Makalah Aldy Syuryo Pranata Logika-1
Makalah Aldy Syuryo Pranata Logika-1
Makalah Aldy Syuryo Pranata Logika-1
DISUSUN OLEH :
NIM : C1C120021
UNIVERSITAS MEGAREZKY
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen Logika yang
telah mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan lancar dalam menulis makalah ini.
Selanjutnya kami mohon kepada ibu dosen khususnya dan pembaca pada
umumnya, bila ada kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi
bahasa maupun kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang
akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
.............................................................................................................................................4
C. Tujuan ........................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................5
B. Pernyataan ..................................................................................................................5
F. Hukum-Hukum Logika .............................................................................................
.............................................................................................................................................14
G. Pernyataan Berkuantor.................................................................................................15
I. Validitas Pembuktian.................................................................................................16
K. Latihan Soal.................................................................................................................
.............................................................................................................................................20
L. Pembahasan..................................................................................................................21
A. Kesimpulan..................................................................................................................23
B. Saran ..........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN
Suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan
argumentasi sangat sering digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari, didalam
mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran lainnya. Dalam arti luas,
logika adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan
yang shahih dan yang tidak shahih. Karenanya logika sangat berguna bagi maha
siswa, disamping dapat meningkatkan daya nalar atau proses berfikir yang terjadi
di saat menurunkan dan menarik kesimpulan dari pernyataan yang diketahui benar
atau dianggap benar, namun dapat diaplikasikan di dalam kehidupan nyata mereka
sehari-hari. Tujuan pembelajaran logika matematika pada dasarnya adalah agar
para mahasiswa dapat menggunakan aturan-aturan dasar logika matematika untuk
penarikan kesimpulan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
B. Pernyataan
2. 4 + 3 = 8
Contoh nomor 1 bernilai benar, sedangkan contoh nomor 2 bernilai salah, dan
keduanya adalah pernyataan. Kalimat 3 di atas tidak mempunyai nilai benar atau
salah, sehingga bukan pernyataan.
a) Kalimat Terbuka
Adalah kalimat yang belum tentu bernilai benar atau salah. Kalimat terbuka
biasanya ditandai dengan adanya variabel (peubah). Jika variabelnya diganti
dengan konstanta dalam semesta yang sesuai maka kalimat itu akan menjadi
sebuah pernyataan.
2. x + 2 = 8
b) Pernyataan Majemuk
Contoh Soal :
Misalkan pernyataan
Ingkaran penyataan p
2. Konjungsi
Pernyataan p dengan q dapat digabung dengan kata hubung logika “dan” sehingga
membentuk pernyataan majemuk “p dan q” yang disebut konjungsi. Konjungsi “p
dan q” dilambangkan dengan “p Ù q”. Konjungsi dua pernyataan p dan q bernilai
benar hanya jika kedua pernyataan komponennya bernilai benar. Dan jika salah
satu atau kedua pernyataan komponennya salah, maka konjungsi itu salah.
Contoh Soal :
3. Disjungsi/ Alternasi
a) Disjungsi inklusif, yaitu dua pernyataan yang bernilai benar apabila paling
sedikit satu dari keduanya bernilai benar yang diberi simbol “∨". Untuk disjungsi
inklusif dua pernyataan p atau q ditulis p ∨ q. sebagai contoh sekarang perhatikan
pernyataan berikut ini, “Andi seorang siswa yang pintar atau seorang atlit
berbakat”. Pernyataan itu akan menimbulkan penafsiran “Andi seorang siswa
yang pintar, atau seorang atlit yang berbakat, mungkin kedua-duanya”. Pernyataan
dengan tafsiran seperti itu merupakan contoh disjungsi inklusif. Untuk contoh
yang lain perhatian contoh berikut ini.
b) Disjungsi eksklusif
Disjungsi eksklusif, yaitu dua pernyataan bernilai benar apabila hanya satu dari
dua pernyataan bernilai benar yang diberi simbol “⊻”. Disjungsi eksklusif dua
pernyataan p dan q ditulis p ⊻ q. Sekarang perhatikan pernyataan sebelumnya
lagi, “Andi seorang siswa yang pintar atau seorang atlit berbakat”. Pernyataan itu
akan menimbulkan penafsiran “Andi seorang siswa yang pintar, atau seorang atlit
yang berbakat, tetapi tidak kedua-duanya (dipilih salah satu)”. Pernyataan dengan
tafsiran seperti itu merupakan contoh disjungsi eksklusif. Untuk contoh yang lain
perhatikan contoh berikut ini.
Catatan : Jika dalam suatu soal tidak diberikan keterangan, maka disjungsi yang
dimaksud adalah disjungsi inklusif.
4. Implikasi
Contoh soal:
Jadi, bila kita tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa
hangat. Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara
tersebut hangat adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar atau
matahari bersinar merupakan syarat cukup untuk udara terasa hangat. Sedangkan
untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan
udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi
matahari bersinar. Karena udara dapat menjadi hangat hanya bila matahari
bersinar.
Contoh Soal :
maka, p Û q = “Saya memakai mantel jika dan hanya jika saya merasa dingin”.
Pengertian kita adalah “Jika saya memakai mantel maka saya merasa dingin” dan
juga “Jika saya merasa dingin maka saya memakai mantel”. Terlihat bahwa jika
saya memakai mantel merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya merasa dingin,
dan saya merasa dingin merupakan syarat perlu dan cukup bagi saya memakai
mantel. Terlihat bahwa kedua peristiwa itu terjadi serentak.
Berikut ini adalah pembahasan tentang negasi pernyataan majemuk, yaitu negasi
suatu konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi
Karena suatu konjungsi p ∧ q akan bernilai benar hanya jika kedua komponennya
bernilai benar. Maka negasi suatu konjungsi p ∧ q adalah ~p ∨ ~q; sebagaimana
ditunjukkan tabel kebenaran berikut:
Contoh Soal :
q : empat sudut
Maka ~p ∧ ~q : Persegi tidak memiliki empat sisi dan empat sudut
Negasi suatu implikasi p ⇒ q adalah p∧~q seperti ditunjukkan tabel kebenaran
berikut ini:
Contoh soal:
(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p);
sehingga:
~ (p ⇔ q) ≡ ~[(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)]
≡ ~[(~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)]
≡ ~(~p ∨ q) ∨ ~(~q ∨ p)]
≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
Contoh Soal :
maka, p Û q = “Saya memakai mantel jika dan hanya jika saya merasa dingin”.
Maka, (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p) : Jika saya memakai mantel maka maka saya merasa
dingin dan jika saya merasa dingin maka saya memakai mantel.
1. Pengertian Kontradiksi
Kontradiksi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu salah untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya.
Contoh pernyataan: “Junus masih bujang atau Junus bukan bujang” akan selalu
bernilai benar tidak bergantung pada apakah junus benar-benar masih bujang atau
bukan bujang.
Jika p : junus masih bujang, dan ~p : junus bukan bujang, maka pernyataan diatas
berbentuk p ∨ ~p. (coba periksa nilai kebenarannya dengan menggunakan tabel
kebenaran). Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran
komponen-komponennya, disebut tautologi.
2. Pengertian Tautologi
Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya.
Setiap pernyataan yang selalu bernilai salah, untuk setiap nilai kebenaran dari
komponen-komponen disebut kontradiksi. Karena kontradiksi selalu bernilai
salah,
F. Hukum-Hukum Logika
2. Hukum-hukum logika :
G. Pernyataan Berkuantor
1. Kuantor Universal.
Disebut juga kuantor umum, ditandai dengan kata : “semua, setiap, tiap-
tiap” atau ditulis ("x). Kuantor universal dilambangkan (x),p(x).
Contoh Soal :
a) Semua siswa memakai seragam.
2. Kuantor Eksistensial.
Disebut juga Kuantor Khusus, ditandai dengan kata : “ Ada, terdapat, beberapa
“ atau ditulis ($x). Kuantor eksistensial dilambangkan (x), p(x)
Contoh Soal:
Ingkaran dari pernyataan majemuk “untuk semua x, sehingga berlaku p(x)” adalah
“ada x, sehingga berlaku bukan p(x)”,ditulis ~[("x), p(x)] º ($x), ~p(x)
Contoh Soal :
– ( (x),p(x)) (x), -p(x)
Ingkaran dari pernyataan “ada x, sehingga berlaku p(x)” adalah “untuk semua x,
sehingga berlaku bukan p(x)”, ditulis ~[($x), p(x)] º ("x), ~p(x)
Contoh Soal:
p : Adaperempuan yang menjadi presiden.
– ((x), p(x) ) (x),-p(x)
I. Validitas Pembuktian
Sedang yang dimaksud dengan argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri
atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan suatu
(satu) konklusi. Konklusi ini selayaknya (supposed to) diturunkan dari premis-
premis.
a) Modus Ponen
Contoh Soal :
Premis 1 : Jika saya belajar, maka saya lulus ujian (benar)
b) Modus Tolen :
Contoh Soal :
Premis 1 : Jika hari hujan maka saya memakai jas hujan (benar)
Perhatikan bahwa jika p terjadi maka q terjadi, sehingga jika q tidak terjadi maka
p tidak terjadi.
c) Silogisma :
Contoh :
d) Silogisma Disjungtif
Jika ada kemungkinan bahwa kedua pernyataan p dan q dapat sekaligus bernilai
benar, maka argumen di bawah ini tidak valid.
Contoh Soal :
e) Konjungsi
f) Tambahan (Addition)
Artinya : p benar, maka p Ú q benar (tidak peduli nilai benar atau nilai salah yang
dimiliki q).
g) Dilema Konstruktif :
Contoh Soal :
Bukti :
Kita misalkan bahwa : Chairil Anwar hidup kekal (premis 4) (dan kita anggap
bernilai benar).
Tetapi premis 5 ini merupakan negasi dari premis 1. Yang sudah kita terima
kebenarannya.
Karena premis 5 bernilai salah maka premis 4 juga bernilai salah. Sebab itu
premis 3 bernilai benar.
A. p Ù q
B. p Ù ~q
C. ~ p Ù q
D. ~ p Ù ~q
L.PEMBAHASAN :
1. Penyelesaian :
B. p Ù ~q : Hari ini Ahmad pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket
C. ~ p Ù q : Hari ini Ahmad tidak pergi ke toko buku tetapi ke supermarket
D. ~p Ù ~q : Hari ini Ahmad tidak pergi ke toko buku dan tidak ke supermarket
2. Penyelesaian :
"Jika hari ini tidak hujan maka Wayan tidak mengendarai mobil"
"Jika Wayan tidak mengendarai mobil maka hari ini tidak hujan"
3. Penyelesaian :
Maka kesimpulannya adalah : "Juka Panji rajin belajar maka ia masuk universitas"
4. Penyelesaian :
Ingat:
~(p ∧ q ) º ~p ∨ ~q
5. Penyelesaian :
BAGIAN III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna
tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://mafia.mafiaol.com/2013/06/disjungsi-nilai-kebenaran-pernyataan.html,
diakses tanggal 25 Maret 2016
(http://irwansahaja.blogspot.co.id/2014/11/makalah-logika-matematika.html),
diakses tanggal 25 Maret 2016
https://jokom42joko.wordpress.com/2012/01/04/logika-matematika/, diakses
tanggal 27 Maret 2016