Pertemuan 11TIPS5191211
Pertemuan 11TIPS5191211
Pertemuan 11TIPS5191211
DALAM MASYARAKAT
DISUSUN OLEH :
1. NESI NUR BAITI
2. INTAN NURAINI
3. HANI ROMADONA
4. DWI REGITA CAHYANI
SMA N 1 SEKINCAU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
PROVINSI LAMPUNG
T.P 2022/2023
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan penulisan ................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian gejala sosial ..................................................................... 6
B. Gejala sosial Masyarakat Indonesia ................................................... 7
C. Pengaruh Stratifikasi Sosial ............................................................... 8
D. Ciri-ciri gejala sosial ........................................................................... 8
E. Dampak gejala sosial di masyarakat .................................................. 10
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur oenulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberi kekuatan dan kemudahan dalam penulis menyelesaikan makalah
ini sehingga dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Sosiologi, namun demikian semoga makalah ini tidak hanya
bermanfaat bagi penulis, namyn juga bisa bermanfaat dan menambah wawasan
bagi kita semua.
3
BAB I
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian gejala sosial
2. Apa saja ciri-ciri gejala sosial
3. Apa gejala-gejala yang ada dalam masyarakat
4
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui gejala sosial
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri gejala sosial
3. Untuk mengetahui gejala gejala yang ada dalam masyarakat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Gejala umum yang terjadi di lingkungan sosial umum Indonesia pada
umumnya berkenaan dengan tingkah laku masyarakat dalam lingkungan
sosialnya.
7
kehendaki, dapat menghasilkan perubahan pada aspek yang lain. Terjadinya
dampak yang tidak di kehendaki itulah yang kemudian di kategorikan ke dalam
masalah sosial
8
miskin.
D. Ciri-ciri Gejala Sosial
Manusia adalah makhluk multidimensional, meliputi dimensi individual,
sosial, dan makhluk moral. Ketiga dimensi tersebut bisa dibedakan, namun
dalam membentuk eksistensi manusia tidak terpisah satu dengan lainnya.
Dimensi individual menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang mampu
menyadari keberadaan dirinya sendiri dan bertanggung jawab secara pribadi
terhadap dirinya itu. Dimensi sosial manusia berupa kesadaran bahwa
eksistensi seorang individu tidak akan ada artinya tanpa eksistensi individu
lainnya dalam bentuk kelompok manusia. Sedangkan dimensi moral
menunjukkan kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk hidup
lainnya, yakni manusia menyadari bahwa eksistensi kehidupannya tidak
hanya berada dalam dimensi kesendirian ataupun kekelompokannya
(hewanpun seperti itu), namun juga memiliki seperangkat tata-nilai (values)
yang turut menentukan kualitas hidupnya. Tata-nilai itu menurut ilmu filsafat
meliputi logika (tata-nilai “benar” atau “salah”), etika (tata-nilai “pantas” atau
“tidak pantas”), dan estetika (tata-nilai “indah” atau “tidak indah”). Adapun
hewan dan makhluk hidup lainnya tidak memiliki perangkat tata-nilai tersebut,
tau dengan kata lain tidak mempunyai “daya pilih” atau daya seleksi dalam
menentukan kualitas kehidupannya.
- keluarga
- kerabat
- suku
- marga
9
- koperasi
- klub sepakbola
- peperangan
- partai politik
- parlemen
- migrasi
10
terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu
mengambil peran dalam mengatasi persoalan inI.
2). HIV/AIDS
Tidak Hanya Menyangkut Masalah Medis Tetapi Juga Masalah
Sosial Bagi masyarakat awam keberadaan penyakit HIV dan AIDS dianggap
sebagai sesuatu yang berbahaya. Bagi masyarakat istilah HIV dan AIDS
biasanya tergambar sebagai masalah medis yang timbul akibat suatu perilaku
negative dalam pergaulannya. Penderitanya yang di sebut ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS) sering dijauhi dalam pergaulan karena dianggap perilaku
negatifnya dapat menimbulkan HIV dan AIDS.
Banyak masyarakat menganggap penularan HIV dapat terjadi
dengan mudah. Isu yang berkembang di masyarakat mengenai penularan
HIV adalah sebagai berikut:
11
Hidup bersama, berbagi makanan atau menggunakan alat makan
secara bersama dengan ODHA
HIV dan AIDS dapat menular akibat gigitan serangga
misalnya nyamuk Berdasarkan isu yang berkembang pada
masyarat mengenai penularan HIV kita akan
3).Tawuran Pelajar
Tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi.
Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya
tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi
tawuran antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang
kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat
kita. Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi
semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipert ... pelajar saja
yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan
tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh
menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar
pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya
geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah- tengah
masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak
terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat bebas dan orang tua
tidak bisa membendung perkembangan sebuah teknologi Filter yang baik buat
anak adalah agama dengan agama si anak bisa membentengi dirinya sendiri
dari pengaruh buruk apapun dan dari manapun.Dan pendidikan anak tidak
seharusnya diserahkan seratus persen pada sekolah. Peranan sekolah juga
sangat penting dalam penyelesaian masalah ini. Untuk meminimalkan tawuran
antar pelajar, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat,
agar siswa/i tidak seenaknya keluyuran .
12
4). PERGAULAN BEBAS
Sebenarnya makna pergaulan bebas tidak sebatas itu. Saya jadi ingat
sewaktu masih kecil, sekitar umur 12 tahun. Pada suatu malam kami
sekeluarga makan diluar. Kebetulan di restoran itu ada satu keluarga
ekspatriat yang juga ingin bermakan malam bersama. Pada waktu itu saya
baru mengenal bahasa inggris. Saya mendengar dengan cermat percakapan
yang sedang berlangsung di meja para ekspatriat tersebut. Salah satu dari
mereka masih seumuran saya dan dia memanggil ayahnya dengan kata “you“.
“Loh, bukankah you itu artinya kau atau kamu atau anda. Koq sangat tidak
sopan betul anak ini?”, begitu pikir saya saat itu.
Saya langsung menanyakan hal ini kepada ayah saya. Dan katanya
orang bule memang begitu, menyebut lawan bicara kalau tidak pake “you” ya
pake nama. Setelah beranjak dewasa dan sering menonton film-film barat,
saya juga sering memperhatikan di film-film itu ada percakapan antara anak-
anak dan orang dewasa dengan kasus yang sama. Kadang-kadang stasiun
televisi sampai mengganti kata “you” dengan kata “ayah” misalnya, atau
“paman” untuk menyesuaikan dengan budaya kita.
Kasus ini merupakan salah satu bentuk dari pergaulan bebas dimana
usia bukanlah menjadi pembatas. Seperti pada film “Pay It Forward”, Trevor
13
(Haley Joel Osment) memanggil gurunya Mr. Simonet (Kevin Spacey).
Tapi di luar jam sekolah dia memanggilnya Eugene. Menurut saya ini adalah
sesuatu yang positif untuk membangun hubungan yang akrab dan baik. Tanpa
adanya batasan usia sehingga yang muda tidak sungkan dengan yang lebih
tua dan yang tua tidak perlu jaim dengan yang muda.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- keluarga
- kerabat
- suku
- marga
- koperasi
- klub sepakbola
- peperangan
- partai politik
- parlemen
- migrasi
15
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
paragraf.
16
DAFTAR PUSTAKA
17