Makalah Kelompok 1 Logika
Makalah Kelompok 1 Logika
Makalah Kelompok 1 Logika
Muhammad Rizaldi
Ulfa Alifiyah
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru Logika yang telah
mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan
lancar dalam menulis makalah ini.
Selanjutnya kami mohon kepada bapak/ibu guru khususnya dan pembaca pada
umumnya, bila ada kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi
bahasa maupun kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................5
B. Pernyataan...................................................................................................................5
G. Pernyataan Berkuantor.................................................................................................15
I. Validitas Pembuktian.................................................................................................16
K. Latihan Soal.................................................................................................................20
L. Pembahasan..................................................................................................................21
A. Kesimpulan..................................................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan argumentasi
sangat sering digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari, didalam mata pelajaran
matematika maupun mata pelajaran lainnya. Dalam arti luas, logika adalah suatu
cabang ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang shahih dan yang
tidak shahih. Karenanya logika sangat berguna bagi maha siswa, disamping dapat
meningkatkan daya nalar atau proses berfikir yang terjadi di saat menurunkan dan
menarik kesimpulan dari pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar,
namun dapat diaplikasikan di dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari. Tujuan
pembelajaran logika matematika pada dasarnya adalah agar para mahasiswa dapat
menggunakan aturan-aturan dasar logika matematika untuk penarikan kesimpulan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna
tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
B. Pernyataan
Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan bahasa yang
mengandung arti. Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau
salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah (pernyataan disebut juga preposisi,
kalimat deklaratif). Benar diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan
dengan keadaan yang sebenarnya. Perhatikan beberapa contoh berikut
Islam
2. 4+3=8
Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan
keduanya adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau
salah, sehingga bukan pernyataan.
a) Kalimat Terbuka
Adalah kalimat yang belum tentu bernilai benar atau salah. Kalimat terbuka
biasanya ditandai dengan adanya variabel (peubah). Jika variabelnya diganti
dengan konstanta dalam semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi
sebuah pernyataan.
Variabel (Peubah) adalah lambang yang menunjukkan anggota yang belum tentu
dalam semesta pembicaraan, sedangkan konstanta adalah lambang yang
menunjukkan anggota tertentu dalam semesta pembicaraan. Pengganti variabel yang
menyebabkan kalimat terbuka menjadi pernyataan yang bernilai benar, disebut
selesaian atau penyelesaian.
x+2=8
b) Pernyataan Majemuk
Misalkan pernyataan
Ingkaran penyataan p
~ p : Tidak benar bahwa tembakau mengandung nikotin.
D. Kata Hubung Kalimat
Contoh Soal :
Misalkan pernyataan
p : Tembakau yang mengandung nikotin.
Ingkaran penyataan p
~ p : Tidak benar bahwa tembakau mengandung nikotin.
1. Konjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “dan” sehingga
membentuk pernyataan majemuk “p dan q” yang disebut konjungsi. Konjungsi “p
dan q” dilambangkan dengan “p Ù q”. Konjungsi dua pernyataan p dan q bernilai
benar hanya jika kedua pernyataan komponennya bernilai benar. Dan jika salah satu
atau kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah.
2. Dengan tabel kebenaran
Contoh Soal :
Pernyataan p ∧ q bernilai benar jika Ima benar-benar anak pandai dan benar-
benar anak cekatan.
3. Disjungsi/ Alternasi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “atau” sehingga
membentuk pernyataan majemuk “p atau q” yang disebut disjungsi. Disjungsi p
atau q dilambangkan dengan “p Ú q”. Dalam kehidupan sehari-hari, kata “atau”
dapat berarti salah satu atau kedua-duanya, dapat pula berarti salah satu tetapi tidak
kedua-duanya.
Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan
”atau” merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula. Dari pengertian kata
“atau” di atas maka muncul dua macam disjungsi yaitu sebagai berikut. sedikit
satu dari keduanya bernilai benar yang diberi simbol “∨". Untuk disjungsi
a) Disjungsi inklusif
b) Disjungsi eksklusif
Disjungsi eksklusif, yaitu dua pernyataan bernilai benar apabila hanya satu dari
dua pernyataan bernilai benar yang diberi simbol “⊻”. Disjungsi eksklusif dua
pernyataan p dan q ditulis p ⊻ q. Sekarang perhatikan pernyataan sebelumnya lagi,
“Andi seorang siswa yang pintar atau seorang atlit berbakat”.
Pernyataan itu
akan menimbulkan penafsiran “Andi seorang siswa yang pintar, atau seorang atlit
yang berbakat, tetapi tidak kedua-duanya (dipilih salah satu)”. Pernyataan dengan
tafsiran seperti itu merupakan contoh disjungsi eksklusif. Untuk contoh yang lain
perhatikan contoh berikut ini.
Catatan : Jika dalam suatu soal tidak diberikan keterangan, maka disjungsi yang
dimaksud adalah disjungsi inklusif.
4. Implikasi
jika anteseden salah atau konsekuen benar, anteseden dan konsekuen sama-sama
benar, dan anteseden dan konsekuen salah, dan bernilai salah jika antesedennya
bernilai benar, sedangkan konsekuennya salah.
Contoh soal:
Jadi, bila kita tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa
hangat. Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara
tersebut hangat adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar atau
matahari bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat. Sedangkan
untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan
udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi
matahari bersinar. Karena udara dapat menjadi hangat hanya bila matahari bersinar.
a) Ingkaran Konvers: ~ (p Þ q) º (q Ù ~ p)
b) Ingkaran Invers : ~(~ p Þ~ q) º ~p Ù q
c) Ingkaran Kontraposisi: ~(~ q Þ~ p) º ~q Ù p
Contoh Soal :
maka, p Û q = “Saya memakai mantel jika dan hanya jika saya merasa dingin”.
Pengertian kita adalah “Jika saya memakai mantel maka saya merasa dingin” dan
juga “Jika saya merasa dingin maka saya memakai mantel”. Terlihat bahwa jika saya
memakai mantel merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya merasa dingin, dan
saya merasa dingin merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya memakai mantel.
Terlihat bahwa kedua peristiwa itu terjadi serentak.
Berikut ini adalah pembahasan tentang negasi pernyataan majemuk, yaitu negasi
suatu konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi
Karena suatu konjungsi p ∧ q akan bernilai benar hanya jika kedua komponennya
bernilai benar. Maka negasi suatu konjungsi p ∧ q adalah ~p ∨ ~q; sebagaimana
ditunjukkan tabel kebenaran berikut:
Contoh Soal :
Pernyataan p ∧ q bernilai benar jika Ima benar-benar anak pandai dan benar- benar
anak cekatan.
Apabila p ∧ q jika di negasikan menjadi ~p ∨ ~q
Maka ~p ∨ ~q : Ima bukan anak pandai atau bukan cekatan
2. Negasi Suatu Disjungsi
Contoh soal :
empat sudut
sehingga:
~ (p ⇔ q) ≡ ~[(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)]
≡ ~[(~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)]
≡ ~(~p ∨ q) ∨ ~(~q ∨ p)]
≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
Contoh Soal :
1. Pengertian Kontradiksi
Kontradiksi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu salah untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya.
Contoh pernyataan: “Junus masih bujang atau Junus bukan bujang” akan selalu
bernilai benar tidak bergantung pada apakah junus benar-benar masih bujang atau
bukan bujang.
berbentuk p ∨ ~p. (coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan tabel Jika
p : junus masih bujang, dan ~p : junus bukan bujang, maka pernyataan diatas
kebenaran). Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran
Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya.
Setiap pernyataan yang selalu bernilai salah, untuk setiap nilai kebenaran dari
komponen-komponen disebut kontradiksi. Karena kontradiksi selalu bernilai
salah,
f) pÞqº~pÚq
G. Hukum-Hukum Logika
2. Hukum-hukum logika :
H. Pernyataan Berkuantor
1. Kuantor Universal.
Disebut juga kuantor umum, ditandai dengan kata : “semua, setiap, tiap-
tiap” atau ditulis ("x). Kuantor universal dilambangkan (x),p(x).
Contoh Soal :
2. Kuantor Eksistensial.
Disebut juga Kuantor Khusus, ditandai dengan kata : “ Ada, terdapat, beberapa “
atau ditulis ($x). Kuantor eksistensial dilambangkan (x), p(x)
Contoh Soal:
3. Kuantor Eksistensial.
Disebut juga Kuantor Khusus, ditandai dengan kata : “ Ada, terdapat, beberapa “
atau ditulis ($x). Kuantor eksistensial dilambangkan (x), p(x)
Contoh Soal:
Ingkaran dari pernyataan majemuk “untuk semua x, sehingga berlaku p(x)” adalah
“ada x, sehingga berlaku bukan p(x)”,ditulis ~[("x), p(x)] º ($x), ~p(x)
Contoh Soal :
Ingkaran dari pernyataan “ada x, sehingga berlaku p(x)” adalah “untuk semua x,
sehingga berlaku bukan p(x)”, ditulis ~[($x), p(x)] º ("x), ~p(x)
Contoh Soal:
I. Validitas Pembuktian
Sedang yang dimaksud dengan argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri
atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan suatu
(satu) konklusi. Konklusi ini selayaknya (supposed to) diturunkan dari premis-
premis.
a) Modus Ponen
Premis 1 :pÞq
Premis 2 :p
Konklusi :q
Contoh Soal :
b) Modus Tolen :
Premis 1 :pÞq
Premis 2 :~q
Konklusi :~p
Contoh Soal :
Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan (benar)
Perhatikan bahwa jika p terjadi maka q terjadi, sehingga jika q tidak terjadi maka p
tidak terjadi.
c) Silogisma :
Premis 1 :pÞq
Premis 2 :qÞr
Konklusi :pÞr
Contoh :
Premis 1 : Jika kamu benar, saya bersalah (B) Premis
d) Silogisma Disjungtif
Premis 1 :pÚq
Premis 2 :~q
Konklusi :p
Jika ada kemungkinan bahwa kedua pernyataan p dan q dapat sekaligus bernilai
benar, maka argumen di bawah ini tidak valid.
Premis 1 :p∨q
Premis 2 :q
Konklusi :~p
Tetapi jika ada kemungkinan kedua pernyataan p dan q tidak sekaligus bernilai
benar (disjungsi eksklusif), maka sillogisma disjungtif di atas adalah valid.
Contoh Soal :
(B)
a. Konjungsi
Premis 1 :p
Premis 2 :q
Konklusi :pÙq
b. Tambahan (Addition)
Premis 1 :p
Konklusi :pÚq
Artinya : p benar, maka p Ú q benar (tidak peduli nilai benar atau nilai salah
yang dimiliki q).
c. Dilema Konstruktif :
Premis 1 : (p Þ q) Ù (r Þ s)
Premis 2 :~qÚ~s
Konklusi :~pÚ~r
Contoh Soal :
Bukti :
Kita misalkan bahwa : Chairil Anwar hidup kekal (premis 4) (dan kita anggap
bernilai benar).
Tetapi premis 5 ini merupakan negasi dari premis 1. Yang sudah kita terima
kebenarannya.
Karena premis 5 bernilai salah maka premis 4 juga bernilai salah. Sebab itu
premis 3 bernilai benar.
Jadi terbukti bahwa “Chairil Anwar tidak hidup kekal”.
K. LATIHAN SOAL
A. p Ù q
B. p Ù ~q
C. ~ p Ù q
D. ~ p Ù ~q
1. Penyelesaian :
2. Penyelesaian :
"Jika hari ini tidak hujan maka Wayan tidak mengendarai mobil"
"Jika Wayan tidak mengendarai mobil maka hari ini tidak hujan"
3. Penyelesaian :
Premis 1 :pÞq
Premis 2 :qÞr
Konklusi :pÞr
Maka kesimpulannya adalah : "Juka Panji rajin belajar maka ia masuk universitas"
4. Penyelesaian :
Ingat:
~(p ∧ q ) º ~p ∨ ~q
Sehingga ingkarannya adalah:
Ingat:
~(p ∧ q ) º ~p ∨ ~q Sehingga
ingkarannya adalah:
5. Penyelesaian :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna
tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
2. Penulis dalam menulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan, oleh
karena itu pembaca diharapkan memberikan kritik dan saran jika menemukan
kesalahan dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://mafia.mafiaol.com/2013/06/disjungsi-nilai-kebenaran-pernyataan.html,
diakses tanggal 25 Maret 2016
(http://irwansahaja.blogspot.co.id/2014/11/makalah-logika-matematika.html),
diakses tanggal 25 Maret 2016
https://jokom42joko.wordpress.com/2012/01/04/logika-matematika/, diakses
tanggal 27 Maret 2016