-2015 211


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

4. Telah diterbitkan persetujuan pemanfaatan BMN Eks Pertamina oleh pihak


lainnya di luar PT Pertamina EP (keputusan sewa dan perjanjian sewa
terlampir).
5. Telah ditandatangani perjanjian sewa BMN Eks Pertamina antara Pengelola
Barang dengan PT Pertamina EP sejak tahun 2016 s.d. 2020, yaitu perjanjian
sewa No. PRJ-3/2016, No. PRJ-3/2017, No. PRJ-1/2018, No. PRJ-2/2019
dan PRJ-4/2020 (dokumen perjanjian terlampir).

Status: Dalam Proses


PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
StatusTindak Lanjut Belum Sesuai menunggu hasil perhitungan atas saldo
penyesuaian piutang atas pemanfaatan aset eks pertamina yang dituangkan
dalam perjanjian sewa.
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

2.1.1 Pemerintah Belum Optimal Mengamankan


Pengembalian Pinjaman Atas Dana Antisipasi
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang Diberikan
Kepada Lapindo Brantas Inc. dan PT Minarak
Lapindo Jaya Senilai Rp773,38 Miliar Jika Terjadi
Wanprestasi
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Telah dilaksanakan rekonsiliasi atas realisasi pinjaman dana antisipasi TA 2015 Dit
agar: pada tanggal 2 Juni 2016 antara Pemerintah (Kementerian Keuangan & BPLS) PKNSI
dan LBI/PT MLJ. (BA Rekonsiliasi Nomor BA-02/KN.3/2016)
a. melakukan rekonsiliasi dengan BPLS dan
LBI/MLJ atas nilai pinjaman yang telah Per 30 November 2019
terealisasi untuk dituangkan dalam Berita Acara
Menteri Keuangan telah memberikan kuasa kepada Jaksa Agung untuk
Rekonsiliasi, dan berdasarkan hasil rekonsiliasi
melakukan penagihan (SKU-345/MK.06/2019 tanggal 16 September 2019),
tersebut melakukan addendum perjanjian terkait
temuan diusulkan untuk di drop
nilai pinjaman yang menjadi hak dan kewajiban
semua pihak; PTL Per Januari 2020
Rekomendasi dipertimbangkan sudah tidak relevan mengingat perjanjian terkait
dana talangan pemerintah atas Lapindo sudah jatuh tempo pada tahun 2019.
Mengingat PT. MInarak Lapindo Jaya tidak dapat memenuhi kewajiban kepada
negara, Menteri Keuangan telah memberikan kuasa kepada Jaksa Agung untuk

Lampiran Tinjut 2014-2015 212


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

melakukan penagihan (SKU-345/MK.06/2019 tanggal 16 September 2019). DJKN


mengusulkan secara resmi perubahan status rekomendasi ke status 4 kepada
BPK RI.
Catatan: Menunggu Berita Acara, scanan sertifikat tanah yang telah dikuasai,
serta hasil reviu BPKP untuk disampaikan.
PTL 9 Juli 2020
Atas rekomendasi ini agar diusulkan status 4 (Rekomendasi Tidak Dapat
Ditindaklanjuti) karena addendum perjanjian sudah tidak bisa dilaksanakan.
Catatan: Pengusulan TPTD agar disampaikan kepada BPK RI.
Update 30 November 2020:
Sebagaimana kesepakatan tanggal 9 Juli 2020 bahwa addendum perjanjian tidak
dapat dilakukan karena perjanjian telah berakhir, DJKN akan segera
menyampaikan surat kepada BPK RI terkait usulan status 4 (Rekomendasi Tidak
Dapat Ditindaklanjuti)
Update Desember 2020
Kementerian Keuangan telah menyampaikan pengajuan rekomendasi tidak dapat
ditindaklanjuti melalui surat nomor S-735/KN/2020 tanggal 24 Desember 2020.
Pembahasan Januari 2021:
Diusulkan Tidak Dapat Ditindaklanjuti
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut masih belum sesuai, Hasil analisa: diperlukan adanya
dokumen yang mengikat kedua belah pihak yang menyatakan bahwa nilai dasar
pinjaman awal yang menjadi hak dan kewajiban kedua belah pihak yakni
sejumlah realisasi pencairan dana antisipasi lumpur sidoarjo sebesar
Rp773.382.049.559,00)
b. segera menyelesaikan akta pelepasan hak dari Update Juni 2016: Dit
warga kepada MLJ dan akta pemberian hak KND
Telah meminta kepada LBI/PT MLJ untuk:
tanggungan atas jaminan piutang; dan
1) membuat akta pelepasan hak atas tanah & bangunan yg ada di PAT 22
Maret 2007.

Lampiran Tinjut 2014-2015 213


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

2) membuat akta pembebasan Hak Tanggungan, untuk diterbitkan sertifikat hak


tanggungan atas nama Pemerintah RI.
Saat ini BPLS melalui surat Nomor S-PWS.02/126/2016 tanggal 15 April 2016
telah meminta kepada LBI/PT MLJ untuk:
1) membuat akta pelepasan hak atas tanah & bangunan yg ada di PAT 22
Maret 2007;
2) membuat akta pembebasan Hak Tanggungan, untuk diterbitkan sertifikat hak
tanggungan atas nama Pemerintah RI.
Update November 2016 :
Dalam proses oleh LBI/PT MLJ.
Update April 2017:
Dalam rapat koordinasi dengan BPK RI, Itjen Kemenkeu, BPLS, dan BPN yang
dilakukan pada hari kamis tanggal 20 April 2017 diruang Rapat Direktorat KND
DJKN, perwakilan dari BPN Kabupaten Sidoarjo menyampaikan bahwa proses
penerbitan Hak Tanggungan mungkin dapat dilakukan namun dengan tingkat
kesulitan yang sangat tinggi menggunakan teknologi yang tinggi serta diperlukan
pengujian terhadap kebijakan yang ada.
Pihak BPN Kabupaten Sidoarjo akan menyampaikan penjelasan secara tertulis
mengenai hal ini, penjelasan dari BPN Kabupaten Sidoarjo kemudian akan
disampaikan Pemerintah kepada BPK RI
Progress Desember 2017
Berdasarkan surat Kantor Pertanahan Kab. Sidoarjo Nomor 44793/35.15/XI/2017
tanggal 9 November 2017 hal penjelasan atas rekomendasi BPK terkait
penyelesaian akta pemberian hak tanggungan, pada intinya berdasarkan
verifikasi dan identifikasi terhadap subjek hak dan obyek hak pada PAT yang
telah dibeli oleh PT MLJ mengalami kendala untuk dilakukan karena:
1). Batas batas bidang tanah bidang tanah yang awalnya dimiliki oleh
perseorangan, badan hukum, aset desa, aset pemerintah, wakaf, fasum,
fasos tidak tampak, demikian juga dengan batas administrasi desa dan
kecamatan;
2). Sebagian besar tanah yang ada dalam PAT belum terdaftar hak atas

Lampiran Tinjut 2014-2015 214


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2015 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

tanahnya;
3). Kurangnya data-data pendukung dalam rangka verifikasi dan identifikasi,
mempersulit menetapkan subyek hak dan obyek hak.
Per 30 November 2019
1. Sebagian besar bukti kepemilikan telah dilengkapi dengan akta pelepasan
hak berupa akta kuasa menjual dari warga ke MLJ. Dokumen akta kuasa
disimpan oleh PPLS.
2. Saat ini MLJ telah melakukan pensertipikatan dengan progress telah terbit 18
sertipikat HGB a.n. PT MLJ di atas tanah tapak tanggul di area PAT.
PTL Juli 2020
Menunggu dokumen hak tanggungan atas jaminan piutang telah disampaikan
kepada BPK, jika sudah disampaikan dapat diusulkan Sesuai.
Update 30 November 2020:
Mengacu pada PTL 10 Juli 2020, Telah dilakukan koordinasi dengan PPLS dan
sebagian dokumen terkait pemberian hak tanggungan tersedia di PPLS.
Update Desember 2020:
Info informal sudah selesai 90% sudah ada pelepasan hak. Dibutuhkan rekap
akta.
Pembahasan Januari 2021:
Telah disampaikan dokumen pendukung rekapitulasi akta dan softcopy
pemberian hak tanggungan atas jaminan MLJ kepada Pemerintah.
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu Proses pengurusan sertifikast atas
11.562 Berkas yang belum selesai

Lampiran Tinjut 2014-2015 215


TINDAK LANJUT BENDAHAHARA UMUM NEGARA
TERHADAP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA TAHUN 2014

NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN


1.1.6. PPh DTP SBN sebesar Rp4,71 Triliun Tidak Dihitung
Dengan Mempertimbangkan Ketentuan Tax Treaty
dan PT PLN Menanggung Pajak Bunga atas Obligasi
Internasional yang Diterbitkan
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan Telah di sampaikan surat Direktur Jenderal Pajak nomor S-184/PJ/2015 tanggal DJP
selaku BUN agar membuat kebijakan pembebasan 27 Mei 2015 hal Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan BPK RI atas LKPP Tahun
PPh atas pemberian bunga dan imbal jasa SBN Val 2014 dan Surat Direktur II S-494/PJ.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 hal
as sesuai ketentuan perundangan dan melakukan Penyampaian Rekomendasi atas Hasil Temuan Pemeriksaan BPK RI TA 2014
kajian dan evaluasi kelayakan PPh bunga obligasi kepada Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) agar dapat menginisiasi rapat
internasional rnenjadi bagian dari BPP Iistrik PT PLN pembahasan dengan pihak-pihak terkait dan/atau melakukan kajian akademis
serta mengkaji kemungkinan alternatif pembebasan dalam rangka tindak lanjut atas rekomendasi BPK dimaksud.
PPh atas bunga obligasi internasional dalam rangka
DJPPR telah menyampaikan surat S-502/PR/2015 tanggal 12 Agustus 2015
pelaksanaan penugasan pemerintah.
kepada DJP yang intinya adalah:
a. Dalam rangka menindaklanjuti hasil koordinasi melalui rapat teknis antara DJP,
DJPPR dan BKF pada tanggal 29 Juni 2015, Dirjen PPR mengusulkan kepada
Dirjen Pajak untuk mengakomodasi rekomndasi BPK terkait pembebasan PPh
atas bunga atau imbalan SBN Valas Internasional dan penghasilan pihak
ketiga atas jasa yang diberikan kepada pemerintah dalam penerbitan dan/atau
pembelian kembali/penukaran SBN valas internasional dalam perubahan UU
PPh yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 dengan melibatkan DJPPR.
b. Sementara itu sebelum perubahan UU PPh yang mengakomodasi
pembebasan PPh atas SBN Valas Internasional tetap mengacu pada
mekanisme DTP
c. Disampaikan pula bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai PPh DTP atas bunga dan imbal jasa SBN Valas Internasional
sebagaimana terakhir ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor
149/PMK.11/2014, Pemerintah tidak menaggung PPh terutang untuk konsultan
hokum local.
Telah dilakukan pembahasan bersama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko fiskal (DJPPR) pada tanggal 29 Juni 2015 bertempat di
ruang rapat Direktorat Peraturan Perpajakan II. Salah satu kesimpulan dalam
rapat tersebut adalah untuk melaksanakan rekomendasi BPK berupa pembebasan

Lampiran Tinjut 2014-2015 216


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
PPh atas penghasilan SBN sesuai ketentuan perundangan, perlu dilakukan
amandemen Undang-Undang PPh terlebih dahulu. Selain itu telah terdapat
kajian dari BKF terkait hal ini.
Pada tanggal 14 Desember 2015 melalui surat nomor S-479/KF.2/2015, Kepala
Pusat Kebijakan Pendapatan Negara telah menyampaikan hasil kajian atas
Temuan dan Rekomendasi BPK Terkait PPh DTP Valas.
Sebagai informasi dapat disampaikan bahwa melalui surat No.
001/AKT.00.02/DIRUT/2015 tanggal 18 Mei 2015, PT. PLN menyampaikan usulan
perubahan PMK No. 170/PMK.02/2013 kepada Direktur Jenderal Anggaran terkait
dengan Biaya Pajak atas Bunga Obligasi Internasional.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Rekomendasi terkait dengan kebijakan pembebasan PPh atas pemberian bunga
dan imbal jasa SBN Valas diusulkan selesai untuk dipantau pada PTL
rekomendasi LHP Kementerian Keuangan - BA 015 No.73a/LHP/XV/05/2015
temuan SPI No. 1.1.2.
Status tindak lanjut masih belum sesuai menunggu adanya hasil kajian dan
evaluasi kelayakan PPh bunga obligasi internasional menjadi bagian dari BPP
listrik PT PLN serta hasil kajian kemungkinan alternatif pembebasan PPh atas
bunga obligasi internasional dalam rangka pelaksanaan penugasan pemerintah
1.4.1. Proses Penyelesaian Permasalahan BPYBDS
sebesar Rp58,02 Triliun menjadi PMN Berlarut-larut
BPK merekomendasikan kernbali kepada Menteri Update Juli 2016 : Dit
Keuangan selaku BUN agar berkoordinasi dengan KND
1. Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK, telah disampaikan surat
Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan,
Kementerian ESDM, Sekretariat Negara dan DPR Menteri Keuangan Nomor: S-507/MK.06/2015 tanggal 8 Juli 2015 hal Tindak
untuk segera menyelesaikan status BPYBDS rnenjadi Lanjut Temuan BPK atas LKPP Tahun 2014 terkait BPYBDS, kepada Menteri
PMN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perhubungan, Menteri ESDM, Menteri Kominfo, Menteri BUMN, dan Menteri
Sekretariat Negara untuk mengkoordinasikan tindak lanjut atas temuan BPK
terkait BPYBDS.
2. Dalam rangka koordinasi langkah percepatan penyelesaian BPYBDS, telah
dilaksanakan rekonsiliasi nilai BPYBDS pada seluruh BUMN penerima
BPYBDS dan K/L terkait serta dilaksanakan koordinasi internal DJKN guna
koordinasi percepatan penyelesaian BPYBDS dan langkah antisipasi timbulnya

Lampiran Tinjut 2014-2015 217


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
BPYBDS;
3. Kementerian BUMN telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh
BUMN penerima BPYBDS, K/L terkait, Kementerian Sekretariat Negara,
Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Keuangan;
4. Dalam rangka penyelesaian BPYBDS secara teknis, telah dilakukan
harmonisasi untuk RPP PMN Pelindo IV, PT PLN, PT Angkasa Pura II, PT KAI,
dan PT Angkasa Pura I, Pembahasan Antar Kementerian (PAK) untuk RPP
PMN Perum Damri, dan PT Djakarta Lloyd, serta koordinasi terkait dokumen
dan reviu BPKP untuk PMN yang berasal dari BPYBDS pada PT Pelindo I
untuk diusulkan penetapan PMN-nya;
5. Telah diakomodir dalam UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
6. Ditahun 2015 telah diterbitkan 3 buah PP dengan total nilai BPYBDS yang
dijadikan PMN sebesar Rp6.502.637.136.664,00 dengan rincian:
1) PP No.12 untuk PMN pada Perum Damri sebesar Rp27.874.850.000,00;
2) PP No.42 untuk PMN pada PT PLN sebesar Rp4.468.626.687.910,00
dan;
3) PP No.1 untuk PMN pada PT Geo Dipa Energi sebesar
Rp2.006.135.598.754,00.
Update Desember 2016:
Ditahun 2016 telah diterbitkan 9 buah PP dengan total nilai BPYBDS yang
dijadikan PMN sebesar Rp33.892.184.997.864,70 dengan rincian:
1. PP No.16/2016 untuk PMN pada PT PLN sebesar Rp8.860.208.058.288,00;
2. PP No.17/2016 untuk PMN pada PT PLN sebesar Rp11.159.687.03.416,00
dan;
3. PP No.25/2016 untuk PMN pada PT Angkasa Pura I sebesar
Rp255.096.706.122,60.
4. PP No.33/2016 untuk PMN pada PT PLN sebesar Rp10.580.615.935.407,00.
5. PP No.37/2016 untuk PMN pada PT Pelindo IV sebesar
Rp199.952.304.000,00,-
6. PP No.52/2016 untuk PMN pada PT KAI sebesar Rp1.372.195.364.935,00
7. PP No.53/2016 untuk PMN pada PT Angkasa Pura II sebesar
Rp121.989.066.868,00

Lampiran Tinjut 2014-2015 218


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
8. PP No.62/2016 untuk PMN pada PT Djakarta Lloyd sebesar
Rp667.188.771.346.05
9. PP No.75/2016 untuk PMN pada Perum Bulog sebesar Rp675.250.887.482,00
Update 2017
1. Ditahun 2017 telah diterbitkan 2 buah PP senilai Rp2.621.135.348.577,17
dengan rincian:
- PP No. 15/2017 pada Perum LPPNPI sebesar Rp375.512.760.000
- PP No. 16/2017 pada PT AP II sebesar Rp2.245.622.588.577,17
2. Mempertimbangkan BPYBDS merupakan proses penganggaran rutin dan
selalu ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku mohon
dipertimbangkan untuk diusulkan selesai.
Update Maret 2018
1. Telah terbit surat Menteri Keuangan Nomor S-21/MK.06/2017 tanggal 9
Januari 2017 hal tindak lanjut BPYBDS yang disampaikan kepada Menteri
Perhubungan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Badan
Usaha Milik Negara, dan Menteri Sekretaris Negara diharapkan untuk
menindaklanjuti penyelesaian BPYBDS yang masih tersisa dan selanjutnya
diharapkan agar setiap BMN yang akan diserahkan kepada BUMN dapat
diselesaikan proses penetapannya menjadi penambahan PMN sesuai dengan
mekanisme Pemindahtanganan BMN dengan cara Penyertaan Modal
Pemerintah Pusat sebagaimana diatur dalam PP 27/2014.
2. Ditahun 2017 telah diterbitkan 5 buah PP dengan total nilai BPYBDS
yangdijadikan PMN sebesar Rp3.608.147.303.431,17 dengan rincian:
a. PP No. 15/2017 pada Perum LPPNPI sebesar Rp375.512.760.000,00
b. PP No. 16/2017 pada PT AP II sebesar Rp2.245.622.588.577,17
c. PP No.63/2017 pada Perum PPD sebesar Rp103.869.300.016,00
d. PP No.64/2017 pada PT ASDP sebesar Rp868.238.877.777,00
e. PP No.65/2017 pada Perum PFN sebesar Rp14.903.777.061,00
Update Oktober 2018
Terkait temuan BPYBDS pada LHP tahun 2011, 2013 dan 2014 diusulkan
sesuai dengan pertimbangan dalam RUU APBN tahun 2019, BPYBDS sudah
tidak diperbolehkan lagi. Cut off 31 Desember 2018

Lampiran Tinjut 2014-2015 219


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Ditahun 2018 telah diterbitkan 2 buah PP dengan total nilai BPYBDS yang
dijadikan PMN sebesar Rp443.762.252.622,- dengan rincian:
1. PP No.15/2018 untuk PMN pada PT PLN sebesar Rp132.967.340.567.
2. PP No. 45/2018 untuk PMN pada PT DAMRI sebesar Rp310.794.912.055.
Update Desember 2018
Terkait BMN yang akan diserahkan kepada BUMN, Pemerintah berkomitmen
untuk menggunakan mekanisme Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP)
sesuai dengan PP No.27/2014. Hal ini ditegaskan dalam Surat Menteri Keuangan
kepada Menteri Perhubungan, Menteri ESDM, Menteri BUMN, dan Mensesneg
melalui Surat Nomor S-21/MK.06/2017 tanggal 9 Januari 2017.
Untuk mencegah potensi peningkatan nilai BPYBDS maka batasan aset yang
dapat diselesaikan menggunakan mekanisme BPYBDS adalah seluruh aset
dengan perolehan sampai dengan 31 Desember 2018 sesuai Pasal 34 ayat (2) UU
Nomor 12 Tahun 2018 tentang APBN TA 2019.
Progres Oktober 2019
1. DJKN terus berupaya menyelesaikan outstanding BPYBDS yang masih
tersisa, antara lain dengan menghimbau K/L untuk segera mengusulkan
penetapan BPYBDS menjadi penambahan PMN sebagaimana surat Menteri
Keuangan nomor S-543/MK.06/2018 tanggal 19 Juli 2018 yang ditujukkan
kepada Menteri Perhubungan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,
Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Menteri Sekretaris Negara.
2. Sejak menjadi temuan BPK tahun 2014, Kemenkeu (DJKN) telah
menyelesaikan proses penetapan PP PMN atas BPBDS sebanyak 23 (dua
puluh tiga) PP dengan nilai Rp 54.396.929.721.746,30
3. Nilai awal temuan BPYBDS oleh BPK adalah Rp58,02 Triliun. Setelah
mengalami mutasi tambah dan kurang sejak menjadi temuan di 2014, sampai
dengan TW III tahun 2019 sisa outstanding BPYBDS yang belum diselesaikan
tersisa sebesar Rp18.934.125.303.769,60
Per 30 November 2019
Data BPYBDS per triwulan III 2019 sebesar Rp18.934.125.303.796,60*) dengan
keterangan sebagai berikut:
1. Dalam proses penyusunan Kajian Bersama/PAK/Harmonisasi sebesar
Rp11.677.117.352.763,70
2. Dalam proses penetapan RPP sebesar Rp881.022.753.453,34
3. Belum diusulkan K/L sebesar Rp6.353.595.520.579,53

Lampiran Tinjut 2014-2015 220


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
*) Nilai outstanding BPYBDS termasuk aset BPYBDS PT ASDP Rp22,4 M
(breakwater di Paciran) yang akan dikembalikan ke KemHub
Update Juni 2020
1. Berdasarkan hasil Rekonsiliasi BPYBDS 31 Desember 2019 pada bulan
Januari Tahun 2020 sebesar Rp18.399.657.640.674,60.
2. Pada tahun 2020 ini diharapkan ada penambahan penetapan PP PMN
BPYBDS pada beberapa 3 (tiga) BUMN diantaranya:
a. PT PLN sebesar Rp4.632.949.945.886,00 yang saat ini dalam tahap
penetapan PP;
b. PT Angkasa Pura II sebesar Rp881.022.753.453,34 yang saat ini sedang
menunggu penetapan PP; dan
c. PT ASDP sebesar Rp598.579.637.032,00 yang saat ini dalam proses
Harmonisasi.
PTL Juli 2020
Pada dasarnya upaya BPYBDS merupakan crash program. Upaya penyelesaian
BPYBDS saat ini merupakan penyelesaian outstanding yang tersisa dan ke
depannya sudah tidak ada penambahan BPYBDS lagi. Hal ini diperkuat dengan
adanya pembatasan penyelesaian mekanisme BPYBDS sebagaimana diatur
dalam Pasal 35 UU APBN Tahun 2020 yang telah membatasi kriteria BPYBDS,
yaitu BMN dengan perolehan sampai dengan 31 Desember 2018 yang telah: (1)
dipergunakan dan/atau dioperasikan oleh BUMN/Perseroan Terbatas yang di
dalamnya terdapat saham milik negara; dan (2) tercatat pada laporan posisi
BUMN/Perseroan Terbatas yang di dalamnya terdapat saham milik negara
sebagai BPYBDS atau akun sejenis. Dalam hal kriteria sebagaimana diatur dalam
UU tersebut tidak dapat dipenuhi maka tidak dapat dikategorikan BPYBDS.
Kementerian/Lembaga terkait dalam beberapa kali kesempatan juga telah
diarahkan agar untuk pengajuan PMN yang berasal dari BMN agar diselesaikan
melalui mekanisme sebagaimana diatur dalam PP terkait pengelolaan BMN/D.
Pengaturan terkait mekanisme PMN yang berasal dari BMN kepada BUMN/PT
sudah ditampung dalam PP Nomor 28 tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah. Secara umum, dalam PP ini mengatur bahwa PMN yang berasal
dari BMN/BMD terdiri dari: (a) BMN yang dari awal perencanaannya akan
diserahkan kepada BUMN, atas BMN tersebut harus ada penugasan dari

Lampiran Tinjut 2014-2015 221


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Pemerintah berupa Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden (b) BMN yang
dipandang lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN
Sejak tahun 2011 sampai dengan 2019 telah ditetapkan 49 Peraturan
Pemerintah atas BPYBDS.
Update September 2020:
Progres penyelesaian BPYBDS sampai dengan Juli 2020 diantaranya:
1. Telah ditetapkan PP PMN pada PT PLN sebesar Rp4.632.949.945.886,00
berdasarkan PP 36/2020 sehingga yang belum diusulkan oleh K/L sebesar
Rp4.343.631.771.967,00
2. Telah ditetapkan PP PMN pada PT Angkasa Pura II sebesar
Rp881.022.753.453,34 berdasarkan PP 36/2020, dengan telah ditetapkannya
PP PMN pada PT Angkasa Pura II maka tidak ada lagi outstanding BPYBDS
pada PT Angkasa Pura II.
3. PT ASDP sebesar Rp598.579.637.032,00 yang saat ini dalam proses
Harmonisasi. Terdapat aset sebesar Rp22.389.677.000,00 yang diputuskan
dikeluarkan dari daftar BPYBDS karena akan dihibahkan ke Pemprov Jatim
(Rapat tgl 8 Oktober 2019). Saat ini menunggu dokumen dari Kemenhub untuk
mengeluarkan aset dimaksud dari daftar BPYBDS dengan melakukan revisi
BASTO Nomor 07/LLASDP-JTM/SRT-II/2015 sebagai dasar pengeluaran dari
daftar aset BPYBDS.
4. Perum LPPNPI sebesar Rp975.506.099.661,70 dalam proses Penetapan
Presiden.
5. PT Pertamina sebesar Rp2.102.881.621.404,00 dalam proses penetapan
kepada Presiden. Dan terdapat nilai BPYBDS Sebesar Rp12.452.878.178,53
yang berasal dari Kemenhub yang berdasarkan hasil reviu BPKP belum dapat
di PMN-kan kepada PT Pertamina karena belum terpenuhinya persyaraan
sebagaimana pasal 23 ayat 1 UU nomor 19 tahun 2012 tentang APBN Tahun
2013 bahwa aset dimaksud saat ini tidak digunakan dan/atau dioperasikan
oleh PT Pertamina
Update Oktober 2020:
Penyelesaian BPYBDS sampai dengan November 2020 diantaranya:
a. Telah ditetapkan PP PMN pada PT PLN sebesar Rp4.632.949.945.886,00
berdasarkan PP 36/2020 sehingga yang belum diusulkan oleh K/L sebesar

Lampiran Tinjut 2014-2015 222


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Rp4.343.631.771.967,00
b. Telah ditetapkan PP PMN pada PT Angkasa Pura II sebesar
Rp881.022.753.453,34 berdasarkan PP 36/2020, dengan telah ditetapkannya
PP PMN pada PT Angkasa Pura II maka tidak ada lagi outstanding BPYBDS
pada PT Angkasa Pura II.
c. PT ASDP sebesar Rp598.579.637.032,00 yang saat ini dalam proses
Harmonisasi. Terdapat aset sebesar Rp22.389.677.000,00 yang diputuskan
dikeluarkan dari daftar BPYBDS karena akan dihibahkan ke Pemprov Jatim
(Rapat tgl 8 Oktober 2019). Saat ini menunggu dokumen dari Kemenhub untuk
mengeluarkan aset dimaksud dari daftar BPYBDS dengan melakukan revisi
BASTO Nomor 07/LLASDP-JTM/SRT-II/2015 sebagai dasar pengeluaran dari
daftar aset BPYBDS.
d. Perum LPPNPI sebesar Rp975.506.099.661,70 dalam proses Penetapan
Presiden.
e. Telah ditetapkan PP PMN pada PT Pertamina sebesar
Rp2.102.881.621.404,00 berdasarkan PP 50 Tahun 2020. Dan terdapat nilai
BPYBDS Sebesar Rp12.452.878.178,53 yang berasal dari Kemenhub yang
berdasarkan hasil reviu BPKP belum dapat di PMN-kan kepada PT Pertamina
karena belum terpenuhinya persyaraan sebagaimana pasal 23 ayat 1 UU
nomor 19 tahun 2012 tentang APBN Tahun 2013 bahwa aset dimaksud saat ini
tidak digunakan dan/atau dioperasikan oleh PT Pertamina
Sejak tahun 2011 sampai dengan 2020 telah ditetapkan 53 Peraturan Pemerintah
atas BPYBDS.
Sejak menjadi temuan BPK pada tahun 2014 nilai BPYBDS sebesar
Rp58.021.901.990.333,30. DJKN terus berkomitmen menyelesaikan progres
penetapan menjadi PP PMN. Telah ditetapkan sebanyak 53 PP rentang tahun
2011-2020.
Nilai BPYBDS pada Rekonsiliasi Per Semester 1 Tahun 2020 sebesar Rp18,39 T,
tetapi nilai ini termasuk atas BPYBDS pada PT PLN yang telah ditetapkan tetapi
masih tercatat di PT PLN karena menunggu Surat Persetujuan RUPS dan SK
Penghapusan dr K/L, sehingga apabila dikurangi atas PP PMN yang telah
ditetapkan di Tahun 2020, nilai aktual yang tersisa yang belum ditetapkan senilai
Rp5,77 T. Apabila dibandingkan nilai temuan pada tahun 2014, nilai yang saat ini
tersisa tinggal 9,96% saja.

Lampiran Tinjut 2014-2015 223


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Progres BPYBDS yang tersisa pada 3 BUMN sebagai berikut:
Nilai BPYBDS pada PT ASDP senilai Rp598.579.637.032,00 dalam proses
penetapan Presiden. Sisanya Rp22.389.677.000,00 merupakan aset yang akan
dihibahkan kepada Pemprov Jatim dan rencananya akan dikeluarkan dari daftar
aset BPYBDS
Nilai BPYBDS pada PT Pertamina Rp12.452.878.178,53. BPYBDS tersebut belum
dapat di-PMN-kan karena sesuai reviu BPKP bahwa aset BPYBDS berupa fuel
hydrant facilities di Bandara Juanda dan refueling hydrant Bandara Hasanuddin
tersebut tidak digunakan dan/atau tidak dioperasikan oleh PT Pertamina sehingga
persyaratan PMN sebagaimana diatur Pasal 23 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2012 tentang APBN Tahun 2013 tidak dapat terpenuhi. Dalam
rekonsiliasi disepakati akan dibahas alternatif penyelesaian aset BPYBDS
tersebut.
Nilai BPYBDS pada PT PLN sebesar Rp5.145.645.327.100 dengan rincian
sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 802.013.555.133,00 dalam proses pengusulan harmonisasi;
b. Sebesar Rp70.435.403.088,00 sedang dalam proses reviu Itjen Kementerian
ESDM;
c. Sebesar Rp4.273.196.368.879,00 akan diusulkan reviu BPKP setelah
mendapatkan izin tertulis dari APH (KPK).
Pembahasan Januari 2021:
Menunggu PP BMN BPYBDS dan surat pengembalian aset kepada Kementerian
Perhubungan terkait aset yang direncanakan dihibahkan.
Status: Dalam proses.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Tindak lanjut belum sesuai karena belum terdapat PP PMN pada PT ASDP, PT
Pertamina dan PT PLN serta dan surat pengembalian aset kepada Kementerian
Perhubungan terkait aset yang direncanakan dihibahkan
1.4.3. Pencatatan, Pelaporan dan Pengelolaan Aset PKP2B
Belum Memadai serta Aset PKP2B Sebesar USD7.28
Juta dan Rp341,47 Juta Belum Dilakukan
Inventarisasi dan Penilaian

Lampiran Tinjut 2014-2015 224


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan agar: a. DJKN telah menindaklanjuti dengan melakukan rekapitulasi BMN yang tidak Dit
diketemukan, rusak berat dan rusak total. Berdasarkan rekapitulasi hasil IP, PNKNL
f. Melakukan pemetaan atas status aset yang
tidak ditemukan adanya aset yang belum memiliki bukti kepemilikan dan/atau
belum memiliki bukti kepemilikan dan/atau dalam
dalam sengketa. Data permasalahan pengelolaan aset PKP2B akan dibuat
sengketa serta menindaklanjutinya dengan
berdasarkan keseluruhan BAIP yang merupakan hasil IP BMN PKP2B Tahun
mengurus kelengkapan bukti kepemilikan aset
2013-2015.
PKP2B tersebut atas nama Pemerintah.
b. Tindak lanjut hasil IP atas BMN yang rusak berat/total telah dilakukan dengan
menyampaikan surat kepada Kepala PPBMN dan Sesditjen Minerba
Kementerian ESDM, masing-masing:
- nomor S-568/KN.4/2015 tanggal 21 Agustus 2015 hal Permintaan Usulan
Penghapusan terhadap BMN eks PKP2B dalam kondisi rusak berat yang
belum diusulkan peghapusan,
- nomor S-22/KN.4/2015 tanggal 21 Agustus 2015 hal Permintaan Usulan
Penghapusan terhadap BMN eks PKP2B dalam kondisi rusak berat yang
belum diusulkan peghapusan.
Update Desember 2019
Telah disusun penyandingan antara hasil IP dengan Lampiran temuan LHP LK
BUN 2014.
PTL 9 Juli 2020
Diperlukan daftar aset tanah tahun 2014 yang menunjukkan data
kepemilikan/sejenis, termasuk untuk aset tanah dalam sengketa, untuk kemudian
disandingkan dengan data 2019.
Dapat diusulkan Sesuai jika dokumen dimaksud telah dilengkapi. Ditunggu s.d. 13
Juli 2020
Update Oktober 2020:
Penyusunan rekapitulasi aset pada UIC (KNL II)
Pembahasan 24 Sep 2020. Data berupa aset tanah PKP2B sudah ada dan saat ini
Ditjen Minerba sedang memintakan dokumen kepemilikannya kepada para
kontraktor sebagai tindak lanjut atas Surat Dit. PNKNL No. S-377/KN.4/2020
tanggal 21 September 2020 hal Permohonan Dokumen/bukti kepemilikan BMN
berupa tanah PKP2B Generasi I, serta akan ditambahkan kolom mengenai tindak
lanjut dan status apakah tanah tersebut sedang dalam sengketa atau tidak.
Telah disampaikan ND kepada Sesditjen KN Nomor ND-1094/KN.4/2020 tanggal 9

Lampiran Tinjut 2014-2015 225


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Oktober 2020 hal Penyampaian Dokumen Pemeriksaan atas Temuan BPK Tahun
2014 yang memuat informasi Daftar Aset Tanah PKP2B berikut status sengketa
dan progress sertipikasi. (Diusulkan sesuai pada PTL berikutnya)
Pembahasan Januari 2021:
Telah disampaikan dokumen pendukung bukti kepemilikan kepada Tim BPK.
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status Tindak lanjut Belum Sesuai , menunggu progres bidang tanah yang sudah
tercatat namun belum diketahui bukti kepemilikannya yaitu
1). Satu bidang tanah PKP2B PT Berau Coal
2). Dua bidang tanah PKP2B PT Kideco Jaya Agung
3). Satu bidang tanah PKP2B PT Kendilo Coal Indonesia
4). Satu bidang tanah PKP2B PT Multi Harapan Utama.
1.4.5. Kementerian Keuangan Belum Melakukan
Pengurusan dan Menyelesaikan Penelusuran Atas
Aset Kredit Eks BPPN yang Masih Tercatat Secara
Ekstrakomptabel Berupa Aset Kredit Senilai Rp3,03
Triliun dan Aset Properti Senilai Rp122,01Miliar
BPK merekomendasikan kepada Menteri Keuangan Progress Juli 2017 Dit
agar: PKNSI
a. Menyampaikan surat kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala
b. Menelusuri sisa aset properti yang tercatat dalam BPN dengan surat No. S-1563/KN.5/2015 tanggal 14 Juni 2015 untuk dapat
daftar nominatif namun belum dicatat dalam menunjuk UIC/PIC yang akan berkoordinasi dengan Direktorat PKNSI dalam
modul kekayaan negara dan berkoordinasi rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK.
dengan BPN.
b. Menyampaikan surat permintaan data riwayat tanah kepada Kantor
Pertanahan setempat dengan surat nomor S-1981/KN.5/2015 s.d. S-
2029/KN.5/2015 tanggal 27 Juli 2015.
c. Koordinasi langsung dengan Kantor-kantor Pertanahan terkait untuk
mendapakan informasi data riwayat tanah.
d. Hasil penelusuran aset:
1) Saldo awal temuan BPK pada LKPP Tahun 2012 sebanyak 843 unit
dengan nilai Rp1.070.202.309.825,00.
2) Pada tahun 2013 telah dapat ditelusuri sebanyak 216 aset dengan nilai
Rp669.862.625.440,00.

Lampiran Tinjut 2014-2015 226


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
3) Pada tahun 2014 telah dapat ditelusuri sebanyak 269 aset dengan nilai
Rp278.270.452.864,00.
4) Pada tahun 2015 telah dapat ditelusuri sebanyak 86 aset dengan nilai
Rp36.741.141.404,00
5) Pada tahun 2016 telah dapat ditelusuri sebanyak 19 aset dengan nilai
Rp9.621.241.807,00.
6) Pada tahun 2017 telah dapat ditelusuri sebanyak 1 aset dengan nilai
Rp0,00, namun belum disampaikan ke BPK.
Dengan demikian, sisa aset properti yang harus ditelusuri adalah sebanyak
252 aset senilai Rp75.706.848.310,00
e. Telah dilakukan koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dan telah dibentuk
tim Task Force Penyelesaian Pensertifikatan Tanah Aset Eks BPPN/PT
PPA/BDL yang Telah Berakhir Jangka Waktunya Berdasarkan Keputusan
Menteri ATR/BPN nomor 281/Kep-27.1/VI/2017 tanggal 2 Juni 2017.
Progress Desember 2017:
1. Telah dilakukan koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dan telah dibentuk
tim Task Force Penyelesaian Pensertifikatan Tanah Aset Eks BPPN/PT
PPA/BDL yang Telah Berakhir Jangka Waktunya Berdasarkan Keputusan
Menteri ATR/BPN nomor 281/Kep-27.1/VI/2017 tanggal 2 Juni 2017. Pada
tahun 2017 telah dapat ditelusuri sebanyak 1 aset dengan nilai Rp0,00, namun
belum disampaikan ke BPK, sehingga sisa aset properti yang harus ditelusuri
adalah sebanyak 252 aset senilai Rp75.706.848.310,00.
2. Hasil penelusuran aset:
a. Saldo awal temuan BPK pada LKPP Tahun 2012 sebanyak 843 unit
dengan nilai Rp1.070.202.309.825,00.
b. Pada tahun 2013 telah dapat ditelusuri sebanyak 216 aset dengan nilai
Rp669.862.625.440,00.
c. Pada tahun 2014 telah dapat ditelusuri sebanyak 269 aset dengan nilai
Rp278.270.452.864,00.
d. Pada tahun 2015 telah dapat ditelusuri sebanyak 86 aset dengan nilai
Rp36.741.141.404,00
e. Pada tahun 2016 telah dapat ditelusuri sebanyak 19 aset dengan nilai
Rp9.621.241.807,00.
f. Pada tahun 2017 telah dapat ditelusuri sebanyak 1 aset dengan nilai

Lampiran Tinjut 2014-2015 227


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Rp0,00, namun belum disampaikan ke BPK.
Adapun sisa aset properti untuk ditelusuri adalah 252 aset senilai
Rp75.706.848.310,00.
Dengan demikian, hasil penelusuran telah mencapai 93% dari saldo awal
penelusuran.
Sisa aset properti sebanyak 252 aset senilai Rp75.706.848.310,00 tersebut tidak
dapat dilakukan penelusuran lebih lanjut dengan pertimbangan sbb:
a. Data debitur tidak lengkap
b. Data alamat aset tidak lengkap
c. Terdapat indikasi bahwa aset telah rilis pada masa BPPN namun dokumen
pendukungnya belum dapat ditemukan
Maret 2018
i. Dari total 252 aset properti sisa hasil penelusuran, 5 (lima) aset diantaranya
terindikasi terkait sita kejaksaan.
Selanjutnya Dit. PKNSI menyampaikan surat kepada Pusat Pemulihan Aset
Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk mengkonfirmasi apakah aset
berikut tercatat/termasuk sebagai barang rampasan/sitaan Kejaksaan Agung
RI terkait perkara tindak pidana dengan terpidana atas nama David Nusa
Wijaya:

ii. Dari total 252 aset properti sisa hasil penelusuran, 5 (lima) aset berikut
terindikasi sebagai jaminan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham
(PKPS).

Lampiran Tinjut 2014-2015 228


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.

Saat ini tengah dilaksanakan penelitian terhadap dokumen terkait apakah aset
tersebut tercatat/termasuk sebagai jaminan Penyelesaian Kewajiban Pemegang
Saham (PKPS) Bank PSP dan Bank BUN.
Adapun 242 sisa aset lainnya terdiri dari:
 9 (sembilan) aset telah dihapus di BPPN
 11 (sebelas) aset telah terjual pada saat BPPN (baik sold by litigasi BPPN,
sold by PPAP 5 BPPN, sold by PJLS BPPN, sold by KLN BPPN, sold by
Bank BPPN, sold PPAP 4-1.
 1 (satu) aset PPA (Suprapto Masoe) sold by KLN.
 2 (dua) aset sudah tukar menukar.
 1 (satu) aset indikasi terjual di PPA.
 6 (enam) aset terindikasi dokumen telah release di BPPN.
 204 (dua ratus empat) aset dikembalikan ke PPA
 1 (satu) aset sudah penebusan.
 5 (lima) aset belum ditemukan dokumennya.
 1 (satu) aset tidak ada pada PPA 2009 dan IP BPPN namun ada pada
PPA 2006
 1 (satu) aset tanpa keterangan.
Dit. PKNSI telah melakukan penelusuran namun dokumen yang membuktikan
belum dapat ditemukan.
Progres Oktober 2019:
DJKN akan menyampaikan kajian bahwa sisa 242 aset dimaksud sudah tidak
dapat ditelusuri lebih lanjut
PTL Januari 2020
Sampai dengan saat ini sisa yang belum dapat ditelusuri 252 aset. DJKN akan

Lampiran Tinjut 2014-2015 229


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
melakukan kajian guna pengusulan rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti"
Progres Juni 2020:
DJKN akan melakukan kajian guna pengusulan rekomendasi tidak dapat
ditindaklanjuti
PTL Juli 2020
1. Aset di Jalan Merbabu Medan sudah disewakan;
2. Aset di Jalan Danau Sentarum Pontianak dalam proses sertipikasi dan akan
dilakukan PSP pada Kemenkeu;
3. Aset di Jalan S. Parman No. 91 Kota Bambu, Jakarta, dalam proses PSP pada
BIN.
4. Terhadap aset-aset tersebut akan dilakukan pencatatan pada LKTK Semester
I Tahun 2020.
5. Aset di Jalan Pangeran Jayakarta, aset fisik dikuasai namun dokumen tidak
ada. (agar dicatat di CaLK)
Catatan:
Dari 252 aset, 4 aset telah ditelusuri sehingga terdapat 248 aset yang tidak dapat
ditelusuri dokumen sumbernya. Atas 248 aset tersebut agar disampaikan surat
kepada BPK berisi kajian yang menjelaskan daftar aset beserta kesulitan proses
tindak lanjut untuk kemudian diusulkan tidak dapat ditindaklanjuti (dikelompokkan
dalam kuadran IV). "
UPDATE 5 OKTOBER 2020
Direktur PKNSI akan membuat kajian atas temuan ini dan mengusulkan sebagai
temuan yang tidak dapat ditindaklanjuti, serta menyampaikannya kepada Auditor
Utama II BPK RI melalui Dirjen KN.
Pembahasan Januari 20021:
Menunggu surat pengusulan status rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti.
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status Tindak lanjut Masih Belum Sesuai , menunggu penelusuran sisa aset
properti selesai dilaksanakan. Terdapat progress pada point (d) dokumen
pendukung yang ditemukan dari 130 menjadi 147 dengan nilai semula
Rp59.510.414.699,00 menjadi Rp61.993.003.413,00
1.4.8. Mekanisme Pelaporan pada Pemerintah Pusat atas
Dana Kegiatan Pasca Operasi dan Pemulihan

Lampiran Tinjut 2014-2015 230


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
Lingkungan atau Abandonment & Site Restoration
(ASR) Belum Diatur dan Sistem Pengendalian Intern
Pengelolaan Dana Tersebut Belum Memadai
BPK merekomendasikan kepada Pemerintah, yaitu Update Desember 2015: Dit
dhi. Menteri Keuangan untuk: APK
Tidak ada sanksi di dalam kontrak PSC yang ditandatangani oleh KKKS, SKK
c.Bersama Kepala SKK Migas agar memberikan Migas dan ESDM. Namun demikian, dalam PP 79 tahun 2010 Pasal 13 b, diatur Dit
sanksi secara tegas atas KKKS yang belum bahwa biaya pencadangan pemulihan tambang tidak dapat di-cost recovery PNBP
memenuhi kewajiban pencadangan dana ASR kecuali jika disimpan dalam rekening bersama Badan Pelaksana dan KKKS di
bank umum Pemerintah yang berada di Indonesia.
sebagaimana diatur dalam KKS.
Update Mei 2018:
KKKS yang belum memenuhi kewajiban pencadangan dana ASR adalah KKKS
yang memang sednag dalam kesulitan keuangan, yaitu:
No Nama KKKS Piutang (USD)
1 Kangean Energy Indonesia 1,064,122.55
2 Kalrez Petroleum 1,254,236.01
3 Energy Equity Epic (Sengkang) Pty,Ltd 1,196,154.64
4 EMP (Kerinci Baru) Ltd 572,541.81
5 JOB Pertamina-Petrochina East Java 1,555,799.00
6 EMP (Bentu) Ltd 916,023.71
7 Camar Canada Rest Inc 173,997.71
8 Petroselat Ltd 1,449,001.00
9 Montd’or Tungkal 1,270,231.55
10 JOB Pertamina-Petrochina Salawati 1,511,696.68
11 PT Sele Raya Merangin Dua 119,288.68
12 Star Energy (Kakap) Ltd 256,114.12
13 JOB Pertamina Medco Simenggaris 132,000.00
14 Lapindo Brantas 3,085,348.14
15 SPR Langgak 5,140.78
16 Santos Northwest Natuna 338,974.57
17 Manhattan Kalimantan Inv 95,000.00
18 EMCL 10.00
Total 14,995,680.95

Dengan tidak adanya acuan hukum bagi SKK Migas untuk memberikan sanksi
tegas, maka SKK Migas secara rutin mengirim surat mengingatkan kepada KKKS
tersebut di tas untuk mebayar utangnya dan mengirim surat ke Kepala SKK Migas
apabila masih belum dapat membayar piutang ASR.
Update Oktober 2018
Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2018
Lampiran Tinjut 2014-2015 231
NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
tentang Kegiatan pasca Operasi pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
tidak diatur mengenai sanksi bagi KKKS yang belum menyetorkan dana ASR.
Selain itu dalam kontrak PSC yang ditandatangani oleh KKKS, SKK Migas dan
ESDM juga tidak mengatur adanya sanksi. Namun demikian SKK Migas tetap
mengingatkan KKKS untuk membayar kewajiban Pencadangan Dana ASR.
Pada tahun 2018 terdapat 5 KKKS yang telah menyetorkan kewajiban
Pencadangan Dana ASR, yaitu:
No Nama KKKS Piutang (USD) Tanggal Setor
1 Star Energi Kakap 420,721.18 04-01-2018
20-02-2018
21-03-2018
2 Kangean Energi Indonesia 1,064,122.55 22-01-2018
3 Energi Equity Epic 150,000.00 12-01-2018
4 JOB Pertamina-Golde Spike Raja 30,000.00 25-03-2018

5 Seleranya Merangin Dua 119,288.68 28-03-2018

Selain itu SKK Migas juga menerbitkan surat kepada KKKS yang belum melunasi
kewajiban Pencadangan Dana ASR melalui surat nomor:
No Nomor Surat Nama KKKS Piutang (USD)
1 SRT-0636/SKKMA Camar Resources 173,997.71
0000/2018/S4 Canada Inc. Oil & Gas
2 SRT-0641/SKKMA JOB Pertamina- 1,511,696.68
0000/2018/S4 PetroChina Salawati
3 SRT-0632/SKKMA Kalrez Petroleum (seram) 1,254,236.01
0000/2018/S4 Ltd.
4 SRT-0637/SKKMA Kurator Petroselat Ltd. 1,449,001.00
0000/2018/S4 (dalam Pailit)
5 SRT-0640/SKKMA Lapindo Brantas Inc. 3,085,348.14
0000/2018/S4
6 SRT-0639/SKKMA Manhattan Kalimantan 95,000.00
0000/2018/S4 Investment Pte Ltd
7 SRT-0638/SKKMA Montd’or Oil Tungkal Ltd. 1,270,231.55
0000/2018/S4
8 SRT-0643/SKKMA SPR Langgak 5,140.78
0000/2018/S4

Progres Oktober 2019:


Sejak berlakunya Permen ESDM No.15/2018 tentang Kegiatan pasca Operasi
pada Kegiatan Usaha Hulu Migas, setiap KKS wajib mencantumkan ketentuan
tentang ASR. Dengan adanya kewajiban ini, tidak diperlukan adanya ketentuan
Lampiran Tinjut 2014-2015 232
NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2014 PROGRES TINDAK LANJUT UIC KET.
formal tentang pemberian sanksi, karena jika KKKS tidak mencadangkan dana
ASR maka KKS tidak akan ditandatangani.
Update 29 Desember 2020
Dokumen yang diterbitkan SKK Migas terkait pengenaan sanksi berupa teguran
atas KKKS yang belum memenuhi kewajiban pencadangan dana ASR
sebagaimana diatur dalam KKS.
Penjelasan atas apabila maksimum teguran dimaksud telah diberikan, apakah
berujung pada sanksi terminasi.
Pembahasan Januari 2021:
Menunggu dokumen surat peringatan/teguran kepada KKKS yang belum
menyetorkan dana ASR telah disampaikan kepada tim BPK atau keterangan dari
SKK Migas jika semua KKKS telah menyetorkan dana ASR
Status: Dalam Proses
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Belum Sesuai Rekomendasi
Menunggu tindak lanjut yaitu dokumen pemberian sanksi berupa surat
peringatan/teguran kepada KKKS yang belum memenuhi kewajiban pencadangan
dana ASR sebagaimana diatur dalam KKKS berupa penyetoran dana ASR

Lampiran Tinjut 2014-2015 233


Lampiran Tinjut 2014-2015 234
MATRIK TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKBUN TAHUN 2013

NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.


TEMUAN SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
1.1.2. Pemerintah Tidak Dapat Segera Menerima
Hasil Penjualan Minyak dan Gas Bagian
Negara Sebesar USD296.39 juta dan
Rp5,12 triliun, dan Tidak Dapat Mengukur
Secara Andal Posisi Utang Fee Penjualan
Kepada PT Pertamina (Persero)
BPK merekomendasikan Menteri Keuangan Update 31 Desember 2019:
untuk berkoordinasi dengan Menteri Energi
Draft RPP tentang Penerimaan Negara Dari Kegiatan Usaha Hulu Migas DJA telah disusun dan
dan Sumber Daya Mineral dan Kepala SKK
dibahas bersama-sama dengan instansi terkait, serta telah melalui proses penghamonisasian,
Migas sesuai tugas dan fungsinya agar:
pembulatan dan pemantapan RPP di Kemenhukham (surat Menhukham No. PPE.PP.02.03-
a. Menetapkan payung hukum yang 1361 tanggal 24 November 2017).
diperlukan dalam upaya pengamanan
Selanjutnya, RPP dimaksud telah disampaikan kepada Presiden RI melalui surat Menteri
penerimaan negara dari hasil penjualan
Keuangan No. 1016/MK.02/2017 tanggal 20 Desember 2017.
migas bagian negara sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 31 ayat (5) Dalam proses penetapan RPP oleh Presiden, berdasarkan hasil rapat di Kementerian
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Sekretariat Negara tanggal 1 dan 13 Agustus 2018, Kementerian Keuangan meminta
tentang Minyak dan Gas Bumi, yang persetujuan secara formal terhadap draft final RPP dimaksud kepada Kementerian ESDM
didalamnya termasuk antara lain melalui surat Menteri Keuangan No. S-279/MK.02/2019 tanggal 5 April 2019.
mekanisme offseting hasil penjualan Mengingat saat ini Kementerian ESDM belum memberikan tanggapan atas surat Menteri
migas dengan DMO Fee KKKS Keuangan No. 279/MK.02/2019 tanggal 5 April 2019 tersebut, maka DJA menyampaikan
kembali permintaan tanggapan persetujuan atas RPP dimaksud melalui surat No. S-
2615/AG/2019 tanggal 17 Desember 2019
PTL Januari 2020:
Masih menunggu tanggapan dari KemenESDM. Kemenkeu telah menyampaikan kembali surat
ke KemenESDM no S-2615/AG/2019 tanggal 17 Desember 2019 terkait Permintaan tanggapan
dan persetujuan atas RPP tentang Penerimaan Negara dari Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 235


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
PTL Juli 2020:
1. Kemenkeu mengusulkan pengaturan formal untuk memastikan PT Pertamina (Persero)
menyelesaikan kewajiban migasnya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan, yaitu RPMK
Proses Bisnis Pengelolaan Penerimaan Negara dari Kegiatan Usah Hulu Migas yang Dikelola
oleh Bendahara Umum Negara.
2. UU 22/2001 Pasal 31 Ayat (5) mengamanatkan bahwa pengaturan mengenai penetapan
besarnya bagian negara, pungutan negara, dan bonus sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3), serta tata cara penyetorannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Dasar
hukum yang diamanatkan ialah PP bukan PMK sehingga status tindak lanjutnya masih dalam
proses karena RPP belum disahkan.
3. Draf RPMK masih dalam pembahasan internal di Direktorat, masih banyak revisi sehingga
belum dapat disampaikan sebagai dokumen tindak lanjut
Status PTL : Tidak Lanjut Belum Sesuai Rekomendasi
Update Oktober 2020
Kementerian Keuangan telah memprakarsai penyusunan RPP tentang Penerimaan Negara Dari
Kegiatan Usaha Hulu Migas sejak tahun 2015 dan telah melalui proses proses
penghamonisasian, pembulatan dan pemantapan RPP di KemenkumHam (surat Menkumham
No.PPE.PP.02.03-1361 tanggal 24 November 2017). Selanjutnya, RPP dimaksud telah
disampaikan kepada Presiden RI melalui surat Menteri Keuangan No.1016/MK.02/2017 tanggal
20 Desember 2017. Dalam proses penetapan RPP oleh Presiden, berdasarkan hasil rapat di
Kementerian Sekretariat Negara tanggal 1 dan 13 Agustus 2018, Kementerian Keuangan
diminta untuk berkoordinasi kembali terkait dengan pengaturan Domestik Market Obligation
(DMO). Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenkeu meminta persetujuan secara formal terhadap
draft final RPP dimaksud kepada Kementerian ESDM melalui surat Menteri Keuangan No.S-
279/MK.02/2019 tanggal 5 April 2019 dan mengingat belum ada tanggapan dari KESDM,
Kemenkeu menyampaikan kembali surat No.S2615/AG/2019 tanggal 17 Desember 2019
kepada KESDM hal yang sama.
Namun sampai dengan saat ini, masih terdapat kendala belum ditanggapinya kedua surat
Kemenkeu terkait permintaan persetujuan KESDM tersebut.
Update November 2020

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 236


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Telah dilakukan rapat koordinasi dengan KESDM pada tanggal 26 Oktober 2020 (UND-
37/AG/2020 tanggal 23 Oktober 2020) namun masih diperlukan koordinasi lanjutan. Pihak yg
diundang belum lengkap hadir. Akan dilakukan rapat kembali
Update 14 Desember 2020
DJA telah mengundang rapat Kementerian ESDM, Setneg, Kemenko Perekonomian, Kemenko
Maritim dan Investasi, dan Biro Hukum Kemenkeu (tanggal 25 November 2020 melalui surat
undangan nomor UND-53/AG/2020 tanggal 22 November 2020) dengan poin-poin kesepakatan
sebagai berikut:
1. Substansi norma ketentuan dalam RPP khususnya yang berkaitan dengan norma Domestic
Market Obligation (DMO) telah disepakati oleh wakil Kementerian ESDM.
2. Wakil Setneg menginformasikan proses penetapan RPP dapat ditempuh dengan tahapan
yaitu:
a. Kemenkeu menyampaikan kembali draft/RPP dimaksud kepada Kementerian ESDM
untuk mendapatkan paraf persetujuan atas RPP dimaksud.
b. Setelah itu, Kemenkeu menyampaikan draft/RPP pada huruf a. di atas kepada Presiden
melalui Kementerian Setneg.
Berkenaan dengan temuan dan rekomendasi BPK mengenai fee penjualan migas bagian negara
telah selesai dengan diterbitkannya Keputusan Menteri ESDM No 7.K/MG.05/MEM.M/2021.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Dalam Proses, menunggu penetapan PP
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut masih Dalam Proses menunggu pengesahan RPP tentang Penerimaan
Negara Dari Kegiatan Usaha Hulu Migas
b. Mengatur dan menetapkan sistem dan Update Desember 2016:
prosedur pembayaran hasil penjualan
1. Sistem dan prosedur pembayaran hasil penjualan migas pada dasarnya telah diatur dalam
migas bagian negara beserta standar
PMK 139 Tahun 2013 yang merupakan pengganti PMK 56 Tahun 2005 yang mengatur tata
dokumen, kodefikasi jenis pembayaran,
cara pembayaran DMO Fee, under dan over lifting dari kegiatan usaha hulu migas. PMK
dan mekanisme pemberian sanksi
tersebut mengatur ketentuan mengenai mekanisme offsetting DMO fee maupun underlifting
terhadap KKKS/Penjual Migas bagian
negara yang tidak tertib menyetorkan

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 237


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
hasil penjualan migas bagian negara kontraktor dengan kewajiban over lifting kontraktor yang melibatkan pemerintah dengan
dalam rangka meningkatkan pihak ketiga (KKKS Migas).
pengawasan, tertib administrasi, dan
2. Disamping itu, Pemerintah telah menerbitkan PMK nomor 218/PMK.02/2014 yang
pengamanan penerimaan negara dari
menggantikan PMK 64 Tahun 2005 yang mengatur ketentuan mengenai tata cara
hasil penjualan migas bagian negara
pembayaran reimbursement PPN dan PPnBM dari kegiatan usaha hulu migas. Di dalam PMK
tersebut dimuat ketentuan mengenai offsetting reimbursement PPN dengan kewajiban KKKS
Migas kepada Pemerintah.
3. Menteri Keuangan dan SKK Migas telah selesai menyusun kodefikasi untuk keperluan
pembayaran penerimaan migas ke Rekening Migas yang diharapkan dapat diterapkan sejak
awal tahun 2015.
4. Sedangkan mekanisme pemberian sanksi telah diatur sedemikian rupa, dimana terhadap
KKKS/Penjual Migas yang tidak tertib menyetorkan hasil penjualan migas akan dilakukan
perhitungan/kompensasi dengan kewajiban negara kepada KKKS atau Penjual Migas
tersebut.
5. Kodefikasi telah selesai disusun pada akhir tahun 2015. Untuk selanjutnya, SKK Migas akan
melakukan uji coba awal (piloting project) terhadap 5 KKKS besar pada tahun 2016.
Update Oktober 2017:
1. Pada dasarnya, sistem dan prosedur pembayaran hasil penjualan migas telah diatur di dalam
Pedoman Tata Kerja (PTK) yang diterbitkan oleh SKK Migas.
2. Dalam rangka pengamanan dan peningkatan akuntanbilitas penerimaan negara, PTK
tersebut didukung oleh SAA antara SKK Migas dan penjual migas bagian negara (antara lain
PT Pertamina (Persero)) yang mengatur hak dan kewajiban penjualan migas bagian negara,
termasuk pengaturan atas sanksi dan denda keterlambatan pembayaran.
3. Sebagai tambahan, telah disusun pula PMK yang mengatur prosedur penyelesaian piutang
migas melalui mekanisme offset dengan kewajiban Pemerintah sektor migas, yaitu PMK No
230PMK.02/2015 yang mengatur mengenai tata cara pembayaran DMO Fee, under dan over
lifting dari kegiatan usaha hulu migas. PMK tersebut mengatur ketentuan mengenai
mekanisme offsetting DMO fee maupun underlifting kontraktor dengan kewajiban over lifting
kontraktor yang melibatkan pemerintah dengan pihak ketiga. Disamping itu, Pemerintah telah
menerbitkan PMK nomor 218/PMK.02/2014 yang menggantikan PMK 64 Tahun 2005 yang
mengatur ketentuan mengenai tata cara pembayaran reimbursement PPN dan PPnBM dari

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 238


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
kegiatan usaha hulu migas. Di dalam PMK tersebut dimuat ketentuan mengenai offsetting
reimbursement PPN dengan kewajiban KKKS Migas kepada Pemerintah.
4. Terkait dengan sistem kodefikasi jenis pembayaran yang bertujuan untuk memudahkan
proses matching antara tagihan migas bagian negara dengan pembayarannya ke rekening
migas maupun kas umum negara, saat ini telah diakomodir dalam Sistem IT terintegrasi
dengan SKK Migas
Update 21 November 2017:
1. Sesuai UU No. 22 Tahun 2001 dan PP No. 35 Tahun 2004, penjualan atas migas bagian
negara dilakukan oleh pihak penjual yang ditunjuk oleh SKK Migas. SKK Migas telah
menetapkan sistem dan prosedur penunjukan penjual migas bagian negara dalam PTK No.
020 dan 029 (copy PTK terlampir – 2.a & 2.b).
2. PTK tersebut selanjutnya ditindaklanjuti oleh SKK Migas dengan penyusunan SAA antara
SKK Migas dan penjual migas bagian negara (antara lain PT Pertamina (Persero)) yang di
dalamnya antara lain mengatur mengenai hak dan kewajiban penjualan migas bagian
negara, termasuk pengaturan atas sanksi dan denda keterlambatan atas pembayaran migas
bagian negara.
3. Sebagai tambahan, telah disusun pula PMK yang mengatur prosedur penyelesaian piutang
migas melalui mekanisme offset dengan kewajiban Pemerintah sektor migas, yaitu PMK No
230PMK.02/2015 yang mengatur mengenai tata cara pembayaran DMO Fee, under dan over
lifting dari kegiatan usaha hulu migas. PMK tersebut mengatur ketentuan mengenai
mekanisme offsetting DMO fee maupun underlifting kontraktor dengan kewajiban over lifting
kontraktor yang melibatkan pemerintah dengan pihak ketiga. Disamping itu, Pemerintah telah
menerbitkan PMK nomor 218/PMK.02/2014 yang menggantikan PMK 64 Tahun 2005 yang
mengatur ketentuan mengenai tata cara pembayaran reimbursement PPN dan PPnBM dari
kegiatan usaha hulu migas. Di dalam PMK tersebut dimuat ketentuan mengenai offsetting
reimbursement PPN dengan kewajiban KKKS Migas kepada Pemerintah.
4. Terkait dengan sistem kodefikasi jenis pembayaran yang bertujuan untuk memudahkan
proses matching antara tagihan migas bagian negara dengan pembayarannya ke rekening
migas maupun kas umum negara, saat ini telah diakomodir dalam Sistem IT terintegrasi
dengan SKK Migas.
Update 24 Januari 2018:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 239


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1. SKK Migas telah mengatur mengenai pedoman penunjukan penjual minyak dan gas bagian
negara dalam PTK 020 dan 029 (terlampir) yang didalamnya antara lain mengatur mengenai
tata cara penunjukan penjual migas bagian negara, pengendalian manajemen dan
operasional penjualan migas bagian negara, tata cara penyiapan SAA, tata cara pemilihan
dan penetapan pembeli, serta tata cara pengadministrasian dokumen penjualan.
2. Berdasarkan kedua PTK tersebut, selanjutnya SKK Migas juga telah menyusun SAA antara
SKK Migas dan penjual migas bagian negara (antara lain PT Pertamina (Persero)) yang di
dalamnya antara lain mengatur mengenai hak dan kewajiban penjualan migas bagian
negara, termasuk pengaturan atas sanksi dan denda keterlambatan atas pembayaran migas
bagian negara.
3. Selanjutnya, dalam rangka pengamanan penerimaan negara dari hasil penjualan migas
bagian negara, juga telah diatur mengenai kewenangan Pemerintah untuk memperhitungkan
pembayaran kewajiban Pemerintah seperti DMO Fee, underlifting KKKS, dan reimbursement
PPN dengan piutang pemerintah kepada KKKS seperti overlifting KKKS dalam PMK No.
139/PMK.02/2013 (Pasal 8), PMK No. 218/PMK.02/2014 (Pasal 7), serta kebijakan akutnansi
piutang dispute dalam PMK No. 124/PMK.02/2016 Modul ke-1, Bab III.
Update Oktober 2018
1. Telah dilakukan pembahasan dan sosialisasi kodefikasi kepada Pertamina Persero selaku
pionir pada tanggal 12 Juli 2018, terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi Pertamina untuk
menerapkan kodefikasi tersebut dikarenakan eksisting mySAP Pertamina untuk proses
pembayaran belum dapat mengakomodir pengisian kode yang diminta, solusi yang
disepakati adalah Pertamina akan menyampaikan detail data transfer setiap hari Kamis
kepada DJA dan SKK Migas berisi rincian data penyelesaian yang telah dibayarkan ke kas
negara oleh Pertamina. Yang akan digunakan SKK Migas dan DJA untuk monitoring
penyelesaian bagian negara.
2. Sehubungan dengan pembahasan dan sosialisasi kodefikasi akan dilakukan pembahasan
lebih lanjut antara IT SKK Migas dan Pertamina agar kodefikasi (financial data structure) yang
dibangun dalam sistem yang dimiliki Pertamina (mySAP) dapat memenuhi kebutuhan
informasi SKK Migas dalam melakukan rekonsiliasi penerimaan bagian negara paling lambat
bulan Oktober 2018.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 240


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
3. Akan dilakukan pembahasan dan sosialisasi kodefikasi kepada KKKS Non Pertamina paling
lambat bulan Oktober 2018.
Update Progres Mei 2019
Pada penyampaian progress terakhir kepada BPK telah dijelaskan bahwa pengaturan terkait
pengelolaan piutang dari kegiatan usaha hulu migas telah diatur sebagai berikut:
1. SKK Migas telah mengatur mengenai pedoman penunjukan penjual minyak dan gas bagian
negara dalam PTK 020 dan 029 (terlampir) yang didalamnya antara lain mengatur mengenai
tata cara penunjukan penjual migas bagian negara, pengendalian manajemen dan
operasional penjualan migas bagian negara, tata cara penyiapan SAA, tata cara pemilihan
dan penetapan pembeli, serta tata cara pengadministrasian dokumen penjualan.
2. Berdasarkan kedua PTK tersebut, selanjutnya SKK Migas juga telah menyusun SAA antara
SKK Migas dan penjual migas bagian negara (antara lain PT Pertamina (Persero)) yang di
dalamnya antara lain mengatur mengenai hak dan kewajiban penjualan migas bagian
negara, termasuk pengaturan atas sanksi dan denda keterlambatan atas pembayaran migas
bagian negara.
3. Selanjutnya, dalam rangka pengamanan penerimaan negara dari hasil penjualan migas
bagian negara, juga telah diatur mengenai kewenangan Pemerintah untuk memperhitungkan
pembayaran kewajiban Pemerintah seperti DMO Fee, underlifting KKKS, dan reimbursement
PPN dengan piutang pemerintah kepada KKKS seperti overlifting KKKS dalam PMK No.
139/PMK.02/2013 (Pasal 8), PMK No. 218/PMK.02/2014 (Pasal 7), serta kebijakan akuntansi
piutang dispute dalam PMK No. 124/PMK.02/2016 Modul ke-1, Bab III.
Progres Oktober-Desember 2019:
1. Terkait dengan SOP Divisi Akuntansi Nomor SOP-036/SKKMG2000/ 2018/SO tanggal 7 Juni
2018, SKK Migas belum menyampaikan kepada DJA.
2. Progres pembangunan sistem pembayaran dan standarisasi kodefikasi di PT Pertamina
(Persero) dalam mata uang Rupiah telah berjalan dengan lancar, namun untuk pembayaran
dengan valuta asing (valas) masih terdapat kendala time lag (pending 2-3 hari), sehingga
belum dapat digunakan untuk transaksi dengan Pemerintah – matriks rapat satker TW
II/2019.
Update 31 Desember 2019:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 241


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1. SKK Migas telah berkoordinasi dengan Pertamina di dalam menyusun kodifikasi pembayaran
penerimaan migas.
2. Sistem pembayaran dan standarisasi kodefikasi dalam mata uang Rupiah telah berjalan
dengan lancar. Di sisi lain, masih terdapat kendala time lag (pending 2-3 hari) untuk
pembayaran dengan valuta asing.
3. Sebagaimana disampaikan pada pleno Satker Penerimaan Migas tanggal 19 November
2019, SKK Migas telah melakukan sosialisasi dengan seluruh wilayah kerja yang dimiliki oleh
Pertamina Hulu Energi dan Chevron, dan meminta komitmen KKKS untuk menggunakan
kodifikasi yang ditetapkan. Pertamina menargetkan pengembangan sistem host-to-host
pembayaran dalam mata uang USD dapat selesai pada tahun 2020, sehingga keterangan
pada nota BI sudah berupa referensi sumber dokumen pembayaran (invoice) yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi pembayaran secara lebih jelas
4. Terkait dengan pengaturan mekanisme pemberian sanksi terhadap KKKS/penjual Migas
bagian negara yang tidak tertib menyetorkan hasil penjualan migas bagian negara diatur
dalam pasal 10 ayat (2) RPP tentang Penerimaan Negara dari Kegiatan Hulu Migas yang
saat ini masih menunggu persetujuan KemenESDM yang disampaikan melalui Surat
Kemenkeu kepada KemenESDM Nomor S-2615/AG/2019 tanggal 17 Desember 2019 .
PTL Juli 2020:
Sebagaimana disampaikan pada pleno Satker Penerimaan Migas tanggal 19 November 2019,
SKK Migas telah melakukan sosialisasi dengan seluruh wilayah kerja yang dimiliki oleh
Pertamina Hulu Energi dan Chevron, dan meminta komitmen KKKS untuk menggunakan
kodifikasi yang ditetapkan. Pertamina menargetkan pengembangan sistem host-to-host
pembayaran dalam mata uang USD dapat selesai pada tahun 2020, sehingga keterangan pada
nota BI sudah berupa referensi sumber dokumen pembayaran (invoice) yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi pembayaran secara lebih jelas."
Update November 2020
1. SKK Migas telah berkoordinasi dengan Pertamina di dalam menyusun kodifikasi
pembayaran penerimaan migas.
2. Pertamina melakukan pembahasan internal pada Oktober 2020 terkait modifikasi field dalam
sistem host-to-host atau retrieval laporan pembayaran secara automatisasi terdiri dari nomor

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 242


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
tagihan, tanggal tagihan, nilai pembayaran, periode lifting, nama KKKS/Seller dan Informasi
Wilayah Kerja.
Update 14 Desember 2020:
Berdasarkan hasil koordinasi pada tanggal 11 Desember 2020 dengan SKK Migas, diperoleh
informasi bahwa Pertamina telah mengembangkan aplikasi i-vendor untuk menyelesaikan
rekomendasi BPK. Perkiraan penyelesaian pengembangan aplikasi i-vendor tsb pada triwulan I
2021 dan sementara proses pengembangan dilakukan.
Update 29 Desember 2020
1. Sistem dan prosedur terkait monitoring pembayaran penerimaan migas dalamrangka
peningkatan pengawasan dan tertib administrasi telah diatur dalam
SOP036/SKKMG2000/2018/SO tanggal 7 Juni 2018.
2. Mekanisme pemberian sanksi terhadap KKKS/Penjual Migas bagian negara yangtidak tertib
menyetorkan hasil penjualan migas bagian negara, telah diatur dalam Seller Appointment
Agreement (SAA) yang merupakan Perjanjian Penunjukan Penjual Seluruh Minyak Mentah
dan/atau Kondensat Bagian Negara antara SKK Migas dengan PT Pertamina (Persero) dan
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).
3. Kodefikasi Transaksi Migas dilaksanakan dengan pembuatan aplikasi i-Vendor Pertamina
sebagaimana yang telah disampaikan dalam surat PT Pertamina Persero) kepada SKK
Migas S-312/H20200/2020-S4 tanggal 16 November 2020.Aplikasi i-vendor ditargetkan
penyelesaiannya pada trw I 2021.
Pembahasan Januari 2021:
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Belum Sesuai Rekomendasi, menunggu Tindak Lanjut sebagai berikut:
1. Dokumen berupa Seller Appointment Agreement (SAA) yang merupakan Perjanjian
Penunjukan Penjual Seluruh Minyak Mentah dan/atau Kondensat Bagian Negara antara
SKK Migas dengan PT Pertamina (Persero) dan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang
mengatur mekanisme pemberian sanksi terhadap KKKS/Penjual Migas bagian negara yang
tidak tertib menyetorkan hasil penjualan migas bagian negara atau Dokumen Lainnya yang
mengatur pemberian sanksi tersebut;

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 243


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. Dokumen yang menerangkan bahwa standarisasi dan kodefikasi jenis pembayaran atas
hasil penjualan migas bagian negara terkendala Sistem Perbankan Nasional sehingga tidak
dapat diterapkan atas seluruh KKKS dan hanya dapat diterapkan kepada PT Pertamina
terkait hasil penjualan migas bagian negara yang dilakukan oleh PT Pertamina melalui
pembuatan aplikasi i-vendor. Dokumen dapat berupa Notulen/Risalah Rapat, Surat, Surat
Keterangan, Nota Dinas, Kajian, dan sejenisnya.
3. Aplikasi i-Vendor Pertamina sebagaimana disampaikan dalam surat PT Pertamina Persero
kepada SKK Migas S-312/H20200/2020-S4 tanggal 16 November 2020 telah selesai dan
beroperasi.
1.1.3. Kebijakan Mengenai Metode Akuntansi dan
Teknis Penghitungan Pengakuan PNBP
Sumber Daya Alam (SDA) Migas dan
Pencadangan Saldo Kas di Rekening Migas
Belum Ditetapkan
BPK merekomendasikan kepada Menteri Update per 14 Juli 2016:
Keuangan agar:
Progres pembangunan Sistem Operasi Terintegrasi (SOT) Migas berbasis IT bersama dengan
b. Mengembangkan sistem informasi yang SKK Migas sebagai berikut:
terintegrasi yang dapat mendukung
1) Pembangunan Sistem Interkoneksi Tahap I telah selesai dilaksanakan oleh LAPI ITB ditandai
penatausahaan transaksi yang terkait
dengan penyerahan road map implementasi pembangunan sistem IT tahun 2015 s.d. 2016
dengan kegiatan hulu migas.
dan penyelesaian prototipe modul monitoring PNBP Migas.
2) SKK Migas menunjuk LAPI ITB sbg penyedia jasa konsultasi pembangunan SOT Tahap II.
3) Pada tanggal 9 September 2015 telah dilaksanakan kick off meeting pembangunan SOT
tahap II di SKK Migas.
Terkait pembangunan sistem informasi migas terintegrasi, hasil envisioning dan pembuatan
prototype system telah selesai dilaksanakan.
Update per 14 November 2016:
1. Sistem aplikasi interkoneksi penerimaan migas antara Kementerian Keuangan dan SKK
Migas telah dikembangkan dan telah diuji coba, saat ini sedang dilakukan perbaikan atas
hasil uji coba dimaksud.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 244


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. Sudah ada pertukaran data-data transaksi penerimaan migas secara elektronik melalui
aplikasi sistem interkoneksi sejak periode Januari 2016
3. Sebagian modul sistem interkoneksi migas sudah digunakan oleh DJA.
Update per 13 Desember 2016:
MoU sistem informasi migas yang telah ditandatangani merupakan memorandum kesepahaman
yang bersifat umum sehingga MoU tersebut tetap bisa digunakan/tidak perlu diperbaiki. Dalam
rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK-RI tersebut, Perwakilan dari Kementerian ESDM telah
diikutsertakan dalam Tim Interkoneksi SKK Migas melalui SK Kepala SKK Migas Nomor KEP-
0056/SKKO0000/2016/S0 tentang Pembentukan Tim Konektivitas Sistem SKK Migas dengan
Kementerian Keuangan.
Update Juli 2017:
Saat ini telah dibangun dan dikembangkan sistem informasi terintegrasi terkait kegiatan usaha
hulu migas, yaitu berupa Sistem Operasi Terintegrasi (SOT) kegiatan usaha hulu migas antara
SKK Migas dan Kementerian Keuangan yang dapat melakukan pertukaran data terkait kegiatan
usaha hulu migas secara elektronik dan/atau online system. Sebagian fungsi dari system
tersebut saat ini telah berjalan dan dipergunakan dalam kegiatan operasional di SKK Migas dan
Kementerian Keuangan. Selanjutnya penyempurnaan terhadap system tersebut terus dilakukan
secara berkelanjutan.
Update per 14 Mei 2018:
DJA mengusulkan rekomendasi ini selesai ditindaklanjuti dengan penjelasan progress terakhir
sebagai berikut:
Saat ini telah dibangun dan dikembangkan sistem informasi terintegrasi terkait kegaitan usaha
hulu migas, yaitu berupa Sistem Operasi Terintegrasi (SOT) kegiatan usaha hulu migas antara
SKK Migas dan Kementerian Keuangan yang dapat melakukan pertukaran data terkait kegiatan
usaha hulu migas secara elektornik dan/atau online system. Sebagian fungsi dari sistem tersebut
saat ini telah berjalan dan dipergunakan dalam kegiatan operasional di SKK Migas dan
Kementerian Keuangan. Selanjutnya penyempurnaan sistem tersebut terus dilakukan secara
berkelanjutan.
Update Oktober 2018:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 245


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1) Saat ini sedang dilakukan perbaikan/ penyempurnaan SOT atas penyelesaian kewajiban
kontraktual Pemerintah a.l. PBB Migas, penambahan fitur-fitur baru berupa cadangan
produksi migas, proyek-proyek migas yang strategis dan WP&B.
2) Selanjutnya, Pengembangan SOT akan dilanjutkan pada tahun 2019 dengan memperluas
cakupan integrasi SOT dengan unit-unit eselon I terkait di lingkungan Kemenkeu serta
penyempurnaan SOT yang sedang berjalan.
Update 13 Desember 2019:
Telah dilaksanakan rapat UAT pada tanggal 9 dan 10 Desember 2019 (SRT-
0220/SKKMC00002019/S0 tanggal 3 Desember 2019)
Update 31 Desember 2019:
DJA dan SKK Migas telah membangun Sistem Interkoneksi Migas (SOT Migas) dengan kegiatan
terakhir berupa UAT pada 9-10 Desember 2019. Lingkup penyelesaian pekerjaan antara lain:
proyeksi data distribusi revenue dan faktor pengurang per KKKS untuk kebutuhan APBN-P dan
alokasi DBH, data WP&B dan proyek-proyek strategis, otomatisasi jurnal akuntansi migas dan
laporan keuangan, dashboard SOT Migas (target dan realisasi PNBP Migas, faktor pengurang,
kewajiban kontraktual, realisasi rekening migas dan RKUN, data series cost recovery, ICP, lifting
migas selama 5 tahun terakhir), dan analytic tools (PNBP migas per KKKS, piutang dan realisasi
penyelesaian, tagihan dan realisasi reimbursement PDRD, PPN, DMO Fee).
Selain penyelesaian pekerjaan pada Kerangka Acuan Kerja, juga terdapat beberapa feature
tambahan, seperti: data PNBP per KKKS, menu penyelesaian/validasi minyak bumi dan gas
bumi, dan data kurs BI.
SOT Migas yg sudah berjalan dari 2018 hingga saat ini adalah fitur Kewajiban PDRD. Fitur yang
lain sebagaimana disebutkan di atas sedang dalam proses pengembangan dan diharapkan
selesai Semester I 2020.
PTL Juli 2020
DJA dan SKK Migas sedang membangun Sistem Interkoneksi Migas (SOT Migas), dan
mengusulkan penyelesaian pembangunan SOT Migas pada Tahun 2020 sebagaimana surat
Direktur Jenderal Anggaran No. S- 428/AG/2020 tanggal 29 Maret 2020. Dalam surat tersebut
disebutkan bahwa belum semua fitur dapat digunakan misalnya terkait jurnal penerimaan dan
kewajiban. Selain itu, masih terdapat kendala pada masalah koneksi antar instansi terkait.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 246


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Status PTL : Tindak Lanjut belum sesuai rekomendasi
Update Oktober 2020:
DJA dan SKK Migas telah membangun Sistem Interkoneksi Migas (SOT Migas) dengan kegiatan
koordinasi terakhir pada 11 September 2020. Hal-hal yang dipaparkan adalah 6 modul (modul
DJA, DJPK, DJP, Ditjen Migas, DJKN, dan SKK Migas) yang dibangun dalam SOT Migas dan
hampir seluruhnya telah selesai diujicobakan.
Hasil Rapat koordinasi tersebut sebagai berikut :
1) Komitmen penyediaan anggaran dalam kelanjutan SOT Migas TA 2021.
2) Penyelesaian pembangunan SOT Migas di TA 2020 untuk fitur-fitur yang telah selesai
dibangun dan siap untuk diimplementasikan.
Update November 2020
1. DJA dan SKK Migas saat ini sedang membangun Sistem Interkoneksi Migas (SOT Migas)
dengan kegiatan koordinasi terakhir pada tanggal 3 November 2020.
2. Pembahasan terkait uji coba hasil perbaikan sistem dan reviu atas aliran data.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 247


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Update 14 Desember 2020
SOT Migas telah masuk tahap deployment di server Kemenkeu, sebagaimana rapat dengan
Kementerian ESDM dan SKK Migas pada 13 November 2020, undangan No. UND-46/AG/2020.
Update 29 Desember 2020
Pembangunan Sistem Online Terintegrasi (SOT) Migas telah selesai dilaksanakan dan
dilakukan uji coba akhir seluruh fitur SOT Migas user DJA tanggal 29 Desember 2020 melalui
und No. Und-79/AG/2020 tanggal 27 Desember 2020
Pembahasan Januari 2021
Rekomendasi ini terkait dengan penerapan SOT pada lingkup DJA. Di dalam SOT DJA tersebut,
terdapat beberapa fitur seperti fitur monitoring penerimaan negara (A01-A05), fitur penyelesaian
kewajiban migas pemerintah, fitur analisis migas, fitur laporan keuangan otomasi jurnal dari data
A01-A05, dan fitur prognosa (terkait penyusunan APBN dan data PNBP per KKKS). Dalam fitur-
fitur tersebut terdapat beberapa sub-fitur yang direncanakan untuk di-deploy pada tahun 2020.
Sementara itu, beberapa subfitur direncanakan diselesaikan pada tahun 2021.
Status: Dalam Proses, Menunggu penyelesaian SOT dalam lingkup internal DJA
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut masih Dalam Proses (Menunggu penyelesaian SOT dalam lingkup internal
DJA)
1.4.9 Aset Nostro Sebesar Rp478,62 miliar yang
Dilaporkan Dalam Laporan Keuangan
Bendahara Umum Negara (LKBUN) Tahun
2013 Tidak Didukung Dokumen Sumber
BPK merekomendasikan kepada Menteri Progress Desember 2016
Keuangan agar memerintahkan Dirjen
1. Telah dilaksanakan rapat dengan PPATK pada tanggal 18 Juni 2015.
Kekayaan Negara untuk menelusuri
dokumen sumber Aset Nostro dan 2. DJKN melalui surat Nomor S-1376/KN.5/2014 s.d. S-1381/KN.5/2014 tanggal 16 Juni 2014,
melakukan konfirmasi kepada bank terkait Direktorat PKNSI telah meminta informasi kepada Bank Indonesia dan 5 Bank Dalam
dan BI. Negeri, dengan hasil tanggapan sebagai berikut :

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 248


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
a. Bank Indonesia menyatakan bahwa rekening eks Bank Ficorinvest dan Bank Tata
merupakan koreksi fasilitas diskonto dan koreksi overdraft, sedangkan untuk rekening
BDNI, Bank Indonesia belum menemukan informasi mengenai data dimaksud.
b. PT Bank Mutiara mengkonfimasi rekening tersebut serta telah menyetorkannnya ke kas
negara.
c. PT Bank BCA, Tbk Cabang Solo meminta tambahan data mengenai rekening tersebut.
d. Sedangkan tiga bank lainnya (Citibank, BRI, dan BPR Tri Sejahtera Makmur) tidak
memberikan tanggapan.
3. Tersimpan dan terkonfirmasi rekening eks Bank BDR di Bank Ganesha sebesar
Rp5.841.796.415,00, namun PT Bank Ganesha juga menyatakan memiliki tagihan kontijensi
kepada eks. Bank BDR sebesar Rp51.447.560.083,00. Berkenaan dengan hal tersebut,
melalui surat nomor SR-08/PB.332/2016 tanggal 12 Januari 2016, OJK telah memberikan
arahan agar DJKN melakukan pembicaraan dengan PT Bank Ganesha. Selanjutnya, melalui
surat nomor S-200/KN.5/2015 tanggal 16 Februari 2016, DJKN telah mengundang PT Bank
Ganesha untuk melakukan pembahasan, namun PT Bank Ganesha tidak hadir. Atas
ketidakhadiran tersebut, melalui surat No.088/DIR/II/16 tanggal 23 Februari 2016, PT Bank
Ganesha menyampaikan permintaan waktu untuk memastikan dan melengkapi data.
4. Tersimpan dan terkonfirmasi rekening eks Bank BIRA di Clearstream Banking S.A dengan
nilai 258.438,50 USD. Melalui surat nomor S-10044/KN.5/2015 tanggal 18 November 2015,
DJKN telah meminta rekening dalam valuta asing kepada Ditjen Perbendaharaan dan telah
mendapat tanggapan melalui surat nomor S-9935/PB.3/2015 tanggal 25 November 2015.
Selanjutnya saat ini DJKN telah berkoordinasi dengan kuasa hukum Clearstream Banking
S.A dalam rangka proses pengembalian dana dimaksud.
Progress April 2017
Melalui surat nomor S-2369/KN.5/2016 tanggal 23 Desember 2016, Direktorat PKNSI kembali
meminta PT Bank Ganesha untuk menyetorkan dana eks BDR ke rekening kas Negara.
Menanggapi surat Direktorat PKNSI tersebut, melalui surat nomor 037/DIR/II/17 tanggal 2
Februari 2017, PT Bank Ganesha menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1425 dan
1426 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, demi hukum akan terjadi set off antara tagihan eks
BDR kepada PT Bank Ganesha dengan tagihan Bank Ganesha kepada eks BDR. Dengan
demikian, PT Bank Ganesha tidak lagi memiliki tagihan kepada eks BDR, sebaliknya eks BDR

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 249


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
masih memiliki kewajiban sebesar Rp45.605.763.668,00 kepada PT Bank Ganesha. Berkenaan
dengan tanggapan PT Bank Ganesha tersebut, Direktorat PKNSI akan melakukan koordinasi
dengan pihak internal Kementerian Keuangan terkait guna pengembalian dana eks BDR ke
Rekening Kas Umum Negara.
Progress September 2018
Tersimpan dan terkonfirmasi dana eks. Bank Bahari di Coutts and Co Ltd, Hongkong Branch
senilai USD350.526,24. Melalui surat nomor S-1823/KN.5/2017 tanggal 11 Desember 2017,
Direktorat PKNSI telah meminta agar dana tersebut dipindahbukukan ke RKUN di Bank
Indonesia. Menindaklanjuti surat Direktorat PKNSI tersebut, melalui email tanggal 2 Januari
2017, Coutts and Co Ltd, Hongkong Branch menyampaikan bahwa telah mencoba melakukan
pemindahbukuan dana dimaksud ke RKUN di Bank Indonesia namun tidak berhasil dikarenakan
terkendala SWIFT details RKUN di Bank Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut, Direktorat
PKNS melalui surat nomor S-22/KN.5/2018 tanggal 8 Januari 2018 meminta bantuan informasi
kepada Bank Indonesia mengenai mekanisme pemin-dahbukuan dana dimaksud ke RKUN.
Selanjutnya, melalui email tanggal 26 Januari 2018 Direktorat PKNSI menyampaikan kembali
mekasnisme pemindahbukuan dana tersebut ke RKUN sesuai dengan surat Bank Indonesia
nomor 20/27/DOTP-GLP-LIP/Srt/B tanggal 23 Januari 2018. Berdasarkan surat Direktorat
Pengelolaan Kas Negara, DJPB nomor S-2985/PB.3/2018 tanggal 2 April 2018 diketahui bahwa
dana tersebut telah efektif diterima RKUN per tanggal 1 Februari 2018
Rekening Eks Bank Central Dagang di Bank CIC Rp 54.584.286,49
(disetorkan tanggal 18 September 2014)
Rekening Eks Bank TATA di Bank Indonesia Rp 1.187.712.120,85
(disetorkan tanggal 26 April 2016)
Rekening Eks Bank Ficorinvest di Bank Indonesia Rp 8.840.515.509,00
(disetorkan tanggal 26 April 2016)
Rekening Eks Bank Bahari di Coutts Bank Rp 4.697.519.206,00
Hongkong Branch
(disetorkan tanggal 1 Februari 2018)
Total Rp 14.780.331.122,34

PTL Juli 2019:


Rekomendasi ini masih dalam proses
Progres Oktober 2019

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 250


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1. Juli 2019, telah dilaksanakan rapat antara Dit. PKNSI dgn Biro Advokasi, Dit. PNKNL, dan
Dit. Huhu menyimpulkan bahwa tagihan BGS kepada BDR sebesar Rp51,4 Miliar tidak
dapat untuk dibayarkan, karena telah melampaui batas waktu penjaminan (sesuai KMK No.
189/KMK.06/2004 jo. KMK No. 179/KMK.017/2000) dan hutang tersebut terindikasi sebagai
group loan (PT. BTG selaku salah satu pemegang saham BGS diindikasikan adalah anak
usaha dari PT. Gajah Tunggal yg didirikan oleh SN selaku PSP BDR dan BDNI). Dengan
demikian, permintaan BGS utk melakukan set off atas tagihan tersebut tidak dapat dipenuhi
2. September 2019, Dit. PKNSI melalui surat No. S-772/KN.5/2019 telah menyurati BGS agar
dana eks BDR segera disetorkan ke RKUN dan melalui surat No. S-870/KN.5/2019 telah
menyurati Dit. Perdata, Ditjen AHU guna meminta bantuan informasi mengenai akta
pendirian, susunan pemegang saham, dan susunan pengurus perseroan dari PT. BGS, PT.
GT Tbk, PT. EDI Tbk, dan PT. BTG
3. DJKN menunggu konfirmasi dari BGS dan Ditjen AHU
PTL Juli 2020
Direktorat PKNSI telah bersurat kepada Clearstream Bank Cabang Singapura melalui surat
Nomor S-1125/KN/2019 tanggal 29 November 2019 terkait aset nostro yang berada di
Clearstream. Menindaklanjuti hal tersebut, telah pula dimintakan ijin kepada Dirjen Kekayaan
Negara terkait koordinasi langsung dengan Clearstream Singapura melalui nota Direktur PKNSI
Nomor ND-102/KN.5/2020 tanggal 15 Januari 2020. Namun demikian, dengan berkembangnya
Virus Covid-19 di Singapura pada bulan Januri 2020, rencana tersebut ditunda.
Ke depannya, koordinasi langsung akan dilaksanakan setelah Virus Covid-19 di Indonesia dan
Singapura sudah dinyatakan berakhir.
Status: Dalam Proses
Update Agustus 2020
Pemerintah telah menindak-lanjuti upaya pengembalian dana eks bank penerima BLBI ke Kas
Negara sebagai berikut:
1. Direktorat PKNSI DJKN telah bersurat kepada Bank Ganesha melalui surat Nomor: S-
624/KN.5/2020 tanggal 21 Juni 2020, yang pada intinya meminta agar Bank Ganesha
menyetorkan dana Nostro eks Bank Dewa Rutji sebesar Rp5.841.796.415,00 ke Rekening

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 251


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Kas Umum Negara (RKUN) dalam Rupiah di Bank Indonesia dengan Nomor Rekening
502.000000.980 Kode MAP 711312.
Selain itu, disampaikan pula bahwa ketentuan pelaksanaan klaim atas kewajiban Bank
Umum telah berakhir, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
179/KMK.017/2000 tentang Syarat, Tata Cara, dan Ketentuan Pelaksanaan Jaminan
Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 189/KMK.06/2004. Dengan demikian,
klaim Bank Ganesha atas dana tersimpan di eks Bank Dewa Rutji sebesar
Rp51.447.560.083,00, sebagaimana disampaikan melalui surat Nomor 037/DIR/II/17 tanggal
2 Februari 2017, tidak dapat dipenuhi.
Atas surat Direktorat PKNSI Nomor: S-624/KN.5/2020, Bank Ganesha sudah berkoordinasi
dalam rangka penyelesaian aset Nostro dimaksud.
2. Direktorat PKNSI DJKN telah bersurat kepada Clearstream Banking SA Singapore Branch
melalui surat Nomor: S-180/KN.5/2020 tanggal 13 Februari 2020, yang pada intinya meminta
agar Clearstream Bank menyetorkan dana Nostro eks Bank BIRA sebesar USD258,438.50
ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) dalam US Dollar di Bank Indonesia.
3. Pemerintah, melalui Direktorat PKNSI DJKN, akan bersurat kembali kepada Clearstream
Banking SA Singapore Branch guna penyelesaian atas aset nostro dimaksud.
Update September 2020
1. Koordinasi dengan Bank Ganesha masih dalam proses untuk rencana pencairan nostro BDR.
2. DJKN kembali menyurati Clearstream melalui surat nomor S-725/KN.5/2020 tanggal 23 Juli
2020
Update 5 Oktober 2020
1. Akan dilakukan penandatangan perjanjian pencairan dana nostro BDR pada Bank Ganesha.
Sesuai perjanjian, pencairan akan dilakukan secara bertahap selama 10 tahun.
2. Terhadap surat DJKN Nomor S-725/KN.5/2020 telah direspon melalui email dari pihak
Clearstream yang meminta specimen tanda tangan Direktur PKNSI. Spesimen TTD telah
dikirimkan via email dan via pos. Saat ini masih menunggu respon dari pihak Clearstream.
Update Nov 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 252


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
1. Telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian dengan Bank Ganesha pada 8 Oktober
2020. pembayaran ke-1jatuh tempo tgl 1-12-2020. telah dibayarkan ke kas negara pada tgl
30-11-2020 sebesar Rp584.179.642
2. Telah diterima tanggapan dari Clearstream yang meminta dokumen berupa spesimen ttd
pihak yang berwenang untuk pencairan dana Bank BIRA agar dilegalisasi oleh notaris,
sedang dalam proses pembuatan.
Pembahasan Januari 2021:
Telah ditandatangani perjanjian pencairan dana nostro antara PKNSI dan Bank Ganesha pada
tanggal 8 Oktober 2020. Disepakati bahwa Pencairan dana BDR di Bank Ganesha akan
dilakukan secara bertahap selama 10 tahun, jatuh tempo yang pertama adalah tanggal 1
Desember 2020.
Telah ada komunikasi dengan Clearstream Banking, progress terakhir adalah permintaan
spesimen tanda tangan Dir PKNSI yang dinotariilkan.
Telah dilakukan pencairan dana nostro Bank BIRA pada Clearstream Banking pada 18
Desember 2020 sebesar USD258,438.50 atau setara Rp3.655.871.021,00
Status: Diusulkan Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status masih dalam proses menunggu:
Menindaklanjuti dan menetapkan hasil koordinasi dengan Bank Indonesia atas perolehan
rekening dari BI dan rekening pemberesan BPPN sesuai ketentuan yang berlaku.
1.4.11 Piutang Kepada PT Pupuk Iskandar Muda
(PIM) Sebesar USD19.51 juta Ekuivalen
Rp237,80 miliar dan Kepada PT Pertamina
(Persero) c.q. Pertamina EP Sebesar
Rp3,03 triliun Penyelesaiannya Berlarut-
Larut Serta Penyelesaian Piutang Kepada
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama
(TPPI) Sebesar USD141.39 juta Ekuivalen
Rp1,72 triliun Tidak Sesuai Dengan Skema
Yang Direncanakan
BPK merekomendasikan Pemerintah dhi. Update 2016
Menteri Keuangan agar:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 253


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
c. Segera melakukan upaya yang 1. DJKN telah menyampaikan surat Nomor: S-155/KN.3/2014 tgl 5 Juni 2014 kepada para
diperlukan untuk menjamin tertagihnya stakehoders terkait Temuan Pemeriksaan ini.
piutang negara kepada PT Pertamina
2. Surat Dir.Keu PT Pertamina (Persero) No.346/H00000/2014-S0 tgl 25 Juni 2014 kpd Dir.KND
(Persero); dan
bahwa Pertamina akan menyelesaikan pelunasan Hutang Sewa apabila biaya sewa
diperlakukan sebagai Cost Recovery.
3. Surat Dir.Keu PEP Nomor 064/EP4000/2014-S4 tgl 4 Juli 2014 kpd Deputi Pengendalian
Keuangan SKKMIGAS SKK Migas meminta arahan apakah penyelesaian sewa dapat
dilakukan dengan mekanisme Cost Recovery.
4. Surat DJKN kepada SKKMIGAS No:S-1240/KN/2014 tgl 15 Agustus 2014 menyampaikan
posisi Kemenkeu dan memintakan dukungan SKKMIGAS atas penyelesaian permasalahan
Hutang Sewa.
5. Surat Deputi Pengendalian Keuangan SKKMIGAS Nomor: SRT-0365/SKKC0000/2014/S4
tgl 29 Sept 2014 bahwa “Pengembalian biaya sewa BMN dapat dilakukan melalui mekanisme
cost recovery adalah tidak tepat karena aset eks Pertamina dimaksud masih digunakan
dalam kegiatan usaha hulu migas dan seharusnya tidak dibebankan biaya sewa”.
6. DJKN telah mengadakan serangkaian rapat koordinasi dengan melibatkan pihak terkait
(Dit.PNBP dan TP Bidang PNBP DJA, Dit.APK DJPB, Inspektorat IV, Biro Hukum Kemenkeu,
Dit.PNKNL, Dit.Hukum & Humas DJKN) pada tgl 20 Oktober 2014, 30 Oktober 2014 dan 19
November 2014 guna membahas permasalahan mekanisme cost recovery atas
pembebanan sewa BMN.
7. Sesuai surat Menteri Keuangan Nomor: S-23/MK.6/2009 tgl 21 Januari 2009 dan S-
837/MK.06/2014 tgl 12 Desember 2014, dan memperhatikan Surat Ka.SKKMigas Nomor:
SRT-1294/SKKO0000/2014-S4 tgl 30 Desember 2014, PT Pertamina telah melakukan
pembayaran sewa BMN eks KKS Pertamina periode September 2003 s.d. Juni 2014
sebesar Rp2.227.577.829.637 ke Rekening Kas Negara pada tanggal 31 Desember
2014, dengan mekanisme pembayaran set-off antara Hutang-Piutang PT Pertamina dan
Pemerintah.
Update per November 2017
PT Pertamina telah membayar utang tersebut sebesar Rp2.227.577.829.637 pada tanggal 31
Desember 2014.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 254


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Update Desember 2020:
Telah dilaksanakan kegiatan pemetaan oleh DJKN dan PT Pertamina EP dalam rangka
menentukan nilai BMN Eks Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina EP. Kegiatan
pemetaan ini telah dilakukan sejak tahun 2016 s.d. 2019 (BA Penelitian Lapangan terlampir).
Direktur KND melalui surat Nomor S-248/KN.3/2019 tanggal 24 Oktober 2019 telah meminta
Direktur Asset Management PT Pertamina (Persero) dan Finance Business Support Director PT
Pertamina EP untuk menyelesaikan kegiatan pemetaan BMN Eks Pertamina.
Telah selesai dilaksanakan kegiatan pemetaan dalam rangka menyajikan nilai BMN Eks
Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina EP pada bulan Januari 2020 (Berita Acara
terlampir) sebagai dasar koreksi piutang negara kepada PT Pertamina EP.
Pembahasan Januari 2021:
PT Pertamina EP telah melakukan pembayaran atas sewa BMN Eks Pertamina dengan nilai
BMN sebesar Rp6.630.929.353.338,00 pada tanggal 31 Desember 2016, dengan nilai sewa
yang dibayar adalah Rp2.227.577.829.637,00 untuk sewa selama 13 tahun. Selanjutnya, PT
Pertamina EP melakukan pembayaran sebesar Rp207.216.542.292,00 (bukti pembayaran
terlampir).
Status: Diusulkan Sesuai.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut belum sesuai
1. Menunggu finalisasi perjanjian sewa menyewa atas aset-aset Eks Pertamina,
mempertimbangkan adanya Piutang Eks Pertamina sebesar Rp1,17 Trilun pada LKBUN
TA 2019. Piutang tsb merupakan piutang tahun 2003 s.d. 2016 yang tidak diakui oleh PT
Pertamina EP.
2. Menunggu penyelesaian seluruh piutang negara kepada PT Pertamina (Persero)
d. Menetapkan langkah-langkah Update 2016
penyelesaian piutang PT TPPI yang lebih
1. Kepala SKK Migas kepada Menteri Keuangan melalui surat No SRT-
efektif untuk menghindari terjadinya
0232/SKKO0000/2016/S4 tanggal 12 April 2016 menyatakan bahwa dalam rangka
kerugian Negara.
melaksanakan Putusan Pengadilan Niaga tanggal 26 Desember 2012 dan seiring dengan

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 255


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
pelepasan hak fidusia oleh seluruh kreditur TPPI (termasuk di dalamnya SKK Migas), maka
piutang Pemerintah akan dikonversi menjadi surat obligasi.
2. Berkenaan dengan surat Kepala SKK Migas tersebut, telah diadakan rapat pada tanggal 13
April 2016 di DJA, yang dihadiri oleh DJA, DJPB, DJKN, Biro Hukum, dan SKK Migas, untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari SKK Migas terkait model penyelesaian
piutang kepada PT TPPI melalui penerbitan surat obligasi tersebut. SKK Migas diminta untuk
menyampaikan kepada Kementerian Keuangan tambahan informasi dan penjelasan
langkah penyelesaian piutang PT TPPI tersebut ditinjau dari aspek latar belakang kebijakan,
periode penyelesaian piutang, tingkat bunga (coupon), regulasi yang diperlukan, dan
perjanjian/perikatan dengan PT TPPI untuk mitigasi risiko apabila PT TPPI default, serta
mekanisme akuntansi pencatatan piutangnya.
3. Menindaklanjuti hasil rapat sebagaimana pada angka “2”, DJA melalui surat Nomor S-
1731/AG/2016 tanggal 22 Juli 2016 meminta kepada SKK Migas untuk dapat memberikan
tambahan informasi yang lebih jelas dan lengkap mengenai hal-hal yang terkait konversi
piutang TPPI menjadi surat obligasi antara lain mengenai latar belakang pelepasan hak
fidusia menjadi surat obligasi, karakteristik surat obligasi, piutang atas pengenaan denda
yang telah tercatat di dalam LKPP, mitigasi risiko atas kelancaran pembayatan kewajiban,
mekanisme dan pencatatan piutang pemerintah, dan informasi lain yang dapat mendukung
proses pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah.
4. Sejalan dengan surat DJA kepada SKK Migas sebagaimana pada angka “3”, DJA melalui
surat No S-1732/AG/2016 tanggal 22 Juli 2016 kepada DJKN meminta kepada DJKN untuk
dapat menyampaikan pandangan/pendapat terhadap konversi piutang Pemerintah kepada
PT TPPI menajdi surat obligasi dari segi payung hukum dan permintaan persetujuan dari
DPR RI.
5. Disamping itu, DJA melalui surat No S-1733/AG/2016 tanggal 22 Juli 2016 kepada DJPB
meminta kepada DJPB untuk dapat mengantisipasi usulan pembukaan rekening Euroclear
di Bank Indonesia atas nama Menteri Keuangan. Selain itu, DJA juga meminta kepada DJPB
untuk dapat menyampaikan pandangannya mengenai perubahan status piutang Pemerintah
menjadi surat obligasi dari perspektif akuntansi.
6. Telah dilakukan rapat koordinasi antara DJA, DJKN, dan SKK Migas pada tanggal 3 Juni
2014. Di dalam rapat tersebut Kementerian Keuangan meminta SKK Migas agar mencari
alternatif solusi penyelesaian piutang PT TPPI dengan cara:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 256


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
a. Out of court settlement dengan kembali membahas mekanisme penyelesaian bersama
PT PPA dan PT Pertamina
b. Alternatif penyelesaian selain itu antara lain penagihan piutang negara melalui Panitia
Urusan Piutang Negara.
7. DJA telah menyampaikan surat nomor S-1341/AG/2014 tanggal 22 Juli 2014 kepada SKK
Migas, yang pada prinsipnya meminta agar SKK Migas memberikan progress terkini atas
penyelesaian piutang SDA Migas dari TPPI sesuai dengan kesepakatan rapat tanggal 3 Juni
2014.
8. DJA kembali menyampaikan surat ke SKK Migas No. S-350/AG/2015 tanggal 24 Februari
yang meminta SKK Migas agar:
a. Menyampaikan langkah-langkah yang telah ditempuh terkait upaya penyelesaian
piutang TPPI.
b. Melakukan langkah dan penjadwalan penyelesaian yang lebih efektif dan kongkrit agar
piutang TPPI dapat segera tertagih.
c. Melaporkan perkembangan penyelesaian piutang TPPI kepada Menteri Keuangan.
Telah dilaksanakan rapat di DJA pada tanggal 18 Maret 2015 dengan kesimpulan untuk
sementara piutang Pemerintah kepada PT TPPI di-hold oleh SKK Migas menunggu kebijakan
pemerintah yang akan dirapatkan di tingkat Menko Perekonomian.
Saat ini, kasus piutang PT TPPI sedang dalam proses hukum di Kepolisian. Untuk itu, langkah-
langkah pengamanan piutang negara dari penjualan kondensat kepada PT TPPI yang lebih
konkret akan dirumuskan segera setelah kasus hukum PT TPPI memiliki keputusan hukum yang
tetap (in-kracht).
Update 28 Agustus 2017
1. PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) merupakan salah satu anak perusahaan
dari PT. Tuban Petrochemical Industries (TPI), di mana TPI dibentuk dalam rangka untuk
menyelesaikan sisa utang Tirtamas Group kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) sebesar ± Rp 3,2 triliun (MYB). Dalam hal ini saham TPI dimiliki oleh Menteri
Keuangan (70%) dan PT Silakencana Tirtalestari (PTST)/Sdr. Honggo Wendratno (30%).

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 257


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2. Piutang pada TPPI sebesar USD141.39 juta ekuivalen Rp1,72 triliun merupakan piutang
negara yang timbul karena adanya penjualan kondensat bagian negara oleh TPPI yang tidak
sesuai kontrak sehingga terdapat piutang yang berpotensi tidak tertagih sebesar Rp1,35
Triliun, dan piutang tersebut merupakan piutang yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Anggaran.
Seiring dengan penyelesaian piutang pada TPPI yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Anggaran, DJKN dalam rangka penyelesaian piutang sebagaimana dimaksud pada butir 1 di
atas secara simultan telah mengusulkan skema penyelesaian piutang SKK Migas dengan
penyelesaian piutang MYB pada TPI. Adapun progres terakhir dari upaya tersebut adalah
dengan diajukannya Nota Dinas Dirjen Kekayaan Negara Nomor ND-163/KN/2017 tanggal 22
Juni 2017 hal Skema Penyelesaian Piutang Negara pada PT. Tuban Petrochemical Industries
(TPI) kepada Menteri Keuangan, di mana di dalamnya berisi skema penyelesaian piutang MYB
TPI serta sekaligus skema penyelesaian piutang pada TPPI, yang pada prinsipnya merupakan
suatu skema yang tidak terpisahkan.
SKK Migas:
21 Januari 2016: TPPI mengirimkan surat ke SKK Migas No. TPPI/SKK Migas/I/2016/L-012 yang
antara lain menyampaikan dengan menundukkan diri pada putusan pengadilan niaga SKK
migas akan mendapatkan hak-haknya sesuai dengan Trust Deed, dan TPPI mengharapkan SKK
Migas dapat berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Perjanjian Perdamaian.
2 Februari 2016: TPPI mengirimkan surat ke SKK Migas No TPPI/SKK Migas/I/2016/L-015 yang
antara lain TPPI menyampaikan langkah-langkah yang perlu ditempuh SKK Migas untuk dapat
segera berpartisipasi dalam pelaksanaan Perjanjian Perdamaian sehingga memperoleh hak-hak
yang sama dengan kreditur separatis lainnya, dan TPPI mengharapkan dapat segera
diimplementasikan.
12 April 2016: SKK Migas mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan yang menyampaikan
antara lain merujuk kepada putusan pengadilan niaga dan surat TPPI tanggal 2 Februari 2016,
dalam rangka melaksanakan putusan pengadilan niaga, untuk dapat menerima surat obligasi
sehingga secara efektif dapat dipergunakan dalam rangka pengembalian piutang negara dari
kegiatan usaha hulu Migas, maka diperlukan pembukaan suatu rekening Euroclear di bank di
Indonesia untuk menampung surat obligasi. SKK Migas mohon perkenan Menteri Keuangan
untuk dapat membuka rekening Euroclear tersebut atas nama Menteri Keuangan RI mengingat
piutang Pemerintah kepada TPPI yang dikonversi menjadi surat obligasi tersebut adalah piutang

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 258


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Pemerintah (cq. Kementerian Keuangan) dari kegiatan usaha hulu Migas yang telah tercatat di
LKPP-LK BUN selama ini.
13 April 2016: Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan mengundang SKK Migas
rapat dengan agenda Usulan alternatif penyelesaian piutang PT TPPI melalui mekanisme
pembelian surat berharga.
Update Oktober 2018:
Alternatif upaya penyelesaian piutang TPPI dapat dilakukan melalui mekanisme, sebagai
berikut:
1) Penjualan Multi Years Bond (MYB) dalam rangka restrukturisasi TPPI (PIC: DJKN)
2) Pelimpahan piutang ke Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) (PIC: SKK MIGAS)
Update 13 Desember 2019
Telah dilaksanakan rapat terkait penyelesaian piutang TPPI pada tanggal 30 Juli 2018 di
Kementerian Perekonomian (Risalah No. S-325/SES.M.EKON/08/2018 tanggal 1 Agustus
2018)
Update 31 Desember 2019
Pemerintah melalui PP No. 66 Tahun 2019 telah melakukan penyertaan modal negara sebesar
Rp2.618.241.494.537,00 pada PT Tuban Petrochemical Industries selaku induk perusahaan PT
TPPI
PTL Januari 2020:
1. Telah dilaksanakan rapat terkait penyelesaian piutang pada TPPI tanggal 30 Juli 2018 di
Kemenko Perekonomian (Risalah No. S-325/SES.M.EKON/08/2018 tanggal 1 Agustus
2018).
2. Pemerintah melalui PP No. 66 Tahun 2019 telah melakukan penyertaan modal negara
sebesar Rp2.618.241.494.537,00 pada PT Tuban Petrochemical Industries selaku induk
perusahaan PT TPPI.
3. Perlu pembuktian dengan pencatatan PMN pada BA 999.03 yg menghilangkan/mengkoreksi
pencatatan piutang PT TPPI pada BA 999.99 dalam LKPP LK BUN.
Update November 2020:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 259


NO TEMUAN DAN REKOMENDASI 2013 PROGRES TINDAK LANJUT KET.
Direktorat Jenderal Anggaran akan menyampaikan nota dinas konfirmasi kepada Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara terkait substansi PP nomor 66 Tahun 2019 tentang Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Tuban Petrochemical
Industries apakah termasuk penyelesaian piutang pada PT Trans-Pacific Petrochemical
Indotama selaku anak perusahaan PT Tuban Petrochemical Industries.
Pembahasan Januari 2021:
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu bersedia membantu untuk memonitor piutang
tersebut di dalam Laporan Keuangan PT Tuban Petrochemical Industries (PT. TPI) selaku induk
perusahaan PT TPPI yang saat ini utang PT. TPI telah dikonversi menjadi Penyertaan Modal
Negara.
DJA mengundang rapat DJKN, PT Tuban Petrochemical Industries (PT. TPI), dan PT TPPI untuk
mendapatkan informasi kepastian pencatatan/pengakuan piutang pemerintah pada PT TPPI
atas pembelian minyak mentah kondensat bagian negara.
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status tindak lanjut belum sesuai menunggu adanya penetapan atas penyelesaian piutang PT
TPPI serta belum disertai dokumen pendukung

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 260


MATRIK TINDAK LANJUT TERHADAP REKOMENDASI BPK PADA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LKBUN TAHUN 2011
TEMUAN DAN REKOMENDASI
NO PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2011
1.3.6 Penatausahaan dan Pengamanan Aset
Eks Pertamina Belum Sepenuhnya
Memadai dan Belum Seluruhnya
Dilakukan Inventarisasi dan Penilaian
BPK merekomendasikan kepada Progress 2015:
Menteri Keuangan agar melaksanakan
Sesuai surat Menteri Keuangan Nomor: S-23/MK.6/2009 tgl 21 Januari 2009 dan S-837/MK.06/2014
IP atas aset-aset Eks Pertamina yang
tgl 12 Desember 2014, dan memperhatikan Surat Ka. SKK Migas Nomor: SRT-
belum dilakukan IP, mengamankan
1294/SKKO0000/2014-S4 tgl 30 Desember 2014, PT Pertamina telah melakukan pembayaran sewa
aset-aset Eks Pertamina khususnya
BMN eks KKS Pertamina periode September 2003 s.d. Juni 2014 sebesar Rp2.227.577.829.637 ke
yang dikuasai pihak ketiga, dan
Rekening Kas Negara pada tanggal 31 Desember 2014, dengan mekanisme pembayaran set-off
memfinalisasi perjanjian sewa
antara Hutang-Piutang PT Pertamina dan Pemerintah.
menyewa atas aset-aset Eks
Pertamina sehingga PNBP atas sewa Aset di Jalan Brawijaya VIII No.30, Jakarta Selatan telah ditetapkan status penggunaan-nya sebagai
dapat segera diterima. BMN pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 201/KM.6/2014 tanggal 14 Juli 2014 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik
Negara Pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Aset di Jalan Dipati Ukur 31, Bandung telah ditetapkan status penggunaan-nya sebagai BMN pada
Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 364/KM.6/2015 tentang
Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara.
Aset di Jalan Tanjung 34, Jakarta Pusat telah ditetapkan status penggunaan-nya sebagai BMN pada
Kementerian Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 363/KM.6/2015 tentang
Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Kementerian Keuangan c.q. Sekretariat
Jenderal
Aset di Jalan Abdul Muis 68, Jakarta Pusat saat ini sedang dalam proses Penetapan Status
Penggunaan kepada Badan Narkotika Nasional.
Terkait aset Arun, telah dilakukan inventarisasi dan penilaian lanjutan oleh Tim Penilai KPKNL
Lhokseumawe dengan hasil sebagaimana Berita Acara Inventarisasi BMN Nomor: BA-
01/WKN.01/KNL.02/TIM-III/2013 tanggal 18 Januari 2013, sebagai berikut:

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 261


TEMUAN DAN REKOMENDASI
NO PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2011
Nilai Perolehan BMN Per 28 Nilai Wajar BMN Per
No Uraian Desember 2012 18 Januari 2013
Unit Nilai (Rp) Unit Nilai (Rp)
1 Gedung & Bangunan 24 7.943.508 27 6.056.287.826
2 Jalan, Irigasi, &Jaringan 39 3.333.650.000 39 2.858.978.563
3 Peralatan dan Mesin 148 47.482.293.000 149 7.555.578.505
211 58.759.451.000 215 16.470.844.894
Selanjutnya, telah dilakukan inventarisasi dan penilaian lanjutan oleh Tim Penilai dari Kanwil DJKN
Aceh dengan hasil sebagaimana Berita Acara Inventarisasi BMN Nomor: BA-01/WKN.01/2015
tanggal 2 Oktober 2015, dengan hasil sebagai berikut:
Nilai Wajar BMN Per 2
Nilai Perolehan BMN
No Uraian Oktober 2015
Unit Nilai (Rp) Unit Nilai (Rp)
1 Aktiva Kilang Arun 131 4.593.608.000 131 4.381.376.000
131 4.593.608.000 131 4.381.376.000

Progres s.d. Desember 2018


1. Tindak Lanjut telah dilaksanakan dengan kebijakan yang disepakati dengan BPK antara lain:
a. IP sudah selesai dilaksanakan dimana hasil IP tersebut menjadi dasar koreksi nilai atas aset
eks Pertamina yang penyajiannya belum wajar dikarenakan nilai yang disajikan masih
berdasarkan hasil penilaian tahun 2003.
b. Terkait Pengamanan Fisik telah disampaikan surat permintaan koordinasi dengan
Pemerintah Daerah dalam rangka penyelesaian aset yang dikuasai oleh Pihak Ketiga atas
tanah pada Jalan Abdul Muis. Terhadap aset tanah tersebut, pihak yang menguasai meminta
uang kerohiman jika dilakukan penggusuran.
c. Penguasaaan atas aset Eks Pertamina.
2. Terkait aset tanah pada di Sawangan Depok dari hasil Inventarisasi ditemukan bahwa aset
tanah tersebut telah menjadi fasilitas umum dan fasilitas sosial dimana dibawahnya terdapat
saluran pipa PT Pertaimina yang belum dapat ditentukan titik batasan luas dan koordinatnya,
sehingga masih dalam proses identifikasi.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 262


TEMUAN DAN REKOMENDASI
NO PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2011
3. Terkait sewa menyewa dengan JIS telah ditetapkan kebijakan atas sewa tersebut sebelum dan
sesudah Tahun 2010 (PMK Nomor 33/PMK.06/2012. Terhadap besaran sewa yang telah
ditetapkan belum sepenuhnya dibayar oleh JIS. Proses IPterhadap tanah yang ditempati oleh
JIS belum dilaksanakan.
4. Pemerintah (DJKN, DJA, BPMIGAS) belum memutuskan permintaan Pertamina untuk
memperhitungkan sewa dengan cost recovery.
5. Penetapan sewa telah disampaikan dengan Surat Menteri Keuangan No. S-23.MK.06/2009
tanggal 21-01- 2009.
6. DJKN telah melakukan penilaian atas besaran sewa tanah yang dimanfaatkan oleh PT
Pertamina sebagai SPBU COCO dan Kantor Mitra Tours.
7. Tindak Lanjut telah dilaksanakan dengan kebijakan yang disepakati dengan BPK antara lain:
a. IP sudah selesai dilaksanakan dimana hasil IP tersebut menjadi dasar koreksi nilai atas aset
eks Pertamina yang penyajiannya belum wajar dikarenakan nilai yang disajikan masih
berdasarkan hasil penilaian tahun 2003.
b. Terkait Pengamanan Fisik telah disampaikan surat permintaan koordinasi dengan
Pemerintah Daerah dalam rangka penyelesaian aset yang dikuasai oleh Pihak Ketiga atas
tanah pada Jalan Abdul Muis. Terhadap aset tanah tersebut, pihak yang menguasai meminta
uang kerohiman jika dilakukan penggusuran.
c. Penguasaaan atas aset Eks Pertamina.
8. Terkait aset tanah pada di Sawangan Depok dari hasil Inventarisasi ditemukan bahwa aset
tanah tersebut telah menjadi fasilitas umum dan fasilitas sosial dimana dibawahnya terdapat
saluran pipa PT Pertaimina yang belum dapat ditentukan titik batasan luas dan koordinatnya,
sehingga masih dalam proses identifikasi.
9. Terkait sewa menyewa dengan JIS telah ditetapkan kebijakan atas sewa tersebut sebelum dan
sesudah Tahun 2010 (PMK Nomor 33/PMK.06/2012. Terhadap besaran sewa yang telah
ditetapkan belum sepenuhnya dibayar oleh JIS. Proses IPterhadap tanah yang ditempati oleh
JIS belum dilaksanakan.
10. Pemerintah (DJKN, DJA, BPMIGAS) belum memutuskan permintaan Pertamina untuk
memperhitungkan sewa dengan cost recovery.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 263


TEMUAN DAN REKOMENDASI
NO PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2011
11. Penetapan sewa telah disampaikan dengan Surat Menteri Keuangan No. S-23.MK.06/2009
tanggal 21-01- 2009.
12. DJKN telah melakukan penilaian atas besaran sewa tanah yang dimanfaatkan oleh PT
Pertamina sebagai SPBU COCO dan Kantor Mitra Tours.
13. Untuk aset di Jl. Tendean Jaksel yang dalam perkara dengan PT Sonati Contraktor, DJKN
dengan surat Nomor S-54/KN.3/2011 tanggal 10 Mei 2011 dan Nomor: S-211/KN.3/2012
tanggal 25 Juni 2012 yang meminta BPN untuk memperhatikan kepentingan Pemerintah atas
objek sengketa. Biro Bantuan Hukum mengkoordinasi pengumpulan data historis tanah untuk
selanjutnya melakukan upaya hukum termasuk melakukan derden verzet.
14. Realisasi PNBP Sewa Tanah di Jl. Terogong 33, Jaksel oleh Jakarta International School (JIS):
a. Sewa Periode 1 Mei 2008-29 Feb 2012 : Rp45.338.858.800 tgl 14 Des 2012,
Rp11.334.714.700 tgl 19 Maret 2013 dan Rp34.004.144.099 tgl 10 Maret 2014.
b. Sewa Periode 1 Maret 2012-28 Feb 2013 : Rp20.536.668.524 dgn Perjanjian tgl 23 Mei
2013.
c. Sewa Periode 1 Maret 2013 - 28 Feb 2018 : Rp109.975.477.104 dgn Perjanjian tgl 12 Juni
2014.
PTL per Juli 2019:
1. Telah disampaikan PSP atas tanah di Abdul Muis, yaitu KMK Nomor 115/KMK.6/2018 tentang
Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Aset Eks Pertamina
pada Badan Narkotika Nasional
2. terkait aset di Jalan Jatibarang dan Sawangan pengamanan melalui KMK No 92/KMK.06/2008
(bagian 4 No.1 sebagai pengelola sementara), merujuk PP 6/2006 tentang Penglolaan BMN ps.
4
Rekomendasi ini masih dalam proses dengan alasan akan dipantau terkait:
1. Status pengelolaan sementara sampai kapan?
2. Memperjelas pengaturan hak dan kewajiban masing-masing pihak atas penunjukan
pengelolaan yang diamanatkan oleh PMK 92 tsb.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 264


TEMUAN DAN REKOMENDASI
NO PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2011
PTL Juli 2020
Pengelolaan Aset Eks Pertamina telah dialikan ke Direktorat PKNSI. Selanjutnya atas 10 bidang
tanah, terdapat 2 tanah yang masih dilakukan pengamanan oleh Pertamina (Penetapan Status
Penggunaan) agar diatur lebih lanjut terkait batas waktu pengamanan yang dilakukan oleh
Pertamina Persero, serta pengaturan hak dan kewajiban antara DJKN dan Pertamina atas Aset
Tanah tersebut.
Update Desember 2020:
1. Menindaklanjuti temuan BPK, telah dilaksanakan IP BMN Eks Pertamina mulai tahun 2012 s.d.
2020 (BA Iventarisasi dan LP terlampir)
2. Telah ditandatangani perjanjian sewa BMN Eks Pertamina antara Pengelola Barang dengan PT
Pertamina EP sejak tahun 2016 s.d. 2020, yaitu perjanjian sewa No. PRJ-3/2016, No. PRJ-
3/2017, No. PRJ-1/2018, No. PRJ-2/2019 dan PRJ-1/2020 (dokumen perjanjian terlampir)
3. Telah diterbitkan persetujuan pemanfaatan BMN Eks Pertamina oleh pihak lainnya di luar PT
Pertamina EP (keputusan sewa dan perjanjian sewa terlampir)
Pembahasan Januari 2021
Status: Dalam Proses, menunggu mengenai penyelesaian tanah eks Pertamina diluar yang disewa
PT. Pertamina EP untuk dapat diusulkan status Sesuai
PTL Semester II Tahun 2020 (April 2021)
Status Tindak lanjut Masih Belum Sesuai, menunggu:
1. Belum jelasnya waktu status pengelolaan sementara
2. Memperjelas pengaturan hak dan kewajiban masing-masing pihak atas penunjukan
pengelolaan yang diamanatkan oleh PMK 92 tsb.
Pengelolaan Aset Eks Pertamina telah dialikan ke Direktorat PKNSI. Selanjutnya atas 10 bidang
tanah, terdapat 2 tanah yang masih dilakukan pengamanan oleh Pertamina (Penetapan Status
Penggunaan) agar diatur lebih lanjut terkait batas waktu pengamanan yang dilakukan oleh
Pertamina Persero, serta pengaturan hak dan kewajiban antara DJKN dan Pertamina atas Aset
Tanah tersebut.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 265


TEMUAN DAN REKOMENDASI
NO PROGRES TINDAK LANJUT KET.
2011
3. Menunggu finalisasi perjanjian sewa menyewa atas aset-aset Eks Pertamina,
mempertimbangkan adanya Piutang Eks Pertamina sebesar Rp1,17 Trilun pada LKBUN TA
2019. Piutang tsb merupakan piutang tahun 2003 s.d. 2016 yang tidak diakui oleh PT Pertamina
EP.

LAMPIRAN TINJUT 2011-2013 266


MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BUN


Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Djuanda I, Jl. Dr. Wahidin Raya No.1, Pasar Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710 Telepon (021) 3449230
Faximile (021) 3852143 Email [email protected]
Situs https://www.kemenkeu.go.id/