7.kematangan Dan Well Being
7.kematangan Dan Well Being
7.kematangan Dan Well Being
3. Resipratiwi (2022143147)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat membuat sebuah makalah bahasa Indonesia tentang "Kematangan
Dan Well-Being".
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan ini jika seseorang ditanya, apakah yang mereka inginkan.
Kebanyakan dari mereka akan mengatakan bahagia, keadaan dimana seseorang merasakan
perasaan senang, nyaman, dan gembira. Kebahagiaan akan menjadi suatu prioritas utama untuk
dicapai dalam kehidupan setiap orang. Kebahagian merupakan hal yang tidak dapat dibayar,
karena kebahagiaan merupakan perasaan senang yang tidak dapat ditukar oleh apapun. Setiap
orang memiliki tolak ukur tersendiri terhadap suatu hal yangg membahagiakan bagi dirinya.
Ryff (dalam Kartikasari, 2013) happinnes atau well-being merupakan suatu keadaan dimana
individu mampu memerima dirinya apa adanya, mampu membentuk hubungan yang hangat
dengan orang lain, memiliki kemandirian terhadap tekanan sosial, mampu mengantrol
lingkungan eksternal, memiliki arti dalam hidup serta mampu merealisasikan potensi dirinya
secara berkelanjutan.
Kebahagian adalah hak setiap individu yang hidup didunia, tanpa pengecualian pada
kelompok minoritas apapun. Adanya stigma-stigma yang mengungkap bahwa banyak dari
individu yang merasa tidak bahagia dalam hidupnya. Segala bentuk permasalahan pada dilema
kehidupan membuat beberapa kelompok tidak merasa bebas dalam mendapatkan kebahagian.
Banyaknya perlakuan sosial yang tidak mendukung sehingga mayoritas individu merasa tidak
nyaman dalam menjalani kehidupannya baik itu, permasalahan yang datang dari faktor internal
maupun eksternal, seperti: bronken home dalam rumah tangga, ketidakpuasan dalam bekerja,
kurangnya motivasi, kurangnya rasa percaya diri dan kurangnya rasa menghargai antar sesama
dan banyak lagi hal yang menghambat kebahagian seorang individu.
Melihat permasalahan dalam lingkungan sosial yang sering dialami oleh beberapa
individu dan kelompok, maka timbul pertanyaan besar yang mendasari beberapa penelitian
dalam psikologi positif tentang bagaimana seseorang yang memiliki berbagai macam
permasalahan bisa memperoleh kebahagiaan atau well-being.
1
B. Rumasan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
terdapat beberapa cara sederhana yang mampu meningkatkan well-being. Cara yang
dimaksud adalah dengan mengekspresikan rasa syukur dalam bentuk tulisan, menghitung
berkat yang didapat pada hari ini, melakukan kebaikan, mengasah kualitas diri,
menggambarkan diri ideal di masa depan, dan bermeditasi. Kita dapat menyadari serta
menerima hal-hal yang kita miliki, fokus pada saat ini (here and now), dan mengembangkan
kualitas diri kita. Namun, kita juga perlu menaruh perhatian pada beberapa faktor yang
mempengaruhi kesuksesan aktivitas positif yang akan kita lakukan, seperti jumlah, jenis, dan
variasi aktivitas.
Sebenarnya, well-being adalah konsep kondisi seorang individu yang luas, tidak hanya
memiliki satu definisi saja. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada
beberapa kesepakatan umum untuk menggambarkan well-being, seperti adanya emosi
dan mood yang positif, ketiadaan emosi negatif seperti kecemasan dan depresi, perasaan puas
akan kehidupan, dan dapat memenuhi fungsi/peran secara positif. Beberapa peneliti berusaha
untuk mengidentifikasi aspek-aspek khusus dari well-being, seperti:
3
1. Physical well being
Menurut Ryff (1989) psychological well-being adalah suatu kondisi seseorang yang
bukan hanya bebas dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, tetapi lebih dari itu yaitu
kondisi seseorang yang mempunyai kemampuan menerima diri sendiri maupun kehidupannya
di masa lalu (self-acceptance), pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth),
keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life), memiliki kualitas
hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others), kapasitas untuk
mengatur kehidupannya dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), dan
kemampuan untuk menentukan tindakan sendiri (autonomy).
Jadi Keadaan fisik yang baik bukan hanya karena tidak adanya penyakit, juga
mencakup pilihan gaya hidup untuk memastikan kesehatan, menghindari penyakit dan kondisi
yang dapat dicegah, dan untuk hidup dalam kondisi tubuh, pikiran, dan jiwa yang seimbang.
2. Economic well-being
Kesejahteraan ekonomi berarti memiliki keamanan finansial saat ini dan masa depan.
Keamanan finansial saat ini mencakup kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk
secara konsisten memenuhi kebutuhan dasar mereka (termasuk makanan, perumahan, utilitas,
perawatan kesehatan, transportasi, pendidikan, perawatan anak, pakaian, dan pajak yang
dibayar), dan memiliki kendali atas hari mereka keuangan sehari-hari. Juga mencakup
kemampuan untuk membuat pilihan ekonomi dan menikmati rasa aman, kepuasan, dan
pemenuhan pribadi dengan keuangan pribadi dan pekerjaan. Keamanan finansial di masa depan
mencakup kemampuan untuk menghadapi guncangan keuangan, memenuhi tujuan keuangan,
membangun aset keuangan, mempertahankan pendapatan yang memadai sepanjang masa
hidup. salah satunya ditandai dengan kondisi finansial yang stabil
3. Social well-being
Fondasi bagi kesetaraan sosial, modal sosial, kepercayaan sosial, penangkal rasisme, stigma,
kekerasan dan kejahatan, yang bergantung pada:
1. Jumlah individu dalam suatu kelompok, komunitas atau masyarakat yang memiliki
kesajahteraan mental,
2. Kualitas pemerintahan – lokal, organisasi, nasional dan internasional
3. Kualitas layanan dan penyediaan dukungan bagi mereka yang membutuhkan
4. Distribusi sumber daya yang adil termasuk pendapatan
5. Norma yang berkaitan dengan hubungan interpersonal dalam suatu kelompok,
komunitas atau masyarakat, termasuk menghormati orang lain dan kebutuhan mereka,
kasih sayang dan empati, dan interaksi otentik.
4
4. Engaging activities and work
5. Emotional well-being
Keadaan dinamis yang sering berfluktuasi dengan enam dimensi kesehatan yang lain.
Menjadi emosional yang baik biasanya didefinisikan sebagai memiliki kemampuan untuk
merasakan dan mengekspresikan emosi manusia seperti kebahagiaan, kesedihan dan
kemarahan. Itu berarti memiliki kemampuan untuk mencintai dan dicintai dan mencapai rasa
kepuasan dalam hidup. Kesehatan emosional meliputi optimisme, harga diri, penerimaan diri
dan kemampuan untuk berbagi perasaan.Psychological well-being: dapat dilihat dari enam
dimensi, yaitu penerimaan diri, relasi positif dengan orang lain, otonomi, environmental
mastery, tujuan hidup, dan personal growth (Ryff & Keyes, 1995).
6. Life satisfaction
Kepuasan hidup tidak hanya melihat umur panjang dan kehidupan yang stabil sebagai
bagian dari kebahagiaan. Ini adalah tentang perasaan umum kita tentang hidup kita dan betapa
senangnya kita dengan bagaimana hal itu terjadi. Ada banyak faktor yang berkontribusi
terhadap kepuasan hidup dari sejumlah domain, termasuk pekerjaan, hubungan romantis,
hubungan dengan keluarga dan teman, pengembangan pribadi, kesehatan dan kesejahteraan,
dan lainnya.
5
8. Spiritual wellbeing
9. Psychological well-being
Kesejahteraan psikologis terdiri dari hubungan positif dengan orang lain, memahami
diri pribadi, otonomi, memahami tujuan dan makna dalam kehidupan, dan pertumbuhan dan
perkembangan pribadi. Kesejahteraan psikologis diperoleh dengan mencapai kondisi
keseimbangan yang dipengaruhi oleh peristiwa kehidupan yang menantang dan bermanfaat.
Kesadaran akan keadaan bumi yang tidak stabil dan efek dari kebiasaan sehari-hari
pada lingkungan fisik. Ini terdiri dari mempertahankan cara hidup yang memaksimalkan
harmoni dengan bumi dan meminimalkan kerusakan lingkungan. Ini termasuk terlibat dalam
kegiatan yang bertanggung jawab secara sosial untuk melindungi lingkungan
Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk siswa memperoleh
pengajaran yang diberikan oleh guru. Sekolah diharapkan dapat melaksanakan fungsinya
secara optimal untuk membantu siswa mendapatkan pengetahuan serta mengasah keterampilan
yang akan digunakan dalam kehidupan selanjutnya di masyarakat (Holander dalam Bachrie,
2009). Sekolah yang baik adalah sekolah yang diharapkan mampu memberikan pengalaman
terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera karena kesejahteraan
siswa mempengaruhi hampir seluruh aspek dan fungsi siswa di sekolah (Smith, R. dkk, 2010).
Disamping itu juga, sekolah memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dan kehidupan
remaja karena, remaja menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah (Marin & Brown,
2005).
Sekolah juga merupakan tempat belajar formal dilaksanakan serta pusat kehidupan
sosial remaja. Oleh karena itu, siswa remaja perlu merasa sejahtera ketika berada di sekolah.
Selain itu, sekolah juga akan membentuk kepribadian dan membantu perkembangan sosial
individu belajar untuk bersosialisasi, termasuk didalamnya kepercayaan diri, di sekolah juga
individu belajar untuk bersosialisasi dengan orang lain, terutama dengan teman, guru, dan
orang yang ada di lingkungan sekolah.
6
School well-being menjadi penting diterapkan di sekolah karena siswa yang sehat
merasa bahagia dan sejahtera dalam mengikuti pelajaran di kelas, dapat secara efektif dan
memberi kontribusi positif pada sekolah dan lebih luas lagi pada komunitas (Konu & Rimpela,
2006). Well-being harus menjadi fungsi pendidikan utama, dan semua sekolah harus
digerakkan untuk memaksimalkan pertumbuhan siswa dan pendidik. Kesejahteraan pada siswa
biasanya ditandai dengan adanya perilaku positif yang berhubungan dengan baiknya performa
akademik siswa, hubungan interpersonal yang baik, serta tidak adanya masalah perilaku pada
siswa seperti penurunan prestasi, ketidakhadiran di kelas, kurangnya perilaku prososial serta
masalah kesehatan mental siswa.
7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Well-being merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesehatan
psikologis individu(Kesejateraan)
Physical well-being
kondisi fisik yang sehat
Economic well-being
kondisi finansial yang stabil
Social well-being
ditandai dengan relasi positif dengan orang lain
Engaging activities and work
keinginan dan upaya untuk tujuan, kebahagiaan, dan pengayaan dalam hidup
Emotional well-being
ditandai dengan munculnya emosi positif sesuai konteks dan memiliki semangat hidup.
Life satisfaction
perasaan puas akan hidup secara menyeluruh
Domain specific satisfaction
adanya kepuasan pada aspek yang dirasa penting dalam kehidupan
Engaging activities and work
ditandai dengan dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan yang penting untuk kehidupan
Psychological well-being
Kesejahteraan psikologis terdiri dari hubungan positif dengan orang lain, memahami
diri pribadi, otonomi, memahami tujuan dan makna dalam kehidupan
Environmental wellness
Kesadaran atau adanya rasa tanggung jawab terahadap bumi
B.Saran
1. Seseorang yang menjalani setiap kehidupan tidak semata-mata akan berjalan dengan mulus.
Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa setiap kehidupan itu tidak akan pernah terlepas
dari suatu masalah.
8
DAFTAR PUSTAKA