Makalah Sistem Pengendalian Manajemen
Makalah Sistem Pengendalian Manajemen
Makalah Sistem Pengendalian Manajemen
TENTANG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
MUHAMMAD REZKY
ALDI FAZLI
FERRY IRAWAN
Prodi : Akuntansi V A
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang telah membaca makalah ini sehingga dapat menjadi perbaikan untuk makalah
kami selanjutnya. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2. Tujuan Penulisan...............................................................................................................................6
1.3. Rumusan Masalah.............................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................8
2.1. Pengertian Manajemen Mutu Taerpadu (MMT)...............................................................................8
2.2. Konsep Mutu.....................................................................................................................................8
2.2.1. Konsep Absolut...........................................................................................................................8
2.2.2. Konsep Relatif.............................................................................................................................9
2.3. Prinsip Umum Manajemen Mutu Terpadu (MMT)...........................................................................9
2.4. Tahap-tahap Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu...................................................................13
2.5. Kendala-kendala Dalam Penerapan Manajemen Mutu Terpadu....................................................14
2.6. Komponen Penting.........................................................................................................................16
2.7. Evaluasi Dalam Manajemen Mutu Terpadu....................................................................................22
2.8. Karakteristik Evaluasi Dalam Manajemen Mutu Terpadu...............................................................23
BAB III........................................................................................................................................................24
PENUTUP...................................................................................................................................................24
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................24
3.2. Saran...............................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
mendesak karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Salah satu
sekolahnya di Indonesia. Oleh karena itu persaingan di pasar kerja akan semakin
berat.
semakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi pemerintah dalam fungsinya
lulusan serta produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui
peningkatan mutu pendidikan. Tata Administrasi Negara (TAN) dan Tata Laksana
dua sisi mata uang yang menghadirkan kebaikan dan kerugian. Banyak konsep
HAM, pengelolaan Iingkungan hidup sampai pada konsep good governance terkait
dengan peningkatan mutu. Salah satu di antaranya dapat kita kaitkan bagaimana
kebijakan yang rendah, manajemen keuangan yang lemah, peraturan dan prosedur
2. Konsep Mutu.
PEMBAHASAN
yang selalu ada dalam setiap definisi yang dikemukakan pakar terhadap MMT.
memiliki titik tekan pada proses dan bekerja dengan mendasarkan pada
sistemTQM
suatu sisi mutu data dipahami sebagai konsep absolut dan pada sisi lain dapat
direalisasikan. Dalam pemahaman seperti ini, kepala sekolah akan berpikir bahwa
sekolah yang dipimpin harus selalu menjadi sekolah unggulan baik bertaraf
nasional maupun internasional. Mutu akan menjadi simbol status bagi pelanggan
bangga dan merasa puas, khususnya bagi orang tua peserta didik.
ditentukan oleh spesifikasi standart yang telah ditetapkan dan selalu disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan. Mutu pada kondisi sekarang belum tentu menjadi
ukuran mutu dimasa datang. Kepala sekolah harus bisa merancang kebutuhan masa
depan dengan visi dan misi sekolah yang menantang. Untuk itu sekolah harus
akan dicapai.
potensi dan sumber daya organisasi dan sistem yang ada untuk menciptakan
mencapai tujuan organisasi. Oleh karenanya pemimpin harus memiliki visi dan
misi yang jelas, sehingga keduanya dapat dituangkan dalam kebijakan yang akan
diambil.
secara terus menerus. Perbaikan bukan hanya dari pihak kepala sekolah, guru,
tenaga administrasi, tetapi semua sivitas sekolah harus memiliki komitmen untuk
melakukan perbaikan. Dengan kata lain semua sivitas sekolah harus dilibatkan
berasumsi bahwa output akhir suatu organisasi tidak semata-mata dilihat secara
parsial, tetapi suatu proses yang panjang. Proses tersebut dilakukan secara sadar
oleh setiap individu. Kegiatan tersebut juga dilakukan saling terkait satu dengan
Approach)
dikaitkan dengan proses lainnya. Oleh karena pihak-pihak yang terkait dengan
Inti perbaikan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan adalah
fasilitas. Hal ini ditunjukkan oleh adanya anggaran pendidikan dan pelatihan untuk
Making)
Oleh karenanya maka orientasi MMT harus mendasarkan pada fakta yang
diinginkan oleh pelanggan. Pada sisi lain kepuasan berkaitan dengan kualitas.
lembaga
Relationship).
Kedua: menciptakan budaya kerja dan budaya akademik dalam diri karyawan
yang berbeda. Dengan kata lain tolok ukur untuk setiap pelanggan adalah berbeda,
misalnya bagi seorang guru salah satu tugasnya adalah melayani siswa yang kurang
pintar justru senang. Sementara siswa puas dengan penguasaan teori secara tuntas
daripada masalah-masalah teknis, sedangkan siswa lainnya lebih senang dan puas
Perbedaan tolok ukur kepuasan ini memang sangat mungkin dan fakta
1. Baca dan pahami sistem, buaya dan sumber daya yang ada disekolah.
2. Identifikasi sitem, budaya dan sumber daya yang perlu diperkuat dan perlu
diubah.
6. Garisbawahi prioritas sasaran, budaya dan sumber daya yang belum ada
sekarang.
7. Pantaulah dan arahkan proses perubahan agar sesuai dengan visi, misi, tujuan,
ketidak sesuaian antara output sekolah saat ini dan output sekolah yang
diharapkan dimasa yang akan datang. Tantangan terdiri dari tantangan kualitas
saat ini NEM-nya adalah 6,2 dan output sekolah yang diharapkan dimasa datang
efektivitas: dari 300 siswa yang ikut UNAS yang lulus 270 siswa, sehingga
Jim Clemer sebagaimana dikutip oleh Djamhuri (2001), merinci kendala dalam
menerapkan Manajemen Mutu Terpadu adalah:
Artinya Manajemen Mutu Terpadu tidak akan berhasil manakala hanya diserahkan
kepada tim tertentu yang ditunjuk oleh pimpinan, sementara pimpinan langsung
Mabuk tim
lainnya.
memenuhi tuntutan perkembangan. Ini berarti ada kemandegan atau bahkan akan
terjadi proses status quo. Pendekatan yang sempit tidak akan memberikan
berkembang. Oleh karenanya pendekatan dogmatik dan sempit tidak sesuai dengan
kepuasan pelanggan.
Kependidikan.
dilakukan melalui:
sekolah.
pengajaran.
Agar para guru memiliki peran yang lebih besar dalam pengelolaan sekolah
oleh guru. Terdapat dua jenis pengetahuan yang penting untuk dimilki para
Sumber dana utama keuangan sekolah adalah pemerintah, orang tua, dan
masyarakat. Sekolah juga dapat mencari dana atau bantuan melalui berbagai
barang untuk dijual, penjualan hasil produksi sekolah, penjualan jasa, jasa
penyelenggaraan kompetensi.
para guru dalam situasi yang kondusif. Perilaku kepala sekolah harus dapat
mendorong kinerja para guru dan staf administrasi dengan menunjukkan rasa
adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh kepala sekolah
ditetapkan.
sekolah.
terbaik
berjalan sesuai yang direncanakan, apa saja hambatan yang terjadi, dan bagaimana
akan dapat diperoleh informasi yang akurat tentang efektivitas pembelajaran, untuk
pendidikan di sekolah, meliputi guru, peserta didik, dan kepala sekolah, fasilitas
dapat membantu baik siswa maupun guru dalam menilai kesiapan belajar,
5. Berpusat pada siswa yaitu mengamati kegiatan dan kemajuan belajar siswa
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah filosofi dan sistem untuk
yang selalu ada dalam setiap definisi yang dikemukakan pakar terhadap MMT.
memiliki titik tekan pada proses dan bekerja dengan mendasarkan pada sistem.
Karena itu, pendekatan MMT tidak hanya bersifat parsial, tetapi komperhensip
dihasilkan. Masalah kualitass juga tidak lagi dimaknai dan dipandang sebagai
masalah teknis, tetapi lebih berorientasi pada terwujudnya kepuasan konsumen atau
pelanggan. MMT juga melibatkan faktor fisik dan faktor non fisik, semisal budaya
3.2. Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, Suparno Eko. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta: Ardadizya
Jaya. Sudiyono. 2004. Manajemen Pendidikan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta.