Materi Bahasa Indonesia Kelas 9

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Materi Bahasa Indonesia kelas 9.

 Jenis-jenis konjungsi
1. Konjungsi penjumlahan yaitu kata hubung yang menyatakan penjumlahan,
penambahan, atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, atau proses. Fungsi
utama konjungsi ini adalah menghubungkan dua kata atau kalimat, untuk
menyatakan hubungan penjumlahan. misalnya lagi pula, di samping itu, serta,
selanjutnya, dan.
contoh: aku memutuskan untuk pergi dari rumah sejak ibu menikah lagi dan
memilih tinggal di kos sendiri. Nova berencana untuk membelikan orang
tuanya rumah serta mobil baru.

2. Konjungsi Pemilihan yaitu Disebut juga konjungsi disjungtif, yakni kata hubung
yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat sederajat. Biasanya
identik dengan kata dan, atau, maupun.
contoh: Jamu ini punya khasiat yang sangat baik untuk wanita maupun pria.
Lebih baik kita bertemu sore atau malam hari?

3. Konjungsi pertentangan merupakan bentuk dari kategori koordinatif yang


mana berfungsi menghubungkan dua kalimat sederajat, tapi dengan
memperhatikan kedudukan posisi. Ciri-ciri kalimat yang memakai kata
sambung pertentangan yakni menggunakan kata sedangkan, melainkan,
tetapi, sebaliknya, padahal dan namun.
contoh: Aku selalu berbuat baik padamu, tapi kamu selalu mengabaikannya.
Devita masih marah dan kesal, meskipun Surya sudah meminta maaf.

 Teks Diskusi

Teks diskusi adalah salah satu karya tulis, bertujuan untuk menyajikan
perspektif berbeda tentang topik tertentu dan mendorong pembaca untuk
mempertimbangkan sisi berbeda dari suatu masalah. Teks diskusi terdiri dari
berbagai macam bentuk. Bisa jadi dalam bentuk tulisan esai, naskah debat, atau
bahkan juga teks untuk forum tertentu. Teks diskusi juga banyak digunakan di dunia
pendidikan, yakni sebagai cara untuk mendorong siswa berpikir kritis tentang suatu
topik. Hal ini agar terbiasa dalam suasana bebas berpendapat, dan agar aktif
terlibat dalam dialog dengan orang lain.

Struktur teks diskusi

1. Pendahuluan dan Isu


Bagian ini menjadi awalan dari teks. Umumnya memberikan informasi
latar belakang tentang topik, dan menyajikan isu, masalah atau pertanyaan
utama yang akan dieksplorasi bersama dalam diskusi.
2. Argumen Pendukung
Bagian ini menyajikan perspektif, pendapat, atau argumen tentang topik
tersebut. Setiap argumen yang disajikan, harus ideal yakni disampaikan
dengan jelas dan objektif, tanpa memihak atau membuat penilaian nilai.
3. Argumen Penentang
Bagian ini menanggapi argumen yang disajikan di bagian sebelumnya, dan
memberikan tandingan yang menentang atau menyangkal argumen
lainnya.

4. Analisis dan Refleksi


Bagian ini merefleksikan argumen yang disajikan dalam teks dan
memberikan wawasan atau pengamatan yang membantu memperjelas
poin utama diskusi. Pada bagian ini, kedua belah pihak argumen mencoba
mencari titik tengah dan berusaha untuk menghasilkan ide tujuan dari
diskusi dilakukan.
5. Kesimpulan
Bagian ini merangkum poin-poin utama dari diskusi dan memberikan
kesimpulan yang menyatukan berbagai argumen dan perspektif. Pada
kesimpulan, juga bisa jadi terdapat rekomendasi atau menawarkan saran
untuk eksplorasi topik lebih lanjut.

Kalimat dalam teks diskusi merupakan kalimat yang menunjukkan waktu


sekarang karena biasanya berbicara tentang permasalahan aktual. Misalnya kata
adalah, merupakan, sedang, dan artinya. Menggunakan kata yang mewakili pikiran
dan perasaan membawa emosi dari pandangan penulis.

contoh teks diskusi

Handphone dan Anak-Anak

Isu:

Handphone atau orang-orang sekarang lebih sering menggunakan smartphone


adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam
urusan komunikasi. Tidak hanya komunikasi saja, smartphone juga digunakan
untuk membantu keperluan manusia lainnya. Hampir setiap orang memiliki HP,
termasuk anak kecil sekalipun. Walaupun begitu, banyak terjadi pro dan kontra
dalam hal pemberian HP untuk anak-anak.

Argumen Mendukung:

Pihak yang mendukung atau pihak yang pro terhadap pemberian HP kepada anak-
anak menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua menjadi
lebih mudah dalam memantau dan mengawasi kondisi anaknya kapanpun dan
dimanapun. Selain itu, dengan adanya HP atau smartphone membuat anak lebih
mudah mengakses informasi-informasi yang mereka butuhkan dalam menunjang
proses pembelajaran di sekolah.
Argumen Menentang:

Pihak yang kontra atau pihak yang menentang, pemberian HP untuk anak-anak
beralasan bahwa anak- anak belum saatnya untuk diberikan teknologi yang canggih
ini. Alasannya, tidak semua informasi-informasi di internet itu baik, banyak pula
konten berbahaya yang tidak boleh diakses oleh anak-anak. Selain itu, dengan
memberikan HP kepada anak-anak membuat ia menjadi pribadi yang pasif dan
susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena lebih asyik bermain game di HP-
nya.

Simpulan:

Berdasarkan kedua argumen pro dan kontra, kesimpulan yang dapat diambil adalah
bahwa pemberian HP untuk anak-anak sebenarnya tidak wajib. Namun, jika
memang sangat diperlukan, orang tua harus memberikan pengawasan ketat
kepada anaknya. Orang tua harus mengetahui apa saja yang diakses oleh anaknya
dan selalu mengingatkan akan hal baik yang boleh diakses dan hal buruk yang tidak
boleh diakses agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.

 Teks inspiratif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspirasi adalah ilham. pengertian
teks inspirasi atau bisa juga disebut teks inspiratif adalah bahan tertulis yang
digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham, ide, atau gagasan, yang dapat
menambah semangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

tujuan teks inspiratif adalah meningkatkan dan menggugah motivasi, semangat,


dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin dihadapi
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Ciri-Ciri Teks Inspiratif

Teks inspirasi memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut:

1. Umumnya diangkat dari kisah nyata

Teks inspirasi umumnya diangkat atau diadaptasi dari kisah nyata seorang tokoh.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa hal-hal positif yang
terjadi dalam kisah tersebut, ternyata bisa juga dirasakan dan dilalui oleh pembaca.
Tapi, ada juga teks inspirasi yang kisahnya merupakan cerita fiksi yang masih masuk
akal.

2. Memiliki tema tertentu

Selain kisah nyata, setiap bentuk tulisan teks inspiratif dapat dikembangkan dari
satu tema tertentu menjadi kisah inspiratif yang menarik.

3. Memiliki judul yang menarik


Setiap teks inspirasi harus memiliki judul yang memudahkan pembaca
mengidentifikasi tentang gambaran isi teks.

4. Memiliki alur yang menarik

Dalam teks inspiratif terdapat alur cerita yang memberikan pemahaman awal, inti,
dan akhir cerita atau kisah. Oleh karena itu, teks inspirasi juga dapat disebut
sebagai teks cerita karena adanya penggambaran urutan waktu kejadian yang
dialami tokoh dari awal hingga akhir.

5. Bersifat naratif

Teks inspiratif tentunya bersifat naratif karena menguraikan urutan kejadian suatu
peristiwa. Salah satunya dibuktikan dengan adanya alur cerita.

6. Ada tokoh inspiratif yang diceritakan

Pada teks inspiratif, terdapat tokoh cerita dengan beragam kisah hidup dan latar
belakang yang dijadikan sebagai sumber inspirasi atau suri teladan bagi pembaca.

Pada umumnya, tokoh dalam cerita inspiratif adalah manusia yang menorehkan
segudang prestasi, memiliki pengaruh terhadap dunia, hingga seseorang dengan
keterbatasan fisik karena tekadnya untuk terus berkarya dan menggapai
kesuksesan. Tapi, ada juga tokoh inspiratif yang diwujudkan dalam bentuk tokoh
fiksi atau binatang.

Jenis-Jenis Teks Inspiratif

Teks inspiratif memiliki beberapa jenis, dan dikelompokkan berdasarkan sifat


peristiwanya dan tokohnya. Untuk Penjelasan lebih lengkapnya, yakni sebagai
berikut:

1. Berdasarkan Sifat Peristiwa

Berdasarkan sifat peristiwanya, teks inspirasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu nonfiksi
dan fiksi.

a. Nonfiksi Merupakan jenis teks inspiratif yang menceritakan peristiwa nyata


seorang tokoh beserta latar sebenarnya.
b. Fiksi Merupakan jenis teks inspiratif yang menceritakan kisah fiksi atau
khayalan.

2. Berdasarkan Tokoh

Berdasarkan tokohnya, teks inspiratif dibagi menjadi 3 jenis, yaitu teks inspirasi
dengan tokoh orang terkenal, sufi, dan binatang.

a. Orang terkenal Merupakan jenis teks inspirasi yang menceritakan kisah-


kisah orang terkenal.
b. Sufi Merupakan jenis teks inspirasi yang menceritakan tokoh-tokoh sufi
atau ahli agama.
c. Binatang Merupakan jenis teks inspirasi yang diwujudkan dalam bentuk
cerita binatang atau fabel.

Struktur Teks Inspiratif

1. Orientasi (Pembuka)

Struktur teks inspiratif yang pertama adalah orientasi atau pembuka. Bagian ini
merupakan pengantar cerita yang terletak pada paragraf awal. Biasanya, paragraf
ini juga berisi tentang gambaran tentang isi ceritanya. Gambaran isi cerita pada
bagian ini meliputi latar tempat, waktu, dan suasana. Tak hanya itu, bagian ini juga
akan digunakan sebagai pengenalan tokoh dan peristiwa apa yang nanti akan
dihadapi oleh tokoh tersebut.

2. Perumitan cerita atau peristiwa

Setelah orientasi, kita akan masuk pada struktur perumitan cerita atau peristiwa.
Pada bagian ini, cerita akan dimulai untuk mengantarkan tokoh menuju konflik
yang sebenarnya. Bagian ini juga berisi peristiwa-peristiwa yang memicu konflik
untuk membawa tokoh menuju puncak ceritanya.

3. Komplikasi (Inti Cerita)

Struktur komplikasi adalah inti atau puncak dari cerita atau kisah sang tokoh yang
diceritakan. Pada teks inspiratif, bagian ini biasanya berkaitan dengan berbagai
masalah yang dihadapi oleh tokoh. Masalah yang kerap diangkat dalam teks
inspiratif ini seringkali berkaitan dengan masalah perekonomian, seperti
pengangguran hingga kemiskinan. Selain itu, pada bagian ini juga biasanya menjadi
cerita yang menginspirasi karena menceritakan bagaimana sang tokoh
mengusahakan yang terbaik untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut.

4. Resolusi

Setelah menghadapi masalah yang rumit, pada bagian ini tokoh akan menceritakan
bagaimana dia bisa menemukan solusi atau penyelesaian masalah yang
dihadapinya. Bagian ini masuk dalam kategori resolusi karena tokoh telah
menyelesaikan konflik atau masalahnya. Selain itu, bagian ini juga akan
menyadarkan tokoh mengenai kebaikan yang seharusnya dijalani, sehingga
semakin memberikan motivasi yang positif kepada pembaca.

5. Koda (Penutup)
Struktur teks inspiratif yang terakhir adalah koda. Koda sendiri merupakan bagian
akhir dari teks inspiratif yang berisikan sebuah kesimpulan dari seluruh peristiwa
yang dihadapi oleh tokoh termasuk konflik yang terjadi. Pada bagian akhir ini juga
berisikan pesan moral sehingga pembaca dapat memetik nilai yang terkandung
dalam cerita itu dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Umumnya, bagian koda ini terletak pada paragraf terakhir cerita.

 Resensi Buku / Novel

Resensi buku adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata
resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat
kembali”, “menimbang”, atau “menilai”.

Langkah-langkah/cara meresensi buku:

1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi

Cara yang pertama adalah, Anda pertimbangkan buku apa yang akan Anda resensi.
Termasuk ke jenis atau genre apakah buku yang akan Anda resensi. Apakah
termasuk karya fiksi seperti novel, antologi cerpen, antologi puisi, roman. Ataukah
buku yang kita resensi termasuk ke jenis karya nonfiksi seperti sejarah, ilmu
pengetahuan atau biografi tokoh. Seseorang yang meresensi buku harus
mengetahui masuk ke dalam jenis apa buku yang ia resensi.

2. Membaca Buku yang Akan Diresensi

Nah, pada tahap ini kalian bisa membaca semua atau dengan teknik membaca
cepat, sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya.
Pokoknya kamu bisa mengambil intisari dari buku tersebut.

3. Mencatat Data atau Informasi Buku yang Akan Diresensi

Catatlah data dan informasi dari buku yang akan Anda resensi. Data informasi yang
harus Anda tulis dalam sebuah resensi buku adalah :

Judul Buku :
Pengarang :
Penerbit :
Cetakan :
Tebal buku :
Harga buku :
4. Menuliskan Poin-poin Penting dalam Buku

Langkah yang dirasa cukup sulit adalah ketika sampai pada menulis isi resensi buku.
Tulislah poin-poin yang penting menurut Anda. Catat pula kutipan yang dirasa
mengesankan, jangan lupa tandai halaman.
Tulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang
memiliki satu kesatuan yang integral.

5. Menuliskan Isi Resensi

Selanjutnya adalah menulis isi resensi, pada cara ini adalah bagaimana Anda
memberikan komentar dan pandangan terhadap buku yang Anda resensi. Langkah-
langkah dalam menuliskan isi resensi adalah :

• Membuat informasi umum tentang buku yang Anda resensi.

• Membuat judul resensi buku.

• Membuat ringkasan buku secara garis besar.

• Memberikan penilaian terhadap buku yang Anda resensi.

• Menonjolkan sisi lain dari buku yang Anda resensi.

• Mengulas manfaat membaca buku tersebut bagi pembaca.

• Menuliskan kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku tersebut.

• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

Menulis Kesimpulan

6. Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang Anda peroleh dari buku yang
Anda resensi. Beri saran kepada pembaca mengapa mereka harus membaca buku
yang Anda resensi dan apa ruginya jika mereka tidak membaca.

“Konklusi” adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin “conclusio”, yang artinya
adalah penarikan kesimpulan atau akhir dari suatu pemaparan atau argumen.
Dalam konteks umum, konklusi mengacu pada suatu kesimpulan atau hasil akhir
dari suatu proses pemikiran atau penelitian.

Anda mungkin juga menyukai