Perekonomian Indonesia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Intan Permatasari

Matkul : Ekonomi Pembangunan

NIM : 051717334

Soal :

1. Jelaskan Sistem Ekonomi Pancasila, sebagai Sistem Ekonomi khas Indonesia?


Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang unik dan khas Indonesia, yang
berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, ideologi dasar negara
Indonesia. Sistem ini mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi dengan filosofi dan nilai-nilai
nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai
Sistem Ekonomi Pancasila:
1. Kepemilikan Umum: Sistem Ekonomi Pancasila menekankan bahwa sumber daya
alam dan faktor-faktor produksi penting lainnya dikuasai oleh negara untuk digunakan
sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
2. Keadilan Sosial: Sistem ini bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Ini berarti bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam ekonomi dan mendapatkan manfaat dari hasil
pembangunan.
3. Kerakyatan: Sistem Ekonomi Pancasila berprinsip pada kerakyatan, di mana
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Ini
mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam kegiatan ekonomi.
4. Demokrasi Ekonomi: Sistem ini juga mengedepankan demokrasi ekonomi yang berarti
bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berusaha dan berpartisipasi
dalam proses produksi serta menikmati hasilnya.
5. Keseimbangan dan Efisiensi: Sistem Ekonomi Pancasila mengupayakan keseimbangan
yang harmonis antara perencanaan nasional dan desentralisasi ekonomi. Ini
mencakup efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan distribusi hasil produksi.

Contoh penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia


adalah keberadaan koperasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang merupakan
manifestasi dari prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan dan kepemilikan umum. Koperasi di
Indonesia beroperasi berdasarkan prinsip kekeluargaan dan gotong royong, sedangkan
BUMN mengelola sumber daya yang penting bagi negara dan rakyat.

Sistem Ekonomi Pancasila dirancang untuk menciptakan perekonomian yang tidak hanya
maju dan mandiri, tetapi juga adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

2. Jelaskan penyebab internal dan eskternal krisis moneter?


Penyebab internal dan eksternal krisis moneter dapat bervariasi tergantung pada konteks spesifik
negara yang mengalami krisis. Namun, berikut adalah beberapa faktor umum yang sering
dikaitkan dengan krisis moneter:
Penyebab Internal:

1. Kondisi Politik: Ketidakstabilan politik dapat menurunkan kepercayaan investor dan


menyebabkan penarikan modal yang besar, memperburuk kondisi keuangan negara.
2. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten atau tidak efektif dapat
mengurangi kepercayaan investor dan mempengaruhi nilai tukar mata uang.
3. Inflasi: Tingkat inflasi yang tinggi dapat mengikis nilai mata uang domestik dan mengurangi
daya beli masyarakat.
4. Kelemahan Sistem Perbankan: Sistem perbankan yang lemah dengan pengawasan yang tidak
memadai dapat menyebabkan krisis likuiditas dan kepercayaan.

Penyebab Eksternal:

1. Krisis Mata Uang di Negara Lain: Krisis di negara lain dapat menyebar melalui pasar keuangan
global dan mempengaruhi negara lain.
2. Defisit Neraca Perdagangan: Defisit yang besar dan berkelanjutan dapat menyebabkan aliran
keluar mata uang asing yang signifikan.
3. Kebijakan Moneter Global: Perubahan kebijakan moneter oleh bank sentral utama dunia,
seperti Federal Reserve AS, dapat mempengaruhi aliran modal global dan nilai tukar mata
uang.

Krisis moneter sering kali merupakan hasil dari kombinasi faktor internal dan eksternal yang saling
berinteraksi, dan penanganannya memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi
kedua jenis penyebab tersebut.

3. Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan industri?


Lima faktor yang dapat mendorong pertumbuhan industri adalah:

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Inovasi dan kemajuan teknologi


memungkinkan efisiensi produksi dan menciptakan produk baru, yang dapat meningkatkan
daya saing industri.
2. Ketersediaan Sumber Energi: Energi adalah komponen penting dalam industri. Ketersediaan
sumber energi yang melimpah dan terjangkau dapat menurunkan biaya produksi dan
mendorong pertumbuhan industri.
3. Infrastruktur yang Memadai: Infrastruktur seperti transportasi, komunikasi, dan utilitas yang
baik sangat penting untuk operasional industri yang efisien dan efektif.
4. Sumber Daya Manusia yang Terampil: Tenaga kerja yang terampil dan terdidik dapat
meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam industri.
5. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung: Kebijakan pemerintah seperti insentif pajak,
dukungan investasi, dan regulasi yang mendukung bisnis dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pertumbuhan industri.

Faktor-faktor ini saling terkait dan berkontribusi terhadap lingkungan industri yang sehat, yang pada
gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

4. Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi Kapitalis?
Sistem Ekonomi Kapitalis didasarkan pada beberapa prinsip falsafah yang dikembangkan oleh para
pemikir ekonomi klasik seperti Adam Smith. Berikut adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi
fondasi Sistem Ekonomi Kapitalis:
1. Kepemilikan Pribadi: Prinsip ini menyatakan bahwa individu berhak memiliki dan
mengendalikan kekayaan serta sumber daya ekonomi secara pribadi. Ini mendorong individu
untuk bekerja lebih keras dan produktif karena mereka dapat menikmati sepenuhnya hasil dari
kerja keras mereka.
2. Persaingan Bebas: Dikenal juga dengan istilah "laissez-faire", prinsip ini membiarkan pasar
beroperasi dengan sedikit atau tanpa campur tangan pemerintah. Hal ini memungkinkan pelaku
ekonomi untuk bersaing secara adil, mendorong inovasi, dan efisiensi.
3. Kepentingan Pribadi: Menurut prinsip ini, dengan mengejar kepentingan pribadi, individu akan
termotivasi untuk bekerja keras dan produktif, yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan melalui mekanisme "invisible hand" atau tangan
tak terlihat.
4. Pembagian Kerja: Pembagian kerja meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan membagi
pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil yang spesifik, setiap pekerja dapat menjadi ahli dalam
bidangnya dan meningkatkan output keseluruhan.

Prinsip-prinsip ini telah membentuk landasan filosofis sistem ekonomi modern dan terus
mempengaruhi cara kerja ekonomi pasar di seluruh dunia.

5. Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbankan Indonesia?
Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah strategis untuk menyehatkan sistem
perbankan di negara tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan keuangan
global. Berikut adalah beberapa cara yang telah ditempuh:
1. Penguatan Koordinasi Kebijakan: Bank Indonesia memperkuat koordinasi kebijakan dengan
pemerintah dan otoritas lain untuk menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan,
termasuk menghadapi risiko seperti pandemi COVID-19.
2. Stimulus Fiskal: Pemerintah meningkatkan ruang stimulus fiskal dan memberikan
kemudahan berusaha di sektor riil, termasuk pariwisata dan ekspor-impor, untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi.
3. Kebijakan Suku Bunga: Bank Indonesia menyesuaikan suku bunga kebijakan untuk
mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif dan menjaga kecukupan likuiditas
di sistem perbankan.
4. Regulasi Makroprudensial: Penyesuaian ketentuan terkait Rasio Intermediasi
Makroprudensial (RIM) untuk memperluas cakupan pendanaan dan pembiayaan,
mendukung pertumbuhan ekonomi.
5. Peningkatan Infrastruktur Pembayaran: Perluasan akseptasi QRIS (Quick Response Code
Indonesian Standard) dan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi.
6. Langkah-langkah Stabilisasi: Bank Indonesia meningkatkan intensitas intervensi di pasar
untuk agar nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya.
7. Pengawasan Perbankan: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil langkah-langkah seperti
mengganti dewan komisaris dan direksi bank, menghapusbukukan kredit macet, dan
melakukan merger atau konsolidasi bank untuk memperkuat ketahanan industri perbankan.
8. Instrumen Lindung Nilai: Penyediaan lebih banyak instrumen lindung nilai terhadap risiko
nilai tukar rupiah, seperti transaksi DNDF, swap valas, dan term repo untuk kebutuhan
perbankan.

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa sistem perbankan Indonesia tetap stabil, likuid,
dan mampu mendukung kegiatan ekonomi negara, sekaligus melindungi kepentingan deposan dan
memperkuat ketahanan sektor perbankan.

Anda mungkin juga menyukai