Sap KMB Kel5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

“PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PENDERITA GANGGUAN SISTEM

PERNAPASAN: KANKER PARU-PARU”


Keperawatan Dewasa Sistem Kardiovaskular, Respirasi Dan Hematologi

Dosen Pengampu:
Ns. Ali Akbar, M. Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Azura (821221017)
Dhina Zaharani (821221021)
Leni Kartini Widia Wati (821221050)
Nadia Syafitri (821221069)
Nia Ramadani (821221071)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Kardiovaskuler Respirasi
Dan Hematology dengan judul “kanker paru-paru”.

Kami mengucapkan terima kasih bapak Ns. Ali Akabr., M. Kep selaku dosen untuk
mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Kardiovaskuler Respirasi Dan Hematology yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami miliki.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membagikan sumber ilmu
dan pengetahuannya melalui buku, artikel, jurnal dan media lainnya. Serta pihak lain yang
memberikan doa, kritik, dan sarannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Pontianak, oktober 2023

Penyusun kelompok 5

2
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan ...........................................................................................................4
1. Umum.......................................................................................................5
2. Khusus......................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6

A. Konsep Dasar Penyakit Kanker Paru.............................................................6


1. Anatomi fisiologi paru.............................................................................7
2. Definisi kanker paru.................................................................................7
3. Etiologi Kanker paru-paru........................................................................8
4. Patologi kanker paru-paru........................................................................9
5. Faktor Risiko Kejadian Kanker Paru.......................................................9
6. Gejala Kanker Paru-Paru..........................................................................11
7. Jenis Kanker Kanker Paru-Paru...............................................................11
8. Pathway....................................................................................................12
9. Pemeriksaan Kanker Paru........................................................................12

BAB III SAP (satuan acara penyuluhan)...............................................................14

BAB IV PENUTUP..................................................................................................20

A. Kesimpulan ...................................................................................................20
B. Saran...............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru itu sendiri (primer) maupun keganasan
dari luar paru (metastasis). Dalam pengertian klinis yang dimaksud dengan kanker
paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus).
Kanker paru adalah penyakit yang sangat heterogen, dengan lebih dari 50 jenis
penyakit yang berbeda varian histologis yang diakui WHO. Varian dari kanker paru
memiliki variasi genetik dan sifat biologis yang berbeda. Klasifikasi yang benar dari
kanker paru diperlukan untuk memastikan bahwa, pasien kanker paru mendapatkan
jenis terapi yang tepat dan penanganan yang optimal (Putra, 2022).
Asap rokok merupakan penyebab utama kanker paru tipe karsinoma. Di dalam
asap rokok terkandung lebih dari 4.000 zat kimia, 50 jenis di antaranya bersifat
karsinogen dan beracun. Data statistik membuktikan sekitar 90% penderita kanker
paru adalah perokok aktif maupun mantan perokok.
Terapi kanker paru bersifat multimodalitas yang artinya memerlukan
kombinasi dari beberapa cara pengobatan yang ada yaitu pembedahan, kemoterapi,
radioterapi, terapi target dan imunoterapi. Secara umum terapi kanker paru dibagi atas
dua cara berdasarkan areanya yaitu bersifat lokal seperti pembedahan dan radioterapi
sedangkan yang bersifat sistemik kemoterapi,(seluruh tubuh) seperti terapi target
(EGFR TKI, ALK inhibitor Dll) dan Imunoterapi (Putra, 2022)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja Konsep penyakit kanker paru
2. Apa Penyebab Dari Kanker Paru-Paru
3. Apa Saja Faktor Risiko Kanker Paru
4. Definisi Kanker Paru
5. Apa Saja Jenis-Jenis Kanker Paru
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
berikut:

4
1. Umum
Penulisan dari makalah ini bertujuan untuk mahasiswa agar lebih memahami
tentang faktor risiko yang berkontribusi pada perkembangan kanker paru-paru,
pencegahan kanker paru-paru, seperti edukasi anti-merokok, apa saja penyebab
kenker paru, jenis-jenis kanker paru.
2. Khusus
Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa mampu mereview kembali materi yang sudah disampaikan
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep dasar penyakit kanker paru

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Penyakit Kanker Paru
1. Anatomi fisiologi paru
Paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat penting untuk pernapasan.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (toraks). Paru-paru terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Paru-paru bagian kiri memiliki
ukuran sedikit lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru sebelah kanan karena
di sisi paru-paru bagian kiri terdapat organ tubuh penting yang lain yaitu
jantung. Setiap paru-paru terbungkus oleh selaput ganda yang lentur yang
disebut pleura. Paru-paru kanan terdiri atas tiga bagian (lobus) dan paru-paru
kiri terdiri dari dua bagian. Hal ini juga terjadi karena di sisi dada kiri terdapat
jantung, tepatnya di sisi paru-paru kiri.

Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan
atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon
dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme
seseorang tapi pernafasan harus tetap dapat memelihara kandungan oksigen dan
karbon dioksida tersebut. Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas
antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan (Bhaskara, 2020).
2. Definisi Kanker Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ penting tubuh berbentuk spons yang terdapat
di rongga dada. Paru-paru manusia memiliki dua bagian, yaitu paru-paru kanan

6
dan kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri
memiliki dua lobus.
Paru-paru manusia sebelah kiri bentuknya lebih kecil dibandingkan
dengan bagian yang kanan karena jantung membutuhkan ruang lebih pada sisi
tubuh bagian kiri. Paru-paru dilindungi oleh lapisan yang disebut pleura dan
memungkinkan untuk bergerak saat bernapas.
Di bagian bawah paru-paru terdapat otot yang disebut diafragma sebagai
pemisah antara rongga dada dan perut (abdomen). Apabila Anda bernapas,
diafragma bergerak naik dan turun, memaksa udara masuk dan keluar dari paru-
paru. Agar lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini.
3. Etiologi Kanker Paru-Paru
Penyebab pasti dari kanker paru belum diketahui secara jelas. Paparan atau
inhalasi berkepanjangan terhadap suatu zat yang bersifat karsinogenik
merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti
kekebalan tubuh, genetik dan lainlain. Dari beberapa kepustakaan telah
dilaporkan bahwa etiologi kanker paru sangat berhubungan dengan kebiasaan
merokok. Lombard dan Doering telah melaporkan tingginya insiden kanker paru
pada perokok dibandingkan yang tidak merokok.
Asap rokok merupakan penyebab utama kanker paru tipe karsinoma. Di
dalam asap rokok terkandung lebih dari 4.000 zat kimia, 50 jenis di antaranya
bersifat karsinogen dan beracun. Data statistik membuktikan sekitar 90%
penderita kanker paru adalah perokok aktif maupun mantan perokok.
Penyebab yang meningkatkan terjadinya dari kanker paru adalah sebagai
berikut (Black & Hawks, 2014) diantaranya:
a. Merokok
Rokok merupakan faktor yang berperan paling penting yaitu 85% dari
seluruh kasus. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia
mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya
kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok.
b. Perokok Pasif
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang-orang
yang tidak merokok, tetapi mengisap asap rokok dari orang lain, risiko
menderita kanker paru meningkat dua kali
c. Polusi Udara
7
Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi
pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok. Kematian akibat
kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan
dibandingkan dengan daerah pedesaan.
d. Faktor Genetik
Pasien dan keluarga seringkali khawatir akan risiko genetik kanker
paru. Walaupun tidak ada satupun gen diindentifikasi, ada sedikit
kemungkinan terkena kanker paru apabila anggota keluarga yang lain
terkena. Risiko ini meningkat bila anggota keluarga yang terkena kanker
paru didiagnosis pada usia muda atau bila kanker paru mengenai banyak
anggota keluarga.
e. Paparan Zat Karsinogen
Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen,
kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat
menyebabkan kanker paru. Risiko kanker paru di antara pekerja yang
menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat
umum.
f. Usia
Usia mempengaruhi seseorang yang terkena penyakit kanker paru. Hal
ini dikarenakan kanker paru jarang terjadi pada orang yang lebih muda dari
45 tahun. Berdasarkan hasil survei kanker paru dilaporkan bahwa 90%
kasus kanker paru terjadi pada usia ≥ 40 tahun.
g. Jenis Kelamin
Insidens kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
Hal ini disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpapar dengan rokok dan
bahan karsinogen di lingkungan kerja.
4. Patologi Kanker Paru-Paru
Hampir semua penyakit sebenarnya dapat dicegah. Untuk melakukan
pencegahan, perlu mengetahui seluk-beluk tentang penyakit tersebut. Bila
terlanjur sakit maka pengobatan sedini mungkin adalah pilihan terbaik.
Untuk mengetahui penyakit secara dini maka diperlukan pengetahuan
tentang gejala dan tanda-tanda penyakit tersebut. Adapun jenis penyakit paru
yang sering dijumpai di Indonesia adalah Asma, TB-paru, pneumonia, bronkitis,
kanker paru, emfisema, bronkitis, dan pleuritis. Secara sederhana dapat

8
dijelaskan bahwa serangan asma terjadi terutama bila ada faktor pencetus yang
berasal dari luar atau dari dalam tubuh sendiri. Faktor pencetus dari luar dapat
berupa perubahan cuaca, debu, polusi udara, zat-zat kimia mulai dari obat
antinyamuk, sampai wangi-wangian atau berbagai jenis makanan.
Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus
menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan
karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan
metaplasia, hyperplasia dan dysplasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh
metaplasia, hyperplasia dan dysplasia menembus ruang pleura, biasa timbul
efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebrae.
Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang
terbesar. Lesi menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus dengan diiikuti
dengan supurasi dibagian distal. Gejala-gejala yang timbul dapat berupa batuk,
hemoptysis, dyspneu, demam, dan dingin. Wheezing unilateral dapat terdengar
pada saat auskultasi. Pada stadium lanjut, penurunan berat badan dan biasanya
menunjukan adanya metastase, khususnya pada hatidan pancreas sehingga
akan menghambat produksi hormone ghrelin yang mengatur terkait napsu
makan. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur-struktur terdekat seperti
kelenjar limfe, dinding esophagus yang menyebabkan disfagia hingga
penurunan napsu makan, pericardium, otak, dan tulang rangka yang akan
menimbulkan nyeri
5. Faktor Risiko Kejadian Kanker Paru Meliputi:
Merokok sebagai faktor risiko Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko
paling penting dari kanker dan bertanggung jawab untuk sekitar 22% kematian
akibat kanker. Terjadinya kanker paru sangat berkaitan erat dengan riwayat
merokok. Sekitar 10% perokok berat pada akhirnya didiagnosis menderita kanker
paru.berikut orang yang mempunyai faktor resiko sangat tinggi yaitu (Kresno,
2021):
1. Laki-laki,
2. Usia lebih dari 40 tahun.
3. Pengguna tembakau (perokok putih, kretek, atau cerutu), serta hidup dalam
lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon, dan asbes.

9
menurut Rifai (2020) penyebab lain yang memicu terjadinya kanker paru-paru
yaitu:

1. Umur
Berdasarkan hasil survei kanker paru dilaporkan bahwa 90% kasus kanker
paru terjadi pada usia ≥ 40 tahun. Di negara industri, kanker paru ditemukan
pada kelompok diatas umur 40 tahun, terbanyak pada umur 55-75 tahun
dengan rata-rata 65 tahun.
2. Jenis Kelamin
Insidens kanker paru pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Hal ini
disebabkan karena laki-laki lebih banyak terpapar dengan rokok dan bahan
karsinogen di lingkungan kerja. Berdasarkan survei epidemiologi global tahun
1994, di peroleh perbandingan kanker paru antara laki-laki dan perempuan
yaitu 5:1.
3. Kebiasaan Merokok
Insiden kanker paru berhubungan erat dengan kebiasaan merokok. Merokok
merupakan faktor risiko utama kanker paru. Pada rokok terdapat zat
karsinogen dan zat pemicu timbulnya kanker. Resiko relatif terjadinya kanker
paru pada perokok adalah 20 kali dibandingkan dengan non perokok. Kejadian
kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia perokok sewaktu mulai
merokok, jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari, lamanya kebiasaan
merokok dan cara menghisap rokok. Jika seorang perokok menghentikan
kebiasaan merokok, maka baru akan menunjukan risiko yang sama dengan
bukan perokok 10-13 tahun kemudian.
4. Predisposisi Karena Penyakit Lain.
Tuberklosis paru merupakan faktor predisposisi kanker paru melalui
mekanisme hiperplasi, metaplasi, karsinoma in situ, karsinoma bronkogenik
sebagai akibat adanya jaringan parut tuberkulosis.
5. Pengaruh Genetik dan Status Imunologi
Kanker paru dapat dipengaruhi oleh keadaan genetik. Normalnya,
pertumbuhan sel berjalan dalam beberapa tahapan dan dikontrol oleh gen
(pembawa informasi) yang sebagian bertindak sebagai pemicu, penghambat
pertumbuhan dan gen pengontrol proses lain dalam sel agar berjalan baik.
6. Bahan Karsinogen di Lingkungan Kerja

10
Mineral dan zat-zat kimia tertentu, dapat memicu timbulnya kanker paru. Perlu
waktu yang lama, yaitu 15-25 tahun antara terpapar sampai timbulnya gejala
kanker paru. Beberapa karsinogen yang dapat menimbulkan kanker paru
antara lain: asbes, arsen, khlor metil eter, pembakaran arang, aluminium,
khrom, nikel, gas mustard, kalsium flurida, zat radioaktif dan tar batu bara.
Bahan-bahan tersebut sering dijumpai di lingkungan kerja, seperti pada
penyulingan, pertambangan batu bara, penyulingan logam, pabrik seperti
tekstil, semen, pembuatan asbes, dan industri kimia.

6. Gejala Kanker Paru-Paru


Seseorang yang termasuk ke dalam golongan risiko tinggi jika mempunyai
keluhan napas, seperti batuk, sesak napas, atau nyeri dada sebaiknya segera
memeriksakan diri ke dokter spesialis paru. Gejala-gejala tersebut membutuhkan
waktu bertahun-tahun untuk dapat diketahui sebagai gejala kanker paru karena
sering terkecoh dengan gejala sakit pada umumnya. Berikut gejala-gejala kanker
paru (Kresno, 2021):
1. Terjadi sesak napas
2. Batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu).
3. Bunyi menciut-ciut pada saat bernapas, tetapi bukan penderita asma.
4. Batuk berdarah.
5. Perubahan warna pada dahak dan peningkatan jumlah dahak
6. Perubahan suara, menjadi serak atau suara kasar saat bernapas.
7. Kelelahan kronis dan penurunan bobot badan secara drastis.
8. Bengkak di bagian leher dan wajah
7. Jenis-Jenis Kanker Paru
Kanker paru terdiri dari dua jenis, yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan
Non-small Cell Lung Cancer (NSCLC). Lebih dari 80% kasus kanker paru
merupakan jenis NSCLC dengan subkategori adenokarsinoma, karsinoma
squamosa, dan karsinoma sel besar.(CancerHealps, 2019)
1. Non-small Cell Lung Cancer (NSCLC)
a. Kanker paru jenis NSCLC terdiri atas tiga kategori. Berikut
penjelasannya. Karsinoma squamosa, merupakan jenis kanker paru
yang paling umum terjadi. Proses ini berkembang di dalam sel
yang menggarisi saluran udara. Penyebab utamanya adalah rokok.

11
b. Adenokarsinoma, merupakan jenis kanker paru yang berkembang
dari sel-sel yang memproduksi lendir atau dahak di permukaan
saluran udara. Jenis ini lebih umum terjadi.
c. Karsinoma sel besar, merupakan salah satu jenis sel kanker yang
apabila dilihat di bawah mikroskop berbentuk bundar besar. Sering
juga disebut undifferentiated carcinoma.
2. Small Cell Lung Cancer (SCLC)
Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan golongan NSCLC,
Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium-membran
tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen (peritoneum). Sering terjadi
pada orang yang terpapar dengan asbestos.
8. Pathway

9. Pemeriksaan Penunjang Kanker Paru


Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker
paru
antara lain pemeriksaan laboratorium, radiologi, trans thoracal biopsy (TTB), fine
needle aspiration biopsy (FNAB), dan pemeriksaan histopatologik.
Pengobatan kanker paru dibagi berdasarkan jenisnya antara NSCLC dan SCLC.

12
Umumnya terapi yang diberikan berdasarkan stadium kanker itu sendiri, yaitu
antara lain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Kemoterapi digunakan
sebagai terapi baku untuk pasien kanker paru mulai dari stadium III A dan untuk
pengobatan paliatif (Kresno, 2021):
Kanker paru seringkali tidak menimbulkan gejala sampai pada tahap sangat
serius. Kanker paru biasa ditemukan saat melakukan tes skrining untuk
pemeriksaan organ tubuh lain. Pemeriksaan CT scan spiral cukup menjanjikan
dalam menemukan adanya kanker paru pada tahap awal bagi para perokok dan
mantan perokok (Kresno, 2021):
Apabila seorang dokter mencurigai pasien mengalami kanker paru, akan
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel
sputum (ludah) yang kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop. Namun,
apabila tidak ditemukan juga sel-sel kanker pada analisis sputum, dokter akan
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan tambahan sebagai berikut(Kresno,
2021):
a. Bronkoskopi atau teropong paru-paru.
b. X-ray atau CT scan thorax (dada).
c. Biopsi jarum, yaitu pengambilan sampel jaringan kaker ke tulang.
d. Mediastinoskopi, yaitu pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening
untuk mendeteksi penyebaran kanker paru ke getah bening.
e. Pemeriksaan darah terkait dengan penanda tumor untuk kanker paru, seperti
PTH (untuk membedakan kanker paru dengan kanker pleura), CEA (apabila
kadarnya di atas 50 berarti menunjukkan kanker paru stadium lanjut), CYFRA
21-1 (protein marker kanker paru).

13
BAB III

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : kanker paru

Sub pokok bahasan : pencegahan kanker paru

Sasaran : keluarga pasien (4 orang)

Hari/tanggal : 20-10-2023

Waktu : 10.00-11.00 WIB

I. Latar Belakang
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru itu sendiri (primer) maupun keganasan dari luar
paru (metastasis). Dalam pengertian klinis yang dimaksud dengan kanker paru primer
adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus) (Frida,
2019)
Kanker paru adalah penyakit yang sangat heterogen, dengan lebih dari 50 jenis
penyakit yang berbeda varian histologis yang diakui WHO. Varian dari kanker paru
memiliki variasi genetik dan sifat biologis yang berbeda. Klasifikasi yang benar dari
kanker paru diperlukan untuk memastikan bahwa, pasien kanker paru mendapatkan
jenis terapi yang tepat dan penanganan yang optimal (Putra, 2022).
Asap rokok merupakan penyebab utama kanker paru tipe karsinoma. Di dalam
asap rokok terkandung lebih dari 4.000 zat kimia, 50 jenis di antaranya bersifat

14
karsinogen dan beracun. Data statistik membuktikan sekitar 90% penderita kanker
paru adalah perokok aktif maupun mantan perokok. (Putra, 2022)
Terapi kanker paru bersifat multimodalitas yang artinya memerlukan kombinasi
dari beberapa cara pengobatan yang ada yaitu pembedahan, kemoterapi, radioterapi,
terapi target dan imunoterapi. Secara umum terapi kanker paru dibagi atas dua cara
berdasarkan areanya yaitu bersifat lokal seperti pembedahan dan radioterapi
sedangkan yang bersifat sistemik kemoterapi,(seluruh tubuh) seperti terapi target
(EGFR TKI, ALK inhibitor Dll) dan Imunoterapi (Putra, 2022)

II. Tujuan umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, peserta penyuluhan dapat memahami
tentang pencegahan terjangkitnya ca paru.

III. Tujuan khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 40 menit diharapkan bapak/ibu para penunggu
keluarga pasien disekitar rumah sakit ini:
1. Mampu menjelaskan pengertian atau definisi dari penyakit ca paru
2. Mampu menyebut penyebab penyakit
3. Mampu menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit ca paru
4. Mampu menjelaskan kembali cara perawatan penyakit kanker paru
5. Mampu menyebutkan pencegahan dari penyakit ca paru

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
V. Media penyuluhan
 poster
VI. Setting tempat

15
Keterangan :

Hitam: pemateri
Oren : klien
VII. Strtegi plaksanaan

KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU perawat Respon pasien/keluarga
1 Pendahuluan 5 menit 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Menyimak
3. Menyampaikan pokok 3. Menyimak
bahasan 4. Menyimak
4. Menyampaikan tujuan 5. Menjawab dengan
5. Apersepsi tentang ca paru benar
Isi 20 menit Penyampaian materi tentang: 1. Kliren mendengarkan
 Pengertian tentang secara seksama
penyakit Ca paru 2. Klien memperhatikan
 Faktor-faktor penyebab
Ca paru
 Tanda dan gejala dari
penyakit Ca paru
 Cara pencegahan
penyakit kanker paru
pada keluarga pasien
 Cara perawatan pada
penderita Ca paru
penutup 15 menit  Diskusi 1. Aktif bertanya
 Evaluasi 2. Menjawab Pertanyaan

16
 Kesimpulan 3. Memperhatikan
 Memberikan salam 4. Menjawab salam
penutup

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi tersuktruktur
a. Klien bersedia ikut dalam kegiatan
b. Persiapan media dan tempat yang akan digunakan sudah sesuai SAP
c. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan di ruangan pasien Ca paru
2. Evaluasi proses
Kegiatan penyuluhan tentang Ca paru pada pasien dan keluarga pasien Ca paru:
a. Selama penyuluhan klien memperhatikan materi yang telah disampaikan yang
sudah tercapai
b. Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi)yang sudah
dicapai : peserta dapat mengulangi materi
c. Selama penyuluhan klien antusias bertanya dan aktif menjawab pertanyaan
yang diberikan
3. Evaluasi hasil
a. Klien paham dan dapat menjelaskan kembali materi Ca paru yang sudah
dicapai: peserta menjawab pertanyaan
b. Klien mampu menyebutkan apa saja faktor-faktor serta tanda gejala dari Ca
paru
IX. Sumber
(Frida, 2019), (Putra, 2022), (Kresno, 2021)
X. Lampiran
A. Penyebab Utama Kanker
Asap rokok merupakan penyebab utama kanker paru tipe karsinoma. Di dalam
asap rokok terkandung lebih dari 4.000 zat kimia, 50 jenis di antaranya bersifat
karsinogen dan beracun. Data statistik membuktikan sekitar 90% penderita kanker
paru adalah perokok aktif maupun mantan perokok.
B. Faktor Risiko Kejadian Kanker Paru Meliputi:

17
Terjadinya kanker paru sangat berkaitan erat dengan riwayat merokok. Sekitar
10% perokok berat pada akhirnya didiagnosis menderita kanker paru.berikut orang
yang mempunyai faktor resiko sangat tinggi yaitu:
1. Laki-laki,
2. Usia lebih dari 40 tahun
3. Pengguna tembakau (perokok putih, kretek, atau cerutu), serta hidup dalam
lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon, dan asbes.
C. Gejala Kanker Paru-Paru
1. Terjadi sesak napas
2. Batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu).
3. Bunyi menciut-ciut pada saat bernapas, tetapi bukan penderita asma.
4. Batuk berdarah.
5. Perubahan warna pada dahak dan peningkatan jumlah dahak
6. Perubahan suara, menjadi serak atau suara kasar saat bernapas.
7. Kelelahan kronis dan penurunan bobot badan secara drastis.
8. Bengkak di bagian leher dan waja
D. Pencegahan Penyakit Ca Paru
1. Tidak Merokok dan Menjauhi Paparan Asap Rokok
2. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan
3. Mengonsumsi Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
4. Rutin berolahraga
E. Cara Perawatan Penyakit Ca Paru
Perawatan pada pasien kanker paru-paru dapat melibatkan berbagai metode
tergantung pada stadium dan jenis kanker yang diderita. Beberapa opsi perawatan
meliputi:
1. Bedah: Jika kanker paru masih terlokalisasi, pembedahan mungkin dilakukan
untuk mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya.
2. Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan kimia khusus untuk menghentikan
pertumbuhan sel kanker.
3. Radioterapi: Terapi sinar-X digunakan untuk merusak sel kanker dan
mengurangi ukuran tumor.
4. Terapi Targeted: Obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan mutasi atau
protein spesifik dalam sel kanker.

18
5. Imunoterapi: Penggunaan obat-obatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh
pasien untuk melawan sel kanker.
6. Perawatan paliatif: Diberikan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan
kualitas hidup pasien jika kanker sudah mencapai stadium lanjut.
7. Perubahan gaya hidup: Menghentikan merokok, menjaga pola makan sehat, dan
olahraga dapat membantu dalam perawatan.

Perawatan yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan jenis dan stadium
kanker, serta kondisi kesehatan pasien. Penting untuk berdiskusi secara rinci dengan
tim medis untuk memahami opsi perawatan yang sesuai.

19
20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kanker paru-paru adalah masalah kesehatan yang serius dan mematikan. Ini
adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dan memerlukan perhatian serius
dalam upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan. Faktor risiko utama untuk
kanker paru-paru adalah merokok tembakau, tetapi ada juga faktor risiko lain seperti
paparan asap rokok, radon, polusi udara, dan sebagainya. Dalam pengobatan kanker
paru-paru, terdapat beberapa pilihan yang tersedia, termasuk terapi radiasi,
kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target. Deteksi dini sangat penting dalam
meningkatkan prognosis kanker paru-paru. Tes skrining seperti tomografi komputer
(CT) dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal. Pencegahan kanker paru-
paru melibatkan menghindari faktor risiko utama, terutama merokok, dan
mempromosikan gaya hidup sehat.
B. Saran
Kanker paru-paru adalah penyakit yang perlu perhatian khusus maka dari itu kamidari
kelompok memberikan saran sebagai berikut:
1. Berhenti Merokok: Merokok tembakau adalah faktor risiko utama kanker paru-
paru. Sarankan agar perokok untuk segera berhenti merokok dan mencari
dukungan jika diperlukan. Banyak program dan sumber daya yang tersedia untuk
membantu individu berhenti merokok.
2. Pentingnya Deteksi Dini: Tekankan pentingnya skrining kanker paru-paru,
terutama bagi individu yang berisiko tinggi seperti perokok berat atau yang
memiliki riwayat paparan berbahaya. Sarankan pembaca untuk berkonsultasi
dengan dokter mereka mengenai tes skrining yang sesuai.
3. Gaya Hidup Sehat: Anjurkan pembaca untuk menjalani gaya hidup sehat dengan
memasukkan diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari paparan polusi
udara. Gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker paru-
paru dan penyakit lainnya.
4. Pendidikan Masyarakat: Sarankan upaya lebih lanjut dalam pendidikan
masyarakat tentang faktor risiko kanker paru-paru dan tanda-tanda gejala.
Kampanye penyuluhan dan kesadaran masyarakat dapat membantu mengurangi
jumlah kasus kanker paru-paru.

21
5. Dukungan bagi Penderita Kanker Paru-paru: Merekomendasikan sumber daya dan
organisasi yang menyediakan dukungan fisik dan emosional bagi penderita kanker
paru-paru serta keluarga mereka. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas
hidup mereka selama perawatan dan setelahnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

CancerHealps, T. (2019). Stop Kanker. PT.AGROMEDIA PUSTAKA.

Frida. (2019). penyakit paru-paru dan pernapasan. ALPRIN.

Kresno, siti boedina. dk. (2021). RISIKO DAN PENCEGAHAN KANKER:DITINJAU DARI
SISI GENOMIK DAN NON GENOMIK. universitas indonesia pubhlising.

Putra, andika candra. (2022). terapi target pada kanker paru. GUEPEDIA.

23
24

Anda mungkin juga menyukai