Bab 3 Manajamen Perkandangan PKL - Nanda
Bab 3 Manajamen Perkandangan PKL - Nanda
Bab 3 Manajamen Perkandangan PKL - Nanda
5 Manajemen Perkandangan
Kandang adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal bagi
hewan ternak. Manfaat dari kandang sendiri yaitu melindungi ternak dari cuaca buruk
dan hewan buas. Menurut Rasyid dan Hartati (2011) Fungsi kandang adalah untuk
melindungi ternak dari penyakit, melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim
yang ekstream (panas,hujan,angin) dan menjaga keamanan ternak dari pencurian.
Sandi dan Purnama (2017) menyatakan bahwa kandang merupakan salah satu faktor
lingkungan hidup ternak yang bisa memberikan jaminan untuk hidup sehat dan
nyaman sesuai dengan tututan hidup ternak dan bangunan kandang diupayakan harus
mampu melindungi ternak dari gangguan yang berasal dari luar seperti terik matahari,
cuaca buruk, hujan dan tiupan angin kencang. Manajemen perkandangan perlu
diperhatikan untuk menjaga kenyamanan dan kesejahteraan ternak agar ternak dapat
berkembang dengan maksimal. Kandang harus menjadi tempat tinggal yang nyaman
bagi sapi selama pemeliharaan.
Tipe kandang yang baik akan mempengaruhi Kualitas hewan ternak itu
sendiri, maka pembuatan kandang harus sesuai dengan tujuan mempermudah dalam
pemeliharaan tersebut. Berikut merupakan perbandingan tipe kandang pada PT.
Lembu Perkasa Karya Mandiri, PT UD Family farm dan PT Karya Anugrah Rumpin
yang tersaji pada table 15.
Tabel. Perbandingan Tipe Kandang
PT. Lembu Perkasa PT. Karya
No. Keterangan UD. Family Farm Karya Mandiri Anugerah Rumpin
(KAR)
1 Tipe Kandang Individu Kandang Individu Kandang Individu
Kandang Head to Head dan model tail to tail model Head to
kandang kelompok dan kandang Head dan kandang
kelompok lepasan kelompok
2 Ukuran Kandang Kelompok Kandang kelompok Kandang kelompok
Kandang -Panjang : 8 m -Panjang : 8 m -Panjang : 8 m
-Lebar : 5 m -Lebar : 7 m -Lebar : 7
Berdasarkan laporan PKL di UD. Family Farm terdapat dua tipe kandang yang
digunakan yaitu kandang individu head to head dan kandang kelompok. Kandang
individu pada UD. Family Farm tidak diberi sekat antar sapi, sapi diikat dan dikaitkan
pada kerangka kandang dengan jarak 1 meter. Tipe kandang ini dapat memacu
pertumbuhan lebih cepat karena tidak terjadi kompetisi Dalam mendapat pakan, serta
memudahkan manajemen penanganan terhadap ternak. Kandang individu digunakan
untuk penggemukan sapi 2-3 tahun. Tipe kandang Individu terdapat beberapa
susunan, menurut Susilawati dan Masito (2010) susunannya terdapat beberapa macam
kandang individu yaitu satu baris dengan posisi kepala searah, dua baris dengan posisi
kepala searah dengan Lorong ditengah (head to head) dan dua baris dengan posisi
kepala berlawanan, dengan Lorong tengah (tail to tail). Pada kandang kelompok di
UD. Family farm diisi beberapa jenis bangsa sapi dengan umur yang seragam yaitu
antara 1-2 tahun dan ditempatkan Dalam satu flock. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya dominasi atau kompetisi antar sapi. Apabila ukuran flock kandang terlalu
sempit, dapat mengakibatkan ternak tidak leluasa bergerak bahkan dapat berakibat
stress. Ruang gerak yang sempit menyebabkan pertukaran udara dalam flock lambat,
sehingga suhu meningkat. Menurut Sukmawati et al (2010) ukuran flock kandang
untuk seekor sapi jantan dewasa 1,5 × 2 m, untuk sapi betina dewasa 1,8 × 2 m dan
untuk anak sapi 1,5 × 1 m.. Hanafi (2016) menjelaskan bahwa kandang koloni
(komunal) atau kandang kelompok merupakan model kandang dalam suatu ruangan
kandang yang didalamnya ditempatkan beberapa ekor ternak, secara bebas tanpa
diikat, berfungsi sebagai tempat perkawinan dan pembesaran anak sampai disapih,
atau digunakan sebagai kandang pembesaran maupun penggemukan. Di Peternakan
PT. Lembu Perkasa Karya Mandiri terdapat dua tipe kandang yaitu kandang individu
model tail to tail dan kandang kelompok lepasan. Kandang induvidu (tail to tail)
memiliki tempat palungan yang berada pada di bagian pinggir kandang dan antara
ekor sapi saling berhadapan. Tipe kandang ini memiliki keunggulan yaitu
mempermudah untuk melakukan pembersihan kandang, sedangkan pada tipe kandang
kelompok di PT. Lembu Perkasa Karya Mandiri . Di PT. KAR sendiri menggunakan
tipe kandang koloni/ kelompok yang berfungsi sebagai tempat perkawinan dan
pembesaran anak sampai disapih atau digunakan sebagai kandang pembesaran atau
penggemukan. Perkandangan model kelompok diharapkan dapat meningkatkan
keberhasilan reproduksi dan efisiensi tenaga kerja. PT. KAR juga memiliki tipe model
kandang individu ganda (Head to Head) yang bertujuan untuk memudahkan
pemberian pakan. Arah kandang dari ketiga perusahaan peternakan sapi potong diatas
rata-rata menghadap kea rah utara dan selatan dengan posisi membujur sehingga
ternak yang ada di Dalam kandang pada pagi hari mendapat sinar matahari dari arah
timur dan arah barat pada sore hari
Selain Tipe kandang, untuk membangun peternakan sapi potong perlu juga
memperhatikan Konstruksi kandang agar sesuai dengan kebutuhan ternak. Konstruksi
kandang harus kuat serta terbuat dari bahan-bahan yang ekonomis, mudah diperoleh
dan kandang harus mudah dibersihkan, kandang harus mempunyai sirkulasi udara
yang baik, tidak lembab, mempunyai tempat penampungan kotoran serta saluran
drainasenya baik/lancar (Alif, 2017). bangunan kandang harus mampu menahan
beban benturan dan dorongan yang kuat dari ternak serta dapat menjaga keamanan
ternak dari tindakan pencurian. Menurut pendapat Santoso,dkk (2019) Tiang kandang
sebaiknya dibuat dari kayu berbentuk bulat agar Iebih tahan lama dibandingkan
dengan kayu berbentuk kotak. Selain itu, kayu bulat tidak akan melukai tubuh sapi,
berbeda dengan kayu kotak yang memiliki sudut tajam. Letak kerangka konstruksi
kandang harus seimbang, antara Panjang kandang dan jumlah tiang yang dibangun.
Pondasi harus sangat diperhatikan karena bagian tersebut merupakan tumpuan untuk
bangunan dan dapat menahan beban bangunan keseluruhan seperti kerangka
bangunan, atap bangunan, dinding bangunan,dll. Penataan kandang perlengkapan
hendaknya dapat memberikan kenyamanan pada ternak serta memudahkan bagi
petugas Dalam memberi pakan dan minum, pembuangan kotoran dan penanganan
kesehatan ternak. Oleh karena itu sehubungan dengan kontruksi ini perlu mendapat
perhatian seperti pada atap kandang, dinding kandang, lantai kandang,dll. Dibawah ini
adalah perbandingan konstruksi kandang di tiga perusahaan yaitu UD. Family Farm,
PT. Lembu Perkasa Karya Mandiri, Pt. Karya Anugerah Rumpin (KAR).
Kandang berfungsi untuk melindungi sapi dari panas sinar matahari, air hujan,
kencangnya angin dan dinginnya udara serta untuk keamanan maka dibutuhkannya
pemilihan kontruksi kandang yang sesuai. Berdasarkan laporan PKL di UD. Family
Farm atap kandang yang digunakan pada perusahaan tersebut menggunakan bahan
gavalum, gavalum dipilih dengan alasan lebih tahan lama, bebas rayap,anti lapuk dan
mempercepat pembangunan. Kekurangan dari gavalum yaitu perlu orang yang ahli
Dalam memasang gavalum, bahannya menyerap panas dan harganya relative lebih
mahal. atap yang digunakan pada PT. Lembu Perkasa Karya Mandiri berbahan asbes.
Bahan atap menggunakan asbes kurang cocok untuk menahan radiasi matahari,
karena asbes bersifat menyerap panas sinar matahari. Menurut Jamilah (2016) bahwa
bahan baku atap seperti asbes, seng atau alumunium kurang efektif menahan
radiasi matahari. Atap kandang berfungsi meneduhkan dari panasnya sinar matahari
serta menahan air hujan Pemilihan bahan atap, dinding dan tiang kandang dapat
membantu memantulkan dan menyerap radiasi sehingga mengurangi penghantaran
panas ke dalam kandang (Zaenal dan Khairil, 2020). Sama dengan UD. Family farm
atap yang digunakan PT.KAR adalah baja, dipilih dengan alasan lebih tahan lama.
Ditinjau dari dinding kandang PD. Family Farm dan PT. Lembu Perkasa Karya
Mandiri menggunakan dinding beton dan PT. KAR menggunakan besi. Lantai
kandang pada UD. Family Farm menggunakan semen, pada PT Lembu Perkasa Karya
Mandiri menggunakan semen dengan tambahan serbuk gergaji dan pada PT. KAR
menggunakan beton. lantai kandang sapi potong sebaiknya memiliki sifat kuat dan
tahan lama .Lantai kandang yang baik adalah rata, tidak licin, tidak mudah lembab,
tahan injakan dan dibuat agak miring untuk mempermudah pembersihan. Tingkat
kemiringan lantai kandang sebaiknya tidak lebih 5% (Simamora, dkk., 2015).
Penunjang konstriksi kandang sendiri harus memiliki selokan karena selokan
merupakan saluran pembuangan kotoran yang menyalurkan kotoran ternak sapi atau
feses dan air kencing ke tempat pembuangan akhir. ukuran selokan di UD. Family
Farm memiliki Lebar 30 cm dan kedalaman 5-10 cm dan pada PT.KAR Lebar 30 cm
Kedalaman 15 cm. untuk data selokan pada PT. Lembu Perkasa Karya Mandiri belum
diketahui. Dilihat dari sistem kandang Tiga perusahaan yang bergerak dibidang
peternakan sapi potong ini menggunakan sistem kandang setengah terbuka agar
memperlancar sirkulasi udara dan mempermudah cahaya matahari masuk. Kandang
setengah terbuka bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara. (Triyanton,
2009). Kandang sebaiknya mempunyai ventilasi untuk berlangsunya sirkulasi udara.
Palungan atau tempat pakan dan minum pada PD. Family Farm memiliki Panjang 50
m dan lebar 0,75 m. palungan pada PT. Lembu Perkasa Karya Mandiri memiliki
Panjang 14 m dan Lebar 0,5 dan ukuran palungan pada PT.KAR tidak diketahui.
Bahan yang digunakan Dalam pembuatan tempat pakan terbuat dari plester. Menurut
Yulianto dan Saparinto (2010) minimal ukuran tempat adalah lebar 60 cm, tinggi 60
cm dan panjangnya sepanjang tempat ternak.
Daftar Pustaka
Alif, S.M. 2017. Kiat Sukses Penggemukan Sapi Potong. Yogyakarta: Biogenesis. Hal: 7-8.
Hanafi, H. 2016. Peran kandang sistem komunal ternak sapi potong terintegrasi limbah
pertanian dalam mendukung kedaulatan pangan di Yogyakarta. Jurnal Pertanian
Agros, 18(2) : 126-133.
Jamilah, H. 2016. Evaluasi Kondisi Perkandangan dan Tatalaksana Pemerahan pada
Peternakan Sapi Perah Rakyat di KPSBU Lembang. Students e-Journal, 5(3).
Sandi dan Purnama. 2017. Manajemen Perkandangan Sapi di Desa Sejoro Sakti Kecamatan
Indralaya Kabupaten Kabupaten Ogan Ilir. Peternakan Sriwijaya. 6(1) : 12-19
Santoso. B, Iryanthony,. S. B dan Putra, R. I. S. 2019 . ANALISIS WILAYAH
PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG BERBASIS KESESUAIAN
LINGKUNGAN DAN LAHAN HIJAUAN PAKAN DI KABUPATEN
BATANG. RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang, 3(2) :
1-15.
Simamora, T., Fuah, A. M., Atabany, A dan Burhanuddin, B. 2015. Evaluasi Aspek Teknis
Peternakan Sapi Perah Rakyat di Kabupaten Karo Sumatera Utara Evaluation of
Technical aspects on Smallholder Dairy Farm in Karo Regency of North
Sumatera. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 3(1) : 52-58.
Sukmawati, F.M. dan Kaharudin. 2010. Petunjuk Praktis Perkandangan Sapi. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, Mataram.
Susilawati, E dan Masito. 2010. Teknologi Pembibitan Ternak Sapi. Jambi: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jambi.
Rasyid. A , Hartati. 2011. Perkandangan Sapi Potong. Pasuruan : Pusat Penelitan dan
Pengembangan Peternakan.
Triyanton. 2009. Managemen Pemeliharaan Pedet Sapi Perah di Peternakan Sapi Perah CV.
Mawar Mekar Farm Kabupaten Karanganyar, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
(Skripsi)
Yulianto, P., & Saparinto, C. 2010. Pembesaran Sapi Potong Secara Intensif. PT Niaga
Swadaya.
Zaenal, H. M., & Khairil, M. 2020. Sistem Manajemen Kandang pada Peternakan Sapi Bali
di Cv Enhal Farm. JURNAL PETERNAKAN LOKAL, 2(1), 15-19.