Proposal Skripsi SNF 2021
Proposal Skripsi SNF 2021
Proposal Skripsi SNF 2021
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021 M / 1442 H
BAB I
PENDAHULUAN
Pernikahan adalah jalan untuk salah satu tujuan asasi dari syariat Islam
memelihara manusia agar tidak terjatuh ke dalam perkara yang diharamkan Allah,
dalil dapat kita temukan anjuran untuk menikah yang mana merupakan bagian
dari kehidupan para nabi atau yang dimaksud dengan sunnah nabi.1 Sebagaimana
hadist berikut:
Dari ibnu mas’ud rosulullah SAW berkata: “Wahai para pemuda! Barangsiapa di
antara kalian sudah mampu menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih
menundukkan pandangan, dan lebih memelihara farji (kemaluan). Dan
barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena
shaum itu dapat membentengi dirinya.” (HR Bukhari dan Muslim).2
perkawinan umat Islam diatur oleh hukum agamanya, baik sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia atau sesudahnya. Hukum agama yang dimaksud disini adalah
fiqh munakahat, jika dilihat dari materinya berasal dari mazhab Syafi’i, karena
1
Firman Arifandi, Anjuran Menikah Dan Mencari Pasangan, Editor: Faqih
(Jakarta:Rmah Fiqih Publishing, 2018), h. 6.
2
Firman Arifandi, Anjuran Menikah…h. 11.
2
sebagian besar umat islam di Indonesia secara nyata mengamalkan mazhab Syfi’i
Islam dilakukan dengan lahirnya UU No. 1 tahun 1974 tentang pernikahan. pada
akibat hukum bagi seseorang. misalnya untuk kepentingan waris, menentukan dan
menginginkan semua hubungan hukum warganya berjalan teratur dan pasti. Oleh
Kecamatan. Dikatakan sebagai unit kerja terdepan karena Kantor Urusan Agama
(KUA) secara langsung berhadapan dengan masyarakat. Karena itu wajar bila
3
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fiqh Munakahat Dan
Undang-Undang Perkawinan (Jakarta: Kencana Prenadmedia Group, 2006), h. 21.
4
Hikmah Hijriani, “Implementasi Pelayanan Pencatatan Pernikahan Di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara”, Jurnal Administerasi
Negara Vol 3 No. 2 (2015) Fakultas Ilmu Social Dan Ilmu politik, Universitas Mulawarman. h
535.
3
keberadaan Kantor Urusan Agama (KUA) dinilai sangat urgen seiring keberadaan
Agama (KUA) hanya berselang sepuluh bulan dari kelahiran Departemen Agama,
tepatnya tanggal 21 Nopember 1946. Hal ini menunjukkan peran Kantor Urusan
Agama sangat strategis bila dilihat dari keberadaannya yang bersentuhan langsung
Agama Islam. Konsekuensi dari peran itu, secara otomatis Kantor Urusan Agama
yang mandiri. Selain itu, Kantor Urusan Agama (KUA) juga dituntut benar-benar
mampu menjalankan tugas di bidang pencatatan nikah dan rujuk secara apik.
Pelayanan ini merupakan tugas pokok Kantor Urusan Agama (KUA) karena
corona pada bulan desember 2019, virus corona atau covid-19 ini melanda negara
indonesia bahkan seluruh dunia, awal munculnya covid-19 ini pertama kali di
5
Hikmah Hijriani, “Implementasi Pelayanan Pencatatan Pernikahan Di Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Sangasanga Kabupaten Kutai Kartanegara”, Jurnal Administerasi
Negara Vol 3 No. 2 (2015) Fakultas Ilmu Social Dan Ilmu politik, Universitas Mulawarman. h
535.
4
kota wuhan, provinsi hubei, china. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11
Maret resmi menyatakan virus corona COVID-19 sebagai pandemi. Karena sifat
dari virus ini yang cepat menyebar luas secara masif di seluruh dunia, yang
2020 samapai dengan 21 oktober 2021, Terkonfirmasi sampai saat ini ada 15.594
kasus aktif covid-19. Oleh karena itu Pandemi Covid-19 ini berimplikasi pada
pengantin (catin) dapat melaksanakan akad nikah pada tempat yang sudah
disepakati oleh calon pengantin tanpa membatasi jumlah orang yang mengikuti
prosesi akad nikah, menerapkan protocol kesehatan yang ketat dan setiap tamu
5
Namun hal ini berbeda setelah datangnya pandemi, Pandemi covid -19 saat
ini pemerintah indonesia mulai menerapkan kehidupan normal yang baru (new
normal).6 adanya penerapan new normal ini juga berpengaruh terhadap pelayanan
mengikuti aturan baru pelayanan pernikahan di KUA, seperti batasan tamu yang
bersilahturahmi (face to face). Oleh karena itu Setiap KUA kecamatan wajib
menerapkan perubahan pelayanan nikah yang di atur dalam surat edaran pelyanan
pernikahan menju masyarakat produktif aman covid. Hal ini untuk meminimalisir
penyebaran covid-19.
kasus di rawat 228 orang, konfirmasi kasus sembuh 225 orang, dan konfirmasi
6
Muhyiddin,” Covid-19, New Normal Dan Perencanaan Pembangunan Di Indonesia”,
The Indonesian Jurnal Of Development Planning, Vol 4 No 2( 2 Juni 2020). h. 246.
7
“Sukamulya Covid-19” Https://Covid19.Tangerangkab.Go.Id/, Diakses Pada 20 Oct,
2021, Pukul 21.00 WIB.
6
aman covid tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya penyebaran Covid-19, baik oleh petugas serta masyarakat luas, dan
sebagai pengendali pelayanan nikah pada masa darurat Pandemi Covid-19 secara
khusus pada Kantor Urusan Agama, oleh karena itu Pelayanan yang diberikan
kekurangan.
pernikahan pada era new normal yang berada di KUA kecamatan sukamulya,
B. PERUMUSAN MASALAH
penelitian.
adalah:
7
1. Bagaimana efektivitas penerapan regulasi pelayanan pernikahan pada era
C. FOKUS PENELITIAN
D. TUJUAN PENELITIAN
tangerang.
8
E. MANFAAT/ SIGNIFIKAN PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
pernikahan pada era new normal serta menambah suatu wawasan dan
2. Manfaat Praktis
kabupaten tamgerang.
karya ilmiah, maka penulis tidak luput dari kebutuhan terhadap buku dan jurnal
Pertama skripsi yang disusun oleh Isti Astuti Savitri, mahasiswa UIN
Bekasi utara dapat dikatakan efektif karena dari hasil laporan pada tahun 2010
9
sudah tercatat 2013 perkawinan. Sedangkan pada tahun 2009 ada sekitar 1836
ditemukan perkawinan yang tidak dicatatkan dan hanya 635 perkawinan yang
penelitiannya di KUA dan yang membedakan skripsi terdahulu tugas pokok KUA
Makasar prodi sosiologi agama tahun 2021 yang berjudul “Pernikahan Pada Masa
perbedaan pernikahan tahun 2020 dan 2021 pada tahun 2020 pelaksanaan akad
nikah pada masa Pandemi covid-9 di desa Maja Knangan Kecamatan Parigi
prosesi Akad nikah sebanyak banyaknya 10 orang dalam ruangan, dihadiri oleh
calon istri, calon suami, wali, dua orang saksi sebagai rukun nikah. Memasuki
banyaknya 20% dari kapasitas ruangan dengan ketentuan pihak keluarga kedua
mempelai harus bertanggung jawab jalannya prosesi Akad dan tetap menerapkan
8
Isti Astuti Savitri, “Efektivitas Pencatatan Perkawinan Pada KUA Kecamatan Bekasi
Utara,” (Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).
10
handsanitizer, menggunakan kaos tangan, dan jaga jarak. 9 kesamaan skripsi
Ketiga skripsi yang disusun oleh Indri Maritasari, mahasiswa UIN Prof.
K.H. Syaifuddin Zuhri Purwokerto prodi hukum keluarga islam 2021 yang
19 bisa dilaksanakan di Balai nikah KUA maupun di luar KUA, tanpa adanya
batasan orang, tanpa menggunakan prokes, tidak ada pembatasan mobilitas dan
mengikuti acara pernikahan yaitu 10 orang, serta prokes yang harus diikuti oleh
masyarakat. Saat ijab kabul penghulu, wali nikah dan catin laki-laki menggunakan
pada bulan April 2020 kemudian menjadi 2 pasangan pada bulan Mei 2020.
9
Rismayanti, “Pernikahan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Majannang Parigi
Kabupaten Gowa : Tinjauan Sosiologi,” (Skripsi Fakultas Ushuluddin Filsafat Dan Politik UIN
Alauddin Makassar, 2021).
11
meskipun pihak undangan yang datang tidak sepenuhnya disiplin dalam menjaga
serta harus menjaga jarak diperbolehkan dalam hukum Islam karena untuk
membahas tentang pelayanan pernikahan pda era new normal, perbedaan dari
G. KERANGKA PEMIKIRAN
Efektivitas dalam kamus bahasa indonesia berasal dari kata efektiv yang
diartikan adanya efek atau dapat membawa hasil, jika dilihat dalam ensiklopedia
serapan dari bahasa Inggris “Regulation” yang artinya aturan. Menurut Collins
Dictionary, regulasi adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas lain
10
Indri martasari, “implementasi regulasi pelayanan pernikahan pada era new normal di
KUA kecamatan padamara kabupaten purbalingga,” (skripsi fakultas syariah UIN prof. K.H.
saifuddin zuhri purwokerto, 2021).
11
Isti Astuti Savitri, “Efektivitas Pencatatan Perkawinan Pada KUA Kecamatan Bekasi
Utara,” (Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011). h. 42.
12
untuk mengontrol cara sesuatu yang dilakukan atau cara orang berperilaku. 12
pernikahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan pernikahan yang
New normal merupakan bentuk perubahan yang dipicu oleh krisis dan
yang terbentuk sebagai akibat situasi krisis dan kelembagaan sistem Menejemen
kebencanaan yang lebih komperehnsif (Mulai dari mitigasi) sampai dengan sistem
pemulihan adalah gambaran new normal.14 Era new normal yang di maksud yaitu
19. Di era new normal pemerintah memberi izin pelayanan akad nikah di luar
kantor urusan agama (KUA) pada masa new normal. Panduan tersebut dijabarkan
12
“Regulasi adalah Peraturan untuk Mengendalikan Suatu Tatanan”
https://id.berita.yahoo.com/amphtml/regulasi-adalah-peraturan-untuk-mengendalikan-
060033314.html, diakses pada 29 oct 2021, pukul 18.00 WIB.
13
Rosidin , “Indeks Kualitas Pelayanan Pernikahan Di Jawa Tengah”, Jurnal Wacana
Hukum Islam Dan Kemanusiaan Vol 16 No 2 (Desember 2016) Badan Litbang Dan Diklat
Kemenag RI, h. 260.
14
Wawan Mas’udi Dan Poppy S, Winati, New Normal Perubahan Social Ekonomi Dan
Politik Akibat COVID-19, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Prwss, 2020), Cetakan I, h. 7.
13
melalui surat Edaran tentang pelayanan nihkah menuju masyarakat produktif
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
atau gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
ungkapan dan tingkah laku yang dapat diobservasi dari manusia.15 Dalam
2. Pendekatan
15
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), h. 63.
14
menggunakan sumber data skunder. Dilakukan dengan menekankan dan
berikut:
a. Wawancara/Interview
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
b. Observasi
mata, tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Dalam hal ini yang diobservasi adalah pelayanan pernikahan pada era new
normal.
15
c. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, dan
Data tersebut dinilai dan diuji dengan ketentuan yang ada dan yang sesuai
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
16
kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bagian ini
merupakan pengantar materi untuk dibahas lebih lanjut pada bab lain.
tangerang, dalam bab ini akan membahas gambaran umum tentang KUA, sejarah
berdirinya KUA, struktur organisasi, visi misi dan motto KUA kecamatan
BAB III, Kantor urusan agama, dalam bab ini akan menjelaskan tentang
Bab IV, penelitian dan pembahasan, pada bab ini menguraikan dan
kabupaten tangerang,
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Rosidin , “Indeks Kualitas Pelayanan Pernikahan Di Jawa Tengah”, Jurnal
Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan Vol 16 No 2 (Desember 2016)
Badan Litbang Dan Diklat Kemenag RI, h. 260.
Wawan Mas’udi Dan Poppy S, Winati, New Normal Perubahan Social Ekonomi
Dan Politik Akibat COVID-19, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Prwss, 2020), Cetakan I, h. 7.
19