Contoh 1. ATP Jati Diri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Fase Fondasi

Elemen Jati Diri

Penyusun: Lestia Primayanti (Sekolah Kembang), Riskia Ramadhina, Rizki Maisura (Pusat Kurikulum dan
Pembelajaran), Farah Ariani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran), Fitria Anggriani, Melita Rahardjo, Winda
Yuliantari, Dr. Lucia RM Royanto, M.Si., M.Sp.Ed., Psikolog, dan Dr. Weny Savitry S. Pandia, M.Si., Psikolog

Narasi elemen Jati Diri:


“Anak mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan
sosial secara sehat. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan
lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga sebagai
anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan,
aturan, dan norma yang berlaku. Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan
taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar
sebagai bentuk pengembangan diri.”

Catatan

● Tujuan pembelajaran pertama (1) pada setiap subelemen di kolom kanan tabel di bawah
dirancang setara dengan usia perkembangan tiga tahun. Meskipun demikian saat
menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan perkembangan
anak untuk menentukan titik mulai, agar mencapai tujuan akhir yang sama yaitu
ketercapaian Capaian Pembelajaran. Strategi menentukan titik mulai dapat dilakukan
dengan asesmen awal.

● Alur tujuan pembelajaran di bawah merupakan salah satu contoh. Satuan pendidikan
dapat memodifikasi alur dan menentukan tema/topik pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik, visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.

Pada dokumen ini, contoh alur tujuan pembelajaran disusun berdasarkan penahapan
kompetensi dan konsep pengetahuan untuk peserta didik usia 3 hingga 6 tahun. Penahapan
alur tujuan pembelajaran menggunakan beberapa cara penahapan kompetensi dan konsep
pengetahuan yang tercantum dalam panduan Pembelajaran dan Asesmen (halaman 21).
Beberapa cara yang digunakan diantaranya penahapan kompetensi mulai dari konkret ke
abstrak, mudah ke lebih sulit atau menantang, umum ke khusus atau spesifik (deduktif), dan
berdasarkan scaffolding (tahapan pendampingan). Contoh alur tujuan pembelajaran ini
dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran (TP) yang disusun untuk setiap subelemen
Jati Diri. Istilah subelemen dimaknai sebagai ekstraksi tiap kalimat dari narasi elemen
Capaian Pembelajaran.
Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Jati Diri

Subelemen: Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku.

Pada subelemen di atas, penyusun mengembangkan alur tujuan pembelajaran didasarkan


pada penahapan kompetensi dari yang lebih sederhana, yaitu memilih hal yang disukai anak
hingga kompetensi yang lebih kompleks, seperti mengenali persamaan dan perbedaan
hingga menyadari bahwa dirinya bagian dari suatu kelompok.

Contoh penahapan tujuan pembelajaran dalam dokumen ini juga dapat dikembangkan lebih
dari satu alur per elemen atau dapat dikombinasikan antar subelemen, sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan. Berikut adalah contoh alur tujuan pembelajaran yang
diturunkan dari tiap subelemen Jati Diri. Alur disusun mulai dari TP 1 hingga TP (n).

Tabel contoh perunutan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Jati Diri

Subelemen Contoh Alur Tujuan Pembelajaran


Usia 3 - 6 tahun

Anak mengenali, mengekspresikan, dan TP 1. Anak mengenal dan mengekspresikan emosi


mengelola emosi diri serta membangun yang dapat diterima oleh orang lain (adaptif).
hubungan sosial secara sehat.
TP 2. Anak dapat menenangkan diri baik dengan
bantuan guru maupun secara mandiri.

TP3. Anak dapat terlibat dalam kegiatan bermain


bersama dan dapat menjalin pertemanan dengan
guru dan teman sebaya

Anak mengenal dan memiliki perilaku positif TP1. Anak mampu memilih hal ia suka, menunjukkan
terhadap diri dan lingkungan (keluarga, sekolah, rasa bangga atas karya atau usahanya dan memiliki
masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga keinginan untuk mencoba hal baru.
sebagai anak Indonesia yang berlandaskan
Pancasila TP2. Anak mengenali persamaan dan perbedaan yang
terdapat di lingkungan sekitar termasuk pada
orang-orang di sekitarnya.

TP3. Anak menyadari bahwa dirinya dan orang lain


merupakan bagian dari kelompok (keluarga, kelas
atau sekolah).
Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, TP 1. Anak mengenali rutinitas yang ada di sekolah
aturan, dan norma yang berlaku maupun di rumah.

TP 2. Anak memahami dan dapat melakukan


aturan-aturan sederhana yang ada di lingkungan
terdekat

Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, TP1. Anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan melibatkan gerak motorik kasar, halus dan taktil.
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan
sekitar sebagai bentuk pengembangan diri TP.2 Anak mengeksplorasi sumber daya di sekitar
(sebagai alat dan/atau bahan) untuk mengembangkan
fungsi motorik kasar, halus dan taktil.

Pada penerapannya, pendidik dapat menentukan alur sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Jika dirasa tujuan pembelajaran ini terlalu spesifik, untuk layanan
yang dimiliki oleh satuan PAUD, satuan dapat menggabungkan tujuan pembelajaran. Satuan
juga dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan layanan yang dimiliki oleh
satuan PAUD. Berikut adalah contoh ilustrasi penerapan alur tujuan pembelajarannya.

Pendidik di satuan PAUD A, menentukan alur tujuan pembelajaran dari subelemen “Anak
menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri”
sebagai alur tujuan pembelajaran pertama yang diterapkan di kelompok usia 3 - 4 tahun
untuk triwulan pertama pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai