Sap Gadar TBC
Sap Gadar TBC
Sap Gadar TBC
Disusun Oleh:
AFIFAH AFDIANI Q I4B021080
AISAH TILAR PINANTI I4B021081
DWI MEYLISA I4B021083
CHRISTIN SILITONGA I4B021084
Kegiatan
No. Sesi Waktu
Pengampu Peserta
a. Memulai kegiatan a. Menjawab salam
dengan mengucapkan b. Memperhatikan
salam penjelasan
b. Memperkenalkan diri pembicara
c. Menjelaskan materi c. Memperhatikan
Penda- dan tujuan kegiatan penjelasan 2
1.
huluan d. Menyampaikan pembicara menit
kontrak waktu yang d. Memperhatikan
akan digunakan untuk penjelasan
pembelajaran pembicara
e. Melakukan apersepsi e. Menjawab
pertanyaan
a. Menjelaskan tentang a. Memperhatikan
pengertian TBC penjelasan
pembicara
b. Menjelaskan tentang
b. Memperhatikan
penyebab, tanda gejala penjelasan
dan cara mencegah pembicara
11
2. Isi c. Memperhatikan
penularan TBC menit
penjelasan
c. Menjelaskan tentang pembicara
pengobatan TBC d. Memperhatikan
penjelasan
d. Menjelaskan tentang
pembicara
jenis dan dosis obat
anti tuberculosis e. Memperhatikan
(OAT) penjelasan
pembicara
e. Menjelaskan tentang
f. Memperhatikan
pengawasan minum penjelasan
obat (PMO), cara pembicara
g. Mengajukan
mengonsumsi OAT
pertanyaan
f. Menjelaskan tentang h. Memperhatikan
manfaaat minum OAT, penjelasan
pembicara
efek samping, dan
dampak tidak minum
OAT.
g. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
h. Menjawab pertanyaan
peserta
a. Menyimpulkan hasil a. Memperhatikan
pembelajaran penjelasan
b. Bertanya kepada pembicara
peserta b. Menjawab
Penutu c. Mengucapkan terima pertanyaan 2
3.
p kasih atas partisipasi c. Mendengarkan menit
peserta dan
d. Mengucapkan salam memperhatikan
penutup pembicara
d. Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedia ruang tempat sebagai sarana dilaksanakannya pendidikan
kesehatan
b. Tersedianya materi yang akan disampaikan pada pendidikan kesehatan
c. Tersedia media yang memadai untuk proses pendidikan kesehatan
d. Jumlah peserta pendidikan kesehatan sesuai dengan target
e. Tersedianya lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien untuk
pendidikan kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Fasilitas tempat yang nyaman sehingga peserta dapat mengikuti
pendidikan kesehatan dengan baik
b. Suasana diskusi yang mendukung sehingga peserta merasa nyaman
mengikuti pendidikan kesehatan
c. Peserta berperan aktif dalam bertukar pendapat sehingga tercipta
hubungan saling percaya antara perawat dengan peserta/klien
d. Materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta
e. Media yang disiapkan dapat digunakan dengan baik untuk menunjang
pemahaman klien dalam pendidikan kesehatan
f. Tercipta suasana yang kondusif selama pendidikan kesehatan
g. Peserta menunjukkan ketertarikannya terhadap materi yang
disampaikan
h. Jumlah peserta yang hadir sesuai jumlah yang diharapkan
3. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil dilaksanakan dengan cara lisan setelah penyampaian materi.
a. Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian dari penyakit TB.
b. Peserta dapat menyebutkan manfaat minum OAT dan dampak jika
tidak minum OAT.
c. Peserta dapat menjelaskan kembali perlunya pengawasan minum Obat.
4. Daftar Pustaka
Handayani 2019, Metode Deteksi Tuberculosis, Uwais Inspirasi Indonesia,
Jakarta.
Kemenkes RI 2016, ‘Info Datin Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI Tuberkulosis (Temukan Obat Sampai Sembuh)’, Pusat
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp. 2–10.
Handayani 2019, Metode Deteksi Tuberculosis, Uwais Inspirasi Indonesia,
Jakarta.
a. Batuk berdahak 2-3 minggu atau lebih (diikuti gejala tambahan seperti
dahak bercampur darah, batuk darah)
b. Sesak nafas
c. Badan lemas / Malaise
d. Nafsu makan menurun sehingga Berat badan menurun
e. Berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik
f. Demam meriang lebih dri 1 bulan
Pencegahan penyakit Tuberculosis yaitu dengan cara :
Efek samping OAT yang mungkin muncul dapat bervariasi mulai dari
ringan hingga berat. Risiko Efek samping ringan dapat berupa berubahnya
warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampicin. Sindrom
flu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang, sindrom perut berupa perut
mual, tidak nafsu makan, muntah kadang-kadang diare, sensasi baal,
kesemutan, dan pusing. Sedangkan efek samping beratnya dapat berupa
rasa terbakar di hati, gatal dan kemerahan di kulit, gangguan keseimbangan
yang berat hingga kekuningan (ikterus). Jika pasien merasakan hal-hal
tersebut baik ringan maupun berat, pasien harus segera berkonsultasi
dengan doctor untuk memeroleh penanganan lebih lanjut.
Dampak dari tidak tertib atau tidak minum OAT diantaranya adalah :
a. TB Tidak Sembuh
Kalau pengobatan tidak diteruskan, maka kuman yang masih hidup bisa
berkembang biak, menjadi banyak dan lebih aktif. Pengobatan perlu
diteruskan sampai tuntas, sehingga kuman TB yang sudah mulai
melemah dan tertidur bisa di matikan.
b. Muncul Kuman yang Kebal Obat
Apabila pengobatan tidak tuntas maka kuman yang masih hidup bisa
bertambah banyak, bahkan lebih berbahaya apabila muncul kuman
yang sudah kebal terhadap OAT yang ada.
c. Menjadi Sumber Penularan
Kuman yang masih hidup ini dapat ditularkan kembali kepada
lingkungannya seperti kepada keluarga. Lebih repot lagi jika kuman
yang ditularkan adalah kuman yang sudah kebal obat.
d. Pengobatan Ulangan Lebih Lama dan Mahal
Apabila terjadi kekambuhan, maka pengobatan yang diberikan lebih
lama, bahkan untuk kasus TB kebal obat bisa memakan waktu yang
sangat lama yaitu minimal 2 tahun serta biaya yang tidak sedikit. saat
ini di Indonesia obat untuk kasus TB kebal obat masih sangat terbatas.