Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
NIM : 051717334
Soal :
Sistem Ekonomi Pancasila dirancang untuk menciptakan perekonomian yang tidak hanya
maju dan mandiri, tetapi juga adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Penyebab Eksternal:
1. Krisis Mata Uang di Negara Lain: Krisis di negara lain dapat menyebar melalui pasar keuangan
global dan mempengaruhi negara lain.
2. Defisit Neraca Perdagangan: Defisit yang besar dan berkelanjutan dapat menyebabkan aliran
keluar mata uang asing yang signifikan.
3. Kebijakan Moneter Global: Perubahan kebijakan moneter oleh bank sentral utama dunia,
seperti Federal Reserve AS, dapat mempengaruhi aliran modal global dan nilai tukar mata
uang.
Krisis moneter sering kali merupakan hasil dari kombinasi faktor internal dan eksternal yang saling
berinteraksi, dan penanganannya memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi
kedua jenis penyebab tersebut.
Faktor-faktor ini saling terkait dan berkontribusi terhadap lingkungan industri yang sehat, yang pada
gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
4. Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi Kapitalis?
Sistem Ekonomi Kapitalis didasarkan pada beberapa prinsip falsafah yang dikembangkan oleh para
pemikir ekonomi klasik seperti Adam Smith. Berikut adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi
fondasi Sistem Ekonomi Kapitalis:
1. Kepemilikan Pribadi: Prinsip ini menyatakan bahwa individu berhak memiliki dan
mengendalikan kekayaan serta sumber daya ekonomi secara pribadi. Ini mendorong individu
untuk bekerja lebih keras dan produktif karena mereka dapat menikmati sepenuhnya hasil dari
kerja keras mereka.
2. Persaingan Bebas: Dikenal juga dengan istilah "laissez-faire", prinsip ini membiarkan pasar
beroperasi dengan sedikit atau tanpa campur tangan pemerintah. Hal ini memungkinkan pelaku
ekonomi untuk bersaing secara adil, mendorong inovasi, dan efisiensi.
3. Kepentingan Pribadi: Menurut prinsip ini, dengan mengejar kepentingan pribadi, individu akan
termotivasi untuk bekerja keras dan produktif, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan melalui mekanisme "invisible hand" atau tangan
tak terlihat.
4. Pembagian Kerja: Pembagian kerja meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan membagi
pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil yang spesifik, setiap pekerja dapat menjadi ahli dalam
bidangnya dan meningkatkan output keseluruhan.
Prinsip-prinsip ini telah membentuk landasan filosofis sistem ekonomi modern dan terus
mempengaruhi cara kerja ekonomi pasar di seluruh dunia.
5. Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan Indonesia?
Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah strategis untuk menyehatkan sistem
perbankan di negara tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan keuangan
global. Berikut adalah beberapa cara yang telah ditempuh:
1. Penguatan Koordinasi Kebijakan: Bank Indonesia memperkuat koordinasi kebijakan dengan
pemerintah dan otoritas lain untuk menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan,
termasuk menghadapi risiko seperti pandemi COVID-19.
2. Stimulus Fiskal: Pemerintah meningkatkan ruang stimulus fiskal dan memberikan
kemudahan berusaha di sektor riil, termasuk pariwisata dan ekspor-impor, untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi.
3. Kebijakan Suku Bunga: Bank Indonesia menyesuaikan suku bunga kebijakan untuk
mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif dan menjaga kecukupan likuiditas
di sistem perbankan.
4. Regulasi Makroprudensial: Penyesuaian ketentuan terkait Rasio Intermediasi
Makroprudensial (RIM) untuk memperluas cakupan pendanaan dan pembiayaan,
mendukung pertumbuhan ekonomi.
5. Peningkatan Infrastruktur Pembayaran: Perluasan akseptasi QRIS (Quick Response Code
Indonesian Standard) dan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi.
6. Langkah-langkah Stabilisasi: Bank Indonesia meningkatkan intensitas intervensi di pasar
untuk agar nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya.
7. Pengawasan Perbankan: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil langkah-langkah seperti
mengganti dewan komisaris dan direksi bank, menghapusbukukan kredit macet, dan
melakukan merger atau konsolidasi bank untuk memperkuat ketahanan industri perbankan.
8. Instrumen Lindung Nilai: Penyediaan lebih banyak instrumen lindung nilai terhadap risiko
nilai tukar rupiah, seperti transaksi DNDF, swap valas, dan term repo untuk kebutuhan
perbankan.
Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa sistem perbankan Indonesia tetap stabil, likuid,
dan mampu mendukung kegiatan ekonomi negara, sekaligus melindungi kepentingan deposan dan
memperkuat ketahanan sektor perbankan.